Upload
novhy-haryani
View
48
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ekonomi mikro
Citation preview
Ilmu Ekonomi
A. Pengertian
Ekonomi berasal dari kata oikos artinya rumah tangga, dan nomos artinya aturan. Jadi ekonomi secara bahasa artinya aturan rumah tangga. Sedangkan secara istilah Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara manusia memenuhi kebutuhan hidup yang tidak terbatas dengan sarana atau sumber daya yang terbatas.
B. Kebutuhan Manusia1. Benda ekonomi adalah benda yang tidak banyak tersedia (langka) dan membutuhkan
pengorbanan untuk mendapatkannya.
Benda ekonomi terbagi atas 2 yaitu :
Tahan lama (durable goods) / consumtion durable good yaitu benda yang tidak bisa habis sekali pakai
Tidak tahan lama (undurable goods)/ comsumtion undurable goods yaitu benda habis sekali pakai
Manfaat barang ekonomi muncul
1. Bentuk2. Tempat3. Waktu4. Ownership
2. Benda non ekonomi adalah benda yang banyak tersedia dan tidak membutuhkan pengorbanan .
C. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomia. Mikro Ekonomi
Mikro ekonomi adalah ilmu ekonomi ekonomi yang mempelajari kegiatan ekonomi secara terperinci, parsial, individu.
Unit mikro ekonomi : Konsumen : kegiatannya mengurangi manfaat barang Produsen : kegiatannya menambah manfaat barang
1
Unit ekonomi mikro terbentuk Circular Flow
Income ( gaji, upah, bunga, sewa, untung / laba )
Faktor produksi(tanah, tenaga kerja, modal, skill)
Demand Supply
Barang dan Jasa
Konsumen Pengeluaran (Ekspenditur) Produsen
Megurangi utility menambah utility
Y : income
C : consumtion
Income yang dibelanjakan sama dengan penghasilan maka akan muncul asumsi full employment. Pada saat full employment semua factor produksi bekerja, serta diatur oleh demand dan supply yaitu mekanisme pasar secara otomatis.
Asumsi :
1. Kondisi ekonomi : full employment ( semua faktor produksi terpakai)2. Kegiatan diatur oleh denand dan supply (konsumen dan produsen) atau mekanisme
pasar secara otomatis.
b. Makro Ekonomi
Memiliki dampak untuk perusahaan yaitu barang habis terjual, sedangkan bagi rumah tangga factor produksinya teinya terpakai semupakai semua
2
Rumah tangga Perusahaan
Y = C
Y ≠ C
Variable ekonomi bersifat fleksibel terdiri dari :
Upah Harga
D. Prinsip-prinsip Ekonomi1. Efisiensi yaitu ingin mendapatkan hasil yang besar dengan pengorbanan yang kecil2. Opportunity cost (pilihan)3. Efektif yaitu bekerja hanya ingin mendapatkan hasil saja tetapi tidak dengan
pengorbanan
E. Tingkah laku konsumen (Consumer Behavior)Dalam menentukan manfaat barang dilakukan dengan metode :1. Cardinal approach yaitu utility berdasarkan nilai angkanya
Contoh : Sutra Rp2.500.000, katun Rp350.000 Maka S > K
2. Ordinal approach yaitu utility berdasarkan rangking atau qualityContoh : jeans lebih banyak digemari sedangkan wool lebih sedikit digemari.
Maka jeans > wol
Marginal utility adalah tambahan manfaat suatu barang akibat bertambahnya suatu unit barang yang digunakan. Semakin banyak barang yang dimiliki semakin besar Quality semakin menurun total utility nya, maka barang tersebut tidak berguna karema MU = (-)
MU = ∆U
∆X
U max dipenuhi saat MU = 0
Quality (Q)
Total Utility (TU) Marginal Utility = ∂u = TUn – 1 ∂q ∆Q
1 10002 1500 5003 1500 04 1450 -50
Ordinal approach dikembangkan dalam “ indifference curve”.
Indifference curve adalah suatu kurva yang menunjukkan jumlah barang yang dimiliki konsumen dengan kepuasan yang sama (cateris paribus).
