34
I. Judul Percobaan : Identifikasi Jenis Bahan Pewarna pada Makanan II. Hari/Tanggal Percobaan : Kamis/ 5 Desember 2013 III. Selesai Percobaan : Kamis/ 5 Desember 2013 IV. Tujuan Percobaan : Mengidentifikasi jenis bahan pewarna yang dipakai pada tahu kuning, nasi kuning, koci- koci dan dadar gulung. V. Tinjauan Pustaka : Pewarna adalah bahan tambahan mkanan yang dapat memperbaiki tampilan pada makanan, sehingga terlihat lebih menarik. Pewarna makanan dibagi menjadi dua, yaitu pewarna alami dan pewarna buatan (sintesis). Ada 5 sebab yang dapat menyebabkan suatu bahan makanan berwarna, yaitu : 1. Pigmen yang secara alami terdapat pada tanaman dan hewan, misalnya klorofil berwarna hijau, karoten berwarna jingga, dan mioglobin menyebabkan warna merah pada daging.

Identifikasi jenis zat pewarna makanan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

I. Judul Percobaan : Identifikasi Jenis Bahan Pewarna pada Makanan

II. Hari/Tanggal Percobaan : Kamis/ 5 Desember 2013

III. Selesai Percobaan : Kamis/ 5 Desember 2013

IV. Tujuan Percobaan : Mengidentifikasi jenis bahan pewarna yang dipakai

pada tahu kuning, nasi kuning, koci- koci dan dadar

gulung.

V. Tinjauan Pustaka :

Pewarna adalah bahan tambahan mkanan yang dapat memperbaiki tampilan pada

makanan, sehingga terlihat lebih menarik. Pewarna makanan dibagi menjadi dua, yaitu

pewarna alami dan pewarna buatan (sintesis).

Ada 5 sebab yang dapat menyebabkan suatu bahan makanan berwarna, yaitu :

1.      Pigmen yang secara alami terdapat pada tanaman dan hewan, misalnya

klorofil berwarna hijau, karoten berwarna jingga, dan mioglobin menyebabkan warna

merah pada daging.

2.      Reaksi karamelisasi yang timbul bila gula dipanaskan membentuk warna

coklat pada kembang gula, karamel atau roti yang dibakar.

3.      Warna gelap yang timbul karena adanya reaksi Maillard, yaitu antara gugus

amino protein dan gugus karbonil gula pereduksi. Misalnya susu bubuk yang  disimpan

lama akan berwarna gelap.

4.      Reaksi antara senyawa organik dengan udara akan menghasilkan warna

hitam atau coklat gelap. Reaksi oksidasi ini dipercepat oleh adanya logam serta enzim,

misalnya warna gelap permukaan apel atau kentang yang dipotong.

5.      Penambahan zat warna, baik zat warna alami ataupun zat warna sintetik,

yang termasuk golongan bahan aditif makanan.

Page 2: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

Jenis Zat Pewarna  

Aneka jenis pewarna ini ada yang berupa bubuk, pasta atau cairan. ada dua jenis

zat pewarna yaitu certified color dan unceretified color. Certified color merupakan zat

pewarna sintetik yang terdiri dari dye dan lake, sedangkan uncertified color adalah zat

pewarna yang berasal dari bahan alami.

1.      Certified Color (pewarna sintesis)

Ada 2 macam yang tergolong Certified Color yaitu Dye dan Lake. Keduanya

adalah zat pewarna buatan. Zat pewarna yang termasuk golongan  dye telah melalui

prosedur  sertifikasi dan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh Food and Drug

Administration (FDA). Sedangkan zat pewarna lake yang  hanya terdiri dari 1 warna

dasar, tidak merupakan warna campuran, juga harus mendapat sertifikat. Dalam

certified color terdapat spesifikasi yang mencantumkan  keterangan penting mengenai

zat pewarna tertentu, misalnya berbentuk garam, kelarutan dan residu yang terdapat

didalamnya.

a.       Dye

Dye adalah zat pewarna yang umumnya bersifat larut dalam air dan larutannya

dapat mewarnai. Pelarut yang dapat digunakan selain air adalah gliserin, alkohol dan

propilenglikol. Dye juga dapat diberikan  dalam bentuk kering apabila proses

pengolahan produk tersebut kemudian ternyata menggunakan air. Dye terdapat dalam

bentuk bubuk, butiran, pasta maupun cairan yang penggunaannya tergantung dari

kondisi bahan, kondisi proses dan zat pewarnanya sendiri.

