46
IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN POLA SEBARAN KIMA DI PERAIRAN TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN RIFKI ABDILLAH MUSTAQIM NPM 230210160007 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JATINANGOR 2019

IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS,

KELIMPAHAN DAN POLA SEBARAN KIMA

DI PERAIRAN TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

RIFKI ABDILLAH MUSTAQIM

NPM 230210160007

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

JATINANGOR

2019

Page 2: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS,

KELIMPAHAN DAN POLA SEBARAN KIMA

DI PERAIRAN TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah Praktik Kerja Lapanganan pada

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Prodi Ilmu Kelautan

Universitas Padjadjaran

RIFKI ABDILLAH MUSTAQIM

NPM 230210160007

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

JATINANGOR

2019

Page 3: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

JUDUL : IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS,

KELIMPAHAN DAN POLA SEBARAN KIMA

DI PERAIRAN TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA

NAMA : RIFKI ABDILLAH MUSTAQIM

NPM : 230210160007

Jatinangor, Januari 2019

Menyetujui,

Dosen Wali

Yeni Mulyani S.Si., M.Si

NIP. 19790819200801

Page 4: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

ABSTRAK

Praktik Kerja Lapangan mengenai Identifikasi Keanekaragaman Jenis, Kelimpahan

dan Pola Sebaran Kima ini dilaksanakan di Balai Taman Nasional Karimunjawa,

SPTN Wilayah II, Jepara, Jawa Tengah. Pelaksanaannya dilaksanakan pada tanggal

16 Juli – 14 Agustus 2018. Adapun tujuan dari Praktik Kerja Lapangan ini yaitu

untuk mengetahui cara identifikasi keanekaragaman jenis, kelimpahan dan pola

sebaran kima yang ada di habitatnya. Kima merupakan salah satu jenis molusca laut

yang banyak ditemukan di perairan Taman Nasional Karimunjawa. Hewan ini

dilindungi di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Ditetapkan 6 lokasi pengamatan

yaitu: Penetasan Semi Alami Penyu, Nyamplung Ragas, Pantai Ujung Gelam,

Pulau Nyamuk Stasiun 1, Pulau Nyamuk Stasiun 2, dan Pulau Katang. Metode yang

digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi dengan teknik belt transek,

dan bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis, kelimpahan, dan pola

sebaran kima di perairan pulau Karimunjawa. Kima yang ditemukan di perairan

Taman Nasional Karimunjawa yaitu terdapat 4 jenis terdiri dari Tridacna

squamosa, Tridacna maxima, Tridacna crocea, dan Hippopus hippopus. Jenis

kima yang memiliki kelimpahan relatif tinggi di tiga lokasi pengamatan adalah jenis

T. maxima dengan presentase 58,823 % di lokasi Nyamplung Ragas, 72,972 % di

lokasi P. Nyamuk Stasiun 1, 78,571 % di lokasi P. Nyamuk Stasiun 2, sementara

jenis T. crocea memiliki kelimpahan relatif tinggi di dua lokasi dengan presentase

100 % di lokasi PSA Penyu, 58,181 % di lokasi P. Katang. Kelimpahan relatif kima

jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA Penyu. Kelimpahan relatif tertinggi kima H.

hippopus ditemukan di Pulau Katang dengan nilai kelimpahan relatif 5,454 %.

Kemudian untuk kima jenis T. squomasa kelimpahan relatif tertinggi ditemukan di

Pulau Katang dengan nilai kelimpahan relatif 10,909 %. Pola sebaran 4 jenis kima

yang ditemukan dilokasi pengamatan memiliki pola sebaran yang sama yaitu

mengelompok.

Kata kunci: belt transect, kima, kelimpahan, perairan Taman Nasional

Karimunjawa, pola sebaran, praktik kerja lapangan

Page 5: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja

Lapangan (PKL) dengan judul: “Identifikasi Keanekaragaman Jenis, Kelimpahan

dan Pola Sebaran Kima di Perairan Taman Nasional Karimunjawa” yang

merupakan kewajiban mahasiswa setelah menyelesaikan PKL.

Penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini tidak lepas dari peran

berbagai pihak yang telah membatu menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan

ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Orang tua yang selalu mendukung dan mendo’akan penulis.

2. Dr. sc. Agr. Yudi Nurul Ihsan S.Pi., M.Si selaku Dekan Fakultas Prikanan

dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran.

3. Mega Laksmini Syamsudin, SPi., M.Si., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Ilmu

Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran.

4. Yeni Mulyani, S.Si., MSi selaku Dosen Wali dan Pembimbing praktik kerja

lapangan yang telah membantu memberikan pengarahan, motivasi dan

bimbingan dalam penulisan laporan ini.

5. Yeni Mulyani, S.Si., MSi, Mochamad Rudyansyah Ismail, S.Pi., M.Si, Ibnu

Faizal, S.Kel, M.T selaku tim dosen penanggung jawab kegiatan PKL yang

selalu membimbing dan mengarahkan penulis sebelum dan setelah

pelaksanaan PKL.

6. Agus Prabowo, S.H., M.Si Kepala Balai Taman Nasional Karimunjawa,

yang telah mengizinkan penulis untuk dapat melaksanakan PKL di Balai

Taman Nasional Karimunjawa SPTNW II.

7. Sutris Haryanta, S.H. Selaku Kepala Seksi Balai Taman Nasional

Karimunjawa SPTNW II beserta jajarannya yang telah mengizinkan dan

juga mengikut sertakan penulis dalam setiap kegiatan balai.

8. Kristiawan S. Bio selaku pembimbing selama PKL berlangsung, yang telah

membantu dan mengarahkan penulis dalam pelaksanaan PKL.

9. Alya Nida, Arief Durachman, Ghina Alhusna, Ilma Almira, Kholid Agil,

Putri Emya, dan Raka Arlianda selaku rekan tim PKL yang selalu

membantu dan mendukung dari sebelum pelaksanaan PKL hingga

penyusunan laporan ini.

Page 6: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

ii

Semoga semua pihak yang telah membantu pelaksanaan PKL hingga

penyusunan laporan ini selalu diberi kesehatan, keselamatan dan keberkahan oleh

Allah SWT dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktik kerja lapangan

ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran

dan kritik yang membangun agar menjadi masukan yang berguna bagi penulis.