3
TU Q1 Q2 P1 P2 M = P1.Q1 + P2.Q2
300 10 30 5 2 100 (efisiensi)300 15 20 5 2 115300 30 10 5 2 170
30 A U max / optimal combination
25 B u
10 C indifference curve
Budget line
10 20 30
Budget line adalah suatu garis atau kurva yang menunjukkan kombinasi barang yang dibeli konsumen dengan pengeluaran yang konstan, dengan asumsi cateris paribus.
Disaat budget line bersinggungan dengan indifference curve didapatkan U Max
Budget line
M = P1.Q1 + P2.Q2
Contoh :
M = 110 P1 = 5 P2 = 2
Misal : Q2= 0
Q1 = M = 110 = 22
P1 5
Q1 = 0
Q2 = M = 110 = 55
P2 2
4
C
55 Budget line
A
B
D U1 U2
22
5
Perubahan Budget line (BL)
1. Jika harga salah satu komoditi berubah maka BL berputar keatas atau kebawah.dengan perubahan harga komoditi tersebut diperoleh ordinary demand curve.Perubahan dari A ke B disebut price consumtion curve dalam indifference curve.Angel curve adalah suatu kurva yang menunjukkan jumlah barang yang diminta konsumen pada berbagai macam tingkat pendapatan
M
P02 Price consumption curve A B
U1
U2
0 Q1b M Q1
a MP1
1 P01
P1a
B P1
1
A P1
0
Ordinary DC
Q1b Q1
a
2. Jika M (income)berubah maka permintaan barang mengalami perubahan. Perubahan ini dihubungkan dengan permintaan barang, diperoleh turunan engel curve. Perubahan ini dalam indifference curve disebut income consumption curve.
Misal : M naik dari M10 ke M1
1
6
M2 = 100 P10 = 2
M1 = 200 P20 = 4
Q2
M/P10
M/P20 income consumtion curve
Q2b A
Q2a B U2
U1
Q1a Q1
b M/P10 M/P1
1
200 = M2 Engel Curve
100 = M1
Q1a Q1
b
Konsumen bisa bertingkah laku katena adanya anggapan (asumtion)
Adanya barang yang bisa dipilih (choice) Dapat dibandingkan (comparable) Akal sehat (rasionality) Konsisten (consistency) Perpindahan (transivity)
PERMINTAAN, PENAWARAN DAN HARGA KESEIMBANGAN
A. PERMINTAAN
7
Adalah banyaknya jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan (demand) :
1. Harga barang sendiri2. Harga barang pengganti3. Income4. Selera5. Jumlah penduduk6. Expectation
Qd = f (PS , PP , M , S , E)
Cateris paribus : PP = m = s = e = o
Qd = f (PS )
Maka : P ↑, Qd↓
P↑, Qd ↓
Slope DC = − , tan α ∆ ADB = P↑/Q↓ = +/- = -
2.5 A
∆P=2.5 B
2 5
P = 100 – 4q
q = 100/4 – ¼ P
q = 25 – 0,25 P
misal : p =10
q = 22,5
misal : p = 50
q = 12,5
8
slope DC dilihat
1. Secara mutkal (absolute) → marjinal∆Q = 2 – 5 = -3 = -2∆P 2,5 – 1 2,5 1
Maksudnya : P↑ 1 rupiah , Q↓ 2 unit
2. Secara relative berdasarkan elastisitas (%)Elastisitas yaitu respon suatu variable karena berubahnya variable lain.
E = ∆x/x
∆y/y
E price/ E demand = ∆q/q
∆p/p
= ∆q x p
∆p x q
= -3/1,5 x 1/5
= -3/7,5
=-2/5
Artinya : p ↑ 5% , q ↓ 2%
B. PENAWARAN
Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu.
Supply curve adalah suatu kurva yang menunjukkan barang yang ditawarkan dalam berbagai tingkat harga.
Slope supply = bernilai + = ∆q/∆p = tanα ∆AEB = AE/EB = Q↑/P↑ = +/+ = +
P↑,Q↑ P↓,Q↓
Faktor-faktor yang mempengaruhi supply :
Harga barang itu sendiri (Ps) Harha barang lain (Pp) Biaya produki (cost of production)
9
Teknologi Tujuan perusahaan Ekspektasi
Qs = f ( Ps, Pp, C, T, Ty, E)
Qs = f (Ps)
Q = 200 + 0.05 p
Misal : p = 100 q = 205
Es = ∆Q /∆P X P/Q = 0.05 X 100/205 = 5/ 205 → < 1 = normal
C. HARGA KESEIMBANGAN
Excess supply
P2
PE
P3
P1
System jatah QE QD QS
E = equilibirium
Qe = Qd = Qs
Pe = harga keseimbangan
P1 < Pe → excess demand , maka muncul rasional (system jatah)
P2 > Pe → excess supply P ↓ P3
Keseimbangan bisa berubah dengan bergesernya demand dan supply.
