82
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIANDAN STATISTIK

Page 2: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program
Page 3: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

BAB XVII

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, PENELITIAN DAN STATISTIK

A. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN PENELITIAN

1. Pendahuluan

Sesuai dengan pengarahan Garis-garis Besar Haluan Negara untuk pembangunan jangka panjang, maka pembangunan ilmu pe-ngetahuan, teknologi dan penelitian diarahkan pula untuk me-nunjang pembangunan jangka panjang yang harus membawa per-ubahan fundamental dalam struktur ekonomi Indonesia, sehingga produksi nasional yang berasal dari sektor-sektor di luar sektor Pertanian akan merupakan bagian yang semakin besar dan industri menjadi tulang punggung ekonomi.

Demikian pula pengembangan dan pemanfaatan Ilmu Pengeta-huan dan Teknologi dilakukan dengan memperhatikan syarat-sya-rat : memperluas kesempatan kerja, meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan menggunakan sebanyak mungkin alat-alat hasil produksi dalam negeri.

Garis-garis Besar Haluan Negara secara khusus, menetapkan pula arah kebijaksanaan pengembangan penelitian, ilmu penge-tahuan dan teknologi sebagai berikut

a. Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang penting tetapi ku-rang peminatnya, perlu mendapat perhatian khusus;

b. Ilmu pengetahuan dan hasil-hasil penelitian yang di-manfaatkan untuk pembangunan, memerlukan iklim yang menggairahkan;

c. Lembaga-lembaga penelitian ditingkatkan daya gunanya, sesuai dengan prioritas pembangunan. Selain itu di-tingkatkan pula sistem informasi ilmiah dalan usaha menyebarluaskan pemanfaatan informasi ilmiah tersebut;

d. Iklim dan sikap obyektif dijaga dan dipelihara untuk menjamin pertumbuhan ilmu pengetahuan demi kepentingan nasional. Dalam nafas ini, ditingkatkan pula kemampuan perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian, organi-sasi dan kegiatan cendekiawan serta dikembangkan sis-tem penghargaan bagi hasil karya dunia ilmu pengetahu-an yang dapat mempertinggi martabat bangsa;

e. Dalam mendorong pembangunan di berbagai sektor, diper-luas pemanfaatan teknologi yang tepat dan yang dapat mendorong peningkatan produksi nasional serta mewujud-kan perluasan kesempatan kerja yang baru dalam usaha memeratakan pendapatan masyarakat.

XVII/3

Page 4: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

2. Kebijaksanaan dan Langkah-langkah

Berdasarkan pengarahan Garis-garis Besar Haluan Negara tersebut, telah disusun Pola Dasar Kebijaksanaan Nasional dalam bidang Riset dan Teknologi. Pola Dasar ini memiliki lima (5) Program Utama Nasional Riset dan Teknologi (PUNAS RISTEK) yang dijabarkan dan diperinci dalam Program-program Nasional Riset dan Teknologi yaitu

- PUNAS - RISTEK Kebutuhan Dasar Manusia

- PUNAS - RISTEK Sumber alam dan energi

- PUNAS - RISTEK Industrialisasi

- PUNAS - RISTEK Pertahanan dan Keamanan

- PUNAS - RISTEK Falsafah, Budaya, Sosial Ekonomi,

Hukum dan Perundang-undangan.

Secara keseluruhan PUNAS - RISTEK ini merupakan Matriks Nasional RISTEK.

Program Utama Nasional Riset dan Teknologi di bidang Ke-butuhan Dasar Manusia yang menunjang pengembangan daya fisik dan mental manusia Indonesia, berusaha mencukupi kebutuhan pangan, sandang, kesehatan, pemukiman dan pendidikan masyara-kat.

Program Utama Nasional Riset dan Teknologi di bidang Sum-ber Alam dan Energi mencakup penelitian dan pengembangan tek-nologi bagi pemanfaatan dan pengelolaan sumber-sumber alam hayati, sumber alam nabati, mineral, energi konvensional dan non-konvensional serta masalah bencana alam yang mungkin di-sebabkan karena pemanfaatan sumber-sumber tersebut secara kurang hati-hati. Selanjutnya dalam usaha diversifikasi peng-gunaan bahan bakar maupun pengelolaannya secara tepat dan efisien, terus diteliti pengembangan teknologi tentang sumber energi tenaga air, kayu, batu bara, energi geotermal, energi angin, energi surya, bahan bakar etanol, bahan bakar metanol dan nuklir. Di samping itu diselenggarakan pula kegiatan in-ventarisasi dan evaluasi kekayaan alam terutama dalam kegiat-an eksplorasi, konservasi, diversifikasi pemanfaatan bahan bakar serta indeksasi berbagai masalah energi dan lahan/tanah.

XVII/4

Page 5: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

Program Utama Nasional Riset dan Teknologi di bidang in-dustrialisasi, diarahkan untuk menunjang usaha pengembangan nilai tambah produk, peningkatan kemampuan tenaga manusia, kemampuan dan peningkatan kemampuan alih teknologi, kerjasama antar industri, penelitian tentang bahan baku dan bahan jadi, penelitian demi pengembangan nilai tambah produk untuk mesin-mesin produksi, industri jasa dan pengembangan industri padat karya. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan ba-han-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri men-jadi barang jadi.

Program Utama Nasional Riset dan Teknologi di bidang Per-tahanan dan Keamanan diarahkan untuk menunjang usaha-usaha peningkatan kemampuan HANKAMNAS, terutama dalam rangka pe-ningkatan kemampuan daya tangkal dewasa ini dan masa menda-tang.

Salah satu kegiatan penunjang utama ialah peningkatan jumlah maupun mutu para peneliti dan teknisi, kebutuhan sarana dan prasarana riset dan teknologi, serta peningkatan sistem informasi riset dan teknologi serta popularisasi dari ilmu pengetahuan, riset dan teknologi bagi masyarakat ter-utama masyarakat remaja.

3. Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan

Pengembangan riset dan teknologi dilaksanakan dalam koor-dinasi antar lembaga penelitian di departemen maupun non departemen. Dalam rangka ini sarana dan prasarana pengembang-an ilmu pengetahuan teknologi serta penelitian, terus diting-katkan. Dalam tahun 1982/83 penambahan jumlah dan perbaikan mutu penelitian/ilmuwan diutamakan dengan memanfaatkan lemba-ga pendidikan dan penelitian di dalam maupun 'di luar negeri dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan terutama yang menyang-kut bidang ilmu pengetahuan eksakta dan sosial budaya.

Pengiriman tenaga peneliti ke luar negeri telah dilakukan untuk bidang-bidang spesialisasi seperti pemanfaatan limbah biogas, nuklir, peroketan dan bidang penginderaan jauh, dan kelautan. Perkembangan jumlah tenaga peneliti dapat dilihat dalam Tabel XVII-1, Tabel XVII-2 dan Tabel XVII-3. Demikian pula telah dibangun berbagai sarana berupa laboratoria elek-tronika dan instrumentasi seluas 1.700 m2, gedung Pusat Doku-mentasi Informasi Nasional dan gedung Sumber Genetika/LIPI.

Fasilitas penelitian nuklir terus dikembangkan dan telah diselesaikan pembangunan laboratorium efek radiasi biologik,

XVII/5

Page 6: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

TABEL XVII - 1

PERKEMBANGAN JUMLAH PEGAWAI PENELITIBERBAGAI INSTANSI,1978/79 - 1982/83

(orang)

Jenjang Peneliti 1978/79 1979/80 1980/81 1981/82 1982/83

Ahli Peneliti 45 51 61 62 62

Peneliti 84 87 90 103 111

Ajun Peneliti 181 211 236 272 281

Asisten Peneliti 430 557 656 630*) 632

Jumlah : 740 946 1.043 1.067 1.086

*) Angka menurun sebab yang bersangkutan pindah pekerjaan

XVII/6

Page 7: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

TABEL XVII - 2

PENDIDIKAN TENAGA PENELITI LIPI, LAPANBATAN, BAKOSURTANAL DAN BPPT

DI DALAM NEGERI,1978/79 - 1982/83

(orang)

Jenis Pendidikan 1978/79 1979/80 1980/81 1981/82 1982/83

1. Program doktor 19 30 36 36 34

2. Magister 43 9 19 17 20

3. Pasca Sarjana 45 - 1 1 82

4. Pendidikan Sarjana 114 220 214 227 241

5. Kursus berbagai disiplin 619 1.510 1.510 794 1.083

6. Pendidikan Pemetaan 85 61 63 68 62

Jumlah 925 1.830 1.843 1-.143 1.522

XVII/7

Page 8: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

TABEL XVII - 3

PENDIDIKAN TENAGA PENELITI LIPI, LAPAN,BATAN, BAKOSURTANAL DAN BPPT

DI LUAR NEGERI,1978/79 - 1982/83

(orang)

Jenis Pendidikan 1978/79 1979/80 1980/81 1981/82 1982/83

1. Program Dokter 9 9 9 15 12

2. Magister 6 11 15 14 12

3. Pasca Sarjana 7 9 - 5 3

4. Kursus-kursusberbagai disiplin 72 60 48 110 113

Jumlah : 94 89 72 144 140

XVII/8

Page 9: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

laboratoria instrumentasi, radio kimia, pengolahan sampah nuklir, laboratorium penelitian industri, laboratorium pene-litian tanah dan nutrusi, laboratorium metalurgi nuklir, la-boratorium teknologi radiasi, standardisasi dan pengolahan bahan nuklir.

Dalam tahun anggaran 1982/83 kegiatan reaktor atom di Bandung diarahkan untuk produksi bahan-bahan radio isotop.

Pembangunan Komplex Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK) di Serpong, telah mencapai tahap penye-lesaian laboratorium uji konstruksi (LUK), laboratorium kali-brasi, instrumentasi dan metrologi (KIM), serta penyelesaian beberapa sarana penunjangnya.

Selain itu dalam tahun 1982/83 mulai dibangun Reaktor Atom Serba Guna di Serpong serta fasilitas nuklir lainnya, yang meliputi pembangunan laboratorium produksi radio isotop, elemen bakar reaktor dan pengolahan limbah radio aktif.

Dalam bidang penerbangan dan antariksa sarana laboratori-um mencakup berbagai fasilitas, seperti untuk pengolahan data teledeteksi, laboratorium bahan bakar dan gudang bahan bakar roket padat, laboratorium pengontrol uji statik roket, balai makmal riset dirgantara dan ruang tracking matahari, bengkel induk teknologi dirgantara, stasiun bumi satelit cuaca geos-tasioner resolusi tinggi dan stasiun ionosonda di Pameungpeuk dan Biak.

Kerjasama bidang riset dan teknologi terutama diadakan dalam rangka usaha meningkatkan kemampuan nasional dalam bi-dang industri. Di samping kerjasama dengan negara-negara in-dustri diadakan pula kerja sama dengan negara berkembang ter-utama dengan negara-negara ASEAN.

