102
ILMU PENYAKIT KULIT & KELAMIN DAN PARASITOLOGI TIM UKMPPD FKU MALAHAYATI

Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Embed Size (px)

DESCRIPTION

cz zc cz c zc

Citation preview

Page 1: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

ILMU PENYAKIT KULIT & KELAMINDAN PARASITOLOGI

TIM UKMPPD FKU MALAHAYATI

Page 2: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Dermatologi – Uretritis Gonorrhea

• Keyword– S: laki-laki, keluar nanah

dari kemaluan, riwayat ML dengan PSK

– O: didapatkan kuman gonokok gram negatif

• Diagnosis pada pasien ini adalah uretritis gonore yang disebabkan oleh kuman N.gonorrhea

• Neisseria gonorrhea

Page 3: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Uretritis Gonorrhea – Etiologi, Gejala Klinis, Diagnosis, Tatalaksana

• Masa tunas Neisseria gonore sangat singkat, pada pria umumnya berkisar antara 2-5 hari. Pada wanita masa tunas sulit untuk ditentukan karena pada umumnya asimptomatik.

• Pada pria keluhan dapat berupa rasa gatal, panas di bagian distal uretra di sekitar OUE, disuria, polakisuria, keluar duh tubuh mukopurulen, dan nyeri waktu ereksi.

• Pemeriksaan penunjang berupa apusan gram ditemukan diplokokus gram negatif di dalam/luar leukosit PMN. Bila perlu, dilakukan biakan dengan media Thayer-Martin.

• Tata laksana:– Penisilin G 4,8 juta unit + 1 g probenesid– Regimen baru: Ceftriaxone 250 mg intramuscular (IM) single dose

OR Cefixime 400 mg PO single dose PLUS, Azithromycin 1 g PO single dose OR Doxycycline 100 mg PO twice a day , for 7 days

Page 4: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Dermatologi – Sifilis

• Keywords– S: luka dekat kemaluan– O: ulkus durum (ulkus bersih, soliter, tidak nyeri), tes

VDRL/TPHA reaktif• Ulkus pada kemaluan ada 3, yaitu

– Ulkus durum/chancre/sifilis primer: ulkus bersih, soliter, tidak nyeri, indurasi (+), tidak bergaung. Disebabkan oleh T.palidum

– Ulkus mole/soft chancre: ulkus kecil, kotor, multipel, sangat nyeri, tidak ada indurasi, bentuk cawan, pinggir tidak rata, bergaung, dikelilingi halo. Disebabkan H.ducreyi

– Ulkus mikstum: gabungan sifat keduanya• Sifilis

Page 5: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Sifilis – Stadium, Gejala Klinis, Diagnosis

Gejala Klinis Pemeriksaan Penunjang

Sifilis Primer Ulkus durum Dark field microscopy; VDRL/TPHA (hanya + pada 75% kasus)

Sifilis Sekunder Kelainan kulit the greatest immitator of all skin diseases

VDRL/TPHA (+ pada 100%)

Sifilis Tersier Guma di berbagai jaringan (jaringan saraf lebih sering)

VDRL/TPHA (+ pada 100%)

Page 6: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Sifilis – Tatalaksana, Gambaran Klinis, Penunjang

• Tata laksana (sifilis primer): Penicillin G benzatin 2,4 juta U dosis tunggal

• Gambaran klinis pada pasien menunjukkan ulkus durum (ulkus yg bersih, soliter, dan tidak nyeri), ditambah dgn VDRL (+) dan TPHA (+). Penyakit ini disebabkan oleh infeksi T. pallidum sifilis.

Page 7: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Dermatitis Atopi• Keywords

– S: keluhan gata-gatal di daerah lipatan siku dan lutut, keluhan berulang, bersin-bersin di pagi hari

– O: plak eritematosa datas difus, erosi, skuama dan likenifikasi• Pada pasien ini ditemukan salah satu trias atopi berupa rinitis alergi

(bersin-bersin di pagi hari). Kelainan kulit pada pasien atopi ini disebut dermatitis atopi. Dermatitis atopi pada pasien ini tipe anak yang ditandai dengan lesi kulit bersifat kering dengan predileksi lipatan kulit.

• Trias atopi: rinitis alergi, dermatitis atopi, konjungtivitis alergi• Patogenesis reaaksi hipersensitifitas tipe 1 pada orang dengan

predisposisi genetik kadar IgE dan jumlah eosinofil yang meningkat.• Dermatitis Atopi

Page 8: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Dermatitis Atopi – Klasifikasi• Dermatitis atopi tipe infantil (2 bln-2

th): lesi di dahi/pipi berupa eritema, papulo-vesikel yang halus, eksudatif, krusta (lesi basah)

• Dermatitis atopi tipe anak: lesi lebih kering, tidak begitu eksudatif, lebih banyak papul, likenifikasi dan sedikit skuama. Predileksi di lipat siku, lipat lulut, pergelangan tangan bagian fleksor, kelopak mata, leher, jarang di muka.

• Dermatitis atopi tipe juvenil (remaja dan dewasa): plak papular-eritematosa dan berskuama, atau plak likenifikasi yang gatal. Predileksi idem tipe anak

Page 9: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Dermatitis Atopi – Diagnosis (Kriteria Hanifin & Rajka)

• Kriteria Mayor– Pruritus– Dermatitis di muka atau ekstensor pada

bayi dan anak– Dermatitis di fleksura pada dewasa– Dermatitis kronis atau residif– Riwayat atopi pada penderita atau

keluarganya

Beberapa istilah penting:• Allergic salute: sering menggosok-gosok

hidung dengan tangan karena gatal• Allergic crease: lipatan di dorsum nasi

karena terlalu sering menggosok-gosok hidung

• Allergic shiner: warna kehitaman pada infraorbita karena stasis vena.