P2
10
P1
Q1 Q2 Q3
Contoh :
Qd = 100 – 0.25 p
Qs = 25 + 0,05 p
Qd = Qs
100 – 0.25p = 25 + 0.05p
75 = 0.05Pp + 0,25 p
75 = 0.3p
P = 250
Qd = 100 – 0,25 (250)
= 100 – 62,5
Q = 37,5
ELASTISITASElastisitas ( E ),adalah respon perubahan suatu variable terhadap perubahan
variable lain.
1. Elastisitas demandSlope = −
11
Ed = ∆qx/qx ∆px/px
2. Elastisitas supplySlope = +Es = ∆qx/qx
∆px/px3. Elastisitas silang
Slope = − atau +E = ∆qx/qx
∆px/px4. Elastisitas income
Em > 1Em < 1Em < 0Em = ∆qx/qx
∆mx/mx
Slope − , kiri atas kekanan bawah
Slope + , kiri bawah kekanan atas
Koefisien elastisitas permintaan
1. Ed > 1 (elastic elasticity of demand)
Ed = ∆q/q
12
∆p/p
∆q/q > ∆p/p
Terdapat pada barang kebutuhan sekunder, barang industry, luxury
P1B
∆P
P1A
∆Q
Q1 B Q1 A
2. Ed < 1 (inelastic elasticity of demand)Ed = ∆q/q
∆p/p
Terdapat pada barang primer.
Contoh : Ed < 1 → -1/5
P1B
∆P
P1A
∆Q
Q1B Q1
A
3. Ed ∞ (perfect elasticity)Ed = ∆q/q ∆p/p
13
P1A = P1
B
Q1A Q1
B
4. Ed = 0 (perfect inelastisity)
Contoh : garam
Ed = ∆q/q
∆p/p
P1B
P1A
Q1A = Q1
B
5. Ed = 1 (unitary) ∆p = ∆q
P1B
P1A
Q1B Q1
A
Kalau kurva demand berubah maka DC bergerak kekiri atau kekanan dan tidak berlaku hukum demand
14
Shift in demand curve
Kurva demand adalah suatu kurva yang menunjukkan jumlah barang yang diminta dalam berbagai tingkat harga.
.
Ed/price = ∆q/q
∆p/p
Contoh : Ed price = -5/2 p ↑ 2% , q ↓ 5 %
P1 B
P A
Q1 Q
Ed price = -1/2 p ↑ 2% , q ↓ 1%
P1
P
Q1 Q
Koefisien elastisitas penawaran
Elastisitas penawaran adalah rasio persentase jumlah barang yang ditawarkan produsen akibat berubahnya harga.
Es = ∆q/q
15
∆p/p
Contoh : Es = 5/2 p ↑ 2 % , q ↓ 5%
P1B
P1A AQ
Q1A Q
Es = -1/2 p ↑ 2% , q ↓ 1%
P1B
P1A
Q1A Q1
B
Koefisien elastisitas penawaran ( elasticity supply )
Es > 1 → barang industry Es < 1 → pertanian Es = 1 → unitary Es ∞ →perfect elastisitas Es = 0 → perfect elasticity
16
P1A = P1
B A B P1B
P1A
Q1B Q1A Q1A= Q1
B
20
15
10
5
100 125 160 200
Elastisitas pendapatan (Em)
Elastisitas pendapatan adalah rasio persentase jumlah barang yang diminta akibat bertambahnya pendapatan.
