9
Ilmu Murni Dan Ilmu Terapan Nama : I Gst. Agung Lanang Widyantara NIM : 1291261013 Jurusan : Lingkungan Pesisir Ilmu Murni dan Ilmu Terapan Ilmu memulai penjelajahannya pada pengalaman manusia dan berhenti di batas pengalaman manusia. Fungsi ilmu yakni sebagai alat pembantu manusia dalam menanggulangi masalah- masalah yang dihadapinya sehari-hari. Ilmu diharapkan membantu kita memerangi penyakit, membangun jembatan, irigasi, membangkitkan tenaga listrik, mendidik anak, memeratakan pendapatan nasional dan sebagainya. Persoalan mengenai hari kemudian tidak akan kita tanyakan kepada ilmu, melainkan kepada agama, sebab agamalah pengetahuan yang mengkaji masalah-masalah seperti itu. Ilmu-ilmu murni kemudian berkembang menjadi ilmu-ilmu terapan, seperti contoh dibawah ini : ILMU MURNI ILMU TERAPAN Mekanika Mekanika Teknik Hidrodinamika Teknik Aeronautikal / Teknik & Desain Kapal Bunyi Teknik Akustik Cahaya & Optik Teknik Iluminasi Kelistrikan Teknik Elektronik Lingkungan Pesisir 1

Ilmu Terapan Dan Ilmu Murni

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ilmu Murni dan Ilmu Terapan Ilmu memulai penjelajahannya pada pengalaman manusia dan berhenti di batas pengalaman manusia. Fungsi ilmu yakni sebagai alat pembantu manusia dalam menanggulangi masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari. Ilmu diharapkan membantu kita memerangi penyakit, membangun jembatan, irigasi, membangkitkan tenaga listrik, mendidik anak, memeratakan pendapatan

Citation preview

Page 1: Ilmu Terapan Dan Ilmu Murni

Nama : I Gst. Agung Lanang Widyantara

NIM : 1291261013

Jurusan : Lingkungan Pesisir

Ilmu Murni dan Ilmu Terapan

Ilmu memulai penjelajahannya pada pengalaman manusia dan berhenti di batas

pengalaman manusia. Fungsi ilmu yakni sebagai alat pembantu manusia dalam

menanggulangi masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari. Ilmu diharapkan membantu

kita memerangi penyakit, membangun jembatan, irigasi, membangkitkan tenaga listrik,

mendidik anak, memeratakan pendapatan nasional dan sebagainya. Persoalan mengenai hari

kemudian tidak akan kita tanyakan kepada ilmu, melainkan kepada agama, sebab agamalah

pengetahuan yang mengkaji masalah-masalah seperti itu. Ilmu-ilmu murni kemudian

berkembang menjadi ilmu-ilmu terapan, seperti contoh dibawah ini :

ILMU MURNI ILMU TERAPAN

Mekanika Mekanika Teknik

Hidrodinamika Teknik Aeronautikal /

Teknik & Desain Kapal

Bunyi Teknik Akustik

Cahaya & Optik Teknik Iluminasi

Kelistrikan Teknik Elektronik

Magnestisme Teknik Kelistrikan

Fisika Nuklir Teknik Nuklir

Cabang utama ilmu-ilmu sosial yakni antropologi (mempelajari manusia dalam

perspektif waktu dan tempat), psikologi (mempelajari proses mental dan kelakuan manusia),

ekonomi (mempelajari manusia dalam memenuhi kebutuhannya lewat proses pertukaran),

sosiologi (mempelajari struktur organisasi sosial manusia) dan ilmu politik (mempelajari

sistem dan proses dalam kehidupan manusia berpemerintahan dan bernegara).

Lingkungan Pesisir 1

Page 2: Ilmu Terapan Dan Ilmu Murni

Cabang utama ilmu-ilmu sosial yang lainnya mempunyai cabang-cabang lagi seperti

antropologi terpecah menjadi lima yakni, arkeologi, antropologi fisik, linguistik, etnologi dan

antropologi sosial/kultural, semua itu kita golongkan ke dalam ilmu murni.

Ilmu murni merupakan kumpulan teori-teori ilmiah yang bersifat dasar dan teoritis

yang belum dikaitkan dengan masalah kehidupan yang bersifat praktis. Ilmu terapan

merupakan aplikasi ilmu murni kepada masalah-masalah kehidupan yang mempunyai

manfaat praktis.

