89
IMKÂ ÂN AL-RU Dia Untuk M PR F UKYAT D AL ajukan Kepa Memenuhi Pe O NI OGRAM S FAKULTA UNIVER SYAR DALAM P -MARZU Skrip ada Fakultas ersyaratan M leh : Khuza IM : 111304 STUDI HU S SYARIA RSITAS ISL RIF HIDAY JAKAR 1439 H 20 PERSPEK UQIYAH psi s Syariah da Memperoleh aifi Amir 44000091 UKUM KEL AH DAN HU LAM NEG YATULLAH RTA 018 M KTIF KO an Hukum h Gelar Sar LUARGA UKUM GERI H OMUNITA rjana AS

IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

IMKÂ

ÂN AL-RU

Diaj

Untuk M

PR

F

UKYAT D

AL

ajukan Kepa

Memenuhi Pe

O

NI

ROGRAM S

FAKULTA

UNIVER

SYAR

DALAM P

-MARZU

Skrip

ada Fakultas

ersyaratan M

leh : Khuza

IM : 111304

STUDI HU

S SYARIA

RSITAS ISL

RIF HIDAY

JAKAR

1439 H 20

PERSPEK

UQIYAH

psi

s Syariah da

Memperoleh

aifi Amir

44000091

UKUM KEL

AH DAN HU

LAM NEG

YATULLAH

RTA

018 M

KTIF KO

an Hukum

h Gelar Sarj

LUARGA

UKUM

GERI

H

OMUNITA

rjana

AS

Page 2: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar
Page 3: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar
Page 4: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar
Page 5: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

v  

ABSTRAK

Khuzaifi Amir. NIM 1113044000091. Imkân Al-Rukyat Dalam Perspektif

Komunitas Al-Marzuqiyah. Program Studi Hukum Keluarga (Ahwal Al-

Syakhshiyyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 1439H/2018 M. x + 72 halaman + Lampiran.

Skripsi ini bertujuan untuk membahas sebuah metode penentuan awal Bulan

Qamariah. Dari sekian banyaknya metode tersebut, salah satunya adalah metode

Imkân Al-Rukyat, adanya metode tersebut salah satu tujuannya adalah untuk

meredam perselisihan antar dua metode, yaitu metode hisab, dan metode rukyat.

Metode Imkân Al-Rukyat merupakan metode perpaduan antara kedua metode

tersebut, karena dalam metode ini tidak mengesampingkan hisab, dan tidak pula

mengesampingkan metode rukyat.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus. Sumber data

didapat dari hasil wawancara, buku-buku serta dokumen-dokumen terkait.

Pengumpulan data menggunakan observasi lapangan, wawancara kepada segenap

Komunitas Al-Marzuqiyah, dan studi pustaka. Analisis yang digunakan adalah

analisis deskriptif guna menafsirkan, dan menguraikan data yang diperoleh dari

Komunitas Al-Marzuqiyah.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Menurut Komunitas Al-Marzuqiyah,

Imkânur Al-Rukyat adalah sebuah metode penetapan awal bulan dengan

mendahulukan rukyat, kemudian disempurnakan dengan hilal. Dalam menentukan

awal bulan, Komunitas ini menggunakan ketinggian 6.7°. Hal tersebut tentu

berbeda dengan ketinggian yang ditetapkan oleh Pemetintahan Indonesia (yang

menetapkan ketinggian hilal 2° sudah menandakan awal bulan baru), sehingga

dalam melaksanakan ibadah-ibadah tertentu terkadang terjadi perbedaan.

Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab.

Pembimbing : Dr. Hj. Maskufa, M.A.

Daftar Pustaka : Tahun 1996 s/d 2017

Page 6: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

vi  

KATA PENGANTAR

ٱلرحيم ٱلر ٱAlhamdulillahirabbil’alamin, Maha Besar Allah SWT, sang pemilik

segala ilmu pengetahuan dan semesta alam, puji syukur kehadirat Allah SWT

atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis senantiasa diberikan

kemudahan, kesabaran dan keikhlasan dalam menyelesaikan skripsi ini,

Shalawat dan Salam tak lupa dipanjatkan kepada Nabi Besar Muhammad

SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang setia dalam suka dan duka.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini

banyak kekurangan mengingat terbatasnya kemampuan penulis, namun atas

rahmat dan karunia Allah SWT, kesungguhan serta dukungan dan bantuan

dari berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung skripsi ini dapat

diselesaikan.

Pada proses penyelesaian penulisan skripsi ini tentunya penulis

mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan

membimbing penulis. Oleh sebab itu, sudah sepantasnya penulis

mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada

Bapak/Ibu:

1. Dr. H. Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D., selaku Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta serta para jajarannya.

2. Dr. H. Abdul Halim, M.Ag. selaku ketua Program Studi

Hukum Keluarga dan juga kepada Bapak Indra

Rahmatullah,S.H.I, MH, selaku sekretaris Program Studi Hukum

Keluarga, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan,

perhatian, serta arahan yang selama ini diberikan.

3. Dr. Hj. Maskufa, M.A, sebagai pembimbing skripsi yang telah

banyak meluangkan waktunya, dalam membimbing, memberikan

saran, nasihat, pencerahan,ilmu, serta motivasi kepada penulis

selama proses penyelesaian skripsi ini.

Page 7: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

vii  

4. Dr. H. Kamarusdiana, M.H., sebagai dosen pembimbing

akademik yang telah memberikan arahan dalam proses

pembuatan proposal skripsi ini sehingga dapat diseminarkan

dengan baik.

5. Segenap anggota Komunitas Al-Marzuqiyah yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan observasi

dan mendapatkan data-data penelitian.

6. Seluruh bapak dan ibu dosen di lingkungan Fakultas Syariah

dan Hukum yang telah mencurahkan kemampuannya dalam

memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis sebagai landasan

dasar dalam menyusun skripsi ini.

7. Segenap pengelola perpustakaan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta dan perpustakaan Fakultas Syariah

dan Hukum yang telah memberikan fasilitas kepada penulis dalam

mencari data-data yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

8. Teristimewa ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya

kepada kedua orang tua penulis yaitu ayahanda Zuhri dan Ibunda

Midrawati yang telah mencurahkan segenap kasih sayangnya,

serta memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

9. Untuk Almamater Penulis, Pondok Pesantren Daar el-Qolam yang

berperan dalam proses pembentukan karakter serta banyak

pelajaran yang semoga dapat diamalkan oleh penulis.

10. Teristimewa untuk K.H. Ahmad Syahiduddin, selaku pimpinan

Pondok Pesantren Daar el-Qolam.

11. Teman-teman Program Studi Hukum Keluarga angkatan

2013 yang telah memberikan saran dan dukungan pada penulis.

12. Teman-teman Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2016 Cisoka yang telah

telah memberikan semangat dan dukungan pada penulis.

13. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

namun telah memberikan bantuan dan kontribusi yang cukup

Page 8: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

viii  

besar sehingga penulis dapat lulus menjalani perkuliahan di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

14. Sahabat-sahabat sebagai salah satu keceriaan terampuh bagi

penulis : Abdurrahman, Azhari Zaki, Ricki A. Faisal, Ridhwan

Aridhy, Renaldo Chaniago, Revi Lexmana, Diah Ayu

Setianingrum, Mella Rosdiana, Fachra Irvania, Zaki Mubarok,

Satria Erlangga, Teguhan Afsa, dan kepada semua orang yang

saya kenal maupun yang mengenal saya, terima kasih atas ilmu

yang telah diberikan. Semoga peran-peran kalian dapat digantikan

dengan kerahmatan, dan keberkahan oleh Allah SWT.

Menyadari atas banyaknya kekurangan dalam skripsi ini, oleh sebab itu

penulis berharap dapat dikembangkan menjadi yang lebih baik.

Demikianlah penulis haturkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya,

karena berkat doa, motivasi, fasilitas, arahan dan bimbingan dari mereka

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

Bagi para pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini semoga

menjadi amal dan kebaikannya mendapat balasan berlimpah dari Allah SWT.

Amin

Wassalamualaikum. Wr. Wb

Jakarta, 6 Agustus 2018

Khuzaifi Amir

Page 9: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

ix  

DAFTAR ISI

 

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................................ii

ABSTRAK .............................................................................................................iii

KATA PENGANTAR ...........................................................................................iv

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii 

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi 

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 

A. Latar Belakang.......................................................................................... 1 

B.  Identifikasi Masalah ................................................................................. 6 

C.  Pembatasan Masalah ................................................................................ 6 

D. Perumusan Masalah .................................................................................. 6 

E.  Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7 

F.  Manfaat Penelitian .................................................................................... 7 

G. Metode Penelitian ..................................................................................... 8 

H. Review Studi Terdahulu ........................................................................... 9 

I.  Sistematika Penulisan ............................................................................. 11 

BAB II IMKÂN AL-RUKYAT DALAM PENENTUAN AWAL BULAN QAMARIAH ...................................................................................... 12 

A. Dasar Hukum Penentuan Awal Bulan Qamariah ................................... 12 

B.  Konsep Imkân Al-Rukyat ....................................................................... 15 

C.  Kriteria Imkân Al-Rukyat Menurut Para Ahli........................................ 17 

1. Ulug Berg (Hisab Urfi) ................................................................... 17 

2. Muhammad Ilyas ............................................................................ 19 

3. Imkânur Rukyat MABIMS ............................................................. 19 

4. Imkânur Rukyat LAPAN ................................................................ 20 

BAB III PROFIL KOMUNITAS AL-MARZUQIYAH .................................... 22 

A. Sejarah Perkembangan Komunitas Al-Marzuqiyah ............................... 22 

B.  Tokoh dan Karya-karya Pendiri Komunitas Al-Marzuqiyah ................. 23 

Page 10: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

x  

1.Guru Marzuki .................................................................................... 23 

2.Guru Mansur ...................................................................................... 25 

BAB IV HISAB IMKÂN AL-RUKYAT PADA KOMUNITAS AL-MARZUQIYAH ................................................................................ 27 

A. Dasar Hukum Penggunaan Imkân Al-Rukyat di Komunitas Al-Marzuqiyah ............................................................................................. 27 

B.  Perkembangan Sistem Penetapan Awal Bulan di Komunitas Al-Marzuqiyah ............................................................................................. 28 

C.  Konsep Dan Aplikasi Imkân Al-Rukyat di Komunitas Al-Marzuqiyah 30 

BAB V KESIMPULAN .................................................................................... 61 

A. Kesimpulan ............................................................................................. 61 

B.  Saran ....................................................................................................... 61 

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 63 

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................... 65 

DRAFT WAWANCARA ............................................................................ 65 

Narasumber : Ahmad Mirshod ............................................................. 65 

Narasumber : Ustad Abdullah (Uwo) ................................................... 67 

Narasumber : Ustad Luqman ................................................................ 69 

      SILSILAH GURU MARZUKI....................................................................71 

Page 11: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

xi  

DAFTAR TABEL 

Tabel 1 Jumlah Hari Dalam Kalender Urfi……………....................... 18

Tabel 2 Penanggalan Bulan September Tahun 2018 ............................ 32

Tabel 3 Penanggalan Bulan September Tahun 2019............................. 33

Tabel 4 Peristilahan Pada Kolom Pertama Dalam Taqwîm An-Nayyiraini.............................................................................................. 33

Tabel 5 Peristilahan Pada Kolom Pertama Dalam Taqwîm An-Nayyiraini…………………………………………………………….. 34

Tabel 6 Peristilahan Pada Kolom Kedua Dalam Taqwîm An-Nayyiraini…………………………………………………...………... 34

Tabel 7 Peristilahan Pada Kolom Keempat Dalam Taqwîm An-Nayyiraini…………………………….………………………………. 35

Tabel 8 Peristilahan Pada Kolom Kelima Dalam Taqwîm An-Nayyiraini…………………………….………………………………. 36

Tabel 9 Peristilahan Pada Kolom Keenam Dalam Taqwîm An-Nayyiraini…………………………….………………………………. 38

Tabel 10 Peristilahan Pada Kolom Ketujuh Dalam Taqwîm An-Nayyiraini…………………………….………………………………. 38

Tabel 11 المجموعة سنين …………………………………………………. 40

Tabel 12 المبسوطة سنين …………………………………………………. 41

Tabel 13 تام شھر ………………………………………………………. 42

Tabel 14 43 …………………...……..……………………… تعديل الخاصة 

Tabel 15 المركز تعديل ………………………………...………………… 44

Tabel 16 45 .……………………………………………………تعديل االيام

Tabel 17 45 ...…………………………………………………جملة الخاصة

Tabel 18 Perbedaan Waktu Komunitas Al-Marzuqiyah Dengan Pemerintah 59

Page 12: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

xii  

Page 13: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bagi umat Islam, penentuan awal Bulan Qamariah merupakan hal yang

penting. Hal ini dikarenakan pada bulan-bulan tertentu, terdapat pelaksanaan

ibadah yang terkait dengan awal bulan suatu ibadah dilaksanakan.

Dalam bahasan Ilmu Falak, diskusi mengenai awal Bulan Qamariah

merupakan wacana yang paling hangat dan selalu dibahas. Permasalahan yang

muncul dalam awal Bulan Qamariah adalah mengenai cara ataupun metode

yang harus digunakan dalam menentukan Awal Bulan Qamariah.1

Hisab, dan Rukyat sebagai metode penentuan awal Bulan Qamariah

khususnya dalam menetapkan hari-hari besar Hijriah seperti Ramadan, dan

Syawal. Isu tentang penentuan awal bulan yang terkait dengan pelaksanaan

suatu ibadah telah menjadi kontroversi selama lebih dari empat puluh tahun2.

Kontroversi ini terjadi akibat belum adanya metode yang tepat terhadap

penentuan awal bulan, ada yang berpendapat bahwasanya hilal itu harus

dilihat dengan mata telanjang (rukyah), dan ada juga berpendapat bahwa hilal

itu adalah hasil perhitungan astronomis matamatis (hisab).

Secara etimologis, kata hisab yang berarti Al-Adad wa Al-Ihsa, yang

berarti bilangan atau hitungan.3 Adapun secara terminologi, istilah hisab

sering dihubungkan dengan ilmu hitung (arithmatic), yaitu suatu ilmu

pengetahuan yang membahas tentang seluk beluk perhitungan. Dalam literatur

klasik, ilmu hisab disamakan dengan ilmu falak, yaitu suatu ilmu yang

mempelajari benda-benda langit, matahari, bulan, bintang, dan planet.4

1 Muhammad Hadi Bashori, Pengantar Ilmu Falak, (Cipinang, Jakarta Timur: Pustaka

Al-Kautsar), h. 191. 2 Tono Saksono, Mengkopromikan Rukyat & Hisab, (Jakarta: Amythas Publicita, 2007),

h. 83 3 Ahmad Warson Munawwir, Al-munawwir Kamus Arab-Indonesia (Yogyakarta;PP Al-

Munawir Krapyak, 1984), h. 228. 4 Muhammad Hadi Bashori, Pengantar Ilmu Falak, h. 197.

Page 14: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

2

Tujuan Hisab adalah memperkirakan kapan awal suatu bulan Qamariah,

terutama yang berhubungan dengan waktu ibadah. Yang dihitung bermacam-

macam. Hisab yang paling sederhana ialah memperkirakan panjang suatu

bulan, apakah 29 atau 30 hari, dalam rangka menentukan awal bulan baru

qamariah. Tujuan lainnya adalah menghitung kapan terjadi ijtimak. Sebagian

ahli hisab berpendapat, jika ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam

(ijtimak qabla al-ghurûb), maka ia menandakan bulan baru. Adapula hisab

dengan cara menghitung kehadiran (wujud) hilal di atas ufuk ketika matahari

terbenam (ghurûb). Jika menurut perhitungan, hilal masih ada di atas ufuk

ketika matahari terbenam, maka dipastikan sudah masuk bulan baru, berapa

pun ketinggian hilal itu.5

Muhammad Rasyid Ridha’ menjabarkan bahwa hisab menghasilkan

kepastian tentang waktu. Dalam keadaan yang tidak cerah dan adanya

penghalang untuk melihat hilal maka penentuan awal bulan baru dengan

menggenapkan bulan 30 hari. Adapun kaidah yang disepakati adalah

“mendahulukan kepastian dari pada dugaan” ى الظن اليقين عل تقديم .6

Hisab bukanlah sebuah metode yang muncul secara tiba-tiba. Sebab

adanya hisab diawali dari rukyat yang panjang. Benar tidaknya sebuah hisab

tentunya harus diuji secara langsung melalui pengamatan (rukyat) terhadap

fenomena alam yang dihitung. Sebagus dan sebaik apapun sebuah metode

hisab, jika tidak sesuai dengan fenomena alam tertentu tidak dapat dikatakan

benar.7

Secara etimologi istilah dari bahasa Arab, kata ra’a (رأى) yang berarti

melihat, mengamati, melihat dengan mata kepala. Kemudian kata rukyat ( رؤية)

memiliki arti keadaan dapat dlihat, keadaan tampak, visibilitas.8 Kata rukyat

pada umumnya diartikan dengan menggunakan mata kepala. Sedangkan

dalam astronomi rukyat dikenal dengan istilah observasi. Adapun istilah

5 Farid Ruskanda, 100 Masalah Hisab & Rukyat. Telaah Syariah, Sains dan Teknologi, (Jakarta: Gema Insani, 1996), h. 29.

6 Syamsul Anwar, Hisab Bulan Qamaria, (Yogyakarta: Gramasurya, 2009), h. 87. 7 Hendro Setyanto, Membaca Langit, (Paseban, Jakarta Pusat: Al-Ghuraba, 2008), h. 26. 8 Thoha Husein Al-Mujahid, Kamus Al-Wâfi Arab-Indonesia, (Jakarta: Gema Insani) h.

530.

