59
(Skripsi) Oleh ITA REZIANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2017 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP PADA SISWA KELAS VII SMP N 1 GUNUNG SUGIH LAMPUNG TENGAH

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

  • Upload
    others

  • View
    54

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

(Skripsi)

Oleh

ITA REZIANA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG2017

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP PADASISWA KELAS VII SMP N 1 GUNUNG SUGIH LAMPUNG TENGAH

Page 2: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

ABSTRAK

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP PADASISWA KELAS VII SMP N 1 GUNUNG SUGIH LAMPUNG TENGAH

ABSTRAK

OlehIta Reziana

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada materi IPA

Biologi. Metode penelitian menggunakan teknik Certainty Of Response Index

(CRI) merupakan teknik untuk mengukur miskonsepsi seseorang dengan cara

mengukur tingkat keyakinan atau kepastian seseorang dalam menjawab setiap

pertanyaan yang diberikan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan

martiks untuk mengetahui siswa yang tahu konsep, miskonsepsi dan tidak tahu

konsep berdasarkan kombinasi kriteria jawaban dengan tinggi-rendahnya nilai

CRI.

Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII Sekoah Menengah Pertama Negeri 1

Gunung Sugih Lampung Tengah yang dipilih dari 50% dari 123 jumlah siswa

secara random sampling. Data penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif.

Page 3: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

Data kualitastif barupa data hasil wawancara tentang miskonsepsi kepada siswa

dan guru sedangkan data kuantitatif diperoleh dengan menilai berpikir siswa

selama menjawab soal tertulis berupa tes soal pilihan jamak dan esay yang di

analisis dengan metode Certainty of Response Index (CRI).

Hasil perhitungan dari kategori miskonsepsi dan tidak tahu konsep siswa

mencapai 45% dari jumlah siswa. Miskonsepsi berdasarkan kriteria jawaban CRI

diperoleh nilai rata-rata yaitu 19,16. Persentase miskonsepsi oleh siswa yaitu

15,57% dan masuk ke dalam kriteria rendah. Materi yang mengalami miskonsepsi

paling dominan adalah materi “ekosistem” pada sub konsep “saling

ketergantungan diantara komponen biotik” dengan nilai presentase 43,90%

dengan kriteria sedang.

Kata kunci : IPA Biologi, Teknik Certainty Of Response Index, Miskonsepsi.

Page 4: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP PADA

SISWA KELAS VII SMP N 1 GUNUNG SUGIH LAMPUNG TENGAH

Oleh

ITA REZIANA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2017

Page 5: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP
Page 6: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP
Page 7: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Desa Gayuh Rejo Kec. Gunung

Sugih Raya, Kab. Lampung Tengah pada tanggal 03

November 1993, sebagai putri pertama dari dua

bersaudara buah hati Bapak Suyatno dengan Ibu Aminah.

Alamat penulis di Gayuh Rejo Kecamatan Gunung Sugih

Raya. Nomer Handphone: 082182916633. E. mail:

[email protected]. Pendidikan formal diawali di SD Negeri 3 Gunung Sugih

Pasar tahun 2000 dan lulus pada tahun 2006, kemudian melanjutkan ke jenjang

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 1 Gunung Sugih Lampung Tengah

pada tahun 2006 dan lulus pada tahun 2009, selanjutnya meneruskan pendidikan

di SMA Negeri 1 Gunung Sugih Lampung Tengah pada tahun 2009 dan lulus

pada tahun 2012.

Tahun 2012 penulis diterima dan terdaftar sebagai Mahasiswa Reguler Program

Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan di Universitas Lampung. Tahun 2015 mengikuti Program Pengalaman

Lapangan (PPL) dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Terintergrasi di SMP N 1 Air

Hitam Kabupaten Lampung barat.

Page 8: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

vii

PERSEMBAHAN

Segala Puji hanya bagi-MU ALLAH SWT atas segala karunia dan kuasa-MU

sehingga dapat ku selesaikan sebuah karya kecil dan untaian kata yang sederhana

ini sebagai tanda kasihku yang tulus kepada :

Kedua orang tua ku tercinta yang telah mendukung baik moril maupun materil.

Tulus berkorban, membimbing, menjadi tempat untuk kembali disaat suka

maupun duka dan selalu mendo’akan setiap waktu untuk keberhasilanku di dunia

dan akhirat

Adik ku tercinta Yulia Rizkiani dan Gibran Rizki Alfaro yang menjadi obat

pelipur lara yang selalu menghiburku, tiada yang paling megharukan saat

berkumpul bersama kalian, walau sering bertengkar tapi hal itu selalu menjadi

warna yang tidak akan bisa tergantikan. Terimakasih atas dukungan, keceriaan

yang diberikan dan do’anya

Almamaterku tercinta, Universitas Lampung.

Page 9: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

viii

MOTTO

“Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh di rebutoleh manusia ialah menundukan diri sendiri”

(Ibu Kartini)

“Orang yang berjiwa besar memiliki dua hati, satu hati menangis dan yang satulagi bersabar”

(Khalil Gibran)

"Bila melihat alam yang indah ini, Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahalia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia

amat buruk bagimu Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”

(QS. Al Baqarah 2:216)

Page 10: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP
Page 11: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

x

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga dapat diselesaikan skripsi yang berjudul “Identifikasi

Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP N 1 Gunung

Sugih Lampung Tengah” sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana

pendidikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi besar

Muhammad SAW, keluarga, teman, sahabat, serta umatnya yang senantiasa

istiqomah di jalan-Nya

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan

dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;

3. BertiYolida, S.Pd.,M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi;

4. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku pembimbing I atas kesabaran, bimbingan,

dan masukan kepada penulis;

5. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing II dan pembimbing

akademik atas kesabaran, bimbingan, dan masukannya kepada penulis;

Page 12: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

xi

6. BertiYolida, S.Pd.,M.Pd., selaku pembahas atas saran-saran perbaikan,

dukungan semangat, serta motivasinya;

7. Kepala SMP Negeri 1 Gunung Sugih Lampung Tengah yang telah memberi

izin dan arahan selama penelitian;

8. Seluruh Guru dan Staff di SMP Negeri 1 Gunung Sugih Lampung Tengah,

atas bantuan dan kerja samanya selama penelitian berlangsung;

9. Siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 1 Gunung Sugih Lampung Tengah terima

kasih atas bantuan dan kerja samanya selama penelitian berlangsung;

10. Rekan-rekan ku yang paling tegar Siska Septi Turmiati, Septiana Puspita Sari,

dan Sayuti Sri Lestari, Keluarga cemara KKN-KT Lampung Barat, teman-

temanku Pendidikan Biologi angkatan 2012, teman-teman di Kost Putri

Nabila, Eka Natalia, Venny Ferliyanti, Dewi Susilowati, Siska Ayu Agustin

terima kasih untuk do’a, dukungan, dan kebersamaannya;

11. Keluarga besarku dan yang namanya telah tertulis di lauhul mahfudz

terimakasih telah sabar, mendo’akan, dan membantu keberhasilanku;

12. Semua pihak yang tidak dapat ditulis satu persatu.

Penulis berdoa semoga semua amal dan bantuan yang telah diberikan mendapat

pahala serta balasan dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi dunia

pendidikan dan umumnya bagi pembaca. Amin.

Bandar Lampung, Oktober 2017

Ita Reziana

Page 13: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

xii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL....................................................................................... xivDAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang ........................................................................... 1B. Rumusan Masalah ..................................................................... 8C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8E. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 9F. Kerangka Pikir ........................................................................... 10

II. TINJAUAN PUSTAKAA. Pembelajaran IPA ........................................................................ 13B. Identifikasi Miskonsepsi.............................................................. 16C. Metode dan model yang digunakan untuk mengidentifikasi

miskonsepsi ................................................................................. 19

III. METODE PENELITIANA. Waktu dan Tempat ..................................................................... 25B. Populasi dan Sampel .................................................................. 25C. Desain Penelitian ....................................................................... 26D. Prosedur Penelitian .................................................................... 26

1. Prapenelitian........................................................................ 262. pelaksanaan ......................................................................... 27

E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data .................................. 271. Jenis data ............................................................................. 272. Teknik pengumpulan data ................................................... 27

F. Analisis Data................................................................................ 37

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Pengamatan ....................................................................... 39B. Pembahasan ................................................................................ 41

V. SIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan ................................................................................ 52B. Saran .......................................................................................... 53

Page 14: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

xiii

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 54

LAMPIRAN1. Kisi-kisi Soal................................................................................. 582. Lembar Soal .................................................................................. 773. Cara menghitung persentase miskonsepsi .................................... 874. Tabulasi data Siswa....................................................................... 935. Tabulasi hasil persentase pemahaman konsep siswa .................... 946. Penghitungan data standar devisi.................................................. 957. Foto siswa mengerjakan soal ........................................................ 978. Dialog wawancara dengan guru.................................................... 999. Dialog wawancara dengan siswa ................................................. 101

