Upload
trinhhanh
View
284
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP SISTEM MANAJEMEN MUTU
ISO 9001:2008 DI SMK EKONOMIKA DEPOK
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
Syipa Fauziah
NIM. 1112018200009
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
LEMBAR PENGESAIIIAN
IMPLEMENTASI PRINSIP¨ PRINSIP SISTEM MANAJEMEN MUTU
IS0 900132008 DISMK EKONOMIKA DEPOK
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Unhrk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disuslln oleh:
Sylpa FauzlahNIIMi:1112018200009
JURUSAN MANAJEIⅦ EN PENDIDIKAN
FAKULTAS]LMU TARBIYAH DAN KEGURUAN cITD
UNIVERSITASISLAM NEGERI(UITD SYARIF IⅡ DAYATULLAⅡ
|
Asy'ari.Ш
NIP.196610091993031004 2005011002
LEMBAR PENGESAHAN UЛAN SKRIPSI
Skripsi beゴ udul lmplementasi Prinsip… P」nsip Sistem Manttemen Mutu ISO
900182008 di SMK Ekononlika Depok disuslln olch Syipa Fauzian NIM.
H12018200009,dittukan kepada Fakultas 1lmu Tarbiyah dan Keg― n(FITK)LIIN
Syarif Hidayttullah Jれ dan telah dinyatakan lullls ddaln ttian munaqasah pada
tanggd 13 Juni 2017 dihadapan dewan pentti.Karena itu,penlllis berhak
memperoleh gelar sttana Sl(S.Pd)ddaln bidang ManaJcmen Pendidikan.
Jakarta, 1l Juli 2017
Panitia Ujian Munaqasah,
KetuaPanitiacKetuJwusanh
E)ro HasvlIIL Asv'an.MoPd
NIP.196610091993031004
PenttiI
Drso Rusvdv Zakaria M.Ed.M,Phil
NIP, 195605031985031002
PenguJl II
Dr.H.Fathi lsmail.MNII
NIP。 194910121978031003
Tanggal
沖1
NIP。 1955042
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Implementasi Prinsip-Prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Ekonomika Depok disusun oleh Syrpa X'auziah, NIM
1112018200009, Jurusan Manajemen Pendidika4 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayahrllah Jakarta. Telah melalui
bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ikniyah yang berhak untuk diujikan
pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta,02Mei2017
Yang mengesahkan,
NI]P.196610091993031004
UЛ REFERENSI
Selwtt rcfercnsi yang digllnakan ddaln penulisan skripsi yang beゴ udul
“Implementasi P」nsip‐P山nsip Sistem Manttemen Mutu IS0 900182008 di SMK
Ekonollli■a Depok",(五 susllnolch Syipa Fauziah,NIM. 1112018200009,J― san
Mattjcmen PendidikaL Fakultas mmu Tarbiyah dan Keguruan,Universitas lslam
Neged SyarlfHidayatullah Jakarta telah di画 i kebenaramya oleh Dosen Pembimbing
Skripsi pada tangg」 .… Febmari 2017.
Jakart2 02 NIlei 2017
NIP,196610091993031004
:V
ST]RAT PERI\-YATAAII KARYA ILMIAH
Yang bertandatangan di bawahini:Nama : Syipa Fauziah
NIM :1112018200009
Jurusan :ManajemenPendidikan
Fakultas :Itnu Tarbiyah dan Keguruan
Alamat : Jalan raya pulo mangga RT04/02 No. 38 Keluratran Grogol Kec. LimoKota Depok
MEI\TYATAKAIY DENGA}T SEST]NGGUHITYA
Bahwa skripsi yang berjudul Implementasi Prinsip-Prinsip Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008 di SMK Ekonomika Depok adalatr benar hasil karya sendiri
dibawatr bimbingan :
Pembimbing INama : Dr. Hasyim Asy'ari, M.Pd
NIP : 19661009 199303 I 004
Pembimbing 2Nama : Dr. Zahruddin, Lc, M.PdNIP :19730602 200501 1002
Demikian surat pemyataan ini saya buat, dengan sebenar-benamya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
Jakartab02Mei 2017
Sytro fauziah
vi
ABSTRAK
Syipa Fauziah. 1112018200009. Implementasi Prinsip-Prinsip Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Ekonomika Depok. Jurusan
Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan Prinsip-Prinsip Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 SMK Ekonomika Depok. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dalam bentuk metode deskriptif
kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam skripsi ini dilakukan dengan cara:1)
Dokumentasi, 2) Wawancara, dan 3) Observasi. Wawancara dilakukan dengan
Kepala Sekolah, Wakil Manajemen Mutu (WMM), beberapa guru ,dan beberapa
peserta didik. Hal ini guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Ekonomika Depok berjalan dengan
baik.Hal ini terbukti dengan adanya usaha sekolah yang selalu menjaga kepercayaan
pelanggan, kurikulum yang sesuai dengan peningkatan mutu pendidikan, berjalannya
program dan sasaran yang sudah ditetapkan, selalu melibatkan seluruh warga sekolah
, evaluasi berkelanjutan, menyelesaikan masalah dengan menggunakan data dan fakta
yang ada dan adanya kerjasama yang dilakukan sekolah dengan pihak luar.
Data hasil penelitian ini, diharapkan bisa memberikan masukan kepada Kepala
Sekolah untuk senantiasa menumbuhkan komitmen bersama kepada berbagai pihak di
sekolah dalam penerapan prinsip-prinsip SMM ISO 9001:2008.
Kata Kunci: Mutu Pendidikan, Prinsip-Prinsip SMM ISO 9001:2008, Sistem
Manajemen Mutu
vii
ABSTRACT
Syipa Fauziah. 1112018200009. Implementation of the Principles of Quality
Management System ISO 9001: 2008 at SMK Economics Depok. Education
Management Departement, Faculty of Tarbiya and teacher’s Training, State
Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.
The purpose of this research to know about describe the application of the
Principles of Quality Management System ISO 9001: 2008 SMK Economics Depok.
The method used in this study is a qualitative approach in the form of qualitative
descriptive method. Data collection techniques in this thesis done by: 1)
Documentation, 2) Interviews, and 3) Observation. Interviews were conducted with
the Principal, Deputy Quality Management (WMM), some teachers and some
students. This is to get the needed information.
The results showed that the application of the principles of the Quality
Management System ISO 9001: 2008 at SMK Economics Depok run good.This is
proven by the business school that always maintain customer trust, curriculum
appropriate to improve the quality of education, and goals of the program already
defined, always involves the entire school community, ongoing evaluation, solve
problems using data and facts and cooperation are schools with outside parties.
Data from this study is expected to provide input to the Principal to continuously
foster a shared commitment to the various parties in the school in the application of
the principles of QMS ISO 9001: 2008.
Keywords: Quality Of Education , Principles QMS ISO 9001: 2008, Quality
Management System
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis diberi kesempatan dan kemudahan
untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “Implementasi Prinsip-Prinsip Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Ekonomika Depok”.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan kita
yakni Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Dalam
penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan, arahan dan bimbingan
dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh
karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syaruf Hidayatullah Jakarta
2. Dr. Hasyim Asy’ari, M. Pd. Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan dosen
pembimbing 1 yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga serta pikirannya
dengan penuh kesabaran dalam membantu, membimbing, dan mendukung saya
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
3. Dr. Zahruddin, Lc, M.Pd, Dosen Pembimbing 2 dalam penulisan skripsi yang
telah meluangkan banyak waktu, tenaga serta pikirannya dengan penuh kesabaran
dalam membantu, membimbing, dan mendukung saya sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
4. Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed, M.Phil (Dosen Pembimbing Akademik) yang telah
memberikan bimbingan akademik dan motivasi kepada penulis selama proses
perkuliahan.
5. Seluruh dosen dan staf Jurusan Manajemen Pendidikan dan Fakultas Tarbiah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan segenap ilmu
dan keahlian kepada penulis dan turut melancarkan usaha pembuatan skripsi ini.
ix
6. Segenap Karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
perpustakaan-perpustakaan fakultas.
7. Hj. Aliyah, S.Ag, M.Pd, Kepala SMK Ekonomika yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik.
8. Bapak Putut Djatmiko, M.Pd (Wakil Manajemen Mutu), yang telah sangat sabar
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
9. seluruh dewan guru, karyawan dan Siswa/Siswi SMK Ekonomika yang telah
bersedia menjadi responden selama kegiatan penelitian ini berlangsung.
10. Ayahandaku tercinta Romain Saiman yang selalu memberikan do’a, motivasi dan
dukungannya baik moril maupun materil.
11. Ibundaku tercinta Maryati H. Marjuki yang telah membesarkan dan selalu
mendidik penulis, serta mendoakan selama penulis menyelesaikan skripsi.
12. Kakakku tercinta Rosalina Marchakih, S.Pd dan Adik-adikku tersayang Farhah
Fazriah dan Aufa Asyrafurahman yang selalu menjadi semangat dan motivasi
bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Adelia kherunnisa S.Pd dan Hamdan Syamsudin, S.Pd yang telah memberikan
ispirasi, motivasi, semangat, serta waktu luangnya agar penulis dapat
menyelesaikan skripsi
14. Grup hayaters, Bunglon, dan Power Ranggers Manajemen Pendidikan 2012 yang
selalu memberikan Motivasi dan doa.
15. Teman sepermainan Denti Ria Riyanti S.Pd, Nurul Ro’fah S.Pd, Zurqotunnajah
S.Pd, Nuning Yulistika S.Pd, Septi Nurkhikmah S.Pd, Rikah S.Pd, Mantik Sari
Zahiah S.Pd, Juliana Safitri S.Pd, Agustian Mulyandari S.Pd, Syarifatul Hilwa
S.Pd, Ika Oktavianty S.Pd, Windy Mellsaran S.Pd , Rizka Zayyana S.Pd, Widda
Durriyah S.Pd, Santi Ekowati S.Pd, Nurfitriani S.Pd, Firi Supriyatin S.Pd, Rittah
Riani Romdin S.Pd, Agung Wahyu, Kholillurrahman S.Pd, Agung Prasetyo, Aziz
Abdillah, Abdul Aziz, Ahmad Suhandi S.Pd, Abdul Basit, Ibrahim Aris Sumantri,
x
Irvansyah Fajar S.Pd, Ahmad Solahudin, Aliy Ridho S.Pd, Akbar S.Pd, Asqolani
S.Pd, Farras Muhammad, Harsya Bachtiar S.Pd. Atas kebersamaan yang tidak
akan pernah saya lupakan. Semoga kita menjadi orang-orang sukses.
16. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Tidak ada gading yang tak retak, oleh karena itu penulis mengharapkan saran
dan kritik dari semua pihak guna perbaikan skripsi ini. Akhir kata, harapan penulis
semoga skripsi ini bermanfaat.
Jakarta, 02 Mei 2017
Syipa Fauziah
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI ................................. iii
UJI REFERENSI ........................................................................................... iv
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIYAH ............................................ v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Mutu Pendidikan ......................................................................................... 8
1.Pengertian Mutu Pendidikan ............................................................... 8
2.Urgensi Mutu Pendidikan .................................................................... 10
3.Karakteristik Pendidikan yang Bermutu .............................................. 11
4.Sekolah Menengah Kejuruan ............................................................... 12
B. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ................................................... 14
1.Pengertian Sistem Manajemen Mutu ISO ........................................... 14
xii
2.Prinsip ISO ........................................................................................... 18
3.Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 ............ 21
C. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................................... 22
D. Kerangka Berfikir ....................................................................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 27
B. Fokus Penelitian ....................................................................................... 27
C. Metode Penelitian ..................................................................................... 28
D. Sumber Data ............................................................................................. 28
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................... 28
F. Kisi-kisi Instrumen ................................................................................... 29
G. Teknik Analisis Data ................................................................................ 31
H. Interprestasi Data ...................................................................................... 33
I. Pengecekan Keabsahan Temuan .............................................................. 35
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMK Ekonomika Depok .............................................. 36
1. Sejarah SMK Ekonomika Depok ............................................. 36
2. Profil SMK Ekonomika Depok ................................................. 37
3. Visi dan Misi SMK Ekonomika Depok .................................... 38
4. Data Guru dan Siswa ................................................................. 39
5. Sarana dan Prasarana SMK Ekonomika .................................... 42
6. Akreditasi dan Sertifikasi ISO 9001:2008 ................................. 43
B. Deskripsi dan Analisis Data ........................................................................ 46
1. Berfokus Pada Pelanggan .......................................................... 46
2. Kepemimpinan ........................................................................... 51
3. Melibatkan Semua Orang .......................................................... 53
xiii
4. Pendekatan Proses ..................................................................... 55
5. Pendekatan Sistem dalam Manajemen ...................................... 58
6. Peningkatan Terus-menerus ...................................................... 59
7. Pendekatan Fakta untuk Pengambilan Keputusan ..................... 61
8. Hubungan Saling Menguntungkan ............................................ 63
C. Temuan Hasil Penelitian .................................................................... 65
D. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 67
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan ........................................................................................ 68
B. Saran .................................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Isi dan Kegunaan ISO 9001:2005, ISO 9001:2008, ISO
9004:2009, ISO 19011:2002 ......................................................... 16
Tabel 3.1 Rencana Penyusunan Skripsi ......................................................... 27
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Pengumpulan Data ........................................ 30
Tabel 3.3 Daftar Ceklis Studi Dokumen ........................................................ 31
Tabel 4.1 Data Pendidik dan Kependidikan SMK Ekonomika Depok ............ 40
Tabel 4.2 Data Siswa SMK Ekonomika Depok .............................................. 42
Tabel 4.3 Data Sarana dan Prasarana SMK Ekonomika Depok ...................... 42
Tabel 4.4 Akreditasi Kompetensi Keahlian SMK Ekonomika Depok ........... 44
Tabel 4.5 Data Prestasi SMK Ekonomika Depok ........................................... 44
Tabel 4.6 Prosedur Instruksi Kerja Survey Kepuasan Pelanggan .................. 65
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kisi-Kisi Istrumen
Lampiran 2 : Rekap Hasil Studi Dokumen
Lampiran 3 : Pedoman Wawancara
Lampiran 4 : Transkip Hasil Wawancara Kepala Sekolah
Lampiran 5 : Transkip Hasil Wawancara Wakil Manajemen Mutu
Lampiran 6 : Transkip Hasil Wawancara K3. Adm. Perkantoran
Lampiran 7 : Transkip Hasil Wawancara K3. Akuntansi
Lampiran 8 : Transkip Hasil Wawancara Siswa Kelas X Perhotelan
Lampiran 9 : Transkip Hasil Wawancara Siswa Kelas XII Akuntansi
Lampiran 10 : Transkip Hasil Wawancara Siswa Kelas X Adm. Perkantoran
Lampiran 11 : Transkip Hasil Wawancara Karyawan Tata Usaha
Lampiran 12 : Struktur Organisasi SMK Ekonomika
Lampiran 13 : Profil Sekolah
Lampiran 14 : Sertifikat ISO
Lampiran 15 : Data Sarana Dan Prasarana
Lampiran 16 : Prosedur Pengendalian Dokumen
Lampiran 17 : Prosedur Pengendalian Rekaman
Lampiran 18 : Prosedur Tindakan Koreksi
Lampiran 19 : Prosedur Pengendalian Produk Tidak Sesuai
Lampiran 20 : Prosedur Tindakan pencegahan
Lampiran 21 : Instruksi Kerja Pemantauan dan Pengukuran Proses KBM
Lampiran 22 : Instruksi Kerja Survey Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Lampiran 23 : Laporan Hasil Survey Pelanggan
Lampiran 24 : Tanggung Jawab dan Wewenang Wakil Manajemen Mutu
Lampiran 25 : Tanggung Jawab dan Wewenang Ketua Kompetensi Keahlian
xvi
Lampiran 26 : Tanggung Jawab dan Wewenang Waka Kesiswaan
Lampiran 27 : Tanggung Jawab dan Wewenang Waka Hubin dan BKK
Lampiran 28 : Tanggung Jawab dan Wewenang Waka Sarana dan Prasarana
Lampiran 29 : Tanggung Jawab dan Wewenang Guru
Lampiran 30 : Tanggung Jawab dan Wewenang Bimbingan konseling
Lampiran 31 : Rapat Tinjauan Manajemen
Lampiran 32 : Penilaian Perorangan Guru dan Karyawan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan diakui sebagai suatu investasi sumber daya manusia yang
memberikan sumbangan terhadap pembangunan sosial ekonomi melalui cara-cara
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap, dan produktivitas.
Bagi masyarakat secara umum, pendidikan bermanfaat untuk teknologi demi
kemajuan di bidang sosial dan ekonomi1.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di
hampir semua aspek kehidupan manusia. Di satu sisi, perubahan itu bermanfaat
bagi kehidupan manusia, namun di sisi lain perubahan tersebut juga telah
membawa manusia ke dalam era persaingan global yang semakin ketat. Agar
mampu berperan dalam persaingan global, bangsa Indonesia perlu terus
mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Seiring berkembangnya zaman, sumber daya manusia yang menjadi
penggerak utama dalam mengelola kehidupan dituntut untuk lebih cerdas dalam
kehidupannya. Pendidikan menjadi tonggak bagi sektor ekonomi, sosial dan
sektor lainnya. Pemerintah pun tidak tinggal diam menghadapi perubahan global
yang menuntut bangsa ini untuk lebih siap menghadapi tantangan era global. Hal
ini tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2005 pasal 3 tentang standar nasional pendidikan yaitu, Standar Nasional
Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang
bermutu.
Tidak hanya menetapkan standar baru pada sektor pendidikan, pemerintahpun
telah memberikan kebijakan-kebijakan di bidang pendidikan, khususnya pada
bidang financial, mulai dari pengalihan subsidi bahan bakar minyak untuk bidang
1 Nanang Fattah. Ekonomi dan Pembiayaan Pendidika, cetakan kelima. (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya,2009) hal.78
2
pendidikan hingga pengadaan bantuan langsung kepala sekolah seperti BOS
(Bantuan Operasional Sekolah).
Salah satu permasalahan pendidikan sekolah yang dihadapi oleh lembaga
pendidikan adalah rendahnya mutu pendidikan. Hal ini bisa dilihat dari prestasi
yang diraih oleh tiap sekolah belum menggembirakan, kelengkapan sarana dan
prasarana, kompetensi pendidik dan tenaga pendidik, serta pengelolaan dalam
sekolah masih belum tersentuh secara merata. Hal tersebut umumnya dihadapi
oleh sekolah-sekolah swasta yang kurang mendapatkan perhatian secara langsung
dari pemerintah.
Maka dari itu pendidikan harus dipandang sebagai sebuah sistem2. Dengan
demikian, tidak dapat dikatakan bahwa financial merupakan fondasi dasar dari
semuanya. Semua aspek yang ditetapkan dalam standar nasional, yakni, isi,
proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan adalah saling
berkaitan dalam menentukan mutu pendidikan pada tingkat sekolah khususnya,
dan pada tingkat nasional umumnya. Sementara untuk menggerakkan system
dalam organisasi itu sendiri diperlukan adanya sebuah manajemen yang baik. Lalu
muncul berbagai jenis pola manajemen baru sebagai inovasi dan solusi bagi
permasalahan yang ada, diantaranya Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan
Total Quality Management (TQM).
Arah pendekatan perbaikan mutu menggiring sekolah untuk mengenal dan
mengimplementasikan TQM. Konsep pendekatan ini menawarkan sejumlah
rumusan yang dapat dilakukan dalam kegiatan manajemen yang berorientasi pada
peningkatan mutu secara total. Berbagai aspek yang terkait dengan mutu yang
dilakukan dalam kegiatan pengelolaan pengelolaan sejauh mana mutu dapat
dicapai.
Total Quality Manajemen merupakan kosep manajemen sekolah sebagai
inovasi dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang diharapkan dapat
memberikan perubahan yang lebih baik sesuai dengan perkembangan, tuntutan
2 Jeromes S.A. Pendidikan Berbasis Mutu: Prinsip-Prinsip Perumusan Dan Tata .Langkah
Penerapan. (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2007) hal.13
3
dan dinamika masyarakat dalam menjawab permasalahan-permasalahan
pengelolaan pendidikan pada tingkat sekolah.
Pendekatan TQM dipopulerkan oleh Peter dan Watermen pada tahun 1982.
TQM ialah budaya organisasi yang ditentukan dan didukung oleh pencapaian
kepuasan pelanggan secara terus-menerus melalui sistem integrasi yang terdiri
dari bermacam alat, teknik, dan pelatihan-pelatihan. Tindakan perbaikan terus-
menerus dalam proses organisasi diharapkan dapat menghasilkan produk dan
pelayanan yang bermutu tinggi.
Total Quality Manajemen di bidang pendidikan merupakan konsep yang
relatif baru diperkenalkan dalam meningkatkan mutu di sekolah. Paradigma TQM
beranggapan bahwa upaya meningkatkan mutu secara total dapat diterapkan
disegala bidang termasuk di bidang pendidikan.3Untuk mengembangan budaya
perbaikan dan perubahan yang terus-menerus, tugas pertama kepala sekolah
adalah memberikan kepercayaan kepada warga sekolahnya dan bertanggung
jawab terhadap perkembangan mutu. Inovasi, perbaikan, dan perubahan yang
terus-menerus menjadi perhatian sekolah dan menjadikannya sebagai lingkaran
kegiatan perbaikan terus-menerus.
Pada dasarnya Total Quality Management (TQM) merupakan suatu
pendekatan pengendalian mutu melalui penumbuhan partisipasi karyawan.4
Partisispasi yang dapat diartikan sebagai keterlibatan total merupakan salah satu
prinsip TQM yang dalam dunia industri sendiri melibatkan seluruh pihak yang
tekait langsung dengan perusahaan. Dalam hai ini, di dunia pendidikan terdapat
kepala sekolah, guru, staff, maupun karyawan yang harus ikut di dalamnya,
termasuk sekolah yang menjadi mitra bagi sekolah itu sendiri.
Sekolah yang menerapkan dan menginginkan TQM berjalan dengan baik
harus melakukan inovasi dan melangkah lebih maju untuk mencapai visi dan misi
sekolah. Warga sekolah harus menyadari bahwa mutu pelayanan harus
memuaskan pelanggan dan akan pengaruhi kinerja warga sekolah. Karena hal itu
diperlukan untuk memenuhi tuntutan standar. Standar yang digunakan ialah
3 Nanang Fattah. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2012) hal 139. 4 Valehzal Rivai. Education Management. (Jakarta: Rajawali pers,2009) hal 478
4
standar internasional ISO 9001:2008 yang mulanya ditujukan bagi dunia industri
manufaktur. Namun dunia pendidikan dirasa perlu menerapkan dan mendapat
pengakuan berupa sertifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008
demi tercapainya pelayanan terbaik dengan standar internasional.
UU Nomer 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 50 ayat
3 mengamanatkan, bahwa pemerintah dan/ atau pemerintah daerah
menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua
jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf
internasional.5 Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan sudah
dilakukan oleh pemerintah atau inisiatif dari pihak sekolah sendiri. Salah satu
bentuk meningkatkan mutu pendidikannya adalah sekolah mengimplementasikan
International Organization for Standardization (ISO).
ISO adalah badan standarisasi internasional yang menangani masalah
standarisasi untuk barang dan jasa. Badan ini merupakan federasi badan-badan
standarisasi dari seluruh dunia yang berkedudukan di Ganeva Swiss. Keanggotaan
Indonesia dalam ISO diwakili oleh Dewan Standarisasi Nasional (DSN).6 Tujuan
dari penerapan ISO adalah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan cara
mencegah nonconformities (ketidaksesuaian) pada setiap tahap pelaksanaan
pekerjaan termasuk proses perbaikan jika proses yang telah dilakukan belum
mencapai hasil sesuai sasaran mutu.7
Akhir-akhir ini sudah banyak lembaga pendidikan yang telah
mengimplementasikan prinsip-prinsip ISO dalam sistem manajemen
persekolahan, bahkan sebagian sudah mendapat sertifikat ISO. Sebagian besar
lembaga pendidikan yang berupaya untuk menerapkan prinsip ISO dan sekaligus
mendapatkan sertifikat ISO adalah kalangan SMK.8 Kesuksesan prinsip
manajemen mutu diharapkan mampu menghasilkan manfaat bagi peningkatan
kinerja untuk mencapai tujuan meningkatnya kualitas mutu pendidikan. Dengan
5 Mulyono. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. (Jogjakarta:Ar-Ruzz media
2010)hal 320 6 Husaini Usman. Manajemen:Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara
2014) hal 438 7 Ibid
8 Mulyono, op. cit.,320
5
penerapan ISO 9001:2008, diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang mampu
bersaing baik ditingkat nasional maupun internasional. Penerapan sistem
manajemen mutu yang konsisten SMK sebagai lembaga yang menerapkan
manajemen mutu akan menghasilkan tenaga kerja dengan mutu yang lebih
terjamin bagi perusahaan dan dunia industri.
Sekolah Menengah Kejuruan Ekonomika adalah salah satu sekolah yang
berada di daerah Depok yang sudah mulai menerapkan sistem manajemen mutu
ISO serta memiliki peringkat prestasi baik di kota Depok sejak tahun 2009.
Sekolah tidak hanya memberdayakan elemen tenaga kepenidikan, kepemimpinan
juga lebih mengedepankan salah satu prinsip ISO yang lebih memfokuskan
kepuasan pelanggan yaitu peserta didik, masyarakat, pemakai lulusan dan terlebih
orang tua/wali murid, kepala sekolah mampu lebih meningkatkan peran serta
seluruh elemen sekolah dalam organisasinya.
Secara umum kondisi fisik sekolah terutama gedung SMK Ekonomika Depok
dalam kondisi yang baik dan sangat mendukung bagi terlaksananya kegiatan
belajar mengajar. Peraturan dibuat dengan baik sehingga siswa mampu
didisiplinkan dengan baik, khususnya peraturan untuk tidak keluar dari
lingkungan sekolah. Sebagai bentuk konsekuensi atas peraturan tersebut pihak
sekolah sendiri telah menyediakan berbagai fasilitas yang cukup lengkap. Mulai
dari musholah, kantin, tempat fotocopy serta ruang organisasi untuk siswa yang
mengikuti kegiatan ekstrakulikuler.
Tidak hanya itu, para peserta didiknya pun meraih banyak prestasi baik
akademik maupun non akademik serta memiliki lulusan yang dapat bersaing
didunia kerja dan dengan adanya penerapan ISO sekolah mampu memberikan
pelayanan yang prima terhadap pelanggan atau siswa. Tanggung jawab yang
diberukan kepala sekolah kepada petugas juga semakin jelas karena semua
terdokumentasika dan mereka dapat bekerja sesuai dengan tanggung jawab
kerjanya masing-masing. Selain itu program dari unit kegiatan baik kurikulum,
humas, sapras dan unit kegiatan lainnya semua menjadi tepat sasaran karena
semua dari unit kerja diminta bukti dan terdokumentasikan.
6
Dalam proses pelaksanaan ISO ini tentu saja tidak mudah karena tidak hanya
kepala sekolah akan tetapi semua komponen yang berada di lingkungan sekolah
tersebut harus berkomitmen terhadap pengembangan yang terus-menerus dan
seluruh aktivitas layanan memerlukan prosedur yang terdokumentasikan. secara
sistematis.
Hal yang diungkapkan di atas mendorong penulis untuk meneliti bagaimana
Implementasi ISO yang dilaksanakan di SMK ekonomika Depok. Melalui
penelitian dengan judul “Implementasi Prinsip-Prinsip Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2008 Di Smk Ekonomika”
B. Identifikasi Masalah
1. Kurangnya pemahaman guru mengenai konsep ISO 9001:2008
2. Belum maksimalnya pelaksanaan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
di SMK Ekonomika
3. Kurangnya partisispasi guru dalam melaksanakan ISO 9001:2008
4. Kurangnya komitmen guru dalam menjaga konsistensi mutu setelah
memperoleh sertifikat ISO 9001:2008
5. Kurang memadainya dana dalam pelaksanaan ISO
6. Masih belum optimalnya penerapan prinsip pelaksanaan ISO 9001:2008
C. Pembatasan Masalah
Dalam rangka memperdalam dan memfokuskan pembahasan dalam
penelitian, perlu adanya pembatasan ruang lingkup permasalahan yang akan di
teliti. Dari identifikasi masalah tersebut penulis membatasi permasalahan dalam
penelitian ini yakni penerapan prinsip-prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 di SMK Ekonomika Depok
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
7
Bagaimana penerapan prinsip-prinsip sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 di SMK Ekonomika Depok?
E. Tujuan Penelitian
Mengacu pada permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan
yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan ISO,
potensi dan penerapan prinsip serta manfaat yang didapatkan dalam Implementasi
Sistem Manajemen Mutu ISO yang dilaksanakan SMK Ekonomika Depok
F. Manfaat penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan
tentang bagaimana Implementasi prinsip-prinsip SMM ISO di sekolah. Penelitian
ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran teoritis pada mata kuliah
manajemen pendidikan dalam Implementasi prinsip-prinsip SMM ISO di sekolah.
2. Manfaat praktis
Sedangkan manfaat praktis dalam penelitian adalah :
a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para mahasiswa
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya
Jurusan Manajemen Pendidikan dapat lebih mengetahui Implementasi ISO
di sekolah
b. Agar para mahasiswa dapat memahami kendala apa saja yang dihadapi dan
bagaimana mengatasi kendala yang ada dalam Implementasi ISO di
sekolah.
c. Untuk menambah koleksi skripsi pada perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan.
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Mutu Pendidikan
1. Pengertian Mutu Pendidikan
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.9
Selanjutnya, mutu dapat diartikan sebagai sifat-sifat yang dimiliki suatu
benda/barang atau jasa yang secara keseluruhan memberi rasa puas kepada
penerima atau penggunanya karena telah sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan
diharapkan para pelanggannya.
Mutu dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang memuaskan dan melampaui
keinginan dan kebutuhan pelanggan.10
Mutu dari segi proses mengandung arti
efektivitas atau ketepatan dan efesiensi keseluruhan factor-faktor atau unsure-
unsur yang berperan dalam proses pendidikan. Dengan demikian mutu dalam
dunia pendidikan yang dihasilkan berati gambaran dan karakteristik menyeluruh
dari output pendidikan yang dihasilkan oleh suatu jenjang, jenis atau lembaga
pendidikan dalam memenuh harapan dan keinginan masyarakat sebagai pengguna
dan pelanggan lembaga pendidikan.
Dalam konteks pendidikan, mutu mengacu pada proses dan hasil pendidikan.
Pada proses pendidikan, mutu pendidikan berkaitan dengan bahan ajar ,
metodelogi, sarana dan prasarana, ketenagaan, pembiayaan, lingkungan dan
sebagainya. Sekolah yang berada di daerah kumuh dan sekolah yang beroperasi di
daerah elit, misalnya, meskipun menerima calon siswa yang sama, tetapi karena
kualifikasi guru, kelengkapan sarana dan prasarana, suasana belajar yang berbeda,
pengelolaan tingkat efesiensinya juga tidak sama, maka proses pendidikan pada
sekolah didaerah elit jauh lebih baik karena faktor ketepatan, kelengkapan dan
9 Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2012),
Cet. 3, h. 304 10
Edward Sallis, Total Quality Manajemen In Education (Jogjakarta : Irciso, 2010), cet. XI,
hal. 56
9
efesiensi pengelolaan lebih sempurna. Keunggulan dalam proses pendidikan
dengan sendirinya akan menghasilkan produk yang berbeda
Namun pada hasil pendidikan, mutu berkaitan dengan prestasi yang dicapai
sekolah dalam kurun waktu tertentu. Prestasi tersebut dapat berupa hasil tes
kemampuana akademik seperti tujuan akhir semester, raport, ujian nasional dan
prestasi non akademik seperti prestasi di bidang olahraga, seni atau keterampilan
serta dapat menghasilkan lulusan yang siap bekerja sesuai dengan jurusan.
Pendapat lain menyatakan bahwa kualitas pendidikan umumnya dikaitkan
dengan tinggi rendahnya prestasi yang ditunjukan dengan kemampuan siswa
mencapai skor tes dan kemampuan lulusan mendapatkan dan melaksanakan
pekerjaan.11
Maka mutu pendidikan terkait dengan hasil belajar. Hasil belajar
merupakan tingkah laku yang dapat dicapai dari suatu pengalaman dan biasanya
mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan, dan kebiasaan.
Hasil belajar yang diperoleh siswa adalah dinilai melalui teknik evaluasi yang
dapat digunakan sebagai petunjuk seberapa jauh materi pelajaran telah dikuasai
oleh siswa. Sedangkan Nasution mengatakan bahwa hasil belajar adalah suatu
perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan saja perubahan
mengenai pengetahuan, melainkan dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap,
pengertian, penghargaan, minat dalam diri pribadi yang belajar.12
Mutu dibangun
dalam setiap tahap dari perencanaan hingga pengadaan bahan ,produksi,
pemasaran, dan distribusi melalui sebuah sistem manajemen yang teliti dan formal
untuk menjamin kesesuaian lulusan atau layanan dengan spesifikasinya. Hal
tersebut bertujuan untuk memproduksi hasil konsisten yang sesuai dengan tujuan.
Dengan demikian berdasarkan uraian di atas mutu pendidikan itu dapat dilihat
dari sisi proses dan lulusan yang dihasilkannya. Pendidikan yang bermutu dari sisi
proses diukur oleh ketepatan, kelengkapan dan efesiensi pengelolaan faktor-faktor
yang terlibat dalam proses pendidikan serta peserta didik mengalami proses
pembelajaran yang bermakna, yang ditunjang oleh proses belajar mengajar yang
efektif.
11
Zamroni,. Paradigma Pendidikan Masa Depan, (Jakarta : Bigraf Publishing, 2000) h. 9 12
Nasution S, Didaktik dan Azas-Azaz Mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), hal. 35
10
Sedangkan mutu pendidikan dilihat dari sisi lulusan yakni apabila
lulusan/siswa dapat menyelesaikan studi dengan tingkat penguasaan yang tinggi
terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menghasilkan lulusan yang
berkompeten sesuai dengan kompetensi keahlian, serta memiliki budaya disiplin,
budaya tertib, budaya bersihan etos kerja tinggi untuk menjadikan manusia
unggulan yang kreatif, inovatif, jujur, bertanggung jawab, mandiri dan berahlak
mulia sebagaimana telah ditetapkan dalam tujuan pendidikan di sekolah,
memperoleh kepuasan atas hasil pendidikannya karena ada kesesuaian antara
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kebutuhan hidupnya, mampu
memanfaatkan secara fungsional ilmu pengetahuan dan teknologi hasil belajarnya
demi pebaikan kehidupannya dan memperoleh kesempatan kerja sesuai dengan
tuntutan dan harapan dunia kerja.
2. Urgensi Mutu Pendidikan
Pentingnya kualitas dapat dijelaskan dari dua sudut, yaitu dari sudut
manajemen operasional dan manajemen pemasaran.13
Dilihat dari sudut
manajemen operasional, kualitas produk merupakan salah satu kebijaksanaan
penting dalam meningkatkan daya saing produk yang harus memberi kepuasan
kepada konsumen melebihi atau paling tidak sama dengan kualitas produk dari
pesaing. Dilihat dari sudut manajemn pemasaran, kualitas produk merupakan
salah satu unsur utama dalam bauran pemasaran marketing-mix), yaitu produk,
harga, promosi, dan saluran distribusi yang dapat meningkatkan volume
penjualan.
