215
i IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SDN 1 SEKARSULI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Imron Wahyono 13108241128 PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

  • Upload
    lamcong

  • View
    325

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

i

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATA N PEMBELAJARAN DI SDN 1 SEKARSULI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh: Imron Wahyono 13108241128

PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2017

Page 2: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

ii

Page 3: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

iii

Page 4: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

iv

Page 5: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

v

HALAMAN MOTTO

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kadar

kesanggupannya (Terjemahan Q. S Al-Baqarah: 286)

Nilai luhur dan budaya adalah warisan yang tidak ternilai harganya.

Melestarikannya adalah kewajiban kita generasi penerus bangsa.

(Penulis)

Page 6: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas kelancaran

dalam menyusun skripsi ini, skripsi ini kupersembahkan untuk Bapak dan Ibu

tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungan kepada saya, keluarga yang

selalu mendukung dan mendoakan, serta teman-teman mahasiswa Pendidikan

Guru Sekolah Dasar Kelas B 2013 Universitas Negeri Yogyakarta yang telah

menemani saya dalam perjalanan menempuh pendidikan di Universitas Negeri

Yogyakarta. Tidak lupa skripsi ini aku persembahkan untuk almamater Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Page 7: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

vii

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SDN 1 SEKARSULI

Oleh: Imron Wahyono

NIM. 13108241128

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan pembelajaran, faktor pendukung dalam implementasi nilai-nilai Pancasila, dan faktor penghambat dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di Sekolah Dasar Negeri 1 Sekarsuli.

Jenis Penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian menggunakan purposive, yaitu penentuan subjek penelitian dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang digunakan antaralain subjek mengerti masalah dan paham terhadap masalah yang ditelili. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, tiga guru, dan empat siswa. Guru dan siswa diambil dari kelas tinggi dan kelas rendah karena karakteristik siswa kelas tinggi dan kelas rendah berbeda. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan pembelajaran dilakukan dalam beberapa kegiatan pembelajaran di sekolah. Guru mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dengan memasukkannya dalam metode mengajar yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, sikap terhadap siswa dan kegiatan rutin sekolah. Guru juga selalu mengingatkan siswa yang melanggar nilai-nilai Pancasila. Faktor pendukung dari implementasi nilai-nilai Pancasila ini yaitu adanya kesadaran, dukungan dan upaya dari kepala sekolah, guru, dinas pendidikan, serta lingkungan sekolah yang mendukung. Hambatan yang dihadapi sekolah yaitu adanya beberapa anak yang sulit dinasehati dan beberapa kebiasaan anak diluar sekolah yang kurang baik terbawa ke sekolah. Sekolah mengatasi hambatan tersebut dengan terus melakukan pembiasaan, bimbingan, dan pembinaan kepada anak.

Kata kunci : nilai-nilai, Pancasila, Sekolah Dasar

Page 8: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat

rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi

dengan judul “IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM

KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SDN 1 SEKARSULI”. Skripsi ini disusun

untuk memenuhi sebgaian dari persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana

pendidikan pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu

Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini tidak dapat terlaksana tanpa adanya dukungan dari

beberapa pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

yang terhormat sebagai berikut :

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, yang telah memberikan

kesempatan kepada saya untuk menempuh pendidikan di Universitas

Negeri Yogyakarta.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang

telah memberikan izin untuk saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar (PSD) Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan izin serta

memotivasi peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

4. Drs. Sigit Dwi Kusrahmadi M.Si, Dosen pembimbing yang dengan sabar

dan ikhlas membimbing dan memotivasi peneliti dalam menyelesaikan

skripsi.

Page 9: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

ix

Page 10: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………......... i

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………….. ii

HALAMAN PERNYATAAN....................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………… iv

HALAMAN MOTTO……………………………………………………… v

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………… vi

HALAMAN ABSTRAK……………………………………………………. vii

HALAMAN KATA PENGANTAR………………………………………. viii

DAFTAR ISI……………………………………………………………….. x

DAFTAR TABEL………………………………………………………….. xiii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xiv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….. xv

BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………... 1

A. Latar Belakang…………………………………………………………… 1 B. Identifikasi Masalah……………………………………………………… 6 C. Fokus Masalah..…………………………………………………….…… 6 D. Rumusan Masalah……………………………………………………….. 6 E. Tujuan Penelitian………………………………………………………… 7 F. Manfaat Penelitian………………………………………………………. 7 G. Penegasan Istilah………………………………………………………… 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 10

A. Kajian tentang Pancasila………………………………………………… 10 1. Pengertian Pancasila………………………………………………….. 10 2. Pancasila sebagai Dasar Negara…………………………………….... 12 3. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa…………………………………… 14

B. Kajian tentang Nilai-nilai Pancasila…………………………………….. 16

1. Pengertian Nilai……………………………………………………... 16 2. Sistem Nilai dalam Pancasila……………………………………….. 16 3. Perkembangan Unsur-unsur pembentuk nilai Pancasila……………. 19

Page 11: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

xi

4. Makna sila Pancasila………………………………………………... 21 5. Implementasi Nilai-nilai Pancasila…………………………………. 26

C. Tinjauan Tentang Sekolah Dasar……………………………………….. 34 1. Pengertian Sekolah Dasar…………………………………………... 35 2. Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar………………………………….. 36 3. Karakteristik Anak Sekolah Dasar…………………………………. 37 4. Pembelajaran di Sekolah Dasar…………………………………….. 38 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar anak Sekolah Dasar…… 49

D. Penelitian yang Relevan………………………………………………… 42 E. Kerangka Berfikir………………………………………………………. 42 F. Pertanyaan Penelitian…………………………………………………… 44

BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………. 45

A. Jenis Penelitian………………………………………………………….. 45 B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………... 45 C. Subjek Penelitian………………………………………………………… 46 D. Metode Pengumpulan Data……………………………………………… 47 E. Instrumen Penelitian……………………………………………………... 49 F. Teknik Analisis data……………………………………………………... 52 G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data…………………………………… 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………… 55

A. Hasil Penelitian………………………………………………………….. 55 1. Gambaran Umum Sekolah…………………………………………… 55

a. Visi dan Misi Sekolah……………………………………………. 55 b. Sarana dan Prasarana Sekolah……………………………………. 56 c. Potensi Siswa…………………………………………………….. 58 d. Potensi Guru……………………………………………………... 59

2. Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan Pembelajaran…. 60 a. Pengamamalan sila 1……………………………………………. 62 b. Pengamalan sila ke 2……………………………………………. 65 c. Pengamalan sila ke 3……………………………………………. 68 d. Pengamalan sila ke 4…………………………………………….. 73 e. Pengamalan sila ke 5…………………………………………….. 76

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi………………….. 77 a. Faktor Pendukung Implementasi Nilai-Nilai Pancasila…………. 77 b. Faktor Penghambat dan upaya mengatasi hambatan……………. 79

B. Pembahasan……………………………………………………………... 81 1. Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan Pembelajaran….. 82

a. Pengamamalan sila 1……………………………………………. 83 b. Pengamalan sila ke 2……………………………………………. 85 c. Pengamalan sila ke 3……………………………………………. 87

Page 12: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

xii

d. Pengamalan sila ke 4……………………………………………. 89 e. Pengamalan sila ke 5……………………………………………. 91

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi…………………. 92 a. Faktor Pendukung Implementasi Nilai-Nilai Pancasila………… 93 b. Faktor Penghambat dan upaya mengatasi hambatan…………… 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 96

A. Kesimpulan…………………………………………………………….. 96 B. Saran…………………………………………………………………… 96

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 97

LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 99

Page 13: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Tabel 1 Indikator Kaedah Implementasi Nilai-nilai Pancasila………... 31

2. Tabel 2 Kisi-kisi Pedoman Observasi………………………………… 49

3. Tabel 3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara………………………………. 51

4. Tabel 4 Jumlah Siswa SDN 1 Sekarsuli……………………………… 58

5. Tabel 5 Daftar Nama Guru dan Karyawan SDN 1 Sekarsuli………… 59

Page 14: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Gambar 1 Kerangka Berfikir…………………………………………. 43

2. Gambar 2 Komponen Dalam Analisis Data………………………….. 53

Page 15: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Pedoman Memperoleh Data……………..………………….. 100

Lampiran 2 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah……………………… 102

Lampiran 3 Pedoman Wawancara Guru…………………………………. 104

Lampiran 4 Pedoman Wawancara Siswa……………………………….. 107

Lampiran 5 Hasil Observasi…………………………………………….. 109

Lampiran 6 Transkrip Wawancara………………………………………. 125

Lampiran 7 Reduksi Hasil Observasi…………………………………… 151

Lampiran 8 Reduksi Hasil Wawancara…………………………………. 166

Lampiran 9 Dafar Ruangan SDN 1 Sekarsuli…………………………… 188

Lampiran 10 Dokumentasi Foto Lingkungan, Kegiatan dan dokumen….. 190

Lampiran 11 Denah Lokasi Penelitian………………………………….. 196

Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian………………………………………. 197

Page 16: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila adalah Dasar Negara Republik Indonesia, yang terdiri dari lima

sila negara yang perumusannya tercantum dalam pembukaan Undang-Undang

Dasar 1945. Pancasila merupakan jati diri dan kepribadian bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan

tidak bisa dipisahkan dari bangsa Indonesia. Pancasila juga berfungsi sebagai

pandangan hidup bangsa yang didalamnya terkandung konsepsi dasar mengenai

kehidupan yang dicita-citakan, terkandung dasar pikiran terdalam dan gagasan

mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Oleh karena Pancasila sebagai

pandangan hidup bangsa merupakan suatu kristalisasi dari nilai-nilai luhur budaya

bangsa yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Indonesia. Pancasila juga

merupakan perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil

rakyat Indonesia menjelang dan sesudah proklamasi kemerdekaan.

Pancasila memiliki nilai-nilai luhur dalam setiap sila pancasila yang harus

diamalkan oleh seluruh rakyat Indonesia agar dapat mencapai tujuan hidup

bangsa. Pancasila mengandung nilai-nilai luhur bangsa yaitu nilai ketuhanan,

kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai Pancasila tersebut

tumbuh dan berkembang dari dalam diri bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila

bagi bangsa Indonesia manjadi landasan, dasar, serta motivasi atas segala

perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan kenegaraan.

Dengan perkataan lain, nilai-nilai Pancasila merupakan das “Sollen” atau cita-cita

Page 17: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

2

tentang kebaikan yang harus diwujudkan menjadi suatu kenyataan atau das “Sein”

(Rukiyati, dkk 2013: 57).

Pancasila sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta

harus tertanam dalam diri setiap warga negara Indonesia dan diamalkan dalam

kehidupan sehari-hari berbangsa dan bernegara. Berbagai upaya sudah pernah

dilakukan oleh para pemimpin bangsa agar Pancasila dapat tertanam dalam diri

setiap warga negara Indonesia seperti dengan adanya Pendidikan Moral Pancasila

(PMP) dan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor II/MPR/1978

tentang Ekaprasetia Pancakarsa yang menjabarkan kelima asas dalam Pancasila

menjadi 36 butir pengamalan sebagai pedoman praktis bagi pelaksanaan

Pancasila. Pada tahun 2003 Tap MPR Nomor II/MPR/1978 dicabut dengan Tap

MPR Nomor I/MPR/2003 dengan 45 butir pengamalan Pancasila, namun dalam

kenyataannya tidak dipublikasikan kajian mengenai butir-butir Pancasila benar-

benar diamalkan dalam keseharian masyarakat di Indonesia atau tidak.

Permasalahan yang dihadapi akhir-akhir ini yaitu mulai kurangnya

pengamalan dan pengetahuan mengenai Pancasila. Indikasi mulai berkurangnya

pengetahuan dan pengamalan pancasila pada warga negara antaralain masih

ditemukan warga negara yang tidak hafal sila pancasila, mulai lunturnya rasa

persatuan dan kesatuan bangsa dan berkurangnya sikap cinta tanah air dan

terjadinya degradasi moral di masyarakat. Selain hal tersebut indikasi mulai

lunturnya jiwa Pancasila dalam diri masyarakat Indonesia yaitu semakin

banyaknya masyarakat yang bangga terhadap budaya luar dan kurang tertarik

untuk melestarikan budaya Indonesia sendiri. Semakin lunturnya jiwa Pancasila

Page 18: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

3

dalam diri warga negara Indonesia akan mengancam keuutuhan dan

keberlangsungan hidup bangsa, Indonesia dapat terpecah belah dan keadaan

menjadi kacau. Hal ini jika tidak segera ditangani akan berdampak sangat serius

bagi bangsa Indonesia pada masa yang akan datang.

Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah

dengan menamamkan dan memberikan pengetahuan mengenai Pancasila sejak

usia dini. Penanaman nilai Pancasila sejak usia dini akan lebih efektif dalam

membentuk karakter bangsa. Pada anak usia dini pengalaman dan kejadian-

kejadian yang pernah ia alami akan menentukan perkembangan anak selanjutnya.

Apabila karakter-karakter yang ditanamkan sejak kecil baik, maka karakter-

karakter tersebut akan melekat pada proses pendewasaan selanjutnya. Penanaman

nilai sila Pancasila sejak usia dini dapat dilakukan melalui lingkungan keluarga,

lingkungan tempat tinggal anak, dan lembaga pendidikan anak.

Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sisdiknas pasal 2 yaitu Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Hal ini mengisyaratkan

besarnya peran lembaga pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai luhur

Pancasila. Para siswa harus memahami, memaknai, dan mengamalkan nilai-nilai

pancasila dalam kehidupannnya agar dapat menjadi pedoman hidup dan dapat

terhindar dari pengaruh-pengaruh yang dapat merusak moral. Sekolah dasar

sebagai sebuah lembaga pendidikan dasar mempunyai peranan penting dalam

penananaman dan pengetahuan nilai-nilai Pancasila. Penanaman nilai Pancasila

dan pengetahuan mengenai Pancasila di sekolah dasar dilakukan melalui mata

Page 19: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

4

pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dan dikembangkan

dalam proses pembelajaran serta kegiatan ekstra kurikuler. Mata pelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di Sekolah dasar memuat

beberapa materi mengenai Pancasila seperti sila-sila pancasila, lambang setiap sila

Pancasila, makna lambang Pancasila, pengamalan sila Pancasila dan lain-lain.

Materi mengenai Pancasila ini diajarkan secara bertahap dari hal yang paling

sederhana kemudian menjadi hal yang lebih mendalam pada jenjang kelas yang

lebih tinggi. Palajaran Pancasila dalam pembelajaran di kelas jika tidak

disampaikan dengan baik maka akan dapat menimbulkan kebosanan dan materi

tidak dapat diterima dan diamalkan dengan baik oleh peserta didik. Guru

memberikan pengetahuan mengenai Pancasila dalam mata pelajaran Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan, namun selain itu guru harus dapat menanamkan

sikap wujud dari pengamalan sila Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di

kelas. Guru dapat mengembangkan pengamalan sila Pancasila di kelas dengan

memahami terlebih dahulu makna sila Pancasila dan mengembangkannya dalam

kegaitan pembelajaran.

Dilain pihak, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Sekarsuli yang terletak di jalan

Wonosari Kilometer (Km) 7 Mantup, Baturetno, Banguntapan, Bantul. Sekolah

Dasar Negeri (SDN) 1 Sekarsuli bertempat di lokasi yang strategis karena berada

dipinggir jalan raya Jogja - Wonosari dan dekat dengan UPT (Unit Pelayanan

Teknis) tingkat Kecamatan Banguntapan. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1

Sekarsuli mempunyai sumber daya dari siswa, guru, dan lingkungan sekolah.

Siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Sekarsuli mempunyai karakteristik yang

Page 20: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

5

beragam dan berasal dari latar belakang keluarga dan budaya masyarakat yang

berbeda-beda. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Sekarsuli juga mempunyai

beberapa kegiatan sekolah seperti pramuka, latihan membaca Al-Quran, dan

menari. Kegiatan tesebut dapat mengembangkan potensi yang dimiliki siswa.

Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Sekarsuli masih dijumpai beberapa siswa

yang belum menampilkan akhlak yang mencerminkan pengamalan sila Pancasila.

Sikap ramah, sopan santun, suka menolong, dan menghormati orang lain

sepertinya masih kurang melekat pada diri sebagian siswa tersebut. Namun

demikian, banyak juga siswa yang sudah menampilkan akhlak terpuji yang

mencerminkan pengamalan sila Pancasila.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas peneliti berpendapat bahwa

sekolah juga mempunyai peran yang sangat penting dalam mengimplementasikan

nilai-nilai Pancasila. Kegiatan yang dilakukan anak di sekolah juga akan

berdampak pada perkembangan moral dan kepribadian anak. Pendidikan dan

pengamalan nilai-nilai luhur bangsa yang terkandung dalam Pancasila sangat

penting untuk diterapkan dan dibiasakan pada anak. Mengingat pentingnya

implementasi nilai-nilai Pancasila di Sekolah Dasar (SD) dan untuk mengetahui

lebih lanjut mengenai pengamalan nilai-nilai pancasila di Sekolah Dasar (SD)

maka peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian “IMPLEMENTASI

NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN D I

SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) 1 SEKARSULI”

Page 21: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan observasi dan mencari dari beberapa sumber ditemukan

beberapa permasalahan mengenai implementasi nilai-nilai Pancasila di SDN 1

Sekarsuli. Permasalahan tersebut diantaranya :

1. Implementasi nilai-nilai Pancasila di Sekolah Dasar masih kurang optimal.

2. Persiapan pembelajaran yang dilakukan guru masih kurang.

C. Fokus Masalah

Adanya keterbatasan waktu, tenaga dan biaya maka peneliti memfokuskan

penelitian ini hanya pada Impementasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan

Pembelajaran Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Sekarsuli.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah di atas,

maka peneliti merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di

SD Sekarsuli 1?

2. Apa saja faktor pendukung dan hambatan yang ditemui sekolah dalam

implementasi nilai-nilai Pancasila di SDN 1 Sekarsuli?

Page 22: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

7

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mendeskripsikan bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila dalam

kegiatan pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli.

2. Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat yang ditemui sekolah

dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di SDN 1 Sekarsuli.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

gambaran implementasi nilai-nilai Pancasila pada kegiatan pembelajaran di SDN

1 Sekarsuli.

2. Manfaat Praktis

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan

sebagai berikut:

a. Bagi siswa

1) Siswa dapat memperoleh tambahan pengetahuan mengenai Pancasila dan

diharapkan dapat lebih meningkatkan pengamalan nilai-nilai sila

Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di sekolah maupun di masyarakat.

Page 23: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

8

b. Bagi guru/peneliti

1) Dapat menjadi masukan atau informasi tambahan bagi guru untuk

selanjutnya dapat memperbaiki kegiatan di sekolah dalam mengajarkan

Pancasila ke arah yang lebih baik lagi.

c. Bagi sekolah

1) Dapat menjadi masukan dan informasi mengenai implementasi

pengamalan nilai-nilai Pancasila dan mengajarkannya pada peserta didik.

G. Penegasan Istilah

Meghindari adanya kesalahan penafsiran maka perlu adanya penegasan

istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian yaitu:

1. Implementasi

Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya

mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu

kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan (Nurdin Usman,

2002: 70). Implementasi yang dimaksud dalam skripsi ini adalah kegiatan

pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai Pancasila.

2. Nilai-nilai Pancasila

Pancasila pada hakikatnya merupakan nilai atau prinsip yang jumlahnya

lima sehingga dalam bahasa inggris disebut The Five Principle. Lima nilai atau

prinsip tersebut adalah 1) Ketuhanan, 2) Kemanusiaan, 3) Persatuan, 4)

Kerakyatan, dan 5) Keadilan (Winarno Narmoatmjo, 2014: 70).

Page 24: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

9

3. Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Undang-Undang No 20 Tahun

2003).

4. Sekolah dasar

Sekolah dasar adalah sebuah organisasi sosial yang mempunyai tujuan yang

telah ditetapkan. Tujuan utama sekolah dasar adalah memberikan pendidikan yang

berkualitas kepada peserta didik di sekolah dasar. Sekolah dasar mempunyai

sumber daya sendiri baik finasial, material, dan fisik (Arita Marini, 2014: 2).

Page 25: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan tentang Pancasila

1. Pengertian Pancasila

a. Pengertian Pancasila Secara Etimologis

Pengertian Pancasila secara etimologis berarti memaknai Pancasila

berdasarkan asal usul kata Pancasila. Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal

dari bahasa Sansekerta. Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa Sansekerta

Pancasila memiliki 2 macam arti secara leksikal yaitu :

“panca” artinya “lima”

“syila” vokal i pendek artinya “batu sendi”, “alas”, atau “dasar”

“syiila” vockal I panjang artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang

penting atau yang senonoh” (Kaelan, 2011: 21).

Kata-kata tersebut kemudian diserap dalam bahasa Indonesia dan diartikan

“susila” yang berkaitan dengan moralitas. Oleh karena hal tersebut secara

etimologis diartikan sebagai “Panca Syila” yang memiliki makna berbatu sendi

lima atau secara harafiah berarti “dasar yang memiliki lima unsur”. Berdasarkan

Penjelasan di atas maka secara etimolgis Pancasila dapat diartikan sebagai

dasar/landasan hidup yang berjumlah lima unsur atau memiliki lima unsur.

b. Pengertian Pancasila Secara Historis

Proses perumusan pancasila dimulai pada sidang pertama Badan Penyelidik

Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang diketuai oleh dr Radjiman

Widyodiningrat. Pada sidang Badan Penyelidik Usaha Kemerdekaan Indonesia

Page 26: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

11

(BPUPKI) yang pertama dibahas mengenai masalah rumusan dasar negara yang

akan dibentuk. Pada sidang BPUPKI ini ada tiga tokoh yang mengusulkan

rumusan dasar negara yaitu Mohammad Yamin, Ir. Soekarno, dan Dr. Soepomo.

Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno berpidato mengenai calon rumusan

dasar negara yang diberi nama Pancasila. Pancasila memiliki arti lima dasar. Pada

tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia merdeka dan pada tanggal 18 Agustus 1945

disahkan Undang-Undang dasar 1945 termasuk Pembukaaan Undang-Undang

dasar 1945. Dalam Pembukaan Undang-Undang dasar 1945 termuat lima prinsip

dasar yang dijadikan dasar negara yang kemudian dikenal dengan istilah

Pancasila. Sejak saat itu Pancasila menjadi istilah umum walaupun dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tidak disebutka istilah “Pancasila”,

namun dasar negara Indonesia dikenal dengan istilah Pancasila.

c. Pengertian Pancasila Secara Terminologis

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 melahirkan

negara Republik Indonesia. Negara Republik Indonesia membutuhkan

seperangkat alat-alat perlengkapan sebagai negara seperti negara-negara lain yang

merdeka. Dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

tanggal 18 Agustus 1945 berhasil mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945.

Page 27: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

12

Pada Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 tercantum rumusan

Pancasila yaitu :

(1) Ketuhanan Yang Maha Esa

(2) Kemanusiaan yang adil dan beradab

(3) Persatuan Indonesia

(4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan

(5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan Pancasila sebagimana tercantum dalam pembukaan Undang-

Undang Dasar 1945 inilah yang secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar

negara Republik Indonesia, yang disahkan oleh PPKI yang mewakili seluruh

rakyat Indonesia (Kaelan, 2010: 26).

2. Pancasila Sebagai Dasar Negara

Sejak awal kemerdekaan kedudukan Pancasila yang paling utama yaitu

sebagai dasar negara Indonesia. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dapat

ditemukan dalam landasan konstitusional yang pernah berlaku di Indonesia.

Dalam dokumen-dokumen tersebut tidak disebutkan istilah Pancasila namun

dengan penyebutan sila-sila Pancasila, dengan demikian dokumen-dokumen

tersebut memuat dasar negara Pancasila.

Pancasila sebagai dasar negara mengandung makna bahwa nilai-nilai

Pancasila dijadikan sebagai landasan dasar dalam penyelenggaraan negara. Nilai

dasar Pancasila bersifat abstrak dan normatif. Pancasila sebagai dasar negara

berarti seluruh pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan harus

Page 28: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

13

mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan tidak boleh bertentangan dengan

Pancasila.

Makna atau peran Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia

menurut Bambang Suteng Sulasmono (2015: 68) adalah sebagai berikut:

a. Dasar berdiri dan tegaknya negara

Pancasila merupakan tonggak berdirinya negara Republik Indonesia.

Sejarah menunjukkan bahwa Pancasila berperan sebagai dasar pembentukan

negara Indonesia merdeka. Pancasila diharapkan dapat menjadi landasan bagi

pengelolaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila harus dijadikan dasar

dalam setiap kegiatan bernegara.

b. Dasar kegiatan penyelenggaraan negara

Negara Indonesia didirikan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional

bangsa yang dirumuskan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar (UUD) 1945.

Para penyelenggara negara dituntut untuk memimpin pencapaian tujuan itu. Agar

penyelenggaran negara benar-benar dapat mewujudkan tujuan nasional,

penyelenggara negara harus mendasarkan semua kegiatan pemerintahan negara

kepada Pancasila. Setiap kegiatan penyelenggara negara harus didasarkan dan

mempertimbangkan Pancasila sebagai acuan dasar dalam penyelenggaraan

negara.

c. Dasar partisipasi warga negara

Warga negara Indonesia mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk

mempertahankan negara dan berpartisipasi dalam upaya bersama mencapai tujuan

bangsa. Dalam menggunkan hak dan menunaikan kewajibannya itu seluruh warga

Page 29: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

14

negara harus berpedoman kepada dasar negara Pancasila. Warga negara harus

dapat mengembangkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam partisipasi

upaya mencapai tujuan bangsa Indonesia.

d. Dasar Pergaulan antar warga negara

Pancasila tidak hanya menjadi dasar perhubung antara warga negara dengan

negara, melainkan juga dasar perhubungan antar warga negara. Dalam pergaulan

sehari-hari tentunya setiap warga negara akan berhubungan dengan warga negara

lainnya, dalam hal ini Pancasila dapat dijadikan landasan dasar dalam bergaul

dengan warga negara lain.

e. Dasar dan sumber hukum nasional

Seluruh aktivitas penyelenggara negara dan warga negara dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara haruslah didasarkan pada hukum yang

berlaku. Peraturan perundang-undangan atau hukum yang dibentuk untuk

penyelengaraan negara harus berdasarkan pada Pancasila. Peraturan yang ada di

Indonesia harus sesuai dan tidak boleh bertentangan dengan Pancasila.

3. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa

Ideologi berasal dari kata idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian

dasar, cita-cita, dan logos yang berarti ilmu. Secara harafiah ideologi dapat

diartikan sebagai ilmu tentang pengertian dasar atau ide. Ideologi dalam

kehidupan sehari-hari dapat diartikan dengan cita-cita. Cita-cita yang dimaskud

adalah cita-cita yang bersifat tetap dan yang harus dicapai, cita-cita tersebut juga

dijadikan sebagai dasar/ pandangan hidup.

Page 30: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

15

Makna Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah bahwa nilai-nilai yang

terkandung dalam pancasila menjadi cita-cita normatif penyelenggaraan

bernegara. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya

merupakan gambaran bagaimana kehidupan bernegara harus dijalankan. Pancasila

sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun Pancasila dapat

bersifat dinamis, reformatif, dan terbuka.

Pancasila dapat berperan sebagai pemersatu bangsa, menjaga persatuan dan

kesatuan, serta dapat mengarahkan bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan yang

dicita-citakan. Pancasila dapat memberi gambaran cita-cita dan dapat dijadikan

motivasi dan tekad untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia. Sebagain Ideologi

Pancasila juga dapat memberikan tekad untuk menjaga identitas bangsa. Pancasila

dapat dijadikan gambaran identitas bangsa, sehingga dengan Pancasila

masyarakat dapat mengembangkan karakter dan identitas bangsa Indonesia

sendiri. Dalam era globalisasi menjaga identitas bangsa sangat penting unruk

dapat menjaga keutuhan bangsa dan dapat menjadikan ciri khas bangsa Indonesia

yang berbeda dengan bangsa lain.

Pancasila memuat gagasan tentang bagaimana cara mengelola kehidupan

bernegara. Rumusan-rumusan dalam Pancasila tidak langsung operasional maka

dari itu harus dilakukan penafsiran ulang terhadap pancasila sesuai perkembangan

zaman.

Page 31: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

16

B. Tinjauan tentang nilai-nilai Pancasila

1. Pengertian Nilai

Kehidupan setiap manusia dan masyarakat pasti berkaitan dengan nilai.

Dalam filsafat ada salah satu cabang filsafat yang mempelajari dan membahas

tentang nilai, cabang filsafat tersebut disebut dengan aksiologi. Filsafat sering

juga diartikan sebagai ilmu tentang nilai-nilai. Istilah nilai dipakai untuk

menunjukkan kata benda abstrak yang artinya “Keberhargaan” atau kebaikan.

Disamping itu nilai juga menunjuk kata kerja yang artinya suatu tindakan

kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian (Rukiyati, 2013: 51).

Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu

objek. Jadi bukan objek itu sendiri yang dinamakan nilai. Misalnya lukisan itu

indah, dan perbuatan itu susila. Indah dan susila adalah kualitas yang melekat

pada lukisan dan perbuatan. Dalam nilai terkandung cita-cita, harapan serta

keharusan, maka jika berbicara tentang nilai maka yang dibicarakan tentang hal

yang ideal. Nilai dipakai manusia sebagai landasan, motivasi dan pedoman dalam

segala perbuatan dalam hidupnya

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah sifat

yang melekat pada suatu objek yang didalamnya terdapat cita-cita, harapan dan

keharusan dan sesuatu yang dianggap ideal.

2. Sistem Nilai dalam Pancasila

Sistem nilai adalah konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai apa

yang dipandang baik, berharga, dan penting dalam hidup yang ada dalam pikiran

seseorang atau sebagian masyarakat. Pancasila sebagai suatu sistem nilai termasuk

Page 32: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

17

ke dalam nilai moral atau nilai kebaikan dan merupakan nilai-nilai dasar yang

bersifat abstrak.

Pancasila sebagai suatu sitem nilai mengandung serangkain nilai yag saling

berkaitan satu sama lain dan tidak terpisahkan. Serangkaian nilai yang terdapat

dalam Pancasila yaitu: nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan

keadilan. Pancasila sebagai sistem nilai juga mengakui nilai-lainnya secara

lengkap dan harmonis, yaitu nilai kebenaran, estetis, etis, maupun religius.

Kualitas nilai-nilai Pancasila bersifat objektif dan subjektif. Nilai-nilai dasar

Pancasila, yaitu: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan

yang bersifat universal. Objektif, artinya nilai-nilai tersebut dapat dipakai dan

diakui oleh negara-negara lain, walaupun tentunya tidak diberinama Pancasila,

misalnya saja nilai kemanusiaan di negara lain diberi nama humanisme.

Kaelan (2001: 182) mengatakan bahwa nilai-nilai Pancasila bersifat

objektif dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Rumusan dari sila-sila Pancasila itu sebenarnya hakikat maknanya yang

terdalam menunjukkan adanya sifat-sifat yang umum universal dan abstrak,

karena pada hakikatnya Pancasila adalah nilai.

b. Inti Nilai-nilai Pancasila berlaku tidak terikat oleh ruang, artinya

keberlakuannya sejak jaman dahulu, masa kini, dan juga untuk masa yang akan

datang untuk bangsa Indonesia dan boleh jadi untuk negara lain yang secara

eksplisit tampak dalam adat istiadat, kebudayaan, tata hidup kenegaraan dan

tata hidup beragama.

Page 33: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

18

c. Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945, menuntut ilmu

hukum memenuhi syarat sebagai pokok kaidah negara yang fundamental,

sehingga merupakan suatu sumber hukum positif di Indonesia. Oleh karena itu

hierarki suatu tertib hukum Indonesia berkedudukan sebagai tertib hukum

tertinggi, maka secara objektif tidak dapat diubah secara hukum, sehingga

terletak pada kelangsungan hidup negara.

Pancasila bersifat subjektif, artinya bahwa nilai-nilai Pancasila itu terletak

pada pembawa dan pendukung nilai Pancasila itu sendiri yaitu, masyarakat,

bangsa , dan negara Indonesia. Darmdihardjo dalam Rukiyati dkk (2013: 56)

mengatakan bahwa :

a. Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia sendiri, sehingga bangsa

Indonesia sebagai kausa materialis. Nilai-nilai tersebut sebagai hasil pemikiran,

penilaian, dan refleksi filosofis bangsa Indonesia. Jika dihadapkan atau

disejajarkan dengan ideologi lainnya, maka tampak perbedaan Pancasila

dengan ideologi lainnya.

b. Nilai-nilai Pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa Indonesia

sehingga menjadi jatidiri bangsa, yang diyakini sebagai sumber nilai atas

kebenaran, kebaikan, keadilan dan kebijaksanaan dalam hidup

bermasyarakat,berbangsa dan bernegara

c. Nilai-nilai Pancasila sesungguhnya merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan

hati nurani bangsa Indonesia, karena bersumber pada kepribadian bangsa.

Page 34: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

19

3. Perkembangan Unsur-unsur Pembentuk Nilai dalam Pancasila

Pada zaman sebelum masuknya kebudayaan Hindu di Indonesia, berbagai

suku bangsa yang ada di Indonesia telah mengenal nilai-nilai kehidupan yang

selanjutnya dapat disebut embrio dari Pancasila. Unsur-unsur pembentuk

Pancasila sudah ada sejak dahulu dan terus berkembang sejalan dengan

berkembangnya peradaban manusia Indonesia. Unsur-unsur tersebut sebenarnya

bersifat universal atau umum.

Pancasila secara sah menjadi dasar Negara Republik Indonesia pada tanggal

18 Agustus 1945, namun unsur-unsur pembentuk Pancasila sudah adaa dan

berkembang serta dilaksanakan oleh masyarakat Indonesia sejak sebelum

kemerdekaan.

