Upload
lekhanh
View
215
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
IBNU MAHARDI ZAHTIAR2106 100 069
Dosen PembimbingIr. SAMPURNO, MT. Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknologi IndustriInstitut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2011
Multi Fixture
Analisa dan
Perancangan Design
Analisa Proses
Pemesinan dan Biaya
Perencanaan Sistem
Kontrol Multi Fixture
berbasis PLC
Pengujian Multi Fixture
Penggunaan mesin-mesin perkakas dengan fixture yangbervariasi sangatlah dibutuhkan agar didapatkan bentukyang bermacam – macam dengan waktu lebih cepat
Suatu alat yang digunakan untuk mempermudah prosespermesinan serta kemajuan di bidang industri
Memperkecil Biaya produksi
Latar Belakang
• Bagaimana menganalisa proses permesinan dari
multi fixture mulai dari menentukan urutan proses
pembuatan multi fixture
• Bagaimana menganalisa biaya proses produksi pada
multi fixture
Perumusan Masalah
Mempelajari dan menganlisa proses pembuatan multifixture Mampu mencari dan menganalisa biaya produksi yangdiperlukan untuk membuat sebuah multi fixture
Tujuan Penelitian
1. Menghasilkan multi fixture yang mempunyai kualitas sama baiknyadengan produk impor dan mengurangi ketergantungan terhadap produkluar negeri.
2. Memberikan kesempatan bagi home industri / industri kecil untuk lebihberkembang dengan adanya multi fixture.
3. Dapat menekan biaya produksi seminimal mungkin4. Sebagai studi perbandingan di kalangan industri manufaktur.5. Pengaturan dengan PLC pada multi fixture membuat mesin akanbekerja lebih cepat sehingga bentuknya bisa dirubah sewaktu – waktu6. Sistem kontrol yang mudah dilakukan dan perawatannya yangmudah
Manfaat Penelitian
1. Design dan perencanaan pembuatan mesin serta analisanya sudah tepat.2. Proses pengelasan pada multi fixture diasumsikan sudah sesuai standarpengelasan.3. Pemilihan material yang diperlukan untuk pembuatan mesin multi fixturesudah tepat.4. Bahan material benda kerja dianggap homogen sehingga propertiesmaterial sama5. Pahat potong diasumsikan terpasang dengan baik dan sudut potongnyadianggap tidak berubah selama proses permesinan berlangsung6. Mesin diasumsikan mampu bekerja dengan baik selama prosespemotongan, memiliki efisiensi daya tetap7. Tarif listrik tidak mengalami perubahan, tarif yang digunakan adalah Rp915,00 per kwh yang merupakan tarif listrik industry dengan batas daya10500 VA pada tahun 20118. Gaji pegawai selama satu bulan diasumsikan tetap, sesuai dengan UMR2011, yaitu sebesar Rp 1.310.000,00
Batasan Masalah
9. Harga dari material benda kerja diasumsikan tidak mengalami perubahan
10. Komponen waktu non produktif dari proses permesinan untuk setiapproses dianggap sama, yaitu pemasangan benda kerja 12 detik, waktupenyiapan 12 detik, waktu pengakhiran 6 detik, pengambilan produk 6 detik,pengukuran produk 10 detik
Batasan Masalah
1. Mario Agung, St. perancangan fixture untuk mesin EDM wire cuttingberdasarkan pemilihan dari berbagai konsep pencekaman ( untuk benda kerjaround dan square ), dengan menguji perubahan ketinggian penyetingankedataran.2. M. Khamim Tohari, Hasil akhir perancangan fixture ini berupa gambarteknis dari press tool dan fixture yang kemudian diperagakan dalam bentukanimasi serta didapatkan biaya pembuatan press tool
5. Galih Djuniardi, Analisa proses permesinan dan biaya flexible fixture dengansoftware LabView
3. Deny Alamsyah, Hasil dari penelitian ini adalah Simulation design of CNCmilling machining process for emco VMC 200 machine
Diantara beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian ini yaituanalisa proses permesinan dan biaya flexible fixture dengan softwareLabview dari Galih Djuniardi. Tetapi ada kelebihan dan kekurangan daripenelitian tersebut.
Tinjauan Pustaka
4. Richy Dwi V.S, Analisa kontruksi dan perencanaan multiple fixture
Flexible Fixture
Multi Fixture
Flexible fixture Multi fixture
Kelebihan Benda kerja dapat
berputar horizontal
360o sehingga lebih
memudahkan proses
permesinan yang sama
di posisi lain.
Dapat mengerjakan
beberapa benda kerja
yang berbeda dalam
waktu yang sama
sehingga mempercepat
proses permesinan.
