Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
0
PPeennggaaddiillaann AAggaammaa MMuuaarraa TTeebboo Komplek Perkantoran Seentak Galah Serengkuh Dayung
Jl. Lintas Tebo-Bungo Km.12 Muara Tebo Tlpn/ Fax. 0741-21560
Website: pa-muaratebo.go.id Email: [email protected]
LLLaaapppooorrraaannn AAAkkkuuunnntttaaabbbiiillliiitttaaasss KKKiiinnneeerrrjjjaaa
IIInnnssstttaaannnsssiii PPPeeemmmeeerrriiinnntttaaahhh
TTTaaahhhuuunnn 222000111333
PPPeeennngggaaadddiiilllaaannn AAAgggaaammmaaa MMMuuuaaarrraaa TTTeeebbbooo
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapan puji syukur kehadirat Allah SWT, telah tersusun Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo tahun 2013.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini merupakan perjalanan Tahun
keempat dari Renstra Tahun 2010-2014. Selanjutnya Pembuatan LAKIP adalah menindaklanjuti
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahuh 1999 Tentang Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah yang dituangkan dalam Surat Edaran Kementrian Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformsi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2013 yang
kemudian ditindaklanjuti oleh Surat Sekretaris Mahkamah Agung R.I Nomor: 503/ SEK/
KU.01/ 12/ 1013 tanggal 16 Desember 2013 Tentang Penyampaian LAKIP Tahun 2013 dan
Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo menguraikan hasil
Kinerja Tahun 2013 dan juga menguraikan capaian kinerja tahun tahun sebelumnya dan juga
merupakan media pertanggungjawaban keberhasilan dan atau beberapa kinerja yang belum
tercapai secara maksimal dalam mencapai tujuan dan sasaran strategis dalam pencapaian visi
dan misi organisasi sesuai Rencana Kinerja yang telah ditetapkan.
Substansi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai instrumen untuk
menginformasikan capaian Kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo dalam Tahun 2013 yang
menyangkut tentang proses pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan
dalam Rencana Kinerja Tahun 2013, yang sekaligus merupakan laporan akuntabilitas kinerja
Pengadilan Agama Muara Tebo dan merupakan mata rantai pencapaian kinerja yang telah
dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya.
Dengan dibuatnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013
Pengadilan Agama Muara Tebo kiranya dapat memberikan informasi yang akurat, tepat,
relevan, dan transparan sehingga dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan dan dapat
mengambil manfaat dan menilai pencapaian kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo dalam
kurun waktu satu tahun tahun 2013.
Kemudian dengan telah tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo ini, kami mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu hingga tersusunnya LAKIP Tahun 2013 , semoga bermanfaat dan
berguna untuk pelaksanaan tugas-tugas dan semakin memacu kinerja Pengadilan Agama
Muara Tebo yang lebih baik dimasa datang.
Muara Tebo, 10 Februari 2014
Ketua,
Drs. H. PALATUA,SH.,M.H.I
NIP.19670217 199403 1003
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
2
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara
Tebo Tahun 2013 adalah merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban suatu instansi dalam
melaksanakan tugas tugas dan harus merupakan kewajiaban untuk membuat laporan
akuntabilitas kinerja lembaganya selama kurun waktu 1 (satu) tahun berjalan, yang juga
sekaligus dalam rangka memenuhi amanat yang tertuang dalam Instruksi Presiden Republik
Indonesia No. 7 tahun 1999 tentang laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,
selanjutnya LAKIP tersebut secara operasionalnya di atur oleh Surat Edaran Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2013 yang
kemudian ditindaklanjuti dengan Surat Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor: 503/ SEK/ KU. 01/ 12/ 2013 Tanggal 16 Desember 2013 tentang Penyampaian LAKIP
Tahun 2013 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014
Dalam LAKIP ini tertuang Indikator Kinerja Utama dari Pengadilan Agama Muara Tebo
yang disinkronisasikan dengan Rencana Strategis 2010- 2014 dan salah satu kegiatan yang
merupakan tugas pokok dan fungsi serta pencapaian kinerja dari Pengadilan Agama Muara
Tebo adalah sebagai Pengadilan Tingkat Pertama yang bertugas dan berwenang menerima,
memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama. Tugas pokok dan
fungsi yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama Muara Tebo merupakan sasaran strategis
yang berpedoman pada Indikator Kinerja Utama ( IKU ) maupun terget yang di inginkan dan
realisasi yang telah di capai.
Adapun out put dan out come Kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo dapat dipengaruhi
oleh Sumber Daya Manusia , Sarana, Prasarana serta anggaran yang tersedia dalam
menyelesaikan tugas-tugas, yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama Muara Tebo.
LAKIP Tahun 2013 menyampaikan data-data keberhasilan kinerja Tahun 2013 dengan
berpedoman pada Indikator Kinerja Utama, serta disusun dalam Pencapaian Kinerja
(Performance Result) sebagai Pengadilan Tingkat Pertama selama kurun waktu dari bulan
Januari s/d Desember Tahun 2013 serta perbandingan dengan tahun 2012 yang menyangkut
dengan penyelesaian perkara dan tugas-tugas yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama
Muara Tebo.
LAKIP Tahun 2013 ini juga menyajikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh
Satuan Kerja Pengadilan Agama Muara Tebo sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
3
Peradilan Tingkat Pertama dan Tidak terlepas dari Visi Misi Mahkamah Agung RI sebagai
puncak tertinggi Badan Peradilan di Indonesia yakni mewujudkan supremasi hukum
melalui kekuasaan kehakiman yang mandiri, efektif, efisien, serta pelayanan hukum yang
berkualitas, terjangkau yang berbiaya rendah bagi masyarakat serta mampu menjawab
panggilan pelayanan publik.
Beberapa prioritas implimentasi Cetak Biru Pembaharuan Tahun 2010-2035 dan Rencana
Strategis Pengadilan Agama Muara Tebo selama 5 tahun kedepan sebagaimana Rencana
Strategis terutama dalam penyelesaian perkara, dan peningkatan akses masyarakat atas
pengadilan, keterbukaan Informasi, dan Pelayanan yang terbuka dan bisa diakses oleh
masyarakat pengguna pengadilan, sehingga terciptanya penegakan hukum yang berkeadilan
dan tercapainya kepastian hukum.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
4
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................... 1
Ikhtisar Eksekutif ................................................................................................................ 2
Daftar Isi ............................................................................................................................. 4
Bab I. Pendahuluan ............................................................................................ 5
A. Latar Belakang ................................................................................... 5
B. Tugas dan fungsi ................................................................................ 6
C. Struktur Organisasi ...................................................................7
D. Sistematika Penyajian ........................................................................ 8
Bab II. Perencanaan dan Penetapan Kinerja ........................................................ 10
A. Rencana Strategis 2010-2014 ......................................................... 10
1. Visi dan Misi .............................................................................. 10
2. Tujuan sasaran strategis.............................................................. 10
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok ......................................... 12
B. Rencana Kinerja Tahun 2013 ........................................................... 20
C. Perjanjian Kinerja(Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2013 ........ 21
Bab III. Akuntabilitas Kinerja............................................................................... 23
A. Pengukuran Kinerja ........................................................................ 23
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja ......................................................... 23
Bab IV.Penutup ....................................................................................................... 29
Lampiran, yang berisi antara lain ;
1. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Muara Tebo;
2. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Muara Tebo;
3. Rencana Kinerja Tahun 2013-2014
4. Matrik Rencana Strategis Tahun 2010-2014
5. Penetapan Kinerja Tahun 2013-2014
6. Pengukuran Kinerja
7. SK Tim Penyusunan LAKIP Pengadilan Agama Muara Tebo;
8. Surat Keputusan Penetapan Indikator Kinerja Utama ( IKU)
9. Program Kerja (Prioritas) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2014
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
5
BAB. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peradilan Agama merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman bagi
rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara perdata tertentu yang
diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang di
ubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan diubah untuk kedua kalinya
dengan Undang-undang Nomor 50 tahun 2009. Pengadilan Agama sebagai Pengadilan
Tingkat Pertama bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan
menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama
Islam di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan
ekonomi syari’ah sesuai dengan pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989.
Laporan Kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo ini merupakan bentuk
pertanggungjawaban terhadap publik dalam melaksanakan program program yang telah
ditetapkan yang menyangkut akan terlaksananya pelayanan yang baik terhadap
masyarakat, maka program-program yang menyangkut tentang keterbukaan dan akses
kepada publik telah dilakukan dengan melaksanakan beberapa program sebagai berikut:
a. Transparansi biaya perkara di Pengadilan Agama Muara Tebo.
b. Tranparansi tentang pemerimaan perkara dengan memberlakukan daerah steriil
area yang mana pejabat atau pegawai pengadilan tidak lagi bisa bertemu dengan
pihak pihak yang berpekara.
c. Memfungsikan meja Informasi tentang pengadilan dan penanganan pengaduan
masyarakat yang tidak puas akan pelayanan pengadilan.
d. Memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap sistem penerimaan perkara
sampai kepada pengambilan putusan atau surat surat yang dibutuhkan oleh
pengguna pengadilan.
e. Perbaikan sarana dan prasarana dan pengembangan pengetahuan Sumber Daya
Manusia.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
6
B. Tugas dan Fungsi
B.1 Tugas
Pengadilan Agama Muara Tebo merupakan lingkungan Peradilan Agama di
bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka
untuk menyelenggarakan Peradilan guna menegakan Hukum dan Keadilan,
Pengadilan Agama Muara Tebo bertugas dan berwenang menerima, memeriksa,
memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama.