Sarinah dkk (2016 : 7 – 9) unsur-unsur tersebut dapat kita lihat dari sejarah

bangsa Indonesia dalam berbagai alat misalnya tulisan, kesenian, adat istiadat,

kepercayaan, dan kebudayaan pada umumnya misalnya:

a. Masyarakat Indonesia tidak pernah putus-putusnya orang percaya kepada

Tuhan, bukti-buktinya : bangunan, kitab suci dari berbagai agama dan aliran

kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, upacara keagamaan pada

peringatan hari besar agama, pendidikan agama, rumah-rumah ibadah, tulisan

karangan sejarah/dongeng yang mengandung nilai-nilai agama. Hal ini

menunjukkan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Bangsa Indonesia terkenal ramah tamah, sopan santun, lemah lembut dengan

sesama manusia, bukti-buktinya misalnya bangunan padepokan, pondok-

pondok, semboyang aja dumeh, aja adigang adigung adiguna, aja kementhus,

Page 35: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

20

aja kemaki, aja sawiyah-wiyah dan sebagainya, tulisan Bharatayuda,

Ramayana, Malin Kundang, Batu Pagat, Anting Malela, Bontu Sinaga, Danau

Toba, Cinde Laras, Riwayat Dangkalan Metsyaha, membantu fakir miskin,

membantu orang sakit dan sebagainya, hubungan luar negeri semisal

perdagangan perkawinan, kegiatan kemanusiaan; semua meng-indikasikan

adanya Kemanusiaan yang adil dan beradab.

c. Bangsa Indonesia juga memiliki ciri-ciri guyub, rukun, bersatu, dan

kekeluargaan, sebagai bukti-buktinya bangunan candi Borobudur, Candi

Prambanan, dan sebagainya, tulisan sejarah tentang pembagian kerajaan,

Kahuripan menjadi Daha dan Jenggala, Negara Nasional Sriwijaya, Negara

Nasional Majapahit, semboyan bersatu teguh bercerai runtuh, crah agawe

bubrah rukun agawe santhosa, bersatu laksana sapu lidi, sadhumuk bathuk

sanyari bumi, kaya nini lan mintuna, gotong royong mambangun negara

Majapahit, pembangunan rumah-rumah ibadah, pembangunan rumah baru,

pembukaan ladang baru menunjukkan adanya sifat persatuan.

d. Unsur-unsur demokrasi sudah ada dalam masyarakat kita, bukti-buktinya:

bangunan Balai Agung dan Dewan Orang-orang Tua di Bali untuk

musyawarah, Nagari di Minangkabau dengan syarat adanya Balai, Balai Desa

di Jawa, tulisan tentang Musyawarah Para Wali, Puteri Dayang Merindu, Loro

Jonggrang, Kisah Negeri Sule, perbuatan musyawarah di balai,

menggambarkan sifat demokratis Indonesia.

e. Dalam Hal Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, bangsa Indonesia

dalam menunaikan tugas hidupnya terkenal lebih bersifat sosial dan berlaku

Page 36: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

21

adil terhadap sesama, bukti-buktinya adanya bendungan air, tanggul sungai,

tanah desa, sumur bersama, lumbung desa, tulisan sejarah kerajaan Kalingga,

Sejarah Raja Erlangga, Sunan Kalijaga, Ratu Adil, Jaka Tarub, Teja Piatu, dan

sebagainya, penyediaan air kendi di muka rumah, selamatan, dan sebaginya.

4. Makna Sila Pancasila

Sebagai suatu dasar filsafat negara, maka Pancasila merupakan suatu sistem

nilai. Dalam sila-sila Pancasila mengandung nilai-nilai yang memiliki perbedaan

satu sama yang lainnya tetapi nilai-nilai tersebut merupakan sautu kesatuan yang

sistematis. Nilai-nilai sila Pancasila tidak dapat dilepaskan keterkaitannya dengan

nilai-nilai pada sila Pancasila yang lain. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap

sila Pancasila adalah sebagai berikut:

a. Sila Ketuhanan Yang maha Esa

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai-nilai yang menjiwai

keempat sila lainnya. Negara didirikan sebagai penjawantahan tujuan manusia

sebagai Makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Segala hal yang berkaitan dengan

penyelenggaraan negara harus dijiwai oleh nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.

Rukiyati, dkk (2013: 58) arti dan makna sila Ketuhanan Yang Maha Esa

antara lain adalah sebagai berikut:

1) Mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan pencipta seluruh

apa yang ada di alam semesta.

2) Menjamin penduduk untuk dapat memeluk suatu agama dan dapat

menjalankan ibadah sesuai denagn agamanya masing-masing.

3) Warga negara wajib mempunyai agama dan tidak dierbolehkan atheis.

Page 37: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

22

4) Menjamin tumbuh dan berkembangnya agama dan saling toleransi antar umat

beragama.

5) Negara menjadi fasilitator tumbuh dan berkembangnya agama serta menjadi

moderator jika terjadi konflik antar agama.

Mausia ada di dunia ini diciptakan oleh sang pencipta yaitu Tuhan. Sebagai

makhluk ciptaan Tuhan manusia wajib menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi

segala larangan Tuhan. Masyarakat Indonesia sudah mengenal kepercayaan

terhadap Tuhan sejak dahulu dengan berkembangnya ajaran animisme, dinamisme

dan paham politheisme. Masa selanjutnya, masuklah agama-agama Hindu, Budha,

Islam, dan Nasrani ke Indonesia. Dalam bernegara berdasarkan Pancasila, maka

negara menjamin hak-hak warga negara untuk dapat menjalankan keyakinan yang

dianutnya. Dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin setiap warga negara

untuk dapat memeluk agama sesuai yang diinginkannya dan dapat menjalankan

peribadatan agamanya dengan baik.

b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab mengandung arti kesadaran

sikap dan perilaku manusia sesuai nilai-nilai moral dengan memperlakukan

sesuatu dengan semestinya. Dalam sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

terkandung nilai-nilai bahwa negara harus dapat menjunjung tinggi harkat dan

martabat manusia. Dalam peraturan perundang-undangan di Indonesia harus dapat

mewujudkan tujuan tercapainya harkat dan martabat manusia. Hak asasi manusia

adalah hal yang paling dasar yang harus dijamin dalam pemerintahan di

Page 38: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

23

Indonesia. Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab merupakan perwujudan

manusia yang bermoral, berbudaya dan beragama.

Kehidupan berbangsa dan bernegara harus dilandasi oleh sifat adil karena

hakikat manusia sebagai makhluk yang beradab dan berbudaya harus mempunyai

sifat adil. Dalam hukum di Indonesia manusia mempunyai kedudukan yang sama

serta mempunyai hak yang sama sebagai warga negara Indonesia. Manusia harus

bersikap adil terhadap diri sendiri, sesama manusia, masyarakat bangsa dan

negara, lingkungan serta kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Darmdiharjo (1996) dalam Kaelan (2010: 81) bahwa konsekuensi nilai yang

terkandung dalam Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab adalah menjunjung tinggi

harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan, menjunjung tinggi hak asasi

manusia, menghargai kesamaan hak dan derajat tanpa membedakan suku, agama,

ras keturunan, dan status sosial. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama

manusia, saling meghormati, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

c. Sila Persatuan Indonesia

Makna persatuan artinya menjadi satu dan tidak terpecah atau terpisah-

pisah. Makna Persatuan Indonesia sering dikaitkan degan rasa Nasionalisme.

Nasionalisme merupakan rasa cinta tanah air dan adanya perasaan bersatu sebagai

suatu bangsa atau negara. Nilai-nilai nasionalisme harus tercermin dalam segala

aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Page 39: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

24

Rukiyati dkk (2013: 61) menyatakan bahwa pokok-pokok pikiran yang

terkandung dalam sila Persatuan Indonesia adalah nasionalisme, cinta bangsa dan

tanah air, menggalang persatuan dan kesatuan bangsa, menghilangkan penonjolan

atau kekuasaan keturunan dan perbedaan warna kulit serta menumbuhkan rasa

senasib dan seperjuangan.

Berdasarkan berbagai keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa sila

Persatuan Indonesia mengandung nilai-nilai yang dapat menjadikan Indonesia

bersatu, tidak terpecah belah dan menumbuhkan sikap rasa nasionalisme serta

kebersamaan sebagai suatu bangsa. Persatuan Indonesia menghendaki warga

masyarakat bersatu padu demi mencapai tujuan bersama sebagai bangsa dan

negara yang berdaulat.

d. Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/Perwakilan

Nilai filosofis yang terkandung dalam sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh

Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan adalah bahwa hakikat

negara adalah perwujudan dari sifat manusia sebagai makhluk individu dan

makhluk sosial. Rakyat merupakan sekelompok manusia yang hidup bersama di

suatu wilayah negara untuk mencapai tujuan bersama. Rakyat adalah kekuatan

terbesar negara. Negara adalah oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat. Dalam

sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/Perwakilan terkandung nilai demokrasi. Demokrasi dalam

negara harus dijamin secara bebas namun demokrasi juga harus disertai dengan

rasa tanggung jawab oleh warga negara.

Page 40: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

25

Sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/Perwakilan juga mengandung pokok pikiran tentang

permusyawaratan yang artinya mengusahakan keputusan bersama secara bulat

yang dilakukan dengan pengambilan keputusan secara bersama. Dalam

menjalankan keputusan bersama harus disertai dengan rasa kejujuran dan

tanggung jawab bersama.

Dapat disimpulkan dalam sila Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat

Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan menngandung nilai demokrasi

yang bertanggung jawab bagi warga negara, penjaminan hak warga negara untuk

berpendapat dimuka umum, dan pengambilan suatu keputusan secara bulat dan

bijaksana serta dilaksanakan dengan penuh rasa kejujuran dan tanggung jawab.

e. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Keadilan artinya dalah memberikan sesuatu hal kepada seseorang sesuai

dengan haknya. Dalam sila kelima niai keadilan harus terwujud dalam kehidupan

bersama (kehidupan sosial). Keadilan tersebut harus dijiwai oleh hakikat keadilan

yaitu adil terhadap diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kepada Tuhan

yang Maha Esa.

Rukiyati dkk (2013: 63) menyatakan pokok pikiran yang perlu dipahami

dalam sila kelima ini adalah kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam

arti dinamis dan meningkat, seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan

bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing, serta melindungi yang

lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai bidangnya.

Page 41: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

26

Kaelan (2010: 83) disebutkan bahwa konsekuensi nilai-nilai keadilan yang

harus terwujud dalam hidup bersama adalah keadilan distributif, keadilan legal,

dan keadilan komutatif. Keadilan distributif adalah suatu hubungan keadilan

antara negara terhadap warganya, dalam arti pihak negaralah yang wajib

memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan,

bantuan, subsidi, serta kesempatan dalam hidup bersama yang didasarkan pada

hak dan kewajiban. Keadilan legal adalah yaitu suatu keadilan hubungan antara

warga negara dengan negara dan dalam masalah ini pihak wargalah yang wajib

memenuhi keadilan dalam bentuk mentaati peraturan perundang-undangan yang

berlaku dalam negara. Keadilan komutatif, yaitu suatu hubungan keadilan antara

warga satu dengan lainnya secara timbal balik.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai keadilan

harus diwujudkan dalam kehidupan sosial atau kehidupan bersama warga negara.

Negara juga harus memberikan keadilan kepada setiap warga negara sesuai

dengan hak dan kewajibannya. Nilai-nilai keadilan juga harus dapat dijadikan

dasar oleh negara untuk mewujudkan tujuan negara yaitu mensejahterakan seluruh

rakyat, melindungi seluruh rakyat, dan juga mencerdaskan seluruh rakyat

Indonesia.

4. Implementasi Nilai-nilai Pancasila

Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan atau adanya

mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu

kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan (Nurdin Usman,

2002: 70). Menurut Muhammad Joko Susilo (2008: 174) Implementasi

Page 42: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

27

merupakan penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan

praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan,

keerampilan, maupun nilai dan sikap.

Berdasarkan definisi implementasi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

implementasi nilai-nilai Pancasila adalah pelaksanaan atau pengamalan nilai-nilai

Pancasila yang dilaksanakan dalam suatu kegiatan atau aktivitas. Pancasila sangat

penting untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari untuk kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila harus dilaksanakan secara

konsisten dalam kehidupan agar cita-cita dan harapan bangsa Indonesia dapat

tercapai.

Butir-butir pengamalan sila Pancasila berdasarkan Tap MPR Nomor

I/MPR/2003:

a) Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.

6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

Page 43: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

28

b) Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. 4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. 5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. 6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 8. Berani membela kebenaran dan keadilan. 9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat

manusia. 10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan

bangsa lain.

c) Sila ketiga: Persatuan Indonesia

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.

3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air

Indonesia. 5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. 7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

d) Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaran / perwakilan

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. 3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk

kepentingan bersama. 4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat

kekeluargaan. 5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai

sebagai hasil musyawarah.

Page 44: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

29

6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.

8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

e) Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. 3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 4. Menghormati hak orang lain. 5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. 6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat

pemerasan terhadap orang lain. 7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan

dan gaya hidup mewah. 8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau

merugikan kepentingan umum. 9. Suka bekerja keras. 10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan

dan kesejahteraan bersama. 11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang

merata dan berkeadilan sosial. (Tap MPR no 1/MPR/2003)

Secara umum, pengamalan sila Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

a. Pengamalan secara objektif

Pengamalan objektif dilakukan dengan menataati peraturan perundang-

undangan sebagai norma hukum negara yang berdasarkan Pancasila. Menurut

Kaelan (2010: 259) menyatakan bahwa pengamalan Pancasila yang obyektif yaitu

Page 45: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

30

aktualisasi Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan bernegara yang meliputi

kelembagaan negara dan bidang-bidang lainnya seperti ekonomi, politik, hukum

terutama penjabarannya dalam undang-undang.

Pengamalan secara objektif membutuhkan dukungan kekuasaan negara

dalam menerapkannya. Setiap warga negara atau penyelenggara negara tidak

boleh menyimpang dari peraturan perundang-undangan, jika menyimpang maka

akan dikenakan sanksi. Pengamalan secara objektif bersifat memaksa artinya jika

ada yang melanggar aturan hukum maka akan dikenakan sanksi. Pengamalan

secara objektif ini merupakan konsekuensi dari mewujudkan nilai pancasila

sebagai norma hukum negara.

b. Pengamalan secara subjektif

Pengamalan secara subjektif adalah dengan menjalankan nilai-nilai

Pancasila secara pribadi atau kelompok dalam berperilaku atau bersikap pada

kehidupan sehari-hari. Pengamalan secara subjektif dilakukan oleh siapa saja baik

itu warga negara biasa, aparatur negara, kalangan elit politik maupun yang

lainnya.

Page 46: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

31

Pancasila menjadi sumber etika dalam bersikap dan berperilaku dalam

kehidupan sehari-hari. Melanggar norma etik tidak mendapat sanksi hukum

namun akan mendapat sanksi dari diri sendiri. Adanya pengamalan secara

subjektif ini merupakan konsekuensi dari mewujudkan nilai dasar Pancasila

sebagai norma etik bangsa dan negara.

Inti nilai-nilai Pancasila beserta Indikator kaedah implementasinya menurut

Ketut Rindjin (2012: 192-193) sebagai berikut:

Tabel 1. Indikator kaedah implementasi nilai-nilai Pancasila Pancasila Nilai-nilai Kaidah Implementasi

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

1. Ketaqwaan Personal 2. Ketaqwaan Sosial/

Publik

1) Sembahyang, berdoa, membaca buku suci, berguru pada tokoh agama.

2) Mengakui kebebasan beragama/ berkepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

1) Menyanyangi semua makhluk ciptaan Tuhan YME

2) Mengakui keberagaman agama / kepercayaan pada Tuhan YME

3) Mempunyai toleransi agama/ kepercayaan pada Tuhan YME

4) Membantu yang lemah, menderita, dan miskin.

Page 47: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

32

Pancasila Nilai-Nilai Kaidah Implementasi 2. Kemanusiaan Yang

Adil dan Beradab 1. Kemanusiaan

2. Keadilan dan

keberadaban

1) Mengakui kesamaan derajad manusia

2) Menyayangi, menolong, kerja sama sesama manusia

3) Mengakui kebutuhan rohani-jasmani dan individu-sosial

4) Memengang teguh dan menerapkan kejujuran, kebenaran, dan keadilan.

1) Memberlakukan semua manusia sama.

2) Memberlakukan aturan emas

3) Menaati semua norma yang berlaku

4) Mengakui hak atas perlindungan dari kekerasan, mengembangkan diri dan memeroleh pendidikan.

5) Berlaku sopan, santun, ramah, tamah dan rendah hati.

3. Persatuan Indonesia

1. Persatuan

1) Mengakui negara persatuan

2) Menyatupadukan semua unsur yang berbeda

3) Mengakui manfaat persatuan

4) Mengutamakan kepentingan masyarakat dan bangsa di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Page 48: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

33

Pancasila Nilai-Nilai Kaidah Implementasi 2. Kecintaan Pada

Indonesia 1) ACBI (Aku Cinta Bangsa

Indonesia) 2) ACTAI (Aku Cinta Tanah

Air Indonesia 3) ACBI & BI ( Aku Cinta

Budaya Indonesia dan Bahasa Indonesia)

4) ACPI (Aku Cinta Produk Indonesia)

5) ABNKRI (Aku Bela NKRI)

4. Kerakyatan yang

Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

1. Kerakyatan 2. Dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

1) Mengakui Daulat Rakyat 2) Kekuasaan berasal dari

rakyat dan untuk rakyat 3) Kebebasan berserikat,

berkumpul, dan menyatakan pendapat.

1) Mengambil keputusan berdasarkan pikiran yang rasional dan bijaksana.

2) Mengutamakan pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah mufakat

3) Mengikutsertakan anggota/rakyat dalam kehidupan berorganisasi, bernegara dan berbangsa.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

1. Pengakuan hak hidup manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya.

2. Pengakuan hukum kerja dan etos kerja

3. Menganjurkan kerja gotong royong.

1) Menciptakan pekerjaan sendiri, tetapi pemerintah mencptakan lapangan pekerjaan serta memberikan jaminan sosial.

2) Mereka yang nganggur diberi pelatihan kerja.

Page 49: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

34

Pancasila Nilai-Nilai Kaidah Implementasi 4. Pengakuan justitia

distributive dan creative.

3) Menerapkan kerja gotong royong dan yang kuat membantu yang lemah (sistem bapak/ anak angkat)

4) Memberi imbalan/penghargaan dengan peran dan kontribusinya serta kreativitas yang inovatif

C. Tinjauan tentang Sekolah Dasar

1. Pengertian Sekolah Dasar

Sekolah Dasar (disingkat SD) adalah jenjang paling dasar pada pendidikan

formal di Indonesia. Pendidikan di Sekolah Dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun.

Sekolah dasar adalah sebuah organisasi sosial yang mempunyai tujuan yang telah

ditetapkan. Tujuan utama Sekolah Dasar adalah memberikan pendidikan yang

berkualitas kepada peserta didik di sekolah dasar. Sekolah dasar mempunyai

sumber daya sendiri baik finansial, material, dan fisik (Arita Marini, 2014: 2).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Sekolah

Dasar adalah sebuah lembaga pendidikan dasar yang ditempuh dalam waktu 6

tahun dan bertujuan untuk mempersiapakan peserta didik ke jenjang pendidikan

berikutnya dengan memberikan pendidikan yang berkualitas dan dapat

mengembangkan potensi peserta didik.

Page 50: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

35

2. Tujuan Pendidikan di Sekolah Dasar

Tujuan pendidikan merupakan rumusan yang menyatakan gambaran ideal

tentang manusia dan masyarakat yang dicita-citakan. Menurut Undang-Undang

No 20 Tahun 2003, tujuan pendidikan Nasional adalah: mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan Nasional tersebut dapat diwujudkan jika diimplementasikan dalam

setiap jenjang satuan pendidikan. Tujuan masing-masing lembaga pendidikan

formal disebut tujuan institusional. Tujuan Institusional suatu lembaga pendidikan

dapat dilihat dari standar kompetensi lulusan, pada sekolah dasar tujuan

institusional dapat dilihat pada standar kompetensi lulusan sekolah dasar.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 20 Tahun 2016 yang

dimaksud dengan Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai

kualifikasi, kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan

ketrampilan. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 20 Tahun 2016 juga

ditulisakan standar kompetensi lulusan untuk Sekolah Dasar. Standar kompetensi

lulusan sekolah dasar dibagi menjadi tiga dimensi yaitu dimensi sikap,

pengetahun, dan ketrampilan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 20 Tahun 2016 menyebutkan bahwa

ada beberapa kompetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang harus dimiliki

siswa.

Page 51: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

36

Kompetensi lulusan dimensi sikap pada pendidikan di Sekolah Dasar yaitu:

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:

1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

2. berkarakter, jujur, dan peduli,

3. bertanggungjawab,

4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan

5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di

lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkunganalam sekitar,

bangsa, dan negara.

Kompetensi lulusan dimensi pengetahuan pada pendidikan di Sekolah Dasar

yaitu :

Memiliki pengetahuan fakual, konseptual, prosedural, dan metakognitif

pada tingkat dasar berkenaan dengan:

1. ilmu pengetahuan,

2. teknologi,

3. seni, dan

4. budaya.

Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri,

keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.

Page 52: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

37

Kompetensi lulusan dimensi keterampilan pada pendidikan di Sekolah

Dasar yaitu :

Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak :

1. kreatif,

2. produktif,

3. kritis,

4. mandiri,

5. kolaboratif, dan

6. komunikatif melaluii pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap

perkembangan anak yang relevan dengan tugas yang diberikan.

3. Karakteristik Anak Sekolah Dasar

Anak usia Sekolah Dasar mempunyai karakteristik yang berbeda dari anak

usia Sekolah Menengah Pertama, hal ini sesuai dengan perkembangan usia anak.

Anak Sekolah Dasar pada umumnya berusia 6 – 13 tahun. Karakteristik anak usia

Sekolah Dasar dapat dibagi lagi kedalam karakteristik anak kelas rendah dan

karakteristik anak kelas tinggi.

Adapun ciri-ciri anak masa kelas-kelas rendah sekolah dasar menurut Rita

Eka dkk (2013: 115) adalah :

a. Adanya hubungan antara keadaan fisik siswa dengan prestasi belajarnya di

sekolah.

b. Bangga terhadap diri dan suka memuji diri sendiri.

c. Tugas yang tidak dapat dikerjakannya atau sulit dikerjakan dianggap tidak

penting.

Page 53: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

38

d. Suka membandingkan dirinya dengan orang lain jika menguntungkan bagi

dirinya.

e. Kadang suka meremehkan orang lain.

Adapun ciri-ciri anak masa kelas-kelas tinggi Sekolah dasar adalah :

a. Menaruh perhatian pada kehidupan praktis sehari-hari.

b. Mempunyai rasa ingin tahu, ingin belajar dan realistis.

c. Menaruh minat minat kepada pelajaran-pelajaran khusus.

d. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya

di sekolah.

e. Anak-anak suka membuat kelompok dan membuat peraturan sendiri dalam

kelompoknya.

4. Pembelajaran di Sekolah Dasar

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Undang-Undang No 20 Tahun

2003). Menurut Oemar Hamalik (2010: 57) pembelajaran adalah suatu kombinasi

yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan,

dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia

terlibat dalam sistem pembelajaran yaitu seperti siswa dan guru. Material meliputi

buku-buku, papan tulis, kapur, dan benda lain yang digunakan dalam

pembelajaran. Fasilitas atau perlengkapan meliputi ruangan kelas, perlengkapan

audio visual, dan lain-lain. Prosedur, meliputi jadwal kegiatan, metode

pembelajaran, ujian dan lain-lain.

Page 54: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

39

Pembelajaran di sekolah dasar adalah interaksi antara pendidik dengan

peserta didik dalam lingkungan belajar dan melibatkan beberapa unsur untuk

dapat mencapai tujuan pendidikan atau pembelajaran di sekolah dasar.

Pembelajaran di sekolah dasar dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar

kelas. Pembelajaran tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara dan teknik

tertentu oleh pendidik.

Menurut Oemar Hamalik (2010: 57-64), Teori-teori pembelajaran ada

beberapa teori seperti:

a. Mengajar adalah upaya menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik di

sekolah.

b. Mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda melalui

lembaga pendidikan sekolah.

c. Pembelajaran adalah upaya mengorganisasi lingkungan untuk menciptakan

kondisi belajar bagi peserta didik. Pembelajaran adalah upaya mempersiapkan

peserta didik untuk menjadi warga masyarakat yang baik.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar anak SD

Faktor yang mempengaruhi belajar anak ada banyak, namun secara umum

dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri anak dan faktor eksternal

adalah faktor yang berasal dari luar diri anak. Faktor internal antara lain:

kematangan atau pertumbuhan, intelegensi, sifat-sifat pribadi dan motivasi belajar.

Faktor eksternal antara lain: keadaan keluarga anak, masyarakat kelompok sebaya,

dan pemujaan anak terhadap pribadi acuan di luar keluarga.

Page 55: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

40

a. Faktor Internal

1) Kematangan atau pertumbuhan

Anak selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan, baik pertumbuhan

dan perkembangan jasmani maupun rohani. Tiap organ jasmani dikatakan sudah

matang apabila sudah dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Guru sekolah

dasar tidak dapat memberikan materi pelajaran yang terlalu abstrak karena anak

sekolah dasar masih pada tahap praoperasional konkret dan belum bisa berfikir

abstrak. Anak tidak dapat dipaksakan untuk berkembang ke tahap perkembangan

berikutnya sebelum jasmani dan rohaninya matang untuk melakukan kegiatan itu.

2) Intelegensi

Setiap anak mempunyai kecerdasan yang berbeda-beda walaupun usia anak

sama atau sebaya. Perbedaan ini dikarenakan anak sudah memiliki potensi-potensi

yang berbeda sejak lahir. Perbedaan intelegensi dapat mempengaruhi belajar anak.

3) Sifat-sifat pribadi seseorang

Setiap anak mempunyai sifat dan kepribadian yang berbeda-beda

Keperibadian setiap orang unik dan khas. Sifat-sifat kepribadian anak itu

bermacam-macam dan beda antara satu dengan yang lainnya. Beberapa anak ada

yang mempunyai sifat keras kepala, lembut, tekun, dan ulet.

4) Motivasi Belajar

Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak

melakukan sesuatu. Seorang anak mau belajar dan membaca karena adanya

motivasi dalam dirinya. Dengan adanya motivasi akan mempengaruhi seseorang

untuk bertindak/berbuat dan menentukan arah perbuatan.

Page 56: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

41

b. Faktor Eksternal

1) Keadaan keluarga anak

Keadaan keluarga anak sangat beragam. Perbedaan tersebut dapat terletak

pada tingkat pendidikan orangtua, status sosial, pola pendidikan dalam keluarga

dan lain-lain. Perbedaan ini akan dapat mempengaruhi keberhasilan anak dalam

belajar.

2) Masyarakat kelompok sebaya

Anak dalam kehidupannya pasti berinteraksi dengan lingkungan sekitar baik

di rumah maupun di sekolah. Pergaulan anak di sekolah dan di masyarakat akan

mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar. Pergaulan dengan orang yang

baik akan membawa anak kearah yang baik sedangkan dengan yang tidak baik

akan membawa dampak yang tidak baik pula.

3) Pemujaan anak terhadap pribadi acuan di luar keluarga

Anak biasanya ingin mengidentifikasi diri dengan orang lain atau tokoh

yang menjadi idolanya. Misalnya ada seseorang yang mengidolakan tokoh

budayawan tertentu, maka anak akan berusaha untuk meniru atau mencontoh

idolanya tersebut.

Page 57: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

42

D. Penelitian Yang Relevan

Penelitiaan yang relevan dengan penelitian ini salah satunya yaitu Skripsi

Dian Susanti (2013) yang berjudul Implementasi nilai-niali Pancasila dalam

kegiatan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di desa Kunir

Kecamatan Dempet Kabupaten Demak. Skripsi ini menggambarkan pengamalan

sila Pancasila dalam kegiatan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga,

hambatan dalam implementasi pengamalan sila Pancasila dan pihak-pihak yang

terlibat dalam proses pengamalan sila Pancasila pada kegiatan Pemberdayaan dan

Kesejahteraan Keluarga tersebut.

Hasil penelitian tersebut peneliti jadikan pijakan, perbedaan penelitian

tersebut dengan penelitian ini yaitu penelitian Dian Susanti melakukan penelitian

pada kegiatan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga sedangkan penelitian

ini meneliti implementasi nilai-nilai Pancasila pada proses pembelajaran siswa

sekolah dasar.

E. Kerangka Berfikir

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang bersumber dari nilai-nilai

luhur budaya bangsa. Pancasila juga merupakan ideologi bangsa Indonesia yang

dijadikan sebagai pandangan hidup dan pedoman dalam setiap kehidupan

berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila harus tertanam dalam diri setiap

warga negara. Penanaman Nilai-nilai Pancasila harus dimulai sejak usia dini agar

hasilnya maksimal. Cara yang dapat dilakukan yaitu melalui proses pembelajaran

di sekolah. Sekolah Dasar sebagai salah satu lembaga pendidikan dimana peserta

Page 58: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

43

didiknya masih berusia anak-anak mempunyai tanggung jawab yang besar dalam

penanaman nilai Pancasila tersebut. Namun dalam kenyataanya penanaman nilai-

nilai sila Pancasila masih kurang optimal. Selain ditanamkan nilai-nilainya sejak

kecil, pengetahuan mengenai Pancasila juga diberikan di sekolah dasar melaui

mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Oleh karena

pentingnya penanaman Pancasila sejak usia dini, maka peneliti perlu meneliti

pengetahuan dan pengamalan nilai-nilai Pancasila pada saat proses pembelajaran

agar kita dapat mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengetahuan dan

pengamalan Pancasila pada saat proses pembelajaran di sekolah dasar.

Gambar 1. Kerangka berfikir

Page 59: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

44

F. Pertanyaan Penelitian`

Pertanyaan yang muncul pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pandangan guru mengenai pentingnya implementasi nilai-nilai

Pancasila di Sekolah Dasar Negeri 1 Sekarsuli?

2. Bagaimana strategi sekolah dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila

dalam kegiatan pembelejaran di Sekolah Dasar Negeri 1 Sekarsuli?

3. Bagaimana implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di

Sekolah Dasar Negeri 1 Sekarsuli?

4. Apa saja faktor-faktor pendukung dalam implementasi nilai-nilai Pancasila

dalam kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 1 Sekarsuli?

5. Apa saja hambatan-hambatan dalam implementasi nilai-nilai Pancasila dalam

kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri 1 Sekarsuli?

Page 60: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Metode penelitian

kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah.

Teknik pengumpulan data menggunakann triangulasi. Pada penelitian kulaitatif

lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2013: 15). Peneliti

akan mendeskripsikan bagaimana implementasi nilai-nilai sila pancasila dalam

pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli, faktor pendukung implementasi nilai-nilai

Pancasila, faktor penghambat implementasi nilai-nilai Pancasila, serta cara

sekolah untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam implementasi nilai-nilai

Pancasila. Data yang akan disajikan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-

angka. Data tersebut dapat berasal dari naskah wawancara, observasi, dan

dokumentasi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SDN 1 Sekarsuli, Kecamatan Banguntapan,

Kabupaten Bantul. SDN 1 Sekasrsuli beralamat di jalan Wonosari Km.7 Mantup,

Baturetno. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Februari 2017. SDN 1

Sekarsuli dipilih karena SDN 1 Sekarsuli merupakan SD yang mempunyai siswa

dari latar belakang yang beragam dan mempunyai karakteristik yang berbeda-

Page 61: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

46

beda, selain itu SDN 1 Sekarsuli berlokasi strategis di Jalan Wonosari dan dekat

dengan Unit Pelayanan Teknis kecamatan Banguntapan, selain hal-hal tersebut

SDN 1 Sekarsuli juga mempunyai beberapa program pendidikan karakter yang

unik seperti pembiasaan shalat dhuha, membaca buku, dan menari tradisional. Hal

ini menarik peneliti untuk dapat meneliti lebih lanjut mengenai implementasi

nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan purposive atau

pengambilan subjek dari sumber data dengan pertimbangan tertentu.

Pertimbangan yang digunakan antara lain sampel mengerti masalah dan paham

masalah yang akan diteliti.

Subjek penelitian ini adalah Kepala Sekolah, tiga guru, dan empat siswa

SDN 1 Sekarsuli. Kepala sekolah dipilih karena kepala sekolah merupakan

pemegang kekuasaan tertinggi di sekolah, semua kebijakan sekolah biasanya

selalu ditentukan atau melalui persetujuan kepala sekolah. Kepala sekolah

mempunyai peranan yang penting dalam upaya mengimplementasikan nilai-nilai

Pancasila. Guru juga merupakan subjek penelitian yang penting dalam penelitian

ini karena guru merupakan pelaksana dalam kegiatan pembelajaran langsung

kepada siswa. Guru yang dijadikan sumber informan pada penelitian ini berjumlah

tiga orang. Terdiri dari satu guru kelas tinggi dan dua guru kelas rendah. Guru

diambil dari kelas tinggi dan kelas rendah karena anak usia kelas tinggi dan kelas

rendah mempunyai karakteristik yang berbeda. Siswa juga merupakan subjek

Page 62: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

47

penelitian karena siswa merupakan sasaran dari pengamalan nilai-nilai sila

Pancasila. Siswa yang dijadikan sampel berjumlah empat orang. Siswa yang

dijadikan sampel terdiri dari satu siswa kelas rendah dan tiga siswa kelas tinggi.

Siswa yang dijadikan sampel terdiri dari tiga laki-laki dan satu perempuan, serta

dari satu siswa beragama Islam, dua siswa beragama Kristen, dan satu siswa

beragama Katolik.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: observasi,

wawancara, dan dokumentasi.

a. Observasi

Observasi atau pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap

suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Menurut Harris Herdiansyah

(2013: 131), Observasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses melihat,

mengamati, dan mencermati serta “merekam” perilaku secara sistematis untuk

suatu tujuan tertentu. Observasi ialah suatu kegiatan mencari data yang dapat

digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis, Jadi,

mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran,

peraba, dan pengecap. Observasi yang dilakukan di SDN 1 Sekarsuli dilakukan

untuk mencari data mengenai profil sekolah, program sekolah, implementasikan

nilai-nilai Pancasila, faktor pendukung dan penghambat implementasi nilai-nilai

Pancasila dalam kegiatan pembelajaran, serta cara sekolah dalam mengatasi

Page 63: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

48

hambatan-hambatan tersebut. Observasi akan dilakukan secara langsung oleh

peneliti.

b. Wawancara

Menurut Herdiansyah (2013: 31), wawancara adalah sebuah proses interaksi

komunikasi yang dilakukan oleh setidaknya dua orang, atas dasar ketersediaan

dan dalam setting alamiah, dimana arah pembicaraan mengacu kepada tujuan

yang telah ditetapkan dengan mengedepankan trust sebagai landasan utama dalam

proses memahami. Wawancara akan dilakukan peneliti kepada kepala sekolah,

guru dan siswa SDN 1 Sekarsuli. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data

berupa keterangan langsung dari pelaksana dalam implementasi nilai-nilai

Pancasila dalam pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli. Wawancara akan dilakukan

secara langsung oleh peneliti dengan menggunakan panduan wawancara.

c. Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis.

Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda

tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, catatan harian,

dan sebagainya. Dokumen akan dijadikan data tambahan dalam penelitian ini

untuk memperkuat data yang diperoleh dari observasi dan wawancara. Pada

penelitian ini peneliti akan menganalisis dokumen berupa foto kegiatan, foto

lingkungan sekolah, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat

oleh guru.

Page 64: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

49

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode.

Alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yaitu lembar observasi,

pedoman wawancara, dan dokumentasi. Alat utama dalam penelitian kualitatif ini

yaitu peneliti itu sendiri. Adapun Instrumen lain yang digunakan peneliti untuk

membantu peneliti dalam pengumpulan data antaralain :

1. Pedoman Observasi

Pedoman Observasi digunakan peneliti agar dapat memfokuskan pada data

apa yang akan dicari dari kegiatan observasi tersebut. Pedoman Observasi berisi

tentang apa saja hal-hal yang harus diamati dan dapat dijadikan data dalam

penelitian. Pada penelitian ini peneliti melakukan observasi di dalam kelas dan di

luar kelas. Observasi di dalam kelas meliputi observasi kegiatan belajar mengajar,

cara guru mengajar, dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran di

dalam kelas.

Tabel 2. Kisi-kisi pedoman observasi

No. Aspek yang diamati Kegiatan yang diamati Deskripsi

1 Pelaksanaan kegiatan pembelajaran

Kegiatan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas dan di luar kelas.

2 Pengamalan nilai-nilai Pancasila

Kegiatan pembelajaran yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila.Ketuhanan

3 Faktor pendukung implementasi nilai-nilai Pancasila

Pihak-pihak yang mendukung, lingkungan sekolah, sarana dan prasarana.

4 Faktor penghambat dan cara guru mengatasi hambatan

Hambatan dalam implementasi nilai-nilai Pancasila dan bagaimana cara guru mengatasi hambatan tersebut.

Page 65: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

50

2. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara dibuat oleh peneliti dengan menyajikan beberapa

pertanyaan yang berkaitan dengan fokus masalah yang akan diteliti yaitu

mengenai implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di SDN

1 Sekarsuli. Pedoman wawancara dalam penelitian ini ada 3 yaitu pedoman

wawancara untuk Kepala Sekolah, Guru, dan Siswa.

Page 66: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

51

Tabel 3. Kisi-kisi pedoman wawancara

No Kisi-kisi Pertanyaann Jawaban

1 Strategi sekolah dalam mengimplementasinakan nilai-nilai Pancasila.

Strategi yang dilakukan sekolah dan guru dalam. implementasi nilai-nilai sila Pancasila.

Peran guru dan kepala sekolah dalam implementasi. nilai-nilai Pancasila.

Wujud konkrit usaha sekolah.

2 Implementasi nilai-nilai sila Pertama.

Berdoa. Membaca kitab suci. Sholat/beribadah.

3 Implementasi nilai-nilai sila Kedua.

Kepedulian terhadap sesama. Persamaan derajad manusia.

4 Implementasi nilai-nilai sila Ketiga.

Cinta tanah air. Persatuan.

5 Implementasi nilai-nilai sila Keempat.

Demokrasi. Musyawarah mufakat. Kepengurusan kelas.

6 Implementasi nilai-nilai sila Kelima.

Keadilan guru terhadap siswa. Keadilan dalam berteman.

7 Faktor Pendukung implementasi nilai-nilai Pancasila.

Peran dan usaha sekolah. Pemanfaatan lingkungan. Pemanfaatan sarana dan prasarana.

8 Faktor penghambat dan usaha guru dalam menghadapi hambatan dalam implementasi nilai-nilai sila Pancasila.

Page 67: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

52

3. Pedoman Dokumentasi

Pedoman dokumentasi digunakan peneliti untuk memudahkan dokumen-

dokumen apa saja yang harus dicari dan dapat membantu memperjelas data dalam

penelitian kualitatif ini. Dokumen yang dicari berupa foto kegiatan, rencana

pelaksanaan pembelajaran, profil sekolah dan dokumen lain yang mendukung

penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan deskriptif

kualitatif. Menelaah data yang didapat dari beberapa sumber seperti hasil

observasi pada saat pembelajaran, dan wawancara. Peneliti akan menganalisis

data dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi. Proses analisis data dalam

penelitian ini adalah:

1. Analisis sebelum di lapangan

Analisis sebelum di lapangan dilakukan dengan mencari informasi mengenai

hasil penelitian terdahulu terhadap nilai-nilai Pancasila dan observasi awal di

sekolah tempat penelitian. Analisis sebelum dilapangan untuk memeproleh

gambaran

Page 68: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

53

2. Analisis selama di lapangan

Analisis selama dilapangan dilakukan dengan langkah-langkah sebagi berikut:

Gambar 2. Komponen dalam analisis data (interactive model)

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan berbagai cara

seperti observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dicatat secara objektif dan

sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Data didapat dari berbagai sumber

yang terkait dengan penelitian ini seperti Kepala sekolah, guru, siswa, dan

lingkungan sekolah. Data yang dikumpulkan berkaitan dengan implementasi nilai-

nilai Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli.

b. Reduksi Data

Dalam tahap reduksi data, data yang diperoleh peneliti dipilih mana yang

penting dan yang tidak perlu digunakan dalam penelitian ini. Peneliti akan

memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan membuang

yang tidak perlu.

Page 69: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

54

c. Penyajian Data

Data yang diperoleh dari tahap reduksi data maka data selanjutnya disajikan

dan dibandingkan dengan kajian teori yang telah dibuat.

d. Penarikan Kesimpulan dan verifikasi

Data yang telah diolah dan disajikan tersebut kemudian akan ditarik

kesimpulan yang dapat menjawab fokus masalah atau rumusan masalah dalam

penelitian ini.

G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Keabsahan pemeriksaan data dilakukan agar data yang diperoleh dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan mempunyai berbagai data pendukung

yang kuat. Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan

teknik Triangulasi. Menurut (Lexy J. Moleong, 2007: 330) bahwa ”Triangulasi

adalah teknik pemerikasaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain

di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap

data itu”. Triangulasi yang digunakan peneliti adalah triangulasi teknik dan

triangulasi sumber.

Triangulasi teknik dilakukan dengan mengecek data kepada sumber yang

sama dengan teknik yang berbeda. Pada penelitian ini peneliti membandingkan

data dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Triangulasi sumber

dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber.

Page 70: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab hasil penelitian ini akan dituliskan secara deskriptif hasil

penelitian menegenai profil sekolah, Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam

kegiatan Pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli dan faktor pendukung dan penghambat

dalam implementasi nilai-nilai Pancasila di SDN 1 Sekarsuli. Hasil penelitian ini

diperoleh dengan berpedoman pada triangulasi sumber dan dan triangulasi teknik.

1. Gambaran Umum Sekolah

SD Negeri 1 Sekarsuli beralamat di jalan Wonosari Km. 7 Mantup,

Baturetno, Banguntapan, Bantul. Lokasi sekolah cukup strategis yang berada di

pinggir jalan Wonosari – Jogja. SDN 1 Sekarsuli berada di samping Unit

Pelayanan Teknis (UPT) kecamatan Banguntapan, Bantul.

a. Visi dan Misi Sekolah

SDN 1 Sekarsuli mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut:

1) Visi Sekolah

Terwujudnya Insan yang Berakhlak Mulia, Cerdas , Terampil, Berkarakter,

dan Berwawasan Global.

Page 71: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

56

Indikator:

a. Unggul Dalam Bidang Keilmuwan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan yang Maha Esa.

b. Unggul Dalam Bidang Akademik. c. Unggul Dalam Keterampilan, Seni, Kerajinan serta Olahraga. d. Unggul Dalam Sikap cinta Budaya Yogyakarta dan Berkepribadian

Bangsa. e. Unggul dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

2) Misi Sekolah

a. Meningkatkan Pelaksanaan Ibadah Sesuai Dengan Agama dan Kepercayaan Masing-masing.

b. Meningkatkan Pelaksanaan Pembelajaran Untuk Semua Mata Pelajaran. c. Mengimplementasikan Pembelajaran Yang Berwawasan Lingkungan. d. Menumbuhkan Rasa Didiplin, Cinta Seni, Terampil, Sehingga Mampu

Berkarya dan Berkreasi. e. Melaksanakan Pendampingan Siswa Dalam Pengembangan Diri Untuk

Peningkatan Potensi Dirinya Dengan Memberikan Wadah Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler.

f. Menumbuhkan Cinta Budaya Yogyakarta dan Keterampilan Batik. g. Melaksanakan Budaya Budi Pekerti Guna Membentuk Perilaku Siswa

Yang Berkarter. h. Melaksanakan Pendampingan Siswa dalam Peningkatan Kemampuan

TIK.

b. Sarana dan Prasarana Sekolah

SDN 1 Sekarsuli sudah mempunyai ruang kelas yang cukup baik, ruang

kelas di SDN 1 Sekarsuli berjumlah enam (Ruang kelas 1 sampai kelas 6). Pada

ruang kelas terdapat meja dan kursi yang cukup untuk siswa walaupun kondisinya

kurang baik. Dalam ruang kelas juga terdapat perlengkapan pembelajaran yang

cukup lengkap, ada papan tulis, alat tulis, penghapus dan papan data kelas. Selain

itu, di dalam kelas juga terdapat gambar burung garuda, Foto presiden dan wakil

presiden, serta beberapa karya siswa juga di pajang di dinding samping dan

belakang setiap kelas. Fasilitas lain seperti kipas angin dan alat bersih-bersih juga

ada namun kondisinya kurang baik. Sekolah juga mempunyai Liquid Crystal

Page 72: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

57

Display (LCD) proyektor, namun hanya berjumlah 1 sehingga jika guru ingin

menggunkan harus bergantian dan bongkar pasang tidak menetap di kelas.

Halaman SD sekarsuli cukup bersih dengan adanya taman kecil di depan

kelas. Adanya taman ini dapat memperindah suasana sekolah, selain itu di depan

ruang kelas juga disediakan tempat untuk cuci tangan beserta sabun cuci tangan

untuk dapat mendukung kebersihan lingkungan serta kebersihan anggota warga

sekolah. Pada halaman sekolah juga terdapat arena permainan gobak sodor dan

engklek yang kadang digunakan siswa untuk bermain.

Ruang guru dan ruang kepala sekolah terletak berdekatan. Kondisi ruang

guru sudah bagus. Penataan meja dan kursi tersebar di sekeliling ruang sehingga

memudahkan setiap siswa yang akan bertemu dengan gurunya serta mudah untuk

dikondisikan ketika ada rapat sekolah. Ruang kepala sekolah terpisah dengan

ruang guru.

SDN 1 Sekarsuli juga mempunyai masjid di selatan ruang kelas 1. Kondisi

masjid cukup bagus dan bersih. Fasilitas yang ada di Masjid yaitu adanya karpet

sajadah yang cukup, kamar mandi, tempat wudhu yang cukup banyak untuk

siswa, kipas angin dan tersedianya beberapa sandal untuk wudhu. Masjid setiap

hari dimanfaatkan untuk melaksanan sholat dhuha dan sholat dhuhur berjamaah

oleh siswa dan guru.

Secara keseluruhan sarana dan prasarana yang ada di SDN 1 Sekarsuli

sudah cukup baik. Namun dalam pemanfaatanya masih kurang optimal dan perlu

ditingkatkan. Pemanfaatan yang perlu ditingkatkan seperti pemanfaatan

Page 73: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

58

perpustakaan, komputer yang tersedia, serta pemanfaatan media pembelajaran

yang ada di sekolah.

c. Potensi Siswa

Jumlah siswa SDN 1 Sekarsuli tidak begitu banyak. Sekolah sudah

memfasilitasi potensi yang dimiliki siswa dengan beberapa ekstra kurikuler seperti

Pramuka, Batik, Seni Tari dan belajar membaca Al-Quran. Dengan adanya

berbagai kegaitan ekstra diharapkan potensi siswa dapat lebih dikembangankan.

Tabel 4. Jumlah Siswa SD Negeri1 Sekarsuli No. Kelas Jumlah Siswa

1. Kelas I (satu) 14

2. Kelas II (dua) 14

3. Kelas III (tiga) 10

4. Kelas IV (empat) 21

5. Kelas V (lima) 27

6. Kelas VI (enam) 21

Page 74: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

59

d. Potensi Guru dan Karyawan

Berikut adalah daftar nama guru dan karyawan SD Negeri 1 Sekarsuli

tahun ajaran 2016/2017:

Tabel 5. Daftar Nama Guru dan Karyawan

No. Nama Jabatan

1. Muhinnah, S.Pd. Kepala Sekolah dan Guru IPS

2. Ananda Galuh, S.Pd Guru Kelas I

3. Windyarti Setyaningrum, S.Pd. Guru Kelas II

4. Milani Dyan Rahatu, S.Pd. Guru Kelas III

5. Fitri Maryatun, A.Ma. Guru Kelas IV

6. Wulan Pranajmitha, S.Pd. Guru Kelas V

7. Sri Tentrem, S.Pd. SD. Guru Kelas VI

8. Celine Guru PJOK

9. Romanus Krismantoro Pendidikan Agama Katolik

10. Aslim, S.Ag. Pendidikan Agama Islam

11. Rud Yuniatari, M.Th. Pendidikan Agama Kristen

12. Tutik Sundari Guru Seni Tari

13. I Nyoman Suyasa, M.Sn. Guru Seni Lukis

14. Ika Wahyuti, S.Pd. Guru Bahasa Inggris

15. Ismanto Tenaga Administrasi

16. Suradi Penjaga Sekolah

Page 75: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

60

2. Implementasi Nilai-nilai Sila Pancasila dalam Kegiatan Pembelajaran

di Sekolah Dasar Negeri 1 Sekarsuli

Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di Sekolah

sangat penting untuk dilaksanakan. Hal ini juga sesuai dengan Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 pasal 2 yaitu Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila

dan Undang-undang Dasar. Menurut Kepala Sekolah SDN 1 Sekarsuli,

penanaman nilai-nilai Pancasila sangat penting dilakukan. Penanaman nilai

Pancasila bukan hanya pada pelajaran Pkn saja melainkan harus pada semua mata

pelajaran dan kegiatan sekolah. (wawancara, Selasa 31 Januari 2017 di Ruang

Kepala Sekolah SDN 1 Sekarsuli).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bu ST selaku wali kelas 6 yang

menyatakan bahwa guru merasa bahwa penanaman nilai-nilai Pancasila penting

agar anak memiliki rasa, jiwa pratiotisme, kemanusiaaan, dan jiwa sosial

(wawancara, Senin 30 Januari 2017 di Ruang Guru). Pendapat Bu ST didukung

oleh pendapat dari Bu WS selaku wali kelas 2 yang menyatakan guru merasa

penanaman nilai-nilai sila Pancasila sangat penting karena kalau tidak ditanamkan

sejak dini nanti anak tidak mengenal nilai-nilai Pancasila (wawancara, Rabu 1

Februari 2017 di Ruang Kelas 2).

Pemaparan dari beberapa narasumber diatas dapat disimpulkan bahwa

penanaman nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan Pembelajaran sangat penting

untuk dilaksanakan karena Pancasila merupakan nilai-nilai luhur bangsa

Indonesia. Pancasila dapat dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-

hari dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara.

Page 76: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

61

Implementasi Nilai-nilai Pancasila di dalam pembelajaran agar dapat

diterima siswa dengan baik tentunya harus dilakukan dengan strategi yang tepat.

Menurut Kepala Sekolah SDN 1 Sekarsuli strategi sekolah dalam

mengimplementasikan nilai-nilai sila Pancasila yaitu dengan membiasakan siswa

dan dimasukkan dalam beberapa materi pelajaran, selain itu implementasi nilai-

nilai Pancasila dapat dilakukan guru dengan mengembangkan metode

pembelajaran yang sesuai (wawancara, Selasa 31 Januari 2017 di Ruang Kepala

Sekolah SDN 1 Sekarsuli).

Menurut Bu ST yang merupakan guru kelas 6, guru menanamkan nilai

Pancasila dengan memasukkannya dalam kegiatan pembelajaran seperti kegiatan

berkelompok dan belajar di perpustakaan (wawancara,Senin 30 Januari 2017 di

Ruang Guru). Menurut Bu WS, Guru memasukkan penanaman nilai Pancasila

dalam pembelajaran, misalnya saat materi upacara bendera, guru sambil

menanamkan pada anak sikap disiplin, memberi contoh hormat yang benar,

menjaga ketertiban, dan lain-lain (wawancara, Rabu 1 Februari 2017 di Ruang

Kelas 2).

Berdasarkan wawancara dari beberapa sumber diatas dapat disimpulkan

bahwa Strategi yang ditetapkan guru dalam mengimplementasikan nilai-nilai sila

Pancasila dalam kegiatan Pembelajaran dapat dilaksanakan dengan

mengembangkan metode pembelajaran yang digunkan, kegiatan-kegiatan saat

pembelajaran, dan dalam materi pelajaran.

Pelaksanaan atau pengamalan Pancasila dibedakan menjadi dua yaitu

pengamalan secara obyektif dan secara subyektif. Pengamalan Pancasila dalam

Page 77: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

62

kegiatan di SDN 1 Sekarsuli dapat berupa pengamalan secara obyektif dan

subyektif.

a. Pengamalan Nilai-nilai Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa) di SDN 1

Sekarsuli

Siswa di SDN 1 Sekarsuli menganut agama yang berbeda-beda, ada yang

beragama Islam, Kristen, dan Katolik. Sebagian besar siswa beragama Islam.

Kebiasaan mengucapkan salam di SDN 1 Sekarsuli sudah diterapkan dalam

berbagai kegiatan sekolah seperti diadakannya salam pagi, sebelum memulai dan

mengakhiri pembelajaran, dan dalam berbagai aktivitas sekolah lainnya.

Hal ini sesuai dengan wawancara terhadap guru kelas 3 dan kelas 6

(wawancara, Senin 30 Januari 2017 di Ruang Guru) dan guru kelas 2 (wawancara,

Rabu 1 Februari 2017 di Ruang Kelas 2) yang menyatakan bahwa guru selalu

memulai dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam). Hal ini juga

didukung dengan hasil Observasi (31 Januari – 2 Februari 2017) di lapangan

bahwa guru selalu memulai dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan

salam, selain itu siswa juga mengucapkan salam ketika kegiatan salam pagi di

halaman sekolah.

Dalam pembelajaran dan kegiatan di sekolah, guru juga mengawali dan

mengakhiri kegiatan dengan berdoa bersama. Hal ini berdasarkan observasi yang

dilakukan dalam pembelajaran di sekolah (31 Januari – 2 Februari 2017). Hal ini

juga didukung dengan hasil wawancara terhadap guru kelas 3 dan kelas 6

(wawancara, Senin 30 Januari 2017 di Ruang Guru) dan guru kelas 2 (wawancara,

Page 78: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

63

Rabu 1 Februari 2017 di Ruang Kelas 2) yang menyatakan bahwa guru selalu

memulai dan mengakhiri pembelajaran dengan berdoa).

Pembelajaran di kelas dimulai pukul 07.00, sebelum membahas materi

pelajaran diadakan kegiatan membaca surat Al-Fathihah dan Surat-Surat Pendek

bagi yang muslim. Berdasarkan Wawancara kepada guru kelas 6 (wawancara,

Senin 30 Januari 2017 di Ruang Guru) yang menyatakan bahwa sebelum

pembelajaran siswa dibiasakan tadarus terlebih dahulu dan guru kelas 2

(wawancara, Rabu 1 Februari 2017 di Ruang Kelas 2) yang menyatakan bahwa

sebelum pembelajaran siswa dibiasakan membaca juz ama. Hal ini juga didukung

dengan hasil observasi (31 Januari – 3 Februari 2017) bahwa siswa dalam

memulai pembelajaran selalu diawali dengan membaca surat Al- Fathihah dan

beberapa Surat Pendek. Guru yang memimpin dalam kegiatan ini.

Kegiatan sholat dan kegiatan keagamaan yang lain juga dibiasakan di SDN

1 Sekarsuli. Siswa dan guru setiap hari melaksanakan sholat dhuha dan sholat

dhuhur secara berjamaah di masjid. Dalam kegiatan sholat ini siswa berbaur

antara satu kelas dengan kelas lainnya, namun dalam kegiatan sholat ini masih

banyak siswa yang kurang tertib sehingga harus selalu diingatkan oleh guru. Pada

kegiatan sholat dhuha juga dilaksanakan kegiatan berdzikir dan membaca doa-

doa. Siswa yang beragama nonmuslim diminta untuk membaca kitab sucinya

masing-masing, namun untuk kegiatan ini kurang begitu terawasi oleh guru

(observasi 31 Januari – 3 Februari 2017).

Hal ini juga didukung dengan wawancara kepada siswa Z siswi kelas 3 yang

menyatakan selalu mengikuti sholat dhuha dan kegiatan keagamaan (wawancara,

Page 79: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

64

Selasa 31 Januari 2017 di Ruang Kelas 3) dan siswa ZLS, A, dan YSP siswa kelas

4 dan 6 yang menyatakan bahwa ia kerap mengikuti kegiatan keagamaan seperti

doa pagi dan doa di perpustakaan (wawancara, 30 Januari 2017).

Selain kegiatan diatas masih ada kegiatan lain seperti Taman Pendidikan Al-

Quran (TPA) untuk yang muslim dan membaca kitab suci untuk yang non

muslim. Kegiatan TPA diikuti oleh setiap kelas sesuai dengan jadwalnya masing-

masing, saat siswa yang muslim melaksanakan kegiatan TPA di dalam kelas,

maka siswa yang nonmuslim akan melaksanakan kegiatan di perpustakaan.

Kegiatan TPA yaitu kegiatan membaca Al-quran atau Iqro yang dibimbing oleh

salah satu karyawan SDN 1 Sekarsuli dan untuk Agama non muslim dibimbing

oleh guru agama masing-masing (observasi, Rabu 1 Februari 2017).

Hal ini juga di dukung dengan wawancara terhadap kepala sekolah sebagai

berikut:

“Misalnya zakat fitrah, kemudian nanti diberikan kepada anak kembali kepada anak yang tidak mampu. Misalnya Infak juga diberikan untuk anak yang sakit. Infak biasanya dilaksanakan hari senin dan jumat. Hari senin untuk Qurban, dan hari jumat untuk sosial. Tpa juga wajib untuk semua kelas (Wawancara, Selasa 31 Januari 2017 di Ruang Kepala Sekolah SDN 1 Sekarsuli)”.

Berdasarkan wawancara kepada kepala sekolah juga didapatkan Informasi

bahwa sekolah juga melaksanakan zakat fitrah dan kegiatan infak. Kegiatan Infak

dilaksanakan setiap hari senin dan jumat. Hari senin untuk kegiatan Qurban dan

hari jumat untuk kegiatan sosial.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa implementasi nilai-

nilai sila pertama pancasila yaitu dengan membiasakan budaya mengucapkan

salam, berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, membaca surat pendek

Page 80: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

65

sebelum memulai pembelajaran, sholat dhuha berjamaah, sholat dhuhur

berjamaah kegiatan keagaamaan untuk non muslim, TPA, kegiatan Infak dan

Qurban saaat hari Raya. Kegiatan tersebut sudah menjadi kebiasaan dan menjadi

budaya di sekolah.

b. Pengamalan Nilai-nilai Sila 2 (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab) di

SDN 1 Sekarsuli

Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab mengandung arti kesadaran sikap

dan perilaku manusia sesuai nilai-nilai moral dengan memperlakukan sesuatu

dengan semestinya. Nilai yang ada dalam sila ini adalah menjunjung tinggi harkat

dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan, menjunjung tinggi hak asasi

manusia, menghargai kesamaan hak dan derajad tanpa membedakan suku, agama,

ras, dan status sosial. Mengembangkan sikap saling menghargai dan mencintai

sesama manusia serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

Kegiatan pembelajaran di sekolah sebagai perwujudan sila kedua ini dapat

dilakukan dengan meningkatkan kepedulian terhadap sesama, menghormati orang

yang lebih tua, serta menjunjung tinggi nlai-nilai kemanusiann lainnya. Dalam

kegiatan pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli kegiatan yang dilakukan dengan

membiasakan anak untuk melakukan budaya senyum, salam dan sapa setiap pagi.

Hal ini berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti (observasi 31 Januari – 3

Februari) yang memperlihatkan setiap pagi anak melakukan kegiatan salam pagi,

yaitu berjabat tangan dengan guru serta mengucapkan salam. Kegiatan ini

dilakukan setiap pagi, namun berdasarkan hasil observasi tidak semua guru ikut

dalam kegiatan di pagi hari ini, beberapa guru hanya melaksanakan kegiatan ini

Page 81: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

66

kepada siswa kelasnya saja. Kegiatan ini juga untuk menumbuhkan sikap

menghormati kepada orang lain dan orang yang lebih tua, selain itu dapat

mengajarkan nilai kesopanan kepada siswa. Hal ini juga didukung dengan

wawancara kepada Z siswa kelas 3 (wawancara, Selasa 31 Januari 2017 di Ruang

Kelas 3) dan ZLS, A, dan YSP siswa kelas 4 dan 6 (wawancara, 30 Januari 2017

di Ruang Kelas 4) yang menyatakan bahwa siswa selalu melakukan kegiatan

salam pagi dengan guru. Kegiatan salam pagi ini sudah menjadi kegiatan rutin

yang dilakukan setiap pagi.

Nilai dari sila kedua yang lain yaitu dengan tidak membeda-bedakan anak

dan menjunjung tinggi hak tanpa melihat suku, agama, ras dan status sosial.

Dalam kegiatan pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli, hal ini dilakukan guru dengan

memberikan kesempatan yang sama kepada siswa untuk menyampaikan pendapat

di depan kelas dan siswa mempunyai hak yang sama di kelas (observasi 31

Januari – 3 Februari 2017). Hal ini didukung dengan wawancara terhadap 3 guru

SDN 1 Sekarsuli yang menyatakan bahwa mereka memberi kesempatan yang

sama kepada seluruh siswa jika ingin menyampaikan pendapatnya.

Makna dari sila kedua ini juga terdapat nilai saling menghargai hak orang

lain. Dalam kegiatan di SDN 1 Sekarsuli, siswa mau tertib dalam baris masuk ke

kelas dan saat berwudhu sebagai wujud saling menghargai hak dan kewajiban

masing-masing (observasi 31 Januari – 3 Februari 2017). Selain hal tersebut

berdasarkan hasil wawancara kepada siswa kepada Z siswa kelas 3 (wawancara,

Selasa 31 Januari 2017 di Ruang Kelas 3) dan ZLS, A, dan YSP siswa kelas 4 dan

Page 82: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

67

6 (wawancara, 30 Januari 2017 di Ruang Kelas 4) menyatakan bahwa mereka mau

menghargai orang lain yang berbeda pendapat dengannya.

Sikap saling peduli terhadap sesama juga dilaksanakan di sekolah dengan

berbagai kegiatan seperti siswa yang sudah paham terhadap suatu materi mau

mengajari siswa lain yang belum paham (observasi, 31 Januari 2017 di kelas 3),

hal lain juga ditunjukkan oleh guru dengan membiasakan agar anak mau berbagi,

seperti saat kegiatan mewarnai anak yang mempunyai pewarna mau meminjami

anak yang belum punya atau tidak membawa pewarna (observasi, 1 Februari

2017), serta kesadaran dalam diri anak akan peduli sesama juga terlihat saat

peneliti akan mengembalikan dan membereskan alat-alat untuk upacara, ada anak

yang tanpa diminta mau membantu dalam tugas ini (observasi, Senin 6 Februari

2017). Sikap saling peduli terhadap sesama manusia sudah tercermin dalam

beberapa kegiatan siswa, selain itu sekolah juga membiasakan siswa untuk mau

menjenguk siswa yang sedang sakit, seperti hasil wawancara dengan guru kelas 6

Bu ST yang menyatakan bahwa guru membiasakan anak menjenguk ke rumah

siswa lain yang sedang sakit jika sakitnya lumayan parah seperti pada hari itu guru

dan siswa akan menjenguk siswa S yang sakit karena terjatuh saat bermain di

sekolah (wawancara, 30 Januari 2017). Hal ini juga didukung oleh keterangan dari

ibu W yang mengatakan bahwa siswa akan diajak menjenguk jika ada yang sakit

lebih dari 4 hari (wawancara, 1 Februari 2017).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Implementasi nilai-nilai

Pancasila Implementasi Nilai-nilai sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

dengan membiasakan siswa untuk mengembangkan budaya senyum, salam, sapa,

Page 83: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

68

dan menghormati kepada orang yang lebih tua serta hak-hak orang lain. Guru juga

membiasakan siswa untuk bersikap sopan dan menegur siswa yang tidak sopan.

Guru juga memberikan kesempatan yang sama kepada siswa tanpa memandang

latar belakang siswa, jenis kelamin, dan lain sebagainya dalam kegiatan

pembelajaran atau melaksankan suatu tugas. Siswa juga terlihat sudah ada

kepedulain dengan sesama dengan mau mengajari teman yang tidak bisa,

membagi makanan, maupun membantu dalam orang yang sedang butuh bantuan.

Sekolah juga membiasakan anak untuk menjenguk temannya yang sedang sakit,

hal ini akan dapat menumbuhkan rasa saling menyayangi antar sesama manusia.

c. Pengamalan Nilai-nilai Sila 3 (Persatuan Indonesia) di SDN 1 Sekarsuli

Sila Persatuan Indonesia mengandung nilai-nilai yang dapat menjadikan

Indonesia bersatu, tidak terpecah belah dan menumbuhkan rasa nasionalisme serta

kebersamaan sebagai suatu bangsa. Persatuan Indonesia menghendaki warga

masyarakat bersatu padu demi mencapai tujuan bersama sebagai suatu bangsa dan

negara berdaulat, sesuai dengan semboyang “Bhineka Tunggal Ika”.

Pengamalan sila ketiga dalam kegiatan pembelajaran di SDN 1 Seakrsuli

yaitu dengan wujud cinta tanah air dan bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan

dengan berbagai kegiatan sekolah seperti menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap

akan memulai pembelajaran (observasi 31 Januari – 3 Februari). Hal ini sesuai

dengan wawancara terhadap bu ST yang mengatahan bahwa:

“Ada mas, kita ada apa namanya implementasi itu hlo. Doa, kemudian tadarus, dan membaca bersama, terus menyanyikan lagu Indonesia Raya terus menghormati bendera sang merah putih kalau saya. Jadi sebelum pembelajaran dimulai kita berdoa, setelah berdoa kita menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian menghormati pada sang merah putih, setelah itu tadarus sebentar, setelah tadarus sebentar kita membaca buku sebentar, yang

Page 84: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

69

kita baca pelajaran yang hari itu akan dilakukan. (Wawancara, 30 Januari 2017 di ruang guru)”.

Hal ini juga didukung dengan keterangan dari ibu W yang mangatakan

bahwa sekarang sudah dibiasakan sebelum pembelajaran dimulai itu ada

menyanyikan lagu Indonesia Raya (wawancara, 1 Februari 2017 di ruang kelas 2).

Hal ini juga didukung dengan keterangan dari siswa mengenai lagu-lagu wajib

nasional yang mereka tahu, seperti wawancara terhadap siswa A dan SYP yang

hafal Siswa hafal lagu Indonesia Raya, Berkibarlah Benderaku, Satu Nusa, Satu

Bangsa, dan Garuda Pancasila (wawancara, 30 Januari 2017). Selain itu

penanaman nilai-nilai sila ketiga ini dilakukan dengan kegiatan rutin upacara

bendera setiap hari senin. Hal ini sesuai denga hasil observasi berikut:

“Kegiatan atau susunan acara dalam upacara bendera antara lain, masing masing pemimpin menyiapkan barisannya, hormat kepada pemimpin upacara, Pengibaran Bendera Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan, Pembacaan Pembukaan UUD 1945, Pembacaan Pancasila, pembacaan doa dan amanat pembina upacara. Pada saat amanat Pembina upacara menyampaikan agar siswa selalu menjaga kebersihan,kesehatan dan ketertiban (Observasi, 6 Februari 2017)”.

Kegiatan lain yang dilakukan untuk menanamkan cinta tanah air dan

persatuan yaitu dengan mengembangkan sikap gotong royong dalam menjaga

kebersihan lingkungan sekolah. Siswa setiap hari diberi giliran untuk menjalankan

piket kelas. Hal ini didukung dengan wawancara terhadap bu ST yang

menyatakan:

“Ada yang jelas ya mas. Kita bagi sesui dengan tempat tinggal mas kalau saya. Jadi kita bagi adil rata kalu rumahnya jauh kita bareng dengan yang dekat. Jadi biar piket itu dapat terlaksana semua. Jadi jangan yang dekat semua, kasihan nanti yang jauh semua kephontal-phontal. Jadi kita bagi rata yang dekat kita campur yang jauh agar dapat melaksanakan piket dengan baik (wawancara, 30 Januari 2017)”.

Page 85: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

70

Berdasarkan hasil observasi, siswa memang terlihat melaksankan piket

kelasnya masing-masing. Mereka ada yang menyapu lantai, membuang sampah,

atau membagikan buku kepada teman-temannya (observasi 31 Januari – 3

Februari). Berdasarkan wawancara dengan Z siswa kelas 3 (wawancara, Selasa,

31 Januari 2017 di Ruang Kelas 3) dan ZLS, A, dan YSP siswa kelas 4 dan 6

(wawancara, 30 Januari 2017 di Ruang Kelas 4) menyatakan bahwa mereka selalu

melakukan piket kelas sesuai dengan jadwal mereka masing-masing.

