103
IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG PENYEBAB GASTRITIS DI RSUD BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari OLEH : SURIANI P00320014096 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2017

IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

  • Upload
    others

  • View
    31

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG

PENYEBAB GASTRITIS DI RSUD BAHTERAMAS

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Diploma III Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

OLEH :

SURIANI

P00320014096

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

2017

Page 2: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG

PENYEBAB GASTRITIS DI RSU BAHTERAMAS

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

TAHUN 2017

Disusun dan Diajukan Oleh :

SURIANI

P00320014096

Telah Mendapat Persetujuan Tim Pembimbing

Menyetujui :

Pembimbing I

Lena Atoy, SST., MPH

Nip. 196503151 198903 2 001

Pembimbing II

Abd Syukur Bau, S.Kep., Ns., MM

Nip. 19731208 199803 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Keperawatan

Muslimin L, A.Kep.,S.Pd.,M.Si

Nip. 19560311 198106 1 001

Page 3: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

iii

HALAMAN PENGESAHAN

IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG

PENYEBAB GASTRITIS DI RSUD BAHTERAMAS

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Disusun dan diajukan Oleh :

SURIANI

NIM P00320014096

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji

Pada Tanggal 28 Juli 2017 dan dinyatakan

Telah Memenuhi Syarat

Menyetujui

1. Ruth Mongan, BSc., S.Pd., M.Pd (.................................... )

2. H. Taamu, A.Kep., S.Pd., M.Kes (.................................... )

3. Reni Devianti Usman, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp., KMB (.................................... )

4. Lena Atoy, SST., MPH (.................................... )

5. Abdul Syukur Bau, S.Kep., Ns., MM (.................................... )

Mengetahui :

Ketua Jurusan Keperawatan,

Muslimin L, A.Kep., S.Pd., M.Si

Nip.19560311 198106 1 001

Page 4: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

iv

MOTTO

Tuhan menciptakan kedua mata kita di depan karena kita harus terus melihat ke

depan, bukan kebelakang dan terpaku pada masa lalu tetapi buatlah masa lalu itu

sebaga pelajaran

Janganlah meminta bukti bahwa doamu akan dijawab oleh Tuhan, tapi buktikanlah

kesungguhan dari doamu. Karena doa bisa merubah takdir !!!

Harapan bukanlah impian, tetapi jalan membuat impian menjadi nyata

Impikan impian yang besar….Hanya impian yang besarlah yang dapat memberikan

kekuatan untuk bergerak pada hati seseorang

Percayalah pada dirimu sendiri, dan kamu tidak akan terhentikan.

Bahagia itu ketika melihat kedua orang tua kita bahagia karena kesuksesan kita..!!!

Karya Tulis Ini Kupersembahkan Kepada

Allah Yang Maha Esa, Kepada

Kedua Orangtuaku tercinta, Keluargaku Tersayang

Dan Almamaterku yang selalu Kubanggakan

By Suriani

Page 5: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

v

RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Surani

2. Tempat, Tanggal Lahir : Wasilomata, 07 September 1996

3. Agama : Islam

4. Suku : Buton Tengah

5. Alamat : Kecamatan Mawasangka Desa Wasilomata 1

6. Pendidikan Formal

a. SD Negeri 2 Wasilomata 1 Tamat Tahun 2008

b. SMP Negeri 4 Mawasangka Tamat Tahun 2011

c. SMA Negeri 1 Mawasangka Tamat Tahun 2014

d. Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Tahun 2014 sampai sekarang

7. Nama Orang Tua

a. Ayah : Rusdin

b. Ibu : Harmawati

Page 6: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

vi

ABSTRAK

Suriani, Nim. P00320014096, Identifikasi Perilaku Penderita Gastritis

Tentang Penyebab Gastritis di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017, dibimbing oleh Lena Atoy, SST., MPH dan Abd. Syukur Bau,

S.Kep., Ns., MM (xiii + 67 Halaman + 8 Tabel + 9 Lampiran). Gastritis yang secara

umum dikenal dengan istilah sakit maag atau sakit uluh hati ialah peradangan pada

dinding lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi, infeksi, dan ketidakteraturan

dalam pola makan. Perilaku penderita gastritis meliputi pengetahuan tentang

penyebab gastritis, sikap penderita tentang penyebab gastritis serta tindakan dalam

mengalami penyakit gastritis. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Perilaku

Penderita Gastritis tentang Penyebab Gastritis di RSUD Bahteramas Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017. Variabel penelitian ini adalah variabel bebas yaitu

pengetahuan, sikap, dan tindakan, sedangkan variabel terikat yaitu penderita gastritis.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 03-08 Juli

2017. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 601 responden dan sampel penelitian

ini sebanyak 36 responden dimana besaran sampel diambil dengan perhitungan 50

orang perbulan/12 orang perminggu sehingga diperoleh 36 sampel selama 3 minggu,

dan ditentukan dengan tehnik Accidental Sampling. dengan menggunakan lembar

questioner. Berdasarkan hasil penelitian dari 36 responden tentang penyebab penyakit

gastritis menunjukan bahwa pengetahuan dalam kategori baik berjumlah 13

responden (36,11 %) dan pengetahuan kurang berjumlah 23 responden (63,89 %),

sikap dalam kategori baik berjumlah 27 responden (75 %) dan sikap kurang

berjumlah 9 responden (25 %) serta tindakan dalam kategori baik berjumlah 12

responden (33,33 %) dan tindakan kurang berjumlah 24 responden (66,67 %). Dapat

disimpulkan secara umum bahwa dari 36 responden yang datang di Poli Penyakit

Dalam RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara selama penelitian,

menunjukan bahwa perilaku baik terhadap penyebab penyakit gastritis sebanyak 13

responden (36,11 %) dan perilaku kurang terhadap penyebab penyakit gastritis

sebanyak 23 responden (63,89 %). Sehingga diharapkan Petugas kesehatan lebih

sering memberikan penyuluhan kesehatan tentang penyakit gastritis dengan

meningkatkan sarana berupa poster, lefleat dan stiker untuk meningkatkan

pengetahuan.

Kata kunci : Perilaku, Penderita, dan Penyebab Gastritis

Daftar Pustaka : 14 Literatur (2002-2014)

Page 7: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis hanturkan kehadirat Allah SWT telah memberi rahmat

dan karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal

penelitian ini dengan judul “Identifikasi Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita

Gastritis di RSU Bahtermas Provinsi Sulawesi Tenggara”. Taklupa pula shalawat

serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW yang telah

menunjukkan jalan kebenaran kepada semua umatnya, juga beserta keluarga, sahabat,

dan umatnya yang selalu mengagung-agungkan nama-Nya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal penelitian ini tidak akan

terselesaikan tanpa adanya bantuan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

penulis mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang tiada terkira kepada

bimbingan Lena Atoy, SST., MPH selaku pembimbing I dan Abdul Syukur,

S.Kep., Ns., MM selaku pembimbing II, yang telah meluangkan waktu, pikiran

dengan tulus ikhlas dalam mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyusun

proposal penelitian ini.

Ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya terkhusus penulis persembahkan

kepada ibunda Harmawati dan ayahnda Rusdin tercinta yang telah membesarkan

dan mendidik penulis dengan segala curahan hati, kasih sayang, do’a serta

pengorbanan, memberi jasa yang takterhingga nilainya sehingga penulis dapat

menyelesaikan proposal penelitian ini. Kepada Kakandaku Surianton, Adindaku

Page 8: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

viii

Suhardin dan Surianti yang tercinta dan Ali Yusni Ane sebagai Kakaku yang ke-2

yang selalu mendukungku dan seluruh keluarga besarku yang telah memberikan

motivasi, dukungan dan do’a restu selama penulis menyelesaikan proposal penelitian.

Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Petrus, SKM, M.Kes. Selaku Direktur Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia Politeknik Kesehatan Kendari

2. Bapak Ir. Sukanto Toding, MSP., MA Selaku Kepala Badan Penelitian Dan

Pengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara yang memberikan izin penelitian

kepada penulis.

3. Bapak Dr. M. Yusuf Hamra, M.Sc, Sp.PD Selaku Direktur RSUD Bahteramas

Provinsi Sulawesi Tenggara

4. Bapak Muslimin L.,A.Kep., M.Si. Selaku ketua Jurusan Keperawatan Politeknik

Kesehatan Kendari

5. Dosen dan Staf Politeknik Kementrian Kesehatan Kendari yang telah

membimbing dan membantu penulis selama menempuh pendidikan.

6. Buat sahabatku SMA dan seluruh teman-teman mahasiswa/mahasiswi

Keperawatan Politeknik Kesehatan Kendari angkatan 2014 yang tak bisa penulis

sebutkan satu persatu yang telah bersama-sama selama kurang lebih 3 tahun

dalam suka dan duka dalam menyelsaikan proposal penelitian ini.

Page 9: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

ix

Dengan penuh kerendahan hati, disadari masih adanya kekurangan dalam

penulisan proposal ini karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman yang

dimiliki penulis. Dengan demikian semoga penulisan proposal ini dapat memberikan

manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Kendari, Juli 2017

SURIANI

Page 10: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. ......... i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iii

MOTTO ................................................................................................................... iv

RIWAYAT PENELITI ........................................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

C. Tujuan ........................................................................................................... 4

D. Manfaat .......................................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Perilaku ............................................................................. 6

B. Tinjauan Tentang Pengetahuan ..................................................................... 9

C. Tinjauan Tentang Sikap ............................................................................... 14

D. Tinjauan Tentang Tindakan ........................................................................... 21

E. Tinjauan Tentang Gastritis ............................................................................ 23

F. Tinjauan Tentang Penderita Gastritis ............................................................. 38

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar pemikiran ............................................................................................ 40

B. Kerangka konsep ........................................................................................... 41

C. Variabel Penelitian ........................................................................................ 41

D. Definisi Operasional....................................................................................... 42

Page 11: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

xi

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 44

B. Waktu dan Tempat ........................................................................................ 44

C. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 44

D. Jenis dan Cara pengumpulan Data ................................................................. 46

E. Instrument Penelitian .................................................................................... 46

F. Pengolaan Data .............................................................................................. 46

G. Analisa Data .................................................................................................. 47

H. Penyajian Data ............................................................................................... 47

I. Etika Penelitian .............................................................................................. 47

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................................. 54

B. Pembahasan ................................................................................................... 60

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 66

B. Saran .............................................................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

xii

DAFTAR TABEL

No Judul Hal

6.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Poli Penyakit

dalam RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi tenggara tahun 2017…… ….......52

6.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Poli Penyakit

dalam RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi tenggara tahun 2017…………...53

6.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan di Poli Penyakit

dalam RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi tenggara tahun 2017…………...54

6.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan di Poli Penyakit

dalam RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi tenggara tahun 2017…………...55

6.5 Distribusi Responden Penderita Gastritis Tentang Penyebab

Gastritis Berdasarkan Pengetahuan…………………………………………....56

6.6 Distribusi Responden Penderita Gastritis Tentang Penyebab

Gastritis Berdasarkan sikap…………………………………………………....57

6.7 Distribusi Responden Penderita Gastritis Tentang Penyebab

Gastritis Berdasarkan Tindakan ……………………………………………….57

Page 13: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul

1. Surat Izin penelitian dari politeknik Kesehatan kemenkes Kendari

2. Surat Izin penelitian dari Badan Riset Provinsi Sulawesi tenggara

3. Surat permintaan Persetujuan menjadi Responden

4. Surat Pernyataan Persetujuan Menjadi Responden

5. Lembar Quesioner Penelitian

6. Surat Keterangan Telah Melakukan penelitian Dari Rumah sakit bahteramas

Provinsi Sulawesi tenggara

7. Pengolahan data Hasil penelitian Identifikasi Perilaku Penderita Gastritis

Tentang Penyebab gastritis di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi tenggara

tahun 2017

8. Master tabel penelitian Identifikasi Perilaku Penderita Gastritis Tentang

Penyebab gastritis di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi tenggara tahun 2017

9. Dokumentasi

Page 14: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gastritis merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dijumpai di klinik

penyakit dalam dan kehidupan sehari-hari. Gastritis adalah proses inflamasi pada

mukosa dan submukosa lambung atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh

faktor iritasi dan infeksi. Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya

infiltrasi sel-sel radang pada daerah tersebut (Hirlan, 2009).

Gastritis atau lebih dikenal sebagai magh berasal dari bahasa yunani yaitu

gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan.

Gastritis adalah suatu keadaan peradangan atau peradangan mukosa lambung yang

bersifat akut, kronis, difus dan lokal. Ada dua jenis gastritis yang terjadi yaitu

gastritis akut dan kronik (Price dan Wilson, 2005).

Beberapa faktor penyebab gastritis diantaranya adalah pola makan yang tidak

teratur, terlalu banyak makan-makana n yang pedas dan asam, menggunakan obat-

obatan anti radang non steroid, infeksi kuman Helicobacter plylori, sering

mengonsumsi minuman beralkohol, memiliki kebiasaan merokok, dan stress

(Brunner dan Suddari, 2002 : 1062). Gejala yang umum terjadi pada penderita

gastritis adalah rasa tidak nyaman pada perut, perut kembung, sakit kepala dan mual

yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, rasa taknyaman di epigastrium, nausea,

muntah, perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas, hilang selera makan,

Page 15: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

2

bersendawa dan kembung, dapat pula disertai dengan demam, menggigil (kedinginan)

(Fahrial 2009).

Penyakit gastritis ini bila tidak di atasi dengan cepat maka dapat menimbulkan

perdarahan (hemorhagic gastritis) sehingga banyak darah yang keluar dan berkumpul

di lambung, selain itu juga dapat menimbulkan kanker lambung sehingga dapat

menyebabkan kematian (Harison, 2000:1550, dalam, Hastuti:2007).

Pengetahuan mempunyai hubungan yang bermakna terhadap gejala gastritis,

dengan adanya pengetahuan tentang proses terjadinya gastritis, faktor penyebab,

tindakan perawatan yang tepat, masalah gejala gastritis yang dihadapi oleh individu

dapat diatasi (Zilmawati 2007 dalam Kurnia Rahmi 2011).

World Health Organization (WHO) mengadakan tinjauan penelitian

kesehahatan di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk

setiap tahun. Insiden terjadinya gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah

penduduk setiap tahunnya. Prevalensi gastritis yang dikonfirmasi melalui endoskopi

pada populasi di Shanghai sekitar 17,2% yang secara substantial lebih tinggi daripada

populasi di barat yang berkisar 4,1% dan bersifat asimptomatik. Gastritis biasanya

dianggap sebagai suatu hal yang remeh namun gastritis merupakan awal dari sebuah

penyakit yang dapat menyusahkan kita. Persentase dari angka kejadian gastritis di

Indonesia menurut WHO adalah 40,8%. Angka kejadian gastritis pada beberapa

daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238,452,952

jiwa penduduk ( WHO:2011).

Berdsarkan data dari dinas kesehatan Republik Indonesia (2012) Penderita

penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa

Page 16: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

3

daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238,672,223

jiwa penduduk. Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan oleh

Departemen Kesehatan RI dibeberapa kota yaitu seperti Surabaya sebesar 31,2%,

Denpasar 46%, Jakarta 50%, Bandung 32%, Palembang 35,35%, Aceh 31,2%,

Sulawesi Selatan 30,3%, sedangakan di Medan angka kejadian cukup tinggi sebesar

91,6%. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2011, gastritis merupakan salah

satu penyakit di dalam sepuluh penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di RS di

Indonesia dengan jumlah 30.154 (4,9%). (Depkes, Profil Kesehatan Republik

Indonesia, 2012).