B.2 Fungsi
Pengadilan Agama Muara Tebo sebagai lembaga peradilan di
Indonesia mempunyai 6 (enam) fungsi utama lembaga yaitu :
a. Fungsi Peradilan (Pasal 28 Undang-undang No. 3 Tahun 2009)
Sebagai Pengadilan tingkat pertama, Pengadilan Agama Muara Tebo
merupakan pengadilan yang bertugas membina keseragaman dalam penerapan hukum
melalui putusan untuk menjaga agar semua hukum dan undang-undang diterapkan
secara adil, tepat dan benar.
b. Fungsi Pengawasan
Pengadilan Agama Muara Tebo melakukan pengawasan terhadap
jalannya proses penanganan perkara agar terwujud pengadilan
diselenggarakan dengan seksama dan wajar dengan berpedoman pada azas
peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan, tanpa mengurangi
kebebasan dalam memeriksa dan memutus perkara. Selain itu, Pengadilan Agama
Muara Tebo juga melakukan pengawasan dibidang administrasi perkara maupun
administrasi umum yang dilakukan oleh Hakim Pengawas Bidang.
c. Fungsi Nasehat ( pasal 52 Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989) yang
mengatur sebagai berikut:
ayat 1. Pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasehat, tentang
hukum Islam kepada instansi-instansi pemerintah di daerah hukumnya apabila
diminta;
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
7
d. Fungsi Administratif ( angka 3 penjelasan Undang Undang Nomor 7 Tahun
1989) yang mengatur sebagai berikut:
Mengingat luasnya lingkup tugas dan beratnya beban yang harus dilaksanakan
oleh Pengadilan , maka adanya perhatian yang besar terhadap tatacara dan pengelolaan
administrasi pengadilan , hal ini sangat penting, karena bukan saja mernyangkut aspek
ketertiban dalam menyelenggarakan administrasi, baik di bidang perkara maupun
kepegawaian, gaji, kepangkatan, peralatan kantor, dan lain lain, tetapi juga akan
mempengaruhi kelancaran penyelenggaraan pengadilan itu sendiri oleh karena itu
administrasi pengadilan dalam undang undang ini dibedakan menurtu jenisnya dan
dipisahkan penanganannya, walaupun dalam rangka koordinasi pertanggungjawaban
tetap dibebankan kepada seorang pejabat yaitu Panitera yang merangkap Sekretaris.
e. Fungsi Akses kepada Publik ( pasal 64.A Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009
) yang mengatur sebagai berikut:
ayat 1. Pengadilan wajib memberikan akses kepada masyarakat untuk memperoleh
informasi yang berkaitan dengan putusan dan biaya perkara dalam proses
persidangan.
f. Fungsi Bantuan Hukum/ advokasi ( pasal 60 C Undang Undang Nomor 50
Tahun 2009) yang mengatur sebagai berikut:
ayat 1. Pada setiap Pengadilan Agama dibentuk pos bantuan hukum untuk pencari
keadilan yang tidak mampu dalam memperoleh bantuan hukum.
ayat 2 Bantuan Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan secara
cuma-cuma kepada semua tingkat peradilan sampai putusan terhadap
perkara tersebut sampai memperoleh kekuatan hukum tetap.
g. Fungsi lain-lain ( pasal 52 Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 ) yang
mengatur sebagai berikut:
ayat 2. Selain tugas dan kewenangan sebagaimana yang dimaksud pasal 49 dan
pasal 51, pengadilan dapat diserahi tugas tugas dan kewenangan lain oleh
atau berdasarkan Undang Undang
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
8
C. Struktur Organisasi
Bentuk struktur Pengadilan Agama Muara Tebo diatur menurut Surat Edaran
Mahkamah Agung R.I Nomor: 5 Tahun 1996 tentang bagan struktur Pengadilan.
Struktur Pengadilan Agama Muara Tebo terdiri dari:
1. Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo,
2. Wakil Ketua Pengadilan Agama Muara Tebo,
3. Hakim,
4. Panitera /Sekretaris,
5. Wakil Panitera,
6. Wakil Sekretaris,
7. Panitera Muda Hukum,
8. Panitera Muda Gugatan,
9. Panitera Muda Permohonan,
10. Kepala Urusan Kepegawaian,
11. Kepala Urusan Keuangan dan Peerencanaan,
12. Kepala Urusan Umum,
Pengadilan Agama dipimpin oleh seorang Ketua yang membawahi seluruh unit
kerjanya. Hakim mempunyai garis koordinasi dengan ketua. Dibawah struktur jabatan
terdapat jabatan Wakil Ketua, Panitera /Seretaris dibawah Ketua dan Wakil Ketua
membawahi dua bagian yaitu fungsional dan struktural. Pada bagian fungsional terdapat
tiga panitera muda yaitu panitera muda Hukum, Panitera Muda Gugatan dan Panitera
Muda Permohonan. Sedangkan pada bagian struktural terdapat tiga Kepala Urusan yaitu
Kepala Urusan Kepegawaian, Kepala Urusan Keuangan dan Perencanaan dan Kepala
Urusan Umum.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
9
D. Sistematika Penyajian
Pada dasarnya laporan akuntabilitas kinerja ini untuk mengkomunikasikan
pencapaian kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo dalam tahun anggaran 2013, dengan
bentuk sajian seperti berikut :
Bab I. Pendahuluan, menguraikan gambaran secara garis besar tentang
Pengadilan Agama Muara Tebo dan tentang LAKIP, yang berisikan
antara lain.
A. Latar Belakang
B. Tugas dan fungsi
C. Sistematika Penyajian.
Bab II. Perencanaan dan Penetapan Kinerja menguraikan perencanaan dan
penetapan kinerja serta program kerja Pengadilan Agama Muara Tebo
dalam tahun anggaran 2013 yang berisikan antara lain;
A. Rencana Strategis 2010-2014
Menjabarkan Rencana Strategis Pengadilan Agama Muara Tebo
Tahun 2010-2014
1. Visi dan Misi
2. Tujuan sasaran strategis
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok
B. Rencana Kinerja Tahun 2014
1. Penjelasan arah kebijakan yang diambil Tahun 2014
C. Perjanjian Kinerja ( Dokumen Penetapan Kinerja ) Tahun 2014
Bab III. Akuntabilitas Kinerja
a. Pengukuran Kinerja ( Perbandingan antara Target dan Realisasi
Kinerja)
b. Analisis Akuntabilitas Kinerja ( diuraikan pencapaian sasaran
organisasi dengan pengungkapan dan penyajian dan Hasil
Pengukuran Kinerja
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
10
Bab IV. Penutup
Menguraikan kesimpulan dari seluruh sajian laporan tentang kinerja
(LAKIP) serta harapan adanya koreksi untuk peningkatan kinerja
Pengadilan Agama Muara Tebo di masa yang akan dating.
Lampiran, yang berisi antara lain ;
1. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Muara Tebo;
2. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Muara Tebo;
3. Rencana Kinerja Tahun 2013-2014
4. Matrik Rencana Strategis Tahun 2010-2014
5. Penetapan Kinerja Tahun 2013-2014
6. Pengukuran Kinerja
7. SK Tim Penyusunan LAKIP Pengadilan Agama Muara Tebo;
8. Surat Keputusan Penetapan Indikator Kinerja Utama ( IKU)
9. Program Kerja (Prioritas) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2014
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
11
BAB. II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
Dalam Sistem Akuntabilistas Kinerja Instansi Pemerintah, perencanaan strategi
merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu
menjawab tuntutan lingkungan strategi lokal, nasional dan global serta tetap berada
dalam tatanan sistem administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan
pendekatan perencanaan Strategi yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih
dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan kendala yang
dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
Rencana Strategis Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2010-2014
merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang
terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan,
pengkajian, pengelolaan terhadap sistem, kebijakan dan peraturan perundang-undangan
untuk mencapai efektivitas dan efisiensi.
Tahun 2013 merupakan tahun ke empat dari Rencana Strategis (Renstra)
Pengadilan Agama Muara Tebo tahun 2010 – 2014 merupakan gambaran atau
visionable dari kinerja dan rencana kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo, yang
lingkupnya dalam kurun waktu 5 tahunan. Sehingga Rencana Strategis (Renstra)
Pengadilan Agama Muara Tebo tahun 2010 – 2014 sebagai proses yang berorientasi
pada hasil yang ingin dicapai dalam Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang telah
ditetapkan organisasi.
1. Visi dan Misi
Sejalan dengan Visi dan Misi Mahkamah Agung, maka Pengadilan Agama
Muara Tebo telah menetapkan Visi yaitu;
" Terwujudnya Pengadilan Agama Muara Tebo yang Agung".
Untuk mencapai Visi tersebut Pengadilan Agama Muara Tebo menjabarkan kedalam Misi
sebagai berikut;
1. Memaksimalkan peran, kedudukan dan kewenangan Pengadilan Agama Muara Tebo agar
lebih mampu dalam memberikan pelayanan hukum yang prima terhadap masyarakat
pencari keadilan.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
12
2. Menyelenggarakan manajemen dan administrasi proses perkara yang sederhana, cepat,
tepat waktu, biaya ringan, dan proporsional.
3. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria obyektif,
sehingga tercipta aparat peradilan yang berintegritas dan profesional.
4. Meningkatkan kualitas, efesiensi, efektifitas kinerja dan budaya kerja di lingkungan
Pengadilan Agama Muara Tebo.
5. Mewujudkan aparatur Peradilan Agama Muara Tebo yang profesional, bersih, berwibawa
dan berakhlakul karimah.
6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik dibidang hukum dan keadilan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi Peradilan Agama.
