Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
IDENTIFIKASI SERTA MANFAAT TUMBUHAN HIDROFIT
YANG TUMBUH DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
SKRIPSI
Oleh
SAPRI KURNIADI
NIM. TB. 131125
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2019
IDENTIFIKASI SERTA MANFAAT TUMBUHAN HIDROFIT
YANG TUMBUH DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
Oleh
SAPRI KURNIADI
NIM. TB. 131125
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2019
PERSEMBAHAN
Yang Utama Dari Segalanya...
Sembah Sujud Serta Syukur Kepada Allat Swt.
Kupersembahkan Karya Ini Kepada Orang Yang Sangat Kusayangi...
Sebagai Tanda Bakti, Hormat Dan Rasa Terima Kasih Yang Tiada Terhingga
Kupersembahkan Karya Kecil Ini Kepada Ayahandaku ( M. Sabki ) Dan
Ibundaku ( Nuryeti ) Yang Telah Memberikan Kasih Sayang Segala Dukungan
Serta Motivas Dan Do‟a...
Dan Teruntuk Kedua Kakakku (Nur‟aini dan Agus Mulyadi) Selalu Menjadi
Warna Yang Tak Akan Bisa Tergantikan, Terimakasih Atas Segala Doa Dan
Bantuan Kalian.. Hanya Karya Kecil Ini Yang Dapat Kupersembahkan...
Untuk Ribuan Tujuan Yang Harus Dicapai, Untuk Jutaan Impian Yang Akan
Dikejar, Teruslah Belajar, Berusaha Dan Berdoa...
„‟Amin Ya Robbal Alamin‟‟
MOTTO
Artinya : Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya
Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang
baik?(Q.S:As-syu‟arra‟ ayat 7. Terjemahan Al Hufaz).
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkat dan
rahmat serta karunia-Nya, .kepada peneliti terutama dalam rangka menyelesaikan
skripsi ini. Shalat serta salam selalu tercurah kepada Nabi kita Muhammad SAW,
untuk keluarga, para sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga hari kiamat dan
semoga Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun
dan membawa manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang penuh dengan ilmu
pengetahuan seperti saat ini.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Strata 1 Pendidikan Biologi pada
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini mendapat banyak
masukan-masukan maupun arahan dan bimbingan dari berbagai pihak terutama
dari dosen pembimbing dan rekan-rekan peneliti lainnya. Untuk itu melalui
kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang tulus kepada yang
terhormat:
1. Bapak Dr. Hadri Hasan, M.A selaku Rektor UIN Suthan Thaha Saifuddin
Jambi.
2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Suthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Reny Safita S.Pt, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Drs. Ilyas Idris, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I dan ibu Suraida,
S.Si, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan
mencurahkan pikirannya demi mengarahkan peneliti dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Ibu Dr. Nurainas selaku kepala Laboratorium Herbarium Universitas Andalas
yang telah mengeluarkan hasil identifikasi dari Herbarium Universitas
Andalas
6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan motivasi tiada henti
7. Teman-teman seperjuangan yang telah memberikan dukungan hingga
menjadi pendorong bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti
khususnya dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan umumnya. Amin ya Robbal
„Alamin.
Jambi, November 2019
Sapri Kurniadi
TB.131125
ABSTRAK
Nama : Sapri Kurniadi
NIM : TB131.125
Jurusan : Pendidikan Biologi
Judul Skripsi : Identifikasi Tumbuhan Hidrofit Yang Tumbuh Di Kawasan
Kampus Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi
Identifikasi merupakan kegiatan mencari, menemukan, mengumpulkan, meneliti,
mendatarkan mencatat data dan informasi. Tumbuhan air tumbuhan yang sebagian
atau seluruh daur hidupnya berada di air yang memiliki peranan di dalam
kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis dan manfaat dari
tumbuhan air yang tumbuh di kawasan kampus Universitas Islam Negeri Ulthan
Thaha Saifuddin jambi. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif
kualitatif dengan Teknik pengumpulan sampel tumbuhan, kemudian sampel
tersebut dibuat herbarium lalu dilakukan diidentifikasi di Universitas Andalas
Padang. Hasil penelitian ini menunjukkan ada 11 jenis tumbuhan air yang
teridentifikasi yaitu: keladi air (Cyrtosperma merkusii), teki ladang (Cyperus
digitatus), teki air (fimbristylis quinquangularis), melati air (Echinodorus
palifolius), teratai (Nymphaea nouchali), teki-tekian (Cyperus difformis), eceng
gondok (Eichornia crassipes), kiambang (Salvina adnata), rumput ikan
(Cabomba caroliniana), bulu ayam (Myriophyllum aquaticum), dan kiambang
(Salvina auriculata). Tumbuhan hidroit ini masing-masing memiliki peran dan
manfaat bagi manusia dan alam sekitarnya.
Kata Kunci : Identifikasi, Tumbuhan Hidrofit.
ABSTRAC
Name : Sapri Kurniadi
NIM : TB131.125
Majors : Biology Education
Thesis title : Identification of Hydrophytic Plants that Grow in the Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi Islamic University Campus Area
Identification is an activity of finding, finding, collecting, researching, distributing
records of data and information. Plant water plants that are part or all of their life
cycle are in water that has a role in life. This study aims to determine the types
and benefits of aquatic plants that grow in the campus area of Ulthan Thaha
Saifuddin Jambi Islamic State University. This research was conducted with a
qualitative descriptive method with the technique of collecting plant samples, then
the sample was made then a herbarium was carried out identified at Andalas
University Padang. The results of this study indicate that there are 11 types of
aquatic plants identified: water taro (Cyrtosperma merkusii), field puzzles
(Cyperus digitatus), water puzzle (fimbristylis quinquangularis), water jasmine
(Echinodorus palifolius), lotus (Nymphaea nouchali), puzzles (Cyperus difformis),
water hyacinth (Eichornia crassipes), kiambang (Salvina adnata), fish grass
(Cabomba caroliniana), chicken feather (Myriophyllum aquaticum), and
kiambang (Salvina auriculata). Hydroit plants each have a role and benefits for
humans and the natural surroundings.
Key Words: Identification, Hydrophytic Plants.
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................. .......................................................... ...........i
Nota Dinas...............................................................................................................ii
Pengesahan......................... ......................................................................... ...........iv
Pernyataan Orisinalitas................................................................................ ...........v
Persembahan................................... ............................................................ ...........vi
Motto......................................................................................................................vii
Kata Pengantar......................................................................................................viii
Abstrak.............................. .......................................................................... ...........ix
Abstrac............................... ......................................................................... ...........x
Daftar Isi...................................................................................................... ...........xi
Daftar Tabel...........................................................................................................xii
Daftar Gambar......................................................................................................xiii
Daftar Dokumentasi..............................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................1
B. Rumusan masalah........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A) Kajian Teoritik................................................................................... .........5
B) Hasil PenelitianRelevan.............................................................................14
BAB III METODE PENELITIAN
A Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................16
B Alat dan Bahan..........................................................................................16
C Prosedur Kerja...........................................................................................16
D Teknik Analisis Data.................................................................................19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil...........................................................................................................21
1. Jenis tumbuhan hidrofit yang tumbuh di kawasan kampus Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi....................................................................................................21
2. Klasifikasi, deskripsi dan manfaat tumbuhan air masing-masing
spesies..................................................................................................22
B. Pembahasan...............................................................................................37
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................41
B. Saran..........................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................43
LAMPIRAN............................................................................................................
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1. Persamaa dan perbedaan penelitian yang relevan...............................15
Tabel 4. 1. Nama spesies dan nama daerah...........................................................21
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Amazon sword....................................................................................9
Gambar 2. 2 Eceng gondok...................................................................................10
Gambar 2. 3 Rumput payung.................................................................................11
Gambar 2. 4 Cat tail..............................................................................................11
Gambar 3. 1 Peta lokasi penelitian.......................................................................17
Gambar 4. 1 Cyperus difforrmis............................................................................22
Gambar 4. 2 Cyperus digitatus..............................................................................23
Gambar 4. 3 Fimbristylis.......................................................................................24
Gambar 4. 4 Salvina adnata..................................................................................25
Gambar 4. 5 Salvina Auriculata............................................................................27
Gambar 4. 6 Cyrtospermaea.................................................................................28
Gambar 4. 7 Nymphaea........................................................................................30
Gambar 4. 8 Eichornia crassipes..........................................................................32
Gambar 4. 9 Cabomba..........................................................................................34
Gambar 4. 10 Myriophyllum aquaticum...............................................................35
Gambar 4. 11 Echinodorus...................................................................................36
DAFTAR DOKUMENTASI
Gambar 1. Survei lokasi.
Gambar 2. Mengamati tumbuhan sekitar.
Gambar 3. Mengamati tumbuhan.
Gambar 4. Sampel yang akan di ambil.
Gambar 5. Sampel yang akan di ambil.
Gambar 6. Sampel di lokasi yang terendam air.
Gambar 7. Sampel yang aka n di ambil di daerah berlumpur.
Gambar 8. Salah satu sampel.
Gambar 9. Mengamati sampel.
Gambar 10. Sampel di pinggir sungai kecil.
Gambar 11. Sampel di daerah berlumpur.
Gambar 12. Sampel di sekitar area pembangunan.
Gambar 13. Sampel di tengah kolam.
Gambar 14. Sampel di area kampus.
Gambar 15. Sampel hidup.
Gambar 16. Sampel yang akan di ambil.
Gambar 17. Proses pengambilan sampel.
Gambar 18. Proses pengambilan sampel.
Gambar 19. Sampel herbarium kering.
Gambar 20. Sampel herbarium basah.