Jatinangor, Januari 2019

Rifki Abdillah Mustaqim

Page 7: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

iii

DAFTAR ISI

BAB Halaman

KATA PENGANTAR ..............................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. iv

DAFTAR TABEL ................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Tujuan................................................................................................. 2

1.3 Ruang Lingkup ................................................................................... 3

1.4 Tempat dan Waktu Kegiatan ............................................................... 3

BAB II PROFIL INSTANSI

2.1 Kawasan Taman Nasional Karimun Jawa ............................................ 4

2.2 Zonasi Taman Nasional Karimun Jawa ............................................... 4

2.3 Konservasi Kawasan ........................................................................... 5

2.4 Organisasi Balai Taman Nasional Karimun Jawa ................................ 6

2.5 Kegiatan Instansi ................................................................................. 7

2.6 Alamat dan Kontak Instansi ................................................................ 7

BAB III METODE PELAKSANAAN

3.1 Alat dan Bahan.................................................................................... 8

3.2 Metode Pengambilan Data .................................................................. 8

3.3 Analisis Data ....................................................................................... 9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Komposisi Kima yang ditemukan ...................................................... 11

4.2 Kelimpahan Relatif ........................................................................... 14

4.3 Ukuran rata-rata cangkang kima ........................................................ 15

4.4 Sebaran Kima.................................................................................... 18

4.5 Kegiatan Harian PKL ........................................................................ 20

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 22

5.2 Saran ................................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 24

KESAN PESAN .................................................................................... 26

LAMPIRAN .......................................................................................... 28

Page 8: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

iv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1 Peta Zonasi Taman Nasional Karimun Jawa ........................... 5

2 Sketsa pengembilan sampel dengan metode belt transect ........ 9

3 Grafik Perbandingan Jumlah Individu Kima ........................... 13

4 Grafik Perbandingan Kelimpahan Relatif Jenis Kima ............. 15

5 Grafik Rata-rata Cangkang Kima ........................................... 16

Page 9: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

v

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

1 Kawasan Taman Nasional Karimunjawa ............................. 4

2 Alat dan Kegunaan ............................................................. 8

3 Bahan dan Kegunaan .......................................................... 8

4 Komposisi Kima Per Lokasi Pengamatan ........................... 12

5 Kelimpahan Relatif (%) Individu Kima Per Stasiun ............ 14

6 Ukuran Rata-rata Cangkang Kima ...................................... 16

7 Pola Distribusi Kima .......................................................... 19

Page 10: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melaksanakan

Praktik Kerja Lapangan ........................................................ 29

2 Lampiran 2. Logbook Praktik Kerja Lapanganan .................. 30

3 Lampiran 3. Penilaian Dari Pembimbing Instansi .................. 32

4 Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan

Praktik Kerja Lapangan ........................................................ 33

Page 11: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PKL merupakan sarana bagi mahasiswa untuk menambah wawasan yang

lebih luas selain dari bangku perkuliahan serta untuk menambah kemampuan dalam

mengkaji serta menilai antara teori dengan kenyataan yang terjadi di lapangan yang

pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas managerial mahasiswa dalam

mengamati permasalahan dan persoalan, baik dalam bentuk aplikasi teori maupun

kenyataan yang sebenarnya.

Kima merupakan kerang raksasa yang masuk kedalam jenis bivalvia yang

sering ditemukan pada perairan ekosistem karang. Kima hidup berasosiasi dengan

terumbu karang dengan cara menenggelamkan diri pada substrat (mengebor), serta

memiliki pigmen pada mantel yang berasal dari asosiasinya dengan alga

(Niartiningsih, 2012). Hewan ini dilindungi di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Pada tahun 1987 pemerintah Indonesia melalui Surat Keputusan Menteri

Kehutanan No. 12/Kpts/II/1987 yang diperkuat dengan Peraturan Pemerintah No.

7 Tahun 1999 memasukkan ketujuh jenis kima yang hidup di Indonesia menjadi

hewan yang dilindungi. Penetapan tersebut berdasarkan kenyataan bahwa populasi

kima di alam sudah sangat menurun terutama disebabkan oleh pemanfaatan

manusia. Secara tradisional hewan ini dimanfaatkan oleh penduduk di sekitar pantai

yaitu sebagaibahan makanan, bahan bangunan, bahan souvenir maupun sebagai

hewan akuarium (Efendi, 2009). Kima tergolong dari megabentos yang tersebar

pada perairan tropis atau sub tropis. Dalam (Cappenberg, 2007), di Indonesia

terdapat 7 jenis kima yaitu: Tridacna gigas, Tridacna derasa, Tridacna maxima,

Tridacna squamosa, Tridacna crocea, Hippopus hippopus, Hippopus porcellanus.

Taman Nasional Karimunjawa merupakan salah satu Taman Nasional di

Indonesia yang secara geografis terletak pada koordinat 5°40’39”- 5°55’00” LS dan

110°05’ 57”-110°31’ 15” BT dan secara administratif termasuk kedalam wilayah

Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Kawasan Taman Nasional Karimunjawa

Page 12: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

2

terdiri dari 22 pulau dan memiliki 5 tipe ekosistem yaitu ekosistem hujan tropis

dataran rendah, ekosistem hutan pantai, ekosistem mangrove, ekosistem lamun, dan

ekosistem terumbu karang. Banyak laporan dan penelitian yang menunjukkan

menurunnya populasi kima di alam di beberapa tempat di Indonesia serta di

beberapa wilayah di negara lain. Laporan menunjukan bahwa kepadatan kima

masih relatif sama, misalnya di pulau Burung dilaporkan sebesar 0,03 individu/m2

(Hadi, 2000), pulau Cemara Kecil dan Gosong Cemara sebesar 0,02 dan 0,04

individu/m2. Hasil survei terakhir menunjukkan populasi kima di Karimunjawa

khususnya di taka Puspa (antara Menjangan Kecil dan Menjangan Besar) hanya

sebesar 0,08 individu/m2 dan hanya ditemukan spesies kecil Tridacna crocea

(Ambariyanto, 2007).

Menurunnya populasi kima di alam karena eksploitasi besar- besaran dapat

menyebabkan punahnya kima juga kerusakan habitat kima hidup. (Chandika, 2007)

menyatakan bahwa populasi kima di alam menurun sangat drastis diseluruh dunia

akibat eksploitasi yang berlebihan. Kondisi seperti ini dapat saja terjadi di perairan

Taman Nasional Karimunjawa. Sebagai usaha untuk menjaga maupun

mengambangkan populasi kima di alam maka diperlukan suatu usaha konservasi

melalui sistem pengelolaan populasi kima yang tepat termasuk didalamnya adalah

penegakkan hukum dan peraturan Atas dasar tersebut maka dilakukan kegiatan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk mengetahui bagaimana keanekaragaman

jenis, kelimpahan, dan pola sebaran dari kima yang ada di perairan Taman Nasional

Karimunjawa.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan pelaksanaan PKL ini adalah :

1. Tujuan Akademik : Sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan

mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada Program Studi Ilmu

Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran.

2. Tujuan Fungsional : Untuk mendapatkan wawasan dan pengalaman kerja di

Balai Taman Nasional Karimunjawa SPTNW II.

Page 13: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

3

3. Tujuan Keilmuan: Untuk mengetahui keanekaragaman jenis, kelimpahan,

dan pola sebaran kima di perairan kepulauan Karimunjawa.

1.3 Ruang Lingkup

1. Lingkup lokasi praktik : Praktik kerja lapangan ini dilaksanakan di Balai

Taman Nasional Karimunjawa SPTN II dan pengambilan data lapanganan

dilakukan di wilayah kawasan perairan yang memiliki ekosistem terumbu

karang yaitu di perairan sekitar Pulau Karimunjawa, Pulau Nyamuk, dan

Pulau Katang.

2. Lingkup batasan materi : Pengenalan fungsi dan tugas dari Balai Taman

Nasional Karimunjawa SPTN II, serta pengenalan cara identifikasi

keanekaragaman jenis, kelimpahan, dan pola sebaran kima menggunakan

metode observasi dengan teknik belt transek di perairan kepulauan

Karimunjawa.

