Upload
truongxuyen
View
249
Download
15
Embed Size (px)
Citation preview
IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN DI SDN TEGALREJO 1
SEBAGAI SEKOLAH ADIWIYATA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Devy Ambar Pusvyta Rini
NIM 13108244007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
MEI 2017
v
MOTTO
“Akan ada 1000 macam alasan yang bisa di cari untuk menunda melangkah ke
arah perbaikan. Namun, hanya perlu satu kekuatan hati yang mantap untuk
memulai sebuah langkah yang besar.”
(Abinya Nasha)
“Kepedulian dimulai dari hal terkecil,
yang pada akhirnya akan menjadi suatu kebiasaan ”
(Devy Ambar Pusvyta Rini)
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Bapak dan ibuku tercinta.
2. Almamater, Universitas Negeri Yogyakarta.
3. Nusa, bangsa, dan agama
vii
IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN DI SDN TEGALREJO 1
SEBAGAI SEKOLAH ADIWIYATA
Oleh
Devy Ambar Pusvyta Rini
NIM 13108244007
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi
nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah adiwiyata.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode deskriptif.
Penentuan sumber data menggunakan teknik purposive meliputi kepala sekolah,
guru kelas 3 dan 5, ketua adiwiyata, guru pembimbing ekstrakurikuler dan tiga
orang siswa dari kelas 3 dan 5 di SDN Tegalrejo 1. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang
digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan.
Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1
melalui proses pembelajaran terencana dalam Silabus dan RPP, pelaksanaan
pembelajaran guru mengaitkan dengan lingkungan sekitar sehingga siswa
mendapatkan pesan berupa nilai-nilai yang terkandung dalam pembelajaran terkait
dengan lingkungan, dan evaluasi pembelajaran dikembangkan dalam penilaian
sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Implementasi nilai peduli lingkungan
melalui budaya sekolah dilaksanakan dalam kegiatan rutin yaitu piket kelas, jum’at
sehat, jum’at bersih, bank sampah, SEMUTLIS, dan SEMUTLIK.Budaya sekolah
dengan kegiatan keteladanan ditunjukkan oleh kepala sekolah dan guru yang ikut
serta dalam kegiatan membersihkan lingkungan, guru memberikan contoh
memilah, membuang sampah sesuai jenisnya, dan mencuci tangan. Kegiatan
spontan dilaksanakan guru dengan memperingatkan siswa agar membuang sampah
pada tempatnya dan mencuci tangan setelah beraktivitas. Kegiatan pengondisian
meliputi tersedianya sarana dan prasarana berupa tempat sampah terpilah, alat
kebersihan, kantin sehat, pemanfaatan limbah air wudhu, wastafel, kebun TOGA,
green house, toilet, dan poster tentang lingkungan. Implementasi nilai peduli
lingkungan melalui ekstrakurikuler terlaksana dalam ekstrakurikuler pramuka dan
karawitan yang termuat pada materi yang disampaikan, pembiasaan, dan
pemberian sanksi.
Kata kunci: Implementasi nilai peduli lingkungan, Sekolah Adiwiyata
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul
“Implementasi Nilai Peduli Lingkungan di SDN Tegalrejo 1 sebagai Sekolah
Adiwiyata”. Skripsi ini disusun sebagai persyaratan untuk mendapatkan gelar
sarjana pendidikan guru sekolah dasar di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Yogyakarta. Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan tidak lepas dari
bantuan dankerjasama dengan pihak lain. Berkenaan dengan hal tersebut, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
3. Ketua Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
UniversitasNegeri Yogyakarta.
4. Bapak Fathurrohman, M.Pd., dosen pembimbing yang telah banyak
memberikan membimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Kepala sekolah, guru, dan siswa SDN Tegalrejo 1.
6. Bapak dan ibuku tercinta yang telah memberikan doa dan dukungan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
7. Ketiga kakak saya Dedy Purwoko, Agus Dry Handoko, dan Susi Lusiani
yang tak henti membuat saya bangga dan bahagia.
8. Keenam keponakan saya, Nasha, Nasma, Ian, Angga, Raju, dan Zahra yang
selalu memberikan canda dan senyum ceria.
x
DAFTAR ISI
hal
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... 1
PERSETUJUAN ..................................................................................................... ii
PERNYATAAN ..................................................................................................... iii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iv
MOTTO .................................................................................................................. v
PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .......................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah .............................................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 6
F. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Nilai Peduli Lingkungan .................................................................................... 8
1. Nilai ............................................................................................................. 8
2. Peduli ......................................................................................................... 10
3. Lingkungan ................................................................................................ 10
4. Nilai Peduli Lingkungan ........................................................................... 11
B. Indikator Nilai Peduli Lingkungan ................................................................... 14
C. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan di Sekolah Dasar ............................... 17
xi
1. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses Pembelajaran ..... 18
2. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah ............ 20
3. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Ekstrakurikuler .............. 23
D. Sekolah Adiwiyata ........................................................................................... 24
1. Pengertian dan Tujuan Adiwiyata ............................................................. 24
2. Prinsip‐prinsip Dasar Program Adiwiyata ................................................ 25
3. Komponen Adiwiyata ............................................................................... 26
E. Karakteritik Siswa Sekolah Dasar .................................................................... 29
F. Kerangka Pikir .................................................................................................. 33
G. Pertanyaan Penelitian ....................................................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian ............................................................................................. 35
B. Sumber Data Penelitian .................................................................................... 35
C. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 37
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 37
E. Instrumen Penelitian ......................................................................................... 39
F. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 39
G. Keabsahan Data ................................................................................................ 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Lokasi Penelitian .............................................................................................. 42
B. Hasil Penelitian................................................................................................. 43
1. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses Pembelajaran ..... 43
2. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah ............ 54
3. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Ekstrakurikuler .............. 63
C. Pembahasan ...................................................................................................... 67
1. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses Pembelajaran ..... 67
2. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah ............ 72
3. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Ekstrakurikuler .............. 79
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ........................................................................................................... 82
B. Saran ................................................................................................................. 83
xii
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 84
LAMPIRAN .......................................................................................................... 87
xiii
DAFTAR TABEL
hal
Tabel 1. Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter........................................13
Tabel 2. Keterkaitan Nilai Peduli Lingkungan dan Indikatoruntuk SD................17
Tabel 3. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator dalam
RPP Kelas V Semester 2 Tema 8 “Ekosistem” Subtema 1
“Komponen Ekosistem” Pembelajaran ke-1 yang
Memuat Nilai Peduli Lingkungan............................................................44
Tabel 4. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator dalam
RPP Kelas III Semester 2 Tema 6 “Indahnya Persahabatan”
Subtema 3 “Sahabat Satwa” Pembelajaran ke-1 yang
Memuat Nilai Peduli Lingkungan............................................................45
Tabel 5. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses
Pembelajaran............................................................................................54
Tabel 6. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah...........61
Tabel 7. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Ekstrakurikuler............66
xiv
DAFTAR GAMBAR
hal
Gambar 1: Konteks Mikro Pendidikan Karakter...................................................18
Gambar 2. Daftar Piket yang tetempel di Dinding Kelas III A.............................55
Gambar 3. Tata Tertib Kelas tertempel di Dinding Kelas IIIA.............................55
Gambar 4. Poster tentang Kepedulian Lingkungan...............................................61
Gambar 5. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses
Pembelajaran di SDN Tegalrejo 1.......................................................67
xv
DAFTAR LAMPIRAN
hal
Lampiran 1. Pedoman Observasi...........................................................................88
Lampiran 2. Pedoman Wawancara........................................................................89
Lampiran 3. Pedoman Dokumentasi......................................................................93
Lampiran 4. Surat Izin Penelitian dan Surat Keterangan.......................................94
Lampiran 5. Triangulasi Data SDN Tegalrejo 1....................................................97
Lampiran 6. Hasil Wawancara SDN Tegalrejo 1................................................113
Lampiran 7. Hasil Observasi SDN Tegalrejo 1...................................................155
Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran................................................181
Lampiran 9. Silabus.............................................................................................200
Lampiran 10.Tata Tertib Kelas............................................................................203
Lampiran 11. Tata Tertib Siswa...........................................................................204
Lampiran 12. Jadwal Piket Kelas.........................................................................205
Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian.................................................................206
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lingkungan merupakan tempat makhluk hidup (manusia, hewan, dan
tumbuhan) untuk tumbuh dan berkembang. Lingkungan dapat diartikan alam
sekitar makhluk hidup tinggal. Makhluk hidup dan lingkungan tidak dapat hidup
sendiri, melainkan satu kesatuan utuh yang saling berhubungan dan tidak dapat
dipisahkan. lingkungan mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan,
sehingga apabila salah satu komponen tersebut hilang maka akan diikuti hilangnya
komponen yang lainnya. Komponen yang saling berhubungan dan berkaitan
tersebut ialah komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik mencangkup seluruh
makhluk hidup di dalamnya seperti manusia, hewan, tumbuhan, jamur, dan benda
hidup lainnya. Sedangkan komponen abiotik meliput tanah, udara, air, batu, dan
lain sebagainya.
Dari beberapa komponen diatas telah dijelaskan bahwa manusia merupakan
salah satu komponen biotik, dimana manusia ialah makhluk hidup yang berakal
sehingga mempunyai interaksi paling dekat dengan alam. Manusia membutuhkan
alam untuk kehidupannya dan manusia jugalah yang mempengaruhi keadaan alam.
Disinilah terlihat bahwa manusia mempunyai peran yang sangat penting dalam
mengelola alam dengan bijak dan penuh pertimbangan sehingga terjadi
keseimbangan antar makhluk hidup dengan lingkungan sekitar.
Seiring berkembangnya zaman, manusia yang mempunyai kewajiban untuk
menjaga kelestarian alam justru malah bersifat sebaliknya. Kesadaran manusia
dalam menjaga lingkungan juga sudah mulai berkurang. Seperti permasalahan
2
lingkungan yang tidak pernah lepas dari sampah. Dikutib dari surat kabar online
(DNH, 2016), Kota Jogja dalam satu hari dari data Badan Lingkungan Hidup
(BLH) Kota Yogyakarta, ratusan ton sampah dari Kota Yogyakarta dikirim ke
TPA Piyungan. Dengan jumlah sampah rata-rata yang dihasilkan tiap harinya
adalah antara 210-220 ton.
Permasalahan lingkungan juga ditemui di sekolah-sekolah. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Sa’dun Akbar dalam Novan Ardy Wiyani (2012:
159), di beberapa SD sepanjang 2004-2005, ditemukan masalah-masalah yang
terjadi di SD salah satunya ialah tentang lingkungan. Ditemukan adanya WC
sekolah yang aromanya tidak sedap (41%), coret-coretan di KM/WC sekolah
(44%), sampah yang berceceran di sembarang tempat (51%), aksesori/ pajangan
berupa kata-kata mutiara, gambar pahlawan, kata-kata bijak yang masa
pemajangannya sangat lama/ jarang diganti (40%), jajanan disekitar SD yang
mengandung zat pewarna (33%), jajanan dilingkungan SD yang terkesan kurang
bersih (32%), dan jajanan di sekitar sekolah yang mengandung zat pengawet
makanan (35%).
Pemerintah sebagai penyelenggara pemerintahan ikut andil dalam menindak
lanjuti persoalan lingkungan. Untuk mengatasi kerusakan lingkungan yang
semakin hari semakin bertambah banyak dan beragam, pemerintah mempunyai
berbagai program dalam mengatasi pemasalahan yang berkaitan dengan
lingkungan. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan program
penerapan pendidikan karakter pada satuan pendidikan. Pembiasaan karakter pada
tujuh satuan pendidikan, yaitu: TK/ PAUD, SD/ MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK
3
dan perguruan tinggi (Kemendiknas, 2011: 22). Terdapat 18 nilai pendidikan
karakter yang dikembangkan dalam pendidikan karakter, salah satu dari 18 nilai
karakter ialah nilai peduli lingkungan. Nilai peduli lingkungan ialah sikap dan
tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaki kerusakan alam
yang sudah terjadi (Kemendiknas, 2010:10). Selain itu, Kementerian Lingkungan
Hidup pada tahun 2006 juga mencanangkan Program ADIWIYATA sebagai
tindak lanjut dari kesepakatan antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dan
Menteri Pendidikan Nasional dalam mengembangkan program pendidikan
lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui program
Adiwiyata (KLH dan Kemendikbud, 2011:2).
Di Kota Yogyakarta terdapat beberapa daftar sekolah mulai dari jenjang SD
hingga SMA sederajat yang mendapat gelar sekolah adiwiyata tingkat kota,
tingkat provinsi, tingkat nasional, maupun tingkat mandiri. Sekolah-sekolah
tersebut diantaranya SDN Bhayangkara, SDN Kotagede, SDN Lempuyangwangi,
SDN gedongkiwo, SDN Serayu, SD Tegalrejo 1, SD Ungaran 1, SD Tarakanita,
SMPN 8 Yogyakarta, SMPN 4 Yogyakarata, SMAN 8 Yogyakarta, dan lain-lain
(Humas Pemkot YK,2016). Untuk memperoleh gelar sekolah adiwiyata sekolah
telah mencapai keempat kompenen adiwiyata yang telah ditetapkan. Keempat
komponen tersebut ialah 1) kebijakan berwawasan lingkungan, 2) pelaksanaan
kurikulum berbasis lingkungan, 3) Kegiatan lingkungan berbasis partisipasif, dan
4) pengelolaan pendukung ramah lingkungan (KLH dan Kemendikbud, 2011:3).
4
Dari beberapa nama sekolah yang tertera di atas terdapat salah satu sekolah
yang terdaftar mengikuti sekolah adiwiyata dan pernah mendapatkan gelar sekolah
adiwiyata tingkat nasional pada tahun 2012 yaitu SDN Tegalrejo 1. Prestasi yang
terkait dengan lingkungan juga banyak didapatkan oleh SDN Tegalrejo 1.
Diantaranya ialah juara 2 dokter kecil tingkat nasional, juara 1 sekolah sehat
tingkat provinsi, dan 10 besar sekolah sehat tingkat nasional. SDN Tegalrejo saat
ini juga ditunjuk oleh BLH untuk mengajukan sekolah adiwiyata mandiri. Selain
sebagai sekolah Adiwiyata SDN Tegalrejo 1 juga mengembangkan nilai karakter
pada warga sekolah salah satu nilai karakter yang dikembangkan ialah nilai peduli
lingkungan. Wujud implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 salah
satunya tertuang dalam visi dan misi sekolah. Dimana visi tersebut berbunyi “
Terwujudnya insan yang berkarakter, kreatif, inovatif, sehat jasmani rohani,
berbudaya, dan cinta lingkungan”.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada tanggal 15 Oktober 2016,
SDN Tegalrejo 1 dalam pelaksanaan pendidikan karakter khususnya nilai peduli
lingkungan terintegrasi dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan tema yang
diajarkan. Selan itu, setiap hari Jum’at SDN Tegalrejo 1 terdapat kegiatan yang
dinamakan Jum’at Sehat. Bentuk keteladanan untuk menanamkan nilai peduli
lingkungan juga terlihat dalam bentuk poster dan slogan-slogan yang berada pada
dinding sekolah ataupun lorong-lorong sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 15 Oktober 2016 dan 6
November 2016, sekolah masih menemui permasalahan dalam menerapkan nilai
peduli lingkungan. Diantaranya yaitu siswa membuang sampah tanpa memilah
5
jenis sampah dan SDN Tegalrejo 1 mempunyai program untuk mengurangi
sampah di sekolah namun masih ditemui siswa yang masih membawa plastik
bekas jajan dari luar ke dalam sekolah. Dari beberapa permasalahan yang dialami,
sekolah berusaha untuk mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.
Berangkat dari hal tertulis diatas, menarik perhatian peneliti untuk
melakukan penelitian yang berfokus pada implementasi nilai karakter peduli
lingkungan di SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah yang sudah menerima
penghargaan adiwiyata nasional. Oleh karena itu peneliti mengambil judul
“Implementasi Nilai Peduli Lingkungan di SDN Tegalrejo 1 sebagai Sekolah
Adiwiyata”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah yang diuraikan diatas, ada
permasalahan yang dapat diidentifikasi. Adapun identifikasi masalah yang
dimaksut adalah sebagai berikut.
1. Ditemukan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan
lingkungan di Sekolah Dasar sepanjang tahun 2004-2005.
2. WC sekolah yang beraroma tidak sedap dan terdapat coret-coretan.
3. Jajanan disekitar SD yang mengandung zat pewarna, zat pengawet, dan
terkesan kurang bersih.
4. Siswa SDN Tegalrejo 1 membuang sampah tidak memilah sesuai jenis
sampah.
6
5. Belum diketahui secara jelas implementasi nilai peduli lingkungan di SDN
Tegalrejo 1.
C. Pembatasan Masalah
Peneliti ingin membatasi masalah pada implementasi nilai peduli lingkungan
di SDN Tegalrejo 1.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang diuraikan diatas, peneliti
merumuskan permasalahan yaitu:
Bagaimana implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 sebagai
sekolah Adiwiyata?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, tujuan dari penelitian
ini adalah mendeskripsikan bagaimana implementasi nilai peduli lingkungan di
SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah Adiwiyata.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut ini.
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapakan dapat digunakan sebagai bahan kajian
tentang penerapan nilai peduli lingkungan di sekolah.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan
evaluasi dan masukan dalam rangka pembinaan dan pengawasan
7
terhadap semua warga sekolah berkaitan dengan pelaksanaan
penerapan nilai peduli lingkungan di sekolah.
b. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan evaluasi dan
masukan dalam rangka pembinaan dan pengawasan kepada siswa dan
diri sendiri untuk lebih menyadari pentingnya peduli lingkungan di
sekolah.
c. Bagi peniliti, diharapkan menjadi suatu pengalaman serta memperoleh
gambaran nyata tentang implementasi nilai peduli lingkungan di
sekolah dasar.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Nilai Peduli Lingkungan
1. Nilai
Nilai mempunyai beberapa pengertian. Nilai menurut Lorens Bagus (2005:
713) dalam bahasa Inggrisnya value berasal dari bahasa Latin valere diartikan
sebagai berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, kuat. Sehingga nilai sering
diartikan sebagai suatu kualitas hal yang menjadikan hal itu dapat disukai,
diinginkan, berguna, atau dapat menjadi objek kepentingan.
Selain itu menurut Louis O. Kattsoff dalam Soejono Soemargono
(2004:323), mengatakan bahwa hakekat nilai dapat dijawab dengan tiga cara, yaitu
(1) nilai sepenuhnya berhakekat subjektif, tergantung pengalaman manusia
pemberi nilai itu sendiri; (2) nilai merupakan kenyataan-kenyataan (ditinjau dari
segi Ontology), namun tidak terdapat dalam ruang dan waktu, nilai-nilai tersebut
merupakan esensi logis dan dapat diketahui melalui akal; serta (3) nilai-nilai
merupakan unsur objektif yang menyusun kenyataan.
Nilai menurut Rukiyati, dkk (2013: 51-52) adalah sifat atau kualitas yang
melekat pada suatu objek. Jadi, bukan objek itu sendiri yang dinamakan nilai. Nilai
berkaitan dengan suatu hal yang ideal dan bersifat normatif yang harus
direalisasikan dalam perbuatan sehari-hari berupa fakta. Nilai dipakai dan
diperlukan manusia untuk menjadi landasan alasan, motivasi dalam segala sikap,
tingkahlaku dan perbuatannya.
Nilai dalam pendekatan terminologis, para ahli mengajukan aneka
pengertian tentang nilai, sesuai dengan sudut pandang yang digunakan atau
9
berdasarkan lingkup keilmuan para ahli tersebut, diantaranya ialah sebagai berikut
(Ernita Dewi dan Syarifuddin, 2013: 5-7).
1) Driyarkara, filsuf, menurutnya “nilai adalah hakikat suatu hal, yang
menyebabkan hal itu pantas dikejar oleh manusia”.
2) Max Scheller, filsuf Jerman, mengatakan bahwa, “ nilai merupakan suatu
kualitas yang tidak tergantung pada pembawanya, merupakan kualitas
apriori atau merupakan yang telah dapat dirasakan manusia tanpa melalui
pengalaman inderawi terlebih dahulu”.
3) Sidi Gazalba, mengatakan “nilai adalah sesuatu yang bersifat abstrak, ideal,
nilai bukan merupakan benda konkrit, bukan fakta, tidak hanya persoalan
benar dan salah yang menuntut pembuktian empirik, melainkan
berdasarkan penghayatan yang dikehendaki atau yang tidak dikehendaki”.
4) Fraenkel, menurutnya, “value is any idea, a concept, about what some one
think is important in life, (nilai adalah idea atau konsep yang bersifat
abstrak tentang apa yang dipikirkan seseorang atau yang dianggap penting
oleh seseorang, biasanya mengacu kepada estetika (keindahan), etika pola
perilaku, dan logika benar-salah atau keadilan)”.
5) Ending Sumantri berpendapat, bahwa “nilai adalah sesuatu yang berharga,
yang penting dan berguna serta menyenangkan dalam kehidupan manusia
yang dipengaruhi pengetahuan dan sikap yang ada pada diri atau hati
nuraninya.
6) H. M. Chotob Thoha menganggap “nilai adalah merupakan sikap yang
melekat pada sesuatu sistem kepercayaan yang telah berhubungan dengan
subjek yang memberi arti manusia yang meyakini, atau dikatakan juga nilai
sebagai sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi manusia sebagai acuan
dalam suatu tingkah laku.
7) Richard Merril, menurutnya nilai adalah patokan atau standar pola-pola
pilihan yang dapat membimbing seseorang atau kelompok ke arah
satisfaction, fulfillment, and meaning.
8) Kenneth Andersen dalam bukunya “Introduction to Communication
Theory and Practise” mendefinisikan nilai sebagai jenis sikap, suatu sikap
yang sedemikian umumnya dan sedemikian pervasifnya, sehingga relevan
bagi sejumlah besar permasalahan dan kegiatan (a special kind of attitude,
an attitude which is so general and so pervasive that it is relevant to a
large number of inssues, responses, activities”.
9) Kuntjaraningrat, mengatakan “merupakan suatu sistem nilai budaya terdiri
dari konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar
keluarga masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka anggap bernilai
dalam hidup.
Kodhi (Kaelan, 2010: 87-88), menjelaskan bahwa nilai merupakan cita-cita,
harapan dambaan dan keharusan. Berbicara tentang nilai berarti berbicara tentang
das Sollen, bukan das Sein. Artinya bahwa das Sollen itu menjelma menjadi das
10
Sein, yang ideal harus menjadi real, yang bermakna normatif harus direalisasikan
dalam perbuatan sehari-hari yang merupakan fakta.
Berdasarkan kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai diartikan
sebagai kualitas akan sesuatu. Sesuatu hal yang memiliki kualitas baik akan
dijadikan acuan dalam melakukan perbuatan. Nilai juga digunakan manusia
sebagai landasan sikap dan tingkahlakunya dalam kehidupan sehari-hari..
2. Peduli
Pembahasan mengenai kata peduli mengambil definisi dari beberapa sumber,
sehingga penggunaan kata peduli atau kepedulian sedikit berbeda satu sama
lainnya namun memiliki arti yang sama. Peduli dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) (2005: 841) memiliki arti mengindahkan, memperhatikan, dan
menghiraukan. Selain itu, Schiller dan Tamera (2002: 2) menyatakan bahwa
kepedulian adalah cara manusia menanggapi perasaan, pikiran, dan pengalaman
orang lain karena secara alami manusia bisa merasakan dan mengenali pribadi
orang lain serta membantu orang lain. Dari pendapat diatas disimpulkan bahwa
peduli memiliki arti perasaan manusia untuk memperhatikan orang lain dan
sekitarnya.
3. Lingkungan
Lingkungan memiliki beberapa definisi, diantaranya menurut UU No. 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Bab 1
Pasal 1 dirumuskan bahwa: “Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
11
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain”.
Oemar Hamalik (2003: 195) menyatakan bahwa lingkungan ialah sesuatu
yang ada di alam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu pada
individu. Lingkungan menurut Juli Soemirat Slamet (1996: 35) adalah segala
sesuatu yang ada di sekitarnya baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata
ataupun abstrak, termasuk manusia lainnya, serta suasana yang terbentuk karena
terjadinya interaksi. Munadjat Danusaputro (1981: 29) berpendapat bahwa
lingkungan (hidup) adalah semua benda, daya (kehidupan) dan kondisi-kondisi,
termasuk didalamnya manusia dan tingkah-lakunya, yang terdapat dalam suatu
ruang dimana manusia berada, dan yang mempengaruhi keselamatan dan
kesejahteraan manusia serta jazad-jazad hidup lainnya.
Berdasarkan beberapa uraian tentang lingkungan diatas, manusia termasuk
dalam lingkungan hidup dimana tingkah laku manusia mempengaruhi
kelangsungan bagi kehidupan dan kesejahteraan makhluk hidup lain. Jadi nilai
yang berhubungan dengan lingkungan sangat perlu dikembangkan agar manusia
peduli dengan lingkungan.
4. Nilai Peduli Lingkungan
Berdasarkan uraian definisi dari nilai, peduli, dan lingkungan dapat
disimpulkan pengertian dari nilai peduli lingkungan itu sendiri. Nilai peduli
lingkungan adalah sikap atau tindakan manusia terhadap segala sesuatu yang ada
di sekitarnya, yang diterapkan dalam tingkah laku guna mempengaruhi bagi
kehidupan dan kesejahteraan manusia dengan makhluk hidup lainnya.
12
Kemendiknas mengidentifikasi ada 18 nilai karakter, salah satunya ialah
nilai peduli lingkungan. Kedelapan belas nilai karakter bersumber dari agama,
Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional. Adapun 18 nilai karakter yang
dimaksut dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 1. Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Karakter
No. Nilai Deskripsi
1.
Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama
lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama
lain.
2.
Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai
perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap,
dan tindakan orang lain yang berbeda dari
dirinya.
4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib
dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-
sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan
belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu
yang telah dimiliki.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah
tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang
menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
10. Semangat Kebangsaan Cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara
di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
13
11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa.
12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya
untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/
Komunikatif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan
orang lain.
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang
menyebabkan orang lain merasa senang dan
aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan
bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah
terjadi.
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan
18. Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan
budaya), negara, dan Tuhan Yang Maha Esa
Sumber: Kemdiknas dan Balitbang, 2010
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diketahui bahwa definisi peduli lingkungan
menurut Kemendiknas dan Balitbang (2010: 10) ialah menunjuk pada tindakan
mencegah dan upaya memperbaiki kerusakan alam dalam kehidupan sehari-hari.
Ngainun Naim (2012: 200) juga berpendapat bahwa manusia yang berkarakter
adalah manusia yang memiliki kepedulian tentang lingkungan, baik lingkungan
sosial maupun lingkungan fisik. Manusia semacam ini memiliki kesadaran bahwa
dirinya menjadi bagian yang tidak terpisah dari lingkungan sekaligus berusaha
14
untuk berbuat sebaik mungkin bagi lingkungannya. Hubungan timbal balik
semacam ini penting artinya untuk harmonitas lingkungan. Munculnya berbagai
persoalan lingkungan yang semakin hari semakin kompleks merupakan cermin
dari tidak harmonisnya relasi manusia dengan lingkungan.
Peduli lingkungan menurut Muhammad Fadillah dan Lilif Mualifatu Khorida
(2013: 203) adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan
lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk
memperbaiki kerusakan alam yang terjadi. Lingkungan merupakan tempat kita
berada dan harus dijaga sebaik-baiknya. Jangan sampai lingkungan dibiarkan
rusak begitu saja tanpa ada pemeliharaan dan pembaruan. Peduli lingkungan
adalah solusi untuk mengatasi krisis kepedulian lingkungan saat ini.
Dari pendapat yang diuraikan diatas, peduli lingkungan dapat diartikan
sebagai upaya atau tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari guna menjaga
lingkungan sekitar. Tindakan yang dilakukan seperti upaya pencegahan ataupun
memperbaiki kerusakan alam agar terjalin keharmonisan antar manusia dan
lingkungan.
B. Indikator Nilai Peduli Lingkungan
Pelaksanaaan pendidikan karakter di sekolah memerlukan indikator sebagai
tolak ukur keberhasilan. Peyusunan indikator diturunkan dari 18 nilai karakter.
Selanjutnya berdasarkan deskripsi setiap nilai, disusunlah indikator yang akan
dicapai oleh sekolah. Penyusunan indikator juga mengacu pada Rencana Kerja
Sekolah (RKS) dan Rencana Aksi Sekolah. Contoh indikator sekolah dan kelas
15
untuk nilai peduli lingkungan menurut Endah Sulistyowati (2012: 72) adalah
sebagai berikut.
Indikator Kelas
1. Menjaga kebersihan di kelas.
2. Menjaga perilaku hemat energi dan air.
Indikator Sekolah
1. Menyediakan tempat pembuangan sampah, tempat cuci tangan, dan
kamar mandi yang bersih.
2. Membiasakan perilaku warga masyarakat untuk memelihara tanaman.
3. Hemat energi dan air
Didukung pendapat dari Daryanto dan Suryatri Darmiatun (2013: 141-142)
yang juga memaparkan indikator sekolah dan kelas untuk nilai peduli lingkungan
sebagai berikut.
Indikator Sekolah
1. Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.
2. Tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan.
3. Menyediakan kamar mandi dan air bersih.
4. Pembiasaan hemat energi.
5. Membuat biopori di area sekolah.
6. Terdapat saluran pembuangan air limbah dengan baik.
7. Melakukan pembiasaan memisahkan jenis sampah organik dan anorganik
8. Menyediakan peralatan kebersihan
9. Membuat tandon penyimpanan air
16
10. Memrogramkan cinta bersih lingkungan
Indikator Kelas
1. Memelihara lingkungan kelas.
2. Tersedia tempat pembuangan sampah di dalam kelas.
3. Pembiasaan hemat energi.
4. Memasang stiker perintah mematikan lampu dan menutup kran air pada
setiap ruangan apabila selesai digunakan.
Berikut ini menggambarkan keterkaitan antara nilai, jenjang kelas, dan
indikator untuk karakter peduli lingkungan di Sekolah Dasar.
Tabel 2. Keterkaitan Nilai Peduli Lingkungan dan Indikator untuk SD
Nilai Indikator kelas 1-3 Indikator kelas 4-6
Peduli lingkungan:
Sikap dan tindakan yang
selalu berupaya mencegah
kerusakan lingkungan alam
di sekitarnya dan
mengembangkan upaya-
upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah
terjadi.
Buang air besar dan air
kecil di WC
Membersihkan WC
Membuang sampah di
tempatnya
Membersihkan tempat
sampah
Membersihkan
halaman sekolah
Membersihkan
lingkungan sekolah
Tidak memetik bunga
di taman sekolah
Memperindah kelas dan
sekolah dengan tanaman
Tidak menginjak
rumput di taman
sekolah
Ikut memelihara taman
di halaman sekolah
Menjaga kebersihan
lingkungan kelas
Ikut dalam menjaga
kebersihan lingkungan
Sumber: Kemendiknas dan Balitbang (2010: 30)
Dari uraian tabel keterkaitan nilai peduli lingkungan dan indikator untuk SD
diatas terlihat bahwa indikator keberhasilan pendidikan karakter khusunya nilai
peduli lingkungan di sekolah dasar terdiri dari indikator sekolah dan kelas. Selain
itu, indikator lebih diperinci lagi menjadi indikator untuk jenjang kelas rendah 1-3
dan kelas tinggi 4-6. Indikator tersebut telah mencakup sikap dan tindakan warga
17
sekolah untuk melakukan perawatan,pelestarian, dan pemeliharaan sarana
prasarana serat lingkungan alam di sekolah.
C. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan di Sekolah Dasar
Penyelenggaraan pendidikan karakter di tingkat satuan pendidikan formal
dan nonformal dapat dilihat pada konteks mikro. Secara mikro pengembangan
karakter dibagi dalam empat pilar, yakni kegiatan belajar-mengajar di kelas,
kegiatan keseharian dalam bentuk pengembangan budaya satuan pendidikan
formal dan nonformal, kegiatan kokurikuler dan/atau ekstrakurikuler, serta
kegiatan keseharian di rumah dan masyarakat. Program pendidikan karakter pada
konteks mikro dapat digambarkan sebagai berikut (Desain Induk Pendidikan
Karakter Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2025).
Gambar 1. Konteks Mikro Pendidikan Karakter
Pelaksanaan pendidikan karakter dalam konteks mikro juga sejalan dengan
pendapat Sri Narwati (2011: 53-55) yang menyatakan bahwa penerapan
pendidikan karakter di sekolah dasar dilakukan pada proses pembelajaran,
18
pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar (kegiatan rutin, spontan,
keteladanan, dan pengkondisian), kegiatan ko-kurikuler dan atau kegiatan
ekstrakurikuler, serta koordinasi dengan keluarga untuk memantau kegiatan
keseharian di rumah dan di masyarakat.
Selain itu, Daryanto dan Suryantri Darmiatun (2013: 88-91) juga
berpendapat bahwa penyelenggaraan pendidikan karakter di SD dilakukan melalui
3 (tiga) cara, yaitu mengintegrasikan ke setiap mata pelajaran, mengintegrasikan
ke dalam mata pelajaran muatan lokal, dan melalui kegiatan pengembangan diri.
Didukung dengan pernyataan Kemendiknas (2010: 5-20) bahwa pengembangan
nilai karakter dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor)
secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik dan diterapkan ke dalam
kurikulum melalui program pengembangan diri, pengintegrasian dalam mata
pelajaran, dan budaya sekolah.
Berdasarkan pendapat diatas, pendidikan karakter tidak hanya dilakukan
sekolah saja namun juga dilakukan di kegiatan keseharian di rumah dan
masyarakat. Implementasi atau penerapan nilai peduli lingkungan dalam penelitian
ini dilaksanakan di sekolah oleh karena itu berpijak pada pendidikan karakter
melalui proses pembelajaran, budaya sekolah, dan ekstrakurikuler.
1. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses Pembelajaran
Implementasi nilai peduli lingkungan melalui proses pembelajaran mengacu
pada pendapat Puskur (Sri Narwati, 2011: 53) yaitu, penerapan pendidikan
karakter pada pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan
strategi yang tepat. Salah satu strategi yang dapat dilaksanakan adalah
19
pembelajaran kontekstual mengajak siswa menghubungkan materi yang dipelajari
dengan kejadian nyata, harapan siswa dapat mencari dan menemukan hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan pengetahuan tersebut
dalam kehidupan sehari-hari.
Penanaman nilai peduli lingkungan juga mengacu pada pendapat Novan
Ardy Wiyani (2013: 185) bahwa pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam
mata pelajaran pada dasarnya adalah pengenalan nilai-nilai, diperolehnya
kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai kedalam
tingkah laku siswa sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung
di dalam maupun di luar kelas. Selain untuk menjadikan siswa menguasai
kompetensi (materi) yang ditargetkan, juga dirancang untuk menjadikan siswa
mengenal, menyadari/ peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai khususnya nilai
peduli lingkungan dan menjadikannya perilaku. Endah Sulistyowati (2012: 59),
menyatakan bahwa integrasi nilai karakter pada mata pelajaran dapat
dikembangkan melalui silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pada Kompetensi Dasar (KD) di setiap mata pelajaran yang sudah ada sesuai
dengan nilai-nilai karakter yang akan diterapkan. Dalam pengembangan nilai
karakter peduli lingkungan, guru dapat memasukkan pada KD yang berkaitannya
dengan nilai peduli lingkungan. Selanjutnya guru akan mengembangkan dalam
indikator pencapaian, kegiatan pembelajaran dan teknik penilaian.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Kurikulum 2013 yang
dikembangkan dari silabus diatur dalam Peraturan Menteri Nomor 22 tahun 2016
terdiri dari beberapa komponen yang mencakup (1) identitas sekolah, (2) identitas
20
mata pelajaran atau tema/ subtema, (3) kelas/ semester, (4) materi pokok, (5)
alokasi waktu, (6) tujuan pembelajaran, (6) kompetensi dasar dan indikator
pencapaian kompetensi, (7) materi pembelajaran, (8) metode pembelajaran, (9)
media pembelajaran, (10) sumber belajar, (11) langkah-langkah pembelajaran, dan
(12) penilaian hasil pembelajaran.
Pada kurikulum 2013 yang dijelaskan dalam Permendikbud no 24 Tahun
2016, Kompetensi Dasar diturunkan dari Kompetensi Inti yang terdiri dari, yaitu
sikap spiritual (KD turunan dari KI 1), sikap sosial (KD turunan dari KI 2),
pengetahuan (KD turunan dari KI 3), dan keterampilan (KD turunan dari KI 4).
Penilaian aspek sikap (KI 1 dan KI 2) dilakukan melalui observasi atau
pengamatan. Permendikbud no 23 Tahun 2016 menjelaskan bahwa penilaian aspek
pengetahuan dilakukan melalui tes atau penugasan. Penilaian aspek keterampilan
dilakukan melalui praktik, proyek, portofolio.
Dari beberapa pendapat diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa nilai
peduli lingkungan dapat diintegrasikan dalam mata pelajaran yang sudah ada.
Guru dapat mengintegrasikan nilai peduli lingkungan pada mata pelajaran yang
sesuai kemudian mengembangkannya dalam silabus atau Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang memuat KD dan Indikator terkait tentang nilai peduli
lingkungan.
2. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah
Implementasi nilai peduli lingkungan dapat dilaksanakan melalui budaya
sekolah. Menurut Zamroni (2011:111) budaya sekolah adalah pola nilai-nilai,
prinsip-prinsip, tradisi-tradisi dan kebiasaan-kebiasaan yang terbentuk dalam
21
perjalanan panjang sekolah, dikembangkan sekolah dalam jangka waktu yang lama
dan menjadi pegangan serta diyakini oleh seluruh warga sekolah sehingga
mendorong munculnya sikap dan perilaku warga sekolah. Budaya sekolah
(Kemendiknas, 2010: 19) adalah suasana kehidupan sekolah dimana peserta didik
berinteraksi dengan sesama, guru dengan guru, konselor dengan peserta didik,
antar tenaga kependidikan, antara tenaga kependi+dikan dengan pendidik dan
peserta didik, dan antar anggota kelompok masyarakat dengan warga sekolah.
Novan Ardy Wiyani (2013: 100) menyatakan bahwa budaya sekolah adalah
suasana kehidupan sekolah tempat antar-anggota sekolah saling interaksi. Interaksi
tersebut terikat oleh berbagai aturan, norma, moral serta etika bersama yang
berlaku di suatu sekolah. Pengembangan budaya sekolah dapat dilakukan melalui
kegiatan pengembangan diri, yang meliputi kegiatan rutin, kegiatan spontan,
keteladanan, dan pengondisian. Didukung oleh pendapat Sri Narwati (2011: 53-
55), bahwa pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar dilakukan
melalui kegiatan pengembangan diri, yaitu kegiatan rutin. kegiatan spontan,
keteladanan, dan pengkondisian.
Kemendiknas (2010: 15) menjelaskan bahwa kegiatan rutin merupakan
kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus-menerus dan konsisten setiap
saat. Contoh kegiatan rutin penerapan peduli lingkungan adalah: pemeriksaan
kebersihan badan (kuku, telinga, rambut dan lain-lain) setiap hari Senin. Sri
Narwati (2011: 54)juga berpendapat bahwa kegiatan rutin merupakan kegiatan
yang ajeg dilakukan setiap saat. Contoh kegiatan rutin penerapan nilai peduli
lingkungan antara lain piket kelas.
22
Kegiatan spontan (Kemendiknas, 2010: 16) yaitu kegiatan yang dilakukan
secara spontan pada saat itu juga. Kegiatan ini dilakukan biasanya pada saat guru
dan tenaga kependidikan yang lain mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik
dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru
mengetahui adanya perilaku dan sikap yang kurang baik maka pada saat itu juga
guru harus melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan
tindakan yang tidak baik itu. Penerapan kegiatan spontan menurut Sri Narwati
(2011: 54) dapat juga disebut kegiatan insidental. Kegiatan ini dilakukan secara
spontan tanpa perencanaan terlebih dahulu. Contoh penerapan nilai peduli
lingkungan secara spontan ialah membuang sampah pada tempatnya.
Keteladanan menurut Kemendiknas (2010: 17) adalah perilaku dan sikap
guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam memberikan contoh terhadap
tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi peserta
didik untuk mencontohnya. Misalnya, berpakaian rapi dan menjaga kebersihan.
Selain itu, penerapan keteladan menurut Paskur (Sri Narwati, 2011:54) merupakan
sikap “menjadi contoh”. Sikap menjadi contoh merupakan perilaku dan sikap guru
dan tenaga kependidikan dan siswa dalam memberikan contoh melalui tindakan-
tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan bagi siswa lain. Contoh
penerapan nilai peduli lingkungan guru menjadi pribadi yang bersih dan rapi,
menjaga kebersihan.