• Kriteria Minor– Xerosis– Infeksi kulit berulang (o/ S.aureus dan herpes

simplex)– Dermatitis nonspesifik pada tangan atau kaki– Iktiosis/hiperliniar palmaris/keratosis pilaris– Pitiriasis alba– Dermatitis di papila mamae– White demographisme & delayed blanch response– Keilitis– Lipatan infra orbital Denie Morgan– Konjungtivitis berulang– Keratokonus– Katarak subkapsulae anterior– Orbita gelap– Muka pucat atau eritem– Gatal bila berkeringat– Intoleransi wol/pelarut lemak– Aksentuasi perifolikular– Hipersensitif terhadap makanan– Perjalanan penyakit diperngaruhi faktor lingkungan

dan atau emosi

Page 10: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Jenis-jenis Dermatitis

• Dermatitis atopik – ada riwayat alergi. Lokasi: lengan, paha. Kulit tebal, kering, bersisik

• Dermatitis seboroik – skuama berminyak• Dermatitis kontak – riwayat kontak dengan

bahan tertentu• Dermatitis numular: dermatitis bentuk koin,

belum diketahui penyebabnya secara pasti, bersifat kronik residif. Kemungkinan akibat trauma, kulit kering, insufisiensi vena, stres

Page 11: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Psoriasis Vulgaris• Keywords

– S: bercak kemerahan, bersisik tebal dan berwarna putih seperti mika, hilang timbul sejak 2 tahun yll

– O: lesi ditemukan di daerah ekstensor (bokong, siku dan lutut)

• Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah psoriasis vulgaris.

• Psoriasis

Page 12: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Psoriasis, Dermatitis Seboroik, Eritroderma, Pitriasis rosea

• Psoriasis:– Eritema dengan skuama kasar berlapis,

predileksi daerah ekstensor– Fenomena tetesan lilin: skuama yang digores

seperti lilin yang digores– Tanda Kobner: trauma pada kulit normal

menimbulkan lesi psoriasis– Tanda Auspitz: pengerokan lesi bertahap

menyebabkan tampak bintik-bintik pembuluh darah (papilomatosis)

• Dermatitis seboroik: skuama berminyak, kekuningan

• Eritroderma: eritema pada (hampir) seluruh tubuh, kesakitan, gatal, ada skuama halus

• Pitiriasis rosea: lesi inisial berupa eritema dan skuama halus (herald patch), bentuk seperti pohon cemara terbalik, sembuh dalam 3-8 minggu, jarang kambuh

Page 13: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Psoriasis vulgaris Bercak eritema berbatas tegas dengan skuama kasar berlapis-lapis dan

transparan Predileksi: skalp, perbatasan skalp-muka, ekstremitas ekstensor (siku &

lutut), lumbosakral Khas: fenomena tetesan lilin, Auspitz sign, Kobner sign Patofisiologi:

Genetik: berkaitan dengan HLA Imunologik: diekspresikan oleh limfosit T, sel penyaji antigen dermal, dan

proliferasi keratinosit → peningkatan turn over epidermis Pencetus: stress, infeksi fokal, trauma, endokrin, gangguan metabolisme, obat,

alkohol, dan merokok Tata laksana:

Sistemik: KS, sitostatik (metotreksat), levodopa, etretinat, dll Topikal: preparat ter, KS, ditranol, tazaroen, emolien, dll PUVA (UVA + psoralen)Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Page 14: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag
Page 15: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Akne Vulgaris

• Keywords– S: perempuan, 18 tahun, timbul komedo warna putih dan

hitam di wajahnya. – O: lesi komedo < 20, tidak ada lesi inflamasi

• Diagnosis pada kasus ini adalah akne vulgaris derajat ringan. Terapi akne derajat ringan adalah jika tipe komedonal (non-inflamatoar) diberikan terapi retinoid topikal dan jika ada papular/pustular (inflamatoar) diberikan retinoid topikal + antibiotik topikal.

• Retinoid Topikal

Page 16: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Akne Vulgaris – Patogenesis

Page 17: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Akne Vulgaris – Grading, Tatalaksana

GRADING• Mild acne:

– <20 comedones– <15 inflammatory lesions– Or, total lesion count <30

• Moderate acne:– 20-100 comedones– 15-50 inflammatory lesions– or, total lesion count 30-125

• Severe acne:– >5 cysts– Total comedo count >100– Total inflammatory count >50– Or total lesion count >125

Lehmann HL, Robinson KA, Andrews JS, Holloway V, Goddman SN. Acne therapy: a methodological review. J. Am. Acad. Dermatol. 47, 231-240 (2002)

TREATMENTS• Mild acne:

– Topical retinoids (comedonal)– Topical antibiotics

(inflammatory)

• Moderate acne:– Add oral antibiotics

• Severe acne– Oral isotretinoins– Topical retinoids or topical and

oral antibiotics if needed

Jacyk WK. Acne Vulgaris: Grades of Severity and Treatment Options. SA Fam .Pract. 45(9), 32-36 (2003)

Page 18: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Akne Vulgaris – Tatalaksana

