257

ii - std-bali.ac.id · Sekolah Tinggi Desain Bali ABSTRAK ... perancangan media promosi GO!design Media Graphic? b. Media apa saja yang efektif untuk mempromosikan GO!design Media

Embed Size (px)

Citation preview

i

ii

iii

iv

576

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI

GO!DESIGN MEDIA GRAPHIC

Oleh:

A.A. Kt. Adi Wira Negara (1), Gede Esha Satrya

Wibawa,S.Sn.(2), I Dewa Agung Gede Agung

Witara S.,S.Sn.(3)

Desain Komunikasi Visual, Program Strata 1,

Sekolah Tinggi Desain Bali

ABSTRAK

GO!design Media Graphic yang berlokasi di

Jalan Pulau Misol no. 46 Denpasar – Bali. Sebuah

perusahaan yang memberikan jasa desain dan proses

produksi langsung dari perusahaan. Namun GO!design

Media Graphic memiliki kelemahan yaitu kurangnya

informasi tentang divisi yang dimiliki seperti

advertising, printing, souvenir dan yang lebih

ditonjolkan perusahaan adalah divisi design, karena

pada awalnya perusahaan bergerak dalam jasa desain,

yang hanya memfokuskan pelayanan terhadap jasa

desain saja, hal itu membuat perusahaan kurang

mendapatkan pemasukan yang lebih maksimal dari

beban usaha yang di tanggung setiap bulannya. Maka

dari itu cara yang tepat yaitu merancang media

promosi yang efektif sesuai target sasaran dari

perusahaan yang ingin dicapai dan memiliki data yang

lengkap sesuai divisi yang dimiliki GO!design Media

Graphic, yang bertujuan untuk mengangkat

pemasukan dan memperkenalkan divisi yang dimiliki

perusahaan. Konsep dasar perancangan media promosi

577

GO!design Media Graphic menggunakan tiga

keywords yaitu vibrant, informative dan effective. Dari

ilustrasi desain yang digunakan yaitu gaya flat desain

dan menambahkan unsur potografi dengan

menampilkan produk yang bisa dibuat di GO!design

Media Graphic dan melengkapi data informasi sesuai

devisi. Dengan konsep serta penyampaian promosi

lewat media komunikasi yang baik diharapkan

kedepan GO!design Media Graphic dapat tumbuh

menjadi tempat pilihan prioritas untuk para client yang

membutuhkan jasa dari GO!design Media Graphic.

Kata Kunci : Perancangan, media promosi, jasa

design, advertising, printing, souvenir.

ABSTRACT

GO!design Media Graphic located at Pulau

Misol no. 46 Denpasar, Bali. A company that provides

services of design and production process directly

from the company. However, GO! Design Media

Graphics has the disadvantage of a lack of

information about the division held such as

advertising, printing, souvenirs and more highlighted

the company is a division of design, because in the

beginning the company is engaged in design services,

which only focussed services to design services only, it

making the company less gain maximum revenue from

operating expenses on the responsibility of each

month. Thus the proper way is to design an effective

media campaign targeted objectives of the company to

be achieved and have complete data corresponding

578

owned division GO!design Media Graphic , which

aims to raise revenues and introduce divisions of the

company. The basic concept GO!design Media

Graphic campaign using three keywords that is

vibrant, informative and effective. From design

illustrations used are stylish flat design and adds an

element of photography by featuring products that can

be made in GO!design Media Graphic and complete

the corresponding information data division. With the

concept and delivery of media through the promotion

of good communication expected future GO!design

Media Graphic can grow to be a priority option for

clients who need the services of GO!design Media

Graphic.

Keywords: Designing, media promotion, design

services, advertising, printing, souvenirs.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pemanfaatan teknologi sangat berpengaruh

dalam aspek kehidupan masyarakat di dunia bisnis.

Dalam berbisnis pun, media seperti iklan sangat

membantu dalam memasarkan bisnis dan memperoleh

keuntungan cukup besar. Bahkan dapat membantu

usaha kecil menengah (UKM) untuk meraup

keuntungan serta meneruskan usaha mereka hingga

menjadi lebih sukses.

GO!design Media Graphic adalah salah satu

usaha kecil menengah yang bergerak dalam bidang

bisnis design, advertising, printing, dan souvenir.

Bermula dari semangat usaha dan kerja keras yang di

579

jalani oleh wirausahawan muda yaitu A.A.Made Octa

Wiratma. Selaku pemilik GO!design Media Graphic

saat ini, beliau sudah memiliki pengalaman bekerja

yang cukup banyak, yang merintis usahanya mulai

dari nol hingga sekarang sudah tidak diragukan lagi.

Tetapi, hal itu belumlah cukup, akhirnya beliau

merintis usaha design, advertising, printing, &

souvenir sendiri yaitu GO!design Media Graphic

dengan semangat bekerja.

GO!design Media Graphic telah berdiri sejak

2009 namun masih bergerak dalam freelance design,

kemudian pada tanggal 11 Desember 2013 (11-12-13)

perusahaan ini telah mendirikan kantor yang beralamat

di Jl.Pulau Misol No.46 Denpasar “Let’s GO!design”

itulah slogan dari perusahaan GO!design, GO!design

menyediakan layanan jasa design dan memproduksi

hasil design guna membantu kebutuhan promosi

barang dan jasa untuk perusahaan. Dengan visi

menyediakan sebuah solusi yang menginspirasi

dengan menjadi perusahaan media kreatif yang

terkemuka untuk memajukan designer-designer muda,

agar mendapatkan tempat dan bisa dihargai oleh para

kalangan masyarakat. Misi dari GO!design Media

Graphic adalah menciptakan kepercayaan, loyalitas

dan suasana kerja yang menyenangkan dan harmonis

dengan tetap bertanggung jawab atas project yang

dikerjakan dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan.

Namun GO!design Media Graphic memiliki

kelemahan dari segi media promosi, GO!design Media

Graphic hanya memprioritaskan divisi design, karena

pada awalnya perusahaan dikenal hanya memberikan

jasa desain dan hanya memfokuskan pelayanan desain

580

saja, yang menjadikan pemasukan ke perusahaan tidak

meningkat dan harus membuat media promosi dengan

data yang lengkap dengan menambahkan divisi yang

ada di perusahaan, dari divisi advertising, printing,

dan souvenir yang akan menambah pemasukan ke

perusahaan.

Rumusan Masalah

a. Konsep apa yang tepat digunakan dalam

perancangan media promosi GO!design Media

Graphic?

b. Media apa saja yang efektif untuk

mempromosikan GO!design Media Graphic?

Metode Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Penulis mengunjungi langsung GO!design Media

Graphic Jalan Pulau Misol no.46 Denpasar Bali

untuk melihat keadaan perusahaan dan mencatat

hal-hal yang dianggap penting dengan catatan

kecil.

b. Metode Wawancara

Penulis langsung mewawancarai bapak Eko Dwi

Hertanto yang menjabat sebagai manager dan

kepala produksi di GO!design Media Graphic

untuk mengetahui hal-hal penting dari perusahaan.

c. Metode Kepustakaan

Metode kepustakaandengan mencari informasi

data-data pada buku, artikel, majalah, surat kabar,

581

brosur dan media lainnya yang ada hubungannya

dengan usaha design, printing, advertising,

souvenir.

d. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yang dilakukan penulis

adalah dengan cara pengambilan sumber data

tertulis melalui gambar-gambar yang berguna

sebagai bahan dalam desain yang akan dibuat

nantinya untuk merancang media promosi untuk

GO!design Media Graphic.

PEMBAHASAN

Dari hasil wawancara dan dokumentasi

langsung ke GO!design Media Graphic penulis

mendapatkan beberapa kelebihan dan kelemahan.

Penulis langsung mewawancarai bapak Eko Dwi

Hertanto yang menjabat sebagai manager dan kepala

produksi di GO!design Media Graphic untuk

mengetahui hal-hal penting dari perusahaan.Dari

kelebihan yang ada di GO!design Media Graphic

sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

design, printing, advertising, souvenir sudah memiliki

fasilitas yang cukup memadai dan dari perjalanan

GO!design Media Graphic saat masih bergerak dalam

freelance designer sudah mempunyai beberapa client,

dan client tersebut bisa di followup kembali, yang bisa

dikatakan juga sebagai client tetap dari GO!design

Media Graphic, dan dari segi kelemahan yang ada

582

yaitu GO!design Media Graphic hanya meprioritaskan

divisi design dan kurang mempromosikan divisi

advertising, printing, dan souvenir. Maka dari itu

penulis memutuskan untuk melengkapi media promosi

berdasarkan divisi yang dimiliki perusahaan yang

bertujuan agar bisa meningkatkan pemasukan ke

perusahaan dan bisa diketahui oleh masyarakat apa

saja yang bisa dibuat di perusahaan GO!design Media

Graphic.

Untuk menunjang perancangan media

promosi dan sarana promosi GO!design Media

Graphic diperlukan beberapa teori atau metode dan

teknik desain sebagai dasar pembuatan media

promosinya contohnya dengan sarana media. Media

adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran,

majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk yang

terletak di antara dua pihak. (Hasan Alwi, 2002 : 726).

Teknik visual yang digunakan dalam visualisasi desain

media promosi ini adalah teknik fotografi yang

kemudian diolah dengan menggunakan program

komputer, dimana ilustrasi yang ditampilkan akan

berkaitan dengan divisi yang dimiliki GO!design

Media Graphic. Gaya visual yang dipilih dalam

pengembangan media promosi untuk GO!design

Media Graphic adalah menggabungkan unsur

fotografi dan informative, dalam desain menggunakan

flat design yang menampilkan visualisasi elemen

desain yang ringan seperti membuat bentuk elemen

583

desain dengan garis, kotak, segitiga dan elemen desain

yang bersudut, desain tidak banyak menggunakan

warna, warna yang akan digunakan untuk merancang

media promosi dari GO!design Media Graphic adalah

warna merah, hitam, putih dan abu-abu. Warna merah

yang menyimbolkan keberaian, mengartikan bahwa

GO!design Media Graphic siap dan berani untuk

bersaing dengan perusahaan yang bergerak sejenis

dengan GO!design Media Graphic, dan merah juga

sebagai warna dominan dari warna identitas

perusahaan, warna putih menyimbolkan kejujuran,

mengartikan bahwa setiap langkah dalam menjalankan

bisnis, GO!design Media Graphic selalu

mengedepankan kejujuran dalam pelayanan jasa yang

diberikan kepada client dengan menanamkan sikap

disiplin kepada karyawan, warna hitam yang

menyimbolkan kepercayaan diri, mengartikan bahwa

disetiap pekerjaan yang diberikan oleh client,

perusahaan memberikan pelayanan semaksimal

mungkin, tanpa ada kata ragu disetiap projet yang

diberikan oleh client, karena itu semua untuk kepuasan

client, warna abu-abu yang menyimbolkan intelek,

mengartikan bahwa perusahaan mempekerjakan

karyawan dengan kualitas pekerja yang sangat baik

dengan harapan client tidak perlu kawatir dengan hasil

kerja yang kurang memuaskan.

584

Analisa Desain Yang Sudah Ada

Penulis melakukan analisa terhadap desain

yang sudah ada di dalam perusahaan GO!design

Media Graphic dan berikut beberapa contoh desain

media promosi yang sudah pernah dibuat antara lain :

1. Roll Up Banner

Gambar 1. Media Roll Up Banner

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

Analisa yang dilakukan berdasarkan pengamatan

terhadap media promosi tersebut antara lain:

a. Ilustrasi: Ilustrasi yang digunakan adalah

ilustrasi berupa vector yang dimana

GO!design Media Graphic juga memberikan

jasa pembuatan vector, namun kurangnya

informasi tentang divisi advertising, printing,

dan souvenir.

585

b. Huruf dan Tipografi: Huruf yang digunakan

dalam media promosi GO!design Media

Graphic adalah kombinasi font serif

c. Warna: warna yang digunakan dalam media

promosi GO!design Media Graphic adalah

warna merah, putih serta abu-abu.

d. Material dan teknik cetak: promo ini dicetak

pada banner dengan teknik cetak digital print.

Metode yang digunakan untuk menganalisa

perancangan media promosi untuk GO!design Media

Graphic adalah metode analisis kualitatif. Metode

kualitatif merupakan metode analisa yang digunakan

berdasarkan penglihatan terhadap objek di lapangan.

Penelitian kualitatif bersifat fleksibel dan berubah-

ubah sesuai dengan kondisi di lapangan, oleh karena

itu, peran peneliti sangat dominan terhadap

keberhasilan penelitian (Sarwono, 2007: 95).

Melalui analisa SWOT akan sangat

membantu dalam menentukan bagian-bagian penting

yang kemungkinan selama ini terabaikan, sehingga

bisa menjadi tambahan saat akan diadakan

pengambilan keputusan. Hasil dari analisa yang

dilakukan oleh beberapa orang bisa jadi berbeda,

tergantung dari unsur-unsur yang di analisa, sehingga

sifatnya adalah subyektif. Berikut analisa SWOT yang

penulis lakukan pada GO!design Media Graphic: 1. Strength (Kekuatan) :

- Memiliki fasilitas yang memadai dalam

produksi dan design

586

- Memiliki client tetap sejak masih

bergerak dalam freelancer

- Mempunyai service mengantarkan pesanan

client ke perusahan client atau ke tempat

client berada dengan gratis

2. Weakness (Kelemahan) :

a. Media promosi yang ada saat ini kurang

memiliki data yang lengkap sesuai divisi

yang ada karena lebih menonjolkan jasa

design

b. Kurang diketahui oleh masyarakat umum

karena letak perusahaan berada dalam

lingkungan yang kurang strategis.

3. Opportunity (Peluang) :

a. Perusahaan bisa menjalin kerjasama dalam

pembuatan media promosi perusahaan, hotel

dan villa

b. Perusahaan bisa menjalin kerjasama dengan

freelancer untuk memproduksi pekerjaan yang

freelancer dapat dari client mereka, yang

merubah kesan pesaing menjadi rekan kerja

walau tanpa ikatan dalam perusahaan.

4. Threat ( Ancaman ) :

a. Terdapat banyak usaha yang sama bergerak di

bidang percetakaan.

Dan metode analisis VALS merupakan

singkatan dari Value, Attitude and Lifestyle yang dapat

587

diartikan sebagai nilai, perilaku dan gaya hidup dari

target sasaran. Sistem VALS dapat dipakai untuk

mengidentifikasi kelompok konsumen pada suatu

masyarakat (Susanti, 2011: 119). Melalui analisa serta

observasi terhadap objek kasus, maka target sasaran

yang ingin dicapai oleh GO!design Media Gaphic

adalah perusahaan seperti, hotel, dan villa yang

membutuhkan media promosi untuk keperluan

usahanya dan perusahaan-perusahaan yang bergerak di

bidang marketing, baik marketing suatu produk atau

tempat wisata, karena bagian marketing sangat

membutuhkan banyak media promosi seperti brosur,

flyer, spanduk, umbul-umbul, baliho, dan media

promosi lainnya, dan para freelancer yang pasti sangat

membutuhkan proses produksi dari job yang mereka

dapat, begitu juga tidak menutup kemungkinan kepada

masyarakat umum yang membutuhkan jasa dari

GO!design Media Graphic dari jasa design,

advertising, printing, dan souvenir.

Sasaran yang ingin dicapai oleh GO!design

Media Graphic adalah para wiraswasta yang memiliki

perusahaan dan para freelancer dalam rentang usia 22

tahun sampai 35 tahun, baik laki-laki maupun

perempuan, dengan tingkat ekonomi menengah.

Target utamanya merupakan perusahaan-perusahaan

yang ada di wilayah Kuta dan Denpasar, dan target

sekundernya para freelancer yang sudah memiliki

banyak client tetap. Berdasarkan geografi sasaran

yang ingin dicapai adalah daerah Denpasar, Kuta,

Legian. Daerah ini dipilih karena merupakan pusat

588

dari perusahaan dan pariwisata dimana banyak

terdapat usaha-usaha dan banyak berdiri hotel, villa,

dan restaurant. Dari segi behavior sasaran yang ingin

dibidik adalah kelompok konsumen yang ingin

mencoba keunggulan atau fasilitas yang ditawarkan

perusahaan. Dan dari segi psikografi sasaran yang

ingin dicapai oleh GO!design Media Graphic adalah

dari pandangan para freelancer yang memiliki

kelompok tersendiri dan marketing dari perusahaan

yang membutuhkan banyak media promosi, disini dari

GO!design Media Graphic memberikan tempat

kepada mereka untuk saling bersosialisasi sesama

freelancer dan juga memproduksi job mereka di

GO!design Media Graphic.

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan

secara teori dan dari data-data yang didapat, maka

diketahui bahwa media promosi yang digunakan

GO!design Media Graphic kurang memiliki data yang

lengkap sesuai divisi yang ada, maka dari itu untuk

mencapai tujuan yang diinginkan, penulis akan

merancang media promosi dari perusahaan

GO!design Media Graphic yaitu poster, roll up

banner, brosur, portfolio, kemudian untuk media

pendukung berupa iklan majalah, uniform,

packaging , paper bag, dan mobil box.

589

Strategi Kreatif

a. Pesan

Pesan yang terdapat pada media promosi

GO!design Media Graphic yaitu memberikan

informasi dan gambaran kepada audience

mengenai keunggulan dari GO!design Media

Graphic yang bukan hanya memiliki divisi design

namun juga memiliki divisi printing, advertising,

dan souvenir juga mempunyai kelebihan

pelayanan seperti mengirimkan pesanan client ke

tempat client berada dan hasil produksi yang tidak

berbeda jauh dengan percetakan lainnya yang

sudah ternama.

b. Strategi Visual

Strategi visual yang digunakan dalam visualisasi

desain media promosi ini adalah teknik fotografi

yang kemudian diolah dengan menggunakan

program komputer, dimana ilustrasi yang

ditampilkan akan berkaitan dengan divisi yang

dimiliki GO!design Media Graphic.

c. Gaya Visual

Gaya visual yang dipilih adalah menggabungkan

unsur fotografi dan informative, dalam desain

menggunakan flat design yang menampilkan

visualisasi elemen desain yang ringan seperti

membuat bentuk elemen desain dengan garis,

kotak, segitiga dan elemen desain yang bersudut,

desain tidak banyak menggunakan warna. Warna

yang akan digunakan adalah warna merah, hitam,

putih dan abu-abu. Warna merah yang

menyimbolkan keberaian, mengartikan bahwa

590

GO!design Media Graphic siap dan berani untuk

bersaing dengan perusahaan yang bergerak sejenis

dengan GO!design Media Graphic, dan merah

juga sebagai warna dominan dari warna identitas

perusahaan, warna putih menyimbolkan kejujuran,

mengartikan bahwa setiap langkah dalam

menjalankan bisnis, GO!design Media Graphic

selalu mengedepankan kejujuran dalam pelayanan

jasa yang diberikan kepada client dengan

menanamkan sikap disiplin kepada karyawan,

warna hitam yang menyimbolkan kepercayaan

diri, mengartikan bahwa disetiap pekerjaan yang

diberikan oleh client, perusahaan memberikan

pelayanan semaksimal mungkin, tanpa ada kata

ragu disetiap projet yang diberikan oleh client,

karena itu semua untuk kepuasan client, warna

abu-abu yang menyimbolkan intelek, mengartikan

bahwa perusahaan mempekerjakan karyawan

dengan kualitas pekerja yang sangat baik dengan

harapan client tidak perlu kawatir dengan hasil

kerja yang kurang memuaskan. Desain lebih

banyak menggunakan foto project apa saja yang

bisa dibuat di GO!desain Media Graphic agar

mudah untuk di pahami. Perpaduan elemen desain

yang digunakan, diharapkan mampu membentuk

gaya desain yang baik, juga mampu menampilkan

data-data dan informasi yang ada di GO!design

Media Graphic secara efektif.

Konsep Desain

Dalam perancangan media komunikasi visual

untuk mempromosikan GO!design Media Graphic,

591

konsep yang diangkat adalah “Vibrant, Informative,

Effective”. Konsep ini diambil untuk menggambarkan

semangat dari perusahaan untuk mempromosikan

fasilitas dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

vibrant yang ditampilkan disini melalui warna merah

yang bermakna bersemangat dan sebagai warna

identitas dari GO!design Media Graphic. Kemudian

yang di maksud dengan informative disini yaitu dari

data-data dan informasi yang di tampilkan dalam

sebuah desain yang di tampilan seefektif mungkin,

sehingga visualnya mampu diterima dan dipahami

oleh client yang akan dituju GO!design Media

Graphic. Dengan konsep serta penyampaian promosi

lewat media komunikasi yang baik diharapkan

kedepan GO!design Media Graphic dapat tumbuh

menjadi tempat pilihan prioritas untuk para client yang

membutuhkan jasa dari GO!design Media Graphic.

Visualisasi Desain

1. Desain Uniform

Gambar 2. Desain Uniform (Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

592

2. Desain Poster Ber-seri

Gambar 3. Desain Poster Seri 1

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

Gambar 4. Desain Poster Seri 2

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

593

3. Desain Roll Up Banner

Gambar 7. Desain Roll Up Banner

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

4. Desain Car Branding

Gambar 8. Desain Car Branding

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

594

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian dan proses

perancangan media promosi perusahaan GO!design

Media Graphic, penulis mengambil kesimpulan, yaitu:

a. Konsep yang tepat digunakan adalah “Vibrant

Informative Effective”. Konsep ini diambil untuk

menggambarkan semangat dari perusahaan untuk

mempromosikan fasilitas dan jasa yang di

tawarkan oleh perusahaan. vibrant yang

ditampilkan disini melalui warna merah yang

bermakna bersemangat dan sebagai warna

identitas dari GO!design Media Graphic.

Kemudian yang di maksud dengan informative

disini yaitu dari data-data dan informasi yang di

tampilkan dalam sebuah desain yang di tampilan

seefektif mungkin, sehingga visualnya mampu

diterima dan dipahami oleh client yang akan dituju

GO!design Media Graphic.

b. Dalam melakukan kegiatan promosi perusahaan,

media promosi yang tepat untuk GO!design Media

Graphic yaitu poster, roll up banner, brosur,

portfolio, iklan majalah, uniform, packaging,

paper bag, sign system. Untuk menghasilkan

media promosi yang baik dan efektif, dalam

perancangan suatu desain, proses pertama yang

harus diperhatikan adalah identifikasi masalah,

lalu pengumpulan data dari perusahaan serta teori

595

penunjang, kemudian data tersebut diolah dengan

metode analisa untuk mendapatkan solusi serta

strategi yang tepat dengan mempromosikan media

promosi ketujuan yang tepat sasaran dan sangat

effektif sesuai target client yang dituju oleh

perusahaan GO!design Media Graphic.

Daftar Pustaka

Adityawan S., Arief. 2010. Tinjauan Desain Grafis.

Jakarta: PT Concept Media

Enterpris, Jubille. 2009. Rahasia Bisnis Desain Grafis.

PT Elex Media Komputindo, Jakarta

Hendratman, Hendi. 2014. Computer Graphic Design

revisi kedua. Bandung informatika.

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi

Visual. Yogyakarta: Andi

Kusmiati, R. Artini. 1999. Teori Dasar Desain

Komunikasi Visual. Jakarta.

Nugroho, Eko. 2008. Pengenalan Teori Warna.

Yogyakarya : Penerbit Andi

Pujirianto. 2005. Desain Grafis Komputer (Teori

Desain Grafis Komputer), Andi : Yogjakarta.

Rakhmat, Supriyono. 2010. Desain Komunikasi

Visual – Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: CV

Andi Offset

596

Sarwono, Jhonatan & Lubis, Harry. 2007. Metode

Riset Untuk Desain Komunikasi Visual .

Yogyakarta : Penerbit: Andi

Santosa, Sigit. 2002. Advertising Guide book. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2006. Metode Perancangan

komunikasi Periklanan. Yogyakarta : Dimensi

Press

597

MANFAAT BUAH SAWO UNTUK KESEHATAN

TULANG MELALUI MEDIA KOMUNIKASI

VISUAL

Oleh:

Komang Agus Triopa (1), I Wayan Adi Semara

Putra, S.Sn.,M.Sn.(2), Andreas Adisyahwarman, ST.(3)

Desain Komunikasi Visual, Program Strata 1,

Sekolah Tinggi Desain Bali

Email : [email protected]

ABSTRAK

Sawo merupakan tanaman berkelamin ganda

yang tingginya 15-20 m, memiliki cabang yang

rendah, kayu yang berwarna merah coklatan dan

buahnya berbentuk bulat telur dengan rasa yang

manis. Dibalik rasanya yang manis buah sawo

mengandung berbagai jenis vitamin dan nilai gizi yang

dapat menyehatkan tubuh manusia, di antara zat gizi

tersebut sawo banyak mengandung kalsium,

magnesium dan fospor ketiga zat tersebut sangatlah

berperan penting dalam kesehatan tulang. Ketiga zat

gizi ini memiliki fungsi masing – masing untuk tulang

kita, namun sekarang ini khususnya di klungkung

pelestarian buah sawo sangatlah minim hal ini

disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat

akan manfaat buah sawo. Data tersebut di peroleh dari

kuesioner yang telah dibagikan kepada masyarakat

klungkung. Dalam hal ini maka dibuatkan kampanye

sosial tentang buah sawo data yang didapatkan untuk

penelitian ini berupa observasi, wawancara,

598

penyebaran kuesioner, kajian internet, kepustakaan

dan dokumentasi. Dengan adanya kampanye sosial ini

diharapkan masyarakat lebih mengetahui manfaat

buah sawo untuk kesehatan tulang dan lebih

melestarikan buah sawo. Informasi kampanye ini akan

diterapkan di media seperti, logo, poster, infographic,

website, dan buku, dengan adanya media tersebut

informasi yang terkandung akan langsung tertuju pada

masyarakat.

Kata Kunci : Sawo, Sehat, Alami, Informasi.

ABSTRACT

Sapodilla is a hermaphrodite plant with height

of 15-20 m, has a low branch, red brown wood and

oval-shaped fruit with a sweet taste. Behind the sweet

taste, sapodilla fruit contains a variety of vitamins and

nutritional value which can nourish the human body.

Among those nutrients, sapodilla contains calcium,

magnesium and phosphorus. Those three substances

are very important for bone health. All of those

nutrients have their own function for each of our

bones part, but nowadays especially in Klungkung,

sapodilla fruit preservation are very limited. This was

happened due to people lack of knowledge of the

sapodilla fruit benefit. The data was founded from a

questionnaire that has been distributed to those people

who live in Klungkung. So that, the researcher created

a social campaign on sapodilla fruit to found a data in

this research in forms of observation, interviews,

questionnaires, review of Internet, literature and

599

documentation. Through conducting the social

campaign is expected that the public will be more

aware on the benefits of sapodilla fruit for healthy

bones and better preserve on sapodilla fruit. The

information of the campaign will be implemented in

such media, logo, poster, info graphic, websites, and

books. By using those kinds of media information the

information will be directly accepted by the

community.

Keywords: Sapodilla , Healthy, Natural, Information.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Buah adalah bagian pada tumbuhan yang

merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah

(ovarium). Buah pada umumnya membungkus dan

melindungi biji. Aneka bentuk dari buah tidak terlepas

kaitannya dengan fungsi penting buah, yakni sebagai

bibit tumbuhan baru. Buah seringkali memiliki nilai

ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku

industri karena di dalamnya disimpan berbagai macam

produk metabolisme tumbuhan, mulai dari

karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral,

alkaloid.

Berbagai jenis buah telah memiliki nilai gizi

untuk kesehatan yang berbeda-beda, salah satunya

buah jeruk yang mengandung vitamin C. Selain itu,

ada juga buah yang mengandung nilai gizi tersendiri

600

yang baik untuk kesehatan salah satunya adalah buah

sawo.

Buah sawo merupakan buah khas dari desa

Dawan Klod, kecamatan Dawan, kabupaten

Klungkung. Populasi pertumbuhan pohon Sawo ini

sangatlah banyak hampir di sepanjang jalan di desa ini

dapat di jumpai tumbuhan sawo. Tidak hanya itu,

tumbuhan ini juga banyak ditanam pula di pekarangan

rumah warga. Karena itulah jalan utama desa Dawan

Klod dinamai dengan nama Jalan Sawo Kabeh. Buah

sawo termasuk buah yang sudah familiar didengar

tetapi belum banyak orang yang mengenal lebih dekat

tentang buah sawo. Secara umum, buah sawo

merupakan tanaman berkelamin dua yang tingginya

15-20 m, daunnya bulat memanjang, dan buahnya

berwarna coklat, berbentuk bulat telur. Tanaman ini

dapat tumbuh dimana saja. Namun, tanaman ini

sekarang menjadi tanaman yang semi langka, dimana

kelestariannya akan terancam punah. Hal itu

disebabkan oleh beberapa faktor, terutama faktor

manusia yang tidak punya kemauan untuk

melestarikannya. Selain rasanya yang manis, buah

sawo juga menyimpan banyak manfaat seperti,

mengandung zat gizi lain diantaranya kalsium,

mineral, vitamin, karbohidrat serta serap pangan. Biji

sawo berwarna hitam berkilat atau coklat kehitaman,

bentuknya pipih dan besar. Dalam buku yang berjudul

“Budi Daya Tanaman Buah-Buahan”(Arianto, 2006 :

601

43) dikatakan bahwa biji sawo mengandung saponin,

kuersetin, dan minyak sebanyak 23 persen selain itu,

bunga sawo merupakan bahan utama pembuatan

parem, yaitu bubuk obat tradisional yang digosokkan

pada seluruh badan pada ibu yang baru melahirkan.

Rasa buah sawo yang manis membuat buah ini banyak

penggemarnya. Rasa manis ini disebabkan kandungan

gula dalam daging buah dengan kadar 16-20 persen.

Selain untuk dimakan langsung, buah sawo juga bisa

diolah menjadi beberapa olahan seperti, permen, kue,

dodol, jus, dan selae rasa sawo, dan lain - lainnya.

Dilihat dari nilai gizinya selain dimanfaatkan sebagai

bahan makanan buah sawo juga banyak memiliki

manfaat bagi kesehatan, salah satunya untuk kesehatan

tulang.

Dalam buah sawo terkandung nilai-nilai gizi

yang dibutuhkan oleh tulang seperti kalisum,

magnesium, fosfor dan lain-lain. Tulang merupakan

salah satu bagian tubuh manusia yang memiliki

peranan sangat penting sebagai pembentuk

keseluruhan rangka tubuh manusia. Tulang tersusun

atas mineral keras seperti kalisum, fosfor dan

magnesium. Tulang tersusun atas 3 lapisan, lapisan

yang paling luar disebut dengan tulang padat, lapisan

ke 2 disebut tulang spons atau tulang lunak, dan

lapisan paling dalam disebut sumsum tulang. Sumsum

ini menyerupai jell dan menghasilkan bagian – bagian

yang sangat kecil untuk darah yang disebut dengan sel

602

darah putih dan sel darah merah (Parker ,2004 : 16-

17). Dalam kesehatan tulang, kalisum, fosfor dan

magnesium sangatlah dibutuhkan. Karena kalsium

berfungsi untuk pertumbuhan tulang, magnesium

berfungsi untuk menjaga tulang tetap kuat, sedangkan

fosfor berfungsi untuk memperkuat tulang.

Dalam hal ini nilai gizi yang yang

terkandung di dalam buah sawo dapat memenuhi nilai

gizi yang dibutuhkan oleh tulang. Maka dari itu

mengkonsumsi buah sawo dapat membantu

melengkapi nilai gizi yang dibutuhkan oleh tulang.

Meskipun buah sawo sudah cukup diketahui oleh

masyarakat namun tidak banyak yang mengetahui

mengenai manfaat buah sawo untuk kesehatan tulang,

sehingga buah sawo hanya sekedar untuk dikonsumsi

dan bagi masyarakat buah sawo hanya dimanfaatkan

sebagai bahan pelengkap sarana upakara.

Melihat kondisi tersebut, maka perlu

dibuatkan suatu media kampanye sosial agar

masyarakat lebih mengetahui manfaat buah sawo

terhadap kesehatan tulang. Khususnya untuk

masyarakat Klungkung dan masyarakat Bali pada

umumnya.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan diatas, maka rumusan

masalah pada kampanye sosial ini adalah :

603

1. Konsep apa yang tepat untuk perancangan media

komunikasi visual manfaat buah sawo untuk

kesehatan tulang ?

2. Bagaimana proses perancangan media komunikasi

visual manfaat buah sawo untuk kesehatan tulang

untuk kampanye sosial ?

3. Media apa saja yang tepat untuk melengkapi

kegiatan kampanye manfaat buah sawo untuk

kesehatan tulang melalui media komunikasi

visual?

Metode Pengumpulan Data

Perancangan media kampanye sosial manfaat buah

sawo untuk kesehatan tulang menggunakan beberapa

metode pengumpulan data yaitu :

1. Kuesioner

Kuesioer merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya (Sugiono 2008:199).

Pada metode ini penulis melampirkan 10

pertanyaan yang ditunjukan kepada masyarakat

Klungkung, untuk mengetahui sejauh mana

masyarakat Klungkung mengetahui buah sawo

bermanfaat untuk kesehatan tulang.

2. Observasi

Observasi ialah metode pengumpulan data secara

sistematis melalui pengamatan dan pencatatan

604

terhadap fenomena yang diteliti, (Pratiwi,

2009:63). Pada penelitian ini observasi yang

dilakukan dengan mengamati bagaimana keadaan

buah sawo yang ada di Klungkung khusunya desa

Dawan Klod.

3. Metode Wawancara.

Wawancara adalah metode pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya

jawab sepihak, dan dilakukan dengan sistematis

dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Dalam

hal ini penulis melakukan wawancara dengan ibu

Ni Luh Sukma, S.p. salah satu staf bagian statistik

Dinas Pertanian dan Perkebunan, dengan

mengajukan pertanyaan tentang buah sawo baik

dari segi ekonomi maupun kesehatan. Dan juga

dengan salah satu dokter kesehatan tulang yaitu

Dr. I Gusti Ngurah Putra Eka Santosa, A.kp.

