Upload
rich
View
85
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Ilmu Pengetahuan Sosial. EKONOMI Kelas VIII. BAB 1. KEBUTUHAN DAN KELANGKAAN SUMBER DAYA. A. KEBUTUHAN. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia dalam hidupnya, yang bisa diperoleh dengan cara memiliki atau menikmati suatu barang atau jasa. B. KEBUTUHAN MANUSIA. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Ilmu Pengetahuan SosialIlmu Pengetahuan Sosial
EKONOMIEKONOMIKelas VIIIKelas VIII
BAB 1BAB 1
KEBUTUHAN DAN KEBUTUHAN DAN KELANGKAAN SUMBER KELANGKAAN SUMBER
DAYADAYA
A. KEBUTUHANA. KEBUTUHAN
KebutuhanKebutuhanadalah segala sesuatu yang diperlukan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia dalam hidupnya, yang bisa manusia dalam hidupnya, yang bisa diperoleh dengan cara memiliki atau diperoleh dengan cara memiliki atau menikmati suatu barang atau jasa.menikmati suatu barang atau jasa.
B. KEBUTUHAN MANUSIAB. KEBUTUHAN MANUSIA
1. Kebutuhan Manusia menurut Tingkat 1. Kebutuhan Manusia menurut Tingkat
KepentingannyaKepentingannya
Kebutuhan menurut Tingkat KepentinganKebutuhan menurut Tingkat Kepentingan
PrimerPrimer Sekunder Sekunder Tersier Tersier
2. Kebutuhan Manusia menurut Waktu 2. Kebutuhan Manusia menurut Waktu Pemenuhan Pemenuhan
Kebutuhan sekarangKebutuhan sekarang penting danpenting dan
mendesakmendesak
Kebutuhan menurutKebutuhan menurut
waktu penggunaannyawaktu penggunaannya
Kebutuhan yangKebutuhan yang tidaktidak
akan datangakan datangsekarang dan sekarang dan
bisa ditundabisa ditunda
3. Kebutuhan Manusia menurut 3. Kebutuhan Manusia menurut SifatnyaSifatnya
Kebutuhan jasmaniKebutuhan jasmani
KebutuhanKebutuhan
menurut menurut
SifatnyaSifatnya
Kebutuhan rohaniKebutuhan rohani
4. Kebutuhan Manusia menurut 4. Kebutuhan Manusia menurut SubjeknyaSubjeknya
Kebutuhan pribadiKebutuhan pribadi Berdasarkan Berdasarkan pilihan pribadi pilihan pribadi
Kebutuhan Kebutuhan
menurutmenurut
Subjeknya Subjeknya
Kebutuhan sosial Kebutuhan sosial Berkaitan Berkaitan dengan dengan kehidupankehidupanbersama bersama
C. SKALA PRIORITAS C. SKALA PRIORITAS KEBUTUHAN KEBUTUHAN
Prioritas 1Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 3
Kebutuhan primerKebutuhan primer Kebutuhan sekunder Kebutuhan sekunder Kebutuhan tersierKebutuhan tersier
Kebutuhan sekarang Kebutuhan masa Kebutuhan sekarang Kebutuhan masa
Kebutuhan jasmaniKebutuhan jasmani datang datang
Kebutuhan rohani Kebutuhan rohani
D. ALAT PEMENUH KEBUTUHAN D. ALAT PEMENUH KEBUTUHAN
Secara garis besar terdiri dari:Secara garis besar terdiri dari:
- Barang - Barang
adalah benda ekonomi yang jelas wujudnya adalah benda ekonomi yang jelas wujudnya
- Jasa - Jasa
adalah benda ekonomi yang tidak nyataadalah benda ekonomi yang tidak nyata
Alat Pemenuh Kebutuhan dikelompokan sebagai berikut:Alat Pemenuh Kebutuhan dikelompokan sebagai berikut:
Alat Pemenuh Kebutuhan Alat Pemenuh Kebutuhan
MenurutMenurut Menurut hubungannyaMenurut hubungannya Menurut tujuan Menurut tujuan kelangkaannya kelangkaannya dengan benda lain dengan benda lain penggunaannyapenggunaannya
Benda EkonomiBenda EkonomiBenda pengganti atauBenda pengganti ataubenda substitusibenda substitusiBenda produksi Benda produksi
Benda bebasBenda bebas Benda pelengkap atauBenda pelengkap atau
benda komplementerbenda komplementerBenda konsumsiBenda konsumsi
E. PEMANFAATAN SUMBER DAYA E. PEMANFAATAN SUMBER DAYA
YANG LANGKA YANG LANGKAKelangkaan Kelangkaan Adalah situasi atau keadaan dimana jumlah sumber daya Adalah situasi atau keadaan dimana jumlah sumber daya yang ada dirasakan kurang atau tidak cukup untuk yang ada dirasakan kurang atau tidak cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia. memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia.
Sumber Daya Sumber Daya
Sumber Daya AlamSumber Daya Alam Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia Sumber Sumber Daya ModalDaya Modal
Tanah, airTanah, airBarang tambang, Barang tambang, Hutan dan segala isinya,Hutan dan segala isinya,Udara dan sinar matahari.Udara dan sinar matahari.
Beberapa cara mengatasi kelangkaan:Beberapa cara mengatasi kelangkaan:1. Efisiensi dalam menggunakan sumber daya 1. Efisiensi dalam menggunakan sumber daya
2. Penggunaan teknologi dalam proses produksi2. Penggunaan teknologi dalam proses produksi
3. Menjaga kelestarian sumber daya alam3. Menjaga kelestarian sumber daya alam
BAB 2 BAB 2
PELAKU-PELAKU EKONOMIPELAKU-PELAKU EKONOMI
Pelaku EkonomiPelaku Ekonomi
dibagi berdasarkan dibagi berdasarkan
Jenis kegiatan Jenis kegiatan Peran yang Peran yang spesifikspesifik
Terdiri dari Terdiri dari yaituyaitu
Konsumen Konsumen ProdusenProdusen RumahRumah Pemerintah Pemerintah Perusahaan Perusahaan
TanggaTangga
DistributorDistributor KoperasiKoperasi MasyarakatMasyarakat
Luar NegeriLuar Negeri
A. PERANAN PELAKU EKONOMI A. PERANAN PELAKU EKONOMI
1. Rumah Tangga1. Rumah TanggaPeranan utama: KonsumenPeranan utama: Konsumen
Selain berperan sebagai konsumen rumah tangga juga Selain berperan sebagai konsumen rumah tangga juga berperan sebagai produsen dan distributor.berperan sebagai produsen dan distributor.
2. Perusahaan2. Perusahaan Perusahaan Perusahaan
Merupakan badan usaha yangmenjalankan suatu kegiatan Merupakan badan usaha yangmenjalankan suatu kegiatan dengan tujuan utama memperoleh keuntungan.dengan tujuan utama memperoleh keuntungan.