Berdasarkan batasan pendidikan kejuruan telah nampak adanya tuntutan
pendidikan tersebut untuk mempersiapkan tenaga terampil tingkat menengah.
Keberadaan lembaga pendidikan yang mempersiapkan tenaga kerja ini, selaras
dengan tuntutan masyarakat akan adanya kerja. Soeharto mengemukakan empat
argumentasi teoretik tentang perlunya pendidikan kejuruan.14
Pertama, manusia
menuntut adanya pekerjaan karena adanya kebutuhan (need) perlunya aktivitas,
13
Nasution,Manajemen Mutu Terpadu, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004). Hal.3 14
Rasto, Pendidikan Manajemen Perkantoran||Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan
Bisnis||Universitas Pendidikan Indonesia. Hal 3
11
kebebasan, kekuasaan, pengakuan sosial dan rasa senang. Kedua, manusia
terdorong kerja karena tiga aspek yakni, material, bekerja sama, dan jatidiri (ego);
Ketiga, dorongan untuk bekerja karena psikologi, keamanan, rasa memiliki dan
cinta, kepentingan, respek, harga diri serta kebebasan, ingin informasi, mengerti,
kecintaan dan keindahan serta aktualisasi diri pribadi. Keempat, demikian
mendesak manusia akan perlunya kerja, yang dapat diartikan juga sedemikian
mendesaknya manusia akan keberadaan pendidikan kejuaraan untuk persiapan
bekerja.
3. Karakteristik Pendidikan yang bermutu
Kedewasaan dalam bekerja menjadi cirri lain dari manajemen sekolah yang
bermutu. Tenaga akademik dan staf administrastif bekerja bukan karena diancam,
diawasi, atau diperintah oleh pimpinan atau atasan. Mereka bekerja karena
memiliki rasa tanggung jawab akan tugas pokok dan fungsinya. Sikap mental
(mind set) tenaga kependidikan di sekolah menjadi persyaratan bagi upaya
meningkatkan mutu.15
ciri-ciri sekolah bermutu, yaitu sekolah yang :
a. Fokus pada pelanggan
b. Fokus pada upaya untuk mencegah masalah yang muncul, dengan
komitmen untuk bekerja secara benar dari awal.
c. Memiliki investasi pada sumber daya manusia
d. Memiliki strategi untuk mencapai kualitas, mulai dari tingkat
pimpinan, tenaga akademik, maupun tenaga administratif.
e. keluhan dikelola sebagai umpan balik untuk mencapai kualitas dan
memposisikan kesalahan sebagai instrumen untuk berbuat benar pada
masa berikutnya.
f. Memiliki kebijakan dalam perencanaan untuk mencapai kualitas, baik
untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
g. Mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan semua orang
sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya.
15
Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah. (Jakarta : Bumi Aksara, 2008) hal.54
12
h. Mendorong orang dipandang memiliki kreativitas, serta mampu
menciptakan kualitas dan merangsang yang lainnya agar dapat bekerja
secara berkualitas.
i. Memperjelas peran dan tanggung jawab setiap orang, termasuk
kejelasan arah kerja secara vertikal dan horozontal.
j. Memiliki strategi dan kriteria evaluasi yang jelas.
k. Menempatkan kualitas yang telah dicapai sebagai jalan untuk untuk
memperbaiki kualitas layanan lebih lanjut.
l. Meningkatkan kualitas secara terus menerus sebagai suatu keharusan.
Dalam menentukan mutu pendidikan mencangkup beberapa aspek, yaitu
pembinaan yang terpelihara / berkelanjutan, guru yang luar biasa, nilai-nilai
moral yang luhur, hasil ujian yang gemilang, pengkhususan, dukungan orang
tua, komunitas bisnis, dan komunitas local, sumber daya yang berlimpah,
penerapan teknologi mutakhir, kepemimpinan yang memiliki komitmen dan
berarah tujuan, kepedulian dan perhatian pada peserta didik, guru, dan staff,
serta kurikulum yang sesuai dengan peningkatan proses belajar siswa.
4. Sekolah Menengah Kejuruan
Penyelenggaraan sekolah menengah kejuruan didasarkan atas ketentuan yang
ada pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang sistem
pendidikan Nasional Bab IV pasal 11 ayat (1) dan(3) yang berbunyi sebagai
berikut: “Jenis pendidikan umum, pendidikan keagamaan, pendidikan akademik,
dan pendidikan professional”. Sekolah menengah kejuruan berdasarkan tingkatan
pendidikan setara dengan sekolah menengah atas, akan tetapi keduanya mempuyai
tujuan yang berbeda.
Pengertian mengenai sekolah menengah kejuruan terdapat pada peraturan
pemerintah No. 74 Tahun 2008 pasal 1 ayat 21 yang menyatakan bahwa “ Sekolah
Menengah Kejuruan yang selanjutnya disingkat SMK adalah salah satu bentuk
pendidikan satuan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada
jenjang Pendidikan Menengah sebagai lanjutan dari SMP,MTs, atau bentuk lain
13
yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama atau setara SMP
atau MTs”. Sekolah menengah kejuruan melakukan proses belajar mengajar baik
teori maupun praktik yang berlangsung di sekolah maupun di industry yang
diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mengutamakan pada
penyiapan siswa untuk berlomba memasuki lapangan kerja. Sekolah Menengah
Kejuruan memiliki Karekteristik sebagai berikut:16
a. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang memiliki sifat untuk
menyiapkan penyediaan tenaga kerja. Oleh karena itu orientasi
pendidikannya tertuju pada lulusan yang dapat dipasarkan di pasar kerja.
b. Justifikasi pendidikan kejuruan adalah adanya kebutuhan nyata tenaga kerja
di dunia usaha dan industri.
c. Pengalaman belajar yang disajikan melalui pendidikan kejuruan mencakup
domain afektif, kognitif, dan psikomotorik yang diaplikasikan baik pada
situasi kerja yang tersimulasi lewat proses belajar mengajar, maupun situasi
kerja yang sebenarnya.
d. Keberhasilan pendidikan kejuruan diukur dari dua kriteria, yaitu
keberhasilan siswa di sekolah (in-school success), dan keberhasilan siswa di
luar sekolah (out-of school success). Kriteria pertama meliputi keberhasilan
siswa dalam memenuhi persyaratan kurikuler, sedangkan kriteria kedua
diindikasikan oleh keberhasilan atau penampilan lulusan setelah berada di
dunia kerja yang sebenarnya.
e. Pendidikan kejuruan memiliki kepekaan terhadap perkembangan dunia kerja.
Oleh karena itu pendidikan kejuruan harus bersifat responsif dan proaktif
terhadap perkembangan ilmu dan teknologi, dengan menekankan kepada
upaya adaptabilitas dan fleksibilitas untuk menghadapi prospek karir anak
didik dalam jangka panjang.
f. Bengkel kerja dan laboratorium merupakan kelengkapan utama dalam
pendidikan kejuruan, untuk dapat mewujudkan situasi belajar yang dapat
mencerminkan situasi dunia kerja secara realistis dan edukatif.
16
. op.cit.
14
g. Hubungan kerjasama antara lembaga pendidikan kejuruan dengan dunia
usaha dan industri merupakan suatu keharusan, seiring dengan tingginya
tuntutan relevansi program pendidikan kejuruan dengan tuntutan dunia usaha
dan industri.
B. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
1. Pengertian Sistem Manajemen Mutu ISO
Standar internasional yang kini sedang dibicarakan dalam dunia pendidikan
guna menunjang kualitas mutu sekolah tersebut, khususnya pendidikan yang
berhubungan langsung dengan dunia usaha/ dunia industri. lembaga pendidikan
menerapkan standar internasional yang sebelumnya digunakan dalam dunia
industri dan kini digunakan pula pada dunia pendidikan. Salah satu standar
internasional tersebut adalah Sistem Manajemen Mutu ISO.
ISO adalah badan standarisasi internasional yang menangani masalah
standarisasi untuk barang dan jasa. Badan ini merupakan federasi badan-badan
standarisasi dari seluruh dunia yang berkedudukan di Ganeva Swiss. Keanggotaan
Indonesia dalam ISO diwakili oleh Dewan Standarisasi Nasional (DSN).17
Sistem manajemen kualitas formal yang berlaku secara internasional adalah
sistem manajemen kualitas ISO 900018
. Seri ISO 9000 adalah suatu sistem terpadu
untuk mengoptimalkan efektivitas mutu suatu perusahaan, dengan menciptakan
sebuah kerangka kerja untuk peningkatan atau perbaikan secara kesinambungan.
ISO 9000 adalah nama generic untuk sistem manajemen kualitas internasional
yang dikeluarkan pertama kali pada tahun 1987 oleh ISO.19
Dalam penjelasan saat
itu, mereka mengatakan bahwa standar baru tersebut merupakan penghalusan dari
semua prinsip sistem mutu yang umumnya diterapkan dan paling praktis dan
17
Husaini Usman. Manajemen:Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara
2014) hal 579 18
M.N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Managemen) (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2005) h.299-300. 19
M.N. Nasution, manajemen Mutu Terpadu;Total Quality Manajeme. (Bogor:Ghalia
Indonesia, 2005) Edisi Revisi, h. 287-288
15
merupakan puncak dari kesepakatan di antara otoritas dari standar-standar ini
yang paling maju di dunia sebagai dasar era manajemen mutu yang baru.
Apabila sistem mutu disesuaikan dengan ISO 9000, maka seluruh aktivitas
produksi barang atau layanan jasa memerlukan prosedur terdokumentasikan.
Sebagai contoh, pendidikan memerlukan pendokumentasian setiap aktivitas
menyangkut pencapaian programnya, termasuk seleksi, wawancara,
induksi,disiplin, penilaian,catatan prestasi, nasehat dan bimbingandan seterusnya.
International standard organization (ISO) 9000 menetapkan sebuah disiplin bagi
mereka yang siap menggunakannya.20
Dalam pelaksanaannya menjalannya
sebuah sistem bukan sesuatu hal yang mudah, karena sebuah sistem
membutuhkan sebuah investasi sumber daya dan waktu seluruh staf dalam
memahami implikasi sistem untuk menjalankan prosedur yang telah ditetapkan.
Awalnya, sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 hanya ditetapkan dalam
dunia industri manufaktur. Namun kemudian dunia pendidikan juga merasa perlu
untuk mengimplementasikannya. Pada tanggal 23 Desember 2008, Badan Standar
Nasional menerbitkan persyaratan sistem manajemen mutu ISO 9001 berdasarkan
Standar Nasional Indonesia. Sehingga jika semula masyarakat menganal dengan
sistem manajemen mutu ISO 9001:2000, Saat ini ISO 9001:2000 direvisi menjadi
9001:2008. Revisi tersebut secara subtantif tidak berubah hanya redaksi sedikit
diubah.21
Adapun perbedaan antara versi 2000 dengan 2008, secara signifikan lebih
menekankan pada efektivitas proses yang dilaksanakan dalam organisasi atau
lembaga tersebut. Jika versi 2000 mengatakan harus dilakukan corrective dan
preventive action, maka versi 2008 menetapkan bahwa proses corrective dan
preventive action yang dilakukan harus secara efektif berdampak positif pada
perubahan dalam organisasi atau lembaga.
Pada saat ini ISO yang telah diakui lebih dari 175 negara dan berdiri pada
tahun 1947 di Jenewa, Swiss, yang bertujuan untuk mengembangkan dan
20
Edward Sallis, Total Quality Manajemen In Education (Jogjakarta : Irciso, 2010), cet.
XI, hal. 124 21
Husaini Usman. Manajemen:Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara
2014) hal 592
16
mempromosikan standar-standar umum yang berlaku secara Internasioanal yang
bertujuan untuk memajukan pengembangan standarisasi dan aktivitas yang terkait
diseluruh dunia dan hasilnya berupa persetujuan internasional yang kemudian
dipublikasikan sebagai standar internasional. Pengguna ISO diseluruh dunia dan
menjadi top 10 Countries yang mengimplikasikan ISO 9001:2008 certificate
adalah China, Itali, Japan, Spain, India, Jermany, USA, UK, France,
Netherlands.22
Kelompok standar ISO 9000 versi tahun 2008 tidak berbeda dengan versi
sebelumnya (versi tahun 2000) dimana terdiri dari empat seri yaitu ISO
9000:2005, ISO 9001:2008, ISO 9004:2009, dan ISO 19011:2002. Adapun isi
dan kegunaan dari keempat seri tersebut adalah sebagai berikut:23
Tabel 2.1
Isi dan Kegunaan ISO 9001:2005, ISO 9001:2008,
ISO 9004:2009, ISO 19011:2002
NO Versi ISO Isi dan Kegunaan
1. ISO 9000:2005
Quality Management
System Fundamentals
and Vocabulary
Menguraikan dasar-dasar sistem
manajemen mutu dan memerincikan
istilah-istilahyang digunakan dalam sistem
manajemen mutu
2. ISO 9001:2008
QualityManajemen
System Requirements
Merinci persyaratan bagi sistem
manajemen mutu bila suatu organisasi
bermaksud memperagakan kemampuan
untuk menyediakan produk yang
memenuhi persyaratan pelanggan dan
peraturan yang berlaku dan bertujuan
meningkatkan kepuasan pelanggan dan
22
Purwadi, ISO 9001:2008 Document Development Compliance Manual, (Media Guru:
2012), h. 31 23
Isaris Arwanti, Implementasi SMM ISO 9001:2008 Dalam Meningkatkan MutuPelayanan
Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus di SLB Negeri B Pembina Tingkat Provinsi Jawa
Barat, Program Pasca Sarjana UNINUS (Bandung, 2011), h. 3
17
pihak berkepentingan
3. ISO 9001:2009
Managing for Sustained
Success of Ard
organizing-A Quality
Management Approach
Menyediakan panduan untuk mendukung
keberhasilan organisasi meraih sukses
berkelanjutan (sustained success) dalam
lingkungan yang komplek dann selalu
berubah melalui quality menegement
approach. Namun standar ini tidak
dimaksudkan untuk tujuan sertifikasi,
regulasi atau kontak
4. ISO 19011:2002
Guidance on Auding
Quality and
Environmental
Management System
Memberikan panduan tentang pengauditan
sistem menejemen mutu dan audit sistem
manajemen lingkungan
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa ISO merupakan suatu Standar
internasional yang diberlakukan pada suatu organisasi sesuai dengan yang
diinginkan pasar atau untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Salah satu standar
internasional yang terkenal adalah ISO 9000 yang merupakan suatu sistem untuk
mengoptimalkan efektivitas mutu pelayanan suatu organisasi dan melakukan
peningkatan atau perbaikan secara kesinambungan di dalam organisasi tersebut.
Tujuan utama ISO 9000 ini adalah sebagai berikut :
a. Organisasi mencapai dan mempertahkan kualitas produk atau jasa yang
dihasilkan sehingga secara kesinambungan dapat memenuhi kebutuhan
para pembeli atau pelanggan .
b. Organisasi memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri
bahwa kualitas yang dimaksudkan telah dicapai dan dapat dipertahankan
c. Organisasi memberikan keyakinan kepada pihak pembeli bahwa kualitas
yang dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa yang
dijual.24
24
M.N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Managemen) (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2005) h. 300
18
ISO 9000 memiliki seri yang tergolong ke dalam standar-standar sistem
manajemen mutu, di antaranya adalah : ISO 9001, ISO 9002, dan ISO 9003.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis lebih mengkhususkan membahas tentang
seri ISO 9001:2008.
2. Prinsip ISO
Secara prinsipnya sebenarnya siapa saja dapat menerapkan sistem manajemen
mutu ISO 9000, termasuk di lingkungan lembaga pendidikan (sekolah, madrasah,
dan perguruan tinggi) sistem manajemen ini merupakan sistem manajemen yang
menekankan kepada kepuasan pelanggan.25
Pelanggan yang terkait adalah
pelanggan internal, pelanggan eksternal, dan pihak yang berkepentingan
(interested parties).
Sejak Desember 2003 muncul ISO terbaru yang disebut ISO 9000:2000 untuk
pendidikan yang berisikan standar pelaksanaan. ISO 9000:2000 berisikan delapan
prinsip yang dapat digunakan tim manajemen suatu organisasi untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Kedelapan prinsip itu sebagai berikut:26
a. Berfokus pada pelanggan
Konsep mengenai mutu dan pelanggan diperluas. Mutu tidak hanya
bermakana kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi mutu tersebut
ditentukan oleh pelanggan. Pendidikan adalah pelayanan jasa. Sekolah harus
memberikan pelayanan jasa sebaik-baiknya kepada pelanggannya.
Dewan sekolah harus mensurvei pelanggan eksternal mengenai apa yang
mereka harap dari murid-murid yang akan lulus. Wawancara dan pertanyaan-
pertanyaan survey harus berkaitan dengan keterampilan akademis dan teknis,
kebiasaan kerja, sikap, keterampilan berpikir, dan keterampilan sosial antar
pribadi.27
25
Mulyono. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. (Jogjakarta:Ar-Ruzz
media 2010)hal 306 26
Husaini Usman. Manajemen:Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara
2014) hal 517 27
Valehzal Rivai. Education Management. (Jakarta: Rajawali pers,2009) hal 535
19
Dengan demikian seitap organisasi bergantung pada setiap anggota atau
pelanggan dalam organisasinya. Kaitannya dengan manajemen, setiap organisasi
harus memahami kebutuhan pelanggan pada masa saat ini dan masa yang akan
datang, organisasi harus memenuhi kebutuhan pelanggan dan terus berusaha
melebihi keinginan pelanggan.
b. Kepemimpinan
Seorang pemimpin harus mampu mengembangkan visi dan misi untuk
mencapai tujuan organisasi. Pemimpin harus dapat memberikan inspirasi bagi
bawahannya, memfasilitasi sarana dan prasarana agar bawahan dapat bekerja
secara optimal, serta melakukan komunikasi yang efektif.
Pemimpin organisasi menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari organisasi.
Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang
dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi
c. Melibatkan semua orang
Artinya semua personil yang berada di dalam institusi secara bersama-sama
menjalankan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Organisasi
membutuhkan kemampuan anggotanya untuk berinovasi dan berkreasi guna
menguntungkan organisasinya. Tanpa bantuan tenaga tata uasaha, peserta didik,
guru dan kepala sekolah kurang berfungsi untuk menjalankan perannya.
d. Pendekatan proses,
Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efisien, apabila
aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses.
Suatu proses dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari orang, material,
metode, peralatan dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah output
bagi pelanggan.
e. Pendekatan sistem dalam manajemen
Pengidentifikasian, pemahaman, dan pengelolaan dari proses-proses yang
saling berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan kontribusi pada
efektivitas dan efesiensi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Hal ini
mengingatkan pentingnya peran masing-masing subsistem yang saling terkait
dalam proses untuk mendapatkan hasil terbaik
20
f. Penigkatan terus-menerus
Untuk dapat sukses setiap sekolah perlu melakukan proses sistematis dalam
melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Konsep yang berlaku adalah siklus
PDCA, yang terdiri langkah perencanaaan, melaksanakan rencana, memeriksa
hasil pelaksanaan rencana, dan melakukan tindakan korektif terhadap hasil yang
diperoleh. Pendidikan harus terus-menerus meningkatkan mutunya. Staf harus
selalu ditingkatkan kompetensinya.
Peningkatan teru-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus
menjadi tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus-menerus didefinisikan
sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya terus-menerus meningkatkan
efektivitas atau efisiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dan tujuan dari
organisasi itu.
g. Pendekatan fakta untuk pengambilan keputusan
Sekolah kelas dunia berorientasi kepada fakta, maksudnya setiap keputusan
didasarkan oleh fakta, bukan pada perasaan (feeling) atau ingatan semata. Setiap
keputusan harus berdasarkan data da informasi yang akurat, relevan, dan up to
date.
Keputusan yang efektif adalah berdasarkan pada analisis data dan informasi
untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah-masalah kualitas
dapat terselesaikan secara efektif dan efesien. Keputusan manajemen organisasi
seharusnya ditunjukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas
implementasi manajemen mutu.
h. Hubungan yang saling menguntungkan
Tidak ada suatu institusi yang dalam melaksanakan pekerjaannya tanpa
membutuhkan pihak lain. Kebutuhan barang pada suatu institusi memerlukan
institusi lain sebagai pemasok.
Delapan dasar prinsip manajemen mutu tersebut merupakan dasar penerapan
sistem manajemen mutu dalam kelompok ISO 9000. Alasan penerapan sistem
tersebut adalah untuk membantu organisasidalam meningkatkan kepuasan kepada
pelanggannya atas layanan produk dari organisasi. Karena pelanggan
menghendaki produk sesuai dengan karakteristik yang dapat memuaskan
21
kebutuhan dan harapan mereka. Kebutuhan dan harapan dinyatakan dalam
spesifikasi produk yang secara terpadu dinamakan persyaratan pelanggan.
3. Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001
Keuntungan penerapan ISO pada lembaga pendidikan menurut Sendari adalah
dengan diperolehnya sertifikat oleh suatu sekolah, berarti sekolah tersebut terbukti
telah menerapkan sistem penjamin mutu. Secara detail keuntungan yang diperoleh
dengan diterapkan sistem penjamin mutu ISO 9001 dapat dirasakan baik oleh
sekolah maupunn warga sekolah.28
a) Keuntungan Bagi Sekolah
1. Mendapat pengakuan secara internasional mengenai sistem
penjamin mutu.
2. Rework (pekerjaan berulang) produk yang gagal mulai berkurang
sehingga terjadinya penghematan dan mengurangi keluhan pemberi
tugas.
3. Struktur semakin jelas tanggung jawab dan wewenang dan
tanggung jawab kerjanya.
4. Cara kerja semakin tertib, semua tugas ada penanggungjawabnya
5. File-file penyimpanan data lebih mudah dicaridan terkendali
6. Dikarenakan seluruh kegiatan proses kontruksi terdokumentasi dan
relevansi, serta setiap langkah kegiatan dapat ditelusuri maka jika
terjadi ketidaksesuaian prosedur mudah dicari tindakan
perbaikannya.
b) Keuntungan Bagi Warga Sekolah
(1) Memperoleh kepuasan bekerja dengan adanya sistem yang baik dan
berkurangnya pekerjaan yang ulang
(2) Memperoleh keyakinan bahwa pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
(3) Memperolah kejelasan mengenai tugas dan tanggung jawab.
28
Usman, Manajemen, 513.
22
(4) Memunculkan personil yang potensial kepermukaan karena adanya sistem
yang baik dan lebih memahami sistem manajemen mutu ISO 9001.
Adapun manfaat penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 adalah:
a. Meningkatkan kepercayaan pelanggan
b. Jaminan kualitas produk dan proses
c. Meningkatkan produktivitas lembaga pendidikan
d. Meningkatkan motovasi, moral, dan kinerja semua personil lembaga
pendidikan .
e. Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan supplier dan
pelanggan
f. Meningkatkan komunikasi internal
g. Meningkatkan image positif lembaga pendidikan.
h. Sistem terdokumentasi.
Menurut Vincen Gapersz manfaat penerapan sistem manajemen mutu ISO
9001 adalah meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan
kualitas yang terorganisasi dan sistematik, proses dokumentasi kebijakan,
prosedur, dan intruksi yang berkaitan dengan kualitas telah direncanakan dengan
baik. Jadi sekolah yang telah memperoleh sertifikat ISO 9001 secara otomatis
terdaftar pada lembaga registrasi, jika nama instansi telah terdaftar pada lembaga
bertaraf internasional, maka hal itu terbuka kesempatan pasar baru.
Manfaat lain dari penerapan ISO 9001 yaitu memberikan pelatihan secara
sistematik kepada seluruh pegawai melalui seluruh prosedur-prosedur dan
instruksi yang terdefinisi secara baik, terjadinya perubahan positif dalam hal mutu
, karena pimpinan dan pegawai terdorong untuk mempertahankan sertifikat ISO
yang umumnya hanya berlaku selama tiga tahun.
C. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
Dalam penyusunan proposal skripsi ini, penulis menelusuri karya ilmiah yang
relevan dengan implementasi ISO guna meningkatkan mutu pendidikan dari
berbagai sudut pandang. Namun penulis baru mencari melalui internet tentang
23
hasil penelitian yang relevan dengan judul penelitian ini yang masih membahas
mengenai implementasi ISO
Judul penelitian: Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dalam
Meningkatkan Mutu Pelayanan Pendidikan di Pondok Pesantren Modern sahid.
Ditulis oleh Kholidatunur Program Studi Manajemen Pendidikan Jurusan
Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Tahun 2011. Adapun titik temu penelitian Kholidatunur
adalah meneliti tentang Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada layanan
pendidikan di Pondok Pesantren Modern Sahid. Sedangkan penelitian yang
peneliti tulis menekankan pada bagaimana upaya sekolah menerapkan prinsip
sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 serta manfaat yang dirasakan setelah
menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 guna meningkatkan mutu
pendidikan di SMK Ekonimika Depok.
Judul penelitian: Implementasi dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
dalam Mewujudkan Pendidikan Islam Di SMK Sepuluh November Sidoarjo.
Ditulis oleh Emil Furoidah Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Tahun 2012.
Adapun titik temu penelitian Emil Furoidah adalah meneliti tentang Implementasi
dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dalam Mewujudkan Pendidikan
Islam. Sedangkan penelitian yang peneliti tulis menekankan pada bagaimana
upaya sekolah menerapkan prinsip sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 serta
manfaat yang dirasakan setelah menerapkan sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 guna meningkatkan mutu pendidikan di SMK Ekonimika Depok,
Judul penelitian: Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Di
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta . Ditulis oleh Robi’atul
Chalimah Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2011. Adapun titik
temu penelitian Robi’atul Chalimah adalah meneliti tentang Implementasi Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 serta faktor pendukung dan kendala Di
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sedangkan penelitian yang
peneliti tulis menekankan pada bagaimana upaya sekolah menerapkan prinsip
24
sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 serta manfaat yang dirasakan setelah
menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 guna meningkatkan mutu
pendidikan di SMK Ekonimika Depok.
Judul penelitian: Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Di
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Ditulis oleh Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd.
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Tahun 2013. Adapun titik temu penelitian Dr. Hasyim Asy’ari, M.Pd adalah
meneliti tentang bagaimana efektivitas implementasi manajemen mutu iso di UIN
Maliki Malang dilihat dari pertimbangan filosofis, penerapan klausul dan realisasi
Standar Pelayanan Minimal (SPM). Sedangkan penelitian yang peneliti tulis
menekankan pada bagaimana upaya sekolah menerapkan prinsip sistem
manajemen mutu ISO 9001:2008 serta manfaat yang dirasakan setelah
menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 guna meningkatkan mutu
pendidikan di SMK Ekonimika Depok.
25
D. Kerangka Berfikir
Diagram Kerangka
Feedback
Input Proses Output
Kondisi nyata
1. Kurangnya pemahaman
guru mengenai konsep
ISO 9001:2008
2. Belum maksimalnya
pelaksanaan sistem
manajemen mutu ISO
9001:2008 di SMK
Ekonomika
3. Kurangnya komitmen
guru dalam menjaga
konsistensi mutu setelah
memperoleh sertifikat
ISO 9001:2008
4. Kurang memadainya
dana dalam pelaksanaan
ISO
5. Masih belum optimalnya
penerapan prinsip-
prinsip pelaksanaan ISO
9001:2008
Strategi
1. Sosialisasi SMM
ISO 9001:2008
2. Peningkatan
Kualitas SDM
3. Pelatihan
4. Audit secara
internal dan
eksternal
5. Fokus pelanggan
6. Kerjasama dengaan
pihak luar
Masalah
Belum
optimalnya
penerapan
prinsip-prinsip
pelaksanaan
SMM ISO
9001:2008
Hasil
Terlaksananya
Penerapan
prinsip-prinsip
SMM ISO
9001:2008
Terdapat
peningkatkan
mutu
pendidikan
26
Dari bagan di atas, tergambar bahwa SMK Ekonomika Depok pada dasarnya
sudah menerapkan prinsip ISO 9001:2008 sejak tahun 2009, akan tetapi dalam
perjalannya sempat terhenti dikarenakan beberapa hal masalah didalamnya
sehingga terjadi masa habis waktu sertifikat ISO tersebut dan terbatasnya dana.
Oleh sebab itu timbulah berbagai masalah diantaranya seperti belum maksimalnya
pelaksanaan prinsip-prinsip sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di SMK
Ekonomika, kurangnya pemahaman guru mengenai konsep ISO 9001:2008,
kurangnya komitmen guru dalam menjaga konsistensi mutu setelah memperoleh
sertifikat ISO 9001:2008, kurang memadainya dana dalam pelaksanaan ISO dan
masih belum optimalnya penerapan prinsip pelaksanaan ISO 9001:2008
Dengan adanya penerapan SMM ISO 9001:2008 diharapkan sekolah secara
konsisten akan mewujudkan peningkatan produktivitas & daya saing standar
mutu. Maka diharapkan terlaksananya penerapan SMM ISO 9001:2008 dan
terdapat peningkatan mutu pendidikan di SMK Ekonomika Depok.
Membandingkan dari kondisi nyata disekolah dan hasil yang diinginkan,
maka timbul permasalahan dalam upaya pelaksanaan perbaikan mutu pendidikan
yaitu belum maksimalnya penerapan prinsip SMM ISO 9001:2008 guna
meningkatkan mutu pendidikan di SMK Ekonomika Depok.
Oleh karena itu, maka perlu diberikan jalan soslusinya melalui strategi yaitu
dengan cara sosialisasi SMM ISO 9001:2008, meningkatan Kualitas SDM dengan
mengadakan Pelatihan, audit secara internal dan eksternal, fokus terhadap
pelanggan serta melakukan Kerjasama dengaan pihak luar.
Untuk itu melalui penerapan sistem manajemen mutu diharapkan akan dapat
maningkatkan kepercayaan pelanggan, karena adanya jaminan kualitas terhadap
produk dan jasa yang disediakan oleh SMK Ekonomika Depok. Maka peneliti
ingin mengetahui lebih dalam lagi sejauh mana penerapan prinsip-prinsip SMM
ISO 9001:2008 di SMK Ekonomika.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Ekonomika Depok yang beralamat di
jalan Raya Grogol No. 2 Kec. Limo Kota Depok 16512. Adapun waktu penelitian
direncanakan mulai dari bulan Agustus sampai dengan Maret 2017 dengan rincian
sebagai berikut :
Tabel 3.1
Rencana Penyusunan Skripsi
No Kegiatan
Bulan
Ags sept okt Nov Jan Feb Mar
1 Observasi Pendahuluan
2 Penyerahan izin
penelitian
4 Observasi Penerapan
ISO
5
Pengumpulan dokumen
yang berkaitan dengan
ISO
6 Penyusunan Laporan
Hasil Penelitian
B. Fokus Penelitian
Penelitian ini difokuskan kepada kepala sekolah sebagai pemimpin, guru,
karyawan dan pelanggan sedangkan subfokus penelitian ini adalah prinsip dan
28
manfaat dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 guna
meningkatkan mutu pendidikan di SMK Ekonomika
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk metode
deskriptif kualitatif yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan
penerapan prinsip-prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK
Ekonomika. Sesuai metode yang dipakai maka penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data utama yaitu wawancara dan dilengkapi dengan teknik
dokumentasi dan teknik observasi untuk menggali data yang lebih dalam.
D. Sumber Data
Sesuai fokus penelitian maka yang menjadi sumber data dalam penelitian ini
adalah data skunder yaitu buku-buku dan jurnal sebagai acuan teoritis serta data
primer yaitu wawancara,dokumen, serta observasi terhadap kepala sekolah, guru
karyawan dan pelanggan di SMK Ekonomika Depok pada semester genap tahun
pelajaran 2015/2016.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Data penelitian diperoleh dengan menggunakan teknik :
1. Wawancara
Wawancara digunakan untuk memperoleh data tentang berbagai kegiatan
yang dilakukan oleh kepala sekolah, guru karyawan dan pelanggan dalam
menerapkan prinsip-prinsip sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di sekolah.
Wawancara juga digunakan untuk memperoleh data tentang tanggapan guru
karyawan dan pelanggan terkait dengan manfaat dari kegiatan yang dilakukan
oleh kepala sekolah dalam menerapkan prinsip-prinsip sistem manajemen mutu
ISO 9001:2008 Dengan demikian yang diwawancarai adalah kepala sekolah, guru
karyawan dan pelanggan. Untuk melakukan wawancara disusun pedoman
wawancara berikut kisi-kisinya.
29
2. Observasi
Observasi digunakan untuk memperoleh data tambahan terkait dengan
penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 guna meningkatkan mutu
Pendidikan. Dengan demikian fokus observasi ditujukan kepada kegiatan
penerapan prinsip-prinsip sistem manajemen ISO 9001:2008 guna meningkatkan
mutu Pendidikan selama peneliti berada di lokasi penelitian. Observasi dilakukan
dengan menggunakan pedoman observasi yang berupa daftar cheklist.
3. Studi Dokumen
Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang profil SMK
Ekonomika Depok, profil kepala sekolah, data guru dan karyawan. Dokumen-
dokumen tersebut digunakan untuk melengkapi data penelitian sehingga dapat
ditampilkan gambaran tentang objek penelitian. Untuk memperoleh dokumen
yang dibutuhkan digunakan daftar cheklist dokumen.
F. Kisi-kisi Instrumen
1. Definisi Konseptual
Implementasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 guna Meningkatkan
Mutu Pendidikan adalah usaha dan tindakan kerja sama yang dilakukan oleh
kepala sekolah, guru karyawan dan pelanggan dalam menggerakan,
mempengaruhi, dan bekerja sama dalam mengimplementasikan sistem prinsip-
prinsip manajemen mutu ISO 9001:2008 Guna Meningkatkan Mutu Pendidikan
Definisi Operasional.
Secara operasional yang dimaksud dengan sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 merupakan kosep manajemen sekolah sebagai inovasi dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang diharapkan dapat memberikan
perubahan yang lebih baik sesuai dengan perkembangan, tuntutan dan dinamika
masyarakat dalam menjawab permasalahan-permasalahan pengelolaan pendidikan
pada tingkat sekolah.