4. Metode Kepustakaan

Metode kepustakaan adalah mencari data literatur

yang berhubungan dengan desain komunikasi

visual, meliputi buku-buku, kamus, media cetak

dan media komunikasi lainnya yang erat kaitannya

dengan objek permasalahan. Fungsi dari metode

ini guna lebih memperjelas secara teoritis ilmiah

tentang kasus yang diambil dan juga untuk

mencari pendekatan guna mencari tahu bagaimana

cara merancang media komunikasi visual sebagai

sarana kampanye sosial. Dalam metode ini

605

perancang menggunakan beberapa buku yang

berkaitan dengan ilmu desain komunikasi visual,

kesehatan dan lain – lain.

PEMBAHASAN

Untuk menyukseskan gerakan kampanye ini, media-

media yang sesuai dengan segmentasi yang tepat akan

menjadi langkah utama dari perancangan media

kampanye ini. Media-media tersebut adalah poster,

buku sawo, Logo kampante, infographic, website, x-

banner, brosur, iklan surat kabar, map folder, kop

surat & amplop, stempel, dirancang untuk memenuhi

kebutuhan stationary dari kampaye ini, polo-Shirt,

mug, pin.

Analisa SWOT

SWOT digunakan untuk memilih berbagai alternatif

pilihan - pilihan strategi yang dapat dimanfaatkan, dari

kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknes), peluang

(opportunity), dan ancaman (Trheat). Berdasarkan

analisa, didapat data sebagai berikut:

a. Strength (Kekuatan)

- Merupakan buah tradisional yang dapat

menanggulangi penyakit, salah satunya penyakit

tulang.

- Harga buah yang relatif murah dan banyak

ditemukan di pasar – pasar tradisonal.

606

- Memiliki kandungan gizi yang sangat luar biasa.

Salah satunya nilai gizi yang bermanfaat untuk

kesehatan tulang.

b. Weakness (kelemahan)

- Buah sawo akan bertahan 5 hari setalah buah

mulai matang

- Menimbulkan bau menyengat (asam) apabila

buah sudah membusuk.

- Kurangnya perhatian dari pemerintah tentang

buah sawo, sehingga belum ada sosialisasi

tentang manfaat buah sawo terhadap kesehatan.

- Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang

maanfat buah sawo untuk kesehatan tulang.

c. Opportunity (peluang)

- Buah sawo dapat diolah menjadi berbagai jenis

olahan makanan dan minuman.

d. Threat (ancaman)

- Hama yang sering menyerang tanaman Sawo

antara lain kutu hijau, kutu coklat, dan lalat

buah.

- Mengkonsumsi buah sawo yang berlebihan

dapat menimbulkan panas dalam.

Analisa VALS

VALS merupakan analisa yang ditinjau dari sudut

pandang value atau nilai, attitude atau tingkah laku,

dan lifestyle atau gaya hidup seseorang. Analisa VALS

digunakan pada perancangan ini karena berkaitan

dengan analisa tingkah laku dan karakter dari manusia.

607

a. Value, adalah masyarakat yang kurang memiliki

pengetahuan mengenai manfaat buah sawo.

Karena sebagian masyarakat melihat buah sawo

hanya sebatas buah yang kurang menarik tanpa

melihat kandungan gizi yang terdapat pada buah

tersebut.

b. Attitude, adalah masyarakat yang sikapnya kurang

memperhatikan kesehatan mereka sendiri dan

masyarakat yang tidak mau tahu mengenai

pemanfaatan hal kecil yang berdampak besar.

c. Lifestyle, adalah masyarakat yang bergaya hidup

menengah kebawah, dalam hal ini merupakan

masyarakat yang kurang peduli akan informasi.

Target Segmentasi Pasar

Target pasar dari kampanye penanggulangan

kecadelan pada anak akan ditentukan menjadi

beberapa segmentasi sebagai berikut:

a. Demografi

Demografi adalah ilmu yang mempelajari

dinamika kependudukan manusia. Hal itu meliputi

jenis kelamin, usia, besarnya keluarga, siklus

kehidupan keluarga, penghasilan, pekerjaan,

pendidikan, agama, ras, kebangsaan dan kelas

sosial.

- Usia : Dewasa, 30 – 35 tahun.

- Jenis kelamin : Laki – laki dan perempuan.

- Pekerjaan : Semua pekerjaan.

608

- Kelas sosial : Semua lapisan masyarakat.

Dipilihnya masyarakat yang berumur 30-35 tahun,

dikarenakan pada tingkat umur tersebut

masyarakat akan lebih mengutamakan kesehatan,

dan masyarakat menengah kebawah dikarenakan

buah sawo merupakan buah yang masih tergolong

buah tradisional yang tumbuh di seputaran desa

dan harga buah relatif murah.

b. Geografi

Geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang

struktur bumi mulai dari luas wilayah daratan

sampai lautan. Tetapi geografis di sini lebih

menekankan pada lokasi, tempat atau daerah mana

yang akan dijadikan sebagai penyampaian pesan

kepada masyarakat.

- Wilayah : Klungkung.

- Ruang lingkup : Di lingkungan desa, pusat

perbelanjaan, puskesmas, dan rumah sakit.

c. Psikografi

Segmentasi ini mengelompokan pasar dalam

variable gaya hidup, dan kebutuhan audience.

- Gaya Hidup : Masyarakat yang tidak terbiasa

mengkonsumsi makanan atau minuman sehat

salah satunya susu, masyarakat yang jarang atau

tidak pernah mengkonsumsi buah sehat,

masyarakat yang memperdulikan kesehatan dan

lingkungan.

609

- Kebutuhan : Kebutuhan akan adanya makanan

tambahan yang sehat dan alami.

d. Behaviour:

Segmentasi ini membahas mengenai perilaku

target audience. Dilihat dari segmentasi prilaku

yang menjadi sasaran adalah masyarakat yang

masih memiliki tradisi kuat akan buah tradisional,

mengingat pentingnya kandungan gizi yang

terkandung pada buah sawo yang masih tergolong

buah tradisional, maka pencinta buah tradisioanal

menjadi prioritas utama dalam kampanye ini.

Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang dimaksudkan adalah sebagai

berikut :

a. Pesan

Pesan yang ingin disampaikan adalah informasi

mengenai kandungan gizi yang bermanfaat untuk

kesehatan tulang yang terdapat pada buah sawo,

dan pesan yang bersifat ajakan dan bujukan untuk

mengajak masyarakat agar mencegah penyakit

tulang melalui nilai gizi yang terkandung pada

buah sawo.

b. Strategi Visual

Strategi visual yang dipakai merupakan visualisasi

dengan menggunakan ilustrasi mascot buah sawo

sebagai icon utamanya, dan photo buah sawo yang

diterapkan di beberapa desain, kemudian pada teks

akan berisi informasi mengenai kandungan-

610

kandungan gizi yang terdapat pada buah sawo

beserta fungsinya, serta mengunakaan huruf

decorative, scrift dan san serif, serta menggunakan

warna coklat, putih, dan hijau.

c. Gaya visual

Desain yang akan dirancang akan bergaya visual

ilustratif berupa gambar vector maskot buah sawo

yang memiliki karakter fun, dimaksudkan setiap

media yang dibuat mengandung ilustrasi yang

akan memberikan informasi secara santai, lucu

dan tidak formal agar dapat menarik perhatian dari

masyarakat, Penggunaan unsur warna coklat,

hijau, dan putih menjadi yang utama, karena

warna dari setiap unsur tersebut adalah warna dari

buah sawo dan tulang.

d. Positioning

Buah sawo merupakan, salah satu buah yang

memiliki nilai gizi. Yang nantinya akan

bermanfaat untuk mencegah sakit tulang di usia

tua nanti.

Konsep Desain

Konsep desain diciptakan untuk menentukan

fokus desainer dalam menyampaikan komunikasi yang

menjadi solusi atau pemecahan masalah melalui

visual. Bergerak dari hasil brainstorming dengan

keywords “informatif, Back to Nature, dan To

Healthy”. Informatif yaitu memberikan informasi

611

melalui media komunikasi visual kepada masyarakat

tentang buah sawo. Back to Nature ( kembali kealam)

dimaksudkan agar masyarakat lebih memanfaatkan

lingkungan yang sehat untuk mendapatkan manfaat

alami dalam pengobatan dari bahan-bahan yang

berasal dari alam. To Healthy (untuk kesehatan)

dimaksudkan masyarakat mendapatkan hasil yang

sehat, salah satunya mendapatkan asupan gizi yang

cukup untuk tulang.

Hasil kesimpulan brainstorming dan sintesis

yaitu buah sawo ditunjukan untuk orang dewasa (30 –

35 tahun) di daerah Klungkung khususnya dan daerah

Denpasar pada umumnya. Hasil kuesioner yang telah

disebar mendapatkan informasi bahwa masyarakat

tidak mengetahui manfaat buah sawo yang sangat

penting untuk kesehatan tulang, sehingga masyarakat

tidak memperdulikan buah sawo.

Adapun konsep yang akan diterapkan pada

kampanye sosial ini adalah “infomatif edukasi”.

Konsep ini ditelaah melalui masing-masing makna

yang terkandung di dalamnya informatif berarti

informasi, sedangkan edukasi berarti nilai pendidikan.

Didapatkan kesimpulan bahwa informatif edukasi

berarti selain memberikan informasi pada kampanye

ini, juga memberikan hasil positif yang nantinya

bermanfaat pada saat usia tua nanti. Dalam

perancangan ini diharapkan masyarakat dapat

meningkatkan kepeduliannya terhadap buah sawo

612

yang manfaatnya sangat penting untuk kesehatan

tulang. Tujuan dari perancangan ini adalah selain

menginformasikan pada masyarakat tentang nilai-nilai

gizi yang terkandung pada buah sawo juga bertujuan

agar masyarakat menjaga kesehatan tulang.

Visualisasi yang ditampilkan menggunakan

gaya visual ilustratif berupa gambar vector maskot

buah sawo yang dilengkapi dengan informasi yang

akan langsung tertuju pada target audince. Dengan

konsep informatif edukasi, penulis akan mengarahkan

informasi yang di desain secara menarik. Daya tarik

ini ditampilkan dengan menggunakan ilustrasi maskot

sawo yang bergaya fun dilengkapi dengan informasi

penting tentang buah sawo sehingga audience akan

lebih mengetahui lebih jauh apa itu buah sawo.

Ilustrasi lainnya adalah ilustrasi talk pada maskot

sawo, dimaksudkan bahwa maskot sawo ingin

menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang

kandungan gizi yang terkandung pada dirinya,

sehingga masyarakat akan lebih menyadari betapa

bermanfaatnya buah sawo tersebut.

Warna yang digunakan menggunakan warna

yang berkaitan dengan buah sawo dan tulang yaitu

warna coklat dan putih. Tipografi yang digunakan

menggunakan tipograpi jenis dekoratif, script dan

sanserif, jenis tipograpi ini dipilih berdasarkan gaya

visual yang diterapkan yaitu fun.

613

Keseluruhan konsep ini akan diterapkan pada

seluruh media komunikasi visual. Media komunikasi

visual ini diharapkan memberikan dampak positif

berupa informasi yang bernilai dan menumbuhkan

rasa kepedulian terhadap buah lokal dan kesehatan

tulang.

Visualisasi Desain

a. Logo

Gambar 1. Desain Logo

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

614

b. Poster

Gambar 2. Desain Poster

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

615

c. Infografik

Gambar 3. Desain Infografik

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

d. Website

Gambar 4. Desain Website

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

616

e. X-banner

Gambar 5. Desain X-banner

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

f. Pin

Gambar 3. Desain Infografik

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

617

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diambil

simpulan sebagai berikut :

a. Konsep perancangan dari kampanye buah sawo ini

adalah infomatif edukasi. Konsep ini ditelah

melalui masing – masing makna yang terkandung

di dalamnya informatif berarti informasi,

sedangkan edukasi berarti nilai pendidikan.

Didapatkan kesimpulan bahwa informatif edukasi

berarti selain memberikan informasi pada

kampanye ini juga memberikan hasil postif yang

nantinya bermanfaat pada saat usia tua nanti.

melihat masa sekarng ini banyaknya informasi –

informasi yang bersifat formal atau resmi

kurangnya minta masyarakat yang dapat di telaah

maka dari itu dengan menggunakan daya tarik fun

dan ilustrasi maskot sawo dapat memberikan

informasi yang bisa ditanggap oleh masyarakat.

b. Perancangan media kampanye dimulai dengan

pencarian data, baik itu dari hasil observasi,

wawancara, dan data-data yang di dapat dari

literatur. Data-data yang diperoleh dianalisa,

kemudian menentukan sasaran yang tepat untuk

kampanye tersebut. Media yang dibuat disesuaikan

dengan psikologis dan target audince umur 30

hingga 35 tahun. Kampanye sosial yang dirancang

618

dijabrakan secara terarah dan diaplikasikan pada

media kampanye yang terpilih.

c. Media kampanye yang dirancang antara lain logo

& GSM, infographic, poster, website, iklan surat

kabar, buku sawo, x – banner, brosur, stationary

polo-shirt, mug, pin. Diharpakan media kampanye

ini efektif dan dengan adanya kampanye ini dapat

meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap

buah sawo.

Daftar Pustaka

Anggreni & Natalia. 2013. Desain Komunikasi Visual

(Dasar-dasar panduan untuk pemula.

Bandung: Nuansa Cendikia

Ariyanto . 2006. Budi Daya Tanaman Buah – Buahan

Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Dameria, Anne. 2005. Panduan Designer Dalam

Produksi Cetak dan Digital Printing. Jakarta:

Link&match graphic

Krause, Jim. 2004.Design Basic Index.Ohio : HOW

Design Books

Kusrianto, Adi. 2009. Pengantar Desain Komunikasi

Visual. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

619

KAMPANYE BAHAYA KUMAN PADA

KARANG GIGI BAGI KESEHATAN MANUSIA

DI DENPASAR

Oleh:

Andre Ardiansyah(1), Ni Wayan

Nandaryani, S.Sn., M.Sn.(2), Agung Wijaya, S.Sn., M.Sn.(3)

Desain Komunikasi Visual, Program Strata 1,

Sekolah Tinggi Desain Bali

ABSTRAK

Bahaya kuman pada karang gigi bagi

kesehatan manusia di Denpasar adalah kampanye yang

mengangkat bahaya atau akibat fatal dari kuman

karang gigi. Banyak masyarakat tidak tahu tentang

bahaya dari karang gigi tersebut. Kuman karang gigi

bisa menyebabkan penyakit serangan jantung, jantung

bocor, gagal ginjal, radang paru-paru, sinusitis,

gangguan kehamilan dan stroke. Kuman karang gigi

menyebarkan ancamannya lewat luka pada gusi yang

disebabkan oleh karang gigi. Kuman karang gigi

masuk ke dalam luka dan menyebarkan toksinnya ke

pembuluh darah, dari pembuluh darah bisa ke jantung,

ginjal, rahim, paru - paru dan otak. Dari permasalahan

tersebut penulis ingin menginformasikan kepada

masyarakat tentang bahaya kuman karang gigi ini bagi

kesehatan. Dengan membuat media komunikasi visual

yang tepat dan efektif agar informasi tersalurkan

dengan baik kepada masyarakat, agar masyarkat

mencegah sejak dini dengan cara menyikat gigi secara

teratur dan membersihkan karang gigi jika sudah

620

terjangkit atau periksa dokter gigi selama 6 bulan

sekali. Di sini penulis membuat 3 media utama yaitu

logo kampanye, video motion graphic dan website.

Media penunjang yaitu poster, brosur, x-banner,

billboard, flyer, marchendise (tote bag, t-shirt, note

book, fruit dan pin) dan stationery (kop surat, amplop,

stiker, company folder, kartu nama dan stempel).

Kampanye ini mempunyai konsep Danger Of

Calculus dan menggunakan gaya desain flat. Dengan

media komunikasi visual yang telah dibuat, penulis

berharap agar media-media kampanye tersebut efektif

dan memberikan informasi yang jelas kepada

masyarakat terutama kepada masyarkat yang berada di

kota Denpasar.

Kata Kunci : Bahaya kuman karang gigi, kesehatan,

komunikasi visual.

ABSTRACT

Danger of germs on the tartar for human

healty in Denpasar is raised the danger or the deadly

consequences of germs tartar. Many people do not

know about the dangers of the tartar. Germs tartar

can cause coronary heart disease, leaky heart, kidney

failure, inflammation of the lungs, sinusitis, disorders

of pregnancy and stroke. Germs spread tartar threat

through wounds in the gums caused by tartar. Tartar

germs into the wound and spreading toxins into the

blood vessels, of the blood vessels could be to the

heart, kidney, uterus, lungs and brain. Of these

problems the author would like to inform the public

621

about the dangers of germs is for health tartar. By

making visual communications media are appropriate

and effective in order to properly channeled

information to the public, in order to prevent the

community from an early age by brushing teeth

regularly and clean the tartar if already infected or

dentist for 6 months. Here the authors make three

main media logo, video motion graphic and website.

Media support is a poster, brochure, x-banners,

billboards, flyers, marchendise (tote bag, t-shirts, note

book, fruit and pin) and stationery (letter head,

envelopes, labels, company folders, business cards

and Stamp). The campaign has a concept Danger Of

Calculus and use a flat design style. With visual

communication media that have been made, the

authors hope that the medias campaign are effective

and provide

Keyword : The danger of germs tartar, healthcare,

visual communication.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Karang gigi sangat berbahaya bagi kesehatan

manusia, banyak masyarakat yang tidak tahu tentang

bahaya kuman karang gigi ini. Permasalahan yang

terlihat kecil tapi berdampak fatal bagi kesehatan.

Mulut adalah salah satu organ yang sangat penting

dalam tubuh manusia. Di dalam mulut makan dan

minuman akan diolah dengan baik. Jika kurang

622

menjaga kesehatan gigi, maka akan berdampak kepada

kesehatan manusia. Pada dasarnya makanan yang

diolah oleh gigi tidak semua masuk ke dalam rongga

mulut, namun ada sedikit sisa makanan yang melekat

pada gigi. Sisa makan tersebut jika tidak dibersihkan

dengan sikat gigi maka akan menjadi plak yang lambat

laun termineralisasi dan menjadi karang gigi.

Hasil survei studi SKRT (Survei Kesehatan

Rumah Tangga) pada tahun 2012 menyatakan 52.3%

penduduk usia 10 tahun keatas mengalami karies gigi

(kerusakan gigi) yang belum ditangani. Kondisi

mengambarkan, pelayanan kesehatan gigi baru

ditangani pada kondisi penyakit yang sudah dalam

keadaan parah. Hal ini disebabkan, antara lain masih

kurangnya kesadaran masyarakat mengenai arti

penting menjaga kesehatan mulut dan gigi,

ketidaktahuan, faktor terakhir adalah mahalnya biaya.

Penulis ingin menginformasikan kepada

masyarakat tentang bahaya karang gigi terhadap

kesehatan, dengan membuat media-media kampanye

berdasarkan visual yang tepat agar pesan dan

informasi kesehatan gigi dapat dimengerti oleh

masyarakat.

Rumusan Masalah

1. Media komunikasi apa saja yang tepat sebagai

sarana kampanye bahaya karang gigi bagi

kesehatan?

623

2. Bagaimana cara merancang media yang efektif

sebagai sarana kampanye bahaya karang gigi bagi

kesehatan?

Batasan Masalah

Batasan masalah yang akan dibahas adalah

merancang media komunikasi visual yang mampu

mengkampayekan bahayanya kuman pada karang gigi

kepada masyarakat di kota Denpasar. Agar nantinya

masyarakat peduli akan kesehatan gigi. Dan kampanye

ini didukung dengan media-media visual yang

sebelumnya belum ada maka dari itu akan dibuatkan

media-media kampanye yang efektif agar nantinya

permasalahan tentang kampanye ini terfokus dengan

kesehatan gigi. Media yang akan dibuat berupa tiga

media utama dan tujuh media pendukung. Logo

(GSM-Stationary), video motion graphic, website

sedangkan media pendukung poster, billboard, flyer,

brousur, x-banner, t-shirt, label of fruit, iklan majalah,

pin, company folder, tote bag, note book, dan stiker.

Tujuan Perancangan

1. Untuk mengetahui Media Komunikasi yang tepat

sebagai sarana kampanye tentang bahaya kuman

pada karang gigi bagi kesehatan masyarakat di

Denpasar.

2. Untuk dapat merancang media komunikasi visual

yang tepat dan menarik, serta sesuai dengan

konsep, untuk memberikan informasi tentang

bahaya karang gigi bagi kesehatan.

624

3. Untuk memberikan informasi lebih luas kepada

masyarakat yang awam terhadap bahaya kuman

karang gigi bagi kesehatan.

Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara mengumpulkan

data langsung ke lapangan, yaitu di Rumah Sakit

Harapan Bunda-Jakarta. Berdasarkan observasi di

rumah sakit Harapan Bunda-Jakarta, mendapatkan

hasil bawah karang gigi sangat berbahaya bagi

kesehatan dan bisa menjadi pemacu berbagai

penyakit didalam tubuh.

2. Kuesioner

Melakukan pembagaian lembaran penyatannyaan

tentang gigi dan karang gigi yang dibagikan

kepada anak sekolah, kuliah, pekerja, ibu rumah

tangga dan orang tua. Mendapatkan hasil bawah

banyak diantara mereka tidak tahu tentang bahaya

kuman karang gigi bagi kesehatan dan kurang

peduli akan kesehatan mulut terutama kesehatan

dan kebersihan giginya.

3. Metode wawancara

Berdasarkan wawancara melalui via telepon

dengan dokter spesialis jantung yang bernama "Dr.

Liliek Murtiningsih" mengatakan bahwa, kuman

pada karang gigi sangat berbahaya bagi kesehataan

terutama bagi jantung. Maka dari itu disarankan

625

menjaga kesehatan rongga mulut dan mengukuti

prosedur yang benar untuk bisa mencegah

penyakit tersebut. Penulis juga melakukan

wawancara dengan Drg. Dwis Syahriel M.Kes., Sp

Perio salah satu dosen di Universitas

Mahasaraswati dan sekaligus dokter spesalis

mengatakan bahwa karang gigi itu sangat

berbahaya bagi kesehatan. Ada banyak kuman

didalam karang gigi dan kuman tersebut

mempunyai racun yang berbahaya jika masuk dan

tersebar didalam pembuluh darah. Akibatnya bisa

terjadi gagal jantung, gagal ginjal, stroke dan

gangguan kehamilan pada rahim.

4. Metode Kepustakaan

Metode dengan mencari informasi pada data-data

buku,buku desain, materi kuliah ilmu kedokteran

dan media informasi lainnya tentang Bahaya

Kuman Pada Karang Gigi Bagi Kesehatan

PEMBAHASAN

Penulis melakukan analisa terhadap desain yang

sudah ada tentang kampanye bahaya kuman pada

karang gigi bagi kesehatan manusia, dan berikut

adalah beberapa contoh kampanye atau poster tentang

penyakit gigi :

626

Media Kampanye Yang Sudah Ada

1. Desain Poster

Gambar 1. Desain Poster Yang Sudah Ada

a. Ilustrasi

Berdasarkan ilustrasinya, dapat dilihat yang

umum digunakan dalam ilustrasi tersebut adalah

gigi yang berlubang dan berkarang.

b. Warna

Dari unsur warna yang digunakan, secara garis

besar cenderung menggunakan warna abu-abu

sebagai latar atau putih sebagai warna gigi.

c. Teks

Terdapat headline yang menjelaskan

permasalahan dan sub headline yang

menyebutkan nama dokter. Dan tidak ada body

copy sebagai penjelasan dari poster tersebut.

627

d. Tipografi

Pada desain di atas, tipografi yang digunakan

beragam diantaranya yaitu huruf berkait (Serif),

dan huruf tidak berkait (Sans Serif).

Jadi berdasarakan beberapa contoh di atas,

dapat disimpulkan bahwa desain kampanye tentang

penyakit gigi tersebut yang sudah pernah dibuat lebih

cenderung menggunakan ilustrasi yang sama dengan

eksekusinya yang beragam namun dari visual dan

desainnya kurang menarik mata untuk melihat maupun

membacanya.

Analisa SWOT

SWOT sebuah bentuk analisa situasi dan

juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu

gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga

kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu

kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya

masing-masing. Fungsi analisa SWOT adalah melihat

sesuatu permasalahan dengan 4 sisi yang berbeda.

SWOT merupakan analisa yang dibagi menjadi dua

yaitu faktor internal yang meliputi kekuatan dan

kelemahan dari kampanye yang akan dibuat, dan

faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman

kampanye itu sendiri. (www.pengertianku.net).

Berdasarkan analisa, didapat data sebagai berikut :

a. Strength (Kekuatan)

- Dapat memberikan informasi terhadap

masyarakat tentang bahaya kuman pada

628

karang gigi dan mengajak masyarakat untuk

lebih peduli terhadapat kesehatan gigi.

- Mendukung program yang akan dibuat dari

pemerintah untuk mengkampanyekan Bahaya

Kuman Karang Gigi Bagi Kesehatan.

b. Weakness (Kelemahan)

- Tidak banyak masyarakat yang mau

memperhatikan kampanye.

- Sedikit orang yang mau sadar terhadap

kampanye yang akan diberikan.

c. Opportunities (Peluang)

- Kota Denpasar yang ramai akan penduduk dan

anak – anak muda.

- Kampanye dapat dilihat oleh masyarakat luas.

d. Threat (Ancaman)

- Jenuhnya masyarakat dan tidak mau

memperhatikan kampanye.

- Tidak banyak masyarakat yang mau dan

peduli terhadap kampanye.

Analisa VALS

VALS merupakan analisa yang ditinjau dari sudut

pandang value atau nilai, attitude atau tingkah laku,

dan life style atau gaya hidup seseorang. Berdasarkan

tinjauan diatas didapatkan hasil sebagai berikut :

a. Value, target audience berdasarkan value adalah

masyarakat yang telah dewasa yang memiliki

629

sedikit pengetahuan tentang Bahaya Kuman Pada

Karang Gigi Bagi Kesehatan, masyarakat yang

tidak mau tahu dan minim terhadapat informasi

mengenai bahaya kuman pada karang gigi dan

masyarakat yang cenderung tidak mau mencari

informasi. Karena karakter orang-orang pasif ini

dan tidak mau mencari informasi serta memiliki

nilai hidup yang rendah terutama untuk

kesehatannya sendiri.

b. Attitude, target pasar berdasarkan attitude adalah

orang yang sikapnya tidak peduli terhadap

kesehatan seperti mencegah suatu penyakit,

dampak positif dari pencegahan sejak dini tersebut

khususnya bagi masyarakat yang menganggap

enteng sesuatu dan tidak menghiraukan hal kecil

yang bedampak besar.

c. Lifestyle, sedangkan target dari gaya hidup adalah

masyarakat hanya mengikuti gaya hidup mereka di

bandingkan kesehatan tubuhnya.

Target Segmentasi Pasar

a. Demografi :

Berdasarkan faktor demografi, media yang

dirancang untuk masyarakat yang telah dewasa

yang berusia 25-35 tahun yang minim akan

pengetahuan Bahaya Kuman Pada Karang Gigi

Bagi Kesehatan.

630

b. Geografis :

Ditinjau dari faktor geografis, yaitu di daerah

mana yang akan dijadikan sebagai tempat

penyampaian pesan. Karena sasasaran dari

penyampaian media ini adalah masyarakat dewasa

di Kota Denpasar, maka media kampanye bahaya

kuman pada karang gigi bagi kesehatan membidik

seluruh masyarakat yang telah dewasa dengan

segmentasi geografis di daerah Kota Denpasar.

c. Psikografis :

Kampanye ini membidik segmentasi psikografis

yaitu para masyarakat yang tertelah dewasa yang

masih minim akan pengetahuan tentang bahaya

kuman pada karang gigi bagi kesehatan.

d. Behaviora :

Segmentasi ini merupakan jangkuan pemakaian

dan kesukaan masyarakat, kebutuhan masyarakat

akan sesuatu, dalam hal ini yang dimasksudkan

adalah media komunikasi visual yang dirancang

sebagai sarana kampanye. Jika ditinjau dari

behaviora dimana masyarakat dewasa sebagai

sasarannya, maka media ini diharapakan agar lebih

menarik dan kreatif serta inovatf sehingga dapat

lebih menarik masyarakat.

Strategi Kreatif

Strategi kreatif yang dimaksudkan adalah sebagai

berikut :

631

a. Pesan

Isi pesan yang disampaikan dalam kampanye ini

adalah informasi singkat mengenai Bahaya Kuman

Pada Karang Gigi Bagi Kesehatan Tubuh Manusia

dan ajakan untuk pencegahan dini karang gigi

tersebut.

b. Bentuk Pesan

Bentuk pesan yang dirancang adalah sebuah pesan

yang bersifat ajakan atau himbauan kepada

masyrakat agar peduli terhadap kesehatan tubuh

terutama kesehatan gigi.

c. Strategi Visual

Visual yang dipakai adalah tehnik ilustrasi atau

digital vector dalam pembuatan ilustrasi vector ini

dengan memakai aplikasi adobe photoshop dan

menggunakan aplikasi adobe ilustratorS.

d. Gaya Visual

Dalam kampanye ini menggunakan gaya visual

flat design. Dengan menggunakan pendekat

minimalis, simplicity dan objek-objek dua

dimenasi.

e. Material

Meterial yang dipakai di setiap media berbeda -

beda ada juga yang sama. Seperti art paper, hvs,

kain blacu, stiker vinyl dan lainnya.

f. Positioning

Dalam kampanye yang dibuat ini tidak

menggunakan bahasa ataupun body copy yang

632

banyak menggunakan kata - kata sehingga dapat

diserap dan dimengerti oleh target audience yang

ditentukan. Dalam desain yang dibuat akan

menggunakan konsep “Bahaya Karang Gigi” dan

menggunakan gaya desain flat.

Konsep

Dalam kampanye ini menggunakan konsep

"bahaya karang gigi". Dalam konsep ini menjelaskan

tentang bahaya-bahaya dari karang gigi. Dalam

konsep ini banyak menggunakan ilustrasi berwarna

merah dan ilustrasi menggunakan aksen-aksen

menakutkan didalamnya, seperti jantung bocor yang

gambarkan dengan jantung mengerluarkan darah, dan

radang paru-paru ditandai dengan ada bolongan

didalam paru-paru tersebut. Pada kampanye ini

menggunakan flat design sebagai gaya desain. Flat

design merupakan desain dengan pendekatan

minimalis yang menekankan kegunaan, dengan desain

yang bersih tanpa ada bevel, bayangan, tekstur,

berfokus pada tipografi, warna-warna cerah dan

ilustrasi dua dimensi.

Dalam kampanye Bahaya Kuman Pada

Karang Gigi Bagi Kesehatan Manusia Di Denpasar

penulis menerapkan desain yang bersifat infografis

dengan konsep “Flat Desain”. Artinya Flat merupakan

gaya desain yang tidak banyak menggunakan ilustrasi

tapi tetap menarik target audience. Dalam hal ini,

penulis berusaha menampilkan rancangan komunikasi

visual yang popular sehingga mampu menarik

perhatian target audience dengan berpedoman pada

633

dasar-dasar perancangan, tehnik, bahan ukuan,

proporsi, komposisi warna dan sebagian, sehingga

akan tercipta sarana komunikasi visual yang berperan

secara maksimal yang nantinya dapat mempengaruhi

serta meningkatan pengetahuan masyarakat tentang

bahaya kuman pada karang gigi.

Visualisasi Desain

a. Logo Kampanye

Gambar 2. Logo Kampanye

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

b. Flyer

Gambar 3. Flyer

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

634

b. Poster

Gambar 4. Poster

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

635

d. T-Shirt

Gambar 5. T-shirt

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

e. Pin

Gambar 6. Pin

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015

636

PENUTUP

Kesimpulan

Jadi media-media yang cocok untuk

Kampanye Bahaya Kuman Pada Karang Gigi Bagi

Manusia Di Denpasar atau yang disebut kampanye

PECAH (Peduli dan Cegah) Karang Gigi terbagi

menjadi 2 yaitu media utama dan media penunjang.

Media Utama adalah logo, video motion graphic dan

website, Media penunjang adalah poster, flyer,

brosur, x-banner, billboard, stempel, label of fruit,

pin, stiker, note book, tote bag, id card, amplop, kop

surat dan t-shirt. Media dirancang dengan gaya konsep

Flat Design, tidak memakai banyak ilustrasi tetapi

tetap menarik dan dimengerti oleh audiance. Sehingga

pesan dan informasi yang sampaikan dapat ditangkap

dengan baik.

Berdasakan uraian yang telah diuraikan

sebelumnya, penulis merancang Sistem Identitas

Visual kampanye Bahaya Kuman Pada Karang Gigi

Bagi Kesehatan Manusia di Denpasar atau yang

disebut dengan PECAH (peduli dan cegah). Karang

gigi, maka penulis merancang kampanye ini agar

masyarakat bisa tahu tentang bahaya kuman karang

gigi tersebut. Sebelumnya tidak pernah ada yang

mengakampanyekan tentang bahaya karang gigi

tersebut kepada masyarakat dan belum ada media

desain yang diciptakan. Maka dari itu penulis

merancang Sistem Identitas Visual dan

menginformasikan kepada seluruh masyarakat agar

tahu dan mencegahnya sejak dini. Semoga informasi

dari penulis bermanfaat bagi masyarakat terutama

masyarakat yang berada di kota Denpasar. Diharapkan

637

informasi ini bisa disebar luaskan agar masyarakat

yang berada di luar kota denpasar bisa mengetahi

informasi bahaya dari kuman pada karang gigi ini.

Daftar Pustaka

FKG, materi umum. 2013. PERIODONSIA, Bali :

Univesitas Saraswati.

Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi

Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.

Jakarta :penertbit Ghalia Indonesia.

Kustrianto, Andi. 2007. Pengantar Desain

Komunikasi Visual. Jakarta :Andi Publisher.

Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer. Jakarta :

Penerbit Andi Publisher.

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2005. Dasar-Dasar Tata

Rupa dan Desain (Nirmana). Yogyakarta:

Arti Bumi Intaran.

Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual

Teori dan Pengaplikasiannya. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

638

PERANCANGAN MEDIA KAMPANYE

PENANGGULANGAN KECADELAN PADA

ANAK DI DENPASAR

Oleh:

I Komang Angga Maha Putra(1), Made Arini

Hanindharputri, S.Sn., M.Sn.(2), I Wayan Adi Semara

Putra, S.Sn., M.Sn.(3)

Desain Komunikasi Visual, Program Strata 1,

Sekolah Tinggi Desain Bali E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Anak adalah kebanggaan orang tua yang

tidak ada duanya. Melihat tumbuh kembang anak

menuju ke arah yang lebih baik menjadi faktor utama

kebahagiaan bagi orang tua. Bermain, berinteraksi dan

berkomunikasi adalah faktor penting dalam tumbuh

kembang anak. Namun terdapat gangguan komunikasi

yang bisa menghambat anak dalam proses

perkembangannya. Gangguan komunikasi tersebut

adalah kecadelan. Kendala pelafalan pada anak

tersebut cenderung diabaikan oleh orang tua yang

disibukkan pekerjaan. Tidak jarang anak mengalami

depresi dan menjadi anti sosial karena sering

ditertawakan oleh teman sebayanya di sekolah. Oleh

karena itu, muncul inisiatif untuk menyelenggarakan

kampanye sosial yang bertujuan untuk membantu anak

pengidap cadel agar bisa sembuh sedini mungkin.

Salah satunya dengan cara mengingatkan orang tua

639

untuk memperhatikan gangguan bicara tersebut

melalui media komunikasi visual.

Metode yang digunakan dalam proses

perancangan meliputi metode observasi, wawancara,

kepustakaan dan kajian internet. Melalui metode

tersebut dihasilkan sebuah desain yang memiliki

konsep optimistic future kid dengan media-media

berupa website, video kampanye, booklet, logo dan

GSM, poster, flyer, roll up banner, quote backdrop,

iklan koran, t-shirt, mug, tote bag, kop surat, amplop,

folder, dan tampilan media sosial.

Melalui kampanye tersebut, besar harapan

agar anak yang mengidap cadel dapat sembuh dan bisa

berkomunikasi dengan baik tanpa ada hambatan.

Kata kunci: gangguan bicara, perhatian orang tua,

penanggulangan kecadelan, komunikasi visual,

kampanye.

ABSTRACT

Children are unbeatable parent’s pride.

Seeing child better development would be a factor of

happiness for every parent. Play, interact and

communicate are important factor in the child’s

development. But there is a communication disorder

that can hinder the child development process called

phonological disorder or lisp. Pronunciation

constraints on children tend to be ignored by parent

who too busy with their job. The children could

experience depression and become anti-social because

they are often ridiculed by their friend at school.

640

Therefore it appears the initiative to organize a social

campaign that aims to help children with a lisp in

order to recover as early as possible. The main way to

solve the problem is remind parents to pay attention to

the speech disorders through visual communication

media.

The method that in design process include

the method of observation, interviews, literature and

internet research. Through these methods produced a

design with a concept named optimistic future kid with

media such as websites, video campaign, booklets,

logos and GSM, posters, flyers, roll up banners, quote

backdrop, newspaper ads, t-shirts, mugs, tote bag ,

letterheads, envelopes, folders, and social media

appearance.

Through this social campaign, great

expectation placed to the children who have a lisp

could recover and be able to communicate well

without any obstacles.

Keywords: speech disorder, parent care, lisp recover,

visual communication, campaign.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Anak adalah anugerah terindah yang

diberikan oleh Tuhan kepada orang tua. Dibesarkan

dengan penuh kasih sayang untuk menemani setiap

langkah yang akan dilalui bersama. Orang tua selalu

berusaha untuk memberikan yang terbaik demi

kebahagiaan dan perkembangan anak menuju ke arah

yang lebih baik. Selama proses tumbuh kembang

641

anak, banyak hal yang akan dilalui seperti belajar hal

baru dan berinteraksi sosial dengan teman sebayanya.

Ketika melihat buah hati ceria, bermain bersama

teman-temannya, tentu membuat orang tua merasa

bahagia. Apalagi interaksi sosial anak yang baik

dengan teman-temannya akan mempengaruhi

perkembangan anak.

Namun terkadang semua tidak berjalan

lancar, ketika mengetahui sang buah hati memiliki

kekurangan yang dapat membuat perasaan anak

menjadi kurang percaya diri. Salah satu kekurangan

tersebut adalah cadel. Cadel adalah sindrom atau

gangguan bunyi bahasa karena ketidakmampuan

melafalkan beberapa huruf konsonan yang dirasa

susah diucapkan lidah, karena kurang bagusnya

interaksi lidah dengan organ mulut lainnya, misal

tidak bisa melafalkan huruf R, S, K, D dan masih

banyak lagi (Zieve, 2012).

Kecadelan pada anak adalah kondisi dimana

anak mengalami atau mengidap gangguan bicara cadel

yang dapat mengganggu perkembangan pelafalan

anak. Dampak dari hal tersebut menyebabkan

kesalahpahaman dalam komunikasi antara anak

dengan orang lain yang dikarenakan kekeliruan dalam

pelafalan terhadap suatu kata, baik itu kata benda, kata

kerja dan kata sifat. Pada kondisi tersebut orang tua

sering mengabaikan kecadelan pada anak karena

dianggap tidak membahayakan nyawa. Padahal

dengan mengabaikan hal tersebut akan menyebabkan

anak tidak pernah berlatih untuk mengucapkan

pelafalan yang benar. Hal ini akan diperparah ketika

orang tua juga mengikuti cara bicara anak yang cadel,

642

sehingga yang terekam dalam memori anak adalah

pelafalan yang telah diucapkannya itu sudah benar.

Penyebab kecadelan bisa karena

perkembangan otot lidah yang belum sempurna, atau

kecacatan fisik, seperti jarak lidah dan langit-langit

mulut terlalu jauh, bibir sumbing, dan lainnya.

Kecadelan sering terjadi ketika anak menemukan

sebuah kata baru yang diucapkan oleh orang tua,

ketika anak itu tidak mampu mengucapkan sebuah

kata yang diucapkan oleh orang tua dengan pelafalan

yang sama, maka terkadang anak akan secara alami

terus mengulangi pelafalan yang bersifat cadel dari

kata tersebut. Namun kecadelan masih bisa diatasi

apabila orang tua mau dan meluangkan waktu untuk

melatih anak untuk mengatasi kecadelannya.

Kecadelan pada anak dapat berdampak

sangat besar pada perkembangan anak. Misalnya anak

menjadi bahan ejekan teman-temannya, dijauhi dan

lain sebagainya. Hal ini secara pelan tapi pasti akan

menjadi tekanan tersendiri bagi anak. Apabila dari

kecil anak tidak dilatih untuk mengatasi kecadelannya,

tentu hal ini akan terus dibawanya sampai dewasa

sampai perkembangan otot lidah berhenti. Ada banyak

solusi yang bisa digunakan untuk mengatasi cadel,

mulai dari hal yang berbau mitos, sampai hal yang

bersifat logis. Namun masih banyak orang yang tidak

memperdulikan hal tersebut dikarenakan kurangnya

media yang dapat memberikan informasi kepada

masyarakat tentang masalah ini menyebabkan

kecadelan menjadi hal yang kerap diabaikan.

Maka dari itu diperlukan media komunikasi

visual sebagai sarana kampanye yang dapat

643

mensosialisasikan betapa pentingnya hal kecil ini

kepada orang tua dan khalayak umum. Karena

kecadelan tersebut tentu akan berdampak panjang

terhadap perkembangan mental dari anak tersebut,

sehingga penanggulangan atau setidaknya peningkatan

kemampuan berbicara anak yang cadel dapat teratasi.

Berdasarkan pemaparan yang telah

disebutkan diatas. Dapat menghasilkan beberapa

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa konsep yang sesuai dalam perancangan media

kampanye penanggulangan kecadelan pada anak

di Denpasar?

2. Apa media yang sesuai untuk melaksanakan

kampanye ini?

3. Bagaimana cara merancang media kampanye

penanggulangan kecadelan pada anak di

Denpasar?

Metode Pengumpulan Data Perancangan media kampanye

penanggulangan kecadelan pada anak di Denpasar

menggunakan beberapa metode pengumpulan data

yaitu :

a. Metode Observasi

Metode observasi adalah metode pengumpulan

data dengan melakukan pengamatan secara

langsung di lapangan. Meliputi pencatatan secara

sistematis atas kejadian-kejadian, perilaku, obyek-

obyek yang dilihat dan hal-hal lain, dengan tujuan

mengumpulkan data secara nyata terhadap objek

644

penelitian. Pada tahap ini, perancang akan

mengumpulkan data-data atau informasi sebanyak

mungkin yang berasal dari tempat-tempat terkait,

seperti perumahan, taman kanak-kanak, lembaga

pendidikan anak usia dini, serta tempat lain yang

dapat mendukung pengamatan. Tempat observasi

dalam pengumpulan data adalah SD No. 2 Dangin

Puri Denpasar, TK dan PAUD Yayasan

Pendidikan Cipta Kasih Denpasar, TK Astiti

Denpasar dan TK Widya Kumara Sari Panjer.

b. Wawancara

Metode ini dilakukan untuk memperoleh data-data

atau informasi yang diperlukan serta berkaitan

dengan apa yang sedang diamati. Wawancara

umumnya dilakukan kepada pakar ahli atau orang

yang memiliki informasi tentang obyek yang

diteliti. Pada kasus ini perancang akan melakukan

proses wawancara kepada Ibu Ni Ketut Suwartini,

S.Pd selaku guru kelas 1 (satu) di SD No. 2

Dangin Puri Denpasar, Ibu Lastrida Hutabarat,

S.Pd selaku pemilik dan guru di TK dan PAUD

Yayasan Pendidikan Cipta Kasih, Ibu Nyoman

Sutini serta Ibu Ni Wayan Pulastri selaku guru di

TK Astiti Denpasar dan Ibu Ni Luh Putu Arnadi,

A.Ma.Pd, SE selaku kepala sekolah di TK Widya

Kumara Sari Panjer.

c. Kepustakaan

645

Kepustakaan adalah teknik pengumpulan data

dengan mengadakan pembelajaran terhadap buku-

buku, literatur-literatur, catatan-catatan dan

laporan-laporan yang ada hubungannya dengan

masalah yang telah ditentukan. Dalam hal ini

perancang akan menggunakan buku atau literatur

yang berkaitan dengan kasus yang diangkat. Baik

yang berhubungan dengan kesehatan atau disiplin

ilmu desain komunikasi visual.

d. Kajian Internet.

Kajian internet adalah cara mengumpulkan data

dengan menggunakan internet untuk mencari data-

data dari berbagai situs yang terpercaya dan

memiliki data-data yang berkaitan dengan

kesehatan, sosial serta disiplin ilmu yang akan

diangkat. Perancang akan mencari pada situs-situs

resmi rumah sakit, layanan dan pelayan kesehatan,

ilmu desain dan situs lain yang dapat dipercaya.

PEMBAHASAN Untuk menyukseskan gerakan kampanye ini,

media-media yang sesuai dengan segmentasi yang

tepat akan menjadi langkah utama dari perancangan

media kampanye ini. Media-media tersebut adalah

website, poster, flyer, roll banner, booklet, baju kaos,

video kampanye, quote backdrop, logo dan graphic

standard manual (GSM), iklan koran serta

merchandise. Media dalam bentuk kop surat, folder

dan amplop juga akan dirancang untuk memenuhi

646

kebutuhan stationary dari kampanye ini. Selain itu,

untuk membantu menyampaikan pesan kepada target,

kampanye ini juga akan dipublikasikan ke dalam

media sosial seperti facebook, twitter dan instagram.

Target Segmentasi Pasar

Target pasar dari kampanye penanggulangan

kecadelan pada anak akan ditentukan menjadi

beberapa segmentasi sebagai berikut:

1. Geografi

Segmentasi berdasarkan faktor wilayah yang ingin

dijangkau oleh kampanye ini adalah masyarakat

yang berada di wilayah Denpasar, tepatnya di

pusat kota, karena banyaknya masyarakat yang

memiliki mobilitas tinggi yang perlu dihimbau

untuk turut serta dalam menyukseskan kampanye

ini.

2. Demografi

Dari sisi demografi, target sasarannya adalah

masyarakat pria atau wanita dengan usia 25-35

tahun yang memiliki latar belakang pendidikan

SMA, perguruan tinggi dan berasal dari kalangan

menengah ke bawah. Masyarakat dalam rentang

usia ini adalah masyarakat dengan aktivitas yang

padat dan produktif sehingga cenderung

mengabaikan kondisi kekurangan anak yang

dianggap tidak mebahayakan jiwa.

3. Psikografi

647

Dilihat dari psikografi, golongan masyarakat yang

tepat untuk dijadikan sasaran adalah masyarakat

yang memiliki kebiasaan kerja yang berlebihan,

memiliki kesibukan, sering menghabiskan waktu

di luar rumah serta orang tua yang kerap

menitipkan anaknya kepada mertua karena tidak

memiliki waktu yang cukup untuk mengasuh

anaknya.

4. Behaviour

Perilaku masyarakat yang dapat dijadikan sebagai

target sasaran adalah masyarakat yang cenderung

suka mencari informasi sendiri lewat internet atau

sumber lain dibandingkan bertanya kepada orang

lain, mudah bergaul dan senang mempelajari hal

baru.

Strategi Kreatif

Strategi harus dirancang secara kreatif

dengan menggali segala sesuatu di balik fakta dan

menyusunnya ke arah gagasan kreatif yang mampu

menciptakan penjualan. Strategi kreatif bukan semata-

mata proses logika, tetapi juga menyangkut seni.

Namun demikian untuk memperoleh strategi yang

dapat digunakan dengan baik, maka strategi harus

dibuat berdasarkan fakta. Strategi kreatif tersebut

dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Pesan

648

Pesan yang ingin disampaikan dalam kampanye

ini adalah pesan yang bersifat informatif.

Dikarenakan oleh gangguan bicara seperti cadel

masih dianggap sebagai sesuatu yang wajar dan

tidak perlu dikhawatirkan. Oleh karena pesan-

pesan yang dimunculkan di dalam media adalah

tentang pemahaman cadel secara medis dan

dampak psikologis yang dapat terjadi pada anak

apabila cadel masih tetap diabaikan. Selain itu

pesan yang bersifat persuasif juga akan

disampaikan di dalam kampanye ini dengan tujuan

agar banyak masyarakat yang turut serta peduli

dan siap membantu untuk menanggulangi

kecadelan pada anak, disertai dengan mengajak

masyarakat untuk mengubah paradigma

masyarakat tentang kecadelan. Elemen teks yang

akan dipergunakan meliputi headline, sub

headline, body copy dan closing word.

Penggunaan bahasa yang akan dipakai adalah

bahasa Indonesia yang bersifat formal

menyesuaikan dengan sasaran yang telah

ditentukan yaitu orang dewasa. Kampanye ini

akan diberi nama “Jangan Cadel”, yang bermakna

larangan untuk berbicara cadel dengan tujuan agar

orang dewasa yang memiliki kerabat atau anak

yang mengidap kecadelan, untuk segera membantu

menanggulanginya. Selain itu cara pandang yang

ingin disampaikan dalam kampanye ini yaitu

649

“kecadelan itu tidak lucu” dan “setiap anak punya

hak berbicara dengan normal”. Sehingga besar

harapan pesan yang akan tersirat dan tersurat bisa

membantu anak-anak yang mengidap cadel.

2. Strategi Visual

Strategi visual yang dipergunakan akan

menampilkan ilustrasi anak yang sedang berusaha

berbicara dari cadel menjadi berbicara normal.

Untuk merealisasikan hal tersebut, maka teknik

yang akan dipergunakan adalah teknik fotografi

untuk menampilkan ilustrasi anak, digabung

dengan ilustrasi dalam bentuk vektor melalui olah

digital. Dipilihnya teknik fotografi untuk

menampilkan ilustrasi anak dikarenakan target

segmentasi yang dipilih akan lebih mudah

memahami apabila ilustrasi dikomunikasikan ke

dalam bentuk foto. Ilustrasi yang akan

dipergunakan akan menekankan kepada karakter

anak pengidap cadel yang berusaha berbicara

normal. Selain itu pemilihan warna yang akan

dipakai adalah warna biru untuk memberikan

kesan harmonis, ketenangan, rasa sosial dan

kepercayaan. Dipadu dengan warna biru kehijauan

yang dapat memberikan kesan kesehatan serta

warna kuning untuk memberikan kesan

optimisme, penuh harapan dan toleransi. Untuk

beberapa media yang memungkinkan untuk

pengisian informasi yang lebih banyak dan

650

lengkap, maka ilustrasi akan ditambah dengan teks

yang berisi informasi dari kampanye ini. Untuk

menampilkan teks tersebut, maka akan dipilih

tipografi tanpa kait atau jenis sans serif dengan

tujuan memberikan kesan bersih, sederhana dan

mudah dibaca. Didalam perencanaan tata letak

akan dibantu dengan sistem grid dengan tujuan

untuk mempermudah peletakan objek. Jenis grid

yang akan dipergunakan adalah hierarchial grid

yang umumnya dipergunakan dalam pembuatan

website dan perancangan tata letak sebuah media

yang mengandalkan intuisi.

3. Gaya Visual

Gaya yang akan dipakai dalam visualisasi

perancangan desain adalah kombinasi dari ilustrasi

fotografi dengan ilustrasi vektor dengan teknik

kolase digital. Visualisasi yang menganut paham

post-modern ini akan memberikan penekanan pada

foto yang dicampur ilustrasi vektor yang bersifat

geometris.

4. Positioning

Kecadelan merupakan hal yang dianggap sepele

oleh banyak orang. Tanpa rasa khawatir, banyak

orang tua dan orang disekitar hanya membiarkan

anak-anak yang mengidap cadel tersebut sembuh

dengan sendirinya, tanpa ada bantuan apapun. Hal

tersebut dikarenakan memang kecadelan tidak

akan membahayakan nyawa anak-anaknya.

651

Bahkan orang tua dan kerabat pengidap cadel

kerap menertawai hal tersebut karena dianggap

lucu dan imut. Dikarenakan hal tersebut maka

diperlukan positioning yang tepat untuk merubah

pola pikir tersebut melalui kampanye ini.

Positioning kampanye yang akan dibuat bertujuan

menggiring stereotipe masyarakat bahwa

kecadelan pada anak itu tidak lucu, tetapi

menyedihkan. Sehingga perjuangan kampanye

yang ingin menciptakan persamaan hak dalam

berbicara dengan normal kepada setiap anak-anak

diharapkan dapat terjadi.

Konsep Desain

Dalam tahap perancangan sebuah media

kampanye, tentu tidak bisa langsung melakukan

eksekusi tanpa melaksanakan analisa terlebih dahulu.

Sebelum mulai menuangkan ide ke dalam sebuah

media, tentu harus didasari oleh konsep yang kuat dan

bisa diterima oleh masyarakat yang dijadikan sasaran.

Maka dari itu, dalam perancangan media penanggulan

kecadelan pada anak akan menggunakan konsep

optimistic future kid. Optimistic memiliki makna

percaya diri, harapan dan keyakinan dari anak

pengidap cadel bahwa dirinya akan sembuh dari

gangguan bicara tersebut, sehingga dia tidak akan

dihina lagi oleh teman-teman sebayanya. Future

memiliki arti masa depan yang secara harfiah

652

membawa makna cita-cita dari anak pengidap cadel.

Walaupun mereka mengidap cadel, mereka akan

berusaha untuk sembuh dan siap untuk meraih cita-

cita yang telah diimpikan, tanpa dibayangi oleh

gangguan bicara seperti cadel. Selanjutnya kid sendiri

memiliki arti si anak yang menjadi obyek

permasalahan. Apabila dilihat dari arti-arti tersebut,

maka dapat disimpulkan bahwa konsep yang akan

diangkat memiliki makna anak-anak yang memiliki

cita-cita yang penuh harapan dan percaya diri ketika

kecadelan yang mengidap anak dapat ditanggulangi.

Penggunaan warna yang akan dipakai oleh

konsep ini adalah warna biru. Warna tersebut mampu

memberikan makna-makna positif seperti rasa sosial,

sehingga sangat tepat apabila dimanfaatkan untuk

media kampanye. Selain warna biru, akan terdapat

warna hijau untuk memberikan kesan yang lebih

mengarah ke dunia medis, serta warna kuning untuk

memberikan makna optimisme, penuh harapan dan

semangat sesuai dengan konsep yang dipakai.

Ilustrasi yang akan dipergunakan dalam

pembuatan desain adalah ilustrasi fotografi dengan

ilustrasi vector yang bersifat geometris. Bentuk

geometris yang akan dipergunakan dapat berupa garis

miring, garis lurus, lingkaran, segi empat, segi enam

dan beberapa bentuk geometris lainnya. Penggunaan

bentuk geometris tersebut memiliki makna yang

mengarah kepada masa depan dari salah satu kata

653

yang terdapat didalam konsep. Kata masa depan

didalam konsep yang diterapkan memiliki makna cita-

cita dari anak pengidap cadel.

Tipografi yang akan dipergunakan adalah

tipografi dengan kategori sans serif untuk memberikan

kesan bersih, jelas dan mudah dibaca. Untuk

menambah kesan estetis, tipografi sans serif yang

dipilih juga memiliki bundaran (rounded) disetiap

ujung hurufnya, agar memberi kesan santai dan tidak

terlalu bersifat formal.

Konsep ini akan diterapkan pada semua media dengan

tujuan memberi kesan unity atau kesatuan. Media-

media yang akan dipublikasikan, diharapkan mampu

mencapai sasaran yang dijadikan segmentasi agar

informasi yang berkaitan dengan kampanye

penanggulangan kecadelan pada anak, dapat

dikomunikasikan dengan baik kepada khalayak umum.

Visualisasi Desain

a. Website

654

Gambar 1. Tampilan homepage website

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015)

Ukuran : 1280 px x auto height

Teknik : Coding HTML, CSS, JQuery, Javascript

655

b. Poster

Gambar 2. Tampilan desain poster

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015)

Ukuran : 29,7 cm x 42 cm

656

Bahan : Art Paper 260 gsm dan Laminasi Doff

Teknik : Laser Digital

c. Roll Banner

Gambar 3. Mock up roll banner

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015)

Ukuran : 85 cm x 200 cm

Bahan : Frontlite Germany

Teknik : Cetak Digital Indoor

657

PENUTUP

Kesimpulan

Proses perancangan media kampanye

penanggulangan kecadelan pada anak di Denpasar

menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu :

a. Proses penyampaian pesan yang baik kepada

masyarakat tentu dilatar belakangi oleh rancangan

desain yang menarik dengan strategi komunikasi

yang efektif. Sehingga untuk menciptakan

penampilan yang menarik tersebut, membutuhkan

konsep visual yang sesuai. Untuk mencapai hal

tersebut, perancangan media kampanye sosial ini

mengangkat sebuah konsep yang diberi nama

optimistic future kids. Konsep tersebut disusun

dengan menonjolkan anak yang mengidap cadel

namun tetap semangat untuk meraih cita-cita.

Unsur visual yang dipergunakan pun meliputi

penekanan pada ilustrasi foto dan bidang geometri

sebagai identitas visualnya. Penggunaan tipografi

yang bersih dan mudah dibaca, serta teks yang

mengandung informasi yang singkat dan padat

dalam menyampaikan pesan-pesan yang ingin

disampaikan melalui beberapa media. Konsep

tersebut juga mempergunakan warna-warna yang

sesuai dengan kasus yang diangkat, yaitu warna

biru yang melambangkan rasa sosial, warna hijau

yang bermakna kesehatan dan warna kuning yang

memiliki arti harapan dan optimisme, sehingga

658

sesuai apabila dipergunakan sebagai identitas

visual dari konsep yang diangkat.

b. Untuk menyampaikan pesan dalam bentuk visual,

tentu membutuhkan media-media yang tepat agar

mampu meraih perhatian dari target sasaran. Maka

dari itu, media yang sesuai untuk mempromosikan

kampanye sosial ini meliputi media utama dan

media penunjang. Media utama yang antara lain :

website, video kampanye dan booklet. Dipilihnya

media tersebut karena dipercaya mampu

menyebarkan informasi-informasi tentang

fenomena kecadelan kepada masyarakat. Selain

media utama tersebut, penyampaian pesan juga

dibantu dengan media penunjang antara lain : logo

kampanye dan graphic standard manual sebagai

identias kampanye, poster, flyer¸ roll up banner,

quote backdrop, iklan koran, t-shirt, mug, tote

bag, kop surat, amplop, folder dan media sosial.

Media tersebut dipergunakan untuk membantu

memperluas penyebaran informasi yang ingin

disampaikan oleh kampanye sosial yang

diselenggarakan.

c. Tahap dalam merancang media komunikasi visual

untuk kampanye sosial ini, melewati beberapa

tahap yang dimulai dari meneliti permasalahan

yang telah ditentukan dengan melaksanakan

analisa dari data yang telah dikumpulkan, baik

data faktual dan juga data aktual yang akhirnya

659

menghasilkan sintesa atau kesimpulan dari

permasalahan. Dari hasil sintesa yang didapat,

maka ditentukan sasaran yang tepat dengan media

yang sesuai terhadap sasaran. Untuk mewujudkan

media yang sesuai dengan sasaran yang telah

ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah

memilih konsep yang tepat untuk menampilkan

gaya visual, strategi visual dan posisi yang ingin

ditunjukkan dari kampaye sosial ini. Setelah

mendapatkan konsep yang sesuai, maka tahap

selanjutnya adalah memvisualisasikan ide yang

diproses melalui tahap brainstorming untuk

mendapatkan keyword yang tepat untuk

perancangan medianya. Namun sebelum

merancang media, keyword dibantu oleh

moodboard untuk mendapatkan kesan yang ingin

dimunculkan di dalam media. Selain itu proses

visualisasi desain melewati tahap melihat desain

referensi agar dapat dijadikan inspirasi di dalam

merancang desain yang baru selanjutnya. Setelah

proses tersebut selesai, maka ide perancangan

akan dituangkan ke dalam sketsa-sketsa yang

nantinya akan dipilih untuk dijadikan desain

prototype melalui tahap perancangan digital.

Setelah itu, desain akhirnya diwujudkan ke dalam

beberapa media dengan memperhatikan unsur-

unsur visual, ukuran, bahan baku, teknik produksi

660

yang akhirnya nanti didistribusikan untuk

kebutuhan kampanye sosial.

Daftar Pustaka

Anggraini, Lia dan Kirana Nathalia. 2014. Desain

Komunikasi Visual; Dasar-Dasar untuk

Pemula. Bandung : Nuansa Cendekia.

Arsal, Andi Faridah. 2012. “Analisis Pedigree

Cadel”. Jurnal Sainsmat. 1 (2) : 2-4

Kertamukti, Rama. 2015. Strategi Kreatif dalam

Periklanan; Konsep Pesan, Media,

Branding, Anggaran. Jakarta : Rajawali

Pers.

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi

Visual. Yogyakarta : C.V Andi Offset.

Sihombing, Danton. 2001. Tipografi dalam Desain

Grafis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Kajian Internet

Anggraini, Dyah Novita. 2013. “Cadel Pada Anak”,

(Online),

(http://klikdokter.com/tanyadokter/anak/cade

l-pada-anak, diakses 16 Juli 2015)

Identify the Signs. 2014. “Know the Signs of Speech

and Language Disorders”, (Online),

(http://identifythesigns.org/signs-of-speech-

661

and-language-disorders/, diakses 22 Juli

2015)

Pawitri, Rahayu. 2013. “Cadel, Penyebab dan

Terapinya”, (Online),

(http://id.theasianparent.com/cadel-

penyebab-dan-terapinya/, diakses 16 Juli

2015)

Speech-Language and Audiology Canada. 2015.

“2015 Advertising Campaign : It’s My

Privilege”, (Online), (http://sac-

oac.ca/news-events/advertising-campaign,

diakses 22 Juli 2015)

Zieve, David. 2012. “Phonological Disorder”,

(Online),

(https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/

article/001541.htm, diakses 12 Januari 2015)

662

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI

VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI BALI

FRUIT GARDEN DI KOTA DENPASAR

Oleh:

I Made Dwika Adnyana(1), I Putu Gde Esha Satrya

Wibawa,S.Sn.(2), I Dewa Agung Gede Agung Witara

Sagamora,S.Sn.(3)

Desain Komunikasi Visual, Program Strata 1,

Sekolah Tinggi Desain Bali E-mail: [email protected]

ABSTRAK

TABULAMPOT adalah tanaman buah

dalam pot merupakan salah satu cara menanam

tanaman buah dengan media pot. Bali Fruit Garden

merupakan salah satu agrowisata hijau di tengah kota,

yang mempunyai beberapa fasilitas seperti mini golf,

juice therapy, fish therapy, garden point cafe dan mini

market. Selain fasilitas-fasilitas Bali Fruit Garden

juga memberikan edukasi seputar tanaman buah serta

bagaimana merawat tanaman yang baik. Beberapa

masalah yang dimiliki Bali Fruit Garden diantaranya

adalah media promosi dan tampilan beberapa desain

dari logo dan media. Maka dari itu, dirancang media

promosi dengan konsep Fruit For Life dimana dari

konsep yang dimaksudkan adalah buah yang menjadi

sumber kehidupan, digambarkan dengan tunas yang

tumbuh melambangkan kehidupan bagi tumbuhan

.beberapa media dibuat diantaranya adalah Logo,

Website, Neon Box, Brosur, stationery, Seragam

663

Pegawai, Description Tag, Tas, Katalog, Buku

Panduan disesuaikan dengan konsep Fruit For Life.

Dalam penulisan ini metode yang akan digunakan

adalah metode observasi, metode wawancara, metode

kepustakaan, kajian internet dan dokumentasi. Dengan

dibuatkan media promosi ini, diharapkan masyarakat

dapat lebih mengenal dan tertarik untuk berkunjung ke

Bali Fruit Garden.

Kata kunci : Media, Promosi, Fruit For Life, Bali

Fruit Garden.

ABSTRACT

TABULAMPOT are fruit trees in pots is one

way to plant fruit plants with potting media. Bali Fruit

Garden is one of the green agro-tourism in the city

center, which has several facilities such as mini golf,

juice therapy, fish therapy, garden point cafe and mini

market. In addition to the facilities Bali Fruit Garden

also provide education about fruit trees and how to

care for a good crop. Some of the problems that Bali

Fruit Garden include a media campaign and display

some of the design of the logo and media. Therefore,

the media campaign was designed with the concept of

Fruit For Life, such as Logo, Website, Neon Box,

brochure, stationery, uniforms clerks, Description

Tags, Bags, Catalog, Manual book adapted to the

concept that was made. In this paper the method to be

used is the method of observation, interviews, library

research, internet research and documentation. With

the media made this campaign, it is hoped that people

664

can get to know and are interested to visit Bali Fruit

Garden.

Keywords: Media, Promotions, Fruit For Life, Bali

Fruit Garden.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Dalam ilmu botani, definisi buah adalah

organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan

modifikasi lanjut bakal buah (ovarium), biasanya

membungkus dan melindungi biji. Dengan batasan ini,

variasi buah sangat besar, mencakup buah mangga,

buah apel, buah tomat, cabai, bulir padi, buah merah,

buah coklat, buah jeruk, buah manggis, buah rambutan

dan polong kacang tanah. (ensikolopedia dan

teknologi benih)

Berdasarkan umur buah atau daur hidupnya

digolongkan menjadi dua kelompok yaitu tanaman

buah umur pendek dan tanaman buah umur panjang /

tahunan. Tanaman buah umur pendek hanya

mengalami satu musim panen. Sedangkan tanaman

buah umur panjang dapat berkali - kali dipanen.

Contoh tanaman buah umur pendek: pisang, nanas,

melon, pepaya, dan semangka. Contoh buah umur

panjang : anggur, apel, jambu biji, jambu air,

kelengkeng, mangga, manggis, coklat ,jeruk,

rambutan, dan buah merah.

Tabulampot adalah istilah yang baru sekitar

sepuluh tahun terakhir muncul di masyarakat.

Sebenarnya Tabulampot merupakan akronim dari

tanaman buah dalam pot. Tanaman buah yang lazim

665

ditanam dalam pot adalah jeruk (keprok, siam dan

manis), mangga, belimbing, rambutan sampai ke

nangka. Mula-mula, tanaman buah ini ditanam dalam

pot dalam rangka pembenihan (penangkaran). Secara

tradisional, para penangkar benih tanaman buah,

menyemai biji di lahan sawah, kemudian

menyambungnya dengan mata tempel maupun

sambung pucuk.

Bali Fruit Garden merupakan salah satu

agrowisata yang ada di Bali yang menggunakan sistem

Tabulampot . Bali Fruit Garden ini memiliki beberapa

keunggulan dan juga fasilitas yaitu menjual beberapa

jenis tanaman buah di dalam pot, agrowisata, mini

golf, fish therapy, mini market, cafe dan tentu saja

edukasi. Yang di tonjolkan disini adalah tanaman buah

dalam pot dan edukasi nya, karena menurut pemilik

Bali Fruit Garden sendiri dimana di tengah kota yang

padat dengan perumahan yang tidak memiliki halaman

yang cukup luas, mereka dapat memiliki tanaman

buah karena ukurannya tidak besar, di tempat ini juga

di beri arahan bagaimana cara merawat tanaman agar

tetap sehat.

Ada beberapa kendala yang dialami oleh

Bali Fruit Garden dan Garden Point ini diantaranya

adalah kurangnya promosi, media promosi di tempat

itu seperti papan nama yang belum sesuai dengan

prinsip-prinsip desain seperti kesatuan, keseimbangan,

irama, keserasian, kontras, fokus, dan proporsi.

Penulis tertarik untuk membuat promosi Bali Fruit

Garden ini agar target pasar mengetahui dan

mempunyai keinginan untuk berkunjung ke Bali Fruit

Garden.

