7
AGUS RIYANTO, 2101405701 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF SISWA KELAS VII B SMP ISLAM UNGARAN

Identitas Mahasiswa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

AGUS RIYANTO, 2101405701 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF SISWA KELAS VII B SMP ISLAM UNGARAN. Identitas Mahasiswa. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Identitas Mahasiswa

AGUS RIYANTO, 2101405701

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF SISWA KELAS VII B SMP ISLAM UNGARAN

Page 2: Identitas Mahasiswa

Identitas Mahasiswa - NAMA : AGUS RIYANTO - NIM : 2101405701 - PRODI : Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) - JURUSAN : Bahasa & Sastra Indonesia - FAKULTAS : Bahasa dan Seni - EMAIL : ryant_2609 pada domain yahoo.co.id - PEMBIMBING 1 : Dr.Agus Nuryatin,M.Hum. - PEMBIMBING 2 : Dra.L.M.Budiyati,M.Pd. - TGL UJIAN : 2009-08-27

Page 3: Identitas Mahasiswa

JudulPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERPIKIR INDUKTIF SISWA KELAS VII B SMP ISLAM UNGARAN

Page 4: Identitas Mahasiswa

AbstrakKemampuan mengapresiasi cerpen siswa kelas VIIB SMP Islam Ungaranmasih rendah dan perlu ditingkatkan. Kemampuan siswa dalam mengapresiasicerpen masih rendah disebabkan oleh (1) siswa kurang tertarik denganpembelajaran cerpen, (2) sulit memahami isi dalam menganalisis unsur-unsurcerpen, dan (3) pemahaman dan penghayatan siswa terhadap cerpen masihdangkal. Dari ketiga kendala tersebut yang akan diatasi adalah siswa sulitmemahami isi dalam menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen. Oleh sebab itu,perlu dilakukan suatu pembelajaran yang dapat menarik minat siswa kelas VIIBuntuk mengikuti pengajaran mengapresiasi cerpen, yaitu dengan penggunaanmetode yang tepat. Maka, guru sebagai fasilitator berperan penting dalampemilihan metode yang sesuai dalam pembelajaran. Model pembelajaran berpikirinduktif diharapkan dapat menjadi metode yang tepat dalam pengajaranmengapresiasi cerpen.Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) bagaimanakahpeningkatan kemampuan mengapresiasi cerpen siswa kelas VIIB SMP IslamUngaran setelah memperoleh pembelajaran mengapresiasi cerpen dengan modelpembelajaran berpikir induktif, dan (2) bagaimanakah perubahan perilaku siswakelas VIIB SMP Islam Ungaran dalam pembelajaran mengapresiasi cerpendengan model pembelajaran berpikir induktif. Adapun tujuan penelitian ini adalah(1) mendeskripsi peningkatan kemampuan mengapresiasi cerpen siswa kelasVIIB SMP Islam Ungaran setelah mendapatkan pembelajaran mengapresiasicerpen dengan model pembelajaran berpikir induktif, dan (2) mendeskripsiperubahan perilaku siswa kelas VIIB SMP Islam Ungaran setelah mendapatkanpembelajaran mengapresiasi cerpen dengan model pembelajaran berpikir induktif.Subjek penelitian ini adalah kemampuan mengapresiasi cerpen siswa kelasVIIB SMP Islam Ungaran, sedangkan variabelnya adalah kemampuanmengapresiasi cerpen dengan menggunakan model pembelajaran berpikirinduktif. Desain penelitian ini merupakan tindakan kelas yang dilakukan dalamdua siklus yaitu siklus I dan siklus II, yang diawali dengan siklus I untukmengetahui kemampuan awal siswa dengan batas ketuntasan yaitu 65 pada siklusII. Tiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.Pengambilan data dilakukan dengan tes dan nontes. Teknik analisis data yangdigunakan secara kuantitatif untuk data tes dan secara kualitatif untuk data nontes.Alat pengambilan data nontes berupa pedoman observasi, pedoman jurnal,pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi.Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa kemampuanmengapresiasi cerpen dengan model pembelajaran berpikir induktif terbuktimengalami peningkatan. Hasil tes rata-rata pada siklus I adalah 65,63 termasukkategori cukup, sedangkan nilai rata-rata pada siklus II sebesar 74,70 termasukkategori baik. Hal ini membuktikan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus IIsebesar 9,07 atau sebesar 13,81%. Perubahan perilaku siswa dapat dilihat secarajelas pada saat pembelajaran. Berdasarkan hasil data nontes siklus I, masih tampakperilaku negatif siswa saat pembelajaran berlangsung. Pada siklus II perilakunegatif siswa semakin berkurang dan perilaku positif siswa semakin bertambah.Berdasarkan hasil penelitian tersebut saran yang diberikan antara lain: (1)para guru bahasa Indonesia SMP kiranya dapat menggunakan model pembelajaranberpikir induktif dalam pengajaran mengapresiasi cerpen karena dapat membuatkegiatan pembelajaran lebih menarik bagi siswa, siswa tidak cepat bosan, sertasiswa dapat lebih mudah mengapresiasi cerpen; (2) guru hendaknya mendorongsiswa untuk gemar membaca cerpen agar para siswa terbiasa membaca cerpen,sehingga pemahaman siswa terhadap cerpen meningkat.; dan (3) lembagapendidikan pada umumnya dan SMP Islam Ungaran pada khususnya, diharapkanmenjadikan hasil penelitian ini sebagai dasar dalam pengambilan keputusanprogram-program pembelajaran yang berkaitan dengan pembelajaranmengapresiasi cerpen.