Dye terbagi atas 4 kelompok yaitu Azo dye, Triphenylmethane dye, Flourescein,

dan Sulfonated Indigo.

Page 3: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

a)      Azo dye, terdiri dari:

         FD&C Red No. 2 (Amaranth) No Indeks 16185

Amaranth termasuk golongan monoazo yang mempunyai satu ikatan N=N.

Amaranth berupa tepung berwarna merah kecoklatan yang mudah larut dalam air,

menghasilkan larutan berwarna merah lembayang atau merah kebiruan. Selain itu juga

mudah larut dalam propilonglikol, gliserol,  dan larut sebagian dalam alkohol 95%.

Agak tahan terhadap cahaya, asam asetat 10%, HCl 10-30%, dan NaOH 10%,

sedangkan terhadap NaOH 30% kurang tahan dan menjadi agak keruh. Zat warna

amaranth bersifat karsiogenik (menyebabkan kanker) sedangkan grup kedua

menyimpulkan bahwa zat warna tersebut bersifat embritoksik (meracuni janin). Setelah

dilakukan penelitian lanjutan dan hasilnya menyatakan bahwa zat warna amaranth

bersifat karsiogenik dan embritoksik maka sejak itu penggunaan zat warna amaranth di

amerika tidak diperbolehkan.

            Selain  bersifat karsiogenik dan embritoksik, zat warna amaranth dalam

jumlah besar dapat menimbulkan tumor, reaksi alergi pada saluran pernapasan dan

menyebankan hiperaktif pada anak

         FD&C Yellow No 5 (Tartrazine) No Indeks 19140

Tartrazine merupakan tepung berwarna kuning jingga yang mudah larut dalam 

air, menghasilkan larutan kuning keemasan. Kelarutanya dalam alkohol 95% hanya

sedikit, dalam gliserol dan glikol mudah larut. Tartanizie tahan terhadap cahaya, asam

asetat,  HCL, dan NaOH 10%, NaOH 30% akan menjadikan warna berubah kemerah-

merahan.

            Penggunaan tartrazine dapat menyebabkan reaksi alergi, khususnya pada

pada individu yang sensitif terhadap asam asetilsiklik dan asam benzoat. Selain itu juga

dapat menyebabkan hiperaktif pada anak.

Page 4: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

         FD&C Yellow No 5 (Sunset Yellow) No Indeks 150985

Sunset Yellow termasuk golongan monazo, berupa tepung berwarna jingga, sangat

mudah larut dalam air, dan menghasilkan larutan jingga kekuningan. Sedikit larut

dalam alkohol 95% dan mudah larut dalam gliserol dan glikol. Pemakaian alat-alat,

mudah larut dalam alkohol tembaga akan menyebabkan warna larutan zat warna

menjadi keruh, coklat dan opaque.

            Penggunaan sunset yellow dapat menyebabkan reaksi alergi, khususnya

pada pada individu yang sensitif terhadap asam asetilsiklik dan asam benzoat. Selain

itu juga dapat menyebabkan hiperaktif pada anak. Pada jumlah yang sedikit sunset

yellow dapat menyebabkan radang selaput lendir pada hidung, sakit pinggang, muntah-

muntah dan gangguan saluiran pencernaan.

         FD&C Red No 4 (Panceau SX) No Indeks 14700

Panceau SX berupa tepung merah, mudah larut dalam air dan memberikan larutan

berwarna jingga. Larutan dalam gliserol dan glikol, mudah larut dalam alkohol 95%.

