4
IMUNOTERAPI Arti umum : Tindakan menggunakan bahan-bahan agar dapat mempengaruhi kualitas respon termasuk imunisasi. Arti khusus : Tindakan dengan cara memberikan bahan-bahan yang dapat mengubah kualitas respon imun, baik untuk menekan respon imun maupun memperkuat respon imun. Penggunaan imunoterapi : Penyakit autoimun, penyakit kanker dan alergi. PENYAKIT KANKER Kanker atau karsinoma adalah pembentukan jaringan baru yang abnormal dan bersifat ganas (maligne). Suatu kelompok sel dengan mendadak menjadi liar dan memperbanyak diri secara pesat dan terus menerus. Akibatnya : Terbentuk tumor primer dan sekunder. (tumor = neoplasma = neo;baru,plasma;bentukan.. tumor menyebar melalui saluran darah dan limfe ket4 lain ditubuh). Gejala : Nyeri hebat, berat badan menurun drastis, kepenatan total, berkeringat malam. Jenis kanker : adenoma ( benjolan maligne pada kelenjar;mis. prostat), limfoma (kanker pada kelenjar limfe), sarkoma (kanker ganas pada pembuluh darah, jaringan ikat, otot/tulang), leukemia, myeloma (kanker pada sumsum tulang), melanoma (kanker kulit). Proses timbulnya kanker : 1) Fase inisiasi : DNA dirusak akibat radiasi atau zat karsinogen, sehingga terjadi mutasi. (DNA yg rusak diturunkan ke anak2 sel dan seterusnya); 2) Fase promosi : zat karsinogen tambahan sebagai pencetus , sehingga sel-sel yang rusak menjadi ganas; 3) Fase progresi : gen-gen pertumbuhan yang diaktivasi oleh kerusakan DNA mengakibatkan mitose dipercepat. (terjadi perbanyakan sel kanker). Penyebab kanker : Infeksi virus, Faktor lingkungan (polusi, UV, radiasi rontgen), Faktor keturunan (umumnya pada wanita, kanker payudara dan ovarium) , Zat karsinogen (obat dan makanan) (obat: hormone wanita;makanan:-nitrosamin dalam lemak hewan, -nitrat dalam sayuran yg banyak diberi pupuk buatan, -benzipiren dalam asap rokok, asap kendaraan, gosong ikan bakar/sate,-zat pewarna/pemanis buatan. Diagnosa : Pemastiannya biasanya dengan foto X-ray, CT-scan, MRI (magnetic resonance imaging) (computed tomography) Pencegahan : konsumsi sayuran dan buah (byak mengandung anti oksidan dan serat), batasi konsumsi daging dan lemak jenuh (mudah diubah menjadi kolesterol) Terapi : Pembedahan, Radiasi, Kemoterapi, Imunoterapi IMUNOTERAPI KANKER Sistem kekebalan tubuh manusia bekerja dengan cara mendeteksi dan menyerang sel-sel asing yang masuk ke dalam tubuh. Dengan cara ini banyak bibit penyakit segera dikenali dan dilumpuhkan sebelum membuat orang yang bersangkutan sakit, atau sebelum penyakitnya bertambah parah. Namun, menghadapi sel-sel kanker sistem kekebalan tubuh bersikap “tenang-tenang saja”, karena kanker yang tumbuh di dalam tubuh manusia itu sendiri dianggap bukan sel asing yang berbahaya. Imunoterapi yang merupakan teknik pengobatan baru untuk kanker, yang mengerahkan dan lebih mendayagunakan sistem kekebalan tubuh untuk memerangi kanker. Karena hampir selalu menggunakan bahan-bahan alami dari makhluk hidup, terutama manusia, maka imunoterapi sering juga disebut bioterapi atau terapi biologis.

Imunologi Bahan Ajar 4.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Imunologi Bahan Ajar 4.docx

IMUNOTERAPI

Arti umum : Tindakan menggunakan bahan-bahan agar dapat mempengaruhi kualitas respon termasuk imunisasi.

Arti khusus : Tindakan dengan cara memberikan bahan-bahan yang dapat mengubah kualitas respon imun, baik untuk menekan respon imun maupun memperkuat respon imun.