Page 15: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tabulasi data sempel ............................................................................ 26

2. Modifikasi kategori tingkat pemahaman konsep siswa ....................... 28

3. Rubik Penilaian Soal 20 Pilihan Jamak Beralasan Dan ESAY............ 28

4. Tabulasi data siswa yang tahu konsep, tidak tahu konsep, danmiskonsepsi .......................................................................................... 36

5. Matriks untuk membedakan antara siswa yang tahu konsep,miskonsepsi dan tidak tahu konsep berdasarkan kombinasi kriteriajawaban dengan tinggi-rendahnya nilai CRI........................................ 37

6. Kriteria persentase kualifikasi miskonsepsi siswa .............................. 38

7. Hasil kriteria jawaban CRI................................................................... 39

8. Persentase hasil kualifikasi miskonsepsi siswa.................................... 40

9. Hasil identifikasi konsep yang miskonsepsi ........................................ 41

Page 16: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

xv

DAFTAR GAMBAR

GambarHalaman

1. Bagan kerangka pikir…………….……………………………….. 12

2. Foto siswa mengerjakan soal…………….…………….................. 97

3. Foto siswa mengerjakan soal …………….………………………. 98

Page 17: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan martabat

manusia yang menjadi tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat,

dan pemerintah. Menurut Suryaningsih (berdasarkan Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003), tentang Sistem Pendidikan

Nasional, mengenai dasar, fungsi, dan Tujuan pendidikan nasional. Pada pasal

3 disebutkan bahwa ”Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan 2

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab (Suryaningsih, 2011: 2).

Sampai saat ini, perbaikan dibidang pendidikan masih terus berlanjut. Usaha

ini bertujuan agar terwujudnya pendidikan yang berkualitas bagi suatu bangsa

di masa yang akan datang. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan

generasi yang berkualitas. Generasi berkualitas akan lahir jika terjadi interaksi

yang baik antara siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

Page 18: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

2

Namun sebaliknya proses pembelajaran yang hanya didominasi oleh guru akan

menciptakan situasi yang kurang menarik bagi siswa. Terlebih lagi, jika materi

yang disampaikan guru memiliki konsep-konsep yang bersifat abstrak sehingga

akan mempersulit siswa dalam memahami konsep tersebut. Dengan kondisi

seperti ini, kemungkinan siswa akan mengalami perbedaan pemahaman yang

tidak sejalan dengan konsep ilmiah dan akan memberikan pengaruh buruk

terhadap hasil belajar siswa (Chaniarosi, 2014: 187).

Dalam proses belajar juga ada hal penting yang perlu diperhatikan dalam

belajar adalah, bahwa semua kebutuhan pembelajaran siswa. Seperti kegiatan,

materi, bahan, media, dan sumber belajar, harus diupayakan dan dikembangkan

sendiri oleh guru. Guru tidak selayaknya menggantungkan diri pada kegiatan,

materi, bahan, media, dan sumber belajar yang diproduksi oleh pihak lain. Hal

ini mengingat, bahwa tidak semua kegiatan, materi, bahan, media, dan sumber

belajar tersebut relevan dengan kebutuhan siswa dan pembelajaran di masing-

masing kelas atau sekolah (Farisi, 2007: 160).

Menurut Arnyana (dalam Suryaningsih, 2011: 2) disebutkan bahwa proses

belajar mengajar mengandung kegiatan interaksi antara guru dan siswa dalam

situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Berbicara mengenai belajar

tidak hanya mementingkan produk namun juga proses belajar tersebut, di

mana proses belajar merupakan suatu proses interaksi edukatif yang terikat

pada tujuan, terarah pada tujuan, dan dilaksanakan khusus untuk mencapai

tujuan.

Page 19: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

3

Penguasaan konsep merupakan kemampuan seseorang untuk mengerti apa

yang diajarkan, menangkap makna apa yang dipelajari, memanfaatkan isi

bahan yang dipelajari, serta memecahkan masalah yang berhubungan dengan

materi yang dipelajari (Nurjanah dalam Maesyarah, Jufri, dan Kusmiyati,

2013: 2). Rendahnya penguasaan konsep siswa dapat disebabkan oleh

kesulitan belajar biologi (Nasution dalam Maesyarah, Jufri, dan Kusmiyati,

2013: 2) dan terjadinya miskonsepsi. Miskonsepsi adalah pemahaman yang

berbeda yang tidak sesuai dengan penjelasan ilmiah (Ross dalam Maesyarah,

Jufri, dan Kusmiyati, 2013: 2). Miskonsepsi dapat menghambat pemahaman

yang bermakna dan kinerja yang baik dalam pelajaran serta merupakan salah

satu sumber kesulitan belajar (Maesyarah, Jufri, dan Kusmiyati, 2013: 2)

Menurut Setyadi (dalam Maesyarah, Jufri, dan Kusmiyati, 2013: 2)

menyatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan tingkat penguasaan

rendah dan tingkat miskonsepsi masuk dalam kriteria tinggi karena dalam

benak siswa sudah terdapat konsep yang didasarkan pada pengetahuan

sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pendapat (Carey dalam Maesyarah, Jufri,

dan Kusmiyati, 2013: 2) yang menyatakan untuk dapat menguasai konsep,

siswa harus dapat menghubungkan materi yang telah dibaca dari buku teks

atau yang didengar dari penjelasan guru dengan pengetahuan yang telah

diketahui sebelumnya.

Berdasarkan kesalahan miskonsepsi (Odom dalam Adisendjaja, 2007: 4),

penelitian yang berkaitan dengan miskonsepsi telah banyak dilakukan dan

dilaporkan, diantaranya terdapat miskonsepsi pada siswa tentang tubuh

Page 20: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

4

manusia dalam genetika, seleksi alamiah, dan evolusi. Hal yang paling

penting dari penemuan adanya miskonsepsi ini adalah bahwa miskonsepsi

yang pernah diperoleh siswa waktu sekolah masih tetap ada atau menetap

pada dirinya. Miskonsepsi yang ada pada siswa ini kemungkinan disebabkan

oleh guru dan lebih besar lagi kemungkinannya disebabkan oleh buku teks.

Miskonsepsi yang ada pada siswa akan dilipatgandakan oleh miskonsepsi

buku teks. Buku teks yang dijadikan satu-satunya sumber informasi bagi guru

maka akan mendorong terjadinya miskonsepsi pada guru. Hal penyebab ini

disebabkan penggunaan buku teks oleh lebih dari 90% guru sains dari 95%

waktunya. Lebih jauh Brandwein melaporkan bahwa usaha paling utama

dalam pendidikan sains adalah berpusat pada penulisan buku teks.

Menurut (Van Den Berg dalam Liliawati, dan Ramalis, 2009: 2)

mendefinisikan ‘miskonsepsi sebagai pertentangan atau ketidak cocokan

konsep yang dipahami seseorang dengan konsep yang dipakai oleh para pakar

ilmu yang bersangkutan. Pendapat lain tentang miskonsepsi dikemukanan

Fowler (Paul Suparno dalam Liliawati, dan Ramalis, 2009: 2), bahwa

‘miskonsepsi memiliki arti sebagai sesuatu yang tidak akurat akan konsep,

penggunaan konsep yang salah, klasifikasi contoh yang salah, kekacauan

konsep-konsep yang berbeda dan hubungan hierarkis konsep-konsep yang

tidak benar’. Miskonsepsi dapat berasal dari siswa sendiri, dari guru yang

menyampaikan konsep yang keliru, dan metode mengajar yang kurang tepat.

Secara lebih jelas penyebab dari adanya miskonsepsi adalah: (a) Kondisi

siswa, miskonsepsi yang berasal dari siswa sendiri dapat terjadi karena

Page 21: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

5

asosiasi siswa terhadap istilah sehari-hari yang meyebabkan miskonsepsi.

Misalnya siswa mengasosiasikan gaya dengan gerak.

Gaya menyebabkan benda bergerak, maka jika mereka tidak bergerak maka

pada mereka tidak bekerja gaya. Padahal tidak begitu. Intuisi yang salah dan

perasaan siswa dapat juga menimbulkan miskonsepsi, (b) Guru, dari sekian

banyak guru, mungkin saja salah satu dari mereka tidak memahami konsep

dengan baik yang akan diberikan pada muridnya. Hal ini dapat saja membuat

siswa mengalami miskonsepsi apabila kesalahan pemahaman guru yang

kurang baik tersebut diteruskan kepada siswa. Ketidak mampuan dan ketidak

berhasilan guru dalam menampilkan aspek-aspek esensi dari konsep yang

bersangkutan, serta ketidak mampuan menunjukan hubungan konsep satu

dengan konsep lainnya pada situasi dan kondisi yang tepat, (c) Metode

mengajar, penggunaan metode belajar yang kurang tepat, pengungkapan

aplikasi yang salah dari konsep yang bersangkutan, serta penggunaan alat

peraga yang tidak mewakili secara tepat konsep yang digambarkan dapat pula

menyebabkan miskonsepsi pada diri anak.