1.4 Tempat dan Waktu Kegiatan

Praktik Kerja Lapangan ini dilaksanakan di Balai Taman Nasional

Karimunjawa, SPTN Wilayah II, Jepara, Jawa Tengah. Waktu Pelaksanaan PKL

ini dimulai pada tanggal 16 Juli sampai 14 Agustus 2018. Jam kerja balai tersebut

dilaksanakan setiap hari senin – jum’at dimulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.

Lokasi pengamatan kima terbagi atas 6 stasiun pengamatan, yaitu di Pulau

Karimunjawa terdapat 3 stasiun bertempat di ; ( Tanjung Gelam, Nyamplung

Ragas, dan PSA Penyu), di Pulau Nyamuk terdapat 2 stasiun, dan 1 stasiun di Pulau

Katang. Stasiun pengamatan ditentukan berdasarkan keberadaan kima pada

kawasan perairan kepulauan Karimunjawa yang memiliki ekosistem terumbu

karang melalui informasi dan arahan dari pihak Balai Taman Nasional

Karimunjawa SPTN Wilayah II.

Page 14: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

4

BAB II

PROFIL INSTANSI

2.1 Kawasan Taman Nasional Karimunjawa

Taman Nasional Karimunjawa secara geografis terletak pada koordinat

5°40’39”- 5°55’00” LS dan 110°05’ 57”-110°31’ 15” BT. Dalam Surat Keputusan

Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 78/Kpts-II/1999 tanggal 22 Februari 1999

dinyatakan bahwa kawasan Cagar Alam Karimunjawa dan sekitarnya yang terletak

di Kabupaten Dati II Jepara Propinsi Dati I Jawa Tengah ditetapkan menjadi Taman

Nasional dengan nama TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA dengan luasan

kawasan adalah 111.625 hektar dengan rincian sebagaimana tercantum dalam Tabel

dibawah ini.

No. Kawasan Luas (Hektar)

1 Wilayah daratan di Pulau Karimunjawa yang

berupa ekosistem hutan hujan tropis dataran

rendah

1.285,50

2 Wilayah daratan di Pulau Kemujan yang

berupa ekosistem hutan mangrove

222,20

3 Wilayah perairan Dalam perkembangannya

kawasan ini ditetapkan sebagai kawasan

pelestarian alam (KPA) berdasarkan Surat

Keputusan Menhut No. 74/Kpts-II/2001

tanggal 15 Maret 2001.

110.117,30

Total Luas Kawasan 111.625,00

Tabel. 1 Kawasan Taman Nasional Karimunjawa

2.2 Zonasi Taman Nasional Karimunjawa

Undang-Undang No.5 tahun 1990 tentang Konservasi sumber Daya Alam

dan Ekosistemnya mendefinisikan taman nasional sebagai Kawasan Pelestarian

Alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang

dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang

budidaya, pariwisata dan rekreasi. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal

PHKA No. SK 28/IV-SET/2012 tentang Zonasi Taman Nasional Karimunjawa,

saat ini terdapat 9 (sembilan) zona dalam kawasan Taman Nasional Karimunjawa.

Page 15: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

5

Zonasi Taman Nasional Karimunjawa selengkapnya tersaji dalam Gambar dibawah

ini :

Gambar 1. Peta zonasi Taman Nasional Karimunjawa

2.3 Konservasi Kawasan

Perlindungan kawasan merupakan salah satu pilar pengelolaan kawasan

Taman Nasional Karimunjawa. Upaya perlindungan ini diwujudnyatakan melalui

berbagai kegiatan pengamanan kawasan yang dilakukan secara pre-emtif, preventif,

dan represif. Kegiatan pengamanan yang dilakukan di kawasan Taman Nasional

Karimunjawa adalah patroli rutin, Operasi Pengamanan Fungsional Darat, Operasi

Pengamanan Fungsional Perairan, Operasi Gabungan dan pelaksanaan Patroli

Bersama bersama Masyarakat Mitra Polhut. Secara umum, gangguan yang dihadapi

di kawasan konservasi adalah berupa pendudukan kawasan hutan walaupun masih

terbatas secara administratif, pencurian hasil hutan dan pengambilan satwa

dilindungi. Balai Taman Nasional Karimunjawa telah melakukan upaya patroli,

Page 16: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

6

operasi pengamanan hingga penindakan hukum terhadap pelaku tindak pidana

kehutanan di kawasan sampai dengan tahap P21. Dari tahun 2002-2016, telah

dilakukan sejumlah 15 penindakan kasus pelanggaran hukum dengan pidana

berkisar antara 2 bulan penjara hingga 1 tahun penjara (Tabel 4). Berdasarkan

peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.18/MenLHK-II/2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,

saat ini telah terbentuk Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup

dan Kehutanan yang mempunyai tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penurunan gangguan, ancaman

dan pelanggaran hukum lingkungan hidup dan kehutanan. Pada tahun 2016, Balai

TN Karimunjawa melaksanakan Anggaran DIPA Ditjen Penegakan Hukum

Lingkungan Hidup dan Kehutanan sejumlah Rp 511.531.000,00. Adapun realisasi

anggaran sampai dengan akhir tahun 2016 adalah sebesar Rp 455.599.135,00

(89,07%).

2.4 Organisasi Balai Taman Nasional Karimunjawa

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

P.07/MenLHK/Setjen/OTL.1/1/2016 tanggal 10 Februari 2016 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional, Balai Taman Nasional

Karimunjawa merupakan Balai Taman Nasional Tipe B dengan susunan organisasi

terdiri dari :

1. Kepala Balai – Agus Prabowo, S.H., M.Si.

2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha - Drs. Himawan Gunadi

3. Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (SPTN)

1. Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Kemujan -

Iwan Setiawan, S.H.

2. Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II

Karimunjawa - Sutris Haryanta, S.H.

4. Kelompok Jabatan Fungsional

1. Polisi Kehutanan

2. Pengendali Ekositem Hutan

3. Penyuluh Kehutanan

Page 17: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

7

2.5 Kegiatan Instansi

1. Patroli Laut

2. Patroli Hutan

3. Monitoring Ekosistem

4. Monitoring Biota Laut

5. Monitoring Biota Hutan

6. Monitoring Aktivitas Pengunjung

7. Rehabilitasi Ekosistem

2.6 Alamat dan Kontak Instansi

Alamat : Jl. Sinar Waluyo Raya No. 248 Semarang - 50723

Telp./Fax : (024) 76738248

E-mail : [email protected]

Kontak Pembimbing : 081325297820 (Kristiawan)

Page 18: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

8

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Alat dan Bahan

Tabel. 2 Alat dan Kegunaan

No Alat Kegunaan

1. Alat dasar selam Untuk menyelam kedalam air

2. Alat tulis dan papan dada Untuk mencatat hasil pengamatan

3. GPS Untuk menentukan Titik Koordinat (Titik

Sampling)

4. Lembar identifikasi Untuk mengidentifikasi hasil pengamatan

5. Roll meter Untuk mengukur transek

6. Under water camera Untuk mendokumentasikan lokasi dan sampel

Tabel. 3 Bahan dan Kegunaan

No. Bahan Kegunaan

1. Kima Sampel yang akan diamati

2. Buku identifikasi kima Untuk mengidentifiksi jenis-jenis kima

3.2 Metode Pengambilan Data

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi dengan

teknik belt transek. Prosedur Kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Tarik garis transect sepanjang 50 m seja-jar lurus dengan garis pantai pada

kedalam 3 m.