Sri Narwati (2011: 54-55) menjelaskan bahwa berkaitan dengan upaya
sekolah untuk menata lingkungan fisik maupun nonfisik demi terciptanya suasana
mendukung terlaksananya pendidikan karakter. Kegiatan menata lingkungan fisik
23
adalah mengkondisikan toilet yang bersih, tempat sampah, halaman yang hijau
dengan pepohonan, poster kata-kata bijak yang dipajang di lorong sekolah dan di
dalam kelas. Adapun pengkondisian nonfisik misalnya mengelola konflik antara
guru supaya tidak menjurus kepada perpecahan, atau bahkan menghilangkan
konflik tersebut.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan nilai peduli
lingkungan melalui program budaya sekolah dapat dilakukan melalui kegiatan
rutin, kegiatan spontan, keteladanan, dan pengkondisian. Kegiatan tersebut dapat
dilakukan oleh warga sekolah dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.
3. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Ekstrakurikuler
Implementasi nilai peduli lingkungan juga dapat dilaksanakan melalui
kegiatan ekstrakurikuler. Sri Narwati (2011: 55) menyatakan bahwa kegiatan
ekstrakurikuler merupakan kegiatan-kegiatan di luar kegiatan pembelajaran
dimana kegiatan ini mendukung pelaksanaan pendidikan karakter. Hal senada juga
diungkapkan oleh Novan Ardy Wiyani (2013: 110), kegiatan ekstrakurikuler
adalah kegiatan pendidikan yang tercakup dalam kurikulum yang dilaksanakan di
luar mata pelajaran untuk mengembangkan bakat, minat, kreativitas, dan karakter
siswa di sekolah agar berguna untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan sesuai dengan kebijakan sekolah.
Contoh ekstrakurikuler yang mengembangkan dan menerapkan nilai peduli
lingkungan ialah kegiataan ekstrakurikuler pramuka.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa implementasi nilai peduli
lingkungan di tingkat satuan pendidikan dapat dilakukan melalui proses
24
pembelajaran, budaya sekolah, serta ekstrakurikuler. Deskripsi nilai peduli
lingkungan dan tiga implementasi nilai peduli lingkungan akan dijadikan acuan
dalam penyusunan pedoman observasi dan pedoman wawancara dalam penelitian
ini.
D. Sekolah Adiwiyata
1. Pengertian dan Tujuan Adiwiyata
Program adiwiyata dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
Departemen Pendidikan Nasional pada tanggal 21 Februari 2006 sebagai bentuk
kerjasama guna mengembangkan program pendidikan lingkungan hidup pada
pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata. Pada awalnya
program ini dilaksanakan di 10 sekolah di Pulau Jawa sebagai contoh model
sekolah dengan melibatkan perguruan tinggi dan LSM yang bergerak di bidang
Pendidikan Lingkungan Hidup. Dimana saat ini telah berkembang di sekolah-
sekolah mulai dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah.
Pada buku Panduan Adiwiyata (KLH dan Kemendikbud, 2011:3) dijelaskan
bahwa program adiwiyata mempunyai pengertian suatu tempat yang baik dan ideal
dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika
yang dapat menjadi dasar manusia dalam menuju terciptanya kesejahteraan hidup
kita dan menuju kepada cita-cita pembanguan dan berkelanjutan. Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup No 05 tahun 2003 menjelaskan bahwa program
adiwiyata merupakan program untuk mewujudkan sekolah peduli terhadap
lingkungan. Dari pendapat diatas peneliti menyimpulkan bahwa program
25
adiwiyata ialah suatu program di sekolah yang baik dan ideal yang diharapkan
dapat mengajak warga sekolah mewujudkan karakter peduli terhadap lingkungan.
Program Adiwiyata memiliki tujuan yang dijelaskan secara spesifik pada
buku panduan adiwiyata (KLH dan Kemendikbud, 2011: 3) yaitu mewujudkan
warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk
mendukung pembangunan berkelanjutan. Dari pengertian tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa tujuan adiwiyata ialah untuk menciptakan kondisi sekolah
menjadi tempat pembelajaran bagi warga sekolah sehingga dikemudian hari warga
sekolah dapat bertanggung jawab dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup
berkelanjutan.
2. Prinsip‐prinsip Dasar Program Adiwiyata
Pelaksanaan Program Adiwiyata diletakkan pada dua prinsip dasar seperti
yang dipaparkan dalam buku panduan Adiwiyata (Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kemendikbud, 2011: 3) ialah sebagai berikut.
a. Partisipatif: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang
meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
sesuai tanggungjawab dan peran.
b. Berkelanjutan: Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan
terus menerus secara komprehensif.
26
3. Komponen Adiwiyata
Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4 (empat)
komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah
Adiwiyata. Keempat komponen tersebut ialah sebagai berikut.
a. Kebijakan Berwawasan Lingkungan
Untuk mewujudkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan maka
diperlukan beberapa kebijakan sekolah yang mendukung dilaksanakannya
kegiatan-kegiatan pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah.
Berdasarkan Panduan Adiwiyata (Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kemendikbud, 2011: 3) kebijakan berwawasan lingkungan memiliki standar
sebagai berikut:
1) kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memuat upaya perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup. Implementasinya ialah:
a) termuat visi, misi dan tujuan sekolah yang memuat perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup,dan
b) adanya mata pelajaran wajib dan/atau mulok yang terkait PLH dilengkapi
dengan Ketuntasan minimal belajar.
2) RKAS memuat program dalam upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.
b. Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan
Kurikulum (UUSPN:1:19) adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
27
pendidikan tertentu. Menurut Panduan Adiwiyata (Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kemendikbud, 2011:3) pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan
memiliki standart , yaitu:
1) tenaga pendidik memiliki kompetensi dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran lingkungan hidup. Implementasinya ialah:
a) menerapkan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang
melibatkan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran,
b) mengembangkan isu lokal dan atau isu global sebagai materi
pembelajaran LH,
c) mengembangkan indikator dan instrumen penilaian pembelajaran LH, dan
d) menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap.
2) peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup. Implementasinya ialah:
a) menghasilkan karya nyata yang berkaitan dengan pelestarian fungsi LH,
mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan LH berupa makalah,
Puisi/ Sajak, Artikel, Lagu, hasil Penelitian, gambar, seni tari, produk
daur ulang, dll,
b) mengkaitkan pengetahuan konseptual dan prosedural dalam pemecahan
masalah LH, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari,dan
c) mengkomunikasikan hasil pembelajaran LH dengan berbagai cara dan
media. Seperti majalah dinding, buletin sekolah, pameran, web‐site, radio,
TV, surat kabar, jurnal, dll.
c. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif memiliki standar
28
Peran warga sekolah sangat dilibatkan dalam mewujudkan sekolah peduli
dan berbudaya lingkungan. Sekolah diharapkan melibatkan warga sekolah dalam
melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup agar
dapat memberikan manfaat baik bagi warga sekolah ataupun lingkungan. Kegiatan
lingkungan berbasis partisipatif memiliki standart sebagai berikut.
1) Melaksanakan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang
terencana bagi warga sekolah. Implementasinya ialah:
a) memelihara dan merawat gedung dan lingkungan sekolah oleh warga
sekolah, antara lain: piket kebersihan kelas, Jumat Bersih, lomba
kebersihan kelas, kegiatan pemeliharaan taman oleh masing masing kelas,
dll,
b) memanfaatkan lahan dan fasilitas sekolah sesuai kaidah‐kaidah
perlindungan dan pengelolaan LH antara lain ; pemeliharaan taman, toga,
rumah kaca (green house), hutan sekolah. pembibitan, kolam,
pengelolaan sampah, dll, dan
c) mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler (pramuka, Karya Ilmiah
Remaja, dokter kecil, Palang Merah Remaja, Pecinta Alam, dll) yang
sesuai dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
2) Menjalin kemitraan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup dengan berbagai pihak (masyarakat, pemerintah, swasta, media, sekolah
lain).
d. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan
29
Sekolah peduli dan berbudaya lingkungan agar terwujud perlu didukung
sarana dan prasarana sebagai upaya pengelolaan lingkungan hidup memiliki.
Standar pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan ialah sebagai berikut.
1) Ketersediaan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan.
Implementasinya ialah:
a) menyediakan sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan
hidup di sekolah, seperti : air bersih, sampah (penyediaan tempat sampah
terpisah, komposter), tinja, air limbah/drainase, ruang terbuka hijau,
b) Menyediakan sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran
lingkungan hidup di sekolah, antara lain; pengomposan, pemanfaatan dan
pengolahan air, hutan/taman/kebun sekolah, green house, toga, kolam
ikan, biopori, sumur.
2) Peningkatan kualitas pengelolaan sarana dan prasarana yang ramah
lingkungan di sekolah. Implementasinya ialah:
a) meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah
meliputi : penanggung jawab, tata tertib, pelaksana (daftar piket),
pengawas, dll,
b) memanfaatkan listrik, air dan ATK secara efisien, dan
c) meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan.
E. Karakteritik Siswa Sekolah Dasar
Pembagian tahap perkembanganan anak menurut Desmita (2011: 15) terbagi
dalam dua masa perkembangan, yaitu masa kanak-kanak tengah (6-9 tahun), dan
masa kanak-kanak akhir (10-12 tahun). Anak-anak pada usia tersebut memiliki
30
karakteristik yang berbeda dengan anak-anak yang usianya lebih muda. Anak lebih
senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang
merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung.
Piaget (Rita Eka Izzaty: 2013:104-105) menyatakan bahwa masa kanak-
kanak akhir (usia 7-12 tahun) secara kognitif tergolong pada masa operasi konkret,
dimana anak berfikir logis terhadap objek yang konkret. Anak mulai berkurang
rasa egonya, mulai bersikap sosial atau menerima pendapat orang lain. Anak
berfikir induktif yaitu berfikir dari hal-hal yang khusus kemudian ditarik
kesimpulan ke umum. Untuk menjelaskan ide yang kompleks pada anak dapat
menggunakan contoh-contoh yang familier atau menggunakan media konkrit.
Selanjutnya, menurut Syamsu Yusuf LN (2007: 24-25) masa usia sekolah
dasar disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Pada masa
ini anak-anak lebih mudah dididik daripada masa sebelum dan sesudahnya. Masa
ini diperinci lagi menjadi dua fase, yaitu:
1) Masa kelas rendah sekolah dasar, berkisar antara 6 atau 7 tahun sampai
umur 9 atau 10 tahun. Beberapa sifat anak-anak pada masa ini antara lain
sebagai berikut.
a) Adanya hubungan positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan
prestasi (apabila jasmaninya sehat banyak prestasi yang diperoleh).
b) Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang tradisional.
c) Adanya kecenderungan memuji diri sendiri.
d) Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak yang lain.
31
e) Apabila tidak dapat menyelesaikan suatu soal, maka soal itu dianggap
penting.
f) Pada masa ini (terutama usia 6,0-8,0 tahun) anak menghendaki nilai
(angka rapor) yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang
pantas diberi nilai baik atau tidak.
2) Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, berkisar umur 9 atau 10 sampai
umur 12 atau 13 tahun. Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini ialah:
a) Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, hal
ini menimbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan
pekerjaan-pekerjaan yang praktis.
b) Amat realistik, ingin mengetahui, ingin belajar.
c) Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata
pelajaran khusus, dan mulai menonjolkan bakat-bakat khusus.
d) Sampai kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang-
orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi
keinginannya. Selepas pada umur ini pada umumnya anak menghadapi
tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya.
e) Pada masa ini, anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran
yang tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah.
f) Anak-anak pada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya untuk
dapat bermain bersama-sama. Dalam permainan biasanya anak tidak
lagi terikat kepada peraturan permainan yang tradisional (yang sudah
ada), mereka membuat peraturan sendiri-sendiri.
32
Karakteristik perkembangan peserta didik di SD/MI menurut Andi Prastowo
(2014: 7) dapat dipilah menjadi dua macam yaitu perkembangan pada aspek
jasmaniah dan perkembangan pada aspek mental. Pada aspek jasmaniah, peserta
didik SD/MI telah memiliki kematangan sehingga mampu mengontrol tubuh
keseimbangannya. Pada aspek mental yang meliputi perkembangan intelektual,
bahasa, sosial, emosi, dan moral keragaman, peserta didik SD/MI secara
intelektual berada pada tahap perkembangan operasi konkret (kelas I-V) dan
operasi formal (kelas VI), yang memiliki kecenderungan belajar bersifat konkret,
integratif, dan hirarkhis. Dari aspek bahasa, mereka telah mampu membuat kalimat
sempurna, bahkan kalimat majemuk, dan juga dapat mengajukan pertanyaan. Dari
aspek sosial, peserta didik SD/MI mulai membentuk ikatan baru dengan teman
sebaya dan mulai mampu menyesuaikan diri sendiri kepada sikap bekerja sama.
Anak secara emosi juga telah mulai belajar mengendalikan dan mengontrol
ekspresi emosinya. Sedangkan pada aspek moral, peserta didik SD/MI sudah dapat
mengikuti peraturan atau tuntutan dari orangtua atau lingkungannya, bahkan di
akhir jenjang SD/MI juga mampu memahami alasan yang mendasai peraturan.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik
siswa SD yang berkisar usia 7-12 tahun memiliki kecenderungan belajar dari hal-
hal yang bersifat konkret. Pada usia tersebut disebut masa operasional kongkrit.
Anak mulai mampu memecahkan masalah yang bersifat aktual, dan mampu
berfikir logis. Penerapan dan penanaman nilai peduli lingkungan pada anak
haruslah diberikan dengan cara yang mudah dipahami anak yang disesuaikan
dengan pemikirannya yang bersifat konkret dan logis. Anak pada usia sekolah
33
dasar juga gemar membentuk kelompok sebaya dan mempunyai rasa ingin tahu
yang tinggi.
F. Kerangka Pikir
Permasalahan lingkungan sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya permasalahan di lingkungan alam saja namun juga ditemui
permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan di sekolah-sekolah. Seperti
kamar mandi/ WC yang kotor, sampah yang berceceran di sembarang tempat,
jajanan yang terkesan kurang bersih, dan lain-lain.
Pemerintah dalam menindak lanjuti persoalan lingkungan menerapkan
pendidikan karakter pada satuan pendidikan. Salah satu pendidikan karakter yang
diterapkan di sekolah dasar ialah nilai peduli lingkungan. Nilai peduli lingkungan
menunjuk pada tindakan mencegah dan upaya memperbaiki kerusakan alam dalam
kehidupan sehari-hari. Nilai peduli lingkungan di sekolah diharapkan dapat
mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam pengelolaan
lingkungan sekitar yang sejalan dengan tujuan program Adiwiyata.
Bentuk implementasi nilai peduli lingkungan di sekolah dasar dapat
dilaksanakan melalui proses pembelajaran, budaya sekolah, dan ektrakurikuler.
Penerapan nilai peduli lingkungan membutuhkan berbagai pertimbangan yang
disesuaikan dengan karakteristik anak sekolah dasar. Siswa SD secara kognitif
tergolong dalam masa operasi kongkret. Anak mulai mampu memecahkan masalah
yang bersifat aktual, dan mampu berfikir logis. Siswa SD sangat menyukai
membentuk kelompok sebaya dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
34
G. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir di atas maka dapat diajukan pertanyaan
penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana implementasi nilai peduli lingkungan pada proses pembelajaran
kepada siswa di SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah Adiwiyata.
2. Bagaimana implementasi nilai peduli lingkungan melalui kegiatan budaya
sekolah di SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah Adiwiyata.
3. Bagaimana implementasi nilai peduli lingkungan melalui kegiatan
ekstrakurikuler di SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah Adiwiyata.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Penelitian ini bermaksud untuk mendeskripsikan bagaimana implementasi nilai
peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah Adiwiyata sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya dengan data deskriptif berupa kata-kata. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Bogdan dan Taylor (Lexy J. Moleong, 2012: 4), penelitian
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Sedangkan penelitian kualitatif menurut Imam Gunawan (2014: 85-87) adalah
penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang
masalah manusia dan sosial. Penelitian kualitatif dilakukan dalam latar (setting)
yang alamiah (naturalistic).
B. Sumber Data Penelitian
Penentuan sumber data dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive.
Hal tersebut sesuai dengan penjelasan dari Sugiyono (2013: 300) bahwa purposive
adalah teknik pengambilan sumber data dengan pertimbangan tertentu.Penentuan
sumber data dalam penelitian ini menggunakan pertimbangan untuk mendapatkan
data yang valid tentang implementasi nilai peduli lingkungan diSDN Tegalrejo 1.
Sumber data dalam penelitian ini ialah kepala sekolah, guru kelas 3 dan 5, ketua
adiwiyata, guru pembimbing ekstrakurikuler dan tiga orang siswa dari kelas 3 dan
5 yang diuraikan sebagi berikut.
36
1. Kepala sekolah dipilih sebagai sumber data penelitian dengan
pertimbangan bahwa kepala sekolah sebagai pihak yang paling mengetahui
implementasi nilai peduli lingkungan di sekolah tersebut baik melalui
pengintegrasian mata pelajaran, budaya sekolah, dan ektrakurikuler.
2. Ketua adiwiyata dipilih sebagai sumber data karena perannya sebagai salah
satu tim adiwiyata sekolah.
3. Guru pembimbing ekstrakurikuler dipilih sebagai sumber data penelitian
dengan pertimbangan bahwa guru sebagai pihak yang secara langsung
terlibat dalam penerapan nilai peduli lingkungan khususnya di dalam
penyelenggaraan ekstrakurikuler.
4. Guru kelas 3 dan kelas 5 dipilih sebagai sumber data penelitian dengan
pertimbangan bahwa guru secara langsung terlibat dalam penerapan nilai
peduli lingkungan khususnya di dalam pengintegrasian mata pelajaran pada
proses pembelajaran. Guru kelas 3 mewakili dari kelas rendah dan guru
kelas 5 mewakili dari kelas tinggi. Peneliti menetapkan guru tersebut
berdasarkan rekomendasi dari guru selaku ketua tim adiwiyata. Selain itu,
di kelas 3 peneliti melihat bahwa guru sangat kreatif dalam
mengintegrasikan nilai peduli lingkungan pada kegiatan pembelajaran
mengajak siswa membuat prakarya terkait kepedulian lingkungan dengan
memanfaatkan barang bekas. Di kelas 5 peneliti melihat bahwa dalam
pembelajaran guru sering mengajak siswa seara langsung berinteraksi
dengan lingkungan, baik lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.
37
5. Tiga orang siswa dari kelas 3 dan 5 dipilih sebagai sumber data penelitian
dengan pertimbangan bahwa siswa sebagai sasaran dalam penerapan nilai
peduli lingkungan. Tiga siswa dari kelas 3 mewakili keseluruhan di kelas
rendah dan tiga siswa dari kelas 5 mewakili keseluruhan siswa di kelas
tinggi. Peneliti menetapkan siswa tersebut berdasarkan kemampuan siswa
dalam menjawab, yang dinilai mampu memberikan jawaban atau pendapat
berkaitan dengan pertanyaan-pertanyaan wawancara.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tegalrejo 1, yang beralamatkan di
Jalan Bener No.40, Bener, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Waktu penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Oktober 2016 sampai
dengan Maret 2017.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
1. Observasi
Penelitian yang digunakan peneliti ialah observasi partisipasi pasif. Seperti
yang dijelaskan oleh Sugiyono (2013: 312) bahwa dalam observasi partisipasi
pasif, peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut
terlibat dalam kegiatan tersebut. Observasi ini bertujuan untuk memperoleh data
tentang implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah
Adiwiyata. Observasi yang dilakukan meliputi kegiatan yang berkaitan dengan
38
implementasi peduli lingkungan yang meliputi proses pembelajaran, budaya
sekolah, dan kegiatan ekstrakurikuler.
2. Wawancara
Penelitian ini menggunakan wawancara mendalam untuk mengumpulkan
data tentang implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 kepada
kepala sekolah, guru kelas 3 dan kelas 5, ketua adiwiyata, guru pembimbing
ektrakurikuler, dan tiga orang siswa dari kelas 3 dan 5. Wawancara mendalam
menurut Imam Gunawan (2014: 165) memungkinkan berlangsungnya diskusi
terarah antara peneliti dan narasumber menyangkut masalah yang diteliti.
Pertanyaan dalam wawancara terarah merupakan pertanyaan terbuka sehingga
narasumber dapat mengutarakan pendapat dan ide-idenya.
3. Dokumentasi
Dokumentasi (Suharsimi Arikunto, 2010: 274) adalah mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, notulen rapat,
agenda, dan sebagainya. Dokumentasi digunakan untuk melengkapi data hasil
observasi dan wawancara agar lebih kredibel. Peneliti melakukan pengambilan
data melalui dokumen sekolah seperti data jumlah siswa, guru, karyawan, sarana
prasarana, letak geografis sekolah, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
silabus, foto-foto kegiatan berkaitan peduli lingkungan dan berkas-berkas sekolah
tentang SDN Tegalrejo 1 yang berkaitan dengan implementasi nilai peduli
lingkungan di sekolah tersebut.
39
E. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Sugiyono
(2012: 60) mengungkapkan bahwa peneliti sebagai humant instrument yang
berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,
melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan
data, dan membuat kesimpulan atas temuannya. Selanjutnya Sugiyono (2013: 307)
juga menyebutkan bahwa perlu dikembangkan instrumen penelitian yang
diharapkan dapat melengkapi data. Adapun instrumen yang dikembangkan dalam
penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman
dokumentasi.
F. Teknik Analisis Data
Miles & Huberman dalam (Sugiyono, 2013: 337) mengemukakan bahwa
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara terus menerus sampai
tuntas hingga datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data meliputi reduksi data,
penyajian data, dan pengambilan kesimpulan/verifikasi.
1. Reduksi data
Reduksi data dalam penelitian ini dilakukan dengan memfokuskan hasil
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti memfokuskan pada proses
pelaksanaan nilai peduli lingkungan dalam mereduksi data dengan memilah yang
perlu, membuat ringkasan kasar data agar mempunyai makna, mengorganisasikan
data dan menuliskan catatan lapangan. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat
Sugiono (2013: 338) yang menyatakan bahwa reduksi data memiliki arti
merangkum, memilah hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
40
dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Reduksi berlangsung
terus menerus sampai proses dilapangan selesai dan sampai laporan akhir
penelitian.
2. Penyajian data
Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan uraian singkat teks yang
bersifat naratif dan menggunakan bagan atau tabel. Miles and Huberman (Sugiono,
2013: 340) menyatakan bahwa penyajian data pada penelitian kualitatif yang
sering digunakan ialah dengan teks yang bersifat naratif. Melalui penyajian data,
maka data terorganisasi dan tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan
semakin mudah dipahami.
3. Penarikan kesimpulan
Peneliti mengambil kesimpulan berdasarkan data yang telah diproses dalam
tahap reduksi dan penyajian data. Akan tetapi, kesimpulan yang diambil masih
bersifat sementara dan berubah jika tidak ditemukan bukti yang kuat atau
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Sementara itu, apabila
pengambilan kesimpulan awal didukung oleh bukti yang kuat dan konsisten saat
dilakukan pengambilan data kembali maka kesimpulan tersebut sudah dikatakan
kredibel (Sugiyono, 2013: 345). Dalam penelitian ini, data tentang implementasi
nilai peduli lingkungan telah tertulis dalam penyajian data, kemudian dianalisis
untuk memperoleh kesimpulan.
G. Keabsahan Data
Pada penelitian ini, peneliti melakukan pemeriksaan keabsahan data
menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas menurut
41
Sugiyono (2013: 372) adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan
berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
Triangulasi sumber adalah cara menguji kreadibilitas data melalui
pengecekan data kepada sumber-sumber yang berbeda.Triangulasi sumber dalam
penelitian ini digunakan untuk menguji data hasil wawancara mendalam dengan
kepala sekolah, guru kelas 3 dan 5, guru pendamping adiwiyata,dan tiga siswa dari
kelas 3 dan 5 siswa.
Triangulasi teknik adalah cara menguji kredibilitas data melalui pengecekan
data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda-beda. Triangulasi
teknik dalam penelitian ini digunakan untuk menguji data hasil wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara,
lalu dicek dengan observasi dan dokumentasi. Apabila ketiga teknik tersebut
menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti perlu melakukan diskusi lebih
lanjut kepada sumber data yang bersangkutan untuk memastikan data yang
dianggap benar dan tepat.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Tegalrejo 1 yang merupakan salah satu
sekolah dasar di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta. SDN Tegalrejo
beralamatkan di Jalan Bener No 40 Yogyakarta. Visi SDN Tegalrejo 1 adalah
“Terwujudnya insan yang berkarakter kreatif, inovatif, sehat jasmani rohani,
berbudaya dan cinta lingkungan”. Visi tersebut dijabarkan dalam misi-misi sebagai
berikut.
1. Menanamkan nilai-nilai iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga kemampuan
siswa berkembang secara optimal.
3. Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat untuk warga sekolah.
4. Menerapkan manajemen partisipasif dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan.
5. Membiasakan sikap hidup sederhana, ramah lingkungan, berakhlaq mulia.
6. Menjaga kebersihan dan melestarikan lingkungan.
7. Mengembangkan pendidikan lingkungan hidup di sekolah dan masyarakat.
SDN Tegalrejo 1 mempunyai 25 orang tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan, dan 359 siswa. Sekolah ini membuka dua rombongan belajar pada
setiap tingkat kelas. Bangunan di sekolah ini terdiri atas 18 ruang kelas,
laboratorium komputer, perpustakaan, ruang agama, ruang kepala sekolah, ruang
guru, ruang UKS, mushola, gudang, rumah penjaga, mushola, ruang karawitan,
dan toilet.
43
B. Hasil Penelitian
Hasil observasi dan wawancara serta didukung dengan dokumen-dokumen
yang berkaitan menunjukkan adanya beberapa temuan tentang bentuk
implementasi nilai peduli lingkungan di sekolah adiwiyata di SDN Tegalrejo 1.
Peneliti menganalisis bentuk implementasi nilai peduli lingkungan ini melalui
peninjauan dari tiga aspek, yaitu pada proses pembelajaran, budaya sekolah, dan
ekstrakurikuler. Berikut adalah uraian mengenai bentuk implementasi nilai peduli
lingkungan yang dimaksut.
1. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses Pembelajaran
a. Perencanaan Pembelajaran
Hasil wawancara kepada guru KH pada tanggal 20 Februari 2017
menyatakan bahwa Kompetensi Dasar pada tema yang berkaitan dengan nilai
peduli lingkungan dicantumkan dalam RPP dan saat kegiatan apersepsi.
Pernyataan lain juga disampaikan oleh guru SG melalui wawancara pada tanggal
22 Februari 2017 yaitu sebagai berikut.
Ada RPP, nantikan dalam RPP itu masuk muatan-muatan apa yang bisa
dimasukkan untuk di sampaikan. Di silabus juga dicantumkan bahkan sudah
dipilah materi mana yang dapat di masukkan tentang lingkungan hidup, anti
korupsi, budaya. Nah seperti ini di silabus di beri tanda LH untuk lingkungan
hidup.
Pernyataan tersebut diperkuat dengan hasil wawancara pada kepala sekolah
pada tanggal 11 Maret 2017 yaitu pada perencanaan pembelajaran guru menyusun
RPP dan Silabus. Pada Silabus guru menandai KD yang terkait peduli lingkungan
dan kemudian dikembangkan dalam RPP.
44
Hasil wawancara tersebut didukung dengan hasil dokumen yaitu contoh
Silabus dan RPP yang disusun oleh guru kelas SG SDN Tegalrejo 1. Hasil
dokumentasi pada silabus kelas V materi IPA KD 3.6 dan 4.6 juga materi Bahasa
Indonesia KD 3.1 dan 4.1 diberi tanda dengan (LH) yang artinya mengandung
materi lingkungan hidup. Hasil dokumentasi pada RPP menunjukkan termuatnya
penerapan nilai peduli lingkungan yang ditunjukkan dalam kompetensi inti (KI),
kompetensi dasar (KD), dan indikator. Berikut ini RPP kelas V dan kelas IIIyang
memuat implementasi nilai peduli lingkungan sebagaimana disajikan dalam tabel
berikut.
Tabel 3. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator dalam RPP Kelas V
Semester 2 Tema 8 “Ekosistem” Subtema 1 “Komponen Ekosistem”
Pembelajaran ke-1 yang Memuat Nilai Peduli Lingkungan
Kompetensi Inti:
1. Memiliki perilaku jujur disiplin dan percaya diri tanggung jawab, santun,
peduli dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
2. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mendengar, melihat, membaca
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya ciptaan tuhan dan
kegiatannya dan benda – benda yang di jumpainya dirumah dan disekolah.
3. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mecerminkan anak sehat da dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar Indikator
Bahasa Indonesia
2.1 Memiliki kepedulian dan tanggung jawab
terhadap makanan dan rantai makanan serta
kesehatan melalui pemanfaatan bahasa
Indonesia.
-
Bahasa Indonesia
3.1
Menggaliinformasidaritekslaporanbukutentangm
akanandanrantaimakanan, kesehatanmanusia,
keseimbanganekosistem,
sertaalamdanpengaruhkegiatanmanusiadenganba
ntuan guru dantemandalambahasa Indonesia
lisandantulisdenganmemilihdanmemilahkosakat
abaku.
Bahasa Indonesia
3.1.1 Menjelaskan informasi
dari teks laporan buku
tentangcara-cara aliran energi
di dalam sebuah ekosistem
45
Bahasa Indonesia
4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks
laporan buku tentang makanan dan rantai
makanan, kesehatan manusia, keseimbangan
ekosistem, serta alam dan pengaruh kegiatan
manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku.
Bahasa Indonesia
4.1.1Membuat laporan
sederhana tentang cara-cara
aliran energi di dalam sebuah
ekosistem
IPA
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa
ingin tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap dalam melakukan
inkuiri ilmiah dan berdiskusi
IPA
-
IPA
3.6Mengenaljenishewandarimakanannyadanme
ndeskripsikan rantaimakananpadaekosistem
dilingkungansekitar
IPA
3.6.1Mengidentifikasikompo
nen di dalamsebuahekosistem
IPA
4.6
Menyajikanhasilpengamatanuntukmembe
ntukrantaimakanandanjejaringmakanandarimak
hlukhidup di lingkungansekitar yang
terdiridarikarnivora, herbivora,danomnivora
IPA
4.6.1
Melakukanpengamatanuntuk
mengidentifikasikomponen
di dalamsebuahekosistem
Tabel 4. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator dalam RPP Kelas III
Semester 2 Tema 6 “Indahnya Persahabatan” Subtema 3 “Sahabat Satwa”
Pembelajaran ke-1 yang Memuat Nilai Peduli Lingkungan
Kompetensi Inti:
2.Menunjukkan perilaku jujur disiplin dan percaya diri tanggung jawab, santun,
peduli dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda – benda yang dijumpainya dirumah
dan disekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis
dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mecerminkan anak sehat da
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
Kompetensi Dasar Indikator
Bahasa Indonesia
3.2Menguraikan teks arahan/ petunjuk tentang
perawatan hewan dan tumbuhan, serta daur
hidup hewan dan pengembangbiakan tanaman
Bahasa Indonesia
3.2.6 Mengidentifikasi teks
arahan/petunjuk tentang
perawatan hewan secara lisan
46
dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu
pemahaman.
atau tulisan.
Bahasa Indonesia
4.2 Menerangkan dan mempraktikkan teks
arahan/petunjuk tentang perawatan hewan dan
tumbuhan serta daur hidup hewan dan
pengembangan tanaman secara madiri dalam
bahasa indonesia lisan dan tulisan yag dapat diisi
dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu
penyajian.
Bahasa Indonesia
4.2.11 menceritakan kembali
informasi berdasarkan teks
arahan/petunjuk tentang
perawatan hewan secara lisan
atau tulisan dengan kalimat
lengkap.
Kegiatan pembelajaran yang terencana dalam RPP terdapat pesan nilai yang
terkandung terkait aspek peduli lingkungan. Pada kegiatan inti yang terdapat pada
RPP kelas IIIA siswa diajak untuk mengidentifikasi teks mengenai petunjuk
merawat hewan dan menuliskan cara merawat hewan peliharaan siswa, dalam
kegiatan tersebut mengandung pesan terkait nilai kepedulian lingkungan yaitu
siswa diajarkan bagaimana menghargai hewan sebagai salah satu makhluk hidup
ciptaan Tuhan. Pada kegiatan pembelajaran yang terdapat di RPP kelas VA siswa
diajak mempelajari komponen dalam sebuah ekosistem dimana antar komponen
saling berhubungan satu dengan lainnya, dalam pembelajaran tersebut
mengandung pesan nilai yang berkaitan dengan kepedulian lingkungan yaitu
mengajak siswa menjaga keseluruhan komponen dalam ekosistem baik benda
hidup maupun benda mati karena jika salah satu komponen tidak ada maka tidak
akan terdapat suatu ekosistem.
Berdasarkan triangulasi sumber terhadap hasil wawancara dan didukung
dengan hasil dokumen, dapat diketahui bahwa implementasi nilai peduli
lingkungan telah direncanakan dalam pembelajaran yaitu termuat pada Silabus dan
RPP. Implementasi nilai peduli lingkungan ditunjukkan pada RPP kelas VA yaitu
47
pada KI 2 (sikap sosial), KD 2 (sikap sosial) muatan Bahasa Indonesia dan IPA,
KD 3 (pengetahuan) dan KD 4 (keterampilan) muatan Bahasa Indonesia dan IPA,
serta indikator-indikator dari KD 3 dan KD 4. KD 3 dan KD 4 muatan Bahasa
Indonesia dan IPA memuat implementasi nilai peduli lingkungan yaitu tentang
materi ekosistem. Pesan nilai yang terkadung terkait kepedulian lingkungan pada
RPP kelas V ialah mengajak siswa untuk menjaga komponen dalam suatu
ekosistem. Implementasi nilai peduli lingkungan juga ditunjukkan pada RPP kelas
IIIA yaitu pada KI 2 (sikap sosial), pada muatan Bahasa Indonesia KD 3
(pengetahuan) dan KD 4 (keterampilan) yang juga dikembangkan kedalam
indikator.KD 3 dan KD 4 muatan Bahasa Indonesia memuat implementasi nilai
peduli lingkungan yaitu tentang materi dengan pokok bahasan petunjuk perawatan
hewan. Pesan nilai yang terkadung terkait kepedulian lingkungan pada RPP kelas
III ialah mengajak siswa untuk menghargai hewan sebagai makhluk hidup ciptaaan
Tuhan.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil wawancara dengan siswa AS tentang pelaksanaan pembelajaran pada
tanggal 20 Februari 2017 menyatakan bahwa guru memberikan materi merawat
hewan pada tema indahnya persahabatan. Siswa AS juga mengatakan bahwa siswa
diminta menggambar hewan peliharaan dan diminta menuliskan cara merawatnya.
Selain itu, hasil wawancara dengan guru SG pada tanggal 22 Februari 2017
didapatkan bahwa nilai peduli lingkungan dilaksanakan melalui pembelajaran luar
kelas. Pelaksanaan pada pembelajaran juga terintegrasi pada tema yang memuat
materi tentang lingkungan. Pernyataan tersebut didukung dengan hasil wawancara
48
pada kepada kepala sekolah pada tanggal 11 Maret 2017 tentang pelaksanaan
pembelajaran ialah guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tema
yang sudah berkaitan langsung dengan lingkungan, jika pada tema tersebut belum
terdapat nilai peduli lingkungan guru juga bisa mengaitkan dan menambahkannya.
Guru di kelas IIIA melaksanakan kegiatan pembelajaran pada tema “Indahnya
Persahabatan” pada tema tersebut sudah berkaitan langsung dengan nilai peduli
lingkungan seperti bagamana cara merawat hewan peliharaan.
Hasil wawancara tersebut diperiksa dengan dokumentasi RPP yang disusun
oleh guru. Langkah-langkah pembelajaran yang tersusun di dalam RPP yaitu
kegiatan pendahuluan dilanjutkan kegiatan inti dan penutup. Kegiatan
pendahuluan yang tertulis di RPP meliputi mengucap salam, memeriksa kehadiran
siswa, berdoa, menjelaskan topik pelajaran yang akan diajarkan, dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti secara garis besar yang tertulis
di RPP kelas III A Tema “Indahnya Persahabatan” ialah mengidentifikasi teks
bacaan tentang petunjuk perawatan hewan dan tanya jawab terkait teks, masing-
masing siswa menggambar hewan peliharaannya dan menuliskan cara merawat
hewan yang peliharaanya dengan kalimat lengkap, serta mengerjakan soal
perhitungan waktu. Sedangkan kegiatan inti secara garis besar yang tertulis di RPP
kelas V A Tema “Ekosistem” ialah membaca dan mengamati informasi dari teks
tentang ekosistem, kemudian dengan teman sebangku menjawab pertanyaan yang
berkaitan dengan teks ekosistem. Kemudian siswa juga diminta untuk bekerja
berkelompokuntukmengamatidanmengidentifikasikarakteristik
bendahidupdanbendamatidariberbagaisumber dan
49
melengkapitablekarakteristikbendahidupdanbendamatisertamencaricontohdengan
memperhatikanmasing-masingkarakteristiknya. Setelah kegiatan selesai siswa
mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.
Hasil wawancara dan hasil dokumentasi tersebut didukung dengan hasil
observasi ke-1 (20 Februari 2017) bertempat di kelas III A yaitu pembelajaran
dimulai setelah upacara bendera pukul 07.40. Salah satu siswa memimpin berdoa,
dilanjutkan yel-yel SDN Tegalrejo, dan menyanyikan Indonesia Raya bersama-
sama. Guru masuk ke kelas dengan mengucap salam, dilanjutkan absensi dengan
bertanya siapa saja yang tidak masuk sekolah. Guru melakukan apersepsi dengan
mengaitkan materi dengan bertanya jawab dengan siswa tentang hewan
peliharaannya di rumah dan cara merawatnya. Selanjutnya, guru meminta siswa
untuk membaca teks di buku tentang petunjuk perawatan seekor kucing. Setelah
siswa selesai membaca, guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait teks
yang telah dibaca. Kemudian guru meminta siswa menggambar hewan peliharaan
di buku gambar dan mewarnainya. Siswa menggambar beraneka macam hewan
peliharaan. Guru menjelaskan contoh kalimat lengkap dan tak lengkap di papan
tulis. Kemudian siswa diminta menuliskan cara perawatan hewan yang telah di
gambar masing-masing siswa dengan kalimat lengkap. Pesan nilai yang dapat
diperoleh siswa dari kegiatan pembelajaran tersebut ialah siswa diharapkan dapat
menghargai hewan sebagai makhluk hidup.
Hasil observasi ke-13 (7 Maret 2107) di kelas V A yaitu siswa masuk kelas
dengan rapi sesuai barisannnya dan duduk di tempat duduknya masing-masing.
Siswa ZL memimpin berdoa di depan kelas, di lanjutkan dengan yel-yel SDN
50
Tegalrejo 1, dan menyanyikan lagu Indonesia raya. Pak SG masuk ke kelas
membuka pembelajaran dengan salam. Sebelum masuk pada pembelajaran Pak SG
bertanya jawab dengan siswa tentang materi sebelumnya. Pak SG memjelaskan
materi tentang ekosistem melalui LCD seperti pengertian ekosistem, susunan
ekosistem, dan juga komponen ekosistem seperti biotik dan abiotik. Siswa setelah
dijelaskan diminta untuk membaca tentang teks ekosistem. Kemudian siswa
diminta menjawab pertanyaan yang ada di bawah teks tersebut dengan teman
sebangku. Setelah siswa selesai menjawab pertanyaan, Pak SG meminta siswa
untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Siswa yang tidak maju dapat
menambahkan jawaban atau bertanya. Pembelajaran di lanjutkan dengan meminta
siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Setiap kelompok
diberikan kertas untuk mengamati dan menuliskan contoh komponen biotik dan
abiotik di halaman sekolah. Siswa melakukan pengamatan di luar kelas dan
menuju lingkungan sekolah sambil menuliskan hasil pengamatannya di kertas
yang sudah di bagikan. Siswa kembali ke kelas dan mempresentasikan hasil
pekerjaannya. Kelompok yang tidak presentasi menanya dan menambahkan
jawaban, seperti salah satu siswa BN bertanya kepada siswa yang sedang
presentasi “Mengapa air dimasukkan pada abiotik?”. Pak SG memberikan
klarifikasi hasil presentasi dari beberapa kelompok tentang pengamatan biotik dan
abiotik. Pesan nilai yang dapat diperoleh siswa dari kegiatan pembelajaran tersebut
ialah siswa diharapkan siswa diharapkan dapat bijaksana dalam menggunakan
sumber daya alam yang tersedia agar keseluruhan komponen dalam suatu ekositem
dapat seimbang.
