Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
35
PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM PENGAJARAN AL-QUR’AN DAN HADITS TERHADAP NILAI EVALUASI AKHIR PESERTA
DIDIK (Study Kasus di MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta Selatan)
Oleh:
Ary Antony Putra NIM: 103011026758
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2007 M/1428 H
PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM PENGAJARAN AL-QUR’AN DAN HADITS TERHADAP NILAI EVALUASI AKHIR PESERTA
DIDIK (Study Kasus di MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta Selatan)
36
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk memenuhi persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.I)
Oleh:
Ary Antony Putra NIM: 103011026758
Di bawah Bimbingan
Dr. H. Abdul. Majid Khon, M,Ag. Abdul Ghofur, S.Ag. NIP: 131 682 377 NIP: 150 282 506
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2007 M/1428 H
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skipsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
37
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 7 September 2007
Penulis
LEMBARAN PENGESAHAN
Skirpsi berjudul: “Implikasi Metode Resitasi dalam Pegajaran al-Qur’an
dan Hadits terhadap Nilai Evaluasi Akhir Peserta Didik MTsN 3 Pondok Pinang
Jakarta Selatan” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian
Munaqasyah pada, September 2007 di hadapan dewan penguji. Karena itu,
penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd.I) dalam bidang
Pendidikan Agama.
Jakarta, 7 September 2007
38
Panitia Ujian Munaqasyah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi) Tanggal Tanda Tangan
Drs. H. Abdul Fattah Wibisono, M.A
NIP. 150 236 009 ……………. …………….
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)
Drs. Sapiudin Shidik, M.Ag ……………. …………….
NIP. 150 299 477
Penguji I
Drs. H. Abdul Fattah Wibisono, M.A ……………. ……………
NIP. 150 236 009
Penguji II
Drs. Sapiudin Shidik, M.Ag ……………. …………….
NIP. 150 299 477
Mengetahui:
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A
NIP. 150 231 356
ABSTRAK
Ary Antony Putra Pengaruh Metode Pemberian Tugas dalam Pengajaran Al-Qur’an dan Hadits terhadap Nilai Evaluasi Akhir Peserta Didik
Dalam rangka upaya peningkatan mutu pendidikan, dalam hal ini madrasah, guru adalah salah satu faktor terpenting untuk terlaksananya pendidikan yang berkualitas selain hal-hal lainnya seperti kurikulum, kepemimpinan yang kondusif sarana dan prasarana pembelajaran, dan lain sebagainya.
Berbicara masalah guru, ia dalah sosok yang memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu pekembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Keyakinan ini muncul karena manusia adalah makhluk lemah, yang dalam perkembangannya senantiasa membutuhkan orang lain, sejak lahir, bahkan pada saat meninggal. Semua itu menunjukkan bahwa setiap orang membutuhkan orang lain dalam perkembangannya, demikian halnya peserta didik; ketika orang tua mendaftarkan anaknya ke sekolah pada saat itu juga ia menaruh harapan terhadap guru, agar anaknya dapat berkembang secara optimal.
39
Dengan demikian, guru diharapkan memiliki kemampuan dan keprofesionalisme yang tinggi sebagai seorang pengajar, pendidik, dan pembina. Ia dituntut dapat menguasai seluruh aspek yang ada di dalamnya termasuk dalam hal metode pengajaran.
Salah satu keberhasilan implementasi kurikulum sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru. Kemampuan guru yang paling utama berkaitan dengan kemampuan dan pengetahuan, serta tugas yang dibebankan kepadanya. Dengan memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai, terutama yang berkaitan dengan metode, seorang guru akan lebih mudah melakukan proses pembelajaran dengan para siswanya.
Oleh karena itu, pemakaian metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik siswa, materi, dan kondisi lingkungan pengajaran. Bila ditinjau lebih teliti sebenarnya keunggulan suatu metode terletak pada beberapa faktor yang mempengaruhinya. antara lain: tujuan, karekteristik siswa, situasi dan kondisi, kemampuan dan pribadi guru, serta sarana dan prasarana yang digunakan.
Metode pemberian tugas adalah metode pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk turut aktif dalam proses pembelajaran. Muhibbin Syah mengatakan metode pemberian tugas adalah siswa mengutip atau mengambil sendiri bagian-bagian pelajaran tersebut dari buku-buku tertentu, kemudian belajar sendiri dan berlatih hingga sampai siap sebagaimana mestinya.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh skripsi yang berjudul: “Pengaruh Metode Pemberian Tugas dalam Pengajaran al-Qur’an dan Hadits terhadap Nilai Evaluasi Akhir Peserta Didik.”
KATA PENGANTAR
بسم االله الرحمن الرحيمPuji syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada Allah SWT atas rahmat,
karunia dan hidayah yang diberikan kepada penulis sehingga penulis mampu
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul: “Implikasi Metode Resitasi
dalam Pengajaran al-Qur’an dan Hadits terhadap Nilai Evaluasi Akhir Peserta
Didik.” Shalawat serta salam penulis haturkan pula kepada Nabi Besar Muhammad
SAW, keluarga, para sahabat dan para pengikutnya yang setia sampai akhir masa.
Karya tulis yang sederhana ini, merupakan skripsi yang diajukan kepada
Fakltas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan walaupun waktu, tenaga, dan pikiran
telah diperjuangkan dengan segala keterbatasan kemampuan yang penulis miliki demi
40
terselesaikannya skripsi ini agar bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
pada umumnya.
Selama penyusunan skripsi ini dan selama penulis belajar di Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidiakn Agama Islam, penulis banyak mendapat
bantuan, motivasi, serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA., Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan.
3. Bapak Drs. Abd. Fatah Wibisono, MA., Ketua Jurusan Pendidikan Agama
Islam.
4. Bapak Drs. Syafiuddin, MA., Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.
5. Bapak Dr. Abdul Majid Khan, MA., dan Abdul Ghofur S.Ag., Dosen
Pembimbing skripsi yang telah membimbing dan mengarahkan penulis tanpa
bosan untuk menghasilkan skripsi yang baik, juga memberikan ruang
kebebasan kepada penulis untuk menentukan berbagai proporsi, kategori dan
interpretasi pada skripsi ini.
6. Para dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah
memberikan motivasi dan pelayanan serta bimbingan dalam mengambangkan
pemikiran dan intelektualitas selama belajar di bangku perkuliahan.
7. Bapak Drs. H. Muhammad Rachmat Syah, Kepala Sekolah MTsN 3 Pondok
Pinang Jakarta Selatan serta para guru yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
8. Pimpinan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta stafnya yang
membantu pelayanan fasilitas buku-buku demi selesainya skripsi ini.
9. Terkhusus buat kedua orang tuaku yang tercinta yang telah membesarkan,
mendidik, dan mencurahkan kasih sayang serta tak bosan-bosannya
memberikan bantuan secara moral, materil, semangat dan do’a buat penulis.
10. Buat bang Anwar Shaleh yang selalu sabar dan tabah serta tak pernah
mengeluh dalam membantu dan selalu memberikan dorongan buat penulis.
11. Buat teman-teman kosan (Masruri Hadi, Purwanto, Haris, Fuad, Erza, Ahmad,
Irsyad, Riki, Dauli, Arji, Heri, Abdi dan Budi) yang senasib sepenanggungan,
berbagi suka dan duka.
41
12. Buat adek-adeku Riki Indrapraja dan Sonya Wulandari yang selalu
memberikan support dan perhatian kepada penulis.
13. Teristimewa buat teman-teman sekelasku yang senasib dan seperjuangan.
Kepada semuanya penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga, semoga
Allah swt membalas kebaikan yang mereka berikan dan apabila penulis ada
kesalahan, kekurangan dan kekhilafan mohon dimaafkan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari
sistematika, bahasa maupun dari segi materi. Atas dasar ini, komentar, saran dan
kritik dari pembaca sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini, dapat membuka
cakrawala yang lebih luas bagi pembaca sekalian dan semoga bermanfaatuntuk kita
semua amin.
Jakarta, 6 September, 2007
Penulis
42
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................... 5
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................... 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI.................................................................. 7
A. al-Qur'an dan Hadits.................................................... 7
1. Definisi al-Qur'an dan Hadits ................................... 7
2. Isi pokok al –Qur’an ................................................. 13
3. Kedudukan dan Fungsi Hadits ................................. 14
B. Metode Pengajaran ..................................................... 16
1. Definisi Metode Pengajaran ..................................... 16
2. Macam-macam Metode Pengajaran ........................ 17
3. Metode Pemberian Tugas (Resitasi) ......................... 19
C. Evaluasi ...................................................................... 22
1. Pengertian Evaluasi ................................................. 22
2. Fungsi Evaluasi........................................................ 23
3. Teknik Evaluasi........................................................ 25
4. Tujuan Evaluasi........................................................ 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 30
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 30
B. Metode Penelitian .................................................................. 30
C. Variabel Penelitian ................................................................. 30
D. Populasi dan Sampel ............................................................... 32 E. Teknik Pengumpulan Data...................................................... 32
F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data ..................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN........................................................... 36
A. Profil Sekolah................................................................ 36
43
1. Sejarah..................................................................... 36
2. Struktur Organisasi .................................................. 36
3. Visi dan Misi.............................................................. 37
4. Sarana dan Prasarana .............................................. 38
B. Pengolahan dan Analisa Data........................................ 38
1. Pengolahan Data ...................................................... 38
2. Analisa Data ............................................................. 67
C. Interpretasi Data........................................................... 72
BAB V PENUTUP......................................................................... 73
A. Kesimpulan ................................................................... 73
B. Saran ............................................................................ 74
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 75
LAMPIRAN-LAMPIRAN
44
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Kisi-kisi instrumen variable metode resitasi dalam
pengajaran al-Qur’an dan Hadits.................................................. 31
2. Tabel 2 Kisi-kisi instrument variabel nilai evaluasi akhir peserta didik 31
3. Tabel 3 Indeks korelasi product moment ...................................... 34
4. Tabel 4 Jumlah bangunan dan fasilitas belajar ............................. 38
5. Tabel 5 Senang menyelesaikan tugas individu di dalam kelas....... 39
6. Tabel 6 Guru memberikan tugas belajar di dalam kelas................ 39
7. Tabel 7 Selalu menyelesaikan tugas yang diberikan guru di dalam
kelas ............................................................................................ 40
8. Tabel 8 Guru memberikan tugas menyalin ayat/hadits di dalam kelas 41
9. Tabel 9 Guru memberikan hadiah bagi siswa yang dapat
menyelesaikan tugas dengan baik di dalam kelas......................... 41
10. Tabel 10 Guru pernah memberikan tugas di luar kelas ................. 42
11. Tabel 11 Senang belajar di luar kelas ........................................... 43
12. Tabel 12Belajar di laboratorium ................................................... 43
13. Tabel 13 Menyukai tugas lapangan............................................... 44
14. Tabel 14 Selalu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas individu di
dalam kelas .................................................................................. 44
15. Tabel 15 Tugas menghafal yang diberikan guru di dalam kelas
adalah tugas individu ................................................................... 45
16. Tabel 16 Tugas menerjemahkan yang diberikan guru di dalam kelas
adalah tugas individu ................................................................... 46
17. Tabel 17 Tugas menyalin yang diberikan guru di dalam kelas adalah
tugas individu............................................................................... 46
18. Tabel 18 Tugas individu yang diberikan guru di luar kelas
memberatkan siswa ..................................................................... 47
19. Tabel 19 Tugas-tugas individu di luar kelas sangat menyenangkan 48
20. Tabel 20 Selain tugas individu guru memberikan tugas kelompok di
dalam kelas .................................................................................. 48
21. Tabel 21 Tugas di luar kelas yang diberikan guru dilakukan secara
kelompok ..................................................................................... 49
22. Tabel 22 Tugas di laboratorium yang diberikan guru dilakukan
secara kelompok.......................................................................... 50
45
23. Tabel 23 Tugas di lapangan yang diberikan guru dilakukan secara
kelompok ..................................................................................... 50
24. Tabel 24 Tugas kelompok di dalam kelas yang diberikan guru sangat
disukai ......................................................................................... 51
25. Tabel 25 Tabel data implikasi metode resitasi dalam pengajaran al-
Qur’an dan Hadits ........................................................................ 52
26. Tabel 26 Diciptakan dari apakah setan itu .................................... 53
27. Tabel 27 Orang yang tidak akan terkena godaan setan ................ 54
28. Tabel 28 Kata يتبع berarti .............................................................. 54
29. Tabel 29 Maksud langkah-langkah setan ..................................... 55
30. Tabel 30 Isi surat an-Nûr ayat 21 ................................................. 55
31. Tabel 31 Sikapmu ketika salah seorang temanmu tertimpa musibah 56
32. Tabel 32 االله سبيل يف أموالهم ... الذين مثل .................................................. 56
33. Tabel 33 Sikap seseorang yang selalu mengungkit-ungkit pemberian 57
34. Tabel 34 Disamakan dengan apakah seseorang yang bersedekah
tetapi selalu menyebutnya atau menyakiti perasaan sipenerima
berdasarkan sûrah al-Baqarah ayat 264....................................... 57
35. Tabel 35 Ditentukan oleh apakah diterima atau tidaknya perbuatan
baik manusia di sisi Allah.............................................................. 58
36. Tabel 36 Harus karena siapakah kita mencintai dan membenci
seseorang. ................................................................................... 58
37. Tabel 37 Dapat terjerumus ke dalam manakah orang yang mencintai
sesuatu karena hawa nafsunya .................................................... 59
38. Tabel 38 Selamat dari apakah kita bila benci dari kekufuran ........ 59
39. Tabel 39 Akan memperoleh apakah orang yang mencintai dan
membenci karena Allah swt.......................................................... 60
40. Tabel 40 Terdapat bacaan apakah pada lafal 60 ........................ حكيما
41. Tabel 41 Sebaiknya di baca apakah mad jâ'iz munfasil ................. 61
42. Tabel 42 ياايها الذين امنوا ولا تتبعوا خطواب الشيطان Bacaan apakah yang tepat
pada ayat yang digaris bawah ...................................................... 62
43. Tabel 43 ثلا ث من آن فيه وجد حلا وة الايمان Bacaan apakah yang tepat pada
hadits yang digaris bawah............................................................ 62
44. Tabel 44 ختم االله على قلوبهم وعلى سمعهم Bacaan apakah yang tepat pada
ayat yang digaris bawah............................................................... 63
45. Tabel 45 لقد آان لكم فى رسول االله اسوة حسنة Bacaan apakah yang tepat pada
hadits yang digaris bawah............................................................ 63
46
46. Tabel 46 Tabel data jawaban siswa .............................................. 65
47. Tabel 47 Tabel data evaluasi akhir peserta didik .......................... 66
48. Tabel 48 Tabel data skor metode resitasi (Skor Variabel X) .......... 68
49. Tabel 49 Tabel data skor nilai evaluasi akhir peserta didik (Skor
Variabel Y).................................................................................... 69
50. Tabel 50 Tabel Perhitungan Variabel X dan Y................................ 70
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, kondisi pendidikan agama Islam di Indonesia menghadapi
berbagai persoalan dan kesenjangan dalam berbagai aspek yang kompleks,
yaitu: berupa persoalan dikotomi pendidikan, kurikulum, tujuan, sumber daya,
serta manajemen pendidikan Islam. Upaya perbaikannya belum dilakukan
secara mendasar, sehingga terkesan seadanya saja. Usaha pembaharuan
dan peningkatan pendidikan Islam sering dilakukan sepotong-sepotong atau
tidak bersifat komprehensif dan menyeluruh serta sebagian besar sistem dan
lembaga pendidikan Islam secara mendasar selalu dihambat oleh berbagai
47
masalah, mulai dari persoalan dana sampai tenaga ahli, sehingga "pendidikan
Islam dewasa ini, terlihat orientasinya yang semakin berkurang jelas".1
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional berbunyi:
"Pendidikan nasional yang berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab".2
Dengan tercantumnya kata beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia dalam rumusan tujuan pendidikan
nasional tersebut menunjukkan bahwa pendidikan agama diharapkan
berperan langsung dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional,
karena tanpa melalui pendidikan agama, keimanan dan ketaqwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa tersebut tidak mungkin dapat diwujudkan, karena itu
pendidikan agama termasuk pendidikan agama Islam mempunyai peran dan
kedudukan yang penting dalam sistem pendidikan nasional, yaitu sebagai sub
sistem dari sistem pendidikan nasional.
Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan agama Islam tidak terlepas dari
keberhasilan pencapaian kurikulum di sekolah. Begitu juga di sekolah,
kurikulum tidak dapat dicapai secara maksimal apabila kurikulum di kelas
(TIK, Kompetensi Dasar untuk istilah saat ini) tidak dapat digapai secara
maksimal. Inilah yang kemudian disebut sebagai mata rantai yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya.
Permasalahan yang sering kali dijumpai dalam pengajaran, khususnya
pengajaran agama Islam adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada
siswa secara baik sehingga diperoleh hasil maksimal. Di samping itu, masalah
lainnya yang sering didapati adalah kurangnya perhatian guru agama
terhadap variasi penggunaan metode pengajaran dalam upaya peningkatan
mutu pengajaran secara baik. Padahal salah satu hal yang terpenting dalam
1Hujair Sanaky, Paradigma Pendidikan Islam: Membangun Masyarakat Madani Indonesia,
(Yogyakarta: Safiria Insania Prees, Oktober, 2003), h. 9. 2Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Fokusmedia,
2003), h. 6-7.
48
pengajaran adalah bagaimana seorang guru bisa memberikan pengajaran
yang menyenangkan melalui metode pengajaran yang variatif dan tidak
monoton sehingga peserta didik menyenangi pengajaran dan pelajaran yang
diberikan oleh seorang guru. Dengan demikian maka tujuan pembelajaran
akan tercapai tidak hanya pada aspek kognitif saja akan tetapi juga pada
aspek-aspek lainnya; yaitu aspek afektif dan aspek psikomotorik.