Selain itu, dalam bidang riset dan teknologi, penyebaran informasi tentang kegiatan-kegiatannya sangat penting. Guna memenuhi kebutuhan informasi tersebut, berbagai instansi telah mulai dilengkapi dengan perpustakaan. Dalam usaha me-nyebarluaskan sikap ilmiah terutama di•kalangan remaja, par-tisipasi media massa ditingkatkan. Demikian pula Sistem In-formasi Nasional dalam bidang Riset dan Teknologi terus di-kembangkan termasuk pengembangan bank data/peta kekayaan sumber alam di Cibinong.

a. Program Utama Nasional Riset dan Teknologi di Bidang Ke-butuhan Dasar Manusia

XVII/9

Page 10: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

Riset dan teknologi di bidang kebutuhan dasar manusia di-titik beratkan pada masalah pangan, baik yang berupa beras maupun yang berupa bahan pangan lainnya seperti sagu, umbi-umbian, jagung, kedelai (protein sel tunggal), perikanan, peternakan dan lain-lain. Segi-segi yang diteliti meliputi pengembangan bibit unggul, pengembangan teknik agronomi bah-kan penggunaan teknik nuklir dalam rangka menunjang usaha pe-ningkatan produksi pangan. Percobaan hujan buatan juga di-kaitkan dengan riset untuk peningkatan produksi pangan ter-sebut, termasuk pemberantasan hama wereng dan pengembangan lahan perairan yang tepat serta teknologi pengeringan gabah. Sejalan dengan itu, telah dilakukan pula berbagai penelitian tentang masalah mengatasi kekurangan gizi masyarakat, pengem-bangan pangan berkalori dan berprotein tinggi, meningkatkan dan menyebarluaskan bahan pangan yang bervitamin A, yang me-ngandung yodium maupun zat besi untuk mengatasi masalah ter-sebut pada masyarakat.

1) Penelitian dalam bidang kesehatan

Dalam tahun 1982/83 penelitian kesehatan mencakup 10 pe-nelitian biomedis dan 7 penelitian ekologi kesehatan, 3 pene-litian tentang penyakit kanker dan radiologi, 7 penelitian formasi, 6 penelitian pergizian, 6 penelitian pelayanan kese-hatan, 3 penelitian wanita dalam pembangunan kesehatan (di Daerah Istimewa Aceh, Bengkulu dan Nusa Tenggara Timur) dan 2 penelitian kesehatan anak sekolah. Disamping itu diteliti pula masalah sandang yang cukup untuk masyarakat dan terjang-kau oleh daya belinya.

2) Penelitian dalam bidang pendidikan dan agama

Dalam rangka usaha perluasan pendidikan dasar dan pemera-taan dalam pendidikan, telah dilakukan penelitian mengenai SMP-Terbuka, perintisan pendidikan luar sekolah dengan media radio serta televisi untuk anak-anak. Guna meningkatkan mutu pendidikan, telah dilakukan penelitian mengenai pengembangan kurikulum dan pembinaan eksperimentasi sekolah-sekolah perin-tis. Dalam rangka program peningkatan pendidikan masyarakat, telah dilakukan penelitian pembinaan teknologi komunikasi pendidikan luar sekolah. Di samping itu telah pula dilakukan penelitian mengenai buku bacaan agama dalam rangka menunjang kerukunan hidup beragama dan studi tentang kesiapan menjadi guru bagi siswa PGAN. Kegiatan penelitian di bidang kehidupan. keagamaan bertujuan untuk menunjang pematangan perencanaan dan kebijaksanaan di bidang keagamaan, di samping peningkatan keahlian para peneliti di bidang tersebut. Juga telah diada-

xVII/10

XVII/10

Page 11: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

kan 20 penelitian lainnya tentang masalah kemasyarakatan dan keagamaan, dengan dibantu oleh sejumlah tenaga peneliti dari 14 IAIN Induk, serta sejumlah tenaga dari perguruan tinggi umum.

3) Penelitian di bidang sandang

Dalam tahun 1982/83 telah diadakan penelitian mengenai proses pembuatan benang tekstil berikut bahan bakunya dan pengembangan industri benang tekstur serta modifikasinya ter-hadap sistem konvensional.

Penelitian dan pengembangan teknologi produksi sandang terutama telah dilaksanakan dalam usaha meningkatkan mutu, jenis dan disain sandang, proses produksi serta penyediaan bahan baku dan bahan penolongnya. Di samping itu terus diusa-hakan peningkatan volume dan mutu produksi kapas Indonesia dalam usaha memenuhi bahan baku produksi sandang. Demikian pula halnya dengan pembuatan benang dan kain campuran rayon-polyester.

4) Penelitian di bidang pemukiman

Dalam usaha mengembangkan bahan murah untuk pemukiman ma-syarakat maupun pengembangan pola pemukiman yang sehat dan tepat, telah diadakan pengembangan pola pemukiman, sistem pe-milikan dan pengolahan lahan untuk pemukiman, pengembangan dan pengelolaan teknologi memperoleh air bersih, pencegahan pencemaran lingkungan, serta pemanfaatan sampah, usaha listrik masuk desa, studi sosio-falsafah tentang pengembangan perumahan rumah susun dan pengembangan rumah untuk pedesaan.

5) Penelitian dan pengembangan teknologi pangan

(a) Melalui penelitian pasca panen tanaman pangan diusahakan agar jumlah prosentase padi yang terbuang akibat proses penyusutan, dapat dikurangi. Penyusutan pasca panen ter-jadi sebagai berikut : panen 2,0% gabah basah perontokan 4,0% gabah basah pengangkutan 1,0% gabah basah pengeringan 1,5% benih 1,5% gabah kering pengemasan 3,0% gabah kering penyimpanan 1,0% gabah kering pengolahan 1,5% beras pengangkutan 1,5% beras konsumsi 0,5% beras

XVII/11

Page 12: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

(b) Penelitian non pangan

Penelitian penyebab utama mass decline (mati massal) pada tanaman cengkeh di Sumatera Barat adalah phytophora sp yang virulen pada bibit cengkeh, teristimewa anggota tipe Sansi- bar. Selain itu penelitian tentang kecepatan invasi patogen atau penularan penyakit di lapangan dan pemilihan tipe Sansi-bar yang resisten, dilanjutkan. Gejala gugur daun dan kemati-an tanaman cengkeh di kecamatan Sonder di Sulawesi Utara juga disebabkan penggerek batang atau Hexamitodera semivelutina hell yang diketemukan pada seluruh lokasi. Demikian pula cen-dawan-cendawan Gloeosporium sp, dan Cylindrocladium sp serta ganggang Cephaleuros mycoidea Karst merupakan penyebab tam-bahan terjadinya gugur daun.

(c) Penelitian agro-sosio-ekonomi pangan

Penelitian udang dilakukan di sungai Baliem Kabupaten Ja-yawijaya, Wamena di Irian Jaya. Penelitian ini sekaligus me-rencanakan kemungkinan-kemungkinan adanya pembudidayaan jenis udang ini di kolam-kolam percobaan. Tujuan penelitian jangka pendek ialah membudidayakan udang Udi Jobowo (cherex sp) di lapangan, yang didukung oleh penelitian-penelitian laborato-rium mengenai masalah jenis makanan, tingkah laku dan kebia-saan makan udang yang bersangkutan. Dalam rangka jangka pan-jang diharapkan pemasyarakatan udang Udi Jobowo, mengingat protein yang tinggi pada udang dan sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

(d) Pengawetan dan pengelolaan bahan pangan

Dalam bidang penelitian pendayagunaan sumber daya nabati telah dilakukan penelitian terhadap sumber karbohidrat, sum-ber protein, sumber vitamin dan mineral dan sumber bahan in-dustri.

Penelitian pendayagunaan sumber daya jasad renik meliputi penelitian-penelitian pengaruh inokulasi, penyebaran azolla, penyebaran ganggang biru, kualitas dan daya simpan ragi oncom, tapai, protein sel tunggal dan mikro-biodegradasi lim-bah pertanian. Peranan teknik nuklir terutama pemanfaatan ra-dioisotop sangat menonjol perkembangannya yaitu antara lain dalam penggunaan isotop untuk bidang pertanian, kesehatan, industri dan perminyakan. Dalam hubungan ini reaktor atom triga Mark II yang ada di Bandung menunjang kegiatan ini me- lalui peningkatan produksi isotop dari tahun ke tahun.

XVII/12

Page 13: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

Beberapa penelitian dengan teknik nuklir dilakukan ter-utama untuk peningkatan produksi pangan, antara lain :

(1) Pemuliaan tanaman

Teknik pemuliaan mutasi dengan radiasi dilakukan terhadap tanaman padi sawah dengan tujuan pokok untuk memperoleh varitas padi yang tahan serangan hama wereng, berproduksi tinggi, berumur pendek dan tahan terhadap tanah yang mempu-nyai salinitas tinggi. Dalam tahun 1982/83 diketemukan vari-tas padi unggul ATOMITA I yang telah dilepas untuk konsumsi masyarakat. Varitas ini mempunyai sifat daya produksi yang cukup tinggi yaitu antara 4,5 - 5 ton setiap hektar dan tahan wereng, tahan terhadap penyakit blast, berumur pendek (antara 120 - 125 hari) rasa nasinya enak, dan mengandung kadar butir kapur yang rendah.

(2) Pemberantasan hama

Pengembangan metoda penandaan dengan isotop radioaktif terhadap hama untuk meneliti pola penyebarannya telah ber-hasil baik. Metoda ini akan dipergunakan untuk mempelajari dinamika populasi dan aspek ekologi serangga. Dewasa ini sedang dikerjakan penelitian untuk mempelajari isolasi dan identifikasi sexpheromone hama penggerek batang padi, di sam-ping pengujian komponen sex-pheromone hama padi chilossup-pressalis.

(3) Pemupukan tanah dan nutrisi tanaman

Aspek pemupukan nitrogen dan foafat dipelajari juga pada jagung dan kedelai dengan pola tanaman tumpang sari di daerah Lampung dengan teknik nuklir.

Selain itu dipergunakan pula teknologi iradiasi dengan sinar Gamma dengan dosis rendah yang mampu membinasakan hama perusak bahan pangan, sehingga daya tahan penyimpanan bahan pangan meningkat. Penelitian telah dilakukan terhadap beras, tepung gandum, kopi, ikan kering dan rempah-rempah.

(e) Penelitian dan pengembangan pangan sumber daya laut

Inventarisasi pangan sumber daya hayati laut bertujuan mendapatkan data dan informasi mengenai kekayaan jenis, seba- ran, dan potensi pemanfaatannya. Kelompok sumber daya yang diteliti ialah Echenodermata (binatang berkulit duri), Crus- tacea (udang dan kepiting), mollusca (kerang dan keong), Pis-

XVII/13

Page 14: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

ces (ikan), koral (binatang karang), algae (rumput laut) dan bakau (mangrove). Observasi dipusatkan di perairan Selat Sun- da dan pantai Selatan Jawa Barat.