2. Tujuan Dan Sasaran Strategis
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam rangka mencapai
Visi dan Misi Pengadilan Agama Muara Tebo, Adapun tujuan yang ingin dicapai
Pengadilan Agama Muara Tebo adalah:
1. Peningkatan penyelesaian perkara
2. Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim
3. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice
5. Peningkatan kualitas pengawasan
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2014, Sasaran strategis yang akan dicapai Pengadilan agama Muara Tebo
adalah sebagai berikut :
1. Penyelesaian perkara tepat waktu
2. Putusan Hakim yang berkualitas
3. Pengelolaan penyelesaian perkara yang efektif
4. Kecepatan dan ketepatan informasi Peradilan
5. Sumber daya manusia yang berkualitas
A. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator Kinerja utama sangat diperlukan sebagai tolak ukur keberhasilan sasaran
strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan ,sasaran dan indikator utama dapat
dilihat sebagai berikut:
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
13
No. Tujuan Sasaran Indikator
Kinerja Utama Penjelasan
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Meningkatnya
penyelesaian
perkara
Penyelesaian perkara
tepat waktu
a. Persentase mediasi yang
diselesaikan
Perbandingan antara mediasi
yang disepakati dengan jumlah
mediasi yang diterima dan
menjadi perkara
b. Persentase sisa perkara yang
diselesaikan
Perbandingan sisa perkara yang
diselesaikan dengan sisa
perkara yang harus diselesaikan
c. Persentase perkara yang
diselesaikan
Perbandingan perkara yang
diselesaikan dengan perkara
yang akan diselesaikan (saldo
awaldan perkara yang masuk)
d. Persentase perkara yang
diselesaikan
dalam jangka
waktu maksimal
6 bulan
Perbandingan perkara yang
diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan dengan
perkara yang harus diselesaikan
dalam waktu maksimal 6 bulan
(diluar sisa perkara)
2. Peningkatan
aksepbilitas
putusan Hakim
Putusan hakim yang
berkualitas
Persentase yang tidak
mengajukan upaya
hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan
Kembali
Jumlah upaya hukum selama
tahun berjalan (Un) dibagi
jumlah upaya hukum tahun lalu
(un-1) dibagi upaya hukum
tahun lalu (un-1)dikali seratus
persen
3. Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
pengelolaan penyelesaian
perkara yang efektif
a. Persentase berkas yang diajukan
kasasi dan PK
yang
disampaikan
secara lengkap
Perbandingan antara berkas
yang diajukan Kasasi dan PK
yang lengkap (terdiri dari
bundel A dan B) dengan jumlah
berkas yang diajukan Kasasi
dan PK
b. Persentase berkas yang diregister
dan siap
didistribusikan
ke Majelis
Perbandingan antara berkas
perkara yang diterima
Kepaniteraan dengan berkas
perkara yang didistribusikan ke
Majelis
c. Ratio Majelis Hakim terhadap
perkara
Perbandingan ratio Majelis
Hakim dibandingkan dengan
perkara masuk
d. Prosentase penyampaian
pemberitahuan
relaas putusan
tepat waktu,
tempat dan para
pihak (prosentase
akta cerai yang
diserahkan
penggugat/pemoh
on)
Perbandingan antara berkas
putusan dengan relas putusan
yang disampaikan ke para pihak
tepat waktu.
e. Prosentase Perbandingan antara
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
14
Penyitaan tepat
waktu dan tempat
permohonan penyitaan dengan
pelaksanaan penyitaan tepat
waktu dan tempat
4. Peningkatan
aksesibilitas
masyarakat
terhadap peradilan
(acces to justice)
Kecepatan dan ketepatan
informasi Peradilan
a. Persentase perkara prodeo
yang diselesaikan
Perbandingan perkara predeo
yang diselesaikan dengan
perkarapredeo yang masuk
b. Persentase perkara yang
dapat
diselesaikan
dengan cara
sidang keliling
Perbandingan perkara yang
dibawa ke lokasi zetting plaat
dengan jumlah perkara yang
diselesaikan secara sidang
keliling
c. Persentase pencari keadilan
golongan tertentu
(miskin) yang
mendapat
layanan bantuan
hukum
(POSBAKUM)
Perbandingan perkara yang
mendapat Bantuan hukum
dengan jumlah perkara (untuk
pencari keadilan golongan
miskin) yang tidak mendapat
bantuan hukum
d. Persentase (amar) putusan perkara
(yang menarik
perhatian
masyarakat) yang
dapat diakses
secara on line
dalam waktu
maksimal 1 hari
kerja sejak
diputus.
Perbandingan amar putusan
perkara tindak pidana korupsi
yang ditayangkan di wibe site
dengan jumlah perkara tindak
pidana korupsi yang tidak
ditayangkan
5. Meningkatnya
kepatuhan
terhadap putusan
pengadilan.
Kepatuhan terhadap
putusan pengadilan
Persentase
permohonan eksekusi
atas putusan perkara
yang berkekuatan
hukum tetap yang
ditindaklanjuti
Perbandingan permohonan
eksekusi yang ditindaklanjuti
dengan permohonan eksekusi
yang belum ditindaklanjuti
6. Meningkatnya
kualitas
pengawasan
Minimnya hasil temuan
dan pelanggaran
a. Persentase pengaduan
masyarakat yang
ditindaklanjuti
Perbandingan jumlah
pengaduan yang ditindaklanjuti
mengenai perilaku aparatur
peradilan (teknis dan non
teknis) dengan jumlah
pengaduan yang dilaporkan
b. Persentase temuan hasil
pemeriksaan
eksternal yang
ditindaklanjuti.
Perbandingan jumlah
pengaduan yang ditindaklanjuti
mengenai perilaku aparatur
peradilan (teknis dan non
teknis) dengan jumlah
pengaduan yang dilaporkan
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
15
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok
3.1 Program Utama
1. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi peradilan
Akuntabilitas dan tranparansi merupakan salah satu bentuk dan standar pelayanan
yang dibutuhkan masyarakat pengguna pengadilan. Setiap kegiatan dan ketentuan-
ketentuan yang menyangkut akan hak dan kewajiban pengguna pengadilan dapat
dilihat secara terbuka, dan setiap pembiayaan yang diperlukan pengadilan terhadap
proses perkara dapat dipertanggungjawabkan dan tidak satupun yang berbentuk
rahasia ataupun dirahasiakan serta semua kebutuhan dan informasi yang diperlukan
masyarakat telah tersedia di meja informasi Pengadilan Agama Muara Tebo.
2. Meningkatkan sistem pelayanan administrasi perkara yang cepat kepada
masyarakat.
Sistem pelayanan yang diberikan adalah pelayanan satu pintu dimana para pihak
yang datang ke Pengadilan telah disediakan media informasi secara manual dan
melalui website, yang terintegrasi pada meja informasi. Ketika masyarakat
memerlukan informasi tentang perkara, biaya perkara, hari sidang, dan jadwal
persidangan, mereka tidak perlu lagi menghubungi pihak-pihak lain, cukup
menghubungi meja informasi dimana seluruh kebutuhan akan pelayanan
pengadilan akan di dapat di meja informasi.
3. Meningkatkan kemampuan dan kinerja peradilan agar lebih efektif dan efisien.
Profesionalitas dan Sumber Daya Manusia merupakan pilar yang yang sangat
dibutuhkan dalam pencapaian tugas pokok dan fungsi. Oleh karena itu kemampuan
dan kinerja aparatur pengadilan harus terukur dan memakai sistem teknologi yang
memadai, seperti penggunaan beberapa aplikasi dan data yang mendukung kinerja
pengadilan, dan semua aplikasi dan data-data tersebut sebagai sarana untuk
mempercepat penyelesaian tugas pokok dan fungsi pengadilan.
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia lembaga peradilan.
Kualitas Sumber Daya Manusia sangat diperlukan, dan dimulai dari perencanaan
yang tepat dan strategis yang dibuat ke dalam sistem pembinaan yang terus
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
16
menerus, diikuti dengan hasil penelitian sebagai salah satu instrumen pendukung
untuk menentukan tingkat keberhasilan dan pencapaian kualitas aparatur
pengadilan.
5. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan yang di Pengadilan Agama Muara
Tebo.
Pengadilan Agama Muara Tebo telah menempatkan pembinaan dan pengawasan
sebagai salah satu fungsi pokok menajemen dan dipergunakan sebagai alat untuk
menjaga dan mengendalikan agar tugas-tugas yang harus dilaksanakan dapat
berjalan sebagaimana mestinya sesuai rencana dan ketentuan yang berlaku.
Pembinaan dan pengawasan yang dilaksanakan Pengadilan Agama Muara Tebo
dilaksanakan secara reguler empat kali dalam setahun. Pembinaan dan pengawasan
ini memiliki beberapa target yang harus di capai yaitu;
a. Terselenggarakan pembinaan dan pengawasan yang efektif dan
berkesinambungan di Pengadilan Agama Muara Tebo.
b. Meningkatkan wawasan dan pemahaman aparatur pengadilan terhadap
peraturan yang berlaku dan sebagai petunjuk dalam pelaksanaan tugas.
c. Terjalinnya kerjasama, komunikasi dan koordinasi antar pegawai di
lingkungan Pengadilan Agama Muara Tebo sehingga tercapainya kinerja
yang lebih baik.
6. Pelaksanaan Audit Kinerja dan Integritas.
Pelaksanaan audit Kinerja dan Integritas merupakan bagian dari pembinaan
dan pengawasan yang dilakukan oleh Hakim Pengawas Bidang terutama terhadap
administrasi dan manajemen Pengadilan Agama. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 4
(empat) kali dalam setahun yang dilakukan dengan cara meminta data-data
pendukung yang diperlukan yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan
audit kinerja ini bertujuan untuk menilai kinerja dan melihat sampai sejauh mana
program kerja yang dibuat dapat dilaksanakan.
Pada dasarnya audit kinerja diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya
kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai.
Melalui audit kinerja diharapkan dapat membantu melaksanakan kebijakan yang
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
17
telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan secara efektif dan
efisien. Bahkan, melalui audit kinerja tercipta suatu aktivitas yang berkaitan erat
dengan penentuan atau evaluasi mengenai sejauhmana pelaksanaan kerja sudah
dilaksanakan. Audit kinerja juga dapat mendeteksi sejauhmana kebijakan pimpinan
dijalankan dan sampai sejauhmana penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan
kerja tersebut.
