Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Implementasi Peraturan Menteri Tenaga
Kerja Nomor 05 Tahun 2018 Tentang K3
Lingkungan Kerja
Fatma Lestari Hotel Menara Peninsula, Jakarta
Kamis, 11 Juli 2019
Prof. Dra. Fatma Lestari, MSi, PhD
PhD in Safety Science, School of Risk & Safety Science, UNSW, Sydney, Australia (2006)
Profesor Safety (2014)
Penulis Buku Sampling & Pengukuran Bahaya Kimia
Ka UPT K3L UI – 2015 – sekarang
Dosen Dep K3 FKM UI
PERKENALAN
Outline
• Latar Belakang
• Hal-hal Baru
• Implementasi
• Kendala
• Usulan Rekomendasi
BERITA NEGARA
REPUBLI K I NDONESI A No.567, 2018 KEMENAKER. K3. Pencabutan.
PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2018
TENTANG
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
LINGKUNGAN KERJA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 dan Pasal
6 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1969 tentang
Persetujuan Konvensi Organisasi Perburuhan
Internasional Nomor 120 Mengenai Hygiene dalam
Perniagaan dan Kantor–Kantor serta ketentuan Pasal 2
ayat (2), Pasal 3 ayat (1) huruf i, huruf j, huruf k, huruf l,
dan huruf m Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja, perlu mengatur keselamatan
dan kesehatan kerja lingkungan kerja;
b. bahwa dengan perkembangan teknologi dan pemenuhan
syarat keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan kerja
serta perkembangan peraturan perundang-undangan,
perlu dilakukan perubahan atas Peraturan Menteri
Perburuhan Nomor 7 Tahun 1964 tentang Syarat
Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat
Kerja dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor PER.13/MEN/X/2011 tentang Nilai
Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat
Latar Belakang
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No 5/2018 ini membuat 3 peraturan lainnya tidak berlaku lagi yaitu :
• Peraturan Menteri Perburuhan No 7/1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan, serta Penerangan dalam tempat kerja
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No 13/2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja
• Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor SE.01/MEN/1978 tentang Nilai Ambang Batas untuk Iklim Kerja dan Nilai Ambang Batas untuk Kebisingan di Tempat Kerja .
Latar Belakang
• Permen ini memberikan pedoman baru
mengenai nilai ambang batas (NAB) faktor
fisika dan kimia, standar faktor biologi,
ergonomi dan psikologi.
• Tujuan: untuk menjamin dan melindungi
keselamatan dan kesehatan Tenaga Kerja
melalui pengendalian Lingkungan Kerja dan
penerapan Higiene Sanitasi di Tempat Kerja
Hal-hal baru
• Faktor Ergonomi
• Faktor Psikologi
• Ahli Higiene Industri
• Metoda Uji
• Penerapan higiene dan sanitasi
• Pelaporan pemeriksaan dan pengujian
• Stiker tidak memenuhi persyaratan K3
Ahli Higiene Industri
• Ahli Higiene Industri, adalah seseorang yang mempunyai kompetensi yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap di bidang Higiene Industri yang mempunyai kualifikasi Ahli Muda Higiene Industri (HIMU), Ahli Madya Higiene Industri (HIMA), dan Ahli Utama Higiene Industri (HIU).
• Ahli higiene industri ini belum diatur dalam 3 regulasi yang dicabut oleh Permenaker No 5/2018.
• Kompetensi Ahli Higiene Industri ini diwajibkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh lisensi K3 Ahli K3 Lingkungan Kerja.
• Dalam Permenaker nomor 5 tahun 2018, pengukuran dan pengendalian Lingkungan Kerja harus dilakukan oleh Personil K3 bidang Lingkungan Kerja.
Nilai Ambang Batas
NAB lebih ketat dari PEL OSHA atau NIOSH
Metoda Uji
• Pada 3 regulasi K3 yang dicabut oleh Permenaker No 5/2018, tidak diatur dengan metoda uji apa & parameter-parameter yang diwajibkan untuk diukur.
• Permenaker No 5/2018 mewajibkan pengukuran dengan metoda uji yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (Pasal 6).
• Pada kondisi metoda uji belum ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia, pengukuran dapat dilakukan dengan metoda uji lainnya sesuai dengan standar yang divalidasi oleh lembaga yang berwenang.
Kendala
• Penetapan & Validasi Metode Uji
• Mekanisme penetapan & validasi metode uji
• Peralatan & Kemampuan Institusi untuk
melakukan pengukuran
• Keterbatasan Sumber Daya
Faktor Psikologi
• Faktor Psikologi adalah faktor yang mempengaruhi aktivitas Tenaga Kerja, disebabkan oleh hubungan antar personal di Tempat Kerja, peran dan tanggung jawab terhadap pekerjaan.
• Faktor psikologi juga tidak ada dalam 3 peraturan yang dicabut oleh Permenaker No 5/2018 . Pengukuran faktor psikologi di tempat kerja menggunakan metode survey dengan 7 skala.
• Survey tersebut meliputi tujuan tugas pekerjaan, waktu untuk pertemuan-pertemuan tidak penting, tugas kompleks yang dikerjakan dan lain-lain.
Kendala
Usulan & Rekomendasi
• Untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan Tenaga Kerja bukan tugas yang mudah
• Perumusan, Penetapan & Pelaksanaan Kebijakan (Regulator)
• Fungsi Pembinaan
• Fungsi Pengawasan
• Mendorong Kepemimpinan K3 yang kuat
• Mendorong Budaya K3 kuat
• Kolaborasi antar institusi yang kuat
Peran Akademisi
• Perumusan Kebijakan
• Mendorong pembinaan & edukasi
• Membantu pengawasan
• Mendorong Kepemimpinan K3
• Mendorong Budaya K3
• Sosialisasi & Promosi Kebijakan K3
• Penggunaan Teknologi
terkini
• Riset-riset K3
• Publikasi K3
• Metode-metode terkini
• Solusi permasalahan K3
• Strategi Implementasi K3