24
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Kegiatan Ekstrakurikuler Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor: 0461/U/1964 dan SK Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Nomor: 226/C/Kep/O/1992, kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu jalur pembinaan kesiswaan disamping jalur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), latihan kepemimpinan dan wawasan wiyata mandala. Berdasarkan kedua Surat Keputusan tersebut ditegaskan pula bahwa ekstrakurikuler sebagai bagian dari kebijaksanaan pendidikan secara menyeluruh mempunyai tugas pokok: a. memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa b. mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran c. menyalurkan bakat dan minat d. melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Untuk mendukung terlaksananya program ekstrakurikuler diperlukan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

  • Upload
    lekien

  • View
    235

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Kegiatan Ekstrakurikuler

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan (Mendikbud) Nomor: 0461/U/1964 dan SK Direktur Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Nomor:

226/C/Kep/O/1992, kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu jalur

pembinaan kesiswaan disamping jalur Organisasi Siswa Intra Sekolah

(OSIS), latihan kepemimpinan dan wawasan wiyata mandala.

Berdasarkan kedua Surat Keputusan tersebut ditegaskan pula bahwa

ekstrakurikuler sebagai bagian dari kebijaksanaan pendidikan secara

menyeluruh mempunyai tugas pokok:

a. memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa

b. mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran

c. menyalurkan bakat dan minat

d. melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.

Untuk mendukung terlaksananya program ekstrakurikuler diperlukan

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

15

adanya berbagai petunjuk dan pedoman, baik menyangkut materi maupun

kegiatannya, dengan harapan agar program ekstrakurikuler dapat dilaksanakan

sesuai dengan tujuan yang digariskan.

Agar pelaksanaan program ekstrakurikuler mencapai hasil baik dalam

mendukung program kurikuler maupun dalam upaya menumbuhkan dan

mengembangkan nilai-nilai kepribadian, maka perlu diusahakan adanya

informasi yang jelas mengenai arti, tujuan dan hasil yang diharapkan, peranan

dan hambatan-hambatan yang ada selama ini dengan informasi yang jelas

diharapkan para pembina, pendidik, kepala sekolah, guru, siswa, serta pihak-

pihak yang terkait dapat membantu, dan melaksanakan ekstrakurikuler sesuai

dengan tujuan.

Menurut Rusli Lutan (2001: 75) rikuler adalah bagianintegral dari program belajar yang menekankan pada pemenuhan kebutuhananak didik. Antar kegiatan intrakulikuler dan ekstrakulikuler kedua-duanyatidak dapat dipisahkan. Bahkan kegiatan ekstrakurikuler merupaknperpanjangan, pelengkap atau penguat kegiatan intrakulikuler untukmenyalurkan bakat atau mendorong potensi anak didik hingga mencapai tarap

Kegitan ekstrakurikuler bertujuan agar siswa dapat memperdalam dan

memperluas pengetahuan, mengenal hubungan antar berbagai mata pelajaran,

menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia

seutuhnya dalam arti:

1. beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.2. berbudi pekerti luhur.3. memiliki pengetahuan dan keterampilan.4. sehat jasmani dan rohani.5. berkepribadian yang mantap dan mandiri.6. memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan Selain itu

tujuan ekstrakurikuler juga untuk lebih memantapkan pendidikan

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

16

kepribadian dan untuk lebih mengaitkan antara pengetahuan yang di perolehdalam program kurikulum dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan.

a. Tujuan dan Ruang Lingkup Ekstrakurikuler

1. Pengertian

Ada dua macam sumber yang memberikan rumusan tentang

ekstrakurikuler, yaitu:

1) Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

(SK Dirjen Dikdasmen) Nomor : 226/C/Kep/O/1992. Berdasarkan SK

tersebut dirumuskan bahwa, ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam

pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah, yang dilakukan, baik di

sekolah ataupun diluar sekolah, dengan tujuan untuk memperdalam dan

memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai

pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya

pembinaan manusia seutuhnya.

