24
MAKALAH IMPAIRMENT ( PENURUNAN NILAI ) ( Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Seminar Akuntansi Keuangan ) DISUSUN OLEH : Kelompok 5, Kelas Akuntansi A, Semester VII Ayuni Sri Hastuti ( NPM 14033157 ) Desy Khoirunnisa ( NPM 12033014 ) Dewi Purnamasari ( NPM 12033013 ) Elpianita Liise( NPM 12033004 ) Meyske Saampap ( NPM 12033008 ) PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Impairment Makalah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

meyske saampap, mahasiswa universitas muhammadiyah luwuk banggai, sulawesi tengah

Citation preview

Page 1: Impairment Makalah

MAKALAH

IMPAIRMENT ( PENURUNAN NILAI )

( Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Seminar Akuntansi Keuangan )

DISUSUN OLEH :

Kelompok 5, Kelas Akuntansi A, Semester VII

Ayuni Sri Hastuti ( NPM 14033157 )

Desy Khoirunnisa ( NPM 12033014 )

Dewi Purnamasari ( NPM 12033013 )

Elpianita Liise ( NPM 12033004 )

Meyske Saampap ( NPM 12033008 )

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK

TAHUN 2015

Page 2: Impairment Makalah

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya yang telah memberikan karuniaNya sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini dengan judul “IMPAIRMENT ( PENURUNAN NILAI )

”.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Seminar

Akuntansi Keuangan sebagai suatu implementasi atas pemahaman lansung

terhadap akuntansi persediaan dalam mencatat, menilai, menyajikan dan

mengungkapkan persediaan dalam laporan keuangan dengan acuan standarnya.

Penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Kami mengucapkan terima kasih kepada

Dosen, orang tua dan teman-teman yang sudah membantu dalam penyelesaian

makalah ini.

Dengan segala keterbatasan, Kami menyadari bahwa makalah ini masih

jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, diharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini

dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Luwuk, Januari 2016

Tim Penyusun

Impairment ( Penurunan Nilai ) i

Page 3: Impairment Makalah

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................. i

Daftar isi ........................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2

1.3 Tujuan .............................................................................................. 2

BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................

2.1 Pengertian dan jenis-jenis Persediaan.............................................. 3

2.2 Biaya-biaya Persediaan.................................................................... 4

2.3 Pencatatan Persediaan..................................................................... 5

2.4 Penilaian Persediaan........................................................................ 7

2.5 Implikasi Persediaan Dalam Laporan Keuangan.............................. 10

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 11

3.2 Saran................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12

Impairment ( Penurunan Nilai ) ii

Page 4: Impairment Makalah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman sekarang, perkembangan ekonomi yang semakin pesat

serta tingkat persaingan yang semakin ketat mendorong pelaku-pelaku

ekonomi agar lebih tanggap dalam menghadapi perubahan yang terjadi

dalam dunia bisnis. Banyak perusahaan yang melaksanakan strategi-strategi

tertentu agar kegiatan produksi tetap berjalan dan bertahan dalam

persaingan pangsa pasar.

Salah satu faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan yaitu

kemampuan memproduksi secara tepat waktu sesuai dengan target produksi

yang didukung oleh kelancaran produksinya yang dipengaruhi oleh :

dimilikinya peralatan produksi dengan kualitas yang baik dalam jumlah yang

cukup dan tersedianya bahan baku produksi yang akan diolah. sehingga

perusahaan diharapkan harus bisa mengelola dan memanajemen sumber

daya baik sumber daya manusia sebagai factor yang menjalankan kegiatan

maupun sumber daya lain yang merupakan asset dari perusahaan itu

sendiri.

Salah satu asset yang dimiliki perusahaan adalah persediaan barang atau

bahan yang akan dijual kepada konsumen. Sehingga dapat dikatakan bahwa

peranan persediaan berpengaruh langsung terhadap kemampuan

perusahaan untuk memperoleh pendapatan. Keberadaan persediaan barang

atau bahan baik dalam perusahaan dagang atau perusahaan manufaktur

mempunyai implikasi dilihat dari ada dan tidaknya persediaan itu. Jika

persediaan dalam perusahaan ada dan jumlahnya cukup besar, maka

Impairment ( Penurunan Nilai ) 1

Page 5: Impairment Makalah

implikasi biaya untuk menjaga keberadaan persediaan tak dapat dihindari.

Sebaliknya jika persediaan dalam perusahaan tidak tersedia, maka implikasi

ke proses produksi mapun proses penjualan tentu akan menjadi terganggu.

Sehingga tentunya akan berimplikasi pula pada laporan keuangan suatu

perusahaan. Persediaan akan mempengaruhi neraca dan laba rugi.

Peranan perusahaan sangat penting dalam mengelola persediaan serta

pencatatannya dengan baik agar perusahaan dapat menjual produknya serta

menperoleh pendapatan guna mencapai tujuan perusahaan

Sehingga dalam hal ini, kami ingin menkaji lebih dalam lagi tentang

pentingnya keberadaan persediaan barang dagangan dan

pengakuntasiannya ini lewat makalah yang berjudul Akuntansi Keuangan :

Persediaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan jenis-jenis persediaan ?

2. Apa saja biaya-biaya yang ada dalam persediaan ?

3. Bagaimana pencatatan persediaan ?

4. Bagaimana penilaian persediaan ?

5. Bagaimana implikasi persediaan dalam laporan keuangan ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk menjelaskan mengenai pengertian dan jenis-jenis persediaan

2. Untuk menjelaskan biaya-biaya yang ada dalam persediaan

3. Untuk menjelaskan metode pencatatan persediaan

4. Untuk menjelaskan metode penilaian persediaan

5. Untuk menjelaskan implikasi persediaan dalam laporan keuangan

Impairment ( Penurunan Nilai ) 2

Page 6: Impairment Makalah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Impairment ( Penurunan Nilai )

Menurut PSAK No.48 revisi tahun 2008 :

1. Penurunan nilai dari aset merupakan suatu kondisi dimana nilai tercatat

dari aset (carrying amount) melebihi jumlah terpulihkan (recoverable

amount).

2. Secara periodik perusahaan harus mereview ada atau tidaknya indikasi

penurunan nilai (test of impairment). Jika terdapat indikasi, maka

perusahaan harus menaksir recoverable amount dari aset tersebut

2.2 Indikasi Penurunan Nilai

1. Informasi dari luar perusahaan

1) Selama periode tertentu, nilai pasar aset telah turun secara signifikan

melebihi pemakaian normal.

2) Selama periode tertentu telah/akan terjadi perubahan memburuk

dalam hal teknologi, pasar, kondisi ekonomi, hukum, atau dalam pasar

produk atau jasa yang dihasilkan oleh aset tersebut

3) Selama periode tertentu, suku bunga pasar dari investasi telah

meningkat sehingga akan menurunkan recoverable amount dari aset

secara material

4) Jumlah tercatat aset neto entitas melebihi kapitalisasi pasarnya.

2. Informasi dari dalam perusahaan

1) Keusangan/ kerusakan

2) Perubahan signifikan dengan cara penggunaan aset

3) Kinerja ekonomi aset memburuk

Impairment ( Penurunan Nilai ) 3

Page 7: Impairment Makalah

4) Untuk suatu investasi dalam entitas anak, entitas asosiasi dan

pengendalian bersama entitas yang disajikan dalam laporan keuangan

terpisah berdasarkan metoda biaya, investor mengakui dividen dari

investasi dan terdapat bukti bahwa dividen melebihi total laba

komprehensif entitas anak dan entitas yang dikendalikan bersama

dalam periode dividen diumumkan.

2.3 Penurunan Nilai pada Aset Tidak Berwujud dengan Masa Manfaat Tidak

Terbatas

Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas untuk di uji

penurunan nilainya setiap tahun dengan membandingkan jumlah tercatatnya

dengan jumlah terpulihkan, terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai

Contoh : setiap tahun perusahaan harus melakukan pengujian

penurunan nilaia untuk goodwill. Apabila terdapat penurunan nilai

perusahaan harus mencatat impairment Loss on Goodwill.

Namun, perhitungan rinci terkini atas jumlah terpulihkan aset yang

dilakukan periode terdahulu dapat digunakan dalam menguji penurunan nilai

untuk aset tersebut pada periode berjalan, sepanjang semua kriteria berikut

ini dipenuhi :

1. Jika aseet tidak berwujud tidak menghasilkan arus kas masuk dari

penggunaan secara berkelangjuta yang sebagian besar independen dari

arus kas masuk dari aset-aset atau kelompok aset.

2. Penghitungan terkini jumlah terpulihkan menghasilkan suatu jumlah yang

melebihi jumlah tercatat aset dengan marjin yang substansial

3. Kecil kemungkinan bahwa penentuan jumlah terpulihkan saat ini akan

lebih kecil dari jumlah tercatat aset.

Impairment ( Penurunan Nilai ) 4

Page 8: Impairment Makalah

2.4 Pendekatan Umum dari Pengukuran Penurunan Nilai

Apabila perusahaan memiliki indikasi penurunan nilai (setelah

dilakukan pengujian terhadap indikasi impairment), maka perusahaan akan

mengakui adanya rugi penurunan nilai (Impairment Loss) ketika carrying

amount dari aset lebih tinggi dari recoverable amount.

Rugi penurunan nilai adalah suatu jumlah yang merupakan selisih lebih

nilai tercatat suatu aset atau unit penghasil kas atas jumlah terpulihkannya.

2.5

1)

Menurut PSAK No. 14 ( Revisi 2009 ), “persediaan adalah aset :

(a) tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal;

(b) dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau

(c) dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan

dalam proses produksi atau pemberian jasa.”

Pengertian persediaan ini sangat umum dan berlaku bagi perusahaan

jasa,dagang, maupun manufaktur. dapat dikatakan pula persediaan barang

dagang adalah untuk dijual dalam operasi bisnis perusahaan atau dengan

kata lain perusahaan bisa menyimpan persediaan sebelum dijual didalam

sebuah gudang yang sering berlaku untuk pedagang-pedagang besar

Impairment ( Penurunan Nilai ) 5

Page 9: Impairment Makalah

seperti retail yang perputaran persediannya cukup tinggi dan beragam untuk

mengantisipasi penjualan supaya tdak terjadi kekurangan persediaan.

Persediaan yang dimiliki oleh perusahaan berbeda-beda, tergantung

dari jenis usahanya. Persediaan yang dimiliki oleh perusahaan dagang

berupa persediaan barang dagangan. Persediaan barang dagang

merupakan elemen yang sangat penting dalam penetuan harga pokok

penjualan

Adapun Persediaan di industri ( manufacture ) diklasifikasikan menjadi :

Persediaan barang jadi, Persediaan barang dalam proses, Persediaan

bahan baku. Sedangkan bagi perusahaan jasa, persediaannya yaitu

besarnya biaya jasa yang secara lansung belum dikeluarkan dalam

menangani pemberian jasa

a. Biaya-biaya Persediaan

PSAK No. 14 ( revisi 2008 ) mengatur bahwa “ persediaan harus diukur

berdasarkan biaya atau nilai realisasi berdasarkan biaya atau nilai realisasi

neto, mana yang lebih rendah “ ( paragraf 8 ).

1. Biaya persediaan meliputi biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain

yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang

siap untuk dijual atau dipakai. Biasa disebut harga pokok persediaan

2. Biaya pembelian persediaan meliputi harga beli, bea impor dan pajak

lainnya (kecuali yang kemudian dapat ditagih kembali oleh perusahaan

kepada kantor pajak), biaya lainnya yang secara langsung dapat

diatribusikan pada perolehan barang jadi. Diskon dagang atau trade

discount, rabat dan pos lain yang serupa dikurangkan dalam

menentukan biaya pembelian.

Impairment ( Penurunan Nilai ) 6

Page 10: Impairment Makalah

3. Biaya konversi persediaan meliputi biaya yang secara langsung terkait

dengan unit yang diproduksi dan biaya overhead tetap dan variabel yang

dialokasikan secara sistematis yang terjadi dalam proses konversi bahan

menjadi barang jadi.

4. Biaya lain-lain hanya dibebankan sebagai biaya persediaan sepanjang

biaya tersebut timbul agar persediaan berada dalam kondisi dan tempat

yang siap untuk dijual atau dipakai ( present location and condition ),

meliputi jumlah pemborosan yang tidak normal, biaya penyimpanan

kecuali biaya tersebut diperlukan dalam proses produksi sebelum tahan

produksi berikutnya, biaya administrasi dan umum, serta biaya

penjualan.

b. Pencatatan Persediaan

1. Sistem Periodik ( Fisik), yaitu pencatatan persediaan beserta nilainya

dilakukan hanya pada akhir periode. Sistem ini tidak akan menjurnal akun

persediaan dan HPP apabila terjadi transaksi namun pada akhir periode

perusahaan harus menghitung jumlah dan nilai yang dimaksud

dengan menjurnal penyesuaian terhadap ikhtisar laba-rugi.

2. Sistem Perpetual (Buku), yaitu dilakukan secara berkesinambungan

langsung pada jumlahnya dan harga pokoknya. perusahaan

langsung dapat melihat berapa jumlah persediaan dan harga pokoknya

secara mutakhir Meskipun  akhir periode ditemukan adanya

ketidaksesuaian jumlah fisik dan pembukuan, penyesuaian  bisa

dilakukan dengan cara stock opname.

Tabel 2.3.1 ilustrasi jurnal pembelian dan penjualan persediaan :

Impairment ( Penurunan Nilai ) 7

Page 11: Impairment Makalah

c. Penilaian Persediaan

penilaian persediaan adalah menentukan nilai persediaan yang

dicantumkan dalam neraca. Persediaan akhir bisa dihitung harga

pokoknya menggunakan beberapa cara penentuan harga pokok

persediaan akhir, tetapi nilai ini tidak terlalu nampak dalam neraca,

jumlah yang ditampilkan dalam neraca tergantung pada metode

penilaian yang digunakan yang salah satunya yaitu berdasarkan harga

pokok terdiri dari :

1.FIFO (First In First Out ) , bahwa barang yang lebih dahulu dibeli, akan

dijual lebih dahulu. Sehingga harga perolehan barang yang lebih dahulu

dibeli akan menjadi harga pokok penjualan lebih dahulu juga.

2.LIFO (Last In Last Out ), bahwa barang yang dibeli lebih akhir, akan dijual

lebih dahulu. Sehingga harga perolehan barang yang dibeli lebih akhir

akan dialokasikan lebih dahulu sebagai harga pokok penjualan.

3.Rata-rata (Average), bahwa barang tersedia untuk dijual adalah homogin.

Pengalokasian harga perolehan yang tersedia untuk dijual dilakukan atas

dasar harga perolehan rata-rata tertimbang.

Contoh soal : Hitunglah persediaan akhir dan HPP menggunakan metode

harga pokok dengan sistem periodik dan pepetual . dengan data transaksi

barang PT Cendana berikut ini :

April 3 membeli 4.000 unit @ Rp 8,00

10 membeli 12.000 unit @ Rp 8,80

26 menjual 8.000 unit

29 membeli 4.000 unit @ Rp 8.30

Impairment ( Penurunan Nilai ) 8

Page 12: Impairment Makalah

Jawabannya :

1. sistem periodik

Persediaan awal - pembelian 20,000 barang tersedia untuk dijual 20,000 penjualan 8,000

barang tersedia untuk dijual : - unit 03/ 04 pembelian 4000 unit @

20,000 unit 10/ 04 pembelian ### unit @ 20,000 unit 29/ 04 pembelian 4000 unit @

Persediaan akhir :

20,000 unit 29/ 04 pembelian 4,000 unit @ Rp 8.30 = Rp 33,200 8,000 unit ### Rp 170,800 12,000 unit

10/ 04 pembelian 8,000 unit @ Rp 8.80 = Rp 70,400 FIFO 29/ 04 pembelian 4,000 unit @ Rp 8.30 = Rp 33,200

jumlah ### Rp 103,600

03/ 04 pembelian 4,000 unit @ Rp 8.00 = Rp 32,000 LIFO 10/ 04 pembelian 8,000 unit @ Rp 8.80 = Rp 70,400

jumlah ### Rp 102,400

Harga rata-rata per unit = Rp 170,800 / 20,000

Harga Pokok Penjualan :

Impairment ( Penurunan Nilai ) 9

Page 13: Impairment Makalah

Keterangan FIFO LIFO RATA-RATA

2. Sistem Perpetual

Dengan menggunakan sistem perpetual, sudah lansung dapat diketahui

persediaan akhir dan harga pokok penjualannnya.

Metode FIFO

Penjualan Saldo Keterangan FIFOTotal Unit HP Total Persediaan awal -

4,000 Rp 8.00 Rp 32,000 Pembelian Rp 170,800 4,000 Rp 8.00 Rp 32,000 barang tersedia untuk dijual Rp 170,800

12,000 Rp 8.80 Rp105,000 persediaan akhir Rp(103,600) Rp 32,000 harga pokok penjualan Rp 67,200 Rp 35,200 8,000 Rp 8.80 Rp 70,400

8,000 Rp 8.80 Rp 70,400 4,000 Rp 8.30 Rp 33,200

Rp 67,200 12,000 Rp103,600

Metode LIFO

Penjualan SaldoTotal Unit HP Total

4,000 Rp 8.00 Rp 32,000 4,000 Rp 8.00 Rp 32,000

12,000 Rp 8.80 Rp105,000 Rp 70,400 4,000 Rp 8.00 Rp 32,000

4,000 Rp 8.80 Rp 35,200 4,000 Rp 8.00 Rp 32,000 4,000 Rp 8.80 Rp 35,200

Impairment ( Penurunan Nilai ) 10

Page 14: Impairment Makalah

Metode Rata-rata

Rp 70,400 4,000 Rp 8.00 Rp 32,000 4,000 Rp 8.80 Rp 35,200 4,000 Rp 8.00 Rp 32,000 4,000 Rp 8.80 Rp 35,200 4,000 Rp 8.30 Rp 33,200

Rp 70,400 12,000 Rp100,400

2.5 Implikasi Persediaan Dalam Laporan Keuangan

Laporan Keuangan yang dibuat perusahaan harus memberikan

informasi mengenai kegiatan usahanya secara releva, dipercaya dan dapat

diperbandingkan untuk pihak-pihak didalam dan diluar perusahaan.

Sehingga biak manajemen dan pihak luar yang berkepentingan dapat

mengambil keputusan yang informatif.

Penilaian persediaan yang diterapkan harus diungkapkan dalam suatu

penjelasan laporan keuangan khususnya pada CALK atau catatan atas

laporan keuangan yang menguraikan secara garis besar semua kebijakan

akuntansi yang diikuti basis penilaian seperti metode apa yang dipakai

dalam menilai suatu persediaan. Dalam hal ini , Persediaan berimplikasi

langsung terhadap :

1. Di Neraca, persediaan disajikan dalam kelompok “Aktiva Lancar” (current

assets)—setelah akun “Piutang”, sehingga besar-kecilnya nilai saldo

persediaan yang disajikan berpengaruh terhadap besar kecilnya nilai

aktiva (asset) secara keseluruhan.

2. Di Laporan Laba Rugi, besar kecilnya penggunaan persediaan (bahan

baku, bahan penolong dan barang jadi) menentukan besar kecilnya

Impairment ( Penurunan Nilai ) 11

Page 15: Impairment Makalah

“Harga Pokok Penjualan” (HPP), yang pada akhirnya juga akan

menentukan besar kecilnya “Laba” atau “Rugi” yang disajikan di dalam

laporan laba-rugi. Pada akhirnya, besar-kecilnya laba/rugi yang

dibukukan pada suatu periode akuntansi berimplikasi terhadap besar-

kecilnya “Laba Ditahan” (Retained Earning) yang disajikan di Neraca—

persisnya di kelompok akun “Ekuitas.”

BAB III

PENUTUP

1.1 KesimpulanPersediaan Menurut PSAK N0. 14 ( Revisi 2008) adalah aset yang

tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses produksi

dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan

(supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Adapun persediaan yang dimiliki oleh perusahaan berbeda-beda, tergantung

dari jenis usahanya. Persediaan memerlukan biaya meliputi biaya

pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul sampai persediaan

berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dijual atau dipakai. Biasa

disebut harga pokok persediaan

Pencatatan persediaan terdiri dari dua yaitu sistem periodik dan perpetual

( berkesinambungan ) yang penilaiannya dapat dilakukan dengan 3 metode

yaitu FIFO, LIFO, dan Rata-rata. Adapun penilaian tersebut akan terungkap

pada catatan atas laporan keuangan dan berimplikasi pada laporan

keuangan khususnya Neraca dan Laporan Laba Rugi.

1.2 Saran

Impairment ( Penurunan Nilai ) 12

Page 16: Impairment Makalah

1. Kepada Mahasiswa, sekiranya Lebih banyak menambah pengetahuan

tentang persediaan Baik melalui buku, internet, . sebagai bekal memasuki

dunia kerja misalnya disektor perusahaan dagang.

2. Kepada Dosen, Sekiranya kedepannya akan memberikan tugas makalah

lagi, sehingga mahasiswa akan lebih termotivasi dalam penulisannya.

DAFTAR PUSTAKA

Jusup, Al. Haryono .2003. Dasar-dasar Akuntansi. Edisi 6 . Yogyakarta: Bagian

Penerbitan STIE YKPN

Soemarso, SR..1992. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi keempat. Jakarta : PT

Rineka Cipta

Sumber lain :

Jurnal Akuntansi Keuangan , Akuntansi Persediaan- Sistem Periodik Vs Sistem

Perpetual (http://www. jurnalakuntansikeuangan.com/.../akuntansi-

persediaan-sistim-periodik-vs...) diakses tanggal 15 oktober 2015

Najirun Maulud. , Akuntansi Dasar 2-Modul, Bab 4 - Persediaan

(http:// www. academia .edu/7308504/ Akuntansi - Persediaan ) diakses

tanggal 26 oktober 2015

Nikmatus Salamah, 2014, Analisis Pencatatan ddan Penilaian Persediaan

Sesuai dengan PSAK No. 14 Tahun 2009 Pada UD Jaya Aluminium

( Skripsi ) (http://www. library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/8/--nikmatussa-

387-1-skripsi-).pdf ) diakses tanggal 12 oktober 2015

PSAK No. 18 revisi 2008 Persediaan . (http://www

.dinsos.taa.co.id/index.php/web/layanan/download_lampiran/4 ) diakses

tanggal 26 oktober 2015

Impairment ( Penurunan Nilai ) 13

Page 17: Impairment Makalah

Sriayu, 2014. Persediaan Barang dagangan ( makalah ) (

http://www.sriratihayu.blogspot.com/2014/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html)

Impairment ( Penurunan Nilai ) 14