Misalnya seorang siswa yang melakukan pratikum namun tidak selesai. Siswa

tersebut merasa yakin bahwa yang benar hanyalah yang telah mereka

temukan, padahal yang mereka temukan datanya tidak lengkap, (d) Buku,

faktor terjadinya miskonsepsi yang berasal dari buku salah satunya yaitu

penggunaan bahasa yang terlalu sulit dan kompleks. Tidak semua anak dapat

mencerna dengan baik apa yang tertulis dalam buku, akibatnya siswa

menyalah artikan maksud dari isi buku tersebut, dan (e) Konteks, dalam hal

Page 22: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

6

ini penyebab khusus dari miskonsepsi yaitu penggunaan bahasa dalam

kehidupan sehari-hari, teman, serta keyakinan dan ajaran agama. Adapun

contohnya: Dalam bahasa sehari hari siswa mengenal satuan berat ialah Kg

(Kilogram) padahal satuan berat newton. (Liliawati, dan Ramalis, 2009: 4)

Menurut Suniati, Sadia, dan Suhandana (2013: 4), sumber penyebab

timbulnya miskonsepsi ada yang berasal dari buku sumber, dari siswa itu

sendiri, dan dari faktor guru. Terlebih IPA di SMP terdiri dari Fisika, Kimia,

dan Biologi, yang diajarkan secara terpadu. Hal ini sangat sulit dilakukan dan

membutuhkan penyesuaian diri, dan kemampuan untuk beradaptasi. Apalagi

sebagian besar guru IPA di SMP memiliki latar belakang keilmuan yang

spesifik, misalnya pendidikan Fisika, Kimia, atau Biologi. Oleh karena itu

sering kali guru dalam menyampaikan materi IPA tidak sesuai dengan latar

belakang keilmuannya sehingga mengalami miskonsepsi. Oleh karena itu

dalam pembelajaran diperlukan suatu media yang bisa membantu guru dalam

menyampaikan suatu konsep.

Study miskonsepsi penting, karena untuk mengetahui siswa yang mengalami

miskonseps. Misal dalam pembelajaran sains sendri banyak miskonsepsi yang

ditemukan baik pada para siswa sekolah dasar, lanjutan dan mahasiswa.

Diantaranya terdapat miskonsepsi pada siswa tentang tubuh manusia

genetika, seleksi alamiah, dan evolusi. Hal yang paling penting dari

penemuan adanya miskonsepsi ini adalah bahwa miskonsepsi yang pernah

diperoleh siswa waktu sekolah masih tetap ada atau menetap pada dirinya

(Odom dalam Adisendjaja, 2007: 4 ).

Page 23: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

7

Hasil observasi dan wawancara dengan guru IPA di SMP Negeri 1 Gunung

Sugih Lampung Tengah, pembelajaran yang dilakukan masih banyak

menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, siswa pun

cenderung pasif dalam proses pembelajaran IPA Biologi. Pemberian materi

masih bersifat teoritis sehingga saat siswa diberikan suatu permasalahan,

siswa tidak mampu mengidentifikasi serta memberikan solusi penyelesaian

masalahnya. Sehingga sering terjadinya miskonsepsi pada siswa karena siswa

kurang memahami konsep pada materi. Penguasaan terhadap konsep dasar

yang masih rendah, salah satunya dapat mengakibatkan miskonsepsi dalam

pemeajaran IPA, hal ini karena IPA memuat materi yang sangat banyak dan

luas cakupanya sehingga siswa kesulitan untuk menyerap semua materi

dengan baik. Apalagi banyak konsep dasar yang membutuhkan

visualisasi/pratikum yang membantu mempermudah pemahaman konsep bagi

siswa. Oleh karena itu diperlukan model pembelajaran yang melibatkan siswa

untuk aktif, kreatif sehingga dapat membangun pengetahuannya sendiri dari

pengalaman yang diperolehnya untuk mereduksi miskonsepsi.

Pada wawancara dengan guru mata pelajaran IPA kelas VII SMP Negeri 1

Gunung sugih Lampung Tengah mengemukakan bahwa proses pembelajaran

selama dikelas mengunakan metode ceramah dan hanya membaca buku yang

sudah disediakan oleh pihak sekolah, disini siswa cenderung pasif dan kurang

dalam memahami konsep saat proses pembelajaran.

Page 24: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

8

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka akan dilakukan penelitian dengan

judul ”Identifikasi Miskonsepsi Materi Semester Genap Pada Siswa Kelas VII

SMP Negeri 1 gunung sugih lampung tengah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, yaitu:

1. Berapa besar presentase miskonsepsi materi IPA semester genap pada

siswa kelas VII SMP Negeri 1 Gunung Sugih Lampung Tengah ?

2. Materi manakah yang paling banyak terjadi miskonsepsi pada siswa kelas

VII SMP Negeri 1 Gunung Sugih Lampung Tengah ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Presentase miskonsepsi materi IPA semester genap pada siswa kelas VII

SMP Negeri 1 Gunung Sugih Lampung Tengah

2. Materi IPA yang paling banyak terjadi miskonsepsi pada siswa kelas VII

SMP Negeri 1 Gunung Sugih Lampung Tengah

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Peneliti, yaitu memberikan pengalaman baru, wawasan, dan bahan

masukan bagi peneliti sebagai calon guru untuk memahami konsep

pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa agar

tidak terjadi miskonsepsi.

Page 25: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

9

2. Guru, yaitu mengevaluasi diri dalam pemahaman konsep IPA dan

memperbaiki terjadinya miskonsepsi pada siswa.

3. Siswa, yaitu meningkatkan pemahaman konsep IPA bagi siswa agar tidak

tejadi miskonsepsi.

4. Sekolah, yaitu memberi masukan untuk mengoptimalkan proses

pembelajaran IPA dalam meningkatkan mutu dan kualitas sekoalah agar

tidak terjadinya miskonsepsi.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Langkah-langkah untuk mengetahui terjadinya miskonsepsi yaitu

dilakukan tes dengan cara memberikan soal-soal tertulis berbentuk soal

esay dan pilihan ganda beralasan

2. Subjek penelitian adalah siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Gunung Sugih

Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016

3. Materi pokok yang diamati adalah materi IPA SMP kelas VII semester

Genap yaitu ciri-ciri dan klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, kepadatan

populasi manusia, dan peranan manusia dalam mengelola lingkungan

4. Dokumen soal tes tertulis yang digunakan yaitu dari soal TIMS, PISSA,

dan Ujian Nasional

5. Bentuk soal yang diujikan yaitu esay terbuka

6. Identifikasi miskonsepsi pada materi ciri-ciri dan klasifikasi makhluk

hidup, ekosistem, kepadatan populasi manusia, dan peranan manusia

dalam mengelola lingkungan.

Page 26: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

10

F. Kerangka Pikir

Miskonsepsi merupakan ketidak cocokan konsep yang dipahami seseorang

dengan konsep yang dipakai. Merupakan pengertian yang tidak akurat akan

konsep, penggunaan konsep yang salah. Sumber miskonsepsi dapat berawal

dari penafsiran yang salah pada siswa ataupun penyampaian materi pada

guru. Faktor miskonsepsi dapat juga berawal dari siswa yang sudah

memiliki konsep sendiri sebelum mengetahui konsep sebenarnya. Konsep

siswa yang sudah di tanam kan pada diri siswa biasanya berawal dari sebuah

perkataan opini yang faktanya belum dibuktikan dengan landasan teori yang

benar.

Kesalahan konsep jika dilakukan oleh guru berarti karena guru yang kurang

memahami konsep yang sebenarnya. Tetapi jika kesalahan konsep IPA terjadi

dari bahasa buku yang susah dimengerti, maka guru harus lebih mempelajari

konsep IPA tersebut dengan menggunakan sumber-sumber lain yang terkait

dari berbagai buku IPA. Untuk memperbaiki terjadinya miskonsepsi pada

siswa, guru harus memiliki jiwa profesional dan memahami konsep IPA

dengan benar, dan guru harus menyampaikan konsep IPA dengan bahasa yang

mudah dimengerti dan dipahami oleh siswa agar tidak terjadi miskonsepsi pada

materi IPA.

Metode mengajar guru IPA juga harus diperhatikan dan penting dalam

berlangsungnya proses belajar mengajar agar siswa mengerti dengan metode

yang di ajarkan oleh guru dalam menggunakan konsep IPA yang di sampaikan

oleh guru dimengerti oleh siswa.

Page 27: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

11

Pada pembelajaran IPA, salah satunya adalah mata pelajaran biologi, siswa

tidak hanya dituntut untuk mengingat dan memahami materi pembelajaran,

namun juga mencari tahu suatu kebenaran dari konsep sains dengan melakukan

berbagai pengamatan. Kemampuan memahami konsep IPA sangat perlu untuk

dilatih dan dikembangkan oleh siswa untuk membantu dalam menentukan

keterkaitan sesuatu dengan yang lainnya secara akurat sangat dibutuhkan

dalam pemecahan masalah maupun pencarian solusi miskonsepsi yang terjadi

dengan sudut pandang yang aktual.

