Upload
others
View
10
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
IMPLEMENTASI KEGIATAN KEAGAMAAN
DALAM PENINGKATAN KARAKTER DISIPLIN SISWA
MADRASAH TSANAWIYAH LABORATARIUM KOTA JAMBI
SKRIPSI
Oleh :
Destya Melya Sari
NIM . 201172226
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI2021
IMPLEMETASI KEGIATAN KEAGAMAAN DALAM PENINGKATAN KARAKTER DISIPLIN SISWA MADRASAH
TSANAWIYAH LABORATARIUM KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan salah satu syarat guna memperoleh
Gelar Sarjana strata satu (S1) Pendidikan Agama Islam
DESTYA MELYA SARINIM : 201172226
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAMFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI2021
KEMENTERIAN AGAMA RIUIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBIFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Lintas Jambi-Ma. Bulian. KM. 16 Simpang Sungai Duren Muara Jambi 36363Telp/Fax: (0741) 583183-584118 website : www.iainjambi.ac.id
ii
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
KodeDokumen KodeFormulir BerlakuTgl No. Revisi TglRevisi HalamanIn.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 April 2021 R-0 - 1-1
Nomor : -Lampiran : -Perihal : Nota Dinas
Kepada Yth.Bapak/Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUIN Sulthan Thaha Saifuddin JambiDi _
Jambi
Assalamualaikum Wr. WbSetelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara :
Nama : Destya Melya SariNIM : 201172226Judul Skripsi : Implementasi Kegiatan Keagamaan Dalam Peningkatan Karakter
Disiplin Siswa Madrasah Tsanawiyah Laboratarium
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Dengan ini kmi berharap agar skripsi/ tugas akhir saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapakan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jambi , Maret 2021Pembimbing I
Drs. H. Kasful Anwar, M.AgNIP.196403121992031001
KEMENTERIAN AGAMA RIUIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBIFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Lintas Jambi-Ma. Bulian. KM. 16 Simpang Sungai Duren Muara Jambi 36363Telp/Fax: (0741) 583183-584118 website : www.iainjambi.ac.id
iv
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
KodeDokumen KodeFormulir BerlakuTgl No. Revisi TglRevisi HalamanIn.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 April 2021 R-0 - 1-1
Nomor : -Lampiran : -Perihal : Nota Dinas
Kepada Yth.Bapak/Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan KeguruanUIN Sulthan Thaha Saifuddin JambiDi _
Jambi
Assalamualaikum Wr. WbSetelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara :
Nama : Destya Melya SariNIM : 201172226Judul Skripsi : Implementasi Kegiatan Keagamaan Dalam Peningkatan Karakter
Disiplin Siswa Madrasah Tsanawiyah Laboratarium
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata Satu dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Dengan ini kami berharap agar skripsi/ tugas akhir saudara tersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapakan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jambi, Maret 2021 Pembimbing II
Dr. Dailami Julis,M.Pd.INIP. 195708131991031001
iv
HALAMAN PENGESAHAN
v
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini, Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang
saya susun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil
karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan
hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
Jambi, 14 Maret 2021Penulis
Destya Melya SariNIM. 201172226
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah Wasyukurillah, dengan Rahmat Allah yang Maha pengasih
lagi Maha penyayang, segala puji bagi Allah ucapan syukur tidak henti penulis
ucapkan Pada-Mu ya Rabb, atas segala nikmat, hidayah dan inayah yang Engkau
berikan kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini saya persembahkan kepada: Kedua orang tua saya, Papa tercinta
(Sanusi) dan Mama tercinta (Linda Deswita) yang selalu mendoakan dan
mendampingi setiap langkah perjuangan saya dan tak lupa pula Adik-adikku
sekalian yang senantiasa menghibur dan memberikan semangat.
Terimakasih atas kasih sayang yang tiada henti-hentinya, memberikan
do’a dalam setiap langkah ku serta tetesan keringat perjuangan, mendidik dengan
penuh cinta tanpa mengenal lelah. Semoga dengan karya yang sederhana ini
menjadi langkah awal ku bisa membahagiakan ayah dan ibu hanya doa yang selalu
kuberikan untuk ibu dan ayah.Semoga allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat
dan rahim-nya kepada kita semua. Aamiin
vii
MOTTO
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ» رواه البخاريArtinya: “Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar Al
Qur`an dan mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari,2011).
viii
KATA PENGANTAR
بِسْمِ اللّهِ الرحَّْمَنِ الرَّحِيْمِ
Alhamdulillah Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT.
yang telah mencurahkan rahmat serta hidayahnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Implementasi Kegiatan Keagamaan
Dalam Peningkatan Karakter Disiplin Siswa Madrasah Tsanawiyah
LaboratariumKota Jambi”
Shalawat serta salam tidak lupa penulis kirimkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya kejalan Islam dan Ilmu
pengetahuan.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan
pihak yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu
melalui kolom ini penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA., Ph. D. selaku Rektor UIN Sulthan
Thaha SaifuddinJambi.
2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha SaifuddinJambi.
3. Ibu Dr. Risnita, M.Pd selaku wakil Dekan I, Bapak Dr. Najmun Hayat, M.Pd.I
selaku wakil Dekan II, Ibu Dr. Yusria, M.Ag selaku wakil Dekan III Fakultas
Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sulthan Thaha SaifuddinJambi.
4. Bapak Muklis, M. Pd. I. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam
dan Bapak Habib Muhammad, M.Ag. selaku Sekretaris Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha
SaifuddinJambi.
5. Bapak Drs.H. Kasful Anwar,M.Ag Selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak
Drs. Dailami Julis, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak
ix
meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan
Penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Tabroni S.Ag, M.Pd Selaku Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah
Laboratarium Kota Jambi yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian.
7. Bapak dan Ibu para Dosen dan Asisten Dosen di lingkungan Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sultan ThahaSaifuddin Jambi.
8. Guru-Guru serta Siswa Madrasah Tsanawiyah Laboatarium Kota Jambi yang
telah memberi informasi guna mempermudah penulis memperoleh data di
lapangan
9. Kepala Perpustakaan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi beserta staf dan
karyawan.
10. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2017 terutama teman – teman kelas
mahasiswa PAI A angkatan 2017 yang telah berjuang bersama selama lebih
dari 3 tahun.
Semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal semua
pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan
ilmu bagi penulis maupun pembaca.
Jambi, Maret 2021Penulis
Destya Melya sariNIM: 201172226
x
ABSTRAK
Nama : Destya Melya Sari
NIM : 201172226
Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Implementasi Kegiatan Keagamaan Dalam Peningkatan Karakter
Disiplin Siswa Madrsah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi
Kegiatan keagamaan dalam dunia pendidikan terutama di Indonesia lebih-lebih di
lingkungan sekolah bukan lah hal yang bersifat baru. Hal ini disebabkan budaya
untuk mengamalkan nilai-nilai agama dalam proses pendidikan di sekolah sudah
sangat mendarah daging, bahkan senagian besar latar belakang berdirinya sekolah
adalah untuk menggali dan mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung
dalam islam. Sekolah Menengah Pertama Madrasah Tsnawiyah Laboratarium Kota
Jambi merupakan sekolah swasta di bawah naungan Universitas Islam Jambi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan Impelemtasi Kegiatan Keagamaan
dalam peningkatan Karakter disiplin siswa Madrasah Tsnawiyah Laboratarium
Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan
pengumpulan data dilakukan dengan teknik analisis data meliputi reduksi data,
penyajian data, keikutsertaan peneliti. Teknik triangulasi dengan menggunakan
berbagai sumber, teori dan metode dan ketekunan pengamatan. Informasi peneliti
yaitu Kepala sekolah, Guru bidang kesiswaan dan siswa.
Sehingga dengan adanya penelitian ini dapat membantu guru atau pendidik untuk
menerapkan pendidikan karakter displin siswa khususnya menjadikan diri sebagai
suri tauladan yang baik bagi peserta didik.
Kata Kunci : Implemetasi, Kegiatan Keagamaan, Pendidikan Karakter
xi
ABSTRACT
Name : Destya Melya Sari
Department : Islamic Education
Title : Implementation of Religious Activities in Improving
the Discipline Character of Students at Madrsah
Tsanawiyah Laboratarium Jambi City
Religious activities in the world of education, especially in Indonesia, especially in
the school environment are not something new. This is because the culture of
practicing religious values in the education process in schools is deeply ingrained,
in fact, most of the background of the establishment of schools is to explore and
implement the values contained in Islam. The Junior High School of Madrasah
Tsnawiyah Laboratarium Jambi City is a private school under the auspices of the
Jambi Islamic University.
This study aims to reveal the implementation of religious activities in improving
the disciplinary character of students at Madrasah Tsnawiyah Laboratarium Jambi
City. This study used a qualitative approach with data collection carried out by data
analysis techniques including data reduction, data presentation, and the
participation of researchers. Triangulation techniques using various sources,
theories and methods and persistence of observations. Research information is the
principal, student teachers and students.
So that this research can help teachers or educators to implement disciplinary
character education for students in particular to make themselves good role models
for students.
Keywords: Implementation, Religious Activities, Character Education
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
NOTA DINAS ................................................................................................. iii
PENGESAHAN .............................................................................................. v
PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................ vi
PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii
MOTTO ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
ABSTRAK ....................................................................................................... xi
ABSTRACT .................................................................................................... xii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Fokus Penelitian ................................................................................. 4
C. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ......................................................................................... 6
B. Studi Relavan....................................................................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian ...................................................... 27
B. Setting dan subjek Penelitian .............................................................. 28
C. Jenis dan Sumber Data ....................................................................... 29
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 30
E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 32
F. Uji Ketepercayaan Data ...................................................................... 33
xiii
G. Jadwal Penelitian ................................................................................ 34
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum .................................................................................. 36
B. Temuan Khusus dan Pembahasan ..................................................... 46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 55
B. Saran .................................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 56
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal Penelitian .............................................................................35
Tabel 2. Keadaan Guru...................................................................................38
Tabel 3. Data Guru .........................................................................................40
Tabel 4. Data Siswa........................................................................................41
Tabel 5. Struktur Organisasi...........................................................................43
Tabel 6. Keadaan Inventaris ...........................................................................44
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 01 ........................................................................................................60
Gambar 02.........................................................................................................60
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan karakter selalu menjadi issue sentral dalam setiap rezim
pendidikan di Indonesia. Sistem pendidikan nasional menetapkan, mewujudkan
karakter anak didik harus di maknai upaya mengembalikan penyelenggaraan
pendidikan kepada potensi fitrah kemanusiaan dan esensi kepribadian bangsa.
Demi tercapainya pendidikan tersebut, diperlukan kerjasama yang baik dan
saling pengertian antara ketiga lingkungan pendidikan yaitu lingkungan
keluarga,lingkungan sekolah,dan lingkungan masyarakat Untuk tercapainya
pendidikan tersebut, diperlukan kerja sama yang baik dan salin pengertian
antara ke tiga lingkungan pendidikan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat. Karena ketiga lingkungan tersebut
menentukan bagaimana nantinya karakter anak didik.
Sekolah merupakan tempat kelanjutan pendidikan yang sudah di
laksanakan dalam lingkungan keluarga. Sekolah adalah lembaga yang
mempunyai tanggung jawab besar untuk mencapai pendidikan sesungguhnya.
Pendidikan karakter merupakan pondasi bangsa yang penting yang harus di
tanamkan sejak dini kepada anak-anak sebagai penerus bangsa. Jika anak-anak
tumbuh pada lingkungan yang berkarakter maka akan tumbuh menjadi pribadi
yang berkarakter. Disiplin merupakan salah satu karakter peserta didik yang
harus di praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga lebih di utamakan
dalam pendidikan akademik dan pendidikan karakter. Tujuan pendidikan
karakter sendiri ialah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana serta proses pemberdayaan peserta didik guna membangun karakter
pribadi atau kelompok yang memiliki kesadaran diri untuk berilaku baik di
lingkungannya.
Disiplin merupakan sikap rela hati untuk patuh dan taat terhadap tata tertib
yang menjadi tanggung jawab. Karakter menurut kamus besar Bahasa
2
Indonesia adalah sifat budi pekerti, akhlak, prilaku, sifat-sifat kejiwaan, yang
membedakan seseorang dari yang lain. Sedangkan Dharma Kesuma
mengatakan bahwa “Karakter sama dengan kepribadian”. Kepribadian
dianggap sebagai karakteristik atau ciri, gaya, atau sifat khas dari diri seseorang
yang bersumber dari bentukanbentukan yang diterima dari lingkungan
(Kesuma, 2011).Disiplin menurut Ngainun Naim adalah sikap untuk mentaati
peraturan dan ketentuan yang sudah diterapkan tanpa pamrih, Islam juga
mengajarkan agar manusia memperhatikan dan mengaplikasikan nilai- nilai
disiplin dengan benar dalam kehidupan sehari-hari agar kualitas masyarakat
dapat terbangun dengan baik (Naim, 2012).
Penerapan karakter disiplin melalui pembiasaan yang diterapkan oleh
sekolah akan mempunyai pengaruh yang positif bagi kehidupan peserta didik.
Sebab disiplin sekolah merupakan usaha untuk memelihara perilaku peserta
didik agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku
sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.
Adapun Ayat yang menjelaskan tentang Kedisiplinan dalam surah An-nisa
ayat 59 :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman taatilah allah dan taatilah
rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentangg sesuatu, maka kembalikan lah susuatu kepada allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”
Guru Madrasah Tsanawiyah Laboratarium berusaha menamkan nilai-nilai
pendidikan karakter dan keislaman yang dijadikan sebagai tujuan dasar dalam
3
membina akhlak kepribadian siswa di sekolah maupun di luar sekolah, di
sekolah madrasah tsnawiyah laboratarium ini sendiri ada beberapa program
pendidikan yang di lakukan dalam mengembangkan potensi kebaikan dan
kepribadian siswa diantaranya memberikan beberapa kegiatan yang di adakan
di sekolah setiap harinya, mengadakan bimbingan les bahasa arab,
memembentuk kelompok kompangan/ hadroh dalam menanamkan nilai-nilai
agamis dalam kepribadiannya yang setiap minggunya mereka mengikuti kajian
ilmu zikir dan sholawat di lapangan sekolah itu sendiri, melakukan sholat
berjamaah, melakukan tilawah dan membaca asmaul husna. Walau bagaimana
pun program yang diterpakan seperti itu akan tetapi masih ditemukan ketidak
seimbangan antara apa yang direncanakan dan apa yang di harapkan seperti
masih ditemukan anak yang terlambat, bolos sekolah, bicara kasar yang
menjadi penyebab akan terpengaruhnya anak yang lain mengikutinya
kemudian bolos saat jam sholat berjamaah, dan masih banyak siswa yang tidak
mengerjakan tugas dirumah.
