96

IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas
Page 2: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

IN MEMORIUM: bersama alm. H. Zainal Arifin Abbas

IN MEMORIUMbersama Alm. H. Zainal Arifin Abbas

Page 3: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

IN MEMORIUM: bersama alm. H. Zainal Arifin Abbas IN MEMORIUM: bersama alm. H. Zainal Arifin Abbas

Editor:

Prof. H. M Hasballah Thaib, MA. Ph.D

IN MEMORIUM

Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana

bersama

Alm. H. Zainal Arifin Abbas

Page 4: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

IN MEMORIUM: bersama alm. H. Zainal Arifin Abbas IN MEMORIUM: bersama alm. H. Zainal Arifin Abbas

DAFTAR ISI

Daftar isi ................................................................ v

Pengantar Editor .................................................... viii

Sambutan Pengurus Yayasan UISU ......................... xi

Sambutan Ketua Umum Majelis Ulama IndonesiaKota Medan ....................................................... xiii

Riwayat Hidup alm. H. Zainal Arifin Abbas(Putra alm. H. Zainal Arifin Abbas) ................... 1

Wawancara Editor dengan Ketua Pembina Yayasan

UISU Medan....................................................... 11

Beberapa Catatan Tentang Alm. H. Zainal ArifinAbbas

Oleh: Prof. M. Hasballah Thaib, MA. Ph.D ........... 15

Keping-keping Kehidupan bersama MuallimZainal Arifin Abbas

Oleh: Prof. Usman Pelly, Ph.D .............................. 19

Syekh H.Zainal Arifin AbbasOleh: Prof. Dr. H. Moh. Hatta .............................. 33

Muallim H. Zainal Arifin Abbas (Ulama danPejuang)

Oleh: Haidar Putra Daulay ................................. 41

v

IN MEMORIUMbersama Alm. H. Zainal Arifin Abbas

Editor: Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA., Ph.D

Copyright © 2011, pada penulisHak cipta dilindungi undang-undang

All rigths reserved

Penata letak: Muhammad Yunus NasutionPerancang sampul: Aulia Grafika

Diterbitkan oleh:PERDANA PUBLISHING

(Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana)Jl. Sosro No. 16-A Medan 20224

Telp. 061-77151020, 7347756 Faks. 061-7347756E-mail: [email protected]

Contact person: 08126516306

Cetakan pertama: November 2011

ISBN 978-602-8935-50-0

Dilarang memperbanyak, menyalin, merekam sebagian atau seluruhbagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpa

izin tertulis dari penerbit atau penulis

Page 5: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

IN MEMORIUM: bersama alm. H. Zainal Arifin Abbas IN MEMORIUM: bersama alm. H. Zainal Arifin Abbas

Mengenal Penulis Tafsir Al-Qur’an Al-Karim SyekhH.Zainal Arifin Abbas

Oleh: Prof. Dr. Hj. Zulkifli, Hj. Mohd. Yoesuf ......... 48

Al Ustazd K.H. Zainal Arifin Abbas SebagaiUlama dan Pejuang yang Multi Talenta

Oleh: Prof. Drs. Jumino Suhadi, M.A., Ph.D. ......... 89

Pengaruh Reformis Mesir Terhadap Kajian TafsirNusantara: Studi Tafsir Al-Quran H. ZainalArifin Abbas

Oleh: H.Zamakhsyari Hasballah MA. .................. 95

Peran H. Zainal Arifin Abbas di Front Medan AreaOleh: Drs. H. Muhammad TWH. ......................... 107

Sedikit tentang Allahu Yarham H. Zainal ArifinAbbas yang Saya Ketahui

Oleh: H. Zainuddin Tandjuna ............................... 114

H. Zainal Arifin Abbas Adalah Ulama Mursyid danZuhud

Oleh: Drs. H. Chairuman Arsyaad M.Hum ........... 120

Al-Ustadz H. Zainal Arifin Abbas yang Saya KenalOleh: Drs. Said Lukman al Hinduan..................... 122

Al-Mukarram H. Zainal Arifin Abbas yang Saya KenalOleh: Drs. H. M. Anwar Sayuthi .......................... 126

H. Zainal Arifin Abbas yang Saya KenalOleh: Salah Seorang Anak Muda yang Ikut

Darul Islam Aceh di Hutan ......................... 128

Al-Ustadz H. Zainal Arifin Abbas yang Saya KenalOleh: H. Fadhlulah Suhaimi ................................ 131

vi vii

H. Zainal Arifin Abbas yang Saya KenalOleh: Drs. H. Mukhlis Lubis ................................. 143

H. Zainal Arifin Abbas yang Kami KenalOleh: H. Syahrial Ams SH. M.Hum ..................... 145

Analisis Terhadap Metode Tafsir Ulama TigaSerangkai: Syhekh Abdul Halim Hasan,H. Zainal Arifin Abbas dan Abdurrahim Haitami

Oleh: Dr. H. Ahmad Zuhri, Lc. MA........................ 147

Ucapan Terimakasih ............................................... 169

Page 6: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

IN MEMORIUM: bersama alm. H. Zainal Arifin Abbas IN MEMORIUM: bersama alm. H. Zainal Arifin Abbas

PENGANTAR EDITOR

Fakta menunjukkan bahwa kejayaan Islam dimasalalu tidak terlepas dari peran para ulama yangmendapatgelarWarasatulAnbiyadariRasullahsaw.

Peran ulama dalam bidang pendidikan, dakwah sosial danpolitikbahkanmilitersangat menonjol, hanyakadang-kadangtidakdiabadikandalambentuk tulisandankaryamonumental.

Dari itu tugas generasi penerus para ulama harus meng-kaji kemballi dan mengabdikannya dalam tulisan guna dija-dikan pedoman dan pendorong semangat untuk mengikutidan meneladani jejak mereka.

Di Indonesia secara umum dan Sumatera Utara secarakhusus pernah lahir beberapa ulama besar setingkat Nasionalbahkan Internasional yang dikenal bukan saja ditanah airbahkan dimanca negara. Karya-karya mereka telah menjadidisertasi mahasiswa program Ph.D di Universitas-universitasterkemuka di Timur Tengah dan Asia Selatan.

Sebahagian dari mereka ada yang sempat ditulis, dikajidan dibukukan sejarah hidup dan perjuangan mereka secarailmiah, dan ada pula yang masih tersimpan di khazanahnyabahkanadadiantaramerekayang terlupakandimakanzaman.

ixviii

viii

Sampai dekade akhir ini, penulis melihat masih banyakbiografi para ulama yang layak dan patut untuk dikaji, namunmasih belum ada para penulis dan peneliti yang berkenanuntukmenulisdanmenelitinyabolehjadikarenakurangwaktuyang tersedia atau sulit mendapat literature yang dibutuhkan,atauboleh jadi kurangdana yangdiperlukanuntuk penulisan/penelitian dan dana pembukuannya.

Al-Fadhil,AlMuallimH.ZainalArifinAbbasadalahseorangmufassir, Ilmuan, politikus bahkan pernah menjadi prajurituntuk memerdekakan Indonesia dari penjajahan BelandadanJepang.BeliaupernahmenjadidekanFakultasSyariahUISUdalammasa yang cukup lama, bahkan pernah menjadiRektorUISU yang ke tiga.

Keilmuan beliau dapat dilihat dari buku-buku yangsempat dicatat, bahkan tafsir yang ditulis bersama gurunyaUstadzAlm.H.AbdulHalimHasanpernahmenjadipembahasanDisertasi Doktor saudara Dr. H. Abdul Qadir di UniversitasAl Azhar Cairo Mesir yang memberi komentar sebagai Tafsirterbaik ulama Indonesia yang melebihi dari Tafsir Hamkadan Tafsir Prof. Dr. Hasbi Shiddiqi.

Kendati punZ.ArifinAbbasberlatar belakangpendidikantradisional namun memiliki pemikiran yang modern untukmasanya.

Selain sebagai seroang akademis, Alm. Z. Arifin Abbaspernah menjadi politikus sebagai ketua Umum partai Per-satuan Pembangunan Sumatera Utara sekaligus wakil ketuaDPRDSUMUT.KedatipunAlm.Sebagaipejuangkemerdekaan,almarhum juga pernah menjadi pemberontak bersamaDarul islam Aceh dibawah alm. Tgk. H. M Daud Berureueh

Page 7: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

IN MEMORIUM: bersama alm. H. Zainal Arifin Abbas IN MEMORIUM: bersama alm. H. Zainal Arifin Abbas xi

SEKAPUR SIRIH

PENGURUS YAYASAN UISU

A lhamdulillah Wasyukrillah, buku kecil dansederhana yang sampai ditangan pembacasekalian ini, merupakan inisiatif Prof. Dr. H.

Hasballah Thaib, salah seorang Pembina UISU yang dikenalsangat kreatif dan berpandangan jauh kedepan. Rencanabeliau insya Allah, Seri Kehidupan Ulama seperti yangpertama diluncurkan dengan Kehidupan Al Uztad H.ZainalArifin Abbas ini nantinya akan berlanjut dengan tokoh-tokoh ulama terkenal lainnya.

Seperti yang akan pembacasimak dalam Seri Pertama Kehi-dupan Ulama, Allah Yarham H.Zainal Arifin Abbas ini, bahwakehidupanulamaitusangatmosaik(multi-facets), beliau-beliau itutidak hanya mengajar sebagaidosen atau guru besar, tetapi jugaadalahseorangpenulis,pendakwah,ilmuan, pedagang, petani, indus-triawan, birokrat, bahkan seorang

xi

x

beliau pernah menjadi wali negara Aceh pada masa perangDII tentara Islam Indonesia.

Tulisan-tulisan dalam buku ini berasal dari murid-muridbeliau,politikus,wartawan,akademisidanpensiunanABRItidakkurang dari Guru besar dan para peneliti.

Kesimpulan dari tulisan mereka bercerita tentang :

1. Kepribadian Alm. Syekh H. Zainal Arifin Abbas2. Intelektualitasnya3. Pengabdiannya4. Birokrasi penguasa5. Sebagaii kepala keluarga dan kegiatan sosial yang digeluti

almarhum

Editor sangat berterima kasih kepada keluarga alm atasdata pribadi beliau, demikian juga kepada para penulis yangtelah menyumbang tulisannya. Editor berharap buku In Me-morium ini dapat menjadi setawar sedingin bagi keluargadan para alumni dan mahasiswa UISU yang pernah mejadianak didik beliau disaat terjadi prahara yang tidak terlupakan.

Semoga Allah merahmati kita semua amin …….!!!!!

Medan, 1 Mei 2011Editor

Prof.H. MHasballahThaib,MA.Ph.D

Page 8: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

IN MEMORIUM: bersama alm. H. Zainal Arifin Abbas IN MEMORIUM: bersama alm. H. Zainal Arifin Abbas xiii

xiii

xii

SAMBUTAN

KETUA UMUM MUI KOTA MEDAN

Dan Katakanlah: “Bekerja (berkarya-pen) lahkamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaan (karya-

pen) mu itu, dan kamu akan dikernbalikan kepada (Allah)yangmengetahui akanyang ghaib dan yangnyata, lalu diberi-takan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan. (At-Taubah : 105)

Segala puji bagi Allah Swt, Tuhan yang telah meng-anugerahkan berbagai nikmat kepada para hambaNya dian-taranya adalah ilmu yang penuhdengan keberkahan. Salawatdan salam kepada Rasulullah Saw. Rasul yang telah mem-berikan pencerahan melalui risalah yang penuh, peradabandan nilai keimanan.

Betapa banyak orang yang telah pergi meninggalkandunia ini, tetapi seolah-olah ia masih hiclup. Hal ini terjadikarena sebelum ia meninggal dunia telah banyak berbuatkebaikan, meninggalkan karya-karya monumental untukkepentingan umat manusia yang senantiasa dikenang olehgenerasi sesudahnya. Demikianhainyadengan al-UstazZainal

politisi dan negarawan. Kehidupan yang mosaik itu menye-babkan dia banyak berpapasan dan bergaul dengan anekamanusia dimuka bumi ini. Sangatlah logis kalau budaya kehi-dupannyasangatmultikulturalpula.Karma itudenganmudahdiadapatmemperlakukanorangdalamkesederajadan(equality)dan keadilan (equity). Sebaliknya, semua orang merasa dekaddan bersahabat dengan dia. Seperti pernah sebuah anekdotmengungkapkan:padasuatupagi,seorangKasimo(KetuaPrataiKatholik) datang kerumah Pak Natsir untuk mengucapkanSelamatUlang Tahun, walaupun orang yang ditemuinya (PakNatsir sendiri) tidakbegituacuhdengan peringatan itu. Sebabitu membaca peri kehidupan seorang ulama sama denganmengamati sebutir mutiara, makin lama makin kelihatankilau mosaik dari kualitas yang dimilikinya.

Mudah-mudahanSeriPertamaKehidupanUlamainiakansegera disusul oleh SeriKedua dan seterusnya. Akhirnya kamihimbau saran dan salam dari para pembaca sekalian. Untukitu terlebih dahulu kami ucapkan terima kasih.

Wabillahitaufiqwalhidayah

Wassalamualaikum warahmatullah.

PENGURUS YAYASAN UISU

Prof. H.Usman Pelly, Ph.D Muhammad Idris, SHKetua Umum Sekretaris Umum

Page 9: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

IN MEMORIUM: bersama alm. H. Zainal Arifin Abbasxiv

ArifinAbbas.BeliaumerupakansalahseorangtokohpendidikandanDa’iyangberasaldariSumateraUtara.Kegigihannyadalampengembangan ilmu dan da’wah merupakan sesuatu yangpatut untuk diteladani. Kegigihannya dalam pengembanganilmu secara monumental terlihatdari karya-karya beliau yangdapat kita temui hingga saat sekarang ini semisal tafsir al-qur’an al-karim.

Lebih lanjut kegigihannya ini secara jelas terlihat ketikakita membaca buku biografi beliau. Saya menilai bahwa bukuyang hadir di tangan pembaca ini merupakan karya yangamat berharga. Hal ini bukan sajadilihat dari bobot tulisanyang tertuang pada tiap halamannya tapi juga dilihat dariperjalanan sosok sentral yang terdapat di dalamnya, yaitual-Ustaz Zainal Arifin Abbas

Akhirnya saya berharap semoga dengan membacabuku biografi al-Ustaz Zainal Arifin Abbas ini kita dan paragenerasi penerus dapat mengambil nilai-nilai kebaikan clanketelaclanan yang tertuang di dalamnya.

Medan, 09 Mei 2011DP MUI Kota Medan

Ketua Umum,

Prof. Dr. H. Mohd Hatta

Page 10: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN 1

1

RIWAYAT HIDUP ALMARHUMH. ZAINAL ARIFIN ABBAS

(PUTRA DARI ALM H. Z. ARIFFIN ABBAS)

1. RIWAYAT MASA KECIL DAN PENDIDIKAN

H. Zainal Arifin Abbas lahir pada tanggal 23 Rabiul-awwal 1330 H bertepatan dengan tanggal 12 Maret1912 di Kampung Lalang, distrik Serbanyaman,

Deli Hilir Sumatera Timur sekarang dikenal dengan desaLalang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang PropinsiSumateraUtara.AlmarhumlahirdariperkawinanMuhammadAbbas dengan Rajiah binti Abdullah Lubis.

Pada tahun 1919 Almarhum masuk sekolah di MethodisBoy School Binjai, namun hanya setahun. Kemudian pindahke Anglo Chinese School Medan. Ketika terjadi pemogokankereta api Deli Spoorweg Mastschappij (DSM) tahun 1020orang tua Almarhum Muhammad Abbas turut mengepalaimogok tersebut. Sebab itu setelah itu ia diburu-buru olehmajikannnya (Penjajah Belanda) dan pada tahun 1922 orangtua AlmarhumdiberhentikandariDSM. Akibatnya Almarhumyang pada tahun 1922 telah duduk di kelas IV (Standard IV)baru 2 bulan Juga ikut diberhentikan.

Page 11: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN2 3

Seterusnya dengan bantuan nenek Almarhum LebaiAdam, Almarhum belajar sekolah agama di Binjai pada duatempat yaitu pada pagi hari belajar di Madrasah Al-lbtidaiyahAtArabiyah (Arabic School) yang dipimpin oleh Kiyai AbdulKarim Yamin dan Abdul Halim Hasan. Sedangkan padapetang dan malam pada Madrasah Islam Bandar Senembah,Binjai yang dipimpin oleh Abdul Wahab bin Musa. Setelah4 (empat) tahun menempuh pendidikan di Arabic SchoolAlmarhum memperoleh ijazah lbtidaiyah. Setelah menye-lesaikan pendidikan tersebut Almarhum diangkat untukmembantu mengajar pada Madrasah tersebut. BerdasarkanSurat yang diperbuat oleh Mahkamah Syar’iyah Binjai padatanggal 16 Juni 1927 diterangkan bahwa Almarhum ditetap-kan sebagai guru bantu mengajar pada Madrasah lbtidaiyahAl Arabiyah, sambil Almarhum belajar pada kelas VII.

Disamping itu Almarhum terus mengambil pelajaranpagidan tengahharidaripada Kepala sekolah tersebut, hingga4 tahun dan dari ulama-ulama di Binjai yaitu:

1. DaripadaH.AbdulHalimHasantentangBidayatulMud.itahid,AI-Asybah Wan Nazair

2. Daripada Kiyai Haji Abdul Karim Yamin, Mufti KerajaanLangkat tentang Shabban Al Mulawij.

3. Haji Muhammad Noor Ismail Qadli Langkat Hulu tentangTafsir Al Jawahir dan Itmamul Wafaa’.

Tahun 1931 Almarhum sudah menerima ijajah meng-ajarpelajaranNahu,Saraf.Fiqhdanlain-lainpelajaranlbtidaiyahdaripadaSyechHasanMa’sumsebagai institusi tertinggiurusanagama dari Kerajaan Deli di Medan.

Mulai tahun1931hinggatahun1936,Almarhumbersamadengan beberapa kawan yang terdiri dari guru-guru danqadliBinjai,SelesaidansekitarnyamengambilpelajaranHalaqahJalaqah daripada Almarhum Tuan SyechHasan M’sumUlamayang terbesar. di kerajaan Deli pada masa tersebut. Pelajaranyang diberikan terdiri dari 6 kitab dalam sepekan yaitu:

1. Tafsir Al Jalalaini sampai surat Ar-Rum dan MinhajutThalibin karangan Imam Muhyiddin An Nawawi sampaibab Ar Rahni. Kedua kitab ini dipelajari pada setiap hariJum’at dari pukul 8 – 11 pagi di Mesjid Raya Medan.

2. Setelah Jum’at dari pukul I sampai 2 tengah hari kitabHadist Fat-hul Mubin, syarah Matan AlArbain karanganImam Ahmad Ibnu Hajar At Haitamy, hingga 2/3 bagiankitab.

3. Kemudian setiaphariAhaddi rumahSyechHasan Ma’sumdari pukul 8 hingga 11 pagi dipelajari Kitab Sahih Al-Bukhari sampai bab Tafsir kira-kira 2/3 kitab dan kitabJamul Jawami karangan Syech Jalaluddin At Mahallydalam bicara Ushulul Fighi (dasar-dasar Fiqh Islam),dipelajari hingga 1/2 kitab. Hal ini disebabkan pada saatitu atau pada pertengahan tahun 1935 beliau jatuh sakitdan akhirnya wafat.

Kemudian pencaharian dan pengkajian terhadap ilmupengetahuan agama terus dilakukan Almarhum denganmenanyakan apa-apa yang tidak mengerti kepada guru-guruyang berada di Binjai.

Seterusnya pada masa ini Almarhum H. Zainal ArifinAbbas mulai belajar menulis, menterjemahkan kemudianmenyusun sehingga dapat dilakukan penterjemahan kitab

Page 12: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN4 5

TarichTasyri’Al IslamikaranganmahaguruSyechMuhammadChuddlori Bey.