Page 15: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

3

rukyatul hilal dalam konteks penentuan awal Bulan Qamariah adalah melihat

hilal dengan mata telanjang atau dengan menggunakan alat yang dilakukan

setiap akhir bulan atau tanggal 29 bulan Qamariah pada saat matahari

terbenam. Keberhasilan rukyat pada tanggal 29 akhir bulan Qamariah

menentukan penetapan awal Bulan Qamariah. Selain kata ra’a dalam bahasa

arab kata nazhara ( نظر) juga memiliki arti yang sama, yaitu melihat, namun

kata nazhara ini diperuntukan bagi benda-benda yang jelas bentuk dan

tempatnya seperti : meja, pulpen, dan sebagainya.9

Rukyat dikenal sebagai sistem penentuan awal Bulan Qamariah terutama

bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Sejak masa Rasulullah dan permulaan

Islam. Pada masa itu, dalam awal Bulan Qamariah untuk keperluan waktu-

waktu ibadah ditentukan secara sederhana, yaitu dengan pengamatan hilal

secara langsung dengan pengamatan hilal secara langsung tanpa

menggunakan alat. Rukyat hilal adalah suatu kegiatan atau usaha melihat hilal

atau bulan sabit di langit (ufuk) sebelah barat sesaat sebelah matahari

terbenam menjelang awal bulan baru, khususnya menjelang bulan Ramadan,

Syawal, dan Zulhijjah, untuk menentukan kapan bulan baru itu dimulai.rukyat

merupakan kegiatan atau aktivitas mengamati visibilitas (kedaan dapat dilihat,

dan diamati (terutama untuk keadaan cuaca, bendanya dapat dilihat dengan

jelas pada jarak jauh); kejelasan) hilal, yakni penampakan bulan sabit yang

peertama kali tampak setelah terjadinya ijtimak (Pada waktu ini, posisi bulan

ada di ufuk barat, dan bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya matahari).

Rukyat pada prakteknya dapat dilakukan dengan mata telanjang, atau dengan

alat bantu optik seperti teleskop.

Aktivitas rukyat dilakukan saat menjelang terbenamnya Matahari pertama

kali setelah ijtima. Apabila hilal terlihat, maka pada petang (maghrib) waktu

setempat telah memasuki bulan baru berikutnya.10

Selain kontroversi metode hisab, dan rukyat, permasalahan terkait dengan

penentuan awal bulan adalah berbedanya dalam mendefinisikan hilal. Hilal

9 Thoha Husein Al-Mujahid, Kamus Al-Wafii (Jakarta: Gema Insani) h. 1332. 10 Muhammad Hadi Bashori, Pengantar Ilmu Falak, h. 194..

Page 16: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

4

berasal dari bahasa Arab yang berarti sabit bulan. Ibnu Manzur berpendapat

bahwa hilal adalah cahaya putih yang bisa dilihat manusia pada awal bulan.

Ibnu Hisyam berargumen bahwa hilal adalah sabit tipis pada hari pertama,

dan kedua di awal Bulan Qamariah kemudian dalam 2 hari di akhir bulan.

Menurut ahli linguistik Arab, al-Khalil bin Ahmad, hilal didefinisikan

dengan: sinar bulan pertama, ketika orang melihat dengan nyata bulan sabit

pada awal sebuah bulan.11 Ibnu Manzur mengatakan : hilal dapat pula berasal

dari teriakan gembira karena melihat atau mengalami sesuatu, misalnya

tangisan bayi ketika baru lahir (ihlal-al-saby), atau teriakan gembira: bulan

sabit telah muncul (ahalla al-hilal).12 Secara astronomis hilal adalah bulan

sabit uda pertama yang dapat dilihat setelah terjadinya konjungsi di arah barat

yang menjadi penanda dimulainya awal bulan dalam kalender hijriah.

Persoalan hisab rukyat dalam hal penentuan awal Bulan Qamariah

terutama pada bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah sering kali

memunculkan perbedaan, bahkan kadang menimbulkan permusuhan.13 Pada

awal abad pemerintahan Islam, metode yang digunakan untuk menentukan

awal bulan yaitu dengan rukyat atau dengan melihat tanpa adanya alat bantu

optik. Berdasarkan hadis Shahih Bukhari :

صلى هللا عليه و سلم عنھما قال: سمعت رسول هللا عن بن عمر رضي هللا

يقول: ’اذا رايتموه فصومو، واذا رايتموه فافطرو، فان غم عليكم فاقدروله ‘

يعني ھالل رمضان (رواه البخاري)

“Diriwayatkan dari Umar, bahwa aku mendengar Rasulullah bersabda: Apabila melihat hilal maka berpuasalah, dan jika melihatnya maka berbukalah apabila langit mendung (sehingga hilal takterihat), maka genapkanlah (menjadi 30 hari) Bulan Ramadhan (Shahih Bukhari).”14

Dalam hadis ini menjelaskan bahwasanya bulan Ramadan akan dimulai

apabila ada sekelompok orang yang sudah melihat hilal. secara redaksional,

11 Tono Saksono, Mengkopromikan Rukyat & Hisab, h. 83. 12 Tono Saksono, Mengkopromikan Rukyat & Hisab, h. 84. 13 Ahmad Izzudin, Fiqih Hisab Rukyat, (Ciracas, Jakarta: Erlangga, 2007), h. 45. 14 Imam Az-Zabidi, Ringkasan Shahih Bukhari, (Cibiru, Bandung : Jabal) h. 280.

Page 17: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

5

metode rukyah yang ada dalam hadis ini adalah melihat tanpa alat bantu,

karena pada saat itu belum adanya alat bantu optik.

Imam Hanafi berpendapat bahwa penentuan awal Bulan Qamariah tidak

bisa dijadikan landasan hukum jika disandarkan pada kabar yang disandarkan

pada perhitungan waktu atau hisab.15 Karena hal tersebut bertentangan dengan

syariat nabi. Imam Maliki berpendapat sama, penentuan awal bulan Ramadan,

Syawal, dan Zulhijah tidak boleh ditentukan oleh ahli perbintangan saja,

karena berdasarkan nas, untuk melakukan ibadah yang dilaksanakan pada

bulan tertentu merupakan masalah syariat yang penggunaan penetapannya

harus dengan melihat hilal bukan dengan dasar perhitungan, meskipun

perhitungannya bisa saja benar. Imam Syafiʻi juga telah bersepakat bahwa

penentuan awal bulan harus didasarkan atas teramatinya hilal atau rukyat.

Kemudian Imam Hambali berpendapat bahwa tidak ada kewajiban berpuasa

jika penetapannya menggunakan bilangan astronomis, walaupun tingkat

kebenarannya telah teruji kebenarannya, hal ini dikarenakan penggunaan

metode selain rukyat tidak mempunya sandaran hukum secara syarʻi.16

Seiring berjalannya waktu, metode rukyat kini mengalami perkembangan,

yang disebut dengan Imkân Al-Rukyat, yang mana dalam metode ini adalah

perpaduan antara metode hisab, dan rukyat sehingga metode ini mampu

meredam perselisihan antar umat Islam. Dalam pengertian lain, Imkaanur

Rukyat adalah kriteria penentuan awal bulan hijriah dengan mengamati bulan

dengan ketentuan bahwa bulan sudah berada di atas ufuk saat matahari

terbenam, dengan ketinggian bulan minimal dua hingga delapan derajat.17

Sebagian besar warga negara Indonesia sudah menggunakan Imkân Al-

Rukyat, guna menghilangkan perbedaan dalam melaksanakan ibadah tertentu.

Akan tetapi, pada realitanya ada yang berbeda dalam menentukan ketinggian

hilal. Misalnya : pemerintah menetapkan bahwa ketinggian hilal 2° (dua

derajat) sudah menandakan datangnya bulan baru. Namun, ada yang

15 Masdar Helmy, Terjemahan Al-Fiqhu Al-Islamiyyu Wa Adillatuhu, (Jakarta : Media

Utama 2006) h. 31. 16 Masdar Helmy, Terjemahan Al-Fiqhu Al-Islamiyyu Wa Adillatuhu, h. 32-34. 17 www.librarylinux.wordpress.com

Page 18: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

6

bertetapan bahwa ketinggian 2° belum bisa terlihat, dan terlihatnya hilal itu

dimulai dari ketinggian 4° sampai 5°. Seperti dalam Komunitas Al-

Marzuqiyah, yang terkadang mengalami peerbedaan (khususnya dengan

pemerintah) dalam menentukan awal Bulan Qamariah, hal ini disebabkan

karena mereka punya penghitungannya tersendiri.

Dari permasalahan ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang

akan dituangkan dalam bentuk karya ilmiah, untuk itu permasalahan ini akan

diangkat sebagai kajian skripsi yang berjudul “Imkân Al-Rukyat Dalam

Perspektif Komunitas Al-Marzuqiyah”.

B. Identifikasi Masalah

1. Apa itu Ilmu Falak ?

2. Apakah ada ayat qur’an yang membahas tentang ilmu falak ?

3. Apakah ada hadis yang membahas tentang ilmu falak ?

4. Apa yang dimaksud dengan hisab ?

5. Apa yang dimaksud dengan rukyah ?

6. Apakah hisab berbeda dengan rukyah ?

7. Apa yang dimaksud dengan hilal ?

8. Apa yang dimaksud dengan Rukyatul Hilal ?

9. Apa yang dimaksud dengan Imkân Al-Rukyat ?

10. Bagaimana cara menetapkan awal Bulan Qamariah ?

11. Ada berapa jenis metode dalam menetapkan awal Bulan Qamariah ?

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini akan

difokuskan pada metode hisab Imkân Al-Rukyat yang digunakan oleh

komunitas Al-Marzuqiyah dalam menetapkan awal Bulan Qamariah

Page 19: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

7

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan masalahnya

adalah bagaimana metode hisab Imkân Al-Rukyat yang digunakan oleh

Komunitas Al-Marzuqiyah dalam menetapkan awal Bulan Qamariah. Adapun

pertanyaan penelitiannya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana konsep hisab Imkân Al-Rukyat menurut pendapat ulama ?

2. Bagaimana konsep hisab Imkân Al-Rukyat menurut Komunitas Al-

Marzuqiyah ?

3. Bagaimana aplikasi metode hisab Imkân Al-Rukyat dalam

memenetapkan awal Bulan Ramadan, dan Syawal menurut Komunitas

Al-Marzuqiyah ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitannya adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui konsep hisab Imkân Al-Rukyat menurut pendapat

ulama.

2. Untuk mengetahui konsep hisab Imkân Al-Rukyat menurut Komunitas

Al-Marzuqiyah.

3. Untuk mengetahui aplikasi metode hisab Imkân Al-Rukyat dalam

memenetapkan awal Bulan Ramadan, dan Syawal menurut Komunitas

Al-Marzuqiyah.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitiannya adalah sebagai bahan untuk memperkaya

keilmuan di bidang hukum islam umumnya dan di bidang ilmu falak

khususnya.

1. Bagi Masyarakat

Untuk memberikan informasi mengenai metode penetapan awal

Bulan Qamariah menurut Komunitas Al-Marzuqiyah, memberikan

wawasan kepada masyarakat yang terkait dengan persoalan dalam

menetapkan awal Bulan Qamariah dan bagi semua orang yang mempunyai

Page 20: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

8

kepentingan dalam bidang tersebut. kemudian hasil penelitian ini akan

dijadikan dokumen khusus bagi Komunitas Al-Marzuqiyah.

2. Bagi Fakultas

Bagi sesama mahasiswa ataupun kalangan akademisi di tingkat

universitas, hasil penelitian ini akan menjadi tambahan referensi di masa

yang akan datang, yang kemungkinan akan dilakukannya penelitian sejenis

oleh kalangan akademisi lainnya, dan dapat menjadi rujukan dalam

menambah wawasan bagi akademisi, ataupun pembaca lainnya terhadap

ilmu pengetahuan khususnya ilmu Falak.

3. Bagi Penulis

Sebagai syarat memperoleh gelar sarjana strata 1 di Fakultas syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

G. Metode Penelitian

Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan terencana, dilakukan

dengan metode ilmiah bertujuan untuk mendapatkan data baru guna

membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran suatu gejala.18 Metode penelitian

merupakan sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan, dan

teknologi serta seni19

1. Jenis Penelitian

Jenis peneitian ini adalah penelitian studi kasus, yaitu penelitian yang

dilakukan dengan beberapa kegiatan ilmiah secara intensif, terinci, dan

mendalam tentang suatu program, peristiwa, dan aktivitas. Baik pada

tingkat perorangan, sekelompok orang, lembaga, atau organisasi untuk

memperoleh pengetahuan mendalam tentang peristiwa tersebut. Biasanya

studi kasus merupakan peristiwa yang sedang berlangsung ataupun yang

sudah berlalu.20

2. Sumber Data

18 Bambang Waluyo, Penelitain Hukum Dalam Praktek, (Jakarta: Sinar Grafika, 1991), h.

2. 19 Zainudin Ali, Metoe Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), h. 17. 20 Mudjia Rahardjo, Studi Kasus Dalam Penelitian Kualitatif, ( UIN Malang, 2017) h. 3.

Page 21: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

9

Dalam melakukan penelitian ilmiah, sumber data terbagi menjadi dua

yaitu: primer (utama), dan sekunder (tambahan). Adapun data dari masing-

masing sumber data ialah:

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil

wawancara dengan beberapa orang di Komunitas Al-Marzuqiyah, dan

narasumber yang dirasa ahli dalam permasalahan ini serta pengumpulan

dokumen-dokumen terkait yang dimilik oleh Komunitas Al-Marzuqiyah.

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini berupa: buku-buku, jurnal, artikel,

dan sebagainya yang berkaitan dengan permasalahan ini.

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini,

maka metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode wawancara,

dan dokumentasi. Wawancara yang penulis lakukan diantaranya adalah

Komunitas Al-Marzuqiyah dan lembaga hisab dan rukyat di daerah

Jakarta untuk mendapatkan hal-hal yang berkaitan dengan ilmu Falak

khususnya tentang penetapan awal Bulan Qamariah. Kemudian penulis

mengumpulkan beberapa dokumen, data, dan buku-buku yang berkitan

dengan penetapan awal Bulan Qamariah. Kemudian mengkaji dan

menganalisanya.

4. Metode Analisis Data

Setelah data-data penelitian terkumpul, kemudian data akan diolah

dan dianalisia dengan analisis deskriptif, yaitu analisis suatu objek

dengan kerja, dan aktivitas, dimana penelitian ini ditujukan untuk

menyelidiki secara terperinci aktivitas, dan pekerjaan manusia maupun

kelompok, dan hasil penelitian tersebut memberikan rekomendasi untuk

keperluan yang akan datang.21

21 Siti Putri Fatimah, analisa Sistem Antrian sebagai Upaya Meningkatkan Efisiensi Pelayanan Pada PT Bank Muamalat Indonesia Cabang Kantor Pusat, (UNPRI Tangerang, 2011) h. 28.

Page 22: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

10

H. Review Studi Terdahulu

1. Skripsi Ahmad Haetami, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berjudul

“Analisa Perbandingan Terhadap Akurasi Waktu Kalender Hijriah, dan

Kalender Masehi”22, skripsi ini mengkaji tentang penghitungan hari

dalam Kalender Masehi danKalender Hijriah, dengan metode

penghitungan Trigonometri, beserta sejarah(kalender Masehi dan

Hijriah)nya.

2. Muhammad Iqbal, IAIN Walisongo Semarang, dengan judul ”Analisis

Konsep Imkan Ar-Rukyat Mohd. Zambri Zainudin”23, penelitian ini

membahas tentang pola pikir Mohd. Zambri Zainudin dalam proses, dan

penetapan awal Bulan Qamariah, dan mengkaji kriterianya terhadap data

pengamatan yang berlkau di Indonesia.

3. Jumiatil Huda, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul

“Penentuan Awal Bulan Qamariah Dalam Perspektif Hizbut Tahrir”24

dalam penelitian ini hal-hal yang dikaji adalah dasar hukum yang

digunakan, serta praktek atau metode penghitungan dalam menetapkan

awal Bulan Qamariah yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir.

4. Nahraji Zaen, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul “Sistem

Penentuan Awal Bulan Qamariah Lajnah Falakiyah Al-Husiniyyah

Cakung Barat Jakarta Timur”25 dalam skripsi ini menjelaskan tentang

metode penetapan awal Bulan Qamariah, beserta data-data awal Bulan

Qamariah Lajnah Al-Husiniyah, lalu membandingkannya dengan data-

data yang ada/diberlakukan oleh pemerintah.

22 Ahmad Haetami, Analisa Perbandingan Terhadap Akurasi Waktu Kalender Hijriah,

dan Kalender Masehi, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011) 23 Muhammad Iqbal, Analisis Imkan Ar-Rukyat Mohd. Zambri Zainudin, (Semarang:

IAIN Walisongo, 2014). 24 Jumiatil Huda, Penentuan Awal Bulan Qamariah Dalam Perspektif Hizbut Tahrir,

(UIN Jakarta: 2011) . 25 Nahraji Zen, Penentuan Awal Bulan Qamariah Di Lajnah Falakiyah Al-Husiniyyah

Cakung Barat Jakarta Timur, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2011).

Page 23: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

11

5. Muhammad Ishak, dengan judul “Penentuan Awal Bulan Ramadan

Dalam Perspektif Masyarakat Basmol- Kembangan- Jakarta Barat”26

penelitian ini mengkaji tentang sejarah perkembangan ilmu Falak di

daerah Basmol, metode penetapan awal Bulan Qamariah (meliputi

ketentuen dasar penetapan awal bualan Qamariah, dan tata cara

penghitungannya menurut masyarakat Basmol), dan pandangan

komunitas Ulama Basmol terhadap penetapan awal bulan Ramadan,

Syawal, dan Dzulhijjah oleh pemerintah.

Dari beberapa hasil penelitian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa

belum ada yang meneliti tentang Komunitas Al-Marzuqiyah. Adapun yang

akan dikaji ialah sistematika penentuan awal Bulan Qamariah, dalil-dalil atau

dasar hukumnya, dan sejarah perkembangannya.

I. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan penulisan skripsi ini, maka

penulis menyusun penulisan skripsi ini dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I: PENDAHULUAN, bab ini berisi hal-hal yang melatar belakangi

mengapa penelitian ini dilakukan, yang terdiri dari: latar belakang,

identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujan penelitian,

manfaat penelitian, review studi terdahulu, metode penelitian, dan sistematika

penulisan.

Bab II: IMKÂN AL-RUKYAT DALAM PENENTUAN AWAL BULAN

QAMARIAH, landasan teori mengenai imkanur rukyat akan diuraikan

beserta dasar hukum, pengertian, dan jenis-jenis metode penentuan awal

bulan menurut para ahli.

