IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

  • Upload
    agusda

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    1/332

    IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KEJURUAN

    BAB IPENDAHULUAN

    Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan

    titik berat pembangunan dalam memasuki era globalisasi.

    Oleh karena itu diperlukan pendidikan yang mampu

    memba!a manusia lepas dari berbagai keterbelengguan.Upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya

    manusia telah dituangkan dalam Undang"Undang No. #$ tahun

    #$$% tentang &istem Pendidikan Pasal '' Ayat ' dan # yang

    menekankan bah!a Pemerintah dan Pemerintah Daerah !a(ib

    memberikan layanan dan kemudahan serta men(amin

    terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap !arga

    negara tanpa diskriminasi. Pada hakikatnya dalam sistempendidikan nasional setiap !arga masyarakat memiliki hak

    dalam proses pendidikan yang diselenggarakan oleh

    pemerintah.

    Hal tersebut di(elaskan dalam Undang"Undang No. #$

    tahun #$$% tentang &istem Pendidikan Nasional Pasal '# Ayat

    'b bah!a setiap peserta didik pada tiap satuan pendidikan

    berhak mendapatkan layanan pendidikan sesuai dengan

    bakat minat dan kemampuannya. Pendekatan yang selama

    ini dilakukan adalah )enderung lebih sentralistik baik dalam

    proses penentuan kebi(akan maupun operasionalisasinya

    sehingga memberi dampak terbatasnya ruang partisipasi dan

     (uga menurunnya kreati*itas daerah. Pada akhirnya

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    2/332

    kenyataan itu semakin memperburuk sistem pengelolaan

    sekolah pada hampir seluruh (en(ang pendidikan yang adatermasuk pada tingkatan pendidikan ke(uruan yang

    mengutamakan penyiapan sis!a untuk memasuki lapangan

    ker(a serta mengembangkan sikap pro+esional ,PP #-'--$/. Di

    samping itu se)ara nasional tertuang dalam Pasal '0 UU No.

    #$#$$% tentang &istem Pendidikan Nasional yang

    men(elaskan bah!a pendidikan ke(uruan merupakan

    pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik

    terutama untuk beker(a dalam bidang tertentu.

    Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut kemudian

    dikeluarkan 1eputusan 2endikbud Nomor $3-$'--# tentang

    1er(asama &21 dengan Dunia Usaha dan Industri ,DUDI/ yang

    bertu(uan meningkatkan kesesuaian program &21 dengan

    kebutuhan dunia ker(a yang diusahakan dengan saling

    menguntungkan dan dengan dasar kebi(akan 2endikbud

    tersebut dirumuskan kebi(akan bersama antara 2endikbud

    dan 1etua Umum 1adin dengan nomor $#45aU'--3 dan

    nomor 63 1U7'--3 tanggal '5 Oktober '--3 tentang

    Pembentukan Lembaga 1er(asama 8ingkat Pusat disebut

    2a(elis Pendidikan 1e(uruan Nasional ,2P1N/ 8ingkat 9ilayah

    disebut 2a(elis Pendidikan 1e(uruan Pro*insi ,2P1P/ dan

     8ingkat &ekolah disebut 2a(elis &ekolah ,2&/. Berkaitan

    dengan program kemitraan itulah +enomena yang ter(adi saat

    ini adalah kurikulum &21 baik rumpun teknologi dan industri

    maupun rumpun bisnis mana(emen sebagai bagian dari

    mekanisme implementasi pendidikan sistem ganda kurang

    lu!es dan sangat terstruktur. 8idak terkelolanya program

    pendidikan ke(uruan dengan baik di samping masih relati+ 

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    3/332

    kakunya sistem kurikulum yang dikembangkan oleh pihak

    mana(emen &21 di Pro*insi 1alimantan 8imur menyebabkanter(adinya peningkatan (umlah pengangguran tiap tahun.

    Hal ini se(alan dengan apa yang dikemukan oleh &uraydi

    ,dalam 1ompas'-"$#"#$$0/ bah!a sekolah ke(uruan pun

    masih bermasalah. 2eski &21 diharapkan bisa menghasilkan

    lulusan yang siap ker(a kenyataannya pengangguran terbuka

    lebih banyak dari sekolah ke(uruan. Beberapa bidang studi di

    sekolah ke(uruan tidak sesuai lagi dengan kebutuhan pasar

    tenaga ker(a. Lebih lan(ut :irdaus ,dalam 1ompas '-"$#"#$$0/

    menyatakan bah!a ;mana mungkin sekolah ke(uruan bisa

    menghasilkan lulusan yang punya kompetensi bila mesin yang

    dipergunakan oblak"oblak tidak presisi dan tidak pernah

    diperbarui sementara bahan untuk praktik tidak tersedia<

    Hal itu dapat diindikasikan antara lain dari data angka

    pengangguran 1ota 8arakan tahun #$$3 sebesar 530= dari

    angkatan ker(a sebesar 44.%$5 orang dan sebesar '56= dari

    angka pengangguran tersebut .bersumber dari lulusan sekolah

    menengah ke(uruan ,&21/ ,Bappeda 1ota 8arakan #$$3/ dan

    lebih diperparah lagi 1ota 8arakan sebagai 1ota yang terletak

    di daerah perbatasan Indonesia > 2alaysia (uga ikut

    berpengaruh terhadap penyiapan tenaga ker(a untuk mengisi

    peluangn ker(a yang ada hal ini ditun(ukkan dengan data BP&,#$$0/ bah!a (umlah pen)ari ker(a ,penduduk 1ota 8arakan

    dan penduduk pendatang dari pro*insi dan kabupaten kota

    sekitarnya/ tahun #$$# sampai tahun #$$3 yaitu mengalami

    peningktan dari tahun #$$# sebesar 6.$3$5 tahun #$$% orang

    sebesar 5.-06 dan tahu #$$3 orang sebesar '#.$%' orang

    :enomena di atas dapat dipahami menurut pandangan ?ho@ali

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    4/332

    ,#$$3/ bah!a selama ini disinyalir terdapat hubungan yang

    kurang baik antara pendidikan dengan ketenagaker(aan.Hubungan yang kurang baik tersebut di antaranya adalah

    semakin meningkatnya tingkat pengangguran se)ara umum

    dan pengangguran terdidik se)ara khusus tidak sesuainya

    antara latar belakang pendidikan dengan bidang peker(aan

    yang dilakukan rendahnya produkti*itas tenaga ker(a dan

    kurang rele*annya pengetahuan dan keterampilan yang

    diberikan kepada anak didik dengan pengetahuan dan

    keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia ker(a. Dan

    menurut Be)ker ,'-6%/ dalam teorinya tentang ;Human

    apital< bah!a ;generi) skills ; lebih tepat dipela(ari di

    sekolah karena (enis keterampilan sema)am itu bersi+at

    trans+erable

    Di samping itu se)ara konseptual D(o(onegoro ,'---/

    menyatakan bah!a tolok ukur pendidikan ke(uruan yang

    esien adalah ,a/ mempersiapkan sis!anya untuk (enis

    peker(aan yang didasarkan atas kebutuhan tenaga ker(a dan

    ,b/ sis!a mendapatkan peker(aan sesuai dengan keterampilan

    yang telah dilatihkan. 1onsideran seperti itu mengisyaratkan

    betapa pentingnya pengelolaan sistem pendidikan menengah

    yang dilaksanakan berdasarkan prinsip kemitraan khususnya

    bagaimana mengaitkan kompetensi lulusan dengan dunia

    industri sebagai sasaran dunia ker(a alumni bersangkutan.

    Dalam literatur administrasi negara klasik admnistrasi

    berhubungan dengan implementasi apa yang akan dilakukan

    negara. Administrasi mem+okuskan perhatian pada men)ari

    )ara esien one best !ay untuk mengimplementasikan

    kebi(akan publik ,Anderson'-5- dan Henry'-66/. 2aka (ka

    dikaitkan dengan +enomena di sektor pendidikan ke(uruan

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    5/332

    implementasi kebi(akan tersebut belum men)apai sasaran

    peningkatan kualitas pendidikan dan daya serap lapanganker(a pada (en(ang tersebut. Hal itu yang diasumsikan sebagai

    dampak yang diakibatkan oleh ter(adinya permasalahan dalam

    proses implementasi baik dari segi tidak terdapatnya

    komunikasi yang e+ekti+ antara perumus kebi(akan ,Dinas

    pendidikan propinsi dan kabupaten kota / dengan pihak

    pelaksana di tingkat sekolah dan industri ,implementer/.

    Dengan demikian implementasi kebi(akan kemitraan

    mempunyai kendala yaitu kompleksnya masalah yang

    dihadapi dalam proses implementasinya baik dari segi

    sumber daya pelaksananya maupun mekanisme dan proses

    organisasi yang harus dilalui dan diberdayakan dalam dimensi

    kebi(akan kemitraan. &emua +aktor tersebut men(adikan

    implementasi men(adi sesuatu yang semakin menarik untuk

    dipela(ari.

    Pada tahap selan(utnya kiner(a dan hasil akhir ,impa)t/ dari

    proses implementasi kebi(akan kemitraan &21 dan DUDI.

    Demikian pula hasil ka(ian Ed!ard III terhadap

    implementasi kebi(akan belum (elas menun(ukkan +aktor apa

    sesungguhnya di antara empat +aktor yang lebih dominan

    terhadap keberhasilan program. Penelitian ini di+okuskan pada

    aspek"aspek yang berkaitan dengan ka(ian proses dan dampak

    implementasi kebi(akan kemitraan pada &21 di 1ota 8arakan

    Pro*insi 1alimantan 8imur se(ak berlangsungnya otonomi

    daerah.

    '.#. Cumusan 2asalah Penelitian

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    6/332

    '.#.'.Bagaimana persiapan implementasi kebi(akan praktek

    industri di 1ota 8arakan '.#.#.Bagaimana proses implementasi kebi(akan praktek

    industri di 1ota 8arakan

    Propinsi 1alimantan 8imur antara tahun #$$' sampai dengan

    #$$0

    '.#.%.:aktor"+aktor apakah yang mempengaruhi proses

    implementasi kebi(akan praktek industri di 1ota 8arakan

    Propinsi

    1alimantan 8imur dilihat dari aspek komunikasi sumber daya

    pengelola disposisi dan struktur birokrasi

    '.#.3.Bagaimana dampak ,out)ome/ implementasi kebi(akan

    praktek industri terhadap tingkat keahlian dan pengalaman

    ker(a

    tingkat rasa per)aya diri serta masa transisi ,lead time/ dari

    sekolah ke dunia ker(a bagi sis!a

    '.%. 8u(uan Penelitian

    '.%.'. Persiapan implementasi kebi(akan praktek industri di

    1ota 8arakan.

    '.%.#. Proses pelaksanaan kebi(akan praktek industri di 1ota

     8arakan Propinsi

    1alimantan 8imur.'.%.%. Berbagai +aktor yang mempengaruhi proses

    pelaksanaan kebi(akan praktek

    industri di 1ota 8arakan Propinsi 1alimantan 8imur.

    '.%.3. Dampak ,out)ome/ implementasi kebi(akan praktek

    industri terhadap sekolah sis!a ,target group/dunia usaha

    industri dan pemerintah daerah 1ota 8arakan

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    7/332

    '.3. 2an+aat Penelitian

    '.3.'. 2an+aat 8eoritis

    Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan

    ilmu administrasi khususnya administrasi publik yang terkait

    langsung dengan masalah implementasi kebi(akan publik

    yaitu dapat mengungkap proses dan dampak implementasi

    kebi(akan pendidikan ke(uruan khususnya tentang

    implementasi kebi(akan kemitraan dalam penyenggaraan

    praktek industri.

    Dengan demikian dari segi teoritis hasil penelitian ini

    melakukan rekonstruksi ,re)onstru)tion/ teori implementasi

    kebi(akan yang digagas oleh ?eorge Ed!ard III ,'-6$/

    khususnya menyangkut berbagai +aktor yang menentukan

    keberhasilan dan kegagalan proses implementasi kebi(akan

    publik.