Penelitian sumber daya laut dengan menggunakan radiometer 6 kanal untuk mengetahui tingkat konsentrasi klorofil dilaku-kan di daerah Merak, Selat Sunda dan Selat Bali. Hasil pene-litian menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi klorofil di per-airan Merak ialah sebesar 1,4 mikro gram/liter, di Selat Sunda sebesar 0,4 dan di Selat Bali sebesar 0,5 - 3,75, hal-mana berarti bahwa sumber pangan daya laut terbesar adalah di Selat Bali

Melalui inventarisasi sumber-sumber daya hayati laut di-ketahui betapa kayanya lautan Indonesia akan flora dan fauna. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai penyangga kehidupan masya-rakat. Pada umumnya justru masyarakat yang berpenghasilan terendah dan dikelompokkan sebagai nelayan, mencari pengha-silannya di wilayah ekosistem hutan bakau dan ekosistem te-rumbu karang. Justru ketiga jenis ekosistem ini ternyata se-lain merupakan ekosistem yang dapat dimanfaatkan oleh manu-sia, juga merupakan lingkungan yang berperan mutlak dalam konservasi lingkungan hidup itu sendiri. Hal ini disebabkan karena daerah ini merupakan ekosistem peralihan antara darat dan laut, sehingga mempunyai banyak fungsi alamiah sebagai mata rantai penting tetapi sensitif, dalam mempertahankan ke-seimbangan siklus biologinya. Konservasi keseimbangan ekosis-tem terutama di ketiga ekosistem ini akan menghindari terje-rumuenya kelompok yang berpenghasilan terendah ke keadaan ke-miskinan yang lebih parah. Sebagai contoh dapat disebut ba-gaimana hutan bakau masih sangat kurang dimanfaatkan bukan saja sebagai pelindung daerah pantai, tetapi juga sebagai daerah pengembangan habitat bagi burung, berbagai jenis ikan, udang dan kepiting, yang justru merupakan sumber penghasilan bagi nelayan tradisional. Melalui kegiatan Inventarisasi Sum-ber-sumber Daya Hayati Laut dapat dipelihara kelestariannya dan dengan demikian dapat dijamin produksi optimum bagi nela-yan kecil. Di samping itu hasil hutan bakau itu sendiri, hingga kini masih kurang dimanfaatkan walaupun dapat dimanfa-atkan sebagai sumber peningkatan pendapatan bagi masyarakat berpenghasilan terendah melalui sistem produksi maksimum yang dapat memperbaharui (maximum sustainable yield). Dengan me-ngembangkan ekosistem terumbu karang akan dibantu kehidupan nelayan tradisional yang dapat memanfaatkan berbagai binatang laut. Mengingat sangat tersebarnya ekosistem terumbu karang di perairan Indonesia, pengembangan dan pelestariannnya perlu dijamin. Selain itu kegiatan Inventarisasi Sumber-sumber Daya

XVII/14

Page 15: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

Hayati laut terus dilaksanakan dalam upaya mengurangi pence-maran lingkungan muara-muara sungai, selat-selat dan berbagai teluk, mengingat bahwa sebenarnya wilayah perairan ini subur karena banyaknya zat hara yang diperolehnya dari daratan mau-pun dasar laut. Justru nelayan tradisional yang menyusuri pantai dan pesisir, banyak mencari nafkahnya di tempat-tempat ini, sehingga perusakan dan pencemarannya perlu dihindari demi peningkatan produksi. Karena itu kegiatan inventarisasi sekaligus mencakup kegiatan konservasi dan studi lingkungan, akan menunjang pula kehidupan masyarakat termiskin. Hasil yang diperoleh dari perairan dangkal dapat dimanfaatkan seba-gai sumber protein maupun biota hias atau bahan industri. In-ventarisasi dan penelitian lebih lanjut akan membantu pe-ningkatan hasilnya melalui konservasi ekosistem yang meng-hidupinya. Dalam rangka penelitian dan inventarisasi sumber-sumber daya hayati laut telah diadakan studi tentang sifat-si-fat kimiawi dan fisik oseanografik, studi ekologi laut dan biologi laut di Sulawesi Utara, Teluk Tomini di Sulawesi Tengah di perairan Maluku Ternate.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa data hidrologi sangat memenuhi persyaratan adanya konsentrasi ikan. Kepadatan phy-toplankton sangat besar dan produktivitas perairan daerah tersebut menunjukkan tingkat kesuburan yang sangat tinggi akan bahan pangan bagi ikan .

b. Program Utama Riset dan Teknologi di Bidang Sumber Daya Alam dan Energi.

Riset dan Teknologi di Bidang Sumber Daya Alam dan Ener-gi mengalami kemajuan yang cukup memuaskan. Hal ini dilakukan melalui kegiatan inventarisasi dan evaluasi berbagai kekayaan alam di Indonesia. Pengembangan potensi dan pemanfaatan ber-bagai sumber energi diadakan agar tidak terbatas pada minyak bumi saja.

Dengan demikian dalam tahun 1982/83 telah ditingkatkan antara lain kemampuan pemanfaatan energi air, energi kayu, energi batubara, energi geotermal, energi angin, bahan nuklir dan bahan pemanfaatan sumber hayati seperti singkong untuk etanol dan eceng gondok untuk pengembangan biogas. Dalam rangka memanfaatkan teknologi mutakhir, dikembangkan pemanfa-atan energi konversi perbedaan suhu air laut (oceanthermal energy conversion). Demikian pula penelitian dan pengembangan teknologi dalam pemanfaatan potensi mineral dan berbagai bahan logam seperti besi, aluminium, seng, tembaga, timah, mangan, endapan fosforsit, serpihan bitumen, emas dan seba-

XV II/ I5

Page 16: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

gainya, menunjukkan kemajuan-kemajuan yang menggembirakan. Khusus mengenai pengembangan bahan nuklir untuk energi, telah ditingkatkan kemampuan reaktor-reaktor penelitian di Bandung dan Yogyakarta, serta dimulai pembangunan reaktor atom serba guna di Serpong. Penelitian tentang pemanfaatan tenaga nuklir untuk listrik di pantai Utara pulau Jawa, dilanjutkan.

1) Riset dan Teknologi di Bidang Sumber Alam dan Non Hayati

Kegiatan ini meliputi program pemetaan, inventarisasi dan evaluasi sumber daya dan lingkungan matra darat, program penelitian meteorologi dengan citra satelit cuaca dan program inventarisasi sumber daya air dan tanah.

Inventarisasi dilakukan terhadap sumber-sumber air dan data hidrologi dan hidrometri untuk mengetahui besaran debit, volume, kualitas kimiawi fisika yang memenuhi persyaratan air minum untuk konsumsi penduduk. Penelitian ini dilakukan di wilayah kota Jakarta Pusat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kali-mantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bengkulu dan Timor Timur. Pengumpulan data hidrologi dan hidrometri dilaksanakan di wilayah Jakarta Pusat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakar-ta, Jawa Timur, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Barat, Kaliman-tan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Irian Jaya dan Bengkulu.

Penelitian meteorologi dengan menggunakan data satelit cuaca dalam tahun 1982/83 menghasilkan peta statistik angin untuk wilayah Indonesia. Data ini meliputi data harian, bula-nan, triwulan dan musiman. Dari penelitian tersebut dapat di-ketahui perkembangan variasi arah dan kecepatan angin di se-tiap lapisan atmosfir di Indonesia, halmana diperlukan untuk dasar peramalan cuaca harian, penelitian liputan awan harian, bulanan, triwulanan dan musiman. Hasil penelitian memberikan informasi mengenai variasi liputan awan di setiap daerah un-tuk menunjang pemotretan, penyediaan jarak antara lain bagi pertanian. Di samping itu pula penelitian suhu permukaan di wilayah Indonesia menghasilkan penelitian yang dapat diguna-kan untuk menentukan gradient suhu laut, misalnya permukaan laut di daerah upwelling untuk perikanan.

Kegiatan inventarisasi sumber daya air dan tanah dilaku-kan di beberapa lokasi di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Su-lawesi. Tujuannya ialah untuk memperluas areal pertanian, pe-

XVII/16

Page 17: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

lestarian sumber daya, pencegahan banjir maupun pencegahan kekeringan, serta pemanfaatan sumber daya yang optimal. Wila-yah kerja dipusatkan pada wilayah pesisir dan produk gunung api. Beberapa daerah telah dipilih untuk dijadikan model stu-di. Dua model utama ialah wilayah pesisir vulkanik dan non-vulkanik. Untuk wilayah pesisir vulkanik ditentukan tiga sub model, yaitu dataran pantai dengan lebar lebih dari 30 km, dataran pantai kurang dari 10 km dan dataran pantai yang diapit oleh dataran tinggi.

Ujung Pandang merupakan contoh sub-model pertama di luar Pulau Jawa. Litologi daerah sebelah barat daerah ini lebih berpasir, dasarnya adalah tufa, breksi tufa, konglomerat dan batu lempung yang bercampur Miosin. Air tidak diketemukan, tetapi air tanah dangkal terdapat di bagian Barat kota.

Tegal/Pekalongan merupakan contoh sub-model wilayah pe-sisir kedua, yaitu yang lebarnya kurang dari 10 km. Pengamat-an dan pengukuran geolistrik menyimpulkan bahwa daerah ini terbentuk dari tiga satuan batuan, yaitu: (a) batuan berbutir sedang di lapisan permukaan; (b) pasir yang mengandung air, dan (c) batuan tersier yang mengalasinya.

Jepara, Rembang dan Pati mewakili sub-model wilayah pe-sisir ketiga, yaitu yang diapit oleh dataran tinggi. Di daerah Jepara dijumpai dua macam litologi menonjol, yaitu se-dimen vulkanik dan aluvium. Solum (lapisan) endapan vulkanik cukup tebal namun tanah belum cukup berkembang.

Untuk pengembangan model wilayah pesisir non-vulkanik dipilih daerah Kalimantan Selatan. Daerah ini diapit oleh dua sungai besar yaitu Sungai Barito dan Sungai Kapuas Kecil dan sejak beberapa tahun mulai dimanfaatkan oleh para transmigran dengan sistem pengairan pasang surut.

Dalam usaha mengatasi permasalahan penyediaan air bersih di daerah pasang surut, dalam tahun 1982/83 telah dilakukan penelitian di daerah pasang surut Rantau Rasau/Sumatera dan di daerah pasang surut Sei Rasau Kalimantan. Hasil penelitian di laboratorium menunjukkan bahwa sumber air dari daerah pa-sang surut dapat dipergunakan untuk sumber air baku air mi-num, walaupun masih memerlukan penyesuaian dengan standar air minum Indonesia. Untuk mengembangkan dan memperbaiki sistim penyediaan air bersih di daerah pasang surut dikembangkan pula saringan pasir, saringan anthrasit, saringan arang dan pasir. Selain itu sistem penampungan air hujan, sistem pe-ngambilan air permukaan, sistem pembuatan sumber dangkal dan

XVII/17

Page 18: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

sistem pengolahan sederbana dengan tawas dan kapur perlu di-sempurnakan.

Penelitian di kepulauan Krakatau lebih ditujukan untuk mempelajari genesis tanah. Di pulau Sertung ternyata terdapat batuan tufa yang peka terhadap erosi dan cenderung berkembang ke arah andosol. Pelapukan mekanik tampak lebih berperan dari pada pelapukan biologik atau kimiawi. Penelitian di delta Cimanuk/Indramayu, berhasil mengindentifikasi empat ling-kungan pengendapan, yaitu : jenis pasir onggokan muara, jenis pasir interdelta, jenis pasir pematang sungai dan jenis lahar lempung pro-delta. Pemboran dan pengukuran geolistrik di. daratan yang baru terbentuk, mengungkapkan adanya pergerakan materi dari pasir onggokan muara. Sumber air tawar di delta tidak ada, tetapi dapat di ketemukan di pematang sungai purba, meskipun pada musim kemarau yang panjang, air sungai menjadi payau.

2) Riset dan Teknologi di Bidang Mineral

Penelitian terhadap batuan kaya Kalium di Gunung Muria (Jawa Tengah) berdasarkan sifat fisik dengan cara geomagnit, menunjukkan bahwa batuan yang mengandung unsur Kalium sangat tinggi, terutama pada batuan masif dan komponen lepas. Batuan tersebut dapat dieksploitasi dan dieksplorasi untuk bahan pupuk. Untuk itu perlu studi zonasi jalur distribusi vertikal dan horisontal batuan masif dan komponen lepas, perhitungan volume endapan yang dapat. dimanfaatkan dan studi kelayakan ekonomi untuk kemungkinan didirikannya pabrik pupuk di seki-tar lokasi Gunung Muria.

3) Riset dan Teknologi di Bidang Energi Sumber Alam

Kegiatan riset dan teknologi di bidang energi sumber alam meliputi penelitian untuk memperkirakan cadangan minyak dan gas bumi, penelitian batu bara, pengembangan disain turbin uap batu bara, kegiatan gasifikasi kayu/limbah, penelitian energi surya, penelitian dan pengembangan energi angin, penelitian pemanfaatan. citra satelit sumber alam, penelitian dirgantara untuk peramalan cuaca dan komunikasi, penelitian laut, penelitian bidang nuklir, studi struktur mikro dan stu-di mineralisasi, penelitian hujan buatan dan penelitian gempa bumi.

