Upload
others
View
19
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
IMPLIKASI PANDANGAN SYῙ’AH IṠNᾹ ‘ASYARIYYAH
TENTANG AHLUL BAIT TERHADAP PEMIKIRAN
TEOLOGINYA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Dalam Ilmu Ushuluddin
Jurusan Aqidah dan Filsafat
Oleh:
IDA ISTIQOMAH
NIM. 104111004
FAKULTAS USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
ii
DEKLARASI KEASLIAN
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis
menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis
orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi
satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat
dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 17 November 2014
Deklarator,
Ida Istiqomah
NIM: 104111008
iii
IMPLIKASI PANDANGAN SYῙ’AH IṠNᾹ ‘ASYARIYYAH
TENTANG AHLUL BAIT TERHADAP PEMIKIRAN
TEOLOGINYA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Dalam Ilmu Ushuluddin
Jurusan Aqidah dan Filsafat
Oleh :
IDA ISTIQOMAH
NIM : 104111004
Semarang, 17 November 2014
Disetujui Oleh,
iv
NOTA PEMBIMBING
Lamp : -
Hal : Persetujuan Naskah Skripsi
Kepada
Yth. Bapak Dekan Fakultas Ushuluddin
IAIN Walisongo Semarang
Di Semarang
Assalamu’alaikumWr. Wb.
Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana
mestinya, maka saya menyatakan bahwa skripsi saudara:
Nama : Istiqomah
NIM : 104111004
Jurusan : Ushuluddin/AF
Judul Skripsi : Implikasi Pandangan Syī’ah Iṡna ‘Asyariyyah
Tentang Ahlul Bait Terhadap Pemikiran
Teologinya
Dengan ini telah kami setujui dan mohon agar segera diujikan.
Demikian atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Semarang, 17 November 2014
v
PENGESAHAN
Skripsi Saudari Ida Istiqomah
dengan NIM 104111004 telah
dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji
Skripsi Fakultas Ushuluddin Institut
Agama Islam Negeri Walisongo
Semarang, pada tanggal:
9 Desember 2014
Dan telah diterima serta disahkan
sebagai salah satu syarat guna
memperoleh gelar Sarjana (S.1)
dalam Ilmu Ushuluddin.
Ketua Sidang
Dr. H. A. Hasan Asy’ari Ulama’i, M.Ag
NIP. 19710402 199503 1 001
Pembimbing I Penguji I
Dr. Safii, M.Ag Prof.Dr.H.Ghazali Munir, M.A
NIP. 19650506 199403 1 002 NIP.19490926 198103 1 001
Pembimbing II Penguji II
Drs. H. Achmad Bisri, M.Ag Drs. Yusriyah, M.Ag
NIP. 19561020 199403 1 002 NIP. 19640302 199303 2 001
Sekretaris Sidang
Dr. Zainul Adzfar, M.Ag
NIP. 19730826 200212 1 002
vi
MOTTO
Aku akan tinggalkan pada kalian sesuatu
yang apabila kalian berpegang teguh dengannya,
kalian tidak akan tersesat selamanya, yaitu
Kitabullah dan ‘itrah-ku Ahlul Baitku 1
1 Shahih Turmudzi, 5/328 hadits ke-3874, Dar al Fikr, Beirut
vii
TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata bahasa Arab yang dipakai dalam
penulisan skripsi ini berpedoman pada “Pedoman Transliterasi Arab-
Latin” yang dikeluarkan berdasarkan Keputusan Bersama Menteri
Agama Dan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI tahun 1987.
