68
Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial EKONOMI EKONOMI Kelas VIII Kelas VIII

Ilmu Pengetahuan Sosial

  • Upload
    rich

  • View
    85

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ilmu Pengetahuan Sosial. EKONOMI Kelas VIII. BAB 1. KEBUTUHAN DAN KELANGKAAN SUMBER DAYA. A. KEBUTUHAN. Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia dalam hidupnya, yang bisa diperoleh dengan cara memiliki atau menikmati suatu barang atau jasa. B. KEBUTUHAN MANUSIA. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan SosialIlmu Pengetahuan Sosial

EKONOMIEKONOMIKelas VIIIKelas VIII

Page 2: Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB 1BAB 1

KEBUTUHAN DAN KEBUTUHAN DAN KELANGKAAN SUMBER KELANGKAAN SUMBER

DAYADAYA

Page 3: Ilmu Pengetahuan Sosial

A. KEBUTUHANA. KEBUTUHAN

KebutuhanKebutuhanadalah segala sesuatu yang diperlukan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia dalam hidupnya, yang bisa manusia dalam hidupnya, yang bisa diperoleh dengan cara memiliki atau diperoleh dengan cara memiliki atau menikmati suatu barang atau jasa.menikmati suatu barang atau jasa.

Page 4: Ilmu Pengetahuan Sosial

B. KEBUTUHAN MANUSIAB. KEBUTUHAN MANUSIA

1. Kebutuhan Manusia menurut Tingkat 1. Kebutuhan Manusia menurut Tingkat

KepentingannyaKepentingannya

Kebutuhan menurut Tingkat KepentinganKebutuhan menurut Tingkat Kepentingan

PrimerPrimer Sekunder Sekunder Tersier Tersier

Page 5: Ilmu Pengetahuan Sosial

2. Kebutuhan Manusia menurut Waktu 2. Kebutuhan Manusia menurut Waktu Pemenuhan Pemenuhan

Kebutuhan sekarangKebutuhan sekarang penting danpenting dan

mendesakmendesak

Kebutuhan menurutKebutuhan menurut

waktu penggunaannyawaktu penggunaannya

Kebutuhan yangKebutuhan yang tidaktidak

akan datangakan datangsekarang dan sekarang dan

bisa ditundabisa ditunda

Page 6: Ilmu Pengetahuan Sosial

3. Kebutuhan Manusia menurut 3. Kebutuhan Manusia menurut SifatnyaSifatnya

Kebutuhan jasmaniKebutuhan jasmani

KebutuhanKebutuhan

menurut menurut

SifatnyaSifatnya

Kebutuhan rohaniKebutuhan rohani

Page 7: Ilmu Pengetahuan Sosial

4. Kebutuhan Manusia menurut 4. Kebutuhan Manusia menurut SubjeknyaSubjeknya

Kebutuhan pribadiKebutuhan pribadi Berdasarkan Berdasarkan pilihan pribadi pilihan pribadi

Kebutuhan Kebutuhan

menurutmenurut

Subjeknya Subjeknya

Kebutuhan sosial Kebutuhan sosial Berkaitan Berkaitan dengan dengan kehidupankehidupanbersama bersama

Page 8: Ilmu Pengetahuan Sosial

C. SKALA PRIORITAS C. SKALA PRIORITAS KEBUTUHAN KEBUTUHAN

Prioritas 1Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 3

Kebutuhan primerKebutuhan primer Kebutuhan sekunder Kebutuhan sekunder Kebutuhan tersierKebutuhan tersier

Kebutuhan sekarang Kebutuhan masa Kebutuhan sekarang Kebutuhan masa

Kebutuhan jasmaniKebutuhan jasmani datang datang

Kebutuhan rohani Kebutuhan rohani

Page 9: Ilmu Pengetahuan Sosial

D. ALAT PEMENUH KEBUTUHAN D. ALAT PEMENUH KEBUTUHAN

Secara garis besar terdiri dari:Secara garis besar terdiri dari:

- Barang - Barang

adalah benda ekonomi yang jelas wujudnya adalah benda ekonomi yang jelas wujudnya

- Jasa - Jasa

adalah benda ekonomi yang tidak nyataadalah benda ekonomi yang tidak nyata

Page 10: Ilmu Pengetahuan Sosial

Alat Pemenuh Kebutuhan dikelompokan sebagai berikut:Alat Pemenuh Kebutuhan dikelompokan sebagai berikut:

Alat Pemenuh Kebutuhan Alat Pemenuh Kebutuhan

MenurutMenurut Menurut hubungannyaMenurut hubungannya Menurut tujuan Menurut tujuan kelangkaannya kelangkaannya dengan benda lain dengan benda lain penggunaannyapenggunaannya

Benda EkonomiBenda EkonomiBenda pengganti atauBenda pengganti ataubenda substitusibenda substitusiBenda produksi Benda produksi

Benda bebasBenda bebas Benda pelengkap atauBenda pelengkap atau

benda komplementerbenda komplementerBenda konsumsiBenda konsumsi

Page 11: Ilmu Pengetahuan Sosial

E. PEMANFAATAN SUMBER DAYA E. PEMANFAATAN SUMBER DAYA

YANG LANGKA YANG LANGKAKelangkaan Kelangkaan Adalah situasi atau keadaan dimana jumlah sumber daya Adalah situasi atau keadaan dimana jumlah sumber daya yang ada dirasakan kurang atau tidak cukup untuk yang ada dirasakan kurang atau tidak cukup untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia. memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia.

Sumber Daya Sumber Daya

Sumber Daya AlamSumber Daya Alam Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia Sumber Sumber Daya ModalDaya Modal

Tanah, airTanah, airBarang tambang, Barang tambang, Hutan dan segala isinya,Hutan dan segala isinya,Udara dan sinar matahari.Udara dan sinar matahari.

Page 12: Ilmu Pengetahuan Sosial

Beberapa cara mengatasi kelangkaan:Beberapa cara mengatasi kelangkaan:1. Efisiensi dalam menggunakan sumber daya 1. Efisiensi dalam menggunakan sumber daya

2. Penggunaan teknologi dalam proses produksi2. Penggunaan teknologi dalam proses produksi

3. Menjaga kelestarian sumber daya alam3. Menjaga kelestarian sumber daya alam

Page 13: Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB 2 BAB 2

PELAKU-PELAKU EKONOMIPELAKU-PELAKU EKONOMI

Page 14: Ilmu Pengetahuan Sosial

Pelaku EkonomiPelaku Ekonomi

dibagi berdasarkan dibagi berdasarkan

Jenis kegiatan Jenis kegiatan Peran yang Peran yang spesifikspesifik

Terdiri dari Terdiri dari yaituyaitu

Konsumen Konsumen ProdusenProdusen RumahRumah Pemerintah Pemerintah Perusahaan Perusahaan

TanggaTangga

DistributorDistributor KoperasiKoperasi MasyarakatMasyarakat

Luar NegeriLuar Negeri

Page 15: Ilmu Pengetahuan Sosial

A. PERANAN PELAKU EKONOMI A. PERANAN PELAKU EKONOMI

1. Rumah Tangga1. Rumah TanggaPeranan utama: KonsumenPeranan utama: Konsumen

Selain berperan sebagai konsumen rumah tangga juga Selain berperan sebagai konsumen rumah tangga juga berperan sebagai produsen dan distributor.berperan sebagai produsen dan distributor.

