Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali
Edisi
Hal
:-Junatrz{ Jult tos:-1
Kasus Mark Up Lahan FPOK Undiksha
Mustiara Telancam Dicop o t
IabatannyaMenurut PusPaka, PihaknYa
sudah mengambil Iangkah-lang-kah menYikapi status hukumdari Mustiara' Salah satunyaberkoordinasi dengan PihakKeiati Bali, guna mendaPatkansuiat penegisan tersebut' "Kitasudah adakan raPat koordi-nasi, langan samPai terjadikekosongan Yang daPat men-ganggu fingsi PelaYanan, maka
kita harus mengisi kekosongantersebut. TaPi kita masih men-unggu surai dari Keiati Bali,"terangnya.
Nviriran Mustiara sendiritelah ditahan Pihak Keiati Baliseiak Rabu (22/7). Dalam kasusini. Mustiaia disebutkan ber-o'eran sebagai makelar dalamiual beli lahin seluas 3 hektareuntuk KamPus FOK Undikshadi Desa Jinengdalem. KononMustiara memborong lahan se-
luas 3 hektar seiak akhir tahun
2009 hingga Pertengahan tahun2010. Ia membeli lahan seluasitu dengan harga RP 6-6,5 jutaper are. Konon harga tanah kalaitu berkisar antara RP 3-3,5 jutaperare. Ia memborong dengandalih membuat PerkebunanSengon termasuk Perternakankandang saPi. TernYata lahanVang diborong tersebut, kemu-aian ailuat kePada Pihak PanitiaUndiksha dengan harga antaraRp 18-20 iuta Per are.
Sementara KePala DinasKeoendudukan dan Catatan SiPil
[DisdukcapilJ Buleleng, Ni PutuAvu Reika Nurhaeni sePara tePPi-
sih mengakui Penahanan Musti-ara akan menganggu PelaYananadminitrasi kePendudukan.MasalahnYa Posisi SekretarisDisdukcapil sangat vital, karenatugas pejabat sekretaris adalahmenggkoordinir tugas-tugasdiinternal termasuk mengkoor-
dinir seluruh PelaYanan Padamasvarakat. Reika Nurhaenijuga-mengaku, Pgrsoalan terse-'bu--t
telah-d isamPai kan kePadaBupati untuk bisa dicarikansolusi. "Ya ini cukuP menganggu,kami sudah samPaikan kePadapak bupati, sekarang kami ting-gal menunggu Petunjuk dari Pakbupati," jelasnYa.
Menurut Reika Nurhaeni,selama ini Mustiara selaluraiin ngantor kendati sedangmenehadaPi Persoalan hukum.Nam"un, seiik Rabu (23/7)'Mustiara meminta izin untukmenghadiri surat Panggilan.dari Kejati Bali. "lzinnYa baruhari Rabu kemarin, taPi selamaini yang bersangkutan selaluraiin ngantor, dan semua tugasdan tanggungjawabnYa bisadilaksanakan sePerti biasa,"uiar mantan Camat Banjar danBuleleng ini. 6 k19
Pihak DinasDukcaPil Buleleng
akui PenahananMustiara akan
menganggupelayanan karenaposisi Sekretaris
DisdukcaPil sangatvital, selaku
koordinator tugas diinternal dan seluruh
Pelayanan Padamasyarakat.