Pedoman tersebut adalah sebagai berikut:
a. Kata Konsonan
Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Nama
Alif tidak ا
dilambangkan
tidak dilambangkan
Ba B Be ب
Ta T Te ت
Sa ṡ es (dengan titik di atas) ث
Jim J Je ج
Ha ḥ ha (dengan titik di ح
bawah)
Kha Kh ka dan ha خ
Dal D De د
Zal Ż zet (dengan titik di atas) ذ
Ra R Er ر
Zai Z Zet ز
Sin S Es س
Syin Sy es dan ye ش
Sad ṣ es (dengan titik di ص
bawah)
Dad ḍ de (dengan titik di ض
bawah)
Ta ṭ te (dengan titik di ط
bawah)
Za ẓ zet (dengan titik di ظ
bawah)
ain …„ koma terbalik di atas„ ع
Gain G Ge غ
viii
Fa F Ef ف
Qaf Q Ki ق
Kaf K Ka ك
Lam L El ل
Mim M Em م
Nun N En ن
Wau W We و
Ha H Ha ه
Hamzah …‟ Apostrof ء
Ya Y Ye ي
b. Vokal
Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia terdiri
dari vokal tunggal dan vokal rangkap.
1. Vokal Tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab lambangnya berupa
tanda atau harakat, transliterasinya sebagai berikut:
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama Fathah a a Kasrah i I Dhammah u U
2. Vokal Rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya
berupa gabunganantara hharakat dan huruf, transliterasinya
berupa gabungan huruf, yaitu:
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
fathah dan ya Ai a dan i ي ....
fathah dan wau Au a dan u و ....
c. Maddah
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa
harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:
ix
Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
...ا... ى... Fathah dan alif
atau ya
ā a dan garis di
atas
Kasrah dan ya ī i dan garis di ي....
atas
Dhammah dan و....
wau
ū u dan garis di
atas
Contoh: قال : qāla
qīla : قيل
yaqūlu : يقىل
d. Ta Marbutah
Transliterasinya menggunakan:
1. Ta Marbutah hidup, transliterasinya adaah /t/
Contohnya: روضة : rauḍatu
2. Ta Marbutah mati, transliterasinya adalah /h/
Contohnya: روضة : rauḍah
3. Ta marbutah yang diikuti kata sandang al
Contohnya: روضة الاطفال : rauḍah al-aṭfāl
e. Syaddah (tasydid)
Syaddah atau tasydid dalam transliterasi dilambangkan
dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah.
Contohnya: ربنا : rabbanā
f. Kata Sandang
Transliterasi kata sandang dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Kata sandang syamsiyah, yaitu kata sandang yang
ditransliterasikan sesuai dengan huruf bunyinya
Contohnya: الشفاء : asy-syifā‟
2. Kata sandang qamariyah, yaitu kata sandang yang
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya huruf /l/.
Contohnya : القلم : al-qalamu
x
g. Penulisan kata
Pada dasarnya setiap kata, baik itu fi‟il, isim maupun
hurf, ditulis terpisah, hanya kata-kata tertentu yang penulisannya
dengan huruf Arab sudah lazimnya dirangkaikan dengan kata lain
karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam
transliterasi ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan
kata lain yang mengikutinya.
Contohnya:
wa innallāha lahuwa khair ar-rāziqīn : وان اهلل لهى خير الرازقين
wa innallāha lahuwa khairurrāziqīn
xi
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang, bahwa atas taufiq dan hidayah-Nya maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Skripsi ini berjudul Implikasi Pandangan Syī’ah Iṡna
‘Asyariyyah Tentang Ahlul Bait Terhadap Pemikiran Teologinya,
disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Strata satu (S.1) Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Walisongo Semarang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan
skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Rektor IAIN Walisongo, Prof. DR. H. Muhibbin, M.Ag.
2. Dr. H. M. Mukhsin Jamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas
Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang yang telah merestui
pembahasan skripsi ini.
3. Dr. Zainul Adzfar, M.Ag dan Bahron Anshori, M.Ag, selaku
Kajur dan Sekjur Aqidah dan Filsafat, yang telah memberikan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.
4. Dr. Safii, M.Ag dan Drs. H. Achmad Bisri, M.Ag, selaku Dosen
Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
5. Bapak Prof. Dr. H. Gazali Munir, M.A selaku penguji I dan ibu
Drs. Yusriyah, M.Ag selaku penguji II yang telah bersedia
memberikan saran serta kritik yang membangun untuk perbaikan
skripsi ini.