Miskonsepsi didefinisikan sebagai konsepsi siswa yang tidak cocok dengan

konsepsi yang benar, hanya dapat ditemukan dalam kasus-kasus tertentu dan

tidak berlaku untuk kasus-kasus lainnya serta tidak dapat digeneralisasi.

Banyak sekali miskonsepsi yang terdapat dalam buku bahan ajar yang

diterbitkan dari berbagai penerbit. Sampai saat ini, banyak guru yang hanya

mengajarkan siswanya konsep-konsep yang ada dibuku, padahal pada buku

bahan ajar yang guru pakai (dari berbagai penerbit), terkadang terjadi

kesalahan konsep, tapi anehnya guru tidak tanggap akan miskonsepsi tersebut.

Mereka hanya sekedar menyampaikan materi yang terdapat dalam buku bahan

ajar.

Dalam konteks ini, siswalah yang menjadi korban karena ketidaktanggapan

guru akan miskonsepsi yang ada dibuku bahan ajar. Dan konsep tersebut akan

terus dibawa oleh siswa ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Masalah

tersebut diatas, harus diantisipasi supaya pendidikan yang akan datang dapat

lebih berkualitas, baik itu dari sisi guru maupun dari sisi buku bahan ajar.

Page 28: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

12

Alangkah baiknya, jika guru saat ini jangan terlalu bergantung pada buku

bahan ajar, meskipun guru juga memerlukan buku bahan ajar sebagai

pendamping acuan dalam mengajar.

Untuk mempejelas kerangka pikir, dapat dilihat bagan dibawah ini :

Gambar 1. Bagan kerangka pikir

Pembentukan konsep awal

Prakonsepsi SiswaBukuTeks

Konsep-KonsepPembelajaranIPA

Pembelajaran IPAMetode

Konteks

Tidak Tahu KonsepTahu Konsep

Certainty Of Response Index(CRI )

Miskonsepsi

Siswa

Guru

Page 29: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

13

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran IPA

Tujuan pembelajaran sains (IPA) yaitu agar peserta dididik memiliki

kemampuan sebagai berikut: (1) meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam

ciptaanNya, (2) mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala

alam , konsep dan prinsip sains yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari, (3) mengembangkan rasa ingin tahu sikap positif, dan

kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara sains,

lingkungan, teknologi, dan masyarakat, (4) meningkatkan kesadaran untuk

berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan

serta sumber daya alam, (5) meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam

dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, (6)

meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan sains sebagai dasar

untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya (Suniati, Sadia, dan

Suhandana, 2013: 2).

Untuk mencapai tujuan tersebut pendidikan sains diharapkan dapat

Menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam

sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di

dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya lebih menekankan pada

pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi dasar

Page 30: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

14

agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Sains diperlukan

dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui

pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan sains

perlu dilakukan secara bijaksana untuk menjaga dan memelihara kelestarian

lingkungan (Suniati, Sadia, dan Suhandana, 2013: 2-3).

Pembelajaran sains sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific

inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja, dan bersikap

ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup.

Oleh karena itu pembelajaran sains di SMP/MTs menekankan pada

pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan

pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Kenyataan selama ini

di lapangan guru biasanya mengajar dengan berpedoman pada buku teks atau

LKS, dengan mengutamakan metode ceramah dan kadang-kadang tanya

jawab. Siswa harus mengikuti cara belajar yang dipilih oleh guru, dengan

patuh mempelajari urutan yang ditetapkan guru, dan kurang sekali mendapat

kesempatan untuk menyatakan pendapat. Paradigma yang hanya

mementingkan hasil tes atau ujian harus segera diubah menjadi penekanan

pada proses pembelajaran, sedangkan hasil ujian atau tes merupakan dampak

dari proses pembelajaran yang benar dan berkualitas (Suniati, Sadia, dan

Suhandana, 2013: 2-3).

Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari

gejala-gejala melalui serangkaian proses yang ilmiah yang dibangun atas

dasar sikap ilmiah (Trianto dalam Khudori, Ashadi dan Masykuri, 2012: 154

Page 31: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

15

). Ilmu pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu

tentang fenomena alam secara sistematis. IPA bukan sekedar penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-

prinsip semata, melainkan juga merupakan suatu proses penemuan

(discovery, inquiry). Proses pembelajaran menekankan pada pemberian

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi siswa agar peserta

didik dapat menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Pembelajaran IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sesuatu

sehingga dapat membantu subyek didik untuk memperoleh pemahaman yang

lebih mendalam tentang alam sekitar.

Ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu yang diperoleh melalui kegiatan

investigasi yang bersifat eksperimen dan eksplanasi teoretis suatu fenomena

atau peristiwa yang terjadi di alam sekitar (Krebs dalam Mustaqim, Zulfiani,

dan Herlanti, 2014: 1). Fenomena-fenomena tersebut diterjemahkan menurut

pehamanan para ilmuwan dalam bentuk konsepsi ilmiah. Biologi merupakan

cabang dari ilmu pengetahuan alam yang mengkaji konsepsi-konsepsi ilmiah

mengenai kehidupan makhluk hidup dan interaksi antar makhluk hidup. Salah

satu konsep yang dikaji dalam biologi adalah konsep Fotosintesis dan

Respirasi Tumbuhan. Konsep tersebut merupakan konsep terpenting dalam

kajian di dalam biologi karena pada konsep tersebut dikaji perpindahan energi

dan materi dalam suatu ekosistem. Untuk dapat memahami fungsi organisme

dalam suatu ekosistem atau biosfer tersebut harus dapat pula memahami

konsep Fotosintesis dan Respirasi pada Tumbuhan dengan baik.

Page 32: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

16

B. Identifikasai Miskonsepsi

Ada tiga cara yang dapat digunakan untuk mengetahui pengetahuan awal

mahasiswa dan miskonsepsi-miskonsepsi yang terdapat pada diri mahasiswa

yaitu: (1) tes diagnostik melalui tes tertulis dan memberi alasan, (2)

wawancara klinis, dan (3) penyajian peta konsep. Berdasarkan jawaban dan

argumentasi yang dikemukakan mahasiswa pada lembar tes, dapat ditelusuri

pengetahuan awal dan miskonsepsi mahasiswa serta latar belakangnya.

Dengan menggunakan wawancara klinis dapat diungkapkan pengetahuan

awal dan miskonsepsi mahasiswa secara lebih mendalam dan lebih orisinil.

Cara ketiga ialah dengan menggunakan peta konsep (Taufik, 2012: 199-200).

Konsepsi mahasiswa juga dapat diperkirakan dengan peta konsepsi yang

bentuknya tentu saja berbeda dengan tingkat pemahaman masing-masing

mahasiswa terhadap suatu konsep. Oleh karena itu penelusuran pengetahuan

awal (prior knowledge) mahasiswa dapat dilakukan dengan bantuan peta

konsep. Teknik lain yang dapat digunakan untuk menelusuri keadaan

miskonsepsi mahasiswa tentang konsep-konsep tentang gaya yaitu dengan

merancang dan menyusun seperangkat tes berbentuk pilihan benar (B) atau

salah (S) dengan menggunakan model Certainty of Response Index ( CRI ).

Model ini dapat menggambarkan keyakinan mahasiswa (responden) terhadap

kebenaran alternatif jawaban yang direspons. Berdasarkan petunjuk dalam

mengerjakan soal, siswa diminta merespons setiap pilihan pada masing-

masing item tes pada tempat yang telah disediakan. Berdasarkan tabulasi data

untuk setiap siswa, demikian juga untuk setiap item soal tes yang berpedoman

pada kombinasi jawaban yang benar dan yang salah serta CRI yang tinggi dan

Page 33: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

17

CRI yang rendah, sehingga siswa yang mengalami miskonsepsi dapat

terungkap (Taufik, 2012: 199-200).

Miskonsepsi dapat diubah melalui pemberian pertanyaan, eksperimen (hukum

alam selalu benar), situasi hipotetis tanpa didasari hukum

fisika, konflik kognitif, dan eksperimen atau demonstrasi untuk menguji

hipotesis (Dykstra dalam Taufik, 2012: 200). Model learning cycle (siklus

belajar) 5E dapat mengakomodasi keseluruhan kegiatan yang dihrapkan dapat

meremidiasi miskonsepsi. Model learning cycle (siklus belajar) merupakan

salah satu strategi mengajar yang menerapkan model konstruktivis. Menurut

paradigma konstruktivistik, belajar merupakan proses regulasi diri dalam

menyelesikan konflik kognitif yang sering muncul melalui pengalaman

konkrit, wacana kolaboratif, dan interpretasi. Oleh karena itu, belajar adalah

kegiatan aktif pembelajar untuk membangun pengetahuannya, dimana

pembelajar sendiri yang bertanggung jawab atas peristiwa belajar dan hasil

belajarnya.

