Upload
dinhduong
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53
TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
PADA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
E-JURNAL
NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
EMILIA H.
NIM. 110565201251
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2018
2
ABSTRAK
Nama : Emilia H
NIM : 110565201251
Program Studi : Ilmu Pemerintahan
Judul Skripsi : Implementasi PP 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai
Negeri Sipil pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Kepulauan Riau
Untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat diperlukan Pegawai Negeri Sipil
yang profesional dan berdedikasi tinggi. Untuk menciptakan Pegawai Negeri Sipil
tersebut Maka Pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Berdasarkan hal di atas, maka Penulis
ingin mengetahui bagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Provinsi Kepulauan Riau.
Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi Pasal 3 ayat
11 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil yang mengatur tentang bekeranan bekerja pada Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau. Metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu memaparkan data yang diperoleh dari
hasil penelitian. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Pengawas Keuangan dan Aset Daerah Provinsi
Kepulauan Riau Tahun 2018.
Hasil penelitian menunjukkan Implementasi Peraturan Pemeritah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil pada Badan Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau belum berjalan dengan baik.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengawasan atasan langsung kepada Pegawai
Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap yang ada dibawahnya Banyak orang yang
datang terlambat atau tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah masih mengulangi
pelanggaran disiplin dan tidak tegasnya disiplin yang paling berat sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
Kata kunci : kebijakan, implementasi, kinerja, disiplin, birokrasi
3
ABSTRACT
Nama : Emilia H
NIM : 110565201251
Program Studi : Ilmu Pemerintahan
Judul Skripsi : Implementation of PP 53 of 2010 concerning the Discipline of
Civil Servants in the Regional Financial and Asset Management
Agency of Riau Islands Province
To provide services to the public, professional and dedicated civil servants are
needed. To create the Civil Servants, the Government established Government
Regulation Number 53 of 2010 concerning the Discipline of Civil Servants. Based
on the above, the Author would like to know how the Government Regulation
Number 53 of 2010 concerning the Discipline of Civil Servants in the Regional
Financial and Asset Management Agency of Riau Islands Province.
The purpose of this study is to find out how the implementation of Article 3
paragraph 11 of Government Regulation Number 53 of 2010 concerning the
Discipline of Civil Servants that regulates working in the Regional Financial and
Asset Management Agency of the Riau Islands Province. The research method used
is a qualitative descriptive study that describes the data obtained from the results of
the study. Government Regulation Number 53 of 2010 concerning the Discipline
of Civil Servants in the Regional Finance and Asset Supervisory Agency of
Kepulauan Riau Province 2018.
The results of the study show that the Implementation of Government Regulation
Number 53 of 2010 concerning the Discipline of Civil Servants in the Regional
Financial and Asset Management Agency of Riau Islands Province has not gone
well. This is caused by the lack of supervision of direct supervisors to Civil Servants
and Non-permanent Employees who are under it. Many people who arrive late or
do not enter work without a valid reason still repeat the violation of discipline and
the most severe discipline is not in accordance with Government Regulation
Number 53 Year 2010.
Keywords: policy, implementation, performance, discipline, bureaucracy
4
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya
disebut Pegawai ASN adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan
digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Untuk membina kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil di Indonesia maka
Pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil yang didalamnya mangatur kewajiban dan larangan
serta hukuman disiplin bagi setiap Pegawai Negeri Sipil. Kewajiban Pegawai
Negeri Sipil diantaranya adalah masuk kerja dan mentaati ketentuan jam kerja
sedangkan larangan bagi Pegawai Negeri Sipil diantaranya adalah dilarang
menyalahgunakan wewenang.
Hukuman bagi Pegawai Negeri Sipil yang tidak mematuhi kewajiban dan
larangan sesuai yang tertera pada Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
dikenakan sanksi dari yang paling ringan berupa teguran lisan sampai dengan yang
terberat berupa pemecatan dari Pegawai Negeri Sipil.
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau
adalah salah satu Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Kepulauan Riau yang dibentuk melalui Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau
5
Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Provinsi Kepulauan Riau.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Kepulauan Riau berjumlah 92 Orang dan PTT berjumlah 34
Orang. Setiap Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau memiliki perilaku yang
berbeda-beda dalam mematuhi peraturan disiplin.
Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil merupakan proses bagi kepentingan
kerja yang ditunjukkan pada tindakan setiap Pegawai Negeri Sipil yang bekerja,
namun kurangnya kesadaran dan kesediaan untuk bertindak sesuai dengan
Perundang-Undangan ataupun Peraturan yang ada menyebabkan masih saja
terdapat oknum Pegawai Negeri Sipil dan Non Pegawai Negeri Sipil yang berbuat
indisipliner.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka Penulis ingin mengetahui
penerapan hukuman atau sanksi bagi Pegawai yang melanggar Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil pada
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau sehingga
penulis bermaksud melakukan penelitian yang berjudul “IMPLEMENTASI
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG
DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASET DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU”.
6
2. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana penulis memaparkan
data yang diperoleh dari hasil penelitian berkaitan dengan Implementasi Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil pada
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2018.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi
(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2011:9).
Lokasi Penelitian dalam penelitian ini adalah Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau yang beralamat di Komplek Perkantoran
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau Gedung C1 Lantai 1 Sultan Mahmud Riayat
Syah Pulau Dompak – Tanjungpinang.
Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
Primer adalah data yang diperoleh secara langsung di lapangan. Data Sekunder
adalah data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen, buku-buku.
7
3. Pembahasan
a. Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 pada Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau
1) Standar/Ukuran dan Tujuan
Standar kerja merupakan besarnya tanggung jawab Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Tidak Tetap di Lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Kepulauan Riau dalam melaksanakan tugas, khususnya dalam
memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Pelayanan publik tersebut akan
terlaksana dengan baik apabila pegawai yang memberikan pelayanan tersebut hadir
sesuai dengan ketentuan jam kerja. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, masuk kerja dan mentaati ketentuan
jam kerja merupakan salah satu kewajiban Pegawai Negeri Sipil. Apabila
kewajiban tersebut terlaksana dengan baik akan berakibat pada perilaku disiplin
pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan
Riau semakin meningkat sehingga pelayanan semakin meningkat. Dengan
terciptanya pelayanan yang semakin meningkat maka akan berpengaruh kepada
kinerja dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan
Riau dalam mencapai tujuan organisasi.
Menurut Pasal 4 Peraturan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Nomor 54
Tahun 2017 Disiplin kerja bagi Pegawai Negeri Sipil dan Non Pegawai Negeri Sipil
meliputi disiplin dalam pelaksanaan tugas kedinasan dengan ketentuan :
a) Mematuhi jam kerja dengan datang tepat waktu dan pulang tepat waktu;
b) Mengikuti apel pagi;
8
c) Melaksanakan tugas dengan baik dan tuntas sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan;
d) Melaksanakan perintah atasan;
e) Berkoordinasi dengan instansi terkait dengan baik.
Standar kerja pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi
Kepulauan Riau adalah diharapkan seluruh Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai
Tidak Tetap di Lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Provinsi Kepulauan Riau memiliki kesadaran dan tanggung-jawab untuk
melaksanakan disiplin jam kerja sehingga meningkatkan kinerja setiap Pegawai
Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap.
Sedangkan Tujuan Disiplin Jam Kerja pada Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Provinsi Kepuauan Riau adalah terwujudnya Pegawai Negeri Sipil
dan Pegawai Tidak Tetap di Lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Kepulauan Riau yang taat aturan, berdedikasi tinggi dan
professional.
2) Sumber Daya
Sumber daya diperlukan dalam memperlancar penerapan kebijakan disiplin.
Sumber daya dibagi menjadi 2 (dua) yaitu sumber daya manusia dan sumberdaya
non manusia. Sumber daya manusia sendiri merupakan komponen utama dalam
mewujudkan keberhasilan dari implementasi kebijakan. Dalam mencapai
keberhasilan disiplin kerja pada Badan Pengelolaan Keunagan dan Aset Daerah
Provinsi Kepulauan Riau diperlukan sumber daya manusia yang taat aturan,
berdedikasi tinggi dan profesional.