51
Berdasarkan triangulasi teknik terhadap hasil wawancara, observasi, dan
didukung dengan hasil dokumentasi, dapat diketahui bahwa implementasi nilai
peduli lingkungan dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu terintegrasi dalam materi
ajar tematik. Implementasi nilai peduli lingkungan yang termuat pada materi ajar
tema “Indahnya Persahabatan” kelas III A yaitu tentang petunjuk perawatan
hewan. Nilai yang terkandung dalam proses pembelajaran di kelas IIIA ialah siswa
diharapkan dapat menghargai hewan sebagai makhluk hidup. Sedangkan,
implementasi nilai peduli lingkungan pada meteri ajar tema “Ekosistem” di kelas
V A terdapat pada materi komponen didalam ekosistem yang mengdung nilai
tentang kepedulian lingkungan yaitu siswa diharapkan dapat bijaksana dalam
menggunakan sumber daya alam yang tersedia di alam untuk menjaga komponen
dalam suatu ekosistem.
c. Evaluasi Pembelajaran
Implementasi nilai peduli lingkungan dalam evaluasi pembelajaran
disampaikan oleh guru KH melalui wawancara pada tanggal 20 Februari 2017
ialah tidak adanya evaluasi pembelajaran terkait nilai peduli lingkungan yang
tercantum di RPP. Sementara, guru SG pada wawancara tanggal 22 Februari 2017
memiliki pernyataan yang berbeda yaitu evaluasi pembelajaran dilakukan dengan
tes tertulis berupa soal yang berkaitan dengan lingkungan. Pada tanggal 11 Maret
2016 peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah untuk mengklarifikasi
perbedaan jawaban. Hasil wawancara dengan kepala sekolah ialah evaluasi
pembelajaran tentang nilai peduli lingkungan dikaitkan dengan materi yang
berkaitan dengan lingkungan yang terwujud dalam soal.
52
Pernyataan tersebut diperiksa dengan hasil dokumentasi terhadap RPP yang
disusun guru. Hasil dokumentasi pada RPP kelas V A menunjukkan bahwa
evaluasi pembelajaran mencakup penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan
penilaian keterampilan. Penilaian sikap yang dimuat ialah teliti dan kecermatan.
Penilaian pengetahuan yang dimuat yaitu mencari keliling lingkaran (Matematika
KD 3.7) dan menjawab pertanyaan tentang ekosistem (IPA KD 3.6). Penilaian
keterampilan yang dimuat ialah mencari informasi dari teks bacaan tentang
ekosistem dan menuliskan laporan pengamatan biotik dan abiotik (Bahasa
Indonesia KD 4.1), dan mengamati komponen biotik dan abiotik serta membuat
diorama ekosistem (IPA KD 4.6). Sementara, hasil dokumentasi pada RPP kelas
III A menunjukkan bahwa penilain yang tercantum ialah sikap, penilaian
pengetahuan, dan penilaian keterampilan. Penilaian sikap yang dimuat ialah
santun, jujur, dan percaya diri. Penilaian pengetahuan yang dimuat ialah
menyelesaikan soal cerita mengenai perhitungan waktu (Matematika KD 3.9).
Penilain keterampilan yang dimuat ialah membuat gerakan dari hewan kucing
(SBdP KD 4.11). Dari dokumentasi RPP kelas III tersebut evaluasi pembelajaran
terkait nilai peduli lingkungantidak tercantum pada lampiran penilaian, namun
evaluasi tercantum pada RPP di kegiatan inti yaitu siswa diminta menggambarkan
binatang peliharaannya serta menuliskan bagaimana merawat binatang hewan
peliharaannya dengan kalimat lengkap.
Hasil wawancara dan dokumen tersebut diperiksa dengan hasil observasi.
Hasil observasi ke-1 (20 Februari 2017), ke-7 (23 Februari 2017) menunjukkan
bahwa guru kelas III A memberikan tugas kepada siswa untuk membuat gambar
53
hewan peliharaannya kemudian guru memberikan penilaian terhadap hasil
pekerjaan siswa tersebut. Guru juga memberikan tugas selanjutnya kepada siswa
yaitu meminta siswa menuliskan cara merawat hewan yang telah di gambar tadi
dengan menggunakan kalimat lengkap. Pada kegiatan pembelajaran tersebut secara
tidak langsung terdapat penilaian sikap terkait kepedulian lingkungan ketika siswa
menunjukkan bagaimana cara merawat hewan peliharaannya. Hasil observasi ke-
13 (7 Maret 2017) menunjukkan bahwa guru kelas V A memberikan tugas kepada
siswa untuk menjawab pertanyaan dari bacaan teks ekosistem. Selanjutnya guru
meminta siswa berkelompok untuk mengamati biotik dan abiotik di lingkungan
sekolah dan menuliskannya pada kertas yang telah dibagikan. Setelah selesai
melakukan pengamatan masing-masing kelompok mempresentasikan
pekerjaannya. Guru memberikan penguatan atau klarifikasi terhadap hasil jawaban
atau presentasi siswa tentang biotik dan abiotik dan juga memberikan penilaian
pada hasil pekerjaan siswa. Pada kegiatan pembelajaran tersebut secara tidak
langsung terdapat penilaian sikap terkait kepedulian lingkungan sepertimenjaga
komponen ekosistem dan memanfaatkannya sesuai kebutuhan.
Berdasarkan triangulasi teknik terhadap hasil wawancara, observasi, dan
dokumentasi, dapat diketahui bahwa implementasi nilai peduli lingkungan pada
evaluasi pembelajaran dilakukan melalui penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Penilaian sikap terkait kepedulian lingkungan tidak tertuang dalam
RPP namun dalam kegiatan pembelajaran ketika siswa menunjukkan bagaimana
siswa merawat hewan peliharaanya. Penilaian pengetahuan dilakukan dengan
54
memberikan soal terkait materi yang mengandung nilai peduli lingkungan.
Penilaian keterampilan dilakukan dengan melakukan kegiatan pengamatan.
Berikut ini disajikan tabel hasil implementasi nilai peduli lingkungan melalui
proses pembelajaran yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
pembelajaran.
Tabel 5. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses Pembelajaran
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi
Implementasi nilai
peduli lingkungan telah
direncanakan dalam
pembelajaran yaitu
termuat pada Silabus
dan RPP yang
dikembangkan dalam
KI, KD, dan indikator.
Implementasi nilai
peduli lingkungan
dalam pelaksanaan
pembelajaran guru
mengaitkan
pembelajaran dengan
lingkungan sekitar yang
disesuaikan dengan
tema yang diajarkan.
Siswa melakukan
aktivitas belajar yang
berkaitan dengan nilai
peduli lingkungan dan
mendapatkan nilai-nilai
kepedulian lingkungan
yang terkandung dalam
pembelajaran. Nilai
pesan tersebut seperti
menghargai hewan
sebagi makhluk hidup,
bijaksana dalam
menggunakan sumber
daya alam.
Implementasi nilai peduli
lingkungan pada evaluasi
pembelajaran dilakukan
melalui penilaian sikap,
pengetahuan dan
keterampilan.
2. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah
Hasil wawancara kepada guru SG pada 22 Februari 2016 ialah sekolah
memiliki kegiatan yang rutin dilaksanakan seperti menabung sampah pada hari
kamis di bank salinsih, Jumat bersih, piket kelas sebelum pembelajaran dan
sebelum pulang sekolah. Hasil wawancara kepada kepala sekolah pada 11 Maret
2017 menunjukkan bahwa SDN Tegalrejo 1 mempunyai kegiatan yang rutin
55
dilaksanakan seperti piket kelas, SEMUTLIS, SEMUTLIK, Jumat Sehat, Jumat
Bersih. Guru JN selaku ketua adiwiyata melalui wawancara pada 11 Maret 2017
juga menyatakan bahwa kegiatan jumat sehat dilakukan setiap hari jumat sebelum
jam pelajaran dimulai. Kegiatan jumat bersih dilakukan setiap sebulan sekali.
Menabung sampah dilakukan pada hari kamis ketika sampah yang bisa didaur
ulang sudah terkumpul, lalu membawa sampah untuk di tabung di bank sampah
Salinsih. Kegiatan SEMUTLIS dilakukan setelah bel masuk berbunyi, dimana
guru memandu siswa untuk membersihkan lingkungan kelas seperti memeriksa
dan membuang sampah yang ada di loker meja. Sedangkan SEMUTLIK adalah
kegiatan bersih-bersih lingkungan kantor yang dilakukan oleh bapak ibu guru.
Hasil wawancara tersebut didukung dengan hasil dokumentasi terhadap
jadwal piket kelas dari masing-masing kelas dari hari senin hingga sabtu. Selain
itu, terdapat dokumentasi tata tertib kelas yaitu sebelum masuk kelas siswa
diwajibkan memungut sampah selama 5 menit ditandai dengan bunyi bel oleh
Penjaga Sekolah (Guru Piket). Berikut ini daftar piket dan peraturan kelas yang
ditempel di kelas III A.
56
Gambar 2. Daftar Piket yang tetempel di Dinding Kelas III A
(Sumber: dokumentasi penelitian)
Gambar 3. Tata Tertib Kelas tertempel di Dinding Kelas IIIA
(Sumber: dokumentasi penelitian)
Hasil wawancara dan dokumentasi tersebut diperkuat dengan hasil observasi
ke-7 (23 Februari 2017), ke-12 (6 Maret 2017), dan ke-13 (7 Maret 2017) yaitu
piket kelas dilaksanakan pagi sebelum masuk pembelajaran dan siang hari
sepulang sekolah. Kegiatan tersebut seperti menyapu lantai, menghapus papan
tulis, membersihkan debu, dan mematikan lampu dan kipas angin saat piket siang.
Selain itu, hasil observasi ke-10 (24 Februari 2017) menunjukkan kegiatan Jum”at
sehat yaitu senam pagi yang dilakukan bapak ibu guru bersama dengan siswa-
siswa SDN Tegalrejo 1 di halaman sekolah. Kegiatan dilanjutkan Jum’at bersih
dan juga memperingati hari sampah siswa dengan dipandu bapak ibu guru
membersihkan lingkungan sekolah. Siswa memilah sampah dengan dipandu Bu
JN, sampah yang bisa di daur ulang dimasukkan dan dikumpulkan pada bak
57
sampah besar sesuai jenisnya yaitu sampah kertas dan plastik. Sampah tersebut
dipilah dan dikumpulkan untuk di tabung di bank sampah Salinsih jika sudah
terkumpul banyak. Kegiatan Jum’at bersih selain itu ialah anak-anak mencabuti
rumput liar, menyiram tanaman, membersihkan lumut di halaman dan taman
sekolah.
Berdasarkan triangulasi teknik terhadap hasil wawancara, dokumentasi, dan
observasi, dapat diketahui bahwa implementasi nilai peduli lingkungandi SDN
Tegalrejo 1 dilaksanakan dalam kegiatan rutin yang meliputi piket kelas, jum’at
sehat, jum’at bersih, bank sampah, SEMUTLIS, dan SEMUTLIK. Piket kelas
dilaksanakan setiap hari sesuai jadwal piket di setiap kelas. Jum’at sehat
dilaksanakan setiap hari jumat pagi sebelum pembelajaran dengan kegiatan senam
pagi yang diikuti bapak ibu guru dan seluruh siswa. Kegiatan Jum’at bersih
dilaksanakan setiap sebulan sekali untuk membersihkan lingkungan sekolah. Bank
sampah ialah kegiatan menabung sampah yang dapat didaur ulang ke bank sampah
Salinsih pada hari kamis. SEMUTLIS dilakukan seluruh siswa untuk
membersihkan lingkungan kelas. Kegiatan SEMUTLIK ialah kegiatan bersih-
bersih lingkungan kerja untuk bapak ibu guru.
Hasil wawancara kepada guru KH dan siswa AS pada tanggal 20 Februari
2017 bahwa guru mengarahkan untuk membuang sampah pada tempatnya. Selain
itu, hasil wawancara kepada kepala sekolah pada tanggal 11 Maret 2016 yaitu guru
sebagai contoh bagi siswa untuk di teladani. Guru memberikan keteladan dengan
ikut kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah, membuang sampah pada
tempatnya, dan mencuci tangan. Pernyataan tersebut juga didukung dengan hasil
58
wawancara kepada guru JN selaku ketua adiwiyata melalui wawancara pada 11
Maret 2017 bahwa keteladan dari bapak ibu guru dengan membuang sampah pada
tempatnya, piket guru sesuai jadwal piket, membeli makanan tidak sembarangan,
budaya cuci tangan, menghemat penggunaan kertas.
Hasil dokumentasi keteladanan dari kepala sekolah dan guru ialah adanya
jadwal piket untuk guru. Guru melaksanakan piket sesuai jadwal masing-masing.
Keteladanan guru dan kepala sekolah diperkuat dengan hasil observasi ke-10 (24
Februari 2017) yang menunjukkan bahwa guru dan kepala sekolah terlibat dalam
kegiatan Jum’at sehat dengan mengikuti senam bersama seluruh siswa, dan
kegiatan Jum’at bersih dimana guru memberikan contoh memilah sampah sesuai
jenis, memberi contoh membersihkan lumut, dan mencuci tangan setelah kegiatan
bersih-bersih.
Berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi, dan observasi, dapat diketahui
bahwa implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 terwujud dalam
keteladan guru dan kepala sekolah yaitu dengan memberi contoh cara memilah dan
membuang sampah sesuai jenisnya pada saat kegitatan jumat bersih, guru ikut
dalam kegiatan membersihkan lingkungan sekolah seperti ikut mencabut rumput di
halaman pada kegiatan jumat bersih, dan mencuci tangan setelah beraktivitas atau
sehabis dari toilet.
Hasil wawancara pada guru KH dan siswa GH melalui wawancara pada
tanggal 20 Februari 2016 terkait kegiatan spontan yaitu guru menegur siswa untuk
membuang sampah ke tempat sampah. Pernyataan tersebut juga di dukung oleh
guru SG pada tanggal 22 Februari 2016 yang mengatakan bahwa spontanitas yang
59
dilakukan guru ialah mengingatkan siswa untuk menjaga lingkungan dan meminta
siswa mengambil sampah yang jatuh.Hasil wawancara tersebut didukung dengan
hasil dokumentasi terhadap peraturan kelas yaitu siswa wajib turut serta menjaga
kebersihan dan memelihara kebersihan/ keindahan: gedung, kelas, halaman, pagar,
pekarangan, dan WC. Selain itu, siswa dilarang membuat coret-coret di meja,
tembok, dan lain-lain.
Hasil wawancara dan dokumentasi tersebut didukung dengan hasil observasi
ke-1 (20 Februari 2017) saat pembelajaran guru KH mengingatkan siswa untuk
mencuci tangan setelah memegang hewan dan beraktivitas. Pada observasi ke-5
(22 Februari 2017) peneliti juga menemui siswa yang mencuci tangan dan kaki di
kran air halaman sekolah. Hasil observasi ke-7(23 Februari 2017) peneliti
menemui siswa AL di tengah kegiatan pembelajaran terlihat menyapu bawah
mejanya yang kotor, dan membuangnya ke tempat sampah. Selain itu, hasil
observasi ke-8 (23 Februari 2017) juga menunjukkan kegiatan spontan yaitu guru
NN menegur siswa yang tidak mengerjakan tugas dan malah bermain kertas, Bu
NN meminta siswa FR untuk membuang kertas ke tempat sampah. Hasil observasi
ke-13 (7 Maret 2017) menunjukkan bahwa sebelum istirahat Pak SG berpesan
untuk membuang sampah makanan ke tempat sampah.
Berdasarkan triangulasi teknik terhadap hasil wawancara, dokumentasi, dan
observasi, dapat diketahui bahwa implementasi nilai peduli lingkungan melalui
kegiatan spontan di SDN Tegalrejo 1 yaitu dilaksanakan dengan memberi
peringatan pada peserta didik berupa teguran untuk menjaga kebersihan. Seperti
60
saat jam istirahat berbunyi sebelum siswa keluar kelas guru mengingatkan siswa
untuk membuang sampah makanan ke tempah sampah. Selain itu, saat
pembelajaran guru KH mengingatkan siswa untuk mencuci tangan setelah
memegang hewan dan beraktivitas.
Berdasarkan wawancara kepadaguru SG pada tanggal 22 Februari 2017
menyatakan bahwa terdapat fasilitas dari sekolah seperti tempat sampah, wastafel,
pengolahan sampah menjadi kompos, biopori di halaman sekolah, green house, air
limbah wudhu dialirkan ke kolam ikan, secara tertulis visi misi sekolah terkait
kepedulian lingkungan dan aturan kelas maupun sekolah memuat himbauan untuk
menjaga kebersihan.Selain itu, hasil wawancara kepada kepada kepala sekolah
tanggal 11 Maret 2017 terdapat fasilitas yang disediakan sekolah yaitu tempat
belajar yang nyaman, terdapat tempat sampah disetiap kelas, toilet, green house,
air wudhu yang di alirkan untuk mengairi kolam ikan, wastafel untuk cuci tangan,
penyediaan alat kebersihan, kantin dengan makanan sehat. Kedua hasil wawancara
tersebut, didukung oleh pernyataan guru JN pada tanggal 11 Maret 2017 bahwa
pengkondisian lingkungan sekolah terdapat tempat sampah yang sudah terpilah,
kamar mandi, alat-alat kebersihan, air limbah wudhu bisa dimanfaatkan untuk
kolam lele dan menyirami tanaman, adanya ruang terbuka hijau, kemudian adanya
sarana pendukung pembelajaran lingkungan hidup antara lain ada pengomposan,
bank sampah salinsih, toga, green house, kolam ikan, biopori, sumur resapan,
ventilasi udara secara alami, paving block, kemudian daftar piket, efisiensi
pemanfaat listrik, air serta, ATK, kantin sehat tidak menjual makanan yang ada
kemasannya, tidak ada pewarna, pengenyal, tidak menjual makanan kadaluarsa.
61
Hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil observasi ke-4 (21 Februari
2017) yaitu kantin yang menjual makanan dan minuman tidak memakai bungkus
plastik, namun menggunakan piring, mangkok, dan gelas. Selain itu, terdapat
wastafel untuk cuci tangan di kantin. Pada observasi ke-5 ( 22 Februari 2017)
peneliti menjumpai siswa yang sedang mencuci tangan dan kaki di kran halaman
sekolah, terdapat bak sampah terpilah (organik, anorganik, kertas) di depan ruang
kelas, toilet yang bersih, juga terdapat peraturan tata tertib kelas dan tata tertib
siswa di setiap ruang kelas yang berisikan kewajiban, larangan, dan sanksi. Selain
itu, pada observasi ke-15 (11 Maret 2017) kegiatan pramuka menanam tumbuhan
TOGA di kebun TOGA belakang ruang kelas1.
Pengondisian lingkungan sekolah juga nampak melalui hasil dokumentasi
yang menunjukkan adanya poster tentang kepedulian lingkungan. Berikut ini
beberapa poster yang di tempel di dinding sekolah.
Gambar 4. Poster tentang Kepedulian Lingkungan
Berdasarkan triangulasi teknik terhadap hasil wawancara,observasi, dan
dokumentasi, dapat diketahui bahwa implementasi nilai peduli lingkungan di SDN
Tegalrejo 1 dilaksanakan melalui pengondisian lingkungan seperti penyediaan
sarana prasarana yang berkaitan dengan lingkungan. Pengondisian yang dilakukan
sekolah diantaranya ialah pengadaan tempat sampah terpilah, alat kebersihan,
kantin sehat, pemanfaat limbah air wudhu untuk dialirkan ke kolam ikan, wastafel,
62
kebun TOGA, green house, toilet bersih dan poster tentang lingkungan. Sekolah
memasang peraturan tata tertib kelas dan tata tertib siswa siswa yang berisikan
kewajiban, larangan, dan sanksi di setiap ruang kelas juga jadwal piket siswa yang
terdapat di setiap kelas.
Berikut ini disajikan tabel hasil implementasi nilai peduli lingkungan melalui
budaya sekolah yang meliputi kegiatan rutin, keteladanan, spontan, dan
pengondisian.
Tabel 6. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah
Rutin Keteladanan Spontan Pengondisian
Implementasi
nilai peduli
lingkungan di
SDN Tegalrejo
1 dilaksanakan
dalam kegiatan
rutin yang
meliputi piket
kelas, jum’at
sehat, jum’at
bersih, bank
sampah,
SEMUTLIS,
dan SEMUTLIK
Implementasi
nilai peduli
lingkungandi
SDN Tegalrejo 1
melalui budaya
sekolah terwujud
dalam keteladan
guru dan kepala
sekolah yaitu
dengan memberi
contoh cara
memilah dan
membuang
sampah sesuai
jenisnya, ikut
dalam kegiatan
membersihkan
lingkungan
sekolah, dan
mencuci tangan.
Implementasi
nilai peduli
lingkungan
melalui kegiatan
spontan di SDN
Tegalrejo 1
yaitu
dilaksanakan
dengan
memberi
peringatan pada
peserta didik
berupa teguran
untuk menjaga
kebersihan.
Pengondisian yang
dilakukan sekolah
diantaranya ialah
pengadaan tempat
sampah terpilah, alat
kebersihan, kantin
sehat, pemanfaat
limbah air wudhu
untuk dialirkan ke
kolam ikan, wastafel,
kebun tanaman
TOGA, green house,
toilet bersih dan
poster tentang
lingkungan. Sekolah
memasang peraturan
tata tertib kelas dan
tata tertib siswa siswa
yang berisikan
kewajiban, larangan,
dan sanksi di setiap
ruang kelas juga
jadwal piket siswa
yang terdapat di
setiap kelas.
63
3. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler yang diteliti di SDN Tegalrejo 1 ialah seni tari, TIK, TPA,
karawitan, pencak silat, dan pramuka. Hasil wawancara kepada kepala sekolah
pada tanggal 11 Maret 2017 tentang ekstrakurikuler yang menerapkan nilai peduli
ialah sebagai berikut.
Untuk ekstrakurikuler itu sebenarnya belum ada perhatian khusus
penerapan nilai peduli lingkungan, namun sekiranya guru dapat
mengembangkan dengan di sesuaikan dengan materi yang di sampaikan.
Selama ini jika dilihat yang lebih berinteraksi dengan lingkungan ialah
ekstrakurikuler pramuka.
Hasil wawancara kepada guru JN selaku ketua adiwiyata tentang
ekstrakurikuler pada tanggal 11 Maret 2017 menyatakan bahwa ekstrakurikuler
ekstakurikuler pramuka, karawitan, menerapakan nilai peduli lingkungan.
Sementara untuk karawitan disisipkan kepedulian lingkungan lewat tembang yang
diajarkan.
Pendapat tersebut dikuatkan dengan hasil wawancara kepada pengampu
ekstrakurikuler Pak WB karawitan pada tanggal 21 Februari 2017 yang
menyatakan bahwa ekstrakurikuler karawitan menerapkan nilai karakter seperti
nilai moral, budi pekerti, juga peduli lingkungan. Nilai peduli lingkungan
dimasukkan oleh Pak WB dengan pemilihan materi tembang yang berkaitan
dengan reboisasi. Agar ruangan tetap terjaga kebersihannya siswa melepas alas
kaki. Sementara itu, hasil wawancara didukung dengan hasil observasi ke-6
tanggal 22 Februari 2017 ekstrakurikuler karawitan yaitu siswa masuk di ruang
karawitan pukul 07.35 WIB dengan melepas alas kaki. Pak WB mengucapkan
salam dan mengawali kegiatan denagn berdoa. Siswa bermain karawitan dengan
64
materi tembang “Lane Penghijauan SL Manyura” yang berisi petuah tentang
reboisasi.
Hasil wawancara dengan pembina Bunda KR pada tanggal 25 Februari 2017
yaitu terdapat nilai peduli lingkungan pada ekstrakurikuler pramuka. Nilai peduli
lingkungan disampaikan dalam materi mengenai lingkungan hidup dan materi
kebencanaan. Materi kebencanaan anak dijelaskan bagaimana cara mencegah
bencana alam kemudian diajak dengan melakukan penghijauan. Selain itu, Bunda
KR menerapkan sanksi mengambil daun jatuh di sekitar halaman bagi siswa yang
terlambat dan tidak memakai pakaian lengkap.
Hasil wawancara didukung observasi ke-11 ( 4 maret 2017) kegiatan
ekstrakurikuler pramuka ialah siswa berbaris untuk melaksanakan upacara. Setelah
upacara selesai siswa penggalang diberikan tugas mencatat jenis tanaman TOGA
beserta pemanfaatannya. Sebelum pulang pembina kembali mengecek kerapian
siswa dan menginformasikan untuk membawa tanaman TOGA untuk minggu
depan. Selanjutnya, hasil observasi ke-15 (11 Maret 2017) kegiatan ekstrakurikuler
pramuka ialah diawali dengan kegiatan upacara. Kegiatan setelah upacara ialah
siswa penggalang menanam tumbuhan TOGA di kebun TOGA.
Tidak hanya pada ekstrakurikuler karawitan dan dan pramuka, peneliti juga
melakukan wawancara dan observasi pada kegiatan ekstrakurikuler tari, TIK,
pencak silat, dan TPA. Hasil wawancara pada ektrakurikuler tari pada tanggal 20
Februari 2017 dengan guru pengampu Bu RS mengatakan bahwa kegiatan ekstra
tari secara keseluruhan adalah berlatih tari dimana siswa diajarkan hafalan, tempo,
dan ekspresi. Hasil wawancara tersebut didukung dengan hasil observasi ke-2pada
65
hari yang sama tanggal 20 Februari 2017 yaitu kegiatan ekstra tari kelas IIIA
dimulai pukul 07.35 di ruang karawitan yang digunakan juga sebagai ruang tari.
Latihan tari dilakukan bergantian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok
putri dan kelompok putra. Dari hasil wawancara dan observasi tersebut peneliti
tidak menemukan nilai peduli lingkungan pada kegiatan ektrakurikuler tari.
Hasil wawancara pada ekstrakurikuler TIK pada tanggal 21 Februari 2017
kepada guru pengampu Bu NN menyatakan bahwa kegiatan ekstra TIK melatih
keterampilan siswa dibidang teknologi seperti penggunaan word, excel,
menggambar. Hasil observasi ke-8 pada tanggal 23 Februari 2017 pada
ektrakurikuler TIK yaitu kelas III masuk ke ruangan TIK pukul 09.00, kemudian
Bu NN memberikan tugas kelompok untuk membuat gambar pada microsoft word
sesuai kreativitas siswa dan kemudian siswa diminta menceritakan gambar tersebut
dengan menuliskan cerita dibawah gambar. Selama kegiatan berlangsung Bu NN
memberikan arahan, membantu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan tugas
dan juga memperingatkan siswa yang ramai tidak mengerjakan tugas. Dari hasil
wawancara dan observasi peneliti tidak menemui implemenatasi nilai peduli
lingkungan pada ekstrakurikuler TIK.
Hasil observasi ekstrakurikuler TPA pada tanggal 23 Februari 2017 di kelas
III A dilaksanakan setelah jam pembelajaran selesai yaitu pada pukul 11.35. Bu
KM membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk mudah mengawasi siswa.
Nama setiap kelompok di tulis dipapan tulis untuk memberikan skor bagi siswa
yang bersemangat akan mendapan nilai tambahan, sementara siswa yang ramai
akan mendapat pengurangan nilai. Siswa diminta menuliskan di buku doa mimpi
66
baik yang sudah di tulis di papan tulis oleh Bu KM, sambil Bu KM memanggil
siswa satu persatu maju untuk membaca iqro’ atau Al-qur’an secara bergantian.
Sementara itu, hasil wawancara kepada Bu KM pada tanggal 23 Februari 2017
ialah pada ektrakurikuler TPA mengembangkan nilai religius, dan disiplin. Guru
KM juga mengatakan bahwa belum ada nilai peduli lingkunga di ekstra TPA.
Kegiatan terfokus pada kegiatan membaca Al-qur’an atau iqro’ dan juga mengajak
siswa menghafalkan surat pendek atau doa sehari-hari. Dari hasil wawancara dan
observasi peneliti tidak menemui implementasi nilai peduli lingkungan di
ekstrakurikuler TPA.
Hasil wawancara kepada pembimbing ekstrakurikuler pencak silat yaitu
pendekar TM pada tanggal 20 Februari 2017 ialah kegiatan ekstra pencak silat
mengajarkan siswa gerakan dasar untuk memberikan perlindungan terhadap diri
siswa dan juga menyehatkan badan. Hasil observasi ke-3 pada tanggal 20 Februari
2017 ialah kegiatan ektrakurikuler pencak silat dilaksakan setelah pulang sekolah.
Kegiatan diawali dengan presensi siswa dan melakukan pemanasan mengelilingi
lapangan sebanyak satu kali dan dilanjutkan Pendekar TM melatih gerakan pencak
silat kepada siswa. Dari hasil wawancara dan observasi peneliti tidak menemukan
nilai peduli lingkungan pada kegiatan ektrakurikuler pencak silat.
Berdasarkan data-data yang disajikan, dapat diketahui bahwa implementasi
nilai peduli lingkungan dilaksanakan pada ekstrakurikuler pramuka dan karawitan.
Implementasi nilai peduli lingkungan disampaikan pembina atau pembimbing
ekstrakurikuler melalui materi ajar yang berkaitan dengan lingkungan, pembiasaan
dan pemberian sanksi. Pada ekstrakurikuler pramuka melalui materi lingkungan
67
hidup dan kebencanaan sedangkan pada ekstrakurikuler karawitan disampaikan
dengan tembang yang ada kaitannya dengan penghijauan. Pembiasaan pada
ekstrakurikuler karawitan dilakukan dengan melepas alas kaki ketika memasuki
ruang karawitan. Implementasi nilai peduli lingkungan dengan pemberian sanksi
dilakukan pada ekstrakurikuler pramuka dengan memberi sanksi untuk
membersihkan halaman sekolah kepada siswa yang terlambat dan tidak memakai
baju lengkap. Berikut ini disajikan tabel hasil implementasi nilai peduli lingkungan
di SDN Tegalrejo 1 melalui ekstrakurikuler.
Tabel 7. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan di SDN Tegalrejo 1 melalui
Ekstrakurikuler
EKSTRAKURIKULER
Implementasi nilai peduli lingkungan dilaksanakan pada ekstrakurikuler pramuka
dan karawitan. Implementasi nilai peduli lingkungan disampaikan pembina atau
pembimbing ekstrakurikuler melalui materi yang berkaitan dengan lingkungan,
pembiasaan dan pemberian sanksi.
PRAMUKA KARAWITAN
Materi lingkungan hidup dan
kebencanaan.
Memberi sanksi untuk
membersihkan halaman sekolah
kepada siswa yang terlambat dan
tidak memakai baju lengkap.
Tembang yang berkaitan dengan
penghijauan.
Pembiasaan pada ekstrakurikuler
karawitan dilakukan dengan melepas
alas kaki ketika memasuki ruang
karawitan.
C. Pembahasan
1. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses Pembelajaran
Hasil penelitian tentang implementasi nilai peduli lingkungan melalui proses
pembelajaran di SDN Tegalrejo 1 disajikan dalam bagan berikut
68
Gambar 5. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui
Proses Pembelajaran di SDN Tegalrejo 1
Perencanaan pembelajaran dilaksanakan oleh guru kelas dengan menyusun
Silabus dan RPP. SDN Tegalrejo 1 melaksanakan Kurikulum 2013 dalam proses
pembelajarannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi nilai peduli
lingkungan di SDN Tegalrejo 1 telah terencana dalam silabus dan RPP dengan
mencantumkan kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator. Pencantuman
kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator di dalam RPP diturunkan dalam
langkah-langkah pembelajaran dan ditindak lanjuti dengan penilaian sesuai
indikator tersebut.
Hasil tersebut sesuai dengan RPP Kurikulum 2013 yang diatur dalam
Peraturan Menteri Nomor 22 tahun 2016 tentang Pembelajaran pada Pendidikan
Perencanaan:
Silabus dan RPPmemuat nilai peduli
lingkungan pada KI, KD, dan indikator.
Pelaksanaan:
Guru mengaitkan pembelajaran dengan
lingkungan sekitar siswa.
Siswa melakukan kegiatan pembelajaran yang
berkaitan dengan nilai peduli lingkungan.
Siswa mendapat pesan nilai yang terkandung
dalam kegiatan pembelajaran terkait kepedulian
lingkungan (menghargai hewan sebagai
makhluk hidup, bijaksana dalam
memanfaatklan SDA)
Evaluasi:
Penilaian sikap (afektif), pengetahuan
(kognitif), dan keterampilan (psikomotor)
69
Dasar dan Pendidikan Menengah, terdiri dari beberapa komponen yang mencakup
(1) identitas sekolah, (2) identitas mata pelajaran atau tema/ subtema, (3) kelas/
semester, (4) materi pokok, (5) alokasi waktu, (6) tujuan pembelajaran, (6)
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, (7) materi pembelajaran,
(8) metode pembelajaran, (9) media pembelajaran, (10) sumber belajar, (11)
langkah-langkah pembelajaran, dan (12) penilaian hasil pembelajaran.
Pada kurikulum 2013 yang dijelaskan dalam Permendikbud no 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah, Kompetensi Dasar diturunkan dari Kompetensi Inti yang
terdiri dari, yaitu sikap spiritual (KD turunan dari KI 1), sikap sosial (KD turunan
dari KI 2), pengetahuan (KD turunan dari KI 3), dan keterampilan (KD turunan
dari KI 4). Perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru di SDN Tegalrejo
1 telah sesuai Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016. RPP mencantumkan sikap
spiritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4).
Kompetensi Inti tersebut membawa pencantuman Kompetensi Dasar terkait sikap
religius, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi-kompetensi
dasar tersebut memunculkan indikator untuk mengukur ketercapaian kompetensi.
RPP disusun mengacu pada silabus yang sudah dibuat dengan memberi
tanda pada KD yang memuat materi yang berkaitan dengan lingkungan hidup.
Perencanaan penerapan nilai peduli lingkungan dalam RPP berguna sebagai acuan
guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Penulisan Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, dan Indikator di dalam RPP memunculkan kegiatan
pembelajaran dan penilaian dari indikator tersebut.
70
Hasil tersebut juga sesuai dengan pendapat dari Endah Sulistyowati (2012:
59) yang menyatakan bahwa integrasi nilai karakter pada mata pelajaran dapat
dikembangkan melalui silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada
Kompetensi Dasar (KD) di setiap mata pelajaran yang sudah ada sesuai dengan
nilai-nilai karakter yang akan diterapkan. Dalam pengembangan nilai karakter
peduli lingkungan, guru dapat memasukkan pada KD yang berkaitannya dengan
nilai peduli lingkungan. Selanjutnya guru akan mengembangkan dalam indikator
pencapaian, kegiatan pembelajaran dan teknik penilaian.
Hasil penelitian tentang implementasi nilai peduli lingkungan di SDN
Tegalrejo 1 dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu guru mengaitkan pembelajaran
dengan lingkungan sekitar siswa. Tema yang dipelajari di kelas III SDN Tegalrejo
1 selama masa penelitian adalah Indahnya Persahabatan materi tentang petunjuk
merawat hewan. Guru mengaitkan pembelajaran diawali dengan menanyakan
hewan peliharaan siswa di rumah dan kemudian guru menanyakan bagaimana cara
siswa merawat hewan peliharaannya. Kemudian siswa melakukan aktivitas
kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan nilai peduli lingkungan dengan
mengidentifikasi teks petunjuk merawat hewan dan menuliskan cara merawat
hewat peliharaan siswa di rumah. Siswa mendapat pesan nilai yang terkandung
dalam kegiatan pembelajaran terkait kepedulian lingkungan yaitu diharapkan
siswa dapat menghargai hewan sebagai makhluk hidup ciptaan Tuhan.
Implementasi nilai peduli lingkungan melalui proses pembelajaran mengacu pada
pendapat Novan Ardy Wiyani (2013: 91) bahwa pendidikan karakter secara
terintegrasi di dalam mata pelajaran pada dasarnya melalui pengenalan nilai-nilai,
71
diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-
nilai kedalam tingkah laku siswa sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik
yang berlangsung di dalam maupun di luar kelas.
Implementasi nilai peduli lingkungan dalam pelaksanaan pembelajaran
diintegrasikan melalui tema. Contohnya pada tema “Indahnya Persahabatan” yang
memuat pembelajaran tentang petunjuk merawat hewan. Implementasi nilai peduli
lingkungan khususnya komponen kognitif terintegrasi dalam materi yang
disampaikan di tema tersebut. Nilai peduli lingkungan bukanlah materi pokok
dalam tema tersebut. Namun nilai peduli lingkungan berjalan beriringan dengan
materi yang diajarkan juga secara tidak langsung dipelajari oleh siswa ketika
mempelajari materi dalam tema tersebut. Pada materi ajar mengidentifikasi teks
bacaan tentang petunjuk merawat kucing, di bacaan tersebut sudah mengandung
nilai peduli lingkungan yaitu berupa pesan untuk menghargai hewan sebagai
makhluk hidup ciptaan Tuhan.
Implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 melalui evaluasi
pembelajaran memuat penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Contoh
penilaian nilai peduli lingkungan di RPP kelas V pada aspek pengetahuan terdapat
pada KD 3.6 IPA dan penilaian keterampilan pada KD 4.1 Bahasa Indonesia dan
pada KD 4.6 IPA.
Hasil tersebut sesuai dengan Permendikbud no 23 Tahun 2016 tentang
penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian aspek
sikap (KI 1 dan KI 2) dilakukan melalui observasi atau pengamatan. Penilaian
72
aspek pengetahuan dilakukan melalui tes atau penugasan. Penilaian aspek
keterampilan dilakukan melalui praktik, proyek, portofolio.
Penilaian pada RPP digunakan untuk mengukur ketercapaian indikator pada
setiap aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Implementasi nilai peduli
lingkungan dalam evaluasi pembelajaran dapat dilaksanakan tidak hanya melalui
penilaian sikap, tetapi melalui penilaian pengetahuan dan keterampilan. Penilaian
sikap terkait kepedulian lingkungan tidak tertuang dalam RPP namun dalam
kegiatan pembelajaran ketika siswa menunjukkan bagaimana carasiswa menjaga
komponen ekosistem dan memanfaatkannya sesuai kebutuhan.Penilaian
pengetahuan dapat digunakan sebagai tolak ukur pengetahuan siswa tentang materi
yang berkaitan nilai peduli lingkungan. Contohnya pada penilaian pengetahuan
KD 3.6 IPA terkait pengetahuan tentang menjawab pertanyaan terkait ekosistem.
Selain itu, penilaian aspek keterampilan juga dapat digunakan untuk menerapkan
nilai peduli lingkungan. Contohnya pada penilaian keterampilan KD 4.1 Bahasa
Indonesia terkait keterampilan siswa dalam menuliskan laporan sederhana
pengamatan biotik dan abiotik, juga pada KD 4.6 IPA melakukan kegiatan
pengamatan komponen biotik dan abiotik di lingkungan sekolah.
2. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah
Implementasi nilai peduli lingkungan dilaksanakan melalui kegiatan rutin,
pengkondisian, spontan, dan pengondisian. Hasil penelitian di SDN Tegalrejo 1
tentang implementasi nilai peduli lingkungan dalam kegiatan rutin adalah piket
kelas, jum’at sehat, jum’at bersih, bank sampah, SEMUTLIS, dan SEMUTLIK.
Piket kelas dilaksanakan pagi dan siang hari oleh siswa yang terjadwal piket.
73
Jum’at sehat ialah kegiatan senam setiap jum’at pagi bersama seluruh guru dan
siswa sebelum pembelajaran. Bank sampah ialah kegiatan menabung sampah
kertas dan plastik yang bisa didaur ulang ke bank sampah salinsih pada hari kamis.
SEMUTLIS ialah gerakan peduli sampah dimana siswa diajak untuk memeriksa
dan memungut sampah di dalam kelas sebelum pembelajaran dimulai. Sementara
SEMUTLIK ialah kegiatan bersih-bersih ruang kerja oleh guru dan karyawan agar
kantor tetap bersih.
Hasil tersebut sesuai dengan Kemendiknas (2010: 15) yang menjelaskan
bahwa kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara
terus-menerus dan konsisten setiap saat. Selain itu, kegiatan rutin menurut Sri
Narwati (2011: 54) ialah kegiatan yang ajeg dilakukan setiap saat. Kegiatan yang
terus menerus dilakukan juga mendukung implementasi nilai peduli lingkungan di
sekolah.
Kegiatan rutin dalam implementasi nilai peduli lingkungan di SDN
Tegalrejo 1 menunjukkan keterkaitan antara nilai, jenjang kelas, dan indikator
untuk karakter peduli lingkungan di Sekolah Dasar sebagaimana dijelaskan
Kemendiknas dan Balitbang (2010: 30). Keterkaitan nilai peduli lingkungan
dengan indikator kelas 1-3 meliputi membersihkan halaman sekolah dan menjaga
kebersihan lingkungan sekolah. Indikator kelas 4-6 meliputi membersihkan tempat
sampah, membersihkan lingkungan sekolah, dan ikut dalam menjaga kebersihan
lingkungan.
