85

Ikhtisar Eksekutif - bpkp.go.id · Ikhtisar Eksekutif Salah satu prinsip dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah ... Lampiran III Perkembangan Target, Realisasi, dan

Embed Size (px)

Citation preview

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

i

LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2014

NOMOR : LAP- 28/PW29/1/2015 TANGGAL : 27 JANUARI 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

ii

Ikhtisar Eksekutif

Salah satu prinsip dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah

akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban dari amanah atau

mandat yang diterima suatu organisasi. Dengan landasan pemikiran tersebut, maka

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung Tahun 2014 ini disusun berdasarkan capaian kinerja dari Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama tahun 2014 yang merupakan

pelaksanaan dari amanah/mandat yang diterima. Selain untuk memenuhi Inpres

Nomor 7 Tahun 1999 yang mensyaratkan setiap instansi pemerintah wajib

menyusun suatu laporan akuntabilitas, maka laporan ini juga merupakan

kebutuhan kami dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka

memperoleh umpan balik untuk perbaikan peningkatan kinerja organisasi secara

menyeluruh.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung Tahun 2014 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan

dalam bidang tugas yang diembannya.

Capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada

Tahun 2014tersebar pada delapan sasaran strategis yaitu:

1. Sasaran strategis ”Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD”

dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 119,07%. Hal ini didukung

diantaranya oleh kegiatan pendampingan penyusunan laporan keuangan dan

evaluasi penyerapan anggaran.

2. Sasaran strategis ”Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75%”

dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 124,64%. Hal ini didukung

oleh kegiatan audit PNBP.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

iii

3. Sasaran strategis ”Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya

GG pada 65% BUMN/BUMD” dengan rata-rata capaian indikator kinerja

sebesar 129,41%. Hal ini didukung oleh kegiatan evaluasi kinerja Pelayanan

Pemda dan evaluasi kinerja BUMD.

4. Sasaran strategis ”Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda,

BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi

80%” dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 63,85%. Hal ini

didukung oleh kegiatan sosialisasi anti korupsi, pemberian keterangan ahli,

audit investigasi dan audit hambatan kelancaran pembangunan.

5. Sasaran strategis ”Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60% K/L/Pemda”

dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 87,50%. Hal ini didukung oleh

kegiatan diklat SPIP kepada K/L/Pemda dan pendampingan dalam

implementasi SPIP.

6. Sasaran strategis ”Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan intern

Pemerintah yang Profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda” dengan

rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 109,38%. Hal ini didukung oleh

pengiriman pegawai Perwakilan BPKP untuk mengikuti diklat penjenjangan

jabatan dan substansi.

7. Sasaran strategis ”Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar

90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%” dengan rata-rata

capaian indikator kinerja sebesar 91,13%. Hal ini didukung oleh kegiatan

penyusunan dokumen perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan manajemen

dan keuangan yang disampaikan tepat waktu.

Secara umum, faktor pendorong tercapainya target kinerja sebagaimana

tersebut di atas adalah makin meningkatnya kepercayaan stakeholders untuk

mendapatkan jasa konsultatif maupun asurans dari BPKP baik yang disampaikan

melalui permintaan penugasan Direktorat Perencanaan dan Pengendalian (Rendal)

maupun yang disampaikan langsung kepada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung.

Prestasi capaian kinerja tersebut di atas akan menjadi catatan bagi seluruh

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

iv

jajaran pada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam upaya

memperbaiki pelaksanaan kinerja di masa mendatang sehingga kinerja yang

dihasilkan dapat lebih memberi manfaat kepada masyarakat maupun berbagai

pihak yang berkepentingan dengan organisasi.

Pangkalpinang, 27 Januari 2015

Kepala Perwakilan

Ramli Midian Sihombing NIP 195904251986121001

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

v

Daftar Isi

Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................................................... i

IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ v

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

A. Tugas, Fungsi, dan KewenanganOrganisasi ........................................................ 2

B. Aspek Strategis Organisasi ...................................................................................... 5

C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi ........................................................... 6

D. Struktur Organisasi ................................................................................................... 8

E. Sistematika Penyajian ............................................................................................... 11

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ...................................................... 13

A. Perencanaan Strategis 2012-2014 ............................................................................ 13

1. Pernyataan Visi ............................................................................................. 14

2. Pernyataan Misi ............................................................................................ 15

3. Tujuan Strategis ............................................................................................ 16

4. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama………. ........................ 17

5. Program dan Kegiatan ................................................................................. 19

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2014 ................................................................................. 22

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................................................... 24

A. Capaian Kinerja .......................................................................................................... 24

B. Realisasi Anggaran ………………………………………………………………… 58

BAB IV PENUTUP ......................................................................................................................... 60

A. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah ......... 60

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

vi

B. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP ............................................................................................................................ 61

C. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP ........... 61

D. Penyempurnaan Yang Dapat Dilakukan .............................................................. 62

TIM PENYUSUN ............................................................................................................................... 63

LAMPIRAN

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

vii

Daftar Lampiran

Lampiran I Target Indikator Kinerja UtamaTahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Lampiran II Capaian Kinerja Indikator Kinerja UtamaTahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Lampiran III Perkembangan Target, Realisasi, dan Capaian IKU dari Tahun 2010 Sampai Dengan Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Lampiran IV Daftar Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemda Bangka Belitung Tahun 2011-2013

Lampiran V Daftar Nilai GCG/KPI BUMD/PDAM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2011-2013

Lampiran VI Daftar Kinerja BUMD/PDAM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2011-2013

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

viii

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Pejabat Struktural Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tabel 1.2 Komposisi SDM Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 1.3 Mutasi SDM Selama Tahun 2014

Tabel 1.4 Mutasi Tambah/Masuk SDM Selama Tahun 2014

Tabel 1.5 Mutasi Kurang/Keluar SDM Selama Tahun 2014

Tabel 1.6 Komposisi SDM Menurut Jabatan dan Peran

Tabel 2.1 Tujuan Strategis Berdasarkan Misi

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tabel 2.3 Kegiatan Teknis Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014

Tabel 3.2 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 1.1.1

Tabel 3.3 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 1.1.2

Tabel 3.4 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 1.2.1

Tabel 3.5 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 1.3.1

Tabel 3.6 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 2.1.1

Tabel 3.7 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 3.1.1

Tabel 3.8 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 3.1.2

Tabel 3.9 Realisasi Anggaran DIPA Perwakilan BPKP Per- Jenis Belanja Tahun 2014

Tabel 3.10 Realisasi Anggaran DIPA Perwakilan BPKP Per - Program Tahun 2014

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

ix

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Gambar 3.1 Perkembangan Realisasi IKU Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan

Penyusunan Laporan Keuangan

Gambar3.2 Perkembangan Realisasi IKU Persentase IPD yang Laporan Keuangannya

Memperoleh Opini Minimal WDP

Gambar 3.3 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek

PHLN yang Memperoleh Opini Dukungan Wajar

Gambar3.4 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang

Disampaikan ke Pusat

Gambar 3.5 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Atas Permintaan

Presiden yang Disampaikan ke Pusat

Gambar3.6 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Atas Permintaan

Stakeholder yang Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholder

Gambar 3.7 Perkembangan Realisasi IKU Persentase BUMD yang Mendapatkan

Pendampingan Penyelenggaraan Akuntansi

Gambar3.8 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Optimalisasi

Penerimaan Negara/Daerah Yang Ditindaklanjuti

Gambar 3.9 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan BUN yang

Disampaikan ke Pusat

Gambar3.10 Perkembangan Realisasi IKU IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD Beresiko

Fraud yang Mendapatkan Sosialisasi/DA/Asistensi/Evaluasi FCP

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

x

Gambar3.11 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pelaksanaan Penugasan HKP, Klaim

dan Penyesuaian Harga

Gambar3.12 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pelaksanaan Audit

Investigasi/PKKN/PKA

Gambar3.13 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP

Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

Gambar3.14 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Jumlah Rencana Penugasan

Pengawasan yang Terealisasi

Gambar3.15 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan

Perwakilan BPKP dengan SAP

Gambar3.16 Perkembangan Realisasi IKU Jumlah Publikasi Kegiatan Perwakilan BPKP di

Media Massa

Gambar3.17 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pemanfaatan Asset

Gambar3.18 Perkembangan Realisasi IKU Tingkat Persepsi Kepuasan Pemda atas Auditor

Bersertifikat

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

1

PENDAHULUAN

Terwujudnya suatu tata kepemerintahan yang baik (good governance)

merupakan harapan semua pihak. Upaya untuk mewujudkan good governance

tersebut telah dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan, antara

lain TAP MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas dari KKN, UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas dari KKN, Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang

Percepatan Pemberantasan Korupsi.

Salah satu inti pokok dari berbagai peraturan tersebut adalah bahwa setiap

instansi pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Tujuan mengimplementasikan Sistem AKIP ini

adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik dan

terpercaya.

Sistem AKIP pada dasarnya merupakan sistem manajemen berorientasi pada

hasil yang merupakan salah satu instrumen untuk menjadikan instansi pemerintah

yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif

terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya, terwujudnya transparansi

instansi pemerintah, terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan

pembangunan nasional, dan terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada

pemerintah. Dengan menerapkan Sistem AKIP tersebut setiap instansi pemerintah

tentunya akan membuat Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana Kinerja

(Performance Plan), Penetapan Kinerja (Performance Agreement), serta Laporan

Pertanggungjawaban Kinerja (Performance Accountability Report).

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 dimaksudkan

sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau

I

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

2

kegagalan pelaksanaan pogram dalam mencapai misi dan tujuan yang telah

ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014 dan Penetapan Kinerja

Tahun 2014 dan juga sebagai umpan balik untuk mendorong perbaikan kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di tahun-tahun yang akan

datang.

A. Tugas, Fungsi, dan Kewenangan Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 192 Tahun 2014

tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan pada Bab I (Pasal 1, 2, dan

3) mengenai Kedudukan, Tugas, dan Fungsi, BPKP mempunyai tugas melaksanakan

tugas Pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan

pembangunan nasional.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPKP

menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas

keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan yang

bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan

penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan

kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden;

2. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan

lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban

akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran

keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain

yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah

dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang didalamnya

terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat

dan/atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan

negara/daerah;

3. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset

negara/daerah;

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

3

4. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern,

dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan

program/kebijakan pemerintah yang strategis;

5. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau

kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas

penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus

penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit

penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli,

dan upaya pencegahan korupsi;

6. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap

akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-

sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;

7. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah

pusat;

8. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan

sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah

daerah, dan badan-badan yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan

atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;

9. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah sesuai

peraturan perundang- undangan;

10. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi jabatan

fungsional auditor;

11. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidang

pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah;

12. Pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi hasil

pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan negara

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah;

13. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di

BPKP; dan

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

4

14. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum,

ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan,

hukum, kehumasan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

Sehubungan dengan tugas dan fungsi BPKP tersebut di atas, berdasarkan

Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor KEP-

06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang telah diubah

beberapa kali dan terakhir diubah dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 Tahun

2014, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah instansi vertikal

BPKP di daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP

mempunyai tugas menyelenggarakan tugas BPKP di daerah, berdasarkan kebijakan

pengawasan yang telah digariskan Kepala BPKP.

Fungsi BPKP sebagaimana tersebut di atas saat ini telah diperluas dengan

diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tanggal 28 Agustus

2008. Sebagai auditor yang bertanggung jawab kepada Presiden seperti dinyatakan

dalam Pasal 49 PP tersebut, BPKP berperan mendukung akuntabilitas Presiden

dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan negara melalui fungsi Pengawasan intern

terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi:

1. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral, yaitu kegiatan yang dalam pelaksanaannya

melibatkan dua atau lebih kementerian/lembaga atau pemerintah daerah yang

tidak dapat dilakukan pengawasan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

pada kementerian/lembaga, provinsi, atau kabupaten/kota karena keterbatasan

kewenangan;

2. Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri

Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN). Khusus dalam rangka

pelaksanaan pengawasan intern atas kegiatan kebendaharaan umum negara,

Menteri Keuangan melakukan koordinasi kegiatan yang terkait dengan instansi

pemerintah lainnya;

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

5

3. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden:

a. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan

Menteri Keuangan kepada Presiden (Pasal 57 ayat 4);

b. Pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

B. Aspek Strategis Organisasi

Semangat reformasi telah mendorong BPKP untuk melakukan reposisi dan

redefinisi terhadap tugas, fungsi, dan perannya di bidang pengawasan keuangan

dan pembangunan dalam rangka mendukung terwujudnya tuntutan masyarakat

agar Pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam

menanggulangi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) sebagaimana diamanatkan

oleh TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas KKN.

Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pengawasan keuangan dan

pembangunan merupakan peluang sekaligus tantangan yang harus ditangani secara

sistematis dan berkelanjutan. Di sisi lain, penyelenggaraan tata pemerintahaan yang

baik dan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan

perwujudan responsibilitas dan sensitivitas pemerintah terhadap tuntutan dan

aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara.

Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai aparat pengawasan intern

pemerintah, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga

memfokuskan kegiatannya dalam mendorong terselenggaranya otonomi daerah,

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan good governance

dan good coorporate governance, optimalisasi penerimaan negara/daerah, dan

berperan aktif dalam pemberantasan KKN. Lebih jauh lagi, sesuai dengan

kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki, Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung berusaha berperan membantu mempercepat perbaikan

manajemen pemerintahan daerah.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

6

C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi

Sebagai auditor yang bertanggung jawab kepada Presiden seperti yang

dinyatakan dalam Pasal 49 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008,

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berperan mendukung

akuntabilitas Presiden di daerah dalam rangka pelaksanaan pengelolaan keuangan

negara/daerah melalui fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan

negara/daerah.

Untuk mendukung perannya tersebut sebagaimana yang diamanatkan oleh

BPKP Pusat, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan

kegiatan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan akuntabilitas

pengelolaan keuangan negara/daerah sebagai berikut:

1. Kegiatan Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat

a. Audit Keuangan Pinjaman Luar Negeri (loan);

b. Audit Kinerja;

c. Audit Operasional;

d. Audit Operasional Peningkatan Penerimaan Negara, termasuk Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP);

e. Verifikasi dan Validasi Tagihan dan Piutang pada Instansi Vertikal;

f. Evaluasi Program;

g. Evaluasi Penyerapan Anggaran;

h. Sosialisasi dan Pendampingan Penerapan Laporan Keuangan Instansi

Pemerintah;

i. Pendampingan Inventarisasi Barang Milik Negara;

j. Penugasan atas Permintaan UKP4 dan KPK;

k. Pendampingan Penyelenggaraan SPIP Instansi Vertikal.

2. Kegiatan Pengawasan Akuntabilitas Pemerintah Daerah

a. Audit Kinerja;

b. Evaluasi Kinerja Pemerintah Daerah;

c. Evaluasi LAKIP Pemerintah Daerah;

d. Evaluasi Penyerapan Anggaran;

e. Monitoring Dana Alokasi Khusus;

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

7

f. Pendampingan Penyusunan RPJMD, Renstra, Tapkin dan LAKIP Pemda;

g. Sosialisasi Good Governance di Pemda;

h. Manajemen Risiko Sektor Publik;

i. Asistensi/Bimbingan Teknis Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan

Daerah (SAKD);

j. Asistensi/Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan Pemda;

k. Optimalisasi Penerimaan Asli Daerah;

l. Bimbingan Teknis Pengelolaan Aset Daerah;

m. Pendampingan dan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah;

n. Sosialisasi, Asistensi, Pendampingan SPIP Pemerintah Daerah.

3. Kegiatan Akuntan Negara

a. Audit Keuangan;

b. Audit Kinerja BUMD;

c. Asistensi Good Corporate Governance pada BUMN/D;

d. Asistensi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi PDAM;

e. Asistensi Penyusunan Corporate Plan (CP);

f. Asistensi Manajemen Asset BUMD;

g. Asistensi Key Performance Indicator/Balance Scorecard;

h. Sosialisasi dan Asistensi Implementasi Badan Layanan Umum RSUD;

i. Asistensi Pengembangan Manajemen Risiko;

j. Bimbingan Teknis Pengembangan Pengendalian Intern Berbasis COSO;

k. Asistensi dan Pendampingan Penerapan SAK ETAP pada PDAM.

4. Kegiatan Pengawasan Investigasi

a. Pemeriksaan Khusus (Audit Investigasi) untuk mengungkapkan adanya

indikasi praktik Tindak Pidana Korupsi (TPK) dan penyimpangan lain;

b. Pemberantasan KKN;

c. Membantu pemerintah memerangi KKN dengan membentuk gugus tugas

anti korupsi dengan keahlian audit forensic;

d. Membantu Perhitungan Kerugian Keuangan Negara;

e. Pemberian Keterangan Ahli;

f. Bantuan Tenaga Auditor;

g. Kerjasama dengan Kejaksaan Tinggi, Kepolisian Daerah, dan KPK;

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

8

h. Sosialisasi dan Pendampingan Penyusunan Program Anti Korupsi/Fraud

Control Plan (FCP);

i. Bimbingan Teknis Audit Investigasi bagi APIP;

j. Diagnostic Assesment Fraud Control Plan (FCP);

k. Sosialisasi Wilayah Tertib Administrasi/ Zona Integritas menuju wilayah

bebas korupsi.

5. Peningkatan Kapasitas SDM berupa pemberian bantuan tenaga instruktur dan

narasumber di bidang:

a. Akuntansi;

b. Auditing;

c. Manajemen Pengawasan;

d. Manajemen Anggaran dan Perbendaharaan;

e. Pengadaan Barang dan Jasa;

f. Fasilitator Ujian Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor bagi para Pejabat

Fungsional Auditor.

6. Kegiatan Lainnya

a. Asistensi Tata Kelola APIP;

b. Penyelenggaraan Diklat SPIP bagi Instansi Vertikal dan Pemerintah Daerah;

c. Konsultasi pengadaan barang dan jasa.

D. Struktur Organisasi

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dipimpin oleh

seorang Kepala Perwakilan (Eselon II A). Kepala Perwakilan dibantu Kepala Bagian

Tata Usaha (Eselon III A) yang membawahi dua Pejabat Eselon IV A yaitu Kepala

Subbagian Kepegawaian dan Umum, dan Kepala Subbagian Keuangan. Untuk

kegiatan teknis pengawasan, Kepala Perwakilan juga dibantu oleh lima orang

Koordinator Pengawasan JFA setara Eselon III A untuk Bidang Pengawasan Instansi

Pemerintah Pusat, Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah, Bidang Akuntan

Negara, Bidang Investigasi, dan Bidang Program dan Pelaporan serta Pembinaan

APIP. Selain pejabat struktural dan Koordinator Pengawasan JFA, terdapat juga

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

9

Pejabat Fungsional Auditor (PFA), Pejabat Fungsional Tertentu Lainnya, dan Pejabat

Fungsional Umum (PFU).

Gambaran lebih lanjut dapat dilihat pada struktur organisasi di bawah ini.

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Total jumlah SDM pada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung per 31 Desember 2014 sebanyak 79 orang. Pejabat struktural sebanyak

empat orang terdiri dari:

Tabel 1.1

Pejabat Struktural di Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Uraian Jumlah (Orang)

Kepala Perwakilan 1

Kepala Bagian Tata Usaha 1

Kepala Subbagian Keuangan 1

Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum 1

Jumlah 4

KEPALA PERWAKILAN

KOORDINATOR PENGAWASAN JFA

BIDANG IPP

KOORDINATOR PENGAWASAN JFA

BIDANG APD

KOORDINATOR PENGAWASAN JFA

BIDANG AN

KOORDINATOR PENGAWASAN JFA

BIDANG INVESTIGASI

KOORDINATOR PENGAWASAN JFA

BIDANG P3APIP

KEPALA BAGIAN TATA USAHA

KEPALA SUBBAGIAN KEUANGAN

KEPALA SUBBAGIAN

KEPEGAWAIAN DAN UMUM

PEJABAT FUNGSIONAL UMUM

PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

10

Komposisi SDM berdasarkan tingkat pendidikan disajikan sebagai berikut:

Tabel 1.2

Komposisi SDM Menurut Tingkat Pendidikan

Uraian Jumlah (Orang)

S2 4

SI/DIV 44

DIII 29

SLTA 2

Jumlah 79

Mutasi pegawai selama tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1.3

Mutasi SDM Selama Tahun 2014

Uraian Jumlah (Orang)

Jumlah SDM per 31 Desember 2013 59

Penambahan selama tahun 2014 (mutasi masuk) 34

Pengurangan selama tahun 2014 14

Jumlah SDM per 31 Desember 2014 79

Mutasi tambah/masuk pegawai ke Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung selama tahun 2014 sebanyak tiga puluh empat orang, terdiri dari:

Tabel 1.4 Mutasi Tambah/Masuk SDM Selama Tahun 2014

Uraian Jumlah (Orang)

Pejabat Struktural 3

Pejabat Fungsional Auditor Madya 7

Pejabat Fungsional Auditor Muda 3

Pejabat Fungsional Auditor Pertama 19

Pejabat Fungsional Auditor Pelaksana 2

Pejabat Fungsional Umum -

Jumlah 34

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

11

Mutasi kurang/keluar pegawai dari Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung selama tahun 2014 sebanyak empat orang, terdiri dari:

Tabel 1.5 Mutasi Kurang/Keluar SDM Selama Tahun 2014

Uraian Jumlah (Orang)

Mutasi antar unit kerja BPKP lainnya 1

Dipekerjakan ke Kementerian Lain 1

Dipekerjakan ke Pemerintah Daerah 1

Jumlah 14

Sesuai dengan fungsi/perannya, komposisi SDM tersebut di atas dapat

diuraikan sebagai berikut:

Tabel 1.6 Komposisi SDM Menurut Jabatan dan Peran

Uraian Jumlah (Orang)

Pejabat Struktural 4

Pejabat Fungsional Auditor Madya 11

Pejabat Fungsional Auditor Muda 8

Pejabat Fungsional Auditor Pertama 24

Pejabat Fungsional Auditor Penyelia 5

Pejabat Fungsional Auditor Pelaksana Lanjutan 2

Pejabat Fungsional Auditor Pelaksana 21

Pejabat Fungsional Umum 4

Jumlah 79

E. Sistematika Penyajian

Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan

pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama

tahun 2014. Capaian kinerja (performance results) 2014 tersebut diperbandingkan

dengan Rencana Kinerja (performance plan) 2014 dan Penetapan Kinerja (Performance

Agreement) Tahun 2014 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

12

Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan

memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi

perbaikan kinerja di masa datang.

Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas

Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 disusun

dalam masing-masing bab sebagai berikut:

Bab I – Pendahuluan

Menjelaskan secara ringkas latar belakang penyusunan LAKIP, gambaran

umum Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan

sistematika penyajian LAKIP 2014.

Bab II – Perencanan Kinerja

Menjelaskan muatan ringkas Rencana Strategis 2012-2014 dan perjanjian

kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2014.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

Menjelaskan capaian kinerja menyeluruh dari Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung selama tahun 2014 sebagai hasil implementasi

keseluruhan program dan kegiatan dalam periode tersebut serta

perbandingan capaian dengan tahun-tahun sebelumnya.

Bab IV – Penutup

Menjelaskan simpulan umum atas capaian kinerja Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 dan langkah-langkah yang

diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

13

PERENCANAAN KINERJA

A. Perencanaan Strategis 2012-2014

Perencanaan Strategis (Renstra) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung adalah dokumen perencanaan pembangunan tahun 2012-2014

untuk periode tiga tahun terhitung sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.

Dokumen Renstra Perwakilan BPKP merupakan penjabaran dari visi, misi, tujuan,

dan program BPKP Pusat dengan mengacu kepada Kebijakan Pengawasan Nasional

berdasarkan kondisi Perwakilan.

Penetapan periode Renstra selama tiga tahun ini disesuaikan dengan saat

mulai beroperasinya secara penuh Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung pada awal tahun 2012 dan periode Renstra BPKP Pusat dan RPJMN yang

berakhir pada tahun 2014.

Perencanaan Strategis dimaksud merupakan rencana jangka panjang

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dibuat secara bersama-

sama antara pimpinan dan seluruh komponen organisasi. Perencanaan strategis

bersifat adaptif terhadap perubahan-perubahan, baik yang berasal dari internal

maupun dari lingkungan eksternal organisasi.

Peningkatan mutu dalam implementasi sistem akuntabilitas instansi

diwujudkan salah satunya dengan melakukan perbaikan terhadap keselarasan

dokumen perencanaan yang telah disusun. Hal ini terlihat dengan ditetapkannya

perubahan kedua Renstra BPKP 2011-2014 yang diikuti oleh Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan menetapkan Suplemen Perubahan

Kedua Renstra 2012-2014 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Uraian ringkas komponen Perencanaan Strategis Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012-2014 adalah sebagai berikut:

II

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

14

1. PERNYATAAN VISI

Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya

mandat sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai

APIP yang bertanggung jawab kepada Presiden. Konsekuensinya, BPKP dituntut

untuk dapat memberikan informasi yang berharga bagi Presiden dari hasil

pengawasan yang dilakukan dan mampu memberikan solusi atas permasalahan

yang dihadapi pemerintah. Kontribusi BPKP tersebut dimaksudkan untuk

membantu pemerintah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas merupakan tujuan akhir yang

ingin dicapai BPKP yang merepresentasikan manfaat yang dapat diberikan BPKP

kepada shareholder/stakeholder-nya.