30
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrument Pengumpulan Data
Variabel Dimensi Aspek Sumber data Instrumen
Prinsip
ISO
1. Fokus Pelanggan
- Kepercayaan
pelanggan
Kepala sekolah,
WMM, guru,
karyawan, dan
pelanggan
Pedoman
wawancara
- Pelayanan
- kepuasan
2. Kepemimpinan
- Visi Misi Kepala sekolah,
WMM, Guru,
karyawan,
pelanggan, dan
dokumen
Pedoman
wawancara
dan daftar
ceklis
- Tujuan
- kemampuan
manajerial
3. Melibatkan semua
orang
- Partisispasi SDM Kepala sekolah,
WMM, guru,
karyawan, dan
pelanggan
Pedoman
wawancara - Kopetensi guru
dan karyawan
- komunikasi internal
4. Pendekatan proses
- penerapan SOP Kepala sekolah,
WMM, guru, dan
karyawan
Pedoman
wawancara - penerapan job
deskripsi
- penerapan audit
internal dan eksternal
5. Pendekatan
sisitem
- Struktur organisasi Kepala sekolah,
WMM, guru,
karyawan, dan
dokumen
Pedoman
wawancara
dan daftar
ceklis
- Kurikulum
- Program sekolah
6. Peningkatan terus-
menerus
- Pelatihan Kepala sekolah,
WMM, guru,
karyawan, dan
pelanggan
Pedoman
wawancara
- Prestasi sekolah
- Tolak ukur
penerapan ISO
(perubahan yang
terjadi )
31
Tabel 3.3
Daftar Ceklis Studi Dokumen
No Dokumen Keterangan
Ada Tidak Ada
1. Dokumen Implementasi Prinsip-
prinsip ISO
a. sertifikat ISO 9001:2008
b. pedoman mutu SMK Ekonimoka
c. prosedur pengendalian dokumen
d. prosedur pengendalian rekaman
e. prosedur tindakan koreksi
f. pengendalian produk tidak sesuai
g. prosedur tindakan pencegahan
i. Intruksi Kerja
j. Hasil survey kepuasan pelanggan
k. Job Description
l.Rapat Tinjauan Manajemen
m.Hasil Audit Eksternal
n.Penilaian Perorangan Guru dan
Karyawan
3 Dokumen Sekolah
a. profil sekolah (gambaran umum
visi misi, akreditasi, jumlah guru
staff dan siswa )
b. Prestasi siswa
4 Data Sarana dan Prasarana
G. Teknik Analisis Data
Bogdan menyatakan bahwa “Analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya
7. Pendekatan fakta
- Pemecahan masalah
- format instruksi
kerja
Kepala sekolah,
WMM, guru,
karyawan, dan
dokumen
Pedoman
wawancara
dan daftar
ceklis
8. Hubungan saling
menguntungkan
- Kerjasama pihak luar
(perusahaan dan dinas
pendidikan)
Kepala sekolah,
WMM, guru, dan
karyawan
Pedoman
wawancara
32
dapat diinformasikan kepada orang lain.29
Teknik analisis data merupakan suatu
cara yang digunakan untuk menguraikan keterangan-keterangan atau data-data
yang diperoleh agar data-data tersebut dapat dipahami bukan saja oleh peneliti,
akan tetapi oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian tersebut.
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul
dari berbagai sumber yang diproses dari kegiatan wawancara, observasi dan
dokumentasi. Kemudian data yang telah terkumpul, dianalisis,
diinterpretasikan/ditafsirkan dan disimpulkan ke dalam bahasa yang lebih mudah
dipahami, logis dan sesuai dengan penelitian yang dibahas.
Sekolah SMK Ekonomika telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO
sejak tahun 2009. Data hasil wawancara dengan kepala sekolah dikonfirmasikan
dengan data hasil wawancara guru, karyawan dan pelanggan serta sedapat
mungkin dibuktikan dengan dokumen yang diperoleh peneliti. Untuk memperkuat
data yang telah diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi kepada guru,
karyawan dan pelanggan, peneliti melakukan observasi terkait Implementasi
prinsip-prinsip sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 selama penelitian
berlangsung.
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian kualitatif melalui
langkah-langkah dibawah ini :
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi artinya sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang muncul dari catatan-
catatan lapangan. Reduksi data terus menerus selama pengumpulan data. Dalam
reduksi data inilah peneliti menajamkan, menggolongkan, mengarahkan,
membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan sedemikian rupa
sehingga kesimpulan dapat ditarik dan diverifikasi.
29
Sugiono, metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D,…, h. 244.
33
2. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan pada
bagian ini, setelah mereduksi data peneliti sudah dapat mengumpulkan informasi
yang dapat memberi peluang untuk mengambil kesimpulan. Sehingga data dapat
tersaji dengan baik tanpa adanya data yang sudah tidak dibutuhkan.
3. Penarikan Kesimpulan (Verivication)
Penarikan kesimpulan hanyalah sebagian dari suatu kegiatan dari konfigurasi
yang utuh. Verifikasi dapat dilakukan untuk mencari pembenaran dan persetujuan,
sehingga validitas dapat tercapai.30
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil kesimpulan setelah melakukan
pencarian arti benda-benda, pola penjelasan dan konfigurasi dari hasil wawancara
dengan yang bersangkutan pada pengumpulan data, yang kemudian hasilnya
disajikan dalam penyajian data.
H. Interprestasi Data
Dari data penelitian yang merupakan hasil pengamatan, wawancara dan studi
dokumen. Untuk memberikan interprestasi atas hasil yang diperoleh, maka
digunakan pedoman interprestasi yaitu:
1. Baik, jika Implementasi Prinsip-prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO
telah dijalankan secara optimal dan menyeluruh guna meningkatkan
mutu pendidikan.
2. Cukup baik, jika Implementasi Prinsip-prinsip Sistem Manajemen Mutu
ISO telah dijalankan secara menyeluruh tetapi belum maksimal guna
meningkatkan mutu pendidikan.
3. Kurang baik, jika Implementasi Prinsip-prinsip Sistem Manajemen Mutu
ISO yang dijalankan belum menyeluruh dan maksimal guna
meningkatkan mutu pendidikan.
30
Ibid., h. 247-252.
34
4. Tidak baik, jika Implementasi Prinsip-prinsip Sistem Manajemen Mutu
ISO tidak dijalankan dengan baik sehingga belum berdampak pada upaya
meningkatkan mutu pendidikan.
I. Pengecekan Keabsahan Temuan
Menurut Moleong, keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus
memenuhi tiga hal, diantaranya; mendemonstrasikan nilai yang benar,
menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan memperbolehkan keputusan
luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari
temuan dan keputusannya.31
Pengecekan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan
dengan tiga metode, yaitu:
1. Perpanjangan Keikutsertaan
Dengan perpanjangan keikutsertaan peniliti akan memungkinkan
peningkatan kepercayaan data yang dikumpulkan. Hal ini disebabkan
karena:
a) Dapat mempelajari kebudayaan pada lokasi penelitian sehingga dapat
menguji benar atau tidaknya informasi yang dikumpulkan.
b) Dapat mendeteksi dan memperhitungkan distorsi yang mungkin
mengotori data.
c) Membangun kepercayaan pada subjek terhadap peneliti dan peneliti
sendiri.
Perpanjangan keikutsertaan ini dapat dilakukan oleh peneliti karena lokasi
penelitian yang dekat dengan peneliti.
2. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan dijadikan sebagai teknik pengecekan keabsahan data.
Seperti yang dikemukakan oleh Moleong bahwa, “Ketekunan pengamatan
bermaksud untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat
31
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya),
h. 320-321.
35
relevan dengan persoalan atau isue yang sedang dicari dan kemudian
memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci”.
3. Triangulasi Data
Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu. Triangulasi yang digunakan
adalah triangulasi dengan sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik
derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam metode kualitatif.32
32
Ibid., h. 327-331.
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMK Ekonomika Depok
1. Sejarah SMK Ekonomika Depok
SMK Ekonomika Depok adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang bergerak
di bidang pendidikan, yang didirikan pada tahun 1997 oleh Bapak H. Muhari A.,
yang terletak di Kelurahan Grogol Kecamatan Limo Kota Depok, dengan akta
tertanggal 15 Oktober 1984 Nomor: 199, yang dibuat di hadapan notaris Hulman
Sihaputar di Bogor, dan Akta Perubahan No. 3 Tanggal 3 Juni 1995 dengan
notaris Ny. Wijanarti Prastowo, S.H. di Cinere - Depok atas nama Yayasan
Pendidikan Nasional Gelora.
Yayasan Pendidikan Nasional Gelora yang dipimpin oleh Bapak H. Muhari
A. ini pada tahun 1984 bermula mendirikan SMP Gelora sebagai upaya
mengimbangi program inpres di bidang pendidikan serta memberi peluang kepada
masyarakat lingkungan setempat untuk dapat melanjutkan pendidikan anak-anak
mereka ke jenjang yang lebih tinggi setelah tamat SD karena pada waktu itu
banyak anak yang putus sekolah, dikarenakan tingkat ekonomi dan kesadaran
akan pentingnya pendidikan orang tua masih rendah, ditambah dengan jauhnya
lokasi sekolah lanjutan pertama (SMP).
Pada tahun pertama, SMP Gelora menempati gedung dengan luas tanah
bangunan sekitar 600 M. Dalam perjalanannya sampai dengan akhir tahun 1990,
sekolah ini kurang berkembang dengan baik, karena hanya mengandalkan
manajemen dan SDM yang seadanya. Di samping itu, minimnya dana bantuan
yang diterima oleh sekolah pun menjadi salah satu penyebab.
Tahun 1991, terjadi perubahan yang mewarnai perkembangan Yayasan ini.
Pada tahun itu, lokasi gedung dipindahkan ke posisi yang lebih mudah terjangkau
serta sebagai awal dimulainya pengelolaan dengan penerapan manajemen yang
lebih baik, sesuai dengan perkembangan zaman. Karena dipandang perlu untuk
melebarkan sayap yayasan, maka pada tahun 1993 didirikanlah STM Nasional
(baca SMK Nasional Depok). Kemudian pada tahun 1997 didirikan SMEA
37
Ekonomika Depok (baca SMK Ekonomika Depok). Selanjutnya, berdasarkan
AD/RT serta peraturan yayasan yang baru, maka pada tahun 2006 Yayasan
Pendidikan Nasional Gelora mengganti nama menjadi Yayasan Gelora Haji
Muhari Al Azhari (Yayasan GHAMA), sebuah institusi yang memposisikan diri
sebagai Dicipline School Specialist dengan tujuan membentuk manusia yang
SOPAN, CERDAS, dan DISIPLIN.
Selanjutnya untuk mewujudkan tujuan yayasan GHAMA, maka dengan
kemauan dan tekad yang keras untuk membangun masyarakat, SMK Ekonomika
Depok mengikuti audit sertifikasi ISO 9001 : 2008. Di samping sebagai pedoman
dalam mengembangkan potensinya, juga sebagai wahana menyiapkan siswa agar
terbiasa dengan ISO yang akan mereka hadapi di dunia kerja. Dan pada tahun
yang sama SMK Ekonomika memperoleh sertifikat ISO 9001:2008. Dengan
diterapkannya ISO, diharapkan sekolah dapat berkembang dengan baik dan terus
meningkatkan pelayanan kepada semua pihak dengan sebaik-baiknya.
2. Profil Sekolah
1. Nama Sekolah : SMK Ekonomika Depok
2. Alamat : Jalan Raya Grogol No. 2
Kecamatan Limo Kota Depok
3. No. Telp/ HP : (021) 7754635, 77214832 /
08158127834
4. Fax : (021) 7754634
5. Nama Yayasan : yayasan GHAMA
6. NSS : 322020506022
7. NIS : 400360
8. NPSN : 20223816
9. Jejang Akreditasi : Akreditasi A
10. Tahun Didirikan : 1997
11. Tahun Beroprasi : 1997
12. Kepemilikan Tanah : Yayasan GHAMA
13. Status Tanah : Hibah
38
14. Luas Tanah :11270 M2
15. Status Bangunan Milik : Yayasan GHAMA
16. Nomor Rekening Sekolah (rutin) :0008085900100
Atas nama SMK Ekonomika
Bank Jabar Cabang Depok
3. Visi, Misi, dan Tujuan
a. Visi
“Menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan Bertaraf
Internasional”
b. Misi
Menghasilkan lulusan yang berkompeten sesuai dengan kompetensi
keahlian. Serta memiliki budaya disiplin, budaya bersih dan etos kerja
tinggi untuk menjadi manusia unggulan yang kreatif, inovatif, jujur,
bertanggung jawab, mandiri dan berakhlak mulia.
c. Tujuan
1) Menyiapkan siswa agar memiliki kepribadian yang bermoral dan
beretika sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup dan memiliki
keahlian yang andal di bidangnya.
2) Menyiapkan siswa agar mampu menguasai dan mengikuti
perkembangan teknologi.
3) Menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang terampil produktif untuk
dapat mengisi lowongan kerja yang ada dan mampu menciptakan
lapangan kerja terutama di bidang akomodasi perhotelan, usaha jasa
pariwisata dan boga.
4) Memberikan peluang masa depan lebih baik, jika tidak bisa
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
5) Menjadikan siswa yang Sopan, Cerdas, dan Disiplin
39
4. Data Guru dan Siswa
a. Data Guru
Guru sebagai unsur utama dalam sebuah pendidikan memiliki peran penting
dalam kemajuan sekolah. Guru yang mengajar bidang studi di SMK Ekonomika
Depok berjumlah 40 orang, dengan pengelompokan sebagai berikut:
Tabel 4.1
Data Tenaga Pendidikan dan Kependidikan
SMK Ekonomika Depok
Tahun Pelajaran 2015/2016
NO NAMA J/K PENDIDIKAN
TERAKHIR JABATAN
1 Hj. Aliyah, S.Ag., M.Pd P S2/Magister Manajemen
Pendidikan Kepala Sekolah
2 H. Suhasto, SH, MH L S2 Hukum Koordinator
BP/BK
3 Putut Djatmika Budi, S.Pd L S1/Matematika Waka. Kurikulum
4 Suprihatin, M.Pd P S2/Magister Manajemen
Pendidikan
K3. Adm.
Perkantoran
5 Dra. Nurkhayati P S1/PDU Guru
6 Mulyono, M.Pd L S2/Magister Manajemen
Pendidikan Guru
7 Yulyati Amalia, SE P S1 / Ekonomi K3. Akuntansi
8 Drs. Hamdan Fahmi L S1/Ilmu Pengetahuan
Alam Guru
9 Syafrudin, SE., MM L S1/ Ekonomi Guru
10 Samaji, S.Pd L S1/Pendidikan Olah Raga Guru
11 Mulyadih L SMA/Grafika Koordonator
Monitoring
12 Irwanto, S.Kom L S1/Teknik Informatika Staf Tata Usaha/
Guru
13 Diyoto, S. Kom L S1/ Sistem Informasi K3. Multimedia
14 Eni Endang Sulistyorini,
S.Pd P
S1/Pendidikan
Matematika Guru
15 Dewi Agustia Ningsih,
M.Pd P
S2/Magister Manajemen
Pendidikan Guru
16 Diah Ayu Lestari, S.Pd P S1/Pendidikan Biologi Guru
17 Eli Priyanti, SE P S1/Manajemen
Pembelanjaan
Bimbingan
Konseling / Guru
40
18 Sindu Winarso S.Pd.,
ST.Par L
S1/ Pendidikan Bahasa
Inggris/D4-Perhotelan
Waka. Hubin,
Humas / BKK
19 Ahmad Alfian L SMK/TKJ Koordinator
Hubin AK & AP
20 Ericca Cheptia, S.Si P S1/Kimia Kepala Tata
Usaha
21 Dahlia, S.Pd P S1/Pend. Bahasa
Indonesia Guru
22 Sukarman, SE., MM L S1/Manajemen Waka. Kesiswaan
/ Guru
23 Mardiana, S.PdI., M.Pd P S2/Magister Manajemen
Pendidikan
Pembina ROHIS/
Guru
24 Retno Sulistyorini, S.Pd P S2/Magister Bahasa
Indonesia
K3. Akomodasi
Perhotelan/ Guru
25 Karmila Dewi, SH., M.Pd P S2/Magister Manajemen
Pendidikan Guru
26 Harjanti, S.Pd P S1/Pendidikan Adm.
Perkantoran Guru
27 Supriono L SMK/Grafika Staf Tata Usaha
28 Ana Kumalasari Karolina.
SS P S1/ Sastra Inggris
Kepala
Perpustakaan /
Guru
29 Abdul Alim, S.PdI., M.Pd L S2/Magister Manajemen
Pendidikan Guru
30 Pano Sanusi, S. Ag., M.Pd L S2/Magister Manajemen
Pendidikan Guru
31 Isna Solihati, S.Pd P S1/ Pendidikan Teknik
Elektro Guru
32 Bana Yunita Anggraeni,
S.Pd P
S1 Pend. Ekonomi Adm.
Perkantoran
Pembina OSIS
/Guru
33 Ahmad Fauzi L SMK/Adm. Perkantoran Staf Monitoring
34 Endang Widi Pangestuti
S,Pd P S1/ Pendidikan B. Inggris Guru
35 Ahmad Fadly S, Sos L S1/ Adm. Niaga Guru
36 Betty Widiastuti, S.Pd,
MM P
S2/Magister Manajemen
Pendidikan Guru
37 Sofiaty, M.Pd P S2/Magister Manajemen
Pendidikan Guru
38 Ida Siti Nurhamida, SE P S1/ Ekonomi Guru
39 Ika Riatna Wulan, S.Pd P S1/ Pendidikan Guru
40 Desi Tri Utami, SE P S1/ Manajemen
Perhotelan
Koordinator
Hubin semua
Jurusan
41
Dari total 40 Tenaga Pendidikan dan Kependidikan SMK Ekonomika Depok,
sebanyak 24 guru sudah berpendidikan S1 dan 16 guru lainnya sudah S2. Hasil
observasi mengenai pendidikan guru di SMK Ekonomika Depok hampir semua
guru melanjutkan pendidikannya yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan guru di
SMK Ekonomika Depok sudah sesuai dengan UU tentang profesi guru yang
mengharuskan guru berpendidikan minimal S1.Sedangkan staf administrasi ada
beberapa yang sudah S1 dan ada juga yang berpendidikan SMA di SMK
Ekonomika Depok .
Dengan banyaknya jumlah pendidikdan tenaga kependidikan diharapkan
dapat mensukseskan kegiatan belajar mengajar dan dapat melancarkan sistem
yang ada disekolah sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan .
b. Data Siswa
SMK Ekonomika terdiri atas 4 (empat) bidang jurusan, yaitu Akuntansi,
Administrasi perkantoran, Akomodasi perhotelan,dan multimedia dengan jumlah
siswa sebanyak 599 orang. Kelas Akuntasi Inovasi berjumlah 27 siswa untuk
kelas X, 40 siswa untuk kelas XI, dan 36 siswa untuk kelas XII dengan total
keseluruhan 103 siswa. Kelas Akuntasi Leader berjumlah 14 siswa untuk kelas X
dan 12 Siswa Untuk kelas XI dengan total keseluruhan 26. Kelas perkantoran
Inovasi berjumlah 85 siswa untuk kelas X, 58 siswa untuk kelas XI, dan 46 siswa
untuk kelas XII dengan total keseluruhan 189 siswa. Kelas perkantoran Leader
berjumlah 8 siswa untuk kelas X dengan total keseluruhan 8.
Kelas perhotelan Inovasi berjumlah 52 siswa untuk kelas X, 42 siswa untuk
kelas XI, dan 29 siswa untuk kelas XII dengan total keseluruhan 123 siswa. Kelas
perhotelan Leader berjumlah 16 siswa untuk kelas X dan 11 Siswa Untuk kelas
XII dengan total keseluruhan 27. Kelas multimedia Inovasi berjumlah 40 siswa
untuk kelas X, 25 siswa untuk kelas XI, dan 27 siswa untuk kelas XII dengan total
keseluruhan 92 siswa. Kelas multimedia Leader berjumlah 15 siswa untuk kelas
X, 10 Siswa Untuk kelas XI dan 6 untuk siswa kelas XII dengan total
42
keseluruhan 31. Data jumlah masing-masing siswa per jurusan dan per angkatan
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Data Siswa SMK Ekonomika Depok
Jurusan Kelas
Jumlah X XI XII
Akuntansi Inovasi 27 40 36 103
Akuntansi Leader 14 12 - 26
Perkantoran Inovasi 85 58 46 189
Perkantoran Leader 8 - - 8
Perhotelan Inovasi 52 42 29 123
Perhotelan Leader 16 - 11 27
Multimedia Inovasi 40 25 27 92
Multimedia Leader 15 10 6 31
Jumlah 233 188 158 599
Total Seluruh Siswa 579
5. Sarana dan Prasarana SMK Ekonomika Depok
Untuk mewujudkan tujuannya sekolah harus didukung dengan sarana dan
prasarana yang memadai.Keberadaan sarana dan prasarana dapat menunjang
kegiatan belajar mengajar siswa, sehingga mendukung belajar siswa dengan
nyaman dan siswa dapat menyerap pelajaran dengan baik. Adapun sarana
prasarana yang tersedia adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3
Data Sarana dan Prasarana SMK Ekonomika Depok
Tahun Ajaran 2016-2017
No Nama Fasilitas Jumlah
1. Luas tanah 3.000 m
2. Luas bangunan 2.000 m2
43
3. Rauang kelas 15 kelas
4. Meja 599
5. Kursi 599
6. Papan tulis 15
7. Lab. Computer 3
8. Lab. Multimedia 1
9. Lab. IPA 1
10. Lab. Administrasi Perkantoran 1
11. Lab. Akuntansi 1
12. Lab. Akomodasi perhotelan 1
13. Office (ruang kepala sekolah, guru, TU,
BP&BK, Kurikulum)
6
14. Raung ekstrakulikuler dan perlengkapan 1
15. Ruang ICT 1
16. Perpustakaan 1
17. Kantin 100 m2
18. Toilet/WC 8
19 Parkir 1.500 m2
20. Masjid (terdapat di gedung B) 1
21. Musholah 1
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa fasilitas yang tersedia cukup
memadai dalam menunjang layanan akademikpada siswa.Semua sarana prasarana
yang ada dapat digunakan secara baik dan dapat menunjang seluruh kegiatan
pendidikan di SMK Ekonomika Depok.
6. Akreditasi dan Sertifikat ISO 9001:2008
a. Akreditasi
Pemberian Akreditasi A kepada kompetensi keahlian jurusan di SMK Ekonomika
Depoksecara bersamaan oleh Badan Akreditasi Nasional, dan selama berkala di lakukan
audit. Berdasarkan SK Penetapan Hasil Akreditasi BAP-S/M Nomor: 268/BAP-
S/M/DKI/2014sebagai berikut:
44
Tabel 4.4
Akreditasi Komp. Keahlian SMK Ekonomika Depok
No Komp. Keahlian Jml. Rombel Akreditasi
1. Akuntansi 6 A
2. Adm.Perkantoran 6 A
3. Multimedia 6 A
4. Akom. Perhotelan 6 A
Jumlah 24
Melihat dari suluruh jurusan yang sudah berakreditasi A dan
sekolah sudah menerapkan ISO 9001:2008 sejak tahun 2009 maka
terlihat hal positif pada SMK Ekonomika Depok yaitu:
1) Tampilan Fisik sekolah menjadi lebih baik. Hal ini bisa dilihat pada
sarana prasarana sekolah yang baik.
2) Suasana kerja dan pembelajaran yang nyaman. Hal ini didukung dengan
sarana dan prasarana yang cukup lengkap dan sistem administrasi yang
rapih pada guru.
3) Aktifitas akademik dan Non Akademik yang bagus. Hal ini ditandai
dengan seringnya siswa diikutsertakan pada even lomba. Berikut data
prestasi pada Akaemik dan Non akademik pada tahun 2015-2016.
Tabel 4.5
Data Prestasi SMK Ekonomika Depok
Prestasi Akademik Prestasi Non Akademik
a. Juara 1 Carving Akomodasi Perhotelan
b. Juara 1 Lomba Cerdas Cermat Keluarga
Sadar Hukum (Kadarkum)
c. Juara 3 Lomba Cerdas Cermat Keluarga
Sadar Hukum (Kadarkum )
d. Juara 1 Lomba OSTN Matematika SMK
Non Teknik
e. Juara 3 Lomba OSTN Matematika SMK
Non Teknik
a. Juara 1 LKBB
b. Juara umum LKBB
c. Juara Umum Variasi Terbaik LKBB
d. Juara Harapan 4 LKBB
e. Juara 1,2,3 Lomba Fotografi Tingkat SMA/K
f. Juara 1 Presentasi Kesekatan
g. Juara 2 Pertolongan Pertama
h. Juara 1 Nasyid
i. Juara 1 Cerita Islami
45
f. Juara 3 Lomba OSTN Bahasa Inggris
g. Juara 1 Lomba LKS
h. Juara 2 Lomba LKS Akuntansi
i. Juara 1 Lomba LKS Perhotelan
j. Juara 1 Lomba LKS Grafika
k. Juara 1 Lomba LKS Perkantoran
l. Juara 1 Bed Set-Up
m. Juara 1 dan 2 Flair Bartendeng
n. Juara 2 FO
o. Juara 3 Restaurant Service
j. Juara 3 Kaligrafi
b. Sertifikat ISO 9001:2008
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Ekonomika Depok secara
resmi diterapkan sejak Juni 2009 dengan nomor sertifikat: 27445 yang
dikeluarkan oleh National Quality Assurance (NQA). Penerapan SMM ISO
9001:2008 ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerja sekolah SMK
Ekonomika Depoksehingga dalam beberapa tahun ke depan mampu
mempertahankan dan meningkatkan kualitas sebagai sekolah yang menghasilkan
peserta didik dan tamatan yang berkualitas dalam kompetensi, selalu mampu
meraih prestasi, unggul dalam berbagai kompetisi dan peluang yang dibutuhkan
sesuai dengan perkembangan zaman.
46
B. Deskripsi dan Analisis Data
SMK Ekonomika merupakan salah satu sekolah swasta di Depok yang telah
menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO sejak tahun 2009. Prinsip-prinsip
dalam Sistem Manajemen Mutu ISO harus dilaksanakan dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu ISO. Dalam hal ini penulis ingin menjabarkan hasil penelitian
mengenai prinsip-prinsip ISO yang lakukan di SMK Ekonomika.
1. Berfokus pada pelanggan
Konsep mengenai mutu dan pelanggan diperluas. Mutu tidak hanya
bermakana kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi mutu
tersebut ditentukan oleh pelanggan. Pendidikan adalah pelayanan jasa.
Sekolah harus memberikan pelayanan jasa sebaik-baiknya kepada
pelanggannya. Pelanggan sekolah meliputi pelanggan internal dan eksternal
sekolah. Pelanggan eksternal sekolah adalah orang tua siswa, pemerintah,
dan masyarakat termasuk komite sekolah. Pelanggan internal sekolah siswa,
guru, dan staf tata usaha.
Kebutuhan pelanggan diusahakan untuk dipuaskan dalam segala aspek,
termasuk harga, keamanan dan ketepatan waktu. Hal ini juga sesuai dengan
kenyataan dilapangan bahwa di sekolah terdapat sarana prasarana yang baik
mulai dari ruang kelas dan lab yang memadai selain itu juga terdapat
perlengkapan yang mendukung seperti AC, wi-fi, Proyektor yang dapat
mendukung proses kegiatan belajar mengajar
Di SMK Ekonomika sudah menerapkan salah satu prinsip ISO yaitu
berfokus pada pelanggan. Dengan menjaga kepercayaan pelanggan dan
memberikan pelayanan yang baik tentunya dapat meningkatkan kepuasan
terhadap pelanggan. Apabila sekolah menerapkan prinsip fokus pelanggan
tentunya sekolah akan mendapatkan keparcayaan dari masyarakat, sehingga
banyak masyarakat yang tertarik terhadap layanan jasa yang di berikan SMK
Ekonomika. Dari hasil wawancara kepala sekolah terhadap menjaga
kepercayaan pelanggan yang dilakukan sekolah yakni :
”Untuk menjaga kepercayaan masyarakat yang pertama diawal
pasti kita susun program terlebih dahulu dan yang ke dua harus
istiqomah. Program itukan semacam janji biasanya ketika kita
47
mensosialisasikan program ke orang tua , dan orang tua tahu pasti
mereka akan memantau program yang kita berikan. Insyaallah
biasanya kepercayaannya itu bisa terasa, ada yang melalui sms ada
yang langsung datang ke sekolah untuk berterima kasih bahwa
program yang telah disosialisasikan sudah berjalan dengan baik.
Yang paling penting adalah follow up dari anak-anaknya. Beliau
merasakan output dari anak-anaknya dari program yang telah
diberikan kepada anak-anak. Manfaat yang kita dapatkan ketika
kita menjaga kepercayaan masyarakat banyaknya orang tua yang
ingin menyekolahkan anaknya disini dan kedua dengan
pemerintah, ketika masyarakat ini sudah percaya menyekolahkan
anaknya kesini kemudian dari pemerintah kita banyak menerima
bantuan, baik dalam bentuk jasa maupun sarana prasarana.
Kemudian yang ketiga juga secara tidak langsung kami termotivasi
untuk selalu meningkatkan kualitas, karena diakui kualitas kita
bukan cuma di kota, kegiatan-kegiatan di provinsi maupun di pusat
kita selalu mendapatkan bantuan dana.”33
Sedangkan yang disampaikan oleh Wakil Manajemen Mutu dan Guru
mengenai menjaga kepercayaan pelanggan dilakukan dengan cara :
“yang pertama kita selaku kepala sekolah sampai guru dan
karyawan selalu komitmen terhadap langkah-langkah ISO itu
sendiri, yang kedua WMM melakukan survey kepuasan pelanggan
melalui anggket/kuesioner. Langkahnya adalah kita mengambil
sampel dari kelas satu sampai kelas tiga secara ngacak masing-
masing 10 siswa, sehingga dari situ kita dapat mengetahui berapa
persentase tentang survey kepuasan pelanggan tersebut. Setelah
disurvey sekolah ini mendapatkan presentase 87% dengan predikat
puas tetapi belum sampai predikat sangat puas.”34
Berdasarkan studi dokumen, bahwa :”secara umum siswa menyatakan cukup
puas terhadap bidang kurikulum, kesiswaan, hubungan industry/masyarakat, Tata
Usaha dan Konseling hanya saja siswa kurang puas terhadap Sarana prasarana
kecuali point SMK Ekonomika terlihat rapih dan bersih.”35
Penyusunan dan langkah-langkah Survey Pengukuran Kepuasan Pelanggan
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
33
Hasil wawancara dengan Hj. Aliyah selaku kepala sekolah SMK Ekonomika Depok,
Pada Hari Rabu, 14 Desember 2016. 34
Hasil wawancara dengan Putut djatmiko selaku Wakil Manajemen Mutu SMK
Ekonomika Depok, Pada Hari Sabtu, 26 November 2016 35
Dokumen SMK Ekonomika Mengenai hasil survey pelanggan pada tanggal 12 mei 2016
48
Tabel 4.6
Prosedur Instruksi Kerja Survey Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Proses Keterangan Penanggung
jawab
T
Y
T
Y
T
Y
Identifikasi semua
keperluan untuk
melakukan survey
Pertanyaan dalam
kuisioner sudah
mencakup keseluruhan
Apakah kelengkapan
perangkat untuk
pelaksanaan survey
tersedia (ATK)
Penetapan pelaksanaan
survey
Metode yang digunakan
secara sampling
Data ditetapkan 10% dari
populasi sekolah dengan
semua kelas terwakili
Setelah pelaksanaan
dilakukan pengolahan
data berupa tabel
(diagram) selanjutnya
dianalisis dan disimpulkan
utuk perbaikan
selanjutnya
WMM
Tim
Tim
Tim
Tim
Tim
WMM
WMM
Persiapan
Tentukan
metode survey
Siapkan Daftar
Pertanyaan
Jadwal pelaksanaan
Pelaksanaan survey
Laporan hasil survey
Cek Administrasi
Lengkap ?
Penetapan
Data perbaiki
49
Kemudian kepala sekolah merealisasikan visi misi sekolah dalam proses
kegiatan belajar mengajar dengan cara memastikan kehadiran guru dan
memastikan kalau guru-guru yang mengajar di jurusan latar belakangnya sesuai
dengan pendidikan selain itu tenaga pengajarnya tidak hanya sampai S1, hampir
rata-rata sudah S2 dan alhamdulillah untuk menjaga itu kami memenuhi
kualifikasi seperti itu.36
Serta memberikan pelayanan yang lebih baik dengan
mengusahakan memenuhi fasilitas yang membuat semua pelanggan nyaman.37
Selain menjaga kepercayaan pelanggan kepala sekolah, Guru dan
karyawan selalu memberikan pelayanan yang ramah dan banyak senyum dan
sekolah ini juga sudah menerapkan 5S terhadap pelanggan.38
Pelayanan
mengenai kegiatan belajar mengajar juga diberikan ramah dan mudah kepada
siswa, contohnya mengenai nilai-nilai, remedial, termasuk pengadaan buku.39
Sekolah juga memiliki lingkungan kerja yang sehat, nyaman dan
kondusif untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Ruang kelas yang
ada di sekolah juga terasa aman dan nyaman serta terjamin perawatannya.
SMK Ekonomika juga selalu menanggapi dan menindaklanjuti umpan balik,
keluhan dan komentar siswa terkait dengan proses pembelajaran. Hal ini
senada dengan yang diungkapkan oleh pak Putut selaku WMM dan Ibu titin
selaku guru Administrasi perkantoran bahwa lingkungan di SMK Ekonomika
kondusif Alhamdulillah setiap ruangan ada AC , setiap lab juga ada AC,
dipiketin setiap hari ada jadwal piketnya , kita juga sudah menggunakan
spidol, tong sampah setiap kelas juga sudah ada. Jadi kondusif , bersih dan
nyaman.40
Respon yang sekolah berikan selalu ditanggapi dengan cepat
terutama proses-proses layanan keuangan kemudian pembelajaran biasanya
36
Hasil wawancara dengan Ibu Titin selaku guru Produktif Administrasi Perkantoran di
SMK Ekonomika Depok, pada hari selasa, 10 januari 2016 37
Hasil wawancara dengan Ibu Yuli selaku guru Produktif Akuntansi di SMK Ekonomika
Depok, pada hari selasa, 10 januari 2016 38
Hasil wawancara dengan Putut djatmiko selaku Wakil Manajemen Mutu SMK
Ekonomika Depok, Pada Hari Sabtu, 26 November 2016. 39
Hasil wawancara dengan Ibu Titin selaku guru Produktif Administrasi Perkantoran di
SMK Ekonomika Depok, pada hari selasa, 10 januari 2016 40
Hasil wawancara dengan Putut djatmiko selaku Wakil Manajemen Mutu SMK
Ekonomika Depok, Pada Hari Selasa, 10 januari 2016
50
ada guru-guru kosong kemudian digantikan kepada guru piket dan keluhan
terhadap sarana prasarana yang rusak langsung dibetulkan atau diganti.41
Hal yang telah diungkapkan oleh kepala sekolah, WMM, dan guru
diperkuat oleh siswa selaku pelanggan yang merasa puas terhadap layanan
jasa yang diberikan sekolah mulai dari program-program kegiatan,
kedisiplinan, kesopanan, kecerdasan baik personal maupun intrapersonal.