2. Perusahaan2. Perusahaan Perusahaan Perusahaan

Merupakan badan usaha yangmenjalankan suatu kegiatan Merupakan badan usaha yangmenjalankan suatu kegiatan dengan tujuan utama memperoleh keuntungan.dengan tujuan utama memperoleh keuntungan.

Peranan perusahaan: ProdusenPeranan perusahaan: Produsen

Page 16: Ilmu Pengetahuan Sosial

3. Pemerintah3. PemerintahPeranan utama pemerintah: Pengatur Peranan utama pemerintah: Pengatur

Pemerintah bertanggung jawab agar kegiatan Pemerintah bertanggung jawab agar kegiatan perekonomian berjalan lancar.perekonomian berjalan lancar.

Dalam menjalankan perannya pemerintah juga melakukan Dalam menjalankan perannya pemerintah juga melakukan kegiatan konsumsi. kegiatan konsumsi.

Kegiatan konsumsi pemerintah, salah satunya ditujukan Kegiatan konsumsi pemerintah, salah satunya ditujukan untuk barang publik.untuk barang publik.

Barang publik adalah barang yang bersifat Barang publik adalah barang yang bersifat non rivalnon rival dan dan

nonexclusivenonexclusive. .

Page 17: Ilmu Pengetahuan Sosial

4. Koperasi4. Koperasi

a. Sejarah Koperasi Indonesiaa. Sejarah Koperasi IndonesiaKoperasi pertama kali dirintis oleh R. Arta Wiryaatmadja pada Koperasi pertama kali dirintis oleh R. Arta Wiryaatmadja pada tahun 1986, yang bekerja sama dengan E. Sieburg tahun 1986, yang bekerja sama dengan E. Sieburg mendirikan bank penolong dan tabungan .mendirikan bank penolong dan tabungan .

Pada tahun 1913 Serkat Dagang Islam mendirikan toko Pada tahun 1913 Serkat Dagang Islam mendirikan toko koperasi, dan pada masa penjajahan Jepang fungsi koperasi koperasi, dan pada masa penjajahan Jepang fungsi koperasi rusak.rusak.

Pada tanggal 12 Juli 1947 diadakan kongres koperasi 1 di Pada tanggal 12 Juli 1947 diadakan kongres koperasi 1 di Tasikmalaya, Jawa Barat, Yang kemudian ditetapkan menjadi Tasikmalaya, Jawa Barat, Yang kemudian ditetapkan menjadi hari koperasi. Kongres ini ditujukan untuk mengembangkan hari koperasi. Kongres ini ditujukan untuk mengembangkan koperasi Indonesia. Yang mampu meningkatakan koperasi Indonesia. Yang mampu meningkatakan perekonomian Indonesia.perekonomian Indonesia.

Pada Kongres Koperasi II ditetapkan Mohammad Hatta Pada Kongres Koperasi II ditetapkan Mohammad Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia sebagai Bapak Koperasi Indonesia

Page 18: Ilmu Pengetahuan Sosial

Berbagai program pembinaan koperasi dilakukan untuk Berbagai program pembinaan koperasi dilakukan untuk mengembangkan koperasi sehingga pada tahun 2005 mengembangkan koperasi sehingga pada tahun 2005 jumlah koperasi mencapai 134.963 unit dengan anggota jumlah koperasi mencapai 134.963 unit dengan anggota 27.286.784 jiwa.27.286.784 jiwa.

b. Pengertian Koperasi menurut UU Koperasi No. 25 tahun b. Pengertian Koperasi menurut UU Koperasi No. 25 tahun 1992:1992:

““Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluaragaan”. asas kekeluaragaan”.

Page 19: Ilmu Pengetahuan Sosial

c. Landasan, Asas, dan Tujuan Koperasic. Landasan, Asas, dan Tujuan Koperasi

Landasan IdiilLandasan Idiil PancasilaPancasila

Landasan KoperasiLandasan Koperasi

Landasan StrukturalLandasan Struktural UUD 1945UUD 1945

Asas koperasi: Asas kekeluargaanAsas koperasi: Asas kekeluargaan

Tujuan: memajukan dan meningkatkan kesejahteraan Tujuan: memajukan dan meningkatkan kesejahteraan anggota, anggota, memajukan kesejahteraan dan kemakmuran memajukan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat masyarakat umum, dan ikut membangun tatanan umum, dan ikut membangun tatanan perekonomian nasional perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Pancasila dan UUD 1945.

Page 20: Ilmu Pengetahuan Sosial

d. Fungsi, Peran, dan Prinsip Koperasid. Fungsi, Peran, dan Prinsip Koperasi

berdasarkan UUD No. 25 Tahun 1992berdasarkan UUD No. 25 Tahun 1992

Fungsi, dan Peran KoperasiFungsi, dan Peran Koperasi Prinsip KoperasiPrinsip Koperasi- Membangun dan mengembangkan Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya, dan anggota pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya serta masyarakat pada umumnya serta untuk meningkatkan kesejahteraan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi sosial anggota koperasi ekonomi sosial anggota koperasi

- Berperan secara aktif dalam upaya Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakatmanusia dan masyarakat

- Memperkokoh perekonomian rakyat Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko dengan koperasi sebagai soko gurunyagurunya

- Berusaha mewujudkan dan Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian mengembangkan perekonomian nasional berdasarkan atas asas nasional berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi kekeluargaan dan demokrasi ekonomi

- Keanggotaan koperasi bersifat Keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka sukarela dan terbuka

- Pengelolaan koperasi dilakukan Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis, yaitu atas secara demokratis, yaitu atas kehendak dan keputusan para kehendak dan keputusan para anggotaanggota

- Pembagian SHU dilakukan secara Pembagian SHU dilakukan secara adil, sebanding dengan besarnya jasa adil, sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota bukan usaha masing-masing anggota bukan berdasarkan modal yang dimiliki berdasarkan modal yang dimiliki seseorang dalam koperasiseseorang dalam koperasi

- Pemberian balas jasa yang terbatas Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal terhadap modal

- Kemandirian, yang berarti bahwa Kemandirian, yang berarti bahwa koperasi harus bisa berdiri sendiri koperasi harus bisa berdiri sendiri tanpa tergantung pada pihak lain tanpa tergantung pada pihak lain

Page 21: Ilmu Pengetahuan Sosial

e. Pendirian dan Pembubaran Koperasie. Pendirian dan Pembubaran Koperasi

Isi Anggaran Dasar Koperasi Isi Anggaran Dasar Koperasi

- Daftar nama pendiriDaftar nama pendiri

- Nama dan tempat kedudukanNama dan tempat kedudukan

- Maksud dan tujuan serta bidang Maksud dan tujuan serta bidang usahausaha

- Ketentuan mengenai anggotaKetentuan mengenai anggota

- Ketentuan mengenai rapat Ketentuan mengenai rapat anggotaanggota

- Ketentuan mengenai pengelolaanKetentuan mengenai pengelolaan

- Ketentuan mengenai permodalanKetentuan mengenai permodalan

- Ketentuan mengenai jangka Ketentuan mengenai jangka waktu berdiriwaktu berdiri

- Ketentuan mengenai pembagian Ketentuan mengenai pembagian SHUSHU

- Ketentuan mengenai sanksiKetentuan mengenai sanksi

Syarat-syarat pendirian koperasiSyarat-syarat pendirian koperasi

- Koperasi primer dibentuk oleh Koperasi primer dibentuk oleh anggota sekurang-kurangnya 20 anggota sekurang-kurangnya 20 orang orang