Gambar 21. Ruang laboratorium.
Gambar 22. Sedang mengamati sampel herbarium.
Gambar 23. Samapel herbarium kering.
Gambar 24. Suasana laboratorium.
Gambar 25. Keadaan dalam laboratorium.
Gambar 26. Laboratorium herba.
Gambar 27. Identifikasi di bantu jasa pakar.
Gambar 28. Identifikasi di bantu jasa pakar.
Gambar 29. Identifikasi di bantu jasa pakar.
Gambar 30. Identifikasi di bantu jasa pakar.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Organisme atau makhluk hidup apapun di manapun mereka berada tidak
akan dapat hidup sendiri. Kelangsungan hidup suatu organisme akan bergantung
pada organisme lain dan semua komponen lingkungan yang dapat dipandang
sebagai sumber daya alam untuk keperluan pangan, papan atau tempat berlindung,
sandang, serta kegunaan lain sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Dengan
demikian, antarorganisme yang satu dengan yang lainnya, serta dengan semua
komponen lingkungannya itu mempunyai hubungan baik secara langsung maupun
tidak langsung(Indriyanto, 2005, hal. 18).
Habitat yaitu tempat suatu makhluk hidup. semua makhluk hidup
mempunyai tempat hidup yang disebut habitat. Kalau kita ingin mencari atau
ingin berjumpa dengan suatu organisme tertentu, maka harus tau lebih dulu
tempat hidupnya (habitat), sehingga ke habitat itulah kita pergi untuk mencari atau
berjumpa dengan organisme tersebut. Oleh sebab itu, habitat suatu organisme bisa
juga disebut alamat organisme itu (Resoesodarmo dkk, 1986, dalam Indriyanto,
2005, hal. 26).
Tumbuhan air dapat didefinisikan sebagai tumbuhan yang hidup di atau
dekat air hidup bergantung pada lingkungan berair atau sebagian besar siklus
hidup berada di lingkungan berair. Setidaknya sekitar 623 jenis dari 105 famili
tumbuhan air yang ada di Indonesia, termasuk jenis introduksi, dan 39 diantaranya
merupakan endemik (Giesen 1991, dalam Maghandi, 2015, hal. 31).
Tumbuhan air sering disebut pula tumbuhan akuatik yang berfungsi
sebagai produsen penghasil energi dalam suatu ekosistem. Tumbuhan air adalah
tumbuhan yang hidup di dalam air dan memiliki organ yang teradaptasi dengan
lingkungan perairan, atau tumbuh di dekat badan air, terendam sebagian atau
seluruhnya. Tumbuhan air termasuk salah satu komponen biologi dalam
ekosistem danau yang sangat sensitif terhadap perubahan kondisi lingkungan
(Sunanisari et al. 2008, dalam Agung dkk, 2017, hal. 34).
Tumbuhan akuatik didefinisikan sebagai tumbuhan makroskopis
(kelihatan dengan mata kasar) yang biasanya hidup di air. Tumbuhan air
berkembang biak melalui penghasilan biji atau rhizom, batang, dan daun.
Tumbuhan air berpotensi untuk mengurangi kandungan nutrien dalam badan-
badan air yang teremar. Tumbuhan akuatik seperti Eichornia crassipes dan
Ceratopphylum demersum berupaya menyerap dan memasukkan bahan organik
atau bahan anorganik ke dalam strukturnya sendiri. Selain itu tumbuhan akuatik
juga merupakan subtrat yang penting untuk perlekatan organisme yang hidup
dalam air seperti diatom, protozoa, briozoa dan sebagainya(Ismail, 1994, dalam
Lathifah, 2015, hal. 2).
Tumbuhan air merupakan komponen yang paling penting dalam ekosistem
akuatik. Tumbuhan akuatik dapat menghasilkan oksigen melalui proses
fotosintesis, menyediakan tempat perlindungan kepada anak-anak ikan dan
melindungi tebing badan air dari kikisan. Sebagian tumbuhan air seperti Nelumbo
nuifera, Nymphea lotus, Nymphoides indica dan sebagainya dapat di jadikan
tumbuhan hiasan oleh manusia (Ismail,1994, dalam Lathifah, 2015, hal. 2).
Faktor ke dalaman dan arus air memainkan peranan yang penting dalam
mempengaruhi berbagai jenis tumbuhan air di suatu kawasan. Kadar aliran air
akan menentukan jumlah tumbuhan air. Keberadaan cahaya juga mempengaruhi
jumlah jenis tumbuhan akuatik, karena kebanyakan tumbuhan akuatik
memerlukan intensitas cahaya yang rendah. Intensitas cahaya yang tinggi bukan
hanya akan mempengaruhi proses fotosintesis justru akan meningkatkan kadar
transpirasi tumbuhan akuatik(Ismail, 1994 dalam Lathifah, 2015, hal. 3).
Tumbuhan air berperan besar bagi kelangsungan hidup manusia.
Keberadaannya telah menjadi bagian penting di dalam kehidupan manusia. Mulai
dari sumber pangan, pakan dan obatobatan. Sebagai contoh padi (Oryza sativa)
yang menjadi makanan pokok bagi sebagian besar orang Asia, genjer
(Limnocharis flava) dan kangkung rawa (Ipomoe aquatica) yang merupakan
sayuran populer di Indonesia, Cyperus papirus yang digunakan untuk bahan
kertas di Cina, bahkan saat ini tengah dikembangkan sumber energi alternatif
(biofuel) menggunakan Lemna spp, Hydrilla spp, Alternanthera spp. dan beberapa
alga (Wersal dan Madsen, 2012, dalam Maghandi, 2015, hal. 30).
Tumbuhan air tumbuh di lingkungan yang berkelembapan tinggi tanaman
ini banyak di manfaatkan juga sebagai penyemarak atau penghias kolam.
Pengomposisian jenis yang beragam dengan perpaduan batu alam akan
menambah daya tariknya. Beberapa jenis tanaman air bisa pula di manfaatkan
sebagai tanaman pagar yang memeiliki kesan alami. Selain di tempatkan di dalam
kolam, tanaman ini bisa pula di tata dalam pot unik(Lestari, dkk, 2015, hal. 282).
Secara geografis Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
terletak di Kabupaten Muaro Jambi. yang keadaan kondisi tanah pada umummnya
dataran rendah yang terdapat banyak aliran airnya, serta dengan kondisi tanah
yang berlekuk-lekuk atau tidak rata terdapat banyak genangan air yang bisa
dikatakan sebagai daerah rawa. Dilokasi kampus Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi dengan keadaan kontur tanah yang tidak rata itu terdapat
pula beberapa kolam tampungan tadah hujan
Dari aliran air di beberapa kolam serta karena kondisi tanah yang rendah
yang bisa di katakan kampus Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi daerah berawa itu terdapat tanaman yang hidup di sana dan belum ada
laporan penelitian tentang tumbuhan hidrofit di kampus Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebelumnya. Oleh sebab itu peneliti berkeinginan
melakukan penelitian dengan judul “Identifikasi Serta Manfaat Tumbuhan
Hidrofit Yang Tumbuh Di Kawasan Kampus Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat
dirumuskan beberapa permasalahan yaitu :
1. Jenis-jenis tumbuhan hidrofit apa saja yang tumbuh di kawasan kampus
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi ?
2. Apa saja manfaat dari tumbuhan hidrofit yang tumbuh di kawasan kampus
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang ada yakni:
1. Untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan hidrofit yang terdapat di kampus
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Untuk mengetahui manfaat dari tumbuhan hidrofit yang terdapat di
lingkungan kampus Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
D. Manfaat Penelitian
Adapula manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan informasi awal bagi peneliti lebih lanjut, yang mengkaji seara
mendalam tentang tumbuhan air.
2. Sebagai bahan acuan dan referensi pada penelitian sejenis yang dilakukan
di masa yang akan datang.
3. Menjadikan kawasan kampus Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi sebagai salah satu sumber dan media belajar bagi
pendidikan biologi khususnya tentang materi belajar taksonomi dan
morfologi tumbuhan.
4. Dapat melestarikan jenis-jenis tumbuhan hidrofit yang hampir punah akibat
pembangunan gedung baru kampus.
5. Sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar sarjana strata satu (S1)
di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Identifikasi
Identifikasi tumbuhan adalah menentukan namanya yang benar dan
tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi. Tumbuhan yang akan di
identifikasi mungkin belum di kenal atau sudah di kenal di dalam dunia ilmu
pengetahuan. Penentuan nama dan penentuan tingkat-tingkat takson harus
mengikuti aturan yang ada di dalam KITT (kode internasional tatanama
tumbuhan) (Tristiawati, 2013, hal. 10).
Prosedur identifikasi untuk yang untuk pertamakali akan di
perkenalkan ke dunia ilmiah memerlukan bekal ilmu pengetahuan yang
mendalam tentang isi KITT. Untuk identifikasi tumbuhan yang telah di kenal
oleh dunia ilmu pengetahuan memerlukan sarana antara lain bantuan orang
lain, spesimen herbarium, buku-buku flora dan monografi, kunci identifikasi
dan lembar identifikasi jenis (Indah, 2009 dalam Tristiawati, 2013, hal. 10).