Peranan perusahaan: ProdusenPeranan perusahaan: Produsen
3. Pemerintah3. PemerintahPeranan utama pemerintah: Pengatur Peranan utama pemerintah: Pengatur
Pemerintah bertanggung jawab agar kegiatan Pemerintah bertanggung jawab agar kegiatan perekonomian berjalan lancar.perekonomian berjalan lancar.
Dalam menjalankan perannya pemerintah juga melakukan Dalam menjalankan perannya pemerintah juga melakukan kegiatan konsumsi. kegiatan konsumsi.
Kegiatan konsumsi pemerintah, salah satunya ditujukan Kegiatan konsumsi pemerintah, salah satunya ditujukan untuk barang publik.untuk barang publik.
Barang publik adalah barang yang bersifat Barang publik adalah barang yang bersifat non rivalnon rival dan dan
nonexclusivenonexclusive. .
4. Koperasi4. Koperasi
a. Sejarah Koperasi Indonesiaa. Sejarah Koperasi IndonesiaKoperasi pertama kali dirintis oleh R. Arta Wiryaatmadja pada Koperasi pertama kali dirintis oleh R. Arta Wiryaatmadja pada tahun 1986, yang bekerja sama dengan E. Sieburg tahun 1986, yang bekerja sama dengan E. Sieburg mendirikan bank penolong dan tabungan .mendirikan bank penolong dan tabungan .
Pada tahun 1913 Serkat Dagang Islam mendirikan toko Pada tahun 1913 Serkat Dagang Islam mendirikan toko koperasi, dan pada masa penjajahan Jepang fungsi koperasi koperasi, dan pada masa penjajahan Jepang fungsi koperasi rusak.rusak.
Pada tanggal 12 Juli 1947 diadakan kongres koperasi 1 di Pada tanggal 12 Juli 1947 diadakan kongres koperasi 1 di Tasikmalaya, Jawa Barat, Yang kemudian ditetapkan menjadi Tasikmalaya, Jawa Barat, Yang kemudian ditetapkan menjadi hari koperasi. Kongres ini ditujukan untuk mengembangkan hari koperasi. Kongres ini ditujukan untuk mengembangkan koperasi Indonesia. Yang mampu meningkatakan koperasi Indonesia. Yang mampu meningkatakan perekonomian Indonesia.perekonomian Indonesia.
Pada Kongres Koperasi II ditetapkan Mohammad Hatta Pada Kongres Koperasi II ditetapkan Mohammad Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia sebagai Bapak Koperasi Indonesia
Berbagai program pembinaan koperasi dilakukan untuk Berbagai program pembinaan koperasi dilakukan untuk mengembangkan koperasi sehingga pada tahun 2005 mengembangkan koperasi sehingga pada tahun 2005 jumlah koperasi mencapai 134.963 unit dengan anggota jumlah koperasi mencapai 134.963 unit dengan anggota 27.286.784 jiwa.27.286.784 jiwa.
b. Pengertian Koperasi menurut UU Koperasi No. 25 tahun b. Pengertian Koperasi menurut UU Koperasi No. 25 tahun 1992:1992:
““Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluaragaan”. asas kekeluaragaan”.
c. Landasan, Asas, dan Tujuan Koperasic. Landasan, Asas, dan Tujuan Koperasi
Landasan IdiilLandasan Idiil PancasilaPancasila
Landasan KoperasiLandasan Koperasi
Landasan StrukturalLandasan Struktural UUD 1945UUD 1945
Asas koperasi: Asas kekeluargaanAsas koperasi: Asas kekeluargaan
Tujuan: memajukan dan meningkatkan kesejahteraan Tujuan: memajukan dan meningkatkan kesejahteraan anggota, anggota, memajukan kesejahteraan dan kemakmuran memajukan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat masyarakat umum, dan ikut membangun tatanan umum, dan ikut membangun tatanan perekonomian nasional perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Pancasila dan UUD 1945.
d. Fungsi, Peran, dan Prinsip Koperasid. Fungsi, Peran, dan Prinsip Koperasi
berdasarkan UUD No. 25 Tahun 1992berdasarkan UUD No. 25 Tahun 1992
Fungsi, dan Peran KoperasiFungsi, dan Peran Koperasi Prinsip KoperasiPrinsip Koperasi- Membangun dan mengembangkan Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya, dan anggota pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya serta masyarakat pada umumnya serta untuk meningkatkan kesejahteraan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi sosial anggota koperasi ekonomi sosial anggota koperasi
- Berperan secara aktif dalam upaya Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakatmanusia dan masyarakat
- Memperkokoh perekonomian rakyat Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko dengan koperasi sebagai soko gurunyagurunya
- Berusaha mewujudkan dan Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian mengembangkan perekonomian nasional berdasarkan atas asas nasional berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi kekeluargaan dan demokrasi ekonomi
- Keanggotaan koperasi bersifat Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka sukarela dan terbuka
- Pengelolaan koperasi dilakukan Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis, yaitu atas secara demokratis, yaitu atas kehendak dan keputusan para kehendak dan keputusan para anggotaanggota
- Pembagian SHU dilakukan secara Pembagian SHU dilakukan secara adil, sebanding dengan besarnya jasa adil, sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota bukan usaha masing-masing anggota bukan berdasarkan modal yang dimiliki berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasiseseorang dalam koperasi
- Pemberian balas jasa yang terbatas Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal terhadap modal
- Kemandirian, yang berarti bahwa Kemandirian, yang berarti bahwa koperasi harus bisa berdiri sendiri koperasi harus bisa berdiri sendiri tanpa tergantung pada pihak lain tanpa tergantung pada pihak lain
e. Pendirian dan Pembubaran Koperasie. Pendirian dan Pembubaran Koperasi
Isi Anggaran Dasar Koperasi Isi Anggaran Dasar Koperasi
- Daftar nama pendiriDaftar nama pendiri
- Nama dan tempat kedudukanNama dan tempat kedudukan
- Maksud dan tujuan serta bidang Maksud dan tujuan serta bidang usahausaha
- Ketentuan mengenai anggotaKetentuan mengenai anggota
- Ketentuan mengenai rapat Ketentuan mengenai rapat anggotaanggota
- Ketentuan mengenai pengelolaanKetentuan mengenai pengelolaan
- Ketentuan mengenai permodalanKetentuan mengenai permodalan
- Ketentuan mengenai jangka Ketentuan mengenai jangka waktu berdiriwaktu berdiri
- Ketentuan mengenai pembagian Ketentuan mengenai pembagian SHUSHU
- Ketentuan mengenai sanksiKetentuan mengenai sanksi
Syarat-syarat pendirian koperasiSyarat-syarat pendirian koperasi
- Koperasi primer dibentuk oleh Koperasi primer dibentuk oleh anggota sekurang-kurangnya 20 anggota sekurang-kurangnya 20 orang orang
- Koperasi sekunder dibentuk Koperasi sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 oleh sekurang-kurangnya 3 koperasi koperasi