- Koperasi sekunder dibentuk Koperasi sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 oleh sekurang-kurangnya 3 koperasi koperasi

- Pendirian koperasi didirika Pendirian koperasi didirika dengan akta pendirian yang dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar memuat anggaran dasar

- Berkedudukan dalam wilayah Berkedudukan dalam wilayah RIRI

Koperasi dibubarkan berdasarkan keputusan rapat anggota dan keputusan pemerintah

Page 22: Ilmu Pengetahuan Sosial

f. Keanggotaan Koperasif. Keanggotaan Koperasi

Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasikoperasi

Hak dan Kewajiban Anggota KoperasiHak dan Kewajiban Anggota Koperasi

HakHak KewajibanKewajiban

-Menghadiri, dan menyatakan Menghadiri, dan menyatakan pendapat, dan memberikan suara pendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota dalam rapat anggota

- Memilih dan dipilih menjadi Memilih dan dipilih menjadi anggota pengurus dan pengawasanggota pengurus dan pengawas

- Meminta diadakan rapat anggota Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam Anggaran menurut ketentuan dalam Anggaran DasarDasar

- Mengemukakan pendapat atau Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus diluar rapat saran kepada pengurus diluar rapat anggota, baik diminta maupun tidak anggota, baik diminta maupun tidak dimintadiminta

- Memanfaatkan koperasi dan Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama mendapat pelayanan yang sama antar sesama anggota antar sesama anggota

- Mendapat keterangan mengenai Mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut perkembangan koperasi menurut ketentuan yang tercantum dalam ketentuan yang tercantum dalam Anggaran DasarAnggaran Dasar

- Mematuhi Anggaran Dasar dan Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Anggaran Rumah Tangga serta keputuan yang telah disepakati keputuan yang telah disepakati dalam rapat anggotadalam rapat anggota

- Berpartisipasi dalam kegiatan Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh usaha yang diselenggarakan oleh koperasikoperasi

- Mengembangkan dan memelihara Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kebersamaan berdasar atas asas kekeluaragaan kekeluaragaan

Page 23: Ilmu Pengetahuan Sosial

g. Perangkat Organisasi Koperasig. Perangkat Organisasi Koperasi1. Rapat Anggota 1. Rapat Anggota

2. Pengurus 2. Pengurus

3. Pengawas3. Pengawas

h. Permodalan dan Sisa Hasil Usaha Koperasih. Permodalan dan Sisa Hasil Usaha Koperasi

Modal sendiriModal sendiri

Modal Koperasi Modal Koperasi Modal PinjamanModal Pinjaman

Modal Penyertaan Modal Penyertaan

Page 24: Ilmu Pengetahuan Sosial

Sisa Hasil Usaha (SHU)Sisa Hasil Usaha (SHU)SHU adalah laba koperasi selama satu tahun buku.SHU adalah laba koperasi selama satu tahun buku.

SHU = Penerimaan – Biaya-biayaSHU = Penerimaan – Biaya-biaya

SHU kemudian dikurangi dana cadangan dan SHU kemudian dikurangi dana cadangan dan dibagikan kepada anggota, sesuai dengan jasa usaha dibagikan kepada anggota, sesuai dengan jasa usaha dan modal masing-masing anggota, keperluan dan modal masing-masing anggota, keperluan pendidikan perkoperasian, dan keperluan koperasi pendidikan perkoperasian, dan keperluan koperasi lainnya, yang ditentukan oleh rapat anggota.lainnya, yang ditentukan oleh rapat anggota.

Page 25: Ilmu Pengetahuan Sosial

i. Bentuk dan Jenis Koperasii. Bentuk dan Jenis Koperasi

Bentuk dan Jenis KoperasiBentuk dan Jenis Koperasi

Menurut Tingkatannya Menurut Tingkatannya Menurut Sifat Usaha Menurut Luas Usaha Menurut Sifat Usaha Menurut Luas Usaha

Koperasi KoperasiKoperasi Koperasi KoperasiKoperasi Koperasi Koperasi Koperasi Koperasi Koperasi Koperasi KoperasiKoperasi

PrimerPrimer Sekunder Konsumsi Produksi Sekunder Konsumsi Produksi Simpan Berfungsi Simpan Berfungsi BerfungsiBerfungsi

PinjamPinjam Tunggal Tunggal JamakJamak

KoperasiKoperasi Koperasi Koperasi PemasaranPemasaran Jasa Jasa

-- Koperasi PusatKoperasi Pusat - Koperasi Gabungan- Koperasi Gabungan - Koperasi Induk- Koperasi Induk

Page 26: Ilmu Pengetahuan Sosial

J. Pembina Koperasi di Indonesia J. Pembina Koperasi di Indonesia

- Membimbing koperasi sesuai kepentingan ekonomi- Membimbing koperasi sesuai kepentingan ekonomi anggotanyaanggotanya- Mendorong,mengembangkan dan membantu pelaksanaan- Mendorong,mengembangkan dan membantu pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan penelitian pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan penelitian

perkoperasianperkoperasian- Memberikan kemudahan untuk memperkokoh permodalan - Memberikan kemudahan untuk memperkokoh permodalan serta pengembangan lembaga keuangan koperasiserta pengembangan lembaga keuangan koperasi- Membantu pengembangan jaringan usaha koperasi dan - Membantu pengembangan jaringan usaha koperasi dan kerja kerja sama antar koperasi yang saling menguntungkan sama antar koperasi yang saling menguntungkan - Memberikan bantuan konsultasi untuk memecahkan - Memberikan bantuan konsultasi untuk memecahkan berbagai berbagai masalah yang dihadapi koperasimasalah yang dihadapi koperasi

Page 27: Ilmu Pengetahuan Sosial

5. Masyarakat Luar Negeri 5. Masyarakat Luar Negeri

Masyarakat Luar NegeriMasyarakat Luar NegeriAdalah orang atau badan usaha yang berada diluar negeri.Adalah orang atau badan usaha yang berada diluar negeri.

Kegiatan ekonomi dengan masyarakat luar negeri disebut Kegiatan ekonomi dengan masyarakat luar negeri disebut Perdagangan Internasional.Perdagangan Internasional.

Perdagangan Internasional terdiri dari:Perdagangan Internasional terdiri dari:

- Ekspor- Ekspor

- Impor - Impor

Page 28: Ilmu Pengetahuan Sosial

B. HUBUNGAN ANTAR PELAKU B. HUBUNGAN ANTAR PELAKU EKONOMI EKONOMI

Masyarakat Luar Negeri Masyarakat Luar Negeri

Pendapatan Pendapatan EksporEkspor Impor Impor Pembayaran PembayaranPasar Barang dan JasaPasar Barang dan Jasa

PenjualanPenjualan Pembelian PembelianPembelian Pembayaran Pembelian Pembayaran

PajakPajak PajakPajakPerusahaanPerusahaan Pemerintah Pemerintah

Rumah Tangga Rumah Tangga KoperasiKoperasi Subsisdi, pelayananSubsisdi, pelayanan Subsidi, pelayanan Subsidi, pelayanan

Pembelian PenjualanPembelian PenjualanPasar Faktor Produksi Pasar Faktor Produksi

PembayaranPembayaran Pendapatan Pendapatan EksporEkspor Impor Impor

Masyarakat Luar Negeri Masyarakat Luar Negeri

Page 29: Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB 3BAB 3

PASARPASAR

Page 30: Ilmu Pengetahuan Sosial

A.A. KEDUDUKAN PASAR DALAM KEDUDUKAN PASAR DALAM KEGIATAN EKONOMI KEGIATAN EKONOMI

Pengertian PasarPengertian Pasar- Dalam arti sempit- Dalam arti sempit

Pasar adalah tempat dilakukannya kegiatan Pasar adalah tempat dilakukannya kegiatan jual beli jual beli berbagai macam barang dan jasa berbagai macam barang dan jasa untuk kehidupan untuk kehidupan sehari-hari.sehari-hari.