    '.3.#. 2an+aat Praktis

    Penelitian ini memberikan kontribusi yang berarti pada pihak

    &21 dunia usaha industri ,dudi/ Pemerintah Daerah 1ota

     8arakan Pro*insi 1alimantan 8imur dan Direktorat

    Pengembangan &21 Depdiknas CI dalam rangka lebih

    meningkatkan kualitas pen)apaian sasaran program kemitraandalam rangka praktek industri yang diselenggarakan selama

    ini yaitu dapat menguntungkan seluruh pihak utamanya

    kelompok sasaran ,target group/ terhadap 1ebi(akan

    kemitraan pendidikan ke(uruan yaitu sekolah guru sis!a

    dunia usaha industri dan pemda yang terlibat dalam skenario

    kebi(akan kemitraan.

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    8/332

    Di samping itu penelitian ini melahirkan model implementasi

    kebi(akan kemitraan pendidikan ke(uruan berbasis dunia ker(a,opportunity (ob oriented/ yang dapat digunakan oleh berbagai

    stakeholders dan (uga instansi terkait dengan implementasi

    kebi(akan yang dimaksud.

    BAB II

    1AIAN 8EOCI

    #.'. Penelitian 8erdahulu Fang Cele*an

    Penelitian yang dilakukan oleh Bukit ,'--5/Ciyanto ,'--6/

    Lee 1isung ,#$$'/ &tansaker dan Aamodt ,#$$#/ Prater dan

    &ileo ,#$$#/ An!ar ,#$$#/demikina pula penelitian &mith

    ,#$$%/ dalam penelitiannya tentang kebi(akan pendidikan di

    A+rika &elatan terutama untuk melihat implementasi kebi(akan

    pendidikan pada tingkat mikro .Hasil penelitian &mith adalah

    ,a/ proses pengembangan dan pembahasan kebi(akan

    pendidikan yang )enderung berubah ,remo*ed/ dan tidak

    diragamkan ,un"uni+orm/ dengan basis pengetahuan pendidik

    yang memiliki pengalaman ,eGperien)es/ dan pemahaman

    ,understanding/ lokal menghasilkan risiko implementasi

    kebi(akan yang kurang sukses atau tidak layak ,inadeuate/

    ,b/ kenyataan bah!a kebi(akan pendidikan yangdiimplementasikan ternyata tetap disaring ,ltered/ tidak

    diterima begitu sa(a oleh pendidik lokal namun hanya bagian>

    bagian yang sesuai dengan perspekti+ pribadi dan institusi

    pendidik ,sesuai pengalaman dan pemahaman mereka/ yang

    dipilih ,)/ implementasi kebi(akan membutuhkan

    pengetahuan keahlian dan perilaku dukungan dari pendidik

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    9/332

    ,d/ ternyata respons emosional pendidik terhadap kebi(akan

    pendidikan sangat menentukan implementasi kebi(akan dan,e/ resistensi yang terbesar dalam implementasi kebi(akan

    banyak dilakukan oleh pendidik terutama pendidik senior dan

    berpengalaman kebanyakan menolak kebi(akan yang

    bertentangan dengan pemahaman dan pengalaman yang

    pernah mereka lakukan.

    Berdasarkan gambaran hasil penelitian terdahulu di atas dapat

    disimpulkan bah!a dari berbagai hasil penelitian yang rele*an

    dengan permasalahan yang diteliti tampaknya belum banyak

    membahas tentang proses implementasi kebi(akan kemitraan

    dalam perspekti+ yang menyeluruh mulai dari tahapan

    persiapan implementasi hingga pada mempela(ari berbagai

    +aktor yang menyebabkan implementasi itu berlum optimal

    men)apai tu(uan dan sasaran kebi(akan

    Di samping itu beberapa hasil penelitian di atas misalnya

    studi yang dilakukan oleh Da*id Birt!histle ,#$$'/ belum

    mengungkapkan se(auh mana dampak yang dihasilkan dari

    adanya kebi(akan kemitraan yang meliputi dampak terhadap

    kelompok sasaran ,target group/ yang diinginkan. Dengan

    demikian hal itu men(adi +aktor yang dapat dianggap

    mempunyai kesen(angan ,gap/ penelitian yang di dalamnya

    perlu untuk diteliti lebih lan(ut.

    #.#. Perumusan 1ebi(akan Publik

    Dalam tataran konseptual perumusan kebi(akan tidak hanya

    berisi )etusan pikiran atau pendapat para pimpinan yang

    me!akili anggota tetapi (uga berisi opini publik ,publi)

    opinion/ dan suara publik ,publi) *oi)e/ seperti di(elaskan oleh

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    10/332

    Parsons ,'--5/. Hal itu disebabkan proses pembuatan

    kebi(akan pada esensinya tidak pernah bebas nilai ,*alue +ree/sehingga berbagai kepentingan akan selalu memengaruhi

    terhadap proses pembuatan kebi(akan.

    Beberapa pakar men(elaskan bah!a proses perumusan

    kebi(akan publik selalu dan harus memerhatikan beberapa

    karakteristik penting agar dapat men)apai sasaran kebi(akan

    yang dituangkan dalam tahapan implementasi kebi(akan.

    2isalnya di(elaskan oleh Austin ,'--$/ dalam 8uner dan

    Hulme ,'--5/ bah!a ada empat elemen lingkungan yang

    perlu diperhatikan dalam proses perumusan kebi(akan publik

    yaitu ,'/ e)onomi) ,#/ )ultural ,%/ demographi) dan ,3/

    politi)al elements. 1eempat elemen penting yang di(elaskan

    oleh Austin tersebut berkaitan dengan perlunya analisis

    dera(at urgensi dan rele*ansinya berdasarkan interest dan

    kebutuhan masyarakat.

    &ementara itu pendapat yang lebih spesik diungkapkan oleh

    Peter and Coger ,dalam Perry '---/ bah!a karakteristik yang

    perlu dipertimbangkan dalam proses perumusan kebi(akan

    publik bukan hanya dari sisi lingkungan seperti di(elaskan oleh

    Austin tetapi (uga penting untuk melihat bah!a keberhasilan

    poli)y analysis harus memenuhi karakteristik yang melibatkan

    aktor masyarakat sebagai berikut ,'/ te)hni)al skill ,#/

    multidis)iplinarity ,%/ )reati*ity ,3/ )larity ,0/ *oi)e ,4/

    eGpertise dan ,5/ politi)al sa+ety. Pendapat Peter dan Coger

    tersebut sesuai dengan karakteristik dari suatu kebi(akan yang

    la@imnya berbentuk aturan"aturan dan sekaligus di(adikan

    pedoman dalam mengimplementasikannya.J

    Untuk kepentingan proses implementasi kebi(akan publik yang

    selalu direspons oleh masyarakat se)ara positi+ para perumus

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    11/332

    kebi(akan harus senantiasa melakukan negosiasi se)ara

    langsung dengan masyarakat yang terkena dampak suatukebi(akan ,Islamy #$$'/. Pandangan itu mengingatkan atas

    konsep ;poli)y en*ironment< yang diungkap oleh Dye ,dalam

    Dunn #$$$/ sehingga perlu hati"hati dalam implementasinya

    karena antara perumusan kebi(akan dan implementasinya

    tidak dapat dipisahkan. Di samping itu setiap perumusan

    kebi(akan yang baik harus terkandung nuansa implementasi

    dan tolok ukur keberhasilannya sehingga kebi(akan yang telah

    dirumuskan dan di!u(udkan dalam bentuk program harus

    selalu bertu(uan dapat diimplementasikan ,Islamy #$$'/.

    Aspek lain yang terkandung dalam memahami dinamika

    penetapan dan implementasi kebi(akan yang seirama

    tersebut. Dalam prosesnya perlu memerhatikan konteks

    pelibatan masyarakat seperti diungkap oleh Islamy ,#$$#/K

    Dunn ,#$$$/K 8hoha ,#$$#/. Hal itu berarti bah!a antara

    konsep penetapan dan implementasi kebi(akan di samping

    harus selaras (uga harus dilihat sebagai bagian kehidupan

    masyarakat di dalam lingkungan.

    #.%. Implementasi 1ebi(akan

    #.%.'. 1onsep Implementasi 1ebi(akan

    &tudi Implementasi kebi(akan merupakan suatu ka(ianmengenai studi kebi(akan yang mengarah pada proses

    pelaksanaan dari suatu kebi(akan atau keputusan kebi(akan

    ,biasanya dalam bentuk undang undang peraturan

    pemerintah keputusan peradilan perintah eksekuti+ atau

    Dekrit Presiden/. an Horn dan an 2eter ,dalam Abdul 9ahab

    '--5/ merumuskan proses implementasi sebagai tindakan

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    12/332

    tindakan yang dilakukan baik oleh indi*idu indi*idupe(abat

    pe(abat atau kelompok kelompok pemerintah maupun pihaks!asta yang diarahkan pada ter)apainya tu(uan tu(uan yang

    telah digariskan dalam keputusan kebi(akan

    2eskipun an Horn dan an 2eter maupun :riedri)h

    mengungkap bah!a implementasi kebi(akan hanya dapat

    diukur dari tu(uan kebi(akan yang disusun sebelumnya namun

    pendapat tersebut se)ara implisit se(alan dengan pendapat

    Hartono Parsons ,'--5/ Islamy ,'--5/ Pressman dan

    9ilda*sky ,dalam Abdul 9ahab '--5/ dan Udo(i ,dalam Abdul

    9ahab '--5/ yang menilai implementasi dari sisi dampaknya

    se)ara langsung.

    2asih terkait dengan konsep dan pengertian implementasi

    Lineberry ,'-56/ (uga mengatakan bah!a proses

    implementasi setidak tidaknya memiliki elemen elemen

    berikut ,'/ pembentukan unit organisasi baru dan pelaksana

    ,#/ pen(abaran tu(uan ke dalam berbagai aturan pelaksana

    ,standard operating pro)edures&OP/ ,%/ koordinasi berbagai

    sumber dan pengeluaran pada kelompok sasaran pembagian

    tugas di dalam dan di antara dinas"dinas dan badan

    pelaksana dan ,3/ pengalokasian sumber sumber untuk

    men)apai tu(uan. 1omponen proses implementasi seperti itu

    se)ara langsung berkaitan dengan apa yang dianalisis oleh

    2a@manian dan &abatier ,'-65/. 2ereka men(elaskan bah!a

    proses implementasi kebi(akan publik harus diperhatikan dari

    sisi kontrol dan koordinasinya se)ara ketat untuk men)apai

    hasil

    Berkaitan dengan hal tersebut ?upta ,#$$'/ men(elaskan

    bah!a proses implementasi kebi(akan publik adalah sebuah

    tahapan yang dilakukan setelah kebi(akan diadopsi ,adopted/

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    13/332

    atau disahkan oleh yang memiliki otoritas untuk kebi(akan

    bersangkutan. Dengan demikian maka implementasi kebi(akanpublik seringkali dikaitkan dengan proses administrati+ di

    mana ditemukan banyak proses dan akti*itas organisasional

    dalam proses dan pendekatan yang dilakukannya.

    Berdasarkan pandangan tersebut di atas dapatlah

    disimpulkan bah!a proses implementasi kebi(akan itu

    sesungguhnya tidak hanya menyangkut perilaku badan badan

    administrati+ yang bertanggung (a!ab untuk melaksanakan

    program dan menimbulkan ketaatan pada diri kelompok

    sasaran ,target group/ melainkan pula menyangkut (aringan

    kekuatan kekuatan politik ekonomi dan sosial yang langsung

    atau tidak langsung dapat mempengaruhi perilaku dari semua

    pihak yang terlibat dan pada akhirnya berpengaruh terhadap

    dampak baik yang diharapkan ,intended/ maupun yang tidak

    diharapkan ,unintended negati*e eMe)ts/.

    Hal ini diperkuat oleh pendapat yang diungkap oleh Barda)h

    ,dalam Patton and &a!i)ki'-64/ dan &teiss and Daneke

    ,dalam Patton and &a!i)ki'-64/ bah!a proses kebi(akan

    ,implementation pro)ess/ merupakan seperangkat permainan

    dalam mana banyak a)tor melakukan manu*er tertentu untuk

    memperoleh apa yang mereka inginkan. Biasanya digunakan

    metode permainan ,game/ sebagai upaya untuk memperoleh

    lebih sumber daya kebi(akan seperti mekanisme monitoring

    menegosiasikan kembali sasaran yang telah dirumuskan

    setelah program ber(alan dan atau dengan (alan menambah

    berbagai elemen baru dari program yang telah ada selama ini.