Page 19: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Hidraadenitis• Nodus dengan tanda radang akut di

daerah yang banyak kelenjar apokrin (ketiak atau perineum) dan riwayat mikrotrauma hidradenitis

• Abses multipel kelenjar keringat? Nyeri, dengan fluktuasi

• Folikulitis? Papul atau pustul eritema, di tengahnya ada rambut

• Ektima? Ulkus dangkal dengan krusta kuning di atasnya

• Keempat penyakit di atas termasuk pioderma, jadi tata laksananya dengan antibiotik

• Hidraadenitis

Page 20: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Moluskum Kontagiosum• Keywords

– O: papul multipel berwarna putih berbentuk kubah, di tengahnya berlekuk dan bila dipijat keluar massa putih seperti nasi

• Massa putih yang seperti nasi tersebut adalah delle yang khas ditemukan pada moluskum kontagiosum. Penyakit ini sering pada anak dan disebabkan oleh virus Pox.

• Moluskum Kontagiosum

Page 21: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Folikuliitis• Keywords

– O: lesi pustuloeritema, terdapat rambut di bagian tengah lesi

• Diagnosis pada kasus ini adalah folikulitis yang merupakan infeksi folikel rambut oleh S.aureus

• Folikulitis “jerawat merah dengan rambut di tengah”; terapi: oral (amox) atau topikal (salep basitrasin)

• Folikulitis

• Folikulitis: infeksi folikel rambut• Furunkel: infeksi folikel rambut

dan jaringan sekitarnya• Furunkulosis: beberapa furunkel

yang terpisah• Karbunkel: beberapa furunkel

bergabung menjadi satu• Erisipelas: infeksi jaringan lunak

bawah kulit dengan klinis eritema batas tegas

• Selulitis: infeksi jaringan lunak bawah kulit dengan klinis eritema batas tidak tegas

Page 22: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Dermatologi – Tinea Kapitis

• Keywords– S: gatal pada kepala– O: rambut warna kusam keabu-abuan, bercak disertai kebotakan di

beberapa tempat, tidak nyeri saat ditarik, lampu wood: hijau kekuningan

• Diagnosis pada pasien ini adalah tinea kapitis (Grey patch ringworm). Untuk pemeriksaan penunjang KOH digunakan rambut sebagai bahan pemeriksaan.

• Pemeriksaan sediaan dengan KOH:– 10% untuk rambut– 20% untuk kulit dan kuku

• KOH 10%

Page 23: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Lampu Wood

• Merupakan sumber sinar ultraviolet yang difilter dengan nikel oksida.

• Hasil:– Fluoresensi hijau: ringworm– Fluoresensi merah terang: eritrasma– Fluoresensi kuning keemasan: pitiriasis versikolor

Page 24: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Tinea Kapitis - Klasifikasi

• Grey patch ringworm• Black dot ringworm• Kerion

Page 25: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Skabies• Keywords

– S: baru pulang dari pesantren, gatal-gatal di perur, kemaluan, tungkai, pergelangan tangan dan sela jari, gatal terutama pada malam hari, teman pasien yang sama

– O: ekskoriasi dan erosi• Diagnosis skabies ditegakkan bila ditemukan 2 dari 4 tanda kardinal, sbb

– Pruritus nokturna– Penyakit menyerang manusia secara berkelompok– Ditemukan terowongan (kunikulus)– Ditemukan tungau

• Pada kasus ini ditemukan 2 tanda kardinal, sehingga diagnosis skabies dapat ditegakkan. Terapi pilihan skabies adalah permetrin

• Drug of choice: Permetrin 5%, dioleskan ditempat lesi lebih kurang 8 jam kemudian dicuci bersih. Bila belum sembuh, diulang 1 minggu kemudian

• Permetrin 5% Cream

Page 26: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Skabies - Tatalaksana• Sulfur presipitatum 10%: dioleskan 3x24 jam, aman untuk ibu hamil dan

anak kurang dari 2 tahun; tidak efektif untuk stadium telur sehingga harus digunakan >3 hari

• Emulsi benzil benzoas 20%: efektif untuk semua stadium, diberikan malam hari selama 3 hari; sulit ditemukan

• Gameksan 5%: efektif untuk semua stadium, dihindari untuk anak <6 tahun dan wanita hamil, efek neurotoksik dan teratogenik

• Crotamiton krim atau losion kurang efektik, tapi aman digunakan pada wanita hamil, bayi dan anak kecil

• Permetrin 5% (dapat membunuh seluruh stadium tungau), dioleskan ditempat lesi lebih kurang 8 jam kemudian dicuci bersih. Bila belum sembuh, diulang 1 minggu kemudian

Page 27: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

UrtikariaReaksi vaskular di kulit akibat

bermacam-macam sebab, biasanya ditandai dengan edema setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit, sekitarnya dapat dikelilingi halo

Etiologi: obat, makanan, gigitan serangga, bahan fotosensitizer, inhalan, kontaktan, trauma fisik, infeksi, psikis, genetik, atau penyakit sistemik

Page 28: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Klasifikasi urtikaria Berdasarkan waktu

Akut: Kurang dari 6 minggu Kronik: lebih dari 6 minggu

Berdasarkan morfologi Papular: berbentuk papul Gutata: sebesar tetesan air Girata: ukurannya besar-

besar Berdasarkan luas:

Lokal Generalisata Angioedema: terkena lapisan

yang lebih dalam daripada dermis atau submukosa

• Berdasarkan penyebab– Karena reaksi imunologik

• Bergantung pada IgE (atopi, karena antigen spesifik)