Berdasarkan data dari dinkes kota Kendari tahun 2014, penderita gastritis

menempati urutan ke 7 dari 20 penyakit terbesar dengan jumlah penderita sebesar

6.321 orang.

Berdasarkan pengambilan data awal yang dilakukan oleh peneliti di RSUD

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2015 penderita gastritis yang

berkunjung sebanyak 544 orang, pasien rawat jalan sebanyak 156 orang, dan pasien

rawat inap sebanyak 129 orang, sedangkan pada tahun 2016 jumlahnya meningkat

hingga pasien pengunjung sebanyak 601 orang, pasien rawat jalan sebanyak 175

orang, dan pasien rawat inap sebanyak 178 orang,. Dengan meningkatnya penyakit

gastritis ini khususnya penderita gastritis tersering adalah pada usia 18-60 tahun.

Berdasarkan wawancara kepada 5 pasien gastritis pada saat pengambilan data

awal yang dilakukan oleh peneliti di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara

menyatakan bahwa mereka sering mengabaikan gastritis ini, sering lupa untuk makan

tepat waktu dan kurangnya pengetahuan untuk tindakan keperawatan gastritis.

Page 17: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

4

Mengingat besarnya dampak yang terjadi diakibatkan oleh penyakit gastritis ini

khususnya dan juga meningkatnya penderita gastritis maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai identifikasi perilaku penderita gastritis tentang

penyebab gastritis di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Pada Tahun

2017.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dikemukakan rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Identifikasi Perilaku Penderita

Gastritis Tentang Penyebab Gastritis di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2017.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui Perilaku Penderita Gastritis tentang Penyebab Gastritis di RSUD

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui Pengetahuan Penderita Gastritis Tentang Penyebab Gastritis

RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

b. Mengetahui Sikap Penderita Gastritis Tentang Penyebab Gastritis RSUD

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

c. Mengetahui Tindakan Penderita Gastritis Tentang Penyebab Gastritis di

RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Page 18: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

5

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat, hasil penelitian ini dapat menjadi informasi yang berharga dan

menambah pengetahuan bagi masyarakat tentang penyakit gastritis.

2. Bagi Tempat Penelitian, hasil penelitian ini dapat digunakan dalam upaya

penanggulangan penyakit gastritis sehingga dapat mengurangi pasien atau angka

kejadian gastritis.

3. Bagi Institusi Poltekkes Kemenkes Kendari khususnya Jurusan Keperawatan,

hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi bagi peneliti selanjutnya.

4. Bagi Peneliti, ini merupakan pengalaman berharga dan menambah ilmu

pengetahuan yang lebih baik untuk menjadi perawat professional, dan sebagai

pengalaman bagi penulis dalam melakukan penelitian dan mengaplikasikan ilmu

pengetahuan yang diperoleh selam kuliah di Poltekkes Kemenkes kendari.

Page 19: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Perilaku

1. Pengertian Perilaku

Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia

dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi dan genetika.

Bimo Walgito (2003) berpendapat bahwa sikap yang ada pada seseorang akan

memberikan warna atau corak pada perilaku atau perbuatan orang yang

bersangkutan. Sementara sikap pada umumnya mengandung tiga komponen yang

membentuk struktur sikap, yaitu: komponen kognitif, komponen afektif, dan

komponen konatif.

Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan

kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan social manusia

yang sangat mendasar. Perilaku tidak boleh disalahartikan sebagai perilaku sosial,

yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial

adalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain. Penerimaan

terhadap perilaku seseorang diukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh

berbagai kontrol sosial. Dalam kedokteran perilaku seseorang dan keluarganya

dipelajari untuk mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus atau yang

memperberat timbulnya masalah kesehatan. Intervensi terhadap perilaku

seringkali dilakukan dalam rangka penatalaksanaan yang holistik dan

komprehensif.

Page 20: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

7

Perilaku manusia dipelajari dalam ilmu psikologi, sosiologi, ekonomi,

antropologi dan kedokteran.Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku

wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang.

2. Karakteristik Perilaku

a. Perilaku adalah perkataan dan perbuatan individu. Jadi apa yang dikatakan dan

dilakukan oleh seseorang merupakan karakteristik dari perilakunya.

b. Perilaku mempunyai satu atau lebih dimensi yang dapat diukur, yaitu :

frekuensi, durasi, dan intensitas.

c. Perilaku dapat diobservasi, dijelaskan, dan direkam oleh orang lain atau orang

yang terlibat dalam perilaku tersebut.

d. Perilaku mempengaruhi lingkungan, lingkungan fisik atau sosial.

e. Perilaku dipengaruhi oleh lingkungan (lawful).

Perilaku bisa tampak atau tidak tampak. Perilaku yang tampak bisa

diobservasi oleh orang lain, sedangkan perilaku yang tidak tampak merupakan

kejadian atau hal pribadi yang hanya bias dirasakan oleh individu itu sendiri atau

individu lain yang terlibat dalam perilaku tersebut.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Perilaku Manusia Perilaku atau aktivitas pada individu atau organisme tidak

timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh

organisme yang bersangkutan baik stimulus eksternal maupun stimulus internal.

Perilaku individu dapat mempengaruhi individu itu sendiri, di samping itu perilaku

juga berpengaruh pada lingkungan. Demikian pula lingkungan dapat

mempengaruhi individu, demikian sebaliknya. Oleh sebab itu, dalam perspektif

Page 21: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

8

psikologi, perilaku manusia (human behavior) dipandang sebagai reaksi yang

dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks (Bandura, 1977; Azwar, 2003).

Secara garis besar, perilaku manusia diakibatkan oleh:

a. Genetika

b.Sikap adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu.

c. Norma sosial adalah pengaruh tekanan sosial.

d. Kontrol perilaku pribadi adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya

melakukan suatu perilaku.

4. Penyebab Perilaku

a. Pendekatan kognitif, perilaku dikatakan timbul dari ketidakseimbangan atau

ketidaksesuaian pada struktur kognitif, yang dapat dihasilkan dari persepsi

tentang lingkungan.

b. Pendekatan reinforcement menyatakan bahwa perilaku itu ditentukan oleh

stimuli lingkungan baik sebelum terjadinya perilaku maupun sebagai hasil dari

perilaku.

c. Menurut pendekatan psikoanalitis, perilaku itu ditimbulkan oleh tegangan

(tensions) yang dihasilkan oleh tidak tercapainya keinginan.

5. Taksonomi Perilaku

Kalau perilaku individu mencakup segala pernyataan hidup, betapa banyak

kata yang harus dipergunakan untuk mendeskripsikannya. Untuk keperluan studi

tentang perilaku kiranya perlu ada sistematika pengelompokan berdasarkan

kerangka berfikir tertentu (taksonomi). Dalam konteks pendidikan, Bloom

mengungkapkan tiga kawasan (domain) perilaku individu beserta sub kawasan

Page 22: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

9

dari masing-masing kawasan, yakni kawasan kognitif,kawasan afektif dan

kawasan psikomotor. Taksonomi perilaku di atas menjadi rujukan penting dalam

proses pendidikan, terutama kaitannya dengan usaha dan hasil pendidikan.

Segenap usaha pendidikan seyogyanya diarahkan untuk terjadinya perubahan

perilaku peserta didik secara menyeluruh, dengan mencakup semua kawasan

perilaku.

6. Pendekatan Untuk Memahami Perilaku

Perilaku manusia sangat berbeda antara satu dengan lainnya. Perilaku itu

sendiri adalah suatu fungsi dari interaksi antara seseorang individu dengan

lingkungannya. Ditilik dari sifatnya, perbedaan perilaku manusia itu disebabkan

karena kemampuan, kebutuhan, cara berpikir untuk menentukan pilihan

perilaku, pengalaman, dan reaksi affektifnya berbeda satu sama lain.

Pendekatan yang sering dipergunakan untuk memahami perilaku manusia

adalah; pendekatan kognitif, reinforcement, dan psikoanalitis. Berikut

penjelasan ketiga pendekatan tersebut dilihat dari; penekanannya, penyebab

timbulnya perilaku, prosesnya, kepentingan masa lalu di dalam menentukan

perilaku, tingkat kesadaran, dan data yang dipergunakan.

B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan (knoeledge) adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga,

dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai

menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian

Page 23: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

10

dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh

melalui indera pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata) (Notoatm

odjo, 2010).

Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal.

Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan

bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula

pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang

berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Pengetahuan seseorang

tentang suatu objek mengandung dua aspek, yaitu aspek positif dan negatif. Kedua

aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang semakin banyak aspek positif

dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap

objek tertentu (Dewi & Wawan, 2010, p.12).

2. Macam-Macam Pengetahuan

a. Pengetahuan analitis apriori : hal-hal yang diketahui lepas dari pengalaman dan

karena itu bersifat pasti, namun tidak informative atau tak berisi sebab ia hanya

menjelaskan apa yang sudah terdapat dalam makna kata.

b. Pengetahuan sintesis aposteriori yaitu pengetahuan yang diperoleh lepas dari

pengalaman.

c. Pengetahuan sintesis apriori : pengetahuan yang dapat diperoleh lepas dari

pengalaman. Jadi bersifat pasti, namun pada saat yang sama berisi. Pengetahuan

jenis ini diperolah dengan merefleksikan pengalaman rasional sedemikian rupa,

dan mengungkapkan adanya kategori-kategori dalam pemikiran yang menata

hasil cerapan indra itu menjadi pengalaman rasional. ( Sunaryo. 2009).

Page 24: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

11

3. Cara-cara Memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo 2010 pengetahuan seseorang terhadap objek

mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis besarnya

dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yaitu :

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Pada tingkat ini recall (mengingat kembali) terhadap suatu yang

spesifik dari seluruh bagian yang dipelajari/rangsang yang diterima, oleh

sebab itu tingkat ini adalah yang paling rendah.

b. Memamahami (Comprehention)

Memahami dilakukan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan

materi tersebut secara benar yang dilakukan dengan menjelaskan,

menyebutkan contoh, dll.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi dan kondisi real (sebelumnya). Aplikasi disini

dapat diartikan sebagai aplikasi/pengguan hukum-hukum, rumus, metode,

prinsip, dan konteks/situasi lain.

d. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi/suatu objek

kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lainnya.

Page 25: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

12

e. Sintetis (syntetis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk

meletakkan/menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru, dengan sintesis adalah kemampuan untuk informasi-informasi yang

ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini kaitannya dengan kemampuan untuk melakukan

justifikasi/penelitian terhadap suatu materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian/responden.

4. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain:

a. Usia

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dialahirkan sampai

saat berulang tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja (Nursalam dan

Pariana, 2004).

b. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang tehadap

perkembangan orang lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu. Kegiatan

formal dan informal berfokus pada proses belajar mengajar, dengan tujuan agar

terjadi perubahan perilaku, yaitu dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak

mengerti menjadi mengerti, dan tidak dapat menjadi dapat. Maka makin tinggi

pendididkan seseorang makin mudah menerima informasi sehingga makin

banyak pula pengetahuan yang dimiliki (Sunaryo, 2004).

Page 26: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

13

a. Pekerjaan

Pekerjaan adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk menunjang

kehidupan dan kehidupan keluarganya (Nursalam dan Pariana, 2004).

b. Sosial ekonomi

Sosial ekonomi adalah tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi

kebutuhanya (Nursalam dan Pariana, 2004).

c. Informasi

Informasi akan memberikan pengaruh pada pengetahuan seseorang

meskipun seseorang memiliki pendidikan yang rendah tetapi jika ia

mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media misalnya TV, radio

atau surat kabar, maka hal itu akan lebih meningkatkan pengetahuan

seseorang (Nursalam dan Pariana,2004).

d. Kebudayan

Kebudayaan mencakup segala cara atau pola pikir merasakan dan bertindak

prilaku seseorang juga tergantung pada budaya yang dianutnya, perilaku seseo-

rang dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan yang didmiliki dan didapatkannya

(Nursalam dan Pariana,2004).

e. Pengalaman

Pengalaman yang dimiliki seseorang merupakan faktor yang sangat

berperan menginterpretasikan stimulus yang kita peroleh (Notoatmodjo, 2004).

Page 27: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

14

2. Sumber Pengetahuan

Pengetahuan dapat diperoleh melalui fakta dengan melihat dan mendengar

sendiri serta melalui alat-alat komunikasi, misalnya dengan membaca surat

kabar/buku, mendengar radio, melihat televisi dan lain-lain (Notoatmodjo, 2004).

3. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakuakan dengan pengisian kuesioner yang

menanyakan tentang isi materi yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan

dengan tingkatan-tingkatan tersebut.

4. Cara Menilai Pengetahuan

Pengukuran penilaian menurut (Sugiono, 2007).dengan penilaian angka,

kuantitatif, maka akan diperoleh nilai persentase yang ditentukan sebelumnya dan

peneliti sudah menetapkan standar.

a. Baik : Bila responden menjawab benar ≥60%

b. Kurang : Bila responden menjawab benar < 60%

C. Tinjaun Umum Tentang Sikap

1. Defenisi Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup

terhadap suatu stimulus atau objek. Setiap tindakan selalu diawali oleh proses yang

cukup kompleks. Sebagai titik awal penerimaan suatu stimulus, sementara dalam

individu terjadi dinamika berbagai psikosifik seperti kebutuhan, perasaan,

perhatian dan pengambilan keputusan. Dalam kehidupan sehari-hari adalah

merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus

sosial.(Notoatmodjo,2009). Menurut Newcomb salah seorang ahli psikologi sosial

Page 28: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

15

menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak,

dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap merupakan suatu tindakan

atau aktifitas, akan tetapi adalah merupakan predisposisi tindakan atau perilaku..

(Notoatmodjo,2009) Dalam bagian lain Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap

itu mempunyai tiga komponen pokok yaitu :

a. Kepercayaan (keyakinan) ide dan konsep terhadap suatu objek.

b. Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek.

c. Kecenderungan untuk bertindak (terend to behave)

Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh

(total attitude) dalam penentuansikap yang utuh ini, pengetahuan, berpikir,

keyakinan dan emosi memegang peranan penting yaitu seperti halnya dengan

pengetahuan untuk mengetahui sikap seseorang dalam penerimaan suatu masalah.

2. Ciri-ciri Sikap

Ciri-ciri sikap menurut Heri Purwanto (1998) dalam buku Notoadmodjo

(2003, p.34) adalah:

a. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang

perkembangan itu dalam hubungannya dengan obyeknya.

b. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap dapat

berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat

tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu.

c. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu

terhadap suatu obyek. Dengan kata lain sikap itu terbentuk, dipelajari, atau

Page 29: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

16

berubah senantiasa berkenaan dengan suatu obyek tertentu yang dapat

dirumuskan dengan jelas.

d. Obyek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan

kumpulan dari hal-hal tersebut.

e. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan, sifat alamiah yang

membedakan sikap dan kecakapan- kecakapan atau pengetahuan-pengetahuan

yang dimiliki orang.

3. Tingkatan Sikap

Menurut Notoadmodjo (2003) dalam buku Wawan dan Dewi (2010), sikap

terdiri dari berbagai tingkatan yaitu:

a. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (obyek).

b. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila memberikan jawaban apabila ditanya,

mengerjakan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena dengan

suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang

diberikan. Terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang

tersebut menerima ide itu.

c. Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

Page 30: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

17

c. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi.