666

Jadi penulis memilih Bali Fruit Garden

sebagai bahan penulisan karena kurangnya media

promosi dari tempat ini akan tetapi konsep ruang hijau

di tengah kota yang digunakan oleh Bali Fruit

Garden ini sangatlah menarik, karena ingin

melestarikan ruang hijau di tengah kota.

a. What (Apa)

Bali Fruit Garden adalah Agrowisata hijau di

tengah kota yang menawarkan beberapa fasilitas

yang sangan menarik seperti mini golf, Fish

Therapy, minimarket, Juice Therapy dan Garden

Point Cafe.

b. Who (Siapa)

Target dari Bali Fruit Garden adalah masyarakat

umum yang suka dengan tanaman buah dan

masyarakat yang suka dengan suasana baru seperti

Garden Point Cafe yang berada di tengah Bali

Fruit Garden.

c. When (Kapan)

Semua promosi di mulai di awal tahun 2016 di

pertengahan bulan februari

d. Where (Dimana)

Promosi dilakukan di daerah Denpasar dan

khusunya daerah pariwisata Sanur

e. Why (Mengapa)

Karena Bali Fruit Garden memiliki banyak

fasilitas seperti mini golf, Fish Therapy,

667

minimarket, Juice Therapy dan Garden Point Cafe

dan tentunya edukasi seputar tanaman buah.

f. How (Bagaimana)

Dengan membuat media promosi seperti ikln

majalah, Website, Neon Box, Seragam Pegawai,

Brosur, Description Tag, Tas, Stationery, Katalog

dan Buku Panduan, dimana semua media yang

dibuat menggunakan acuan dari prinsip dan

kriteria desain.

Rumusan Masalah

Dari data diatas dapat dirumuskan beberapa masalah

dalam mempromosikan Bali Fruit Garden sebagai

berikut :

a. Media promosi apa saja yang efektif untuk

mempromosikan Bali Fruit Garden di Kota

Denpasar ?

b. Bagaimana cara merancang media komunikasi

visual yang baik untuk mempromosikan Bali Fruit

Garden di Kota Denpasar ?

PEMBAHASAN

Analisa SWOT

Metode analisa ini biasanya digunakan sebagai acuan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan agar

dapat melihat berbagai kemungkinan dari sudut yang

berbeda. Langkah yang dilakukan dalam metode ini

adalah mengkaji hal atau gagasan yang dinilai dengan

cara memilah dan menginventarisasi sebanyak

mungkin dari segi kekuatan (strength), kelemahan

668

(weakness), peluang (opportunity) dan ancaman

(threat) (Sarwono, 2007: 18).

a. Kekuatan ( Strenght )

1. Konsep ruang hijau di tengah kota yang

disuguhkan kepada masyarakat agar lebih

mengenal tanaman buah dengan suasana yang

nyaman.

2. Terdapat Cafe (Garden Point), Mini Golf ,

Mini Market, Juice Therapy dan Fish Therapy

sehingga menjadi tempat yang sangat tepat

agrowisata yang sangat nyaman.

3. Penggunaan media pot untuk menanam

tanaman buah yang juga menjadi pengetahuan

baru bagi pengunjung.

4. Berlokasi di tengah kota.

5. Menyediakan berbagai hidangan dengan menu

andalan yaitu jus buah yg langsung dipetik

dari pohonnya.

b. Kelemahan ( Weakness)

1. Kurangnya upaya promosi sehingga kurang

dikenalnya Bali Fruit Garden oleh masyarakat

atau target pasarnya.

2. Memiliki sedikit kursi dan meja khususnya

untuk Garden Point.

3. Tempat yang tidak terlalu luas untuk

pengunjung yang datang lebih dari 50 orang.

669

c. Peluang ( Opportunity )

1. Berkembangnya trend berkumpul dan hangout

di restaurant atau cafe di kalangan anak muda,

khususnya untuk Garden Point yg berada di

tengah Bali Fruit Garden

2. Memiliki banyak fasilitas yang dapat menarik

konsumen seperti Mini Golf, Fish Therapy,

Minimarket, Juice Therapy, dan Cafe Garden

Point.

d. Ancaman ( Threat )

1. Banyaknya saingan tempat agrowisata di Bali

dengan berkonsepkan tanaman hijau atau

suasana yang sejuk.

Analisa VALS

Analisa VALS dapat dengan mudah diterapkan untuk

memprediksi kelakuan serta gaya membeli dari pelaku

bisnis dan konsumen. (Sarwono, 2007 : 18). Karakter

konsumen sasaran berdasarkan analisa VALS tentang

Bali Fruit Garden antara lain :

a. Value

Karakter Value yang menjadi sasaran adalah

masyarakat pekerja, mahasiswa atau pelajar,

dengan tingkat perekonomian menengah keatas.

b. Attitude

1. Masyarakat yang senang mencari suasana

baru.

2. Masyarakat yang suka dengan suasana hijau.

3. Memiliki ketertarikan dengan tanaman.

670

4. Menyukai segala tentang buah dan tanaman

buah.

c. Life Style

1. Masyarakat yang senang hangout dengan

teman-teman.

2. Para penggemar atau yang memiliki hobi

seputar tumbuhan atau tanaman buah.

Segmentasi Pasar

a. Demografis

Media promosi visual ini ditujukan kepada

masyarakat yang memiliki rentang usia 17 hingga

27 tahun dan warga negara indonesia.

Berasal dari kalangan menengah keatas, baik laki-

laki maupun perempuan.

b. Geografis

Berdasarkan faktor geografis sasaran yang

diinginkan adalah daerah Kota Denpasar dan

daerah pariwisata Sanur.

c. Psikografis

Berdasarkan psikografis sasaran yang diinginkan

adalah masyarakat khususnya memiliki sifat

menyukai hal-hal yang baru, hal yang

berhubungan dengan tanaman, dan selalu

mengikuti trend.

d. Behaviour

Behaviour adalah segmentasi pasar yang berkaitan

dengan perilaku konsumen. Hal ini juga

671

mempengaruhi produk maupun fasilitas yang

ditawarkan, manfaat yang didapat di Agrowisata

Bali Fruit Garden. Disini behaviour yang menjadi

target sasaran adalah masyarakat umum yang suka

dengan tanaman buah dan masyarakat yang suka

dengan suasana baru seperti Garden Point Cafe

yang berada di tengah Bali Fruit Garden.

Strategi Kreatif

Merupakan kebijakan yang akan dilakukan terhadap

panduan kreatif, terdiri dari isi pesan dan bentuk

pesan, yang disusun berdasarkan target audience-nya,

karena pada dasarnya target audience-lah yang

menentukan isi (content) dan bentuk (form) pesan

iklan yang akan disampaikan (Sanyoto, 2006: 83).

a. Pesan

Pesan yang akan sampaikan pada setiap desain

yang akan dibuat adalah lebih mengarah ke bentuk

pesan yang informatif dan bersifat persuasif atau

membujuk dan mempengaruhi. Pesan yang

terkandung dalam media promosi ini haruslah

singkat, padat dan jelas untuk menarik pengunjung

untuk datang ke Bali Fruit Garden.

b. Strategi Visual

Strategi visual yang digunakan berupa teknik

ilustrasi hand drawing yang digabung dengan

teknik ilustrasi digital drawing. Teknik fotografi

juga akan digunakan untuk membuat media

672

dengan gambar yang asli. Foto yang digunakan

berupa beberapa foto tanaman dan hal yang bisa di

dapat di Agrowisata Bali Fruit Garden.

c. Gaya Visual

Media promosi Bali Fruit Garden ini

menggunakan gaya visual yang bersifat santai,

walaupun jenis huruf yang digunakan berjenis

huruf tegak, tetapi masih terlihat santai dari

perpaduan ilustrasi fotografi, hand drawing dan

digital.

Ornamen khas bali dan juga menggambarkan

tumbuhan akan diaplikasikan dalam setiap media

promosi. Sedangkan untuk ilustrasi fotografi yang

digunakan sudah mampu menggambarkan apa saja

yang terdapat di Agrowisata Bali Fruit Garden.

Penggunaan warna dalam ilustrasi tumbuhan

kurang lebih akan mendekati warna dari tanaman

aslinya. Warna-warna yang digunakan antara lain

adalah warna-warna yang biasanya mewakili

warna tumbuhan, bunga daun dan lain sebagainya,

seperti warna-warna hijau, merah, kuning, coklat,

kuning dan lain-lain, yang biasanya terdapat dari

tumbuhan, bunga dan alam.

Konsep Desain

Dalam perancangan sebuah media

komunikasi visual, haruslah memiliki perencanaan

yang matang. Agar desain media promosi yang

673

nantinya akan disampaikan bisa mudah dimengerti

oleh target pasar dari Bali Fruit Garden. Dalam

perancangan media promosi Bali Fruit Garden ini

adalah ”Fruit For Life”dengan maksud yang di

sampaikan adalah buah merupakan salah satu

makanan sehat dengan vitamin yang baik bagi

kehidupan, dari kata life yang berarti kehidupan akan

digambarkan dengan tunas dari tumbuhan buah yang

baru tumbuh, setiap media promosi akan berisi patern

berupa tunas-tunas dari tumbuhan yang tumbuh.

Penggunaan warna seperti kuning – oranye dan hijau –

kuning akan digunakan untuk lebih memperlihatkan

warna dari tumbuhan dan buah.

Buah yang segar dipilih karena buah juga

merupakan makanan yang segar seperti halnya

konsumen-konsumen baru yang datang ke Bali Fruit

Garden, Bagaimana sifat dari konsumen yang

menginginkan hal baru. Bali Fruit Garden yang

menyuguhkan fasilitas-fasilitas baru yang segar seperti

Mini Golf, Juice Therapy, dan Fish Therapy sangat

cocok dengan sifat konsumen.

Maka dari itu pemilihan konsep Fruit For

Life dipilih agar dapat memberikan kesan kesgeran

yang baru tumbuh dari Bali Fruit Garden yang

disuguhkan untuk masyarakat luas dan khususnya

untuk masyarakat di daerah perkotaan.

Media promosi yang akan diwujudkan

diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi

masyarakat yang melihatnya, dimana akan memberi

informasi seputar Bali Fruit Garden kepada

masyarakat luas. Masyarakat yang melihat media

promosi ini diharapkan mempunyai ketertarikan dan

674

ingin datang berkunjung ke Bali Fruit Garden dan

menikmati semua yang ada di dalamnya dari mini golf,

terapi ikan, dan tentu saja menikmati minuman buah

segar di Garden Point yang berada di tengah Bali

Fruit Garden.

Visualisasi Desain

1. Neon Box

Gambar 1. Tampilan Desain Neon Box

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015)

675

2. Stationery

Gambar 2. Tampilan Stationery (kartu nama, stempel, amplop, kop surat)

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015)

676

3. Description Tag

Gambar 3. Tampilan Desain Description Tag

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015)

4. Tas

Gambar 4. Tampilan Desain Tas

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015

677

5. Baju Pegawai

Gambar 5. Tampilan Desain Baju Pegawai

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015

678

6. Brosur

Gambar 6. Tampilan Desain Brosur

(Sumber: Dokumentasi Penulis, 2015

PENUTUP

Kesimpulan

a. Beberapa kesimpulan dapat diambil dari beberapa

masalah di atas seperti mengetahui media promosi

yang tepat untuk mempromosikan Bali Fruit

Garden. Setelah melakukan beberapa analisa dan

dari hasil survey langsung ke lapangan, maka di

679

dapatlah konsep yang tepat untuk Bali Fruit

Garden.

b. Media yang baru dibuat lebih berbeda dari desain

sebelumnya, namun lebih memiliki daya tarik baik

dari bentuk, warna, ilustrasi, dan sebagainya.

Dengan membuat media-media yang efektif dan

inovatif, maka dapat menarik konsumen dan

pengunjung untuk datang ke Bali Fruit Garden.

c. Dari hasil analisa, maka didapatlah konsep "Fruit

For Life". Penerapan unsur-unsur desain pada

konsep yang digunakan pada pembuatan media

promosi. Memanfaatkan semua data yang

diperoleh dari lapangan sehingga didapat hasil

akhir berupa desain dan media-media terpilih

untuk mempromosikan Bali Fruit Garden.

Daftar Pustaka

Ardhi, Yudha. 2013. Merancang Media Promosi Unik

dan Menarik. Yogyakarta: TAKA Publisher.

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi

Visual. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Narbuko, Drs. Cholid. 2013. Metodologi Penelitian.

Jakarta : Bumi Aksara.

Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer.

Yogyakarta : Andi.

680

Rakhmat, Supriyono. 2010. Desain Komunikasi Visual

– Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: CV.

ANDI OFFSET.

Sarwono, Jonathan, dan Lubis, Hary. 2007. Metode

Riset untuk Desain. Komunikasi Visual.

Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.

681

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI

VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI

PERUSAHAAN TRADING SOUVENIR

ARSAWAN DESIGN

Oleh :

I Gede Bagus Dwitapratama (1), I Dewa Agung Gede

Agung Witara Sagamora., S.Sn.(2), A. A. Ayu

Daninda, S.Sos., MA.(3)

Desain Komunikasi Visual, Program Strata 1,

Sekolah Tinggi Desain Bali

email : [email protected]

ABSTRAK

Budaya Bali sudah sangat terkenal dikalangan

wisatawan mancanegara. Karena itu budaya bali

banyak diterapkan kedalam desain produk, seperti T-

Shirt bergambar barong, kain pantai bermotif Bali,

maupun berbagai macam souvernir lainnya.

Arsawan Design adalah sebuah perusahaan

yang bergerak dibidang trading atau penjualan

suvenir, berdiri pada tahun 1994, dan beralamat di

jalan Trenggana 6 No 1. Untuk meningkatkan omzet

penjualan, sekaligus memperluas target market, maka

Arsawan Design memerlukan media - media yang

efektif dan komunikatif sebagai sarana promosi yang

mampu menampilkan keunikan dan keunggulan dari

Produk - produk Arsawan Design. Adapun media-

media tersebut antara lain poster, flyer,

baliho,stationery set, logo dan gsm, E-pamflet,

website, Roll Banner,Packaging, dan katalog.

682

Dalam perancangan media-media ini

diperlukan sebuah konsep agar desain yang dibuat

memiliki satu kesatuan antara semua medianya.

Adapun konsep yang dipakai adalah Traditional-

modern yang berarti seluruh media akan memakai

suatu ornamen tradisional Bali. Yang dikemas secara

modern. Jadi nantinya diharapkan media-media ini

dapat meningkatkan omzet penjualan Arsawan Design

sekaligus mempertegas keberadaan perusahaan

sebagai perusahaan yang menjual produk- produk

tradisional Bali.

Kata Kunci : Ukiran, Natural, Elegan

ABSTRACT

Balinese culture is famous all over the

world.That is the reason why Balinese culture was

implemented into some art design products such as T-

shirt with Barong painting, beach sarong with

Balinese motive,and many others.

Arsawan Design is an art trading company,

built in year 1994,located at jalan Trenggana 6 no

1,Denpasar Bali. To increase the selling omzet and

spread out the target market,Arsawan design needs

someeffective and communicative media as a

promotion tools to show up the unique and finest of all

Arsawan Design's products. The promotion media

needed such as poster,flyer, baliho, stationery set,logo

and GSM,E-Pamflet, website, Roll banner,packaging

and catalouge.

683

To make the design of those medias, need to

use a concept so that the design will have a

correlation one to each others.The concept that used

in this design is Traditional-modern,that means that

all medias will use Balinese traditional ornaments and

executed with modern ways.Then we hope these

medias can increase the trading omzet of Arsawan

Design,and give a certain image that the company is

selling Traditional Balinese products.

Keyword: Carving, Natural, Elegant

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan

pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-

budayanya. Karena itu budaya bali banyak diterapkan

kedalam desain produk, seperti T-Shirt bergambar

barong, kain pantai bermotif Bali, maupun berbagai

macam suvernir lainnya.

Suvenir adalah barang-barang kerajinan tangan

(handycrafts), merupakan hasil kreativitas para

pengrajin yang mampu merubah benda-benda yang

terbuang dan tidak berharga menjadi produk-produk

kerajinan tangan yang menarik dan diminati banyak

orang, terutama para wisatawan.

Arsawan Design adalah sebuah perusahaan

yang bergerak dibidang trading atau penjualan

suvenir, berdiri pada tahun 1994, dan beralamat di

jalan Trenggana 6 No 1. Arsawan Design berdiri

disebabkan oleh kecintaan pemilik terhadap budaya

684

Bali, dan memiliki kreativitas untuk menuangkannya

dalam bentuk suvenir. Selain itu, latar belakang

didirikannya Arsawan Design dikarenakan pemiliknya

merasa bahwa budaya Bali lebih dicintai warga asing

dari pada warga Indonesia itu sendiri.

Seiring berjalannya waktu, mulai banyak

perusahaan sejenis Arsawan Design yang muncul,

dengan corporate identity lebih jelas dan menarik. Hal

ini tentu berpengaruh pada omzet dan kepercayaan

konsumen terhadap Arsawan Design yang mulai

menurun. Sehingga diperlukanlah sebuah perancangan

media komunikasi visual yang lebih menarik dan

kreatif agar dapat mengatasi para perusahaan

pesaingnya. Oleh karena itu, penulis mengangkat

kasus ini sebagai judul tugas akhir.

Rumusan Masalah

1. Media apa yang tepat untuk mempromosikan

Arsawan Design sebagai perusahaan dibidang

souvenir?

2. Konsep apa yang tepat digunakan dalam

perancangan media promosi Arsawan Design ?

Metode Penelitian a. Metode observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data

dengan mengadakan pengamatan langsung

terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu

dan mengadakan pencatatan secara sistematis

tentang hal-hal tertentu yang diamati. Metode ini

685

dilakukan dengan cara turun langsung ke

perusahaan Arsawan Design, dan mengamati

media promosi dan corporate identity perusahaan

tersebut.

b. Metode wawancara

Wawancara merupakan percakapan antara dua

orang atau lebih dan berlangsung antara

narasumber dan pewawancara. Tujuan dari

wawancara adalah untuk mendapatkan informasi

dimana sang pewawancara melontarkan

pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang

yang diwawancarai. Dalam metode ini, yang

menjadi narasumber adalah pemilik atau pengelola

perusahaan Arsawan Design yang bernama I Gusti

Made Arsawan. Dalam melakukan wawancara,

alat yang digunakan adalah handphone untuk

merekam hasil wawancara, serta alat tulis untuk

mencatat hasil wawancara.

c. Metode kepustakaan

Studi kepustakaan adalah segala usaha yang

dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun

informasi yang relevan dengan topik atau masalah

yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat

diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan

penelitian, dan sumber-sumber tertulis baik

tercetak maupun elektronik lain.

686

d. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode pencarian

data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa

catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan

sebagainya. Dibandingkan dengan metode lain,

maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti

apabila ada kekeliruan sumber datanya masih

tetap, belum berubah. Dengan metode

dokumentasi yang diamati bukan benda hidup

tetapi benda mati.

PEMBAHASAN

Analisa desain yang sudah ada yaitu

a. Logo

Gambar 1. logo Arsawan Design

(Sumber :dokumentasi pribadi)

Media : Berdasarkan data-data yang didapat,

media yang ada salah satunya adalah logo

perusahaan. Namun diharapkan masih

diperlukan media tambahan sebagai penunjang

687

sarana informasi mengenai Arsawan Design

dikarenakan logo merupakan gambaran umum

mengenai perusahaan tersebut.

Ilustrasi: Ilustrasi yang digunakan pada logo

Arsawan Design adalah ilustrasi freehand dan

garis pada bawah teks nya .

Tipografi: Tipografi yang digunakan adalah font

berjenis script yang merupakan tanda tangan

dari pemilik Arsawan Design itu sendiri dan

juga pada tag jenis barang, memakai font san

serif.

Teks: Teks yang digunakan pada logo Arsawan

Design adalah nama perusahaan itu sendiri yaitu

Arsawan Design, dan juga teks kain endek motif

Bali.

Warna: Warna pada logo menggunakan warna

emas, baik pada nama perusahaan maupun pada

tag jenis barangnya. Warna emas sendiri

melambangkan kemakmuran, aktif, dan

dinamis.

Analisa SWOT

SWOT adalah metode perencanaan strategis yang

digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),

kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan

ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu

spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang

688

membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses,

opportunities, dan threats).

- Strengths : Arsawan Design sudah

berdiri sejak lama, memiliki jaringan yang luas,

sudah memiliki rekan bisnis yang setia.

- Weakness : tidak memiliki corporate identity dan

sarana promosi yang jelas.

- Opportunity : perusahaan sejenis kebanyakan baru

berdiri dan belum memiliki jaringan pemasaran

yang luas, oleh-oleh khas Bali berupa souvernir

masih jarang.

- Threat : perusahaan lain yang baru berdiri

memiliki corporate identity dan media promosi

yang jelas.

Analisa VALS

VALS adalah metode segmentasi pasar yang bersifat

psychographic untuk memprediksi kelakuan serta

gaya membeli dari pelaku bisnis dan konsumen.

VALS merupakan pendekatan yang umum digunakan

untuk penelitian tentang gaya hidup dalam

menentukan segmentasi pasar, segmentasi pengukuran

berdasarkan gaya hidup dan nilai (John Walker.

2010:45)

- Value (menilai) adalah kegiatan mengambil

keputusan untuk menentukan sesuatu berdasarkan

kriteria baik buruk. Dari berdasarkan survey dapat

disimpulkan bahwa konsumen yang tertarik pada

689

Arsawan Design adalah adalah masyarakat

berusia 20 sampai 30 tahun dan mereka cenderung

menyukai produk yang tahan lama, penuh dengan

unsur seni budaya dan berharga relatif murah.

- Attitude (kelakuan) adalah suatu ciri khas atau

bentuk karakter individu, kelakuan atau tingkah

laku merupakan apa yang seseorang itu lakukan

atau katakan. Kebanyakan orang memiliki sifat

thinker (dewasa, nyaman, memiliki pengetahuan,

merasa puas, dan tanggung jawab)

- Lifestyle (gaya hidup) adalah pola hidup

seseorang di dunia yang diekspresikan dalam

aktifitas, minat dan opininya. Gaya hidup

menggambarkan “keseluruhan diri seseorang”

dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Potensi kasus

Pulau Bali merupakan pulau yang banyak

memiliki pariwisata, keindahan, kebudayaan dan

keunikan-keunikan di dalamnya yang membuat para

wisatawan asing dan domestik tertarik, karena

sebagian masyarakat Bali mempunyai jiwa seni yang

tinggi. Kerajinan di Bali adalah hal utama yang

diperdebatkan selain pariwisata di Bali, berbagai

macam kerajinan banyak diminati oleh wisatawan.

Terutama kerajinan kain yang memiliki unsur budaya

Bali. Selain itu, pasar oleh-oleh khas Bali selama ini

lebih berfokus pada makanan merupakan peluang

690

tersendiri bagi Arsawan Design untuk membuat oleh-

oleh "baru" yang nantinya diharapkan akan menjadi

souvenir wajib yang harus dibeli saat berkunjung ke

Bali. Melalui media komunikasi visual, kita dapat

menjadikan jenis media desain komunikasi visual

yang akan kita pergunakan sebagai alat pemberi pesan

dan informasi tentang Arsawan Design.

Perencanaan Media

Target segmentasi pasar

Khalayak sasaran/target audience yaitu khalayak

merupakan pendengar, hadirin, penonton, atau

pembaca suatu media yang menjadi sasaran usaha atau

kegiatan periklanan. Dalam perancangan desain media

yang akan dibuat, penulis memperhatikan khalayak

sasaran yang sangat berperan didalam

perancangannya. Adapun dalam strategi media ini

penulis uraikan diantaranya

1) Geografi

Segmentasi geografi akan membagi pasar ke

dalam beberapa bagian geografi yang berbeda-

beda seperti negara, negara bagian, wilayah, kota,

dan desa. Perusahaan akan beroperasi pada satu

atau beberapa area geografi yang dipandang

potensial dan menguntungkan.

Didasari atas perbedaan geografi yang berubah

berkenaan dengan daerah, besarnya kota atau area

metropolitan, kepadatan (urban, pinggir kota,

691

pedesaan) dan iklim atau semua hal yang

menyangkut faktor geografi. Yang dimaksud di

sini yaitu daerah mana yang akan di jadikan

sebagai tempat penyampaian pesan kepada

masyarakat. (Dimas Mandala , 2011) .

Berdasarkan geografi sasaran yang diinginkan

adalah Provinsi Bali daerah perkotaan, pinggiran

kota, khususnya daerah wisata dan pusat oleh-oleh

khas Bali.

2) Demografi

Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi

menjadi grup-grup dengan dasar pembagian

seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendekatan,

tingkat pendidikan, dan agama. Demografi atau

kependudukan harus mencakup seluruh kalangan

atau golongan masyarakat dari berbagai lapisan.

(Dimas Mandala , 2011)

Berdasarkan demografi sasaran yang diinginkan

adalah masyarakat kelas ekonomi menengah dan

menengah keatas, masyarakat lokal Indonesia

yang sedang berlibur ke Bali. Usia 20 sampai

dengan 30 tahun

3) Psikografis

Konsumen dapat dibagi menurut demografi tetapi

seringkali ini tidaklah cukup. Perusahaan ingin

tahu lebih jauh apa sebenarnya yang membuat

orang-orang yang memiliki usia, penghasilan,

pendapatan dan pendidikan yang sama berbeda

692

dalam merespon suatu stimuli pemasaran. Dalam

segmentasi psikografis, perilaku konsumen

diobservasi melalui gaya hidup (lifestyle), nilai-

nilai kehidupan yang dianut (value) dan

kepribadian (personality). (Dimas Mandala , 2011)

Psikografis adalah salah satu istilah untuk gaya

hidup pola orang menjalani hidup dan

menggunakan waktu dan uang, juga merupakan

variable yang dapat membedakan antara orang

yang satu dengan yang lainnya, seperti

ketertarikan, opini, sikap dan personalitas.

Ditinjau dari segi psikografisnya sasaran yang

diinginkan adalah semua kalangan menengah dan

menengah keatas dan wisatawan yang sedang

berlibur diBali, yang ingin membeli souvernir

khas Bali sebagai Oleh-oleh.

4) Behaviour

Mencakup jangkauan pemakaian dan loyalitas

konsumen terhadap suatu produk dan merk,

manfaat produk yang diharapkan oleh konsumen

dan situasi pemakaian. Behavior disini diartikan

kesukaan, kebutuhan masyarakat akan sesuatu.

Saat ini masyarakat lebih tertarik dengan sesuatu

yang lebih baru, kejutan, orisinil, berbeda dengan

sudah ada, singkat, jelas dan mudah di mengerti.

Dalam strategi media behavior dari masyarakat

sangat perlu diperhatikan, terhadap sesuatu dalam

hal ini yang dimaksud desain media yang

693

dirancang diharapkan dapat menarik perhatian,

dibuat sederhana, serta sesuai dengan sasaran dan

efektif dalam penyampaian pesan dan

informasinya. (Dimas Mandala , 2011)

Strategi media

Dalam hal ini strategi media merupakan media-media

terpilih, media utama dan media penunjang. Media

yang digunakan sebagai solusi dalam mempromosikan

Arsawan Design, diharapkan mampu memberikan

informasi kepada khalayak sasaran. Media yang

digunakan harus mampu menginformasikan serta

mampu membangun image positif kepada khalayak

khususnya pada sasaran yang dituju. Semua media

praktis mempunyai kemampuan isi mengisi, artinya

masing-masing media mempunyai kelebihan, dengan

strategi yang tepat kekurangan masing-masing media

tersebut dapat ditutupi. Sistem kebutuhan akan

menentukan media mana yang lebih efisien.

Adapun pemilihan media yang digunakan yaitu :

1. Poster

Pada perancangan media promosi ini, media poster

dipilih karena poster ini digunakan untuk

menampilkan media promosi secara langsung

dapat dilihat dan mampu menarik perhatian

konsumen yang sering melakukan mobilitas di

luar dan di tempat-tempat umum.

694

2. Flyer

Flyer bertujuan sebagai media promosi, bentuknya

yang simpel dan mudah dibawa menjadi

keunggulan media ini. Maka dari itu media ini

dipilih karena mudah dibawa oleh konsumen juga

dapat memberikan sedikit informasi yang mudah

diingat.

3. Logo dan GSM

Graphic standard manual berfungsi sebagai acuan

untuk menstandarisasi identitas yang telah dibuat

untuk menjaga konsistensi identitas (logo) tersebut

agar tetap tampil baik dan tidak salah dalam

penempatannya pada berbagai media branding

4. Roll banner

Rollbanner bertujuan untuk menampilkan produk-

produk yang baru selain itu Rollbanner tampak

lebih rapi daripada x-banner.

5. Baliho

Baliho bertujuan untuk menciptakan awareness

(kesadaran) serta membujuk konsumen untuk

melakukan tindakan tertentu, biasanya tindakan

pembelian. Maka dari itu, penulis akan

menggunakan media ini untuk membujuk

konsumen agar membeli produk-produk Arsawan

Design.

6. Katalog

695

Tujuan katalog sebagai alat promosi yang efektif

dan efisien, media ini dipilih untuk menawarkan

dan menjual produk untuk mengenalkan kepada

khalayak umum agar mau membeli dan

menggunakan produk yang ditawarkan dan untuk

mengingat kembali.

7. E-pamflet

E-pamflet adalah suatu animasi berbentuk flash

yang dapat disimpan di media penyimpanan dalam

komputer atau telepon genggam. Berisikan

informasi mengenai promo maupun produk

terbaru dari perusahaan Arsawan Design, yang

dikirimkan ke alamat-alamat email pelanggan.

8. Packaging

Packaging/kemasan, diartikan secara umum

adalah bagian terluar yang membungkus suatu

produk dengan tujuan untuk melindungi produk

dari cuaca, guncangan dan benturan-benturan,

terhadap benda lain. Setiap bentuk barang benda

yang membungkus suatu benda di dalamnya dapat

disebut dengan packaging/kemasan sejauh hal

tersebut memang melindungi isinya.

9. Stationery Set

Salah satu media untuk penerapan desain dan

konsep corporate identity adalah melalui

stationary set. Dalam penerapan ini, corporate

identity tidak sekedar menjadi materi simbolik

semata, namun menjadi sebuah item yang

696

memiliki fungsi. Sederhananya, stationery kit

adalah benda-benda fungsional yang biasa

digunakan dalam keperluan kantor, dengan nilai

tambah benda-benda ini memuat identitas

perusahaan, seperti logo, slogan, komposisi warna,

dan hal-hal yang mencerminkan imej perusahaan.

10. Website

Menurut Yuhefizar, "Web adalah suatu metode

untuk menampilan informasi di internet, baik

berupa teks, gambar, suara maupun video yang

interaktif dan mempunyai kelebihan untuk

menghubungkan (link) satu dokumen dengan

dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses

melalui sebuah browser"

11. Paperbag

Paper bag merupakan sebuah wadah atau kemasan

dari suatu produk barang, biasanya berbentuk

kantong yang mempunyai tali pegangan. Model

paperbag bisa menggunakan tali bisa berbentuk

lanscape atau portrait.

697

Visualisasi Desain

1. Desain Flyer

Gambar 2. Desain flyer

698

2. Desain Poster

Gambar 3. Desain Poster

699

3. Desain Roll Banner

Gambar 4. Desain Roll Banner

700

3. Desain Kartu Nama

Gambar 5. Desain Kartu Nama Bagian Belakang

Gambar 6. Desain Kartu Nama Bagian Depan

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut.

a. Melalui perancangan media komunikasi visual

sebagai sarana promosi perusahaan trading

701

souvenir Arsawan Design dan untuk menjaga

eksistensi dalam menghadapi pesaingnya,

dilakukan dengan merancang identitas visual yang

mampu merepresntasikan karakter dan konsep dari

Arsawan Design. Serta didukung dengan media

promosi seperti Logo, E-Pamflet, Packaging,

Stationery Set, Website, Poster, Flyer, Roll

Banner, Baliho, Katalog, akan mampu

memperkenalkan perusahaan Arsawan Design

kepada konsumen.

b. Media komunikasi visual yang cocok dan sesuai

dengan kriteria desain dalam perancangannya

dilakukan melalui analisa data kemudian

ditentukan atau diperoleh konsep desain yaitu

"Tradisional - modern" yang berarti menggunakan

ornamen-ornamen tradisional yang dikemas secara

modern. Dari konsep tersebut kemudian

diterapkan dalam pembuatan beberapa alternatif

unsur-unsur desain, sampai diperoleh desain dan

media terpilih untuk mempromosikan Arsawan

Design dan mampu memberikan gambaran

identitas perusahaan dengan konsep tradisional-

modern. Juga agar mampu bersaing dengan

perusahaan sejenis lainnya, dan tentunya dapat

menarik minat konsumen untuk datang dan

membeli produk Arsawan Design.

702

Daftar Pustaka

Alawi, Hasan, dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa

Indonesia edisi ketiga. Balai Pustaka, Jakarta.

A.Walker, John. 2010. Desain, Sejarah, Budaya ;

Sebuah Pengantar Komperhensif. Jalasutra,

Yogyakarta.

Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer. Penerbit

Andi. Yogyakarta.

Sarwono, Jonathan, dan Lubis, Hary. 2007. Metode

Riset untuk Desain Komunikasi Visual, Edisi

1, Andi, Yogyakarta.

703

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI

VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI

UD. SARANA PRATAMA DI KOTA DENPASAR

Oleh :

Nyoman Edwin Pratama Putra(1), Nowo Setiyo

Raharjo, S.Sn.(2), Ni Putu Emilika Budi Lestari, S.Kom.(3)

Desain Komunikasi Visual, Program Strata 1,

Sekolah Tinggi Desain Bali

email : [email protected]

ABSTRAK

Di Provinsi Bali khususnya Kota Denpasar, terlepas

dari betapa adiktifnya masyarakat kepada gadget

mereka, menengok beberapa tahun sebelumnya, masa

dimana gadget belum hadir di dalam genggaman kita,

terlebih dahulu kita mengenal komputer atau laptop

sebagai alat canggih yang bisa kita gunakan untuk

membantu kita dalam mengerjakan berbagai pekerjaan

ataupun berkomunikasi jarak jauh melalui internet.

Berkembangnya tekhnologi membuat era globalisasi

semakin jauh berkembang pesat. Bahkan tidak bisa

dipungkiri lagi 40% - 80% kegiatan kita dibantu oleh

komputer. Mulai dari bangun tidur, bekerja, hingga

malam hari, tekhnologi komputer begitu terasa di

tangan kita. Kini, dimanapun kita berada, tekhnologi

komputer adalah jawaban dari setiap masalah yang

kita hadapi. Begitu bergantungnya kita pada

tekhnologi menyebabkan kita panik jika tekhnologi

komputer yang mendampingi kita secara sengaja atau

tidak sengaja rusak, maka mencari solusi dan

704

memperbaikinya adalah hal pertama yang kita

pikirkan. Dengan semakin bergantungnya aktifitas

sehari-hari masyarakat terhadap tehknologi,

kenyamanan dan rasa ketakutan akan rusak atau

hilangnya pendamping dalam aktifitas mereka,

diperlukan jasa-jasa pelayanan service yang cepat

tanggap dan memberikan penanganan terbaik. Melalui

identitas visual baru yang dirancang sesuai dengan

target dan media promosi yang semenarik mungkin

dibuat secara kreatif, inovatif, informatif dan konsisten

berdasarkan teori-teori dalam desain, diharapkan

menimbulkan perasaan yang aman dalam masyarakat

saat tekhnologi mengeluh menginginkan solusi terbaik

di dalam penggunaanya.