2. Pengamatan dilakukan pada tiap 2,5 m di sebelah kanan dan kiri garis transect.

3. Semua kima yang ditemukan diidentifikasi dan dihitung jumlahnya serta diukur

panjang, lebar cangkangnya dengan menggunakan mistar setelah itu di

dokumen-tasikan.

4. Identifikasi kima dilakukan dengan melihat bentuk cangkang dan habitat dari

jenis kima tersebut berdasarkan identifikasi jenis kima dengan mengacu pada

buku identifikasi dalam Knop, (1996).

6. Selain metode observasi digunakan metode koleksi bebas, apabila pada lokasi

ter-sebut tidak mendapatkan jenis-jenis kima pada daerah pengamatan maka

kami menggunakan koleksi bebas di luar daerah pengamatan dalam penggunaan

metode ini sampel diamati dengan cara snorkeling.

Page 19: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

9

Gambar 2. Sketsa pengembilan sampel dengan metode belt transect.

3.3 Analisis Data

Secara umum data yang di peroleh akan di analisa kelimpahan kima ditiap

lokasi pengamatan dan sebaran kima ditiap lokasi pengamatan perairan Taman

Nasional Karimunjawa. Nilai kelimpahan (kepadatan spesies) merupakan jumlah

total spesies yang ditemukan dalam setiap area terukur (Bakus,1990). Kemudian

dihitung juga kelimpahan relatif individu kima pada lokasi pengamatan.

Selanjutnya untuk sebaran kima ditiap lokasi akan dianalisa secara deskriptif.

a. Kelimpahan Relatif

Kelimpahan kima yang dianalisis sebagai kelimpahan relatif yaitu jumlah

individu per total individu yang menempati, suatu area pengamatan atau suatu

habitat (Fachrul, 2007 ), untuk rumus kelimpahan relatif (KR) yaitu :

Keterangan :

KR = Kelimpahan relatif spesies

ni = Jumlah individu spesies-i

N = Jumlah total individu

KR = (ni / N) x 100 %

Page 20: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

10

b. Indeks Morishita

Penghitungan Indeks Morishita (Brower, 1990) dilakukan untuk

mengetahui pola distribusi kima di Taman Nasional Karimunjawa yang dirumuskan

sebagai berikut:

Keterangan :

M = Indeks Morishita dimana jika M<1 kelimpahan terdistribusi acak, seragam jika

M=0 dan mengelompok jika M>1

n = Jumlah stasiun

N = Jumlah total individu dalam tiap titik pengamatan

∑𝑥2 = Jumlah kuadrat dari jumlah individu tiap plot

M = n ∑𝑥2−𝑁

𝑁(𝑁−1)

Page 21: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

11

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan di perairan Taman Nasional

Karimunjawa, dengan 6 lokasi pengamatan yang tersebar yaitu PSA Penyu,

Nyamplung Ragas dan Tanjung Gelam, ketiga lokasi tersebut berada di perairan

pulau Karimunjawa, dan merupakan lokasi yang sering dikunjungi oleh wisatawan,

sementara 3 lokasi lainnya tersebar di 2 stasiun Pulau Nyamuk, serta di Pulau

Katang, yang menurut laporan monitoring Balai Taman Nasional Karimunjawa,

dua pulau tersebut merupakan pulau dengan perairan yang masih memiliki

kelimpahan tinggi.

Kima juga termasuk salah satu biota yang hidupnya bergantung dengan

kualitas perairan dan substrat tempat melekatnya. Berdasarkan observasi peneliti

sendiri beberapa jenis kima sering dijumpai pada kawasan karang tepi (fringe reef)

dan beberapa kima di kawasan tubir. Kima membutuhkan perairan yang dangkal di

daerah terumbu karang sebagai habitatnya. Kedalaman perairan dimana sering

ditemukannya kima adalah pada terumbu karang dengan kedalaman 0,5 meter

sampai 25 meter (Niartiningsih, 2012).

4.1 Komposisi Kima yang ditemukan

Komposisi kima yang ditemukan pada masing- masing stasiun berbeda,

kima jenis H. hippopus ditemukan di lokasi P. Nyamuk 1, dan P. Katang, Jenis T.

crocea ditemukan di lokasi Nyamplung Ragas, PSA Penyu, P. Nyamuk 1, P.

Nyamuk 2, dan P. Katang, jenis T. maxima ditemukan di lokasi Nyamplung Ragas,

P. Nyamuk 1, P. Nyamuk 2, dan P. Katang, sedangkan jenis T. squomasa ditemukan

di P. Nyamuk 1, P. Nyamuk 2, dan P. Katang. Pada lokasi pengamatan Tanjung

Gelam tidak ditemukan satupun jenis kima. Perbedaan komposisi jenis dari masing-

masing stasiun diduga karena perbedaan kondisi habitat dan tingkat pemanfaatan

oleh masyarakat. Dari data yang didapatkan lokasi Tanjung Gelam, Nyamplung

Ragas, serta PSA penyu komposisi kima yang ditemukan sangat rendah, ini

disebabkan oleh kondisi perairan di tiga lokasi tersebut sudah mengalami

penurunan kualitas karena aktivitas pengunjung yang cukup tinggi.

Page 22: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

12

Berbanding terbalik dengan 3 lokasi pengamatan lainnya yang tedapat di Pulau

Nyamuk stasiun 1, Pulau Nyamuk stasiun 2, dan Pulau Katang ketiga lokasi

pengamatan tersebut memiliki komposisi kima yang tinggi, dilokasi tersebut

aktivitas wisatawan rendah meskipun aktivitas nelayannya tinggi namun ekosistem

terumbu karangnya masih terjaga. Komposisi kima per stasiun dapat dilihat pada

Tabel 4.

Tabel 4. Komposisi Kima Per Lokasi Pengamatan

Lokasi

Jenis

Kima

Tanjung

Gelam

Nyamplung

Ragas

PSA

Penyu

P.

Nyamuk

Stasiun

1

P.

Nyamuk

Stasiun

2

P.

Katang

Total/

Jenis

H.

hippopus 0 0 0 1 0 3 4

T. crocea 0 7 1 8 4 32 52

T.

maxima 0 10 0 27 22 14 73

T.

squomasa 0 0 0 1 2 6 9

Total/

Lokasi 0 17 1 37 28 55 138

Jumlah kima terbanyak yang ditemukan pada lokasi pengamatan adalah

jenis T. maxima sedangkan yang paling sedikit ditemukan adalah jenis H. hippopus.