Penggunaan imunoterapi : Penyakit autoimun, penyakit kanker dan alergi.

PENYAKIT KANKER

Kanker atau karsinoma adalah pembentukan jaringan baru yang abnormal dan bersifat ganas (maligne). Suatu kelompok sel dengan mendadak menjadi liar dan memperbanyak diri secara pesat dan terus menerus.

Akibatnya : Terbentuk tumor primer dan sekunder. (tumor = neoplasma = neo;baru,plasma;bentukan.. tumor menyebar melalui saluran darah dan limfe ket4 lain ditubuh).

Gejala: Nyeri hebat, berat badan menurun drastis, kepenatan total, berkeringat malam.

Jenis kanker : adenoma ( benjolan maligne pada kelenjar;mis. prostat), limfoma (kanker pada kelenjar limfe), sarkoma (kanker ganas pada pembuluh darah, jaringan ikat, otot/tulang), leukemia, myeloma (kanker pada sumsum tulang), melanoma (kanker kulit).

Proses timbulnya kanker : 1) Fase inisiasi : DNA dirusak akibat radiasi atau zat karsinogen, sehingga terjadi mutasi. (DNA yg rusak diturunkan ke anak2 sel dan seterusnya); 2) Fase promosi : zat karsinogen tambahan sebagai pencetus , sehingga sel-sel yang rusak menjadi ganas; 3) Fase progresi : gen-gen pertumbuhan yang diaktivasi oleh kerusakan DNA mengakibatkan mitose dipercepat. (terjadi perbanyakan sel kanker).

Penyebab kanker : Infeksi virus, Faktor lingkungan (polusi, UV, radiasi rontgen), Faktor keturunan (umumnya pada wanita, kanker payudara dan ovarium) , Zat karsinogen (obat dan makanan) (obat: hormone wanita;makanan:-nitrosamin dalam lemak hewan, -nitrat dalam sayuran yg banyak diberi pupuk buatan, -benzipiren dalam asap rokok, asap kendaraan, gosong ikan bakar/sate,-zat pewarna/pemanis buatan.

Diagnosa : Pemastiannya biasanya dengan foto X-ray, CT-scan, MRI (magnetic resonance imaging) (computed tomography)

Pencegahan : konsumsi sayuran dan buah (byak mengandung anti oksidan dan serat), batasi konsumsi daging dan lemak jenuh (mudah diubah menjadi kolesterol)

Terapi : Pembedahan, Radiasi, Kemoterapi, Imunoterapi

IMUNOTERAPI KANKER

Sistem kekebalan tubuh manusia bekerja dengan cara mendeteksi dan menyerang sel-sel asing yang masuk ke dalam tubuh. Dengan cara ini banyak bibit penyakit segera dikenali dan dilumpuhkan sebelum membuat orang yang bersangkutan sakit, atau sebelum penyakitnya bertambah parah. Namun, menghadapi sel-sel kanker sistem kekebalan tubuh bersikap “tenang-tenang saja”, karena kanker yang tumbuh di dalam tubuh manusia itu sendiri dianggap bukan sel asing yang berbahaya.

Imunoterapi yang merupakan teknik pengobatan baru untuk kanker, yang mengerahkan dan lebih mendayagunakan sistem kekebalan tubuh untuk memerangi kanker. Karena hampir selalu menggunakan bahan-bahan alami dari makhluk hidup, terutama manusia, maka imunoterapi sering juga disebut bioterapi atau terapi biologis.

Sekalipun merupakan bagian dari tubuh dan karenanya oleh sistem kekebalan tubuh dianggap tidak berbahaya, sel kanker memproduksi zat-zat (antigen) tertentu yang seharusnya tidak ada (tidak cocok dengan sel tempat tumbuhnya/lingkungannya, atau hanya diproduksi sel sehat pada fase-fase tertentu, misalnya pertumbuhan). Antigen-antigen inilah yang menjadi “sasaran tembak” imunoterapi.