2) Lampiran Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

(SK Mendikbud) Nomor: 060/U/1993, Nomor 061/U/1993 dan

Nomor 080/U/1993. Berdasarkan ketiga lampiran SK Mendikbud

tersebut dikemukakan, bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan

yang diselenggarakan diluar jam pelajaran yang tercantum dalam

susunan program sesuai dengan keadaan dan kebutuhan sekolah.

Kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan pengayaan dan kegiatan

perbaikan yang berkaitan dengan program kurikuler.

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

17

Memperhatikan kedua sumber tersebut, ada perbedaan rumusan dalam

kalimat, tetapi, makna yang terkandung didalamnya adalah sama.

Kedua-duanya menekankan bahwa kegiatan ekstrakurikuler mengacu

pada mata pelajaran dalam rangka pengayaan dan perbaikan, serta dalam

usaha pembinaan manusia atau upaya pemantapan pembentukan

kepribadian para siswa.

2. Peranan

Dari kedua rumusan tentang ekstrakurikuler tersebut diatas,

eksrakurikuler sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan mempunyai

peranan utama sebagai berikut:

1) untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan para siswa,dalam arti

memperkaya, mempertajam, serta memperbaiki pengetahuan para siswa

yang berkaitan dengan mata pelajaran sesuai dengan program kurikulum

yang ada.

2) untuk melengkapi upaya pembinaan, pemantapan, dan pembentukan

nilai-nilai kepribadian para siswa.

3) diarahkan untuk membina serta meningkatkan bakat, minat dan

keterampilan, dan hasil yang diharapkan ialah untuk memacu anak ke

arah kemampuan mandiri, percaya diri dan kretaif.

b. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler

1) Kegiatan pembinaan ketaqwaan terhadap TuhanYang Maha Esa

Jenis kegiatannya adalah:

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

18

(1) melaksanakan peribadatan sesuai dengan agamanya masingmasing,

(2) memperingati hari-hari besar agama,

(3) membina kegiatan toleransi antar umat beragama,

(4) mengadakan lomba yang bersifat keagamaan,

(5) menyelenggarakan kegiatan seni yang bernafaskan keagamaan.

2) Kegiatan pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara

Jenis kegiatanya adalah:

(1) melaksanakan upacara bendera pada hari Senin, serta hari-hari besar

nasional,

(2) melaksanakan bakti sosial,

(3) melaksanakan lomba karya tulis,

(4) melaksanakan pertukaran pelajar antar propinsi,

(5) menghayati dan mampu menyanyikan lagu-lagu Nasional.

3) Kegiatan pembinaan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara

Jenis kegiatannya adalah:

(1) melaksanakan tata tertib sekolah,

(2) melaksanakan baris-berbaris,

(3) mempelajari dan menghayati sejarah pejuangan bangsa,

(4) melaksanakan wisata siswa dan kelestarian lingkungan alam,

(5) mempelajari dan menghayati semangat perjuangan pahlawan.

4) Kegiatan pembinaan kepribadian dan budi pekerti luhur

Jenis kegiatannya adalah:

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

19

(1) melaksanakan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila,

(2) melaksanakan tata krama pergaulan,

(3) menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran rela berkorbandengan

perbuatan amal,

(4) meningkatkan sikap hormat siswa terhadap orangtua, guru, dan sesama

teman.

5) Kegiatan pembinaan berorganisasi, pendidikan politik dan

kepemimpinan Jenis kegiatannya adalah:

(1) mengembangkan peran siswa dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah

(2) melaksanakan latihan kepemimpinan siswa,

(3) mengadakan forum diskusi ilmiah,

(4) mengadakan media komunikasi OSIS,

(5) mengorganisir suatu pementasan atau bazar.