SINGARAIA, NusaBaliSelaku Peiabat Publik, t NY-
oman Mustiara, kini terancam
dicopot dari kursi Se-kretarisnin"'t x.P"ndudukan dan Cata-
t""lipii [DisdukcaPil) Kabu-
""i.n 'gutit"ng, akibat terseret
lriut aug""n mark uP !a.rg,adalam Pengadaan lahan rarut-i"r orih.iea dan Kesehatanii'bii u"aitsha Singaraia di
bes" i"nengdalem, Kecamatan
eui.f eng. Bidan Pertimbangan"r.otei;"i"n (BaPek) Pemkab
Buiel-eng kini tinggal menunggu.ur"t P"i.g"san dari Pihak Ke-
iati B;li terkait dengein Prosesfr"f."rn dari Mustiara' "Kitatetap mengacu pada-asas pra-
auei tia"t-bersalah, karena itut lt.a tn"nunggu suratnya (Keiati
iiaii,reat se"b-agai dasar hukum'
l"niu ninti kiia akan tetaPkan
oelaksana harian dulu samPat
IJ" p.i"Utt definitif," kata Sek-
f.r['f,if"t.ng Dewa Ketut Pus-
paka selaku Ketua BaPek'-Yang
litonfirmasi Kamis (23l7)'
ltat(l.{iri
UTN
MANGUPURA, NusaBaliLembaea adat sePerti desa
adat, baniir adat, subak, sekaateruna [ST) terancam tak lagikecidratan dana hibah dari Pem-kab-Badung. PasalnYa dalam UU23 /2014 tentang Pemerin ta-han Daerah, disebutkan bahwavane bisa diberikan belanjairiba"h
"d"l"h p"-"rintah Pusat,
lemerintah daerah lain, BUMN:tau BUM D, Badan Lembagadin Organisasi Kemasyarakatanvans berbadan hukum Indone-iia.'Menyikapi hal ini PemkabBadung telah mel3Yangkan suratke Kementerian Dalam Negeri(Mendagri) guna memPertanya-kan penggunaan belanla nlDantersebut.
Selama ini, Pemkab Badungmenggelontorkananggaran Yangcukup besar untuk seluruh lem-baga adat yang ada dr Badung.Bark itu desa adat, baniar adat,dan vang lain. Namun karenapers6ala"n regulasi Pemerintahaaerah, khawatir iika Pemberiandana hibah melabrak ketentuan
Edisi
Hal
z Jurrr4, zg Jcli,inr-,2
Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali
LembagaAdat Terancam
TakDapatHidah*-Cari Solusi,
,tsupati Badung Kirim Surat ke Kemendagri
Selain menjadi perhatian pemerintah,masalah inijuga menjadi perhatian serius
kalangan legislatif Badung, karena jugamenjadi pihak yang menyalurkan bantuan
hibah tersebut sampai kepada masyarakat.
dapat meniadi temuan. Dan yangkena imbas selain pemberi juga 'penerima.-
Surat dari Pemkab Badungyang langsung ditandatanganiBupati Badung AA Gde Agung,telah resmi dilayangkan, ter-hitung tertanggal 9 Juli 2015Dalam surat itu Pemkab Badungmemohon persetujuan terkaitdengan ketentuan pada Pasal296ayat [4) dan ayat [5J.
Dalam ayat [4) disebutkan'Belanja hibah dan bantuan so-sial dianggarkan dalam APBDsesuai kemampuan keuangandaerah setelah memPrioritas-kan pemenuhan belanla urusanpemerintahan wajib dan urusanpemerintahan pilihan, kecualiditentukan lain dalam ketentuanperaturan perundang-undangan'.Sedangkan ayat (5) berbunyi'Belanja hibah sebagai manadimaksud pada ayat (4) dapatdiberikan kepada : (a) pemerin-tah pusat, [b) pemerintah daerahlain. [c] BUMN atau BUMD, (d)Badan lembaga dan organisasi
kemasyarakatan yang berbadanhukum Indonesia:
Bupati Gde Agung dalam bu-nyi suratnya mengatakan bahwapasal 296 ayat (5J dalam im-plementasinya menimbulkanpenafsiran hukum khususnyapada kata 'lembaga'. Mengapa?mengingat lembaga adat sepertidesa adat, tempat ibadah [puraJ,baDiaradat, subak, sekaa teruna-teruni, merupakan sebuah kes'atuan masyarakat hukum adatyangtelah ada dan diakui secaraturun temurun oleh masyarakat.Lembaga tersebut juga mem-bantu pemerintah dalam pem-bangunan dan kemasyarakatan.Oleh karena itu, Pemkab Badungminta agar lembaga itu tetapdiberikan kucuran hibah.
