21
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Tinjauan Tentang Sikap Siswa a. Pengertian Sikap Siswa Sikap dinyatakan dengan istilah “attitude” yang berasal dari kata latin “aptus” yang berarti keadaan sikap secara mental yang bersifat subjektif untuk melakukan kegiatan. Sikap seseorang dapat terbentuk karena adanya objek tertentu yang memberikan rangsangan langsung pada dirinya. Sikap merupakan bagian terpenting dalam berinteraksi dengan orang lain. Sikap dapat bersifat positif dan negatif. Sikap positif memunculkan kecenderungan untuk mendekati, menerima, bahkan untuk mengaharapkan kehadiran objek tertentu. Sedangkan sikap negatif dapat memunculkan kecenderungan untuk menjauhi, menghindari keberadaan suatu objek yang tidak di sukai. Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan bagaimana individu berinteraksi terhadap situasi serta menentukan apa yang di cari dalam kehidupan.

II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

  • Upload
    dodien

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Tinjauan Tentang Sikap Siswa

a. Pengertian Sikap Siswa

Sikap dinyatakan dengan istilah “attitude” yang berasal dari kata latin “aptus”

yang berarti keadaan sikap secara mental yang bersifat subjektif untuk melakukan

kegiatan. Sikap seseorang dapat terbentuk karena adanya objek tertentu yang

memberikan rangsangan langsung pada dirinya. Sikap merupakan bagian

terpenting dalam berinteraksi dengan orang lain. Sikap dapat bersifat positif dan

negatif. Sikap positif memunculkan kecenderungan untuk mendekati, menerima,

bahkan untuk mengaharapkan kehadiran objek tertentu. Sedangkan sikap negatif

dapat memunculkan kecenderungan untuk menjauhi, menghindari keberadaan

suatu objek yang tidak di sukai.

Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan bagaimana

individu berinteraksi terhadap situasi serta menentukan apa yang di cari dalam

kehidupan.

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yakni menurut (Sunaryo, 2004:200) :

1. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (objek)

2. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan

tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena dengan suatu

usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan.

Lepas pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu menerima ide

tersebut.

3. Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang

lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga,

misalnya seseorang mengajak ibu yang lain (tetangga, saudaranya, dsb)

untuk menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi

adalah suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap

gizi anak.

4. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala

resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi.

.

Menurut Tirandis (dalam Suit dan Almasai;2002) sikap pada umumnya disepakati

mengandung 3 aspek yang dapat diselidiki secara terpisah atau bersama-sama

yaitu:

1.Aspek kognitif yang berkaitan dengan gagasan atau porposi yang menyatakan

hubungan antara situasi dan obyek sikap.

2. Aspek afektif yang berkaitan dengan emosi atau perasaan yang menyertai

gagasan.

3. Aspek perilaku yang berkaitan dengan pradisposisi atau kesiapan untuk

bertindak.

Sedangkan Mar’at (1982) membagi sikap menjadi 3 komponen yaitu: 1. kognisi:

berhubungan dengan keyakinan (belief) ide dan konsep;

2. afektif menyangkut kehidupan emosional seseorang;

3. konasi merupakan kecenderungan untuk bertingkah laku.

Ketiga komponen sikap ini tidak berdiri sendiri, melainkan berinteraksi satu

dengan yang lainnya. Dengan demikian timbulnya sikap terhadap suatu obyek

tidak bisa terlepas dari pengaruh ketiga komponen tersebut.

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

Sikap dapat terbentuk karena faktor subyektif seseorang namun juga karena

adanya interaksi sosial yang dilakukan oleh indpenden. Melalui interaksi sosial

akan terjadi hubungan antar independen sebagai anggota kelompok sosial.

Menurut Azwar (2002) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

pembentukan sikap seorang yaitu pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain

yang dianggap penting. Media massa, instalasi atau lembaga pendidikan dan

lembaga Agama serta Emisi dalam diri indenpenden.