    &ebaliknya keseluruhan proses implementasi kebi(akan dapat

    die*aluasi dengan )ara mengukur atau membandingkan

    antara hasil akhir dari program"program tersebut dengan

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    14/332

    tu(uan"tu(uan kebi(akan . ?rindle ,'-6$/ men(elaskan proses

    implementasi kebi(akan negara beserta )ara menge*aluasinyadengan diagram berikut

    ?ambar ' Implementasi sebagai proses Administrasi

    ,?rindle'-6$ /

    &alah satu pen(elasan proses implementasi yang dipandang

    lebih sederhana di dalam melihat keterkaitan berbagai

    *ariabel dan +aktor yang mempengaruhi proses implementasi

    adalah apa yang diungkap oleh Ed!ard III ,'-6$/ yang

    men(elaskan adanya empat *ariabel penting yang harus

    diperhatikan untuk melihat saling keterkaitan berbagai +aktor

    terhadap kegagalan dan keberhasilan implementasi kebi(akan

    publik.

    Ed!ard III mengungkap bah!a ada empat *ariabel penting

    yang perlu di(elaskan dalam memahami proses implementasi

    kebi(akan publik yaitu +aktor ,'/ komunikasi ,)ommuni)ation/

    ,#/ sumber daya pelaksana ,resour)es/ ,%/ disposisi birokrasi

    ,disposition/ dan ,3/ struktur birokrasi ,bureau)rati) stru)ture/.

    Pendekatan ini dianggap lebih kondusi+ di dalam memahami

    kompleksitas persoalan implementasi yang seringkali ter(adi di

    dalam kegiatan dan akti*itas implementasi kebi(akan publik.

    Pada kategori komunikasi misalnya di(elaskan bah!a *ariabelini terdiri dari sub komponen seperti transmisi ,transmission/

    antara pelaksana dan penerima program komponen ke(elasan

    persoalan ,)larity/ dan komponen konsistensi ,)onsisten)y/.

    &edangkan pada kategori sumber daya ,resour)es/ adalah

    terdiri dari beberapa sub komponen seperti sumber daya sta+

    in+ormasi yang dimiliki otoritas dan +asilitas pendukung

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    15/332

    implementasi.

    &edangkan kategori disposisi ,dispositions/ yaitu keluasanke!enangan oleh pe(abat pelaksana yang terdiri dari

    beberapa komponen seperti dampak disposisi yang ada

    penempatan birokrasi terkait dengan implementasi dan +aktor

    insenti+. Dan +aktor struktur birokrasi ,bureau)rati) stru)ture/

    yaitu komponen yang terdiri dari beberapa sub komponen

    seperti standar pelaksanaan ,&OP/ dan mekanisme

    +ragmentasi yang dilakukan oleh pe(abat pelaksana. ,Ed!ard

    III '-6$/.

    1eempat +aktor tersebut dalam pandangan Ed!ard III

    mempunyai keterkaitan antara satu dengan yang lain. :aktor

    komunikasi misalnya mempengaruhi sumber daya disposisi

    dan struktur birokrasi pelaksananya dalam konteks

    implementasi kebi(akan publik. &e)ara sederhana hubungan

    dan keterkaitan berbagai +aktor tersebut dalam proses

    implementasi kebi(akan dapat di(elaskan melalui bagan berikut

    Implementation

    Bureau)rati) &tru)ture

    Pendekatan ini memandang bah!a komunikasi dan struktur

    birokrasi dalam konteks pelaksana kebi(akan adalah men(adi*ariabel penting dalam menggerakkan sumber daya dan

    disposisi yang dapat di)iptakan dan digunakan oleh

    implementer untuk memperta(am dan men)apai sasaran

    kebi(akan yang diinginkan oleh kebi(akan itu sendiri.

    Dengan demikian dari berbagai pendekatan analisis kebi(akan

    yang di(elaskan di atas adalah pendekatan yang di(elaskan

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    16/332

    oleh Ed!ard III ,'-6$/ lebih memadai untuk digunakan dalam

    men(elaskan +enomena implementasi kebi(akan kemitraan&21 di 1ota 8arakan dengan penekanan pada proses

    implementasi kebi(akan yang dilakukan di daerah tersebut. Di

    samping itu pendekatan ini lebih proporsional dan konsisten

    dalam melihat dan memahami proses kompleks dari kegiatan

    implementasi kebi(akan kemitraan &21 di lokasi penelitian

     (uga didasarkan oleh pertimbangan bah!a konteks

    implementasi kebi(akan tersebut lebih memperhatikan

    persoalan prosedural implementasi dalam keseluruhan

    akti*itas implementasi yang ada di dalamnya.

    #.%.#. 1omponen dalam Implementasi 1ebi(akan

    &uatu kebi(akan dapat ber(alan dengan baik paling tidak ada

    tiga hal menurut Abd. 9ahab ,'--5/ yaitu ,'/ pemrakarsa

    kebi(aksanaanpembuat kebi(aksanaan ,the )entre/,#/

    pe(abat"pe(abat pelaksana di lapangan ,the periphery/,%/.

    Aktor"aktor perorangan di luar badan>badan pemerintahan

    kepada siapa program itu ditu(ukan yakni kelompok sasaran

    ,target group/ yaitu meliputi pimpinan lembaga pendidikan

    pendidik tenaga kependidikan dan peserta didik

    ,masyarakat/.

    2enurut Lineberry ,'-56/ dalam kaitannya dengan persoalan

    komponen implementasi kebi(akan menyatakan bah!a

    setidak"tidaknya proses implementasi memiliki elemen

    ,komponen/ sebagai berikut

    a. Perumusan dan penempatan lembaga baru untuk

    mengimplementasikan suatu kebi(akan baru atau proses

    penyusunan tanggung(a!ab dalam kaitannya dengan

    implementasi bagi kelembagaan dan personil yang ada saat

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    17/332

    ini.

    b. Adanya proses ter(emahan sasaran legislati+ dan berbagaitu(uannya ke dalam aturan pelaksanaannyaK pengembangan

    pedoman untuk menggunakan alat implementasi yang ada

    selama ini.

    ). 1oordinasi sumber daya dan berbagai ma)am pengeluaran

    lembaga yang terkait dengan upaya implementasi untuk

    kepentingan kelompok sasaran kebi(akan ,target groups/K

    pengembangan de*isi tanggung(a!ab ke dalam lembaga dan

    agen"agen yang terkait.

    d. Adanya mekanisme alokasi sumber daya yang ada o+ 

    resour)es to a))omplish poli)y impa)ts ,alokasi sumber daya

    guna kesempurnaan dampak kebi(akan/.

    Berdasarkan gambaran di atas dapat dipahami bah!a makna

    dari adanya komponen dalam implementasi kebi(akan publik

    dimaksudkan sebagai sumber daya dan alat yang diperlukan

    untuk melaksanakan program implementasi kebi(akan publik.

    Dalam kaitan ini perlu pula dikemukakan pendapat ?rindle

    ,'-6$/ yang mengungkap adanya tiga +aktor penting yang

    dapat dimaknai sebagai komponen yang perlu ada dalam

    proses implementasi kebi(akan publik. 1omponen tersebut

    adalah digambarkan seperti rin)iannya sebagai berikut

    '. 2elakukan rin)ian berbagai tu(uan yang hendak di)apai.

    #. 2embentuk program kegiatan.

    %. 2engalokasikan dana untuk proses pembiayaannya.

    1onsep ?rindle di atas (ika dikaitkan dengan pendapat Ed!ard

    III ,'-6$/ pada prinsipnya memiliki beberapa kemiripan

    ditin(au dari aspek komponen yang mesti ada dalam suatu

    implementasi kebi(akan publik. 1alau dalam pandangan

    Ed!ard III men(elaskan perlu adanya komponen alokasi dana

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    18/332

    dalam proses implementasi kebi(akan maka Ed!ard III

    meru(uk perlunya peman+aatan sumber daya kebi(akan untukmelaksanakan dan mengimplementasikan kebi(akan publik.

    Demikian pula konsepsi tentang rin)ian tugas dan program

    kegiatan pada prinsipnya rele*an dengan konsep komunikasi

    dan (uga disposisi serta struktur birokrasi dalam ka(ian Ed!ard

    III.

    #.%.%. 2odel Implementasi 1ebi(akan 8op"Do!n

    an 2eter dan an Horn kemudian berusaha untuk membuat

    tipologi kebi(akan menurut ,'/ (umlah masing masing

    perubahan yang akan dihasilkan dan ,#/ (angkauan atau

    lingkup kesepakatan terhadap tu(uan di antara pihak pihak

    yang terlibat dalam proses implementasi. Alasan

    dikemukakannya hal tersebut ialah bah!a proses

    implementasi itu akan dipengaruhi oleh dimensi dimensi

    kebi(akan sema)am itu dalam pengertian bah!a

    implementasi kebanyakan berhasil apabila perubahan yang

    dikehendaki relati+ sedikit sementara kesepakatan terhadap

    tu(uan dari mereka yang mengoperasikan program di

    lapangan relati+ tinggi.

    Hal lain yang dikemukakan kedua ahli di atas ialah bah!a

     (alan yang menghubungkan antara kebi(akan dan prestasiker(a dipisahkan oleh se(umlah *ariabel bebas ,independent

    *ariable/ yang saling berkaitan. ariabel *ariabel tersebut

    adalah ,'/ ukuran dan tu(uan kebi(akan ,#/ sumber sumber

    kebi(akan ,%/ )iri )iri atau si+at badaninstansi pelaksana,3/

    komunikasi antar organisasi terkait dan kegiatan kegiatan

    pelaksanaan,0/ sikap para pelaksanadan ,4/ lingkungan

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    19/332

    ekonomi sosial dan politik. 2odel proses implementasi dari

    an 2eter dan an Horn dapat dilihat pada gambar % di ba!ahini

    &elain an Horn dan an 2eter model top"do!n dikemukakan

     (uga oleh &abatier dan 2a@manian ,dalam &tillman '-66/ dan

    Hill ,'--%/ kedua tokoh ini menin(au implementasi dari

    kerangka analisisnya. 2odel top do!n yang dikemukakan oleh

    kedua ahli ini dikenal dan dianggap sebagai salah satu model

    top do!n paling ma(u karena keduanya telah men)oba

    mensintesiskan ide ide dari pen)etus teori model top do!n

    dan bottom"up men(adi enam kondisi bagi implementasi yang

    e+ekti+ yaitu ,'/ standar e*aluasi dan sumber yang legal ,#/

    teori kausal yang memadai sehingga men(amin bah!a

    kebi(akan memiliki teori yang akurat bagaimana melakukan

    perubahan ,%/ integrasi organisasi pelaksana guna

    mengupayakan kepatuhan bagi pelaksana kebi(akan dan

    kelompok sasara ,3/ para implementer mempunyai komitmen

    dan keterampilan dalam menerapkan kebebasan yang

    dimilikinya guna me!u(udkan tu(uan kebi(akan,0/ dukungan

    dari kelompok"kelompok kepentingan dan kekuatan dalam hal

    ini legislati+ dan eksekuti+ dan ,4/ perubahan kondisi sosial

    ekonomi yang tidak menghilangkan dukungan kelompok dan

    kekuasaan atau memperlemah teori kausal yang mendukung

    kebi(akan tersebut.

    Adapun model implementasi kebi(akan dimaksud seperti

    gambar 0 berikut

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    20/332

    ?ambar 3. 2odel proses implementasi kebi(akan dari

    2a@maniandan &abatier ,dalam 9iba!a '--3/

    2odel implementasi yang dikemukakan &abatier dan

    2a@manian pada dasarnya tidaklah (auh berbeda dengan

    model implementasi top"do!n yang dikemukakan oleh an

    2eter dan an Horn ,'-50/K Hood ,'-54/K?un ,'-56/ dan

    ?rindle ,'-6$/ yaitu dalam hal perhatiannya terhadap

    kebi(akan dan lingkungan kebi(akan. Perbedaannya pemikiran

    dari &abatier dan 2a@manian ini menganggap bah!a suatu

    implementasi akan e+ekti+ apabila birokrasi pelaksananya

    memenuhi apa yang telah digariskan oleh peraturan ,petun(uk

    pelaksana dan petun(uk teknis/.

    Di samping itu model ini (uga memandang bah!a

    implementasi kebi(akan dapat ber(alan se)ara mekanis atau

    linier maka penekanannya terpusat pada koordinasi

    kompliansi dan kontrol yang e+ekti+ yang mengabaikan

    manusia sebagai target group dan (uga peran dari aktor lain.