Disiplin sangat penting bagi kehidupan dan perilaku siswa, akan tetapi
kenyataan di lapangan dijumpai masih banyak siswa yang tidak peduli dengan
peraturan disiplin di sekolah. Penerapan disiplin memang tidak bisa lepas dari
persoalan perilaku negatif peserta didik, baik itu pelanggaran tingkat ringan
hingga tingkat tinggi, seperti kasus siswa datang terlambat, membolos di jam
pelajaran, menyontek, tawuran, merokok dan penyimpangan perilaku lainya
Banyak sekali sekolah yang bermasalah dengan disiplin siswa. Salah satu nya
Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi sekolah swasta yang masih
belum bisa mengendalikan kedisiplinan siswa. Berdasarkan permasalahan
diatas maka penulis ingin mengangkat penelitian tentang bagaimana kondisi
disiplin siswa dengan mengaitkan kegiatan keagamaan dan bagaimana proses
penerapan karakter disiplin pada siswa Madrasah Tsanawiyah Laboratarium
Kota Jambi.
4
B. Fokus Penelitian
Mengingat keterbatasan kemampuan yang penulis miliki dan supaya
pembahasan lebih terfokus dan tidak menyimpang dari pokok masalah maka
peneliti perlu membatasi kajian penelitian ini yakni Implementasi Kegiatan
Keagamaan dalam Peningkatan Karakter Di Siplin Siswa Kelas VII diama ada
2 lokal yang penulis teliti yaitu lokal A dan B. lokasi penelitian penulis Di
Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan diatas dapat dirincikan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk-bentuk kedisiplinan Implementasi Kegiatan Keagamaan
Dalam Peningkatan Karakter Disiplin Siswa di Madrasah Tsanawiyah
Laboratarium Kota Jambi?
2. Apa Impelentasi Kegiatan Keagamaan dalam Peningkatan Nilai Karakter
disiplin siswa di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi ?
3. Bagaimana kendala Implementasi Kegiatan Keagamaan dalam Peningkatan
Karakter siswa di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi ?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran untuk
mengetahui peningkatan karakter disiplin siswa melalui kegiatan keagamaan
Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi. Adapun tujuan secara secara
lebih khusus penelitian ini adalah
a) Mengetahui bantuk-bentuk kegiatan keagamaan sebagai peningkatan
karakter disiplin siswa di Madrasah Tsnawiyah Laboratarium Kota
jambi.
b) Mengetahui implementasi kegiatan keagamaan dalam peningkatan
karakter disiplin siswa di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota
Jambi
5
c) Mengetahui kendala kegiatan keagamaan dalam peningkatan karakter
disiplin siswa di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi.
2. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak.
Baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat penelitian ini
adalah:
1. Secara teoritis
Penelitian ini di harapkan akan bermanfaat sebagai informasi yang akan
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya tentang pembentukan
karakter, sehingga dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi para
pendidik dalam upaya pembentukan karakter siswa.
2. Mannfaat praktis
a. Sebagai acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya
b. Mendorong kepada pembaca, terutama tenaga pendidik dan pemerintah
untuk lebih mengintekgralkan pendidikan karakter dalam setiap
kegiatan yang di lakukan peserta didiknya.
c. Memberikan informasi kepada semua pihak yang mempunyai tanggung
jawab terhadap siswa, agar masing-masing pihak mengetahui fungsi dan
tanggung jawab nya dalam pembentukan karakter siswa.
d. Bagi penulis, dapat memberikan tambahan pengetahuan dan
pengalaman untuk kehidupan di masa depan dan sebagai salah satu
syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana stara (S1) pendidikan
agama islam.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Untuk memperkuat landasan dalam penelitian ini diperlukan teori-teori
yang berhubungan dengan tema pembahasan yang akan di teliti. Sehingga
dengan ini penulis memaparkan teori tersebut yang mendukung pembahasan
dan penelitian ini. Adapun teori-teori yang mendukung dalam penelitian ini
adalah :
1. Implementasi
Terdapat berbagai pendapat para ahli dan akademisi yang mengemukakan
tentang pengertian dari implementasi. Hal ini perlu dijelaskan agar pemahaman
tentang implementasi dapat disinkronisasikan dari konsep penelitian terhadap
suatu kebijakan atau peraturan perundangan-undangan yang menjadi fokus
utama dalam penelitian ini. Karena implementasi merupakan kegiatan yang
penting dari keseluruhan proses perencanaan kebijakan.
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yaitu to implement yang berarti
mengimplementasikan. Implementasi merupakan penyediaan sarana untuk
melaksanakan sesuatu yang menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu.
Sesuatu tersebut dilakukan untuk menimbulkan dampak atau akibat itu dapat
berupa undang–undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Peradilan dan
Kebijakan yang dibuat oleh Lembaga–Lembaga Pemerintah dalam kehidupan
kenegaraan. Menurut Solichin Abdul Wahab dalam bukunya yang berjudul
Analisis Kebijakan Dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara (
2001 ) dalam ( Wahab 2001:65 ) mengemukakan pendapatnya mengenai
Pelaksanaan atau implementasi sebagai berikut : Implementasi adalah
tindakan–tindakan yang dilakukan oleh individu atau pejabat–pejabat,
kelompok–kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada terciptanya
tujuan–tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan.
7
Menurut Mulyadi (2015:12), implementasi mengacu pada tindakan untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu keputusan. Tindakan
ini berusaha untuk mengubah keputusan-keputusan tersebut menjadi pola-pola
operasional serta berusaha mencapai perubahanperubahan besar atau kecil
sebagaimana yang telah diputuskan sebelumnya. Implementasi pada hakikatnya
juga merupakan upaya pemahaman apa yang seharusnya terjadi setelah program
dilaksanakan.
Dalam tataran praktis, implementasi adalah proses pelaksanaan keputusan
dasar. Kemudian Gunn dan Hoogwood (Tahir, 2014:55),“mengemukakan
bahwa implementasi merupakan sesuatu yang sangat esensial dari suatu teknik
atau masalah manajerial”. Menurut Meter and Horn (Taufik dan Isril, 2013:136)
menekankan, “bahwa tahap implementasi tidak dimulai pada saat tujuan dan
sasaran ditetapkan oleh keputusan kebijaksanaan sebelumnya; tahap
implementasi baru terjadi setelah proses legislatif dilalui dan pengalokasian
sumber daya dan dana telah disepakati”.
Selanjutnya Pressman dan Wildavsky (Syahida, 2014:8-9) “Implementation
as to carry out, acoumplish, fulfill, produce, complete” maksudnya: membawa,
menyelesaikan, mengisi, menghasilkan, melengkapi. Jadi secara etimologis
implementasi itu dapat dimaksudkan sebagai suatu aktifitas yang bertalian
dengan penyelesaian suatu pekerjaan dengan penggunaan sarana (alat) untuk
memperoleh hasil”. Pada dasarnya implementasi menurut Syaukani dkk
(Pratama, 2015:229), “merupakan salah satu tahap dalam proses kebijaksanaan
publik dalam sebuah negara. Biasanya implementasi dilaksanakan setelah
sebuah kebijakan dirumuskan dengan tujuan yang jelas, termasuk tujuan jangka
pendek, menengah dan panjang”.
Selanjutnya menurut Lister (Taufik dan Isril, 2013:136), “sebagai sebuah
hasil, maka implementasi menyangkut tindakan seberapa jauh arah yang telah
diprogramkan itu benar-benar memuaskan”. Grindle (Mulyadi, 2015:47),
“menyatakan implementasi merupakan proses umum tindakan administratif
yang dapat diteliti pada tingkat program tertentu”. Sedangkan Horn (Tahir,
2014:55), “mengartikan implementasi sebagai tindakan-tindakan yang
8
dilakukan oleh baik individu-individu/pejabat-pejabat atau kelompok-
kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada pencapaian tujuan-
tujuan yang telah digariskan dalam kebijakan”.
Ekawati (Taufik dan Isril, 2013:136) menyatakan, “bahwa definisi
implementasi secara eksplisit mencakup tindakan oleh individu/kelompok
privat (swasta) dan publik yang langsung pada pencapaian serangkaian tujuan
terus menerus dalam keputusan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya”
Kemudian Gordon (Mulyadi, 2015:24) menyatakan, “implementasi berkenaan
dengan berbagai kegiatan yang diarahkan pada realisasi program.
”.Widodo (Syahida, 2014:10), “implementasi berarti menyediakan sarana
untuk melaksanakan suatu kebijakan dan dapat menimbulkan dampak/akibat
terhadap sesuatu”. implementasi merupakan studi untuk mengetahui proses
implementasi, tujuan utama proses implementasi itu sendiri untuk memberi
umpan balik pada pelaksanaan kebijakan dan juga untuk mengetahui apakah
proses pelaksanaan telah sesuai dengan rencana atau standar yang telah
ditetapkan, selanjutnya untuk mengetahui hambatan dan problem yang muncul
dalam proses implementasi.
Pengertian implementasi yang dikemukakan diatas, dapat dikatakan bahwa
implementasi adalah tindakan–tindakan yang dilakukan oleh pihak–pihak yang
berwenang dan berkepentingan, baik pemerintah maupun swasta yang
bertujuan untuk mewujudkan cita–cita serta tujuan yang telah ditetapkan.
Implementasi berkaitan dengan berbagai tindakan yang dilakukan untuk
melaksanakan dan merealisasikan program yang telah disusun demi tercapainya
tujuan dari program yang telah direncanakan, karena pada dasarnya setiap
rencana yang ditetapkan memiliki tujuan atau target yang hendak dicapai.
Badan–badan tersebut dalam melaksanakan pekerjaan–pekerjaan pemerintah
yang membawa dampak pada warga negaranya. Namun dalam prakteknya
badan–badan pemerintah sering menghadapi pekerjaan–pekerjaan di bawah
mandat dari undang–undang, sehingga membuat mereka menjadi tidak jelas
untuk memutuskan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya
tidak dilakukan.
9
Maka Mazmanian dan Sebastiar (2001 ) dalam Wahab (2001:68) juga
mendefinisikan implementasi sebagai berikut : Implementasi adalah
pelaksanaan keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk undang–
undang, namun dapat pula berbentuk perintah–perintah atau keputusan–
keputusan eksekutif yang penting atau keputusan badan peradilan.
2. Kegiatan Keagamaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kegiatan adalah kekuatan atau
ketangkasan dalam berusaha (Indonesia, 1998, hal. 322).Sedangkan keagamaan
Menurut Wjs Poerwadarminta, keagamaan adalah sifat-sifat yang terdapat
dalam agama atau segala sesuatu mengenai agama. Keagamaan berasal dari kata
dasar “agama”.Agama berarti kepercayaan kepada Tuhan (Dewa,dan
sebagainya) dengan ajaran pengabdian kepada-Nya dan kewajiban-kewajiban
yang bertalian dengan kepercayaan itu.
Beragama berarti menganut atau memiliki agama, atau beribadah, taat
kepada agama, serta baik hidupnya menurut agama. Sedangkan, keagamaan
dimaksudkan sebagai suatu pola atau sikap hidup yang pelaksanaannya
berkaitan dengan nilai baik dan buruk berdasarkan agama. Dalam hal ini, gaya
atau pola hidup seseorang didasarkan segala sesuatunya menurut agama yang
dipeganginya itu. Karena agama menyangkut nilai baik dan buruk, maka dalam
segala aktivitas seseorang maka sesungguhnya berada dalam nilai-nilai
keagamaan itu (Imam Fu'adi, hal. 73)
Keagamaan atau religiusitas dapat diwujudkan dalam berbagai sisi
kehidupan manusia. Aktifitas agama tidak hanya terjadi ketika seseorang
melakukan ritual (beribadah), tetapi juga melakukan aktivitas lain yang
didorong oleh kekuatan sepiritual. Agama adalah sistem simbol, sistem
keyakinan, sistem nilai, dan sistem perilaku yang terlambangkan, yang
semuanyaitu berpusat pada persoalan-persoalan yang dihati sebagai yang paling
maknawi (ultimate meaning) (Muhaimin, 2012, hal. 293)
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwasanya kegiatan
keagamaan adalah bentuk usaha sadar yang dilakukan untuk mewujudkan atau
mengaplikasikan iman ke dalam suatu bentuk perilaku keagamaan dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam implementasi kegiatan keagamaan di lembaga
10
pendidikan, seorang guru tidak hanya terfokus pada kegiatan proses belajar
mengajar di kelas, tetapi juga harus mengarahkan kepada peserta didiknya
dalam bentuk implementasi keagamaan. Misalnya, para peserta didik diajak
untuk mau memperingati hari-hari besar keagamaan dan mengikuti
kegiatankegiatan keagamaan dalam sekolah yang sudah terselenggarakannya.
Kegiatan keagamaan terdiri dari dua kata yaitu kegiatan dan keagamaan.
Kegiatan memiliki arti kesibukan atau aktivitas. Secara lebih luas kegiatan
dapat diartikan sebagai perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dalam
kehidupan sehari-hari baik itu berupa perkataan, perbuatan, atau kreatifitas di
tengah lingkungannya. Sedangkan keagamaan adalah sifat-sifat yang terdapat
dalam agama atau segala sesuatu mengenai agama.
kegiatan keagamaan adalah kegiatan yang berkaitan dengan bidang
keagamaan yang ada dalam kehidupan masyarakat sebagai bentuk pelaksanaan
ajaran agama islam dalam kehidupan sehari-hari (Jalaludin, 1993:53). Kegiatan
keagamaan adalah segala bentuk kegiatan yang terencana dan terkendali
sebagai usaha untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan yang dapat di lakukan
oleh perorangan atau kelompok (Novearti, 2017:2) .
perilaku keagamaan yaitu segala tindakan, perbuatan ataupun ucapan yang
di lakukan sesorang sedangkan yang berkaitan dengan agama, semua nya di
lakukan karna ada nya kepercayaan pada tuhan , ajaran, kebaktian dan
kewajiban-kewajiban yang berhubunan dengan kepercayaan (Fauzi, 2016:150).
daripenjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa kegiatan keagamaan
adalah segala aktivitas yang dilakukan secara indivindu maupun kelompok yang
berhubungan dengan religius atau spiritual sebagai bentuk ketaatan kepada
tuhan yang maha esa.