- Pendirian koperasi didirika Pendirian koperasi didirika dengan akta pendirian yang dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar memuat anggaran dasar
- Berkedudukan dalam wilayah Berkedudukan dalam wilayah RIRI
Koperasi dibubarkan berdasarkan keputusan rapat anggota dan keputusan pemerintah
f. Keanggotaan Koperasif. Keanggotaan Koperasi
Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasikoperasi
Hak dan Kewajiban Anggota KoperasiHak dan Kewajiban Anggota Koperasi
HakHak KewajibanKewajiban
-Menghadiri, dan menyatakan Menghadiri, dan menyatakan pendapat, dan memberikan suara pendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota dalam rapat anggota
- Memilih dan dipilih menjadi Memilih dan dipilih menjadi anggota pengurus dan pengawasanggota pengurus dan pengawas
- Meminta diadakan rapat anggota Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam Anggaran menurut ketentuan dalam Anggaran DasarDasar
- Mengemukakan pendapat atau Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus diluar rapat saran kepada pengurus diluar rapat anggota, baik diminta maupun tidak anggota, baik diminta maupun tidak dimintadiminta
- Memanfaatkan koperasi dan Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama mendapat pelayanan yang sama antar sesama anggota antar sesama anggota
- Mendapat keterangan mengenai Mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut perkembangan koperasi menurut ketentuan yang tercantum dalam ketentuan yang tercantum dalam Anggaran DasarAnggaran Dasar
- Mematuhi Anggaran Dasar dan Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Anggaran Rumah Tangga serta keputuan yang telah disepakati keputuan yang telah disepakati dalam rapat anggotadalam rapat anggota
- Berpartisipasi dalam kegiatan Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh usaha yang diselenggarakan oleh koperasikoperasi
- Mengembangkan dan memelihara Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kebersamaan berdasar atas asas kekeluaragaan kekeluaragaan
g. Perangkat Organisasi Koperasig. Perangkat Organisasi Koperasi1. Rapat Anggota 1. Rapat Anggota
2. Pengurus 2. Pengurus
3. Pengawas3. Pengawas
h. Permodalan dan Sisa Hasil Usaha Koperasih. Permodalan dan Sisa Hasil Usaha Koperasi
Modal sendiriModal sendiri
Modal Koperasi Modal Koperasi Modal PinjamanModal Pinjaman
Modal Penyertaan Modal Penyertaan
Sisa Hasil Usaha (SHU)Sisa Hasil Usaha (SHU)SHU adalah laba koperasi selama satu tahun buku.SHU adalah laba koperasi selama satu tahun buku.
SHU = Penerimaan – Biaya-biayaSHU = Penerimaan – Biaya-biaya
SHU kemudian dikurangi dana cadangan dan SHU kemudian dikurangi dana cadangan dan dibagikan kepada anggota, sesuai dengan jasa usaha dibagikan kepada anggota, sesuai dengan jasa usaha dan modal masing-masing anggota, keperluan dan modal masing-masing anggota, keperluan pendidikan perkoperasian, dan keperluan koperasi pendidikan perkoperasian, dan keperluan koperasi lainnya, yang ditentukan oleh rapat anggota.lainnya, yang ditentukan oleh rapat anggota.
i. Bentuk dan Jenis Koperasii. Bentuk dan Jenis Koperasi
Bentuk dan Jenis KoperasiBentuk dan Jenis Koperasi
Menurut Tingkatannya Menurut Tingkatannya Menurut Sifat Usaha Menurut Luas Usaha Menurut Sifat Usaha Menurut Luas Usaha
Koperasi KoperasiKoperasi Koperasi KoperasiKoperasi Koperasi Koperasi Koperasi Koperasi Koperasi Koperasi KoperasiKoperasi
PrimerPrimer Sekunder Konsumsi Produksi Sekunder Konsumsi Produksi Simpan Berfungsi Simpan Berfungsi BerfungsiBerfungsi
PinjamPinjam Tunggal Tunggal JamakJamak
KoperasiKoperasi Koperasi Koperasi PemasaranPemasaran Jasa Jasa
-- Koperasi PusatKoperasi Pusat - Koperasi Gabungan- Koperasi Gabungan - Koperasi Induk- Koperasi Induk
J. Pembina Koperasi di Indonesia J. Pembina Koperasi di Indonesia
- Membimbing koperasi sesuai kepentingan ekonomi- Membimbing koperasi sesuai kepentingan ekonomi anggotanyaanggotanya- Mendorong,mengembangkan dan membantu pelaksanaan- Mendorong,mengembangkan dan membantu pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan penelitian pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan penelitian
perkoperasianperkoperasian- Memberikan kemudahan untuk memperkokoh permodalan - Memberikan kemudahan untuk memperkokoh permodalan serta pengembangan lembaga keuangan koperasiserta pengembangan lembaga keuangan koperasi- Membantu pengembangan jaringan usaha koperasi dan - Membantu pengembangan jaringan usaha koperasi dan kerja kerja sama antar koperasi yang saling menguntungkan sama antar koperasi yang saling menguntungkan - Memberikan bantuan konsultasi untuk memecahkan - Memberikan bantuan konsultasi untuk memecahkan berbagai berbagai masalah yang dihadapi koperasimasalah yang dihadapi koperasi
5. Masyarakat Luar Negeri 5. Masyarakat Luar Negeri
Masyarakat Luar NegeriMasyarakat Luar NegeriAdalah orang atau badan usaha yang berada diluar negeri.Adalah orang atau badan usaha yang berada diluar negeri.
Kegiatan ekonomi dengan masyarakat luar negeri disebut Kegiatan ekonomi dengan masyarakat luar negeri disebut Perdagangan Internasional.Perdagangan Internasional.
Perdagangan Internasional terdiri dari:Perdagangan Internasional terdiri dari:
- Ekspor- Ekspor
- Impor - Impor
B. HUBUNGAN ANTAR PELAKU B. HUBUNGAN ANTAR PELAKU EKONOMI EKONOMI
Masyarakat Luar Negeri Masyarakat Luar Negeri
Pendapatan Pendapatan EksporEkspor Impor Impor Pembayaran PembayaranPasar Barang dan JasaPasar Barang dan Jasa
PenjualanPenjualan Pembelian PembelianPembelian Pembayaran Pembelian Pembayaran
PajakPajak PajakPajakPerusahaanPerusahaan Pemerintah Pemerintah
Rumah Tangga Rumah Tangga KoperasiKoperasi Subsisdi, pelayananSubsisdi, pelayanan Subsidi, pelayanan Subsidi, pelayanan
Pembelian PenjualanPembelian PenjualanPasar Faktor Produksi Pasar Faktor Produksi
PembayaranPembayaran Pendapatan Pendapatan EksporEkspor Impor Impor
Masyarakat Luar Negeri Masyarakat Luar Negeri
BAB 3BAB 3
PASARPASAR
A.A. KEDUDUKAN PASAR DALAM KEDUDUKAN PASAR DALAM KEGIATAN EKONOMI KEGIATAN EKONOMI
Pengertian PasarPengertian Pasar- Dalam arti sempit- Dalam arti sempit
Pasar adalah tempat dilakukannya kegiatan Pasar adalah tempat dilakukannya kegiatan jual beli jual beli berbagai macam barang dan jasa berbagai macam barang dan jasa untuk kehidupan untuk kehidupan sehari-hari.sehari-hari.