Kegiatan pengembangan sumber energi hayati baru, meneli-ti, mengembangkan dan menerapkan berbagai teknologi di dalam usaha memanfaatkan sumber energi non minyak bumi, terutama

XVII/18

Page 19: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

sumber energi yang dapat diperbaharui. Penelitian meliputi eceng gondok. Selain itu penelitian energi di daerah pedesaan telah membuat kebun percobaan lamtoro di Kabupaten Sleman D.I. Yogyakarta. Juga telah diteliti lamtoro sebagai sumber energi dan makanan ternak serta pemanfaatannya untuk rehabi-litasi tanah kritis.

Selain itu telah pula dimulai perobahan pemanfaatan ka-yu/limbah pertanian melalui sistem gasifikasi dengan gas yang dihasilkan sebagai energi konvensional untuk menggerakkan ge-nerator diesel yang telah dimodifikasi.

Penelitian dan pengembangan energi angin telah berhasil membuat peta awal energi angin Indonesia untuk mengetahui potensi energi angin untuk dimanfaatkan dengan sistim konver-si energi angin. Potensi energi dilakukan di Jakarta dan se-kitarnya, pantai Selatan P. Jawa, Madura, Kupang, Sibolga, Aceh, Riau, Pangkal Pinang, Biak dan Menado. Di samping itu telah dibuat dan dikembangkan lima prototip kincir angin bagi keperluan pemompaan air di Subang/Jawa Barat, Nganjuk/ Jawa Timur dengan debit 90 liter/menit pada kecepatan angin 5 - 6 m/detik.

Sebagai hasil penelitian dan pengembangan energi angin selama PELITA III, dalam tahun 1982/83 telah berhasil disusun peta awal energi angin (Gambar 1) dan peta awal kecepatan angin rata-rata tahunan (Gambar 2). Hasil ini dicapai berda-sarkan pengumpulan dan analisa data angin selama lima tahun terakhir pada berbagai lokasi stasiun meteorologi.

Penelitian pemanfaatan satelit sumber alam diarahkan ke-pada pembangunan stasiun bumi satelit sumber alam dan pengem-bangan metodologi teledeksi sumber alam. Di dalam penelitian di pantai Parton dan Besuki dengan menggunakan Thermal Infra-red Scanner Dual Channel (TIRS) dalam tahun 1982/83 telah di-lakukan pengukuran air tawar yang merembes ke laut. Hasil pe-nelitian menunjukkan perembesan air tawar + 30 m3/detik. Di samping itu pula telah dilakukan studi tentang polusi, indus-tri dengan menggunakan multiband camera yang telah dapat mem-berikan informasi awal mengenai penyebaran polusi baik berupa sisa bahan kimia, maupun sebagai sampah minyak serta polusi panas.

Pengembangan stasiun peluncuran balun di Watukosek dan Pasuruan/Jawa Timur telah diselesaikan dalam tahun 1982/83. Dari penelitian lapisan stratosfir dengan balun stratosfir ini, diperoleh informasi bahwa pada daerah stratosfir keting-

XVII/19

Page 20: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

GAMBAR 1PETA SKALA B&SAR/GLOBAL ENERGI ANGIN DI INDONESIA

XVII/20

Page 21: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

GAMBAR 2PETA KECEPATAN ANGIN DI INDONESIA

Energi angin : Peta Isovent ( = kecepatan angin rata-rata) di Indonesia

XVII/21

Page 22: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

gian 25 - 40 Km terjadi penurunan suhu yang mencapai OºC dan disebut stratopause. Dengan telah dimilikinya peralatan darat untuk melakukan penjejakan lintasan roket meteo jenis super loki dart, maka penelitian atmosfir dapat mencapai 80 Km.

Dalam tahun 1982/83 di capai tahap terakhir proyek perin-tis ethanol dan perkebunan energi di daerah transmigrasi Tu-lang Bawang dan di Sulusuban (Lampung). Kegiatan penelitian ini meliputi 4 bidang yaitu agronomi, teknologi, ekonomi, transmigrasi dan dampak sosial. Hasil penelitian kondisi da-erah Tulang Bawang, menunjukkan bahwa masalah transportasi perlu diatasi agar pemasaran tidak terganggu. Dengan adanya pabrik ethanol diharapkan pendapatan masyarakat akan mening-kat, pengaturan penanaman cassava harus teratur. Penelitian Hujan Buatan meneliti kegunaan bahan garam (NaCl) untuk modi-fikasi proses pembuatan hujan buatan melalui peningkatan kon-densasi awan karena pengaruh garam.

c. Program Utama Riset dan Teknlogi di Bidang Industriali- sasi dan Jasa

Penelitian dalam bidang industri dan jasa meliputi : riset dan teknologi di bidang industri, riset dan pengembang-an teknologi di bidang angkutan orang dan angkutan barang, riset dan pengembangan teknologi di bidang telekomunikasi serta riset dalam bidang masalah polusi dan pelestarian alam, pemukiman dan kesehatan. Kegiatan riset dan pengembangan tek-nologi dalam bidang industrialisasi dan jasa menghasilkan ke-majuan dalam bidang teknologi elektronika, seperti peningkat-an mutu kabel untuk telekomunikasi dan pengetahuan yang lebih mendalam tentang berbagai masalah gelombang elektromagnetik, sehingga Indonesia telah mampu membangun sendiri sejumlah be-sar stasiun bumi demi perluasan jaringan telekomunikasi serta pembangunan berbagai pemancar penghubung maupun pemancar rilai untuk pertelevisian. Tercatat pula kemajuan dalam mem-produksi atau mengembangkan teknologi dioda silikon, teleme-tering instrumentasi, pengembangan berbagai bahan kimia, pe-ngolahan berbagai mineral dan penanganan masalah korosi mau-pun teknologi pengawetan bahan pangan. Terutama penelitian dan pengembangan teknologi dalam bidang industri penerbangan, industri maritim dan industri otomotif, mengalami kemajuan-kemajuan yang pesat. Untuk menunjang pengembangan dan hasil-hasil yang dicapai dalam bidang industri, telah dibangun dan dimanfaatkan laboratorium uji konstruksi dan laboratorium ka-librasi, instrumentasi dan metereologi di Serpong.

XVII/22

Page 23: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

1) Program Riset dan Teknologi di Bidang Industrialisasi

Dalam rangka pengawasan keamanan sarana industri dalam tahun 1982/83 telah dipergunakan teknologi radiografi untuk perbaikan peralatan diesel, pipa atau boiler dari PLN di Jem-ber, Surabaya, Ujung Pandang dan Jakarta. Demikian pula tek-nik radiografi dipergunakan untuk perbaikan alat penukar pa-nas PT PETROKIMIA di Gresik, pipa minyak HANDIL II, pipa uap di Kamojang, tempat penyimpanan semen di PT Semen Cibinong, dan bagian yang merupakan tepi jalan jembatan Semanggi/Ja-karta.

a) Program Riset dan Teknologi di Bidang Angkutan Orang dan Angkutan Barang

Penelitian Riset dan Teknologi di bidang angkutan orang dan angkutan barang melalui sarana otomotif, industri pener-bangan, industri maritim dan yang sejenis, telah dilaksanakan dalam rangka menunjang perkembangan industri angkutan. Di Serpong telah pula selesai dibangun laboratorium uji kons-truksi sebagai sarana penunjangnya. Telah pula dilakukan ope-rasi percobaan (trial operation) dengan melaksanakan uji kom-ponen dan materi untuk industri otomotif, pesawat terbang CN-235 dan industri bangunan. Penelitian industri penerbangan telah berhasil mengembangkan pesawat tipe CN-235 yaitu pesa-wat yang menggunakan dua mesin dan dapat mengangkut 35 orang penumpang. Pengembangan pesawat ini merupakan usaha patungan PT. Industri Pesawat Terbang NURTANIO dengan pihak asing. Di samping itu, penelitian industri maritim dipusatkan pada penyusunan program dan rencana 10 tahun rehabilitasi serta perluasan Pabrik Kapal Indonesia (PT.PAL) di Surabaya.

b) Program Riset dan Teknologi di Bidang Telekomunikasi

Dalam bidang telekomunikasi telah dilakukan berbagai pe-nelitian penerapan teknologi elektronika yang berhubungan dengan pengembangan telekomunikasi seperti pengembangan ber-bagai stasiun bumi, pengembangan alat penerima audio-visual seperti televisi, pengembangan dioda silikon dan telemetering instrumentasi, pendalaman pengetahuan tentang gelombang elek-tronik magnetik serta peningkatan mutu-mutu kabel. Stasiun bumi yang telah dibangun oleh Indonesia sendiri meliputi daerah : Irian Jaya, Maluku, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Timur, Kali-mantan Tengah dan juga di Kepulauan Riau. Dengan telah di-bangunnya berbagai stasiun bumi tadi, kini komunikasi melalui tilpon dapat diselenggarakan antar daerah dan antar lokasi,

XVII/23

Page 24: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

yang sebelumnya masih terpencil dan terisolir. Stasiun bumi tersebut juga telah dilengkapi dengan fasilitas penerimaan siaran televisi, sehingga siaran-siaran televisi sudah mulai memasuki daerah-daerah terpencil ini.

Kawat sebagai salah satu produk dari logam dasar mempu-nyai potensi pemasaran yang luas, baik sebagai kawat biasa maupun sebagai bahan-bahan industri lainnya seperti paku, kawat-bronjong, saringan dan lain-lain.

c) Program Riset dan Teknologi di Bidang Polusi, Pelestarian Alam, Pemukiman dan Kesehatan

Dalam hal penelitian hutan telah dilakukan inventarisasi, penelitian pemanfaatan hasil hutan dan konservasi kayu yang meliputi berbagai aspek, seperti : penelitian tentang sifat-sifat, sistem eksplorasi dan teknologi pemanfaatannya. Ber-dasarkan materi herbarium telah berhasil dikumpulkan sebanyak 4.000 jenis kayu dari seluruh Indonesia dengan diameter 40 cm ke atas. Dari jumlah itu telah dikumpulkan sebanyak masing-masing 3.707 sampel kayu otentik yang mencakuP 3.233 jenis botanik dalam 785 marga dan 106 suku.

Perkembangan industri sebagai salah satu sumber polusi, perlu diikuti dengan seksama dan dicari pencegahan terhadap-nya. Demikian pula telah diteliti masalah-masalah dalam bi-dang industri selulosa. Hingga saat ini di samping menerbit-kan beberapa buku panduan untuk industri pulp dan kertas, serta industri soda, kegiatan yang telah dilakukan oleh Balai Besar Selulosa antara lain ialah : ikut memonitor tingkat ke-giatan penelitian teknik ekonomi untuk teknik nuklir seperti di bidang industri, seperti Pengawetan Pangan yang mengguna-kan sinar gamma pada dosis tertentu yang dapat mematikan or-ganisme perusak bahan makanan.

(1) Hidrologi

Teknologi Nuklir telah dipergunakan pula untuk menyelidiki pendangkalan pelabuhan yang ditimbulkan oleh pengendapan lumpur. Dengan metoda perunut radioaktif dalam tahun 1982/83 telah dapat ditentukan arah gerakan lumpur, sehingga akan dapat ditentukan tempat pembuangan yang tepat bagi lumpur hasil pengerukan pelabuhan agar dapat dihemat biaya yang cukup besar. Selain itu pengukuran kadar tritium dalam air tanah dilakukan untuk menentukan umur air tanah yang penting bagi penelitian uap geotermal dan cadangan air.