Pada setiap kelas di SDN 1 Sekarsuli juga dipasang gambar foto Presiden,

Wakil Presiden, dan Burung Garuda Pancasila sebagai wujud rasa cinta terhadap

tanah air. Pada dinding setiap ruang kelas juga di pajang beberapa karya siswa

seperti batik ikat celup, hasil menggambar siswa, dan hasil mewarnai siswa. Hal

ini akan menumbuhkan rasa bangga terhadap diri siswa, dengan dibuktikan pada

saat peneliti ada di kelasnya ada salah satu siswa yang mengatakan bahwa

karyanya bagus (observasi 31 Januari – 3 Februari 2017).

SDN 1 Sekarsuli juga mempunyai berbagai macam tanaman yang

diletakkan di depan ruang kelas dan ada kelompok tanaman obat yang ditanam di

depan ruang kelas 1. Dalam kegiatan merawat tanaman guru juga melibatkan

siswa dalam perawatannya, hal ini sesuai dengan wawancara terhadap bu ST yang

menyatakan sebagai berikut:

“Ya mas, terutama kalu ada pelanggaran, anak yang misalnya kurang tertib dalam pembelajaran kita suruh langsung membersihkan taman sambil menata bunga-bunganya (Wawancara, 30 Januari 2017)”.

Wawancara dari bu ST juga sejalan dengan bu W yang menyatakan bahwa

siswa dilibatkan dalam merawat tanaman yang ada di halaman, biasanya setelah

Page 86: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

71

upacara hari senin (wawancara, 1 Februari 2017). Berdasarkan hasil observasi,

pada saat upacara kepala sekolah juga menyampaikan pengumuman bahwa siswa

yang tidak tertib saat upacara diminta membersihkan lingkungan dan menata

tanaman yang ada di halaman didampingi oleh guru. Hal itu dilaksanakan setelah

kegiatan upacara berlangsung terlihat siswa dengan didampingi beberapa guru

melakukan kegiatan merawat tanaman tersebut dengan gotong royong (observasi,

6 Februari 2017).

Guru juga memasukkan pengamalan nilai-nilai Pancasila sila ke tiga ini

dalam kegiatan pembelajaran seperti terlihat di kelas 2 pada materi bahasa

Indonesia mengajarkan siswa untuk tertib saat upacara, berpakaian rapi, cara

hormat yang benar dan mengenai lagu Indonesia Raya serta mengheningkan cipta

dalam pembelajaran (observasi, 1 Februari 2017 di ruang kelas 2). Contoh lainnya

terjadi saat kegiatan olahraga, siswa bermain permainan tradisional gobak sodor.

Permainan ini dapat meningkatkan kerjasama siswa dan kekompakan siswa

(observasi, 2 Februari 2017). Kegiatan lain yang dilaksanakan sekolah untuk

mempererat rasa persatuan dan kesatuan siswa yaitu dengan kegiatan sholat dhuha

dan sholat dhuhur berjamaah. Dalam kegiatan sholat ini siswa bercampur jadi satu

tidak dipisah berdasarkan kelas. Sekolah juga memasukkan pelajaran membatik

dan tari sebagai pengembangan diri siswa. Kegiatan tari dilaksanakan setiap hari

sabtu dan batik dibagi sesuai jadwal masing-masing kelas, namun untuk saat ini

kegiatan membatik baru sampai membuat pola di kertas gambar (observasi 31

Januari – 3 Februari). Hal ini juga didukung dengan wawancara terhadap siswa

ZLS yang menyatakan suka dengan permainan atau tari-tarian daerah, siswa

Page 87: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

72

mengikuti ekstra di sekolah (wawancara, 30 Januari 2017), hal ini juga didukung

dengan keterangan dari siswa A dan YSP yang mengatakan siswa suka permainan

tradisional seperti cublak-cublak suweng dan Jamuran (wawancara, 30 Januari

2017).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Implementasi nilai-nilai

Pancasila sila Persatuan Indonesia dilaksankan dengan berbagai cara diantaranya

membudayakan kegiatan gotong royong dalam piket, mengajarkan cinta tanah air

dan lingkungan dengan berbagam cara seperti menyanyikan lagu Indonesia Raya,

kegiatan Upacara Bendera dan menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu sekolah

juga mengadakan kegiatan sholat bersama yang dapat menjadikan antar siswa

lebih akrab dan dapat membaur. Sekolah juga membiasakan untuk tertib dalam

upacara maupun dalam kegiatan lainnya. Dalam setiap kelas juga dipasang foto

Presiden, Wakil Presiden, serta Burung Garuda sebagai wujud bangga terhadap

bangsa Indonesia, selain itu di dalam kelas juga dipajang berbagai karya siswa

seperti hasil batik ikat celup, hasil mewarnai dan lain sebaginya yang dapat

menumbuhkan rasa bangga siswa terhadap karyanya. Guru juga mengajarkan

nilai-nilai sila ketiga ini dalam pembelajaran yang sesuai contohnya saat ada

materi Upacara Bendera, saat olahraga dan bermain permainan tradisional gobak

sodor. Siswa juga diajarkan dengan budaya yang ada di Indonesia seperti tari-tari

dan juga batik. Siswa juga hafal beberapa lagu wajib nasional serta menyukai

permainan tradisonal Indonesia.

Page 88: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

73

d. Pengamalan Nilai-nilai Sila 4 (Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh

Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan) di SDN

1 Sekarsuli

Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanann Dalam

Permusyawaratan Perwakilan terkandung nilai demokrasi. Demokrasi harus

dijamin secara bebas tetapi juga harus disertai dengan rasa tanggung jawab,

menjamin hak warga negara untuk menyampaikan pendapat, dan pengambilan

keputusan dilaksanakan secara bulat dan bijaksana disertai dengan rasa kejujuran

dan tanggung jawab.

Kegiatan pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli berdasarkan observasi langsung

ke lapangan, guru selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam kelas. Hal itu terlihat dengan

banyaknya siswa yang bertanya dan menyampaikan pendapatnya di dalam proses

pembelajaran. Guru juga menanggapi pertanyaan ataupun masukan dari siswa

(observasi 31 Januari – 3 Februari). Hal ini sesuai dengan wawancara terhadap bu

ST dan bu MD (wawancara, 30 Januari 2017), dan bu W (wawancara 1 Februari

2017) yang menyatakan bahwa mereka memberi kesempatan siswa untuk

mengajukan pertanyaan atau berpendapat dalam proses pembelajaran di sekolah.

Wawancara terhadap siswa Z siswa kelas 3 (wawancara, Selasa, 31 Januari 2017

di Ruang Kelas 3) dan ZLS, A, dan YSP siswa kelas 4 dan 6 (wawancara, 30

Januari 2017 di Ruang Kelas 4) juga mengatakan bahwa mereka berani

menyampaikan pendapat di depan kelas ataupun sekedar bertanya kepada guru.

Page 89: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

74

Susunan kepengurusan kelas yang terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan

Bendahara ada dalam setiap kelas. Dalam hal ini anak dilatih untuk dapat

memimpin dan menjalankan tugasnya di kelas. Dalam pemilihan pengurus kelas

dilakukan dengan musyawarah kelas, seperti yang dikemukakan oleh bu ST

sebagai berikut:

“Kita pilihnya secara musyawarah mas. Musyawarah satu kelas menentukan yang menjadi ketua, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi kita melalui musyawarah (wawancara, 30 Januari 2017)”.

Hal senada juga disampaikan oleh Bu W sebagai berikut:

“Musyawarah kelas mas. Jadi teman-teman siapa yang mau jadi ketua. Terus temen-temen, pakai itu mas kertas. Saya bagikan kertas siapa yang mau jadi ketua terus yang polling suara terbanyak jadi ketua, kedua sekretaris, kayak gitu (Wawancara, 1 Februari 2017)”. Berdasarkan keterangan diatas dapat diketahui bahwa guru sudah

melaksanakan kegiatan musyawarah dalam penentuan kepengurusan di kelas.

Selain itu, di dalam kelas sering terjadi konflik antar siswa, hal ini menuntut guru

untuk dapat menyelesaikannya secara bijaksana. Berdasarkan wawancara terhadap

bu ST yang menyatakan sebagai berikut:

“Ya, pernah ada, biasa mas perbedaan pendapat mereka, tapi tidak sampai menjurus ke hal-hal yang lebih parah hanya sampai sebatas berbeda pendapat ya kita selesaikan. Kita selesaikan secara musyawarah juga penyelesaiannya. Kita rembug bareng-bareng mana yang kurang pas kita paskan biar mereka juga terus tidak ada kesalahpahaman lagi tidak ada masalah lagi (wawancara, 30 Januari 2017)”.

Page 90: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

75

Hal senada disampaikan juga oleh ibu W sebagai berikut:

“Ya sering mas. Contohnyakan anak-anak sering berkelahi misalnya gak sengaja njegal atau apa. Terus kemarin itu Dandi gak sengaja jatuhin tas Kiki ternyata tempat pensilnya Kiki sampai rusak, terus sampai di rumah dimarahin orangtuanya, terus bilang disini rame lagi kayak gitu. Cuma saya kasih tahu Kiki, maafan dulu yang pertama, biasanya anak-anak saya suruh maaafan dulu terus yang kedua Kiki saya tanya, saya konfirmasi dulu permasalahannya apa, kalau sudah Dandi sama Kiki biasannya saya ajak ngobro (wawancara, 1 Februari 2017)”.

Berdasarkan keterangan diatas dan dari hasil observasi, guru dalam

menyelesaikan konflik atau permasalahan di kelas dilaksanakan dengan

musyawarah dan mengedepankan rasa kekeluargaan kepada siswa. Guru juga

tidak hanya melihat dari satu pihak saja, tetapi guru melihat dari setiap anak yang

mempunayi konflik tersebut dan dapat diselesaikan secara bijaksana.

Hal lain yang sudah dilakukan sekolah yaitu dengan melatih siswa untuk

berani memimpin teman-temannya. Hal itu dilakukan dengan kegiatan memimpin

baris masuk ke kelas dan memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya sebelum

memulai pembelajaran. Siswa mendapatkan giliran secara bergantian setiap hari

untuk melaksankan tugas tersebut. Berdasarkan observasi, siswa sudah

melaksankan hal tersebut dengan baik (observasi 31 Januari – 3 Februari).

Berdasarkan uraian keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa

implementasi nilai-nilai Pancasila sila Kerakyatan Yang dipimpin Oleh Hikmat

Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan dalam kegitan pembelajaran

di SDN 1 Sekarsuli yaitu guru memberikan kesempatan yang sama kepada siswa

untuk dapat menyampaikan pendapatnya, di dalam kelas juga terdapat susunan

kepengurusan kelas yang ditentukan dengan cara musyawarah, dan penyelesaian

masalah dengan musyawarah untuk mendapat keputusan yang adil dan bijaksana.

Page 91: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

76

Guru juga memberikan tanggung jawab kepada siswa untuk berani memimpin

temannya secara bergantian dalam beberapa kegiatan sekolah seperti memimpin

baris dan memimpin bernyanyi.

e. Pengamalan Nilai-nilai sila 5 (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat

Indonesia) di SDN 1 Sekarsuli

Keadilan artinya memberikan sesuatu hal kepada seseorang sesuai dengan

haknya. Keadilan harus dijiwai oleh hakikat keadilan yaitu adil terhadap diri

sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Keadilan harus diberikan sesuai dan kewajibannya.

Kegiatan Pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli, guru memberikan kesempatan

yang sama kepada siswa dalam berpendapat dan guru juga menanggapi

pertanyaan atau pendapat siswa tersebut tanpa membeda-bedakan siswa

(observasi 31 Januari – 3 Februari). Hal ini juga sejalan dengan yang disampaikan

bu ST sebagai berikut:

“Ya, kita beri kesempatan yang sama. Baik laki-lakin maupun perempuan kita beri kesempatan yang sama. Kita selalu menawarkan waktu mas, monggo yang belum jelas, atau mau berpendapat atau yang mau mengusulkan idenya terserah (wawancara, 30 Januari 2017)”.

Keterangan dari bu ST juga sejalan dengan wawancara terhadap bu MD

(wawancara, 30 Januari 2017) dan bu W (wawancara, 1 Februari 2017) yang

menyatakan bahwa setiap siswa diberi kesempatan yang sama untuk

menyampaikan pendapatnya. Dalam kegitan memimpin baris berbaris dan

menyanyikan lagu Indonesia Raya, guru juga membagi tugasnya dengan adil

dengan cara siswa bergantian setiap harinya, jadi semua siswa akan dapat

merasakan pengalaman yang sama dalam memimpin temannya. Guru juga

Page 92: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

77

bersikap adil dengan memberikan pujian kepada siswa yang rajin serta menegur

atau memberikan motivasi kepada beberapa siswa yang malas (observasi 31

Januari – 3 Februari).

Dalam kegiatan sehari-hari siswa juga tidak memilih-milih dalam berteman.

Siswa mau berteman dengan siapa saja di dalam lingkungan sekolah (observasi 31

Januari – 3 Februari). Hal ini juga disampaikan oleh kepada Z siswa kelas 3

(wawancara, Selasa, 31 Januari 2017 di Ruang Kelas 3) dan ZLS, A, dan YSP

siswa kelas 4 dan 6 (wawancara, 30 Januari 2017 di Ruang Kelas 4) yang

menyatakan bahwa mereka tidak pilih-pilih dalam berteman. Siswa mau berteman

dengan siapa saja tanpa memandang status sosial atau perbedaan lainnya.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa implementasi nilai-nilai

sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam kegiatan pembelajaran

diwujudkan guru dengan memberikan kesempatan yang sama kepada anak untuk

berpendapat dan berlaku adil terhadap anak. Guru juga memberikan kesempatan

sama kepada anak untuk dapat memimpin temannya dalam menyanyikan lagu

Indonesia Raya dan memimpin barisan. Siswa juga terlihat tidak pilih-pilih dalam

berteman.

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Nilai-nilai Pancasila

dalam Pembelajaran

a. Faktor Pendukung Implementasi Nilai-nilai Pancasila

Upaya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan

pembelajaran tentunya ada faktor pendukung agar tujuan tersebut dapat tercapai.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti terdapat beberapa hal yang

Page 93: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

78

mendukung implementasi nilai-nilai Pancasila di SDN 1 Sekarsuli yaitu adanya

dukungan dari Kepala Sekolah, Guru, dan Dinas Pendidikan serta sarana dan

prasarana sekolah yang cukup mendukung. Dukungan dari Kepala Sekolah dan

pemerintah ditunjukkan dengan diadakannya beberapa program sekolah yang

dapat mengembangkan nilai-nilai Pancasila anak seperti kegiatan sholat

berjamaah, menjaga kebersihan lingkungan, pengembangan 18 karakter mulia

yang di dalamnya juga bersumber dari nilai-nilai luhur Pancasila. Dukungan dari

guru yaitu dengan membimbing anak untuk dapat mengembangkan potensi yang

ada dalam dirinya dan membiasakan anak untuk mengamalkan nilai-nilai

Pancasila dengan berbagai kegiatan pembelajaran dan dengan pembiasaan di

sekolah. Selain itu, sarana dan prasarana yang ada di sekolah juga sudah cukup

mendukung dalam pengamalan nilai-nilai Pancasila. (observasi 31 Januari – 6

Februari 2017).

Hal ini sejalan dengan wawancara terhadap bu M kepala SDN 1 Sekarsuli

yang menyatakan:

“Dari guru, lingkungan, orangtua, dan dari anak sendiri. Kalau dari pemerintah misalnya untuk pelaksanaan sholat dhuaha kemarinkan belum begitu banyak, tapi waktu itu pengawasnya tahu. Maka pengawas memberikan satu lembar kertas yang berisi dao-doa dan diperbanyak dan dibagikan ke siswa sehingga anak-anak hafal doa-doa. Dari dinaspun juga ikut andil, terutama untuk sila pertama ya (wawancara, 31 Januari 2017)”.

Berdasarkan wawancara terhada bu MD menyatakan bahwa faktor

pendukung implementasi nilai-nilai Pancasila ini yaitu faktor lingkungan dan guru

bagaimanan memberi contoh (wawancara, 30 Januari 2017), hal senada juga

disampaikan bu ST yang menyatakan bahwa faktor pendukung dalam

implementasi nilai-nilai Pancasila yaitu dari masyarakat dan dari lingkungan

Page 94: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

79

sekolah. Dari lingkungan sekolah misalnya dengan pemanfaatan sarana dan

prasarana yang ada di sekolah (wawancara, 30 Januari 2017).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung

implementasi nilai-nilai Pancasila di SD Sekarsuli datang dari Kepala Sekolah,

Guru, Dinas Pendidikan, dan lingkungan sekolah yang mendukung dalam

implementasi nilai-nilai Pancasila. Kepala Sekolah dan dinas Pendidikan

mendukung dengan mengadakan program atau kebijakan sekolah yang dapat

meningkatkan pengamalan nilai-nilai Pancasila, guru sebagai pelaksana

menanamkan dalam diri siswa dalam berbagai kegiatan yang ada serta

memanfaatkan lingkungan yang ada di sekolah untuk mengimplementasikan nilai-

nilai Pancasila pada anak.

b. Faktor Penghambat dan Upaya Sekolah Mengatasi Hambatan Dalam

Implementasi Nilai-nilai Pancasila

Pada berbagai kegiatan sekolah untuk mengimplementasikan nilai-nilai

Pancasila, ditemukan berbagai hambatan atau masalah. Berdasarkan wawancara

terhadap bu M yang mengatakan sebagai berikut:

“Hambatannya kalau lingkungan anak kalau tidak dominan otomatis untuk penanaman disini agak sulit, misalnya menghormati guru, mengolok-olok teman itu karena sudah biasa di rumah jadi agak sulit, tergantung lingkungannya juga (wawancara, 31 Januari 2017)”.

Kepala sekolah menyatakan bahwa lingkungan anak di rumah yang kurang

baik dan kebiasaan di rumah anak yang kurang baik akan terbawa ke sekolah, hal

itu akan menyulitkan guru dalm upaya implementasi nilai-nilai Pancasila di

sekolah. Hal ini juga seperti yang disampaikan bu W yang menyatakan bahwa

lingkungan anak di laur sekolah yang kurang mendukung akan menghambat guru

Page 95: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

80

di sekolah, contohnya setelah liburan, kebiasaan anak yang sudah dibentuk di

sekolah seperti dilupakan. Anak kembali ke kebiasaanya di rumah yang tidak

semua baik (wawancara, 1 Februari 2017). Bu MD juga mendukung pendapat dari

bu M dan ST dengan mengatakan bahwa karakter anak dan kebiasaan anak yang

kurang baik di lingkungan luar sekolah akan dapat menghambat implementasi

nilai-nilai sila Pancasila di sekolah (wawancara, 30 Januari 2017). Berdasarkan

observasi dilapangan memang ditemukan beberepa siswa yang mempunyai sifat

sulit diatur dan kurang sopan walaupun sudah diingatkan guru berulang kali. Guru

harus berulangkali menasehati siswa tersebut, seperti harus berkata sopan, tertib

dalam pelajaran, dan tidak menggangu temannya (observasi 31 Januari – 6

Februari 2017).

Dalam mengatasi hambatan tersebut sekolah tentunya mempunyai strategi

untuk meminimalisirrnya, upaya yang dilakukan sekolah dengan terus

membiasakan anak dan melaksanakan beberapa program sekolah yang

mendukung implementasi nilai-nilai Pancasila (observasi 31 Janurai – 6 Februari

2017). Hal ini senada dengan yang disampaikan bu MD dan W yang meyatakan

untuk mengatasi hambatan tersebut harus dilakukan pembiasaan lagi di sekolah.

Pembiasaan dilakukan dengan terus mengingatkan siswa jikia ada yang kurang

baik. Sedangkan menurut bu M sebagai Kepala Sekolah menyatakan bahwa upaya

sekolah untuk mengatasi hambatan tersebut dengan ada pembinaan dari pihak

sekolah. Jadi misal ada anak-anak yang melanggar itu harus langsung dibina agar

tidak melakukannya kembali (wawancara, 31 Januari 2017). Wawancara dengan

bu ST, untuk mengatasi hambatan tersebut dengan cara konsultasi kepada kepala

Page 96: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

81

sekolah atau guru yang lebih senior, guru tanya dulu bagaimana cara

menyelesaikannya, setelah itu guru menerapkannya pada siswa (wawancara, 30

Januari 2017).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hambatan yang dialami

sekolah dalam implementasi nilai-nilai Pancasila yaitu jika lingkungan anak di

rumah atau masyarakat kurang mendukung maka akan sulit untuk menanamkan

nilai-nilai Pancasila di sekolah, selain itu karakter anak dan kebiasaan anak di luar

sekolah yang kurang baik yang kadang ada yang sulit untuk dinasehati juga

menjadi hambatan bagi guru dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila di

sekolah. Upaya yang dilakukan sekolah untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu

dengan pembiasaan di sekolah, diingatkan di sekolah, dan dilakukan pembinaan

oleh sekolah.

B. PEMBAHASAN

Pancasila merupakan dasar negara republik Indonesia, yang didalamnya

mengandung nilai-nilai luhur yang harus diamalkan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila mengandung nilai-nilai luhur bangsa yaitu ketuhanan, kemanusiaan,

persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai Pancasila merupakan gambaran

bagaimana kehidupan bernegara harus dijalankan. Nilai-nilai Pancasila tersebut

akan tidak berarti apabila kita sebagai warga negara tidak mengamalkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Pada masa sekarang, nilai-nilai luhur Pancasila tampaknya sudah mulai

hilang dari kepribadian masyarakat Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan

Page 97: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

82

banyaknya penyimpangan-penyimpangan dan pelanggaran-pelanggaran terhadap

nilai-nilai Pancasila. Keutuhan negara serta kedamaian negara akan terganggu jika

hal ini terus terjadi dalam masyarakat Indonesia, dan bukan tidak mungkin kelak

akan sangat mengancam kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila haruslah menjadi pedoman dalam bertindak, untuk itu

dilakukan beberapa cara untuk dapat menanamkan dan mengimplementasikan

nilai-nilai Pancasila pada generasi sekarang. Cara yang dilakukan yaitu dengan

mengimplementasikannya melalui pendidikan formal, salah satunya Pendidikan

Dasar. Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sisdiknas

pasal 2 yaitu Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-undang

Dasar Negara Republik Indonesia. Hal ini menunjukkan betapa besar peran

lembaga pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap informan kepala sekolah, guru, dan

siswa SDN 1 Sekarsuli serta dilakukannya observasi dan pengumpulan beberapa

dokumen maka diperoleh informasi dan pembahasan sebagai berikut:

1. Implementasi Nilai-nilai Pancasila Dalam Pembelajaran di SDN 1

Sekarsuli

Berdasarkan hasil penelitian, SDN 1 Sekarsuli sudah berupaya

mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dari sila I sampai sila ke V. Sekolah

mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kegiatan

pembelajaran. Implementasi nilai-nilai Pancasila juga dicerminkan dari hubungan

keseharian antar anggota sekolah, baik antara guru dengan guru, guru dengan

siswa, maupun siswa dengan siswa lainnya. Mengimplementasikan nilai-nilai

Page 98: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

83

Pancasila di sekolah sepertinya tidak sulit dilakukan oleh guru dan siswa. Hal ini

sependapat dengan Kaelan (2010: 259) yang menyatakan pengamalan Pancasila

secara subjektif adalah pengamalan Pancasila dalam pada setiap individu terutama

dalam aspek moral dalam kaitannya dengan hidup negara dan masyarakat.

Kegiatan pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli setiap harinya juga

mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Guru memasukkannya dalam metode

mengajar, materi ajar, dan memanfaatkan lingkungan sekolah. Guru membiasakan

siswa untuk dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dan terus

melakukan pembinaan di sekolah.

a. Pengamalan Nilai-nilai Sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa) di SDN 1

Sekarsuli

Sila I yaitu “ Ketuhanan Yang Maha Esa” . Sejak zaman dahulu masyarakat

Indonesia tidak pernah putus-putusnya percaya kepada Tuhan. Sila pertama ini

mengandung nilai-nilai yang menjiwai keempat sila lainnya. Negara didirikan

sebagai penjawantahan tujuan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam kegiatan bernegara berdasarkan Pancasila, maka negara menjamin hak-hak

warga negara untuk dapat menjalankan keyakinan yang dianutnya.

Bedasarkan hasil Penelitian, kegiatan pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli

yang mengimplementasikan nilai-niali Pancasila sila I ini yaitu dengan

membiasakan budaya mengucapkan salam dan berdoa sebelum dan setelah

pembelajaran. Kegiatan ini selalu dilakukan setiap hari. Pembelajaran dimulai

dengan dilaksanakan kegiatan membaca surat pendek bagi yang muslim dan

berdoa untuk yang non Islam. Dalam kegiatan ini juga terlihat toleransi antar

Page 99: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

84

siswa yang Islam dan non Islam, dengan terbukti siswa tidak saling menggangu

dalam kegiatan beribadah. Selain itu, di sekolah juga diadakan kegiatan sholat

dhuha dan sholat dhuhur berjamaah di masjid sekolah. Siswa sudah terbiasa setiap

hari mengikuti kegiatan ini sehingga tidak perlu diminta guru, setiap jam sholat

mereka langsung menuju masjid. Pada kegiatan sholat juga dilaksanakan kegiatan

dzikir dan membaca doa bersama-sama yang dipimpin dan diawasi oleh guru.

Siswa non muslim yang tidak melaksanakan sholat juga terlihat sangat

menghormati dan tidak menggangu siswa yang sedang sholat. Sealin kegiatan

tersebut, di SDN 1 Sekarsuli juga diadakan kegiatan TPA yang melatih siswa

untuk belajar membaca Al-quran sebagai kitab suci umat muslim. Kegiatan

implementasi nilai-nilai Pancasila sila pertama di SDN 1 Sekarsuli sudah

mencerminkan beberapa nilai-nilai Pancasila sila pertama.

Hasil penelitian sesuai dengan arti dan makna sila Ketuhanan Yang Maha

Esa diantaranya Pengakuan adanya kausa prima yaitu Tuhan Yang Maha Esa,

menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah

menurut agamanya (Rukiyati dkk, 2010: 58). Hal ini juga sejalan dengan kaedah

implementasi nilai-nilai Pancasila sila pertama menurut Ketut Rindjin yaitu

sembahyang, berdoa, membaca buku suci, berguru pada tokoh agama, serta

mempunyai toleransi agama/ kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa (Ketut

Ridjin, 2012: 192).

Berdasarkan hasil penelitian dan kajian teori dapat disimpulkan bahwa

implementasi nilai-nilai sila pertama Pancasila di SDN 1 Sekarsuli dilakukan

dengan membiasakan anak berdoa, mengucapkan salam, beribadah menurut

Page 100: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

85

kepercayaan masing-masing siswa, membaca kitab suci, serta mengembangkan

rasa toleransi antar umat beragama dalam setiap kegiatan pembelajaran di sekolah.

Guru melakukan pengawasan pada setiap kegiatan pembelajaran siswa. Pada saat

kegiatan sholat berjamaah, guru selalu mengingatkan siswa untuk tertib mengikuti

kegiatan, membimbing siswa secara langsung dalam membaca kitab suci, serta

memeberikan contoh perilaku yang baik sesuai nilai-nilai sila pertama dengan ikut

langsung dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa.

b. Pengamalan Nilai-nilai Sila 2 (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab) di

SDN 1 Sekarsuli

Kegiatan pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli menunjukkan adanya

implementasi nilai-nilai sila kedua. Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat

bahwa implementasi nilai-nilai Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dengan

membiasakan siswa untuk mengembangkan budaya senyum, salam, sapa, dan

menghormati kepada yang lebih tua. Kegiatan senyum salam sapa dibiasakan

dalam kegiatan sehari-hari siswa di sekolah. Budaya untuk menghormati orang

yang lebih tua dan menghormati hak-hak orang lain juga dibiasakan dalam

kegiatan pembelajaran di sekolah. Menghormati hak orang lain dilakukan dengan

membiasakan mengantri dan menghargai pendapat oranglain.

Guru juga membiasakan siswa untuk bersikap sopan dan menegur siswa

yang tidak sopan. Guru membiasakan siswa untuk sopan dalam berbagai hal

seperti dalam kegiatan di dalam kelas maupun di luar kelas. Dalam kegiatan

pembelajaran ada beberapa siswa yang kurang sopan seperti berkata kasar dan

bercanda saat kegiatan sholat, guru langsung menegur dan mengingatkan siswa.

Page 101: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

86

Guru juga memberikan kesempatan yang sama kepada siswa tanpa

memandang latar belakang siswa, jenis kelamin, dan lain sebagainya dalam

kegiatan pembelajaran atau melaksankan suatu tugas. Hal itu terlihat ketika guru

memberikan kesempatan kepada semua siswa dalam berpendapat, memimpin

siswa lain secara bergiliran, dan pembagian tugas piket secara adil. Siswa juga

terlihat sudah ada kepedulain dengan sesama dengan mau mengajari teman yang

tidak bisa, membagi makanan, maupun membantu dalam orang yang sedang

butuh bantuan. Sekolah juga membiasakan anak untuk menjenguk temannya yang

sedang sakit, hal ini akan dapat menumbuhkan rasa saling menyayangi antar

sesama manusia. Siswa biasanya diajak kerumah untuk menjenguk, namun jika

rumahnya jauh hanya perwakilan beberapa siswa saja yang menjenguk.

Darmdiharjo (1996) dalam Kaelan (2010: 81) bahwa konsekuensi nilai yang

terkandung dalam Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab adalah menjunjung tinggi

harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan, menjunjung tinggi hak asasi

manusia, menghargai kesamaan hak dan derajat tanpa membedakan suku, agama,

ras keturunan, dan status sosial. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama

manusia, saling meghormati, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Berdasarkan hasil penelitian dan kajian teori dapat disimpulkan bahwa

implementasi nilai-nilai sila kedua dalam kegiatan pembelajaran di SDN 1

Sekarsuli dilakukan dengan membudayakan senyum, salam, sapa dalam kegiatan

pembelajaran. Guru juga membiasakan siswa untuk menghargai hak orang lain,

peduli terhadap sesama, serta berlaku adil. Kegiatan pembelajaran ini sesuai

Page 102: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

87

dengan hakikat sila kedua yaitu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,

mengembangkan rasa saling mencintai, dan rasa saling menghormati.

c. Pengamalan Nilai-nilai Sila 3 (Persatuan Indonesia) di SDN 1 Sekarsuli

Implementasi nilai-nilai Pancasila sila Persatuan Indonesia di SDN 1

Sekarsuli dilaksanakan dengan berbagai cara. Menanamkan rasa cinta bangsa dan

tanah air, guru memulainya dengan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar yaitu

dengan mengadakan piket, merawat tanaman di sekolah, menjaga kebersihan

lingkungan, menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kegiatan piket diadakan di semua

kelas dengan pembagian setiap siswa mendapat bagian yang sama setiap

minggunya dan untuk pembagian kelompok setiap guru mempunyai pertimbangan

tersendiri sesuai keadaan siswa. Kegiatan merawat tanaman dilaksanakan setiap

hari senin setelah upacara, dan dilakukan oleh siswa dan guru. Pada pagi hari, saat

akan memulai pembelajaran materi, siswa juga menyanyikan lagu Indonesia Raya

secara bersama-sama dengan dipimpin oleh salah seorang siswa yang maju

kedepan. Siswa yang memimpin setiap harinya berganti sesuai gilirannya. Secara

tidak langsung sekolah juga mengajarkan rasa cinta tanah air dan bangga sebagai

bangsa Indonesia dengan dipasang foto Presiden, Wakil Presiden, serta Burung

Garuda di setiap kelas. Selain itu, di dalam kelas juga dipajang berbagai karya

siswa seperti hasil batik ikat celup, hasil mewarnai dan lain sebaginya yang dapat

menumbuhkan rasa bangga siswa terhadap karyanya

Nilai yang terkandung dalam sila ketiga yang lain yaitu nilai persatuan,

sekolah juga mengadakan kegiatan sholat bersama yang dapat menjadikan antar

siswa lebih akrab dan dapat membaur. Kegiatan sholat bersama ini dilakukan

Page 103: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

88

setiap hari di masjid sekolah, yaitu sholat dhuha berjamaah dan sholat dhuhur

berjamaah. Dalam kegiatan sholat ini semua siswa dari berbagai kelas dijadikan

satu dan tidak dipisah berdasarkan kelas, jadi siswa dapat berbaur dengan siswa

lain dan merasa menjadi satu kesatuan sebagai siswa. Hal lain yang dilakukan

untuk menanamkan nilai persatuan yaitu dengan membiasakan gotong royong

dalam berbagai hal seperti dalam kegiatan piket dan merawat tanaman yang ada di

sekolah. Guru membiasakan untuk tertib dalam melaksanakan setiap kegitan

sekolah tersebut.

Guru juga mengajarkan nilai-nilai sila ketiga ini pada saat ada materi

pembelajaran yang sesuai contohnya saat ada materi Upacara Bendera di kelas 2,

guru mengajarkan bagaimana cara hormat yang benar, bagaimana sikap yang baik

saat upacara, mengenalkan lebih lanjut tentang lagu Indonesia Raya dan maksud

dari mengheningkan cipta. Contoh lain terlihat ketika kegiatan olahraga, guru juga

mengenalkan permainan tradisional gobak sodor. Dalam permainan ini juga

dituntut kerjasama antar siswa dalam tim dan sekaligus dapat mengenalkan

permainan tradisional pada anak. Pada halaman sekolah juga sudah disediakan

area bermain gobak sodor dan engklek. Berdasarkan wawancara dengan siswa

juga menunjukkan data bahwa siswa juga hafal beberapa lagu wajib nasional serta

menyukai permainan tradisonal Indonesia. Siswa juga diajarkan dengan budaya

yang ada di Indonesia seperti tari-tari dan juga batik. Kegiatan tari dilaksanakan

setiap hari sabtu sedangkan batik setiap kelas ada jadwalnya masing-masing. Pada

saat penelitian ini kegiatan membatik baru sampai belajar membauat pola di

kertas.

Page 104: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

89

Hasil penelitian sesuai dengan nilai-nilai sila ketiga menurut Rukiyati dkk

(2013: 61) menyatakan bahwa pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam sila

Persatuan Indonesia adalah nasionalisme, cinta bangsa dan tanah air, menggalang

persatuan dan kesatuan bangsa, menghilangkan penonjolan atau kekuasaan

keturunan dan perbedaan warna kulit serta menumbuhkan rasa senasib dan

seperjuangan.