- Dalam arti luas- Dalam arti luas

Pasar adalah proses berlangsungnya Pasar adalah proses berlangsungnya transaksi transaksi permintaan dan penawaran atas permintaan dan penawaran atas barang dan jasa. barang dan jasa.

Page 31: Ilmu Pengetahuan Sosial

B. MACAM-MACAM PASAR B. MACAM-MACAM PASAR Pasar Barang Konsumsi Pasar Barang Konsumsi

Menurut Jenisnya Menurut Jenisnya Pasar Faktor ProduksiPasar Faktor Produksi

Pasar KonkretPasar KonkretMenurut Wujudnya Menurut Wujudnya

Pasar Abstrak Pasar Abstrak

PasarPasar Menurut Jenis Barang yang DijualMenurut Jenis Barang yang Dijual Pasar Ikan, Pasar Ikan, Pasar SayurPasar Sayur

Menurut Hari PasarMenurut Hari Pasar Pasar Senen, Pasar Rebo, Pasar Pasar Senen, Pasar Rebo, Pasar MingguMinggu

Menurut Nama TempatMenurut Nama TempatPasar Lokal Pasar Lokal

Menurut Luas Jangkauan Distribusi Menurut Luas Jangkauan Distribusi Pasar DaerahPasar Daerah Pasar NasionalPasar NasionalPasar InternasionalPasar Internasional

Page 32: Ilmu Pengetahuan Sosial

C. PASAR KONKRET C. PASAR KONKRET

Pasar Konkret didefinisikan sebagai suatu tempat dimana pembeli Pasar Konkret didefinisikan sebagai suatu tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk memperjualbelikan barang atau jasa.dan penjual bertemu untuk memperjualbelikan barang atau jasa.

1. Ciri-Ciri Pasar Konkret1. Ciri-Ciri Pasar Konkreta. wujud pasar nyata a. wujud pasar nyata b. adanya penjual dan pembelib. adanya penjual dan pembelic. barang dan jasa yang diperjualbelikan nyatac. barang dan jasa yang diperjualbelikan nyata

2. Contoh Pasar Konkret2. Contoh Pasar KonkretPasar Kramat Jati, Pasar Beringharjo, Mal TunjunganPasar Kramat Jati, Pasar Beringharjo, Mal Tunjungan

3. Kegunaan Pasar Konkret bagi Kegiatan Ekonomi Masyarakat3. Kegunaan Pasar Konkret bagi Kegiatan Ekonomi MasyarakatPembeli dengan mudah mendapatkan barang yang Pembeli dengan mudah mendapatkan barang yang

dibutuhkan, dibutuhkan, Penjual dapat menawar barangnya dengan bebas, Penjual dapat menawar barangnya dengan bebas, distributor dapat distributor dapat dengan mudah mendistribuskan barang. dengan mudah mendistribuskan barang.

Page 33: Ilmu Pengetahuan Sosial

D. PASAR ABSTRAK D. PASAR ABSTRAK

Pasar Abstrak adalah tempat terjadinya proses interaksi tidak Pasar Abstrak adalah tempat terjadinya proses interaksi tidak langsung antara pembeli dan penjual untuk mencapai langsung antara pembeli dan penjual untuk mencapai kesepakatan tentang harga barang tanpa perlu secara fisik kesepakatan tentang harga barang tanpa perlu secara fisik melihat barang yang diperjualbelikan.melihat barang yang diperjualbelikan.

1. Ciri-Ciri Pasar Abstrak 1. Ciri-Ciri Pasar Abstrak

a. Wujud pasartidak nyataa. Wujud pasartidak nyata

b. Pembeli dan penjual tidak bertatap muka langsung b. Pembeli dan penjual tidak bertatap muka langsung

c. Barang yang diperjualbelikan tidak ada ditempat c. Barang yang diperjualbelikan tidak ada ditempat bertemunya bertemunya penjual dan pembeli penjual dan pembeli

2. Contoh Pasar Abstrak 2. Contoh Pasar Abstrak

- Pasar modal atau bursa efek- Pasar modal atau bursa efek

- Pasar valuta asing - Pasar valuta asing

- Pasar atau bursa tenaga kerja- Pasar atau bursa tenaga kerja

- Pasar atau bursa komoditas- Pasar atau bursa komoditas

Page 34: Ilmu Pengetahuan Sosial

E. PENELITIAN SEDERHANA E. PENELITIAN SEDERHANA TENTANG PASAR TENTANG PASAR

1. Observasi Pasar1. Observasi Pasar- Pengamatan langsung tentang pasar- Pengamatan langsung tentang pasar

- Penyusunan masalah atau pertanyaan yang berkaitan - Penyusunan masalah atau pertanyaan yang berkaitan dengan hasil dengan hasil pengamatan pengamatan

- Pengumpulan data yang relevan untuk menjawab - Pengumpulan data yang relevan untuk menjawab pertanyaanpertanyaan

2. Laporan Observasi2. Laporan Observasi - Laporan dibuat secara kronologi (menurut urutan - Laporan dibuat secara kronologi (menurut urutan

altivitas)altivitas)

- Pada akhir laporan dibuat kesimpulan - Pada akhir laporan dibuat kesimpulan

- Cantumkan nam diri atau kelompok dengan jelas - Cantumkan nam diri atau kelompok dengan jelas

Page 35: Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB 4BAB 4

KETENAGAKERJAANKETENAGAKERJAAN

Page 36: Ilmu Pengetahuan Sosial

A.A. PENDUDUK, TENAGA KERJA, DAN PENDUDUK, TENAGA KERJA, DAN ANGKATAN KERJAANGKATAN KERJA

PendudukPenduduk

Penduduk Usia Kerja Penduduk Usia Kerja Penduduk diluar usia kerjaPenduduk diluar usia kerja

(tenaga kerja)(tenaga kerja) (Bukan Tenaga kerja) (Bukan Tenaga kerja)

Angkatan Kerja Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja Bukan Angkatan Kerja

Bekerja Bekerja Menganggur Sekolah Pengurus Menganggur Sekolah Pengurus PenerimaPenerima

Rumah Tangga Rumah Tangga PendapatanPendapatan

Bekerja penuhBekerja penuh Setengah Menganggur Setengah Menganggur

Kentara Kentara Tidak KentaraTidak Kentara

Produktivitas rendahProduktivitas rendah Penghasilan rendahPenghasilan rendah

Page 37: Ilmu Pengetahuan Sosial

B.B. MASALAH PENGANGGURAN DI MASALAH PENGANGGURAN DI INDONESIAINDONESIA

Penganggur Penganggur adalah orang yang tergolong angkatan adalah orang yang tergolong angkatan kerja tetapi tidak bekerja dan orang yang ingin bekerja kerja tetapi tidak bekerja dan orang yang ingin bekerja tetapi tidak mendapat pekerjaan.tetapi tidak mendapat pekerjaan.

