Upload
duonganh
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
III. METODE PENELITIAN
Dalam bagian ini, penulis mengunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Penulis juga menuliskan: tempat dan
waktu penelitian, lama tindakan dan indikator keberhasilan, rancangan penelitian
tindakan, definisi kontekstual dan oprasional, instrumen penelitian, kisi-kisi
instrumen dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang
dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk
meningkatkan aktifitas mahasiswa dengan pembelajaran kontekstual yang
berdampak pada peningkatan hasil belajar mahasiswa. Penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan dalam bentuk siklus-siklus. Peneliti mencoba mencari
pemecahan masalah proses pembelajaran menulis. Hal ini penting dilaksanakan
karena berkaitan dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan penelitian tindakan kelas ini akan
dilaksanakan melalui tahap-tahap yaitu : (1) perencanaan (2) pelaksanaan (3)
pengamatan dan (4) refleksi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan model
penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart (1990: 23)
meliputi empat tahapan yaitu rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian
tindakan kelas ini bercirikan adanya perubahan yang terus menerus. Penelitian
akan berakhir apabila indikator yang telah ditentukan dapat tercapai atau sudah
68
mencapai tingkat kejenuhan dimana hasil hanya bergeser sedikit atau tidak
berubah sama sekali. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara kolaburatif
dengan seorang mitra yaitu; dosen pengasuh mata kuliah Pre-Intermediate writing
semester tiga Program Studi Bahasa Inggris dan peneliti.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Lampung. Peneliti
adalah dosen Program Studi Bahasa Inggris di universitas tersebut. Peneliti
tertarik untuk melaksanakan penelitian di Program Bahasa Inggris untuk
mendesain sebuah pembelajaran yang menarik guna meningkatkan hasil
pembelajaran menulis. Lokasi Universitas Lampung di Jalan Brojonesgoro no.1
Gedung Meneng Bandarlampung. Lingkungan Universitas Lampung terletak
pada lingkungan perumahan penduduk, di kelurahan gedung meneng berdekatan
dengan kelurahan kampung baru banyak terdapat asrama mahasiswa. Kelurahan
kampung baru yang terkenal dengan perkampungan mahasiswa.
3.2.2. Waktu Penelitian dan Subyek Tindakan
Penelitian direncanakan pada bulan September sampe dengan Nopember tahun
pelajaran 2014/2015. Sebagai gambaran pada bulan September peneliti meminta
izin kepada Dekan FKIP Unila untuk melaksanakan penelitian. Kemudian Awal
September mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas. Penelitian akan
69
berlangsung sampai mencapai indikator yang telah ditentukan. Penelitian berakhir
pada bulan Nopember akhir 2014.
Subyek Tindakan
Subyek tindakan ini adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pre-
Intermediate Writing semester tiga Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Unila Bandar Lampung tahun
pelajaran 2014/2015. Penelitian ini menekankan pada proses maupun produk.
Kelas yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah semua mahasiswa yang
mengambil mata kuliah Pre-Intermediate writing semester tiga tahun pelajaran
2014/2015, dipradiksi mempunyai kemampuan awal yang sama diberikan dan
proses pembelajaran menulis belum berjalan dengan baik. Peneliti adalah dosen
Program Studi Pendidkan Bahasa Inggris FKIP Unila. Peneliti bertindak sebagai
pelaku tindakan, dibantu oleh seorang dosen yang pengampu mata kuliah Pre-
Intermediate Writing semester tiga program studi pendidikan bahasa Inggris yang
bertindak sebagai observer, atau mitra dalam penelitian ini.
Mitra disebut juga kolabolator akan membantu peneliti dalam mengamati proses
pembelajaran di dalam kelas mengenai kekurangan maupun proses pembelajaran
yang sudah baik. Di samping itu kolabolator membantu peneliti dalam menyusun
laporan yang dibuat berdasarkan data-data dari pengamatan yang dilaksanakan di
dalam kelas dan hasil diskusi setelah setiap siklus berlangsung.
Hasil pengamatan dan data-data serta hasil diskusi sangat penting karena menjadi
pijakan untuk melakukan siklus berikutnya.
70
3.2.3 Karakter Mahasiswa
Dua kelas sejumlah 40 orang mahasiswa yang ngambil mata kuliah Pre-
Intermediate Writing semester tiga. Berdasarkan data hasil penerimaan
mahasiswa baru, mahasiswa yang diterima di Program Studi Pendidikan Bahasa
Inggris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Unila berkemampuan tinggi
kelihatan dari pass in grade masuknya dan sebagian besar mereka berasal dari
kampung memiliki ekonomi menengah.
3.3 Lama Tindakan dan Indikator Keberhasilan
3.3.1 Lama Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas ini berlangsung selama tiaga bulan, yaitu bulan
September - Nopember 2014. Penelitian tindakan kelas ini akan berakhir apabila
indikator yang telah ditentukan dapat tercapai dengan memperhatikan aspek
kemampuan mahasiswa. Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam penelitian ini
adalah : (1) mempersiapkan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian, (2)
menyusun lembar pengamatan kegiatan pembelajaran kontekstual, (3) menyusun
lembar-lembar pengamatan untuk aktifitas mahasiswa dalam pembelajaran
menulis, (4) menyusun pertanyaan unuk melaksanakan wawancara, dan (5)
menyusun rubrik penilaian.
