ifa.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hematopoesis

Citation preview

IFA//SGD 5, LBM 1, Modul 6March 26, 2010

STEP 7

HematopoeiesisSel induk berdiferensiasi menjadi pronormoblas, megakarioblas, monoblas, mieloblas, limfoblas. yang mana masing masing akan mengalami perubahan masing yang menjadi bentuk yang lebih spesifik.

Eritropoeisis

1. Pronormoblast

Eritrosit adalah sel yang mentranspor hemoglobin, diproduksi oleh sel prekursor yang disebut normoblast.Prekursor eritroid yang paling awal dan terbesar adalah pronormoblast. Nukleusnya mempunyai pola kromatin halus, terdapat satu atau lebih nukleolus. Sitoplasmanya moderat dan berwarna basofilik (biru), terdapat perinuclear clearing, tidak terdapat granula.Pronormoblast mengalami mitosis dan membentuk dua basophilic normoblast.

2. Basophilic Normoblast

Ukurannya lebih kecil dibandingkan pronormoblast, kromatin kasar dan sebagian bergumpal.Rasio nukleus/sitoplasma (N/C) moderate, sekitar seperempat sel adalah sitoplasma.Sitoplasma berwarna biru tua karena mengandung RNA (poliribosom).Setelah mitosis sel ini menjadi polychromatophilic normblast.

3. Polychromatophilic normoblast

Pada sitoplasma tampak polychromasia yakni campuran antara hemoglobin yang berwarna merah dan RNA yang berwarna biru dengan latar abu-abu.Nukleus menempati setengah dari area sel, kromatin mulai memadat.Polychromatophilic normoblast mengalami satu atau dua kali mitosis menjadi orthochromatic normoblast.

4. Orthocromatic normoblast

Nukleusnya kecil dan padat (pyknotic), rasio N/C rendah.Sitoplasma mengandung lebih banyak hemoglobin dan lebih sedikit poliribosom.Sel ini tidak dapat bermitosis, tetapi memiliki kemampuan untuk mengeluarkan nukleus untuk membentuk retikulosit.

5. Retikulosit

Retikulosit masih berwarna polychromatophilic karena terdapat sisa RNA. Selama maturasi besi ditransfer dari transferin menuju ke dalam sel.Sintesis RNA berhenti, tetapi sintesis protein dan heme terus berlanjut hingga sisa RNA dan mitokondria hilang.Selama 3 hari pada proses maturasi terjadi 3-4 kali mitosis sehingga setiap pronormoblast dapat menghasilkan 16 retikulosit.Retikulosit berada dalam sumsum tulang selama 2-3 hari dan 1 hari dalam sirkulasi.

6. Eritrosit

Ketika sisa ribosom dan mitokondria telah hilang maka terbentuk eritrosit yang berada dalam sirkulasi selama 120 hari. Bentuknya cakram bikonkaf dan terdapat area central pallor.Setelah mencapai 120 hari eritrosit akan dihancurkan oleh sel fagositik dalam sistem retikuloendotelial.

Sel Darah

. Komponen :

Selular :

Darah Utuh (Whole Blood) :

Berisi eritrosit, leukosit, trombosit, dan plasma.

Satu unit kantong darah lengkap berisi 450 ml darah dan 63 ml antikoagulan.

Menurut masa simpan invitro ada dua macam darah lengkap yaitu :

Darah segar : Darah yang disimpan sampai 48 jam.

Darah baru : Darah yang disimpan sampai 5 hari.

Berguna untuk meningkatkan jumlah eritrosit dan volume plasma dalam waktu yang bersamaan.

Tidak diberikan pada pasien dengan anemia kronik yang normovolemik atau yang bertujuan meningkatkan eritrosit.

Suhu simpan 1-6C.

Pemberian melalui filter darah.

Eritrosit Pekat :

Berisi eritrosit, leukosit, trombosit, dan sedikit plasma.

Didapat dengan memisahkan sebagian besar plasma dari darah lengkap sehingga diperoleh eritrosit dengan nilai hematokrit 60-70%.

Digunakan untuk meningkatkan jumlah eritrosit pada pasien yang menunjukkan gejala anemia, yang hanya memerlukan massa eritrosit pembawa oksigen saja.

Dapat menyebabkan hipervolemia jika diberikan dalam jumlah banyak dalam waktu singkat.

Suhu simpan 1-6C.

Pemberian melalui filter darah standar (170)

Terdiri atas :

Eritrosit pekat dengan sedikit leukosit

Kandungan leukosit kurang dari 5 x 10(6) leukosit/unit.

Diperoleh dengan cara pemutaran, pencucian eritrosit dengan garam fisiologis, dengan filtrasi, atau degliserolisasi eritrosit yang disimpan beku.