Page 5: Identitas Mahasiswa

Kata Kuncimengapresiasi, cerpen, berpikir induktif

Page 6: Identitas Mahasiswa

ReferensiAli, Muhammad. 2007. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: SinarBaru Algensindo.Aminuddin. 2004. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar BaruAlgesindo.Depdiknas. 2005. Kurikulim KTSP; Standar Kompetensi. Jakarta: Depdiknas.Gani, Rizanur.1988. Pengajaran Sastra Indonesia: Respon dan Analisis. Jakarta:Depdikbud.Hartono, Bambang. 2007. Didaktik Metodik Pembelajaran Bahasa: Prinsip,Pendekatan, Metode, Teknik, Strategi, dan Model Pembelajaran.Semarang: Unnes.Haryadi. 2006. Retorika Membaca. Semarang: Rumah Indonesia.Hastuti, Sri. 1996/1997. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta:Depdikbud.Jabrohim (ed). 1994. Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Pustaka Belajar.Joy. 2008. Persahabatan. http://www.cerpen.net. Diunduh tanggal 15 Juli 2009.Margono, S.1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.Nuryani, Eka. 2009. Peningkatan Kemampuan Mengapresiasi Cerpen denganMetode Pembelajaran Kooperatif Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1Banjarnegara. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.Robert Steinbach. 2002. Successful Lifelong Learning. Jakarta: PPM.Samuwel. 2008. Obama dan Tukang Becak. http://www.cerpen.net. Diunduhtanggal 15 Juli 2009.Sudjiman, Panuti. 1991. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.Sumardjo, Jakob dan Saini. 1986. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: PT Gramedia.Suharianto, S. 1982. Memahami dan Menikmati Cerita Rekaan. Surakarta: WidyaDuta.-------- 2005. Dasar-Dasar Teori Sastra. Semarang: Rumah Indonesia.Suroto. 1993. Apresiasi Sastra Indonesia untuk SMTA. Jakarta: Erlangga.Suwarna. dkk. 2006. Pengajaran Mikro: Pendekatan Praktis dalam MenyiapkanPendidik Profesional. Yogyakarta: Tiara Wacana.Syah, Muhibbin. 2007. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Tarigan, Henry Guntur. 1984. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.Trimurdiati, Lutfi. 2006. Optimalisasi Majalah Dinding dalam PembelajaranApresiasi Cerpen dengan Pembelajaran Kontekstual Pada Siswa Kelas X4SMAN 1 Keling Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2005/2006. Skripsi.Universitas Negeri Semarang.Uno, Hamzah. 2008. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses BelajarMengajar yang Kreatif dan Efekktif. Jakarta: Bumi Aksara.Wibowo, Wahyu Tri. 2008. Penerapan Model Critical Discourse Analisys dalamUpaya Meningkatkan Kemampuan Memahami Unsur-unsur IntrinsikCerpen Pada Siswa Kelas IXE SMPN 20 Purworejo. Skripsi. UniversitasNegeri Semarang.Widyamartaya dan Sudiati. 2004. Kiat Menulis Esai Ulasan. Jakarta: PTGramedia Widiasarana Indonesia.Wiyanto, Asul. 2005. Kesusastraan Sekolah: Penunjang Pembelajaran BahasaIndonesia SMP dan SMA. Jakarta: PT Grasindo.

Page 7: Identitas Mahasiswa

Terima Kasihhttp://unnes.ac.id