Selain kami dapat ilmu dalam pembelajaran disini kami juga mendapatkan
ilmu religious seperti istigosah setiap 2 pekan sekali dan kegiatan hari besar
Islam yang lainnya. 42
Selanjutnya Siswa menerangkan bahwa sekolah sudah memberikan
pelayanan yang mudah dan ramah baik dari segi komunikasinya maupun
pelayanan dalam proses kegiatan belajar mengajar yang diberikan sekolah,
hanya saja dalam pelayanan administrasinya masih kurang baik terutama
dalam perizinan keluar untuk kegiatan ekskul. Akan tetapi hal tersebut di
tanggapi oleh karyawan TU dari hasil wawancara yang penulis lakukan yakni
: “kalau mengenai surat perizinan mengenai kegiatan ekskul memang kami
tidak mudah untuk memberikannya. Apalagi kepada siswa yang terlalu sering
meminta izin untuk kegiatan ekskul karena mengganggu pelajaran di
sekolah.”43
Kenyamanan dan keamanan yang diberikan sekolah pun sudah cukup
baik walaupun masih ada sarana dan prasarana yang sudah dalam kondisi
kurang baik namun sekolah selalu menindaklanjutinya dengan cepat. Sesuai
dengan hasil wawancara dengan siswa kelas X AP Leader : ”biasanya kami
protes mengenai sarana prasarana sekolah contohnya seperti AC kelas yang
41
Hasil wawancara dengan Ibu Titin selaku guru Produktif Administrasi Perkantoran di
SMK Ekonomika Depok, pada hari selasa, 10 januari 2016 42
hasil wawancara dengan Yohana siswa kelas X AP Leader, pada hari sabtu, 04 Februari
2016 43
Hasil wawancara dengan Bapak Supriyono selaku karyawan TU, pada hari senin, 06
Februari 2017
51
rusak. Tetapi setelah dilaporkan keadaan AC tersebut sekitar 2-3 hari pihak
sekolah menanggapi dengan sigap.”44
Dari beberapa hasil wawancara yang penulis lakukan, bahwa SMK
Ekonomika sudah berfokus terhadap pelanggan yang merupakan salah satu
prinsip dari ISO mulai dari guru, siswa, samapi kepada karyawan sudah
merasa puas dengan layanan jasa yang diberikan sekolah. Hal tersebut juga di
rasakan oleh penulis pada saat obesrvasi. Mulai dari kepala sekolah, guru,
karyawan Tata Usaha dan satpam yang sangat ramah membantu penulis
dalam melakukan penelitian di SMK Ekonomika.
2. Kepemimpinan
Dalam hal ini kepala sekolah SMK Ekonomika sudah cukup mampu
untuk mengembangkan visi dan misi sekolah untuk mencapai tujuan
pendidikan. Sekolah Menengah Kejuruan Ekonomika adalah sekolah yang
bertujuan untuk Menghasilkan lulusan yang berkompeten sesuai dengan
kompetensi keahlian. Serta memiliki budaya disiplin, budaya bersih dan etos
kerja tinggi untuk menjadi manusia unggulan yang kreatif, inovatif, jujur,
bertanggung jawab, mandiri dan berakhlak mulia. Hal ini pun di sampaikan
Ibu kepala sekolah bahwa yang pertama tujuan sekolah menghasilkan alumni
sesuai dengan kompetensinya yang ke dua meningkatkan daya serap dan yang
ketiga sudah pasti menumbuhkan karakter yang baik yang dibutuhkan oleh
perusahaan.45
Mengenai kebijakan sekolah, Kepala Sekolah selaku pemimpin sudah
sangat baik dalam membuat kebijakan sekolah. Kepala sekolah selalu
bersikap demokratis dan menghargai pendapat atau ide dari guru, karyawan,
dan para siswa. Kepala sekolah dapat memotivasi seluruh warga sekolah
untuk selalu ikut serta dalam setiap kegiatan sekolah. Selain itu kepala
sekolah juga selalu memberikan motivasi-motivasi kepada kita semua seperti
44
hasil wawancara dengan Yohana siswa kelas X AP Leader, pada hari sabtu, 04 februari
2016 45
Hasil wawancara dengan Hj. Aliyah selaku kepala sekolah SMK Ekonomika Depok,
Pada Hari Rabu, 14 Desember 2016.
52
memberi penghargaan walaupun hanya sekedar ucapan selamat dan memberi
contoh yang baik.46
WMM juga memaparkan mengenai kebijakan yang
dibuat oleh kepala sekolah selaku pemimpin yakni :
“Saya melihat ibu kepala sekolah SMK ekonomika itu penangannya sangat
fleksibel, mengerti, paham langkah-langkahnya yang diambil, kebijakannya
itu luar biasa. Pokonya saya puas selaku partner kerja dengan
kepemimpinan kepala sekolah SMK Ekonomika” 47
Selanjutnya pendapat siswa mengenai Kebijakan Kepala sekolah yakni :
” Kepala sekolah memiliki sikap yang Kharismatik yakni dengan
mengandalkan ide-ide cemerlang yang beliau miliki untuk memajukan
sekolah, yang kemudian ide tersebut dapat direalisasikan oleh bawahannya
dengan baik.48
Kepala sekolah selalu mengpudate informasi-informasi mengenai
peningkatan mutu sekolah sesuai tuntutan zaman. Karena kemajuan sekolah
tidak hanya dengan informasi terdahulu dan tidak ada perubahan didalamnya.
Hal ini dapat dibuktikan dari hasil wawancara guru dan siswa. Sekolah selalu
berusaha mengupdate informasi seperti UN CBT, UAS CBT, kurikulum baru
dan yang masih belum bisa CBT itu ujian praktek karena kita belum bisa
kalau melalui computer. Seperti praktek akuntansi kita tidak bisa karena harus
manual.49
Jawaban pernyataan siswa “beliau cukup update mengenai
informasi tesebut. Informasi tersebut tidak dikomunikasikan secara langsung
dengan kita akan tetapi lebih mengandalkan ke guru-gurunya dan guru
tersebut menyampaikan ke kita. Contohnya informasi mengenai SNMPTN
dan ulangan berbasis CBT. 50
46
Hasil wawancara dengan Ibu Yuli selaku guru Produktif Akuntansi di SMK Ekonomika
Depok, pada hari selasa, 10 januari 2016 47
Hasil wawancara dengan Putut djatmiko selaku Wakil Manajemen Mutu SMK
Ekonomika Depok, Pada Hari Selasa, 10 januari 2016 48
Hasil wawancara dengan Widi selaku siswa kelas XII Akuntansi inovasi SMK
Ekonomika Depok, Pada Hari Selasa, 10 januari 2016 49
Hasil wawancara dengan Yulianti selaku Kepala Program Akuntansi Mutu SMK
Ekonomika Depok, Pada Hari Selasa, 10 januari 2016 50
Hasil wawancara dengan Widi selaku siswa kelas XII Akuntansi inovasi SMK
Ekonomika Depok, Pada Hari Selasa, 10 januari 2016
53
Dari hasil pemaparan di atas, kepemimpinan yang dilakukan kepala
sekolah sudah baik, diawali dari penjabaran tujuan sekolah yang sesuai
dengan visi misi. Kebijakan yang dibuat oleh kepala sekolah sudah sangat
sesuai baik untuk guru, siswa, dan warga sekolah. Kepala sekolah juga selalu
berusah mengupadate informasi- informasi dan memberikan sarana dan
prasaran yang dibutuhkan oleh para guru dan staf untuk dapat bekerja secara
optimal. Tidak hanya menjadi pemimpin yang memberikan tugas bagi para
bawahannya, namun kepala sekolah selalu memberikan motivasi kepada para
guru dan staf untuk bersama-sama membangun dan mencapai tujuan sekolah
yang diinginkan.
3. Melibatkan semua orang
Dalam suatu organisasi perlu adanya kerja sama seluruh personil agar
suatu organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Organisasi
membutuhkan kemampuan anggotanya untuk berinovasi dan berkreasi guna
menguntungkan organisasinya. Sekolah kurang berfungsi dalam menjalankan
perannya tanpa adanya bantuan dari setiap warga sekolah. Dalam hal ini
SMK Ekonomika selalu melibatkan seluruh personil guna mencapai tujuan
sekolah. Semua guru dan staf memahami secara keseluruhan mengenai sistem
manajemen mutu ISO yang diterapkan sekolah dan sasaran mutu yang
direncanakan sekolah. Karena kepala sekolah selalu melibatkan seluruh
warga sekolah mengenai hal-hal tersebut. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil
wawancara yang penulis lakukan dengan kepala sekolah yakni :
“untuk sasaran mutu (lihat lampiran) ini kita lakukan diawal
tahun pelajaran baru. Jadi target-target yang sudah tercapai sejauh
mana, contoh seperti tahun ini sasaran mutunya kita mau yang
hadir itu 100% ternyata tahun kemarin hanya 95% berarti tidak bias
100% dulu makanya kita turunkan menjadi 98%. Semua itu kita
sosialisasikan ke semua personil sanggup tidak dengan presentase
kehadiran 98% tersebut kalau guru menyanggupi kita tetapkan
sasaran mutunya seperti itu. Jadi itu kita lakukan pada saat renstra
dengan mengevaluasi terlebih dahulu sasaran yang sudah tercapai
54
dan yang harus diperbaiki baru kemudian kita melakukan renstra
untuk satu tahun ke depan.”51
WMM juga menyampaikan hal seperti yang dikemukakan kepala sekolah
yakni : “untuk sasaran mutu, kami pada saat penerimaan siswa baru itu selalu
mensosialisasikan kesekolah-sekolah yang ada. Misalkan kalau SMK berarti
kita sosialisasi ke SMP. Ketika anaknya sudah keterima di sekolah ini
kemudian sekolah mengundang orang tua siswa untuk mensosialisasikan
program-program yang ada di SMK Ekonomika khususnya untuk ISO
juga.”52
Termasuk juga apabila terjadi perubahan desain dan pengembangan
pelayanan pendidikan kepala sekolah selalu mengidentifikasi,
mendokumentasikan, mensahkan, dan megkomunikasikan ke seluruh warga
sekolah pada saat rapat evaluasi mengenai program-program yang sudah
jalan, program-program yang harus dihapuskan program-program yang harus
dipertahankan. Program-program yang dihapuskan tadi harus diganti sesuai
dengan kebutuhan pendidikan zaman sekarang yang diinginkan dengan
konsumen kita.
Sebagai contoh adanya penerapan kurikulum K13 dari kurikulum KTSP,
ulangan berbasis paper berubah menjadi CBT. Dari contoh tersebut kepala
sekolah tidak secara langsung melakukan perubahan desain pengembangan
pelayanan pendidikan atas kemauannya sendiri, akan tetapi kepala sekolah
melibatkan seluruh personil untuk mewujudkan tujuan sekolah. Sekolah juga
mengundang orang tua siswa untuk mensosialisasikan program-program yang
ada di SMK Ekonomika khususnya untuk ISO juga. Salah satu siswa kelas IX
Akuntasi juga mengemukakan bahwa sekolah selalu mensosialisasikan
keseluruh warga sekolah apabila ada perubuhan desain pendidikan seperti
51
Hasil wawancara dengan Hj. Aliyah selaku kepala sekolah SMK Ekonomika Depok,
Pada Hari Rabu, 14 Desember 2016 52
Hasil wawancara dengan Putut djatmiko selaku Wakil Manajemen Mutu SMK
Ekonomika Depok, Pada Hari Selasa, 10 januari 2016
55
perubahan kurikulum da ulangan berbasis CBT53
. Bukan hanya siswa guru-
guru menyampaikan hal yang sama yakni: “Setiap terjadi perubahan desain
pendidikan sekolah selalu mensosialisasikan ke seluruh warga sekolah pada
saat rapat sekolah.”54
Dari hasil pemaparan di atas mengenai keterlibatan seluruh warga
sekolah yang dilakukan SMK Ekonomika, dapat disimpulkan bahwa sekolah
tersebut selalu bersama-sama menjalankan pekerjaan sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya. Karena sekolah selalu memberikan kesempatan kepada
seluruh warga sekolah untuk menyampaikan usulan/ tanggapan/ kritik serta
saran kepada sekolah baik itu secara lisan, tulisan maupun via telepon.
Sekolah juga selalu mensosialisasikan sasaran mutu yang diinginkan sekolah
kepada seluruh warga sekolah.
Apabila seluruh warga sekolah tidak mengetahui sasaran mutu yang
diinginkan sekolah tentunya sekolah tidak akan mencapai tujuan yang
diharapkan. Tidak hanya itu, setiap terjadi perubahan desain pengembangan
dan pendidikan selalu disosialisasikan kepada warga sekolah sehingga tidak
terjadi miskomunikasi antara satu sama lain. Dengan selalu melibatkan
seluruh warga sekolah dan adanya komunikasi yang bagus tentunya dapat
menjalin kerjasama yang baik ke seluruh warga sekolah sehingga mencapai
tujuan yang diharapkan.
4. Pendekatan proses
Untuk menghasilkan sesuatu secara lebih efisien, tentunya aktivitas dan
sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Dari hasil
wawancara yang penulis lakukan di SMK Ekonomika proses yang diterapkan
sekolah sudah cukup bagus. Sekolah selalu mengidentifikasi kebutuhan
sumber daya untuk pelayanan pendidikan sesuai dengan analisis kebutuhan.
Untuk menganalisis kebutuhan sekolah, biasanya dilakukakn oleh waka
53
Hasil wawancara dengan Widi selaku siswa kelas XII Akuntansi inovasi SMK
Ekonomika Depok, Pada Hari Selasa, 10 januari 2016 54
Hasil wawancara dengan Yulianti selaku Kepala Program Akuntansi Mutu SMK
Ekonomika Depok, Pada Hari Selasa, 10 januari 2016
56
kurikulum yang kemudian diidentifikasikan kebutuhan SDM pada saat awal
tahun pelajaran baru Karena kita melihat dari kurikulumnya yang setiap tahun
berubah-ubah terutama untuk kompetensinya. Kalau kebutuhan guru
dijurusan Akuntansi tidak sesuai nantinya kita juga yang kesulitan.55
Maka
dari itu sekolah selalu meganalisis dan mengidentifikasikan kebutuhan
sumber daya dalam pelayanan pendidikan.
Berkaitan dengan ISO tentunnya sekolah harus mengadakan audit
internal maupun audit eksternal. Dalam hal ini sekolah juga sudah melakukan
audit internal dan ekternal sesuai dengan prosedur yang benar dalam menilai
kinerja sistem manajemen mutu dan proses pendidikan. Dari hasil wawancara
yang penulis dapatkan dari kepala sekolah bahwa:
“untuk audit internal ini kita mengacu pada audit eksternal. Seperti
apa sih yang dibutuhkan audit eksternal kita lakukan acuannya.
Ketika kita sudah audit secara internal kita kembalikan lagi.
Kemarin ketika kita di ISO dari eksternalnya sendiri menemukan
temuan-temuan yang tidak terlalu banyak, dari audit internal ini
kita berusaha meminimalisir temuan-temuan yang nanti akan
diaudit eksternal. Karen masing-masing orang itu mengauditnya
beda-beda walaupun kita sudah sesuai dengan teorinya tapi ada hal-
hal yang mungkin secara prinsipnya mereka juga punya kebutuhan
sendiri, punya target sendiri dari eksternalnya sehingga mereka
mendapatkan temuan-temuan ketika kita sudah melakukan audit
internal.56
Hal tersebut juga dipaparkan oleh wakil manajemen mutu yakni :
“sudah ada aturan pasal-pasalnya sudah dilakukan dengan sebaik-
baiknya untuk audit internal itu. Jadi saya sebagai WMM nanti
akan mengepalai mengatur. Audit internal itu adalah kesiapan-
kesiapan yang akan di audit eksternal . nanti ada yang namanya
audit eksternal dengan assessor ISO layak gak sekolah ini
menggunakan ISO kembali, di acc lagi, di taro di logonya lagi di
sahkan lagi itu namanya audit eksternal . sebelum di eksternal
sekolah melakukan audit internal terlebih dahulu dengan cara
silang, misalkan setiap unit kesiswaan mengaudit bagian hubin
dan nanti hubin ngaudit bagian K3 dan K3 mengaudit bagian
ketatausahaan atau kepala TU dan keuangannya dan seterusnya.
Nah, disitulah namanya audit internal yang wajib dilaksanakan
55
Hasil wawancara dengan ibu Yuli selaku guru produktif Akuntansi 56
Hasil wawancara dengan ibu Hj. Aliyah selaku kepala sekolah
57
karena untuk mengoreksi pribadi masing-masing antar unit. Baru
kemudian nanti di audit eksternal.57
Dengan adanya audit internal maupun audit eksternal tentunya
seluruh warga sekolah dapat memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap
tugas masing-masing meskipun masih ada sebagian guru yang sedikit
melenceng dari tupoksinya. Tapi kalau sudah diberikan tanggung jawab
biasanya pada saat mengerjakan tugas pasti akan sadar, semua tetap
dikerjakan walaupun telat.58
Hal ini juga di sampaikan oleh bu Titin selaku
guru produktif perkantotan bahwa : “seluruh warga sekolah sadar dan perduli
terhadap tugasnya masing-masing, karena kita masing-masing individu itu
memiliki job des dan tupoksi yang harus dilaksanakan. kalaupun mungkin
dalam pelaksanaannya ada kesalahan-kesalahan itu sifatnya kekurangan
individu tersebut yang pasti secara umum masing-masing sadar dengan tugas
yang diberikan sesuai dengan job des dan tupoksinya”59
Dari pemaparan yang disampaikan oleh kepala sekolah, WMM, dan guru
dapat disimpulkan bahwasanya sekolah telah menerapkan manajemen proses
dalam penerapan ISO dengan cukup baik. Sekolah melakukan audit internal
sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan pada saat audit eksternal. Sehingga
ketika sekolah melakukan ISO dari eksternalnya sendiri menemukan temuan-
temuan yang tidak terlalu banyak, karena sekolah sudah melakukan audit
internal yang mengacu pada hal-hal apa saya yang dibutuhkan pada saat audit
eksternal. Dari audit internal ini sekolah berusaha meminimalisirkan temuan-
temuan yang nantinya di audit eksternal. Dengan adanya audit tersebut
menimbulkan dampak yang positif terhadap kesadaran dan keperdulian warga
sekolah terhadap tugasnya masing-masing. Administrasi yang dilakukan
sekolah juga lebih teratur dan disiplin.
57
Hasil wawncara dengan bapak Putut Djatmiko selaku WMM 58
Hasil wawancara dengan bu Yuli selaku guru produktif Akuntansi 59
Hasil wawancara dengan Ibu Titin selaku guru produktif administrasi perkantoran
58
5. Pendekatan sistem dalam manajemen
Dalam sistem manajemen mutu, sekolah harus merujuk kepada
struktur sekolah. Struktur organisasi sekolah yang terdapat di SMK
Ekonomika sudah tergambar dengan jelas sesuai tanggung jawab masing-
masing bidang untuk mendukung peningkatan sistem manajemen mutu.
Sekolah juga mempunyai sistematika rencana kerja sekolah dengan
kejelasan deskripsi tugas masing-masing. Dengan adanya rencana dan
deskripsi tugas yang jelas tentuya akan mudah dalam menjalankan tugas
masing-masing.
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan kepala sekolah
mengenai hal tersebut bahwa :
“selama saya mau tiga tahun di smk ekonomika ini untuk sistem
manajem mutu ini saya dibantu oleh tim manajemen yang luar
biasa yang solit . mereka mengerjakan tugas sesuai dengan
tupoksinya, yang akhirnya walaupun pimpinannya 2 bulan tidak
ada di sekolah mereka tidak jadi masalah karena sudah jalan sesuai
dengan tupoksinya masing-masing. Kurikulum dengan tupoksinya,
kesiswaan dengan tupoksinya, hubin dengan tupoksinya dan
disinipun siapapun pimpinannya nanti itu tidak akan mengganggu
sistem karena sudah terbentuk. Jadi yang menjadi organisasi ini
maju atau mundur bukan karna pimpinan tapi karena sistem.
Walaupun mereka tidak suka dengan pimpinannya kalau sistemnya
sudah terbentuk akan tetap jalan.”60
tidak hanya struktur dan rencana kerja yang sesuai, kurikulum yang
diterakan sekolah telah sesuai dengan peningkatan proses belajar siswa.
Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar peserta didik yang sudah di atas
KKM, hasil Lomba akademik maupun non akademik yang selalu
mendapat juara se- kota Depok dan Jawa Barat.61
Karena sekolah selalu mengikuti instruksi yang diberikan oleh
pemerintah mengenai hal-hal yang terkait dengan pendidikan. Sebagai
contoh perubahan-perubahan yang diberikan pemerintah mengenai
kurikulum yang awalnya KTSP dirubah menjadi Kuriklum 13. Sekolah
60
Hasil wawancara dengan Ibu Hj. Aliyah selaku kepala sekolah 61
Hasil wawancara dengan Bapak Putut Djatmiko
59
sesegera mungkin merubah kurikulum sekolah dengan memberikan
pelatihan terlebih dahulu kepada seluruh warga sekolah mengenai
kurikulum 13 tersebut.
Dengan ada pelatihan tersebut tentunya guru-guru dan karyawan yang
ada di SMK Ekonomika tidak kesulitan dalam menerapkan kurikulum
terbaru yang diberikan pemerintah yaitu kurikulum 13. Mengenai
perubahan ilmu teknologi juga sekolah selalu memperbaharuinya, seperti
ulangan yang menggunakan kertas belum lama ini sekolah pun merubah
cara ulangan yang dilakukan siswa dengan berbasis CBT.
6. Peningkatan terus-menerus
Dalam hal peningkatan mutu pendidikan SMK Ekonomika selalu
meningkatkan mutu pendidikan secara berkesinambungan. Mengenai ISO ini
seluruh warga sekolah memberikan bukti komitmennya dengan
membubuhkan tanda tangannya bahwa mereka siap untuk menerapkan ISO
disekolah guna meningkatkan mutu pendidikan.. Hal ini di kemukakan oleh
WMM dari hasil wawancara yang penulis lakukan yakni : “sekolah
memberikan bukti komitmennya terhadap penerapan SMM ISO 9001:2008
agar berjalan efektif dan berkelanjutan yaitu dengan ada adanya tandatangan
seluruh staff, pada saat rapat ISO itu sendiri jadi setelah dikasih informasi-
informasi tentang ISO di situlah kita buat komitmen.” 62
Kepala sekolah pun mengatakan hal yang sama bahwa : “komitmennya
berupa tanda tangan seluruh staff kemudian kita foto bersama pada saat rapat
ISO kita bikin komitmen bahwa kita menjalani sistem ISO ini dengan foto
bersama.”63
Disini dapat disimpulkan bahwa SMK ekonomika dalam
memberikan bukti komitmennya dengan cara memberikan tandatangan bahwa
mereka siap dalam melaksanakan penerapan SSM ISO yang ada di sekolah
ini. Sehingga tujuan sekolah berjalan lancar, baik itu sarana, sumber daya
termasuk konsisten dalam melaksanakan program
62
Hasil wawancara dengan pa Putut Djatmiko 63
Hasil wawancara dengan bu Hj. Aliyah
60
Untuk meningkatkan professional guru dan karyawannya sekolah
memberikan pelatihan-pelatihan, seperti pelatihan manajemen, pelatihan
kurikulum, pelatihan IT, pelatihan kejuruan, dan pelatihan pelatihan lainnya
yang dapat meningkatkan mutu pendidikan. Tidak hanya guru di SMK
Ekonomika juga memberikan pelatihan terhadap siswa-siswinya agar dapat
mengetahui hal-hal apa saja yang dibutuh dunia kerja. Karena sekolah ini
adalah sekolah Kejuruan yang berorientsi pada dunia kerja tentunya sekolah
pun harus mengetahui hal apa saja yang dibutuhkan oleh dunia kerja agar
dapat di berikan ilmunya kepada para peserta didik. contohnya pelatihan
mesin bisnis yang dilakukan murid administrasi perkantoran dan pelatihan
pajak untuk murid jurusan akuntansi.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan hal lain yang dilakukan sekolah
yaitu dengan cara memberikan penilaian atas kinerja guru yang dilaporkan
oleh WMM kepada kepala sekolah. Dari hasil wawancara yang penulis
lakukan kepada kepala sekolah yakni :
“wakil manajemen persemester mengadakan konseling kepada
guru-guru nanti hasilnya akan dibuat laporan dan setahun sekali
guru mendapatkan DP3 yang bentuk rapot kinerja guru seperti
kejujuran, kedisiplinan, loyalitas guru itu seperti apa nanti dinilai
oleh wakil manajemen. Karena kita menggunakan sistem
perusahaan berupa DP3 yang kemudian nantinya akan ada
pemetaan kalau memang nilainya bagus kesejahteraanya dinaikin
dan diberikan tanggung jawab yang lebih dan kalau yang nilainya
jelek kita gak langsung dicut ada pembinaan dan kemudian
dikurangi jam mengajarnya.”64
Dari hasil studi dokumen yang penulis dapatkan, memang benar ada
rapot penilaian terhadap kinerja guru. Rapot tersebut terdiri dari aspek
pendidikan, masa kerja, prestasi kerja selama menduduki jabatan, disiplin dan
tanggung jawab, loyalitas, prakarsa, kerjasama dan komunikasi dan
kejujuran.65
Dari hasil penilaian tersebut guru di berikan kesempatan untuk
menyampaikan tanggapan atas nilai yang di berikan oleh sekolah. Sehingga
64
Hasil wawancara dengan Ibu Hj. Aliyah selaku kepala sekolah 65
Dokumen sekolah
61
ketika ada kekurangan guru segera memperbaiki apa yang menjadi
kekurangan mereka agar dapat lebih baik lagi.
Dengan adanya pelatihan-pelatihan dan penilaian terhadap guru setiap
satu tahun sekali tentunya sekolah sudah membuktikan bahwa sekolah selalu
melakukan perbaikan terus-menerus guna meningkatkan mutu pendidikan.
Hal tersebut menguntungkan bagi sekolah seperti keprofesionalan guru yang
sudah tidak diragukan lagi sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan
baik.
7. Pendekatan fakta untuk pengambilan keputusan
Terkait dengan ISO seluruh warga SMK Ekonomika sudah memahami
betul apa itu ISO hanya saja ada beberapa guru baru yang belum
memahaminya dan kurang dipraktekan oleh guru guru. Tetapi dengan seiring
berjalannya waktu mereka mengerti dan mengetahui apa dan bagaimana
pelaksanaan ISO. Dari hasil Wawancara yang penulis lakukan dengan kepala
sekolah yakni :
”pada teorinya mereka paham semua guru paham hanya saja
diprakteknya kurang. Pada dasarnya ISO itu semua bentuknya
administratif berbasis data tidak bisa sekedar ucapan tapi harus
disertai bukti dengan data yang ada. Akan tetapi kita tidak dapat
memastikan sdm-sdm yang ada di SMK Ekonomika ini sama persis
yang diinginkan oleh prosedural di ISO. Tapi pada prinsipnya kita
berusaha dan mereka paham sesuai dengan ISO apapun
didokumentasikan hanya saja kalau praktek belum 100%.”66
Hal tersebut juga disampaikan oleh WMM bahwa :
“tentunya seluruh guru dan karyawan sudah sangat paham
mengenai ISO tersebut karena sebelumnya sekolah sudah
mengadakan pelatihan-pelatihan yang langsung mendatangkan dari
pihak ISO itu sendiri. Namun ada juga guru dan karyawa yang
kurang memahami tentang ISO itupun hanya guru dan karyawan
baru saja. Nah disini tugas WMM utuk menjelaskan kembali
mengenai ISO kepada guru dan karyawan tersebut.”67
66
Hasil wawancara dengan Ibu Hj. Aliyah selaku kepala sekolah 67
Hasil wawancara dengan Bapak Putut Djatmiko selaku Wakil Manajemen Mutu
62
Dari pemaparan tersebut dapat diketahui bahwa warga sekolah
sepenuhnya telah memahami ISO yang telah diterapkan sekolah hanya saja
mereka kurang dalam praktekanya. Karena dengan sistem ISO tersebut
Administratif apapun yang da di sekolah harus terdokumentasi tetapi masih
ada beberapa guru yang tidak mendokumentasikannya.
sekolah yang telah menerapkan SMM ISO harus berorientasi pada fakta.
Maksudnya, bahwa setiap keputusan harus berdasarkan pada data, bukan
dengan perasaan. SMK Ekonomika telah melakukannya, hal tersebut di
sampaikan oleh kepala sekolah bahwa : “setiap masalah dilaporkan sesuai
dengan data dan fakta. Sebagai contoh , ketika ada guru yang sering telat
mengajar itu di tulis hari apa dan jam berapa guru itu datang kesekolah
semuanya dicatat oleh WMM sehingga guru tidak dapat mengelak lagi.”68
Hal senada juga di sampaikan oleh WMM yakni :
” setiap memecahkan masalah tentunya kita melihat fakta dan data
yang ada kalau tidak sesuai otamatis kita tahu sasaran mana saja
yang melenceng atau tidak sesuai kita kita dapat melihat dari data-
data yang ada tadi. Misalkan penanganan guru yang bermasalah
selalu telat atau cara mengajarnya bagus kita dapat melihat dari
bukti-bukti dan data-data yang ada .
Masalah-masalah yang terkait dengan kinerja Sistem Manajemen Mutu
dalam penyelesaianya tidak langsung diputuskan oleh pemimpin. Masalah
tersebut selalu di komunikasikan secara efektif kepada seluruh warga sekolah
pada saat rapat. Usulan-usulan atau pendapat mereka akan di tampung
kemudian di jadikan satu dan di ambil yang terbaik sehingga dapat
diselesaikan dengan kesepakatan bersama.
Sekolah selalu menetapkan prosedur terdokumentasi pengendalian yang
diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan,
masa simpan, dan pemusnahan rekaman/catatan yang di lakukan lima tahun
sekali. Pada tahun 2015 semua berjalan dengan tertib, Karena sekolah
melakukan audit eksternal. Tapi untuk yang tahun 2016 berjalannya kurang
maksimal hanya dilakukan oleh WMM saja tapi untuk guru-guru yang lain
68
Hasil wawancara dengan Ibu Hj. Aliyah selaku kepala sekolah
63
karena tahun ini kita tidak ada audit eksternal agak nyantai sehingga kurang
maksimal.
Walaupun sudah tidak di audit eksternal pada tahun ini karena terhalang
oleh biaya yang cukup mahal sekolah meminta pada yayasan untuk
melakuakn hal yang pernah dilakukan oleh audit eksternal. Sehingga tidak
ada lagi guru yang kurang tertib dalam menyelesaikan administatif sekolah
karena diadakannya audit dari pihak yayasan yang acuannya dari audit
eksternal yang pernah sekolah lakukan.
Dengan adanya penerapan prinsip pengambilan keputusan yang
dilakukan sekolah dapat memberikan Manfaat yang sangat baik, yaitu ketika
terdapat permasalahan-permasalahan mengenai kinerja dalam Sisetem
Manajeman Mutu, semua permasalahan diselesaikan dengan mudah tanpa ada
cekcok karena sudah ada data dan fakta yang ada sehingga semua personil
dapat sadar dan malu sehingga tidak mengulanginnya lagi
8. Hubungan saling menguntungkan
Sekolah Menengah Kejuruan Ekonomika mengharapkan agar lulusannya
tidak hanya memiliki pengetahuan dari bidang studi atau keahliannya saja,
tetapi juga kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan kerja baru dimana
mereka bergabung, membawa keterampilan-keterampilan komunikasi yang
luar biasa, kemampuan memimpin dan dipimpin, dan kemampuan yang teruji
dapat berfungsi secara efisien dan efektif. Ini berarti bahwa transferable skills
penting bagi para siswa.
Maka dari itu sekolah harus melakukan hubungan baik dengan beberapa
organisasi, seperti perusahaan-perusahaan, Univesitas, Dinas pendidikan,
kelurahan , puskesmas sekitar dan kerjasama dengan sekolah-sekolah sesama
SMK. Hal ini di sampaikan oleh kepala sekolah yakni :
“sekolah sudah sudah pasti apalagi kita SMK itu sudah pasti
kita bekerja sama dengan pihak luar. Yang pertama yaitu dalam
rangka PKL atau PRAKERIN kita bekerja sama dengan beberapa
perusahaan terus juga kita kerja sama dalam rangka kunjungan
industri dan kerja sama dalam bentuk hubungan dinas seperti
kerjasama dengan sekolah-sekolah sesama SMK dan dinas dalam
64
rangka hal-hal izin memimpin, izin oprasional, dan bantuan-
bantuan.” 69
Hubungan dengan pihak-pihak luar memang sangat dibutuhkan oleh
sekolah, apa lagi SMK Ekonomika merupakan sekolah kejuruan yang
berorientasi pada dunia kerja yang menginginkan lulusan dapat bersaing
didunia kerja. Maka dari itu sekolah harus menjalin kerjasama kepada
beberapa pihak terutama kerja sama dengan beberapa perusahaan.
Dengan adanya kerjasama yang dilakukan oleh pihak luar tentunya akan
mendatangkan keuntungan bagi kedua pihak tersebut. Dari hasil wawancara
yang penulis lakukan dengan WMM yakni :
“keuntungannya semua bermuara kepada yang pertama sekolah
akan lebih baik, lebih bermutu, lebih berstandar nasional maupun
internasional diakui akreditasinya, dikenal sama orang banyak
pedidikannya bagus, untuk orang tua juga tentu menimbulkan
kepercayaan yang tinggi, dengan perusahaan kita bisa melatih
siswa kedunia kerja yang nyata, dan keuntungan hubungan dengan
dinas pendidikan sekolah mendapatkan legalitas, akreditasi,
penilaian sekolah agar lebih bagus, pengawasan, ilmu-ilmu
mengenai mutu pendidikan dan bantuan-bantuan dana untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kerja sama yang baik dengan
pihak luar tentunya dapat memberikan keuntungan baik bagi pihak sekolah
maupun pihak luar. Sebagai contoh kerja sama yang dilakukan dengan
perusahaan dalam kegiatan yang dilakukan sekolah-sekolah SMK seperti Praktek
Kerja Lapangan (PKL) dan kunjungan industri guna menambah pengalaman siswa.
Timbal balik yang didapatkan oleh perusahaan yakni pekerjaan kantor dapat
terbantu dengan adanya siswa yang melaksanakan PKL dan untuk sekolah dapat
memberikan pengalaman terhadap siswa dalam dunia kerja.
Kerjasama dengan dinas pendidikan pun dilakukan oleh sekolah ekonomika.
Dengan adanya kerjasama yang baik tentunya dapat mempermudah sekolah dalam
mendapatkan bantuan-bantuan terkait dengan pendidikan, mendapatkan perizinan,
dan dapat diakui legalitas dari sekolah.
69
Hasil wawancara dengan Hj. Aliyah selaku kepala sekolah SMK Ekonomika Depok,
Pada Hari Rabu, 14 Desember 2016.
65
C. Temuan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian tentang sistem manajemen mutu masih terdapat temuan-
temuan yang perlu dilakukan perbaikan seperti prinsip dari ISO yang
menghendaki adanya perbaikan berkelanjutan. Penulis melakukan studi
dokumentasi, observasi dan wawancara kepada sejumlah pihak terkait seperti
kepala sekolah, beberapa guru, karyawan, dan murid SMK Ekonomika Depok
bahwasannya penggunaan prinsip-prinsip sistem manajemen mutu ISO 9001:2008
ada beberapa keuntungan atau peningkatan, artinya semua sistem sudah dibuat
dengan sistem yang baik dan memiliki mutu yang dijamin oleh Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang lebih terarah. Dan ada juga hambatan
dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Ekonomika
Depok yang berkaitan dengan prinsip-prinsip sistem manajemen mutu tersebut.
Berikut temuan-temuannya sebagai berikut:
1. Perubahan sikap dan perilaku warga sekolah setelah menerapkan
prinsip-prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.
Ditemukan perubahan sikap dan perilaku warga sekolah setelah
penerapan prinsip-prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO. Hal ini
terbukti dengan adanya komitmen seluruh warga sekolah yang tinggi,
administratif yang tertib, seluruh warga sekolah selalu
mengkomunikasikan segala sesuatu terhadap peningkatan mutu
pendidikan, terjalin komunikasi baik antara kepala sekolah, guru,
karyawan, dan siswa.