Kekurangan Hanya dapat
menggunakan satu
macam benda kerja.
Harus merubah posisi
benda kerja untuk
melakukan proses
permesinan yang sama
di posisi lain benda
kerja.
Tinjauan Pustaka
Studi
literatur dan
studi
lapangan
Proses
Pembuatan
Multi Fixture
Perencanaa
n Diagram
alir
penelitian
Analisa
Perhitunga
n proses
pemesinan Analisa Biaya
Produksi pada
Multi fixture
Metodologi Penelitian
KETERANGAN :
1. Bottom Plate2. Center Plate3. Top Plate4. Kubus Pejal Berulir5. Chuck Plate6. Chuck7. Poros8. Roda Gigi9. Motor Stepper10.Pengunci11.Klem Square12.Klem Silinder13.Dudukan Motor Stepper
Rancangan Multi Fixture
Diagram Alir
Penelitian
Diagram AlirProses
Permesinan
Diagram AlirMenghitung
Elemen DasarProses Pemesinan
Diagram AlirAnalisa Biaya
Produksi
Diagram Alir Program Analisa Biaya
Produksi
Flowchart
Benda Kerja(Komponen) yang akan dikerjakan
• Mengandung kurang dari 0,15 % Carbon.• Kekuatan tarik (Tensile strength) = 400 - 550 N/mm
• Yield Strength = 250 N/mm • Kekerasan = 180 HB
Mesin Perkakasyang Digunakan
• Type : C5601• Jenis : MILLING VERTIKAL DIGITAL• Kapasitas : 1330x320x500• Dimensi : 2100x1780x220• Daya : 10 Hp• Putaran : 1500 RPM
30 37.5 47.5 60 75 95 118 150 190
235 300 375 475 600 750 950 1180 1500
22.5 30 37.5 47.5 60 75 90 118 150
190 235 300 375 475 600 750 950 1180 2300
Tingkat putaran spindle (rpm)
Tingkat kecepatan makan (mm/menit)
ANALISA PROSES PERMESINAN
PROSES PERMESINAN BOTTOM PLATE
Bagian 11-1 Mengfreis permukaan atas (133×108×15,5 menjadi 133×108×11,7)1-2 Mengfreis permukaan bawah (133×108×11,7 menjadi 133×108×7,9)1-3Mengfreis permukaan samping kiri (133×108×7,9 menjadi133×104,2×7,9)1-4Mengfreis permukaan samping kanan (133×104,2×7,9 menjadi133×100,4×7,9)1-5Mengfreis permukaan samping atas (133×100,4×7,9 menjadi129,2×100,4×7,9)1-6 Mengfreis permukaan samping bawah (129,2×100,4×7,9 menjadi125,4×100,4×7,9)1-7 Mengfreis permukaan ( end milling ) dengan dimensi 15×6,5 dengankedalaman 7,9 mm1-8 Menggurdi 2 buah lubang dengan ø8 dilanjutkan dengan pembuatan ulirdengan M8Proses Finishing (sama dengan langkah 1-1 sampai 1-6, dengan kedalamanpotong 0,2 mm)Bagian 22-1 Mengfreis permukaan samping kiri (61×36×18 menjadi 61×36×14,2)2-2 Mengfreis permukaan samping kanan (61×36×14,2 menjadi 61×36×10,4)2-3 Mengfreis permukaan atas (61×36×10,4 menjadi 57,2×36×10,4)2-4 Mengfreis permukaan bawah (57,2×36×10,4 menjadi 53,4×36×10,4)2-5 Mengfreis permukaan samping atas (53,4×36×10,4 menjadi53,4×32.2×10,4)2-6 Mengfreis permukaan samping bawah (53,4×32.2×10,4 menjadi53,4×28.4×10,4)2-7 Menggurdi 2 buah lubang dengan ø8 dilanjutkan dengan borring denganø22Proses Finishing (sama dengan langkah 2-1 sampai 2-6, dengan kedalamanpotong 0,2 mm)
2-1 Mengfreis permukaan samping kiri (61×36×18 menjadi 61×36×14,2)
Dimensi : 61 mm × 36 mm × 18 mmBahan : Mild SteelKekerasan : 180 HBLebar pemotongan (w) : w = 20 mmPanjang pemotongan benda kerja : lw = 61 mm
lv = 10 mmln= d/2 = 20/2 mm = 10 mm
Kedalaman potong (a) : a = 3,8 mm
Gerak makan (f) : f = fs. Zf= 0,5 mm . 0,8= 0,4 mm/rev
Kecepatan Potong (v) : v = vs. Zv= 2,5 m/s. 1= 2,5 m/s = 150 m/min
nilai putaran poros utama (n) dapat ditentukan
Jadi nilai putaran mesin yang digunakan sebesar 1500 rpm (disesuaikan dengan pilihan yang terdapat pada spesifikasi mesin).