Banyak sekali konsep ilmu-ilmu sosil “murni” dapat diterapkan langsung kepada

kehidupan praktis, ekonomi umpamanya, meminjam perkataan Paul Samuelson, merupakan

ilmu yang beruntung (Fortunate) karena dapat diterapkan langsung kepada kebijaksanaan

umum (public policy).

Di samping ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial, pengetahuan mencakup juga

humaniora dan matematika. Humaniora terdiri dari seni, filsafat, agama, bahasa dan sejarah.

Matematika bukan merupakan ilmu, melainkan cara berpikir deduktif. Matematika

merupakan sarana yang penting dalam kegiatan berbagai disiplin keilmuan, mencakup antara

lain, geometri, teori bilangan, aljabar, trigonometri, geometri analitik, persamaan diferensial,

kalkulus, topologi, geometri non-Euclid, teori fungsi, probabilitas dan statistika, logika dan

logika matematika.

Sejarah Pengetahuan

Sebelum Charles Darwin menyusun teori evolusinya kita menganggap semua

makhluk adalah serupa yang diciptakan dalam bentuk yang sama. Wajar saja kalau dalam

kurun waktu itu tidak terdapat perbedaan antara berbagai pengetahuan. Pokoknya segala apa

yang kita ketahui adalah pengetahuan. Metode “ngelmu” yang akhir-akhir ini mulai pop lagi,

yang tidak membedakan antara berbagai jenis pengetahuan, mungkin dapat dianggap sebagai

metode yang bersifat universal pada waktu itu.

Dengan berkembangnya abad penalaran maka konsep dasar berubah dari kesamaan

kepada pembedaan. Mulailah terdapat pembedaan yang jelas antara pengetahuan, yang

mengakibatkan timbulnya spesialisasi pekerjaan dan konsekuensinya mengubah struktur

kemasyarakatan.

Lingkungan Pesisir 2

Page 3: Ilmu Terapan Dan Ilmu Murni

Salah satu cabang itu yang berkembang menurut jalannya sendiri adalah ilmu yang

berbeda dengan pengetahuan-pengetahuan lainnya terutama dalam segi metodenya. Metode

keilmuan adalah jelas sangat berbeda dengan ngelmu yang merupakan paradigma dari abad

pertengahan, demikian juga ilmu dapat dibedakan dari apa yang ditelaahnya serta untuk apa

ilmu itu dipergunakan.

Secara metafisik ilmu mulai dipisahkan dengan moral. Berdasarkan obyek yang

ditelaah mulai dibedakan ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial. Dari cabang ilmu yang satu

sekarang ini diperkirakan berkembang lebih dari 650 ranting disiplin keilmuan. Perbedaan

yang makin terperinci ini menimbulkan keahlian yang makin spesifik pula.

Pendekatan inter-disipliner memang merupakan keharusan, namun dengan tidak

mengaburkan otonomi masing-masing disiplin keilmuan yang telah berkembang berdasarkan

route-nya masing-masing, melainkan dengan menciptakan paradigma baru. Paradigma ini

adalah bukan ilmu melainkan sarana berfikir ilmiah seperti logika, matematika, statistika, dan

bahasa.

Pengetahuan

Pengetahuan pada hakikatnya merupakan segenap apa yang kita ketahui tentang suatu

obyek tertentu, termasuk ke dalamnya adalah ilmu. Ilmu merupakan bagian dari pengetahuan

yang diketahui manusia disamping berbagai pengetahuan lainnya seperti seni dan agama.

Pengetahuan merupakan khasanah kekayaan mental. Tiap jenis pengetahuan pada

dasarnya menjawab jenis pertanyaan tertentu yang diajukan. Secara Ontologis ilmu

membatasi diri pada kajian obyek yang berada dalam lingkup pengalaman manusia,

sedangkan agama memasuki daerah penjelajahan yang bersifat trasendental yang berada di

luar pengalaman kita.

Cara menyusun pengetahuan dalam kajian filsafati disebut epistemologi, dan landasan

epistemologi ilmu disebut metode ilmiah.

Setiap jenis pengetahuan mempunyai ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi),

bagaimana (epistemologi), dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan tersebut disusun.