6. Tsuwaibah, M.Ag, selaku Kepala Perpustakaan Fakultas yang
telah memberikan ijin dan layanan kepustakaan yang diperlukan
dalam penyusunan skripsi ini.
xii
7. Para Dosen Pengajar di lingkungan Fakultas Ushuluddin IAIN
Walisongo Semarang, yang telah membekali berbagai
pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan
skripsi.
8. Bapak (Ra‟adi) dan Ibu (Partini) yang selalu ananda cintai, kasih
sayang dan iringan do'a dalam restumu membuat ananda semangat
dalam melangkah untuk menggapai cita-cita, pengorbanan dan
jerih payahmu baik dari segi moril dan materiil telah tampak di
depan mata.
9. Saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa memotifasi,
memberikan keceriaan, dukungan kepada penulis dalam menuntut
ilmu sehingga penulis semangat dalam menyelesaikan tugas akhir.
10. Rekan-rekan se-perjuangan di Fakultas Ushuluddin IAIN
Walisongo Semarang angkatan 2010 Jurusan Aqidah dan Filsafat
yang telah memberikan arti indahnya kebersamaan.
11. Teman-teman KSR PMI Unit IAIN Walisongo Semarang yang
telah memberikan arti keloyalan, kedisiplinan dan kebersamaan
dalam berorganisasi.
12. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini
baik secara materiil maupun immateriil yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu.
Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini
belum mencapai kesempurnaan dalam arti sebenarnya, namun penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri
khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Semarang, 17 November 2014
Penulis
Ida Istiqomah
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................... i
HALAMAN DEKLARASI KEASLIAN .................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... iii
NOTA PEMBIMBING ............................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................... v
HALAMAN MOTTO ................................................................. vi
HALAMAN TRANSLITERASI ................................................. vii
HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH .................................. xi
DAFTAR ISI ............................................................................... xiii
HALAMAN ABSTRAKSI ......................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................ 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................... 9
D. Tinjauan Pustaka .............................................. 10
E. Metode Penelitian ............................................. 11
F. Sistematika Penulisan Skripsi ........................... 16
BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG AHLUL BAIT
A. Pengertian Ahlul Bait ........................................ 18
B. Keutamaan dan Kekhususan Ahlul Bait ............ 20
C. Ayat-ayat tentang Ahlul Bait ............................ 22
D. Asbabun Nuzul Ayat ......................................... 23
E. Pandangan Ulama tentang Ahlul Bait ............... 24
BAB III : PEMIKIRAN SYῙ’AH IṠNᾹ ‘ASYARIYYAH
TENTANG PERSOALAN TEOLOGI
A. Sejarah Lahirnya Syī’ah Iṡnā ‘Asyariyyah ........ 36
1. Pengertian Syī’ah ...................................... 36
2. Sekilas tentang Kelahiran Syī’ah Iṡnā
‘Asyariyyah ................................................ 38
3. Syī’ah Iṡnā ‘Asyariyyah/al-Imamiyyah ...... 47
B. Pemikiran tentang Persoalan-persoalan Teologi 56
1. Tauhid ....................................................... 57
xiv
2. Keadilan ..................................................... 63
3. Kenabian .................................................... 67
4. Imamah ...................................................... 69