Pembelajar sendiri yang melakukan penalaran melalui seleksi dan organisasi

pengalaman serta mengintegrasikannya dengan apa yang telah diketahui.

Belajar merupakan proses negosiasi makna berdasarkan pengertian yang

dibangun secara personal. Belajar bermakna terjadi melalui refleksi, resolusi

konflik kognitif, dialog, penelitian, pengujian hipotesis, pengambilan

keputusan, yang semuanya ditujukan untuk memperbaharui tingkat pemikiran

individu sehingga menjadi semakin sempurna. Dengan demikian ada upaya

Page 34: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

18

optimalisasi pengalaman belajar siswa melalui penerapan model siklus belajar

(Taufik, 2012: 200).

Miskonsepsi yang ada pada siswa ini kemungkinan disebabkan oleh guru dan

lebih besar lagi kemungkinannya disebabkan oleh buku teks. Miskonsepsi

yang ada pada siswa akan dilipatgandakan oleh miskonsepsi buku teks. Buku

teks yang dijadikan satu-satunya sumber informasi bagi guru maka akan

mendorong terjadinya miskonsepsi pada guru (Odom dalam Adisendjaja,

2007: 4). Hal penyebab ini disebabkan penggunaan buku teks oleh lebih dari

90% guru sains dari 95% waktunya. Lebih jauh (Brandwein dalam

Adisendjaja, 2007: 4-5) melaporkan bahwa usaha paling utama dalam

pendidikan sains adalah berpusat pada penulisan buku teks. Terdapatnya

kesalahan dan miskonsepsi pada buku teks biologi (BSCS) telah dilaporkan

oleh (Storey dalam Adisendjaja, 2007: 4-5) untuk konsep fotosintesis,

struktur sel, metabolisme sel, energetika sel dan fisiologi sel. Odom juga

melaporkan adanya miskonsepsi pada konsep potensial aksi sistem sarap pada

lima buku teks dari enam buah buku teks yang dievaluasi. Gibson telah

meneliti delapan buku teks untuk program non-sains dan tujuh buku teks

ekologi untuk mahasiswa program sains yang memuat konsep klimaks dari

suksesi, ternyata konsep tersebut pada buku teks untuk program non-sains

tidak tepat (incorrect), sudah out dated dan mengakibatkan misleading untuk

konsep suksesi.

Jika miskonsepsi tidak dihilangkan, maka akan berdampak negatif pada

pembelajaran selanjutnya. Miskonsepsi dapat menghambat pemahaman

Page 35: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

19

dalam materi biologi, karena konsep dalam biologi saling berhubungan erat

dan merupakan kunci untuk memahami konsep lain, sehingga miskonsepsi

pada satu konsep mengakibatkan miskonsepsi pada konsep lain (Tekkaya

dalam Muntiani, 2015: 2).

Konsep siswa yang sudah di tanam kan pada diri siswa biasanya berawal dari

sebuah perkataan opini yang faktanya belum di buktikan dengan landasan

teori yang benar. kesalahan konsep jika dilakukan oleh guru berarti karena

guru yang kurang memahami konsep yang sebenarnya (Suniati, Sadia, dan

Suhandana, 2013: 5).

Selanjutnya Gibson menuliskan bahwa penyebab dari hal tersebut adalah

penyederhanaan untuk tingkatan yang sesuai (Adisendjaja, 2007: 4-5).

C. Metode Dan Model yang digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi

Secara umum, metode pendidikan adalah cara yang dapat ditempuh dalam

memudahkan pencapaian tujuan pendidikan. Perlu diingat, bahwa metode

sangat terkait dengan pendekatan yang digunakan. Perkembangan metode

pendidikan diukur dari seberapa moderen media yang digunakan oleh setiap

pendidik dalam mengaplikasikan metode yang ada. Karena pada dasarnya

metode-metode tersebut tidak ada yang tertinggal pada setiap periode.

Disamping diakui banyak metode yang lahir sesuai dengan perkembangan

pemikiran dan kebutuhan kemajuan zaman. Dengan begitu, untuk

memudahkan pencapaian tujuan pendidikan, maka guru perlu mengetahui,

memahami, dan mengaplikasikan bebagai metode dalam proses pembelajaran

(Kamsinah, 2008: 102-103).

Page 36: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

20

Secara etimologis, istial metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu metodos.

Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha” yang bearti melalu atau

melewati dan “hodos” yang beart jalan atau cara. Metode bearti jalan yang

dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Arab, metode disebut thariqat,

dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah : “cara yang teratur dan

terpikir baik-baik dalam mencapai maksud”. Dengan begitu, dapat dipahami

bahwa metode bearti sesuatu cara yang harus dilakukan untuk menyajikan

bahan pelajaran agar tercapai tujuan pengajaran. Oleh karena itu, metode

mengajar dapat bearti alat yang merupakan perangkat atau bagian dari suatu

strategi pengajara. Strategi pengajaran juga merupakan suatu pendekatan

yang digunakan untuk mencapai tujuan. Jadi, cakupan strategi lebih luas

dibanding metode atau teknik dalam pengajaran (Kamsinah, 2008: 102-103).

Ada cara yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi yang

terjadi pada diri siswa dengan menggunakan Teknik (CRI). Teknik CRI

merupakan teknik yang sederhana dan efektif untuk mengukur miskonsepsi

yang terjadi. Teknik CRI bisa digunakan untuk membedakan siswa yang tahu

konsep, siswa yang tidak tahu konsep dan yang mengalami miskonsepsi.

Teknik ini menggunakan soal tes pilihan berganda yang disertai dengan

indeks keyakinan CRI (Murni, 2013: 2-3).

Nilai CRI yang rendah menunjukkan adanya penebakan sedangkan nilai

yang CRI tinggi menunjukkan responden memiliki tingkat kepercayaan diri

(confidence) yang tinggi terhadap jawabannya. Dalam keadaan ini, jika

jawaban responden benar, artinya tingkat keyakinan yang tinggi akan

Page 37: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

21

kebenaran konsepnya telah teruji (justified) dengan baik. Akan tetapi, jika

jawaban responden salah, hal tersebut menjadi suatu indikator terjadinya

miskonsepsi. Tes dagnostik CRI bisa digunakan untuk mengetahui

miskonsepsi mahasiswa secara efisien, namun tidak bisa mengungkap proses

penalaran siswa dan penyebab terjadinya miskonsepsi (Murni, 2013: 2-3).

Certainty Of Response Index (CRI) merupakan teknik untuk mengukur

miskonsepsi seseorang dengan cara mengukur tingkat keyakinan atau

kepastian seseorang dalam menjawab setiap pertanyaan yang diberikan.

Metode CRI dikembangkan oleh Saleem Hasan. CRI sering digunakan dalam

survei-survei terutama yang meminta rensponden untuk memberikan derajat

kepastian yang dia miliki dari kemampuannya untuk memilih dan

membangun pengetahuan, konsep-konsep, atau hukum-hukum yang terbentuk

dengan baik dalam dirinya untuk menentukan jawaban dari suatu pertanyaan.

Pengidentifikasian miskonsepsi untuk kelompok siswa dalam kelas dapat

dilakukan dengan cara yang sama seperti untuk kasus siswa secara individu.

Nilai CRI yang digunakan diambil dari rata-rata nilai CRI tiap siswa

(Liliawati dan Ramais, 2009: 4-5).

Menutur (Taufiq, 2012: 2-3) model CRI ini dapat menggambarkan keyakinan

mahasiswa (responden) terhadap kebenaran alternatif jawaban yang

direspons. Berdasarkan petunjuk dalam mengerjakan soal, mahasiswa diminta

merespons setiap pilihan pada masingmasing item tes pada tempat yang telah

disediakan. Berdasarkan tabulasi data untuk setiap mahasiswa, demikian juga

untuk setiap item soal tes yang berpedoman pada kombinasi jawaban yang

Page 38: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

22

benar dan yang salah serta CRI yang tinggi dan CRI yang rendah, sehingga

mahasiswa yang mengalami miskonsepsi dapat terungkap. Pedoman

wawancara dibuat berdasarkan respons mahasiswa dalam menjawab tes dan

dimaksudkan untuk menelusuri konsistensi jawaban mahasiswa. Melalui

wawancara mahasiswa dapat mengemukakan alasan tentang keputusannya

memberikan pilihan pada pilihan jawaban yang didasarkan pada konsepsi

yang telah mereka miliki.

Miskonsepsi dapat diubah melalui pemberian pertanyaan, eksperimen (hukum

alam selalu benar), situasi hipotetis tanpa didasari hukum fisika, konflik

kognitif, dan eksperimen atau demonstrasi untuk menguji hipótesis (Dykstra

dalamTaufiq, 2012: 3). Model learning cycle (siklus belajar) 5E dapat

mengakomodasi keseluruhan kegiatan yang dihrapkan dapat meremidiasi

miskonsepsi. Model learning cycle (siklus belajar) merupakan salah satu

strategi mengajar yang menerapkan model konstruktivis. Model learning

cycle pertama kali dikembangkan oleh Robert Karplus dari Universitas

California, Barkley tahun 1970-an. Karplus mengidentifikasi adanya tiga fase

yang digunakan dalam model pembelajaran ini yaitu preliminary exploration,

invention, dan discovery. Berkaitan dengan tiga fase dalam learning cycle,

Charles Barman dan Marvin Tolman menggunakan istilah exploration,

concept introduction, dan concept application.