Sebagai salah satu lembaga pendidikan yang yang dikelola oleh Departemen
Agama, Madrasah Tsanawiyah merupakan sekolah lanjutan tingkat pertama
yang berciri khas agama Islam. Madrasah Tsanawiyah yang merupakan
bagian dari rentetan pendidikan dasar mempunyai arti yang sangat penting
bagi perkembangan anak didik di masa yang akan datang.
Kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa madrasah-madrasah yang ada
masih relatif tertinggal dibandingkan pendidikan umum yang sederajat.
Sebagai contoh, sampai saat ini madrasah masih mengalami banyak
permasalahan. Seperti lemahnya mamajemen pengelolaan, kurangnya
sumber daya manusia pendukungnnya, sarana prasarana yang tidak
memenuhi standar dan lain sebagainya. Dengan demikian mutu lembaga
pendidkan ini relatif belum memuaskan bila diukur dengan rata-rata hasil
pendidikan lain, terutama lembaga pendidikan umum yang setingkat.
Dalam rangka upaya peningkatan mutu pendidikan, dalam hal ini madrasah,
guru adalah salah satu faktor terpenting untuk terlaksananya pendidikan
yang berkualitas selain hal-hal lainnya seperti kurikulum, kepemimpinan yang
kondusif sarana dan prasarana pembelajaran, dan lain sebagainya.
Berbicara masalah guru, ia adalah sosok yang memiliki andil yang sangat
besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan
dalam membantu pekembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan
hidupnya secara optimal. Keyakinan ini muncul karena manusia adalah
makhluk lemah, yang dalam perkembangannya senantiasa membutuhkan
orang lain, sejak lahir, bahkan pada saat meninggal. Semua itu menunjukkan
bahwa setiap orang membutuhkan orang lain dalam perkembangannya,
demikian halnya peserta didik; ketika orang tua mendaftarkan anaknya ke
sekolah pada saat itu juga ia menaruh harapan terhadap guru, agar anaknya
dapat berkembang secara optimal.
49
Dengan demikian, guru diharapkan memiliki kemampuan dan keprofesionalan
yang tinggi sebagai seorang pengajar, pendidik, dan pembina. Ia dituntut
dapat menguasai seluruh aspek yang ada di dalamnya termasuk dalam hal
metode pengajaran.
Metode pengajaran adalah sistem penggunaan teknik-teknik di dalam
interaksi dan komunikasi antara guru dan murid dalam proses belajar
mengajar sebagai proses pendidikan. Metode mengajar mempunyai dua
aspek: aspek ideal dan aspek teknis.3
1. Aspek ideal, secara ideal harus diingat bahwa program belajar
mengajar adalah sarana untuk mencapai tujuan pendidikan. Yang
menjadi pedoman utama adalah agar tercapai perkembangan peserta
didik yang optimal dan ini harus tertanam dalam sikap dasar guru
agama, yang diwujudkan dalam pendekatan guru terhadap peserta
didik sesuai dengan tahap perkembangannya.
2. Aspek teknis, terdapat bermacam-macam teknis yang dapat
digunakan dalam interaksi dan komunikasi itu, antara lain: bermain,
tanya jawab, ceramah, diskusi, peragaan, experimen, kerja kelompok,
sosiodrama, karyawisata dan modul. Seyogyanya guru dapat
mengenal berbagai teknik, agar dapat menerapkan secara tepat,
sesuai dengan keadaan.
Hal tersebut sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Basyrudin Usman
tentang pengertian metode pengajaran, yaitu: suatu cara penyampaian bahan
pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode
mengajar tidak dapat diabaikan karena metode mengajar tersebut turut
menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dan merupakan
bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran.4
Salah satu keberhasilan implementasi kurikulum sangat dipengaruhi oleh
kemampuan guru. Kemampuan guru yang paling utama berkaitan dengan
3Zakiyah Darajat, Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga Dan Sekolah, (Jakarta: CV Ruhama,
1995), h. 97.
4Basyruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press, Juni, 2002), h.
31.
50
kemampuan dan pengetahuan, serta tugas yang dibebankan kepadanya.5
Dengan memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai, terutama
yang berkaitan dengan metode, seorang guru akan lebih mudah melakukan
proses pembelajaran dengan para siswanya.
Oleh karena itu, pemakaian metode harus sesuai dan selaras dengan
karakteristik siswa, materi, dan kondisi lingkungan pengajaran. Bila ditinjau
lebih teliti sebenarnya keunggulan suatu metode terletak pada beberapa
faktor yang mempengaruhinya, antara lain: tujuan, karakteristik siswa, situasi
dan kondisi, kemampuan dan pribadi guru, serta sarana dan prasarana yang
digunakan.6
Metode pemberian tugas adalah metode pengajaran yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk turut aktif dalam proses pembelajaran.
Muhibbin Syah mengatakan metode pemberian tugas adalah siswa mengutip
atau mengambil sendiri bagian-bagian pelajaran tersebut dari buku-buku
tertentu, kemudian belajar sendiri dan berlatih hingga sampai siap
sebagaimana mestinya.7
Dari pemaparan tersebut terlihat jelas bahwa tidak hanya guru yang aktif
akan tetapi siswa juga menjadi bagian terpenting bagi suksesnya proses
pembelajaran, yang pada akhirnya siswa akan merasakan langsung pengaruh
baik dari proses pembelajaran sehingga ia akan merasa senang dan nyaman
untuk kemudian terus aktif dalam proses pembelajaran pada masa-masa yang
akan datang.
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, penulis tertarik untuk
mengkaji lebih jauh skripsi yang berjudul: “Implikasi Metode Resitasi dalam
Pengajaran al-Qur’an dan Hadits terhadap Nilai Evaluasi Akhir Peserta Didik.”
B. Identifikasi Masalah
Latar belakang di atas, mengisyaratkan kepada seorang guru bahwa ia harus
mampu menyajikan materi yang akan diajarkan kepada peserta didiknya,
menguasai materi yang diajarkan, penguasaan kelas dan lain sebagainya. Di
samping itu, ia juga dituntut untuk menguasai metode pengajaran dan dapat
menyesuaikannya dengan materi tersebut serta sesuai dengan karakteristik
5E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004. Panduan Pembelajaran KBK. (Bandung: Remaja
Rosdakarya, Juni, 2004), h. 4. 6Basyruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, h. 32. 7Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997), h. 204.
51
siswa. Oleh karena itu, penelitian ini hendak mengungkapkan implikasi
metode resitasi dalam pengajaran al-Qur'an dan Hadits terhadap nilai
evaluasi akhir peserta didik dengan mengambil studi kasus di MTs Negeri 3
Pondok Pinang Jakarta Selatan.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berkaitan dengan latar belakang permasalahan yang telah dijabarkan,
peneliti memfokuskan penelitian pada implikasi metode resitasi
(pemberian tugas) hapalan dan PR (Pekerjaan Rumah) dalam pengajaran
al-Qur'an dan Hadits kelas II terhadap nilai evaluasi akhir peserta didik
MTsN Pondok Pinang.
2. Perumusan Masalah
Penelitian ini dapat dirumuskan:
a. Bagaimanakah implikasi metode resitasi dalam pengajaran al-Qur'an
dan Hadits?p
b. Bagaimanakah nilai evaluasi akhir peserta didik?
c. Bagaimanakah implikasi metode resitasi dalam pengajaran al-
Qur'an dan Hadits terhadap nilai evaluasi akhir peseta didik?
D. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada masalah yang telah dirumuskan, penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui:
a. Implikasi metode resitasi dalam pengajaran al-Qur'an dan Hadits.
b. Nilai evaluasi akhir peserta didik.
c. Implikasi metode resitasi dalam pengajaran al-Qur'an dan Hadits
terhadap nilai evaluasi peseta didik.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:
a. Melengkapi dan atau memperluas khasanah teori yang sudah
diperoleh melalui penelitian lain sebelumnya.
b. Menyajikan suatu wawasan khusus tentang Metode dan Nilai
Evaluasi Peserta Didik
c. Memberikan peluang kepada siapa saja untuk melakukan penelitian
lebih lanjut dan mendalam tentang hal yang sama dengan
52
menggunakan teori-teori yang belum digunakan dalam penelitian
ini.
BAB II
KAJIAN TEORI
D. al-Qur’an Dan Hadits
a. Definisi al-Qur’an dan Hadits
a. Definisi al-Qur’an
Nama al-Qur’an adalah nama yang paling populer dan menonjol. Allah memberikan keistimewaan kepada kitab yang diturunkan pada Rasulullah saw dengan nama al-Qur’an karena nama ini tidak diberikan kepada kitab-kitab samawi sebelumnya. Kata al-Qur’an terambil dari kata-kata qira'ah dan nama ini dikhususkan untuk kitab yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw, sehingga kata ini menjadi ‘alam (proper name) bagi al-Qur’an.
Ar-Raghib dalam kitab al-Mufradat sebagaimana yang dikutip oleh Shalah Abdul Fatah al-Khalidi mengemukakan pendapat seorang ulama, "Penamaan kitab ini dengan nama al-Qur’an adalah karena ia menghimpun seluruh dari kitab-kitab Allah, bahkan karena ia menghimpun seluruh ilmu. Hal itu, seperti yang diisyaratkan firman Allah Ta'ala dalam sûrah Yusuf/12: 111, “… dan menjelaskan segala sesuatu...”.8
Dari segi bahasa terdapat berbagai pendapat para ahli
mengenai pengertian al-Qur’an. Sebagian berpendapat, penulisan lafal
al-Qur’an dibubuhi huruf hamzah (dibaca al-Qur’an القرأن). Pendapat lain
mengatakan penulisannya tanpa dibubuhi huruf hamzah (dibaca al-
Qur’an القرآن) as-Syafi'i al-Farra, dan al-Asy'ari termasuk di antara ulama
yang berpendapat bahwa lafal al-Qur’an ditulis tanpa huruf hamzah.9
Al-Syafi'i mengatakan, sebagaimana yang dikutip oleh Abuddin Nata bahwa;
“lafal al-Qur’an yang terkenal itu bukan musytaq (pecahan dari akar kata apapun) dan bukan pula berhamzah (tanpa tambahan huruf hamzah di tengahnya, jadi dibaca al-Qur’an). Lafal tersebut sudah lazim digunakan dalam pengertian Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Dengan demikian menurut al-Syafi'i, lafal
8Shalah Abdul Fatah al-Khalidi, Kunci Berinteraksi dengan Al-Qur'an, (Jakarta: Robbani Press, 2002), h. 13-14.
9Abuddin Nata, Al-Qur'an dan Hadits, (Jakarta: PT RajaGrafindo Pesada 2000), h. 51.
53
tersebut bukan berasal dari akar kata qara-a (membaca), sebab kalau akar katanya qara'a, tentu tiap sesuatu yang dibaca dapat dinamai al-Qur’an. Lafal tersebut memang nama khusus bagi al-Qur’an, sama dengan nama Taurat dan Injil.10
Masih sejalan dengan pendapat di atas, sebagaimana yang telah
dikutip oleh Subhi as-Shalih bahwa al-Asy'ari dan para pengikutnya
mengatakan;
“Lafal al-Qur’an adalah musytaq atau pecahan dari akar kata qarn. Ia mengemukakan contoh kalimat qarnusy-syai' bisysyai' (menggabungkan sesuatu dengan sesuatu). Kata qarn dalam hal ini bermakna gabungan atau kaitan, karena surah-surah dan ayat-ayat al-Qur’an saling bergabung dan berkaitan”.11
Tiga pendapat di atas pada prinsipnya berkesimpulan bahwa
lafal al-Qur’an adalah al-Qur’an (tanpa huruf hamzah di tengahnya). Hal
ini berbeda dengan pemakaian kaidah pembentukan kata yang umum
digunakan dalam bahasa Arab. Meskipun demikian, ketiga pendapat
tersebut memperlihatkan fungsi dan kedudukan al-Qur’an sebagai
kitabullah yang ayat-ayatnya saling berkaitan satu sama lain sehingga
merupakan satu kesatuan yang serasi.
Di antara para ulama yang berpendapat bahwa lafal al-Qur’an
ditulis dengan tambahan huruf hamzah ditengahnya adalah al-Zajjaj
dan al-Lihyani serta jama'ah lainnya.12
Menurut al-Zajjaj, sebagaimana yang dikutip oleh Abuddin Nata
mengatakan;
“Lafal al-Qur’an ditulis dengan huruf hamzah di tengahnya berdasarkan pola kata (wazn) fu'lan. Lafal tersebut bentukan (musytaraq) dari akar kata qar'un yang berarti jam'un. Selanjutnya ia mengemukakan contoh kalimat quri'al ma'u fil haudi yang artinya: Air itu dikumpulkan dalam kolam. Dalam kalimat ini kata qar'un bermakna jam'un yang dalam bahasa Indonesia bermakna kumpul. Alasannya, al-Qur’an mengumpulkan atau menghimpun intisari kitab-kitab suci terdahulu”.13
10Ibid., h. 52. 11Subhi As-Shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur'an, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2004), h.
5. 12Ibid., h. 5-6. 13Nata, Al-Qur'an dan Hadits h. 53.
54
Sebagaimana al-Zujjaj, al-Lihyani berpendapat sebagaimana
yang dikutip oleh Abuddin Nata bahwa lafal al-Qur’an ditulis dengan
huruf hamzah di tengahnya berdasarkan pola kata ghufran dan
merupakan pecahan dari akar kata qara'a yang bermakna tala
لا ) membaca). Lafal al-Qur’an digunakan untuk menamai sesuatu yang/ت
dibaca, yakni obyek dalam bentuk masdar.14
Pada terakhir ini adalah pendapat yang lazim dipegang oleh
masyarakat pada umumnya. Sejalan dengan pendapat tersebut, Hasbi
Ash-Shiddieqy mengatakan, sebagaimana yang dikutip oleh Abuddin
Nata bahwa al-Qur’an menurut bahasa ialah bacaan atau yang dibaca.
al-Qur’an adalah masdar yang diartikan dengan arti isim maf'ul, yaitu
maqru', yang dibaca.15 Menurut Shubhi Ash-Shalih, berpendapat ini
lebih kuat dan lebih tepat, karena dalam bahasa Arab lafal al-Qur’an
adalah bentuk masdar yang maknanya sinonim dengan qira'ah, yakni
bacaan.16 Sebagai contoh, firman Allah swt:
فإذا قرأناه فاتبع قرآنه• إن علينا جمعه وقرآنه
Artinya: "Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (didadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu". (QS. al-Qiyamah, 75:17-18).
Lafal qara'a yang bermakna tala (membaca) diambil orang-
orang Arab dari bahasa Armenia dan digunakan dalam percakapan
sehari-hari.
Kata qara'a tersebut dapat pula berarti menghimpun dan
mengumpulkan. Qira'ah berarti mengumpulkan huruf-huruf dan
kalimat-kalimat dalam bacaan.17
Dengan mengikuti beberapa pendapat di atas dapat diperoleh
kesimpulan bahwa secara lughawy al-Qur’an berarti saling berkaitan,
berhubungan antara satu ayat dengan ayat lain, dan berarti pula
bacaan. Semua pengertian ini memperlihatkan kedudukan al-Qur’an
14Ibid., h. 53. 15 Ibid., h. 53. 16Subhi, Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur'an, h. 6. 17Nata, Al-Qur'an dan Hadits h. 54.
55
sebagai kitabullah yang ayat-ayat dan surat-suratnya saling
berhubungan, dan ia merupakan bacaan bagi kaum muslimin.
Dari segi istilah para ahli memberikan definisi al-Qur’an sebagai
berikut:
Menurut Abdul Wahhab Khallaf;
"al-Qur’an adalah kalam Allah swt yang diturunkan oleh-Nya dengan perantaraan Malaikat Jibril ke dalam hati Rasulullah, Muhammad bin Abdullah dengan lafadz bahasa Arab dan dengan makna yang benar, agar menjadi hujjah Rasulullah saw dalam pengakuannya sebagai Rasulullah. Juga sebagai undang-undang yang dijadikan pedoman ummat manusia dan sebagai amal ibadah bila dibacanya. Ia ditadwinkan di antara dua lembar mushaf yang dimulai dengan surat al-Fâtihah dan ditutup dengan surat an-Nâs yang telah sampai kepada kita secara teratur, baik dengan bentuk tulisan atau lisan, dari generasi ke generasi lain, dengan tetap terpelihara dari perubahan dan penggantian."18
Menurut Manna' al-Qaththan, al-Qur’an adalah kalamullah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dan membacanya adalah
ibadah.19
Menurut Muhammad Usman Najati dalam bukunya yang berjudul
al-Qur’an dan Psikologi mengatakan, al-Qur’an adalah agama dan
petunjuk yang diturunkan Allah kepada nabi Muhammad saw untuk
seluruh umat manusia.20
Di antara ulama juga terjadi perbedaan dalam penelusuran asal-
usul al-Qur’an, termasuk pemberian definisi al-Qur’an. Jika
direnungkan secara lebih mendalam dan seksama, terdapat unsur al-
Qur’an yang disepakati oleh pakar ilmu al-Qur’an.21
1. al-Qur’an adalah wahyu atau kalamullah. Seluruh definisi yang
diberikan oleh para ahli selalu diawali oleh penyebutan bahwa
al-Qur’an adalah kalam atau wahyu Allah.
18 Abdul Wahhab Khallaf, Kaidah-kaidah Hukum Islam Ilmu Ushul Fiqh, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), h. 22. 19 Manna' al-Qaththan, Mabahits Fi Ulum al-Qur'an, Mansyurat al-Ashral-Hadits, h. 20. 20 Muhammad Usman Najati, al-Qur'an dan Psikologi, (Jakarta: Aras Pustaka, 2003), ix.
21Ahmad Izzan, Ulumul Qur'an, (Bandung: Tafakkur, 2005), h. 29.
56
2. al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Berarti
kalam atau wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi dan rasul
lainnya tidak bisa dinamai al-Qur’an.