Kegiatan keagamaan sangat penting dalam kehidupan sehari hari, karena
dengan kegiatan keagamaan dapat menambah keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah SWT. Selain itu dengan kegiatan keagamaan dapat pula menyatu kepada
masyarakat, berbangsa dan bernegara . Seorang guru yang kreatif, selalu
berupaya untuk mencari cara agar agenda kegiatan yang direncanakan dapat
berhasil sesuai yang diharapkan. Guru harus mampu mengatasi masalah atau
kendala yang dihadapi dan dapat menciptakan suasana sekolah sesuai yang
11
diharapkan. Seperti dalam kegiatankegiatan keagamaan, perlu adanya solusi
dan penanaman pendidikan karakter dalam pembinaan kegiatan keagamaan
serta mengefektifkan semua siswa yang selalu tidak mau mengikuti kegiatan
tersebut.
Aktivitas beragama tidak hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku
ritual (beribadah), tetapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang didorong
oleh kekuatan supranatural. Tidak hanya berkaitan dengan aktivitas yang
tampak dan dapat dilihat dengan mata, akan tetapi juga aktivitas yang tidak
tampak dan terjadi di dalam hati seseorang. Dimensi keyakinan, pengetahuan,
dan pengalaman adalah dimensi agama yang tidak tampak dan terjadi di dalam
hati seseorang.
Dimensi praktek adalah dimensi yang tampak dan dapat dilihat dengan
mata. Kemudian dimensi pengamalan merupakan akibat dari adanya dimensi
keyakinan, pengetahuan, pengalaman, dan praktek yang secara terus menerus
berproses di dalam diri seseorang. Maka dari itu dimensi pengamalan
merupakan bagian dari sisi keagaamaan seseorang yang tampak secara jelas
dalam pandangan mata dan juga menunjukkan adanya suatu proses yang terjadi
di dalam diri seseorang.
Bentuk kegiatan keagamaan yaitu Nilai-nilai religius yang dapat diajarkan
kepada peserta didik di sekolah melalui beberapa kegiatan yang sifatnya
religius. Kegiatan religius akan membawa peserta didik di sekolah pada
pembiasaan berperilaku religius. Selanjutnya, perilaku religius akan menuntun
peserta didik di sekolah untuk bertindak sesuai moral dan etika (Frans Magnis
Suseno,Yogyakarta 2000:14)
Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan begitu bervariasi dari sekolah yang satu
dengan yang lain, begitupun dengan pengembangan program kegiatan
keagamaan ini. Bentuk-bentuk kegiatan keagamaan harus dikembangkan
dengan mempertimbangkan tingkat pemahaman dan kemampuan peserta didik,
serta tuntutan lokal dimana madrasah atau sekolah umum berada, sehingga
melalui program kegiatan yang diikutinya, peserta didik mampu belajar untuk
memecahkan masalah-masalah yang berkembang dilingkungannya, dengan
12
tetap tidak melupakan masalah-masalah global yang tentu saja harus diketahui
oleh peserta didik yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan.
Adapun beberapa bentuk program kegiatan keagamaan, diantaranya adalah:
a. Pelatihan ibadah / Sholat berjamaah
Shalat Jama’ah mempunyai nilai yang lebih, sama nilainya dengan
shalat perorangan ditambah dua puluh tujuh derajat. Karena selain pahala
yang berlipat ganda, shalat berjamaah juga akan menumbuhkan rasa
kebersamaan yang kuat, seseorang tidak akan hidup tanpa adanya orang
lain. Sehari saja jika tidak keluar rumah, tidak bertemu teman terasa dunia
ini sepi. Begitu pula dengan shalat, shalatpun kalau dilakukan bersama
teman dan orang lain (berjamaah) akan lebih mengasikkan dibanding
dengan shalat sendirian, sehingga kita lebih semangat.
Di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi salah satunya
sekolah yang menerapkan sholat dzuhur berjamaah. Seluruh siswa-siswi
diwajibkan untuk mengikuti peraturan yang telah dibuat oleh sekolah,
dengan diadakannya kegiatan sholat dzuhur berjamaah diharapkan agar
peserta didik mempunyai budi pekerti yang luhur, untuk diterapkan dalam
kehidupan seharihari.
Sholat berjamaah di sekolah perlu dilatih sejak dini khususnya
institusi sekolah terutama sekolah menengah, sholat berjamaah memiliki
manfaat dan peranan yang sangat penting yakni sebagai pengontrol emosi
dalam diri yang sedang puberitas ataupun masuk awal masa remaja awal
dimana jiwanya masih labil karena sikap dan pendirian anak masih bersifat
khayal berupa angan-angan bukan kenyataan.
Dalam proses pendidikan terdiri dari beberapa unsur yang berkaitan
dengan pendidik atau guru, peserta didik, materi pelajaran, metode
pengajaran, strategi pengajaran, penguasaan kelas, dan evaluasi. Yang mana
setiap instansi atau lembaga mempunyai cara-cara tersendiri untuk
meningkatkan kecerdasan anak didiknya. Sebagaimana aktifitas yang
dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi, semua
peserta didik diwajibkan untuk mengikuti sholat berjamaah secara rutin dan
tertib.
13
Pelatihan ibadah bisa disebut dengan sholat berjamaah pada waktu
dzuhur, dimana semua siswa dan guru wajib menunaikan sholat secara
bersama-sama. Selain sholat berjamaah Ibadah yang dimaksudkan disini
meliputi aktifitas-aktifitas yang tercakup dalam rukun islam, yaitu membaca
dua kalimat syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji serta ditambah dengan
bentuk-bentuk ibadah lainnya yang sifatnya sunnah. Seperti sholat dhuha
yang di lakukan pada pagi hari. Shalat dhuha adalah shalat yang dikerjakan
ketika matahari sedang naik, kurang lebih setinggi tujuh hasta (07.00 pagi)
sampai dengan kurang lebih pukul (11.00 siang).
Mengenai shalat tersebut, Abu Hurairah pernah berkata:
“diperintahkan kepadaku oleh kekasihku SAW untuk berpuasa tiga hari
pada tiap bulan, mengerjakan rekaat shalat sunnah dua rekaat shalat sunnah
dhuha dan supaya berwitir sebelum tidur.” Jumlah rekaat shalat dhuha
sendiri antara 2 sampai 12 rekaat sementara surat yang di baca setelah
alfatihah adalah direkaat pertama, Surat Asyams, dan direkaat kedua surat
Adh-Dhuha Sholat sunnah ini hanya di lakukan perindivindu secara
bergantian karna mengingat jam pelajaran yang di lakukan secara
bersamaan.
Pembiasaan Sholat Dhuha dapat menjadikan suatu kebiasaan itu
sebagai salah satu teknik atau metode pendidikan. Lalu ia mengubah seluruh
sifat-sifat baik menjadi kebiasaan, sehingga dapat menunaikan kebiasaan itu
tanpa kehilangan banyak tenaga dan tanpa menemukan banyak kesulitan.
Proses pembiasaan harus di mulai dan ditanamkan kepada anak sejak dini.
Potensi ruh yang di berikan oleh Allah harus senantiasa dipupuk dan
dipelihara dengan memberikan pelatihan-pelatihan dalam ibadah (Majid,
Jakarta, hal. 64)
Jika pembiasaan sudah di tanamkan, maka anak tidak akan merasa
berat lagi untuk beribadah, bahkan ibadah akan menjadi bingkai amal lagi
untuk beribadah sehingga menjadi bingkai amal dan sumber kenikmatan
dalam hidupnya, karena mereka bisa berkomunikasi langsung dengan Allah
dan sesama manusia. Agar anak dapat melaksanakan sholat secara benar
14
dan rutin mereka perlu dibiasakan shalat masih sejak kecil, dari waktu ke
waktu
b. Tilawah dan Tahsin Al-Qur’an
Program kegiatan tilawah dan tahsin al-Qur‟an disini adalah
kegiatan atau program pelatihan baca al-Qur‟an dengan menekankan pada
metode baca yang benar, dan kefasihan bacaan, serta keindahan
(kemerduan) bacaan. Sudah di maklumi bahwa Al-Qur’an adalah kitab
Allah yang menjadi mukjizat, yang diturunkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW., yang dengan membacanya dihitung ibadah. Sebagai
kitab suci terakhir, AlQur’an merupakan miniatur alam raya yang memuat
segala disiplin ilmu dan permasalahan sepanjang hidup manusia.
Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang agung dan Bacaan Mulia
serta dapat di tuntut kebenarannya oleh siapa saja, sekalipun akan
menghadapai tantangan kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin canggih.
Membaca Al-Qur’an adalah ibadah. Dengan itu seorang hamba
mendekatkan diri kepada Allah. Bahkan, membaca Al-Qur’an terhitung
amal kepada Allah yang maha agung, meskipun bukan yang paling agung.
Membacanya di dalam shalat adalah ibadah. Dan membacanya di luar shalat
pun juga ibadah.
Bacaan Al-Qur’an, pemahaman, dan hafalannya di jadikan ukuran
keutamaan para syuhada dengan hafalan Al-Qur’an. Yang menghafal Al-
Qur’an lebih banyak di dahulukan penguburannya dari pada yang lebih
sedikit hafalan Al-Qur’annya. Kata lain dari membaca Al-Qur’an adalah
Tadarus. Tadarus menurut bahasa berarti belajar. Istilah ini diartikan dan
digunakan dengan pengertian khusus, yaitu membaca Al-Quran semata-
mata untuk ibadah kepada Allah dan memperoleh pemahaman terhadap
ajaran Al-Quran.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tadarus Al-Quran
adalah membaca dan mempelajari ayat-ayat Al-Quran yang dilakukan
bersamasama secara bergantian. Maksudnya ada salah seorang yang
membaca sedangkan yang lain menyimak begitu seterusnya secara
15
bergantian. Dengan cara ini akan terjaga kebenaran dan ketartilan dalam
membaca ayat-ayat AlQuran.
c. Apresiasi seni dan kebudayaan islam
Apresiasi seni dan kebudayaan islam adalah kegiatan-kegiatan yang
diselenggarakan dalam rangka melestarikan, memperkenalkan, dan
menghayati tradisi, budaya dan kesenian keagamaan yang ada dalam
masyarakat islam. mencakup berbagai kegiatan seperti lomba kaligrafi,
lomba seni baca al-Qur‟an, lomba baca puisi islam, lomba atau pentas
musik marawis, gambus, kosidah, rebana dan lain sebagainya.
d. Peringatan hari-hari besar Islam
Peringatan hari-hari besar islam maksudnya adalah kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan untuk memperingati dan merayakan hari-hari
besar islam sebagaimana diselenggarakan oleh masyarakat islam di seluruh
dunia berkitan dengan peristiwa-peristiwa bersejarah seperti peringatan
maulid Nabi Muhamaad saw., peringatan isra‟ mi‟raj, peringatan 1
Muharram dan sebagainya.
3. Peningkatan
Menurut seorang ahli bernama Adi S, (2003: 67) peningkatan berasal dari
kata tingkat. Yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian
membentuk susunan. Tingkat juga dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas.
Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum, peningkatan
merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun
kuantitas.
Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan kemampuan
agar menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga berarti pencapaian dalam
proses, ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya. Contoh penggunaan katanya
adalah peningkatan mutu pendidikan, peningkatan kesehatan masyarakat, serta
peningkatan
keterampilan para penyandang cacat. Peningkatan dalam contoh diatas
memiliki arti yaitu usaha untuk membuat sesuatu menjadi lebih baik daripada
sebelumnya. Suatu usaha untuk tercapainya suatu peningkatan biasanya
16
diperlukan perencanaan dan eksekusi yang baik. Perencanaan dan eksekusi ini
harus saling berhubungan dan tidak menyimpang dari tujuan yang telah
ditentukan. Kata peningkatan juga dapat menggambarkan perubahan dari
keadaan atau sifat yang negatif berubah menjadi positif. Sedangkan hasil dari
sebuah peningkatan dapat berupa kuantitas dan kualitas.
Pengertian peningkatan secara epistemologi adalah menaikkan derajat taraf
dan sebagainya mempertinggi memperhebat produksi dan sebagainya proses
cara perbuatan meningkatkan usaha kegiatan dan sebgainya kini telah diadakan
di bidang pendidikan menteri kesehatan menentukan perlunya pengawasan
terhadap usaha perdagangan eceran obat2 sedangkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia menyatakan Mutu adalah ukuran baik buruk suatu benda taraf atau
derajat kepandaian, kecerdasan, dan sebagainya kualitas.
Dalam pandangan Zamroni dikatakan bahwa peningkatan mutu sekolah
adalah suatu proses yang sistematis yang terus menerus meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar dan faktor-faktor yang berkaitan dengan itu, dengan
tujuan agar menjadi target sekolah dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien
(Zamroni, 2007). Peningkatan mutu berkaitan dengan target yang harus dicapai
proses untuk mencapai dan faktor-faktor yang terkait dalam peningkatan mutu
ada dua aspek yang perlu mendapat perhatian, yakni aspek kualitas hasil dan
aspek proses mencapai hasil tersebut teori manajemen mutu terpadu atau yang
lebih dikenal dengan Total Quality Management (TQM) akhir-akhir ini banyak
diadopsi dan digunakan oleh dunia pendidikan dan teori ini dianggap sangat
tepat dalam dunia pendidikan saat ini.
Kuantitas adalah jumlah hasil dari sebuah proses atau dengan tujuan
peningkatan. Sedangkan kualitas menggambarkan nilai dari suatu objek karena
terjadinya proses yang memiliki tujuan berupa peningkatan. Hasil dari suatu
peningkatan juga ditandai dengan tercapainya tujuan pada suatu titik tertentu.
Dimana saat suatu usaha atau proses telah sampai pada titik tersebut maka akan
timbul perasaan puas dan bangga atas pencapaian yang telah diharapkan.