Walaupun disebutkan dengan istilah yang berbeda, namun pada dasarnya

mempunyai makna yang sama. Bahkan, model siklus belajar yang terdiri dari

tiga fase tersebut selanjutnya dikembangkan dan diperinci kembali sehingga

Page 39: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

23

muncullah model learning cycle lima fase (5E) yang meliputi: engagement,

exploration, explanation, elaboration/extension, dan evaluation (Taufiq, 2012:

3).

Berikut penjelasan ringkas dari tiap siklus: Fase engage (menarik perhatian)

merupakan fase awal. Pada fase ini dosen menciptakan situasi teka-teki yang

sesuai dengan topik yang akan dipelajari mahasiswa. Dosen dapat

mengajukan pertanyaan dalam rangka menggali prekonsepsi mahasiswa

berkaitan dengan pemahamannya terhadap materi yang akan atau sedang

dipelajari, dan jawaban mahasiswa digunakan untuk mengetahui hal-hal apa

saja yang telah diketahui oleh mereka. Fase ini dapat pula digunakan untuk

mengidentifikasi miskonsepsi mahasiswa dengan memberikan pertanyaan dan

paparan konsep yang membangkitkan konflik kognitif. Fase explore

(eksplorasi), dalam fase ini mahasiswa harus diberi kesempatan untuk bekerja

sama dengan teman-temannya tanpa arahan langsung dari dosen. Fase ini

menurut teori Piaget merupakan fase “ketidakseimbangan” dimana

mahasiswa harus dibuat bingung. Fase ini merupakan kesempatan bagi

mahasiswa untuk menguji hipotesis atau prediksi mereka, mendiskusikan

dengan teman sekelompoknya dan menetapkan keputusan. Fase explain

(menjelaskan), pada fase ini dosen mendorong mahasiswa untuk menjelaskan

konsep dengan kalimat mereka sendiri. Dosen memberikan kesempatan

kepada mahasiswa secara individu maupun kelompok untuk mengungkapkan

penjelasan terhadap suatu fenomena atau konsep yang diutarakan. Fase

extend (perluasan), pada fase ini mahasiswa harus mengaplikasikan konsep

dan kecakapan yang telah mereka miliki terhadap situasi lain. Dosen

Page 40: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

24

mendesain kegiatan yang serupa tetapi tidak sama dengan apa yang telah

dilakukan sebelumnya, dan sifatnya merupakan pengembangan atau aplikasi

dari konsep yang dipelajari. Pada fase evaluate (evaluasi) dilaksanakan

selama pembelajaran dilangsungkan atau pada tiap siklus belajar yang

sebelunya telah disebutkan. Dosen bertugas untuk mengobservasi

pengetahuan dan kecakapan mahasiswa dalam mengaplikasikan konsep dan

perubahan berfikir mahasiswa (Taufiq, 2012: 3-4).

Page 41: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

25

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap di Sekolah Menengah Pertama

Negeri 1 Gunung Sugih Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah Tahun

Pelajaran 2015/2016.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa VIII Sekolah Menengah

Pertama Negeri 1 Gunung Sugih Lampung Tengah Kabupaten Lampung

Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016. Jumlah populasi yaitu 226 siswa. Sampel

dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama

Negeri 1 Gunung Sugih Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah Tahun

Pelajaran 2015/2016. Sampel yang di gunakan yaitu 50% dari jumlah sampel

siswa yaitu 123. Pengambilan sampel ini berdasarkan teknik random sampling

(Sugiyono, 2014: 120). Sampel yang digunakan kelas VIII 1, VIII 2, VIII 3,

dan VIII 4.

Page 42: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

26

Tebel 1. Tabulasi data sampel

No Kelas Jumlah Sampel1 VIII 1 32

1232 VIII 2 283 VIII 3 304 VIII 4 33

C. Desai Penelitian

Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif sederhana karena bertujuan

untuk mengetahui miskonsepsi pada materi IPA Biologi semester genap pada

siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Gunung Sugih Lampung Tengah.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu :

1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut :

a. Membuat surat izin penelitian ke Dekanat FKIP yang ditujukan untuk

sekolah tempat diadakannya penelitian.

b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,

untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang menjadi

subjek penelitian.

c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas yang dijadikan penelitian.

d. Membuat instrumen penelitian berupa soal-soal tertulis dari soal

TIMS, PISSA, dan Ujian Nasional

Page 43: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

27

2. Pelaksanaan

a. Menyiapkan instrumen soal tertulis yang akan diujikan pada sampel

kelas VIII

b. Membagikan soal tes kepada siswa untuk dikerjakan agar mengetahui

jawaban yang diberikan siswa

c. Mendata hasil tes yang sudah dikerjakan siswa

d. Mengolah data yang diperoleh untuk mengetahui miskonsepsi siswa

pada materi IPA kelas VII semester genap

E. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis data

Jenis data yang di gunakan yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data

kualitatif diperoleh dari hasil wawancara kepada siswa dan guru.

Wawancara dilakukan untuk mengetahui metode mengajar yang

diguanakan oleh guru pada materi ciri-ciri dan klasifikasi makhluk hidup,

ekosistem, kepadatan populasi manusia, dan peranan manusia dalam

mengelola lingkungan. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dengan

menilai berpikir siswa selama menjawab soal tertulis yang diberikan,

untuk melihat jawaban siswa agar dapat diketahui terdapat miskonsepsi

atau tidak pada jawaban yang diberikan siswa.

2. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data pada penelitian dilakukan dengan cara

memberikan soal-soal tertulis kepada siswa. Soal tes yang diberikan

kepada siswa yaitu soal tes tertulis IPA yang kemungkinan sering terjadi

Page 44: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

28

miskonsepai pada jawaban yang diberikan kepada siswa. Soal tes tertulis

yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui antara siswa yang tahu

konsep, tidak tahu konsep, dan miskonsepsi.

Tabel 2. Modifikasi Kategori Tingkatan Pemahaman Konsep Siswa

Jawaban Alasan NilaiCRI

Deskripsi Kode

Benar Benar > 2,5 Memahami Konsepdengan baik

PK

Benar Benar < 2,5 Memahami konseptetapi kurang yakin

PKKY

Benar Salah > 2,5 Miskonsepsi MBenar Salah < 2,5 Tidak Tahu Konsep TTKSalah Benar > 2,5 Miskonsepsi MSalah Benar < 2,5 Tidak Tahu Konsep TTKSalah Salah > 2,5 Miskonsepsi MSalah Salah < 2,5 Tidak Tahu Konsep TTK

Keterangan:PK= Pemahaman konsepPKKY= Pemahaman konsep kurang yakinM= MiskonsepsiTTK= Tidak tahu konsep

Sumber : Mustaqim, Zulfiani, dan Herlanti (2014: 4)

Tabel 3. Rubik Penilaian Soal 20 Pilihan Jamak Beralasan Dan ESAY

NoSoal

Ranahkognitif

Indikator Skor Kriteria/aspek yang

dinilai1 C2 Mengimplementasika

n ciri-ciri mahlukhidup yang dimiliki

3(3=jamak benar

dan alasanbenar

2=jamaksalah,alasanbenar

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidak

Mampumenjelaskanperubahanciri-ciriyang terjadipadatanamanjagung dandisertaialasanjawaban

Page 45: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

29

menjawab/salah

2 C1 Menentukan interaksidan saling hubunganantara komponenekosistem

3(3=jamak benar

dan alasanbenar

2=jamaksalah,alasanbenar

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidakmenjawab/salah

Mampumenjelaskantejadinyahubunganinteraksiantarakerbaudenganburung jalakdan disertaialasanjawaban

3 C3 Menjelaskan pengaruhpencemaran air, udaradan tanah kaitannyadengan aktifasimanusia dan upayamengatasinya

3(3=jamak benar

dan alasanbenar

2=jamaksalah,alasanbenar

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidakmenjawab/salah

Mampumenjawabupaya manayang palingtepatdilakukanuntukmengatasilimbah dandisertaialasanjawaban