• Ikut sertanya komplemen (reaksi sitotoksik, reaksi kompleks imun, defisiensi C1 esterase inhibitor)

• Reaksi alergi tipe IV– Reaksi nonimunologik

• Langsung memicu sel mast• Bahan yang menyebabkan

perubahan metabolisme asam arakidonat

• Trauma fisik– Idiopatik

Page 29: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Jenis Keterangan

Urtikaria adrenergik Urtikaria yang berhubungan dengan kenaikan konsentrasi noradrenalin dan adrenalin plasma. Dapat dipicu dengan pemberian adrenalin atau noradrenalin

Urtikaria kolinergik (bagian dari urtikaria fisik)

Urtikaria yang dipicu karena kenaikan suhu tubuh sendiri dan keringat

Urtikaria dingin Urtikaria yang dipicu karena rangsangan dingin

Urtikaria fisik Kelompok urtikaria yang dipicu oleh rangsangan fisik dari luar. Gejala khas: dermografisme

Urtikaria idiopatik Urtikaria yang tidak jelas penyebabnya

Page 30: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

• Gejala:– Gatal, rasa terbakar, atau tertusuk– Eritema atau edema berbatas tegas, kadang

bagian tengah tampak lebih pucat– Besarnya dapat lentikular, numular, plakat

• Pengobatan:– Menghindari penyebab– Antihistamin– Betaadrenergik (untuk urtikaria kronik)

Page 31: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Pemeriksaan Penunjang

• Cryoglobulin, Hemolysin• THT, gigi, mencari fokus

infeksi bila ada• IgE, eosinofil,

komplemen• Prick test untuk alergen

inhalan• Eliminasi makanan

• Histopatologi• Urtikaria fisik akibat

sinar → foto tempel• Mecholyl intradermal• Ice cube test utk

urtikaria dingin• Tes dengan air hangat

Page 32: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

“Dermatoterapi ”

• 3 vehikulum dasar: cairan, bedak, salep• 4 vehikulum campuran: bedak kocok (cairan +

bedak), krim (cairan + salap), pasta (salap + bedak), dan linimen/pasta pendingin (cairan + bedak + salap)

Page 33: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Cairan (kompres)• Membersihkan debris (pus, krusta)• Melunakkan vesikel, bula, pustul• Meringankan eritema yang mencolok (mis. erisipelas)Bedak• Bersifat mendinginkan, mengurangi gesekan• Supaya vesikel tdk pecah (: varisela, herpes zoster)• U/ dermatosis yang kering dan superfisial, tidak boleh

pd yg basahSalep• U/ dermatosis yang kering & dalam, bersisik &

berkrusta• Jangan di daerah berambut

Page 34: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Bedak kocok• U/ dermatosis kering dan superfisial yg luas• Jangan di daerah berambutKrim• Indikasi kosmetik• U/ dermatosis lebih dalam yg luas• Boleh pd daerah berambutPasta• U/ dermatosis yg agak basahLinimen• U/ dermatosis subakut

Page 35: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Urtikaria

Angioedema pada kelopak mata

Page 36: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Trikomoniasis• Infeksi saluran urogenital bagian bawah oleh Trichomonas vaginalis, bisa

bersifat akut/kronik, penularan biasanya melalui hubungan seksual (dapat juga melalui pakaian atau karena berenang)

• Gejala klinis:– Pada wanita:

• Sekret vagina seropurulen berwana kekuningan, kuning-hijau, berbau tidak enak, berbusa• Dinding vagina kemerahan, terdapat abses yang tampak sebagai granulasi berwarna merah

(strawberry appearance), dispareunia, perdarahan pascakoitus, perdarahan intermenstrual

– Pada laki-laki: gambaran klinis lebih ringan, mirip uretritis nongonore• Pemeriksaan:

– Sediaan basah : tropozoit bergerak aktif– Pemeriksaan pewarnaan Giemsa

• Pengobatan:– Topikal: cairan irigasi (H2O, asam laktat), supositoria/gel trikomoniasudal– Sistemik: metronidazol (2 g single dose atau 500 mg x 7 hari), tinidazol

Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Page 37: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag
Page 38: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Karakteristik beberapa IMSPenyakit Karakteristik

Gonorrhea Duh purulen kadang-kadang disertai darah. Diplokokus gram negatif.

Trikomoniasis Duh seropurulen kuning/kuning kehijauan, berbau tidak enak, berbusa. Strawberry appearance.

Vaginosis bakterial Duh berbau tidak enak (amis), warna abu-abu homogen, jarang berbusa. Clue cells.

Kandidosis vaginalis Duh berwarna kekuningan, disertai gumpalan seperti kepala susu berwarna putih kekuningan. Sel ragi, blastospora, atau hifa semu.