Sifat ketahanannya hampir  sama dengan amaranth, sedikit luntur oleh asam asetat

10%, NaOH 30% akan membuat larutan berwarna kekuningan. Cu membuat warna

larutan menjadi kuning, gelap, dan keruh baik pada larutan netral maupun asam. 

b)      Triphenymethane dye, terdiri dari :

         FD&C Blue No 1 (Brilliant Blue) No Indeks 42090

Zat pewarna ini termasuk Triphenylmethane dye, merupakan tepung berwarna

ungu perunggu. Bila dilarutkan dalam  air menghasilkan warna hijau kebiruan, larut

dalam glikol dan gliserol, agak larut dalam alkohol 95%. Zat warna ini tahan terhadap

asam asetat, tetapi agak luntur oleh cahaya agak tahan terhadap HCl 10%, tetapi

menjadi berwarna kehijauan, sedangkan dalam HCl 30% akan membentuk warna

merah anggur.

Page 5: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

         FD&C Green No 3 (Fast Green) No Indeks 42053

Tepung zat warna ini berwarna ungu kemerahan atau ungu kecoklatan dan bila

dilarutkan dalam air menghasilkan warna hijau kebiruan. Zat ini juga larut dalam

alkohol 95%, tetapi lebih mudah  larut dalam campuran air dan alkohol. Zat ini juga

larut dalam gliserol dan glikol. Fast Green  agak mudah luntur dengan adanya cahaya

dan tidak tahan terhadap HCl 30%, bila ditambahkan alkali, akan berwarna ungu.

kontak dengan Cu akan menjadikan warna coklat.

         FD&C Violet No 1 (Benzylviolet 4B)

Zat pewarna ini berbentuk tepung berwarna ungu, larut dalam air, gliserol, glikol

dan alkohol 95%. Menghasilkan warna ungu cerah, tidak larut dalam minyak dan eter.

Zat pewarna ini mudah luntur oleh cahaya, sedangkan terhadap asam asetat agak tahan.

c)      Fluorescein

         FD&C Red No 3 (Erytrosine) No Indeks  45430

Zat pewarna ini termasuk golongan Fluorescein. Berupa tepung coklat larutannya

dalam alkohol 95% menghasilkan warna merah yang berfluoresensi sedangkan

larutannya dalam air berwarna  merah cherry tanpa fluoresensi. Larut dalam gliserol

dan glikol, bersifat kurang tahan terhadap cahaya dan oksidator, tetapi tahan terhadap

reduktor dan NaOH 10%.

d)     Sulfonated Indigo

         FD&C Blue No 2 (Indigotin/Indigo Carmine) No Indeks 73015

Indigotine merupakan tepung berwarna biru, coklat, kemerah-merahan, mudah

laut dalam air dan larutannya berwarna biru. Larut dalam gliserol dan glikol, sedikit

larut dalam alkohol 95%. Zat warna ini sangat tidak tahan terhadap cahaya, karena itu

warnanya cepat menghilang.

Page 6: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

b.      Lake

FD&C Lake diizinkan pemakainnya sejak tahun 1959, dan penggunannya meluas

dengan cepat. Zat pewarna ini merupakan gabungan dari zat warna (dye) dengan

radikal basa (Al atau Ca) yang dilapisi dengan hidrat alumina. Lake stabil pada Ph 3,5

– 9,5 dan diluar selang tersebut lapisan alumina pecah dan dye yang dikandungnya

terlepas.

Sesuai dengan sifatnya yang tidak larut dalam air, zat pewarna ini digunakan

untuk produk-produk yang mengandung lemak dan minyak  daripada dye, karena

FD&C lake larut dalam lemak. Daya mewarnai FD&C lake adalah dengan membentuk

dispersi yang menyebar pada  bahan yang diwarnai.

Pada tabel berikut dapat dilihat beberapa zat warna sintesis yang dilarang

penggunaannya dalam makanan.

Tabel 1.      Nama-nama zat pewarna sintesis yang

                   dilarang digunakan di dalam makanan

N

oNama

Indeks

Warna

1 Auramine ( CI Basic Yellow 2) 41000

2 Alkanet 75520

3

Butter Yellow (CI Solvent Yellow

2) 11020

4 Black 7984 (Food Black 2) 27755

5 Burn Umber  (CI Basic Orange 7) 77491

6 Chrysoidinie (CI Basic Orange 2) 11270

7 Chrysoine S (CI Food Yellow AB) 14270

8 Citrus Red No.2 12156

1 Fast Yellow AB (CI Food Yellow 13015

Page 7: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

1 2)