- Dalam arti luas- Dalam arti luas
Pasar adalah proses berlangsungnya Pasar adalah proses berlangsungnya transaksi transaksi permintaan dan penawaran atas permintaan dan penawaran atas barang dan jasa. barang dan jasa.
B. MACAM-MACAM PASAR B. MACAM-MACAM PASAR Pasar Barang Konsumsi Pasar Barang Konsumsi
Menurut Jenisnya Menurut Jenisnya Pasar Faktor ProduksiPasar Faktor Produksi
Pasar KonkretPasar KonkretMenurut Wujudnya Menurut Wujudnya
Pasar Abstrak Pasar Abstrak
PasarPasar Menurut Jenis Barang yang DijualMenurut Jenis Barang yang Dijual Pasar Ikan, Pasar Ikan, Pasar SayurPasar Sayur
Menurut Hari PasarMenurut Hari Pasar Pasar Senen, Pasar Rebo, Pasar Pasar Senen, Pasar Rebo, Pasar MingguMinggu
Menurut Nama TempatMenurut Nama TempatPasar Lokal Pasar Lokal
Menurut Luas Jangkauan Distribusi Menurut Luas Jangkauan Distribusi Pasar DaerahPasar Daerah Pasar NasionalPasar NasionalPasar InternasionalPasar Internasional
C. PASAR KONKRET C. PASAR KONKRET
Pasar Konkret didefinisikan sebagai suatu tempat dimana pembeli Pasar Konkret didefinisikan sebagai suatu tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk memperjualbelikan barang atau jasa.dan penjual bertemu untuk memperjualbelikan barang atau jasa.
1. Ciri-Ciri Pasar Konkret1. Ciri-Ciri Pasar Konkreta. wujud pasar nyata a. wujud pasar nyata b. adanya penjual dan pembelib. adanya penjual dan pembelic. barang dan jasa yang diperjualbelikan nyatac. barang dan jasa yang diperjualbelikan nyata
2. Contoh Pasar Konkret2. Contoh Pasar KonkretPasar Kramat Jati, Pasar Beringharjo, Mal TunjunganPasar Kramat Jati, Pasar Beringharjo, Mal Tunjungan
3. Kegunaan Pasar Konkret bagi Kegiatan Ekonomi Masyarakat3. Kegunaan Pasar Konkret bagi Kegiatan Ekonomi MasyarakatPembeli dengan mudah mendapatkan barang yang Pembeli dengan mudah mendapatkan barang yang
dibutuhkan, dibutuhkan, Penjual dapat menawar barangnya dengan bebas, Penjual dapat menawar barangnya dengan bebas, distributor dapat distributor dapat dengan mudah mendistribuskan barang. dengan mudah mendistribuskan barang.
D. PASAR ABSTRAK D. PASAR ABSTRAK
Pasar Abstrak adalah tempat terjadinya proses interaksi tidak Pasar Abstrak adalah tempat terjadinya proses interaksi tidak langsung antara pembeli dan penjual untuk mencapai langsung antara pembeli dan penjual untuk mencapai kesepakatan tentang harga barang tanpa perlu secara fisik kesepakatan tentang harga barang tanpa perlu secara fisik melihat barang yang diperjualbelikan.melihat barang yang diperjualbelikan.
1. Ciri-Ciri Pasar Abstrak 1. Ciri-Ciri Pasar Abstrak
a. Wujud pasartidak nyataa. Wujud pasartidak nyata
b. Pembeli dan penjual tidak bertatap muka langsung b. Pembeli dan penjual tidak bertatap muka langsung
c. Barang yang diperjualbelikan tidak ada ditempat c. Barang yang diperjualbelikan tidak ada ditempat bertemunya bertemunya penjual dan pembeli penjual dan pembeli
2. Contoh Pasar Abstrak 2. Contoh Pasar Abstrak
- Pasar modal atau bursa efek- Pasar modal atau bursa efek
- Pasar valuta asing - Pasar valuta asing
- Pasar atau bursa tenaga kerja- Pasar atau bursa tenaga kerja
- Pasar atau bursa komoditas- Pasar atau bursa komoditas
E. PENELITIAN SEDERHANA E. PENELITIAN SEDERHANA TENTANG PASAR TENTANG PASAR
1. Observasi Pasar1. Observasi Pasar- Pengamatan langsung tentang pasar- Pengamatan langsung tentang pasar
- Penyusunan masalah atau pertanyaan yang berkaitan - Penyusunan masalah atau pertanyaan yang berkaitan dengan hasil dengan hasil pengamatan pengamatan
- Pengumpulan data yang relevan untuk menjawab - Pengumpulan data yang relevan untuk menjawab pertanyaanpertanyaan
2. Laporan Observasi2. Laporan Observasi - Laporan dibuat secara kronologi (menurut urutan - Laporan dibuat secara kronologi (menurut urutan
altivitas)altivitas)
- Pada akhir laporan dibuat kesimpulan - Pada akhir laporan dibuat kesimpulan
- Cantumkan nam diri atau kelompok dengan jelas - Cantumkan nam diri atau kelompok dengan jelas
BAB 4BAB 4
KETENAGAKERJAANKETENAGAKERJAAN
A.A. PENDUDUK, TENAGA KERJA, DAN PENDUDUK, TENAGA KERJA, DAN ANGKATAN KERJAANGKATAN KERJA
PendudukPenduduk
Penduduk Usia Kerja Penduduk Usia Kerja Penduduk diluar usia kerjaPenduduk diluar usia kerja
(tenaga kerja)(tenaga kerja) (Bukan Tenaga kerja) (Bukan Tenaga kerja)
Angkatan Kerja Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja
Bekerja Bekerja Menganggur Sekolah Pengurus Menganggur Sekolah Pengurus PenerimaPenerima
Rumah Tangga Rumah Tangga PendapatanPendapatan
Bekerja penuhBekerja penuh Setengah Menganggur Setengah Menganggur
Kentara Kentara Tidak KentaraTidak Kentara
Produktivitas rendahProduktivitas rendah Penghasilan rendahPenghasilan rendah
B.B. MASALAH PENGANGGURAN DI MASALAH PENGANGGURAN DI INDONESIAINDONESIA
Penganggur Penganggur adalah orang yang tergolong angkatan adalah orang yang tergolong angkatan kerja tetapi tidak bekerja dan orang yang ingin bekerja kerja tetapi tidak bekerja dan orang yang ingin bekerja tetapi tidak mendapat pekerjaan.tetapi tidak mendapat pekerjaan.