6) Kegiatan pembinaan keterampilan dan kewiraswastaan

Jenis kegiatannya adalah:

(1) meningkatkan keterampilan dalam menciptakan sesuatu lebih berguna,

(2) meningkatkan keterampilan di bidang teknik, elektronik, pertanian dan

peternakan,

(3) meningkatkan usaha-usaha keterampilan tangan,

(4) meningkatkan usaha koperasi sekolah,

(5) meningkatkan penyelenggaraan perpustakaan sekolah

7) Kegiatan pembinaan kesegaran jasmani dan daya kreasi.

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

20

Jenis kegiatannya adalah:

(1) meningkatkan usaha kesehatan sekolah,

(2) meningkatkan kesehatan mental,

(3) menyelenggarakan kantin sehat,

(4) menyelenggarakan lomba berbagai macam olahraga.

8) Kegiatan pembinaan persepsi, apersepsi dan kreasi seni

Jenis kegiatanya adalah:

(1) meningkatkan wawasan danketerampilan siswa di bidang seni,

(2) menyelenggarakan sanggarbelajar semacam seni,

(3) meningkatkan daya cipta seni.

2. Praja Muda Karana (Pramuka)

Gerakan pramuka adalah singkatan dari kepanduan prajamuda karana gerakan

pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan

keputusan Presiden Republik Indonesia No. 238 Tahun 1961 tanggal 20 Mei

1961 sebagai kelanjutan dan pembaharuan gerakan kepanduan Nasional

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

21

Indonesia. Gerakan Pramuka berasaskan Pancasila. Hari pramuka diperingati

setiap tanggal 14 Agustus. Moto dari gerakan Pramuka Satya

pendidikan bagi kaum muda melalui kepramukaan, dengan sasaran

meningkatkan sumberdaya kaum muda melalui kepramukaan, dengan sasaran

meningkatkan sumber daya kaum muda, mewujudkan masyarakat madani, dan

melestarikan keutuhan :

-Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ber-Bhinika Tunggal Ika

-Idiologi Pancasila

-Kehidupan rakyat yang rukun dan damai

-Lingkungan hidup dibumi nusantara

Bahwa dalam upaya meningkatkan dan melestarikan hal-hal tersebut, Gerakan

Pramuka menyelenggarakan pendidikan Non-formal, melalui kepramukaan,

sebagai bagian pendidikan nasional dilandasi sistem among dengan prinsip

Dasar dan Metode Kepramukaan.

3. Palang Merah Remaja (PMR)

Berdasarakan pedoman organisasi PMR yang diatur dalam Anggaran Dasar

dan Anggaran Rumah Tangga organisasi PMR adalah:

a. Pedoman PMR

Adalah bagi pengurus dan pegawai PMR disemua tingkat yang menangani

OMR, pembinaan PT serta instansi terkait. Pembinaan PMR mencakup:

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

22

Perekrutan, pelatihan, pengembangan individu organisasi, Tri bakti PMR,

Pelaporan, monitoring, dan evaluasi.

b. Anggota PMR

1) Anggota PMR terdiri dari anggota remaja, biasa, luar bias, dan

kehormatan

2) Anggota PMR tingkat Remja adalah anggota yang berusia 10-17 tahun

atau sesuai sekolah lanjutan tingkat atas dan belum menikah (ART bab

VI, Pasal 11, Ayat 1 )

3) Hak dan kewajiban anggota remaja dilaksanakan melalui wadah palng

merah remaja,

4) PMR adalah wadah pembinaan anggota remaja PMI

5)Tingkatan dalam PMR terdiri dari :

(1) klompok PMR berbasis sekolah, disebut klompok PMR sekolah.

(2) klompok PMR berbasis masyarakat, disebut disebut klompok PMR

luar sekolah.