Hasan dkk, (2000), dalam (Salim, 2017, hal. 10) menyebutkan ada
beberapa cara dalam mengidentifikasi diantaranya sebagai berikut :
a. Ingatan. Identifikasi dilakukan berdasarkan pengalaman atau ingatan.
b. Bantuan orang lain. Identifikasi dapat dilakukan dengan meminta
bantuan para ahli.
c. Specimen acuan. Identifikasi dilakukan dengan membandingkan
secara langsung menggunakan specimen acuan yang biasa di berikan
etiket berdasarkan nama jenisnya.
d. Pustaka. Identifikasi dilakukan dengan membandingkan dan
mencocokkan ciri-ciri tumbuhan yang diidentifikasi dengan gambar
yang ada di pustaka. Identifikasi di lakukan dengan cara mencocokkan
jenis sampel yang di dapat di lapangan dengan literatur tumbuhan dan
menanyakan langsung tumbuhan kepada orang-orang yang ahli di
bidangnya. Dan identifikasi dilakukan sampai tingkat spesies atau
minimal genus.
2. Tumbuhan Hidrofit
Tumbuhan adalah mahkluk yang memiliki kemampuan menangkap
mengikat dan mengubah energi sinar matahari menjadi energi ke bentuk
lainyang dapat di manfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri dan mahluk lainnya
.salah satu ciri tumbuhan adalah mempunyai Klorofil (zat hijau daun)
(Mawar, 2012, dalam Lathifah, 2016, hal. 10).
Tumbuhan air adalah tumbuhan yang sebagian atau seluruh daur
hidupnya berada di air, mempunyai peranan sebagai produsen primer di
perairan yang merupakan sumber makanan bagi konsumen primer atau Biofag
(antara lain ikan) di samping itu tumbuhan air juga membantu aerasi perairan
melalui fotosintesis, mengatur aliran air membersihkan aliran yang tercemar
melalui proses sedimentasi serta penyerapan partikel dan mineral. tumbuhan
air merupakan tempat pemijahan ikan, serangga dan hewan lainnya
(Lathifahi, 2015, hlm. 10).
Beberapa jenis tumbuhan air juga memberikan sumber makanan
langsung untuk manusia seperti kangkung (Ipomea aquatica). Tumbuhan air
seperti ilung (Eichornia crassipes), purun tikus (Eleochiris dulcis), kumpai
minyak (Panicum sp) dan rumpiang (Pandanus sp), bento(Leersia hexandra),
ganggang (Hydrilia verticillata), jungkal (Hanguana malayana), kangkung
(Ipomea aquatica), kumpai bulu (Paspalum sp) merupakan tempat pemijahan
ikan pada musim penghujan (Burnawi, 2010, dalam Lathifah, 2015, hlm. 10).
Berdasarkan hubungannya dengan lingkungan air dan udara, tumbuhan
hidrofit dapat di bagi menjadi 3 kelompok tumbuhan aquatik (Astika, 2014, hal.
9) yaitu :
1. Tumbuhan hidrofita yang tumbuh di bawah permukaan air (Submerged
hydrophytes) Merupakan tumbuhan yang berada dan hidup di bawah
permukaan air, tanpa berhubungan langsung dengan atmosfer. Contoh :
Hydrilla sp, Myriophyllum sp, Potomegeton sp dan sebagainya.
2. Tumbuhan hidrofita yang tumbuh terapung (Floating hydrophytes).
Merupakan tumbuhan yang terapung di permukaan air atau sedikit di
bawah permukaan air dan tumbuhnya berhubungan langsung dengan air
dan lingkungan atmosfer., dengan akar tumbuhan yang tidak terbenam
atau mengakar di tanah. Contohnya yaitu Eichornia crassipes.
3. Tumbuhan hidrofita yang bersifat Amphibi ( Amphibious hydrophytes).
Merupakan tumbuhan yang beradaptasi pada lingkungan aquatik dan
lingkungan terestis. Jenis – jenis tumbuhan ini tumbuh di perairan dangkal
atau perairan yang berlumpur. Jenis-jenis tumbuhan ini tumbuh di perairan
dangkal atau perairan yang berlumpur. Bagian tumbuhan yang terdapat di
permukaan air (udara) kadang – kadang memperlihatkan sifat – sifat
tumbuhan mesofit atau xerofit, sedangkan bagian yang terendam air atau
tenggelam memprlihatkan cirri –ciri tumbuhan hidrofit sejati. Contohnya
adalah Marseilla crenata. Tumbuhan amfibi yang batangnya terdapat di
permukaan tanah, tetapi akarnya tetap terbenam di dalam rawa atau tanah
yang terendam di sebut sebagai “tumbuhan rawa”, misalnya Scirpus
grossus.
a. karakteristik tumbuhan air
Berikut ini adalah karakteristik tumbuhan air menurut Chambers
(1970) dalam (Lathifah, 2015, hal.10).
1). Tumbuhan berbunga yang hidup di air umumnya berdaun lebar dan
memiliki mekanisme untuk mengapungkan daun dan bunganya walau
akarnya berada di dasar perairan. Mekanisme itu misalnya
mengembangkan batang yang ringan dan berpori berisi udara.
2). Tumbuhan air memiliki mekanisme perkembangbiakan non biji,
misalnya dengan rizhoma pada seagrass, mereka berbunga di dalam air
dan penyerbukkannya juga di dalam air di bantu arus .jika
perkembangbiakan mereka memanfaatkan biji, maka biji mereka harus
memiliki berat jenis yang lebih tinggi dari air.
3). Stomata tumbuhan air hampir semuanya berada di atas daun dan
jumlahnya sangat banyak untuk memudahkan pengambilan karbon
dioksida.
4). Tumbuhan air juga tidak memiliki batang yang keras serta minim
bahkan tidak ada ranting. Umumnya monokotil ketiadaan batang yang
keras itu memungkinkan bagi mereka untuk tumbuh lebih cepat dari
tanaman kering.
5). Tumbuhan air tidak memiliki kutikula serta akar khusus yang di
gunakan bukan untuk menopang tubuh namun hanya untuk menahan
dari arus air yang kuat. Akarnya juga di manfaatkan untuk bernafas.
6). Tumbuhan air memiliki peranan yang penting dalam struktur dan
fungsi ekosistem perairan.
b. Tipe tumbuhan air
Ada empat tipe tanaman air yang di kenal yaitu tanaman air
oksigen, tanaman air lumpur, tanaman air pinggir dan tanaman air
mengapung (Lukito, 2008 dalam Lathifah, 2015, hal. 11)
1). Tanaman air oksigen. Disebut tanaman air oksigen karena
mampu membersihkan udara sekaligus menyerap kandungan
garam yang berlebihan di dalam air. Fungsi lainnya adalahsebagai
tempat berlindung dan menyimpan telur ikan. Seluruh bagian
tanaman ini tenggelam di dalam air. Tanaman ini lazimnya
digunakan sebagai tanaman penghias akuarium.
Berdasarkan cara perbanyakannya tanaman ini dibedakan
dalam dua jenis, yaitu tanaman berakar (Rooted Plant) seperti
amazon sword (Echinodus paniculatus), spaterdock (Nuphar
japonicum) dan varen (Synemma tryflorum). Sementara itu
tanaman air yang bercabang (Branch palant) adalah Cobomba ,
Elodea densa, Talenthera lilaciana.
Gambar 2.1 Amazon sword
(Sumber : aquaticmag.com)
2). Tanaman mengapung adalah jenis tanaman air yang mengapung
di permukaan air yang bergerak pelan maupun yang permukaan
airnya tenang. Akar tanaman air mengapung tidak tertanam dalam
tanah melainkan mengapung di dalam air, biasanya jenis-jenis
tanaman air yang mengapung ini pertumbuhannya sangat cepat
sehingga bisa menutupi permukaan air. Tanaman ini tidak
memerlukan tanah sebagai media tanaman sehingga cara
menanamnya lebih gampang, yakni tinggal meletakkan di atas air.
adapun contoh untuk jenis tanaman air ini di antaranya eceng
gondok, selada air, lotus, Papyrus/Cyperus papyrus,
Cyperus/Cyperus alternifolius, Typha /Typha angustifollia, melati
air/Echinodorus palaefolius, Thalia geniculata, Pontederia,
Sagitaria, Water poppy, Giant arum, ilalang air.
Tanaman ini memiliki keunggulan dalam kegiatan
fotosintesis. Penyediaan oksigen dan penyerapan sinar matahari.
Bagian dinding permukaan akar. batang dan daunnya memiliki
lapisan yang sangat peka sehingga pada kedalaman yang ekstrim
sampai 8 meter di bawah permukaan air masih mampu menyerap
sinar matahari serta zat-zat yang terlarut di bawah permukaan
tanah. Akar batang dan daunya juga memiliki kantong-kantong
udara sehingga mampu mengapung di air.
Gambar 2.2 Eceng gondok
(Sumber : aquaticmag.com)
3). Tanaman pinggir adalah jenis-jenis tanaman air yang tumbuh di
tepian cekungan air. Tanaman air pinggir memiliki akar dan batang
yang terendam dalam air. Namun, sebagian batangnya menyembul
kepermukaan air. Selain batang bagian daun dan bunganya juga
berada di atas permukaan air, media tanamnya berupa tanah yang
terendam dalam air, karena sosoknya yang tumbuh meninggi,
biasanya di tanam di bagian pinggir kolam sebagai latar belakang
(Background). Jenis tanaman air ini merupakan pelengkap dari
kolam sehingga biasanya untuk kolam-kolam yang resmi, tidak
banyak pilihan jenis tanaman air untuk tanaman tepian ini. Adapun
contoh dari jenis-jenis tanaman air untuk tanaman tepian
diantaranya adalah : Brojo lintang, Choenoplectus. Lacustris,
Darmera pellat. rumput payung (Cyperus alternifolius) apu-apu
(Pistia stratiotas).
