15
IDENTIFIKASI JURNAL METODOLOGI PENELITIAN OLEH : Alam Labda Pratangga_115060501111028 Barra Pa!"a D#$a_11506050%111005 Inan& A!l&a '&t&_115060501111025 Ma(aran& P!)&taar&_115060500111018 *!"&n& *!"a$r!(_11506050%1110++

IDENTIFIKASI JURNAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

-

Citation preview

  • IDENTIFIKASI JURNALMETODOLOGI PENELITIANOLEH :Alam Labda Pratangga_115060501111028Barra Pasuka Dewa_115060507111005Insani Aulia Qisti_115060501111025Maharani Puspitasari_115060500111018Sukinsi Sukawruh_115060507111033

  • Karakteristik Termal Pada Uma Lengge Di Desa Mbawa Nusa Tenggara BaratOleh : Suwantara, I Ketut, Damayanti, Desak Putu, dan Suprijanto, IwanDIMENSI (Journal of Architecture and Built Environment), Vol. 39, No. 1, July 2012, 5-14

  • Kearifan lokal rumah tradisional Uma Lengge merupakan pengetahuan yang dikembangkan oleh masyarakat setempat, yang didapatkan melalui proses trial & error sebagai proses untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan fisiknya. Terletak di Desa Mbawa, Propinsi NTB, bangunan tersebut terbukti mampu beradaptasi dengan iklim tropis lembab lembab ddengan suhu rata-rata harian 25C. Namun, potensi tersebut tidak sejalan dengan fakta di lapangan yang justru menunjukkan bahwa rumah tradisional Uma Lengge mulai berkurang keberadaannya. Hal ini menjadi permasalahan tersendiri, dimana kajian yang ada, cenderung mengangkat sebatas karakteristik fisik bangunan dan belum menyentuh mengenai kajian ilmiah dari segi science bangunan. Tulisan ini akan mengkaji mengenai karakteristik termal Uma Lengge sebagai masukan ilmiah tentang potensi kearifan lokal di dalamnya. Pengukuran terfokus pada paramater iklim (suhu, kelembaban, dan kecepatan angin) selama 24 jam pada musim hujan dan kemarau. Diperoleh hasil bahwa Uma Lengge mampu menghangatkan ruangan 0,1C pada musim hujan dan lebih rendah 0,8C pada musim kemarau dibandingkan suhu luar ruangan. Hal ini merupakan potensi tersembunyi yang patut untuk terus terlestarikan.ABSTRAK

  • Suhu udara kering, Kelembaban Udara di dalam dan di luar bangunan, dan Kecepatan angin.Statistik yang digunakan pada jurnal ini adalah statistik deskriptif. Hal ini, terlihat pada hasil data yang disimpulkan.STATISTIKPenelitian ini dilakukan berdasarkan hasil observasi lapangan dengan batasan kajian pada kenyamanan termal statis pada musim hujan (Maret, 2011) dan kemarau (Juli, 2011). Pengukuran yang dilakukan selama 1 x 24 jam pada rumah tradisional Uma Lengge di Desa Mbawa, NTT. Suhu dalam dan luar ruangan yang menjadi fokus pengukuran, diukur secara bersamaan dengan rentang waktu pengukuran-nya adalah 1 jam. TEKNIK PENGUMPULAN DATAVARIABLE

  • Pengukuran bangunan dilakukan pada musim hujan (Maret, 2011) dan kemarau (Juli, 2011). Pengukuran yang dilakukan selama 1 x 24 jam pada rumah tradisional Uma Lengge di Desa Mbawa, NTT. Suhu dalam dan luar ruangan yang menjadi fokus pengukuran, diukur secara bersamaan dengan rentang waktu pengukuran-nya adalah 1 jam.SAMPELDiagram garis dan tabel yang menunjukkan perbedaan nilai, nilai maksimum, nilai minimum, dan rata-rata suhu, kelembaban dan kecepatan angin antara di dalam dan di luar bangunan.Analisis data dilakukan dengan mencari rata-rata suhu, maksimum, dan minimum kemudian mendeskripsikannya dengan membandingkan suhu dalam dengan luar ruangan sehingga diperoleh pengaruh suhu tersebut.PENGUKURAN VARIABLEDATA YANG DIPEROLEH

  • Dari hasil pengukuran didapat :suhu ruangan maksimum sebesar 31,2oC (Pkl.09.30) suhu ruangan minimum sebesar 22,7oC (Pkl. 06.00). Suhu di luar ruangan maksimum 34,5oC (Pkl.08.30) Suhu di luar ruangan minimum 21,8oC (Pkl.06.00). Suhu ruangan rata-rata 25,5oC atau 0,1oC lebih tinggi dibandingkan rata-rata suhu rata-rata harian suhu (25,4oC). HASILMelihat data yang ada, ditemukan : Suhu maksimum tidak terjadi pada pukul 12:00, dikarenakan kondisi lingkungan yang berawan dan mendung. Rentang waktu dari suhu minimum-maksimum selama 2,5 jam. Rata-rata kelembaban dalam ruangan adalah 79,9%, dengan maksimum 89% dan minimum 64%. Rata-rata kelembaban luar ruangan adalah 84,4%, dengan maksimum 93% dan minimum 59%. Rata-rata kelembapan dalam lebih rendah dibanding-kan kelembapan udara luar (4,5%) Kisaran kecepatan udara angin di dalam ruangan antara 0 danhingga 0,5 m/s, sedangkan di luar ruangan antara 0 danhingga 2,5 m/s.