Kata Kunci : Tekhnologi, Komputer, Kerusakan,

Solusi.

ABSTRACT

In the province of Bali, especially Denpasar,

regardless of how addictive the public to their

gadgets, turned back a few years earlier, a time when

the gadget is not in our grasp, we used to know the

computer or laptop as an advanced tool that we can

used to assisted us did the various jobs or

communicate remotely via the internet. The

development of the technology made globalization era

growing so fast. It’s can’t be denied even 40% - 80%

of our activity aided by a computer. It’s started when

we are awake, working, until in the evening,

computer’s technology was in our hands. Now,

705

wherever we are, computer’s technology is the answer

to every problem we face. As soon as our dependency

on technology cause us to panic if the technology

which accompanies us intentionally or accidentally

broken, then looking for a solution and fix it was the

first thing we think of. With the growing dependency of

people's daily activities against technology, the

comfort and the sense of a fear to be damaged or

losing their daily activities companion, they need

services that are responsive in caring and provide the

best solution. Through a new visual identity designed

in accordance with the target and a media campaign

that made it interesting in a creative, innovative,

informative and consistent based on the theories in

design, are expected to giving a feeling of safety in the

community when the technology complain they’re

want the best solution in daily use.

Keywords : Technology, Computer, Damage, Out of

Services, Solution.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komputer, sebuah alat yang dikembangkan

dari tahun ke tahun oleh manusia dan kini menjadi

seperti pendamping hidup manusia dalam melakukan

pekerjaannya. Satu buah komputer dapat melakukan

berbagai hal yang diinginkan manusia seperti

berkomunikasi jarak jauh, mengetik maupun sekedar

menghibur di saat lelah dengan bermain game. Namun

dibalik semua itu terlalu sering dipakai tanpa

706

dipedulikan keadaannya komputer juga sama seperti

manusia yang di dorong untuk terus melakukan

pekerjaan tanpa beristirahat akan menjadi overheat

dan rusak. Bahkan bisa saja mati total karena virus dan

malware.

Dalam hal ini, komputer yang sudah

mengalami overheat, atau terkena virus dan malware

memiliki kemungkinan besar untuk tidak dapat

digunakan lagi sebagaimana mestinya. Di saat begitu

banyak manusia semakin bergantung dengan

komputer, tenaga ahli dan profesional dibidang

komputer sangat dibutuhkan untuk membantu para

user memahami atau memberikan solusi disaat ada

masalah. Oleh karena itu, sekarang di Bali khususnya

di kota Denpasar, begitu banyak bermunculan jasa

untuk service komputer. Salah satunya adalah UD.

Sarana Pratama.

UD. Sarana Pratama pertama kali berdiri pada

tahun 2013. Didirikan oleh Nyoman Edwin Pratama

Putra. Terbiasa dengan kedisiplinan waktu, dan

penanganan virus yang cepat membuat UD. Sarana

Pratama sering kali dipercaya oleh beberapa Biro dari

Pemerintah Daerah Provinsi Bali untuk menangani

beberapa masalah komputer di pusat Pemerintahan

Bali tersebut.

Namun, segala hal tidak selamanya berjalan

mulus. media promosi yang kurang menyebabkan

usaha ini dipandang sebelah mata dan tidak

707

diperhitungkan sebagai saingan oleh perusahaan-

perusahaan yang terlebih dahulu sudah berkecimpung

di dunia bisnis jasa service komputer.

Oleh sebab itu, pembuatan media promosi

dipandang sangatlah perlu untuk menunjang berbagai

aspek bisnis yang sudah dijalankan selama ini. Baik

dari segi pelayanan jasa, penjualan hardware dan

software, juga dari segi kualitas yang ingin ditunjukan

di media promosi kepada masyarakat pengguna

komputer dan perusahaan-perusahaan lain dalam

melakukan tender.

Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah tersebut adalah :

a. Konsep apa yang tepat untuk menggambarkan

kelebihan dari UD. Sarana Pratama agar lebih

dikenal oleh masyarakat ?

b. Media apa saja yang nantinya digunakan untuk

mempromosikan UD. Sarana Pratama agar dapat

menyampaikan pesan dan menarik hati

masyarakat?

c. Bagaimana proses memadukan perancangan dan

media agar sesuai dengan konsep dan ilmu desain

komunikasi visual untuk mempromosikan UD.

Sarana Pratama ?

Tujuan

Memilih konsep yang sesuai dan efektif dalam

708

perancangan media promosi.

Untuk mengetahui media komunikasi visual apa

saja yang tepat untuk mempromosikan UD.

Sarana Pratama.

Mempelajari proses perancangan media

komunikasi visual sebagai sarana penyampaian

informasi yang baik

Metode Pengumpulan Data

a. Metode Observasi

Melakukan observasi dengan langsung ikut

mengerjakan pekerjaan yang dilakukan oleh

teknisi UD. Sarana Pratama di lapangan dan

mendengarkan keluhan serta keinginan para

konsumen terhadap komputernya. Mencari

tahu bagaimana mempertahankan efisiensi

waktu pengerjaan dan melakukan penanganan

tepat terhadap virus PC.

b. Metode Kepustakaan

Mencari data-data tentang komputer pada literatur,

seperti buku, majalah dan artikel dari PCPLUS,

CHIPS, atau PCMEDIA untuk menunjang strategi

daya jual dari promosi yang dilakukan. Buku-buku

yang di gunakan sebagai referensi membuat desain

media promosi yaitu buku yang memiliki kekuatan

desain yang kuat seperti buku Pengantar Desain

Komunikasi Visual oleh Adi Kusrianto atau

Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi

709

karya Rahmat Supriyono dan dokumentasi lainnya

sebagai acuan desain untuk mempromosikan UD.

Sarana Pratama.

c. Metode Dokumentasi

Metode yang menggunakan pengambilan data

yang diperoleh melalui dokumen-dokumen

(Usman, 2005:73). Dalam metode ini, penulis

mengumpulkan data-data dan foto-foto yang ada

di perusahaan untuk menunjang media promosi

yang akan dibuat.

PEMBAHASAN

Analisa Desain UD. Sarana Pratama

Penulis melakukan analisa terhadap desain

promosi UD. Sarana Pratama, dan berikut beberapa

contoh desain spanduk, pin, dan stationery UD. Sarana

Pratama yang pernah dibuat.

1. Logo/Corporate Identity

Gambar 1. Logo UD. Sarana Pratama

(Sumber : Dokumentasi Pribadi/04-06-2015)

a. Ilustrasi: Menggunakan jenis ilustrasi vector

menampilkan kesan ketajaman dan dinamika pada

logo yang membentuk huruf kapital penggabungan

antara huruf “S” dan “P”.

710

b. Warna: Warna Biru yang berarti lambang

kepercayaan sebagai perusahaan yang bergerak di

bidang teknologi.

c. Font : Menggunakan jenis font Miscellaneous

sebagai pilihan utama dalam logo untuk

menampilkan karakter perusahaan yang kokoh.

Dalam hal Corporate Identity, perusahaan sudah

memiliki logo yang kuat dan bisa dipergunakan tanpa

merubah apapun pada ilustrasi, font dan warna.

Penggunaan warna yang mencerminkan karakter

perusahaan nantinya akan dipergunakan dalam

perancangan media promosi.

2. Stationery dan Merchandise

Gambar 2. Contoh Stationery dan Merchandise

(Sumber : Dokumentasi Pribadi/04-06-2015)

a. Ilustrasi: Desain menampilkan logo perusahaan di

balut dengan geometri yang menampilkan kesan

dinamis dan modern

711

b. Warna: Kembali dominasi dari value warna Biru

sebagai pilihan untuk desain yang menegaskan

kesan teknologi yang dapat dipercaya oleh

konsumen

c. Teks: Penggunaan teks pada kartu nama lebih

mendetail dan menggunakan huruf Sans Serif agar

konsumen lebih seksama dalam membaca

informasi

Kesatuan warna dan desain tampak serasi untuk

menunjukan identitas perusahan yang bergerak di

bidang tekhnologi. Namun terbatasnya media promosi

dan kurangnya minat konsumen untuk mencari tahu

lebih jauh tentang perusahaan membuat penyampaian

pesan menjadi tertunda. Oleh karena itu, peremajaan

atau pembaharuan desain media promosi sangat

dibutuhkan untuk menarik minat konsumen dan

menunjang penjualan dari UD. Sarana Pratama.

SWOT

1. Strength (Kekuatan) :

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau

keungulan-keungulan lain yang berhubungan

dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan

pasar yang dapat dilayani oleh perusahaan.

Kekuatan adalah kompetisi khusus yang

memberikan keunggulan kompetitif bagi

perusahaan di pasar

712

Penanganan service yang cepat tanggap dan bisa

dihubungi untuk melayani service sekitaran

wilayah Kota Denpasar.

Pelayanan yang ramah untuk sekedar

berkonsultasi tentang computer.

Bisa melakukan Remote Service untuk kontrol

pelayanan service komputer di luar Kota

Denpasar.

2. Weakness (Kelemahan) :

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan

dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas

yang secara efektif menghambat kinerja

perusahaan. Keterbatasan tersebut daoat berupa

fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan

manajemen dan keterampilan pemasaran dapat

merupakan sumber dari kelemahan perusahaan

Kurangnya media promosi tentang adanya UD.

Sarana Pratama di Kota Denpasar

Kantor yang bertempat di daerah tidak padat

penduduk, terlalu jauh dari keramaian Kota.

Konsumen mudah berpaling ke perusahaan

penyedia jasa service lain.

3. Opportunities (Peluang) :

Peluang adalah situasi penting yang

mengguntungkan dalam lingkungan perusahaan.

Seperti misalnya perubahan teknologi dan

meningkatnya hubungan antara perusahaan

713

dengan pembeli atau pemasok merupakan

gambaran peluang bagi perusahaan.

Banyaknya konsumen yang terkadang tidak

puas karena jasa pelayanan service lain yang

tidak bergaransi gratis.

UD. Sarana Pratama satu-satunya perusahaan

yang melayani jasa konsultasi tentang masalah

komputer secara gratis.

4. Threat (Ancaman) :

Ancaman adalah situasi penting yang tidak

menguntungan dalam lingkungan perusahaan.

Ancaman merupakan pengganggu utama bagi

posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan.

Konsumen cenderung lebih memilih membawa

komputer atau laptop mereka ke tempat terdekat

dari tempat tinggal atau kantor mereka.

Banyaknya perusahaan dalam bidang sama yang

lebih kuat dalam melakukan tender-tender ke

perusahaan lain.

VALS

VALS merupakan analisa yang ditinjau dari sudut

pandang value atau nilai, attitude atau tingkah laku,

dan lifestyle atau gaya hidup seseorang.

Hasil analisa VALS yang didapat adalah sebagai

berikut :

714

1. Value

Target audience berdasarkan value adalah

golongan Experiencers yang cenderung memiliki

rasa ingin tahu tentang hal baru. Konsumen yang

selalu ingin tahu akan mempermudah dalam hal

promosi UD. Sarana Pratama dengan menyajikan

inovasi baru di dalam bidang pelayanan service

computer.

2. Attitude

Menurut Kotler (1997:157), sikap (attitude) adalah

evaluasi, perasaan, dan kecenderungan dari

individu terhadap suatu obyek yang relatif

konsisten. Sikap (attitude) menempatkan orang

dalam kerangka pemikiran mengenai menyukai

atau tidak menyukai sesuatu, mengenai mendekati

atau menjauhinya. Target pasar berdasarkan

attitude adalah golongan Fullfilleds yang sikapnya

mementingkan ketelitian dan totalitas pengerjaan

service demi penggunaan komputer atau laptop

dalam jangka waktu yang lebih lama.

3. Lifestyle

Menurut Plummer (1983), gaya hidup adalah cara

hidup individu yang di identifikasikan oleh

bagaimana orang menghabiskan waktu mereka

(aktivitas), apa yang mereka anggap penting

dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang

mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya.

Sedangkan target dari gaya hidup adalah

715

masyarakat menengah keatas golongan Achievers.

Rata-rata konsumen yang dituju adalah dengan

rentang umur 18-35 tahun karena, pada rentang

umur tersebut kesehariannya sangat

mementingkan efisiensi waktu untuk

menggunakan komputer atau laptop mereka

secepatnya demi pekerjaan ataupun studi.

Segmentasi Pasar

1) Demografis

Dalam perancangan media komunikasi desain

sebagai sarana promosi untuk UD. Sarana

Pratama, target pasar secara demografis

menentukan kepada siapa promosi perusahaan

nantinya akan ditujukan. Target yang di cakup

dalam promosi ini yaitu :

Umur : 18 - 35 Tahun

Golongan : Pekerja kantoran, pelajar,

ataupun mahasiswa

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan

2) Geografis

Nantinya, agar media promosi tepat sasaran maka

lokasi target yang di cakup dalam promosi ini

berada di wilayah Kota Denpasar khususnya

daerah perkantoran, Sekolah Menengah Atas atau

Universitas yang mendukung perencanaan target

pasar secara demografis.

3) Psikografis

716

Sikap target yang di cakup dalam promosi ini

adalah masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi

dalam pekerjaan maupun aktivitasnya yang

mempergunakan komputer dalam kehidupan

sehari-hari.

Kelas sosial : Menengah keatas

Lifestyle : Gaya hidup modern dan mobilitas

tinggi.

Personality : Pengguna yang sibuk dengan

pekerjaan atau studi dan selalu

menginginkan kesempurnaan di

dalam aktivitasnya.

4) Behaviour

Segmentasi tingkah laku mengelompokkan

pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap,

penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu

produk. Perilaku target yang di cakup dalam

promosi ini adalah masyarakat yang membutuhkan

komputer sebagai pendamping dari kegiatan

mereka sehari-hari.

Strategi Kreatif Strategi kreatif adalah upaya pendekatan media

promosi untuk memaksimalkan daya tarik visual

melaui bentuk isi dan perwujudan media. Adapun

strategi kreatif yang dilakukan pada promosi UD.

Sarana Pratama antara lain sebagai berikut :

717

1. Isi Pesan

Isi pesan yang ingin disampaikan adalah

memberikan informasi yang memuat ajakan untuk

menggunakan jasa pelayanan service UD. Sarana

Pratama yang cepat tanggap dan bergaransi.

2. Bentuk Pesan

Bentuk pesan yang disampaikan adalah ajakan

yang dapat mempengaruhi target untuk

menghubungi jasa layanan service UD. Sarana

Pratama dengan menampilkan identitas visual,

ilustrasi berupa geometri dan karakter yang di

gabungkan dengan teknik digital

3. Strategi Visual

Strategi visual yang ditampilkan adalah bersifat

post modern menggunakan ilustrasi dan teknik

gabungan melalui pengolahan komputer, agar

desain terlihat menarik, memberi kesan ramah

terpercaya sehingga target tertarik

4. Gaya Visual

Gaya visual yang digunakan dalam promosi ini

adalah post modern karena dari segi bentuk dan

warna yang sederhana, dan mengikuti tren masa

kini.

Konsep Desain

Dalam pembuatan desain yang baik tentunya

harus didasari oleh konsep yang kuat agar hasil akhir

dapat diterima dengan baik oleh khalayak khususnya

target audience. Adapun konsep dasar dalam

merancang identitas visual sebagai sarana promosi

718

UD. Sarana Pratama ini adalah menggunakan gaya

desain Post Modern dengan konsep Fast-in-a-think.

Kata Fastinathink merupakan plesetan dari kata

Fascinating yang berarti sangat menarik. Nama

konsep sebelum dikembangkan kearah desain terdiri

dari gabungan kata bahasa Inggris yaitu Fast yang

berarti cepat, dan in a Think yang berarti dalam

pemikiran. Fast-in-a-think dimana maksudnya adalah

cepat tanggap terhadap keluhan konsumen dan

menyelesaikan permasalahan tersebut dalam waktu

singkat. Untuk menggambarkan konsep dan

menerapkannya ke desain, beberapa geometri akan

digunakan dalam pembuatan ilustrasi. Geometri

seperti Polygon, kotak atau lingkaran akan digunakan

untuk memberi kesan dinamis. Ilustrasi menggunakan

Flat Design menunjukan kesan kesederhanaan. Dalam

arti lain, ilustrasi dari desain nantinya akan terkesan

dinamis, namun memberikan ketenangan. Pewarnaan

yang menciptakan kesan dan mendukung ilustrasi

untuk tetap pada konsep adalah warna-warna dari

value Biru. Karena warna ini sendiri sudah menjadi

simbol dari ketenangan dan kepercayaan. Pengambilan

warna value Biru sendiri semisal dari Biru Tua ke Biru

Muda maupun sebaliknya untuk menciptakan

dinamika dalam pergerakan yang tenang. Dalam

ilustrasi, konsep Fast-in-a-think sendiri sudah dapat

tercapai dengan menerapkan hal-hal diatas.

Konsep berpengaruh besar nantinya pada

penerapan desain media promosi dari UD. Sarana

Pratama. Menyampaikan perbedaan atau keunggulan

yang dimiliki oleh perusahaan dengan menggunakan

pendekatan yang ramah atau friendly kepada

719

konsumen dan masyarakat. Hal ini dimaksudkan agar

tercapainya hubungan konsumen dengan penyedia jasa

service yang dipercaya dan nyaman untuk

berkonsultasi bila komputer atau laptop mereka berada

dalam masalah.

Visualisasi Desain

1. Animasi 2D

Gambar 3. Desain Animasi 2D

(Sumber : Dokumentasi Pribadi,2015)

a. Ilustrasi : Ilustrasi pada desain menggunakan

ilustrasi gabungan antara Vector dan teknik

fotografi. Geometri lingkaran, kotak dan jajaran

720

genjang digunakan untuk menampilkan kesan

dinamis.

b. Warna : Biru dan Biru Muda digunakan untuk

menampilkan kesan kepercayaan dan ketenangan

dalam mengatasi keluhan konsumen.

c. Teks : terdiri dari penjelasan jasa yang ditawarkan

oleh perusahaan dan cara menghubungi

perusahaan melalui kontak telepon ataupun

website.

d. Font : menggunakan dua jenis tipe font yaitu Sans

Serif dan Miscellaneaous. Font Aero berjenis Sans

Serif digunakan pada Subheadline agar teksnya

yang panjang dapat dibaca dan melekat diingatan

pembacanya. Sementara font Das Modern berjenis

Miscellaneaous digunakan untuk menekankan

ekspresi yang ingin disampaikan pada desain.

2. Polo Shirt

Gambar 4. Desain Polo Shirt

(Sumber : Dokumentasi Pribadi,2015)

721

a. Ilustrasi : hanya berisi logo dan garis panjang dua

warna sebagai pemisah antara logo dan kontak

perusahaan

b. Warna : Biru dan Biru Muda digunakan untuk

menampilkan kesan kepercayaan dan ketenangan

dalam mengatasi keluhan konsumen.

c. Teks : hanya terdiri dari kontak yang bisa

dihubungi oleh konsumen dan diakses

menggunakan internet.

d. Bahan : Lacoste Cotton menjadi baju berkerah.

e. Teknik Cetak : bordir dan woven

4. Poster

a. Ilustrasi : menggunakan ilustrasi gabungan antara

Vector dan teknik fotografi. Geometri lingkaran,

kotak dan jajaran genjang digunakan untuk

menampilkan kesan dinamis.

b. Warna : biru dan biru muda digunakan untuk

menampilkan kesan kepercayaan dan ketenangan

dalam mengatasi keluhan konsumen.

c. Teks : terdiri dari tagline dan subheadline

penekanan kata “HADIR!” menggunakan tanda

seru dan huruf kapital memberikan unsur kejutan

agar konsumen merasa kehadiran perusahaan

sebagai pemberi solusi permasalahan komputer

mereka. Subheadline menjelaskan bagian dari

tagline tentang pelayanan service yang ramah.

722

d. Font : Font Aero berjenis Sans Serif digunakan

pada Subheadline dan font Das Modern berjenis

Miscellaneaous digunakan untuk menekankan

ekspresi yang ingin disampaikan pada desain.

Gambar 5. Desain Poster

(Sumber : Dokumentasi Pribadi,2015)

Ukuran : A3 (29,7cm x 42cm)

Bahan : Art Paper 150gsm

Teknik Cetak : cetak Offset

723

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Adapun konsep yang diterapkan dalam

perancangan ini adalah Fast-in-a-think.

Sehubungan dengan konsep yang diterapkan

dalam desain ingin menyampaikan pesan bahwa

perusahaan memberikan pelayanan yang cepat,

memberikan solusi yang terpercaya, dan dekat

dengan masyarakat. Konsep tersebut sudah

mewakili keinginan perusahaan tentang jasa

service komputer yang dinamis dan berbeda dari

jasa service yang lainnya.

2. Melalui media promosi yang diwujudkan

diharapkan dapat diterima dengan baik oleh

masyarakat dan dengan sendirinya dapat

meningkatkan penjualan perusahaan seiring

dengan bertambahnya konsumen yang memakai

jasa service UD. Sarana Pratama. Media promosi

berupa merchandise nantinya akan mampu untuk

lebih menarik minat konsumen dalam memakai

jasa service UD. Sarana Pratama. Adapun media

promosi yang dibuat adalah Animasi 2D, Website,

Poster, Branding Mobil, Flyer, Mousepad, Pin,

Mini X-Banner, Sticker, Polo Shirt, ID Card, dan

Stationery.

3. Perancangan desain menjadi media promosi

dilakukan dimulai dari pengumpulan data

724

konsumen dan mencari apa kelebihan dan

kekurangan perusahaan. Pengumpulan data

konsumen melibatkan konsumen secara acak

untuk memberikan pandangannya terhadap jasa

service komputer yang berbeda dari biasanya.

Pada proses awal perancangan dibuat dengan

mencari kelebihan dan kekurangan perusahaan,

dan menjadikan kekurangan perusahaan yaitu

jarak perusahaan yang jauh dari Kota Denpasar

sebagai senjata utama dalam promosi. Setelahnya

menonjolkan kelebihan perusahaan dalam jasa

pelayanan yang cepat tanggap, lebih ramah,

mendengarkan keluhan konsumen dan

memberikan konsumen solusi di setiap

permasalahan komputer yang dihadapi. Dengan

kelebihan tersebut diperlukan desain maupun

media promosi yang tepat sasaran dalam

menyampaikan kelebihan ataupun keunggulan

perusahaan. Hal itu dilalui dengan pencarian

konsep, penggunaan ilustrasi, teks dan warna agar

menjadi sebuah perpaduan desain dan media

promosi yang menarik hati dan minat masyarakat.

Proses tersebut tidak terlepas dari teori-teori dan

prinsip-prinsip ilmu Desain Komunikasi Visual

yang diterapkan dalam perancangan desain media

promosi sehingga tercapainya perpaduan desain

dan media yang menyampaikan pesan perusahaan

kepada masyarakat.

725

DAFTAR PUSTAKA

Jonathan Sarwono & Harry Lubis. 2007. Metode Riset

untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta :

C.V Andi Offset

Ahmad, Usman. 2005. Pengolahan Citra Digital dan

Teknik Pemrogramannya. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Maria, Regina College. 2008. Kamus Istilah Desain

Grafis dan Periklanan. Jakarta : PT Elex

Media Komputindo.

Suyanto, M. 2004, Aplikasi Desain Grafis Untuk

Periklanan. Jakarta : Penerbit Andi.

726

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI

VISUAL SEBAGAI SARANA KAMPANYE

PELESTARIAN GAMELAN SLONDING

DI GIANYAR

Oleh :

Ni Komang Fitri Adnyani(1), Ni Made Sri Wahyuni

Trisna, S.Sn., M.Sn. (2), Ni Wayan

Nandaryani, S.Sn., M.Sn.(3)

Desain Komunikasi Visual, Program Strata 1,

Sekolah Tinggi Desain Bali

email : [email protected]

ABSTRAK

Gamelan Slonding adalah musik tradisional

klasik yang berasal dari Bali, gamelan ini jenis

barungan kecil karena dimainkan kurang dari 12

orang. Namun Sekarang gamelan Slonding mulai

ditinggalkan, karena jarang dimainkan atau digunakan

dalam kegiatan upacara keagamaan. Oleh sebab itu

diperlukan kampanye sosial yang informatif dan

kreatif untuk menarik minat remaja untuk belajar

memainkan gamelan Slonding. Dalam

mengkampanyekan gamelan Slonding metode yang

digunakan adalah metode pengumpulan data primer

dan pengumpulan data sekunder. Dalam

mengkampanyekan gamelan Slonding juga perlu

menganalisis kekuatan, kelemahan, ancaman dan juga

peluang dari gamelan Slonding itu sendiri. Disamping

itu perlu diketahui bagaimana nilai, sikap dan gaya

hidup dari remaja mengenai kesenian gamelan

727

Slonding. Dengan demikian media yang diperlukan

untuk mengkampanyekan gamelan Slonding adalah

cd-interaktif, billboard, poster, iklan majalah, flayer,

banner, baliho, t-shirt, stationary dan merchandise.

Dengan adanya kampanye gamelan Slonding ini

diharapkan para remaja sadar akan kesenian budaya

yang dimiliki, sehingga tertarik dan ikut serta dalam

melestarikan kesenian musik gamelan Slonding

dengan cara sering dimainkan atau dipentaskan agar

tetap leatari dan terhindar dari ancaman kepunahan.

Kata kunci : Media Komunikasi Visual, Kampanye,

Gamelan Slonding, Gianyar

ABSTRACT

The Slonding Gamelan Orchestra is a classic

traditional music come from Bali, Gamelan it was the

kind of barungan small because played less than 12

people. But now gamelan slonding start left, because

rarely played or used in activities a religious

ceremony. Therefore, it needs an informative and

creative social campaign to attract the youth’s interest

to learn playing Slonding gamelan orchestra. In

campaigning Slonding gamelan orchestra used the

methods of primary data collection and secondary

data collection. In campaigning Slonding gamelan

orchestra it also needs to analyse the strengths,

weaknesses, threats and opportunities of the Slonding

gamelan orchestra itself. In addition, it also needs to

find out what are the value, attitude and lifestyle of the

youth about the art of Slonding gamelan orchestra.

728

Thus, the media that are needed to campaign the

Slonding gamelan orchestra are the interactive-cd,

billboard, posters, magazine advertising, flayer,

banner, billboard, t-shirt, stationary and merchandise.

With the campaign of this Slonding gamelan orchestra

it is expected that the youth will realize about the art

and culture they have, so they will be interested and

participated in preserving the art of Slonding gamelan

orchestra by frequently be played or be performed it

in order to maintain it and prevent it from the threat of

extinction.

Keyword: visual communication media, campaign,

Slonding gamelan orchestra, Gianyar

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Gamelan Slonding adalah musik tradisional

klasik yang berasal dari Bali. Kata Slonding berasal

dari kata Salon dan Ning yang berarti tempat suci.

Gamelan Slonding petama kali ditemukan di daerah

Karangasem yaitu di Desa Tengenan Pegringsing dan

di Desa Bongaya. Gamelan Slonding sudah ada sejak

jaman Bali Kuna dan tergolong gambelan. Gamelan

Slonding adalah gamelan yang dikeramatkan atau

disucikan yang sering digunakan untuk mengiringi

upacara keagamaan. Gamelan Slonding tersebar

dibeberapa wilayah di Bali salah satunya adalah di

wilayah Gianyar. Namun seiring perkembangan jaman

gamelan slonding mulai ditinggalkan karena banyak

729

adanya gamelan seperti gong kebyar, beleganjur dan

yang lainnya digunakan untuk mengiringi upacara

keagamaan. Berdasarkan permasalahan yang telah

dijelaskan diatas, gamelan Slonding memang perlu

untuk mendapat perhatian dan dipertahankan

keberadaannya dari semua pihak khususnya remaja

sebagai generasi penerus kesenian tersebut. Maka dari

itu gamelan Slonding perlu dilestarikan dengan cara

sering dipentaskan atau dimainkan kembali agar tetap

lestari dan tidak mengalami kepunahan. Salah satu

cara yang dapat dilakukan adalah dengan membuat

media komunikasi visual untuk mengkampanyekan

gamelan Slonding kepada remaja di Gianyar, dalam

mengkampanyekan gamelan Slonding nantinya akan

bekerja sama dengan dinas Kebudayaan Kabupaten

Gianyar.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Media komunikasi visual apa yang efektif untuk

melestarikan gamelan Slonding kepada remaja di

Gianyar?

2. Bagaimana cara merancang media komunikasi

visual yang efektif dan komunikatif untuk

melestarikan gamelan Slonding kepada remaja di

Gianyar?

730

Metode Pengumpulan Data

Menurut Usman dan Akbar (1995: 43) metode adalah

suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu

yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan metode

pengumpulan data yang terdiri atas:

a. Metode Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan

secara sengaja dan sistematis mengenai fenomena

sosial dengan gejala psikis untuk kemudian

dilakukan pencatatan (Usman dan Akbar, 1995:

54). Metode ini diterapkan dengan melakukan

observasi secara langsung ke wilayah-wilayah

yang ada di Kabupaten Gianyar baik itu di

desa/banjar, sekolah, kecamatan, Dinas

Kebudayaan Kabupaten Gianyar, sanggar, serta

yang lainnya, guna mendapatkan informasi

mengenai eksistensi gamelan Slonding di Gianyar.

b. Metode Wawancara

Metode ini diterapkan dengan melakukan

wawancara dengan beberapa remaja di Gianyar,

Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, pemilik

sanggar, anggota sanggar, perangkat desa dan

yang lainnya, guna untuk mengetahui eksistensi

gamelan Slonding di Gianyar.

c. Metode Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan mencatat data-

data dari hasil survey baik berupa artikel,

731

selebaran, foto dokumentasi dan sebagainya

sebagai data berupa fakta dan sebagai bukti untuk

dipertanggungjawabkan (Nazir, 2005: 109).

Metode ini diterapkan dengan mendokumentasi-

kan foto-foto, data dokumen dan yang lainnya

terkait kampanye gamelan Slonding, guna

mendapatkan informasi dan data-data terkait

gamelan Slonding.

d. Metode Kepustakaan

Kepustakaan adalah cara pengumpulan data

melalui peninggalan-peninggalan tertulis, terutama

berupa arsip dan termasuk juga buku tentang

pendapat, teori yang berhubungan dengan masalah

penelitian (Nawawi, 1998: 133). Metode ini

diterapkan untuk mencari data literatur yang

berhubungan dengan desain komunikasi visual,

meliputi buku, koran, majalah, kamus (Kamus

Besar Bahasa Indonesia, dan Kamus Bahasa

Inggris-Indonesia), internet, dan media

komunikasi lainnya, guna mendapatkan informasi

atau data mengenai proses perancangan kampanye

pelestarian gamelan Slonding di Gianyar serta

perkembangan gambeln Slonding.

e. Kajian Internet

Menurut Sosiawan (2008: 95) secara general

medefinisikan komunikasi bermedia internet

sebagai “interaksi secara interpersonal yang

dihubungkan oleh komputer. Metode ini

732

diterapkan dengan mancari data melalui situs yang

memiliki lisensi dan memiliki data-data yang

berkaitan dengan gamelan Slonding, desain

komunikasi visual, melalui situs resmi Dinas

Kebudayaan Kabupaten Gianyar, situs pemerintah

Kabupaten Gianyar, serta situs-situs desain yang

dapat menjadi referensi dalam merancang media

kampanye pelestarian gamelan Slonding. Guna

mendapatkan informasi dan referensi dalam

merancang kampanye tersebut.

ANALISIS DATA

Analisi SWOT

Analisis SWOT (Strength, Weakness,

Opportunity, Threath) adalah perencanaan strategis

dalam menggunakan kerangka kerja kekuatan,

kelemahan, peluang dan acaman dengan tujuan untuk

memperkirakan cara yang baik dalam sebuah strategi

perancangan kegiatan kampanye (Sarwono, 2007 :

18). Adapun analisi SWOT yaitu sebagai berikut:

1. Strength (Kekuatan)

Gamelan Slonding adalah gamelan tradisional

klasik yang sudah ada sejak dulu. Gamelan ini

merupakan gamelan yang dikeramatkan dan

disucikan. Suara dari gamelana ini memberikan

suasana hati sejuk, tenang, damai, dan lain-lain.

2. Weakness (Kelemahan)

733

Beberapa masyarakat khususnya remaja belum

mengetahui jenis gamelan Slonding, karena jarang

dipentaskan atau digunakan untuk mengiringi

upacara agama di Gianyar dan belum adanya

media untuk mengkampanyekan gamelan

Slonding.

3. Opportunity (Peluang)

Dengan sering dipentaskan serta adanya media

kampanye seperti ini, gamelan Slonding dapat

dilestarikan dan tidak mengalami kepunahan serta

masyarakat khususnya remaja dapat mengetahui

gambelan tersebut yang merupakan salah satu

budaya yang ada sejak jaman Bali Kuna.

4. Threat (Ancaman)

Sarana untuk mengembangkan gamelan Slonding

belum terdapat di semua daerah, hanya terdapat di

beberapa daerah saja. Banyaknya jenis gamelan

seperti gong kebyar, beleganjur dan yang lainnya

membuat gamelan Slonding jarang dipentaskan

dan digunakan untuk mengiringi upacara agama,

sehingga gamelan Slonding kurang mendapat

perhatian dari masyarakat khususnya para remaja.

Akibatnya gamelan Slonding terabaikan bahkan

nyaris mengalami kepunahan.