4. Fungsi Sikap

Menurut Katz (1964) dalam buku Wawan dan Dewi (2010, p.23) sikap

mempunyai beberapa fungsi, yaitu:

a. Fungsi instrumental atau fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat

Fungsi ini berkaitan dengan sarana dan tujuan. Orang memandang sejauh

mana obyek sikap dapat digunakan sebagai sarana atau alat dalam rangka

mencapai tujuan. Bila obyek sikap dapat membantu seseorang dalam mencapai

tujuannya, maka orang akan bersifat positif terhadap obyek tersebut. Demikian

sebaliknya bila obyek sikap menghambat pencapaian tujuan, maka orang akan

bersikap negatif terhadap obyek sikap yang bersangkutan.

b. Fungsi pertahanan

Ego Ini merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi untuk

mempertahankan ego atau akunya. Sikap ini diambil oleh seseorang pada waktu

orang yang bersangkutan terancam keadaan dirinya atau egonya.

d. Fungsi ekspresi nilai

Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi individu untuk

mengekspresikan nilai yang ada pada dirinya. Dengan mengekspresikan diri

seseorang akan mendapatkan kepuasan dapat menunjukkan kepada dirinya.

Dengan individu mengambil sikap tertentu akan menggambarkan keadaan

sistem nilai yang ada pada individu yang bersangkutan.

Page 31: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

18

d. Fungsi pengetahuan

Individu mempunyai dorongan untuk ingin mengerti dengan pengalaman-

pengalamannya. Ini berarti bila seseorang mempunyai sikap tertentu terhadap

suatu obyek, menunjukkan tentang pengetahuan orang terhadap obyek sikap

yang bersangkutan.

5. Komponen Sikap

Menurut Azwar S (2011, p.23) sikap terdiri dari 3 komponen yang saling

menunjang yaitu:

a. Komponen kognitif

Merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap,

komponen kognitif berisi kepercayaan stereotipe yang dimiliki individu

mengenai sesuatu dapat disamakan penanganan (opini) terutama apabila

menyangkut masalah isu atau yang kontroversial.

b. Komponen afektif

Merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Aspek

emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap

dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang

mungkin adalah mengubah sikap seseorang komponen afektif disamakan

dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.

c. Komponen konatif

Merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai sikap yang

dimiliki oleh seseorang. Aspek ini berisi tendensi atau kecenderungan untuk

bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu.

Page 32: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

19

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap

Menurut Azwar S (2011, p.30) faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

yaitu:

a. Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat menjadi dasar pembentukan sikap apabila

pengalaman tersebut meninggalkan kesan yang kuat. Sikap akan lebih mudah

terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang

melibatkan faktor emosional. Menurut Azwar S (2011, p.30)

b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Individu pada umumnya cenderung untuk memiliki sikap yang konformis

atau searah dengan sikap seseorang yang dianggap penting. Kecenderungan ini

antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan untuk menghindari

konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.

c. Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan dapat memberi corak pengalaman individu-individu

masyarakat asuhannya. Sebagai akibatnya, tanpa disadari kebudayaan telah

menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah.

e. Media massa

Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi

lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif

berpengaruh terhadap sikap konsumennya.

Page 33: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

20

f. Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama

sangat menentukan sistem kepercayaan. Tidaklah mengherankan apabila pada

gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap.

f. Faktor emosional

Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari

emosi yang berfungsi sebagai sebagai semacam penyaluran frustasi atau

pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.

7. Pengukuran sikap

Pengukuran sikap dapat dilakuakan dengan pengisian kuesioner yang

menanyakan tentang isi materi yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan

dengan tingkatan-tingkatan tersebut.

8. Cara menilai sikap

Pengukuran penilaian Menurut Sugiono, 2007 ialah skala yang dapat

dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan. Skala likert

adalah suatu skla psikometrik yang umum digunakan dalam riset berupa survey

atau dengan kuesioner.

Page 34: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

21

Skala likert ini untuk mengukur kesetujuan dan ketidaksetujuan seseorang

terhadap suatu objek, yang jenjangnya biasa tersusun atas :

a. Sangat setuju (SS) : (4)

b. Setuju (S) : (3)

c. Tidak setuju (TS) : (2)

d. Sangat tidak setuju (STS) : (1)

D. Tinjauan Umum Tentang Tindakan

a. Pengertian

Tindakan merupakan suatu sikap optimis terwujud dalam suatu tindakan

(overt behaviour). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata

diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain

ada fasilitas (Notoatmodjo, 2007).

b. Praktik mempunyai beberapa tingkat :

1) Persepsi (persection)

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang

akan diambil adalah merupakan praktik tingkatan pertama. Misalnya, seseorang

ibu dapat memilih makanan yang bergizi tinggi bagi anak balitanya.

2) Responsi terpimpin (guide response)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang besar dan sesuai

dengan contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat dua. Misalnya,

seseorang ibu dapat memasak dengan benar, mulai dari mencuci dan

memotong-motongnya, lamanya memasak, menutup pancinya dan sebagainya.

Page 35: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

22

3) Mekanisme (mecanisme)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai

praktik tingkat tiga. Misalnya, seseorang ibu yang sudah mengimunisasikan

bayinya pada umur-umur tertentu, tanpa menunggu perintah atau ajakan orang

lain.

4) Adopsi (Adoption)

Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang

dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasikannya tanpa mengurangi

kebenaran tindakan tersebut. Misalnya, ibu dapat memilih dan memasak

makanan yang bergizi tinggi berdasarkan berdasarkan bahan-bahan yang murah

dan sederhana (Notoatmodjo, 2010) Setelah seseorang mengetahui stimulus

atau objek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap

apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan atau

mempraktikkan apa yang diketahui atau disikapinya (dinilai baik). Inilah yang

disebut praktik (practice) kesehatan, atau dapat juga dikatakan perilaku

kesehatan (overt behavior) (Notoatnodjo, 2007).

Secara teori memang perubahan perilaku atau mengadopsi perilaku baru

itu mengikuti tahap-tahap yang telah disebutkan diatas, yakni melalui proses

perubahan : pengetahuan (knowladge), sikap (attitude), praktik (practice) atau

“KAP”. Beberapa penelitian telah membuktikan hal itu, namun penelitian

lainnya juga membuktikan bahwa proses tersebut tidak selalu seperti teori

diatas (KAP), bahkan didalam praktik sehari-hari terjadi sebaiknya. Artinya,

Page 36: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

23

seseorang telah berperilaku positif, meskipun pengetahuan dan sikap masih

negatif. Untuk memperoleh data praktik atau perilaku yang paling akurat adalah

melalui pengamatan (observasi). Namun dapat juga dilakukan melalui

wawancara dengan pendekatan (recall) atau mengingat kembali perilaku yang

telah dilakukan oleh responden beberapa waktu yang lalu. (Notoatmodjo, 2007)

c. Indikator dalam praktik kesehatan

1) Praktik (tindakan) sehubungan dengan penyakit tindakan ini mencakup:

pencegahan penyakit dan penyembuhan penyakit.

2) Praktik (tindakan) pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

3) Praktik (tindakan) kesehatan lingkungan (Notoatmodjo, 2007:148) Untuk

memperoleh data tentang pengetahuan dan sikap dapat dilakukan melalui

wawancara terstruktur, maupun wawancara mendalam, dan “focus group

discussion” (FGD) khusus untuk penelitian kualitatif. Sedangkan untuk

memperoleh data praktik yang paling akurat adalah melalui pengamatan

(observasi). Namun dapat dilakukan melalui wawancara melalui pendekatan

“recall” atau mengingat kembali perilaku atau tindakan yang telah dilakukan

oleh responden (Notoatmodjo, 2000:35).

E. Tinjauan Umum Tentang Gastritis

1. Pengertian Gastritis.

Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung.

Peradangan ini dapat mengakibatkan pembengkakan mukosa lambung sampai

terlepasnya epitel mukosa superfisial yang menjadi penyebab terpenting dalam

Page 37: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

24

gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel akan merangsang timbulnya proses

inflamasi pada lambung (Sukarmin,2012).

Menurut Hirlan dalam Suyono (2008), gastritis adalah proses inflamasi pada

lapisan mukosa dan submukosa lambung, yang berkembang bila mekanisme

protektif mukosa dipenuhi dengan bakteri atau bahan iritan lain. Secara hispatologi

dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel. Sedangkan, Menurut Surantum

(2010), gastritis adalah suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa

lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal.

Gastritis atau yang secara umum dikenal dengan istilah sakit maag atau sakit

ulu hati ialah suatu peradangan mukosa lambung paling sering diakibatkan oleh

ketidakteraturan diet, misalnya makan terlalu banyak dan cepat atau makan

makanan yang terlalu berbumbu atau terinfeksi oleh penyebab yang lain seperti

alkohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi.

Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa gastritis adalah suatu

peradangan atau perdarahan pada mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor

iritasi, infeksi, dan ketidakteraturan dalam pola makan, misalnya telat makan,

makan terlalu banyak, cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu dan

pedas.

2. Klasifikasi Gastritis Menurut Mustakim (2009), gastritis dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Gastritis Akut

Gastritis akut merupakan penyakit yang sering ditemukan dan dapat

disembuhkan atau sembuh sendiri merupakan respon mukosa lambung

terhadap berbagai iritan lokal. Endotoksin, bakteri , alkohol, kafein dan aspirin

Page 38: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

25

merupakan agen-agen penyebab yang sering, obat-obatan lain seperti NSAID

juga terlibat. Beberapa makanan berbumbu termasuk cuka, lada, atau mustard

dapat menyebabkan gejala yang mengarah pada gastritis.

2. Gastritis Kronik

Gastritis kronik ditandai ol eh atropi progresif epitel kelenjar disertai dengan

kehilangan sel pametel dan cref cell. Gastritis kronis diduga merupakan

predisposisi timbulnya tukak lambung akut karsinoma. Insiden kanker

lambung khususnya tinggi pada anemia pernisiosa. Gejala gastritis kronis

umumnya bervariasi dan tidak jelas antara lain perasaan perut penuh,

anoreksia, dan distres epigastrik yang tidak nyata.

3. Penyebab Gastiris

Menurut Suratum & Lusianah (2010). Penyebab gastritis adalah sebagai berikut:

1. Konsumsi obat-obatan kimia (asetaminofen (aspirin),steroid

kortikosteroid),diditalis. Asetaminofendan kartikoteroid dapat mengakibatkan

iritasi pada mukosa lambung, NSAIDS (non steroid anti inflamasi drugs) dan

kortikosteroid menghambat sintesis protagladin sehingga sekresi HCL

meningkat dan menyebabkan suasana lambung menjadi sangat asam sehingga

menimbulkan iritasi mukosa lambung.

2. Terapi radiasi, refluk empedu, zat-zat karosif (cuka dan lada) menyebabkan

kerusakan mukosa gaster dan menimbulkan edema dan perdarahan.

3. Infeksi oleh bakteri seperti helicobacter pilori, eschericia coli, salmonella dan

lain-lain.

Page 39: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

26

4. Rokok

Rokok adalah silider kertas yang berisi daun tembakau cacah. Dalam

sebatang rokok, terkandung berbagai zat-zat kimia berbahaya yang berperan

seperti racun. Dalam asap rokok yang disulut, terdapat kandungan zat-zat

kimia yang berbahaya seperti gaskarbon monoksida, nitrogen oksida,

ammonia, benzene, dan lain-lain (Budiyanto, 2010).

Efek rokok pada saluran gastroinidtinal antara lain melemahkan katub

esophagus dan pylorus, meningkatkan refluks, mengubah kondisi alami dalam

lambung, menghambat sekresi bikarbonat pancreas, mempercepat

pengosongan cairan lambung, dan menurunkan PH duodenum. Sekresi asam

lambungmeningkat sebagai respon atas sekresi gastrin atau asetikolin. Selain

itu, rokok juga mempengaruhi kemampuan cimeditine (obat penghambat asam

lambung) dan obat obatan lainnya dalam menurunkan asam lambung pada

malam hari, dimana hal tersebut memegang peranan penting dalam proses

timbulnya peradangan pada mukosa lambung,. Rokok dapat mengganggu

factor defensive lambung (menurunkan sekresi bikarbonat dan aliran darah

dimukosa), memperburuk peradangan, dan berkaitan erat dengankomplikasi

tambahan karena infeksi H. pylori. Merokok juga dapat menghambat

penyembuhan spontan dan meningkatkan risiko kekambuhan tukak peptic

(Budiyanto, 2010).

Kebiasaan merokok menambah sekresi asam lambung yang

mengakibatkan bagi perokok menderita penyakit lambung (gastritis) sampai

tukak lambung. Penyembuhan berbagai penyakit diseluruh cerna juga lebih

Page 40: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

27

sulit selama orang tersebut tidak berhenti meroko (Departemen Kesehatan RI,

2001).

5. Pola Makan

Menurut Yuyuk Farida Baliwati (2004), terjadinya gastritis dapat

disebabkan oleh pola makan yang tidak baik dan tidak teratur, yaitu frekuensi

makan, jenis, dan jumlah makanan, sehingga lambung menjadi sensitive bila

asam lambung menigkat

a. Frekuensi makan

Frekuensi makan adalah jumlah makan dalam sehari-hari baik

kuanlitatif dan kuantitatif. Secara alamiah makanan diolah dalam tubuh

melalui alat-alat pencernaan mulai dari mulut sampai usus halus. Lama

makanan dalam lambung tergantung sifat dan jenis makanan. Jika rata-rata,

umumnya lembung kosong antara 3-4 jam. Maka jadwal makan ini pun

menyesuaikan dengan kekosogannya lambung

Orang yang memiliki pola makan yang tidak teratur mudah terserang

penyakit gastritis. Pada saat perut harus diisi, tapi dibiarkan kosong, atau

ditunda pengisiannya, asam lambung, akan mencerna lapisan mukosa

lambung, sehingga timbul rasa nyeri.

Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung setiap

waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya

kadar glukasa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga

tubuh akan merasakan lapar dan pada saat itu jumlah asam lambung

terstimulus. Bila seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka asam

Page 41: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

28

lambung yang diproduksi semakin banyak dan berlebih sehingga dapat

mengiritasi mukosa lambung serta menimbulkan rasa nyeri disekitar

epigastrium.

Kebiasaan makan tidak teratur ini akan membuat lambung sulit untuk

beradaptasi. Jika hal itu berlangsung lama, produksi asam lambung akan

berlebihan sehingga dapat mengiritasi dinding lama, produksi asam

lambung akan berlebihan sehingga dapat mengiritasi dinding mukosa pada

lambung dan dapat berlanjut menjadi tukak pepsik. Hal tersebut dapat

menyebabkan rasa perih dan mual. Gejala tersebut bias naik ke

kerongkongan yang menimbulkan rasa panas terbakar.

b. Jenis Makanan

Jenis makanan adalah variasi bahan makanan yang kalau dimakan,

dicerna, dan diserap akan menghasilkan paling sedikit susunan menu sehat

dan seimbang. Menyediakan variasi makanan bergantung pada orangnya,

makanan tertentu dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti halnya

makanan pedas.

Mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan merangsang

system pencernaan, terutama lambung dan usus untuk merkontraksi. Hal ini

akan mengakibatkan rasa panas dan nyeri di ulu hati yang disertai dengan

mual dan muntah. Gejala tersebut membuat penderita makin berkurang nafsu

makannya. Bila kebiasaan mengonsumsi makanan pedas lebih dari satu kali

dalam seminggu selama minimal 6 bulan dibiarkan terus-menerus dapat

menyebabkan iritasi lambung yang disebut dengan gastritis.

Page 42: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

29

c. Porsi Makan

Porsi atau jumlah merupakan suatu ukuran maupun takaran makanan

yang dikonsumsi pada tiap kali makan. Setiap orang harus makan makanan

dalam jumlah benar sebagai bahan bakar untuk semua kebutuhan tubuh. Jika

konsumsi makanan berlebihan, kelebihannya akan disimpan didalam tubuh

dan menyebabkan obesitas (kegemukan). Selain itu, makanan dalam porsi

besar dapat menyebabkan reflex isi lambung, yang pada akhirnya membuat

kekuatan dinding lambung menurun. Kondisi seperti ini dapat menimbulkan

peradangan atau luka pada lambung.