4. Karakter
17
Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk “membentuk kepribadian
sesorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan
nyata seseorang , yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab,
menghormati hak orang lain, kerja keras dan sebagainya. (Thomas Lickona,
1991). Dunia pendidikan diharapkan sebaga motor penggerak untuk m
emfasilitasi pembangunan karakter, sebab apa-apa yang terjadi dimasyarakat
kita sebenarnya menyangkut masalah karakter, seperti kekerasan, korupsi,
manipulasi , kebohongankebohongan dan perilaku menyimpang lainnya
,berangkat dari pendidikan. Oleh sebab itu melalui pendidikan pula karakter
bangsa dapat diperbaiki dan dibentuk terutama Pembangunan karakter dan
pendidikan mulai dari usia dini.
Pembangunan karakter dan pendidikan karakter menjadi suatu keharusan
karena pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik cerdas, juga
mempunyai budi pekerti dan sopan santun sehingga keberadaannya sebagai
anggota masyarakat menjadi bermakna baik bagi dirinya maupun orang lain.
pendidikan karakter mengarahkan peserta didik untuk menjadi manusia ulul
albab yang tidak hanya memiliki kesadaran diri, tetapi juga kesadaran untuk
terus mengembangkan diri, memperhatikan masalah lingkungan, dan
memperbaiki kehidupan sesuai dengan pengetahuan dan karakter yang
dimilikinya. Manusia ulul albab adalah manusia yang dapat diandalkan dari
segala aspek , baik aspek intelektual , afektif, maupun spiritual.
Penddidikan karakter mulai ramai dibicarakan sejak tahun 1990 an . Thomas
Lickona dianggap sebagai pengusungnya melalui karyanya yaitu “ The Return
of Character Education” sebuah buku yang menyadarkan dunia Barat bahwa
pendidikan karakter adalah sebuah keharusan. Karakter sebagaimana
didefinisikan oleh Ryan dan Bohlin, mengandung tiga unsure pokok, yaitu
mengetahui kebaikan (Knowing the good),mencintai kebaikan ( loving the
good), dan melakukan kebaikan ( doing the good).
Dalam pendidikan karakter kebaikan sering kali dirangkum dalam sederet
sifat-sifat baik . Pendidikan karakter adalah sebuah upaya untuk membimbing
perilaku manusia menuju stndar-standar baku. Upaya ini juga memberi jalan
18
untuk menghargai persepsi nilai–nilai pribadi yang ditampilkan
disekolah.Fokus pendidikan karakter adalah pada tujuan etika, tetapi
prakteknya meliputi penguatan kecakapan-kecaakapan yang penting yang
mencakup perkembangan sosial siswa. Pendidikan karakter bukan hanya
mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, tetapi lebih dari itu
menanamkan kebiasaan (habituation) tentang yang baik sehingga siswa didik
menjadi faham, mampu merasakan , dan mau melakukannya. Kaarakter adalah
tabeat seseorang yang langsung di-drive oleh otak.
Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional.
Pasal I UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuan
pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk
memiliki kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia. Ini berarti bahwa
pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga
berkepribadian atau berkarakter, dengan harapan agar nantinya akan lahir
generasi bangsa yang tumbuh dan berkembang dengan karakter yang bernafas
nilai-nilai luhur bangsa dan agama.
Para pendidik perlu menyadari betapa pentingnya pendidikan karakter
sebagai sarana pembentuk perilaku, pengayaan nilai individu dengan cara
menjadi figur keteladanan bagi anak didik serta mampu menciptakan
lingkungan yang kondusif bagi proses pertumbuhan berupa kenyamanan dan
keamanan yang dapat membantu suasana pengembangan diri individu secara
menyeluruh dari segi teknis, intelektual, psikologis, moral, sosial, estetis dan
religius. Pendidikan karakter tidak semata-mata bersifat individual, melainkan
juga memiliki dimensi sosial struktural. Meskipun pada gilirannya kriteria
penentu adalah nilai-nilai kebebasan individual yang bersifat personal.
Pendidikan karakter yang berkaitan dengan dimensi sosial struktural, lebih
melihat bagaimana menciptakan sebuah sistem sosial yang kondusif bagi
pertumbuhan individu.
Dalam konteks inilah, pendidikan moral dapat diletakkan dalam kerangka
pendidikan karakter. Pendidikan moral merupakan pondasi bagi sebuah
pendidikan karakter. Berdasarkan pemahaman di atas Jurusan Pendidikan
19
Bahasa Perancis merasa bertanggungjawab untuk turut serta mendukung dalam
mengembangkan pendidikan berkarakter bagi para mahasiswa. Diharapkan
dengan pendidikan karakter para mahasiswa yang memiliki etika akan tetap ada,
sehingga tercipta generasi yang bermoral dan bertanggungjawab serta mampu
menunjukkan jati dirinya sebagai manusia yang berbudaya.
penulis mencoba melakukan tindakan pengelolaan kelas dengan metode
bermain peran (Jeu de role). Dalam pembelajaran bermain peran dikembangkan
diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan,
belajar berpikir kritis, menyampaikan pendapat, memberi kesempatan
menyalurkan kemampuan, membantu belajar, dan saling menilai kemampuan
dan peranan diri sendiri maupun teman lain.
karakter adalah gerakan nasioanal menciptakan sekolah yang membina
etika, bertanggung jawab dan merawat orang-orang yang muda dengan
pemodelan dan mengajarkan karatkter baik melalui penekanan pada nilai-nilai
yang kita yakini dengan melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), dan
tindakan (action) (Damayanti,2014:11) Menurut Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dari yang lain, tabiat, watak. Berkarakter artinya
mempunyai watak, mempunyai kepribadian (Kamisa,1997:281).
Selanjutnya dalam Dorland’s Pocket Medical Dictionary (1968:126)
dinyatakan bahwa karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan
oleh individu. Di dalam kamus psikologi dinyatkan bahwa karakter adalah
kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran
seseorang; biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat relatif tetap (Dali
Gulo,1982:29).
Pendapat lain tentang pendidikan karatkter adalah usaha yang di lakukan
secara indivindu dan sosial dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
pertumbuhan kebebasan induvindu itu sendiri (Koeseoma,2010 :194).
Pendidikan karakter merupakan pemberian tuntunan kepada anak didik agar
menjadi manusiayang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta karsa
20
dan karya sehingga anak didik memiliki karakter yang baik meliputi kejujuran,
tanggung jawab, cerdas, bersih, peduli, kreatif dan sehat (Zusyani.2012: 155).
Defenisi lain pendidikan karakter yaitu sebagai upaya yang sungguh-sungguh
untuk membantu seseorang memahami, kepedulian, dan bertindak dengan
landasan nilai-nilai etis dan luhur (Muclas & Hariyanto,2011 :44)
Nilai-nilai karakter( akhlak mulia) yang ditanamkan merupakan fondasi
yang sangat penting untuk terbentuknya masyarakat yang sejahtera. Nilai-nilai
yang perlu ditanamkan untuk membentuk karakter kepada anak-anak yaitu
nilai-nilai universal, ini harus bisa menjadi perekat seluruh anggota masyarakat
yang heterogen .seperti Indonesia, sehingga masyarakat dapat hidup
berdampingan secara tertib dan damai. (Megawangi, 2009) Menurut islam dasar
pembentukan karakter, pada dasarnya manusia memiliki dua potensi, yaitu baik
dan buruk. Firman Allah dalam surah AL- Syams 91: 8 dijelaskan dengan istilah
fujur atau celaka dan taqwa atau takut kepada Tuhan.
Pendidikan karakter merupakan misi utama para Nabi. Muhammad
Rasulullah sedari awal tugasnya memiliki suatu pernyataan yang unik, bahwa
dirinya diutus untuk menyempurnakan akhlak (karakter). Manifesto
Muhammad Rasulullah ini mengindikasikan bahwa pembentukan karakter
merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia lebih-lebih bagi peserta didik
di sekolah mulai dari usia dini. Pada sisi lain masing-masing manusia telah
memiliki karakter tertentu, namun perlu disempurnakan
Pentingnya pendidikan karakter di sekolah sebagai tempat mendidik
generasi penerus bangsa, hal ini berangkat dari kondisi objektif dalam
kehidupan masyarakat Indonesia saat ini telah terjadi penyimpangan-
penyimpangan seperti kekerasan, korupsi, manipulasi, kebohongan-
kebohongan, tidak adanya panutan dan keteladanan dikalangan para pemimpin,
kepalsuan, pelanggaran dan pemutar balikan hokum, dan sebagainya. Hal ini
mendorong dunia pendidikan untuk membentuk dari awal peserta didik sebagai
manusia yang masih bersih untuk diberikan pendidikan karakter, walaupun
sudah terlambat, tetapi lebih baik daripada tidak dimulai.
21
Pendidikan karakter merupakan upaya yang dirancang dan dilaksanakan
secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku
manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama
manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,
perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum,
tata krama, budaya, dan adat istiadat. Menurut Ari Ginanjar dalam Darmiyati
Zuhdi,dkk. (2009) ada tujuh karakter dasar manusia yang dapat diteladani dari
nama-nama Allah, yaitu:
a. Jujur
b. Tanggungjawab
c. disiplin,
d. visioner
e. adil
f. peduli,
g. kerjasama.
Penjelasan-penjelasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa pendidikan
kararter adalah penanaman nilai-nilai karakter yang terpuji dimulai dari sejak
dini agar peserta didik menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan masa
depan. Selanjutnya pendidikan karakter di kelas yang menjadi fokus penelitian
ini adalah kepedulian dan kerjasama yang diimplementasikan dalam kerja
kelompok yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara bersama-sama.
Kepedulian adalah Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah dan
memperbaiki penyimpangan dan kerusakan di sekitar dirinya.
5. Pengertian Disiplin dan Tujuan kedisiplinan
Kata disiplin itu sendiri berasal dari bahasa Latin discipline yang
berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta
pengembangan tabiat . Hal ini menekankan pada bantuan kepada pegawai
untuk mengembangkan sikap yang layak terhadap pekerjaannya dan
22
merupakan cara pengawas dalam membuat peranannya dalam hubungannya
dengan disiplin. Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang
menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Kesadaran disini merupakan sikap seseorang yang secara sukarela menaati
semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, dia
akan mematuhi atau mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas
paks aan. Sedangkan kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan
perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik yang
tertulis maupun tidak tertulis .
Selanjutnya pendidikan karakter di kelas yang menjadi fokus
penelitian ini adalah kepedulian dan kerjasama yang diimplementasikan
dalam kerja kelompok yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara bersama-
sama. Kepedulian adalah Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah dan memperbaiki penyimpangan dan kerusakan di sekitar
dirinya.
Kedisiplinan merupakan hal yang mutlak dalam kehidupan manusia,
karna seorang manusia tampa disiplin yang kuat akan merusak sendi-sendi
kehidupan nya yang akan membahayakan dirinya dan orang lainnya bahkan
alam sekitarnya (Hani, 2008:17)
Dalam Al-Qur’an di terangkan tentang disiplin dalam surat Al-Asr
ayat 1-3 yang berbunyi :
“artinya; Demi massa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam
kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh dan
nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati
supaya menetapi kesabaran”
Surat ini menerangkan bahwa manusia yang tidak dapat
menggunakan massa nya dengan sebaik-baiknya termasuk dalam golongan
23
merugi. Surat tersebut telah jelas menunjuk kan kepada kita bahwa allah
telat memerintahkan hambanya untuk selalu hidup disiplin. Karena dengan
kedisiplinan kita dapat hidup teratur, sedangkan bila hidup kita tidak disiplin
berarti kita tidak bisa hidup teratur dan hidup kita akan hancur berantakan
(Hani, 2008:17)
Disiplin memiliki pengertian yang berbeda-beda , untuk
mendaptlkan gambaran dan pengertian yang jelas tentang kedisiplinan,
beberapa ahli berpendapat. Pengertian disiplin secara konvesional
mengajarkan bahwa hadiah adalah dorongan terbaik dalam membantu
indivindu untuk melakukan sesuatu yang lebih baik. Dan salah satu prinsip
pembentuk disiplin adalah mangajari sesorang untuk melakukan hal yang
benar agar memperoleh perasaan tang nyaman yang hakiki saat melakukan
sesuatu dan memberikan kontribusi kepada masyarakat (Kenneth, 2015:12)
Kata disiplin berasal dari bahasa latin discerre yang artinya belajar.
Kata asal lainnya adalah disciplina yang artinya pengajaran atau pelatihan.
Seiring dengan berkembangnya waktu kata disciplina dimaknai sebagai
kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengendalian atau
pengawasan. Makna disiplin diatas jelaslah bahwa seseorang
yangsepenuhnya patuh pada peraturan atau norma-norma yang sudah
disepakati bersama, baru bisa dikatakan berdisiplin, karena disiplin selalu
terkait dengan peraturan yang berlaku di lingkungan hidup seseorang.
Disiplin adalah sebagai proses belajar mengajar yang mengarah
kepada ketertiban dan pengendalian diri. Menurut Wyckoff yang dikutip
oleh Suryadi tahun (2007:75). Disiplin menurut Djamarah adalah “suatu tata
tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok”
(Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru (Surabaya: Usaha
Nasional, 2002:12). Kedisiplinan mempunyai peranan penting dalam
mencapai tujuan pendidikan.Berkualitas atau tidaknya belajar siswasangat
dipengaruhi oleh paktor yang paling pokok yaitu kedispilan, disamping
faktor lingkungan, baik keluarga, sekolah, kedisiplinan serta bakat siswa itu
sendiri.
24
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2007:286), menyatakan bahwa
disiplin adalah:
A. Tata tertib (di sekolah, di kantor, kemiliteran, dan sebagainya).
B. Ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib.
C. Bidang studi yang memiliki objek dan sistem tertentu
Kedisiplinan berfungsi mendukung terlaksananya proses dan kegiatan
pendidikan agar berjalan lancar dan memberi pengaruh bagi terciptanya
sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang kondusif bagi kegiatan
pembelajaran Fungsi kedisiplinan menurut Tu’u (2004:38) sebagai berikut:
A. menata kehidupan bersama
B. membangun kepribadian,
C. melatih kepribadian,
D. pemaksaan,
E. hukuman, menciptakan lingkungan yang kondusif.
Komensky melihat ada beberapa tujuan yang berkaitan dengan
kedisiplinan yaitu
1. Kedisiplinan hanya diterapkan bagi mereka yang melanggar mereka
tidak mengulanginya kembali.
2. Materi bagi kedisiplinan berkaitan dengan kebiasaan- kebiasaan buruk
siswa.