2. RIWAYAT BERKELUARGABerdasarkan salinan Surat Nikah No.268 dari buku

pendaftaran Nikah Sunggal yang dikeluarkan oleh KepalaKantor Urusan Agama Kecamatan Sunggal tanggal 4 April1955, maka pada tanggal 2 Rabi’ul Akhir 1356 H atau 13 Junitahun1936AlmarhumH.ZainalArifinAbbasmenikahdenganSiti Hajar Marni binti Umar Has di Kampung Lalang sekarangKelurahan Lalang Medan.

Daripada penikahan dengan Marni binti Umar yangkemudian diganti dengan nama Siti Hajar Marni Umar, Al-marhum H. Zainal Arifin Abbas memperoleh anak 12 orangyangterdiridari6orang lelakidan6orangperempuan.HinggaakhirhayatAlmarhumH.ZainalArifinAbbaspada16September1979.

3. RIWAVAT MENULISAlmarhum H. Zainal Arifin Abbas mulai menulis tahun

1932 hingga tahun 1936 pada berbagai surat khabar danmajalah Islamseperti Sinar DeliMedan. Pedoman Masyarakat(Medan); Dewan Islam (Medan); Aliran Islam (Bandung);Pedoman Islam (Medan) dan lain-lain.

Bermula daripada bulan Maret 1936 hingga Maret 1942mengarang kitab “Farich Nabi Muhammad SAW yang ter-diri dari 12 Jilid, satu jilid terdiri dari 180 halaman ukuran13 x 21 cm. Baru dapat tercetak sampai jilid IX. Baki atau sisa

naskahnya hilang dibakar pencetaknya (Syarikat Tapanuli)dan sebuah salinan naskah lainnya jatuh ke tangan Belandapada Agresi I di Binaji bersama dengan kitab-kitab lainnyakepunyaan Almarhum H. Zainal Arifin Abbas.

Daripada bulan Nopember 1938 hingga Nopember 1939AlmarhumH. ZainalArifinAbbasmenyalinbuku TarichTasyri’Islam (The Histori of Islamistis Jurisprodence) karangan M.Chuddlory Bev dan telah diterbitkan oleh Toko Buku Mhd.Ali bin Muhammad Al Rawiy Penang Malaya dengan tebal500 halaman. Sedangkan mulai bulan Maret 1937 hingga12 Maret 1942 atau pada awal masuknya Jepang AlmarhumH. Zainal Arifin Abbas menyusun buku Tafsir Al-Qur”anulKarim bersama-sama dengan Almarhum H. Abdul HalimHasan dan Abdur Rahim Haitami dan selesai hingga 61/2juz Al-Qur’an dengan tebal 2140 halaman ukuran 19x21cm.Penulisan buku ini dilanjutkan kembali pada bulan Mei 1950.

Buku atau kitab yang telah dikarang oleh Almarhum H.Zainal Arifin Abbas dan diterbitkan oleh Penerbit-Penerbitdi Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Tafsir Al-Qur’anul Karim Juz I sampai dengan IXA

2. Perihidup Muhammad SAW Jilid I sampai dengan VII(tamat);

3. Kayfiat Shalat Jilid 1 dan 11;

4. Kitabushalat Jilid I dan ll-,

5. Perkembangan Pemikiran terhadap Agama Jilid I dan ter-akhir oleh Penerbit Pustaka Al-Husna diterbitkan dalamdua jilid;

6. Ilmu Tasauf oleh Penerbit Islamiyah Medan;

7. Sejarah Puasa dan Hikmahnva

Page 13: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN6 7

8. Kedudukan Zakat Dalam Islam Djawatan Agama IslamAtjeh 1950 Perpustakaan Ul I

9. Perkembangan pikiran terhadap agama jilid I Fa Rahmatdan Pustaka Indonesia tahun 1965; Pustaka AI I lusnatahun 1984

10. Perkembangan pikiran terhadap agama jilid 11 Cet.2Pustaka AI Husna tahun 1984

11. Ilmu Tasawwuf, Penerbit Fa Madju, tahun 1966;

12. limu Tasawwuf, Penerbit Kota Bharu: Pustaka AmanPress tahun 1979

13. Pergolakan agama di Sumatera Barat: sebuah sumbanganbibliograff Bhratara, PDII-UMLI Schrieke, B.J.0, ZainalArifin Abbas, Hudawij, M.Nuh

14. Buku Pelajaran Agama Islam untuk SLTPjilid I sampaidengan III;

15. Buku Pelajaran Agama Islam untuk SLTA jilid I sampaidengan Ill.

Sedangkan karangan Almarhum H. Zainal Arifin Abbasyang diterbitkan di Malaysia mencakup:

1. Terjemahan atau salinan buku Tarich Tasyri’ Islam (TheHistoriof Islamistis Jurisprodence)karanganM.ChuddloryBey dan telah diterbitkan oleh Toko Buku Mhd. Ali binMuhammad Al Rawiy Penang Malaya;

2. Tafsir Al-Qur’anul Karim Juz I clan II terbitan PustakaAntara Kuala Lumpur Tabun 1969;

3. Sejarah dan Perjuangan Nabi Muhammad jilid I sampaidengan jilid X terbitan Pustaka Antara Kuala LumpurCetakan Pertama tahun 1991;

4. Ensiklopedia Sejarah dan Perjuangan Nabi Muhammadjilid I sampai dengan jilid X terbitan Pustaka AntaraKuala Lumpur Cetakan Pertama tahun 1991;

5. IlmuTasauf, terbitanPustakaAmanPressKelantanMalaysia.

Penulisankitab TafsirAl-QuranulKarimtetapdiusahakanoleh Almarhum H. Zainal Arifin Abbas, dengan memintabantuan beberapa murid/mahasiswa beliau terutama padamasa beliau aktif di Partai Politik Masyumi dan Parmusi danterakhir PPP. Pada akhir hayatnya Almarhum H.Zainal ArifinAbbas yaitu tahun 1979, masih sibuk merevisi buku PelajaranAgama Islam untuk SUP dan SLTA.

4. RIWAYAT PERJUANGAN KEMERDEKAAN RIPada awal kemerdekaan RI Almarhum H. Zainal Arifin

Abbas yang pada masa itu Guru Sekolah Madrasah IslamMuhammadiyahBinjaiSumateraTimurdanbertempat tinggaldiKampungLalangSunggalmulai17Desember1945AnggotaMarkas Besar Hizbullah/Sabilillah/Mujahidin Sumatera diPematangSiantardengantugas sebagiKoordinatorHizbullah/SabilillahSumateraTimurdenganLaskar Mujahiddin jahiddinDaerahAceh.KemudianmenjadianggotamewakiliHizbullah/MujahiddindanVolksfrontKMXXMedanBaratpadaKementerianPertahananBagianBiroPerjuanganDaerah49.TugasAlmarhumH. Zainal Arifin Abbas pada masa itu menjadi penanggung-jawab Hizbullah Medan Barat mulai Agresi I tanggal 21 Juni1947 sampai Flizbullah Medan Barat dan Utara di TNI-kanpada tanggal I Mei 1948 di Aceh.

Pada masa yang sama yaitu sejak bulan Mei 1946 hingga

Page 14: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN8 9

Hizbullah Medan Barat di-TNI-kan, Almarhum H. ZainalArifin Abbas ditetapkan menjadi Wakil Komandan Hizbullahdan Sabilillah Divisi IX Sumatera untuk Medan Barat ber-kedudukan di Binjai.

Mulai 1 Januari hingga 10 Nopember 1948 AlmarhumH. Zainal Arifin Abbas, bertugas sebagai Wakil Kepala Per-lengkapan FrontKSBOdibawahKompetensiGubernur MilnerAceh, Langkat dan Tanah Karo. Selanjutnya dipindahkanke Kutaraja sebagai Kepala Bahagian Pimpinan KeagarnaanDivisi X TNI Komando Sumatera dengan pangkar Mayooryang bermula daripada 29 Juli 1948. Terhitung mulai tanggal5 Nopember 1949 Almarhum H. Zainal Arifin Abbas, meng-undurkan diri dari TNI Komando Sumatera.

Setelah berhenti dari TNI Almarhum H. Zainal ArifinAbbas,mulai12Mei1949menjadiKepalaBahagianPenyiaran/Penerangan pada Kantor Gubernur Sumatera Utara berkedu-dukan di Kutaraja

5. RIWAYAT PEKERJAANBerdasarkan riwayat di atas maka disamping menulis

buku, maka riwayat pekerjaan Almarhum H. Zainal ArifinAbbas bermula dari tahun 1945 sebagai Ketua Umum atauKomandan Persatuan Perjuangan Batalion KM XX MedanBarat di Sunggal hingga Binjai. Seterusnya sejak tahun 1948hingga Nopember 1949 menjadi Kepala Bahagian PimpinanKeagamaanStafDivisiXTNISumateradenganpangkatMayor.Mulai tanggal1April 1949sampaidengantahun1958sebagaiKepala Bahagian Penyiaran/penerangan pada Jabatan AgamaSumatera Utara.

Sejak tahun 1962 hingga akhir hayatnya tahun 1979,Almarhum H. Zainal Arifin Abbas, menjadi anggota VeteranPerjuangan Kemerdekaan RI dengan NPV 15130/F dan men-jadiDekan Fakultas Syari’ahUniversitas IslamSumatera UtaraMedan Sedangkan pada tahun 1970 hingga 1974 AlmarhumH. Zainal Arifin Abbas, menjadi Wakil Rektor UISU Medan.Sedangkan pada tahun 1970 hingga akhir hayatnya menjadiRektor Institut Islam AI-Ittihadiyah Sumatera Utara. Sejaktahun1970hinggaakhirhayatnyamenjadiPensiunanPegawaiNegeri Sipil Kanwil Departemen Agama Sumatera Utara.Pekerjaan lainnya dalam bidang pendidikan adalah menjadiLektor Kepala dalam bidang Ulumul Qur’an di Institut AgamaIslam Negeri Sumatera Utara mulai tahun 1975 hingga akhirhayatnya.

Pekerjaan lain yang pernah dilakukan oleh AlmarhumH.ZainalArifinAbbasmulai tahun1977hinggaakhirhayatnyaadalahmenjadianggotaDPRDSumateraUtaradenganNomorAnggota 4/DPRD-SU/1978 dan pada menjadi anggota MPRRI Utusan DaerahdenganNo.B-674. Padamasa pembentukanMajelis Ulama Indonesia Almarhum H. Zainal Arifin Abbaspernah menjadiAnggota Dewan Pertimbangan Majelis UlamaIndonesia (MUI) Pusatdan Penasehat MUI Propinsi SumateraUtara.

Riwayatpekerjaan lainyangpernahdilakukanAlmarhumH. Zainal Arifin Abbas adalah dalam bidang usaha dimanapada tahun 1965 hingga tahun 1975 mengusahakan kegiatanpenerbitan buku agama dengan nama Firma Rahmat A SeiPutihMedan.Selanjutnyajugabergerakdibidangusahadagangdengan Usaha Dagang Rahmat.

Page 15: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN10 11

6. RIWAYAT KEGIATAN DAKWAHDisampingmelakukanpenulisanataukarangan terhadap

beberapa kitab agama Almarhum H. Zainal Arifin Abbas jugamelakukan kegiatan dakwah atau ceramah pengajian agamadalam beberapa bidang keahlian seperti bidang tafsir; SejarahIslam; Perbandingan Agama; Syari’ah dan Tasauf.

Almarhum H. Zainal Arifin Abbas pada awal tahun 1960hingga akhir hayatnya aktifmenjadi Pengurus Yayasan MesjidAl-JihadMedanBaru balk sebagaiKetuamaupunNazir MesjidAl-Jihad Medan Baru Jl. Abdullah Lubis Medan.

Demikian penulisan riwayat hidup Almarhum H. ZainalArifin Abbas yang dilakukan berdasarkan data yang diper-oleh dari dokumen maupun informasi dari sumber-sumberkunciatauterpercaya.NamunRiwayathidupinibelumlahlengkapsepenuhnya.

Wallahualam bishawab

Disusun oleh

Dr. Ir. Mhd. Asaad, MSi

WAWANCARA EDITOR DENGANTENGKU HAMDY OSMAN

DELIKHAN

(KETUA PEMBINA YAYASAN UISU MEDAN)

Sebelum editor menyampaikan hasil wawancara,editor memperkenal Ketua Pembina penggantiHj. Sariani. Nama beliau adalah Tengku Hamdy

Osman Delikhan putra dari Tengku Osman al Sani PerkasaAlam turunan Sultan Deli yang ke XI.

Sultan Deli XI inilah yang menghibahkan tanah ber-sama bangunan sekolah Derma kepada Universitas IslamSumatera Utara yang kemudian di peruntukkan untukFakultas Kedokteran UISU jalan SM. Raja 2 A Medan.

Kami mendapatkan sejumlah catatan bahwa hampirsetiap hari beberapa orang pengelola UISU pada waktu ituyaitu H. Bahrum Jamil, H. Adnan Benawi dan Rifai AbdulManaf datang keistana maimun menjumpai Alm. tengkuosmanAl-SaniPerkasaAlammemintamasukandanpandangantentang cara memajukan Universitas Isam Sumatera Utara.Karena banyaknya bantuan almarhum baik moril ataupun

11

Page 16: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN12 13

material maka akhirnya Tengku Osman Al Sani Perkasa Alamdiangkat menjadi Ketua Dewan Donatur UISU.

Pada waktu Editor menanyakan kepada Tengku Hamdisiapa sebenarnya pendiri UISU, Beliau menjawab:

1. H. Bahrum Djamil2. H. Adnan Benawi3. Hj. Sariani4. H. Rifai Abdul Manaf5. H. Sabaruddin Ahmad dan Tagor Dalimuntheyangpernah

menjadi atase kebudayaan di Arab Libanon

Sayangnya Tagor Dalimunthe tidak pernah aktif dalampengembangan UISU selanjutnya karena kesibukan beliaudiluar negeri dan namanya pun tidak tertera dalam akte pen-dirian UISU.

Dari lima orang yang namanya terdapat dalam aktehanya tiga orang yang sangat aktif di UISU yaitu: H. BahrumDjamil sebagai ketua, H. Adnan Badawi Sebagai Sekretarisdan Hj. Sariani sebagai bendahara, sedang H. Rifai AbdulManaf sibuk dalam pembangunan dan pengembangan TPIdanAlmH.SabaruddinAhmadsibuk dengankegiatansebagaiguru Bahasa Indonesia di berbagai sekolah di Medan.

Berikut ini adalah petikan wawancara Editor dengantengku hamdi Osman yang biasa kami sapa dengan rajaMuda (Ramud).

Editor : MulaikapanbapakkenalalmH.ZainalArifinAbbas?

Ramud : Semenjak tahun 1962

Editor : Apakah bapak pernah bekerja bersama beliau ataubelajar pada beliau?

Ramud : sayapernahbelajaragamaIslampadaAlm.MuallimZainal

Editor : Sifat apa yang paling menonjol pada alm. MualimZainal

Ramud : Beliau seorang alim yang sangat militant memilikipendirian yang tangguh, pejuang kemerdekaandan penulis yang kreatif.

Editor : Kenapa Alm. Mualim Zainal ikut memberontakbersama Darul Islam TII Aceh.

Ramud : Karena sama ideologinya

Editor : Mulai kapan Alm. Muallim Zainal mengabdi diUISU?

Ramud : semenjakUISUdidirikanbeliausudah aktif sebagaipengajardiFakultasSyariahUISUdanpernahmen-jadidekanFakultasSyariahdanakhirnyaditetapkanmenjadi Rektor UISU yang ketiga

Editor : Apa karya Muallim Zainal yang palin menonjol diUISU?

Ramud : Beliau menyelesaikaaan Tafsir Al-Quran bersamagurunya H. Abdul Halim Hasan.

Editor : MenurutbapakRajaapakahadasikapalm.Sebagaiulamabesaryangmenjadikontroversialbagimasya-rakat Sumatera Utara.

Ramud : Ada yaitu beliau mau menjadi Ketua Parmusi yangkemudianmenjadipartaipersatuanpembangunan.Sepantasnya beliau jangan mau karena keulama-anya lebihbesardibandingketuapartaiyanghanyasetingkat sumatera utara.

Page 17: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN14 15

BEBERAPA CATATAN PENTINGAlm. H. Zainal Arifin Abbas

OLEH : M. HASBALLAH THAIB, PH.D PROF.

Almarhum H. Zainal Arifin Abbas hidup sezamandengan beberapa Ulama Besar Sumatera Utara danAceh, Ulama-ulama besar yang saya maksudkan

adalah Tuan Syekh H. Hasan Maksum, Syekh MahmudSyihabuddin,SyekhH.M.ArsyadThalibLubis, Syekh HamdanAbbas, Syekh H. Abdul Halim Hasan, Syekh Sayuthi Noer:Tgk. Muhammad Daud Beureueh dan lain-lain.

Diantara ulama Besar itu ada yang pernah menjadi guruH. Zainal Arifin misalnya : Syekh H. Hasan Maksum, H. AbdulHalim hasan dan H. M. Arsyad Thalib Lubuis.

Kendatipun Syekh H. M. Arsyad Thalib Lubis adalahguru dari H. Zainal Arifin Abbas, namun diantara keduanyasering terjadiperbedaan pendapat dalam bidang fiqih sebagaicontoh dalam kasus penjualan sebahagian tanah mesjid Al-Jihad Jl. Abdullah Lubis kepada beberapa, orang pengusahaAceh untuk mengamankan Mesjid Al-Jihad masa itu.

Pendidikan beliau sudah termasuk tinggi untuk masanya

Editor : apa ada profesi alm yang lain yang sangat diseganioleh masyarakat Muslim?

Ramud : Ya,Ada,BeliaupernahmenjadiPimpinanHijbullahuntuk tingkat sumatera utara dan aceh.

Editor : disamping UISU, dimana kegiatan lain dari almMualim Zainal?

Ramud : Beliau juga aktif sebagai Ketua Organisasi IslamAlIttihadiyahdanPendiriMasjidAlJihadJln.AbdullahLubis.

Editor : ApakahkomentarbapakrajamudadenganpenerbitOtobiografi almarhum?

Ramud : Saya sebagai ketua pembina yayasan UISu sangatmendukungdanmemberikan penghargaanbahwasaya berharap suatu saat semua para pendiri UISUharus ada buku Biografi mereka agar masyarakatMuslim mengetahuiperjuanganpanjangyangpenuhtantangan.

Editor : apa yang tak sempat dilakukan oleh almarhum?

Ramud : beliau tak sempat mempersiapkan putranya men-jadi ulama besar, walaupun sempat mempersiap-kan untuk melanjutkan missi beliau sebagaiRektorUISU.

Editor : Apa ada yang ingin bapak tambahkan?

Ramud : Alm. Muallim Zainal Adalah seorang pejuangyang tangguh, ulama yang wara’ pada masanyabeliauterusmemakaikainsarung, takpernahbeliaupakai celana panjang, beliau lebih banyak menulisdaribicara,danUISUharuspunyatekadmelahirkanulama-ulama baru sekaliber H. ZainalArifinAbbas.

15

Page 18: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN16 17

karenawaktuitubelumadauniversitas,denganmodalotodidakbelau memiliki kemampuan ilmiah setingkat gelar Ph.Duntukmasasekarang. Inidapatdibuktikandengankaryailmiahbeliauseperti tafsirAl-Qur’an Al-KarimyangditulisbersamagurunyaAlm. H. Abdul Halim Hasan dan alm. Haitami dan buku perihidupMuhammadbuku-bukubeliaubanyakdicetakdiMalaysia.

Jabatan akademis yang pernah dipegangnya adalahDekan Fakultas Syariah UISU beberapa periode dan RektorUISU yang ketiga.

Pada waktu IAIN Sumatera Utara dilahirkan beliaudiangkat oleh Rektor alm. H. Ismail Sulaiman sebagai GuruBesar dalam bidang tafsir dengan pangkat IV/b.