2-1 Mengfreis permukaan samping kiri (61×36×18 menjadi 61×36×14,2)
Kecepatan makan (v ) : v = f .n .zv = 0,4 .1500. 4
= 2400 mm/minWaktu pemotongan (t ) : t = lt / vfDimana, lt = lv + lw + ln ; mm, maka = 10 + 61 +10 = 81 mm
Kecepatan penghasilan geram (Vt): maka,
maka,
Energi pemotongan (E) :
Daya Pemotongan (Power W)
Gaya Pemotongan (Pc)
2-3 Mengfreis permukaan atas (61×36×10,4 menjadi 57,2×36×10,4)
Dimensi : 61 mm × 36 mm × 10,4 mmBahan : Mild SteelKekerasan : 180 HBLebar pemotongan (w) : w = 10,4 mmPanjang pemotongan benda kerja : lw = 36 mm
lv = 5 mmln= d/2 = 10/2 mm = 5 mm
Kedalaman potong (a) : a = 3,8 mmGerak makan (f) : f = fs. Zf
= 0,5 mm . 0,2= 0,1 mm/rev
Kecepatan Potong (v) : v = vs. Zv= 2,5 m/s. 1= 2,5 m/s = 150 m/min
nilai putaran poros utama (n) dapat ditentukan
Jadi nilai putaran mesin yang digunakan sebesar 1500 rpm (disesuaikan dengan pilihan yang terdapat pada spesifikasi mesin).
Kecepatan makan (v ) : v = f .n .zv = 0,1 .1500. 4
= 600 mm/minWaktu pemotongan (t ) : t = lt / vfDimana, lt = lv + lw + ln ; mm, maka = 5 + 36 +5 = 46 mm
Kecepatan penghasilan geram (Vt): maka,
maka,
Energi pemotongan (E) :
2-3 Mengfreis permukaan atas (61×36×10,4 menjadi 57,2×36×10,4)
Daya Pemotongan (Power W)
Gaya Pemotongan (Pc)
2-7 Menggurdi 2 buah lubang dengan ø8 dilanjutkan dengan borring dengan ø22
Dimensi : 125,4 mm × 100,4 mm × 7,9 mmBahan : mild steelKekerasan : 180 HBPanjang pemotongan : lw = 10,4 mm
lv = 4 mmln = (d/2) / tan K ; mmln = (8/2) / tan 70ln = 4 mm
PahatPahat yang digunakan berupa pahat HSS twist Drill dengan spesifikasi:Bahan : HSSDiameter Gurdi (d) : 8 mmJumlah mata potong (z) : 2 buahSudut potong utama (Kr ) : 70 Gerak makan (f): f = 0,02D (free machining material)
= 0,02 . 8= 0,16 mm/rev
Kedalaman potong (a): a = 4 mmKecepatan Potong (v) : v = 0,7 . vs
= 0,7 . 0,8= 0,56 m/s = 33,6 m/min
2-7 Menggurdi 2 buah lubang dengan ø8 dilanjutkan dengan borring dengan ø22
nilai putaran poros utama (n) dapat ditentukan
Jadi nilai putaran mesin yang digunakan sebesar 1500 rpm (disesuaikan dengan pilihan yang terdapat pada spesifikasi mesin).Kecepatan makan (vf ) :
Tahap IPada pemotongan tahap pertamadilakukan proses drilling sedalam 5 mmkemudian pahat kembali ke posisi semula.
Tahap IIPada pemotongan tahap kedua jugasebenarnya juga dilakukan proses drillingsedalam 5,4 mm karena panjangpemotongan 10,4 mm. Proses drillingdilakukan dari titik semula maka total jarakyang ditempuh adalah 10,4 mm
2-7 Menggurdi 2 buah lubang dengan ø8 dilanjutkan dengan borring dengan ø22
Kecepatan penghasilan geram (Vt) :
Energi pemotongan (E) : Daya Pemotongan (Power W):
Gaya Pemotongan (Pc) :
2-7 Menggurdi 2 buah lubang dengan ø8 dilanjutkan dengan borring dengan ø22
Meluaskan lubang (boring) sampai ø22PahatPahat yang digunakan berupa pahat HSS dengan spesifikasi:Bahan : HSSDiameter Boring (d) : 22 mmJumlah mata potong (z) : 2 buahSudut potong utama (K ) : 70
Gerak makan (f) :
nilai putaran poros utama (n) dapat ditentukan
Jadi nilai putaran mesin yang digunakan sebesar 1500 rpm (disesuaikan dengan pilihan yang terdapat pada spesifikasi mesin).