3. al-Qur’an disampaikan melalui Malaikat Jibril. Semua ayat al-
Qur’an diwahyukan dengan perantara Malaikat Jibril.
4. al-Qur’an diturunkan dalam bentuk lafal dan bahasa Arab.
Ulama meyakini bahwa al-Qur’an diturunkan Allah bukan
semata-mata dalam bentuk makna seperti halnya dengan Hadits
Qudsi, melainkan juga sekaligus lafalnya. Karena lafal dan
maknanya berasal dari Allah, terjemahan al-Qur’an dan
tafsirnya yang dalam bahasa Arab sekalipun tidak dapat
dikatakan sebagai al-Qur’an.
Berdasarkan keempat unsur al-Qur’an di atas, dapat dikatakan
bahwa al-Qur’an ialah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammmad saw dalam bentuk lafal Arab dengan perantaraan
Malaikat Jibril, diriwayatkan secara mutawatir, diawali oleh surat al-
Fâtihah diakhiri oleh surat an-Nâs dan ditulis dalam mushaf.
Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Muhammad Ali ash-
Shabuni yang telah disepakati oleh para ulama, khususnya ulama
Ushul-Fiqh. al-Qur’an adalah kalam Allah yang memiliki mu'jizat,
diturunkan kepada penutup para nabi dan rasul, dengan melalui
perantara Malaikat Jibril, ditulis dalam berbagai mushaf, dinukilkan
kepada kita dengan cara mutawatir (tawatur), dan dianggap ibadah
membacanya yang dimulai dengan surat al-Fatihah dan ditutup oleh
surat an-Nâs. al-Qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan dari sisi
Allah kepada Rasul-Nya Muhammad ibn Abd Allah, penutup para nabi,
yang dinukilkan darinya dengan penukilan yang mutawatir
nazham/lafal maupun maknanya, dan merupakan Kitab Samawi yang
terakhir penurunannya.
b. Definisi Hadits
Definisi Hadits menurut bahasa mempunyai beberapa arti: Pertama, Jadid, lawan qadim = yang baru. Jama'nya: hidats, hudatsa' dan huduts . Kedua, Qarib = yang dekat; yang belum lama lagi terjadi, seperti dalam perkataan "haditsul ahdi bi'l-Islam" = orang yang baru memeluk agama Islam. Jama'nya: hidats, hudatsa' dan huduts. Ketiga, Khabar = warta, yakni: "ma yutahaddatsu bihi wa yunqalu" = sesuatu yang dipercakapkan dan dipindahkan dari seseorang kepada
57
seseorang sama maknanya dengan "hidditsa". Dari makna inilah diambil perkataan "hadits Rasulullah".22
Kata al-Farra', sebagaimana yang dikutip oleh Muhammad
Hasbi, Ahadits sebenarnya jama' dari uhdutsah, kemudian
dijadikannya jama' bagi hadits. Dalam pada itu mereka tidak
mengatakan "uhdutsah Nabi".23
Sebagian ulama menetapkan, bahwa lafad ahadits jama' dari
hadits yang tidak menurut qiyas, atau jama' yang syadz.
Kata al-Zarkasyy dalam al-Bahr al-Muhith, sebagaimana yang
dikutip oleh Muhammad Hasbi, "lafad hadits bukan isim jama', dia jama'
taksir bagi hadits yang tidak menurut qiyas seperti abathil. Isim jama'
tak ada yang sewazan ini".24
Sedangkan definisi hadits secara istilah yang dikemukakan oleh
ahli-ahli hadits, sunnah adalah sabda, pekerjaan, ketetapan, sifat
(watak budi atau jasmani); atau tingkah laku Nabi Muhammad saw, baik
sebelum menjadi Nabi maupun sesudahnya.25 Dengan arti ini, menurut
mayoritas ulama sunnah sinonim dengan hadits.
Hadits menurut istilah ahli hadits, ialah:
وتقريرههالوحا وهالعفا ومليه وسلعى االله ل صهالوقا
"Segala ucapan Nabi, segala perbuatannya, segala keadaannya dan pengakuannya.”26
Sebagian ulama seperti Ath-Thiby berpendapat, sebagaimana
yang dikutip oleh M. Hasbi Ash Shiddieqy bahwa hadits itu melengkapi
sabda Nabi, perbuatan dan taqrirnya, melengkapi perkataan,
22M. Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, (Jakarta: PT Bulan
Bintang), h. 20-21.
23Ibid., h. 21. 24Ibid., h. 21. 25M. Azami, Hadits Nabawi dan sejarah Kodifikasinya, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 200), h.
14. 26 Hasbi, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, h. 22-23.
58
perbuatan dan taqrir sahabat, sebagaimana melengkapi pula
perkataan, perbuatan dan taqrir tabi'in.27
Maka suatu hadits yang sampai kepada Nabi dinamai marfu',
yang sampai kepada sahabat dinamai mauquf dan yang sampai kepada
tabi'in saja dinamai maqthu.
b. Isi pokok al –Quran
a. Allah
Abdu Ar-Rahman Hasan dalam bukunya "al-Âqîdatu al-Islamiyah
Wa Ususuhâ" sebagaimana yang dikutip oleh Syahminan Zaini,
menyatakan; "Allah adalah isim nama dalam bahasa Arab atas zat
Tuhan yang mengumpulkan semua sifat-sifat kesempurnaan dan suci
dari semua sifat-sifat kekurangan yang tidak sesuai dengan
kesempurnaan keuluhiyahan dan kerububiyahan-Nya".28
Menurut Fazlur Rahman dalam bukunya tema pokok al-Qur’an
menyatakan;
“Perkataan Allah, nama tuhan yang sesungguhnya, lebih dari 2500 kali disebutkan di dalam al-Qur’an. Meskipun demikian al-Qur’an bukanlah sebuah risalah mengenai Tuhan dan sifat-sifat-Nya. Menurut al-Qur’an, eksistensi Tuhan benar-benar bersifat fungsional. Dia adalah Pencipta serta Pemelihara alam semesta dan manusia, terutama sekali Dia-lah yang memberikan petunjuk kepada manusia dan yang akan mengadili manusia nanti, baik secara individual maupun kolekif, dengan keadilan yang penuh belas kasih”.29
Farid Wajdi dalam bukunya "Dâiratul Ma'arif al-Qamil 'Asri"
sebagaimana yang dikutip oleh Syahminan Zaini, menyatakan: "Allah
adalah nama bagi pencipta SWT dan Dia adalah semasyhur-masyhur
nama-Nya serta bagi-Nya ada nama-nama yang baik".
27Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, (Jakarta: PT.
Pustaka Rizki Putra, 1997), h. 4.
28 Syahminan Zaini, Isi Pokok Ajaran Al-Qur'an, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), h. 5. 29 Fazlur Rahman, Tema Pokok Al-Qur’an, (Bandung: Penerbit Pustaka, 1996), h. 1.
59
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan, bahwa
Allah nama bagi pencipta alam semesta yang wajib ada-Nya yang
mempunyai semua sifat-sifat kesempurnaan, dan suci dari semua sifat-
sifat kekurangan yang tidak sesuai dengan kesempurnaan
keuluhiyahan dan kerububiyahan-Nya.
b. Manusia
Prof. Abbas Mahmud al-Aqqad dalam bukunya "Haqâiq al-Islam
Wa Abâtilu Khusumihî" sebagaimana yang dikutip oleh Syahminan
Zaini, mengatakan; al-Qur’an dan as-Sunah memberikan pengertian
tentang manusia sebagai berikut: "Manusia adalah makhluk yang
bertanggung jawab, yang diciptakan dengan sifat-sifat ketuhanan".30
Pengertian tersebut mengandung tiga unsur pokok, yaitu:
Manusia adalah makhluk Allah, manusia bertanggung jawab, dan
Manusia diciptakan dengan sifat-sifat Allah.
c. Alam
Menurut Islam, segala sesuatu yang selain Allah dan segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah disebut alam. Dengan demikian, sebenarnya manusia termasuk ke dalam sebahagian dari alam. Tetapi karena kedudukan dan martabat manusia yang istimewa, seperti telah dikemukakan di atas maka pembahasan tentang manusia dipisahkan dari pembahasan alam.
Perbedaan terpenting di antara Allah dengan ciptaan-Nya adalah jika Allah tak terhingga dan mutlak, maka setiap sesuatu yang diciptakan-Nya adalah terhingga. Setiap sesuatu memiliki potensi-potensi tertentu tetapi betapapun banyaknya potensi-potensi tersebut tidak dapat membuat yang terhingga melampaui keterhinggaannya dan menjadi tidak terhingga. Inilah yang dimaksudkan al-Qur’an ketika ia mengatakan bahwa setiap sesuatu selain daripada Allah “mempunyai ukurannya” dan oleh karena itu, tergantung kepada Allah.31
3. Kedudukan dan Fungsi Hadits
Hadits Nabi saw merupakan penafsiran al-Qur’an dalam praktek
atau penerapan ajaran Islam secara faktual dan ideal. Demikian ini
mengingat bahwa pribadi Rasulullah merupakan perwujudan dari al-
30Zaini, Isi Pokok Ajaran Al-Qur'an, h. 87. 31Rahman, Tema Pokok Al-Qur’an, h. 97.
60
Qur’an yang ditafsirkan untuk manusia, serta ajaran Islam yang dijabarkan
dalam kehidupan sehari-hari.32
Dalam beberapa tempat, penjelasan-penjelasan yang
diisayaratkan oleh ayat-ayat al-Qur’an hanya bersifat umum mujmal atau
mutlak. Misalnya tentang perintah shalat yang diungkapkan secara
mujmal, tidak menerangkan bilangan rakaatnya, tidak menerangkan cara-
caranya maupun syarat rukunnya.
Banyak hukum-hukum di dalam al-Qur’an yang di antaranya sulit
dipahami atau dijalankan, bila tidak diperoleh keterangan dari hadits Nabi
saw. Oleh sebab itu, para sahabat yang tidak memahami al-Qur’an perlu
kembali kepada rasulullah saw, untuk memperoleh penjelasan yang
diperlukan tentang ayat-ayat al-Qur’an.
Dengan demikian, maka hadits nabi saw berkedudukan sebagai
sumber hukum Islam kedua setelah al-Qur’an. Hal ini sesuai dengan
firman Allah:
اوهتنا فهن عماآها نم وهوذخ فلوس الرماآتا امو
Artinya: "…Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah…” (QS. Al-Hasyr: 7)
Kedudukan hadits terhadap al-Qur’an, sedikitnya mempunyai tiga
fungsi pokok:
1. Memperkuat dan menetapkan hukum-hukum yang telah ditentukan
oleh al-Qur’an (sebgai Bayân Taqrîr), Seperti:
فاجتنبوا الرجس من الأوثان واجتنبوا قول الزور
Artinya: "…maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta…” (QS. Al-Haj: 30)
2. Memberikan penafsiran terhadap ayat-ayat yang masih bersifat
mujmal dan bersifat mutlaq (Bayân Tafsîr). Penjelasan Rasulullah
terhadap ayat-ayat yang demikian dapat berupa: a. Menafsilkan kemujmalannya, seperti perintah mengerjakan
shalat, membayar zakat, dan menunaikan haji.
32Muhammad Ahmad dan M. Mudzakir, Ulumul Hadits, (Bandung: CV Pustaka Setia,
2000), h 18.
61
b. Memberikan persyaratan, misalnya ketentuan tentang anak-
anak dapat memusakai harta orang tuanya dan keluarganya. c. Memberi kekhususan (Bayân takhsîsh), ayat yang masih bersifat
umum, misalnya tentang keharaman bangkai dan darah. 3. Menetapkan hukum aturan-aturan yang tidak didapati (diterangkan
di dalam al-Qur’an), misalnya dalam masalah perkawinan. Allah
menghalalkan persetubuhan dengan jalan nikah dan
mengharamkannya lantaran zina. Maka bagaimanakah
persetubuhan itu terjadi sesudah nikah memenuhi syarat? Maka
Rasulullah bersabda:
Artinya: "Siapa saja wanita yang menikah tanpa ijin walinya maka nikahnya batal, maka kalau sudah terjadi persetubuhan dengannya maka dia berhak menerima mahar lantaran persetujuan itu." (HR. Abu Daud dan Turmudzi). 33
E. Metode Pengajaran
1. Definisi Metode Pengajaran
Menurut Ahmad Sabri, dalam bukunya startegi belajar mengajar &
micro teaching menyatakan;
“Metode Pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seorang guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran”.34
Syarat-syarat yang harus diperhatikan seorang guru dalam
penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif,
minat atau gairah belajar siswa.
b. Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk
belajar lebih lanjut, seperti melakukan inovasi dan ekspotasi.
c. Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi
siswa untuk mewujudkan hasil karya.
d. Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan
kegiatan kepribadian siswa.
33 Ibid., hlm. 20. 34Ahmad Sabri, Startegi Belajar Mengajar & Micro teaching, (Jakarta:
QuantumTeaching, 2007), h. 49.
62
e. Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik
belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha
pribadi.
f. Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan
mengembangkan nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan
sehari-hari.35
2. Macam-macam Metode Pengajaran
Memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses
belajar mengajar yang menarik. Ketepatan penggunaan metode mengajar
tersebut sangat bergantung kepada tujuan, isi, proses belajar mengajar
dan kegiatan belajar mengajar.36 Ditinjau dari segi penerapannya, metode-
metode ada yang tepat digunakan untuk siswa dalam jumlah kecil. Ada
juga yang tepat digunakan di dalam kelas atau di luar kelas. Di bawah ini
akan diuraikan secara singkat beberapa metode mengajar dan
penggunaanya.
a. Metode Ceramah
Yang dimaksud dengan metode ceramah ialah suatu metode di
dalam pendidikan dan pengajaran di mana cara menyampaikan
pengertian-pengertian materi pengajaran kepada anak didik
dilaksanakan dengan lisan. Hubungan antara guru dan anak didik
banyak menggunakan bahasa lisan.37
b. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan
terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab
pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru
bertanya siswa menjawab, begitu juga sebaliknya.
c. Metode Diskusi
Diskusi adalah suatu kegiatan kelompok untuk memecahkan suatu
masalah dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang
lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau menyelesaikan
keputusan bersama. Dalam diskusi setiap orang diharapkan meberikan
sumbangan pemikiran sehingga seluruh kelompok kembali dengan
pemahaman yang sama dalam suatu keputusan atau kesimpulan.
35 Ibid., hlm. 49-50. 36 Ibid., hlm. 50.
37Abu Ahmadi, Metodik khusus Pendidikan Agama, (Bandung: Armico, 1986), h.110.
63
d. Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok mengandung pengertian bahwa siswa
dalam satu kelas dipandang sebagai suatu kesatuan tersendiri atau
dibagi atas kelompok-kelompok kecil.
e. Metode Demonstrasi dan Eksprimen
Metode demonstarsi adalah suatu metode yang digunakan untuk
memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang
berkenaan dengan bahan pelajaran. Metode ini menghendaki guru
yang lebih aktif dari pada anak didik. Misalnya menggunakan kompor.38
Sedangkan metode eksprimen adalah metode pengajaran yang
dilakukan oleh guru dan siswa bersama-sama mengerjakan. Misalnya
siswa mengerjakan sholat jum'at, merawat jenazah.39
f. Metode Problem Solving
Metode Problem Solving (Metode pemecahan masalah) bukan
hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode
berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-
metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik
kesimpulan.
g. Metode Sosiodrama dan Bermain Peran
Metode Sosiodrama dan Bermain Peran adalah metode mengajar
dengan mendemontrasikan cara bertingkah laku dalam hubungan
sosial, sedangakan bermain peran menekankan kenyataan dimana
para siswa diikutsertakan dalam permainan peranan di dalam
mendemontrasikan masalah-masalah sosial.
h. Metode Latihan (Drill)
Metode latihan (drill) pada umumnya digunakan untuk memperoleh
suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari.
i. Metode Karyawisata
Karyawisata dalam arti metode mengajar mempunyai arti tersendiri
yang berbeda dengan karyawisata dalam arti umum. Karyawisata di
sini berarti kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar. Karyawisata
38Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), h. 239.
39Sabri, Startegi Belajar Mengajar & Micro teaching, h. 57
64
adalah suatu karya penyajian bahan pelajaran dengan membawa siswa
mengunjungi obyek yang akan dipelajari.
j. Metode Tugas Belajar dan Resitasi
Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh
lebih luas dari itu tugas dilaksanakan di rumah, sekolah perpustakaan
dan tempat lainnya. Metode tugas dan resitasi merangsang anak aktif
belajar baik secara individual maupun secara kelompok. Oleh karena
itu, tugas dapat diberikan secara individual, atau dapat pula secara
kelompok.
3. Metode Pemberian Tugas (Resitasi)
Pemberian tugas (resitasi) berasal dari bahasa inggris to cite yang
artinya mengutip (re: kembali) yaitu siswa mengutip atau mengambil
sendiri bagian-bagian pelajaran itu dari buku-buku tertentu, lalu belajar
sendiri dan berlatih hingga sampai siap sebagaimana mestinya. Metode ini
popular dengan bentuk PR (Pekerjaan Rumah).40
Dalam metode pemberian tugas guru dan murid harus mengetahui
beberapa syarat yaitu:
a. Tugas yang diberikan harus berkaitan dengan pelajaran yang
mereka pelajari sehingga murid di samping sanggup
mengerjakannya juga sanggup menghubungkannya dengan
pelajaran tertentu.
b. Guru harus dapat mengukur dan memperkirakan bahwa tugas yang
diberikan kepada murid akan dilaksanakannya sesuai dengan
kesanggupannya dan kecerdasan yang dimilikinya.
c. Guru harus memberikan motivasi kepada murid bahwa tugas yang
diberikan kepada mereka akan dikerjakan atas kesadaran sendiri
yang timbul dari hati sanubarinya.
d. Jenis tugas yang diberikan kepada murid harus dimengerti benar-
benar sehingga murid tidak ada keraguan dalam
melaksanakannya.41
Metode resitasi adalah metode penyajian bahan di mana guru
memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.