Em = ∆q/q
∆p/p
Koefisien elastisitas pendapatan
Em > 1 → superior Em < 1 → normal Em < 0 → inferior
Contoh : Em = 1.5 = 3/2 → m ↑2% , q ↑ 3%
Em = 0.9 = 9/10 → m ↑ 9% , q ↑ 10%
Em = -1/2 → m ↑ 2% , q ↓ 1 %
Elastisitas silang (cross elasticity)
17
P QA 10 100B 15 125C 18 160D 20 200
Ec = ∆qx/qx
∆py/py
Py (teh) ↑ maka Q (teh) ↓ mengakibatkan Qx (gula)↓ = komplementer = Ec −
Py (teh) ↑ maka Q (teh)↓ mengakibatkan Qx (kopi) ↑ = substitusi = Ec +
KEBIJAKAN HARGAKebijakan harga antara lain :
Ceiling price (harga maximum) Floor price (harga minimun) Subsidi Quota Kebijakan harga dipasar bebas
18
1. Ceiling Price
P
P1 SC
Pe E
Pm
DC
Qs Qe Qe Q
D = S → Q = Qe dititik E
P = Pe
P = Pe tidak layak bagi konsumen, maka government menetapkan P > Pe , Y1 di Pm sehingga terjadi excess (D>s) dan muncul black market (pasar gelap) dan barang sulit didapatkan.
Untuk mendapatkan barang, pemerintah melakukan system jatah (rationing) dan dipasar harga meningkat ke P pada P1. Barana banyak tersedia dipasar.
2. Floor priceP
Pf SC Pe E
P1 DC
P1 Pe Pf Q
P = Pe tidak layak bagi produsen maka government menetapkan P > Pe Y1 di P1 sehingg a terjadi excess supply (D<S) maka P↓ ke P1 supaya P tetap di Pe Maka pemerintah harus membeli excess supply . seandainya P↓ ke P1 dan Qs↓ dari Qs1 ke Qs2.
3. Subsidi
SC P1 B
Pe
19
P2 Bi DC
P2 Pe P1P= Pe tidak layak bagi produsen maka government menetapkan P>P1 , Y1 di
P1 sehingga terjadi excess supply (D>S) maka P↓ ke P1, supaya P tetap di Pe maka pemerintah memberi subsidi sebesar B ke B1 agar P tidak turun ke P2
4. Quota Quota adalah pembatasan produksi agar harganya layak bagi petani.
P1 SC P
DC
Q Qe Q1
Terinsentif meningkatkan produksi di Q1 sehingga pakan turun di P2, jika quota tidak dipatuhi. P = Pe tidak layak bagi produsen maka government menetapkan quota ( pembatasan) produksi di Q2, akibat P↑ dari P eke P1. Mengakibatkan petani meningkatkan produksi.
5. Kebijakan harga D = S → Q = Qe
P = PeP = Pe layak bagi masyarakat jika produksi meningkat Q1 maka pemerintah
membeli kebutuhan Q tersebut. P tetap di Pe produksi menurun maka pemerintah mensupply barang ke pasar supaya P tetap di Px sehingga DC menjadi horizontal.
SC
P1
Pe
P DC
P Pe P1
20
COST FUNCTION Short run cost Long run cost
1. SRC (short run cost) Fixed cost
adalah biaya tetap yang tidak dipengaruhi besar kecilnya output.FC = bilangan = 200AFC ( Average fixed cost) = biaya rata-rata tetap per unit rupiah.AFC = FC = b = 200
2 q q
Variable cost adalah biaya berubah sesuai besar kecilnya output (Q)VC = F (a) AVC = average variable cost → rata-rata berubah perunit QAVC = VC = F (a)
Q QTC = VC + FC TC = F (a) + bAC = TC = FC + VC = b + F(a)
Q Q Q Keterangan : AC = biaya rata-rata perunit output
Mc = ʆC = marginal cost = Cn – Cn-1 ʆ ∆Q
Q FC VC TC AC AFC AVC MC0 200 0 200 ∞ ∞1 200 100 360 3002 200 290 490 2453 200 475 675 2254 200 500 700 175
21
Q FC AFC0 200 200/0 = ∞1 200 200/1 = 2002 200 200/2 = 1005 200 200/5 = 40∞ 200 200/∞ = mendekati nol
TC/VC/FC
P TC VC
FC
Q
P
AFC
0 Q
MC/VC/FC AC/MC/AVC/AFC
MC
VC AC
AVC
FC AC AVC
AFC AFC
2. Long run cost (LRC)
LRC = TC + VC
MC = ∂TC = ∂VC
∂Q ∂Q
VC = f (q)
MC = f (q)
22
A1
SRC, A1
SRC, A2 A2 SRMC1 SRAC1
SRC, A3 A A3
SRC, A SRMC2 SRAC2
SRMC 3
SRC, A3 SRAC3
SRC, A4 A
qA1 qA2 qA qA3 qA4
C = VC + VC
C = f (q) + b
C = 0.1q2 – 0.029 + 10
MC = 0.29 – 0.02
Q FC VC C AFC AVC AC MC1 50 75 150 50 75 25 1252 50 120 170 25 60 85 45
MC = ∂C = Cn – Cn-1
∂Q ∂Q
FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi adalah suatu hubungan diantara output dan input yang digunakan dalam proses produksi.