3.3.3 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan difokuskan pada dua jenis aspek, yaitu : proses dan produk.
Pada aspek proses menekankan pada proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan kontekstual, dan aspek produk yang menekankan pada peningkatan
71
keterampilan menulis paragraf deskriptif. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila
penampilan dosen dalam menerapkan pendekatan kontekstual dikatagorikan baik
dan mahasiswa aktif dalam proses pembelajaran.
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
1. Peningkatan aktifitas mahasiswa.
Indikator peningkatan aktifitas mahasiswa yang diamati adalah bagaimana
mahasiswa mengikuti setiap tahapan kegiatan pembelajaran dengan baik, sebagai
contoh, mengikuti kegiatan menulis, dan bertanya kepada dosen apabila mereka
tidak memahami pelajaran. Terdapat enam aktifitas mahasiswa yang diobservasi
di dalam penelitian ini. Indikator tercapai apabila mahasiswa yang aktif dalam
proses pembelajaran mencapai 90% dari jumlah mahasiswa.
2. Penampilan dosen.
Penampilan dosen dikatakan baik apabila mencapai skor minimal 1320 (baik).
Aktifitas dosen yang diamati dalam proses pembelajaraan adalah : (1) bagaimana
dosen memberikan salam, berdoa, dan mengecek kehadiran
mahasiswa. (2) Bagaimana memberikan pertanyaan sekitar tema dan jenis
paragraf deskriptif yang dihubungkan dengan kehidupan nyata mahasiswa. (3)
Bagaimana memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memikirkan bentuk
paragraf deskriptif. (4) Bagaimana memberikan contoh kalimat dan paragraf
dalam bentuk deskriptif. (5) Contoh pemodelan yang diberikan. (6) Bagaimana
memberikan kesempatan kepada mahasiswa membaca paragraf deskriptif. (7)
Bagaimana memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memahami contoh
paragraf deskriptif. (8) Bagaimana memberikan kesempatan kepada mahasiswa
72
untuk mengungkapkan pendapatnya tentang contoh yang diberikan (9) Bagaimana
memberikan kesempatan bertanya kepada mahasiswa. (10) Bagaimana
menjelaskan materi . (11) Bagaimana membentuk kelompok diskusi. ( 12)
Bagaimana cara memberikan gambar- gambar yang sesuai dengan tema. (13)
Bagaimana memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menuliskan kata
atau kalimat yang sesuai dengan gambar yang diberikan di dalam kelompok
diskusi. (14) Bagaimana memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
menuliskan contoh paragraf yang diberikan (15) Bagaimana memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan menjawab secara berpasangan
tentang tema yang nyata. (16) Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
menuliskan jawaban temannya berdasarkan jawaban teman dalam sebuah
paragraf. (17) Bagaimana memantau kegiatan mahasiswa selama proses
pembelajaran. (18) Bagaimana memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi
yang baru saja diberikan. (19) Bagaimana memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami. (20) Bagaimana
menjelaskan dan menyimpulkan materi.
3. Peningkatan kemampuan mahasiswa.
Peningkatan kemampuan mahasiswa dalam menulis paragraf dianggap sebagai
data produk, diambil melalui produk menulis yang dihasilkan pada setiap siklus
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Apabila 90%
mahasiswa mencapai nilai rata-rata minimal 70 dalam menulis paragraf deskriptif,
mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pre-Intermediate Writing semester tiga
telah mencapai minimal 70 maka penelitian dihentikan karena indikator telah
73
dicapai. Aspek yang dinilai dalam menulis pararaf, yaitu : (1) Isi tulisan,
merupakan pengungkapan cakupan bahasan sesuai dengan materi yang diberikan.
(2) Pengorganisasian, merupakan keruntutan pengungkapan ide-ide dan kalimat
pendukung dalam paragraf. (3) Pemilihan dan penggunaan kosakata
(4)Penggunaan bahasa, berhubungan dengan tingkat kerumitan dan kompleksitas
tatabahasa yang digunakan sehingga kalimat-kalimat yang ditulis efektif dan
mudah dipahami. (5) Mekanik, meliputi tanda baca, ejaan dan penggunaan huruf
kapital.
3.3 Rancangan Penelitian Tindakan
Penelitian ini dirancang untuk menerapkan model pembelajaran kontekstual
bertujuan untuk meningkatkan proses kualitas pembelajaran di kelas, juga
meningkatkan aktifitas belajar dan kompetensi mahasiswa dalam menulis
paragraf. Pada hakekatnya, peneliti telah melakukan tindakan dengan cara
mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul dan ditemui di dalam kelas.
Selanjutnya menganalisis faktor-faktor yang timbul. Setelah dianalisis dicarikan
suatu tindakan untuk mengatasi masalah tersebut dengan tepat. Dan akhirnya
dibuat suatu perencanaan yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan
yang timbul. Konsep penelitian tindakan kelas dikenal dengan adanya tindakan-
tindakan yang beraturan atau sistematis yang membentuk suatu rangkaian.