Pengertian sikap yang dikemukakan oleh Aiken dalam Ramadhani (2009;11),

mendefinisikan “sikap sebagai prediposisi atau kecendrungan yang dipelajari dari

seorang individu untuk merespon secara positif atau negatif dengan intensitas

yang moderat atau memadai terhadap objek, konsep atau orang lain.

Berdasakan uraian pendapat di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa sikap

merupakan kecenderungan seseorang dalam bertindak yang positif ataupun

negatif dalam menghadapi objek, lembaga,ide, situasi atau nilai untuk

menentukan apakah orang setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu yang disukai,

diharapkan,baik yang bersifat fositif maupun negatif. Sikap siswa yang positif

terutama kepada guru dan mata pelajaran yang diterima merupakan tanda baik

bagi siswa dalam proses belajar. Sebaliknya sikap siswa yang negatif akan

diiringi dengan kebencian terhadap guru dan mata pelajarannya sehingga akan

menimbulkan kesulitan belajar dan prestasi belajar siswa akan kurang

memuaskan.

Pengertian siswa menurut pasal 1 ayat 4 UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, siswa

didefinisikan “sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan

potensi yang ada dalam dirinya melalui proses pembelajaran yang tersedia”.

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

Sedangkan menurut Shafique Ali Lihan, “siswa merupakan orang yang datang ke

suatu lambang untuk memperoleh beberapa tipe pendidikan”.

Berdasarkan uraian beberapa pendapat di atas mengenai siswa, dapat disimpulkan

bahwa siswa merupakan subjek yang terlibat dalam kegiatan belajar-mengajar di

sekolah. Dalam kegiatan tersebut siswa mengalami tindak mengajar, dan

merespons dengan tindak belajar. Dalam proses belajar siswa mengunakan

kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar, siswa juga di belajarkan

kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik.

Berdasarkan definisi-definisi sikap siswa yang telah dijelaskan di atas terdapat

bukti bahwa di SMP Negeri 1 Belalau Kabupaten lampung Barat ini masih ada

kecenderungan sikap siswa yang menolak dan belum dapat menghargai guru pada

saat proses pembelajaran berlangsung di kelas khusunya pembelajran pendidikan

kewarganegaraan.

2. Peran Guru, Orang Tua dan Masyarakat

1. Peran guru

Dilihat dari fungsi dan tugas guru sebagai pendidik dan pengajar, guru

mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Karena guru

merupakan komponen yang paling dominan dalam dunia pendidikan baik itu

pendidikan yang formal maupun yang informal.

Peran Guru Menurut WF Connell (1972) membedakan tujuh peran seorang

guru yaitu :

1. Peran guru sebagai pendidik

2. Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak.

3. Peranan guru sebagai pengajar dan pembimbing

4. Peran guru sebagai setiawan dalam lembaga pendidikan.

5. Peranan guru sebagai komunikator pembangunan masyarakat.

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

2. Peran Orang Tua dan Masyarakat

Dalam lingkungan kehidupan sehari-hari, manusia selalu berinteraksi dengan

lingkungan, baik lingkungan fisik, psikis atau spiritual. Dalam lingkungan

hidup itu manusia mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan

pada umumnya. Peranan keluarga dan masyarakat sangat penting dalam

perkembangan anak karena keluarga merupakan orang pertama dalam

mendidik anak dimana ia belajar tentang etika moral.

Dalam membangun karakter keluarga, khususnya anak, nilai yang pertama kali

ditanamkan adalah aqidah, sebagaimana Luqman menasehati anaknya untuk

mendirikan sholat dan tidak melakukan syirik. Setelah mengenal tauhid, anak-

anak diajarkan masalah akhlak. Dinamika kehidupan anak-anak belakangan

ini, jika hanya dibebankan kepada ibu sangatlah berat. Sebanyak apapun hasil

kerja dari seorang ayah, tidak akan pernah menggugurkan kewajiban sang

ayah di dalam mendidik anak-anaknya. Ayah memegang peranan penting

dalam mendidik anak, baik dalam hal aqidah, syariat, kesabaran dan akhlak

(karakter).