2-7 Menggurdi 2 buah lubang dengan ø8 dilanjutkan dengan borring dengan ø22
Kecepatan makan (vf ) :
NO PROSES PERMESINAN Pengulanganproses
Kondisi Pemotongana d z w L lw lv ln fs zf vs zv f
mm mm mm mm mm mm mm mm m / s mm / ref1.1 Freis atas 3 3.8 50 4 50 108 133 25 25 0.5 0.8 2.5 1.0 0.41.2 Freis bawah 3 3.8 50 4 50 108 133 25 25 0.5 0.8 2.5 1.0 0.41.3 Freis samping kiri ( end mill ) 1 3.8 6 4 7.9 7.9 133 3 3 0.5 0.2 2.5 1.0 0.11.4 Freis samping kanan ( end mill ) 1 3.8 6 4 7.9 7.9 133 3 3 0.5 0.2 2.5 1.0 0.11.5 Freis samping atas ( end mill ) 1 3.8 6 4 7.9 7.9 100.4 3 3 0.5 0.2 2.5 1.0 0.11.6 Freis samping bawah ( end mill ) 1 3.8 6 4 7.9 7.9 100.4 3 3 0.5 0.2 2.5 1.0 0.11.7 End milling 3 3.8 6 4 6 6 15 3 3 0.5 0.2 2.5 1.0 0.11.8 Drilling ᴓ8 2 4 8 2 7.9 4 4 0.02 8 0.8 0.7 0.16
Tapping M8 2 0.5 8 2 7.9 4 4 0.02 8 0.8 0.5 0.162.1 Freis samping kiri 2 3.8 20 4 20 36 61 10 10 0.5 0.8 2.5 1.0 0.42.2 Freis samping kanan 2 3.8 20 4 20 36 61 10 10 0.5 0.8 2.5 1.0 0.42.3 Freis atas 1 3.8 10 4 10.4 10.4 36 5 5 0.5 0.2 2.5 1.0 0.12.4 Freis bawah 1 3.8 10 4 10.4 10.4 36 5 5 0.5 0.2 2.5 1.0 0.12.5 Freis samping atas 1 3.8 10 4 10.4 10.4 53.4 5 5 0.5 0.2 2.5 1.0 0.12.6 Freis samping bawah 1 3.8 10 4 10.4 10.4 53.4 5 5 0.5 0.2 2.5 1.0 0.12.7 Drilling ᴓ8 2 4 8 2 10.4 4 4 0.02 8 0.8 0.7 0.16
Borring ᴓ22 2 7 8 2 10.4 4 4 0.02 8 0.8 0.7 0.16
Kondisi Pemotongan Bottom Plate
ROUGHING
FINISHING
NO PROSES PERMESINAN Pengulangan proses
Kondisi Pemotongana d z w L lw lv ln fs zf vs zv f
mm mm mm mm mm mm mm mm m / s mm / ref1.1 Freis atas 3 0.2 50 4 50 100.4 125.4 25 25 0.5 0.8 2.5 1.0 0.41.2 Freis bawah 3 0.2 50 4 50 100.4 125.4 25 25 0.5 0.8 2.5 1.0 0.41.3 Freis samping kiri ( end mill ) 1 0.2 6 4 7.7 7.7 125.4 3 3 0.5 0.2 2.5 1.0 0.11.4 Freis samping kanan ( end mill ) 1 0.2 6 4 7.7 7.7 125.4 3 3 0.5 0.2 2.5 1.0 0.11.5 Freis samping atas ( end mill ) 1 0.2 6 4 7.7 7.7 100.2 3 3 0.5 0.2 2.5 1.0 0.11.6 Freis samping bawah ( end mill ) 1 0.2 6 4 7.7 7.7 100.2 3 3 0.5 0.2 2.5 1.0 0.11.7 End milling 2 0.2 6 4 7.5 6.5 15 3 3 0.5 0.2 2.5 1.0 0.12.1 Freis samping kiri 2 0.2 20 4 20 28.4 53.4 10 10 0.5 0.8 2.5 1.0 0.42.2 Freis samping kanan 2 0.2 20 4 20 28.4 53.4 10 10 0.5 0.8 2.5 1.0 0.42.3 Freis atas 1 0.2 10 4 10.2 10.2 28.4 5 5 0.5 0.2 2.5 1.0 0.12.4 Freis bawah 1 0.2 10 4 10.2 10.2 28.4 5 5 0.5 0.2 2.5 1.0 0.12.5 Freis samping atas 1 0.2 10 4 10.2 10.2 53.2 5 5 0.5 0.2 2.5 1.0 0.12.6 Freis samping bawah 1 0.2 10 4 10.2 10.2 53.2 5 5 0.5 0.2 2.5 1.0 0.1
kecepatan potong, makan, dan waktu makan bottom Plate
ROUGHING
FINISHING
NO PROSES PERMESINAN
Kecepatan potong, makan, dan waktu potongv n n vf vt tc wnp tw