Hasil ini sesuai dengan pernyataan kepala sekolah SMK
Ekonomika Depok bahwa perubahan cukup banyak seperti komitmen
tinggi, administratif yang tertib, serta terjalinnya komuikasi yang baik
terhadap semua pihak.70
Menurut wakil manajemen mutu (WMM)
bahwa: kepala sekolah sampai guru dan karyawan selalu komitmen
terhadap langkah-langkah ISO dalam menjaga kepercayaan
70
Hasil wawancara dengan Hj. Aliyah selaku kepala sekolah SMK Ekonomika Depok
66
pelanggan.71
Sedangkan pendapat dari salah satu siswa yang sebagai
dampak dari penerapan prinsip-prinsip ISO yaitu: komunikasi yang
dilakukan pemimpin dan guru sangat baik, karena mereka menerapkan
5S kepada seluruh warga sekolah.
2. Keuntungan dari penerapan SMM ISO 9001:2008 dalam layanan
akademik.
Penerapan prinsip-prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 memberikan dampak positif dalam sistem yang ada di SMK
Ekonomika Depok yaitu meningkatkan kepercayaan pelanggan dengan
adanya komitmen sekolah dalam menjalankan program yang
dijanjikan, jaminan kualitas produk dan proses, meningkatkan
produktivitas lembaga pendidikan, meningkatkan motovasi, moral, dan
profesionalisme semua personil lembaga pendidikan, meningkatkan
hubungan saling menguntungkan dengan pihak luar dan pelanggan,
meningkatkan komunikasi internal, meningkatkan image positif
lembaga pendidikan, sistem terdokumentasi.
3. Hambatan atau kendala dalam penerapan prinsip-prinsip Sistem
Manajemen Mutu ISO 9001:2008.
Di SMK Ekonomika Depok penulis menemukan hambatan
dalam penerapan prinsip-prinsip ISO diantaranya kurangnya dana
dalam penerapan ISO sehingga sudah 2 tahun SMK Ekonomika sudah
tidak melakukan audit eksternal sehingga berdampak pada kurangnya
komitmen manajemen dibeberapa pihak. Seperti contoh bidang WMM
memberikan instruksi untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas ,
namun instruksi tersebut tidak langsung dikerjakan. Karena tidak
diaudit eksterna mereka merasa tidak ada yang mengawasi sehingga
71
Hasil wawancara dengan Putut djatmiko selaku Wakil Manajemen Mutu SMK
Ekonomika Depok
67
tidak disiplin dalam pengumpulan tugas. Oleh karena itu, apa yang
menjadi kesepakatan bersama maka harus komitmen menjalankan dan
berjuang bersama untuk menyukseskan apa yang sudah /disepakati.
Walaupun sudah tidak di audit eksternal pada tahun ini karena
terhalang oleh biaya yang cukup mahal sekolah meminta pada yayasan
untuk melakuakn hal yang pernah dilakukan oleh audit eksternal.
Sehingga tidak ada lagi guru yang kurang tertib dalam menyelesaikan
administatif sekolah karena diadakannya audit dari pihak yayasan yang
acuannya dari audit eksternal yang pernah sekolah lakukan.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini tidak ada sesuatu yang sempurna, pastinya memiliki
keterbatasan, salah satunya adalah kesulitan yang penulis alami pada saat
melakukan penelitia ini, salah satunya yakni sebagai berikut:
1. Data yang diperoleh dalam penelitian ini, masih dari pelaku/pelaksana Prinsip-
prinsip ISO. Perolehan data belum melibatkan mitra, serta wali siswa, sehingga
data masih cenderung bersifat subyektif.
2. Saat pelaksanaan penelitian, sekolah sudah tidak diaudit eksternal sehingga data
yang didapatkan data lama.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Penelitian di Bab IV, dapat penulis simpulkan bahwa
penerapan prinsip-prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK
Ekonomika Depok berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya usaha
sekolah yang selalu menjaga kepercayaan pelanggan dengan cara kepala sekolah
sampai guru dan karyawan selalu komitmen terhadap langkah-langkah ISO itu
sendiri, dan diawal pasti sekolah menyusun program terlebih dahulu dan
disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah termasuk orang tua. biasanya
kepercayaannya itu bisa dirasakan ketika sekolah mendapat respon dari orang tua
melalui sms maupun langsung datang ke sekolah untuk berterima kasih bahwa
program yang telah disosialisasikan sudah berjalan dengan baik. Manfaat yang
sekolah dapatkan ketika menjaga kepercayaan masyarakat banyaknya orang tua
yang ingin menyekolahkan anaknya disini dan kedua dengan pemerintah, ketika
masyarakat ini sudah percaya menyekolahkan anaknya kesini kemudian dari
pemerintah kita banyak menerima bantuan, baik dalam bentuk jasa maupun
sarana prasarana.
Kurikulum yang sesuai dengan peningkatan mutu pendidikan, sekolah selalu
mengikuti instruksi yang diberikan oleh pemerintah mengenai hal-hal yang
terkait dengan pendidikan. Sebagai contoh perubahan-perubahan yang diberikan
pemerintah mengenai kurikulum yang awalnya KTSP dirubah menjadi Kuriklum
13. Sekolah sesegera mungkin merubah kurikulum sekolah dengan memberikan
pelatihan terlebih dahulu kepada seluruh warga sekolah mengenai kurikulum 13
tersebut.
Selalu melibatkan seluruh warga sekolah, sekolah selalu bersama-sama
menjalankan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Karena sekolah
selalu memberikan kesempatan kepada seluruh warga sekolah untuk
menyampaikan usulan/ tanggapan/ kritik serta saran kepada sekolah baik itu
69
secara lisan, tulisan maupun via telepon. Sekolah juga selalu mensosialisasikan
sasaran mutu yang diinginkan sekolah kepada seluruh warga sekolah.
evaluasi berkelanjutan, dalam meningkatkan professional guru dan
karyawannya sekolah memberikan pelatihan-pelatihan, seperti pelatihan
manajemen, pelatihan kurikulum, pelatihan IT, pelatihan kejuruan, dan pelatihan
pelatihan lainnya yang dapat meningkatkan mutu pendidikan. Tidak hanya guru
di SMK Ekonomika juga memberikan pelatihan terhadap siswa-siswinya agar
dapat mengetahui hal-hal apa saja yang dibutuh dunia kerja. Karena sekolah ini
adalah sekolah Kejuruan yang berorientsi pada dunia kerja tentunya sekolah pun
harus mengetahui hal apa saja yang dibutuhkan oleh dunia kerja agar dapat di
berikan ilmunya kepada para peserta didik. contohnya pelatihan mesin bisnis
yang dilakukan murid administrasi perkantoran dan pelatihan pajak untuk murid
jurusan akuntansi.
Berorientasi pada fakta. Maksudnya, bahwa setiap keputusan harus
berdasarkan pada data, bukan dengan perasaan. Setiap masalah-masalah yang
terkait dengan kinerja Sistem Manajemen Mutu dalam penyelesaianya tidak
langsung diputuskan oleh pemimpin. Masalah tersebut selalu di komunikasikan
secara efektif kepada seluruh warga sekolah pada saat rapat. Usulan-usulan atau
pendapat mereka akan di tampung kemudian di jadikan satu dan di ambil yang
terbaik sehingga dapat diselesaikan dengan kesepakatan bersama.
Dan adanya kerjasama yang dilakukan sekolah dengan pihak luar. dengan
adanya kerja sama yang baik dengan pihak luar tentunya dapat memberikan
keuntungan baik bagi pihak sekolah maupun pihak luar. Sebagai contoh kerja
sama yang dilakukan dengan perusahaan dalam kegiatan yang dilakukan sekolah-
sekolah SMK seperti Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan kunjungan industri guna
menambah pengalaman siswa. Timbal balik yang didapatkan oleh perusahaan
yakni pekerjaan kantor dapat terbantu dengan adanya siswa yang melaksanakan
PKL dan untuk sekolah dapat memberikan pengalaman terhadap siswa dalam
dunia kerja.
Di SMK Ekonomika Depok penulis menemukan hambatan dalam penerapan
prinsip-prinsip ISO diantaranya kurangnya dana dalam penerapan ISO sehingga
70
sudah 2 tahun SMK Ekonomika sudah tidak melakukan audit eksternal sehingga
berdampak pada kurangnya komitmen manajemen dibeberapa pihak. Seperti
contoh bidang WMM memberikan instruksi untuk mengerjakan dan
menyelesaikan tugas , namun instruksi tersebut tidak langsung dikerjakan. Karena
tidak diaudit eksterna mereka merasa tidak ada yang mengawasi sehingga tidak
disiplin dalam pengumpulan tugas. Oleh karena itu, apa yang menjadi
kesepakatan bersama maka harus komitmen menjalankan dan berjuang bersama
untuk menyukseskan apa yang sudah /disepakati.
Walaupun sudah tidak di audit eksternal pada tahun ini karena terhalang oleh
biaya yang cukup mahal sekolah meminta pada yayasan untuk melakuakn hal
yang pernah dilakukan oleh audit eksternal. Sehingga tidak ada lagi guru yang
kurang tertib dalam menyelesaikan administatif sekolah karena diadakannya audit
dari pihak yayasan yang acuannya dari audit eksternal yang pernah sekolah
lakukan.
Dari kedelapan prinsip Sistem Manajemen Mutu ISO yang diterapkan SMK
Ekonomika memberikan manfaat dalam bidang pendidikan. Manfaat yang paling
dirasakan sekolah setelah menerapkan prinsip-prinsip ISO adalah meningkatnya
kepercayaan masyarakat terhadap layanan jasa yang diberikan oleh sekolah.
Dengan demikian SMK Ekonomika sudah menerapkan prinsip-prinsip Sistem
Manajemen Mutu ISO dengan baik, karena Implementasi Prinsip-prinsip Sistem
Manajemen Mutu ISO telah dijalankan secara optimal dan menyeluruh guna
meningkatkan mutu pendidikan.
B. Saran
Berdasarkan uraian di atas, terdapat beberapa saran yang dapat menjadi
pertimbangan sekolah dalam menerapkan Prinsi-prinsi Sistem Manajemen Mutu
ISO, yaitu sebagai berikut :
1. Bagi Sekolah sebagai pemimpin sekaligus pengambil kebijakan,
penelitian ini dapat menjadikan hasil studi sebagai alat untuk
menumbuhkan komitmen bersama kepada berbagai pihak di
71
sekolah dalam penerapan prinsip-prinsip Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2008
2. Bagi guru dan karyawan tetap melaksanakan prinsip-prinsip ISO
meskipun sekolah sudah tidak di audit eksternal.
3. Bagi pihak yayasan tetap melaksanakan kegiatan audit ekternal
yang sesuai dengan audit eksternal yang dilakukan Sistem
Manajemen Mutu ISO.
4. Bagi orang tua dan masyarakat tetap saling bekerjasama dalam
mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO yang
dilakukan sekolah.
5. Bagi peneliti lain yang selanjutnya akan melakukan penelitian
berkaitan dengan Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008 disarankan mengambil masalah penelitian pada aspek
pengaruh ISO terhadap kinerja guru, hal ini dikarenakan
keterbatasan penulis dalam segi kemampuan, dan waktu untuk
melakukan penelitian berkaitan dengan hal tersebut.
∝●一つ口劇つ日o飩
●o∽p∩‘ぉり日ωいに電日呻ト
ヽヘ
鴨鶴
帆
ヽ\
ミ≒
ヽ
\ヽ一∽ヽ電出∽
氣当温瑕国
Nめ
∞寸
づ〓●m∽“一】=δ一H
∞卜.一CJ(GOON.“Uゝ”当型マスJ隠
“で日(と い餞 め目一寵Q .もミミヽ
ミ蓼ミ、ヽぃ ヾ翼ヽヽヽミ、ヽ ミ奎RSぬヽミωヽ
SSヽ ぃヽミoミo貞哺、 .轟”■“』 ¨目“嘔●Z[
∞】〓“〓
(卜〇〇Nごおで[O飩 に当88ど■やぉ名寝団
ヽo卜)
ヾむ(沖這ωミυヽ ミぃ、ョむ『. もヽ』
ミもQミも毬ミミωヽ心リミ、ヽ‐ミ『ミヽヽ・.ミミ
黎瞼、ぬ、ぃ『 ぃまミヽヽいヽミ、ヽ .イ、.∽ ∽9日0』o」
.6一=[“〓(N】ON(“ゝ〓●“一一りoこ一
“で日3H .卜魚 曽ョ■壽円) ヾ§ミヽミミヽヽ
ミごくミsミミむゃ、ヽミミ黎∽.■選●』m百冑田Z
∞卜寸一“〓(0000メ“oo一[“湾“雪J[“t配髭て』)
ミヽヽミヽs墨ヾくミミもヽぃぶヽい。罵2“一国ДO鴬>
OR∞】“〓(OHON“喘0の口】NN”“[
占くぉ言S鴬「oし ヾもミヽヽヽミυヽ Rヽ)聰ミむぃ、0
喘 電ヽミ黎ミ玉ヽヽ もミ)ゃミヽ「 δ口o卦ヨΣ
89■oo』
6ZN
m寸
崎
餞く餞δZCヾ
∞寸
n
〓o8∩“当日o口o〓国】Σ∽宅SR8まo曽ぅちΣ8日①でおΣ日o厖∽,
旨一占‐Q旨一占場“●o日o■日H
目〓】づ一〇8ヽ8日0で目Σ
い〇〇〇〇N∞】ON[一[
[「脳Nぅに』“Q一、∽
目∽Z目“日』日“【つ“く餞〓目目
場,
曳∽■■L
【壼∞∽【EヨP「
ΣHZ
“口河Z
帆軋
鴨偽
Q軋
鶴島
帆ハ
鶴
\ヽ
ヽ\
\ゝ
へヽこ
=}
寸寸
崎∞
∞い
Q〇[
〇【Cn
寸H
∞∞ヾ「〓(寸「o口”お∽当く「日ョ“
おtg「L ・ミミヽヽヽヽミωヽぃヽ黎ヽミヽヽ ぼミヽもヽヽ
一ヽοや『ミυミωやヽミパ ・日”日のコ 】倒場∽ロロ
【いい罵〓(寸【oNに記97三日ヨm
お↓田籠L ・ミミヽヽヽヽミぃヽ、ぃ腱ヽ ミヽヽ ゞ、ヽミもヽヽ
せもい』ミヽミヽミヾヽ ・日鴫日∽つ 暉綱“∽●〓
oaい一国八o【od“】一o日NNョ“
‐キ濯ヤ国需「ε).ミむミミヽミ、ヽ 3ヽ聰ミs∞、0
喘 電ヽミ黎ミ民ヽヽ ミωミυ、ミヾヽ ・o口o卦〓2
寸〇い。Jぶ.ち0バNHoヽごむ0編【く
曽ョも澤m) ミミヽミミヽヽ 電ヽへ腱ミミ、ヽ
F国誼日o】 目く 目一 “譜卜8ち員国
つい.[C〓百】【
ぢoぃ♂3一δ∽一日【¨S焉通「oじミοヽヽSぶヽい
ミミ、ミ、さミヾ『心ヽヽヽQヽも』ど】【一に∽一記卜一国い。〓
(oooaぃc一〓僣一0っ餞」“』∞一“¨“言“〓“「)ヾも縫ヾQ
、ぃもヽく、もミヽヽヽヽミoヽもミ匈ヽヽもヽsヽ・ぃ一“ρョ匡“N
6.【“〓.(ヾ0い】
ご』“∽〓く 一Eコm ∞cぅ0年“m) ヾもや¨ヽヽヽく
N、Nヽ‐●もいヽ 、もヽ ミミミヽヽ,
『 (∽ “〇〓●∽“Z[
一.】“甲【.(寸〇〇N“^】∽Og00●H“〓“〓南)一』〇∝〇“)
ざSSAミぐヽミミω還ヽ目^増〓認Z
∞】“甲【.“一∽〇口〇もロロ
日塵百08魚∽“一嘱口撃【ロュ一∽男“目∩
】日9δ出国日塵む壱口o餞詔蝙長“』一一籠】9【壽まお餞
8日÷目Σ籠当一】唱出9^墨餞
ヾい.[“〓
(∞〇〇ヽぃ“』あ当く一ョづm¨啜「”哺L).ミSοヽミω∽
ヽヽミヽ゛ミ礎べヽこ“ヽヽヽ
ぃ日罵∩目“卜ぉ一●∽
H【「国“場の目o■綱
目当0も口Φ餞∽S一口o2口つ〒■綱“需∩
一日o只彰口日毘モ電口o餞3出a『』〓潟3一澱送o角
8日ので日Σ慶当●】署出ざ穏配
せヽοど「ヽいミωやミミミ〓滝日∽D「〓鳴∽●〓
つト
∞い
〇【N】
∞寸[
崎つ[
卜H
HH
つト
∞Q
OHN[
"ヾ【
崎Ю[
ト
ヘ帆
嘲眺
qぬ
亀Q
Qぬ
「Ц
―\
->
貪一
\:ン
ミ⊃
寸H寸【
崎Hい
つ】つ[
∞∞[
Q[GH
(いい「当バヾ【o憫晨当跳出く二日ョm
慧tS『Lヾもミヽミミ、ヽヽ黎ヽミヽヽヾミsヽヽ
.〇〇一‐0(N.コ(い〇〇Rぃに「∽o口QO口H“〓“〓0
三焉穏じでヽミ”ヽs選ヽやヽヽQ穏ヽばヽ
尽毬ミ0』ミこく、ぃミυむミヽ「ヘロ増ぢ∽“Z.Z.Σ
∞∞N‐卜∞N.コ言∽一>Q“
一僣●口(い〇〇ヽ
へ“【梁X8●口H“コ“〓0一Eo“Om)
sSbミ§ミさもヽヽoミヽミ電ヽもき出
ミぐヽS滋)遥ミヘロo】一●路Zだ。Σ
寸N】〓”〓目X
ぢo(^9Rご∽昌【二焉囀「oじミミSξ『
ミミυミωミヾヽきヽヽヽヽOミヽe■∽目罵∽●詣卜も国
ヽいい「お(ヾHoq“当羽出く■日ョm
”瑾じ『Lヾもミヽヽヽミヽヽぃヽ黎ヽミヽヽヾミヽもヽヽ
でοω』ミヽミωミミ『d“日のつ「綱“〓出
=め〓バNHoN”ョO
璃O①】こぃヽもヽ選燿Sミミ、ョουミυミきヽこQ
ミヽυミ、いOQ∞ssヽ・。「SSヽ00■モ●Fョ昌
∞.〓パ=【Oa載【ョ■ぉm)
∽つ乙ξπョ言∽“o器飩目島o占
ざ滝m霊島〓∽■6とヽ前綱い“口0日o餞
m■omoZm口∽「一∽●∽●■M[ぉ■3●0し【】om
籠Jヽ「““思綱づモ8餞ョロヾ^“【0』EJ2
認き0「・ 日目oΣ日日■∩∞ooヽ8oい
〇∽H】aゝ〔∽場“↓目雙日o一ご口H(■喧“をLで、僣】ぁ【
SS「ミ(い〇〇ヽご場0口oも【出璃薇〓0
ζ焉穏しでヽミ“ヽもヽヽさもヽヽoミヽ0こ
さミ騨ミミヾRヽミ、§ミヘ8】■器z・Z.Σ
つoめ〓国【o=oN”】●o日NNB“
∴紀だ一澱囀「oしヾsミヽミミωヽ超ヽ黎ミもぃ0
も3ヽヽねミ晨、ヽもミ“ゃミヽ「.8o卦づΣ
卜】い.罵〓(ヽ日od“記∽〓く【日ョm
“言9■にヾもミヽヽヽヽミωヽぃヽセ∝ミヽヽヾ、ヽミSヽヽ
せヽοω』ミヽミυミ●パ【お日∽つ■場∽”目
ヽミいざS¨SミSNヽミoミもいぶヽい.引“>”』■間JO〓●>
∞】Q一
ON【N
NN∞N
寸N崎0ヾ
つは卜N
∞Q[
ONHN
NNma
ヾN崎N
つNトロ
NOO
も鶴
ぬ臥
硫
\
ヽヽ
ヌ
銀N““
寸∞いめ
つめ
い∞崎〓“〓(い〇〇ヽぃ∽』oO
コ“卜“で“ぉ〓”者ら)
“】い.■J(ヾ【Od”壽∽出く】日ョm
■百υ罵LヾRヽヽヽミミヽヽωヽ黎ヽミヽヽヾミヽもヽヽ
せミどミヽミυ燿ド・籠日∽D綱“僣ロ
.ヽヽヽ.ミN】OaS50●コイ、
島目一籠C●喘ヽヽミ、ミヽミ
ゝもヽヽヽヽミヽミミミミヽミぃ、べ、ミωミδ口増“づ∽
ヽいヽくヽヽミ(α】魚習む0綱】く
[∞目咆潟m)0喘ヽミヽヽ、ミヽヽヽミ
ゝミヽミミ至■Sミぃヽ、ぃ、ミ)ミυミざ鋼2“目∽
.【N∞‐〇べめ.コパ゛ごぉ〓●つ∽Q“
dで日出百出雪暑目CSミミq
ミミヽミ、ヽ、峻SRヽ習^8ちΣ」孵出
.【∞∞‐卜ヽい.Jパ“h】墾罵づ∽Q“
“で日月“.い飩範日”■日“)ヽもヽヽもヽヽ】
毯ミヽミヽ∞ヽミ燿ミヽ「へ“口8
「Σ」苺出
∞N6N
OmH∞
Nm
∞N0国
〇“
∞am
寸〇〇HmOm一GH〇〇〇HつついH.ヽ■Z一
喧p一月ヽ一〇mョロ0マ“
卜HoNおヽ漁Nごヽ9『』
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl′「
″山atta 7V0 95 Cゎ υrar′ 5412 7ndOnesra
FORM(FR)
No Dokumen i Fl丁 K―FR―AKD-081
Tgl Terbl : l Maret 2010
No Revisi: : 01
Ha
SURAT BIMBINGAN SKRIPS:
胸田
Nomor:Un.01/F.1/KM.01.3/ノ
`ガ
/2012
NamaNIMJurusan
Semester
Judul Skripsi
Tembusan:1. Dekan FITK2. Mahasiswa ybs.
Jakartち 27 November 2015i
: Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.
l. Dr. Hasyim Asy'ari, M.Pd2. Dr. Zahruddin, Lc. lVl.PdPembimbing SkripsiFakultas llmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.
As salamu' alaikum wr.wb.Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pernbimbing l/ll
(materi/teknis) penu lisan skri psi mahasi swa;
Syipa Fauziah
ll12018200009Mandelnen Pendidikan
7(Tttuh)Implementasi Prinsip-Prinsip Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008 di SMK Ekonomika Depok.
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 29 Oktober2015 , abstaksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksionalpada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlq mohon pernbimbingmenghubungi Jurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutrya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudar& kami ucapkan terima kasih.
Was s alamu' alaihnn wr.wb.
0091993031004
KEMENttER:AN AGAMAUIN」AKARttAF:TK」l lr H Jυ anda Nο 95 Cゎ υrar″ 54イ 2′ ndonesね
FORM(FR)
No.Dokumen i FI丁 K― FR―AKD-066丁91.Terbit : 04」 anuari 201 3
No. Revisi: : 01
Ha
SURAT PERMOHONANIZ:N OBSERVASl
Nolnor
Lalnpiran
Hal
: Un.0 1 /FI./KM.O 1 .z t 9.10-.tzorc
: Observasi
I(epada Yth.
Kepala SMK Ekonornika Depok
Di
Tempat
Assalamu' alaikum wr.wb.
Dengan horrnat kami sampaikan bahwa:
」akarta,8 Januan 2016
Nal■■a
NIMJumsan
Semester
:Syipa Fauziah
:1112018200009
:IⅥallttmen Pendidikall
:VⅡ (Tttuh)
adalah benar mahasiswa pada Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Sehubungan dengan penyususnan Skripsi, mahasiswa tersebut perlu melakukankegiatan observasi. Oleh karena itu, kami mohon kesediaan Saudara untukmenerima mahasiswa tersebut dan memberikan bantuannya.
Demikianlah, atas perhatian dan bantuan Saudara kami ucapkan terima kasih.
Vf/as s a lamu' a I aikum wr. wb.
Pendidikan
Tembusan:
Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan
Pd
004
M
3‐
, (υ
枷993
SMK EKONOmil劉L DEPOK
Yang beftanda tangan di bawah ini:
NamaJabatan
Menerangkan bahwa:
NamaNIRM/NPMFakultas/JurusanUniversitasSemesterJudul Skripsi
:Hj口 A:ivah′ S.Ag.′ M.Pd:Kepala Sekolah
:Svipa Fauziah:11120218200009
FITIVManajemen Pendid i ka n
UIN Syarif Hidayatullah JakartaX (sepuluh)Implementasi Prinsip-prinsip Sistem ManajemenMutu ISO 9001:2008 di SMK Ekonomika Depok
.| | |, ′ i' 11 , .「
Adalah benar telah melaksanakan 〕ёnelitia百:di SMK Ekonomika DepOkpada tangga1 8」 anuari 2016 s.d27]anuari 2017
Dernikian keterangan ini dibuat dengan sebenarnyar untuk dapatdipergunakan sebagairnana mestinya.
No:B-156/Ketr/7U.02/04-KS/02/2017
DepOに 27」anua面 2017
繁
糧 YASAN GELORA HAJI MUHARIAL AZHARl(GHAMA}SK MENHU&HAM NO AHU・ 1860 AH 01 02'NPヽ ″P N0 02 338 857 2‐ 412000
」L GrOgol Raya No 2 Kec ttmO.Kota Depok 165121e p 021 775 4635,Faメ 0217754634Ema‖ :inFcl@gdS2020 comrVebske:www 9ds2020 oom
LAMPIRAN
Lampiran 1
Kisi-kisi istrumen
Variabel Dimensi Aspek Sumber data Instrumen
Prinsip ISO
1. Fokus Pelanggan
- Kepercayaan
pelanggan
Kepala sekolah,
WMM, guru,
karyawan, dan
pelanggan
Pedoman
wawancara
- Pelayanan
- kepuasan
2. Kepemimpinan
- Visi Misi Kepala sekolah,
WMM, Guru,
karyawan,
pelanggan, dan
dokumen
Pedoman
wawancara dan
daftar ceklis - Tujuan
- kemampuan
manajerial
3.Melibatkan
semua orang
- Partisispasi
SDM
Kepala sekolah,
WMM, guru,
karyawan, dan
pelanggan
Pedoman
wawancara
- Kopetensi guru
dan karyawan
- komunikasi
internal
4. Pendekatan
proses
- penerapan SOP Kepala sekolah,
WMM, guru,
dan karyawan
Pedoman
wawancara - penerapan job
deskripsi
- penerapan audit
internal dan
eksternal
5. Pendekatan
sisitem
- Struktur
organisasi
Kepala sekolah,
WMM, guru,
karyawan, dan
dokumen
Pedoman
wawancara dan
daftar ceklis - Kurikulum
- Program sekolah
6. Peningkatan
terus-menerus
- Pelatihan Kepala sekolah,
WMM, guru,
karyawan, dan
pelanggan
Pedoman
wawancara - Prestasi sekolah
- Tolak ukur
penerapan ISO
(perubahan
yang terjadi )
7. Pendekatan
fakta
- Pemecahan
masalah
- format instruksi
kerja
Kepala sekolah,
WMM, guru,
karyawan, dan
dokumen
Pedoman
wawancara dan
daftar ceklis
8. Hubungan
saling
menguntungkan
- Kerjasama pihak
luar
(perusahaan dan
dinas pendidikan)
Kepala sekolah,
WMM, guru,
dan karyawan
Pedoman
wawancara
Lampiran 2
REKAP HASIL STUDI DOKUMEN
IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO
9001:2008
DI SMK EKONOMIKA DEPOK TAHUN 2017
Nama Sekolah : SMK Ekonomika Depok
Alamat Sekolah : Jl. Raya Grogol No. 2, GROGOL, Limo, Kota Depok,
Jawa Barat 16514
No Dokumen Keterangan
Ada Tidak Ada
1. Dokumen Implementasi Prinsip-
prinsip ISO
a. sertifikat ISO 9001:2008
b. pedoman mutu SMK Ekonimoka
c. prosedur pengendalian dokumen
d. prosedur pengendalian rekaman
e. prosedur tindakan koreksi
f. pengendalian produk tidak sesuai
g. prosedur tindakan pencegahan
a. Intruksi Kerja
b. Hasil survey kepuasan
pelanggan
c. Job Description
l.Rapat Tinjauan Manajemen
m.Hasil Audit Eksternal
-
n.Penilaian Perorangan Guru dan
Karyawan
3 Dokumen Sekolah
a. profil sekolah (gambaran umum
visi misi, akreditasi, jumlah guru
staff dan siswa )
a. Prestasi siswa
4 Data Sarana dan Prasarana
Lampiran 3
PEDOMAN WAWANCARA
Fokus pada pelanggan
1. Apa langkah sekolah dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap
layanan jasa yang diberikan sekolah ?
2. Apakah sekolah memberikan pelayanan yang mudah dan ramah ?
3. Apa yang membuat saudara percaya terhadap layanan jasa yang diberikan
sekolah ?
4. Apakah saudara puas terhadap layanan jasa yang diberikan sekolah ?
kenapa ?
5. Apakah sekolah memiliki lingkungan kerja yang sehat, nyaman, dan
kondusif, untuk melaksanakan kegiatan belajar megajar?
6. Bagaimana sekolah menanggapi dan menindaklanjuti umpan balik,
keluhan, dan komentar siswa terkait proses pembelajaran ?
7. Bagaimana pelayanan kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran?
8. Apa saja protes dari siswa dan orang tua/wali terhadap proses pendidikan
dan layanan pendidikan?
9. Apakah ruang kelas sekolah terasa aman dan nyaman serta terjamin
perawatannya?
10. Bagaimana sekolah dapat mengetahui kebutuhan pelanggan yang terus
meningkat seiring perkembangan zaman ?
Kepemimpinan
1. Tujuan apa yang hendak dicapai terhadap Visi Misi Tersebut ?
2. Bagaimana sikap kepala sekolah sebagai pemimpin dalam mengatur
kebijakan sekolah?
3. Kebijakan apa saja yang kepala sekolah berikan terkait dengan ISO ?
4. Apakah kepala sekolah dapat memberikan semangat dan pengarahan
kepada para dewan guru dan karyawan?
5. Apakah kepala sekolah memfasilitasi sarana dan prasarana kepada
bawahan untuk dapat bekerja secara optimal ?
6. Bagaimana tipe kepimpinan kepala sekolah yang diterapkan pada sekolah
ini?
7. Apakah kepala sekolah selalu mengupdate informasi-informasi untuk
meningkatkan mutu organisasi sekolah ?
8. Apakah kepala sekolah selalu berkomunikasi baik dengan bawahannya?
Melibatkan semua orang
1. Apakah dalam masalah yang terkait dengan kinerja dari sistem manajemen
mutu dikomunikasikan secara efektif serta melibatkan seluruh personil
dalam pencapaiannya?
2. Apakah warga sekolah diberikan kesempatan dalam menyampaikan
usulan/ tanggapan/ kritik serta saran kepada sekolah?
3. Apa yang sekolah lakukan untuk meningkatkan kopetensi guru dan
karyawan ?
4. Apakah sekolah melakukan sosialisasi kepada warga sekolah terkait
Sasaran Mutu?
5. Apakah sekolah mengkomunikasikan rencana Sistem Manajemen Mutu
kepada seluruh personil organisasi pendidikan?
6. Apakah setiap terjadi perubahan desain dan pengembangan pelayanan
pendidikan selalu diidentifikasi, didokumentasikan, disahkan, dan
dikomunikasikan ke seluruh personil organisasi sekolah?
7. Bagaimana cara kepala sekolah untuk mengajak dan melibatkan seluruh
guru dan karyawan guna mencapai tujuan sekolah ?
Pendekatan proses
1. Apakah sekolah mengidentifikasi kebutuhan sumber daya untuk pelayanan
pendidikan sesuai analisis kebutuhan?
2. Apakah seluruh personil organisasi sekolah memiliki kesadaran dan
kepedulian terhadap tugas masing-masing?
3. Apakah tahapan desain dan pengembangan pelayanan pendidikan telah
sesuai dengan tujuan sekolah?
4. Apakah kegiatan audit internal sudah sesuai dengan prosedur yang benar
dalam menilai kinerja SMM dan proses pendidikan?
5. Bagaimana sekolah dapat menggunakan sumberdaya yang ada disekolah
untuk kemajuan mutu sekolah?
Pendekatan sistem dalam manajemen
1. Apakah struktur organisasi sekolah tergambar dengan jelas sesuai
tanggung Jawab masing-masing bidang untuk mendukung peningkatan
sistem manajemen mutu ?
2. Apakah sekolah mempunyai sistematika rencana kerja sekolah dengan
kejelasan deskripsi tugas masing-masing?
3. Apakah kurikulum yang diterapkan sekolah sesuai dengan peningkatan
proses belajar siswa?
4. Apakah struktur organisasi sekolah tergambar dengan jelas sesuai
tanggung Jawab masing-masing bidang?
5. Apakah kepala sekolah menentukan periode peninjauan manajemen untuk
memastikan kesesuaian input, kelengkapan, dan efektivitas dari
manajemen?
6. Apakah ada program yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme
SDM di sekolah?
7. Apakah sekolah melakukan perencanaan, pengadaan, dan pemeliharaan
infrastruktur untuk mendukung proses belajar mengajar?
8. Apakah kurikulum yang berjalan di sekolah telah sesuai dengan upaya
peningkatan proses belajar siswa?
9. Apa Program unggulan dan ciri khas/ budaya sekolah yang memiliki daya
saing dibanding sekolah lain?
Peningkatan terus menerus
1. Apakah sekolah memberikan bukti komitmennya untuk pengembangan
penerapan SMM ISO 9001: 2008 yang efektif dan berkelanjutan?
2. Apakah wakil manajemen melaporkan kepada kepala sekolah tentang
kinerja guru dan karyawan?
3. Apakah seluruh personil organisasi sekolah mendapatkan pelatihan untuk
meningkatkan kompetensinya?
4. Pelatihan apa saja ?
5. Berapa kali sekolah mengadakan pelatihan terhadap guru dan karyawan?
6. Apakah sekolah merencanakan tahap-tahap perbaikan secara berkelanjutan
tentang sistem dan proses yang relevan dengan kebutuhan siswa?
7. Bagaimana metode / cara untuk memantau dan mengukur kemajuan
layanan pendidikan yang telah diterapkan?
8. Prestasi apa saja yang pernah diraih sekolah diwilayah
kota/kabupaten/provinasional, dan internasional ?
Pendekatan fakta dalam mengambil keputusan
1. Apakah semua masalah terkait dengan kinerja SMM dikomunikasikan
secara efektif serta melibatkan seluruh personil?
2. Apakah guru,WMM dan kepala sekolah telah memahami tentang SMM
ISO 9001: 2008 yang sudah diterapkan di sekolah?
3. Apakah guru, WMM dan kepala sekolah turut merumuskan isi dari
pedoman mutu yang dijadikan landasan dalam menerapkan SMM ISO
9001: 2008?
4. Apakah sekolah menetapkan prosedur terdokumentasi pengendalian yang
diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan,
masa simpan, dan pemusnahan rekaman/catatan?
5. Apakah guru dan kepala sekolah memahami sepenuhnya Sasaran Mutu
yang ditetapkan oleh Sekolah?