Menurut Sayyidina Ali mengatakan ada 3 tahapan pendidikan terhadap anak,

yaitu:Tahap bermain, Tahap penanaman disiplin, Tahap sahabat/lawan Di

samping itu, ibu memiliki peran yang luar biasa, dan jika ingin membangun

pemuda yang berkarakter, maka ibunya juga harus pinter. Sebab ibu itu adalah

sekolah pertama bagi anak.

Peranan masyarakat untuk mengatasi banyaknya persoalan etika moral siswa

yang tidak baik antara lain:

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

1. Memberi nasehat secara langsung kepada siswa atau anak yang

bersangkutan agar anak tersebut meninggalkan kegiatannya yang tidak

sesuai dengan seperangkat norma yang berlaku, yakni norma hukum, sosial,

susila dan agama.

2. Membicarakan dengan orang tua/wali anak yang bersangkutan dan

dicarikan jalan keluarnya untuk menyadarkan anak tersebut.

3. Masyarakat harus berani melaporkan anak tersebut kepada pejabat yang

berwenang tentang pelanggaran yang dilkukan oleh siswa sehingga dapat

segera dilakukan langkah-langkah prevensi secara menyeluruh.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa peran orang tua, sekolah

dan masyarakat itu sangat penting dalam mendidik siswa supaya menjadi anak

yang soleh, sopan, pandai bergaul, dan sukses.Peran orang tua dalam hal

pendidikan anak sudah seharusnya berada pada urutan pertama, para orang

tualah yang paling mengerti benar akan sifat-sifat baik dan buruk anak-

anaknya, apa saja yang mereka sukai dan apa saja yang mereka tidak sukai.

Para orang tua adalah yang pertama kali tahu bagaimana perubahan dan

perkembangan karakter dan kepribadian anak-anaknya, hal-hal apa saja yang

membuat anaknya malu dan hal-hal apa saja yang membuat anaknya takut.

Para orang tualah yang nantinya akan menjadikan anak-anak mereka seorang

yang memiliki kepribadian baik ataukah buruk.

3. Peran Siswa Yang Ideal

Siswa merupakan pelajar yang bisa dikatakan masih terkait oleh aturan-aturan

yang masih dibatasi kebebasannya. Siswa dapat di katakan seorang atau

sekelompok orang yang menuntut ilmu di bangku sekolah. Atau dengan kata

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

lain, siswa adalah orang yang menuntut ilmu sedalam mungkin, baik yang rela

mengeluarkan segala jerih payahnya dengan tujuan untuk menempuh masa

depan yang cerah dengan catatan siswa itu tidak menyianyiakan kesempatan

yang diberikan.

Sebagai siswa atau pelajar yang baik wajib mengikuti semua peraturan atau

tata tertib yang berlaku di tempat kita belajar atau sekolah, seperti; masuk

sekolah dan pulang tepat waktu, harus memakai seragam sekolah yang

lengkap, dan sebagainya. Mengikuti peraturan di sekolah biasanya tidak

susah untuk di lakukan sebagai siswa yang baik.

Ada hal lain yang harus diperhatikan sebagai siswa atau pelajar diantaranya

sikap dan perilaku kita di luar sekolah. Karena lebih banyak waktu yang kita

habiskan di luar sekolah dari pada di dalam lingkungan sekolah. Tentu

sebagai siswa atau pelajar kita harus menerapkan sikap atau akhlak yang

baik, maksudnya tingkah laku, kata-kata maupun penampilan kita harus

sesuai dengan status kita yaitu pelajar. Misalnya dengan yang lebih tua harus

menghormati, sedangkan kalau yang lebih muda harus bisa memberikan

contoh yang baik jangan malah meremehkan atau memamerkan kemampuan

yang dipunyai.

Demikian pula penampilan kita harus sewajarnya sebagai seorang pelajar,

harus dihindari misalnya bagi yang wanita memakai cat kuku, lipstic apalagi

cat rambut yang mencolok dan bagi yang pria harus memotong rambut

menjadi pendek dan rapi dan sebagainya. Selain sikap dan perilaku sebagai

seorang siswa juga harus tetap menjaga semangat yang tinggi untuk belajar,

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

karena belajar merupakan tugas utama kita, ada yang bilang pekerjaan

pelajar adalah belajar.