m / s RpmRpm
mm / min mm3/s min min minyang digunakan
1.1 Freis atas 2.5 955.4 950 1520 4813.33 0.12 0.77 2.661.2 Freis bawah 2.5 955.4 950 1520 4813.33 0.12 0.77 2.661.3 Freis samping kiri ( end mill ) 2.5 7961.8 1500 600 300.20 0.23 0.77 1.001.4 Freis samping kanan ( end mill ) 2.5 7961.8 1500 600 300.20 0.23 0.77 1.001.5 Freis samping atas ( end mill ) 2.5 7961.8 1500 600 300.20 0.18 0.77 0.941.6 Freis samping bawah ( end mill ) 2.5 7961.8 1500 600 300.20 0.18 0.77 0.941.7 End milling 2.5 7961.8 1500 600 228.00 0.04 0.77 2.401.8 Drilling ᴓ8 0.56 1337.6 1500 480 401.92 0.06 0.04 0.20
Tapping M8 0.4 955.4 950 304 0.99 0.05 0.03 0.172.1 Freis samping kiri 2.5 2388.5 1500 2400 3040.00 0.03 0.77 1.602.2 Freis samping kanan 2.5 2388.5 1500 2400 3040.00 0.03 0.77 1.602.3 Freis atas 2.5 4777.1 1500 600 395.20 0.08 0.77 0.842.4 Freis bawah 2.5 4777.1 1500 600 395.20 0.08 0.77 0.842.5 Freis samping atas 2.5 4777.1 1500 600 395.20 0.11 0.77 0.872.6 Freis samping bawah 2.5 4777.1 1500 600 395.20 0.11 0.77 0.872.7 Drilling ᴓ8 0.56 1337.6 1500 480 401.92 0.06 0.04 0.22
Borring ᴓ22 0.56 713.4 750 240 706.50 0.13 0.09 0.43
NO PROSES PERMESINAN
Kecepatan potong, makan, dan waktu potongv n n vf vt tc wnp tw
m / s RpmRpm
mm / min mm3/s min min minyang digunakan
1.1 Freis atas 2.5 1433.1 1500 2400 400.00 0.07 0.77 2.521.2 Freis bawah 2.5 1433.1 1500 2400 400.00 0.07 0.77 2.521.3 Freis samping kiri ( end mill ) 2.5 8439.5 1500 600 15.40 0.22 0.77 0.991.4 Freis samping kanan ( end mill ) 2.5 11942.7 1500 600 15.40 0.22 0.77 0.991.5 Freis samping atas ( end mill ) 2.5 11942.7 1500 600 15.40 0.18 0.77 0.941.6 Freis samping bawah ( end mill ) 2.5 11942.7 1500 600 15.40 0.18 0.77 0.941.7 End milling 2.5 7961.8 1500 600 15.00 0.04 0.77 1.602.1 Freis samping kiri 2.5 6369.4 1500 2400 160.00 0.03 0.77 1.592.2 Freis samping kanan 2.5 3582.8 1500 2400 160.00 0.03 0.77 1.592.3 Freis atas 2.5 5971.3 1500 600 20.40 0.06 0.77 0.832.4 Freis bawah 2.5 7165.6 1500 600 20.40 0.06 0.77 0.832.5 Freis samping atas 2.5 7165.6 1500 600 20.40 0.11 0.77 0.872.6 Freis samping bawah 2.5 7165.6 1500 600 20.40 0.11 0.77 0.87
energy, daya, dan gaya pemotongan bottom Plate
ROUGHING
FINISHING
NO PROSES PERMESINANEnergi, Daya, dan Gaya pemotongan
E1 E W PcW.s/mm3 W.s/mm3 Watt Newton
1.1 Freis atas 2.1 1.41 9674.58 3869.831.2 Freis bawah 2.1 1.41 9674.58 3869.831.3 Freis samping kiri ( end mill ) 2.1 1.41 603.39 241.361.4 Freis samping kanan ( end mill ) 2.1 1.41 603.39 241.361.5 Freis samping atas ( end mill ) 2.1 1.41 603.39 241.361.6 Freis samping bawah ( end mill ) 2.1 1.41 603.39 241.361.7 End milling 2.1 1.41 458.27 183.311.8 Drilling ᴓ8 2.1 1.39 795.50 1420.54