Pengganggur = Angkatan Kerja – Orang yang Pengganggur = Angkatan Kerja – Orang yang BekerjaBekerja
Tingkat Pengangguran = Tingkat Pengangguran = Jumlah PenganggurJumlah Penganggur X 100 X 100 %%
Jumlah Angkatan KerjaJumlah Angkatan Kerja
Alasan munculnya pengangguran :Alasan munculnya pengangguran :1. Tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah1. Tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah2. Penggunaan mesin dalam produksi2. Penggunaan mesin dalam produksi3.Lesunya perekonomian sehingga lapangan pekerjaan 3.Lesunya perekonomian sehingga lapangan pekerjaan terbatasterbatas
C.C. DAMPAK PENGGANGGURAN TERHADAP DAMPAK PENGGANGGURAN TERHADAP KEGIATAN EKONOMI MASYARAKATKEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT
Dampak PengangguranDampak Pengangguran
EkonomiEkonomi SosialSosial
Pendapatan rendahPendapatan rendah Pendapatan per kapitaPendapatan per kapita
Daya beli masyarakatDaya beli masyarakat
Pendapatan negaraPendapatan negara
Beban psikologisBeban psikologis
Biaya sosialBiaya sosial
D.D. PERAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI PERAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI MASALAH KETENAGAKERJAANMASALAH KETENAGAKERJAAN
Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam Pasal 27 ayat Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam Pasal 27 ayat (2) UUD 1945, yang berbunyi :(2) UUD 1945, yang berbunyi :
“ “ Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusian”.penghidupan yang layak bagi kemanusian”.
Undang-undang yang mengatur ketenagakerjaan Undang-undang yang mengatur ketenagakerjaan diantaranya :diantaranya :1. Kepmenaker No. 3 Tahun 19961. Kepmenaker No. 3 Tahun 19962. Kepmenaker No. 150 Tahun 20002. Kepmenaker No. 150 Tahun 20003. Kepmenaker No. 78 Tahun 20013. Kepmenaker No. 78 Tahun 20014. Kepmenaker No. 13 Tahun 20034. Kepmenaker No. 13 Tahun 2003
Peran pemerintah dalam mengatasi penggangguran Peran pemerintah dalam mengatasi penggangguran adalah ;adalah ;1. Memperluas kesempatan dan lapangan kerja1. Memperluas kesempatan dan lapangan kerja2. Meningkatkan mutu tenaga kerja2. Meningkatkan mutu tenaga kerja
BAB 5BAB 5
SISTEM SISTEM PEREKONOMIAN PEREKONOMIAN INDONESIA DAN INDONESIA DAN PELAKU-PELAKU PELAKU-PELAKU
EKONOMIEKONOMI
A.A. SISTEM EKONOMISISTEM EKONOMI
Sistem ekonomi berdasarkan ideologi terbagi menjadi sistem Sistem ekonomi berdasarkan ideologi terbagi menjadi sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi komando, dan sistem ekonomi ekonomi liberal, sistem ekonomi komando, dan sistem ekonomi campuran.campuran.
1.1. Sistem Ekonomi LiberalSistem Ekonomi Liberal Ciri sistem ekonomi liberal :Ciri sistem ekonomi liberal :a. Hak-hak pribadi diakui secara luasa. Hak-hak pribadi diakui secara luasb. Sebagian besar modal dan kegiatan ekonomi dikuasai swastab. Sebagian besar modal dan kegiatan ekonomi dikuasai swastac. Kegiatan ekonomi ditentukan oleh mekanisme pasarc. Kegiatan ekonomi ditentukan oleh mekanisme pasar
Kebaikan sistem ekonomi liberal :Kebaikan sistem ekonomi liberal :- Terdapat kebebasan yang sangat luas- Terdapat kebebasan yang sangat luas- Kreativitas masyarakat lebih berkembang- Kreativitas masyarakat lebih berkembang- Lebih efisien memecahkan masalah ekonomi- Lebih efisien memecahkan masalah ekonomi
Keburukan sistem ekonomi liberal :Keburukan sistem ekonomi liberal :- Bisa mengarah ke monopoli- Bisa mengarah ke monopoli- Persaingan mendorong orang untuk melakukan segala cara- Persaingan mendorong orang untuk melakukan segala cara- Perusahaan yang tidak efisien bisa tersingkir dari pasar- Perusahaan yang tidak efisien bisa tersingkir dari pasar- Mengutamakan kepentingan pribadi- Mengutamakan kepentingan pribadi- Kurang memperhatikan pemerataan- Kurang memperhatikan pemerataan
2.2. Sistem Ekonomi KomandoSistem Ekonomi Komando
Ciri sistem ekonomi komando :Ciri sistem ekonomi komando :a. Semua sumber daya milik pemerintaha. Semua sumber daya milik pemerintahb. Kegiatan ekonomi diatur dan diawasi b. Kegiatan ekonomi diatur dan diawasi pemerintahpemerintah
Kebaikan sistem ekonomi komando :Kebaikan sistem ekonomi komando :- Adanya jaminan pekerjaan bagi semua orang- Adanya jaminan pekerjaan bagi semua orang- Tingkat pemerataan ekonomi tinggi- Tingkat pemerataan ekonomi tinggi- Harga barang stabil- Harga barang stabil
Keburukan sistem ekonomi komando :Keburukan sistem ekonomi komando :- Tidak terdapat kebebasan bagi pelaku-pelaku - Tidak terdapat kebebasan bagi pelaku-pelaku
ekonomiekonomi- Hak milik perorangan tidak diakui- Hak milik perorangan tidak diakui- Inisiatif dan kreativitas rakyat sering - Inisiatif dan kreativitas rakyat sering terhambatterhambat- Perekonomian sering berjalan tidak efisien- Perekonomian sering berjalan tidak efisien
3.3. Sistem Ekonomi CampuranSistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran dimaksudkan untuk Sistem ekonomi campuran dimaksudkan untuk menghindari kelemahan-kelemahan dari sistem menghindari kelemahan-kelemahan dari sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando, ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando, sehingga keduanya digunakan secara sehingga keduanya digunakan secara bersamaan.bersamaan.
Ciri sistem ekonomi campuran :Ciri sistem ekonomi campuran :a. Kegiatan ekonomi sebagian dilakukan oleh a. Kegiatan ekonomi sebagian dilakukan oleh swasta, swasta, sebagian oleh pemerintahsebagian oleh pemerintahb. Pihak swasta memiliki kebebasan untuk b. Pihak swasta memiliki kebebasan untuk melaksanakan aktivitas ekonomi, sepanjang melaksanakan aktivitas ekonomi, sepanjang tidak tidak bertentangan dengan kepentingan umumbertentangan dengan kepentingan umum
3.3. Sistem Perekonomi IndonesiaSistem Perekonomi Indonesia
Sistem perekonomi yang dianut Indonesia termasuk Sistem perekonomi yang dianut Indonesia termasuk kedalam sistem perekonomian campuran.kedalam sistem perekonomian campuran.