Gambar 2.3 Rumput Payung
(Sumber : aquaticmag.com)
4). Tanaman air lumpur (Bog Plant). Tanaman jenis ini habitatnya
di lumpur dan sedikit di genangi air. Termasuk tanaman air lumpur
adalah Giant arum, Iris, Cat tail, dan Papyrus bila di gunakan
sebagai penghias kolam yang terbuat dari tanah Bog Plant bisa
langsung di tancapkan. Tanaman ini juga bisa di masukkan dalam
pot terlebih dahulu. Tanaman air lumpur sering digunakan untuk
menciptakan kesan alami pada kolam.
Gambar 2.4 Cat tail
(Sumber : aquaticmag.com)
c. Manfaat tanaman air
Manfaat dan peranan tumbuhan air (Hadi,1996) dalam (Lathifah,
2015, hal. 13).
1). Mengurangi pencemaran
Baik pencemaran air tanah maupun udara. Bahan pencemar
dapat di serap melalui air udara dan tanah. Beberapa jenis
tumbuhan yang di ketahui dapat mengurangi pencemaran
adalah.
Eceng gondok (Eichomia cressipes) dengan melakukan
penanaman eceng gondok limbah yang mengandung fosfot dan
logam-logam berat seperti Cadmium(Cd) dan nikel (Ni) selama
24 jammaka tanaman tersebut mampu menyerap 0,67 mg Cd
dan 0,5 Mg Ni untuk setiap gram keringnya. Logam berat
lainnya seperti timah dan air raksa (Hg) juga dapat di serap
oleh tumbuhan air.
Salvina moplesta, tumbuhan air ini dapat di gunakan untuk
menyerap logam-logam berat dalam air dan mampu
mengakumulasikan P, N, K, Fe dan Zn pada jaringan yang
masing-masing 10, 2, 1, 5, 3 dan 1 x 100.000 konsentrasi yang
ada di air, sehingga tumbuhan air ini dapat berfungsi untuk
memperbaiki kualitas air.
2). Sebagai tumbuhan inang
Keberadaan tumbuhan air erat kaitannya dengan
keberadaan larva /nyamuk jenis tertentu sehingga keberadaan
air tersebut sebagai tumbuhan inang bagi nyamuk tersebut.
Spesies nyamuk yang di maksud adalah Mansonia sp yang
telur larva dan pupanya tidak terlepas dari tumbuhan air
(tumbuhan inang) yang hidup di perairan. Beberapa jenis
tumbuhan air yang di kenal sebagai tumbuhan inang bagi
spesies nyamuk Mansonia sp.
Keberadaan tumbuhan air secara tidak langsung
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi hewan, sebab
tumbuhan merupakan dasar rantai makanan dalam suatu
perairan, mampu meningkatkan konsentrasi oksigen terlarut
dalam air, memberi manfaat dalam meningkatkan produksi
suatu budidaya air atau Akuakultur melalui kemampuannya
dalam mensuplai oksigen (Mawar, 2012, dalam Lathifah, 2015,
hal. 14).
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Tabel 2. 1. Persamaan dan perbedaan penelitian yang relevan
No Nama Judul Hasil Peneliitian Persamaan Perbedaan
1. Penelitian
Dian
Ridwan
Nurdiana
(2013)
UPT Balai
Konservas
i
Tumbuhan
Kebun
Raya
Cibodas
Invent
arisasi
Tumb
uhan
Air Di
Kebu
n
Raya
Cibod
as
banyak di temukan 49
jenis tumbuhan air
dengan sebaran lokasi
terbanyak di temukan
tumnbuhan air di aliran
air dan kolam sekitar
kantor pengelola.
Tumbuhan air yang
banyak di temukan di
kebun Raya Cibodas
termasuk kedalam
kategori Emergent
Tumbuhan
Air
Menentukan
kategori
masing-
masing
tumbuhan air
LIPI Jawa
Barat di
Kebun
Raya
Cibodas
plants.
2 Penelitian
Tania
Serezova
Augusta
(2015)
Program
Studi Budi
DayaPerai
ran
Fakultas
Perikanan
Universita
s Kristen
Palangkar
aya
Identi
fikasi
Jenis
dan
Anali
sa
Veget
asi
Tumb
uhan
Air
di
Dana
u
Lutan
Palan
gka
Raya
di temukan 10 spesies
tumbuhan di danau lutan
yang terdiri dari 9 spesies
tumbuhan air yaitu
cacabean (Ludwigia
hyssopifola) Genjer
(Limnocharis flafa)
Kiambang (Salvinia
auriculate) Rumput
(Cyperus.sp) Rumput
Para (Cyperus
platystylis) Rumput
Gerigit (Cyperus distans
Linn) Uru Parai (Leersia
Hexandra) Djukut
Bawangan (Cyperus
chepalotes) dan Pakis
(Cycas rumphii) dan satu
spesies vegetasi riparian
/tumbuhan terestrial yaitu
Putat (Baringtonia.spp).
keanekaragaman
tumbuhan air di danau
lutan menunjukkan tidak
ada jenis tumbuhan air
yang dominan.
Tumbuhan
Air
Dominasi
dari
tumbuhan air
3 Eni latifah Keane Ditemukan beberapa Tumbuhan Keanekaraga
(2015)
Jurusan
Pendidika
n Biologi
Fakultas
Ilmu
Tarbiyah
Dan
Keguruan
Institut
Agama
Islam
Negeri
Sulthan
Thaha
Saifuddin
Jambi
karag
aman
Jenis
Tumb
uhan
Air
(Hidr
ophyt
a) Di
Danau
Teluk
Kota
Jambi
jenis tumbuhan air yaitu
jenis Eichomia crassipes
(eceng gondok), Salvina
adnanta desv
(kiambang), Pistia
stratiotes L. (kiapu-apu),
Ipomea aquatica forssak
(kangkung air),
Equisetum ramosissimum
desf (paku laut) dan
Nymphaea lotus (teratai
kecil).
air man
tumbuhan
yang ada di
danau teluk
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kawasan kampus Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Area kampus Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi seluas ± 73 hektar yang terletak di batas Kota Jambi
dengan Muara Bulian km 16 simpang Sungai Duren Kabupaten Muaro Jambi.
Waktu pengambilan sampel dilakukan selama 2 minggu sedangkan penelitian di
laboratorium Herbarium Universitas Andalas (ANDA) dilakukan selama 3 hari
pada bulan April 2018 di musim penghujan.
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa kamera, spidol
permanen, pisau, kantong plastik dan buku kunci determinasi.
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu jenis-jenis tumbuhan yang akan
dijadikan spesimen herbarium kering dan herbarium basah serta alkohol 70 %.
C. Prosedur Kerja / Langkah-langkah Kerja
1. Explorasi dilakukan oleh peneliti sekaligus melakukan pengamatan atau
observasi di kawasan lingkungan kampus sebagai lokasi yang akan di
teliti serta menentukan posisi kawasan yang akan diteliti. Selanjutnya
peneliti akan menjelajah lokasi pengamatan dengan cara menyisir satu
persatu wilayah kawasan kampus Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi hingga tidak ditemukan lagi jenis tumbuhan air
yang berbeda. Lokasi dapat di lihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian
2. Inventarisasi
a. Inventarisasi meliputi :
1) . Pembuatan herbarium kering dilakukan untuk semua spesies yang
ditemukan tahapannya yaitu :
a). Mengambil sebagian atau keseluruhan bagian tumbuhan.
b). Spesimen dimasukkan ke dalam kertas koran dengan
memberikan etiket berukuran 3cm x 5cm etiket berisi
keterangan tentang nomor spesies ,nama lokal lokasi
pengumpulan dan nama pengumpul atau kolektor.
c). Selanjutnya spesimen herbarium disusun di atas kertas
koran bekas dan disemprot dengan alkohol 70%.
d). Spesimen herbarium yang tersusun rapi kemudian diapit
dengan menggunakan kantong dan sasak yang terbuat dari kayu
dan diikat erat dengan tali rafia dan kemudian dijemur di
bawah sinar matahari langsung hingga kering.
e). Spesimen herbarium yang sudah kering lengkap dengan
keterangan – keterangan yang diperlukan untuk identifikasi.
2) .Pembuatan herbarium basah dilakukan untuk smua spesimen
yang ditemukan tahapannya yaitu :
a). Siapkan bahan yang akana diherbariumkan.
b). Kemudian masukkan ke dalam toples atau botol atau
kantong plastik yang sudah berisi alkohol 70 %.
c). Tutup rapat agar tidak ada udara yang bisa masuk ataupun
keluar.
d). Lalu diberi label.
3. Pemberian label
Setelah melalui proses di atas semua koleksi disusun berdasarkan
nomor urut di lapangan dan disiapkan juga label herbarium.
4. Deskripsi
Deskripsi dilakukan di laboratorium taksonomi dengan
menggunakan kunci identifikasi. Identifikasi dilakukan dengan cara :
a. Menggunakan gambar atau foto yang terdapat dalam buku
publikasi resmi botani.
b. Menyamakan spesimen herbarium, yaitu karakter dari objek
spesimen herbarium.
c. Menggunakan jasa herbarium pakar dalam bidang taksonomi
untuk mendapatkan nama dari jenis-jenis tumbuhan hidrofit yang
didapatkan.
5. Identifikasi tumbuhan hidrofit
Identifikasi dilakukan di laboratorium Herbarium Universitas
Andalas (ANDA) Padang dengan menggunakan panduan yang
berdasarkan ketentuan tata nama tumbuhan internasional (KTTI) dan
jasa pakar dalam bidang taksonomi. Tumbuhan yang ditemukan
peneliti setelah diherbariumkan lalu dicocokan morfologinya dengan
tumbuhan yang sudah diteliti oleh para ahli sebelumnya.