6. Apakah wakil manajemen memonitor, mengevaluasi, dan memelihara
pengoperasian SMM untuk memastikan bahwa persyaratan ISO terpenuhi?
7. Bagaimana proses pemecahan masalah apabila terdapat ketidaksesuaian
antara layanan pendidikan dan sasaran yang ditetapkan?
Hubungan saling menguntungkan
1. Apakah sekolah melakukan kerjasama dengan pihak luar ?
2. Kerjasama seperti apa ?
3. Keuntungan apa yang sekolah dapatkan dengan adanya kerjasama tersebut
?
Lampiran 4
TRANSKIP HASIL WAWANCARA
Narasumber : Hj. Aliyah, S.Ag., M.Pd
Jabatan : Kepala sekolah
Waktu : Rabu, 14 Desember 2016
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
Fokus pada pelanggan
1. Apa langkah sekolah dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap
layanan jasa yang diberikan sekolah ?
Jawab : untuk menjaga kepercayaan masyarakat yang pertama diawal pasti
kita susun program terlebih dahulu dan yang ke dua harus istiqomah.
Program itukan semacam janji biasanya ketika kita mensosialisasikan
program ke orang tua , dan orang tua tau pasti orang tua akan memantau
program yang kita berikan. Insyaallah biasanya kepercayaannya itu bisa
terasa, ada yang melalui sms ada yang langsung datang ke sekolah untuk
berterima kasih bahwa program yang telah disosialisasikan sudah berjalan
dengan baik. Yang paling penting adalah follow up dari anak-anaknya.
Beliau merasakan output dari anak-anaknya dari program yang telah
diberikan kepada anak-anak. Manfaat yang kita dapatkan ketika kita
menjaga kepercayaan masyarakat banyaknya orang tua yang ingin
menyekolahkan anaknya disini dan kedua dengan pemerintah, ketika
masyarakat ini sudah percaya menyekolahkan anaknya kesini kemudian
dari pemerintah kita banyak menerima bantuan, baik dalam bentuk jasa
maupun sarana prasarana. Kemudian yang ketiga juga secara tidak
langsung kami termotivasi untuk selalu meningkatkan kualitas, karena
diakui kualitas kita bukan cuma dikota, kegiatan-kegiatan di provinsi
maupun di pusat kita selalu mendapatkan bantuan dana.
2. Apakah sekolah memberikan pelayanan yang mudah dan ramah?
Jawab : iya, di sekolah kita sudah menerapkan 5S kepada pelanggan dan
kami berusaha untuk berhubungan langsung dengan oang tua tentang
perkembangan siswa. Misalkan pada saat rapat atau pengambilan rapot
kami selalu memberikan pelayanan yang nyaman kita tidak membiasakan
orang tua itu untuk menunggu terlalu lama.
3. Bagaimana pelayanan kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran?
Jawab : untuk kebutuhan siswa ini dimulai dari kebutuhan kelas itu
diserahkan tannggung jawabnya ke guru wali kelas dan untuk kebutuhan
KBM setiap guru itu mulai dari kurikulum mengajukan kebutuhan kelas
yang nantinya di ajukan ke bagian sarana dan prasarana baik dari segi
alatnya bangku, meja maupun fasilitas yang berbentuk IT dan diserahkan
ke kepala sekolah kemudian diajukan lagi ke yayasan. Tapi kalau untuk
kebutuhan perkelasnya, seperti sapu itu diserahkan ke wali kelas.
4. Bagaimana sekolah dapat mengetahui kebutuhan pelanggan yang terus
meningkat seiring perkembangan zaman ?
Jawab : dimulai dari Standar nasional, Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) dan dari kebutuhan di perusahan karena sekolah kita
ini sekolah kejuruan yang nantinya memfokuskan siswa untuk bekerja
sesuai dengan jurusannya atau kopetensinya.
Kepemimpinan
5. Tujuan apa yang hendak dicapai terhadap Visi Misi Tersebut ?
Jawab : yang pertama tujuannya menghasilkan alumni sesuai dengan
kompetensinya yang ke dua meningkatkan daya serap dan yang ketiga
sudah pasti menumbuhkan karakter yang baik yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Walaupun sekolah kita SMK yang bertujuan untuk kedunia
kerja , tapi untuk dua tahun lalu lebih banyak yang kuliah daripada
bekerja.
6. Kebijakan apa saja yang ibu buat di sekolah dalam implementasi ISO ?
Jawab : yang pertama kita ada supervisi, mulai dari supervisi akademik
maupun supervisi non akademik. Supervisi non akademik itu bentuknya di
luar KBM jadi masing-masing setiap instansi yang ada di SMK
Ekonomika baik dari wakil K3 samapai Guru dan kependidikan itu harus
memiliki administrasi yang tertib jadi harus tersusun rapih dan terdata
rapih dan ini dibantu sama pihak yayasan jadi ketika kita melakukan
supervisi non akademik nanti dengan cara apa nih kontrolnya yayasan
akan minta laporan-laporan yang berbentuk administrasi. Sedangkan
supervisi akademik itu biasanya supervisi kelas yang dilakukan satu tahun
dua kali tapi untuk yang bentuknya control itu setiap hari tapi tidak
ditunggui sampai selesai.
7. Bagaimana cara kepala sekolah memotivasi guru-guru dan karyawan yang
ada di sekolah ini ?
Jawab : untuk memotivasi guru-guru terutama dalam kinerjanya saya
sering bilang bahwa saya berusaha menumbuhkan rasa kekeluargaan.
Ketika rasa kekeluargaan itu sudah timbul dari mereka pasti ada rasa cita
dan memiliki sehingga ada rasa keikhlasan. Kemudian memotivasi dengan
cara memperbaiki diri saya sendiri yang tidak hanya memerintah dan
melarang dan yang terarkhir saya menumbuhkan pada diri saya kalau saya
butuh dengan mereka. Kalau motivasi yang bentuknya materi atau
penghargaan itu saya lakukan juga persemester dengan kriteria tertentu,
misalkan dalam hal paling cepat dalam mengumpulkan administrasinya
Karena kita kan sudah ISO atau guru yang paling rajin dan disiplin
sedangkan dari yayasan juga memberikan penghargaan seperti umroh.
Melibatkan semua orang
8. Apakah sekolah melakukan sosialisasi kepada warga sekolah terkait Sasaran
Mutu?
Jawab : pasti, sasaran mutu selalu kami sosialisasikan pada saat rapat di
awal tahun ajaran baru. Seperti contoh pada tahun ini sasaran kami yaitu
meningkatkan prestasi kehadiran dari 95% menjadi 98% dan
meningkatkan nilai rata-rata dari 28,85 menjadi 30,00. Dengan
disosialisasikannya sasaran mutu kepada warga sekolah tentunya mereka
akan mempersiapkan strategi-strategi untun mencapai sasaran mutu
tersebut.
9. Apakah sekolah mengkomunikasikan rencana Sistem Manajemen Mutu
kepada seluruh personil organisasi pendidikan?
Jawab : iya, untuk manajemen mutu ini kita dilakukan diawal tahun
pelajaran baru. Jadi target-target yang sudah tercapai sejauh mana, contoh
seperti tahun ini sasaran mutunya kita mau yang hadir itu 100% ternyata
tahun kemarin hanya 95% berarti tidak bias 100% dulu makanya kita
turunkan menjadi 98%. Semua itu kita sosialisasikan ke semua personil
sanggup tidak dengan presentase kehadiran 98% tersebut kalau guru
menyanggupi kita tetapkan sasaran mutunya seperti itu. Jadi itu kita
lakukan pada saat renstra dengan mengevaluasi terlebih dahulu sasaran
yang sudah tercapai dan yang harus diperbaiki baru kemudian kita
melakukan renstra untuk satu tahun ke depan.
10. Apakah setiap terjadi perubahan desain dan pengembangan pelayanan
pendidikan selalu diidentifikasi, didokumentasikan, disahkan, dan
dikomunikasikan ke seluruh personil organisasi sekolah?
Jawab : kalau ada perubahan kita lakukan di rapat evaluasi mengenai
program-program yang sudah jalan, program-program yang tidak perlu
lagi dilaksanakan Karena ini gak penting maka dihapuskan dan mana yang
harus dipertahankan. Kemudian yang dihapuskan ini harus diganti
ditambah yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan zaman sekarang yang
diinginkan dengan konsumen kita. Jadi hal-hal seperti itu selalu kita
komunikasikan yang nantinya kita data dan dibagikan keseluruh masing-
masing unit.
11. Bagaimana cara kepala sekolah untuk mengajak dan melibatkan seluruh guru
dan karyawan guna mencapai tujuan sekolah ?
Jawab : yang pertama selain setiap tahun ajaran baru kita mengadakan
rapat sebagai pimpinan mengajukan program-program terlebih dahulu kita
kedepan seperti apa, kemudian setiap pertriwulan itu kita evaluasi dan
untuk mengajak seluruh personil untuk mencapai tujuan selalu saya
ingatkan tentang visi misi yang ada di sekolah.
Pendekatan proses
12. Apakah sekolah mengidentifikasi kebutuhan sumber daya untuk pelayanan
pendidikan sesuai analisis kebutuhan?
Jawab : kita biasanya untuk analisis kebutuhan ini dilakukan oleh waka
kurikulum yang kemudian kita identifikasikan kebutuhan SDM pada saat
awal tahun pelajaran baru Karena kita melihat dari kurikulumnya yang
setiap tahun berubah-ubah terutama untuk kopetensinya, pada saat itulah
kita identifikasikan guru-guru mana sajakah yang masih terus dilanjutkan
terus mana yang berkurang jamnya.
13. Apakah seluruh personil organisasi sekolah memiliki kesadaran dan
kepedulian terhadap tugas masing-masing?
Jawab : kalau keseluruhan saya tidak bisa bilang iya 100% Karena
walupun kita sudah pakai sistem ISO ada saja guru yang sedikit
melenceng dari tupoksinya. Untuk guru yang seperti itu kita berikan
pembinaan. Karena pada kenyataannya ada juga guru yang belum
professional yang masih mencapur adukan masalah pribadi dan organisasi
yang ini menjadi PR kita untuk mengadakan pembinaan-pembinaan.
14. Apakah tahapan desain dan pengembangan pelayanan pendidikan telah sesuai
dengan tujuan sekolah?
Jawab : secara teori dan praktek kita usahakan sesuai dengan desain yang
diinginkan sekolah. Karena pada dasarnya kalau kita jalan tidak sesuai
relnya kita tidak akan sampai maka dari itu kita berusaha untuk
menyesuaikan desain dan pengembangan layanan pendidikan dengan
tujuan sekolah. Kembali lagi kalau SMK itu dilihat dari outputnya. Kalau
outputnya sudah sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen dan
perusahaan berarti kita masih sesuai dengan tujuan yang kita bangun.
15. Apakah kegiatan audit internal sudah sesuai dengan prosedur yang benar
dalam menilai kinerja SMM dan proses pendidikan?
Jawab : untuk audit internal ini kita mengacu pada audit eksternal. Seperti
apa sih yang dibutuhkan audit eksternal kita lakukan acuannya. Ketika kita
sudah audit secara internal kita kembalikan lagi. Kemarin ketika kita di
ISO dari eksternalnya sendiri menemukan temuan-temuan yang tidak
terlalu banyak, dari audit internal ini kita berusaha meminimalisir temuan-
temuan yang nanti akan diaudit eksternal. Karen masing-masing orang itu
mengauditnya beda-beda walaupun kita sudah sesuai dengan teorinya tapi
ada hal-hal yang mungkin secara prinsipnya mereka juga punya kebutuhan
sendiri, punya target sendiri dari eksternalnya sehingga mereka
mendapatkan temuan-temuan ketika kita sudah melakukan audit internal.
Pendekatan sistem dalam manajemen
16. Apakah struktur organisasi sekolah tergambar dengan jelas sesuai tanggung
jawab masing-masing bidang untuk mendukung peningkatan sistem
manajemen mutu ?
Jawab : iya, selama saya mau tiga tahun di smk ekonomika ini untuk
sistem manajem mutu ini saya dibantu oleh tim manajemen yang luar
biasa yang solit . mereka mengerjakan tugas sesuai dengan tupoksinya,
yang akhirnya walaupun pimpinannya 2 bulan tidak ada di sekolah mereka
tidak jadi masalah karena sudah jalan sesuai dengan tupoksinya masing-
masing. Kurikulum dengan tupoksinya, kesiswaan dengan tupoksinya,
hubin dengan tupoksinya dan disinipun siapapun pimpinannya nanti itu
tidak akan mengganggu sistem karena sudah terbentuk. Jadi yang menjadi
organisasi ini maju atau mundur bukan karna pimpinan tapi karena sistem.
Walaupun mereka tidak suka dengan pimpinannya kalau sistemnya sudah
terbentuk akan tetap jalan.
17. Apakah sekolah mempunyai sistematika rencana kerja sekolah dengan
kejelasan deskripsi tugas masing-masing?
Jawab : iya masing- masing tentunya sudah ada. Kalau kita kerja tidak
sesuai dengan tupoksi nya seperti apa mereka akan bingung. Sebelum kita
menerima siswa baru kita sudah mempunyai renstra untuk menghadapi
setiap tahun dan itu sebelumnya dievaluasi. Tahun kemarin apa saja
program yang tidak jalan dan yang sudah bagus kita jalani yang gak bagus
kita buang dan yang bisa kita tingkatkan kita tingkatkan lagi. Setelah
evaluasi ada renstra untuk kedepannya. ketika sekolah melaksanakan
pendekatan sistem tentunya kita tidak membawa masalah pribadi kedalam
pekerjaan, kita berfikir professional dalam menjalankan tugas.
18. Apakah kurikulum yang diterapkan sekolah sesuai dengan peningkatan proses
belajar siswa?
Jawab : iya, jadi kurikulum itu sesuai dengan peningkatan proses belajar
siswa dan kita juga selalu mengikuti intruksi dari pemerintah. Satu contoh
pada masalah ujian UNBK yang ketika diluncurkan sama orang kita masih
ragu-ragu kita juga harus ikuti sesuai dengan keinginan pemerintah dan
siswa dan yang sekarang kita lakuakan tahun ini yang baru keluar suratnya
dari Kemendikbud masalah LSP (lembaga sertifikasi profesi) untuk tahun
ini kita ujikomnya sudah menggunakan LSP, jadi kita berusaha memang
sesuai dengan kebutuhan siswa kurikulum kita dan kebutuhan orang luar
seperti perusahaan.
19. Apakah kepala sekolah menentukan periode peninjauan manajemen untuk
memastikan kesesuaian input, kelengkapan, dan efektivitas dari manajemen?
Jawab : periodenya kalo yang bentuknya audit kita lakuakan 1 tahun sekali
sama seperti kita melakukan program di tahun ajaran baru termasuk kita
mengundang audit eksternal 1 tahun sekali. Kalau yang nasional bentuk
penilaiannya itu akreditasi yang dilakuakan 5 tahun sekali kalo ISO 1
tahun sekali dan sebenarnya tanpa ISO pun sekolah sudah melakukan itu
setiap mau menghadapi tahun ajaran baru.
20. Apakah ada program yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme
SDM di sekolah?
Jawab : kita sekolah mensuport untuk seluruh guru terutama guru
produktif itu untuk menjadi assessor semua dan Alhamdulillah hampir
100% di SMK Ekonomika ini guru produktifnya itu sudah bersertifikat
assessor sehingga kualitasnya tidak bisa diragukan lagi. Ditambah lagi kita
juga coba support ketika ada guru diluar dari pelatihan yang ada
dipemerintah dia butuh kursus-kursus yang membantu kopetensi mereka
itu juga kita support. Tapi kalau yang bentuknya resmi, misalkan untuk
guru yang ingin melanjutkan S2 kita tida memberikannya dengan Cuma-
Cuma, akan tetapi kita memberikan pinjaman terhadap guru yang ingin
melanjutkan S2. Dengan meningkatkan kopetensi guru banyak sekali
manfaat yang didapatkan sekolah. Yang pertama kopetensi guru semakin
meningkat mulai dari cara mengajarnya kemudian isi materinya dan
kemudian manfaatnya juga pasti di rasakakn oleh siswa-siswinya. Terbukti
dengan kopetensi LKS yang sampai sekarang masih mewakili kota Depok
dan ini terbukti dari hasil pelatihan guru-gurunya karna bagus kualitasnya
akhirnya turun ke anak-anak jadi mental juara itu sudah terbentuk dari
dulu sampai sekarang.
21. Apakah sekolah melakukan perencanaan, pengadaan, dan pemeliharaan
infrastruktur untuk mendukung proses belajar mengajar?
Jawab : kita kan sekolah swasta kalau kita tidak mengadakan perawatan
infrastruktur yang ada kita akan ketinggalan sama sekolah-sekolah yang
lain dan ditambah lagi pemeliharaan infrastruktur ini sudah dimonev sama
yayasan langsung dan itu bukan 1 tahun sekali kadang -kadang rapat itu
bisa 1 bulan sekali nanti ditanyakan sejauh mana pemeliharaan
infrastruktur kita yang pada nanti dokumen dan datanya tetap diminta 1
tahun tapi untuk laporannya diminta ketika rapat yang kadang dilakukan 1
bulan sekali atau 3bulan sekali.
22. Apa Program unggulan dan ciri khas/ budaya sekolah yang memiliki daya
saing dibanding sekolah lain?
Jawab : untuk program unggulannya yang dimiliki sekolah ini yang
pertama terkenal dengan disiplinnya dan yang kedua adalah program CBT
dan pelayan personil ke individu, kita berusaha melayani anak-anak
dengan orang tua sehingga terbina kerja sama antara orang tua dengan
siswa dan sekolah.
Peningkatan terus menerus
23. Apakah sekolah memberikan bukti komitmennya untuk pengembangan
penerapan SMM ISO 9001: 2008 yang efektif dan berkelanjutan?
Jawab : komitmennya berupa tanda tangan seluruh staff kemudian kita
foto bersama pada saat rapat ISO kita bikin komitmen bahwa kita
menjalani sistem ISO ini dengan foto bersama.
24. Apakah wakil manajemen melaporkan kepada kepala sekolah tentang kinerja
guru dan karyawan?
Jawab : iya, jadi kalau wakil manajemen persemester mengadakan
konseling kepada guru-guru nanti hasilnya akan dibuat laporan dan
setahun sekali guru mendapatkan DP3 yang bentuk rapot kinerja guru
seperti kejujuran, kedisiplinan, loyalitas guru itu seperti apa nanti dinilai
oleh wakil manajemen. Karena kita menggunakan sistem perusahaan
berupa DP3 yang kemudian nantinya aka nada pemetaan kalau memang
nilainya bagus kesejahteraanya dinaikin dan diberikan tanggung jawab
yang lebih dan kalau yang nilainya jelek kita gak langsung dicut ada
pembinaan dan kemudian dikurangi jam mengajarnya.
25. Apakah seluruh personil organisasi sekolah mendapatkan pelatihan untuk
meningkatkan kompetensinya?
Jawab : untuk meningkatkan kalitas guru dan karyawan selain ada
pelatihan-pelatihan yang diberikan pemerintah baik dari kota, provinsi
maupun pusat, kita juga ada peningkatan kualitas itu dalam bentuk
disekoalah.
26. Pelatihan apa saja ?
Jawab : pelatihan guru itu biasanya berkaitan dengan kurikulum yang
diberikan pemerintah, misalkan pelatiahan mengenai Kurikulum 13 dan
untuk pelatihan karyawannya itu diberikan dalam bentuk pelatihan
perpustakan dan pelatihan IT. Dan yang paling luar biasa itu kita kemarin
ada pelatihan yang diberikan kepada kita itu pelatihan SMK Rujukan,
maksudnya SMK yang dipilih oleh pusat baik dari kepala sekolahnya
maupun guru-gurunya untuk siap menjadi sekolah percontohan dari
sekolah yang lain se kota Depok
27. Berapa kali sekolah mengadakan pelatihan terhadap guru dan karyawan?
Jawab : berkaitan dengan kurikulum 13 kami mengadakan pelatihan itu
tahun pertama hampir rutin 1 semester 3 sampai 4 kali, tapi setelah 2 tahun
berjalan kami megadakan pelatihan 1 semester hanya 2 kali
28. Apakah sekolah merencanakan tahap-tahap perbaikan secara berkelanjutan
tentang sistem dan proses yang relevan dengan kebutuhan siswa?
Jawab : itu pasti, kita menginginkan organisasi yang berkelanjutan terus
berjalan tidak diam ditempat tapi ada perkembangan-perkembangan pasti
kita melakukan hal-hal seperti itu. Karena kalau kita tidak melakukan itu
sama juga kita bunuh diri dong, evaluasi-evaluasi yang ada terus kita
lakuakan meningkatkan program, mutu, kualitas baik dari SDMnya,
fasilitas dan pelayanan.
29. Bagaimana metode / cara untuk memantau dan mengukur kemajuan layanan
pendidikan yang telah diterapkan?
Jawab : saya ada tim yang masing-masing mempunyai tupoksinya sendiri-
sendiri. Contoh kesiswaan itu mulai dari wali kelas kontrolnya,
kehadirannya, cara belajarnya seperti apa , nanti naik ke BP, naik lagi ke
monitoring dan balik lagi ke kesiswaan kemudian baru ke saya. Kemudian
dari segi kurikulum sama mulai dari guru cara mengajarnya, kemudian
secara administratif itu nanti ada staff WMM yang akan melaporkan ke
saya.
30. Prestasi apa saja yang pernah diraih sekolah diwilayah
kota/kabupaten/provinasional, dan internasional ?
Jawab : kalau kopetensinya untuk kota sudah semua jurusan kita milliki
sedangkan untuk ekskulnya di Ekonomika ini terkenal dengan Paskibranya
sama PSHT nya tapi untuk provinsi kita baru tingkat yang ke 2 untuk yang
LKS dan untuk yang nasional dan internasional kita belum.
Pendekatan fakta dalam mengambil keputusan
31. Apakah semua masalah terkait dengan kinerja SMM dikomunikasikan secara
efektif serta melibatkan seluruh personil?
Jawab : kalau masalah kinerja efektifnya ditangani oleh Waka kurikum
yang kemudian dilaporkan kesaya.
32. Apakah guru,WMM, kepala sekolah telah memahami tentang SMM ISO
9001: 2008 yang sudah diterapkan di sekolah?
Jawab : pada teorinya mereka paham semua guru paham hanya saja
diprakteknya kurang. Pada dasarnya ISO itu semua bentuknya
administratif berbasis data tidak bisa sekedar ucapan tapi harus disertai
bukti dengan data yang ada. Akan tetapi kita tidak dapat memastikan sdm-
sdm yang ada di SMK Ekonomika ini sama persis yang diinginkan oleh
procedural di ISO. Tapi pada prinsipnya kita berusaha dan mereka paham
sesuai dengan sISO apapun didokumentasikan hanya saja kalau praktek
100% belum.
33. Apakah guru, WMM, kepala sekolah turut merumuskan isi dari pedoman
mutu yang dijadikan landasan dalam menerapkan SMM ISO 9001: 2008?
Jawab : iya mereka semua kita libatkan dalam merumuskan isi pedoman
mutu yang dijadikan landasan.
34. Apakah sekolah menetapkan prosedur terdokumentasi pengendalian yang
diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan,
masa simpan, dan pemusnahan rekaman/catatan?
Jawab : untuk tahun kemarin semua jalan, Karena kita ada audit eksternal.
Tapi untuk yang tahun 2016 berjalannya kurang maksimal hanya WMM
saja yang masih melakukan itu tapi untuk guru-guru yang lain karena
tahun ini kita tidak ada audit eksternal agak nyantai sehingga kurang
maksimal. Dan sebenarnya kita sudah minta ke yayasan untuk melakuakn
hal yang pernah dilakukan oleh audit eksternal.
35. Apakah guru dan kepala sekolah memahami sepenuhnya Sasaran Mutu yang
ditetapkan oleh Sekolah?
Jawab : iya, mereka harus paham. Kalau mereka gak paham dengan
sasaran mutu yang diinginkan sekolah mereka pasti nanya targetnya
seperti apa.
36. Apakah wakil manajemen memonitor, mengevaluasi, dan memelihara
pengoperasian SMM untuk memastikan bahwa persyaratan ISO terpenuhi?
Jawab : iya wakil manajemen melakukan semua itu. Jadi WMM ini dia
setiap kegiatan kerja dari setiap lini di monitoring dengan berbasis data
jadi tidak hanya degan omongan tetapi juga ada data yang menjadi bukti.
37. Apakah dalam masalah yang terkait dengan kinerja dari sistem manajemen
mutu diselesaikan dengan cara pengumpulan data dan fakta yang ada ?
Jawab :iya , setiap masalah dilaporkan sesuai dengan data dan fakta.
Sebagai contoh , ketika ada guru yang sering telat mengajar itu di tulis hari
apa dan jam berapa si guru itu datang kesekolah semuanya dicatat oleh
WMM sehingga guru tidak dapat mengelak lagi.
Hubungan saling menguntungkan
38. Apakah sekolah melakukan kerjasama dengan pihak luar dan kerja sama
seperti apa?
jawab : iya itu sudah pasti apalagi kita SMK itu sudah pasti kita bekerja
sama dengan pihak luar. Yang pertama yaitu dalam rangka PKL atau
PRAKERIN kita bekerja sama dengan beberapa perusahaan terus juga kita
kerja sama dalam rangka kunjungan industri dan kerja sama dalam bentuk
hubungan dinas seperti kerjasama dengan sekolah-sekolah sesama SMK
dan dinas dalam rangka hal-hal izin memimpin, izin oprasional, dan
bantuan-bantuan.
39. Keuntungan apa yang sekolah dapatkan dengan adanya kerjasama tersebut ?
Jawab : keuntungan dari dinas , dengan bekerja sama dengan dinas
akhirnya sekolah kita diakui eksistensi kita , lebih mudah mendapatkan
batuan dana dan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kopetensi SDM
di smk ekonomika. Sedangkan dunia industri keuntungan yang di dapatkan
selain kita bisa studi banding kita juga dapat mengirimkan anak-anak
untuk PKL dan dapat kerja sama dalam menempatkan kerja ke perusahaan
tersebut. Dengan adanya hubungan tersebut, kerjasama yang dilakukan
sekolah meningkat. Sebagai contoh yang tadinya sekolah hanya
mengirimkan 4-6 siswa-siswi untuk PKL sekarang perusahan meminta
lebih bahkan sekarang banyak perusahan yang mencari kita untuk
menempatkan siswa-siswi kita di perusahaan mereka.
Mengetahui,
Kepala Sekolah Interviewer
Hj. Aliyah, S.Ag, M.Pd Syipa Fauziah
Lampiran 5
TRANSKIP HASIL WAWANCARA
Narasumber : Putut Djatmiko Budi, M.Pd
Jabatan : Wakil Manajemen Mutu
Waktu : Selasa, 10 januari 2016
Tempat : Ruang WMM / Waka Kurikulum
Fokus pada pelanggan
1. Apa langkah sekolah dalam menjaga kepercayaan masyarakat
terhadap layanan jasa yang diberikan sekolah ?
Jawab : yang pertama kita selaku kepala sekolah sampai guru dan
karyawan selalu komitmen terhadap langkah-langkah ISO itu sendiri,
yang kedua WMM melakukan survey kepuasan pelanggan melalui
anggket/kuesioner. Langkahnya adalah kita mengambil sampel dari
kelas satu sampai kelas tiga secara ngacak masing-masing 10 siswa,
sehingga dari situ kita dapat mengetahui berapa persentase tentang
survey kepuasan pelanggan tersebut. Setelah disurvey sekolah ini
mendapatkan presentase 87% dengan predikat puas tetapi belum
sampai predikat sangat puas
2. Apakah sekolah memberikan pelayanan yang mudah dan ramah ?
Jawab : iya, itu juga termasuk yang ada dalam ISO. Tentunya kepala
sekolah, Guru dan karyawan selalu memberikan pelayanan yang ramah
dan banyak senyum dan sekolah ini juga sudah menerapkan 5S
terhadap pelanggan
3. Apakah sekolah memiliki lingkungan kerja yang sehat, nyaman, dan
kondusif, untuk melaksanakan kegiatan belajar megajar?
Jawab : ya kondusif Alhamdulillah setiap ruangan ada AC , setiap lab
juga ada AC, dipiketin setiap hari ada jadwal piketnya , kita juga sudah
menggunakan spidol, tong sampah setiap kelas juga sudah ada. Jadi
kondusif , bersih dan nyaman.
4. Bagaimana sekolah menanggapi dan menindaklanjuti umpan balik,
keluhan, dan komentar siswa terkait proses pembelajaran ?
Jawab : iya , biasalah yang mananya umpan balik itu, ada yang baik
saja di umpan balik. Contohya seperti CBT tadi ada orang tua yang
kriktik “pak kalo yang gak punya gimana“ ya kita kasih solusi sepeti
ini kita pinjamkan tab dari sekolah. Keluhan yang ada selalu kita
berikan solusi dan ditindaklanjuti biasa melaluli rapat orang tua yag
dilakukan triwulan sekali setiap pembagian rapot. Bisa dengan tulisan
atau lisan, kalau wali murid kurang puas dengan solusi yang diberikan
guru bisa langsung kepada kepala sekolah.
5. Apa saja protes dan komplain dari siswa dan orang tua/wali terhadap
proses pendidikan dan layanan pendidikan?
Jawab : kebanyakan siswa protes mengenai sarana dan prasarana yang
ada di sekolah hanya satu itu saja biasanya . tapi kalau untuk sarana
prasarana yang bersifat akademik kita sudah kecukupan semua.
6. Apakah ruang kelas sekolah terasa aman dan nyaman serta terjamin
perawatannya?
Jawab : iya , di sekolah SMK ekonomika ini kan ada tukang ibaratnya
itu seperti maintenen, jadi dari kursi sampai barang elektronik kita
sudah ada maintenennya. Sehingga ketika ada kerusak kursi itu
langsung di bawa kegudang dan langsung diperbaiki oleh bagian
maintenen non elektronik dan jika ada kerusakan elektronik misalnya
kerusakan AC, printer, atau komputer tinggal telepon kebagian
maintenen elektronik
Kepemimpinan
7. Bagaimana sikap kepala sekolah sebagai pemimpin dalam mengatur
kebijakan sekolah?
Jawab : Sangat bagus sekali saya melihat ibu kepala sekolah SMK
ekonomika itu penangannya sangat fleksibel, mengerti, paham
langkah-langkahnya yang diambil, kebijakannya itu luar biasa.
Pokonya saya puas selaku partner kerja dengan kepemimpinan kepala
sekolah SMK Ekonomika.
8. Apakah kepala sekolah memfasilitasi sarana dan prasarana kepada
bawahan untuk dapat bekerja secara optimal ?
Jawab : sangat, jadi biasanya disini sarana prasarana yang bersifat
urgen yang cepat singkat padat harus dilakukan hari ini juga harus
dikerjakan karena ini sifatnya urgen. Misalnya ketika printer mau
dipakai tetapi rusak mau gak mau harus ditelepon hari ini juga untuk
memperbaiki yang kedua mengenai listrik, misalkan ada kebakaran
karena koslet itu juga langsung menelepon dan langsung di perbaiki
hari itu juga. Sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.
9. Bagaimana tipe kepimpinan kepala sekolah yang diterapkan pada
sekolah ini?
Jawab : sangat demokratis
10. Apakah kepala sekolah selalu berkomunikasi baik dengan bawahannya
?
Jawab : sangat, karena kita mempunyai alur penanganan yang jelas
Melibatkan semua orang
11. Apakah dalam masalah yang terkait dengan kinerja dari sistem
manajemen mutu dikomunikasikan secara efektif serta melibatkan
seluruh personil dalam pencapaiannya?
Jawab : untuk menyelenggarakan ISO itu yang di panggil adalah yang
paling utama kita sebagai unit, kepala sekolah, WMM itu sendiri, unit-
unit kerja yang bertanggung Jawab . disini yang bertanggung Jawab
itu ada wakil kepala sekolah nah, wakil kepala sekolah itu yang
bertanggung Jawab harus di ISO terlebih dahulu , setelah wakasek di
ISO baru kita merapatkan kepada seluruh guru, seluruh guru harus di
ISO juga.itu mendatangkan dari nara sumber ISO itu sendiri. Kalau
ada masalah mengenai ISO itu , masalahnya dimana, misalkan
masalahnya itu ya semuanya terlibat, tetap yang bermasalah tadi yang
tidak bermasalah ya tidak . yang bermasalah dimana itulah yang kita
komunikasikan dengan rapat khusuhnya, misalkan masalahnya
dibagian kesiswaan, ya bagian kesiswaan yang rapat nanti dipimpin
oleh saya selaku WMM, kalau bagian wakahubin yang bermasalah ya,
wakahubin yang rapat sama saya, jadi yang lain gak ikut karena
masalahnya di unit. Nanti juga ada rapat secara universal kalo ada
permasalah menyeluruh itu biasanya dilaksanakan pada akhir tahun,
kita koreksi bareng-bareng dengan seluruh personil.
12. Apakah warga sekolah diberikan kesempatan dalam menyampaikan
usulan/ tanggapan/ kritik serta saran kepada sekolah?
Jawab : ya, yang namanya kritikan saran itu ya pasti, biasanya ada
yang berupa tulisan ada berupa pada saat rapat, jadi ada dau cara. Bisa
juga secara lisan pada saat hari-hari biasa, jadi tidak harus menunggu
numpuk.
13. Apakah sekolah melakukan sosialisasi kepada warga sekolah terkait
Sasaran Mutu?
Jawab : untuk sasaran mutu, kami pada saat penerimaan siswa baru itu
selalu mesosialisasikan kesekolah-sekolah yang ada. Misalkan kalau
SMK berarti kita sosialisasi ke SMP. Ketika anaknya sudah keterima
di sekolah ini kemudian sekolah mengundang orang tua siswa untuk
mensosialisasikan program-program yang ada di SMK Ekonomika
khususnya untuk ISO juga.
14. Apakah setiap terjadi perubahan desain dan pengembangan pelayanan
pendidikan selalu diidentifikasi, didokumentasikan, disahkan, dan
dikomunikasikan ke seluruh personil organisasi sekolah?
Jawab : iya, jadi misalkan ada form yang baru atau kebijakan baru
khususnya saya sendiri ada namanya form supervisi, itu otomatis form-
form yang baru itu sesuai dengan ISO harus disosialisasikan pada awal
pelajaran baru, karena pada awal itulah dilakukan sampai kegiatan
akhir dan hasilnya akan diketahui. Biasanya di sosialisasikan pada saat
rapat ketika renstra.
Pendekatan proses
15. Apakah seluruh personil organisasi sekolah memiliki kesadaran dan
kepedulian terhadap tugas masing-masing?
Jawab : pasti, kalau tidak ada kepedulian akan pincang dan tidak akan
jalan satu sama lain jadi akan terjadi miskomunikasi antara yang satu
dengan yang lainnya . sehingga tentunya orang yang tidak
menjalankan ISO akan malu dengan sendirinya dan harus
menyesuaikan dengan yang lain.
16. Apakah kegiatan audit internal sudah sesuai dengan prosedur yang
benar dalam menilai kinerja SMM dan proses pendidikan?