3. Perlu dipakai cara-cara yang selaras dengan perkembangan dan
kebutuhan siswa.Di lihat dari tujuan kedisiplinan tersebut menunjukkan
bahwa kedisiplinan diterapkan kepada siswa yang melanggar tata tertib
agar siswa tersebut jera dan tidak mengulangi kesalahan lagi
4. Sikap mental (mental attitude) yang merupakan sikap taat dan tertib
sebagai hasil atau pengembangan dari latihan, pengendalian pikiran dan
pngendalian watak.
5. Pemahaman yang baik mengenai sistem peraturan perilaku, norma,
kriteria, dan standar yang demikian rupa, sehingga pamahaman tersebut
menumbuhkan pengertian yang mendalam atau kesadaran, bahwa
ketaatan akan aturan.
25
6. Sikap kelakuan yang secara wajar menunjukkan kesungguhan hati,
e. Studi Relevan
Penelitian Implementasi Nilai-Nilai Pendidikan karakter Dalam
peningkatan karakter disiplim siswa Madrasah Tsanawiyah Laboratarium
Kelurahan Sipin, Telanai Pura Kota Jambi adalah dari hasil pemikiran
penulis langsung dengan cara melakukan penelitian langsung ke lapangan,
setelah itu barulah mendapatkan masalah dan jadilah sebuah skripsi.
Berdasarkan pengkajian terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, ada penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian ini,
penelitian tersebut antara lain yaitu:
1. Penelitian Muhammad ali syahid, dengan Fakultas Tarbiyah Pendidikan
Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogykarta,2008 dengan judul “Upaya
Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Karakter Siswa Untuk
Mengatasi Kenakalan Siswa di MTs Negeri Kota Sleman” adapun hasil
penelitian menunjuk kan jenis kenakalan siswa ringan ( tidak masuk kelas
tampa izin dan membolos), upaya yang di lakukan guru PAI dalam
mengatasi kenakalan siswa yaitu pelaku dan kasus kenakalan bisa dikurangi
danbahkan ada pelaku dan kasus kenakalan yang tidak terulang lagi.
2. Penelitian Laili Nurochman Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama
Islam IAIN Walisongo Semarang dengan judul “Membentuk Akhlak
Remaja Melalui Pembelajaran Pada Kuliah Pagi di Medsjid Agung Jawa
Tengah” penelitian ini menghasilkan program kuliahpagi minggu dapat
membentuk akhlak remaja, metode yang digunakan ceramah dan diskusi .
3. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Membina Kepribadian Anak
Usia 6 Tahun Sampai 12 Tahun di Desa Bakung Kecamatan Maro Sebo
Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini dilakukan oleh Herman Antoni
mahasiswa jurusan pendidikan agama isl’am Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi tahun
2018. Penelitian ini menemukan bahwa pembinaan kepribadian anak yang
dilakukan orang tua secara terus menerus dan berbagai bermacam-macam
cara, dengan maksud dan tujuan agar supaya anak bisa terbiasa berprilaku
baik merupakan kebutuhan dirinya serta menjadi pribadi yang disiplin.
26
Kendala dalam pelaksanaan membina kepribadian anak adalah anak sering
terpengaruh oleh lingkungan sekitar dan teknologi serta kurangnya waktu
orang tua bersama anak dikarenakan kesibukan aktivitas orang sehingga
dalam membina anak kurang optimal. Upaya yang dilakukan adalah
pertama, menanamkan nilai keagamaan terhadap anak, kedua, memberikan
jadwal waktu untuk semua aktivitas anak, ketiga, selalu memberikan
nasehat kepada anak.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Desain Penelitian
Berdasarkan dengan judul yang penulis ambil, jenis penelitian ini
termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
kasus.yaitu suatu penelitian yang di lakukan secara intensif ,terinci dan
mendalam. Ditinjau dan wilayahnya, maka penelitian kasus lebih mendalam
(Suharsimi Arikunto, 2002: 120).
Sejalan dengan defenisi tersebut, Kirk dan Miller dalam Moleong
mendefenisikan bahwa “penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dala
ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
pengamatan pada manusia dalam kawasan nya sendiri danberhubungan
dengan orang-orang tersebut dalam bahasan nya dan dalam peristilahan nya
(Lexy J Moleong, 2011: 3) . metode deskriftif juga dapat didefenisikan
sebagai suatu metode dala meneliti status sekelompok manusia, suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sebagai upaya
untuk memberikan jawaban atas permasalahan yang telah dibentangkan,
karnav sifatnya menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Dengan kata
lain penelitian ini berupaya, menggambarkan , menguraikan suatu keadaan
yang sedang berlangsung berdasarkan fakta dan informasi yang di peroleh
dari lapangan dan kemudian di analisis berdasarkan variable yang satu
dengan yang lain nya sebagai upaya untuk memberikan solusi tentang
implementasi kegiatan keagamaan dalam pebingkatan karakter disiplin
siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi.
Pemilihan metode ini didasarkan atas beberapa pertimbangan
pertama,menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan
dengan kenyataan ganda: kedua metode ini menyajikan secara langsung
hakikat hubungan antara peneliti dengan responden; ketig, metode ini lebih
peka dan lebih bisa menyesuaikan diri dengan banyak penajaman
28
pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang di hadapi. (Lexy J
Maleo ng, 2011: 5).
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian Penelitian ini akan di lakukan di Madrasah
Tsanawiyah Laboratorium Simpang IV Sipin, Kec. Telanaipura, Kota
Jambi, atas berbagai pertimbangan; banyaknya fenomena-fenomena
yang terjadi pada siswa di kelas VII Madrasah Tsanawiyah
Laboratarium Kota Jambi dari latar belakang yang berbeda membuat
banyaknya muncul karakter yang bermacam ragam pula, terlambat
sekolah dan bolos pada saat jam pelajaran.
2. Subjek Penelitian
Atas berbagai pertimbangan sebagaimana dikemukakan di atas maka
yang akan dijadikan sebagai informan (Subjek penelitian) ini adalah:
a) Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kecamatan
Simpang IV Sipin, Telanai Pura Kota Jambi
b) Guru bidang Kesiswaan Madrasah Tsanawiyah Laboratarium
Kecamatan Simpang IV Sipin, Telanai Pura Kota Jambi
c) Siswa Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kecamatan Simpang IV
Sipin, Telanai Pura Kota Jambi.
Penentuan subjek didasarkan dengan tekhnik purposive
sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel secara
sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang di perlukan. Dalam
bahasa sederhana purposive sampling itu dapat dikatakan secara sengaja
mengambil sampel tertentu (jika orang maka berarti orang-orang
tertentu) sesuai persyaratan (sifat-sifat, karakteristik, ciri, kriteria)
sampel. (Lexy J Moleong, 2011: 5) Sebagai subjek utama yaitu Siswa
Madrasah Tsnawiyah Laboratarium Kota Jambi. Adapun sebagai
sumber informasi untuk memperoleh data yang realita.
29
C. Jenis dan Sumber data
1. Jenis data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang di ambil
langsungdari peneliti kepada sumber nya, tampa ada nya perantara
(Mukhtar, 2010: 86) yakni data yang di peroleh secara langsung melalui
wawancara dan pengamatan (observasi) terhadap siswa mts laboratarium
kota jambi. Sedangkan data sekunder ialah data yang bukan diusahakan
sendiri pengumpulan nya oleh peneliti misal nya dari dokumentasi (profil
sekolah). Data sekunder adalah data yang di peroleh melalaui dokumentasi
yang meliputi profil sekolah madrasah tsanawiyah laboratarium kota jambi.
a. Data primer
Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti kepada
sumbernya, tanpa adanya perantara. (Mukhtar, 2010: 86)Yakni data yang
diperoleh secara langsung melalui wawancara dan pengamatan (observasi)
terhadap perkembangan permasalahan di Madrasah Tsanawiyah
Laboratarium Kota Jambi..
b. Data Sekunder
Data sekunder ialah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti misalnya dari dokumentasi (profil sekolah
dan struktur organisasi) atau publikasi lainnya. (Mukhtar, 2010: 90) Data
sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumentasi yang meliputi
profil Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi.
2. Sumber Data
Yang di maksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek
darimana data di peroleh. (SuharsimiArikunto, 2002: 207) sedangkan
menurut Suharsimi Aikunto, yang di maksud dengan sumber data adalah
subjek dari mana data-data di peroleh . sumber data yaitu benrbentuk
perkataan maupun tindakan, yang di dapat melalaui wawancara. Sumber
data peristiwa (situasi) yang di dapat melalui observasi. Dan sumber data
dari dokumen di dapat dari instasi terkait. “menurut Lofland sumber data
utama dalam penelitian kualitatif adalaj kata-kata dan tindakan, selebihnya
30
adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. (Jam’an Satori,
2009:105)
Sumber data di sini merupakan subjek dari mana data dapat
diperoleh yaitu :
a. Sumber data berupa manusia, yakni Kepala sekolah Madrasah dan siswa-
siswi Madrasah Tsanawiyah Laboratarium
b. Sumber data berupa suasana, dan kondisi di Madrasah Tsanawiyah
Laboratarium
c. Sumber data berupa dokumentasi, berupa foto kegiatan, arsip dokumentasi
resmi yang berhubungan dengan siswa siswa kelas VII , baik jumlah siswa
siswi , Madrasah Tsanawiyah Laboratarium
D. Teknik Pengumpulam Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang ditempuh untuk mendapatkan
data/fakta yang terjadi pada subjek penelitian untuk memperoleh data yang
valid. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui metode
observasi, wawancara, dokumentasi.
1. Metode Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap
gejala-gejala yang di teliti. Menurut Sugiono obsevasi adalah teknik yang di
gunakan oleh peneliti untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang terjadi selama
penelitian dengan mengamati secara langsung. Cara ini juga efektif untuk
menggambarkan kondisi kelas, perilaku siswa, atau respon dan tanggapan dari
siswa tentang penelitian ini. Observasi ini di fokuskan pada implementasi
pendididikan karakter disiplin siswa melalui kegiatan keagamaan. Teknik
pengamatan ini didasarkan atas pengamatan secara langsung, (Lexy J Moleong,
2011: 125) Metode ini dilakukan dengan jalan terjun langsung kedalam
lingkungan dimana penelitian itu dilakukan disertai dengan pencatatan terhadap
hal-hal yang muncul terkait dengan informasi data yang dibutuhkan. Tehnik
observasi digunakan untuk melihat atau pengamatan perubahan sosial yang
tumbuh dan berkembang di lingkungan sekolah, kemudian dapat dilakukan
penelitian atas perubahan tersebut (Subagyo, 1997). Penulis menggunakan
31
metode ini untuk mengamati secara langsung data yang ada dilapangan,
terutama tentang data yang ada di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota
Jambi. Metode ini digunakan untuk mengungkapkan data yang mana secara
langsung dapat mengamati hal-hal yang berhubungan dengan Kegiatan
Keagamaan dalam Peningkatan Karakter disiplin siswa kelas VII Madrasah
Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi. Langkah-langkah yang dilakukan:
a. Mengamati sistem pendidikan dalam Madrasah Tsanawiyah Laboratarium
Kota Jambi.
b. Mengamati bentuk pelaksanaan dan kegiatan dalam mengimplementasikan
pendidikan Karakter Disiplin siswa Madrasah Laboratarium Kota Jambi.
c. Memperhatikan metode-metode yang diterapkan kepala sekolah dan guru-
guru dalam mengatasi masalah siswa siswi Madrasah Tsanawiyah
Laboratarium Kota Jambi.
d. Memperhatikan tanggapan kepala sekolah madrasah tsnawiyah
laboratarium terhadap permasalahan permasalahan siswa siswi yang terjadi
di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi.
2. Wawancara
“Interview atau wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal
semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi”(Nasution,
2006: 113)Metode wawancara ini penulis lakukan untuk mengambil data,
dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan responden dan
mendengarkan langsung serta mencatat dengan teliti apa yang diterangkan
oleh responden, Metode ini digunakan untuk memperoleh data atau
informasi dari beberapa sumber data yang bersangkutan yaitu, kepala
sekolah, guru bidang kesiswaan dan siswa. keagamaan dan siswa Madrasah
Tsanawiyah Kota Jambi. Wawancara yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara terstruktur karena peneliti dalam melakukan kegaiatan
menggunakan panduan wawancara untuk mendapatkan data mengenai
Impelementasi pendidikan karekter. Sebelum penulis melalukan
wawancara, penulis sudah mempersiapkan seperangkat pertanyaan yang
berkaitan dengan penelitian.
Adapun data nya meliputi :
32
a. Metode yang digunakan dalam bentuk pelaksanaan dan kegiatan
dalam mengimplementasikan pendidikan karakter disiplin dalam
membina siswa di Madrasah Laboratarium Kecamatan Simpang IV
Sipin, Telanai Pura Kota Jambi
b. Cara yang digunakan di dalam mengimplementasikan pendidikan
karakter disiplin dalam membina siswa Madrasah Tsanawiyah
Kecamatan Simpang IV Sipin, Telanai Pura Kota Jambi.
c. Upaya-upaya Guru dalam mengimplementasikan pendidikan
karakter disiplin siswa dalam membina siswa Madrasah Tsanawiyah
Kecamatan Simpang IV Sipin, Telanai Pura Kota Jambi
d. Sejauh mana pencapaian yang diperoleh dari bentuk metode yang
digunakan.
3. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan
data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Dokumentasi dalam
penelitian ini di antaranya adalah dokumentasi yang berupa jadwal kegiatan
keagamaan, bentuk disiplin siswa, daftar hadir dan foto-foto kegiatan untuk
membuktikan bahwa kegiatan implementasi karakter disiplin siswa benar-
benar dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Laboratium Kota Jambi
E. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini yang akan di analisis adalah melalui
pendekatan kualitatif dengan menggunakan cara deduktif. Deduktif adalah
suatu proses berfikir dengan mengemukakan permasalahan yang bersifat
umum kemudian dibahas kepada permasalahan yang bersifat khusus.
Analisis data meliputi:
1. Pengumpulan Data
Langkah pertama dalam teknik data adalah pengumpulan data.
Pegumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan
wawancara, observasi, dan dokumentasi.