"Mohon persetujuan (Mend-agriJ kami melaksanakan APBD2015 dan merancang APBD 2016untuk memberikan hibah kepadalqmbagaJembaga tersebut," kataGde Agung dalam suratnya.
Sela in menjadi perha'tian pemerintah, masalah i-nijuga meniadi perhatian. seriuskalangan legislatif. Kalanganlegislatif Bad.ung iuga,beren-cana menSgelar Konsultasl Ke
Kemendagri. Selama ini legtslatif,uga menjadi pihak yang men-yalurkan bantuan hibah tersebutsamoai kepada masyarakat.
P;da APBD Badung tahun 2015
NtrilrffiSub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali
Edisi
Hal
: Jsnatr4-fuli reS:-?
tun
belanja hibih dipasang Rp 183,4miliar lebih. Terdiri dari belan-ja hibah kepada badan/lembaga/organisasi sebesar Rp 11.2,8 miliarlebih,'dan belanja hibah kepadakelompok/anggota masyarakatsebesar Rp 70,6 miliar. Dimanadari anggaran tersebut sebesarRp 46 miliar dialokasikan olehanggota DPRD. Tiap-tiap anggotamengalokasikan Rp 1 miliar; kec-uali ketua dan wakil-wakil ketuamendapatkan leb-ih. Nah, kabartak mengenakan yang disampai-kan eksekutif ini membuat'stress'anggota dewan. Pasalnya merekatelah menyampaikan dan menjan-jikan kepada masyarak Makanyadengan langkah pemerintah terse-butoleh dewan dinilai sudah tepat.Ketua Fralai Golkar DPRD BadungIGN Shaskara saat ditemui digedung dewan, Kamis (23/7),menyatakan, prinsipnya dewansangat.mendukung lembaga adatharus mendapat penguatan hibahdari pemerintah. Apalagi, katanya,lembaga adat ini sangat membantupemerintah dan sudah ada sebe-lum negara ini ada.
"Kami pun memiliki pe-mikiran sama dengan bapakbupati. Lembaga adat sepertidesa adat, banjar adat, subakdan pura harus dapdt hibah,"katanya. Sebagai wakil rakyat,pihaknya mengaku akan ikutmemperjuangkan agar hibah
tetap mengucur ke lembaga adat."Kami pun akap mengkonsultasi-kan masalah ini," tegasnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Ka-bupaten Badung, Ida BagusAnomBhasma, mengatakan selama inipemerintah mengucurkan hibahkepada desa adat sekitar Rp 200juta setiap tahun. Namun, dirinyamenolak memberikan kombntarterkait masalah UU 23/20L4tentang Pemerintahan Daerah,yang dapat mengganjal pembe-rian hibah kepada lembagaadattersebut. "Memang selama inidesa adat itu dapat hibah Rp 200juta, tapi lebih jelasnya mengenaimasalah hibah coba hubungi PakSekda," pintanya.
Lalu bagaimana nasib lem-baga adat seperti desa adat jikatidak menerima suntikan hibahlagi? Anom Bhasma lagi-lagi takmemberikan komentar banyak;ia pun hanya menjawab apa yangdiketahuinya. "Yang saya ketahuitidak lagi dalam bentuk hibahdiberikan tapi dalam bentukkegiatan. Dan itu dananya masukdalam APBDes, jadi melaluidesa," tandasnya sembari me-nyebutkan jumlah desa adat diBadung sebanyakL22 desa adat.
Sekda Badung Kompyang RSwandika belum bisa dimintaipenjelasan mengenai hal ini.Dihubungi melalui sambungantelfon tidak aktif. 6 as
L
Sub Bagian Humas dan Tata Usaha BPK Rl Perwakilan Provinsi Bali
Edisi : _Jur4rf+ 3gJut/ @lS-Hal :
-13
Pertahankan OpiniWTB N
Eksekutif Diminta Keria KerasSINGAMJA, NusaBali
Pengelolaan keuangan ApBDtahun 2015, ditarget meraih predi-kat wajar tanpa pengecualian[MTP), seperti dah'rn pe"ngelolaankeuangan daerah tahun 2014.Lembaga DPRD pun menunututeksekutif bekerja keras memper-tahankan predikat tersebut.