Tapping M8 2.1 2.59 3.67 9.182.1 Freis samping kiri 2.1 1.41 6110.26 2444.102.2 Freis samping kanan 2.1 1.41 6110.26 2444.102.3 Freis atas 2.1 1.41 794.33 317.732.4 Freis bawah 2.1 1.41 794.33 317.732.5 Freis samping atas 2.1 1.41 794.33 317.732.6 Freis samping bawah 2.1 1.41 794.33 317.732.7 Drilling ᴓ8 2.1 1.39 795.50 1420.54
Borring ᴓ22 2.1 1.17 1182.24 2111.13
NO PROSES PERMESINANEnergi, Daya, dan Gaya pemotongan
E1 E W PcW.s/mm3 W.s/mm3 Watt Newton
1.1 Freis atas 2.1 3.40 1944.79 777.921.2 Freis bawah 2.1 3.40 1944.79 777.921.3 Freis samping kiri ( end mill ) 2.1 3.40 74.87 29.951.4 Freis samping kanan ( end mill ) 2.1 3.40 74.87 29.951.5 Freis samping atas ( end mill ) 2.1 3.40 74.87 29.951.6 Freis samping bawah ( end mill ) 2.1 3.40 74.87 29.951.7 End milling 2.1 3.40 72.93 29.172.1 Freis samping kiri 2.1 3.40 777.92 311.172.2 Freis samping kanan 2.1 3.40 777.92 311.172.3 Freis atas 2.1 3.40 99.18 39.672.4 Freis bawah 2.1 3.40 99.18 39.672.5 Freis samping atas 2.1 3.40 99.18 39.672.6 Freis samping bawah 2.1 3.40 99.18 39.67
ANALISA BIAYA MULTI FIXTUREBIAYA MATERIAL
CONTOH PERHITUNGAN
ANALISA BIAYA MULTI FIXTUREONGKOS LISTRIK ONGKOS PAHAT
PENYUSUTAN MESIN DAN BANGUNAN
CONTOH PERHITUNGAN
ANALISA BIAYA MULTI FIXTUREONGKOS KOMPONEN LAIN ONGKOS KARYAWAN
TOTAL PEMBUATAN MULTI FIXTURE
CONTOH PERHITUNGAN
CONTOH PERHITUNGAN ANALISA BIAYA MULTI FIXTURE
BIAYA MATERIAL
CONTOH PERHITUNGAN ANALISA BIAYA MULTI FIXTUREONGKOS LISTRIK
Jadi total tarif listrik untuk pembuatankomponen Bottom plate adalah Rp 5532,9
CONTOH PERHITUNGAN ANALISA BIAYA MULTI FIXTUREONGKOS PAHAT
CONTOH PERHITUNGAN ANALISA BIAYA MULTI FIXTUREONGKOS PAHAT
Jadi total ongkos pahat untuk pembuatan Bottom Plate adalah Rp 3315,03
CONTOH PERHITUNGAN ANALISA BIAYA MULTI FIXTUREONGKOS PENYUSUTAN MESIN DAN BANGUNAN
CONTOH PERHITUNGAN ANALISA BIAYA MULTI FIXTUREONGKOS KARYAWANOngkos operator dapat diperoleh dengan mengasumsikan bahwa operator menerimaupah bulanan sesuai UMR 2011, yaitu sebesar Rp 1.310.000,00 per bulan. Sehinggabesarnya ongkos untuk operator dapat diperoleh dengan:
Jadi ongkos operator untuk pembuatan bottom plate sebesar Rp. 7716,09
HARGA JUAL MULTI FIXTURE
BIAYA PROMOSINo. Keterangan Satuan Harga Satuan Jumlah Total ( Rp. )
1 Pembuatan Website 1 Tahun 2,200,000 1 22000002 Iklan Jawa Pos 1 Hari 77,000 52 4004000
Total 6204000
LABA YANG DIHARAPKAN
BIAYA PAJAK
Perkiraan laba yang diharapkan ditentukan terlebih dahulu sebesar Rp1.500.000,00 per produknya. Jumlah tersebut hampir mencapai 15% dari harga produksinya, dandiperkirakan mesin masih mampu bersaing kompetitif di pasaran.