9
Sumber daya dalam penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010
pada Badan Pengelolaan Keungan dan Aset Dearah Provinsi Kepulauan Riau
adalah sebagai berikut :
a. Tersedia sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu Pegawai Negeri Sipil
dan Pegawai Tidak Tetap pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Provinsi Kepulauan Riau memiliki banyak Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai
Tidak Tetap yang memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam menjalankan
disiplin kerja pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi
Kepulaauan Riau.
b. Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan disiplin kerja pada
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau, yaitu
adanya mesin absensi yang terletak di sekretariat sebanyak 3 (tiga) unit dan 8
(delapan) unit di lapangan untuk apel pagi yang disediakan oleh Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kepulauan
Riau.
c. Tersedianya sumber dana yang medukung pelaksanaan penerapan disiplin jam
kerja pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi
Kepulauan Riau yaitu adanya biaya operasional dan biaya pegawai dalam
meunjang pelaksanan penerapan disiplin.
3) Ciri-Ciri atau Karakteristik Badan/Instansi Pelaksana
Ciri-ciri atau karekteristik badan/instansi pelaksana implementasi Peraturan
Pemeirntah Nomor 53 Tahun 2010 yang terlibat adalah Badan Pengelolaan
10
Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau dengan Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Provinsi Kepulauan Riau.
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 merupakan kebijakan yang
memiliki peran untuk merubah pikiran Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak
Tetap untuk memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk melakukan disiplin
kerja sesuai dengan kebijakan tersebut. Oleh karena itu instansi pelaksana tersebut
harus memiliki karakteristik yang tetap tidak berubah-ubah sehingga dapat
mempengaruhi tindakan Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap untuk
melakukan disiplin kerja.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan ciri-ciri atau karakteristik
Instansi Pelaksana Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 pada
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau adalah
pemberian sanksi disiplin pada Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap
secara konsisten. Pemberian sanksi ini telah diterapkan secara konsisten oleh Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau pada
pemotongan tunjangan prestasi kerja dan uang makan bagi Pegawai Negeri Sipil
dan honorarium bagi Pegawai Tidak Tetap setiap bulan dengan periode absensi
setiap tanggal 21 sampai dengan tanggal 20 bulan berikutnya.
4) Komunikasi Antar Organisasi Terkait dan Kegiatan Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dipengaruhi oleh komunikasi antar
organisasi terkait sehingga menentukan keberhasilan dalam implementasi
kebijakan. Komunikasi disini terkait informasi mengenai pelaksanaan Peraturan
11
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil sehingga
meminimalisir kemungkinan terjadinya kesalahan.
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Provinsi
Kepulauan Riau telah melakukan komunikasi kepada Organisasi Perangkat Daerah
di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau termasuk Badan Pengelolaan
Keangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau selaku instansi pelaksana
berupa Sosialisi Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 54 Tahun 2017
tentang Perubahan Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 6 Tahun 2017
tentang Penerapan Disiplin Jam Kerja Pegawai Negeri Sipil dan Non Pegawai
Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.
Selain komunikasi terkait informasi pelaksanaan disiplin jam kerja juga
diperlukan koordinasi dan komunikasi yang baik terkait pengawasan pelaksanaan
disiplin jam kerja. seharusnya Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumberdaya Manusia Provinsi Kepulauan Riau sebagai koordinator pelaksanaan
disiplin jam kerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melakukan
monitoring dan pengawasan terhadap pemberian hukuman disiplin apakah telah
sesuai dengan ketentuan, misalnya terhadap pegawai yang melanggar ketentuan
tidak masuk kerja sampai dengan 5 hari kerja, apakah sudah diberikan hukuman
disiplin berupa Teguran Lisan oleh Atasan Langsung pegawai tersebut.
Namun kenyataanya komunikasi dan koordinasi antara Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Provinsi Kepulauan Riau dan Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau terkait
pemberian hukuman disiplin sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
12
2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil pada Badan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau tidak berjalan. Hal ini bisa dilihat dari tidak
adanya dokumen tertulis terhadap pemberian hukuman terhadap Pegawai Negeri
Sipil yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 5 (hari) kerja sampai
dengan tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah selama 21 (dua puluh satu) hari
sampai dengan 25 (dua puluh lima) hari kerja.