Inti dari nilai-nilai sila ketiga yaitu persatuan dan nasionalisme. Guru

mengimplementasikan nilai-nilai sila ketiga ini dengan berbagai kegiatan yaitu

pengenalan lagu wajib nasional, permainan tradisional, mencintai lingkungan

sekitar, dan membiasakan siswa untuk bergotong royong. Dengan berbagai

kegiatan diatas dan dengan bimbingan guru diharapkan nilai-nilai sila ketiga ini

dapat dipahami serta tertanam dalam diri siswa. Siswa juga diharapkan dapat

mengamalkannya dalam kegiatan sehari-hari. Dengan pengamalan nilai-nilai sila

ketiga ini siswa akan mempunyai rasa nasionalisme, persatuan, cinta bangsa dan

tanah air serta bangga sebagai bangsa Indonesia.

d. Pengamalan NIiai-nilai Sila 4 (Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh

Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan) di SDN

1 Sekarsuli

Implementasi nilai-nilai Pancasila sila Kerakyatan Yang dipimpin Oleh

Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan dalam kegiatan

pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli yaitu yang pertama guru memberikan

kesempatan yang sama kepada siswa untuk dapat menyampaikan pendapatnya.

Guru memberikan kesempatan siswa menyampaikan pendapatnya, seperti pada

Page 105: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

90

saat pembelajaran siswa dibolehkan bertanya, menyampaikan jawabannya dan

menyampaikan idenya. Siswa juga terlihat sudah berani menyampaikan

pendapatnya di dalam kelas.

Pada ruang kelas juga terdapat susunan kepengurusan kelas yaitu ketua,

sekretaris dan bendahara. Penentuan pengurus kelas dilaksanakan secara

musyawarah. Menurut penuturan guru kelas 6, guru hanya sebgai fasilitator, siswa

yang menentukan berdasarkan pilihannya. Guru kelas 2 juga menyampaikan

bahwa pemilihan pengurus kelas dilakukan dengan pemilihan. Siswa diminta

menuliskan nama siswa yang ia tunjuk di selembar kertas, kemudian dihitung.

Siswa yang paling banyak dipilih menjadi ketua, kemudia selanjutnya menjadi

sekretaris dan bendahara. Namun pada kelas rendah, susunan kepengurusan kelas

belum dapat sepenuhnya berjalan. Selain hal tersebut, guru juga memberikan

tanggung jawab kepada siswa untuk berani memimpin temannya secara

bergantian dalam beberapa kegiatan sekolah seperti memimpin baris dan

memimpin bernyanyi. Siswa secara bergantian melaksanakan tugas ini setiap hari.

Setiap siswa akan mendapat giliran sehingga pada akhirnya semua dapat

merasakan menjadi seorang pemimpin walupun dalam kegiatan kecil dan

sederhana.

Pada saat pembelajaran di sekolah tentunya pernah ada suatu masalah.

Masalah dapat terjadi antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru, maupun

guru dengan guru. Namun yang paling sering terjadi adalah masalah antar siswa.

Siswa sering berbeda pendapat, mengejek, dan bermain berlebihan yang pada

akhirnya dapat menimbulkan konflik dan permusuhan antar siswa. Dalam

Page 106: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

91

menghadapi konflik antar siswa tersebut guru menyelesaikan masalah antar siswa

tersebut dengan musyawarah untuk mendapat keputusan yang adil dan bijaksana.

Guru akan mencari informasi dari kedua belah pihak yang berselisih dan

menyelesaikan masalahnya dengan musyawarah dan seadil mungkin, sehingga

tidak menimbulkan permasalahan lain bagi siswa.

Hasil penelitian sesuai dengan pendapat Kelan (2010: 82), menyatakan

bahwa dalam sila kerakyatan terkandung nilai demokrasi yang secara mutlak

harus dilaksanakan dalam hidup bernegara. Rukiyati (2013: 62) juga menyatakan

bahwa hakikat utama sila keempat ini adalah demokrasi dan permusyawaratan.

Demokrasi dalam arti umum yaitu, pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan

untuk rakyat. Permusyawaratan artinya mengusahakan putusan bersama secara

bulat, baru setelah itu diadakan tindakan bersama.

Inti dari nilai-nilai sila keempat yaitu demokrasi dan musyawarah mufakat.

Kegiatan pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli mengimplementasikan nilai-nilai sila

keempat ini dengan memberikan kesempatan yang sama kepada siswa untuk

menyampaikan pendapat, mengajarkan demokrasi, serta menyelesaikan masalah

dengan mengedepankan musyawarah mufakat. Guru dalam kegiatan pembelajaran

selalu menerima masukan dari siswa dan berusaha bersikap bijaksana dalam

menghadapi setiap permasalahan dalam kegiatan pembelajaran.

e. Pengamalan Nilai-nilai sila 5 (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat

Indonesia) di SDN 1 Sekarsuli

Implementasi nilai-nilai sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

dalam kegiatan pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli diwujudkan guru dengan

Page 107: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

92

memberikan kesempatan yang sama kepada anak untuk berpendapat dan berlaku

adil terhadap anak. Guru menanggapi jawaban siswa tanpa membeda-bedakan

siswa. Contoh lain yaitu guru pada saat pembelajaran di kelas 3 ada beberapa

siswa yang tidak membawa penggaris, guru berusaha meminjami penggaris untuk

semua siswa yang tidak membawa penggaris. Guru juga memberikan kesempatan

sama kepada anak untuk dapat memimpin temannya dalam menyanyikan lagu

Indonesia Raya dan memimpin barisan secara bergiliran.

Siswa juga terlihat tidak pilih-pilih dalam berteman. Siswa mau berteman

dengan siapa saja di dalam kelas. Siswa juga mau berbagi dengan temannya, hal

ini ditunjukkan saat siswa kelas 2 ada kegiatan menggambar siswa mau membagi

pewarnanya dengan siswa lain serta siswa juga mau bermain bersama mainan

milik salah satu siswa. Dengan berbagai kebiasaan dan kegiatan tersebut

diharapkan siswa dapat menerapkan nilai-nilai keadilan sosial dalam

kehidupannya sehari-hari.

Rukiyati dkk (2013: 63) menyatakan pokok pikiran yang perlu dipahami

dalam sila kelima ini adalah kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam

arti dinamis dan meningkat, seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan

bagi kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing, serta melindungi yang

lemah agar kelompok warga masyarakat dapat bekerja sesuai bidangnya. Nilai

keadilan harus tercermin dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil penelitian dan kajian teori dapat disimpulkan bahwa

implementasi nilai-nilai sila kelima dilakukan dengan guru bersikap adil terhadap

semua siswa dan mengajarkan siswa untuk mau berbagi dengan sesama. Siswa

Page 108: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

93

juga sudah terlihat tidak pilih-pilih dalam berteman dan sudah muncul rasa peduli

terhadap sesama teman lainnya dengan mau berbagi. Keadilan dapat diwujudkan

dengan memberikan hak kepada orang lain sesuai haknya, berlaku adil, tidak

menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan

umum, suka bekerja keras, suka menghargai hasil karya orang lain yang

bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Nilai-nilai sila

Pancasila dalam Pembelajaran

Ada beberapa pendukung dan penghambat dalam implementasi nilai-nilai

sila Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di SDN 1 Sekarsuli. Hal ini dapat

dilihat sebagai berikut:

a. Faktor Pendukung Implementasi Nilai-nilai sila Pancasila

Faktor pendukung implementasi nilai-nilai Pancasila di SDN 1 Sekarsuli

datang dari kepala sekolah, guru, Dinas Pendidikan, dan lingkungan sekolah yang

mendukung dalam implementasi nilai-nilai Pancasila. Kepala Sekolah dan dinas

Pendidikan mendukung dengan mengadakan program atau kebijakan sekolah

yang dapat meningkatkan pengamalan nilai-nilai Pancasila. Pemerintah juga

mengembangkan pendidikan karakter yang didalamnya mengandung dari nilai-

nilai luhur Pancasila. Kepala Sekolah juga mengadakan kebijakan seperti kegiatan

pengembangan seni anak dan kegiatan keagamaan. Dinas Pendidikan juga

memantau kegiatan sekolah seperti contohnya pada saat kegiatan sholat

berjamaah, saat ada petugas dari Dinas, kemudian petugas tersebut memberikan

bacaan doa-doa untuk di fotocopy agar siswa dapat hafal dan mengerti doa-doa

Page 109: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

94

setelah sholat. Hal ini menunjukan kepedulian Dinas Pendidikan terhadap

penyelenggaraan pendidikan di Sekolah.

Guru sebagai pelaksana menanamkan dalam diri siswa dalam berbagai

kegiatan. Guru menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di

sekolah, seperti yang telah diuraikan pada bagian implementasi di atas. Guru

memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam memilih metode mengajar,

mengembangkan kegiatan siswa yang mengimplementasikan nilai-nilai sila

Pancasila, serta memasukkannya dalam materi pelajaran.

Lingkungan sekolah juga sudah cukup mendukung dalam implementasi

nilai-nilai sila Pancasila. Guru sudah memanfaatkan lingkungan yang ada di

sekolah untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila pada anak. Guru

memanfaatkan lingkungan seperti menanamkan anak untuk cinta lingkungan,

menjaga lingkungan dan mengenalkan permainan tradisional pada anak. Guru

juga sudah memanfaatkan lingkungan yang ada di sekolah seperti masjid,

perpustakaan, taman, dan berbagai buku bacaan yang ada di sekolah.

b. Faktor Penghambat dan Upaya Sekolah Mengatasi Hambatan Dalam

Implementasi Nilai-nilai Pancasila

Hambatan yang dialami sekolah dalam implementasi nilai-nilai Pancasila

yaitu jika lingkungan anak di rumah atau masyarakat kurang mendukung maka

akan sulit untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila di sekolah. Guru sudah

menanamkan nilai-nilai Pancasila di sekolah namun apabila di rumah anak

mendapatkan contoh yang kurang baik dari lingkungan keluarga maupun

lingkungan tempat tinggal anak, maka hal ini akan mempengaruhi keberhasilan

Page 110: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

95

penanaman nilai-nilai Pancasila pada anak. Hal ini sependapat dengan pendapat

Rita Eka dkk (2013: 16) yang menyatakan bahwa salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi perkembangan anak yaitu pola asuh dan kasih sayang dari orang

tua. Bagaimana Individu terbentuk dapat dipengaruhi oleh pembiasaan-

pembiasaan yang terjadi pada situasi rumah.

Hal lain yang menjadi hambatan guru dalam implementasi nilai-nilai

Pancasila di SDN 1 Sekarsuli yaitu karakter anak. Setiap anak tentunya

mempunyai karakter yang berbeda-beda. Berdasarkan observasi, ada anak yang

sulit dinasehati. Anak yang sulit diberi nasihat ini akan meyulitkan guru dalam

mengarahkan anak untuk dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.

Upaya yang dilakukan sekolah untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu

dengan pembiasaan disekolah, diingatkan di sekolah, dan dilakukan pembinaan

oleh sekolah. Anak setiap hari dibiasakan di sekolah agar dapat mengamalkan

nilai-nilai Pancasila dengan berbagai kegiatan. Selain itu, guru juga selalu

berusaha untuk terus mengingatkan dan menasehati siswa yang bertindak

melanggar nilai-nilai Pancasila. Diharapkan dengan pembiasaan di sekolah anak

dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-harinya.

Page 111: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Implementasi nilai-nilai Pancasila di SDN 1 Sekarsuli dilakukan melaui

beberapa kegiatan pembelajaran di sekolah. Guru memasukkan nilai-nilai

Pancasila dalam metode mengajar dan dalam pembelajaran sehari-hari siswa.

Faktor pendukung dari implementasi nilai-nilai Pancasila berasal dari Dinas

Pendidikan, kepala sekolah, guru, dan lingkungan. Hambatan dari implementasi

nilai-nilai Pancasila yaitu pengaruh lingkungan anak di luar sekolah yang kurang

mendukung akan berpengaruh pada anak saat di sekolah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan , peneliti dapat memberikan

saran yaitu sebagai berikut:

1. Guru diharapkan dapat terus meningkatkan upaya dalam

mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran.

2. Guru diharapkan lebih dapat mempersiapkan pembelajaran dengan baik serta

mengembangkan metode mengajar yang baik dan inovatif.

3. Masyarakat hendaknya mendukung dalam implementasi nilai-nilai Pancasila

dengan membiasakannya juga di rumah dan membimbing anak di rumah

dengan baik.

Page 112: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

97

Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Burhanuddin Salam. 1996. Filsafat Pancasilaisme. Jakarta: CV Rineka Cipta.

Daryono. (2008). Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Diana, R. (1992). Pancasila Dasar Filsafat Negara. Jakarta: CV Rajawali.

Eka, R, et al. (2013). Perkembangan PesertaDidik.Yogyakarta: UNY Press.

Hadi, P.H. (1994). Hakikat dan Muatan Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Kanisius.

Hamalik, O. (2010). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Herdiansyah, Harris. (2015). Wawancara, Observasi, dan focus groups sebagai instrument Penggalian Data Kualitatif. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

ht tp:/ / www.kemendikbud.go.id/ main/ sekolah-dasar. diakses pada 7 Januari 2017

Kaelan. (2010). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Kaelan. (1996). Filsafat Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Ketetapan Majelis Perwusyawaratan Rakyat Nomor 1 Tahun 2003

Marini, A. (2014). Manajemen Sekolah Dasar. PT Remaja Rosdakarya: Bandung.

Narmoatmojo, W. (2014). Seri Pendidikan Politik buku 1 Pancasila dan UUD 1945.Yogyakarta: Ombak.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016.

Rindjin, K. (2012).Pendidikan Pancasila untuk perguruan tinggi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rukiyati, Purwastuti, L.A., Dwikurniani,D., et al. (2013). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: UNY Press.

Sarinah, Muhtar Dahri, & Harmaini. (2016). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Deepublish .

Sugihartono, Fathiyah, K.N., Setiawati, F.A. (2013). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Sugiyono.(2013).Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Alvabeta.

Page 113: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

98

Sulasmono, B.S. (2015). Dasar Negara Pancasila. Sleman: PT Kanisius.

Sunoto. (1995). Mengenal Filsafat Pancasila: Pendekatann Melalui Metafisika, Logika dan Etika. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya.

Suparman. (2012). Pancasila. Jakarta Timur: Balai Pustaka.

Susanti, D. (2013). ”Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan PKK di desa Kunir Kecamatan Dempet Kabupaten Demak”. Diambil dari lib.unnes.ac.id/19978/3301409054.pdf pada 10 Januari 2017.

Susilo, M.J. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003.

Usman, N. (2002). Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Winarno.(2007). Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Page 114: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

99

LAMPIRAN

Page 115: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

100

Lampiran 1

PEDOMAN MEMPEROLEH DATA

IMPLEMENTASI PENGAMALAN NILAI- NILAI SILA PANCASILA

DALAM KEGAIATAN PEMBELAJARAN DI SDN 1 SEKARSULI

A. Kegiatan Observasi mencari informasi tentang :

1. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran

2. Kesiapan guru dalam mengajar

3. Metode yang digunakan guru dalam mengajar

4. Interaksi antara guru dan peserta didik

5. Respon peserta didik saat pembelajaran

6. Pembelajaran pengamalan nilai-nilai pancasila

B. Kegiatan mengumpulkan Dokumen tentang :

1. Profil Sekolah

2. Visi dan Misi Sekolah

3. Kurikulum Sekolah

4. Jadwal pelajaran di Sekolah

5. Sarana dan Prasarana Sekolah

6. Bahan Ajar

7. Media Pembelajaran

8. Catatan kegiatan

9. Foto-foto kegiatan

Page 116: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

101

10. Dokumen pendukung lainnya yang dianggap perlu dan mendukung

penelitian

C. Pedoman Wawacara diajukan kepada :

1. Kepala Sekolah SDN 1 Sekarsuli

2. Guru SDN 1 Sekarsuli

3. Siswa SDN 1 Sekarsuli

Page 117: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

102

Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA

A. Nama Responden : Kepala Sekolah

B. Pelaksanaan :

Hari/ Tanggal :

Waktu :

Tempat :

1. Bagaimana sejarah perkembangan sekolah SDN 1 Sekarsuli?

2. Apa saja yang menjadi visi dan misi SDN 1 Sekarsuli?

3. Kurikulum apa yang digunakan di SDN 1 Sekarsuli?

4. Menurut ibu apakah penting untuk dilakukan penanaman nilai-nilai

Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di sekolah?

5. Bagaimana strategi sekolah dalam mengimplementasikan pengamalan

sila Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di sekolah?

6. Bagaimana peran kepala sekolah dan guru dalam

mengimplementasikan pengamalan sila Pancasila dalam kegiatan

pembelajaran di sekolah?

7. Apa saja wujud konkrit yang telah dilakukan sekolah dalam

mengimplementasikan pengamalan nilai sila Pancasila dalam

pembelajaran di sekolah?

8. Bagaimana dengan sarana dan prasarana yang ada di sekolah yang

mendukung implementasi pengamalan nilai-nilai sila Pancasila?

Page 118: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

103

9. Apakah lingkungan yang ada di sekolah sudah mendukung dalam

pengamalan nilai sila Pancasila di Sekolah?

10. Menurut ibu, apakah bapak ibu guru di SDN 1 Sekarsuli sudah

memanfaatkan lingkungan sekolah dan sarana prasarana yang ada di

sekolah untuk mengimplementasikan pengamalan sila Pancasila

dengan baik?

11. Menurut ibu, apakah teladan dari guru penting dan sangat berpengaruh

terhadap keberhasilan pengamalan nilai-nilai sila pancasila pada anak?

12. Apakah sekolah pernah mengadakan suatu kegiatan khusus yang dapat

menanamkan nilai-nilai Pancasila pada anak?

13. Apa saja faktor-faktor pendukung dalam implementasi pengamalan

sila pancasila di sekolah?

14. Apa hambatan yang dialami sekolah dalam mengimplementasikan

pengamalan nilai-nilai Pancasila di Sekolah?

15. Apa upaya yang dilakukan sekolah untuk mengatasi hambatan-

hambatan tersebut?

Page 119: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

104

Lampiran 3

PEDOMAN WAWANCARA

A. Nama Responden : Guru

B. Pelaksanaan :

Hari/ Tanggal :

Waktu :

Tempat :

1. Menurut ibu apakah penting untuk dilakukan penanaman nilai-nilai

Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di sekolah?

2. Apa strategi pembelajaran yang sering ibu gunakan di dalam

pembelajaran?

3. Apakah ada kegiatan yang dilakukan siswa dan guru sebelum

pembelajaran dimulai? Jika ada kegiatan apa?

4. Apakah ibu selalu memulai dan mengakhiri pembelajaran dengan

mengucapkan salam dan berdoa bersama?

5. Apakah ibu memberikan kesempatan siswa untuk mengajukan

pertanyaan atau berpendapat? Jika iya, biasanya pada saat apa hal itu

dilakukan?

6. Apakah ibu memberikan kesempatan yang sama kepada siswa jika

ingin menyampaikan pendapat?

7. Apakah ibu sering meminta siswa untuk bekerja kelompok saat

mengerjakan tugas di sekolah?

Page 120: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

105

8. Apakah ada jadwal piket untuk membersihkan kelas? Jika ada

bagaimana pembagian tugas siswa dalam piket?

9. Bagaimana dengan susunan kepengurusan kelas di kelas ibu?

10. Pada saat pembentukan kepengurusan kelas, apakah dilakukan dengan

musyawarah kelas atau langsung ditentukan?

11. JIka ada siswa yang sakit, apakah siswa biasanya diajak menjenguk

kerumah?

12. Di depan kelas ada tanaman, apakah siswa dilibatkan secara langsung

dalam merawat tanaman yang ada di depan kelas?

13. Apakah sering ada konflik antar siswa di dalam kelas? Jika ada

bagaimana biasanya masalah tersebut diselesaikan?

14. Apakah ada pembelajaran yang berkaitan dengan budaya atau

kesenian yang ada di lingkungan sekitar?

15. Bagaimana sikap ibu dalam menghadapi siswa siswi yang melanggar

nilai-nilai Pancasila?

16. Menurut ibu, apakah sarana dan prasarana yang ada di sekolah sudah

mendukung dalam pengamalan nilai-nilai sila Pancasila pada anak?

17. Apakah sarana dan prasarana yang ada di sekolah sudah dapat

dimanfaatkan dengan baik oleh siswa dan guru?

18. Apa faktor pendukung dalam mengimplementasikan pengamalan

nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran?

Page 121: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

106

19. Apa saja hal-hal yang menjadi hambatan dalam pengamalan nilai-nilai

sila Pancasila dalam pembelajaran?

20. Bagaimana usaha ibu dalam mengatasi hambatan atau masalah

tersebut?

Page 122: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

107

Lampiran 4

PEDOMAN WAWANCARA

A. Nama Responden : Siswa

B. Pelaksanaan :

Hari/ Tanggal :

Waktu :

Tempat :

1. Apakah kamu selalu mengikuti salam pagi bersama guru? Apa yang

kamu lakukan saat salam pagi?

2. Apakah kamu selalu berdoa sebelum memulai mengikuti pelajaran?

3. Apakah kamu suka bekerja sama dengan temanmu?

4. Apakah kamu suka menyampaikan pendapat di dalam kelas?

5. Apakah kamu suka mencontek dalam pembelajaran?

6. Apakah kamu selalu melaksanakan piket kelas?

7. Jika di dalam kelas ada yang berbeda pendapat denganmu, bagaimana

sikapmu terhadap perbedaan itu?

8. Apakah kamu ikut merawat tanaman yang ada di depan kelasmu?

9. Jika ada temanmu yang sakit, apa yang akan kamu lakukan?

10. Apakah kamu memilih-milih orang dalam berteman?

11. Apakah ada kegiatan sekolah yang menarik minatmu? Jika ada

kegiatan apa?

12. Apakah kamu mau meminta maaf jika punya salah terhadap teman?

Page 123: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

108

13. Apakah kamu selalu mengikuti upacara bendera dengan tertib?

14. Apa saja lagu-lagu wajib nasional yang kamu ketahui?

15. Apakah kamu selalu mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah seperti

sholat dhuha di masjid sekolah?

16. Apakah kamu menaati peraturan yang ada di sekolah?

17. Apakah kamu suka dengan permainan tradisional atau tari-tarian

daerah?

18. Apa saja fasilitas yang ada di sekolah yang sering kamu gunakan?

Page 124: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

109

Lampiran 5

HASIL OBSERVASI

(Observasi 1)

Tanggal 30 Januari 2017, peneliti selesai mengurus ijin dari Bappeda

kabupaten Bantul. Peneliti kemudian datang ke sekolah untuk mengkonfirmasi

tanggal mulai penelitian dan dua orang guru SDN 1 Sekarsuli pada hari itu.

Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas 3 dan guru kelas 6 SDN 1

Sekarsuli. Guru dan Kepala Sekolah sangat ramah dalam menanggapi wawancara.

Pada saat itu saya juga bertemu dengan beberapa siswa, siswa-siswa SDN 1

Sekarsuli menyapa dan berjabat tangan. Pada hari itu saya juga melanjutkan

observasi mengenai lingkungan sekolah dan mengumpulkan beberapa data

observasi lingkungan sekolah seperti jadwal pelajaran, visi dan misi sekolah, dan

lain-lain.

Page 125: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

110

HASIL OBSERVASI

(Observasi 2)

Observasi tanggal 31 Januari 2017, dimulai sejak pagi hari yaitu pukul

06.30. Pada pagi hari kegiatan dimulai dengan diadakannya salam pagi yang

berlangsung di halaman sekolah. Salam pagi merupakan kegiatan rutin yang

dilakukan setiap pagi sebelum anak masuk sekolah. Kegiatan salam pagi

dilakukan dengan siswa berjabat tangan dengan guru di halaman sekolah. Siswa

berjabat tangan dan biasanya mengucapkan selamat pagi atau assalamualaikum.

Pada kesempatan ini guru menanyakan kabar siswa dan menyapanya sambil

tersenyum. Namun kegiatan salam pagi pada tanggal 31 Januari 2017 hanya

dilakukan oleh beberapa guru saja belum semua guru melakukan kegiatan salam

pagi ini. Kegiatan salam pagi ini merupakan salah satu cara untuk mewujudkan

kebiasaan senyum, salam sapa. Tulisan senyum salam, dan sapa juga tertempel

pada pintu masuk ruang kelas 1.

Pada pagi hari juga terlihat aktivitas siswa melakukan kegiatan bersih-bersih

di kelas sesuai jadwal piket. Pada pagi ini siswa kelas 6 yang terlihat sangat rajin

membersihkan kelas. Terlihat siswa saling bergotong royong menyapu dan

membuang sampah yang ada dikelas. Namun piket kelas ini belum terlihat pada

siswa kelas rendah seperti kelas 1 dan kelas 2. Siswa kelas 1 dan kelas 2 masih

suka berlari-larian di halaman sekolah, hal ini dimaklumi karena memang mereka

masih pada tahap anak yang suka bergerak dan bermain.

Setelah jam menunjukkan pukul 07.00 bel masuk berbunyi. Semua siswa

baris didepan kelas mereka masing-masing. Pada saat baris, ada salah satu siswa

yang memimpin barisan di depan. Salah satu siswa tersebut memberikan aba-aba

untuk merapikan barisan dan masuk dengan tertib. Pada saat masuk kelas, siswa

berjabat tangan dengan guru kelas masing-masing. Siswa masuk dengan tertib ke

kelas masing-masing.

Page 126: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

111

Setelah siswa masuk kelas, guru kemudian juga mengikuti masuk ke kelas

masing-masing. Pada pagi ini saya melakukan observasi di kelas 3 SDN 1

Sekarsuli. Setelah masuk kelas, guru kelas 3 meminta siswa berdoa bersama

untuk mengawali pembelajaran. Doa ini dipimpin oleh salah satu siswa kelas 3.

Setelah selesai berdoa, guru mengucapkan selamat pagi dan Assalamualaikum

untuk membuka pelajaran. Setelah salam, siswa dan guru bersama-sama membaca

surat Al-Fathihah. Setelah membaca al-Fathihah salah satu siswa diminta

memimpin membaca surat ad-dhuha. Setelah selesai membaca surat Ad-dhuha,

semua yang ada di kelas diminta berdiri oleh guru dan bersama-sama

menyanyikan lagu Indonesia Raya. Pada saat menyanyikan lagu Indonesia Raya

ini ada salah satu siswa yang mempimpin di depan yang pada saat itu

mendapatkan giliran memimpin. Jadi yang menjadi pemimpin dalam

menyanyikan lagu Indonesia Raya digilir bergantian setiap hari. Setelah

menyanyikan lagu, guru menanyakan kabar siswa. Pada hari itu ada siswa yang

tidak masuk yang berinisial N, siswa tersebut menurut perkataan guru sering tidak

masuk. Guru meminta jika ada siswa yang bertemu dengannya untuk menanyakan

kabarnya dan memintanya untuk segera masuk ke sekolah.

Mata pelajaran pertama pada hari selasa adalah matematika. Guru

memeriksa tugas yang telah diberikan sebelumnya, ternyata ada siswa yang belum

mengerjakan tugas tersebut. Kemudian guru menyita sementara uang saku siswa

tersebut, namun sepertinya hal tersebut sudah menjadi kesepakatan bersama

sebelumnya, karena semua siswa sudah tahua apa yang harus dilakukan jika tidak

mengerjakan PR. Setelah itu siswa yang bersangkutan diminta segera

mengerjakan PRnya tersebut. Siswa secara bergiliran mencocokkan PR

matematika mengenai membaca pecahan, tanda pertidaksamaan pecahan dan

operasi hitung pecahan biasa. Suara guru saat mencocokan soal sangat lantang.

Dari hasil pekerjaan siswa ternyata ada beberapa siswa yang belum paham

mengenai materi operasi penjumlahan pecahan biasa, untuk itu guru memberikan

soal tambahan dan mencontohkan cara mengerjakannya di depan kelas. Guru

mencontohkan cara mengerjakannya dengan menulisnya di papan tulis. Pada saat

mencocokkan latihan yang kedua, guru menawarkan pada siswa siapa yang ingin

Page 127: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

112

maju ke depan kelas. Kemudian siswa satu persatu mengerjakan soal di depan

kelas. Setelah selesai guru memberikan latihan soal lagi mengenai operasi

penjumlahan pecahan biasa.

Sementara siswa mengerjakan latihan soal, Peneliti mengobservasi

lingkungan ruang kelas 3 SDN 1 Sekarsuli. Di dalam kelas terdapat beberapa

fasilitas untuk belajar seperti meja, kursi, papan tulis, alat tulis, almari, buku-

buku, penggaris, dan penghapus. Selain alat-alat untuk pembelajaran, di ruang

kelas juga terdapat garuda Pancasila, Presiden, Wakil Presiden, beberapa tokoh

wayang, daftar program karakter yang coaba dikembangkan, dan tulisan huruf

jawa Hanacaraka. Hal yang menarik selanjutnya yang ada dikelas yaitu

dipajangnya beberapa karya siswa yang pernah dibuat seperti : batik ikat celup,

gambar mozaik, hasil mewarnai, hasil anyaman, dan hasil karya siswa lainnya.

Hal ini menimbulkan kebanggan siswa tersendiri karena pada saat melihat karya

tersebut ada salah satu siswa yang menyatakan pada saya bahwa gambarnya

bagus.

Siswa kemudaian diminta mengerjakan di depan kelas, terutama yang

ditunjuk guru yang terlihat rame sendiri dan belum bisa. Guru juga membimbing

siswa yang belum bisa saat maju mengerjakan di depan kelas. Guru juga mencoba

memotivasi agar salah satu siwa mau mengerjakan dengan memanggil “ayo cah

bagus”. Suasana di dalam kelas cukup kondusif, namun ada beberapa siswa yang

rame, kemudian diingatkan oleh guru serta ada salah satu siswa berinisial F yang

selama pelajaran tidak memperhatikan dan selalu tertinggal dalam mengerjakan

walupun sudah berkali-kali ditegur dan diingatkan guru. Guru sudah mencoba

menyuruh siswa untuk maju dan duduk di depan guru untuk diajari, namun siswa

tersebut tetap tidak mau.

Setelah hasil pekerjaan dicocokkan, siswa kemudian diberi tugas

mengerjakan soal yang ada di buku, materi mengenai bangun datar. Siswa diminta

menjiplak dan menggambar bangun datar yang ada dalam buku tersebut. Pada

kegiatan kali ini terlihat ada siswa yang sudah bisa mengajari siswa yang belum

paham. Guru memberikan siswa waktu untuk menngerjakan sampai istirahat, jika

Page 128: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

113

tidak selesai dijadikan PR. Pada kesempatan ini guru juga meminjami siswa yang

tidak membawa penggaris.

Pada pukul 09.00 semua siswa keluar kelas dan menjalankan sholat dhuha

bersama di masjid. Sholat dhuha ini merupakan kegiatan rutin di SDN 1 Sekarsuli.

Siswa tanpa diminta guru sudah dengan sendirinya menuju ke masjid dan

membawa perlengkapan sholat mukena untuk yang putri. Sebelum sholat siswa

juga terlihat tertib dalam mengantri wudhu dan tidak berebut, walaupun ada

beberapa siswa yang masih bercanda bermain air dengan temannya. Setelah

semua siswa selesai wudhu siswa melaksanakan sholat dhuha berjamaah yang

dipimpin oleh salah satu staff SDN 1 Sekarsuli yaitu pak Ismanto. Sholat

dilakukan dengan dua rakaat. Setelah sholat, siswa melakukan dzikir dan

membaca doa-doa secara bersama-sama. Pada saat dzikir dan membaca doa ada

beberapa siswa yang bercanda dan tidak serius sehingga ditegur oleh salah satu

guru dan diminta melafalkan kembali dzikir dan doa yang tadi telah dibaca.

Setelah selesai sholat, siswa istirahat di luar kelas dengan jajan di kantin maupun

mengobrol bersama teman di halaman sekolah.

Setelah bel masuk berbunyi, siswa masuk ke kelas masing-masing. Siswa

kelas 3 masuk ke kelas dan melanjutkan pelajaran selanjutnya yaitu bahasa jawa.

Pelajaran bahasa jawa dilakukan dengan mengerjakan soal-soal. Pada saat

mengerjakan ada siswa yang berasal dari luar daerah yang baru saja pindah ke

SDN 1 Sekarsuli, untuk itu guru membimbingnya dalam mengerjakan di depan

kelas dan dibantu menterjemahkan dalam memahami soal bahasa jawa. Pada

pelajaran bahasa Jawa ini banyak siswa yang bertanya mengenai maksud suatu

kata dan guru menanggapi semua siswa yang bertanya. Guru juga sempat

menegur siswa yang kurang sopan. Setelah semua selesai soal dicocokkan dan

diberi nilai. Cara mencocokkannya dengan menukarkan pekerjaannya dengan

siswa lain.

Setelah jam pelajaran bahasa jawa selesai, siswa melanjuutkan pelajaran

Bahasa Indonesia. Pada awal pembelajaran bahasa Indonesia guru mengingatkan

materi sebelumnya dan menjelaskan beberapa pengertian dari suatu kata. Siswa

Page 129: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

114

diminta membuat puisi mengenai benda yang ada di sekitarnya setelah terlebih

dahulu diberi contoh oleh guru. Siswa diminta mengamati lingkungan yang ada

disekitarnya dan membuat puisi sederhana 2 bait dengan masing-masing bait

berjumlah 4 baris. Siswa menulisnya diselembar kertas kemudian dikumpulkan

kepada guru. Pada pukul 11.00 siswa istirahat kedua, pada kesempatan ini peneliti

melakukan wawancara kepada salah satu siswa di kelas 3 dan juga kepala sekolah

SDN 1 Sekarsuli. Setelah jam masuk kembali berbunyi, siswa melanjutkan tugas

mereka membuat puisi tentang benda yang ada di lingkungan kelas siswa.

Pada pukul 12.00 siswa kelas 3 bersiap-siap untuk sholat dhuhur di masjid.