Apabila dalam siklus pertama belum berhasil dilanjutkan ke siklus selanjutnya,
yang berupa perbaikan tindakan. Adapun siklus kedua terdiri dari : (1) rencana
tindakan (2) pelaksanaan tindakan (3) observasi (4) refleksi. Dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
74
Berikut ini adalah gambar siklus penelitian yang digunakan :
dan serusnya
Gambar 3.1 Model PTK menurut
John Elliot (1991:69)
Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini disiapkan rencana pembelajaran menulis paragraf dengan
menerapkan pendekatan kontekstual. Dalam penelitian ini kelengkapan
perencanaan tindakan meliputi. Pelaksanaan Satuan Acara Perkuliahan. SAP
dibuat dengan menerapkan tujuh komponen pendekatan kontekstual. Di dalam
SAP terdapat ;(1) tujuan pembelajaran, (2) materi pelajaran, (3) langkah-langkah
kegiatan, dan (4) evaluasi. Selain membuat SAP ,dalam perencanaan tindakan, PERENCANAAN
PELAKSANAAN
SIKLUS 1
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
SIKLUS 2
OBSERVASI
REFLEKSI
PELAKSANAAN
SIKLUS 3
OBSERVASI
PERENCANAAN
PERENCANAAN
REFLEKSI
OBSERVASI SIKLUS 1
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
SIKLUS 2 OBSERVASI
REFLEKSI
PELAKSANAAN
SIKLUS 3
REFLEKSI
OBSERVASI PERENCANAAN
75
peneliti dan kolaborator mempersiapkan ; (1) lembar observasi untuk penampilan
dosen dan aktifitas mahasiswa, (2) lembar penilaian untuk menilai keterampilan
menulis mahasiswa, dan (3) pedoman wawancara.
Sebelum melaksanakan tindakan di kelas, peneliti dan kolaborator melakukan
perancangan model desain pembelajaran mengikuti langkah-langkah ASSURE
sebagai berikut:
1.Menganalisis Mahasiswa (State Objectives)
Faktor yang harus diperhatikan dalam menganalisis mahasiswa adalah;
karakteristik umum, kompetensi dasar spesifik, dan gaya belajar.
a. Karakteristik umum mahasiswa kelas A2 dan B2 berusia berkisar antara
18 – 20 tahun, kebanyakan perempuan, dan memiliki budaya atau
sosioekomi yang berbeda.
b. Kompetensi dasar spesifik mengungkapkan makna dan langkah retorika
dalam esei pendek sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis
secara akurat, lancar dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan
sekitar.
c. Gaya belajar masih acak-cakan belum dapat meresponi gaya belajar
dengan baik.
2. Menyatakan Standar dan Tujuan (State Objectives)
Setelah melalui latihan pembelajaran melalui pendekatan kontekstual
mahasiswa mampu menulis paragraf deskriptif dengan baik.
76
3. Memilih Strategi, Teknologi, Media dan Material (Select Mothods,
Media and Materi)
Strategi yang dipakai pada penelitian ini adalah strategi yang berpusat pada
mahasiswa, merupakan kegiatan melibatkan mahasiswa aktif dalam
pembelajaran. Dosen merancang materi pembelajaran melalui pendekatan
kontekstual dalam pembelajaran menulis paragraf deskriptif menggunakan
media gambar sesuai dengan kebutuhan dan tujan pembelajaran.
4. Menggunakan Teknologi, Media dan Materi (Utilize Technology, Media
and materi)
Dalam tahap ini harus memperhatikan 5P yaitu:
1. Pratinjau
Selama proses seleksi materi dosen harus mempratinjau materi yang
dipilih terkait dengan tujuan belajar. Tujuannya adalah memilih bagian
yang langsung selaras dengan mata pelajaran. Materi yang peneliti
gunakan di sini adalah menulis paragraf deskriptif.
2. Menyiapkan Materi
Dosen harus menyiapan materi yang mendukung aktifitas pembelajaran.
Langkah pertama yang harus disiapkan dalam materi adalah pembentukan
kelompok, memberikan tema yang sesuai.
3. Menyapkan Lingkungan
Penggunaan materi harus efektif baik di ruang kelas, laboratorium
ataupun pusat media. Dosen harus mengatur tempat duduk sehingga para
77
mahasiswa bisa melihat dan mendengar satu sama lain jika sedang
membahas suatu topik.
4. Menyiapkan Mahasiswa
Apa yang dipelajari dari sebuah kegiatan sangat bergantung pada
bagaimana para mahasiswa disiapkan untuk mata kuliah tersebut. Dosen
harus menginformasikan tujuan pembelajarannya kepada mahasiswa.
5. Menyediakan Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar berpusat pada mahasiswa, akan melibatkan prestasi,
demontrasi, latihan, dan praktik. Jika menggunakan presentasi sebgai
salah satu strategi adalah penting untuk menggunakan kemampuan
prestasi di ruang kelas.
5. Mengharuskan Partisipasi Mahasiswa (Require Student Participation)
Belajar merupakan proses mental aktif yang dibangun berdasarkan
pengalaman auntentik yang relevan dimana para mahasiswa akan menerima
umpan balik informatif, respon yang mungkin mereka ketahui sejauh mana
mereka telah mencapai tujuan dan bagaimana meningkatkan kinerja mereka.
Mahasiswa menerima umpan balik mengenai ketetapan respon mereka.
Umpan balik bisa berasal dari dosen atau para mahasiswa yang bekerja di
dalam kelompok kecil dan saling memberi umpan balik. Umpan balik bisa
diperoleh melalui aktivitas sendiri. Umpan balik dari dosen membantu para
mahasiswa meningkatkan pembelajaran mereka.