6. Jenis minuman

a. Alkohol

Alkohol sangat berpengaruh terhadap makhluk hidup, terutama

dengan kemampuannya sebagai pelarut lipida. Kemampuannya melarutkan

lipida yang terdapat dalam membrane sel memungkinkannya cepat masuk

kedalam sel-sel dan menghancurkan struktur sel tersebut. Oleh karena itu

alkohol dianggap toksik atau racun. Alkohol yang terdapat dalam minuman

seperti bir, anggur, dan minuman kerasa lainnya terdapat dalam bentuk etil

alkohol atau etanol (Almatsier, 2002).

Organ tubuh yang berperan besar dalam metabolisme alkohol adalah

lambung dan hati, oleh karena itu efek dari kebiasaan mengkonsumsi

alkohol dalam jangka panjang tidak hanya berupa kerusakan hati atau

atrosis, tetapi juga kerusakan lambung. Dalam jumlah sedikit, alkohol

merangsang memproduksi asam lambung berlebih, nafsu makan berkurang,

Page 43: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

30

dan mual, sedangkan dalam jumlah banyak, alkohol dapat mengiritasi

lambung dan duodenum. Konsumsi alkohol berlebihan dapat merusak

mukosa lambung, memperburuk gejala tukak peptik, dan mengganggu

penyembuhan peptik. Alkohol mengakibatkan menurunnya kesanggupan

mencerna dan menyerap makanan karena ketidakkecukupan enzim

pankreas dan perubahan morfologi serta fisologi mukosa gastrointestinal

(Beyer,2004).

b. Minuman Bersoda

Minuman bersoda atau berkarbonasi adalah salah satu penyebab utama

gangguan pada lambung. Pasalnya, minuman seperti jenis ini sifatnya

sangat asam, ditambah dengan efek karbonasi, yang membuat perut

menjadi kembung, sehingga membuat kondisi makin tidak nyaman.

c. Kopi

Menurut Warianto (2011), kopi adalah minuman yang terdiri dari

berbagai jenis bahan dan senyawa kimia, termasuk lemak, karbohidrat,

asam amino, asam nabati, yang disebut dengan fenol, vitamin dan mineral.

Kopi diketahui merangsang lambung untuk memproduksi asam

lambung sehingga menciptakan lingkungan lebih asam dan dapat

mengiritasi lambung. Ada dua unsur yang biasa mempengaruhi kesehatan

perut dan lapisan lambung, yaitu kafein dan asam chlorogenic.

Studi yang diterbitkan dalam gastroenterology menemukakan bahwa

berbagi factor seperti keasamam, kafein atau kandungan mineral lain dalam

Page 44: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

31

kopi bias memicu tingginya asam lambung. Sehingga tidak ada komponen

tunggal yang harus bertanggung jawab.

Jadi, gangguan pencernaan yang rentan dimiliki oleh orang yang

sering minum kopi adalah gastritis (peradangan pada lapisan lambng).

Beberapa orang memiliki gangguan pencernaan dan ketidaknyamanan

diperut atau lambung biasanya disarankan untuk menghindari atau

membasahi minuman kopi agar kondisinya tidak bertambah parah

(Warianto, 2011).

7. Stres

Stres merupakan reaksi fisik, mental, dan kimia dari tubuh terhadap

situasi yang menakutkan, mengejutkan, membingungkan, membahayakan dan

merisaukan seseorang. Definisi lain menyebutkan bahwa stres merupakan

ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi mental, fisik, emosional,

dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan

fisik tersebut ( Potter, 2005).

a. Stres Psikis

Produksi asam lambung lambung akan meningkat pada keadaan

stres, misalnya pada bahan kerja berat, panik dan tergesa-gesa. Kadar asam

lambung yang meningkat dapat mengiritasi mukosa lambung dan jika hal

ini dibiarkan, lama-kelamaan dapat menyebabkan terjadinya gastritis. Bagi

sebagian orang, keadaan stres umumnya tidak dapat dihindari. Oleh karena

itu, untuk mengendalikannya secara afektif dengan cara diet sesuai dengan

Page 45: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

32

kebutuhan nutrisi, istrahat cukup, olah raga teratur dan relaksasi yang

cukup.

b. Stres Fisik

Stres fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar,

refluks empedu atau infeksi berat dapat menyebabkan gastritis dan juga

ulkus serta pendarahan pada lambung. Terapi terhadap kanker seperti

kemoterapi dan radiasi dapat mengakibatkan peradangan pada dinding

lambung yang selanjutnya dapat berkembang menjadi gastritis dan ulkus

peptic. Ketika tubuh terkena sejumlah kecil radiasi, kerusakan yang terjadi

biasanya sementara, tapi dalam dosis besar akan mengakibatkan kerusakan

tersebut menjadi permanen dan dapat mengikis dinding lambung serta

merusak kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung.

Refluks dari empedu juga menyebabkan gastritis. Cairan empedu

adalah cairan yang membantu mencerna lemak-lemak dalam tubuh. Cairan

ini diproduksi oleh hati. Ketika dilepaskan, empedu akan melewati

serangkaian saluran kecil dan menuju ke usus kecil. Dalam kondisi normal,

sebuah otot sphineter yang berbentuk seperti cincin (pyloric valve) akan

mencegah empedu mengalir balik ke dalam lambung. Tapi jika katub ini

tidak bekerja dengan benar, maka empedu akan masuk ke dalam lambung

dan mengakibatkan peradangan dan gastritis.

8. Usia

Usia tua memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita gastritis

dibandingkan dengan usia muda. Hal ini menunjukan bahwa seiring dengan

Page 46: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

33

bertambahnya usia mukosa gaster cenderung menjadi tipis sehingga lebih

cenderung memiliki infeksi Helicobakter Pylory atau gangguan autoimun dari

pada orang yang lebih muda. Sebaiknya, jika mengenai usia muda biasanya

lebih berhubungan dengan pola hidup yang tidak sehat.

Kejadian gastritis kronik, terutama gastritis kronik atrium meningkat

sesuai dengan peningkatan usia. Di Negara barat, populasi yang usianya pada

dekade ke-6 hampir 80% menderita gastritis kronik dan menjadi 100% pada

saat usia mencapai dekade ke-7. Selain mikroba dan proses imunolgi , faktor

lain juga berpengaruh terhadap pathogenesis. Gastritis adalah refluks kronik

cairan penereatotilien, empedu dan lisolesitin (Nadesul, 2005).

3. Patofisiologi

Obat-obatan, alkohol, garam empedu, zat iritan lainnya dapat merusak

mukosa lambung ( gastritis erosit). Mukosa lambung berperan penting dalam

melindungi lambung dari autodigesti oleh HCL dan pepsin. Bila mukosa lambung

rusak maka terjadi difusi HCL kemukosa dan HCL akan merusak mukosa.

Kehadiran HCL dimukosa lambung menstimulasi perubahan pepsinogen menjadi

pepsin. Pepsin merangsang pelepasan histamine dari sel mast. Histamin akan

menyebabkan peningkatan permiabilitas kapiler sehingga terjadi perpindahan

cairan dan intra sel ke ekstra sel dan menyebabkan edema dan kerusakan kapiler

sehingga timbul perdarahan pada lambung. Biasanya lambung dapat melakukan

degenerasi mukosa, oleh karena itu gangguan tersebut menghilang dengan

sendirinya.

Page 47: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

34

Namun bila lambung sering terpapar dengan zat iritan maka inflamasi akan

terjadi terus-menerus. Jaringan yang meradang akan diisi oleh jaringan fibrin

sehingga lapisan mukosa lambung dapat hilang dan terjadi atropi sel mukosa

lambung. Fakto intrinsik yang dihasilkan oleh sel mukosa lambung akan menurun

atau hilang sehingga cobalamin (vitamin B12 ) tidak dapat diserap di usus halus.

Sementara vitamin B12 ini berperan penting dalam pertumbuhan dan maturasi sel

darah merah. Pada akhirnya klien gastritis dapat mengalami anemia. Selain itu

dinding lambung menipis rentan terhadap perforasi lambung dan perdarahan.

4. Manifestasi Klinik

Gejala penyakit gastritis yang biasa terjadi adalah :

a. Mual dan muntah

b. Nyeri epigastrum yang timbul tidak lama setelah makan dan minum unsur-unsur

yang dapat merangsang lambung ( alkohol, salisilat, makanan tercemar toksin

stafilokokus )

c. Pucat

d. Lemah

e. Keringat dingin

f. Nadi cepat

g. Nafsu makan menurun secara drastis

h. Suhu badan meningkat

i. Sering bersendawa terutama dalam keadaan lapar

j. Rasa seperti terbakar di dalam perut

k. Diare

Page 48: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

35

l. Perasaan kenyang atau begah

m. Kelelahan yang teramat sangat dan tidak wajar.

Sedangkan beberapa gejala yang tidak terlalu sering ditemui pada gastritis

adalah:

1. Adanya darah pada muntahan

2. Ditemukannya darah pada feses atau tinja

3. Feses/tinja yang berwarna hitam

5. Pencegahan Gastritis

Beberapa tindakan pencegahan gastritis dibawah ini adalah sebagai berikut :

a. Mengatur pola makan yang normal dengan memilih makanan yang seimbang

dengan kebutuhan dan jadwal makan yang teratur.

b. Batasi atau hilangkan kebiasaan mengkonsumsi alkohol. Tingginya konsumsi

alkohol dapat mengiritasi atau merangsang lambung bahkan menyebabkan

terkelupas sehingga terjadi peradangan pendarahan di lambung.

c. Makanan sebaiknya lunak, mudah di cerna, makan dengan porsi kecil tapi sering

dan sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan yang pedas dan asam.

d. Jangan merokok. Merokok akan merusak lapisan pelindung lambung. Karena

orang yang merokok lebih sensitif terhadap gastritis maupun ulcer. Merokok

juga akan meningkatkan asam lambung, melambatkan kesembuhan, dan

meningkatkan resiko kanker lambung.

e. Bila harus mengkonsumsi obat karena suatu penyakit, sebaiknya menggunakan

obat sesuai dosis yang benar dan tidak mengganggu fungsi lambung.

Page 49: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

36

f. Hindari stres dan tekanan emosi yang berlebihan karena dapat mempengaruhi

kerja lambung.

6. Diet Pada Gastritis

Diet pada penderita gastritis adalah diet lambung. Prinsip diet pada penyakit

lambung bersifat adlibitum, yang artinya adalah bahwa diet lambung dilaksanakan

berdasarkan kehendak pasien. Prinsip diet diantaranya pasien dianjurkan untuk

makan secara teratur, tidak terlalu kenyang. Makanan yang dikonsumsi harus

mengandung cukup kalori dan protein (TKTP) namun kandungan lemak/minyak,

khususnya yang jenuh harus dikurangi. Makanan pada diet lambung harus mudah

dicerna dan mengandung serat makanan yang halus (soluble dietary fiber).

Makanan tidak boleh mengandung bahan yang merangsang, menimbulkan gas,

bersifat asam, mengandung minyak/lemak secara berlebihan dan yang bersifat

melekat. Selain itu makanan tidak boleh terlalu panas atau dingin. Beberapa

makanan yang berpotensi menyebabkan gastritis antara lain garam, alkohol, rokok,

kafein yang dapat ditemukan dalam kopi, teh hitam, teh hijau, beberapa minuman

ringan (soft drink), dan coklat. Beberapa macam jenis obat juga dapat memicu

terjadinya gastritis. Garam dapat mengiritasi lapisan lambung. Beberapa penelitian

menduga bahwa makanan bergaram meningkatkan risiko pertumbuhan infeksi

Helicobacter pylori. Gastritis juga bisa terjadi pada alkohol. Perokok berat dan

mengkonsumsi alkohol berlebihan diketahui menyebabkan gastritis akut. Makanan

yang diketahui sebagai iritan, korosif, makanan yang bersifat asam dan kopi juga

dapat mengiritasi mukosa lambung (Healthzone, 2009).

Page 50: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

37

7. Penatalaksanaan Gastritis

Menurut Suyono (2008), penatalaksanaan medikal untuk gastritis akut

adalah dengan menghilangkan etiologinya, diet lambung dengan posisi kecil dan

sering. Obat-obatan ditujukan untuk mengatur sekresi asam lambung berupa

antagonis reseptor H2 inhibition pompa proton, antikolinergik dan antasida juga

ditujukan sebagai sifoprotektor berupa sukralfat dan prostaglandin.

Penatalaksanaan sebaiknya meliputi pencegahan terhadap setiap pasien

dengan resiko tinggi, pengobatan terhadap penyakit yang mendasari dan

menghentikan obat yang dapat menjadi kausa dan pengobatan suportif.

Pencegahan dapat dilakukan dengan pemberian antasida dan antagonis H2..

Pencegahan ini terutama bagi pasien yang menderita penyakit dengan keadaan

klinis yang berat. Untuk pengguna aspirin atau anti inflamasi nonsteroid

pencegahan yang terbaik adalah dengan Misaprostol, atau Derivat Prostaglandin

Mukosa.

Penatalaksanaan untuk gastritis kronis adalah ditandai oleh progesif epitel

kelenjar disertai sel parietal dan chief cell. Dinding lambung menjadi tipis dan

mukosa mempunyai permukaan yang rata, gastritis kronis ini digolongkan menjadi

dua kategori tipe A (altrofik atau fundal) dan tipe B (antral).

Pengobatan gastritis kronis bervariasi, tergantung pada penyakit yang

dicurigai. Bila terdapat ulkus duodenum, dapat diberikan antibiotic untuk

membatasi Helicobacter Pylory. Namun demikian, lesi tidak selalu muncul dengan

gastritis kronis alkohol dan obat yang diketahui mengiritasi lambung harus

dihindari. Bila terjadi anemia defisiensi besi (yang disebabkan oleh perdarahan

Page 51: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

38

kronis), maka penyakit ini harus diobati, pada anemia pernisiosa harus diberi

pengobatan vitamin B12 dan terapi yang sesuai.

Gastritis kronis diatasi dengan memodifikasi diet dan meningkatkan

istirahat, mengurangi dan memulai farmakoterapi. Apabila penyebabnya adalah

Helicobacter Pylory dapat diatasi dengan antasida, obat Pompa Proton Inhibitor

(PPI), yang bekerja mengurangi jumlah asam lambung dan antibiotik seperti

Amoxicillin dan Klaritromisin untuk membunuh bakteri. Infeksi ini dapat

menyebabkan kanker atau ulkus di usus (Dermawan, 2010).

F. Tinjauan Tentang Penderita Gastritis

Penderita gastritis adalah orang yang mengalami peradangan atau

perdarahan pada mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi, infeksi, dan

ketidakteraturan dalam pola makan, misalnya telat makan, makan terlalu banyak,

cepat, makan makan-makanan yang terlalu banyak bumbu dan pedas. Hal tersebut

dapat menyebabkan terjadinya gastritis. Pada penderita Gastritis, ditemukan 2

jenis gastritis akut dan gastritis koronis.

Pasien yang mengalami gastritis akut biasanya bersifat jinak dan

sembuhnya sempurna . Pada pasien gastritis akut ditandai dengan sindrom

dyspepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung, muntah, cekukan. Cekungan

merupakan keluhan yang sering muncul. Ditemukan pula perdarahan saluran

cerna berupa hematemesiamelena yang dapat berlangsung sangat hebat sampai

terjadi renjatan karena kehilangan darah kemudian disusul dengan tanda-tanda

anemia paska perdarahan. Biasanya jika dilakukan anamnesis lebih dalam,

terdapat riwayat penggunaan obat-obatan atau bahan kimia tertentu.