Sekiranya beliau tidak cepat dipanggil Allah, pasti sudahdiangkat menjadi guru besar dalam bidang tafsir di UniversityMalayatahun1979karenasemuaberkasnyatelahdipersiapkan.

Dalam bidang militer beliau telah mulai aktif sebelummerdeka dalam rangka usaha memerdekakan Indonesiadari penjajahan Belanda dan Jepang dan pangkat terakhirMayor.

Jabatan-jabatan yang pernah dipegang dalam militer:

1. Ketua Umum Persatuan PerjuanganBatavia KM XX medanbarat di Deli Serdang

2. KepalaBahagianPimpinankeagamaanstafXTNISumateraUtara

Kendatipun pernah menjadi Prajurit dan veteran beliautidak pernah mengambil gaji pensiunannya saja tetapi jugabeliau aktif dalambidang politik dimulai dari Partai PersatuanPembangunan Sumatera Utara. Jabatan politik dalam bidang

LegeslatifadalahbeliaupernahmenjadianggotaDPRDSumateraUtara dari Tahun 1978 dan pernah menjadi Anggota MPR-RI dengan no anggota B-674.

Penulis pernah menjadi murid beliau di tingkat DoktoralSyariah UISU tahun 1974 dan beliaulah yang membuatsurat keterangan sebagai mahasiswa UISU waktu penulisberangkat ke Libya awal tahun 1975.

Dua orang putri beliau pernah menjadi mahasiswapenulis yaitu Barahhatun Mahasiswa Jurusan Bahasa ArabFakultasSastraUSUdanHJZunairahSarjanaMudaPendidikanIslam Di Universitas Al – Washliyah Medan.

Tafsir ayat Al-Ahkam yang diedit oleh Saudara Dr.Azhari Akmal Tarigan M.A adalah bahagian dari tafsir Al-Qur’an Alkarim karya alm. H. Zainal Arifin ABbas dan alm.H. Abdul Halim Hasan. Menurut penulis sangat tidak etispada waktu mencetak buku tafsir ayat al-Ahkam editor meng-hilangkan. Nama alm. H. Zainal Arifin Abbas dan sekaliguspenulis salut pada putra/i alm. Tidak memberikan komentarapapun dengan tindakan tersebut. Semoga nilai dari tafsirayat Al- Ahkam tersebut mengalir kepada alm. Walaupunnamanya dihilangkan oleh editor.

Setiap tokoh berkeinginan ada keturunnya yang dapatmelanjutkan cita-cita dan perjuangannya. Saat-saat yangpaling bahagia bagi almarhum adalah saat As-ad lahir darirahimisterinya,makadiberinamaAs-Adartinyasangatbahagia,walaupun As-Ad yang lahir tidak bahagia waktu itu buktinyadia menangis waktu baru lahir. As-Ad baru bahagia betulwaktu menjadi Rektor UISU karena dapat melanjutkan misi

Page 19: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN18 19

dari almarhum ayahnya H. Zainal Arifin ABbas yang pernahmenjadi pimpinan UISU.

Bila almarhum H. Zainal Arifin menjadi pimpinan UISUwaktu UISU dalam keadaan kesulitan dalam keuanganmakaAs-AdjadiRektorUISUsaatUISUkonflikberkepanjangan.

Kesabaran Muallim H. Zainal faktor utama beliau ber-hasil dalam amanah tersebut, sifat kesabaran Muallim itulahyang harus ditiru oleh Dr. Ir. Asad , M.Si

Perbedaan kedua antara Asad dengan muallim Zainalwaktu Muallim Zainal marah pada Ir. Soekarno karena ajaranNasakom,MuallimlarikehutanAcehdenganTgk.DaudBuereueh,disaat Asad marah pada mereka yang mau kudeta pada UISU,As-Ad lari mencari saya ke Al-Manar, penulis pun bahagia bisamenyelamatkan anak guru dari kejaran mereka. Mudah-mudahan Al-Manar tidak lagi menjadi tempat yang mudahmasuk payah keluar bagi UISU dan semoga As-Ad bersamapara pembantu dan para Dekanat dapat melanjutkan misialmarhum H. Zainal Arifin ABbas….. Amin Ya Rabbal Alamin.

Medan, April 2011Penulis

Prof. Dr. H.M.Hasballah, MA. Ph.D

KEPING-KEPING KEHIDUPANBERSAMA MUALIM ZAINAL

OLEH : PROF. USMAN PELLY, PH.D

MEMBUKA LEMBARAN SEJARAH LAMA

Membuka lembaran sejarah lama dari “personalmemories“ rasanya lebih sukar dari pada mem-balik-balik lembaran “collective memories.” Pada

collective memories (ingatan bersama), kita dapat berbagicerita bersambung. Dapat pula bersama-sama mengoreksimanayangsalahatau terlupa, sambilbercandadanberkelakar.Apalagi, diantara orang yang terlibat ada yang sempat jadikonyol ketika itu. Menertawakan mass lalu bersama, meru-pakan cara untuk saling mengobati luka lama atau dapat jugauntuksalingmengukuhkan perandimasa mendatang.Namunpada “personal memories, “apalagi kalau memories itu sejaklama telah disiapkan untuk dilupakan atau disingkirkan,maka untuk membukanya kembali seperti “mengopek lukalama,”memerlukan“keberanianbatin.”Sulitnyabagisayauntukmelihat keping-keping kehidupan bersama dengan MualimZainal Arifin Abbas, karena saya tidak mungkin menemui

19

Page 20: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN20 21

lagi teman-teman satu angkatan yang dahulu, ditahun-tahun60-an pernah berpapasan dengan kehidupan Mualim Zainal(kecuali H.Zainuddin Tanjung). Sementara yang seangkatmidengan Mualim pun rasanya hanya tinggal seorang ibu yangbernama Hj.Sariani AS yang juga sudah uzur. Saya mencobamembuka foto-foto tua, ternyata tidak banyak yang dapat ber-cerita kembali untuk merangsang ingatan ketahun-tahun60-an itu.

Ada foto bersamadengan Pak Mohd. Natsir dan MawardiNoor di rumah Pak Azeyma di Jalan Abdullah Lubis, ada jugafoto-foto Konferensi Partai Muslimin, bersama Pak Rum, PakPrawoto, Tuan ArsyadThalib Lubisdan Pak UdinSyamsuddin.SemuanyatidakbanyakterkaitdenganMualimZainal.Akhirnyasayamembukabuku-bukutuakaranganMualimZainal.Alham-dulillah, secara kebetulan pada halaman pertama buku PeriHidup Muhammad Rasulullah saw yang diterbitkan olehFirma Madju, 1965, terpampang tulisan tangan beliau yangrapi, “Hadiah Peringatan kepada Sdr. Usman Pelly,BA, dari pengarangnya,” tertanda tangan H.Zainal ArifinAbbas (17 Februari 1967). Kedua tulisan tangan beliau itusaya ulangi membacanya beberapa kali. Oh ya, ini “hadiahperingatan”untuksaya.Mungkinkata-kata“hadiahperingatan”tidak begitu lazim dipakai sekarang, barangkali kata-kata“untuk kenang-kanangan” akan terasa lebih biasa di tulisdalam memberikan hadiah buku kepada seseorang. Saya jaditercenung agak lama, ah ... dimana gerangan saya bertemudengan Mualim, sehingga beliau sempat-sempatnya menulisperuntukan buku ini untuk saya. Segera saya periksa belasanbuku-bukubeliau lainnyasepertiKitabusSalat, PerkembanganFikiran terhadapAgamadanTafsirAlQuranyangditulisbeliau

bersama Buya Hakim Hasan dan Abdul Rahim Haitami. Sayatidak menemukan lagi catatan kenang-kenangan itu. Tetapicatatan“peringatan”itumemacuadrinalinsayauntukmengem-balikan ingatan lebih jernih kemasa hampir setengah abadyang lalu. Bahwa tahun 1967 itu kami telah berada satutim pengelola NV. Usaha Dagang Percetakan Luhur, di JalanSutomo Medan. Percetakan ini merupakan salah satu darilima percetakan yang terbesar di kota Medan waktu ivi (Per-cetakan Kaproko, Indonesia, Madju, dan Kumango). Saharaterbesar dari perusahaan ini sebenarnya adalah milik Partai“Masyumi” yang diatas namakan secara pribadipada YayasanUmmat, dan Abdul Hakim (waktu itu Gubernur SumatraUtara). Dan kemudian dialihkan kepada dr.Gading Hakim.Sayasendirimemegangbanyaksaham-sahamdariorangIndo-nesia keturunan Arab yang sebahagian besar telah mudikkembali ke Timur Tengah. Waktu itu arus “petro Dollar”yang merupakan limpahan produksi minyak bumf menye-babkan negeri-negeri disemenanjung Saudi itu mendadakmenjadikaya.Karenaitu,banyakpekerjaanterbukadanlowong,orang-orang keturunan Arab dari Indonesia banyak yang“pulang kampung.”

Waktu itu, disamping saya berkedudukan sebagai KetuaUmum Badko HMI Sumatra Bahagaian Utara, saya aktif pulasebagaiKetua Al-Irsyad Sumut (Organisasi Perkauman orang-orang Keturunan Arab di Indonesia). Dalam tim pengelolaPercetakan Luhur itu Mualim Zainal Arifin Abbas, duduksebagai Presidens Komisaris, bersama M.Jusuf Syou’ib,Ustadz Abubakar Banters dan Mahals (Washliyah), sedangDirektur dipegang oleh dr. Gading Hakim dan saya sendirisebagai Wkl. Direktur. Karena dr.Gading Hakim waktu itu

Page 21: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN22 23

telahmenjabat sebagaiPDIFakultasKedokteranUSU,dibawahDekanat dr.M.Jusuf Hanafiah, maka untuk mengendalikanperusahaan percetakan ini sehari-hari, saya clan MualimZainal yang berkantor. Alhamdulillah selama dua tahun(1966-1968) percetakan yang hampir bangkrut itu dapatkembali diselamatkan. Langganan kami tersebar hampirdiseluruh propinisi Aceh (sampai-sampai Kartu PendudukAceh Barat di cetak di Luhur). Begitu juga langganan yangcukup besar seperti Pertamina. beberapa Perkebunan Negara,danWalikotaMedan,ordercetakannyacukuplumayan.Memang,sebagai “percetakan ummat” (keluarga Bulan Bintang),keperluan cetakan seperti kertas kepala surat dan surat-surat edaran (maklumat) dari Wasliyah, Muhammadiyah,Al Ittihadiyah dan Front Mubaligh Islam dapat digratiskan.Mesin percetakan Luhur (terbilang sudah tua juga) harusbekerja 24 jam. Pada tahun kedua itu semua hutang, baikdi Bank dan ke-pribadi-pribadi seperti kepada Notaris Rusli(200 gram emas) dan kepada Mayor Arifin Pulungan (waktuitu beliau adalah Kepala Staf Peperada Kodam I/BB, yangtelah menalangi enam bulan gaji pegawai 1965), dapat kamilunasi. Keuntungan (deviden) untuk pertama kali menjadilumayan besarnya. Namun sukses yang diraih ini pulalahyang menyebabkan kami berbeda pendapat terhadap masadepan percetakan (yang saya anggap juga masa depan sayasendiri). Para pengurus terbelah dua dan perbedaan ini me-nimbulkan konflik diantara pengun,s dan dewan komisaris.

Isu sentral waktu itu, apakah percetakan Luhur yangmesin-mesinnya sudah mulai tua akan dimodernisir atautidak. Kalau alternatippertama dipilih, deviden (keuntungan)tidak dibagikan dan akan dijadikan modal baru. Tetapi kalau

tidak,makadevidenakandibagikankepadapemegangsaham.Mesin-mesin percetakan yang tua itu menurut perhitungansaya, pemeliharaan dan penggunaannya memerlukan biaya(cost)yangtinggi.Kualitascetakannyasukaruntukdipertahan-kan. Sementara itu H.Arbie pemilik percetakan Fa. Madjutelahmulaimemperbaharuimesin-mesinpercatakannyadenganmesin-mesin baru yang didatangkannya dari negeri Belanda.Karena beliau juga adalah salah satu pemegang saham NV.Percetakan Luhur, beliau menyarankan agar Percetakan Luhurjuga segera menukar mesin lama dengan yang baru. Dalamkaftan rencana pembaharuan ini, saya didukung penuh olehMualim Zainal seabagai Presiders Komisaris. Kami bertigadengan H. Arbie sama-sama akan memperjuangkan konseppembaharuaninidalamrapatpemegangsahamyangdiadakandua tahun sekali itu. Tetapi dr. Gading Hakim dan komisarislainnya tidak setuju dengan konsep pembaharuan ini.

Kompromitidakmungkindilakukanlagi.Mualimbeberapakalimenanyakanpendiriansaya.Sayakatakan“Mualim,mungkinkepentingan pribadi kita memang ada dalam usaha pem-baharuan percetakan, saya ingin percetakan ini kedepanlebih cerah, mungkin Mualim juga berkepentingan agar buku-buku Mualim lebih bagus kualitas cetaknya. Tanga mesin-mesindiperbaharui,masadepanpercetakan ini tidak jelas lagi.Karena itusayaakanberserahdiripadarapatPemegangSaharananti.” Mualim hanya menjawab singkat, “Kalau bung Usmansudah bertekat bermahkamah kepada hukum, kita harusbersiap,karenahukumitukeras!”Akhimyapadarapatpemegangsaham saya kalah suara dan ketika itu juga saya menyatakanmengundurkan diri, walaupun Pak M. Jusuf Sou’ib berusahamenengahinya. Tetapi Mualim Zainal tetap bertahan sebagai

Page 22: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN24 25

salahseorangpimpinanPercetakanLuhur sesudahsayakeluar.Dua tahun kemudian (1970) percetakan yang bersejarahini terpaksa gulung tikar. Padalah sebahagian besar buku-bukuMualimZainaldanbeberapaulamabesar lainnyadicetakdipercetakan yang bertuah itu. Disamping mencetak buku-buku ulama, Percetakan Luhur juga telah menerbitkan SuratKabar Masyumi (Lembaga), yang dihentikansetelahMasyumidibubarkan.Kemudian, 1965diterbitkanSuratkabar Muham-madiyah (Mercu Suar), dan tiga surat kabar independen lain-nya. Semua mesin clan gedungnya kemudian dijual gunamenutupi utang dan keperluan lainnya. Sebahagian uangyangtersisaKabamyadisumbangkanuntukmendirikanKantorDewan Dakwah di Sungai Mati.

MUALIM ZAINAL SEBAGAI “SUHU” PERJUANGANMemang kami memanggil beliau selalu dengan sapaan

“Mualim” (orang yang alim atau perpengetahuan tinggi).Rasanya sejak saya megenal beliau tahun 1959, tidak adaorang lain yang dipanggil “Mualim” di Sumatra Utara,selain H.Zainal Arifin Abbas. Kalau ada teman mengatakanakan berkunjung kerumah “Mualim,” maka pastilah ituMualim Zainal Arifin Abbas. Rumah beliau terletak di JalanSei Putih 25 Medan Baru, ruang tamu yang sederhana tetapipenuh rak yang berisi buku-buku dan majalah dari berbagaipenerbitan dalam dan luar negeri. Saya termasuk orang yangsering berkunjung, pertama karena kedudukan saya tidakhanya sebagai mahasiswa USU, tetapi terlebih lebih sebagaiKetua Umum HMI Wilayah Sumatra Utara (1960-1962), danaktivisHMI(SekumBadanKoordinasiHMIseSumatra (1963-

1965)dankemudianKetuaUmumBadko,HMISumatraBahagaianUtara (1966-1968). Kedudukan sebagai aktivis pemuda Islaminimenyebabkansayaselalumerujukpemikiranbeliau.Karenabeliau tidak hanya mantan Komandan Hisbullah (salah satucikal bakal TNI), tetapi juga seorang ahli strategi, karenapengalaman beliau sebagai ulama pejuang dan intelektualIslam.Setiapmasalahyangsayabawakepadabeliau, sayatidakhanya mendapatkan alternatip pemecahan, tetapi sekaligussaya dapat belajar menimba pengalaman clan pengetahuanyang berharga dari sang Mualim ini.

Berbeda dengan tokoh-tokohulama lainnya,beliauselalumampu merumuskan problem yang ruwet dan remit itusecara sederhana, sehingga kita sendiri dapat melihat celah-celah pemecahannya secara praktis dan menyeluruh. Um-pamanya bagaimana menghadapi tokoh-tokoh IPPI (IkatanPemuda Pelajar Indonesia) dan CGMI (Consentrasi gerakanMahasiswa Indoesia) organisasi sayap PKI yang merajaleladan menyudutkan PH dan HMI dikampus, dipedesaan clandipemerintahan. Behan selalu secara sederhana dan tepatmendorong untuk melakukan pengorganisasian dan pem-berdayaan barisan agar lebih efektip dan tanggap. “Ingat,kitaselaluharesmemperbanyakkawanagardapatmengepunglawan!” Ini merupakan doktrin beliau yang utama dalammenghadapi musuh. strategi ini selalu dikemukakan beliau.Sebabitukamiselalukeluardari rumahbeliaudenganperasaanlebih cerah dan berani. Karma itu pula secara diam-diam sayamerasa telahberguru (ngelmu)kepadasangMualim.Sebenar-nya, dalam berguru seperti ini saya lakukan juga terhadappara ulama lainnya seperti Ustaz H.Arsyad Thalib Lubis, H.Bustami Ibrahim, H.Ahmad Dahlan atau Pak ND.Pane Saya

Page 23: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN26 27

betel-betel series, sehingga di kalangan ummat Islam waktuitu, saya dikenal sebagai murid para ulama ini. Sayapun tidaksegan-seganmengakumuridbeliau-beliau ini, terutamadalammenyusun strategi perjuangan Islam. Memang dalam kajianagamasecaraformal,mungkinadamuridyangmerasalangsungmenclapat kuliah dari beliau. seperti istri saya, dia adalahmahasiswadiFakultasSyariahUISU,sehinggadiapunlangsungmenerima kuliah sehariharidiPerguruan Tinggi itu. DiadapatmengatakanbahwaMualimZainaladalahdosendansekaligusDekan beliau. Tetapi saya “berguru langsung” juga, namunmungkin metodologinya berbeda. Setelah mencermati kea-daan dan perubahan politik negara, mengkaji usaha danstrategi PKI dan militer terbaru, saya dan teman-teman barumendatangibeliau berdiskusidan menetapkan strategi bagai-mana menghadapimereka, dan kemudian melaporkan bagai-manahasilnya. Jadi, saya lebihbanyakmenjadi “muridpolitik”langsung mereka. Namun dalam usaha memperdalam ilmuagamaIslam,saya jugaturutberusahamenimbailmulangsungdari para ustadz dan guru-besar ini. Umpamanya saya dudukdalam lingkaran jamaah sehabis Juma’atan di Mesjid GangBengok mengikuti kuliah hadist dari Buya Halim Hasan BinjaiataumengikutiKursusMubalighyangdiadakan secara priodikoleh Pak Ghazali Hasan dari Front Mubaligh Islam SumatraUtara.