Sistem ekonomi yang dikembangkan adalah SSistem ekonomi yang dikembangkan adalah Sistem istem Ekonomi KerakyatanEkonomi Kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan. Sistem ini memungkikan seluruh pasar yang berkeadilan. Sistem ini memungkikan seluruh potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam perekonomian.perekonomian.
Prioritas utama yang dikembangkan adalah Prioritas utama yang dikembangkan adalah penegakan prinsip keadilan, penciptaan iklim penegakan prinsip keadilan, penciptaan iklim usaha yang sehat, serta pemilihan dan usaha yang sehat, serta pemilihan dan pemberdayaan terhadap yang lemahpemberdayaan terhadap yang lemah
Ciri negatif sistem ekonomi yang harus dihindari, Ciri negatif sistem ekonomi yang harus dihindari, yaitu: yaitu: - Sistem persaingan bebas tak terbatas (free fight - Sistem persaingan bebas tak terbatas (free fight liberalisme)liberalisme)- Sistem Etatisme- Sistem Etatisme
B.B. PELAKU-PELAKU EKONOMI DALAM PELAKU-PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIASISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Pelaku EkonomiPelaku Ekonomi
SwastaSwasta BUMN BUMN KoperasiKoperasi
PerumPerum PerseroPersero BUMDBUMD
Ciri-ciri BUMN, Badan usaha swasta, Ciri-ciri BUMN, Badan usaha swasta, KoperasiKoperasi
Badan UsahaBadan Usaha BUMNBUMN SwastaSwasta KoperasiKoperasi
Pemilik modalPemilik modal PemerintahPemerintah Individu atau Individu atau swastaswasta
Anggota Anggota koperasikoperasi
Tujuan usahaTujuan usaha Menciptakan Menciptakan kemakmuran kemakmuran masyarakatmasyarakat
Memperoleh Memperoleh laba dan laba dan kemakmuran kemakmuran pemilik modalpemilik modal
Meningkatkan Meningkatkan kemakmuran kemakmuran anggota anggota koperasikoperasi
Bidang usahaBidang usaha Sektor-sektor Sektor-sektor strategis dan strategis dan menguasai menguasai hajat hidup hajat hidup orang banyakorang banyak
Sesuai dengan Sesuai dengan Peraturan dan Peraturan dan perundang-perundang-undanganundangan
Sesuai Sesuai kebutuhan kebutuhan anggotaanggota
C.C. KEMITRAANKEMITRAAN
KemitraanKemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dan usaha menengah dan atau dengan usaha besar usaha menengah dan atau dengan usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh disertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah dan atau usaha besar dengan usaha menengah dan atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat, dan saling saling memperkuat, dan saling menguntungkan.menguntungkan.
Salah satu kebijakan ekonomi Indonesia adalah Salah satu kebijakan ekonomi Indonesia adalah mengembangkan hubungan kemitraan antar mengembangkan hubungan kemitraan antar usaha yang saling menunjang dan usaha yang saling menunjang dan menguntungkan.menguntungkan.
BAB 6BAB 6
PAJAKPAJAK
A.A. DEFINISI PAJAKDEFINISI PAJAK
PajakPajakadalah iuran wajib yang dipungut oleh negera adalah iuran wajib yang dipungut oleh negera dandibayarkan oleh wajib pajak berdasarkan norma-dandibayarkan oleh wajib pajak berdasarkan norma-norma hukum untuk membiayai pengeluaran-norma hukum untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diberikan secara umum yang balas jasanya tidak diberikan secara langsung.langsung.
Retribusi Retribusi adalah pungutan yang dilakukan oleh pemerintah karena adalah pungutan yang dilakukan oleh pemerintah karena memaki fasilitas negara secara langsung. memaki fasilitas negara secara langsung.
Ciri-ciri pajak :Ciri-ciri pajak :1. Merupakan iuran wajib1. Merupakan iuran wajib2. Dibayar oleh wajib pajak 2. Dibayar oleh wajib pajak 3. Dipungut oleh negara3. Dipungut oleh negara4. Tidak diberikan balas jasa secara langsung terhadap pajak 4. Tidak diberikan balas jasa secara langsung terhadap pajak yang yang dipungutdipungut5. Dipungut berdasarkan norma-norma hukum dan undang-5. Dipungut berdasarkan norma-norma hukum dan undang-undangundang6. Digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran kolektif guna 6. Digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan rakyat meningkatkan kesejahteraan rakyat
B. UNSUR PAJAK B. UNSUR PAJAK
1. Subjek Pajak1. Subjek Pajakadalah pihak (berupa orang atau badan adalah pihak (berupa orang atau badan usaha ataupun warisan yang belum usaha ataupun warisan yang belum terbagi) yang wajib membayar pajak terbagi) yang wajib membayar pajak kepada negara.kepada negara.
2. Objek Pajak (Dasar Pajak) 2. Objek Pajak (Dasar Pajak) adalah objek atau hal yang dikenai pajak.adalah objek atau hal yang dikenai pajak.
3. Tarif Pajak 3. Tarif Pajak adalah ketentuan tentang berapa beban adalah ketentuan tentang berapa beban pajak yang harus dipikul oleh objek pajak. pajak yang harus dipikul oleh objek pajak.