Sikap lembaga DpRD Bule-leng itu disampaikan oleh mas-ing-masing fraksi dalam sidangparipurna dengan agenda pe-mandangan umum fraksi-fraksiatas Ranperda Laporan pertang-gungjawaban Pelaksanaan (Lpf F)APBD tahun 2014, Kamis (23/7)pagi di Gedung Dewan, falan Vet-eran, Singaraja.
Sidang tersebut dipimpin KetuaDPRD Buleleng I Gede Supriatnadihadiri oleh Wakil Bupari Bule-leng Nyoman Sutjidra serta unsurMuspida dan pimpinan SKPD. Darienam fraksi yang ada, Fraksi pDIBGolkaf Demokrat, Hanura, Gerin-dra dan Nasdem, seluruhnya dapatmenerima LPIP APBD tahun 2014
tersebut. Masing-masing ft-aksi jugamengaru salutclengan prestasi dariekekutif meraih predikat WTp ditahun 2014. Kini mereka menuntutagar.seluruh pimpinan SKpD bek-erla Keras untuk mempertahankanpredikat WTP tersebut di tahun2015. "Terhadap prestasi itu seba-gai tantangan agarbisa diraih teruspada tahun mendatang dengannilai sempurna," kata I Gustl putuArtana sebagai juru bicara darigabungan Fraksi PDIp dan Nasdem.Hal yang sama juga disampai-kan oleh gabungan Fraksi GolkalDemokrat dan Gerindra melaluijuru bicaranya I Made Ariawan.Dikatakan, laporan keuanganyang disampaikan elaekutif telahmemenuhi prinsip akuntabilitas,legalitas dan tranparansi sesuaidengan PP nomor 24 Tahun 2005dan Permendagri 13 Tahun 2006,sehingga BPK RI memberikanpenilaian dengan predikat WTp."Terhadap haltersebut, kami mintaagar eksekutif bekerja lebih kerasdalam menyelesaikan permasala-
han-permasalahan yang masihacl.a., melalui peningkatan SDm,sehlngga mampu memahami pera_turan perundang-undangan danpeningkatan pengawasan melekat,,l€tanva.
Sementara Wakil Bupati Bule-leng Nyoman Sutjidra usai sidangparipurna mengaku, telah mel-akukan langkah-langkah untukbisa mempertahankan predikatWTP tersebut. Pihaknya jugasudah bekeria keras uniuk'mi-menuhi semua ketentuan yangada,. mulai perencanaan hihggiimplementasinya. "pak bupatiselalu menekankan hal itu kepadaseluruh pimpinan SKPD. Bjhwakita harus kerja keras lagi untukbisa minimal mempertahankanWPT itu," katanya.
Selain menekankan keriakeras, pengawasan dalam pelak-sanaannya juga selalu dikontrolsetiap minggunya. Apalagi lapo-ran penggunaan keuangan itusudah menganut sistem berbasisakrual yang bisa langsung dipan-tau setiap harinya.
Sebelumnya, Pemkab Bulelengterus gencar mengambil langkah-langkah dalam rangka mengejartarget WTP tersebut. Bahkan,Pemkab menjalin kerjasamadengan Kejaksaan Negeri (Kejari)Singaraja, dibidang pembran-tasan tindak pidana korupsi. Se-lain membuat MoU dengan KejariSingaraja, Pemkab juga gandengBadan Pemeriksa Keuangan danPembangunan (BPKP) perwaki-lan Bali, dalam membenahi pen-gelolaan keuangan daerah. BpKppun sosialisasikan sistem pen-gendalian internal pemerintah[sPrP).6 kle
SUASANA sidang paripurna DPRD Buleleng kemarin.