Tanpa belajar kita tidak mungkin bisa pandai. Yang harus diperhatikan adalah

penggunaan waktu. Setiap orang mempunyai waktu yang sama yaitu 24 jam,

tinggal bagaimana mengisi waktu tersebut. Di Jepang kabarnya orang sangat

menghargai waktu, mereka memanfaatkan waktu luang seperti waktu sedang

mengantre atau menunggu kendaraan dengan membaca. Pasti hal seperti itu

juga bisa di terapkan dinegara lain khususnya oleh para pelajar di Indonesia.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang ideal itu

mampu menerapkan etika moral yang baik, baik didepan guru maupun dengan

orang lain, akan tetapi hal tersebut sangat bertolak belakang dengan siswa

yang ada di SMP Negeri 1 Belalau hal ini dapat di lihat dari cara siswa dalam

beretika moral terhadap guru.

4. Pemahaman Siswa Tentang Perilaku Berpancasila.

a. Pengertian Pemahaman

Berdasarkan pendapat Jalaluddin Rakhmat dalam Ria S. Fatimah Muzammil

(2010:28) ”Pemahaman merupakan aspek intelektual yang berkaitan dengan

apa yang diketahui manusia”. Pengertian ini menunjukkan bahwa aspek

pemahaman erat kaitannya dengan sikap intelektual dan ini berkaitan dengan

apa yang diketahui oleh manusia.

Pendapat lainnnya disampaikan oleh Frank J. Bruno dan Anwar Arifin yang

dikutip dalam Ria S. Fatimah Muzammil (2010:28) menjelaskan bahwa

”Pemahaman merupakan sebuah proses persepsi yang terjadi secara tiba-tiba

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

tentang keterikatan yang terjadi dalam keterikatan yang terjadi dalam

keseluruhan”. Jadi, pemahaman merupakan suatu proses persepsi atas

keterhubungan antara beberapa faktor yang saling mengikat secara

menyeluruh dan persepsi diartikan sebagai penafsiran stimulus yang telah ada

dalam otak. Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka dapat ditarik suatu

pengertian bahwa pemahaman adalah mengerti atau dapat menjawab

pertanyaan tentang apa, mengapa, sebab apa, bagaimana, dan untuk apa.

Terkait dengan pemahaman dalam penelitian ini, David O Sears , Jonathan L.

Freeman dan L. Anne Peplau dalam Ria S. Fatimah Muzammil (2010:29)

mengemukakan ”teori yang disebut dengan teori pemahaman sosial (kognisi

sosial), teori ini diarahkan pada penelaahan berbagai proses kognitif yang

difokuskan pada stimuli sosial, terutama terhadap perorangan dan kelompok”.

Yang menjadi inti pendekatan pemahaman sosial adalah pandangan bahwa

persepsi manusia merupakan proses kognitif yang memandang orang sebagai

pengamat yang terorganisasikan secara aktif, jadi bukan sekedar kotak yang

pasif, mereka memiliki motivasi untuk mengembangkan kesan yang terpadu

dan berarti, bukan sekedar rasa suka atau benci. Jadi, pemahaman merupakan

pengertian atau mengerti benar tentang sesuatu.

b. Tinjauan Tentang Nilai-Nilai Pancasila

1). Pengertian Nilai

Sesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila sesuatu itu berguna, benar (nilai

kebenaran), indah (nilai estetis), baik (nilai moral/etis), religius (nilai agama).

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

Menilai berarti menimbang, yaitu kegiatan manusia menghubungkan sesuatu

dengan sesuatu, untuk selanjutnya mengambil keputusan. Keputusan nilai dapat

mengatakan berguna atau tidak berguna, benar atau tidak benar, baik atau tidak

baik, religius atau tidak religius. Hal ini dihubungkan dengan unsure-unsur yang

ada pada manusia yaitu jasmani, cipta, rasa, karsa, dan kepercayaan.