Menurut (Pasaribu, 1988, dan Taniera, 1988) bahwa menurunnya populasi kima di

alam, antara lain di sebabkan oleh pengambilan atau pemanenan kima secara

langsung di alam karena terdorong oleh kebutuhan penduduk disekitar pantai. Hal

serupa diduga terjadi pada lokasi penelitian ini, menurut (Laporan Monitoring

Kima Balai Taman Nasional Karimunjawa 2018) masyarakat P. Nyamuk banyak

memanfaatkan kima sebagai konsumsi, namun pengambilannya telah berkurang,

Page 23: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

13

penurunan populasi kima yang sangat signifikan justru disebabkan oleh penurunan

kualitas kondisi habitat kima di perairan Kepulauan Karimunjawa, kondisi tersebut

dipengaruhi oleh aktivitas pengunjung yang tinggi. Grafik perbandingan

kelimpahan Kima di lokasi pengamatan dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Grafik perbandingan jumlah individu kima per lokasi pengamatan

Menurut (Laporan Monitoring Pengunjung Balai Taman Nasional

Karimunjawa 2017) pantai Tanjung Gelam merupakan daerah yang paling banyak

pengunjung dengan presentase 52,4 %, sedangkan pantai Nyamplung Ragas

menjadi daerah kedua yang paling banyak dikunjungi dengan presentase

pengunjung 38,2 %, sementara Pantai Annora hanya dikunjungi sebanyak 10,4 %.

Data tersebut berbanding lurus dengan kelimpahan kima pada lokasi Tanjung

Gelam dan Nyamplung Ragas, pada lokasi Tanjung Gelam tidak ada satu jenis kima

pun yang ditemukan ini terjadi karena rusaknya habitat kima akibat aktivitas

pengunjung, begitu juga pada lokasi Nyamplung Ragas yang hanya ditemukan dua

jenis kima, sedangkan pada Lokasi PSA penyu hanya ditemukan satu jenis kima,

ini terjadi diduga karena pada lokasi PSA Penyu ini kedalaman nya mencapai 5- 8

meter sementara pengamatan hanya dilakukan dengan cara snorkeling, jadi

pengambilan data kurang maksimal pada lokasi PSA Penyu.

0 0 0 1 0 3 407 1

8 4

32

52

010

0

27 2214

73

0 0 0 1 2 6 90

171

3728

55

138

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Kel

impah

an In

div

idu

Lokasi Pengamatan

Grafik Perbandingan Jumlah Individu Kima Per Lokasi

Pengamatan

H. hippopus

T. crocea

T. maxima

T. squomasa

Total/ Lokasi

Page 24: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

14

4.2 Kelimpahan Relatif

Kelimpahan relatif kima merupakan indikasi melimpahnya jenis-jenis

tertentu disuatu lokasi perairan. Data mengenai kelimpahan relatif dari ke-4 spesies

kima yang ditemukan pada lokasi penelitian, dapat dilihat pada Tabel 4. Jenis kima

yang memiliki kelimpahan relatif tinggi di tiga lokasi pengamatan adalah jenis T.

maxima dengan presentase 58,823 % di lokasi Nyamplung Ragas, 72.972 % di

lokasi P. Nyamuk Stasiun 1, 78.571 % di lokasi P. Nyamuk Stasiun 2, sementara

jenis T. crocea memiliki kelimpahan relatif tinggi di dua lokasi pengamatan dengan

presentase 100 % di lokasi PSA Penyu, 58.181 % di lokasi P. Katang. Kelimpahan

relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA Penyu dikarenakan pada lokasi

tersebut hanya ditemukan satu jenis kima dengan jumlah satu individu. Sementara

itu untuk jenis kima H. hippopus kelimpahan relatif tertingginya ditemukan di

Pulau Katang dengan nilai kelimpahan relatif 5,454 %. Kemudian untuk kima jenis

T. squomasa kelimpahan relatif tertinggi ditemukan di Pulau Katang dengan nilai

kelimpahan relatif 10,909 %. Kima jenis T. maxima dan T. crocea lebih melimpah

dibandingkan kima jenis lainnya karena kedua jenis kima tersebut hidup dengan

membenamkan diri pada terumbu karang sehingga masyarakat susah mengambil

kedua jenis kima tersebut untuk dimanfaatkan.

Tabel 5. Kelimpahan Relatif (%) individu kima per stasiun

Lokasi

Jenis

Kima

Tanjung

Gelam

Nyamplung

Ragas

PSA

Penyu

P.

Nyamuk

Stasiun

1

P.

Nyamuk

Stasiun

2

P.

Katang

H.

hippopus 0 0 0 2.702 0 5.454

T. crocea 0 41.176 100 21.621 14.285 58.181

T.

maxima 0 58.823 0 72.972 78.571 25.454

T.

squomasa 0 0 0 2.702 7.142 10.909

Page 25: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

15

Gambar 4. Grafik Perbandingan Kelimpahan Relatif Jenis Kima (%)

Per Lokasi Pengamatan

4.3 Ukuran rata- rata cangkang kima

Berdasarkan ukuran cangkang kima diketahui ukuran rata- rata cangkang

tertinggi jenis H. hippopus adalah 16,5 cm yang ditemukan di lokasi pengamatan P.

Katang. Untuk jenis T. crocea dengan ukuran rata- rata tertinggi ditemukan di lokasi

pengamatan P. Nyamuk Stasiun 1 dengan ukuran 9,8 cm. Jenis T. maxima dengan

ukuran rata- rata cangkang tertinggi ditemukan di lokasi pengamatan P. Nyamuk

Stasiun 1 dengan ukuran 12,4 cm. Sedangankan jenis T. squomasa dengan ukuran

rata-rata cangkang tertinggi ditemukan di lokasi pengamatan P. Nyamuk stasiun 2

dengan ukuran 40 cm, dan merupakan ukuran rata-rata cangkang tertinggi yang

ditemukan di lokasi pengamatan. Sedangkan ukuran rata- rata cangkang kima jenis

T. crocea yang ditemukan di lokasi pengamatan Nyamplung Ragas merupakan

ukuran rata- rata cangkang terendah dengan ukuran 3,4 cm. P. Nyamuk Stasiun 2

merupakan lokasi pengamatan dengan ukuran rata- rata cangkang kima tertinggi

dengan ukuran 20,1 cm. sedangkan PSA Penyu merupakan lokasi pengamatan

0

20

40

60

80

100

120

TanjungGelam

NyamplungRagas

PSA Penyu P. NyamukStasiun 1

P. NyamukStasiun 2

P. Katang

Kel

impah

an R

elat

if

Lokasi Pengamatan

Perbandingan Kelimpahan Relatif Jenis Kima (%)

Per Lokasi Pengamatan

H. hippopus

T. crocea

T. maxima

T. squomasa

Page 26: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

16

dengan ukuran rata- rata cangkang kima terendah dengan ukuran 4,3 cm. Rata-rata

cangkang setiap jenis kima di seluruh lokasi pengamatan tersaji pada tabel 5.

Tabel 6. Ukuran Rata- rata Cangkang Kima di Lokasi Pengamatan

Lokasi

Jenis

Kima

Tanjun

g

Gelam

Nyamplun

g Ragas

PSA

Penyu

P.

Nyamu

k

Stasiun

1

P.

Nyamu

k

Stasiun

2

P.