4 C4 Memperkirakanhubungan populasipenduduk denganketersediaan lahan

3(3=jamak benar

dan alasanbenar

2=jamaksalah,alasanbenar

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidakmenjawab/salah

Siswa dapatmemprediksi pengaruhkepadatanpopulasipendudukdisertaialasanjawaban

5 C2 Menentukan ciri-cirimakhluk hidupberdasarkan ciri yangdimiliki melaluigambar

3(3=jamak benar

dan alasanbenar

2=jamaksalah,alasanbenar

Siswa dapatmengidentifikasi ciri-ciri makhlukhidup dandisertaialasan

Page 46: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

30

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidakmenjawab/salah

jawaban

6 C1 Mengamati gambardan mengetahui ciri-ciri makhluk hidup

3(3=jamak benar

dan alasanbenar

2=jamaksalah,alasanbenar

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidakmenjawab/salah

Mampumenentukanciri-cirimakhlukhidup padatumbuhanyang adadigambardan disertaialasanjawaban

7 C3 Menjelaskan pengaruhpencemaran air, udaradan tanah kaitannyadengan aktifasimanusia dan upayamengatasinya

3(3=jamak benar

dan alasanbenar

2=jamaksalah,alasanbenar

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidakmenjawab/salah

Mampumengetahuiusaha yangdapat dilakukanuntukmengatasipencemaranair dandisertaialasanjawaban

8 C2 Mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup

3(3=jamak benar

dan alasanbenar

2=jamaksalah,alasanbenar

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidakmenjawab/salah

Siswamampumembedakankeanekaragamanmakhlukhidup dandisertaialasanjawaban

9 C1 Menentukan ciri-cirimakhluk hidup yangdimiliki

3(3=jamak benar

dan alasan

Siswa dapatmembedakan beberapa

Page 47: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

31

benar2=jamak

salah,alasanbenar

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidakmenjawab/salah

ciri-cirimakhlukhidup danmampumengetahuipernyataanyang benardan disertaialasanjawaban

10 C1 Mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup

3(3=jamak benar

dan alasanbenar

2=jamaksalah,alasanbenar

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidakmenjawab/salah

Siswamampumembedakan ciri-cirimakhlukhidup dandisertaialasanjawaban

11 C1 Mengidentifikasi ciri-ciri mahluk hidup

3(3=jamak benar

dan alasanbenar

2=jamaksalah,alasanbenar

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidakmenjawab/salah

Siswamampumenjelaskanciri-cirimakhlukpadagambarpercobaandan disertaialasanjawaban

12 C2 Mengklasifikasibeberapa mahlukhidup di sekitarberdasar ciri yangdiamati

3(3=jamak benar

dan alasanbenar

2=jamaksalah,alasanbenar

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidakmenjawab/sala

Siswa dapatmembedakan beberapacirikeanekaragaman hewansekitar dandisertaialasanjawaban

Page 48: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

32

h13 C1 Mengevaluasi gambar

ekosistem pada jaring-jaring makanan

3(3=jamak benar

dan alasanbenar

2=jamaksalah,alasanbenar

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidakmenjawab/salah

Siswa dapatmemahamihubungansalingketergantungan dalamekosistempada jaring-jaringmakanandan disertaialasanjawaban

14 C3 Menentukan peranmanusia dalammengatasi pencemaranlingkungan

3(3=jamak benar

dan alasanbenar

2=jamaksalah,alasanbenar

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidakmenjawab/salah

Mampumemprediksi usaha yangharus dilakukanuntukmengatasipencemaraan limbah airpada kasusdan disertaialasanjawaban

15 C4 menentukan hubungangrafik denganpencemaranlingkungan

3(3=jamak benar

dan alasanbenar

2=jamaksalah,alasanbenar

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidakmenjawab/salah

Mampumenjelaskanhubunganantarakepadatanpendudukterhadapkualitas airdalam suatuwilayahdapat diprediksikanmelaluigrafik dandisertaialasanjawaban

16 C4 Menjelaskanhubungan antaragrafik denganpertumbuhan pendudk

3(3=jamak benar

dan alasanbenar

Siswamampumemahamigrafik saling

Page 49: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

33

dengan kualitaslingkungan

2=jamaksalah,alasanbenar

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidakmenjawab/salah

ketergantungan dalamekosistemdan disertaialasanjawaban

17 C2 Menjelaskan faktorpenyebab punahnyapopulasi

3(3=jamak benar

dan alasanbenar

2=jamaksalah,alasanbenar

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidakmenjawab/salah

Siswa dapatmengidentifikasipentingnyakeanekaragamanmakhlukhidup dalampelestarianekosistemdan disertaialasanjawaban

18 C1 Menentukan ciri-cirimakhluk hidup yangdimiliki

3(3=jamak benar

dan alasanbenar

2=jamaksalah,alasanbenar

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidakmenjawab/salah

Siswamampumemahamiciri-cirimakhlukhidup dandisertaialasanjawaban

19 C2 Menganalis jaring-jaring makanan padagambar jaring-jaringmakanan

3(3=jamak benar

dan alasanbenar

2=jamaksalah,alasanbenar

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidakmenjawab/salah

Mampumenetukanhewan dijaring-jaringmakanan iniyangmemilikitiga sumbermakananyang dapatdiperolehsecaralangsung

Page 50: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

34

dan disertaialasanjawaban

20 C3 Mengimplementasikan perbedaan jaring-jaring makanan padagambar

3(3=jamak benar

dan alasanbenar

2=jamaksalah,alasanbenar

1=jamakbenar,alasansalah

0=tidakmenjawab/salah

Mampuprediksi danpenjelasanpaling tepatuntuk efekdari matinyangengatpada jaring-jaringmakanan

1 C2 Menggambarkandalam bentuk diagramrantai makanan danjaring-jaringkehidupanberdasarkan hasilpengamatan suatuekosistem

10 Mampumengetahuisebuahkomunitasyang terdiridari tikus,ular dantanamanpadi dan apayang terjadipadakomunitastersebut jikamanusiamembunuhular dandisertaialasanjawaban

2 C1 Mengamati gambardan mengetahui ciri-ciri makhluk hidup

6 Mampumenentukanbenda hidupdan bendatak hidupyang ada dikolam dansertai alasanjawaban

3 C2 Mengetahui dampakmigrasi pada hewan

8 Mampumenentukandampakpeningkatan

Page 51: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

35

emigrasibagikelangsungan hidupburung

4 C4 Mengevaluasibagaimana perubahanukuran populasi darimakhluk hidup yangsaling berkaitan

8 Mampumengetahuibagaimanaperubahanukuranpopulasidari kelincidan serigalayang salingberkaitandan disertaialasanjawaban

5 C2 Menjelaskan danmenentukan macam-macam komponendalam menjagaekosistem

8 Mampumelaskanperanpentingpohon danmataharidalammenjagaekosistem dihutan hujandan sertaialasanjawaban

Page 52: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

36

Tabel 3. Tabulasi data siswa yang tahu konsep, tidak tahu konsep, danmiskonsepsi ( n=123)

No Soal Tahu Konsep Tidak Tahu Konsep Miskonsepsi12345678910111213141516171819202122232425JumlahRata-rata

Untuk menghitung nilai rata-rata menggunakan rumus:

X =⋯…………..

Keterangan:X = Nilai/skor rata-rataX = Nilai/skor siswan = Jumlah butir soal

(Sudjana, 2005: 67)

Page 53: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

37

F. Analisis Data

Analisis data dilakukam dengan matriks untuk membedakan antara siswa yang

tahu konsep, miskonsepsi dan tidak tahu konsep berdasarkan kombinasi

kriteria jawaban dengan tinggi-rendahnya nilai CRI.

Tabel 4. Matriks untuk membedakan antara siswa yang tahu konsep,miskonsepsi dan tidak tahu konsep berdasarkan kombinasi kriteriajawaban dengan tinggi-rendahnya nilai CRI

Kriteria jawaban CRI rendah (<2,5) CRI tinggi (>2,5)

Jawaban benar Jawaban benar CRIrendah berarti tidaktahu konsep

Jawaban benar danCRI tinggi berartimenguasai konsepdengan baik

Jawaban salah Jawaban salah danCRI rendah berartitidak tahu konsep

Jawaban salah CRItinggi berarti terjadimiskonsepsi

Setelah itu dihitung presentase masing-masing kriterianya dengan rumus yang

digunakan (Cahyaningsih dalam Murni, 2006: 40) yaitu:

Presentase TK= x 100%

Presentase TTK= x 100%

Presentase MK= x 100%

Keterangan:

TK = Jumlah siswa yang tahu konsepTTK = Jumlah siswa yang tidak tahu konsepMK = Jumlah siswa yang miskonsepsiN = Jumlah total siswa

Page 54: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

38

Tabel 6. Hasil kualifikasi miskonsepsi

Kriteria PersentaseTinggi > 61%Sedang 41%-61%Rendah < 41%

Sumber : Siwi (2013: 41)

Selanjutnya, dilakukan analisis pemahaman siswa dengan cara menjumlahkan

presentase siswa yang tahu konsep, tidak tahu konsep, dan terjadi

miskonsepsi. Untuk mengetahui lebih jelasnya dilakukan wawancara terhadap

siswa yang mengalami miskonsepsi 45% dari soal tes tertulis yang diberikan

oleh siswa.