Kegiatan rutin seperti piket kelas, jum’at sehat, jum’at bersih, SEMUTLIS,
dan SEMUTLIK digunakan dalam penerepan nilai peduli lingkungan. Nilai peduli
74
lingkungan terlihat dari aktivitas membersihkan lingkungan sekolah dan kesehatan
badan pada kegiatan tersebut. Sekolah membuat jadwal pelaksanaan kegiatan rutin
tersebut. Kegiatan rutin yang dilaksanakan bertujuan untuk menanamkan nilai
peduli lingkungan kepada siswa dan menerapkan pembiasaan dengan menjaga
kebersihan yang dimulai dari lingkungan kelas dan sekolah.
Hasil penelitian tentang implementasi nilai peduli lingkungan di SDN
Tegalrejo 1 melalui kegiatan keteladanan ialah kepala sekolah dan guru memberi
contoh cara memilah dan membuang sampah sesuai jenisnya, ikut dalam kegiatan
membersihkan lingkungan sekolah, dan mencuci tangan. Serta adanya jadwal piket
bapak ibu guru.
Hasil tersebut sesuai dengan Kemendiknas (2010: 17), keteladan adalah
perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam memberikan
contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi
panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Selain itu, penerapan keteladan
menurut Paskur (Sri Narwati, 2011:54) merupakan sikap “menjadi contoh”. Sikap
menjadi contoh merupakan perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan dan
siswa dalam memberikan contoh melalui tindakan-tindakan yang baik sehingga
diharapkan menjadi panutan bagi siswa lain.
Implementasi nilai peduli lingkungan membutuhkan figur yang memberikan
keteladanan bagi siswa. Figur yang dapat memberikan keteladanan kegiatan peduli
lingkungan di sekolah ialah kepala sekolah, guru dan karyawan. Siswa sekolah
dasar cenderung memiliki karakteristik belajar dari hal-hal yang bersifat konkret.
Jika guru memberi contoh penerapan nilai peduli lingkungan, misalnya guru
75
memberikan keteladan membuang sampah ke tempat sampah sesuai dengan
jenisnya, maka siswa akan meniru atau mengikuti membuang sampah sesuai
jenisnya. Keteladanan yang diberikan guru lebih efektif dalam penerapan nilai
peduli lingkungan dari pada memberikan informasi secara lisan pada siswa.
Bentuk keteladanan guru yang sudah tampak diupayakan pelaksanaannya
berkaitan dengan implementasi nilai peduli lingkungan di sekolah adiwiyata di
SDN Tegalrejo 1 adalah guru ikut dalam kegiatan bersih-bersih sekolah (Jumat
Bersih).
Hasil penelitian tentang implementasi nilai peduli lingkungan di SDN
Tegalrejo 1 melalui kegiatan spontan dengan memberi peringatan pada peserta
didik berupa teguran untuk menjaga kebersihan. Kegiatan spontan dilaksanakan
oleh guru untuk menegur siswa yang membuang sampah sembarangan dan juga
mengingatkan siswa untuk mencuci tangan setelah beraktivitas.
Hasil tersebut sesuai dengan Kemendiknas (2010: 16) bahwa kegiatan
spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga. Kegiatan
ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga kependidikan yang lain
mengetahui adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus
dikoreksi pada saat itu juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan sikap
yang kurang baik maka pada saat itu juga guru harus melakukan koreksi sehingga
peserta didik tidak akan melakukan tindakan yang tidak baik itu. Penerapan
kegiatan spontan menurut Sri Narwati (2011: 54) dapat juga disebut kegiatan
insidental. Kegiatan ini dilakukan secara spontan tanpa perencanaan terlebih
dahulu.
76
Kegiatan spontan berupa teguran yang diberikan guru kepada siswa
bermaksut agar siswa mengetahui kesalahannya dan diharapkan siswa tidak
mengulangi perbuatan yang dilakukan siswa. Teguran yang diberikan guru juga
bermaksut agar siswa lebih memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan
sekolah. Selain itu, spontanitas yang dilakukan guru diharapkan dapat di contoh
oleh siswa. Contohnya ketika guru mengingatkan siswa untuk mengambil sampah
yang jatuh dan meminta siswa membuangnya pada tempat sampah. Jika teguran
yang dilakukan guru itu dilakukan terus menerus, maka secara spontan siswa juga
akan ikut meniru untuk mengingatkan siswa lain untuk mengambil sampah yang
jatuh.
Hasil penelitian tentang implementasi nilai peduli lingkungan di SDN
Tegalrejo 1 melalui pengkondisian terwujud dengan adanya sarana prasarana yang
berkaitan dengan lingkungan. Sarana prasana yang terdapat di SDN Tegalrejo 1
membantu pelaksanan implementasi nilai peduli lingkungan. Pengondisian yang
dilakukan sekolah berupa pengadaan tempat sampah terpilah, alat kebersihan,
kantin sehat, pemanfaat limbah air wudhu untuk dialirkan ke kolam ikan, wastafel,
kebun tanaman TOGA, ruang terbuka hijau, green house, toilet dan poster tentang
lingkungan. Sekolah memasang peraturan tata tertib kelas dan tata tertib siswa
siswa yang berisikan kewajiban, larangan, dan sanksi di setiap ruang kelas juga
jadwal piket siswa di setiap kelas.
Ketersediaan sarana pendukung implementasi nilai peduli lingkungan di
sekolah ini menunjukkan tindakan realisasi dan kesesuaian dengan indikator
sekolah dan indikator kelas dalam pengembangan nilai peduli lingkungan
77
sebagaimana dikemukakan Daryanto dan Suryatri Darmiatun (2013: 141-142).
Indikator sekolah dalam pengembangan nilai peduli lingkungan yang berkaitan
dengan pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah,
tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan, menyediakan kamar
mandi dan air bersih, pembiasaan hemat energi, membuat biopori di area sekolah,
terdapat saluran pembuangan air limbah dengan baik, melakukan pembiasaan
memisahkan jenis sampah organik dan anorganik, menyediakan peralatan
kebersihan, membuat tandon penyimpanan air,dan juga memrogramkan cinta
bersih lingkungan. Indikator kelas terdiri dari memelihara lingkungan kelas,
tersedia tempat pembuangan sampah di dalam kelas, pembiasaan hemat energi,
dan memasang stiker perintah mematikan lampu dan menutup kran air pada setiap
ruangan apabila selesai digunakan.
Ketersediaan sarana pendukung di sekolah juga menunjukkan upaya realisasi
dan beberapa kesesuaian dengan implementasi komponen pengelolaan sarana
pendukung ramah lingkungan dalam program sekolah adiwiyata sebagaimana
dikemukakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendiknas (2011: 15-16).
Komponen pertama yaitu menyediakan sarana dan prasarana untuk mengatasi
permasalahan lingkungan hidup di sekolah. Seperti ketersediaan tempat sampah
terpilah, toilet, air limbah wudhu yang digunakan untuk mengairi kolam ikan, dan
ruang terbuka hijau. Selanjutnya, implementasi kedua dari komponen pengelolaan
sarana pendukung ramah lingkungan adalah menyediakan sarana dan prasarana
untuk mendukung pembelajaran lingkungan hidup di sekolah. Untuk implementasi
kedua ini, sekolah sudah terdapat green house, taman sekolah, kebun toga.
78
Implementasi tiga dari komponen pengelolaan sarana pendukung ramah
lingkungan adalah meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi
sekolah. Implementasi komponen ke tiga yaitu sekolah memasang peraturan tata
tertib kelas dan tata tertib siswa siswa yang berisikan kewajiban, larangan, dan
sanksi di setiap ruang kelas juga jadwal piket siswa di setiap kelas. Implementasi
keempat dari komponen pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan adalah
memanfaatkan listrik, air, dan ATK secara efisien. Hal ini tercermin dari
ketersediaan slogan-slogan peduli lingkungan termasuk tindakan hemat air, listrik.
Pengondisian juga sesuai dengan pendapat Sri Narwati (2011: 54-55) yang
mana menjelaskan bahwa pengkondisian berkaitan dengan upaya sekolah untuk
menata lingkungan fisik maupun nonfisik demi terciptanya suasana mendukung
terlaksananya pendidikan karakter. Kegiatan menata lingkungan fisik adalah
mengkondisikan toilet yang bersih, tempat sampah, halaman yang hijau dengan
pepohonan, poster kata-kata bijak yang dipajang di lorong sekolah dan di dalam
kelas. Adapun pengkondisian nonfisik misalnya mengelola konflik antara guru
supaya tidak menjurus kepada perpecahan, atau bahkan menghilangkan konflik
tersebut.
Pengkondisian pada lingkungan fisik bermaksud untuk mempermudah
implementasi nilai peduli lingkungan di sekolah. Poster yang dipasang di dinding
sekolah bertujuan untuk mengajak dan mengingatkan siswa untuk peduli dengan
lingkungan. Poster yang di tempel di dinding berisikan kalimat ajakan positif dan
gambar yang menarik. Contoh poster yang bergambar siswa sedang menyapu dan
membuang sampah di tempat sampah dengan kalimat ajakan “Buanglah Sampah
79
di Tempah Sampah Ya”. Kalimat dan gambar pada poster tersebut diharapkan
dapat menarik perhatian anak untuk membaca sekaligus dapat memahi kalimatnya
yang pada akhirnya anak menerapkannya.
3. Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Ekstrakurikuler
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan
trianggulasi teknik dari enam ekstrakurikuler di SDN Tegalrejo 1 peneliti
menemukan dua ekstrakurikuler yang menerapkan nilai peduli lingkungan yaitu
ekstrakurikuler pramuka dan karawitan. Implementasi nilai peduli lingkungan pada
ekstrakurikuler dilaksanakan melalui materi ajar, pembiasaan, dan pemberian
sanksi. Materi ajar pada ekstrakurikuler pramuka materi lingkungan hidup dan
kebencanaan sedangkan pada ekstrakurikuler karawitan disampaikan dengan
tembang yang ada kaitannya dengan penghijauan yang berjudul “Lane
Penghijauan SL Manyura”. Pembiasaan pada ekstrakurikuler karawitan dilakukan
dengan melepas alas kaki ketika memasuki ruang karawitan. Implementasi nilai
peduli lingkungan dengan pemberian sanksi terkait nilai peduli lingkungan
dilakukan pada ekstrakurikuler pramuka dengan memberi sanksi untuk
membersihkan halaman sekolah kepada siswa yang terlambat dan siswa yang tidak
memakai baju lengkap.
Hasil tersebut sesuai dengan pendapat Novan Ardy Wiyani (2013: 110) yang
menyatakan bahwa ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang tercakup
dalam kurikulum yang dilaksanakan di luar mata pelajaran untuk mengembangkan
bakat, minat, kreativitas, dan karakter siswa di sekolah agar berguna untuk diri
80
sendiri, keluarga, dan masyarakat. Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan sesuai
dengan kebijakan sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan sesuai kebijakan yang dibuat oleh
sekolah. Ekstrakurikuler dapat dilaksanakan di antara jam pembelajaran atau
intrakurikuler dan setelah jam pelajaran selesai atau setelah pulang sekolah.
Ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai jadwal masing-masing kelas. Selain itu,
ekstrakurikuler juga mengembangkan bakat, minat, kreativitas, dan karakter pada
bidang tertentu. Ekstrakurikuler karawitan mengembangkan bakat, minat,
kreativitas, dan karakter siswa di bidang musik. Sedangkan ekstrakurikuler
pramuka merupakan wadah pengembangan 18 nilai karakter salah satunya ialah
nilai peduli lingkungan.
Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah juga menunjukkan upaya realisasi dan
beberapa kesesuaian dengan implementasi komponen kegiatan lingkungan
berbasis partisipatif dalam program sekolah adiwiyata sebagaimana dikemukakan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kemendiknas (2011: 13). Salah satu
komponen tersebut ialah mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai
dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Seperti pada
ekstrakurikuler pramuka yang diberikan materi tentang lingkungan hidup,
kebencanaan serta melakukan kegiatan menanam tanaman TOGA.
Implementasi nilai peduli lingkungan dalam ekstrakurikuler juga berkaitan
dengan pemberian sanksi atau hukuman. Namun tidak semua ekstrakurikuler
menerapkan sanksi. Pemberian sanksi dilakukan kepada siswa yang tidak
mematuhi aturan dan sanksi yang diberikan sesuai dengan kesepakatan kelas
81
walaupun akan ada perbedaan sanksi yang akan diberikan. Contohnya jika ada
siswa yang datang terlambat atau tidak memakai pakaian pramuka lengkap maka
akan ada kesepakatan sanksi yang berkaitan dengan lingkungan misalnya
mengambil daun yang jatuh di halaman sekolah dan juga membersihkan ruangan
yang kotor.
Pemberian sanksi kepada siswa berhubungan dengan nilai peduli lingkungan
yang merupakan bentuk kegiatan spontan terhadap perbuatan yang kurang baik
dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu juga sebagaimana
dikemukakan oleh Kemendiknas (2010: 16). Spontanitas berkaitan dengan waktu
pemberian sanksi kepada siswa yang memiliki perilaku dan sikap kurang baik
yang harus di koreksi atau diberi tindakan saat itu juga. Oleh karena itu,
spontanitas juga berlaku untuk bentuk sanksi yang berbeda-beda sesuai dengan
kesepakatan siswa atau kelas yang berhubungan dengan siswa yang terlambat
pramuka atau tidak memakai pakaian lengkap.
82
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan di Bab
IV, simpulan dalampenelitian ini disajikan sebagai berikut.
1. Implementasi nilai peduli lingkungan di SDN Tegalrejo 1 sebagai sekolah
adiwiyata pada proses pembelajaran dilaksanakan melalui perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
Perencanaan termuat dalam Silabus dan RPP, pelaksanaan pembelajaran guru
mengaitkan pembelajaran dengan lingkungan sekitar sehingga siswa
mendapatkan pesan berupa nilai-nilai yang terkandung dalam pembelajaran
terkait dengan lingkungan, dan evaluasi pembelajaran dikembangkan dalam
penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
2. Bentuk implementasi nilai peduli lingkungan melalui budaya sekolah di SDN
Tegalrejo 1 sebagai sekolah adiwiyata dilaksanakan dengan kegiatan rutin,
keteladan, kegiatan spontan, dan pengondisian. Kegiatan rutin terdiri dari
kegiatan piket kelas, jum’at sehat, jum’at bersih, bank sampah, SEMUTLIS,
dan SEMUTLIK. Keteladanan ditunjukkan oleh kepala sekolah dan guru
memberi contoh cara memilah dan membuang sampah sesuai jenisnya, ikut
dalam kegiatan membersihkan lingkungan sekolah, dan mencuci tangan. Serta
adanya jadwal piket bapak ibu guru. Kegiatan spontan dilaksanakan oleh guru
untuk mengingatkan siswa yang membuang sampah sembarangan dan juga
menegur siswa untuk mencuci tangan setelah beraktivitas. Pengondisian di
SDN Tegalrejo 1 tersedianya Sarana prasana berupa pengadaan tempat
83
sampah terpilah, alat kebersihan, kantin sehat, pemanfaat limbah air wudhu
untuk dialirkan ke kolam ikan, wastafel, kebun tanaman TOGA, ruang terbuka
hijau, green house, toilet dan poster tentang lingkungan. Sekolah memasang
peraturan tata tertib kelas dan tata tertib siswa siswa yang berisikan
kewajiban, larangan, dan sanksi di setiap ruang kelas juga jadwal piket siswa
di setiap kelas.
3. Implementasi nilai peduli lingkunganmelalui ekstrakurikulerdi SDN Tegalrejo
1sebagai sekolah adiwiyata telah berjalan pada sebagian ekstrakurikuler
yaitupada ekstrakurikuler pramuka dan karawaitan. Implementasi nilai peduli
lingkungan dalam kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan melalui materi,
pembiasaan, dan pemberian sanksi.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, penulis
memberikan saran sebagai berikut.
1. Bagi kepala sekolah agar terus meningkatkan pembinaan dan mengevaluasi
keterlaksanaan program sekolah yang berkaitan dengan implementasi nilai
peduli lingkungan.
2. Bagi guru agar dapat terus meningkatkan keteladan dalam hal kepedulian
lingkungan sehingga dapat menjadi contoh bagi siswa.
3. Bagi peserta didik senantiasa mengikuti dan melaksanakan kegiatan
kepedulian lingkungan yang ada di sekolah. Saling mengingatkan sesama
teman untuk selalu menjaga lingkungan agar bersih dan nyaman.
84
DAFTAR PUSTAKA
Andi Prastowo. (2014). Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Peserta Didik SD/MI
Melalui Pembelajaran tematik-Terpadu. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar,
Vol. 1, No. 1. hal. 7. Diakses dari
http://journal.uad.ac.id/index.php/JPSD/article/view/538 pada tanggal 12
Oktober 2016.
Daryanto & Suryatri Darmiatun. (2013). Implementasi Pendidikan Karakter di
Sekolah. Yogyakarta: Gava Media.
Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
DNH. 7 Februari (2016). LIPSUS: Sampah dari Kota Yogya Terbesar Masuk
Piyungan. Diakses dari http://jogja.tribunnews.com/2016/02/07/lipsus-
sampah-dari-kota-yogya-terbesar-masuk-piyungan pada tanggal 6 November
2016 Pukul 11.05 WIB.
Endah Sulistyowati. (2012). Implementasi kurikulum Pendidikan Karakter.
Yogyakarta: Citra Aji Parama.
Ernita Dewi dan Syarifuddin. (2013). NILAI DALAM WACANA FILOSOFIS.
Banda Aceh: Ushuluddin Publishing.
Humas Pemkot YK. (2016). Sekolah Adiwiyata Peduli dan Berbudaya
Lingkungan. Diakses dari http://www.jogjakota.go.id/news/Sekolah-
Adiwiyata-Wujudkan-Sekolah-Peduli-dan-Berbudaya-Lingkungan pada
tanggal 17 Oktober 2016, jam 22.57 WIB.
Imam Gunawan. (2014). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta:
Bumi Aksara.
Juli Soemirat Slamet. (1996). Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Kaelan. (2010). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma Offset.
Kemendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22,
Tahun 2016, tentangStandar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kemendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan KebudayaanNomor 23,
Tahun 2016, tentangStandar Penilaian Pendidikan.
Kemendikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24,
Tahun 2016, tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
85
Kemendiknas. (2010).Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Pedoman Sekolah. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat
Kurikulum.
Kemendiknas. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Pembukuan.
Lexy J. Moleong. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Lorens Bagus. (2005). Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Louis O. Kattsoff. (2004). Pengantar Filsafat alih bahasa Soejono Soemargono.
Yogyakarta: Tiara Wacana.
Munadjat Danusaputro. (1985). Hukum Lingkungan Buku II: Nasional. Bandung:
Binacipta.
Muhammad Fadillah dan Lilif Mualifatu Khorida. (2013). Pendidikan Krakter
Anak Usia Dini. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Ngainun Naim. (2012). Character Building. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
Novan Ardy Wiyani. (2013). Konsep, Praktik, & Strategi Membumikan
Pendidikan Karakter di SD. Jogyakarta: Ar-Ruzz media.
Oemar Hamalik. (2003). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Paduan Adiwiyata. (2011). Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan. Jakarta:
Kerjasama Kementrian Lingkungan hidup dengan Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Pam Schiller dan Tamera Bryant. (2002). Baca Buku 16 Moral Dasar Bagi Anak.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Rukiyati. (2013). Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: UNY Press.
Rita Eka Izzati, dkk. (2013). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakrta: UNY
Press.
Sri Narwati. (2011). Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Familia.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT Rhineka Cipta.
Syamsu Yusuf LN. (2007). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
86
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2005). Kamus BesarBahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Zamroni.(2011). Pendidikan Demokrasi pada Masyarakat Multikultural.
Yogyakarta: Gavin Kalam Utama.
87
LAMPIRAN
88
Lampiran 1. Pedoman Observasi
Aspek Deskripsi
1. Implementasi nilai peduli lingkungan melalui
proses pembelajaran
a. Pelaksanaan proses pembelajaran menerapkan
nilai peduli lingkungan
b. Evaluasi pembelajaran memuat penerapan
nilai peduli lingkungan
2. Implementasi nilai peduli Lingkungan melalui
Budaya Sekolah
a. Kegiatan rutin
b. Kegiatan spontan
c. Pengondisian
d. Keteladanan
3. Implementasi nilai peduli Lingkungan melalui
Ektrakurikuler
89
Lampiran 2. Pedoman Wawancara
a. Pedoman wawancara kepada kepala sekolah tentang implementasi nilai
peduli lingkungan
Waktu :
Lokasi :
Narasumber :
Pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan sebagai berikut
1. Apakah dalam program adiwiyata menanamkan nilai peduli lingkungan?
2. Kegiatan apa saja yang terkait nilai peduli lingkungan?
3. Apakah ada kurikulum terkait lingkungan hidup?
4. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan melalui proses pembelajaran
di kelas?
5. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan dalam perencanaan
pembelajaran yang disusun guru di sekolah ini?
6. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan dalam pelaksanaan
pembelajaran di sekolah ini?
7. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan dalam evaluasi pembelajaran
di sekolah ini?
8. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan melalui kegiatan rutin di
sekolah?
9. Bagaimana bentuk keteladanan guru dan karyawan terkait nilai peduli
lingkungan di sekolah?
10. Bagaimana bentuk kegiatan spontan yang dilakukan guru terkait nilai
peduli lingkungan?
11. Apa saja bentuk pengkondisian yang dilakukan sekolah dalam
implementasi nilai peduli lingkungan?
12. Adakah ektrakurikuler yang menerapkan nilai peduli lingkungan?
13. Bagaimana implementasi atau penerapan nilai peduli lingkungan melalui
penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler tersebut?
90
b. Pedoman wawancara kepada guru tentang implemenatsi nilai peduli
lingkungan
Waktu :
Lokasi :
Narasumber :
Pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan sebagai berikut
1. Apakah dalam program adiwiyata menanamkan nilai peduli lingkungan?
2. Kegiatan apa saja yang terkait nilai peduli lingkungan?
3. Apakah ada kurikulum terkait nilai lingkungan hidup?
4. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan melalui proses pembelajaran
di kelas?
5. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan dalam perencanaan
pembelajaran yang disusun guru di sekolah ini?
6. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan dalam pelaksanaan
pembelajaran di sekolah ini?
7. Apakah ada kegiatan pembelajaran yang mengajak siswa membuat karya
tentang kepedulian lingkungan?
8. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan dalam evaluasi pembelajaran
di sekolah ini?
9. Bagaimana penerapan nilai peduli lingkungan melalui kegiatan rutin di
sekolah?
10. Bagaimana bentuk keteladanan guru dan karyawan terkait nilai peduli
lingkungan di sekolah?
11. Bagaimana bentuk kegiatan spontan yang dilakukan guru terkait nilai
peduli lingkungan?
12. Apa saja bentuk pengkondisian yang dilakukan sekolah dalam
implementasi nilai peduli lingkungan?
c. Pedoman wawancara kepada pembimbing ekstrakurikuler tentang
implementasi nilai peduli lingkungan
Waktu :
Lokasi :
91
Narasumber :
Pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan sebagai berikut
1. Nilai karakter apa saja yang dikembangkan dalam kegiatan ektrakurikuler
ini?
2. Bagaimana implementasi atau penerapan nilai peduli lingkungan melalui
penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini?
3. Kegiatan apa saja yang menerapkan nilai peduli lingkungan pada
ekstrakurikuler ini?
d. Pedoman wawancara kepada ketua tim adiwiyata tentang implementasi
nilai peduli lingkungan
Waktu :
Lokasi :
Narasumber :
Pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan sebagai berikut
1. Apakah dalam program adiwiyata menanamkan nilai peduli lingkungan?
2. Apakah ada kurikulum terkait lingkungan hidup?
3. Bagaimana guru mengembangkan kegiatan pembelajaran terkait
lingkungan hidup?
4. Apakah ada kegiatan pembelajaran yang mengajak siswa membuat karya
tentang kepedulian lingkungan atau lingkungan hidup?
5. Apa saja kegiatan rutin pada program adiwiyata yang mendukung
perenapan nilai peduli lingkukan?
6. Bagaimana bentuk keteladanan guru dan karyawan terkait nilai peduli
lingkungan di sekolah?
7. Bagaimana bentuk kegiatan spontan yang dilakukan guru terkait nilai
peduli lingkungan?
8. Apa saja sarana prasana atau fasilitas pada program adiwiyata yang
mendukung implementasi nilai peduli lingkungan?
9. Adakah ektrakurikuler pada program adiwiyata yang menerapkan nilai
peduli lingkungan?
92
10. Bagaimana implementasi atau penerapan nilai peduli lingkungan melalui
penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler tersebut?
e. Pedoman wawancara kepada siswa tentang implementasi nilai peduli
lingkungan
Waktu :
Lokasi :
Narasumber :
Pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan sebagai berikut
1. Apakah bapak/ibu guru memberikan materi yang berkaitan dengan
lingkungan?
2. Adakah hasil karya yang kalian buat terkait dengan kepedulian lingkungan?
Misalnya poster atau puisi?
3. Apa saja kegiatan rutin terkait kepedulian lingkungan di sekolah selain
piket kelas?
4. Apakah bapak/ibu guru memberikan contoh dalam kegiatan peduli
lingkungan?
5. Apa disetiap kelas disediakan tempat sampah?
6. Apa yang kamu lakukan ketika menemui sampah yang jatuh?
7. Apa yang kamu lakukan ketika teman mu membuang sampah
sembarangan?
8. Apa yang dilakukan bapak/ibu guru ketika ada siswa yang merusak atau
membuat kotor lingkungan kelas/sekolah?
93
Lampiran 3. Pedoman Dokumentasi
1. Silabus dan Rencana Pelaksanan Pembelajaran
2. Foto-foto kegiatan sekolah
3. Jadwal program/ kegiatan SDN Tegalrejo 1
94
Lampiran 4. Surat Izin Penelitian dan Surat Keterangan
Daftar surat izin penelitian dan surat keterangan melakukan penelitian:
No. Dokumen Nomor Surat Dikeluarkan
oleh
Tanggal
surat
1. Permohonan
Izin
Penelitian
783/UN34.11/PL/2016 Dekan FIP 7 Februari
2017
2. Surat Ijin 070/0407
0793/34
Kepala Dinas
Penanaman
Modal dan
Perizinan
Pemeritahan
Kota
Yogyakarta
7 Februari
2017
3. Surat
Keterangan
423.80/TG-1/IV/2017 Kepala SDN
Tegalrejo 1
4 April
2017
97
Lampiran 5. Triangulasi Data SDN Tegalrejo 1
TRIANGULASI DATA SDN TEGALREJO 1
Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Proses Pembelajaran
Observasi Dokumentasi Kesimpulan
Kepala
Sekolah
Guru Ketua Tim
Adiwiyata
Siswa
Nilai peduli lingkungan dalam kurikulum sumber
- Kurikulum
terkait
lingkungan
hidup
terintegrasi
dengan
kurikulum
2013.
Nilai peduli
lingkungan
diintegrasikan
di dalam
kurikulum
2013.
Kurikulum
terkait
lingkungan
hidup
terintegrasi
dengan
kurikulum
2013, tidak
berdiri
sendiri.
- - Nilai peduli
lingkungan
terintegrasi
dalam
kurikulum
2013.
Perencanaan sumber
- Di dalam RPP
dan Silabus
guru
menandai hal
yang terkait
peduli
lingkungan.
Tercantum di
RPP pada
saat kegiatan
apersepsi.
Nilai peduli
lingkungan
tercantum
dalam RPP
dan silabus
dengan
Guru
menandai
tema-tema
yang
berkaitan
dengan
lingkungan,
dan guru bisa
menggemban
gkan sendiri
- RPP kelas III
semester 2 tema
6 “Indahnya
Persahabatan
Subtema 3
“Sahabat Satwa”
pembelajaran ke-
1 memuat KI 2,
KD 3 dan KD 4
muatan Bahasa
Nilai peduli
lingkungan
telah
direncanaka
n yang
termuat
dalam RPP
dan Silabus.
98
mengaitkan
dan memilih
materi yang
sesuai
dengan buku
PLH dan
disesuaikan
dengan tema
yang
diajarkan.
Indonesia serta
indikator-
indikatornya
memuat nilai
peduli
lingkungan.
RPP kelas V
semester2 tema
8“Ekosistem”Su
btema
1“Komponen
Ekosistem”pemb
elajaran ke-1
memuat KI 2,
KD 2muatan
IPA,dan Bahasa
Indonesia, KD 3
danKD 4 muatan
IPAdan
BahasaIndonesia,
sertaIndikator-
indikatornya.Nila
i peduli
lingkungan
terdapat pada
Silabus pada KD
di tandai dengan
“(LH)” yang
99
artinya tentang
Lingkungan
Hidup).
Pelaksanaan Proses Pembelajaran Teknik
Pembelajaran
tema 7
Indahnya
Persahabatan
subtema 1
Pembelajaran
1 dan 3 tentang
hewan
peliharaan
guru
menjelaskan
pada siswa
bagaimana
cara merawat
hewan dan
cara menjaga
kebersihan
tempat
tinggalhewan.
Pembelajaran
tema 8
subtema 1
Pembelajaran
1 materi
Guru
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
mengaikan
kegiatan pada
tema yang
sudah
berkaitan
langsung
dengan
lingkungan,
dan guru bisa
mengaitkan
sendiri dengan
tema.
Nilai peduli
lingkungan
pada
pembelajaran
terintegrasi
pada tema
yang memuat
materi
terutama
PKn. Anak
harus menjaga
kebersihan
selama di
kelas.
Nilai peduli
lingkungan
dilaksanakan
melalui
pembelajaran
luar kelas.
Pada
pembelajaran
terintegrasi
pada tema
- Guru
memberikan
materi yang
berkaitan
dengan
lingkungan
pada tema
tertentu,
seperti pada
tema indahnya
persahabat.
Guru
memberikan
materi tentang
lingkungan
yang terdapat
pada tema.
Guru
memberikan
materi tentang
kebersihan
lingkungan
yang
terdapatpada
Buku siswa kelas
3 Tema 7
Indahnya
Persahabatan dan
Buku Siswa kelas
5 Tema 8
Ekosistem
Pelaksanaan
nilai peduli
lingkungan
dalam
pembelajaran
di
integrasikan
dengan tema
yang
berkaitan
dengan
lingkungan.
Misal pada
kelas 5 tema
ekosistem.
100
tentang
ekosistem guru
mengaitkan
pembelajaran
dengan
lingkungan
sekitar yaitu
tentang
komponen
abiotik dan
biotik serta
cara menjaga
lingkungan.
yang memuat
materi tentang
lingkungan.
Saat
pembelajaran
berlangsung
memberikan
contoh-contoh
nilai peduli
lingkungan.
tema indahnya
persahabatan
Materi tentang
lingkungan
diberikan pada
tema 6 organ
tubuh manusia
dan hewan.
Guru
memberikan
materi terkait
dengan
lingkungan
Materi yang
diberikan
terkait
lingkunganku
bersih dan
sehat.
Evaluasi Pembelajaran Teknik
Evaluasi
dilakukan guru
KH dengan
memberikan
tugas
menggambar
hewan
Evaluasi nilai
peduli
lingkungan
dikaitkan
dengan materi
yang berkaitan
dengan
Evaluasi
tentang nilai
peduli
lingkungan
tidak
dicantumkan
di RPP
- - Penilaian
membaca teks
bacaan (Bahasa
Indonesia),
menghitung luas
dan keliling
lingkaran
Evaluasi
pembelajaran
tentang nilai
peduli
lingkungan
dilakukan
dengan
101
peliharaan dan
menuliskan cara
merawat hewan.
Guru KH juga
memberikan
penilaian
terhadap hasil
pekerjaan siswa.
Guru SG juga
meminta siswa
untuk menjawab
pertanyaan teks
tentang
ekosistem dan
meminta siswa
melakukan
pengamatan
komponen
ekositem di
lingkungan
sekolah secara
berkelompok.Gu
ru SG juga
memebrikan
nilai terhadap
hasil pekerjaan
siswa.
lingkungan
yang terwujud
dalam soal.
namun
dilakukan
secara
spontan oleh
guru.
Evaluasi
pembelajaran
dengan tes
tertulis
berupa soal
yang
berkaitan
dengan
lingkungan.
(matematika),
dan kegiatan
pengayaan tentang
ekosistem (IPA).
pemberian
soal pada
materi yang
berkaitan
dengan
lingkungan.
102
Karya Siswa tentang Kepedulian Lingkungan teknik
Siswa kelas 3
membuat
gambar tentang
hewan
peliharaan dan
menuliskan cara
merawat
binatang yang
telah di gambar.
- Siswa diajak
membuat karya
tentang peduli
lingkungan
dengan
membuat
poster dan
mengolah
barang bekas.
Ada kegiatan
membuat
karya tentang
kepedulian
lingkungan
seperti
puisi,poster ,
membuat
kompos, daur
ulang sampah
misalnya
membuat
gantungan
kunci,
kalung,
hiasan
dinding.
Siswa membuat
karya berupa
poster, kotak
tisu, montase.
Hasil karya siswa
berupa poster
menjaga
lingkungan,
kolase dari daun
kering di tempel
di dinding pojok
karya siswa dan di
mading sekolah.
Siswa
membuat
karya yang
berkaitan
dengan nilai
peduli
lingkungan,
seperti
membuat
poster dan
mendaur
ulang
sampah atau
barang
bekas.
Siswa membuat
karya yang
berkaitan
dengan
kepedulian
lingkungan.
Contohnya
membuat poster
merawat
lingkungan, dan
pemanfaatan
bahan bekas
seperti sepatu
untuk dibuat
kotak tisu.
103
Siswa membuat
karya tentang
kepedulian
lingkungan
berupa poster,
montase, dan
karya dari
barang bekas
yaitu kotak tisu,
montase.
Siswa
membuat karya
tentang peduli
lingkungan
dengan
membuat
poster tentang
menjaga
lingkungan,
mendaur ulang
barang bekas
menjadi
kerajinan
tangan
Karya tentang
kepedulian
lingkungan dari
barang bekas
roncean sedotan,
gambar dari
daun pisang
kering dan
poster.
Siswa membuat
karya dari
barang bekas.
Karya tentang
kepedulian
lingkungan dari
barang bekas
roncean sedotan
dan poster yang
104
berupa
himbauan
menjaga
lingkungan.
Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Budaya Sekolah
Observasi Kepala Sekolah Dokumentasi Kesimpulan
Teknik Guru Ketua Tim
Adiwiyata
Siswa
Kegiatan Rutin Teknik.
piket kelas
dilaksanakan
setelah pulang
sekolah, siswa
mencuci tangan
saat akan
makan, mencuci
tangan dan kaki
setelah
berolahraga,
setiap jumat
diadakan
kegiatan jumat
bersih seperti
senam dan
membersihkan
lingkungan
Piket kelas,
SEMUTLIS,
SEMUTLIK,
Jumat Sehat,
Jumat Bersih
Kegiatan rutin
menyiram
tanaman, piket
kelas.
Piket kelas,
SEMUTLIS,
SEMUTLIK
bagi guru dan
karyawan,
Jumat bersih
setiap
sebulan
sekali, Jumat
sehat.
piket kelas,
menyiram
tanaman,mencuci
tangan dan
SEMUTLIS.
Jadwal piket
kelas.
Kegitan rutin
meliputi
piket kelas,
SEMULTIS,
SEMUTLIK,
Jumat bersih,
Jumat sehat. Piket kelas dan
kegiatan jumat
bersih menjadi
kegiatan rutin.
Kegiatan rutin
menabung
sampah, Jumat
bersih, Piket
Kelas. Kegiatan rutin piket
kelas dan senam.
Kegiatan rutin yang
dilaksanakan ialah
piket kelas dan
senam hari jumat.
105
sekitar sekolah.
Kegiatan rutin yang
dilaksanakan piket,
senam jumat pagi.
Kegiatan rutin yang
dilaksanakan ialah
piket kelas dan
senam hari jumat
(Jumat Bersih).
Keteladanan Teknik
Pada kegiatan
jumat bersih
guru ikut dalam
kegiatan senam
dan pada saat
membersih
lingkungan
sekolah guru
memberikan
contoh memilah
sampah
berdasarkan
jenisnya, Guru
juga memberi
contoh
Guru ikut
terlibat dalam
kegiatan
bersih-bersih
lingkungan
sekolah,
membuang
sampah pada
tempatnya,
mencuci
tangan.
Guru
memberikan
contoh dengan
ikut dalam
kegiatan
bersih-bersih,
mengarahkan
anak untuk
membuang
sampah pada
tempatnya.
Keteladan
dengan
membuang
sampah pada
tempatnya,
piket guru
sesuai jadwal
piket,
membeli
makanan
tidak
sembarangan,
budaya cuci
tangan,
menghemat
Guru menegur
siswa untuk
membuang sampah
pada tempatnya dan
mengingatkan tidak
membeli jajan
sembarangan.
Keteladan
guru
mengikuti
kegiatan Jumat
sehat untuk
senam
bersama-sama.
Guru
membersihkan
lingkungan
kantor.
Keterlibatan
kepala
sekolah
dan guru
dalam
kegiatan
sekolah
seperti
kegiatan
senam Jumat
Sehat,
bersih-bersih
lingkungan
sekolah
Jumat
Guru mengingatkan
siswa untuk
membuang sampah
pada tempat
sampah.
106
membersihkan
lumut dengan
sikat.
penggunaan
kertas.
Memberi contoh
membuang sampah
sesuai jenis sampah.
Bersih.
Guru
memberikan
teladan dengan
tidak merokok
disekolah,
membuang
sampah pada
tempatnya,
merawat
tanaman,
membersihkan
kamar mandi
setelah
digunakan.
Guru menegur
untuk membaung
sampah pada
tempatnya dan tidak
memetik tumbuhan.
Guru memberi
contoh cara
menyapu yang
benar.
Guru memberi
himbauan untuk
membuang sampah
pada tempatnya dan
memberi contoh
cara memilah dan
mengolah sampah.
107
Kegiatan Spontan Teknik
Kepala sekolah
menyiram
tanaman depan
kantor yang
telah layu
Pada saat
pembelajaran
siswa SH tidak
sengaja
menumpahkan
air dan segera
mengambil pel
untuk di
bersihkan.
Siswa AL pada
saat
pembelajaran
menyapu bawah
mejanya yang
kotor, dan
membuangnya
ke tempat
sampah.
Guru
mengingatkan
siswa untuk
membuang
Guru
mengingatkan
siswa untuk
menjaga
kebersihan
lingkungan,
meminta
siswa
mengambil
sampah yang
jatuh.
Guru menegur
siswa untuk
membuang
sampah ke
tempat sampah.
Bapak ibu
guru
mengingatkan
anak-anak
untuk
membuang
sampah pada
tempatnya.
Mengambil dan
membuang sampah
yang jatuh ke
tempat sampah.
Menegur teman
yang membuang
sampah
sembarangan.
Aturan untuk
menjaga
kebersihan
sekolah,
membuang
sampah pada
tempatnya.
Guru menegur
siswa yang
membuang
sampah tidak
pada
tempatnya,
begitu pula
sesama siswa
juga saling
mengingatkan.
Guru
mengingatkan
siswa untuk
menjaga
lingkungan dan
mengambil
sampah yang
jatuh.
Siswa mengambil
dan membuang
sampah yang jatuh
dan membuangnya
ke tempat sampah.
Memberitahu teman
yang buang sampah
sembarangan agar
jangan membuang
sampah
sembarangan.
Membuang sampah
yang jatuh ke
tempat sampah.
Menegur atau
mengingatkan
teman agar
membuang sampah
108
sampah pada
tempatnya.
pada tempatnya.
Mengambil sampah
yang jatuh dan
membuang sampah
di tempatnya.
Menegur teman
yang membuang
sampah
sembarangan.
Membuang sampah
yang jatuh ke
tempat sampah.
Menasehati teman
yang membuang
sampah
sembarangan dan
meminta
membuang sampah
ke tempatnya.
Membuang sampah
yang jatuh ke
tempat sampah
sesuai jenisnya.
Siswa menasehati
dan meminta siswa
yang membuang
sampah
sembarangan untuk
109
membuang sampah
sesuai jenisnya.
Kegiatan Pengkondisian Teknik
Kantin sekolah
sehat yang
menjual
makanan tanpa
menggunakan
bungkus plastik,
terdapat green
house untuk
penangkaran
tanaman, limbah
air wudhu yang
di alirkan untuk
kolam ikan,
pemasangan
poster ajakan
untuk menjaga
lingkungan,
adanya
peraturan
sekolah dan
kelas yang salah
satunya berisi
tentang aturan
untuk menjaga
lingkungan
Tempat
sampah, toilet,
green house,
limbah air
wudhu
dialirkan ke
kolam ikan,
wastafel, alat
kebersihan,
kantin sehat.
Terdapat
tempat sampah
di setiap kelas,
alat membuat
kompos, toilet
bersih,
tanaman toga,
biopori di
halaman
sekolah, kantin
yang menjual
makanan tanpa
menggunakan
plastik.