D. Analisis Data
Untuk mendapatkan data yang konkret dan memiliki relevansi dengan
permasalahan yang ada, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
1. Observasi
Sugiyono (2013) dalam Salim (2017, hal. 26) menyatakan bahwa
observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Observasi ini penulis
gunakan untuk memperoleh informasi di kampus Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang meliputi kondisi lokasi
sehingga penulis dapat mengetahui dengan baik situasi dan kondisi.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi mencari data mengenai hal atau variabel yang
berupa catatan transkrip buku, surat kabar, dan sebagainya metode ini
untuk mendapatkan data sekunder dari peneliti kondisi serta spesies
tumbuhan air yang berada di kawasan kampus Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Analisis data
Setelah pengumpulan data maka dilakukan analisis data dengan
menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yaitu melakukan identifikasi
tumbuhan air dengan menggunakan kunci determinasi serta
menyesuaikan dengan klasifikasi yang ada sesuai dengan urutan takson
selain mengadakan pengelompokan atau klasifikasi tugas utamanya
adalah pengenalan atau identifikasi. Melakukan identifikasi tumbuhan
berarti mengungkap identitas atau jati diri suatu tumbuhan atau dalam hal
ini tidak lain menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat
dalam sistem klasifikasi. Untuk istilah klasifikasi sering juga di gunkan
istilah Determinasi (Tjitrosoepomo, 2009, hlm. 10).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Jenis tumbuhan hidrofit yang tumbuh di kawasan kampus
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan di kawasan kampus
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi di dapatkan 12 jenis
tumbuhan air dan yang bisa di identifikasi yaitu 11 jenis tumbuhan air yang
terdiri dari 8 Family. 1 spesies tidak teridentifikasi. Untuk lebih jelasnya
dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.1 Nama spesies dan nama daerah
NO FAMILIY SPESIES NAMA
DAERAH
1 Cyperaceae
Cyperus difformis L. Teki-tekian
2 Cyperus digitatus Roxb. Teki-tekian
3 Fimbristylis quinquangularis (Vahl)
Kunth
Teki ladang
4 Salviniaceae
Salvinia adnata Desv. Kiambang
5 Salvinia auriculata Aubl. Kiambang
6 Araceae Cyrtosperma merkusii (Hassk.) Schott Daluga
7 Nymphaeaceae Nymphaea nouchali var. caerulea
(Savingny) Verdc.
Teratai
8 Pontederiaceae Eichhornia crassipes (Mart) Solms Eceng gondok
9 Cabombaceae Cabomba caroliniana A.Gray Rumput ikan
10 Haloragaceae Myriophyllum aquaticum (Vell)
Verdc.
Bulu burung
11 Alismataceae Echinodorus palifolius (Ness &
Mart.) Kunt
Melati air
2. Klasifikasi, deskripsi dan manfaat tumbuhan air masing-masing spesies
a. Cyperus difformis L.(Teki Ladang)
Gabar 4.1 Cyperus difformis
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Seacara taksonomi tanaman air ini dapat diklasifikasikan
sebagaia berikut :
KingdoM : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotiledonae
Ordo : Cyperales
Family : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus difformis L.
Tumbuh sepanjang tahun. Tekstur daunnya sangat dekoratif dan bertajuk
irreguler. Daun berwarna hijau berbentuk jurai kuda yang tumbuh satu tangkai
menjulang panjang (2-3 m). Bunganya menyerupai bunga rumput berwarna
kecoklatan dan muncul dalam jarak sangat rapat. Tempat dataran rendah dengan
kelembapan sedang, daya tumbuh sedang, memrlukan cahaya matahari langsung
dan penuh (Lestari, dkk, 2015,hal. 284).
Orang-orang mesir sekitar 5000 tahun yang lalu menggunakan tanaman ini
sebagai bahan pembuatan kertas. Tanaman ini butuh banyak sinar matahari.
Tanaman ini lebih populer dengan nama siperus. Bedanya dengan papirus daun
yang berada di ujung batang lebih kecil, halus dan pendek. Tinggi tangkainya
hanya ± 1 meter. Bunganya bertangkai seolah tumbuh menyebar dari pusat
susunan daun ( Don, Dkk, 2000, hal. 12 ).
b. Cyperus digitatus Roxb. (Teki Ladang)
Gambar 4.2 Cyperus digitatus
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Seacara taksonomi tanaman air ini dapat diklasifikasikan
sebagaia berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotiledonae
Ordo : Cyperales
Family : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus digitatus Roxb.
Terna perenial yang menyukai habitat yang lembab, berpaya-paya atau berair,
jarang berupa terna anual, sering kali berumpun. Dalam tanah terdapat rimpang
yang merayap atau badan-badan seperti umbi dengan geragih yang merupakan
alat perkembangbiakan vegetatif. Batang segitiga, tidak berongga, di bawah
rangkaian bunga tidak bercabang. Daun bangun pita, bertulang sejajar dengan
upih yang tertutup, tanpa atau jarang mempunyai lidah-lidah, jarang tereduksi,
biasanya tersusun sebagai rozel akar. Bunga kecil, tidak menarik, banci atau
berkelamin tunggal dan berumah 1, jarang berumah 2, tersusun dalam bulir-bulir
dengan bunga-bunga yang terdapat dalam ketiak suatu daun pelindung
(Tjirosoepomo, 2013, hal. 435).
c. Fimbristylis quinquangularis (Vahl) Kunth (Teki-tekian)
Gambar 4.3 Fimbristylis
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Seacara taksonomi tanaman air ini dapat diklasifikasikan
sebagaia berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotiledonae
Ordo : Cyperales
Family : Cyperaceae
Genus : Fimbristylis
Spesies : Fimbristylis quinquangularis (Vahl) Kunth
Tumbuhan ini memiliki warna hijau yang sangat cerah tingginya hanya
sekitar 20-30 cm saja. Tumbuh di sekitar pinggiran aliran air atau sungai, akarnya
tertanam di dalam lumpur. Tumbuh di area yang terbuka atau terpapar matahari
yang penuh. Tumbuhan ini termasuk tumbuhan liar yang sangat mudah ditemui di
karenakan pertumbuhannya yang sangat mudah. Selain bisa diperbanyak dengan
tunas bisa juga dengan pemotongan daun. Tancapkan pangkal daun ke dalam
media lumpur. Dalam beberapa hari akan tumbuh tunas baru. Bila diperhatikan
secara seksama di atas kuntum daun siperus akan muncul batang baru.
Merupakan gulma jenis teki-tekian. Tumbuhan ini sangat mudah tumbuh dalam
kondisi tanah apapun, sehingga menjadi gulma yang sangat sulit dikendalikan. Ia
membentuk umbi (sebenarnya adalah tuber, modifikasi dari batang) dan geragih
(stolon) yang mampu mencapai kedalaman satu meter, sehingga mampu
menghindar dari kedalaman oleh tanah (30 cm) (Rosanti, 2013, hal. 49).
d. Salvinia adnata Desv. (Kiambang)
Gambar 4.4 Salvina adnata
(Sumber. Dokumentasi pribadi)
Secara taksonomi tanaman air ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Class : Filicinae
Sub class : Hydropterides
Family : Salviniaceae
Genus : Salvinia
Spesies : Salvinia adnanta Desv.
Salvina adnata merupakan tumbuhan air yang mengapung bebas pada
permukaan air, dengan batang berbulu, panjang daun 1,2 cm, bercabang sedikit,
pada tiap buku terdapat 3 daun ang terdiri dari 2 di sebelah atas dan berhadapan
berfungsi sebagai alat pengapung, yang 3 lainnya terdapat di dalam air terbagi-
bagi yang merupakan badan-badan yang bentuk dan fungsinya menyerupai akar.
Sporangium terkumpul pada pangkal daun yang berada dalam air, memiliki 1
sorus yang berdinding homolog dengan indusium. Sporakarpium
hanyamengandung mikro atau makrospotangium. Mikrosporangium bulat, tangkai
panjang, berisi 4 mikrospora, di bungkus oleh substansi yang berasal dari
periplasmodium, mikrospora yang berkecambah merupakan suatu mikroprotalium
berbentuk buluh pendek, punya dua anteridium. Protalium berkembang dalam
sporangium, dinding tidak terbuka dan dapat di tembus oleh mikroprotalium,
sehingga spermatozoid bergerak bebas. Makrosporangium lebih besar, bertangkai
pendek, dari 32 sel tetrad hanya satu yang menjadi makrospora sempurna,
makrospora mengandung butir-butir zat putih telur, tetes-tetes minyak dan butir-
butir amilum, pada ujungnya terdapat inti plasma yang lebih kental, dinding
makrospora berwarna pirang, tebal, punya selubung perisporium (Masbudhi, 2010
dalam Astika,2014, hal. 56).
Tumbuhan ini bisa berguna sebagai penghias akuarium, namun bisa menjadi
gulma karena perkembangannya sangat cepat.
e. Salvinia auriculata Aubl. (Kiambang)
Gambar 4.5 Salvinia auriculata Aubl
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Secara taksonomi tanaman air ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Class : Filicinae
Sub class : Hydropterides
Familily : Salviniaceae
Genus : Salvinia
Spesies : Salvinia auriculata Aubl.
Paku air yang mengapung dengan bebas pada permukaan air, hanya sedikit
bercabang-cabang. Daun berkarang, pada tiap buku terdapat 3 daun. Dari ketiga
daun tersebut yang dua terdapat di sebelah atas, berhadapan dan merupakan alat
pengapung, yang 3 terdapat di dalam air terbagi-bagi merupakan badan-badan
yang bentuk maupun fungsinya menyerupai akar. Sporangium terkumpul pada
pangkal daun yang berada dalam air, masing-masing berisi satu sorus dan
mempunyai dinding yang homolog dengan indusium. Sporokarpium yang berisi
satu sorus itu hanya mengandung mikro atau makrosporangium saja.