Pengetahuan dikumpulkan oleh ilmu dengan tujuan untuk menjawab permasalahan

kehidupan yang sehari-hari dihadapi manusia. Pemecahan tersebut pada dasarnya adalah

Lingkungan Pesisir 3

Page 4: Ilmu Terapan Dan Ilmu Murni

dengan meramalkan dan mengontrol gejala alam. Untuk bisa meramalkan dan mengontrol

sesuatu, maka kita harus menguasai pengetahuan yang menjelaskan peristiwa itu.

Seni, pada sisi lain pengetahuan mencoba mendeskripsikan sebuah gejala dengan

sepenuh-penuhnya makna. Kalau ilmu mencoba mengembangkan sebuah model yang

sederhana mengenai dunia empiris dengan mengabstraksikan realitas menjadi beberapa

variabel yang terikat dalam sebuah hubungan yang rasional, maka seni (paling tidak seni

sastra), mencoba mengungkapkan obyek penelaahan itu sehingga menjadi bermakna bagi

pencipta dan mereka yang meresapinya. Seni menurut Moehtar Lubis, merupakan produk

dari daya inspirasi dan daya cipta manusia yang bebas dari cengkraman dan belenggu

berbagai ikatan. Karya seni ditujukan untuk manusia, dengan harapan bahwa pencipta dan

obyek yang diungkapkan mampu berkomunikasi dengan manusia yang memungkinkan dia

menangkap pesan yang dibawa karya seni itu.

Ilmu mencoba mencarikan penjelasan mengenai alam menjadi kesimpulan yang

bersifat umum dan impersonal. Sebaliknya seni tetap bersifat individual dan personal, dengan

memusatkan perhatiannya pada “pengalaman hidup manusia perseorangan”. Somerset

Maugham menyimpulkan bahwa manusia memuliakan dirinya justru lewat pengalaman

(penderitaan) orang lain.

Gejala alam merupakan pencerminan dari kepribadian dan kelakuan manusia dan

karena pada waktu itu gejala alam sukar diramalkan, maka berkembanglah tokoh-tokoh supra

natural, seperti munculnya dewa-dewa yang pemarah, pendendam, atau mudah jatuh cinta

disamping berkeampuhan yang luar biasa. Sesuai dengan pengetahuan mereka mengontrol

timbulnya gejala alam yang berupa malapetaka adalah identik dengan mengarahkan kelakuan

para dewa yang bersangkutan. Dengan mempelajari alam mereka mengembangkan

pengetahuan yang mempunyai kegunaan praktis. Lalu berkembanglah pengetahuan yang

berakar pada pengalaman berdasarkan akal sehat (Common sense) yang didukung oleh

metode mencoba-coba (trial-and error).

Perkembangan ini menyebabkan tumbuhnya pengetahuan yang disebut seni terapan

(applied arts) yang mempunyai kegunaan langsung dalam kehidupan badani sehari-hari

disamping “seni halus” (fine arts) yang bertujuan untuk memperkaya spiritual.

Seni terpakai ini pada hakikatnya mempunyai dua ciri yakni pertama, bersifat

deskriptif dan fenomenologis dan, kedua ruang lingkup terbatas. Sifat deskriptif ini

mencerminkan proses pengkajian yang menitikberatkan kepada penyelidikan gejala-gejala

Lingkungan Pesisir 4

Page 5: Ilmu Terapan Dan Ilmu Murni

yang bersifat empiris tanpa kecenderungan untuk pengembangan postulat yang bersifat

teoritis atmistis. Sifat terbatas dari seni terapan juga tidak menunjang berkembangnya teori-

teori yang bersifat umum seperti teori gravitasi Newton dan teori medan elektromagnetik

Maxwell, sebab tujuan analisisnya bersifat praktis.

Pada peradaban tertentu perkembangan seni terapan ini bersifat kuantitatif artinya

perkembangannya ditandai dengan terkumpulnya lebih banyak lagi pengetahuan-pengetahuan

yang sejenis. Sedangkan pada peradaban lain pengembangannya bersifat kualitatif artinya

dikembangkan konsep-konsep baru yang bersifat mendasar dan teoritis. Akal sehat dan cara

coba-coba mempunyai peranan penting dalam usaha manusia untuk menemukan penjelasan

mengenai berbagai gejala alam.