Masalah tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam
40Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997), h. 204.
41Zakiyah Drajat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 1996), h. 300.
65
kelas, halaman sekolah, laboratorium, perpustakaan, bengkel, rumah
siswa, atau di mana saja asal tugas itu dapat dikerjakan. 42
Metode ini diberikan karena dirasakan bahan pelajaran terlalu
banyak sementara waktu sedikit. Artinya banyaknya bahan yang tersedia
dengan waktu kurang seimbang. Agar bahan pelajaran selesai sesuai
dengan waktu yang ditentukan maka metode inilah yang biasanya guru
gunakan untuk mengatasinya.
Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh
lebih luas dari itu. Tugas dilaksanakan di rumah, sekolah perpustakaan
dan tempat lainnya. Metode tugas dan resitasi merangsang anak aktif
belajar baik secara individual maupun secara kelompok. Oleh karena itu,
tugas dapat diberikan secara individual, atau dapat pula secara kelompok.
Tugas yang dapat diberikan kepada anak didik ada berbagai jenis.
Karena itu, tugas sangat banyak macamnya, bergantung pada tujuan yang
akan dicapai seperti tugas meneliti, tugas menyusun laporan (lisan atau
tulisan), tugas motorik, tugas laboratorium, dan lain-lain.
Ada langkah-langkah yang harus diikuti dalam penggunaan tugas
atau resitasi yaitu:
i. Fase pemberian tugas
Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya
mempertimbangkan:
a) Tujuan yang akan dicapai
b) Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa
yang ditugaskan tersebut.
c) Sesuai dengan kemampuan siswa ada petunjuk/sumber yang
dapat membantu pekerjaan siswa.
d) Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas
tersebut.
ii. Langkah pelaksanaan tugas
1. Diberikan bimbingan/pengawasaan oleh guru.
2. Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja.
3. Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh
orang lain.
42Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), h. 96.
66
4. Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh
dengan baik dan sistematik.
iii. Fase mepertanggungjawabkan tugas
Hal yang harus dikerjakan pada fase ini:
a) Laporan siswa baik lisan/diskusi dari apa yang telah
dikerjakannya.
b) Ada Tanya jawab/diskusi kelas.
c) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengn tes maupun
nontes atau cara lainnya. 43
Fase Mempetanggungjawabkan tugas inilah yang disebut
"resitasi". Metode tugas atau resitasi mempunyai beberapa
kelebihan antara lain:
(1) Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas
balajar individual ataupun kelompok.
(2) Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar
pengawasan guru.
(3) Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa.
(4) Dapat mengembangkan kreativitas siswa.
Selain memiliki kelebihan, metode ini juga memiliki kekurangan.
Yaitu:
(1) Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan
tugas ataukah orang lain.
(2) Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif
mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota
tertentu saja, sedangkan anggota lainnya yidak
berpartisipasi dengan baik.
(3) Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan
perbedaan individu siswa.
(4) Sering memberikan tugas yang monoton (tak bervariasi)
dapat menimbulkan kebosanan siswa. 44
Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan yang dimaksud dengan
metode resitasi adalah: Metode penyajian bahan pelajaran dengan cara
memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun kelompok
agar mereka dapat melakukan kegiatan belajar di kelas maupun di luar
kelas.
F. Evaluasi
1. Pengertian evaluasi
43Ibid., hlm. 97 44Ibid., h. 98.
67
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation; dalam bahasa Arab al-Taqdîr; dalam bahsa Indonesia berarti: penilaian. Akar katanya adalah value; dalam bahasa Arab al-Qimah; dalam bahasa Indonesia berarti; nilai. Dengan demikian secara harfiah, evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.45
Adapun dari segi istilah, sebagaimana dikemukakan oleh Edwind
Wandt dan Gerald W. Brown (1977): Evaluation refer to the act or process
to determining the value of something. Menurut defenisi ini, maka istilah
evaluasi itu menunjukkan kepada atau mengandung pengertian: suatu
tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.46
Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak berharga, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan kuat dengan keputusan nilai (value judgement). Dalam dunia pendidikan dapat dilakukan evaluasi terhadap kurikulum baru, kebijakan pendidikan, sumber belajar tertentu atau etos kerja guru.47
Menurut Stufflebeam dan Shinkfield (1985), evaluasi adalah penilaian yang sistematik tentang manfaat atau kegunaaan suatu obyek. Dalam melakukan suatu obyek, evaluasi di dalamnya ada kegiatan untuk menentukan nilai suatu program, sehingga ada unsur judgement tentang nilai suatu program, sehingga dalam proses evaluasi ada unsur subyektif.48
Sejalan dengan pendapat di atas M. Ngalim Purwanto
mengemukakan bahwa evaluasi adalah suatu proses merencanakan,
memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk
membuat alternatif-alternatif keputusan.49
Secara umum dapat dikatakan evaluasi pengajaran adalah
penilaian terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik ke arah
45Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2006), h.1.
46Ibid., h. 1. 47Mimin Haryati, Sistem Penilaian Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press,
2006), h. 17. 48Ibid., h. 17.
49M. Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2006), h. 3.
68
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam hukum. Hasil penilaian ini dapat
dinyatakan secara kuantitatif maupun kualitatif.50
2. Fungsi Evaluasi
Dengan mengetahui manfaat evaluasi ditinjau dari berbagai segi
dalam sistem pendidikan, maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa
fungsi evaluasi ada beberapa hal:
a. Evaluasi berfungsi selektif.
Dengan cara mengadakan evaluasi guru mempunyai cara untuk
mengadakan seleksi terhadap siswanya. Seleksi itu, sendiri
mempunyai berbagai tujuan, antara lain:
1) Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
2) Untuk memilih siswa yang dapat naik kelas atau tingkat
berikutnya.
3) Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
4) Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah
dan sebagainya.
b. Evaluasi berfungsi diagnostic.
Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi
persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui
kelemahan siswa. Di samping itu, akan diketahui pula sebab-musabab
kelemahannya. Dengan demikian akan mudah dicari cara untuk
mengatasinya.
c. Evaluasi berfungsi sebagai penempatan.
Sistem baru yang kini banyak dipopulerkan di negara Barat adalah
sistem belajar sendiri. Belajar sendiri dapat dilakukan dengan cara
mempelajari sebuah paket belajar, baik itu berbentuk modul maupun
paket belajar yang lain. Sebagai alasan dari timbulnya sistem ini adalah
adanya pengakuan yang besar terhadap kemampuan individual. Setiap
siswa sejak lahirnya telah membawa bakat sendiri-sendiri sehingga
pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan
yang ada. Akan tetapi disebabkan keterbatasan sarana dan tenaga
pendidikan yang bersifat individual kadang-kadang sukar sekali
dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan
50Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), h. 277.
69
kemampuan adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat
menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus
ditempatkan, digunakan suatu evaluasi. Kelompok siswa yang
mempunyai evaluasi yang sama, akan berada dalam kelompok yang
sama dalam belajar.
d. Evaluasi berfungsi sebagi pengukuran keberhasilan.
Fungsi keempat dari evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan
program ditentukan oleh beberapa faktor yakni; guru, metode
mengajar kurikulum, sarana dan sistem kurikulum. 51
3. Teknik Evaluasi
Secara garis besar, teknik evaluasi yang digunakan dalam
pengajaran menurut Djamarah dapat digolongkan menjadi dua macam,
yaitu: teknik tes dan teknik non-tes.52 Hal ini juga sejalan dengan pendapat
Suharsimi Arikunto.53 Lebih lanjut Suharsimi menjelaskan bahwa evaluasi
yang tergolong teknik nontes yaitu: skala bertingkat (rating scale),
kuesioner (questionair), daftar cocok (check list), wawancara (interview),
pengamatan (observation) 54dan riwayat hidup.
Ada beberapa teknik non-tes yaitu:
a. Skala bertingkat (rating scale)
Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap
suatu nilai pertimbangan.
b. Kuesioner (questionnaire)
Kuesioner (questionnaire) juga sering dikenal sebagai angket. Pada
dasarnya kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi
oleh orang yang akan diukur (responden). Tentang macam-macam
kuesioner, dapat ditinjau dari beberapa segi:
1) Ditinjau dari siapa yang menjawab:
1. Kuesioner langsung
51Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), h. 14-!5.
52Ibid., h. 28-34.
53Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h. 26.
54Ibid., h. 26.
70
Kuesioner dikatakan langsung jika kuesioner tersebut
dikirimkan dan diisi langsung oleh orang yang akan dimintai
jawaban tentang dirinya.
2. Kuesioner tidak langsung
Kuesioner tidak langsung adalah kuesioner yang dikirimkan
dan diisi oleh bukan orang yang diminta keterangannya.
Kuesioner tidak langsung biasanya digunakan untu mencari
informasi tentang bahan, anak, saudara, tetangga dan
sebagainya.
2) Ditinjau dari segi cara menjawab:
a) Kuesioner tertutup
Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang disusun dengan
menyediakan pilihan jawaban langkah sehingga pengisi hanya
tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih.
b) Kuesioner terbuka
Kuesioner terbuka adalah kuesioner yang disusun
sedemikian rupa sehinga para pengisi bebas mengemukakan
pendapatnya.
c. Daftar cocok (Check-list)
Yang dimaksud dengan daftar cocok (check-list) adalah deretan
pernyataan (yang biasanya singkat-singkat), di mana responden yang
dievaluasi tinggal membumbuhkan tanda cocok (√) di tempat yang
sudah disediakan.
d. Wawancara (interview)
Wawancara (interview) adalah suatu cara yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab
sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden
tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan.
Pertanyaan hanya diajukan oleh subyek evaluasi.
Wawancara dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1) Interviu bebas, di mana responden mempunyai kebebasan
untuk mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan-
patokan yang telah dibuat oleh subyek evaluasi.
71
2) Interviu terpimpin, yaitu interviu yang dilakukan oleh subyek
evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
sudah diusun terlebih dahulu.
e. Pengamatan (observation)
Pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dilakukan
dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan
secara sistematis.
Ada tiga macam observasi:
1) Observasi partisipan, yaitu observasi yang dilakukan oleh
pengamat, tetapi dalam pada itu, pengamat memasuki dan
mengikuti kegiatan kelompok yang sedang diamati.
2) Observasi sistematik, yaitu observasi di mana faktor yang
diamati sudah didaftar secara sistematis. Dan sudah diatur
menurut katagorinya.
3) Observasi eksperimental terjadi jika pengamat tidak
berpatisipasi dalam kelompok.
f. Riwayat hidup
Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang
selama dalam masa kehidupannya. Dengan mempelajari riwayat hidup,
maka subyek evaluasi akan dapat menarik suatu kesimpulan tentang
kepribadian kebiasaan dan sikap dari obyek yang dimulai.
4. Tujuan evaluasi
Evaluasi adalah suatu kegiatan yang disengaja dan bertujuan. Kegiatan evaluasi dilakukan dengan sadar oleh guru dengan tujuan memperoleh kepastian mengenai keberhasilan belajar anak didik dan memberikan masukan kepada guru mengenai yang dia lakukan dalam pengajaran. Dengan kata lain, evaluasi yang dilakukan guru bertujuan untuk mengetahui bahan-bahan pelajaran yang disampaikannya sudah dikuasai atau belum oleh anak didik, dan apakah kegiatan pengajaran yang telah dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan. 55
Menurut Sudirman N., sebagaimana yang dikutip oleh Syaiful Bahri
mengatakan, tujuan penilaian dalam proses belajar mengajar adalah:
a. Mengambil keputusan tentang hasil belajar.
b. Memahami anak didik.
55Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik, h. 246.
72
c. Memperbaiki dan mengembangkan program pengajaran.
Lebih lanjut beliau mengatakan, pengambilan keputusan tentang
hasil belajar merupakan suatu keharusan bagi seorang guru agar dapat
mengetahui berhasil tidaknya anak didik dalam proses belajar mengajar.
Ketidakberhasilan proses belajar mengajar disebabkan antara lain oleh:
1) Kemampuan anak didik yang rendah.
2) Kualitas materi pelajaran tidak sesuai dengan tingkat usia anak.
3) Jumlah bahan pelajaran terlalu banyak sehingga tidak sesuai
dengan waktu yang diberikan.
4) Komponen proses belajar mengajar yang kurang sesuai dengan
tujuan. 56
Di samping itu, pengambilan keputusan juga diperlukan untuk
memahami anak didik dan mengetahui sejauh mana dapat diberikan
bantuan terhadap kekurangan-kekurangan anak didik. Evaluasi juga
bermaksud memperbaiki dan mengembangkan program pengajaran.
Daryanto menjelaskan bahwa tujuan evaluasi adalah mendapatkan
informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional
oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.57
Menurut Suharsimi tujuan penilaian memiliki tiga fungsi; selektif, diagnostic, penempatan, dan sebagi pengukur keberhasilan.58 Penilaian yang berfungsi sebagi selektif biasanya digunakan untuk menyeleksi siswa, seperti untuk menjaring siswa baru, siswa yang dapat naik kelas dan lain sebagainya. Sedangkan diagnostic dipergunakan untuk melihat kebaikan dan kelemahan siswa. Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari untuk mengatasi. Penilaian yang berfungsi sebagai penempatan digunakan untuk mengelompokkan dan menentukan di antara beberapa siswa yang memiliki kemampuan dan memiliki kelemahan. Yang terakhir adalah sebagai pengukur keberhasilan. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.59
Dari beberapa pemaparan tersebut dapat diambil kesimpulan
bahwa tujuan evaluasi adalah untuk memperbaiki cara belajar mengajar,
56Ibid., h. 247.
57 Daryanto, Evaluasi Pendidikan, h. 11.
58 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, h. 10. 59 Ibid., h. 10-11.
73
mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi anak didik, serta
menempatkan anak didik pada situasi belajar mengajar yang lebih tepat
sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, tujuan
evaluasi adalah untuk memperbaiki atau mendalami dan memperluas
pengajaran, serta untuk memberitahukan kepada para orang tua/wali
anak didik mengenai penentuan kenaikan kelas dan penentuan kelulusan
anak didik.
Oleh karena itu yang dimaksud dengan evaluasi adalah penilaian
terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik selama proses belajar
mengajar berlangsung. Hasil penilaian tersebut dapat dinyatakan secara
kuantitatif maupun kualitatif.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta Selatan pada
para siswa kelas II semester genap tahun ajaran 2006/2007. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2007.
B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei melalui
studi deskriptif dan korelasional. Survei merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrumen kuesioner. Instrumen ini disebarkan pada 30 respoden yang merupakan sample penelitian. Survei pada umumnya dilakukan untuk mencari informasi yang jelas secara empirik dan akan digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Jelasnya, penelitian ini untuk mencari informasi tentang; ”Pengaruh Metode Pemberian Tugas dalam Pengajaran al-Qur’an dan Hadits terhadap Nilai Evaluasi Akhir Peserta Didik”.
Studi korelasional ini digunakan untuk menemukan atau memperjelas hubungan antara dua variabel yakni; Metode Pemberian Tugas dalam Pengajaran al-Qur’an dan Hadits (sebagai variabel X), dan Nilai Evaluasi Akhir Peserta Didik (sebagai variabel Y), melalui penggunaan koefisien korelasi.
C. Variabel Penelitian
74
Variabel adalah sesuatu yang mempunyai nilai dan menjadi obyek penelitian. Dengan demikian, dalam penelitian ini terdapat dua buah variabel yaitu implikasi metode pemberian tugas al-Qur'an dan Hadits sebagai variabel bebas (Independent Variabel) sedangkan nilai evaluasi akhir peserta didik sebagai variabel terikat (Dependent Variabel). 1. Metode Resitasi dalam Pengajaran Al- Qur'an dan Hadits (X).
a. Definisi Konseptual Metode resitasi adalah: Metode penyajian bahan pelajaran di mana
guru memberikan tugas tertentu agar dapat melakukan kegiatan
belajar di kelas maupun di luar kelas.60
b. Definisi Operasional
Definisi operasional metode resitasi adalah skor yang diperoleh
berdasarkan penilaian siswa terhadap instrumen yang mengukur (1)
tugas secara individu di dalam kelas, (2) tugas secara individu di luar
kelas, (3) tugas siswa secara kelompok di dalam kelas, dan (4) tugas
siswa secara kelompok di luar kelas.
Tabel 1
Kisi-kisi Instrumen Variabel Metode Resitasi dalam Pengajaran Al-
Qur'an dan Hadits (X)
No Indikator Item Jumlah
1 Tugas siswa secara
individu di dalam
kelas
1.2.3.4.5.10.11.12.13. 9
2 Tugas siswa secara
individu di luar
kelas
6.7.8.9.14.15 6
3 Tugas siswa secara
kelompok di kelas
16.20. 2
4 Tugas siswa secara
kelompok di luar
kelas
17.18.19. 3
60Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 96.
75
Jumlah 20 20
2. Nilai Evaluasi Akhir Peserta Didik (Y)
a. Definisi Konseptual
Evaluasi adalah penilaian terhadap pertumbuhan dan kemajuan
peserta didik selama proses belajar mengajar berlangsung. Hasil
penilaian tersebut dapat dinyatakan secara kuantitatif maupun
kualitatif. 61
b. Definisi Operasional
Definisi operasional evaluasi adalah skor yang diperoleh
berdasarkan penilaian siswa terhadap instrumen yang mengukur (1)
kemampuan kognitif, (2) kemampuan afektif, (3) kemampuan
psikomotorik.