Menurut Notonagoro yang dikutip oleh Darmodiharjo (1991:51) membagi nilai

menjadi tiga, yaitu:

a) Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani

manusia atau kebutuhan ragawi manusia.

b) Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat

mengadakan kegiatan atau aktivitas.

c) Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.

Nilai kerohanian dapat dibedakan atas empat macam, yaitu:

a) Nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta) manusia.

b) Nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan

(emotion) manusia.

c) Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak (karsa,

will) manusia.

d) Nilai religius yang merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan

mutlak. Nilai religius ini bersumber pada kepercayaan/keyakinan manusia.

2) Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Pancasila

Darmodiharjo (1991:52)menjelaskan,bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam

sila-sila Pancasila antara lain sebagai berikut:

a. Dalam sila I berbunyi “Ketuhanan Yang maha Esa” terkandung nilai-nilai

religius antara lain:

1) Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang maha esa dengan sifat-sifat-

Nya Yang Maha Sempurna, yakni Maha Kasih, Maha Kuasa, maha Adil,

Maha Bijaksana, dan lain-lain sifat yang suci.

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

2) Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yakni menjalankan semua

perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

3) Nilai sila I ini meliputi dan menjiwai sila-sila II, III, IV, dan V.

b. Dalam sila II yang berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”

terkandung nilai-nilai kemanusiaan, antara lain:

1) Pengakuan terhadap adanya martabat manusia

2) Perlakuan yang adil terhadap sesama manusia

3) Nilai sila II ini diliputi dan dijiwai sila I, meliputi dan menjiwai sila III,

IV, dan V.

c. Dalam sila II yang berbunyi “Persatuan Indonesia” terkandung nilai

persatuan bangsa, antara lain:

1) Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah

Indonesia

2) Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa yang mendiami

wilayah Indonesia.

3) Nilai sila III ini diliputi dan dijiwai sila I dan II, meliputi dan menjiwai

sila IV dan V.

d. Dalam sila IV yang berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah

Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan” terkandung milai

kerakyatan, antara lain:

1) Kedaulatan Negara adalah di tangan rakyat

2) Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam permusyawaratan wakil-

wakil rakyat

3) Nilai sila IV ini diliputi dan dijiwai sila I, II, dan III, meliputi dan

menjiwai sila V.

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

e. Dalam sila V yang berbunyi “Keadilan Sosial Bagi Seluruh rakyat Indonesia”

terkandung nilai keadilan sosial, antara lain:

1) Perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan sosial atas kemasyaraktan

meliputi seluruh rakyat Indonesia

2) Cita-cita masyarakat adil, makmur, material, dan spiritual, yang merata

bagi seluruh rakyat Indonesia

3) Keseimbangan antara hak dan kewajiban dan menghormati hak orang

lain

4) Nilai sila V ini diliputi dan dijiwai sila I, II, III, IV.

Berdasarkan pendapat Widjaja (2004:6) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

dan dasar Negara mengandung nilai-nilai sebagai berikut:

a. Nilai Ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai

keadilan.

b. Nilai ideal, nilai material, nilai spiritual, nilai pragmatis, dan nilai positif.

c. Nilai etis, nilai estetis, nilai logis, nilai sosial, dan nilai religius.

Berdasarkan beberapa pendapat, yang dimaksud dengan nilai-nilai Pancasila adalah

nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan,

nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan. nilai ketuhanan merupakan inti

dan nilai sumber sebagai kriteria dapat memberikan upaya dan usaha manusia dalam

investasi nilai, filter tindakan manusia, memberikan kendali kepada manusia, sebagai

pengaruh pada manusia, dan sebagai pendorong bagi manusia.

Page 13: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

5.Tinjauan Tentang Nasionalisme

a. Pengertian Nasionalisme

Di era globalisasi sekarang ini masalah yang penting mendapat perhatian adalah

identitas kebangsaan. Derasnya arus globalisasi menyebabkan terkikisnya nilai-

nilai kebangsaan. Anak-anak lebih bangga dengan budaya asing daripada budaya

bangsanya sendiri. Hal ini dibuktikan dengan adanya rasa bangga yang lebih

pada diri anak manakala menggunakan produk luar negeri, dibandingkan jika

menggunakan produk bangsanya sendiri. Slogan “aku cinta buatan Indonesia”

sepertinya hanya menjadi ucapan belaka, tanpa ada aksi yang mengikuti

pernyataan tersebut. Dengan keadaan yang seperti ini perlu ditanamkan nilai-

nilai nasionalisme kepada peserta didik untuk meningkatkan kecintaan peserta

didik terhadap bangsa Indonesia.