Penjenjangan anggota PMR terdiri dari.

a. Anggota remaja PMI berusia 10-12 tahun/setingkat SD/MI/sederajat

disebut anggota PMR mula

b. Anggot Remaja PMI berusia 12-17 tahun /setingkat smp/ mts/disebut anggota pmr

madya

c. Anggota Remaja PMI berusia 15-17 tahun/setingkat SMU/SMK/MA/sederajat

disebut anggota PMR wira

1. Penanggung jawab PMR

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

23

a. penanggung jawab PMR sekolah adalah Kepala Sekolah, yang mengatur,

memonitor dan mengevaluasi tugas pembina PMR, dan pelatih PMI di

klompok PMR tersebut

b. Penanggung jawab klompok PMR luar sekolah adalah seseorang yang

ditunjuk oleh PMI cabang yang bertugas mengatur, memonitor, dan

mengevaluasi tugas pembina PMR, dan pelatih PMI

c. Penanggung jawab PMR, secara fungsional adalah anggota Tenaga

sukarela (TSR) PMI cabang

2. Pembinaan PMR

Upaya untuk mengembangkan PMR, mencakup : Perekrutan, pelatihan,

pengembangan organisasi, Tri Bakti PMR, pelaporan, monitoring dan

Evaluasi. Pembinaan PMR diarahkan pada pengenalan karaktert kepalang

merahanan, pengenalan karakter kepalang merahan yaitu mengarahkan

anggota PMR agar mengetahui, berprilaku sesuai prinsip dasar gerakan

palang merah dan bulan sabit merah. Pengembangan Karakter

dilaksanakan dengan pendekatan keterampilan yang imterakif yang

bertujuan memaksimalkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sehingga

terjadi perubahan yang positif. Kemudian anggota PMR dapat berperan

h sebaya, yang dapat berbagi terhadap teman sebaya

seingga dapat mendorong prilaku positif pada remaja. Dengan demikian

anggota PMR tidak hanya sebagai obyek, tetapi terlibat aktif dalam siklus

pembinaan PMR.

4. Pengertian Prestasi Belajar

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

24

Prestasi belajar terdiri dari dua kata yaitu : prestasi dan belajar. Prestasi adalah

hasil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan (Poerwadarminta,

2002:768). Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri

individu yang belajar, baik aktual maupun potensial (Nasution,2000:2).

Pengertian belajar banyak didefinisikan oleh para ahli dengan berbagai dimensi

yang berbeda-beda antara lain pengertian belajar yang dikemukakan oleh

Whiterington yaitu belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya

pengalaman, perubahan tingkah laku tersebut meliputi perubahan keterampilan,

kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi. Tingkah laku

sebagai hasil dari proses belajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang ada dalam

diri individu (faktor internal) maupun faktor eksternal. Faktor internal adalah

kemampuan yang dimiliki, minat dan perhatian, kebiasaan dan motivasi serta

faktor-faktor lainnya. Sedangkan faktor eksternal adalah lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Diantara ketiga lingkungan

tersebut yang paling berperan terhadap proses belajar mengajar adalah dalam

lingkungan sekolah seperti guru, sarana belajar, kurikulum, teman-teman

sekelas, disiplin, peraturan sekolah dan lain-lainnya. Menurut pengertian secara

psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah

laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi

kebutuhan hidup (Slameto, 2003:2), sedangkan menurut ahli belajar modern,

belajar adalah suatu bentukpertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

25

yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman

dan latihan (Hamalik,2003:28).

Menurut W.S.Winkel, belajar adalah suatu aktifitas mental yang berlangsung

dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam

pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap (Darsono, 2000:41).

Menurut Robert M. Gagne belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses

dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman

(Gagne, 1984; Dahar, 1988:12-13).

Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan

suatu perubahan dalam tingkah laku yang menyangkut berbagai aspek

kepribadian, baik fisik maupun psikis yang dihasilkan oleh pengalaman atau

latihan, sedangkan prestasi belajar dapat disimpulkan sebagai hasil yang telah

dicapai dari aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu, baik

aktual maupun potensial

a. Prinsip-Prinsip Belajar

Belajar secara umum dapat diartikan sebagai satu proses perubahan tingkah

laku akibat interaksi individu dengan lingkungannya. Belajar juga dapat

diartikan sebagai suatu interaksi antara siswa dengan sumber belajar dalam hal

ini guru, buku-buku maupun lingkungan. Untuk mencapai suatu tujuan

pengajaran yang baik perlu didukung oleh prinsip-prinsip belajar yang

mendasarinya. Yang dimaksud prinsip belajar disini adalah aturan-aturan

Page 13: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

26

tentang belajar. Prinsip-prinsip umum belajar dibedakan menjadi dua yaitu

prinsip-prinsip umum yang memandang belajar sebagai suatu proses dan

prinsip umumnya memandang belajar sebagai suatu hasil atau produk.

Adapun prinsip-prinsip umum belajar sebagai proses memandang bahwa :

a. Proses belajar adalah mengalami, berbuat, mengadakan reaksi, tujuanmemperoleh pola yang dipelajari, dituntut partisipasi aktif para siswa.

b. Respon individu diubah selama belajar.c. Situasi belajar ditentukan oleh tujuan belajar oleh siswa.d. Proses belajar diawali oleh suatu kebutuhan dan tujuan.e. Proses belajar akan berlangsung efektif bila materi dan hasil yang

diperoleh disesuaikan dengan pengalaman siswa.f. Proses belajar akan baik dan efektif bila siswa dapat melihat hasil yang

dicapainya dan memahami makna belajar proses belajar dan hasilnyadipergunakan untuk tingkat aspirasi siswa.

h. Siswa akan mengalami kesukaran, hamba tan dan situasi yang tidakmenyenangkan dalam mencapai tujuan belajar.

i. Proses belajar akan berlangsung baik jika disertai bimbingan pengajaranj. Proses belajar dan hasil individu ada kaitannya dengan perbedaan

individu kemampuan dan latar belakang siswa. Sedangkan prinsip umummengenai belajar sebagaimana hasil atau produk disebutkan bahwa hasilbelajar berupa sikap dan tingkah laku dan perubahan langsung bagi dirisiswa.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

1. Faktor-faktor eksternal, faktor ini adalah faktor yang ada diluar diripelajar diantaranya :a. Media Pendidikan, yaitu alat-alat belajar atau mengajar.b. Metode mengajar, yaitu suatu cara yang digunakan oleh guru dalam

mengorganisasikan kelas pada umumnya atau menyajikan bahanpelajaran pada khususnya.

c. Bahan pelajaran, fakor ini mempengaruhi karena sukar dan mudah.d. Situasi lingkungan, bagi lingkungan dalam kelas sendiri, maupun

lingkungan diluar kelas.

2. Faktor-faktor internal, yaitu semua faktor yang ada dalam diri anak, yang

meliputi faktor fisik dan faktor psikis.

Page 14: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

27

a. Faktor fisik, yaitu faktor yang bersumber pada keadaan jasmani seperti :

1) kesehatan badan, dalam badan yang sehat dan segar akan

berpengaruh dalam tercapainya proses belajar.

2) kesempurnaan badan, cacat tubuh adalah yang menyebabkan

kurang baik dalam mempengaruhi belajar, maka kesempurnaan

badan sangat berpengaruh dalam suksesnya belajar.

b. Faktor Psikis, yang meliputi :

1) motivasi, motivasi adalah tingkah laku yang terjadi karena didorong

oleh adanya kebutuhan yang disadari dan terarah pada tujuan yang

relevan dengan kebutuhan.

2) berpikir, dalam berpikir terkandung aspek kemampuan mengetahui

hubungan-hubungan secara bermakna antara aspek-aspek dalam

obyek berpikir itu.

3) intelegensi, merupakan faktor yang mempengaruhi sukses belajar

yang erat kaitannya dengan berpikir.

4) sikap, yaitu kecenderungan mental kearah obyek penilayan tertentu.

5) perasan dan emosi, perasaan yang positif akan memacu dalam

belajar, dan emosi lebih memegang peranan penting.