    Di sinilah kelemahan pendekatan 2a@manian dan &abatier

    tersebut dalam men(elaskan proses implementasi yang ter(adi

     (ika dibandingkan dengan model yang digunakan oleh Ed!ard

    III melalui analisis +aktor komunikasi struktur birokrasi

    sumber daya dan disposisi yang dimiliki oleh masing"masing

    pelaksana program

    #.%.3. Pendekatan Implementasi 1ebi(akan

    #.%.3.'. Pendekatan Politik

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    21/332

    Istilah politik yang digunakan pada pola pendekatan ini adalah

    menga)u pada pola"pola kekuasaan dan pengaruh di antaradan yang ter(adi dalam organisasi birokrasi. Asumsi dasar dari

    pendekatan ini adalah meskipun seperti telah dibahas dalam

    pen(elasan implementasi adalah tidak terlepas dari proses

    kekuasaan yang ter(adi dalam keseluruhan proses kebi(akan

    publik seperti di)ontohkan adanya beberapa kelompok

    penentang kebi(akan yang berusaha untuk memblokir usaha

    dari berbagai pendukung kebi(akan yang ada yang serta"merta

    dapat men(adi +aktor penghambat dalam proses pelaksanaan

    suatu kebi(akan publik. Chodes ,dalam Abdul !ahab #$$3/.

    Dengan demikian keberhasilan dan kegagalan suatu kebi(akan

    publik pada akhirnya akan sangat bergantung pada kesediaan

    dan kemampuan berbagai kelompok yang dominan dan

    berpengaruh ,atau terdiri dari berbagai koalisi kepentingan/

    untuk memaksakan kehendak mereka. Dalam kondisi tertentu

    distribusi kekuasaan mungkin dapat pula menimbulkan

    kema)etan pada saat implementasi kebi(akan !alaupun

    sebenarnya kebi(akan publik se)ara +ormal telah disahkan.

    #.%.3.#. Pendekatan &truktural

    Peman+aatan pendekatan struktural ini banyak mendapat

    kontribusi hasil pemikiran dari studi dan ahli organisasi yangmengesahkan pada pentingnya mempela(ari arus dan pola

    serta mekanisme organisasi dalam men(elaskan +enomena

    implementasi kebi(akan publik dalam pendekatan ini

    diketengahkan bah!a implementasi akan membutuhkan

    pendekatan yang lebih adapti+ proses pembuatan kebi(akan

    se)ara keseluruhan men(adi sangat linier dan hubungan

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    22/332

    antara kebi(akan dan implementasi akan mendekati apa yang

    dinyatakan oleh Barret dan :udge ,'-6'/ sebagai urutan Poli)y> A)tion > Poli)y )ontinuum.

    &e)ara umum dapat diungkap melalui pendekatan ini bah!a

    struktur yang bersi+at ;organis< nampaknya amat rele*an

    untuk situasi implementasi di mana kita perlu untuk

    meran)ang bangun berbagai struktur yang mampu

    melaksanakan suatu kebi(akan publik yang senantiasa

    berubah bila dibandingkan dengan melakukan ran)angan

    terhadap suatu struktur khusus yang sekali bangun langsung

    diimplementasikan

    #.%.3.%. Pendekatan Prosedural dan 2anagerial

    2emiliki struktur yang rele*an terhadap proses implementasi

    kebi(akan publik barangkali kurang begitu penting bila

    dibandingkan dengan upaya untuk mengembangkan proses

    dan prosedur yang tepat termasuk dalam hal ini adalah

    proses dan prosedur managerial beserta berbagai teknik dan

    metode yang ada. Dalam hal ini prosedur yang dimaksud

    adalah di antaranya yang terkait dengan proses pen(ad!alan

    ,s)heduling/ peren)anaan ,planning/ dan penga!asan

    ,)ontrolling/ kebi(akan publik.

    Bentuk dan !u(ud dari pendekatan yang bersi+at managerial

    ini di antaranya dapat dilihat pada Peren)anaan aringan 1er(a

    dan Penga!asan ,Net!ork Planning and ontrol/ atau

    seringkali diistilahkan dengan NP. Pendekatan ini

    menggambarkan suatu kerangka ker(a dalam mana proyek

    dapat diren)anakan dan proses implementasinya dapat

    dia!asi dengan )ara mengidentikasi berbagai tugas yang

    harus diselesaikan urutan logis pelaksanaannya di mana

    tugas itu harus diselesaikan.

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    23/332

    #.%.3.3. Pendekatan 1eprilakuan ,Beha*ioral Approa)h/

    Penerapan analisis keperilakuan ,beha*ioral analysis/ padaberbagai masalah mana(emen yang paling terkenal adalah apa

    yang seringkali disebut oleh para penganut aliran organisasi

    sebagai ;organi@ational de*elopment; atau pengembangan

    organisasi. Pendekatan ini adalah suatu penekanan pada

    proses untuk menimbulkan berbagai perubahan yang

    diinginkan dalam suatu organisasi melalui penerapan ilmu

    keprilakuan ,Eddy '-6'/. Di samping itu pengembangan

    organisasi (uga merupakan salah satu bentuk konsultasi

    mana(emen di mana seorang konsultan bertindak selaku agen

    perubahan untuk mempengaruhi seluruh budaya organisasi

    yang ada termasuk pada dimensi sikap dan perilaku dari

    pega!ai yang menduduki posisi kun)i.

    Berdasarkan beberapa pendekatan dalam studi implementasi

    seperti di(elaskan di atas maka peneliti menggunakan

    pendekatan prosedural dan managerial meskipun ketiga

    pendekatan lainnya masih tetap diperhatikan sepan(ang di

    lapangan ditemukan kasus yang dapat di(elaskan melalui

    pendekatan tersebut.

    Pendekatan ini sesuai dengan konsepnya selalu dapat

    men(elaskan +enomena implementasi dari sisi proses akti*itas

    dan prosedur yang harus dilaluinya untuk dapat men)apai

    sasaran implementasi kebi(akan publik. Berkaitan dengan itu

    bah!a +enomena kebi(akan kemitraan &21 di 1ota 8arakan

    diasumsikan banyak dipengaruhi oleh proses dan prosedur

    serta mekanisme yang diperlukan untuk kepentingan

    pelaksanaan kebi(akan tersebut. Pendekatan prosedural dan

    managerial pada intinya (uga terkait dengan teori dan model

    implementasi kebi(akan publik yang diungkap oleh 2a@manian

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    24/332

    dan &abatier yang inti pandangannya bah!a implementasi

    kebi(akan publik sangat ditentukan oleh (alur kontrol sertaprosedur yang harus diperhatikan agar kebi(akan publik dapat

    terlaksana dengan sebaik"baiknya.

    #.3. :aktor>:aktor pendukung dan penghambat yang

    2empengaruhi Proses Implementasi 1ebi(akan Publik

    1ebi(akan apapun bentuknya sebenarnya mengandung resiko

    untuk gagal. Hoog!ood dan ?unn ,dalam Hill'--%/ membagi

    pengertian kegagalan kebi(akan ,poli)y +ailure/ ke dalam dua

    kategori yaitu non implementation ,tidak terimplementasikan/

    dan unsu))es+ul implementation ,implementasi yang tidak

    berhasil/. 8idak terimplementasikan mengandung arti bah!a

    suatu kebi(akan tidak dilaksanakan sesuai dengan ren)ana

    mungkin karena pihak pihak yang terlibat di dalam

    pelaksanaannya tidak mau beker(a sama atau mereka telah

    beker(a se)ara tidak esien beker(a setengah hati atau karena

    mereka tidak sepenuhnya menguasai permasalahan atau

    permasalahan yang dibuat di luar (angkauan kekuasaannya

    sehingga betapapun gigih usaha mereka hambatan"hambatan

    yang ada tidak sanggup mereka tanggulangi. Akibatnya

    implementasi yang e+ekti+ sukar dipenuhi.

    &alah satu tolok ukur keberhasilan suatu kebi(akan terletak

    pada proses implementasinya. Dan tidak berlebihan (ika

    dikatakan implementasi kebi(akan merupakan aspek yang

    penting dari keseluruhan proses kebi(akan ,9eimer '--6K

     ones '--4/. Namun demikian bukan berarti implementasi

    kebi(akan terpisah dengan +ormulasinya melainkan

    keberhasilan suatu kebi(akan sangat tergantung pada tatanan

    kebi(akan itu sendiri ,ma)ro poli)y dan mi)ro poli)y/.

    #.3.'. :aktor Pendukung

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    25/332

    Hog!ood dan ?unn ,dalam Hill '--%/ lebih lan(ut

    menyatakan bah!a untuk dapat mengimplementasikan suatukebi(akan se)ara sempurna ,per+e)t implementation/ maka

    diperlukan beberapa kondisi atau persyaratan tertentu

    sebagai berikut

    '/ kondisi eksternal yang dihadapi oleh badaninstansi

    pelaksana tidak akan menimbulkan gangguan kendala yang

    seriusK #/ untuk pelaksanaan program tersedia !aktu dan

    sumber yang )ukup memadaiK %/ perpaduan sumber sumber

    yang diperlukan benar benar tersediaK 3/ kebi(akan yang akan

    diimplementasikan didasari oleh suatu hubungan kausalitas

    yang andalK 0/ hubungan kausalitas bersi+at langsung dan

    hanya sedikit mata rantai penghubungnyaK 4/ hubungan saling

    ketergantungan harus ke)ilK 5/ pemahaman yang mendalam

    dan kesepakatan terhadap tu(uanK 6/ tugas"tugas dirin)i dan

    ditempatkan dalam urutan yang tepatK -/ komunikasi dan

    koordinasi yang sempurnaK dan '$/ pihak pihak yang memiliki

    !e!enang kekuasaan dapat menuntut dan mendapatkan

    kepatuhan yang sempurna/.

    2enurut Hood ,dalam Islamy #$$'/ bah!a implementasi

    kebi(akan sebagai administrasi yang sempurna sehingga dapat

    diklasikasikanK ,a/ organisasi pelaksana harus dibuat

    menyerupai organisasi militer dengan hanya satu garis

    komando dan ke!enangan yang (elas ,b/ semua norma harus

    dipaksakan berlakunya dan harus sesuai dengan tu(uan yang

    ditetapkan sebelumnya ,)/ semua pega!ai harus mau

    melaksanakan tugas sebagaimana yang telah diperintahkan

    ,d/ harus ada komunikasi yang sempurna baik antara

    organisasiunit"unit yang ada di dalam maupun luar yang

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    26/332

    terlibat dan ,e/ tiadanya tekanan !aktu.

    Hal yang sama (uga diungkap oleh Islamy ,'--5/ mengatakanbah!a suatu kebi(akan negara akan men(adi e+ekti+ bila

    dilaksanakan dan mempunyai dampak positi+ bagi anggota"

    anggota masyarakat. Dengan kata lain tindakan atau

    perbuatan manusia yang men(adi anggota masyarakat

    bersesuaian dengan apa yang diinginkan oleh pemerintah

    atau negara. Dengan demikian (ika mereka tidak berbuat atau

    bertindak sesuai dengan keinginan pemerintahnegara itu

    maka kebi(akan negara men(adi tidak e+ekti+.

    #.3.#. :aktor Penghambat

    '/ Dengan demikian biasanya kebi(akan yang memiliki resiko

    kegagalan implementasi kebi(akan tidak selalu dapat dihindari

    oleh siapapun dan organisasi manapun. Abdul 9ahab ,'--5/

    mengemukakan resiko kegagalan implementasi kebi(akan

    dapat ditelusuri pada tiga !ilayah ker(a ,'/ pelaksanaannya

    yang (elek ,bad eGe)uon/ ,#/ kebi(aksanaan sendiri memang

     (elek ,bad poli)y/ dan ,%/ kebi(aksanaan itu memang bernasib

     (elek ,bad lu)k/.

    '/ Pelaksanaan (elek ,bad eGe)ution/.

    Pelaksanaan kebi(akan yang (elek disebut (uga kegagalan

    implementasi ,implementation +ailure/ ,Abdul 9ahab #$$'/.

    Dalam praktek biasanya disebabkan antara lain karena

    ketidakmampuan &D2 seperti disinyalir ,Pusdiklat &pimnas

    #$$'/.

    #/ 1ebi(aksanaannya yang (elek ,bad poli)y/

    1ebi(akan yang (elek ,bad poli)y/ menurut Abdul 9ahab

    ,#$$'/ disebut (uga kegagalan kebi(akan ,poli)y +ailure/.