78
6. Mengevaluasi dan Merevisi (Evaluate and Revise)
Komponen terahir dari model ASSURE untuk belajar yang efektif adalah
mengevaluasi dan merevisi. Evaluasi dan revisi sangat penting bagi
pengembangan pengajaran yang berkualitas, tetapi komponen dari
perancangan mata kuliah ini sering kali diabaikan. Ada dua tujuan dari
komponen ini yaitu:
1. Menilai prestasi mahasiswa
Metode dalam menilai prestasi bergantung pada sifat dari tujuan belajar.
Beberapa tujuan belajar mengharuskan kemampuan kognitif yang relative
sederhana misalnya: Prestasi mahasiswa dapat dilihat pada lembaran
observasi, test kemamuan menulis, dan wawancara.
2. Mengevaluasi dan merevisi strategi, teknologi dan media.
Salah satu komponen kunci bagi evaluasi dan revisi sebuah mata mata
kuliah adalah masukan dari mahasiswa. Setelah menyelesaikan obsevasi
siklus1 menemukan beberapa kelemahannya, peneliti dan korabolator
mengadakan evaluasi dan revisi strategi, teknologi dan media untuk
memperbaiki pembelajaran pada siklus yang berikutnya. Mahasiswa lebih
menyukai belajar mendiri ketimbang presentasi kelompok.
3.4.2 Pelaksanaan Tindakan
Setelah perencanaan selesai dipersiapkan, proses pembelajaran menulis
dilaksanakan. Pelaksanaan tindakan sesuai dengan jadwal mata kuliah Pre-
Intermediate Writing Semester Tiga. Setiap pertemuan berlangsung selama 3 x 60
menit. Siklus 1 dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. 60 menit untuk
79
tindakan, 60 menit khusus diskusi, dan 60 menit untuk melaksanakan tes menulis.
Pada siklus 1, pertemuan pertama tema yang diberikan adalah budaya (culturel).
Peneliti melakukan tindakan sebagai berikut ; (1) Pada kegiatan pendahuluan
mengucapkan salam, mengecek kehadiran mahasiswa dan memberikan beberapa
pertanyaan sesuai tema. (2) Pada kegiatan inti, peneliti memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk melakukan proses inkuiri dengan cara memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk memikirkan dan memberikan kesempatan
untuk mengamati bentuk paragraf deskriptif, yang pada akhirnya mahasiswa dapat
menemukan dan memahaminya. Pada langkah inkuiri ini peneliti menggunakan
satu paragraf. Peneliti memberikan contohnya dan memberikan kesempatan
kepada mahasiswa untuk bertanya apabila terdapat hal yang belum dipahami,
dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan guna membangun pengetahuan
mahasiswa. Pada kegiatan ini dosen menjelaskan materi sedikit demi sedikit.
Pada kegiatan inti juga dilaksanakan kegiatan berdiskusi untuk membahas contoh
gambar yang diberikan dan membuat kalimat berdasarkan gambar yang diberikan
serta melakukan tanya jawab sesuai dengan tema, dan menuliskan jawaban teman
menjadi sebuah paragraf. Selama proses pembelajaraan dosen memantau
kemajuan mahasiswa dan melaksanakan penilaian otentik. Kegiatan inti
berlangsung selama 60 menit. (3) Pada kegiatan penutup, peneliti melakukan
refleksi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan sesuai materi yang diberikan,
dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan
apabila mereka tidak memahami materi yang baru saja diberikan. Supaya proses
pembelajaran lebih dimengerti lebih dalam lagi, mahasiswa diberi tugas rumah
80
secara bekelompok satu kelompok terdiri 4 orang, mereka berdiskusi sesuai
dengan temea yang sudah diberikan dan masing-masing kelompok membuat
laporannya yang akan didiskusikan pada pertemuan berikutnya. Kegiatan penutup
berlangsung selama 10 menit.
Pada pertemuan kedua siklus1. Mahasiswa yang sudah berdiskusi di rumah seraca
berkelompok masing-masing memberikan laporannya secara tertulis untuk
dipresentsikan di kelas. Tindakan yang dilakuan sebagai berikut: (1) Pada
kegiatan pendahuluan dosen memberikan salam, mengecek kehadiran mahasiswa
serta menjelaskan kegiatan diskusi yang akan dilakukan. (2) Pada kegiatan inti,
dosen menjelaskan atauran berdiskusi baik dalam berpresentasi maupun tanya
jawab. Memanggil setiap kelompok maju ke depan kelas merepresentasikan hasil
diskusi mereka yang sudah mereka diskusikan di dalam kelompok di rumah.
Setelah berahir diskusi dosen memberi tanggapan dan rangkuman masing-masing
setiap kelompok. (3) Pada kegiatan penutup, peneliti dan kolabulator melakukan
refleksi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan sesuai materi diskusi yang
diberikan, dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan
pertanyaan apabila mereka tidak memahami materi yang baru saja didiskusikan.
Pada pertemuan ketiga siklus 1. Mahasiswa membuat sebuah paragraf deskriptif
sesuai dengan tema yang diberikan, yaitu tentang budaya . Tindakan yang
dilakukan sebagai berikut : (1) Pada kegiatan pendahuluan dosen memberikan
salam, mengecek kehadiran mahasiswa serta menjelaskan kegiatan yang akan
dilakukan. (2) Pada kegiatan inti, membagikan kertas soal untuk mengetahui
sejauh mana mahasiswa telah memahami materi yang diberikan. Mahasiswa
81
menuliskan tugas secara individual membuat sebuah paragraf deskriptif, dengan
membuat outline terlebih dahulu. Setelah selesai tugas dikumpulkan. (3) Pada
kegiatan penutup, dosen dan kolaborator memberikan pertanyaan kepada
mahasiswa yang mewakili untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap proses
pembelajaran.