Mikrosporangium bulat, mempunyai tangkai panjang, berisi 64 mikrospora,
makrosporangium lebih besar, bertangkai pendek dan dari 32 sel tetrade yang di
hasilkan hanya satu yang menjadi makrospora sempurna (Tjitrosoepomo, 2014,
hal. 280).
f. Cyrtosperma merkusii (Hassk.) Schott (Keladian)
Gambar 4.6 Cyrtosperma
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Secara taksonomi tanaman air ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Arecales
Family : Araceae
Genus : Cyrtosperma
Spesies : Cyrtosperma merkusii (Hassk.) Schott
Daluga (Cyrtosperma merkusii (Hassk.) Schott) merupakan salah satu spesies
yang tergolong dalam famili Araceae. Batang termodifikasi menjadi kormus
(subang) yang mengandung banyak karbohidrat. Hidup di rawa , tulang daun
menyirip ialah adanya tiga tulang daun yang berukuran lebih besar dari tulang-
tulang daun lainnya. Tulang daun yang terletak di tengah-tengah daun adalah
tulang daun utama, sedangkan dua tulang daun lain yang terletak pada masing-
masing lobus daun adalah tulang daun basal. Daun daluga mempunyai ciri-ciri
tersebut, sehingga tulang daunnya bertipe menyirip. Memiliki umbi (Prihatman,
Dkk, 2002 dalam julianti, dkk, 2012, hal.70).
Manfaat Daluga (sulawesi utara) merupakan salah satu tanaman pangan
lokal yang mempunyai nilai penting bagi masyarakat Kepulauan Sangihe dan
sekitarnya sehubungan dengan dampak perubahan iklim serta dalam menunjang
program pemerintah untuk meningkatkan ketahanan dan kemandirian pangan,
tetapi saat ini tanaman daluga belum dibudidayakan secara luas oleh masyarakat
bahkan rawa tempat tumbuh tanaman daluga telah dikonversi menjadi sawah dan
pemukiman4. Umbi daluga banyak tersebar di daerah kepulauan di Sulawesi
Utara, umumnya masyarakat pulau Sangihe mengkonsumsi umbi daluga setelah
direbus, dikukus, dipanggang, atau digoreng. Umbi ini juga diolah menjadi kue
kering atau kue tradisional yang dikenal sebagai “kue katan” namun demikian
pengolahannya masih dalam skala terbatas dan belum dapat menambah nilai
ekonomi yang berarti (Lintang, Dkk, 2016, hal. 84).
g. Nymphaea nouchali var. caerulea (Savingny) Verdc. (Teratai)
Gambar 4.7 Nymphaea
(Sumber : aquatimag.com)
Secara taksonomi tanaman air ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Nymphales
Family : Nymphaceae
Genus : Nymphaea
Spesies : Nymphaea nouchali var. caerulea (Savingny) Verdc.
Termasuk deep water aquatic plants, akarnya tertanaman pada lumpur di
dasar kolam, daun dan bunganya muncul dengan indah di permukaan air.
Berbunga primitif dengan bunga berwarna putih, kuning, ungu, dan pink. Petal
bunga ini lebih besar dari sepalnya dan buah masak di bawah air setelah bunga
tertutup. Bentuk daun bulat berlapis lilin pada permukaan, dan tangkai daun
berada dalam air. Tumbuh pada kelembapan tinggi, daya tumbuh lambat dan
memerlukan sinar matahari penuh atau langsung (Lestari, dkk, 2015, hal.291).
Seperti namanya water lily, tumbuhan ini adalah keluarga tanaman air
yang dapat hidup beberapa tahun atau disebut tanaman perenial aquatic. pada
genus Nymphaea daun dan bunga tepat berada di atas permukaan air dan sering
disebut sebagai tanaman air pinggir (marginal plant) karena memiliki akar dan
batang yang terendam di dalam air tumbuhan teratai tumbuh dirawa-rawa atau
daerah yang tergenang, terapung atau mempunyai akar yang dapat mencapai dasar
air. Spesies ini tersebar luas di atas bumi, paling melimpah di daerah tropis, tetapi
meluas ke daerah beriklim sedang. Habitatnya adalah danau dangkal, kolam,
sungai lambat mengalir (Swingle, 1946 dalam Nur, Dkk, 2016, hal.896).
Beberapa species Nymphaeaceae secara ekonomi dan estetika sangat
penting. Karena keindahan bunganya, tanaman ini dapat digunakan sebagai
ornamen taman air dan dikembangkan sebagai tanaman hortikultura. Selain
bunganya, biji teratai dijadikan tepung untuk bahan berbagai macam makanan
seperti kue cincin, kue apam, biskuit, kue talam dan pupudak, sedangkan biji utuh
atau dalam bentuk butiran diolah menjadi brondong. Teratai juga dapat
dimanfaatkan sebagai obat. Daun teratai dapat digunakan sebagai anti diabetes,
anti kolesterol, dan antioksidan. Pada bunga ditemukan sitotoksik terhadap
karsinoma serviks, biji teratai berfungsi sebagai antidiare dan prebiotik (Nur, Dkk,
2016, hal.896).
h. Eichhornia crassipes (Mart) Solms (Eceng Gondok)
Gambar 4. 8 Eichornia crassipes
(Sumber : aquatimag.com)
Secara taksonomi tanaman air ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Sub divisi : Angiospermae
Class : Monocotyledonae
Ordo : Bromeliales
Family : Pontederiaceae
Genus : Eichhornia
Spesies : Eichhornia crassipes (Mart) Solm.
Termasuk tipe tanaman air mengapung atau Floater karena akar, batang,
dan daun memiliki kantong udara. Daun berwarna hijau mengkilap. Ujung dan
pangkal daun meruning, sedangkan pangkal tangkai daun menggelembung.
Bunganya majemuk berbentuk bulir. Kelopak bunganya berbentuk tabung.
Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Tanaman berakar serabut ini tidak
memiliki batang.tumbuh pada kelembapan sedang dengan membutuhkan sinar
matahari penuh (Lestari, dkk, 2015, hal.285).
Eceng gondong pada umumnya berwarna hijau hidup mengapung bebas
bila airnya cukup dalam tetapi berakar di dasar bila air dangkal, warna bunga
eceng gondok ungu muda. Bunga tersebut terdiri dari 4-6 kuntum tiaptangkainya
dan tersusun pada sebuah malai. Hiasan bunga menyerupai mahkota terdiri atas 6
daun tenda bunga yang tersusun dalam 2 lingkaran, pada bagian bawahnya
membentuk suatu buluh yang panjang. Benang sari 6,3 atau hanya 1 melekat pada
buluh tenda bunga, kadang-kadang tidak sama panjang atau ada satu yang paling
panjang (Gembong. 2010 dalam Lathifah, 2015 hal. 34)
Eceng gondok yang mempunyai nama daerah : bengkok, sekar bopong,
wewehan, eceng gondok, merupakan herba mengambang atau tumbuh pada air
dangkal, tinggi 40-80 cm, stolon kluar dari ketiak daun, helai daun bulat, tangkai
daun membengkak lunak seperti karet busa sehingga helai daun selalu muncul di
permukaan air. Bunga majemuk berangkai panjang, bunga berwarna ungu
kebiruan (lilac). Buah tak pernah terbentuk. Tumbuhan ini merupakan gulma di
danau yang dapat mempercepat pendangkalan, juga gulma di perairan yang
menggangu pelayaran. Tumbuhan ini dapat digunakan sebagai kompos dan
makanan ternak (Hartono, 2006 dalam astika, 2014, hal.47).
Di balik kerugian yang ditimbulkan eceng gondok ada pula manfaat bagi
manusia yaitu eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dengan
memprosesnya menjadi kompos. Eceng gondok juga mampu menyerap berbagai
zat yang terkandung dalam air baik terlarut maupun tersuspensi yang berguna
sebagai pengendali pencemaran air. Eceng gondok juga merupakan sumber energi
alternatif yang terbarukan. Biomassa eceng gondok dapat dijadikan bio gas atau
briket arang yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk memasak
(Kaleka dan Hartono, 2013, hal.16).
i. Cabomba caroliniana A.Gray (Rumput Ikan)
Gambar 4.9 cabomba
(Sumber : aquatimag.com)
Secara taksonomi tanaman air ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Class : Filicinae
Sub class : Hydropterides
Familily : Cabombaceae
Genus : Cabomba
Spesies : Cabomba caroliniana A. Gray
Cabomba caroliniana adalah salah satu jenis tanaman air tenggelam yang
termasuk ke dalam famili Cabombaceae, biasa hidup di perairan mengalir, dan
mampu hidup hingga kedalaman 10 meter. Tanaman ini perlu diperhatikan karena
memiliki pengaruh potensial terhadap biodiversitas, fungsi dari lahan basah dan
ekosistem, serta mempengaruhi kualitas air. Tanaman ini berasal dari Brazil,
Paraguay, Uruguay, dan Argentina. Saat ini C. caroliniana menjadi tanaman
akuarium yang populer dan diperkenalkan ke banyak negara lain karena daun-
daunnya yang tenggelam dengan baik. Selain sebagai hiasan akuarium, tanaman
ini juga berfungsi sebagai penyedia tempat bertelur bagi ikan-ikan hias. Tanaman
ini biasa diperdagangkan dengan nama C. autralis dan C. pulcherrima. Tanaman
ini tumbuh melalui akar serabut dan mampu tumbuh hingga panjang batang 10
meter. Kualitas air mempengaruhi tingkat pertumbuhan C. caroliniana. C.