Besarnya pajak yang dikenakan untuk multi fixture sebesar 10%. Besarnya nilai pajak yang dibebankan untuk penjualan per unitnya dapat dihitung dengan cara:
Sehingga besarnya nilai harga jual multi fixture per unit nya dapat diketahui:
ANALISA TITIK IMPAS ( BREAK EVENT POINT )
EVALUASI PROSES PERMESINAN SECARA TEORI DENGAN AKTUAL
Evaluasi Proses Face MillingPada tugas akhir ini menggunakan material baja dengan kekerasan 180 HBN dengan menggunakan pahatcarbide untuk proses milling dan HSS untuk drilling dan kedalaman potong berkisar 3,8 mm alangkah baiknyabila menggunakan kedalaman potong yang kecil, hal ini dikarenakan akan berdampak pada umur pahat yangdipakai semakin besar kedalaman potong maka umur pahat semakin kecil begitu juga sebaliknya. Kedalamanpotong juga mempengaruhi besar daya pemotongan, hal ini dapat dilihat pada proses roughing dengan prosesfinishing dimana daya potong proses finishing lebih kecil sehingga apabila ingin mendapatkan daya potongyang kecil pada saat proses roughing, geometri dari raw material harus memiliki selisih yang kecil darigeometri dari benda yang akan dihasilkan.
Evaluasi Proses End MillingPada proses end milling tidak jauh beda dengan proses face milling yaitu memperkecil kedalaman potongsehingga memperkecil penggantian pahat karena aus yang nantinya akan memperkecil waktu non produktifsehingga baik biaya ongkos operasi mesin maupun ongkos operator untuk pembuatan komponen tersebutlebih kecil.Evaluasi Proses DrillingPembuatan kedalaman proses drilling tidak harus 5 mm. Hal ini dilakukan apabila memenuhi persamaanberikut L ≥ 3D dimana L adalah panjang kedalaman drilling dan D adalah diameter pahat drill. Hal ini bertujuanuntuk memperkecil keausan yang cepat pada pahat serta untuk memberikan kualitas proses drilling yang lebihbagus karena bila dilakukan dalam sekali kemungkinan besar pahat drill akan terdeformasi karena temperaturyang panas sehingga hasil dari proses drilling tidak bisa lurus tetapi berbelok sedikit. Hal ini akan berakibatfatal bila ditunjukkan untuk pembuatan komponen dengan kepresisian yang tinggi.
EVALUASI PROSES PERMESINAN SECARA TEORI DENGAN AKTUAL
Perbandingan Geometri Teori dengan Geometri Aktual
Perbedaan geometri teori dengan aktual bisa terjadi karena adanya beberapa faktor diantaranya adanya perbedaankedalaman potong yang di setting pada mesin dengan hasilnya, selain itu perbedaan terjadi karena adanyakesalahan pengukuran geometri dari raw material. Perbedaan seperti ini harus dapat dihilangkan bila dalampembuatan komponen yang presisi.
EVALUASI PROSES PERMESINAN SECARA TEORI DENGAN AKTUAL
Perbandingan Waktu Proses Permesinan Teori dengan Aktual
Adanya perbedaan waktu secara teori dengan aktual dikarenakan beberapa faktor. Faktor SDM ( operator ) yanglebih banyak mempengaruhi perbedaan tersebut karena setiap operator memiliki skil ( kemampuan ) yang berbedasehingga alangkah baiknya menggunakan operator yang berpengalaman lebih selain itu mesin jugamempengaruhi apabila putaran mesin sudah tidak sesuai dengan yang ditentukan bila semakin kecil putarannyamaka waktu proses permesinan semakin besar juga.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
SARAN
Dari hasil analisa yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:1. Lama pembuatan multi fixture secara teori adalah 663,89 menit sedangkan untuk harga jual multi
fixture sebesar Rp. 12.739.709,342. Besarnya biaya produksi yang diperlukan untuk sebuah multi fixture adalah senilai Rp. 10.081.553,953. Produksi akan mengalami titik impas sekitar 6 bulan dengan tiap bulan minimal membuat 10 unit multi
fixture.4. Adanya perbedaan waktu proses permesinan secara teori dengan aktual yang kemungkinan
disebabkan karena waktu non produktif yang lebih lama sekitar 183,11 menit dan penambahan biayasebesar Rp. 57.151,42,-
1. Sebaiknya pengukuran dilakukan berulang kali sehingga tidak terdapat kesalahan kosinus2. Sebaiknya menggunakan operator yang lebih teliti dan handal agar waktu non produktif bisa
diperkecil.3. Sebaiknya kedalaman potong sekecil mungkin sehingga dapat memperkecil keausan pahat dan
daya pemotongan.4. Pembuatan program sebaiknya menambahkan database untuk kedepannya.
Terima Kasih
MOHON KRITIK DAN SARAN DEMIKEMAJUAN TUGAS AKHIR.
