3
PERGURUAN TINGGI ILMU KEPOLISIAN MAHASISWA ANGKATAN LV IDENTIFIKASI MASSAL Suatu kejadian bencana baik yang diakibatkan karena terjadinya kecelakaan mobil, pesawat dan atau kapal laut, kemudian akibat bencana alam, aksi terorisme dengan pengeboman dan lain sebagainya yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban maka yang akan menjadi pertanyaan adalah : “Bagaimana mengidentifikasikan sekian banyak korban (identifikasi massal) dengan cara yang efektif dan efisien?” Banyak faktor yang mempengaruhi mengapa identifikasi massal haruslah dilakukan secara efektif dan efisien, diantaranya adalah : 1. Banyaknya jumlah korban Dengan jumlah petugas identifikasi yang relatif cukup harus mengidentifikasi korban dalam jumlah yang banyak haruslah menggunakan cara dan metode yang efektif dan efisien. 2. Waktu Kemampuan mengidentifikasikan secara efektif dan efisien maka akan mempercepat pelaksanaan tugas dan menghemat penggunaan tenaga dan biaya. Khususnya korban yang meninggal dunia karena adanya faktor pembusukan maka haruslah secara cepat dapat diidentifikasikan untuk dapat segera dikembalikan kepada keluarga. 3. Medan / Lokasi Dalam kasus bencana biasanya juga menimbulkan faktor kesulitan baru adalah untuk mencapai medan / lokasi bencana.

IDENTIFIKASI MASSAL

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IDENTIFIKASI MASSAL

PERGURUAN TINGGI ILMU KEPOLISIAN

MAHASISWA ANGKATAN LV

IDENTIFIKASI MASSAL

Suatu kejadian bencana baik yang diakibatkan karena terjadinya kecelakaan mobil, pesawat dan atau kapal laut, kemudian akibat bencana alam, aksi terorisme dengan pengeboman dan lain sebagainya yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban maka yang akan menjadi pertanyaan adalah : “Bagaimana mengidentifikasikan sekian banyak korban (identifikasi massal) dengan cara yang efektif dan efisien?”

Banyak faktor yang mempengaruhi mengapa identifikasi massal haruslah dilakukan secara efektif dan efisien, diantaranya adalah :

1. Banyaknya jumlah korbanDengan jumlah petugas identifikasi yang relatif cukup harus mengidentifikasi korban dalam jumlah yang banyak haruslah menggunakan cara dan metode yang efektif dan efisien.

2. WaktuKemampuan mengidentifikasikan secara efektif dan efisien maka akan mempercepat pelaksanaan tugas dan menghemat penggunaan tenaga dan biaya. Khususnya korban yang meninggal dunia karena adanya faktor pembusukan maka haruslah secara cepat dapat diidentifikasikan untuk dapat segera dikembalikan kepada keluarga.

3. Medan / LokasiDalam kasus bencana biasanya juga menimbulkan faktor kesulitan baru adalah untuk mencapai medan / lokasi bencana.

Faktor-faktor tersebut di atas menjadi suatu keharusan dimana identifikasi massal dilakukan secara efektif & efisien.

Dalam identifikasi korban dalam jumlah yang sedikit dengan adanya cukup waktu dan tenaga, metode primer yang biasanya digunakan adalah :

a. Sidik jarib. Dental recordc. DNA

Dengan metode sekunder adalah data-data lainnya yang menjelaskan atau menerangkan identitas korban seperti ciri fisik secara visual, dokumen, dll.

Page 2: IDENTIFIKASI MASSAL

Sedangkan dalam identifikasi massal, untuk dapat menentukan identitas korban khususnya dimana terdapat jumlah korban yang banyak, seperti pada kecelakaan pesawat / bencana alam, hanya diperlukan 2 (dua) kriteria / metode yang harus dipenuhi, namun semakin banyak kriteria yang bisa dipenuhi tentunya akan semakin baik. Sebagai contoh metode yang digunakan dalam identifikasi masal adalah :

a. PrimerAdalah ciri-ciri baik fisik maupun apa yang diketahui paling mencolok atau khusus dari korban, yang mungkin bisa membedakan dengan korban yang lainnya.Contoh : perhiasan yang digunakan (jam tangan merek Paneli warna coklat)

b. KonfirmatifAdalah ciri-ciri baik fisik maupun data lain apapun yang bisa dikonfirmasi terhadap data primer yang ditentukan sebelumnya, yang dengan konfirmasi ini membenarkan identitas korban dapat dikenali sesuai dengan data yang ada.Contoh : kalung dengan liontin lambang hati warna merah.

Dengan contoh metode di atas apabila data primer berupa jam tangan merek Paneli warna coklat dikonfirmasi dengan kalung liontin lambang hati warna merah maka akan memberikan keterangan kepada pihak keluarga / pihak yang terkait tentang identitas korban sehingga diharapkan akan bisa dikenali.

Metode identifikasi massal dengan data primer dan konfirmasi sebagaimana dicontohkan di atas tidaklah bersifat terikat, dengan maksud bahwa data yang ditemukan bisa menjadi data primer maupun sebagai konfirmasi terhadap data yang lainnya, data-data lain yang bisa menjadi penentuan identitas korban adalah :

1. Visual2. Dokumen (SIM, KTP, Paspor)3. Pakaian4. Medical record, dll.

Data-data tersebut di atas pada suatu kasus / korban bisa menjadi data primer / data sekunder tergantung kepada petugas identifikasi dalam menentukan yang sekiranya dengan konfirmatif kedua atau lebih data-data tersebut akan menjelaskan dan memberikan gambaran tentang identitas korban.

Jakarta, Oktober 2009

SETYO BIMO ANGGOROGAKKUM-B/No.Mhs.6874