Pada siklus 2 tema yang diberikan adalah (Travelling). Pada siklus 2 ini, dosen
melakukan kegiatan sebagai berikut: (1) Selama 10 menit pertama mengecek
keadaan mahasiswa dan menginformasikan tema yang akan dipelajari. (2) Pada
kegiatan inti pada siklus kedua, dosen memberikan contoh dua buah paragraf,
mahasiswa diminta untuk memperhatikannya dan bertanya. Dengan pemberian
dua paragraf, diharapkan mahasiswa akan dapat membandingkan dan membantu
proses berpikir mereka untuk menentukan mana bentuk paragraf deskriptif.
Selanjutnya dosen menjelaskan materi sedikit demi sedikit. Mahasiswa
menuliskan contoh paragraf deskriptif. Selanjutnya dosen membagi mahasiswa
dalam beberapa kelompok kemudian mereka memperhatikan gambar yang
diberikan oleh dosen. Mahasiswa diminta untuk menuliskan bagian-bagian dari
pengalaman mereka tetang suatu tempat yang mereka kunjungi yang terdapat
dalam gambar tersebut, kemudian mereka diminta untuk membuat kalimat.
Langkah selanjutnya membahas hasil diskusi tersebut. Kemudian mahasiswa
diminta untuk bertanya dan menjawab tentang apa yang mereka lihat. Kemudian
jawaban mahasiswa ditulis menjadi sebuah paragraf. (3) Pada kegiatan penutup
dosen memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang baru diberikan dan
82
memberikan pula kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya. Selanjutnya
dosen menjelaskan dan menyimpulkan materi.
Pada pertemuan kedua, siklus 2, Mahasiswa yang sudah berdiskusi di rumah
seraca berkelompok masing-masing memberikan laporannya secara tertulis untuk
dipresentsikan di kelas. Tindakan yang dilakuan sebagai berikut: (1) Pada
kegiatan pendahuluan dosen memberikan salam, mengecek kehadiran mahasiswa
serta menjelaskan kegiatan diskusi yang akan dilakukan. (2) Pada kegiatan inti,
dosen menjelaskan atauran berdiskusi baik dalam berpresentasi maupun tanya
jawab. Memanggil setiap kelompok maju ke depan kelas merepresentasikan hasil
diskusi mereka yang sudah mereka diskusikan di dalam kelompok di rumah.
Setelah berahir diskusi dosen memberi tanggapan dan rangkuman masing-masing
setiap kelompok. (3) Pada kegiatan penutup, peneliti dan kolabulator melakukan
refleksi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan sesuai materi diskusi yang
diberikan, dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan
pertanyaan apabila mereka tidak memahami materi yang baru saja didiskusikan.
Pada pertemuan ketiga, siklus 2, Mahasiswa membuat sebuah paragraf deskriptif
tentang pemandangan. Tindakan yang dilakukan pada pertemuan ini:
(1) Kegiatan pendahuluan, memberi salam, mengecek kehadiran mahasiswa
(2) Kegiatan inti, dosen membagikan lembar soal tes dengan tujuan
untuk mengetahui sejauh mana daya serap mahsiswa terhadap materi yang
diberikan dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Mahasiswa mengerjakan
tugas secara individu. Gambar yang diberikan untuk membantu mahasiswa dalam
83
mengungkapkan ide. Pada kegiatan ini dosen memantau kegiatan mahasiswa
setelah selesai dikumpulkan.(3) Kegiatan penutup, dosen dan kolaburator
melakukan wawancara terhadap beberapa mahasiswa untuk mengetahui pendapat
mereka tentang pembelajaran kontekstual.
Pada siklus 3, tindakan yang dilakukan berdasarkan refleksi pada siklus 2. Tema
pada siklus ketiga adalah Daily Activities. Tindakan yang dilakukan pada silus
ketiga sebagai berikut : (1) Kegiatan pendahuluan, memberi salam, mengecek
kehadiran mahasiswa dan memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang tema yang
akan dipelajari. (2) Kegiatan inti, dosen memberikan contoh 2 buah paragraf,
mahasiswa diminta untuk bertanya, memikirkan, dan mengungkapkan
pendapatnya tentang paragraf akhirnya mahasiswa dapat memahami dan
menemukan bentuk paragraf deskriptif. Selanjutnya dosen membentuk kelompok-
kelompok. Kemudian dosen memberikan contoh-contoh gambar daily activities
sesuai dengan tema. Selanjutnya diminta untuk menuliskan kalimat berdasarkan
gambar. Kegiatan ini dilakukan dengan cara berdiskusi. Pada siklus ketiga, di
dalam kegiatan diskusi pemberian contoh paragraf dan gambar tidak hanya secara
menyeluruh tetapi dosen mendatangi masing-masing kelompok dengan
memberikan penjelasan-penjelasan tentang paragraf dan gambar- gambar.
