7
ILMU MURNI ATAU ILMU TERAPAN Mana yang lebih penting dikembangkan di Indonesia DOSEN PENGAJAR : Prof. Ir. Dewa Ketut Harya Putra, M.Sc, Ph.D OLEH : Christine Prita Purwanto 1291261009

Ilmu Murni Dan Ilmu Terapan Fix

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ilmu Murni Dan Ilmu Terapan Fix

ILMU MURNI ATAU ILMU TERAPANMana yang lebih penting dikembangkan di Indonesia

DOSEN PENGAJAR :

Prof. Ir. Dewa Ketut Harya Putra, M.Sc, Ph.D

OLEH :

Christine Prita Purwanto

1291261009

PROGRAM PASCA SARJANA ILMU LINGKUNGANUNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR2012

Page 2: Ilmu Murni Dan Ilmu Terapan Fix

Ilmu pengetahuan manusia berkembang setelah manusia mulai mempunyai

kemampuan untuk membaca dan menulis serta membukukan pengetahuan yang

ditemukannya. Dengan semakin berkembangnya pengetahuan manusia, maka semakin

luas kajian ilmu. Menurut Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdikbud 1988)

ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis, dengan

menggunakan metode-metode tertentu. Ilmu dapat diklasifikasikan menjadi 2, yaitu:

Ilmu murni dan ilmu terapan. ilmu murni (teoritis) cenderung didefinisikan sebagai ilmu

yang hanya terfokus pada ilmu itu sendiri, yang berupa kumpulan teori-teori ilmiah

yang bersifat dasar dan teoritis sehingga belum dikaitkan dengan masalah kehidupan

yang bersifat praktis, contoh: Fisika, Matematika, Kimia, dan Biologi. Sedangkan ilmu

terapan (praktis) berarti mencakup manfaat ilmu untuk kehidupan sehingga ilmu

terapan, contoh: ilmu kedokteran, teknik, pertanian, hukum, ekonomi.

Dalam rangka memenuhi dan meningkatkan mutu kebutuhan hidup tidak bisa

terlepas dari ilmu murni dan terapannya di berbagai bidang. Ilmu murni tidak berperan

langsung terhadap kehidupan manusia tetapi antara ilmu murni dan ilmu terapan

mempunyai hubungan yang erat. Dari konsep ilmu murni dapat dikembangkan menjadi

ilmu terapan. Sebaliknya, teknologi atau ilmu terapan memberikan sumbangan

penemuan-penemuan kepada prinsip atau hukum-hukum baru.

Melihat kondisi kita di Indonesia saat ini, perlu dikembangkan Ilmu Terapan

(appied science) karena ilmu itu sendiri dapat langsung diterapkan kepada masyarakat

karena bertujuan untuk mempergunakan hal ikhwal ilmu pengetahuan demi kemajuan

dan kesejahteraan masyarakat luas. Misalnya, akhir-akhir ini di Indonesia disibukkan

dengan bencana gempa dan gelombang Tsunami yang melanda sebagian besar

wilayahnya. Mulai Aceh, Lampung, Yogyakarta bahkan Singaraja. Akibatnya

ketenangan masyarakat menjadi terganggu, rasa ketakutan menyelimuti hampir seluruh

warga pesisir pantai. Oleh karena itulah para geolog, ahli demografi, dan pengamat

gempa bekerja sama mencari penyebab-penyebab terjadinya gempa. Berdasarkan hasil

penelitian tersebut, berbagai saran dan solusi disebarluaskan kepada masyarakat luas

sebagai upaya antisipasi dan dianjurkan kepada pemerintah supaya masalah tersebut

ditinjaklanjuti.