Katan

g

Rata-

rata /

Jenis

H.

hippopus 0 0 0 10.5 0 16.5 13.5

T.

crocea 0 3.4 4.3 9.8 8.5 7.8 6.76

T.

maxima 0 11.2 0 12.4 11.8 11.2 11.65

T.

squomas

a

0 0 0 13.8 40 10.3 21.366

Rata-

rata /

lokasi

0 7.3 4.3 11.625 20.1 11.45

Gambar 5. Grafik Rata- rata Cangkang Kima di Lokasi Pengamatan

0 0 0

10.5

0

16.5

0

3.4 4.3

9.88.5 7.8

0

11.2

0

12.4 11.8 11.2

0 0 0

13.8

40

10.3

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

TanjungGelam

NyamplungRagas

PSA Penyu P. NyamukStasiun 1

P. NyamukStasiun 2

P. Katang

Rat

a-ra

ta C

ang

kan

g

Lokasi Pengamatan

Grafik Rata- rata Cangkang Kima di Lokasi Pengamatan

H. hippopus

T. crocea

T. maxima

T. squomasa

Page 27: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

17

Ukuran cangkang kima dipengaruhi oleh umur dan laju pertumbuhan kima,

umur kima diduga dapat mencapai beberapa ratus tahun dengan perkiraan

kecepataan tumbuh kima berkisarantara 5 – 8 cm pertahun tergantung dari stadia

dan spesiesnya (Lucas, 1988).

Spesies Kima berukuran maksimum lebih besar akan mempunyai laju

pertumbuhan lebih cepat dibanding spesies yang berukuran maksimum lebih kecil

(Beckvar, 1981 dalam Panggabean, 1991). Pada penelitian ini jenis kima T.

squomasa memiliki ukuran rata- rata cangkang tertinggi dengan ukuran 40 cm,

ukuran tersebut diduga karena laju pertumbuhan kima tersebut tinggi. Menurut

(Beckvar, 1991, dalam Panggabean, 1991) laju pertumbuhan kima jenis T.

squomasa yaitu 2 – 4 cm/tahun. Itu berati kima dengan ukuran tertinggi tersebut

memiliki umur tua.

Laju pertumbuhan kima sendiri dipengaruhi oleh kondisi habitat kima

hidup, menurut (Copland dan Lucas, 1998) kima dapat hidup dalam perairan

dengan suhu antara 28 – 30 °C, sedangkan pada lokasi pengamatan hanya 4 lokasi

yang memenuhi kriteria suhu kima dapat hidup yaitu dilokasi PSA Penyu dan P.

Katang dengan suhu 30 °C, P. Sedangkan Nyamuk Stasiun 1 dan P. Nyamuk

Stasiun 2 dengan suhu 28 °C.

Kadar oksigen terlarut diperairan berpengaruh pada kima, menurut

(Niartiningsih, 2012) kisaran oksigen terlarut untuk kehidupan kima diperairan

berada pada kisaran antara 2 – 6,5 ppm. Pada lokasi penelitian semua lokasi

memenuhi kadar oksigen untuk kima hidup dengan nilai DO 2,8 ppm di Tanjung

Gelam, 4,2 ppm di Nyamplung Ragas, 4,5 di PSA Penyu, P. Nyamuk Stasiun 1 dan

P. Nyamuk Stasiun 2 memiliki nilai DO 5,7 ppm, dan P. Katang memiliki DO 6,1

ppm.

Suhu adalah salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

organisme laut, karena mempengaruhi baik aktivitas metabolisme maupun

perkembangbiakan organisme tersebut Menurut (Idrus, 1992) bahwa kisaran pH

yang dapat mendukung kelangsungan hidup kima berkisar 7 – 9, sedangkan hanya

3 lokasi yang memiliki pH yang sesuai yaitu lokasi P. Nyamuk Stasiun 1 dan P.

Nyamuk Stasiun 2 dengan suhu 8.3, sedangkan P. Katang memiliki pH 7,9.

Page 28: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

18

Sementara lokasi Tanjung Gelam, PSA Penyu, dan Nyamplung Ragas memiliki pH

11,5 , 10,3 dan 10,8.

Salinitas air laut mempengaruhi penyebaran hewan benthos seperti bivalvia,

karena organisme laut hanya dapat bertoleransi terhadap perubahan salinitas yang

kecil dan perlahan. Menurut (Jameson, 1976) dalam (Marsuki et al, 2013) bahwa

salinitas yang baik untuk kima adalah 25 - 40 ppt. Salinitas yang didapat di setiap

lokasi penelitian memenuhi kriteria dengan nilai 32 ppt di Tanjung Gelam, 36,2 ppt

di PSA Penyu, 29 ppt di Nyamplung Ragas, 31 ppt di P. Nyamuk Stasiun 1 dan P.

Nyamuk Stasiun 2, sedangkan 34,4 ppt di P. Katang.

Kima hidup pada dasar perairan, sehingga kecerahan perairan yang

dibutuhkan kima pada umumnya mencapai dasar perairan. Menurut (Niartiningsih,

2012) Faktor kecerahan juga berpengaruh terhadap laju pertumbuhan kima karena

berkaitan dengan alga yang hidup bersimbiosis membutuhkan cahaya untuk

berfotosintesis. Kecerahan di perairan Kepulauan Taman Nasional Karimunjawa

umumnya masih cukup baik dengan nilai kecerahan 90 -100 % dengan kisaran

kedalaman 2 – 5 meter.

4.4 Sebaran kima

Selanjutnya untuk mengetahui distribusi atau pola penyebaran kima di

lokasi pengamatan perairan Kepulauan Taman Nasional Karimunjawa dilakukan

perhitungan Indeks Morishita terhadap kelimpahan kima di masing-masing lokasi

pengamatan. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa dari semua jenis kima yang

ditemukan menunjukan pola sebaran mengelompok. Pola persebaran mengelompok

menunjukan adanya pebedaan habitat dari setiap kima yang dijumpai pada lokasi

pengamatan. Menurut (Knop, 1996) jenis kima H. hippopus hidup di subtrat

berpasir dengan kedalaman 3 – 8 meter, jenis kima T. crocea hidup dengan

mengebor subtrat terumbu karang mati atau rubble dengan kedalaman 2 – 5 meter,

jenis kima T. maxima hidup dengan membenamkan dirinya pada terumbu karang

pada kedalaman 2 – 10 meter, sedangkan jenis kima T. squomasa hidup di subtrat

terumbu karang hidup maupun mati dengan kedalaman hingga 18 meter.

Page 29: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

19

Tabel 7. Pola Distribusi Kima

No Jenis Kima Indeks Morista Kategori

1 H. hippopus 3 Mengelompok

2 T. crocea 2.4 Mengelompok

3 T. maxima 1.6 Mengelompok

4 T. squomasa 2.6 Mengelompok

Page 30: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

20

4.5 Kegiatan Harian PKL

Kegiatan harian tim PKL di Balai Taman Nasional Karimunjawa SPTN II

terbagi menjadi dua jenis kegiatan yaitu kegiatan yang dikerjakan dikantor dan

kegiatan yang dikerjakan dilapanganan. Kegiatan yang dikantor sendiri meliputi

kegiatan berupa rapat kerja petugas Balai Taman Nasional yang biasa nya diadakan

setiap satu bulan sekali pada awal bulan, di dalam rapat kerja ini Kepala Seksi BTN

Karimunjawa SPTN II akan memaparkan rancangan kegiatan yang akan

dilaksanakan satu bulan kedepan. Berikutnya ada kegiatan evaluasi kerja yang

diadakan setiap satu bulan sekali pada akhir bulan, kegiatan ini diadakan untuk

mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah berlangsung selama satu bulan

kebelakang, berikutnya ada kegiatan jumat bersih, yang merupakan kegiatan

bersih-bersih kantor yang biasanya dilakukan setiap hari jum’at pagi hari, terakhir

ada kegiatan studi literatur yang biasa dilakukan oleh mahasiswa PKL BTN

Karimunjawa SPTN II untuk memenuhi data yang dibutuhkan dengan bimbingan

pihak BTN Karimunjawa SPTN II.