    1egagalan demikian lebih disebabkan kurangnya

    pengetahuan keterampilan pemahaman pembuat kebi(akan

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    27/332

    ,&mith #$$%/ atas berbagai kebutuhan yang men(adi tuntutan

    publik. La@imnya kebi(akan demikian kurang didukungin+ormasi ,Dunn #$$$/ hasil penelitian atau sur*ai atas

    berbagai kebutuhan yang men(adi tuntutan publik ,needs

    demands publi)/. Dalam kaitan ini Islamy ,#$$'/

    mengemukakan bah!a kebi(akan demikian seringkali harus

    dihapus disesuaikan dengan tuntutan tuntutan baru ,ne!

    demands/ atau melalui negosiasi se)ara langsung dengan

    masyarakat yang kena dampak maupun dengan poli)y

    stakeholder ,Pusdiklat &pimnas #$$'/.

    %/ 1ebi(aksanaan bernasib (elek ,bad lu)k/

    1ebi(akan bernasib (elek ,bad lu)k/ biasanya berlangsung

    se)ara kondisional dan temporer. &eperti dikemukakan Islamy

    ,#$$'/ bah!a para pembuat maupun pelaksana kebi(akan

    publik harus menyiapkan keahlian teknis yang dibutuhkan

    untuk mampu memprediksi dan meramalkan se)ara lebih baik

    dan meyakinkan konsekuensi konsekuensi dari setiap alternati+ 

    kebi(akan yang dipilihnya. Al*in 8oer ,dalam Pradiansyah

    #$$#/ menyebut masa depan sebagai ;terra in)ognita

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    28/332

    suatu kebi(aksanaan atau dengan kata lain untuk men)ari

     (a!aban apa yang ter(adi sebagai akibat dari implementasikebi(aksanaan membahas ;hubungan antara )ara")ara yang

    digunakan dan hasil yang di)apai

    Dampak kebi(akan di sini adalah seluruh dampak pada kondisi

    dunia nyata ,the impa)t o+ a poli)y is all its on real"!orld

    )onditions/ 8homas C. Dye ,dalam Abdul 9ahab ,'--5/.

    2enurut 8homas C. Dye ,'-6'/ yang termasuk dampak

    kebi(akan adalahK ,'/ the impa)t on the target situations or

    group ,#/ the impa)t on situations or group other than the

    target ,;spilo*er eMe)t

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    29/332

    Dengan demikian konteks implementasi kebi(akan kemitraan

    &21 yang sebelumnya dapat memberikan gambaran bah!akontribusi &21 terhadap pengangguran di 1ota 8arakan )ukup

    signikan dilihat dari sisi besaran sis!a atau alumni yang tidak

    terserap pada lapangan ker(a yang rele*an. Peman+aatan

    pendekatan be+ore and"a+ter )omparison berdasarkan

    pen(elasan Patton dan &a!i)ki ,'-64/ sebelumnya dalam

    kaitan ini dapat digunakan untuk men(elaskan +enomena

    dampak yang di)apai dari hasil implementasi kebi(akan

    kemitraan &21 baik dampak itu berkaitan dengan hasil

    implementasi kebi(akan seperti menurunnya mutu lulusan

    &21 yang kemudian menyebabkan angka pengangguran

    meningkat maupun se)ara tidak langsung terhadap proporsi

    angka penyerapan tenaga ker(a di 1ota 8arakan.

    Di samping itu untuk memahami seberapa besar dampak

    implementasi kebi(akan yang dilakukan adalah penelitian ini

    menggunakan konsep yang menga)u pada pandangan

     8homas C. Dye ,'-6'/ seperti di(elaskan di atas bah!a

    konsep dampak implementasi yang seringkali dilakukan dalam

    penelitian kebi(akan adalah melihat seberapa dampak yang

    ditimbulkan baik potensial maupun riil terhadap kelompok

    sasaran kebi(akan ,target group/ yang tergolong pada bagian

    pertama dari empat dimensi dampak implementasi kebi(akan

    yang dilakukan selama kurung !aktu tertentu.

    #.4. &trategi 1ebi(akan Pengembangan Pendidikan di Era

    Otonomi Daerah

    #.4.'. 1ebi(akan Otonomi Daerah

    Pemberlakuan Undang"undang otonomi daerah yang dimulai

    dengan diterpakannya Undang"undang Nomor ## 8ahun '---

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    30/332

    dan kemudian disempurnakan dengan Undang"undang Nomor

    %# 8ahun #$$3 tentang Pemerintah Daerah dengandiserahkannya se(umlah ke!enangan yang semula men(adi

    urusan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah

    mengakibatkan ter(adinya perubahan dalam berbagai aspek

    pembangunan di Indonesia termasuk (uga dalam aspek

    pendidikan.

     umlah ke!enangan yang begitu besar tersebut memba!a

    perubahan struktur dalam pengelolaan pendidikan dan

    berlaku (uga pada penentuan stake holders di dalamnya. ika

    pada masa sebelumnya diberlakukan otonomi daerah

    stakeholders pendidikan sepenuhnya berada ditangan aparat

    pemerintah pusat maka di era otonomi dearah pendidikan

    sekarang ini peranan stakeholders akan tersebar kepada

    berbagai pihak yang berkepentingan , Hasbullah#$$4/

    #.4.#. 1ebi(akan Desentralisasi Pendidikan

    Desentarlisasi pendidikan merupakan politi)al )hoi)e yang

    dimabil oleh pemerintah puast , Dun#$$$/ desentarlisasi

    diartikan sebagai penyerahan urusan pemerintah kepada

    pemerintah daerah sehingga !e!enang pengelolaan

    pendidikan dasar dan menengah sepenuhnya men(adi

    tanggung(a!ab daerah , PP No.#0#$$$ tentang pelimpahan

    ke!enangan pemerintah kepada pemerintah daerah/ dimana

    memberi ke!enangan dalam menentukan kebi(akan

    peren)anaan pelaksanaan pelaksanaan monitoring dan

    e*aluasi maupun yang menyangkut segi"segi pembiayaan dan

    pengelolaan personalia ,sta+/

    1ebi(akan desentralisasi adalah sebagai salah satu instrumen

    yang diharapkan mampu melenyapkan berbagai persoalan

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    31/332

    mendasar seperti disparitas pendapatan pelayanan

    pendidikan diba!ah standar , Abdul !ahab#$$#/.Pendapat senada yang dikemukakan oleh &mith , dalam Abdul

    9ahab#$$#/ bah!a kebi(akan desentralisasi merupakan

    indikator dan prasyarat penting bagi dimungkinkan proses

    pembangunan di bidang sosial pendidikan ekonomi politik

    yang demokratis. Dengan demikian desentarlisasi dapat

    dia(dikan ru(ukan untuk meningkatkan dan memperkokoh

    mutu pendidikan ,Osbon Plastrik'--4K dan Pollit Bir)hall

    Putnam'--6K/.

    #.4.% 1ebi(akan Otonomi Pendidikan

    Di dalam koridor re+ormasi otonomi pendidikan mempunyai

    dua arti menurut Arono!it@ ,dalam 8ilaar #$$#/ yaitu

    pertama menata kembali sistem pendidikan nasional yang

    sentralistis menu(u kepada suatu sistem yang memberikan

    kesempatan luas pada inisiati+ masyarakat. Otonomi

    pendidikan (uga berarti demokratisasi sistem pendidikan yang

    mengembangkan hak dan ke!a(iban masyarakat untuk

    mengurus pendidikannyaK 1edua otonomi pendidikan bukan

    berarti melepas segala ikatan untuk membangun negara

    kesatuan Cepublik Indonesia (ustru memperkuat dasar"dasar

    pendidikan pada tingkat grass"root untuk membentuk suatu

    masyarakat bersatu berdasarkan kebhinekaan sehingga

    masyarakat langsung bertanggung (a!ab atas kekerabatan

    dan proses pendidikan yang dimiliki karena pendidikan

    dikembalikan kepada the stakeholders

    &ementara itu menurut Hasbullah ,#$$4/ bah!a

    penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan semakin

    merata akan menghadapi tantangan yang semakin kompleks.

    E+esiensi pendidikan menuntut pengelolaan yang semakin

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    32/332

    terdesentralisasikan aparatur pendidikan daerah harus

    semakin mampu mengelola dan melaksanakan tekniskependidikan se)ara otonomi. Hal ini diperlukan untuk

    membangun masyarakat di daerah masing"masing ke arah

    kemandirian untuk men)apai kehidupan yang semakin merata

    dan se(ahtera.

    #.4.3 1ebi(akan Peningkatan 2utu dan Cele*ansi Lulusan &21 

    di Era Otonomi Daerah

    Undang"undang Nomor ## 8ahun '--- kemudian dire*isi

    dengan Undang"undang Nomor %# 8ahun #$$3 tentang

    pemerintahan daerah dan undang"undang ini lebih la@im

    disebut Undang"undang otonomi derah yang meletakkan

    ke!enangan sebagian besar pemerintahan dibidang

    pendidikan yang selama ini dikelola oleh pemerintah pusat

    kepada pemerintah daerah., PP Nomor #0 8ahun #$$$ tentang

    pembagian ke!enagan pemerintah kepada pemerintah

    daerah/.

    Hal ini terlihat dalam kenyataan bah!a berbagai program

    in*estasi perluasan akses pendidikan dan peningkatan mutu

    yang telah dilakukan belum dapat men)apai hasil seperti yang

    diharapkan. 1arena itu otonomi ,sistem dan pengelolaan

    pendidikan merupakan suatu keharusan/. 2enurut ?risay and2ahl)k ,dalam Puslit(ak Depdiknas #$$# / menyatakan bah!a

    Pendidikan dikatakan bermutu apabila produk atau hasil dari

    pendidikan yang diselenggarakan , ilmu pengetahuan

    keterampilan dan nilai"nilai yang dikuasai sis!a/ sudah

    memenuhi standar yang ditetapkan dalam tu(uan pendidikan

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    33/332

    dan hasil tersebut sudah sesuai dengan kondisi masyarakat

    dan lingkungan serta kebutuhan&e(alan dengan pandangan ini dinyatakan oleh &almon , '-65/

    bah!a suatu program atau lembaga pendidikan disebut

    memiliki mutu yang lebih tinggi apabila program atau lembaga

    tersebut memiliki dampak positi+ yang lebih besar terhadp

    sis!a dan masyarakat se)ara umum

    #.4.3.'. Pengembangan 1urikulum Berbasis 1ompetensi

    Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan untuk

    perkembangan indi*idu dan perkembangan masyarakat.

    1ema(uan suatu masyarakat dapat dilihat dari pengembangan

    pedidikannya. 1urikulum ber+ungsi sebagai alat dalam proses

    pendidikan disekolah didalamnya bukan hanya berisi tentang

    arah dan tu(uan yang ingin di)apai akan tetapi (uga

    menyangkut isi pedoman dalam menyusun presedur atau

    strategi men)apai tu(uan serta )ara menge*aluasi

    keberhasilan pen)apaian tu(uan itu , &an(aya #$$0/

    1urikulum dapat diartikan se)ara sempit dan luas pada (aman

    yunani kuno kurikulum diartikan se)ara sempit yakni sebagai

    kumpulan mata pela(aran yang harus disampaikan guru atau

    dipela(ari sis!a , Nana &yaodih dalam Ciyanto'--6/.

    1emudian 8aba ,dalam Ciyanto '--6/ mendinisikan

    kurikulum sebagai ; Plan +or learning ; Demikian pula (uga

    menurut ?leny ?.Unruh dan Adolph Unruh , dalam

    Ciayntoi'--6/ kurikulum sebagai suatu ren)ana tentang

    tentang tu(uan dan isi dari apa yang dipela(ari dan

    didalamnya terdapat antisipasi hasil"hasil pembela(aran.

    &e(alan dengan pandangan tersebut &idi ,#$$'/ menayatakan

    bah!a kurikulum nasional dikembangkan berdasarkan

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    34/332

    kompetensi dasar , )ompeten)y"based )urri)ulum/ dalam

    konsep ini kurikulum disusun berdasarkan kemampuan dasarminimal yang harus dikuasai seseorang peserta didik setelah

    yang bersangkutan menyelesaikan satu unit pela(aransatu

    satuan !aktu dan atau satuan pendidikan.