5) Sikap Para Pelaksana
Sikap para pelaksana dipengaruhi 3 (tiga) hal, yaitu a). sikap para pelaksana
terhadap kebijakan, terkait dengan kemauan untuk melaksanakan kebijakan, b).
kondisi, yaitu pemahaman terhadap kebijakan yang telah ditetapkan, c). sikap para
pelaksana kebijakan yang berkesinambungan dan terus menerus.
Sikap para pelaksana terhadap kebijakan disiplin jam kerja dapat dilihat dari
apa yang telah diperbuat oleh Pegawai pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Kepulauan Riau untuk mentaati penerapan disiplin jam kerja
tersebut, apakah telah paham dengan segala konsekuensinya serta dilaksanakan
secara terus menerus.
Berdasarkan data tabel absensi kehadiran elektronik Pegawai di Lingkungan
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau periode
Januari sampai dengan Juni 2018 masih banyak yang melakukan pelanggaran jam
kerja. Pelanggaran yang paling sering dilakukan adalah datang tidak tepat waktu
sekaligus tidak ikut apel pagi terjadi sebanyak 1.045 pelanggaran yang dilakukan
oleh 76 orang Pegawai Negeri Sipil dan 311 pelanggaran yang dilakukan oleh 26
13
orang Pegawai Tidak Tetap. Hal ini dapat disimpulkan sebanyak 98 Orang Pegawai
Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap sering terlambat masuk kantor.
Sedangkan yang tidak masuk tanpa keterangan terjadi sebanyak 78
pelanggaran yang dilakukan oleh 24 oleh orang Pegawai Negeri Sipil dengan
rincian 19 Orang Pegawai Negeri Sipil tidak masuk tanpa keterangan sampai
dengan 5 hari kerja, 3 Orang Pegawai Negeri Sipil tidak masuk kantor sampai
dengan 10 hari kerja dan 1 (satu) Orang Pegawai Negeri Sipil tidak masuk kantor
sampai dengan 25 Hari Kerja. sebanyak 4 pelanggaran yang dilakukan oleh 3 orang
Pegawai Tidak Tetap dengan rincian 3 Orang Pegawai Tidak Tetap tidak masuk
kantor sampai dengan 5 hari kerja.
Sesuai dengan pelanggaran yang terjadi diatas, maka hukuman disiplin yang
diterapkan sesuai dengan Pergub 54 Tahun 2017 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil adalah sebagai berikut :
a) Sebanyak 76 Orang Pegawai Negeri Sipil dan 26 Orang Pegawai Tidak Tetap
yang terlambat masuk kantor dan tidak ikut apel pagi dikenakan sanksi berupa
pemotongan tunjangan prestasi kerja bagi Pegawai Negeri Sipil dan
honorarium bagi Pegawai Tidak Tetap dengan rincian pemtotongan sebagai
berikut sebesar 2% bagi yang tidak ikut apel pagi dan 0,5% keterlambatan 1
menit sampai dengan 60 menit, 1% keterlambatan 61 menit sampai dengan 120
Menit, 1,5% keterlambatatan 121 menit sampai dengan 180 Menit dan 2%
keterlambatan 181 menit sampai dengan 240 Menit dan 4% keterlambatan
lebih dari 240 menit dan sanksi berupa pemotongan uang makan bagi Pegawai
Negeri Sipil sebesar 30% dengan keterlambatan 1 menit sampai dengan 120
14
menit, 50% dengan keterlambatan 121 menit sampai dengan 240 menit dan
100% dengan keterlambatan lebih dari 240 menit.
b) Sebanyak 19 Orang Pegawai Negeri Sipil dan 26 Orang Pegawai Tidak Tetap
yang tidak masuk kantor tanpa keterangan sampai dengan 5 hari kerja
dikenakan sanksi berupa pemotongan tunjangan prestasi kerja dan uang makan
bagi Pegawai Negeri Sipil dan Honorarium bagi Pegawai Tidak Tetap dengan
rincian sanksi sebagai berikut : 1 hari sebesar 4%, 2 hari sebesar 8%, 3 hari
sebesar 16%, 4 hari sebesar 32%, 5 hari sebesar 64% dan lebih dari 5 hari
sebesar 100% dan juga diberikan hubuman disiplin ringan berupa teguran lisan.