C. PRINSIP-PRINSIP PERPAJAKAN C. PRINSIP-PRINSIP PERPAJAKAN 1. Prinsip kesamaan/keadilan (1. Prinsip kesamaan/keadilan (equityequity))
2. Prinsip kepastian (2. Prinsip kepastian (certaintycertainty))
3. Prinsip kecocokan/ kelayakan (3. Prinsip kecocokan/ kelayakan (convenienceconvenience))
4. Prinsip ekonomi (4. Prinsip ekonomi (economyeconomy))
D. FUNGSI PAJAKD. FUNGSI PAJAK1. Sebagai Sumber Kas Negara (1. Sebagai Sumber Kas Negara (BudgetairBudgetair))
2. Sebagai Alat Pengatur (2. Sebagai Alat Pengatur (RegularendRegularend))
3. Sebagai Sarana untuk Memajukan Keadilan 3. Sebagai Sarana untuk Memajukan Keadilan SosialSosial
E. JENIS-JENIS PAJAKE. JENIS-JENIS PAJAK
Pajak PusatPajak PusatPemungut Pajak Pemungut Pajak
Pajak DaerahPajak Daerah
Pajak LangsungPajak LangsungJenis-Jenis PajakJenis-Jenis Pajak
PenanggungPenanggungBeban PajakBeban Pajak
Pajak TidakPajak Tidaklangsunglangsung
Pajak SubjektifPajak SubjektifSifat Sifat
Pajak ObjektifPajak Objektif
F. UNDANG-UNDANG PERPAJAKANF. UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN- UUD 1945 pasal 23 ayat 2 yang berbunyi: “ segala pajak - UUD 1945 pasal 23 ayat 2 yang berbunyi: “ segala pajak
untukuntuk
keperluan negara berdasarkan undang-undang “ keperluan negara berdasarkan undang-undang “
- UU No. 9 Tahun 1994 dan UU No. 16 Tahun 2000- UU No. 9 Tahun 1994 dan UU No. 16 Tahun 2000
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
- UU No. 7 Tahun 1991 dan UU No. 17 Tahun 2000- UU No. 7 Tahun 1991 dan UU No. 17 Tahun 2000
tentang Pajak Penghasilan tentang Pajak Penghasilan
- UU No. 11 Tahun 1994 dan UU No. 18 Tahun 2000- UU No. 11 Tahun 1994 dan UU No. 18 Tahun 2000
tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan PajakPajak
Penjualan atas Barang MewahPenjualan atas Barang Mewah
- UU No. 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan- UU No. 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
- UU No. 7 Tahun 1995 tentang Bea Materai- UU No. 7 Tahun 1995 tentang Bea Materai
G. CONTOH PEMUNGUTAN PAJAK G. CONTOH PEMUNGUTAN PAJAK
1. Pajak Penghasilan1. Pajak Penghasilan Sesuai dengan UU No. 17 tahun 2000, jika orang Sesuai dengan UU No. 17 tahun 2000, jika orang
tuamumemperoleh penghasilan lebih kecil dari Rp 25 tuamumemperoleh penghasilan lebih kecil dari Rp 25 juta, tarif dasar PPh-nya 5%,makintinggi penghasilan juta, tarif dasar PPh-nya 5%,makintinggi penghasilan seseorang makintinggi pula tarif PPh-nya.seseorang makintinggi pula tarif PPh-nya.Pak armando adalah seorang karyawan sebuah Pak armando adalah seorang karyawan sebuah perusahaan. Penghasilan dalam setahun yang terkena perusahaan. Penghasilan dalam setahun yang terkena pajak adalah sebesar Rp 40 juta. Berapa pajak pajak adalah sebesar Rp 40 juta. Berapa pajak penghasilan yang harus ditanggungnya dalam sebulan?penghasilan yang harus ditanggungnya dalam sebulan?Jawab: Jawab: 25.000.000,00 x 25.000.000,00 x 5 5 = 1.250.000,00= 1.250.000,00
101015.000.000,00 x 15.000.000,00 x 10 10 = = 1.500.000,00 1.500.000,00 ++
100100PPh tertanggungPPh tertanggung = 2.750.000= 2.750.000Jadi, pajak penghasilan yang harus dibayar Pak Armando Jadi, pajak penghasilan yang harus dibayar Pak Armando dalam satu tahun adalah Rp 2.750.000,00. dalam satu tahun adalah Rp 2.750.000,00. Sedangkan pajak penghasilan yang harus ditanggungnya Sedangkan pajak penghasilan yang harus ditanggungnya setiap bulan sebesar Rp 2.750.000,00 : 12 = Rp setiap bulan sebesar Rp 2.750.000,00 : 12 = Rp 229.166,67.229.166,67.
2. Pajak Kendaraan Bermotor2. Pajak Kendaraan Bermotor
Sesuai dengan UU No. 34 tahun 2000 tentang Sesuai dengan UU No. 34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah, tarif maksimum yang dikenakan Pajak Daerah, tarif maksimum yang dikenakan untuk PKB adalah 5 persen. untuk PKB adalah 5 persen.
3. Pajak Hotel dan Restoran3. Pajak Hotel dan Restoran
Dasar pembayaran pajak adalah jumlah Dasar pembayaran pajak adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada hotel dan pembayaran yang dilakukan kepada hotel dan restoran. restoran.
adapun tarif pajaknya paling tinggi 10 persen, adapun tarif pajaknya paling tinggi 10 persen, sesuai dengan peraturan daerah yang sesuai dengan peraturan daerah yang dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten/ kota dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten/ kota yang bersangkutan.yang bersangkutan.
H. SANKSI PAJAK H. SANKSI PAJAK
1. Wajib pajak yang terlambat atau tidak 1. Wajib pajak yang terlambat atau tidak memberikan laporan bulanan akan memberikan laporan bulanan akan dikenakan sanksi berupa denda dikenakan sanksi berupa denda
2. Wajib pajak yang tidak atau kurang 2. Wajib pajak yang tidak atau kurang dalam membayar pajak, tetapi dalam membayar pajak, tetapi memberikan laporan bulanan, ia akan memberikan laporan bulanan, ia akan kena sanksi berupa bungakena sanksi berupa bunga
3. Wajib pajak yang tidak atau kurang 3. Wajib pajak yang tidak atau kurang dalam membayar pajak dan tidak dalam membayar pajak dan tidak memberikan laporan bulanan akan memberikan laporan bulanan akan dikenakan sanksi berupa kenaikan/ dikenakan sanksi berupa kenaikan/ tambahan jumlah pembayaran.tambahan jumlah pembayaran.
BAB 7BAB 7
PERMINTAAN, PERMINTAAN, PENWAWARAN, DAN HARGA PENWAWARAN, DAN HARGA KESEIMBANGANKESEIMBANGAN
A. PERMINTAANA. PERMINTAAN
1. Pengertian Permintaan 1. Pengertian Permintaan Permintaan Permintaan adalah keinginan yang disertai dengan adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan dan kemampuan untuk membeli kesediaan dan kemampuan untuk membeli barang atau jasa pada tingkat bunga dan barang atau jasa pada tingkat bunga dan waktu tertentu. waktu tertentu.
2. Permintaan dan Konsumsi2. Permintaan dan KonsumsiKonsumsi Konsumsi adalah salah satu kegiatan ekonomi yang adalah salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh orang atau lembaga untuk dilakukan oleh orang atau lembaga untuk memperoleh manfaat atau nilai guna suatu memperoleh manfaat atau nilai guna suatu barang atau jasa. barang atau jasa.
Kegiatan konsumsi didahului oleh permintaan Kegiatan konsumsi didahului oleh permintaan yang berawal dari keinginan.yang berawal dari keinginan.