2. Reduksi Data
Data yang di peroleh dari lapangan data nya cukup banya, untuk itu maka
perlu di catat secara teliti dan rinci. Merukdi data berarti merangum,
33
memilih hal-hal yang pokok memfokuskan pada hal-hal yang penting,
mecari pola yang tepat dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian
data yang di peroleh kemudian direduksi akan memberikan gambaran
yang jelas akan mempermudah peneliti untuk nelakukan pengumpulan
data selanjutnya. Pada proses reduksi data peneliti merangkum catatan-
catatan lapangan dengan memilih hal-hal yang pokok yang berhubungan
dengan permasalahan penelitian, rangkuman catatan-catatan lapangan iti
kemudian disusun secara sistematis.
3. Penyajian Data
Penyajian data (display data ) dimaksudkan agar lebih
mempermudah bagi peneliti untuk dapat melihat gambaran secara
keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data penelitian. Dengan
display data maka akan mempermudah untuk melakukan pemahaman apa
yang terjadi, merencanakan penelitian kerja yang selanjutnya berdasrkan
apa yang telah di pahami. Dalam melakukan display data selain dengan
teks naratif juga dengan gambar bahkan grafik.
4. Penarikan kesimpulan
Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan berdasarkan analisis
data. Peneliti menjumlah dan mengklafikasi data yang telah didapatkan.
Verifikasi dilakukan untuk memeriksa kembali untuk menetapkan
kesimpulan.
F. Uji Keterpercayaan Data
Untuk menetapkan keterpercayaan data, maka diperlukan tehnik
pemeriksaan. Pelaksanaan pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria
tertentu, ada beberapa tehnik yang digunakan dalam pengecekan
keabsahan temuan, diantaranya :
1. Perpanjang keikutsertaan
Perpanjang keikutsertaan dalam artian memperpanjang waktu di
lapangan sehingga kejenuhan pengumpulan data tercapai. Jika hal ini
dilakukan maka membatasi membatasi gangguan dari dampak peneliti
pada konteks, membatasikekeliruan peneliti, dan mengkonpensasikan
pengaruh dari kejadian atau peristiwa yang memiliki pengaruh sesaat.
34
Perpanjangan waktu di lapangan akan memungkinkan penungkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpul. (Sugiono, 2012: 219)
2. Ketekunan pengamatan
Perpanjang keikutsertaan dalam artian memperpanjang waktu di
lapangan sehingga kejenuhan pengumpulan data tercapai. Jika hal ini
dilakukan maka membatasi membatasi gangguan dari dampak peneliti
pada konteks, membatasikekeliruan peneliti, dan mengkonpensasikan
pengaruh dari kejadian atau peristiwa yang memiliki pengaruh sesaat.
Perpanjangan waktu di lapangan akan memungkinkan penungkatan
derajat kepercayaan data yang dikumpul. (Sugiono, 2012: 219)
3. Triangulasi
Trianggulasi merupakan teknik pemerikasaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu diluar data pokok. Untuk keperluan pengecekan
atau sebagai pembanding terhadap data itu, terdapat empat macam
teknik pemerikasaan menggunakan sumber, metode, penyidik, dan
teori. (Lexy J Moleong, 2011: 178)
G. Jadwal Penelitian
Bulan, 2021
No Kegiatan Agust Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli
1 Pengajuan judul X
2 Pengajuan dosen
pembimbing
X
3 Bimbingan
Proposal
X
4 Seminar Proposal X
5 Perbaikan Proposal X
35
6 Pengajuan izin riset x
7 Penelitian/
pengumpulan data
X
8 Pengelolaan dan
analisis data
X
9 Vibingan/konsultasi
dengan
pembimbing
X
10 Penulisan skripsi x
11 Daftar sidang
skripsi
x
12 Ujian skripsi x
36
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Umum
1. Nama dan Kedudukan
Sekolah ini bernama Madrasah Tsamawiyah Swasta Laboratorium dan
terletak di Jalan Arif Rahman Hakim Telanai Pura Jambi. Merupakan daerah yang
strategis, karena lokasi ini berada dipusat kota Jambi dan tidak jauh dari sarana
pendidikan lainnya. Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN STS Jambi letaknya juga bersebelahan dengan Madrasah Aliyah
Laboratorium Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi dan juga
merupakan bagian dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi, tapi
Madrasah Aliyah maupun Madrasah Tsanawiyah majemennya dikelola oleh kepala
dan staf masing-masing sekolah.
2. Latar Belakang
Pembangunan Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN STS Jambi beriringan dengan Madrasah Aliyah Laboratorium
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi. Sekolah ini bercirikan agama
islam, namun pelajarannya sama dengan sekolah menengah pertama dan juga
mempunyai pelajaran tambahan seperti Aqidah Akhlak, Quran Hadis, Fiqh, Ilmu
Tafsir, Tasauf, SKI, Qowaid, dan Bahasa Arab.
Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah IAIN STS Jambi, telah
\berdiri sejak tahun 2005 mempunyai dua alasan. Pertama untuk membantu
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah UIN STS Jambi untuk praktek mengajar. Kedua
setiap guru ingin siapapun yang tamat dari Madrasah Tsanawiyah Laboratorium
Fakultas Tarbiyah UIN STS Jambi mengetahui Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
Tujuan dari Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah ingin
menggabungkan antara iptek dan imtaq dengan Visi Misi yang menunjang
pendidikan. Sebagai berikut :
1. Visi
Visi Madrasah adalah mencetak peserta didik yang terampil dan cerdas dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi dan mencetak peserta didik yang memiliki iman dan
taqwa.
2. Misi
Mempersiapkan siswa untuk mengembang dirinya sendiri sesuai jalur dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga siswa sebagai anggota masyarakat dapat
berinteraksi dengan sosial, lingkunga sosial, budaya dan alam berdasarkan ajaran
agama Islam. Madrasah dapat menyelenggarakan pendidikan secara professional,
inovatif dan selalu berupaya meningkatkan pelayanan dan kepuasan stake holder
dan untuk mewujudkan misi yang telah dirumuskan maka langkah-langkah nyata
yang harus dilakukan oleh Madrasah adalah :
a. Mendorong aktifitas dan kreatifitas secara optimal kepada
seluruh komponen Madrasah terutama para siswa
b. Mengoptimalkan pembelajaran dalam rangka meningkatkan
keterampilan siswa supaya mereka memiliki prestasi yang dapat
dibanggakan.
c. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
sehingga kecerdasan siswa terus diasah agar terciptanya
kecerdasan intelektual dan emosional yang mantap.
Antusias terhadap perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Menanamkan cinta kebersihan dan keindahan kepada semua komponen Madrasah.
Menimbulkan penghayatan yang dalam dan pengalaman yang tinggi terhadap
ajaran agama Islam, sehingga tercipta kematangan dalam berfikir dan bertindak.
3. Tujuan Madrasah
Perolehan Nilai Ujian Nasional rata-rata naik memenuhi standar kelulusan
Memiliki kegiatan ekstra kurikuler yang maju dan berprestasi disegala bidang
Terwujudnya disiplin yang tinggi dari seluruh warga Madrasah. Terwujudanya
suasana pergaulan sehari-hari yang berlandaskan keimanan dan ketaqwaan.
Terwujudnya manajemen Madrasah yang transparan dan partisipatif, melibatkan
seluruh warga Madrasah dan kelompok kepentingan yang terkait. Terwujudnya
lingkungan Madrasah yang bersih, indah, asri dan islami.
4. Keadaan Guru, Tata Usaha, Karyawan dan Siswa
Data Guru Madarasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah UIN STS
Jambi tahun ajaran 2020/2021
TABEL 1.2
No Nama Pendidikan Jabatan Bidang Studi
1 Tabroni, S. Ag., M. Pd. I S2 IAIN
Kepala
Sekolah -
2 Hikmawati, S. Pd., M. Pd S2 UNJA Guru Matematika
3 Yunita Lestari, S.Pd S1 IAIN Guru IPA
4 Eni Magrani, S.Ag S1 IAN
Waka
Sarpras Fiqh
5 Dra. Hj. Salmiah S1 IAIN Guru Qur’an Hadits
6 Hj. Eni Gusniarni, S.Ag S1 IAIN Guru Bhs.Indonesia
7 Hj. Isma Dewi, S.Ag S1 IAIN Guru Aqidah Akhlak
8 Rozalina, S.Pd.I S1 IAIN Guru Fikih
9 Mutmainnah, S.Pd.I S1 IAIN Guru PKN
10 Hj. Jusni Feri, S.Pd S1 UNJA Guru Bhs. Inggris
11 Rahmanida, S. Ag S1 IAIN Guru Bahasa Arab
12 Asnawiyah, S. Ag, M. Pd S2 IAIN Guru SKI
13 Dra. Nurhayati Sayuthi S1 IAIN Guru IPS Ekonomi
14 Ratna, S.Pd.I S1 IAIN Guru Akidah Akhlaq
15 Nafiah, S. Pd.I S1 IAIN Guru Matematika
16 M. Husni, S. Pd. I SI IAIN
Pembina
Osis BK
17 Yuliyah, S. Pd. I SI IAIN
Waka
Kurikulum IPA
18 M. Aris, S. Ag SI IAIN
Waka
Kesiswaan Qur’an Hadist
19 Iskaryadi,STh.I S1 IAIN
Waka
Humas Bhs. Arab
20 Dwi laksana pridatu, S.Sos.I S1 IAIN Guru IPS Sejarah
21 Budi Santoso, S.Pd S1 UAD Guru KTIK
22 Nenti Fitriyani, S. Pd S1 UNJA Guru Bhs.Indonesia
23 Refky Wardana, S.Pd S1 UNJA Guru Bhs.Inggris
24 Hariza Nazifah, S.Pd.I S1 IAIN Guru Kesenian
25 Ragayah, S.Pd S1 UNJA Guru Kesenian
26 Eny Darianti, S.Pd S1 IAIN Guru IPA
27 Holil Arahman, S. Pd. I S. IAIN Guru PKN
28 Juli Syaprianto, S. Pd S1 UNJA Guru Penjas
29 Helda Ningsih, S. Pd S1 IAIN Guru Bhs. Inggris
30 Abu Bakar, S. Ag SI IAIN Guru Mulok
31 M. RintoAlanuari, S. Pd S1 IAIN Guru Matematika
32 Rika ErsyaPutri, S. Pd S1 UNJA Guru Matematika
33 FitriNauli, S. Pd S1 UNJA Guru IPS
34 Elisa, S. Pd. I S1 IAIN Guru PKn
35 LiyaWahyuni, S. Pd S1 UNJA Guru Bhs. Indonesia
36 Annajmi Ningsih, S.Pd S1 UNJA Guru BK
Jumlah Guru Negeri : 13 Orang
Jumlah Guru Honor : 23 Orang
Jumlah Keseluruhan : 36 Orang
1. Karyawan(Staf)
Data Karyawan Madarasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah UIN STS
Jambi tahun ajaran 2020/2021.
TABEL 1.3
No Nama Pendidikan Jabatan
1 Tabroni, S. Ag., M. Pd. I S2 IAIN Kepala Sekolah
2 Yuliyah, S.Pd.I S1 IAIN Waka Kurikulum
3 Muhammad Aris, S.Ag S1 IAIN Waka Kesiswaan
4 Eni Magrani, S.Ag S1 IAIN Waka.Saran-prasarana
5 Iskaryadi, S.Th.I S1 IAIN Waka. Humas
6 Holil Arahman. S. Pd. I S1 IAIN Kepala Tata Usaha
7 M. RintoAlanuari, S. Pd SI IAIN Staff TU
8 Aan Firnando Z SMA Komite
9 Abdul Sani, S. Ip SI UIN Staff Perpustakaan
10 Adios Samara SMA Scurity
2. Siswa
Data Siswa Madarasah Tsanawiyah Laboratorium Fakultas Tarbiyah UIN STS
Jambi tahun ajaran 2020/2021
TABEL 1.4
Jenis Kelamin
No Kelas Laki-
laki
Perempuan Jumlah
Kelas VII A 15 13 28
Kelas VII B 14 13 27
Kelas VII C 14 13 27
Kelas VII D 14 14 281
Kelas VII E 14 14 28
Kelas VIII A 23 10 33
Kelas VIII B 20 14 34
Kelas VIII C 19 14 332
Kelas VIII D 20 13 33
Kelas VIII E 22 11 33
Kelas IX A 17 17 34
Kelas IX B 20 14 34
Kelas IX C 20 15 35
Kelas IX D 20 15 353
Kelas IX E 18 17 35
Jumlah Seluruh 270 207 477
5. Struktur Organisasi
Secara Organisasi Madrasah Tsanawiyah Laboratorium Swasta Merupakan bagian
dari organisasi lembaga pendidikan di bawah naungan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi dengan susunan organisasi adalah sebagai berikut :
STUKTUR ORGANISASI MTs LABORATORIUM UIN STS JAMBITAHUN
PELAJARAN 2020/2021
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KEPALA TATA USAHA
Holil Arahman, S. Pd. I
WAKA KURIKULUM
Yuliyah, S.Pd.I
WAKA KESISWAAAN
Muhammad Aris, S.Ag
WAKA SARANA PRASARANA
Eni Magrani, S.Ag
WAKA HUMAS
Iskaryadi, S.Th.I
MAJELIS GURUPEMBINA PRAMUKA
Dwi Laksana
Pridatu, S.Sos.I
PEMBINA OSIS
M. Husni, S.Pd.I
SISWA
PENASIHAT
Rektor UIN STS Jambi
Prof.Dr.Mukh
PELINDUNG
Yayasan Lokomotif Literasi
KEPALA SEKOLAH
Tabroni, S.Ag, M.Pd
KOMITE
Aan Firnando Z
PEMBINA PMR
Helda Ningsih, S.Pd
6. Data Umum Madrasah
1. Secara umum Madrasah Tsanawiyah Laboratarium sebagai
berikut :
Nama Madrasah : Madrasah Tsanawiyah Laboratorium
NSS : 1212157 10010
NPSN : 10508357
Status Akreditasi : AkreditasiB
Status Kepemilikan Bangunan Sekolah : Milik Negara
Alamat : Jl. Arif Rahman Hakim No. 111
Kelurahan : Simpang IV Sipin
Kecamatan : Telanaipura
Kabupaten/Kota : Kota Jambi
Tahun Berdiri : 2005
Status Lahan : Fakultas Tarbiyah
Luas Keseluruhan Tanah : 1000 M2
Luas Bangunan : 800 M2
JarakkePusatKecamatan : 3000 M
JarakkePusat Provinsi : 3500 M
JumlahKeanggotaanRayon : V (Lima)
OrganisasiPenyelenggara : Pendidikan
1. Batas Sekolah / Madrasah
Sebelah Utara : Jl. Arif Rahman Hakim
Sebelah Selatan : Fakultas Adab
Sebelah Barat : Fakultas Tarbiyah
Sebelah Timur : Jln. Kaca Piring
2. Keadaan Peserta Didik
TABEL 1.5
JUMLAH PESERTA DIDIK
KELAS PRIA WANITA JUMLAH
ROMBEL
VII 71 67 138 5
VIII 104 62 166 5
IX 95 78 173 5
JUMLAH 270 207 477 15
3. Data Ruang
TABEL 1.6
KELAS RUANG RUANG
KEPALA
SEKOLAH
RUANG
MAJELIS
GURU
PERPUST
AKAAN
LAB
KOMPUTER
LAB
IPA
RUANG
UKS
JML
VII 5 163 1 1 1 1 0 10
VIII 5 176 5
IX 5 150 5
JUMLAH 19
4. Data Jumlah Kursi & Meja Siswa
TABEL 1.7
KELASURAIAN
VII VIII IX JUMLAH
Kursi 175 163 176 514
Meja 175 163 176 514
5. Data Jumlah Lemari dan Komputer
TABEL 1.8
NO URAIAN BANYAKNYA
1 Lemari 3
2 Komputer 30
JUMLAH 33
B. Temuan Khusus
1. Karakter Disiplin Siswa di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium
Kecamatan Telanai Pura Kota Jambi
Karakter siswa dalam masalahh disiplin di madrasah tsanawiyah
laboratarium kota jambi masih dalam proses peningkatan karna masih banyak siswa
yang kesulitan dalam masalah disiplin. Apa lagi di tengah kondisi wabah ini siswa
jam masuk nya sudah di potong tapi masih ada yang terlambat datang . dengan
demikian guru menerapkan peraturan-peraturan yang menuntut siswa harus datang
tepat waktu. Dan karakter yang dimiliki oleh siswa sekarang ini tentu melenceng
dari ajaran agama islam. Karakter dan perilaku siswa semesti nya adalah sesuai
dengan ajaran islam. Namun, berbeda dalam realita lingkungan siswa sekarang
banyak yang melenceng dari peraturan-peraturan yag di terapkan oleh sekolah.