Page 52: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

39

Pada kasus yang amat ringan perdarahan bermanifestasi sebagai darah

samar pada tinja. Kemudian pada pemeriksaan fisik, biasanya tidak ditemukan

kelainan kecuali mereka yang mengalami perdarahan yang hebat sehingga

menimbulkan tanda dan gejala gangguan hemodinamik yang nyata sehingga

hipotensi, pucat, keringat dingin, takikardis sampai gangguan kesadaran.

Pasien dengan gastritis kronik kebanyakan tidak mempunyai keluhan.

Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri uluh hati, anoreksia, nausea, dan pada

pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan. Kebanyakan klien tidak mempunyai

keluhan, perasaan penuh, distres epigastrik yang tidak nyata dan cepat kenyang.

Page 53: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

40

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti

Menurut Hadi Sujono (2003), gastritis ialah inflamasi dari dinding lambung

terutama pada mukosa lambung.

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita dengar banyak orang mengeluh

akan rasa tak enak pada perut bagian atas, misalnya rasa perut selalu penuh, mual-

mual, perasaan panas pada perut, rasa pedih sebelum atau sesudah makan dan

sebagainya.

Bila penyakit gastritis ini terus dibiarkan, akan berakibat semakin parah dan

akhirnya asam lambung akan membuat luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan tukak

lambung, Bahkan dapat juga disertai muntah darah dan akan mengakibatkan anemia

(Arifianto, 2009).

Oleh sebab itu, penderita gastritis sangat penting untuk mengetahui

penyebab penyakit gastrtritis, penderita dapat menyikapi ketika terkena penyakit

gastritis serta penderita dapat melakukan tindakan dalam hal ini menjaga pola makan

yang tidaka teratur, mengindari jenis makanan dan minuman yang dapat

menyebabkan gastritis, stres yang berlebihan serta penggunaan obat-obatan anti

nyeri.

Page 54: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

41

B. Kerangka Konsep Perilaku Gastritis

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

C. Variabel Penelitian

1. Variabel independent (variabel bebas) adalah variabel yang mempengaruhi

variabel dependent (variabel terikat), yang mana penelitian ini variabel

independent yaitu perilaku penderita gastritis dimana pengetahuan, sikap, dan

tindakan tentang penyeab gastritis.

2. Variabel dependent (variabel terikat), variabel yang mempengaruhi oleh variabel

independent ( variabel bebas), yang mana variabel dependent dalam penelitian ini

yaitu pasien yang berkunjung di poli penyakit dalam RSUD Bahteramas Provinsi

Sulawesi Tenggara.

Sikap

Pengetahuan

Perilaku Penderita Gastritis

Tindakan

Page 55: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

42

D. Definisi Operasiona dan Kriteria Objektif

1. Penderita gastritis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pasien yang

berkunjung di poli penyakit dalam RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi

Tenggara yang telah terdiagnosa oleh dokter yang mengalami penyakit gastritis.

2. Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penderita dapat

mengetahui dan memahami tentang penyebab gastritis yaitu pola makan, jenis

minuman, jenis makanan, penggunaan obat-obatan anti nyeri, stress.. Dengan

pertanyaan sebanyak 10 item, jika jawaban benar diberi skor 1 dan jika jawaban

salah diberi skor 0.

Kriteria Objektif :

a. Pengetahuan baik bila skor ≥ 60 %

b. Pengetahuan kurang bila skor < 60 %

(Sugiono, 2007)

3. Sikap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengukur kesetujuan dan

ketidaksetujuan seseorang terhadap suatu objek, dimana kecenderungan

responden akan kesiapan untuk bertindak seperti kebiasaan pola makan, jenis

minuman, jenis makanan, penggunaan obat-obatan anti nyeri, stres, yang dapat

menyebabkan gastritis. yang diukur dengan menggunakan skala likert, yang

terdiri dari 10 pertanyaan. Dimana jika pernyataan positif, maka jawaban akan

diberi skor, Sangat setuju (4), Setuju (3), Tidak setuju (2), Sangat tidak setuju (1)

dan jika pernyataan negatif maka jawaban akan diberi skor, Sangat setuju (4),

Setuju (3), Tidak setuju (2), Sangat tidak setuju (1).

Page 56: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

43

Kriteria Objektif :

a. Sikap baik bila skor ≥ 60 %

b. Sikap kurang bila skor < 60 %

(Sugiono, 2007)

4. Tindakan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tindakan penderita gastritis

tentang penyebab terjadinya gastritis dengan tindakan seperti pola makan yang

teratur, jenis minuman, jenis makanan, penggunaan obat-obatan anti nyeri, stres,

yang dapat diukur dengan menggunakan pertanyaan sebanyak 10 item, jika

jawaban benar diberi skor 1 dan jika jawaban salah diberi skor 0.

Kriteria Objektif :

a. Tindakan baik bila skor ≥ 60 %

b. Tindakan kurang bila skor < 60 %

(Sugiono, 2007)

5. Perilaku yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mencakup dari pengetahuan,

sikap, dan tindakan penderita terhadap penyebab penyakit gastritis

Kriteria Objektif :

a. Perilaku baik bila skor ≥ 60 %

b. Perilaku kurang bila skor < 60 %

(Sugiono, 2007)

Page 57: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

44

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan

pendekatan deskriptif yang dimaksudkan untuk mengetahui gambaran perilaku

penderita gastritis tentang penyebab gastritis di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi

Tenggara.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini telah dilaksanakan di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi

Tenggara

2. Waktu

Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 15 Juni sampai dengan tanggal 15

juli tahun 2017.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti (Notoatmodjo,

2010; 115). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang

berkunjung di Poli Penyakit Dalam dengan diagnosa gastritis di RSUD

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2016 sebanyak 601 orang ( 50

orang perbulan).

Page 58: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

45

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dapat dipergunakan sebagai objek yang

diteliti dan dianggap mewaili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010; 115). Sampel

dalam penelitian ini adalah pasien dengan diagnosa gastritis di RSU Bahteramas

selama penelitian berlangsung.

a. Perhitungan Besar Sampel

Menurut Notoatmodjo 2003 , jika populasi ≥100, maka sampel bisa diambil

10-30%. (50 orang perbulan atau 12 orang perminggu) sehingga dalam

penelitian ini, peneliti akan melakukan pengambilan sampel selama 3 minggu

dengan jumlah 36 sampel.

b. Tehnik Penarikan Sampel

Tehnik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik accidental sampling dimana pengambilan sampel

dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada pada

saat penelitian yang akan dilakukasn selama 3 minggu.

Kriteria Inklusi :

a. Pasien dengan diagnosa gastritis

b. Pasien yang berkunjung di poli klinik penyakit dalam RSUD Bahteramas

c. Pasien yang bersedia menjadi responden.

Kriteria Eksklusi :

a. Pasien yang tidak terdiagnosa gastritis

b. Pasien yang bukan berkunjung di poli klinik penyakit dalam RSUD

Bahteramas.

Page 59: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

46

c. Pasien yang tidak bersedia menjadi responden.

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini diperoleh dari data primer dan data sekunder

a. Data Primer

Data sprimer adalah data yang diperoleh langsung dari responden

melalui pengisian lembar kuesioner yang meliputi data perilaku penderita

gastritis tentang penyebab gastritis.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari data yang telah ada

sebelumnya di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan lembar questioner yang dibuat mengacu kriteria

objektif yang berisi pertanyaan sesuai dengan variabel yang diteliti yaitu

pengetahuan, sikap, dan tindakan penderita gastritis tentang penyebab gastritis di

RSUD Bahteramas provinsi Sulawesi Tenggara.

F. Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

a. Coding adalah memberikan kode pada setiap data yang ada dengan maksud

memudahkan dalam mengolah data..

b. Editing adalah pemeriksaan data yang telah dikumpulkan yaitu kelengkapan

pengisian, kesalahan pengisian, dan konsistensi pada setiap jawaban.

Page 60: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

47

c. Scoring adalah pemberian skor pada data yang telah dikumpulkan dan

menghitung secara manual dengan menggunakan computer atau kalkulator.

d. Tabulating adalah penyusunan data dalam bentuk table distrinusi frekuensi

setelah dilakukan perhitungan data secara manual.

2. Analisa Data

Analisa data digunakan secara deskriptif pada masing-masing variabel dalam

distribusi frekuensi digunakan analisis persentase sebagai berikut :

X =

x K

Keterangan :

X = Jumlah persentase yang diteliti

f = Jumlah kriteria penilaian terhadap responden

n = Jumlah sampel penelitian

K = Konstanta 100% (Arikunto, 2006 dalam Pinki, 2012:41)

G. Penyajian Data

Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi kemudian dinarasikan.

H. Etika Penelitian

Dalam penelitian ini, masalah etika sangat diperhatikan dengan

menggunakan metode :

1. Informed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed concent tersebut

diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan

Page 61: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

48

untuk menjadi responden. Tujuan informed concent adalah agar subjek mengerti

maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya.

2. Anomity (tanpa nama) dilakukan dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode

pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan) yaitu menjamin kerahasiaan hasil penelitian, baik

informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu

yang akan dilaporkan pada hasil riset ( Aziz, 2007 : 39).

Page 62: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

49

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi penelitian (RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi

tenggara)

1. Letak Geografis

Sejak tanggal 21 November 2012 RSU Provinsi Sulawesi Tenggara

pindah lokasi dari di jalan Dr.Ratulangi No.151 Kelurahan Kemaraya

Kecamatan Mandonga ke jalan Kapt. Pierre Tendean No.40 Baruga, dan

bernama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Prov.Sultra. Di

lokasi yang baru ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum, dengan batas

wilayah sebagai berikut.

a. Sebelah Utara : Kantor Pengadilan Agama

b. Sebelah Timur : Kantor Polsek Baruga

c. Sebelah Selatan : Perumahan Penduduk

d. Sebelah Barat : Balai Pertanian Provinsi Sulawesi tenggara

2. Lingkungan Fisik

RSUD Bahteramas berdiri di atas lahan seluas 17,5 Ha. Luas seluruh

bangunan adalah 53,269 . Pengelompokan ruangan berdasarkan

fungsinya sehingga menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kegiatan

pelayanan rumah sakit, kelompok kegiatan penunjang medis, kelompok

kegiatan penunjang non medis, dan kelompok kegiatan administrasi.

Page 63: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

50

3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Sampai dengan akhir tahun 2015 fasilitas/sarana pelayanan kesehatan

yang ada di RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara adalah:

1. Pelayanan Kesehatan Rawat jalan

a. Instalasi gawat Darurat (IGD)

b. Instalasi Rawat Jalan

1. Poliklinik kebidanan dan Penyakit Kandungan

2. Poliklinik Kesehatan anak

3. Poliklinik Penyakit Dalam

4. Poliklinik Bedah

5. PoliklinikNeurologi

6. Poliklinik Mata

7. Poliklinik Telinga, Hidung, Dan tenggorokan (THT)

8. Poliklinik Gigi dan Mulut

9. Poliklinik Penyakit jantung dan Pembuluh darah

10. Poliklinik Kulit dan Kelamin

11. Poliklinik Orthopedy

12. Poliklinik Gizi

13. Poliklinik Jiwa

14. Poliklinik Terpadu (Klinik VCT)

15. Poliklinik Onkologi

Page 64: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

51

c. Instalasi Rehabilitas Medik

1. Fisioterapi

2. Akupuntur

2. Pelayanan Kesehatan rawat Inap

a. Perawatan Intensif (ICU, PICU, NICU, ICCU)

b. Perawatan Kebidanan dan Kandungan

c. Perawatan inap lainnya :

1. Ruangan Asoka ( Kelas III)

2. Ruangan Mawar (Kelas II dan Kelas III)

3. Ruangan anggrek (Kelas I, VIP dan VVIP)

3. Pelayanan Penunjang medic

a. Patologi Klinik

b. Patologi Anatomi

c. radiologi

d. Farmasi/Apotik

e. Sterilisasi Sentral (CSSD)

f. Sentral Gas Medik

g. Gizi

h. Binatu

i. Pemulasaran Jenazah

j. Ambulance 118

Page 65: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

52

2. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia (SDM) di RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi

Tenggara hingga 31 Desember 2015 berjumlah 789 orang yang merupakan

Pegawai Negri Sipil (PNS) dan pegawai kontrak, terdiri atas tenaga medis,

paramedic dan non medis.

Jumlah keseluruhan tenaga belum memenuhi standar jumlah tenaga untuk

tipe Rumah Sakit Umum Pendidikan Kelas B. Beberapa tenaga dengan

keterampilan tertentu masih sangat diperlukan saat ini, sehingga disamping

ermintaan tambahan tenaga, perlu juga pelatihan dan pendidikan formal

lanjutan untuk staf RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara.

1. Dokter Spesialis : 40 orang

2. Dokter Umum : 38.orang

3. Dokter Gigi : 4 orang

4. Pramedis Perawatan

a. Sarjana : 67 orang

b. Akademi DIII : 161 orang

c. Diploma I : 4 orang

d. SLTA : 45 orang

5. Paramedis Non Perawatan

a. Pasca Sarjana : 34 orang

b. Sarjana : 94 orang

c. Akademi : 74 orang

d. Diploma : 8 orang

Page 66: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

53

e. SLTA : 4 orang

6. Non Medis

a. Sarjana : 39 orang

b. Akademi : 2 orang

c. SLTA : 79 orang

d. SLTP : 4 orang

3. Visi dan Misi RSU Bahteramas

1. Visi

Visi Pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara adalah

“Mewujudkan Sulawesi Tenggara Sejahtera, Mandiri dan Berdaya Saing

Tahun 2013-2018”.

RSU Provinsi Sulawesi Tenggara dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat mengacu pada Visi dan Misi Pemerintah Daerah dan

Visi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Visi RSUD

Provinsi Sulawesi Tenggara adalah “RUMAH SAKIT UNGGULAN

DALAM PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN, PENDIDIKAN

DAN PENELITIAN DI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2018”.

2. Misi

Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan tersebut RSU

Bahteramas Provinsi Sulawesi tenggara mempunyai misi sebagai berikut.

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan prima berlandasan etika profesi

2. Menyelenggarakan pendidikan profesi dokter, pendidikan kesehatan

lainnya serta pelatihan dan pelantikan.

Page 67: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

54

3. Pengembangan saranan dan prasarana untuk menjunjung rumah sakit

pendidikan.

4. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dan

kesejahteraan karyawan.

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Poli Penyakit

dalam RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi tenggara tahun 2017

No Jenis kelamin f (%)

1 Laki-laki 14 38,89

2 Perempuan 22 61,11

Jumlah 36 100

Sumber : Data Primer diolah tanggal 16 Juli 2017

Berdasarkan tabel 5.1 diatas menunjukan bahwa dari 36 responden

yang datang di Poli Klinik Penyakit Dalam di RSUD Bahteramas Provinsi

Sulawesi Tenggara selama penelitian, yang berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 14 orang (38,89 %) dan yang berjenis kelamin perempuan

sebanyak 22 orang (61,11 %).