Kegiatan lapanganan yang ada di BTN Karimunjawa SPTN II lebih banyak

daripada kegiatan yang dikerjakan di kantor, kegiatan- kegiatan tersebut meliputi

kegiatan patroli yang dilaksakan oleh Polhut (Polisi hutan), kemudian ada juga

kegiatan monitoring yang dilaksanakan oleh seorang PEH (Pengendali Ekosistem

Pesisir), kegiatan lainnya biasanya merupakan kegiatan kerjasama BTN

Karimunjawa SPTN II dengan instansi lain ataupun dengan kelompok masyarakat.

Adapun kegiatan patroli yang diikuti selama masa PKL yaitu kegiatan patrol

aktivitas nelayan, patrol ini dilaksanakan di perairan yang banyak dijadikan tempat

nelayan mencari ikan, tujuan dari patroli ini yaitu untuk mencegah terjadinya

penangkapan ikan yang dilindungi, dan pada pelaksanaanya terdapat beberapa

nelayan yang tetap saja menangkap ikan yang dilindungi meskipun telah

diperingatkan. Kegiatan berikutnya yaitu kegiatan monitoring, ada beberapa

kegiatan monitoring yang diikuti oleh mahasiswa PKL, pertama ada monitoring ke

PSA penyu, kegiatan ini bertujuan untuk melihat perkembangan telur yang

diletakan di tempat penetasan semi alami, serta melihat perkembangan tukik,

Page 31: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

21

jika sudah cukup umur maka tukik- tukik tersebut akan dilepaskan, Selain di tempat

semi alami, monitoring habitat penyu juga dilakukan dipulau- pulau tempat

biasanya penyu singgah untuk bertelur. Kegiatan monitoring berikutnya yaitu

monitoring kolam hiu, kegiatan ini bertujuan untuk melihat perkembangan hiu yang

dikelola oleh beberapa resort yang ada di TN Karimunjawa.

Berikutnya ada kegiatan monitoring aktivitas wisatawan, kegiatan ini

bertujuan untuk melihat jumlah, asal dan daya tarik wisatan terhadap TN

Karimunjawa. Selain monitoring ada juga kegiatan pendataan

hotel/resort/homestay yang ada di TN Karimunjawa yang bertujuan untuk mendata

keberadaan hotel/resort/homestay tersebut untuk nantinya dipasarkan kedapa

wisatawan. Terakhir ada kegiatan- kegiatan yang bekerjasama dengan pihak luar,

salah satunya ada kegiatan Coastal Cleaning Up serta Under Water Cleaning Up

kedua kegiatan tersebut bekerjasama bersama HPI (Himpunan Pramuwisata

Indonesia) Karimunjawa dengan tujuan untuk membersihkan sampah dari lautan,

kegiatan lainnya yang dilakukan bersama HPI adalah kegiatan pemasangan

pelampung batas wilayah rehabilitasi karang, yang bertujuan agar wisatawan tidak

memasuki daerah tersebut karena sedang dalam masa rehabilitasi, terakhir ada

kegiatan yang bekerja sama dengan kelompok masyarakat sekitar yaitu bersih-

bersih kawasan tracking mangrove, yang bertujuan untuk menjaga kebersihan serta

keindahan lingkungan kawasan tracking mangrove.

Page 32: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

22

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang bertempat

di Balai Taman Nasional Karimunjawa SPTNW II :

1. Penulis dapat memenuhi salah satu tugas mata kuliah Praktik Kerja Lapangan

(PKL) di Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,

Universitas Padjadjaran.

2. Penulis mendapatkan wawasan dan pengalaman kerja mengenai fungsi dan

tugas Balai Taman Nasional Karimunjawa SPTNW II.

3. Hasil pengamatan ditemukan 4 jenis kima di lokasi pengamatan diantaranya

yaitu ; H. hippopus, T. crocea, T. maxima, dan T. squomasa. . Kima jenis T.

crocea yang ditemukan di Pulau Katang memiliki kelimpahan tertinggi dengan

jumlah 32 individu, sementara kelimpahan terkecil di jumpai di lokasi Tanjung

Gelam degan 0 individu. Kima jenis T. maxima dengan kelimpahan tertinggi

ditemukan di stasiun 1 Pulau Nyamuk dengan jumlah 27 Individu, dan terendah

dijumpai dilokasi tanjung Gelam dengan 0 individu. Kima jenis T. Squamosa

dengan kelimpahan tertinggi ditemukan di stasiun katang dengan jumlah 6

Individu, sisanya ditemukan di pulau nyamuk, dan tidak dijumpai di lokasi

pengamatan pulau karimunjawa. Kima jenis H. hippopus dengan kelimpahan

tertinggi ditemukan di stasiun katang dengan jumlah 3 Individu, 1 individu lagi

ditemukan di stasiun 1 pulau nyamuk, dan tidak dijumpai di lokasi pengamatan

pulau karimunjawa. Pola sebaran 4 jenis kima yang ditemukan dilokasi

pengamatan memiliki pola sebaran yang sama yaitu mengelompok didasarkan

dari perhitungan indeks morishita, sehingga dapat diartikan bahwa 4 jenis kima

tersebut memiliki habitat berbeda.

Page 33: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

23

5.2 Saran

1. Dilakukan sosialisasi mengenai teknis, prosedur dan penyusunan laporan

PKL yang cukup oleh pihak kampus.

2. Dilakukan pemahaman materi terlebih dahulu mengenai kegiatan PKL yang

akan dilakukan di Balai/Instansi terkait.

3. Dilakukan simulasi terlebih dahulu mengenai metode yang akan digunakan

pada saat PKL.

4. Pada Praktik Kerja Lapangan Kima lainnya khususnya di Taman Nasional

Karimunjawa mahasiswa PKL harus mengukur parameter perairan agar

mengetahui hubungan antara parameter peraiaran dengan kelimpahan kima

yang ada.

5. Dilakukan sosialisai kepada masyarakat mengenai status penegakan hukum,

peraturan, restocking, budaya dan peranan kima bagi ekosistem khususnya

di Taman Nasional Karimunjawa

6. Merancang usaha budidaya Kima berbasis konservasi dalam rangka

komersialisai kima di Taman Nasional Karimunjawa.

Page 34: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

24

DAFTAR PUSTAKA

Ambariyanto. 2007. Pengelolaan Kima di Indonesia: Menuju Budidaya Berbasis

Konservasi. Seminar Nasional Moluska dalam Penelitian Konservasi dan

Ekonomi Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP UNDIP, Semarang, 17 Juli 2007.

Bakus, G.J. 1990. Quantitative ecology and marine biology. Oxford & IBH

Publishing Co Pvt Ltd., New Delhi. 157 p.