Adapun tim dari hakim pengawas bidang Pengadilan Agama Muara Tebo
adalah sebagai berikut:
Keterangan Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013
Hakim Pengawas Bidang Kepaniteraan 2 2 2
Hakim Pengawas Bidang Kesekretariatan 2 2 2
Hakim Pengawas Bidang Meja Informasi dan
Pelayanan Publik 1 1 1
3.2 Kegiatan Pokok
Dari sasaran yang di uraikan tersebut merupakan sasaran yang akan dicapai
Pengadilan Agama Muara Tebo dalam tahun 2010-2014. Untuk mewujudkan visi dan
misi serta sasaran strategis, maka Pengadilan Agama Muara Tebo mengusulkan
kegiatan pokok sebagai berikut :
a. Kegiatan Pokok Penyelesaian Perkara Pengadilan Agama Muara Tebo
Program peningkatan kualitas, kuantitas penyelesaian perkara, efektifitas
persidangan sampai dengan minutasi di Pengadilan Agama Muara Tebo masih sangat
diperlukan. Untuk itu, kemampuan para aparat peradilan baik hakim, panitera dan
jurusita sangat diperlukan dalam penyelesaian perkara sehingga dapat memuaskan
masyarakat pencari keadilan . Program ini juga sejalan dengan prioritas Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dalam hal peningkatan
profesionalisme aparat penegak hukum.
Dalam rangka peningkatkan mutu keterampilan, kinerja dan profesionalisme
tenaga teknis peradilan dibutuhkan sumber daya yang berkualitas. Oleh karena itu
beberapa pegawai Pengadilan Agama Muara Tebo telah mengikutkan berbagai
pelatihan untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia terutama kegiatan
penyelesaian perkara di Pengadilan Agama Muara Tebo yaitu:
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
18
No Nama/ NIP/Jabatan Waktu Nama Pelatihan Tempat
1 HUDORI, S.Ag 19671221 199803 1 005 Wakil Panitera
24 s.d 26 April 2013
Bimtek Kepaniteraan Hotel Wiltop Jambi
2 NUR AMRI, SH 196309231989022001 Panmud Hukum
24 s.d 26 April 2013
Bimtek Kepaniteraan Hotel Wiltop Jambi
3 AGUSTIAR, A.Md 19831029 201101 1 006 Jurusita Pengganti
24 s.d 26 April 2013
Bimtek Kepaniteraan Hotel Wiltop Jambi
4 Drs. SUHAIMI 19640707 199403 1 008 Ketua
01 s.d 03 Mei 2013
Bimtek Yustisial Hakim
Hotel Abadi Grand Jambi
5 Dra. EMANELI 19630725 199403 2 001 Wakil Ketua
01 s.d 03 Mei 2013
Bimtek Yustisial Hakim
Hotel Abadi Grand Jambi
6 MASTUHI, S.Ag,. M.H 19770410 200112 1 004 Hakim
01 s.d 03 Mei 2013
Bimtek Yustisial Hakim
Hotel Abadi Grand Jambi
7 MUHAMMAD SIDDIK, S.Ag,. M.H 19691024 199703 1 001 Hakim
01 s.d 03 Mei 2013
Bimtek Yustisial Hakim
Hotel Abadi Grand Jambi
8 NUR AMRI, SH 196309231989022001 Panmud Hukum
27 s.d 29 September 2013
Orientasi Pemberkasan Perkara Kasasi/PK
Hotel Zuri Express Palembang
9 MASTUHI, S.Ag,. M.H 19770410 200112 1 004 Hakim
29 s.d 31 Oktober 2013
Orientasi Hukum Acara
Hotel Wiltop Jambi
10 ASRORI AMIN, S.H.I 19770627 200604 1 002 Hakim
29 s.d 31 Oktober 2013
Orientasi Hukum Acara
Hotel Wiltop Jambi
11 MUHAMMAD SIDDIK, S.Ag,. M.H 19691024 199703 1 001 Hakim
29 s.d 31 Oktober 2013
Orientasi Hukum Acara
Hotel Wiltop Jambi
12 Dra. EMANELI 19630725 199403 2 001 Wakil Ketua
18 s.d 20 Desember 2013
Penyelesaian Perkara Sengketa Ekonomi Syaria’ah
Hotel Wiltop Jambi
13 ASRORI AMIN, S.H.I 19770627 200604 1 002 Hakim
18 s.d 20 Desember 2013
Penyelesaian Perkara Sengketa Ekonomi Syaria’ah
Hotel Wiltop Jambi
14 MUHAMMAD SIDDIK, S.Ag,. M.H 19691024 199703 1 001 Hakim
18 s.d 20 Desember 2013
Penyelesaian Perkara Sengketa Ekonomi Syaria’ah
Hotel Wiltop Jambi
15 AHMAD AFFENDI, S.Ag 19780312 200604 1 003 Hakim
18 s.d 20 Desember 2013
Penyelesaian Perkara Sengketa Ekonomi Syaria’ah
Hotel Wiltop Jambi
16 RUSYDI BIDAWAN, S.H.I 19800421 200912 1 002 Hakim
18 s.d 20 Desember 2013
Penyelesaian Perkara Sengketa Ekonomi Syaria’ah
Hotel Wiltop Jambi
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
19
17 Drs. RUSDI, M.H 19670817 199202 1 001 Panitera/Sekretaris
18 s.d 20 Desember 2013
Penyelesaian Perkara Sengketa Ekonomi Syaria’ah
Hotel Wiltop Jambi
b. Kegiatan Peningkatan Manajemen Peradilan Agama.
Manajemen yang baik akan menentukan pencapaian kinerja dan kualitas
pelaksanaan dari tugas pokok dan fungsi suatu lembaga. Keberhasilan suatu lembaga
dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya tergantung dari penerapan manajemen
yang efektif dan efisien di lembaga tersebut. Demikian pula halnya pada Pengadilan
Agama yang bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan
menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama
Islam di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan
ekonomi syari’ah sesuai dengan pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989. Dalam
kegiatan peningkatan manajemen peradilan agama, Pengadilan Agama Muara Tebo
telah melaksanakan kegiatan sidang keliling dan perkara prodeo bagi masyarakat yang
tidak mampu.
Perkara Prodeo
Masyarakat miskin merupakan komponen bangsa yang mendapat hambatan untuk
akses pengadilan, mengingat keterbatasan mereka dalam hal keuangan, sehingga ketika
berperkara meraka berhadapan dengan masalah biaya perkara dan ongkos transportasi.
Kendala tersebut mesti direspon secara baik dan diperhatikan, supaya keadilan hukum
terasa oleh mereka. Pasal 56 ayat (2) UU No. 48/2009 tentang Kekuasaan Kehakiman
dan pasal 60B ayat (2) UU No, 50/2009 tentang perubahan kedua atas UU No. 7/1989
tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Negara menanggung biaya berpekara
bagi pencari keadilan yang tidak mampu. Sejalan dengan isi aturan perundang-
undangan tersebut diatas, Negara berkewajiban secara hukum untuk merumuskan,
membuat dan melaksanakan kebijakan yang bertujuna untuk menanggung biaya bagi
orang yang tidak mampu dalam rangka menjamin teraksesnya keadilan hukum oleh
mereka. Diantara program yang masuk ke dalam kebijakan pemberian bantuan hukum
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
20
adalah berperkara secara Prodeo (cuma-cuma) yaitu pembebasan biaya perkara di
Pengadilan bagi para pihak yang berperkara. Melalui berperkara secara prodeo semua
orang dijamin untuk mendapatkan proses keadilan. Prodeo memberikan sinyal penting
kepada masyarakat bahwa biaya berperkara tidak harus menjadi kendala bagi mereka
dalam menuju kerumah keadilan. Pada tahun 2013 akses masyarakat miskin dan
marginal terus difasilitasi oleh Mahkamah Agung sebagai salah satu program prioritas
Mahkamah Agung dan juga prioritas negara. Dibawah payung SEMA Nomor: 10 Tahun
2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Hukum. saat ini terdapat 61 lembaga
dengan 220 petugas yang bertindak sebagai pemberi jasa bantuan hukum di lingkungan
peradilan agama.
Pada tahun 2013, jumlah perkara prodeo yang ditangani oleh Pengadilan Agama
Muara Tebo yaitu 12 (perkara) dengan 1 (satu) perkara dicabut dan 1 (satu) perkara
tidak diterima (NO).
Sidang Keliling
Sidang keliling merupakan sidang pengadilan yang dilaksanakan diluar gedung
pengadilan yang diperuntukan bagi masyarakat yang mengalami hambatan untuk datang ke
kantor pengadilan karena alasan jarak, transportasi dan biaya.Untuk mencapai dan
memberikan pelayanan bantuan hukum yang prima kepada masyarakat pencari keadilan,
Pengadilan Agama Muara Tebo terus berkomitmen untuk melakukan sidang keliling guna
memberikan kemudahan bagi pencari keadilan. Sidang keliling yang dilaksanakan Pengadilan
Agama Muara Tebo sebagai upaya dan bentuk pelayanan hukum bagi masyarakat yang jauh
dari tempat pelaksanaan sidang itu sendiri (KantorPengadilan Agama Muara Tebo) sehingga
biaya transportasi menjadi lebih ringan dan pihak berperkara dapat menghemat waktu.
Dalam upaya tersebut Pengadilan Agama Muara Tebo telah melaksanakan sidang
keliling dengan mengambil tempat di Desa Suka Damai Kecamatan Rimbo Ulu, di Kelurahan
Wirotho Agung bertempat Kecamatan Rimbo Bujang dan Desa Muara Tabir Kecamatan Muara
Tabir.