Page 68: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

55

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 5.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Poli Penyakit

dalam RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi tenggara tahun 2017

No Umur f (%)

1 15-24 5 13,88

2 25-44 14 38,89

3 45-54 9 25

4 55-64 6 16,67

5 >65 2 5,56

Jumlah 36 100

Sumber : Data Primer diolah tanggal 16 Juli 2017

Berdasarkan tabel 5.2 diatas menunjukan bahwa dari 36 responden

yang datang di Poli Klinik Penyakit Dalam di RSUD Bahteramas Provinsi

Sulawesi Tenggara selama penelitian, dengan persentase terbanyak adalah

25-44 tahun yaitu sebanyak 14 responden (38,89 %), umur 45-54 tahun

sebanyak 9 responden (25 %), umur 55-64 tahun sebanyak 6 responden

(16,67 %), umur15-24 sebanyak 5 responden (13,89 %), dan persentase

terkecil adalah umur >65 tahun adalah sebanyak 2 responden (5,56 %).

Page 69: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

56

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 5.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan di Poli Penyakit

dalam RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi tenggara tahun 2017

No Tingkat Pendidikan f (%)

1 SD 4 11,11

2 SMP 3 8,33

3 SMA 15 41,67

4 Perguruan Tinggi 14 38,89

Jumlah 36 100

Sumber : Data Primer diolah tanggal 16 Juli 2017

Berdasarkan tabel 5.3 diatas menunjukan bahwa dari 36 responden

yang dating di Poli Klinik Penyakit Dalam di RSUD Bahteramas Provinsi

Sulawesi tenggara selama penelitian, dengan persentase terbanyak adalah

yang memiliki tingkat pendidikan SMA sebanyak 15 responden (41,67 %),

Perguruan tinggi sebanyak 14 responden (38,89 %), SD sebanyak 4

responden (11,11 %), dan persentase terkecil adalah SMP sebanyak 3

responden (8,33 %).

Page 70: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

57

d. Karakteristik Responden Berdasarkan pekerjaan

Tabel 5.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan di Poli Penyakit

dalam RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi tenggara tahun 2017

No Jenis Pekerjaan f (%)

1 PNS 8 22,22

2 Tani 3 8,33

3 Pedagang 3 8,33

4 Wiraswasta 6 16,68

5 Tidak Bekerja 16 44,44

Jumlah 36 100

Sumber : Data Primer diolah tanggal 16 Juli 2017

Berdasarkan tabel 5.4 diatas menunjukan bahwa dari 36 responden

yang datang di Poli Penyakit dalam RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi

Tenggara selama penelitian, dengan persentase terbanyak adalah tidak

bekerja sebanyak 16 responden (44,44 %), PNS sebanyak 8 responden

(22,22 %), Wiraswasta sebanyak 6 responden (16,67 %), dan persentase

yang terkecil yang bekerja sebagai tani dan pedagang yaitu sebanyak, Tani 3

responden (8,33 %) dan pedagang 3 responden (8,33 %).

Page 71: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

58

2. Variabel Penelitian

a. Pengetahuan

Tabel 5.5

Distribusi Responden Penderita Gastritis Tentang Penyebab Gastritis

Berdasarkan Pengetahuan

No Kriteria f (%)

1 Baik 13 36,11

2 Kurang 23 63,89

Jumlah 36 100

Sumber : Data Primer diolah tanggal 16 Juli 2017

Berdasarkan tabel 5.5 diatas, dari 36 responden yang datang di Poli

Penyakit Dalam RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara selama

penelitian, menunjukan bahwa pengetahuan baik tentang penyebab

gastritis sebanyak 13 responden (36,11 %) dan pengetahuan kurang

tentang penyebab gastritis sebanyak 23 responden (63,89 %).

b. Sikap

Tabel 5.6

Distribusi Responden Penderita Gastritis Tentang Penyebab Gastritis

Berdasarkan Sikap

No Kriteria f (%)

1 Baik 27 75

2 Kurang 9 25

Jumlah 36 100

Sumber : Data Primer diolah tanggal 16 Juli 2017

Berdasarkan tabel 5.6 diatas, dari 36 responden yang datang di Poli

Penyakit Dalam RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara selama

penelitian, menunjukan bahwa sikap baik terhadap penyebab gastritis

Page 72: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

59

sebanyak 27 responden (75 %) dan sikap kurang terhadap penyebab

gastritis sebanyak 9 responden (25 %).

c. Tindakan

Tabel 5.7

Distribusi Responden Penderita Gastritis Tentang Penyebab Gastritis

Berdasarkan Tindakan

No Kriteria f (%)

1 Baik 12 33,33

2 Kurang 24 66,67

Jumlah 36 100

Sumber : Data Primer diolah tanggal 16 Juli 2017

Berdasarkan tabel 5.7 diatas, dari 36 responden yang datang di Poli

Penyakit Dalam RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara selama

penelitian, menunjukan bahwa tindakan baik tentang penyebab gastritis

sebanyak 12 responden (33,33 %) dan tindakan kurang baik tentang

penyebab gastritis sebanyak 9 responden (25 %).

d. Perilaku

Tabel 5.8

Distribusi Responden Penderita Gastritis Tentang Penyebab Gastritis

Berdasarkan Perilaku

No Kriteria f (%)

1 Baik 13 36,11

2 Kurang 23 63,89

Jumlah 36 100

Sumber : Data Primer diolah tanggal 16 Juli 2017

Berdasarkan tabel 5.8 diatas, dari 36 responden yang datang di Poli

Penyakit Dalam RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara selama

Page 73: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

60

penelitian, menunjukan bahwa perilaku baik terhadap penyebab gastritis

sebanyak 13 responden (36,11 %) dan perilaku kurang terhadap penyebab

gastritis sebanyak 23 responden (63,89 %).

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Poli Penyakit Dalam

RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara pada tanggal 03 Juli s.d 08 Juli

2017, dari 36 responden yang berjenis kelemin laki-laki sebanyak 14 orang

(38,89 %) dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 22 orang (61,11 %),

dengan rentang usia terbanyak adalah umur 25-44 tahun yaitu sebanyak 14

responden (38,89 %). Dimana tingkat pendidikan responden terbanyak adalah

SMA sebanyak 15 responden (41,67 %), dan pekerjaan responden terbanyak

yaitu tidak bekerja sebanyak 16 responden (44,44 %).

1. Pengetahuan

Pengetahuan (knoeledge) adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil

tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung,

telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan

sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas

perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang

diperoleh melalui indera pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata)

(Notoatmodjo, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat dilihat dari 36 responden

penderita gastritis tentang penyebab gastritis yang tertinggi adalah pengetahuan

kurang dimana terdapat 23 responden (63,89 %), hal ini dapat dipengaruhi oleh

Page 74: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

61

pendidikan dimana terdapat 4 responden (11,11 %) hanya berpendidikan SD, 3

responden (8,33 %) hanya berpendidikan SMP, dan 15 responden (41,67 %)

hanya berpendidikan SMA. Menurut Sunaryo, 2004 bahwa Pendidikan berarti

bimbingan yang diberikan seseorang tehadap perkembangan orang lain menuju

kearah suatu cita-cita tertentu. Kegiatan formal dan informal berfokus pada

proses belajar mengajar, dengan tujuan agar terjadi perubahan perilaku, yaitu

dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan tidak

dapat menjadi dapat. Maka makin tinggi pendididkan seseorang makin mudah

menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki

Sedangkan frekuensi terkecil responden yang memiliki pengetahuan

baik berjumlah 13 responden (36,11 %), hal ini dapat dipengaruhi oleh

pendidikan dimana terdapat 14 responden (38,89 %) memiliki pendidikan

perguruan tinggi, sehingga dengan tingginya pendidikan yang diperoleh maka

informasi yang didapat akan lebih banyak serta dapat memberikan pengaruh

pada pengetahuan seseorang meskipun seseorang memiliki pendidikan yang

rendah tetapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari berbagai media

misalnya TV, radio atau surat kabar serta media lainnya, maka hal itu akan

lebih meningkatkan pengetahuan seseorang (Nursalam dan Pariana,2004).

Selain pendidikan, pengetahuan juga dipengaruhi oleh pengalaman

yang pernah dilalui oleh responden. Hal ini diketahui responden yang telah

memiliki pengalaman tentang faktor penyebab gastritis. Seperti yang telah

dijelaskan oleh Notoatmodjo (2007) bahwa pengalaman merupakan sumber

Page 75: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

62

pengetahuan atau pengalaman ini merupakan suatu cara untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan.

2. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup

terhadap suatu stimulus atau objek. Setiap tindakan selalu diawali oleh proses

yang cukup kompleks. Sebagai titik awal penerimaan suatu stimulus,

sementara dalam individu terjadi dinamika berbagai psikosifik seperti

kebutuhan, perasaan, perhatian dan pengambilan keputusan. Dalam kehidupan

sehari-hari adalah merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap

stimulus sosial.(Notoatmodjo,2009).

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat dilihat dari 36 responden

bahwa frekuensi tertinggi sikap penderita gastritis tentang penyebab gastritis

adalah sikap baik dmana terdapat 27 responden (75 %), hal ini dapat

dipengaruhi oleh pengalaman pribadi responden untuk dapat menjadi

pembentukan sikap. Pengalaman pribadi dapat menjadi dasar pembentukan

sikap apabila pengalaman tersebut meninggalkan kesan yang kuat. Menurut

Azwar S (2011, p.30) Sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman

pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.

Kemudian, pengaruh orang lain yang dianggap penting pada umumnya,

individu cenderung untuk memiliki sikap yang kompormis atau sikap

seseorang yang dianggap penting seperti pengaruh saudara, suami atau istri

serta orang yang ada disekelilingnya, yang dapat mempengaruhi pengetahuan

dan berpikir dalam kesiapan/kesediaan untuk bertindak.

Page 76: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

63

Menurut Azwar S (2011 Individu pada umumnya cenderung untuk

memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap seseorang yang

dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan

untuk berafiliasi dan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap

penting tersebut.

Kemudian dari 36 responden frekuensi terkecil sikap penderita gastritis

tentang penyebab gastritis adalah sikap kurang dimana terdapat 9 responden

(25 %), yang dipengaruhi oleh kurangnya sumber informasi sehingga dapat

mempengaruhi pengetahuan yang mengakibatkan ketidaksiapan atau keraguan

responden dalam menyikapi penyakit gastritis, serta kurangnya

pengaruh/motifasi yang diberikan oleh orang lain terhadap responden yang

akan menimbulkan sikap acuh tak acuh dalam mencegah penyakitnya. Sikap

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan

pelaksana motif tertentu yang berpengaruh terhadap sikap konsumennya

(Notoatmodjo,2009).

3. Tindakan

Tindakan merupakan suatu sikap optimis terwujud dalam suatu tindakan

(overt behaviour). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata

diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara

lain ada fasilitas (Notoatmodjo, 2007).

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat dilihat dari 36 responden

frekuensi tertinggi tindakan penderita gastritis tentang penyebab gastritis

adalah tindakan kurang dimana terdapat 24 responden (66,67 %), hal ini

Page 77: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

64

dapat dipengaruhi oleh kurangnya pengalaman responden dalam mencegah

penyakit gastritis serta kurangnya sumber informasi yang diperoleh dan

kurangnya sosialisasi dalam lingkungan, sehingga responden kesusahan dalam

mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang

diambil. Contohnya seorang penderita gastritis tidak dapat memilih

makanan/minuman yang dapat menyebabkan penyakit gastritis.

Kemudian dari 36 responden frekuensi terkecil tindakan penderita

gastritis tentang penyebab gastritis adalah tindakan baik dimana terdapat 12

responden (33,33 %), hal ini tindakan dapat dipengaruhi oleh pengalaman

yang pernah dialami oleh responden. Sehingga responden yang telah memiliki

pengalaman tentang faktor penyebab gastritis. Seperti yang telah dijelaskan

oleh Notoatmodjo (2007) bahwa pengalaman merupakan sumber pengetahuan

atau pengalaman yang merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan, serta informasi yang diperoleh responden dari berbagai sumber

seperti dari media misalnya TV, radio atau surat kabar, serta penyuluhan

kesehatan yang diselenggarakan oleh tenaga kesehatan dan lifleat kesehatan

mengenai pencegahan penyakit gastritis. akan memberikan pengaruh pada

tindakan seseorang dalam menangani penyakitnya serta berusaha untuk hidup

sehat dalam kehidupan sehari-hari.

4. Perilaku

Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh

manusia dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi

dan genetika. Bimo Walgito (2003)

Page 78: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

65

Berdasarkan penelitian diatas dapat dilihat, dari 36 responden yang

datang di Poli Penyakit Dalam RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi

Tenggara selama penelitian, menunjukan bahwa perilaku kurang terhadap

penyebab gastritis sebanyak 23 responden (63,89 %). Hal ini dipengaruhi

karena responden memiliki pengetahuan dan tindakan yang kurang terhadap

penyebab penyakit gastritis.

Sedangkan perilaku baik terhadap penyebab gastritis sebanyak 13

responden (36,11 %), hal ini dipengaruhi karena dilihat dari pengetahuan

responden memiliki pendidikan yang tinggi, kemudian dari sikap responden

dapat dipengaruhi pengalaman pribadi untuk dapat menjadi pembentukan

sikap dimana sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi

terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional. Kemudian, pengaruh

orang lain yang dianggap penting pada umumnya, individu cenderung untuk

memiliki sikap yang kompormis atau sikap seseorang yang dianggap penting

seperti pengaruh saudara, suami atau istri serta orang yang ada

disekelilingnya, yang dapat mempengaruhi pengetahuan dan berpikir dalam

kesiapan/kesediaan seseorang untuk bertindak.

Page 79: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

66

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada tanggal 03 sampai 08 juli 2017

terhadap 36 responden tentang “Identifikasi perilaku penderita gastritis tentang

penyebab gastritis di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2017” Dapat disimpulkan secara umum bahwa dari 36 responden yang datang di

Poli Penyakit Dalam RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara selama

penelitian, menunjukan bahwa perilaku baik terhadap penyebab penyakit gastritis

sebanyak 13 responden (36,11 %) dan perilaku kurang terhadap penyebab

penyakit gastritis sebanyak 23 responden (63,89 %). Dengan penjabaran :

1. Pengetahuan penderita gastritis tentang penyebab gastritis di Poli Penyakit

Dalam RSUD Bahteramas frekuensi tertinggi kategori pengetahuan kurang

berjumlah 23 responden (63,89 %) dan kategori pengetahuan baik berjumlah

13 responden (36,11 %).

2. Sikap penderita gastritis tentang penyebab gastritis di Poli Penyakit Dalam

RSUD Bahteramas frekuensi tertinggi kategori sikap baik berjumlah 27

responden (75 %) dan kategori sikap kurang berjumlah 9 responden (25 %).

3. Tindakan penderita gastritis tentang penyebab gastritis di Poli Penyakit

Dalam RSUD Bahteramas frekuensi tertinggi kategori tindakan kurang

berjumlah 24 responden (66,67 %) dan kategori tindakan baik berjumlah 12

responden (33,33 %).

Page 80: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

67

B. Saran

1. Bagi petugas Kesehatan

Petugas kesehatan lebih sering memberikan penyuluhan kesehatan

tentang penyakit gastritis dengan meningkatkan sarana berupa poster, lefleat

dan stiker untuk meningkatkan pengetahuan.

2. Bagi Responden

Diharapkan bagi responden khususnya penderita untuk meningkatkan

pengetahuannya dengan berkonsultasi dengan petugas kesehatan tentang

penyakit gastritis

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan atau

tambahan kepustakaan bagi pembaca atau peneliti selanjutnya.

4. Bagi Mahasiswa Keperawatan

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat

dikembangkan lagi serta mencari faktor-faktor penyebab lainnya.

Page 81: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

68

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S.2008.Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta.

Azwar, S. 2009. Sikap Manusia teori dan pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar Offset.