Page 39: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Gonorrhea

Penyakit yang disebabkan infeksi Neisseria gonorrhoeaeMasa tunas 2-5 hari Jenis infeksi:

Pada pria: uretritis, tysonitis, parauretritis, littritis, cowperitis, prostatitis, vesikulitis, funikulitis, epididimitis, trigonitis

Gambaran uretritis: gatal, panas di uretra distal, disusul disuria, polakisuria , keluar duh yang kadang disertai darah, nyeri saat ereksi

Pada wanita: uretritis, oarauretritis, servisitis, bartholinitis, salpingitis, proktitis, orofaringitis, konjungtivitis (pada bayi baru lahir), gonorrhea diseminata

Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Page 40: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Gonorrhea Pemeriksaan:

Sediaan langsung: diplokokus gram negatif Kultur: agar Thayer-Martin

PengobatanDiagnosis Pilihan pengobatanUncomplicated gonococcal infection of the cervix, urethra, pharynx, or rectum

First line: Ceftriaxone (250 mg IM, single dose) or Cefixime (400 mg PO, single dose)plusTreatment for Chlamydia if chlamydial infection is not ruled out: Azithromycin (1 g PO, single dose) or Doxycycline (100 mg PO bid for 7 days)

Alternative: Ceftizoxime (500 mg IM, single dose) or Cefotaxime (500 mg IM, single dose) or Spectinomycin (2 g IM, single dose) or Cefotetan (1 g IM, single dose) plus probenecid (1 g PO, single dose) or Cefoxitin (2 g IM, single dose) plus probenecid (1 g PO, single dose)

Longo DL. Harrison’s principles of internal medicine, 18th ed. McGraw-Hill; 2012.

Page 41: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Herpes zoster

Penyakit yang disebabkan virus varicella zoster yang menyerang kulit dan mukosa, merupakan reaktivasi setelah infeksi primer (varicella)

Predileksi: daerah torakal, unilateral, bersifat dermatomal Gejala:

Gejala prodromal sistemik (demam, pusing, malaise) & lokal (myalgia, gatal, pegal) Timbul eritema yang kemudian menjadi vesikel yang berkelompok dengan dasar

eritematosa & edema, kemudian menjadi pustul dan krusta Pembesaran KGB regional

Herpes zoster oftalmikus: infeksi n.V-1 Sindrom Ramsay-Hunt: gangguan n. fasialis & otikus Komplikasi: neuralgia pascaherpetik: nyeri yang timbul pada daerah bekas

penyembuhan lebih dari sebulan setelah sembuh Pengobatan: acyclovir (pada herpes zoster oftalmikus dan pasien dengan

defisiensi imun)

Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Page 42: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag
Page 43: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Kandidosis Kandidosis: penyakit jamur bisa bersifat akut/subakut disebabkan

oleh genus Candida Klasifikasi

Kandidosis mukosa: kandidosis oral, perleche, vulvovaginitis, balanitis, mukokutan kronik, bronkopulmonar

Kandidosis kutis: lokalisata, generalisata, paronikia & onikomikosis, granulomatosa

Kandidosis sistemik: endokarditis, meningitis, pyelonefritis, septikemia Reaksi id (kandidid)

Faktor Endogen: perubahan fisiologik (kehamilan, obesitas, iatrogenik, DM,

penyakit kronik), usia (orang tua & bayi), imunologik Eksogen: iklim panas, kelembaban tinggi, kebiasaan berendam kaki,

kontak dengan penderita

Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Page 44: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Kandidosis kutis

Bentuk klinis: Kandidosis intertriginosa: Lesi di daerah lipatan kulit ketiak, lipat paha,

intergluteal, lipat payudara, sela jari, glans penis, dan umbilikus berupa bercak berbatas tegas, bersisik, basah, eritematosa. Dikelilingi ileh satelit berupa vesikel-vesikel dan pustul-pustul kecil atau bula

Kandidosis perianal: Lesi berupa maserasi seperti dermatofit tipe basah Kandidosis kutis generalisata: Lesi terdapat pada glabrous skin. Sering

disertai glossitis, stomatitis, paronikia Pemeriksaan: KOH (selragi, blastospora, hifa semu), kultur di

agar Sabouraud Pengobatan: hindari faktor predisposisi, antifungal (gentian

violet 0,5-1%, nistatin, amfoterisin B, grup azole)

Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Page 45: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Morfologi koloni C. albicans pada medium padat agar Sabouraud Dekstrosa

Bulat dengan permukaan sedikit cembung, halus, licin

Warna koloni putih kekuningan dan berbau asam seperti aroma tape.

Page 46: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Pitiriasis rosea

• Dermatitis eritroskuamosa yang disebabkan oleh infeksi virus (self-limiting disease)

• Bentuk klinis:– Dimulai dengan lesi inisial berbentuk eritema

berskuama halus dengan kolaret (herald patch)– Disusul dengan lesi yang lebih kecil di badan, paha

dan lengan atas, tersusun sesuai lipatan kulit (inverted christmas tree appearance)

• Pengobatan: simtomatik

Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Page 47: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Herald patch

Page 48: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Kusta/morbus Hansen

• Penyakit infeksi kronik akibat infeksi Mycobacterium leprae

• Gejala klinis:

Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Page 49: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Tuberculoid Few well-defined hypopigmented hypesthetic macules with raised edges and varying in size from a few millimeters to very large lesions covering the entire trunk.

Erythematous or purple border and hypopigmented center. Sharply defined, raised; often annular; enlarge peripherally. Central area becomes atrophic/depressed.

Advanced lesions are anesthetic, devoid of skin appendages (sweat glands, hair follicles). test pinprick, temperature, vibration

Any site including the face. May be a thickened nerve on the edge of

the lesion; large peripheral nerve enlargement frequent (ulnar).

Lepromatous Skin-colored or slightly

erythematous papules/nodules. Lesions enlarge; new lesions occur

and coalesce. Later: symmetrically distributed nodules, raised plaques, diffuse dermal infiltrate, which on face results in loss of hair (lateral eyebrows and eyelashes) and leonine facies (lion's face).