Pengganggur = Angkatan Kerja – Orang yang Pengganggur = Angkatan Kerja – Orang yang BekerjaBekerja

Tingkat Pengangguran = Tingkat Pengangguran = Jumlah PenganggurJumlah Penganggur X 100 X 100 %%

Jumlah Angkatan KerjaJumlah Angkatan Kerja

Alasan munculnya pengangguran :Alasan munculnya pengangguran :1. Tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah1. Tingkat pendidikan dan keterampilan yang rendah2. Penggunaan mesin dalam produksi2. Penggunaan mesin dalam produksi3.Lesunya perekonomian sehingga lapangan pekerjaan 3.Lesunya perekonomian sehingga lapangan pekerjaan terbatasterbatas

Page 38: Ilmu Pengetahuan Sosial

C.C. DAMPAK PENGGANGGURAN TERHADAP DAMPAK PENGGANGGURAN TERHADAP KEGIATAN EKONOMI MASYARAKATKEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT

Dampak PengangguranDampak Pengangguran

EkonomiEkonomi SosialSosial

Pendapatan rendahPendapatan rendah Pendapatan per kapitaPendapatan per kapita

Daya beli masyarakatDaya beli masyarakat

Pendapatan negaraPendapatan negara

Beban psikologisBeban psikologis

Biaya sosialBiaya sosial

Page 39: Ilmu Pengetahuan Sosial

D.D. PERAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI PERAN PEMERINTAH DALAM MENGATASI MASALAH KETENAGAKERJAANMASALAH KETENAGAKERJAAN

Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam Pasal 27 ayat Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam Pasal 27 ayat (2) UUD 1945, yang berbunyi :(2) UUD 1945, yang berbunyi :

“ “ Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusian”.penghidupan yang layak bagi kemanusian”.

Undang-undang yang mengatur ketenagakerjaan Undang-undang yang mengatur ketenagakerjaan diantaranya :diantaranya :1. Kepmenaker No. 3 Tahun 19961. Kepmenaker No. 3 Tahun 19962. Kepmenaker No. 150 Tahun 20002. Kepmenaker No. 150 Tahun 20003. Kepmenaker No. 78 Tahun 20013. Kepmenaker No. 78 Tahun 20014. Kepmenaker No. 13 Tahun 20034. Kepmenaker No. 13 Tahun 2003

Peran pemerintah dalam mengatasi penggangguran Peran pemerintah dalam mengatasi penggangguran adalah ;adalah ;1. Memperluas kesempatan dan lapangan kerja1. Memperluas kesempatan dan lapangan kerja2. Meningkatkan mutu tenaga kerja2. Meningkatkan mutu tenaga kerja

Page 40: Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB 5BAB 5

SISTEM SISTEM PEREKONOMIAN PEREKONOMIAN INDONESIA DAN INDONESIA DAN PELAKU-PELAKU PELAKU-PELAKU

EKONOMIEKONOMI

Page 41: Ilmu Pengetahuan Sosial

A.A. SISTEM EKONOMISISTEM EKONOMI

Sistem ekonomi berdasarkan ideologi terbagi menjadi sistem Sistem ekonomi berdasarkan ideologi terbagi menjadi sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi komando, dan sistem ekonomi ekonomi liberal, sistem ekonomi komando, dan sistem ekonomi campuran.campuran.

1.1. Sistem Ekonomi LiberalSistem Ekonomi Liberal Ciri sistem ekonomi liberal :Ciri sistem ekonomi liberal :a. Hak-hak pribadi diakui secara luasa. Hak-hak pribadi diakui secara luasb. Sebagian besar modal dan kegiatan ekonomi dikuasai swastab. Sebagian besar modal dan kegiatan ekonomi dikuasai swastac. Kegiatan ekonomi ditentukan oleh mekanisme pasarc. Kegiatan ekonomi ditentukan oleh mekanisme pasar

Kebaikan sistem ekonomi liberal :Kebaikan sistem ekonomi liberal :- Terdapat kebebasan yang sangat luas- Terdapat kebebasan yang sangat luas- Kreativitas masyarakat lebih berkembang- Kreativitas masyarakat lebih berkembang- Lebih efisien memecahkan masalah ekonomi- Lebih efisien memecahkan masalah ekonomi

Keburukan sistem ekonomi liberal :Keburukan sistem ekonomi liberal :- Bisa mengarah ke monopoli- Bisa mengarah ke monopoli- Persaingan mendorong orang untuk melakukan segala cara- Persaingan mendorong orang untuk melakukan segala cara- Perusahaan yang tidak efisien bisa tersingkir dari pasar- Perusahaan yang tidak efisien bisa tersingkir dari pasar- Mengutamakan kepentingan pribadi- Mengutamakan kepentingan pribadi- Kurang memperhatikan pemerataan- Kurang memperhatikan pemerataan

Page 42: Ilmu Pengetahuan Sosial

2.2. Sistem Ekonomi KomandoSistem Ekonomi Komando

Ciri sistem ekonomi komando :Ciri sistem ekonomi komando :a. Semua sumber daya milik pemerintaha. Semua sumber daya milik pemerintahb. Kegiatan ekonomi diatur dan diawasi b. Kegiatan ekonomi diatur dan diawasi pemerintahpemerintah

Kebaikan sistem ekonomi komando :Kebaikan sistem ekonomi komando :- Adanya jaminan pekerjaan bagi semua orang- Adanya jaminan pekerjaan bagi semua orang- Tingkat pemerataan ekonomi tinggi- Tingkat pemerataan ekonomi tinggi- Harga barang stabil- Harga barang stabil

Keburukan sistem ekonomi komando :Keburukan sistem ekonomi komando :- Tidak terdapat kebebasan bagi pelaku-pelaku - Tidak terdapat kebebasan bagi pelaku-pelaku

ekonomiekonomi- Hak milik perorangan tidak diakui- Hak milik perorangan tidak diakui- Inisiatif dan kreativitas rakyat sering - Inisiatif dan kreativitas rakyat sering terhambatterhambat- Perekonomian sering berjalan tidak efisien- Perekonomian sering berjalan tidak efisien

Page 43: Ilmu Pengetahuan Sosial

3.3. Sistem Ekonomi CampuranSistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran dimaksudkan untuk Sistem ekonomi campuran dimaksudkan untuk menghindari kelemahan-kelemahan dari sistem menghindari kelemahan-kelemahan dari sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando, ekonomi liberal dan sistem ekonomi komando, sehingga keduanya digunakan secara sehingga keduanya digunakan secara bersamaan.bersamaan.

Ciri sistem ekonomi campuran :Ciri sistem ekonomi campuran :a. Kegiatan ekonomi sebagian dilakukan oleh a. Kegiatan ekonomi sebagian dilakukan oleh swasta, swasta, sebagian oleh pemerintahsebagian oleh pemerintahb. Pihak swasta memiliki kebebasan untuk b. Pihak swasta memiliki kebebasan untuk melaksanakan aktivitas ekonomi, sepanjang melaksanakan aktivitas ekonomi, sepanjang tidak tidak bertentangan dengan kepentingan umumbertentangan dengan kepentingan umum

Page 44: Ilmu Pengetahuan Sosial

3.3. Sistem Perekonomi IndonesiaSistem Perekonomi Indonesia

Sistem perekonomi yang dianut Indonesia termasuk Sistem perekonomi yang dianut Indonesia termasuk kedalam sistem perekonomian campuran.kedalam sistem perekonomian campuran.