Setelah imam datang dan siswa kelas lain juga sudah siap siswa dan guru

bersama-sama melaksanakan sholat dhuhur di masjid. Setelah sholat dhuhur,

dilakukan kegiatan dzikir dan membaca doa bersama seperti pada sholat dhuha.

Setelah selesai sholat, siswa kelas 3 kembali ke kelas. Guru kemudian menutup

pelajaran dengan berdoa bersama-sama.

Page 130: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

115

HASIL OBSERVASI

(Observasi 3)

Observasi tanggal 1 Februari 2017, dimulai pukul 06.30 pagi. Pada pagi hari

seperti biasa kegiatan di sekolah dimulai dengan kegiatan salam pagi di halaman

sekolah. Para siswa berangkat sekolah dan bersalaman dengan beberapa guru dan

peneliti. Pada kesempatan ini hanya ada beberapa guru yang ikut dalam kegiatan

salam pagi. Pada kegiatan salam pagi ini siswa berjabat tangan dan mengucapkan

salam atau hanya sekedar tersenyum. Pada pagi ini juga terlihat beberapa aktivitas

siswa yang sedang bersih-bersih kelas, ada juga siswa yang baru saja membuang

sampah dari tong sampah ke pembuangan sampah bersama di sekolah. Selain

siswa bersih-bersih, ada beberapa siswa terlihat duduk-duduk dan mengobrol

tentang suatu hal serta ada yang bermain bersama teman-teman terutama untuk

anak usia kelas rendah. Pada saat siswa berangkat siswa ada yang diantar dan ada

yang menggunakan sepeda atau jalan kaki. Siswa yang menggunkan sepeda

memarkinkan sepedanya di tempat biasanya dengan rapi walaupun ada beberapa

siswa yang memarkinnya dengan kurang rapi.

Jam 07.00 jam masuk berbunyi. Siswa langsung berbaris di depan kelas

masing-masing dan bersiap masuk kelas. Ada siswa yang bertugas mengatur

barisan. Siswa yang guru kelasnya sudah hadir langsung masuk ke kelas sambil

berjabat tangan dengan guru kelasnya, namun bagi yang guru kelasnya belum

hadir siswa langsung masuk saja ke dalam kelas. Pada pagi ini peneliti melakukan

observasi pada kelas 2 SDN 1 Sekarsuli. Pada pagi ini guru kelas 2 belum datang,

tetapi siswa secara mandiri sudah melakukan apa yang menjadi kebiasaan mereka

setiap pagi yaitu berdoa bersama dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Pada

saat menyanyikan lagu Indonesia Raya, ada salah satu siswa yang memimpin di

depan kelas. Pembagian siapa yang memimpin di kelas dilakukan dengan cara

bergiliran, jadi setiap siswa nantinya akan mendapatkan giliran untuk memimpin.

Setelah selesai menyanyikan lagu Indonesia Raya semua siswa mengucapkan

“Terima kasih mas Dandi, Mas Dandi hebat”. Dandi adalah siswa yang bertugas

Page 131: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

116

pada hari ini. Hal itu merupakan wujud penghargaan kepasa siswa yang telah

memimpin di depan.

Pada saat siswa selesai menyanyikan lagu Indonesia Raya, Guru kelas 2

baru masuk ke kelas. Bu guru langsung menyapa siswa dan berkeliling berjabat

tangan dengan siswa. Setelah berkeliling, guru berdoa sendiri di depan karena

siswa yang lain telah berdoa sebelum guru datang. Setelah itu, kegiatan

selanjutnya yaitu siswa dan guru bersama-sama membaca surat al-Fathihah dan

membaca beberapa surat pendek. Setelah membaca surat pendek, guru

mengucapkan terimakasih karena semua siswa datang dan mengingatkan siswa

untuk menjaga kesehatan. Guru selanjutnya menanyakan siswa yang hari ini mau

menabung, kemudian siswa mengumpulkan buku tabungannya di depan kelas

bagi siswa yang akan menabung. Sebelum pelajaran dimulai guru mengingatkan

perjanjian kepada siswa agar tidak rame dan jika rame akan mendapat hukuman

yaitu menulis atau menyapu kelas.

Siswa yang piket pada hari itu diminta guru untuk membagikan buku paket

bahasa Indonesia kepada teman-temannya. Siswa diminta membaca terlebih

dahulu bacaan yang ada di buku tersebut. Setelah selesai kegiatan membaca guru

meminta siswa membuka buku paket halaman 24 tentang teks Upacara Bendera.

Siswa diminta membacanya dan guru mengingatkan agar siswa memperhatikan

tanda baca bacaan dalam membaca. Selanjutnya guru meminta siswa untuk

membacakannya denganlantang, semua siswa mengacungkan tangan berebut

untuk membaca. Guru kemudian menunjuk siswa secara bergantian untuk

membaca teks tersebut. Guru menanyakan kepada siswa upacara bendera

dilaksanakan setiap hari apa dan juga menanyakan ketertiban siswa dalam

upacara. Guru juga mengingatkan agar siswa selalu tertib dalam mengikuti

upacara, sikap yang baik dan berpakaian yang rapi.. Guru dan siswa saling

berkomunikasi tentang upacara dan siswa berani bercerita dan menyampaikannya

kepada guru. Guru kemudian menanyakan apa saja kelengkapan upacara, dan

siswa secara bersaut-sautan menjawab pertanyaan guru seperti sepatu hitam, ikat

pinggang, topi, dan lain-lain. Guru memberikan contoh cara hormat bendera yang

Page 132: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

117

benar dan siswa mengikuti apa yang dilakukan guru, guru juga membenarkan cara

hormat siswa yang salah juga menegur siswa yang hormat dengan menggunkan

tangan kiri. Guru kemudian melakukan tanya jawab mengenai lagu Indonesia

Raya dan menanyakan siapa penciptanya. Banyak siswa yang belum tahu siapa

pencipta lagu Indonesia raya, kemudian guru memberitahu bahwa pencipta lagu

Indonesia Raya yaitu WR. Supratman. Guru menjelaskan bahwa lagu Indonesia

Raya merupakan lagu kebangsaan Republik Indonesia. Saat guru membahsa lagu

mengheningkan cipta, siswa tanpa diminta secara serempak menyanyika lagu

mengheningkan cipta. Guru menjelskan bahwa lagu mengheningkan cipta

merupakan lagu untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur. Setelah

selesai membaca dan mendapat penjelasan dari guru, siswa mengerjakan soal

yang ada di LKS. Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas. Setelah

semua siswa selesai mengerjakan siswa diminta menukar pekerjaan dan

mencocokannya secara bersama-sama. Dalam mencocokkan soal siswa berebut

ingin menjawab, kemudain guru memilih siswa yang paling tenang dan tidak

rame. Setelah di cocokkan pekerjaan dinilai dan dikembalikan ke siswa.

Pelajaran selanjutnya yaitu pelajaran agama, guru kelas diganti dengan guru

agam apda jam pelajaran agama. Guru agama masuk dan mengucapkan salam.

Guru kemudian mengabsen siswa. Siswa membaca surat al-fathihah kemudian

diminta untuk duduk rapid an tenang. Guru kemudian meminta dua siswa yang

berinisial D dan R untuk mengulang membaca surat al-fathihah sendiri karena saat

yang lainmembaca siswa tersebut tidak ikut melafalkan. Setelah itu siswa dan

guru bersama-sama membaca doa untuk kedua orang tua secara bersama-sama.

Guru mengingatkan pelajaran lalu tentang menulis huruf sambung. Guru

menanyakan apakah ada siwa yang belum bisa dan mengingatkan agar

memperhatikan guru. Siswa dan guru membaca bersama huruf arab, guru

mencontohkan cara membaca dan diikuti oleh siswa, namun ada beberapa siswa

yang belum bisa dan guru kembali mengingatkan untuk memperhatikan jika di

jelaskan. Guru kemudian meminta salah satu siswa untuk mencoba membaca,

siswa yang dapat membaca diberi penguatan dengan mengatakan “bagus:. Siswa

lain yang tidak membaca diminta untuk menyimak. Siswa mengerjakan PR di

Page 133: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

118

depan kelas, guru membimbing dan menjelaskan ulang karena siswa banyak yang

belum paham.

Pukul 08.50 siswa bersiap-siap untuk sholat dhuha. Siswa dengan sendiri

melepas alas kaki dan ditaruh di belakang kelas dan mengambil perlengkapan

sholat mereka. Saat siswa kelas 2 ke masjid ternyata disana sudah banyak siswa

lain. Semua siswa antri untuk wudhu dan ada siswa yang bercanda dan bermain

air sampai bajunya basah. Setelah wudhu siswa, sholat bersama di masjid, namun

banyak siswa yang masih rame sehingga guru harus mengingatkan siswa berkali-

kali. Setelah selesai sholat siswa membaca dzikir dan doa doa.

Setelah sholat dhuha, peneliti kembali ke kelas 2 dan melihat aktivitas

siswa. Siswa di kelas ternyata sedang bermain bersama mainan yang baru saja

mereka beli, ada juga anak yang sedang makan belak ataupun jajan dari kantin.

Dari beberapa anak ada salah satu anak yang mau membagi makanannya kepada

temannya. Pada kesempatan ini peneliti juga melakukan observasi kepada fasilitas

yang ada di kelas. Di kelas 2 terdapat lambang garuda, bendera merah putih,

gambar presiden dan wakil presiden, papan tulis, alat tulis dan penghapus. Selain

itu di dalam kelas juga dipajang beberapa karya siswa seperti mewarnai gambar

hewan.

Pukul 09.15 bel masuk berbunyi. Guru masuk ke kelas dan meminta siswa

yang piket untuk membagikan buku paket. Guru menanyakan siapa yang tadi

malam belajar. Siswa menanggapi pertanyaan guru. Pada saat mengangkat tangan

ada yang menggunakan tangan kiri, kemudian guru mengingatkan agar siswa

menggunakan tangan kanan. Guru menayakan materi sebelumnya yaitu tentang

keluarga. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai tugas masing-masing

anggota keluarga. Siswa saling menyampaikan pendapatnya, ada yang tepat ada

yang kurang tepat atau menjawab asal. Guru kemudian meminta siswa untuk

membaca teks mengenai keluarga dan meminta siswa mengerjakan latihan soal

yang ada di dalamnya. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai kegiatan

siswa membantu orang tua dirumah dan siapa yang sudah dapat merapikan baju

sendiri. Siswa saling bercerita masing-masing, ada yang bercerita di rumah

Page 134: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

119

membantu menyapu, memasak dan atau membelikan bumbu masak. Guru dan

siswa mencocokkan jawaban. Guru mengingatkan siswa agar dalam mengerjakan

soal tidak boleh mencontek.

Setelah selesai mencocokan jawaba, kemudian pelajaran selanjutnya yaitu

menggambar. Siswa diberi selembar kertas kemudaian diminta menggambar

sesuatu dan mewarnainya. Da siswa yang menggambar bus, hewan, kartun, dan

lain-lain. Pada kegiatan ini juga terlihat siswa yang mempunyai pewarna mau

berbagi kepada teman lain yang tidak membawa atau belum punya pewarna.

Pelajaran pada hari itu berakhirt dan diakhiri dengan berdoa bersama.

Setelah selesai, peneliti lalu pergi ke perpustakaan sekolah. Pada saat di

perpustakaan peneliti bertemu dengan tiga siswa yang sedang membaca di

perpustakaan. Tiga siswa tersebut merupakan siswa kelas 1, mereka menunggu

jemputan dan belum pulang. Setelah peneliti dekati, ternyata mereka membaca

buku cerita tentang hewan, namun dalam cerita tersebut mengandung nilai-nilai

moral. Peneliti mencoba melihat proses membaca mereka dengan mendekati dan

mendengarkan cara mereka membaca, ternyata salah satu siswa tersebut hanya

melihat gambarnya saja, setelah peneliti tanya dan selidiki ternyata ia belum bisa

membaca dan hanya baru mengerti huruf. Di perpustakaan juga ada 2 siswa non

muslim kelas 4 yang ke perpustakaan karena pada jam itu kelas 4 ada kegiatan

rutin TPA. TPA adalah kegiatan membaca al quran atau iqro bagi siswa yang

dibimbing oleh guru. Kedua siswa yang nonmuslim tadi ke perpustakan

menunggu guru agama mereka untuk kajian sendiri, namun guru mereka tidak

hadir pada jam tersebut.

Pukul 12.20 semua siswa muslim pergi ke masjid dan menjlankan sholat

dhuhur bersama. Seperti biasa siswa antri wudhu dan sholat berjamaah. Setelah

sholat siswa membaca dzikir dan berdoa bersama. Setelah kegiatan selesai siswa

yang masih ada jadwal kembali ke kelas masing-masing dan yang sudah tidak ada

jadwal diperbolehkan untuk pulang.

Page 135: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

120

HASIL OBSERVASI

(Observasi 4)

Observasi tanggal 2 Februari 2017, observasi dimuali pukul 06.30. Pada

pagi ini suasana hujan sehingga salam pagi yang biasanya dilakukan tidak dapat

dilakukan. Pada pagi ini terlihat siswa ada yang bermain dan ada yang sarapan

bersama di depan kelas. Terlihat juga saat salah satu guru dan kepala sekolah

datang, siswa langsung menyambut ke parkiran dan berjabat tangan.

Pada pukul 07.00 bel masuk berbunyi, siswa baris di depan kelas untuk

masuk ke kelas, namun barisnya sekarang menyamping karena sedang hujan.

Siswa masuk ke dalm kelas dan berdoa, membaca surat surat pendek dan

menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Pada paagi ini siswa kelas 5 ada pelajaran agama, siswa yang muslim

melaksanakan pembelajaran di dalam kelas, sedangkan siswa yang non muslim

melakukan pembelajaran agama di dalam perpustakaan. Pada pagi ini peneliti

berada di ruang perpustakaan jadi dapat mendengarkan dan menyaksikan

pelajaran agama Kristen di perpustakaan. Guru membuka pelajaran dengan

berdoa, setelah itu guru mengingatkan siswa untuk merapikan pakainnya, ada

salah satu siswa yang diingatkan untuk merapikan ikat pinggang yang kurang rapi.

Pembelajaran selanjutnya diawali dengan membaca kitab suci dan dilanjutkan

dengan menghafal salah satu ayat kitab suci tersebut.

Pada pagi itu juga terlihat salah satu siswa kelas 3 mengambil alat pel untuk

membersihkan ruang kelas. Setelah selesai membersihkan kelas siswa kelas tiga

cuci tangan di depan ruang guru. Saat hujan sudah reda, siswa kelas 3 yang pagi

itu ada jadwal untuk olahraga melakukan kegiatan bermain gobak sodor di

halaman sekolah SDN 1 Sekarsuli. Di halaman sekolah kebetulan sudah ada area

bermain gobak sodor tersebut. Siswa terlihat sangat gembira bermain. Siswa

dibagi menjadi dua tim untuk bermain gobak sodor ini.

Page 136: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

121

Pada pukul 09.00 seperti biasa siswa melakukan shalat dhuha berjamaah di

masjid. Siswa menagntri wudhu dan sambil bermain air. Pada pagi itu kebetulan

pak Ismanto tidak dapat menjadi imam untuk sholat dhuha maka peneliti

mendapat kesempatan untuk menjadi imam pagi ini. Sebelum sholat siswa rame

sehingga beberapa kali diingatkan oleh guru untuk tenang. Setelah selesai sholat

siswa membaca doa-doa seperti biasa. Waktu istirahat sampai pukul 09.30 jadi

setelah sholat siswa masih dapat jajan dan bermain dengan teman.

Pada pukul 09.30 bel masuk berbunyi, peneliti masuk ke kelas 5 untuk

observasi pembelajaran di kelas. Pada pelajaran kali ini materi yang disampaikan

yaitu operasi hitung pecahan campuran. Siswa mengerjakan latihan soal dan

mencocokkan PR. Setelah PR dicocokan ternyata masih banyak siswa yang salah

menjawab dan kurang paham, untuk itu siswa dan guru melakukan tanya jawab

mengenai materi tersebut, guru menjelaskan ulang dan memberikan latihan soal

kepada siswa. Siswa terlihat tidak canggung dalam menyampaikan pendapat atau

bertanya kepada guru. Guru juga membimbing siswa jika ada yang bertanya ke

depan kelas saat ada yang ia belum paham. Siswa yang belum paham terlihat ada

yang bertanya dengan temannya, kemudian teman tersebut mau menjelaskan

kepada temannya yang belum paham.

Pelajaran selesai pada pukul 11.00, setelah itu peneliti kembali ke

perpustakaan. Setelah pukul 12.15 siswa bersama-sama dengan guru

melaksanakan sholat dhuhur bersama seperti biasa.

Page 137: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

122

HASIL OBSERVASI

(Observasi 5)

Observasi tanggal 6 Februari 2017, observasi dimuali pukul 06.45, pada saat

peneliti datang, sudah ada Kepala Sekolah yang melakukan kegiatan salam pagi di

halaman selain itu ada penjaga sekolah yang sedang mempersiapkan alat-alat

untuk upacara bendera. Pada kegiatan salam pagi hanya diikuti oleh Kepala

Sekolah, pagi itu guru tidak ikut salam pagi.

Pada pukul 07.00, bel masuk berbunyi, namun ada beberapa guru yang

belum datang sampai upacara dimulai. Ada dua guru dan beberapa siswa yang

terlambat mengikuti upacara. Siswa kemudian berbaris dengan rapi sambil diatur

oleh beberapa guru. Pada pagi ini siswa yang bertugas yaitu siswa kelas

6.Pemimpin upacara pada pagi itu yaitu seorang perempuan. Kegaiatan atau

susunan acara dalam upacara bendera antara lain, masing masing pemimpin

menyiapkan barisannya, hormat kepada pemimpin upacara, Pengibaran Bendera

Merah Putih diiringi lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta untuk mengenang

jasa para pahlawan, Pembacaan Pembukaan UUD 1945, Pembacaan Pancasila,

pembacaan doa dan amanat pembina upacara. Pada saat amanat Pembina upacara

menyampaikan agar siswa selalu menjaga kebersihan,kesehatan dan ketertiban.

Pada saat upacara kepala sekolah juga menyampaikan pengumuman bahwa siswa

yang tidak tertib saat upacara diminta membersihkan lingkungan dan menata

tanaman yang ada di halaman didampingi oleh guru. Kepala Sekolah juga

menyampaikan bahwa sekolah akan dijadikan sekolah Adiwiyata Mandiri tingkat

kabupaten, untuk itu saat membuang sampah siswa harus memisahkan menjadi

sampah plastik, sampak organik, dan sampah kertas pada tempat sampah yang

berbeda-beda.

Setelah selesai upacara, siswa membantu mengembalikan peralatan upacara.

Sebelum memulai pelajaran, siswa dan guru terlihat bersama-sama membersihkan

rumput di halaman dan menata serta merawat tanaman. Ada beberapa guru yang

ikut membersihkan dan menata tanaman bersama siswa. Setelah selesai

Page 138: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

123

membersihkan tanaman, guru kelas 1 membimbing siswa untuk cuci tangan

sebelum masuk kedalam kelas.

Setelah siswa masuk kedalam kelas, siswa melakukan kegiatan seperti biasa

yaitu berdoa, membaca surat pendek, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Observasi pagi ini berakhir pada pukuln 08.00 karena peneliti ada urusan

mengurus surat ke kampus.

Page 139: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

124

Lampiran 6

TRANSKRIP WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

A. Nama Responden : Muhinnah S.Pd (M)

B. Pelaksanaan :

Hari/ Tanggal : Selasa, 31 Januari 2017

Waktu : 11.00 – 11.10

Tempat : Ruang Kepala Sekolah SDN 1 Sekarsuli

1. Bagaimana sejarah perkembangan sekolah SDN 1 Sekarsuli?

Jawab : Perkembangannya, untuk dari tahun ke tahun

perkembangannya ya ada meskipun tidak begitu signifikan tapi ada

perkembangannya, baik dalam tingkah laku siswa maupun prestasi

akademik dan non akademik.

2. Apa saja yang menjadi visi dan misi SDN 1 Sekarsuli?

Jawab : Mewujudkan Insan yang Berakhlak Mulia, cerdas, Terampil,

Berkarakter dan berwawasan Global.

3. Kurikulum apa yang digunakan di SDN 1 Sekarsuli?

Jawab : KTSP dan Kurikulum2013. KTSP untuk kelas dua, tiga, dan

enam. Untuk kelas 1 dan 4 menggunakan kurikulum 2013.

4. Menurut ibu apakah penting untuk dilakukan penanaman nilai-nilai

Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di sekolah?

Page 140: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

125

Jawab : Iya, sangat penting sekali karena itu juga diwajibkan untuk

menanmankan 18 karakter sehingga 18 karakter tersebut harus

diwujudkan bukan hanya dalam pelajaran Pkn tapi di semua mata

pelajaran harus diisi dengan karakter itu tadi.

5. Bagaimana strategi sekolah dalam mengimplementasikan pengamalan

sila Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di sekolah?

Jawab : Dalam Pembiasaan, maupun dimasukkan dalam

pembelajaran. Dalam penyampaian materi itu juga ada dan

dimasukkan dalam metode-metode itu. Misalnya kerjasama dan dalam

diskusi, sudah termasuk dalam situ.

6. Bagaimana peran kepala sekolah dan guru dalam

mengimplementasikan pengamalan sila Pancasila dalam kegiatan

pembelajaran di sekolah?

Jawab : Otomatis kita selalu berkaitan, dalam mengajar kita langsung

ikut penanaman di situ. Kita secara tidak langsung sudah menanamkan

itu sudah tercover dalam pembelajaran, terutama dimasukikan dalam

metode. Misalnya mau menyampaikan diskusi itu sudah ada karakter

yang ditanamkan, kerjasama dalam kelompok, mandiri, rela berkorban

kalau dalam kelompok itu kalau tidak ada yang mau maju otomatis

anak harus ada yang rela untuk maju kedepan.

Page 141: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

126

7. Apa saja wujud konkrit yang telah dilakukan sekolah dalam

mengimplementasikan pengamalan nilai sila Pancasila dalam

pembelajaran di sekolah?

Jawab : khususnya pembiasaan, pembiasaan itu, kemudian untuk

ketaqwaan pembiasaaan dalam sholat, tegur sapa, menjaga kebersihan,

dalam pembiasaan juga ada disitu.

8. Bagaimana dengan sarana dan prasarana yang ada di sekolah yang

mendukung implementasi pengamalan nilai-nilai sila Pancasila?

Jawab : Ya, kalau prasarananya kurang, tapi kalau untuk sholat kita

sudah ada. Kalau misalnya dalam sosial kita tidak memerlukan sarana

dan prasarana yang begitu banyak. Kita langsung menggunakan yang

ada di lingkungan sekitar.Kalau untuk yang lainnya gak ada.

9. Apakah lingkungan yang ada di sekolah sudah mendukung dalam

pengamalan nilai sila Pancasila di Sekolah?

Jawab ; Ya, sudah lumayan.

10. Menurut ibu, apakah bapak ibu guru di SDN 1 Sekarsuli sudah

memanfaatkan lingkungan sekolah dan sarana prasarana yang ada di

sekolah untuk mengimplementasikan pengamalan sila Pancasila

dengan baik?

Jawab : Sudah, meskipun belum seratus persen.

Page 142: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

127

11. Menurut ibu, apakah teladan dari guru penting dan sangat berpengaruh

terhadap keberhasilan pengamalan nilai-nilai sila pancasila pada anak?

Jawab : Iya jelas, memang keteladanan dari guru sangat penting sekali

kalu tidak anak-anak tidak akan melaksanakan kalu tidak dicontohkan.

12. Apakah sekolah pernah mengadakan suatu kegiatan khusus yang dapat

menanamkan pengamalan nilai-nilai Pancasila pada anak?

Jawab : Misalnya zakat fitrah, kemudian nanti diberikan kepada anak

kembali kepada anak yang tidak mampu. Misalnya Infak juga

diberikan untuk anak yang sakit. Infak biasanya dilaksanakan hari

senin dan jumat. Hari senin untuk Qurban, dan hari jumat untuk sosial.

Tpa juga wajib untuk semua kelas.

13. Apa saja faktor-faktor pendukung dalam implementasi pengamalan

sila pancasila di sekolah?

Jawab : Dari guru, lingkungan, orangtua, dan dari anak sendiri. Kalau

dari pemerintah misalnya untuk pelaksanaan sholat dhuaha

kemarinkan belum begitu banyak, tapi waktu itu pengawasnya tahu.

Maka pengawas memberikan satu lembar kertas yang berisi dao-doa

dan diperbanyak dan dibagikan ke siswa sehingga anak-anak hafal

doa-doa. Dari dinaspun juga ikut andil, terutama untuk sila pertama

ya.

Page 143: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

128

14. Apa hambatan yang dialami sekolah dalam mengimplementasikan

pengamalan nilai-nilai Pancasila di Sekolah?

Jawab : Hambatannya kalau lingkungan anak kalau tidak dominan

otomatis untuk penanaman disini agak sulit, misalnya menghormati

guru, mengolok-olok teman itu karena sudah biasa di rumah jadi agak

sulit, tergantung lingkungannya juga.

15. Apa upaya yang dilakukan sekolah untuk mengatasi hambatan-

hambatan tersebut?

Jawab : ada pembinaan dari pihak sekolah. Jadi misal ada anak-anak

yang melanggar itu harus langsung dibina agar tidak melakukannya

kembali.

Page 144: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

129

TRANSKRIP WAWANCARA

A. Nama Responden : Milani Dyan Rahatu, S.Pd. (MD guru kelas 3)

B. Pelaksanaan :

Hari/ Tanggal : Senin, 30 Januari 2017

Waktu : 08.24 – 08.32

Tempat : Ruang guru SD

1. Menurut ibu apakah penting untuk dilakukan penanaman nilai-nilai

Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di sekolah?

Jawab : Ya, harus memang untuk penanaman Pancasila itu penting

sekali mas, terutama untuk anak-anak SD ya, itu sangat penting.

2. Apa strategi pembelajaran yang sering ibu gunakan di dalam

pembelajaran?

Jawab : Kalau kita menanamkan pertama itu moral dulu mas,

karenakan pembelajaran Pancasila itukan kita menanamkan moral,

kejujuran dan lain sebagainya itu to. Cuma itu dulu.

3. Apakah ada kegiatan yang dilakukan siswa dan guru sebelum

pembelajaran dimulai? Jika ada kegiatan apa?

Jawab : biasanya kita menanamkan perbuatan sehari-hari tadi,

misalnya kalian hari ini sudah berbuat apa yang mencerminkan nilai

kejujuran apa dan sebagainya itu juga termasuk dalam Pkn juga to.

Pengamalan yang termasuk Pancasila yaitu kerjasama, tolong

menolong, itu kita tanyakan terlebih dahulu ibaratnya untuk apersepsi

Page 145: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

130

ya kalau dalam pembelajaran ya, kalau misalnya ada yang bertanya

atau kalau tidak. Ya pokoknya yang berkaitan dengan moral lah mas.

4. Apakah ibu selalu memulai dan mengakhiri pembelajaran dengan

mengucapkan salam dan berdoa bersama?

Jawab : Ya

5. Apakah ibu memberikan kesempatan siswa untuk mengajukan

pertanyaan atau berpendapat? Jika iya, biasanya pada saat apa hal itu

dilakukan?

Jawab : Ya, biasanya saat pelajaran, akhir pelajaran atau pada saat

pelajaran berlangsung.

6. Apakah ibu memberikan kesempatan yang sama kepada siswa jika

ingin menyampaikan pendapat?

Jawab : Ya

7. Apakah ibu sering meminta siswa untuk bekerja kelompok saat

mengerjakan tugas di sekolah?

Jawab : Ya, untuk beberapa mata pelajaran

8. Apakah ada jadwal piket untuk membersihkan kelas? Jika ada

bagaimana pembagian tugas siswa dalam piket?

Jawab : Ada, Pembagiannya laki-laki dan perempuan sesuai dengan

anak.

9. Bagaimana dengan susunan kepengurusan kelas di kelas ibu?

Jawab : Pengurusnya ya biasa ada ketua, sekretaris dan bendahara

seperti itu mas.

Page 146: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

131

10. Pada saat pembentukan kepengurusan kelas, apakah dilakukan dengan

musyawarah kelas atau langsung ditentukan?

Jawab : Kita menggunakan musyawarah

11. Jika ada siswa yang sakit, apakah siswa biasanya diajak menjenguk

kerumah?

Jawab : Ya, kalau dekat, kalau jauh biasanya perwakilan.

12. Di depan kelas ada tanaman, apakah siswa dilibatkan secara langsung

dalam merawat tanaman yang ada di depan kelas?

Jawab : Ya

13. Apakah sering ada konflik antar siswa di dalam kelas? Jika ada

bagaimana biasanya masalah tersebut diselesaikan?

Jawab : Sering mas, kalau cuma konflik kan anak biasa ya, kita

menyelesaikannya ya gimana ya kita lihat kesalahannya gitu lho. Ya

kita lihat kesalahannya lalu kita akhiri dengan minta maaf.

14. Apakah ada pembelajaran yang berkaitan dengan budaya atau

kesenian yang ada di lingkungan sekitar?

Jawab : Ada, Cuma untuk materi kelas tiga tidak ada. Kalu di kelas

tiga materinya norma, kalau gak salah disiplin ya.

15. Bagaimana sikap ibu dalam menghadapi siswa siswi yang melanggar

nilai-nilai Pancasila?

Jawab : Kita beri sanksi, sesui dengan urutan to mas. Pertama kita

tegur dulu, kedua kita memanggilnya untuk kita tindak lanjuti.

Page 147: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

132

16. Menurut ibu, apakah sarana dan prasarana yang ada di sekolah sudah

mendukung dalam pengamalan nilai-nilai sila Pancasila pada anak?

Jawab : Insyaallah sudah

17. Apakah sarana dan prasarana yang ada di sekolah sudah dapat

dimanfaatkan dengan baik oleh siswa dan guru?

Jawab : Ada yang dimanfaatkan ada yang kurang. Ya contohnya

lingkungan masyarakat gitu kan kalau Pkn kitakan hubungannya

dengan kehidupan sehari-hari. sama teman, sama orang tua, sama adat

istiadat yang ada di lingkungan itu, bagimana mensikapinya mas.

18. Apa faktor pendukung dalam mengimplementasikan pengamalan

nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran?

Jawab : Faktor yang mendukung ya kayak faktor lingkungan, gurunya

juga bagaimana memberikan contoh.

19. Apa saja hal-hal yang menjadi hambatan dalam pengamalan nilai-nilai

sila Pancasila dalam pembelajaran?

Jawab : Karakter anak dan keluarga, latar belakang. Karena kebiasaan

anak akan jadi berpengaruh.

20. Bagaimana usaha ibu dalam mengatasi hambatan atau masalah

tersebut?

Jawab : Pembiasaan

Page 148: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

133

TRANSKRIP WAWANCARA

A. Nama Responden : Sri Tentrem, S.Pd. SD. (ST guru kelas 6)

B. Pelaksanaan :

Hari/ Tanggal : Senin, 30 Januari 2017

Waktu : 08.32 – 08.40

Tempat : Ruang guru

1. Menurut ibu apakah penting untuk dilakukan penanaman nilai-nilai

Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di sekolah?

Jawab : Menurut saya sangat penting mas, agar anak memiliki rasa

jiwa pratiotisme, kemanusiaaan, jiwa sosial.

2. Apa strategi pembelajaran yang sering ibu gunakan di dalam

pembelajaran?

Jawab : untuk pembelajaran Pancasila ini mas. Kita ada belajar

kelompok, belajar di luar, belajar di perpustakaan.

3. Apakah ada kegiatan yang dilakukan siswa dan guru sebelum

pembelajaran dimulai? Jika ada kegiatan apa?

Jawab : Ada mas, kita ada apa namaanya implementasi itu hlo. Doa,

kemudian tadarus, dan membaca bersama, terus menyanyikan lagu

Indonesia Raya terus menghormati bendera sang merah putih kalau

saya. Jadi sebelum pembelajaran dimulai kita berdoa, setelah berdoa

kita menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian menghormati pada

sang merah putih, setelah itu tadarus sebentar, setelah tadarus sebentar

Page 149: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

134

kita membaca buku sebentar, yang kita baca pelajaran yang hari itu

akan dilakukan.

4. Apakah ibu selalu memulai dan mengakhiri pembelajaran dengan

mengucapkan salam dan berdoa bersama?

Jawab : Ya, dari pagi kalau kita pagi mengucapkan selamat pagi

berdoa. Kalau siang kita berdoa dulu, baru selamat siang.

5. Apakah ibu memberikan kesempatan siswa untuk mengajukan

pertanyaan atau berpendapat? Jika iya, biasanya pada saat apa hal itu

dilakukan?

Jawab : Banyak mas, iya kita memberi kesempatan kepada siswa

untuk bertanya dalam banyak hal ini mas dalam pelajaran ada dalam

musyawarah juga ada. Jadi kalu dalam pelajran misalnya setelah kita

selesai memberi penjelasan, kita memberi kesempatan kepada siswa

untuk bertanya jika ada yang kurang jelas atau memberi pendapat.

6. Apakah ibu memberikan kesempatan yang sama kepada siswa jika

ingin menyampaikan pendapat?

Jawab : Ya, kita beri kesempatan yang sama. Baik laki-lakin maupun

perempuan kita beri kesempatan yang sama. Kita selalu menawarkan

waktu mas, monggo yang belum jelas, atau mau berpendapat atau

yang mau mengusulkan idenya terserah.

7. Apakah ibu sering meminta siswa untuk bekerja kelompok saat

mengerjakan tugas di sekolah?

Jawab : Iya,tapi ini gak selalu ya tapi sering.

Page 150: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

135

8. Apakah ada jadwal piket untuk membersihkan kelas? Jika ada

bagaimana pembagian tugas siswa dalam piket?

Jawab : Ada yang jelas ya mas. Kita bagi sesui dengan tempat tinggal

mas kalau saya. Jadi kita bagi adil rata kalu rumahnya jauh kita bareng

dengan yang dekat. Jadi biar piket itu dapat terlaksana semua. Jadi

jangan yang dekat semua, kasihan nanti yang jauh semua kephontal-

phontal. Jadi kita bagi rata yang dekat kita campur yang jauh agar

dapat melaksanakan piket dengan baik.