XVII/24

Page 25: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

(2) Pencemaran Lingkungan

Hasil-hasil yang telah dicapai dalam penelitian lingkung-an hidup dengan menggunakan teknik radioisotop, antara lain ialah rekaman data tentang radioaktivitas lingkungan dan me-teorologi, kemampuan dalam pengolahan limbah radioaktif cair dan padat, dan peningkatan kemampuan dalam pelayanan kesehat-an.

(3) Standardisasi Kalibrasi dan Dosimetri

Dalam tahun 1982/83 kegiatan di bidang Standarisasi, ka-librasi dan dosimetri meliputi pemasangan dan pengoperasian pesawat sinar-X sebagai sumber kalibrasi, penyempurnaan pro-sedur dan metoda kalibrasi, pemasangan dan pengoperasian TL analyser untuk keperluan dosimetri, penelitian TLD untuk pe-monitoran dosis perorangan, pemasangan dan pengoperasian alat sistem pencacah latar rendah untuk menunjang program pengu-kuran radioaktivitas lingkungan.

d. Program Utama Riset dan Teknologi di bidang Pertahanan dan Keamanan (HanKamNas)

Jenis dan tingkat teknologi yang dipergunakan untuk pe-nyelenggaraan kegiatan pertahanan dan keamanan nasional, sangat ditentukan oleh doktrin dan strategi HanKamNas. Untuk mencegah perang dan mencegah terganggunya keamanan di dalam negeri, harus ada dukungan daya tangkal yang merupakan sarana nasional. Daya tangkal ini harus dibangun dari segenap sumber daya dan lingkungan, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi.

Penelitian dalam bidang Pertahanan dan Keamanan telah me-ngembangkan berbagai konsep dan metoda penanganan, pengem-bangan sistem senjata dan peningkatan pengetahuan tentang sumber daya manusia sebagai potensi ketahanan nasional.

Telah diadakan pula pengkajian dan.penelitian tentang me-toda penyebar luasan pengertian-pengertian yang termuat dalam Undang-undang no. 20 tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan dan Keamanan Republik Indonesia, dan tentang Doktrin HanKamNas yang memerlukan pengertian, dukungan semua pihak dan peran serta seluruh rakyat Indonesia. Dalam rangka inilah disusun antara lain konsep integrasi nasional yang me-nyangkut perumusan problematik dalam hubungan masyarakat dan kebudayaan Indonesia, dalam rangka pengembangan dan pengisian Wawasan Nusantara.

XVII/25

Page 26: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

e. Program Utama Riset dan Teknologi di bidang Sosial, Eko- nomi, Budaya, Hukum dan Falsafah

Riset dan teknologi dalam bidang sosial, ekonomi, falsa-fah dan budaya membantu dalam perumusan kebijaksanaan-kebi-jaksanaan pembangunan yang selalu akan mempunyai dampaknya terhadap masyarakat itu sendiri. Dalam hubungan ini dapat di-sebut antara lain Penelitian Perspektif Arah Perkembangan Jangka Panjang, Penelitian Wilayah, Penelitian Masalah Pendu-duk, Penelitian dalam bidang Pers, komunikasi soaial dan ko-munikasi politik, Penelitian tentang perubahan soaial budaya masyarakat berbagai daerah, Penelitian tentang para transmi-gran di daerah transmigrasi yang lama maupun baru, dan lain-lain.

Penelitian dalam bidang hukum telah menghasilkan rumusan tentang perlindungan terhadap konsumen, aspek hukum telekomu-nikasi, perlindungan terhadap pengusaha kecil, masalah pemu-kiman dan implementasi Wawasan Nusantara dan lain-lain. Pene-litian-penelitian dalam bidang ini juga dilakukan demi terca-painya landasan kuat untuk berkembang berdasarkan kekuatan sendiri dalam usaha perwujudan masyarakat Pancasila.

(1) Program riset dan teknologi di bidang ekonomi

Dalam bidang transportasi telah diadakan studi sistem transportasi di DKI Jakarta dan suatu survai lapangan tentang karakteristik angkutan umum bis kota pada koridor Timur (Ci-lilitan - Lapangan Banteng). Salah satu alternatif rekomenda-sinya adalah perbaikan sistem pelayanan angkutan umum bis kota pada koridor tersebut. Dua penelitian lainnya ialah Stu-di Perspektif Sistem Angkutan Kota Jakarta sampai dengan tahun 2000, dan Studi Perbandingan tiga kota : Surabaya, Medan dan Ujung Pandang.

(2) Program riset dan teknologi di bidang hukum dan per-undang-undangan

Penelitian di bidang hukum antara lain telah mencakup penelitian : (1) Aspek-aspek hukum yang mempengaruhi perkem-bangan koperasi, (2) Maritime Kringen Ordonantie, (3) Hukum Adat dan Lembaga-lembaga Hukum Adat di Jawa Barat, (4) Per-kembangan Hukum Militer, (5) Adopsi dan pengangkatan anak, (6) Masalah anak yang bekerja di bawah usia kerja, Studi ten-tang status fisik, mental dan sosial, (7) Penerapan bantuan hukum, dan (8) Badan Pelayanan Hukum.

XVII/26

Page 27: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

XVII/27

Page 28: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

Penelitian di bidang hukum juga telah menghasilkan data tentang usaha perlindungan konsumen, aspek hukum mengenai te-lekomunikasi, perlindungan terhadap pengusaha kecil, dan lain sebagainya.

Penelitian tentang masalah-masalah hukum laut dan peman-faatan sumber daya laut di kawasan Pasifik semakin penting, baik sebagai sumber kekayaan, maupun kekuatan. Dalam hubungan ini penelitian yang dilakukan,. menyoroti juga masalah laut teritorial, landas kontinen, dan zone ekonomi eksklusif. Pada segi lain pemanfaatan sumber-sumber daya hayati dan non-haya-ti laut Pasifik juga diteliti.

Dengan demikian dalam tahun-tahun 1978 hingga tahun 1982/83, dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan peneli-tian, diantara kegiatan-kegiatan yang dicantumkan dalam Repe-lita III, beberapa kegiatan ialah melampaui sasaran semula, bahkan telah pula dapat dilaksanakan kegiatan baru, seperti pembuatan hujan buatan, penelitian gempa, pengembangan sarana laboratorium penelitian oseanologi di Ambon dan lain-lain.

B. STATISTIK

1. Pendahuluan

Pengembangan statistik merupakan bagian yang tidak ter-pisahkan dari pembangunan nasional. Penyusunan rencana pem-bangunan dan kebijaksanaan di berbagai bidang,harus didasari dengan data statistik yang baik dan dapat diandalkan. Di sam-ping itu data statistik juga diperlukan untuk berbagai pene-litian ilmiah dan untuk mengukur kemajuan yang dicapai dalam pelaksanaan program-program pembangunan. Penilaian kemajuan secara statistik ini dapat mengungkapkan dapat tercapai ti-daknya sasaran pembangunan. Bila angka-angka statistik menun-jukkan bahwa yang dicapai adalah kurang daripada sasaran, maka dapat diadakan tindakan-tindakan untuk mengusahakan per-baikan dalam pelaksanaan program-program yang telah ditentu-kan, atau dapat diadakan kebijaksanaan yang baru sama sekali.

2. Kebijaksanaan Pembangunan di Bidang Statistik Dalam Repelita III.

Sejalan dengan usaha;pembangunan dan kebijaksanaan Peme-rintah, maka kebijaksanaan perstatistikan dalam Repelita III, pertama-tama tetap menjaga terjaminnya kontinuitas program-program yang telah dilakukan dalam Repelita I dan II. Di sam-ping itu kebijaksanaan perstatistikan juga lebih mempriori-

XVII/28

Page 29: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

taskan statistik-statistik yang menunjang usaha pemerataan, khususnya di dalam pemenuhan kebutuhan pokok rakyat, kesempa-tan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan, pembagian pendapatan, kesempatan kerja, kesempatan berusaha, kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan, penyebaran pembangunan di seluruh wilayah, dan kesempatan memperoleh keadilan.

Dalam rangka memenuhi berbagai ragam dan jenis data sta-tistik baik untuk Pemerintah maupun untuk masyarakat konsumen data, maka kegiatan di bidang perstatistikan pada Repelita III meliputi antara lain : (a) Melanjutkan kegiatan-kegiatan yang telah dituangkan dalam Undang-undang No. 6 tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-undang NO. 7 tahun 1960 tentang Statistik; (b) Memperbaiki tingkat ketelitian dan ketepatan waktu penyajian statistik-statistik yang telah ada; (c) Mem-perluas dan memperbaiki data ekonomi pokok yang meliputi ber-bagai sektor lapangan usaha, data harga, keuangan, dan seba-gainya, yang sangat diperlukan dalam rangka penyusunan perki-raan produksi, pendapatan nasional/regional, tabel input-out-put, dan sebagainya; (d) Memperbaiki dan lebih tepat menga-rahkan statistik sosial dan kependudukan sehingga dapat dipa-kai untuk mengukur kondisi sosial penduduk dan dapat menying-kapkan permasalahan sosial penduduk yang sedang dihadapi de-wasa ini; (e) Mengembangkan perstatistikan di daerah-daerah sampai mencakup unit administrasi terkecil; (f) Secara simul-tan menggarap peningkatan efektivitas organisasi pelaksanaan statistik, termasuk usaha koordinasi kegiatan statistik yang dilakukan oleh berbagai instansi, dalam hal pembakuan metodo-logi dan prosedur; (g) Meningkatkan baik jumlah maupun kuali-tas tenaga yang trampil di bidang perstatistikan, serta me-ngusahakan sarana dan prasarana pokok menurut kebutuhan minimal.

3. Pelaksanaan Kegiatan di Bidang Perstatistikan Dalam Tahun Keempat Repelita 111 (1982/83)

a. Peningkatan Data Statistik dan Perbaikan Statistik Perta-nian

1) Survai Pertanian Tanaman Pangan

Survai pertanian tanaman pangan diadakan dengan tujuan mengumpulkan data produksi, produktivitas per hektar/pohon, struktur ongkos tanaman padi, palawija dan hortikultura. Pe-laksanaan lapangan dilakukan di seluruh Indonesia dengan mem-perhatikan potensi luas tanaman, luas panen, dan besarnya produksi. Daerah penelitian dibagi dalam daerah potensi dan daerah evaluasi. Yang termasuk dalam daerah potensi adalah

XVII/29

Page 30: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

propinsi-propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Daerah Is-timewa Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan, sedang propinsi-propinsi lainnya termasuk dalam da-erah evaluasi.

2) Survai Konstruksi/Indikator Konstruksi

Berdasarkan hasil Sensus Konstruksi 1977 telah disusun beberapa rencana untuk memperbaiki dan menyusun statistik konstruksi yang lebih lengkap dan akurat. Statistik konstruk-si yang dikembangkan meliputi statistik bangunan, jembatan/ jalan, sarana pengairan, waduk/dam, lapangan terbang, insta-lasi listrik, dan lain sebagainya. Dalam tahap pertama, pada tahun 1982/83 dikumpulkan statistik bangunan melalui survai konstruksi terhadap perusahaan konstruksi yang ada di seluruh Indonesia.

Pilot survai dilakukan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dan mencakup 100 perusahaan konstruksi yang cukup besar po-tensinya. Survai ini telah dapat diselesaikan pada bulan Ja-nuari 1982. Sebagai tindak lanjut dari survai konstruksi ter-sebut pada tahun 1982 dilakukan survai konstruksi di 6 pro-pinsi potensial, ialah Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan, yang mencakup kurang lebih 65 persen dari seluruh potensi perusa-haan konstruksi yang ada di seluruh Indonesia.

Di samping survai tersebut juga dikumpulkan data sekunder di sektor konatrukai, yaitu dari laporan-laporan proyek B.1. (Keppres 14 - A), izin mendirikan bangunan (IMB) dari PU, Pe-rumnas/Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum.