Sistem ekonomi yang dikembangkan adalah SSistem ekonomi yang dikembangkan adalah Sistem istem Ekonomi KerakyatanEkonomi Kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan. Sistem ini memungkikan seluruh pasar yang berkeadilan. Sistem ini memungkikan seluruh potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam perekonomian.perekonomian.

Prioritas utama yang dikembangkan adalah Prioritas utama yang dikembangkan adalah penegakan prinsip keadilan, penciptaan iklim penegakan prinsip keadilan, penciptaan iklim usaha yang sehat, serta pemilihan dan usaha yang sehat, serta pemilihan dan pemberdayaan terhadap yang lemahpemberdayaan terhadap yang lemah

Ciri negatif sistem ekonomi yang harus dihindari, Ciri negatif sistem ekonomi yang harus dihindari, yaitu: yaitu: - Sistem persaingan bebas tak terbatas (free fight - Sistem persaingan bebas tak terbatas (free fight liberalisme)liberalisme)- Sistem Etatisme- Sistem Etatisme

Page 45: Ilmu Pengetahuan Sosial

B.B. PELAKU-PELAKU EKONOMI DALAM PELAKU-PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIASISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

Pelaku EkonomiPelaku Ekonomi

SwastaSwasta BUMN BUMN KoperasiKoperasi

PerumPerum PerseroPersero BUMDBUMD

Page 46: Ilmu Pengetahuan Sosial

Ciri-ciri BUMN, Badan usaha swasta, Ciri-ciri BUMN, Badan usaha swasta, KoperasiKoperasi

Badan UsahaBadan Usaha BUMNBUMN SwastaSwasta KoperasiKoperasi

Pemilik modalPemilik modal PemerintahPemerintah Individu atau Individu atau swastaswasta

Anggota Anggota koperasikoperasi

Tujuan usahaTujuan usaha Menciptakan Menciptakan kemakmuran kemakmuran masyarakatmasyarakat

Memperoleh Memperoleh laba dan laba dan kemakmuran kemakmuran pemilik modalpemilik modal

Meningkatkan Meningkatkan kemakmuran kemakmuran anggota anggota koperasikoperasi

Bidang usahaBidang usaha Sektor-sektor Sektor-sektor strategis dan strategis dan menguasai menguasai hajat hidup hajat hidup orang banyakorang banyak

Sesuai dengan Sesuai dengan Peraturan dan Peraturan dan perundang-perundang-undanganundangan

Sesuai Sesuai kebutuhan kebutuhan anggotaanggota

Page 47: Ilmu Pengetahuan Sosial

C.C. KEMITRAANKEMITRAAN

KemitraanKemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dan usaha menengah dan atau dengan usaha besar usaha menengah dan atau dengan usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh disertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah dan atau usaha besar dengan usaha menengah dan atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat, dan saling saling memperkuat, dan saling menguntungkan.menguntungkan.

Salah satu kebijakan ekonomi Indonesia adalah Salah satu kebijakan ekonomi Indonesia adalah mengembangkan hubungan kemitraan antar mengembangkan hubungan kemitraan antar usaha yang saling menunjang dan usaha yang saling menunjang dan menguntungkan.menguntungkan.

Page 48: Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB 6BAB 6

PAJAKPAJAK

Page 49: Ilmu Pengetahuan Sosial

A.A. DEFINISI PAJAKDEFINISI PAJAK

PajakPajakadalah iuran wajib yang dipungut oleh negera adalah iuran wajib yang dipungut oleh negera dandibayarkan oleh wajib pajak berdasarkan norma-dandibayarkan oleh wajib pajak berdasarkan norma-norma hukum untuk membiayai pengeluaran-norma hukum untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diberikan secara umum yang balas jasanya tidak diberikan secara langsung.langsung.

Retribusi Retribusi adalah pungutan yang dilakukan oleh pemerintah karena adalah pungutan yang dilakukan oleh pemerintah karena memaki fasilitas negara secara langsung. memaki fasilitas negara secara langsung.

Ciri-ciri pajak :Ciri-ciri pajak :1. Merupakan iuran wajib1. Merupakan iuran wajib2. Dibayar oleh wajib pajak 2. Dibayar oleh wajib pajak 3. Dipungut oleh negara3. Dipungut oleh negara4. Tidak diberikan balas jasa secara langsung terhadap pajak 4. Tidak diberikan balas jasa secara langsung terhadap pajak yang yang dipungutdipungut5. Dipungut berdasarkan norma-norma hukum dan undang-5. Dipungut berdasarkan norma-norma hukum dan undang-undangundang6. Digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran kolektif guna 6. Digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan rakyat meningkatkan kesejahteraan rakyat

Page 50: Ilmu Pengetahuan Sosial

B. UNSUR PAJAK B. UNSUR PAJAK

1. Subjek Pajak1. Subjek Pajakadalah pihak (berupa orang atau badan adalah pihak (berupa orang atau badan usaha ataupun warisan yang belum usaha ataupun warisan yang belum terbagi) yang wajib membayar pajak terbagi) yang wajib membayar pajak kepada negara.kepada negara.

2. Objek Pajak (Dasar Pajak) 2. Objek Pajak (Dasar Pajak) adalah objek atau hal yang dikenai pajak.adalah objek atau hal yang dikenai pajak.

3. Tarif Pajak 3. Tarif Pajak adalah ketentuan tentang berapa beban adalah ketentuan tentang berapa beban pajak yang harus dipikul oleh objek pajak. pajak yang harus dipikul oleh objek pajak.

Page 51: Ilmu Pengetahuan Sosial

C. PRINSIP-PRINSIP PERPAJAKAN C. PRINSIP-PRINSIP PERPAJAKAN 1. Prinsip kesamaan/keadilan (1. Prinsip kesamaan/keadilan (equityequity))

2. Prinsip kepastian (2. Prinsip kepastian (certaintycertainty))

3. Prinsip kecocokan/ kelayakan (3. Prinsip kecocokan/ kelayakan (convenienceconvenience))

4. Prinsip ekonomi (4. Prinsip ekonomi (economyeconomy))

D. FUNGSI PAJAKD. FUNGSI PAJAK1. Sebagai Sumber Kas Negara (1. Sebagai Sumber Kas Negara (BudgetairBudgetair))

2. Sebagai Alat Pengatur (2. Sebagai Alat Pengatur (RegularendRegularend))

3. Sebagai Sarana untuk Memajukan Keadilan 3. Sebagai Sarana untuk Memajukan Keadilan SosialSosial

Page 52: Ilmu Pengetahuan Sosial

E. JENIS-JENIS PAJAKE. JENIS-JENIS PAJAK

Pajak PusatPajak PusatPemungut Pajak Pemungut Pajak

Pajak DaerahPajak Daerah

Pajak LangsungPajak LangsungJenis-Jenis PajakJenis-Jenis Pajak

PenanggungPenanggungBeban PajakBeban Pajak

Pajak TidakPajak Tidaklangsunglangsung

Pajak SubjektifPajak SubjektifSifat Sifat

Pajak ObjektifPajak Objektif

Page 53: Ilmu Pengetahuan Sosial

F. UNDANG-UNDANG PERPAJAKANF. UNDANG-UNDANG PERPAJAKAN- UUD 1945 pasal 23 ayat 2 yang berbunyi: “ segala pajak - UUD 1945 pasal 23 ayat 2 yang berbunyi: “ segala pajak

untukuntuk

keperluan negara berdasarkan undang-undang “ keperluan negara berdasarkan undang-undang “