Demikianlah, bagikamipredikat sebagai “muridMualim”atau “murid Tuan Arsyad Thalib Lubis” kami rasakan dankami sandang sebagai “tiket” dan “predikat” yang berhargadan bermartabat. Dengan tiket sebagai murid tadi ternyatatelah memuluskan banyak misi perjuangan yang kami bawa.Umpamanya, saya pernah menerobos tamu-tamu yang sudah

mendaftar lebihdahuluuntukmenemuiTengkuDaudBeuruehdi rumah kediaaman beliaudiBeruenun AcehPidie (termasukyang, antri lebih dahulu itu Panglima Kodam Iskandar Muda),hanya dengan predikat “Usman Pelly, murid H. Arsyad ThalibLubis dan Mualim Zainal.” Waktu itu saya membawa Bertatokoh-tokohPBHMI,termasukNurcholisMadjiduntukbertemuAyah Daud. Predikat ini tidak hanya ampuh di pakai di In-donesia, tetapi juga di Malaysia. Saya pernah harus menemuiTun Asri (Ketua Partai PAN Islam Malaysia). Kiat ini jugasaya pergunakan : “murid” Mualim dan Tuan Arsyad. SayaditerimabalkwaktuberkunjungdanmalahmenginapdirumahTun Asri, yang terletak dipinggir Kota Kuala Lumpur. EsokharinyasayabersamaTunAsrimengunjungisdrAnwarIbrahimyang ditahan diperjara Kuala Lumpur. Anwar waktu itu ditangkapkarenamemimpindemonstrasimenentangpemerintahMalaysia (Tun Razak, 1976). Ketika itu, Anwar Ibrahim men-jabat sebagai Ketua Umum HABIM (Himpunan Bella IslamMalaysia)yangbekerjasamaerasdenganHMIdalamPERMIAS(Persatuan Mahasiswa Islam Asia). Dimana Nurcholis MadjidsebagaiWklPresiders,sedangAnwarIbrahimmenjabatsebagaiPresidennya. Inimembuktikanbagaimanahormat tokoh-tokohbesar yang saya temui, tidak hanya kepada sang Mualim danTuan Arsyad, tetapi juga mengalir kepada orang seperti sayayang “mengaku” sebagaimurid beliau. Saya mendapatkehor-matansebagaimuridtidakhanyawaktuharusbertemudenganpara tokoh Islam, tetapi terlebih lagi saya rasakan waktu sayaberkunjung kepedesaan bertemu dengan masyarakat di desaitu. Mereka menerima saya, dan menyebarkan kabar “UsmanPelly, murid Mualim clan Tuan Arsyad datang berkunjung!”

Page 24: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN28 29

Insya Allah, merekaberamai-ramaiakanhadir dansaya clapatbertemu dan menyampaikan pesan-pesan partai.

BERSAMAMENDAYUNG DI PARTAI MUSLIMINSekitar jam 14.00 bagda zuhur, sebulan setelah G30S/

PKI di proklamirkan oleh Kol.Untung (tgl.10 Oktober 1965),kamiyangterdiridariKol.ManafLubis,H.A.Dahlan(Washliyah),Azeyma (A.Zein Manaf), Krisna Siregar HMI), serta beberapatokoh Pemuda dariAnsor, Pemuda Sosialis (Acoma), PancasiladanbeberapaorganisasipemudalainnyaberkumpuldigedungPGA Washliyah Simpang Limun Medan. Dalam, pertemuanyang dipimpin oleh HA.Dahlan itu kami membicarakanmandatdariPimpinanPusatGerakanPengganyanganGestapuG30S/PKI di Jakarta yang ditanda tangani oleh H.SubhanZA (Ketua III PB NU) yang bertindak sebagai Ketua PresidiumGerakan Pengganyangan G30S PKI (para Ketua presidiumlainnya termasuk : M.Husni Thamrin, Marie Muhammad,CosmasBatubarad1l).KamisepakatuntukmembentukGerakanitu di Sumatra Utara. Saya mengusulkan agar yang menjadiKetua sdr MJ.Effendy Nasution (Ketua Pemuda Pancasila).Tetapi karma dia tidak hadir, sedang saya menjamin beliausetuju, maka rapat pun setuju. Pertemuan dengan MJ Effendiini akan diadakan dirumah H.Manap Lubis Jalan MahkamahMedan.WaktupemilihanSekretarisUmumsayasecaraaklamasiditetapkan (sebagai wakil dari HMI).

Kemudian kami bubar. Saya menompang Jeep PakKol.Manaf Lubis. Sampai dimuka Makam Pahlawan Jalan SMRajakamiberhenti.Massadanparapemudaramaisedangmem-bakar Kantor PKI. Pak Manaf menyuruh kami segera turun,

beliau bergegas memanggil Nur Nikmat Ketua Pemuda TanahRencong (IPTR) yang menjadi komandan penyerbuan danpembakaran kantor PKI itu. Pak Manaf march-march padsNur Nikmat, “... mengapa dibakar? Kalian tidak tabu didalam-nya itu banyak dokumen yang berharga, ayo segera panggilKodim!” Kemudian api segara dipadamkan, dan pasukandari Kodim pun datang mengeluarkan semua dokumen daridalam Kantor PKI itu dan memasukkan kedalam sebuah truk.Kami pun pulang. Malamnya, saya dan teman-teman telahberada di rumah kediaman Mualim Zainal.

Setelah berdiskusi, kami bersetuju bahwa HMI dan PHmendukung gerakan pengganyangan G30S. Tetapi saya harusmundur sebagai Sekum dan digantikan oleh A. Pulungan.Sedang Zakaria Siregar ditetapkan sebagai Ketua I (KetuaUmumtetapMJEffendaydari Pancasila). Memangstatus sayawaktu itu masih dalam. pemecatan PB HMI, bersama sebelasteman-teman lainnya, termasuk Sri Kresna Siregar, HusenUmar dan A.Muthalib Sembiring. Kesebelas orang tokoh itu,dikategorikan oleh Presiders Sukarno sebagai tokoh ekstrimdan harus dikeluarkan dari HMI. Pembersihan dari tokoh-tokoh ekstrim ini sesuai dengan tuntutan PKI sebagai syaratagar HMI tidak dibubarkan seperti PH dan GPIL Pemecatanini berakhir pada Juli 1966, karena itu, bulan Agustus sayaterpilih dalam Konperensi I Badko HMI sebagai Ketua UmumBadko HMI yang pertama.

Perubahan-perubahan sosial politik pasca tergulinganyaPresidenSukarnodanmunculnyaPresidenSuhartomemimpinOrde Baru pada tahun pertama dan kedua berjalan sangatcepat (rapit social change). Dalam proses probahan ini kaummuslimm, terutama keivarga Bulan Bintang (Partai Politik

Page 25: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN30 31

Masyumi) berharap sekali Pak Harto akan memberikan izinagar Partai Politik Masyumi sebagai wadah mereka dapatdiizinkan kembali berperan secara legal. Berbagai alternatiflain juga bermunculan. Seperti konsep yang di rancang olehtigaserangkai:Mohd.Hatta,DeliarNoordanBuyaIsmailHasanMeutarium untuk membentuk Partai Politik Islam yang baru,yaituPartaiDemokrasi IslamIndonesia(PDII).Ternyata, semuaitu tidakberkenandihati PakHarto.Beliau lebihmenginginkanagarpartaipolitik Islamyangmuncul itu, tidakmerepresentasi-kankekuatanMasyumi,yangdianggapTNIakanmembahayakanDwiFungsiABRI. Ancaman terhadap Dwi Fungsi inidianggapakan datang terutama dari tokoh Masyumi atau kekuatanlainyangakanmenandingi kekuatan TNI, seperti kemunculantokoh proklamator Mohd. Hatta.

AkhirnyadalamMusyawarahBesarKeluargaBulanBintangdi Malang dimunculkanlah nama Partai Islam Baru, yaituPartai Muslimin Indonesia (Parmusi). Waktu MusyawarahBesar itu akan memilih Mr.Mohd. RoemsebagaiKetua UmumPP Parmusi, pemerintah menolak dan akan menunda penge-syahan Parmusi. Pemerintah menyatakan perlu melakukan“clearence” terhadapPak Roem. Akhirnya setelah terjadinego-siasi dan usaha tarik ulur dengan pemerintah, disetujuilahHM.Mintareja dari Muhammadiyah untuk menjabat sebagaiKetua Umum PB.Parmusi. Sebenarnya, tiga bulan sebelummusyawarah di Malang itu, dalam sidang pleno PB HMI diJakarta telah disepakati bahwa semua Ketua Badko akanberpartisipasi penuh dalam pendirian partai baru Islam ini.Karena itupadabulanMel1968, sayamendapatmandatuntukmembentuk Partai Parmusi itu. di Sumatra I Itara, bersamaMualim Zainal, H.Arsyad Thalib Lubis, dan ND. Pane, kelima-

limanyaditunjuksebagaiformaturdalampembentukanpengurusParmusi Sumatra Utara dan pembentukan pimpinan Cabangpartai itu di Kabupaten/Kota Madya.

Denganmandat itu,kembali sayasatuperahu lagidenganMualimZainal.SayaditempatkansebagaiWakilKetuaWilayah,sedangsebagaiKetuaadalahHarunAmin(Washliyah),Mualimsebagai Komisaris. Enam bulan kemudian pada KonferensiPertama Parmusi Sumatra Utara, kedudukan saya dipindah-kansebagaiSekretarisUmum,sedangKetuaUmumditetapkanPak A.Latief Rusydi (Muhammadiyah), para WkI Ketua Ketuaterdiri dari H.Anas Tanjung (Washliyah), Adnan Benawy(Washliyah), sedang Bendahara, H.Syariani AS (Muham-madiyah). Sementara Mualim Zainal, dan Udin Syamsuddinserta ND Pane tetap sebagai Komisaris-Komisaris. Kali inisaya satu perahu dengan Mualim, bukan lagi di PercetakanNV Luhur, tetapi berpindah ke Partai politik Parmusi. Sayahares berkunjung ke daerah-daerah membentuk PimpinanCabang Partai, sebab itu saya dan Mualim sering bersama.Seperti yang saya utarakan dimuka saya sendiri selalu merasanyaman, kalau kedaerahbersama tokoh-tokohsepertiMualimZainal, Arsyad Thalib Lubis atau ND. Pane. Apalagi MualimZainal ketika itu telah menduduki posisi Ketua Umum AlIttihadiyah Sumatra Utara. Setelah pelantikan PengurusCabang biasanya ada pidato Iftitah, maka, pidato seperti iniselaludiisiolehparaulamakawakanyangbersamasama.Merekamemang telahdikenal sebagaiulamadiSumatraUtara. Dalamtempo satu tahun semua kabupaten di Sumatra Utara telahberdiri Cabang Parmusi. Kemudian setiap Cabang mengem-bangkansayapnyakekecamatandenganmembentukpimpinanRanting-Ranting di ibukota kecamatan itu.

Page 26: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN32 33

SYEKH H. ZAINAL ARIFINABBAS

OLEH: PROF. DR. H. MOHD. HATTAKetua Umum MUI Medan

Sebuah keniscayaan yang sulit untuk diingkari,bahwa keberhasilan setiap manusia dalam mem-formulasikan gagasan atau idenya, berdampak

tidak hanya kepada dirinya tetapi juga kepada orang lain.Gagasan atau ide cemerlang yang muncul kepermukaanitu akan selalu dikenang dalam berbagai bentuk, bisa dalambentuk dokumentasi tertulis, film (dokumentasi elektronik)atau bahkan juga dalambentuk artefak yang sederhana tetapidapat dikenal clan dikenang oleh siapa saja yang berinteraksidengan gagasan atau ide tersebut.

Ulama, sebagaimana cliketahui adalah seorang individuyang memiliki pemikiran-pemikiran yang jernih atau beningdalam menerjemahkan dan memaknai ajaran-ajaran yangterclapat dalam al-Qur’an, Hadits, atau juga lain-lainnya.Para ulama memiliki tugas untuk menyebarluaskan ajaran-ajaran Islam yang terkandung dalam al-Qur’an atau Hadits

KonsolidasiParmusi,bagisayaterasaberatkarenasebahagianbesar kader-kader partai tidak hanya berasal dari kader-kaderPH, HMI atau GPII, terutama di pedesaan. Apalagi didesa-desa bekas basis PKI (unsur-unsur BTI, Sarbupri atau Pemudarakyat)masihkuatdanseringmeiakukanrongrongan.Ancamankeamanan masih tetap terasa mengiringi kedatangan kitadi pedesaan. Sementara itu, pergolakan politik anti Islam(Islamic Phobia) dikalangan ABRI kadang-kadang menguat.Usahauntukmengaitkan ParmusidanMasyumi tetapmenjadimomokbagiPimpinanABRI.DipucukPimpinanParmusisendiriterjadi pergolakan. John Naro, (Al Ittibadiyah) salab seorangdari tokoh muda mengambil alih kepemimpinan Parmusidari Mintaredja (Muhammadiyah). Ternyata kemudianpemerintahSuharto merestuinya. Pengambil alihankepemim-pinan puncak ini, kami diskusikan di Medan dalam berbagaipertemuan. Akhirnya kami sepakat untuk tetap menjagakesatuan jamaah keluarga Bulan Bintang. Kemudian, atastekad itu kami berbaiat. Tetapi apa lacer dua hari kemudiansetelah berbaiat itu, datang surat mandat dari John Naroagar kepemimpinan Parmusi Sumatra Utara dialihkan dariA.Latief Rousydi ke Mualim Zainal.

Saya ucapkan selamat kepada Mualim Zainal sebagaiKetua Parmusi Sumatra Utara yang baru dan saya menya-takan mengundurkan diri dari unsur pimpinan dan anggotaParmusi(1971).Sayasepenuhnyameninggalkanduniapolitik,kembali ke kampus, dan berbisnis sebagai kontraktor kecil-kecilan.

33

Page 27: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN34 35

Menurutnya, batasan antara komunikasi horizontal –sesama manusia -hablumminannas, dan komunikasi secaravertikal – hablumminallah, kepada Khaliqnya, sangat tipisbatasannya. Menurut Syekh H. Zainal Arifin Abbas, dalamkehidupan nyata manusia tidak boleh memutus komunikasihorizontal-sesamamanusia-hablumminannas,dankomunikasisecaravertikal–hablumminallah,kepadaKhaliqnya.Keduanyaseperti 2 (dua) sisi mata uang yang saling memiliki ketergan-tungan untuk tetap eksis sebagai sebuah objek dan subjekyang utuh.

Syekh H. Zainal Arifin Abbas, dengan segala kekurangandan kelebihan yang ada padanya, terlibat dan melibatkandiri dalam kehidupan yang kompleks. Dikatakan demikiankarenadidalamdirinyamelekatseorangulama,mufassir, ilmuan,politikus,prajurit.Melihatketerlibatannya itu, terlihatlahbahwakejatiandirinyamemilikikarakteryangbersifatuniversaldalammelibatkan diri sebagai manusia yang bermanfaat padamasanya ketika peran-peran itu memang membutuhkannyauntuk direalitaskan.

Jika ditelaah secara tekstual, memang terasa aneh peranyang dilakukannya seperti tertera di atas karena dilakukanpada saatyangbersamaan. Tetapi jika ditelaahsecara konteks-tual, sebenarnya apa yang diperankannya itu merupakantuntutan yang tidak boleh ditinggalkan oleh seorang ulamaketika keadaan memang membutuhkan hal yang demikian.Seluruh karakter yang diperankannya itu terintemalisasidalam perilaku kehidupannya sehari-hari.

Apa yang dilakukan oleh Syekh H. Zainal Arifin Abbasdalam kehidupan sehari-hari pada masanya, disesuaikannya

dan Sunnah, tetapi pada saat yang bersamaan, pars ulamainilah yang menjadi contoh tauladan bagi pengikutnya dalamkehidupan sehari-hari terutama pada masanya.

Ulama dalam kaftan ini, ticlak hanya menerjemahkanmaknayangterkandungdalamal-Qur’an,Hadits,atauSunnah,tetapi juga memiliki kemampuan untuk menerjemahkan apayang terkandung dalam al-Qur’an, Hadits atau Sunnah itusecarakontekstualclanaktual, jikapermasalahanyangdihadapiummat mengalami persoalan dalam konteks kekinian ataukedisiniannya.

Salah satu ulama yang memiliki kemampuan untukmembeningkan permasalahan ummat pada masanya adalahSyekh H. Zainal Arifin Abbas. Beliau dikenal memiliki ber-bagai pemikiran yang cerclas sehingga terlibat dalam ber-bagai konteks yang terkait dengan kehidupan berbangsa,bernegara, clan bermasyarakat. Pemikiran-pemikiran SyekhH. Zainal Arifin Abbas, disebut adakalanya melebihi tuntutanyang harus dilakukannya sebagai ulama.

la tidakhanyamengajardanmenjadipendidikbagiummatatau jamaahnya, tetapi juga melibatkan diri dalam berbagaikegiatan yang diikuti dengan berbagai tindakan yang meng-akibatkan namanya terkenal dan menjulang dalam berbagaihal kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Jatidirinya sebagai ulama ini, ternyata diaktualkannya melaluiberbagai tindakan yang dilanclasi oleh semangat pengabdiankepadaAllahSWTdanjugakepadasesamamanusia(iamampusecarakontekstualmelakukankomunikasihorizontal –sesamamanusia - hablumminannas, dan komunikasi secara vertikal– hablumminallah, kepada Khaliqnya).

Page 28: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN36 37

peran yang sesuai dengan tuntutan kurun tersebut. Kecer-merlangannya itu diakui oleh berbagai pihak, hal ini dapatdilihat dari keterlibatannya dalam berbagai kehidupan.

Sebagai seorang ulama Tafsir, ia terlibat dalam gerakanpolitik, ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Per-satuan Pembangunan di Sumatera Utara dan pada saat yangbersamaan menjadi Wakil Ketua DPRD Surnatera. Utara.Jabatan ini tentu saja berbeda dengan jabatan jabatanlain-nya, karena nilai politis yang melibatkan dirinya bersifatkompleks. Syekh. H. Zainal Arifin Abbas dapat memerankan-nya sesuai dengan tuntutan saat itu. Bahkan yang lebih meng-hebohkan dan mungkin bersifat kontroversial lagi adalahketika ia ikut sebagaipemberontak melawan kebijakan politiknasional pemerintah dengan terlibat sebagai pemberontakDarul Islam Aceh bersama dengan Tgk. H.M. Daud Beruereh,sehingga pada saat itu ia sempat menduduki jabatan sebagaiWali Negara Aceh pada masa perang DII Tentara Islam Indo-nesia. Inilah pengalaman hidup Syekh H. Zainal Arifin Abbas,yang mampu melakukan sesuatu berdasarkan keyakinandirinya yang begitu kuat dengan dilandasi oleh keilmuannyayang sangat kental dan dapat dipertanggungjawabkannya.

Sebagai seorangmanusiayangterlibatdalampendidikan,ia mengagumi gurunya yang bernama Ustadz H. Abd. HalimHasan. la banyak mendapatkan ilmu dari gurunya tersebut,sehingga banyak hal yang bisa dikembangkannya, termasuksecara bersama-sama dengan gurunya itu (Ustadz H. Abd.HalimHasan),menulis tentangTafsir.Bahkanyang lebihmem-banggakan lagi, ternyata buku Tafsir itu menjadi pembahasanoleh salah seorang mahasiswa program Doktor yaitu Sdr.H. Abdul Qadir di Universitas Al-Azhar Cairo Mesir. Bagai-

dengan kurun waktu kapan dia harus memerankan peranitu secara kontekstual. Ini dapat dilihat dari perannya padamasa sebelum kemerdekaan, ia tidak hanya memerankandiri sebagai ulama atau mufassir semata, tetapi juga mampumelakukan tugas sebagai prajurit yang ikut bertempur diber-bagai medan laga menghadapi penjajah. Baginya, bertempuritu adalah bagian dari pengabdiannya kepada bangsa dannegara tanpa harus takut gugur atau tewas dalam tugas ber-bangsa clan bernegara tersebut.

Setelah kemerdekaan Indonesia diraih sebagai realitasatas wujud keinginan terbentuknya Negara KesatuanRepublik Indonesia (NKRI) dari segenap rakyat dan bangsaIndonesia, Syekh H. Zainal Arifin Abbas, tetap melakukanberbagai hal yang melibatkan diri dari berbagai kehidupandengan landasan keulamaannya yang semakin kuat. Hal initerlihat dari keterlibatannya di perguruan tinggi, ia pernahsebagai Dekan dan juga Rektor, ia sempat menduduki jabatansebagaiDekanFakultasSyariahdiUISUdanjugasebagaiRektorditempat yang sama. Sebuah jabatan yang sangat prestisiuspada saat itu sehingga mengukuhkan dirinya sebagai ulamayang mumpuni karena diakui sebagai warga terhormat diperguruan tinggi. Bagaimanapun jabatan Dekan dan Rektoradalah wujud pengakuan akan kredibilitas keilmuan yangdimilikinya, disamping tentu saja kecintaannya kepada ilmupengetahuan.