c) Sebanyak 3 Orang Pegawai Negeri Sipil tidak masuk tanpa keterangan sampai
dengan 10 hari kerja dikenakan sanksi berupa pemotongan tunjangan prestasi
kerja sebesar 4% bagi yang 1 hari tidak masuk kerja, 8% bagi yang tidak masuk
kerja 2 hari, 16% bagi yang tidak masuk kerja 3 hari, 32% bagi yang tidak
masuk 4 hari, 64% bagi yang tidak masuk selama 5 hari kerja dan 100% bagi
yang tidak masuk lebih dari 5 hari kerja selama 1 bulan kerja dan juga dijatuhi
hukuman disiplin ringan berupa teguran lisan dan teguran tertulis.
d) Sebanyak 1 Orang Pegawai Negeri Sipil tidak masuk tanpa keterangan sampai
dengan 25 hari kerja dikenakan sanksi berupa hukuman disiplin ringan berupa
Teguran Lisan, Teguran Tertulis, Pernyataan Tidak Puas secara Tertulis dan
hukuman disiplin sedang berupa penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
(satu) tahun dan penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun.
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang
Disiplin Pegawai Negeri Sipil hanya mengatur hukuman disiplin untuk Pegawai
15
Negeri Sipil saja, dan hukuman disiplin tidak disertai dengan pemotongan
tunjangan pretasi kerja dan uang makan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, penerapan hukuman disiplin
Bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap yang melanggar ketentuan jam
kerja pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau
adalah sebagai berikut :
a) Hukuman disiplin jam kerja hanya diterapkan untuk pemotongan tunjangan
prestasi kerja dan uang makan bagi Pegawai Negeri Sipil dan honorarium bagi
Pegawai Tidak Tetap. Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
53 Tahun 2010 tantang Disiplin Pegawai Negeri karena dalam Peraturan
Pemerintah tersebut tidak mengatur terkait sanksi disiplin berupa pemotongan
tunjangan prestasi kerja dan uang makan serta honorarium.
b) Sedangkan hukuman disiplin berupa Teguran Lisan, Teguran Tertulis,
Pernyataan tidak puas secara tertulis, penundaan kenaikan gaji berkala selama
1 (satu) tahun dan penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun tidak
dilakukan hal ini dibuktikan dengan tidak adanya dokumen tertulis yang
berkaitan dengan sanksi hukuman disiplin tersebut. Hal ini tidak sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil.
6) Lingkungan Ekonomi, Sosial dan Politik
Kejadian-kejadian diluar jam kerja yang menyebabkan Pegawai Negeri Sipil
dan Pegawai Tidak Tetap pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
melanggar ketentuan jam kerja disebabkan hal-hal sebagai berikut :
16
a. Mengantar anak ke sekolah/penitipan anak.
b. Jalanan macet.
c. Tempat tinggal jauh.
d. Adanya keperluan keluarga yang tidak bisa ditinggalkan.
e. Mempunyai keluarga yang memiliki Jabatan Pimpinan Tinggi di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau.
f. Kedekatan dengan Pejabat pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Kpeulauan Riau.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Implementasi Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 pada Badan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau
a. Faktor Pendukung
1) Tersedianya aturan yang mendukung pelaksanaan penerapan Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
yaitu Peraturan Gubernur Nomor 54 Tahun 2017.
2) Telah tersedianya Sumberdaya Manusia yang mengoperasionalisasikan
absensi kehadiran elektronik (operator).
3) Telah tersedianya sarana dan prasarana berupa abesensi kehadiran
elektronik pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi
Kepulauan Riau.
17
b. Faktor Penghambat
Beberapa faktor yang menjadi penghambat dalam upaya menegakkan
peraturan disiplin di Lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Kepulauan Riau yang dapat kami simpulkan adalah :
1) Kurang pengawasan atasan langsung kepada Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Tidak Tetap yang berada dibawanya sehingga banyak pegawai
yang datang terlambat maupun tidak masuk kerja tanpa alasan yang sah
masih mengulangi pelanggaran disiplin.