Langkah selanjutnya mahasiswa diminta untuk menuliskan contohnya. Kemudian
mahasiswa diminta untuk melakukan tanya jawab tentang jenis kegiatan yang
mereka pahami. Hasil jawaban mahasiswa ditulis dalam sebuah paragraf.
84
Pada pertemuan kedua, siklus 3, Mahasiswa yang sudah berdiskusi di rumah
seraca berkelompok masing-masing memberikan laporannya secara tertulis untuk
dipresentsikan di kelas. Tindakan yang dilakuan sebagai berikut: (1) Pada
kegiatan pendahuluan dosen memberikan salam, mengecek kehadiran mahasiswa
serta menjelaskan kegiatan diskusi yang akan dilakukan. (2) Pada kegiatan inti,
dosen menjelaskan atauran berdiskusi baik dalam berpresentasi maupun tanya
jawab. Memanggil setiap kelompok maju ke depan kelas merepresentasikan hasil
diskusi mereka yang sudah mereka diskusikan di dalam kelompok di rumah.
Setelah berahir diskusi dosen memberi tanggapan dan rangkuman masing-masing
setiap kelompok. (3) Pada kegiatan penutup, peneliti dan kolabulator melakukan
refleksi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan sesuai materi diskusi yang
diberikan, dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan
pertanyaan apabila mereka tidak memahami materi yang baru saja didiskusikan.
Pada pertemuan ketiga siklus 3, Mahasiswa diminta untuk membuat sebuah
paragraf deskriptif tentang balap mobil. Tindakan yang dilakukan pada pertemuan
ini adalah: (1) Pada kegiatan pendahuluan memberikan salam, mengecek
kehadiran dan menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan. (2) Pada kegiatan inti,
dosen membagikan kertas soal dan mahasiswa mengerjakana tugas tersebut
secara individu. Setelah selesai kertas dikumpulkan.(3) Pada kegiatan penutup,
dosen dan kolaburator melakukan wawancara terhadap beberapa mahasiswa untuk
mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap proses pembelajaran.
85
3.4.3 Observasi
Dalam penelitian tindakan kelas pengamatan atau observasi dilakukan bersama-
sama dengan teman dosen pengampu mata kuliah Pre-Intermediate Writing
semester tiga. Pelaksanaan penelitian ini, peneliti dibantu oleh 1 orang dosen
pengampu mata kuliah Pre-Intermediate Writing jurusan Pendidikan Bahasa dan
Seni Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unila, yang bertugas sebagai
kolaborator dan yang menjalankan proses pembelajaran. Pengamatan atau
observasi dilaksanakan selama pelaksanaan proses pembelajaran berlangsung
sebagaimana telah dijadwalkan selama setiap siklus. Observasi dilakukan dalam
rangka pengumpulan data kualitatif selama proses pembelajaran. Pada saat
penelitian berlangsung, peneliti melaksanakan pengamatan dengan menggunakan
instrument yang telah disiapkan, atau lembar pengamatan proses pembelajaran
kontekstual guna melihat kelemahan dan kelebihan pada saat proses pembelajaran
berlangsung. Pada intinya pengamatan ini difokuskan pada dua hal, yaitu: proses
pembelajaran kontekstual yang dilakukan oleh dosen dan melihat aktifitas
mahasiswa dalam proses pembelajaran. Pada setiap akhir pertemuan peneliti dan
kolaborator melakukan wawancara dengan mahasiswa. Pertanyaan- pertanyaan di
dalam panduan wawancara tentang proses pembelajaran yang dialami mahasiswa.
Wawancara dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran
kontekstual yang mereka rasakan.
86
3.4.4 Analisis dan Refleksi
3.4.4.1 Analisis
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil penelitian tindakaan kelas,
maka berbagai pertemuan yang didapatkan dari setiap siklus dianalisis.
Pada setiap siklus, kelemahan-kelemahan yang ditemukan dianalisis dan dilihat
juga peningkatannya. Proses dan produk pembelajaran pada siklus dianalisis
untuk dilihat bagaimana kelanjutannya pada siklus berikutnya
3.4.4.2 Refleksi
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan sesuai
dengan yang telah dicatat dalam lembar observasi atau pengamatan. Pada setiap
akhir pertemuan, dosen melakukan tindakan refleksi. Pada tahap refleksi, peneliti
bersama-sama dengan kolaborator membahas peningkatan dan kelemahan atau
kendala-kendala yang muncul dari tindakan yang diberikan dengan menggunakan
pembelajaran kontekstual. Kelemahan-kelemahan yang timbul didiskusikan untuk
dicari solusinya dan diaplikasikan pada siklus berikutnya.
3.5. Definisi Konseptual dan Operasional
3.5.1.Definisi Konseptual
Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang mengaitkan materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata mahasiswa dan proses pembelajaran
berlangsung lebih bermakna. Keterampilan menulis adalah kemampuan untuk
mengungkapkan makna dalam esei pendek sederhana berbentuk deskriptif untuk
87
berinteraksi dengan lingkungan sekitar dengan memperhatikan isi, organisasi,
kosa kata, penggunaan bahasa, dan mekanik.