5. Kebangkitan ............................................... 76
BAB IV : ANALISIS IMPLIKASI PANDANGAN SYῙ’AH
IṠNᾹ ‘ASYARIYYAH TENTANG SAHABAT
NABI TERHADAP PEMIKIRAN
TEOLOGINYA
A. Pandangan Syī’ah Iṡnā ‘Asyariyyah tentang
Ahlul Bait ......................................................... 80
B. Implikasi Pandangan Syī’ah Iṡnā ‘Asyariyyah
tentang Ahlul Bait terhadap Pemikiran
Teologinya ........................................................ 89
C. Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang ...... 100
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................... 104
B. Saran-Saran ...................................................... 106
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xv
ABSTRAK
Syī’ah Iṡna ‘Asyariyyah adalah golongan Syī’ah yang
mempercayai bahwa imam-imam itu ditunjuk oleh Nabi berdasarkan
wasiatnya yaitu Sayyidina Alī dan keturunannya sampai imam yang
ke-12. Di dalam sekte Syī’ah Iṡna ‘Asyariyyah dikenal dengan konsep
lima prinsip agama atau uṣuluddin. Konsep ini menjadi akar atau
fondasi fragmatisme agama. Konsep usuluddin mempunyai lima akar,
yaitu: tauhid, al-‘adl, Nubuwwah, Imāmah,dan al-ma’ad. Perbedaan
pandangan bermula pada masa setelah Nabi wafat. Seseorang bisa
mengatakan bahwa pribadi Rasulullah memuat dua dimensi yang
kemudian terkristalkan dalam Sunnah dan Syī’ah. Masing-masing
madzhab memantulkan kembali kehidupan dan pribadi Nabi dari
sudut pandang sendiri. Melalui sahabat, hadiṡ (ucapan-ucapan) dan
sunnah (cara hidup) Nabi sampai kepada generasi kedua muslim.
Namun Syi’ah yang memusatkan pada masalah walayat dan
menekankan kandungan batiniah risalah kenabian melihat pada diri
Ali dan Ahl Bait Nabi. Menurut Syi’ah imam-imam merupakan
pelanjut wewenag kerohanian Nabi.
Dari latar belakang diatas, memunculkan masalah yang ingin
diketahui oleh penulis yaitu tentang apa pandangan Syī’ah Iṡna
‘Asyariyyah tentang sahabat Nabi dan sejauhmana implikasinya
pandangan Syī’ah Iṡna ‘Asyariyyah terhadap pemikiran teologinya.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
dengan metode "library research" (penelitian kepustakaan). Yaitu
dengan mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara mencari data,
informasi, dari ruang perpustakaan. Sumber data diperoleh dari
sumber data primer dan sumber data sekunder. Data penelitian yang
terkumpul kemudian dianalisis dengan metode deduktif induktif. Yang
mana penelitian ini merupakan suatu proses analisis atau cara berfikir
yang berpijak pada suatu fakta-fakta yang sifatnya umum dari
peristiwa-peristiwa yang kongkrit kemudian ditarik suatu kesimpulan
atau generalisasi yang sifatnya khusus dan sebaliknya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan Syī’ah Iṡna
‘Asyariyyah tentang sahabat Nabi berbeda dengan pandangan ahl al-
Sunnah. pandangan Syī’ah Iṡna ‘Asyariyyah tentang sahabat Nabi
xvi
adalah orang yang hidup bersama Nabi, beriman kepada Nabi,
berjuang bersama Nabi, tidak melanggar norma-norma agama dan
setia kepada Islam sampai akhir wafatnya. Dan sekelompok sahabat
yang sangat istimewa, disebabkan kekerabatannya dengan Nabi saw,
ketinggian akhlaknya, kemurniaan jiwa yang dimiliki, serta
kekhususan yang telah dikaruniakan Allah dan Rasul-Nya, mereka itu
adalah kelompok Ahlul Bait. Sehingga pandangan ini mempengaruhi
hadis-hadis Nabi, dimana kelompok Syī’ah Iṡna ‘Asyariyyah tidak
akan menerima hadis kecuali hadis yang bersumber dari Ahlul Bait
dan imam dua belas. Hadis-hadis Syī’ah ini kemudian dijadikan
sebuah pondasi dalam Islam yang mempunyai peran penting dalam
keagamaan Syī’ah. Teologi Syī’ah tidak akan dimengerti tanpa
mengetahui hadis-hadis ini.