Pelaksanaan sidang keliling Pengadilan Agama Muara Tebo dilaksanakan pada bulan
April sampai dengan Desember 2013. Desa Suka Damai Kecamatan Rimbo Ulu dan di
Kelurahan Wirotho Agung Kecamatan Rimbo Bujang dipilih karena banyaknya perkara yang
berasal dari daerah ini dan jaraknya yang jauh antara desa ini dengan kantor Pengadilan
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
21
Agama Muara Tebo yaitu sekitar 60 km, begitu juga dengan Desa Muara Tabir yang jarak
Tempuhnya mencapai 85 Km.(akses jalan berkerikil dan berlobang).
Pelaksanaan sidang keliling yang dilaksanakan oleh Pengadilan Agama Muara Tebo
sepenuhnya dibiayai dari DIPA Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun Anggaran 2013 yang
telah dianggarkan oleh Mahkamah Agung RI melalui Direktorat Jenderal Peradilan Agama
(BADILAG). Jumlah pagu yang dianggarkan pada tahun anggaran 2013 yaitu sebesar Rp
57.600.000 (lima puluh tujuh juta enam ratus ribu rupiah).
Pada tahun ini, Pengadilan Agama Muara Tebo telah melaksanakan sidang keliling
tersebut sebanyak 50 kali dengan realisasi anggaran sebesar Rp.57.580.000,- (lima puluh
tujuh juta lima ratus delapan puluh ribu rupiah) atau 98,99 % (sembilan puluh delapan
koma Sembilan puluh Sembilan persen) dari pagu anggaran Pengadilan Agama Muara Tebo
untuk sidang keliling tahun 2013. Jumlah perkara yang ditangani pada sidang keliling yang
telah dilaksanakan sebanyak 87 perkara dan telah diputus sebanyak 64perkara.
Tempat dan Waktu Jumlah Perkara
Perkara Putus
Realisasi Anggaran
Keterangan
Desa Suka Damai Kec. Rimbo Ulu
Kel. Wirotho Agung Kec. Rimbo Bujang
Kec. Muara Tabir
38
47
2
26
36
2
22.430.000,-
29.580.000,-
5.570.000,-
Jumlah Petugas: 7 Hakim, 5 Panitera Pengganti, 3 Staf, 1 JS Jumlah Petugas: 7 Hakim, 5 Panitera Pengganti, 3 Staf, 1 JS Jumlah Petugas: 7 Hakim, 5 Panitera Pengganti, 3 Staf, 1 JS
JUMLAH 87 64 57.580.000,-
c. Kegiatan Peningkatan Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya.
Peningkatan profesionalisme aparat hukum, pelayanan hukum dan bantuan
hukum kepada masyarakat tidak dapat dihitung hanya dari kinerja hakim dalam
memeriksa dan memutus perkara. Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, pengadilan
harus dukung oleh manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya yang dapat
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
22
mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok pengadilan. Maka dari itu perlu
dilakukan peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya.
Oleh karena itu beberapa pegawai Pengadilan Agama Muara Tebo telah
mengikutkan berbagai pelatihan terutama peningkatan dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya yaitu:
No Nama/ NIP/Jabatan Waktu Nama Pelatihan Tempat
1 HUDORI, S.Ag 19671221 199803 1 005 Wakil Panitera
24 s.d 26 April 2013
Bimtek Kepaniteraan Hotel Wiltop Jambi
2 NUR AMRI, SH 196309231989022001 Panmud Hukum
24 s.d 26 April 2013
Bimtek Kepaniteraan Hotel Wiltop Jambi
3 AGUSTIAR, A.Md 19831029 201101 1 006 Jurusita Pengganti
24 s.d 26 April 2013
Bimtek Kepaniteraan Hotel Wiltop Jambi
4 Drs. SUHAIMI 19640707 199403 1 008 Ketua
01 s.d 03 Mei 2013
Bimtek Yustisial Hakim
Hotel Abadi Grand Jambi
5 Dra. EMANELI 19630725 199403 2 001 Wakil Ketua
01 s.d 03 Mei 2013
Bimtek Yustisial Hakim
Hotel Abadi Grand Jambi
6 MASTUHI, S.Ag,. M.H 19770410 200112 1 004 Hakim
01 s.d 03 Mei 2013
Bimtek Yustisial Hakim
Hotel Abadi Grand Jambi
7 MUHAMMAD SIDDIK, S.Ag,. M.H 19691024 199703 1 001 Hakim
01 s.d 03 Mei 2013
Bimtek Yustisial Hakim
Hotel Abadi Grand Jambi
8 NUR AMRI, SH 196309231989022001 Panmud Hukum
27 s.d 29 September 2013
Orientasi Pemberkasan Perkara Kasasi/PK
Hotel Zuri Express Palembang
9 MASTUHI, S.Ag,. M.H 19770410 200112 1 004 Hakim
29 s.d 31 Oktober 2013
Orientasi Hukum Acara
Hotel Wiltop Jambi
10 ASRORI AMIN, S.H.I 19770627 200604 1 002 Hakim
29 s.d 31 Oktober 2013
Orientasi Hukum Acara
Hotel Wiltop Jambi
11 MUHAMMAD SIDDIK, S.Ag,. M.H 19691024 199703 1 001 Hakim
29 s.d 31 Oktober 2013
Orientasi Hukum Acara
Hotel Wiltop Jambi
12 Dra. EMANELI 19630725 199403 2 001 Wakil Ketua
18 s.d 20 Desember 2013
Penyelesaian Perkara Sengketa Ekonomi Syaria’ah
Hotel Wiltop Jambi
13 ASRORI AMIN, S.H.I 19770627 200604 1 002 Hakim
18 s.d 20 Desember 2013
Penyelesaian Perkara Sengketa Ekonomi Syaria’ah
Hotel Wiltop Jambi
14 MUHAMMAD SIDDIK, S.Ag,. M.H 19691024 199703 1 001
18 s.d 20 Desember 2013
Penyelesaian Perkara Sengketa Ekonomi Syaria’ah
Hotel Wiltop Jambi
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
23
Hakim
15 AHMAD AFFENDI, S.Ag 19780312 200604 1 003 Hakim
18 s.d 20 Desember 2013
Penyelesaian Perkara Sengketa Ekonomi Syaria’ah
Hotel Wiltop Jambi
16 RUSYDI BIDAWAN, S.H.I 19800421 200912 1 002 Hakim
18 s.d 20 Desember 2013
Penyelesaian Perkara Sengketa Ekonomi Syaria’ah
Hotel Wiltop Jambi
17 Drs. RUSDI, M.H 19670817 199202 1 001 Panitera/Sekretaris
18 s.d 20 Desember 2013
Penyelesaian Perkara Sengketa Ekonomi Syaria’ah
Hotel Wiltop Jambi
d. Kegiatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara Pengadilan Agama Muara
Tebo.
Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu
proses yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini tidak
tersedia maka kegiatan yang dilakukan tidak akan mencapai hasil yang diharapkan
sesuai dengan rencana. Perubahan paradigma baru pengelolaan Asset Negara atau biasa
disebut dengan Barang Milik Negara ditandai dengan keluarnya Peraturan Pemerintah
Nomor 6 tahun 2006 yang merupakan turunan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara, diharapkan akan membuat pengelolaan Asset Negara
menjadi lebih tertib, akuntabel dan transparan kedepannya. Pengelolaan Asset Negara
yang professional dan modern dengan mengedepankan good governance akan mampu
meningkatkan kepercayaan pengelolaan keuangan Negara dari masyarakat.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 yang dimaksud Pengelolaan
Asset Negara tidak sekedar administratif semata, tetapi lebih maju berfikir dalam
menangani Asset Negara, dengan bagaimana meningkatkan efisiensi, efektifitas dan
menciptakan nilai tambah dalam mengelola asset. Oleh karena itu, lingkup pengelolaan
asset Negara mencakup perencanaan dan pengadaan, pemeliharaan dan pengamanan
serta penghapusan ketika Asset Negara tersebut tidak dapat digunakan lagi.
Peningkatan sarana dan prasarana Pengadilan Agama Muara Tebo diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan aparat Pengadilan Agama Muara Tebo untuk mendukung
pelaksanaan tugas pokok Pengadilan Agama Muara Tebo dalam menegakkan supremasi
hukum dan keadilan. Pada tahun 2012, program peningkatan sarana dan prasarana yang
dilakukan Pengadilan Agama Muara Tebo adalah sebagai berikut:
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
24
No Jenis Pengadaan Pagu DIPA (Rp)
Realisasi (Rp)
Sisa Anggaran
Keterangan
1 Penambahan daya Listrik
25.000.000,- 24.970.000,- 30.000,- 100% Terlaksana
2 Pengadaan Laptop 23.000.000,- 22.935.000,- 65.000,- 100% Terlaksana
3 Pengadaan Meubelair 52.000.000,- 51.784.700,- 215.300,- 100% Terlaksana
Jumlah 100.000.000,- 99.689.700,- 310.300,- 100% Terlaksana
A. Rencana Kinerja Tahun 2013
Rencana Kinerja (performance plan) tahun 2013 menggambarkan sasaran
program dan kegiatan tahunan berserta indikator kinerjanya sebagaimana yang telah
ditetapkan dalam pengajuan anggaran. Penyusunan Rencana Kinerja dilakukan seiring
dengan agenda kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk
mencapainya dalam tahun tertentu dengan indikator pada tingkat sasaran dan kegiatan.
Untuk mewujudkan sasaran Tahun 2013 Pengadilan Agama Muara Tebo menetapkan
Komitmen Kinerja sebagai berikut:
NO
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara
a. Persentase mediasi yang diselesaikan.
100%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan
90%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
100%
2. Peningkatan aksepbilitas
putusan Hakim
Persentase tidak mengajukan
upaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
100%
100%
100%
3. Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100%
b. Persentase berkas yang 100%
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
25
diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
100%
d. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon).
100%
e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat
100%
4. Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap
peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100%
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling.