1

2

Guinea Green B (CI Acid Green No

3) 42085

1

5 Methanyl Yellow 13065

1

6

Oil Orange SS (CI Solvent Orange

2) 12100

1

7

Oil Orange XO (CI Solvent Orange

7) 12170

1

8

Oil Yellow AB (CI Solvent Yellow

AB) 11380

1

9

Oil Yellow OB (CI Solvent Yellow

6) 11390

2

0 Orange G (CI Food Orange 4) 16230

2

1 Orange GGN (CI Food Orange 2) 15980

2

2 Orange RN 15970

2

3 Orchil dan Orcein -

2

4 Ponceu 3R (CI Red 6) 16155

2

5 Ponceu SX (CI Food Red 1) 14700

2

6 Ponceu 6R (CI Food Red 8) 16290

2

7 Rhodamine B (CI Food Red 15) 45170

2Sudan I (CI Solvent Yellow 14) 12055

Page 8: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

8

2

9 Scarlet GN (Food Red 2) 14815

3

0 Violet 6B 42640

Kunyit adalah salah satu indikator yang dapat menunjukkan sifat asam dan basa

suatu larutan. Serbuk akar kunyit memberikan zat warna yang berwarna kuning jika

dilarutkan dalam air. Akar kunyit berisi kira- kira 5% bahan pewarna diaryl heptanoid,

lebih dikenal sebagai curcuminoids. Kandungan utama dari curcuminoid adalah

curcumin bersama- sama dalam zat dengan jumlah yang lebih kecil disebut dicuffeogle

metane, caffeoglfeniloymethane dan dihydrocurcumin. Selain itu, (Evans 1998)

mengatakan bahwa karakterisasi dan konstituen dari fraksi polisakarida curcuma

menunjukkan glicans asam yang baru seperti ukanons A, B, C, D. Akar kunyit

mengandung beberapa senyawa pewarna, terutama curcumin (diferulaylmethane).

Kemampuan suatu pewarna untuk merubah jaringan spesifik ditentukan oleh faktor-

faktor tertentu, salah satunya adalah keasaman zat warna. Struktur asam akan terwarnai

oleh pewarna basa, sementara struktur basa akan terwarnai oleh pewarna asam. Jika

kunyit dicelupkan ke dalam larutan asam, maka warna kunyit tetap tidak berubah.

Namun, jika kunyit dicelupkan ke dalam larutan yang bersifat basa, maka warna kunyit

berubah menjadi merah.

Pada destilasi mengeluarkan minyak sebanyak 1,3- 9,5% dengan bahan penyusun

utama adalah termerones, C15H22O dan C15H20O. Sedangkan warna kuning tersusun dari

curcumin, C12H20O6.

Daun pandan suji biasanya digunakan untuk campuran makanan. Selain sebagai

pewarna alami makanan, warna hijau yang dihasilkan berasal dari banyaknya

kandungan klorofil yang terdapat pada permukaan daun pandan suji. Pandan suji juga

adalah salah satu indikator yang dapat menunjukkan sifat asam dan basa suatu larutan.

Page 9: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

Jika pandan suji dicelupkan ke dalam larutan yang bersifat basa, maka warna daun suji

hijau. Jika pandan suji dicelupkan pada larutan yang bersifat asam, maka warna daun

suji berubah menjadi kuning kehijauan.

Beberapa keterbatasan pewarna alami dibanding pewarna sintesis adalah sebagai

berikut:

1. Sering memberi rasa khas yang tidak diinginkan.

2. Konsentrasi pigmen rendah.

3. Stabilitas pigmen rendah.

4. Keseragaman warna kurang baik.

5. Spektrum warna tidak seluas pewarna sintetis.

6. Pewarna alami mudah mengalami degradasi/ pemudaran pada saat diolah

atau disimpan.