9. Bagaimana dengan susunan kepengurusan kelas di kelas ibu?

Jawab : Kita pilihnya secara musyawarah mas. Musyawarah satu kelas

menentukan yang menjadi ketua, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi

kita melalui musyawarah.

10. Pada saat pembentukan kepengurusan kelas, apakah dilakukan dengan

musyawarah kelas atau langsung ditentukan?

Jawab : Ya, dengan musyawarah sesui pilihan anak-anak. Kita hanya

sebagai fasilitator

11. Jika ada siswa yang sakit, apakah siswa biasanya diajak menjenguk

kerumah?

Jawab : Ya, kemarin njenengan sudah ikut to kerumah mas taufik.Ini

nanti kita rencana mau menegok mas stevanus. Kemarin saat kita ada

rapat dia jatuh jadi kita mau menengok kesana.

Page 151: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

136

12. Di depan kelas ada tanaman, apakah siswa dilibatkan secara langsung

dalam merawat tanaman yang ada di depan kelas?

Jawab : Ya mas, terutama kalu ada pelanggaran, anak yang misalnya

kurang tertib dalam pembelajaran kita suruh langsung membersihkan

taman sambil menata bunga-bunganya.

13. Apakah sering ada konflik antar siswa di dalam kelas? Jika ada

bagaimana biasanya masalah tersebut diselesaikan?

Jawab : Ya, pernah ada, biasa mas perbedaan pendapat mereka, tapi

tidak sampai menjurus ke hal-hal yang lebih parah hanya sampai

sebatas berbeda pendapat ya kita selesaikan. Kita selesaikan secara

musyawarah juga penyelesaiannya. Kita rembug bareng-bareng mana

yang kurang pas kita paskan biar mereka juga terus tidak ada

kesalahpahaman lagi tidak ada masalah lagi.

14. Apakah ada pembelajaran yang berkaitan dengan budaya atau

kesenian yang ada di lingkungan sekitar?

Jawab : Ada, kita ada tari. Tapi untuk kelas 6 karena kita

mempersiapkan UN jadi kita hanya lagu-lagu daerah saja yang kita

ajarkan, lagu daerah dari Yogyakarta.

15. Bagaimana sikap ibu dalam menghadapi siswa siswi yang melanggar

nilai-nilai Pancasila?

Jawab : Kalau saya kita panggil dulu, kita beri penjelasan nasihat. Kita

beri Pandangan bahwa sikap itu kurang baik harus berubah menjadi

yang baik dan tidak diulangi lagi.

Page 152: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

137

16. Menurut ibu, apakah sarana dan prasarana yang ada di sekolah sudah

mendukung dalam pengamalan nilai-nilai sila Pancasila pada anak?

Jawab : Kalau mendukung atau tidaknya ya tergantung dari kita ya

mas. Kalau kita hanya untuk apa ya sudah mendukung tetapi kalau

untuk lebih luasnya ya mungkin belum, tergantung dari kita sendiri.

Kalau kita untuk mempaskan ya sudah pas sudah ada, ya tapi kalau

kita ingin lebih luas lagi ya mungkin belum.

17. Apakah sarana dan prasarana yang ada di sekolah sudah dapat

dimanfaatkan dengan baik oleh siswa dan guru?

Jawab : Sudah

18. Apa faktor pendukung dalam mengimplementasikan pengamalan

nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran?

Jawab : banyak mas faktor pendukungnya, bisa lingkungan, bisa

masyarakat . Bisa lingkungan sekolah, bisa lingkungan masyarakat

bisa alat-alat yang ada di sekolahyang bisa kita manfaatkan. Kalau

lingkungan sekolah misalnya, ini kan ada masjid mas, kita sholat

berjamaah bareng dengan masyarakat. Kita bisa memanfaatkan itu

untuk menanamkan sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan sholat

berjamaah, dengan masyarakat.

19. Apa saja hal-hal yang menjadi hambatan dalam pengamalan nilai-nilai

sila Pancasila dalam pembelajaran?

Jawab : Hambatannya. Kalau dimana-mana setiap sesuatu ada

hambatannya ya mas. Terutama hambatannya untuk Pancasila ini

Page 153: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

138

kadang-kadang kalau kita menanamkan pada anak kalau tidak

langsung praktekkan langsung itu sulit jadi kita langsung ke

prakteknya. Langsung memberi contoh langsung praktek langsung.

20. Bagaimana usaha ibu dalam mengatasi hambatan atau masalah

tersebut?

Jawab : Ya kita konsultasi sama kepala sekolah atau guru yang lebih

senior kita tanya dulu bagaimana cara menyelesaikannya nanti kalau

sudah kita langsung ke permasalahannya keanak.

Page 154: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

139

PEDOMAN WAWANCARA

A. Nama Responden : Windyarti Setyaningrum, S.Pd. (WS guru kelas 3)

B. Pelaksanaan :

Hari/ Tanggal : Rabu, 1 Februari 2017

Waktu : 11.00 – 11.10

Tempat : Ruang kelas 2 SDN 1 Sekarsuli

1. Menurut ibu apakah penting untuk dilakukan penanaman nilai-nilai

Pancasila dalam kegiatan pembelajaran di sekolah?

Jawab : Ya penting, soalnya sambil ya menerapkan, takutnya nanti

kalau gak diretapin mereka gak tahu nilai-nilai Pancasila itu dalam

kehidupan sehari-hari apa, takutnya malah gak diterapkan di kelas dan

di pelajaran.

2. Apa strategi pembelajaran yang sering ibu gunakan di dalam

pembelajaran?

Jawab : Ya, kaya tadi itu mas kan misalnya kebetulan tadi materinya

tentang upacara terus anak-anak saya masukkan ke nilai Pancasilanya.

Contohnya kayak lagu Indonesia raya, menyanyikan lagu Indonesia

raya, terus ketika upacara harus tertib, terus ketika mengheningkan

cipta ya mengheningkan cipta, terus sikapnya ketika upacara sikapnya

yang baik.

3. Apakah ada kegiatan yang dilakukan siswa dan guru sebelum

pembelajaran dimulai? Jika ada kegiatan apa?

Page 155: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

140

Jawab : Ada, kalau sekarang sudah dibiasakan sebelum pembelajaran

dimulai itu ada menyanyikan lagu Indonesia Raya sama membaca juz

ama. Kemudian setelah itu membaca buku.

4. Apakah ibu selalu memulai dan mengakhiri pembelajaran dengan

mengucapkan salam dan berdoa bersama?

Jawab : Iya.

5. Apakah ibu memberikan kesempatan siswa untuk mengajukan

pertanyaan atau berpendapat? Jika iya, biasanya pada saat apa hal itu

dilakukan?

Jawab : Iya, ketika pelajaran atau kalau nggak pas pelajaranpun

kadang-kadang mereka, ya kaya tadi itu sebelum pelajaran saya

flashback dulu.

6. Apakah ibu memberikan kesempatan yang sama kepada siswa jika

ingin menyampaikan pendapat?

Jawab : Iya.

7. Apakah ibu sering meminta siswa untuk bekerja kelompok saat

mengerjakan tugas di sekolah?

Jawab : kalau itu jarang mas. Soalnya kalau pas dikerjakan kelompok

itu mereka malah gak bekerja, malah gak dikerjakan, malah pada rame

jadinya lebih ke individu masing-masing dulu kalau sudah biasanya

kelompoknya Cuma dua anak-dua anak aja.

8. Apakah ada jadwal piket untuk membersihkan kelas? Jika ada

bagaimana pembagian tugas siswa dalam piket?

Page 156: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

141

Jawab : Ada, pembagian siswa pas nyapu atau apa itu,. Kan ada 4

anak. Ada sapu tiga itu mas, biasanya yang 3 anak nyapu yang lainnya

merapikan meja kursi, menghapus papan tulis, sama membuang

sampah, sama yang menyerok di luar itu.

9. Bagaimana dengan susunan kepengurusan kelas di kelas ibu?

Jawab : Udah dibentuk, tapi yang berjalan itu menarikki infak itu

seperti Dandi dan Riski itu saya beri kepercayaan untuk menariki

infak, tapi kalau untuk anak kelas dua untuk menjadi ketua, sekretaris,

bendahara itu belum bisa.

10. Pada saat pembentukan kepengurusan kelas, apakah dilakukan dengan

musyawarah kelas atau langsung ditentukan?

Jawab : Musyawarah kelas mas. Jadi teman-teman siapa yang mau

jadi ketua. Terus temen-temen, pakai itu mas kertas. Saya bagikan

kertas siapa yang mau jadi ketua terus yang polling suara terbanyak

jadi ketua, kedua sekretaris, kayak gitu.

11. Jika ada siswa yang sakit, apakah siswa biasanya diajak menjenguk

kerumah?

Jawab : iya, kalau sakitnya lebih dari 4 sampai 5 hari biasanya saya

ajak njenguk.

12. Di depan kelas ada tanaman, apakah siswa dilibatkan secara langsung

dalam merawat tanaman yang ada di depan kelas?

Jawab ; Iya, kalau setiap hari senin biasanya. Setiap hari senin itu

setelah upacara biasanya pada bersihin di depan.

Page 157: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

142

13. Apakah sering ada konflik antar siswa di dalam kelas? Jika ada

bagaimana biasanya masalah tersebut diselesaikan?

Jawab : Ya sering mas. Contohnyakan anak-anak sering berkelahi

misalnya gak sengaja njegal atau apa. Terus kemarin itu Dandi gak

sengaja jatuhin tas Kiki ternyata tempat pensilnya Kiki sampai rusak,

terus sampai di rumah dimarahin orangtuanya, terus bilang disini rame

lagi kayak gitu. Cuma saya kasih tahu Kiki, maafan dulu yang

pertama, biasanya anak-anak saya suruh maaafan dulu terus yang

kedua Kiki saya tanya, saya konfirmasi dulu permasalahannya apa,

kalau sudah Dandi sama Kiki biasannya saya ajak ngobrol.

14. Apakah ada pembelajaran yang berkaitan dengan budaya atau

kesenian yang ada di lingkungan sekitar?

Jawab : Ada, seni tari. Setiap hari sabtu. Itu masuk ekstra.

15. Bagaimana sikap ibu dalam menghadapi siswa siswi yang melanggar

nilai-nilai Pancasila?

Jawab : biasanya saya beri sanksi mereka nulis di buku tulis terus saya

carikan bacaan tentang pendidikan Pancasila. Misalnya rame atau

gojek dengan temannya saya carikan artikel yang tentang itu. Mereka

tak suruh nulis terus tak suruh membaca. Biar mereka itu tahu.

16. Menurut ibu, apakah sarana dan prasarana yang ada di sekolah sudah

mendukung dalam pengamalan nilai-nilai sila Pancasila pada anak?

Jawab : Sudah.

Page 158: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

143

17. Apakah sarana dan prasarana yang ada di sekolah sudah dapat

dimanfaatkan dengan baik oleh siswa dan guru?

Jawab : Sudah

18. Apa faktor pendukung dalam mengimplementasikan pengamalan

nilai-nilai Pancasila dalam pembelajaran?

Jawab : Peraturan sekolah belum terlalau bagus. Misalnya kalau anak

nakalkan harus di skor atau apa tapi kalau disini belum. Jadi masih

kaya hubungannya dengan wali kelas sendiri, nanti baru kalau yang

komplek banget baru sampai ke kepala sekolah. Itupun gak berani

mngeluarkan kalau sekolah sini mas. Cuma ditegur, tapi ya masih

diulang lagi tapi ya Cuma yaudah. Ya kalau untuk aturan belum

tertalu.

19. Apa saja hal-hal yang menjadi hambatan dalam pengamalan nilai-nilai

sila Pancasila dalam pembelajaran?

Jawab : Hambatannya itu, mereka kalau di sekolah kan sudah

dibentuk. Kaya aku udah sering nanya nanya, tapi ribetnya kalau

setelah hari minggu atau liburan, kebiasaan mereka di rumah kebawa

ke sekolah. Entah mereka di lingkungan luar sana bagaimana

keadaannya kan mas. Mereka jadi lupa apa kebiasaan yang ada di

sekolah. Mereka jadi kaya liar lagi. Jadi kebiasaan kebiasaan di luar

itu masuk semua.

20. Bagaimana usaha ibu dalam mengatasi hambatan atau masalah

tersebut?

Page 159: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

144

Jawab : Tak ulang ulang terus, jadi kalau di sekolah diingatkan.

Diingatkan kemarin kita sudah kesepakatan apa, kita sudah begini

begini begini. Ayo kaya gitu lagi kebiasaanya. Ini sudah mending

mas, sebelumnya itu mereka misalnya terlambat langsung masuk gitu

aja,terus saya biasakan kalau terlambat itu kalau masih berdoa

ditunggu di luar , kalau sudah selesai ketok pintu, assalamualaikum,

permisi bu. Terus kalau terlambat salim sama temen-temennya. Kalau

sebelum. makan cuci tangan, malah mereka yang sekarang yang

sering ngingetin kalau sebelum makan cuci tangan.

Page 160: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

145

TRANSKRIP WAWANCARA SISWA

A. Nama Responden : Zefanya Lanang Sungsang (ZLS siswa kelas 4)

B. Pelaksanaan :

Hari/ Tanggal : 30 Januari 2017

Waktu : 08.57 – 09.03

Tempat : Ruang Kelas 4 SDN Sekarsuli

1. Apakah kamu selalu mengikuti salam pagi bersama guru? Apa yang

kamu lakukan saat salam pagi?

Jawab : iya, menyapa guru.

2. Apakah kamu selalu berdoa sebelum memulai mengikuti pelajaran?

Jawab : Iya

3. Apakah kamu suka bekerja sama dengan temanmu?

Jawab : Iya, pada saat kerja kelompok

4. Apakah kamu suka menyampaikan pendapat di dalam kelas?

Jawab : Suka, dengan mengacungkan tangan

5. Apakah kamu suka mencontek dalam pembelajaran?

Jawab : Tidak

6. Apakah kamu selalu melaksanakan piket kelas?

Jawab : Selalu, setiap jumat

7. Jika di dalam kelas ada yang berbeda pendapat denganmu, bagaimana

sikapmu terhadap perbedaan itu?

Jawab :Menghargainya

8. Apakah kamu ikut merawat tanaman yang ada di depan kelasmu?

Jawab : ikut, menyiram tanaman

9. Jika ada temanmu yang sakit, apa yang akan kamu lakukan?

Jawab : Menjenguknya ke rumah

10. Apakah kamu memilih-milih orang dalam berteman?

Jawab : Tidak

Page 161: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

146

11. Apakah ada kegiatan sekolah yang menarik minatmu? Jika ada

kegiatan apa?

Jawab : Tidak, eehm pramuka

12. Apakah kamu mau meminta maaf jika punya salah terhadap teman?

Jawab : Mau

13. Apakah kamu selalu mengikuti upacara bendera dengan tertib?

Jawab : Selalu

14. Apa saja lagu-lagu wajib nasional yang kamu ketahui?

Jawab : Indonesia Raya, Berkibarlah Benderaku

15. Apakah kamu selalu mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah seperti

sholat dhuha di masjid sekolah?

Jawab : Tidak karena non, biasanya baca kitab suci di perpustakaan.

16. Apakah kamu menaati peraturan yang ada di sekolah?

Jawab : Iya

17. Apakah kamu suka dengan permainan tradisional atau tari-tarian

daerah?

Jawab : Suka, ikut ekstra

18. Apa saja fasilitas yang ada disekolah yang sering kamu gunakan?

Jawab : Bola, Raket Badminton

Page 162: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

147

TRANSKRIP WAWANCARA SISWA

A. Nama Responden : Arya dan Yeriko Saka Pradana (A dan YS siswa

kelas 6)

B. Pelaksanaan :

Hari/ Tanggal : 30 Januari 2017

Waktu : 08.05 – 09.10

Tempat : Ruang Kelas 4 SDN Sekarsuli

1. Apakah kamu selalu mengikuti salam pagi bersama guru? Apa yang

kamu lakukan saat salam pagi?

Jawab : iya, mengucapkan selamat pagi, berjabat tangan.

2. Apakah kamu selalu berdoa sebelum memulai mengikuti pelajaran?

Jawab : Iya

3. Apakah kamu suka bekerja sama dengan temanmu?

Jawab : Iya, Kerja Kelompok

4. Apakah kamu suka menyampaikan pendapat di dalam kelas?

Jawab : Iya

5. Apakah kamu suka mencontek dalam pembelajaran?

Jawab :Tidak

6. Apakah kamu selalu melaksanakan piket kelas?

Jawab : Iya

7. Jika di dalam kelas ada yang berbeda pendapat denganmu, bagaimana

sikapmu terhadap perbedaan itu?

Jawab : Menghargai

8. Apakah kamu ikut merawat tanaman yang ada di depan kelasmu?

Jawab : Iya

9. Jika ada temanmu yang sakit, apa yang akan kamu lakukan?

Jawab : Menjenguk dan mendoakannya supaya cepat sembuh

Page 163: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

148

10. Apakah kamu memilih-milih orang dalam berteman?

Jawab : Tidak

11. Apakah ada kegiatan sekolah yang menarik minatmu? Jika ada

kegiatan apa?

Jawab : Tidak

12. Apakah kamu mau meminta maaf jika punya salah terhadap teman?

Jawab : Iya

13. Apakah kamu selalu mengikuti upacara bendera dengan tertib?

Jawab : Iya

14. Apa saja lagu-lagu wajib nasional yang kamu ketahui?

Jawab : Indonesia Raya, Berkibarlah Benderaku, Satu nusa satu

bangsa, Garuda Pancasila

15. Apakah kamu selalu mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah seperti

sholat dhuha di masjid sekolah?

Jawab : Iya, Misalnya doa pagi

16. Apakah kamu menaati peraturan yang ada di sekolah?

Jawab : Iya, contohnya tidak terlambat sekolah, mengikuti upacara

dengan tertib, disiplin

17. Apakah kamu suka dengan permainan tradisional atau tari-tarian

daerah?

Jawab : Suka, Cublak-cublak suweng, Jamuran.

18. Apa saja fasilitas yang ada disekolah yang sering kamu gunakan?

Jawab : Buku, meja belajar.

Page 164: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

149

TRANSKRIP WAWANCARA SISWA

A. Nama Responden : Zahra ( Z siswi kelas 3)

B. Pelaksanaan :

Hari/ Tanggal : 31 Januari 2017

Waktu : 10.54 – 10.58

Tempat : Ruang Kelas 3 SDN Sekarsuli

1. Apakah kamu selalu mengikuti salam pagi bersama guru? Apa yang

kamu lakukan saat salam pagi?

Jawab : Iya, selamat pagi

2. Apakah kamu selalu berdoa sebelum memulai mengikuti pelajaran?

Jawab : Iya

3. Apakah kamu suka bekerja sama dengan temanmu?

Jawab : Suka, pas kerja kelompok

4. Apakah kamu suka menyampaikan pendapat di dalam kelas?

Jawab : Kadang

5. Apakah kamu suka mencontek dalam pembelajaran?

Jawab : Tidak

6. Apakah kamu selalu melaksanakan piket kelas?

Jawab : Selalu, senin sama kamis

7. Jika di dalam kelas ada yang berbeda pendapat denganmu, bagaimana

sikapmu terhadap perbedaan itu?

Jawab : menghormatinya

8. Apakah kamu ikut merawat tanaman yang ada di depan kelasmu?

Jawab : Nggak, Nggak pernah

9. Jika ada temanmu yang sakit, apa yang akan kamu lakukan?

Jawab : Menjenguknya

10. Apakah kamu memilih-milih orang dalam berteman?

Jawab : Tidak

Page 165: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

150

11. Apakah ada kegiatan sekolah yang menarik minatmu? Jika ada

kegiatan apa?

Jawab : Ada, menggambar

12. Apakah kamu mau meminta maaf jika punya salah terhadap teman?

Jawab : Mau

13. Apakah kamu selalu mengikuti upacara bendera dengan tertib?

Jawab : Selalu

14. Apa saja lagu-lagu wajib nasional yang kamu ketahui?

Jawab : Indonesia Raya, Dari Sabang Sampai Merauke

15. Apakah kamu selalu mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah seperti

sholat dhuha di masjid sekolah?

Jawab : Ikut, setiap hari

16. Apakah kamu menaati peraturan yang ada di sekolah?

Jawab : Iya, disiplin, mengerjakan PR

17. Apakah kamu suka dengan permainan tradisional atau tari-tarian

daerah?

Jawab : Suka, misalnya egrang

18. Apa saja fasilitas yang ada disekolah yang sering kamu gunakan?

Jawab : membaca buku, sama sholat

Page 166: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

151

Lampiran 7

REDUKSI HASIL OBSERVASI

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN P EMBELAJARAN

DI SDN 1 SEKARSULI

No Aspek Yang Diamati Deskripsi Kesimpulan

1 Implementasi Nilai-nilai sila

Ketuhanan Yang Maha Esa

Observasi 2

Guru kelas 3 mengawali dan mengakhiri

Pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama

dipimpin oleh salah seorang siswa.

Guru kelas 3 dan siswa secara bersama-sama

membeca surat Al-Fathihah dan surat-surat pendek

sebelum memulai pelajaran.

Siswa dan guru melaksanakan sholat dhuha

berjamaah di Masjid yang ada di Lingkungan

sekolah.

Siswa dan guru melaksanakan sholat dhuhur

berjamaah.

Implementasi nilai-nilai sila

Ketuhahan yang Maha Esa di

SDN 1 Sekarsuli yaitu dengan

guru membiasakan

mengucapkan salam dan berdoa

sebelum dan sesudah

pembelajaran, selain itu sebelum

memulai pembelajran siswa

diminta membeca bersama-sama

surat Al-Fathihah dan Surat-

surat Pendek. Kegiatan sholat

dhuha dan sholat dhuhur

Page 167: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

152

Setelah selesai sholat dhuha dan sholat dhuhur siswa

bersama-sama membaca dzikir dan doa-doa.

Observasi 3

Guru kelas 2 mengawali pembelajaran dengan

berdoa dan mengucapkan salam, pada pagi itu guru

sedikit terlambat jadi guru berdoa sendiri karena

siswa sudah berdoa terlebih dahulu.

Guru dan siwa membca surat Al-Fathihan dan surat-

surat pendek sebelum pembelajaran di mulai.

Siswa dan guru melaksanakan sholat dhuha dan

sholat dhuhur berjamaah di masjid.

Setelah sholat dhuha dan sholat dhuhur siswa

bersama-sama membaca dzikir dan doa-doa.

Pada pembelajaran agama Islam siswa paad hari ini

memperlajari cara membaca dan menulis huruf arab

sederhana.

Siswa kelas 5 pada hari itu mendapat jadwal

berjamaah bagi yang muslim

diadakan setiap hari di masjid

dan bagi yang non muslim ada

kegiatan pembinaan tersendiri.

SDN 1 Sekarsuli juga

mengadakan kegiatan TPA bagi

semua kelas dengan dibagi

berdasarkan jadwal. Kegiatan

TPA ini merupakan kegiatan

latihan membaca Iqro dan Al-

Quran, dan pada saaat

dilaksanakan TPA, biasanya

siswa non muslim akan pergi ke

perpustakaan untuk mengadakan

kegiatan keagamaan tersendiri

seperti membaca kitab suci

agamanya masing-masing.

Page 168: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

153

pelajaran TPA, yang merupakan kegiatan membaca

iqro dan Al-Quran, siswa yang non islam kemudian

ke perpustakaan untuk mengadakan kegiatan

keagamaan tersendiri.

Observasi 4

Guru mengawali pembelajaran dengan berdoa.

Kelas 5 pada jam pertama adalah mata pelajaran

agama, untuk yang beragama Islam siswa

melaksanakan pembelajaran di dalam kelas dan

untuk yang beragama nonislam siswa melaksanakan

pembelajaran di ruang perpustakaan.

Guru agama non islam membuka pelajaran dengan

salam dan membaca kitab suci, serta dilanjutkan

dengan menghafal salah satu ayat di kitab suci.

Guru dan siswa yang beragama Islam melaksankana

sholat dhuha dan sholat dhuhur berjamaah di masjid.

Setelah sholat dhuha dan sholat dhuhur siswa sevara

Page 169: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

154

bersama-sama membaca dzikir dan doa-doa.

2 Implementasi Nilai-nilai

sila Kemanusiaan Yang

Adil dan Beradab

Observasi 2

Adanya kegiatan salam pagi yang mengembangkan

budaya senyum, salam , dan sapa antar warga

sekolah.

Guru membiasakan siswa untuk sopan terbukti

dengan guru memberikan teguran saat ada siswa

yang bertingkah kurang sopan.

Guru kelas 3 menanggapi semua pertanyaan siswa

dan tidak membeda-bedakan

Siswa yang sudah bisa mau mengajari siswa lain

yang belum paham.

Siswa mau tertib dalam baris masuk ke kelas dan

saat berwudhu sebagai wujud saling menghargai hak

dan kewajiban masing-masing.

Implementasi Nilai-nilai sila

KemanusiaanYang Adil dan

Beradab dengan mebiasakan

siswa untuk mengembangkan

budaya senyum, salam, sapa,

dan menghormati kepada orang

yang lebih tua serta hak-hak

orang lain. Guru juga

membiasakan siswa untuk

bersikap sopan dan menegur

siswa yang tidak sopan. Guru

juga memberikan kesempatan

yang sama kepada siswa tanpa

memandang latar belakang

siswa, jenis kelamin, dan lain

sebagainya dalam kegiatan

pembelajaran atau melaksankan

Page 170: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

155

Observasi 3

Guru dan siswa melaksanakan kegiatan salam pagi

untuk mengembangkan budaya senyum, salam, dan

sapa.

Guru tidak membeda-bedakan siswa dalam

pembelajaran dengan menganggapi dan memberi

perhatian kepada seluruh siswa.

Anak mau meminjamkan dan bermain bersama

dengan mainan yang dibelinya.

Ada anak yang sedang makan dan membagi

makanannya kepada siswa lain.

Guru mengingatklan siswa yang mengangkat tangan

dengan tangan kiri saat akan menjawab agar

menggunkan tangan kanan sesuai dengan norma

kesopanan yang berlaku umum di masyarakat

Indonesia.

Guru membiasakan agar anak mau berbagi, seperti

saat kegiatan mewarnai anak yang mempunyai

suatu tugas. Siswa juga terlihat

sudah ada kepedulain dengan

sesama dengan mau mengajari

teman yang tidak bisa, membagi

makanan, maupun membantu

dalam orang yang sedang butuh

bantuan mereka.

Page 171: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

156

pewarna mau meminjami anak yang belum punya

atau tidak membawa pewarna.

Siswa mau tertib dalam baris masuk ke kelas dan

saat berwudhu sebagai wujud saling menghargai hak

dan kewajiban masing-masing.

Observasi 4

Kegiatan salam pagi pada hari ini tidak dapat

dilaksanakan karena hujan.

Guru memberikan hak yang sama kepada siswa

untuk bertanya.

Siswa baris dengan tertib saat masuk kedalam kelas

dan mengantri berwudhu.

Siswa yang sudah paham terhadap materi mau

mengajari siswa lain yang belum paham.

Page 172: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

157

Observasi 5

Guru dan siswa melaksanakan kegiatan salam pagi.

Pemimpin upacara pada waktu itu perempaun,

mengindikasikan sekolah memberi kesempatan yang

sama untuk setiap anak dalam bertugas tidak

membedakan-bedakan.

Siswa dengan sukarela dan tanpa diminta bantuan

mau membantu penneliti mengembalikan

perlengkapam untuk kegiatan upacara.

3 Implementasi Nilai-nilai

Pancasila sila Persatuan

Indonesia

Observasi 2

Siswa menjaga kebersihan kelas dengan

melaksankan kegiatan piket sebagai wujud dari cinta

lingkungan.

Siswa mengerjakan piket kelas dengan bergotong

royong satu sama lain.

Siswa baris dengan tertib saat masuk ke kelas dan

tidak saling berebutan.

Siswa sebelum memulai pembelajaran menyanyikan

Implementasi nilai-nilai

Pancasila sila Persatuan

Indonesia dilaksankan dengan

berbagai cara diantaranya

membudayakan kegiatan gotong

royong dalam piket,

mengajarkan cinta tanah air dan

lingkungan dengan berbagam

cara seperti menyanyikan lagu

Page 173: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

158

lagu Indonesia Raya terlebih dahulu.

Karya siswa di pajang di dalam kelas berupa hasil

batik ikat celup, anyaman, dan gambar mozaik, hal

ini menimbulkan kebanggan tersendiri bagi siswa.

Di dalam kelas juga dipasang foto Presiden dan

Wakil Presiden serta Gambar Burung Garuda

sebagai wujud bangga terhadap tanah iar Indonesia.

Siswa bersama-sama melaksanakan kegiatan sholat

berjamaah dengan tertib dan semua kelas membaur

jadi satu tidak dipisah-pisah.

Observasi 3

Siswa melaksanakan kegiatan piket dengan

bergotong royong dan sesuai dengan tanggung

jawabnya.

Siswa baris dengan tertib saat masuk kedalam kelas.

Sebelum memulai pembelajaran dengan

menyanyikan lgu Indonesia Raya.

Indonesia Raya, kegiatan

Upacara Bendera dan menjaga

kebersihan lingkungan. Selain

itu sekolah juga mengadakan

kegiatan sholat bersama yang

dapat menjadikan antar siswa

lebih akrab dan dapat membaur.

Sekolah juga membiasakan

untuk tertib dalam upacara

maupun dalam kegiatan lainnya.

Di dalam setiap kelas jiga

dipasng foto Presiden, Wakil

Presiden, serta Burung Garuda

sebagai wujud bangga terhadap

bangsa Indonesia, selain itu di

dalam kelas juga dipajang

berbagai karya siswa seperti

hasil batik ikat celup, hasil

mewarnai dan lain sebaginya

Page 174: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

159

Guru kelas 2 mengajarkan siswa untuk tertib saat

upacara, berpakaian rapi, cara hormat yang benar

dan mengenai lagu Indonesia Raya serta

mengheningkan cipta dalam pembelajaran.

Di dalam kelas juga dipasang foto Presiden dan

Wakil Presiden serta Gambar Burung Garuda

sebagai wujud bangga terhadap tanah iar Indonesia.

Siswa melaksanakan sholat berjamaah, saat sholat

bercampur antar kelas tidak menyendiri.

Di dalam kelas dipasang berbagai hasil karya siswa

seperti hasil karya mewarnai dan menggambar.

Observasi 4

Siswa melaksanakan kebersihan kelas dengan

bergotong royong seperti ada siswa yang mengambil

alat pel unntuk memgepel kelas.

Siswa baris dengan tertib saat masuk ke kelas.

Sebelum memulai Permbelajarran menyanyikan

yang dapat menumbuhkan rasa

bangga siswa terhadap

karyanya.Guru juga

mengajarkan nilai-nilai sila ke

tiga ini dalam pembelajaran

yang sesuai contohnya saat ada

materi Upaya Bendera, saat

Olahraga dan bermain

permainan tradisional gobak

sodo.

Page 175: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

160

Lagu Indonesia Raya terlebih dahulu.

Sholat berjamah secra bersama-sama.

Siswa kelas 3 pada jam Olahrag bermain permainan

Gobak Sodor, kebetulan dalam halaman sekolah

sudah ada arena bermain gobak sodor.

Observasi 5

Siswa mengikuti kegiatan upacara dengan tertiub

walaupun ada beberapa siswa yang kurang tertib.

Dalam Upacara ada berbagai acara seperti

Menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Pengibaran

Bendera Merah Putih, Pembacaan Pembukaan UUD

45, Pembacaan Pancasila dan mengheningkan cipta

yang dapat emumpuk rasa bangga sebagai warga

negara Indonesia.

Setelah Upacara, Siswa dan guru bersama-sama

membersihkan dan menata tanaman yang ada di

sekolah, untuk siswa terutama yang saat upacara

Page 176: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

161

tidak tertib atau kelengkapan upacara kurang.

4 Implementasi Nilai-nilai

sila Kerakyatan yang

Dipimpin Oleh Hikmat

Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/

Perwakilan.

Observasi 2

Ada siswa yang memimpin di saat mengatur barisan,

memimpin berdoa, dan memimpin lagu Indonesia

Raya.

Guru memberikan kesempatan siswa untuk

menyampaikan pendapat.

Siswa berani menyampaikan pendapatnya di depan

kelas.

Adanya kepengurusan di kelas seperti ketua,

sekretaris dan bendahara walupun perannya belum

maksimal.

Observai 3

Ada siswa yang memimpin di saat mengatur barisan,

memimpin berdoa, dan memimpin lagu Indonesia

Implementasi Nilai-nilai sila

Kerakyatan yang Dipimpin Oleh

Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/ Perwakilan

dalm kegiatan pembelajaran

diantaranya Guru memberikan

tanggung jawab kepada siswa

untuk berani memimpin

temannya secara bergantian,

guru memberikan kesempatan

yang sama kepada siswa untuk

dapat menyampaikan

pendapatnya, di dalam kelas

juga terdapat susunan

kepengurusan kelas serta

mengedepankan cara

Page 177: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

162

Raya.

Guru memberikan kesempatan siswa untuk

menyampaikan pendapat.

Siswa berani menyampaikan pendapatnya di depan

kelas.

Guru menghargai setiap pendapat siswa.

Adanya kepengurusan di kelas seperti ketua,

sekretaris dan bendahara walupun perannya belum

maksimal.

Observai 4

Ada siswa yang memimpin di saat mengatur barisan,

memimpin berdoa, dan memimpin lagu Indonesia

Raya.

Guru memberikan kesempatan siswa untuk

menyampaikan pendapat.

Siswa berani menyampaikan pendapat di depan

kelas.

bermusyawarah dalam

menyelesaikan suatu masalah.

Page 178: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

163

Siswa menyelesaikan suatu masalah dengan

berdiskusi atau musyawarah.

5 Implementasi Nilai-nilai sila

Keadilan Sosial bagi

Seluruh Rakyat Indonesia

Observasi 2

Guru bersikap adil dengan memberikan kesempatan

yang sama kepada siswa untuk menyampaikan

pendapat.

Guru memberikan kesempatan yang sama kepada

siswa untuk memimpin saat menyanyikan lagu

Indonesia Raya maupaun saat mengatur barisan.

Guru meminjami semua siswa yang tidak membawa

penggaris.

Siswa dalam berteman tidak pilih-pilih.

Guru memberikan pujian kepada siswa yang rajin

dan memberi nasihat pada siswa yang malas

mengerjakan tugas.