Tabel 2 Kisi-kisi instrumen Variabel Nilai Evaluasi Akhir Peserta Didik (Y)
No Indikator Nomor Butir Jumlah
1 Kemampuan Kognitif 1.2.3.4.5.7.15.16. 8
2 Kemampuan Afektif 6.8..9.10.11.12.13.14. 8
3 Kemampuan Psikomotor 17.18.19.20. 4
Jumlah 20 20
D. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia,
hewan, tumbuh-tumbuhan dan peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang menilai karakteristik tertentu dalam sebuah penelitian.62 Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa yang sedang duduk dibangku kelas 2 MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta Selatan.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan
karakteristik yang sama, sehingga betul-betul mewakili populasi. Guna
menyederhanakan proses pengumpulan dan pengolahan data, penulis
menggunakan teknik sampling. sedangkan sample dalam penelitian ini adalah
30 siswa/siswi kelas II tahun pelajaran 2006/2007. Teknik pengambilan
61Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), h. 277. 62 Herman Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 1992), h. 49.
76
sample dilakukan dengan menggunakan metode acak sederhana (simple
random sampling). Dengan pertimbangan sampel berjumlah 30 siswa
dimaksudkan untuk mempermudah perhitungan statistik. Dengan cara ini,
maka diharapkan setiap anggota dari populasi memiliki kemungkinan yang
sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
dua buah instrumen yaitu: 1. Instrumen untuk mengukur metode pemberian tugas (resitasi) al-Qur'an dan
Hadits, berbentuk instrumen tertutup yang berjumlah 20 item. 2. Instrumen untuk mengukur nilai evaluasi akhir peserta didik, berbentuk
instrumen tertutup yang berjumlah 20 item.
F. Teknik Pengolahan dan Analisa Data Data yang diperoleh dari perpustakan digunakan sebagai teori yang dijadikan
pedoman oleh penulis untuk melakukan penelitian lapangan. Adapun data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini selanjutnya diolah dan dianalisa untuk mengungkapkan pokok masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dalam menganalisa hasil penelitian berupa "Implikasi Metode
Resitasi dalam Pengajaran al-Qu'an dan Hadits terhadap Nilai Evaluasi Akhir Peserta Didik" digunakan analisa kuantitatif yaitu analisa yang dilakukan terhadap data yang berwujud angka, dengan cara menjumlahkan, mengklasifikasikan, mentabulasikan dan selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan data statistik.
Dalam pengolahan data penulis menggunakan teknik sebagai berikut: 1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan dan pengisian angket atau
kuesioner yang berhasil dikumpulkan.
2. Skoring, yaitu memberikan nilai pada setiap jawaban angket sebagai
berikut: dalam skala ini terdapat empat katagori jawaban yaitu, Sangat
Setuju (SS), Setuju (S) Kurang Setuju (KS) Tidak Setuju (TS). Item-item
diberi skor berdasarkan jawaban yang dipilih dan jenis
pertanyaan/pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan positif
skor bergerak dari jawaban SS skornya 4,3,2,1. untuk pernyataan
negatif penskoran bergerak sebaliknya. (untuk variabel X).
3. Tabulating, yaitu mentabulasikan data jawaban yang berhasil
dikumpulkan ke dalam tabel yang telah disediakan.
Setelah pengumpulan data dilakukan, tahap berikutnya data tersebut
dianalisa dengan analisa kuantitatif secara deskripsif analisis yang
77
sebelumnya telah ditentukan prosentasenya dengan menggunakan rumusnya
distribusi frekuensi:
Rumus: P = NF
x 100 %
Keterangan:
P = Presentasi
F = Frekuensi
N = Banyaknya Responden
Kemudian untuk mengetahui bagaimana Implikasi Metode Resitasi
dalam Pengajaran al-Qur'an dan Hadits (variabel X) terhadap Nilai Evaluasi
Akhir Peserta Didik (variabel Y), penulis menggunakan rumus product
moment dari Carl Pearson sebagai teknik analisanya. Cara operasional data
dilakukan melalui tahap sebagai berikut:63
a. Mencari angka korelasi dengan rumus:
rxy = { }{ }Y)²(-²X)²(-²
))((∑∑∑∑
∑∑−∑YNXN
YXXYN
Keterangan: rxy = Angka indeks korelasi "r" product moment ΣX = Jumlah skor dalam sebaran X (metode pemberian tugas al- Qur'an dan Hadits) ΣY = Jumlah skor dalam sebaran Y (nilai evaluasi akhir peserta didik) ΣXY = Jumlah hasil kali skor X dengan skor Y ΣX² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X ΣY² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y N = Banyaknya subyek (Number of Cases)
b. Memberikan interpretasi terhadap rxy yaitu:
1) Memberikan interpretasi sederhana dengan cara mencocokkan
hasil perhitungan dengan indeks korelasi "r" product moment
seperti di bawah ini:
Tabel 3
Indeks Korelasi Product Moment
63 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Pt Rajawali Press, 2001), h. 180.
78
Besarnya "r" Product
Moment (r xy) Interpretasi
0,00 - 0,20
Antara variabel X dan variabel Y memang
terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu
sangat lemah atau sangat rendah sehingga
korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada
korelasi antara variabel X dan variabel Y).
0,20 - 0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang lemah atau rendah.
0, 40 – 0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sedang atau cukup.
0, 70 – 0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang kuat atau tinggi.
0,90 – 1, 00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang sangat tinggi
2) Interpretasi terhadap indeks korelasi product moment dengan
jalan berjalan berkonsultasi pada tabel nilai "r" product moment. Apabila cara ini akan ditempuh maka prosedur yang akan dilalui
adalah sebagai berikut:
a) Merumuskan Hipotesis Alternative (Ha) dan Hipotesis Nol
(Ho).
b) Menguji kebenaran dari hipotesa yang telah dirumuskan
dengan jalan membandingkan besarnya "r" product moment dengan "r" yang tercantum dalam tabel (r) pada taraf
signifikansi 5% namun terlebih dahulu mencari derajat
bebasnya (db) atau Degrees or Freedomnya (df)
Rumusnya: df = N-nr
Keterangan:
Df : Degree of Freedom (derajat bebas).
N : Jumlah subyek penelitian (sampel).
Nr : Jumlah variabel.
Karena jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30,
maka dfnya adalah (30 - 2 = 28), jika r hitung > dari r tabel maka
korelasi dianggap signifikan atau Ho ditolak dan Ha diterima,
79
namun jika hasil r hitung < dari r tabel maka korelasi tidak
signifikan atau Ho diterima Ha ditolak.
Setelah memberikan interpretasi secara kasar atau sederhana
maupun dengan menggunakan nilai r tabel. Langkah selanjutnya yakni
mencari beberapa kontribusi yang diberikan variabel X terhadap
variabel Y, dalam hal ini penulis mengunakan rumus sebagai berikut:64
KD = r² X 100%
Keterangan:
KD : Kontribusi variabel X terhadap variabel Y.
r² : Koefisien korelasi antara variabel X terhadap variabel Y.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Profil Sekolah
1. Sejarah
Madrasah Tsanawiyah 3 Pondok Pinang Jakarta Selatan adalah
suatu lembaga pendidikan yang didirikan untuk memberikan pengajaran
berupa pengetahuan yang sistematis dan terencana, dengan kurikulum
sebagian besar berdasarkan Pendidikan Islam. Madrasah Tsanawiyah 3
Pondok Pinang Jakarta Selatan ini, sederajat dengan Sekolah Menengah
Pertama umum dengan jangka waktu selama tiga tahun.
Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Kota Jakarta Selatan merupakan
perubahan dari PGAN 6 tahun Pondok Pinang Jakarta Selatan
64 Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 1996), h. 321.
80
berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 48 tahun 1979. isi SK tersebut
menyatakan bahwa PGAN 6 tahun dipecah menjadi 2 tingkatan pendidikan
yaitu:
1. Tingkat menengah pertama yaitu Madrasah Tsanawiyah Negeri 3
yang belajarnya selama 3 tahun.
2. Tingkat menengah atas yaitu pendidikan Guru Agama Negeri 28
yang lama belajarnya selama 3 tahun yang sekarang menjadi MAN 4
Jakarta.
Sejak bulan Februari 2005 MTs Negeri 3 Kota Jakarta Selatan
menempati gedung baru yang berdampingan dengan gedung baru
MAN 4 Jakarta.
2. Struktur Organisasi
a. Ir. H. Rahamat Hidayat Misar : Ketua Komite
b. Drs. H. Rahmat Syah : Kepala Madrasah
c. Dwi Hartini, BA : Kepala TU
d. Drs. Badrun Fuady : Waka. Bid. Kurikulum
e. Maikon, S.Ag : Waka. Bid. Kesiswaan
f. Dra. Ernawati : Waka. Bid. Humas &
Litbang
3. Visi dan Misi
a. Visi
Terwujudnya MTs yang teladan yang berkualitas tinggi menuju
Standar Nasional dan Internasional.
b. Misi
1) Akademik
a) Pelaksanaan KBK tahun 2004 pada semua kelas yang yang
dipertajam dengan Standar Isi dan Standar Kompetensi
Lulusan (Peraturan Pemerintah No. 22, 23 & 24) tahun 2006.
b) Pembelajaran dengan menggunakan sistem mastery
learning (pembelajaran tuntas).
c) Penggunaan pendekatan, metodologi dan strategi yang
tepat, sesuai dengan tujuan kurikuler dan tujuan
isnstitusional.
81
d) Internalisasi dan korelasi nilai-nilai Islam dalam setiap mata
pelajaran dan sikap serta perilaku sehari-hari.
e) Evaluasi belajar secara berkala, terencana, efektif dan
efisien serta mandiri.
f) Mengusahakan tercapainya kelulusan 100% out put dan out
come yang maksimal dan berkualitas.
2) Non Akademik
a) Menanamkan keimanan yang kokoh dan melahirkan
kesadaran beribadah serta akhlak mulia dalam seluruh
aspek kehidupan.
b) Memaksimalkan kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai
dengan minat dan bakat siswa untuk mencapai prestasi,
kebanggaan dan kematangan pribadi siswa.
c) Pengelolaan madrasah yang akuntable, demokratis dan
berkualitas.
d) Terciptanya suasana yang harmonis dan penuh
persaudaraan di antara sesama warga MTsN 3.
4. Sarana dan Prasarana
Tabel 4
Jumlah Bangunan dan Fasilitas Belajar
No Jenis Fasilitas Jumlah Luas Ket
1.
2.
3.
4.
5.
Ruang Kelas
Ruang Kepala Madrasah
Ruang Guru
Ruang Tata Usaha
Laboratorium
a. Komputer
21
1
1
1
1
1
57m2
56m2
114m2
57m2
94m2
67m2
82
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
b. IPA
c. Matematika
d. Bahasa
Perpustakaan
Ruang Keterampilan
Ruang Kesenian
Ruang BP/BK
Ruang UKS
Ruang Multi Media
Masjid/Mushollah
Rumah Dinas
Kantin
Asrama
WC. Guru
WC. Siswa
1
1
1
1
-
1
1
1
1
1
1
-
-
3
6
56m2
54m2
63m2
63m2
63m2
21m2
19m2
21m2
21m2
94m2
56m2
310m2
63m2
27m2
126m2
B. Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Setelah data-data yang masuk dalam angket diolah melalui editing
dan scoring, maka langkah berikutnya adalah menyajikan data tersebut
dalam bentuk tabel dengan menggunakan rumus presentase. Berikut ini
peneliti akan sajikan hasil angket berdasarkan prosentase jawaban.
Data yang diperoleh dari angket kemudian ditabulasikan dan
selanjutnya diubah dalam bentuk prosentase. Untuk memudahkan
menganalisa data hasil penelitian tersebut, maka setiap item soal dibuat
melalui suatu tabulasi yang disesuaikan dengan teknik analisis sehingga
dapat ditarik kesimpulan dari masalah yang diteliti. Dari hasil penelitian
diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Implikasi Metode Resitasi dalam Pengajaran al-Qur'an dan Hadits
Tabel 5
83
Senang menyelesaikan tugas individu di dalam kelas
No Alternatif Jawaban F %
1 a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
2
18
10
0
7
60
33
0
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (7%) siswa menyatakan Sangat
Setuju senang menyelesaikan tugas individu di dalam kelas, (60%)
siswa menyatakan Setuju, (33,%) siswa menyatakan Kurang Setuju,
dan (0%) siswa menyatakan Tidak Setuju.
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju senang
menyelesaikan tugas individu di dalam kelas, hal ini dikarenakan
bahwa tugas yang diberikan oleh guru tidak sulit, sedangkan siswa
yang menyatakan Kurang Setuju dan Tidak Setuju, hal ini dikarenakan
keterbatasan pemahaman terhadap materi mata pelajaran,
keterbatasan waktu dan juga karena kelalaian siswa itu sendiri.
Tabel 6
Guru memberikan tugas belajar di dalam kelas
No Alternatif Jawaban F %
2 a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
3
26
0
1
10
87
0
3
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (10%) siswa menyatakan Sangat
Setuju guru memberikan tugas belajar di dalam kelas, (87%) siswa
84
menyatakan Setuju, (0%) siswa menyatakan Kurang Setuju, dan (3%)
siswa menyatakan Tidak Setuju.
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju guru
memberikan tugas belajar di dalam kelas, hal ini dikarenakan agar
siswa dapat menerapkan materi yang telah di ajarkan sehingga siswa
akan lebih mengerti, sedangkan siswa yang menyatakan Kurang
Setuju dan Tidak Setuju, hal ini dikarenakan siswa tidak mau diberi
tugas belajar di dalam kelas.
Tabel 7
Selalu menyelesaikan tugas yang diberikan guru di dalam kelas
No Alternatif Jawaban F %
3 a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
e. Tidak Setuju
3
14
12
1
10
47
40
3
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (10%) siswa menyatakan Sangat
Setuju selalu menyelesaikan tugas yang diberikan guru di dalam kelas,
(47%) siswa menyatakan Setuju, (40%) siswa menyatakan Kurang
Setuju, dan (3%) anak menyatakan Tidak Setuju.
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju selalu
menyelesaikan tugas yang diberikan guru di dalam kelas, hal ini
dikarenakan siswa menganggap bahwa tugas yang diberikan itu
adalah suatu kewajiban dan harus dipertanggungjawabkan,
sedangkan siswa yang menyatakan Kurang Setuju dan Tidak Setuju,
hal ini dikarenakan siswa kadang-kadang menyelesaikan tugas yang
diberikan guru di dalam kelas, dan ada juga siswa memang tidak
pernah menyelesaikannya.
85
Tabel 8
Guru memberikan tugas menyalin ayat/hadits di dalam kelas
No Alternatif Jawaban F %
4 a. Sangat Setuju
d. Setuju
e. Kurang Setuju
b. Tidak Setuju
4
12
13
1
13
40
43
3
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (13%) siswa menyatakan Sangat
Setuju guru memberikan tugas menyalin ayat/hadits di dalam kelas,
(40%) siswa menyatakan Setuju, (43%) siswa menyatakan Kurang
Setuju, dan (3%) siswa menyatakan Tidak Setuju.
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju guru
memberikan tugas menyalin ayat/hadits di dalam kelas, hal ini
dikarenakan supaya siswa mampu, lancar dan bagus dalam menyalin
ayat/hadits, sedangkan siswa yang menyatakan Kurang Setuju dan
Tidak Setuju, hal ini dikarenakan siswa malas menyalin ayat/hadits.
Tabel 9
Guru memberikan hadiah bagi siswa yang dapat
menyelesaikan tugas dengan baik di dalam kelas
No Alternatif Jawaban F %
86
5 a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
17
8
5
0
57
27
16
0
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (57%) siswa menyatakan Sangat
Setuju guru memberikan hadiah bagi siswa yang dapat menyelesaikan
tugas dengan baik di dalam kelas, (27%) siswa menyatakan Setuju,
(16%) siswa menyatakan Kurang Setuju, dan (0%) siswa menyatakan
Tidak Setuju.
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju guru
memberikan hadiah bagi siswa yang dapat menyelesaikan tugas
dengan baik di dalam kelas, hal ini dikarenakan supaya siswa
termotivasi dan semangat dalam menyelesaikan tugas, sedangkan
siswa yang menyatakan Kurang Setuju dan Tidak Setuju, hal ini
dikarenakan akan menimbulkan ketergantungan bagi siswa terhadap
hadiah. Artinya, siswa baru bisa menyelesaikan tugas dengan baik bila
ada hadiah.
Tabel 10
Guru pernah memberikan tugas di luar kelas
No Alternatif Jawaban F %
6 a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
4
13
13
43
87
c. Tidak Setuju 3
10
10
33
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (13%) siswa menyatakan Sangat
Setuju guru pernah memberikan tugas di luar kelas, (43%) siswa
menyatakan Setuju, (10%) siswa menyatakan Kurang Setuju, dan (33%)
siswa menyatakan Tidak Setuju.
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju guru pernah
memberikan tugas di luar kelas, hal ini dikarenakan siswa pernah
merasa di beri tugas di luar kelas, sedangkan siswa yang menyatakan
Kurang Setuju dan Tidak Setuju, hal ini dikarenakan siswa tidak
pernah merasa diberi tugas di luar kelas.
Tabel 11
Senang belajar di luar kelas
No Alternatif Jawaban F %
7 a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
7
17
6
23
57
20
88
0 0
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (23%) siswa menyatakan Sangat
Setuju senang belajar di luar kelas, (57%) siswa menyatakan Setuju,
(20%) siswa menyatakan Kurang Setuju, dan (0%) siswa menyatakan
Tidak Setuju.
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju senang belajar di
luar kelas, hal ini dikarenakan belajar di luar kelas lebih menyegarkan
dan perasaan terasa lebih terbuka sedangkan siswa yang menyatakan
Kurang Setuju dan Tidak Setuju, hal ini dikarenakan hal ini
dikarenakan belajar di luar kelas brisik dan kurang serius.
Tabel 12
Belajar di laboratorium
No Alternatif Jawaban F %
8 a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
8
15
6
1
26
50
20
3
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (26%) siswa menyatakan Sangat
Setuju senang belajar di laboratorium, (50%) siswa menyatakan Setuju,
(20%) siswa menyatakan Kurang Setuju, dan (3%) siswa menyatakan
Tidak Setuju.