3) Survai Industri Besar, Sedang, dan Kecil

Data statiatik industri yang dikumpulkan secara lengkap melalui survai industri besar dan sedang meliputi karakteris-tik tenaga kerja, upah dan gaji, produksi, pemakaian bahan baku, baik yang berasal dari produksi dalam negeri maupun dari impor, penggunaan bahan bakar dan pembentukan modal. Untuk dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang laju pertumbuhan sektor industri mulai tahun anggaran 1982/83 se-cara terus-menerus sekali dalam enam bulan akan dilakukan survai industri kecil yang dapat memberikan gambaran tentang laju pertumbuhan industri kecil.

XVII/30

Page 31: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

Pada akhir tahun 1982 ini data yang dikumpulkan dalam rangka Survai Industri Besar dan Sedang tahun 1981 telah di-olah, dan pada akhir tahun anggaran 1982/83 hasilnya sudah dapat dipublikasikan. Survai Industri Besar dan Sedang tahun 1982 merupakan kegiatan lanjutan pelaksanaan survai-survai tahun sebelumnya.

Survai triwulanan yang selama ini dipakai untuk mengikuti gerak laju pertumbuhan sektor industri, khususnya industri besar dan sedang, sudah dapat menghasilkan indeks industri sampai triwulan kedua tahun 1981.

Survai industri lainnya yang dilaksanakan dalam tahun anggaran 1982/83 ini adalah survai industri kecil semesteran yang diharapkan dapat mengukur gerak laju pertumbuhan sub sektor industri setiap enam bulan. Hasil survai semester I tahun 1982 sedang dalam pengolahan.

4) Survai Pertambangan Besar dan Energi

Tujuan survai pertambangan besar dan energi adalah meng-himpun dan mengolah data sekunder Yang diperoleh dari Depar temen Pertambangan dan Energi, maupun data primer yang dikum-pulkan melalui Survai Bahan Galian dan Survai Pertambangan Besar. Keterangan yang dikumpulkan meliputi jumlah perusahaan tambang, tenaga kerja, upah dan gaji, produksi, penggunaan bahan bakar, struktur ongkos dan pembentukan barang-barang modal, dan sebagainya.

Pada saat ini sedang dilakukan survai tambang bahan ga-lian industri untuk daerah tingkat I Riau, Jambi, dan Bengku-lu. Di samping itu, dalam program pembaharuan daftar alamat perusahaan kecil telah dilakukan pendaftaran ulang untuk dae-rah-daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakar-ta, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

5) Survai Harga Konsumen

Survai harga konsumen menghasilkan statistik harga dan indeks harga konsumen (IHK) yang disajikan secara bulanan dan yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan, antara lain seba-gai indikator laju inflasi, indikator penyesuaian upah buruh, dan sebagainya. Sejalan dengan penyajian indeks harga konsu-men yang hasilnya hanya disajikan sebulan sekali pada setiap akhir bulan, maka untuk mendapatkan suatu indikator yang se-cara garis besar dan cepat dapat memberikan gambaran tentang perkembangan harga-harga, disusun pula statistik harga dan indeks harga 9 bahan pokok secara mingguan.

XVII/31

Page 32: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

Penyempurnaan-penyempurnaan terus dilakukan, baik yang menyangkut kemampuan tenaga di lapangan, maupun tata cara penghitungan indeksnya. Untuk itu pada tahun 1982/83 diadakan latihan bagi pejabat pengelola di daerah Tingkat I dan Ting-kat II dan berbagai survai tambahan seperti Survai Tarip Sewa Rumah, Tarip Pembantu rumah Tangga dan Uang Sekolah di 26 ibukota propinsi, serta Survai Pembelanjaan dan Survai Kuali-tas Barang di DKI Jakarta, sehingga data yang disajikan men-jadi makin sempurna.

6) Survai Harga Perdagangan Besar

Pencatatan statistik harga perdagangan besar dilakukan setiap bulan antara tanggal 15 - 20, dan mencakup harga-harga di sektor pertanian, industri, pertambangan/penggalian, eks-por dan impor di seluruh ibukota propinsi dan beberapa kota-madya dan kota kabupaten lainnya di seluruh Indonesia. Sta-tistik harga perdagangan besar dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan kebijaksanaan di bidang harga-harga, sebagai deflator dalam penghitungan pendapatan nasional dan pendapat-an regional, dan sebagai indikator dalam analisa pasar, ana-lisa moneter dan sebagainya.

7) Survai Harga Produsen

Pencatatan statistik harga produsen dilakukan pada tang-gal 15 setiap bulan, dan mencakup data statistik harga yang diterima petani, yaitu harga barang-barang produksi pertani-an, dan harga yang dibayar petani yang meliputi harga ba-rang/jasa untuk keperluan produksi pertanian maupun barang dan jasa untuk keperluan konsumsi rumah tangga tani. Harga-harga ini dikumpulkan di daerah pedesaan di semua propinsi di Indonesia kecuali DKI Jakarta, Irian Jaya, dan Timor Timur.

Statistik harga produsen mempunyai berbagai kegunaan, an-tara lain : untuk menilai perkembangan harga yang terjadi di-daerah pedesaan; untuk menghitung pendapatan nasional/regio-nal, khususnya yang berasal dari sektor pertanian; dan seba-gai indikator untuk melihat perkembangan daya beli petani di-lihat dari segi nilai tukar petani. Nilai tukar petani dapat diperoleh dengan membandingkan indeks harga yang diterima pe-tani dengan indeks harga yang dibayar petani.

8) Survai Keuangan

Data statistik keuangan meliputi statistik keuangan nega-ra, perbankan dan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Data ke-

XVII/32

Page 33: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

uangan negara mencakup keuangan Pemerintah Daerah Tingkat I, Pemerintah Daerah Tingkat II, dan Pemerintah Tingkat Desa. Data yang dikumpulkan adalah realisasi penerimaan rutin dan pembangunan serta realisasi pengeluaran rutin dan pembangunan setiap tahun anggaran. Data statistik keuangan pemerintah ini dapat digunakan dalam penghitungan pendapatan regional dari sebagai komponen besar dalam penghitungan pendapatan nasional dan tabel Input-Output setelah digabung dengan data keuangan Pemerintah Pusat.

Kegiatan komposisi data statistik keuangan ini secara te-rus-memerus mengalami perbaikan dan penyempurnaan, baik dalam hal daftar pertanyaan yang digunakan, maupun metodologi dan jumlah sampel yang dipakai. Untuk keuangan Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II pengumpulan data dilakukan secara leng-kap, sedang untuk Pemerintah Tingkat Desa dengan cara sampel.

9) Survai Perdagangan Luar Negeri

Yang termasuk dalam statistik perdagangan luar negeri adalah statistik impor, statistik ekspor, dan statistik per-kapalan. Statistik-statistik ini disusun berdasarkan kete-rangan-keterangan yang terdapat pada dokumen-dokumen yang di-terima dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (dokumen PPUD), Bank Devisa (dokumen PEB), Badan Penguasa Pelabuhan (dokumen L.2 Scheme). Dokumen-dokumen tersebut dikirim dari 250 buah pelabuhan yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan diada-kannya perbaikan prosedur pengiriman dokumen, maka masalah kelambatan penerimaan dokumen tersebut secara berangsur-ang-sur telah dapat diatasi.

Hasil statistik perkapalan diharapkan dapat digunakan se-bagai dasar untuk pengambilan keputusan dalam kebijaksanaan di bidang perkapalan secara nasional, pengembangan angkutan laut secara nasional dan untuk mengatasi masalah yang timbul di bidang pengadaan dan pemakaian jasa angkutan laut. Publikasi hasil kompilasi data statistik ekspor dan impor makin ditingkatkan kecepatannya dan ketepatannya.

10) Survai Perdagangan Penyaluran Dalam Negeri

Statistik perdagangan penyaluran dalam negeri diperlukan sebagai dasar untuk penyusunan rencana di bidang perdagangan dalam negeri, jasa-jasa perdagangan, dan perekonomian pada umumnya. Yang dikumpulkan dalam statistik ini adalah keter-angan struktural dan kegiatan operasi perusahaan perdagangan dan jasa-jasa perdagangan.

XVII/33

Page 34: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

Pada tahun 1982/83 dilaksanakan survai khusus restoran, perhotelan dan jasa-jasa, yang merupakan lanjutan dari survai sebelumnya. Survai ini dilakukan di 12 propinsi yaitu Sumate-ra Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Seluruh Jawa ter-masuk DKI Jakarta, Bali, Kalimantan Selatan, Sulawesi Sela-tan, dan Sulawesi Utara. Jumlah sampel berjumlah sebanyak 3.500 unit yang dipilih secara purposif. Keterangan-keterang-an yang dikumpulkan melalui survai tersebut adalah keterangan struktural, biaya-biaya operasi dan penerimaan perusahaan restoran, perhotelan dan jasa-jasa. Kegiatan survai ini di-harapkan akan selesai pada triwulan pertama tahun 1983/84.

11) Survai Wisatawan Dalam Negeri, Wisatawan Asing dan Hotel

Kegiatan pengumpulan data pokok tentang wisatawan dalam negeri, wisatawan asing dan hotel, kecuali dilakukan oleh Bi-ro Pusat Statistik sendiri, dilakukan pula dalam bentuk ker-jasama antara Biro Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Pariwisata. Setiap tahun sampai dengan tahun 1982 diadakan kegiatan inventarisasi akomodasi di 26 propinsi di Indonesia. Hasil kegiatan ini digunakan sebagai dasar bagi pelaksanaan survai tingkat penghunian kamar hotel yang dilaksanakan seca-ra terus-menerus. Demikian pula dalam rangka peningkatan pro-mosi dan produk pariwisata setiap tahun sampai tahun 1982 di-lakukan kompilasi data tentang kedatangan wisatawan asing me-lalui pelabuhan-pelabuhan utama yang didasarkan atas hasil pengolahan kartu E/D (Embarkasi/Disembarkasi) dari Direktorat Jenderal Imigrasi.

Kegiatan pengumpulan data untuk menunjang peningkatan promosi dan produksi pariwisata terus ditingkatkan dan dikem-bangkan. Di samping itu sejak tahun 1982 pengolahan statistik tingkat penghunian kamar dilakukan dengan bantuan komputer yang memungkinkan penyajian data bulanan.

12) Kompilasi Data Statistik Perhubungan

Statistik perhubungan meliputi statistik angkutan darat, angkutan laut, angkutan udara dan statistik komunikasi. De-ngan makin meningkatnya keperluan akan statistik perhubungan, yang erat kaitannya dengan 8 jalur pemerataan, maka perlu di-adakan pengembangan dan penyempurnaan baik dalam metodologi/ sistem, pengumpulan dan pengolahan maupun penyajian datanya. Dengan demikian data yang akan digunakan untuk penyusunan dan pelaksanaan program-program pembangunan nasional, khu-susnya dalam Repelita IV akan menjadi lebih mantap, baik kua-litas maupun kuantitasnya.

XVII/34

Page 35: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

Dalam bidang angkutan darat telah berhasil diterbitkan antara lain : Statistik Kendaraan Bermotor dan Panjang Jalan (1981) dan Statistik Lalu Lintas Angkutan Kereta Api (1981).

Walaupun datangnya dokumen-dokumen yang berasal dari Ins-pektorat-inspektorat Bea dan Cukai yang tersebar di seluruh Indonesia masih mengalami keterlambatan, namun pengolahan statistik antar pulau terus ditingkatkan dan telah berhasil diterbitkan publikasi statistik angkutan antar pulau keadaan tahun 1981. Di samping itu dengan kerjasama antar instansi lainnya telah berhasil diterbitkan pula publikasi data ang-kutan laut lainnya sampai dengan keadaan tahun 1981 dan seca-ra teratur disajikan data bulanan keadaan tahun 1982 dalam lembaran-lembaran berita ringkas dan dalam publikasi Indika-tor Ekonomi.