Latar belakang pendidikannya yang disebut sebagailatar belakang pendidikan tradisional, temyata mampu mela-hirkan gagasan berpikir modem sehingga mampu hidup danberperandalamberbagaikurunwaktuclandalamsetiapkurunwaktu dapat menyesliaikan diri bahkan mampu memerankan

Page 29: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN38 39

secaravertikal –hablumminallah, kepadaKhaliqnya.BegitulahSyekh H. Zaainal Arifin Abbas berpendapat. Oleh karena itu,ia tidak segan-segan buku-buku yang dimilikinya tentangTafsir telah diwaqafkannya di Perpustakaan Majlis I lamaIndonesia Sumatera Utara yang berada di Jalan SutomoMedan. Mewaqafkan buku-buku itu menurutnya merupakanbagian dari penyebarluasan tentang isi al-Qur’an, dan ituwajib dilakukan.

Buku-buku Tafsir itu sanagat banyak jumlahnya, siapasaja yang ingin melihat clan membaca tentang buku-bukuTafsir itu dapat diakses ke Perpustakaan Majlis Ulama Indo-nesia Sumatera Utara yang berada di Jalan Sutomo Medan.Beliausepertinya tidak inginbuku-buku itudisimpandirumah-nya, karena akses masysrakat akan terbatas. Itulah sebabnyabuku-buku tersebut diwaqatkannya ke Perpustakaan MajlisUlamaIndonesiaSumateraUtarayangberadadiJalanSutomoMedan.

Satu hal yang sangat disayangkan dari perjalanan hidupSyekh H. Zainal Arifin Abbas adalah, temyata sulit menemu-kan sejarah tertulis tentang beliau. Dalam buku SejarahUlama-Ulama Terkemuka di Sumatera Utara, terbittahun 1983, yangdipergandakanoleh Majlis Ulama SumateraUtara dari Penerbitan IAIN Sumateara Utara, yang berisikansejarah ulama di Sumatera Utara yang menceritakan danmencatat sampai sebanyak 46 orang ulama, tidak terterasejarah clan pemikirannya. Kekecewaan memang terasakarena sejarah beliau tidak tertera dalam buku tersebut.

Alhamdulillah, dengan adanya gagasan untuk mener-bitkan sejarah beliau dalam bentuk buku (In Memorium)

manapun jika sebuah buku ditelaah dan dijadikan rujukanuntuk penyelesaian penelitian program Doktor, dapat dikate-gorikan bahwa buku itu memiliki keunggulan dan nilaitersendiri karena isinya dapat dipastikan memiliki nuansakeilmuan yanag patut dijadikan sebagai telaah. Dengan de-mikian, dapat dikatakan bahwa bobot keilmuannya terbuktisecara epistemologis memiliki kredibilitas yang balk.

Bobot kredibilitas Tafsir yang ditulis bersama gurunyaitu bahkan mendapat pujian dari Dr. Abdul Qadir (staf peng-ajardiUniversitySainsIslamMalaysia).Dr.AbdulQadirmenga-takan bahwa Tafsir tersebut merupakan Tafsir terbaik ulamaIndonesia melebih Tafsir yang telah ditulis oleh Hamka danProf. Dr. Hasbi Ahiddiqi. Pengakauan ini tentu saja bukansekedar pengakuan semata tanpa alasan, tetapi merupakanwujud dari hasil analisis atas tema-tema yang mengemukadalam tafsir tersebut.

Sebagai seorang Mufassir, ia sangat menginginkan agarsemua orang dapat memahami ide-ide yang tertera dalamal-Qur’an. Baginya, jika setiap orang dapat menafsirkan isiajaran al-Qur’an, maka orang itu akan mampu menjalanihidup dengan sebaik-baiknya dan akan dapat menginterna-lisasikan ajaran-ajaran al-Qur’an itu dalam kehidupan sehari-hari. Hal inipenting, karena al-Qur’aan adalahwujud perilakuseseorang dalam melakukan komunikasi, yaitu komunikasihorizontal–sesamamanusia-hablumminannas,dankomunikasisecara vertikal – hablumminallah, kepada Khaliqnya.

Tidak ada yang paling membahagiakan dalam hidupjika setiap manusia mampu melakukan komunikasi hori-zontal – sesama manusia - hablumminannas, dan komunikasi

Page 30: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN40 41

yang digagas oleh Editor (Prof. H.M Hasballah Thaib, MA.,Ph.D) inibersamadenganberbagaipihak, akanmeningkatkankhazanah keilmuan sehingga peran dan pemikiran paraulama tidak hilang begitu saja tetapi menjadi dokumen danmonumen dalam pemikiran-pemikiran siapa saja, dan pemi-kiran itu harus ditumbuhkembangkan dalam semangat kurunwaktu yang berjalan sedemikian rupa, dari waktu ke waktu.Semoga.

Medan, 19 April 2011

Prof. Dr. H. Mohd. Hatta

MUALLIM HAJI ZAINALARIFIN ABBAS

(Ulama dan Pejuang)

HAIDAR PUTRA DAULAY

PENDAHULUAN

Awal abad kedua puluh adalah awal kebangkitanpembaruan pemikiran Islam di Indonesia yangdibawaolehparspelajar IslamIndonesiayangpulang

dari Timur Tengah setelah mereka tamat belajar di Makkah,Madinah, maupun di Kairo atau kota-kota lainnya di TimurTengah. Gerakan kebangkitan Pemikiran Islam itu mempe-ngaruhi dunia pendidikan Islam di Indonesia, muncullahsemangat menuntut ilmu bagi sebagian bangsa Indonesia,dan muncul pulalah madrasah atau sekolah agama. Kea-daan yang demikian juga ditemui di Sumatera Utara.

Salah seorang tokoh yang dididik pada lembaga pen-didikan Islam formal maupun non formal pada awal abadkeduapuluhituadalahH.ZainalArifinAbbas,ataulebihpopulardipanggil Muallim H. Zainal Arifin Abbas. Beliau memulai

41

Page 31: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN42 43

lebih dahulu Tafsir al Qur’anul Karim yang ditulis oleh tigaserangkai ulama Sumatera Utara.

Ketika saya pindah ke Medan dari Padangsidempuan,untukmelanjutkanstudidi tingkatdoktoral, sayatinggalselamatiga tahun di kompleks Perguruan Tinggi Al Ittihadiyah diJalan Gedung Arca, di situ tinggal keluaga Bapak MuhammadSaleh Siregar seorang tokoh Al Ittihadiyah . Dari pergaulandengan teman-teman di tempat tersebut kami sering mem-bincangkan ulama-ulama Sumatera Utara, pembicaraankamitidak pernahmelupakan MuallimZainalArifin Abbas. Dengandemikian semakin banyak pengenalan saya terhadap beliau.

CONTOH TELADAN DALAM KEILMUAN1. Semangat Menuntut Ilmu

Dari riwayat hidup beliau dapat diketahui bahwa beliauseorang yang sangat rajin dan bersungguh sungguh dalambelajar dibuktikan dengan rentang waktu masa pendidikanyang ditempuh beliau sejak tahun 1919 sampai tahun 1934.Tahun 1919 bersekolah di sekolah MethodisBoy School selan-jutnya masuk sekolah Anglo Chinese School Medan. Padatahun1924masuksekolahagamadiBinjaipagiharidimadrasahalIbtidaiyyahalArabiyah(ArabicSchool).Padasorehari sampaimalam di Madrasah al Islam Bandar Sinembah. Selama 4tahun belajar diakhiri dengan ujian kelas VI dan diberikansyahadahlbtidaiyah.Selanjutnyamelanjutkanpelajaranselama4 tahun dengan belajar kepadaulama-ulamadiBinjai, denganmembaca kitab-kitab:

pendidikan formalnya di Methodis Boy School Binjei, AngloChinese School Medan. Pada tahun 1924 beliau memasukiMadrasah Ibtidaiyah Al Arabiyah pada pagi hari dan Mad-rasah Islam Bandar Sinembah pads malam hari. Selanjut-nya pads tahun 1931 , beliau selama 5 tahun menjadi muridSyekh Hasan Maksum ulama terkemuka di Sumatera Timurpada waktu itu

Saya telah mengenal pemikiran beliau lewat buku-bukubeliau sebelum saya pindah ke Medan tahun 1971 untukmelajutkan studi di tingkat doktoral di IAIN Ar Raniry cabangMedan.Sewaktusayamasihberkuliahdi tingkatSarjanaMudaFakultasTarbiyahIAINImamBonjolCabangPadangsidempuan,saya sudah membaca buku-buku beliau. Ada tiga buku beliauyangdimilikiolehorangtuasayayangselalusayabaca,PertamaPri Hidup Muhammad, Kedua Perkembangan Pemikiran Ter-hadapAgama dan ketiga, Tafsir Al Qur’anulKarimyang ditulistiga serangkai yaitu H. Zainal Arifin Abbas, H. Abd HalimHasan, dan H Abdur Rahim Haitami. Dari membaca buku-buku beliau itulah saya mengenal pemikiran beliau. Pri HidupMuhammad cukup lengkap sejumlah tujuh jilid, melebihiuraiannya dari apa yang yang ditulis oleh Haikal. Perkem-bangan Pemikiran Terhadap agama adalah uraian tentangbagaiman agama dipahamiolehmanusia sejakzamandahulu,sejakzaman filosofYunaniKuno. TafsirAlQuranulKarimyangditulis tiga serangkai, mirip metodologinya dengan TafsirAl Manar. Kami mahasiswa doktoral Fakultas Tarbiyah IAINSumateraUtaramenjadikannyamenjadi rujukan,kamidisuruhmembaca kitab Tafsir Al Manar oleh dosen kami Prof Dr.IsmailMuhammadsyah(Ismuha),makauntukmempermudahpemahaman kami terhadap Tafsir Al Manar, kami baca ter-

Page 32: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN44 45

2. Penulis Yang Unggul

Bakat menulis beliau telah beliau mulai dengan menter-jemahkan Tarikh Tasyri’ Al Islami tulisan Syekh MuhammadKhudary Bey, selanjutnya lahirlah buku-buku beliau, sepertidi bawah ini :

a. Tafsir al Qur’an al Karim jilid I- IXb. Pri Hidup Muhammad Saw. Jilid I-VIIc. Kayfiat Sembahyang Jilid I dan IId. Kitabussalah Jilid Ie. Perkembangan Pemikiran terhadap Agama Jilid If. Ilmu Tasawufg. Sejarah Puasa dan Hikmahnya jilid Ih. Pelajaran Agama untuk SMP Jilid 1-111i. Pelajaran Agama untuk SLTA Jilid 1-111.

Dari tulisan-tulisan beliau clapat kita lihat bahwa beliauseorang penulis yang unggul yang pantas untuk ditiru olehgenerasi sekarang.Tulisan-tulisan beliau ini perlu dicetakulang kembali clan disebarkan kepada masyarakat, sepertiTafsir al Qura’vval Karim, Prihidup Muhammad clan Perkem-bangan pemikiran Terhadap Agama clan lain-lain-lainnya,sayasuclahpernahmenyampaikankepadaDr.lr.H.Mhd.AsaadM.Si, anak beliau, sekarang menjadi rektor UISU, agar dicetakulangkembalibuku-bukutersebut,karenadidalamnyaterclapatmutiara-mutiara ilmu yang berguna pagi generasi sekarangclan yang akan clatang.

a. BidayatulMujtahid, AlAsybahwanNazair bergurukepadaH. Abd. Halim Hasan.

b. Shabban al Mulawwij berguru kepada Kiyai Haji AbdulKarim Tamim. Mufti Kerajaan Langkat.

c. Tafsir Al Jawahir clan Itmamul Wafaa’ berguru kepadaHaji Muhammad Noor Ismail, Kadi Langkat Hulu.

Pendidikanberikutnyamulaidaritahun1931selam5tahunbelajar kepada Tuan Syekh Hasan Maksum Imam PadukaTuanku Kerajaan Deli dengan membanca kitab-kitab :

Hari Jumat di Masjid Raya Deli dari pukul 8.00 sampaipikul 11.00:

a. Tafsir Jalalain sampai surah ar Rum

b. Minhajut Talibin, karangan Imam Muhyiddin An Nawawisampai bab er Rahni

SetelahJumatdaripukul1sampaipukul2Siangmembacakitab Fathul – Mubin syarah matan al Arbai’n karangan ImamAhmad Ibnu Hajar al Haitamy dipelajari samapai 2/3 kitab.

SetiaphariAhaddirumahbeliaupukul8.00sampaipukul11.00 dipelajari dua kitab :

a. Kitab Syahih Bukhari sampai bab Tafsir hampir 2/3 kitab

b. KitabJam’uIJawami’karanganSyekhJalaluddinalMahallydalam hal Usul Fiqh dipelajari sampai 1/3 kitab.

Semangat menuntut ilmu yang sedemikian patut men-jadi contoh bagi generasi sekarang.

Page 33: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN46 47

Semoga usaha ini diberkahi Allah dan dapat pula dilan-jutkan kepada tokoh- tokoh lainnya.

Medan , 30 Mei 2011

Haidar P. Daulay

3. Pendidik Yang Arif

Muallim H.Zainal Arifin Abbas jugs seorang pendidikyang arif balk pendidikan di lembaga formal maupun non-formal. Pada lembaga formalbeliau aktifmengajar di FakultasSyariah Universitas Islam Sumatera Utara, bahkan pernahmenjadi Dekan. Aktif pula mengajar di Fakultas Syariah IAINSumatera UtaradenganpangkatGuruBesarLuarBiasa. Selaindari itu sebagai ulama tentu beliaupun aktif memberikan tun-tunan kepada masyarakat lewat cermah pads majlis ta’limsebagi bakti beliau dalam pendidikan nonformal

PENUTUPSosok Muallim Zainal Arifin Abbas adalah salah seorang

dari ulama Sumatera Utara yang terkemuka, didiclik dalamera pra kemerdekaan. Apabila kita melihat sejarah makakitamelihatbahwaSumateraUtarapraerakemerdekaan telahbanyak mendidik ulama yang kemudian mereka berjuanguntuk ilmu pengetahuan clan kemerdekaan. Banyak yangclapat diambil dari beliau, yang kita semuanya berhutangbudi kepadanya karena ilmunya telah banyak kita gunakan,semogaitumenjadiauralsalehbagibeliau,dandiharapkanakanmuncul pula generasi baru yang akan melanjutkan cita –cita beliau.

Saya sangat mendukung dan memberikan penghargaankepada Prof. Dr. Hasballah Thaib, MA yang telah berupayauntuk menerbitkan riwayat hidup Muallim H. Zainal ArifinAbbas yang lengkap untuk menjadi masukan bagi genersisekarang dan yang akan datang agar menjadi contoh teladandalam bidang keilmuan dan perjuangan.

Page 34: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN48 49

keturunansukuMandailingdaerahTapanuliSelatanAyahandabeliau bernama Muammad Abbas dan ibu beliau yaitu Rajiahbinti Abdullah Lubis.3

Dari fakta sejarah orang-orang suku, Maidailing sukamerantaukeluardaerah,termasukkeBandarMedan.Kebanyakanmereka bekalan pelajaran tinggi bahkan lebih tinggi dari pen-duduk setempat. Sehingga di kalangan mereka banyak yangmenyandangposisi ataukedudukanyang lebihbaik di tengah-tengah masyarakat seperti menjadi guru agama Islam, Qadi,atau pegawai kerajaan dan ada juga yang menjalankan per-niagaan kategori Menengah4. Bahkan dari catatan ulamaSumateraUtara,SukuMandailingbanyakmemberisumbanganyangbesar kepada umat Islam Sumatera khususnya dan AlamMelayu pada umumnya, yaitu dengan munculnya ramal

MENGENAL PENULISTAFSIR ALQURAN AL-KARIM

SYEKH H. ZAINAL ARIFIN ABBAS

OLEH: PROF. DR. HJ. ZULKIFLI, HJ. MOHD. YOESUFUniversity Malaya, Malaysia

BIOGRAFI ZAINALARIFINABBAS.1. Kelahiranya

Nama tokoh ini adalah H. Zainal Arifin dan dilahirpadatarikh23Rabi’ al-Awwal1330H,bersamaandengan12MacTahun1912M,diKampongLalang,

DistrikSerbanyaman,DeliHilirSumatera Timur dansekarangdikenali dengan Desa Lalang Kec Sunggal Kabupaten DeliSerdang Medan1, Sumatera Utara2. Beliau berasal dari

1 Temuramah penulis bersama anak al-Marhum H.Ir.Mhd. As’ad,di Medam pada 26 Mac 2004

2 Sumatera merupakan pulau kelima terbesar di dunia, gugusanpulau ini termasukdidalamwilayahRI (Republi Indonesia)danmeliputipantai Barat dan Timur. Luas seluruh Sumatera Utara adalah 473.600KMpersegi.DibahagianTimurSumateraialahselatmalaka,selatkarimata

dan laut jawa. Dibahagian selatan pulau adalah selat sunda. Dan darisegi sejarah Islam, ahli sejarah Nusantara sepakat tentang kedudukansumatera sebagai tempat mula-mula menerima Islam abad pertamaHijriah. Berbeda dengan pendapat Marcopolo. Menurut MarcopoloIslam tiba di Sumatera pada abad ke 13 M kawasan Utara. Sementaradikenali orang Arab sebagai al-Rammi, Rami, al-Rammi dan Lamari.Kedudukan sebagai pusat penyebaran Islam terkenal pada zamankerajaan Aceh. Aceh yang terletak di Utara Sumatera telah melahirkantokoh-tokoh agama Islam yang terkenal seperti : Hamzah al-Fansuri,al-Raniri dan lain-lain. Raja Aceh yang pertama bernama Ali MughayatSyah (1508-1523). Zaman gemilangnya abad 16-17 M. aceh dianggapNegara Islamterpentingdi SumateraataudiseluruhkepulauanMelayu,Ensiklopedi Malaysiana, Kuala Lumpur, PenerbitAnzaqain, edisi 1996,h. 320

3 Mhd. As’ad, Dr., (2006), Riwayat Hidup Allahyarham, H. ZainalArifin Abbas, Medan, ttp. h.1

4 Chalijah Hasanuddin, (1988), al-Jamiatul Washliyah Api DalamSekam, Medan, Pustaka Bandung, h.41

48

Page 35: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN50 51

menjamin legitimasi Islam ke atas kekuasaan dan demi mem-perkukuh kedaulatannya.6

Ramai golongan ulama telah mendapat sokongan Istanauntuk mendirikan perguruanmereka ataupun berbagai kemu-dahan untuk menjalankannya.Sunan GunungJati telahdiberioleh Raja Demak, yaitu Sultan Trenggana untuk membukakawasan tanahdiCirebon bagi tujuan menjadikannya sebagaisebuahpusatpengajianagama.Usahaini timbulselepasgunungjati selesai mendirikan Kesultanan Banten.7 Sementara SheikhAbdulMalikbinAbdullah(TokPulauManis)telahdiberigalakanoleh raja Trengganu SultanZainalAbidin1, untukmenjadikanPulau Manis sebagai sebuah pusat pengajian sistem pondokyang terbesar di negeri tersebut Sultan Zainal Abidin sendiripernah datang dan menetap dipulau ini supaya mudah untukmengikuti pengajian.

Keadaan yang hampir sanna juga diterima kemudian-nya oleh Sheikh Abd al-Oadir bin Abd al- Rahirn al-Fatani(Tok Pulau Duyung) dari raja Terengganu Sultan BagindaUmar. Beliau yang pada mulanya mengajar dan membukapengajian Agama di Bukit Bayas telah diundang oleh Sultantersebut untuk berpindah dan membuka pengajian Agamadan pondok di Pulau Duyung Bermula dari itu, Pulau Duyungmenjadi terkenal sebagai pusat pengajian agama.