Bilaterally symmetric involving earlobes, face, arms, and buttocks, or less frequently the trunk and lower extremities.

More extensive nerve involvementWolff K. Fitzpatrick’s color atlas & synopsis of clinical dermatology, 5th ed. McGraw-Hill; 2007.

Page 50: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Tipe Lesi Batas Permukaan BTA Lepromin

I Makula hipopigmentasi

Jelas Halus agak berkilat, anestesi

- +

TT Makula eritematosa bulat/lonjong, bagian tengah sembuh

Jelas Kering bersisik, anestesi

- + kuat

BT Makula eritematosa tidak teratur, mula-mula ada tanda kontraktur

Jelas Kering bersisik, anestesi

+/- + lemah

BB Plakat, dome-shaped, punched-out

Agak jelas

Agak kasar, agak berkilat

+ -

BL Makula infiltrat merah Agak jelas

Halus berkilat

+ -

LL Makula infiltrat difus berupa nodus simetri, saraf terasa sakit

Tidak jelas

Halus berkilat

+ kuat -

Page 51: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Pausibasilar Multibasilar

Lesi kulit(makula datar, papul meninggi, nodus)

•1-5 lesi•Hipopigmentasi/eritema•Distribusi tidak simetris•Hilangnya sensasi yang jelas

•>5 lesi•Distribusi lebih simetris•Hilangnya sensasi kurang jelas

Kerusakan saraf(menyebabkan hilangnya sensasi/kelemahan otot yang dipersarafi)

Hanya satu cabang saraf Banyak cabang saraf

• Pemeriksaan– Bakterioskopik: Ziehl-Neelsen– Histopatologik: sel datia Langhans, atau sel Virchow– Serologik: MLPA, ELISA, ML dipstick

Page 52: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Pemeriksaan sensibilitas

• Jarum → nyeri• Kapas → raba• Rasa suhu bila belum jelas– Dengan tabung reaksi panas dan dingin

Page 53: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Reaksi Leprosy

• Terjadi akibat perubahan respon imun tubuh menghadapi M. Lepra

• Dapat terjadi kapan saja sebelum, selama, ataupun sesudah pengobatan

• 2 jenis reaksi leprosy:– Reaksi tipe 1 / Reversal– Reaksi tipe 2 / ENL (Erythrema Nodusum

Leprosum)

Page 54: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Reaksi Reversal

• Akibat peningkatan sistem imun melawan basil lepra

• Gejala klinik:– Kondisi cukup baik– Sebagian/semua lesi

bertambah aktif atau muncul lesi baru

– Bisa terjadi neuritis akut

Page 55: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Reaksi ENL

• Terjadi pada pasien dengan jumlah basil banyak. Muncul pada tipe lepromatosa

• Akibat jumlah basil yang banyak terbunuh melepaskan antigen reaksi alergi gejala dapat general

• Lesi seperti eritema nodusum merah, keras, nyeri, nodul kutan dan subkutan

Page 56: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Fenomena Lucio

• Reaksi sangat berat pada tipe lepromatosa non nodular difus

• Nekrosis epidermal iskemik dengan nekrosis pembuluh darah superfisial, edema, dan proliferasi endotel pembuluh darah dalam

Page 57: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Pitiriasis versikolor Penyakit jamur superfisial yang kronik disebabkan

Malassezia furfur Gejala:

Bercak berskuama halus yang berwarna putih sampai coklat hitam, meliputi badan, ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, leher, muka, kulit kepala yang berambut

Asimtomatik – gatal ringan, berfluoresensi Pemeriksaan: lampu Wood (kuning keemasan), KOH 20%

(hifa pendek, spora bulat: meatball & spaghetti appearance) Obat: selenium sulfida (shampoo), azole, sulfur presipitat

Jika sulit disembuhkan atau generalisata, dapat diberikan ketokonazol 1x200mg selama 10 hari

Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Page 58: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

ImpetigoImpetigo Krustosa

• Streptococcus B hemolyticus• Eritema dan vesikel yang

cepat memecah, tampak krusta tebal berwarna kuning seperti madu, dengan erosi di bawahnya. Predileksi di muka

• Tatalaksana: Antibiotik topikal (bila lesi sedikit) atau antibiotik oral (bila lesi banyak)

Impetigo Bulosa• Staphylococcus aureus• Eritema, bula, bula hipopion

di ketiak, dada, punggung• Tatalaksana: Vesikel/bula

dipecahakn dan diberi antibiotik topikal (bila lesi sedikit), atau antibiotik sistemik (bila lesi banyak)

Page 59: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Filariasis Penyakit yang disebabkan cacing Filariidae, dibagi menjadi 3

berdasarkan habitat cacing dewasa di hospes: Kutaneus: Loa loa, Onchocerca volvulus, Mansonella streptocerca Limfatik: Wuchereria bancroftii, Brugia malayi, Brugia timori Kavitas tubuh: Mansonella perstans, Mansonella ozzardi

Fase gejala filariasis limfatik: Mikrofilaremia asimtomatik Adenolimfangitis akut: limfadenopati yang nyeri, limfangitis retrograde,

demam, tropical pulmonary eosinophilia (batuk, mengi, anoreksia, malaise, sesak)

Limfedema ireversibel kronik Grading limfedema (WHO, 1992):

Grade 1 - Pitting edema reversible with limb elevation Grade 2 - Nonpitting edema irreversible with limb elevation Grade 3 - Severe swelling with sclerosis and skin changes

Wayangankar S. Filariasis. http://emedicine.medscape.com/article/217776-overviewWHO. World Health Organization global programme to eliminate lymphatic filariasis. WHO Press; 2010.