Page 10: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

VI. Cara Kerja

A. Alat dan bahan

Alat:

1. Pisau

2. Pipet tetes

3. Corong

4. Kertas saring

5. Tabung reaksi

6. Plat tetes

7. Spatula

8. Mortar dan alu

9. Gelas kimia

10. Gelas ukur

Bahan:

1. Kunyit

2. Daun suji

3. Air kapur

4. Etanol

5. Nasi kuning

6. Tahu kuning

7. Koci koci

8. Dadar dulung

Page 11: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

B. Alur Percobaan

Percobaan 1 : Pembuatan indikator alami kunyit sebagai larutan pembanding

- Ditambah 1-3 tetes larutan NaOH 1M

- Ditambah 1-3 larutan tetes HCl 1M

- Diambil 2-3 tetes

Hasil Hasil

Plat B Plat A

Residu Ekstrak

- Ditimbang 20 gram, kemudian ditumbuk sampai halus- Dipindahkan dalam gelas kimia - Ditambah 10 mL larutan etanol kemudian diaduk simpan

sebagai pembanding - Disaring

Kunyit

Page 12: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

Percobaan 2 : Uji pewarna kunyit pada bahan makanan

Hasil

- Sampel tahu kuning ke dalam tabung reaksi - Ditambahkan 3 mL larutan air kapur - Dibandingkan dengan 3 tetes larutan kunyit dengan yang ditetesi air

kapur sebanyak 10 tetes- Diamati dan dicatat hasil pengamatan

Tahu kuning

- Diambil1-3 butir nasi kuning - Dimasukkan ke plat tetes- Ditetesi NaOH 1 M sebanyak 5 tetes- Diamati perubahan warna

Hasil

Nasi Kuning

Page 13: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

Percobaan 3 : Pembuatan indikator alami pandan suji sebagai larutan pembanding

Ditambah larutan NaOH 1 M 1-3 tetes

Ditambah larutan HCl 1 M 1-3 tetes

Hasil Hasil

- Diambil 2-3 tetes

Plat BPlat A

Hasil

- Ditimbang 20 gram, ditumbuk sampai halus, kemudian dipindahkan ke dalam gelas kimia

- Ditambahkan 20 mL larutan etanol, kemudian diaduk - Disaring menggunakan kertas saring dan dimasukkan kedalam tabung reaksi - Disimpan sebagai pembanding

Pandan suji

Page 14: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

Percobaan 4 : Uji pewarna pandan suji pada bahan makanan

Hasil

- Diambil sampel dadar gulung - Diletakkan pada tabung reaksi B- Ditambahkan 3 mL HCl 1M- Diamati

Dadar gulung

Hasil

- Diambil sampel koci – koci - Diletakkan pada tabung reaksi

A- Ditambahkan 3 mL HCl 1M- Diambil

Koci – koci

Page 15: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

VIII. Analisis Data/ Perhitungan/ Persamaan Reaksi yang Terlibat

A. Pembuatan Indikator Alami Kunyit sebagai Larutan Pembanding

Berdasarkan hasil pengamatan, kami memperoleh hasil bahwa ekstrak

larutan kunyit yang dihasilkan berwarna kuning (+). Kemudian ekstrak kunyit

ditambahkan 20 mL etanol yang menghasilkan warna kuning (+). Ekstrak

kunyit tersebut diteteskan pada plat A sebanyak 3 tetes, kemudian ditambahkan

3 tetes HCl 1M menghasilkan perubahan warna menjadi kuning kecoklatan (+

+). Pada plat B ekstrak larutan kunyit diteteskan sebanyak 3 tetes, kemudian

ditambahkan NaOH 1M menghasilkan perubahan warna menjadi merah

kehitaman. Kedua hasil tersebut digunakan sebagai larutan pembanding.

Persamaan dari perubahan warna yang dihasilkan sebagai berikut:

1. Ekstrak kunyit + HCl kuning kecoklatan (++)

2. Ekstrak kunyit + NaOH merah kehitaman

B. Uji Pewarna Kunyit dalam Bahan Makanan

Berdasarkan hasil pengamatan, kami memperoleh hasil bahwa sampel

makanan nasi kuning yang diambil beberapa butir kemudian diletakkan pada

plat tetes dan ditambahkan 3 tetes NaOH menghasilkan perubahan warna

menjadi jingga. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan plat B yang

berisi ekstrak larutan kunyit yang sudah ditambah 3 tetes NaOH warnanya

merah. Perbandingan kedua warna antara plat yang berisi nasi kuning dengan

plat yang berisi ekstrak kunyit hampir sama. Keduanya mengandung unsur

warna merah. Persamaan dari perubahan warna yang dihasilkan sebagai

berikut:

1. Nasi kuning + NaOH jingga

2. Ekstrak kunyit + NaOH merah

Page 16: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

Untuk sampel makanan tahu kuning diuji dengan cara mengambil beberapa

bagian luar dari tahu kemudian dipotong kecil- kecil dan dimasukkan dalam

tabung reaksi. Selanjutnya ditambahkan 3 mL air kapur (CaCO3) menghasilkan

perubahan warna menjadi kuning (+). Untuk 1 mL ekstrak larutan kunyit yang

digunakan sebagai pembanding ditambahkan 10 tetes air kapur (CaCO3)

menghasilkan perubahan warna menjadi merah kecoklatan. Persamaan dari

perubahan warna yang dihasilkan sebagai berikut:

1. Tahu kuning + CaCO3 kuning (+)

2. Ekstrak kunyit + CaCO3 merah kecoklatan

C. Pembuatan Indikator Alami Pandan Suji sebagai Pembanding

Berdasarkan hasil pengamatan, kami memperoleh hasil bahwa ekstrak

pandan suji yang dihasilkan adalah berwarna hijau (++). Kemudian ekstrak

pandan ditambahkan 20 mL etanol menghasilkan warna hijau tua (+++).

Ekstrak pandan suji tersebut diteteskan sebanyak 3 tetes pada plat A dan

ditambahkan HCl 1M menghasilkan perubahan warna menjadi hijau muda.

Untuk ekstrak pandan suji yang diteteskan sebanyak 3 tetes pada plat B

kemudian ditambahkan 3 tetes NaOH menghasilkan perubahan warna menjadi

kuning (+). Kedua hasil perubahan warna tersebut digunakan sebagai

pembanding. Persamaan dari perubahan warna yang dihasilkan sebagai berikut:

1. Ekstrak pandan suji + HCl hijau muda (+)

2. Ekstrak pandan suji+NaOH kuning (+)

D. Uji Pewarna Pandan Suji pada Bahan Makanan

Berdasarkan hasil pengamatan untuk uji sampel makanan koci-koci

dilakukan dengan cara mengambil sedikit kulit koci-koci kemudian

dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan diberi label tabung reaksi A dan

ditambahkan 3 mL HCl 1M menghasilkan perubahan warna menjadi hijau

Page 17: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

memudar (-). Jika dibandingkan dengan ekstrak pandan suji yang ditambah

HCl pada plat A warnanya berbeda. Pada plat A warnanya hijau muda (+).

Persamaan dari perubahan warna yang dihasilkan sebagai berikut:

1. Koci- koci + HCl hijau memudar

2. Ekstrak pandan suji + HCl hijau muda

Untuk uji sampel makanan dadar gulung dilakukan caranya sama dengan uji

sampel makanan pada koci-koci dengan tabung reaksinya berlabel tabung

reaksi B sehingga diperoleh hasil bahwa dadar gulung yang ditambahkan 3ml

HCl 1M menghasilkan perubahan warna menjadi hijau memudar. Kemudian

dibandingkan dengan ekstrak pandan suji yang ditambah HCl pada plat A yang

warnanya hijau muda. Persamaan dari perubahan warna yang dihasilkan

sebagai berikut:

1. Dadar gulung + HCl hijau memudar

2. Ekstrak pandan suji + HCl hijau muda

IX. Pembahasan

A. Pembuatan Indikator Alami Kunyit sebagai Larutan Pembanding

Kunyit digunakan sebagai indikator alami karena kunyit dapat menunjukkan

sifat asam dan basa suatu larutan. Sebelum menjadi ekstrak larutan kunyit yang

siap digunakan maka kunyit yang masih fresh dikupas, ditumbuk hingga halus.

Setelah itu ditambahkan larutan etanol dan disaring dengan kertas saring.