DiKelantan, H. Abd al-Samad bin H. Abdullah (Tok PulaiCondong) muncul dan dikenali sebagai pengasa pengajiansistem pondok. Beliau, dapat melaksanakan sistem tersebut

ulama-ulama baik dalan maupun dari luar negeri sepertiMakkah dan Mesir.

Kemunculan ulama-ulama ini disambut baik oleh Sultankerajaan Deli yang berpusat di Bandar Medan. Sikap posififSultan tersebut dbuktikan apabila beliau menyediakan tanahkepada ulama-ulama yang datang daripada Tapanuli Selatanuntuk membuka pengajaran) keislaman atau sekolah Agamasupaya Ilmu-ilmu Islam dapat dipelajari dan diamalkan olehumat Islam

Dalam sejarah, kesultanan di Alam Melayu sememang-nya para ulama telah diberi layanan yang setimpal dan kedu-dukanyangsewajarnya.RajaatauSultanbukansahajamemberisokongan dan galakan untuk mendirikan pengajian ataupunperguruan tinggi, Islam, nahkan golongan Ulama diberi keper-cayaan untuk menerajui dan meneruskan perjalanan institusi-institusi Agama. Mereka mengemban jawatan-jawatan ter-tentu seperti Qadi, Khatib, Imam dan Mufti. Mereka diberipenghormatan sedemikian adalah karena kesadaran yangada padaraja-raja tentangkekuasaanulamasebagai salahsatuteras utama yang menegakkan Institusi Raja dan Kesultanan.5

Kewibawaan dan pengaruh ulama tersebut menyebab-kan dengan sendirinya kesultanan tersebut muncul sebagaisuatutenagapolitikyangtidakbegituterikatdenganpengaruh-pengaruh istana, tetapi kedudukan ini setaliknya menarikpihak Istana untuk mendampingi dan menghormati mereka.Pihak Istana sendiri memerlukan dukungan ulama untuk

5 Auni Abdullah (1991), Islam Dalam Sejarah Politik dan Peme-rintahan Alam Melayu, Kuala Lumpur: Nurin Enterprise, h.98

6 Ibid, h.1127 Ibid, h.114

Page 36: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN52 53

mereka seperti al-Sheikh Mustafa Husain Purba Baru (1886-1937), al-Sheikh Muhammad Arsyad Thalih Lubis (1908-1972), al-Sheikh Mukhtar Harahap (1900-1948), al-SheikhAbd al-Malik (1825-1910), al-Sheikh Abd al-Fattah (1809-1900) al-Sheikh Muhammad Yunus (l834-1909), al-SheikhJa’far al- Mandili (1896-1958) dan lain-lain.

2. Perididikannya.

Seperti juga orang lain Zainal Arifin Abbas semasa kecilmendapatpendidikanawaldaripada ayahdankeluargabeliausebelummendapatpendidikandisekolahmahupundimadrasah.

Berdasarkan kajian yang dijalankan, pengkaji men-dapat satu surat keterangan sewaktu menemu ramah salahseorang anak beliau di kota Medan. Isi surat itu menjelaskanbahwa Zainal Arifin Abbas memasuki alam persekolahanpendidikan resmi yaitu di sekolah Methodis Boy School diBinjai pada tahun 1919,8 namun hanya setahun sahaja beliaubelajar di situ, Kernudian beliau berpindah Anglo CheineseSchool di Medan pada tahun 1921 sehingga 1924. Di sekolahbeliau menamatkan pelajarannya sampai kelas empat.9

Zainal Arifin Abbas meneruskan pendidikan beliau kesekolah yang lebih menitik beratkan tentang ilmu keislaman.Untuk itu beliau belajar di Madrasah Jamiyah al-Khairiyahyang kemudian ditukar nama dengan Madrasah lbtidaiyahal-Arabiah (Arabic School) di Binjai, Sumatera Utara daritahun 1924 sehingga tahun 1930. Oleh kerana ketekunan

setelah mendapat sokongan daripada Saltan Muhammad2, yang menjadi pemerintah ketika itu. Adapun haji Othrnanbin H. Senik (Tok Montok) telah mendapat kepercayaan dariRaja Pahang, Sultan Ahmad untuk mendirikan pengajianAgama di Bandar Pekan. Beliau telah dikurniakan sebidangtanah oleh Baginda di Bandar itu untuk tujuan tersebutselepas berpindah meninggalkan pondok pengajian asalnyadi Pulau Tawar.

Keistimewaan agak berlainan diperoleh para ulamayang menjalankan Pesantren di bawah Kesultanan Mataramdi Jawa. Telah menjadi kebiasaan amalan pihak penguasaMataram membenkan kemudahan kepada para ulamayang aktif membuka dan memajukan pesantren di kawasan-kawasan Desa. Tanah-tanah yang diberikan kepada Ulamaini berstatus tanah “perdikan” iaitu tanah yang dibebaskandaripada beban pajak. Serat Sebolek iaitu sebuah hikayat men-ceritakan berbagai-bagai kegiatan golongan ulama dantokoh-tokoh sufi di Jawa, ada memberitahu bahawa Ulama-ulamadaripedesaan seringdiundangkeKereton untuk menjalankandan mengelola berbagai kegiatan keagamaan.

Keadaan sedemikian juga berlaku dalam Kerajaan DeliSumateraUtara.Paraulamadiberipenghormatanyangsewajar-nya. sehingga Sultan Deli Sultan Makmun al-Rashid telah me-minta Sheikh Hasan Maksum untuk menjadi Mufti KerajaanDeli pada ketika itu.

Bilangan ulama yang berasal Tapanuli adalah sangatramai. Antara mereka adalah H Abd Halirn Hasan, H. ZainalArifinAbbas,AbdulRahimHaitami tokohyangmenjadi sampeldalamtesisini.Begitujugaulama-ulamalainyanghidupsebelum 8 Muhammad As’ad (2006). Op.Cit. h.1

9 Surat Keterangan, Op.Cit

Page 37: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN54 55

pelajaran,pada tahun1931beliaumendapat Ijazzahmengajarpelajaran Nahwu, Saraf dan Fikah (peringkat lbtidaiyah),

13

daripada Sheikh Hasan Ma’sum yang berada institusi ter-tinggi urusan Agama dari kerajaan Deli di Medan.14

Pada tahun 1931 sehingga tahun 1936, Zainal Arifin,bersama kawan-kawan beliau yang terdiri, daripada guru-guru dan Qadi Binjai, berguru dengan cara halaqah kepadaseorang ulama yaitu Tuan Sheikh Hasan Ma’sum (Mufti danulama besar di Kerajaan Deli Medan, Sumatera Utara denganMempelajari 6 buah kitab iaitu;15

1. Mempelajari Kitab Tafsir al-Jalalayn karangan Jalal al-Din al-Suyuti dan Jalal al-Din Mahalli dan Kitab Minhajal-Talibinkaranganal-ImamMuhyiddinal-Nawawisehinggabab al-Rahn.Kedua-duakitab inidipelajaripadasetiaphariJum’at dari jam 8 pagi hingga pukul 11 pagi di MasjidRaya Medan.

2. Mempelajari kitab hadith Fath al-Mibin, Syarh Matanal-Arba’in karangan al-ImamAhmad Ibn Hajar al-Haytamijuga pada hari Juma’at dari pukul 1 hingga pukul 2

3. Mempelajari Kitab Sahth al-Bukhari dan Kitab Ja:-W al-Jawann’ (masalah usul Fekah karangan al-Imam Jalal al-Din al-Mahalli. Kedua-dua kitab ini dipelajari dirumahSheik Hasan dari pukul 8 pagi sehingga 11 pagi.

dan kerajinanbeliau mengulangkaji pelajaran akhirnya beliaudapat menamatkan pengajian dengan baik dan mendapatsijil dari pihak sekolah.10 Kemudian beliau dilantik menjadiguru bantu di sekolah tersebut, sambil beliau meneruskanpelajaran untuk kelas tujuh berdasarkan Surat keputusanyang diputuskan oleh Mahkamah Syar’iyah Binjai untuktugas tersebut.11

Sebagai seorang yang memiliki jiwa besar, yang cintakanilmu pengetahuan, masa pendidikan adalah sesuatu yangsangat berharga dalam hidup beliau. Beliau terus mencaridan menyambung pelajaran ke peringkat yang lebih tinggi(al-Qismu al-A’li), di mana ilmu dan pelajaran yang diajarkandi peringkat ini jauh lebih mendalam dan para pengajarnyajuga terdiri daripada a-lim Ulama dan juga para Mashayikh.

Keseluruhan masa bagi beliau hanyalah untuk belajar.Pada sebelah pagi dan tengah hari beliau belajar kepada gurubesar di sekolah beliau iaitu K H. Abdul Karim Yamin (seorangMualimKerajaanLangkat)denganmempelajariKitabShabbanal-Mulawwij dan belajar juga dengan Abdul Halim Hasanuntuk mempelajari Kitab Bidayah Mujtahid dan Kitab al-Ashbah Wa al-Nazar Kernudian beliau juga belajar kepada HMuhammad Noor Ismail (Qadi Langkat Hulu) tentang tafsiral-Jawahirt dan Kitab Itinam al- Wafa’.12

Kerana ketekunan serta penguasaan yang cepat pada

10 Surat keterangan dari anak al-Marhum ditulis semasa hidupZainal Arifin Abbas pengkaji melihat sendiri surat keterangan tersebutatas izin ahli waris al-Marhum.

11 Surat keterangan12 Mhd As’ad (2006), Op.Cit. h. 1

13 Peringkat tersebutdianggap tinggi di kala itudan jarangseorangmuridmendapat ijazahdaripadaseorangulamakarenaianyabergantungkepada penilainan ulama tersebut yang hamper saban hari bertatapmuka dengannya untuk menghadiri pengajiannya.

14 Ibid15 Ibid,. h.2

Page 38: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN56 57

yang berasal dari Minangkabau dan ramai lagi ulama yanglain.

Setelahsembilan tahundiMakkah,SheikhHasankembalike Kampung asal beliau di permintaan keluarga disebabkankematian ibunya Enam bulan beliau berada disisi keluargakemudian berangkat semula ke Makkah kali yang kedua.Namun 3 tahun kemudian beliau pulang semula ke SumateraUtara dan berkahwin ketika umurnya 23 tahun.

Sekalipun pada waktu itu telah menjadi seorang yangalimmempunyaimenguasai ilmu-ilmu agama, namun masya-rakat labuhan belum terbuka untuk menerima ilmu agama.Beliau merasa sedih dan susah hati karena keadaan tersebuttidakseperti yangdibayangkan.AkhirnyaSheikhHasanmemu-tuskan pergi semula ke Makkah untuk yang ketiga kalinyadengan azam tidak kembali ke kampung halaman.

Beliau terus menetap di tanah suci Makkah memper-tajam ilmu beliau sehingga mencapai tahap menjadi guruganti sekiranya sheikh atau guru beliau tidak dapat hadirpendekkatabeliausenantiasamendapatkepercayaangurunyaseperti al-SheikhAhmadKhatibdanSheikh,AhmadKhayath.18

Disebabkan meletusnya perang dunia pertama iaitupada tahun 1914, menyebaban keadaan di Makkah menjadihuru-hara,makapada tahun1915SheikhHasandankeluarga-nya, memutuskan untuk meninggalkan Makkah dan kembalike Sumatera Utara dan pada tahun yang sama juga gurunyaiaitu Sheikh Ahmad Khatib meninggal dunia.19

3. Guru-Gururya.

Diantara tokoh ulama yang menjadi sandaran ZainalArifin dalam memantapkan keilmuan beliau adalah;

a. Syeikh Hasan Ma’sum.

Ulama ini dilahirkan pada tahun 1884 M / 1302 H diLabuhan.16 Deli Medan Sumatera Utara, Ayahanda beliaubernama Ma’sum Datuk Bandar iaitu seorang kaya yang‘alim berpankat Datok Bandar. Beliau menerima pendidikanagama diperingkat awal daripada ayah beliau.

Sewaktubeliaumencapaiumur7tahun,beliaudimasukandi sekolahInggeris.Manakalapadasebelahpetangdanmalam,beliau diajar mengaji dan menerima pelajaran agama sepertiusuliddin, Fikah dan lain-lain daripada ayah beliau sendiri.17

Ketika umur beliau genab10 tahun, beliau dihantar keMakkah untuk menimba ilmu daripada Ulama disana. Antaramaha guru beliau adalah: al-Sheikh Ahmad al-Khatib al-Minangkabawi Sheikh al-Fadil H. Abdul Salim berasal dariKampar, al-Sheikh Ahmad Khayath seorang ulama Mekkah,al-Sheikh Ali al-Maliki seorang ulama ahli Nahu berbangsaArab,al-SheikhSalehBafadil SheikhAminRidwandiMadinah

16 Labuhan nama salad satu Daerah Sumatera Utara pada tahun1885labuhanmenjadikotapelabuhansuatuketikamenjadisatu-satunyajalurperniagaanyangpaling sibuksekaligus tempatberlabuhnyaorang-orangyangberulangalik ke Malaysia. Sementera Bandarmedan ketikaitu masih bertaraf Kampung. Abd Jalal Muhammad dan Abdullah Syah(1983), Sejarah Ulama-Ulama Terkemuka di Sumatera Utara, Medan:Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara, h.121

17 Ibid,. h.12118 Ibid, h.12719 Ibid

Page 39: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN58 59

Antara karangan yang pernah beliau hasilkan sama adasemasaberadadiTanahsuciMakkahmahupunsetelahkernhalike tanahair, lebih kurang 11 buahbuku, dan 4 buah dari-padaditulis ketika beliau berada di Tanah Arab Makkah iaitu Baritahun1912hingga1916.Antarakarya-karyabeliauadalahseperti:

1. Quthufat al-Thaniyah, kitab ini membahas masalah soal-soal dan dalil-dalil yang kuat untuk menolak dakwaanbahawa “mengucap Usolli’ tidak sunnah bahkan bid’ah.

2. Dararal-Bayan sebuahhitabyangmembahaskanmengenaiadab al-Iman.

3. Fath al-Wudud yang membicarakan tentang kemuliaan-kemuliaan sembahyang.

4. Sami’ al-Sibyan tentang masalah-masalah /usul fiqh.

5. Tanqiq al-Zunun, kitab ini membahas tentang i’tiqad tidakmempercayai ulama.

6. Isy’af al-Muridin iaitu kitab asalnya dalam bahasa Arabkemudian diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. la ber-kenaan masalah Rabitah

7. Targhib al-Musytagin sebuah kitab yang membahasmasalah solat Jum’at kurang dari 40 orang.

8. Sarim al-Ma’iz Tentang masalah wajib bertaqlid

Kerana ketokohan ulama ini maka pada suatu hari SultanMa’mun al-Rasyid meminta beliau untuk menjadi Ulama danMuftikerajaanDeli,20 sebagaipenasihatSultandanjugasebagaiUlama masyarakat khususnya di Deli dan Sumatera Timurpadaumumnya.Namunbegitubeliautetapmengajardi rumahbeliau,di surau, dan jugadiMasjidRaya,Medan21 bagimenye-lesaikanpermasalahanyangdihadapiolehmasyarakat tentangmasalan agama.

Karena ketokohan Ulama ini juga menyerlah apabilapada tahun 1928 beliau diajak oleh seorang orientalis baratiaitu pendeta Kristian terkenal Dr. Zwemmer untuk meng-adakan perdebatan mengenai Islam-Kristian.22 Perdebatantersebut berlangsung diGedung Utomo Medan, SheikhHasanseorang ulama yang dikagumi ramai karena dan kebijak-sanaanya dan atas dasar itulah beliau mendapat kepercayaanumatsekali lagiuntukmenjadiPenasihatalJami’yatWashliyah/Wasliyah yang dibutuhkan pada tahun 1930.23

20 Sebelum merdeka system raja-raja atau sultan masih berlakudi Indonesiameskipunmerekameski tundukkepadakekuasaanpenjajah,BandarMedanyangterletakdiSumateraUtaramerupakanpusatpeme-rintahanDeli, kotaMedanadalahkotaBandar terpenting ianyamemilikipelabuhan antar bangsa yang dikenal dengan pelabuhan Belawan,sejakBadke19,kepentinganBandarinisudahNampakmerupakanpusatperekonomian dan perdagangan, lihat H.Abu Bakr Ya’kub (1977,Medan: Sejarah Maktab Islamiyah Tapanuli, h.3)

21 Bangunan Masjid Raya terletak di tepi jalan SisingamangarajadanbangunanIstanaMaimundimanasinggahsanasultanbersemayamyang terletak dijalan Brigjen Katamso yaitu sebahagian daripada kesan-kesan atau peninggalan Sultan Deli kedua-kedua bangunan ini masihberdiri megah sampai kini.

22Abd Jalal Muhammad dan Adullah syah (1983),op.cit .,h 13323 SebuahOrganisasi yangdi dirikanpada tahun1930, sebelumnya

merupakansebuahmaktabIslamiyahTapanuli (MIT)yakni di tubuhkanpada Maret 1918(Peringatan al-Jamiatul Washliyah ¼ Abd, Medan,PBWashliyah1955,h.41.Markas inidikelolaholehsebuahjawatanyangdikenali Nazir (pengurus) MIT ahli-ahlinya adalah Sheik H. MohdYa’qob,H.IbrahimPenghuludandanWeskamer.Pengistiharaanpembukaaal-Jam’iyatul Wasliyah dilaksanakan dilaksanakan oleh sheikh IsmailBanda Hasanuddin (1988), al-Jamiatul Washliyah Api Dalam Sekam,Medan: Pustaka Bandung, h.41)

Page 40: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN60 61

yang diterbitkan oleh Majlis Ulama Indonesia SumateraUtara. Pengkaji telah menuliskan riwayat hidup beliau padabab 1 di halaman 3 hingga 11.

4. Alam Pekerjaannya

a. Sebagai pendidik

Zainal Arifin Abbas memasuki alam pekerjaan denganbergelarsebagaiguruagamaMadrasahIbtidaiyah,Tsanawiyahdan al-Qism al-Ali Arabiyah School di Binjai, Kampung LalangSunggal dan di Medan sehingga tahun 1945.26 Madrasahini pada mulanya dibangun oleh masyarakat Kedai PadangBinjai, dan kemudian mengalami perubahan pesat setelahkehadiaranH.AbdHalimHasansewaktubeliauditarik sebagaiMudir (Pengetua Besar) pada sekolah tersebut sementeraitu Zainal Arifin Abbas sebagai guru kanan.

Dari Tahun 1949, be3liau menjadi pimpinan bahagiankerohanian (keagamaan) pada staf devisi X TNI (TentaraNasional Indonesia)Sumatera,danseterusnyadari tahun1949sampai 1958,beliau bekerja dikementrian agama, menjadikepala bahagia penyiaran di Jabatan Agama Islam SumateraUtara.27

Kemudia Zainal Arifin Abbas menjadi tenaga pengajardi Perguruan Tinggi yang di kenal dengan UISU (Universitas

9. Natijah Abadiyyah yang membahas masalah waktu-waktusembahyang.

10. Masalah al-Nafiyah, membahaskan tentang masalahsolat sunnah qabliyah Jum’at.

11. Ittihaf al-Ikhwan iaitu mengenai wirid-wirid dan doa.24

Beliau mempunyai bilangan anak murid yang ramaidan untuk penulis menyebutkan keseluruhannya. Antaramereka yang pernah berguru dengan beliau adalah SyehkMohamad Yunus (pengurus besar Ittihadiyah), Sheikh AbdulRahman Shihab/Rahman Shihab (ketua PB al-Washliyah),K.H.Saleh(PBal- IttihadiyahMedan),SheikhH.M.ArsyadTalibLubis (PB. Al-Washliyah di Medan), H. Zainal Arifin Abbas(PB al- Ittihadiyah) tokoh yang menjadi sampeldalam tesis inidan lain-lain.