Di bidang angkutan udara telah berhasil disusun publikasi tahunan sampai dengan keadaan tahun 1981, yang memuat data tentang jumlah pesawat terbang sipil menurut jenis dan ukur-an, lalu-lintas angkutan penumpang, barang, bagasi dan pos di seluruh pelabuhan udara di Indonesia. Di samping itu secara teratur disajikan publikasi data bulanan keadaan tahun 1982 dalam lembaran berita ringkas dan Indikator Ekonomi. Berbagai publikasi telah diterbitkan, antara lain : Lalu Lintas Angku-tan Udara yang memuat keadaan sampai dengan bulan November 1982.

13) Survai Struktur Biaya Bus dan Truk Umum

Survai Struktur Biaya Bus dan Truk Umum pertama kali di-laksanakan pada tahun 1977 di 11 propinsi sebagai hasil ker-jasama antara Departemen Perhubungan dan Biro Pusat Statis-tik. Sementara itu telah banyak terjadi perubahan, antara lain, dalam jumlah sarana angkutan, perbaikan dan pembangunan prasarana angkutan. Oleh karenanya maka pada tahun 1982 di-adakan survai lagi dengan sekaligus perluasan daerah survai menjadi 15 propinsi.

Kegiatan lapangan Survai Struktur Biaya Bus dan Truk Umum tersebut telah selesai dilakukan. Yang merupakan satuan pen-cacahan adalah perusahaan angkutan bus antar kota, perusahaan angkutan bus antar propinsi dan perusahaan angkutan truk yang terdaftar pada instansi LLAJR di propinsi. Propinsi yang di-cakup dalam survai tahun 1982 adalah : Daerah Istimewa Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Sumatera Sela-tan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta,

XVII/35

Page 36: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.

Data yang dikumpulkan meliputi jumlah armada yang diope-rasikan, jumlah tenaga kerja, pengeluaran perusahaan, penda-patan bruto perusahaan, pembentukan modal, harga kendaraan, biaya operasional, upah dan gaji tenaga operasional, pemba-yaran sewa, asuransi, bunga dan pajak, jasa-jasa yang dibeli, dan lain sebagainya. Semua data tersebut telah selesai diolah dan hasil-hasilnya telah tersedia.

14) Survai Angkutan Udara

Survai ini telah dilakukan sejak tahun 1981 dengan tujuan memperoleh data struktur biaya perusahaan angkutan udara yang juga sangat berguna untuk penghitungan pendapatan nasional.

Dalam tahun 1982/83 kegiatan survai ini mencakup DKI Ja-karta yang merupakan pusat kegiatan penerbangan bagi dalam negeri dan luar negeri. Pelaksanaannya dilakukan dengan cara pencacahan langsung terhadap perusahaan-perusahaan penerbang-an nasional baik milik pemerintah maupun milik swasta. Data yang dikumpulkan meliputi antara lain : 1. keterangan umum perusahaan, seperti status pemilikan modal, bentuk badan hu kum, klasifikasi penerbangan; 2. indikator produksi seperti keberangkatan pesawat, kilometer pesawat, jam terbang, jumlah penumpang, dan barang yang diangkut; 3. penerimaan, yaitu pendapatan perusahaan yang diperoleh dari penerbangan; 4. pe-ngeluaran, yaitu biaya yang telah dikeluarkan untuk keperluan operasi penerbangan; 5. pembentukan modal, dan sebagainya. Data tersebut pada waktu ini sedang diolah.

15) Analisa dan Pengembangan

Proyek Analisa dan Pengembangan terdiri dari tiga kegiat-an, ialah : i) peningkatan dan pemeliharaan kerangka contoh induk; ii) penyusunan sistem data base statistics; dan iii) penyusunan klasifikasi lapangan usaha, jabatan dan pendidikan.

i). Dengan menggunakan data PODES (Potensi Desa) yang di-kumpulkan pada waktu Sensus Penduduk 1980 dan data pelengkap lain akan disusun Kerangka Contoh Induk (Master Sampling Frame). Kerangka Contoh Induk ini serbaguna; artinya dapat dipakai untuk pengambilan sampel dari berbagai eampel survai. Informasi yang ada dalam kerangka sampel ini akan selalu di-tingkatkan dan batas-batas blok sensusnya akan selalu dipe-lihara sehingga tidak terjadi keragu-raguan.

XVII/36

Page 37: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

Proyek ini dilakukan dalam tahun anggaran 1982/83. Mula-mula dilakukan pengolahan data baik secara manual maupun de-ngan komputer. Kemudian akan diadakan pengecekan lapangan se-cara sampel atau studi kasus untuk desa-desa yang meragukan datanya dan tahap terakhir berupa evaluasi dan analisa serta penulisan laporan.

ii) Penyusunan sistem "data base statistics" bertujuan untuk lebih mendayagunakan data yang sudah dikumpulkan. Baik data yang sudah diterbitkan maupun yang masih dalam pita kom-puter disatukan dalam satu sistem yang terpadu dalam kompu-ter. Dengan demikian dapat dilakukan retrieval data dengan lebih mudah dan data menjadi lebih berguna karena dapat dihu-bungkan dengan informasi-informasi lain dalam sistem yang terpadu.

Proyek ini dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama hanya akan dicoba data dari beberapa subyek saja, untuk kemu-dian diperluas pada tahap-tahap berikutnya. Pengumpulan data dasar kegiatan ini sudah selesai dan selanjutnya akan diada-kan evaluasi dan penyusunan sistemnya.

iii) Klasifikasi yang baku dari lapangan usaha, jabatan/ jenis pekerjaan dan pendidikan sangat diperlukan dalam pe-ngumpulan data statistik; demikian pula bagi penyajian dan analisanya. Klasifikasi baku ini juga diperlukan untuk menja-ga konsistensi perbandingan data statistik antar-waktu maupun antar-daerah/region/negara. Klasifikasi baku juga diperlukan untuk bidang-bidang lain, tetapi pada tahun anggaran 1982/83 terlebih dulu digarap bidang-bidang tersebut di atas.

Kegiatan penyusunan klasifikasi ini dilakukan bersama-sa-ma atara Biro Pusat Statistik dan departemen/instansi lain yang bersangkutan, seperti Departemen Perindustrian, Departe-men Kesehatan, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Diskusi-diskusi telah diadakan, dan pada waktu ini sedang disiapkan konsep untuk publikasinya.

Pada akhir tahun anggaran 1982/83 telah berhasil disele-saikan klasifikasi lapangan usaha dan klasifikasi jabatan In-donesia. Klasifikasi lapangan usaha sedang menunggu penceta-kannya, sedang klasifikasi jabatan Indonesia sudah selesai dicetak. Buku I dan II dicetak oleh Biro Pusat Statistik, se-dang buku III oleh Departemen Tenaga Kerja.

XVII/37

Page 38: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

Klasifikasi pendidikan sudah selesai pembahasannya dan pada waktu ini sedang disiapkan naskah untuk penerbitannya.

b. Penyempurnaan dan Pengembangan Statistik Pendapatan Na-sional, Regional, dan Tabel Input-Output

Usaha penyempurnaan angka-angka pendapatan nasional telah dilanjutkan dan ditingkatkan. Usaha tersebut meliputi per-baikan angka-angka dasar yang masih bersifat sangat sementa-ra, melengkapi data yang diperlukan serta memperbaiki dan me-nyempurnakan ruang lingkup, definisi dan metode estimasi. Di samping itu statistik pendapatan regional yang dihitung dan disusun oleh masing-masing Daerah Tingkat I, masih diteliti, diperbandingkan dan dianalisa, terutama dalam hal keseragaman penggunaan konsep dan metodologinya.

Sebagai tindak lanjut dari pengembangan statistik penda-patan nasional dan dalam rangka menuju kepada suatu sistem neraca nasional yang lengkap dan terpadu, pada tahun anggaran 1982/83 telah dilakukan pula tahap penyelesaian penyusunan Tabel Input-Output Indonesia 1980 dan Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indonesia (Social Accounting Matrix = SAM). Hasil pe-nyusunan ini akan berguna sebagai bahan analisa lebih lanjut, khususnya analisa antar sektor kegiatan ekonomi, antar kelom-pok sosial ekonomi masyarakat, dan sebagainya. Tabel Input-Output Indonesia sudah dua kali diterbitkan, yaitu untuk ta-hun 1971 dan 1975, sedang Sistem Neraca Sosial Ekonomi Indo-nesia baru untuk pertama kalinya, yaitu untuk tahun 1975.

Kegiatan-kegiatan dalam tahun 1982/83 antara lain melipu-ti hal-hal sebagai berikut

Dalam bidang pendapatan nasional kegiatan meliputi peng-arahan dan perumusan, pengumpulan data pelengkap, penghitung-an nilai tambah sektoral, sub sektoral, studi penyusunan ang-ka-angka pendapatan nasional triwulanan dan penyusunan neraca produksi komoditi penting. Kegiatan ini telah menghasilkan Statistik Pendapatan Nasional Indonesia seri tahun 1975 - 1981. Dalam penyajian ini telah diusahakan penyempurnaan dan pengembangan data yang digunakan maupun konsep, ruang lingkup dan cara-cara estimasinya.

Kegiatan dalam bidang pendapatan regional meliputi studi perbandingan dan analisa penghitungan nilai tambah sektor tertentu dan penyelenggaraan latihan master instruktur, serta pengiriman instruktur dan team tehnis ke daerah. Statistik Pendapatan Regional Propinsi-propinsi di Indonesia disajikan

XVII/38

Page 39: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

secara seri tahun 1975 - 1979. Dalam penyajian ini telah di-usahakan sejauh mungkin penyeragaman konsep, ruang lingkup, sumber data dan cara-cara estimasi yang dipakai oleh masing-masing propinsi.

Dalam penyusunan Tabel Input-Output Indonesia 1980 ke-giatan pada tahun yang lalu meliputi pengarahan dan perumu-san, penyusunan kontrol total, penyusunan input, pengolahan survai khusus Input-Output, dan rekonsiliasi akhir terhadap angka-angka yang dihasilkan.

Bagian neraca sektor publik mempunyai kegiatan-kegiatan berupa pembuatan daftar isian dan buku pedoman, survai khusus Badan Usaha Negara, pengolahan hasil pencacahan dan tahap permulaan penyusunan neraca sektor publik serta studi penyu-sunan neraca arus dana. Tahapan yang telah diselesaikan dalam tahun 1982/83 adalah pencacahan survai khusus badan usaha dan pengolahan hasil pencacahan guna penyusunan neraca produksi, tabel pembentukan modal dan tenaga kerja.

Studi penyusunan produk riil internasional meliputi pe-ngarahan dan perumusan, penyusunan pengeluaran konsumsi dan pembentukan modal menurut klasifikasi dan spesifikasi terten-tu, penelitian data produksi dan harga komoditi di Jakarta, pengolahan hasil penelitian, dan melakukan pembahasan dan diskusi. Yang telah diselesaikan dalam studi ini adalah pe-nyusunan pengeluaran konsumsi dan pembentukan modal menurut klasifikasi yang ditentukan serta pembahasannya.