Visi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan

penekanan pada pemberian bantuan kepada pihak manajemen pemerintah.

Meskipun demikian, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dalam bekerja tetap mempertahankan independensinya.

Independensi ini sangat tepat untuk menggambarkan Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai suatu aparat pengawasan intern

yang dapat dipercaya. Kepercayaan adalah modal utama dalam hubungan

antara prinsipal dengan agen. Sebagai salah satu Kantor Perwakilan BPKP,

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam pernyataan

visinya mengacu dan mengelaborasi visi dan misi dari BPKP Pusat. Komitmen

ini selanjutnya dituangkan dalam pernyataan visi yang sudah disetujui oleh

jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu:

VISI AUDITOR PRESIDEN YANG RESPONSIF, INTERAKTIF, DAN TERPERCAYA

UNTUK MEWUJUDKAN AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA YANG

BERKUALITAS

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

15

2. PERNYATAAN MISI

Misi merupakan menjabarkan lebih lanjut visi dan berisi pernyataan

tentang apa yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Perumusan misi mengacu

kepada tugas dan kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan

kewenangan BPKP semula diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun

1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, kemudian

diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja

Lembaga Pemerintah Non-Departemen. Selanjutnya, dengan terbitnya Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah, maka BPKP berperan penting dalam mendukung akuntabilitas

Presiden terutama dalam lingkup penyelenggaraan keuangan negara dan

pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

Empat misi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah

sebagai berikut:

MISI 1. MENINGKATKAN PENGAWASAN INTERN TERHADAP AKUNTABILITAS

KEUANGAN NEGARA YANG MENDUKUNG TATA KEPEMERINTAHAN YANG

BAIK DAN BEBAS KKN DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG;

2. MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBINAAN SISTEM PENGENDALIAN

INTERN INSTANSI PEMERINTAH DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

BELITUNG;

3. MENGEMBANGKAN KAPASITAS PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH YANG

PROFESIONAL DAN KOMPETEN DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

BELITUNG;

4. MENYELENGGARAKAN SISTEM DUKUNGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

YANG ANDAL BAGI PEMERINTAH DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA

BELITUNG.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

16

3. TUJUAN STRATEGIS

Tujuan strategis merupakan penjabaran dari misi yang telah ditetapkan

dan bersifat lebih operasional yang merupakan hasil akhir yang ingin dicapai

atau dihasilkan dalam batas waktu satu sampai dengan lima tahun. Masing-

masing tujuan dirumuskan dengan mempertimbangkan keseimbangan empat

perspektif yaitu dari perspektif manfaat bagi pihak stakeholders, manfaat kepada

auditan/pengguna jasa, perspektif proses internal dan perspektif pembelajaran

dan pertumbuhan.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki enam

tujuan yang dikelompokkan berdasarkan misi, dengan uraian sebagaimana

terlihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Tujuan Strategis Berdasarkan Misi

Misi Tujuan Strategis

Misi 1:

Meningkatkan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

1.1 Meningkatnya kualitas akuntabilitas Program Pemerintah dan Kebendaharaan Umum Negara

1.2 Meningkatnya Tata Kepemerintahan daerah yang baik

1.3 Terciptanya iklim yang memudahkan pengungkapan kasus Kerugian Keuangan Negara

Misi 2:

Meningkatkan efektifitas Pembinaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

2.1 Meningkatnya kualitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah

Misi 3:

Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

3.1 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang profesional dan kompeten

Misi 4:

Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi pemerintah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

4.1 Terimplementasinya sistem dukungan pengambilan keputusan Presiden/pemerintah

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

17

4. SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Sasaran adalah hasil dari suatu program atau keluaran yang diharapkan

dari suatu kegiatan. Pencapaian sasaran didukung oleh program dan kegiatan.

Setiap program dan kegiatan dalam Renstra dinyatakan dalam suatu indikator

kinerja yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berjangka waktu.

Hanya dengan indikator kinerja yang memenuhi kelima karakterisitik kualitatif

inilah keberhasilan pencapaian program dan kegiatan nantinya dapat dilakukan.

Keberhasilan program diukur dengan indikator hasil (outcome), sedangkan

keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output).

Penetapan indikator program dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan

program dan kegiatan-kegiatan yang mendukung program tersebut.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun

2009, pencapaian indikator hasil (outcome) merupakan tanggung jawab unit

Eselon I sedangkan pencapaian indikator keluaran (output) merupakan tanggung

jawab unit Eselon II atau unit Eselon III mandiri. Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung sebagai sebuah unit kerja Eselon II mandiri yang

merupakan perpanjangan tangan BPKP Pusat di daerah bertanggung jawab atas

pencapaian indikator-indikator output sebagai dukungan terhadap pencapaian

indikator outcome BPKP Pusat.

Sasaran Strategis dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung disajikan pada tabel berikut ini:

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

18

Tabel 2.2 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU)

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tujuan 1.1 : Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan Negara

Sasaran Strategis: 1.1.1 Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD

1.1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan

1.1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

1.1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar

1.1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat

1.1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat

1.1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholder yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholder

1.1.1.7 Persentase BUMD yang mendapatkan pendampingan penyelenggaraan akuntansi

Sasaran Strategis: 1.1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75%

1.1.2.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti

1.1.2.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat

Tujuan 1.2 : Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik

Sasaran Strategis: 1.2.1 Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD

1.2.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal

1.2.1.2 Persentase BUMN/BLI/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI

1.2.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja

Tujuan 1.3 : Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara

Sasaran Strategis: 1.3.1 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi 80%

1.3.1.1 Kelompok masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi

1.3.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD beresiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

1.3.1.3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK

1.3.1.4 Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga

1.3.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/PKKN/PKA

1.3.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang

Tujuan 2.1 : Terciptanya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sasaran Strategis 2.1.1: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L, Pemda sebesar 60%

2.1.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP seseuai PP Nomor 60 Tahun 2008

2.1.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

2.1.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring SPIP

Tujuan 3.1 : Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten

Sasaran Strategis 3.1.1: Meningkatnya kapasitas aparat pengawas intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% KL/Pemda

3.1.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

19

Sasaran Strategis 3.1.2: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%

3.1.2.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi

3.1.2.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP

3.1.2.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian

3.1.2.4 Persentase pagu dana yang tidak diblokir dalam DIPA

3.1.2.5 Persentase kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur

3.1.2.6 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa

3.1.2.7 Persentase pemanfaatan aset

3.1.2.8 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras

3.1.2.9 Persentase tindaklanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat

3.1.2.10 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas

3.1.2.11 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasikan dan atau di assessment tata kelola APIP

3.1.2.12 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat

5. PROGRAM DAN KEGIATAN

Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis, dan

terpaduyang dilaksanakan oleh seluruh komponen organisasi guna mencapai

tujuan. Hal-hal yang menjadi landasan penetapan program kerja

PerwakilanBPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah:

a. Memperhatikan kepentingan masing-masing kelompok/gugus tugas.

b. Memperhatikan Program Kerja BPKP Pusat.

c. Mempertimbangkan keadaan masa lampau, kini dan masa datang.

d. Memperhatikan skala prioritas yang menunjang visi dan misi.

Program Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun

2014 disusun dengan memperhatikan:

a. Tugas Pokok dan Fungsi

b. Visi dan Misi yang telah ditetapkan

c. Penetapan Kinerja tahun 2014

Program kerja yang dimaksud terdiri dari:

a. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara danPembinaan

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

BPKP;

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

20

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP.

Berdasarkan program-program tersebut selanjutnya disusun kegiatan-

kegiatan. Kegiatan merupakan bagian dari program, dimana pada level kantor

Perwakilan dilaksanakan oleh koordinator pengawasan yang terdiri dari

sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya berupa personil, barang modal

termasuk peralatan dan teknologi, dana dan atau kombinasi dari beberapa atau

semua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan

keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Koordinator pengawasan bersifat

memberikan pelayanan eksternal dengan melaksanakan kegiatan teknis.

Sedangkan kegiatan generik dilaksanakan oleh koordinator administrasi

ketatausahaan yang bersifat memberikan pelayanan internal, yaitu Bagian Tata

Usaha.

Kegiatan-kegiatan Teknis BPKP yang merupakan pelaksanaan Program

Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terdiri atas:

Tabel 2.3 Kegiatan Teknis Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

No. Uraian Outcome Kegiatan Teknis

1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada Instansi Pemerintah Pusat Bidang Perekonomian

a. Pengawasan Lintas Sektor Bidang Perekonomian

b. Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LK K/L Bidang Perekonomian

c. Pengawasan Atas Penerimaan Negara Bidang Perekonomian

d. Pengawasan Atas Permintaan Stakeholder Bidang Perekonomian

e. Pengawasan Atas Proyek PHLN

f. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Perekonomian

2. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan

a. Pengawasan Lintas Sektor Bidang Polsoskam

b. Pengawasan BUN Bidang Polsoskam

c. Pengawasan Atas Permintaan Presiden

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

21

No. Uraian Outcome Kegiatan Teknis

penyelenggaraan SPIP pada Instansi Pemerintah Pusat Bidang Polsoskam

Bidang Polsoskam

d. Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LK K/L Bidang Polsoskam

e. Pengawasan Atas Penerimaan Negara Bidang Polsoskam

f. Pengawasan Atas Permintaan Stakeholder Bidang Polsoskam

g. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Polsoskam

3. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada Instansi Pemerintah Daerah

a. Pengawasan Lintas Sektor Bidang Keuangan Daerah

b. Pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah

c. Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Keuangan Daerah

d. Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPD

e. Pengawasan Atas Kinerja Pelayanan Publik Bidang Keuangan Daerah

f. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Penerapan JFA APIP Daerah

g. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Penerapan Tata Kelola APIP Daerah

h. Evaluasi Penerapan Tata Kelola APIP Daerah

i. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah

4. Meningkatnya kualitas pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPI pada badan usaha milik negara/daerah

a. Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Akuntan Negara

b. Pengawasan Atas Kinerja BUMD

c. Bimtek/Asistensi Penyusunan LK BUMD

d. Pengawasan Atas Penerimaan Negara Sektor Korporat

5. Meningkatnya kualitaspengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan

penyelenggaraan SPIP terkait

kegiatan Investigasi

a. Sosialisasi Masalah Korupsi

b. Bimtek/Asistensi Implementasi FCP

c. Kajian Pengawasan

d. Audit Investigasi Atas HKP, Eskalasi dan Klaim

e. Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian Negara, dan Pemberian Keterangan Ahli

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

22

No. Uraian Outcome Kegiatan Teknis

Atas Permintaan Instansi Penyidik

f. Audit Investigasi Atas Permintaan Instansi Lainnya

g. Reviu Terhadap Laporan dan Pengaduan Masyarakat

Sedangkan kegiatan-kegiatan generik adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4 Kegiatan Generik Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

No. Uraian Kegiatan Generik

1. Kegiatan yang berada pada Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP

a. Pelayanan Gaji Honorarium dan Tunjangan

b. Pelayanan Operasional Perkantoran

c. Penyusunan Rencana Kerja/Teknis

d. Pembinaan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian

e. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan

f. Penyuluhan dan Penyebaran Informasi

g. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan

h. Peer Reviw Pengawasan Perwakilan

i. Pembinaan dan Penilaian Jabatan Fungsional

j. Penyelenggaraan SIM di internal BPKP

2. Kegiatan yang berada pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2014

Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

dituangkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahunan. Dasar hukum penyusunan

Penetapan Kinerja Tahun 2014 adalah Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang

Percepatan Pemberantasan Korupsi yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun

2012 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Peraturan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

23

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang

merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur

dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya

yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk:

1. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; sebagai wujud

nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; sebagai

dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran

organisasi;

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan

sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah membuat

penetapan kinerja tahun 2014 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas,

dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi

akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2014. Penetapan kinerja Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung disusun dengan berdasarkan pada Rencana

Kinerja Tahun 2014 yang telah ditetapkan sehingga secara substansial Penetapan

Kinerja Tahun 2014 tidak ada perbedaan dengan Rencana Kinerja Tahun 2014.

Subtansi yang ada dalam Rencana Kinerja Tahunan maupun Penetapan Kinerja

memuat tentang indikator output pada program teknis dan program generik yang

akan dicapai pada tahun 2014 mengacu pada Rencana Strategis Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Rincian Penetapan Kinerja Tahun 2014 selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran I.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

24

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan

kegiatan dalam mencapai visi organisasi secara terukur dengan target kinerja telah

ditetapkan melalui pelaporan yang disusun secara periodik.