Bab III: PROFIL KOMUNITAS AL-MARZUQIYAH, kajian pada bab ini

mengenai profil Komunitas Al-Marzuqiyah. Juga akan dicantumkan pula

sejarah perkembangan ilmu falak, tokoh-tokoh pendirinya, dan serta karya-

karyanya.

26 Muhammad Ishak, Penentuan Awal Bulan Ramadan Dalam Perspektif Masyarakat

Basmol- Kembangan- Jakarta Barat, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2010).

Page 24: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

12

Bab IV: IMKÂN AL-RUKYAT DI AL-MARZUQIYAH, pada bab inilah

yang merupakan pokok pembahasan dalam penelitian ini, yang

mengemukakan dasar hukum menurut, metode penentuan, dan akurasinnya

dalam menetapkan awal Bulan Ramadan, dan Syawal menurut Komunitas Al-

Marzuqiyah.

Bab V: PENUTUP, merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan, saran-

saran dan penutup.

Page 25: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

13

BAB II

IMKÂN AL-RUKYAT DALAM PENENTUAN AWAL BULAN

QAMARIAH

A. Dasar Hukum Penentuan Awal Bulan Qamariah

Islam menjadikan peristiwa alam yang merupakan dari sunatullah tentang

pergerakan matahari, bumi, dan bulan sebagai acuan dalam perhitungan waktu

di bumi. Sebagaimana Qur’an Surat Al-Isra:17:12 :

ار ھ ة الن ا آي ن ل ع ج ل و ي ة الل ا آي ن و ح م ن ف ي ت ار آي ھ الن ل و ي ا الل ن ل ع ج و

اب س ح ال ين و ن د الس د وا ع م ل ع ت ل م و ك ب ن ر وا فضال م غ ت ب ت ل ة صر ب م

ا ن ل ء فص ي ل ش ك صيال و ف ت )١٢: ١٧/(االسراء ه

“Dan kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu kami hapuskan tanda malam dan kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari kurnia dari tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan, dan segala sesuatu telah kami terangkan dengan jelas.”

Perbedaan siang dan malam adalah tanda-tanda kekuasaan-Nya, supaya

mereka beristirahat di malam hari, sedangkan di siang harinya mereka bekerja

untuk mencari penghidupan. Dengan adanya perbedaan itu mereka

mengetahui perbedaan hari, bulan, dan tahun. Karena sesungguhnya jikalau

smua waktu sama saja (tidak ada perbedaannya), maka hal-hal seperti ini tidak

diketahui. Tanda bagi malam hari adalah munculnya kegelapan dan terbitnya

bulan, sedangkan tanda bagi siang hari adalah dengan menculnya cahaya

dengan terbitnya matahari yang meneranginya.27

Ayat ini meletakan siang dan malam sebagai acuan dalam perhitungan

tahun. Malam dan siang dikenal sebagai al-yaum (hari/tanggal), yakni periode

waktu terpendek dalam taqwîm yang dimulai dari saat datangnya dan berakhir

pada perginya siang. Apabila ingin mengetahui permulaan hari dalam Islam,

seseorang juga tinggal mengamati fenomena alam yang terjadi ketika matahari

27 Jalaludin As-Suyuti, Terjemahan Tafsiir Jalalain, (Tasikmalaya : Sinar Baru

Algesindo,2004) h. 270.

Page 26: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

14

terbenam. Begitu pula dengan awal permulaan awal bulan Hijriah, juga

melakukan pengamatan terhadap ketampakan hilal ketika matahari terbenam

pada akhir bulan.28

(Qur’an Surat Al-An’am:6: 96)

لك ا ذ ان ب س ر ح م ق ال مس و الش ا و ن ك ل س ي ل الل ع ج اح و ب ص الق اإل ف

ليم ع يز ال ز ع ير ال د ق )٩٦: ٦/االنعام( ت

“Dia menyisingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat dan (menjadikan) matahari dan bulan (sebagai alat) perhitungan. Itulah tanda keperkasaan (Allah) yang maha perkasa lagi maha mengetahui”

(Qur’an Surat Ar-Rahman:55: 5)

)٥: ٥٥/و القمر بحسبان (الرحمن الشمس

“Matahari dan bulan (beredar) dalam perhitungan(Nya)” Ayat ini menjelaskan bahwa beredarnya bulan, dan matahari ada

perhitungan, dan ketetapannya tersendiri, serta tidak saling berbenturan, jika

tidak adanya perhitungan tersebut, maka matahari akan mendahulukan bulan,

begitu juga sebaliknya keduanya beriringan dengan jangka waktu tertentu,

dan beriringan secara teratur.29

(Qur’an Surat Yunus:10:5)

وا م ل ع ت ل ل ناز م ه ر د ق ا و ور ر ن م ق ال اء و ي مس ض ل الش ع ذي ج ھو ال

الح ال ب لك إ ذ ق هللا ل ا خ اب م س ح ال ين و ن د الس د يات ع ل اآل فص ق ي

مون ل ع م ي و ق )٥: ١٠/(يونس ل

“Dia-lah yang menciptakan matahari bersinar dan bulan bercahaya, dan Dia-lah yang menetapkan tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui bilangan tahun, perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu melainkan dengan benar, Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui”

Ayat ini menjelaskan bahwasanya tata surya bisa digunakan sebagai alat

ataupun dasar dalam mengetahui perubahan waktu, bulan, dan tahun.30

28 Ahmad Adib Rofiudin, Penentuan Hari Dalam Sistem Kalender Hijriah, (Surakarta

:DPP Asosiasi Astronomi dan Ilmu Falak Indonesia Merdeka, 2016) h.119. 29 Kementerian Agama RI, Al-Qur’an The Wisdom, (Jakarta Selatan: PT Aku Bisa) h.

531. 30 Watni Marpaung, Pengantar Ilmu Falak, h. 29.

Page 27: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

15

Dalam suatu riwayat mengenai penetapan awal Bulan Ramadan, ditinjau

dari penglihatan hilalnya, seperti dalam hadis berikut ini :

ذكر رمضان، يلي عن عبد هللا بن عباس ان رسول هللا عن مالك بن زيد الد

فقال : ال تصوموا حتى ترو الھالل، وال تفطروا حتى تروه، فان غم عليكم

فاكملو العدة الثالثين (رواه مسلم)

Dari Malik, dari Tsaur bin Zaid Ad-Dailiy, dari Abdullah bin Abbas bahwasanya Rasulullah SAW menyinggung tentang Ramadan, lalu beliau bersabda “Janganlah kalian berpuasa (Ramadhan) sehingga kalian melhat hilal, dan janganlah kalian berbuka sehingga kalian melihatnya (hilal Syawal). Apabila hilal tertutup, maka genapkanlah hitungannya tiga puluh hari”.31

Dalam riwayat lain :

صلى هللا عليه و سلم عنھما قال: سمعت رسول هللا عن بن عمر رضي هللا

يقول: ’اذا رايتموه فصومو، واذا رايتموه فافطرو، فان غم عليكم فاقدروله ‘

يعني ھالل رمضان (رواه البخاري)

“Diriwayatkan dari Umar, bahwa aku mendengar Rasulullah bersabda: Apabila melihat hilal maka berpuasalah, dan jika melihatnya maka berbukalah apabila langit mendung (sehingga hilal takterihat), maka genapkanlah (menjadi 30 hari) Bulan Ramadhan (Shahih Bukhari).”32

Dalam hadis ini menggunakan lafaz amr, yang secara umum ditujukan

untuk seluruh umat Islam. Perintah tertsebut menunjukan suatu kewajiban

dalam berpuasa, dan berbuka puasa. Namun untuk melihat rukyah tidak

diwajibkan untuk seluruh umat Islam, melainkan hanya sebagiaannya saja.

Secara lahiriah hadis ini menunjukan suatu kewajiban. Namun, dalam

realitanya tidak demikian, tidak semua orang Islam memulai puasa karena

melihat hilal terlebih dahulu, bahkan banyak dari umat Islam berpuasa karena

mendengar berita tentang terlihatnya hilal atau pengakuan bahwa dirinya

sudah melihat hilal.33

31 Muhamma Fu’ad bin Abdul Baqi, Hadis Shahih Bukhari Muslim, (Raden Saleh,

Depok, Jawa Barat: Fathan) h. 278 32 Imam Az-Zabidi, Ringkasan Shahih Bukhari, h. 280. 33 Nur Hidayatullah Al-Banjary, Penemu Ilmu Falak, h. 14.

Page 28: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

16

Menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani hadis tersebut tidak mewajibkan rukyat

kepada setiap orang yang hendak berpuasa Ramadan. Akan tetapi, rukyat

hanya dilakukan bagi orang yang adil. An-Nawawi juga menambahkan bahwa

cukup dilakukan dengan dua orang adil.34

Menurut Jumhur Ulama, metode rukyat adalah metode yang paling

disahkan dalam menentukan awal bulan, termasuk juga Imam Hambali,

Hanafi, Syafi’i, dan Maliki. Karena dari keempat Imam tersebut setuju bahwa

dalam menentukan awal bulan baru, harus didasarkan pada metode rukyat.

Imkân Al-Rukyat tidak mengesampingkan metode rukyat, melainkan metode

ini adalah mempersatukan kedua metode tersebut, guna tidak

mengesampingkan hadis-hadis yang dalam menentukan awal bulan hanya ada

metode rukyatnya saja.

B. Konsep Imkân Al-Rukyat

Pada mulanya penentuan awal bulan untuk menentukan waktu ibadah

dilakukan secara sederhana, yaitu dengan pengamatan hilal secara langsung

(rukyat bil fi’li). Hal ini dapat dipahami dari teks hadis :

صلى هللا عليه و سلم عنھما قال: سمعت رس ول هللا عن بن عمر رضي هللا

يقول: ’اذا رايتموه فصومو، واذا رايتموه فافطرو، فان غم عليكم فاقدروله ‘

يعني ھالل رمضان (رواه البخاري)

“Diriwayatkan dari Umar, bahwa aku mendengar Rasulullah bersabda:

Apabila melihat hilal maka berpuasalah, dan jika melihatnya maka berbukalah apabila langit mendung (sehingga hilal takterihat), maka genapkanlah (menjadi 30 hari) Bulan Ramadhan (Shahih Bukhari).”35

Bisa tidaknya hilal teramati bergantung pada waktu dan tempat.

Kebergantungan terhadap waktu terkait dengan waktu terbenamnya matahari

dan hilal (serta usia hilal), yakni terjadi dari saat konjungsi. Cahaya hilal

34 Watni Marpaung, Pengantar Ilmu Falak. h. 31. 35 Imam Az-Zabidi, Ringkasan Shahih Bukhari, h. 280.

Page 29: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

17

sangat lemah bila dibandingkan dengan cahaya matahari maupun cahaya

senja, sehingga sangat sulit untuk bisa mengamati hilal yang berusia sangat

muda (semakin muda usia bulan semakin dekat dengan matahari dan begitu

pula sebaliknya). Pada saat konjungsi, bulan dan matahari berada dalam rute

yang sama, setelah konjungsi keduanya berangsur-angsur menjauh.36

Imkân Al-Rukyat berasal dari dua kata bahasa Arab yaitu Imkân, dan Al-

Rukyat. Kata imkân agak dekat dengan kata mumkin, yumkin yang dalam

bahasa Indonesia diserap menjadi kata mungkin. Dalam hal ini, kata Imkân

diartikan dengan kemungkinan . Adapun al-rukyat berasal dari kata ra’a,

secara umum bermakna melihat dengan mata kepala, mata telanjang. Kalau

digabungkan menjadi mungkin (dapat) melihat (sesuatu). Dalam terminologis

falak, perkataan Imkân Al-Rukyat biasa disandingkan kata hilal, bulan baru.

Jadi secara sederhana apat disebut dengan keadaan hilal mungkin dapat dlihat

dengan mata. Para ahli menyebutnya dengan visibilitas penampakan hilal.

Di Indonesia permasalahan penetapan awal bulan, khususnya pada hari-

hari besar seperti awal bulan Syawal, Ramadan, dan Hijriah atau Muharram,

bukan merupakan masalah agama saja, melainkan ada unsur politik di

antaranya. Yang mana metode hisab diidentikan oleh Muhammadiyah, lalu

metode rukyat diidentikan dengan Nadlatul Ulama. Dalam menangani

perbedaan tersebut, pemerintah menetapkan sebuah metode baru, guna

meredam konflik tersebut. Yaitu IR MABIMS (Imkân Al-Rukyat Malaysia,

Brunei, Indonesia, Myanmar, dan Singapur) yang terdiri dari beberapa

negara, dan metode ini pula merupakan metode perpaduan antar keduanya.

Imkân Al-Rukyat merupakan suatu teori dalam menentukan awal Bulan

Qamariah yang menyatakan bahwa bulan baru akan terlihat ketika

rukyatulhilal apabila telah memenhi kriteria tertentu yang tekah disepakati,

dan jika kriteria itu tidak sesuai baik dari segi teoti, maupun ketika observasi

(rukyatul hilal), maka bulan sebelumnya disempurnakan menjadi 30 hari

(istiʻmal). Adapun jika observasi hilal terlihat tetapi menurut teori belum

36 Siti Tatmainul Qulub, Mengkaji Konsep Kalender Islam Internasional Gagasan

Muhammad Ilyas, (Surabaya, UIN Sunan Ampel, 2012) hal. 25.

Page 30: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

18

memenuhi kriteria Imkân Al-Rukyat maka hasil observasi yang dijadikan

tolak ukur.

Ada lima teori tentang Imkân Al-Rukyat : 12 derajat (kitab Al-lu’mah), 7

derajat (Imam ba Machromah), 6 derajat, 4 derajat, dan 2 derajat.37

Sebagai tambahan, ada dua pernyataan lagi tentang teori Imkân Al-Rukyat.

Pertama teori berdasarkan kesepakatan, kedua teori berdasarkan ahli

astronomi.

Dari teori kesepakatan ada dua pandangan. Pertama, berdasarkan teori

kesepakatn Istanbul, Turki, pada konferensi Almanak Islam pada tahun 1978

menyatakan visibilitas hilal dapat dilihat apabila ketinggian hilal tidak kurang

dari 5 derajat (di atas ufuk) dengan jarak busur (azimuth) minimal 8 derajat.

Dari teori kesepakatan, MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam,

Indonesia, Malaysia, dan Singapur) menyatakan bahwa visibilitas hilal dapat

terlihat ketika pada ketinggian 2 derajat, dengan azimuth 3 derajat, dan umur

bulan minimal 8 jam setelah ijtimak.38

C. Kriteria Imkân Al-Rukyat Menurut Para Ahli

Ada beberapa literatur yang menyatakan bahwa peletak batu pertama Ilmu

Falak adalah Nabi Idris a.s. pernyataan ini dapat kita temukan dalam kitab Al-

Khulashoh Al-Wafiyah karya Umar Zuber Jailani, Mukhtashar Muhadzab

karya Syekh Muhammad Yasin Al-Fadani dan lain sebagainya. Jika kita

berhenti menelusuri sejarah fundamental dalam kajian Ilmu Falak atau

astronomi dan berpegang teguh pada kitab-kitab tersebut, maka sudah bisa

dipastikan bahwa Nabi Idris adalah penemu Ilmu Falak.39 Seiring berjalannya

waktu, kini Ilmu Falak berkembang, bahkan hampir tiap-tiap negara punya

metode perhitungannya tersendiri, bahkan ada juga tiap wilayah berbeda

waktu dalam melaksanakan ibadah-ibadah tertentu.

37 Watni Marpaung, Pengantar Ilmu Falak, h. 91-92. 38 Watni Marpaung, Pengantar Ilmu Falak, h..93. 39 Nur Hidayatullah Al-Banjary, Penemu Ilmu Falak, h.31.

Page 31: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

19

Berikut adalah beberapa pemikiran tentang kriteria hilal yang

dimungkinkan dapat dilihat :

1. Ulug Berg (Hisab Urfi)

Mirza Muhammad Tharaghay Bin Syakhrukh Ulug Beg,

merupakan Sultan Khorasan dan ahli astronomi dan matematika,

dilahirkan di Sholthaniyah, Iran pada tahun 1394 M dan meninggal di

tahun 1449 M di Samarkand, Uzbekistan.

Dalam kriterianya :

a. Hisab Urfi adalah perhitungan kalender yang ditetapkan secara

konvensional.

b. Sistem ini tak ubahnya seperti sistem kalender masehi dimana

bilangan hari pada tiap-tiap bulan berjumlah tetap, kecuali

pada bulan tertentu pada tahun tertentu.

c. Awal tahun pertama Hijriah bertepatan dengan hari kamis, 15

Juli 622 Masehi.

d. Satu periode (daur) membutuhkan 30 tahun. Dalam satu

periode terdapat 11 tahun Kabisat, dan 19 tahun Basithat.

e. Tahun Kabisat terdiri dari 355 hari. Secara harfiah kabasa

yakbisu ( يكبس -كبس ) berarti menambah hari,40 namun yang

dimaksud dalam Hisab Urfi tahun Kabisat adalah tahun yang

ditambahkan satu hari dari tahun Bashitat, Tahun Bashitat

yang diartikan secara harfiah adalah tahun pendek. Tahun ini

terdiri dari 354 hari, sedangkan Masehi terdiri dari 365 hari.

f. Tahun Kabisat memiliki angka daur : 2, 5, 7, 10, 13, 15, 18,

21, 24, 26, 29. Sedangkan tahun Bashitat melainkan angka

diluar itu : 1, 3, 4, 6, 8, 9, 11, 12, 14, 16, 17, 19, 20, 22, 23, 25,

27, 29, 30.

g. Tabel tahun Kabisat dan Bashitat

Tabel 1

40 Thoha Husein Al-Mujahid, Kamus Al-Wâfi, h. 1142

Page 32: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

20

Jumlah Hari dalam Kalender Urfi

Nama Bulan  Basitat  Kabisat 

Muharram  30  30 

Shafar  29  29 

Rabi'ul Awal  30  30 

Rabi'ul Akhir 29 29

Jumadil Ula 30 30

Jumadil Tsani  29  29 

Rajab  30  30 

Sya'ban  29  29 

Ramadan  30  30 

Syawal 29 29

Dzulkaedah 30 30

Dzulhijjah  29  30 

Dari teorinya Hisab Urfi Ulug Berg, memang tidak ada

hubungannya dengan standarisasi metode Imkân Al-Rukyat, terutama

pada ketinggian hilalnya, namun dari metode ini, dapat ditentukan

bahwa terjadinya/terlihatnya hilal pada hari-hari tertentu yang

ditentukan dari hasil metode ini.