3.5.2 Definisi Operasional
Penelitian tindakan kelas ini, mengaplikasikan tujuh komponen pendekatan
kontekstual, yaitu : (1) konstruktivis, (2) inkuiri, (3) bertanya, (4) masyarakat
belajar, (5) pemodelan, (6) refleksi, dan (7) penilaian otentik. Di dalam penelitian
ini penampilan dosen dalam menerapkan pendekatan kontekstual dan aktifitas
mahasiswa selama proses pembelajaran diamati oleh kolaborator dengan
menggunakan lembar observasi. Tes menulis mahasiswa dibuat dengan
menampilkan gambar pada lembar soal dan mahasiswa diminta untuk
mendeskripsikan gambar tersebut sesuai dengan tema yang diberikan. Tes menulis
dapat dilihat pada lampiran 1 di dalam SAP. Lembar tes keterampilan menulis
mahasiswa dievaluasi dengan memperhatikan : (1) isi karangan, (2) organisasi
dalam karangan , (3) penggunaan kosakata, (4) penggunaan bahasa, dan (5)
mekanik di dalam keterampilan menulis
Pada saat dosen mengevaluasi hasil menulis mahasiswa, peneliti bekerjasama
dengan kolaborator untuk menentukan nilai menulis mahasiswa untuk
menghindari unsur subjektivitas di dalam pelaksanaan evaluasi. Peneliti dan
kolaborator mendiskusikan hasil menulis mahasiswa dan mendiskusikan berapa
nilai yang pantas diberikan kepada hasil menulis mahasiswa tersebut.
88
3.6 Instrumen Penelitian
Istrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
(1) Lembar pengamatan pembelajaran kontekstual dan aktifitas mahasiswa
(2) Test
(3) Pedoman wawancara
3.7 Kisi - Kisi Instrumen
Kisi-kisi ini digunakan untuk pedoman bagi peneliti dalam menyusun instrumen
penelitian yang dilakukan. Ada beberapa kisi-kisi instrument yang digunakan
dalam penelitian ini, yaitu kisi-kisi instrument pengamatan pembelajaran
kontekstual, pengamatan aktifitas mahasiswa, tes, dan pedoman wawancara.
3.7.1 Kisi-Kisi Instrument Pengamantan Pembelajaran Kontekstual.
Instrument pengamatan pembelajaran kotekstual yang digunakan dalam penelitian
adalah diambil dari instrument pengamatan pembelajaran kontekstual
dengan kisi-kisi sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Pengamatan Pembelajaran Kontekstual
Kegiatan Dosen
Pendahuluan 1. Memberikan salam, berdoa, dan mengecek kehadiran mahasiswa
2. Memberikan pertanyaan sekitar tema dan jenis paragraf deskriptif yang
dihubungkan dengan kehidupan nyata mahasiswa
Kegiatan Inti
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memikirkan paragraf
deskriptif
2. Memberikan contoh kalimat dan paragraf deskriptif.
3. Contoh pemodelan yang diberikan sesuai dengan kondisi nyata..
4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk membacaa paragraf deskriptif
89
yang sesuai dengan tema yang diberikan.
5. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memahami contoh paragraf
deskriptif dengan tema budaya
6. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengungkapkan pendapatnya
tentang contoh yang diberikan
Dihubungkan dengan dunia nyata mahasiswa.
7. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
bertanya.
8. Menjelaskan materi sedikit demi
Sedikit.
9. Dibentuk beberapa kelompok
10. Menayangkan gambar sesuai dengan tema yang mudah di dapatkan disekitar kita.
11. memberikan kesempatan kepada mahasiswa menuliskan kata atau kalimat
sesuai dengan gambar yang diberikan dengan bekerjasama dalam kelompok.
12. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menuliskan contoh paragraf
yang diberikan melalui tayangan.
13. Memberikan kesempaatan kepada mahasiswa untuk melakukan tanya jawab
sesuai tema dengan situasi nyata yang dimiliki siswa secara berpasangan.
14. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa menuliskan jawaban teman dan
disusun dalam sebuah paragraf
15.Memantau kegiatan mahasiswa selama
proses pembelajaran dalam
melaksanakan authentic
assesstment.
Kegiatan Penutup
1. Memberikan pertanyaan tentang materi yang baru saja diberikan
2. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya tentang materi yang
belum jelas.
3. Menjelaskan dan menyimpulkan
3.7.2 Kisi-Kisi Pengamatan Aktivitas Mahasiswa
Kisi-kisi aktivitas mahasiswa merupakan kegiatan mahasiswa yang diamati oleh
kolaborator. Kolabolator dan mencatat semua aktivitas belajar yang dilakukan
mahasiswa.
Berikut ini disajikan table kisi-kisi pengamatan aktivitas mahasiswa.
90
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pengamatan Aktivitas Mahasiswa
Aktivitas Mahasiswa
1. Mahasiswa menjawab pertanyaan pembuka dan materi pelajaran tentang tema
dan paragraf deskriptif.
2. Mahasiswa menuliskan contoh kalimat yang diberikan dosen di depan kelas
3. Mengungkapkan pendapat tentang contoh paragraf dan gambar-gambar yang
diberikan sesuai dengan tema.
4. Mahasiswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang diberikan.
5. Menuliskan kata, dan kalimat yang diperintahkan di depan kelas.
6. Menuliskan jawaban teman dan disusun dalam sebuah paragraf di depan kel
3.7.3 Kisi-Kisi Tes Pemahaman Menulis Paragraf
Kisi-kisi yang digunakan dalam menyusun tes kemampuan menulis paragraf.