Tujuan dari penambahan larutan etanol pada kunyit adalah untuk melarutkan

kandungan/ zat- zat yang terkandung dalam kunyit sehingga jika ditambahkan

reagent akan menunjukkan hasil berupa perubahan warna. Tujuan dari

penyaringan larutan kunyit dengan kertas saring adalah untuk memisahkan

Page 18: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

partikel- partikel yang belum halus atau masih berupa butiran- butiran kasar

dengan partikel yang sudah menjadi larutan yang homogen. Dimana larutan

homogen yang sudah tersaring dapat memberikan hasil yang maksimal pada

setiap percobaan yang akan dilakukan.

Untuk perubahan warna yang terjadi ketika 3 tetes ekstrak kunyit ditambah

dengan 3 tetes HCl 1M warnanya adalah kuning. Larutan HCl adalah salah satu

larutan yang bersifat asam sehingga warna kuning adalah indikator untuk

mengetahui sifat asam dan sebagai indikator pewarna alami, sehingga apabila

sampel makanan yang diuji kemudian ditambahkan HCl menghasilkan

perubahan warna selain kuning maka dapat dikatakan bahwa sampel makanan

tersebut menggunaan pewarna buatan (sintesis).

Untuk perubahan warna yang terjadi ketika 3 tetes ekstrak kunyit ditambah

dengan 3 tetes NaOH 1M warnanya adalah merah. Larutan NaOH adalah salah

satu larutan yang bersifat basa sehingga warna merah adalah indikator untuk

mengetahui sifat basa dan sebagai indikator pewarna alami, sehingga apabila

sampel makanan yang diuji kemudian ditambahkan NaOH menghasilkan

perubahan warna selain merah maka dapat dikatakan bahwa sampel makanan

tersebut menggunaan pewarna buatan (sintesis).

Dalam percobaan yang telah kami lakukan terdapat sedikit perbedaan warna

dari teori, warna dari ekstrak kunyit yang ditambahkan HCl ialah kuning

kecoklatan dan warna dari ekstrak kunyit yang ditambahkan NaOH ialah merah

kehitaman. Hasil yang berbeda dengan teori disebabkan karena pemilihan

kunyit, kunyit yang terlalu tua menyebabkan perbedaan warna saat ditetesi HCl

dan NaOH dengan kunyit yang masih segar (fresh).

Page 19: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

B. Uji Pewarna Kunyit pada Bahan Makanan

Nasi kuning yang ditambah 3 tetes NaOH menghasilkan perubahan warna

menjadi jingga. Hasil tersebut hampir sama jika dibandingkan dengan ekstrak

kunyit yang ditambah 3 tetes NaOH warnanya merah. Sehingga dapat dikatakan

bahwa nasi kuning menggunakan pewarna alami.

Tahu kuning yang ditambah 3 tetes NaOH menghasilkan warna yang tetap

yaitu kuning. Hasil tersebut berbeda jika dibandingkan dengan ekstrak kunyit

yang ditambah 3 tetes NaOH warnanya merah. Sehingga dapat dikatakan bahwa

tahu kuning menggunakan pewarna buatan (sintesis). Penambahan air kapur

dalam tahu kuning bertujuan untuk melarutkan zat warna pada tahu kuning.

C. Pembuatan Indikator Alami Pandan Suji sebagai Pembanding

Pandan suji digunakan sebagai indikator alami karena pandan suji dapat

menunjukkan sifat asam dan basa suatu larutan. Sebelum menjadi ekstrak

larutan pandan suji yang siap digunakan maka pandan suji yang masih fresh

ditumbuk hingga halus. Setelah itu ditambahkan larutan etanol dan disaring

dengan kertas saring. Tujuan dari penambahan larutan etanol pada pandan suji

adalah untuk melarutkan kadungan/ zat- zat yang terkandung dalam pandan suji

sehingga jika ditambahkan reagent akan menunjukkan hasil berupa perubahan

warna. Tujuan dari penyaringan larutan pandan suji dengan kertas saring adalah

untuk memisahkan partikel- partikel yang belum halus atau masih berupa

butiran- butiran kasar dengan partikel yang sudah menjadi larutan yang

homogen. Dimana larutan homogen yang sudah tersaring dapat memberikan

hasil yang maksimal pada setiap percobaan yang akan dilakukan.