Tujuan mempelajari fungsi produksi :
Mengoptimalkan input untuk mendapat kepuasan maksimum Mengetahui efisien atau tidak.
23
Melihat lapangan kerja
Q = f ( X1 , X2 , X3 …… Xn )
Q = Output → variable terikat (dependent variable)
f ( X1 , X2 , X3 …… Xn ) = Input → variable bebas ( independen variable)
Bentuk fungsi dilihat dari input
1. Fungsi produksi 1 variabel input → teknologi tetap2. Fungsi produksi 2 variabel input → teknologi berubah
K0 = kapital ( modal)
L = Labor (tenaga kerja)
Kapital dan labor tidak bisa bersubstitusi
Contoh : Mesin fotocopy dan manusia
Tanah atau lahan dan manusia
QC
QB
QA
LA LB LC
Jika L ( input) < Q (output) maka increasing return (laba)
Marginal productivity of labor ( MPL) adalah kemanpuan tenaga kerja dalam menghasilkan output dan upah distandarrisasi berdasarkan output.
MPL = ∆Q
∆L
The law of diminishing return (hukum tambahan input yang semakin menurun)
L↑ < q↑ → increasing return maka lapangan tenaga kerja ditambah
24
Q = f ( K0 , L )
L↑ ≅ q↑ → constan return , efisien
L↑ > q↑ → decreasing return, upah tinggi tapi penerimaan rendahsehinggaterjadi PHK
Contoh :
MPL = ½
P = 1.000.000
W = MPL . P = ½ . 1.000.000 = 500.000
Kurva permintaan tenaga kerja
Semakin banyak output yang diinginkan maka tenaga kerja ditambah dan upah ditingkatkan.
Q = K2L3
Eq = ∆q/q
∆l/l
= ∆q . l
∆l q
= MPL . 1
q/l
Eq = MPL . 1/APL = ½ < 1 → descreasing return → terjadi PHK
Eq = MPL . 1/APL = 1 → constant return → efisien
Eq = MPL . 1/APL > 1 → increasing return → lapangan kerja
Bentuk jangka pendek
25
Eq = 3K 2 L 2
K2L2
= 3
Bentuk jangka panjang
Q = K2L2
Input dinaikkan 2
Maka, Q = (2K)2 . (2L)3
= 22K2 . 23L3
= 25 K2L3
= 32 Q
Jika input dinakkan menjadi 2 maka output naik menjadi 25 = 32
QB
QA dalam jangka panjang Q bisa meningkat
LA
Fungsi produksi 2 input
IsocostIsocost adalah suatu kurva yang menunjukkan jumlah input dan output.
q0 = ouput konstan
K dan L dapat bersubstitusi
26
q0 = f (K,L)
Slope isoquant (q0) bernilai negatif (-) artinya bisa digantikan oleh labor dan sebaliknya.
MPRS (Marginal rate technologi of substitution kapital for labor) adalah pergantian teknologi kapital untuk labor agar output yang dihasilkan tetap sama.
Kurva isoquant
20
10
5
5 10 20
Isocost (c0 = konstan)
Isocost adalah kurva yang menunjukkan jumlah input yang digunakan menghasilkan output dengan biaya yang sama.
Disaat isocost menyinggung isoquant makadidapat output maksimum.