caroliniana dapat tumbuh dengan baik pada kondisi perairan yang eutrofik
dengan pH yang rendah ( Zulmi, 2012, hal.5).
j. Myriophyllum aquaticum (Vell) Verde.( Parrot Feather)
Gambar 4.10 Myriophyllum aquaticum
(Sumber.Aquaticmag.co)
ecara taksonomi tanaman air ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Ordo : Saxifragales
Familily : Haloragaceae
Genus : Myriophyllum
Spesies : Myriophyllum aquaticum (Vell) Verde
Bentuk daun menyerupai bulu-bulu halus yang tumbuhn di leher burung
betet, berwarna hijau lembut. Tanaman ini tumbuh merayap di permukaan air
biasanya bergerombol, namun bila ditanam dalam wadah ia tampak cantik karena
menjuntai keluar dari wadah. Membutuhkan sinar matahari sedikitnya 6 jam,
terutama di pagi hari. Tanaman ini tidak memiliki zat kayu. Jadi, untuk
mengembangbiakkannya cukup dengan stek batang yang di tancapkan ke media
berair. Bahkan dengan menaruhnya saja di permukaan air akan tumbuh akar-
akarnya. Akanya inilah yang nantinya akan menancapkan kehidupan barunya
(Don, 2000, hal.21).
Tumbuhan ini bermanfaat sebagai tanaman hias lanskap penutup
permukaan air dan juga bisa sebagai tanaman pot (Lestari, Dkk, 2015, hal.289).
k. Echinodorus palifolius (Ness & Mart.) J.F.Macbr.(Melati Air)
Gambar 4.11 Echinodorus
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Secara taksonomi tanaman air ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Alismatales
Famili : Alismataceae
Genus : Echinodorus
Spesies : Echinodorus palifolius
Daunnya berbentuk bulat melebar atau sedikit lonjong. Daun menghadap
ke arah atas dan memiliki batang yang cukup panjang. Bunga mekar terlihat
cantik seperti melati. Bunga berkelopak 3 helai warna putih dan tumbuh berderet
pada satu tandan. Tinginya mencapai 30-50 cm. Termasuk tanaman dataran
rendah dengan kelembapan sedang. Daya tumbuh lambat dan membutuhkan sinar
matahari langsung atau penuh (Lestari, dkk, 2015, hal.285)
Bunganya berwarna putih tumbuh berderet pada tangkai yang panjang
dalam jumlah beberapa kuntum. Setelah mekar di pagi hari secara bergantian,
bunga melati air akan menguncup. Biasanya dari bekas bunga-bunga itu tumbuh
tunas-tunas tanaman kecil yang kemudian dapat dipisahkan sebagai tanaman baru.
Daun melati air agak kaku, permukaan dan bagian bawah daun di tumbuhi bulu-
bulu yang kasar. Pada jenis tanaman ini terdapat tiga macam bentuk daun yang
sering di jumpai, yakni bulat besar, lonjong besar, dan lonjong kecil. Masing-
masing memiliki bunga serupa namun dengan ukuran yang berbeda. Tanaman
jenis ini tidak tahan sinar matahari sepanjang hari. Jika daunnya berwarna
kekuning-kuningan, sebaiknya dipindahkan ke tempat yang sedikit terlindung dari
sinar matahari (Don, 2000, hal. 10).
Bermanfaat sebagai tanaman hias lanskap berfungsi sebagai display plant
dalam pot dan sebagai tanaman pelengkap kolam
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kawasan kampus
Universitas Ilsam Negeri Sulthan thaha Saifuddin Jambi di temukan sebanyak 12
jenis tumbuhan air dari 12 ada 1 jenis yang tidak dapat di identifikasi jenis
tumbuhan air yang yang teridentifikasi yaitu Cyrtosperma merkusii, Cyperus
digitatus Roxb, Fimbristylis quinquangularis, Echinodorus palifolius, Nymphaea
nouchali var. Caerulea, Cyperus difformis L., Eichhormia crassipes, Salvinia
adnata Desv., Cabomba carolimaml, Myriophyllum aquaticum, Salvinia
auriculata Aubl.
Dari hasil diatas tumbuhan air yang sering dijumpai pada saat
pengambilan sampel di Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi
yaitu dari family Cyperaceae 3 spesies, family Araceae 1 spesies, Alismataceae 1
spesies, Nymphaeaceae 1 spesies, Pontederiaceae 1 spesies, Salvinaceae 1 spesies,
Cabombaceae 1 spesies, Haloragaceae 1 spesies dan Salvinaceae 1 spesies.
Pada pengamatan dan pengambilan sampel dikawasan kampus Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dari 11 spesies yang teridentifikasi
di dapati 3 jenis tumbuhan air dari famil Cyperaceae yaitu Cyperus digitatus roxb,
Fimbristylis quinquangularis dan Cyperusdifformis L. Adalah salah satu suku
anggota tumbuhan berbunga. Suku ini termasuk kedalam bangsa Poales.
Kedalamnya termasuk teki, papirus, fingermillet, dan beberapa tumbuhan dengan
nilai ekonomi kurang penting karena termasuk kategori gulma.
Tumbuhan dari famili Araceae yaitu Cyrtosperma merkusii merupakan
satu-satunnya tumbuhan yang dapat dikonsumsi, umbi dari tumbuhan ini bisa
diolah menjadi tepung dan berbagai macam makanan yang lezat. Umumnya
masyarakat pulau Sangihe mengkonsumsi umbi daluga setelah direbus, dikukus,
dipanggang, atau digoreng. Umbi ini juga diolah menjadi kue kering atau kue
tradisional yang dikenal sebagai “kue katan” namun demikian pengolahannya
masih dalam skala terbatas dan belum dapat menambah nilai ekonomi yang
berarti (Lintang, Dkk, 2016, hal. 84).
Cabomba caroliniana adalah salah satu jenis tanaman air tenggelam yang
termasuk ke dalam famili Cabombaceae, biasa hidup di perairan mengalir, dan
mampu hidup hingga kedalaman 10 meter. Tanaman ini perlu diperhatikan karena
memiliki pengaruh potensial terhadap biodiversitas, fungsi dari lahan basah dan
ekosistem, serta mempengaruhi kualitas air. Tanaman ini berasal dari Brazil,
Paraguay, Uruguay, dan Argentina. Saat ini C. caroliniana menjadi tanaman
akuarium yang populer dan diperkenalkan ke banyak negara lain karena daun-
daunnya yang tenggelam dengan baik. Selain sebagai hiasan akuarium, tanaman
ini juga berfungsi sebagai penyedia tempat bertelur bagi ikan-ikan hias. Tanaman
ini biasa diperdagangkan dengan nama C. autralis dan C. pulcherrima. Tanaman
ini tumbuh melalui akar serabut dan mampu tumbuh hingga panjang batang 10
meter. Kualitas air mempengaruhi tingkat pertumbuhan C. caroliniana. C.
caroliniana dapat tumbuh dengan baik pada kondisi perairan yang eutrofik
dengan pH yang rendah ( Zulmi, 2012, hal.5).
Dari hasil di atas juga di temukan spesies Echinodorus palifolius dari
Family Alismataceae. Alismatales mencakup banyak monokotil yang menyukai
tanah berlumpur atau basah, bahkan ada yang hidup sepenuhnya tergenang dalam
air. Beberapa anggotanya, khususnya dari suku Cymodoceaceae dan
Hydrocharitaceae, mampu beradaptasi dengan air laut dan sepenuhnya hidup
terbenam dalam air laut. Mereka menjadi komponen utama ekosistem khas lautan
dangkal tropika yang disebut padang lamun.
Familia Alismataceae berasal dari Amerika Selatan (terbanyak dari sungai
Amazon) adalah tumbuhan air (aquatic plant). Seluruh anggotanya dari yang saya
ketahui mampu tumbuh pada dua model habitat, yakni darat dengan media
tergenang dan habitat bawah air. Para aquascaper dalam membudidayakannya
biasanya memakai cara tipe habitat darat. Dibuatkan bedengan-bedengan yang
selalu dijaga kebasahannya dengan penggenangan. Ciri khas dari genus ini
kebanyakan daunnya tebal, kaku, permukaan sangat kasar dengan tulang daun
nampak nyata, tangkai daunnya pun berambut kasar dan kaku, karenanya jarang
fauna yang doyan. Karena kelebihannya sangat banyak, semisal gampang tumbuh,
adaptif terhadap kondisi media dan air yang buruk, juga kompetitif, serta memiliki
daun yang eksotis dengan berbagai variasinya, maka sebagian besar Echinodorus
sp. menjadi favorit para aquascaper sebagai aquarium plant (Don, 2000, hal. 25).
Dari hasil di atas juga didapatkan spesies Eichhornia crassipes family dari
Pontederiaceae Eceng gondok atau enceng gondok (Latin:Eichhornia crassipes)
adalah salah satu jenis tumbuhan air mengapung. Eceng gondok yang mempunyai
nama daerah : bengkok, sekar bopong, wewehan, eceng gondok, merupakan herba
mengambang atau tumbuh pada air dangkal, Tumbuhan ini merupakan gulma di
danau yang dapat mempercepat pendangkalan, juga gulma di perairan yang
menggangu pelayaran. Tumbuhan ini dapat digunakan sebagai kompos dan
makanan ternak (Hartono, 2006 dalam astika, 2014, hal.47).