A. Capaian Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja yang

telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Cara pengukuran kinerja adalah dengan

membandingkan realisasi kinerja dengan target kinerja dalam Perjanjian Kinerja

tahun berjalan serta membandingkan realisasi capaian kinerja program sampai

dengan tahun berjalan dengan target sampai dengan akhir tahun Renstra. Analisis

lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk

mengenali faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di

tahun 2014 dan atau tahun-tahun selanjutnya (performance improvement).

Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah IKU

dominan yang tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan. Hal ini dilakukan

untuk menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran strategis BPKP.

Capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tahun 2014 secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis

sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

III

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

25

Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tahun 2014

No Uraian Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

Tujuan 1.1 : Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan Negara

Sasaran Strategis: 1.1.1 Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD

1.1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan

% 95,00 100,00 105,26

1.1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

% 90,00 100,00 111,11

1.1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar

% 82,00 100,00 121,95

1.1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat

% 86,25 100,00 115,94

1.1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat

% 68,00 100,00 147,06

1.1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholder yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholder

% 93,33 100,00 107,15

1.1.1.7 Persentase BUMD yang mendapatkan pendampingan penyelenggaraan akuntansi

% 80,00 100,00 125,00

Sasaran Strategis: 1.1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75%

1.1.2.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti

% 75,00 100,00 133,33

1.1.2.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat

% 86,25 100,00 115,94

Tujuan 1.2 : Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik

Sasaran Strategis: 1.2.1 Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD

1.2.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal

% 60,00 50,00 83,33

1.2.1.2 Persentase BUMN/BLI/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI

% 65,00 80,00 123,08

1.2.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja

% 55,00 100,00 181,82

Tujuan 1.3 : Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara

Sasaran Strategis: 1.3.1 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi 80%

1.3.1.1 Kelompok masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi

Klpk 80,00 100,00 125,00

1.3.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD beresiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

Instansi 14,00 3,00 21,43

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

26

No Uraian Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1.3.1.3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK

Instansi 5 0,00 0,00

1.3.1.4 Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga

% 84,00 100,00 119,05

1.3.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/PKKN/PKA

% 85,00 100,00 117,65

1.3.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang

% 50,00 0,00 0,00

Tujuan 2.1 : Terciptanya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Sasaran Strategis 2.1.1: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L, Pemda sebesar 60%

2.1.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP seseuai PP Nomor 60 Tahun 2008

% 60,00 37,50 62,50

2.1.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

Pemda 7 7 100,00

2.1.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring SPIP

Pemda 7 7 100,00

Tujuan 3.1 : Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Sasaran Strategis 3.1.1: Meningkatnya kapasitas aparat pengawas intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% KL/Pemda

3.1.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA

% 80,00 87,5 109,38

Sasaran Strategis 3.1.2: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%

3.1.2.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi

% 90,00 100,00 111,11

3.1.2.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP

% 100,00 100,00 100,00

3.1.2.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian

Skala Likert (1-10)

8 7,12 89,00

3.1.2.4 Persentase pagu dana yang tidak diblokir dalam DIPA

% 100,00 100,00 100,00

3.1.2.5 Persentase kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur

% 8,5 7,23 85,06

3.1.2.6 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa

% 83,00 83,00 100,00

3.1.2.7 Persentase pemanfaatan aset % 100,00 100,00 100,00

3.1.2.8 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras

Skala Likert (1-10)

8,3 7,28 87,71

3.1.2.9 Persentase tindaklanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat

% 80,00 80,00 100,00

3.1.2.10 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas

Topik 80 0,00 0,00

3.1.2.11 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasikan dan atau di assessment tata kelola APIP

Instansi 60 75,00 125,00

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

27

No Uraian Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

3.1.2.12 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat

Skala Likert (1-10)

8 7,65 95,63

Secara umum, faktor pendorong tercapainya target kinerja sebagaimana

tersebut di atas adalah makin meningkatnya kepercayaan stakeholders untuk

mendapatkan jasa konsultatif maupun asurans dari BPKP baik yang disampaikan

melalui permintaan penugasan Direktorat Perencanaan dan Pengendalian (Rendal)

maupun yang disampaikan langsung kepada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung. Analisis capaian kinerja masing-masing sasaran strategis

selengkapnya dapat dijelaskan berikut:

Tujuan Strategis 1.1: Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan Negara

Sasaran Strategis 1.1.1: Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 90% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Sasaran strategis ini diukur dengan tujuh indikator kinerja outcome, dengan 2 IKU

dominan, yaitu “Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan

Laporan Keuangan” dan “Persentase IPD yang Laporan Keuangannya Memperoleh

Opini Minimal WDP”. Rata-rata capaian IKU sebesar 119,07%. Rincian realisasi

kinerja dan capaian masing-masing IKU dari sasaran strategis ini dapat dilihat pada

tabel berikut.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

28

Tabel 3.2 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 1.1.1

1. Persentase IPP/IPD yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persentase

jumlah IPP (instansi vertikal) yang mendapat pendampingan penyusunan

laporan keuangan dibanding target. Pada tahun 2014, target realisasi IKU ini

sebanyak 14 pendampingan penyusunan laporan keuangan IPP.

Instansi yang telah mendapatkan pendampingan penyusunan laporan

keuangan dari BPKP adalah sebagai berikut.

1. Satuan Kerja Badan Pertanahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

2. Badan Pengawas Pemilu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

3. Unit Akuntansi Direktorat Jenderal Cipta Karya Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

Indikator Kinerja Utama SatuanRealisasi

2013

Realisasi

2014

Kenaikan/

Penurunan

Realisasi

Target

2014

%

Capaian

20141 2 3 4 5 6 7

Persentase IPP yang mendapat

pendampingan penyusunan laporan

keuangan

Persen 100 100 0,00 95 105,26

Persentase IPD yang laporan keuangannya

memperoleh opini minimal WDP

Persen 100 100 0 90 111,11

Persentase jumlah laporan keuangan

proyek PHLN yang memperoleh opini

dukungan wajar

Persen 100 100 0 82 121,95

Persentase hasil pengawasan lintas sektor

yang disampaikan ke Pusat

Persen 45,09 100 54,91 86,25 115,94

Persentase hasil pengawasan atas

permintaan Presiden yang disampaikan ke

Pusat

Persen 136,36 100 -36,36 68 147,06

Persentase hasil pengawasan atas

permintaan stakeholder yang dijadikan

bahan pengambilan keputusan oleh

stakeholder

Persen 0 100 100 93,33 107,15

Persentase BUMD yang mendapatkan

pendampingan penyelenggaraan akuntansi

Persen 0 100 100 80 125

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

29

4. Unit Akuntansi Direktorat Jenderal Bina Marga Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

5. Unit Akuntansi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung

6. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

7. Kepolisian Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

8. Satuan Kerja Kejaksaan Agung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

9. Kementerian Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

10. Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung

11. Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

12. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

13. Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

14. Politeknik Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 95%, maka capaiannya adalah sebesar 105,26%.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 100%, realisasi IKU

tersebut tidak mengalami perubahan. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 105,26%

mengalami penurunan sebesar 5,85% dibandingkan dengan capaian IKU tersebut

pada tahun 2013, yaitu sebesar 111,11%.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

30

Gambar 3.1 Perkembangan Realisasi IKU Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan

Laporan Keuangan

2. Persentase IPD yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persentase

jumlah LKPD yang mendapat opini laporan keuangan dari BPK-RI minimal

WDP dibanding dengan Pemda yang mendapatkan pendampingan penyusunan

laporan keuangan.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 90%, maka capaiannya adalah sebesar 111,11%.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 100%, realisasi

IKU tersebut tetap. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 111,11% juga tidak

mengalami perubahan dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun

2013, yaitu sebesar 111,11%.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

31

Gambar 3.2 Perkembangan Realisasi IKU Persentase IPD yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini

Minimal WDP

Walaupun realisasi IKU ini tidak mengalami perubahan, namun terdapat

peningkatan opini BPK-RI terhadap LKPD pemerintah daerah, yaitu LKPD

Kabupaten Bangka Barat. Pada tahun 2011 dan tahun 2012, BPK-RI memberikan

opini WDP (wajar dengan pengecualian) terhadap LKPD Kabupaten Bangka

Barat. Sementara, pada tahun 2014, opini BPK-RI terhadap LKPD Kabupaten

Bangka Barat adalah WTP (wajar tanpa pengecualian). Perubahan ini dapat

terlihat lebih jelas pada Lampiran IV.

3. Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN yang Memperoleh Opini

Dukungan Wajar

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah

laporan hasil pengawasan atas proyek PHLN.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 82%, maka capaiannya adalah sebesar 121,95%.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 100%, realisasi IKU

tersebut tidak mengalami perubahan. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 121,95%

mengalami peningkatan sebesar 21,95% dibandingkan dengan capaian IKU

tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 100%.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

32

Gambar 3.3 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN yang

Memperoleh Opini Dukungan Wajar

4. Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang Disampaikan ke Pusat

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah

laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Perekonomian, Polsoskam,

Keuangan Daerah, dan Akuntan Negara yang disampaikan ke Pusat.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 86,25%, maka capaiannya adalah sebesar 115,94%.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 45,09%, realisasi

IKU tersebut mengalami peningkatan sebesar 4,91%. Capaian IKU tahun 2014

sebesar 115,94% mengalami peningkatan sebesar 54,80% dibandingkan dengan

capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 61,14%.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

33

Gambar 3.4 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang

Disampaikan ke Pusat

5. Persentase Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden yang Disampaikan ke Pusat

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah

laporan hasil pengawasan atas permintaan Presiden bidang Perekonomian,

Polsoskam, Keuangan Daerah, dan Akuntan Negara yang disampaikan ke Pusat.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 68%, maka capaiannya adalah sebesar 147,06%.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 136,36%, realisasi

IKU tersebut mengalami penurunan sebesar 36,36%. Capaian IKU tahun 2014

sebesar 147,06% mengalami penurunan sebesar 45% dibandingkan dengan

capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 192,06%.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

34

Gambar 3.5 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden yang

Disampaikan ke Pusat

6. Persentase Hasil Pengawasan Atas Permintaan Stakeholder yang Dijadikan Bahan

Pengambilan Keputusan oleh Stakeholder

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah

laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian,

Polsoskam, dan Keuangan Daerah yang disampaikan tepat waktu .

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 80%, maka capaiannya adalah sebesar 125%.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 0%, realisasi IKU

tersebut mengalami peningkatan sebesar 100%. Capaian IKU tahun 2014 sebesar

125% mengalami peningkatan sebesar 125% dibandingkan dengan capaian IKU

tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 0%.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

35

Gambar 3.6 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Atas Permintaan Stakeholder

yang Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholder

7. Persentase BUMD yang Mendapatkan Pendampingan Penyelenggaraan Akuntansi

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persentase

BUMD yang mendapatkan pendampingan/asistensi penyelenggaraan

akuntansi.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 80%, maka capaiannya adalah sebesar 125%.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 0%, realisasi IKU

tersebut mengalami peningkatan sebesar 100%. Capaian IKU tahun 2014 sebesar

125% mengalami peningkatan sebesar 125% dibandingkan dengan capaian IKU

tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 0%.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

36

Gambar 3.7 Perkembangan Realisasi IKU Persentase BUMD yang Mendapatkan Pendampingan

Penyelenggaraan Akuntansi

Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis ini menggunakan dana sebesar

Rp1.023.000.400,00 atau 98,76% dari anggaran sebesar Rp1.010.306.840,00 dengan

menggunakan SDM, sebanyak 5.454 OH atau 137% dari rencana sebanyak 3.981 OH

(dapat dilihat di Lampiran II).

Peningkatan pada realisasi dan capaian IKU sasaran strategis ini didukung oleh

terjalinnya hubungan dan kerjasama yang semakin baik antara Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan berbagai pihak, baik Pemerintah

Daerah maupun stakeholders lainnya.

Sasaran Strategis 1.1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara Sebesar 75%

Sasaran strategis ini diukur dengan dua indikator kinerja outcome, dengan 1 IKU

dominan, yaitu “Persentase Hasil Pengawasan Optimalisasi Penerimaan

Negara/Daerah yang Ditindaklanjuti”. Rata-rata capaian IKU sebesar 124,64%.

Rincian realisasi kinerja dan capaian masing-masing IKU dari sasaran strategis ini

dapat dilihat pada tabel berikut.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

37

Tabel 3.3 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 1.1.2

1. Persentase Hasil Pengawasan Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah Yang

Ditindaklanjuti

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah

laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 75%, maka capaiannya adalah sebesar 133,33%.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 0%, realisasi IKU

tersebut mengalami peningkatan sebesar 100%. Capaian IKU tahun 2014 sebesar

133,33% mengalami peningkatan sebesar 133,33% dibandingkan dengan capaian

IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 0%.