Page 60: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag
Page 61: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag
Page 62: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Pemeriksaan & tatalaksana filariasis limfatik

Pemeriksaan penunjang: Deteksi mikrofilaria di darah Deteksi mikrofilaria di kiluria dan cairan hidrokel Antibodi filaria, eosinofilia Biopsi KGB

Pengobatan: Tirah baring, elevasi tungkai, kompres Antihelmintik (ivermectin, DEC, albendazole) Suportif Pengobatan massal dengan albendazole+ivermectin (untuk endemik

Onchocerca volvulus) atau albendazole+DEC (untuk nonendemik Onchocerca volvulus) guna mencegah transmisi

Bedah (untuk kasus hidrokel/elefantiasis skrotal) Diet rendah lemak dalam kasus kiluria

Page 63: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Wuchereria bancroftii

Brugia malayi

Brugia timori

Perbandingan panjang:lebar kepala 3:1Inti tidak teraturInti di ekor 5-8 buah

Perbandingan panjang:lebar kepala 2:1Inti tidak teraturInti di ekor 2-5 buah

Panjang:lebar kepala samaInti teraturTidak terdapat inti di ekor

Page 64: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Schistosoma Penyakit : skistosomiasis= bilharziasisMorfologi dan Daur Hidup

Hidup in copula di dalam pembuluh darah vena-vena usus, vesikalis dan prostatika.

Di bagian ventral cacing jantan terdapat canalis gynaecophorus, tempat cacing betina.

Telur tidak mempunyai operkulum dan berisi mirasidium, mempunyai duri dan letaknya tergantung spesies.

Telur dapat menembus keluar dari pembuluh darah, bermigrasi di jaringan dan akhirnya masuk ke lumen usus atau kandung kencing

Telur menetas di dalam air mengeluarkan mirasidium

Page 65: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag
Page 66: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Schistosoma japonicum

TELURBENTUK : BULAT AGAK LONJONG DNG

TONJOLAN DI BAGIAN

LATERAL DEKAT KUTUB

UKURAN : 100 x 65 µm

TELUR BERISI EMBRIO

TANPA OPERKULUM

SERKARIASchistosoma sp

EKOR BERCABANG

Page 67: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Gejala klinis

– Efek patologis tergantung jumlah telur yang dikeluarkan dan jumlah cacing .

– Keluhan : demam, malaise, berat badan menurun

– Pada infeksi berat → Sindroma disentri– Hepatomegali timbul lebih dini disusul

splenomegali; terjadi 6-8 bulan setelah infeksi.

Page 68: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Infeksi cacing tambang Disebabkan Ancylostoma

duodenale & Necator americanus

Gejala: Pruritus lokal pada tempat

yang mengalami invasi Nyeri abdomen, diare,

muntah Anemia defisiensi besi Infeksi berat menyebabkan

pneumonitis (Loefflerlike syndrome)

Haburchak DR. Hookworms. http://emedicine.medscape.com/article/218805-overview#showall

Page 69: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag
Page 70: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

http://www.cdc.gov/parasites/hookworm/health_professionals/index.html#tx

Page 71: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Nama cacing Cacing dewasa Telur Obat

Ascaris lumbricoides

Mebendazole, pirantel pamoat

Taenia solium Albendazole, prazikuantel, bedah

Enterobius vermicularis

Pirantel pamoat, mebendazole, albendazole

Ancylostoma duodenaleNecator americanus

Mebendazole, pirantel pamoat, albendazole

Schistosoma haematobium

Prazikuantel

Trichuris trichiura

Mebendazole, albendazole

Brooks GF. Jawetz, Melnick & Adelberg’s medical microbiology, 23rd ed. McGraw-Hill; 2004.

Page 72: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Cutaneous larva migrans (creeping eruption)

Peradangan berbentuk linear, berkelok-kelok, menimbul dan progresif

Penyebab: Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum

Larva masuk kulit, menimbulkan rasa gatal dan panas, diikuti lesi linear berkelok-kelok, menimbul, serpiginosa membentuk terowongan

Gatal hebat pada malam hari Pengobatan: tiabendazole,

albendazole, cryotherapy, kloretil

Djuanda A. Ilmu penyakit kulit dan kelamin, 5th ed. Balai Penerbit FKUI; 2007.

Page 73: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Fascioliasis

Human fascioliasis is usually recognized as an infection of the bile ducts and liver, but infection in other parts of the body can occur.

In the early (acute) phase, symptoms can occur as a result of the parasite's migration from the intestine to and through the liver.

Symptoms can include gastrointestinal problems such as nausea, vomiting, and abdominal pain/tenderness. Fever, rash, and difficulty breathing may occur.