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju senang belajar di
laboratorium, hal ini dikarenakan belajar di laboratorium lebih
berkesan dan mengasyikkan, sedangkan siswa yang menyatakan
89
Kurang Setuju dan Tidak Setuju, hal ini dikarenakan belajar
dilaboratorium membosankan.
Tabel 13
Menyukai tugas lapangan
No Alternatif Jawaban F %
9 a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
4
14
12
0
13
46
40
0
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (13%) siswa menyatakan Sangat
Setuju menyukai tugas lapangan, (46%) siswa menyatakan Setuju,
(40%) siswa menyatakan Kurang Setuju, dan (0%) siswa menyatakan
Tidak Setuju.
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju menyukai tugas
lapangan, hal ini dikarenakan tugas di lapangan menantang,
sedangkan siswa yang menyatakan Kurang Setuju dan Tidak Setuju,
hal ini dikarenakan tugas lapangan terlalu sulit, dan memakan waktu.
Tabel 14
Selalu tepat waktu dalam menyelesaikan
tugas individu di dalam kelas
No Alternatif Jawaban F %
10 a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
2
16
10
7
53
33
90
2 7
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (7%) siswa menyatakan Sangat
Setuju selalu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas individu di dalam
kelas, (53%) siswa menyatakan Setuju, (33%) siswa menyatakan
Kurang Setuju, dan (7%) anak menyatakan Tidak Setuju.
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju selalu tepat
waktu dalam menyelesaikan tugas individu di dalam kelas, hal ini
dikarenakan tugas yang diberikan guru mudah, sedangkan siswa yang
menyatakan Kurang Setuju dan Tidak Setuju, hal ini dikarenakan
beragamnya kemampuan siswa sehingga ada siswa yang
menyelesaikan tugas tepat waktu bahkan sebelum waktunya, dan ada
juga siswa yang tidak mampu menyelesaikan tugas individunya tepat
waktu bahkan sampai habis waktu.
Tabel 15
Tugas menghafal yang diberikan guru
di dalam kelas adalah tugas individu
No Alternatif Jawaban F %
11 a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
14
10
6
0
47
33
20
0
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (47%) siswa menyatakan Sangat
Setuju tugas menghafal yang diberikan guru di dalam kelas adalah
tugas individu, (33%) siswa menyatakan Setuju, (20%) anak
menyatakan Kurang Setuju, dan (0%) siswa menyatakan Tidak Setuju.
91
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju tugas menghafal
yang diberikan guru di dalam kelas adalah tugas individu, hal ini
dikarenakan agar siswa dapat melatih ketajaman daya ingatnya,
sedangkan siswa yang menyatakan Kurang Setuju dan Tidak Setuju,
hal ini dikarenakan siswa malas menghafal.
Tabel 16
Tugas menerjemahkan yang diberikan
guru di dalam kelas adalah tugas individu
No Alternatif Jawaban F %
12 a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
5
15
9
1
16
50
30
3
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (16%) siswa menyatakan Sangat
Setuju tugas menerjemahkan yang diberikan guru di dalam kelas
adalah tugas individu, (50%) siswa menyatakan Setuju, (30%) anak
menyatakan Kurang Setuju, dan (3%) anak menyatakan Tidak Setuju.
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju tugas
menerjemahkan yang diberikan guru di dalam kelas adalah tugas
individu, hal ini dikarenakan agar siswa dapat melatih kemampuan
hapalannya, sedangkan siswa yang menyatakan Kurang Setuju dan
Tidak Setuju, hal ini dikarenakan siswa malas menerjemahkan.
Tabel 17
Tugas menyalin yang diberikan guru
di dalam kelas adalah tugas individu
No Alternatif Jawaban F %
13 a. Sangat Setuju
b. Setuju
4 13
92
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
19
7
0
63
23
0
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (13%) siswa menyatakan Sangat
Setuju tugas menyalin yang diberikan guru di dalam kelas adalah tugas
individu, (63%) siswa menyatakan Setuju, (23%) siswa menyatakan
Kurang Setuju, dan (0%) siswa menyatakan Tidak Setuju.
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju tugas menyalin
yang diberikan guru di dalam kelas adalah tugas individu, hal ini
dikarenakan agar siswa dapat melatih kemampuan tulisannya,
sedangkan siswa yang menyatakan Kurang Setuju dan Tidak Setuju,
hal ini dikarenakan siswa malas menyalin.
Tabel 18
Tugas individu yang diberikan guru di luar kelas memberatkan
siswa
No Alternatif Jawaban F %
14 a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
3
8
15
4
10
26
50
13
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (10%) siswa menyatakan Sangat
Setuju tugas individu yang diberikan guru di luar kelas memberatkan
siswa, (26%) siswa menyatakan Setuju, (50%) siswa menyatakan
Kurang Setuju dan (13%) siswa menyatakan Tidak Setuju,
93
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju tugas individu
yang diberikan guru di luar kelas memberatkan siswa, hal ini
dikarenakan tidak ada waktu untuk bermain, sedangkan siswa yang
menyatakan Kurang Setuju dan Tidak Setuju, hal ini dikarenakan tugas
individu yang diberikan guru di luar kelas dapat memotivasi siswa
untuk lebih giat belajar, dan membuat siswa akan banyak
menghabiskan waktu untuk belajar bukan untuk main-main.
Tabel 19
Tugas-tugas individu di luar kelas sangat menyenangkan
No Alternatif Jawaban F %
15 a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
4
8
16
2
13
27
53
7
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (13%) siswa menyatakan Sangat
Setuju tugas-tugas individu di luar kelas sangat menyenangkan, (27%)
siswa menyatakan Setuju, (53%) siswa menyatakan Kurang Setuju, dan
(7%) siswa menyatakan Tidak Setuju.
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju tugas-tugas
individu di luar kelas sangat menyenangkan, hal ini dikarenakan di
samping waktunya banyak, juga suasananya pun mengasyikkan,
sedangkan siswa yang menyatakan Kurang Setuju dan Tidak Setuju,
hal ini dikarenakan tugas-tugas individu di luar kelas itu memberatkan
siswa.
Tabel 20
Selain tugas individu guru memberikan tugas kelompok di dalam kelas
94
No Alternatif Jawaban F %
16 a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
5
17
7
1
17
57
23
3
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (17%) siswa menyatakan Sangat
Setuju selain tugas individu guru memberikan tugas kelompok di dalam
kelas, (57%) siswa menyatakan Setuju, (23%) siswa menyatakan
Kurang Setuju, dan (3%) siswa menyatakan Tidak Setuju.
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju selain tugas
individu guru memberikan tugas kelompok di dalam kelas, hal ini
dikarenakan tugas kelompok itu sangat membantu antara siswa yang
kurang mampu dengan yang mampu, sedangkan siswa yang
menyatakan Kurang Setuju dan Tidak Setuju, hal ini dikarenakan siswa
tidak mau tugas kelompok.
Tabel 21
Tugas di luar kelas yang diberikan guru dilakukan secara
kelompok
No Alternatif Jawaban F %
17 a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
6
17
6
1
20
57
20
3
30 100
95
Tabel di atas menunjukkan bahwa (20%) siswa menyatakan Sangat
Setuju tugas di luar kelas yang diberikan guru dilakukan secara
kelompok, (57%) siswa menyatakan Setuju, (20%) siswa menyatakan
Kurang Setuju, dan (3%) siswa menyatakan Tidak Setuju.
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju tugas di luar
kelas yang diberikan guru dilakukan secara kelompok, hal ini
dikarenakan dapat memudahkan siswa dalam menyelesaikan tugas,
sedangkan siswa yang menyatakan Kurang Setuju dan Tidak Setuju,
hal ini dikarenakan siswa tidak mau tugas kelompok dan kebanyakkan
siswa dalam mengerjakan tugas di luar kelas apabila dilakukan secara
kelompok yang mengerjakan tugas tersebut hanyalah orang-orang
tertentu saja, sementara yang lainnya sibuk bermain atau mengobrol.
Tabel 22
Tugas di laboratorium yang diberikan guru dilakukan secara
kelompok
No Alternatif Jawaban F %
18 a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
8
15
6
1
27
50
20
3
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (27%) siswa menyatakan Sangat
Setuju tugas di laboratorium yang diberikan guru dilakukan secara
kelompok, (50%) siswa menyatakan Setuju, (20%) siswa menyatakan
Kurang Setuju, dan (3%) siswa menyatakan Tidak Setuju.
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju tugas di
laboratorium yang diberikan guru dilakukan secara kelompok, hal ini
dikarenakan dapat memudahkan siswa dalam menyelesaikan tugas,
dan mengajarkan siswa cara bekerja sama dengan baik, sedangkan
96
siswa yang menyatakan Kurang Setuju dan Tidak Setuju, hal ini
dikarenakan tugas di laboratorium yang diberikan guru yang dilakukan
secara kelompok itu kurang memuaskan.
Tabel 23
Tugas di lapangan yang diberikan guru dilakukan secara
kelompok
No Alternatif Jawaban F %
19 a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
e. Tidak Setuju
8
17
4
1
27
57
13
3
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (27%) siswa menyatakan Sangat
Setuju tugas di lapangan yang diberikan guru dilakukan secara
kelompok, (57%) siswa menyatakan Setuju, (13%) siswa menyatakan
Kurang Setuju, dan (3%) anak menyatakan Tidak Setuju.
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju tugas di
lapangan yang diberikan guru dilakukan secara kelompok, hal ini
dikarenakan tidak terlalu memberatkan siswa, sedangkan siswa yang
menyatakan Kurang Setuju dan Tidak Setuju, hal ini dikarenakan tugas
di lapangan yang diberikan guru yang dilakukan secara kelompok itu
tidak menyenangkan.
Tabel 24
Tugas kelompok di dalam kelas yang diberikan guru sangat
disukai
No Alternatif Jawaban F %
20 a. Sangat Setuju
b. Setuju
0 0
97
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
18
12
0
60
40
0
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (0%) siswa menyatakan Sangat
Setuju tugas kelompok di dalam kelas yang diberikan guru sangat
disukai, (60%) siswa menyatakan Setuju, (40%) siswa menyatakan
Kurang Setuju, dan (0%) siswa menyatakan tidak Setuju.
Siswa yang menyatakan Sangat Setuju dan Setuju tugas kelompok
di dalam kelas yang diberikan guru sangat disukai, hal ini dikarenakan
tugas kelompok di dalam kelas menyenangkan, sedangkan siswa yang
menyatakan Kurang Setuju dan Tidak Setuju, hal ini dikarenakan tugas
kelompok di dalam kelas yang diberikan guru membosankan.
Tabel di atas menunjukkan bahwa, (18,5%) siswa menyatakan
Sangat Setuju, adanya implikasi metode resitasi dalam pengajaran al-
Qur’an dan Hadits (49,5%) siswa menyatakan Setuju, (27,5%) siswa
menyatakan Kurang Setuju, dan (4,5%) siswa menyatakan Tidak
Setuju.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru bidang studi al-
Qur’an dan Hadits menyatakan bahwa, pengaruh metode resitasi
dalam pengajaran al-Qur’an dan Hadits di MTsN 3 Pondok Pinang
Jakarta Selatan adalah dapat meningkatkan dan memotivasi kegiatan
belajar siswa secara individu dan kelompok, baik di dalam kelas
maupun di luar kelas. Begitu pula dengan hasil angket yang telah
peneliti sebarkan kepada sebagian siswa yang menjadi sampel dalam
penelitian ini menyatakan bahwa, bila frekuensi siswa yang
menyatakan Sangat Setuju dengan Setuju ditambahkan, maka hasilnya
68% dan bila frekuensi siswa yang menyatakan Kurang Setuju dan
Tidak Setuju ditambahkan, maka hasilnya 32%. Berarti, siswa yang
menyatakan Sangat Setuju dengan Setuju adanya pengaruh metode
resitasi dalam pengajaran al-Qur’an dan Hadits lebih besar dari pada
siswa yang menyatakan Kurang Setuju dan Tidak Setuju.
b. Nilai evaluasi akhir peserta didik
98
Tabel 26
Diciptakan dari apakah setan itu
No Alternatif Jawaban F %
1 a. Bara
b. Air mendidih
c. Api
d. Cahaya
0
0
30
0
0
0
100
0
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (0%) siswa memilih bara sebagai
jawaban dari pertanyaan diciptakan dari apakah setan itu, (0%) siswa
memilih air mendidih, (100%) siswa memilih api, (0%) siswa memilih
cahaya.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (100%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 27
Orang yang tidak akan terkena godaan setan
No Alternatif Jawaban F %
2 a. Ikhlas dalam beribadah
b. Pandai berkhotbah
c. Menjadi imam masjid
d. Mengajar ilmu agama
30
0
0
0
100
0
0
0
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (100%) siswa memilih Ikhlas
dalam beribadah sebagai jawaban dari pertanyaan orang yang tidak
akan terkena godaan setan (0%) siswa memilih pandai berkhotbah,
99
(0%) siswa memilih menjadi imam di mesjid, (0%) siswa memilih
mengajar ilmu agama.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (100%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 28
Kata يتبع berarti
No Alternatif Jawaban F %
3 a. Meneladani
b. Mengingkari
c. Mengikuti
d. Menentang
0
0
30
0
0
0
100
0
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (0%) siswa memilih meneladani
sebagai jawaban dari pertanyaan kata ع berarti (0%) siswa memilih يتب
mengingkari, (100%) siswa memilih mengikuti, (0%) siswa memilih
menentang.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (100%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 29
Maksud langkah-langkah setan
100
No Alternatif Jawaban F %
4 a. Cara-cara
b. Jangkauan
c. Seruan
d. Godaan
9
0
0
21
30
0
0
70
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (30%) siswa memilih cara-cara
sebagai jawaban dari pertanyaan maksud langkah-langkah setan, (0%)
siswa memilih jangkauan, (0%) siswa memilih seruan, (70%) siswa
memilih godaan.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (30%) siswa yang
memilih cara-cara adalah tidak benar, dan (70%) siswa yang memilih
godaan adalah benar.
Tabel 30
Isi surat an-Nûr ayat 21
No Alternatif Jawaban F %
5 a. Anjuran biasa
b. Perintah biasa
c. Larangan
d. Himbauan
0
1
29
0
0
3
97
0
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (0%) siswa memilih anjuran biasa
sebagai jawaban dari pertanyaan isi surat an-Nûr ayat 21, (3%) siswa
memilih perintah biasa, (97%) siswa memilih larangan, (0%) siswa
memilih himbauan.
101
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (3%) siswa yang
memilih perintah biasa adalah tidak benar, dan (97%) siswa yang
memilih larangan adalah benar.
Tabel 31
Sikapmu ketika salah seorang temanmu tertimpa musibah
No Alternatif Jawaban F %
6 a. Acuh tak acuh
b. Membantunya
c. Membiarkannya
d. Tidak peduli
0
30
0
0
0
100
0
0
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (0%) siswa memilih acuh tak
acuh sebagai jawaban dari pertanyaan sikapmu ketika salah seorang
temanmu tertimpa musibah, (100%) siswa memilih membantunya, (0%)
siswa memilih membiarkannnya, (0%) siswa memilih tidak peduli.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (100%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 32
أموالهم في سبيل االله... مثل الذين
No Alternatif Jawaban F %
7 a. ينفقون
b. لمونيع
c. يطعمون
d. يؤمنون
29
0
0
97
0
0
102
1 3
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (97%) siswa memilih ون ينفق
sebagai jawaban dari (%0) االلهسبيلأموالهم في ... مثل الذين siswa memilih ون (%0) يعلم
siswa memilih (%3) يطعمون siswa memilih يؤمنون
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (97%) siswa yang
memilih ينفقون adalah benar, dan (3%) siswa yang memilih يؤمنون adalah tidak
benar.
Tabel 33
Sikap seseorang yang selalu mengungkit-ungkit pemberian
No Alternatif Jawaban F %
8 a. Dapat menambah
pahalanya
b. Dapat mengurangi
pahalanya
c. Dapat merusak pahalanya
d. Dapat menentukan
pahalanya
0
19
11
0
0
63
37
0
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (0%) siswa memilih dapat
menambah pahalanya sebagai jawaban dari pertanyaan sikap
seseorang yang selalu mengungkit-ungkit pemberian, (63%) siswa
memilih dapat mengurangi pahalanya, (37%) siswa memilih dapat
merusak pahalanya, (0%) siswa memilih dapat menentukan
pahalanya..
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (63%) siswa yang
memilih mengurangi adalah tidak benar, dan (37%) siswa yang memilih
merusak adalah benar.
Tabel 34
103
Disamakan dengan apakah seseorang yang bersedekah tetapi
selalu menyebutnya atau menyakiti perasaan sipenerima
berdasarkan sûrah al-Baqarah ayat 264
No Alternatif Jawaban F %
9 a. Ria
b. Kikir
c. Dendam
d. Ujub
29
1
0
0
97
3
0
0
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (97%) siswa memilih ria sebagai
jawaban dari pertanyaan disamakan dengan apakah seseorang yang
bersedekah tetapi selalu menyebutnya atau menyakiti perasaan
sipenerima (3%) siswa memilih kikir, (0%) siswa memilih dendam, (0%)
siswa memilih ujub.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (97%) siswa yang
memilih ria adalah benar, dan (3%) siswa yang memilih kikir, adalah
tidak benar.