Indikator Kinerja Utama SatuanRealisasi

2013

Realisasi

2014

Kenaikan/

Penurunan

Realisasi

Target

2014

%

Capaian

20141 2 3 4 5 6 7

Persentase hasil pengawasan optimalisasi

penerimaan negara/daerah yang

ditindaklanjuti

Persen 0 100,00 100 75 133,33

Persentase hasil pengawasan BUN yang

disampaikan ke Pusat

Persen 66,67 100,00 33,33 86,25 115,94

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

38

Gambar 3.8 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Optimalisasi Penerimaan

Negara/Daerah yang Ditindaklanjuti

2. Persentase Hasil Pengawasan BUN yang Disampaikan ke Pusat

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah

laporan hasil pengawasan BUN bidang Perekonomian dan Polsoskam.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 86,25%, maka capaiannya adalah sebesar 115,94%.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 66,67%, realisasi

IKU tersebut mengalami peningkatan sebesar 33,33%. Capaian IKU tahun 2014

sebesar 115,94% mengalami penurunan sebesar 106,29% dibandingkan dengan

capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 222,23%.

Target IKU ini pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 56,25%.

Hal ini mengakibatkan penurunan capaian IKU. Namun, realisasi dari IKU ini

mengalami peningkatan dari tahun 2013.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

39

Gambar 3.9 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan BUN yang Disampaikan ke

Pusat

Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis ini menggunakan dana sebesar

Rp57.895.000,00 atau 36,48% dari anggaran sebesar Rp158.710.000,00 dengan

menggunakan SDM, sebanyak 418 OH atau 149,29% dari rencana sebanyak 280 OH.

Peningkatan pada realisasi dan capaian IKU sasaran strategis ini didukung

oleh terjalinnya hubungan dan kerjasama yang semakin baik antara Perwakilan

BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan berbagai pihak, baik Pemerintah

Daerah maupun stakeholders lainnya.

Tujuan Strategis 1.2: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik

Sasaran Strategis 1.2.1: Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD

Sasaran strategis ini diukur dengan tiga indikator kinerja outcome, dengan dua IKU

dominan, yaitu “Persentase IPD yang Melaksanakan Pelayanan sesuai Standar

Pelayanan Minimal” dan “Persentase BUMN/BLI/BUMD yang dilakukan

sosialisasi/asistensi GCG/KPI”. Rata-rata capaian IKU sebesar 129,41%. Rincian

realisasi kinerja dan capaian masing-masing IKU dari sasaran strategis ini dapat

dilihat pada tabel berikut.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

40

Sasaran strategis ini diukur dengan tiga indikator kinerja outcome, dengan rata-rata

capaian indikator sebesar 195,22%. Rincian realisasi kinerja dan capaian masing-

masing IKU adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 1.2.1

1. Persentase IPD yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai Standar Pelayanan Minimal

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah

laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 50% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 60%, maka capaiannya adalah sebesar 83,33%.

Pada tahun 2012 dan tahun 2013, target IKU ini berupa jumlah Instansi

yang telah melaksankan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Sedangkan pada tahun 2014, target yang ditetapkan berupa presentase jumlah

Pemda yang telah menjalankan SPM dibanding target Pemda yang ditetapkan.

Sehingga perbandingan realisasi IKU ini dari tahun ke tahun tidak dapat dilihat.

Indikator Kinerja Utama SatuanRealisasi

2013

Realisasi

2014

Kenaikan/

Penurunan

Realisasi

Target

2014

%

Capaian

20141 2 3 4 5 6 7

Persentase IPD yang melaksanakan

pelayanan sesuai Standar Pelayanan

Minimal

Persen 4 Instansi 50,00 - 60 83,33333

Persentase BUMN/BLI/BUMD yang

dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI

Persen N/A 80,00 - 65 123,08

Persentase BUMD yang dilakukan audit

kinerja

Persen 55 100,00 45 55 181,82

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

41

2. Persentase BUMN/BLI/BUMD yang Dilakukan Sosialisasi/Asistensi GCG/KPI

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persentase

jumlah BUMD yang telah dilakukan sosialisasi atau asistensi GCG/KPI

dibandingkan dengan target.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 80% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 65%, maka capaiannya adalah sebesar 123,08%. IKU ini

merupakan IKU baru pada tahun 2014. Sehingga perbandingan realisasi IKU ini

dari tahun ke tahun tidak dapat dilihat.

BUMD yang telah mendapatkan sosialisasi/asistensi mengenai GCG/KPI

adalah PDAM Tirta Bangka, PDAM Tirta Bangka tengah, RSUD Belitung Timur,

dan RSUD Bangka Selatan.

3. Persentase BUMD yang Dilakukan Audit Kinerja

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persentase

jumlah BUMD yang telah dilakukan audit kinerja dibandingkan dengan target.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 55%, maka capaiannya adalah sebesar 181,82%. IKU ini

mengalami perubahan dibandingkan tahun sebelumnya. Sebelumnya target IKU

ini berupa jumlah BUMD yang audit kinerjanya mendapatkan predikat baik.

Pada tahun 2014, target IKU ini diubah menjadi jumlah BUMD yang telah

dilakukan audit kinerja. Sehingga perbandingan realisasi IKU ini dari tahun ke

tahun tidak dapat dilihat.

Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis ini menggunakan dana sebesar

Rp180.887.859,00 atau 87,29% dari anggaran sebesar Rp207.228.000,00 dengan

menggunakan SDM, sebanyak 767 OH atau 185,27% dari rencana sebanyak 414 OH.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

42

Tujuan Strategis 1.3: Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara

Sasaran Strategis 1.3.1: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi 80%

Sasaran strategis ini diukur dengan enam indikator kinerja outcome, dengan rata-rata

capaian indikator sebesar 63,85%. Rincian realisasi kinerja dan capaian masing-

masing IKU adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 1.3.1

1. Kelompok Masyarakat yang Mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persentase

kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi program anti korupsi

dibandingkan dengan target.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 80%, maka capaiannya adalah sebesar 125%.

Indikator Kinerja Utama SatuanRealisasi

2013

Realisasi

2014

Kenaikan/

Penurunan

Realisasi

Target

2014

%

Capaian

20141 2 3 4 5 6 7

Kelompok masyarakat yang mendapatkan

Sosialisasi Program Anti Korupsi

Persen 1 Kelompok 100,00 - 80 125,00

IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD

beresiko fraud yang mendapatkan

sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

Instansi 1 3,00 2 14 21,43

Jumlah

IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD

yang dilakukan kajian peraturan yang

berpotensi TPK

Instansi N/A 0,00 - 5 0

Persentase pelaksanaan penugasan HKP,

klaim dan penyesuaian harga

Persen 100 100,00 0 84 119,05

Persentase pelaksanaan audit

investigasi/PKKN/PKA

Persen 92,59 100,00 7,41 85 117,65

Persentase TL hasil audit investigasi non

TPK oleh instansi berwenang

Persen 0 0,00 0 50 0

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

43

Target realisasi IKU ini mengalami perubahan pada tahun 2014. Awalnya

target dan realisasi IKU ini adalah jumlah kelompok masyarakat yang

mendapatkan sosialisasi program anti korupsi. Namun, pada tahun 2014 diubah

menjadi persentase kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi

program anti korupsi. Sehingga perubahan realisasi IKU ini dari tahun ke tahun

tidak dapat terlihat. Capaian IKU ini mengalami peningkatan sebesar 25%

dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 100%.

2. IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD Beresiko Fraud yang Mendapatkan

Sosialisasi/DA/Asistensi/Evaluasi FCP

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah

IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD beresiko fraud yang mendapatkan

sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebanyak 3 instansi bila

dibandingkan dengan targetnya sebesar 14 instansi, maka capaiannya adalah

sebesar 21,43%. Adapun instansi yang mengikuti Sosialisasi FCP adalah

Disdukcapil Kabupaten Bangka Tengah, Dinas Perikanan Kabupaten Bangka

Tengah, dan Inspektorat Kabupaten Bangka Tengah.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 1 instansi, realisasi

IKU tersebut mengalami peningkatan sebanyak 2 instansi. Capaian IKU tahun

2014 sebesar 21,43% mengalami penurunan sebesar 78,57% dibandingkan dengan

capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 100%. Hal ini disebabkan

karena terlalu tingginya target yang ditetapkan pada perjanjian kinerja tahun

2014.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

44

Gambar 3.10 Perkembangan Realisasi IKU IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD Beresiko Fraud yang

Mendapatkan Sosialisasi/DA/Asistensi/Evaluasi FCP

3. Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang Dilakukan Kajian Peraturan yang

Berpotensi TPK

Untuk IKU “Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang

dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK” tidak terdapat realisasi untuk

tahun 2014. Sedangkan target awal IKU ini adalah sebanyak 5 instansi.

4. Persentase Pelaksanaan Penugasan HKP, Klaim dan Penyesuaian Harga

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah

laporan hasil audit investigasi atas HKP, klaim dan penyesuaian harga.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 84%, maka capaiannya adalah sebesar 119,05%.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 100%, realisasi IKU

tersebut tidak mengalami perubahan. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 119,05%

tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada

tahun 2013, yaitu sebesar 119,05%.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

45

Gambar 3.11 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pelaksanaan Penugasan HKP, Klaim dan

Penyesuaian Harga

5. Persentase Pelaksanaan Audit Investigasi/PKKN/PKA

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah

laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian

keterangan ahli atas permintaan instansi penyidik.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 85%, maka capaiannya adalah sebesar 117,65%.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 92,59%, realisasi

IKU tersebut mengalami peningkatan sebesar 7,41%. Capaian IKU tahun 2014

sebesar 117,65% mengalami penurunan sebesar 113,83% dibandingkan dengan

capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 231,48%.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

46

Gambar 3.12 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pelaksanaan Audit Investigasi/PKKN/PKA

6. Persentase TL Hasil Audit Investigasi Non TPK oleh Instansi Berwenang

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah

laporan hasil audit investigasi atas permintaan instansi lainnya dan laporan

hasil reviu terhadap laporan dan pengaduan masyarakat.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 0% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 50%, maka capaiannya adalah sebesar 0%. Pada tahun

2014, terdapat kegiatan yang mengeksekusi IKU ini, namun penugasan ini di-

carry over ke tahun 2015.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 0%, realisasi IKU

tersebut tidak mengalami perubahan. Capaian IKU tahun 2014 sebesar 0% juga

tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada

tahun 2013, yaitu sebesar 0%.

Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis ini menggunakan dana sebesar

Rp372.642.150,00. Jumlah ini tidak melebihi target anggaran atau sebesar 94,50% dari

anggaran yang diberikan Rp394.316.000,00. Kegiatan ini menggunakan SDM,

sebanyak 1.784 OH atau 127,70 % dari rencana sebanyak 1.397 OH (Lampiran II).

Peningkatan pada realisasi dan capaian IKU sasaran strategis ini didukung

oleh terjalinnya hubungan dan kerjasama yang semakin baik antara Perwakilan

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

47

BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan berbagai pihak, baik Pemerintah

Daerah maupun stakeholders lainnya.

Tujuan Strategis 2.1: Terciptanya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Sasaran Strategis 2.1.1: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60% K/L/Pemda

Sasaran Strategis 2.1.1 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L,

Pemda sebesar 60%, diukur dengan 3 indikator kinerja outcome dengan rata-rata

capaian indikator kinerja sebesar 87,50%. Realisasi kinerja masing-masing indikator

outcome adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 2.1.1

1. Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persentase

jumlah Pemda yang opini laporan keuangannya WTP dibandingkan dengan

target.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 37,50% bila

dibandingkan dengan targetnya sebesar 60%, maka capaiannya adalah sebesar

62,50%. Pemda yang opini laporan keuangannya WTP adalah Pemerintah

Indikator Kinerja Utama SatuanRealisasi

2013

Realisasi

2014

Kenaikan/

Penurunan

Realisasi

Target

2014

%

Capaian

20141 2 3 4 5 6 7

Persentase Pemda yang menyelenggarakan

SPIP seseuai PP Nomor 60 Tahun 2008

Persen 25 37,50 12,50 60 62,50

Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi

Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP Nomor 60

Tahun 2008

Instansi N/A 7,00 - 7 100

Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring

SPIP

Instansi N/A 7,00 - 7 100

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

48

Daerah Kabupaten Bangka, Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah, dan

Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Barat.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 25%, realisasi IKU

tersebut mengalami peningkatan sebesar 12,50%. Capaian IKU tahun 2014

sebesar 62,50% mengalami penurunan sebesar 37,50% dibandingkan dengan

capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 100%.