Kegiatan dalam survai investasi Indonesia meliputi penyu-sunan daftar isian, buku pedoman, kerangka sampel dan peng-ambilan sampel, pencacahan survai investasi serta pengolahan hasil survai dan penyusunan laporan hasil survai. Tahapan yang telah dilakukan dalam tahun anggaran 1982/83 adalah pen-cacahan dan editing hasil pencacahan.

c. Survai Sosial Ekonomi Nasional

1). Survai Sosial Ekonomi Nasional 1982

Peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat yang merata merupakan tujuan utama pembangunan kita. Untuk keper-luan itu harus ada data yang dapat dipakai sebagai dasar bagi perencanaannya, pengkajian hasil pembangunannya, dan usaha penyempurnaannya. Salah satu cara pengumpulan data tersebut adalah dengan melakukan Survai Sosial Ekonomi Nasional (SUSE-NAS), yang diadakan setiap tahun dengan pokok (topik) yang

XVII/39

Page 40: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

berbeda sesuai dengan keperluan. Kegiatan tahun 1982/83 khu-sus dipusatkan pada pengumpulan data yang terperinci tentang angkatan kerja yang dapat dipakai sebagai kelanjutan atau ba han pembanding hasil Sensus Penduduk 1980, serta pengumpulan data di bidang kriminalitas, industri kecil/kerajinan rumah tangga dan konsumai makanan jadi dan keterangan kualitatif tentang kesejahteraan rumah tangga. Survai di bidang krimina-litas baru dilakukan untuk pertama kali dan dilaksanakan pada periode September sampai dengan Desember 1982. Perencanaan dan persiapan survai, seperti pengambilan sampel, penyusunan daftar isian, buku pedoman untuk pelaksanaan lapangan, latih-an master instruktur telah dilakukan di pusat, sedang latihan petugas lapangan telah dilaksanakan di tingkat daerah. Pada survai ini sebanyak 60.000 rumah tangga yang dicacah. Pengo-lahannya dilakukan pada tahun berikutnya, sedang pada tahun 1982 dilakukan pengolahan data SUSENAS tahun sebelumnya, ter-masuk penerbitan beberapa publikasi hasilnya.

2) Profil Statistik Anak dan Ibu, dan Indikator Kesejah-teraan Rakyat

Untuk memperoleh gambaran tentang kondisi sosial yang me-nyangkut masalah pendidikan, tingkat hidup, kesehatan, per-adilan, kebudayaan, dan sebagainya, telah ditingkatkan ke-giatan pengumpulan data statistik sosial baik melalui survai sampel maupun penelitian secara lengkap, dan juga data sekun-der yang dikutip dari sumber lain. Usaha penyempurnaan dan pengembangannya telah diadakan baik dalam ruang lingkup ke-lengkapan data yang dikumpulkan maupun dalam sistem dan meto-de pengumpulannya. Dengan usaha ini diharapkan agar hasilnya dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun indikator kese-jahteraan rakyat yang sangat diperlukan untuk penyusunan ren-cana pembangunan dalam bidang yang dimaksud.

3) Survai Tabungan Masyarakat 1982/83

Dalam kegiatan survai tabungan masyarakat ini tahapan yang telah dilakukan pada tahun 1982/83 adalah mengadakan eksplorasi metode yang telah diterapkan di beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan Jepang. Berdasarkan eksplorasi tersebut dan dengan melakukan kompilasi serta pengolahan data dasar segera akan dilakukan percobaan survai.

d. Persiapan Sensus Pertanian 1983.

Sensus Pertanian ketiga setelah kemerdekaan diselenggara-kan pada tahun 1983. Pengumpulan datanya terdiri dari dua ta-

XVII/40

Page 41: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

hap, yaitu pencacahan secara lengkap dan pencacahan secara sampel.

Tujuan pelaksanaan sensus ini adalah untuk mendapatkan data dasar struktur usaha pertanian, pengusahaan tanah untuk jenis usaha di bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, serta keadaan sosial ekonomi, termasuk keterangan-keterangan mengenai ketenagakerjaan, dan data tentang buruh pertanian.

Data yang dikumpulkan dalam Sensus Pertanian dibagi dalam beberapa kelompok menurut sifat data yang dikumpulkan dan cara pendekatannya. Pengelompokan tersebut antara lain adalah sebagai berikut

(i) Data mengenai luas tanah pertanian di Indonesia yang memberikan gambaran menyeluruh, yaitu per pulau atau per pro-pinsi menurut penggunaannya, dalam hal ini menurut luas tanah sawah dan tanah kering, tanaman musiman dan tanaman tahunan serta penggunaan tanah lainnya.

(ii) Data di bidang pertanian pangan yang meliputi pola kegiatan pertanian, termasuk data tentang pemilikan tanah pertanian, pengusahaan tanah pertanian, dan sebagainya.

(iii)Data mengenai pola kegiatan perkebunan besar menu-rut jenis tanahnya, status persawahan dan produksinya.

(iv) Data mengenai pola kegiatan perkebunan rakyat menu-rut jenis tanaman dan produksinya.

Dengan demikian maka semua kegiatan di bidang pertanian kecuali kehutanan akan dikumpulkan melalui sensus ini.

Mengingat kegiatan sensus merupakan simpul-simpul besar dalam upaya pengumpulan data dasar secara menyeluruh dan ter-padu, maka telah disusun tahapan kegiatan sesuai dengan ruang lingkup dan sasaran yang sangat luas sebagai berikut:

(a) Tahapan perencanaan meliputi penentuan tujuan dari diadakannya sensus, biaya semua kegiatan mulai perencanaan sampai dengan analisa dan penerbitan, jadwal waktu, organisa- si lapangan, konsep dan definisi, daftar pertanyaan dan buku pedoman, rencana tabulasi dan lain sebagainya. Kegiatan ter-sebut dilakukan pada tahun 1981/82 dan sebagian dari tahun 1982/83. Dalam tahun 1982/83 juga dilaksanakan kegiatan-ke-giatan antara lain: 1) percobaan lapangan untuk "listing" dan

XVII/41

Page 42: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

sensus sampel rumah tangga pertanian tanaman pangan, peterna-kan, dan perikanan darat; 2) gladi resik untuk "listing" dan sensus rumah tangga pertanian tanaman pangan, peternakan, dan perikanan darat; 3) percobaan lapangan sensus sampel tanaman perkebunan rakyat untuk tujuh komoditi; 4) percobaan lapangan sensus sampel perikanan laut; dan 5) pilot percobaan lapangan KUD.

Percobaan tersebut di atas meliputi pencacahan lapangan, pengawasan lapangan, pemeriksaan lapangan, penyelenggaraan latihan dan sebagainya.

b) Tahapan pelaksanaan Sensus Pertanian 1983 akan melipu-ti beberapa jenis kegiatan pencacahan lengkap maupun sampel. Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan adalah antara lain: penyusunan Direktori Perusahaan Pertanian; Sensus KUD dan Survai Koperasi dan Evaluasi Penggunaan Tanah.

e. Pengolahan Sensus Penduduk 1980

1) Pengolahan dan Analisa Sensus Penduduk 1980

Sensus Penduduk 1980 yang diselenggarakan dalam bulan Oktober 1980 telah dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu tahap pertama pencacahan secara lengkap dan tahap kedua pencacahan secara sampel yang meliputi kurang lebih 5 persen dari selu-ruh penduduk. Pada waktu ini kegiatan Sensus Penduduk 1980 telah mencapai tahap pengolahan. Untuk mempercepat penyajian hasilnya telah dipilih 10 persen dari 5 persen sampel terse-but untuk diolah lebih dahulu. Hasil pengolahan :ini dipakai sebagai dasar penyusunan analisa.

Pengolahan beberapa data Sensus Penduduk baik secara lengkap untuk data dasar maupun secara sampel telah mengha-silkan publikasi-publikasi, antara lain: 1) Penduduk Indone-sia 1980 menurut Propinsi dan Kabupaten-Kotamadya; 2) Pendu-duk Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Malu-ku dan Irian Jaya menurut Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya, dan sebagainya.

Untuk memudahkan para konsumen data, khususnya Pemerin-tah, dalam membaca dan mengulas serta membuat kebijaksanaan/ program lebih lanjut di bidang kependudukan, telah diterbit-kan "Ulasan Singkat Hasil Sensus Penduduk 1980" yang berisi-kan antara lain: penyebaran dan kepadatan penduduk, laju per-tumbuhan penduduk, susunan dan jenis kelamin, tingkat pendi-dikan, kesehatan, perpindahan, fertilitas, keluarga berenca-na, dan sebagainya.

XVII/42

Page 43: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

Analisa hasil sampel sensus telah dapat dikerjakan dan telah mencapai hasil-hasil yang cukup berarti. Lebih dari 300 tabel analisa telah berhasil dikeluarkan dan telah dilakukan analisa untuk beberapa pokok (topik). Pada saat ini telah se-lesai dibahas naskah publikasi analisa yang meliputi bidang-bidang fertilitas, umur perkawinan, perumahan, migrasi, ang-katan kerja dan keluarga berencana. Diharapkan naskah publi-kasi ini sudah siap dalam bulan Juli 1983.

Di samping itu, untuk mengadakan analisa secara regional telah diadakan kerjasama antara Biro Pusat Statistik dengan Lembaga Kependudukan dalam berbagai bidang, yaitu dengan Lem-baga Demografi untuk bidang Fertilitas, dengan Pusat Peneli-tian dan Studi Kependudukan Universitas Gajah Mada untuk bi-dang Angkatan Kerja dan Migrasi, dan dengan Lembaga Kependu-dukan Universitas Sriwijaya untuk bidang Keluarga Berencana.

Dalam tahun 1982/83 telah berhasil dipublikasikan: Sampel Sensus Seri S No. 2, yan.g bersifat nasional maupun per pro-pinsi. Di samping itu sedang dikerjakan proyeksi penduduk na-sional dan per propinsi.

2) Registrasi Penduduk

Pengumpulan data statistik vital secara teratur dan ber-kesinambungan setiap tahun diperlukan untuk mengisi kekosong-an data dalam kurun waktu antara dua sensus dan untuk meng-evaluasi hasil sensus dan survai penduduk. Hasi.l pendaftaran penduduk ini kecuali dapat memenuhi fungsi administrasi ke-pendudukan, identifikasi dan legalisasi, juga dapat memberi gambaran tentang tingkat, variasi antar daerah, dan perkem-bangan komponen perubahan penduduk, yaitu kelahiran, kematian dan perpindahan dari waktu ke waktu.

Kegiatan pada tahun anggaran 1982/83 berupa kelanjutan dari kegiatan tahun sebelumnya, yaitu latihan dalam cara pengisian daftar-daftar registrasi untuk mencatat kejadian vital di semua desa bagi Kepala Desa dan Carik di semua da-erah di luar Jawa dan Bali. Dengan demikian diharapkan akan diperoleh suatu cara pencatatan penduduk yang seragam di se-luruh Indonesia. Seperti halnya di Jawa dan Bali, latihan pe-tugas dilaksanakan secara bertahap. Pada tahap pertama diada-kan latihan instruktur pusat oleh Biro Pusat Statistik di Jakarta.

XVII/43

Page 44: ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, … · Web viewHal ini dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan bahan-bahan mentah/baku atau setengah jadi di dalam negeri menjadi barang jadi. Program

Selanjutnya mereka yang telah dilatih ini melatih para instruktur daerah yang terdiri dari para Mantri Statistik, dan pada tahap akhir dari latihan, para Mantri Statistik melatih para petugas registrasi di setiap kecamatan, sesuai jadwal yang ditentukan pemerintah setempat.

Dalam tahun itu juga dilakukan evaluasi terhadap pelaksa-naan administrasi kependudukan di daerah yang petugasnya telah memperoleh latihan dalam tahun yang lalu, ialah daerahdaerah di semua propinsi di Jawa dan Bali. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh keterangan tentang masalah-masalah yang ditemui di daerah dalam melaksanakan kegiatan tersebut, pandangan dan tanggapan masyarakat tentang administrasi ke-pendudukan dan kemungkinan penyempurnaan sistem yang berlaku sekarang.

XVII/44