Analisa VALS

VALS (Value, Attitude and Lifestyle) adalah

salah satu cara pendekatan segmentasi gaya hidup

734

yang mengukur aktivitas-aktivitas manusia dalam hal

menghabiskan waktunya, minat seseorang, pandangan

seseorang terhadap diri sendiri dan orang lain, dan

karakter (Sarwono, 2007 : 18). Berdasarkan penjelasan

diatas, penulis melakukan analisa terhadap target

audience dan didapat hasil sebagai berikut :

1. Value

Target audience merupakan remaja yang memiliki

pengetahuan kurang tentang kesenian gamelan

terutama gamelan Slonding akibat terlalu sibuk

dengan sosial media, dan sibuk dengan hal yang

kurang bermanfaat seperti nongkrong sehingga

tidak banyak waktu yang mereka miliki untuk

menikmati kesenian salah satunya gamelan.

Karakter orang-orang seperti ini memiliki standar

hidup yang tinggi, ego yang cukup tinggi dan

mementingkan diri sendiri, karir dan penampilan,

kurang memiliki perhatian terhadap hal-hl yang

bersifat sosial.

2. Attitude

Berdasarkan attitude, target audience merupakan

remaja yang kurang peduli terhadap kesenian dan

kebudayaan. Mereka lebih sering menghabiskan

waktu di dalam ruangan ber-AC dan mencari

sarana hiburan di lingkungan modern seperti mall

dan lain-lain.

3. Lifestyle

735

Remaja dari kalangan menengah ke atas sampai

kalangan bawah yang memikirkan cara untuk terus

meningkatkan taraf dan kualitas hidupnya dengan

materi. Berada dalam lingkungan hidup yang

kurang memperhatikan budaya kesenian.

Strategi Kreatif

Strategi kreatif sering dianggap sebagai hasil

terjemahan dari berbagai informasi mengenai produk,

pasar dan konsumen sasaran kedalam suatu posisi

tertentu dalam komunikasi yang kemudian dapat

dipakai untuk merumuskan tujuan kampanye. Strategi

kreatif merupakan pendekatan dan sistematika berpikir

yang membantu dalam penyusunan suatu kampanye

untuk memaksimalkan daya tarik visual.

1. Isi Pesan

Isi pesan menyangkut gamelan Slonding yang

ingin disampaikan kepada audience di dalam

media komunikasi. Isi pesan yang terdapat pada

media kampanye gamelan Slonding adalah

berbentuk berita, yaitu memberikan informasi dan

gambaran kepada masyarakat mengenai gamelan

Slonding yang memiliki nilai budaya yang sangat

tinggi dan memberikan informasi bahwa gamelan

Slonding tersebut adalah bagian dari budaya Bali

dan harus tetap dilestarikan.

736

2. Bentuk Pesan

Bentuk pesan yang terdapat pada media kampanye

gamelan Slonding ini adalah pesan yang bersifat

formal dan informatif. Bentuk pesan visual lebih

ditonjolkan agar pembaca tidak jenuh dalam

melihat media, namun diseimbangkan dengan

pesan verbal yang ada.

3. Strategi Visual

Teknik visual yang digunakan dalam visualisasi

desain media kampanye ini adalah teknik hand

drawing yang kemudian diolah dengan

menggunakan program komputer, dimana ilustrasi

yang ditampilkan akan berkaitan dengan

kampanye itu sendiri.

4. Gaya Visual

Gaya visual yang ditampilkan pada perancangan

media kampanye ini adalah gaya klasik dengan

lebih menonjolkan ilustrasi gambar tangan yang

diolah kembali dengan program komputer.

5. Positioning

Positioning yang dimaksud adalah menempatkan

sebuah produk untuk mendapatkan posisi yang

baik dalam benak konsumen. Jadi dalam

positioning di sini produk dapat diposisikan pada

kebutuhan yang dipenuhi atau manfaat yang

diberikan dan memposisikan produk untuk kelas

pengguna tertentu. Dalam kampanye ini penulis

akan membuat media kampanye yang menarik,

737

informatif dan mudah dipahami agar orang yang

melihatnya menjadi paham mengenai maksud dari

kampanye tersebut dan mudah diingat.

PEMBAHASAN

Target sasaran dalam mengkampanyekan

gamelan slonding adalah remaja usia 14-18 tahun

yang masih duduk di sekolah SMP dan SMA, karena

rasa ingin belajarnya yang tinggi terhadap hal baru,

remaja juga merupakan generasi muda penerus

bangsa, sehingga mereka harus mengetahui tentang

budaya yang dimiliki.

Dalam mengkampanyekan gamelan

Slonding maka strategi media yang akan digunakan

adalah terdiri dari media utama (cd-interaktif,

billboard, poster), sedangkan media penunjang (iklan

majalah, flayer, banner, baliho, t-shirt, satationary

dan merchandise) serta logo sebagai identitas

kampanye dari gamelan Slonding.

Program media dalam kampanye gamelan

Slonding dilakukan sekaligus untuk memperingati hari

musik Nasional yang jatuh pada tanggal 9 Maret. Hal

ini dimaksudkan agar media-media tersebut dapat

lebih efektif dalam menjangkau sasaran yang dituju.

Kampanye gamelan slonding akan dilakukan pada

awal bulan maret sampai tanggal 9 maret. Dalam

mengkampanyekan gamelan Slondiong akan

dilakukan sosialisasi di beberapa sekolah SMP, SMA

serta di sanggar untuk memperkenalkan para remaja

738

tentang gamelan Slonding dan ikut serta dalam

melestarikannya agar tetap lestari.

Dalam mendapatkan konsep yang tepat

untuk membuat media perancangan komunikasi visual

untuk melestarikan gamelan Slonding, maka konsep

yang didapat melalui brainstorming. Brainstorming

disebut juga creative thinking adalah teknik untuk

mendapatkan ide sebanyak-banyaknya dari berbagai

sumber atau kelompok untuk menyelesaikan suatu

masalah (Wilson, 2013 : 2).

Dalam pemilihan konsep, pertama penulis

menentukan keyword yang akan digunakan sebagai

acuan. Keyword yang dipilih penulis untuk digunakan

sebagai acuan adalah musik, tradisional, remaja, Bali.

Konsep dasar perancangan media dalam

Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai

Sarana Kampanye Pelestarian Gamelan Slonding di

Gianyar adalah “Klasik dekoratif”. Klasik dekoratif

yang berarti suatu desain yang nyata namun dapat

dubuat-buat. Konsep ini diambil karena objek dari

kampanye ini yaitu gamelan Slonding yang mana

menggunakan ilustrasi remaja Bali dan ornamen Bali

agar terlihat sesuai dengan konsep. Konsep dasar dari

perancangan ini berpedoman pada dasar-dasar

perancangan, bahan ukuran, proporsi, warna dan

sebagainnya yang nantinya dapat menarik perhatian

masyarakat khususnya remaja. Sesuai dengan judul

yang diangkat dalam tugas akhir ini yaitu Perancangan

Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye

Pelestarian Gamelan Slonding di Gianyar, maka dalam

739

perancangannya disesuaikan dengan konsep yang

telah ada, strategi sasaran dalam kampanye ini yaitu

para remaja. Ilustrasi yang akan ditampilkan adalah

ilustrasi remaja Bali dengan memainkan gamelan

Slonding yang dikombinasikan dengan elemen-elemen

lainnya, warna yang digunakan dalam kampanye ini

yaitu coklat, merah, kuning dan sebagainya. Teks dari

kampanye ini yaitu menjelaskan tentang gamelan

Slonding, huruf yang digunakan adalah huruf yang

mudah dibaca, dengan teks yang mudah dipahami dan

berisikan slogan dan ajakan yang bersifat persuasif

dan informatif.

Logo terdiri dari gabungan antara font

komputer dan ilustrasi freehand. Huruf “ L” dari kata

Gamelan dan Slonding dijadikan satu dibuat dengan

teknik freehand. Teks dibagian depan dan belakang

yaitu “game, an” untuk kata “ Gamelan” dan “s,

onding” untuk kata “Slonding” menggunakan font dari

komputer. Ilustrasi pada logo ini yang menggunakan

ilustrasi dari gamelan Slonding yang menjadi target

dalam kampanye ini. Ilustrasi gamelan slonding

nantinya akan menjadi logo yang dapat mempermudah

masyarakat khususnya remaja mengetahui dan

mengenal bentuk dari gamelan Slonding. Warna yang

dipakai pada logo adalah warna yang bernuansa

oldskul yaitu warna coklat tua, coklat muda. Karakter

yang dimunculkan oleh warna coklat adalah hangat,

nyaman, bumi, tradisional, aman, sopan. Jenis huruf

yang dipakai pada logo utama adalah huruf

740

bersambung yaitu beachman script. Huruf

bersambung digunakan untuk menampilkan kesan

vintage atau oldskul dan agar tidak terlihat kaku. Teks

pada logo kampanye adalah “Gamelan Slonding” yang

merupakan nama dari gamelan tradisional klasik dari

Bali.

Pada desain media menggunakan ilustrasi

remaja Bali yang menggunakan pakaian adat Bali

dengan memainkan gamelan Slonding. Warna pada

gantungan kunci menggunakan border warna putih.

Warna putih mencerminkan kesan suci, ketulusan, dan

murni. Warna pada ilustrasi menggunakan warna

kuning coklat, merah tua. Warna coklat memberi

kesan tradisonal. Warna kuning pada desain memberi

kesan kegembiraan, keceriaan, dan kehangatan. Warna

merah memberi kesan berani, motivasi dan kuat. Pada

headline menggunakan font beachman script agar

desain tidak terlihat menarik, sedangkan bodycopy

menggunakan font Argos George agar mudah dibaca.

Teks yang dimuat pada headline adalah ajakan untuk

memainkan kembali gamelan Slonding. Ukuran yang

akan digunakan memakai satuan cm, bahan yang

digunakan terdiri dari art paper, kertas bontak, vinyl,

korea, cd-rw, catton. Untuk billboard menggunakan

bahan jenis korea. Untuk perwujudan media

kampanye gamelan Slonding di Gianyar ini

menggunakan teknik cetak offset, digital printing,

sablon dan burn cd. Penggunaan teknik cetak

741

disesuaikan dengan jenis medianya. Sedangkan biaya

kreatif disesuaikan dengan media yang dibuat.

Visualisasi Desain

1. Desain Logo

Gambar 1. Desain Logo

2. Desain Poster

Gambar 2. Desain Poster

742

3. Desain Pin

Gambar 3. Desain Pin

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan

dalam penulisan Perancangan Media Komunikasi

Visual Sebagai Sarana Kampanye Pelestarian

Gamelan Slonding di Gianyar, maka dapat ditarik

kesimpulan yang mengacu pada permasalahan yang

telah durumuskan, antara lain :

1. Media efektif yang dipilih untuk melengkapi

kegiatan kampanye ini antara lain: cd-interaktif,

billboard serta poster sebagai media utama. Selain

itu kampanye juga dilengkapi dengan beberapa

media penunjang antara lain: iklan majalah, flayer,

banner, baliho, t-shirt, stationary dan

merchandise. Pemilihan media ini didasarkan pada

program kampanye yang mengacu pada kegiatan

soasialisasi.

743

2. Untuk merancang media komunikasi visual yang

efektif dan komunikatif bagi kampanye ini, selain

menggunakan prinsip dan kriteria desain yang baik

maka terlebih dahulu perlu dilakukan

pengumpulan data berupa data faktual dan data

aktual yang kemudian dianalisis untuk

memperoleh kesimpulan sementara atau sintesis.

Berdasarkan sintesis tersebut maka ditetapkanlah

target segmentasi dan media yang sesuai. Proses

selanjutnya yaitu brainstorming untuk

memperoleh ide-ide kreatif berupa keyword, gaya

visual dan strategi visual yang selanjutnya menjadi

acuan dalam menentukan konsep desain. Dalam

visual melalui moodboard dan desain referensi

yang akan membantu dalam perancangan desain.

Tahap selanjutnya yaitu merancang sketsa yang

akan membantu dalam perancangan desain secara

digital. Dalam proses perancangan ini dibuat

beberapa alternatif hingga menghasilkan desain

terpilih.

DAFTAR PUSTAKA

Nawawi, H. Hadari. 1998. Metodologi Penelitian

Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada

University Press.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia

Indonesia.

744

Sosiawan, Edwin Arief. 2008. Kajian Teoritis

Komunikasi Virtual (Internet dalam

Perspektif Ilmu komunikasi).

Wilson, Chauncey. 2013. Brainstorming and Beyond

A User-Centered Design Method. United

Kingdom : Elvesier.

745

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI

VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI

TRADISI MAKEPUNG LAMPIT

DI JEMBRANA-BALI

Oleh :

I Putu Gede Saputra(1), I Wayan Adi Semara

Putra, S.Sn., M.Sn.(2), Ni Putu Emilika Budi

Lestari, S.Kom.(3)

Desain Komunikasi Visual, Program Strata 1,

Sekolah Tinggi Desain Bali

email : [email protected]

ABSTRAK

Makepung Lampit merupakan salah satu

tradisi yang berada di daerah Bali Barat yaitu daerah

Jembrana, karena Jembrana merupakan daerah agraris

di Bali, sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai

petani di sawah, Makepung Lampit merupakan tradisi

yang sudah ada dari zaman dulu di Jembrana, awal

mula tradisi ini adalah berawal dari para petani di

daerah Jembrana yang membajak sawahnya dengan

cara tradisional yang bernama ngelampit, sesudah

ngelampit di sawah, biasanya para petani

menyelanggarakan tradisi ini sambil menunggu waktu

tanam padi tiba.

Melalui penelitian yang telah dilakukan

yaitu dengan metode penggumpulan data primer dan

sekunder, bahwa tradisi Makepung Lampit

memerlukan media promosi untuk memperkenalkan

tradisi Makepung Lampit beserta event yang akan di

746

selenggarakan kepada para wisatawan lokal dan

khususnya asing. Media-media yang terpilih tersebut

antara lain Logo, Iklan Majalah, Website, Baliho,

Brosur, Ticket Event, Poscard, Gantungan Kunci,

Stiker, T shirt, Tote Bag. Dalam proses perancangan

media konsep Spirit Of Soul dianggap cukup relevan

digunakan pada proses perancangan dengan gaya

desain menggabungkan unsur Semangat Jiwa atau

Spirit Of Soul, unsur tersebut akan diaplikasikan pada

media unsur-unsur warna, warna yang akan digunakan

adalah warna yang mencolok atau cerah, agar

mencerminkan Spirit Of Soul, dan juga dipadukan

dengan menggunakan ilustrasi gambar tradisi

Makepung Lampit.

Kata Kunci : Desain Komunikasi Visual, Tradisi

Daerah, Spirit Of Soul.

ABSTRACT

Makepung Lampit is one tradition in the

area of West Bali is Jembrana district, because it is an

agricultural area Jembrana in Bali, most people work

as farmers in the fields,Makepung Lampit an existing

tradition of earlier times in Jembrana, the beginning

of this tradition was originated from the farmers in the

area Jembrana who plow their fields in the traditional

way called ngelampit, after ngelampit in the fields,

usually farmers organized a tradition while awaiting

planting time Rice arrived.

Through research that has been done is by

the method penggumpulan primary and secondary

747

data, that tradition requires Makepung Lampit media

campaign to introduce the tradition Makepung mats

along with the event to be held at the local and

especially foreign tourists. Selected media include

Logo, Magazine Ads, Websites, baliho, brochures,

Tiket Evenss, Postcards, Keychains, Stickers, T shirt,

Tote Bag. In the design process media concepts Spirit

Of Soul deemed relevant enough to use in the design

process to the design style combines elements of Spirit

Soul or Spirit Of Soul, these elements will be applied

to media elements of color, the color that will be used

is a striking color or shine, in order to reflecting Spirit

Of Soul, and also combined with the use of

illustrations Lampit Makepung tradition.

Keywords : Visual Communication Design, Regions

Tradition, Spirit Of Soul.

Latar Belakang Masalah

Daerah Jembrana merupakan salah satu

Kabupaten yang terletak dikawasan Barat Pulau Bali,

memiliki pusat kepemerintahan di Kota Negara.

Kabupaten Jembrana. Daerah Jembrana adalah daerah

agraris, mayoritas Penduduk atau masyarakatnya

bekerja sebagai petani. Jembrana banyak memiliki

tradisi, salah satunya adalah Makepung Lampit.

Makepung Lampit diselenggarakan pada saat sebelum

musim tanam padi. Karena Makepung Lampit

dipertunjukan di area persawahan yang berlumpur.

Makepung Lampit dipertunjukan dengan panjang

sawah sekitaran 200 – 300 meter. Tidak semua area

persawahan di daerah Jembrana bisa digunakan

748

sebagai lokasi pertunjukan Makepung Lampit. Ada

beberapa daerah yang strategis untuk penyelenggaraan

Makepung Lampit, salah satu lokasi tersebut berada di

Peh, Kaliakah dan Manistutu Jembrana, karena daerah

tersebut memiliki kontur tanah sawahan yang tidak

terlalu dalam. Makepung Lampit salah satu tradisi

yang sangat berpotensi untuk menarik minat

wisatawan berkunjung ke daerah Jembrana.

Pada saat ini Makepung Lampit akan lebih

dikembangkan oleh masyarakat yang ada di daerah

Peh, Kaliakah dan Manistutu. Untuk menarik

wisatawan agar dapat berkunjung ke Jembrana untuk

menyaksikan tradisi Makepung Lampit, sarana yang

akan digunakan dalam promosi adalah melalui

penyelenggaraan event Makepung Lampit di daerah

Peh, Kaliakah Jembrana.

Oleh karna itu penulis tertarik untuk

melakukan perancangan media komunikasi visual

sebagai sarana promosi tradisi Makepung Lampit di

daerah Jembrana Bali, yang menjadi target

segmentasinya adalah wisatawan lokal dan khususnya

wisatawan asing. Melalui sebuah event yang akan

diselenggarakan di daerah Jembrana.

Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Survey langsung ke lokasi tradisi Makepung

Lampit yaitu di Desa Peh, Kaliakah – Jembrana.

b. Wawancara

kepada narasumber, yaitu Bapak I Wayan Nila

selaku koordinator Makepung Lampit di Desa Peh,

749

Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten

Jembrana.

Rumusan Masalah

a. Konsep apakah yang akan digunakan dalam

pembuatan media promosi ?

b. Bagaimana merancang media – media yang sesuai

untuk mempromosikan tradisi Makepung Lampit

kepada wisatawan lokal dan khususnya wisatawan

asing ?

c. Media apa saja yang diperlukan untuk

mempromosikan tradisi Makepung Lampit kepada

wisatawan lokal dan khususnya wisatawan asing

yang efektif dan tepat sasaran ?

PEMBAHASAN

SWOT

Analisa SWOT adalah metode perancangan

strategis yang digunakan untuk mengevaluasi

kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses),

peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats).

Berikut analias SWOT yang penulis lakukan pada

tradisi Makepung Lampit :

a. Strengths (Keunggulan)

1. Di pulau Bali tradisi Makepung Lampit hanya

ada di daerah Jembrana.

750

2. Lebih unik, menarik dan terlihat seru

dikarnakan adanya percikan – percikan lumpur

dan air sawah ketika kerbau – kerbau berpacu.

3. Lebih tradisional karena Mekepung Lampit

merupakan tradisi zaman dulu.

4. Dapat menyatu dengan alam, karena di

pertunjukan di alam terbuka yaitu persawahan.

5. Masih kental akan unsur tradisional dan jauh

dari unsur modern dan hingar bingar

perkotaan.

b. Weaknesses (Kekurangan)

1. Kurangnya media komunikasi visual untuk

mempromosikan tradisi Makepung Lampit

sehingga belum dikenal oleh wisatawan yang

datang ke Bali.

2. Jauhnya jarak antara daerah Jembrana dengan

daerah dengan terminal Bandara.

c. Opportunities (Peluang)

1. Tidak hanya wisata modern saja yang di

minati oleh wisatawan yang datang ke Bali,

namun saat ini wisata agraris atau berunsur

tradisional pun juga digemari oleh wisatawan

asing maupun lokal.

2. Tidak ada tradisi yang serupa dengan

Makepung Lampit di daerah Bali.

3. Belum adanya media promosi yang khusus

untuk mempromosikan Makepung Lampit.

751

d. Threats (Ancaman)

1. Eksternal Pengakuan - pengakuan secara

tidak sah oleh negara lain terhadap tradisi

Makepung Lampit yang merupakan milik

daerah Jembrana – Bali dan Indonesia pada

umumnya.

2. Internal Kurangnya kepedulian masyarakat

terhadap tradisi Makepung Lampit.

Target Segmentasi :

a. Demografi :

Para wisatawan asing maupun lokal yang berusia

22 sampai dengan 45, dengan tingkat ekonomi

menengah keatas.

b. Psikografi

Para wisatawan yang menyukai wisata agraris dan

tradisi Bali.

c. Geografi :

Daerah Jembrana secara keseluruhan.

d. Behavior :

Para wisatawan yang aktif, senang berwisata

berunsur tradisional.

Strategi Media

Dalam perancangan media komunikasi visual

untuk tradisi Makepung Lampit, terdapat beberapa

jenis media yang akan digunakan sebagai media

promosi, yaitu : Desain Logo, Iklan Majalah, Website,

752

Baliho, Brosur, Ticket Event, Postcard, Gantungan

Kunci, Stiker, T-Shirt, Tote Bag.

Strategi Kreatif

Adapun strategi kreatif yang di lakukan pada

media komunikasi visual tradisi Makepung Lampit

antara lain :

a. Isi Pesan

Pesan yang ingin dikembangkan adalah ingin

memperkenalkan tradisi Makepung Lampit kepada

masyarakat luas seperti wisatawan yang datang

mengunjungi Bali. Penjelasan, pengenalan, dan

informasi event tradisi Makepung Lampit akan

dituangkan pada media komunikasi yang akan

dibuat.

b. Bentuk Pesan

Menggunakan Bahasa Inggris dengan bentuk

pesan yang informatif. Agar mampu

menyampaikan pesan – pesan yang dapat

dimengerti dengan mudah, tepat dan jelas oleh

audiens yang membacanya.

c. Strategi Visual

Strategi visual yang digunakan adalah dengan

menampilkan ilustrasi hand drawing dan fotografi

yang menampilkan tradisi Makepung Lampit yang

diolah dalam layout yang menarik dan sesuai

dengan konsep desain serta mengacu pada teori

dan prinsip desain.

753

d. Gaya Visual

Hal ini akan divisualisasikan dengan bentuk

ilustrasi fotografi yang dikombinasikan dengan

unsur desain berupa garis dan warna. Perpaduan

unsur serta elemen desain ini diharapkan mampu

membentuk gaya desain yang memiliki nilai

estetis dan mampu mencerminkan karakteristik

tradisi Makepung Lampit.

Konsep Desain

Dalam perancangan media komunikasi visual

tradisi Makepung Lampit, Melalui analisa terhadap

tradisi Makepung Lampit maka konsep yang diangkat

adalah "Spirit Of Soul" yang berarti semangat dalam

jiwa. Konsep ini digunakan berdasarkan karakter dari

tradisi Makepung Lampit tersebut, tradisi ini dapat

memacu adrenalin atau semangat orang yang

mengendarai kerbau pacu (joki) maupun penonton

yang menontonya, Karena tradisi ini

mempertontonkan kecepatan dan keindahan

pergerakan joki maupun kerbau pacunya dan juga

medan yang di gunakan merupakan medan yang

berlumpur.

Hal ini akan divisualisasikan dalam bentuk

ilustrasi gambar dan fotografi. sesuai dengan konsep

diatas yaitu Spirit Of Soul, maka dalam pewarnaan

desain akan menggunakan waarna-warna yang cerah

dan bersemangat untuk memunculkan kesan atau

karakter spirit of soul (semangat dalam jiwa). warna-

754

warna yang nantinya akan digunakan sebagian besar

adalah warna panas, warna tersebut yaitu Kuning,

Merah, dan untuk menambahkan nuansa alami atau

tradisional, dalam desain akan digunakan warna Hijau.

Hitam dan putih digunakan sebagai warna

penyeimbang apabila dibutuhkan.

Visualisasi Desain

1. Logo

Penggabungan antara teks dengan ilustrasi garis

yang menyerupai tradisi Makepung Lampit yang

digunakan sebagai logo, dan logo tersebut

memiliki unsur warna Kuning dan Merah yang

disesuaikan konsep dan karakter tradisi tersebut.

Gambar 1. Logo

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

755

2. Website

756

Gambar 2. Website

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

Ilustrasi yang digunakan pada website yaitu Logo

dan gambar maskot Makepung Lampit serta

terdapat ilustrasi photography sebagai

background. Warna-warna yang di gunakan dalam

website adalah warna Merah, Kuning, Coklat dan

Hitam. Dan pada maskot Makepung Lampit

terdapat tambahan warna Biru, Abu-abu dan

Hijau.

757

3. Baliho

Gambar 3. Baliho

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

Desain Baliho menggunakan ilustrasi gambar

berupa maskot tradisi Makepung Lampit, teks dan

juga warna-warna yang sesuai dengan konsep,

warna-warna yang dipilih adalah warna Kuning,

Merah, Hijau dan pada maskot Makepung Lampit

terdapat tambahan warna Biru, Abu-abu, Hijau,

Coklat dan Hitam.

758

4. T-Shirt

Gambar 4. T-Shirt

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

Desain pada T-shirt adalah menggunakan ilustrasi

maskot beserta logo tradisi Makepung Lampit. T-

shirt ini bakalan menjadi salah satu cendramata

yng di berikan kepada wisatawan yang melihat

tradisi Makepung Lampit.

Kesimpulan

1. Melalui Konsep Spirit Of Soul diharapkan media

komunikasi visual yang informatif, efektif dan

tepat sasaran dapat terealisasi sehingga tujuan

mempromosikan tradisi beserta event Makepung

Lampit dapat tercapai secara maksimal. Konsep

Spirit Of Soul digunakan karena agar dapat

mencerminkan tentang tradisi Makepung Lampit

itu sendiri, dan akan di padukan dengan warna-

warna yang cerah.

759

2. Media komunikasi visual yang efektif dan

informatif dalam upaya mempromosikan tradisi

Makepung Lampit antara lain adalah Logo, Iklan

Majalah, Website, Baliho, Brosur, Ticket Event,

Postcard, Gantungan Kunci, Stiker, T-shirt, Tote

Bag.

Daftar Pustaka

Adityawan S., Arief. 2010. Tinjauan Desain Grafis.

Jakarta : PT Concept Media.

Anggraini, Lia & Nathalia, kirana. 2014. Desain

Komunikasi Visual ; Dasar – dasar panduan

untuk pemula. Bandung : Nuansa Cendekia.

Kusrianto, Adi. 2007 Pengantar Desain Komunikasi

Visual. Yogyakarta : CV Andi Offset.

Piliang, Yasraf Amir. 2010. Semiotika dan Hiper

Semiotika. Bandung : Matahari.

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2009. Nirmana Elemen –

elemen Seni dan Desain. Yogyakara :

Jalasutra.

Surya Dharma. 2015. “Makepung Lampit”, Suka Cita

di Sawah Sebelum Tanam Padi. Bali.

Majalah Bali Post.

Supriyono, Rachmat. 2010. Desain Komunikasi

Visual. Yogyakarta : Andi.

760

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI

VISUAL SEBAGAI SARANA PROMOSI

NIKE VILLAS

Oleh :

I Made Januwan Suputra T.(1),

Ramanda Dimas Surya Dinata, S.Sn., M.Sn. (2), A. A. Ayu

Daninda, S.Sos., MA.(3)

Desain Komunikasi Visual, Program Strata 1,

Sekolah Tinggi Desain Bali

ABSTRAK

Pulau Bali merupakan destinasi tujuan para

wisatawan lokal maupun internasional untuk berlibur.

Villa merupakan tempat tinggal sementara sekaligus

tempat untuk liburan, yang biasanya terletak di luar

daerah yang berhawa sejuk seperti di pinggiran kota,

pegunungan, atau, pantai. Nike Villa merupakan salah

satu dari sekian banyak villa yang berada di Bali.

Bergerak dibidang usaha jasa, khususnya dibidang

pervilaan dimana rata-rata customernya merupakan

wisatawan asing. Namun terkendala dari kurangnya

media promosi berdampak pada penurunan pemesanan

villa. Adapun permasalahan yang timbul yaitu,

bagaimana mempromosikan Nike Villa melalui media

komunikasi visual yang efektif sebagai sarana promosi

sehingga mampu bersaing dalam dunia pariwisata.

Seiring berjalannya waktu, agar dapat meningkatkan

pemesanan villa maka perlu dilakukan promosi dengan

media promosi yang tepat agar keberadaan Nike Villa

dikenal oleh masyarakat luas.

761

Dalam mempromosikan Nike Villa, penulis

mengunakan konsep Attractive and Comfortable

(menarik dan nyaman). Melatar belakangi konsep

tersebut maka penulis membuat sembilan desain media

komunikasi visual berupa brosur, flyer, pin, mug, X-

banner, Billboard, branding mobil, stiker, T-Shirt.

Beberapa desain tersebut penulis rasa cukup untuk

langkah awal dalam memulai mempromosikan Nike

Villa.

Kata Kunci : NIKE VILLAS, Attractive and

Comfortable, Promosi, Desain Komunikasi Visual

ABSTRACT

The island of Bali is a destination tourist destination

locally and internationally for a vacation. Villa is a

place to stay while at the same spot for a holiday,

which is usually located outside the cool temperate

regions such as in the outskirts of the city, mountains,

or, beach. Villa Nike is one of the many villas are in

Bali. Engaged in the service business, particularly in

the average pervilaan where its customers are foreign

tourists. But constrained from lack of media impact on

the promotion of booking a villa. The problems that

arise, namely, how to promote Nike Villa through

effective visual communication media as a

promotional tool that is able to compete in the world

of tourism. Over time, in order to improve the booking

villa there should be promotion with the right

promotional media for the existence Villa Nike is

known by the public.

762

In promoting Nike Villa, the author uses the concept

Attractive and Comfortable (menarik dan nyaman).

Background for these concepts, the authors made nine

designs visual communication media such as

brochures, flyers, pins, mugs, X-banners, billboards,

branding cars, stickers, T-Shirt. Some authors think

the design is sufficient for the initial step in starting to

promote Nike's Villa.

Keywords: NIKE VILLAS, Attractive and Comfortable,

Promotion, Visual Communication Design.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Seiring perkembangan jaman, suatu negara

dikenal negara lain dengan objek–objek wisata yang

menjadi daya tarik bagi para wisatawan asing maupun

lokal. Tidak luput juga suatu objek wisata diperkuat

oleh faktor lingkungan yang baik. Hal ini berdampak

pada peningkatan wisatawan yang ingin

menghabiskan waktu berlibur di tempat-tempat wisata

yang sudah sering dibicarakan. Disini penulis

mengambil contoh yaitu pulau Dewata Bali. Pulau

Bali sudah tidak asing lagi bagi para wisatawan yang

ingin berlibur ataupun sekedar membahas bisnis.

Semakin banyaknya wisatawan yang datang ke Bali,

maka tidak sedikit dari wisatawan yang memerlukan

tempat bermalam atau penginapan.

Objek wisata menjadi salah satu sumber

pendapatan yang cukup penting bagi suatu daerah,

apalagi di daerah Bali. Para wisatawan yang datang ke

objek wisata terkadang menginginkan suatu hunian

763

atau tempat bermalam yang sesuai dengan suasana di

Bali itu sendiri. Dengan banyaknya pilihan

penginapan dari mulai harga yang paling murah

dengan kualitas standar sampai harga yang cukup

menguras kantong dengan kualitas yang super mewah

yang ditawarkan oleh para pelaku bisnis di Bali. Salah

satunya bisnis villa yang sekarang menjamur di setiap

daerah di Bali. Villa merupakan tempat tinggal

sementara sekaligus tempat untuk liburan, yang

biasanya terletak di luar daerah yang berhawa sejuk

seperti di pinggiran kota, pegunungan, atau, pantai.

Penulis mengambil contoh banyaknya villa yang ada

di daerah Sanur, Denpasar Selatan. Daerah Sanur

sangat dekat dengan Bandara Internasional Ngurah

Rai hanya dibutuhkan waktu kurang lebih 30 menit

untuk sampai ke Sanur. Daerah Sanur terkenal dengan

objek wisata airnya karena lokasinya dekat dengan

pantai.

Berlibur di Pulau Dewata Bali tidak cukup

hanya dua atau tiga hari, perlu waktu yang cukup

panjang untuk menikmati keindahan pulau yang

menyajikan begitu banyak objek wisata tersebut.

Untuk itu wisatawan perlu penginapan yang sesuai

dan nyaman untuk di tempati selagi mereka berlibur di

Bali. Berbagai macam pilihan penginapan yang di

tawarkan salah satunya adalah Nike Villas yang ada

di Daerah Sanur.

NIKE Villas bertempat di Jl. Bumi Ayu,

Sanur-Denpasar Selatan. NIKE Villas ini menawarkan

pengalaman perhotelan di villa pribadi. NIKE Villas

mempunyai suasana yang unik dengan desain mewah

yang di tawarkan untuk para pengunjung. Selain itu

764

Nike Villas juga menawarkan alam dan keramahan

Bali, dengan konsep room yang benar-benar

memberikan keindahan relaksasi surga Bali. Selain itu

NIKE Villas juga menyediakan Solus Per Aqua (SPA)

khusus untuk memanjakan dan menyegarkan tubuh

dan pikiran setiap pengunjung. Kelebihan dari NIKE

Villas yang sudah berdiri sejak tahun 2006 ini adalah

dengan adanya kolam renang pribadi pada beberapa

room atau kamarnya. Sebelumnya NIKE Villas

mempunyai lima villa diantaranya, tiga unit Villa

dengan dua kamar tidur dan kolam renang pribadi, dan

dua unit Villa dengan satu kamar tidur dan kolam

renang pribadi. Kemudian, pada tahun 2012 NIKE

Villas kembali membuat bangunan baru yaitu one

bedroom suite dimana bangunan tersebut memiliki

empat kamar dan kolam renang umum. Jadi total

keseluruhan villa yang dimiliki NIKE Villas ada

sembilan villa. Perbedaan Nike Villas dengan villa-

villa lainnya yang terdapat di daerah Sanur selain

fasilitasnya yang lengkap pelayanan yang ramah dan

nyaman juga menjadi hal yang utama, karena jika

pengunjung nyaman dan merasa betah maka NIKE

Villas akan menjadi pilihan utama saat akan memilih

penginapan di daerah Sanur.