Perlu diketahui, jenis sel yang bekerja pada sistem kekebalan tubuh antara lain sel darah putih: limfosit dan fagosit. Ada berbagai jenis limfosit, yaitu limfosit B (sel B) yang memproduksi antibodi untuk mengenali dan menyerang antigen asing; limfosit T (sel T) yang memproduksi sitokin untuk menggalang seluruh kekuatan sistem kekebalan tubuh dan juga memproduksi sitotoksik yang bisa membunuh sel asing, sel terinfeksi, atau sel ganas; dan limfosit NK (sel NK –natural killer) yang langsung mengikat dan membunuh sel asing, sel terinfeksi, atau sel ganas dengan cepat, bahkan pada “sentuhan pertama”.

Sedang fagosit adalah sel darah putih yang bisa memakan dan mencerna berbagai organisme dan partikel kecil di dalam tubuh. Ada beberapa jenis fagosit, di antaranya monosit yang berada dalam sistem peredaran darah, serta makrofag yang tersebar di seluruh jaringan tubuh.

Imunoterapi kanker berupaya membuat sistem kekebalan tubuh mampu mengalahkan keganasan sel-sel kanker, dengan cara meningkatkan/mengarahkan reaksi kekebalan tubuh terhadap sel kanker,  atau mengembalikan kemampuan tubuh dalam menaklukkan kanker (body response modifiers –BRM).

Sejauh ini ada beberapa jenis imunoterapi yang telah dikembangkan, antara lain:

Interferon

Interferon, khususnya interferon alfa, adalah obat imunoterapi pertama yang digunakan untuk mengobati kanker. Sitokin ini sebenarnya juga diproduksi dalam tubuh, tetapi jumlahnya kecil.

Page 2: Imunologi Bahan Ajar 4.docx

Selain langsung menyerang sel kanker, interferon alfa juga dapat menghentikan pertumbuhan kanker atau mengubahnya menjadi sel normal. Diduga interferon juga merangsang kerja sel NK, sel T, dan makrofag; serta mengurangi suplai darah ke sel kanker.

Biasanya interferon alfa digunakan untuk mengobati leukemia, melanoma, kanker ginjal, myeloma, Kaposi’s sarcoma, dan non Hodgkin’s lymphoma.

Antibodi Monoklonal

Antibodi monoklonal dibuat di laboratorium khusus untuk melawan antigen tertentu. Karena tiap jenis kanker mengeluarkan antigen yang berbeda, maka berbeda pula antibodi yang digunakan.

Antibodi monoklonal juga dapat mempengaruhi cell growth factors, karenanya dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel-sel tumor. Jika dipadu dengan radioisotop, obat kemoterapi, atau imunotoksin, setelah menemukan antigen yang dicari antibodi monoklonal langsung membunuh sel pembuatnya (kanker).

Beberapa jenis antibodi monoklonal yang banyak dipergunakan antara lain rituximab (untuk non-Hodgkin’s lymphoma), trastuzumab (kanker payudara yang sudah menyebar), alemtuzumab (leukemia limfositik kronis), bevacizumab (kanker usus besar), cetuximab (kanker usus besar), gemtuzumab ozogamicin (leukemia myelogenik akut), ibritumomab tiuxetan (non Hodgkin’s lymphoma). Antibodi monoklonal untuk berbagai jenis kanker lainnya sedang dalam tahap uji klinis.

Vaksin

Saat ini penggunaan vaksin kanker baru saja dimulai. Sebagian besar masih dalam tahap penelitian dan uji klinis, sehingga belum bisa digunakan secara umum.

Berbeda dengan vaksin pada umumnya yang diberikan sebagai pencegahan pada orang yang sehat, pada penderita kanker vaksin digunakan sebagai pengobatan. Vaksin tersebut merangsang sistem kekebalan tubuh manusia untuk mampu mengenali sel-sel kanker, menghentikan pertumbuhannya, mencegah kekambuhannya, dan membersihkan sisa-sisa kanker dari pengobatan operasi, kemoterapi, atau radiasi. Jika diberikan dalam tahap dini, vaksin kanker dapat membuatnya sembuh secara total.

Sedang vaksin yang difungsikan sebagai pencegah kanker, sebenarnya adalah vaksin untuk melawan virus penyebab penyakit yang dapat menjurus ke kanker, misalnya vaksin hepatitis B (kanker hati) dan vaksin human papilloma virus (kanker leher rahim).