Guru mengingatkan siswa agar tidak menggangu

siswa lain saat mengerjakan.

Implementasi Nilai-nilai sila

Keadilan Sosial bagi Seluruh

Rakyat Indonesia dalam

kegiatan pembelajaran

diwujudkan guru dengan

memberikan kesempatan yang

sama kepada anak untuk

berpendapat dan berlaku adil

terhadap anak. Guru juga

memberikan kesempatan sama

kepada anak untuk dapat

memimpin temannya dalam

menyanyikan lagu Indonesia

Raya dan memimpin barisan.

Siswa juga terlihat tidak pilih-

Page 179: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

164

Observasi 3

Guru bersikap adil dengan memberikan kesempatan

yang sama kepada siswa untuk menyampaikan

pendapat.

Guru memberikan kesempatan yang sama kepada

siswa untuk memimpin saat menyanyikan lagu

Indonesia Raya maupaun saat mengatur barisan.

Siswa terlihat tidak pilih-pilih dalam berteman di

dalam kelas.

Observasi 4

Guru bersikap adil dengan memberikan kesempatan

yang sama kepada siswa untuk menyampaikan

pendapat.

Guru memberikan kesempatan yang sama kepada

siswa untuk memimpin saat menyanyikan lagu

Indonesia Raya maupaun saat mengatur barisan.

Siswa terlihat tidak pilih-pilih dalam berteman di

dalam kelas.

pilih dalm berteman.

Page 180: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

165

6 Faktor Pendukung

Implementasi Nilai-nilai

Pancasila dalam kegiatan

pembelajaran di Sekolah

Faktor pendukung pelaksanaan implementasi nilai-nilai

Pancasila yaitu adanya dukungan guru dan kepala

sekolah dan pemerintah dalam upaya

mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, selain itu

sarana dan prasarana yang ada di sekolah jika

dimanfaatkan dengan baik akan dapat mendukung

dalam implementasi nilai-nilai Pancasila

Adanya dukungan dari Kepala

Sekolah, Guru, dan Pemerintah,

serta sarana dan prasarana

sekolah yang cukup mendukung.

7 Faktor Penhambat atau

masalah dalam

Implementasi Nilai-nilai

Pancasila dalam kegiatan

pembelajaran di Sekolah

Faktor penghambat atau masalah dalam implementasi

nilai-niali Pancasila yaitu beberapa karakter anak yang

tidak mau atau sulit mendengarkan nasihat guru,

terbawanya kebiasaan kurang baik anak di luar sekolah,

tidak semua guru mau benar-benar memperhatikan

seluruh siswa yang ada.

Kebiasaan anak yang kurang

baik terbawa ke sekolah,

karakter beberapa anak yang

sulit dinasehati, dan beberapa

guru yang tidak menaruh

perhatian pada seluruh anak.

Page 181: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

166

Lampiran 8

REDUKSI WAWANCARA KEPALA SEKOLAH SDN 1 SEKARSULI

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN P EMBELAJARAN

DI SDN 1 SEKARSULI

No Pertanyaan Reduksi

1 Bagaimana sejarah perkembangan sekolah SDN 1

Sekarsuli?

Perkembangan SDN 1 Sekarsuli dari tahun ke tahun terus

berkembang walaupun tidak signifikan. Perkembangan terjadi baik

dalam peningkatan prestasi akademik dan non akademik.

2 Apa saja yang menjadi visi dan misi SDN 1

Sekarsuli?

Mewujudkan Insan yang Berakhlak Mulia, cerdas, Terampil,

Berkarakter dan berwawasan Global.

3 Kurikulum apa yang digunakan di SDN 1

Sekarsuli?

SDN 1 Sekarsuli menggunkan dua kurikulum. Kurikulum KTSP

untuk kelas 2, kelas 3, kelas 5, dan 6 sedangkan kurikulum 2013

digunakan untuk kelas 1 dan kelas 4.

4 Menurut ibu apakah penting untuk dilakukan

penanaman nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan

pembelajaran di sekolah?

Penanaman nilai-nilai Pancasila sangat penting dilakukan. Sekolah

juga mempunyai program 18 karakter mulia yang dikembangkan.

Penanaman nilai Pancasila bukan hanya pada pelajaran Pkn saja

Page 182: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

167

melainkan harus pada semua mata pelajaran dan kegiatan sekolah.

5 Bagaimana strategi sekolah dalam

mengimplementasikan pengamalan sila Pancasila

dalam kegiatan pembelajaran di sekolah?

Strategi sekolah dalam mengimplementasikan nilai-nilai sila

Pancasila yaitu dengan membiasakan siswa dan dimasukkan dalam

beberapa materi pelajaran, selain itu implementasi nilai-nilai

Pancasila dapat dilakukan guru dengan mengembangkan metode

pembelajaran yang sesuai.

6 Bagaimana peran kepala sekolah dan guru dalam

mengimplementasikan pengamalan sila Pancasila

dalam kegiatan pembelajaran di sekolah?

Peran kepala sekolah dan guru saling berkaitan dalam

mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila pada anak, kepala

sekolah dan guru sebagi pelaksana dalam pengimplementasian nilai-

nilai Pancasila di sekolah. Kepala sekolah dan guru membimbing

anak di sekolah.

7 Apa saja wujud konkrit yang telah dilakukan

sekolah dalam mengimplementasikan pengamalan

nilai sila Pancasila dalam pembelajaran di sekolah?

Wujud konkrit yang dilakukan sekolah dalam implementasi nilai-

nilai Pancasila adalah pembiasaan sholat berjamaah, senyum salam

sapa, ketertiban, menjaga kebersihan dan berbagai pembiasaan

lainnya.

8 Bagaimana dengan sarana dan prasarana yang ada

di sekolah yang mendukung implementasi

Sarana dan prasarana menurut kepala sekolah masih kurang untuk

penanaman yang lebih kepada siswa, namun sekolah sudah

Page 183: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

168

pengamalan nilai-nilai sila Pancasila? berusaha memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada di sekolah.

Sekolah juga memanfaatkan lingkungan sosial untuk

mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.

9 Apakah lingkungan yang ada di sekolah sudah

mendukung dalam pengamalan nilai sila Pancasila

di Sekolah?

Lingkungan sekolah sudah cukup mendukung dalam

mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.

10 Menurut ibu, apakah bapak ibu guru di SDN 1

Sekarsuli sudah memanfaatkan lingkungan sekolah

dan sarana prasarana yang ada di sekolah untuk

mengimplementasikan pengamalan sila Pancasila

dengan baik?

Guru sudah cukup baik dalam mamanfaatkan lingkungan sekolah

dan sarana prasarana yang ada di sekolah walaupun belum

maksimal.

11 Menurut ibu, apakah teladan dari guru penting dan

sangat berpengaruh terhadap keberhasilan

pengamalan nilai-nilai sila pancasila pada anak?

Keteladanan dari guru sangat penting dalam keberhasilan

pengamalan nilai-nilai sila Pancasila.

12 Apakah sekolah pernah mengadakan suatu kegiatan

khusus yang dapat menanamkan pengamalan nilai-

nilai Pancasila pada anak?

Sekolah mengadakan zakat fitrah dan Qurban, selain itu sekolah

mengadakan infaq yang dilaksanakan setiap hari senin dan jumat.

TPA juga salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan di sekolah.

Page 184: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

169

Sekolah berupaya mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam

berbagai kegiatan sekolah tersebut.

13 Apa saja faktor-faktor pendukung dalam

implementasi pengamalan sila pancasila di sekolah?

Faktor yang mendukung yaitu dari pihak guru, lingkungan,

orangtua, dan kesadaan anak itu sendiri. Selain itu dari pihak dinas

juga memberi dukungan dengan peraturan tau kebijakan-kebijakan

serta memberi bantuan secra real di sekolah seperti melakukan

pengawasan.

14 Apa hambatan yang dialami sekolah dalam

mengimplementasikan pengamalan nilai-nilai

Pancasila di Sekolah?

Hambatran dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila yaitu

apabila lingkungan di rumah maupun kebiasaan anak di rumah tidak

mendukung maka akan sulit dalam mengimplementasikan nilai-nilai

Pancasila di sekolah. Misalnya kebiasaan anak mengolok-olok

temannya di rumah akan terbawa ke sekolah.

15 Apa upaya yang dilakukan sekolah untuk mengatasi

hambatan-hambatan tersebut?

Upaya yang dilakukan sekolah yaitu dengan melakukan pembinaan

kepada anak dan pembiasaan kembali di sekolah.

Page 185: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

170

REDUKSI WAWANCARA GURU SDN 1 SEKARSULI

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN P EMBELAJARAN

DI SDN 1 SEKARSULI

No Pertanyaaan Guru Kelas III Guru Kelas VI Guru Kelas II K esimpulan

1 Menurut ibu apakah penting

untuk dilakukan penanaman

nilai-nilai Pancasila dalam

kegiatan pembelajaran di

sekolah?

Guru merasa bahwa

penanaman nilai-nilai

Pancasila sangat

penting untuk anak

sekolah dasar.

Guru merasa bahwa

penanaman nilai-nilai

Pancasila penting agar

anak memiliki rasa,

jiwa pratiotisme,

kemanusiaaan, dan jiwa

sosial.

Guru merasa

penanaman nilai-nilai

sila Pancasila sangat

penting karena kalau

tidak ditanamkan sejak

dini nanti anak tidak

mengenal nilai-nilai

Pancasila.

Guru merasa penanaman

nilai-nilai Pancasila dalam

pembelajaran di sekolah

sangat penting agar anak

mempunyai jiwa

nasionalisme, patriotisme,

kemanusiaan, dan jiwa

sosial yang baik.

Page 186: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

171

2 Apa strategi pembelajaran

yang sering ibu gunakan di

dalam pembelajaran?

Guru menanamkan

moral terlebih dahulu

pada anak, misalnya

kejujuran.

Guru menanamkan nilai

Pancasila dengan

memasukkannya dalam

kegiatan pembelajaran

seperti kegiatan

berkelompok dan

belajar di perpustakaan.

Guru memasukkan

penanaman nilai

Pancasila dalam

pembelajaran, misalnya

saat materi upacara

bendera, guru sambil

menanamkan pada anak

sikap disiplin, memberi

contoh hormat yang

benar, menjaga

ketertiban, dan lain-

lain.

Strategi yang guru lakukan

untuk

mengimplementasikan

nilai-nilai Pancasila

dilakukan dengan berbagai

metode pembelajaran dan

dalam materi-materi

pelajaran. Guru juga

mengajarkanj moral yang

mendasar terlebih dahulu

pada anak seperti

kejujuran dan kedisiplinan.

Page 187: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

172

3 Apakah ada kegiatan yang

dilakukan siswa dan guru

sebelum pembelajaran

dimulai? Jika ada kegiatan

apa?

Guru biasanya

menanyakan terlebih

dahulu hal-hal apa yang

telah dilakukan siswa

seperti menanyakan

perbuatan baik apa

yang telah dilakukan

siswa dan hal lain yang

berkaiatn dengan moral

sebagai apersepsi dalam

pembelajaran.

Guru dan siswa berdoa,

kemudian tadarus,

membaca bersama,

menyanyikan lagu

Indonesia Raya,

menghormati bendera

sang merah putih.

Guru sebelum

pembelajaran sudah

membiasakan

menyanyikan lagu

Indonesia Raya,

membaca juz ama.

Kemudian setelah itu

membaca buku.

Sebelum memulai

pembelajaran Guru dan

siswa melakukan kegiatan

berdoa, menyanyikan lagu

Indonesia Raya, membaca

surat-surat pendek,

membaca juz ama,

membaca awal materi

yang akan dipelajari, atau

apersepsi dari guru.

4 Apakah ibu selalu memulai

dan mengakhiri

pembelajaran dengan

mengucapkan salam dan

berdoa bersama?

Guru selalu memulai

dan mengakhiri

pembelajaran dengan

berdoa.

Guru selalu memulai

dan mengakhiri

pembelajaran dengan

berdoa dan

mengucapkan salam.

Guru selalu memulai

dan mengakhiri

pembelajarn dengan

berdoa.

Guru selalu memulai dan

mengakhiri pembelajaran

dengan berdoa dan

mengucapkan salam.

Page 188: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

173

5 Apakah ibu memberikan

kesempatan siswa untuk

mengajukan pertanyaan atau

berpendapat? Jika iya,

biasanya pada saat apa hal

itu dilakukan?

Guru memberikan

kesempatan siswa

bertanya saat

pembelajaran.

Guru memberi

kesempatan siswa

bertanya saaat

pembelajaran jika ada

yang belum jelas atau

pada saat musyawarah

kelas.

Guru memberi

kesempatan siswa untuk

bertanya dan

menyampaikan

pendapat.

Guru memberikan

kesempatan siswa untuk

bertanya dan

menyampaikan pendapat

dalam beberapa

kesempatan seperti saat

pelajaran atau musyawarah

kelas.

6 Apakah ibu memberikan

kesempatan yang sama

kepada siswa jika ingin

menyampaikan pendapat?

Guru memberi

kesempatan yang sama

kepada siswa untuk

menyampaikan

pendapat.

Guru memberi

kesempatan yang sama

kepada siswa baik laki-

laki maupun perempaun

untuk menyampaikan

pendapat atau usulan.

Guru memberi

kesempatan yang sama

kepada siswa untuk

menyampaikan

pendapat.

Guru memberin

kesempatan yang sama

kepada siswa untuk

menyampaikan pendapat.

Page 189: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

174

7 Apakah ibu sering meminta

siswa untuk bekerja

kelompok saat mengerjakan

tugas di sekolah?

Guru meminta siswa

untuk kerja kelompk

dalam beberapa mata

pelajaran.

Guru sering meminta

siswa untuk

mengerjakan tugas

secara berkelompok.

Guru jarang meminta

siswa mnegerjakan

kelompok, karena kalu

mengerjakan tugas

kelompok siswa

biasanya rame.

Guru kadang meminta

siswa untuk berkerja

kelompok dalam beberapa

mata pelajaran tetapi ada

guru yang jarang

menggunakan metode

berkelompok karena

pertimbangan siswa akan

rame jika berkelompok.

Kegiatan berkelompok

digunakan dengan melihat

materi pembelajaran dan

situasi siswa di kelas.

8 Apakah ada jadwal piket

untuk membersihkan kelas?

Jika ada bagaimana

pembagian tugas siswa

dalam piket?

Ada jadwal piket di

kelas III dengan

pembagian laki-laki dan

perempuan

disendirikan.

Ada Jadwal piket di

kelas VI dengan

pembagian kelompok

berdasarkan tempat

tinggal, yang jauh

Ada jadwal piket di

kelas II dengan

pembagian tugas dibagi

oleh guru seperti ada

Ada jadwal piket disetiap

kelas, setiap anak

mendapat jadwal piket dan

untuk pembagian tugas

dan kelompok piket guru

Page 190: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

175

dicampur dengan yang

dekat agar dapat

melaksanakan tugas

dengan baik.

yang menyapu,

membersihkan papan

tulis.

mempeunyai

pertimbangan tersendiri

dengan melihat situasi dan

kondisi yang ada.

9 Bagaimana dengan susunan

kepengurusan kelas di kelas

ibu?

Ada pengurus ketua,

sekretaris dan

bendahara.

Ada pengurus kelas

ketua, sekretaris,

bendahara dan seksi-

seksi.

Ada pengurus kelas,

namun belum dapat

menjalankan tugasnya

secara optimal karena

masih kecil, belum

paham tugas dan

tanggung jawab.

Sudah ada kepengurusan

dalam kelas yaitu Ketua,

Sekretaria dan bendahara,

namun dalam

pelaksanaannya belum

berjalan secara optimal

mengenai masing-masing

peran tersebut.

Page 191: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

176

10 Pada saat pembentukan

kepengurusan kelas, apakah

dilakukan dengan

musyawarah kelas atau

langsung ditentukan?

Pembentukan pengurus

kelas dengan cara

musyawarah.

Pembentukan pengurus

kelas dengan cara

musyawarah dan guru

hanya berperan sebagai

fasilitator.

Pembentukan pengurus

kelas dilakukan dengan

cara musyawarah, siswa

diberi kertas dan

menulis siapa

pilihannya.

Pembentukan pengurus

kelas dilakukan dengan

musyawarah, guru hanya

berperan sebagai

fasilitator.

11 Jika ada siswa yang sakit,

apakah siswa biasanya

diajak menjenguk kerumah?

Guru dan siswa

menjenguk siswa yang

sakit jika rumahnya

dekat, jika jauh hanya

perwakilan saja.

Guru dan siswa

menjenguk siswa yang

sakit seperti siang ini

akan menjenguk siswa

yang jatuh saat di

sekolah.

Guru dan siswa

menjenguk siswa yang

sakitnya lebih dari 4

sampai 5 hari.

Guru membaisakan

mengajak siswa

menjenguk teman yang

sakit beberapa hari atau

yang mengalami sakit

cukup parah, jika

rumahnya jauh maka

hanya perwakilan siswa

yang ikut menjenguk.

Page 192: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

177

12 Di depan kelas ada tanaman,

apakah siswa dilibatkan

secara langsung dalam

merawat tanaman yang ada

di depan kelas?

Siswa dilibatkan secara

langsung dalam

merawat tanaman yang

ada di depan kelas.

Siswa dilibatkan

langsung dalam

merawat dan

membersihkan taman

sambil menata bunga-

bunga.

Siswa dilibatkan dalam

merawat tanaman

kalau setiap hari senin.

Setiap hari senin itu

setelah upacara

biasanya ada kegiatan

membersihkan dan

menata taman.

Siswa dilibatkan secara

langsung dalam merawat

lingkungan sekolah seperti

merawat tanaman yang ada

di depan kelas. Kegiatan

itu dilaksanakan setiap

hari senin setelah upacara

bendera, khususnya untuk

anak-anak yang tidak tertib

saat upacara.

13 Apakah sering ada konflik

antar siswa di dalam kelas?

Jika ada bagaimana biasanya

masalah tersebut

diselesaikan?

Sering terjadi konflik,

guru kemudian melihat

seberapa jauh

kesalahannya dan

diselesaikan dengan

minta maaf.

Siswa sering terjadi

konflik dan biasanya

diselesaikan dengan

musyawarah.

Siswa sering terjadi

konflik, biasanya

diselesaikan dengan

musyawarah dan

meminta maaf , guru

juga memberi contoh

konflik yang belum

lama ini terjadi.

Sering terjadi konflik antar

siswa,guru biasanya

menyelesaikannya dengan

musyawarah atau diminta

saling memamafkan.

Page 193: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

178

14 Apakah ada pembelajaran

yang berkaitan dengan

budaya atau kesenian yang

ada di lingkungan sekitar?

Kelas III hanya ada

pelajaran tentang

norma.

Ada pembelajaran seni

tari, tapi untuk kelas 6

tidak ikut karena

mempersiapkan UN,

guru hanya

mengajarkan lagu-lagu

daerah khususnya

daerah Yogyakarta.

Ada kegiatan seni tari. Ada kegiatan seni tari di

sekolah yang dilaksanakan

setiap hari sabtu, termasuk

dalam kegiatan ekstra.

15 Bagaimana sikap ibu dalam

menghadapi siswa siswi

yang melanggar nilai-nilai

Pancasila?

Guru akan memberi

sanksi sesuai

pelanggaran siswa.

Guru akan memanggil

siswa dan

menasihatinya. Guru

juga akan memberikan

pandangan agar siswa

dapat terbuka

pikirannya dan

diharapkan dapat

berubah menjadi lebih

baik lagi.

Guru biasanya memberi

sanksi siswa dengan

menulis di buku dan

dicarikan bacaan yang

berkaitan dengan nilai

yang siswa langgar agar

siswa mengerti.

Guru akan menasihati

siswa yang melanggar

nilai-nilai Pancasila dan

jika cukup berat akan

diberi sanksi sesuai

pelanggarannya.

Page 194: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

179

16 Menurut ibu, apakah sarana

dan prasarana yang ada di

sekolah sudah mendukung

dalam pengamalan nilai-

nilai sila Pancasila pada

anak?

Sarana dan prasarana

yang ada di sekolah

sudah mendukung.

Sarana dan prasarana

yang ada di sekolah

tergantung guru yang

memanfaatkannya,

tetapi untuk hal-hal

yang sederhana

mungkin sudah

mendukung, dan untuk

hal-hal yang lebih

komplek belum

mendukung.

Sarana dan prasarana

yang ada di sekolah

sudah mendukung.

Sarana dan prasarana di

sekolah sudah cukup

mendukung, namun

optimal atau tidaknya

pemanfaatannya

tergantung dari masing-

masing guru dalam

memanfaatkannya.

17 Apakah sarana dan

prasarana yang ada di

sekolah sudah dapat

dimanfaatkan dengan baik

oleh siswa dan guru?

Ada yang dimanfaatkan

ada yang kurang.

Guru dan siswa sudah

memanfaatkan sarana

dan prasarana yang ada

di sekolah dengan baik.

Guru dan siswa sudah

memanfaatkan sarana

dan prasarana yang ada

di sekolah dengan baik.

Sarana dan prasarana yang

ada di sekolah sudah

dimanfaatkan oleh siswa

dan guru dengan cukup

baik, namun ada beberapa

sarana dan prasarana yang

kurang dimanfaatkan.

Page 195: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

180

18 Apa faktor pendukung

dalam

mengimplementasikan

pengamalan nilai-nilai

Pancasila dalam

pembelajaran?

Faktor yang

mendukung yaitu faktor

lingkungan dan guru

juga bagaimana

memberikan contoh.

Faktor lingkungan

masyarakat, lingkungan

sekolah dan sarana dan

prasarana yang ada di

sekolah seperti

pemanfaatan masjid.

Pada pertanyaa ini guru

malah menjelaskan

bahwa peraturan

sekolah kurang tegas.

Faktor lingkungan sekolah

dan masyarakat bisa

dijadikan faktor

pendukung dalam

implementasi nilai-nilai

Pancasila jika

dimanfaatkan dengan baik.

19 Apa saja hal-hal yang

menjadi hambatan dalam

pengamalan nilai-nilai sila

Pancasila dalam

pembelajaran?

Karakter anak dan

keluarga, latar

belakang, dan

kebiasaan anak dapat

menjadi hambatan

dalam pengamalan nila-

nilai Pancasila.

Hambatannya jika tidak

dipraktekkan secara

langsung, anak susah

memahaminya.

Hambatannya pengaruh

dari lingkungan luar

anak yang kurang baik,

guru memberi contoh

kasus.

Hambatan dari

implementasi nilai-nilai

Pancasila yaitu lingkungan

yang kadang kurang

mendukung, kebiasaan

anak di lingkungan,

pengaruh dari luar dan jika

tidak dipraktekkan

langsung anak kurang

dapat memahami nilai-

nilai Pancasila.

Page 196: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

181

20 Bagaimana usaha ibu dalam

mengatasi hambatan atau

masalah tersebut?

Guru mengatasi

masalah dengan

pembiasaan pada anak.

Guru mengatasi

masalah tersebut

dengan konsultasi

kepada kepala sekolah

atau guru yang lebih

senior, guru tanya dulu

bagaimana cara

menyelesaikannya,

setelah itu guru

menerapkannya pada

siswa.

Guru mengatasi maslah

tersebut dengan cara

pembiasaan dan terus

mengingatkan siswa.

Guru mengatasi hambatan

tersebut dengan

melakukan pembiasaan

pada anak dan terus

mengingatkan, dan

biasanya guru juga

berdiskusi dengan kepasla

sekolah atau guru senior

dalam mengatasi hambatan

yang ada.

Page 197: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

182

REDUKSI WAWANCARA SISWA SDN 1 SEKARSULI

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN P EMBELAJARAN

DI SDN 1 SEKARSULI

No Pertanyaan ZLS A dan SYP Z Kesimpulan

1 Apakah kamu selalu mengikuti

salam pagi bersama guru? Apa

yang kamu lakukan saat salam

pagi?

Siswa selalu mengikuti

salam pagi dan

mengucapkan selamat

pagi kepada guru.

Siswa mengikuti

salam dengan berjabat

tangan dan

mengucapkan salam

kepada guru.

Siswa selalu

mengikuti salam

pagi, pada saat salam

pagi mengucapkan

selamat pagi kepada

guru.

Siswa selalu

mengikuti salam pagi

dan kegiatan yang

dilakukan yaitu

berjabat tangan

dengan guru atau

menyapa

mengucapkan selamat

pagi.

Page 198: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

183

2 Apakah kamu selalu berdoa

sebelum memulai mengikuti

pelajaran?

Siswa selalu berdoa

sebelum memulai

pelajaran.

Siswa selalu berdoa

sebelum memulai

pelajaran.

Siswa selalu berdoa

sebelum memulai

pelajaran.

Siswa selalu memulai

pelajaran dengan

berdoa.

3 Apakah kamu suka bekerja

sama dengan temanmu?

Siswa suka bekerja

sama saat kerja

kelompok di kelas.

Siswa suka bekerja

sama saat kerja

kelompok di kelas.

Siswa suka bekerja

sama saat kerja

kelompok di kelas.

Siswa suka

bekerjasama saat

mengerjakan tugas

kelompok di sekolah.

4 Apakah kamu suka

menyampaikan pendapat di

dalam kelas?

Siswa suka

menyampaikan

pendapat di depan

kelas, dengan cara

mengangkat tangan

terlebih dahulu.

Siswa suka

menyampaikan

pendapat di depan

kelas.

Siswa kadang suka

menyampaikan

pendapat di depan

kelas.

Siswa sudah berani

menyampaikan

pendapatnya di depan

kelas.

5 Apakah kamu suka mencontek

dalam pembelajaran?

Siswa tidak suka

mencontek.

Siswa tidak suka

mencontek.

Siswa tidak suka

mencontek.

Siswa tidak suka

mencontek dalam

pembelajaran.

Page 199: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

184

6 Apakah kamu selalu

melaksanakan piket kelas?

Siswa selalu

melaksanakan piket,

piketnya setiap hari

jumat.

Siswa selalu

melaksanakan piket

kelas.

Siswa selalu

melaksanakan piket

setiap hari senin

sama kamis.

Siswa melaksanakan

piket sesuai jadwal

mereka masing-

masing.

7 Jika di dalam kelas ada yang

berbeda pendapat denganmu,

bagaimana sikapmu terhadap

perbedaan itu?

Siswa mau

menghargainya

pendapat orang lain

yang berbeda.

Siswa mau

menghargai pendapat

orang lain.

Siswa menghormatin

pendapat orang lain

yang berbeda

dengannya.

Siswa mau

menghargai pendapat

oranglain yang

berbeda dengannya.

8 Apakah kamu ikut merawat

tanaman yang ada di depan

kelasmu?

Siswa ikut merawat

tanaman, dengan

menyirami tanaman

tersebut.

Siswa ikut merawat

tanaman yang ada di

halaman.

Siswa mearsa tidak

pernah ikut dalam

merawat tanaman di

halaman sekolah.

Siswa ada yang ikut

berpartisipasi dalam

merawat tanaman tapi

belum semua siswa

benar-benar dilibatkan

dalam merawat

tanaman.

Page 200: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

185

9 Jika ada temanmu yang sakit,

apa yang akan kamu lakukan?

Siswa mau menjenguk

temannya yang sedang

sakit.

Siswa menjenguk dan

mendoakan temannya

supaya cepat sembuh

Siswa mau

menjenguk

temannya yang sakit.

Siswa mau menjenguk

teman yang sedang

sakit.

10 Apakah kamu memilih-milih

orang dalam berteman?

Siswa tidak memilih-

milih dalam berteman.

Siswa tidak memilih-

milih dalam berteman.

Siswa tidak

memilih-milih orang

dalam berteman.

Siswa tidak memilih-

milih orang dalam

berteman.

11 Apakah ada kegiatan sekolah

yang menarik minatmu? Jika

ada kegiatan apa?

Siswa awalnya

menjawab tidak suka,

namun setelah diberi

contoh kegiatan sekolah

itu apa, ia kemudian

menyebutkan pramuka.

Siswa tidak tertarik

pada kegiatan di

sekolah.

Siswa tertarik pada

kegiatan

menggambar.

Siswa kurang

berminat pada

kegiatan sekolah,

namun ada siswa yang

mempunyai minat

khusus pada kegiatan

seperti menggambar

dan pramuka.

12 Apakah kamu mau meminta

maaf jika punya salah terhadap

teman?

Siswa mau meminta

maaf jika punya salah.

Siswa mau meminta

maaf jika punya salah.

Siswa mau meminta

maaf jika punya

salah.

Siswa mau meminta

maaf jika punya salah

terhadap teman.

Page 201: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

186

13 Apakah kamu selalu mengikuti

upacara bendera dengan tertib?

Siswa mengikuti

upacara dengan tertib.

Siswa mengikuti

upacara dengan tertib.

Siswa mengikuti

upacara dengan

tertib.

Siswa selalu

mengikuti upacara

bendera dengan tertib.

14 Apa saja lagu-lagu wajib

nasional yang kamu ketahui?

Siswa hafal lagu

Indonesia Raya,

Berkibarlah Benderaku

Siswa hafal lagu

Indonesia Raya,

Berkibarlah

Benderaku, Satu nusa

satu bangsa, Garuda

Pancasila

Siswa hafal lagu

Indonesia Raya, Dari

Sabang Sampai

Merauke

Siswa mengetahui

lagu wajib nasional

walupun tidak banyak.

15 Apakah kamu selalu mengikuti

kegiatan keagamaan di sekolah

seperti sholat dhuha di masjid

sekolah?

Siswa tidak mengikuti

sholat dhuha karena

non muslim, tetapi ada

kegiatan doa di

perpustakaan.

Siswa mengikuti

kegiatan doa pagi

Siswa selalu ikut

dalam kegiatan

sholat berjamaah di

sekolah.

Siswa selalu

mengikuti kegiatan

keagaaman di sekolah

seperti sholat

berjamaah dan

membaca kitab suci.

Page 202: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

187

16 Apakah kamu menaati

peraturan yang ada di sekolah?

Siswa menaati

peraturan sekolah.

Siswa menaati

peraturan sekolah dan

memberi contohnya

yaitu tidak terlambat

sekolah, mengikuti

upacara dengan tertib,

disiplin

Siswa menaati

peraturan sekolah

seperti mengerjakan

PR dan disiplin.

Siswa mentaati

peraturan yang ada di

sekolah seperti datang

tidak terlambat,

mengikuti upacara

dengan tertib, dan

disiplin.

17 Apakah kamu suka dengan

permainan tradisional atau tari-

tarian daerah?

Siswa suka dengan

permainan atau tari-

tarian daerah, siswa

mengikuti ekstra di

sekolah.

Siswa suka permainan

tradisional seperti

cublak-cublak suweng

dan Jamuran.

Siswa suka

permainan

tradisional misalnya

egrang.

Siswa menyukai

beberapa permainan

tradisional seperti

cublak-cublak

suweng, jamuran, dan

egrang.

18 Apa saja fasilitas yang ada

disekolah yang sering kamu

gunakan?

Siswa menggunakan

fasilitas sekolah Bola,

Raket Badminton.

Siswa menggunakan

fasilitas buku, meja

belajar.

Siswa menggunkan

fasilitas sekolah

seperti buku, dan

mushola.

Siswa sudah

menggunakan fasilitas

sekolah namun belum

optimal.

Page 203: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

188

Lampiran 9 Daftar Ruang SDN 1 Sekarsuli

Daftar Ruangan SD Negeri 1 Sekarsuli

No. Infrastruktur Jumlah Keterangan

1. Ruang Kelas I 1 Baik

2. Ruang Kelas II 1 Baik

3. Ruang Kelas III 1 Baik

4. Ruang Kelas IV 1 Baik

5. Ruang Kelas V 1 Baik

6. Ruang Kelas VI 1 Baik

7. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

8. Ruang Guru 1 Baik

9. Ruang Tata Usaha

1

Baik, ruang ini berada di samping ruang

kepala sekolah tepatnya berada menjadi

satu dengan ruang tamu kepala sekolah.

10. Ruang Perpustakaan

1

Baik, sudah cukup banyak buku yang

tersedia, namun buku yang baru masih

kurang.

11. Masjid 1 Baik

12. Ruang Ekstrakulikuler 1

Kurang baik, karena masih meminjam

ruang kelas biasa

Page 204: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

189

No. Infrastruktur Jumlah Keterangan

13. Ruang Laboratorium

IPA dan Komputer -

Belum memiliki laboratorium IPA dan

Komputer, komputer ada tapi tidak dapat

dimanfaatkan hanya di perpustakaan.

14. Ruang UKS 1

Kurang baik, karena belum berfungsi

secara optimal.

15. Koperasi Sekolah

1

Baik, sudah mulai beroperasi di depan

ruang kepala sekolah. Koperasi sekolah

juga belum mempunyai ruangan khusus.

16. Kantin

1

Kurang memadai, karena tempatnya

terlalu sempit dan kecil. Selain itu

makanan sehat yang dijual masih kurang.

17. Ruang Parkir

1

Baik, namun penataan kendaraan masih

kurang rapi.

18. Kamar Mandi/WC 6 Cukup baik

19. Gudang 1 Kurang baik dan kurang tertata rapi.

20. Dapur 1 Baik, namun terlalu sempit.

Page 205: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

190

Lampiran 10 Dokumentasi Foto Lingkungan dan Kegiatan

Foto-Foto Lingkungan Sekolah

Page 206: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

191

Foto-foto Kegiatan

Page 207: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

192

Page 208: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

193

Foto Dokumen yang ada di Sekolah

Page 209: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

194

Page 210: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

195

Page 211: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

196

Lampiran 11 Denah Lokasi Sekolah

Peta Lokasi Sekolah

UKS

Ruang

Kelas 2

Ruang

Kelas 1

Ruang

Kelas 6

Ruang

Kelas 5

Ruang

Kelas 4

Ruang

Kelas 3

Kant in

Ruang

Guru

Ruang

Kepala

Sekolah

Kamar

M andi

Perpustakaan

Tempat Parkir

M asjid

U

Halaman Sekolah

Page 212: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

197

Lampiran 12 Surat Izin Penelitian

Page 213: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

198

Page 214: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

199

Page 215: IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM …eprints.uny.ac.id/49035/1/Imron Wahyono.pdf · Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dihayati sebagai corak yang khas dan ... menjadi

200