Beberapa species Nymphaeaceae secara ekonomi dan estetika sangat
penting. Karena keindahan bunganya, tanaman ini dapat digunakan sebagai
ornamen taman air dan dikembangkan sebagai tanaman hortikultura. Selain
bunganya, biji teratai dijadikan tepung untuk bahan berbagai macam makanan
seperti kue cincin, kue apam, biskuit, kue talam dan pupudak, sedangkan biji utuh
atau dalam bentuk butiran diolah menjadi brondong. Teratai juga dapat
dimanfaatkan sebagai obat. Daun teratai dapat digunakan sebagai anti diabetes,
anti kolesterol, dan antioksidan. Pada bunga ditemukan sitotoksik terhadap
karsinoma serviks, biji teratai berfungsi sebagai antidiare dan prebiotik (Nur, Dkk,
2016, hal.896).
Manfaat bagi manusia yaitu eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai
pupuk organik dengan memprosesnya menjadi kompos. Eceng gondok juga
mampu menyerap berbagai zat yang terkandung dalam air baik terlarut maupun
tersuspensi yang berguna sebagai pengendali pencemaran air. Eceng gondok juga
merupakan sumber energi alternatif yang terbarukan. Biomassa eceng gondok
dapat dijadikan bio gas atau briket arang yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber
energi untuk memasak (Kaleka dan Hartono, 2013, hal.16).
Sebagian besar tanaman di atas merupakan tanaman hias lanskap yang bisa
menambah keindahan taman dan juga ada beberapa tanaman yang bisa digunakan
untuk aquascape yang berfungsi sebagai pelengkap pada aquarium di rumah, yang
tentunya dapat menambah nilai ekonomi pada sebuah akuarium.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan di kawasan kampus
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dapat peneliti simpulkan
antara lain :
1. Dari hasil penelitian di dapati 11 jenis tumbuhan air yaitu Cyrtosperma
merkusii (Keladian), Cyperus digitatus Roxb.(Teki-tekian), Fimbristylis
quinquangularis (Vahl) Kunth (Teki Ladang), Echinodorus palifolius (Ness
& Mart.) J.F.Macbr.(Melati Air), Nymphaea nouchali var. caerulea
(Savingny) Verdc.(Teratai), Cyperus difformis L.(Teki-tekian),
Eichhornia crassipes (Mart) Solms (Eceng Gondok), Salvinia adnata
Desv.(Kiambang), Cabomba caroliniana A.Gray(Rumput Ikan),
Myriophyllum aquaticum (Vell) Verdc.(Bulu Burung), dan Salvinia
auriculata Aubl.(Kiambang). Di temukan 8 Family tumbuhan air yaitu :
Araceae, Cyperaceae, Alismataceae, Nymphaeceae, Pontederiaceae,
Salviniaceae, Cabombaceae, dan Haloragaceae.
2. Setiap spesies memiliki manfaat yang bernilai ekonomis dan estetika
kecuali dari famili Cyperaceae yang tidak memiliki nilai ekonomis
karena termasuk gulma.
B. Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan saran yang dapat di ajukan dalam
penelitian ini adalah :
a. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan di
jurusan pendidikan biologi untuk penelitian lebih lanjut tentang kajian
identifikasi tumbuhan hidrofit di masa mendatang.
b. Perlunya penambahan peralatan laboratorium agar bisa mempermudah
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA Bakti N, Gt. Sugian N, M. Ermyn E.(2016). Perbandingan Morfologi Dan Biologi
Bunga Pada Dua Spesies Teratai (Nymphaea) Di Kabupaten Banjar,
Kalimantan Selatan. Jurnal Prosiding 2016 Jilid 3 Fakultas Pertanian
Universitas Lambung Mangkurat.
Burnawi. (2010). Jenis Tumbuhan Air di Suaka Perikanan Awang Landas
Perairan Sungai Barito,Kalimantan Selatan. Jurnal penelitian 26 November
2011 Vol9.
Don WS, Threes E, dan Chery Hadibroto. (2000). Tanaman Air. Jakarta:
Gramedia pustaka utama.
Julianti , E. Simbala, Roni K, Johanis P. (2012). Kajian Morfologi Daluga
(Cyrtosperma merkusii (Hassk.) Schott) di Kabupaten Kepulauan Sangihe,
Sulawesi Utara. Agustus 2012. Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas
Sam Ratulangi, Manado.
Indriyanto. (2006). Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.
Irawati. (2004). Seri Koleksi Tanaman Air Kebun Raya Bogor. Volume 1No. 5.
PKT: Kebun Raya Bogor.
Irma D. (2012). Keragaman Jenis dan Persen Penutupan Tumbuhan Air di
Ekosistem Danau Laut Tawar, Takengon, Provinsi Aceh. Jurnal penelitian
Agustus 2012 vol 1.
Irwan, Z.D. (1992). Prinsip-Prinsip Ekoloogi dan Organisasi: Ekoistem
Komunitas, dan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Kaleka N, Hartono ET. (2013). Kerajinan Eceng Gondok. Surakarta: Pustaka
baru
Lathifah, eni. (2015). Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Air Di Danau Teluk
Kota Jambi. Jurusan Biologi, Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
Lukito. (2008). Merawat Tumbuhan Air . Jakarta: Suara Karya.
Odum, E HLM. (1993). Dasar-Dasar Ekologi. Terjemahan Oleh Tjahjono
Samingan dari buku Fundamentals of Ecology. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Resosoedarmo, S., K. Kartawinata, dan A. Soegiarto. (1986). Pengantar Ekologi.
Bandung: Remadja Rosda Karya.ikasi Jamur.
Rosanti, D. (2013). Inventarisasi Gulma Pada Perkebunan Cokelat Desa Pajar
Bulan Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal penelitian Juni
2013 vol 10.
Astika, R. (2014). Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Air Di Danau Sipin Kota
Jambi Provinsi Jambi. Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
Salim, N. (2017). Identifikasi Jamur Makroskopis Di Kawasan Gunung Masurai
Desa Sungai Lalang Keamatan Lembah Masurai Kabupaten Merangin
Provinsi Jambi. Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Soemarwoto, O. (1983). Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta:
Penerbit Djambatan.
Tim Penyusun. (2017). Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi: Fakultas Tarbiyah
Universita Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin. Jambi.
Tristiawati. (2013). Identifikasi Tumbuhan Spermatophyta Di Kawasan Kampus
Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin jambi. Institut Agama
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin jambi.
Tjitrosoepomo, G. (2013). Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Tjitrosoepomo, G. (2014). Taksonomi Tumbuhan Schizophyta, Thalophyta,
Bryophyta, Pteridophyta. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Zulmi, reza. (2012). Produktivitas Cabomba Caroliniana, Egeria Densa, Dan
Mayaca Fluviatilis Berkaitan Dengan Pemanfaatan Nutrien N Dan P Dari
Sedimen Waduk Cirata. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor .
Lestari, G. Dkk. (2015). Tanaman Hias Lanskap. Jakarta: Penebar Swadaya.
Maghandi, M. (2015). Tumbuhan Air Berpotensi Obat Koleksi Kebun Raya
Bogor. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya – LIPI.
Lintang, M. Layuk, P dan Joseph, G.H. (2016). Karakteristik Tepung Umbi Daluga
(Cyrtosperma Merkussi)), Wongkai (Dioscorea Sp), Kolerea (Colocasia, Sp),
Dan Longki (Xanthosoma, Sp) AsalSulawesi Utara, Substitusi Terigu Untuk
Pangan Pokok. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara.
DAFTAR DOKUMENTASI
Gambar 1. Survei lokasi
Gambar 2. Mengamati tumbuhan sekitar
Gambar 3. Mengamati tumbuhan
Gambar 4. Sampel yang akan di ambil
Gambar 5. Sampel yang akan di ambil
Gambar 6. Sampel di lokasi yang terendam air
Gambar 7. Sampel yang akan di ambi
Gambar 8. Salah satu sampel
Gambar 9. Mengamati sampel
Gambar 10. Sampel di pinggir sungai kecil
Gambar 11. Sampel didaerah berlumpur
Gambar 12. Sampel di sekitar area pembangunan
Gambar 13. Sampel di tengah kolam
Gambar 14. Sampel di area kampus
Gambar 15. Sampel hidup
Gambar 16. Sampel yang akan di ambil
Gambar 17. Proses pengambilan sampel
Gambar 18. Proses pengambilan sampel
Gambar 19. Sampel herbarium kering
Gambar 20. Sampel herbarium basah
Gambar 21. Ruang laboratorium
Gambar 22. Sedang mengamati sampel herbarium
Gambar 23. Sampel herbarium kering
Gambar 24. Suasana laboratorium
Gambar 25. Suasana laboratorium
Gambar 26. Laboratorium herba
Gambar 27. Identifikasi di bantu jasa pakar
Gambar 28. Identifikasi di bantu jasa pakar
Gambar 29. Identifikasi di bantu jasa pakar
Gambar 30. Identifikasi di bantu jasa pakar
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
(CURICULUM VITAE)
Nama : Sapri Kurniadi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/tgl lahir : Kasang Pudak/03-07-1995
Alamat : kec.kumpeh Ulu, Desa Kasang Pudak Rt.19
Alamat Email : [email protected]
No Kontak : 082280053036
Pengalaman-pengalamanPendidikan Formal
1. SD Negeri 61/IX Desa Kasang Pudak
2. SMP Negeri 8 Muaro Jambi
3. MA Swasta Laboratorium Jambi
Motto Hidup
“ Belajar Tidak Akan Berarti Tanpa Di Barengi Budi Pekerti”
Jambi, November 2018
Sapri Kurniadi
TB.131125