Pendidikan merupakan asas dasar yang penting sekali dimiliki oleh manusia
baik itu pendidikan umum maupun yang berkaitan dengan masalah keagamaan,
karena dengan pendidikan manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana
yang tidak baik dan juga dengan pendidikan manusia dapat dibedakan dengan
makhluk lain. Secara alamiah, manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial yang
beradab, atau dalam konsep Islam ditegaskan bahwa, manusia lahir dalam keadaan
fitrah. Untuk kelangsungan hidupnya manusia membutuhkan orang lain untuk
bertukar pikiran dan memperoleh manfaat dari orang tersebut. Mencintai,
menyayangi dan menjalin hubungan sosial merupakan ciri-ciri kehidupan manusia
bahkan menjadi kebutuhan hidup. Siswa adalah salah satu dari kelompok manusia
yang usianya masih relatif muda dan belum banyak memiliki pengalaman.
Kenyataan membuktikan bahwa, siswa adalah orang yang masih minim
pengalamannya, kejiwaanya masih belum stabil, serta rentan terhadap pengaruh
dari luar. Kadang seorang siswa mempunyai kemungkinan kemiripan karakter
dengan generasi sebelumnya. Bisa jadi mereka tidak memiliki kemiripan dengan
orang tuanya, namun mempunyai kesamaan karakter dengan kakek neneknya.
Kepribadian itu terdiri dari yang bawaan dan juga bentuk lingkungan.
Pelanggaran terhadap karakter yang kurang baik seperti masih ditemukan
siswa yang masih melanggar peraturan seperti terlambat, bolos jam pelajaran yang
menjadi penyebab akan terpengaruhnya anak yang lain mengikutinya kemudian
berbohong, terkadang ketika melakukan sholat jamaah zuhur banyak anak yang
bolos dan merokok di jam sholat, temperamental dan malas untuk belajar
mengerjakan tugas sekolah. Apabila hal ini terus berlangsung, maka mungkin akan
menghambat atau memperlambat sekolah tersebut dalam mencetak generasi masa
depan ke arah yang lebih baik, beriman, berilmu, cerdas, terampil, dan berakhlak
mulia. Pelaksanaan pendidikan bagi manusia bangsa Indonesia dalam era
pembangunan ini sangatlah penting karena melalui usaha pendidikan dapat
ditentukan keberhasilan dari semua pelaksanaan pembangunan yang dicita-citakan
baik berupa pembangunan fisik, maupun mental spiritual. Pendidikan juga
merupakan syarat mutlak untuk menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera.
Bentuk-bentuk karakter yang tidak baik di Madrasah Tsanawiyah
Laboratarium ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh guru bidang kesiswaan
mengatakan sebagai berikut.
“Di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium ini ada beberapa bentuk Karakter
yang kurang baik pada siswa , seperti siswa yang terlambat, bolos jam pada jam
pelajaran, merokok yang menjadi penyebab akan terpengaruhnya siswa yang lain
mengikutinya, kemudian berbohong, terkadang ketika melakukan sholat jamaah
zuhur banyak anak yang bolos dan merokok di jam sholat, , dan malas untuk belajar
mengerjakan tugas sekolah. (Wawancara, 29 maret 2021)
Setiap orang memiliki karakternya masing-masing sehingga tak heran lagi
kita lihat dalam sebuah kelompok begitu banyak perilaku yang berbeda seperti
dalam wawancara penulis berikut yang mengatakan:
Penulis mewawancarai seorang siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah
Laboratarium ia mengatakan:
“ada banyak macam bentuk karakter siswa di sekolah ini seperti ada yang
membangkang, malas piket, malas sekolah, malas sholat, malas mengikuti kajian
rohis, ngelawan guru, cengeng, suka menyagil (resek), .” (Wawancara, 29 Maret
2021).
Dari pendapat di atas, dapat dipahami bahwa ada beberapa bentuk karakter
disiplin siswa yang kurang baik di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium.
Perubahan gaya hidup seperti yang dipaparkan di atas, banyak diantaranya
terlambat masuk sekolah, bolos di jam pelajaran, merokok, berbohong dan malas.
Yang notabenenya sangat mempengaruhi pendidikan karakter disiplin siswa
Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi. Perilaku hidup yang seperti ini
jika terlambat untuk di bina akan mengakar dalam kehidupan mereka.
Perubahan sosial yang begitu cepat yang diakibatkan oleh kemajuan
teknologi dalam era globalisasi sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Aspek yang menjadi akibat kemajuan teknologi adalah peradaban dan gaya hidup
yang berkembang di masyarakat. Dimanapun kita berada, disitu pula terdapat
teknologi.
Sikap utama dalam menanamkan Karakter Disiplin Siswa adalah
menerapkan peraturan dengan mengaitkan kegiatan keagamaan seperti membaca
asmaul husna di setiap pagi, membaca yasin di setiap hari jum’at, dan membaca
tilawah . Namun disini penulis temui masih ada siswa yang tidak mengikuti
peraturan yang sudah di buat. Seperti yang telah penulis kemukakan dari hasil
wawancara bersama guru bidang kesiswaan:
“ada pernah terjadi salah satu siswa yang sangat susah di bilangin (nakal),
pokoknya setiap pagi selalu terlambat datang kesekolah, memang susah di
nasehatin dan baju nya selalu kusut . Suatu ketika dia datang terlambat sudah 2 jam
pelajaran baru datang, dan sampe kelas malah siswa tersebut tidur, dan saat jam
sholat berjamaah zuhur dia nya malah bolos.” (Wawancara, 29 Maret 2021).
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa karakter disiplin yang sangat buruk yang
ada pada siswa tersebut terjadi karena kurang ketat nya peraturan sekolah sehingga
membuat siswa tersebut merasa enteng dengan setiap permasalahan yang di
lakukan nya. sehingga suatu saat terjadi apa-apa membuat karakter tersebut muncul
lagi dalam tindakannya.
Berdasarkan dari pemahaman penulis terhadap hasil wawancara dan
pengamatan tersebut, menandai bahwa permasalahan karakter disiplin siswa di
Madrasah Tsanawiyah Laboratarium kurang bagus, apalagi sampai sudah berani
menganggap sepele sebuah peraturan dan tidak memperhatikan apa yang dikatakan
atau yang disampaikan guru kepada mereka.
Penjelasan tersebut faktor lingkungan dan keluarga sangat berperan dalam
memberikan pendidikan dan penanaman karakter bagi anaknya baik pendidikan
moral, sosial, agama dan budaya. Karena tidak dipungkiri selain faktor pendidikan
dalam keluarga, lingkungan dan kemajuan teknologi yang tidak tepat bagi anak
akan menyebabkan buruknya akhlak anak bagi anak. Merupakan kesalahan orang
tua bila moral anaknya tidak sesuai dengan nilai kebenaran yang berlaku dalam
masyarakat, kalau hal ini terjadi karena anak meniru hal yang tidak baik dari
lingkungan dan teknologi seperti media massa. Karena pada dasarnya bila anak
sudah mempunyai bekal yang cukup dari pendidikan keluarga, ia akan mampu
mengolah nilai dan budaya baru yang muncul dari sekolah, lingkungan dan media
massa.
2. Implementasi Kegiatan Keagamaan dalam peningkatan Karakter
Disiplin Siswa di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kecamatan
Telanai Pura Kota Jambi
Peran guru sangat tampak dalam hal menerapkan kedisiplinan siswa di
Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kecamatan Telanai Pura Kota Jambi ini.
Terbukti dari hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan, dengan
mendengar, melihat, dan mengamati kegiatan tersebut berjalan dengan cukup baik.
Adapaun proses atau cara untuk menerapkan karakter disiplin di Madrasah
Tsanawiyah Laboratarium telah dilakukan beberapa upaya sebagai berikut:
Madrasah Tsanawiyah Laboratarium memiliki pembiasaan dan budaya
sekolah. Pembiasaan disini maksudnya adalah siswa dibiasakan melakukan sesuatu
dengan tertib,baik dan teratur, yaitu siswa diwajibkan mengikuti kegiatan mentaati
tata tertib dengan pembiasaan rutin sehari- hari. Di awal masuk, peserta didik
diwajibkan untuk membaca doa dan absen fingerprint. Mesin fingerprint ini sangat
efektif, karena langsung bisa menghubungkan ke orang tua siswa masing-masing.
Sehingga bisa mengurangi tingkat kebohongan untuk tidak hadir ke sekolah Orang
tuapun dapat dengan mudah memantau kehadiran anak-anaknya dengan mudah.
Kemudian di lanjutkan dengan Kemudian di lanjutkan dengan pembiasaa membaca
asmaul husna dengan para guru secara bersama-sama.
Guru yang mendapat piket harian selalu mengecek siswa siswi yang
terlambat datang ke sekolah. Bagi siswa yang terlambat sesuai batas waktu yang
sudah di tentukan oleh sekolah, maka siswa harus menulis alasan keterlambatannya
di kartu surat pernyataan. Bagi siswa yang terlambat masuk sekolah mendapat
hukuman untuk membersihkan wc, menyapu halaman sekolah dan berjemur di
lapangan dan sebelum siswa masukke kelas harus mendapat izin dulu dari guru
piket nya.
Wawancara penulis dengan guru bidang kesiswaan di Madrasah
Tsanawiyah Laboratarium Kecamatan Telanai Pura Kota Jambi “biasa nya setiap
pagi Kegiatan pembiasaan tilawah sebelum jam pertama di mulai, juga termasuk
bagian dari aturan sekolah. Peraturan ini berlaku bagi semua siswa . Manfaat dari
kegiatan tilawah yaitu untuk membentuk karakter siswa sekaligus menjadi
konsumsi ruhani siswa, agar tenang di awal pembelajaran. Jadi setiap guru ketika
jam pertama mulai, selalu mendapat informasi dari pengurus kelas bahwa tilawah
hari ini melanjudkan ayat berikutnya. Jadi catatan lanjutan ayat berikutnya sudah
dikontrol oleh pengurus kelas dengan baik” (Wawancara, 29 Maret 2021)
Selanjutnya pembiasaan relegius yaitu shalat dhuhur berjamaah. Tujuannya
melatih siswa untuk disiplin sekaligus menjadikan siswa berkepribadian luhur.
Selesai shalat berjamaah dilanjutkan kegiatan rutin yaitu muhadharah ( latihan
bepidato) dalam tiga bahasa yaitu bahasa indonesia, bahasa arab dan bahasa inggris,
yang di isi oleh siswa secara bergantian. Adanya kegiatan tersebut hasilnya cukup
bagus dalam artian ada program yang bisa berjalan dalam satu waktu sekaligus dan
efektif. Program shalat dhuhur bagi siswi yang udzur adalah di adakan pembinaan
keputrian yang di pandu oleh ibu guru pendamping. Materi yang di sampaikan yaitu
yang berhubungan dengan seorang wanita. Siswa di ajak untuk diskusi dan sharing
seputar kewanitaan.Untuk kehadiran, gurulah yang mengabsen langsung siswi yang
lagi udzur, tujuannya yaitu untuk mengetahui masa perkembangan siswi. Kendala
yang di hadapi dari siswi yang udzur tersebut masih ada sebagian kecil yang
berbohong udzur, karena males untuk mengikuti shalat berjamaah. Tindakan yang
dilakukan guru pendamping adalah menegur dan berbicara secara khusus kepada
siswa, dan dibutuhkan adanya kerja sama antara guru dan wali murid untuk mencari
solusi bagi siswi yang berbohong udzur.
Pembiasaan kegiatan relegius yang lain yaitu siswa wajib mengikuti shalat
jum’at di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium . Shalat jum’at adalah salah satu
bentuk ibadah yang di wajibkan untuk kaum laki- laki, maka peran guru sangat
dibutuhkan dalam hal pendisiplinan ketika shalat jum’at . Adapun tantangannya
masih ada sebagian kecil siswa yang suka sembunyi di kelas dan ngobrol ketika
khutbah berlangsung. Maka kewajiban guru di sini adalah selalu mengingatkan,
membimbing, agar siswa tidak mengobrol ketika khutbah jum’at sedang
berlangsung. Karena mengobrol akan menggugurkan pahala. Sedangkan untuk
siswi putri ketika shalat jum’at berlangsung dikumpulkan di ruangan kelas atas,
sambil membaca surat kahfi dengan suara pelan. Di saat shalat jum’at sudah iqomah
maka siswi SMP Muhammadiyah segera melakukan shalat dhuhur berjamaah.