3. Cara belajar yang efektif

Sofchah Sulistyowati mengemukakan ada beberapa cara belajar yang

dapat dilakukan oleh seseorang, yang meliputi :

a. Mengikuti pelajaran di sekolah

Page 15: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

28

Belajar dibangku sekolah merupakan bagian penting dalam proses belajar

seorang anak. Oleh karena itu bahan-bahan pelajaran yang disampaikan oleh

guru di kelas, hendaknya bisa diterima dengan sebaik-baiknya.

Diantaranya dengan.

1) Mengikuti pelajaran di sekolah

2) Bahan pelajaran yang telah diberikan oleh guru di kelas hendaknya dibaca

dan lebih dipahami lagi dirumah

3) Sebelum berangkat ke sekolah periksalah alat tulis dan

perlengkapan yang dibutuhkan dan datang ke sekolah tepat waktu

4) Usahakan konsentrasi bisa terpusat pada penjelasan guru secara

penuh dan penjelasan yang penting agar di catat garis besarnya

5) Apabila ada tugas dari guru, dan belum jelas mintalah penjelasan

terlebih dahulu.

6) Setelah guru meninggalkan kelas hendaknya catatan di cocokan dengan

catatan teman.

7) Apabila ada waktu luang berkunjunglah ke perpustakaan untuk Membaca

buku- buku.

b. Belajar sendiri

Belajar sendiri di rumah termasuk tugas pokok bagi seorang pelajar, yang

tentunya harus dilakukan secara rutin, teratur dan terjadwal, dengan

melakukan hal-hal sebagai berikut.

1) Hendaknya bahan-bahan yang telah diterima dari guru di pelajari

dan dikembangkan lagi dengan uraian bahasa sendiri.

Page 16: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

29

2) Berusahalah menjawab pertanyaan yang telah disusun sendiri.

3) Belajarlah pada saat-saat yang dianggap paling cocok dan pilihlah

waktu yang disukai.

4) Apabila mengalami keheningan atau kepenatan ditengah-tengah

belajar, jangan memforsir diri.

5) Beberapa metode praktis hendaknya dilakukan secara rutin, lama-lama

menjadi suatu kebiasaan untuk belajar secara teratur dan disiplin.

c. Belajar kelompok

Untuk mengatasi kejenuhan belajar sendirian, seorang pelajar

bisa mencari variasi dengan cara belajar berkelompok. Ada beberapa

petunjuk yang bisa dipraktikan untuk belajar kelompok antara lain :

1) usahakan kelompok belajar yang diadakan terdiri dari 3 sampai 5

orang, dan pilihlah yang kira-kira bisa diajak untuk betukar pikiran

dan senang berdiskusi.

2) setelah sepakat bergabung menjadi satu kelompok belajar,

tentukan kapan akan belajar bersama dan topik apa yang akan dibahas.

3) sebelum memulai diskusi rumuskan dulu persoalan yang akan dibahas

4) Apabila kelompok belajar itu menjumpai kesulitan dalam memecahkan

persoalan, maka ditanyakan kepada guru.

5) setelah kesimpulan ditulis oleh penulis, hasilnya di gandakan dan

dibagikan kepada semua anggota kelompok.

Membaca buku adalah kegiatan utama dan suatu keharusan

Page 17: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

30

bagi setiap pelajar, karena buku adalah sumber ilmu, sumber pengetahuan dan

sumber informasi, yang tentunya sangat berperan dalam proses belajar.

Kebiasaan membaca harus dibudayakan dalam kehidupan setiap pelajar

terutama membaca buku pengetahuan, buku studi atau buku-buku ilmiah.