Tabel 35
Ditentukan oleh apakah diterima atau tidaknya perbuatan baik
manusia di sisi Allah
No Alternatif Jawaban F %
10 a. Wujud perbuatannya
b. Niat di dalam hatinya
c. Rutin atau tidaknya
d. Banyak atau sedikitnya
0
30
0
0
0
100
0
0
30 100
104
Tabel di atas menunjukkan bahwa (0%) siswa memilih wujud
perbuatannya sebagai jawaban dari pertanyaan ditentukan oleh
apakah diterima atau tidaknya perbuatan baik manusia di sisi Allah,
(100%) siswa memilih niat di dalam hatinya, (0%) siswa memilih rutin
atau tidaknya, (0%) siswa memilih banyak atau sedikitnya.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (100%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 36
Harus karena siapakah kita mencintai dan membenci seseorang
No Alternatif Jawaban F %
11 a. Allah swt
b. Keluarga
c. Suku
d. Nasib
30
0
0
0
100
0
0
0
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (100%) siswa memilih Allah swt
sebagai jawaban dari pertanyaan harus karena siapakah kita
mencintai dan membenci seseorang, (0%) siswa memilih keluarga,
(0%) siswa memilih suku, (0%) siswa memilih nasib.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (100%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 37
Dapat terjerumus ke dalam manakah orang yang mencintai
sesuatu karena hawa nafsunya
No Alternatif Jawaban F %
12 a. Kemiskinan
b. Kesyirikan
0 0
105
c. Kesenangan
d. Kebodohan
30
0
0
100
0
0
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (0%) siswa memilih kemiskinan
sebagai jawaban dari pertanyaan dapat terjerumus ke dalam manakah
orang yang mencintai sesuatu hanya karena hawa nafsunya, (100%)
anak memilih kesyirikan, (0%) siswa memilih kesenangan, (0%) siswa
memilih kebodohan.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (100%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 38
Selamat dari apakah kita bila benci dari kekufuran
No Alternatif Jawaban F %
13 a. Celaan orang
b. Kemiskinan
c. Api Neraka
d. Hukum pemerintah
0
0
30
0
0
0
100
0
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (0%) siswa memilih celaan orang
sebagai jawaban dari pertanyaan selamat dari apakah kita bila benci
dari kekufuran, (0%) siswa memilih kemiskinan, (100%) siswa memilih
api neraka, (0%) siswa memilih hukum pemerintah.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (100%) siswa
menjawab dengan benar.
Tabel 39
106
Akan memperoleh apakah orang yang mencintai dan membenci
karena Allah swt
No Alternatif Jawaban F %
14 a. Kesempurnaan iman
b. Kesempurnaan ilmu
c. Jabatan
d. Harta yang berlimpah
29
0
0
1
97
0
0
3
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (97%) siswa memilih
kesempurnaan iman sebagai jawaban dari pertanyaan akan
memperoleh apakah orang yang mencintai dan membenci karena Allah
swt (0%) siswa memilih kesempurnaan ilmu, (0%) siswa memilih
jabatan, (3%) siswa memilih harta yang berlimpah.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (97%) siswa yang
memilih kesempurnaan iman adalah benar, dan (3%) siswa memilih
harta yang berlimpah adalah tidak benar.
Tabel 40
Terdapat bacaan apakah pada lafal حكيما
No Alternatif Jawaban F %
15 a. Mad 'iwad
b. Mad badal
c. Mad lâzim mutawwal
d. Mad Jâ'iz munfasil
27
3
0
0
90
10
0
0
30 100
107
Tabel di atas menunjukkan bahwa (90%) siswa memilih mad 'iwâd
sebagai jawaban dari pertanyaan terdapat bacaan apakah pada lafal
ا siswa memilih mad badal, (0%) siswa memilih mad lâzim (%10) حكيم
mutawwal, (0%) siswa memilih mad jâ'z munfasil.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (90%) siswa yang
memilih mad 'iwâd adalah benar, dan (10%) siswa memilih mad badal
adalah tidak benar.
Tabel 41
Sebaiknya di baca apakah mad jâ'iz munfasil
No Alternatif Jawaban F %
16 a. Melebihi panjangnya mad tab�'�
b. Sepanjang enam harakat seperti mad wajib
muttasil
c. Sesuai kemampuan nafas orang yang
membacanya
d. Seimbang dengan mad tab�'�
3
19
6
2
10
63
20
7
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (10%) siswa memilih melebihi
panjangnya mad tab'� sebagai jawaban dari pertanyaan sebaiknya di
baca apakah mad jâ'iz munfasil, (63%) siswa memilih sepanjang enam
harakat seperti mad wajib muttasil, (20%) siswa memilih sesuai
kemampuan nafas orang yang membacanya, (7%) siswa memilih
seimbang dengan mad tab'�.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (10%) siswa yang
memilih melebihi panjangnya mad tab'�, (20%) siswa yang memilih
sesuai kemampuan nafas orang yang membacanya, (7%) siswa yang
memilih seimbang dengan mad tab'� adalah tidak benar, dan (63%)
siswa yang memilih sepanjang enam harakat seperti mad wajib
muttasil, adalah yang benar.
108
Tabel 42
Bacaan apakah yang tepat pada ياايها الذين امنوا ولا تتبعوا خطواب الشيطان
ayat yang digaris bawah
No Alternatif Jawaban F %
17 a. بعواولا تت
b. ولا تتبعوا c. ولا تتبعوا d. ولا تتبعوا
24
5
0
1
80
17
0
3
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (80%) siswa memilih و ا ا تت بع ولsebagai jawaban dari pertanyaan شيطان واب ال وا خط وا ولا تتبع ذين امن ا ال ياايهbacaan apakah yang tepat pada ayat yang digaris bawah, (17%) siswa
memilih (%0) ,ولا تتبعوا siswa memilih عواولا تتب , (3%) siswa memilih ولا تتبعوا.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (80%) siswa yang
memilih وا ا تتب ع وا adalah benar, (17%) siswa yang memilih ول ا تتبع (%0) ,ول
siswa yang memilih ولا تتبعوا, dan (3%) siswa memilih وا ا تتب ع adalah tidak ول
benar.
Tabel 43
Bacaan apakah yang tepat pada ثلا ث من آن فيه وجد حلا وة الايمان
hadits yang digaris bawah
No Alternatif Jawaban F %
18 a. حلا وة
b. حلا وة
c. حلا وة
d. حلا وة
3
2
5
20
10
7
17
66
30 100
109
Tabel di atas menunjukkan bahwa (10%) siswa memilih لا وة ح
sebagai jawaban dari pertanyaan ان ه وجد حلا وة الايم لا ث من آن في bacaan ث
apakah yang tepat pada hadits yang digaris bawah, (7%) siswa memilih
.حلا وة siswa memilih (%66) ,حلا وة siswa memilih (%17) ,حلا وة
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (10%) siswa yang
memilih لا وة ه وجد حلا وة sebagai jawaban dari pertanyaan ح لا ث من آن في ث
ان bacaan apakah yang tepat pada hadits yang digaris bawah, (7%) الايم
siswa yang memilih لا وة لا وة siswa yang memilih (%17) ,ح adalah tidak ح
benar, dan (66%) siswa memilih حلا وة adalah yang benar.
Tabel 44
Bacaan apakah yang tepat pada ayat ختم االله على قلوبهم وعلى سمعهم
yang digaris bawah
No Alternatif Jawaban F %
19 a. سمعهم
b. سمعهم
c. سمعهم
d. سمعهم
26
2
2
0
86
7
7
0
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (86%) siswa memilih معهم س
sebagai jawaban dari pertanyaan معهم ى س وبهم وعل ى قل تم االله عل bacaan خ
apakah yang tepat pada ayat yang digaris bawah, (7%) siswa memilih
.سمعهم siswa memilih (%0) ,سمعهم anak memilih (%7) ,سمعهم
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (86%) siswa yang
memilih معهم معهم adalah benar, (7%) siswa yang memilih س dan (7%) ,س
anak yang memilih سمعهم adalah tidak benar.
110
Tabel 45
Bacaan apakah yang tepat pada لقد آان لكم فى رسول االله اسوة حسنة
hadits yang digaris bawah
No Alternatif Jawaban F %
20 a. اسوة b. اسوة c. اسوة d. اسوة
3
3
0
24
10
10
0
80
30 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa (10%) siswa memilih وة sebagai اس
jawaban dari pertanyaan م فى رسول االله اسوة حسنة ان لك د آ bacaan apakah لق
yang tepat pada hadits yang digaris bawah, (10%) siswa memilih وة ,اس
(0%) siswa memilih (%80) ,اسوة siswa memilih اسوة.
Dapat disimpulkan bahwa pertanyaan di atas, (10%) siswa yang
memilih وة وة siswa yang memilih (%10) ,اس adalah tidak benar, dan اس
(80%) siswa yang memilih اسوة adalah benar.
Tabel 45 menyatakan bahwa (88%) siswa menjawab pertanyaan
dengan benar, dan (12%) siswa menjawab tidak benar.
Kemudian tabel 46 menyatakan bahwa nilai evaluasi akhir peserta
didik di MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta Selatan memiliki nilai rata-rata
88,167.
Kesimpulannya, bahwa nilai evaluasi peserta didik di MTsN Pondok
Pinang Jakarta selatan adalah baik atau memuaskan.
2. Analisa Data
Untuk mengetahui apakah variabel X (Metode Resitasi dalam
Pengajaran al-Qur'an dan Hadits) dan variabel Y (Nilai Evaluasi Akhir
Peserta Didik) terdapat hubungan positif yang signifikan. Maka, digunakan
rumus korelasi product moment.
Adapun untuk mencari angka indeks korelasi "r" product moment tersebut, maka langkah yang ditempuh adalah:
111
a. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel X (Implikasi
Metode Resitasi dalam Pengajaran al-Qur'an dan Hadits).
b. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel Y (Nilai
Evaluasi Akhir Peserta Didik).
c. Skoring, diteliti jumlahnya kemudian dimasukkan ke dalam tabel
kerja atau tabel perhitungan yang terdiri atas 6 kolom.
112
Tabel 50
Tabel Perhitungan Variabel X dan Y
Responden X X² Y Y² XY
1 44 1936 16 256 704
2 55 3025 17 289 935
3 61 3721 20 400 1220
4 72 5184 19 361 1368
5 65 4225 20 400 1300
6 54 2916 17 289 918
7 56 3136 19 361 1064
8 55 3025 16 256 880
9 61 3721 16 256 976
10 53 2809 18 324 954
11 53 2809 18 324 954
12 54 2916 20 400 1080
13 54 2916 17 289 918
14 63 3969 16 256 1008
15 56 3136 17 289 952
16 50 2500 17 289 850
17 60 3600 19 361 1140
18 51 2601 17 289 867
19 63 3969 18 324 1134
20 56 3136 17 289 952
21 45 2025 16 256 720
22 53 2809 20 400 1060
23 60 3600 18 324 1080
113
24 66 4356 19 361 1254
25 60 3600 17 289 1020
26 52 2704 16 256 832
27 58 3364 16 256 928
28 59 3481 17 289 1003
29 41 1681 17 289 697
30 62 3844 19 361 1178
Jumlah 1692 96714 529 9383 29946
Setelah diketahui N = 30, ∑ X = 1692, ∑ Y =529, ∑ X² = 96714, ∑ Y² =
9383, ∑ XY = 29946, maka dapatlah dicari indeks korelasinya, dengan
menggunakan rumus:
rxy = { }{ }Y)²(-²X)²(-²
))((∑∑∑∑
∑∑−∑YNXN
YXXYN
= { }{ }(529)²-9383.30(1692)²96714.30
)529)(1692(29946.30−
−
= { }{ }279841-2814902862864-2901420
895068898380 −
= { }{ }164938556
3312
= 63578844
3312
= 7973634303
3312
= 0,415
114
Dari perhitungan di atas ternyata angka korelasi antara variabel X
dan variabel Y bertanda positif dengan memperhatikan besarnya rxy yang
diperoleh yaitu sebesar 0,415.
Apabila hasil tersebut diinterpretasikan secara kasar atau
sederhana dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks
korelasi "r" product moment, ternyata besarnya rxy (0,415) yang besarnya
berkisar antara 0,40 - 0,70 berarti korelasi positif antara variabel X dan
variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup.
Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan itu signifikan atau
tidak, maka "r" hasil perhitungan dibandingkan dengan "r" tabel dan
sebelum membandingkan terlebih dahulu dicari derajat kebebasannya
atau df (degree of freedom) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
df = N – nr
= 30 – 2
= 28
Dengan memeriksa tabel nilai "r" product moment ternyata bahwa
dengan df sebesar 28, pada taraf signifikan 5% diperoleh "r" tabel = 0,361.
Jika dilihat dari pada harga rtabel tersebut, rxy lebih besar dari pada
harga rtabel, pada taraf signifikansi 5% (0,415 > 0,361). Dengan demikian
Hipotesa Alternatif (Ha) diterima dan Hipotesa Nol (H0) ditolak. Artinya,
terdapat hubungan positif yang signifikan antara metode resitasi dalam
pengajaran al-Qur'an dan Hadits terhadap nilai evaluasi akhir peserta
didik dengan korelasi yang sedang atau cukup.
C. Interpretasi Data
Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas terdapat korelasi positif
yang sedang atau cukup antara metode resitasi dalam pengajaran al-Qur'an
dan Hadits terhadap nilai evaluasi akhir peserta didik di MTsN 3 Pondok
Pinang Jakarta Selatan. Hal ini berarti, bahwa Hipotesa Alternatif (Ha) yang
menyatakan ada korelasi yang signifikan antara metode resitasi dalam
pengajaran al-Qur'an dan Hadits terhadap nilai evaluasi akhir peserta didik di
MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta Selatan diterima atau benar.
115
Sedangakan Hipotesa Nol (H0) yang menyatakan bahwa tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara metode resitasi dalam pengajaran al-Qur'an
dan Hadits terhadap nilai evaluasi akhir peserta didik di MTsN 3 Pondok
Pinang Jakarta Selatan ditolak atau tidak benar.
Jika dilihat dari hasil perhitungan koefisien korelasi yang menyatakan
bahwa korelasi antara metode resitasi dalam pengajaran al-Qur'an dan Hadits
terhadap nilai evaluasi akhir peserta didik merupakan korelasi yang sedang
atau cukup.
116
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh melalui observasi, angket dan
wawancara yang dihimpun oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengaruh metode resitasi dalam pengajaran al-Qur’an dan Hadits di
MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta Selatan adalah dapat meningkatkan
dan memotivasi kegiatan belajar siswa secara individu dan kelompok,
baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Dengan keterangan bila
frekuensi siswa yang menyatakan Sangat Setuju dengan Setuju
ditambahkan, maka hasilnya 68% dan bila frekuensi siswa yang
menyatakan Kurang Setuju dan Tidak Setuju ditambahkan, maka
hasilnya 32%. Berarti, siswa yang menyatakan Sangat Setuju dengan
Setuju adanya pengaruh metode resitasi dalam pengajaran al-Qur’an
dan Hadits lebih besar dari pada siswa yang menyatakan Kurang
Setuju dan Tidak Setuju.
2. Nilai evaluasi akhir peserta didik di MTsN 3 Pondok Pinang Jakarta
Selatan adalah baik atau memuaskan. Dengan penjelasan bahwa (88%)
siswa menjawab pertanyaan dengan benar, dan (12%) siswa menjawab
tidak benar. Kemudian nilai evaluasi akhir peserta didik di MTsN 3
Pondok Pinang Jakarta Selatan memiliki nilai rata-rata 88,167.
3. Metode resitasi dalam pengajaran al-Qur'an dan Hadits terhadap nilai
akhir peserta didik mempunyai implikasi positif yang sedang atau
cukup. Karena angka korelasi antara variabel X dan variabel Y
bertanda positif dengan memperhatikan besarnya rxy yang diperoleh
yaitu sebesar 0,415. apabila hasil tersebut diinterpretasikan secara
kasar atau sederhana dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan
angka indeks korelasi "r" product moment, ternyata besarnya rxy
(0,415) berkisar antara 0,40 - 0,70. Artinya, bahwa korelasi positif
antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau
cukup.
Dengan memeriksa tabel nilai "r" product moment ternyata dengan
df sebesar 28, pada taraf signifikan 5% diperoleh "r" tabel = 0,361. Jika
117
dilihat dari pada harga rtabel tersebut, rxy lebih besar dari pada harga
rtabel, pada taraf signifikansi 5% (0,415 > 0,361). Dengan demikian
Hipotesa Alternatif (Ha) diterima dan Hipotesa Nol (H0) ditolak.
Artinya, terdapat implikasi positif yang signifikan antara metode
resitasi dalam pengajaran al-Qur'an dan Hadits terhadap nilai evaluasi
akhir peserta didik dengan implikasi yang sedang atau cukup.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas penulis mengajukan beberapa saran
yang ditujukan untuk penelitian di masa yang akan datang semoga saran-
saran ini bermanfaat dalam pengembangannya.
1. Dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan
metode resitasi, hendaknya guru selalu memperhatikan situasi dan
kondisi siswa.
2. Variasi metode pengajaran dalam proses pembelajaran adalah sebuah
kemestian untuk menciptakan situasi pembelajaran yang
menyenangkan bagi siswa.
3. Metode-metode pengajaran tidak ada yang memiliki kelebihan antara
yang satu dengan yang lain. Artinya, metode pengajaran akan dapat
diterima dan bermanfa’at ketika sesuai dengan situasi dan kondisi
siswa.
4. Bagi guru, hendaknya metode resitasi ini lebih ditingkatkan lagi agar
kegiatan siswa baik di dalam kelas maupun di luar kelas akan lebih
maksimal sehingga siswa disibukkan dengan kegiatan belajarnya.
5. Bagi orang tua sudah sepatutnya membantu guru untuk memantau
aktivitas anaknya ketika ia telah di rumah, karena bagaimanapun juga
keberhasilan dari seorang anak terletak pada sejauh mana kepedulian
orang tua terhadap pendidikan anaknya.
118
ANGKET PENELITIAN
IMPLIKASI METODE RESITASI DALAM PENGAJARAN AL-QUR’AN DAN HADITS TERHADAP NILAI EVALUASI AKHIR PESERTA DIDIK
PETUNJUK:
1. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
palling benar.
2. Semua pertanyaan mohon dijawab dengan teliti.
3. Terima kasih atas perhatian dan pertisipasinya
Nama Siswa :_______________ Kelas :________________
Metode Resitasi dalam Pengajaran Al-Qur’an Hadits
1. Saya senang menyelesaikan tugas individu di dalam kelas.
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
2. Guru memberikan tugas belajar di dalam kelas.
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
3. Saya selalu menyelesaikan tugas yang diberikan guru di dalam kelas.
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
4. Guru memberikan tugas menyalin ayat /hadits di dalam kelas.
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
5. Guru memberikan hadiah bagi siswa yang dapat menyelesaikan tugas
dengan baik di dalam kelas.