Hirlan. 2010. Dalam Ilmu Penyakit Dalam. Sjaifoellah Noer (editor). Ed. Ke-3.

Jakarta : EGC

Mansjoer.Arief,Triyanti.K.dkk.2001.Kapita Selecta Kedokteran edisi ketiga jilid1 :

Media Aesculapius fakultas Kedokteran UI.

Mustakim. 2009. Mengenal Penyakit Organ Cerna. Pustaka Populer Obat. Jakarta.

Notoatmodjo,S.2009.Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta : Rineka Cipta.

Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan

Praktek. Jakarta : EGC

Price, S.A and Wilson, Lorraine M. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit Edisi 6 volume 1.Jakarta : EGC

Smeltzer, S.C, & Bare, B.G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:

EGC

Sugiono, 2007. Statistik Nonparametis Untuk Penelitian. Bandung: CV Alvabeta.

Sujono Hadi. 2010. Gastroenterologi. Bandung: Alumni Bandung

Susanti, S. 2014. Gambaran Pengetahuan Pasien Tentang Penyakit Gastritis.

Suratun & Lusiana. 2010. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem

Gastrointestinal. Jakarta: Trans Info Media

Suyono, Slamet. 2008. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Balai Penerbitan

FKUI

Page 82: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

69

Lampiran 1

SURAT PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.

Responden

Di –

Poli Penyakit Dalam Rumah Sakit Bahteramas Profinsi Sulawesi Tenggara

Dengan Hormat,

Sebagai persyaratan tugas akhir Mahasiswi Poltekkes Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan, maka saya (Suriani , Nim: P00320014096) akan melakukan

penelitian yang berjudul “Identifikasi Perilaku Penderita Gastritis Tentang Penyebab

Gastritis Di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017”

Tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi persyaratan sebagai tugas akhir

menyelesaikan pendidikan di Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan.

Olehnya itu, saya mohon kesediaan penderita gastritis untuk menjadi responden

dalam penelitian ini. Selanjutnya kami mohon kesedian responden untuk mengisi

kuesioner yang saya sediakan dengan jujur dan apa adanya. Jawaban yang telah anda

berikan, akan kami jaga kerahasiaannya.

Demikian surat permohonan ini kami buat, atas bantuan dan partisipasinya

kami ucapkan terima kasih.

Kendari,

SURIANI

Page 83: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

70

Lampiran 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Poltekkes Kemenkes

Kendari Jurusan Keperawatan yg berjudul “Identifikasi Perilaku Penderita Gastritis

Tentang Penyebab Gastritis Di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2017”. Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sukarela tanpa paksaan dari pihak

manapun. Semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Kendari,

(Responden)

Page 84: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

71

KUESIONER PENELITIAN

IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG

PENYEBAB GASTRITISDI RSUD BAHTERAMAS

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

TAHUN 2017

I. Identitas Responden

Nama :

Umur :

Agama :

Pendidikan :

Pekerjaaan :

Alamat :

II. Pertanyaan

Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat.

A. Pengetahuan tentang penyebab gastritis

1. Penyebab penyakit gastritis adalah….

a. Pola makan yang tidak teratur

b. Pola makan yang teratur

c. Banyak mengkonsumsi air putih

2. Dengan mengkonsumsi obat-obatan kimia dapat menyebabkan…

a. Penyakit kulit

b. Penyakit pada lambung atau gastritis

c. Penyakit diabetes melitus

3. Kebiasaan seseorang mengkonsumsi minuman beralkohol dapat menyebabkan

penyakit…

a. Diabetes melitus

b. Demam berdarah

c. Gastritis

4. Kebiasaan mengkonsumsi jenis makanan yang dapat meyebabkan penyakit

gastritis adalah…

a. Makanan bermnyak, pedas, asam dan berbumbu

b. Buah-buahan yang berserat tinggi

c. a dan b salah

Page 85: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

72

5. kebiasaan makan dengan porsi lebih dapat menyebabkan…

a. menimbulkan peradangan atau luka pada lambung

b. obesitas

c. a dan b benar

6. Pada penderita gastritis yang sering menjadi keluhan adalah

a. Pada daerah lambung terasa nyeri disertai mual

b. Nyeri pada kepala atau pusing

c. a dan b benar

7. Merokok dengan berlebihan dapat meyebabkan…

a. Diabetes melitus

b. Mempercepat pengosongan cairan lambung

c. Penyakit hepatitis

8. Keadaan yang dapat meningkatkan produksi asam lambung adalah…

a. Stres

b. Bekerja dengan bahan berat disertai panik dan tergesah-gesah

c. a dan b benar

9. Dengan mengkonsumsi minuman berkafein 3 gelas perhari dapat

mempengaruhi…

a. Kesehatan reproduksi

b. Kesehatan perut dan lapisan lambung

c. a dan b salah

10. Dengan Mengkonsumsi minuman yang beralkohol dapat menyebabkan…

a. Kerusakan lambung

b. Diabetes melitus

c. Penyakit hepatitis

Page 86: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

73

B. Sikap penderita gastritis

Berikan tanda ) pada kolom jawaban

No Pertanyaan

Sangat

Setuju

4

Setuju

3

Tidak

Setuju

2

Sangat Tidak

Setuju

1

1

Saya akan menghindari pola

makan yang tidak teratur karena

dapat menyebabkan gastritis

2

Jika saya minum kopi lebih dari

3 gelas perhari tidak

menyebabkan gastritis

3

Saya akan menghindari

mengkonsumsi minuman

beralkohol karena beresiko

menyebabkan gastritis

4

Saya akan menghindari makanan

yang bersifat asam karena

beresiko menyebabkan gastritis

5

Saya makan dalam porsi

berlebihan dapat menyebabkan

refluks isi lambung yang

menimbulkan peradangan pada

lambung karena dapat

menyebabkan gastritis

6

Saya merokok berlebihan tidak

mempercepat pengosongan

cairan lambung karena tidak

beresiko menyebabkan gastritis

7

Saya akan menghindari

mengkonsumsi makanan pedas

karena beresiko menyebabkan

gastritis

8

Saya selalu mengkonsumsi

makanan yang berbumbu,

berminyak karena tidak

menyebabkan gastritis

Page 87: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

74

9

Jika saya bekerja dalam keadaan

stres maka produksi asam

lambung akan meningkat yang

dapat mengiritasi mukosa

lambung sehingga dapat

menyebabkan gastritis

10

Saya akan menghindari konsumsi

obat-obatan anti nyeri karena

tidak beresiko menyebabkan

gastritis

Page 88: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

75

C. Tindakan penderita Gastritis tentang Penyebab Gastritis

1. Jika saya merasa lapar sedang bekerja maka yang saya lakukan adalah

a. Tetap melanjutkan pekerjaan hingga selesai

b. Mencari makanan untuk tetap menjaga pola makan teratur

2. Jika ada yang memberi rokok yang saya lakukan adalah

a. Tidak Merokok

b. . Merokok

3. Jika ada yang menawarkan minuman yang beralkohol yang saya lakukan adalah

a. Menerima tawaran

b. Menolak tawaran

4. Jika saya disediakan kopi yang saya lakukan adalah

a. Tidak Mengkonsumsi

b. Mengkonsumsi

5. Jika disediakan makanan yang bersifat asam yang saya lakukan adalah

a. Mengkonsumsi

b. Tidak Mengkonsumsi

6. Jika disediakan makanan yang berbumbu dan berminyak yang saya lakukan

adalah

a. Tidak Mengkonsumsi

b. Mengkonsumsi

7. Jika disediakan makanan pedas yang saya lakukan adalah

a. Mengkonsumsi

b. Tidak Mengkonsumsi

8. Jika sedang sakit diberikan obat anti nyeri yang saya lakukan adalah

a. Menolak

b. Menerima

9. Jika saya melakukan pekerjaan dengan bahan berat, tergesa-gesa dan panik yang

saya lakukan adalah

a. Melanjutkan pekerjaan

b. Istrahat

10. jika disediakan makanan dengan porsi lebih yang saya lakukan adalah

a. Makan secukupnya

b. Makan berlebihan

Page 89: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

76

KUNCI JAWABAN

A. Pengetahuan tentang penyebab gastritis

1. a

2. b

3. c

4. a

5. c

6. c

7. b

8. c

9. b

10. a

C. Tindakan tentang penyebab gastritis

1. b

2. a

3. b

4. a

5. b

6. a

7. b

8. a

9. b

10. a

Page 90: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

77

Page 91: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

78

Page 92: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

79

Page 93: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

80

Page 94: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

1

Pengolahan Data Hasil Penelitian

Identifikasi Perilaku Penderita Gastritis Tentang Penyebab Gastritis di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara

A. Pengetahuan

Hari/T

anggal Nomor Nama Umur Pendidikan Pekerjaan

Perilaku Penderita Gastritis Tentang Penyebab Gastritis

Pengetahuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Nilai (%) Kriteria

Baik Kurang

03

-07

-20

17

1 Ny. F 40 SMA TB 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 4 40 √

2 Tn.W 27 Sarjana Swasta 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5 50 √

3 Ny.S 58 SD Tani 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 3 30 √

4 Ny.R 35 SMA TB 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 5 50 √

5 Tn.R 50 SD Tani 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 4 40 √

6 Tn.L 51 SMA Swasta 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 5 50 √

7 Ny.S 63 Sarjana PNS 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 5 50 √

8 Nn.N 17 SMA TB 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5 50 √

04

-07

-201

7 9 Tn.A 49 SMP Swasta 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 4 40 √

10 Ny.S 32 SMA TB 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 4 40 √

11 Ny.Er 39 Sarjana PNS 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 70 √

12 Nn.R 18 SMA TB 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8 80 √

13 Ny.N 48 SMA TB 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 5 50 √

14 Tn.J 25 SMA Swasta 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 5 50 √

05

-07

-201

7

15 Tn.B 44 Sarjana PNS 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 70 √

16 Ny.W 42 SMA Pdgng 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 5 50 √

17 Tn.M 46 Sarjana PNS 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 6 60 √

18 Tn.D 68 SD Tani 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 3 30 √

19 Ny.L 64 SMA TB 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 4 40 √

20 Tn.Al 15 SMP TB 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 70 √

21 Ny.K 25 Sarjana TB 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 80 √

06

-07

-

20

17

22 Tn.P 49 Sarjana PNS 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 70 √

23 Ny.El 39 SMP TB 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 3 30 √

24 Tn.Sa 47 SD Pdgng 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 5 50 √

25 Ny.M 49 SMA TB 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5 50 √

Page 95: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

2

Hari/T

anggal Nomor Nama Umur Pendidikan Pekerjaan

Perilaku Penderita Gastritis Tentang Penyebab Gastritis

Pengetahuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Nilai (%) Kriteria

Baik Kurang

26 Ny.D 45 Sarjana PNS 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 70 √

07

-07

-201

7

27 Tn.A 52 Sarjana PNS 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7 70 √

28 Tn.K 51 SMA Pdgng 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4 40 √

29 Ny.H 61 SMA TB 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 5 50 √

30 Ny.In 65 PNS TB 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 5 50 √

31 Nn.M 23 Mhsw TB 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 70 √

32 Ny.T 32 Diploma PNS 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7 70 √

33 Nn.v 21 Mhsw TB 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 6 60 √

08

-07

-201

7 34 Ny.R 35 SMA TB 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 5 50 √

35 Ny.A 38 Sarjana Swasta 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 6 60 √

36 Tn.G 41 SMA Swasta 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 5 50 √

Jumlah 35 18 27 32 6 6 16 4 22 21 13 23

Keterangan :

Baik (B) : ≥ 60%

Kurang (K) : < 60%

Mengetahui Kendari, Juli 2017

Kepala Ruangan Poli Interna

Maria AMK Suriani

NIP. 19631231 199103 2 082 NIM. P00320014096

Page 96: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

3

B. Sikap

Hari/T

anggal Nomor Nama Umur Pendidikan Pekerjaan

Perilaku Penderita Gastritis Tentang Penyebab Gastritis

Sikap

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Nilai (%) Kriteria

Baik Kurang

03

-07

-20

17

1 Ny. F 40 SMA TB 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 26 65 √

2 Tn.W 27 Sarjana Swasta 4 1 4 4 4 2 3 1 3 2 28 70 √

3 Ny.S 58 SD Tani 4 2 1 3 3 2 3 3 2 1 24 60 √

4 Ny.R 35 SMA TB 4 4 3 3 1 2 3 3 1 1 25 62.5 √

5 Tn.R 50 SD Tani 4 3 3 2 3 2 3 2 1 1 24 60 √

6 Tn.L 51 SMA Swasta 4 3 3 3 2 3 3 3 2 1 27 67.5 √

7 Ny.S 63 Sarjana PNS 4 3 4 3 3 4 3 3 1 1 29 72.5 √

8 Nn.N 17 SMA TB 2 2 2 3 1 1 3 2 3 2 18 45 √

04

-07

-201

7

9 Tn.A 49 SMP Swasta 4 2 3 1 2 2 3 3 2 1 23 57.5 √

10 Ny.S 32 SMA TB 3 3 4 3 2 3 3 3 2 1 27 67.5 √

11 Ny.Er 39 Sarjana PNS 4 3 4 3 3 3 3 2 2 1 28 70 √

12 Nn.R 18 SMA TB 4 2 4 4 4 2 4 2 4 1 31 77.5 √

13 Ny.N 48 SMA TB 4 2 3 3 1 1 3 2 1 1 21 52.5 √

14 Tn.J 25 SMA Swasta 4 2 2 3 1 2 3 2 1 1 21 52.5 √

05

-07

-201

7

15 Tn.B 44 Sarjana PNS 4 3 4 4 3 2 4 2 2 1 29 72.5 √

16 Ny.W 42 SMA Pdgng 4 3 4 3 2 3 3 2 2 1 30 75 √

17 Tn.M 46 Sarjana PNS 3 2 3 3 3 2 3 3 2 1 25 62.5 √

18 Tn.D 68 SD Tani 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 26 65 √

19 Ny.L 64 SMA TB 4 4 2 2 2 3 3 3 3 1 27 67.5 √

20 Tn.Al 15 SMP TB 4 2 2 2 1 3 4 3 2 1 22 55 √

21 Ny.K 25 Sarjana TB 3 1 4 4 4 2 3 1 3 1 22 55 √

06

-07

-201

7 22 Tn.P 49 Sarjana PNS 3 3 3 3 4 2 3 2 1 1 25 62.5 √

23 Ny.El 39 SMP TB 4 2 4 4 4 2 1 2 1 2 26 65 √

24 Tn.Sa 47 SD Pdgng 3 2 3 4 1 2 4 3 1 1 24 60 √

25 Ny.M 49 SMA TB 4 3 1 2 2 3 4 3 2 2 26 65 √

26 Ny.D 45 Sarjana PNS 4 2 3 3 4 2 3 1 4 2 26 65 √

0 7 - 0 7 - 2 0 1 7

27 Tn.A 52 Sarjana PNS 3 3 2 4 3 2 4 2 4 1 24 60 √

Page 97: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

4

Hari/T

anggal Nomor Nama Umur Pendidikan Pekerjaan

Perilaku Penderita Gastritis Tentang Penyebab Gastritis

Sikap

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Nilai (%) Kriteria

Baik Kurang

28 Tn.K 51 SMA Pdgng 4 3 2 1 2 2 3 2 2 1 22 55 √

29 Ny.H 61 SMA TB 3 3 2 3 3 2 3 2 1 1 23 57.5 √

30 Ny.In 65 PNS TB 4 2 1 3 2 2 4 2 2 1 23 57.5 √

31 Nn.M 23 Mhsw TB 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 26 65 √

32 Ny.T 32 Diploma PNS 4 2 4 3 3 2 4 2 4 2 30 75 √

33 Nn.v 21 Mhsw TB 4 2 4 3 3 1 2 3 3 2 27 67.5 √

08

-07

-201

7 34 Ny.R 35 SMA TB 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 25 62.5 √