Jawab :iya sesuai karena sudah ada aturan pasal-pasalnya sudah
dilakukan dengan sebaik-baiknya. untuk audit internal itu , jadi saya
sebagai WMM nanti akan mengepalai mengatur . audit internal itu
adalah kesiapan-kesiapan yang akan di audit eksternal . nanti ada yang
namanya audit eksternal dengan assessor ISO layak gak sekolah ini
menggunakan ISO kembali, di acc lagi, di taro di logonya lagi di
sahkan lagi itu namanya audit eksternal . sebelum di eksternal sekolah
melakukan audit internal terlebih dahulu dengan cara silang, misalkan
setiap unit kesiswaan mengaudit bagian hubin dan nanti hubin
ngaudit bagian K3 dan K3 mengaudit bagian ketatausahaan atau kepala
TU dan keuangannya dan seterusnya. Nah, disitulah namanya audit
internal yang wajib dilaksanakan karena untuk mengorekssi pribadi
masing-masing antar unit. Baru kemudian nanti di audit eksternal.
17. Bagaimana sekolah dapat menggunakan sumberdaya yang ada
disekolah untuk kemajuan mutu sekolah?
Jawab : dengan melihat ijazah dan pengalamannya, setelah sudah tahu
baru kemudian kita tempatkan pada posisi yang sesuai dan tidak bisa
kita asal menempatkan SDM dengan semaunya dengan tidak
memenuhi kriteria.
Pendekatan sistem dalam manajemen
18. Apakah struktur organisasi sekolah tergambar dengan jelas sesuai
tanggung Jawab masing-masing bidang untuk mendukung
peningkatan sistem manajemen mutu ?
Jawab : iya, karena dengan sistem manajemen mutu itu kita rujuk dulu
kepada struktur sekolah, jadi struktur sekolahnya seperti apa. Misalkan
Waka Kurikulum itu adalah salah satu jantungnya sekolah, nah
jantungnya sekolah itu di WMM yang namany ISO. Dari kurikulum
dan WMM itu nanti aka nada bawahnya lagi wakil sekolah yang lain,
ada sapras, kesiswaan yang akan dirujuk kepada ISO itu sendiri yang
diatur oleh WMM.
19. Apakah sekolah mempunyai sistematika rencana kerja sekolah dengan
kejelasan deskripsi tugas masing-masing?
Jawab : iya, jadi WMM juga mempunya Job description punya
masing-masing, sebagai waka kesiswaan juga mempunyai job
descriptionnya masing-masing yang sudah ditanda tangani oleh kepala
sekolah dan sudah di acc oleh WMM dan itu dimasukkan kedalam job
descriptionnya ISO.
20. Apakah kurikulum yang diterapkan sekolah sesuai dengan peningkatan
proses belajar siswa?
Jawab : ya Alhamdulillah kurikulum-13 yang kita lakukan sudah
sangat bagus diterapkan disini. Guru-guru juga sudah hampir semua
mengikuti pelatihan dan banyak juga yang sudah assessor Lembaga
Sertifkasi Profesi Guru juga sudah punya , anak-anaknya juga antusias
dari orang tua juga sudah puas , bahkan kita setiap ujian kita sudah
pakai yang namanya CBT, bukan hanya UN saja menggunakan CBT,
tapi setiap ujian UTS dan UAS juga menggunakan CBT. CBTnya
menggunakan hp android dan laptop. Jadi mengerjakannya bukan
menggunakan kertas lagi, kita sudah pakai hp android dan juga laptop.
Solusi untuk yang tidak punya hp android, kita sudah menyiapkan 40
Tab dan ruang lab. Tapi Alhamdulillah anak-anak disini rata-rata
sudah menggunakan hp android semua, itu juga kalo ada yang rusak di
ngomong “ pak ini hp saya rusak” ya kita pinjamkan dengan tab
sekolah. Dikota depok hanya sekolah kita kok yang UTS dan UASnya
menggunakan CBT sebagai percontohan.
21. Apakah ada program yang bertujuan untuk meningkatkan
profesionalisme SDM di sekolah?
Jawab : dengan cara pelatihan, ISO itu salah satunya untuk
meningkatkan SDM, karena orang yang males kena ISO pasti
bergerak, orang yang gak ngerti, dengan ISO pasti bergerak, jadi
pelatihan dan pelatihan.
22. Apakah sekolah melakukan perencanaan, pengadaan, dan
pemeliharaan infrastruktur untuk mendukung proses belajar mengajar?
Jawab : iya, jadi didalam sekolah itu pasti yang namanya
insfrastruktur dan juga sarana prasarana itu kita pilah pilah. Ada yang
harian, mingguan , bulanan,triwulan dan tahunan sehingga semuanya
itu tercover dengan baik. Sarana prasarana itu ada yang habis pakai ,
bulanan ada juga yang bisa dipakai tahunan .
23. Apakah kurikulum yang berjalan di sekolah telah sesuai dengan upaya
peningkatan proses belajar siswa?
Jawab : sangat sudah merujuk dan sudah mencapai dengan bukti hasil-
hasil anak yang sudah diatas KKM, hasil lomba LKS yang
mendapatkan juara satu se kota Depok dan juara dua tingkat Jawa
Barat dan itu adalah bukti-bukti yang ada kemudian juga lomba-lomba
ekskul itu semuanya itu juara-juara sehingga dapat menjadi bukti
bahwasanya kurikulum sudah menuju kearak perbaikan siswa-siswinya
baik dalam tingkah lakunya budi pekertinya dan akademisnya.
24. Apa Program unggulan dan ciri khas/ budaya sekolah yang memiliki
daya saing dibanding sekolah lain?
Jawab : yang pertama ciri khas SMK Ekonomika itu adalah ISO. ISO
itu merupakan cirri khas yang tidak dimiliki oleh sekolah lain, yang
kedua kita mengadakan guru tamu pada semua jurusan. Guru tamu itu
adalah guru yang kami datangkan dari industry sesuai dengan jurusan
masing-masing dan yang ketiga kita ada yang namanya jobfair.
Peningkatan terus menerus
25. Apakah sekolah memberikan bukti komitmennya untuk pengembangan
penerapan SMM ISO 9001: 2008 yang efektif dan berkelanjutan?
Jawab : komitmennya ada tandatangan seluruh staff, pada saat rapat
iso itu sendiri jadi setelah dikasih informasi-informasi tentang ISO di
situlah kita buat komitmen.
26. Apakah wakil manajemen melaporkan kepada kepala sekolah tentang
kinerja guru dan karyawan?
Jawab : untuk wmm itu adalah mengoprasikan segala sesuatu yang
ada dalam prosedur yang saya sebutkan tadi, disitu harus berjalan, kalo
tidak berjalan misalnya dimana kita rapatkan lagi. Kita rapatkan
dibaris unit itu sendiri, misalkan unitnya di kesiswaan disitu misalkan
ada kendala dimana kendalanya, dimana yang tidak jalan itu kesiswaan
yang tanggung Jawab, kesiswaan harus mencari solusi. Setelah itu kita
rembukan kepada kepala sekolah yang bersangkutan. Setelah kepala
sekolah sudah jalan baru kemudian kepala sekolah merujuk ke WMM
lagi, dari WMM baru nanti kita akan diassesor sama pihak tim assessor
ISO itu sediri , seperti itu prosedurnya.
27. Apakah seluruh personil organisasi sekolah mendapatkan pelatihan
untuk meningkatkan kompetensinya?
Jawab: semua yang ada di sekolah untuk seluruh staff sampai satpam,
satpam kita didik bagaimana sikap menerima tamu. dia tau kantor-
kantor, dan dia tau kepala sekolah a-z. itu ada peatihannya sehingga
dia paham tentang ISO itu sendiri. Untuk guru jelas pasti ada pelatihan
manajemen, pelatihan kurikulum, ada pelatihan kepemimpinan.
28. Pelatihan apa saja ?
Jawab : pelatihan ISO, pelatihan Kurikulum, Pelatihan untuk guru-
guru yang diberikan oleh dinas pendidikan dan pelatihan-pelatihan
lainnya yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan
29. Berapa kali sekolah mengadakan pelatihan terhadap guru dan
karyawan?
Jawab: tergantung, kalau pelatihan rutin dari sekolah 2 kali.
Seluruhnya, karena ada yang namanya renstra itu rencana strategi
pembelajaran dan ada juga pelatihan-pelatihan berdatangkan dari dinas
kota depok atau pimpinan kota pusat.
30. Apakah sekolah memiliki lingkungan kerja yang sehat, nyaman,
kondusif, dan saling bersinergi dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar?
Jawab : ya kondusif Alhamdulillah setiap ruangan ada , setiap lab juga
ada AC, dipiketin setiap hari ada jadwal piketnya , kita juga sudah
menggunakan spidol, tong sampah setiap kelas juga sudah ada. Jadi
kondusif , bersih dan nyaman.
31. Apakah sekolah merencanakan tahap-tahap perbaikan secara
berkelanjutan tentang sistem dan proses yang relevan dengan
kebutuhan siswa?
Jawab: selalu kita mengadakan pengembangan-pengembangan yang
relevan, contonya yang sekarang ini berkembang yaitu CBT kita model
pembelajaran nya harus IT dan kita harus mengikuti perkembangan
zaman atau relevansi. ya untuk setiap itu ada tahapan, tahapan yang
pertama adalah tahapan triwulan. Setiap triwulan kita selalu rapat jadi
setiap tiga bulan sekali kita rapat. Jadi rapat menyeluruh, tapi kalau
rapat manajemen, wakil kepala sekolah itu satu bulan sekali, kadang-
kadang emergency bisa satu bulan dua kali, misalkan ISO tadi
macetnya dimana terus ada kendala kita langsung rapat agar cepat
jalan kembali. Atau informasi dari dinas yang sekiranya penting
langsung dirapatkan, contohnya UN yang mau dihapuskan, kita
langsung rapat barisan gak perlu nunggu-nunggu sampai triwulan gak
mungkin, itu namanya emergency.
32. Bagaimana metode / cara untuk memantau dan mengukur kemajuan
layanan pendidikan yang telah diterapkan?
Jawab: ada betuknya supervisi kelas, misalkan kepala sekolah akan
menilai semua guru bagaimana cara mengajar metodenya bagaimana
tata keserapannya bagaimana kurikulum 2013 bagaimana RPP. Dan
ada juga interview tentang konseling guru.
33. Prestasi apa saja yang pernah diraih sekolah diwilayah
kota/kabupaten/provinasional, dan internasional ?
Jawab: prestasi-prestasi untuk ekskul banyak macam-macam. Untuk
ekskul kita hampir semuanya mendapatkan juara 1 dan juara 2 baik
tingkat kota maupun tingkat provinsi. Yang bergengsi itu adalah
kejuruan sekota depok, untuk kejuruan akuntansi tidak pernah
terkalahkan dikota depok dan mendapatkan juara 1, AP mendapatkan
juara 1 dan juara 2, multimedia juara 2 dan juara 3 karena masih baru.
Untuk provinsi belum mendapatkan juara 1 baru mendapatkan juara 2.
Tingkat nasional dan internasional belum pernah. Secara batin sebagai
seorang guru, yang meningkat secara terus menerus itu adalah ikhlas,
puas, dan bangga. Dari pihak sekolah sendiri yang namanya meningkat
secara terus menurus, jumlah siswa tambah bayak, dari prestasi SMK
EKONOMIKA terkenal dengan sekolah yang baik, disiplin.
Pendekatan fakta dalam mengambil keputusan
34. Apakah semua masalah terkait dengan kinerja SMM dikomunikasikan
secara efektif serta melibatkan seluruh personil?
Jawab : untuk menyelenggarakan ISO itu yang di panggil adalah yang
paling utama kita sebagai unit, kepala sekolah, WMM itu sendiri, unit-
unit kerja yang bertanggung Jawab . disini yang bertanggung Jawab
itu ada wakil kepala sekolah nah, wakil kepala sekolah itu yang
bertanggung Jawab harus di ISO terlebih dahulu , setelah wakasek di
ISO baru kita merapatkan kepada seluruh guru, seluruh guru harus di
ISO juga.itu mendatangkan dari nara sumber ISO itu sendiri. Kalau
ada masalah mengenai ISO itu , masalahnya dimana, misalkan
masalahnya itu ya semuanya terlibat, tetap yang bermasalah tadi yang
tidak bermasalah ya tidak . yang bermasalah dimana itulah yang kita
komunikasikan dengan rapat khusuhnya, misalkan masalahnya
dibagian kesiswaan, ya bagian kesiswaan yang rapat nanti dipimpin
oleh saya selaku WMM, kalau bagian wakahubin yang bermasalah ya,
wakahubin yang rapat sama saya, jadi yang lain gak ikut karena
masalahnya di unit. Nanti juga ada rapat secara universal kalo ada
permasalah menyeluruh itu biasanya dilaksanakan pada akhir tahun,
kita koreksi bareng-bareng dengan seluruh personil.
35. Apakah guru,WMM, kepala sekolah, dan . telah memahami tentang
SMM ISO 9001: 2008 yang sudah diterapkan di sekolah?
Jawab : tentunya seluruh guru dan karyawan sudah sangat paham
mengenai ISO tersebut karena sebelumnya sekolah sudah mengadakan
pelatihan-pelatihan yang langsung mendatangkan dari pihak ISO itu
sendiri. Namun ada juga guru dan karyawa yang kurang memahami
tentang ISO itupun hanya guru dan karyawan baru saja. Nah disini
tugas WMM utuk menjelaskan kembali mengenai ISO kepada guru
dan karyawan tersebut .
36. Apakah guru, WMM, kepala sekolah, dan . turut merumuskan isi dari
pedoman mutu yang dijadikan landasan dalam menerapkan SMM ISO
9001: 2008?
Jawab: di ISO itu sudah ada landasan, sudah ada pasal-pasal, sudah
ada undang-undang. Jadi undang-undang
37. Apakah sekolah menetapkan prosedur terdokumentasi pengendalian
yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan,
pengambilan, masa simpan, dan pemusnahan rekaman/catatan?
Jawab : ya , sekolah melakukan semua prosedur tersebut. Untuk
pemusnahan rekaman/catatan tersebut sekolah melakukannya setiap
lima tahun sekali
38. Bagaimana proses pemecahan masalah apabila terdapat
ketidaksesuaian antara layanan pendidikan dan sasaran yang
ditetapkan?
Jawab : setiap memecahkan masalah tentunya kita melihat fakta dan
data yang ada kalau tidak sesuai otamatis kita tahu sasaran mana saja
yang melenceng atau tidak sesuai kita kita dapat melihat dari data-data
yang ada tadi. Misalkan penanganan guru yang bermasalah selalu telat
atau cara mengajarnya bagus kita dapat melihat dari bukti-bukti dan
data-data. Manfaatnya semua permasalahan diselesaikan dengan
mudah tanpa ada cekcok karena sudah ada data dan fakta yang ada
sehingga semua personil dapat sadar dan malu sehingga tidak
mengulanginnya lagi.
Hubungan saling menguntungkan
39. Apakah sekolah melakukan kerjasama dengan pihak luar ?
Jawab : iya, kita melakukan hubungan dengan ISO, perusahaan, dinas
pendidikan, orang tua murid dan kantor kelurahan. Kalau kerja sama
dengan ISO dan dinas pendidikan sudah pasti mengenai mutu sekolah,
dengan kelurahan dukungan kependudukan atau jumlah siswa yang
dibutuhkan untuk upacara-upacara, dengan perusahan itu untuk
kebutuhan PKL siswa.
40. Keuntungan apa yang sekolah dapatkan dengan adanya kerjasama
tersebut ?
Jawab : keuntungannya semua bermuara kepada yang pertama sekolah
akan lebih baik, lebih bermutu, lebih berstandar nasional maupun
internasional diakui akreditasinya, dikenal sama orang banyak
pedidikannya bagus, untuk orang tua juga tentu menimbulkan
kepercayaan yang tinggi, dengan perusahaan kita bisa melatih siswa
kedunia kerja yang nyata, dan keuntungan hubungan dengan dinas
pendidikan sekolah mendapatkan legalitas, akreditasi, penilaian
sekolah agar lebih bagus, pengawasan, ilmu-ilmu mengenai mutu
pendidikan dan bantuan-bantuan dana untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
Mengetahui,
Wakil Manajemen Mutu Interviewer
Putut Djatmiko, M.Pd Syipa Fauziah
Lampiran 6
TRANSKIP HASIL WAWANCARA
Narasumber : Suprihatin, M.Pd
Jabatan : K3. Adm. Perkantoran
Waktu : Selasa, 10 Januari 2017.
Tempat : Ruang Guru
Fokus pada pelanggan
1. Apa langkah sekolah dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap
layanan jasa yang diberikan sekolah ?
Jawab : harus menyesuaikan dengan visi misi sekolah terhadap kegiatan
pembelajaran dan memberikan pelayanan dalam proses kegiatan belajar
mengajar dengan cara memastikan kehadiran guru dan memastikan kalau
guru-guru yang mengajar di jurusan latar belakangnya sesuai dengan
pendidikan selain itu tenaga pengajarnya tidak hanya sampai S1, hampir
rata-rata sudah S2 dan alhamdulillah untuk menjaga itu kami memenuhi
kualifikasi seperti itu
2. Apakah sekolah memberikan pelayanan yang mudah dan ramah ?
Jawab : pada prinsipnya memang harus seperti itu, kita harus semudah
mungkin memberikan pelayanan yang diberikan terhadap anak-anak.
Kalau di ibu itu biasanya berkenaan dengan nilai-nilai, remedial dan
termasuk pengadaan buku. Karena disini sekolah swasta ada yang sifatnya
buku-buku sumbangan tapi ada juga yang memang harus kita sediakan
dengan kerjasama dengan pengembang itu juga kan sebagai salah satu
sarana juga untuk mempermudah siswa dalam proses belajar mengajar.
3. Apakah sekolah memiliki lingkungan kerja yang sehat, nyaman, dan
kondusif, untuk melaksanakan kegiatan belajar megajar?
Jawab : kalau sehat Alhamdulillah. Artinya sehat dalam arti memang fisik
dan jasmani. Ruangan juga ventilasinya bagus, jajanan dikantin juga sehat
dan kalau sehat anatar rekan kerja insyaallah kalau pun ada konflik-
konflik ya itu biasa bisa diselesaikan secara individu atau tim.
4. Bagaimana sekolah menanggapi dan menindaklanjuti umpan balik,
keluhan, dan komentar siswa terkait proses pembelajaran ?
Jawab : respon yang ibu atau sekolah berikan selalu ditanggapi dengan
cepat terutama proses-proses layanan keuangan kemudian pembelajaran
biasanya ada guru-guru kosong kemudian di gantikan kepada guru piket
dan keluhan terhadap sarana prasarana yang rusak langsung dibetulkan
atau diganti.
Kepemimpinan
5. Bagaimana sikap kepala sekolah sebagai pemimpin dalam mengatur
kebijakan sekolah?
Jawab : sangat baik dan demokrasi tidak otoriter. Artinya setiap keputusan
itu selalu diambil berdasarkan musyawarah. Kepala sekolah disini selalu
membimbing kami sebagai bawahannya dengan baik.
6. Apakah kepala sekolah dapat memberikan semangat dan pengarahan
kepada para dewan guru dan karyawan?
Jawab : otomatis motivasi itu diberikan. Ada yang sifatnya berkala ada
juga yang sifatnya insiden. Kalau yang berkala misalnya pada saat rapat
kalau yang insiden kalau ada kejadian atau pada saat pertemuan-pertemuan
dimana saja kepala sekolah selalu memberikan motivasi terhadap kami.
7. Apakah kepala sekolah memfasilitasi sarana dan prasarana kepada
bawahan untuk dapat bekerja secara optimal ?
Jawab : dalam hal memfasilitasi kebutuhan kami tentu selalu diberikan,
karena tanpa adanya itu kita tidak jalan. Sebagai contoh sarana, kita
masing-masing memiliki komputer atau laptop dan juga disetiap kaprog
itu memiliki mesin printer yang dapat mempermudah kita. Seperti ruangan
juga dibuat senyaman mungkin agar kita dapat bekerja dengan efesien.
8. Bagaimana tipe kepimpinan kepala sekolah yang diterapkan pada sekolah
ini?
Jawab : seperti yang saya sampaikan tadi, kepemimpinan kepala sekolah
disini itu sangat demokrasi, pemimpin selalu memberikan kita kesempatan
untuk menyampaikan seluruh aspirasi yang kita punya .
9. Apakah kepala sekolah selalu mengupdate informasi-informasi untuk
meningkatkan mutu organisasi sekolah ?
Jawab : iya , biasanya itu datangnya dari departemen-departemen terutama
departemen pendidikan. Kemudian kita juga kerja sama dengan kepolisian,
misalkan membantu kami dalam membuat SKCK dan info-info dari
psikolog. Termasuk dari lembaga industri yang disampaikan oleh hubin
juga peraturan-peraturan kepala sekolah selalu memberikan informasi
terbaru kepada kami.
10. Apakah kepala sekolah selalu berkomunikasi baik dengan bawahannya ?
Jawab : formal atau tidak formal kepala sekolah selalu berkomunikasi baik
dengan bawahannya.
Melibatkan semua orang
11. Apakah dalam masalah yang terkait dengan kinerja dari sistem manajemen
mutu dikomunikasikan secara efektif serta melibatkan seluruh personil
dalam pencapaiannya?
Jawab : tentu , sebelumnya saja kita harus menanda tangani kesepakatan
untuk ISO. Tidak hanya untuk atasan tetapi juga tingkat bawah seperti OB,
Satpam itu juga diinformasikan atau dikomunikasikan kepada mereka.
Sehingga semua pihak siap untuk melaksanakan ISO di sekolah ini. Jadi
ketika ada masalah timbul kita segera memecahkannya dengan adanya
komunikasi tersebut.
12. Apakah warga sekolah diberikan kesempatan dalam menyampaikan
usulan/ tanggapan/ kritik serta saran kepada sekolah?
Jawab : iya pasti, seluruh warga sekolah selalu diberikan kesempatan
untuk memberikan kritik atau saran. Sebagai contoh misalkan siswa yang
memberikan tanggapan terhadap cara mengajar guru yang kurang mereka
pahami , kita selalu meberikan kesempatan seperti itu kepada warga
sekolah sehingga kita dapat memperbaiki dangan apa yang menjadi
kritikan dan mempertimbangkan saran yang diberikan oleh warga sekolah
agar dapat dilaksanakan.
13. Apakah sekolah melakukan sosialisasi kepada warga sekolah terkait
Sasaran Mutu?
Jawab : otomatis iya, disetiap tahun ajaran baru harus sudah
disosialisasikan, mulai dari tim inti, manajemen, guru, siswa termasuk
orang tua siswa saat mereka masuk itu ada pertemuan. Tidak hanya
diawal, pada saat pengambilan rapot pun kami sampaikan ke orang tua
siswa terkait sasaran mutu yang ada di sekolah.
14. Apakah sekolah mengkomunikasikan rencana Sistem Manajemen Mutu
kepada seluruh personil organisasi pendidikan?
Jawab : tentunya selalu dikomunikasikan kepada kita, kalau kita tidak tahu
mengenai rencana Sistem Manajemen Mutu tentunya tujuan sekolah tidak
akan tercapai. Maka dari itu sekolah selalu mengkomunikasikan hal
tersebut pada saat renstra.
15. Apakah setiap terjadi perubahan desain dan pengembangan pelayanan
pendidikan selalu diidentifikasi, didokumentasikan, disahkan, dan
dikomunikasikan ke seluruh personil organisasi sekolah?
Jawab : kalau hal seperti itu tentunya iya. Seperti yang sudah teradi
mengenai perubahan visi misi dikomunikasikan kepada seluruh warga
sekolah.
Pendekatan proses
16. Apakah sekolah mengidentifikasi kebutuhan sumber daya untuk pelayanan
pendidikan sesuai analisis kebutuhan?
Jawab : karena kita sangat menjunjung tinggi kesesuaian antara jurusan
yang ada di sekolah dengan latar belakang guru yang akan mengajar.
Contoh misalkan ada lowongan atau dibutuhkan guru, waktu itu terjadi di
jurusan perhotelan. Tentunya harus diidentifikasi apa saja yang
dibutuhkan termasuk guru-guru tamunya harus diidentifikasi sesuai
dengan analisis kebutuhan.
17. Apakah seluruh personil organisasi sekolah memiliki kesadaran dan
kepedulian terhadap tugas masing-masing?
Jawab : seharusnya seperti itu, karena kita masing-masing individu itu
memiliki job des dan tupoksi yang harus dilaksanakan. kalaupun mungkin
dalam pelaksanaannya ada kesalahan-kesalahan itu sifatnya kekurangan
individu tersebut yang pasti secara umum masing-masing sadar dengan
tugas yang diberikan sesuai dengan job des dan tupoksinya.
Pendekatan sistem dalam manajemen
18. Apakah struktur organisasi sekolah tergambar dengan jelas sesuai
tanggung jawab masing-masing bidang untuk mendukung peningkatan
sistem manajemen mutu ?
Jawab : iya walaupun kadang ada beberapa yang beda, karena kalau di
lembaga pendidikan itu biasanya struktur yang ditetapkan oleh departemen
pendidikan seperti itu, tapi karena kita lembaga swasta kita juga memiliki
struktur yang agak sedikit berbeda, sebagai contoh disini kita punya
direktur , manajer selain dari kepala sekolah itu sendiri.
19. Apakah sekolah mempunyai sistematika rencana kerja sekolah dengan
kejelasan deskripsi tugas masing-masing?
Jawab : iya, karena sebelum memulai itu kita harus sudah siap saat kita
ditunjuk tahun depan di unit tertentu otomatis kita harus memiliki rencana
kerjanya.
20. Apakah kurikulum yang diterapkan sekolah sesuai dengan peningkatan
proses belajar siswa?
Jawab : iya, bahkan kalau kita disini selalu mengikuti perkembangan
kurikulum yang ada di Indonesia. Sebagai contoh pada saat diterapkannya
kurikulum 13 kita ikut menerapkannya. Dan prestasi siswa juga baik
terbukti dengan juara-juara LKS yang diraih siswa.
21. Apakah ada program yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme
SDM di sekolah?
Jawab : kalau program itu otomatis ada, contohnya seperti pelatihan
kejuruan selalu diikutkan dalam pelatihan-pelatihan termasuk juga
pelatihan assessor dan pelatihan kurikulum. Itu sudah menjadi agenda
rutin yang ada di sekolah.
22. Apakah kurikulum yang berjalan di sekolah telah sesuai dengan upaya
peningkatan proses belajar siswa?
Jawab : iya harusnya begitu dengan prestasi-prestasi yang diberikan oleh
siswa tentu sudah dapat menjadi bukti bahwa kurikulum yang berjalan
disekolah telah sesuai dengan peningkatan proses belajar siswa. Karena
kalau tidak sesuai tidak akan ada prestasi yang diraih oleh siswa.
23. Apa Program unggulan dan ciri khas/ budaya sekolah yang memiliki daya
saing dibanding sekolah lain?
Jawab : selain sopan, cerdas, disiplin yang merupakan motto dari sekolah
kita kelebihan yang lainnya juga seperti adanya pelatihan pajak untuk
siswa, pelatihan mesin bisnis dan sekolah kami juga bekerja sama dengan
LSP kita juga mengundang guru tamu langsung dari perusahaan sesuai
dengan jurusan yang ada disekolah. Kemudian juga program kerohanian
tidak hanya upacara disekolah ini juga mengadakan istigosah pada hari
senin dengan diseling.
Peningkatan terus menerus
24. Apakah sekolah memberikan bukti komitmennya untuk pengembangan
penerapan SMM ISO 9001: 2008 yang efektif dan berkelanjutan?
Jawab : pasti iya, kalau kita tidak komitmen pasti tidak akan berjalan
lancar baik itu sarana sumber daya termasuk tidak konsisten dalam
melaksanakan program, contohnya putusnya pengawasan itu berati juga
tidak komitmen.
25. Apakah seluruh personil organisasi sekolah mendapatkan pelatihan untuk
meningkatkan kompetensinya?
Jawab : iya, pelatihan kurikulum 13, pelatihan kejuruan, dan pelatihan-
pelatihan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan kami selalu
mengikutinya.
26. Berapa kali sekolah mengadakan pelatihan terhadap guru dan karyawan?
Jawab : tidak tentu, tergantung penawaran dari BP2K kalau misalkan ada
penawaran lansung kita laksanakan. Paling tidak 1 tahun sekali. Dan
untuk assessor itu pelatihannya 3 tahun sekali kalau yang sekolah
laksanaan itu sering dilakukan untuk pelatihan kurikulum 13
27. Apakah sekolah merencanakan tahap-tahap perbaikan secara berkelanjutan
tentang sistem dan proses yang relevan dengan kebutuhan siswa?
Jawab : iya , apa saja yang dibutuhkan siswa selalu kita rencanakan
perbaikan secara berkelanjutan agar siswa dapat terpenuhi segala
kebutuhannya.
Pendekatan fakta dalam mengambil keputusan
28. Apakah semua masalah terkait dengan kinerja SMM dikomunikasikan
secara efektif serta melibatkan seluruh personil?
Jawab : setiap ada masalah-masalah itu biasanya tergantung dari masalah
tersebut munculnya dari mana. Misalkan sebagai contoh masalah sarana
yang diprotes oleh siswa, itu langsung kita komunikasikan ke unit sarana
dan kalau masalahnya ada di KBM itu kita langsung komunikasikan ke
unit kurikulum. Hal tersebut kita respon sesegera mungkin. Karena kalau
tidak segera direspon akan menghambat proses pembelajaran. Kalau
masalah terkait dengan kinerja guru selalu diselesaikan dengan bukti-bukti
yang ada. Apa lagi kita ISO penyelesaian masalah harus didasarkan oleh
bukti-bukti yang otentik.
Hubungan saling menguntungkan
29. Apakah sekolah melakukan kerjasama dengan pihak luar ?
Jawab : Dalam suatu organisasi tentunya harus bekerjasama dengan
beberapa pihak. Begitu juga sekolah SMK Ekonomika, sekolah ini
melakukan kerjasama dengan beberapa pihak khususnya melakukan
kerjasama dengan perusahaan-perusahaan dalam rangka Praktek Kerja
Lapanngan, dinas pendidikan maupun masyarakat setempat.
30. Keuntungan apa yang sekolah dapatkan dengan adanya kerjasama tersebut
?
Jawab : keuntungan yang kami rasakan pada saat melakukan kerjasama
dengan perusahaan adalah kami tidak dipersulit untuk mengirimkan siswa
kami dalam melaksanakan PKL karena sudah menjalin hubungan yang
baik.
Mengetahui,
K3 Adm. Perkantoran Interviewer
Suprihatin, M.Pd Syipa Fauziah
Lampiran 7
TRANSKIP HASIL WAWANCARA
Narasumber : Yulyati Amalia, SE
Jabatan : K3. Akuntansi
Waktu : Selasa, 10 Januari 2017.
Tempat : Ruang Guru
Fokus pada pelanggan
1. Apa langkah sekolah dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap
layanan jasa yang diberikan sekolah ?
Jawab : memberikan pelayanan yang lebih baik dengan mengusahakan
memenuhi fasilitas yang membuat semua pelanggan nyaman
2. Apakah sekolah memberikan pelayanan yang mudah dan ramah ?
Jawab : iya
3. Apakah sekolah memiliki lingkungan kerja yang sehat, nyaman, dan
kondusif, untuk melaksanakan kegiatan belajar megajar?
Jawab : iya , misalkan ada guru yang tidak hadir piket sudah siap jadi guru
yang tidak hadir itu sudah menitipkan tugas. Seperti slogan kita tidak ada
kelas kosong. Jadi kalau pun ada guru yang tidak hadir tugas tetap ada.
4. Bagaimana sekolah menanggapi dan menindaklanjuti umpan balik,
keluhan, dan komentar siswa terkait proses pembelajaran ?
Jawab : biasanya kalau seperti itu kita akan evaluasi melalui rapat agar
tidak ada keluhan lagi. Contohnya keluhan terhadap kelas dan lab,
kebetulan kita ada kelas pagi dan siang. Jadi kadang ketika mereka pindah
kelas jadi gak pindah.
5. Apakah ruang kelas sekolah terasa aman dan nyaman serta terjamin
perawatannya?
Jawab : kalau perawatan itu tergantung kepada anak dan gurunya. Tapi
semuanya insyaallah terawat, walaupun ada beberapa yang tidak terawat
karena tidak ada yang mengisi jadi tidak ada yang menjaga.
Kepemimpinan
6. Bagaimana sikap kepala sekolah sebagai pemimpin dalam mengatur
kebijakan sekolah?
Jawab : kebijakannya sangat bagus, kita juga nyaman dengan kebijakan
yang dibuat oleh pimpinan kita.
7. Apakah kepala sekolah dapat memberikan semangat dan pengarahan
kepada para dewan guru dan karyawan?
Jawab : pasti , kepala sekolah selalu memberikan motivasi-motivasi
kepada kita semua seperti memberi penghargaan walaupun hanya sekedar
ucapan selamat dan memberi contoh yang baik.
8. Apakah kepala sekolah memfasilitasi sarana dan prasarana kepada
bawahan untuk dapat bekerja secara optimal ?
Jawab : pasti, kepala sekolah selalu megusahakan sarana prasarana yang
kami butuhakan.
9. Bagaimana tipe kepimpinan kepala sekolah yang diterapkan pada sekolah
ini?
Jawab : demokrasi, kita demokrasi banget . kita semua punya pendapat
dikumpulkan dicari jalan tengah sama-sama solusi bareng-bareng.
10. Apakah kepala sekolah selalu mengupdate informasi-informasi untuk
meningkatkan mutu organisasi sekolah ?
Jawab : selalu, contohnya seperti UN CBT, UAS CBT, kurikulum baru
dan yang masih belum bisa CBT itu ujian praktek karena kita belum bisa
kalau melalui computer. Seperti praktek akuntansi kita tidak bisa karena
harus manual.
11. Apakah kepala sekolah selalu berkomunikasi baik dengan bawahannya ?
Jawab : iya
Melibatkan semua orang
12. Apakah dalam masalah yang terkait dengan kinerja dari sistem manajemen
mutu dikomunikasikan secara efektif serta melibatkan seluruh personil
dalam pencapaiannya?
Jawab : semuanya dilibatkan
13. Apakah warga sekolah diberikan kesempatan dalam menyampaikan
usulan/ tanggapan/ kritik serta saran kepada sekolah?
Jawab : diberikan, misalkan ketika rapat ada yang kelihatannya kurang
enak langsung disampaikan atau juga bisa melalui masing-masing divisi
disampaikan.
14. Apakah sekolah melakukan sosialisasi kepada warga sekolah terkait
Sasaran Mutu?
Jawab : iya di sosialisasikan di kelas-kelas melalui wali kelas, K3 atau
pada saat pengambilan rapot.
15. Apakah sekolah mengkomunikasikan rencana Sistem Manajemen Mutu
kepada seluruh personil organisasi pendidikan?
Jawab : kalau personil kita iya pasti disampaikan kalau tidak disampaikan
siapa yang mau membantu rencana tersebut.
16. Apakah setiap terjadi perubahan desain dan pengembangan pelayanan
pendidikan selalu diidentifikasi, didokumentasikan, disahkan, dan
dikomunikasikan ke seluruh personil organisasi sekolah?
Jawab : iya. Setiap terjadi perubahan desain pendidikan sekolah selalu
mensosialisasikan ke seluruh warga sekolah pada saat rapat sekolah.
Pendekatan proses
17. Apakah sekolah mengidentifikasi kebutuhan sumber daya untuk pelayanan
pendidikan sesuai analisis kebutuhan?