3. Kendala yang Dihadapi Guru Mengimplementasikan Kegiatan
Keagamaan dalam Peningkatan Karakter Disiplin Siswa di
Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kecamatan Telanai Pura
Kota Jambi
Guru sebagai pengganti orang tua, tak ubahnya seperti “iklan” berjalan setiap saat,
artinya tugas seorang guru berat amanah yang harus di emban, jadi sebagai guru tak
henti-hentnya selalu dan selalu mengingatkan,mengajak, membimbing siswa yang
masih malas untuk belajar disiplin. Berdasarkan penuturan bapak Tabroni, S.Ag,
M.Pd selaku kepala sekolah.
“pernah di jumpai di saat pergantian jam pelajaran di kelas ataupun ada adzan
dhuhur berkumandang masih ada siswa yang bersembunyi di kamar mandi dan di
kelas, untuk menghindari shalat berjamaah di Masjid, Dengan adanya CCTV di
sekolah, maka siswa mudah di kontrol. Sehingga guru atau wali kelas langsung
menjemput siswa tersebut dengan penuh kasih sayang dan tidak dengan paksaan.
Kasus siswa tersebut dapat disimpulkan bahwa guru sebagai pengganti orang tua,
siap menjadi “iklan” berjalan setiap saat. Tak bosan-bosan untuk menasehati siswa
yang membandel. Maka dari itu kesabaran dan keikhlasan guru dibutuhkan dalam
membimbing siswa agar menjadi lebih baik”(Wawancara, 30 Maret 2021)
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat penulis ketahui kendala-
kendala pengasuh dalam menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter disiplin siswa
adalah sebagai berikut:
1. Bawaan anak
Pembawaan ini merupakan faktor gen tau keturunan yang dapat mempengaruhi
perbuatan anak yang di temurunkan dari watak orang tua dan dengan cara dia
merangsang sesuatu. Seperti hasil wawancara penulis dengan Kepala Sekolah
beliau mengatakan :
“terkait dengan kendala, sebetulnya saya tidak menganggap itu kendala karena
apabila kita menganggap itu kendala maka selamanya itu akan menjadi kendala,
karena mindset kita telah berpikir bahwa itu adalah kendala. Hanya saja itu
merupakan sebuah keterbatasan saya didalam mengawasi, mengontrol,
perkembangan anak-anak karna tentu nya setiap anak-anak pasti mempunyai
karakter nya masing-masing” (Wawancara, 30 Maret 2021).
2. Faktor Lingkungan
Pergaulan manusia hidup selalu berhubungan dengan manusia lainnya atau juga
dengan alam sekitar. Itulah sebabnya manusia harus bergaul dan dalam pergaulan
itu saling mempengaruhi pikiran, sifat dan tingkah laku. Seorang yang hidup dalam
lingkungan yang baik secara langsung atau tidak langsung dapat membentuk
kepribadiannya menjadi baik, begitu pula sebaliknya seseorang yang hidup dalam
lingkungan kurang mendukung dalam pembentukan karakter nya maka setidaknya
dia akan terpengaruh lingkungan tersebut. Penulis pernah mewawancara salah
seorang siswa yakni Rizki dia berkata.
“Ada anak siswa yang suka berbicara kotor yang membuat anak-anak yang lainnya
mengiuti.” (Wawancara, 29Maret 2021).
Sebagaimana ketika wawancara bersama guru bidang kesiswaan beliau
mengatakan:
“Selain itu juga dalam didalam kesehariannya mereka sekolah. Dengan banyak
berjumpa dengan orang orang dan teman-temannya anak tersebebut sedikit banyak
akan terkena pengaruh dari orang terdekatnya apakah temannya itu baik ataupun
buruk.” (Wawancara, 29 Maret 2021).
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di atas, maka penulis dapat ketahui
bahwa pengaruh lingkungan sangat mempengaruhi sistem dan pola pendidikan
akhlak bagi anak, sehingga ini menjadi kendala bagi orang tua untuk menerapkan
pendidikan karakter.
54
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari uraian pembahasan tentang implementasi
kegiatan keagamaan dalam peningkatan karakter disiplin siswa adalah :
1. Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti temukan di lapangan
tentang bagaimana karakter disiplin siswa di madrasah
tsanawiyah laboratarium yaitu karakter mengkhawatirkan untuk
generasi penerus, seperti masih ditemukan siswa yang masih
membangkang, malas ibadah, dan berbohong.
2. Penerapan pendidikan karakter disiplin siswa dengan cara tiga
macam yaitu: penerapan pendidikan karakter yang mengaitkan
dengan kegiatan keagamaan, penerapan pendidikan karakter
terhadap diri sendiri dan penerapan pendidikan karakter
terhadap lingkungan.
3. Kendala-kendala yang di hadapi guru dalam menerapkan
pendidikan karakter disiplin siswa di madrasah tsanawiyah
laboratarium yaitu bawakan anak dan pengaruh lingkungan.
B. Saran
1. Dalam menerapkan pendidikan karakter disiplin siswa guru lebih
khususnya harus menjadikan dirinya sebagai suri tauladan yang baik
agar peserta yang didik dan dibesarkannya bisa menjadi lebih baik dan
sesuai dengan yang di perintahkan oleh Allah Subhanahu wata’ala.
2. Kepada peserta didik hendaklah selalu menjunjung tinggi akhlak al-
kariamah, baik akhlak kepada Allah, diri sendiri maupun orang lain dan
melakukan kegiatan-kegiatan yang positif.
55
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Al-Bukhari,Abu Abdullah Muhammad bin Ismail, Ensiklopedia
Hadist; Shahih Al-Bukhari 1, Terj.Masyar dan Muhammad Suhadi,
Jakarta: Almahira,Cet,2011
Agus,2012. Reiventing Human Charakter, Pendidkan Karakter Berbasis
Nilai dan Etika di sekolah, Jogjakarta: Ar Ruzz Media
Amin Ahmad, 1975. Etika, Jakarta: Bulan Bintang
Arikunto Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: PT Rineka Putra
Charles Schifer .Yasin,2013:128
Dian Andayani dan Maijid abdul.2011. Pendidikan Karakter Perspektif
Islam, Bandung: PT Remaja Rodaskarya
Edward Sallis, Total Quality Management, alih bahasa Ahmad Ali
Riyadi,73
Kementrian Pendidikan Nasional, 2010 Pengembangan Pendidikan
Budaya dan Karatkter Bangsa. Jakarta ; Kemendiknas
Koesuma A doni,2010 Pendidikan Karakter Setrategi Mendidik Anak
Zaman Global, Jakarta: Grasindo
Kesuma Dharma , 2011. Pendidikan Karakter “Kajian Teori dan Praktik
di Sekolah” ,Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Margono, 2010 Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta
Megawangi Ratna,2014 Pendidikan Karakter, Jakarta Timur: Indonesia
Heritage Foundasion
Mulyadi,2015. Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik, Bandung;
Alfabeta
56
Naim N gainum, 2012. Charakter Building, Optimalisasi Peran
Pendidikan dalam Pengembangan dan Pembentukan Karakter
Bangsa, Jogjakarta Ar Ruzz Media
Pendidikan Karakter “Kajian Teori dan Praktik di Sekolah” ,Bandung:
PT Remaja Rodaskarya
Rahmat Dede,2011. Psikolgi Kepribadian Dalam Konseling, Bogor,
Ghalia Indonesia
Stiyowati Punaji ,2012 Metode Penelitian dan Pengembangan Jakarta:
Preneda, Media Goup.
Sisdiknas, 2003. UU No.20. Pasal 1 ayat 1 dan 2
Sugiyono,(2017). Prspektif Metode Penelitian Kualitas dan Kuantitatif.
Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D.. Bandung: Alfabeta
Solichin Abdul Wahab, 2001. Analisis Kebijakan
Sebastian,2001 Webster Wahab
Subagyo,P.Joko , 1997 ,Metode Penelitia, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Soegeng Prijodarminto,SH. Disiplin Kiat Mengutus Sukses 1994:2
Tahir, A 2014. Kebijakan Publik dan Transparasi Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah: Alfabeta
Zamroni, Meningkatkan Mutu Sekolah, Jakarta: PSAP
Muhamadiyah,2007,2
Zainul Fitri Agus,2012.Reiventing Human Charakter,Pendidikan karakter
berbasis nilai dan Etika di Sekolah, Jogjakarta: Ar Ruzz Media
IPD (Isntrumen Pengumpulan Data)
1. ObservasiLangkah-langkah yang di lakukan:a) Mengamati sistem Pendidikan Madrasah Tsanawiyah Laboratarium
Simpang IV sipin, Kecamatan Telanai Pura Kota Jambib) Mengamati bentuk pelaksana dan kegiatan dalam
mengimplementasikan Pendidikan Karakter di Siplin siswa Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Simpang IV sipin, Kecamatan Telanai Pura Kota Jambi
c) Memperhatikan metode-metode yang di terapkan kepala sekolah dalam mengatasi masalah anak-anak Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Simpang IV sipin, Kecamatan Telanai Pura Kota Jambi
d) Memperhatikan tanggapan kepala sekolah terhadap permasalahan-permasalahan anak-anak yang terjadi di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota Jambi
2. WawancaraKepala sekolah dan Guru bidang bimbingan konseling ( Bk )
a) bagaimana karakter siswa dalam masalah disiplin di Madrasah Tsnawiyah Laboratarium?
b) Bagaimana dan apa saja upaya guru disekolah untuk meningkatkan karakter disiplin siswa di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium?
c) Jika ibuk melihat siswa yang bertingkah tidak baik atau sering melaggar peraturan apa yang ibuk lakukan?
d) Kegiatan keagamaaan apa saja yang rutin di lakukan di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium ?
3. Siswa kelas IV Madrasah Tsanawiyah Laboratariuma) Bagaimana karakter siswa di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium?b) Apakah ada siswa yang sudah melewati batas dalam maslah disiplin di
Madrasah Tsnawiyah Laboratarium?c) Apa hukuman yang di berikan guru sebagai sanksi dalam hal melanggar
disiplin di Madrasah Tsanawiyah Laboratarium?d) Apa saja kegiatan keagamaan yang banyak siswa minati?
4. Dokumentasia) Historis dan Geografisb) Keadaan Madrasah Tsanawiyah Laboratariumc) Keadaan sarana dan prasarana
KEMENTERIAN AGAMA RIUIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBIFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Lintas Jambi-Ma. Bulian. KM. 16 Simpang Sungai Duren Muara Jambi 36363Telp/Fax: (0741) 583183-584118 website : www.iainjambi.ac.id
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
KodeDokumen KodeFormulir BerlakuTgl No. Revisi TglRevisi HalamanIn.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 April 2021 R-0 - 1-1
Nama : Destya Melya SariNim : 201172226Jurusan : Pendidikan Agama IslamSemester : VIII ( Delapan )Judul Skripsi : Implementasi Kegiatan Keagamaan dalam Peningkatan Karakter
Disiplin Siswa Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota JambiPembimbing I: Drs.H. Kasful Anwar, M.Ag
No. Hari/Tanggal Materi/Bimbingan Tanda Tangan Pembimbing
1. Kamis, 03 Desember 2020 Perbaikan Proposal
2. Sabtu, 12 Desember 2020 Perbaikan Proposal
3. Minggu, 13 Desember 2020 Perbaikan Proposal
4. Senin, 14 Desember 2020 ACC Seminar Proposal
5. Rabu, 27 Januari 2021 Konsultasi Pedoaman Riset
6. Sabtu , 02 Januari 2021 ACC Pengesahan judul dan riset
7. Rabu, 05 April 2021 Perbaikan Skripsi
8. Kamis, 06 April 2021 Perbaikan Skripsi
9. Kamis, 20 April 2021 ACC Munaqosah
Jambi, April 2021 Pembimbing I
Drs. H. Kasful Anwar, M.AgNIP. 196403121992031001
KEMENTERIAN AGAMA RIUIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBIFAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Lintas Jambi-Ma. Bulian. KM. 16 Simpang Sungai Duren Muara Jambi 36363Telp/Fax: (0741) 583183-584118 website : www.iainjambi.ac.id
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
KodeDokumen KodeFormulir BerlakuTgl No. Revisi TglRevisi HalamanIn.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 April 2021 R-0 - 1-1
Nama : Destya Melya SariNim : 201172226Jurusan : Pendidikan Agama IslamSemester : VIII ( Delapan )Judul Skripsi : Implementasi Kegiatan Keagamaan dalam Peningkatan Karakter
Disiplin Siswa Madrasah Tsanawiyah Laboratarium Kota JambiPembimbing II: Dr. Dailami Julis. M.Pd.I
No. Hari/Tanggal Materi/Bimbingan Tanda Tangan Pembimbing
1. Kamis, 05 Desember 2020 Perbaikan Proposal
2. Sabtu, 14 Desember 2020 Perbaikan Proposal
3. Minggu, 16 Desember 2020 Perbaikan Proposal
4. Senin, 18 Desember 2020 ACC Seminar Proposal
5. Rabu, 30 Januari 2021 Konsultasi Pedoaman Riset
6. Sabtu , 02 Januari 2021 ACC Pengesahan judul dan riset
7. Rabu, 26 April 2021 Perbaikan Skripsi
8. Kamis, 27 April 2021 Perbaikan Skripsi
9. Kamis, 28 April 2021 ACC Munaqosah
Jambi, April 2021 Pembimbing II
Dr. Dailami Julis. M.Pd. INIP. 195708131991031001
LAMPIRAN – LAMPIRANGambar 01
Gambar 02
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Destya Melya SariJenis Kelamin : PerempuanTTL : Jambi, 31 Desember 1998Alamat : Perumahan Kembar Lestari 01 blok f no 04Pekerjaan : -Email : [email protected]. Kontak : 0852-6844-80221
Pengalaman – Pengalaman Pendidikan Formal
1. SD NEGERI 66 KOTA JAMBI Tamatan Tahun : 2010
2. MTS AS’AD KOTA JAMBI Tamatan Tahun : 2014
3. SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI Tamatan Tahun : 2017
Pengalaman Organisasi
1. PERGERAKAN MAHASISWA ISLAM INDONESIA ( PMII )
Motto Hidup :
“MATI SATU TUMBUH SERIBU”
Jambi, 05 April 2021
Penulis
Destya Melya SariNIM.201172226