- UU No. 9 Tahun 1994 dan UU No. 16 Tahun 2000- UU No. 9 Tahun 1994 dan UU No. 16 Tahun 2000

tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

- UU No. 7 Tahun 1991 dan UU No. 17 Tahun 2000- UU No. 7 Tahun 1991 dan UU No. 17 Tahun 2000

tentang Pajak Penghasilan tentang Pajak Penghasilan

- UU No. 11 Tahun 1994 dan UU No. 18 Tahun 2000- UU No. 11 Tahun 1994 dan UU No. 18 Tahun 2000

tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan PajakPajak

Penjualan atas Barang MewahPenjualan atas Barang Mewah

- UU No. 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan- UU No. 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan

- UU No. 7 Tahun 1995 tentang Bea Materai- UU No. 7 Tahun 1995 tentang Bea Materai

Page 54: Ilmu Pengetahuan Sosial

G. CONTOH PEMUNGUTAN PAJAK G. CONTOH PEMUNGUTAN PAJAK

1. Pajak Penghasilan1. Pajak Penghasilan Sesuai dengan UU No. 17 tahun 2000, jika orang Sesuai dengan UU No. 17 tahun 2000, jika orang

tuamumemperoleh penghasilan lebih kecil dari Rp 25 tuamumemperoleh penghasilan lebih kecil dari Rp 25 juta, tarif dasar PPh-nya 5%,makintinggi penghasilan juta, tarif dasar PPh-nya 5%,makintinggi penghasilan seseorang makintinggi pula tarif PPh-nya.seseorang makintinggi pula tarif PPh-nya.Pak armando adalah seorang karyawan sebuah Pak armando adalah seorang karyawan sebuah perusahaan. Penghasilan dalam setahun yang terkena perusahaan. Penghasilan dalam setahun yang terkena pajak adalah sebesar Rp 40 juta. Berapa pajak pajak adalah sebesar Rp 40 juta. Berapa pajak penghasilan yang harus ditanggungnya dalam sebulan?penghasilan yang harus ditanggungnya dalam sebulan?Jawab: Jawab: 25.000.000,00 x 25.000.000,00 x 5 5 = 1.250.000,00= 1.250.000,00

101015.000.000,00 x 15.000.000,00 x 10 10 = = 1.500.000,00 1.500.000,00 ++

100100PPh tertanggungPPh tertanggung = 2.750.000= 2.750.000Jadi, pajak penghasilan yang harus dibayar Pak Armando Jadi, pajak penghasilan yang harus dibayar Pak Armando dalam satu tahun adalah Rp 2.750.000,00. dalam satu tahun adalah Rp 2.750.000,00. Sedangkan pajak penghasilan yang harus ditanggungnya Sedangkan pajak penghasilan yang harus ditanggungnya setiap bulan sebesar Rp 2.750.000,00 : 12 = Rp setiap bulan sebesar Rp 2.750.000,00 : 12 = Rp 229.166,67.229.166,67.

Page 55: Ilmu Pengetahuan Sosial

2. Pajak Kendaraan Bermotor2. Pajak Kendaraan Bermotor

Sesuai dengan UU No. 34 tahun 2000 tentang Sesuai dengan UU No. 34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah, tarif maksimum yang dikenakan Pajak Daerah, tarif maksimum yang dikenakan untuk PKB adalah 5 persen. untuk PKB adalah 5 persen.

3. Pajak Hotel dan Restoran3. Pajak Hotel dan Restoran

Dasar pembayaran pajak adalah jumlah Dasar pembayaran pajak adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada hotel dan pembayaran yang dilakukan kepada hotel dan restoran. restoran.

adapun tarif pajaknya paling tinggi 10 persen, adapun tarif pajaknya paling tinggi 10 persen, sesuai dengan peraturan daerah yang sesuai dengan peraturan daerah yang dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten/ kota dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten/ kota yang bersangkutan.yang bersangkutan.

Page 56: Ilmu Pengetahuan Sosial

H. SANKSI PAJAK H. SANKSI PAJAK

1. Wajib pajak yang terlambat atau tidak 1. Wajib pajak yang terlambat atau tidak memberikan laporan bulanan akan memberikan laporan bulanan akan dikenakan sanksi berupa denda dikenakan sanksi berupa denda

2. Wajib pajak yang tidak atau kurang 2. Wajib pajak yang tidak atau kurang dalam membayar pajak, tetapi dalam membayar pajak, tetapi memberikan laporan bulanan, ia akan memberikan laporan bulanan, ia akan kena sanksi berupa bungakena sanksi berupa bunga

3. Wajib pajak yang tidak atau kurang 3. Wajib pajak yang tidak atau kurang dalam membayar pajak dan tidak dalam membayar pajak dan tidak memberikan laporan bulanan akan memberikan laporan bulanan akan dikenakan sanksi berupa kenaikan/ dikenakan sanksi berupa kenaikan/ tambahan jumlah pembayaran.tambahan jumlah pembayaran.

Page 57: Ilmu Pengetahuan Sosial

BAB 7BAB 7

PERMINTAAN, PERMINTAAN, PENWAWARAN, DAN HARGA PENWAWARAN, DAN HARGA KESEIMBANGANKESEIMBANGAN

Page 58: Ilmu Pengetahuan Sosial

A. PERMINTAANA. PERMINTAAN

1. Pengertian Permintaan 1. Pengertian Permintaan Permintaan Permintaan adalah keinginan yang disertai dengan adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan dan kemampuan untuk membeli kesediaan dan kemampuan untuk membeli barang atau jasa pada tingkat bunga dan barang atau jasa pada tingkat bunga dan waktu tertentu. waktu tertentu.

2. Permintaan dan Konsumsi2. Permintaan dan KonsumsiKonsumsi Konsumsi adalah salah satu kegiatan ekonomi yang adalah salah satu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh orang atau lembaga untuk dilakukan oleh orang atau lembaga untuk memperoleh manfaat atau nilai guna suatu memperoleh manfaat atau nilai guna suatu barang atau jasa. barang atau jasa.

Kegiatan konsumsi didahului oleh permintaan Kegiatan konsumsi didahului oleh permintaan yang berawal dari keinginan.yang berawal dari keinginan.

Page 59: Ilmu Pengetahuan Sosial

3. Faktor-Faktor yang Menentukan 3. Faktor-Faktor yang Menentukan Permintaan Permintaan

a. Mode dan Seleraa. Mode dan Selera

b. Harga Barang atau Jasa yang b. Harga Barang atau Jasa yang BersangkutanBersangkutan

c. Harga Barang Pelengkap dan c. Harga Barang Pelengkap dan Pengganti Pengganti

d. Jumlah Penduduk (Konsumen)d. Jumlah Penduduk (Konsumen)

e. Pendapatan e. Pendapatan

f . Perkiraan dan Harapan Konsumenf . Perkiraan dan Harapan Konsumen

Page 60: Ilmu Pengetahuan Sosial

B. PENAWARAN B. PENAWARAN

1. Pengertian Penawaran 1. Pengertian Penawaran Penawaran Penawaran adalah keinginan yang disertai dengan adalah keinginan yang disertai dengan kesediaan dan kemampuan untuk menjual kesediaan dan kemampuan untuk menjual barang atau jasa pada tingkat bunga dan barang atau jasa pada tingkat bunga dan waktu tertentu. waktu tertentu.