100%
c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
100%
5. Meningkatnya kepatuhan
terhadap putusan
pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi
atas putusan perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap yang
ditindaklanjuti
100%
6. Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
100%
C. Penetapan Kinerja ( Dokumen Penetapan Kinerja ) Tahun 2013
Penetapan Kinerja merupakan penyataan komitmen yang mempresentasikan
tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu
tahun dengan mempertimbangkan sumber dana dan sumber daya manusia. Penetapan
Kinerja merupakan tolak ukur evaluasi akuntabilitas kinerja tahun 2013 yang
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
26
berpedoman kepada Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang percepatan
pemberantasan Korupsi dan Surat edaran Menteri Negara PAN dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 Tentang Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan selanjutnya Penetapan Kinerja Tahun
2013 tidak terlepas dari beberapa kebijakan Umum Pengadilan Agama Muara Tebo
dalam penggunaan Anggaran Tahun 2013.
Sasaran yang akan di capai oleh Pengadilan Agama Muara Tebo yang
dinyatakan dalam Penetapan sasaran Kinerja tahun 2013 dengan menyesuaikan hasil
dari Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Muara Tebo yang telah di susun.
Penetapan Kinerja dilaksanakan dengan adanya Perjanjian Kinerja antara Ketua
Pengadilan Agama Muara Tebo dengan Panitera/ Sekretaris Pengadilan Agama Muara
Tebo, guna mewujudkan menajemen yang efektif, transparan, akuantabel dan ber
orientasi kepada hasil yang merupakan ihtisar rencana kinerja yang akan di capai pada
tahun 2013.
NO
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1
.
Meningkatnya penyelesaian
perkara ( jenis perkara )
a. Persentase mediasi yang diselesaikan.
100%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
100%
c. Persentase perkara yang diselesaikan
90%
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 6 bulan
100%
2
.
Peningkatan aksepbilitas
putusan Hakim
Persentase tidak mengajukan upaya
hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
100%
100%
100%
3
.
Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan
secara lengkap
100%
b. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100%
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
27
c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
1,81%
d. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat
waktu, tempat dan para pihak
(prosentase akta cerai yang
diserahkan penggugat/pemohon)..
100%
e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat.
100%
4
.
Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan
(acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100%
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang
keliling.
100%
c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian
masyarakat) yang dapat diakses
secara on line dalam waktu
maksimal 1 hari kerja sejak
diputus.
100%
5
.
Meningkatnya kepatuhan
terhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas
putusan perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap yang
ditindaklanjuti
100%
6
.
Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti.
100%
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
28
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja
Pengukuran capaian kinerja dilakukan dengan melakukan perbandingan capaian
kinerja sasaran, yaitu membandingkan antara rencana kinerja (performance plan) yang
diinginkan dengan realisasi kinerja (performance result) yang dicapai organisasi.
Selanjutnya dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya perbedaan kinerja
(performance gap) yang terjadi, serta tindakan perbaikan yang diperlukan dimasa
mendatang. Metode ini bermanfaat untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan
misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja
Pengadilan Agama Muara Tebo telah melaksanakan Misi yang menjadi tanggung
jawab organisasi, dari 4 ( empat) sasaran yang ditetapkan, meskipun belum
dilaksanakan maksimal tetapi telah terdapat upaya perbaikan untuk pencapaian sasaran
tersebut. Capaian sasaran strategis Pengadilan Agama Muara Tebo sangat dipengaruhi
oleh dukungan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh unit kerja di lingkungan
Pengadilan Agama Muara Tebo, baik dalam bentuk dukungan tehnis maupun
administrasi. Sedangkan capaian kinerja sangat tergantung dari dukungan sistem
pengumpulan data kinerja di lingkungan Pengadilan Agama Muara Tebo dimana pada
saat ini Pengadilan Agama Muara Tebo telah mencoba untuk mengembangkan sistem
pengumpulan data kinerja, rincian Analisis capaian masing-masing sasaran dengan
indikator-indikator kinerja yang dapat diuraikan sebagai berikut :
SASARAN 1 : Meningkatnya kualitas hasil Pemeriksaan perkara.
Kualitas hasil Pemeriksaan perkara dapat dilihat dari meningkatnya perkara yang
di selesaikan Pengadilan Agama Muara Tebo, indikator keberhasilan sasaran berikut
target dan realisasinya adalah sebagai berikut :
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
29
Indikator kinerja ke - 1 :
No
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
2012 2013
1
Prosentase sisa perkara
tahun lalu yang harus
diselesaikan
100%
(36)
100%
( 36)
100%
100%
(55)
100%
( 55)
100%
Sisa perkara tahun 2011 sejumlah 36 perkara dan telah diselesaikan pada tahun
2012 dengan porsentase 100 %. Sisa perkara pada tahun 2012 sebanyak 55 perkara telah
diselesaikan pada tahun 2013 dengan persentase 100%.
Indikator kinerja ke-2 :
No
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
2012 2013
1
Prosentase Perkara
yang diselesaikan
100%
( 305 )
81.96%
( 250 )
81.96%
100%
(336 )
85.71%
(288 )
85.71%
Tahun 2012 dari Jumlah perkara yang diterima Pengadilan Agama Muara Tebo
sepanjang Januari – Desember 2012 sejumlah 305 Perkara dibandingkan dengan tahun
2013 sejumlah 336 perkara.
Dari uraian di atas perkara yang diterima oleh Pengadilan Agama Muara Tebo
mengalami peningkatan 10,16 % .
Indikator kinerja ke-3 :
No
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
2012 2013
3
Prosentase perkara yang
berhasil di Mediasi
100%
(44)
9,09%
(4)
9,09%
100%
(45)
6,6%
(3)
6,6%
Rendahnya keberhasilan prosentase Mediasi disebabkan masyarakat yang
mengajukan gugatan perceraian dan permohonan talak, berkeyakinan tidak mau rukun
kembali walaupun Mediator telah maksimal melaksanakan tugasnya.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
30
Indikator kinerja ke- 4 :
No
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
2012 2013
4
Prosentase putusan
perkara yang di
informasikan melalui
website/siadpa plus.
100%
(223)
87.44%
(195)
87.44%
100%
(288)
82,04%
(236)
82,04%
SASARAN 2: Meningkatkan kualitas SDM Pengadilan Agama Muara Tebo.
Salah satu tantangan yang dihadapi Pengadilan Agama Muara Tebo saat ini
adalah kapasitas SDM tenaga fungsional yang belum memadai. Untuk itu, dengan
jumlah pegawai yang terbatas, Pengadilan Agama Muara Tebo berusaha meningkatkan
kemampuan dan keterampilan pegawainya melalui berbagai pelatihan.
Indikator kinerja ke-1:
No
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian
2012 2013
1
Prosentase personil yang
lulus sertifikasi Diklat
Pengadaan Barang dan
Jasa
100%
(5)
40%
(2)
40%
(2)
100%
(5)
000%
(0)
000%
(0)
Pegawai /Pejabat Pengadilan Agama Muara Tebo yang mengikuti Diklat
Pengadaan Barang dan Jasa Tahun 2013 sejumlah 5 orang, namun tidak ada yang lulus
sertifikasi Diklat Pengadaan Barang dan Jasa dengan capaian indikator kinerja
Pengadilan Agama Muara Tebo sebanyak 0 %.
B. Akuntabilitas Keuangan
Pada tahun anggaran 2013, Pegadilan Agama Muara Tebo mengelola 2 DIPA
(Daftar Isian Pelasanaan Anggaran) yaitu
a. DIPA Badan Urusan Administrasi (005.01.652020) dengan nomor: DIPA-
005.01.2.652020/2013 yang digunakan untuk belanja kegiatan yang bersifat umum
baik itu belanja pegawai, belanja barang ataupun belanja modal.
b. DIPA Dirjen Badilag (005.04.652021) dengan nomor: DIPA-
005.01.2.652021/2013yang digunakan untuk belanja kegiatan yang bersifat
fungsional yaitu belanja untuk pihak berperkara prodeo dan sidang keliling.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
31
1. DIPA BADAN URUSAN ADMINISTRASI (BUA MA.RI)
Dalam Tahun Anggaran 2013, Pengadilan Agama Muara Tebo mengelola keuangan
rutin untuk DIPA BUA MARI sebesar Rp.1.701.243.000 (satu milyar tujuh ratus satu juta
dua ratus empat puluh tiga ribu rupiah) yang kemudian direvisi menjadi
Rp.2.659.193.000 (dua milyar enam ratus lima puluh sembilan juta seratus sembilan
puluh tiga ribu rupiah).Revisi DIPA Pengadilan Agama Muara Tebo dilakukan karena
terdapat kenaikan tunjangan jabatan hakim sesuai dengan Peraturan Pemerintah Tahun 2012
tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Hakim yang Berada di Bawah Mahkamah Agung RI.