Tempat
sampah yang
sudah terpilah,
kamar
mandi,alat-
alat
kebersihan, air
limbah wudhu
bisa
dimanfaatkan
untuk kolam
lele dan
menyirami
tanaman,
adanya ruang
terbuka hijau,
kemudian
adanya sarana
pendukung
pembelajaran
lingkungan
hidup antara
lain ada
pengomposan,
bank sampah
- Piagam
tentang
kebersihan dan
kepedulian
lingkungan
Tersedianya
sarana
prasarana
seperti
tempat
sambah yang
terpilah,
toilet, green
house,
pemanfaatan
limbah air
wudhu yang
dialirkan ke
kolam ikan,
kantin sehat,
wastafel,
biopori,
pengomposa
n, tanaman
TOGA.
Terdapat
tempat sampah,
wastafel, air
limbah wudhu
dialirkan ke
kolam ikan.
Secara tertulis
visi misi
sekolah terkait
kepedulian
110
sekolah,
tersedianya
tempat sampah
di depan ruang
kelas, wastafel
untuk mencuci
tangan, toilet
yang bersih.
lingkungan dan
aturan kelas
maupun
sekolah
memuat
himbauan
untuk menjaga
kebersihan.
salinsih, toga,
green house,
kolam ikan,
biopori, sumur
resapan,
ventilasi udara
secara alami,
paving block,
kemudian
daftar piket,
efisiensi
pemanfaat
listrik, air
serta, ATK,
kantin sehat
tidak menjual
makanan yang
ada
kemasannya,
tidak ada
pewarna,
pengenyal,
tidak menjual
makanan
kadaluarsa.
111
Implementasi Nilai Peduli Lingkungan melalui Ekstrakurikuler
Observasi Kepala Sekolah Dokumentasi Kesimpulan
sumber Ketua Tim
Adiwiyata
Guru
Ekstrakurikuler
Ektrakurikuler yang terdapat nilai peduli lingkungan teknik
- Ekstrakurikuler
pramuka lebih banyak
menerapkan nilai
peduli lingkungan.
Ekstakurikuler
pramuka, tari,
karawitan,
menerapakan nilai
peduli lingkungan.
Nilai peduli
lingkungan
terdapat pada
ektrakurikuler
pramuka di
masukkan dalam
materi lingkungan
hidup.
Ada nilai peduli
lingkungan pada
ekstrarikuler
karawitan.
- Ektrakurikuler
yang
menerapkan
niali peduli
lingkungan
adalah nilai
peduli
lingkungan.
Penyelenggaraan ekstakurikuler teknik
Pada
ektrakurikuler
karawitan materi
tembang yang
diajarkan tentang
reboisasi. Siswa
masuk ruang
karawitan dengan
melepas alas kaki.
Ektrakurikuler
Penerapan nilai
peduli lingkungan
pada ekstrakurikuler
di sesuaikan dengan
materi yang di
sampaikan.
Penerapan nilai
peduli lingkungan
tergantung guru
dalam menerapkan
materinya.
Pemilihan materi
terkait nilai peduli
lingkungan, seperti
pemilihan tembang
tentang reboisasi.
Melepas alas kaki
saat masuk ruang
karawitan.
Memberikan
materi tentang
Siswa kelas 5
bermain
gamelan.
Kegiatan siswa
menanam
tanaman
TOGA.
Penerapan
nilai peduli
lingkungan
disampaikan
melalui
materi yang
diajarkan,
pembiasaan,
dan
pemberian
112
pramuka materi
yang diajarkan
tentang manfaat
tanaman TOGA
dan siswa diajak
menanam tanaman
TOGA.
kebencanaan yang
memuat nilai
peduli
lingkungan.Mengaj
ak anak menanam
tanaman TOGA.
Menomor satukan
kebersihan
lingkungan saat
berkemah.
memberikan sanksi
membersihkan
lingkungan sekitar
kepada siswa yang
terlambat atau
tidak memakai
pakaian lengkap.
sanksi.
113
Lampiran 6. Hasil Wawancara SDN Tegalrejo 1
HASIL WAWANCARA KEPADA KEPALA SEKOLAH TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN
Waktu : 11 Maret 2017
Lokasi : Ruang Kepala Sekolah
Narasumber : TJ (Kepala Sekolah)
No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan
1. Apakah dalam program adiwiyata
menanamkan nilai peduli
lingkungan?
Iya nilai peduli lingkungan di
tanamkan bersama dengan
program adiwiyata, bahkan
sebelum program adiwiyata
itu di programkan.
Nilai peduli lingkungan di
tanamkan bersama dengan
program adiwiyata,bahkan
sebelum program
adiwiyata.
Program adiwiyata
menanamkan nilai
peduli lingkungan.
2. Kegiatan apa saja yang terkait
nilai peduli lingkungan?
Ada piket kelas, cuci tangan
di wastafel yang ada di depan
kelas itu, menyiram tanaman
seperti itu.
Ada piket kelas, cuci
tangan di wastafel,
menyiram tanaman.
piket kelas, cuci tangan
di wastafel, menyiram
tanaman.
3 Apakah ada kurikulum terkait
lingkungan hidup?
Jadi kurikulum itu tidak
berdiri sendiri tetapi menjadi
satu kesatuan dengan
kurikulum 2013.
Kurikulum terkait
lingkungan hidup tidak
berdiri sendiri tetapi
menjadi satu kesatuan
dengan kurikulum 2013
Kurikulum terkait
lingkungan hidup
terintegrasi dengan
kurikulum 2013.
4. Bagaimana penerapan nilai peduli
lingkungan melalui proses
pembelajaran di kelas?
Pada proses pembelajaran
guru yang sepenuhnya
menerapkan nilai peduli
lingkungan misalnya dengan
memberikan contoh, atau
mengaitkan dengan materi.
Pada proses pembelajaran
guru menerapkan nilai
peduli lingkungan dengan
memberikan contoh
bagaimana cara peduli
dengan lingkungan dan
mengaitkan pada materi.
Guru menerapkan nilai
peduli lingkungan
dengan memberi contoh
dan mengaitkan pada
materi yang diajarkan.
114
5. Bagaimana penerapan nilai peduli
lingkungan dalam perencanaan
pembelajaran yang disusun guru
di sekolah ini?
Jadi begini untuk
perencanaan guru
menyusunnya dalam RPP dan
tinggal menandai misal pada
KI atau KD dengan tanda
miring, bold, atau dengan
warna.
Iya mbak, jadi di silabus itu
juga di tandai mana yang
terkait Lingkungan Hidup,
Anti Korupsi.
Guru menyusun dalam RPP
dan menandai KI dan KD
yang berkaitan dengan nilai
peduli lingkungan dengan
tanda miring, bold, atau
dengan warna.
Di silabus juga di berikan
tanda terkait lingkungan
hidup.
Guru menyusun RPP
dan Silabus kemudian
menandai KI dan KD
yang terkait peduli
lingkungan.
6. Bagaimana penerapan nilai peduli
lingkungan dalam pelaksanaan
pembelajaran di sekolah ini?
Pelaksanaannya di sesuaikan
dengan kegiatan dalam tema.
Guru bisa mengaitkan sendiri
pada tema, namun juga ada
tema yang langsung berkaitan
dengan lingkungan.
Pelaksanaannya di
sesuaikan dengan kegiatan
dalam tema. Guru
mengaitkan sendiri pada
tema yang diajarkan,
namun juga ada tema yang
langsung berkaitan dengan
lingkungan dan guru
tinggal melaksanakan.
Guru melaksanakan
kegiatan pembelajaran
sesuai dengan tema
yang sudah berkaitan
langsung dengan
lingkungan, jika pada
tema tersebut belum
terdapat nilai peduli
lingkungan guru juga
bisa mengaitkan dan
menambahkannya.
7. Bagaimana penerapan nilai peduli
lingkungan dalam evaluasi
pembelajaran di sekolah ini?
Evaluasi dilakukan secara
keseluruhan, kalau khusus
evaluasi untuk nilai peduli
lingkungan mungkin hanya
beberapa yang di kaitkan
dengan materi yang ada
Evaluasi dilakukan secara
keseluruhan, evaluasi nilai
peduli lingkungan dikaitkan
dengan materi yang
berhubungan dengan
lingkungan dan diwujudkan
Evaluasi nilai peduli
lingkungan dikaitkan
dengan materi yang
berkaitan dengan
lingkungan yang
terwujud dalam soal.
115
dalam soal. dalam bentuk soal.
8. Bagaimana penerapan nilai peduli
lingkungan melalui kegiatan rutin
di sekolah?
Ya piket kelas itu pasti,
gerakan SEMUTLIS, untuk
bapak ibu guru ada
SEMUTLIK, seperti yang
mbak lihat kemarin setiap
jumat pagi guru dan seluruh
siswa melaksanakan senam,
Jumat bersih juga setidaknya
sebulan sekali untuk
membersihkan lingkungan
sekolah.
piket kelas, gerakan
SEMUTLIS, untuk bapak
ibu guru ada SEMUTLIK,
setiap jumat pagi guru dan
seluruh siswa
melaksanakan senam
(Jumat Sehat), Jumat bersih
dilakukan sebulan sekali
untuk membersihkan
lingkungan sekolah.
Piket kelas,
SEMUTLIS,
SEMUTLIK, Jumat
Sehat, dan Jumat Bersih.
9. Bagaimana bentuk keteladanan
guru dan karyawan terkait nilai
peduli lingkungan di sekolah?
Guru pada dasarnya sebagai
contoh bagi siswa untuk
diteladani. Ya jika ada
kegiatan bersih-bersih guru
ikut terlibat, lalu membuang
sampah pada tempatnya,
mencuci tangan.
Guru ikut terlibat dalam
kegiatan bersih-bersih
lingkungan sekolah,
membuang sampah pada
tempatnya, mencuci tangan.
Guru ikut terlibat dalam
kegiatan bersih-bersih
lingkungan sekolah,
membuang sampah pada
tempatnya, mencuci
tangan.
10. Bagaimana bentuk kegiatan
spontan yang dilakukan guru
terkait nilai peduli lingkungan?
Guru lebih banyak
mengingatkan siswa untuk
menjaga kebersihan, jika ada
sampah yang jatuh meminta
siswa untuk mengambil
sampah dan membuangnya.
Guru mengingatkan kepada
siswa untuk menjaga
lingkungan, jika ada
sampah yang jatuh meminta
siswa untuk mengambil
Guru mengingatkan
siswa untuk menjaga
kebersihan lingkungan,
meminta siswa
mengambil sampah
yang jatuh.
11. Apa saja bentuk pengkondisian Untuk pengkondisian
disediakannya fasilitas tempat
Fasilitas yang disediakan
sekolah adalah tempat
Tempat belajar yang
nyaman,tempat sampah,
116
yang dilakukan sekolah dalam
implementasi nilai peduli
lingkungan?
yang nyaman untuk belajar,
ada tempat sampah yang ada
disetiap kelas, toilet, green
house di dekat mushola, air
wudhu itu dialirkan untuk
mengairi kolam ikan,
wastafel untuk cuci tangan,
penyediaan alat kebersihan,
kantin dengan makanan sehat.
belajar yang nyaman,
adanya tempat sampah
disetiap kelas, toilet, green
house yang terletak di
dekat mushola, air wudhu
yang dialirkan untuk
mengairi kolam ikan,
wastafel untuk cuci tangan,
penyediaan alat kebersihan,
kantin dengan makanan
sehat.
toilet, green house,
limbah air wudhu
dialirkan ke kolam ikan,
wastafel, alat
kebersihan, kantin sehat.
12. Adakah ektrakurikuler yang
menerapkan nilai peduli
lingkungan?
Untuk ekstrakurikuler itu
sebenarnya belum ada
perhatian khusus penerapan
nilai peduli lingkungan,
namun sekiranya guru dapat
mengembangkan dengan di
sesuaikan dengan materi yang
di sampaikan. Selama ini jika
dilihat yang lebih berinteraksi
dengan lingkungan ialah
ekstrakurikuler pramuka.
Lebih banyak pada
ekstrakurikuler pramuka.
Ekstrakurikuler
pramuka lebih banyak
menerapkan nilai peduli
lingkungan.
13. Bagaimana implementasi atau
penerapan nilai peduli lingkungan
melalui penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler tersebut?
Ya seperti yang saya bilang
tadi bahwa akan di sesuaikan
dengan materi yang di
sampaikan.
Penerapan di sesuaikan
dengan materi yang di
sampaikan.
Penerapan nilai peduli
lingkungan pada
ekstrakurikuler di
sesuaikan dengan materi
yang di sampaikan.
117
HASIL WAWANCARA KEPADA KETUA TIM ADIWIYATA TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI
LINGKUNGAN
Waktu : 11 Maret 2017
Lokasi : Ruang Guru
Narasumber : JN (Ketua TIM Adiwiyata)
No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan
1. Apakah dalam program adiwiyata
menanamkan nilai peduli
lingkungan?
Iya karena adiwiyata sendiri
sudah berkaitan dengan
lingkungan jadi ya pasti
menanamkan.
Iya, adiwiyata berkaitan
dengan lingkungan.
Program adiwiyata
berkaitan dan
menanamkan nilai
peduli lingkungan.
2 Apakah ada kurikulum terkait
lingkungan hidup?
Kurikulum tentang
lingkungan hidup itu
terintegrasi dengan kurikulum
2013, karena terintegrasi
bukan monolog bukan
monolitik, jadi bukan sendiri
jadi terintegrasi.
Kurikulum tentang
lingkugan hidup
terintegrasi dengan
kurikulum 2013. Tidak
monolitik.
Kurikulum terkait
lingkungan hidup
terintegrasi dengan
kurikulum 2013, tidak
berdiri sendiri.
3 Bagaimana guru mengembangkan
kegiatan pembelajaran terkait
lingkungan hidup?
Kebetulan kurikulum 2013 itu
berdasarkan tema, kita tinggal
menandai tema-tema yang
sudah ada kemudian kita beri
tanda-tanda disitu.
Guru bisa mengembangkan
sendiri, misalnya dengan
pendidikan lingkungan hidup
di kelas 1 seperti itu,
Kurikulum 2013
berdasarkan tema, guru
menandai tema-tema yang
sudah ada.
Guru bisa mengembangan
sendiri, misal dengan buku
pendidikan lingkungan hidup
kelas 1 ada manusia sebagai
makhluk sosial, lingkungan
Guru menandai tema-
tema yang berkaitan
dengan lingkungan, dan
guru bisa
menggembangkan
sendiri dengan buku
PLH dan disesuaikan
dengan tema yang
diajarkan.
118
kemudian di situ ada manusia
sebagai makhluk
sosial,lingkungan rumah,
sumber daya alam, air dan
pemanfaatnya, kemudian ini
kelas 1 sampai kelas 6
sebenarnya ada tinggal kita
mengembangkan sesuai
dengan materi PLH yang dari
kementerian. Sebenarnya ada
bukunya sendiri kalau kita
mau mengembangkan kita
tinggal melihat buku dan di
sesuaikan dengan tema, tapi
tidak semua guru punya
bukunya.
rumah, sumber daya alam,
air dan pemanfaatannya
tinggal kita sesuaikan
dengan tema.
4. Apakah ada kegiatan
pembelajaran yang mengajak
siswa membuat karya tentang
kepedulian lingkungan atau
lingkungan hidup?
Karyanya biasanya puisi,
poster misalnya seperti itu
ditempel, kemudian membuat
kompos, daur ulang sampah
misalnya membuat gantungan
kunci, kalung, hiasan dinding.
Karyanya puisi, poster ,
kemudian membuat
kompos, daur ulang sampah
misalnya membuat
gantungan kunci, kalung,
hiasan dinding.
Ada kegiatan membuat
karya tentang
kepedulian lingkungan
seperti puisi, poster ,
membuat kompos, daur
ulang sampah misalnya
membuat gantungan
kunci, kalung, hiasan
dinding.
5. Apa saja kegiatan rutin pada
program adiwiyata yang
Piket itu kegiatan rutin,
SEMUTLIS, SEMUTLIK
(Sepuluh Menit Untuk
Piket kegitan rutin,
SEMUTLIS, SEMUTLIK
bagi guru dan karyawan
Piket kelas,
SEMUTLIS,
SEMUTLIK bagi guru
119
mendukung perenapan nilai peduli
lingkukan?
Lingkungan Kerja) bagi guru
dan karyawan kegiatannya
ada guru piket kita bersih-
bersih di kantor, itukan
lingkungan kerja pokoknya di
lingkungan kerja terlihat rapi
enak di pandang.
SEMUTLIS dan piket hampir
sama, cuma kalau
SEMUTLIS kan kegiatan
sama-sama kalau piket
kegiatan sesuai jadwal yang
ada.
Jumat bersih itu disepakati
bersama dengan warga
sekolah diprogram 1 bulan
sekali misalya rumputnya
memang harus di cabut ya
anak-anak berarti harus
peduli mencabut rumput liar
itu.
Kalau jumat sehat itu senam
pagi setiap jumat seminggu
sekali.
Setiap kamis kita nabung di
bank sampah salinsih jadi
anak-anak bisa nabung seperti
ini.
kegiatannya ada guru piket
kita bersih-bersih di kantor,
agar lingkungan kerja
terlihat rapi enak di
pandang.
SEMUTLIS dan piket
hampir sama, SEMUTLIS
ialah kegiatan sama-sama
sedangkan piket kegiatan
sesuai jadwal yang ada.
Jumat bersih disepakati
bersama dengan warga
sekolah diprogram 1 bulan
sekali misalya sudah
tumbuh rumput liar berarti
harus dibersihkan.
Jumat sehat itu senam pagi
setiap jumat seminggu
sekali.
Setiap kamis kita nabung di
bank sampah salinsih.
dan karyawan, Jumat
bersih setiap sebulan
sekali, Jumat sehat.
120
6. Bagaimana bentuk keteladanan
guru dan karyawan terkait nilai
peduli lingkungan di sekolah?
Keteladanannya ya bapak ibu
guru sudah membuang
sampah sudah pada
tempatnya, ada piket guru
sesuai jadwal piket, ya kalau
jajan tidak sembarangan,
kemudian budaya cuci
tangan, keteladan tentang
penggunaan sampah misalnya
jangan sembarangan
menggunakan kertas kita
harus hemat.
Bapak ibu guru membuang
sampah sudah pada
tempatnya, ada piket guru
sesuai jadwal piket, jajan
tidak sembarangan,
kemudian budaya cuci
tangan, menghemat
penggunaan sampah
kertas..
Keteladan dengan
membuang sampah pada
tempatnya, piket guru
sesuai jadwal piket,
membeli makanan tidak
sembarangan, budaya
cuci tangan, menghemat
penggunaan kertas.
7. Bagaimana bentuk kegiatan
spontan yang dilakukan guru
terkait nilai peduli lingkungan?
Misalnya seperti hari air kita
harus hemat, pada hari lahan
basah anak-anak menanam
padi di sawah untuk
percontohan, outbond atau
outdor education biasanya
bapak ibu guru ada anak-anak
mengingatkan membuang
sampah pada tempatnya.
Bapak ibu guru
mengingatkan anak-anak
untuk membang sampah
pada tempatnya.
Bapak ibu guru
mengingatkan anak-
anak untuk membang
sampah pada tempatnya.
8. Apa saja sarana prasana atau
fasilitas pada program adiwiyata
yang mendukung implementasi
nilai peduli lingkungan?
Sarana prasarananya banyak
banget termasuk tempat
sampah yang sudah terpilah
yang kelihatan itu, kamar
mandi, alat-alat kebersihan,
kemudian air limbah di hemat
sedemikaian rupa sehingga
Sarana prasarananya
termasuk tempat sampah
yang sudah terpilah, kamar
mandi,alat-alat kebersihan,
kemudian air limbah wudhu
di hemat bisa dimanfaatkan
untuk kolam lele dan
Tempat sampah yang
sudah terpilah, kamar
mandi, alat-alat
kebersihan, air limbah
wudhu bisa
dimanfaatkan untuk
kolam lele dan
121
pada masa waktu musim
kemarau air limbah wudhu
bisa dimanfaatkan untuk
kolam lele sama untuk
menyirami kalau sudah
musim kemarau, adanya
ruang terbuka hijau banyak di
depan di samping belakang
untuk mengurangi radiasi,
apa namanya getaran, dan
kebisingan, kemudian adanya
sarana pendukung
pembelajaran lingkungan
hidup antara lain ada
pengomposan, bank sampah
salinsih, toga, green house,
kolam ikan, biopori, sumur
resapan itu di sana, yang
belum biogas, itu yang sarana
prasarana. Kemudian adanya
ventilasi udara secara alami,
kemudian paving block,
kemudian daftar piket, ada
pengawas terkait nanti kalau
anak-anak melanggar tata
tertib harus laporan ke siapa
ada laporannya disitu. Ada
efisiensi pemanfaat listrik, air
menyirami kalau sudah
musim kemarau, adanya
ruang terbuka hijau
mengurangi radiasi,
getaran, dan kebisingan,
kemudian adanya sarana
pendukung pembelajaran
lingkungan hidup antara
lain ada pengomposan,
bank sampah salinsih, toga,
green house, kolam ikan,
biopori, sumur resapan.
Kemudian adanya ventilasi
udara secara alami,
kemudian paving block,
kemudian daftar piket,
efisiensi pemanfaat listrik,
air serta, ATK, serta kantin
di sekolah kami adalah
pelayanan kantin sehat
tidak menjual makanan
yang ada kemasannya,
tidak ada pewarna,
pengenyal, tidak menjual
makanan kadaluarsa jadi
pagi diolah dan siangnya di
sajikan. Jadi kantin tidak
menggunakan plastik,
menyirami tanaman,
adanya ruang terbuka
hijau, kemudian adanya
sarana pendukung
pembelajaran
lingkungan hidup antara
lain ada pengomposan,
bank sampah salinsih,
toga, green house,
kolam ikan, biopori,
sumur resapan, ventilasi
udara, paving block,
kemudian daftar piket,
efisiensi pemanfaat
listrik, air serta, ATK,
kantin sehat tidak
menjual makanan yang
ada kemasannya, tidak
ada pewarna, pengenyal,
tidak menjual makanan
kadaluarsa.
122
serta, ATK, serta kantin itu di
sekolah kami adalah
pelayanan kantin sehat tidak
menjual makanan yanga da
kemasannya, tidak ada
pewarna, pengenyal, tidak
menjual makanan kadaluarsa
jadi pagi diolah dan siangnya
di sajikan. Jadi kantin tidak
menggunakan plastik,
sterofom maupun aluminium
foil.
sterofom maupun
aluminium foil.
9. Adakah ektrakurikuler pada
program adiwiyata yang
menerapkan nilai peduli
lingkungan?
Kegiatan pramuka itu banyak,
karawitan mungkin ada di
materinya kayak di
tembangnya.
Kegiatan pramuka banyak
menanamkan nilai peduli
lingkungan, karawitan pada
materi tembang berkaitan
dengan lingkungan.
Ekstakurikuler pramuka,
tari, karawitan,
menerapakan nilai
peduli lingkungan.
10. Bagaimana implementasi atau
penerapan nilai peduli lingkungan
melalui penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler tersebut?
Jadi itu tergantung guru
dalam memasukkannya
dalam materi.
Tergantung guru dalam
memasukkannya dalam
materi.
Penerapan nilai peduli
lingkungan tergantung
guru dalam menerapkan
materinya.
123
HASIL WAWANCARA KEPADA GURU TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN
Waktu : 20 Februari 2017
Lokasi : Ruang Kelas III A
Narasumber : KH (Guru kelas IIIA)
No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan
1. Apakah dalam program adiwiyata
menanamkan nilai peduli
lingkungan?
Iya, sebenarnya penanaman
lingkungan itu sejak anak
masuk sekolah itu sudah
disosialisasikan, sudah
ditanamkan ke anak-anak.
Iya, penanaman nilai peduli
lingkungan sejak anak
masuk sudah
disosialisasikan dan di
tanamkan ke anak-anak.
Nilai peduli lingkungan
ditanamkan dan
disosialisasikan sejak
awal anak masuk di
sekolah.
2. Kegiatan apa saja yang terkait
nilai peduli lingkungan?
Itu apa semutlis sepuluh
menit sebelum masuk
pembelajaran itu lo, ada
jumat bersih, terus kebiasaan
cuci tangan selesai apa itu
selesai pembelajaran kayak
gini anak-anak nanti cuci
tangan sebelum anak-anak
jajan.
Semutlis sepuluh menit
sebelum pembelajaran.
Ada jumat bersih.
Kebaisaan cuci tangan
anak-anak selesai
pembelajran sebelum jajan.
Semutlis, Jumat bersih,
dan cuci tangan.
3 Apakah ada kurikulum terkait
nilai lingkungan hidup?
Ada, kurikulumnya masuk di
kurukulum yang digunakan
mbak.
Ada, kurikulum terkait nilai
peduli lingkungan masuk di
kurikulum yang digunakan
(Kurikulum 2013).
Nilai peduli lingkungan
diintegrasikan dengan
kurikulum 2013.
4. Bagaimana penerapan nilai peduli
lingkungan melalui proses
Kalau di kelas peduli
lingkungannya itu didalam
kelas anak tidak boleh
membuang sampah
Anak tidak boleh
membuang sampah
sembarangan saat ada
kegiatan menggunting
Anak harus menjaga
kebersihan selama di
kelas.
124
pembelajaran di kelas? sembarangan kalau habis
mengerjakan pakek selembar
kertas kadang ada
menggunting-gunting itu
anak-anak langsung
dibersihkan.
kertas.
5. Bagaimana penerapan nilai peduli
lingkungan dalam perencanaan
pembelajaran yang disusun guru
di sekolah ini?
Tercantum di RPP ada KD di
tema yang langsung berkaitan
dengan itu. Piye yo mbak,
biasane setiap pagi itu kita
guru bertanya anak-anak
siapa yang hari ini ikut piket,
dibawah meja mu ada kertas
tidak. Tapikan kadang-
kadang disitu dituliskan di
dalam RPP kan cuman guru
menyapa siswa, jadi
dimasukkan di situ. Kan
menyapa macem-macem ya
bisa tanya sudah piket belum,
ada kertas di meja mu nggak.
Tercantum di RPP ada pada
KD tema yang berkaitan
dengan nilai peduli
lingkungan. Juga nilai
peduli lingkungan di
tuliskan dengan menyapa
siswa atau saat apersepsi.
Menyapa tersebut diartikan
guru untuk bertanya,
apakah sudah piket, adakah
kertas atau sampah di meja
mu.
KD pada tema yang
berkaitan dengan nilai
peduli lingkungan di
cantumkan dalam RPP
dan saat kegiatan
apersepsi.
6. Bagaimana penerapan nilai peduli
lingkungan dalam pelaksanaan
pembelajaran di sekolah ini?
Ada, mbak terutama di PKn
kan tematik tetap ada muatan
kayak Bahasa Indonesia,
PKn, matematika tetap ada
walaupun disitu tidak
terpisahkan tapi tetap ada.
Nilai peduli lingkungan
diintegrasikan pada tema
yang memuat materi
terutama PKn.
Nilai peduli lingkungan
pada pembelajaran
terintegrasi pada tema
yang memuat materi
terutama PKn.
125
7. Apakah ada kegiatan
pembelajaran yang mengajak
siswa membuat karya tentang
kepedulian lingkungan?
Ada. Kita membuat poster
itu, membuat karya daur
ulang. Kita pakek botol
bekas, aqua bekas, koran
bekas. Kemarin baru saja
kotak tisu dari koran dan
kardus bekas mbak.
membuat poster, karya daur
ulang dari botol bekas,
koran bekas, kardus yang
dibuat kotak tisu.
Siswa diajak membuat
karya tentang peduli
lingkungan dengan
membuat poster dan
mengolah barang bekas.
8. Bagaimana penerapan nilai peduli
lingkungan dalam evaluasi
pembelajaran di sekolah ini?
Di evaluasinya ya kita
periksa, guru melihat kita
keliling kelas sudah bersih
apa belum. Jika ada yang
kotor meminta siswa
mengambil. Tidak ada
evaluasi di RPP.
Guru mengavaluasi dengan
melihat keadaan sekitar
kelas sudah bersih atau
belum.
Evaluasi tidak di
cantumkan di RPP.
Evaluasi tentang nilai
peduli lingkungan tidak
dicantumkan di RPP
namun dilakukan secara
spontan oleh guru.
9. Bagaimana penerapan nilai peduli
lingkungan melalui kegiatan rutin
di sekolah?
Menyiram tanaman pakek
aqua tapi sekarang kurang
berjalan, mencuci tangan
sebelum makan, piket kelas
saat siang pulang sekolah itu.
Menyiram tanaman dengan
botol aqua, mencuci tangan
sebelum makan, piket kelas
saat siang pulang sekolah.
Kegiatan rutin
menyiram tanaman,
mencuci tangan, piket
kelas.
10. Bagaimana bentuk keteladanan
guru dan karyawan terkait nilai
peduli lingkungan di sekolah?
Kita memberi contoh, lalu
kalau anak-anak bersih-bersih
ya kita ikut. Paling tidak ya
mengarahkan, ini ayo diambil
terus dibuang ke tempat
sampah begitu.
Memberikan contoh kepada
anak-anak, guru ikut dalam
kegiatan bersih-bersih,
mengarahkan anak untuk
membuang sampah ke
tempatnya.
Guru memberikan
contoh dengan ikut
dalam kegiatan bersih-
bersih, mengarahkan
anak untuk membuang
sampah pada tempatnya.
11. Bagaimana bentuk kegiatan Itu kalau lihat sampah ayo
diambil. Kalau kita jalan terus
Jika kita menemui sampah
kita meminta anak untuk
Guru menegur siswa
untuk membuang
126
spontan yang dilakukan guru
terkait nilai peduli lingkungan?
lihat sampah guru menyuruh
anak untuk mengambil.
mengambil dan
membuangnya.
sampah ke tempat
sampah.
12. Apa saja bentuk pengkondisian
yang dilakukan sekolah dalam
implementasi nilai peduli
lingkungan?
Ada tempat sampah di depan
kelas, toilet yang bersih,
sudah ada UKS jadi kalau ada
anak yang sakit bisa di bawa
ke UKS, ada tanaman toga,
untuk kantinnya tidak
memakai plastik karena kita
adiwiyata jadi kantinnya
mengacu disana jadi anak-
anak pakai piring, mangkok.
Minum juga pakek gelas
tidak pakai plastik
Ada tempat sampah di
depan kelas, toilet bersih,
ada tanaman toga, kantin
tidak memakai plastik jadi
menggunakan piring,
mangkok, dan gelas.
Terdapat tempat sampah
di setiap kelas, toilet
bersih, tanaman toga,
kantin yang menjual
makanan tanpa
menggunakan plastik.
13. Apakah anak-anak sudah
membuang sampah pada
tempatnya? Dan apakah sudah
dapat membuang berdasarkan
jenisnya?
Sudah, kan ada tulisane
mbak. Ya mungkin satu dua
keliru ya biasa, tapi sudah tau
kok ini sampah plastik, ini
sampah kertas.
Anak sudah membuang
sampah pada tempatnya.
Ada tulisan sampah
berdasarkan jenisnya
sehingga anak tau
membuang sampah sesuai
jenisnya. Namun masih ada
beberapa yang keliru
memasukkan sampah
berdasarkan jenis.
Anak sudah membaung
sampah pada tempatnya
dan sudah dapat
memilah jenis sampah
berdasarkan jenisnya.
127
HASIL WAWANCARA KEPADA GURU TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN
Waktu : 22 Februari 2017
Lokasi : Ruang Kelas V A
Narasumber : SG (Guru kelas V A)
No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan
1. Apakah dalam program adiwiyata
menanamkan nilai peduli
lingkungan?
Iya jelas, menamankan peduli
lingkungan adiwiyata itukan
menyangkut lingkungan dari
air, tanah, tumbuhan itu kan
lingkungan semua. Jadi kalau
biopori itu masuk tanah,
tentang air masuk
limbah,tentang sampah
dengan 3 R itu. Udara juga
termasuk ke lingkungan.
Iya dalam adiwiyata jelas
menanamkan nilai peduli
lingkungan mulai dari air,
tanah, tumbuhan, udara.
Program adiwiyata
menanamkan nilai
peduli lingkungan.
2. Kegiatan apa saja yang terkait
nilai peduli lingkungan?
Kegiatannya misalnya ya itu
tidak merusak lingkungan,
anak membawa botol aqua
terus membawa air dari
rumah terus di siram ke
tanaman pot-pot terus dibagi,
“ini lo pot bagian kelas 5”.
Sehingga anak tidak perlu
mengambil air dari sekolah,
dengan demikian menghemat
air dan listrik. Terus botol
aqua di bawa pulang lagi
Menyiram tanaman di pot
dengan botol aqua yang
diisi air dari rumah.
Jumat bersih anak-anak dan
bapak ibu guru senam di
lanjutkan bersih-bersih
lingkungan sekolah.
SEMUTLIS sepuluh menit
untuk kegiatan bersih-
bersih.
Menyiram tanaman,
Jumat bersih,
SEMUTLIS.
128
mungkin dua hari sekali nanti
bawa air lagi.
Ada Jumat bersih, anak-anak
rutin senam pagi di halaman
bareng-bareng, terus
setelahnya membersihkan
lingkungan.
Ada lagi SEMUTLIS, itu
sebelum pembelajaran tapi
kadang anak-anak itu setelah
pulang sudah bersih-bersih.
3 Apakah ada kurikulum terkait
nilai lingkungan hidup?
Kan terintegrasi bukan
monolitik, jadi semua materi
yang bisa dimasukkan ya di
masukkan kalau nggak ya
tidak di paksakan. Ya itu
terintegrasi kadang kan
judulnya sudah memuat misal
kenampakan bentuk alam itu
kan tentang lingkungan
otomatis sudah tercantum di
sana.
Terintegrasi dengan
kurikulum 2013,
dimasukkan pada materi
yang sesuai. Di tema
tertentu biasanya sudah
memuat tentang
lingkungan.
Nilai peduli lingkungan
diintegrasikan di dalam
kurikulum 2013.
4. Bagaimana penerapan nilai peduli
lingkungan melalui proses
pembelajaran di kelas?
Memberikan informasi contoh-
contoh, seperti “anak-anak
kalau membuang sampah
jangan sembarangan” nah itu
diarahkan dalam pembelajaran.
Memberikan contoh-contoh
dengan mengarahkan pada
pembelajaran.
Saat pembelajaran
berlangsung memberikan
contoh-contoh nilai
peduli lingkungan.
129
5. Bagaimana penerapan nilai peduli
lingkungan dalam perencanaan
pembelajaran yang disusun guru
di sekolah ini?
Ada RPP,nantikan dalam RPP
itu masuk muatan-muatan apa
yang bisa dimasukkan untuk di
sampaikan.
Di silabus juga dicantumkan
bahkan sudah dipilah materi
mana yang dapat di masukkan
tentang Lingkungan Hidup,
anti korupsi, budaya.
Nah seperti ini di silabus di
beri tanda LH untuk
lingkungan hidup.
Dimasukkan dalam RPP, di
pilih materi yang dapat
memuat peduli lingkungan.
Di silabus di cantumkan
dan di beri tanda pada KD
yang memuat lingkungan
hidup dengan tanda (LH)
Materi yang berkaitan
dengan nilai peduli
lingkungantercantum
dalam RPP dan
silabuskemudian di
berikan tanda pada KD
yang memiliki muatan
nilai peduli lingkungan
dengan tanda (LH).
6. Bagaimana penerapan nilai peduli
lingkungan dalam pelaksanaan
pembelajaran di sekolah ini?
Melalui pembelajaran luar
kelas, anak pernah waktu itu
diajak di hutan blunder disana
ada penyemaian, pembibitan
penyapihan, dan penangkaran
hutan pada semester 1 dan
penyulingan minyak kayu
putih.
Juga di pembelajaran itu sudah
ada tema yang langsung
berkaitan dengan kepedulian
lingkungan, misalnya
kenampakan alam.
Melalui pembelajaran luar
kelas. Ada pembelajaran
yang temanya sudah
mengarah pada kepedulian
lingkungan.
Nilai peduli lingkungan
dilaksanakan melalui
pembelajaran luar kelas.
Pada pembelajaran
terintegrasi pada tema
yang memuat materi
tentang lingkungan.
7. Apakah ada kegiatan
pembelajaran yang mengajak
Poster ada, jadi anak misalnya
sayangilah tumbuhan. Jadi ya
tentang slogan mengajak
membuat poster sayangi
tumbuhan yang mengajak
menjaga lingkungan.
Siswa membuat karya
tentang peduli
lingkungan dengan
130
siswa membuat karya tentang
kepedulian lingkungan?
menjaga lingkungan.
Kemudian ada lagi, membuat
pekerjaan tangan dari daur
ulang. Ada itu dari botol aqua
dibentuk kembang, anyaman
sedotan meronce itu kita buat
di buku ada. Membuat topeng
dari kertas, jadi itu diwarnai
mbak terus dipakai anak.
Pekerjaan tangan dari daur
ulang ada botol bekas yang
dibentuk bunga, sedotan
untuk meronce, membuat
topeng dari kertas bekas
yang diwarnai.
membuat poster tentang
menjaga lingkungan,
mendaur ulang barang
bekas menjadi kerajinan
tangan.
8. Bagaimana penerapan nilai peduli
lingkungan dalam evaluasi
pembelajaran di sekolah ini?
Dalam ulangan itu yang tertulis
kadang juga lisan. Kalau
tertulis ya masukkan soal yang
terkait lingkungan hidup kalau
anak bisa menjawab berarti
anak sudah paham tentang itu.
Sehingga nanti dapat dilihat
teori dan praktek sinkron
nggak.
Evaluasi pembelajaran
berupa tes tertulis atau lisan.
Tes tertulis berupa soal yang
berkaitan dengan
lingkungan.
Jika anak bisa menjawab
dapat mengetahui bahwa
anak sudah memamahi.
Evaluasi pembelajaran
dengan tes tertulis
berupa soal yang
berkaitan dengan
lingkungan.
9. Bagaimana penerapan nilai peduli
lingkungan melalui kegiatan rutin
di sekolah?
Kita kerja sama dengan
Salinsih mbak itu bank sampah
jadi setiap kamis itu menjual
sampah seperti botol aqua yang
dapat di daur ulang. Itu tidak di
wujudkan dalam bentuk uang
tapi ditabungkan di situ jadi
kalau mau ambil ya ke salinsih.
Jadi perwakilan anak kesana.
Jumat bersih, terus piket kelas
Menabung sampah yang
dapat di daur ulang seperti
botol aqua, kemasan
bungkus jajan setiap kamis
di Bank Sampah Salinsih.
Jumat bersih, piket kelas,.
Kegiatan rutin
menabung sampah,
Jumat bersih, Piket
Kelas.
131
jadi anak itu piketnya siang.
Misal anak piket kamis tapi
nanti pulang anak yang piket
bersih itu sudah bersihkan
ruangan,walaupun besok pagi
tetap piket. Terus tiap pagi itu
juga salaman di depan sekolah.
10. Bagaimana bentuk keteladanan
guru dan karyawan terkait nilai
peduli lingkungan di sekolah?
Guru tidak merokok. guru
juga memberi contoh
membuang sampah pada
tempatnya, termasuk juga
merawat tanaman, kalau ke
kamar kecil ya di guyur.
Guru tidak merokok. Guru
memberi contoh membuang
sampah pada tempatnya,
termasuk juga merawat
tanaman, kalau ke kamar
kecil ya di guyur.
Guru memberikan
teladan dengan tidak
merokok disekolah,
membuang sampah pada
temapatnya, merawat
tanaman, membersihkan
kamar mandi setelah
digunakan.
11. Bagaimana bentuk kegiatan
spontan yang dilakukan guru
terkait nilai peduli lingkungan?
Setiap hari selalu
mengingatkan, setelah senam
itu juga mengingatkan untuk
menjaga lingkungan, meminta
siswa untuk mengambil
sampah yang jatuh.
mengingatkan anak untuk
menjaga lingkungan,
meminta siswa mengambil
sampah yang jatuh.
Guru mengingatkan
siswa untuk menjaga
lingkungan dan meminta
siswa mengambil
sampah yang jatuh.
12. Apa saja bentuk pengkondisian
yang dilakukan sekolah dalam
implementasi nilai peduli
lingkungan?
Tempat sampah, sapu pel, itu
wastafel di depan, biopori di
halaman sekolah yang bolong-
bolong itu,green housedi dekat
mushola,itu mbak disini air
limbah wudhu itu dialirkan ke
kolam ikan, ada visi misi
Tempat sampah, sapu pel, itu
wastafel di depan, biopori di
halaman sekolah, green
house, limbah air wudhu
dialirkan ke kolam ikan, visi
misi sekolah lingkungan
yang berkaitan dengan
Terdapat tempat sampah,
wastafel, biopori, green
house, air limbah wudhu
dialirkan ke kolam ikan.
Secara tertulis visi misi
sekolah terkait
kepedulian lingkungan
132
sekolah yang berkaitan dengan
kepedulian lingkungan, di tata
tertib kelas dan sekolah juga
ada.
kepedulian lingkungan, di
tata tertib kelas dan sekolah
juga ada himbauan untuk
menjaga kebersihan.
dan aturan kelas
maupun sekolah memuat
himbauan untuk menjaga
kebersihan.