Randall dan Buchler mendefinisikan akal sehat sebagai pengetahuan yang diperoleh

lewat pengalaman yang tidak disengaja yang bersifat sporadis dan kebetulan. Sedangkan

karakteristik akal sehat diberikan oleh Titus sebagai berikut: (1) karena landasannya yang

berakar pada adat dan tradisi maka akal sehat cenderung untuk bersifat kebiasaan dan

pengulangan; (2) karena landasannya yang berakar kurang kuat maka akal sehat cenderung

untuk bersifat kabur dan samar-samar; (3) karena kesimpulan yang ditarik berdasarkan

asumsi yang tidak dikaji lebih lanjut maka akal sehat lebih merupakan pengetahuan yang

tidak teruji.

Ilmu mempunyai dua peranan (Bentrand Russell), pada satu pihak sebagai metafisika

sedangkan pada pihak lain sebagai akal sehat yang terdidik (Educated common sense). Dalam

kaitan ini berkembanglah metode eksperimen yang merupakan jembatan antara penjelasan

teoritis yang hidup di alam rasional dengan pembuktian yang dilakukan secara empiris.

Secara konseptual metode eksperimen dikembangkan oleh sarjana muslim dan secara

sosiologis dimasyarakatkan oleh Francois Bacon.

Pengembangan metode eksperimen mempunyai pengaruh penting terhadap cara

berfikir manusia sebab dengan demikian maka dapat diuji berbagai penjelasan teoritis apakah

sesuai dengan kenyataan empiris atau tidak. Dengan demikian maka berkembanglah metode

ilmiah yang menggabungkan cara berfikir deduktif dan induktif. Dengan berkembangnya

metode ilmiah dan diterimanya metode ini sebagai paradigma oleh masyarakat keilmuan

maka sejarah kemanusiaan menyaksikan perkembangan pengetahuan yang sangat pesat.

Melihat kondisi di Indonesia sampai saat ini, keberadaan ilmu murni ataupun ilmu

terapan keduanya memiliki hubungan satu dengan lainnya dan penting untuk dipelajari

Lingkungan Pesisir 5

Page 6: Ilmu Terapan Dan Ilmu Murni

karena tanpa adanya ilmu murni, ilmu terapan itu sendiri tidak dapat berkembang. Dalam

pendidikan Indonesia sendiri, ilmu murni cenderung didefinisikan sebagai ilmu yang hanya

terfokus pada ilmu itu sendiri, yang berupa kumpulan teori-teori ilmiah yang bersifat dasar

dan teoritis sehingga belum dikaitkan dengan masalah kehidupan yang bersifat praktis.

Sedangkan ilmu terapan berarti mencakup manfaat ilmu untuk kehidupan sehingga ilmu

terapan di Indonesia cenderung lebih banyak dikembangkan dan diaplikasikan dalam

berbagai permasalahan sehingga memberikan kontribusi nyata bagi manusia. Hal ini sesuai

dengan fungsi ilmu itu sendiri yaitu sebagai alat pembantu manusia dalam menanggulangi

masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari (Nicodemus, 2009).

Referensi :

Anonim. 2011. Hubungan Biologi Dengan Ilmu Lain. [cited: 2012 November. 07]. Available from: http://mec2n1ky.wordpress.com/2011/03/18/hubungan-biologi-dengan-ilmu-lain/

Faisal. 2011. Aplikasi Fisika Dalam Kehidupan Sehari-Hari. [cited: 2012 November. 07]. Available from: http://www.fisika-indonesia.blogspot.com/2010/10/aplikasi-fisika-dalam-kehidupan-sehari.html

Najmi. 2009. Asumsi Dan Batas Ilmu. [cited: 2012 November. 07]. Available from: http://najmisyaifi.blogspot.com/2009/07/asumsi-dan-batas-ilmu.html

Nicodemus. 2009. Batas-Batas Penjelajahan Ilmu. [cited: 2012 November. 06] Available from : http://makalahilmiah.multiply.multiplycontent.com.

Putri, E.M. 2011. Manfaat Ilmu Kimia Dalam Kehidupan Sehari-Hari. [cited: 2012 November. 07]. Available from: http://ekaputriabah.wordpress.com/2011/12/04/manfaat-ilmu-kimia-dalam-kehidupan-sehari-hari/

Lingkungan Pesisir 6