Karena pada pembuatannya ada eritrosit yang hilang, maka kandungan eritrosit kurang dibandingkan dengan eritrosit pekat biasa.

Pemisahan leukosit dapat dilakukan dengan dua sistem yaitu:

Sistem tertutup memakai kantong ganda, masa simpan sama dengan darah lengkap asalnya.

Sistem terbuka dengan pencucian/filtrasi produk ini harus dipakai secepatnya (dalm 24 jam).

Dipakai untuk meningkatkan jumlah eritrosit pada pasien yang sering mendapat/tergantung pada transfusi darah dan reaksi transfusi panas yang berulang serta reaksi alergi yang disebabkan oleh protein plasma atau antibodi leukosit.

Suhu simpan 1-6C.

Pemberian melalui filter darah generasi ketiga.

Eritrosit Pekat Cuci

Eritrosit yang dicuci dengan normal salin memiliki hematokrit 70-80% dengan volume 180 ml sehingga membuang hampir seluruh plasma (98%), menurunkan konsentrasi leukosit, trombosit, dan debris.

Pembuatan sistem terbuka.

Suhu simpan 1-6C.

Pemberian melalui filter darah.

Dipakai untuk mencegah reaksi alergi berat atau yang berulang dan digunakan pada transfusi neonatal atau intrauteri.

Eritrosit Pekat Beku yang dicuci

Dibuat dengan penambahan gliserol suatu sediaan krioprotektif.terhadap darah yang usianya kurang dari 6 hari.

Karena pada proses penyimpanan beku, pencairan dan pencuciannya ada eritrosit yang hilang maka kandungan eritrosit minimal 80% dari jumlah eritrosit pekat asal dan hematokrit kurang lebih 70-80%.

Proses pencucian dapat menggunakan larutan glukosa dan salin dan memakai sistem terbuka.

Suhu simpan 1-6C.

Pemberian melalui filter darah.

Trombosit Konsentrat :

Terdiri dari :

Trombosit Pekat

Berisi trombosit, beberapa leukosit dan eritrosit serta plasma.

Diperoleh dengan cara pemutaran darah lengkap segar atau dengan cara tromboforesis.

Diindikasikan pada kasus perdarahan karena trombositopenia atau trombositopati kongenital.

Suhu simpan 20-24C.

Pemberian melalui filter darah standar.

Menggigil, panas, dan reaksi alergi dapat terjadi pada transfusi trombosit.

Keberhasilan transfusi trombosit dapat dipantau dengan menghitung jumlah trombosit (CCI) 1 jam pasca transfusi.

Trombosit dengan sedikit Leukosit

Mengandung leukosit hanya 8,3 x 10(5)/unit.

Digunakan untuk mencegah alloimunisasi HLA terutama pada pasien yang harus menerima kemoterapi jangka panjang.

Penggunaan dengan filter khusus trombosit dengan sedikit leukosit.

Granulosit Feresis :

Diperoleh dengan cara sitaferesis dari donor tunggal.

Berisi granulosit, limfosit, trombosit, beberapa eritrosit, dan sedikit plasma.

Suhu simpan 20-24C.

Dipakai untuk meningkatkan jumlah granulosit pada pasien sepsis dengan leukopenia yang tidak menunjukkan perbaikan dengan pemberian antibiotik dan pemeriksaan sumsum tulang menunjukkan hipoplasi.

Transfusi diberikan menggunakan filter darah standar.

Non Selular :

Plasma Segar Beku

Digunakan untuk mengganti kekurangan faktor koagulasi.

Berisi plasma, semua faktor pembekuan stabil dan labil, komplemen dan protein plasma.

Suhu simpan minus 18C.

Volume sekitar 200-250 ml.

Dipakai untuk pasien dengan gangguan proses pembekuan bila tidak tersedia faktor pembekuan pekat atau kriopresipitat.

Memakai filter standar.

Efek samping dapat berupa menggigil, demam, dan hipervolemia.

Plasma Donor Tunggal

Kriopresipitat Faktor Anti Hemofilia

Adalah konsentrat plasma protein tertentu, dibuat dengan mencairkan plasma segar beku atau pada circulating waterbath dan kemudian memisahkan komponen yang masih berpresipitasi pada suhu tersebut dengan cara pemutaran. Komponen yang masih berpresipitasi tersebut adalah kriopresipitat.

Suhu simpan minus 18C.

Berisi faktor VIII 80-120 unit, 150-250 mg fibrinogen, 40-70% faktor Von Willebrand, 20-30% faktor XIII.

Digunakan pada pasien dengan defisiensi faktor-faktor tersebut diatas.

Efek samping adalah reaksi alergi dan demam.

Eritrosit

Fungsi : Mengangkut O2 dan CO2 (terutama O2) ke seluruh jaringan melalui pengikatan hemoglobin terhadap O2; pengaturan pH darah karena ion bikarbonat dan hemoglobin merupakan buffer asam-basa.

Leukosit

Granulosit

Neutrofil

Struktur :

Memiliki granula kecil berwarna merah muda dalam sitoplasmanya

Nukleusnya memiliki 3 sampai 5 lobus yang terhubungkan dengan benang kromatin tipis

Diameternya 9 12 mikron

Fungsi : Sangat fagosit dan sangat aktif untuk menyerang dan menghancurkan bakteri, virus atau agens penyebab cedera lainnya pada jaringan.

Eosinofil

Struktur :

Memiliki granula sitoplasma yang kasar dan besar dengan pewarnaan oranye kemerahan

Memiliki nukleus berlobus dua

Diameter 12 15 mikron

Fungsi :

Fagositik lemah. Jumlahnya akan meningkat saat terjadi alergi atau penyakit parasit tetapi akan berkurang pada stres berkepanjangan.

Dalam detoksikasi histamin yang diproduksi sel mast dan jaringan cedera saat inflamasi berlangsung

Eosinofil mengandung peroksidase dan fosfatase, yairu enzim yang mampu menguraikan protein. Enzim ini mungkin terlibat dalam detoksifikasi bakteri dan pemindahan kompleks antigen-antibodi.

Basofil

Struktur :

Memiliki sejumlah granula sitoplasma besar yang bentuknya tidak beraturan dan akan berwarna keunguan samapi hitam

Nukleus seperti huruf S

Diameternya 12 15 mikron

Fungsi : mengeluarkan histamine, yang penting dalam reaksi alergi, dan heparin, yang membantu membersihkan lemak dari darah dan mungkin berfungsi sebagai antikoagulan.

Agranulosit Monosit

Struktur :

Sel darah terbesar

Diameternya 12 18 mikron

Nukleusnya besar, berbentuk seperti telur atau ginjal, yang dikelilingi sitoplasma berwarna biru keabuan pucat

Fungsi :

Sangat fagositik dan sangat aktif. Sel ini siap bermigrasi melalui pembuluh darah. Jika monosit telah meninggalkan aliran darah, maka sel ini tetap menjadi histiosit jaringan (makrofag tetap)

Limfosit

Struktur :

Memiliki nucleus bulat berwarna biru gelap yang dikelilingi lapisan tipis sitoplasma

Ukurannya 5 8 mikron

Limfosit B : pembentukkan antibodi

Limfosit T : respons imun seluler

Trombosit

Fungsi : hemostatis dan perbaikkan pembuluh darah yang robek

( Histologi Dasar edisi 8 L. Carlos juanqueria dkk )

Plasma darah merupakan bagian cair dari darah tanpa sel-sel darah

95 % air

8,5 % zat-zat terlarut yang mayoritas berupa protein

Protein plasma terutama terdiri dari fraksi2 albumin, globulin dan fibrinogen.

Fungsi plasma darah:

1. Berperan dalam menetukan gradien osmotik

2. Sebagai buffer terhadap perubahan pH

Ciri-ciri :

Mengandung antigen

Warna kuning

Tortora G.J., dan Grabowski, S.R. 2000,Blood Physiology and body fluids

Plasma yang terdiri dari 91-92 % air, 8-9 % zat padat ( albumin, globulin, faktor2 pembekuan, enzim, unsur organik seperti zat nitrogen non protein ( urea, asam urat, xantin, kreatinin, asam amino) lemak netral, fosfolipid, kolesterol, glukosa, unsur anorganik : natrium, klorida, bikarbonat, kalium, kalsium, magnesium, fosfor, besi dan iodium.

(PATOFISIOLOGI, SILVIA A PRICE AND LM WILSON, EDISI 6, EGC)Transfusi DarahDiperlukan apabila kehilangan darah akut sebanyak 500ml atau lebih.Jenis golongan darah :A: Eritrosit mengandung aglutinogen A dan serum aglutinin anti-B

B: Eritrosit mengandung aglutinogen B dan serum aglutinin anti-A

0: Eritrosit tidak berisi aglutinogen dan serum mengandung aglutinin anti-A dan anti-B

AB: Eritrosit mengandung aglutinogen A dan B tapi serum tidak mengandung aglutinin

Tafsiran Hasil :

FenotipeGenotipeAntigenAntibodi AlamiahFrekuensi (Inggris) (%)

OOOOAnti A, Anti B46

AAA, AOAAnti B42

BBB, BOBAnti A9

ABABABTidak ada3

Sumber : Kapita selekta Hematologi, A.V Hofbrand, EGC)Penggumpalan darah terjadi jika gol darah A bercampur dengan darah yang mengandung zat anti A, dst.

O = donor universal

AB = resipien universal

1