Slope isocost = Slope isoquant
C0 = rk +wl
∆c = k∆r + r∆k + w∆l + l∆w
0 = r∆k + w∆l
-r∆k = w∆l
∆k = w → slope isocost
27
c0 = rk + wl
q0 = KL K L R w c0
100 20 5 1 2 30100 10 10 1 2 30100 5 20 1 2 45100 25 4 1 2 33100 12.5 8 1 2 28.5
∆l r
q0 = f (K,L)
∆q = ∆q . ∆K + ∆q . L
∆K ∆L
0 = MPL ∆K + MPL ∆L
-MPK∆K = MPL∆L
∆K = MPL → slope isoquant
∆L MPK
Diketahui : q = KL2
c = 100
w = 2
Jawab : w = MPL
r MPK
2 = 2KL
1 L2
2 = 2 → q max
1 1
C0 = rk +wl
30 = k + 2l
Misal : l = 0
k = 30/1 = 30
k = 0
l = 30/2 = 15
28
60/1
C0 = rk +wl → 60 = k +2l
c/r = 30/1 C0 = rk +wl → 30 = k +2l
C0 = rk +wl → 30 = k +4l
30/4 c/w= 30/2 60/2
c/r
c/r
29
LB c/w’ LA c/w
Composated DLC
w1’ B D
w1 A
Demann labor curve
LB LA
c/r
c/r
12.5 A
10 D
8 10 16.5 c/w c/w’
Pada titik A :
K > L → padat modal w’ > w → L↑ dari LA↑ ke LB
c konstan
q = KL k l w r cA 100 10 10 1 2 30B 206.25 12.5 16.5 1 1 28.5
30
C 100 25 4 1 2 33D 100 10 10 1 1 28.5
K max = 28.5/1 =28.5
L max = 28.5/2 = 14. 14.25
Titik D = biaya lebih rendah
A – B → q↑ dari 100 menjadi 206.25
l↑ dari 8 menjadi 16.5 c = 28.5
k konstan 12.5
A – D → q konstan
l↑ dari 8 menjadi 10 c = 20
k↑ dari 12.5 menjadi 10
jika A pindah ke D → elastisitas substitusi
∆k/k > 1 -5/2 teknologi tidak canggih
∆w/w
∆w/w
DB → long run → ekspansif → terdapat IR
Input naik 0.425 → IRS
Q k l cA 100 25 8 28.5D 100 10 10 20
Input < output → 1x
Maka IR→SR
Pasar
Ruang lingkup :
Pasar barang (product market) Pasar input (factor market)
o Labor marketo Finance market
31
Struktur pasar barang
1. Perfect competitionCiri-ciri :
o Banyak penjual dan pembelio Produk homogeno Harga konstano Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasaro Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk pasar
Q FC.P = 6 TR = P.Q MR = ∆TR ∆q
AR = TR q
1 100 100 100 100100 100 1000 100 100100 100 100000 100 100
100 = P AR = P = MR = DC
1 100 100
K
Q
π > 0 → Super normal profit
π < 0 → Loss profit
π = 0 → Normal profit (break event profit)
Analisa :
o Analisa total π > 0 → TR – TC > 0 π < 0 → TR – TC < 0 π = 0 → TR – TC = 0
o Analisa marginal
32
FC/VC/TC/TR BEP
BEP Laba
Rugi
FC
Q
MC/AC/P/MR/AR
MC AC
p AVC
Keuntungan
A
Q
MC
AC
AC
P Rugi
MC = MR
Kebaikan pasar persaingan sempurna :
Dapat memaksimumkan efisiensi
Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi :
Efisiensi produktif adalah untuk setiap produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum dan industri secara kesluruhan harus memproduksikan barang pada biaya rata-rata yang paling rendah.
33
Efisiensi alokatif adalah harga setiap barang sama dengan biaya marginal untuk memproduksikan barang tersebut.