Nasionalisme berasal dari kata nation ( bangsa ). Nasionalisme adalah suatu

gejala psikologis berupa rasa persamaan dari sekelompok manusia yang

menimbulkan kesadaran sebagai bangsa. Bangsa adalah sekelompok manusia

yang hidup dalam suatu wilayah tertentu dan memiliki rasa persatuan yang

timbul karena kesamaan pengalaman sejarah, serta memiliki cita-cita bersama

yang ingin dilaksanakan di dalam negara yang berbentuk negara nasional.

Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan

kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris ”nation”) dengan mewujudkan

satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Nasionalisme dapat

menonjolkan dirinya sebagai bagian paham negara atau gerakan (bukan negara)

yang populer berdasarkan pendapat warganegara, etnis, budaya, keagamaan, dan

Page 14: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

ideologi. Adapun bentuk-bentuk dari nasionalisme sangatlah beragam. Bentuk-

bentuk nasionalisme adalah sebagai berikut:

1) Nasionalisme kewarganegaraan

Nasionalisme kewarganegaraan disebut juga nasionalisme sipil. Nasionalisme

jenis ini adalah nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik

dari penyertaan aktif rakyatnya, ”kehendak rakyat”, ”perwakilan politik”.

Teori nasionalisme ini bermula dibangun oleh Jean Jacques Rousseau.

2) Nasionalisme etnis

Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh

kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah masyarakat.

Dibangunoleh Johann Gottfried von Herder, yang memperkenalkan konsep

Volk (bahasa Jerman untuk "rakyat")

3) Nasionalisme romantik

Nasionalisme romantik disebut juga nasionalisme organik t atau nasionalisme

identitas adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara memperoleh

kebenaran politik secara semulajadi ("organik") hasil dari bangsa atau ras;

menurut semangat romantisme. Nasionalisme romantik adalah bergantung

kepada perwujudan budaya etnis yang menepati idealisme romantik.

4) Nasionalisme budaya

Nasionalisme budaya adalah sejenis nasionalisme dimana negara

memperoleh kebenaran politik dari budaya bersama dan bukannya "sifat

keturunan" seperti warna kulit, ras dan sebagainya. Contoh yang terbaik

ialah rakyat Tionghoa yang menganggap negara adalah berdasarkan kepada

Page 15: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

budaya. Unsur ras telah dibelakangkan di mana golongan Manchu serta ras-

ras minoritas lain masih dianggap sebagai rakyat negara Tiongkok.

Kesediaan dinasti Qing untuk menggunakan adat istiadat Tionghoa

membuktikan keutuhan budaya Tionghoa. Malah banyak rakyat Taiwan

menganggap diri mereka nasionalis Tiongkok sebab persamaan budaya

mereka tetapi menolak RRT karena pemerintahan RRT berpaham

komunisme.

5) Nasionalisme kenegaraan

Nasionalisme kenegaraan ialah variasi nasionalisme kewarganegaraan,

selalu digabungkan dengan nasionalisme etnis. Perasaan nasionalistik adalah

kuat sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan.

Kejayaan suatu negeri itu selalu kontras dan berkonflik dengan prinsip

masyarakat demokrasi. Penyelenggaraan sebuah 'national state' adalah suatu

argumen yang ulung, seolah-olah membentuk kerajaan yang lebih baik

dengan tersendiri. Contoh biasa ialah Nazisme, serta nasionalisme Turki

kontemporer, dan dalam bentuk yang lebih kecil, Franquisme sayap-kanan di

Spanyol, serta sikap 'Jacobin' terhadap unitaris dan golongan pemusat negeri

Perancis, seperti juga nasionalisme masyarakat Belgia, yang secara ganas

menentang demi mewujudkan hak kesetaraan (equal rights) dan lebih

otonomi untuk golongan. Fleming, dan nasionalis Basque atau Korsika.