Adapun tes yang disusun adalah bentuk esei yang mencakup empat aspek
menulis yaitu: content, organization, vocabulary, language use, dan mechanic
3.7.4 Kisi-Kisi Menulis
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Menulis
No Indikator Sub Indikator
1
2
3
Menulis kerangka
Menulis paragraf
Menyempurnakan
a. Mengamati gambar
b. Mengidentifikasi gambar
c. Mendeskripsikan gambar
Mengembangkan kerangka
paragraf
Menyempurnakan paragraf
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Menulis
Aspek Deskripsi Skor
Isi 1. Sangat baik, mahasiswa mengungkapkan isi
bahasan dengan lengkap.
2. Baik, mahasiswa mengungkapkan bahasan cukup
27- 30
91
memadai
3. Kurang baik, mahasiswa mengungkapkan sedikit isi
bahasan
4. Buruk, mahasiswa tidak mengetahui isi bahasan
dan tidak terkait dengan tema
22- 26
17- 21
13- 16
Organisasi 1. Sangat baik, mahasiswa mengungkapkan ide
dengan lancar dan jelas, serta terungkap dengan
baik.
2. Baik, mahasiswa mengungkapkan ide dengan
lancar tetapi tidak terorganisasi dengan baik,
karena penjelasan yang diulang-ulang sehingga alur
kurang jelas.
3. Cukup, mahasiswa tidak lancar dalam
mengungkapkan ide, membingungkan, kadang
tidak menyambung.
4. Buruk, mahasiswa tidak dapat mengkomunikasikan
ide, tidak terorganisasi
18 – 20
14 - 17
10 – 13
7 – 8
Kosakata 1. Sangat baik, pemilihan dan penggunaan kosakata.
2. Baik, penggunaan kosakata dengan sedikit
kesalahan tanpa merubah arti
3. cukup, pemilihan kata yang kurang tepat, banyak
kesalahan dalam penggunaannya.
4. Buruk, penggunaan kosakata sulit dimengerti
18 – 20
14 – 17
10 – 13
7 – 8
Penggunaan
Bahasa
1. Sangat baik, menggunakan kalimat lengkap dan
efektif.
2. Baik, mahasiswa mengungkapkan dengan kalimat
sederhana dan mudah dimengerti.
3. Kurang baik, mahasiswa mengungkapkan dengan
kalimat sederhana yang tidak mudah dimengerti.
4. Sangat buruk, mahasiswa tidak menguasai pola
kalimat
22 – 25
18 – 21
11-17
5 - 10
Mekanik 1. Sangat baik, mahasiswa menulis dengan aturan
ejaan, tanda baca dan huruf kapital dengan tepat.
2. Baik, hanya sedikit kesalahan dalam ejaan, tanda
baca dan huruf kapital.
Cukup, sering terjadi kesalahan dalam ejaan, tanda
baca, dan huruf kapital.
3. Buruk, mahasiswa tidak menguasai ejaan, tanda
baca, dan penggunaan huruf kapital
4. Buruk. Mahasiswa tidak menguasai ejaan, tanda
baca, dan penggunaan huruf kapital
5
4
3
2
92
3.7.5 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara
Kisi-kisi pedoman wawancara merupakan kegiatan mahasiswa yang diamati oleh
kolaborator. Kolabolator bertanya dan mencatat pemahaman mahasiswa tentang
proses pembelajaran yang diberikan dosen.
Berikut ini disajikan kisi-kisi pedoman wawancara
PEDOMAN WAWANCARA
Petunjuk : Jawablah pertanyaan ini dengan jujur. Jawaban anda tidak
mempengaruhi nilai
1. Apakah anda senang dengan kegiatan pembelajaran menulis tadi ?
Mengapa?
2. Apakah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dosen dapat mengingat
pengetahuan yang dimiliki anda sebelumnya dan membantu memahami
pembelajaran menulis? Berikan contohnya !
3. Apakah anda terlibat dalam pembelajaran tadi ?
Pada kegiatan apa?
4. Apakah contoh – contoh yang diberikan dosen mudah dipahami?
Mengapa?
5. Apakah ada usaha lain yang dilakukan apabila anda tidak mengerti tentang
Pembelajaran tadi ? Bagaimana
6. Apakah anda senang dengan kegiatan berkelompok?
Mengapa?
7. Apakah anda senang apabila dosen memberikan kesempatan untuk
bertanya dan menjawab pertanyaan?
Mengapa?
8. Apakah anda senang apabila dosen membetulkan kesalahan yang
dilakukan selama Pembelajaran menulis? Mengapa?
3.8. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskribtif kualitatif, yaitu analisis
terhadap proses pembelajaran yang dilakukan secara terus menerus dari awal
penelitian hingga akhir penelitian. Analisis statistik kualitatif memberikan
interpretasi secara nyata terhadap aktifitas mahasiswa dalam proses pembelajaran
93
menulis dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Lembar pengamatan yang
diisi oleh kolaborator dan hasil menulis mahasiswa dianalisis dengan
menggunakan prosentasi untuk aktifitas menulis, perolehan skor untuk
penampilan dosen , dan rata-rata penilaian untuk keterampilan menulis. Hasil
analisis untuk menentukan langkah selanjutnya.
Di dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti dan kolaborator melakukan
wawancara untuk mengetahui tanggapan mahasiswa tentang proses pembelajaran
kontekstual dan hasil wawancara dapat dijadikan pula sebagai acuan terhadap data
yang diperoleh pada setiap siklus.