13. Ekstrakurikuler apa yang
menerapkan nilai peduli
lingkungan?
Nilai peduli lingkungan ya
Pramuka mesti kan itu
diajarkan berkemah juga,
kira-kira ya pramuka itu.
Nilai peduli lingkungan ya
pramuka anak diajarkan
untuk berkemah hidup
dengan alam.
Nilai peduli lingkungan
diterapkan pada
ekstrakurikuler pramuka.
HASIL WAWANCARA KEPADA PEMBINA EKTRAKURIKULER
TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN
Waktu : 20 Februari 2016
Lokasi : Ruang Kariwatan dan Tari
Narasumber : RS (Pembina Ektrakurikuler Tari)
No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan
1. Nilai karakter apa saja yang
dikembangkan dalam kegiatan
ektrakurikuler ini?
Di ekstra tari diajarkan
hafalan, tempo, dan ekspresi
mbak.
Tidak ada nilai karakter Tidak ada nilai karakter
2. Adakah nilai peduli lingkungan di
ektrakurikuler ini?
Ya menjaga kebersihan
tempat tari aja mbak.
Menjaga kebersihan ruang
tari.
Ada nilai peduli
lingkungan yang
diterapkan.
3. Bagaimana implementasi atau
penerapan nilai peduli lingkungan
Anak masuk lepas sepatu biar
bersih. Paling ya kalau ada
siswa yang pakai kaos kaki
bau saya tegur. Anak kadang
Anak melepas sepatu agar
ruangan bersih.
Melepas sepatu saat
diruang tari.
133
melalui penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah ini?
rame juga saya tegur.
4. Kegiatan apa saja yang
menerapkan nilai peduli
lingkungan pada ekstrakurikuler
ini?
Kegiatannya lebih ke latihan
tari itu sih.
Tidak ada kegiatan yang
menerapkan nilai peduli
lingkungan.
Tidak ada kegiatan yang
menerapkan nilai peduli
lingkungan.
HASIL WAWANCARA KEPADA PEMBINA EKTRAKURIKULER
TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN
Waktu : 20 Februari 2016
Lokasi : Halaman Sekolah
Narasumber : TM (Pembina Pencak Silat)
No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan
1. Nilai karakter apa saja yang
dikembangkan dalam kegiatan
ektrakurikuler ini?
Karakter yang dikembangkan
ya mbak? Ada kedisiplinan,
percaya diri, kebugaran
Kedisiplinan, percaya diri Kedisiplinan, percaya
diri
2. Adakah nilai peduli lingkungan di
ektrakurikuler ini?
Peduli lingkungan apa ya,
karenakan kita fokusnya ke
latihan gerakan pencak silat
mbak
Tidak ada nilai peduli
lingkungan
Tidak ada nilai peduli
lingkungan
3. Bagaimana implementasi atau
penerapan nilai peduli lingkungan
Penyelenggaraannya ekstra
ini setelah pulang sekolah
kelas 3A dan kelas 3B
Kegiatan dimulai setelah
pulang sekolah
Ekstra dilaksanakan
setelah pulang skeolah
134
melalui penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah ini?
dijadikan satu
4. Kegiatan apa saja yang
menerapkan nilai peduli
lingkungan pada ekstrakurikuler
ini?
Kegiatannya ya latihan
geraka silat mbak, sbelumnya
siswa pemanasan
mengelilingi lapangan.
Tidak ada kegiatan yang
menerapkan nilai peduli
lingkungan.
Tidak ada kegiatan yang
menerapkan nilai peduli
lingkungan.
HASIL WAWANCARA KEPADA PEMBINA EKTRAKURIKULER
TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN
Waktu : 21 Februari 2017
Lokasi : Ruang TIK
Narasumber : NN (Pembina Ektrakurikuler TIK)
No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan
1. Nilai karakter apa saja yang
dikembangkan dalam kegiatan
ektrakurikuler ini?
Iya sih, soalnya ini kan rata-
rata kerja kelompok jadi
melatih kerja sama. Ada kerja
sama, mandiri, disiplin.
ada kerja sama, mandiri,
disiplin.
kerja sama, mandiri,
disiplin
2. Adakah nilai peduli lingkungan di
ektrakurikuler ini?
Pada ekstrakurikuler ini lebih
mengembangkan
keterampilan siswa di bidang
teknologi, seperti
menggunakan word, excel,
menggambar.
Tidak ada nilai peduli
lingkungan
Tidak ada nilai peduli
lingkungan.
135
3. Bagaimana implementasi atau
penerapan nilai peduli lingkungan
melalui penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah ini?
Peduli lingkungan ya biasa
aja menjaga kebersihan lab
ini aja.
Menjaga kebersihan lab Menjaga kebersihan lab
4. Kegiatan apa saja yang
menerapkan nilai peduli
lingkungan pada ekstrakurikuler
ini?
Kegiatan apa ya mbak,
soalnya kebanyakan siswa
kan praktek komputer.
Tidak ada nilai peduli
lingkungan.
Tidak ada kegiatan nilai
peduli lingkungan.
HASIL WAWANCARA KEPADA PEMBINA EKTRAKURIKULER
TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN
Waktu : 21 Februari 2017
Lokasi : Ruang Karawitan
Narasumber : WB (Pembina Ektrakurikuler Karawitan)
No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan
1. Nilai karakter apa saja yang
dikembangkan dalam kegiatan
ektrakurikuler ini?
Justru itu yang dipentingkan
mbak, kalau anak zaman
sekarang itu kalau untuk skill
dong,tapi kalau nilai moral,
pendidikan budi pekerti,
termasuk cinta lingkungan itu
sulit. Dan itu adalah tugas
kami salah satunya. Makanya
Justru nilai karakter sangat
dipentingkan , kalau anak
zaman sekarang mudah
paham dengan skill,tapi
kalau nilai moral, pendidikan
budi pekerti, termasuk cinta
lingkungan itu sulit. Dan itu
adalah tugas kami salah
Nilai moral, pendidikan
budi pekerti, dan nilai
peduli lingkungan.
136
materinya itu yang ada
petuahnya kalau ini tadi
tentang reboisasi. Dari
pemilihan materi. Terus
terang yang sulit itu
pendidikan moral, budi
pekerti kalau skill itu mudah.
satunya. Makanya materinya
itu yang ada petuahnya kalau
ini tadi tentang reboisasi.
Dari pemilihan materi. Terus
terang yang sulit itu
pendidikan moral, budi
pekerti kalau skill itu mudah.
2. Adakah nilai peduli lingkungan di
ektrakurikuler ini?
Ada mbak ini barusan tadi. Ada nilai peduli lingkungan
dalam materi tembang
tentang reboisasi yang baru
diajarkan.
Ada nilai peduli
lingkungan pada
ektrakurikuler karawitan.
3. Bagaimana implementasi atau
penerapan nilai peduli lingkungan
melalui penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah ini?
Kita terangkan dulu
bagaimana to gamelan itu
sebenarnya, bagaimana
kesesuaian dengan
lingkungan. Umpamane gini,
nek gamel iku ora iso berdiri
sendiri kita itu menjadi
sebagian dari lingkungan
sosial. Nek nabuh seru
ganggu koncone. Selain itu
mbak pemilihan meteri
seperti yang saya bilang tadi
ada petuahnya termasuk
peduli lingkungan, seperti
tadi tentang reboisasi. Jadi
gamel iku selain nabuh yo
enek petuahe. Untuk
Pemilihan materi yang ada
petuah peduli lingkungan,
seperti tentang tembang
reboisasi. Untuk menjaga
kebersihan ruangan harus
melepas alas kaki.
Pemilihan materi terkait
nilai peduli lingkungan,
seperti pemilihan
tembang tentang
reboisasi. Melepas alas
kaki saat masuk ruang
karawitan.
137
menjaga kebersihan ruangan
ini mbak jika masuk harus
melepas alas kaki.
4. Kegiatan apa saja yang menerapkan
nilai peduli lingkungan pada
ekstrakurikuler ini?
Kegiatane siswa satu kelas
dibagi menjadi dua kelompok,
jadi gantian satu kelompok
gamel kelompok satune vokal.
Kegiatan siswa bergantian
antara kelompok pemukul
musik dan vokal
Kegiatan siswa
bergantian antara
kelompok pemukul
musik dan vokal
HASIL WAWANCARA KEPADA PEMBINA EKTRAKURIKULER
TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN
Waktu : 23 Februari 2017
Lokasi : Ruang Kelas III A
Narasumber : KM (Pembina Ektrakurikuler TPA)
No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan
1. Nilai karakter apa saja yang
dikembangkan dalam kegiatan
ektrakurikuler ini?
Karena TPA itukan tentang
agama ya mbak, ya pasti yang
utama keagamaan, dan seperti
yang mbak lihat tadi saya
juga mengajakan anak untuk
disiplin.
Keagamaan, disiplin Nilai keagamaan
(religius), nilai disiplin.
2. Adakah nilai peduli lingkungan di
ektrakurikuler ini?
Nilai peduli lingkungan
belum ada mbak, ya lebih ke
nilai keagamaan dan disiplin
tadi.
Nilai peduli lingkungan
belum ada.
Tidak ada nilai peduli
lingkungan.
3. Bagaimana implementasi atau
penerapan nilai peduli lingkungan
Kegiatannya itu terfokus
dengan membaca iqro’ dan
Al-quran, terus juga
Kegiatannya terfokus
dengan membaca iqro’ dan
Al-quran, menghafal surat
Tidak ada
penyelengaraan kegiatan
implemenatsi nilai
138
melalui penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah ini?
menghafal surat da doa
sehari-hari mbak.
dan doa peduli lingkungan.
4. Kegiatan apa saja yang
menerapkan nilai peduli
lingkungan pada ekstrakurikuler
ini?
- - -
HASIL WAWANCARA KEPADA PEMBINA EKTRAKURIKULER
TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN
Waktu : 25 Februari 2017
Lokasi : Ruang Kelas 4 B
Narasumber : Bunda KR (Pembina Ektrakurikuler Pramuka)
No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan
1. Nilai karakter apa saja yang
dikembangkan dalam kegiatan
ektrakurikuler ini?
Nilai kebersamaan, nilai
disiplin, juga nilai
kebersihan.
Nilai kebersamaan, nilai
disiplin, nilai kebersihan
(nilai peduli lingkungan).
Terdapat nilai karakter
sepeti nilai kebersamaan,
nilai disiplin, nilai
kepudulian lingkungan.
2. Adakah nilai peduli lingkungan di
ektrakurikuler ini?
Ya, kalau lingkungan itu kan
berarti tentang kebersihan ya.
Saya memasukkan pada materi
lingkungan hidup, dan juga
pembelajaran kedisiplinan.
Contohnya kalau disiplin anak-
Ada nilai peduli
lingkungan. Dimasukkan
dalam materi lingkungan
hidup. Mendidik anak
disiplin dengan menegur
siswa yang datang
Nilai peduli lingkungan
terdapat pada
ektrakurikuler pramuka
dan dimasukkan pada
materi lingkungan
hidup. Memberikan
139
anak kalau membuang sampah
saya masukkan di situ
“silahkan anak-anak
membuang sampah pada
tempatnya”. Dan apabila pada
saat latihan itu saya
mendidikanak disiplin, saat
anak-anak masuk tidak tepat
atautidak memakai sragam itu
saya memberikan ya bukan
sanksi tapi konsekuensi anak-
anak satu kelas silahkan kalian
membersihkan tempat ini. Ada
daun yang jatuh silahkan
diambil. Kemudian apabila
kamu melihat tempat yang
kotor silahkan dibersihkan.
Jadi kadang-kadang kita
seperti itu.
terlambat atau tidak
memakai sragam dengan
meminta siswa
membersihkan lingkungan
sekitar, seperti mengambil
daun yang jatuh sesuai
kesepakatanan siswa.
sanksi membersihkan
lingkungan sekitar
kepada siswa yang
terlambat atau tidak
memakai pakaian
lengkap sesuai
kesepakatan siswa.
3. Bagaimana implementasi atau
penerapan nilai peduli lingkungan
melalui penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah ini?
Saya masukkan di
pembelajaran tentang
kebencanaan. Kan ada sangkut
pautnya dengan lingkungan.
Misalnya banjir itu terjadi
karena apa, mungkin timbunan
sampah, kita tidak
membersihkan tempat.
“Apabila sekolahan ini terjadi
Memberikan pembelajaran
tentang kebencanaan.
Misalnya penyebab banjir
karena penimbunan
sampah.
Bagaimana cara mengatasi
sebelum dan sesudah
terjadinya banjir.
Mengajak menanam
Memberikan materi
tentang kebencanaan
yang memuat nilai
peduli lingkungan.
Mengajak anak
menanam tanaman
TOGA. Menomor
satukan kebersihan
lingkungan saat
140
banjir, apa tindakan anak-anak
untuk mengatasi banjir,
sebelum mengatasi terjadinya
banjir, dan setelah adanya
banjir itu bagaimana?”.
Mungkin anak-anak terus
mempunyai ide. “Mungkin
karena terjadi penggundulan
hutan, terus bagaimana
mengatasi banjir itu?”.
Hari ini juga kebetulan
materinya tentang tanaman
TOGA mbak, jadi nanti anak
di berikan materi manfaat
tanaman TOGA besok minggu
depan anak di suruh membawa
tanaman TOGA terus di tanam
di sekolah sama-sama.
Selain itu, ketika anak-anak
berkemah itu nomor satu
adalah lingkungan yang sehat.
Menganggap itu rumah mu
harus di jaga kebersihannya.
Dengan harapan kita datang
bersih dan pulang harus bersih.
Kita menganjurkan anak
membersihkan lingkungan di
sekitar tenda mereka,
tanaman TOGA.
Saat anak berkemah kita
menomor satuan
kebersihan. Baik
kebersihan lingkungan
tenda maupun diluar tenda
seperti lapangan.
berkemah.
141
kemudian setelah tenda bersih
kita keluar ke lapangan misal
kalau kotor silahkan diambil
dan membersihkan.
4. Kegiatan apa saja yang
menerapkan nilai peduli
lingkungan pada ekstrakurikuler
ini?
Kegiatan penghijaun, kegiatan
ini akan di programkan untuk
minggu depan.
Sebelumnyakan sudah
memasukkan materi
kebencanaan, nah ini
prakteknya bagaimana
menanggulangi bencana itu
dengan penghijaun. Mungkin
nanti anak-anak suruh saya
membawa tanaman untuk
minggu depan.
Kegiatan penghijauan yang
akan diprogram minggu
depan. Kegiatan reboisasi
sebagai praktek lanjutan
dari materi kebencanaan.
Anak diminta membawa
tanaman.
Kegiatan penghijauan
mengajak siswa
menanam tanaman ayng
dibawa dari rumah.
HASIL WAWANCARA KEPADA SISWA TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN
Waktu : 20 Februari 2017
Lokasi : Ruang tari dan karawitan
Narasumber : AS (siswa kelas IIIA)
No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan
1. Apakah bapak/ibu guru
memberikan materi yang
berkaitan dengan lingkungan?
Iya, cara merawat hewan.
Temanya itu indahnya
persahabatan. Jadi kayak tadi
kita di suruh menggambar
hewan peliharaan terus nulis
Cara merawat hewan. Tema
indahnya persahabatan.
Guru memberikan
materi yang berkaitan
dengan lingkungan pada
tema tertentu.
142
gimana cara ngerawat hewan
itu.
2. Adakah hasil karya yang kalian
buat terkait dengan kepedulian
lingkungan? Misalnya poster atau
puisi?
Itu mbak buat poster tentang
jangan membuang sampah
sembarangan, membuat kotak
tisu dari koran, lem, gunting,
kardus. Ada lagi yang dari
barang bekas itu apa ya yang
sama bu guru suruh cari di
majalah itu apa ya?. Bukan
mozaik kan mozaik dari biji-
bijian. Iya itu montase dari
gambar potongan majalah. Aku
buat rumah.
Siswa membuat poster
jangan membuang sampah
sembarangan, membuat
kotak tisu dari barang
bekas. Montase dari
gambar potongan majalah.
Siswa membuat karya
berupa poster, kotak
tisu, montase.
3 Apa saja kegiatan rutin terkait
kepedulian lingkungan di sekolah
selain piket kelas?
Piket, kegiatan SEMUTLIS
itu nyapu, merapikan buku,
merapikan meja, apa lagi ya?
Menghapus papan tulis.
Piket kelas, SEMUTLIS
sebelum pembelajaran
seperti menyapu,
merapikan buku, meja,
menghapus papan tulis.
piket kelas dan
SEMUTLIS.
4. Apakah bapak/ibu guru
memberikan contoh dalam
kegiatan peduli lingkungan?
Iya . ya dikasih tahu kalau
buang sampah nggak boleh
sembarangan, nggak jajan
sembarangan.
Bapak ibu guru
memberitahu agar tidak
buang sampah
sembarangan dan tidak
membeli jajan
sembarangan.
Guru menegur siswa
untuk membuang
sampah pada tempatnya
dan mengingatkan tidak
membeli jajan
sembarangan.
143
5. Apa disetiap kelas disediakan
tempat sampah?
Iya, organik, non organik,
kertas.
Ada tempat sampah
organik, non organis,
kertas.
Tersedia tempat sampah
di setiap kelas.
6. Apa yang kamu lakukan ketika
menemui sampah yang jatuh?
Diambil terus dibuang
sampahnya.
Mengambil sampah dan
membuangnya di tempat
sampah.
Mengambil dan
membuang sampah
yang jatuh ke tempat
sampah.
7. Apa yang kamu lakukan ketika
teman mu membuang sampah
sembarangan?
Menegur nggak boleh buang
sampah sembarangan.
Memberitahu jangan
membuang sampah
sembarangan.
Menegur teman yang
membuang sampah
sembarangan.
8. Apa yang dilakukan bapak/ibu
guru ketika ada siswa yang
merusak atau membuat kotor
lingkungan kelas/sekolah?
Suruh membersihkan,
didenda mbak.
Meminta siswa untuk
membersihkan. Ada denda
bagi yang buang sampah
sembarangan.
Meminta siswa
membersihkan dan
dikenai denda.
9. Apakah kamu selalu mencuci
tangan? Kapan kamu cuci tangan?
Sering. Saat sebelum maem
dan sesudah maem. Sebelum
olah raga, sesuadah olahraga.
Setelah memegang uang.
Cuci tangan dilakukan saat
sebelum dan sesudah
makan, sesudah olah raga.
Setelah memegang uang.
Cuci tangan dilaksankan
siswa setelah
beraktifitas.
10. Kapan piket kelas dilaksanakan? Pagi dan siang. pagi dan siang Pagi dan siang
11. Apakah kalian menyirami
tanaman di sekolah?
Suruh nyiram kangkung tiap
hari.
Menyiram tanaman
kangkung setiap hari
Menyiram tanaman.
144
HASIL WAWANCARA KEPADA SISWA TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN
Waktu : 20 Februari 2017
Lokasi : Ruang tari dan karawitan
Narasumber : GH (siswa kelas IIIA)
No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan
1. Apakah bapak/ibu guru
memberikan materi yang
berkaitan dengan lingkungan?
Pernah mbak, tapi saya lupa
tentang apa pokoknya di tema
itu ada tentang lingkungan.
Ada materi pada tema yang
berkaitan dengan
lingkungan.
Guru memberikan materi
tentang lingkungan yang
terdapat pada tema.
2. Adakah hasil karya yang kalian
buat terkait dengan kepedulian
lingkungan? Misalnya poster atau
puisi?
Pernah bikin poster merawat
lingkungan, buat kotak tisu
dari tempat sepatu.
Ada hasil karya yang
berkaitan dengan kepedulian
lingkungan, seperti membuat
poster merawat lingkungan,
membuat kotak tisu dari
kardus sepatu.
Siswa membuat karya
yang berkaitan dengan
kepedulian lingkungan.
Contohnya membuat
poster merawat
lingkungan, dan
pemanfaatan bahan
bekas seperti kardus
sepatu untuk dibuat
kotak tisu.
3 Apa saja kegiatan rutin terkait
kepedulian lingkungan di sekolah
selain piket kelas?
Ya piket itu, ya nyapu, nyulaki,
mengapus papan tulis,
mematikan lampu, mematikan
kipas.Ada kerja bakti tapi
jarang mbak. Oh iya ada jumat
bersih juga, ya ngambil daun,
membersihkan lingkungan,
ngresiki lapangan.
Ada kegiatan rutin piket
kelas, seperti menyapu,
membersihkan dengan
kemoceng, menghapus
papan tulis, mematikan
lampu dan kipas. Selain itu,
ada kegiatan jumat bersih,
seperti mengambil daun
Piket kelas dan kegiatan
jumat bersih menjadi
kegiatan rutin.
145
yang jatuh, membersihkan
lapangan.
4. Apakah bapak/ibu guru
memberikan contoh dalam
kegiatan peduli lingkungan?
Iya contohnya bapak ibu guru
memberitahu caranya agar
tidak buang sampah
sembarangan.
Pas upacara itu juga menegur
kalau ada yang rame. Bu JN
pas olahraga sering bilang ayo
diambil daun yang jatuh itu
dibuang ke tempat sampah.
Bapak ibu guru
memberitahu agar tidak
buang sampah
sembarangan. Guru JN juga
mengingatkan untuk
mengambil sampah yang
jatuh dan membuangnya
ditempat sampah.
Guru mengingatkan
siswa untuk membuang
sampah pada tempat
sampah.
5. Apa disetiap kelas disediakan
tempat sampah?
Ada tempat sampah organik,
terus apa ya? kertas, ada
plastik.
Ada tempat sampah
organik, kertas, plastik.
Tersedia tempat sampah
di setiap kelas. Yaitu
organik, kertas, dan
plastik.
6. Apa yang kamu lakukan ketika
menemui sampah yang jatuh?
Hmmmm...mengambil dan
menaruhnya ditempat
sampah.
mengambil dan
menaruhnya ditempat
sampah
Siswa mengambil dan
membuang sampah yang
jatuh dan membuangnya
ke tempat sampah.
7. Apa yang kamu lakukan ketika
teman mu membuang sampah
sembarangan?
Ya memberitahunya jangan
membuang sampah
sembarangan.
Memberitahu jangan
membuang sampah
sembarangan.
Memberitahu teman
yang buang sampah
sembarangan agar
jangan membuang
sampah sembarangan.
8. Apa yang dilakukan bapak/ibu
guru ketika ada siswa yang
merusak atau membuat kotor
Paling cuma ditegur agar
tidak buang sembarangan.
Terus disuruh ngambil
dibuang di tempat sampah.
Menegur agar tidak buang
sampah sembarangan.
Mengambil sampah dan
dibuang di tempat sampah.
Menegur dan meminta
siswa membuang
sampah di tempat
sampah.
146
lingkungan kelas/sekolah?
9. Apakah kamu selalu mencuci
tangan? Kapan kamu cuci tangan?
Selalu. Cuci tangan sebelum
makan dan sesudah makan,
sesudah olahraga. Ya di
wastafel yang ada di depan
kelas itu lo mbak.
Cuci tangan dilakukan saat
sebelum dan sesudah
makan, sesudah olah raga.
Cuci tangan di wastafel
yang ada di depan kelas.
Cuci tangan
dilaksanakan sebelum
dan sesudah makan,
juga setelah olahraga.
10. Kapan piket kelas dilaksanakan? Pagi dan siang sebelum
pulang sekolah mbak
piketnya.
Pagi piket sebelum masuk
kelas dan siang sebelum
pulang sekolah
melaksanakan piket.
Piket dilaksanakan pagi
dan siang hari.
11. Apakah kalian menyirami
tanaman di sekolah?
Iya pernah kok, menyiram
tanaman kangkung. Jadi to kita
numbuhin kangkung dirumah
terus di bawa ke sekolah.
Menyiram tanaman
kangkung yang ditanam
siswa.
Siswa menyiram
tanaman.
HASIL WAWANCARA KEPADA SISWA TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN
Waktu : 24 Februari 2017
Lokasi : Halaman sekolah
Narasumber : AL (siswa kelas IIIA)
No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan
1. Apakah bapak/ibu guru
memberikan materi yang
berkaitan dengan lingkungan?
Iya, kayak mungkin kerja bakti
gitu kan ya.
Ada pelajaran kebersihan
lingkungan, gotong royong,
macem-macem sih.
Tema indahnya persahabatan.
Guru mengajak untuk
mengikuti kerja bakti
sekolah. Terdapat pelajaran
tentang kebersihan
lingkungan, gotong royong.
Salah satunya pada tema
Guru memberikan
materi tentang
kebersihan lingkungan
yang terdapat pada tema
indahnya persahabatan.
147
indahnya persahabatan.
2. Adakah hasil karya yang kalian
buat terkait dengan kepedulian
lingkungan? Misalnya poster atau
puisi?
Pernah kayak poster gitu.
Paling kayak jangan
membuang sampah
sembarangan.
Kita juga waktu itu bikin
pohon dari kacang hijau,
bikin kotak tisu terus
montase.
Kotak tisu dari majalah atau
koran, gunting atau lem.
Montase dari majalah kita
gunting, misal dah ada
gambar gitu terus kita
tambahi gambar lagi.
Membuat karya poster yang
berisi ajakan jangan
membuang sampah
sembarangan. Selain itu,
membuat karya gambar
pohon dari biji kacang hijau
(mozaik), mengolah bahan
bekas menjadi kotak tisu,
majalah yang sudah tidak
digunakan dipotong
gambarnya untuk dibuat
montase.
Siswa membuat karya
tentang kepedulian
lingkungan berupa
poster, montase, dan
karya dari barang bekas
yaitu kotak tisu,
montase.
3 Apa saja kegiatan rutin terkait
kepedulian lingkungan di sekolah
selain piket kelas? Apa kerja
baktinya setiap jumat? Apa setiap
jumat juga olahraga?
Piket, ya kayak gini doang sih
kerja bakti.
Nggak sih, baru kemarin aja
dikasih tau.
Iya senam sama olah raga.
Kegiatan rutin setiap hari
piket. Kegiatan kerja bakti
hanya bila di beritahu dari
sekolah. Senam pagi
dilaksankan rutin setiap
hari jumat pagi.
Kegiatan rutin piket
kelas dan senam.
4. Apakah bapak/ibu guru
memberikan contoh dalam
kegiatan peduli lingkungan?
Kayaknya sih pernah, kayak
misalnya sampah kertas
gimana gitu.
Apak ibu guru pernah
memberikan contoh, seperti
membuang sampah kertas
di bak sampah yang
Memberi contoh
membuang sampah
sesuai jenis sampah.
148
bertuliskan sampah kertas.
5. Apa disetiap kelas disediakan
tempat sampah?
Ada, plastik, kertas, atau daun
ya.
Ada tempat sampah plastik
(anorganik), kertas, daun
(organik).
Tersedia tempat sampah
di setiap kelas dengan 3
jenis organik,
anorganik, dan kertas.
6. Apa yang kamu lakukan ketika
menemui sampah yang jatuh?
Dibuang ke tempat sampah. Membuang sampah yang
jatuh ke tempat sampah.
Membuang sampah
yang jatuh ke tempat
sampah.
7. Apa yang kamu lakukan ketika
teman mu membuang sampah
sembarangan?
Aku ngingetin aja. Mengingatkan teman yang
membuang sampah.
Menegur atau
mengingatkan teman
agar membuang sampah
pada tempatnya.
8. Apa yang dilakukan bapak/ibu
guru ketika ada siswa yang
merusak atau membuat kotor
lingkungan kelas/sekolah?
Kalau nggak salah ya
dimarahin.
Siswa yang membuat
kotor/merusak lingkungan
sekolah akan kena marah.
Bapak/ibu guru
menegur siswa yang
merusak/mengotori
sekolah.
9. Apakah kamu selalu mencuci
tangan? Kapan kamu cuci tangan?
Iya, nanti habis olahraga,
terus nanti pas mau makan.
Sudah cuci tangan pas selesai
bersih-bersih tadi.
Cuci tangan habis olah
raga, mau makan, setelah
selesai bersih-bersih.
Cuci tangan dilaksankan
siswa setelah olahraga,
sebelum makan, dan
setelah bersih-bersih.
10. Kapan piket kelas dilaksanakan? Ada yang pagi sama pulang
sekolah.
pagi dan pulang sekolah. Piket dilaksanakan pagi
dan saat pulang sekolah.
11. Apakah kalian menyirami
tanaman di sekolah? Kapan?
Iya, tadi pas waktu kerja bakti
menyiram pakai botol
aqua..Terus juga kadang
menyiram kangkung yang di
tanam juga.
Saat kerja bakti dan
menyirami kangkung
dengan memakai aqua botol
yang di isi air.
Menyiram tanaman saat
kerja bakti dan
menyiram kangkung
yang ditanam siswa.
149
HASIL WAWANCARA KEPADA SISWA TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN
Waktu : 22 Februari 2017
Lokasi : Ruang Kelas 5
Narasumber :RJ (siswa kelas VA)
No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan
1. Apakah bapak/ibu guru
memberikan materi yang
berkaitan dengan lingkungan?
Pernah kayaknya.
Tentang apa ya, tema apa ya
tentang lingkungan?
Kayaknya tema 6 lebih kayak
hewan ke hewan-hewan sama
bagian tumbuhan gitu.
Guru pernah memberikan
materi tentang lingkungan
pada tema 6 organ tubuh
manusia dan hewan.
Materi tentang
lingkungan diberikan
pada tema 6 organ tubuh
manusia dan hewan.
2. Adakah hasil karya yang kalian
buat terkait dengan kepedulian
lingkungan? Misalnya poster atau
puisi?
Pernah, membuat roncean
dari sedotan. Pernah juga
bikin poster kayak jangan
membuang sampah
sembarangan, mematikan
kran air, hemat listrik kayak
gitu.
Membuat roncean dari
sedotan, membuat poster
jangan membuang sampah
sembarangan, mematikan
kran air, hemat listrik kayak
gitu.
Karya tentang
kepedulian lingkungan
dari barang bekas
roncean sedotan dan
poster yang berupa
himbauan menjaga
lingkungan.
3 Apa saja kegiatan rutin terkait
kepedulian lingkungan di sekolah
selain piket kelas?
Piket, tapi kadang-kadang
disuruh kerja bakti kayak
gitu. Ada kegiatan senam
setiap jumat, terus pelajaran.
Oh kalau kelas 5 baca surat
yasin setiap jumat.
Piket kelas setiap hari dan
kadang melakukan kerja
bakti. Kegiatan senam
setian hari jumat.
Kegiatan rutin yang
dilaksanakan ialah piket
kelas dan senam hari
jumat.
4. Apakah bapak/ibu guru
memberikan contoh dalam
Iya, kayak membuang
sampah ditempatnya terus,
kita tidak boleh membuang
Bapak ibu guru
memberitahu agar tidak
buang sampah
Guru menegur untuk
membaung sampah pada
tempatnya dan tidak
150
kegiatan peduli lingkungan? sampah dikolong nanti kita
disuruh bersihin, tidak boleh
metikin.
sembarangan dan tidak
boleh memetik tumbuhan.
memetik tumbuhan.
5. Apa disetiap kelas disediakan
tempat sampah? Sudah dapat
memilah sesuai jenisnya?
Hooh itu di luar. Sudah tapi
kadang-kadang lupa masukin
gitu.
Ada tempat sampah di
depan kelas.
Tersedia tempat sampah
di setiap kelas.
6. Apa yang kamu lakukan ketika
menemui sampah yang jatuh?
Diambil terus dimasukin ke
tempat sampah yang sesuai.
Mengambil sampah dan
membuangnya di tempat
sampah.
Mengambil sampah
yang jatuh dan
membuang sampah di
tempatnya.
7. Apa yang kamu lakukan ketika
teman mu membuang sampah
sembarangan?
Ditegur ya di nasehati, tapi
kadang-kadang masih ngeyel.
Ditegur dan menasehati. Menegur teman yang
membuang sampah
sembarangan.
8. Apa yang dilakukan bapak/ibu
guru ketika ada siswa yang
merusak atau membuat kotor
lingkungan kelas/sekolah?
Kayaknya cuma ditegur aja
deh.
Ditegur. Bapak ibu guru menegur
siswa yang
merusak/mengotori
sekolah.
9. Apakah kamu selalu mencuci
tangan? Kapan kamu cuci tangan?
Ya,selalu. Sesudah
beraktifitas,sebelum makan di
kantin, terus setelah habis
piket, setelah olahraga,
sesudah makan juga.
Selalu cuci tangan sesudah
beraktifitas, sebelum dan
sesudah makan, habis piket
dan setelah olahraga.
Cuci tangan dilaksankan
siswa sesudah
beraktifitas, sebelum
dan sesudah makan,
habis piket dan setelah
olahraga.
10. Kapan piket kelas dilaksanakan? Pagi sama siang. Nyulak,
menghapus papan tulis,
menyapu, merapikan meja,
pagi dan siang. Pagi dan siang
151
matiin kipas angin, kadang-
kadang nulis tanggal di papan
tulis.
11. Apakah kalian menyirami
tanaman di sekolah?
Kadang-kadang sih, itu bekas
habis minuman kalau masih
buat nyiram tanaman.
Kadang-kadang menyiram
tanaman dengan sisa air
minum yang dibawa.
Menyiram tanaman.
HASIL WAWANCARA KEPADA SISWA TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN
Waktu : 24 Februari 2017
Lokasi : halaman sekolah
Narasumber :LD (siswa kelas VA)
No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan
1. Apakah bapak/ibu guru
memberikan materi yang
berkaitan dengan lingkungan?
Pernah. Tentang itu
membuang sampah nggak
sembarangan, terus ketempat
sampah yang benar.
Materi tentang membuang
sampah tidak sembarangan
dan membuangnya ke
tempat sampah yang benar.
Guru memberikan
materi terkait dengan
lingkungan.
2. Adakah hasil karya yang kalian
buat terkait dengan kepedulian
lingkungan? Misalnya poster atau
puisi?
Pernah, itu telpon-telponan
dari kaleng, bikin meronce
dari sedotan.
Membuat karya mainan
telpon dari kaleng dan
meronce sedotan.
Siswa membuat karya
dari barang bekas.
3 Apa saja kegiatan rutin terkait
kepedulian lingkungan di sekolah
selain piket kelas?
Piket kelas, kerja bakti, iya
setiap jumat senam.
Piket kelas setiap pagi,
kerja bakti hanya saat
tertentu, senam setiap jumat
pagi.
Kegiatan rutin yang
dilaksanakan piket,
senam jumat pagi.
152
4. Apakah bapak/ibu guru
memberikan contoh dalam
kegiatan peduli lingkungan?
Iya, biasanya itu diajarin
nyapu.
Diajarkan menyapu Guru memberi contoh
cara menyapu yang
benar.
5. Apa disetiap kelas disediakan
tempat sampah? Sudah dapat
memilah sesuai jenisnya?
Punya mbak. Ada tempat sampah di
depan kelas.
Tersedia tempat sampah
di depan kelas.
6. Apa yang kamu lakukan ketika
menemui sampah yang jatuh?
Dibuang ke tempat sampah. Membaung sampah ke
tempat sampah.
Membaung sampah
yang jatuh ke tempat
sampah.
7. Apa yang kamu lakukan ketika
teman mu membuang sampah
sembarangan?
Dinasehati, disuruh
membuang sampah ke
tempatnya.
Dinasehati dan disuruh
membuang sampah ke
tempatnya.
Menasehati teman yang
membuang sampah
sembarangan dan
meminta membuang
sampah ke tempatnya.
8. Apa yang dilakukan bapak/ibu
guru ketika ada siswa yang
merusak atau membuat kotor
lingkungan kelas/sekolah?
Di nasehati, suruh
mengambil.
Di nasehati dan diminta
mengambil sampah yang
jatuh.
Bapak ibu guru
menasehati.
9. Apakah kamu selalu mencuci
tangan? Kapan kamu cuci tangan?
Kadang-kadang. Sesudah
makan, sehabis makan cabe,
megang hewan, setelah
bersih-bersih.
Kadang-kadang cuci
tangan.
Siswa kadang-kadang
cuci tangan.
10. Kapan piket kelas dilaksanakan? Pagi sama siang. pagi dan siang. Pagi dan siang
153
HASIL WAWANCARA KEPADA SISWA TENTANG IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN
Waktu : 24 Februari 2017
Lokasi : halaman sekolah
Narasumber :DV (siswa kelas VA)
No. Pertanyaan Jawaban Data Reduksi Kesimpulan
1. Apakah bapak/ibu guru
memberikan materi yang
berkaitan dengan lingkungan?
Pernah, lingkunganku bersih
dan sehat.
Materi lingkunganku bersih
dan sehat.
Materi yang diberikan
terkait lingkunganku
bersih dan sehat.
2. Adakah hasil karya yang kalian
buat terkait dengan kepedulian
lingkungan? Misalnya poster atau
puisi?
Ada, meronce dari sedotan,
bikin poster, membuat
gambar dari daun pisang
kering.
Membuat roncean dari
sedotan.membuat poster,
membuat gambar dari daun
pisang kering.
Karya tentang
kepedulian lingkungan
dari barang bekas
roncean sedotan,
gambar dari daun pisang
kering dan poster.
3 Apa saja kegiatan rutin terkait
kepedulian lingkungan di sekolah
selain piket kelas?
Kerja bakti, piket, terus
senam pagi juga setiap jumat.
Piket kelas setiap hari dan
kadang melakukan kerja
bakti. Kegiatan senam
setiap hari jumat.
Kegiatan rutin yang
dilaksanakan ialah piket
kelas dan senam hari
jumat (Jumat sehat).
4. Apakah bapak/ibu guru
memberikan contoh dalam
kegiatan peduli lingkungan?
Membuang sampah pada
tempatnya, diajarin menyapu,
memilah sampah, mengolah
sampah, bu JN pernah
ngajarin.
Bapak ibu guru
memberitahu agar
membuang sampah pada
tempatnaya, cara memilah
dan mengolah sampah.
Guru memberi
himbauan untuk
membuang sampah pada
tempatnya dan memberi
contoh cara memilah
dan mengolah sampah.
5. Apa disetiap kelas disediakan
tempat sampah? Sudah dapat
Punya tempat sampah. Ada tempat sampah di
depan kelas.
Tersedia tempat sampah
di setiap kelas.
154
memilah sesuai jenisnya?
6. Apa yang kamu lakukan ketika
menemui sampah yang jatuh?
Hooh dibuang menurut warna
apa itu lo menurut jenis.
Membuang sampah
menurut jenisnya.
Membuang sampah
yang jatuh ke tempat
sampah sesuai jenisnya.
7. Apa yang kamu lakukan ketika
teman mu membuang sampah
sembarangan?
Dinasehati supaya nggak
membuang sampah
sembarangan terus
membuang sampah yang
benar sesuai jenisnya.
Dinasehati dan meminta
siswa untuk membuang
sampah sesuai jenisnya.
Siswa menasehati dan
meminta siswa yang
membuang sampah
sembarangan untuk
membuang sampah
sesuai jenisnya.
8. Apa yang dilakukan bapak/ibu
guru ketika ada siswa yang
merusak atau membuat kotor
lingkungan kelas/sekolah?
Dinasehati sama Pak SG
diajarin yang bener gimana
cara membuang sampah yang
benar.
Dinasehati dan diberi
contoh cara membuang
sampah yang benar sesuai
jenisnya.
Bapak ibu guru
menasehati dan
memberikan contoh
membuang sampah
sesuai jenisnya.
9. Apakah kamu selalu mencuci
tangan? Kapan kamu cuci tangan?
Belum, kalau inget aja. Ini
aku nggak cuci tangan
sekarang. Sesudah
makan,setelah olahraga,
setelah membersihkan
makanan.
Siswa cuci tangan saat
ingat saja.
Cuci tangan dilaksankan
siswa saat siswa ingat
saja.
10. Kapan piket kelas dilaksanakan? Pagi dan siang. Misalnya aku
rabu piketnya, tapi aku
siangnya selasa piket sama
rabu pagi piket.
pagi dan siang. Pagi dan siang
155
Lampiran 7. Hasil Observasi SDN Tegalrejo 1
HASIL OBSERVASI IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN DI SDN TEGALREJO 1 MELALUI PROSES
PEMBELAJARAN
Tanggal : 20 Februari 2017 (observasi 1), 23 Februari 2017 (observasi 7), 7 Maret 2017 (observasi 13)
Lokasi : Ruang kelas IIIA (observasi 1 ), ruang kelas IIIA (observasi 7), ruang kelas VA (observasi 13)
Subaspek Keterangan Simpulan
1a. Implementasi nilai peduli lingkungan
pelaksanaan proses pembelajaran
1. Bu KH melakukan apersepsi dengan
menanyakan hewan peliharaan siswa di rumah
dan bagaimana cara merawat hewan dan
menjaga kebesihan tempat hewan peliharaan
(Observasi 1).
2. Bu KH mengingatkan kepada siswa untuk
selalu cuci tangan saat memegang hewan
(observasi 1).
3. Bu KH juga bertanya kepada siswa kapan
waktu untuk cuci tangan.