35 Ny.A 38 Sarjana Swasta 4 3 3 2 1 2 4 3 3 1 26 65 √

36 Tn.G 41 SMA Swasta 4 3 1 1 2 3 2 4 4 1 25 62.5 √

Jumlah 35 18 27 33 131 89 104 103 90 79 27 9

Keterangan :

Baik (B) : ≥ 60%

Kurang (K) : < 60%

Mengetahui Kendari, Juli 2017

Kepala Ruangan Poli Interna

Maria AMK Suriani

NIP. 19631231 199103 2 082 NIM. P00320014096

Page 98: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

5

C. Tindakan

Hari/T

anggal Nomor Nama Umur Pendidikan Pekerjaan

Perilaku Penderita Gastritis Tentang Penyebab Gastritis

Tindakan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Nilai (%) Kriteria

Baik Kurang

03

-07

-20

17

1 Ny. F 40 SMA TB 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 4 40 √

2 Tn.W 27 Sarjana Swasta 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 80 √

3 Ny.S 58 SD Tani 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 3 30 √

4 Ny.R 35 SMA TB 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 4 40 √

5 Tn.R 50 SD Tani 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 4 40 √

6 Tn.L 51 SMA Swasta 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 3 30 √

7 Ny.S 63 Sarjana PNS 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 7 70 √

8 Nn.N 17 SMA TB 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 6 60 √

04

-07

-201

7 9 Tn.A 49 SMP Swasta 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 3 50 √

10 Ny.S 32 SMA TB 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 4 40 √

11 Ny.Er 39 Sarjana PNS 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 6 60 √

12 Nn.R 18 SMA TB 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 7 70 √

13 Ny.N 48 SMA TB 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 5 50 √

14 Tn.J 25 SMA Swasta 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 3 50 √

05

-07

-201

7

15 Tn.B 44 Sarjana PNS 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 5 50 √

16 Ny.W 42 SMA Pdgng 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 4 40 √

17 Tn.M 46 Sarjana PNS 1 0 1 0 0 0 0 9 1 1 4 40 √

18 Tn.D 68 SD Tani 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 4 40 √

19 Ny.L 64 SMA TB 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 5 50 √

20 Tn.Al 15 SMP TB 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 6 60 √

21 Ny.K 25 Sarjana TB 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 5 50 √

06

-07

-201

7 22 Tn.P 49 Sarjana PNS 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8 80 √

23 Ny.El 39 SMP TB 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 5 50 √

24 Tn.Sa 47 SD Pdgng 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 6 60 √

25 Ny.M 49 SMA TB 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 4 40 √

26 Ny.D 45 Sarjana PNS 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 7 70 √

07

-

07

-

20

17 27 Tn.A 52 Sarjana PNS 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 5 50 √

28 Tn.K 51 SMA Pdgng 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 4 40 √

29 Ny.H 61 SMA TB 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 5 50 √

Page 99: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

6

Hari/T

anggal Nomor Nama Umur Pendidikan Pekerjaan

Perilaku Penderita Gastritis Tentang Penyebab Gastritis

Tindakan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Skor Nilai (%) Kriteria

Baik Kurang

30 Ny.In 65 PNS TB 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 6 60 √

31 Nn.M 23 Mhsw TB 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 7 70 √

32 Ny.T 32 Diploma PNS 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 5 50 √

33 Nn.v 21 Mhsw TB 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 5 50 √

08

-07

-

20

17

34 Ny.R 35 SMA TB 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 5 50 √

35 Ny.A 38 Sarjana Swasta 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 7 70 √

36 Tn.G 41 SMA Swasta 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 5 50 √

Jumlah 12 27 35 16 20 2 9 3 24 30 12 24

Keterangan :

Baik (B) : ≥ 60%

Kurang (K) : < 60%

Mengetahui Kendari, Juli 2017

Kepala Ruangan Poli Interna

Maria AMK Suriani

NIP. 19631231 199103 2 082 NIM. P00320014096

Page 100: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

7

Pengolahan Data Hasil Penelitian

Identifikasi Perilaku Penderita Gastritis Tentang Penyebab Gastritis di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara

Hari

/Tan

ggal

Nom

or

Nam

a

Um

ur

Pen

did

ikan

Pek

erja

an

Perilaku Penderita Gastritis Tentang Penyebab Gastritis

Pengetahuan Sikap Tindakan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sk

or

Nil

ai

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sk

or

Nil

ai

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sk

or

Nil

ai

(%)

03

-07

-20

17

1 Ny. F 40 SMA TB 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 4 40 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 26 65 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 4 40

2 Tn.W 27 Sarjana Swasta 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 5 50 4 1 4 4 4 2 3 1 3 2 28 70 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 80

3 Ny.S 58 SD Tani 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 3 30 4 2 1 3 3 2 3 3 2 1 24 60 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 3 30

4 Ny.R 35 SMA TB 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 5 50 4 4 3 3 1 2 3 3 1 1 25 62.5 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 4 40

5 Tn.R 50 SD Tani 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 4 40 4 3 3 2 3 2 3 2 1 1 24 60 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 4 40

6 Tn.L 51 SMA Swasta 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 5 50 4 3 3 3 2 3 3 3 2 1 27 67.5 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 3 30

7 Ny.S 63 Sarjana PNS 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 5 50 4 3 4 3 3 4 3 3 1 1 29 72.5 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 7 70

8 Nn.N 17 SMA TB 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5 50 2 2 2 3 1 1 3 2 3 2 18 45 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 6 60

04

-07

-201

7 9 Tn.A 49 SMP Swasta 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 4 40 4 2 3 1 2 2 3 3 2 1 23 57.5 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 3 50

10 Ny.S 32 SMA TB 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 4 40 3 3 4 3 2 3 3 3 2 1 27 67.5 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 4 40

11 Ny.Er 39 Sarjana PNS 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 70 4 3 4 3 3 3 3 2 2 1 28 70 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 6 60

12 Nn.R 18 SMA TB 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8 80 4 2 4 4 4 2 4 2 4 1 31 77.5 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 7 70

13 Ny.N 48 SMA TB 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 5 50 4 2 3 3 1 1 3 2 1 1 21 52.5 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 5 50

14 Tn.J 25 SMA Swasta 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 5 50 4 2 2 3 1 2 3 2 1 1 21 52.5 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 3 50

05

-07

-201

7

15 Tn.B 44 Sarjana PNS 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 70 4 3 4 4 3 2 4 2 2 1 29 72.5 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 5 50

16 Ny.W 42 SMA Pdgng 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 5 50 4 3 4 3 2 3 3 2 2 1 30 75 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 4 40

17 Tn.M 46 Sarjana PNS 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 6 60 3 2 3 3 3 2 3 3 2 1 25 62.5 1 0 1 0 0 0 0 9 1 1 4 40

18 Tn.D 68 SD Tani 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 3 30 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 26 65 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 4 40

19 Ny.L 64 SMA TB 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 4 40 4 4 2 2 2 3 3 3 3 1 27 67.5 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 5 50

20 Tn.Al 15 SMP TB 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 70 4 2 2 2 1 3 4 3 2 1 22 55 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 6 60

21 Ny.K 25 Sarjana TB 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 80 3 1 4 4 4 2 3 1 3 1 22 55 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 5 50

06

-07

-201

7 22 Tn.P 49 Sarjana PNS 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 70 3 3 3 3 4 2 3 2 1 1 25 62.5 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8 80

23 Ny.El 39 SMP TB 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 3 30 4 2 4 4 4 2 1 2 1 2 26 65 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 5 50

24 Tn.Sa 47 SD Pdgng 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 5 50 3 2 3 4 1 2 4 3 1 1 24 60 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 6 60

25 Ny.M 49 SMA TB 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 5 50 4 3 1 2 2 3 4 3 2 2 26 65 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 4 40

26 Ny.D 45 Sarjana PNS 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 70 4 2 3 3 4 2 3 1 4 2 26 65 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 7 70

0 7 - 0 7 - 2 0 1 7

27 Tn.A 52 Sarjana PNS 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 7 70 3 3 2 4 3 2 4 2 4 1 24 60 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 5 50

Page 101: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

8

Hari

/Tan

ggal

Nom

or

Nam

a

Um

ur

Pen

did

ikan

Pek

erja

an

Perilaku Penderita Gastritis Tentang Penyebab Gastritis

Pengetahuan Sikap Tindakan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sk

or

Nil

ai

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sk

or

Nil

ai

(%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sk

or

Nil

ai

(%)

28 Tn.K 51 SMA Pdgng 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 4 40 4 3 2 1 2 2 3 2 1 22 55 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 4 40

29 Ny.H 61 SMA TB 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 5 50 3 3 2 3 3 2 3 2 1 1 23 57.5 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 5 50

30 Ny.In 65 PNS TB 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 5 50 4 2 1 3 2 2 4 2 2 1 23 57.5 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 6 60

31 Nn.M 23 Mhsw TB 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 70 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 26 65 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 7 70

32 Ny.T 32 Diploma PNS 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7 70 4 2 4 3 3 2 4 2 4 2 30 75 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 5 50

33 Nn.v 21 Mhsw TB 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 6 60 4 2 4 3 3 1 2 3 3 2 27 67.5 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 5 50

08

-07

-201

7 34 Ny.R 35 SMA TB 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 5 50 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 25 62.5 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 5 50

35 Ny.A 38 Sarjana Swasta 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 6 60 4 3 3 2 1 2 4 3 3 1 26 65 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 7 70

36 Tn.G 41 SMA Swasta 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 5 50 4 3 1 1 2 3 2 4 4 1 25 62.5 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 5 50

Jumlah 35 18 27 32 6 6 16 4 22 21 131 89 104 103 90 79 112 85 82 48 12 27 35 16 20 2 9 12 24 36

Keterangan :

Baik (B) : ≥ 60%

Kurang (K) : < 60%

Mengetahui Kendari, Juli 2017

Kepala Ruangan Poli Interna

Maria AMK Suriani

NIP. 19631231 199103 2 082 NIM. P00320014096

Page 102: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

1

Master Tabel Penelitian

Identifikasi Perilaku Penderita Gastritis Tentang Penyebab Gastritis di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2017

No Nama

JK Usia (Tahun) Pendidikan Pekerjaan Perilaku Penderita Gastritis Tentang Penyebab Gastritis

Pengetahuan Sikap Tindakan Perilaku

L P 15-24 25-44 45-54 55-64 >65 SD SMP SMA PT PNS Tani Pdgng Swasta TB Skor (%) Kriteria

Skor (%) Kriteria

Skor (%) Kriteria

Skor (%) Kriteria

B K B K B K B K

1 Ny. F √ √ √ √ 4 40 √ 26 65 √ 4 40 √ 145 48,33 √

2 Tn.W √ √ √ √ 5 50 √ 28 70 √ 8 80 √ 200 66,67 √

3 Ny.S √ √ √ √ 3 30 √ 24 60 √ 3 30 √ 120 40,00 √

4 Ny.R √ √ √ √ 5 50 √ 25 62.5 √ 4 40 √ 152,5 50,83 √

5 Tn.R √ √ √ √ 4 40 √ 24 60 √ 4 40 √ 140 46,67 √

6 Tn.L √ √ √ √ 5 50 √ 27 67.5 √ 3 30 √ 147,5 49,17 √

7 Ny.S √ √ √ √ 5 50 √ 29 72.5 √ 7 70 √ 192,5 64,17 √

8 Nn.N √ √ √ √ 5 50 √ 18 45 √ 6 60 √ 155 51,67 √

9 Tn.A √ √ √ √ 4 40 √ 23 57.5 √ 3 50 √ 147,5 49,17 √

10 Ny.S √ √ √ √ 4 40 √ 27 67.5 √ 4 40 √ 147,5 49,17 √

11 Ny.Er √ √ √ √ 7 70 √ 28 70 √ 6 60 √ 200 66,67 √

12 Nn.R √ √ √ √ 8 80 √ 31 77.5 √ 7 70 √ 227,5 75,83 √

13 Ny.N √ √ √ √ 6 60 √ 21 52.5 √ 5 50 √ 162,5 54,17 √

14 Tn.J √ √ √ √ 5 50 √ 21 52.5 √ 3 50 √ 152,5 50,83 √

15 Tn. B √ √ √ √ 7 70 √ 29 72.5 √ 5 50 √ 192,5 64,17 √

16 Ny.W √ √ √ √ 5 50 √ 30 75 √ 4 40 √ 165 55,00 √

17 Tn.M √ √ √ √ 6 60 √ 25 62.5 √ 4 40 √ 162,5 54,17 √

18 Tn.D √ √ √ √ 3 30 √ 26 65 √ 4 40 √ 135 54,00 √

19 Ny.L √ √ √ √ 4 40 √ 27 67.5 √ 5 50 √ 157,5 52,50 √

20 Tn.Al √ √ √ √ 7 70 √ 22 55 √ 6 60 √ 185 61,67 √

21 Ny.K √ √ √ √ 8 80 √ 22 55 √ 5 50 √ 185 61,67 √

22 Tn.P √ √ √ √ 7 70 √ 25 62.5 √ 8 80 √ 212,5 70,83 √

23 Ny.El √ √ √ √ 3 30 √ 26 65 √ 5 50 √ 145 48,33 √

24 Tn.Sa √ √ √ √ 5 50 √ 24 60 √ 6 60 √ 170 56,67 √

25 Ny.M √ √ √ √ 5 50 √ 26 65 √ 4 40 √ 155 51,67 √

26 Ny.D √ √ √ √ 7 70 √ 26 65 √ 7 70 √ 205 68,33 √

27 Tn.A √ √ √ √ 7 70 √ 24 60 √ 5 50 √ 180 60,00 √

28 Tn.K √ √ √ √ 4 40 √ 22 55 √ 4 40 √ 135 45,00 √

29 Ny.H √ √ √ √ 5 50 √ 23 57.5 √ 5 50 √ 157,5 52,50 √

30 Ny.In √ √ √ √ 5 50 √ 23 57.5 √ 6 60 √ 167,5 55,83 √

31 Nn.M √ √ √ √ 7 70 √ 26 65 √ 7 70 √ 205 68,33 √

32 Ny.T √ √ √ √ 7 70 √ 30 75 √ 5 50 √ 195 65,00 √

33 Nn.v √ √ √ √ 6 60 √ 27 67.5 √ 5 50 √ 177,5 59,17 √

34 Ny.R √ √ √ √ 5 50 √ 25 62.5 √ 5 50 √ 162,5 54,17 √

35 Ny.A √ √ √ √ 6 60 √ 26 65 √ 7 70 √ 195 65,00 √

36 Tn.G √ √ √ √ 5 50 √ 25 62.5 √ 5 50 √ 162,5 54,17 √

Jumlah 14 22 5 14 9 6 2 4 3 15 14 8 3 3 6 16 13 23 27 9 12 24 13 23

Keterangan :

Baik (B) : ≥ 60%

Kurang (K) : < 60%

Mengetahui

Kepala Ruangan Poli Interna

Maria AMK

NIP. 19631231 199103 2 082

Kendari, Juli 2017

Suriani

Nim. P00320014096

Page 103: IDENTIFIKASI PERILAKU PENDERITA GASTRITIS TENTANG … skripsi.pdf · penyakit gastritis di Indonesia terdapat 40,5%, angka kejadian gastritis beberapa 3 daerah di Indonesia cukup

1

DOKUMENTASI PENELITIAN

Ket : Melakukan penelitian pada saat menjelaskan pengisian kuesioner