5
BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA A. UMUM 1. Definisi Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menyebutnya dengan belanja, sedangkan Laporan Operasional (LO) menyebut dengan beban. LRA disusun dan disajikan dengan menggunakan anggaran berbasis kas, sedangkan LO disajikan dengan prinsip akrual yang disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi berbasis akrual (full accrual accounting cycle). Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban. Sedangkan beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Belanja merupakan semua pengeluaran oleh Bendahara Umum Negara/Bendahara Umum Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah. Ada beberapa perbedaan antara Beban dan Belanja, yaitu: No a. Beban Diukur dan diakui dengan basis akuntansi akrual b Merupakan unsur pembentuk Laporan Operasional (LO) c. Menggunakan Kode Akun 9 Belanja Diukur dan diakui dengan basis akuntansi kas Merupakan unsur pembentuk Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Menggunakan Kode Akun 5 Modul 2- Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah 9

ica.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ica.docx

BAB IIKEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

A. UMUM

1. Definisi

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, LaporanRealisasi Anggaran (LRA) menyebutnya dengan belanja, sedangkanLaporan Operasional (LO) menyebut dengan beban. LRA disusun dandisajikan dengan menggunakan anggaran berbasis kas, sedangkan LOdisajikan dengan prinsip akrual yang disusun untuk melengkapipelaporan dari siklus akuntansi berbasis akrual (full accrualaccounting cycle).

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalamperiode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupapengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

Sedangkan beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagaipengurang nilai kekayaan bersih.

Belanja merupakan semua pengeluaran oleh Bendahara UmumNegara/Bendahara Umum Daerah yang mengurangi Saldo AnggaranLebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akandiperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.

Ada beberapa perbedaan antara Beban dan Belanja, yaitu:

No

a.

Beban

Diukur dan diakui dengan basisakuntansi akrual

b Merupakan unsur pembentukLaporan Operasional (LO)

c. Menggunakan Kode Akun 9

Belanja

Diukur dan diakui dengan basisakuntansi kas

Merupakan unsur pembentukLaporan Realisasi Anggaran (LRA)

Menggunakan Kode Akun 5

Modul 2- Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah 9

Page 2: ica.docx

2. Klasifikasi

Beban dan belanja diklasifikasi menurut:

a. Klasifikasi ekonomi untuk pemerintah daerah terdiri dari bebanpegawai, beban barang, beban bunga, beban subsidi, beban hibah,beban bantuan sosial, beban penyusutan aset tetap/amortisasi,beban transfer, dan beban tak terduga.

b. Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokkan belanja yangdidasarkan pada jenis belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas.Klasifikasi ekonomi meliputi belanja pegawai, belanja barang,belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan belanjalain-lain. Klasifikasi ekonomi pada pemerintah daerah meliputibelanja pegawai, belanja barang, belanja modal, bunga, subsidi,hibah, bantuan sosial dan belanja tak terduga.

c. Klasifikasi beban dan belanja berdasarkan organisasi adalahklasifikasi berdasarkan unit organisasi pengguna anggaran. Untukpemerintah daerah, belanja sekretariat DPRD, belanja sekretariatdaerah provinsi/kota/kabupaten, belanja dinas pemerintah tingkatprovinsi/kota/kabupatenprovinsi/kota/kabupaten.

Sedangkan, berdasarkan PSAP Nomor 12 tentang Laporan

dan lembaga teknis daerah tingkat

Operasional (LO), beban hanya diklasifikasikan menurut klasifikasiekonomi, yang pada prinsipnya mengelompokkan berdasarkan jenisbeban. Berikut adalah klasifikasi beban dalam LO menurut PSAPNomor 12 Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dankewenangan atas beban tersebut:

BEBANBeban Operasi – LO

Beban PegawaiBeban Barang dan JasaBeban BungaBeban SubsidiBeban Hibah

SKPDSKPDPPKDPPKD

PPKD&SKPD

KEWENANGAN

Modul 2- Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah 10

Page 3: ica.docx

Beban Bantuan SosialBeban Penyusutan dan AmortisasiBeban Penyisihan PiutangBeban Lain-Lain

Beban TransferBeban Transfer Bagi Hasil Pajak DaerahBeban Transfer Bagi Hasil Pendapatan LainnyaBeban Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah DaerahLainnyaBeban Transfer Bantuan Keuangan ke DesaBeban Transfer Bantuan Keuangan LainnyaBeban Transfer Dana Otonomi Khusus

Defisit Non OperasionalBeban Luar Biasa

PPKDSKPDSKPDSKPD

PPKDPPKDPPKD

PPKDPPKDPPKDPPKDPPKD

Berikut adalah klasifikasi belanja dalam format APBD menurutPermendagri Nomor 13 Tahun 2006:

BelanjaBelanja Tidak LangsungBelanja pegawaiBelanja bungaBelanja subsidiBelanja hibahBelanja bantuan socialBelanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kotadan Pemerintahan DesaBelanja Bantuan Keuangan KepadaProvinsi/Kabupaten/Kota Dan Pemerintahan DesaBelanja Tidak TerdugaBelanja LangsungBelanja pegawaiBelanja barang dan jasaBelanja modal

SKPDSKPDSKPD

PPKD

PPKD

SKPDPPKDPPKDPPKDPPKDPPKD

Kewenangan

Berikut adalah klasifikasi belanja dalam LRA menurut PSAP Nomor 02Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 dan kewenangan atasbelanja tersebut:

Modul 2- Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah 11

Page 4: ica.docx

BelanjaBelanja Operasi

Belanja PegawaiBelanja BarangBungaSubsidiHibah (Uang, barang dan Jasa)*)Bantuan Sosial (uang dan barang)*)

Belanja ModalBelanja TanahBelanja Peralatan dan MesinBelanja Gedung dan BangunanBelanja Jalan, Irigasi, dan JaringanBelanja Aset tetap lainnyaBelanja Aset Lainnya

Belanja Tak TerdugaBelanja Tak Terduga

Kewenangan

SKPDSKPDPPKDPPKD

PPKD/SKPDPPKD/SKPD

SKPDSKPDSKPDSKPDSKPDSKPD

PPKD

*) Hibah dan bantuan sosial berupa uang merupakan kewenanganPPKD, sedangkan hibah barang dan jasa serta bantuan sosial berupabarang merupakan kewenangan SKPD.

B. PENGAKUAN

Menurut PSAP Nomor 12 tentang akuntansi beban dalam PeraturanPemerintah Nomor 71 Tahun 2010, beban diakui pada saat:

1. Timbulnya kewajibanSaat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak daripihak lain ke pemerintah tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umumdaerah. Contohnya tagihan rekening telepon dan rekening listrikseperti yang tertulis di atas.

2. Terjadinya konsumsi asetTerjadinya konsumsi aset adalah saat pengeluaran kas kepada pihaklain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau konsumsiaset nonkas dalam kegiatan operasional pemerintah.

3. Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa

Modul 2- Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah 12

Page 5: ica.docx