3. Faktor-Faktor yang Menentukan 3. Faktor-Faktor yang Menentukan Permintaan Permintaan
a. Mode dan Seleraa. Mode dan Selera
b. Harga Barang atau Jasa yang b. Harga Barang atau Jasa yang BersangkutanBersangkutan
c. Harga Barang Pelengkap dan c. Harga Barang Pelengkap dan Pengganti Pengganti
d. Jumlah Penduduk (Konsumen)d. Jumlah Penduduk (Konsumen)
e. Pendapatan e. Pendapatan
f . Perkiraan dan Harapan Konsumenf . Perkiraan dan Harapan Konsumen
B. PENAWARAN B. PENAWARAN
1. Pengertian Penawaran 1. Pengertian Penawaran Penawaran Penawaran adalah keinginan yang disertai dengan adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan dan kemampuan untuk menjual kesediaan dan kemampuan untuk menjual barang atau jasa pada tingkat bunga dan barang atau jasa pada tingkat bunga dan waktu tertentu. waktu tertentu.
2. Penawaran dan Produksi2. Penawaran dan ProduksiProduksiProduksiadalah Kegiatan orang atau badan atau adalah Kegiatan orang atau badan atau lembaga untuk menghasilkan atau menambah lembaga untuk menghasilkan atau menambah manfaat (nilai guna) suatu barang.manfaat (nilai guna) suatu barang.
Penawaran dapat terjadi jika didahului oleh Penawaran dapat terjadi jika didahului oleh proses produksi. proses produksi.
3. Faktor-Faktor yang Menentukan 3. Faktor-Faktor yang Menentukan Penawaran Penawaran
a. Harga Barang Pelengkap dan a. Harga Barang Pelengkap dan Pengganti Pengganti
b. Teknologib. Teknologi
c. Jumlah Produsenc. Jumlah Produsen
d. Harapan Produsend. Harapan Produsen
C. HARGA KESEIMBANGAN C. HARGA KESEIMBANGAN (EKUILIBRIUM)(EKUILIBRIUM)
1. Pengaruh Harga terhadap Permintaan dan 1. Pengaruh Harga terhadap Permintaan dan Penawaran Penawaran Pengaruh Harga terhadap Permintaan: Pengaruh Harga terhadap Permintaan: Jika harga suatu barang tinggi, maka permintaan Jika harga suatu barang tinggi, maka permintaan terhadap barang rendah.terhadap barang rendah.Jika harga suatu barang rendah, maka Jika harga suatu barang rendah, maka permintaan terhadap barang tinggi.permintaan terhadap barang tinggi.
Hukum Permintaan Hukum Permintaan adalah hukum atau dalil ekonomi yang adalah hukum atau dalil ekonomi yang mengatakan bahwa permintaan terhadap barang mengatakan bahwa permintaan terhadap barang atau jasa cenderung turun jika harga barang atau jasa cenderung turun jika harga barang atau jasa tersebut naik, dan sebaliknya, atau jasa tersebut naik, dan sebaliknya, permintaan terhadap barang atau jasa permintaan terhadap barang atau jasa cenderung naik jika harga barang atau jasa cenderung naik jika harga barang atau jasa tersebut turun, tersebut turun, ceteris paribusceteris paribus..
Skedul Permintaan Skedul Permintaan
adalah sebuah daftar yang menunjukan adalah sebuah daftar yang menunjukan jumlah barang yang diminta selama jumlah barang yang diminta selama periode waktu tertentu pada berbagai periode waktu tertentu pada berbagai tingkat harga, dengan menganggap tingkat harga, dengan menganggap faktor-faktor lainnya tetap (faktor-faktor lainnya tetap (ceteris ceteris paribusparibus))
Kurva Permintaan Kurva Permintaan
adalah sebuah garis atau kurva yang adalah sebuah garis atau kurva yang menghubungkan jumlah barang yang menghubungkan jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga. diminta pada berbagai tingkat harga. Bentuk kurva oermintaan selalu negatif Bentuk kurva oermintaan selalu negatif
Pengaruh Harga terhadap Penawaran: Pengaruh Harga terhadap Penawaran: Jika harga suatu barang tinggi, maka Jika harga suatu barang tinggi, maka penawaran terhadap barang tinggi.penawaran terhadap barang tinggi.Jika harga suatu barang rendah, maka Jika harga suatu barang rendah, maka penawaran terhadap barang rendah.penawaran terhadap barang rendah.
Hukum Penawaran Hukum Penawaran adalah hukum atau dalil ekonomi yang adalah hukum atau dalil ekonomi yang mengatakan bahwa penawaran terhadap mengatakan bahwa penawaran terhadap barang atau jasa cenderung naik jika barang atau jasa cenderung naik jika harga barang atau jasa tersebut naik, dan harga barang atau jasa tersebut naik, dan sebaliknya, permintaan terhadap barang sebaliknya, permintaan terhadap barang atau jasa cenderung turun jika harga atau jasa cenderung turun jika harga barang atau jasa tersebut turun, barang atau jasa tersebut turun, ceteris ceteris paribusparibus..
Skedul Penawaran Skedul Penawaran
adalah daftar yang menunjukan jumlah adalah daftar yang menunjukan jumlah barang yang ditawarkan selama periode barang yang ditawarkan selama periode waktu tertentu pada berbagai tingkat waktu tertentu pada berbagai tingkat harga, dengan menganggap faktor-harga, dengan menganggap faktor-faktor lainnya tetap (faktor lainnya tetap (ceteris paribusceteris paribus))
Kurva PenawaranKurva Penawaran
adalah sebuah garis atau kurva yang adalah sebuah garis atau kurva yang menghubungkan jumlah barang yang menghubungkan jumlah barang yang dipasok atau ditawarkan pada berbagai dipasok atau ditawarkan pada berbagai tingkat harga. tingkat harga.
2. Terbentuknya Harga Keseimbangan 2. Terbentuknya Harga Keseimbangan Melalui Permintaan dan Penawaran Melalui Permintaan dan Penawaran
Harga keseimbangan atau harga Harga keseimbangan atau harga ekuilibriumekuilibrium
adalah harga yang dibentuk oeh adalah harga yang dibentuk oeh kekuatan pembeli dan kekuatan penjual kekuatan pembeli dan kekuatan penjual yang ada di pasar, yaitu harga di mana yang ada di pasar, yaitu harga di mana jumlah barang yang diminta sama jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Harga disekuilibrium Harga disekuilibrium
adalahharga yang terjadi ketika jumlah adalahharga yang terjadi ketika jumlah barang yang diminta tidak sama dengan barang yang diminta tidak sama dengan jumlah barang yang ditawarkanjumlah barang yang ditawarkan
Kuantitas (output) keseimbanganKuantitas (output) keseimbangan
adalah tingkat kuantitas di mana jumlah adalah tingkat kuantitas di mana jumlah barang yang diminta persis sama barang yang diminta persis sama dengan jumlah yang ditawarkan pada dengan jumlah yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu.tingkat harga tertentu.
D. PERMINTAAN, D. PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN ETIKA PENAWARAN, DAN ETIKA EKONOMIEKONOMI
Dalam melakukan permintaan dan Dalam melakukan permintaan dan penawaran, baik konsumen penawaran, baik konsumen maupun produsen harus maupun produsen harus memperhatikan etika ekonomi.memperhatikan etika ekonomi.