4. Siswa diminta membaca teks merawat kucing
yang ada di buku. (observasi 1)
5. Siswa diminta menggambar hewan peliharaan
di buku gambar. (observasi 1)
6. Bu KH meminta siswa menceritakan cara
merawat hewan yang telah di gambar siswa
dengan kalimat lengkap. (observasi 1)
7. Guru KH bertanya kepada siswa tentang
tumbuhan kangkung yang di tanaman kemarin
sudah di siram atau belum. (observasi 7)
8. Bu KH mengingatkan siswa ntuk menyiram
tanaman. (observasi 7)
Guru melakukan apersepsi dengan
lingkungan sekitar siswa.
Materi yang diajarkan berkaitan
dengan lingkungan (cara merwat
hewan, ekosistem)
Selama kegiatan pembelajaran
guru mengingatkan kepada siswa
untuk menjaga lingkungan
(membuang sampah pada
tempatnya, mencuci tangan)
156
9. Bu KH melakukan apersepsi dengan
menanyakan hewan peliharaan siswa.
(observasi 7)
10. Siswa mengamati gambar dan membaca teks
tentang petunjuk merawat hewan sirkus.
(observasi 7)
11. Siswa kelas 5A mempelajari ekosistem pada
Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 1. (observasi
13)
12. Pak SG memberikan materi tentang unsur dan
komponen makhluk hidup seperti biotik dan
abiotik serta contohnya. (observasi 13)
13. Siswa SL, BH, AN di tunjuk bergantian
membaca teks ekosistem. (observasi 13)
14. Pak SG menjelaskan isi teks bacaan tentang
ekosistem dan menyinggung bacaan di teks
tentang pentingnya air bagi makhluk
hidup.(observasi 13)
15. Pak SG dan siswa bertanya jawab bagaimana
cara menjaga air agar tetap bersih. (observasi
13)
16. Pak SG menjelaskan ciri-ciri air yang bersih.
(observasi 13)
17. Siswa mengerjakan soal tentang teks ekosistem
dengan teman sebangku. (observasi 13)
18. Sebelum istirahat Pak SG berpesan untuk
membuang sampah makanan ke tempat
sampah. (observasi 13)
157
19. Pak SG memberikan tugas pada siswa untuk
melakukan kegiatan pengamatan komponen
biotik dan abiotik di sekitar sekolah. (observasi
13)
20. Siswa secara berkelompok berkeliling
lingkungan sekolah untuk melakukan
pengamatan komponen biotik dan abiotik
kemudian di tulis dalam lembar tabel.
(observasi 13)
1b. Implementasi nilai peduli lingkungan
evaluasi pembelajaran
1. Bu KH memberikan nilai hasil gambar siswa
tentang hewan peliharaan. (observasi 1)
2. Bu KH memberikan nilai kepada siswa yang
sudah selesai mengerjakan tugas. (observasi 7)
3. Pak SG memberikan klarifikasi jawaban
kepada siswa. (observasi 13)
4. Pak SG memberikan penilaian hasil pekerjaan
siswa mengamati komponen biotik dna abiotik
(observasi 13)
Guru memberikan nilai hasil
pekerjaan siswa dan memberikan
klarifikasi jawaban.
158
HASIL OBSERVASI IMPLEMENTASI NILAI PEDULI LINGKUNGAN DI SDN TEGALREJO 1 MELALUI BUDAYA
SEKOLAH
Tanggal : 20 Februari 2017 (observasi 1,2), 21 Februari 2017 (observasi 4), 22 Februari 2017 (observasi 5,6), 23 Februari 2017
(observasi 7,8), 24 Februari 2017 (observasi 10), 6 Maret 2017 (observasi 12), 7 Maret 2017 (observasi 13,14), 13
Maret 2017 (observasi 15)
Lokasi : Ruang kelas IIIA (observasi 1 ), ruang tari (observasi 2), kantin sekolah (observasi 4), lingkungan sekolah (observasi
5), ruang karawitan (observasi 6), Ruang kelas IIIA(observasi 7), Ruang TIK (observasi 8), Halaman SDN Tegalrejo 1
(observasi 10), halaman sekolah (observasi 12), Kelas V A (observasi 13,14), Halaman sekolah dan Kebun TOGA
(observasi 15)
Subaspek Keterangan Simpulan
2a. Kegiatan Rutin 1. Siswa yang terjadwal piket menyapu kelas dan
menghapus papan tulis. (observasi 7)
2. Pukul 07.00 seluruh siswa di SDN Tegalrejo 1
di pandu guru berbaris di halaman sekolah
untuk melakukan senam pagi bersama-sama.
(observasi 10)
3. Bu JN memberitahu pada anak-anak bahwa
untuk memperingati hari sampah sekaligus
melakukan kegiatan jumat bersih, mengajak
seluruh siswa dengan di pandu bapak ibu guru
untuk memilah sampah dan membersihkan
lingkungan sekitar. (observasi 10)
4. Siswa menyapu kelas, dan membuang sampah
yang di sapu di tempat.( observasi 12)
5. Siswa merapikan kursi dengan menurunkan
kursi dari meja.( observasi 12)
6. Siswa merapikan kursi dengan menaruhnya
diatas meja masing-masing. (observasi13)
Menaikkan kursi diatas meja,piket
kelas, Jumat sehat, jumat bersih.
159
7. Siswa yang bergiliran piket melakukan piket
dengan menyapu, menghapus papan tulis,
mematikan lapu juga kipas angin.(observasi
13)
2b. Kegiatan Spontan 1. Bu KH mengingatkan kepada siswa untuk
selalu cuci tangan saat memegang hewan dan
setelah beraktifitas. (observasi 1)
2. Siswa mencuci tangan di wastafel. (observasi
4)
3. Siswa mencuci tangan dan kaki setelah
olahraga di kran halaman sekolah. (observasi
5)
4. Bu KH mengingatkan siswa untuk menyiram
tanaman. (observasi 7)
5. Pada saat pembelajaran siswa SH tidak
sengaja menumpahkan air dan segera
mengambil pel untuk di bersihkan. (observasi
7)
6. Siswa AL terlihat menyapu bawah mejanya
yang kotor, dan membuangnya ke tempat
sampah. (observasi 7)
7. Guru NN menegur siswa yang tidak
mengerjakan dan malah bermain kertas, Bu
NN meminta siswa FR untuk membuang
kertas ke tempat sampah. (observasi 8)
8. Siswa mencuci tangan di wastafel setelah
melakukan kegiatan bersih-bersih. (observasi
Guru mengingatkan siswa untuk
mencuci tangan, siswa melepas
sepatu saat berada si ruang tari dan
ruang karawitan, siswa mencuci
tangan saat akan makan dan setelah
berolahra, guru mengingatkan
siswa menjaga kebersihan, guru
mengingatkan siswa untuk
menyiram tanaman, siswa
membersihkan air yang di
tumpahkannya.
160
10)
9. Pak SG mengingatkan kepada siswa untuk
menjaga lingkungan agar tetap bersih dan
nyaman. (observasi 13)
10. Sebelum istirahat Pak SG berpesan untuk
membuang sampah makanan ke tempat
sampah. (observasi 13)
11. Siswa mencuci tangan setelah menanam
TOGA.(observasi 15)
2c. Keteladanan 1. Bapak ibu guru dan seluruh siswa melakukan
senam. (observasi 10)
2. Siswa memilah sampah dan memasukkan ke
dalam bak sampah besar untuk di tampung
dan akan di tabungkan ke bank sampah,
dengan di bantu dan di jelaskan oleh bu JN.
(observasi 10)
3. Pak SG memberi contoh membersihkan
lumut. (observasi 10)
2d. Pengkondisian 1. Melepas alas kaki atau sepatu di ruang tari dan
karawitan. (observasi 2, 6)
2. Kantin menjual makanan dan minuman tidak
memakai bungkus plastik, namun
menggunakan piring, mangkok, dan gelas.
(observasi 4)
3. Terdapat wastafel untuk cuci tangan di kantin.
(observasi 4)
4. Slogan berupa poster makan bergizi dan
kebersihan tertempel di tembok
Melepas alas kaki di ruang tari dan
karawitan, kantin sehat tidak
memakai bungkus plastik,
wasatafel untuk mencuci tangan,
green house, komposer, biopori,
poster, ikrar hidup bersih dan ikrar
pendidikan karakter, visi misi
sekolah, peraturan sekolah dan
kelas, kebun TOGA.
161
kantin.(observasi 5)
5. Terdapat green house yang berisi aneka
tanaman, wastafel, tempat sampah (organik,
anorganik, dan kertas), toilet , mesin pengolah
kompos, biopori.(observasi 5)
6. Siswa mencuci tangan dan kaki setelah
olahraga di kran halaman sekolah. (observasi
5)
7. Slogan-slogan poster terkait kebersihan
lingkungan terdapat di tembok lorong
kelas.(observasi 5)
8. Karya siswa seperti poster tentang menjaga
kebersihan, dan karya siwa mengolah barang
bekas dari daun kering di tempel di mading dan
tembok khusus untuk menempel karya
siswa.(observasi 5)
9. Terdapat ikrar hidup bersih dan ikrar
pendidikan karakter yang di tempel di tembok
sekolah.(observasi 5)
10. Peneliti menemui Visi Misi Sekolah, peraturan
sekolah, dan peraturan kelas yang di tempel di
setiap kelas.(observasi 5)
11. Siswa menanam tanaman TOGA di kebun
TOGA. (observasi 15)
162
EKSTRAKURIKULER
Tanggal : 22 Februari 2017 (observasi 6), 4 Maret 2017 (observasi 11), 11 Maret 2017 (observasi 15)
Lokasi : Ruang karawitan (observasi 6 ), halaman sekolah (observasi 11,15), kebun tanaman TOGA (observasi 15)
Subaspek Keterangan Simpulan
Pelaksanaan Ekstrakurikuler 1. Siswa memainkan gamelan dengan tembang
berjudul “Lane Penghijauan SL Manyura”
yang berisi petuah tentang reboisasi dan “Lane
Gabuh”. (observasi 6)
2. Siswa dipimpin pembina pramuka untuk
mengecek kerapian pakaian.(observasi 11,15)
3. Kak MJ dan Bunda KR memberikan tugas
kepada siswa penggalang untuk mencatat jenis
tanaman TOGA dan manfaatnya.(observasi 11)
4. Siswa penggalang membawa tanaman TOGA
dari rumah. (observasi 15)
5. Siswa menanam tanaman TOGA di kebun
TOGA. (observasi 15)
Pembina ekstrakurikuler
memberikan materi yang
berkaitan dengan nilai peduli
lingkungan.
Ekstra karawitan= tembang
tentang penghijauan
Ekstra pramuka= jenis tanaman
toga dan manfaatnya, siswa di
ajak menanam TOGA.
163
HASIL OBSERVASI
Observasi : 1
Hari, tanggal : Senin, 20 Februari 2017
Waktu : 07.40- 10.20
Lokasi : Kelas III A
Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui pembelajaran
Deskripsi hasil observasi :
Pukul 07.40 setelah selesai upacara bendera, siswa kelas III A berbaris di
depan kelas dengan di siapkan oleh siswa GH. Setelah itu, siswa masuk ke kelas
dengan rapi. Siswa GH memimpin berdoa, memimpin yel-yel SDN Tegalrejo, dan
menyanyikan Indonesia raya bersama-sama. Guru KH masuk ke kelas dan
memulai pembelajaran dengan mengucap salam. Guru KH melakukan absensi
dengan bertanya siapa saja yang tidak masuk sekolah.
Siswa di minta membuka buku tema 6 subtema 3 sahabat satwa
pembelajaran 1. Guru KH mengaitkan pembelajaran dengan hewan peliharan.
Guru bertanya, “siapa yang mempunyai hewan peliharaan? Ayo tunjuk tangan!”.
Banyak siswa yang menunjuk tangan. Satu persatu guru menanyai siswa hewan
apa yang dipelihara. Siswa menjawab dengan beraneka jawaban. Ada yang
menjawab kucing, ayam, burung, ikan, dan lain-lain. Selanjutnya, guru KH
bertanya pada siswa, “bagaimana cara kalian memelihara hewan yang kalian
pelihara?”. Siswa FD menjawab, “di beri makan bu”. Guru KH membenarkan
jawaban tersebut. Kemudian Bu KH bertanya kembali, “Lalu bagaimana cara
memelihara lingkungan tempat hewan itu agar bersih?”. Siswa GR menjawab,
“membersihkan kandangnya bu”. Bu KH kemudian menjelaskan tentang
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Guru memberitahukan pada
siswa untuk selalu cuci tangan setelah memegang hewan peliharaan dan setelah
melakukun kegiatan lainnya. Selain itu guru KH juga bertanya pada siswa, “Selain
setelah memegang hewan, kapan kalian harus cuci tangan?”. Anak-anak ada yang
menjawab, setelah makan, sesudah makan, setelah olah raga, setelah dari toilet,
dan setelah memegang uang.
Selanjutnya, Bu KH meminta siswa membaca dalam hati teks mengenai
petunjuk merawat seekor kucing. Setelah siswa selesai membaca, guru melakukan
tanya jawab dengan siswa terkait teks yang telah dibaca. Kemudian Bu KH
meminta siswa menggambar hewan peliharaan di buku gambar dan meminta untuk
mewarnainya. Siswa mulai menggambar hewan peliharaannya, ada yang
menggambar ikan, ada yang menggambar kelinci, dan lain-lain. Siswa yang sudah
selesai menggambar dan mewarnai membawa gambarnya ke depan untuk
diberikan nilai oleh Bu KH. Bel istirahat berbunyi, siswa keluar kelas untuk
membeli jajan.
Pukul 09.00 bel masuk telah berbunyi, anak-anak kembali masuk ke kelas.
Bu KH menjelaskan tentang penggunaan kalimat lengkap dan kalimat tidak
164
lengkap dengan memberi contoh di papan tulis. Siswa memperhatikan ketika Bu
KH menjelaskan dan siswa menuliskan ke dalam buku catatan. Setelah selesai
mencatat, Bu KH meminta siswa menuliskan bagaimana cara merawat hewan yang
telah di gambar siswa tadi dengan menggunakan kalimat lengkap. Bagi siswa yang
belum selesai menggambar Bu KH meminta siswa tersebut untuk segera
diselesaikan agar dapat mengerjakan tugas selanjutnya.
Siswa mengerajakan tugas yang diberikan. Siswa yang sudah menggambar
menuliskan cara merawat hewan yang di gambarnya. Siswa lain masih
meneruskan gambarannya. Satu persatu siswa selesai mengerjakan gambar dan
menuliskan cara merawat hewan, kemudian siswa maju ke depan untuk di nilai
pekerjaannya oleh Bu KH. Bel berbunyi pembelajaran di kelas 3 A berakhir.
Kemudian siswa 3 A bersiap-siap untuk mengikuti ektrakurikuler tari.
Pembelajaran di tutup Bu KH dengan salam.
Reduksi hasil observasi ke-1:
1. GH memimpin teman-temannya berdoa, yel-yel SDN Tegalrejo 1, dan
menyanyikan lagu Indonesia Raya.
2. Bu KH melakukan apersepsi dengan menanyakan hewan peliharaan siswa
di rumah.
3. Bu KH menanyakan pada siswa bagaimana cara merawat hewan dan
menjaga kebesihan tempat hewan peliharaan.
4. Bu KH mengingatkan kepada siswa untuk selalu cuci tangan saat
memegang hewan.
5. Bu KH juga bertanya kepada siswa kapan waktu untuk cuci tangan.
6. Siswa diminta membaca teks merawat kucing yang ada di buku.
7. Siswa diminta menggambar hewan peliharaan di buku gambar.
8. Bu KH memberikan nilai hasil gambar siswa.
9. Bu KH meminta siswa menceritakan cara merawat hewan yang telah di
gambar siswa dengan kalimat lengkap.
HASIL OBSERVASI
Observasi : 2
Hari, tanggal : Senin, 20 Februari 2017
Waktu : 10.25-11.50
Lokasi : Ruang Tari
Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui ektrakurikuler
Deskripsi hasil observasi :
Kelas 3 A setelah selesai pembelajaran menuju ke ruang karawitan yang
sekaligus di jadikan ruang tari. Bu RK sudah menunggu dan menyiapkan tape di
ruangan tersebut. Siswa kela 3 A masuk ke ruangan dengan melepas sepatu.
Kemudian Bu RK meminta kelompok siswa putri untuk menari terlebih dahulu.
Siswa putri mulai mengatur tempat dengan bantuan Bu RK. Sementara siswa laki-
laki duduk di pinggir menunggu gantian.
165
Musik mulai dimainkan dan siswa putri mulai menari dengan panduan Bu
RK. Jika ada gerakan yang salah Bu RK membenarkan dan memberi contoh
gerakan. Setelah tiga kali menari secara berulang-ulang, waktunya siswa putri
beristirahat dan berganti dengan siswa laki-laki yang menari. Siswa laki-laki mulai
menata barisan lalu dengan di iringi musik mulai menari dengan dipandu Bu RK.
Setelah sekali putaran menari, bel istirahat berbunyi. Bu RK mempersilahkan
siswa untuk beristirahat.
Jam istirahat berakhir siswa kelas 3 A kembali ke ruang tari. Tidak lupa
anak-anak melepas sepatu sebelum masuk ruangan. Bu RK kembali
mempersilahkan kelompok siswa laki-laki untuk mengatur barisan. Karena banyak
gerakan yang lupa, Bu RK kembali mencontohkan gerakan tari. Dengan aba-aba
hitungan tanpa musik siswa laki-laki mulai menari, sambil Bu RK membenarkan
gerakan siswa yang salah. Siswa laki-laki mulai menari dengan di iringi musik.
Setelah itu, bergantian kembali dengan kelompok putri yang menari. Pukul 11.50
bel berbunyi tanda ekstrakurikuler tari berakhir. Bu RK menutup kegiatan tari
dengan salam, dan mempersilahkan siswa kembali ke kelas untuk mengambil tas.
Satu per satu siswa bersalaman dengan bu RK.
Reduksi hasil observasi ke-2:
1. Kelas 3 A masuk ke ruang tari dengan melepas alas kaki atau sepatu.
2. Bu RK meminta kelompok siswa putri untuk menari terlebih dahulu.
3. Siswa putri mengatur barisan dibantu Bu RK.
4. Siswa kelompok putri mulai menari dengan di pandu oleh Bu RK.
5. Setelah 3 kali kelompok putri menari, berganti dengan kelompok putra
untuk menari.
6. Siswa putra mengatur tempat dan barisan.
7. Siswa putra mulai menari dengan di pandu Bu RK.
8. Setelah bel istirahat, siswa kembali ke ruang tari dengan melepas alas kaki.
9. Bu RK mencontohkan gerakan tari kepada siswa kelompok putra.
10. Kelompok putri kembali giliran menari.
11. Ekstrakurikuler tari berakhir pada pukul 11.50.
12. Anak-anak bersalaman dengan Bu RK dan kembali ke kelas untuk
mengambil tas.
HASIL OBSERVASI
Observasi : 3
Hari, tanggal :Selasa, 21 Februari 2017
Waktu : 12.00- 12.35
Lokasi : halaman sekolah
Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui ekstrakurikuler
Deskripsi hasil observasi:
Kegiatan ekstrakurikuler pencak silat di mulai ketika pembelajaran
berakhir pada pukul 12.00 di halaman sekolah. Siswa berbaris dengan
166
menggunakan baju olah raga atau pakain silat. Pendekar TM membuka kegiatan
dengan salam dan berdoa bersama. Kemudian Pendekar TM melakukan presentasi
satu persatu siswa dengan menyebutkan nama siswa. Nama siswa yang di sebut
diminta untuk mengelilingi lapangan sebaknyak satu kali di lanjutkan dengan
nama siswa selanjutnya terus bergantian. Pendekar TM meminta siswa menjaga
jarak antar siswa satu dengan yang lain. Kemudian pendekar TM memulai
mengajari gerakan pencak silat. Kegiatan pencak silat di tutup dengan berdoa dan
siswa bersalaman dneagn pendekar TM.
Reduksi hasil observasi ke-3:
Tidak ada nilai peduli lingkungan pada kegiatan ekstrakurikuler pencak silat.
HASIL OBSERVASI
Observasi : 4
Hari, tanggal :Selasa, 21 Februari 2017
Waktu : 08.30- 09.00
Lokasi : Kantin Sekolah
Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui Budaya Sekolah
Deskripsi hasil observasi:
Kantin SDN Tegalrejo 1 mempunyai nama yang tertera pada tulisan baliho
yang di tempelkan di kantin sekolah yaitu “KANTIN SEHAT SD TEGALREJO 1
YOGYAKARTA”. Kantin SDN Tegalrejo 1 menjajakan makanan yang beraneka
ragam, mulai dari aneka nasi, kue, dan minuman. Namun uniknya makanan
tersebut tidak di bungkus plastik namun disajikan dengan menggunakan piring,
mangkok, dan gelas. Kantin di SDN Tegalrejo sangat bersih, tempat duduk dan
meja yang tertata rapi dan berwarna warni. Ada wastafel di kantin untuk mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan. Selain itu, di tembok kantin juga terdapan
slogan-slogan poster tentang makanan bergizi dan kebersihan.
Jam istirahat berbunyi, siswa-siswi SDN Tegalrejo 1 mulai berdatangan
menuju kantin. Siswa mulai mengantri membeli makanan dan minuman di kantin
tersebut. Peneliti melihat siswa sebelum makan cuci tangan di wastafel. Terlihat
anak makan menggunakan mangkok, ada yang menggunakan piring kecil untuk
tempat kue yang dimakan, dan minum jus dengan gelas kaca. Anak-anak makan di
meja kantin ada juga yang makan di sekitar taman dekat kantin. Setelah makan
anak-anak mengembalikan piring, mangkok, atau gelas ke penjual makanan di
kantin.
Reduksi hasil observasi ke-4:
1. Kantin sekolah bernama “KANTIN SEHAT SD TEGALREJO 1
YOGYAKARTA” yang tertera pada baliho di depan kantin.
2. Kantin menjual makanan dan minuman tidak memakai bungkus plastik,
namun menggunakan piring, mangkok, dan gelas.
3. Terdapat kursi dan meja yang tertata rapi dan berwarna warni.
167
4. Terdapat wastafel untuk cuci tangan di kantin.
5. Siswa mencuci tangan di wastafel.
6. Slogan berupa poster makan bergizi dan kebersihan tertempel di tembok
kantin.
7. Jam istirahat anak-anak membeli makanan dengan mangkok dan minuman
di kelas.
8. Anak-anak makan di tempat duduk yang disediakan di kantin dan ada juga
yang duduk di taman depan kantin.
9. Selesai makan anak-anak mengembalikan piring dan gelas kepada penjual.
HASIL OBSERVASI
Observasi : 5
Hari, tanggal : Rabu, 22 Februari 2017
Waktu : 07.30-08.00
Lokasi : Lingkungan SDN Tegalrejo 1
Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui budaya sekolah
Deskripsi hasil observasi :
Peneliti melakukan observasi dengan melihat lingkungan sekitar sekolah.
Peneliti menemui sarana prasara di SDN Tegalrejo 1 sebagai bentuk budaya
sekolah khususnya pengkondisian. Adapun sarana prasarana yang mendukung
untuk penerapan nilai peduli lingkungan ialah adanya Green House yang berisi
aneka tanaman, wastafel, tempat sampah (organik, anorganik, dan kertas), toilet ,
mesin pengolah kompos, biopori. Saat peneliti berkeliling sekolah menemui siswa
yang sedang mencuci kaki dan tangan setelah berolahraga di kran halaman
sekolah.
Selain itu, peneliti juga menemui slogan-slogan seperti poster yang di
tempel di lorong sekolah dan di kantin tentang menjaga kebersihan. Terdapat juga
poster karya siswa tentang menjaga lingkungan yang di tempel di mading. Ada
juga karya siswatentang pemanfaatkan barang bekas seperti dari daun kering yang
di tempelkan membentuk sebuah gambar dipasang di tembok khusus untuk
menempel karya siswa. Di tembok sekolah juga di tempelkan ikrar hidup bersih
dan ikrar pendidikan karakter. Selain itu, peneliti menemui visi misi sekolah yang
di tempel di setiap ruang kelas dan juga UKS. Visi tersebut berbunyi
“Terwujudnya insan yang berkarakter, kreatif, inovatif, sehat jasmani rohani,
berbudaya, dan cinta lingkungan”. Selanjutnya juga di tempelkan peraturan
sekolah dan peraturan kelas di setiap kelas. Pada peraturan tersebut juga berisi
aturan tentang kebersihan sekolah.
Reduksi hasil observasi ke-5:
1. Terdapat green houseyang berisi aneka tanaman, wastafel, tempat sampah
(organik, anorganik, dan kertas), toilet , mesin pengolah kompos, biopori.
2. Siswa mencuci tangan dan kaki setelah olahraga di kran halaman sekolah.
168
3. Slogan-slogan poster terkait kebersihan lingkungan terdapat di tembok
lorong kelas.
4. Karya siswa seperti poster tentang menjaga kebersihan, dan karya ssiwa
mengolah barang bekas dari daun kering di tempel di mading dan tembok
khusus untuk menempel karya siswa.
5. Terdapat ikrar hidup bersih dan ikrar pendidikan karakter yang di tempel di
tembok sekolah.
6. Peneliti menemui Visi Misi Sekolah, peraturan sekolah, dan peraturan
kelas yang di tempel di setiap kelas.
HASIL OBSERVASI
Observasi : 6
Hari, tanggal : Rabu, 22 Februari 2017
Waktu : 07.35- 08.45
Lokasi : Ruang Karawitan
Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui ektrakurikuler
Karawitan
Deskripsi hasil observasi :
Pergantian jam pelajaran berbunyi, Pukul 07.35 siswa kelas 5 B menuju ke
ruang karawitan. Siswa kelas 5 B melepas sepatu dan masuk ke ruang karawitan.
Sementara itu, Pak WB terlebih dahulu sudah sudah menunggu di ruang karawitan.
Siswa kelas 5 mulai duduk, sebelum memulai kegiatan Pak WB memimpin siswa
untuk berdoa. Sebelum mulai karawitan Pak WB memberikan penjelasan kepada
anak-anak tentang bagaimana permainan gamelan yang baik. Selanjutnya, kelas
dibagi menjadi dua kelompok yang sebelumnya sudah di bentuk, yaitu kelompok
A dan B. Jika siswa kelompok A memainkan alat gamelan, maka siswa kelompok
B menjadi vokal, begitu sebaliknya.
Kelompok A memainkan alat gamelan terlebih dahulu. Tembang yang di
mainkan berjudul “Enjang Bidhal Gumuruh” yang berisi petuah tentang reboisasi.
Pak WB mengingatkan kepada siswa yang tidak membawa catatan dan kelompok
vokal yang tidak bernyanyi. Jika ada pemain yang salah memukul gamelan atau di
rasa ada suara yang sumbang Pak WB meminta untuk memulai dari awal kembali.
Permainan di hentikan Pak WB menjelaskan kembali notasi yang telah di tulis di
papan tulis dan cara memukul gamelan yang benar. Setelah kelompok A di rasa
cukup oleh Pak WB, ganti Kelompok B yang memainkan gamelan dan kelompok
A menjadi vokal. Alat gamelan mulai di mainkan, Pak WB sambil memberikan
arahan. Pak WB juga mengajari pemukul gendang. Jam istirahat berbunyi, tanda
ekstrakurikuler karawitan selesai. Sebelum menutup kegiatan ekstra karawitan Pak
WB menyampaikan pesan agar berlatih kembali dan menutup dengan berdoa.
Reduksi hasil observasi ke-6:
1. Pukul 07.35 siswa menuju ruang karawitan dengan melepas alas kaki atau
sepatu.
169
2. Pak WB memimpin berdoa sebelum kegiatan di mulai.
3. Pak WB menjelaskan cara bermain gamelan dengan baik.
4. Kelas dibagi menjadi 2 kelompok A dan B, jika kelompok A bermain
gamelan maka kelompok B sebagai vokal, begitu sebaliknya.
5. Siswa memainkan gamelan dengan tembang berjudul “Lane Penghijauan
SL Manyura” yang berisi petuah tentang reboisasi dan “Lane Gabuh”.
6. Kegiatan ekstrakurikuler karawitan di tutup dengan berdoa dan Pak WB
menyampaikan pesan untuk berlatih kembali.
HASIL OBSERVASI
Observasi : 7
Hari, tanggal : Kamis, 23 Februari 2017
Waktu : 07.40- 08.45 dan 09.35-10.45
Lokasi : Kelas III A
Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui pembelajaran
Deskripsi hasil observasi :
Pukul 07.00 siswa kelas III A berbaris di depan kelas dengan di siapkan
oleh salah satu siswa. Setelah itu, siswa masuk ke kelas dengan rapi. Salah satu
siswa memimpin berdoa, memimpin yel-yel SDN Tegalrejo, dan menyanyikan
Indonesia raya bersama-sama. Guru K memulai pembelajaran dengan mengucap
salam. Guru K melakukan absensi dengan bertanya siapa saja yang tidak masuk
sekolah dan salah satu siswa menjawab bahwa ada 2 temannya yang tidak masuk.
Saat itu pula, ada salah satu siswa yang datang terlambat dan meminta maaf di
depan kelas jika ia datang terlambat dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Kemudian guru K mempersilahkan siswa yang terlambat duduk.
Guru K bertanya pada siswa, “apakah tumbuhan kangkung kalian sudah
tumbuh?”. ada salah satu siswa yang menjawab bahwa kangkungnya mati. Guru K
bertanya lagi, “apa tidak kamu siram kangkungnya?”. Ada siswa yang menjawab
disiram ada yang menjawab lupa dan sebagainya. Guru mengingatkan bahwa
tumbuhan harus di siram agar dapat hidup dan menjelaskan bahwa tanaman
kangkung merupakan tanaman yang mudah tumbuh.
Guru melakukan apersepsi dengan bertanya pada siswa “siapa yang
mempunyai hewan peliharaan dirumah?”. Hampir semua siswa mengangkat
tangan. Ada yang memelihara ayam, ikan, kelinci, burung, dan lain-lain. Setelah
itu, guru menjelaskan bahwa ada hewan yang dipelihara sebagai hewan sirkus.
Siswa kembali ditanya, “hewan apa saja yang ada di sirkus?”. Siswa ada yang
menjawab gajah, macan, singa laut, lumba-lumba, dan lain-lain. Lalu siswa
diminta mengamati gambar hewan sirkus yang ada di buku. Guru memancing
siswa untuk bercerita tentang gambar tersebut. Setelah itu, guru meminta
perwakilan siswa untuk membaca teks perawatan hewan sirkus yang ada di buku.
Guru dan siswa bertanya jawab tentang teks bacaan tersebut.
170
Guru KH meminta siswa untuk membentuk kelompok dengan
beranggotakan 4 orang. Siswa mulai berkelompok dengan bantuan guru.
Kemudian siswa mengatur tempat duduk agar bisa berhadapan dengan anggota
kelompoknya. Guru mengintruksikan kepada siswa untuk mengerjakan soal
halaman 157 tentang pengamalan sila ke-4 pancasila untuk ditulis dibuku tulis dan
didiskusikan bersama teman kelompoknya. Anak mulai mengerjakan dan
berdiskusi. Bagi siswa yang sudah selesai mengerjakan, membawa hasil
pekerjaannya ke depan untuk di nilai guru. Bu KH memastikan siswa untuk segera
menyelesaikan tugas. Kemudian setelah semua siswa selesai mengerjakan dan
diberi nilai, Bu KH meminta siswa melanjutkan mengerjakan soal di halaman 163
tentang perhitungan waktu. Karena siswa banyak yang bingung dalam
mengerjakan, Bu KH memberi contoh soal dan menerangkan cara
mengerjakannya. Setelah siswa kembali mengerjakan soal dengan berdiskusi
bersama kelompoknya. Siswa MH tak sengaja menumpahkan minuman di lantai,
MH segera mengambil pel dan mengepel air yang tumpah di lantai. Bel istirahat
berbunyi, Bu KH meminta siswa untuk melanjutkan tugas setelah istirahat dan
setelah TIK.
Setelah pelajaran TIK anak-anak kelas 3 A kembali ke kelas. Tidak
beberapa lama bu KH juga masuk ke kelas. Bu KH meminta siswa menyelesaikan
tugas tentang perhitungan waktu yang belum selesai. Anak-anak kembali
mengerjakan tugas tersebut. Siswa yang kesulitan terlihat maju ke depan
menghampiri Bu KH untuk bertanya. Bu KH juga berkeliling di setiap kelompok
untuk melihat dan membatu siswa yang kesulitan mengerjakan. Beberapa
kelompok sudah selesai, namun masih ada kelompok yang belum selesai. Siswa
AL yang duduk paling belakang terlihat menyapu lantai di bawah mejanya, terlihat
bahwa lantai di bawah mejanya kotor kemudian siswa AL menyapu dan
membuangnya ke tempat sampah. Bel berbunyi tanda pelajaran sudah berakhir. Bu
KH meminta siswa untuk melanjutkan tugas tersebut sebagi PR. Pembelajaran
diakhiri dengan mengucap salam. Siswa menaikkan kursi diatas bangku. Siswa
yang piket besok jumat, melaksanakan piket dengan menyapu lantai dan
menghapus papan tulis.
Reduksi hasil observasi ke-7:
1. Guru KH bertanya kepada siswa tentang tumbuhan kangkung yang di
tanaman kemarin sudah di siram atau belum.
2. Bu KH mengingatkan siswa ntuk menyiram tanaman.
3. Bu KH melakukan apersepsi dengan menanyakan hewan peliharaan siswa.
4. Siswa mengamati gambar dan membaca teks tentang petunjuk merawat
hewan sirkus.
5. Siswa mengerjakan soal tentang pengamalan siswa ke 4.
171
6. Bu KH memberikan nilai kepada siswa yang sudah selesai mengerjakan
tugas.
7. Pada saat pembelajaran siswa SH tidak sengaja menumpahkan air dan
segera mengambil pel untuk di bersihkan.
8. Siswa AL terlihat menyapu bawah mejanya yang kotor, dan membuangnya
ke tempat sampah.
9. Siswa sebelum pulang menaikkan kursi diatas meja.
10. Siswa yang terjadwal piket menyapu kelas dan menghapus papan tulis.
HASIL OBSERVASI
Observasi : 8
Hari, tanggal : Kamis, 23 Februari 2017
Waktu : 09.00- 09.35
Lokasi : Ruang TIK
Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui ektrakurikuler TIK
Deskripsi hasil observasi :
Bel masuk sudah berbunyi, pukul 09.00 siswa kelas 3 A masuk ke
laboratorium TIK. Siswa mengambil tempat duduk yang di tumpuk di pinggir
ruangan dan duduk di depan komputer. Sebelum memulai pembelajaran Bu NN
mengucap salam. Bu NN meminta siswa untuk berkelompok dengan masing-
masing kelompok beranggotakan 3 siswa. Siswa pun berkelompok sesuai arahan
guru. Selanjutnya, masing-masing kelompok duduk di depan 1 komputer. Guru
menyampaikan tugas pada anak-anak untuk membuat gambar di microsoft word
sesuai kreativitas mereka, kemudian siswa diminta menceritakan gambar tersebut
dengan menuliskan cerita dibawah gambar. Guru NN mempersilahkan siswa
bertanya jika belum jelas.
Siswa mulai mengerjakan tugas yang diberikan. Beberapa kelompok mulai
menggambar. Guru NN berkeliling sambil membantu siswa yang kesulitan untuk
mengambar. Guru NN menemui kelompok yang tidak mengerjakan, kemudian
guru NN menegur dan menyuruh siswa untuk segera mengerjakan. Guru NN
menemui siswa FR yang malah bermain kertas dan tidak mengerjakan bersama
kelompoknya, kemudian Guru NN menegur untuk membuang kertas mainan ke
tempat sampah dan meminta siswa FR untuk kembali ke tempat duduk untuk
mengerjakan tugas.
Bel berbunyi tanda pembelajaran TIK selesai. Guru NN meminta siswa
untuk menyimapan tugasnya untuk dapat diselesaikan minggu depan. Siswa
setelah menyimpan tugasnya mengembalikan kursi dengan menumpuk kursi ke
tempat semula. Siswa satu persatu bersalaman dengan Bu NN dan keluar ruang
laboratorium kembali ke ruang kelas 3A untuk pelajaran kembali.
Reduksi hasil observasi ke-8:
1. Siswa kelas 3 A masuk ke ruang TIK.
172
2. Siswa mengambil tempat duduk yang di tumpuk di pinggir ruangan dan
duduk di depan komputer.
3. Bu NN membuka pembelajaran ekstrakurikuler TIK dengan salam.
4. Bu NN menjelaskan tugas yang akan di kerjakan oleh siswa secara
berkelompok untuk membuat gambar di microsoft word sekaligus
menceritakan gambar yang di buat.
5. Guru NN menegur siswa yang tidak mengerjakan dan malah bermain
kertas.
6. Ekstrakurikuler TIK berakhir siswa mengembalikan kursi dengan
menumpuk ke tempat semula.
7. Siswa kelas 3 A keluar ruangan TIK dan bersalam dengan Bu NN.
HASIL OBSERVASI
Observasi : 9
Hari, tanggal : kamis, 23 Februari 2017
Waktu : 11.20-12.00
Lokasi : kelas III A
Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui ekstrakurikuler
Deskripsi hasil observasi :
Ekstrakurikuler TPA dimulai pada pukul 11.20 setelah pembelajan selesai.
Bu KM memasuki ruang kelas III A dengan memberi salam. Siswa berdoa
bersama-sama. Bu KM membagi siswa di kelas menjadi lima kelompok dan
menuliskan nomer kelompok dipapan tulis. Guru mengajak siswa untuk tepuk
semangat sebelum pembelajaran. Bu KM memberikan nilai di papan tulis pada
setiap kelompok setelah tepuk semangat. Bu KM bertanya kepada siswa, “ siapa
yang tadi sholat subuh?” dan para siswa ada yang menunjuk jari ada yang tidak.
Kemudian Bu KM mangingatkan siswa untuk shalat lima waktu. Siswa diminta
membacar hadist shalat bergantian perkelompok dan Bu KH kembali
memeberikan nilai kepada masing-masing kelompok di papan tulis.
Bu KM mengingatkan siswa tentang PR kemarin. Bu KM memberikan
sanksi kepada siswa yang tidak mengerjakan PR untuk mengerjakan PR sebanyak
tiga kali sesuai kesepakatan kelas. Bu KM menuliskan doa bermimpi baik di papan
tulis kemudian meminta siswa menulisnya di buku. Bu KM memanggil siswa
secara bergantian maju untuk membaca iqra’ dengan di pandu Bu KM. Ketika
siswa mulai gaduh bu KM memperingati siswa agar tidak ramai dan Bu Km juga
mengurai nilai kelompok di papan tulis bagi siswa yang ramai. Setelah 'semua
mendapat giliran membaca iqro’ atau Al-qur’an, Bu KM menilai pekerjaan siswa
menulis doa mimpi baik. Selanjutnya Bu KM meminta siswa melafalkan doa
mimpi baik secara bersama-sama. Bu KM mengingatkan siswa untuk sholat
dhuhur di mushola sekolah setelah TPA selesai. Kegiatan TPA diakhiri dengan
berdoa bersama dan di tutup Bu KM dengan salam.
Reduksi hasil observasi ke-9:
173
Tidak ada nilai peduli lingkungan pada ekstrakurikuler TPA
HASIL OBSERVASI
Observasi : 10
Hari, tanggal : Jum’at, 24 Februari 2017
Waktu : 07.00- 08.45
Lokasi : Halaman SDN Tegalrejo 1
Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui budaya sekolah
Deskripsi hasil observasi :
Pukul 07.00 bel berbunyi, seluruh siswa dan guru berbaris di lapangan
untuk mengikuti kegiatan senam pagi. Dengan di Pandu bapak ibu guru anak-anak
mengatur barisan. Kegiatan senam di pimpin oleh guru olahraga Bu JN yang
berada di barisan paling depan. Senam mulai berlangsung seluruh siswa dan bapak
ibu guru melakukan senam dengan mengikuti irama musik dan gerakan Bu JN.
Sekitar 20 menit senam sudah selesai, Bu JN meminta anak-anak untuk
berbaris yang rapi mendekati Bu JN urut berdasarkan kelas. Bu JN membuka
dengan salam kemudian Bu JN memberitahu kan pada anak-anak bahwa akan ada
kegiatan untuk memperingati hari sampah sekaligus melakukan kegiatan jumat
bersih. Dimana anak-anak dengan di pandu bapak ibu guru diminta memilah
sampah untuk di masukkan pada tong sampah besar yang nantinya sampah
tersebut akan di bawa untuk di tabung ke bank sampah. Selanjutnya anak-anak
juga diminta melakukan kegiatan jumat bersih untuk memebrsihkan ruang kelas
dan lingkungan sekolah. Barisan di bubarkan anak-anak mulai melakukan kegiatan
memilah sampah dan bersih-bersih.