Realisasi anggaran pada tahun ini sebesar Rp. 2.691.987.017,- (dua milyar enam
ratus sembilan puluh satu juta sembilan ratus delapan puluh tujuh ribu tujuh belas
rupiah) dengan persentase serapan Anggaran sebesar101,24%.Realisasi anggaran
Pengadilan Agama Muara Tebo pada tahun anggaran 2013 imi digunakan untuk membiayai
kegiatan sebagai berikut :
1. Belanja Pegawai
Anggaran Belanja Pegawai Pengadilan Agama Muara Tebo sebagaimana dalam DIPA
2013 adalah Rp. 2.158.169.000,-(dua milyar seratus lima puluh delapan juta seratus
enam puluh sembilan ribu rupiah) dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 2.191.833.140,-
(dua milyar seratus sembilan puluh satu juta delapan ratus tiga puluh tiga ribu seratus
empat puluh rupiah) dan persentase serapan 101,56%. Rincian realisasi dan penyerapan
anggaran belanja pegawai Pengadilan Agama Muara Tebo tahun Anggaran 2013 dapat dilihat
pada tabel 5.11
Tabel 5.11 Perincian Anggaran dan Realisasi Belanja Pegawai PA.Muara Tebo
KODE JENIS BELANJA / MAK PAGU DIPA REALISASI SISA DANA
TOTAL % TOTAL %
005.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung
1066,001 Layanan Perkantoran
001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan
511111 Belanja Gaji Pokok PNS 673.931.000 710.068.100 105 (36.137.100) (5)
511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 18.000 18.728 104 (728) (4)
511121 Belanja Tunj. Suami/ Istri PNS 58.620.000 56.832.890 97 1.787.110 3
511122 Belanja Tunj. Anak PNS 19.554.000 17.964.456 92 1.589.544 8
511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 18.720.000 20.410.000 109 (1.690.000) 9
511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS .126.500.000 1.071.405.000 95 55.095.000 5
511125 Belanja Tunj. PPh PNS 35.581.000 135.142.706 380 (99.561.706) (180)
511126 Belanja Tunj. Beras PNS 31.317.000 50.735.260 162 (19.418.260) (62)
511129 Belanja Uang Makan PNS 145.200.000 122.361.000 84 22.839.000 16
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
32
511151 Belanja Tunj. Umum PNS 43.280.000 1.460.000 3 41.820.000 97
512211 Belanja Uang Lembur 5.448.000 5.435.000 100 13.000 0
Jumlah Kegiatan 1066.01.001 2.158.169.000 2.191.833.140 102 (33.664.140) (2)
2. Belanja Barang
Anggaran Belanja Barang Pengadilan Agama Muara Tebo sebagaimana tertuang di
dalam DIPA Tahun Anggaran 2013 adalah Rp. 400.964.000,- (empat ratus juta sembilan
ratus enam puluh empat ribu rupiah) yang telah dikelola dengan realisasi anggaran sebesar
Rp. 400.464.177,-(empat ratus juta empat ratus enam puluh empat ribu seratus tujuh
puluh tujuh rupiah) dengan persentase serapan anggaran sebesar99.88% dan sisa anggaran
sebesar Rp. 499.823 (empat ratus sembilan puluh sembilan ribu delapan ratus dua
puluh tiga rupiah) atau 0.12%. Rincian realisasi dan penyerapan anggaran belanja barang
Pengadilan Agama Muara Tebo tahun Anggaran 2013 dapat dilihat pada tabel 5.12
Tabel 5.12 Perincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang PA.Muara Tebo
KODE JENIS BELANJA / MAK PAGU DIPA REALISASI SISA DANA
TOTAL % TOTAL %
005.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung
1066 Layanan Perkantoran
002 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
521111 Belanja Keperluan Perkantoran 30.462.000,- 30.458.037,- 99,99 32.000,- 0,04 521111 Honorarium Satpam, Pramubhakti,
Sopir 92.400.000,- 92.400.000,- 100 0,- 0
521114 Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 1.920.000,- 1.917.500,- 99,87 2.500,- 0,13
521115 Honor Operasional Satuan Kerja 26.700.000,- 26.700.000,- 100 0,- 0
521119 Pertemuan/Jamuan Delegasi/Misi/Tamu 8.900.000,- 8.853.000,- 99,47 47.000,- 0,53
521119 Pelantikan dan Pengambilan Sumpah 2.700.000,- 2.700.000,- 100 0,- 0
521119 Pengadaan Pakaian Dinas Pegawai 18.900.000,- 18.900.000,- 100 0,- 0
521119 Pengadaan Pakaian Kerja 1.750.000,- 1.750.000,- 100 0,- 0
521211 Rapat Koordinasi 5.460.000,- 5.450.000,- 99,82 10.000,- 0,18
521211 Biaya Pelatihan Barang dan Jasa 7.500.000,- 7.500.000,- 100 0 0
522111 Biaya Tagihan Listrik 25.200.000,- 25.064.162,- 99,46 135.838 0,54
522112 Biaya Tagihan Telepon 3.660.000,- 3.656.611,- 99,92 3.389,- 0,09
522141 Belanja Sewa Hosting 1.518.000,- 1.420.001,- 93,54 97.999,- 6,46
523111 Biaya Pemeliharaan Gedung 15.000.000,- 14.986.000,- 99,91 14.000,- 0,09
523121 Biaya Pemeliharaan Halaman 6.600.000,- 6.587.500 99,81 12.500,- 0,19
523121 By. Pemeliharaan Kend.Bermotor Roda 4/6/10 36.000.000,- 35.998.966,- 99,99 1.034 0,01
523121 Biaya Pemeliharaan Inventaris Kantor 8.979.000,- 8.977.000,- 99,98 2.000,- 0,02
523121 By Pemeliharaan Kendaraan Bermotor Roda 2 10.000.000,- 9.996.400,- 99,96 3.600,- 0,04
523121 Biaya Pemeliharaan Sarana Gedung 3.285.000,- 3.275.000,- 99,70 10.000,- 0,30
524111 Perjalanan Dinas Biasa 80.380.000,- 80.384.000,- 99,96 32.000,- 0,04
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
33
3. Belanja Modal
Anggaran belanja modal Pengadilan Agama Muara Tebo sebagaimana dalam DIPA
2013 adalah sebesar Rp. 100.000.000,-(seratus juta rupiah) dengan realisasi anggaran
sebesar Rp. 99.689.700,- (Sembilan Puluh Sembilan Juta Enam Ratus Delapan Puluh
Sembilan Ribu Tujuh Ratus Rupiah) atau 99,69 % dari pagu yang tersedia. Sedangkan sisa
anggaran untuk belanja modal tahun anggaran 2013 adalah sebesar Rp. 310.300,- (tiga ratus
sepuluh ribu tiga ratus rupiah) atau 0,31 %. Rincian realisasi dan penyerapan anggaran
belanja modal Pengadilan Agama Muara Tebo tahun Anggaran 2013 dapat dilihat pada tabel
5.13.
Tabel 5.13
Perincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal PA. Muara Tebo.
b. DIPA DIRJEN BADAN PERADILAN AGAMA MA.RI
Dalam Tahun Anggaran 2013, Pengadilan Agama Muara Tebo mengelola keuangan
untuk DIPA Dirjen Badilag Mahkamah Agung RI sebesar Rp.60.885.000,- (enam puluh juta
delapan ratus delapan puluh lima ribu rupiah).Anggaran ini diperuntukkan untuk
masyarakat miskin dan marginal dengan memberikan bantuan pihak berperkara secara cuma-
cuma (Prodeo) dan sidang keliling yang diperuntukkan bagi masyarakat yang mengalami
hambatan untuk datang ke kantor pengadilan karena alasan jarak dan transportasi. Hal ini
dilakukan dalam rangka memberikan pelayanan prima bagi masyarakan pencari keadilan.
Adapun realisasi anggaran dari DIPA ini yaitu sebesar Rp. 59.660.000,- (lima puluh
sembilan juta enam ratus enam puluh ribu rupiah) dengan persentase serapan Anggaran
sebesar97,98 %(sembilan puluh tujuh koma sembilan puluh delapan persen). Rincian
realisasi anggaran untuk DIPA Dirjen Badilag ini dapat dilihat pada tabel berikut:
524119 Perjalanan Lainnya (Penyusunan RKAKL) 8.400.000,- 8.276.000,- 98,52 124.000,- 1,48
524119 Perjalanan Lainnya (Pelatihan Barang dan Jasa)
5.250.000,- 5.250.000,- 100 0,- 0
Jumlah Kegiatan 1066 400.964.000,- 400.464.177,- 99,88 499.823 0,12
KODE JENIS BELANJA / MAK PAGU DIPA REALISASI S/D BULAN INI
SISA DANA S/D BULAN INI
TOTAL % TOTAL % 005.01.02 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR MAHKAMAH AGUNG
532111 Belanja Modal dan Peralatan Besin (Pengadaan Meubelair)
52.000.000,- 51.784.700,- 99,59 215.300,- 0,41
532111 Belanja Modal dan Peralatan Besin (Pengadaan Laptop)
23.000.000,- 22.935.000,- 99,72 65.000,- 0,28
534131 Belanja Modal Jaringan (Penambahan Daya listrik)
25.000.000,- 24.970.000,- 99,88 30.000,- 0,12
Jumlah Kegiatan 1072 100.000.000 99.689.700,- 98,88 310.300,- 0,31
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
34
Tabel 5.14 Perincian Anggaran dan Realisasi DIPA DIRJEN BADILAG PA. Muara Tebo.
KODE URAIAN PAGU PELAKSANAAN /
REALISASI % SISA ANGGARAN
1 2 3 4 5 6 5211119 Belanja Barang Non-
Operasional (Biaya
Penyelesaian Adm. Perkara)
285.000 280.000 98,24 5.000
521219
Belanja Barang Operasional
(Biaya Perlengkapan Sidang
Keliling)
19.870.000 19.860.000 99,95 10.000
524113
Perjalanan Dinas dalam
Kota (Biaya Perjalanan
Dinas Sidang Keliling dan
Prodeo)
40.730.000 39.520.000 97 1.210.000
Jumlah 60.885.000 59.660.000 97,98 1.225.000
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
35
BAB IV
PENUTUP
Laporan akuntabilitas kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pencapaian kinerja Pengadilan
Agama Muara Tebo yang merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas
Pengadilan Agama Muara Tebo dalam pelaksanaan tugas. Sangat disadari bahwa
laporan ini belum dapat menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas seperti
yang diharapkan namun setidaknya dapat memberikan gambaran tentang seberapa
jauh pelaksanaan tugas Pengadilan Agama Muara Tebo dalam rangka memberikan
pelayanan pada masyarakat.
Berbagai upaya telah dilakukan dalam rangka mewujudkan pencapaian
sasaran yang ditetapkan pada tahun 2013, meskipun dalam kenyataannya dari sasaran
yang ditetapkan tersebut belum dapat diwujudkan secara keseluruhan.