    2aka dengan kebi(akan kemitaraan pendidikan ke(uruan yang

    dilaksanakan saat ini sangat rele*an dengan ketiga komponen

    tersebut dengan melakukan sinkronisasi kurikulum antara &21 

    dengan dunia usaha industri ,Dunia ker(a/ sehingga program

    yang pembela(aran yang dilakukan disekolah senantiasa

    memenuhi tuntutan dunia ker(a disamping itu kurikulum (uga

    memuat bagaiamana men)iptakan lulusan yang tidak hanya

    berorientasi pada lulusan &21 yang siap beker(a tetapi lulusan

    &21 yang siap men)iptakan lapangan ker(a maka materi

    pembela(aran berbasis ke!irausahaan sangat perlu diberikan

    pada semua sis!a

    #.4.3.#. 2ana(emen Pendidikan

    Perbaikan mana(emen pendidikan diarahkan untuk lebih

    memberdayakan sekolah sebagai unit pelaksana terdepan

    dalam kegiatan bela(ar menga(ar di sekolah hal ini

    dimaksudkan agar sekolah lebih mandiri dan bersikap kreati+

    dapat mengembangkan iklim kompetiti+ antar sekolah

    di!ilayahnya serta bertanggung(a!ab terhadap stakeholders

    pendidikan didaerah khususnya orang tua dan masyarakat

    yang di era otonomi ini tergabung dalam komite sekolah dan

    de!an pendidikan.

    2enurut &idi ,#$$'/ bah!a dalam pelaksanaannya

    mana(emen pendidikan harus lebih terbuka a))ountable dan

    mengoptimalkan partisipasi orangtua dan masyarakat serta

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    35/332

    dapat mengelola semua sumber daya yang tersedia disekolah

    dan lingkungannya untuk digunkan seluas"luasnya bagipeningkatan prestasi sis!a dan mutu pendidikan.

    #.4.3.% &arana dan Prasarana Pendidikan

    &tandar pelayanan minimal di bidang pendidikan adalah tolak

    ukur kiner(a pelayanan pendidikan yang diselenggarakan oleh

    daerah dan pemerintah daerah berke!a(iban untuk

    memenuhinya sebagaimana diatur dalam 1epmendiknas CI

    Nomor '#-aU#$$3 tentang standar pelayanan minimal

    bidang pendidikan khususnya pasal 3 poin # tentang

    pendidikan &21 yaitu -$ persen sekolah memiliki sarana

    prasarana minimal sesuai dengan standar teknis yang

    ditetapkan se)ara nasional

    &arana prasarana merupakan unsur penting dalam

    penyelenggaraan pendidikan karena dikembangkan se)ara

    integral berdasar a)uan standar kualitas baku diantaranya

    ruang kelas ruang praktek laboratorium perpustakaan

    gedung admnistrasi buku pela(aran alat dan media

    pendidikan dikembangkan dalam satu kesatuan yang untuh

    dan sesuai standar pelayanan minimal pendidikan.

    #.4.3.3. 8enaga 1ependidikan

    Pengembangan tenaga kependidikan sebagai unsur dominandalam proses bela(ar menga(ar diarahkan untuk meningkatkan

    kuali+aikasi kompotensi dan pro+esionalisme. 1arena itu

    semua upaya peningkatan kiner(a tenaga kependidikan

    dilakukan melalui lembaga"lembaga pro+esional dan atau

    perguruan tinggi yang memenuhi syarat

    Hal ini se(alan dengan Undang"undang Nomor '3 8ahun #$$0

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    36/332

    pasal 6 yang menyatakan bah!a guru !a(ib memiliki

    kualikasi akdemik kompetensi sertkasi pendidik sehat (asmani dan rohani serta memiliki kemapuan untuk

    me!u(udkan tu(uan pendidikan nasional. Dengan demikian

    uapaya peningkatan mutu tenaga ker(a kependidikan ini bisa

    sesuai dengan konsep mana(emen berbasis sekolah

    ,&idi#$$'/.

    #.4.3.0. Pembiayaan Pendidikan ,Dana Operasional/

    &alah satu +aktor yang memberikan pengaruh terhadap mutu

    pendidikan dan rele*ansi pendidikan adalah dana operasional

    atau anggaran pendidikan yang memadai sebagiamana

    Undang"undang Nomor #$ 8ahun #$$% tentang sistem

    pendidikan nasional mengamanatkan untuk anggaran

    pendidikan di APBN dan APBD dilur ga(i dan pendidikan

    kedinasan minimal #$ persen ternyata ini sangat sulit

    dipahami oleh berbagai pihak terutama para eksekuti+ dan

    legislati+ sehingga masih terus mena(di perdebatan.

    2enurut Hasbullah , #$$4/ bah!a pembiyaan pendidikan atau

    sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola

    anggaran pendapatan dan belan(a pendidikan. 1egiatan ini

    dimulai dari peren)anaan biaya usaha mendaptkan dana yang

    mendukung ren)ana itu penggunaan serta penga!asan

    penggunaan anggaran yang sudah ditetapkan.

    #.4.3.4. Peserta Didik , &is!a /

    Pengembangan peserta didik &21 harus menga)u pada

    kerangka kebutuhan dunia ker(a karena itu sis!a harus

    dibekali dengan kompetensi > kompetensi yang lebih lu!es

    yang men)akup kompetensi kun)i dan kompetensi pada

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    37/332

    bidang keahlian tertentu serta kompetensi ke!irausahaan.

    &elan(utnya di era otonomi daerah ini proses rekrutmen,penerimaan/ peserta didik pada &21 pelaksanaan rekrutmen

    ,penerimaan/ peserta didik harus lebih a!al melibatkan dunia

    usaha industri ,dunia ker(a/ sebagai tim seleksi sis!a baru

    demikian (uga ketika melakukan pen(urusan sehingga dunia

    usaha merasa se(ak dini mengatahui kondisi a!al sis!a dan

    ikut bertanggung(a!ab terhadap keberadaan sis!a selama

    berada dibangku sekolah. 1eikut sertaan dunia usaha indsutri

    ini sampai dengan sis!a lulus.

    #.4.0 Dunia Usaha Indudstri , Dunia 1er(a/

    #.4.0.'. 1onsep Dunia Usaha Industri ,Dunia 1er(a / sebagai

    9adah Praktek &is!a &ekolah 2enengah 1e(uruan , &21/

    Dunia usaha industri merupakan salah satu elemen yang

    penting dalam dunia ketenagaker(aan hal ini tidak bisa

    dipungkiri karena dunia usaha industri merupakan salah satu

    penyerap tenaga ker(a yang )ukup dominan sehingga perlu

    adanya penyesuian antara dunia usaha industri dengan dunia

    pendidikan sebagai sumber penghasil tenaga ker(a.

    hang ,'--3/ mengemukakan bah!a industri adalah tempat

    yang paling tepat bagi sis!a"sis!a &21 untuk melatih

    kemampuan penyesuaian diri terhadap lapangan ker(a. hang

    lebih lan(ut mengemukakan bah!a industri atau lapangan

    ker(a hendaknya sebagai bagian dari tempat pendidikan

    keterampilan. Dunia usahaindustri dalam penyelenggaraan

    kemitraan &21 dengan dunia usahaindustri men(adi penting

    mengingat sis!a bela(ar praktek langsung dan sis!a

    memperoleh pengalaman ker(a. Pengalaman beker(a di

    industri dilihat sebagai sebuah laboratorium bengkel

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    38/332

    lapangan.

    Hasil penelitian Pakpahan ,'--0/ mengatakan bah!a kendalautama dalam pelaksanaan P&? adalah bagaimana melibatkan

    dunia usaha industri dan dibutuhkan keterlibatan atau

    komitmen dari pihak dunia usahaindustri. adi salah satu

    aspek yang sangat esensial dalam pelaksanaan P&? pada

    pendidikan ke(uruan adalah komitmen industri membantu

    pendidikan ke(uruan . 1esuksesan P&? sangat dipengaruhi

    oleh keterliba tan pihak industri.

    #.4.0.#. 1egiatan Praktek di Dunia usahaIndustri

    2a)am peker(aan praktek yang diterima oleh sis!a di industri

    merupakan salah satu komponen yang paling menentukan

    kualitas pembela(aran pada P&? ,1iel'--$K Berryamen'--%/.

    &elan(utnya 1iel ,'-6$/ dalam studinya menemukan bah!a

    karakteristik dari peker(aan yang diberikan kepada sis!a

    merupakan *ariabel yang sangat *ital dalam menentukan

    kesuksesan dalam suatu pendidikan ke(uruan. Berrymen

    ,'--%/ lebih lan(ut mengungkapkan pentingnya peker(aan

    semakin berkurang bila tugas praktek yang diberikan (elas dan

    rin)i.

    &)hoen+elt '--# ,dalam Ciyanto'--6/ menyatakan bah!a

    kesuksesan dual system di ?erman sangat dipengaruhi oleh

    hubungan erat antara pela(aran teori yang bersi+at akademis

    di sekolah dan pengalaman praktek yang diberikan di industri.

    2enurut Bailey ,'--%/ bah!a industri yang berbeda mungkin

    memberikan pengalaman bela(ar yang tidak seragam kepada

    sis!a. Demikian pula satu industri mungkin memberikan

    pengalaman praktek yang tidak seragam kepada sis!a.

    1eragaman tersebut ter(adi karena penempatan sis!a pada

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    39/332

    peker(aan produksi yang beragam baik pada satu industri

    maupun antara industri.

    #.4.4. Partisipasi 2asyarakat

    &ebagaimana amanah Undang"undang Nomor #$ 8ahun #$$%

    pasal 03 ayat ' menyatakan bah!a peran serta masyarakat

    dalam pendidikan meliputi peran serta perorangan kelompok

    keluarga organisasi pro+esi pengusaha dan organisasi

    kemasyarakatan dalam penyelenggaran dan pengendalian

    mutu pelayanan pendidikan

    2asyarakat dan orangtua sudah saatnya diikut sertakan dalam

    pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekolah melalui

    komite sekolah yang beranggotakan unsur per!akilan

    orangtua tokoh masyarakat L&2 guru dan sis!a yang

    bertugas sebagai +orum pengambil keputusan bersama

    sekolah dan masyarakat dalam peren)anaan implementasi

    monitoring dan e*aluasi program ker(a yang dilakukan oleh

    sekolah , &idi#$$'/

    Di era otonomi daerah ini peran serta masyarakat dalam

    pendidikan sangat diharapkan utamanya dalam meningkatan

    mutu pelayanan pendidikan sebagaimana diungkap dalam

    Undang"undang Nomor #$ 8ahun #$$% pasal 04 ayat ' bah!a

    masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pelayanan

    pendidikan yang meliputi peren)anaan peng!asan dan

    e*aluasi program pendidikan melalui de!an pendidikan dan

    komite sekolah.

    #.5. Implementasi 1ebi(akan Pendidikan

    Dengan diberlakukannya otonomi daerah memberi kebebasan

    daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri bukan

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    40/332

    berarti bah!a kebi(akan pendidikan pada le*el nasional

    terputus dengan kebi(akan lokal daerah. 1ebi(akan nasionaltetap men(adi pi(akan dan dasar a)uan dalam perumusan

    implementasi kebi(akan pada tingkat daerah lokal dan

    sekolah terutama bagi negara yang berbentuk kesatuan. 2aka

    upaya pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk

    mengikuti mengimbangi dan mampu meman+aatkan peluang

    yang dihasilkan oleh proses globalisasi dengan mengarahkan

    semua potensi masyarakat pemerintah dan negara untuk

    menghasilkan proses dan produksi pendidikan nasional yang

    berkualitas.

    Untuk itu sangat diperlukan adanya perbaikan sistem dan

    peren)anaan pendidikan bukan berarti pendidikan harus< siap

    pakai ;seperti banyak didiskusikan pada akhir"akhir ini yang

    dimaksud dengan ;term< siap pakai melainkan lembaga

    pendidikan di masing"masing daerah memberikan bekal

    kepada peserta didiknya agar dapat memiliki kemampuan

    ;menyesuaikan diri ; ,siap suai ready +or orientation/ se)ara

    )epat dalam menghadapi persoalan rutin di bidang yang

    dipela(arinya dan mengembangkan )ara baru untuk mengatasi

    beberapa persoalan teknis yang sudah berkembang di

    lapangan ,&alladien '--4 /.