Jawab : iya selalu, seperti contoh kalau kebutuhan guru dijurusan
Akuntansi tidak sesuai nantinya kita juga yang kesulitan.
18. Apakah seluruh personil organisasi sekolah memiliki kesadaran dan
kepedulian terhadap tugas masing-masing?
Jawab : ada yang sadar ada yang tidak. Tapi kalu sudah diberikan
tanggung jawab biasanya pada saat mengerjakan tugas pasti akan sadar.
Tapi biasanya kita semua mengerjakan walaupun telat.
Pendekatan sistem dalam manajemen
19. Apakah struktur organisasi sekolah tergambar dengan jelas sesuai
tanggung jawab masing-masing bidang untuk mendukung peningkatan
sistem manajemen mutu ?
Jawab : iya secara jobdesnya sudah tergambar dengan jelas.
20. Apakah sekolah mempunyai sistematika rencana kerja sekolah dengan
kejelasan deskripsi tugas masing-masing?
Jawab : pasti punya, di sekolah ini mulai dari kepala sekolah, waka
kurikulm, waka kesiswaan, guru dan karyawan mempunyai rencana kerja
dan deskripsi tugas yang jelas. Karena dengan adanya rencana dan
deskripsi tugas yang jelas kita akan mudah dalam menjalankan tugas kita
masing-masing.
21. Apakah kurikulum yang diterapkan sekolah sesuai dengan peningkatan
proses belajar siswa?
Jawab : iya kita sudah menggunakan kurikulum yang terbaru
22. Apakah ada program yang bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme
SDM di sekolah?
Jawab : sudah , contohnya yang produktif terutama mereka ada asesor dan
sudah asesor semua untuk di produktifnya.
23. Apakah kurikulum yang berjalan di sekolah telah sesuai dengan upaya
peningkatan proses belajar siswa?
Jawab : sudah, contoh metode pembelajaran yang berbeda, karena
perubahan kurukulum kita juga mengubah cara pembelajaran kita
24. Apa Program unggulan dan ciri khas/ budaya sekolah yang memiliki daya
saing dibanding sekolah lain?
Jawab : kita mempunyai program EECS ( enterpreneur, entertener,
contekstual, spiritual)
Peningkatan terus menerus
25. Apakah sekolah memberikan bukti komitmennya untuk pengembangan
penerapan SMM ISO 9001: 2008 yang efektif dan berkelanjutan?
Jawab : iya, berupa tanda tangangan kesepakatan bahwa kami siap dalam
melaksanakan ISO
26. Apakah seluruh personil organisasi sekolah mendapatkan pelatihan untuk
meningkatkan kompetensinya?
Jawab : pelatih pasti diberikan kepada seluruh warga sekolah. Tidak hanya
guru tapi siswa juga kami berikan pelatihan esuai dengan jurusan masing-
masing. Sebagai contoh jurusan akuntasi sekolah memberikan pelatihan
pajak.
27. Apakah sekolah memiliki lingkungan kerja yang sehat, nyaman, kondusif,
dan saling bersinergi dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar?
Jawab : iya, lingkungan sekolah sudah nyaman dan kondusif untuk proses
kegiatan belajar mengajar.
28. Apakah sekolah merencanakan tahap-tahap perbaikan secara berkelanjutan
tentang sistem dan proses yang relevan dengan kebutuhan siswa?
Jawab : iya, sekolah selalu merencanakan tahapan perbaikan sesuai dengan
kebutuhan siswa yang mengikuti perkembangan teknologi
Pendekatan fakta dalam mengambil keputusan
29. Apakah semua masalah terkait dengan kinerja SMM dikomunikasikan
secara efektif serta melibatkan seluruh personil?
Jawab : iya, apabila ada masalah selalu kami komunikasikan untuk solusi
penyelesaiannya.
Hubungan saling menguntungkan
30. Apakah sekolah melakukan kerjasama dengan pihak luar ?
Jawab : iya, kerjasama dengan pihak industri dalam kegiatan PKL yang
dilakuakan oleh siswa
Mengetahui,
K3 Akuntansi Interviewer
Yulyati Amalia, SE Syipa Fauziah
Lampiran 8
TRANSKIP HASIL WAWANCARA
Narasumber : Bendri
Kelas dan jurusan : X Perhotelan
Jabatan : Siswa
Waktu : Sabtu, 04 Februari 2017
Tempat : Ruang WMM
Fokus pada pelanggan
1. Apakah sekolah memberikan pelayanan yang mudah dan ramah ?
Jawab : iya sangat mudah, contonhya fasilitas yang kita butuhkan
semuanya diberikan oleh sekolah dengan kondisi yang baik. Pelayanan
yang diberikan sekolah dengan ramah. Proses pembelajaran dikelas juga
menggunakan fasilitas proyektor, lcd, dan kipas angin sehingga membuat
kelas nyaman saat proses pembelajran.
2. Apa yang membuat saudara percaya terhadap layanan jasa yang diberikan
sekolah ?
Jawab : karena sekolah ini sangat ketat dan disiplin sehingga tercipta
kondisi atau suasana lingkungan sekolah yang tertib.
3. Apakah saudara puas terhadap layanan jasa yang diberikan sekolah ?
kenapa ?
Jawab : sudah. Puasnya itu karena tadi ketatnya ada dan kedisiplinannya
ada. Jadi secara tidak langsung sekolah menanaman nilai-nilai
kedisiplinan sehingga siswa terbiasa menerapkan kedisiplinan tersebut di
perusahaan karena sekolah ini sekolah kejuruan yang mengharapkan
lulusannya langsung terjun ke dunia kerja.
4. Apakah sekolah memiliki lingkungan kerja yang sehat, nyaman, dan
kondusif, untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar?
Jawab : kalau lingkungan sehat biasanya tergantung oleh siswanya dalam
menjaga kebersihan di sekolah, kalau siswanya selalu menjaga kebersihan
misalnya seperti melaksanakan piket sesuai jadwal masing-masing
tentunya akan tercipta suasana kelas yang sehat , kalau masalah
kenyamanan kita sudah merasanya nyaman karena dikelas sudah ada
fasilitas yang kita butuhkan seperti kipas angin dan kelas yang rapi.
5. Apa saja protes dan komplain dari siswa terhadap proses pendidikan dan
layanan pendidikan?
Jawab : biasanya mengenai kegiatan belajar mengajar, contohnya seperti
guru yang jarang masuk dipelajaran tertentu dan masalah sarana
prasarana sekolah contohnya seperti kipas angin kelas yang rusak.
6. Bagaimana sekolah menanggapi dan menindaklanjuti umpan balik,
keluhan, dan komentar siswa terkait proses pembelajaran ?
Jawab :iya. Seperti protes kita mengenai guru yang jarang masuk kelas dan
sarana prasarana sekolah yang kurang berfungsi, setelah kita protes dengan
cepat sekolah menindaklanjuti apa yang kita butuhkan.
7. Bagaimana pelayanan kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran?
Jawab :kebutuhannya selama ini menurut saya sudah cukkup terpenuhi.
Mulai dari sarana prasarananya, pelayanannya yang sangat ramah, serta
buku-buku pelajaran yang kita butuhkan tersedia di perpustakaan.
8. Apakah ruang kelas sekolah terasa aman dan nyaman serta terjamin
perawatannya?
Jawab : iya nyaman tapi kalau masalah perawatannya itu kan tergantung
dari siswanya apakan mereka menjaga ruang kelas tersebut atau tidak.
Percuma kalau sekolah merawatnya tapi siswa tidak, karena yang selalu
ada dikelas kan siswa. Tapi sejauh ini untuk perawatan kelasnya sudah
baik karena ada jadwal piket yang kita laksanakan setiap harinya sehingga
kelas kita bersih dan nyaman untuk belajar.
Kepemimpinan
9. Bagaimana sikap kepala sekolah sebagai pemimpin dalam mengatur
kebijakan sekolah?
Jawab : bagus. Kebijakan yang dibuat sekolah tidak terlalu mempersulit
kita contohnya seperti kebijakan sekolah yang mewajibkan siswa
membaca kitab suci sesuai dengan kepercayaan masing-masing 10 menit
sebelum pembelajara dimulai.
10. Bagaimana tipe kepimpinan kepala sekolah yang diterapkan pada sekolah
ini?
Jawab : ramah, tamah dan sopan dalam berkomunikasi
11. Apakah kepala sekolah selalu mengupdate informasi-informasi untuk
meningkatkan mutu organisasi sekolah ?
Jawab : iya , seprti ulangan CBT yang dilaksanakan sekolah.
12. Apakah kepala sekolah selalu berkomunikasi baik dengan bawahannya ?
Jawab : baik, karena kepala sekolah selalu bersikap ramah, tamah dan sopan
dalam berkomunikasi dengan siapapun, mau itu dengan guru ataupun siswa.
Melibatkan semua orang
13. Apakah warga sekolah diberikan kesempatan dalam menyampaikan
usulan/ tanggapan/ kritik serta saran kepada sekolah?
Jawab : iya, contohnya seperti kesulitan dalam mata pelajaran tertentu kita
sampaikan ke guru yang bersangkutan sehingga guru tersebut dapat lebih
sabar dan jelas dalam menyampaikan materi.
14. Apakah sekolah melakukan sosialisasi kepada warga sekolah terkait
Sasaran Mutu?
Jawab : iya disosialisasikan pada saat awal tahun pelajaran baru.
15. Apakah setiap terjadi perubahan desain dan pengembangan pelayanan
pendidikan selalu diidentifikasi, didokumentasikan, disahkan, dan
dikomunikasikan ke seluruh personil organisasi sekolah?
Jawab : iya, seperti ulangan berbasis CBT
Pendekatan sistem dalam manajemen
16. Apakah kurikulum yang berjalan di sekolah telah sesuai dengan upaya
peningkatan proses belajar siswa?
Jawab : sudah sesuai dengan peningkatan proses belajar siswa yang
terbukti dengan prestasi-prestasi yang didapatkan oleh kaka kelas mulai
dari lomba dalam pelajaran kejuruan maupun dalam lomba ekskulnya.
17. Apa Program unggulan dan ciri khas/ budaya sekolah yang memiliki daya
saing dibanding sekolah lain?
Jawab : kedisiplinannya. Sekolah ini sangat disiplin dibanding sekolah lain
karena di sini ketika ada siswa yang melanggar peraturan itu diberikan
sanksi sesuai dengan buku ungu.
Mengetahui,
Siswa kelas X Perhotelan Interviewer
Bendri Syipa Fauziah
Lampiran 9
TRANSKIP HASIL WAWANCARA
Narasumber : Widi
Kelas dan jurusan : XII Akuntansi
Jabatan : Siswa
Waktu : Selasa, 10 Januari 2017
Tempat : Lab Komputer
Fokus pada pelanggan
1. Apakah sekolah memberikan pelayanan yang mudah dan ramah ?
Jawab : untuk segi komunikatif sekolah ini memang mudah dan ramah
terhadap siapapun termasuk komunikasi antara guru dan murid itu sangat
ramah. Hanya saja dalam segi pelayanan agak kurang dari segi izin itu
agak susah
2. Apa yang membuat saudara percaya terhadap layanan jasa yang diberikan
sekolah ?
Jawab : sangat percaya, terutama dari segi disiplinnya. Ketika tahun ajaran
baru juga sekolah melakukan LDK jadi kita didik bagaimana menjadi
manusia-manusia atau pekerja-pekerja yang siap. Karena kita sekolah
kejuruan langsung kerja orientasinya.
3. Apakah saudara puas terhadap layanan jasa yang diberikan sekolah ?
kenapa ?
Jawab : masih belum puas. Karena kita disini dituntut untuk berprestasi
bukan hanya akademik tapi non akademik, dari segi non akademik kami
sulit mendapatkan perizinan untuk kegiatan ekskul. Tapi kalau untuk
akademiknya saya sudah cukup puas dengan pembelajaran yang diberikan
oleh guru.
4. Apakah sekolah memiliki lingkungan kerja yang sehat, nyaman, dan
kondusif, untuk melaksanakan kegiatan belajar megajar?
Jawab : dari segi antar gurunya belum, karena sempat bentrok pelajaran
jam KBM jadi itu yang membuat kita jadi tidak kondusif dan nyaman.
Tapi sudah diperbaiki dan sekarang sudah normal kembali.
5. Bagaimana sekolah menanggapi dan menindaklanjuti umpan balik,
keluhan, dan komentar siswa terkait proses pembelajaran ?
Jawab : selalu direspon, jadi kita mengandalkan komunikasi dua arah jadi
saling mendengar saling berbicara sehingga guru-guru itu menanggapinya
dengan difikirkan matang-matang dan dikembalikan lagi kepada
muridnya. Seperti contoh yang jam bentrok tadi, kita mau pelajaran yang
mana.
6. Bagaimana pelayanan kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran?
Jawab : untuk pelayanan kebutuhan mungkin ada beberapa guru yang
mungkin cara ngajarnya itu memang benar-benar harus mengerti siswanya
ada juga sebagian guru yang cara mengajarnya yang penting mereka sudah
mengajarkan jadi dipelajaran ini gurunya kurang telaten jadi anak-anaknya
ini tidak pintar dibidang itu dan ada juga guru yang bikin kita mengerti
dan nyaman sehingga semua pelajaran yang diberikan masuk.
7. Apa saja protes dan komplain dari siswa dan orang tua/wali terhadap
proses pendidikan dan layanan pendidikan?
Jawab : biasanya mengenai pembelajaran dan sarana prasarana sekolah.
8. Apakah ruang kelas sekolah terasa aman dan nyaman serta terjamin
perawatannya?
Jawab : kalau kenyamanan kelas masih kurang. Kebetulan ini musim
hujan, kalau musim panas tuh panas banget karena kami kelasnya di lantai
3 dan kipas anginnya juga rusak sehingga kurang nyaman.
Kepemimpinan
9. Bagaimana sikap kepala sekolah sebagai pemimpin dalam mengatur
kebijakan sekolah?
Jawab : kalau kepala sekolah disini lebih kalem dari timnya. Mungkin
beliau mengandalkan ide-ide cemerlang lalu untuk menggerakan ketegasan
beliau lebih mengandalkan anak buahnya, seperti pak putut dan pak
karman mereka itu sangat tegas. Inilah yang dinamakan team work jadi bu
Aliyah mengepalai bagaimana idenya dan yang menerapkannya itu adalah
seperti pak putut dan pak karman.
10. Bagaimana tipe kepimpinan kepala sekolah yang diterapkan pada sekolah
ini?
Jawab : sangat demokratis, jadi beliau lebih menerima pendapat-pendapat
orang lain, segala suatu hal selalu diperbincangkan dan sebelum
pengambilan rapot juga ada rapat terlebih dahulu mungkin ini bentuk dari
sifat demokratisnya beliau.
11. Apakah kepala sekolah selalu mengupdate informasi-informasi untuk
meningkatkan mutu organisasi sekolah ?
Jawab : beliau cukup update mengenai informasi tesebut. Informasi
tersebut tidak dikomunikasikan secara langsung dengan kita akan tetapi
lebih mengandalkan ke guru-gurunya dan guru tersebut menyampaikan ke
kita. Contohnya informasi mengenai SNMPTN dan ulangan berbasis CBT
12. Apakah kepala sekolah selalu berkomunikasi baik dengan bawahannya ?
Jawab : baik, karena bu Aliyah itu orangnya sangat ramah dengan guru-
guru lain dan tidak sungkan datang ke ruang guru untuk berbincang
dengan guru lain.
Melibatkan semua orang
13. Apakah warga sekolah diberikan kesempatan dalam menyampaikan
usulan/ tanggapan/ kritik serta saran kepada sekolah?
Jawab : iya, contohnya seprti rapat dalam pembentukan UN. Rapat itu kan
termasuk bentuk keikutsertaan anggota tim, saling bertukar fikiran
menjadikan satu pendapat-pendapat guru sehingga timbul inovasi-inovasi
baru.
14. Apakah sekolah melakukan sosialisasi kepada warga sekolah terkait
Sasaran Mutu?
Jawab : iya pasti di sosialisasikan.
15. Apakah setiap terjadi perubahan desain dan pengembangan pelayanan
pendidikan selalu diidentifikasi, didokumentasikan, disahkan, dan
dikomunikasikan ke seluruh personil organisasi sekolah?
Jawab : iya, contohnya seperti kurikulum dan ulangan berbasis CBT
Pendekatan sistem dalam manajemen
16. Apakah kurikulum yang berjalan di sekolah telah sesuai dengan upaya
peningkatan proses belajar siswa?
Jawab : kalau peningkatan proses belajar siswa sudah pasti iya hanya sajah
keluhannya disini siswa jadi lebih capek. Untuk prestasi sudah ada jadi
untuk siswa yang malas jadi rajin dan yang rajin jadi tambah rajin tapi
resikonya disini kesehatannya jadi bekurang.
17. Apa Program unggulan dan ciri khas/ budaya sekolah yang memiliki daya
saing dibanding sekolah lain?
Jawab : dengan mottonya sopan, cerdas, disiplin. Jadi mottonya ini bukan
sekedar di pajang didepan tapi memang benar-benar dilaksanakan disini.
Untuk siapapun yang tidak bisa sopan dan disiplin itu ada sanksi yang
berlaku. Kalau programnya itu kami melakukan istigosah setiap 2 minggu
sekali di hari senin, ulangan berbasis CBT dan mendatangkan guru tamu
dari perusahaan.
Mengetahui
Siswa kelas XII Akuntansi Interviewer
Widi Syipa Fauziah
Lampiran 10
TRANSKIP HASIL WAWANCARA
Narasumber : Yohana
Kelas dan jurusan : X Adm. perkantoran
Jabatan : Siswa
Waktu : Sabtu, 04 Februari 2017
Tempat : Ruang WMM
Fokus pada pelanggan
1. Apakah sekolah memberikan pelayanan yang mudah dan ramah ?
Jawab : iya sangat mudah dan ramah, jadi kita gampang komunikasi
dengan guru dan guru juga selalu terbuka dengan kita jadi ketika kita sulit
mengerti dalam pembelajaran tinggal ke ruang guru.
2. Apa yang membuat saudara percaya terhadap layanan jasa yang diberikan
sekolah ?
Jawab : sangat dipermudah, terutama dalam hal PKL. Kalau disini PKL di
cariin oleh sekolah dan kalau kita sudah lulus juga sekolah mengadakan
jobfair. Program-programnya juga bagus ekskulnya jalan semua,
pembelajarannya juga bagus, ada istigosah dan sholat dhuha juga.
3. Apakah saudara puas terhadap layanan jasa yang diberikan sekolah ?
kenapa ?
Jawab : sangat puas , karena selain kita dapat ilmu dalam pembelajaran
disini kami juga mendapatkan ilmu religious seperti istigosah tadi.
4. Apakah sekolah memiliki lingkungan kerja yang sehat, nyaman, dan
kondusif, untuk melaksanakan kegiatan belajar megajar?
Jawab : masih agak kurang. Soalnya murid-murid disini masih kurang
menjaga kebersihan terutama di toiletnya dan dikantin juga masih banyak
yang buang sampah sembarangan. Kalau ruang kelasnya nyaman, selagi
kita masih bisa menjaga kebersihan dan kenyamanan kelas pasti nyaman.
5. Apa saja protes dari siswa terhadap proses pendidikan dan layanan
pendidikan?
Jawab : biasanya kami protes mengenai sarana prasarana sekolah
contohnya seperti AC kelas yang rusak. Tetapi setelah dilaporkan keadaan
AC tersebut sekitar 2-3 hari pihak sekolah menanggapi dengan sigap.
6. Bagaimana sekolah menanggapi dan menindaklanjuti umpan balik,
keluhan, dan komentar siswa terkait proses pembelajaran ?
Jawab : dengan cepat ditindaklanjuti. Contohya seperti AC yang rusak
dengan cepat diperbaiki.
7. Bagaimana pelayanan kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran?
Jawab :selalu terpenuhi , contohnya seperti proyektor itu sudah disediakan
oleh sekolah
8. Apakah ruang kelas sekolah terasa aman dan nyaman serta terjamin
perawatannya?
Jawab : Kalau ruang kelasnya nyaman, selagi kita masih bisa menjaga
kebersihan dan kenyamanan kelas pasti nyaman.
Kepemimpinan
9. Bagaimana sikap kepala sekolah sebagai pemimpin dalam mengatur
kebijakan sekolah?
Jawab : bagus, soalnya setiap ada acara-acara disekolah selalu berjalan
dengan baik.
10. Bagaimana tipe kepimpinan kepala sekolah yang diterapkan pada sekolah
ini?
Jawab : demokratis, bu Aliyah orangnya baik selalu menanggapi
pendapat-pendapat siswa.
11. Apakah kepala sekolah selalu mengupdate informasi-informasi untuk
meningkatkan mutu organisasi sekolah ?
Jawab : iya , soalnya kita saja sekarang ulangannya sudah pakai tipe CBT.
12. Apakah kepala sekolah selalu berkomunikasi baik dengan bawahannya ?
Jawab : baik, karena bu Aliyah itu orangnya sangat ramah dengan guru-
guru dan siswanya juga
Melibatkan semua orang
13. Apakah warga sekolah diberikan kesempatan dalam menyampaikan
usulan/ tanggapan/ kritik serta saran kepada sekolah?
Jawab : iya, contohnya seperti cara mengajar guru yang kurang kami
pahami itu kami sampaikan sehingga guru dapat memperbaiki cara
mengajarnya.
14. Apakah sekolah melakukan sosialisasi kepada warga sekolah terkait
Sasaran Mutu?
Jawab : iya pasti di sosialisasikan.
15. Apakah setiap terjadi perubahan desain dan pengembangan pelayanan
pendidikan selalu diidentifikasi, didokumentasikan, disahkan, dan
dikomunikasikan ke seluruh personil organisasi sekolah?
Jawab : iya, contohnya seperti ulangan berbasis CBT
Pendekatan sistem dalam manajemen
16. Apakah kurikulum yang berjalan di sekolah telah sesuai dengan upaya
peningkatan proses belajar siswa?
Jawab : sudah sesuai, terbukti dengan program-program yang diberikan
berjalan dengan baik.
17. Apa Program unggulan dan ciri khas/ budaya sekolah yang memiliki daya
saing dibanding sekolah lain?
Jawab : kedisiplinannya. Sekolah ini sangat disiplin dibanding sekolah
lain, kemudian sekolah ini juga selalu melakukan istigosah 2 minggu
sekali dan mendatangkan guru tamu dari perusahaan sesuai dengan jurusan
masing-masing 1 minggu sekali.
Mengetahui
Siswa kelas X Adm Interviewer
Yohana Syipa Fauziah
Lampiran 11
TRANSKIP HASIL WAWANCARA
Narasumber : Supriyono
Jabatan : Karyawan Tata Usaha
Waktu : senin, 06 Februari 2017
Tempat : Ruang Tata Usaha
Fokus pada pelanggan
11. Apa langkah sekolah dalam menjaga kepercayaan masyarakat terhadap
layanan jasa yang diberikan sekolah ?
Jawab: untuk menjaga kepercayaan pelanggan terhadap layanan jasa
tentunya sekolah harus konsisten dengan program-program yang sekolah
tawarkan kepada peserta didik. Dengan terlaksananya program-program
yang sekolah tawarkan tentunya mereka puas dengan layanan jasa yang
sekolah berikan.
12. Apakah sekolah memberikan pelayanan yang mudah dan ramah ?
Jawab : karena sekolah kami selalu menerapkan 5 S yaitu Senyum, Salam,
Sapa, Sopan, Santun, sekolah selalu berusaha untuk memberikan
pelayanan yang mudah dan ramah ke seluruh warga sekolah.
13. Apa saja protes dan komplain dari siswa dan orang tua/wali terhadap
proses pendidikan dan layanan pendidikan?
Jawab : kalau di bagian TU biasanya siswa komplen mengenai perizinan.
Karena kami tidak mudah memberikan izin kepada siswa kalau terlalu
banyak, karena dapat menganggu pelajaran. Contohnya seperti peserta
didik yang mengikuti ekskul dan meminta surat izin untuk tidak mengikuti
pelajaran karena kepentingan ekskul tersebut. Kita tidak member izin
karena siswa tidak terlalu sering meninggalkan KBM.
Kepemimpinan
9. Apakah kepala sekolah dapat memberikan semangat dan pengarahan
kepada para dewan guru dan karyawan?
Jawab : iya, kepala sekolah selalu memerikan semangat dan motivasi-
motivasi kepada kita ketika sedang kurang semangat dalam bekerja.
Kepala sekolah juga selalu memberikan pengarahan kepada kita apabila
kurang mengerti akan tugas yang diberikan.
10. Apakah kepala sekolah memfasilitasi sarana dan prasarana kepada
bawahan untuk dapat bekerja secara optimal ?
Jawab : iya, karena saya di bagian TU banyak sarana dan prasarana yang
diperlukan seperti komputer, dan printer, kertas dan lainnya yang berkaitan
dengan TU selalu di fasilitasi oleh sekolah. Karena kalo sekolah tidak
memfasilitasi kebutuhan bawahannya otomatis kita tidak dapat bekerja
secara maksimal.
11. Bagaimana tipe kepimpinan kepala sekolah yang diterapkan pada sekolah
ini?
Jawab : sangat baik , kebetulan kepala sekolah di sini perempuan jadi
sikap kepala sekolah sangat ramah dan religious juga. Ibu kepala sekolah
juga orangnya sangat ngebaur dengan para bawahannya atau karyawannya
sehingga saya menganggap ibu kepala sekolah itu sebagai ibu saya sendiri.
12. Apakah kepala sekolah selalu mengupdate informasi-informasi untuk
meningkatkan mutu organisasi sekolah ?
Jawab : iya, kepala sekolah selalu mengupdate informasi pendidikan
seiring dengan perkembangan zaman atau tuntutan perubahan yang terjadi
pada dunia pendidikan. Contohnya seperti kurikulum 13 yang ditetapkan
pemerintah.
Melibatkan semua orang
8. Apakah dalam masalah yang terkait dengan kinerja dari sistem manajemen
mutu dikomunikasikan secara efektif serta melibatkan seluruh personil
dalam pencapaiannya?
Jawab : iya, tentunya ketika terjadi masalah yang terjadi terhadap kinerja
selalu diselesaikan dengan cara musyawarah pada saat rapat.
9. Apakah sekolah melakukan sosialisasi kepada warga sekolah terkait
Sasaran Mutu?
Jawab : iya, mengenai sasaran mutu itu pasti selalu di sampaikan kepada
kita, agar kita tahu hal apa yang harus kita lakuakan untuk mencapai
sasaran mutu itu sendiri.
10. Apakah setiap terjadi perubahan desain dan pengembangan pelayanan
pendidikan selalu diidentifikasi, didokumentasikan, disahkan, dan
dikomunikasikan ke seluruh personil organisasi sekolah?
Jawab : iya, setiap ada perubahan desain pelayanan pendidikan pasti selalu
dirapatkan dengan ibu kepala sekolah dan dikomunikasikan hal apa saja
yang berubah kemudian disepakati oleh warga sekolah
Pendekatan proses
6. Apakah sekolah mengidentifikasi kebutuhan sumber daya untuk pelayanan
pendidikan sesuai analisis kebutuhan?
Jawab : tentunya kita selalu mengidentifikasi terlebih dahulu mengenai
kebutuhan Sumber daya sesuai analisis kebutuhan. Apa saja yang sumber
daya yang dibutuhkan selalu kita analisis contohnya seperti penerimaan
guru baru, kita melihat dari latar belakang si pelamar tersebut, sesuai tidak
dengan kriteria yang kita butuhkan
7. Apakah seluruh warga sekolah organisasi sekolah memiliki kesadaran dan
kepedulian terhadap tugas masing-masing?
Jawab : kalau masalah kesadaran itu tergantung dengan orangnya masing-
masing. Tapi sepenglihatan saya guru-guru disini sadar akan tugasnya
masing-masing.
Pendekatan sistem dalam manajemen
10. Apakah struktur organisasi sekolah tergambar dengan jelas sesuai
tanggung jawab masing-masing bidang untuk mendukung peningkatan
sistem manajemen mutu ?
Jawab : iya, disini masing-masing guru dan karyawan sudah memiliki
jobdesnya masing-masing sesuai dengan bidangnya.
11. Apakah sekolah mempunyai sistematika rencana kerja sekolah dengan
kejelasan deskripsi tugas masing-masing?
Jawab : iya, biasanya hal tersebut dilaksanakan pada awal tahun ajaran
baru, pada saat rapat renstra.
12. Apakah kurikulum yang diterapkan sekolah sesuai dengan peningkatan
proses belajar siswa?
Jawab: saya rasa dengan adanya prestasi-prestasi yang diperoleh siswa-
siswi kami dapat membuktikan bahwa kurikulum yang di terapkan disini
sudah sesuai dan dapat meningkatkan proses pembelajaran.
13. Apa Program unggulan dan ciri khas/ budaya sekolah yang memiliki daya
saing dibanding sekolah lain?
Jawab : ada beberapa program yang menurut saya dapat dikatakan sebagai
program unggulan karena program tersebut tidak dilakukan sekolah lain,
yaitu program sekolah yang mengundang guru tamu setiap 1 minggu
sekali sesuai dengan jurusan masing-masing. Sekolah ini juga memiliki
polisi sekolah atau bisa disebut juga sebagai Korps Penegak Disiplin
Ekonomika (KPDE). dengan adanya polisi sekolah diharapkan dapat
medisiplinkan siswa sesuai dengan motto sekolah kami Sopan,Cerdas,
Disiplin.
Peningkatan terus menerus
9. Apakah seluruh personil organisasi sekolah mendapatkan pelatihan untuk
meningkatkan kompetensinya?
Jawab : iya
10. Pelatihan apa saja ?
Jawab : kalau untuk karyawan biasanya pelatihan mengenai IT agar kami
lebih mengetahui perkembangan teknologi sesuai dengan tuntutan yang
dibutuhkan dunia pendidikan.
11. Berapa kali sekolah mengadakan pelatihan terhadap guru dan karyawan?
Jawab : dalam 1 tahun itu sebanyak 2 sampai 3 kali.
Pendekatan fakta dalam mengambil keputusan
8. Apakah semua masalah terkait dengan kinerja SMM dikomunikasikan
secara efektif serta melibatkan seluruh personil?
Jawab : iya, semua masalah pasti di komunikasikan terlebih dahulu dan
keputusan tidak diputuskan dengan sepihak.
9. Apakah guru,WMM, kepala sekolah, karyawan dan komite telah
memahami tentang SMM ISO 9001: 2008 yang sudah diterapkan di
sekolah?
Jawab : iya, karena sebelum kami melaksanakan apa itu ISO, sekolah
sudah merapatkan terlebih dahulu kepada kami bahwa sekolah ingin
menerapkan sistem manajemen mutu ISO.
Hubungan saling menguntungkan
4. Apakah sekolah melakukan kerjasama dengan pihak luar ?
Jawab : iya , sekolah merakukan kerjasama dengan perusahaan, dinas,
masyarakat
5. Kerjasama seperti apa ?
Jawab : kerjasama yang sekolah lakukan dengan perusahaan itu dalam
rangka PKL dan kunjungan industry yang dilakukan siswa dan juga
program sekolah yang mengundang guru tamu dari pihak industry.
6. Keuntungan apa yang sekolah dapatkan dengan adanya kerjasama tersebut
?
Jawab : keuntungan yang sekolah dapatkan dengan adanya kerja sama
dengan perusahaan sekolah dapat mengirimkan siswa untuk PKL di
perusahaan tersebut.
Mengetahui,
Kepala Sekolah Interviewer
Supriyono Syipa Fauziah
Lampiran 12
Struktur Organisasi SMK Ekonomika
Direktur Pendidikan
H. Nurhamim, MA
Kepala Sekolah
Hj. Aliyah, S.Ag ., M.Pd
WMM
Putut Djatmiko, M.Pd
Komite Sekolah
Drs. Hamdan Fahmi
DEPDIKBUD
Ka.Administrasi & Keuangan ERICCA CHEPTIA, S.Si
K3 Perhotelan
Desi Tri Utami, SE
K3 Multimedia
Diyoto, S.Kom K3 Akuntansi
Yulyati Amalia, SE
K3 Adm Perkantoran
Suprihatin, M.Pd
Wk.Bid.Sarana Prasarana
Syafrudin, SE
WK.Bid.KBM&Kurikulum
Putut Djatmiko, M.Pd WK.Bid.Kesiswaan
Sukarman, SE
WK.Bid. HUBIN
Sindu Winarso, S.Pd,S.T par
SISWA
LAMPIRAN 13
PROFIL SEKOLAH
A. PROFILE SEKOLAH
A.1 NPSN : 20223816
A.2 NSS : 322020506022
A.3 ID SEKOLAH :
A.4 NAMA SEKOLAH :
SMK EKONOMIKA
DEPOK
A.5 TAHUN DIBUKA : 1997
A.6 TAHUN AKHIR RENOVASI :
A.7 ALAMAT : JL. GROGOL RAYA NO.2
A.8 DESA/KELURAHAN : GROGOL
A.9 KODE POS : 16512
A.10 KECAMATAN : LIMO
A.11 KABUPATEN/KOTA : DEPOK
A.12 PROVINSI : JAWA BARAT
A.13 STATUS SEKOLAH : MILIK YAYASAN/SWASTA
A.14 BENTUK SEKOLAH : SMK
A.15 JENIS SEKOLAH : SMK
A.16 JARAK SEKOLAH SEJENIS : 1000 m
A.17 WAKTU PENYELENGARAAN : PAGI DAN SIANG
A.18 SERTIFIKASI ISO : 9001 : 2008
A.19 STATUS MUTU : NQA
A.20 GUGUS SEKOLAH :
A.21 KLASIFIKASI GEOGRAFIS :
A.22 LATITUDE : -6.394505
A.23 LONGITUDE : 106.844101
B. DOKUMEN DAN PERIJINAN :.
B.1 NO. SK PENDIRIAN : 2033/102.1/Kep/05/1999
B.2 TGL. SK PENDIRIAN : 28-06-1999
B.3 NO.SK AKHIR SEKOLAH : 421.4/4547/Disdik/2014
B.4 TGL. SK AKHIR SEKOLAH : 19-09-2016
B.5 AKREDITASI : A
B.6 NO. SK AKREDITASI :
02.00/313/BAP-
SM/SK/X/2014
B.7 TGL. SK AKREDITASI : 16-10-2019
Lampiran 14
SERTIFIKAT ISO 9001:2008 SMK Ekonomika Depok
Lampiran 15
Data Sarana dan Prasarana SMK Ekonomika Depok
Tahun Ajaran 2016-2017
No Nama Fasilitas Jumlah
1. Luas tanah 3.000 m
2. Luas bangunan 2.000 m2
3. Rauang kelas 15 kelas
4. Meja 599
5. Kursi 599
6. Papan tulis 15
7. Lab. Computer 3
8. Lab. Multimedia 1
9. Lab. IPA 1
10. Lab. Administrasi Perkantoran 1
11. Lab. Akuntansi 1
12. Lab. Akomodasi perhotelan 1
13. Office (ruang kepala sekolah, guru, TU,
BP&BK, Kurikulum)
6
14. Raung ekstrakulikuler dan perlengkapan 1
15. Ruang ICT 1
16. Perpustakaan 1
17. Kantin 100 m2
18. Toilet/WC 8
19 Parkir 1.500 m2
20. Masjid (terdapat di gedung B) 1
21. Musholah 1