2. Penawaran dan Produksi2. Penawaran dan ProduksiProduksiProduksiadalah Kegiatan orang atau badan atau adalah Kegiatan orang atau badan atau lembaga untuk menghasilkan atau menambah lembaga untuk menghasilkan atau menambah manfaat (nilai guna) suatu barang.manfaat (nilai guna) suatu barang.

Penawaran dapat terjadi jika didahului oleh Penawaran dapat terjadi jika didahului oleh proses produksi. proses produksi.

Page 61: Ilmu Pengetahuan Sosial

3. Faktor-Faktor yang Menentukan 3. Faktor-Faktor yang Menentukan Penawaran Penawaran

a. Harga Barang Pelengkap dan a. Harga Barang Pelengkap dan Pengganti Pengganti

b. Teknologib. Teknologi

c. Jumlah Produsenc. Jumlah Produsen

d. Harapan Produsend. Harapan Produsen

Page 62: Ilmu Pengetahuan Sosial

C. HARGA KESEIMBANGAN C. HARGA KESEIMBANGAN (EKUILIBRIUM)(EKUILIBRIUM)

1. Pengaruh Harga terhadap Permintaan dan 1. Pengaruh Harga terhadap Permintaan dan Penawaran Penawaran Pengaruh Harga terhadap Permintaan: Pengaruh Harga terhadap Permintaan: Jika harga suatu barang tinggi, maka permintaan Jika harga suatu barang tinggi, maka permintaan terhadap barang rendah.terhadap barang rendah.Jika harga suatu barang rendah, maka Jika harga suatu barang rendah, maka permintaan terhadap barang tinggi.permintaan terhadap barang tinggi.

Hukum Permintaan Hukum Permintaan adalah hukum atau dalil ekonomi yang adalah hukum atau dalil ekonomi yang mengatakan bahwa permintaan terhadap barang mengatakan bahwa permintaan terhadap barang atau jasa cenderung turun jika harga barang atau jasa cenderung turun jika harga barang atau jasa tersebut naik, dan sebaliknya, atau jasa tersebut naik, dan sebaliknya, permintaan terhadap barang atau jasa permintaan terhadap barang atau jasa cenderung naik jika harga barang atau jasa cenderung naik jika harga barang atau jasa tersebut turun, tersebut turun, ceteris paribusceteris paribus..

Page 63: Ilmu Pengetahuan Sosial

Skedul Permintaan Skedul Permintaan

adalah sebuah daftar yang menunjukan adalah sebuah daftar yang menunjukan jumlah barang yang diminta selama jumlah barang yang diminta selama periode waktu tertentu pada berbagai periode waktu tertentu pada berbagai tingkat harga, dengan menganggap tingkat harga, dengan menganggap faktor-faktor lainnya tetap (faktor-faktor lainnya tetap (ceteris ceteris paribusparibus))

Kurva Permintaan Kurva Permintaan

adalah sebuah garis atau kurva yang adalah sebuah garis atau kurva yang menghubungkan jumlah barang yang menghubungkan jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga. diminta pada berbagai tingkat harga. Bentuk kurva oermintaan selalu negatif Bentuk kurva oermintaan selalu negatif

Page 64: Ilmu Pengetahuan Sosial

Pengaruh Harga terhadap Penawaran: Pengaruh Harga terhadap Penawaran: Jika harga suatu barang tinggi, maka Jika harga suatu barang tinggi, maka penawaran terhadap barang tinggi.penawaran terhadap barang tinggi.Jika harga suatu barang rendah, maka Jika harga suatu barang rendah, maka penawaran terhadap barang rendah.penawaran terhadap barang rendah.

Hukum Penawaran Hukum Penawaran adalah hukum atau dalil ekonomi yang adalah hukum atau dalil ekonomi yang mengatakan bahwa penawaran terhadap mengatakan bahwa penawaran terhadap barang atau jasa cenderung naik jika barang atau jasa cenderung naik jika harga barang atau jasa tersebut naik, dan harga barang atau jasa tersebut naik, dan sebaliknya, permintaan terhadap barang sebaliknya, permintaan terhadap barang atau jasa cenderung turun jika harga atau jasa cenderung turun jika harga barang atau jasa tersebut turun, barang atau jasa tersebut turun, ceteris ceteris paribusparibus..

Page 65: Ilmu Pengetahuan Sosial

Skedul Penawaran Skedul Penawaran

adalah daftar yang menunjukan jumlah adalah daftar yang menunjukan jumlah barang yang ditawarkan selama periode barang yang ditawarkan selama periode waktu tertentu pada berbagai tingkat waktu tertentu pada berbagai tingkat harga, dengan menganggap faktor-harga, dengan menganggap faktor-faktor lainnya tetap (faktor lainnya tetap (ceteris paribusceteris paribus))

Kurva PenawaranKurva Penawaran

adalah sebuah garis atau kurva yang adalah sebuah garis atau kurva yang menghubungkan jumlah barang yang menghubungkan jumlah barang yang dipasok atau ditawarkan pada berbagai dipasok atau ditawarkan pada berbagai tingkat harga. tingkat harga.

Page 66: Ilmu Pengetahuan Sosial

2. Terbentuknya Harga Keseimbangan 2. Terbentuknya Harga Keseimbangan Melalui Permintaan dan Penawaran Melalui Permintaan dan Penawaran

Harga keseimbangan atau harga Harga keseimbangan atau harga ekuilibriumekuilibrium

adalah harga yang dibentuk oeh adalah harga yang dibentuk oeh kekuatan pembeli dan kekuatan penjual kekuatan pembeli dan kekuatan penjual yang ada di pasar, yaitu harga di mana yang ada di pasar, yaitu harga di mana jumlah barang yang diminta sama jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Harga disekuilibrium Harga disekuilibrium

adalahharga yang terjadi ketika jumlah adalahharga yang terjadi ketika jumlah barang yang diminta tidak sama dengan barang yang diminta tidak sama dengan jumlah barang yang ditawarkanjumlah barang yang ditawarkan

Page 67: Ilmu Pengetahuan Sosial

Kuantitas (output) keseimbanganKuantitas (output) keseimbangan

adalah tingkat kuantitas di mana jumlah adalah tingkat kuantitas di mana jumlah barang yang diminta persis sama barang yang diminta persis sama dengan jumlah yang ditawarkan pada dengan jumlah yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu.tingkat harga tertentu.

Page 68: Ilmu Pengetahuan Sosial

D. PERMINTAAN, D. PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN ETIKA PENAWARAN, DAN ETIKA EKONOMIEKONOMI

Dalam melakukan permintaan dan Dalam melakukan permintaan dan penawaran, baik konsumen penawaran, baik konsumen maupun produsen harus maupun produsen harus memperhatikan etika ekonomi.memperhatikan etika ekonomi.