ANALISA PROSES PEMESINAN PADA MULTI FIXTURE
DENGAN BANTUAN SOFTWARE VISUAL BASICOleh:
IBNU MAHARDI ZAHTIAR2106 100 069
1. Latar Belakang
2. Perumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
5. Batasan Masalah
6. Tinjauan Pustaka
7. Dasar Teori
8. Metodologi Penelitian
9. Rancangan Multi Fixture
10. Flowchart
11. Tampilan Software
12.Contoh Perhitungan Proses Permesinan
13.Contoh Perhitungan Analisa Biaya
14.Contoh Perhitungan BEP
15.Evaluasi Proses Permesinan
16.Kesimpulan
17.Lampiran
DrillingElemen Proses Drilling adalah:
Proses Permesinan
MillingElemen Proses Milling adalah:
BubutElemen Proses Bubut adalah:
Biaya Total Produk
Biaya yang dikeluarkan untuk total produk.
Cu = CM + Cplan + ∑Cp Keterangan:
Cu : Biaya total ( Rp/produk ) CM : Biaya Material ( Rp/produk ) Cp : Biaya salah satu proses produksi ( Rp/produk ) CPlan : biaya perancangan produk
Analisa Biaya
Biaya material
Terdiri atas harga pembelian dan ongkos tak
langsung (biaya penyimpanan dan penyiapan).
CM = CMO + CMi
Keterangan:
CM : Biaya material CMo : Harga pembelian CMi : Biaya tak langsung
Biaya salah satu proses produksi
Terdiri atas harga penyiapan dan peralatan, harga
pemesinan serta harga pahat.
Cp = Cr + CM + Ce
Keterangan:
Cp : Biaya produksi (Rp/produk) Cr : Biaya penyiapan dan peralatan (Rp/produk) Cm : Biaya pemesinan (Rp/produk) Ce : Biaya pahat (Rp/produk)
Biaya persiapan dan peralatan
Terdiri atas biaya persiapan peralatan khusus dan
lain-lain:
Cr = (Cset + Cfix + Cpr) / nl
Keterangan:
Cr : Biaya penyiapan dan peralatan (Rp/produk) Cset : Biaya pengaturan mesin (Rp) Cfix : Biaya peralatan bantu (Rp) Cpr : Biaya persiapan program (Rp) nl : Jumlah produk (produk)
Biaya pemesinan
Biaya yang dihitung berdasarkan waktu
pemesinan rata-rata perproduk:
Cm = cm * tm
Keterangan:
Cm : Biaya pemesinan (Rp/produk) cm : biaya operasi (Rp/menit) Tm : waktu pemesinan (menit/produk)
Biaya pahat
Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian pahat:
Ce = ce * tc/T
Keterangan:
Ce : Biaya pahat (Rp/produk) ce : biaya pahat (Rp) Tc/T : Umur pahat (mata potong/produk)
Waktu Produksi dan Non Produksi
Kelebihan Visual Basic
KETERANGAN
Pahat
Waktu untuk menghasilkan produk atau waktu yang diperlukan untuk dapatmenyelesaikan suatu pekerjaan ( memotong bagian tertentu dari suatuproduk ) dengan cara yang tertentu.
Waktu tambahan yang terjadi akibat pengoperasian mesin yangmembutuhkan perubahan posisi, pemsangan benda kerja, penyiapan,pengakhiran, pengambilan produk, pengukuran produk, dll.Waktu penyiapan yaitu waktu yang diperlukan untuk membawa atau menggerakan pahat dari posisi mulai padaposisi siap untuk memotong.
Waktu pengakhiran yaitu waktu yang diperlukan untuk membawa atau menggerakan pahat kembali ke posisimula
WAKTU PRODUKSI
WAKTU NON PRODUKTIF
1. Memiliki kompiler handal yang dapat menghasilkan file executable yanglebih cepat dan lebih efisien dari sebelumnya
2. Memiliki beberapa tambahan sarana wizard yang baru. Wizard adalahsarana yang mempermudah di dalam pembuatan aplikasi dengan otomatisasitugas-tugas tertentu3. Tambahan tombol - tombol baru yang lebih canggih serta meningkatkankaidah struktur Bahasa Visual Basic
4. Pengembangan Graphical User Interface (GUI) sebagai akses perubahanpemodelan parametrik 3 Dimensi dengan basis Visual Basic Aplication (VBA)
5. Perintah-perintah dalam bahasa VB juga sangat komplit dan di VB bisa dengan mudah membuat sebuah program tanpa harus mengetik bahasa program lagi, tetapi cukup mendesign interface/tampilan program dengan VB Editor yang terlah tersedia. Berbeda dengan software lainnya untuk membuat tombol saja membutuhkan code yang panjang.
6. Visual Basic 6.0 memiliki beberapa versi atau edisi yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya
KELEBIHAN VISUAL BASIC
LAMPIRAN ATabel yang digunakan
LAMPIRAN B
LAMPIRAN CData promosi yang digunakan