Gambar 3.13 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP Sesuai PP

Nomor 60 Tahun 2008

2. Jumlah Pemda yang Dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP Nomor 60

Tahun 2008

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah

Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP Nomor 60

Tahun 2008.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebanyak 7 instansi bila

dibandingkan dengan targetnya sebanyak 7 instansi, maka capaiannya adalah

sebesar 100%. Pemda yang mendapatkan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai

PP Nomor 60 Tahun 2008 adalah Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung, Pemerintah Daerah Kota Pangkalpinang, Pemerintah Daerah

Kabupaten Bangka, Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah, Pemerintah

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

49

Daerah Kabupaten Bangka Barat, Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka

Selatan, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung Timur.

IKU ini merupakan indikator kinerja baru pada tahun 2014. Sehingga

tidak dapat dilihat perbandingan atau perubahan IKU ini dari tahun ke tahun.

3. Jumlah Pemda yang Dilakukan Monitoring SPIP

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah

Pemda yang dilakukan monitoring SPIP.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebanyak 7 instansi bila

dibandingkan dengan targetnya sebanyak 7 instansi, maka capaiannya adalah

sebesar 100%. Pemda yang mendapatkan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai

PP Nomor 60 Tahun 2008 adalah Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung, Pemerintah Daerah Kota Pangkalpinang, Pemerintah Daerah

Kabupaten Bangka, Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah, Pemerintah

Daerah Kabupaten Bangka Barat, Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka

Selatan, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung Timur.

IKU ini merupakan indikator kinerja baru pada tahun 2014. Sehingga

tidak dapat dilihat perbandingan atau perubahan IKU ini dari tahun ke tahun.

Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis ini menggunakan dana sebesar

Rp300.512.600,00 atau 82,94% dari anggaran sebesar Rp352.994.600,00 dengan

menggunakan SDM, sebanyak 1.023 OH atau 86,26% dari rencana sebanyak 1186

OH.

Tujuan Strategis 3.1: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten

Sasaran Strategis 3.1.1: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% KL/Pemda

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

50

Sasaran strategis ini diukur dengan satu indikator kinerja outcome, dengan capaian

indikator sebesar 109,38%. Rincian realisasi kinerja dan capaian IKU adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.6

Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 3.1.1

1. Persentase Pemda yang Dilakukan Asistensi Penerapan JFA

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persentase

jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 87,50% bila

dibandingkan dengan targetnya sebesar 80%, maka capaiannya adalah sebesar

109,38%.

IKU ini merupakan IKU baru pada tahun 2014, sehingga perubahan

realisasi dan capaian IKU tidak dapat dilihat.

Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis ini menggunakan dana sebesar

Rp48.847.500,00 atau 71,54% dari anggaran sebesar Rp68.280.000,00 dengan

menggunakan SDM, sebanyak 192 OH atau 156,10% dari rencana sebanyak 123 OH.

Sasaran Strategis 3.1.2: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%

Sasaran strategis ini diukur dengan tiga belas indikator kinerja outcome, dengan rata-

rata capaian indikator sebesar 91,13%. Rincian realisasi kinerja dan capaian masing-

masing IKU adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Utama SatuanRealisasi

2013

Realisasi

2014

Kenaikan/

Penurunan

Realisasi

Target

2014

%

Capaian

20141 2 3 4 5 6 7

Persentase Pemda yang dilakukan asistensi

penerapan JFA

Persen N/A 87,50 - 80 109,38

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

51

Tabel 3.7 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 3.1.2

1. Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah

realisasi penugasan PKP2T dibandingkan dengan target.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 90%, maka capaiannya adalah sebesar 111,11%.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 182%, realisasi

IKU tersebut mengalami penurunan sebesar 82%. Capaian IKU tahun 2014

sebesar 111,11% mengalami penurunan sebesar 103,01% dibandingkan dengan

capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 214,12%.

Indikator Kinerja Utama SatuanRealisasi

2013

Realisasi

2014

Kenaikan/

Penurunan

Realisasi

Target

2014

%

Capaian

20141 2 3 4 5 6 7

Persentase jumlah rencana penugasan

pengawasan yang terealisasi

Persen 182 100,00 -82,00 90 111,11

Persentase kesesuaian laporan keuangan

Perwakilan BPKP dengan SAP

Persen 100 100,00 0 100 100

Persepsi kepuasan pegawai perwakilan

terhadap layanan kepegawaian

Skala

Likert 1-10

N/A 7,12 - 8 89

Persentase pagu dana yang tidak diblokir

dalam DIPA

Persen N/A 100,00 - 100 100

Persentase kepuasan pegawai perwakilan

atas pencairan anggaran yang diajukan

sesuai prosedur

Skala

Likert 1-10

N/A 7,23 - 8,50 85,06

Jumlah publikasi kegiatan perwakilan

BPKP di media masa

Persen 100 83,00 -17 83 100

Persentase pemanfaatan asset Persen 100 100,00 0 100 100

Persepsi kepuasan pegawai perwakilan

terhadap layanan sarpras

Skala

Likert 1-10

N/A 7,28 - 8,30 87,71

Persentase tindaklanjut rekomendasi hasil

audit Inspektorat

Persen N/A 80,00 - 80 100

Jumlah masukan topik penelitian yang

disampaikan ke Puslitbangwas

Topik N/A 0,00 - 80 0

Jumlah instansi APIP yang telah

disosialisasikan dan atau di assessment tata

kelola APIP

Instansi N/A 75,00 - 60 125

Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas

auditor bersertifikat

Skala

Likert 1-10

17,87 7,65 -10,22 8 95,63

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

52

Gambar 3.14 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang

Terealisasi

2. Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persentase

kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 100%, maka capaiannya adalah sebesar 100%.

Realisasi dan capaian IKU ini dari tahun ke tahun adalah tetap.

Gambar 3.15 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP

dengan SAP

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

53

3. Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Kepegawaian

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan mengukur persepsi

kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian menggunakan

skala Likert 1-10.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 7,12 skala Likert bila

dibandingkan dengan targetnya sebesar 8 skala Likert, maka capaiannya adalah

sebesar 89%.

Pada tahun 2013 tidak terdapat IKU outcome “Persepsi Kepuasan

Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Kepegawaian”. Sehingga tidak dapat

dilihat perbandingan realisasi dan capaian IKU ini dengan tahun sebelumnya.

4. Persentase Pagu Dana yang Tidak Diblokir Dalam DIPA

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan mengukur persentase

pagu dana yang tidak diblokir dalam DIPA.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 100%, maka capaiannya adalah sebesar 100%.

Pada tahun 2013 tidak terdapat IKU outcome “Persentase pagu dana yang

tidak diblokir dalam DIPA.”. Sehingga tidak dapat dilihat perbandingan realisasi

dan capaian IKU ini dengan tahun sebelumnya.

5. Persentase Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan

Sesuai Prosedur

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung persepsi

kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai

prosedur menggunakan skala Likert 1-10.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

54

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 7,23 skala Likert bila

dibandingkan dengan targetnya sebesar 8,5 skala Likert, maka capaiannya

adalah sebesar 85,06%.

Pada tahun 2013 tidak terdapat IKU outcome “Persepsi Kepuasan Pegawai

Perwakilan Terhadap Layanan Kepegawaian”. Sehingga tidak dapat dilihat

perbandingan realisasi dan capaian IKU ini dengan tahun sebelumnya.

6. Jumlah Publikasi Kegiatan Perwakilan BPKP di Media Massa

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah

publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 83% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 83%, maka capaiannya adalah sebesar 100%.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 100%, realisasi IKU

tersebut mengalami penurunan sebesar 17%. Capaian IKU tahun 2014 sebesar

100% mengalami penurunan sebesar 21,95% dibandingkan dengan capaian IKU

tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 121,95%.

Gambar 3.16 Perkembangan Realisasi IKU Jumlah Publikasi Kegiatan Perwakilan BPKP di Media Massa

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

55

7. Persentase Pemanfaatan Asset

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah

sarana prasarana.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 100% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 100%, maka capaiannya adalah sebesar 100%.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 100%, realisasi IKU

tersebut tidak mengalami peningkatan maupun penurunan. Capaian IKU tahun

2014 sebesar 100% juga tidak mengalami peningkatan maupun penurunan

dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar 100%.

Gambar 3.17 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pemanfaatan Asset

8. Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Sarana dan Prasarana

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung Persepsi

kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras menggunakan skala

Likert 1-10.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 7,28 skala Likert bila

dibandingkan dengan targetnya sebesar 8,3 skala Likert, maka capaiannya

adalah sebesar 87,71%.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

56

Pada tahun 2013 tidak terdapat IKU outcome “Persepsi Kepuasan Pegawai

Perwakilan Terhadap Layanan Sarpras”. Sehingga tidak dapat dilihat

perbandingan realisasi dan capaian IKU ini dengan tahun sebelumnya.

9. Persentase Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Audit Inspektorat

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung Persentase

tindaklanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 80% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 80%, maka capaiannya adalah sebesar 100%.

Pada tahun 2013 tidak terdapat IKU outcome “Persentase Tindaklanjut

Rekomendasi Hasil Audit Inspektorat”. Sehingga tidak dapat dilihat

perbandingan realisasi dan capaian IKU ini dengan tahun sebelumnya.

10. Jumlah Masukan Topik Penelitian yang Disampaikan ke Puslitbangwas

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah

masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebanyak 0 topik bila

dibandingkan dengan targetnya sebesar 80 topik, maka capaiannya adalah

sebesar 0%.

Pada tahun 2013 tidak terdapat IKU outcome “Jumlah Masukan Topik

Penelitian yang Disampaikan ke Puslitbangwas”. Sehingga tidak dapat dilihat

perbandingan realisasi dan capaian IKU ini dengan tahun sebelumnya.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

57

11. Jumlah Instansi APIP yang Telah Disosialisasikan dan atau di Assessment Tata Kelola

APIP

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah

instansi APIP yang telah disosialisasikan dan atau di assessment tata kelola

APIP.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 75% bila dibandingkan

dengan targetnya sebesar 60%, maka capaiannya adalah sebesar 125%.

Pada tahun 2013 tidak terdapat IKU outcome “Jumlah Instansi APIP yang

Telah Disosialisasikan dan atau di Assessment Tata Kelola APIP”. Sehingga

tidak dapat dilihat perbandingan realisasi dan capaian IKU ini dengan tahun

sebelumnya.

12. Tingkat Persepsi Kepuasan Pemda atas Auditor Bersertifikat

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung tingkat

persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat menggunakan skala Likert

1-10.

Dalam tahun 2014, realisasi IKU tersebut sebesar 7,65 skala Likert bila

dibandingkan dengan targetnya sebesar 8,0 skala Likert, maka capaiannya

adalah sebesar 95,63%.

Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar 17,87 skala Likert,

realisasi IKU tersebut tidak mengalami penurunan sebesar 10,22. Capaian IKU

tahun 2014 sebesar 95,63% juga mengalami penurunan sebesar 119,67%

dibandingkan dengan capaian IKU tersebut pada tahun 2013, yaitu sebesar

215,30%.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

58

Gambar 3.18 Perkembangan Realisasi IKU Tingkat Persepsi Kepuasan Pemda atas Auditor

Bersertifikat

Kegiatan untuk mencapai sasaran strategis ini menggunakan dana sebesar

Rp7.894.185.000,00 atau 101,59% dari anggaran sebesar Rp7.770.934.014,00 dengan

menggunakan SDM, sebanyak 3.859 OH atau 62,66% dari rencana sebanyak 2.418

OH (dapat dilihat di Lampiran II).

B. Realisasi Anggaran

Selama tahun anggaran 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung menerima anggaran belanja sebesar Rp10.189.811.000,00.

Realisasi belanja tahun anggaran 2014 sebesar Rp9.774.652.823,00 atau 95,93%

dari jumlah yang dianggarkan dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.9 Realisasi Anggaran DIPA Perwakilan BPKP Per- Jenis Belanja

Tahun 2014

Jenis Belanja Rencana Realisasi %

Belanja Pegawai 6.461.469.000 6.326.847.893 97,92

Belanja Barang/Jasa 3.343.914.000 3.064.200.980 91,64

Belanja Modal 384.428.000 383.603.950 99,79

TOTAL 10.189.811.000 9.774.652.823 95,93

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

59

Tabel 3.10 Realisasi Anggaran DIPA Perwakilan BPKP Per - Program

Tahun 2014

Kode Uraian Pogram Anggaran

(Rp) Realisasi

(Rp) %

01.01.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP

7.609.614.000 7.428.709.674 97,63

01.01.02 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPKP

375.668.000 374.851.200 98,78

01.01.06 Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

2.204.529.000 1.971.091.949 89,41

JUMLAH 10.189.811.000 9.774.652.823 95,93

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

60

PENUTUP

Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi

organisasi dalam mencapai tujuan, sasaran dan program yang telah ditetapkan.