Sheikh Hasan Ma’sum meninggal dunia setelah banyakmenabur jasa kepada agama dan bangsanya, yaitu pada hariKharnis, 24 Syawal 1355 H. barsamaan dengan 7 Januari1937 dalam usia 53 tahun.25

b. Al- Syeikh Zainal Arifin Abbas.

Beliu antara ulama yang mendapat liputan meluas dari-pada masyarakat Sumatera Utara khususnya dan umumnyauntukIndonesiakarenaperananyadalammasyarakat,organisasi-organisasi Islam, maupun pemerintah. Sehingga nama beliauditulisdalambuku“Ulama-ulama TerkemukaSumatera Utara”

24 Abd Jalal Muhammad dan Abdulah Syah, 1983, Op.Cit. h. 13625 Ibid

26 Surat keterangan ditulis beliau semasa hidupnya pengaji me-lihatnya sendiri surat tersebut dan ahli warisnya membenarkan untukdifotocopisebagaibahanbukti.Lihat jugaAbdMuhammaddanabdullahSyah (1983), Ibid.h,255

27 Mhd As’ad (2006), Op.Cit. h.5

Page 41: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN62 63

sejak sebelum zaman kemerdekaan Indonesia lagi.31 Malahmenurut anak beliau, Dr. Mhd. Assa’ad, Zainul Arifin Abbasmulai menulis kitab pada tahun 1932. Pada tahun tersebutdikatakannya Zainul Arifin Abbas telah menerjemahkan kitabTarikhTasyri’al-IslamiyakaranganMahagurual-SheikhChuDariBey32 Buku tersebut diterbitkan di Toko muhammad Ali binMuhammad al-Rawi Penang, Malaysia.33 Malah bapa beliaujugasebagaipenulistetappadaSuratkabardanmajalah-majalahIslamsepertiSinarDeliMedan,PedomanMasyarakat (Medan),Dewan Islam(Medan). Altran Islam(Bandung),PedomanIslam(Medan)yangbermula sejak tahun1932 lagi sehingga1936.34

Menurut ahli waris al-Marhum juga beliau mempunyaimesin cetak sendiri untuk mencetak buku-buku mahupunartikel yang ditulisnya. Antara buku-buku yang dihasilkanadal seperti. “Peri Hidup Muhammad S.A.W’ yaitu sebanyak7 jilid, menyusun Tafsir al-Qur’an al-Karim, jilid 1 hingga jilidIX se bersama-sama iak tahun 1936 hingga diselesaikan pada17 ogos 1945 bersma-sama dengan al-Marhum Abdul HalimHasandanal-MarhumAbdulRahimHaitami,danjugabeberapabuku yang lain. 35

MahmudSiregarmengatakanbahawaZainalArifinAbbasadalahseorangulamayangaktifmenulis, tulisanbeliau bukanhanyadalambentukbukusahajamalahbeliaujugaselalutampil

Islam Sumatera Utara) dan menjawat jawatan sebagai Dekandi fakultas (Agama) yang kemudiannya ditukar menjadifakultas Syariah.28 Beliau juga pernah diberi kepercayaanTimbalan Rektor di Universitas yang sama pada dari tahun1970-1974, pada zaman pemerintahan Muhammad Room.29

Beliau juga diberi kepercayaan menjabat Rektor Institut Islamal-Ittihadiyah,SumateraUtara sejak tahun1970sampaibeliaumeninggal dunia. Zainul Arifin Abbas turut menyumbangbaktinya di Institut Agama IslamNegeri Sumatera Utara (IAINSU) sebagai guru besar bidang ‘Ulum al Qur’an dari tahun1975 hingga meninggal dunia.

Pekerjan lain yang dilakukan ulama ini adalah menjadianggata Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara(DPRD SU) dari tahun 1977 hingga 1979. Beliau juga pernahdipiih menjadi anggota Majelis perwakilan Rakyat (MPR)Republik Indonesia. Pada masa pembentukan Majelis UlamaIndonesia menjadi anggota pertimbangan MUI Pusat, me-rangkap penasehat MUI Provinsi Sumatera Utara.30

b. Sebagai penulis

Zainul Arifin Abbas salah satu pelopor kepada penulisanmaupun penyusun buku buku agama di Sumatera Utara,

28Temuhramahbersamamuridal-Marhum,MuhammadAzizSiregardi Medan, 26.3.2004

29 Temuh ramah bersama murid al-Marhum, Mahmud SiregarMA (Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara)

30 Mhd As’ad (2006), Op.Cit.

31 Temuh rama bersama bapak H. Mahmud aziz Siregar, MA dipejabatnya MUI Sumatera Utara Medan pada tanggal 24 Maret 2004.

32 Mhd As’ad (Dr), Op.Cit. h.233 Ibid., h.334 Ibid35 SuratKeteranganbertulis.Temuramahbersamaanakal-Marhum

Bapak Dr. Mhd. As’ad di Medan pada 25 maret 2004

Page 42: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN64 65

Rahrnat yang terletak di Jalan Sei Putih Medan. Di sampingitu beliau juga turut terlibat dalam dunia perniagaan.39

5. Jawatan-jawatannya.

a. Dalam Organisasi.

Ulamainisemasahidupnyamendapatbanyakkepercayaandari masyarakat berdasarkan beberapa jawatan yangpernah disandang oleh beliau seperti;

a. Sebagai wakil (timbalan) ketua Partai Masyumi40(majlissyuro Muslimin Indonesia ) kotaraja, Aceh pada tahun1948.

b. SebagaiwakilketuaIIMasyumidiSumateraUtaradiMedan1952

c. Sebagai Ketua umum Masyumi Sumatera Utara di Medan1957 – 1958

menyumbangkan ilmu melalui majalah-majalah. Kegiatanbeliau seumpama ini sudah bermula sejak sebelum Indonesiamencapaikemerdekaanpadatahun17Agustus1945.Tambahanbeliau lagi, Zainal Arifin dianggap salah seorang peloporpenyusunan buku-buku di Sumatera Utarapada zamannya.36

c. Sebagai Penerbit

Zainal Arifin Abbas mempunyai percetakan, dengandemikian sebahagian buku-buku dan tulisan-tulisan beliaudicetakdipercetakantersebut.Beliaumengusahakanpercetakanini selain untuk keperluan sendiri dan juga untuk, ujuan pen-jualan atau bisness.

Menurut Mohd. As’ad, Zainal Arifin mengusahakanpercetakan itu bersama-sama dengan sahabat beliau yaituTengkuBurhanuddin.Tambahbeliau lagi,beliaumenyaksikansendiri usaha beliau itu dan turut serta membantu. Terdapatbanyak majalah-majalah, bahkan sebaha Surat-Surat khabaryangberedardiMedanpadamasa itu seperti “Waspada”37turutdi dipercetakan tersebut.38

Bidang penerbitan dan percetakan juga termasuk dalampekerjaan.Makadari tahunhingga1975beliaumengusahakankegiatan penerbitan buku-buku agama dengan nama Firma

36 Temu ramah bersama BapakMahmudSiregarM.A diPejabatnyadi Medan pada 25 Maret 2004

37 SebuahSuratKabaryangcukupterkenaldiMedandanSumateraUtara pada umumnya. Surat kabar tersebut masih beredar sehinggahari dengan nama yang sama.

38 TemuRamahbersamaanakal-marhumketikapengkaji menemuramah beliau dirumahnya diMedan pada 25 Maret 2004

39 Ibid40 SebuahPartai politik yangdi bentuk melalui kongres umat Islam

Indonesia di Yogyakarta 7-8 November 1945. yang dihadiri hampirsemua tokoh organisasi Islam antara tujuan partai ini dibentuk agartetrlaksananya ajaran dan hukum Islam dalam kehidupan individu,masyarakat dan negara Republik Indonesia menuju keredaan Ilahi.Secara organisasi masyumi merupakan sebuah badan federasi ataugabungan daripada organisasi-organisasi Islam. Partai ini juga men-dapat sokongan dari Gerakan Pemuda Islam Indonesia dan Hizbullah,iaitusuaruorganisasiyangdibentukpadawaktupendudukjepang.Tokoh-tokoh yang pernah menduduki ketua Partati ini adalah: Dr. SukimanWirjosandjono(1945-1949).KH.Hasyim‘As’ari(1949-1951),Dr.Sukiman(1951-1952)dan1952-1954,1954-1956dan1956-1959dipimpinolehMuhammadNasirKemudian(1959-1960)olehPrawotoMangkusasmito.LihatH.Drs.DasukiA.,dkk(2004),Ensiklopedi Islam,KualaLumpur:DewaBahasa dan Pustatka, hal. 104-105.

Page 43: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN66 67

masa itu. Pada17desember1945beliau dilantik sebagaiKoor-dinator Besar Hizbullah/Sabilillah/Mujahidin, SimateraTimuryangberpusatdiAcehseterusnyapada21juni1947ZainalArifin dilantik sebagaipenanggung jawab,hizbuI1ah/MujahiddanVolkfrontKMXXMedanbaratdanUtarapadakementerianPertahanan. Bahagian Biro Perjuangan Derah 49. Persatuanini dileburkan dan kemudian menjadi Tentera Nasional Indo-nesia (TNI) pada tahun 1948 di Aceh. Sementara itu, dalamtahun 1946, sekali lagi, beliau mendapat tugas sebagai WakilKomandan Hizbullah dan Sabilillah Divisi IX Sumatera,MedanBaratberpusatdiBinjai.TugasZainalArifintidakberhentidisitu sahaja, bahkan mulai 1 Januari sehingga November1948 bertugas menjadi Timbalan Ketua Perlengkapan FrontKSBO kendali Gubernur Militer Aceh Dan bermula dari 29Julai 1948 menjawat jawatan Kepala Bahagian KeagamaanDivisi X TNI: Komando berpangkat Majorr Setahun selepasitu, beliau mengundurkan dari Tentera Nasional Indonesialalu berkhidmat di Pejabat Gubernur Sumatera Utara sebagai,Kepala Bahagian Penerangan43

6. Penglibatan Dalam Organisasi

a. Politik.

Zainal Arifin seorang tokoh yang tidak asing lagi bagipara ahli polifik maupun pejuang kemerdekaan Indonesiadari tangan penjajah. Beliau diantara golongan ulama yangsangat aktif mengerahkan umat melalui wadah pendidikan,karya-karya tulisan, parti politikmaupunberorganisasi bahkan

d. KetuaUmumorganisasial-Ittihadiyah1962–1960diMedan

e. Sebagai ketua Umum parti Muslimin Indonesia (Parmusi)1973, hasil muktamar, bandung dan,

f. Sebagai Penasehat Partai Persatuan Pembangunan (PPP)41

b. Dalam Akademik

Dalam bidang Akademik pula, Zainal Arifin diberikanbeberapa penting oleh pihak Pengurusan Universitas seperti:

a. SebagaiDekanFakultasSyari’ahUniversita islamSumateraUtara (UISU),

b. Sebagai Wakil (imbalan) Rektor UISU Medan, sejak tahun1970 hingga 1974.

c. Sebagai Rektor Insitut Islam Al-Ittihadiyah dari tahun1970 sehingga kematian belia. pada tahun 1979.

d. SebagaiRektorKepaladalambidangUlumal-Qur’anInstitutAgamaIslamNegeriSumateraUtara(IAIN)1975sehinggawafat42

c. Dalam Perjuangan Kemerdekaan RI.

Zainal Arifin antara tokoh yang terlibat langsung dalammerebut dan mempertahankan kemerdekaan IndonesiadaripenjajahanBelandamaupunJepang.Perananbeliauadalahsangat besar ini dapat lihat dari riwayat perjuangannya pada

41 Surat Keterangan bertulis yang ditulis oleh al-Marhum, Pengkajimelihat tdan membuat salinan surat tersebut sewaktu menemu ramahsalah seorang anak beliau di Medan 2004

42 Mohd. As’Ad (2006)Opcit, h. 5 43 Ibid, h. 4 Surat Keterangan dari al-Marhum.

Page 44: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN68 69

langkahparaUlamadanpendidikanmerekakarenadipandangberbahaya

Istilah“guruordinantie”45 adalahperaturanBelandayangdikenakan terhadapparaguruagamaIslam,bagimenghambatdunia pendidikan pada masa itu. Walau bagamianapun pen-didikan tradisional seperti pondok pesantren kurang menjadiperhatian bahkan kurang diawasi oleh Kolonial Kenyataaninimemberpeluangpadaulamauntukmemanfaatkanpondokpesantren menyebarkan i1mu serta berusaha memberi pene-rangan kepada murid-murid tentang apa yang berlakudipersekitaran mereka.

Justeru itu, menurut tokoh ulama Sumatera Utara A.Fuad Said setidak – tidaknya terdapat 3 faktor utama menjadikeuntunganulamamasasilamdalammemamnfaatkansituasi.Pertama sebagai Panutan yaitu Ulama adalah insane yangdisegani lagi dihormati fatwa – fatwa mereka dan sentiasaditaati.Sehingga kedudukanmerkeakukuhdankuatditengahmasyarakat. Kedua kemampuan mereka berdialog denganbahasaagamauntukmembangkitkansemangat jihadmelawanmusuh. Ketiga: kesediaan mereka untuk menjadi pelakusejarah, dilatih dalam bidang ketentaraan dan kemampuanmereka memegang komando serta menjadi pimpinan lasykarrakyat dan mengangkat senjata bagi merebut kemerdekaanseperti tokohulamadanpejuangH.ZainalArifinAbbasdimanaKetikaberlakuRevolusibeliaumenjadiwakil/timbalanpanglimaBesar Lasykar Hizbullah untuk Sumatera Utara dan Aceh.46

terjunun langsung secara lansung melawann musuh yaitupenjajah Belanda dan Jepang.

Seorang murid dan juga sahabat beliau yang berrnamaA.Fu’adSaidmenceritakanbahwaterdapatramaidarigolonganulama yang ikut serta mengangkat senjata sebagai panggilan.melawan musuh Mereka adalah para guru. Kiyai yang men-curahkan ilmunya dipondok-pondok dan pesantren Pengor-baran mereka itu ditujukan untuk membebaskan umat daridari kaum Kolonial yang menginjak-injak agam Islam sertamerampashak-hakmerekauntukbermasyarakatdanbernegara.Maka Zainalai Arifin Abbas, Abdul Halim Hasan dan jugaAbdul Rahim Haitami dan lain - ainnya sanggup berkorbandemi bangsa dan agama44

Dalam catatan sejarah perjuangan Indonesia perananularna melalui institusi keagamaan. adalah sangat pentingInstitus keagamaan yang dimaksudkan adalah sepertiMasjid, Surau, Pondok-pondok, Pesantren, Madrasah sertaorgarisasi Islam, sebagai wadah untuk mengembangkanilmu pengetanuan dan lebin dari itu ia merupakan mediatorbagi mencerdaskan umat Islam secara keseluruhannya.

Pemerintah Belanda pada mulanya kurang memper-hitungkan peranan Masjid dan Surau- surau yang dijadikantempat oleh para ulama, bagi mengembling semangat per-juangan. Ulama menjadikan tempat-tempat tersebut untukmengatur strategi bagi menghadapi Belanda. Namun, phakmusun dengan segala hela mereka telah mempersempit gerak

44 Fuad Said (1998), op.cit., h. 16

45 Surat Izin yang diberikan pemerintahan Belanda kepada guru-guru agama

46 Ibid

Page 45: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN70 71

Mesir dan saud Arabia maupun dari dalam negeri sendiri.Sehingga menyebabkan tertubuhnya organisasi-organisasiIslamseperti,parti serikat IslamIndonesia,48 Muhammadiyah,49

Dari surat keterangan, keterlibatan Zainal Arifin dalamorganisasi dan politik adalah secara langsung yaitu sejakIndonesiamencapaikemerdekaanpada17agustus1945.Beliaumemasuki partai politik Masyumi (Majlis Syura MusliminIndonesia) dan pada tahun 1984 beliau dilantik menjadiTimbalanketuadiKotaRajaAceh,sertapadatahun1952dilantikmenjadiwakil/timbalanSumateraUtaradiMedan. Kemudianpadatahun1957sehingga ‘1958,beliaulahdipilihsebagaiketuaumum Masymi Sumatera Utara di Kota Medan. Manakalahpada tahun 1962 hingga akhir hayat beliau menjawat Ketuapengurus Besar Organisasi al-ITtihadiyah yang juga terletakdi Medan.47

b. Dakwah

Disumatera Utara, kegiatan dakwah Islamiyah sudahmulaberkembangsebelumkemerdekaanIndonesia lagi.Ketika“Sumpahpemuda”dikumandangkanpadatahun1928,keadaansemakinmenjadi lebih teratur. Inidisebabkankarenadoronganyang begitu kuat dari segenap lapisan masyarakat yang inginmewujudkan bangsa yang berdaulat dan agama Islam yangdihormat Rakyat membina kekuatan menyatukan umatmenentang penjajah.

Saranan untuk membina kekuatan di Sumatera Utarasemakin bertambah dengan kehadiran tokoh-tokoh ulamadan kaum intelek, baik yang menuntut diluar Negara seperti

47 Surat Keterangan Pengkaji memperolehnya sewaktu menemuramah salah seorang ahli waris al-Marhum di Medan pada 25 maret2004

48 Serikat Islam (si) pada mulanya bernama Serikat DagangIslam, ditubuhkan pada 16 oktober 1905 di solo dan dipertuanyayang pertama adalah H. Samanhudi. Beliau adalah pedagang batikyang berjaya dan muslim yang taat meskipun pengetahuannya tentangIslam adalah dangkal. Sesuai dengan namanya yang bercirikan Islam,organisasi ini bermatiamat untuk memajukan Islam dan meningkatkantaraf ekonomi pedagang-pedagang Indonesia. Ada terdapat beberapafaktor penumbuhan organisasi ini diantaranya: faktor penjajah yangtelah menimbulkan kesengsaraan dan kehinaan rakyat, faktorpenekanan daripada pedagang China terhadap pedagang Muslimtempatan, faktor aktiviti-aktiviti Zending (misi) dalam penyebaranagama Kristen. Faktor-faktor tersebut telah mendorong pemuka-pemuka Islam bagi mempercepat usaha untuk penumbuh persatuandikalangan pedagang-pedagangIslamsehingga lahirlahSerikatDagangIslam yang bergerak dalam bidang ekonomi yang berasaskan Islam.

Kemunculan SI ini menarik perhatian orang awam sehinggaorang-orang di tempat lain ingin mendirikan perasatuan-persatuandenganmatiamatyangsama. Islam merupakan lambangpertumbuhanitu, ianya bukan sahaja suatu pergerakan agama tetapi juga ternyatasuatu partai yang berasaskan Islam meskipun tidak disebutkan secaraterang dalam anggaran dasarnya. Pada tahun 1923 nama SI ditukarlagi menjadi Partai Serikat Islam. Jika selama ini ia merahasiakanmatiamatnya untuk kemerdekaan Indonesia, maka bermula tahun1927 Partai Serikat Islam memperjelas matiamatnya bagi mencapaikemerdekaan nasional atas dasar Islam. Sebagai siasat yang bijaksanaSI pada mulanya bekerjasama pada pemerintah kemerdekaan HindiaBelanda. Apabila ianya sudah merasa mampu untuk bertindak sendirimaka iapun menolak bekerjasama.

Serikat Islam dapat dikatakan sebuah organisasi Islam yang telahmemainkanperanan pentingbagi memperjuangkan kepentingan Islamdan nasib para penganutnya di Kepulauan Indonesia. Kemunculannyabolehdipandangsebagai permulaanera barudalam perjuangan orang-orang islam rantau ini untuk menentang kolonial asing. Lihat Solichin

Page 46: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN72 73

lain lagi yang kemudiannya pada tahun 1946 bergabungmenjadi satu wadah partai olitik Islam yaitu “Majlis SyuraMuslimin Indonesia (Masyumi).53

Situasi ini menjadikan penjajah Belanda berusaha kerasmenyekat perkembangan berbagai cara dilakukan untukmenyekat pekembangan ini, mulai dari peraturan ordonansisekolah liar, ordonansi kawin bercatat dansejumlahperaturanlainya.Bahkanmerekamenubuhkanbadankhasyangdikenalidengan P.I.D yang berfungsi menangkap para Mubaligh danalim ulama.