Untuk perubahan warna yang terjadi ketika 3 tetes ekstrak pandan suji

ditambah dengan 3 tetes HCl 1M warnanya adalah kuning kehijauan. Larutan

Page 20: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

HCl adalah salah satu larutan yang bersifat asam sehingga warna kuning

kehijauan adalah indikator untuk mengetahui sifat asam dan sebagai indikator

pewarna alami, sehingga apabila sampel makanan yang diuji kemudian

ditambahkan HCl menghasilkan perubahan warna selain kuning kehijauan

maka dapat dikatakan bahwa sampel makanan tersebut menggunaan pewarna

buatan (sintesis).

Untuk perubahan warna yang terjadi ketika 3 tetes ekstrak pandan suji

ditambah dengan 3 tetes NaOH 1M warnanya adalah hijau. Larutan NaOH

adalah salah satu larutan yang bersifat basa sehingga warna hijau adalah

indikator untuk mengetahui sifat basa dan sebagai indikator pewarna alami,

sehingga apabila sampel makanan yang diuji kemudian ditambahkan NaOH

menghasilkan perubahan warna selain hijau maka dapat dikatakan bahwa

sampel makanan tersebut menggunaan pewarna buatan (sintesis).

Dalam percobaan yang telah kami lakukan. Terjadi perbedaan dengan teori.

Ekstrak pandan suji yang diteteskan HCl berwarna hijau muda dan ektrak

pandan suji yang diteteskan NaOH berwarna kuning. Perbedaan ini diakibatkan

salah dalam meletakkan label. Bila label yang diberikan tepat, maka perbedaan

warna yang dihasilkan antara yang kami lakukan dengan teori menjadi hampir

sama.

D. Uji Pewarna Pandan Suji pada Bahan Makanan

Koci- koci yang ditambah 3ml HCl menghasilkan perubahan warna menjadi

hijau memudar. Hasil tersebut berbeda jika dibandingkan dengan ekstrak

pandan suji yang ditambah 3ml HCl warnanya kuning kehijauan. Sehingga

dapat dikatakan bahwa koci- koci menggunakan pewarna buatan (sintesis).

Page 21: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

Dadar gulung yang ditambah 3ml HCl menghasilkan perubahan warna

menjadi hijau memudar. Hasil tersebut berbeda jika dibandingkan dengan

ekstrak pandan suji yang ditambah 3ml HCl warnanya kuning kehijauan.

Sehingga dapat dikatakan bahwa dadar gulung menggunakan pewarna buatan

(sintetis).

X. Kesimpulan

a. Ekstrak kunyit dapat digunakan sebagai indikator bahan pewarna pada makanan

yaitu warna kuning.

b. Sampel dari nasi kuning, bahan pewarna pada nasi kuning adalah pewarna alami.

Sampel dari tahu kuning, bahan pewarna pada tahu kuning adalah pewarna buatan

(sintesis)

c. Ekstrak daun pandan suji dapat digunakan sebagai indikator bahan pewarna pada

makanan yaitu warna hijau.

d. Sampel dari koci-koci, bahan pewarna pada koci-koci adalah pewarna buatan

(sintesis). Sampel dari dadar gulung, bahan pewarna pada dadar gulung adalah

pewarna buatan (sintesis)

Page 22: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

Mengetahui,

Dosen/Asisten Pembimbing

(……………………………….……)

Praktikan,

(……………………………….……)

XII Daftar Pustaka

Anonim. 2010. Bahan Aktif Makanan dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan

Manusia. h ttp://www.wodpress.com . Diakses tanggal 3 Desember 2013

Anonim. 2011. http://romadhon-byar.com/2011/01/laporan-percobaan-

praktikum-asam-dan.html. Diakses tanggal 3 Desember 2013

Cahyadi, W. 2006. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan

Pangan. Bumi Aksara: Jakarta

Tim Kimia Dasar. 2013. Petunjuk Praktikum Kimia Umum. Surabaya:

Universitas Negeri Surabaya

Surabaya,.……..……………….

Page 23: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

LAMPIRAN

Menggerus kunyit

Menyaring ekstrak kunyit yang sudah ditambahkan etanol

Ekstrak kunyit setelah disaring

Page 24: Identifikasi jenis zat pewarna makanan

Irisan daun pandan suji

Ekstrak pandan suji setelah disaring

Hasil dari percobaan