Oleh karena itu seorang pelajar hendaknya memiliki rasa cinta pada buku.

d. Sikap menghadapi ujian

Ujian pada dasarnya adalah memahami kembali materi pelajaran yang telah

dipelajari, karena itu bagi pelajar yang memilki catatan teratur, belajar dengan

teratur, dan sudah berlatih menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dibuat sendiri

sewaktu belajar, maka momentum ujian merupakan kesempatan untuk

menuangkan apa yang sudah dipelajari dan dikuasai

5. Prestasi Belajar IPS

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-

ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan

budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena

sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-

cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum,

dan budaya). IPS atau studi sosial itu merupakan bagian dari kurikulum sekolah

yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah,

Page 18: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

31

geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. Geografi,

sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki keterpaduan yang

tinggi. Pembelajaran geografi memberikan kebulatan wawasan yang berkenaan

dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah memberikan wawasan berkenaan

dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode. Antropologi meliputi studi-studi

komparatif yang berkenaan dengan nilai-nilai, kepercayaan, struktur sosial,

aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik, ekspresi-ekspresi dan spiritual,

teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-budaya terpilih. Ilmu politik dan

ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang kebijakan pada aktivitas-aktivitas

yang berkenaan dengan pembuatan keputusan. Sosiologi dan psikologi sosial

merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti konsep peran, kelompok, institusi,

proses interaksi dan kontrol sosial. Secara intensif konsep-konsep seperti ini

digunakan ilmu-ilmu sosial dan studi-studi sosial.

b. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat,

memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi,

dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa

dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai

manakala program-program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik.

Dari rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut (Awan Mutakin, 2001).

Page 19: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

32

1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya,melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.

2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metodeyang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untukmemecahkan masalah-masalah sosial.

3. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuatkeputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang dimasyarakat.

4. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampumembuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yangtepat.

5. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun dirisendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangunmasyarakat.

c. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pembelajaran IPS antara lain mencakup

hal-hal berikut :

1. Pemetaan kompetensi yang dapat dipadukan dari masing-masing Kompetensi

Dasar yang sudah ditetapkan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk IPS

tingkat SMP/MTs.

2. Pengembangan strategi model pembelajaran IPS Terpadu pada tingkat

SMP/MTs.

3. Pengembangan penilaian model pembelajaran IPS Terpadu pada tingkat

SMP/MTs.

4. Pengembangan contoh model rencana pembelajaran IPS Terpadu pada tingkat

SMP/MTs untuk kelas VII, VIII, dan IX.

d. Sistematika

Page 20: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

33

Model Pembelajaran IPS memuat beberapa keterpaduan antar-Kompetensi Dasar.

Model ini juga menyangkut apa dan bagaimana seorang guru di SMP/MTs

mengembangkan dan melaksanakan model tersebut. Sistematika Panduan

Pengembangan Pembelajaran IPS Terpadu SMP/MTs terdiri atas bagian-bagian

sebagai berikut. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai

cabang ilmu-ilmu sosial seperti: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,

hukum, dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan

fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan

cabang-cabang ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,

hukum, dan budaya). IPS atau studi sosial itu merupakan bagian dari kurikulum

sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi,

sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial.

Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin ilmu yang memiliki

keterpaduan yang tinggi. Pembelajaran geografi memberikan kebulatan

wawasan yang berkenaan dengan wilayah-wilayah, sedangkan sejarah

memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai

periode. Antropologi meliputi studi-studi komparatif yang berkenaan dengan nilai-

nilai, kepercayaan, struktur sosial, aktivitas-aktivitas ekonomi, organisasi politik,

ekspresi-ekspresi dan spiritual, teknologi, dan benda-benda budaya dari budaya-

budaya terpilih. Ilmu politik dan ekonomi tergolong ke dalam ilmu-ilmu tentang

kebijakan pada aktivitas-aktivitas yang berkenaan dengan pembuatan keputusan.

Sosiologi dan psikologi sosial merupakan ilmu-ilmu tentang perilaku seperti

konsep peran, kelompok, institusi, proses interaksi dan kontrol sosial. Secara

Page 21: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

34

intensif konsep-konsep seperti ini digunakan ilmu-ilmu sosial dan studi-studi

sosial.

e. Karakteristik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Karateristik mata pelajaran IPS SMP/MTs antara lain sebagai berikut :

1) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi,

sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga

bidang humaniora, pendidikan dan agama (Numan Soemantri, 2001).

2) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan

geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa

sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu.

3) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai

masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan

multidisipliner.

4) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan

perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan,

adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta

upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan,

kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan (Daldjoeni, 1981)

5) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi

dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia

secara keseluruhan. Ketiga dimensi tersebut terlihat pada tabel berikut.

B. Penelitian yang Relevan

Page 22: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

35

Penelitian yang pernah mengambil pokok masalah yang hampir sama dengan

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Hubungan antara

kegiatan ekstrakulikuler pramuka dan disiplin belajar dengan peningkatan

prestasi belajar siswa kelas II semester Ganjil di SMP Negri 16 Bandar

2. Skripsi Zuryana (2006) dengan judul

menunjukkan adanya hubungan antara keadaan sosial ekonomi orang tua

dengan prestasi belajar ekonomi/akuntansi

3.

dasar mengajar guru dengan prestasi belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS Semester

ganji

a. Kerangka Pikir

Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah dengan memperbaiki proses

belajar mengajar dan didukung oleh kegiatan ekstrakulikuler diluar jam sekolah

dan kedisiplinan siswa dalam belajar. Tujuan akhir dari kegiatan belajar mengajar

adalah tercapainya prestasi yang optimal, karena prestasi belajar merupakan tolak

ukur kebehasilan bagi siswa dan guru. Pencapain keberhasilan tujuan proses

belajar mengajar diukur dari pencapain dari prestasi belajar siswa.

Page 23: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

36

Kegiatan ekstrakulikuler merupakan kegiatan pendorong guna mengembangkan

bakat dan minat siswa dalam melakukan aktivitas dan inisiatif belajar. Banyak

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, faktor-faktor tersebut timbul dari

dalam dan luar diri siswa itu sendiri. Faktor-faktor tersebut bila difungsikan

sebagaimana mestinya maka akan terjadi faktor-faktor yang dapat meningkatkan

prestasi belajar.

Faktor yang mendorong pencapaian prestasi belajar adalah salah- satunya,

kegiatan ekstrakulikuler akan dapat meningkatkan prestasi belajar apabila siswa

siswa mengikuti dengan sungguh-sungguh maka siswa akan mendapatkan

prestasi yang tinggi. Dari kegiatan ekstrakulikuler siswa akan dapat menerapkan

teori-teori penalaran dalam hidup.

Berdasarkan krangka di atas, maka hubungan antar kegiatan ekstrakulikuler

dengan prestasi belajar ips semester ganjil dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Paradigma Kegiatan Ekstrakulikuler Dengan Prestasi Belajar IPSSemester Ganjil.

Prestasi BelajarIPS ( Y )

Kegiatan EkstrakurikulerPMR (X2)

Kegiatan EkstraulikulerPramuka ( X1 )

Page 24: II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A ...digilib.unila.ac.id/14504/2/editing proposal bab II (Repaired).pdf · adanya berbagai petunjuk dan pedoman, ... -Lingkungan

37

D. Hipotesis

Berdasarkan krangka pikir yang diuraikan diatas maka penelitian dirumuskan

sebagai berikut

1. Ada hubungan antara intensitas kegiatan ekstrakurikuler Pramuka pada siswa

kelas VIII SMP Negeri 2 Gunung Labahan Way Kanan dengan prestasi belajar

IPS semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010.

2. Ada hubungan antara intensitas kegiatan ekstrakurikuler PMR pada siswa

kelas VIII SMP Negeri 2 Gunung Labahan Way Kanan dengan prestasi belajar

IPS semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010.

3. Ada hubungan antara intensitas kegiatan ekstrakurikuler Pramuka, dan PMR

pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Gunung Labahan Way Kanan dengan

prestasi belajar IPS semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010.