Colony-stimulating Factors (CSFs)

CSFs kadang disebut juga hematopoietic growth factors. Obat imunoterapi jenis ini merangsang sumsum tulang belakang untuk membelah dan membentuk sel darah putih, sel darah merah, maupun keping darah, yang kesemuanya berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.

Pengobatan dengan CSFs penting bagi penderita kanker yang menjalani pengobatan lain, misalnya kemoterapi, karena obat-obat kemoterapi umumnya juga merusak sumsum tulang belakang, yang menyebabkan penderita mengalami kurang darah (anemia), mudah terkena infeksi, dan sering mengalami perdarahan. CSFs dapat mengurangi resiko tersebut.

Obat-obat yang tergolong hematopoietic growth factors antara lain:

G-CSF (filgrastim) dan GM-CSF (sargramostim) untuk meningkatkan jumlah sel darah putih pencegah infeksi dan sel induk untuk kepentingan transplantasi sumsum tulang belakang.

Erythropoietin (EPO) untuk meningkatkan sel darah merah, mencegah anemia.

Interleukin-2 (aldesleukin) untuk meningkatkan limfosit yang dapat menghancurkan sel kanker.

Interleukin-11 (oprelvekin) untuk meningkatkan jumlah keping darah dan mencegah perdarahan.

Terapi Gen

Terapi gen yang masih bersifat eksperimental ini memberi harapan besar. Dengan memasukkan material genetik tertentu ke dalam sel tubuh penderita kanker, perilaku sel tubuh orang tersebut bisa dikendalikan sesuai kebutuhan. Misalnya, jika gen tertentu diselipkan ke dalam sel kekebalan tubuh, maka sistem kekebalan tubuh menjadi lebih mampu mengenali dan menyerang sel kanker.

Bisa juga diselipkan gen yang membuat sel kanker lebih mudah dideteksi dan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh. Atau, kedalam tubuh penderita dimasukkan sel kanker yang telah diberi gen pembentuk sitokin, yang akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh untuk menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker.

Pengobatan Alternatif

Masih banyak jenis imunoterapi lain yang bersifat meningkatkan sistem kekebalan dan kesehatan tubuh secara umum, tidak hanya khusus untuk melawan kanker. Salah satunya adalah BCG (Bacille Calmette-Guérin). Vaksin TBC yang biasa diberikan pada bayi baru lahir ini bukan golongan vaksin kanker, tetapi merupakan salah satu perintis imunoterapi untuk kanker. Biasanya diberikan bersama-sama dengan kemoterapi, radiasi, atau imunoterapi jenis lain. Fungsi utamanya meningkatkan kekebalan tubuh, tetapi dapat juga menyembuhkan kanker kandung kemih.

Berbagai bahan makanan dan pengobatan alternatif, khususnya pengobatan tradisional,  juga bekerja mengobati kanker dengan prinsip imunoterapi.

Page 3: Imunologi Bahan Ajar 4.docx

PENYAKIT DEGENERATIF

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses penuaan.

Sistem imun mengalami perubahan seiring bertambahnya umur, karena terjadi kemunduran respon imun seluler dan humoral terhadap antigen, juga terjadi peningkatan respon imun terhadap autoantigen.

Timbulnya penyakit degenerative berhubungan dengan penyakit autoimun dimana system imun tidak mengenali jaringan tubuh sendiri dan menyerangnya. Gangguan ini bercirikan terdapatnya auto-antibodi atau sel T autoreaktif, dan lazimnya dibagi dalam dua kelompok : - auto-imunitas organ spesifik (menyangkut organ tunggal), misalnya anemia; - auto-imunitas non-organ spesifik (menyangkut pelbagai organ) misalnya SLE, rema, MS. (multiple sclerosis = banyak pengerasan, cth bicara kaku, kaki tangan kaku, persendian kaku.

IMUNOTERAPI PENYAKIT DEGENERATIF

Imunosupresiv, sering digunakan untuk menekan aktivitas autoimun. Misalnya pada rema. Contoh : Sulfasalazin, kortikosteroid.

Pengobatan komplementer, menggunakan sediaan enzim (wobenzym=papain 100 mg, bromelain 60 mg, dan pancreatin 100 mg) guna memusnahkan auto-antibodi serta kompleks imun, dan dengan demikian menghentikan serangan terhadap organ sendiri.