Di dalam mempromosikan NIKE Villas ini,

pihak manajemen hanya memiliki media promosi yang

terbatas, seperti brosur dan flayer. Meski sarana

promosi yang dimiliki terbatas, villa ini masih tetap

berjalan layaknya villa yang lain di daerah tersebut.

Dengan media yang terbatas tersebut, penulis akan

membuatkan beberapa media promosi yang dapat

765

memberi profit bagi usaha jasa penginapan NIKE

Villas.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka didapat rumusan

masalah sebagai berikut :

a. Konsep apa yang tepat digunakan dalam

merancang media promosi NIKE Villas ?

b. Media apa yang efektif untuk mempromosikan

NIKE Villas ?

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang didapat dari

narasumber utama dimana data-data yang diperoleh

selain informasi yang dibutuhkan dalam membuat

media promosi, juga memberi perbandingan villa

tersebut dengan villa yang lain. Semua data yang

dibutuhkan untuk promosi NIKE Villas dengan

menggunakan metode sebagai berikut :

a. Metode Observasi : adalah metode pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara terjun langsung

atau survey ke lokasi untuk mendapatkan data asli

yang ada pada tempat kita melakukan survey.

Tempat penulis melakukan survey yaitu NIKE

Villas.

b. Metode Wawancara : Penulis menggunakan

metode wawancara yaitu tanya jawab secara

langsung, dengan beberapa pertanyaan. Kepada

Made Ade Winare selaku Manager NIKE Villas.

766

c. Metode Kepustakaan : yaitu cara mengumpulkan

data yang bersumber dari buku-buku, majalah dan

media cetak lain yang erat kaitanya dengan

permasalahan yang diambil, secara teoritis tentang

kasus yang diambil (Sutrisno, 1983:139). Pada

metode ini penulis menggunakan buku-buku acuan

atau bacaan ilmiah dengan tujuan untuk

memperkaya data dalam hal ini metode

kepustakaan dipergunakan di dalam mencari data

tentang perwujudan media.

d. Metode Dokumentasi : Dalam hal ini penulis

menggunakan teknik documenter fotografi untuk

mengabadikan gambar dan fasilitan yang ada di

Nike Villas.

PEMBAHASAN

Analisa SWOT

Analisa SWOT dipergunakan untuk menilai

suatu prihal yang ada dan telah diputuskan

sebelumnya dengan bertujuan untuk meminimumkan

resiko yang mungkin akan timbul. Metode analisa ini

bisanya digunakan sebagai acuan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan agar dapat melihat berbagai

kemungkinan dari sudut yang berbeda (Sarwono, 2007

: 18). Berikut alanisa SWOT dari Nike Villas :

a. Strength (Kekuatan) : Villa ini memiliki fasilitas

yang bisa dikatakan hampir menyamai hotel

dengan harga yang terjangkau. Dengan memiliki

banyaknya kamar villa dengan berbagai tipe sesuai

767

kebutuhan wisatawan, menjadi suatu keungulan

NIKE Villas dari villa lainnya. Dengan pelayanan

yang ramah dan cepat memberi kepuasan

tersendiri bagi wisatawan yang akan menginap di

NIKE Villas. Gratis antar jemput dari bandara juga

menjadi suatu strategi NIKE Villas dalam menarik

miat wisatawan. Suasana villa yang nyaman juga

dekat dengan pantai ini bisa menambah daya tarik

wisatawan untuk menginap di NIKE Villas.

Pelayanan tour keberbagai objek wisata di bali

juga bisa sebagai pertimbangan wisatawan

memilih menginap di NIKE Villas, dengan harga

yang sesuai dengan tujuan yang diinginkan

wisatawan. Dan juga wisatawan mendapatkan

potongan harga saat promo di bulan-bulan tertentu

itu juga dapat menjadi perencanaan wisatawan

untuk datang dan memilih NIKE Villas.

b. Weakness (Kelemahan): Villa ini sudah memiliki

media yang dirasa cukup namun, media promosi

yang kurang mencakup wisatawan internasional

dan domestik.

c. Opportunty (Peluang) : Villa ini berlokasi

ditempat yang strategis yaitu disuatu daerah yang

cukup diminati wisatawan yaitu daerah Sanur.

Dengan keunggulan lain seperti dekat dengan

pantai, Bandara Ngurah Rai, dan pusat kota

Denpasar. Dengan keungulan diatas NIKE Villas

memiliki peluang yang lumayan besar dalam

768

menarik minat wisatawan untuk memilih NIKE

Villas, jika dibandingkan dengan dengan usaha

jasa penginapan yang ada disekitarnya.

d. Threat (Ancaman) : Dengan banyaknya peluang

usaha penginapan di daerah Sanur membuat para

pelaku bisnis berlomba membangun penginapan

dengan modal yang tidak terlalu banyak seperti

Villa.

Analisa VALS

Analisa VALS merupakan sebuah metode segmantasi

pasar yang bersifat psychographic, untuk

menerangkan dan memprediksi nilai dan gaya hidup

serta konsumsi masyarakat.

a. Value : target audience berdasarkan value yang

pada saat orang yang berkunjung ke Bali,

wisatawan internasional maupun domestik.

b. Attitude : target pasar berdasarkan attitude dengan

orang yang memiliki rasa suka dengan suasana

alam, keramahan, dan suasana ketenangan. NIKE

Villas berlokasi dekat dengan pantai, dan tempat

berbelanja khas Bali di pusat kota Danpasar.

c. Lifestyle : mengarah pada target dari gaya hidup

dengan orang yang perekonomiannya menengah

keatas, mereka merupakan konsumen yang

cenderung menghabiskan uang mereka untuk

berbelanja, jalan-jalan, dan menikmati suasana

769

sekitar lingkungan dengan cara berkumpul

bersama para kerabatnya.

Strategi Kreatif

Strategi kreatif sering dianggap sebagai hasil

terjemahan dari berbagai informasi mengenai suatu

produk. Adanya pasar dan konsumen dapaat dipakai

untuk merumuskan tujuan promosi yang akan dibuat.

Strategi kreatif merupakan pendekatan dan sistematika

berpikir yang dapat membantu dalam pembuatan

susunan suatu media promosi agar menjadi daya tarik

visual.

a. Pesan

Pesan dalam strategi kreatif dibagi menjadi bentuk

pesan dan isi pesan. Isi dari pesan yang ingin

disampaikan mengenai informasi kepada

masyarakat umum terutama bagi wisatawan baik

asing maupun dalam negeri tentang keberadaan

NIKE Villas serta memberi informasi keunggulan

dan fasilitas yang diberikan oleh villa tersebut.

b. Strategi Visual

Strategi visual yang akan digunakan dalam dalam

pembuatan pesan ialah menggunakan unsur visual

yang bersifat realis dengan pengunaan teknik

fotografi yang kemudian disempurnakan dengan

komputer, yang bertujuan untuk dapat

menggambarkan secara jelas keadaan di lapangan.

Setelah itu nantinya strategi visual ini akan

diterapkan pada media komunikasi yang

memberikan suatu keadaan. Dalam pewarnaan

770

akan menggunakan yang berkaitan dengan logo,

dan lingkungan NIKE Villas, kemungkinan akan

menggunakan banyak warna dengan dominan biru,

abu-abu, merah, dan hijau. Warna tersebut

memiliki arti tersendiri, dengan perpaduan warna

tersebut diharapkan menjadi suatu daya tarik bagi

setiap pembuatan media informasi nantinya.

c. Gaya Visual

Gaya Visual yang akan digunakan diharapkan bisa

menarik minat sasaran untuk memperhatikan

inpormasi yang ada didalamnya sehingga sasaran

bisa terpengaruh dan mampu memahaminya, Gaya

visual yang akan diterapkan dalam rancangan

media komunikasi dalam rangka mempromosikan

NIKE Villas ini menggunakan visualisasi yang

bersifat sederhana namun tetap memberikan kesan

modern dan mewah sesuai konsep yang

diinginkan. Dan juga menambahkan unsur

tradisional yang akan di terapkan pada tiap media

yang akan dibuat.

Konsep Desain

Konsep dasar yang akan menjadi perancangan

media promosi merupakan suatu pemikiran awal

dalam pembuatan desain, sehingga dapat memiliki

arah dan tujuan yang jelas guna penyampaian

informasi kepada masyarakat. Dengan menyajikan

desain yang baik dan memiliki informasi yang lengkap

771

dengan memenuhi kriteria desain media komunikasi

dan visual agar nantinya dapat tercipta tujuan

menyampaikan informasi atau pesan kepada

masyarakat tentang keberadaan Nike Villas sehingga

yang wajib diperhatikan yaitu konsep segmentasinya.

Konsep yang mendasari perancangan media

komunikasi Nike Villas ialah Attractive And

Comfortable (menarik dan nyaman), konsep ini

dipikirkan dengan melihat dari faktor Nike Villas

sendiri sebagai suatu tujuan wisatawan untuk melepas

lelah saat berlibur di Bali. Selain itu untuk

menunjukkan identitas pemilik dari Nike Villas yang

berasal dari Jepang. Dengan pemilihan warna hijau,

abu-abu, merah, dan coklat penulis akan membuat

perpaduan dari tiap warna tersebut agar menjadi

kesatuan dan saling melengkapi untuk menunjang

media yang akan dibuat, juga akan dipadukan dengan

unsur-unsur ilustrasi serta foto (gambar) sehingga

dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Sedangkan ilustrasi akan menjadi tampilan yang

mendukung desain, meskipun terlihatnya sederhana

namun tetap memberikan kesan ekslusif, memiliki

daya tarik, mudah dipahami serta tidak mengurang

tujuan perancangan desain media komunikasi visual

Nike Villas. Penulis berusaha agar dapat menyajikan

konsep rancangan media komunikasi yang dapat di

terima dan mempengaruhi masyarakat dan sasaran,

serta para wisatawan asing maupun lokal.

772

Dengan menggunakan pedoman pada dasar

konsep perancangan media komunikasi melibatkan

bahan, ukuran, komposisi, ilustrasi, teks, warna serta

teknik dalam proses cetak agak nantinya dapat

terwujud suatu media promosi yang mampu memiliki

peranan dalam promosi secara maksimal. Dalam

penyampaian pesan dapat berhasil apabila pesan

tersebut disampaikan pada situasi dan kondisi yang

tepat dan masyarakat serta wisatawan dapat mengerti

juga memahami isi dari pesan yang disampaikan.

Visualisasi Media

1. Desain Stiker

Gambar 1. Desain Stiker

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

773

2. Desain Brosur

Gambar 2. Desain Brosur Bagian Luar

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

Gambar 3. Desain Brosur Bagian Dalam

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

774

3. Desain Car Branding

Gambar 4. Desain Car Branding

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

4. Desain Baju

Gambar 5. Desain Baju

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

775

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan dan menelitian pada

studi kasus perancangan media komunikasi visual

pada Nike Villas,maka berdasarkan unsur dan uraian

yang telah disampaikan pada bab-bab sebelumnya

dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Melalui konsep Attractive And Comfortable

diharapkan menjadi Media Komunikasi Visual

yang tepat sasaran sehingga tujuan meraih timbal

balik yang maksimal akan tercapai. Sehingga

kedepannya NIKE Villas dapat menerima banya

pesanan villa dari wisatawan yang ingin

menginap.

b. Dengan konsep diatas terpilihlah media

komunikasi visual yang efektif dalam upaya

mempromosikan Nike Villas seperti Billboard, X-

Banner, Brosur, Flyer, T-shirt, Stiker, Pin, Mug,

Branding Mobil, dan beberapa design tambahan

yang akan dapat mendukung promosi NIKE Villas

nantinya.

Daftar Pustaka

Pujiriyanto. 2005, Desain Grafis Komputer.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Saifuddin Azwar. 2004. Metode Penelitian. Cetakan

V, Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

776

Sarwono, Jonathan 2007, Metode Riset Untuk Desain

Komunikasi Visual. Yogyakarta : C.V. Andi

Offset.

Umar, Husein. 1996 Metode Penelitian Untuk Sripsi

dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT Raja Grafindo

persada.

777

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI

VISUAL SEBAGAI SARANA KAMPANYE

MARI BERSEPEDA DI KOTA DENPASAR

Oleh :

I Wayan Ode Permana(1), Nowo Setiyo Raharjo,S.Sn.(2),

I Putu Dudyk Arya Putra, S.Sn., M.Sn.(3)

Desain Komunikasi Visual, Program Strata 1,

Sekolah Tinggi Desain Bali

ABSTRAK

Mari Bersepeda di Kota Denpasar adalah

sebuah bentuk kampanye gerakan masyarakat

bersepeda yang di buat untuk mengajak masyarakat

untuk ikut berperan aktif dalam menjaga lingkungan

dengan cara beraktifitas dengan menggunakan sepeda.

Sepeda merupakan alat transportasi yang

multifungsi, selain ramah lingkungan juga dapat

berguna bagi kesehatan. Bersepeda ketempat kerja,

sekolah, maupun ke tempat rekreasi merupakan salah

satu cara yang tepat untuk menanamkan budaya hidup

sehat dan menghargai lingkungan. Membiasakan diri

untuk bersepeda setiap harinya dapat memupuk rasa

cinta akan lingkungan terutama untuk Kota Denpasar

yang sekarang ini sudah mulai tidak nyaman untuk

ditinggali karena masalah kemacetan dan polusi udara

yang semakin parah setiap harinya. Maka dari itu

dengan program Mari Bersepeda di Kota Denpasar

diharapkan dapat mengurangi kemacetan sekaligus

menciptakan lingkungan kota yang bersih dari asap

kendaraan bermotor. Namun untuk mengajak

778

masyarakat Kota Denpasar untuk merubah gaya hidup

mereka agar mau bersepeda tidaklah mudah dan perlu

adanya media komunikasi visual untuk mengajak serta

memberikan edukasi kepada masyarakat Kota

Denpasar.

Dengan adanya permasalahan ini, maka

dibutuhkanlah media komunikasi visual yang dapat

menarik perhatian, mudah diingat, dan unik, sehingga

masyarakat akan tertarik membaca dan akan selalu

mengingat pesan untuk selalu bersepeda setiap hari di

Kota Denpasar.

Kata Kunci : Media Komunikasi Visual, Masyarakat,

Bersepeda, Kota Denpasar.

ABSTRACT

Let's Ride Bicycle in Denpasar City is a form

of people riding bicycle movement campaign which is

made to persuade people to participate in maintain

environment by way of doing activity by riding

bicycle.

Bicycle is a multifunctional transportation

tool, in addition to environmentally friendly can also

be useful for health. Cycling to work, school, or

recreation places is one right way to cultivate a

culture of healthy living and respect the environment.

Attune oneself to cycling every day can foster a sense

of love for the environment, especially to Denpasar

now thatbegins to not comfortable to live in due to

traffic jam and air pollution problems are getting

worse every day. Therefore the Let's Ride Bicycle in

779

Denpasar Cityprogram is expected to reduce traffic

jam while creating a clean city environment from

vehicles emission. However to presuade Denpasar

citizento change their lifestyle to usebicycle is not easy

and visual communication media to encourage and

provide education to people in Denpasar is needed.

With these problems, it required visual

communication media that can attract attention,

memorable, and unique, so that people will be

interested in reading and will always remember the

message to ride bicycle every day in Denpasar City.

Keyword: Visual Communication Media, Citizen,

Bicycling, Denpasar City.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kota Denpasar merupakan pusat perekonomian

masyarakat Bali. Kota Denpasar banyak terdapat

fasilitas umum, transportasi, komunikasi dan

sebagainya yang berfungsi untuk memudahkan

aktivitas masyarakat. Beberapa tahun terakhir ini di

kota Denpasar mulai sering terjadi kemacetan yang

mengkhawatirkan. Pemukiman penduduk yang

semakin padat yang disebabkan oleh pertumbuhan

populasi penduduk dan urbanisasi. Penyempitan jalan

menjadi tidak terhindarkan, jumlah kendaraan yang

semakin banyak, pemerintah yang terkesan tidak

peduli dalam mengatur semua masalah yang ada,

kemacetan pun menjadi hal biasa setiap harinya di

Kota Denpasar. Permasalahan ini menjadi penghambat

aktivitas masyarakat setiap harinya.

780

Kota Denpasar belum bisa keluar dari

masalah kemacetan. Selain pengguna jalan meningkat,

parkir di badan jalan dan penjemputan siswa menjadi

biang kemacetan. Berdasarkan hasil liputan Tribun

News pada tanggal 13 juli 2015, kemacetan parah

sempat terjadi di jalan surapati, gajah mada serta di

jalan hayam wuruk Denpasar, penyebabnya sendiri

dikarenakan volume kendaraan yang melebihi batas

jumlah maksimal kendaraan yang bisa ditampung oleh

jalan-jalan tersebut. Berdasarkan wawancara penulis

dengan sekretaris Dinas Perhubungan Kota Denpasar

Drs. I Wayan Lemesnawa, M.Si maka diketahui

jumlah kendaraan yang melewati jalan-jalan rawan

kemacetan di Kota Denpasar rata-rata mencapai 400

unit setiap menitnya. Dari jumlah itu, 300 lebih

merupakan jenis sepeda motor dan sisanya merupakan

kendaran roda empat dan hanya 1 atau 2 sepeda saja

yang melewati jalanan setiap menitnya. Dengan ruas-

ruas jalan Kota Denpasar yang sudah tidak bisa

ditambah lagi lebarnya, dan terus bertambahnya

jumlah pengguna jalan di Kota Denpasar, maka dapat

dipastikan kemacetan Kota Denpasar akan semakin

parah setiap harinya.

Beberapa solusi untuk mengatasi kemacetan

diantaranya dengan memperbaiki sistem angkutan

umum dan membangun jalur sepeda. Jalur sepeda

merupakan salah satu solusi yang baik untuk

memperbaiki transportasi perkotaan. Hal ini juga

sudah diterapkan di kota-kota besar seluruh dunia.

Karena dengan adanya jalur sepeda dapat mengajak

masyarakat kota untuk beralih menggunakan sepeda,

sehingga dapat mengurangi kemacetan yang terjadi.

781

Selain itu bersepeda tidak menimbulkan polusi udara

dan tidak membutuhkan bahan bakar minyak yang

tentu saja dapat membantu penghematan bahan bakar

minyak yang semakin sulit didapatkan. Bersepeda

juga dapat berkontribusi pada kesehatan lingkungan

dan kesehatan jasmani masyarakat, karena bersepeda

merupakan salah satu kegiatan yang paling

menyehatkan.

Kota Denpasar yang bebas kemacetan tentu

merupakan dambaan setiap warga Kota Denpasar yang

selalu mengandalkan jalan raya sebagai sarana utama

menuju tempat kerja, sekolah, dan rekreasi. Jika tidak

mulai merubah kebiasaan berkendara dari sekarang,

maka Kota Denpasar tidak akan pernah bisa bebas dari

kemacetan.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, adapun rumusan

masalah yang disampaikan dalam penulisan tugas

akhir adalah bagaimana merancang media komunikasi

visual yang baik sebagai sarana kampanye Mari

Bersepeda di Kota Denpasar? Media komunikasi

visual apa saja yang tepat dan efektif untuk

mengkampanyekan Mari Bersepeda di Kota Denpasar.

Tujuan dan Manfaat Perancangan Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui media komunikasi visual apa

saja yang tepat dan efektif untuk

mengkampanyekan Mari Bersepeda di Kota

Denpasar.

782

2. Untuk mengetahui proses merancang media

komunikasi visual yang baik sebagai sarana

kampanye Mari Bersepeda di Kota Denpasar.

Metode Pengumpulan Data

1. Observasi

Metode Observasi adalah metode pengumpulan

data dengan pengamatan secara langsung di

lapangan dalam rangka mengumpulkan data secara

sistematis terhadap objek penelitian yang

bertujuan untuk mendapatkan data asli dengan

melakukan observasi data penelitian ke dinas

perhubungan Kota Denpasar dan jalan-jalan utama

Kota Denpasar.

2. Wawancara

Metode wawancara adalah cara mengumpulkan

data melalui kontak atau hubungan pribadi antara

pengumpul data dengan sumber data yang disebut

dengan responden dengan mengadakan tanya

jawab secara langsung. (Sarwono dan Lubis, 2007:

101). Wawancara ini dapat dilakukan dengan

mengadakan tanya jawab secara langsung kepada

orang yang dianggap dapat memberikan informasi

secara mendetail dan akurat. Dalam hal ini,

wawancara dilakukan terhadap Bapak Drs. I

Wayan Lemesnawa, M.Si., selaku sekretaris Dinas

Perhubungan Kota Denpasar.

783

3. Metode Dokumentasi

Metode pengumpulan data dengan mencatat data –

data hasil survey baik berupa artikel, selebaran,

foto dokumentasi dan sebagainya sebagai data

berupa fakta dan sebagai bukti untuk

mempertanggungjawabkan (moloeng, 2001: 116).

Metode ini dibantu dengan notebook dan pulpen,

dengan mencatat jumlah kendaraan yang melintas

di seputaran jalan-jalan utama Kota Denpasar

setiap menitnya dan kamera DSLR untuk

pengambilan foto dan video pada saat acara Car

Free Day berlangsung.

PEMBAHASAN

Bersepeda di kota Denpasar merupakan

kegiatan pelestarian lingkungan sekaligus menjaga

kebugaran tubuh masyarakat di kota Denpasar yang

bekerja sama dengan Dinas perhubungan kota

Denpasar. Kota Denpasar belakangan ini sering terjadi

kemacetan di jalan-jalan utama pada jam-jam sibuk

seperti pagi hari dan sore hari saat orang-orang pergi

ke tempat kerja dan pulang dari tempat kerja. Mari

Bersepeda di Kota Denpasar merupakan salah satu

upaya penaggulangan kemacetan yang diharapkan bisa

menarik minat masyarakat Kota Denpasar untuk

berpergian dengan menggunakan sepeda sehingga

kesehatan masyarakat kota Denpasar menjadi terjaga

784

dan juga kemacetan di kota Denpasar akibat kelebihan

jumlah kendaraan menjadi berkurang.

Analisa SWOT

Analisa SWOT terutama dipergunakan untuk

menilai dan menilai ulang (re-evaluation) suatu hal

yang telah ada dan telah diputuskan sebelumnya

dengan tujuan meminimalkan risiko yang mungkin

timbul. Langkahnya adalah dengan mengoptimalkan

segi positif yang mendukung serta meminimalkan segi

negatif yang berpotensi menghambat pelaksanaan

keputusan perancangan yang telah diambil (Sarwono

& Lubis, 2007:18)

SWOT merupakan analisa yang dibagi

menjadi dua yaitu faktor internal yang meliputi

kekuatan dan kelemahan dari Mari Bersepeda di Kota

Denpasar yang akan dibuat, dan faktor eksternal yang

meliputi peluang dan ancaman terhadap Mari

Bersepeda di Kota Denpasar itu sendiri. Berdasarkan

analisa, didapat data sebagai berikut :

1. Strength (Kekuatan)

a. Ada Banyak komunitas bersepeda di Kota

Denpasar.

b. DIadakannya Car Free Day setiap hari minggu

di dalapangan renon Denpasar.

2. Weakness (Kelemahan)

a. Fasilitas jalur sepeda yang masih kurang

memadai.

785

b. Kondisi jalan raya di beberapa tempat di Kota

Denpasar yang masih memerlukan perbaikan.

3. Opportunity (Peluang)

a. Semakin meningkatnya minat masyarakat

untuk menjaga lingkungan.

b. Masyarakay KotaDenpasar yang sudah jenuh

dengan kemacetan.

4. Threat (Ancaman)

a. Banyak motor dan mobil keluaran terbaru yang

dapat menarik minat masyarakat untuk

membelinya.

b. Masih banyak masyarakat Kota Denpasar yang

tidak mau memakai sepeda untuk beraktifitas.

Analisa VALS

VALS (Value, Attitude, Lifestyle) adalah segmentasi

psikografis paling terkenal di dunia. VALS ditemukan

oleh badan riset international SRI pada tahun 1978,

mereka mencoba menemukan cara melakukan

segmentasi psikografis dan dipilihlah nilai dan gaya

hidup sebagai suatu dasar yang pas untuk melakukan

segmentasi. VALS sendiri merupakan singkatan dari

Value, Attitude, Lifestyle, (Susanto, 2013:3-4).

a. Value (Nilai)

Orang yang sering menggunakan kendaran pribadi

untuk beraktifitas

b. Attitude (Tingkah laku)

Orang yang secara ekonomi mampu membeli

kendaraan pribadi baik motor maupun mobil

786

c. Orang yang tidak mau menggunakan sepeda

karena menganggap menggunakan kendaraan

pribadi lebih bergengsi di mata orang lain

Target Segmentasi Pasar

Yaitu khalayak yang merupakan pendengar, hadirin,

penonton atau pembaca yang menjadi sasaran usaha

atau kegiatan memperkenalkan Mari Bersepeda di

Kota Denpasar. Target segmentasi pasar pada dasarnya

adalah menemukan sasaran Mari Bersepeda di Kota

Denpasar.

1. Demografi

Adalah ilmu yang mempelajari dinamika

kependudukan manusia. Hal itu meliputi jenis

kelamin, usia, besarnya keluarga, siklus

kehidupan keluarga, penghasilan, pekerjaan,

pendidikan, agama, ras, kebangsaan dan kelas

sosial.

- Usia : 13 – 50 tahun.

- Jenis kelamin : Perempuan dan laki-laki.

- Pekerjaan : Semua jenis pekerjaan

- Kelas sosial : Semua tingkatan sosial

2. Geografi

Adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur

bumi, mulai dari luas wilayah daratan sampai

lautan. Tetapi geografis di sini lebih

menekankan pada lokasi, tempat atau daerah

787

mana yang akan dijadikan sebagai penyampaian

pesan kepada masyarakat.

- Wilayah : Denpasar

- Ruang lingkup : Jalan-jalan utama maupun

jalan-jalan kecil di Denpasar yang rawan

terjadi kemacetan

3. Psikografi

Segmentasi ini mengelompokan pasar dalam

variable gaya hidup, dan kebutuhan audience.

- Gaya Hidup : Masyarakat yang tidak suka

memakai sepeda untuk beraktifitas.

- Kebutuhan : Kebutuhan akan moda

transportasi alternatif yang bebas macet

4. Behaviour

Segmentasi ini membahas mengenai perilaku

dan sikap dari target audience.

- Perilaku : Manja, mau menang sendiri, tidak

peduli dengan lingkungan

- Sikap : Acuh tak acuh

Strategi Kreatif

Strategi kreatif adalah kebijakan yang

akan dilakukan terhadap panduan kreatif, terdiri

dari isi pesan dan bentuk pesan, yang disusun

berdasarkan target audience-nya, karena pada

dasarnya target audience lah yang menentukan isi

(content) dan bentuk (form) pesan iklan yang akan

788

disampaikan (Sanyoto, 2006:83). Strategi kreatif

yang dimaksudkan adalah sebagai berikut :

a. Pesan

Pesan yang ditampilkan pada kampanye Mari

Bersepeda di Kota Denpasar adalah bersifat

ajakan dan bujukan untuk mengubah gaya

hidup dan menumbuhkan kesadaran mengenai

solusi dari permasalahan kemacetan. Disamping

itu seluruh pesan dari Mari Bersepeda di Kota

Denpasar disampaikan berstruktur yaitu isu,

aksi dan dampak. Isu pernyataan dari masalah,

aksi mengenai apa yang telah dan perlu

dilakukan untuk menanggulangi, dan dampak

adalah apa yang disebabkan. Isu, aksi dan

dampak dapat berdiri sendiri ataupun disusun

sesuai dengan informasi yang ingin

disampaikan. Serta gaya berjiwa muda dan

tidak kaku.

b. Strategi Visual (tone and manner)

Strategi visual yang dipakai merupakan

visualisasi dengan menggunakan teknik vector

yang menggunakan ilustrasi satu keluarga yang

terdiri dari seorang ayah, ibu dan anak laki –

laki yang sedang bersepeda yang diolah pada

software adobe illustrator. Visualisasi yang

diterapkan menitikberatkan pada kebahagiaan

keluarga yang sedang bersepeda. Dalam hal ini,

dengan teknik penyampaiannya yang digunakan

yaitu persuasif, berjiwa muda, dan simplicity.

789

c. Gaya Visual

Gaya visual yang digunakan pada perancangan

ini merupakan gaya yang bersifat semi formal

dengan visual yang modern. Gaya visual flat

design vector yang dimaksudkan adalah desain

dengan pendekatan minimalis yang

menekankan kegunaan, dengan desain yang

bersih tanpa ada bevel, bayangan, tekstur,

berfokus pada tipografi, warna-warna cerah dan

ilustrasi dua dimensi. Ilustrasi vector yang

menjelaskan mengenai informasi Mari

Bersepeda di Kota Denpasar. Selain itu

ditampilkan dengan menggunakan visual yang

sederhana, dengan menggunakan latar yang

solid dan tidak banyak elemen sehingga lebih

fokus pada konten medianya.

d. Unique Selling Point (USP)

Berorientasi pada keunggulan atau kelebihan

produk yang tidak dimilki oleh produk saingannya

(Suyanto, 2005:79).

Kelebihan yang dimiliki oleh produk tersebut

merupakan sesuatu yang dicari atau dijadikan

alasan konsumen untuk menggunakan suatu

produk karena produk dibedakan oleh karakter

yang spesifik. Selain itu, Unique Selling Point

(USP) dapat juga dikatakan sebagai strategi

marketing dan sekaligus merupakan kunci untuk

membedakan suatu produk dengan produk

pesaing. Unique Selling Point adalah sebuah

pernyataan sederhana tentang gabungan dari

keunikan fitur, keuntungan, dan nilai yang dapat

790

diberikan dan tidak satupun pesaing dapat

memberikannya.

Mari Bersepeda di Kota Denpasar memiliki

Unique Selling Point yang tidak dimiliki oleh

komunitas bersepeda lain, yaitu mempunyai

desain media yang unik dan menarik dengan gaya

visual yang sederhana dan dapat dimengerti oleh

masyarakat luas dan mampu memberikan

penjelasan mengenai dampak negatif serta dampak

positif dari kemacetan yang berkepanjangan, serta

Mari Bersepeda di Kota Denpasar merupakan

program resmi pemerintah kota denpasar yang

tentu saja akan selalu didukung oleh dinas terkait

dan membuat masyarakat semakin yakin untuk

ikut serta dalam gerakan Mari Bersepeda di Kota

Denpasar. Dan juga Mari Bersepeda di Kota

Denpasar mengajak seluruh lapisan masyarakat

untuk mulai menggunakan sepeda sebagai alat

transportasi utama tanpa dibatasi oleh status sosial,

umur, jenis kelamin, atau pekerjaan, berbeda

dengan komunitas sepeda lain yang membatasi

anggotanya hanya dari kalangan tertentu saja.

Konsep Desain

Konsep desain diciptakan untuk menentukan

fokus desainer dalam menyampaikan komunikasi yang

menjadi solusi atau pemecahan masalah melalui

visual. Bergerak dari hasil brainstorming, didapatkan

konsep desain yang sesuai dengan visi misi kampanye

Mari Bersepeda di Kota Denpasar yaitu Sehat,

Senang, Sejahtera dengan pendekatan gaya desain

yang akan digunakan berupa gaya flat design yang

791

divisualisasikan dengan menggunakan vector yang

dipadukan dengan berbagai macam warna cerah yang

didominasi oleh warna biru muda dan putih. Sehat

dimaksudkan adalah memberikan pemahaman

mengenai Mari Bersepeda di Kota Denpasar adalah

kegiatan yang menyehatkan. Hal ini akan

divisualisasikan dengan berbagai pesan persuasif

untuk masyarakat. Senang menunjukkan bahwa Mari

Bersepeda di Kota Denpasar adalah salah satu

kegiatan yang dapat menjadi ajang rekreasi yang

menyenangkan. Dan sejahtera menunjukkan bahwa

dengan bersepeda masyarakat tidak perlu membeli

bahan bakar minyak dan kendaraan bermotor untuk

bisa bepergian, sehingga dapat menghemat

pengeluaran. Hasil kesimpulan brainstorming dan

sintesis yaitu Mari Bersepeda di Kota Denpasar

ditujukan untuk setiap orang yang tinggal maupun

hanya beraktifitas di Kota Denpasar.

792

Visualisasi Desain

1. Desain Poster

Gambar 1. Desain Poster

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

Ukuran : 29,7 cm x 42 cm (A3)

Bahan : kertas art paper 210gsm

Teknik Cetak : offset

793

2. Desain Billboard

Gambar 2. Desain Billboard (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

Ukuran : 10 x 5 meter

Bahan : frontlite

Teknik Cetak : offset

3. Stiker

Gambar 3. Desain Stiker

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

794

Ukuran : diameter 7 cm

Bahan : sticker vinyl

Teknik Cetak : offset

4. Topi

Gambar 4. Desain Topi

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

Ukuran : L / 7¼ - 7 3/8

Bahan : kanvas

Teknik Cetak : bordir

5. Botol Minum

Gambar 5. Desain Botol Minum

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2015)

795

Ukuran : 22 x 7 cm

Bahan : plastik

Teknik Cetak : sticker with glossy

PENUTUP

Kesimpulan

Mari Bersepeda di Kota Denpasar diharapkan

dapat memberikan informasi mengenai dampak

negatif dari kemacetan serta diharapkan dapat

menyadarkan masyarakat Kota Denpasar untuk

memulai gaya hidup sehat dan hemat dengan cara

yang menyenangkan melalui kampanye Mari

Bersepeda di Kota Denpasar.

Konsep perancangan dari kampanye Mari

Bersepeda di Kota Denpasar adalah sehat, senang,

sejahtera. Konsep ini dipilih karena ingin

menyadarkan masyarakat tentang berbagai macam

keuntungan yang dapat diperoleh dengan rutin

beraktifitas dengan bersepeda. Ajakan untuk mulai

bersepeda ini dimaksudkan agar masyarakat terhindar

dari kemacetan dan juga agar masyarakat mulai untuk

hidup sehat sekaligus menjaga lingkungan. Dengan

menggunakan daya tarik emosional dan ilustrasi

vector yang berhubungan dengan kebutuhan

psikologis target audience, diharapkan audience

termotivasi untuk mengambil keputusan karena efek

psikologis yang ditimbulkan oleh media kampanye

Mari Bersepeda di Kota Denpasar. Perancangan ini

disesuaikan dengan target audience umur 13 hingga 50

tahun. Sistem identitas visual yang dirancang

796

dijabarkan secara terarah dan diaplikasikan pada

media kampanye terpilih.