  • KONDISI TERMAL RUANG PADA BANGUNAN TINGGI Oleh : Benedictus Biatma Syanjayanta, Victor Sampebulu, Baharuddin HamzahFakultas Teknik Arsitektur, Universitas Hasanuddin Makassar

  • Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi kondisi suhu ruang adalah dinding, termasuk semua bagian yang menjadi elemen penyusun dinding tersebut. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menguji kondisi termal ruang padabangunan tinggi (2) Mencari perbedaan temperatur dan kelembaban antara daerah sebelah timur dan daerah sebelah barat ruang, (3) Mencari perbedaan posisi lantai ruang terhadap kondisi temperatur ruang , kelembaban ruang dan kecepatan angin. Penelitian ini dilakukan pada gedung IT trade center (ITTC) di kota Makassar dalam ruang lantai 9 dan lantai 4, dengan cara mengukur suhu, kelembaban serta kecepatan angin pada luar ruang, dan secara bersamaan dilakukan pengukuran serupa pada masing-masing ruang uji dalam bangunan dengan 3 titik pengukuran masing-masing ruang. Data pengukuran diambil setiap jam dari jam 08.00 s/d 18.00 selama 1 minggu dalam keadaan cuaca panas. Data ini kemudian diolah dengan perhitungan uji-t test paired samples test. Hasil penelitian ini adalah (1) Kondisi termal dalam ruang pada jarak 1 2 meter dari dinding relatif tinggi dan Pada posisi tengah ruangan, bisa tercapai kondisi termal yang nyaman. (2) Pada sisi timur pada masing-masing ruang temperaturnya lebih tinggi dari pada sisi barat. (3) Kondisi termal pada lantai 9cenderung lebih tinggi temperaturnya dari pada lantai 4, baik itu pada tengah ruangan maupun pada sisi-sisi dekat dinding Adapun faktor yang mempengaruhi adalah intensitas sinar matahari, kecepatan angin dan bayangan dari bangunan itu sendiriABSTRAK

  • Jenis penelitian deskriptif dengan metode kuantitatifMETODEPengukuran temperatur udara kering dan kelembaban udara serta kecepatan rata-rata anginSAMPLEMenggunakan variabel kontinum dengan variabel ratio (perbandingan sekian kali)VARIABLEMenggunakan statistik deskriptif dengan ukuran tendensi mean.STATISTIKTEKNIK PENGUMPULAN DATAMenggunakan tes dan dokumentasi. Tes dengan alat ukur bantu seperti thermohygrometer, anemometer,uv lightmeter, kamera,serta alat ukur (meteran). Pada segi dokumentasi menggunakan studi pustaka dari berbagai jurnal penelitian, artikel, dokumen, dan buku teks yang berkaitan dengan penelitian.

  • HASILKondisi termal dalam ruang pada jarak 1 2 meter dari dinding relatif tinggi dan Pada posisi tengah ruangan, bisa tercapai kondisi termal yang nyaman. Pada sisi timur pada masing-masing ruang temperaturnya lebih tinggi dari pada sisi barat. Kondisi termal pada lantai 9 cenderung lebih tinggi temperaturnya dari pada lantai 4, baik itu pada tengah ruangan maupun pada sisi-sisi dekat dinding

  • Aspek Kenyamanan Termal pada Pengkondisian Ruang DalamOleh : James Rilatupa

  • Tulisan ini menjelaskan tentang kenyamanan termal ruang sebagai bagian dari prinsip-prinsipkenyamanan dalam desain arsitektur. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara dengan mengukur suhu udara kering (DBT), suhu udara basah (WBT), dan kecepatan udara. Berdasarkan hasil pengukuran data diperoleh suhu efektif dari diagram suhu efektif dan kelembaban relatif dari diagram psikometri. Hasil penelitian menunjukkan Ruang Perpustakaan dan Ruang Kelas I memiliki kondisi nyaman, sedangkan untuk Ruang Klelas II dan Ruang Sekretariat Mahasiswa kondinya kurang/tidak nyaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan peran arsitektur dalam desain bangunan yang harus meminimalkan kondisi ketidaknyamanan.ABSTRAK

  • statistik deskriptif, karena hanya menyimpulkan dari hasil data yang diperoleh, dan tidak ada maksud untuk melanjutkan penelitian untuk diterapkan di objek lain.STATISTIKTEKNIK PENGUMPULAN DATAVARIABLEPengumpulan data dilakukan dengan cara tes terhadap ruang kelas yang akan ditelitisuhu udara basah, suhu udara kering, dan kecepatan anginSAMPLEEmpat ruang yang ada di Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara. Empat ruang itu adalah Ruang P.erpustakaan, Ruang Kelas I, Ruang Klelas II dan Ruang Sekretariat Mahasiswa dengan masing-masing mempunyai titik ukur 7-9 titik.

  • Pengukuran langsung dilakukan pada ruang tersebut dengan menggunakan 7-9 titik agar mendapatkan data yang valid. Untuk mendapatkan suhu udara kering dan basah menggunakan sling thermometer. Sedangkan mengukur kecepatan udara dengan menggunakan alat anemometer.Data yang telah diperoleh lalu dirata-rata, dimasukkan ke dalam diagram suhu efektif untuk menemukan suhu efektif pada ruang penelitian.Data rata-rata suhu udara kering dan basah yang diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan diagram psikometri untuk mendapatkan kelembaban udara pada ruang penelitian.PENGUKURAN VARIABLEDATA YANG DIPEROLEHHasil data berupa tabel yang berisi data suhu yang diukur, dan diagram yang digunakan untuk membantu menemukan suhu efektif dan kelembaban udara.HASILRuang perpustakaan dan Ruang kelas I tergolong nyaman, karena sudah memenuhi standar kenyamanan efektif. Sedangkan ruang kelas II dan ruang secretariat mahasiswa dikategorikan belum nyaman karena belum memenuhi standar kenyamanan efektif.Kenyamanan ruang dipengaruhi oleh orientasi ruangan, arah bukaan dan luas bukaan.