Secara sistematis, bila mana nasionalisme kenegaraan itu kuat, akan wujud

tarikan yang berkonflik kepada kesetiaan masyarakat, dan terhadap wilayah,

seperti nasionalisme Turki dan penindasan kejamnya terhadap nasionalisme

Kurdi, pembangkangan di antara pemerintahan pusat yang kuat di Sepanyol

dan Perancis dengan nasionalisme Basque, Catalan, dan Corsica.

Page 16: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

6) Nasionalisme agama

Nasionalisme agama ialah sejenis nasionalisme dimana negara memperoleh

legitimasi politik dari persamaan agama. Walaupun begitu, lazimnya

nasionalisme etnis adalah dicampuradukkan dengan nasionalisme

keagamaan. Misalnya, di Irlandia semangat nasionalisme bersumber dari

persamaan agama mereka yaitu Katolik; nasionalisme di India seperti yang

diamalkan oleh pengikut partai BJP bersumber dari agama Hindu

Nasionalisme merupakan perpaduan dari rasa kebangsaan dan paham

kebangsaan. Dengan semangat kebangsaan yang tinggi, kekhawatiran akan

terjadinya ancaman terhadap keutuhan dan kesatuan bangsa akan dapat

dihindarkan. Dari semangat kebangsaan akan mengalir rasa kesetiakawanan

sosial, semangat rela berkorban, dan dapat menumbuhkan jiwa patriotisme.

Rasa kesetiakawanan sosial akan mempertebal semangat kebangsaan suatu

bangsa. Semangat rela berkorban adalah kesediaan untuk berkorban demi

kepentingan yang besar atau demi negara dan bangsa telah mengantarkan

bangsa Indonesia untuk merdeka. Bagi bangsa yang ingin maju dalam

mencapai tujuannya, selain memiliki semangat rela berkorban, juga harus

didukung dengan jiwa patriotik yang tinggi. Jiwa patriotik akan melekat pada

diri seseorang, jika orang tersebut mengetahui untuk apa mereka berkorban

Berdirinya nasionalisme bangsa Indonesia tidak lepas dari fakta-fakta bahwa negara

Indonesia merupakan negara multikultural. Indonesia merupakan sebuah negara yang

terdiri atas berbagai suku bangsa. Keragaman suku bangsa ini tentunya dapat

menciptakan budaya yang beragam. Kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam salah

Page 17: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

satu suku bangsa tersebut itulah yang dinamakan budaya lokal. Dari keanekaragaman

budaya lokal itu tercipta multikultural.

”Multikultural budaya menciptakan kearifan budaya lokal yang kemudian

diaplikasikan dalam kearifan budaya bangsa. Salah satu contoh kearifan budaya lokal

adalah Tarian Hudoq yang berasal dari suku Dayak. Tarian ini bermakna bahwa setiap manusia

harus bersyukur dan meminta perlindungan kepada Tuhan. Kearifan budaya local ini

kemudian diadopsi oleh kehidupan bermasyarakat di Indonesia saat ini yaitu budaya

beragama”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa nasioalisme adalah suatu

ungkapan perasaan cinta atau bangga terhadap tanah air dan bangsanya dengan tetap

menghormati bangsa lain karena merasa sebagai bagian dari bangsa lain di dunia.

Makna nasionalisme secara politis merupakan manifestasi kesadaran nasional yang

mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut

kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk

membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya.

b. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam nasionalisme

Dalam melakukan kerja sama kita harus selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan

bangsa, kepentingan dan keselamatan bangsanya. Oleh sebab itu, nasionalisme dalam arti

luas mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Prinsip kebersamaan

Nilai kebersamaan menuntut setiap warga negara untuk menempatkan

kepentingan angsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Page 18: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

2. Prinsip persatuan dan kesatuan

Setiap warga negara harus mampu mengesampingkan kepentingan pribadi atau

golongan yang dapat meimbulkan perpecahan dan anarkis (merusak). Untuk

menegakkan prinsip persatuan dan kesatuan setiap warga negara harus mampu

mengedepankan sikap: kesetiakawanan sosial, peduli terhadap sesame, solidaritas,

dan berkeadilan sosial.