Media kampanye yang dirancang antara lain

poster, billboard, t-shirt, iklan majalah, sticker, topi,

botol minum, backpack, dan sampul media sosial.

Diharapkan media kampanye ini efektif dan dengan

dirancangnya sistem identitas visual Mari Bersepeda

di Kota Denpasar dapat meningkatkan kesadaran

masyarakat akan pentingnya beraktifitas dengan

bersepeda

Daftar Pustaka

Irawan, Bambang & Pricilia Tamara. 2013. Dasar-

Dasar Desain. Jakarta : Griya Kreasi.

Kusrianto, Adi. 2009. Pengantar Desain Komunikasi

Visual. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Poerwadarmita, 2000. Model-Model Desain Grafis.

Jakarta : Gramedia.

Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer.

Yogyakarta : Penerbit Andi.

Rustan, Surianto. 2009a. Layout dasar dan

penerapannya. Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama.

Rustan, Surianto. 2010b. Huruf, Font & Tipografi.

Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

797

Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2009b. Nirmana Elemen-

Elemen Seni dan Desain. Yogyakarta:

Jalasutra.

Susanto A. B., Wijarnako Himawan. 2004. Power

Branding: Membangun Merek Unggul dan

Organisasi Pendukungnya. Jakarta: Pustaka

Mizan.

Suyanto M. 2004. Aplikasi Desain Grafis Untuk

Periklanan. Yogyakarta: Andi Offset.

Tinarbuko, Sumbo, 2008, Semiotika Komunikasi

Visual, Yogyakarta, Jalasutra.

798

PERANCANGAN MEDIA KOMUNIKASI

VISUAL KAMPANYE SOSIAL TAMAN KOTA

SEBAGAI “JANTUNG KOTA” DI DENPASAR

Oleh:

Putu Riska Bintara Putra (1), I Gusti Ngurah Gede

Gitayogi Irhandi, S.Sn.(2), I Putu Dudyk Arya

Putra, S.Sn.,M.Sn.(3)

Desain Komunikasi Visual, Program Strata 1,

Sekolah Tinggi Desain Bali

ABSTRAK

Di Kota Denpasar keberadaan taman kota

sangatlah penting sebagai “paru-paru” kota di kota di

Denpasar fungsi utama dari taman kota adalah sebagai

penyaring karbondioksida.Di sisi lain Taman kota juga

difungsikan sebagai tempat rekreasi,edukasi dan juga

sebagai tempat umum yang banyak orang bisa

berkunjung, Banyak kegiatan yang bisa di lakukan di

Taman Kota antara lain berolahraga, mengadakan

kegiatan event, mengadakan kampanye sosial, yoga

dan masih banyak lagi. Maka dari itu kita hendaknya

menjaga serta merawat taman kota yang kita punya

yang merupakan salah satu pusat jantung kota yang

ada di Denpasar. Dengan merancangan Media

Komunikasi Visual diharapkan mampu memberikan

informasi akan pentingnya taman kota sebagai salah

satu pusat “jantung kota” di Denpasar dengan

menerapkan Konsep Natural Informatif ke dalam

media kampanye ini.

Melalui Percangan Media Komunikasi Visual

ini diharapkan dapat menimbulkan efek yang positif

799

bagi masyarakat agar mau ikut serta menjaga serta

merawat taman kota yang kita punya. Bukan dari

pemerintah saja tapi dari diri kita sendiri.

Kata Kunci : Perancangan, Media Komunikasi

Visual, Taman Kota, Natural Informatif.

ABSTRACT

In Denpasar, the existence of city park is very

important as the “city lungs” and the main function of

it is filtering the carbondioxide

Besides,the function of city park is as place for

recreation,education,and also as common palce

everyone can visit. There are also many activities in

city park,such as to do sports,to held certain events,

social campaign,yoga and many more.therefore, we

have to protect and maintain City park we have as one

of the city hearts in Denpasar. by designing visual

communication media, hoped that it will be albe to

give information of the importance of city park as one

of the “city hearts” in Denpasar by applying the

concept of Natural Informative media into this

campaign

Through designing the visual communication

media hoped that it brings positive effect for the

society to be willing to protect and take care of city

park we have, not only by the government, but also

from ourselves

Keywords : Design,Visual communication media, city

park, Natural Informatif

800

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Secara umum taman kota adalah taman yang

berada di lingkungan perkotaan dalam skala yang luas

dan dapat mengantisipasi dampak-dampak yang

ditimbulkan oleh perkembangan kota dan dapat

dinikmati oleh seluruh warga kota. Fungsi dan

manfaat dari Taman kota secara umum sebagai paru-

paru kota yang menghasilakn banyak O2, Sebagai

filter debu dan asap kendaraan bermotor sehingga

dapat meminimalisir polusi udara, Tempat

penyimpanan air tanah sehingga mencegah

datangannya banjir dan erosi, Peredam kebisingan

kota yang padat aktivitas dan sebagai saranan

olahraga, bermain dan rekreasi

Namun dibeberapa daerah khususnya di Bali

lebih tepatnya di Denpasar banyak terjadi kasus

dimana taman kota banyak yang tidak terawat yang

sangat mengganggu kenyaman serta kelestarian taman

kota itu sendiri. Disisi lain juga terdapat fasilitas yang

ada di taman kota yang tidak terawat yang hanya

digunakan begitu saja tanpa perduli kebersihan serta

perawatannya.

Contohnya seperti fasilitas WC umum,

jogging track jalan setapak yang tidak terawat yang

ada di sekitar taman kota itu, yang sangat

mempengaruhi keindahan serta kenyamanan taman

kota itu sendiri. Fasilitas lain seperti gapura dan

tembok yang ada di sekitaran taman kota yang sudah

roboh serta tembok yang sudah dicoret-coret

menggunakan cat. Ini merupakan contoh Vandalisme

801

terhadap taman kota. Para pelaku Vandalisme tersebut

pada umun menyadari bahwa perbuatannya dapat

merusak, mengganggu kebersihan dan kenyamanan

pengguna taman lainnya. Sebagai manusia harus

saling mengingatkan bahwa fungsi taman kota itu

sendiri sangatlah penting karena kita bisa merasakan

dampak negatif yang timbul apabila tidak adanya

taman kota disuatu perkotaan, disamping itu taman

kota juga berperan penting dalam jaringan ekosistem

kompleks perkotaan. Mengingat betapa pentingnya

taman kota hendaknya kita harus menjaga taman kota

itu agar tetap terawat dan kelestarian serta

keindahannya tetap terjaga. Pemerintah di Bali saat ini

kurang efektif melakukan kampanye sosial tentang

Taman Kota. Seharusnya masyarakat bisa ikut serta

bertanggung jawab dan ikut serta membantu menjaga

serta merawat taman kota yang merupakan tempat

umum disuatu perkotaan. Kampanye ini dirasa sangat

penting untuk dilakukan karena dapat mengajak

masyarakat untuk ikut serta membantu menjaga dan

merawat serta memberikan informasi bagaimana

pentingnya Taman Kota. Kampanye Sosial tentang

Taman Kota Sebagai Jantung Kota Di Denpasar ini

menggunakan beberapa media yang diperlukan dalam

kampanye sosial bertujuan untuk mengajak

masyarakat lebih peduli dengan lingkungannya

khususnya taman kota sebagai “jantung kota” karena

penulis yakin kalau masyarakat sayang dan peduli

dengan taman kota lingkungannya menjadi nyaman,

indah dan juga asri.

802

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas

maka rumusan masalah yang didapat antara lain :

- Bagaimana cara memberikan informasi akan

pentingnya taman kota ?

- Media apa yang efektif dan komunikatif dalam

kampanye Sosial Taman Kota sebagai Jantung

Kota di Denpasar ?

- Konsep apa yang tepat digunakan untuk

merancang media kampanye Taman Kota sebagai

Jantung Kota di Denpasar ?

Metode Pengumpulan Data

1. Metode Observasi

Penulis mengunjungi langsung Dinas Kebersihan

Dan Pertanaman (DKP) untuk pengumpulan data

dan memberikan kuisioner tentang Taman Kota

Jantung Kota Di Denpasar.

2. Metode Wawancara

Penulis mewawancarai Bpk Ir.Ida Bagus

Putu Eka Jayana MM., selaku Kepala Bagian

Dinas Kebersihan Dan Pertanaman Kota

Denpasar, untuk mengetahui tentang Taman Kota

yang ada di Denpasar. Menurut Bpk Ir. Ida Bagus

Eka Jayanan M.M., taman kota yang kita punya

sudah termasuk dalam kategori yang cukup baik

dan sudah memenuhi syarat sebagai salah satu

taman kota, namun ada juga perlu diketahui

bahwa, taman kota merupakan salah satu pusat

“jantung kota” atau sebagai salah satu ruang

803

lingkup di perkotaan. Namun di dalam menjaga

serta merawat taman kota diperlukan juga niat

masyarakat untuk ikut serta membantu di dalam

menjaga serta merawat taman kota sebagai salah

satu ruang hijau terbuka di perkotaan.

Penulis juga melakukan wawancara terhadap

masyarakat. Berdasarkan hasil wawncara dengan

masyarakat, taman kota yang ada cukup baik.

Hanya saja perlu ada beberapa taman yang perlu

dilihat dari segi keindahan kenyamanan serta

lingkungannya, dimana banyak juga terjadi hal-hal

yang tidak diinginkan seperti perusakan fasilitas

taman kota hendaknya masyarakat memiliki rasa

memiliki terhadap Taman Kota yang merupakan

salah satu pusat atau “jantung kota” maka dari itu

kita selaku masyarakat harus tetap membantu

program –program dari pemerintah.

3. Metode Kepustakaan

Metode dengan mencari informasi data-data pada

buku, artikel, majalah, surat kabar, brosur dan

media lainnya yang ada hubungannya dengan

Kampanye Sosial Taman sebagai Jantung Kota.

4. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah pemberian atau

pengumpulan bukti-bukti atau keterangan-

keterangan (seperti gambar, kutipan, guntingan

koran dan bahan referensi lain) (Sarwono, 2007:

103). Metode dokumentasi yang dilakukan penulis

adalah dengan cara pengambilan sumber data

melalui gambar,foto dan ilustrasi yang berguna

sebagai bahan dalam desain yang akan dibuat

nantinya untuk merancang media visualisasi untuk

804

kampanye sosial Taman Kota Jantung Kota Di

Denpasar. Dari hasil wawancara dan dokumentasi

langsung ke Dinas Kebersihan Dan Pertanaman

Kota Denpasar penulis mendapatkan beberapa

kelemahan yaitu Kurangnya Sosialisasi tentang

taman sebagai jantung kota di denpasar

5. Kajian Internet

Dengan tersedianya alat pencarian yang canggih,

server yang menyimpan data dan informasi yang

tersebar di seluruh dunia, serta munculnya bisnis

jual beli informasi maka semakin mudah bagi

penulis untuk melakukan penelitian secara online.

Disini penulis memakai internet untuk mencari

bahan untuk refrensi dalam perancangan

Visualisasi Untuk Kampanye Sosial Taman Kota

Jantung Kota Di Denpasar.

PEMBAHASAN

Target Segmentasi Pasar

Target segmentasi dari kampanye Taman Kota sebagai

Jantung Kota ini dapat diuraikan dalam beberapa

tinjauan, antara lain :

1. Demografi

para anak muda dan dewasa dalam rentang usia 20

tahun sampai 40 tahun, baik laki-laki maupun

perempuan, dengan tingkat ekonomi bebas dan

tidak terbatas.

2. Geografi

805

Berdasarkan geografi sasaran yang ingin dicapai

adalah daerah kota Denpasar dan sekitarnya yang

berdekatan dengan taman kota.

3. Psikografi

Anak muda dan dewasa yang gemar berkumpul

dan melakukan banyak aktivitas diluar yang

menikmati suasana yang tenang dan rindang yang

tepatnya berada di taman kota.

4. Behaviour

kelompok remaja dan dewasa yang senang

melakukan hal-hal di luar ruangan yang

berdampak positif bagi dirinya dan juga

lingkungan tempat dimana melakukan aktivitas

tersebut.

Strategi Kreatif

1. Pesan

Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa

keberadaan taman kota atau ruang hijau di daerah

perkotaan sangatlah penting, maka dari itu

sebaiknya kita memiliki rasa kepedulian untuk

menjaga serta merawat taman kota sebagai salah

satu pusat jantung kota yang ada di Denpasar.

2. Strategi Visual

penggabungan teknik vector dan teknik fotografi

yang kemudian diolah melalui program komputer,

dimana ilustrasi yang ditampilkan sangat berkaitan

806

dengan kampanye sosial Taman sebagai jantung

kota di Denpasar.

3. Gaya Visual

Menggabungkan information design dalam desain.

Hal ini akan menggambarkan dalam bentuk

ilustrasi fotografi dan juga ilustrasi

vector.Perpaduan unsur serta elemen yang

digunakan diharapkan mampu membentuk suatu

gaya desain dan juga mampu mengembangkan

desain kampanye sosial taman kota sebagai

jantung kota di denpasar tersebut.

4. Positioning

Dengan membuat desain yang lebih kreatif, efektif

dalam artian membuat desain yang lebih realistis

atau nyata dari desain sebelumnya yang sudah

pernah ada sehingga masyarakat akan lebih

tertarik untuk memperhatikan dan membaca pesan

yang ingin disampaikan. Dengan begitu

masayarakat akan terdorong untuk merawat dan

mejaga taman kota sebagai salah satu jantung kota

yang ada di Denpasar

Konsep Desain

Natural Informatif penggunaan konsep ini

dimaksudkan untuk mendorong niat masyarakat untuk

lebih peduli terhadap Taman Kota dengan menjaga

807

dan merawat taman kota dengan tidak merusak yang

ada dan tidak membuang sampah sembarangan.

Dengan cara memberikan informasi kepada

masayrakat akan lebih peduli dengan taman kota.

Visualisasi Desain

1. Logo

Ilustasi logo yang digunakan pada kampanye

adalah gabungan antara unsur daun dan juga

jantung. Teks yang digunakan adalah Taman Kota

Jantung Kotaku, yang merupakan slogan pada

kampanye ini. Warna yang digunakan untuk

desain logo yaitu Hijau dan juga Biru. Hijau

memberikan kesan kesejukan,kesehatan dan juga

dapat disimbolkan menjadi warna alam sedangkan

biru memberikan rasa jernih berpikir dan juga

komunikasi menunjukan ekspresi diri memberikan

dampak yang positif

Gambar 1. Desain Logo

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

808

2. Poster

Ilustrasi pada Poster adalah ilustrasi tangan

seseorang yang sedang membuang sampah pada

tempatnya yang berada di taman kota. Teks yang

dibuat pada media Poster ini terdiri dari informasi

dan slogan tentang taman kota sebagai “Jantung

Kota”. Ukuran poster yaitu A3 (42 x 29,7cm).

Gambar 2. Desain Poster

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

3. Papan Informasi

Ilustrasi yang ditampilkan pada papan Informasi

menggunakan tehnik fotografi yang mengambil

object pada bagian daun dan juga tanaman yang

809

ada di sekitar taman kota. Teks yang berisi tentang

informasi tentang pentingnya menjaga serta

merawat taman kota sebagai salah satu pusat

jantung kota yang ada di Denpasar.

Gambar 3. Desain Papan Informasi

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

4. Template Desain Tempat Sampah

810

Gambar 6. Template Desain Tempat Sampah (Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah melakukan proses perancangan Media

Komunikasi Visual Kampanye Sosial Taman Kota

Sebagai “Jantung Kota Di Denpasar, penulis

mengambil kesimpulan Konsep yang tepat digunakan

adalah “Natural Informatif” konsep ini sangat tepat

digunakan untuk dapat memunculkan media

komunikasi visual yang kuat dalam kampanye ini.

Media Komunikasi yang tepat untuk kampanye ini

adalah Poster,Iklan Koran,Media Social,baju,Papan

Informasi, Tote Bag,gantungan Kunci.

Dengan perancangan media tersebut

diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat pentingnya pemeliharaan serta menjaga

taman kota sebagai salah satu pusat jantung kota bagi

kita semua dan sebagai salah satu ruang hijau terbuka

di perkotaan.

Dengan adanya kampanye ini diharapkan

media-media kampanye yang ada dapat memberikan

manfaat serta informasi yang baik kepada masyarakat

perancangan media kampanye ini dibuat agar

masyarakat lebih sedikit peduli terhadap kebersihan

serta tetap selalu menjaga serta merawat taman kota

bukan hanya dari pemerintah saja tapi dari diri kita

sendiri juga.

811

Daftar Pustaka

Hadi Susilo Arifin Nurhayati. Pemeliharaan

Taman.1991.Perpustakaan Universitas

Indonesia.

Kusmiati, R.Artini. 1999. Teori Dasar Desain

Komunikasi Visual. Jakarta.

Kusrianto,Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi

Visual. Yogyakarta : Andi.

Nugroho,Eko. 2008. Pengenalan Teori Warna.

Yogyakarya : Penerbit Andi.

Pujirianto. 2005. Desain Grafis Komputer (Teori

Desain Grafis Komputer), Andi : Yogjakarta.

Rakhmat, Supriyono. 2010. Desain Komunikasi

Visual – Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: CV

Andi Offset.

Sanyoto,Sadjiman Ebdi. 2006 Metode Perancangan

Komunikasi Periklanan.Yogyakarta : Dimensi

Press.

Sarwono, Jhonatan & Lubis, Harry. 2007. Metode

Riset Untuk Desain Komunikasi

Visual.Yogyakarta : Penerbit : Andi.

812

PERANCANGAN ULANG

SISTEM IDENTITAS VISUAL

MRS MADE SHOES DI LEGIAN-KUTA

Oleh :

I Gede Virgantara(1), Nowo Setiyo Raharjo,S.Sn.(2),

I Dewa Agung Gde Agung Witara S., S.Sn.(3)

Desain Komunikasi Visual, Program Strata 1,

Sekolah Tinggi Desain Bali

Email : [email protected]

ABSTRAK

Persaingan produk fashion di Bali cukup

pesat salah satunya adalah sepatu. Mrs Made Shoes

adalah brand sepatu lokal di Bali yang membuat

berbagai macam jenis sepatu dengan kualitas yang

mempu bersaing di pasarnya. Akan tetapi, Mrs. Made

Shoes belum mampu berkembang dengan baik karena

media promosi yang dimilik masih sederhana yaitu

kartu nama dan brosur. Pada penelitian ini memiliki

tujuan untuk merancang ulang identitas visual dan

konsep media komunikasi visual dari Mrs. Made

Shoes sehingga perusahaan tersebut memiliki media

promosi yang baik, menarik, efektif dan efisien.

Metode yang digunakan adalah observasi. Dari data

observasi dilakukan analisa perusahaan, sintesis dan

perancangan media untuk Mrs. Made Shoes.

Perancangan Ulang Sistem Identitas Visual Mrs Made

Shoes berupa logo, media-media promosi (seperti

stationery, packaging, iklan majalah, sticker,

paperbag, website, seragam karyawan, dan sign

system). Dari analisis dan perancangan yang dilakukan

813

dapat disimpulkan media komunikasi visual yang

sesuai dengan Mrs Made Shoes adalah “vintage”. Ini

dapat direalisasikan melalui media promosi (seperti

stationery, packaging, iklan majalah, sticker,

paperbag, website, seragam karyawan, dan sign

system).

Kata kunci: Sepatu, Mrs. Made Shoes, Desain, Media

Promosi

ABSTRACT

Bali has fast headway in fashion product as

shoes. Mrs Made Shoes is one of local brand in Bali

which makes various types of shoes that had good

quality and competed in market. However, Mrs Made

Shoes have not been able to develop properly because

the promotion was still modest, such as name card and

brochure. The objective of this study to redesign the

visual identity and the concept of visual

communication media from Mrs Made Shoes, so that

company had a good promotion, interesting, effective

and efficient. It was observational method.

Observational data was analysed, synthesed and

designed promotion media of Mrs Made Shoes.

Redesign Visual Identity System of Mrs Made Shoes

was logo and promotion media (such as stationery,

packaging, magazine ads, sticker, paperbag, websites,

uniform for employees, and sign system). This study

concluded visual communication media of Mrs Made

Shoes was a "vintage". That could realized by

promotion media such as stationery, packaging,

814

magazine ads, sticker, paperbag, websites, uniform for

employees, and sign system.

Keywords : Shoes, Mrs Made Shoes, Design,

Promotion media.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Fashion adalah gaya terpopuler pada saat

tertentu, khususnya untuk gaya sepatu. Fashion terus

berkembang dan tidak pernah berhenti. Industri sepatu

di Indonesia saat ini sudah cukup maju dan

menjanjikan. Munculnya desainer-desainer sepatu

lokal yang ambisius, berani dan memiliki pola

kreativitas yang mengutamakan inovasi dan

mempunyai daya pakai serta daya jual yang tinggi,

sangat diminati saat ini.

Mrs Made Shoes adalah brand sepatu yang

membuat berbagai macam jenis sepatu dengan kualitas

yaitu menggunakan bahan kulit asli dan sistem

pengerjaanya masih dengan teknik manual atau

tradisional, sehingga mempunyai kualitas produk yang

bagus dan mampu bersaing dengan brand lainya di

pasar nasional maupun internasional. Pada praktiknya,

brand ini belum dikenal oleh masyarakat, dan

khususnya pada target marketnya karena belum

memiliki media promosi yang sangat efektif sesuai

dengan lokasi Mrs Made Shoes tersebut yang terletak

di daerah pariwisata, yaitu di Legian. Media promosi

yang ada sekarang hanya berupa kartu nama dan

brosur. Inilah mengapa brand Mrs Made Shoes masih

belum bisa berkembang dengan baik walaupun

815

penjualan produknya telah dilakukan sejak lama dan

sudah dipakai sebagian orang di belahan dunia.

Dari pemaparan di atas maka corporate

identity keseluruhan dari Mrs Made Shoes harus di

rancang ulang dengan konsep baru yang menjadikan

Mrs Made Shoes beda dari yang lain, dan sesuai

dengan konsep agar lebih menarik dan dikenal oleh

para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana membuat logo yang mampu menjadi

identitas dari perusahaan agar menarik dan

mudah diingat?

2. Bagaimana mendesain ulang identitas visual agar

efektif dan efisien untuk sarana promosi Mrs

Made Shoes sehingga dapat dikenal dan mudah

diingat, baik oleh wisatawan asing maupun

wisatawan lokal?

Tujuan Perancangan

1. Untuk merancang ulang identitas visual Mrs Made

Shoes secara keseluruhan agar dapat menampilkan

identitas perusahaan.

2. Untuk mengetahui bagaimana proses perancangan

ulang sistem identitas visual dan konsep

merancang media komunikasi visual yang baik,

menarik, informatif, efektif dan efisien untuk

mempromosikan Mrs Made Shoes.

816

Metode Pengumpulan Data

1. Metode observasi dengan mengunjungi langsung

Mrs Made Shoes di Jl. Werkudara, No:517

Legian-Kuta guna melakukan survey dan

penelitian perusahaan sehingga melengkapi data

yang dibutuhkan oleh penulis.

2. Metode wawancara dengan mewawancarai

pemilik usaha dari Mrs Made Shoes yaitu Ni Made

Muliarti, guna mendapatkan data-data yang

mendukung informasi yang dibutuhkan.

3. Metode kepustakaan dengan mencari data pada

literatur meliputi buku-buku, kamus, artikel dan

jurnal dalam media cetak maupun online yang erat

kaitannya dengan objek permasalahan. Dalam hal

ini buku dan data yang dicari didapat dari

beberapa sumber yaitu Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Analisis dan Desain Sistem Informasi,

Pengantar Desain Komunikasi Visual dan Metode

Riset Untuk Desain Komunikasi Visual.

4. Metode dokumentasi dilakukan dengan

mengumpulkan data dengan mencatat data-data

dari objek permasalahan dan hasil survey baik

berupa gambar dan foto. Metode ini dibantu

dengan kamera tipe DSLR, dengan pengambilan

gambar-gambar dan suasana di Mrs Made Shoes.

5. Kajian internet dengan mencari data dan informasi

tentang sepatu, bisnis sepatu dan disiplin ilmu

desain komunikasi visual.

817

PEMBAHASAN

Analisa SWOT

1. Kekuatan (Strenghts)

a. Bahan berkualitas yang menggunakan kulit

asli.

b. Nyaman.

c. Proses pembuatannya masih tradisional yaitu

hand made.

d. Dapat membawa gambar sepatu yang ingin

dibuat

2. Kelemahan (Weakness)

a. Kurangnya promosi.

b. Belum memiliki cabang di tempat lain.

c. Setiap promosi masih menggunakan sistem

mulut ke mulut.

d. Orang-orang hanya melihat produk tanpa

mengetahui proses pembuatanya sehingga

konsumen banyak yang menawar terlalu

rendah dari harga yang ditawarkan.

e. Harga produk yang mahal

3. Peluang (Opportunities)

a. Banyak wisatawan yang datang ke Bali.

b. Lokasi jalan di depan Mrs Made Shoes sering

macet sehingga pengendara secara tidak

langsung melihat dan mengetahui Mrs Made

Shoes.

c. Orang-orang menyukai sepatu yang unik.

d. Pelanggan bisa memesan sepatu sesuai selera.

818

e. Pembuatan sepatu yang sangat cepat yaitu 3-4

hari.

4. Ancaman (Threats)

a. Banyaknya pelaku usaha yang sama dan sudah

mempunyai nama yang besar dan terkenal.

b. Persaingan harga dengan mutu dan kualitas

yang sama di Bali khususnya Kuta.

Analisa VALS (Value and Lifestyle)

Experiencers: kelompok konsumen yang termotivasi

oleh ekspresi diri. Mereka adalah jenis konsumen yang

rata-rata usia 25-30 tahun. Mereka adalah konsumen

yang cenderung mapan dan menghabiskan uang untuk

meningkatkan kelas sosialnya, sifat ini dapat bersifat

untuk menampilkan gaya hidup dari konsumen itu,

yang ditunjang dengan produk yang ditawarkan di Mrs

Made Shoes yang cenderung menampilkan kualitas

dari setiap produk yang ditawarkan.

Target Segmentasi Pasar

a. Demografi

Berdasarkan demografi sasaran yang diinginkan

adalah Usia 25-30 tahun (Masa Dewasa awal atau

Early Adulthood). Masa dewasa adalah masa

pencarian kemapanan dan masa reproduktif yaitu

suatu masa yang penuh dengan masalah dan

ketegangan emosional, periode isolasi sosial,

periode komitmen dan masa ketergantungan,

perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian

819

diri pada pola hidup yang baru. Katagori ini di

khususkan untuk pelanggan yang berbelanja di Mrs

Made Shoes

b. Geografi

Berdasarkan geografi sasaran yang diinginkan

adalah daerah di sekitar Legian-Kuta menjadi

daerah terpilih sebagai tempat diberlakukanya

promosi karena daerah tersebut merupakan tempat

para wisatawan baik asing maupun lokal sering

berkunjung.

c. Psikografi

Berdasarkan psikografi (jiwa masyarakat yang

akan disasar) segmentasi ini mengelompokan

pasar dalam variable gaya hidup, nilai,

kepribadian dan tingkat perekonomian menengah

sampai ats khususnya sasaran yang diinginkan

adalah dewasa. Dimana orang dewasa cenderung

lebih mapan dan mampu untuk membeli sepatu

yang berkualitas karena uang yang dimiliki

memang hasil dari bekerja, sehingga mereka lebih

leluasa berbelanja sesuai keinginan.

d. Behaviour

Mencakup jangkauan pemakaian dan loyalitas

konsumen terhadap suatu produk dan merk,

manfaat produk yang diharapkan oleh konsumen

dan situasi pemakaian. Behaviour disini diartikan

kesukaan, kebutuhan masyarakat akan sesuatu. Jadi

dalam media ini diharapkan mempunyai suatu daya

820

tarik pesan yang mampu mempengaruhi, mengajak,

dan membujuk para konsumen khususnya dewasa

untuk datang ke Mrs Made Shoes, yang memiliki

produk sepatu yang berkualitas.

Strategi Kreatif

Strategi kreatif adalah kebijakan yang akan

dilakukan terhadap panduan kreatif, terdiri dari isi

pesan dan bentuk pesan, yang disusun berdasarkan

target audiensnya, karena pada dasarnya target

audienslah yang menentukan isi dari bentuk pesan

iklan yang disampakan (Sanyoto, 2006: 83).

1. Pesan

Pesan yang terdapat pada media promosi Mrs

Made Shoes yaitu memberikan informasi kepada

audience mengenai keunggulan dari Mrs Made

Shoes yang memiliki keunikan dari segi produk

dan bahan yang menggunakan kulit asli sekaligus

juga ingin memperkenalkan sepatu kulit kepada

calon konsumen.

2. Strategi Visual

Teknik visual yang digunakan dalam visualisasi

desain media promosi ini adalah teknik tipografi

yang kemudian diolah dengan menggunakan

program komputer, dimana ilustrasi yang

ditampilkan akan berkaitan dengan produk ini

sendiri.

821

3. Gaya Visual

Gaya visual yang dipilih dalam perancangan

identitas visual untuk Mrs Made Shoes adalah

menggunakan ilustrasi vektor yang dipadu dengan

tipografi. Perpaduan unsur serta elemen desain

diharapkan mampu membentuk gaya desain yang

memiliki nilai estetis dan mampu menampilkan

kesan maskulin dalam desain yang dibuat.

4. Positioning

Perbedaan yang terdapat didalam “Perancangan

Ulang Sistem Identitas Visual Mrs Made Shoes”

dengan identitas visual lainnya adalah dengan

menggunakan hanya dua atau tiga typestyles yang

berbeda ukuran. Konsisten dengan jenis font,

ukuran, dan gaya untuk judul, subheads,

keterangan, headers, footers di seluruh publikasi,

presentasi, atau media promosi Mrs Made Shoes.

Kemudian menggunakan palet warna dan visual

yang sama di seluruh desain.

Konsep Desain

Konsep perancangan sesungguhnya, bisa juga

disebut “perencanaan” atau planing (Sanyoto, 2005

:61). Perencanaan yang matang sangat diperlukan

dalam sebuah perancangan identitas visual.

Perancangan merupakan terjemahan kata design dalam

bahasa inggris yang artinya “pendesainan” atau

pembuatan desain. Dengan demikian, konsep

perancangan dapat diartikan sebagai konsep desain

822

yang digambarkan berwujud konsep secara tertulis.

Untuk dapat menarik minat sasaran yang

dituju seta pesan yang disampaikan mudah dimengerti

(singkat, padat dan jelas), adapun konsep dasar dalam

Perancangan Ulang Sistem Identitas Visual Mrs Made

Shoes di Legian-Kuta ini adalah “vintage” yang

dikemas dengan perpaduan gaya desain vintage dan

modern. Menurut Emily Chalmer Vintage Style

mengacu pada tahun 1900-an sampai 1980-an. Masa

yang kembali mengingat kenangan atau masa lalu [2].

Menurut Ruby Lane sesuatu yang 20 tahun atau lebih

tua [6]. Konsep ini mewakili dari bahan produk Mrs

Made Shoes yailu Leather dimana leather atau kulit

sudah dipakai pada zaman kuno atau jadul.

Penulis ingin memposisikan Mrs Made Shoes

sebagai tempat untuk membeli sepatu kulit baik pria

maupun wanita dengan desain sepatu yang selalu baru

atau up to date bagi target audiens. Oleh karena

itu, maka secara keseluruhan tampilan visual dan

konsep dari Mrs Made Shoes bersifat vintage dan

modern yang hanya menampilkan logo dan beberapa

kalimat pelengkap serta ilustrasi.

Warna yang digunakan untuk mendukung

visual Mrs Made Shoes merupakan kombinasi antara

warna vintage yang dapat mewakili kepribadian

target audiens. Sehingga didapatlah keywords yaitu:

Vintage, Modern, Exclusive, Leather.

823

Visualisasi Desain

1. Logo

Gambar 1. Desain Logo

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

Adapun unsur-unsur visual desain dalam logo sebagai

identitas Mrs Made Shoes sebagai berikut :

- Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan pada logo Mrs Made

Shoes adalah Ilustrasi sepatu hell yang mampu

mempresentasikan sebuah perusahaan di bidang

jasa pembuatan sepatu.

- Teks

Menggunakan dari nama Mrs Made Shoes untuk

memepertegas identitas perusahaan. Teks yang

digunakan yaitu Leather.

- Tipografi

Menggunakan font yang berjenis sans serif. Jenis

huruf seperti ini lebih tegas, bersifat fungsional

dan lebih modern. Pada teks Mrs Made Shoes

824

menggunakan font “Gloria” dan pada teks Leather

menggunakan font “American Captain”.

- Warna

turunan warna putih untuk kesan vintage (sesuai

dengan konsep perancang).

2. Paper Bag

Gambar 2. Desain Paper Bag

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

825

3. Stationery

Gambar 3. Desain Stationery (amplop, stempel, kop surat, kartu nama dan List Order)

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

826

4. Packaging

Gambar 4. Desain Packaging

(Sumber : Dokumentasi Penulis, 2015)

PENUTUP

Kesimpulan

1. Perancangan identitas visual yang mampu

mencerminkan karakter dan konsep Mrs Made

Shoes yang kuat serta di dukung dengan media

promosi seperti Logo, stationery set, packaging,

iklan majalah, sticker, paperbag, poster, website,

sign system, seragam karyawan akan mampu

827

memperkenalkan Mrs Made Shoes kepada

Konsumen.

2. Media komunikasi visual yang cocok dan sesuai

dengan kriteria desain dalam perancanganya

dilakukan melalui analisa data kemudian

ditentukan atau diperoleh konsep desain yaitu

“vintage”.

Daftar Pustaka

Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi

Visual. Yogyakarta: Andi.

Pujiriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer (Teori

Desain Grafis Komputer). Yogyakarta: Andi.

Rustan, Surianto. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Safanayong, Utama, Yongki. 2006. Desain

Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta: Art

Media.

Sarwono, Dkk. 2007. Metode Riset Desain

Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit

Andi.

Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi

Visual-Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi.

Suyanto, M a. 2007. Marketing Srategi Top Brand

Indonesia. Jakarta: Andi.