2. Muhammad Ilyas

Muhammad Ilyas adalah seorang fisikawan dan ahli mengenai

atmosfer, ia juga banyak menulis tentang astronomi islam. Ia lahir di

India dan kini berkediaman di Malaysia. Selain itu, ia juga merupakan

penggagas dan konsultan ahli di pusat Falak Syech Thahir di Pulau

Pinang, ia telah banyak memberi sumbangan di bidang pengembangan

ilmu falak, khususnya tentang kalender Islam. Bagi Ilyas, persoalan

kalender Islam tidak semata-mata persoalan sains, tapi perlu

melibatkan persoalan sains.

Page 33: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

21

Muhammad Ilyas menetapkan Imkaanur Rukyat miliknya ka dalam

3 kriteria

Pertama, kriteria posisi bulan dan matahari: beda tinggu bulan dn

matahari minimum agar hilal dapat teramati adalah 4° bila beda

azimuth bulan dan matahari lebih dari 4,5°, bila beda azimuthnya 0°

perlu beda tinggi lebih dari 10,5°.

Kedua, beda waktu terbenam: sekurang-kurangnya bulan 40 menit

lebih lambat daripada matahari dan memerlukan beda waktu lebih

besar untuk daerah di lintang tinggi, terutama pada musim dingin.

Ketiga, kriteria umur bulan (dihitung sejak ijtimak): hilal harus

berumur lebih dari 16 jam bagi pengamat di daerah tropik dan berumur

lebih dari 20 jam bagi pengamat di lntang tinggi.41

3. Imkânur Rukyat MABIMS42

Untuk memasuki bulan baru ketika terjadi ijtimak, kriteria Imkân

Al-Rukyat ini memiliki syarat :

a. Ketinggian hilal minimal 2°.

b. Umur bulan lebih dari 8 jam pasca konjungsi (Ijtimak, atau

keadaaan dimana bumi, bulan, dan matahari berada dalam garis

yang sama)..

c. Tinggi bulan lebih dari 3° dari horizon jarak bulan-matahari

(elongasi).43

Kriteria ini digunakan oleh Pemerintah Indonesia dalam

menetapkan Kalender Hijriah termasuk juga di dalamnya puasa,

dan hari raya

41 Muhammad Iqbal, Analisis Konsep Imkaan Ar-rukyah Mohammad Zambri Zainudin,

(Semarang, IAIN Walisongo 2014) h. 43. 42 MABIMS adalah singkatan dari beberapa negara yang terdiri dari Malaysia, Brunei

Darussalam, Indonesia, Myanmar, dan Singapur. 43Rupi’i Amri, Pemikiran Muhammad Ilyas Tentang Penyatuan Kalender Internasional,

(Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Semarang, Semarang ; 2016) hal. 13.

Page 34: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

22

4. Imkânur Rukyat LAPAN

Adapun kriteria dari LAPAN yaitu :

a. Umur hilal harus lebih besar dari 8 jam.

b. Jarak sudut bulan dan matahari harus lebih besar dari 5.6°.

c. Beda tinggi lebih besar dari 3° untuk elongasinya.

Dalam keputusan bersama Dewan Hisab dan Rukyat dan Dewan

Hisbah tahun 2012 memutuskan bahwa :

a. Kriteria imkaanur rukyah harus didasarkan pada prinsip

visibilitas hilal yang ilmiah, teruji dan dapat

dipertanggungjaawabkan.

b. Kriteria yang dimaksud dalam poin (a) pada saat ini adalah jika

posisi bulan pada waktu ghurûb (terbenam matahari) di salah

satu wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia :

1. Jarak bulan-matahari lebih dari 6,40°.

2. Beda bulan-matahari 4°.44

Kriteria Lapan ini digunakan oleh PERSIS (Persatuan Islam) sejak

tahun 2012, sebelumnya PERSIS menggunakan metode hisab Imkân

Al-Rukyat MABIMS, karena banyaknya gugatan maka metode

MABIMS tidak lagi digunakan.

44 Muhammad Iqbal, Analisis Konsep Imkaan Ar-rukyah Mohammad Zambri Zainudin,

h. 44.

Page 35: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

23

BAB III

PROFIL KOMUNITAS AL-MARZUQIYAH

A. Sejarah Perkembangan Komunitas Al-Marzuqiyah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kmunitas adalah kelompok

sosial yang ditentukan oleh batas-batas geografis, dan nilai-nilai kepentingan

bersama, perkumpulan orang-orang. Kelompok yang hidup di daerah tertentu,

dan saling berinteraksi.45 Adapun Al-Marzuqiyah adalah sebuah nama masjid

yang berada di daerah Cipinang Muara, Jakarta Timur. Yang dimaksud dengan

Komunitas Al-Marzuqiyah adalah kumpulan orang yang berinteraksi atas

terselenggaranya kegiatan, dan kemakmuran masjid.

Sebelum menjadi Masjid Jami’, Al-Marzuqiyah merupakan pondok

pesantren yang dibangun oleh Habib Utsman Banahsan yang bertempat di

Rawabangke (sekarang Rawa Bunga). Kemudian beliau wafat pada tahun

1916 M. Sebagai muridnya Guru Marzuki mengambil alih dalam meneruskan

perjuangan gurunya untuk memberantas umat dari kekufuran.46 Awal mula

perjuangannya, Guru Marzuki mengarang kitab (buku) dengan bahasa yang

mudah dipahami (pada saat itu), adapun kitab karangan adalah ilmu-ilmu yang

membahas tentang tauhid, fikih, dan akhlak. Karena pada saat itu, banyak dari

masyarakat Jakarta yang masih mempercayai tahayyul, beserta hal-hal mistis

lainnya, dan pada saat itu pula, ajaran Islam belum terlalu diterima oleh

masyarakat setempat.

Selain faktor minimnya penyebarluasan Agama Islam di Rawabangke,

daerah tersebut merupakan daerah yang didiami oleh pribumi nusantara seperti

Melayu, Makassar, dan Ambon yang ada dibawah naungan VOC. Sehingga

daerah ini merupakan daerah yang dipadukan oleh budaya-budaya luar

Betawi. Melihat kondisi tersebut, nampaknya Rawabangke tidak

memungkinkan untuk penyebarluasan ajaran Islam. Pada bulan Rabiul Awal

45 Depdiknas RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka) h. 1442. 46 Ahmad Mirshod, wawancara pribadi di Masjid Al-Marzuqiyah pada tanggal 18

November 2017.

Page 36: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

24

1340/September 1921 Al-Marzuqiyah dialokasikan ke daerah Cipinang, yang

berbatasan dengan Jatinegara. Pada tahun 1921, nama Cipinang Muara belum

ada, yang ada hanyalah hutan, tanah yang berbukit-bukit, dan pesawahan.

Nama Muara diambil dari pertemuan antara Sungai Cipinang, dan Sungai

Sunter yang bertemu di Cipinang Jagal, sehingga dinamakan Muara. Hal

tersebut dilakukan guna mendapatkan ketenangan dalam proses belajar-

mengajar, serta membawa masyarakat Jakarta ke arah yang lebih baik.47

Dengan sabar dan ikhlas, Guru Marzuki beserta santri-santri/murid-

muridnya yang dibawa dari Rawabangke membangun pesantren dan musolla

sebagai tempat untuk belajar mengajar sebagaimana pesantren-pesantren pada

umumnya. Awal masa pembangunannya Guru Marzuki banyak menerima

kontak fisik, dan pengrusakan tempat tinggal santrinya dari masyarakat

setempat. Hingga beliau terbiasa dengan hal tersebut, tak lama dari itu,

keadaan pun berbalik, kini masyarakat tidak lagi membencinya bahkan banyak

yang menghormatinya.

Pada bulan November tahun 1934 M Guru Marzuki wafat. Berdasarkan

kesepakatan santri-santrinya pembangunan pesantren diambil oleh K.H. Tohir

Rohili yang merupakan santrinya Guru Marzuki (bukan anaknya, dikarenakan

anak-anaknya tidak lagi berkediaman di Cipinang Muara). Dalam masa

kepemimpinannya, K.H. Tohir mengedepankan aspek pembangunan, terutama

pembangunan musolanya, dan pada masa kepemimpinannya, ia berpesan

kepada santri-santrinya untuk menjadikan musolla tersebut menjadi masjid.

Pada tahun 1939, K.H. Tohir berpulang ke rahmatullah. Sehabis wafatnya

K.H. Tohir, Al-Marzuqiyah mengalami kemunduran dalam pembangunan

tempat tinggal santrinya, bahkan beberapa santri meninggalkan kediamannya

tersebut. Namun, pembangunan musola tetap dikepeankan. Melihat kondisi

pembangunan musolla yang sudah meluas akhirnya pada tahun 1960, musala

47 Muhammad Baqir, Fathu Raabi Al-Baqii Fii Manakibi Syaikh Ahmad Al-Marzuqi , hal.

12.

Page 37: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

25

tersebut ditetapkan sebagai masjid, hingga saat ini masjid tersebut dinamakan

Masjid Jami’ Al-Marzuqiyah.48

B. Tokoh dan Karya-karya Pendiri Komunitas Al-Marzuqiyah

Adapun tokoh-tokoh besarnya ialah Guru Marzuki, Guru Mansur, dan

santri-santrinya

1. Guru Marzuki

Guru Marzuki merupakan tokoh ulama Jakarta awal abad 20 yang

sangat familiar dan disegani oleh murid serta masyarakat pada masanya.

Beliau dilahirkan pada Ahad 16 Ramadan 1294 H yang bertepatan

dengan 23 September 1877 M di Rawabangke (sekarang Rawa Bunga).

Ayahnya bernama Mirshod bin Hasnum bin Khatib Sa’ad bin

Abdurrahman bin Ahmad Al-Fathani dengan gelar Laksamana Malayang

(sebuah pangkat dalam kesultanan Melayu). Ibundanya bernama Hj.

Fatimah binti Syihabuddin Al-Maduri yang merupakan salah satu

keturunan Syiekh Ishaq Gresik, Jawa Timur.49 Pada saat kehamilannya

Guru Marzuki, Hj. Fatimah tidak lepas dari Shalat malam seraya berdoa

agar kelak anaknya menjadi anak yang bermanfaat dunia dan akhirat.

Guru Marzuki adalah anak kedua dari Mirshod dan Hj. Fatimah ia pula

merupakan adik dari Hj. Mardhiyah. Selama 9 tahun mereka diasuh oleh

kedua orang tuanya, namun menjelang tahun ke-10 mereka ditinggal oleh

ayahnya, yang dimakamkan di pekuburan Rawa Bangke. Namun, saat ini

tidak diketahui lagi makamnya.

Sepeninggal ayahnya, beliau diasuh oleh ibu dan kakeknya yang

bernama H. Syihabuddin Al-Maduri. Dalam usia 12 tahun, ibundanya

menyerahkan Guru Marzuki kepada seorang alîm dalam ilmu Al-Qur’an

dan disiplin ilmu dasar dalam Agama Islam yang bernama Syeikh Anwar

(bertempat di Rawabangke).

48 Ustad Abdullah, wawancara pribadi di Cipinang Muara pada tanggal 21 Januari 2018. 49 Muhammad Baqir, Fathu Raabi Al-Baqii Fii Manakibi Syaikh Ahmad Al-Marzuqi , hal.

4.

Page 38: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

26

Dalam kurun waktu 4 tahun, di usianya yang 16 ia sudah mahir dalam

membaca Al-Qur’an, dan ilmu-ilmu dasar Agama Islam. Kemudian atas

restu guru dan ibunya akhirnya ia melanjutkn studinya kepada seorang

aliim Sayyid Utsman bin Muhammad Banahsan atau yang lebih dikenal

sebagai Habib Utsman bin Aqil bin Yahya.

Semasa studi dengan Sayyid Utsman, beliau merupakan murid yaang

paling kuat hafalannya baik di bidang Tauhid, Fikih, Tafsir, Nahwu,

Mantiq, Bayan, Maani, dan berbagai ilmu agama lainnya. Sebagai bekal

untuk melanjutkan pendidikannya di Haramain, Arab Saudi.

Setelah lama mengabdi dan belajar bersama Sayyid Utsman, ia

diberangkatkan oleh Sayyd Utsman ke Makkah Al-Mukarromah sebagai

bentuk mencari berkat di kota para pencari ilmu. Selama di Mekkah

beliau belajar bersama Ulama Betawi yaitu Guru Mughni (Kuningan),

dan Guru Ghayar (Klender). Pada tahun 1232 H/1914 M beliau diminta

pulang ke batavia untuk membawa hasil-hasil dari pembelajarannya.

Pada tahun 1340 H/1922 M beliau melihat keadaan Rawa Bangke

sudah tidak memungkinkan lagi untuk mengembangkan ajaran islam.

Selanjutnya beliau mengambil keputusan untuk berpindah ke Kampung

Muara (sekarang disebut Cipinang Muara). Di sinilah ia mengajar, dan

membimbing masyarakat serta menunjukan hasil pembelajarannya

dengan mengarang kitab-kitab yang membahas tentang fikih, akidah, dan

akhlak. Diantaranya :

a. Sabîlu At-taqlîd fî ilmi at-tauhîd (jalan yang harus diikuti dalam ilmu

tauhid).

b. Shirâju al-mubtadi fî ushûli ad-dîni al-muhammadi (tangga pertama

dalam menyusuri agama Nabi Muhammad).

c. Tuhfatu ar-rahmân fî bayani akhlâqi banî akhîru az-zamâni.

d. Zahru basâtin fii bayâni ad-dalaili wa al-barohîn (kebun bunga

dalam menerangkan dalil dan burhan).

Page 39: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

27

e. Fadlu ar-rahmân fî roddi man rodda al-marhûm as-sayyid utsman

(pemberian maha kuasa bagi orang yang menentang Habib Utsman

(Habib Utsman bin Aqil bin Yahya)).

2. Guru Mansur

Dilahirkan di Kampung Sawah, Jembatan Lima, Jakarta pada tahun

1295 H/1967 M. ayahnya bernama K.H. Abdul Hamid bin Muhammad

Damiri. Sejak kecil Guru Mansur sudah tertarik dengan ilmu hisab dan

ilmu falak, disamping ilmu-ilmu agama lainnya. Sepeninggalan ayahnya,

Guru Mansur diajar oleh kakak kandungnya yang bernama K. H.

Mahbub, dan K.H. Thabrani.

Pada usia 16 tahun, Guru Mansur pergi ke Makkah bersama ibunya

untuk menunaikan ibadah haji dan belajar agama di sana selama 4 tahun

dan berguru kepada beberapa ulama terkemuka diantaranya : Syeikh

Mukhtar Atharid Al-Buguri, Syiekh Umar Bajunaidd Al-Hadrami,

Syeikh Alli Al-Maliki, Syekh Said Al-Yamani dan banyak lagi.

Cita-cita dan pengalaman Guru Mansur dalam mengamalkan ajaran

Islam, telah terbukti di jalan dakwahnya, membina pemuda-pemudi

harapan bangsa dan agama. Dibuktikannya dengan mendrikan Masjid,

madrasah, pesantren, serta majls taklim pada masa penjajahan.

Adapun kitab karangannya berupa :

a. Sullamu An-Nayyirain.

b. Khulasah Al-Jadâwil.

c. Jadwal ad-Dawairu Al-Falakiyah.

d. Mukhtashar Ijtimaku An-Nayyirain.

e. Jadwal Al-Faradhi.50

Guru Mansur mendalami ilmu falak karena pada masa penjajahan,

orang Betawi menetapkan awal Ramadan dan hari lebaran dengan

melihat bulan. Ketika bulan terlihat maka ada isyarat berupa pukulan

bedug yang berulang-ulang sebagai tanda bahwasanya keesokan harinya

50 www.jainudin-betawi.blogspot.com/2018/06/08-guru-mansur-ulama-betawi-dari-

jembatan-lima.

Page 40: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

28

adalah awal bulan Ramadan atau Syawal. Tetapi, tidak semua orang

mampu mendengar atau mendapatkan isyarat pukulan bedug tersebut,

akibatnya ada beberapa orang yang merayakan lebaran dalam waktu yang

berbeda. Karena hal itu, Guru Mansur memahami betul permasalahan

tersebut, sehingga ia mendalami ilmu falak agar tidak adanya perbedaan

dalam menetapkan awal Bulan Qamariah.51

51 Ahmad Mirshod, wawancara pribadi di Masjid Al-Marzuqiyah pada tanggal 18

November 2017.

Page 41: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

29

BAB IV

METODE HISAB IMKÂN AL-RUKYAT MENURUT

KOMUNITAS AL-MARZUQIYAH

A. Dasar Hukum Penggunaan Imkân Al-Rukyat Di Komunitas Al-

Marzuqiyah

Penetapan awal bulan yang dilakukan oleh komunitas Al-Marzuqiyah

dadasarkan pada dalil-dalil berikut ini :

(Qur’an Surat Yaasin:36 ayat 38)

يز ز ع ير ال د ق لك تھا ذ قر ل ت س م س تجري ل م الش ليم و ع : ٣٦يس/( ال

٣٨(

“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikian ketetapan yang maha perkasa lagi maha mengetahui”

Ayat ini menjelaskan bahwasanya tiap-tiap planet dalam garis astronomi

punya garis edarnya atau jalannya masing-masing untuk mengelilingi

matahari, guna terjadinya siang, dan malam. Ayat ini juga menjadikan bukti

bagaimana Allah menjadikan bagian bumi diliputi kegelapan adalah bahwa

matahari terus menerus beredar pada garis edarnya secara amat teratur sejak

penciptaannya hingga kini menuju tempat perhentiannya atau sampai waktu

perhentiannya. Akibat peredaran itulah, terjadilah siang, dan malam.52

(Qur’an Surat Ar-Rahman:55:5)

بان س ح ر ب م ق ال س و م )٥: ٥٥/(الرحمن الش

“Matahari, dan bulan (beredar dengan) perhitungan(Nya)”. Perjalanan matahari, dan bulan adalah perhitungan yang tepat. Tidak

pernah terjadi perbenturan, dan tidak pernah terjadi kekacauan. Perjalanan

52 Quraish Shihab, Al-Lubab Makna, Tujuan, dan Pelajaran dari Surah-surah Al-Qur’an,

(Ciputat, Tangerang : Lentera Hati) h.325.

Page 42: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

30

bumi mengelilingi matahari teratur selama 365 hari dalam satu tahun,

sedangkan perjalanan bulan dikurangi dari itu sebelas hari menjadi 354 hari.53

Kemudian dalam surat Al-An’am ayat 96 dijelaskan pula bahwa matahari,

dan bulan mampu digunakan sebagai alat perhitungan :

(Qur’an Surat Al-An’am:6:96)

مس الش ا و ن ك ل س ي ل الل ع ج اح و ب ص الق اإل لك ف ا ذ ان ب س ر ح م ق ال و

ليم ع يز ال ز ع ير ال د ق )٩٦: ٦/(االنعام ت

“Dia menyisingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat dan (menjadikan) matahari dan bulan (sebagai alat) perhitungan. Itulah tanda keperkasaan (Allah) yang maha perkasa lagi maha mengetahui”.

Yang dimaksud dengan “matahari, dan bulan untuk perhitungan” adalah

bahwasanya edaran matahari dalam satu tahun adalah 365 hari, 12 bulan, dan

52 minggu. Hitungan peeredaran bulan 354 hari dalam satu tahun, dan

bulannya 12. Kemudian perjalanan itu tetap, dan teratur, tidak pernah

berselisih dari ketentuan falaknya, walaupun satu menit dalam 10 ribu tahun.

Lantaran tepatnya peredaran itu, dan masa ke masa, manusia sudah boleh

menghitung bilangan, jam, hari, pekan, bulan, dan tahun dengan seteliti-

telitinya, tercapailah ilmu falak, dan hisab sehingga menjadi perhitungan

itubagian yang penting dalam kehidupan manusia.54

Dalam suatu riwayat dijelaskan bahwa “Allah menbentangkan hilal untuk

dilihat” sebagaimana Hadis Shahih Bukhari berikut ini :

لنا قال عن ابي البختري ا نز ترأينا الھالل ببطن نخلة قال خرجنا للعمرة فلم

فقال بعض القوم ھو بن ثالث وقال بعض القوم ھو بن ليلتين قال فلقينا بن

فقلنا انا رأينا الھالل فقال بعض القوم ھو بن ثالث وقال بعض القوم عباس

ھو بن ليلتين فقال أي ليلة رأيتموه قال فقلنا ليلة كذا وكذا فقال ان رسول هللا

ع ؤية فھو لليلة رايتموه (رواه بخاري)صلى هللا مده للر ليه وسلم قال ان هللا

53 Prof. Dr. Hamka, Tafsir Al-Azhar Juz 7, (Jakarta: Gema Insani) h.598. 54 Prof. Dr. Hamka, Tafsir Al-Azhar Juz 2, (Jakarta: Gema Insani) h.222.

Page 43: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

31

“Diriwayatkan dari Abu-Al-Bakhtariy, dia berkata: kami pernah keluar untuk melaksanakan umrah. Ketika kami telah sampai Nahlah, beliau berkata: “kami saling melihat hilal”. Kemudian sebagian orang mengatakan: “bulan sudah tiga hari”. Sebagian lain mengatakan: “bahwa bulan telah dua malam”. Abu Al-Bakhtariy mengatakan: “lalu kami menemui Ibnu Abbas, kami mengatakan bahwa kami telah melihat hilal, kemudian sebagian orang mengatakan bahwa “bulan sudah tiga hari” dan sebagian lain mengatakan “bulan sudah dua malam”. Kemudian Ibnu Abbas bertanya: “Kapan kalian melihatnya?” Kami menjawab:”malam ini, dan malam ini”. Selanjutnya Ibnu Abbas Mengatakan: “Sesungguhnya Rasulullah bersabda: Allah telah membentangkan hilal agar kalian menyaksikannya, maka mulailah dari malam kalian melhatnya” (Shahih Muslim)”.55

Hadis ini menjelaskan bahwa adanya hilal guna untuk dilihat, adapun

prosesi penglihatan hilal guna untuk menentukan Awal Bulan Qamariah,

dalam hadis ini pula yang digunakan adalah kata rukyah ( رؤية) yang mana jika

diartikan secara harfiah adalah melihat tanpa adanya alat bantu.

Dalam riwayat lain, dijelaskan pula bahwasanya awal mula berpuasa itu

karena ada pengakuan bahwasanya ia melihat hilal sebagaimana Hadis Shahih

berikut ini :

صلى هللا عليه و سلم عنھما قال: سمعت رسول هللا عن بن عمر رضي هللا

يقول: ’اذا رايتموه فصومو، واذا رايتموه ف افطرو، فان غم عليكم فاقدروله ‘

يعني ھالل رمضان (رواه بخاري)

“Diriwayatkan dari Umar, bahwa aku mendengar Rasulullah bersabda: Apabila melihat hilal maka berpuasalah, dan jika melihatnya maka berbukalah apabila langit mendung (sehingga hilal takterihat), maka genapkanlah (menjadi 30 hari) Bulan Ramadhan (Shahih Bukhari).”56

ذكر رمضان، يلي عن عبد هللا بن عباس ان رسول هللا عن مالك بن زيد الد

فقال : ال تصوموا حتى ترو الھالل، وال تفطروا حتى تروه، فان غم عليكم

فاكملو العدة الثالثين (رواه مسلم)

Dari Malik, dari Tsaur bin Zaid Ad-Dailiy, dari Abdullah bin Abbas bahwasanya Rasulullah SAW menyinggung tentang Ramadan, lalu beliau

55 Imam Al-Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, h.231. 56 Imam Az-Zabidi, Ringkasan Shahih Bukhari, h. 280.

Page 44: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

32

bersabda “Janganlah kalian berpuasa (Ramadhan) sehingga kalian melhat hilal, dan janganlah kalian berbuka sehingga kalian melihatnya (hilal Syawal). Apabila hilal tertutup, maka genapkanlah hitungannya tiga puluh hari”.57

Dari kedua hadis ini, menjelaskan bahwa untuk memulai Puasa Ramadhan

perlu adanya pengakuan atas terlihatnya hilal, jika secara harfiah kata shaum

ditujukan kepada semua orang yang beragama Islam yang telah melihat (صوم )

hilal untuk berpuasa, namun pada faktanya, tidak semua orang yang beragama

Islam mampu melihatnya. Maka dari itu, proses penglihatan cukup dibebankan

bagi orang yang mampu melihatnya, serta memenuhi syarat-syaratnya.

B. Perkembangan Sistem Penetapan Awal Bulan Di Komunitas Al-

Marzuqiyah

Dalam perkembangannya, dalam Komunitas ini awalnya melakukan

rukyat saja, itupun dilakukan semasa Guru Marzuki masih hidup, karena pada

saat itu belum ada murid yang mampu melihatnya. Kemudian semasa

peninggalannya (pada kisaran tahun 1978-1982, pada saat itu pesantren

dipimpin oleh Muhammad Thahir) mengalami perubahan yaitu dengan

metode hisab yang mana metode ini berasal dari kitab Taqwîm karangan Guru

Mughni beserta Taqwîm karangan H. Abdul Wardi, akan tetapi metode

rukyatpun tidak ditinggalkan. Lalu, pada awal tahun 2007 bekerja sama

dengan Muhammadiyah menggunakan metode hisab “Wujudul Hilal” dengan

mengutus beberapa orang saja dari komunitas. Adapun kritera dari metode

ini ialah :

1. Terjadinya konjungsi antara bumi, bulan, dan matahari.

2. Bulan tenggelam belakangan setelah matahari tenggelam pada waktu

petang.

Adapun keunggulan dari metode ini adalah kemudahan, dan kepastian.

Karena dalam astronomi, semua pergerakan benda-benda angkasa dapat

dipetakan, lalu kemudian dibuat rumus, dan perhitungannya untuk tahun-

tahun yang akan datang. Akan tetapi metode ini juga memiliki

57 Muhamma Fu’ad bin Abdul Baqi, Hadis Shahih Bukhari Muslim, h. 278

Page 45: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

33

kekurangannya, yaitu tidak menggunakan metode rukyat, padahal dalam

hadis-hadis tidak ditemukan bahwa penentuan awal bulan dapat disahkan

melalui metode selain rukyat.58 Sehabis menggunakan metode ini, karena

dinilai metode ini tidak sesuai dengan dalil-dalil syar’i kemudian Kominutas

Al-Marzuqiyah kembali kepada metode yang digunakan sebelumnya yaitu

hisab berdasarkan hasil rukyat. Namun, pada tahun 2008 di Indonesia dan

sekitarnya (IR MABIMS), muncul metode baru yang disebut dengan

Imkaanur Rukyat yaitu metode hisab yang berdasarkan hasil rukyat kemudian

ditambahkan dengan ketinggian hilal pada ketinggian tertentu. Adapun

keunggulan dari metode ini adalah kepastian dan pemenuhan hadis-hadis nabi

karena mempertahankan metode rukyat. Kepastiannya karena dengan

mnentukan ketinggian bulan sebelum dihisab, mampu meminimalisir

kesalahan dalam memprediksi awal bulan baru. Menanggapi hal tersebut,

Komunitas Al-Marzukiyah tidak begitu antusias karena metode tersebut

sudah digunakan terlebih dahulu dalam komunitas tersebut, hanya

penyelarasan nama metodenya saja. Hanya saja Komunitas Al-Marzuqiyah

memiliki keentuan yang berbeda, jika yang diselaraskan adalah 2° akan tetapi

dalam komunitas ini menetapkan bahwa terlihatnya hilal dimulai

ketinggianannya pada titik 6.7°.59 Namun, jika pada hari ke-29 hilal belum

mencapai ketinggian 6.7° maka dalam bulan tersebut digenapkan menjadi 30

hari.

Kemudian pada tahun 2010, pernah kedatangan dari pihak MUI (Majlis

Ulama Indonesia) untuk menyelaraskan metode Imkaan Rukyat yaitu dengan

ketinggian 2°, akan tetapi tidak disetujui karena pada ketinggian tersebut hilal

masih belum terlihat jelas, dan dari pihak MUIpun melihatnya bukan dengan

mata telanjang melainkan dengan alat bantu optik.60 Sampai saat ini

Komunitas Al-Marzuqiyah sudah mengalami tiga kali perubahan dalam

metode penentuan awal Bulan Qamariah, yang awalnya hanya berdasarkan

58 Ustad Luqman, wawancara pribadi di Cipinang Muara pada tanggal 22 Januari 2018. 59 Ahmad Mirshad, wawancara pribadi di Masjid Al-Marzuqiyah pada tanggal 18

November 2017. 60 Ustad Luqman, wawancara pribadi di Cipinang Muara pada tanggal 22 Januari 2018

Page 46: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

34

rukyat saja hingga beralih ke hisab, kemudian menggabungkan metode

keduanya. Namun, komunitas ini masih berkomitmen menggunakan Imkaan

Rukyat atau hisab yang berdasarkan hasil rukyat dengan ketinggian 6.7°

(bahkan di antara komunitas tersebut berpendapat harusnya ketinggian hilal

makin bertambah harinya, makin bertambah tinggi pula hilalnya).

Dari segi peminatan, tidak terlalu menunjukan persentase yang tinggi,

namun, sebagai warisan budaya, komunitas ini mempertahankan dengan cara

memberitahukan kepada masyarakat, baik berupa buku, dan bagi yang ingin

mempelajari akan disesuaikan dengan yang mampu untuk meluangkan

waktunya untuk mengajar.

Dari segi peralatan, masyarakat masih menggunakan alat-alat sederhana,

sama sekali tidak menggunakan alat modern, karena masyarakat hanya

memberlakukan metode dengan mata telanjang.

Adapun kitab yang digunakan adalah :

1. Hisab Al-Falaki min Taqwîm An-Nayyiraini, yang dibuat oleh Komunitas

Al-Marzuqiyah, Cipinang Muara, Jakarta Timur.

2. Taqwîmu An-Nayyiraini, karangan H. Abdul wardi bin H. Abdul Ghani.

3. Kitab karangan guru H. Mansur yang membahas tata cara penghitungan

awal bulan Hijriah.61

C. Metode dan Aplikasi Imkân Al-Rukyat Di Komunitas Al-Marzuqiyah

Dalam penetapan awal Bulan Qamariah, sering terjadi perbedaan.

Khususnya pada bulan Ramadan, Syawal, dan Zulhijah. Dalam menanggapi

perbedaan tersebut kita bisa mengkomparasikan penentuan awal bulan yang

ada di Indonesia melalui 3 lembaga yaitu : pertama, metode rukyat yang

dipresentasikan oleh organisasi Islam terbesar di Indonesia yaitu Nadlatul

Ulama (NU) . kedua, metode hisab yang yang dipresentasikan oleh

61 Ahmad Mirshad, wawancara pribadi di Masjid Al-Marzuqiyah pada tanggal 18

November 2017.

Page 47: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

35

Muhammadiyah, dan Imkaanur Rukyat yang diterapkan oleh pemerintah

Indonesia sebagai penengah dari organisasi tersebut.62

Metode penetapan awal bulan yang digunakan Komunitas Al-Marzuqiyah,

merupakan metode yang penetapannya didasari oleh peredaran bulan. Dalam

sistem ini umur bulan tidaklah tetap melainkan terkadang dua bulan berturut

berjumlah 29 hari atau 30 hari, dan terkadang juga bergantian seperti halnya

dalam perhitungan hisab urfi.

Adapun metode penghitungan yang diadakan pemerintah secara sekilas

adalah sebagai berikut :

Ketentuan umum :

a. 1 tahun Bashithah Hijriah terdiri dari 354 hari, Dzulhijjah 29

hari, sedangkan 1 tahun Kabisat Hijriah 355 hari, Dzulhijjah 30

hari.

b. Tahun-tahun Kabisat jatuh pada tahun ke 2, 5, 7, 10, 13, 15, 18,

21, 24, 26, dan 29.

c. 1 daur Tahun Hijriah = 30 hari/10631 hari.

Untuk menghitung hari pada tanggal 1 Muharram dapat menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Tentukan tahun yang akan dihitung.

2. Hitung tahun tam63

3. Hitung berapa daur selama tahun tam tersebut, dan berapa

tahun kelebihan dari daur tersebut.

4. Hitung berapa hari selama daur yang ada, yakni daur x 10631

hari.

5. Hitung berapa hari selama tahun kelebihan.

6. Jumlahkan hari-hari tersebut dan tambahkan 1 hari.

7. Jumlah hari kemudian dibagi 7, selebihnya dihitung mulai

Jumat, yakni :

1 = Jumat 2 = Sabtu 3 = Ahad 4 = Senin

62 Ahmad Adib Rofiudin, Penentuan Hari Dalam Sistem Kalender Hijriah, h.124. 63 tahun yang bersangkutan dikurangi 1.

Page 48: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

36

5 = Selasa 6 = Rabu 7 = Kamis 0 = Kamis64

Contoh :

Tanggal 1 Muharram 1440 H

Tahun tam = 1440-1 = 1439

1439/30 = 47 lebih 29 tahun

1 Muharram 1440 H = 47 daur + 29 tahun + 1 hari

47 daur = 47 x 10631 hari = 499.657 hari

29 tahun = 29 x 354 hari + 11 hari (Basithah) = 10.277 hari

1 hari = 1 hari________ +

Jumlah = 509.934 hari

509.934 : 7 = 72.847 sisa 5 hari, lebih hari selasa.

Dalam Hisab Urfi :

Diketahui : 1 Muharram 1440 bertepatan dengan 11 September 2018

Ditanya : 1 Muharram 1441 bertepatan dengan ?

Jawab :

144030

48

Karena tidak ada sisa maka tahun 1440 Hijriah merupakan tahun Bashitat.

Tabel 2

Penanggalan Bulan September Tahun 2018

September 2018

M  S  S R K J S 

2  3  4  5  6  7  8 

9  10  11  12  13  14  15 

16  17  18  19  20  21  22 

23  24  25  26  27  28  29 

30 

64 Moh. Murtadho, Ilmu Falak Praktis, hal. 110

Page 49: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

37

144130

48sisa1

Tahun 1441 juga merupakan tahun Bashitat.

Tabel 3

Penanggalan Bulan September Tahun 2019

September 2019 

M  S  S  R  K  J  S 

1  2  3  4  5  6  7 

8  9  10 11 12 13 14 

15  16  17  18  19  20  21 

22  23  24  25  26  27  28 

29  30 

1 Muharram 1441 H bertepatan dengan 1 September 2019.

Sedangkan ketentuan dan metode penghitungan komunitas Al-Marzuqiyah

adalah sebagai berikut :

Penetapan awal bulan akan dilakukan setelah diketahui melalui mampu

terlihatnya hilal atau tidaknya terlebih dahulu pada tanggal 29 malam.

Ketentuan suatu hilal dapat dilihat menurut Komunitas Al-Marzuqiyah adalah

7° di atas ufuk. Hal ini didasarkan pada hilal yang kurang dari 7° dianggap

kecil, sehingga kurang memungkinkan untuk terlihat. Adapun ketinggian hilal

yang kurang dari 7° namun tertutup oleh awan sehingga tidak memungkinkan

untuk dilihat, maka umur bulan akan digenapkan menjadi 30 hari. Dalam

prakteknya Komunitas Al-Marzuqiyah tidak menggunakan alat bantu sebab

penggunaan alat tidak ada dalilnya. Maka dari itu, kemungkinan terlihatnya

hilal dengan mata telanjang adalah 7° diatas ufuk oleh saksi (yang mampu

melihatnya), dengan syarat-syarat sebagai berikut :

1. Adanya dua orang saksi yang melihatnya.

Page 50: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

38

2. Orang yang mengaku melihatnya haruslah baligh, berakal, adil, laki-

laki, dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang hisab.

3. Kesaksian yang diberikan dapat diterima.65

Untuk mempermudah, hendaknya mengetahui terlebih dahulu istilah-

istilah yang akan digunakan dalam tabel perhitungan, diantaranya :

1. ((jim) Buruj) : kode bintang (rasi 12 Bintang)

2. ((mim) yaum) : kode angka yang menunjukan hari (7 hari)

3. ((ah) saah) : Satuan angka jam dalam satu hari (24 jam)

4. ((qoh) daqiqoh) : Satuan angka dalam satu jam (60 menit)

5. ((nii) sawani) : Satuan angka dalam satu menit (60 detik)

6. ((lis) sawalis) : Satuan angka dalam satu detik (60 sekon)66

Kemudian buatlah 7 kolom dengan ketentuan sebagai berikut :

Kolom Pertama :

Tabel 4

Peristilahan Pada Kolom Pertama Dalam Taqwîm An-Nayyiraini

Berhimpun dua cahaya (ijtimak antara bulan dan

matahari, lalu cantumkan pula bulan yang akan

dihitung).

ارتفاع اانيرين شھر

Tahun yang akan dihitung. سنة

Bertepatan . الموفق

Diambil dari bulan. يؤخد من شھر تام

Dihitung oleh (cantumkan nama penghitung). على يد

Kolom kedua :

Tabel 5

Peristilahan Pada Kolom Kedua Dalam Taqwîm An-Nayyiraini

Tahun satuan (misalnya pada tahun 1428, maka سنين المجموعة

65 Ahmad Mirshad, wawancara pribadi di Masjid All-Marzuqiyah pada tanggal 18

November 2017. 66 Muhammad Ishak, Penentuan Awal Bulan DalamPerspektif Masyarakat Basmol

(Jakarta Barat), hal. 76.

Page 51: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

39

ambillah angka 8).

Dalam kolom ini akan didisi bulan yang telah lalu

dan lebih jelasnya ada pada kolom Syahrul

Aʻrobiyyu.

سنين المبسوطة

Penjumlahan جملة

Kolom ketiga :

Tabel 6

Peristilahan Pada Kolom Ketiga Dalam Taqwîm An-Nayyiraini

عالمة خاصة مركز اوج

60 30 12 60 30 12 60 30 12 60 24 7

                       

                       

Kolom ini isiannya selaras dengan kolom pertama. Adapun angka yang di

bawahnya menunjukan bahwa angka yang akan ditulis tidak boleh melebihi

dari angka tersbut. Misalnya pada kolom عالمة kolom pertama tertulis angka 7

jika hasil penghitungannya 9 maka yang ditulis adalah angka 2 (9-7=2).

Kolom keempat :

Tabel 7

Peristilahan Pada Kolom Keempat Dalam Taqwîm An-Nayyiraini

60 30 12  اساس الثني Asas kedua

ج جة قة

     

تعديل الخاصة

Kolom isian dari jadwal nomor 4 dengan

cara jumlah Khossoh dari hasil Qoh dan

Jah, misalnya Buruj 17 dan derajat 7 jadi

Qoh 51 dan Darojah 8.

      Kolom isian dari jadwal nomor 5 dengan تعديل المركز

Page 52: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

40

cara menjumlah Taʻdîlul Markaz dari

hasil Qoh dan Jah, misalnya Buruj 10

dan derajat 3 jadi Qoh 20 dan Darojah 0.

      بعد غير معدل

Menjumlah Taʻdîlul Khassah dengan

Ta’dilul Markaz.

     

حاصل الضرب

Kolom umlah perkalian angka Jah

dengan 5 ditambah dengan kelipatan dari

12 pada kolom Qoh.

      تعديل المركز

Memindahkan angka Taʻdîlul Markaz di

atas.

     

تعديل الشمس

Kolom jumlah antara Hasilu Dharb

dengan Taʻdîlul Markaz, caranya sama

seperti penjumlahan Harokatul Khoms di

atas.

      مركز

Menurunkan jumlah hasil kolom Markaz

pada Harokatul Khoms di atas.

      اوج

Menurunkan hasil penjumlahan Auj pada

Harokatul Khoms di atas.

      .Penjumlahan dari angka Markaz dan Auj وسط الشمس

      تعديل الشمس

Menurunkan angka Taʻdîlul Syams di

atas.

     

مقوم الشمس

Kolom pengurang dari angka Wasathu

Syams dengan Taʻdîlul Syams, caranya :

apabila angka yang diambil itu kurang

maka meminjam angka disebelahnya.

     

تعديل االيام

Kolom untuk menisi angka di jadwal

nomor 6, caranya : kom Jim dan Jah

pada Muqowwamus Syams, Qoidahnya,

bila angka pada kolom Jah lebih dari 30,

maka ditambahkan 1 ke kolom

Page 53: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

41

sebelahnya, lalu carilah kedua angka

tersebut di jadwal.

      بعد غير معدل

Kolom untuk menurunkan angka pada

kolom Buʻud Ghairu Muaddal di atas.

      تعديل االيام

Kolom untuk menurunkan angka Taʻdîlul

Ayyam di atas

      بعد غير معدل

Kolom penjumlahan antara Buʻud

Ghairu Muaddal dengan Taʻdîlul Ayyam.

Kolom kelima :

Tabel 8

Peristilahan Pada Kolom Kelima Dalam Taqwîm An-Nayyiraini

60 60 24 7 Asas Ketiga اساس الثالث

م عة قة ني

حصة الساعة

Kolom untuk mengisi angka dari

jadwal no: 7 caranya melihat angka

pada hasil Qah dan Jim pada kolom

Khashah (caranya seperti Ta’dilul

Khashah).

حاصل

Kolom untuk perkalian angka

Hishatu Sa’ah dengan Buʻud

Muaddal. Caranya : kolom ‘Ah

dikalikan dengan kolom Jah pada

Buʻud Muaddal. Dan ‘Ah pada

Hishatu Sa’ah dikalikan dengan

kolom Qah pada Buʻud Muaddal,

lalu ditulis masing-masing hasilnya

‘Ah dan Qah.

Kolom untuk perkalian angka الضرب

Page 54: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

42

Hishatu Sa’ah dengan Buʻud

Muaddal. Caranya : kolom Qah

dikalikan dengan kolom Jah pada

Buʻud Muaddal. Dan Qah pada

Hishatu Sa’ah dikalikan dengan

kolom Qah pada Buʻud Muaddal,

lalu ditulis masing-masing hasilnya

Qah dan Ni.

تعديل العالمة

Kolom penjumlahan antara Hashil

dan Dharab. Caranya : bila hasil

penjumlahan itu melebihi dari angka

asas, maka dibikin kelipatannya, lalu

sisanya ditulis dan hasil kelipatannya

ditambahkan ke kolom sebelahnya.

عالمة

Kolom untuk menurunkan angka

pada kolom ʻAlamah yang di

Harokatul Majmu’ah pada asas awal

di atas.

تعديل العالمة Kolom untuk menurunkan angka

dari Ta’dilul ʻAlamah yang di atas.

عالمة معدلة

Kolom pengurangan dari Ta’dilul

ʻAlamah. Caranya sama seperti di

atas (bila angka yang di atas lebih

kecil maka meminjam angka di

sebelahnya).

Kolom keenam :

Tabel 9

Peristilahan Pada Kolom Keenam Dalam Taqwîm An-Nayyiraini

 Asas Keempat اساس الرابع 23 59 60

Page 55: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

43

عة قة ني

      عالمة معدلة

Kolom untuk menurunkan angka

ʻAlamah Muaddalah yang di atas.

     

جملة المقسمة

Kolom pengurangan dari angka asas

(60,59,23) dengan angka ʻAlamah

Muaddalah

      جملة

Kolom pembagian dari angka Jumlah

Muqassamah dengan angka 2

Kolom ketujuh :

Tabel 10

Peristilahan Pada Kolom Ketujuh Dalam Taqwîm An-Nayyiraini

60 60 60 30 Asas Kelima اساس الخامس

جة قة ني لث

حاصل Kolom hasil pengkalian dari angka pada

kolom jumlah dengan angka 1

الضرب

Kolom hasil pengkalian dari angka

Hashil dengan angka 5, caranya : untuk

angka Ni diletakan pada kolom Lits, dan

angka Qah pada kolom Ni, dan angka Jah

pada dalam kolom Qah

جملة للمكث

Kolom penjumlahan dari angka kolom

Hashil dengan angka kolom Dharab.

Caranya sama seperti di atas, hasil yang

melebihi angka asas, maka dihitung

kelipatannya.

حاصل Untuk hasil pengkalian dari kolom Jah

pada Jumlah Lilmuksi dengan angka 4.

الضرب Kolom untuk mengisi kelipatan 15 dari

angka Qah pada Jumlah Lilmuksi, lalu

Page 56: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

44

ditulis di Qah bagian Dharab. Apabila

kurang dari 15 maka tidak perlu diisi.

Hasil Akhir Derajat Bulan جملة

Adapun ketetuan jadwalnya sebagai berikut :

Jadwal Nomor 1

Tabel 11

سنين المجموعة

 اوج مركز خاصة عالمةTahun 

Puluhan 60  30  12  60  30  12 60 30 12 60 24 7

 قة  جة  ج  قة  جة ج قة جة ج قة جة م

46  16  3  50  21  0  13  28  0  39  17  1  1380 

54  11  3  30  4  9 13 6 8 44 9 3 1390 

2  12  3  10  17  5  13  14  3  49  1  5  1400 

10  12  3  50  29  1  13  22  10  54  17  6  1410 

18  12  3  30  12  10 13 0 6 59 9 1 1420 

26  12  3  10  25  6  13  8  1  4  2  3  1430 

34  12  3  50  7  3  13  16  8  9  18  4  1440 

42  12  3  30  20  11 13 24 3 14 10 6 1450 

50  12  3  10  3  8  13  2  11  19  2  1  1460 

58  12  3  50  15  4  13  10  6  24  18  2  1470 

6  13  3  30  28  0  13  18  2  29  10  4  1480 

14  13  3  10  11  9  13  26  9  34  2  6  1490 

22  13  3  50  23  5 13 4 5 39 18 0 1500 

30  13  3  30  6  2  13  12  0  44  10  2  1510 

38  13  3  10  19  10  13  20  7  49  2  4  1520 

46  13  3  50  1  7 13 28 2 54 18 5 1530 

54  13  3  30  14  3  13  6  10  59  10  0  1540 

2  14  3  10  27  11  13  14  5  4  3  2  1550 

Page 57: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

45

10  14  3  50  9  8 13 22 0 9 19 3 1560 

Jadwal Nomor 2

Tabel 12

سنين المبسوطة

 اوج  مركز  خاصة  عالمة

Tahun Satuan 60  30  12  60  30  12  60  30  12  60  24  7 

 قة  جة  ج  قة  جة  ج  قة  جة  ج  قة  جة م

1  0  0  16  16  19  48  9  10  48  8  4  1 

2  0  0  32  32  8  36  19  8  37  17  1  2 

2  0  0  48  48  27  24  29  6  25  2  6  3 

3  0  0  4  4  17  12  9  5  14  11  3  4 

4  0  0  20  20  6  0  19  3  2  20  7  5 

5  0  0  36  36  25  48  28  1  51  4  5  6 

6  0  0  52  52  14  36  8  0  39  13  2  7 

6  0  0  8  8  4  24  18  10  28  22  6  8 

7  0  0  24  24  23  12  28  8  16  7  4  9 

8  0  0  40  40  12  0  8  7  5  16  1  10 

Jadwal Nomor 3

Tabel 13

شھر تام

 مركز  خاصة  عالمةNama Bulan Hijriah 

60  30  12  60  30  12  60  24  7 

Page 58: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

46

 قة  جة  ج  قة  جة  ج  قة  جة  ج

0  0  0  0  0  0  0  0  0  Muharram 

6  29  0  49  49  25  44  12  1  Shafar 

13  28  1  38  38  21  28  1  3  Rabiul Awal 

32  8  11  36  36  19  37  17  1  Rabiul Akhir 

26  26  3  16  16  13  56  2  6  Jumadil Awal 

32  25  4  5  5  9  40  15  7  Jumadil Akhir 

38  24  5  54  54  4  24  4  2  Rajab 

45  23  6  43  43  0  8  17  3  Sya’ban 

51  22  7  32  32  26  52  5  5  Ramadan 

57  21  8  21  21  22  36  18  6  Syawal 

4  21  9  10  10  18  20  7  1  Dzulqo’dah 

10  20  10  59  59  13  4  20  2  Dzulhijjah 

Jadwal keempat

Tabel 14

تعديل الخاصة

11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Buruj

Derajah جة قة جة قة جة قة جة قة جة قة جة قة جة قة جة قة جة قة جة قة جة قة جة قة

18 7 7 9 59 9 29 9 59 4 41 7 19 2 30 0 2 0 52 0 41 2 59 4 0

15 7 4 9 59 9 31 9 5 5 46 7 23 2 30 0 2 0 49 0 36 2 54 4 1

9 7 1 9 58 9 33 9 11 5 50 7 27 2 35 0 1 0 47 0 32 2 51 4 2

5 7 58 8 57 9 36 9 16 5 55 7 32 2 37 0 11 0 44 0 28 2 45 4 3

0 7 55 8 57 9 38 9 22 5 59 7 37 2 40 0 0 0 41 0 24 2 40 4 4

Page 59: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

47

56 6 52 8 56 9 40 9 27 5 3 8 43 2 43 0 0 0 38 0 20 2 35 4 5

52 6 49 8 55 9 41 9 33 5 8 8 48 2 46 0 0 0 36 0 15 2 30 4 6

48 6 46 8 3 9 42 9 39 5 12 8 53 2 49 0 0 0 34 0 11 2 25 4 7

43 6 43 8 52 9 44 9 45 5 17 8 58 2 52 0 1 0 32 0 7 2 20 4 8

39 6 40 8 50 9 46 9 50 5 21 8 3 3 55 0 1 0 29 0 32 2 15 4 9

35 6 36 8 48 9 48 9 56 5 25 8 8 3 58 0 2 0 27 0 59 1 11 4 10

30 6 33 8 47 9 49 9 2 6 29 8 13 3 2 1 2 0 26 0 55 1 6 4 11

24 6 29 8 46 9 50 9 8 6 33 8 19 3 59 1 3 0 25 0 51 1 1 4 12

21 6 25 8 44 9 51 9 13 6 37 8 24 3 12 1 4 0 23 0 47 1 56 3 13

16 6 22 8 43 9 52 9 19 6 41 8 29 3 15 1 5 0 21 0 43 1 51 3 14

11 6 18 8 41 9 53 9 24 6 44 8 35 3 15 1 6 0 18 0 40 1 47 3 15

6 6 15 8 39 9 54 9 30 6 48 8 40 3 19 1 7 0 17 0 36 1 43 3 16

1 6 11 8 37 9 55 9 35 6 51 8 45 3 23 1 8 0 16 0 33 1 38 3 17

57 5 7 8 35 9 56 9 40 6 54 8 51 3 27 1 9 0 15 0 29 1 33 3 18

52 5 3 8 33 9 57 9 45 6 58 8 56 3 31 1 10 0 13 0 26 1 28 3 19

47 5 59 7 31 9 57 9 50 6 1 9 2 4 35 1 11 0 11 0 23 1 24 3 20

42 5 55 7 29 9 58 9 56 6 4 9 7 4 39 1 12 0 9 0 19 1 19 3 21

37 5 51 7 27 9 58 9 1 6 7 9 12 4 43 1 15 0 8 0 16 1 15 3 22

33 5 47 7 25 9 59 9 6 7 10 9 17 4 47 1 16 0 7 0 13 1 11 3 23

28 5 43 7 23 9 59 9 11 7 13 9 22 4 51 1 18 0 6 0 10 1 7 3 24

23 5 49 7 20 9 0 10 16 7 16 9 27 4 56 1 19 0 5 0 7 1 3 3 25

18 5 35 7 17 9 0 10 21 7 19 9 33 4 0 2 21 0 4 0 4 1 58 2 26

13 5 31 7 15 9 0 10 26 7 21 9 39 4 5 2 23 0 3 0 1 1 54 2 27

9 5 27 7 13 9 59 9 31 7 23 9 46 4 9 2 25 0 3 0 58 0 49 2 28

4 5 23 7 10 9 59 9 36 7 26 9 52 4 14 2 27 0 2 0 55 0 45 2 29

Jadwal Kelima

Tabel 15

تعديل المركز

11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Buruj

Derajah جة قة جة قة جة قة جة قة جة قة جة قة جة قة جة قة جة قة جة قة جة قة جة قة

0 1 18 0 0 0 14 0 56 0 57 1 56 2 39 3 52 3 35 3 53 2 56 1 0

2 1 19 0 0 0 13 0 54 0 55 1 54 2 38 3 52 3 36 3 55 2 59 1 1

4 1 20 0 0 0 12 0 52 0 53 1 52 2 37 3 52 3 37 3 57 2 1 2 2

Page 60: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

48

5 1 22 0 0 0 11 0 50 0 51 1 51 2 36 3 52 3 38 3 58 2 3 2 3

7 1 23 0 1 0 10 0 48 0 48 1 49 2 35 3 52 3 39 3 59 2 5 2 4

9 1 24 0 1 0 9 0 47 0 46 1 47 2 34 3 52 3 40 3 1 3 6 2 5

11 1 25 0 1 0 9 0 45 0 44 1 45 2 33 3 52 3 41 3 3 3 8 2 6

13 1 26 0 2 0 8 0 43 0 42 1 43 2 32 3 52 3 41 3 5 3 10 2 7

14 1 28 0 2 0 7 0 42 0 40 1 42 2 30 3 52 3 42 3 7 3 12 2 8

16 1 29 0 2 0 7 0 40 0 38 1 40 2 29 3 52 3 43 3 8 3 14 2 9

18 1 30 0 3 0 6 0 39 0 36 1 38 2 28 3 52 3 44 3 9 3 16 2 10

20 1 31 0 3 0 6 0 37 0 34 1 36 2 27 3 51 3 45 3 11 3 18 2 11

22 1 33 0 4 0 5 0 36 0 32 1 34 2 25 3 51 3 46 3 12 3 19 2 12

23 1 34 0 4 0 4 0 35 0 29 1 32 2 24 3 51 3 46 3 13 3 21 2 13

24 1 36 0 5 0 4 0 33 0 27 1 30 2 22 3 50 3 47 3 15 3 23 2 14

27 1 37 0 6 0 3 0 32 0 25 1 28 2 21 3 50 3 48 3 16 3 25 2 15

29 1 38 0 6 0 3 0 30 0 23 1 26 2 19 3 49 3 48 3 17 3 27 2 16

31 1 40 0 7 0 2 0 29 0 21 1 23 2 18 3 48 3 48 3 19 3 29 2 17

33 1 41 0 7 0 2 0 28 0 19 1 21 2 17 3 48 3 49 3 20 3 31 2 18

35 1 43 0 8 0 1 0 26 0 17 1 19 2 15 3 47 3 49 3 21 3 33 2 19

37 1 44 0 9 0 1 0 25 0 15 1 17 2 14 3 47 3 50 3 23 3 35 2 20

39 1 46 0 9 0 1 0 24 0 13 1 15 2 12 3 46 3 50 3 24 3 37 2 21

41 1 47 0 10 0 1 0 23 0 11 1 13 2 10 3 45 3 51 3 26 3 39 2 22

43 1 49 0 11 0 0 0 21 0 10 1 11 2 8 3 45 3 51 3 27 3 40 2 23

45 1 50 0 12 0 0 0 20 0 8 1 9 2 7 3 44 3 51 3 28 3 42 2 24

46 1 52 0 13 0 0 0 19 0 6 1 7 2 5 3 43 3 52 3 29 3 44 2 25

48 1 53 0 15 0 0 0 18 0 4 1 5 2 3 3 43 3 52 3 31 3 46 2 26

50 1 55 0 15 0 0 0 17 0 2 1 3 2 1 3 42 3 52 3 32 3 48 2 27

52 1 56 0 16 0 0 0 16 0 0 0 1 2 59 2 41 3 52 3 33 3 50 2 28

54 1 58 0 17 0 0 0 15 0 58 0 59 1 57 2 40 3 52 3 34 3 51 2 29

Jadwal Nomor 6

Tabel 16

تعديل االيام

Page 61: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

49

HU

T

Dah

wu

Jady

u

Qow

us

Aqr

ab

Miz

an

Sun

bula

h

Asa

d

Sar

otho

n

Jauz

an

Tsa

ur

Ham

el

Buruj

11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Derajah

0 2 9 16 17 13 7 6 8 11 9 10 0

1 1 7 15 17 13 8 5 8 11 10 5 5

1 1 6 14 16 14 9 6 7 10 10 6 10

2 0 5 13 16 15 10 6 7 10 11 7 15

3 0 4 11 16 16 11 6 6 9 11 8 20

3 0 3 10 16 16 12 7 6 9 11 9 25

Jadwal Nomor 7

Tabel 17

جملة الخاصة

His

shot

u

Sa’

ah

Jum

lah

Kha

shah

His

shot

u

Sa’

ah

Jum

lah

Kha

shah

His

shot

u

Sa’

ah

Jum

lah

Kha

shah

His

shot

u

Sa’

ah

Jum

lah

Kha

shah

ج جة عة قة ج جة عة قة ج جة عة قة ج جة عة قة

55 1 20 8 12 2 20 11 1 2 5 4 12 2 5 1

53 1 15 8 11 2 15 11 1 2 10 4 12 2 10 1

52 1 10 8 10 2 10 11 59 1 15 4 12 2 15 1

52 1 5 8 12 2 0 0 57 1 20 4 12 2 20 1

51 1 0 8 10 2 5 11 56 1 25 4 12 2 0 0

49 1 25 7 9 2 0 11 55 1 0 4 12 2 25 1

48 1 20 7 8 2 25 10 54 1 5 5 12 2 0 1

47 1 15 7 7 2 20 10 53 1 10 5 12 2 5 2

46 1 10 7 6 2 15 10 51 1 15 5 11 2 10 2

46 1 5 7 5 2 10 10 50 1 20 5 10 2 15 2

45 1 0 7 4 2 5 10 49 1 25 5 10 2 20 2

45 1 25 6 3 2 0 10 49 1 0 5 9 2 25 2

Page 62: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

50

45 1 20 6 2 2 25 9 48 1 5 6 8 2 0 2

45 1 15 6 1 2 20 9 47 1 10 6 8 2 5 2

44 1 10 6 0 2 15 9 46 1 15 6 7 2 10 3

44 1 5 6 58 1 10 9 45 1 20 6 6 2 15 3

44 1 0 6 58 1 5 9 45 1 25 6 4 2 20 3

57 1 0 9 45 1 0 6 3 2 25 3

56 1 25 8 12 2 25 11 2 2 0 3

Adapun cara penggunaan tabel-tabel di atas adalah sebagai berikut :

BulanRamadan1435H

 اوج  مركز خاصة عالمة ارتفاع اانيرين شھر

60  30  12  60  30  12  60 30 12 60 24 7  اساس االول على سبيل حركات

 قةااخمس  جة  ج  قة  جة  ج  قة  جة  ج  قة  عة  م

26  12  3  10  25  6   13  8  1  4  2  3   سنين المجموعة سنة

4  0  0  20    6    10    0  19  3  2  20  7   سنين المبسوطة الموفق

      45  23  6  43  0  6  8  17  3    يؤخد من شھر تام

30  12  3  15  25  11  57  27  10  14  15  7   جملة على يد

+  +  +  +  +  +  +  +  +  +  +  +     

60 30 12  اساس الثني

قة جة ج

7  15     تعريل الخاصة

55  0     تعديل المركز

2  16     بعد غير معدل

22       حاصل الضرب

55 0  تعديل المركز

17       تعديل الشمس

15  25  11   مركز

Page 63: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

51

30 12 3  اوج

45  7  3   وسط الشمس

17       تعديل الشمس

28 7 3  مقوم الشمس

8       تعديل االيام

2  16     بعد غير معدل

8  تعديل االيام

6  16     بعد غير معدل

60  60  24  7  اساس الثالث

ني قة عة م

  8  2     حصة الساعة

  12  8     حاصل

48 128  الضرب

48  10  9     تعديل العالمة

  14  15  6   عالمة

48 10 9  تعديل العالمة

48  4  6  6   عالمة معدلة

60 59 23 اساس الرابع

ني قة عة

48  4  6   عالمة معدلة

12  55  17   جملة المقسمة

6  22.5  8.5   جملة

60  60  60  30  اساس الخامس

لث ني قة  جة

6 22.5 8.5   حاصل

30  52.5  42.5     الضرب

Page 64: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

52

30 58.5 6 8.5   جملة للمكث

      17   حاصل

         الضرب

6 17   جملة

Ketinggian Hilal = 6.17°

BulanRamadan1436H

 اوج  مركز خاصة عالمة ارتفاع اانيرين شھر

60  30  12  60  30  12  60  30  12  60  24  7   اساس االول على سبيل حركات

 قةااخمس  جة  ج  قة  جة  ج  قة  جة  ج  قة  عة  م

26  12  3  10  25  6  13  8  1  4  2  3   سنين المجموعة سنة

5  0  0  36   25    9   48  28  1  51  4  5   سنين المبسوطة الموفق

      45  23  6  43  0  6  8  17  3    يؤخد من شھر تام

31  12  3  31  13  10  45  7  9  3  24  4   جملة على يد

+  +  +  +  +  +  +  +  +  +  +  +   

60  30  12  اساس الثني

قة جة ج

3  9     تعريل الخاصة

34 0  تعديل المركز

37  9     بعد غير معدل

46       حاصل الضرب

34 0  تعديل المركز

20  1     تعديل الشمس

31  13  10   مركز

31  12  3   اوج

2  26  1   وسط الشمس

Page 65: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

53

20 1 الشمستعديل  

18  24  1   مقوم الشمس

11       تعديل االيام

37 9  بعد غير معدل

11       تعديل االيام

26  9     بعد غير معدل

60 60 24 7 اساس الثالث

ني قة عة م

  58  1     حصة الساعة

26 9  حاصل

1.508 522       الضرب

8  32  10     تعديل العالمة

3 24 4  عالمة

8  32  10     تعديل العالمة

8  28  13  4   عالمة معدلة

60  59  23  اساس الرابع

ني قة عة

8  28  13   عالمة معدلة

52 31 10  جملة المقسمة

26  15.5  5   جملة

60  60  60  30  اساس الخامس

لث ني قة  جة

  26  15.5  15   حاصل

10  17.5  25     الضرب

10 43.5 40.5 5  جملة للمكث

      20   حاصل

Page 66: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

54

5  الضرب

    5  10   جملة

Ketinggian Hilal = 5.1°

BulanSyawal1436H

 اوج  مركز خاصة عالمة ارتفاع اانيرين شھر

60  30  12  60  30  12  60 30 12 60 24 7  اساس االول على سبيل حركات

 قةااخمس  جة  ج  قة  جة  ج  قة  جة  ج  قة  عة  م

26  12  3  10  25  6  13  8  1  4  2  3   سنين المجموعة سنة

5  0  0  36   25     9   48  28  1  51  4  5   سنين المبسوطة الموفق

      51  22  7  32  26  6  52  5  5    يؤخد من شھر تام

31  12  3  37  13  11  34  3  9  47  12  6   جملة على يد

+  +  +  +  +  +  +  +  +  +  +  +     

60 30 12  اساس الثني

قة جة ج

0  0     تعريل الخاصة

23 1  تعديل المركز

23  1     بعد غير معدل

16       حاصل الضرب

23 1  تعديل المركز

39       تعديل الشمس

37  13  11   مركز

31 12 3  اوج

8  26  2   وسط الشمس

39       تعديل الشمس

29  26  2   مقوم الشمس

Page 67: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

55

9  تعديل االيام

23  1     بعد غير معدل

9       تعديل االيام

12 1  بعد غير معدل

60  60  24  7  اساس الثالث

ني قة عة م

  58  1     حصة الساعة

  12  1     حاصل

696  58       الضرب

36 11 2  تعديل العالمة

  47  12  6   عالمة

36  11  2     تعديل العالمة

36 58 14 6  عالمة معدلة

60  59  23  اساس الرابع

ني قة عة

36 58 14  عالمة معدلة

24  1  9   جملة المقسمة

12  1/2  4.5   جملة

60 60 60 30  اساس الخامس

لث ني قة  جة

  12  1/2  4.5   حاصل

60 2.5 22.5  الضرب

50  14.5  23  4.5   جملة للمكث

      18   حاصل

8  الضرب

    8  18   جملة

Page 68: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

56

Ketinggian Hilal = 8.18°

BulanRamadan1437H

 اوج  مركز خاصة عالمة ارتفاع اانيرين شھر

60  30  12  60  30  12  60  30  12  60  24  7   اساس االول سبيل حركات على

 قةااخمس  جة  ج  قة  جة  ج  قة  جة  ج  قة  عة  م

26  12  3  10  25  6  13  8  1  4  2  3   سنين المجموعة سنة

6  0  0  52   14      9      36  8  0  39  13  2   سنين المبسوطة الموفق

      45  23  6  43  0  6  8  17  3    يؤخد من شھر تام

32  12  3  47  3  10  33  17  7  51  8  2   جملة على يد

+  +  +  +  +  +  +  +  +  +  +  +   

60 30 12  اساس الثني

قة جة ج

51  8     تعريل الخاصة

22 0  تعديل المركز

13  9     بعد غير معدل

46       حاصل الضرب

22 0  تعديل المركز

6  0     تعديل الشمس

47  3  10   مركز

51  8  2   اوج

38  12  12   وسط الشمس

6 0  تعديل الشمس

32  12  12   مقوم الشمس

1       تعديل االيام

13 9  بعد غير معدل

1       تعديل االيام

Page 69: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

57

14 9  بعد غير معدل

60  60  24  7  اساس الثالث

ني قة عة م

  47  1     حصة الساعة

14 9  حاصل

658  423       الضرب

58  17  9     تعديل العالمة

  51  8  2   عالمة

58  17  9     تعديل العالمة

58 34 1 2  عالمة معدلة

60  59  23  اساس الرابع

ني قة عة

58 34 1  عالمة معدلة

2  25  22   جملة المقسمة

1  12.5  11   جملة

60 60 60 30  اساس الخامس

لث ني قة جة

  1  12.5  11   حاصل

5 2.5 55  الضرب

5  3.5  7.5  11   جملة للمكث

      44   حاصل

 الضرب

      44   جملة

Ketinggian Hilal = 7.54°

Page 70: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

58

BulanSyawal1437H

 اوج  مركز خاصة عالمة ارتفاع اانيرين شھر

60  30  12  60  30  12  60 30 12 60 24 7  اساس االول على سبيل حركات

 قةااخمس  جة  ج  قة  جة  ج  قة  جة  ج  قة  عة  م

26  12  3  10  25  6   13  8  1  4  2  3   سنين المجموعة سنة

6  0  0  52   14     9    36  8  0  39  13  2   سنين المبسوطة الموفق

      51  22  7  32  26  6  52  5  5    يؤخد من شھر تام

32  12  3  53  2  11  22  13  8  35  21  3   جملة على يد

+  +  +  +  +  +  +  +  +  +  +  +     

60 30 12  اساس الثني

قة جة ج

58  9     تعريل الخاصة

4  1     تعديل المركز

2  11     بعد غير معدل

59       حاصل الضرب

4 1  تعديل المركز

3  2     تعديل الشمس

53  2  11   مركز

32 12 3  اوج

25  15  1   وسط الشمس

3  2     تعديل الشمس

22 13 1  مقوم الشمس

11       تعديل االيام

2  11     بعد غير معدل

11  تعديل االيام

9  11     بعد غير معدل

Page 71: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

59

60 60 24 7 اساس الثالث

ني قة عة م

  53  1     حصة الساعة

  9  11     حاصل

477  583       الضرب

53  44  14     تعديل العالمة

35 21 3  عالمة

53  44  14     تعديل العالمة

53  51  8  3   عالمة معدلة

60  59  23  اساس الرابع

ني قة عة

53  51  8   عالمة معدلة

7 9 15  جملة المقسمة

3.5  4.5  7   جملة

60  60  60  30  اساس الخامس

لث ني قة  جة

  3.5  4.5  7   حاصل

17.5  22.5  35     الضرب

17.5 26 36.7 7   جملة للمكث

      28   حاصل

    6.7     الضرب

6.7 28   جملة

Ketinggian Hilal = 6.70°

BulanRamadan1438H

 اوج  مركز خاصة عالمة ارتفاع اانيرين شھر

Page 72: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

60

60  30  12  60  30  12  60 30 12 60 24 7  اساس االول على سبيل حركات

 قةااخمس  جة  ج  قة  جة  ج  قة  جة  ج  قة  عة  م

26  12  3  10  25  6  13  8  1  4  2  13   سنين المجموعة سنة

6  0  0  8  4  9  24  18  10  28  22  6   سنين المبسوطة الموفق

      45  23  6  43  0  6  8  17  3    يؤخد من شھر تام

32  12  3  3  23  10  21  27  5  41  18  6   جملة على يد

+  +  +  +  +  +  +  +  +  +  +  +     

60 30 12  اساس الثني

قة جة ج

31  7     تعريل الخاصة

45  3     تعديل المركز

16  11     بعد غير معدل

59       حاصل الضرب

31 7  تعديل المركز

30  8     تعديل الشمس

3  23  10   مركز

32 12 3  اوج

35  5  2   وسط الشمس

30  8     تعديل الشمس

4 25 2  مقوم الشمس

9       تعديل االيام

16  11     بعد غير معدل

9  تعديل االيام

7  11     بعد غير معدل

60  60  24  7  اساس الثالث

ني قة عة م

Page 73: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

61

50 1  حصة الساعة

  7  11     حاصل

350  550       الضرب

50 17 11  تعديل العالمة

  41  18  6   عالمة

50  17  11     تعديل العالمة

50 24 7 6  عالمة معدلة

60  59  23  اساس الرابع

ني قة عة

50  24  7   عالمة معدلة

10  35  16   جملة المقسمة

5 17.5 8  جملة

60  60  60  30  اساس الخامس

لث ني قة  جة

  5  17.5  8   حاصل

25 27.5 40  الضرب

25  32.5  57.5  8   جملة للمكث

      2   حاصل

12.5  الضرب

    70  2   جملة

Ketinggian Hilal = 7.02°

BulanSyawal1438H

 اوج  مركز خاصة عالمة ارتفاع اانيرين شھر

60  30  12  60  30  12  60  30  12  60  24  7   اساس االول على سبيل حركات

 قةااخمس  جة  ج  قة  جة  ج  قة  جة  ج  قة  عة  م

Page 74: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

62

26  12  3  10  25  6  11  8  1  4  2  3   سنين المجموعة سنة

6  0  0  8    4      9   24  18  10  28  22  6   سنين المبسوطة الموفق

      51  22  7  32  26  6  52  5  5    يؤخد من شھر تام

32  12  3  9  22  11  8  23  6  25  6  1   جملة على يد

+  +  +  +  +  +  +  +  +  +  +  +     

60  30  12  اساس الثني

قة جة ج

59 9  تعريل الخاصة

10  0     تعديل المركز

9  9     بعد غير معدل

54  حاصل الضرب

10  0     تعديل المركز

4  0     تعديل الشمس

9  22  11   مركز

32  12  3   اوج

41 4 2  وسط الشمس

4  0     تعديل الشمس

37  4  2   مقوم الشمس

6  تعديل االيام

9  9     بعد غير معدل

6       تعديل االيام

3 9  بعد غير معدل

60  60  24  7  اساس الثالث

ني قة عة م

  44  1     حصة الساعة

  3  9     حاصل

Page 75: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

63

132 396  الضرب

12  40  10     تعديل العالمة

  25  6  1   عالمة

12 40 10  تعديل العالمة

12  25  3     عالمة معدلة

60 59 23 اساس الرابع

ني قة عة

12  25  3   عالمة معدلة

48  24  20   جملة المقسمة

24  12  10   جملة

60  60  60  30  اساس الخامس

لث ني قة جة

24 13 10  حاصل

60  60  50     الضرب

60  25  3  10   جملة للمكث

10  حاصل

    3     الضرب

    6  10   جملة

Ketinggian Hilal = 6.10°

Dari hasil penentuan dalam Komunitas Al-Marzuqiyah, menurut

Komunitas Al-Marzuqiyah, Imkânur Al-Rukyat adalah sebuah metode

penetapan awal bulan dengan mendahulukan rukyat, kemudian

disempurnakan dengan hisab. Dalam menentukan awal bulan, Komunitas ini

menggunakan ketinggian 6.7°. Hal tersebut tentu berbeda dengan ketinggian

yang ditetapkan oleh Pemetintahan Indonesia yang menetapkan ketinggian

Page 76: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

64

hilal 2° sudah menandakan awal bulan baru, sehingga dalam melaksanakan

ibadah-ibadah tertentu terkadang terjadi perbedaan.

Adapun beberapa perbedaan Komunitas Al-Marzuqiyah dengan IR

MABIMS dalam melaksanankan ibadah sebagai berikut :

Tabel 18

Perbedaan Waktu Komunitas Al-Marzuqiyah Dengan Pemerintah67

No.

Tanggal

Bulan

Hijriah

Ketinggian Hilal Tanggal Bulan Masehi

Ket

eran

gan

Pem

erin

tah

Al-

Mar

zuqy

ah

Pem

erin

tah

Al-

Mar

zuqi

yah

1. 1 Ramadan

1435 4.48° 6.17° 27 Juni 2014 28 Juni 2014 Beda

2. 1 Ramadan

1436 3.39° 5.10° 18 Juni 2015 19 Juni 2015 Beda

3. 1 Syawal

1436 7.10° 8.18° 16 Juli 2015 16 Juli 2015 Sama

4. 1 Ramadan

1437 6.93° 7.54° 6 Juni 2016 6 Juni 2016 Sama

5. 1 Syawal

1437 4.22° 5.52° 5 Juli 2016 6 Juli 2016 Beda

6. 1 Ramadan

1438 8.15° 7.02° 26 Mei 2017 26 Mei 2017 Sama

7. 1 Syawal

1438 3.35° 6.10° 24 Juni 2017 25 Juni 2017 Beda

Dari lima tahun terakhir, ada beberaapa pelaksanaan ibadah yang

dilakukan bersamaan, dan adapula yang dilakukan secara berbeda. Hal ini

sibebabkan karena standarisasi ketentuannya yang berbeda. Contohnya

seperti pada 1 Syawal 1438 H, hasil hilal tinjauan pemerintah berada pada

67 Hisaabu Al-Falaki Min Taqwiimi An-Nayyiraini, Komunitas Al-Marzuqiyah, Cipinang

Muara.

Page 77: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

65

ketinggian 3.35° sedangkan hasil dari Komunitas Al-Marzuqiyah adalah

6.10°. Karena ketentuan pemerintah pada ketinggian 3.00° sudah memasuki

awal bulan baru maka pada tanggal 24 Juni 2017 sudah bisa melaksanakan

Hari Raya Idul Fitri, sedangkan dalam Komunitas Al-Marzuqiyah, ketinggian

6.70° menyatakan bahwa datangnya bulan baru. Maka Komunitas tersebut

merayakan hari yang berbeda dengan pemerintah. Namun, jika hasil

perhitungan pemerintah mencapai standarisasi Komunitas Al-Marzuqiyah

maka dapat dipastikan bahwa pelaksanaan suatu ibadah maupun hari raya

dilakukan secara bersamaan.

Page 78: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

66

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Menurut Jumhur Ulama, metode rukyat adalah metode yang paling

disahkan dalam menentukan awal bulan, termasuk juga Imam Hambali,

Hanafi, Syafi’i, dan Maliki. Karena dari keempat Imam tersebut setuju bahwa

dalam menentukan awal bulan baru, harus didasarkan pada metode rukyat.

Imkaanur Rukyat tidak mengesampingkan metode rukyat, melainkan metode

ini adalah mempersatukan kedua metode tersebut, guna tidak

mengesampingkan hadis-hadis yang dalam menentukan awal bulan hanya ada

metode rukyatnya saja.

Menurut Komunitas Al-Marzuqiyah, Imkânur Al-Rukyat adalah sebuah

metode penetapan awal bulan dengan mendahulukan rukyat, kemudian

disempurnakan dengan hisab. Dalam menentukan awal bulan, Komunitas ini

menggunakan ketinggian 6.7°. Hal tersebut tentu berbeda dengan ketinggian

yang ditetapkan oleh Pemetintahan Indonesia (yang menetapkan ketinggian

hilal 2° sudah menandakan awal bulan baru), sehingga dalam melaksanakan

ibadah-ibadah tertentu terkadang terjadi perbedaan.

B. Saran

Melhat perkembangan Ilmu Falak, peminatan dalam ilmu ini pun

meningkat, walaupun tidak signifikan. Sehingga penulis berharap kepada

sivitas akademika untuk menyediakan alat bantu, dalam mempelajarinya,

khususnya dalam menentukan awal Bulan Qamariah.

Dari Komunitas Al-Marzuqiyah, menyarankan kepada Pemerintah

Indonesia umumnya, dan IR MABIMS khususnya, untuk menaikkan

ketinggian hilal dalam menentukan awal bulan, karena sistem penentuan

tersebut dengan ketingian 2°, menganut sistem penentuan awal bulan di Arab

Page 79: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

67

Saudi, kemudian kondisi awan di Indonesia berbeda dengan kondisi awan di

Arab Saudi.

Kemudian penullis juga mengharapkan untuk komunitas tersebut, dalam

menentukan awal bulan, untuk menggunakan alat bantu optik, guna

mempermudah dalam menentukan awal bulan.

Page 80: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

68

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah U. (2018). Wawancara Pribadi. Cipinang Muara, Jakarta.

Al-Asqalani, I. H. (2013). Bulughul Maram & Dalil-dalil Hukum. Jakarta: Gema Insani.

Al-Banjary, N. H. (2013). Penemu Ilmu Falak. Yogyakarta: Pustaka Ilmu.

Ali, Z. (2011). Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Alimudin. (2013). Sejarah Ilmu Falak. Ad-Daulah, 104.

Amri, R. (2016). Pemikiran Muhammad Ilyas Tentang Penyatuan Kalender Internasional. Semarang: Fakultas Syariah Dan Hukum UIN Semarang.

Anwar, S. (2009). Hisab Awal Bulan Qamariah. Yogyakarta: Gramasurya.

Aziz, A. (2012). Islam Dan Masyarakat Betawi. Jakarta: Logos.

Baqir, M. (t.thn.). Fathu Raabi Fii Manakibi Ahmad Al-Marzuqi.

Bashori, M. H. (2015). Pengantar Ilmu Falak. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.

Fatah, R. A. (2010). Almanak Hisab Rukyat. Jakarta: Badan Hisab Rukyat Depag RI.

Fatimah, S. P. (2011). Analisa Sistem Antrian Sebagai Upaya Meningkatkan Efisiensi Pelayannan Pada PT Bank Muamalat Indonesia Cabang Kantor Pusat. Tangerang: UNPRI.

Glasse, C. (1999). Ensiklopedi Islam Ringkas. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Haetami, A. (2011). Analisa Perbandingan Terhadap Akurasi Waktu Kaender Hijriah, dan Kalender Masehi . Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Haji, D. B. (2004). Selayang Pandang Hisab Rukyat. Direktorat Pembinaan Peradilan Agama.

Hambali, S. (2012). Pengantar Ilmu Falak. Banyuwangi: Bismillah Publisher.

Helmy, M. (2006). Terjemahan Al-Fiqhu Al-Islamiyyu Wa Adllatuhu. Jakarta: Media Utama.

Huda, J. (2011). Penentuan Awal Bulan Qamariah Dalam Perspektif Hizbut Tahrir. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Page 81: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

69

Iqbal, M. (2014). Analisis Imkan Ar-Rukyat Mohd. Zambri Zainudin. Semarang: Walisongo.

Ishak, M. (2010). Penentuan Awal Bulan Ramadhan Dalam Perspektif Masyarakat Basmol- Kembangan- Jakarta Barat. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Izzudin, A. (2007). Fiqih Hisab Rukyah. Ciracas, Jakarta: Erlangga.

Luqman U. (2018). Wawancara Pribadi. Cpinang Muara, Jakarta .

Maskufa. (2009). Ilmu Falaq. Jakarta: Gaung Persada (GP Press).

Mirshad, A. (2017). Wawancara Pribadi. Masjid Al-Marzuqiyah, Jakarta.

Munawwir, A. W. (1984). Al-munawwir Kamus Arab-Indonesia. Yogyakarta: Unit Pengadaan Buku-buku Ilmiah Keagamaan PP Al-Munawwir.

Murtadho, M. (2008). Ilmu Falak Praktis. Malang: UIN Malang Press.

Putri, H. T. (2012). Redefinisi Hilal Dalam Perspektif Fikih Dan Astronomi. Al-Ahkam, 103.

Qulub, S. T. (2012). Mengkaji Konsep Kalender Internasional Gagasan Muhammad Ilyas. UIN Sunan Ampel, 25.

Rahardjo, M. (2017). Sistem Penelitian Kualitatif. Malang: UIN Malang.

Rofiudin, A. A. (2016). Penentuan Hari Dalam Sistem Kalender Hijriah . DPP Asosiasi Maestro Astronomi dan Ilmu Falak Indonesia Merdeka, 119.

Ruskanda, F. (1996). 100 Masalah Hisab & Rukyat. Telaah Syariah, Sains, dan Teknologi. Jakarta: Gema Insani.

Saksono, T. (2007). Mengkompromikan Rukyat & Hisab. Jakarta: Amythas Publicita.

Salimi, M. (2008). Visibilitas Hilal Minimum : Studi Komparatif Antara Kriteria DEPAG RI Dan Astronomi . Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2.

Setyanto, H. (2008). Membaca Langit. Jakarta: Al-Ghuraba.

Waluyo, B. (1991). Penelitian Hukum Dalam Praktek. Jakarta: Sinar Grafika.

Zen, N. (2011). Sistem Penentuan Awal Bulan Qamariah di Lajnah Falakiyyah Cakung Barat Jakarta Timur. Jakarta: UIN SYarif Hidayatullah.

Page 82: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

70

LAMPIRAN-LAMPIRAN

TranskripWawancara

Narasumber:AhmadMirshod

1. Bagaimana perkembangan Ilmu Falak di Marzuqiyah ?

Perkembangannya tidak terlalu signifikan, karena hanya orang-orang

tertentu yang bisa menghitung ilmu falak ini, rujukannya ada di kitab

Taqwimun Nayirain karangan Guru Madjid yang mana ia merupakan

murid dari Habib Usman bin Ali bin Yahya, dan ada rumusannya tetang

tatacara menghitung yang terdiri dari 5 asas. Makin kesini makin sedikit

pula yang mampu menghitung dan mau mempelajari ilmu tersebut, dan

juga penghitungannya hanya dilakukan pada hari-hari besar tertentu saja.

Sampai saat ini Al-Marzuqiyah istiqomah menggunakan metodenya Habib

Usman. Yang mana penetapan bulan baru apabila sudah terlihat 7 derajat,

dan seharusnya makin lama ketinggiannya harus meningkat.

2. Bagaimana metode penetapan awal bulan ?

Untuk awal bulan seperti Shafar, Rajab, dan sebagainya kami tidak

mempermasalahkan, entah mau disamakan pemerintah tidak apa-apa.

Tetapi pada hari-hari besar seperti Ramadan, Syawal, da Dzulhijjah kami

melakukan penghitungan tersendiri, dan suka terjadi perbedaan dengan

pemerintah.

3. Apakah metode perhitungannya merujuk pada suatu kitab, dalil, atau

mazhab tertentu ?

Untuk kitab kami merujuk pada kitab Taqwîmun Nayyirain yang disusun

oleh H. Abdul Wardi bin H. Abdul Ghani, untuk dalil kami merujuk pada

surat Ar-rahman ayat 5 yang dijelaskan bahwa “matahari dan bulan

beredar menurut perhitungan”, kata perhitungan ditujukan bagi orang yang

menghitung.

4. Adakah alat-alat yang digunakan untuk membantu dalam menetapkan

awal bulan ?

Page 83: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

71

Alat yang digunakan ya sederhana, seperti : kalkulator, patok, tiang,

bambu, kertas, untuk mentaksir bayangan dimana bulan itu akan muncul.

Jadi sebelum matahari terbenam kita pasang patok dulu, nanti kalo

semisalnya cuacanya mendung, kita ga khawatir kehilangan arah bayangan

terahir dari matahari karena kita sudah masang patok tersebut.

5. Siapakah tokoh pertama kali yang menetapkan metode khusus di

Marzuqiyah ?

Habib Usman (Syekh Abdurrahman Al-Mishri), Guru Mansyur, Guru

Madjid, Guru Mughni.

6. Apakah ada perubahan dalam menetapkan awal bulan ?

Belum ada perubahan, dan tidak menggunakan alat, kami mengutamakan

pake mata telanjang.

7. Bagaimana eksistensi jama’ah dalam menghadapi perbedaan dalam

menetapkan awal bulan ?

Dari zamannya Guru Marzuki memang sudah sering terjadi perbedaan,

jadi kami selaku warga sini sudah terbiasa menghadapi hal tersebut.

Misalnya pemerintah menanggalkan 1 Oktober lebaran dan Al-

Marzukiyah 2 Oktober bagi yang ingin mengikuti pemerintah silakan tapi

shalat iednya di tempat lain, dan kami hanya menyediakan untuk tanggal 2

Oktobernya.

8. Bagaimana cara jama’ah menghadapi media ?

Jama’ah tidak dianjurkan untuk berhadapan dengan media, jadi orang yang

menghadapinya harus orang-orang khusus yang mengerti.

Page 84: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

72

TranskripWawancara

Narasumber:UstadAbdullah(Uwo)

1. Bagaimana perkembangan Ilmu Falak di Marzuqiyah ?

Perkembangannya tidak terlalu mencolok atau terlihat, masih pada

posisinya saja.

2. Bagaimana metode penetapan awal bulan ?

Untuk metodenya kami menetapkan ketinggian hilal berada pada 6.7° di

bawah itu maka kami nyatakan tidak terlihat, memang ada yang

menyatakan bahwa pada ketinggian 2° pun sudah terlihat, tetapi itu

melalui alat-alat modern, bukan dengan mata telanjang, jadi yang kami

tetapkan itu adalah dengan menggunakan mata telanjang, karena pada

zamannya Guru Marzuki belum masuk alat-alat modern.

3. Apakah metode perhitungannya merujuk pada suatu kitab, dalil, atau

mazhab tertentu ?

Dalilnya kai merujuk pada surat Yaasin ayat 38 “dan matahari berjalan di

tempat peredarannya” dan surat Yunus ayat 5 “ Dia (Allah) yang

menciptakan matahari bersinar, dan bulan bercahaya, dan ditetapkan-Nya

tempat bagi perjalanannya, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan

perhitungan.

4. Adakah alat-alat yang digunakan untuk membantu dalam menetapkan

awal bulan ?

Alat-alat sederhana, seperti pada umumnya saja, tidak ada alat khusus.

5. Siapakah tokoh pertama kali yang menetapkan metode khusus di

Marzuqiyah ?

Guru Marzuki Bin Mirshod, karena pada saat itu beliau selaku pimpinan

pesantren, walaupun ada yang menyatakan bahwa metode tersebut berasal

dari muridnya.

6. Apakah ada perubahan dalam menetapkan awal bulan ?

Tidak, karena kami komitmen pada angka 6.7° minimal, untuk terlihatnya

hilal.

Page 85: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

73

7. Bagaimana eksistensi jama’ah dalam menghadapi perbedaan dalam

menetapkan awal bulan ?

Selama saya disini, belum pernah ada jama’ah yang mempermasalahkan,

kalau ingin duluan ya silakan, kalau ingin sama ya silakan, saya juga tidak

mempermasalahkan

8. Bagaimana cara jama’ah menghadapi media ?

Guru Marzuki lahir lebih dulu dibandingkan media, media itu kan, adanya

pada saat-saat tertentu saja, sebelum ada media pun, kami tidak ada

masalah.

Page 86: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

74

TranskripWawancara

Narasumber:UstadLuqman

1. Bagaimana perkembangan Ilmu Falak di Marzuqiyah ?

Dalam perkembangannya, Ilmu Falak di Cipinang Muara berada pada

posisi yang stagnan, tidak bertambah, dan juga tidak berkurang.

Semisalnya ada anak muda yang aktif, lalu mempunyai kesibukan lain,

lalu digantikan oleh orang yang lebih muda, atau yang lebih tua. Intinya

patah tumbuh hilang berganti.

2. Bagaimana metode penetapan awal bulan ?

Untuk metode penetapan kami selaku pengurus tetap berpedoman pada

kitab Sullamun Nayyirain, Taqwîmun Nayyirain yang diutamakan.

3. Apakah metode perhitungannya merujuk pada suatu kitab, dalil, atau

mazhab tertentu ?

Kitabnya Sullamun Nayyirain, dan Taqwîmun Nayyirain.

4. Adakah alat-alat yang digunakan untuk membantu dalam menetapkan

awal bulan ?

Untuk alat-alat yang digunakan masih alat-alat sederhana.

5. Siapakah tokoh pertama kali yang menetapkan metode khusus di

Marzuqiyah ?

Marzuki Bin Mirshod (Guru Marzuki).

6. Apakah ada perubahan dalam menetapkan awal bulan ?

Dalam perkembangannya kami selalu mempertahankan metode yang

dilakukan oleh Guru Marzuki, kami sama sekali tidak menggunakan alat-

alat modern.

7. Bagaimana eksistensi jama’ah dalam menghadapi perbedaan dalam

menetapkan awal bulan ?

Kami mempunyai metode perhitungan tersendiri, jika hasil kami berbeda

dengan pemerintah, maka bagi jama’ah yang ingin lebaran atau puasa

duluan, maka kami persilakan, tetapi tidak di masjid Al-Marzuqiyah.

8. Bagaimana cara jama’ah menghadapi media ?

Page 87: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

75

Untuk menghadapi media kami sarankan kepada ketua atau wakil ketua

Lembaga Ubudiyah saja, jika keduanya tidak ada, maka yang paham

tentang hal tersebut kami persilakan.

Page 88: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar

76

SILSILAH GURU MARZUKI

CIPINANG MUARA, JAKARTA TIMUR, INDONESIA

SULTAN AHMAD Bergelar Laksana Malayang, Raja Islam Fatani Thailand

MIRSHOD

HASNUM

KHOTIB SA’AD

ABDURRAHMAN

ZAINAB

Mekkah/ Malaysia

SOLEHAH

Rawa Bunga, Jakarta

MALEHAH

Rawa Bunga, Jakarta

HASANAH

Pondok Gede, Bekasi

SYEIKH AHMAD MARZUQI

Ulama/ Guru Besar jakarta

Pendiri Nadhatul Ulama

FATMAH

Rawa Bunga, Jakarta

Page 89: IMKÂ N AL-RUKYAT DALAM PERSPEK TIF KO AL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43026... · 2019-01-03 · Kata Kunci : Imkân Al-Rukyat, Ijtimak, dan Hisab. ... Pengantar