    Dalam kenyataan kebi(akan pendidikan yang

    diimplementasikan tidak serta merta diterima oleh guru begitu

    sa(a akan tetapi selalu disaring ,ltered/. Bahkan guru

    )enderung melaksanakan hanya bagian bagian yang sesuai

    dengan perspekti+ pribadi dan intuisi guru berdasarkan

    pengalaman dan pemahaman mereka ,&mith #$$%/.

    1emampuan memodikasi kebi(akan merupakan hasil kreati+ 

    guru yang terbentuk melalui pendidikan demokratis dan

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    41/332

    di!u(udkan dalam tindakan otonom maka berdasarkan

    pandangan tersebut isi pendidikan harus diarahkan untukmenyelesaikan berbagai masalah serta diarahkan untuk

    menyesuaiakan terhadap perubahan paradigma.

    Berdasarkan berbagai pandangan tersebut maka untuk

    mengimplementasikan kebi(akan pendidikan diperlukan

    kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat demikian pula

    untuk mengimplementasikan kebi(akan pendidikan ke(uruan

    sangat diperlukan adanya kesesuain dengan kebutuhan dunia

    ker(a atau dunia usaha industri.

    #.5.'. Implementasi Pendidikan Dalam Dimensi Human apital

    Pada prinsipnya pendekatan pendidikan dalam (en(ang

    menengah dan pendidikan tinggi senantiasa berkaitan dengan

    seberapa besar pengeluaran yang dilakukan dengan berapa

    besar (umlah pengembalian yang dilakukan untuk

    men)iptakan dan merein*estasi pengeluaran yang

    diberikannya itu. andenberghe ,'---/ mengungkap bah!a

    kebi(akan pendidikan mestinya mampu men(a!ab dua

    permasalahan pokok terkait dengan in*estasi sumber daya

    manusia yaitu pertama adalah mengidentikasi mekanisme

    alokasi se)ara optimal pada setiap orang di sekolah"sekolah.

    1edua adalah menyepakati seluruh komponen untuk

    memahami mekanisme alokasi seperti itu.

    Pendidikan ke(uruan merupakan bagian dari sistem pendidikan

    yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu beker(a

    pada satu kelompok peker(aan atau satu bidang peker(aan

    daripada bidang peker(aan lainnya ,Cupert E*ans'-56/ .

    Denisi ini mengandung pengertian bah!a setiap bidang studi

    adalah pendidikan ke(uruan sepan(ang bidang studi tersebut

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    42/332

    dipela(ari lebih mendalam daripada bidang studi lainnya dan

    ke dalam itu dimaksudkan sebagai bekal memasuki duniaker(a.

    Di samping itu untuk men)apai sasaran pendidikan dalam

    perspekti+ human )apital maka diperlukan beberapa asumsi di

    antaranya adalah bah!a sistem pendidikan yang berlaku

    dapat menghasilkan output pendidikan khususnya lulusan

    yang sesuai dengan kebutuhan dunia ker(a dan masyarakat

    baik pengetahuan dan keterampilan maupun sikap dan

    perilakunya baik (umlah maupun (enisnya. Di samping itu

    sistem dan keadaan perekonomian yang ada dapat

    meman+aatkan dan mengoptimalkan potensi dan kapasitas

    keluaran pendidikan tersebut. ,?ho@ali #$$3/.

    Dari berbagai pandangan tentang teori human )apital seperti

    di(elaskan sebelumnya dan (ika dikaitkan dengan

    implementasi kebi(akan kemitraan &21 maka dapat

    disimpulkan bah!a pendekatan pembela(aran melalui

    kebi(akan pendidikan sistem ganda ,P&?/ dan seluruh proses

    bela(ar menga(ar yang berlangsung dalam konteks pendidikan

    &21 selalu diharapkan untuk dapat menghasilkan alumni atau

    output kebi(akan yang positi+ dan mampu se)ara minimal

    memberikan pengembalian modal ,return in*estment/ yang

    dilakukan tatkala mereka berada dalam proses pembela(aran.

    #.5.#. Implementasi 1ebi(akan Pendidikan 1e(uruan

     8u(uan pendidikan ke(uruan adalah membekali sis!a agar

    memiliki kompetensi prilaku dalam bidang ke(uruan tertentu

    sehingga yang bersangkutan mampu beker(a ,memiliki

    kiner(a/ demi masa depan dan untuk kese(ahteraan bangsa.

    Untuk itu sis!a harus dibekali pengetahuan teori dan

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    43/332

    keterampilan praktis (uga sikap dan pola tingkah laku sosial

    serta !a!asan politik tertentu itu semua mutlak diperlukansebagai bekal yang berharga guna meraih sukses dalam

    rangka memasuki dunia ker(a baik sebagai peker(a di

    perusahaan ataupun sebagai !irausaha yang mandiri dan

    untuk men(adi !arga masyarakat yang bertanggung(a!ab

    ,&)hiopepers dan patriana'--3/

    Pendidikan ke(uruan memiliki karakteristik yang berbeda

    dengan pendidikan umum ditin(au dari kriteria pendidikan

    substansi pela(aran dan lulusannya. 1riteria yang harus

    dimiliki oleh pendidikan ke(uruan ,'/ orientasi pada kiner(a

    indi*idu dalam dunia ker(aK ,#/ ustikasi khusus pada

    kebutuhan nyata di lapanganK ,%/ +okus kurikulum pada aspek"

    aspek psikomotorik a+ekti+ dan kogniti+K ,3/ tolok ukur

    keberhasilan tidak hanya terbatas di sekolahK ,0/ kepekaan

    terhadap perkembangan dunia ker(aK ,4/ memerlukan sarana

    prasarana yang memadai dan ,5/ adanya dukungan

    masyarakat. :inan) runkilton ,dalam &onha(i #$$$/.

    1alau kita ka(i 1eputusan 2endiknas CI Nomor '##U#$$'

    tentang Cen)ana &trategis Pembangunan Pendidikan Pemuda

    dan Olah Caga 8ahun #$$$"#$$3 bah!a pendidikan ke(uruan

    dalam upaya peningkatan kualitas dan rele*ansi pendidikan

    ke(uruan ,'/ melakukan re+ormasi kurikulum ke(uruan agar

    sesuai dengan tuntutan dunia ker(aK ,#/ melakukan analisis

    dan pengka(ian potensi !ilayah sehingga dapat menun(ukkan

    keseimbangan antara kebutuhan dan persediaan tenaga ker(a

    tamatan &ekolah 2enengah 1e(uruan ,&21/ menurut sektor

    ekonomi (enis okupasi dan status peker(aanK ,%/ melakukan

    penelitian dan ka(ian se)ara intensi+ dan menyeluruh terhadap

    e+ekti*itas &ekolah 2enengah 1e(uruan ,&21/ terutama dalam

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    44/332

    kaitannya dengan tuntutan lapangan ker(a akan keterampilan

    dan keahlian lulusannya tingkat balikan terhadap pendidikan&ekolah 2enengah 1e(uruan ,&21/ serta pemetaan kebutuhan

    tenaga ker(a tingkat menengah yang berorientasi pada

    pengembangan potensi daerahK ,3/ untuk peningkatan

    penyerapan lulusan &ekolah 2enengah 1e(uruan ,&21/ oleh

    lapangan usaha akan dilakukan penataan kembali di bidang

    keahlian di &ekolah 2enengah 1e(uruan ,&21/ agar

    menghasilkan lulusan yang kompeten dan rele*an dengan

    kebutuhan melalui pengembangan kurikulum dan program

    pendidikan yang lebih Qeksibel sesuai dengan perbedaan

    karakteristik !ilayah tanpa mengabaikan standar kompetensi

    yang ditentukan se)ara nasional dan se)ara bertahap mulai

    memperhitungkan standar kompetensi regional dan

    internasional.

    #.5.%. 1ebi(akan Pendidikan &istem ?anda ,P&?/

    Pendidikan sistem ganda ,P&?/ adalah merupakan salah satu

    strategi pokok dalam rangka operasionalisasi ;link and mat)h;

    di mana suatu proses pendidikan yang melibatkan sekolah

    satu sisi dan industri pada sisi lain . Dengan menerapkan

    pendidikan sistem ganda ini diharapkan kesen(angan kualitas

    lulusan sekolah teknologi dengan kebutuhan kualitas tenaga

    ker(a oleh industri dapat ditekan. De!asa ini pendidikan

    sistem ganda digunakan sebagai salah satu upaya untuk

    mempersiapkan tenaga"tenaga pro+esional yang siap pakai

    sesuai dengan kebutuhan berbagai sektor perekonomian

    , &utrisno '--4 /

    Dalam implementasi perubahan paradigma pendidikan

    ke(uruan di!u(udkan dalam suatu model yang disebut

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    45/332

    Pendidikan &istem ?anda ,P&?/ yang merupakan bentuk

    penyelenggaraan pendidikan keahlian ke(uruan yangmemadukan se)ara sistemik dan sinkron program pendidikan

    di sekolah dan program bela(ar melalui kegiatan beker(a

    langsung pada bidang peker(aan yang rele*an terarah untuk

    men)apai penguasaan kemampuan keahlian tertentu

    ,Pakpahan '--3/K Dietri)h ,'--#/ mengartikan sistem ganda

    ,dual system/ sebagai ;to pla)e o+ learning o+ eual *alue and

    o+ the same standard are )ombined together to +orm a

    system;. Pandangan ini menggambarkan bah!a sistem ganda

    merupakan suatu sistem yang mengabungkan dua tempat

    bela(ar yang memiliki nilai dan standar yang sama.

    &elan(utnya &)hipers Patriana ,'--3/ dan Pakpahan , '--3 /

    menyatakan bah!a sistem ganda merupakan konsep atau

    model penyelenggaraan pendidikan ke(uruan yang

    peren)anaan dan pelaksanaan pendidikan di!u(udkan melalui

    kemitraan antara dunia ker(a dan sekolah dan penyelenggara

    pendidikannya dilaksanakan sebagian sekolah dan sebagian

    lagi di industri. D(o(onegoro ,'---/ menyatakan bah!a

    karakteristik pendidikan sistem ganda sebagai salah satu

    bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan ke(uruan

    didukung oleh beberapa +aktor yang men(adi komponen"

    komponennya antara lain institusi pasangan program

    pendidikan dan pelatihan bersama kelembagaan ker(asama

    nilai tambah dan (aminan kelangsungan , &ustainability/

    Pendidikan sistem ganda ,P&?/ dipandang sebagai suatu

    sistem dan semua komponen yang terlibat menyadari

    +ungsinya masing"masing untuk dapat memaksimalkan +ungsi

    sistem maka akan ter)ipta suatu bentuk ker(asama yang

    permanen antara dunia usahaindustri ,DUDI/ dan sekolah

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    46/332

    dengan kesadaran saling menguntungkan dan membutuhkan.

    2elalui ker(asama tersebut dapat memperoleh output danout)ome yang optimal yaitu ter)iptanya sumber daya manusia

    ,&D2/ yang berkualitas sesuai kebutuhan masyarakat dan

    pasar ker(a ,An!ar #$$3/.

    Berdasarkan batasan tersebut di atas maka pendidikan sistem

    ganda adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan yang

    mengintegrasikan program pendidikan di sekolah dengan

    program penguasaan keahlian ,kegiatan praktek/ di Dunia

    UsahaIndustri ,DUDI/. adi ada dua pihak yang sangat

    berkepentingan dan bersama"sama dalam penyelenggaraan

    pendidikan yaitu pihak &ekolah 2enengah 1e(uruan ,&21/ dan

    Dunia UsahaIndustri ,DUDI/ baik negeri maupun s!asta yang

    kedua pihak tersebut bertanggung(a!ab mulai peren)anaan

    sampai e*aluasi dan bahkan sampai kepada kelan(utan

    tamatannya ,Ciyanto '--6/.

    #.5.%.'. 2an+aat Pendidikan &istem ?anda

    &istem ganda ,dual system/ merupakan bentuk implementasi

    kebi(akan link and mat)h pada pendidikan ke(uruan di mana

    sistem ganda ini merupakan suatu sistem pendidikan yang

    se)ara langsung melibatkan dunia usaha dan industri sebagai

    pelaku ekonomi dalam pendidikan ke(uruan ,D(o(onegoro dan

    &uryadi '--0/ 1eterlibatan dunia usaha dan industri pada

    semua aspek pendidikan meliputi peren)anaan

    pengembangan kurikulum penyediaan biaya sarana

    prasarana proses pendidikan u(ian dan penilaian serta

    penempatan lulusan. 2aka dalam pelaksanaan Pendidikan

    &istem ?anda ,P&?/ (ika ditin(au dari sudut kemitraan

    ,partnership/ &21 dengan dunia usaha dan industri ada

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    47/332

    beberapa man+aat yang dapat diperoleh baik &21 maupun

    dunia usaha dan Industri.