Peneliti melihat anak-anak memilah sampah yang berada di tempat sampah
untuk di masukkan dalam bak sampah besar. Selain itu, peneliti menemui anak-
anak yang membersihkan rumput liar di lapangan, ada yang menyiram tanaman,
membersihkan lumut, menyapu halaman, dan membersihkan kaca jendela kelas.
Terlihat Pak SG berpartisipasi memberikan contoh membersihkan lumut
menggunakan sikat. Bu JN memberitahu dan mencontohi siswa bagaimana cara
memilah sampah yang benar untuk di masukkan ke tong besar. Siswa mencuci
tangan di wastafel setelah melakukan kegiatan bersih-bersih.
Reduksi hasil observasi ke-10:
1. Pukul 07.00 seluruh siswa di SDN Tegalrejo 1 di bantu bapak ibu guru
berbaris di halaman sekolah untuk melakukan senam pagi bersama-sama.
2. Kegiatan senam di pandu oleh Bu JN.
3. Bapak ibu guru dan seluruh siswa melakukan senam.
4. Setelah senam siswa berkumpul dan berbaris sesuai kelasnya.
5. Bu JN memberitahu pada anak-anak bahwa untuk memperingati hari
sampah sekaligus melakukan kegiatan jumat bersih, mengajak seluruh
174
siswa dengan di pandu bapak ibu guru untuk memilah sampah dan
membersihkan lingkungan sekitar.
6. Siswa membersihkan lingkungan kelas, dengan mengambil sampah di
kolong meja, di rak buku.
7. Siswa memilah sampah dan memasukkan ke dalam bak sampah besar
untuk di tampung dan akan di tabungkan ke bank sampah, dengan di bantu
dan di jelaskan oleh bu JN.
8. Peneliti menemui anak yang membersihkan rumput liar di halaman
sekolah, menyiram tanaman, membersihkan lumut, menyapu halaman, dan
membersihkan kaca.
9. Pak SG memberi contoh membersihkan lumut.
10. Siswa mencuci tangan di wastafel setelah melakukan kegiatan bersih-
bersih.
HASIL OBSERVASI
Observasi : 11
Hari, tanggal : Sabtu, 4 Maret 2017
Waktu : 11.00- 12.10
Lokasi : Halaman SDN Tegalrejo 1
Kegiatan :Implementasi nilai peduli lingkungan melalui ektrakurikuler
Pramuka
Deskripsi hasil observasi :
Kegiatan pramuka di mulai pada pukul 11.00 setelah selesai pembelajaran.
Kegiatan ekstrakurikuler pramuka di ikuti oleh siswa kelas 3 sampai kelas 5.
Dimana kelas tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu siaga untuk kelas 3 dan
4, dan kelompok penggalang untuk kelas 5. Kegiatan pramuka di awali dengan
upacara dengan membentuk barisan seprti huruf U. Dimana kelompok siaga dan
penggalang melakukan upacara dengan terpisah. Upacara penggalang di pandu
oleh Kak MJ dan Bunda KR dan Siaga di pandu olah Bunda YN dan Kak BD.
Sebelum upacara di mulai Kak MJ mengintruksikan untuk merapikan pakaian.
Upacara dimulai siswa melaporkan bahwa siap mengikuti kegiatan pramuka, juga
menyanyikan lagu indonesia raya, dan melafalkan bersama-sama Dasa Darma
Pramuka. Sebelum barisan penggalang di bubarkan Kak MJ menjelaskan materi
yanga kan di ajarkan yaitu menuliskan jenis tanaman TOGA dan manfaatnya,
serta sandi semaphore.
Barisan penggalang di bubarkan siswa menunju papan tanaman TOGA dan
mulai menuliskan jenis tanaman TOGA dan manfaatnya di buku tulis. Setelah
siswa selesai menuliskan jenis tanaman TOGA dan manfaatnya Kak MJ dan
Bunda KR mengecek hasil tulisan siswa. Kemudian siswa di minta berkumpul
sesuai kelompoknya. Lalu Kak MJ memberikan tugas berupa lembaran soal
tentang sandi semphore untuk di kerjakan siswa. Siswa berkelompok lalu
mengerjakan soal tersebut.
175
Siswa siaga dibagi menjadi dua kelompok untuk kelas 3 di pandu Kak BD
dan diberikan materi tali menali. Kak BD memberikan contoh menyambung dua
tongkat menggunakan tali. Kemudian siswa di minta berkelompok dan setiap
kelompok mempraktekkan cara menyambung dua tongkat seperti contoh pak budi.
Siswa siaga kelas 4 di pandu oleh Bunda YN dan di berikan materi baris-berbaris
oleh Bunda YN.
Peluit berbunyi siswa siaga berkumpul dan siswa penggalang juga
berkumpul secara terpisah. Siswa penggalang berbaris sesuai regu atau kelompok.
Kemudian Kak MJ menimpin menyiapkan barisan dan mengintruksikan untuk
merapikan pakaian. Kak MJ dan Bunda KR meminta siswa penggalang untuk
melanjutkan soal semaphore sebagai PR di rumah dan memberikan tugan minggu
depan kepada siswa penggalang untuk membawa tanaman toga juga bendera
semaphore. Sebelum di akhiri siswa di minta untuk yel-yel SDN Tegalrejo dan
dilanjutkan untuk berdoa. Barisan di bubarkan, siswa satu persatu bersalaman
dengan pembina.
Reduksi hasil observasi ke-11:
1. Siswa berbaris untuk mengikuti upacara
2. Siswa dipimpin pembina pramuka untuk mengecek kerapian pakaian.
3. Siswa penggalang melafalakan dasa dharma secara bersama-sama.
4. Kak MJ dan Bunda KR memberikan tugas kepada siswa penggalang untuk
mencatat jenis tanaman TOGA dan manfaatnya.
5. Siswa penggalang menuliskan jenis tanaman TOGA dan manfaatnya di
buku tulis siswa.
6. Pembina mengecek pekerjaan siswa menulis tanaman TOGA.
7. Kak MJ dan Bunda KR memberikan tugas untu minggu depan pada siswa
penggalang untuk membawa tanaman TOGA.
8. Sebelum kegiatan berakhir siswa berbaris dan di pimpin Kak MJ untuk
mengecek kerapian pakaian.
HASIL OBSERVASI
Observasi : 12
Hari, tanggal : Senin, 6 Maret 2017
Waktu : 06.35- 06. 45
Lokasi : Kelas 5 A
Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui budaya sekolah
Deskripsi hasil observasi :
Pukul 06.35 siswa-siswi SDN Tegalrejo 1 mulai berdatangan di sekolah. Di
pintu gerbang bapak kepala sekolah dan bapak/ibu guru menyambut ketadangan
siswa. Siswa-siswi bersalaman dengan kepala sekolah dan bapak/ibi guru dan
menuju kelas masing-masing. Di ruangan kelas 5 A peneliti menemui beberapa
siswa yang sedang menyapu kelas. Sampah yang di sapu di buang ke tempat
sampah dengan menggunakan serok. Siswa yang masuk ke kelas merapikan kursi
176
dengan menunurunkan kursi yang ada di atas bangkunya sendiri-sendiri. Selain itu,
peneliti menemui siswa yang membersihkan sampah plastik bungkus makan yang
ada di kolong mejanya, kemudian siswa membuangnya di tempat sampah
anorganik.
Reduksi hasil observasi ke-1:
1. Siswa menyapu kelas, dan membuang sampah yang di sapu di tempat.
2. Siswa merapikan kursi dengan menurunkan kursi dari meja.
3. Siswa membersihkan sampah di kolong meja , dan membuangnya ke
tempat sampah.
HASIL OBSERVASI
Observasi : 13
Hari, tanggal : Selasa, 7 Maret 2017
Waktu : 07.00- 12.20
Lokasi : Kelas 5 A
Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui pembelajaran
Deskripsi hasil observasi :
Siswa kelas 5 berbaris di depan kelas dengan di pimpin oleh siswa ZL.
Siswa masuk kelas dengan rapi sesuai barisannnya dan duduk di tempat duduknya
masing-masing. Siswa ZL memimpin berdoa di depan kelas, di lanjutkan dengan
yel-yel SDN Tegalrejo 1, dan menyanyikan lagu Indonesia raya. Pak SG masuk ke
kelas pukul 7.10 dan membuka pembelajaran dengan salam dan memimpin kelas 5
A untuk yel-yel “ 5A rajin, 5A pandai, 5A sukses”.
Pak SG meminta siswa membuka buku Tema 8 Ekosistem Subtema 1
Pembelajaran 1. Sebelum masuk pelajaran, Pak SG mengingatkan pembelajaran
tentang populasi yang sudah di ajarkan hari senin dengan bertanya jawab tentang
pengertian individu dan populasi. Pemeblajaran di lanjutkan pada materi
ekosistem. Sebelumnya Pak SG bertanya pada siswa, “Tempat hidup Makhluk
hidup di namakan?”. Siswa FN menjawab, “Habitat”. Pak SG meminta siswa kelas
5A memberi tepuk tangan kepada FN.
Pak SG menyiapkan LCD untuk menjelaskan pada siswa. Kemudian siswa
diminta mengamati dua buah gambar yang ada di LCD dan melakukan tanya
jawab tentang gambar tersebut. Pak SG memberikan penjelasan tentang gambar
tersebut, bahwa gambar 1 tentang lingkungan yang tandus karena tidak ada
tanaman juga hewan dan gambar 2 tentang lingkungan yang pohon-pohon besar
dan hijau serta terdapat beberapa hewan. Pak SG meminta siswa untuk selalu
menjaga lingkungan. Selanjutnya Pak SG meminta siswa menyebutkan contoh
benda abiotik yang ada pada gambar 1 dan siswa juga di minta menyebutkan
benda biotik dan abiotik pada gambar 2. Pak SG mengingatkan siswa untuk
menjaga lingkungan agar tetap bersih dan nyaman seperti gambar 2. Selain itu juga
mengingatkan siswa untuk menjaga lingkungan sekolah dengan melakukan piket
dan kegiatan jumat bersih.
177
Pak SG melanjutkan materi melalui LCD. Pak SG menjelaskan pengertian
ekosistem dan susunan ekosistem. Siswa mendengarkan penjelasan Pak SG sambil
menulis hal yang penting. Saat Pak SG menjelaskan tentang susunan ekosistem
individu dengan gambar seekor kambing, Pak SG bertanya kepada siswa “di
gambar ini gimana lingkungan tempat tinggal kambing, bersih tidak?”. Siswa
menjawab denagn serentak, “Bersih”. Selanjutnya Pak SG memberikan arahan
untuk membersihkan tempat tinggal siswa dengan tidak membuang sampah
sembarangan. Pak SG kembali menjelaskan materi tentang komponen ekosistem
yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik serta contoh dari keduanya.
Siswa BG, AL, BN di minta membaca teks percakapan di buku.
Selanjutnya siswa SL, BH, AN di tunjuk bergantian membaca teks ekosistem,
sementara siswa lain menyimak teks bacaan di buku masing-masing. Setelah
selesai membaca Pak SG menjelaskan isi teks bacaan tentang ekosistem dan
menyinggung bacaan di teks tentang pentingnya air bagi makhluk hidup. Pak SG
bertanya kepada siswa, “Bagaimana cara menjaga air agar tetap bersih”. Siswa
menjawab dengan berbagai jawaban, seperti tidak membuang sampah di sungau,
tidak membuang detergen ke tanah, tidka membuang limbah pabrik ke sungai, dan
sebagainya. Pak SG mengonfirmasi jawaban tersebut dan menjelaskan pada siswa
bahwa ciri air yang bersih tidak berbau,tidak berwarna, dan tidak mempunyai rasa.
Selanjutnya, siswa diminta menjawab pertanyaan yang ada di bawah teks
untuk di kerjakan bersama teman sebangku. Bel istirahat berbunyi, anak-anak di
persilahkan untuk istirahat terlebih dahulu dan Pak SG juga meminta siswa untuk
membuang sampah makanan ke tempat sampah. Jam istirahat berakhir, siswa kelas
5 kembali mengerjakan tugas. Setelah semua siswa selesai, Pak SG meminta siswa
untuk mempresentasikan hasil jawaban dan meminta kelompok yang tidak maju
untuk bertanya, menanggapi, dan menambahi. Beberapa kelompok sudah
menyampaikan hasil pekerjaannya. Pak SG meminta siswa bertepuk tangan.
Pembelajaran di lanjutkan dengan meminta siswa membentuk kelompok
besar yang terdiri dari 4-5 orang. Setiap kelompok diberikan kertas untuk
mengamati dan menuliskan contoh komponen biotik dan abiotik di halaman
sekolah. Siswa melakukan pengamatan di luar kelas dan menuju lingkungan
sekolah sambil menuliskan hasil pengamatannya di kertas yang sudah di bagikan.
Siswa kembali ke kelas dan mempresentasikan hasil pekerjaan satu kelompok.
Kelompok yang tidak presentasi menanya dan menambahkan jawaban. Pak SG
memberikan klarifikasi hasil presentasi dari beberapa kelompok tentang
pengamatan biotik dan abiotik. Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan untuk diberi
nilai oleh Pak SG. Selanjutnya pembelajaran dilanjutkan dengan materi lingkaran.
Pembelajaran dilanjutkan, Pak SG menjelaskan lingkaran melalui LCD
dengan menunjukkan yang mana jari-jari dan diameter. Karena bel pulang sudah
berbunyi, Pak Sg memberikan siswa tugas untuk mengukur benda yang
178
mempunyai lingkaran seperti gelas, mangkok, dan sebagainya dengan
menggunakan tali jahit yang di lingkarkan pada lingkaran tersebut. Kemudian
mengukur tali yang sudah di lingkarkan dengan penggaris dan di catat di buku tulis
siswa. Siswa di perbolehkan berkemas-kemas dan Pak SG mengingatkan siswa
untuk sholat berjama’ah di mushola lalu kembali ke kelas. siswa menuju ke
mushola untuk sholat dhuhur bersama Pak SG. Setelah solah berjama’ah siswa
kelas 5 kembali ke kelas. Siswa ZL memimpin teman-teman untuk yel-yel 5 A dan
menyanyi lagu pada mu negeri. Setelah itu siswa berdoa dan ditutup salam oleh
Pak SG. Pak SG juga mengingatkan siswa untuk piket sebelum pulang. Siswa
merapikan kursi dengan menaruhnya diatas meja masing-masing. Siswa yang
bergiliran piket melakukan piket dnegan menyapu, menghapus papan tulis,
mematiakn lapu juga kipas angin.
Reduksi hasil observasi ke-13:
1. Siswa kelas 5A mempelajari ekosistem pada Tema 8 Subtema 1
Pembelajaran 1.
2. Pak SG mengingatkan kembali pelajaran hari senin kemarin tentang
individu dan populasi.
3. Pak SG menggunakan LCD untuk menayangkan dua gambar tentang
lingkungan yang berbeda.
4. Pak SG mengingatkan kepada siswa untuk menjaga lingkungan agar tetap
bersih dan nyaman.
5. Pak SG melanjutkan materi tentang unsur dan komponen makhluk hidup
seperti biotik dan abiotik serta contohnya.
6. Siswa SL, BH, AN di tunjuk bergantian membaca teks ekosistem
7. Pak SG menjelaskan isi teks bacaan tentang ekosistem dan menyinggung
bacaan di teks tentang pentingnya air bagi makhluk hidup.
8. Pak SG dan siswa bertanya jawab bagaimana cara menjaga air agar tetap
bersih.
9. Pak SG menjelaskan ciri-ciri air yang bersih.
10. Siswa mengerjakan soal tentang teks ekosistem dengan teman sebangku.
11. Sebelum istirahat Pak SG berpesan untuk membuang sampah makanan ke
tempat sampah.
12. Siswa mempresentasikan hasil diskusi dan saling memberikan tanggapan
atau bertanya.
13. Pak SG memberikan tugas pada siswa untuk melakukan kegiatan
pengamatan komponen biotik dan abiotik di sekitar sekolah.
14. Siswa secara berkelompok berkeliling lingkungan sekolah untu melakukan
pengamatan komponen biotik dan abiotik kemudian di tulis dalam lembar
tabel.
179
15. Siswa mempresentasikan hasil pengamatan dan saling memberikan
tanggapan dan juga pertanyaan.
16. Pak SG memberikan klarifikasi jawaban kepada siswa.
17. Pak SG memberikan penilaian hasil pekerjaan siswa mengamati komponen
biotik dan abiotik.
HASIL OBSERVASI
Observasi : 14
Hari, tanggal : Selasa, 7 Maret 2017
Waktu : 12.45
Lokasi : Kelas 5 A
Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui budaya sekolah
Deskripsi hasil observasi :
Siswa kelas 5 A setelah sholat berjamah di mushola kembali ke kelas untuk
berdoa. Setelah pak SG memberi salam, siswa berdiri dan merapikan kursi dengan
menaruh kursi di atas meja. Kemudian setelah itu peneliti menemui 4 siswa yang
melakukan piket kelas. Siswa mulai menyapu ruangan kelas dari belakang, bawah
meja, hingga depan kelas. Siswa membuang sampah yang di sapu tadi ke bak
sampah denagn menggunakan serok. Selain menyapu, peneliti menemui siswa
yang mengapus papan tulis. Setelah selesai menyapu, siswa mengembalikan sapu
dan serok ke tempat semula. Sebelum pulang tak luapa siswa tersebut mematikan
lampu dan kipas angin.
Reduksi hasil observasi ke-14:
1. Seluruh siswa kelas 5 merapikan kursi dengan menarunya diatas meja.
2. Siswa yang piket menyapu kelas, dan membuang sampah yang di sapu di
tempat sampah.
3. Siswa menghapus papan tulis.
4. Siswa yang piket mengembalikan sapu dan serok ke tempat semula.
5. Mematikan lampu dan kipas angin sebelum pulang.
HASIL OBSERVASI
Observasi : 15
Hari, tanggal : Sabtu, 11 Maret 2017
Waktu : 11.00- 12.10
Lokasi : Halaman SDN Tegalrejo 1 dan Kebun TOGA
Kegiatan : Implementasi nilai peduli lingkungan melalui ektrakurikuler
Pramuka
Deskripsi hasil observasi :
Kegiatan pramuka dimulai pukul 11.00 yang diikuti oleh siswa kelas 3, 4,
dan 5. Siswa sebelum melakukan upacara melakukan pengecekan kerapian
denagn di pimpin pembina masing-masing. Kelas 3 dan 4 sebagai kelompok siaga
mengikuti upacara dengan di pandu oleh Kak BD dan Bunda YN. Kelompok
penggalang kelas 5 juga melaksanakan upacara terpisah yang di pandu oleh Kak
MJ dan Bunda KR. Setelah upacara kelompok penggalang selesai, Kak MJ tidak
180
membubarkan barisan namun menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kak
MJ dan Bunda KR menjelaskan bahwa kegiatan hari ini adalah menanam TOGA
yang di bawa siswa penggalang dari rumah dan praktek semaphor. Barisan di
bubarkan dengan dipandu Kak MJ dan Bunda KR siswa penggalang diajak secara
bersama-sama menuju tempat menanam TOGA di kebun TOGA samping sekolah.
Selanjutnya siswa mulai menanam TOGA, ada yang menanam di pot, ada juga
yang di tanah. Tanaman yang di tanam beraneka ragam, mulai dari tanaman
kunyit, jahe, lengkuas, kencur, bawang merah, dan lain-lain. Bunda KR sambil
memantau memberitahukan kepada siswa penggalang bahwa tanaman yang di
tanam harus di siram rutin agar tumbuh. Setelah siswa menanam, siswa tidak lupa
untuk cuci tangan di wastafel di area halaman sekolah.
Kak MJ meminta siswa untuk mengambil bendera semaphor. Dengan di
pandu Kak MJ dan Bunda KR siswa berbaris dan mengambil jarak di lapangan
untuk praktek semaphor. Kak MJ berada di depan barisan dan mengajari
memegang semaphor. Selanjutnya, Kak MJ mulai mengajari angka dan huruf
dengan menggunakan semaphore. Siswa mencontoh gerakan kak MJ, sementara
Bunda KR berkeliling untuk memantau dan membenarkan gerakan siswa
memegang bendera. Setelah siswa di ajarkan huruf dan angka dengan bendera
semaphor, Kak MJ memerintah siswa mengambil buku tulis dan bolpoint. Kak MJ
memerintahkan siswa untuk duduk dan menebak gerakan bendera semaphor Kak
MJ dan menuliskan di buku tulis. Jawaban siswa kemudian di cocokkan secara
bersama-sama.
Waktu menunjukkan pukul 12.00 siswa siaga dan penggalang berkumpul
berbaris secara terpisah. Dengan di pimpin pembina masing-masing siswa di cek
kerapian dan di ajak melakukan yel-yel. Kegiatan ekstra pramuka diakhiri dengan
berdoa bersama, kemudian barisan di bubarkan dan siswa bersalaman dengan
pembina pramuka.
Reduksi hasil observasi ke-15:
1. Siswa Siaga dan Penggalang berbaris secara terpisah membentuk huruf U.
2. Siswa melakukan cek kerapian dengan di pandu pembina.
3. Siswa melakukan upacara sebelum kegiatan pramuka.
4. Siswa penggalang membawa tanaman TOGA dari rumah.
5. Siswa menanam tanaman TOGA di kebun TOGA.
6. Siswa mencuci tangan setelah menanam TOGA.
7. Siswa di pandu Pembina mempraktekkan semaphor di halaman sekolah.
8. Sebelum pramuka berakhir siswa berbaris mengecek kerapian dan yel-yel
yang di pandu oleh pembina.
181
Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan : SD Tegalrejo 1 Yk
Kelas/Semester : V/2
Tema : 8 Ekosistem
Sub Tema : 1 Komponen Ekosistem
Pembelajaran : I (satu )
Alokasi Waktu : 6 JP ( 6 x 35 menit )
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianut.
2. Memiliki perilaku jujur disiplin dan percaya diri tanggung jawab, santun,
peduli dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengdengar, melihat membaca
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya ciptaan tuhan dan
kegiatannya dan benda – benda yang di jumpainya dirumah dan disekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mecerminkan anak sehat da dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Bahasa IndonesiaBa Indonesia
1.1 Meresapi makna anugerah Tuhan yang Maha Esa berupa bahasa
Indonesiayang diakui sebagai sarana yang lebih unggul,daripada bahasa lain
untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
2.1 Memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap makanan dan rantai
makanan serta kesehatan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia.
3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku tentang makanan dan rantai
makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam dan
pengaruh kegiatan manusia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosa kata baku.
4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan buku tentang makanan
dan rantai makanan, kesehatan manusia, keseimbangan ekosistem, serta alam
dan pengaruh kegiatan manusia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
Indikator
3.1.1 Menjelaskan informasi dari teks laporan buku tentangcara-cara aliran
energi di dalam sebuah ekosistem
4.1.1 Membuat laporan sederhana tentang cara-cara aliran energi di dalam
sebuah ekosistem
MatematikaBahasa
1.1 Menerima,menghargai dan menjalankan ajaran agamayang dianut
2.2 Menunjukkan sikap berpikir logis,kritis dan kreatif
3.7 Menemukan rumus keliling dan luaslingkaran melalui suatu percobaan.
4.5 Melakukan percobaan dan melaporkan hasilnya untuk menemukan keliling
182
dan luas lingkaran serta menemukan rumus keliling dan luas lingkaran.
Indikator:
3.7.1Menentukan rasio keliling dan diameterlingkaran.
4.5.1Melakukan percobaan untuk menemukan rumus keliling dan luas lingkaran.
IPA 1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama
yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli
lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi
3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya dan mendeskripsikan rantai
makanan pada ekosistem dilingkungan sekitar
4.6 Menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan
jejaring makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri
dari karnivora, herbivora,dan omnivora
Indikator:
3.6.1 Mengidentifikasi komponen di dalamsebuahekosistem
4.6.1 Melakukan pengamatan untuk mengidentifikasi komponen di dalam
sebuah ekosistem
C. Tujuan pembelajaran:
1. Dengan menggali informasi dari bacaan, siswa mampu
mengidentifikasikomponen di dalam sebuah ekosistem.
2. Dengan melakukan Tanya jawab, siswa mengetahui komponen dalam
sebuah ekosistem.
3. Denganbekerjasamadengankelompokdalammengamatilingkungansekitar,
siswa mampu membedakan benda hidup dan benda tidak hidup.
4. Dengan mengolah informasi yang disediakan, siswa mampu memahami
rasio keliling dan diameter lingkaran.
5. Dengan mengolah informasi yang disediakan, siswa mampu memahami
rasio keliling dan diameter lingkaran.
D. Materi Pembelajran
1. Membaca Teks percakapan tentang Ekosistem
2. Mengenal Jenis - jenis Ekosistem dan daur Hidup binatang
3. Mengidentifikasi binatang menurut jenis makanannya (
herbivora,karnivora, dan Omnivora).
4. Mengenal kubus, jaring-jaring kubus, volume kubus dan merancang
pembuatan kubus.
E. Metode dan Pendekatan Pembelajaran
183
Metode : Ceramah, tanya jawab dan diskusi
Model : Pembelajaran berbasis penemuan ( Discovey Learning )
Pendekatan : Saintific ( Menanya, Mengamati, Mengumpulkan informasi,
Eksperimen, dan mengkomunikasikan
F. Media/Alat Bantu dan Sumber Belajar:
Sumber : Buku Gurudan buku siswa
Alat : kartu tanya,
Media : LCD, Screen dan laptop, CD pembelajaran
G. Kegiatan Pembelajaran
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN Waktu
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam dan mengajak berdoa
.
2. Menyanyikan lagu Indonesia raya di pimpin
oleh satu siswa.
3. Melakukan presensi/ mengecek kehadiran
peserta didik
4. Memberikan apersepsi melalui Tanya jawab
materi sebelumnya dan yang dikaitkan dengan
materi hari ini.
5. Menyampaikan tujuan dan tema pembelajaran
hari ini.
15menit
Inti
1. Mulai kegiatan dengan membaca percakapan
sederhana tentang berbagai ekosistem di
berbagai belahan dunia dan sosialisasikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
(Kegiatanmengamati)
2. Guru menstimulus rasa ingin tahu siswa
dengan memberikan pertanyaan-pertanyan
seperti:
Apa yang kamu ketahui tentang ekosistem?
Menurutmu apa komponen yang penting dalam
sebuah ekosistem?
3. Padukan kegiatan ini dengan pembahasan
tentang pembelajaran ekosistem
Langkah-Langkah Kegiatan:
4. Siswa membaca teks bacaan Ekosistem secara
saksama.
5. Siswa mengamati bagian-bagian informasi
penting dari bacaan dan merumuskan
komponen-komponen yang penting dalam
sebuah ekosistem cermat dan teliti. (Kegiatan
Mengamati)
Langkah-LangkahKegiatan:
165
menit
184
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN Waktu
6. Siswa berkolaborasi dengan teman sebangku
dalam kegiatan menanya.
7. Siswa mendengarkan instruksi/urutan kegiatan
yang diberikan guru.
8. Siswa mencermati daftar pertanyaan tentang
ekosistem dan hal-hal yang berkaitan dengan
ekosistem.
9. Siswa bersama teman sebangku menjawab
pertanyaan yang diberikan pada kertas yang
telah disediakan.
10. Siswa di perbolehkan mencari informasi
tambahan dari berbagai sumber untuk
melengkapi jawaban mereka.
11. Siswa menempelkan jawaban mereka di karton
besar dan menempelkannya di dinding kelas.
12. Siswa melakukan “Galery Walk” dengan
membaca secara bergantian hasil jawaban
mereka di Kartu Tanya.
Langkah-LangkahKegiatan:
13. Siswa berlatih bekerja berkelompok untuk
mengamati dan mengidentifikasi karakteristik
benda hidup dan benda mati dari berbagai
sumber. (Kegiatan mencari informasi)
14. Siswa melengkapi table karakteristik benda
hidup dan benda mati serta mencari contoh
dengan memperhatikan masing-masing
karakteristiknya.
15. Siswa kemudian mempresentasikan hasil
pekerjaan mereka di depan kelas dengan sikap
percaya diri.
16. Bimbing siswa untuk berbicara dengan
memperhatikan konten atau isi materi, volume
suara yang cukup, kejelasan kata, intonasi
bervariasi sertasikap percaya diri ketika
berbicara di depan kelas.
Langkah-LangkahKegiatan:
17. Siswa mengidentifikasikan persoalan tentang
konsep lingkaran dan karakteristiknya secara
cermat dan teliti.
18. Siswa mengidentifikasi gambar lingkaran dan
unsur-unsur penting dalam sebuah lingkaran
diantaranya jari-jari, diameter, luas dan keliling
lingkaran. (kegiatan Mengasosiasikan)
185
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN Waktu
19. Siswa melakukan metode penghitungan
dengan menentukan rasio untuk menghitung
keliling lingkaran menggunakan rumus.
20. Siswa bekerja dengan teman sebangku untuk
menggali lebih dalam tentang konsep bangun
datar lingkaran
21. Siswa berlatih memecahkan beberapa
persoalan bangun datar lingkaran dan berlatih
menentukan keliling dan keliling diameter
dalam lingkaran dengan cermat dan teliti.
22. Bimbing siswa dalam memecahkan persoalan
penghitungan lingkaran serta secara cermat dan
teliti.
Langkah-Langkah Kegiatan:
23. Siswa mengidentifikasikan persoalan
penghitungan keliling lingkaran
24. Siswa memecahkan permasalahan matematika
berdasarkan pemahaman mereka tentang
penghitungan keliling lingkaran
(Mengomunikasikan)
25. Siswa menyelesaikan masalah matematika
secara cermat dan teliti
26. Bimbing siswa dalam mengidentifikasi soal
dan menggunakan penghitungan model
matematika dengan benar dan sistematis
27. Siswa mengamati lingkungan sekitar mereka
serta mengidentifikasi benda hidup maupun
benda mati serta konsep biotic dan abiotik
dengan disertai pencarian informasi dari
berbagai sumber
28. Merupakan media untuk mengukur seberapa
banyak materi yang sudah dipelajari dan
dipahami siswa dengan bimbingan orang tua.
29. Pada aktivitas ini lebih ditekankan pada sikap
siswa setelah mempelajari materi.
30. Siswa mencari gambar makhluk hidup maupun
tak hidup dari berbagai media dan sumber.
31. Siswa mengelompokkan ekosistem kedalam
ekosistem yang berbeda-beda serta
menentukan koleksi tumbuhan dan hewannya
di dalam sebuah albumekosistem.
32. Siswa melengkapi gambar-gambar dalam
album dengan lengkap berdasarkan
pengetahuan yang mereka miliki dan pencarian
186
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN Waktu
dari berbagai sumber.
Penutup 1. Peserta didik dengan bimbingan guru
menyimpulkan hasil pembelajaran pada
pertemuan hari itu.
2. Guru member kesempatan kepada beberapa
peserta didik untuk menyampaikan
pendapatnya tentang pembelajaran yang
telah diikuti.
3. Guru melakukanpenilaian remedial
danpengayaan
4. Guru menyampaikan pesan moral untuk
senantiasa menghormati keanekaragaman
suku bangsa di Indonesia, menumbuhkan
rasa peduli sosial yang tinggi, dan bijaksana
dalam menggunakan sumber daya alam
yang ada.
5. Menyanyikan lagu wajib Bagimu Negeri
dipimpin satu siswa
6. Salam dan doa penutup.
30 menit
H. Penilaian
a. Penilaian Sikap :
- Kecermatan dan ketelitian dalam menggali informasi dalam teks dan
mengamati gambar
- percaya diri dalam melakukan kegiatan
b. Penilaian pengetahuan :
- Tes harian
- Penugasan
c. Penilaian Ketrampilan
- Penugasan
Rubrik terlampir
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Sutraji.M.Pd
NIP .1965012 198604 1001
Yogyakarta,7Maret 2017
Guru Kelas V
Sagiman.S.Pd
NIP .19580524 198012 1 006
187
LAMPIRAN
IPA dan Bahasa Indonesia
Menjawab pertanyaan teks
1. Apakah yang dimaksud dengan individu, habitat, populasi, komunitas, dan
ekosistem?
2. Apa sajakah yang termasuk dalam benda tak hidup pada sebuah ekosistem?
Bagaimanakah benda hidup dan tak hidup dalam ekosistem saling
berinteraksi?
3. Sebutkan macam-macam komunitas yang kamu ketahui beserta populasi dan
individu yang tinggal di dalamnya!
Nomor Soal Bobot skor
1 10
2 10
3 10
Skor maksimal 30
Penilaian :
x 100
Mengamati benda biotik dan abiotik (penilaian keterampilan)
1. Bekerja samalah dengan teman sebangku atau teman sebelahmu.
2. Pergilah ke luar kelas dan amatilah sekelilingmu.
No. Nama benda Biotik Abiotik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
3. Dengan menggunakan tabel hasil pengamatan di atas, tentukan benda-
bendayang memiliki ciri sebagai benda hidup dan benda tak hidup yang ada di
sekitarmu.
188
4. Catatlah nama benda-benda itu di dalam tabel di bawah ini.
5. Tahukah kamu bahwa benda tak hidup atau benda mati disebut dengan istilah
abiotik? Sedangkan benda hidup diberi istilah biotik. Berilah tanda (v) untuk
membedakan apakah benda itu termasuk biotik atau abiotik.
6. Bandingkanlah hasil pekerjaanmu dengan kelompok yang lain.
7. Tuliskan kesimpulanmu tentang benda biotik dan abiotik pada akhir kegiatan.
Kerjakan soal di bawah ini!
Nomor Soal Bobot skor
1a 10
1b 10
2a 10
2b 10
Skor maksimal 40
Penilaian :
x 100
Kesimpulan:
189
1. Penilaian Sikap dan pengetahuan
Bahasa Indonesia
190
Matematika
191
Penilaian Keterampilan (IPA dan Bahasa Indonesia)
Mengamati dan menulis laporan pengamatan biotik dan abiotik
Pertanyaa/
bahan
diskusi
Siswa
mampu
menuliskan
sesuai tabel
ciri benda
hidup dan tak
hidup disertai
masing-
masing
contoh
dengan benar
(3 ) √
Siswa
menuliskan
dengan benar
ciri benda hidup
dan tak hidup,
namun salah
pada pemberian
contohnya.
(2)
Siswa
menuliskan
dengan benar
contoh benda
hidup dan tak
hidup, namun
salah pada
cirinya.
(1)
Siswa salah
menuliskan
ciri benda
hidup dan tak
hidup dan
juga
salahmember
ikan contoh.
(0)
Kesimpulan Kesimpulan
dinyatakan
dengan sang
at jelas dan
didukung
data yang
akurat.
(4)
Kesimpulan
dinyatakan cukup
jelas. Namun,
terdapat beberapa
data pendukung
yang tidak akurat.
(3)
Kesimpulan
kurang jelas
dan sebagian
data
pendukung
tidak akurat.
(2) √
Kesimpulan
tidak jelas
dan tidak
didukung
data yang
akurat.
(1)
192
Kegiatan Membuat Diorama Ekosistem (IPA)
KEGIATAN PENGAYAAN
Ekosistem
Dengan menerapkan pemahaman komposisi dan proporsi, serta pemahaman
tentang sebuah ekosistem, siswa membuat model Ekosistem yang mereka pilih
secara berkelompok.
Langkahkerja:
• Siswa bekerja berkelompok beranggotakan 3-4 orang.
• Siswa membuat model diorama ekosistem menggunakan kardus bekas.
• Siswa dapat menggambar, mewarnai atau mencat diorama mereka, serta
mendekorasi ekosistem yang mereka ciptakan.
•Siswa dapat menggunakan potongan gambar, hewan, tumbuhan ataupun makhluk
hidup lainnya untuk diletakkan di dalam diorama (potongan hewan dapat
digambar atau di cetak, atau digunting dari majalah, Koran maupun sumber
lainnya.
• Siswa juga perlu menyertakan bentuk lingkungan tak hidup (air, cahaya,
matahari)di dalam diorama mereka.
• Siswa kemudian mempresentasikan hasil diorama ekosistem beserta perangkat
lingkungan hidup dan tidak hidupnya di depan kelas.
193
Kriteria keberhasilan:
Kejelasan dan Kelengkapan diorama ekosistem.
Penjelasan lisan yang mendetail tentang diorama lingkungan ekosistem
mereka
Kreativitas dan kerapian dalam pengerjaan tugas
194
195
196
197
198
199
Lampiran 9. Silabus
MODEL SILABUS
PEMBELAJARAN TEMATIK
Nama Sekolah : SD N Tegalrejo 1 Yk
Tema 8 : 8. Ekosistem
Subtema 1 : 1. Komponen Ekosistem
Kelas/Semester : V/2
Tahun Ajaran : 2015-2016
Kompetensi Inti:
1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
dan guru.
3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, mendengar, melihat, membaca, dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi
Dasar Indikator
Kegiatan
Pembelajaran
dan Penilaian
Penilaian
Sumber
Belajar
Alokasi
Waktu
Pembelajaran 1
IPA
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari
hubungan keteraturan dan kompleksitas
IPA
3.6.1Mengidentifika
si komponen di
Ayo Bacalah
Ayo
Mengamati
1. Prosedur
Penilaian
2. Penilaian
Proses
1. Diri anak,
lingkunga
n
keluarga,
6 x 35
menit
200
alam dan jagad raya terhadap kebesaran
Tuhan yang menciptakannya, serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran
agama yang dianutnya
2.2 Menghargai kerja individu dankelompok
dalam aktivitas sehariharisebagai wujud
implementasimelaksanakan
penelaahanfenomena alam secara
mandirimaupun berkelompok dan
rencanapemeliharaan ekosistem di
lingkunganmanusia.
3.6 Mengenal jenis hewan dari makanannya
dan mendeskripsikan rantai makanan pada
ekosistem dilingkungan sekitar(LH )
4.6a Menyajikan hasil pengamatan untuk
membentuk rantai makanan dan jejaring
makanan dari makhluk hidup di
lingkungan sekitar yang terdiri dari
karnivora, herbivora, dan omnivore.(LH )
BAHASA INDONESIA
1.2. Meresapi anugerah Tuhan Yang Maha Esa
atas keberadaan proses kehidupan bangsa
dan lingkungan alam
2.1. Memiliki kepedulian dan tanggung jawab
dalam sebuah
ekosistem.
4.6a.1 Melakukan
pengamatan
untuk
mengidentifikas
i komponen
didalam sebuah
ekosistem.
B. INDONESIA
3.1.1 Menceritakan
informasi dari
teks bacaan
tentang
komponen di
dalam sebuah
ekosistem.
4.1.1 Mengolah
informasi dari
teks laporan
buku tentang
komponen di
dalam sebuah
Ayo
Berdiskusi
Ayo
Mengumpulka
n Informasi
Mengungkapk
an Pertanyaan
Ayo
Mengasosiasik
an
3. Penilaian
Hasil
Belajar
4. Instrume
n
Penilaian
5. Penilaian
Proses
6. Penilaian
Kinerja
7. Penilaian
Produk
8. Penilaian
Hasil
Bejalar
9. Penilaian
ganda
10. Isian
singkat
11. Esai atau
uraian
dan
lingkunag
n sekolah.
2. Software
pengajaran
kelas 5
SD/MI
dari buku
tematik
terpadu.
3. Gambar
4. Video
5. Teks
bacaan
6. Buku
referensi
lain yang
terdaftar
dalam
daftar
pustaka.
201
terhadap makanan dan rantai makanan
serta kesehatan melalui pemanfaatan
Bahasa Indonesia
3.1 Menggali informasi dari teks laporan buku
tentang makanan dan rantai makanan,
kesehatan manusia, keseimbangan
ekosistem, serta alam dan pengaruh
kegiatan manusia dengan bantuan guru dan
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku.(LH )
4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan
teks laporan buku tentang makanan dan
rantai makanan, kesehatan manusia,
keseimbangan ekosistem, serta alam dan
pengaruh kegiatan manusia secara mandiri
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah kosakata
baku. (LH )
MATEMATIKA
1.3 Menjalankan dan menaati aturan-aturan
sesuai ajaran agama yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari
2.3 Memiliki rasa ingin tahu dan ketertarikan
pada Matematika yang terbentuk melalui
pengalaman belajar
ekosistem.
Matematika
3.1.1 Menentukan
perpangkatan
tiga
4.7.1 Menentukan
volume
kubusmengguna
kan kubus
satuan.
202
3.1 Mengenal konsep perpangkatan dan
penarikan akar bilangan pangkat dua dan
bil. pangkat tiga sederhana.
4.7 Menggunakan kubus satuan untuk
menghitung volume berbagai bangun
ruang sederhana.
203
Lampiran 10. Tata Tertib Kelas
204
Lampiran 11. Tata Tertib Siswa
205
Lampiran 12. Jadwal Piket Kelas
206
Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian
Siswa dan guru melakukan kegiatan rutin Jum’at Bersih
Siswa dan guru melakukan kegiatan rutin Jum’at Sehat
Pengondisian kantin sehat tidak menggunakan bungkus
207
Kegiatan ekstrakurikuler pramuka menanam TOGA
\
Kelas V A pembelajaran tema 8 Ekosistem
Siswa mempresentasikan hasil pengamatan benda biotik dan abiotik