2) Tidak tegasnya pemberian sanksi disiplin mulai dari sanksi disiplin
ringan sampai dengan yang paling berat sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4. Penutup
a. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan
bahwa Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil yang mengatur tentang ketentuan jam kerja pada Badan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau belum berjalan
dengan baik masih perlu dilakukan peningkatan dan perbaikan terhadap disiplin
pegawai sebagaimana jika dilihat dari beberapa indikator, yaitu :
1) Standar dan Tujuan Kebijakan, Standar Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun
2010 adalah menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab Pegawai Negeri
Sipil dan Pegawai Tidak Tetap pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Kepulauan Riau untuk berperilaku disiplin mentaai ketentuan
18
jam kerja, sedangkan tujuannya adalah terwujudnya Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Tidak Tetap di Lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Kepulauan Riau yang taat aturan, berdedikasi tinggi dan
professional.
2) Dukungan sumberdaya berupa tersedianya sumberdaya manusia yang
berkualitas, dan sarana dan prasarana pendukung yang memadai serta anggaran
yang cukup dalam implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.
3) Ciri-ciri karakteristik badan instansi pelaksana, yaitu tersedianya mesin
kehadiran elektronik dan pemberian sanksi disiplin secara konsisten.
4) Komunikasi dan koordinasi antara Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Kepulauan Riau dengan Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kepulauan Riau belum
berjalan dengan baik terkait pemberian sanksi hukuman disiplin sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil.
5) Sikap para pelaksana implementasi kebijakan berupa pemahaman Pegawai
Negeri Sipil dan Pegawai Tidak Tetap di Lingkungan Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kepulauan Riau terkait Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
masih belum memiliki kesadaran yang tinggi untuk melaksanakan Peraturan
Pemerintah No 53 Tahun 2010.
19
6) Lingkungan ekonomi, sosial dan politik masih mempengaruhi perilaku disiplin
di Lingkungan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi
Kepulauan Riau sehingga tujuan penerapan disiplin belum tercapai.
b. Saran
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya dapat diberikan saran
sebagai berikut:
1) Agar pengawasan dari Atasan Langsung terhadap kehadiran Pegawai Negeri
Sipil dan Pegawai Tidak Tetap yang berada dibawanya sehingga tidak ada lagi
yang terlambat masuk kantor (melanggar disiplin jam kerja).
2) Agar penerapan sanksi disiplin mulai dari sanksi disiplin ringan berupa
Teguran Lisan sampai dengan yang paling berat sesuai dengan ketentuan yang
berlaku segera dilaksanakan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Agustino Leo, 2008. Dasar-dasar kebijakan publik, Bandung: Alfabeta
Agustino, Leo, 2010, Implementasi Kebijakan Publik, Jakarta, Penerbit Rajawali
Press.
Ali, Faried, dkk., Studi Analisa Kebijakan Konsep, Teori dan Aplikasi Sampel
Teknik Analisa Kebijakan Pemerintah, 2012, Bandung, PT. Refika Aditama.
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung,
Penerbit Alfabeta.
Kusumanegara, Salahuddin, 2010, Model dan Aktor Dalam Proses Kebijakan
Publik, Yogyakarta, Penerbit Gava Media.
Mulyadi, Deddy, 2016, Study Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik Konsep
dan Aplikasi Proses Kebijakan Publik Berbasis Analisis Bukti untuk
Pelayanan Publik, Bandung, Penerbit Alfabeta.
Nurhasanah, 2013, Pengantar Manajemen, Tanjungpinang, Umrah Press.
Parsons, 2008, Public Policy Pengantar Teori & Praktik Analisis Kebijakan,
Jakarta, Kencana Prenada Media Group.
Peraturan Pemerintah No.53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Gubernur Nomor 54 Tahun 2017 tentang Ketentuan Jam Kerja Pegawai
Negeri Sipil
Purwanto, Erwan Agus dan Sulistyastuti, Dyah Ratih, 2012, Implementasi
Kebijakan Publik : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Yogyakarta,
Penerbit Gava Media.
Suharsono, 2010, Dasar-Dasar Kebijakan Publik, Yogyakarta, UNY Press.
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo Setiady, 2014, Metodologi Penelitian Sosial,
Jakarta, PT. Bumi Aksara.
Wahab, Solichin Abdul, 2016. Analisis Kebijakan, Jakarta, PT. Bumi Aksara