Uraian akuntabilitas kinerja Perwakilan BPKP Kepulauan Bangka Belitung

Tahun 2014 adalah sebagai berikut:

A. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP

Rata-rata capaian kinerja pada Program Pengawasan Intern Akuntabilitas

Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Tahun 2014 sebesar

100,79% menunjukkan bahwa target yang telah ditetapkan dalam dokumen Tapkin

2014 dapat dicapai. Hal ini terutama disebabkan oleh masih tingginya permintaan

stakeholder untuk mendapatkan jasa konsultasi maupun asurans dari BPKP dalam

rangka peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah.

Faktor lain adalah adanya upaya proaktif dari Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung, sebagai pembina penyelenggaraan SPIP di Wilayah Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung, dengan memberikan atensi kepada para kepala daerah

terkait dengan action plan peningkatan kualitas pengelolaan dan pelaporan

akuntabiltas keuangan negara sebagaimana disarankan dalam laporan hasil audit

BPK RI.

Namun demikian beberapa hambatan yang masih mengemuka di Perwakilan

BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung antara lain keterbatasan jumlah tenaga

auditor dibandingkan dengan kebutuhan tenaga yang diperlukan untuk

memberikan layanan maksimal kepada mitra kerja. Hal ini sebagian dapat diatasi

dengan tambahan tenaga auditor dari BPKP Pusat, yaitu 19 orang CPNS dan 12

IV

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

61

orang Ketua Tim dan Pengendali Teknis ke Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung.

B. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP

Capaian kinerja output pada Program Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP Tahun 2014 sebesar 92,53% menunjukkan

bahwa ketatausahaan sebagai penanggung jawab program ini dapat memberikan

dukungan maksimal atas pelaksanaan kegiatan pengawasan selama tahun 2014 dan

dengan konsisten menyampaikan laporan-laporan kegiatan dukungan ke BPKP

Pusat.

Namun demikian hambatan yang masih mengemuka di Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terutama keterbatasan jumlah tenaga

fungsional umum dibandingkan dengan kebutuhan tenaga yang diperlukan untuk

memberikan layanan ketatausahaan secara maksimal kepada seluruh pegawai.

Sehingga tidak terdapat proporsi yang sesuai antara jumlah tenaga fungsional

auditor dengan keterbatasan jumlah tenaga fungsional umum.

C. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara

Capaian kinerja output pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur Negara Tahun 2014 sebesar 99,79% menunjukkan bahwa jumlah belanja

modal sebesar Rp384.428.000,00 dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan

sarana dan prasarana pada kantor Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung.

Diharapkan dalam tahun-tahun berikutnya kebutuhan sarana-prasarana ini

dapat terus dipenuhi untuk menunjang operasional pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Terutama

sehubungann dengan bertambahnya jumlah pegawai pada kantor Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

62

D. Penyempurnaan Yang Dapat Dilakukan

Penyempurnaan yang dapat dilakukan untuk pencapaian kinerja yang lebih

baik pada masa yang akan datang antara lain:

1. Terus meningkatkan kompetensi pegawai secara berkelanjutan antara lain

dengan mengikutsertakan pegawai dalam diklat-diklat, meningkatkan kuantitas

dan kualitas PPM, mengikuti forum-forum diskusi, seminar, workshop, dan

berbagai metode peningkatan kompetensi lainnya;

2. Memperbaiki komposisi pegawai dengan penambahan tenaga Auditor Muda

untuk memenuhi kebutuhan tenaga Ketua Tim serta Fungsional Umum untuk

memperkuat kegiatan dukungan manajemen di ketatausahaan;

3. Meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas, antara lain dengan menyempurnakan

secara terus menerus berbagai pedoman dan SOP yang dibutuhkan,

meningkatkan efektifitas pelaksanaan tugas satgas-satgas yang telah ada,

meningkatkan kualitas pemanfaatan formulir-formulir kendali mutu,

mengefektifkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi,

meningkatkan kualitas kertas kerja dan hasil pengawasan, serta melakukan

pembenahan administrasi;

4. Meningkatkan komitmen seluruh jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung untuk bekerja secara profesional, berintegritas dan berdedikasi

tinggi, mematuhi aturan perilaku dan etika profesi, serta meningkatkan kualitas

budaya kerja;

5. Meningkatkan pelaksanaan fungsi kehumasan serta menjalin dan menjaga kerja

sama yang baik dengan stakeholders secara profesional;

6. Meningkatkan penerapan sistem pengendalian intern dan good governance di

lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan

berupaya menjadi contoh bagi para stakeholders;

7. Berperan aktif dalam pengembangan pengawasan dengan mengembangkan

knowledge management dan melakukan koordinasi yang lebih efektif dengan

organisasi profesi (IAI).

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lap

ora

n A

ku

nta

bil

itas

Kin

erja

In

stan

si P

emer

inta

h T

ah

un

20

14

63

0

PENYUSUN

Narasumber:

Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Kepala Bagian Tata Usaha

Kepala Subbagian Keuangan

Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum

Koordinator Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat

Koordinator Pengawasan Akuntabilitas Pemerintah Daerah

Koordinator Pengawasan Akuntan Negara

Koordinator Pengawasan Investigasi

Koordinator Pengawasan Program, Pelaporan, dan Pembinaan APIP

Tim Kerja:

Fauzi

Yessi Febrianti

Keisha Disa Putirama

Suci Agus Setiani

Retno Banarti

Mega Yoga Prastika

Amani Masykur

Anik Mustarikah

Tri Atmaja Ragil Jatmiko

Trian Feriato

Falio Hardi

Dadang

Lampiran I/1-2

1 3 4 5 6 7

Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan Persen 95,00 135.537.000 461

Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persen 90,00 177.539.000 565

Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan

wajar

Persen 82,00 47.020.000 479

Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat Persen 86,25 332.479.000 1.025

Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat Persen 68,00 116.050.000 707

Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholder yang dijadikan bahan

pengambilan keputusan oleh stakeholder

Persen 93,33 190.977.400 694

Persentase BUMD yang mendapatkan pendampingan penyelenggaraan akuntansi Persen 80,00 23.398.000 50

Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang

ditindaklanjuti

Persen 75,00 12.682.000 38

Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Persen 86,25 146.028.000 242

Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal Persen 60,00 26.240.000 124

Persentase BUMN/BLI/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI Persen 65,00 45.050.000 90

Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Persen 55,00 135.938.000 200

Kelompok masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi Persen 80,00 42.420.000 124

IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD beresiko fraud yang mendapatkan

sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

Instansi 14 24.676.000 15

Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang

berpotensi TPK

Instansi 5 0 12

Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Persen 84,00 33.628.000 240

Persentase pelaksanaan audit investigasi/PKKN/PKA Persen 85,00 266.208.000 771

Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Persen 50,00 27.384.000 235

Anggaran

TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2014

Target OH

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL,

dan 90% LKPD

Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara

sebesar 75%

Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan

terselenggaranya GG pada 65%

BUMN/BUMD

Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan

K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

menjadi 80%

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target

Lampiran I/2-2

1 3 4 5 6 7

Anggaran Target OHSasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target

Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP seseuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Persen 60,00 11.653.000 20

Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP Nomor 60

Tahun 2008

Instansi 7 78.550.600 445

Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring SPIP Instansi 7 262.791.000 721

Meningkatnya kapasitas aparat pengawas

intern pemerintah yang profesional dan

kompeten pada 80% KL/Pemda

Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Persen 80,00 68.280.000 123

Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi Persen 90,00

Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP Persen 100,00

Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian Skala

Likert 1-

10

8,0

Persentase pagu dana yang tidak diblokir dalam DIPA Persen 100,00

Persentase kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan

sesuai prosedur

Skala

Likert 1-

10

8,5

Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa Persen 83,00

Persentase pemanfaatan asset Persen 100,00

Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Skala

Likert 1-

10

8,3

Persentase tindaklanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Persen 80,00

Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas Topik 80

Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasikan dan atau di assessment tata kelola

APIP

Instansi 60

Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat Skala

Likert 1-

10

8,0

10.189.811.000 11.240 Jumlah

Meningkatnya efektifitas perencanaan

pengawasan sebesar 90% dan kualitas

pengelolaaan keuangan sebesar 100%

7.985.282.000 3.859

Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di

K/L, Pemda sebesar 60%

Lampiran II/1-2

Anggaran Realisasi%

EfisiensiRencana Realisasi

%

Penyerap

an1 2 3 4 5=4/3 6 7 8 9=8/7 10 11 12=11/10*100

Persentase IPP yang mendapat

pendampingan penyusunan laporan

keuangan

Persen 95,00 100,00 105,26 135.537.000 26.864.000 180,18 461 452 98,05

Persentase IPD yang laporan keuangannya

memperoleh opini minimal WDP

Persen 90,00 100,00 111,11 177.539.000 174.892.000 101,49 565 1.058 187,26

Persentase jumlah laporan keuangan

proyek PHLN yang memperoleh opini

dukungan wajar

Persen 82,00 100,00 121,95 47.020.000 46.564.750 100,97 479 421 87,89

Persentase hasil pengawasan lintas sektor

yang disampaikan ke Pusat

Persen 86,25 100,00 115,94 332.479.000 317.373.970 104,54 1.025 1.213 118,34

Persentase hasil pengawasan atas

permintaan Presiden yang disampaikan ke

Pusat

Persen 68,00 100,00 147,06 116.050.000 105.333.100 109,23 707 867 122,63

Persentase hasil pengawasan atas

permintaan stakeholder yang dijadikan

bahan pengambilan keputusan oleh

stakeholder

Persen 93,33 100,00 107,15 190.977.400 323.064.020 30,84 694 1.295 186,60

Persentase BUMD yang mendapatkan

pendampingan penyelenggaraan

akuntansi

Persen 80,00 100,00 125,00 23.398.000 16.215.000 130,70 50 148 296,00

Persentase hasil pengawasan optimalisasi

penerimaan negara/daerah yang

ditindaklanjuti

Persen 75,00 100,00 133,33 12.682.000 8.775.000 130,81 38 44 115,79

Persentase hasil pengawasan BUN yang

disampaikan ke Pusat

Persen 86,25 100,00 115,94 146.028.000 49.120.000 166,36 242 374 154,55

Persentase IPD yang melaksanakan

pelayanan sesuai Standar Pelayanan

Minimal

Persen 60,00 50,00 83,33 26.240.000 22.750.000 113,30 124 184 148,39

Persentase BUMN/BLI/BUMD yang

dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI

Persen 65,00 80,00 123,08 45.050.000 32.397.100 128,09 90 157 174,44

Persentase BUMD yang dilakukan audit

kinerja

Persen 55,00 100,00 181,82 135.938.000 125.740.759 107,50 200 426 213,00

Kelompok masyarakat yang mendapatkan

Sosialisasi Program Anti Korupsi

Persen 80,00 100,00 125,00 42.420.000 30.471.100 128,17 124 120 96,77

IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD

beresiko fraud yang mendapatkan

sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

Instansi 14 3,00 21,43 24.676.000 22.601.000 108,41 15 62 413,33

Jumlah

IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD

yang dilakukan kajian peraturan yang

berpotensi TPK

Instansi 5 0,00 0,00 0 - - 12 0 0,00

Persentase pelaksanaan penugasan HKP,

klaim dan penyesuaian harga

Persen 84,00 100,00 119,05 33.628.000 25.354.100 124,60 240 241 100,42

Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL,

dan 90% LKPD

Tercapainya Optimalisasi Penerimaan

Negara sebesar 75%

Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan

terselenggaranya GG pada 65%

BUMN/BUMD

Pengawasan Intern Akuntabilitas

Keuangan Negara dan Pembinaan

Penyelenggaraan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah

Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan

K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

menjadi 80%

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2014PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi % Capaian Program

Keuangan SDM (OH)

Lampiran II/2-2

Anggaran Realisasi%

EfisiensiRencana Realisasi

%

Penyerap

an

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi % Capaian Program

Keuangan SDM (OH)