    #.6. 1onsep dan 2odel Pendekatan 1emitraan Pendidikan

    #.6.'. 1onsep 1emitraan

    Istilah kemitraan pada pokoknya seringkali digunakan dalam

    kaitannya dengan ker(asama antar lembaga yang akan

    melakukan suatu kegiatan ker(asama maka kemitraan dapat

    dimaknai sebagai suatu bentuk persekutuan antara dua pihak

    atau lebih yang membentuk suatu ikatan ker(asama atas

    dasar kesepakatan dan rasa saling membutuhkan dalam

    rangka meningkatkan kapasitas dan kapabilitas di suatu

    bidang usaha tertentu atau tu(uan tertentu sehingga dapat

    memperoleh hasil yang lebih baik ,Ambar #$$3/.

    &a*as ,'--5/ selan(utnya men(elaskan ruang lingkup

    kemitraan publik dan s!asta khususnya dalam kaitannya

    dengan upaya kemitraan tersebut menyediakan +asilitas untuk

    meningkatkan akti*itas berbagai kelembagaan yang terlibat

    dalam akti*itas kemitraan. 1asus ker(asama yang sedang

    berlangsung de!asa ini adalah lebih dominan dalam bentuk

    susunan ker(asama antara organisasi pemerintahan

    ,intergo*ernmental/ partisipasi !arga masyarakat serta

    partnership publik dan s!asta ,8eisman dan Erik Hans #$$#/.

    Berdasarkan kedua pendapat tersebut kemudian Ambar

    ,#$$3/ se)ara rin)i menyebutkan bah!a kemitraan dapat

    terbentuk (ika memenuhi persyaratan yaitu ,'/ ada dua pihak

    atau lebihK ,#/ memiliki kesamaan isi dalam men)apai

    tu(uan K ,%/ ada kesepakatanK ,3/ saling membutuhkan.

    &elan(utnya a+ar ,#$$#/ men(elaskan bah!a untuk

    membangun kemitraan bukan hanya membangun keterkaitan

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    48/332

    usaha sa(a tetapi membangun kemitraan yang di)ita")itakan

    dan ter!u(udnya kemitraan yang sehat harus dia!alipersiapan yang mantap dan ditambah dengan pembinaan

    #.6.#. 2odel>model 1emitraan

    Untuk me!u(udkan suatu kemitraan dalam men)apai hasil

    yang lebih baik dengan saling memberikan man+aat antara

    pihak yang bermitra menurut Lendrum,#$$%/ ditentukan

    oleh tiga elemen penting yaitu lingkungan ,en*ironment/

    proses ,pro)ess/ dan)manusia ,people/ ketiaga elemen

    penting ini se)ara bersama"sama ,integrated/ akan sanagat

    menentukan keberhasilan dan e+ektiatas ker(asama

    ,kemitraan/ yang dilakukan maka perlu menyesuaiakan dan

    mengetahui model"model kemitraan yang akan dilaksanakan.

    2odel kemitraan yang akan dilaksanakan tentunya harus

    disesuaikan program kemitraan dan tu(uan dilaksanakannya

    kemitraan dari organisasilembaga yang melaksanakan

    kemitraan Dengan demikian kemitraan yang dilaksanakan

    dapat memberikan keuntungan kepada pihak"pihak yang

    bermitra dan untuk ter(adinya sebuah kemitraan yang kuat

    dan saling menguntungkan serta memperbesar man+aat

    memerlukan komitmen yang seimbang antara satu dengan

    lainnya. , a+ar #$$$ K Ambar #$$3/.. Demikian pula pendapat

    yang lain disampiakan oleh Ambar ,#$$3/ bah!a model

    kemitraan yang dapat dikembangkan adalah &ubordinatate

    union o+ partnership Linear union o+ partnership dan Linear

    )ollaborati*e o+ partnership

    Berdasarkan ketiga model kemitraan tersebut maka model

    Linear )ollaborati*e o+ partnership adalah rele*an dengan

    kasus kemitraan &21 rumpun teknologi dan industri serta

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    49/332

    rumpun ekonomi dan bisnis di 1ota 8arakan oleh karena

    model kemitraan ini dapat men(elaskan perihal adanya polakeseimbangan para aktor yang terlibat dalam proses

    kemitraan tersebut baik aktor negara ,pemerintah/ 2a(elis

    &ekolah Organisasi atau Dunia usaha maupun masyarakat

    pada umumnya.

    #.6.%. 2odel 1emitraan di Bidang Pendidikan

    Hasil penelitian yang diungkap oleh Prater dan &ileo ,#$$#/

    menyatakan bah!a terdapat beberapa bentuk kemitraan baik

    dalam bentuk +ormal maupun non+ormal yang disintesiskan

    sebagai berikut ,'/ kemitraan se)ara +ormal yang seringkali

    melibatkan para sis!a dan guru dalam proses memberikan

    pela(aran tertentu yang diperlukan di lapangan ,#/.kemitraan

    dalam bentuk non+ormal bagi sis!a yang baru masuk

    terutama untuk meningkatkan pemahaman mereka dengan

    konsultasi dengan guru mereka se)ara in+ormal,%/.+ormalitas

    kemitraan antara lembaga perguruan tinggi dengan sekolah

    adalah demikian luasnya.

    Dari dua pendapat yang diungkap di atas berkaitan dengan

    model partnership di bidang pendidikan se)ara umum dapat

    disimpulkan bah!a pada umumnya konsep dan model

    kemitraan/ tidaklah memiliki keseragaman baik dalam

    pendenisian maupun rumusan model yang dikembangkan

    oleh para ahli. ,8imothy #$$'/. Permasalahan yang seringkali

    mun)ul dalam proses pelaksanaan kemitraan adalah apakah

    kemitraan ini akan dapat menyelesaikan permasalahan

    organisasi khususnya pada lembaga"lembaga yang terlibat

    dalam akti*itas itu

    Dengan demikian +aktor kemitraan adalah suatu bentuk

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    50/332

    ker(asama yang di dalamnya memerlukan ker(asama antara

    berbagai lembaga yang terlibat dalam proses tersebut. Danhal ini berarti bah!a masing"masing kelembagaan mempunyai

    kekuatan dan kelemahan tertentu yang dapat terpe)ahkan

    melalui !adah kemitraan

    #.6.3. 2odel 1emitraan di Bidang Pendidikan 1e(uruan

    Dalam era globalisasi dan in+ormasi kemampuan &D2 dalam

    penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi ,IP8E1/ bukan

    hanya merupakan kebutuhan tetapi sudah men(adi keharusan

    apabila bangsa Indonesia ingin berperan dalam persaingan

    global dan selayaknya harus segera disikapi dengan program

    yang berorientasi pada per)epatan peningkatan ;mutu

    pendidikan atau kualitas &D2 Indonesia yang salah satunya

    melalui program kemitraan antara pemerintah daerah dunia

    pendidikan ,&21/ dan dunia usaha dan industri dalam rangka

    terlaksananya link and mat)h ,keterkaitan dan kesepadanan/

    antara dunia pendidikan dengan dunia usaha dan industri

    sebagai upaya nyata untuk me!u(udkan dan membangun

    ;suasana sinergis; dalam menyiapkan tenaga ker(a yang siap

    bersaing dalam era globalisasi.

    D(o(onegoro , '---/ menyatakan bah!a kebi(akan link and

    mat)h membuka dan mendorong kemitraan ,ker(asama/

    antara pendidikan ke(uruan dengan dunia usahaindustri yang

    pada dasarnya mendekatkan supplay"demand atau antara

    pasokan alumni dan kebutuhan tenaga terampil &a*as ,#$$$ /

    menyatakan bah!a perusahaan s!asta semakin berperan

    penting dalam mengelola berbagai layanan melalui kontrak

    dan konsesikelonggaran membuat ren)ana"operasi"trans+er

    ker(asama patungan ,(oint *enture/ antara publik "s!asta

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    51/332

    ker(asama in+ormal dengan pemerintah

    Dan hal ini dipertegas oleh Abdul 9ahab ,#$$#/ menyatakanbah!a negara kini harus rela berbagi peran berbagi

    kekuasaan ,sharing o+ po!er/ dan beker(asama ,yang saling

    menguntung/ dengan kekuatan"kekuatan sosial otonomi

    dalam masyarakat , statet")i*i) )ooperation / se(alan dengan

    teori ;good go*ernman)e< ,8(okroamid(o(o #$$%/ yang

    banyak dikembangkan oleh lembaga donor internasional

    terdapat model umum partnership yang seringkali dinyatakan

    sebagai model segi tiga antara sektor publik s!asta dan

    masyarakat pada umumnya.

    2odel tersebut dapat di*isualisasikan berdasarkan 1eputusan

    Bersama 2endikbud dan 1etua Umum 1adin Nomor

    $#45aU'--3 dan Nomor 631U7'--3 8anggal '5 Oktober

    '--3 sebagai berikut

    ?ambar 0 2odel dan pendekatan partnership yang

    dilaksanakan pada &21 

    BAB III

    2E8ODE PENELI8IAN

    #.-. Pendekatan dan enis Penelitian

    Penelitian yang dilakukan ini bertu(uan menemukanmemahami men(elaskan dan memperoleh gambaran

    +enomena"+enomena yang dika(i oleh karena itu penelitian ini

    menggunakan pendekatan penelitian kualitati+ naturalistik

    dalam bidang sosial ,so)ial s)ien)es/ sebagaimana diungkap

    oleh Lin)on ?uba ,'-60/. 2elalui pendekatan tersebut

    peneliti dapat mengetahui tanggapan dan persepsi dari

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    52/332

    berbagai kalangan seperti terhadap kelompok sasaran

    kebi(akan kemitraan para pelaksana program serta badandan instansi yang rele*an ,Asisten Administrasi dan

    Pembangunan1epala Dinas Pendidikan1epala 1antor 8enaga

    1er(a 1omisi Pendidikan DPCD &21N ' &21N # P8.Intra)a

    9ood 2+g P8.Ide) Abadi 9ood Indonesia dan P8.2ed)o E P /

    yaitu tentang proses dan dampak implementasi kebi(akan

    kemitraan &21 Negeri dengan Dunia usaha industri yang

    telah dilaksanakan di 1ota 8arakan Propinsi 1alimantan 8imur

    se(ak tahun #$$'"#$$0

    &e)ara spesik penelitian ini mengka(i se)ara mendalam

    berdasarkan pendekatan yang telah diungkap oleh Ed!ard III

    bah!a ada empat +aktor penting dalam proses implementasi

    kebi(akan yaitu komunikasi sumber daya disposisi dan

    struktur birokrasi . Pendekatan ini melihat implementasi

    kebi(akan 1emitraan &21 melalui metode dan mekanisme

    antara lain adanya aspek komunikasi sumber daya disposisi

    dan struktur birokrasi . Berkaitan dengan implementasi

    kebi(akan kemitraan pada &ekolah 2enengah 1e(uruan ,&21/

    di 1ota 8arakan Propinsi 1alimantan 8imur yang digunakan

    men(adi re+erensi adalah dengan menggunakan teori Ed!ard

    III ,'-6$/ sebagai pendekatan utama penelitian ini yang

    dianggap dapat dipakai sebagai instrumen untuk men(elaskan

    kasus proses dan belum terpenuhinya sasaran kebi(akan

    ,dampak/ dari kebi(akan 1emitraan &21 di mana Ed!ard III

    ,'-6$/ meru(uk perlunya peman+aatan sumber daya kebi(akan

    untuk melaksanakan dan mengimplementasikan kebi(akan

    publik.

    %.#. :okus Penelitian

    %.#.'. Persiapan Implementasi 1ebi(akan 1emitraan &21 >

  • 8/17/2019 IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN

    53/332

    DUDI

    %.#.#. Proses implementasi kebi(akan kemitraan pada &21 tahun #$$' > #$$0

    %.#.%. :aktor pendukung dan penghambat

    %.#.3. Dampak implementasi kebi(akan kemitraan ,Praktek

    Industri/

    %.%. 1ehadiran Peneliti di Lapangan

    %.%.'. 2emasuki Lokasi Penelitian ,?etting I