Balai Taman Nasional Karimunjawa, Laporan Monitoring Kima di SPTN II

Karimunjawa tahun 2018.

Balai Taman Nasional Karimunjawa, Laporan Monitoring Aktivitas Pengunjung di

SPTN II Karimunjawa tahun 2017.

Balai Taman Nasional Karimunjawa, Laporan Data Statistik 1 Perairan di SPTN II

Karimunjawa tahun 2018.

Beckvar, N. 1981. Cultivation, spawning and growth in the giant clams Tridacna

gigas, Tridacna derasa and Tridacna squamosa in Palau, Carolina Islands.

Aquaculture 24 (1) : 11 -20.

Brower.J.E.J.H. Zar and N.E.Carl. 1990. Field and Laboratory Methods For

General Ecology. 3rd edition. WCB,W.M.C. Brown. Publisher Illionis

University.

Cappenberg, H.A.W. 2007. Makrobentos di perairan terumbu Pulau Morotai.

Laporan Penelitian. LIPI. Jakarta. 10 p.

Copland JW, Lucas JS. 1988. Giant Clams in Asia and Pasific. ACIAR. Canberra.

Fachrul, M.F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara

Hadi, S. 2000. Distribusi kima (Tridacnidae) di pulau Burung, Karimunjawa.

Laporan PKL. FPKUNDIP Semarang. 45 hal.

Idrus, 1992. Studi Perkembangan Larva Kima (H. hippopus) Hasil Pemijahan

dengan Rangsangan Injeksi Hidrogen Peroksida. Skripsi. Jurusan Perikanan

FIKP. Universitas Hasanuddin. Ujung Pandang.

Jameson, S. 1976. Early life history of the giant clams Tridacna crocea Lamarck,

Tridacna maxima (Roding), and Hippopus hippopus (Linnaeus). Pasific

Science, 30: 219-233.

Knopp, D. 1996. Giant clams in a comprehensive guide to the identification and

care of Tridacnidae clams. Dahne Verlag Ettlingen, German. 255 p.

Page 35: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

25

Lucas, J.S., Nash, W.J., Crawford, C.M., Braley, R.D., (1988). Environment

influences on growth and survival during the ocean-nursery rearing of giant

clams, Tridacna gigas (L.). Aquaculture. 80: 45-61.

Niartiningsih A. 2012. Kima, Biota Laut Langka: Budidaya dan Konservasinya.

Makassar: Identitas Universitas Hasanuddin.

Panggabean, L.M.G. 1990. Rahasia kehidupan kima : I. Swasembada pangan.

Oseana 15 (3): 157-163.

Pasaribu, B.P. (1988). Status of giant clams in Indonesia. In. Copland, J.W., Lucas,

J.S. (eds). Giant Clams in Asia and the Pacific. ACIAR Monograph No.9 p:

44-46.

Page 36: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

26

KESAN DAN PESAN SELAMA PKL

Kesan

Selama kami menjalani praktik kerja lapanganan (PKL) di Balai Taman

Nasional Karimunjawa SPTN Wilayah II kami merasa senang dan nyaman, serta

kami juga mendapatkan ilmu dan pengalaman yang luas terutama dalam dunia kerja

petugas BTN Karimunjawa SPTNW II. Kami merasa sangat nyaman PKL di BTN

Karimunjawa karena para pembimbing bisa bekerja sama dengan kami dan

mempermudah kami dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. PKL merupakan

kegiatan yang menuntut mahasiswa agar belajar disiplin dan tentunya di tuntut agar

dapat bekerja dengan menerapkan segala pengetahuan yang di berikan di

perkuliahan dalam menjalani PKL, tidak mudah seperti apa yang dibayangkan

sebelumnya karena di tempat PKL tidak semua materi yang diberikan diperkuliahan

didapatkan. Kegiatan PKL dapat membentuk mahasiswa agar dapat bekerja dengan

professional. Banyak ilmu ilmu baru yang didapat selama kegiatan PKL yang tentu

saja dapat dijadikan bahan dan pengalaman untuk modal bekerja di masa depan.

untuk penulis pribadi tentu cukup puas karena dapat menjalankan kegiatan PKL

dengan cukup baik hingga berakhirnya masa PKL.

Pesan

Pertama- tama penulis ucapkan terimakasih untuk Kepala Seksi BTN

Karimunjawa SPTNW II beserta jajarannya yang telah menerima kami untuk

melaksanakan kegiatan PKL selama 30 hari, juga kepada para pembimbing yang

telah mengarahkan kami selama pelaksanaan PKL hingga mempermudah kami

dalam pengerjaan tugas PKL kami.

Pesan penulis untuk kedepannya semoga kegiatan - kegiatan yang

dilaksanakan BTN Karimunjawa SPTNW II dapat lebih baik lagi, dengan

memaksimalkan sarana prasarana yang ada saat ini, hal ini untuk pengoptimalan

dalam upaya perlindungan ekosistem, khususnya ekosistem laut yang kian

terancam akibat aktivitas manusia dan perubahan iklim. Semoga kedepannya juga

mahasiswa PKL dapat mendapatkan fasilitas lebih seperti mess,

Page 37: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

27

serta peralatan yang digunakan agar dalam pelaksanaan PKL mahasiswa tak

kesulitan untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan tugas PKL nya.

Page 38: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

28

LAMPIRAN

Page 39: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

29

Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Menyelesaikan Praktik Kerja

Lapangan

Page 40: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

30

Lampiran 2. Logbook Praktik Kerja Lapangan

Page 41: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

31

Page 42: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

32

Lampiran 3. Penilaian Dari Pembimbing Instansi

Page 43: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

33

Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

Kima yang ditemukan di lokasi pengamatan

H. hippopus T. crocea

T. maxima T. squomasa

Proses Pengambilan Data Kima

Proses observasi keberadaan kima Proses pendataan dan identifikasi jenis

kima

Page 44: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

34

Proses Pengambilan Data Mangrove

Survey Lokasi Hutan Mangrove Pengambilan Data

Monitoring Kolam Hiu

Monitoring kolam hiu Monitoring kolam hiu

Patroli Nelayan

Perampsan ikan yang dilindungi dari

nelayan

Perjalanan patrol nelayan

Page 45: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

35

Pemasangan Pelampung Batas Kawasan Rehabilitasi

Persiapan pemasangan pelampung

batas kawasan rehabilitasi

Proses penurunan pelampung batas

kawasan rehabilitasi

Pendataan Hotel/Resort/Homestay

Dokumentasi bersama pemilik resort Dokumentasi bersama pemilik resort

Bersih- bersih Kawasan Tracking Mangrove

Proses Bersih- bersih Kawasan

Tracking Mangrove

Proses Bersih- bersih Kawasan

Tracking Mangrove

Page 46: IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN JENIS, KELIMPAHAN DAN …tnkarimunjawa.id/assets/fileperpustakaan/laporan_REGTNKJ050418… · Kelimpahan relatif kima jenis T. crocea 100 % di lokasi PSA

36

Rapat Kerja

Rapat kerja membahas rencana kerja Rapat kerja membahas rencana kerja

Presentasi Akhir

Presentasi laporan kegiatan pkl Presentasi laporan kegiatan pkl