Dari indikator-indikator sasaran yang telah ditetapkan tersebut di atas telah
dilaksanakan namun masih terdapat perbedaan dengan kondisi yang diharapkan oleh
masyarakat. Hal ini dikarenakan indikator kinerja outcome yang diharapkan
masyarakat belum sepenuhnya terwujud yang disebabkan karena Pengadilan Agama
Muara Tebo belum mampu secara tegas mendefinisikan indikator kinerja outcome
untuk seluruh sasaran yang ada sesuai dengan kondisi yang diharapkan masyarakat.
Dalam tahun mendatang akan dipersiapkan pengumpulan dan pengukuran data
kinerja sehingga indikator keberhasilan yang diperoleh dapat menggambarkan
kondisi nyata yang diharapkan masyarakat.
Kiranya LAKIP Tahun 2013 dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas dan
sekaligus menjadi sumber informasi dalam mengambil keputusan guna peningkatan
kinerja Pengadilan Agama Muara Tebo.
Untuk lebih mengefektifkan kegiatan-kegiatan dapat ditempuh beberapa
penyelesaian sebagai berikut :
1. Lebih mengoptimalkan penerapan Sistem AKIP pada Pengadilan Agama Muara
Tebo mulai dari penyusunan Renstra, Rencana Kinerja Tahunan,
Penganggaran, Penetapan Kinerja, LAKIP, antara lain :
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
36
a. Memanfaatkan Renstra sebagai acuan dalam perumusan berbagai dokumen
perencanaan lainnya, seperti rencana Kinerja Tahunan, penganggaran,
Penetapan Kinerja dan lain-lain.
b. Dalam penyusunan anggaran agar memperhatikan keselarasan dengan
Rencana Strategis, sehingga pemanfaatannya dapat dipastikan untuk
pencapaian dalam renstra.
c. Dalam tahun mendatang dipersiapkan penerapan sistem pengukuran dan
pengumpulan data kinerja yang handal termasuk penetapan indikator
kinerja dan outcome, sehingga Pengadilan Agama Muara Tebo dapat
memperlihatkan manfaat program dan kegiatan bagi masyarakat.
2. Pemanfaatan anggaran untuk tahun mendatang harus mengacu kepada
pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam perencanaan Strategis Tahun
2010 - 2014.
3. Menjadikan capaian sasaran dalam LAKIP Tahun 2013 ini sebagai masukan
dalam proses pengambilan keputusan guna meningkatkan kinerja Pengadilan
Agama Muara Tebo dan Pengadilan Agama se Wilayah Pengadilan Tinggi
Agama Jambi di masa mendatang.
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
37
LAMPIRAN-LAMPIRAN
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
38
LAMPIRAN 1 : STRUKTUR ORGANISASI
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
39
SEMA NOMOR 5 TAHUN 1996 Garis Komando Garis Koordinasi
STRUKTUR ORGANISASI
PENGADILAN AGAMA MUARA TEBO
PANITERA / SEKRETARIS
Drs. RUSDI, MH
WAKIL PANITERA HUDORI, S.Ag
WAKIL SEKRETARIS RAJANI, S.Ag
KETUA Drs. SUHAIMI
WAKIL KETUA Dra. EMANELI ASRORI AMIN, S.H,I
mt
MUHAMMAD SIDDIK, MH
AHMAD AFFENDI, S.Ag
RUSYDI BIDAWAN,SHI
PANMUD PERMOHONAN JEK LAYMAR PUTRA
PANMUD GUGATAN
H. HASYIMI, BA
PANMUD HUKUM
NUR AMRI, SH
STAF STAF AGUSTIAR, A.Md
STAF
KAUR KEUANGAN & PRCN
AZHAR AMIR, SH
KAUR KEPEG. & ORTALA.
ABDUL MUTHALIB, SH
STAF AHMAD GHUFRAN, SE
STAF
STAF
RAJANI, S.Ag
JURUSITA PANITERA PENGGANTI JURUSITA PENGGANTI
KELOMPOK FUNGSIONAL KEPANITERAAN :
IMRAN, A.Md
KAMAL SHAPUTRA, SH
AHMAD KHUMAIDI, S.HI
RIDUANSYAH
MAJELIS HAKIM
KAUR UMUM
MUHAMMADIYAH, S.Th.I,M.H.I
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
40
LAMPIRAN 2 : INDIKATOR KINERJA UTAMA
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
41
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA MUARA TEBO
NO
KINERJA
UTAMA
INDIKATOR KINERJA
PENJELASAN
PENANGGUNG
JAWAB
SUMBER DATA
1
.
Meningkatnya
penyelesaian
perkara (sebutkan
jenis perkara)
a. Persentase mediasi yang diselesaikan
Perbandingan antara mediasi yang
disepakati dengan jumlah mediasi
yang diterima dan menjadi perkara
Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
Perbandingan sisa perkara yang
diselesaikan dengan sisa perkara
yang harus diselesaikan
Hakim Majelis dan
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
c. Persentase perkara yang diselesaikan
Perbandingan perkara yang
diselesaikan dengan perkara yang
akan diselesaikan (saldo awaldan
perkara yang masuk)
Hakim Majelis dan
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
d. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka
waktu maksimal 6 bulan
Perbandingan perkara yang
diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 6 bulan dengan perkara
yang harus diselesaikan dalam
waktu maksimal 6 bulan (diluar
Hakim Majelis dan
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
42
sisa perkara)
2. Peningkatan
aksepbilitas
putusan Hakim
Persentase yang tidak
mengajukan upaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
Jumlah upaya hukum selama tahun
berjalan (Un) dibagi jumlah upaya
hukum tahun lalu (un-1) dibagi
upaya hukum tahun lalu (un-
1)dikali seratus persen
Hakim Majelis Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
3. Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK
yang disampaikan secara
lengkap
Perbandingan antara berkas yang
diajukan Kasasi dan PK yang
lengkap (terdiri dari bundel A dan
B) dengan jumlah berkas yang
diajukan Kasasi dan PK
Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
b. Persentase berkas yang diregister dan siap
didistribusikan ke Majelis
Perbandingan antara berkas perkara
yang diterima Kepaniteraan dengan
berkas perkara yang didistribusikan
ke Majelis
Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
c. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Perbandingan ratio Majelis Hakim
dibandingkan dengan perkara
masuk
Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
d. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan
tepat waktu, tempat dan para
Perbandingan antara berkas
putusan dengan relas putusan yang
Panitera/Sekretaris
dan Juru Sita
Laporan Bulanan
dan Laporan
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
43
pihak (prosentase akta cerai
yang diserahkan
penggugat/pemohon)
disampaikan ke para pihak tepat
waktu.
Tahunan
e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat
Perbandingan antara permohonan
penyitaan dengan pelaksanaan
penyitaan tepat waktu dan tempat
Panitera/Sekretaris
dan Juru Sita
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
4. Peningkatan
aksesibilitas
masyarakat
terhadap
peradilan (acces
to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
Perbandingan perkara predeo yang
diselesaikan dengan perkarapredeo
yang masuk
Majelis Hakim/
Panitera
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan
cara sidang keliling
Perbandingan perkara yang dibawa
ke lokasi zetting plaat dengan
jumlah perkara yang diselesaikan
secara sidang keliling
Majelis Hakim/
Panitera
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik
perhatian masyarakat) yang
dapat diakses secara on line
dalam waktu maksimal 1
hari kerja sejak diputus.
Perbandingan amar putusan
perkara tindak pidana korupsi yang
ditayangkan di wibe site dengan
jumlah perkara tindak pidana
korupsi yang tidak ditayangkan
Kepanitera/Kesekretar
iatan
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
44
5. Meningkatnya
kepatuhan
terhadap putusan
pengadilan.
Persentase permohonan
eksekusi atas putusan perkara
yang berkekuatan hukum tetap
yang ditindaklanjuti
Perbandingan permohonan eksekusi
yang ditindaklanjuti dengan
permohonan eksekusi yang belum
ditindaklanjuti
Ketua Pengadilan &
Pan/Sek
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
6. Meningkatnya
kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang
ditindaklanjuti
Perbandingan jumlah pengaduan
yang ditindaklanjuti mengenai
perilaku aparatur peradilan (teknis
dan non teknis) dengan jumlah
pengaduan yang dilaporkan
Ketua Pengadilan &
Pan/Sek
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang
ditindaklanjuti.
Perbandingan jumlah pengaduan
yang ditindaklanjuti mengenai
perilaku aparatur peradilan (teknis
dan non teknis) dengan jumlah
pengaduan yang dilaporkan
Ketua Pengadilan &
Pan/Sek
Laporan Bulanan
dan Laporan
Tahunan
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
45
LAMPIRAN 3 :
RENCANA KINERJA TAHUN 2014-2015
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
46
RENCANA KINERJA PENGADILAN AGAMA MUARA TEBO
TAHUN 2014
NO
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara
e. Persentase mediasi yang diselesaikan.
100%
f. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
100%
g. Persentase perkara yang diselesaikan
90%
h. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan
100%
2. Peningkatan aksepbilitas
putusan Hakim
Persentase tidak mengajukan
upaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
100%
100%
100%
3. Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian
perkara
f. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
100%
g. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
100%
h. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
100%
i. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugat/pemohon).
100%
j. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat
100%
4. Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap
peradilan (acces to justice)
d. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100%
e. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling.
100%
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
47
f. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat) yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerja sejak diputus.
100%
5. Meningkatnya kepatuhan
terhadap putusan
pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi
atas putusan perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap yang
ditindaklanjuti
100%
6. Meningkatnya kualitas
pengawasan
c. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100%
d. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti.
100%
| Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Muara Tebo Tahun 2013
48
RENCANA KINERJA PENGADILAN AGAMA MUARA TEBO
TAHUN 2015
NO
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1. Meningkatnya
penyelesaian perkara
i. Persentase mediasi yang diselesaikan.
100%
j. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
100%
k. Persentase perkara yang diselesaikan
9