Sedangkan Ilmu Murni hanya bermanfaat untuk ilmu itu sendiri dan berorientasi

pada teori, dalam arti ilmu pengetahuan murni bertujuan untuk membentuk dan

mengembangkan ilmu pengetahuan untuk mempertinggi mutunya. Misalkan, jika

Page 3: Ilmu Murni Dan Ilmu Terapan Fix

seseorang ingin menguji kebenaran teori konflik yang dikemukakan oleh Ralp

Dahredorf dimana menurut Beliar, setiap perubahan-perubahan yang terjadi dalam

masyarakat akan menimbulkan pertentangan yang mengakibatkna terganggunya

keseimbangan masyarakat. Berdasarkan teori itulah seseorang melakukan sejumlah

penelitian untuk membuktikan kebenaran teori tersebut. Hasil dari penelitian itu akan

menghasilkan suatu ilmu yang termasuk ilmu murni. Berikut ini merupakan perbedaan

beserta contoh ilmu murni dan terapan.

A. Ilmu Murni (pure science)

1. Literature susah didapatkan karena ilmu terlalu murni hanya untuk

pengetahuan.

2. Tujuan penelitian untuk memperdalam dan mengembang ilmu pengetahuan.

3. Alat laboratorium jarang didapatkan, sebagai contoh untuk analisa unsur-

unsur mikro seperti Fe, Zn, Cu, Co, dan lain-lain.

4. Hasil penelitian kurang diminati masyarakat karena bernilai ekonomi

rendah, contoh:

Sebaran inceptisol di lereng selatan Gunung Merapi.

Pemanfaatan campuran bahan zeolite dengan bahan kompos dalam

meningkatkan daya ikat tanah terhadap lengas.

Kombinasi takaran pupuk kandang dan bahan gypsum dalam

meningkatkan permeabilitas tanah di lahan lempung berqat.

Evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman pangan di kabupaten

Kilon Progo, DIY.

B. Apllied Science (ilmu Terapan/Edaphology)

1. Literature baik text book, jurnal, internet, mudah ditemukan.

2. Tujuan penelitian untuk mengembangkan atau menyelesaikan

permasalahan aplikasi langsung di masyarakat.

3. Alat laboratorium banyak ditemukan karena serin dipakai untuk analisa

rutin, sebagai contoh ialah N total, P tersedia, K tersedia, pH H2O, DHL

dan lain-lain.

Page 4: Ilmu Murni Dan Ilmu Terapan Fix

4. Hasil penelitian diminati oleh masyarakat karena bernilai ekonomi tinggi,

contoh:

Pengaruh pemberian pupuk hijau terhadap peningkatan produksi

padi sawah.

Pemberian kombinasi kompos jerami dan pupuk kandang sapi

dalam meningkatkan produksi padi sawah.

Peningkatan produksi kedelai dengan berbagai cara pemberian air

irigasi.

Tabel 1. Contoh ilmu murni dan terapan.

Penerapan ilmu-ilmu sains di Indonesia sendiri terus berkembang dalam bidang

fisika, biologi, matematika dan kimia. Namun harus selalu diingat bahwa penerapan

ilmu selalu akan menimbulkan dampak positif dan negatif bagi kehidupan

manusia.Untuk itu perlu adanya  etika yang mengatur aplikasi ilmu terapan di bidang

biologi, kimia dan ilmu sains lainnya.

Referensi :

Page 5: Ilmu Murni Dan Ilmu Terapan Fix

Marinda, Arin. 2011. Ilmu Murni dan Ilmu Terapan. [cited. 2012 November 11]. Available from: http://arinmarinda.blogspot.com/2011/08/ilmu-murni-dan-ilmu-terapan.html/

Setiawan, Wahyu. 2012. Makalah Filsafat Ilmu. [cited. 2012 November 11]. Available from http://ilmukamu.wordpress.com/2012/07/24/makalah-filsafat-ilmu/

Ismed. 2011. Pengertian Filsafat Ilmu. [cited. 2012 November 11]. Available from http://ismedinonu.ubb.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Kuliah-IV-pengertian-filsafat-ilmu/