Page 55: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

52

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan identifikasi data, disimpulkan bahwa materi

identifikasi miskonsepsi materi IPA semester genap pada siswa kelas VII SMP

N 1 Gunung Sugih Lampung Tengah adalah sebagai berikut :

1. Pada siswa SMP N 1 Gunung Sugih Lampung Tengah kategori

miskonsepsi dan tidak tahu konsep mencapai 45% dari jumlah 123 siswa,

persentase miskonsepsi diperoleh 15,57 dan persentase tidak tahu konsep

diperoleh 11,46

2. Materi yang paling banyak terjadi miskonsepsi yaitu ekosistem pada sub

konsep saling ketergantungan diantara komponen biotik 43,90% dengan

persentase sedang.

Page 56: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

53

B. Saran

Adapun saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan penelitian adalah :

1. Peneliti, diharapkan pada penelitian tentang miskonsepsi pada konsep yang

berbeda dapat dilanjutkan agar menurunkan tingkat miskonsepsi yang lebih

tinggi

2. Guru, untuk proses pembelajaran sebaiknya menggunakan metode yang

berfariasi, tidak hanya menggunakan satu metode agar proses pembelajaran

tidak pasif dan monoton

3. Siswa, dapat meningkatkan pemahaman konsep IPA bagi siswa agar tidak

terjadi miskonsepsi

4. Sekolah, dapat memberi masukan untuk mengoptimalkan proses

pembelajaran IPA dalam meningkatkan mutu dan kualitas sekolah agar

tidak terjadi miskonsepsi.

Page 57: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

54

DAFTAR PUSTAKA

Adisendjaja, Y.H. 2007. Identifikasi Kesalahan Dan Miskonsepsi Buku TeksBiologi SMU. Universitas Pendidikan Indonesia. Di akseshttp://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195512191980021-YUSUF_HILMI_ADISENDJAJA/KESALAHAN_DAN_MISKONSEPSI.pdf, pada tanggal 23 Oktober 2015; 19.24 WIB. 13 Hlm

Chaniarosi, L.F. 2014. Identifikasi Miskonsepsi Guru Biologi SMA Kelas XI IPAPada Konsep Sistem Reproduksi Manusia. Universitas Syiah Kuala,Banda Aceh, Aceh. Volum 2, No 2. Di akseshttps://www.google.com/search?q=iskonsepsi+Guru%2C+Certainty+of+Respons+Index&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab#q=iskonsepsi+Guru%2C+Certainty+of+Respons+Index+Lyanda+Fitriani+Chaniarosi, pada tanggal 27 Mei 2016; 10.48 WIB. 250 Hlm

Farisi, M.I. 2007. Struktur Kopetensi Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah DasarDan Pengorganisian Pengalaman Belajar Siswa. Universitas Madura(UNIRA). Diakses http://fkip.unira.ac.id/wp-content/uploads/2012/05/JURNAL-PORTAL-3.pdf, pada tanggal 22 Mei2016; 14.03 WIB. 20 Hlm

Kamsinah. 2008. Metode Dalam Proses Pembelajaran. UIN Makasar. Volume 11No. 1. Di akses http://www.uin-alauddin.ac.id/download-08%20Metode%20dalam%20Proses%20Pembelajaran%20-%20Kamsinah.pdf , pada 23 Oktober 2015; 13.45 WIB. 114 Hlm

Khudori, M., Ashadi dan M. Masykuri. 2012. Pembelajaran IPA Dengan MetodeTGK Dengan Menggunakan Media Games Ular Tangga Dan PuzzelDitinjau Dari Gaya Belajar Dan Kreatifitas Siswa. Universitas SebelasMaret Surakarta. Volume 1, No 2. Di akses darihttps://core.ac.uk/download/files/478/12346382.pdf, pada 06 febuari2016; pukul 02.13 WIB. 162 Hlm

Liliawati, W dan T. R, Ramalis. 2009. Identifikasi Miskonsepsi Materi Ipba DiSma Dengan Menggunakan Cri (Certainly Of Respons Index) DalamUpayaPerbaikan Urutan Pemberian Materi Ipba Pada KTSP.Universitas Negeri Yogyakarta. Diakseshttp://eprints.uny.ac.id/12401/1/096_Pend_Fis_Winny.pdf, pada 22Oktober 2015; 20.04 WIB. 17 Hlm

Page 58: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

55

Maesyarah. A., W. Jufri dan Kusmiyati. 2013. Analisis Penguasaan Konsep DanMiskonsepsi Biologi Dengan Teknik Modifikasi Certainty Of ResponseIndex Pada Siswa Smp Se-Kota Sumbawa Besar. Universitas Mataram.Diakses dari http://biologi.fkip.unram.ac.id/wp-content/uploads/2015/01/MAESYARAH-_E1A009012_.pdf, pada 21Oktober 2015; pukul 21.00 WIB. 08 Hlm

Muntiani, A. A. 2015. Analisis Miskonsepsi Biologi Materi Struktur Dan FungsiJaringan Pada Hewan Menggunakan Certainty Of Response Index (CRI)Pada Siswa Kelas XI IPA. Universitas Islam Negeri Sunan KalijagaYogyakarta. Diakses http://digilib.uin-suka.ac.id/18636/1/BAB%20I,%20V,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf,pada tanggal 19 mei 2016; 23.05. 30 Hlm

Murni, D. 2013. Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa Pada Konsep Substansi

Genetika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI). UniversitasLampung. Di akseshttp://jurnal.fmipa.unila.ac.id/index.php/semirata/article/view/671/491pada 08 Januai 2015; pukul 21.59 WIB. 211 Hlm

Mustaqim, T.A.; Zulfiani dan Y. Herlanti, 2014. Identifikasi Miskonsepsi SiswaDengan Menggunakan Metode Certainty Of Response Indeex CRI) padaKonsep Fotosinesis Dan Respirasi Tumbuhan. UIN Syarif Hidayatullah.Volume VI Nomor 02-205. Diakses darihttp://download.portalgaruda.org/article.php?article=298122&val=4970&title=IDENTIFIKASI%20MISKONSEPSI%20SISWA%20DENGAN%20MENGGUNAKAN%20METODE%20CERTAINTY%20OF%20RESPONSE%20INDEX%20%28CRI%29%20PADA%20KONSEP%20FOTOSINTESIS%20DAN%20RESPIRASI%20TUMBUHAN, pada 13 Oktober 2015pukul 23.21 WIB. 152 Hlm

Siwi, D.A.P. 2013. Identifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas VIII Pada Konsep SistemPencernaan dan Pernapasan. Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah. Jakarta. Di akses darihttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0ahUKEwjUkPayzv7KAhWJk5QKHZByDDQQFggfMAA&url=http%3A%2F%2Frepository.uinjkt.ac.id%2Fdspace%2Fbitstream%2F123456789%2F24331%2F1%2FDwi%2520Anti%2520Prapti%2520Siwi.pdf&usg=AFQjCNFua6kZtVKzhrHxWYnYsoh0mIfnUw, pada 11 Oktober 2015pukul 05.30 WIB. 137 hlm

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito. Bandung. 508 Hlm.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, kualitatifdan R&D. Alfabeta. Bandung. 456 Hlm

Suniati, N.M.S; W. Sadia dan A. Suhandana. 2013. Pengaruh Implementasi

Page 59: IDENTIFIKASI MISKONSEPSI MATERI IPA SEMESTER GENAP …digilib.unila.ac.id/29150/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Miskonsepsi Materi IPA Semester Genap Pada Siswa Kelas VII SMP

56

Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Multimedia Interaktif TehadapPenurunan Miskonsepsi (Studi Kuasi Eksperimen Dalam PembelajaranCahaya Dan Alat Optik Di Smp Negeri 2 Amlapura). UniversitasPendidikan Ganesha. Volume 4. Di akses darihttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CB8QFjAAahUKEwjck7vlqPjIAhUCI6YKHYhzD2E&url=http%3A%2F%2Fpasca.undiksha.ac.id%2Fe-journal%2Findex.php%2Fjurnal_ap%2Farticle%2Fdownload%2F1019%2F768&usg=AFQjCNFbAZSf2YLyf814x33EH9OXkLXJxQ, pada 14Oktober 2015; pukul 22.32 WIB. 13 Hlm

Suryaningsih. N.M.A. 2011. Komparasi Penggunaan Model Pembelajaran 5EDengan Model pengajaran Langsung Terhadap Hasil Belajar Biologi DanKinerja Ilmiah Siswa SMA. Universitas pendidikan Ganesha. Di akseshttp://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ipa/article/viewFile/484/276, pada tanggal 22 oktober 2015; pukul 02.18 WIB. 16 Hlm

Taufiq, M., 2012 . Remediasi Miskonsepsi Mahasiswa Calon Guru Fisika PadaKonsep Gaya Melalui Penerapan Model Siklus Belajar ( Learning Cycle) 5E. Universitas Negeri Semarang. Volume 1 Nomor 2. Di akseshttp://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii, pada 22 oktober 2015; 16.35WIB. 203 Hlm