Tingkat kebebasan bertindak dan memilih tinggi
Kelemahan pasar persaingan sempurna :
o Persaingan sempurna tidak mendorong inovasio Menimbulkan biaya sosialo Membatsi pilihan konsumeno Biaya produksi lebih tinggio Distribusi pendapatan tidak merata
Contoh :
C = q3 + 2q2 + 10q + 5
MC = 3q2 + 4q + 10
AVC = 3q2 + 2q +10
∆AVC = 2q – 2 = 0 → q = 1
∆q
MC = MR
MC = P
3q2 + 4q + 10 = P
3q2 + 4q + (10 – P) = 0
q1,2=−b±√b2−4 ac2a
q1,2=4±√42−4 (3 ) .(10−p)
2 .3
q1,2=4±√16−12(10−p)
6
q1,2=4±√42−120−12 p2 .6
6 – 4 = √12 p−104
108 = 12P
34
P = 108/12 = 9
Jadi, P = 9 , output 1
π = TR – TC
= p.q – TC
= 9.1 – (13- 2.12 . 10.1) + 5
= 9 – 14
= -5 → Rugi
2. Pasar monopoli
Ciri-ciri :
Barang yang diproduksi tidak memiliki pengganti Hambatan untuk memasuki pasar sangat besar Perusahaan sebagai pembentuk harga Penjual dan pembeli banyak Dalam memperoleh keuntungan dilakukan diskriminasi harga dan
menargetkan pendapatan maksimum. Iklan kurang diperlukan Ada sistem diskon Mempunyai teknologi canggih
Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli :
Perusahaan monopol mempunyai sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain
Memiliki skala ekonomi hingga ketingkat produksi yang sangat tinggi Monopoli terwujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah
memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut.
MC
P A AC
C Keuntungan B
35
D = AR
MR
Q
Diskriminasi harga
Beberapa keadaan yang memungkinkan terjadinya diskriminasi harga :
o Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar kepasar lain.o Barang yang diproduksikan dapat dijual didua pasar yang berbeda.o Elastisitas permintaan di keduua-dua pasar berbedao Biaya yang dikeluarkan tidak melebihi keuntungan tambahan yang diperoleh.o Ciri pembeli disuatu pasar berbeda dipasar lainnya
Terwujudnya monopoli terutama disebabkan oleh salahsatu atau gabungan tiga faktor berikut :
Memiliki sumberdaya yang unik atau istimewa dan tidak dapat digantiakan. Dapat menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat produksi yang sangat besar. Peraturan pemerintah yang memberi hak eksklusif atau hak monopoli.
Peraturan pemerintah yang mewujudkan monopoli adalah hak paten, hak cipta dan hak usaha eksklusif.
Kebaikan pasar monopoli :
o Skala ekonomi, biaya produksi lebih murah dari pada pasar persaingan sempurna, dan tingkat produksi lebih besar.
o Mutu barang semakin meningkat dan harganya semakin murah apabila perusahaan terus-menerus melakukan pengembangan dan inovasi
o Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila monopoli dat terus menghasilkan barang yang lebih murah dan lebih bermutu
Keburukan pasar monopoli :
Harga barang lebih mahal dan tingkat produksi lebih rendah di pasar persaingan sempurna
Barang yang dihasilkan tidak banyak mengalami perubahan.
3. Pasar monopolistic
Ciri-ciri :
Trdapat banyak penjual Barang berbeda corak Dapatmempengaruhi harga Masuk pasar relatif mudah
36
Bisa sebagai price taker Sudah terikat pada langganan Produk pengganti banyak tersedia
MC AC
P A C keuntungan B MR D
Q
MC
AC
C B rugi
P
A D
MR
Q
4. Pasar oligopoliOligopoli adalah pasar barang yang hanya terdiri dari beberapa perusahaan yang mempunyai ukuran dan modal yang relatif besar.Ciri-ciri :
Barang berbeda corak Iklan penting dalam mempromosikan barang
Kurva permintaan yang di hadapi suatu perusaan oligopoli berbentuk kurva bengkok dan menyebabkan tingkat harga sangat kaku, karena tindakan setiap perusahaan menurunkan harga akan diikuti oleh perusahaan lain. Selanjutnya sebagai akibat kurva yang bengkok tersebut keuntungan maksimumcenderung akan dicapai pada tingkat harga yang telah ditentukan walaupun biaya produksi mengalami perubahan.
Kurva permintaan dalam pasar oligopoli
P D1 D2
37
p3 A1 A2
p0 E
p2 C C1
p1 B B1
D2 D1 Q
5. Pasar duopoliCiri-ciri :
Terdapat 2 penjual Barang homogen Perusahaan penentu harga Kurva demand patah
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
38
Oleh :
Nama : Rini Wahyuni
No. BP : 1210533028
No. Absen : 46
Kelas : A2
Jurusan : Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI
Universitas Andalas
2012 - 2013
39