3. Prinsip demokrasi/ demokratis

Prinsip demokrasi/demokratis memandang bahwa setiap warga negara

mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Karena hakikat semangat

kebangsaan adalah adanya tekad untuk hidup bersama yang mengutamakan

kepentingan bangsa dan negara yang tumbuh dan berkembang dari bawah untuk

bersedia hidup sebagai bangsa yang bebas, merdeka, berkedaulat, adail, dan

makmur.

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan

agar bangsa Indonesia senantiasa:

1. Menempatkan persatuan – kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara

di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan

2. Menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan Bangsa dan Negara

3. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia tidak rendah diri

4. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia

dan sesama bangsa

5. Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia

6. Mengembangkan sikap tenggang rasa

7. Tidak semena-mena terhadap orang lain

Page 19: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

8. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan

9. Senantiasa menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

10. Berani membela kebenaran dan keadilan

11. Merasa bahwa bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat manusia.

12. Menganggap pentingnya sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa

lain.

6. Peran Mata Pelajaran PKn yang Strategisdalam Membina Etika Moral

Siswasesuaidengannilai-nilaiPancasila

Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) merupakan mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan pengetahuan dan sikap terhadap pribadi dan

perilaku siswa. Siswa berasal dari latar belakang kehidupan yang berbeda, baik

agama, sosio kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa. Hal ini bertujuan agar

warganegara Indonesia menjadi cerdas, terampil, kreatif, dan inovatif serta

mempunyai karakter yang khas sebagai bangsa Indonesia yang dilandasi nilai-nilai

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 39 Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang Sistem Pendidikan Nasional

bahwa “Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memberikan

pengetahuan dan kemampuan dasar hubungan warga negara dengan pemerintah agar

menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara”.

Pendapat Sumarsono (2002: 6) menyatakan : “Pendidikan Kewarganegaraan adalah

usaha untuk membekali siswa dengan kemampuan dasar berkenaan dengan

hubungan antara warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela

negara, agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara

Kesatuan Republik Indonesia”.

Page 20: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan

mempunyai peran dalam mendidik sikap siswa dan etika moral sebagai siswa

melalui upaya pengajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang

ber etika moral, cerdas, terampil, kreatif, dan inovatif serta mempunyai karakter

yang khas dalam sikap moral sebagai bangsa Indonesia yang dilandasi nilai-nilai

pancasila dan UUD 1945

B. Kerangka Pikir

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam rangka membina etika moral

siswa untuk menyiapkan generasi muda menjadi warga negara yang baik. Wadah

pembinaan tersebut dilakukan idealnya di keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Pendidikan di sekolah sudah selayaknya memberikan layanan dan pembinaan etika

moral siswa, namun pada kenyataannya banyak sikap siswa yang tidak

mencerminkan etika moral yang baik sesuai dengan nilai Pancasila dan nilai

nasionalisme. Oleh karena itu peneliti merasa penting untuk mengadakan penelitian

yang berjudul “Hubungan Pemahaman Materi Tentang Nilai Pancasila Dengan

Perubahan Sikap Nasionalisme Siswa di SMP Negeri 1 Belalau”. Untuk lebih

jelasnya kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan

penelitian berikut ini :

Variabel (X) Variabel (Y)

Pemahaman materi perilaku

sesuainilai Pancasila

Indikatornya:

a. Memahami konsep materi

Pancasila

b. Memahami nilai-nilai

Pancasila

Perubahan Sikap Nasionalisme

Siswa

Indikatornya:

a. Kognisi (Pemahaman)

b. Afeksi (Perasaan)

c. Konasi (Kecenderungan

Bertindak)

Page 21: II. TINJAUAN PUSTAKA A. 1. a. - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/755/3/BAB 2.pdf · Pengertian Sikap Siswa ... resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi. . Menurut Tirandis

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir