122
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PADA PROSES PENGHUNIAN RUSUNAWA DI KOTA TANJUNGBALAI PROPINSI SUMATERA UTARA TESIS Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Program Studi Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Disusun Oleh: MUHAMMAD AMIN L4D 008 079 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010

Implementasi Kebijakan Pada Proses Penghunian Rusunawa Di Kota Tanjungbalai

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rusun

Citation preview

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PADA PROSES PENGHUNIAN RUSUNAWA DI KOTA TANJUNGBALAIPROPINSI SUMATERA UTARA TESIS Disusun Dalam Rangka Memenuhi Persyaratan Program Studi Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Disusun Oleh: MUHAMMADAMIN L4D 008 079 PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK PEMBANGUNAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PADA PROSES PENGHUNIAN RUSUNAWA DI KOTA TANJUNGBALAI PROPINSI SUMATERA UTARA Tesis diajukan kepada Program Studi Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Oleh : MUHAMMAD AMIN L4D 008 079 Diajukan pada Sidang Ujian Tesis Tanggal8Februari 2010 Dinyatakan Lulus Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Magister Teknik Semarang, Februari 2010 Tim Penguji : Ir. Retno Susanti, MT - Pembimbing Utama Wakhidah Kurniawati, ST, MT - Penguji I Dr. Ing. Asnawi Manaf Penguji II Mengetahui Ketua Program Studi Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Dr. Ir. Joesron Alie Syahbana, M.Sc PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi. Sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diakui dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila dalam Tesis saya ternyata ditemui duplikasi, jiplakan (plagiat) dari Tesis orang lain/Institusi lain maka saya bersedia menerima sanksi untuk dibatalkan kelulusan saya dan saya bersedia melepaskan gelar Magister Teknik dengan penuh rasa tanggung jawab. Semarang, Februari 2010 MUHAMMAD AMIN NIM L4D 008 079 LEMBARPERSEMBAHANDengan Nama AllahYang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang .......Allahakanmeninggikan orang-orangyangberiman diantaramudanorang-orang yangdiberiilmupengetahuan beberapa derajat ...... ( Al-Mujaadilah : 11) KUPERSEMBAHKAN TESIS INI BUAT : KEDUAORANGTUAKUTERCINTAYANGTELAH BERPULANG KE RAHMATULLAH ISTRI TERCINTA: INDAH PURNAMA SARI, Amd KEDUAANAKKU:M.FARHANASYARIDANM.AZRI FADILLAH KAKAK-KAKAKKUTERSAYANG:FARIDAHANIM, YUSNIZAR,FARIDAARIANY,ELLYANA,DAN ZUNAIDAH DUKUNGAN KALIAN SUNGGUH TAK TERBALASKAN RIWAYAT HIDUP PENULIS MuhammadAmin,dilahirkandaripasanganDjunedEffendi danRohanapadatanggal20Juli1970diKotaTanjungbalai. MasakecilpenulishinggamenyelesaikanpendidikanSekolah MenengahAtasdihabiskandiKotaKecilTanjungbalai,salah satuDaerahTingkatII,yangberjarak186kmdariKota MedanIbukotaPropinsiSumateraUtara.Kotainijugaterkenal sebagai penghasil kerang di Sumatera Utara. PenulismenyelesaikanpendidikandasardiSDNNo.132402KotaTanjungbalai padatahun1983,kemudianmenamatkanpendidikanmenengahdiSMPNIKota Tanjungbalaipadatahun1986.Pendidikanmenengahataspenulisselesaikandi SMANIKotaTanjungbalaipadatahun1989danmelanjutkanpendidikandi Universitas Sumatera Utara jurusan teknik sipil. Gelar sarjana teknik sipil penulis dapatkan pada tahun 1998. Setelahlulus, penulis mencoba hidupmandiri dengan bekerja di bidanginstalateur listrik dan berdagang di Pekanbaru dan Bagan Siapi-api.PadabulanDesembertahun2000penulisditerimabekerjasebagaipegawai negerisipildilingkunganPemerintahKotaTanjungbalaidanditempatkandi DinasPekerjaanUmumKotaTanjungbalaihinggasaatini.Padatahun2008 penulisberkesempatanmengikutipendidikanpascasarjana(S-2)diUniversitas Diponegoro,jurusanMagisterTeknikPembangunanWilayahdanKota, Semarang.KesempataninidiperolehberkatdukunganDepartemenPekerjaan Umum Ditjen Cipta Karya, khususnya dari program Neighborhood Upgrading and ShelterSectorProject(NUSSP).PadabulanFebruari2009penulistelahberhak menyandang gelar Magister Teknik dari Universitas Diponegoro. Penulismerupakananakke6dari6bersaudara,dimanake5saudarayanglain adalahmerupakankakak-kakakperempuanyangsangatsayangdanamat mencintaipenulis.SaatinipenulistinggaldiKotaTanjungbalaidantelah menikah dengan seorang wanita cantik, Indah Purnama Sari, yang bekerja di salah satubankpemerintahdiKotaTanjungbalai.Daripernikahaninipenulistelah dikaruniai 2 orang anak yang masih kecil, Muhammad Farhan Asyari 5 tahun dan Muhammad Azri Fadillah 2,5 tahun. ABSTRAK Perkembanganpendudukkotacenderungmenyebabkanterjadinyapertambahan permintaanakanrumahdanperumahan.Halinitentuakanmenimbulkanpermasalahanyang sangat serius bagi perkembangan kota. Bagi Kota Tanjungbalai, yang perkembangan penduduknya sedemikian pesat, permasalahan pengadaan perumahan ini menjadi sangat serius. Ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya masyarakat yang menempati lahan-lahan illegal di sekitar bantaran rel keretaapi.MelaluikerjasamayangdilaksanakanPemerintahKotaTanjungbalaidenganDitjen CiptaKarya,pembangunan2(dua)unittwinblockrusunawaselesaipadatahun2007.PadaMei 2008telahterdapat214KKyangsudahdicalonkanmenjadicalonpenghuninamunhinggaJuni 2009rusunawatersebutbelumdihunisamasekali.NamunsebaliknyapadabulanJuli2009 rusunawa tersebut telah dihuni seluruhnya bahkan terjadi antrian calon penghuni.Terjadinyaperubahanpenghuniantentudisebabkanolehbanyakhal.Penulismencoba meneliti dari sisi kebijakan tentang penghunian rusunawa tersebut, sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kebijakan pada proses penghunian rusunawa yang ada diKotaTanjungbalai.Dalammencapaitujuanpenelitianini,penulismenetapkansasaranyang antaralainadalahmengidentifikasikebijakanpenghunianyangada,mengidentifikasi implementasikebijakanpenghuniansecaranormatif,mengidentifikasiimplementasikebijakan tersebutdarisisimasyarakatpenghuni,mengidentifikasiimplementasikebijakandarisisi masyarakatpenghunibantaranrel.Berdasarkanidentifikasiyangtelahdilakukanmakapenulis akanmenganalisisimplementasikebijakanpadaprosespenghunianrusunawatersebutsecara keseluruhandanakanmendapatkangambarantentangbagaimanaimplementasikebijakanpada proses tersebut. Untukmengetahuiimplementasipadaprosespenghunianrusunawainidigunakan metodeanalisisdeskriptifkualitatif.Analisisdeskriptifkualitatifdigunakanpadavariabelyang berpengaruh pada proses penghunian rusunawa, yaitupersyaratan penghuni, prosedur penghunian, kewajiban penghuni dan tata tertib penghunian. Variabel-variabel tersebut diperoleh melalui teknik pengumpulandatadenganmenggunakankuesionerdanwawancara.Sampeldaripopulasiyang ditentukandalampenelitianiniadalahmasyarakatyangtinggaldantelahmenjadipenghuni rusunawa,masyarakatyangtinggaldibantaranrel,timseleksipenerimaancalonpenghuniserta unitpengelolarusunawa.Teknikdistribusifrekuensiadalahteknikyangdigunakanolehpenulis dalammelakukanpengolahandata.Kemudiandatayangtelahdiolahtersebutdianalisisdengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. TemuanyangdiperolehdaripenelitianiniadalahbahwaTimSeleksidanUnit PengelolaTeknisRusunawatelahmelakukanperbaikanpraktekdanproseduradministrasi terhadapkebijakannormatif.Halinidilaksanakankarenadarihasilevaluasiternyatakebijakan pada proses penghunian tersebut tidak berjalan efektif. Persyaratan penghuni yang mengharuskan merekaberasaldaribantaranreltidaksepenuhnyaterlaksana.Prosedurpenghunianyang mengharuskanmerekamembongkarrumahnya,disesuaikandengandarimanapenghuniberasal. Kewajibanpenghunitetapharusditaatiolehpenghuniuntukmembayarjaminan3bulanuang sewa.Begitujugadengantatatertibpenghuniantidakterlaksanadenganbaikkarenamasihada penghuniyangmemilikijumlahtanggunganlebihdari4orang.Perbaikankebijakanini diakibatkankarenasetelah2tahunberdirirusunawabelumbisadimanfaatkanolehkarenatidak adacalonpenghuniyangbersediatinggaldirusunawaini.Padakenyataannyarusunawasangat dibutuhkan oleh masyarakat Kota Tanjungbalai, namun dalam konteks penanganan kekumuhan di bantaranrel,rusunawainibelumbisamenyelesaikannya.Haliniakibatdariperbedaanantara kebijakanpenghuniandankondisikarakteristiksosialekonomimasyarakatbantaranreltersebut. Melihatkondisidiatassebaiknyakebijakanpenghunianrusunawa,seharusnyadisosialisasikan terlebihdahulukepadamasyarakatsasaranagarterjadikesepahamanantarakeduabelahpihak. Dengandemikianresikoyangditimbulkanakibatketidakefektifansuatukebijakandapat diminimalisir sekecil mungkin. Kata kunci : implementasi, kebijakan, proses, penghunian, rusunawa ABSTRACT Citizen development tends to causethe increasing demandof houseand housing.Itis a seriousproblemofcitydevelopment.TanjungBalaiCityasadensitypopulationareahasa serious problem of housing provision.It isobservedin the illegal areawheremany people often living in the surrounding of rail way plain. Through cooperation between the local government of TanjungbalaiwithDitjenCiptaKarya,thedevelopmentof2(two)unitstwinblockofrentflats finishedin2007.Therewere214 inhabitantsinMay2008whichhavebeenrecruitedtolive but the flat has not being lived at all until June 2009. In the contrary the flat has been occupied all in July 2009 and even it was a queue up among the students. The change of occupancy occurs by many cases. The writer attempts to study the policy sideofrentflatsoccupancythereforethepurposeofresearchistoknowtheimplementationof policyonrentflatsoccupancyprocessinTanjungbalaiCity.Inordertoattainthepurposeof research,thewriterarguestheobjectivesofresearchthataretoidentifytheexistingoccupancy policy,toidentifytheimplementationofpolicyonnormativelyoccupancy,toidentifythe implementation of policy of inhabitant community side, to identify the implementation of policy of inhabitant communityside in therail wayplain.Accordingtothe conductedidentificationhence thewriterwillanalyzetheimplementationofpolicyonrentflatsoccupancyprocessasawhole and obtain a description of how the implantation of policy on the process is performed. Inordertoknowtheimplementationofrentflatsoccupancyprocessthereforethe research uses a method of qualitative descriptive analysis. Qualitative descriptive analysis is used in the impact variables of rent flats occupancy process that is the requirements of occupancy, the procedure of occupancy, the duty of occupancy and regulations of occupancy. These variables are obtainedthroughdatacollectiontechniquebyusingquestionnaireandinterview.Thesampleof population in the research is the community who lives and occupy of rent flats, the community in the rail way plain, selection team of inhabitants receptionist and also the management of that rent flats.Frequencydistributiontechniqueisatechniqueusedbythewriterinperformingdata processing. Afterwards the processed data is analyzed by using a method of qualitative descriptive analysis. The finding of research is stated that Selection Team and Techniques Management Unit ofRentFlatshaveperformedapracticalandadministrationprocedurerecoveryofnormative policy. It is performed because in fact that the policy on the occupancy process does not effective performedbasedontheevaluationresults.Therequirementsofoccupancythatrequiredthe inhabitantscomingfromtherailwayplainisnotcompletelyperformed.Theprocedureof occupancythatrequiresthemtoremovethehousesissuitabletotheinitiallocationamong inhabitants. The duty of inhabitants is peremptory by inhabitants to pay the guarantee of 3 months ofrentmoney.Theregulationsofoccupancydoesnotwellperformedbecauseinhabitantswho havemorethan4dependents.Thereformationofthispolicyiscausedbytherentflatshadno inhabitantsfor2yearssinceitwasbuilt.Actuallyrentflatsareindeednecessaryforpeoplein Tanjungbalai but in the context of slum treatment in the rail way plain, this rent flats are able to handletheproblems.Itiscausedbythepolicybetweeninhabitantoccupancyandthe characteristic condition of social-economics of community in that place. Considering the condition above,itisbetterthatthepolicyonrentflatsshouldbesocializedfirsttothetargetcommunity henceitoccursanunderstandingbetweenthem.Thereforetheemergedriskisabletobe minimized that caused by the ineffectiveness of a policy.

Keywords: implementation, policy, process, occupancy, rent flats. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan kekuatankepadapenulissehinggadapatmenyelesaikanTesisdenganjudul ImplementasiKebijakanPadaProsesPenghunianRusunawadiKota TanjungbalaiPropinsiSumateraUtarainidenganbaikdantepatpadawaktu yangtelahditetapkan.Namundemikianpenulissadarbahwadengansegala keterbatasan yang penulis miliki, tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itupenulismengharapkankritikdansaranyangsifatnyamembangundemi penyempurnaan tesis ini. Dalamkesempataninipenulismengucapkanterimakasihyangsebesar-besarnya kepada Ibu Ir. Retno Susanti, MT selaku pembimbing yang telah banyak meluangkanwaktu,tenagadanpikirandalammembimbingpenulissehingga penulisdapatmenyelesaikanTesisini.Ucapanterimakasihjugapenulisberikan IbuWakhidah Kurniawati, ST.MT. selaku penguji I dan Bapak Dr.Ing. Asnawi Manaf selaku penguji IIyang telah memberikan banyak masukan kepada penulis demi kesempurnaan tesis ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada :1.Bapakdr.SoetrisnoHadi,SpOg.SelakuWalikotaTanjungbalaiyangtelah memberikanizinkepadapenulisuntukbisamengikutipendidikandi Universitas Diponegoro Semarang. 2.BapakDr.Ir.JoesranAlieSyahbana,M.Sc.selakuKetuaProgramPasca SarjanaMagisterPerencanaanPembangunanWilayahdanKota,Universitas Diponegoro Semarang. 3.BapakdanIbuDosenpengampumatakuliahpadaProgramPascaSarjana MagisterPerencanaanPembangunanWilayahdanKota,Universitas Diponegoro Semarang. 4.SeluruhstafadministrasiProgramPascaSarjanaMagisterPerencanaan Pembangunan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro Semarang. 5.Istri,anak-anakkutercintasertaseluruhkeluargabesarpenulis,yangselalu mendukung penulis dalam mengikuti pendidikan. 6.Seluruhrekan-rekanmahasiswaMTPWKSistemModularkhususnyakelasC yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis. AkhirnyapenulisberharapsemogaTesisinidapatbergunadan bermanfaat bagi semua fihak terutama bagi penulis sendiri. Semarang, Februari2010 PenulisDAFTARISIHALAMANJUDUL ......................................................................................... iLEMBARPENGESAHAN ............................................................................... iiLEMBARPERNYATAAN ............................................................................... iiiLEMBARPERSEMBAHAN ........................................................................... ivABSTRAK .......................................................................................................... vABSTRACT ...................................................................................................... viKATAPENGANTAR ....................................................................................... vii DAFTARISI .......................................................................................... viiiDAFTARTABEL ............................................................................................. xiDAFTARGAMBAR ......................................................................................... xiiDAFTARLAMPIRAN ..................................................................................... xiv BABI PENDAHULUAN ........... 11.1LatarBelakang .......................................................................... 11.2PerumusanMasalah...................................................................... 41.2.1. KondisiyangDiharapkan ........................................... 41.2.2. DugaanAwal ............................................................... 51.3TujuandanSasaranPenelitian...................................................... 61.3.1.TujuanPenelitian.. 61.3.2.SasaranPenelitian. 61.4ManfaatPenelitian ....................................................................... 71.5RuangLingkupPenelitian ........................................................... 71.5.1. RuangLingkupWilayah .................................................. 71.5.2. RuangLingkupMateri ..................................................... 9 1.5.2.1. IdentifikasiKebijakanPenghunianRusunawa .......................................................... 9 1.5.2.2. ImplementasiKebijakanPenghunianRusunawa .. 10 1.5.2.3. IdentifikasiProsesPenghuniandariSisiMasyarakataPenghuniRusunawa .................... 10 1.5.2.4.IdentifikasiProsesPenghuniandariSisi MasyarakatyangTinggaldiBantaran RelKeretaApi ................................................... 11 1.5.2.5. AnalisisImplementasiKebijakanpadaProsesPenghunianRusunawa ........................... 111.6KerangkaPemikiran .................................................................... 121.7MetodePenelitian ........................................................................ 121.7.1. PendekatanPenelitian ..................................................... 121.7.2. KebutuhanDataPenelitian .............................................. 141.7.3. TeknikPengumpulanData .............................................. 171.7.4. MetodeAnalisis .............................................................. 171.7.5. TeknikSampling .............................................................. 20 1.7.5.1. MasyarakatPenghuniRusunawa ...................... 21 1.7.5.2. MasyarakatyangTinggaldiBantaranRel....................................................... 1.7.5.3. TimSeleksidanUnitPengelolaTeknisRusunawa .......................................................... 231.8SistematikaPenulisan ........... 24BABII IMPLEMENTASIKEBIJAKANDANPROSESPENGHUNIANRUSUNAWA ........................................ 27 2.1 PengertianDasarKebijakan ....................................................... 27 2.1.1. ImplementasiKebijakan .................................................. 28 2.1.2. EfektifitasSuatuKebijakan ............................................. 29 2.1.3. EvaluasiKebijakan ......................................................... 312.2PengertianRumahSusunSederhanaSewa(Rusunawa) ..... 322.2.1PreferensiMasyarakatMenghuniRusunawa ...... 332.2.2PermasalahanPenghunianRumahSusun ....................... 342.3KebijakanPenghunianRumahSusunSederhanaSewa .............. 352.3.1 KebijakanPemerintahPusat ........ 362.3.2 KebijakanPemerintahDaerah .... 38 2.3.2.1 PeraturanDaerah ............................................... 38 2.3.2.2 KeputusanWalikota .......................................... 40 2.3.2.3 KebijakanPenghunianTimSeleksi .................. 402.4ImplementasiKebijakanpadaProsesPenghunianRusunawa 422.5SintesaTeori .... 44BABIII TINJAUANWILAYAHSTUDI ..................................................... 493.1GambaranUmumKotaTanjungbalai .......................................... 493.2KarakteristikFisik,SosialBudayadanEkonomiPerumahandiKotaTanjungbalai ....................................................................... 513.3GambaranUmumRusunawa ...................................................... 513.3.1.KonsepPembangunanRusunawadiKotaTanjungbalai. 573.3.2.KebijakanPengelolaanPenghunianRusunawa .... 583.3.3.PenghuniRusunawa .......................................................... 60 3.4 DaerahBantaranReldiKotaTanjungbalai ................................ 61BABIV ANALISISIMPLEMENTASIKEBIJAKANPADAPROSESPENGHUNIANRUSUNAWADIKOTATANJUNGBALAI,SUMATERAUTARA ...................................................................... 674.1IdentifikasiKebijakanPenghunianRusunawa ........................... 674.1.1UndangUndangNo.16Tahun1985danPeraturanPemerintahNo.4Tahun1998 .......................... 684.1.2PeraturanDaerah ............................................................... 694.1.2.1 PeraturanDaerahNo.3Tahun2008 ................... 694.1.2.2 PeraturanDaerahNo.4Tahun2008 ................... 704.1.3KeputusanWalikota .......................................................... 724.1.3.1 KeputusanWalikotaNo.050/491/K/2007 ........... 724.1.3.2 KeputusanWalikotaNo.050/492/K/2007 ........... 724.1.3.3 KeputusanWalikotaNo.900/497/K/2007 ........... 734.1.4 KeputusanTimSeleksiPenerimaanPenghuniRusunawa ....................................... 734.2IdentifikasiImplementasiKebijakanpadaProsesPenghunianRusunawaSecaraNormatif ......................................................... 754.2.1PersyaratanPenghuni ......................................................... 774.2.2 ProsedurPenghunian ......................................................... 784.2.3 KewajibanPenghuni .......................................................... 794.24 TataTertibPenghunian ..................................................... 804.3IdentifikasiImplementasiKebijakanyangdirasakanolehMasyarakatPenghuniRusunawa ................................................ 814.3.1 PersyaratanPenghuni ......................................................... 854.3.1.1 StatusKependudukan .......................................... 854.3.1.2. KepemilikanRumah ............................................ 864.3.1.3 Penghasilan .......................................................... 874.3.1.4 StatusKepemilikanTanahSebelumnya .............. 874.3.2 ProsedurPenghunian ......................................................... 884.3.3 KewajibanPenghuni .......................................................... 894.3.4 TataTertibPenghunian ..................................................... 904.4 IdentifikasiImplementasiKebijakanyangDirasakanolehMasyarakatyangTinggaldiBantaranRel .................................. 91 4.4.1 PersyaratanPenghuni ........................................................ 92 4.4.2 ProsedurPenghunian ......................................................... 96 4.4.3 TataTertibPenghunian ..................................................... 99 4.4.4 SosialisasiPenghunianRusunawa .....................................1004.5 AnalisisImplementasiKebijakanpadaProsesPenghunianRusunawa ................................................................................... 101 4.5.1 ImplementasiKebijakanSecaraNormatif ........................101 4.5.2 ImplementasiKebijakandariSisiMasyarakatPenghuni ..103 4.5.3 ImplementasiKebijakandariSisiMasyarakatyangTinggaldiBantaranRel ............................................1044.6 TemuanAnalisis .........................................................................105BABV KESIMPULANDANREKOMENDASI .......................................1095.1.Kesimpulan .................................................................................1095.2.Rekomendasi ...............................................................................110DAFTAR PUSTAKA..............................................................................113 LAMPIRAN............................................................................................117 DAFTAR TABEL TABELI. 1 Kebutuhan Data ........................................................................... 16 TABELI.2RespondenyangBerasaldariMasyarakat yang Tinggal di Bantaran Rel ..................................................... 23 TABEL I.3TimSeleksidanPengelolayangDijadikan Responden ................................................................................... 24 TABEL II. 1Sintesa Teori............................................................................... 44 TABEL III.1PenghuniRusunawaBerdasarkanAsal Kelurahan .................................................................................... 60 TABEL IV.1ProsedurPenghunianyangDiminta Pengelola ..................................................................................... 89 DAFTAR GAMBAR GAMBAR1.1Ruang Lingkup Wilayah Penelitian.......................................8 GAMBAR 1.2Kerangka Pemikiran ............................................................... 13 GAMBAR1.3Kerangka Analisis .................................................................. 19 GAMBAR2.1Implementasi Kebijakan Publik ............................................. 28 GAMBAR3.1WilayahAdministratif KotaTanjungbalai ........................................................................... 50 GAMBAR3.2Rusunawa dala Peta Kota Tanjungbalai ................................. 52 GAMBAR 3.3KondisiKerusakanPadaTwinblokI Rusunawa ............................................................................... 53 GAMBAR 3.4KondisiRusunawaSebelumdanKetikadi Huni ........................................................................................ 54 GAMBAR 3.5PemanfaatanUnitRumahRusunawasebagai Tempat Berdagang ................................................................. 55 GAMBAR 3.6Antena Parabola Milik Masyarakat Penghuni ........................ 55 GAMBAR 3.7Pemanfaatan Selasar oleh Penghuni...................................... 56 GAMBAR 3.8MasterPlanPembangunanRusunawadiKota Tanjungbalai ........................................................................... 57 GAMBAR 3.9TampakDepandanBelakangRumahdi Bantaran Rel ........................................................................... 63 GAMBAR3.10TampakDepandanBelakangRumah Masyarakat yang Berdagang di Bantaran Rel ........................ 64 GAMBAR 3.11PerumahanpadaRelKeretaApiyangTidak Aktif....................................................................................... 65 GAMBAR 4.1Kelompok Usia Responden .................................................... 81 GAMBAR4.2Mata Pencaharian Responden................................................ 83 GAMBAR 4.3AlasanPemilihanTinggaldi Rusunawa ............................................................................... 83 GAMBAR4.4Cara Memperoleh Unit Rumah .............................................. 84 GAMBAR 4.5Waktu Pengajuan Sebagai calon Penghuni ............................ 85 GAMBAR 4.6LamaTinggalPenghuniSebelumTinggaldi Rusunawa ............................................................................... 85 GAMBAR 4.7Kepemilikan KTP Penghuni ................................................... 86 GAMBAR 4.8StatusRumahPenghuniSebelumTinggaldi Rusunawa ............................................................................... 86 GAMBAR 4.9Tingkat Penghasilan Penghuni ............................................... 87 GAMBAR4.10StatusKepemilikanTanahdariRumah Sebelumnya ............................................................................ 88 GAMBAR 4.11Membayar Jaminan Uang Sewa.............................................90 GAMBAR4.12JumlahAnggotaKeluargayangMenjadi Tanggungan........................................................................... 91 GAMBAR4.13Lama Tinggal di Kota Tanjungbalai...................................... 93 GAMBAR 4.14Kepemilikan KTP ................................................................... 94 GAMBAR 4.15Status Rumah yang Ditempati ................................................ 96 GAMBAR4.16Tanggapan Terhadap Relokasi Rusunawa............................. 97 GAMBAR4.17Anggota Keluarga yang Ditanggung ...................................... 98 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A DaftarPertanyaanKuesionerbagiMasyarakat Penghuni Rusunawa..........................................................117 LAMPIRAN BPedomanWawancarapadaUnitPengelola Teknis/TimSeleksidanMasyarakatyang Tinggal di Bantaran Rel .....................................................123 LAMPIRAN CRekapitulasi Hasil Kuesioner .............................................127 LAMPIRAN DRekapitulasiHasilWawancaraMasyarakat yang Tinggal di Bantaran Rel ............................................129 LAMPIRAN ERekapitulasiHasilWawancaraTimSeleksi dan Unit Pengelola Teknis................................................157 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk perkotaan telah meningkatsecaracepat, yaitu pada tahun 1970 telah tercatat sekitar 20%, padatahun 1990 telah menjadi sekitar33%,dandiperkirakansekitartahun2020jumlahpendudukperkotaan meningkatmenjadi52%darijumlahpendudukseluruhnya(UN-Habitat,2002). Peningkatan ini tentu akan memicu peningkatan kebutuhan akan perumahan. Peningkatankebutuhanmerupakanpermasalahanyangsangatserius danharussegeraditanganiterutamabagihampirsebagianbesarnegara-negaraberkembang.Hal inidisebabkanolehkarenahampir (seperempat) rumahtanggayang tinggal di negara-negaraini merupakanpenyewa ( UN-Habitat, 2002). Kondisiinimenunjukkan betapabesarnya jumlahmasyarakat yangbelummampumembangunrumahnyasendiridanlebih memilih sebagai penyewa rumah.Keterbatasanlahandiperkotaanmerupakansuatupermasalahan tersendiribagipembangunanperumahandanpermukimandiperkotaan. Permasalahanini terutamadalampengadaanperumahanyang diperuntukkanbagimasyarakatyangberpenghasilanrendah.Lahanyangterbatasini menyebabkanhargalahanyangsemakintinggi.Tingginyahargalahanini menyebabkanhargaperumahanpunmenjadimeningkat.Sementaraitudaya beli masyarakat terhadap perumahan sangatrendah.Keadaan ini akan cenderungmenyebabkanmasyarakatmenempatilahan-lahan milik Pemerintah terutamadisekitarbantaranrelkeretaapidanbantaransungai.Lahan-lahanillegaliniditempatikarenatidakmengeluarkanbiayasewalahandaninitentusajadapatmenghematpengeluaran rumah tanggayang tinggal pada daerahtersebut,karenamerekaumumnyaadalahmasyarakatyangberpenghasilanrendah.Rendahnyapenghasilanini menyebabkan tentu berimplikasibanyakterhadapperikehidupanmasyarakatyangtinggal di lahantersebut, terutama masalahkekumuhanyang terjadi. DikotaTanjungbalai,masyarakatyangtinggalpadalahan-lahanilegal inicenderungmenyebabkantimbulnyakawasankumuh.Kekumuhanpadalahan inidapatdilihatdarikondisi:(1)kepadatanpenduduknyayangtinggi,(2) kerapatanbangunanyangadasangattinggi,(3)kondisijalanyangkurang memadai,(4)sanitasidanpasokanairbersihyangtidakmemadai,(5)kualitas perumahanyangmasihsangatsederhana.Kondisiiniakanberdampakpada timbulnyapermasalahanbaruberupawabahpenyakit,menurunnyaproduktivitas warga, kerawanan, dan penyakit sosial lainnya. Dan ini tentu saja mengakibatkan terganggunya perkembangan kota.Berkembangnyaparapenghuni/wargayangtinggalpadalahan-lahan ilegalinimengharuskanPemerintahKotaTanjungbalaiharusmencarisolusi pemecahannya.Salahsatucarayangditempuhadalahdenganpembangunan rumahsusunsederhanasewaatauyanglebihdikenaldengannamanrusunawa. DimanapembangunanrusunawainiadalahataskerjasamaPemerintahKota TanjungbalaidenganPemerintahPusatyangdalamhaliniDitjenCiptaKarya. PembangunanfisikbangunandilaksanakanolehPemerintahPusat,sementara Pemerintah Kota berkewajiban menyediakan sarana dan prasarana perumahan ini. SebagaisalahsatukotadiPropinsiSumateraUtarayangtelahmemiliki rusunawa,Tanjungbalaimungkinberbedadaridaerahlain.Rumahsusun sederhana sewa merupakan suatu yang sama sekali baru bagi masyarakat kota ini. Sebagaikelompoksasarandaritujuandibangunnyarusunawaini,masyarakat berpenghasilan rendah belum pernah merasakan ataupun menikmati hunian rumah tinggalsecaravertikal,apalagirusunawainidibangun4lantai.Masyarakat berpenghasilan rendah ini biasanya tinggal di rumah-rumah yang dibangun secara horizontal, baik sewa maupun dibangun sendiri. Bangunanrusunawainididirikandiataslahanseluas2(dua)ha.Lahan iniawalnyadimilikiolehsebuahperusahaanswasta,PT.DelimasSuryakanaka. Namunkemudianperusahaantersebuttelahmenghibahkanlahaninikepada PemerintahKotaTanjungbalai.Dengandemikianlahaninikemudianmenjadi milik dan asset Pemerintah Kota. Lokasi bangunan ini sendiri hanya berjarak lebih kurang 500 m dari lokasi penghuni yang tinggal pada lahan illegal milik PT. KAI. Rusunawainiterdiridari2(dua)twinblock,dimanatwinblockpertama selesaidibanguntahun2006sementaratwinblockkeduaselesaitahun2007. Kedua bangunan tersebut telah diserah terimakan pada tahun 2007, sesuai dengan BeritaAcaraSerahTerimaPengelolaanRumahSusunSederhanaSewaNo.13 /BA/ DC/2007 tanggal 27 Juni 2007. Namunhinggatahun2008,bangunanrusunawatersebutbelum dimanfaatkan sama sekali. Hal ini dapat dilihat dari surat yang dikirimkan Ditjen CiptaKaryatanggal16Mei2008tentangpemanfaatanbangunanRumahSusun SederhanaSewa(RUSUNAWA)yangditujukankepadaWalikotaTanjungbalai. Di dalam surat tersebut dikatakan bahwa dari hasil pantauan Tim Pokja Rusunawa DitjenCiptaKaryamengenaipemanfaatanbangunanRusunawadiKota Tanjungbalaididapatibahwarusunawatersebutsampaisaatitubelum dimanfaatkan sama sekali. Sebenarnyatimseleksicalonpenghunirusunawatelahdibentuk berdasarkanKeputusanWalikotaNomor050/491/Ktanggal4Desember2007. DaninidiperkuatlagidenganPeraturanDaerahKotaTanjungbalaiNomor3 Tahun2008tentangUnitPelaksanaTeknisRumahSusunSederhanaSewa (RUSUNAWA)KotaTanjungbalai.Namunolehkarenakondisifisikrusunawa tersebutbelumrampungsepenuhnyamengakibatkantiminibelumdapatbekerja denganbaik.Kondisitwinblockyangpertamadibangunsudahtidak memungkinkanlagiuntukdihuniolehkarenamasihterdapatkekurangandalam pembangunan fisik rusunawa tersebut terutama jaringan air minum dan listrik. Hal ini dapat kita lihat sampai saat ini. Ini berarti bahwa bangunan rusunawa yang bisa dimanfaatkan adalah twinblock yang kedua.Dalam surat yang dikirimkan oleh UPT kepada Dirjen Cipta Karya pada bulanJanuari2008telahdikemukakanbahwatelahterdapatcalonpenghuni sebanyak214KKdankesemuanyamasihdalamtahapseleksi.Namunhingga Juni 2009 calon penghuni tersebut belum ada yang menempati rusunawa tersebut. Tetapi pada bulan Juli 2009, Rusunawa tersebut telah ditempati dan tidak ada unit rumahyangkosong,selain1unitrumahditiaplantaiyangmemangdisediakan sebagai cadangan apabila ada salah satu unit rumah yang mengalami kerusakan. Daripenjelasandiatasadahalmenarikyangbisadilihat,bahwaada perubahanyangcukupfenomenaltentangminatmasyarakattinggaldirusunawa tersebut.KalaupadabulanJanuari2008telahada214KKyangdiseleksi, mengapasampaiJuni2009belumjugaadayangmenghuni.Tetapitiba-tibadi bulanJuli2009semuaunitrumahtelahsemuanyaditempati,bahkanmasihada yangharusantrimenunggugiliranjikaadayangkeluardantidakmemenuhi persyaratan. Hal inilah yang menarik minat peneliti untuk mengetahui apakah ada perbedaanpadaimplementasikebijakanpadaprosespenghunianrusunawa tersebut. 1.2. Perumusan Masalah 1.2.1.Kondisi yang Diharapkan PembangunanrusunawadiKotaTanjungbalaimerupakansalahsatu bentukpenangananpermasalahperumahanyangadaterutamadiKota Tanjungbalai.Halinisesuaidenganprogrampembangunansejutarumahyang telah dicanangkan oleh Pemerintah Pusat. Pembangunan rusunawa ini adalah atas kerjasama Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Kota Tanjungbalai. KebijakanPemerintahDaerahAgarrusunawadapatsecepatnya dimanfaatkantelahdituangkandalamPerdaKotaTanjungbalaiNomor3Tahun 2008, Perda Nomor 4 Tahun 2008,Keputusan Walikota Nomor 050/491/K/2007, KeputusanWalikotaNomor050/492/K/2007,KeputusanWalikotaNomor 900/497/K/2007. Untuk mengejawantahkan semua kebijakan di atas, Tim Seleksi yangtelahdibentukberdasarkanKeputusanWalikotaNomor050/491/K/2007di atastelahmembuataturantentangketentuandantatalaksanapenghunian rusunawa.NamundemikiansetiapkebijakanPemerintahDaerahtersebutdiatas tidak boleh bertentangan dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang terdapat dalam Undang-Undang No. 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun. BerdasarkanketetapanyangtelahdibuatolehTimSeleksiberupa ketentuandantatalaksanapenghunian,masyarakatyangdiharapkandapat menghuni rusunawa tersebut adalah mereka yang harus memenuhi kriteria sebagai berikut : Masyarakatyangberpenghasilanrendah,yangmemilikipenghasilan maksimumsebesarUpahMinimumKota(UMK).Halinidikarenakan bahwamasyarakatdenganpenghasilansebesaritusangatmengalami kesulitandalampenyediaanrumahsendiri,sehinggamerekacenderung untukmenempatilahan-lahanilegalyangmemangtidakmembutuhkan biaya sewa untuk menempatinya. Masyarakatyangbelummemilikirumahsendiri.Kondisiperekonomian yangsulitsaatinimenjadikanmasyarakatkesulitandalammengakses perumahansecaramandiri,sehinggadengansegalaketerbatasanmereka terpaksa tinggal pada lahan-lahan ilegal. Masyarakatyangmemilikijumlahtanggungantidaklebihdari4orang. Haliniuntukmenjagakeseimbanganantaraluasanunitrumahdengan tipe 21 dan jumlah penghuni. Masyarakatyangsebelumnyatinggalpadalahanillegaldisekitar bantaranrelkeretaapi,yangletaknyaberdekatandenganlokasi rusunawa.Halinidikarenakanbahwakondisiperumahanyangadadi daerahbantaranrelini,kualitaslingkungannyasangatrendahsehingga menjadikannyasebagaisalahsatuperumahankumuhyangadadiKota Tanjungbalaisehinggaperlukiranyadiremajakankembaliuntuk mengatasipermasalahanperumahankumuhdiKotaTanjungbalai. Kriteriainiadalahmerupakanketentuanutamayangmenjadidasar penetapan untuk kriteria selanjutnya. 1.2.2Dugaan Awal Pada saat ini, kondisi rusunawa twinblock II telah dihuni seluruhnya dan bahkan telah terjadi antrian calon penghuni oleh karena perbedaan jumlah peminat dengan jumlah unit rusunawa. Keterbatasan jumlah unit hunian disebabkan karena rusunawayangdapatdimanfaatkansaatinihanyarusunawatwinblokIIoleh karenarusunawatwinblockIbelumdapatdimanfaatkansamasekalikarenatelah mengalamikerusakan.Kerusakantwinblockiniberupakehilangandaunpintu, instalasi listrik dan lain-lain sehingga tidak memungkinkan untuk dioperasikan. Terjadinyaantriancalonpenghunipadasaatinisangatkontradiktif dengankondisisebelumnya.HinggabulanMei2009rusunawainibelumdihuni samasekali, tetapi pada bulan Juli 2009 jumlah hunian telah penuh bahkan terjadi antriancalonpenghuni.Disampingitu,keberadaanmasyarakatyangtinggaldi bantaranrelmasihkelihatansepertikondisiawalsebelumrusunawadihuni.Hal initentusajamenimbulkandugaanawaldalambenakpenulis,bahwayang menghunirusunawatersebutbukanmasyarakatyangberasaldaribantaranrel. Dengandemikiankriteriacalonpenghuniyangmengutamakanmerekaberasal daribantaranreltidakterpenuhi,karenapenghunisaatinibukanberasaldari kelompoksasaransepertiyangtelahditetapkanolehTimSeleksi.Halinitentu akanmenimbulkanpermasalahanbahwakeinginanpemerintahuntuk meremajakan permukiman kumuh yang terdapat di bantaran rel kereta api di Kota Tanjungbalai tidak akan terlaksana, sehingga kekumuhan yang terdapat dibantaran rel tetap eksis. Mengacukepadadugaanawaldiatastentuakanmenimbulkansuatu pertanyaanyanglayakdanmenarikuntukditelitibagaimanaimplementasi kebijakan pada proses penghunian rusunawa di Kota Tanjungbalai Propinsi Sumatera Utara ini?. 1.3. Tujuan dan Sasaran Penelitian 1.3.1.Tujuan Tujuandaristudiiniadalahuntukmengetahuiimplementasikebijakan yangtelahdilaksanakandalamprosespenghunianrusunawayangadadiKota TanjungbalaiPropinsiSumateraUtara.Daristudiininantinyadapatmenjadi masukankepadaPemerintahDaerahKotaTanjungbalaiuntukmenentukan kebijakan dalam pemanfaatan dan pengendalian rumah susun sewa yang ada. 1.3.2. Sasaran Penelitian Sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Mengidentifikasi kebijakan penghunian rusunawa di Kota Tanjungbalai; Mengidentifikasiimplementasikebijakanpadaprosespenghunianrusunawa secara normatif;Mengidentifikasiimplementasikebijakanyangdirasakanolehmasyarakat penghuni rusunawa; Mengidentifikasi implementasi kebijakan yang dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di bantaran rel; Menganalisis implementasi kebijakan padaproses penghunian rusunawa. 1.4. Manfaat Penelitian Darihasilpenelitianinidiharapkannantinyadapatmemberikegunaan dan manfaat yang antara lain : 1.Bagimasyarakatsebagaiobjekpenelitiandapatlebihmengetahuiperandan fungsinyasebagaisalahsatuaktoryangturutaktifdalammensukseskan penyelenggaraanpenghunianrusunawa,sehinggarusunawatersebutdapat lebih berfungsi sebagaimana yang diharapkan oleh pemerintah.2.BagiPemerintahpenelitianininantinyadiharapkandapatdijadikansebagai acuanuntukmembuatkebijakansehinggapemanfaatanrusunawatersebut dapatberjalandenganbaikdandapatditerimasertadimanfaatkanoleh masyarakat. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian 1.5.1.Ruang Lingkup Wilayah Ruanglingkupwilayahyangmenjadititikfokusdalampenelitianini adalahKomplekRusunawadanlokasibantaranrelkeretaapiyangberada Komplek rusunawa ini dibangun di atas tanah kosong yang awalnya adalah milik PT.DelimasSuryakanaka.Namunkemudianperusahaantersebuttelah menghibahkanlahantersebutkepadaPemerintahKotaTanjungbalaidenganluas lahan kurang lebih 2 ha. Daerah bantaran rel yang menjadi objek penelitian adalah lokasibantaranrelyangberdekatanletaknyadengankeberadaanrusunawa. Daerah bantaran rel ini terdapat di 3 (tiga) Kelurahan, yakni Kelurahan Sei. Raja, Kelurahan Pasar Baru serta Kelurahan Muara Sentosa.Ruang lingkup ini dipilih karenaobjekpenelitianberadadikedualokasitersebut.Untuklebihjelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut ini. Sumber : Bappeda Kota Tanjungbalai, 2009 GAMBAR 1.1 RUANG LINGKUP WILAYAH PENELITIAN 1.5.2. Ruang Lingkup Materi Keinginanuntuktinggaldanmenetappadasuatukawasanperumahan tentusajadipengaruhiolehberbagaihal.Begitujugahalnyadenganperumahan yang berupa rumah susun sederhana sewa. Dalam penelitian ini, hal-hal yang yang menjadifokuspenelitianadalahyangberkaitandengankebijakanpenghunian rusunawa.Haliniantaralainadalahtentangkebijakannormatifyangtelah ditetapkan oleh UPT berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang PenghunianRumahSewaKotaTanjungbalai,implementasidarikebijakan normatif tersebut, proses penghunian dipandang dari sisi masyarakat, serta proses penghunian dari sisi masyarakat yang tinggal di bantaran rel. 1.5.2.1.Identifikasi Kebijakan Penghunian Rusunawa KebijakanpenghunianrusunawadiKotaTanjungbalaitelahdiatur dalamPeraturanDaerahNomor4Tahun2008tentangketentuanpenghunian rusunawadantatalaksanapenghunian.Dalammengidentifikasikebijakanini, penelitimendapatkan informasi dan data yang diperlukanmelalui Unit Pengelola Teknis.Hal-halyangingindiketahuidarikebijakaninitentusajaberkaitan dengankebijakanyangberhubungandenganpenghunianrusunawatersebut.Pada bagian ini peneliti ingin mengidentifikasi tentang kebijakan yang berkenaan tentang : 1) persyaratan penghuni, 2) prosedur penghunian, 3) hak-hak penghuni, 4)kewajibanpenghuni,5)tatatertibpenghunian.Identifikasiyangdilakukan terhadapkebijakandiatastentusajaakanmenghasilkanvariabel-variabeldari masing-masingbagian.Variabel-variabelinikemudiandianalisadengan menggunakanmetodedeskriptifkualitatif.Metodeinidigunakankarenapeneliti mencobamemberikangambaransecaradeskriptiftentangkebijakanyangada berkaitandenganprosespenghunianrumahsusun.Gambaranyangdiberikan nantinya harus dapat menjelaskan tentang bagaimana seharusnya proses kebijakan tersebut dilaksanakan dan kelompok masyarakat seperti apa yang diharapkan bisa menghuni rusunawa tersebut. 1.5.2.2.Implementasi Kebijakan Penghunian RusunawaSetelahmengidentifikasikebijakanpenghunianrusunawa,peneliti mencobamengidentifikasiimplementasidarikebijakannormatifyangtelah dilaksanakanolehUPT.Identifikasiterhadapimplementasikebijakansecara normatif ini dilaksanakan dengan teknik wawancara kepada Unit Pengelola.Hal iniberkaitandengan:1)persyaratanpenghuni,2)prosedurpenghunian,3) kewajibanpenghunidan4)tatatertibpenghunian.Faktoriniakandiidentifikasi karenafaktorinilahyangmenjadidasarbagiUPTuntukmemilihparacalon penghuniyangakanditerima.Identifikasiterhadapfaktorinitentusajaakan menghasilkan variabel-variabel yang berhubungan dengan proses penghunian.Metodeanalisadeskriptifkualitatifdigunakanuntukmenganalisis keterkaitan antara implementasi secara normatif yang dilaksanakan dengan proses penghunian,sejauhmanakebijakannormatifiniberpengaruhterhadapproses penghunian.Apakahprosespenghunianberlangsungdenganbaikdandapat mencapai sasaran seperti yang diinginkan oleh kebijakan tersebut. 1.5.2.3.IdentifikasiProsesPenghuniandariSisiMasyarakatPenghuni Rusunawa Sebagai bahan perbandingan terhadap proses penghunian secara normatif sesuaidengankebijakanyangada,penelitikemudianmencobamengidentifikasi implementasikebijakandarisisimasyarakatpenghuni.Masyarakatyangpeneliti tinjauadalahmasyarakatyangtelahmenghunirusunawa.Haliniuntuk mengetahuisejauhmanapenerapankebijakanyangtelahadadigunakanuntuk menyeleksicalonpenghuni.Padatahapini,penelitiakanmewawancaraidan menggunakankuesionerkepadakelompokmasyarakatini.Hal-halyangdibahas dalamprosesiniadalahberkaitandengan:1)persyaratanpenghuni,2)prosedur penghunian, 3) kewajiban penghuni dan 4) tata tertib penghunian. Pada bagian ini, penelitimenggunakanmetodedeskriptifkualitatifdenganalatanalisadistribusi frekwensiuntukmengetahuiprosespenghunianyangtelahmerekadapatkandari pihak pengelola. 1.5.2.4.Identifikasi Proses Penghunian dari Sisi Masyarakat yang Tinggal di Bantaran Rel Kereta Api Bagimasyarakatyangtinggaldibantaranrelsebagaikelompoksasaran awalyangdiharapkanmaumenghunirusunawatersebutpenelitiakan mengidentifikasi tentang sejauh mana kebijakan penghunian tersebut telah mereka dapatkandanbagaimanarespon/merekaterhadapkebijakantersebut.Bagi Masyarakatpenghunijugaakandimintaitanggapannyaterhadapproses penghunian yang telah dilaksanakan. Hal-hal yang dibahas pada proses ini berupa : 1) persyaratan penghuni, 2) prosedurpenghunian,3)tatatertibpenghunian.Halinidikarenakanmasyarakat initidakmenghunirusunawadanmemilihtinggaldirumahnyasemulayangada dibantaranrelkeretaapisehinggahakdankewajibanpenghunitidakmenjadi topikbahasan.Metodeyangdigunakanjugabersifatdeskriptifkualitatifdengan pengambilan data secara wawancara langsung dengan masyarakat penghuni. 1.5.2.5.AnalisisImplementasiKebijakanpadaProsesPenghunian Rusunawa Setelahdidapatkanhasilanalisadarimasing-masingsasaranyang diinginkankemudianpenulismelakukananalisisterhadapprosespenghunian rusunawatersebut.Metodeyangdigunakanadalahmetodedeskriptifkualitatif karenapenelitiinginmemberikangambarantentangbagaimanasebenarnya implementasiprosespenghunianrusunawayangharusdilaksanakansecara normatif, dan bagaimana pula implementasi yang telah dirasakan oleh masyarakat penghunirusunawamaupunmasyarakatyangtinggaldibantaranrelkeretaapi. Keduahaliniakanmemberikansuatugambarantentangimplementasikebijakan padaprosespenghunianrusunawayangadadiKotaTanjungbalai,Propinsi SumateraUtarasehinggaterjadiperubahanpenghuniansecaradrastis.Dengan demikiandariimplementasikebijakantersebutakandiberikansuatukesimpulan danrekomendasiterutamadalamhalkebijakanpenghunianrusunawaagardapat memberikan solusi bagi pemanfaatan rusunawa. 1.6.Kerangka Pemikiran Kerangkapemikiranstudiinididasarkankepadasuatuharapankepada PemerintahKotaTanjungbalaiuntuklebihfokusterhadappermasalahan pengadaanperumahanbagimasyarakatberpenghasilanrendah.Keinginanini disebabkankarenaterjadinyaperubahanpenghunianrusunawasecaradrastisdan implementasi kebijakan dalam prose penghunian rusunawa. Kondisi ini tentu saja bisaberdampakdanberimplikasiterhadapkondisiperkotaansecarakeseluruhan terutamapeningkatanpertumbuhanpemukimankumuhdiKotaTanjungbalai. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Gambar 1.2. 1.7.Metode Penelitian MenurutNazir(2005,51-52)metodepenelitianadalahsuatukesatuan sistem dalam penelitian yang terdiri dari prosedur dan teknik yang perlu dilakukan dalamsuatupenelitian.Prosedurmemberikankepadapenelitiurutanpekerjaan yangharusdilakukandalamsuatupenelitian,sedangkanteknikpenelitian memberikan alat-alat ukur apa yang diperlukan dalam melakukan suatu penelitian. Metodeyangdigunakanadalahmetodedeskriptifkualitatifdalam mencapaitujuanyangingindicapaidalampenelitianini.Metodeinidigunakan karenapenelitianinimerupakanpenelitianyangmencarihubungansebabakibat antaraduavariabelataulebih(Sukandarrumidi,2004:104).Penelitiandeskriptif jugamerupakanpencarianfaktadenganinterpretasiyangtepat(Whitneydalam Nazir,2005).Metodeinijugadapatmembantudalammelakukananalisis,tidak hanyamemberikangambaranterhadapfenomenatetapijugamereangkansebab akibat,membuatprediksidarisuatupermasalahan.Teknikanalisisinibersifat uraianataupenjelasan,mengelompokkan,sertamenganalisisdataberdasarkan pada hasil jawaban yang diperoleh 1.7.1.Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini dilakukan dengan melihat fenomena terjadinya perubahanyangterjadidalampenghunianrusunawa.Melaluistudidengan menggunakan pendekatan ini akan diketahui faktor-faktor yang berpengaruh pada proses penghunian rusunawa Kota Tanjungbalai. ISSUE Perlunya perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah PROBLEM Masyarakat penghuni rusunawa bukan merupakan masyarakat dari bantaran rel UU No. 16 Tahun 1985 tentang Rumah Susun -Perda No. 4 Tahun 2008 Kota Tanjungbalai tentang Penghunian Rumah Susun Sederhana Sewa Kota Tanjungbalai FENOMENA Terjadi perubahan penghunian rusunawa secara drastis Sumber : Hasil olahan penulis, 2009 Adapunsasaranpenelitiannyaadalahuntukmengidentifikasikebijakan penghunianrusunawa,mengidentifikasiimplementasikebijakanpenghunian rusunawadikotaTanjungbalai,mengidentifikasiimplementasipenghunian rusunawa dari sisi masyarakat penghuni dan masyarakat yang tinggal di bantaran rel serta menganalisis proses penghunian tersebut. Pendekatanpenelitianyangdigunakandalampenelitianiniadalah pendekatankuantitatif.Penggunaanpendekataninidisebabkanolehkarena penelitiinginmengetahuisejauhmanaimplementasikebijakanpadaproses penghunianrusunawabagimasyarakatpenghunirusunawadanmasyarakatyang tinggaldibantaranrelkeretaapi.Implementasikebijakanyanginginditelitiini dianalisis berdasarkan kajian teori yang ada bukan berdasarkan atas persepsi yang timbuldarimasyarakatpenghuni.VanZanten(1994)menyatakanbahwa pendekatankuantitatifbertujuanuntukmencarikedudukanpermasalahandan menentukankesamaanstatusdengancaramembandingkannyadenganstandar yang telah ditentukan. 1.7.2.Kebutuhan Data Penelitian Dalammendapatkanhasildaripenelitianiniterlebihdahuluharusada datapendukungpenelitiandimaksud.Datainibergunasebagaibahananalisa terhadapfenomenayangterjadi.Sehinggapenelitimemperolehgambaranyang jelas tentang objek penelitian. Untuk itu perlu kiranya data tentang populasi yang ingin diteliti, baik itu berupa data primer maupun data sekunder. 1)Data Primer DataPrimeradalahmerupakandatayangdiperolehdarisumber/objek penelitianlangsung.Baikitubersifatwawancaramaupunpenyebarankuesioner. Wawancaradilakukandengancaraberbicaralangsungkepadaobjek/responden dengantetapmengacukepadadaftarpertanyaanyangtelahdibuatsebelumnya. Kuesioner diberikan dengan asumsi bahwa data tersebut masih mungkin diperoleh karenasifatnyayangringkasdanjelas.Wawancaradilaksanakankepada masyarakatyangtinggaldibantaranrel.Tanggapanmasyarakatterhadap kebijakanpenghunianrusunawa,sertatanggapanmasyarakatterhadapproses relokasi masyarakat tersebut ke rusunawa merupakan hal yang ingin diketahui.Disampingituwawancarajugadilakukankepadapelaksanakebijakan padaprosespenghunianrusunawayaituTimSeleksidanUnitPengelolaTeknis rusunawa. Hal ini untuk mendapatkan proses implementasi kebijakan penghunian rusunawasecaranormatif,kendalasertasolusiyangdiambildalammengatasi kendala pemanfaatan rusunawa tersebut. Teknikpengisiankuesionerdilaksanakankepadamasyarakatyang sekarangtelahmenghunirusunawa.Teknikinidilaksanakanuntukmendapatkan data tentang proses penghunian yang telah diterimamasyarakat baik itu dari Tim seleksimaupundariUnitPengelolaTeknisRusunawa,sehinggadidapatkan gambaran tentang implementasi kebijakan yang telah didapatkan oleh masyarakat penghuni. 2)Data Sekunder Datasekunderdiperolehdaripihakterkaityangberwenangdalam mengimplementasikankebijakanpenghunianrusunawa.Dalamhalinipihak yang dimaksud adalah Unit Pengelola Rusunawa beserta Tim Seleksi penerimaan calonpenghunirusunawa.Datayangdidapatkandarikeduapihakini merupakan datatentangkebijakan penghunian rusunawabaikitutentang ketentuanmaupuntatalaksanapenghunianrusunawatersebut. Datatentang jumlahpenghuniyangtinggaldibantaranreldiperolehdariKantor Kecamatan Sei. Tualang Raso karenakeberadaan rusunawa terletak di kecamatan ini, masyarakat yang tinggal di bantaran rel yang ada di 3 kelurahanyang ada di kecamatan inilah yang menjadi sasaran penghunian rusunawa. Kelurahan tersebut antaralainKelurahanSei.Raja,KelurahanPasarBarudanKelurahanMuara Sentosa.Datasekunderinidipergunakanuntukmendukungpenulisdalam meneliti untuk mendapatkan data primer sehingga data primer dan sekunder yang didapatkandapatsalingbersinergiuntukmendapatkanhasilyangsemaksimal mungkin.Datasekunderinijugamemilikikeuntunganbagipenelitikarenatidak lagimencaridatapenelitiandilapangan,mengumpulkanresponden,melatihnya, menentukansampeldanmengumpulkandatadilapanganyangbanyakmenyita waktu dan energi (Singarimbun,2006). TABEL I.1 KEBUTUHAN DATA Sumber : Hasil olahan penulis, 2009TujuanSasaranAnalisisKebutuhan DataBentuk DataSumber DataTahun Mengetahuiimplementasi kebijakanpadaproses penghunian rusunawa Mengidentifikasi kebijakantentang penghunian rusunawa Deskriptif kualitatif DataKebijakan penghunian rusunawa -Persyaratan Penghuni -Prosedur penghunian -Hak-hak Penghuni -Kewajiban Penghuni -Tatib Penghunian -Unit Pengelola -Unit Pengelola -Unit Pengelola -Unit Pengelola -Unit Pengelola 2009 2009 2009 2009 2009 Mengidentifikasi implementasikebijakan normatifpenghunian rusunawadikota Tanjungbalai Deskriptif kualitatifDataKelengkapan administrasi masyarakatdan persyaratancalon penghuni -Persyaratan Penghuni -Prosedur Penghunian -Kewajiban Penghuni -Tata tertib Penghuni -Unit Pengelola -Unit Pengelola -Unit Pengelola -Unit Pengelola 2009 2009 2009 2009 Mengidentifikasi implementasikebijakan prosespenghuniandari sisi masyarakat penghuni Deskriptif kualitatifDatatentang persyaratanyang dimintadan diterangkanoleh Pengelolakepada calon penghuni -Persyaratan Penghuni -Prosedur penghunian -Kewajiban Penghuni -Tata Tertib Penghuni -Kuesioner -Kuesioner -Kuesioner -Kuesioner 2009 2009 2009 2009 Mengidentifikasi implementasikebijakan prosespenghuniandari sisimasyarakatyang tinggaldibantararel kereta api Deskriptif kualitatifDatatentang persyaratanyang dirasamemberatkan masyarakatyang tinggaldibantaranrel keretaapidanalasan lain yang mungkin ada sehinggaenggan pindah ke rusunawa -Persyaratan Penghuni -Prosedur penghunian -Tata Tertib Penghuni -Wawancara -Wawancara -wawancara 2009 2009 2009 291.7.3.Teknik Pengumpulan Data Teknikpengumpulandataadalahcarauntukmendapatkandatayang dibutuhkansesuaidenganvariabel-variabelyangdibutuhkan.Respondenyang diambiluntukpenelitianiniadalahmasyarakatpenghuniyangsekarangmasih tinggal di rusunawa serta masyarakat yang tinggal di bantaran rel kereta api.Adapunteknikpengumpulandatayangdilakukandalampenelitianini adalah sebagai berikut : 1)Observasi/pengamatan Dilakukandengancarapengamatanlangsungdilapangangunamengetahui kondisivisualyangsebenarnyadariwilayahpenelitian.Haliniuntuk mengetahuikondisisosialmasyarakatpenghunirusunawadanmasyarakat yang tinggal di bantaran rel kereta api. 2)Wawancara (interview)Cara pengumpulan data seperti ini dilakukan dengan mewawancarai atau tanya jawablangsungantarapenelitidanresponden.Materiwawancaratetap mengacukepadaalatpanduberupapanduantertuliswawancara(interview guide).Wawancarayangdilakukandisinimerupakanwawancarayang terstruktur sehingga variabel yang ingin diketahui dapat diketahui dengan jelas. Haliniuntukmenghindaridatayangdiperolehtidaksesuaidenganyang diharapkan oleh tujuan penelitian. 3)Kuesioner Cara ini dilakukan dengan memberikan formulir isian kepada responden untuk dimintai tanggapannya atas pertanyaan tertulis dalam kuesioner tersebut. 1.7.4.Metode Analisis Untukmengorganisasikan,mengelompokkandanmengurutkandata menjadisuatupola,kategoridansatuanuraiandasarsesuaidengankebutuhan data yang diinginkan maka dibuatlah suatu kerangka analisis. Pengelolaan data ini untuklebihmemudahkanpenelitidalammemberikaninformasisesuaidengan tujuan yang diharapkan. Kerangkaanalisisterdiridari3(tiga)variabelpentingdidalamnya. Variabel ini adalah : 1)Input,merupakanvariabeldarisasaranyangdiinginkan.Variabelyangterdapatdalaminputiniadalahmerupakanvariabelyangdidapatkandari sintesateori.Variabeliniadalahvariabel-variabelyangterpilihdarisintesa teori. 2)Proses,merupakanmetodepenelitianyangdigunakanuntukmemperoleh outputdata.Prosesinidigunakanuntukmemperolehdatasesuaidenganvariabel yang digunakan. 3)Output, merupakan hasil akhir dari analisis terhadap data yang diperoleh. Hasil yangdiperolehdarioutputinidianalisasehinggamenjadikesimpulandan rekomendasi terhadap hasil penelitian. Prosesanalisisdilaksanakanterhadapmasing-masingsasaranyangtelahditentukansebelumnya.Prosesanalisisdiawalidenganmengidentifikasitentangkebijakanpenghunianrusunawa,baikitukebijakanpemerintahpusat maupunkebijakanyangtelahdiimplementasikanolehdaerah.Darihasilidentifikasiterhadapkebijakaniniakanditentukanapakahkebijakanpemerintahpusatdanpemerintahdaerahtersebutsalingberhubungan,yangberartibahwa kebijakanpemerintahdaerahtidakmenyalahiaturankebijakanyangtelah ditetapkanolehpemerintahpusat.Selanjutnyadilakukanidentifikasiterhadapimplementasikebijakanpadaprosespenghunianrusunawasecara normatif.Darihasilidentifikasiiniakandiketahuibagaimanapengaruh pelaksanaankebijakannormatifterhadappenghunianrusunawa.Kemudian dilakukanidentifikasiterhadapimplementasikebijakandarisisimasyarakat penghunirusunawa.IdentifikasiiniakanmemberikangambarantentangbagaimanasebenarnyaprosespenghunianyangtelahdilaksanakanolehTim SeleksidanUnitPengelolaTeknisdalammenerimacalonpenghunirusunawa. Apakah dalam proses implementasinya kebijakan telah dilaksanakan seperti yang terteradalamketentuanyangadaatautidak.Padatahapselanjutnyaakan diidentifikasiimplementasikebijakandarisisimasyarakatyangtinggaldi bantaranrel.Untukdapatmengidentifikasimasyarakatbantaranrelobjek penelitiannyatentusajamasyarakatyangtinggaldibantaranrelkeretaapi. Identifikasiiniakanmemberikangambarantentangbagaimanakondisiekonomi masyarakat yang tinggal di bantaran rel, apakah kriteria calon penghuni rusunawa memangsesuaidenganmasyarakattersebutatautidaksehinggaapakah memungkinkankebijakantersebutdapatdilaksanakanolehmasyarakatyang tinggaldibantaranreltersebut.Setelahsemuaprosesidentifikasitersebut dilaksanakanselanjutnyadianalisisimplementasikebijakanpadaproses penghunianrusunawatersebut.Darihasilanalisisterhadapkebijakantersebut tentuakanmemberikansuatu kesimpulan dari hal yang diteliti sertamemberikan rekomendasi tentang implementasi kebijakan tersebut. 1.7.5.Teknik Sampling Sugiyono(2007:61)mengemukakanbahwapopulasiadalahwilayah generalisasiyangterdiriatasobyek/subyekyangmempunyaikualitasdan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarikkesimpulannya.Singarimbun(2006:152)mengemukakanbahwapopulasi atauuniversedapatpuladidefinisikansebagaijumlahkeseluruhandariunit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Berdasarkan ketentuan di atas maka populasi dalam penelitian ini adalah masyarakatpenghuniyangsekarangtinggalpadaperumahanrusunawa, masyarakatyangtinggaldibantaranrelsertapembuatkebijakandaerah. Sumber : Hasil olahan penulis, 2009 KESIMPULANDANREKOMENDASIImplementasi kebijakan dari sisi masyarakat yang tinggal di bantaran rel Implementasi kebijakandarisisi masyarakatpenghuni DESKRIPTIFKUALITATIFRealisasiimplementasikebijakandalammenerimacalonpenghuniDESKRIPTIFKUALITATIFKesesuaiankriteriacalonpenghunidarisisimasyarakatyangtinggaldibantaranrelIdentifikasi Kebijakan Penghunian Rusunawa -UU No. 16 Tahun 1985 -PP No. 4 Tahun 1988 -Perda No. 3 Tahun 2008 -Perda No. 4 Tahun 2008 -Kep. Walikota No. 050/491/K/2007 -Kep. Walikota No. 050/492/K/2007 -Kep. Walikota No. 900/497/K/2007 DESKRIPTIF KUALITATIF KebijakantentangpenghunianrusunawaIdentifikasi implementasi kebijakan secara normatif PengaruhimplementasikebijakannormatifterhadappenghunianDESKRIPTIF KUALITATIF GAMBAR 1.3 KERANGKA ANALISIS INPUT PROSES OUTPUTKeseluruhankomponendiatasadalahmerupakanpopulasidaripenelitian.Dari semuapopulasiyangadainitidaksemuaakandijadikanresponden,karena peneliti menggunakan teknik sampling dalam pengambilan data populasi. MenurutSugiyono(2007:62),sampeladalahbagiandarijumlah dankarakteristikyangdimilikiolehpopulasi.Teknikpengambilansampelatau tekniksamplingadalahsuatucarauntukmendapatkansampelyangrepresentatifdaripopulasi(Riduan,2009:57).Dalampenelitianiniakanditetapkansampelyang akan dijadikan responden. Responden yang akan dipilih dalam penelitian ini terdiridarimasyarakatyangtinggaldirusunawa,masyarakatyangtinggaldi bantaranrelsertapembuatdanpelaksanakebijakandaerahyaitutimseleksidan unit pengelola rusunawa.Dalam pengambilan sampel penulis menggunakan 2 metode pengambilan sampling,yaituProbabilitySamplingdanNonProbabilitySampling.Data-data kuantitatif diperoleh dengan menggunakan teknik probability sampling, sementara data-datakualitatifdidapatkandenganmenggunakantekniknonprobability sampling.Probability Sampling ProbabilitySamplingadalahsuatuteknikpengambilansampeldengan memberikanpeluangyangsamakepadasetiappopulasiuntukdipilih menjadianggotasampel(Riduwan,2009:58).Dalampenelitianiniteknik yangdigunakanadalahsimplerandomsampling,yaknidengan memberikankesempatanyangsamakepadapopulasiuntukmenjadi sampel penelitian. Nonprobability Sampling Nonprobability Sampling adalah suatu teknik pengambilan sampel dengan tidakmemberikanpeluangkepadasetiapanggotapopulasiuntukmenjadi sampelpenelitian(Riduwan,2009:61).Dalampenelitianiniteknikyang digunakan adalah kuota sampling dan purposive sampling. 1.7.5.1.Masyarakat Penghuni Rusunawa Bagimasyarakatpenghunirusunawaperhitungandanpenentuanukuran sampelpadatiap-tiaplantaiyangadadirusunawadilakukandengan menyamaratakan jumlah sampel untuk masing-masing lantai. Hal ini dikarenakan bahwajumlahpopulasiyangadadimasing-masinglantaiitusama.Keterwakilan populasiolehsampeldalampenelitianmerupakansyaratpalingpentinguntuk suatu generalisasi atau inferensi. Ini berarti bahwa semakin homogen variabel dari populasiyanginginditelitimakasemakinkecilsampelyangdibutuhkandan begitu sebaliknya. Untukmenentukanjumlahsampeldarimasyarakatyangtinggaldi rusunawa,digunakanrumuspenarikansampeldariTaroYamaneyangdikutip oleh Rahmat (1998:82) dalam Riduan (2009: 65), sebagai berikut : n=N(1+Nd2) dimana :n =Jumlah Sampel N=Jumlah Populasi d=Presisi yang ditetapkan JumlahPopulasi(N)masyarakatyangtinggaldirusunawaadalah92 KepalaKeluarga,denganpresisi(tingkatkesalahan)diambil10%,makajumlah sampel (n) dapat dihitung sebagai berikut :

n =92(1+92.,12) =48 KK Teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk mendapatkan sampel yangakandijadikanrespondendigunakanteknikprobabilitysamplingyaitu tekniksimplerandomsampling.Berdasarkanteknikinisampeldiambilsecara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi yang dalam hal ini merupakan penghuni rusunawa. Pengambilan sampel bagi masyarakat yang menghuni rusunawa dibagi berdasarkan jumlah penghuni di masing-masing lantai. Olehkarenajumlahunitdisetiaplantaibangunanrusunawasama,makajumlah sampeluntukmasing-masinglantaiadalah12KKatau12unitrumah.Halini berartibahwakuesioneryangdiberikandandisebarkanberjumlah48rangkap oleh karena jumlah lantai yang ada di rusunawa tersebut sebanyak 4 lantai. 1.7.5.2.Masyarakat yang Tinggal di Bantaran Rel Bagimasyarakatyangtinggaldibantaranrel,penulismenggunakan tekniknonprobabilitysamplinguntukmendapatkansampelyangakanmenjadi responden.Tekniknonprobabilitysamplingyangdigunakanadalahsampling kuota,dimanapenulismenetapkanterlebihdahulujumlahrespondenyangakan diambil dari masing-masing kelurahan yang ada di sekitar bantaran rel. Rel kereta api melewati 3 Kelurahan yang ada berdekatan dengan lokasi bangunanrusunawa.KelurahantersebutadalahKelurahanSei.Raja,Kelurahan PasarBarudanKelurahanMuaraSentosa.Olehkarenasifatpopulasiyangpada umumnyaadalahsamamakapenulismengambilsampelyangjumlahnyasama dariketigakelurahantersebut.Masing-masingkelurahanmendapatkan kesempatan yang sama dalam pembagian jumlah responden, yaitu 3 responden di tiapkelurahan.Untukitujumlahrespondenyangdiambiluntukdiwawancarai adalah 9 orang responden.Masyarakatdaerahbantaranrelyangdijadikanrespondendapatdilihatdari Tabel I.2 berikut ini: TABEL I.2 RESPONDEN YANG BERASAL DARI MASYARAKATYANG TINGGAL DI BANTARAN REL KELURAHANNAMA UMUR (Tahun) KONDISI RUMAH SEI. RAJA Arsyad damanik57Dinding Papan, Atap Nipah bertingkat Asman Hasibuan45Dinding Papan, Atap seng Syamsul Bahri39Dinding Papan, Atap Nipah PASAR BARU Sayuti44Dinding Papan, Atap Seng Faisal31Dinding Papan, Atap Seng Harizol33Dinding Papan, Atap Seng MUARA SENTOSA Chairuddin38Dinding Papan. Atap Nipah Salikin Panjaitan42Dinding Papan, Atap Seng Edi Fahrizal41Dinding Papan, Atap Seng Sumber : Hasil olahan penulis, 2009 1.7.5.3.Tim Seleksi dan Unit Pengelola Teknis Rusunawa BagiTimSeleksidanUnitPengelolaTeknisrusunawa,penulisjuga menggunakantekniknonprobabilitysampling.Teknikyangdigunakanadalah Pusposive Sampling, oleh karena penulis mempunyai pertimbangan bahwa sampel yang dipilih adalah responden yang benar-benar mengetahui tentang implementasi kebijakan pada proses penghunian rusunawa secara normatif. KepadaTimSeleksidanUnitPengelolaTeknisRusunawadilaksanakan jugateknikwawancarauntukmendapatkandatatentangimplementasikebijakansecaranormatif.NamuntidaksemuaTimSeleksidanUnitPengelolarusunawayangdijadikansebagairespondendalampengambilandataini.TimSeleksidanUnitPengelolaTeknisyangdijadikansebagairespondenhanya2orang,yaituKetua Tim Seleksi dan Ketua Unit Pengelola rusunawa. Kedua orang ini dijadikan respondenkarenapenulismenganggapbahwamerekamerupakantokohsentral dalam pengambilan keputusan yang ada baik itudalam Tim Seleksi maupun Unit Pengelola Teknis rusunawa. Untuklebihjelasnyamengenaiidentitasrespondeninidapatdilihatdaritabel berikut ini ; TABEL I.3 TIM SELEKSI DAN UNIT PENGELOLA YANG DIJADIKAN RESPONDEN NONAMA UMUR ( TAHUN)PEKERJAAN JABATAN 1SUHARDI, ST43 Pegawai Negeri Sipil Ketua Unit Pengelola Teknis 2 Drs. H. RUSMAN HARAHAP 53 Pegawai Negeri Sipil Ketua Tim Seleksi Sumber : Hasil olahan penulis, 2009 1.8.Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini terdiri dari 5 (lima) bab sebagai berikut : BAB IPENDAHULUAN Padababpendahuluaninimembahastentanglatarbelakang,perumusanmasalah,tujuandansasaran,ruanglingkuppenelitianyang terdiridariruanglingkupwilayahdanruanglingkupmateri,kerangka pemikiran, metode penelitian serta sistematika penulisan tesis.BAB IIIMPLEMENTASIKEBIJAKANDANPROSESPENGHUNIAN RUSUNAWA Babiniberisikantentangpengertiandasarkebijakan,implementasi kebijakan,efektifitassuatukebijakan,evaluasikebijakan,pengertian rumahsusunsederhanasewa(rusunawa)meliputipreferensi masyarakatdalammenghunirusunawadanpermasalahanpenghunian rumahsusun.Selainitujugababiniberisikantentangkebijakan penghunianrumahsusunsederhanasewaberupakebijakanpemerintah pusat,kebijakanpemerintahdaerahyaituperaturandaerah,keputusan walikotadankebijakanpenghuniantimseleksipenerimaancalon penghunirusunawa,implementasikebijakanpenghunianrusunawa. Sintesateoriuntukmengetahuivariabel-variabelyangberpengaruh terhadap proses kebijakan penghunian rusunawa. BAB IIIGAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI BabiniberikantentanggambaranumumkotaTanjungbalai, karakteristikfisik,sosialbudayadanekonomiperumahandikota Tanjungbalai, gambaran umum rusunawa, daerah bantaran rel kereta api di Kota Tanjungbalai. BAB IVANALISISIMPLEMENTASIKEBIJAKANPADAPROSES PENGHUNIANRUSUNAWADIKOTATANJUNGBALAI, SUMATERA UTARA Babiniberisitentangidentifikasikebijakanpenghunianrusunawa, identifikasiimplementasikebijakanpadaprosespenghuniansecara normatif,identifikasiimplementasikebijakanyangdirasakanoleh masyarakatpenghunirusunawa,identifikasiimplementasikebijakan yangdirasakanolehmasyarakatyangtinggaldibantaranrel,analisis impelentasi kebijakan pada proses penghunian rusunawa. BAB VPENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan rekomendasi BAB II IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DAN PROSES PENGHUNIAN RUSUNAWA 2.1.Pengertian Dasar Kebijakan Secaraharfiahilmukebijaksanaanadalahterjemahanlangsungdari policyscience(DrordalamAlie,2006:3),sementaraitupenulis-penulisterkenal lainnyasepertiWilliamDunn,CharlesJones,LeeFriedmandanlain-lain menggunakanistilahpublicpolicydanpublicpolicyanalysis.Namunperbedaan istilahdalammenterjemahkankatakebijaksanaandankebijakaninitidaklah menjadimasalahselamakeduaistilahinidiartikansebagaisuatukeputusan pemerintahyangrelatifbersifatumumdanditujukankepadamasyarakatumum (Abidin, 2006:210). Suatukebijakandapatpuladiartikansebagaisuatuperilakuyangtetap berulangdimanadidalamnyaterkandungusahayangdilakukanolehpemerintah dalammemecahkanpermasalahankepentinganumum(CharlesdalamAlie, 2006:33).Dalamilmusosialterapan,kebijakanmerupakanmetodeuntuk menghasilkandanmentransformasikaninformasiyangrelevanyangdipakai dalam memecahkan persoalan dalam kehidupan sehari-hari (Dunn, 1998).Meskipunparasarjanakebijakantelahmemberikanberbagaidefinisi yang cocok menurut telaahannya masing-masing, namun secara umum pengertian kebijakan tersebut meliputi gagasan sebagai berikut (Tangkilisan. 2003:120); 1.Tindakan bertujuan, yang diarahkan terhadap masalah atau tujuan; 2.Tindakanyangdiambilolehdinas-dinaspemerintah,ataukolektivitas yang bisa didefinisikan sebagai dinas pemerintah; 3.Aturan yang merincikan siapa harus melakukan apa, kapan, mengapa dan bagaimana; 4.Perangkat yang memberikan insentif dan motivasi agar individu lakukan perilaku pilihan kebijakan; 5.Teorisebabakibatyangmenghubungkantindakandinasuntukperilaku target yang perilaku target atasi. Darisebuahperspektifempiris,kebijakanmewujudkandirinyadalam undang-undang,petunjuk,danprogramsebagaimanajugadidalamrutinitasdan praktekorganisasipublik(Tangkilisan,2003:120).SementaraituPaldalamWahyono (2003:2) mengungkapkan bahwa kebijakan adalah suatu arahan (guide) yangmenjadi petunjukbaik bagi parapelaksana suatu kegiatan (implementation) maupununtukmengawaspelaksanaan.Bentukkebijakanitusendiriseperti pengumumanformaldaninformaldaripengambilkebijakan(policymaker), keputusantertulisdantidaktertulis,peraturanformal,rencanaumumdan tindakan. 2.1.1.Implementasi Kebijakan Implementasikebijakanpadaprinsipnyaadalahcaraagarsebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya. Untuk meimplementasikan kebijakan, maka adaduapilihanlangkahyangada,yaitulangsungmengimplementasikandalam bentukprogram-programataumelaluiformulasikebijakanderivatatauturunan darikebijakantersebut(Dwijowijoto,2003:158).Secaraumumdapat digambarkan sebagai berikut : Sumber : Riant N.D, 2003 GAMBAR 2.1 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUBLIK Kebijakan Publik Kebijakan Publik Penjelas Publik/Masyarakat/Beneficiaries Kegiatan Intervensi Proyek Intervensi Program Intervensi KebijakanpublikdalambentukUndang-UndangatauPerdaadalah jeniskebijakanpublikyangmemerlukankebijakanpublikpenjelasatauyang seringdiistilahkansebagaiperaturanpelaksanaan.Kebijakanpublikyangbisa langsungoperasionalantaralainKeppres,Inpres,Kepmen,KeputusanKepala Daerah, Keputusan Kepala Dinas dan lain-lain (Dwijowijoto, 2003). Jikakebijakansudahdibuat,makatugasselanjutnyaadalah mengorganisasikan,melaksanakankepemimpinanuntukmemimpinpelaksanaan dan melakukan pengendalian pelaksanaan tersebut. 2.1.2.Efektifitas Suatu Kebijakan Suatukebijakandapatdikatakanefektifbilatujuantersebutdapat tercapai,dankeefektifandapatditinjaudarisegiprodukdansegiprosesyang terjadi dalampelaksanaan kebijakan tersebut(Dunn,1998). MenurutMazmanian danSabatier(1983)efektifitassuatupenerapan(implementasi)kebijakan ditentukan oleh 6 (enam) kondisi yang antara lain adalah sebagai berikut : a)Adanyaperundang-undanganatauinstruksipemerintahyang memberikantanggungjawabtentangsuatukebijakanyangjelasdan konsisten. b)Melaluiundang-undangtersebut,dimungkinkanadanyapenggunaan suatuteoriyangtepatsehinggadapatmengetahuifaktor-faktorutama dalam kaitan sebab akibat yang mempengaruhi tujuan dari implementasikebijakanyanghendakdicapaidanmemberikanwewenangdan kendalistrategisbagipelaksanaataskelompok-kelompoksasaran untuk memberikan hasil yang diharapkan. c)Perundang-undanganitudapatmembentukprosesimplementasiyang baikdandipercayadapatmemberikanhasilyangbaikkarenaadanyaketerlibatandari pelaksana dan kelompok sasaran. d)Pemimpinbadan/institusipelaksanamemilikikapasitaskecakapanmanajerialdanpolitis,rasapengabdiandantanggungjawabpadaupaya pencapaiansasaranyangdigariskansesuaidenganperaturanyang berlaku. e)Kebijakantersebutmendapatdukungandaripihaklegislatifdan eksekutif, sedangkan pihak yudikatif bersikap netral. f)Tingkatprioritassasaranyanghendakdicapaidarikebijakantersebut tidakberubahmeskipunmunculnyakebijakanpublikyangsaling bertentanganataudenganterjadinyaperuahankondisisosialekonomi yangmengurangikekuatanteoriketerkaitansebabakibatyang mendukung peraturan atau kekuatan dukungan politis. Keberhasilansuatukebijakanjugadipengaruhiolehsejauhmana partisipasimasyarakatdalampengambilankeputusanterhadapsuatukebijakan sertaperanyangmampudimainkanolehperencanasecaraprofesional(Goggin dalam Chatanese, 1996). EduardsdalamIsworo(1996)mengemukakanbahwasyarat-syarat penting efektivitas suatu kebijakan adalah sebagai berikut : 1.Komunikasi.Komunikasiharusdijalinantarpelaksanakebijakan.Pelaksanakebijakan tidakhanyadaripihakpemerintahtetapijugamasyarakatselakusasaran kebijakanitusendiri.Komunikasiinidapatdijalinmelaluisosialisasi,antarkeduabelahpihaksehinggapermasalahanyangtimbulakandapatdiminimalisirsekecilmungkin.Komunikasiinijugaberfungsiuntukdapatmenumbuhkankesamaanpersepsidanpandanganterhadapkebijakanyang ada sehingga kebijakan dapat dijalankan dengan baik.2.Sumberdayamanusia,kualitasdankuantitaspelaksanaharussesuai dengankemampuannyasehinggadapatmelaksanakanwewenangdan tanggungjawabyangdibebankankepadanya.Pelaksanaharusbenar-benarmampudansanggupmelaksanakankebijakanyangtelahdibebankan kepadanya.Pelaksanayangtidakmampuhanyaakanmenimbulkan permasalahandalammengantisipasisegalakemungkinanyangterjadidalam pelaksanaan kebijakan tersebut. 3.Disposisi,berupasikapdankomitmenparapelaksanadilapangandalam menjalankankebijakanyangtelahditentukan.Komitmenpelaksana dilapanganharusbenar-benardalammelaksanakankebijakantersebutdemi kepentinganyanglebihtinggi,tidakhanyamementingkankepentingan pribadi. Tanpasuatu komitmen yang benar suatu kebijakan tentu tidakdapat dilaksanakan dengan baik. 4.Strukturbirokrasi,strukturbirokrasiharusmampumewadahiproseskerja organisasi bersangkutan dengan pengaruh lingkungan. Birokrasi harus benar-benarmendukungdalampelaksanaansuatukebijakan.Haliniberartibahwa dalam pelaksanaannya kebijakan tidak boleh dihadapkan kepada suatu proses birokrasi yang berbelit-belit karena ini hanya akan menghambat implementasi dari kebijakan tersebut. 2.1.3.Evaluasi Kebijakan Evaluasiadalahsuatuusahauntukmengukurdanmemberinilaisecara objektifpencapaianhasil-hasilyangdirencanakansebelumnya.Evaluasisebagai salahsatufungsimanajemenberurusandanberusahauntukmempertanyakan efektivitasdanefisiensipelaksanaandarisuaturencana,sekaligusmengukur seobjektifmungkinhasil-hasilpelaksanaansuatukegitandenganukuran-ukuran yangdapatditerimaolehpihak-pihakyangmendukungmaupunyangtidak mendukung(Hardjono, 2005:42).Menurut Bryant dan White dalam Wibawa et al (1994:63),evaluasimerupakanpenjelasantentanghasilyangdicapaikebijakan dan implementasinya terhadap tujuan kebijakan. Fungsi utama evaluasi kebijakan(Dunn, 1998), meliputi antara lain : Evaluasi memberikan informasi tentang kinerja. Evaluasi memberikan masukan untuk penyempurnaan kebijakan. Beberapapersoalanyangperludijawabolehsuatukegiatanevaluasi,menurut Ripley dalam Wibawa et al (1994:8) antara lain adalah : Akses yang diperoleh oleh pembuatan kebijakan Prosedur pembuatan kebijakan. Kelogisan program. Memadainya sumber daya sebagai input program untuk mencapai tujuan kebijakan. Proses implementasi kebijakan. Efisiensi dan ekonomi pelaksanaan program. Kelompok sasaranyang memperoleh pelayanan dari desain program. Dampak dan jenis dampak yang diberikan oleh program. Dampakyangdiharapkandantidakdiharapkandariprogramterhadap masyarakat. Waktu pelaksanaan program dan dampak yang diterima masyarakat. Kesesuaian dampak dan program/proyek. Jadidapatdisimpulkanbahwahasil/produkdarievaluasikebijakan meliputipenilaianterhadapkeseluruhanproseskebijakandanhasilyangdicapai darikebijakan.Evaluasikebijakaninidilaksanakansetelahimplementasi kebijakan (restropektif), (Dunn. 1998:19).Selanjutnyahasildarievaluasikebijakandapatdigunakan untukpembuatankeputusan-keputusanyangdirinciolehWeissdalamWibawa et al (1994:11) meliputi : Meneruskan atau mengakhiri program. Memperbaiki praktek dan prosedur administrasi. Menambah atau mengurangi strategi dan teknik implementasi. Melembagakan program ke tempat lain. Mengalokasikan sumber daya ke program lain. Menerimaataumenolakpendekatan/teoriyangdipakaisebagaiasumsi dari program. 2.2.Pengertian Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Pembangunanrumahdanperumahansenantiasamemerlukan lahansebagaibasisnya.Tidakmungkinkitamembangunrumahdanperumahan tanpaadanyalahanyangtersedia.Seiringdenganpesatnyapertumbuhankota, keberadaan lahan ini menjadi permasalahan yang sangat serius. Hal ini disebabkan semakinterbatasnyalahanyangtersediadansemakinmahalnyahargalahan tersebutbaiksecarakuantitasmaupunkualitas.Keterbatasanlahanini menyebabkanpemerintahharusmencarisolusiuntukpenyediaanpembangunan perumahan di perkotaan. Rumahsusunadalahbangunangedungbertingkatyangdibangundalam suatulingkungan,yangterbagidalambagian-bagianyangdistrukturkansecara fungsionaldalamarahhorizontalmaupunvertikaldanmerupakansatuan-satuan yang masing-masing dapat dimilikidan digunakan secara terisah, terutama untuk tempat hunian, yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama dan tanah bersama (UU No. 16 Tahun 1985). Sepertijugarumahsusun,rusunawajugamerupakansalahsatubentuk rumahyangdibangunsecaravertikal.RumahSusunSederhanaSewaatauyang lebihdikenaldengannamaRusunawamerupakanrumahsusunyang kepemilikannyamenggunakansistemsewa.Kelompokmasyarakatyangmenjadi sasaranpembangunanrusunawainiadalahmasyarakatberpenghasilanrendahdi perkotaan.Masyarakatberpenghasilanrendahinicenderungmenyebabkan terjadinya pertumbuhan lingkungan/kawasan kumuh diperkotaan. 2.2.1.Preferensi Masyarakat Menghuni Rusunawa Sepertikitaketahuisebelumnyabahwaperkembanganpendudukkota yangsedemikiancepatyangdisebabkanolehpertumbuhankotamenimbulkan permasalahan yang krusial dalam pengadaan perumahan. Masyarakat yang paling merasakanpermasalahanperumahaniniadalahmerekayangberpendapatan rendah(MBR).Pendapatanmerekayangrendahmenyebabkanmerekaberusaha mencaritempattinggalyangtidakmemerlukanbiayauntukmenempatinya. Tempat-tempatiniterutamaberadadilahan-lahanillegalyangmemangtidak diperuntukkan sebagai lahan permukiman. DaripenelitiansebelumnyapadarumahsusundiKlender(Nasution,2004),diketahuibahwayangmemilihmenghunirusundengan proporsi terbanyak didasarkan pada keinginan sendiri, dan ini sesuai dengan teori Chapin(1979:201),bahwapemilihanrumahitudidasarkanpadakebutuhan, kecendrungan dan sikap yang mempengaruhi pemakainya. Faktor keterpaksaan juga kadang-kadang bisa menyebabkanmasyarakat tinggaldirusunawa.Keterpaksaaninisangateratkaitannyadengankebijakan yang ada dan penegakan yang dilakukan pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakantersebut.Merekayangdulunyatinggaldilokasiini,karenarumahnya digusurterpaksaharusmengikutiaturanyangtelahditetapkanolehpemerintah. Padahalmerekainisebenarnyatidakmemikirkankualitashuniantempatmereka tinggal(Santoso2000:41).Yangterpentingbagimerekaadalahbahwadengan tempat yang mereka huni masih bisa mereka menyelenggarakan kehidupannya. BerdasarkanhasilpenelitianyangdilakukanolehNasution,2004juga diketahui bahwa jumlah keluarga juga berpengaruh terhadap keinginan menetap di rumahsusun.Haliniberdasarkanbesaratauluasanruangtempattinggalyang akandipilih.MenurutYeatesdangarner(1980:271)keberagamantipetempat tinggaldanlokasitempattinggalmerupakanhalyangdipengaruhiolehsaat individu tersebut mengalami siklus hidup. Ini berarti bahwa tipe rumah yang dapat juga berupa luasan rumah/fisik rumah turut berpengaruh dalam pemilihan tempat tinggal. 2.2.2.Permasalahan Penghunian Rumah Susun Dalamkenyataannyabanyakpermasalahanyangterjadidalam penghuniandirumahsusun.Halinidapatdimengertikarenabanyakterjadi perubahanyangterdapatdirumahsusuntersebut.Perubahan-perubahantersebut dapatberupaperubahansosial,ekonomi,fisikdanbisajugaperubahanterhadap kebijakan pengelolaan rusun tersebut. Perubahansosialyangterjadiantaralain:perubahanusiapenghuni, lingkungan, adat kebiasaan dan lain sebagainya. Kalau pada awalnya penghuninya adalahorangtuadariseoranganakyangmasihbersekolah,makaketika orangtuanyatelahmeninggaldananaktersebuttelahbekerjadanmempunyai pendapatanyanglebihtentusajamerekaakanmemilihtempattinggalyang menurutmerekasesuaidengankapasitasyangmerekapunyaisekarang,bukan lagi atas kemauan orangtuanya. Permasalahan sosial yang terjadi karena pengaruh perubahanlingkungan.Padarumahsebelumnyamerekamungkintinggaldi perumahandengansistemkekerabatanyangbaikmungkinsajadirusunyang merekatempatisekarangmerekaharusberadaptasikembaliterhadap lingkungannyayangbaru.Danlingkunganbaruinibisasajatidakfamiliar dibandingkan dengan kondisi lingkungannya yang lama. Perubahan ekonomi yang terjadi pada keluarga yang tinggal di rusunawa bisa juga menyebabkan timbulnya permasalahan baru. Perubahan inidisebabkan besarnya jumlah penghasilan dari masing-masing keluarga atau individu penghuni rusunawatersebut.Penghuniakancenderunguntukmencaritempattinggalyang lebih baik, sehingga mereka akan keluar dan tidak lagi menghuni rusunawa. Bagi lingkungan sekitar rusun tersebut dapat memberikanpermasalahan tersendiribagimereka.Halinidikarenakanbahwakeberadaanrusuntersebut tentuakanbisamenimbulkankepadatanlingkunganyangsemakintinggi,begitu jugadengankepadatanlalulintasdisekitarrusuntersebutsebagaiakibatdari pengaruh pertambahan lalu lintas yang ada. 2.3.Kebijakan Penghunian Rumah Susun Sederhana SewaSeiringdenganlajudanpesatnyapertumbuhankotadiIndonesia menjadikankotasebagaitujuanutamaparapendatanguntukbekerjadan menetapdisana.Halinitentusajaakanmenyebabkantimbulnyaberbagai permasalahan di kota. Mulai dari permasalahan sosial, ekonomi, dan politik yang berdampak besarbagi perkembangan dan keutuhan negara. SalahsatupermasalahanyangbanyakditemukandiberbagaiNegara adalahpermasalahanpengadaanperumahan.Pertambahanpendudukyangbegitu besar akibat arus pendatang menyebabkan bertambah pulakebutuhan masyarakat terhadapunitrumah.Bagimasyarakatyangberpenghasilanmenengahkeatas mungkinhalinitidakbegitumenjadimasalah,tetapibagimasyarakat berpenghasilanrendahhalinitentusajasepertibencanayangbesar.Halini disebabkankarenamerekamerekatidakmampumengakseskepemilikanrumah disebabkan harga rumah yang begitu tinggi yang tidak sesuai dengan pendapatan yang mereka terima. Untuk mengatasi permasalahan pengadaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilanrendahini,pemerintahmerasaperluuntukmenemukankonsep pembangunanrumahyangdibatasiolehketerbatasanlahanyangada.Konsep pembangunan yang populer saat ini adalah pembangunan rumah susun sederhana sewa atau rusunawa yang dalam hal ini merupakan suatu kebijakan yang diambil olehpemerintahdalammengatasiketerbatasanlahanyangadadiperkotaan. Dimana tujuan pembangunan rusunawa ini adalah untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dapat mengakses kepemilikan rumah.MenurutNationalCommunityHousingForum,2003bahwadalam penyediaanperumahanbagimasyarakatini,harusdifikirkanjugamasalah kemampuanuntukmengakses(affordability).Agarrumahsusunsederhanasewa dapatdijangkauolehmasyarakatberpenghasilanrendah,makabesarnyajumlah sewa tidak boleh melebihi 20% dari jumlah pendapatannya. 2.3.1.Kebijakan Pemerintah Pusat Peraturanperundang-undanganyangutamamengaturmengenairumah susunadalahUndang-undangNo.16Tahun1985tentangRumahSusun (diundangkanpadatanggal31Desember1985)danPeraturanPemerintah RepublikIndonesiaNo.4Tahun1988tentangRumahSusun(diundangkanpada tanggal26April2009).ArahkebijaksanaanrumahsusundiIndonesiayang tercantumdalamUndang-UndangNo.16Tahun1985danPeraturanPemerintah No. 4 Tahun 1988 (diundangkan pada tanggal 26 April 2009)berisi 3 (tiga) unsur pokok (http://lbhamdg.com/?tag=rumah-susun, 2009), yaitu: 1.Konsep tata ruang dan pembangunan perkotaan, dengan mendayagunakan tanahsecaraoptimaldanmewujudkanpemukimandengankepadatan penduduk; 2.Konseppembangunanhukum,denganmenciptakanhakkebendaanbaru yaitu satuan rumah susun yang dapat dimiliki secara perseorangan dengan pemilikanbersamaatasbenda,bagiandantanahdanmenciptakanbadan hukumbaruyaituPerhimpunanPenghuni,yangdengananggarandasar dan anggaran rumah tangganya dapat bertindak ke luar dan ke dalam atas nama pemilik satuan rumah susun, berwenang mewujudkan ketertiban dan ketenteraman dalam kehidupan rumah susun; 3.Konseppembangunanekonomidankegiatanusaha,dengan dimungkinkannyakreditkonstruksidenganpembebananhipotikatau fidusia atas tanah beserta gedung yang masih dibangun. Berdasarkanarahkebijaksanaantersebut,makatujuanpembanguan rumah susun adalah: 1.Untukpemenuhankebutuhanperumahanyanglayakdalamlingkungan yang sehat; 2.Untuk mewujudkan pemukiman yang serasi, selaras dan seimbang; 3.Untuk meremajakan daerah-daerah kumuh; 4.Untuk mengoptimalkan sumber daya tanah perkotaan; 5.Untuk mendorong pemukiman yang berkepadatan penduduk. PadaBabVIUndang-UndangNo.4Tahun1988tersebuttelahdiutarakantentangPenghuniandanPengelolaanRumahSusundimana padabagianpertamapasal54pointkeduadikemukakanbahwaPembentukan perhimpunanpenghunidisahkanolehBupatiatauWalikotaKepalaDaerah TingkatIIdanuntukDaerahKhususIbukotaJakartaolehGubernurKepala DaerahTingkatI.Halinimenunjukkanbahwakewenangantentangpengaturan penghuniandanpengelolaanrusundiserahkansepenuhnyakepadaPemerintah Daerahdengantetapmengacukepadaketentuan-ketentuanyangtelahditetapkan olehrusunawatersebut.Undang-undanginijugamengarahkanbahwa pembangunan rumah susun adalah untuk memepertahankan kesatuan komunitas kampungasalnya.Pembangunannyadiprioritaskanpadalokasidiatasbekas kampungkumuhdansasaranutamanyaadalahpenghunikampungkumuhitu sendiriyangmayoritaspenduduknyaberpenghasilanrendah.Mereka diproritaskanuntukdapatmembeliataumenyewarumahsusuntersebutsecara kredit atau angsuran ringan. Hal ini berarti bahwa kebijakan pembangunan rumah susunsewajugadiarahkanbagimasyarakatyangtinggaldilingkungankumuh yang berada di sekitar lokasi rusunawa. Kebijakanpemerintahpusattentangrumahsusuninimerupakansuatu kebijakanpenjelas.SepertiyangtelahdiutarakanolehDwijowijotosebelumnya bahwakebijakanpenjelasiniadalahsuatukebijakanyangmembutuhkan peraturanpelaksanaanlainuntukdapatmenjelaskannya.Untukitukebijakan pemerintahpusatinibiasanyadiimplementasikankembalisehinggabisa menjelaskankebijakaniniterutamauntukmasing-masingdaerahagardapat disesuaikandengankondisisosial,ekonomidankarakteristikdaerahmasing-masing.Halinidisebabkankarenakondisimasing-masingdaerahtidaksama secara keseluruhan sehingga harus disesuaikan dengan kondisi tersebut. 2.3.2.Kebijakan Pemerintah Daerah Kebijakanpenghunianrumahsusunsederhanasewatidakhanyadiatur dalam peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Seperti yang telah diutarakandiatas,bahwaPemerintahDaerahmempunyaikewenangandalam penetapanperhimpunanpenghuniyangdalamhalinibertugasmengeloladan mengatursistempenghunianyangadadirusunawapadamasing-masingdaerah. Halinidikarenakankarakteristikdankebutuhanmasing-masingdaerahtidaklah sama.Daerahharusbisamenentukansendiribentukpengelolaandanproses penghunian rusunawa di daerahnya masing-masing. 2.3.2.1.Peraturan Daerah Peraturan Daerah adalah produk peraturan tertinggi yang dihasilkan oleh pemerintahdaerah.Peraturandaerahinidibuatatasusulpemerintahdaerahdan kemudiandibahasolehDPRDuntukselanjutnyaditetapkanmenjadiPeraturan Daerah.PeraturaninibersifatmengikatdanharusdilaksanakanolehPemerintah Daerah itu sendiri. PeraturanDaerahKotaTanjungbalaiyangberkenaandenganrumah susun dapat dilihat dalam Peraturan Daerah Kota Tanjungbalai No.3 Tahun 2008 tentang Unit Pelaksana Teknis Rumah Susun Sederhana Sewa Kota Tanjungbalai danPeraturanDaerahKotaTanjungbalaiNo.4Tahun2008tentangPenghunian Rumah Susun Sederhana Sewa Kota Tanjungbalai. Pembentukan kedua peraturan daerah ini untukmenindaklanjuti aturan yang lebih tinggi, yaitu Undang-Undang No.16Tahun1985danUndang-UndangNo.4Tahun1988tentangRumah Susun. PadaBabIIdanBabIIIPeraturanDaerahNo.3Tahun2008diatur antaralaintentang ketentuan pengelolaan rusunawa dan tata laksana pengelolaan rusunawa.Berdasarkan ketentuan dalam pengelolaan rusunawa di atas terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan kebijakan pada proses penghunian yang antara lain adalah : Pembayaran sewa Bahwa pembayaran sewa hanya untuk biaya hunia rusunawa, tidak termasuk biaya pemakaian listrik, air, dan dan biaya, biaya lainnya. Besaran harga sewa rusunawainidiperhitungkanuntukmenutupbiayaoperasionaldan pemeliharaan rusunawa. Besarnya harga sewa rusunawa tidak boleh melebihi 30% dari upah minimum regional kota Tanjungbalai. Besarnya harga sewa ini ditetapkanolehWalikotadenganmemperhatikanusuldariUnitPelaksana Teknis dan dengan persetujuan DPRD. Strategi dan program pemasaran Menetapkanstrategisertamelakukanberbagaikegiatanpromosisecara teraturdansistematismelaluikerjasamadenganPengusahaKecil/Koperasi, Koordinasidenganinstansiterkaitsertamelaksanakansosialisasike kelompok sasaran. Pendaftaran calon dan prosedur penetapan mitra Prosedurpenetapanmitradilakukandenganmenyeleksidaftarcalonmitra yangtelahmendaftar,menetapkanmitrasesuaidengandaftar,pengumuman penetapanmitra,mitraharusmembayar3(tiga)bulanuangsewa, menandatangaiperjanjiansewadanpernyataanpenghunian,menyampaikan suratpengantarpenghunianrusunawakepadalurahsetempat,serta memberikanberitaacarapembatalanpenghuniankepadacalonmitrayang tidak memenuhi syarat. PeraturanDaerahNo.4Tahun2008mengaturtentangPenghunian RumahSusunSederhanaSewa(Rusunawa)KotaTanjungbalai.Kebijakan PemerintahKotatentangprosespenghuniandapatdilihatdalamketentuan penghunian rusunawa dan tata laksana penghunian rusunanawa. Ketentuan penghunian rusunawa meliputi hal-hal sebagai berikut : Persyaratan penghuni. Hak-hak penghuni.Kewajiban penghuni.Tata tertib penghunian.Larangan.Sanksi bagi penghuni rusunawa. Tata laksanapenghunian rusunawa terdiri dari : Prosedur penghunian. Tata tertib bagi penghuni rusunawa. Pemanfaatan ruang. SepertihalnyadenganUndang-UndangNo.16Tahun1985,Peraturan Daerahinijugamerupakankebijakanpenjelas,yangmemerlukanperaturan pelaksanaanuntukdapatmengimplementasikannya.Sebagaiperaturanpenjelas maka peraturan daerah ini bersinergi dengan keputusan kepala daerah. 2.3.2.2.Keputusan Walikota Keputusan Walikota tentang kebijakan penghunian rumah susun terutama dituangkandidalamSKWalikotaNomor050/491/K/2007tentangPembentukan TimSeleksiCalonPenghuniRumahSusunSederhanaSewa(Rusunawa)Kota Tanjungbalai.SelainituadajugaSKWalikotaNomor050/492/K/2007tentang PenetapanPersonilPengelolaRumahSusunSederhanaSewa(Rusunawa)Kota TanjungbalaidanSKWalikotaNomor900/497/K/2007tentangBesaranUang Sewa Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kota Tanjungbalai. Berdasarkan Keputusan Walikota tentang pembentukan tim seleksi calon penghuni rusunawa dan tentang penetapan personil pengelola rusunawa, diketahui bahwa tim ini dibentuk berdasarkan atas pertimbangan bahwa jumlah peminat dan jumlahu