Page 74: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Fasciola Hepatica life cycle

Page 75: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Microscopy

A, B, C: Telur Fasciola hepatica.  Pengecatan: iodine.  A,B bentuk membulat; C. Terlihat operculum pada terminal

Page 76: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Cutaneous Anthrax

• 95% of all cases globally• Incubation: 2 to 3 days• Spores enter skin through open wound or

abrasion• Papule → vesicle → ulcer → eschar• Case fatality rate 5 to 20%• Untreated – septicemia and death

Center for Food Security and Public Health, Iowa State University, 2011

Page 77: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Center for Food Security and Public Health, Iowa State University, 2011

Day 2

Day 6

Day 4

Day 6

Day 6

Day 10

Page 78: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

The Organism

• Bacillus anthracis • Large, gram-positive, non-

motile rod• Two forms– Vegetative, spore

• Over 1,200 strains• Nearly worldwide distribution

Center for Food Security and Public Health, Iowa State University, 2011

Page 79: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Vektor

Page 80: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag
Page 81: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag
Page 82: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Pemfigus

Page 83: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Kelainan Penjelasan

Pemfigus vulgaris Penyakit kulit autoimun berbula kronik, menyerang kulit dan membran mukosa yang secara histologik ditandai dengan bula intraepidermal akibat proses akantolisis dan secara imunopatologik ditemukan antibodi terhadap komponen desmosom pada permukaan keratinosit jenis IgG, baik terikat maupun beredar dalam darah. Khas: bula kendur, bila pecah menjadi krusta yang bertahan lama, nikolsky sign (+)

Pemfigoid bulosa Perbedaan dengan pemfigus vulgaris: keadaan umum baik, dinding bula tegang , bula subepidermal, terdapat IgG linear

Page 84: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Pemphigus Vulgaris Bullous Pemphigoid

Paraneoplastic Pemphigus e.c Castleman tumor

Cleared when the tumor removed

Pemphigus FoliceusCicatricial Pemphigoid

Pemphigus Vulgaris

Page 85: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Balantidiasis

Page 86: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Balantidium coli

~55 m~70 x 45 m(up to 200 m)

Page 87: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

• Most people who are infected with Balantidium coli remain asymptomatic. An infected individual may have cysts or trophozoites in their feces, but be free of any other symptoms or complaints

• Common symptoms of Balantidiasis include chronic diarrhea, occasional dysentery (diarrhea with passage of blood or mucus), nausea, foul breath, colitis, abdominal pain

Page 89: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Amoebiasis

Page 90: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag
Page 91: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag
Page 92: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Immature Entamoeba histolytica cyst (mature cysts have 4 nuclei)

Trophozoites of Entamoeba histolytica with ingested erythrocytes

Page 93: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Mixed amoebicide.Drug of choice for intestinal &

extraintestinal amoebiasis.Acts on trophozoites.Has no effect on cysts.Nitro group of metronidazole is reduced by

protozoan leading to cytotoxic reduced product that binds to DNA and proteins resulting into parasite death.

METRONIDAZOLE

Page 94: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Malaria

Page 95: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag
Page 96: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Definitive host (final h.) is a host in which a parasite attains sexual maturity; harbours the adult or sexually mature parasite (where the sexual reproductive cycle take place).

Intermediate host harbours the immature or asexual stages of the parasite.

Reservoir host an animal that harbours the same species of parasites as man and constitute a source of infection to him.

Vector is an arthropod that carriers a parasite to its host

Page 97: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

• Malaria– Human: asexual stage (intermediate host)– Anopheles mosquito : sexual reproduction

(definitive host)

Page 98: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Karsinoma Sel Basal

• Disebut juga basalioma, epitelioma sel basal, ulkus rodens• Jenis kanker kulit yang paling sering ditemukan• Bersifat invasif, merusak jaringan sekitar, dapat sampai ke

tulang, namun jarang metastasis• Gambaran klinis bermacam-macam:

– KSB nodular: Papul/nodus berkilat seperti lilin dengan telangiektasis di atasnya. Sering berkembang menjadi ulkus dengan tepi papul/nodus berkilat (pearly border)

– KSB morfea: Bercak indurasi, hipotrofi, seperti jaringan parut– KSB superfisial: Bercak eritematosa, erosif, disertai skuama dan

krusta

Page 99: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Karsinoma Sel Skuamosa

• Disebut juga karsinoma sel prickle, karsinoma epidermoid

• Neoplasma sel keratinosit, tumbuh cepat dan mudah bermetastasis

• Gambaran klinis:– Benjolan atau luka yang tidak sembuh-sembuh– Papul keras-kenyal, sewarna kulit atau eritematosa– Dapat berbentuk ulkus, nodus atau papul keratotik

yang tebal

Page 100: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Melanoma Maligna

• Kanker dari sel melanosit• Faktor: Iritasi yang berulang pada tahi lalat• Gambaran klinis:– Bercak, benjolan, luka berwarna merah, abu-abu,

kehitaman, atau kebiruan– Tidak nyeri dan makin membesar– Perubahan warna, ukuran, bentuk pada tahi lalat.

Kadang terasa gatal dan berdarah bila digaruk

Page 101: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Keratosis Aktinik

• Disebut juga solar keratosis• Lesi prekanker, dapat berkembang menjadi

karsinoma sel skuamosa• Tampak seperti bagian kering, terasa kasar,

kadang bersisik• Muncul di tempat yang terekspos matahari,

seperti leher, tangan, kepala

Page 102: Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin gag

Miliaria Kristalina dan Profunda

MILIARIA KRISTALINA• Sumbatan di stratum

korneum• Bentuk berupa vesikel

bergerombol tanpa tanda radang, tidak ada keluhan

• Tidak perlu pengobatan

MILIARIA PROFUNDA• Sumbatan di batas dermis-

epidermis• Papul warna kulit, tidak

gatal• Tata laksana: Losio calamin

dengan atau tanpa mentol 0,25%

Istilah miliaria superfisialis dan intermediat tidak ada