Persentase pelaksanaan audit

investigasi/PKKN/PKA

Persen 85,00 100,00 117,65 266.208.000 279.465.950 95,02 771 1.285 166,67

Persentase TL hasil audit investigasi non

TPK oleh instansi berwenang

Persen 50,00 0,00 0,00 27.384.000 14.750.000 146,14 235 76 32,34

Persentase Pemda yang

menyelenggarakan SPIP seseuai PP

Nomor 60 Tahun 2008

Persen 60,00 37,50 62,50 11.653.000 4.653.000 160,07 20 17 85,00

Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi

Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP Nomor

60 Tahun 2008

Instansi 7 7,00 100,00 78.550.600 53.859.600 131,43 445 360 80,90

Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring

SPIP

Instansi 7 7,00 100,00 262.791.000 242.000.000 107,91 721 646 89,60

Meningkatnya kapasitas aparat pengawas

intern pemerintah yang profesional dan

kompeten pada 80% KL/Pemda

Persentase Pemda yang dilakukan

asistensi penerapan JFA

Persen 80,00 87,50 109,38 68.280.000 48.847.500 128,46 123 192 156,10

Persentase jumlah rencana penugasan

pengawasan yang terealisasi

Persen 90,00 100,00 111,11

Persentase kesesuaian laporan keuangan

Perwakilan BPKP dengan SAP

Persen 100,00 100,00 100,00

Persepsi kepuasan pegawai perwakilan

terhadap layanan kepegawaian

Skala Likert

1-10

8,0 7,12 89,00

Persentase pagu dana yang tidak diblokir

dalam DIPA

Persen 100,00 100,00 100,00

Persentase kepuasan pegawai perwakilan

atas pencairan anggaran yang diajukan

sesuai prosedur

Skala Likert

1-10

8,5 7,23 85,06

Jumlah publikasi kegiatan perwakilan

BPKP di media masa

Persen 83,00 83,00 100,00

Persentase pemanfaatan asset Persen 100,00 100,00 100,00

Persepsi kepuasan pegawai perwakilan

terhadap layanan sarpras

Skala Likert

1-10

8,3 7,28 87,71

Persentase tindaklanjut rekomendasi hasil

audit Inspektorat

Persen 80,00 80,00 100,00

Jumlah masukan topik penelitian yang

disampaikan ke Puslitbangwas

Topik 80 0,00 0,00

Jumlah instansi APIP yang telah

disosialisasikan dan atau di assessment

tata kelola APIP

Instansi 60 75,00 125,00

Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas

auditor bersertifikat

Skala Likert

1-10

8,0 7,65 95,63

10.189.811.000 9.774.652.823 95,93 11.240 12.056 107 Jumlah

Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya-BPKP

Meningkatnya efektifitas perencanaan

pengawasan sebesar 90% dan kualitas

pengelolaaan keuangan sebesar 100%

7.985.282.000 7.803.560.874 102,28 3.859 2.418 62,66

Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di

K/L, Pemda sebesar 60%

Pengawasan Intern Akuntabilitas

Keuangan Negara dan Pembinaan

Penyelenggaraan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah

Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan

K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya

Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi

menjadi 80%

Lampiran III/1-3

2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 20141 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Persentase IPP yang mendapat

pendampingan penyusunan laporan

keuangan

Persen 90,00 90,00 95,00 100,00 100,00 100,00 111,11 111,11 105,26

Persentase IPD yang laporan

keuangannya memperoleh opini minimal

WDP

Persen 90,00 90,00 90,00 100,00 100,00 100,00 111,11 111,11 111,11

Persentase jumlah laporan keuangan

proyek PHLN yang memperoleh opini

dukungan wajar

Persen 100,00 100,00 82,00 153,33 100,00 100,00 153,33 100,00 121,95

Persentase hasil pengawasan lintas sektor

yang disampaikan ke Pusat

Persen 73,75 73,75 86,25 50,00 45,09 100,00 67,80 61,14 115,94

Persentase hasil pengawasan atas

permintaan Presiden yang disampaikan

ke Pusat

Persen 68,00 71,00 68,00 136,36 136,36 100,00 200,53 192,06 147,06

Persentase hasil pengawasan atas

permintaan stakeholder yang dijadikan

bahan pengambilan keputusan oleh

stakeholder

Persen 50,00 50,00 93,33 100,00 0,00 100,00 200,00 0,00 107,15

Persentase BUMD yang mendapatkan

pendampingan penyelenggaraan

akuntansi

Persen 50,00 55,00 80,00 100,00 0,00 100,00 200,00 0,00 125,00

Persentase hasil pengawasan optimalisasi

penerimaan negara/daerah yang

ditindaklanjuti

Persen 50,00 50,00 75,00 0,00 0,00 100,00 0,00 0,00 133,33

Persentase hasil pengawasan BUN yang

disampaikan ke Pusat

Persen 30,00 30,00 86,25 66,67 66,67 100,00 222,23 222,23 115,94

Persentase IPD yang melaksanakan

pelayanan sesuai Standar Pelayanan

Minimal

Persen 50,00 50,00 60,00 100 100 50,00 200,00 200,00 83,33

Persentase BUMN/BLI/BUMD yang

dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI

Persen 55,00 N/A 65,00 250,00 N/A 80,00 454,55 N/A 123,08

Persentase BUMD yang dilakukan audit

kinerja

Persen 50,00 55,00 55,00 200,00 55,00 100,00 400,00 100,00 181,82

4 Kelompok masyarakat yang mendapatkan

Sosialisasi Program Anti Korupsi

Persen N/A 1 Kelompok 80,00 N/A 1 Kelompok 100,00 N/A 100,00 125,00

IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD

beresiko fraud yang mendapatkan

sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

Instansi N/A 1,00 14,00 N/A 1,00 3,00 N/A 100,00 21,43

Meningkatnya Kualitas 1 LKPP,

95% LKKL, dan 90% LKPD

1

Tercapainya Optimalisasi

Penerimaan Negara sebesar75%

Program

PERKEMBANGAN TARGET, REALISASI, DAN CAPAIAN IKU DARI TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN TAHUN 2014PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama SatuanTarget Realisasi Capaian

2

3 Terselenggaranya SPM pada 300

IPD dan terselenggaranya GG

pada 65% BUMN/BUMD

Meningkatkan Kesadaran dan

Keterlibatan K/L, Pemda,

BUMN/BUMD Dalam Upaya

Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi Menjadi 80%

Lampiran III/2-3

2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 20141 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

ProgramNo. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama SatuanTarget Realisasi Capaian

4 Jumlah

IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD

yang dilakukan kajian peraturan yang

berpotensi TPK

Instansi N/A N/A 5,00 N/A N/A 0,00 N/A N/A N/A

Persentase pelaksanaan penugasan HKP,

klaim dan penyesuaian harga

Persen 84,00 84,00 84,00 0,00 100,00 100,00 0,00 119,05 119,05

Persentase pelaksanaan audit

investigasi/PKKN/PKA

Persen 40,00 40,00 85,00 333,33 92,59 100,00 833,33 231,48 117,65

Persentase TL hasil audit investigasi non

TPK oleh instansi berwenang

Persen N/A 20,00 50,00 N/A 0,00 0,00 N/A 0,00 0,00

Persentase Pemda yang

menyelenggarakan SPIP seseuai PP

Nomor 60 Tahun 2008

Persen 25,00 25,00 60,00 25,00 25,00 37,50 100,00 100,00 62,50

Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi

Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP Nomor

60 Tahun 2008

Instansi N/A N/A 7,00 N/A N/A 7,00 N/A N/A 100,00

Jumlah Pemda yang dilakukan

monitoring SPIP

Instansi N/A N/A 7,00 N/A N/A 7,00 N/A N/A 100,00

6 Meningkatnya kapasitas aparat

pengawasan intern pemerintah

yang profesional dan kompeten

pada 80% K/L/Pemda

Persentase Pemda yang dilakukan

asistensi penerapan JFA

Persen N/A N/A 80,00 N/A N/A 87,50 N/A N/A 109,38

7 Persentase jumlah rencana penugasan

pengawasan yang terealisasi

Persen 85,00 85,00 90,00 200,00 182,00 100,00 235,29 214,12 111,11

Persentase kesesuaian laporan keuangan

Perwakilan BPKP dengan SAP

Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Persepsi kepuasan pegawai perwakilan

terhadap layanan kepegawaian

Skala Likert 1-

10

N/A N/A 8,00 N/A N/A 7,12 N/A N/A 89,00

Persentase pagu dana yang tidak diblokir

dalam DIPA

Persen N/A N/A 100,00 N/A N/A 100,00 N/A N/A 100,00

Persentase kepuasan pegawai perwakilan

atas pencairan anggaran yang diajukan

sesuai prosedur

Skala Likert 1-

10

N/A N/A 8,50 N/A N/A 7,23 N/A N/A 85,06

Jumlah publikasi kegiatan perwakilan

BPKP di media masa

Persen 79,00 82,00 83,00 400,00 100,00 83,00 506,33 121,95 100,00

Persentase pemanfaatan asset Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Persepsi kepuasan pegawai perwakilan

terhadap layanan sarpras

Skala Likert 1-

10

N/A N/A 8,30 N/A N/A 7,28 N/A N/A 87,71

Persentase tindaklanjut rekomendasi hasil

audit Inspektorat

Persen N/A N/A 80,00 N/A N/A 80,00 N/A N/A 100,00

Jumlah masukan topik penelitian yang

disampaikan ke Puslitbangwas

Topik N/A N/A 80,00 N/A N/A 0,00 N/A N/A 0,00

Meningkatnya efektifitas

perencanaan pengawasan

sebesar 90% dan kualitas

pengelolaaan keuangan sebesar

100%.

5 Meningkatnya Kualitas

Penerapan SPIP di 60%

K/L/Pemda

Meningkatkan Kesadaran dan

Keterlibatan K/L, Pemda,

BUMN/BUMD Dalam Upaya

Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi Menjadi 80%

Lampiran III/3-3

2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 20141 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

ProgramNo. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama SatuanTarget Realisasi Capaian

7 Jumlah instansi APIP yang telah

disosialisasikan dan atau di assessment

tata kelola APIP

Instansi N/A N/A 60,00 N/A N/A 75,00 N/A N/A 125,00

Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas

auditor bersertifikat

Skala Likert 1-

10

8,10 8,30 8,00 17,87 17,87 7,65 220,62 215,30 95,63

Meningkatnya efektifitas

perencanaan pengawasan

sebesar 90% dan kualitas

pengelolaaan keuangan sebesar

100%.

Lampiran IV/1-1

2012

ASISTENSI WTP WDP ASISTENSI WTP WDP ASISTENSI WTP WDP

1 Provinsi Bangka Belitung 1 1 WDP 1 WDP 1 WDP2 Kab. Bangka 1 1 WTP 1 WTP 1 WTP3 Kab. Belitung 1 1 WDP 1 WDP 1 WDP4 Kota Pangkal Pinang 1 1 WDP 1 WDP 1 WDP5 Kab. Bangka Selatan 1 1 WDP 1 WDP 1 WDP6 Kab. Bangka Tengah 1 1 WTP 1 WTP 1 WTP7 Kab. Bangka Barat 1 1 WDP 1 WDP 1 WTP8 Kab. Belitung Timur 1 1 WDP 1 WDP 1 WDP

8 8 2 6 8 2 6 8 3 5Jumlah

NO. Pemda MoU

BPKP

Opini BPK

2011 2013

DAFTAR OPINI BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMDA BANGKA BELITUNG TAHUN 2011-2013

Lampiran V/1-1

SKOR

GCGKATEGORI

SKOR

GCGKATEGORI

SKOR

GCGKATEGORI

1PDAM Tirta Dharma

Pangkalpinang41,88 KURANG 41,88 KURANG 37,55 KURANG

2 PDAM Tirta Bangka 46,20 CUKUP 46,20 CUKUP 47,65 CUKUP

3 PDAM Tirta Bangka Tengah 38,41 KURANG 38,41 KURANG 38,08 KURANG

4PDAM Tirta Sejiran Setason

Bangka Barat- - - - 39,39 KURANG

5 PDAM Tirta Dharma Belitung 40,52 KURANG 43,74 KURANG 41,59 KURANG

6PDAM Tirta Dharma Belitung

Timur- - - - 33,30 KURANG

2012 2013

DAFTAR NILAI GCG/KPI BUMD/PDAM PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

TAHUN 2011-2013

No. NAMA PERUSAHAAN

2011

Lampiran VI/1-1

KinerjaTingkat

KesehatanKinerja

Tingkat

KesehatanKinerja

Tingkat

Kesehatan

1PDAM TIRTA DHARMA

PANGKALPINANG- - 1,46 SAKIT 1,97 SAKIT

2 PDAM TIRTA BANGKA - - 1,97 SAKIT 1,46 SAKIT

3PDAM TIRTA BANGKA

TENGAH- - 1,88 SAKIT 1,43 SAKIT

4PDAM TIRTA SEJIRAN

SETASON BANGKA BARAT- - 2,10 SAKIT 1,88 SAKIT

5PDAM TIRTA DHARMA

BELITUNG- - 1,43 SAKIT 2,10 SAKIT

6PDAM TIRTA DHARMA

BELITUNG TIMUR- - 2,07 SAKIT 2,07 SAKIT

2011 2012 2013

No. Nama BPD / BPR / PDAM

DAFTAR KINERJA BUMD / PDAM PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

TAHUN 2011-2013