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
119
6. Guru pernah memberikan tugas di luar kelas.
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
7. Saya senang belajar di luar kelas.
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
8. Belajar di laboratorim sangat menyenangkan
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
9. Tugas lapangan yang diberikan guru, saya sangat menyukainya.
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
10. Saya selalu tepat waktu dalam menyelesaikan tugas individu di dalam
kelas.
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
11. Tugas menghafal yang diberikan guru di dalam kelas adalah tugas
individu.
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
12. Tugas menerjemahkan yang diberikan guru di dalam kelas adalah tugas
individu.
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
13. Tugas menyalin yang diberikan guru di dalam kelas adalah adalah tugas
individu.
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
14. Tugas individu yang diberikan guru di luar kelas memberatkan siswa.
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
120
15. Tugas-tugas individu di luar kelas sangat menyenangkan.
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
16. Selain tugas individu guru memberikan tugas kelompok di dalam kelas.
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
17. Tugas di luar kelas yang diberikan guru dilakukan secara kelompok.
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
18. Tugas di laboratorium yang diberikan guru dilakukan secara kelompok.
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
19. Tugas di lapangan yang diberikan guru dilakukan secara kelompok.
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
20. Tugas kelompok di dalam kelas yang diberikan guru sangat saya sukai.
a. Sangat Setuju b. Setuju
c. Kurang Setuju d. Tidak Setuju
121
ANGKET PENELITIAN
IMPLIKASI METODE RESITASI DALAM PENGAJARAN AL-QUR’AN DAN
HADITS TERHADAP NILAI EVALUASI AKHIR PESERTA DIDIK
PETUNJUK:
1. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang
palling benar.
2. Semua pertanyaan mohon dijawab dengan teliti.
3. Terima kasih atas perhatian dan pertisipasinya
Nama Siswa :_______________ Kelas :________________
Evaluasi Akhir Peserta Didik
1. Diciptakan dari apakah setan itu.
a. Bara
b. Air mendidih
c. Api
d. Cahaya
2. Orang yang tidak akan terkena godaan setan.
a. Ikhlas dalam beribadah
b. Pandai berkhotah
c. Menjadi imam masjid
d. Mengajar ilmu agama
3. Kata يتبع berarti.
a. Meneladani
b. Mengingkari
c. Mengikuti
d. Menentang
4. Maksud langkah-langkah setan.
122
a. Cara-cara
b. Jangkauan
c. Seruan
d. Godaan
5. Isi surat an-Nûr ayat 21.
a. Anjuran biasa
b. Perintah biasa
c. Larangan
d. Himbauan
6. Sikapmu ketika salah seorang temanmu tertimpa musibah.
a. Acuh tak acuh
b. Membantunya
c. Membiarkannya
d. Tidak peduli
أموالهم في سبيل االله... مثل الذين .7
a. ينفقون
b. يعلمون
c. يطعمون
d. يؤمنون
8. Sikap seseorang yang selalu mengungkit-ungkit pemberian.
a. Dapat menambah pahalanya
b. Dapat mengurangi pahalanya
c. Dapat merusak pahalanya
d. Dapat menentukan pahalanya
9. Disamakan dengan apakah seseorang yang bersedekah dengan
selalu menyebutnya atau menyakiti perasaan sipenerima
Berdasarkan Surah al-Baqarah Ayat 264.
a. Ria
b. Kikir
c. Dendam
d. Ujub
10. ditentukan oleh apakah diterima atau tidaknya perbuatan baik
manusia di sisi Allah swt.
123
a. Wujud perbuatannya
b. Niat di dalam hatinya
c. Rutin atau tidaknya
d. Banyak atau sedikitnya
11. Harus karena siapakah kita mencintai dan membenci
seseorang.
a. Allah swt
b. Keluarga
c. Suku
d. Nasib
12. Dapat terjerumus ke dalam manakah orang yang mencintai
sesuatu hanya karena hawa nafsunya.
a. Kemiskinan
b. Kesyirikan
c. Kesenangan
d. Kebodohan
13. Selamat dari apakah kita bila benci terhadap kekufuran.
a. Celaan orang
b. Kemiskinan
c. Api Neraka
d. Hukum pemerintah
14. Akan memperoleh apakah orang yang mencintai dan membenci
karena Allah swt.
a. Kesempurnaan iman
b. Kesempurnaan ilmu
c. Jabatan
d. Harta yang berlimpah
15. Terdapat bacaan apakah pada lafal حكيما
a. Mad 'iwad
b. Mad badal
c. Mad lâzim mutawwal
d. Mad Jâ'iz munfasil
16. Sebaiknya di baca apakah mad jâ'iz munfasil
a. Melebihi panjangnya mad tab�'�
124
b. Sepanjang enam harakat seperti mad wajib muttasil
c. Sesuai kemampuan nafas orang yang membacanya
d. Seimbang dengan mad tab�'�
شيطان .17 وا خطواب ال وا ولا تتبع ذين امن ا ال Bacaan apakah yang tepat pada ياايه
ayat yang digaris bawah.
a. ولا تتبعوا b. ولا تتبعوا c. ولا تتبعوا d. ولا تتبعوا
ان .18 لا وة الايم د ح ه وج ن في ن آ لا ث م Bacaan apakah yang tepat pada ث
hadits yang digaris bawah.
a. حلا وة
b. حلا وة
c. حلا وة
d. حلا وة
ى سمعهم .19 وبهم وعل ى قل تم االله عل Bacaan apakah yang tepat pada ayat خ
yang digaris bawah.
a. سمعهم
b. سمعهم
c. سمعهم
d. سمعهم
سنة .20 وة ح ول االله اس ى رس م ف ان لك د آ Bacaan apakah yang tepat pada لق
hadits yang digaris bawah.
a. اسوة
b. اسوة c. اسوة
d. اسوة
125
PEDOMAN WAWANCARA GURU
PENELITIAN IMPLIKASI METODE RESITASI DALAM PENGAJARAN AL-QUR’AN DAN HADITS TERHADAP NILAI EVALUASI AKHIR PESERTA DIDIK
Nama : Ety Ummy Fathiyah
Jabatan : Guru ( Bidang Studi al-Qur’an Hadits)
Waktu Wawancara : 5 Juni 2007
1. Apakah anda menggunakan beberapa variasi metode dalam mengajar!
Contohnya?
Jawab: Iya! Seperti metode ceramah, drill, pemberian tugas dan diskusi.
2. Metode apa yang sering anda gunakan ketika mengajar? Dan bagaimana
tanggapan anak-anak?
Jawab: Metode ceramah dan drill. Mereka menerima. (cocok sekali). Artinya,
mereka setuju bila metode ini diterapkan untuk mata pelajaran al-Qur’an Hadits.
Karena dengan menggunakan dua metode tersebut mereka dapat memahami dan
menambah daya ingat mereka.
3. Apakah anda sering memberikan tugas belajar di dalam kelas?
Jawab: Hampir selalu.
4. Seperti apakah tugas yang anda berikan kepada anak-anak ketika belajar di dalam
kelas?
Jawab: Ulangan tertulis dan tanya jawab. (individu).
5. Apakah anda pernah memberikan tugas menyalin ayat/hadits, menerjemahkan,
memberi harakat dan menyambung ayat/hadits?
Jawab: Iya! (Pernah).
6. Apakah anda juga pernah memberikan tugas di luar kelas?
Jawab: Iya! (Pernah).
7. Bagaimana sikap anak-anak ketika belajar di luar kelas?
Jawab: Mereka menikmati. (senang)
8. Apakah anda pernah melakukan pengajaran di laboratorium, lapangan terbuka
atau di tempat lainnya?
Jawab: Iya! (Pernah).
9. Selain tugas individu, apakah anda juga memberikan tugas kelompok?
Jawab: Iya!
126
10. Seperti apakah tugas yang anda berikan kepada anak-anak ketika belajar di luar
kelas?
Jawab: Diskusi, menjawab pertanyaan yang telah disediakan secara berkelompok.
11. Seperti apakah tugas kelompok yang anda berikan kepada anak-anak didik?
Jawab: Memberikan pertanyaan-pertanyaan namun jawabannya boleh tidak
terfokus terhadap buku paket.
12. Bagaimana pengaruh tugas resitasi dalam pengajaran al-Qur’an Hadits terhadap
keberhasilan hasil belajar peserta didik?
Jawab: Melihat dari hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran al-Qur’an
Hadits baik/memuaskan. Artinya, bahwa tugas resitasi yang diberikan terhadap
peserta didik mempunyai pengaruh yang cukup.
Interviewer Interviewee
127
LAMPIRAN TABEL
Tabel 48
Tabel Data Skor Metode Resitasi (Skor Variabel X)
Nomor Soal No. N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 X X²
1 2 3 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 44 1936
2 4 3 3 3 2 1 3 1 4 3 3 3 3 4 3 1 3 2 3 3 55 3025
3 2 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 61 3721
4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 72 5184
128
5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 2 3 4 4 4 3 65 4225
6 3 1 2 1 4 3 4 2 2 2 3 2 3 4 1 3 3 4 4 3 54 2916
7 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 56 3136
8 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 4 4 2 55 3025
9 3 3 3 3 4 1 2 4 3 3 4 3 3 1 2 4 4 4 4 3 61 3721
10 3 3 2 2 3 1 4 3 2 1 4 2 3 1 2 3 3 4 4 3 53 2809
11 2 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 53 2809
12 4 4 2 4 4 1 4 2 4 2 2 1 2 2 4 2 4 2 2 2 54 2916
13 3 3 2 3 4 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 2 3 2 2 54 2916
14 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 63 3969
15 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 2 3 2 4 3 1 1 3 2 56 3136
16 2 3 3 2 3 1 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 50 2500
17 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 60 3600
18 3 3 2 3 4 2 2 2 3 1 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 51 2601
19 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 63 3969
20 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 2 2 3 56 3136
129
21 2 3 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 45 2025
22 2 3 2 2 3 1 4 4 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 53 2809
23 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 60 3600
24 3 3 4 2 4 4 3 3 3 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 66 4356
25 3 3 2 3 4 3 2 2 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 60 3600
26 2 3 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 52 2704
27 3 3 2 4 2 3 2 3 2 2 4 4 4 3 2 4 2 3 3 3 58 3364
28 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 4 3 2 4 2 2 4 4 2 59 3481
29 3 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 41 1681
30 2 4 4 3 4 1 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 62 3844
Jumlah 1692 96714
130
Tabel 49
Tabel Data Skor Evaluasi Akhir Peserta Didik (Skor Variabel Y)
Nomor Soal No. N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Y Y²
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 16 256
2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 17 289
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 361
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 17 289
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19 361
8 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16 256
9 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 16 256
10 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 324
131
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 17 289
14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 16 256
15 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 289
16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 17 289
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 361
18 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 17 289
19 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 17 289
21 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 16 256
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
23 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18 324
24 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
25 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 289
26 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 16 256
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 16 256
28 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 17 289
132
29 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 289
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 361
Jumlah 529 9383
133
Tabel 46
Tabel Data Jawaban Siswa
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 F %
Benar 30 30 30 21 29 30 29 11 29 30 30 30 30 29 27 19 24 20 26 24 528 88
Salah 0 0 0 9 1 0 1 19 1 0 0 0 0 1 3 11 6 10 4 6 72 12
Jumlah 600 100
134
Tabel 48
Tabel Data Skor Metode Resitasi (Skor Variabel X)
Nomor Soal No. N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 X X²
1 2 3 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 44 1936
2 4 3 3 3 2 1 3 1 4 3 3 3 3 4 3 1 3 2 3 3 55 3025
3 2 4 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 61 3721
4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 72 5184
5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 2 3 4 4 4 3 65 4225
6 3 1 2 1 4 3 4 2 2 2 3 2 3 4 1 3 3 4 4 3 54 2916
7 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 56 3136
8 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 4 4 2 55 3025
9 3 3 3 3 4 1 2 4 3 3 4 3 3 1 2 4 4 4 4 3 61 3721
135
10 3 3 2 2 3 1 4 3 2 1 4 2 3 1 2 3 3 4 4 3 53 2809
11 2 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 53 2809
12 4 4 2 4 4 1 4 2 4 2 2 1 2 2 4 2 4 2 2 2 54 2916
13 3 3 2 3 4 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 2 3 2 2 54 2916
14 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 63 3969
15 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 2 3 2 4 3 1 1 3 2 56 3136
16 2 3 3 2 3 1 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 50 2500
17 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 60 3600
18 3 3 2 3 4 2 2 2 3 1 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 51 2601
19 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 63 3969
20 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 2 2 3 56 3136
21 2 3 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 45 2025
22 2 3 2 2 3 1 4 4 3 3 3 3 2 3 1 2 3 3 3 3 53 2809
23 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 60 3600
24 3 3 4 2 4 4 3 3 3 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 66 4356
25 3 3 2 3 4 3 2 2 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 60 3600
136
26 2 3 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 52 2704
27 3 3 2 4 2 3 2 3 2 2 4 4 4 3 2 4 2 3 3 3 58 3364
28 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 4 3 2 4 2 2 4 4 2 59 3481
29 3 3 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 41 1681
30 2 4 4 3 4 1 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 62 3844
Jumlah 1692 96714
137
Tabel 25
Tabel Data Implikasi Metode Resitasi dalam Pengajaran al-Qur'an Hadits
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 F %
SS 2 3 3 4 17 4 7 8 4 2 14 5 4 3 4 5 6 8 8 0 111 18,5
S 18 26 14 12 8 13 17 15 14 16 10 15 19 8 8 17 17 15 17 18 297 49,5
KS 10 0 12 13 5 3 6 6 12 10 6 9 7 15 16 7 6 6 4 12 165 27,5
TS 0 1 1 1 0 10 0 1 0 2 0 1 0 4 2 1 1 1 1 0 27 4,5
Jumlah 600 100
138
Tabel 25
Tabel Data Implikasi Metode Resitasi dalam Pengajaran al-Qur'an Hadits
No Soal Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 F %
SS 2 3 3 4 17 4 7 8 4 2 14 5 4 3 4 5 6 8 8 0 111 18,5
S 18 26 14 12 8 13 17 15 14 16 10 15 19 8 8 17 17 15 17 18 297 49,5
KS 10 0 12 13 5 3 6 6 12 10 6 9 7 15 16 7 6 6 4 12 165 27,5
TS 0 1 1 1 0 10 0 1 0 2 0 1 0 4 2 1 1 1 1 0 27 4,5
Jumlah 600 100
139
Tabel 46
Tabel Data Jawaban Siswa
No Soal Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 F %
Benar 30 30 30 21 29 30 29 11 29 30 30 30 30 29 27 19 24 20 26 24 528 88
Salah 0 0 0 9 1 0 1 19 1 0 0 0 0 1 3 11 6 10 4 6 72 12
Jumlah 600 100
140
Tabel 47
Tabel Data Nilai Evaluasi Akhir Peserta Didik
Nomor Soal No. N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
JB Nilai
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 16 80
2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 17 85
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 95
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100
6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 17 85
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19 95
8 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16 80
9 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 16 80
10 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90
141
11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 90
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100
13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 17 85
14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 16 80
15 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 85
16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 17 85
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 95
18 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 17 85
19 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90
20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 17 85
21 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 16 80
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100
23 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18 90
24 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95
25 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 85
26 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 16 80
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 16 80
142
28 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 17 85
29 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 85
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 95
Rata-rata 88,167
143
Tabel 49
Tabel Data Skor Evaluasi Akhir Peserta Didik (Skor Variabel Y)
Nomor Soal No. N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Y Y²
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 16 256
2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 17 289
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 361
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 17 289
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19 361
8 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 16 256
9 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 16 256
10 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
144
11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 324
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 17 289
14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 16 256
15 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 289
16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 17 289
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 361
18 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 17 289
19 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 324
20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 17 289
21 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 16 256
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 400
23 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18 324
24 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 361
25 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 289
26 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 16 256
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 16 256
145
28 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 17 289
29 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 289
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19 361
Jumlah 529 9383
146
Tabel 50
Tabel Perhitungan Variabel X dan Y
Responden X X² Y Y² XY
1 44 1936 16 256 704
2 55 3025 17 289 935
3 61 3721 20 400 1220
4 72 5184 19 361 1368
5 65 4225 20 400 1300
6 54 2916 17 289 918
7 56 3136 19 361 1064
8 55 3025 16 256 880
9 61 3721 16 256 976
10 53 2809 18 324 954
11 53 2809 18 324 954
12 54 2916 20 400 1080
13 54 2916 17 289 918
14 63 3969 16 256 1008
15 56 3136 17 289 952
16 50 2500 17 289 850
17 60 3600 19 361 1140
18 51 2601 17 289 867
19 63 3969 18 324 1134
20 56 3136 17 289 952
21 45 2025 16 256 720
22 53 2809 20 400 1060
23 60 3600 18 324 1080
147
24 66 4356 19 361 1254
25 60 3600 17 289 1020
26 52 2704 16 256 832
27 58 3364 16 256 928
28 59 3481 17 289 1003
29 41 1681 17 289 697
30 62 3844 19 361 1178
Jumlah 1692 96714 529 9383 29946
148
STRUKTUR ORGANISASI MTSN 3 PONDOK PINANG
JAKARTA SELATAN 2006/2007
Waka. Bid. Kesiswaan Maikon, S.Ag
Waka. Bid. Kurikulum Drs. Badrun Fuady
KETUA KOMITE Ir. H. Rahmat Hidayat Misar
KEPALA SEKOLAH Drs. H. Rahmat Syah
Kepala TU Dwi Hartini, BA
Waka. Bid. Humas & Litbang Dra. Ernawati
SISWA
WALI KELAS GURU
149