Namunbegituparaulamayangtergabungdalamorganisasi-organisasi Islam tetap aktif dan tampil, seperti yang dila-kukan al-Jamiat Al-washliyahdan organisasiMuhammadiyahyang berperan besar dalam pengembangan dakwah Islamdidaerah Karo. Kedua organiasi ini juga telahmmeberi nafasbaru kepada dakwah islamiyah khususnya di Sumatera Utaradengan terbinanya beberapa sekolah agama bagi memper-siapkan generasi yang bertanggung jawab kepada agama danbangsa.

Perananulamasumaterautarasemakinmenonjol, karenapenerbitan-penerbitan majalah yang diusahakan oleh kaumulama sendiri, seperti yang dilakukan H. Zainal Arifin Abbas

Permi,50 Al-Jami’ah Al-washliyah,51 al-Ittihadiyah52 dan lain-

Salam (1963). H. Agus Salim Pahlawan Nasional, DjakartaDjajamurni, h. 72-73. Muhammad Roem (1972), Bunga Rampai dariSedjarah, Djakarta, Bulan Bintang, h. 16. Susanto tirtiprodjo(1972),Sedjarah Pergerakan Nasional Indonesia, Djakarta: PT.Pembangunan h. 26.

49 OrganisasiMuhammadiyahditubuhkanpada1912diYogyakarta.Jawa Tengah dipelopori oteh K.H Ahmad Dahlan Persatuan Muham-madiyah merupakan gerakan Islam yang bergiat bagi memurnikanIslam dari semua yangburuk. la juga mencoba menghidupkan kembalikesedaran di kalangan umat Islam agar kembali kepada kepercayaanyang sebenar berdasarkan al-Qur’an dan al-Sunnah. Sasaran utamagerakan ini diarahkan kepada orang- orang Islam itu sendiri, denganmangembalikan mereka kepada ajaran yang murni. Keduanya adalahkepadaorang-orangbukanIslamdengancaramengajakmerekamemelukIslam.Selain itu, pertumbuhan itu jugamemberikan bimbingan kepadamasyarakat dan usaha mamperbaikinya. Muhammadiyah bercita-cita memajukan pengajaran yang berasaskan Islam, pemahamanilmu-ilmu agama dan hidup mengikut Islam. Bagi mencapai cita-citanya itu, ia mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, perbincanganIlmu-ilmu Islam, mendirikar Masjid, surau dan lain-lain. Pendek katapertubuhan ini memusatkan kegitannya dalam bidang pengajarankesehatan, dan sosial lainnya. Lihat Solichin Salam (1963). Op.cit.h. 81. A.K.Pringgolo (1970) , Sedjarah Pergerakan Rakyat Indonesia.Djakarta: Dian Rakyat h. 17.

50 Persatuan Muslimin Indonesia51 Pertubuhan inididirikan pada 30 November. 1930 dimana peng-

istiharan penubuhan bersejarah itudicetuskanseorangulama al-SheikhIsmail Banda. Sebelum penubuhan al-Washliyah ia hanyalah sebuahmaktab yang diberinama maktab Islamiyah Tapanuli (MIT). Antaramatlamat yang hendak dicapai adalah: 1). Mengamalkan Islam untukkebahagiaan dunia dan akhirat. 2). Mewujudkan masyarakat yangbertaqwa, aman, damai, adil dan ma’mur yang diridhoi Allah. DalamNegara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.3; Menumbuhkan ghairah dan dorongan yang kuat dalam masyarakatIndonesia untuk ikut serta aktif dalam pembangunan nasional.

(Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (1992), al-Jami’ahal-Washliyah, Jakarta: PP HIMMAH, h 22.

52Organisasiinididirikanpadatahun1962,matlamatasaspertubuhanini adalah menjadi penengah kepada organisasi yangsedia ada khusus-nyaantaraMuhammadiyahdanNahdatululama(H,Fu’adSa’id,Medan24:3 2002)

53 Majlis Ulama Indonesia (1983), Sejarah Da’wah Islamiyahdan Perkembangannya di Sumatera Utara, MUI, h. 82.

Page 47: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN74 75

Penaruh buku-buku tentang Islam sangat ketara padazaman penjajahan Belanda tulisan–tulisan tersebut dapatmembangkitkan semangat dan perasaan umat Islam In-donesia bagi mempertahankan akidah dan prinsip ajaranIslam. Justeru itu perananulam adalahsangat besar dalammenjagakesucianagamislammerekajugamempunyaitangungjawabuntukmenyebarkanrisalah Islaminikepadamasyarakatluas.56

Penjajahan dengan keangkuhan mereka segera untukmeghentikan penyebaran tulisan-tulisan yang bersifatkeagmaan itu. Kecuali buku-buku yang membahas tentangaspek bahasa semata-semata. Walau demikian keadaanya,para ulama tetap degan keberanian serta diiringi niat yangtulus ikhlas mereka mampu menghasilkan karya-karyameskipundalam kondisi kebebasan yang sangat terhad.

Antara penyumbang kepad aumat Islam melalui karyamerekaadalahZainalArifinAbbasseroangtokohyangmenjadisampeldalamkajian ini.Antarabukuyangtelahbeliauhasilkanadalah:

a. Ilmu Tasawuf

Buku ini untuk pertama kali dicetak dalam bahasa Jawidankemudiannya dicetak menggunkan tulisan latin/melayu.Cetakan pertama bermula pad athuan 1979,kedua tahun1984 dan ketiga 1988. Kitab ini juga telah dicetak dimalaysiadengan cetakan pertama pada tahun 1975, 1974, 1977, 1979

yangpadaketika itumemimpinpenerbitanmajalahal-IkhwandiBinjaiyangkemudiannyadiikuti olehulama Ismailmeimpinal-ikhwan, kemudiannya diikuti oleh ulama sendiri, sepertiyang dilakukan H. Zainal Arifin Abbas yang pada ketika itumemimpinpenerbitan Majlaah al-Ikhwan di Binjai yangkemudiannya diikuti oleh ulama lainnya. Di sibolga terbit“fajar Islam” yang dipimpin H. Abd. Al-Mun’in begitu jugaH.M Noer Islam memimpin al-ikhwan kemudian “soeloehislam” yang diketuai oleh H. abd al-Majid Abit Allah dan H.MuhammadIsma’alLubismemimpin“Soera Islam”.ManakalaMuhammad Joenoest menerbitkan “Sinar Zaman”. 54

Disamping melaukanpenulisantehradap beberapakitab agama serta Majalah Islam Zainal Arifin Abbas jugamelakukan kegiatan dakwah atau ceramah pengajian Agamadalam beberapa bidang keahlian seprti bidang Tafsir, sejarahdan perbandingan agama, syariah serta tasawuf. Atas dasardemikianmakabeliaudilantikpengurusMasjdiAl-JihadMedanBaru sejaktahun 1960 hingga akhir hayat beliau.55

7. Hasil Karyanya

Sebagai seorang tokoh dan ilmuan, beliau mempunyaikarya-karya berharga yangbermanfaat, bukan sahaja untukgenerasi semasa hidupnyamalahberguna juga untuk generasisetelah kewafatannya. Kegiatan penulisan ZainalArifin Abbasbermula sejak sebelum Indonesia mencapai kemerdekaanlagi yaitu pada tahun 1945.

54 Ibid h. 8455 Mhd. As’ad (2006) , op cit. h 6

56 AbdulHalimHasan,ZainalArifinAbbasdanAbdulRahimHaitami(1969), Tafsir al-Quranul Karim, Kuala Lumpur: Pustaka Antara, h.vi

Page 48: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN76 77

Perkara yangdibincang dalam buku ini adalah mengenaiperkembangan alam fikiran terhadap agama sebelum 2500tahun masehi, secara umumnya membahas tentang perban-dingan agama, Filsafat, Sejarahbudaya dan masalah-masalahyang berhubugan dengan perkembangan alam fikiran agamaterahadap agama.

Buku ini telah dicetak ulang sebanyan 3 kali. Kitab initelahdiminati oleh pelajar-pelajar diperguruan tinggiKhusus-nya mahasiswa di IAIN,59 serta perguruan tinggi lainnyabaik didalam negeri dan nusantara pada umumnya. Karyaini juga telah mendapat penilaian dari berbagai fihak, justrurector IAIN seluruh Indonesia menetabkan bahwa bukuperkembangan pemikiran terhadap agama ini menjadikansebagai buku wajib dipelajari diperingkat Universiti.60

c. Sejarah Perjuangan Rasullulah

Buku inidiantarakaryabesaryangpernahbeliauhasilkandandicetakpertamakalipada tahun1950, kedua,1951,ketiga55,keempat1960,kelima1965,danyangkeenam1966.Dalambahasa Indoneisa diberi judl Peri Kehidupan MuhammadRasullullahSAW,dalamedisiMalaysiadiubahmenjadiSejarahPerjuangan Rasulullah SAW, cetakan pertama edisi ini adalah

yang menerbitkan oleh Pustaka Aman Press sdn bhd 4200A- SImpang Tiga Talipot, Jalan Sultan Yahya Petra (Jalan PasirPuteh) kota baharu, Kelantan

Sasaran penerbitan buku ini bukan sahaja untuk masya-rakat Indonesai bahkanbagimereka yang boleh bertuturbahasa Melayu. Namun ia lebihkhusus kepad amasyarakatIndonesia dan Malaysia sebagaimana diungkapkan olehpengarang dalamkata pengantarnya57

b. Perkembangan FikiranTerhadap Agama

Buku yang ditulis pada tahun 1956 oleh Majelis UlamaIndonesia (MUI),58 Medan buku ini adalah terbitan enampuluhan yang terdiri dari dua jilid. Buku ini mempunyaikeistimewaan tersendiri karena iaya digali daripada buku-buku yang ditulis oleh para ahli-ahli fikir, ahli falasafah2500 SM. Pengarang buku ini mengerahkan segala tenagabagimenyempurnakantulisannya inidapatdilihatdaribanyak-nya buku rujukan yang dijadikan sebagai sumber.

57 Zainal Arifin Abbas (1988), Ilmu Tasawuf, Kelantan: PustakaAman Press. h.2

58 Majlis Ulama Indonesia (MUI) ditubuhkan pada zamanpemerintahan Presiden Suharto iaitu hasil muktakar sejumlah Ulamaterdiri daripada wakil majlis pusat, sepuluh organisasi Isiam, sejumlahUlama bebas, empat orang wakil rohaniawan Islam ABRI (AngkatanBersenjata Republik Indonesia) dan ditandatangani oleh 53 orangpesertaMemutuskanbahwatanggal25.7.1975R1bertepatan17Rajab1395 H. dibentuk Majlis Ulama Indonesia ketua umum pertamanyaadalah seorang ulama Prof. Dr. Buya Hamka. Lihal M. Atho Mudzhar(1993), Fatwa-fatwa MUI: Sebuah Study tentang pemikiran Hukumlslam. di Indonesia 1975-1978, Jakarta: Inis, h. 56.

59 Institut Agama Islam Negeri (IAIN)adalah satuPerguruan tinggiIslamyangberdiridibawahnaungankerajaanpusatRepublik Indonesia.

60 ZainalArifinAbbas(1984),PerkembanganFikiranTerhadapAgama.Jakarta: Pustaka al-Husna, Mukaddimah.

Page 49: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN78 79

sambutannya mengatakan, Zainal Arifin adalah seorangahli tarik yangunggul,beliau satu-satunyapenulis tarikh islamrantau ini yang telah mengerahkan tenaganya selama kurung

pada tahun 1968, kedua 1982, edisi ini juga terdapat banyakperubahan baik dari degi isi maupun dari segi ejaan.61

Kandungan buku ini sangat luas dimana ia mengandung10 jilidyangsetiap jilidnyaberbaris tebal. Menurutpengarang-nya terkadangsetiapkalipercetakanulangmengalamipenam-bahan isi karena terdapat buku-buku rujukan baru yangperlu dimuatkan dalam buku ini guna mendapat gambaranyang llebih terperinci dan menjelas terhadap suatu masalahyang dibincang.

Buku ini menceritakan sejarah kelahiran RasulullahSAW hinga wafatnya. Turut dimuat peristiwa-peristiwa yangbeliau berlakukan sebelum Nabi Muhammad dilahirkanseperti riwayat Makkah pada zaman Nabi Ismail, a.s,zaman jurhum, zaman Qathura, begitu juga terdapat dalambuku ini keterangan-keterangan kelahiran dan kewafatanBaginda yang bersumber dari kaum ahli kitab. Oleh karenaHamka mengklarifikasi buku ini merupakan kitab sejarahIslam terlengkap di rantau ini.62 Buya Hamka63 dalam kata

61 Zainal Arifin Abbas (1968), Sejarah Perjalanan Rasullulah SAW,Kuala Lumpur: Pustaka Antara, kata pengantar.

62 Ibid,.h. 2663 Nama penuh ulama ini adalah Haji Abdul Malik H. Abdul Karim

Amrullah. Lahir di kampung Tanah Sirah Negeri Sunga: BintangManinjau, Minangkabau Sumatera Barat. Pada 14 Muharram 1324Hbertepatan 17 Februari 1908 M. Bapa beliau bernama H.Abdul KarimAmrullah manakala ibunya bernama Siti Safiyah binti Gelanggar(bergelarBagindoNanBatuah)Hamkahanyasempatmemasukisekolahrendah dan kemudian menyambung pelajaran ke Madrasah SumateraTawaib yangdidirikan olehbapanya. Kemudian bergurukepada SheikhIbrahim MusaParabek,EngkuMudoAbdulHamiddanZainuddinLabaidi perguruan Bukit Tinggi. Pada tahun 1924 Hamka berhijrah ke Jawa,

di sana beliau berguru dengan pemimpi” pergerakan Islam H OmarSa’id Chokroaminoto dan gurunya yang lain pula adalah H. Fakh al-Din, Ki Bagus, Hadi Kusuma Ahmad Rasyid Mansur (suami kakaknyasendiri Fatimah Abdul Karim) yang kesemua mereka itu mengadakankursus-kursus pergerakan di Gedung Abdi Dharmo di PakualamYogyakarta. Disanalah beliau dapat mengenali perbandingan antarapergerakan politik Islam iaitu Syarikat Islam “Hindia Timur” danpergerakan sosial Muhammadiyah. Pada tahun 1925 Hamka kembalike Padang Panjang dan turut mendirikan Tablikh Muhammadiyahdi rumah ayahnya di Gatangan Pada tahun ini juga A.R Sutan Mansurkembali ke Sumatera Barat menjadi Muballikh serta penyebar Muham-madiyah di daerah tersebut. Maka sejak tahun itu Hamka telah men-jadi pengiring A.R. Sutan Mansur dalam kegiatan Muhammadiyah.Seterusnya pada tahun 1927 Hamka pergi ke Makkah untuk menunai-kan haji. Sekembalinya dari Makkah beliaumenyertai Muhammadiyahdan pernah menerajui pergerakan itu di Padang Panjang pada tahun1928. Tahun berikutnya 1929 Hamka berkahwin dengan Siti Rahampada ketika itu beliau baru berumr 21 tahun sedangkan isterinya 15tahun. Beliau dikurniakan 10 orang anak tujuh lelaki dan tiga perem-puan. Tahun 1972 Siti Raham meningal dunia. Hamka seorang tokohyang tidakpernah mengenal arti lelahsehinggapada tahun 1931beliauberpindah kekota Makasar Sulawesi dan menjadi utusan khas Muham-madiyah yang bargelar Konsul. Kerana ketokohannya Hamka menjadiguru besar ilmu sejarah Islam dan kajian tasawf Islam dibeberapabuah pengajian tinggi di antaranya Universitas Islam Jakarta, InsitutAgamaIslamNegerimilikpemerintahJokyakartadanJakarta.UniversitiIslam Makasar, Faaulti Undang-Undang dan Falsafah di UniversitiMuhammadiyah Sumatera Barat. Tahu-1958 Hamka dianugerahkanDoktor kehormat oleh Universitas Al-Azhar Mesir. Hamka ulama yangmenghasilkan bayak karya antara karya-karyanya: Katih al-Ummah(1925), Tarikh Abu Bakr al-Siddiq Ringkasan Tarikh Umat Islam. Islamdan Adat Minangkabau, beberapa buku Tasawuf dan Falsafah beliaumenghasilkan Tasawuf Moden, Falsafah hidup, Lembaga Hidup dan

Page 50: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN80 81

waktu 20 tahun untuk menyidik dan menyusun sejarahkehidupanRasullullahini.Olehkarenapujiandiberikankepadabeliau, karena menurut sesiapa yang membaca kitab inibagai berlayar di lautan ilmu yang sangat luas dan sekiranyaseseorang itu sangaup menyelaminya dengan alat penyelam(ilmu kemasyarakatan dan ilmu sejarah) maka ia akan mene-mukan mutiara yang sangat berharga.

d. Tafsir al-Quran al-Karim

Ketika kitab Tafsir al-Qur’an al Kari mini sesuai dengansumaterautaradanIndonesiapadaumumnyadalamkokonganpenjajahan belanda. Maka kitab-kitab agama Islam yangmengandung unsur-unsur kebangkitan umat serta mem-ber keinsafan dalam bermasyarakat dan bernegara adalahdilarang masuk ke Indonesia.

Penjajah mengklarifikasikan Tafsir al-Qur’an al Karimadalah pendorang umat untuk bersatu dan dapat menim-bulkan semangat Patriotisme. Di khawatirkan umat akan

mengadakan penentangan terhadap mereka kelak. Justeruitu colonial belanda mempersempit ruang gerak bagoi ber-edarnya kitab-kitab seperti ini lebih-lebih dating penasehatbelandayangarifdalamsoal-soal IslamiaituSnockHurgronje64

Namun begitu berjkat kesungguhan kaum muslimindi luar maupun di dalam negeri maka kitabpkitab tafsir cepatmasuk ke Indonesia, meskipun dalam jumlah yang terhadyangpadaumumnyadalambahasaArabyangtinggi.Sehinggasedikit sahaja di antara umat Islam dapat mengetahu danmerasakan manfaatnya.

Atas dasar kesadaran serta semangat cintaka agamadan bangsa, penulis kitab tafsir ini yang tersiri dari tiga ber-sahabat yaitu H. Abdul Halim Hasan, H. Zainal Arifin Abbasdan Abdulrahim Haitami berusaha menyumbangkan buktikepada umat Islam dengan menerbitkan sebuat kitab tafsiryang diberi nama Tafsir al-Qur’an al Karim. PenyususnankitabinibermulapadaawalRamadhan1355HdiBinjaibertempatMadrasah disebelah dengan masjid raya Binjai langkatsumatera utara.

Sedangkan sejarahpenerbitanpertamanya adalah dalambentuk majalah yang terbitkan sebulan sekali sebanyak 20Lembaga Budi. Beliau juga menerbitkan majalah seperti: Kemahuan

Zaman (1929), al-Mahdi (1933) Pedoman Masyarakat (1936 - 1942),Semangat Islam (1944-1948), Menara (1946-1948), dan Panii Masya-rakat(1959)HamkaturutmenulisNovelantaranovelnyayangtermasyhuradalah: Tenggelamnya Kapal Vader Wick, Di bawah lindungan Ka’bah,Dalam Lembah Kehidupan, Siti SabariyahdarLaila Majnun danbanyaklagi yang mencecah lebih 100 buah judul buku pernah ditulisnya ter-masuk Tafsir al-Azhar yang ditulisnya ketika berada di dalam penjaraTokoh ulama Nusantara ini meninggal dunia pada pagi hari Jum’attahun 1980, ketika umurnya 72 tahun Lihat Tajuddin Saman (1982).Tokoh-tokoh Nusantara, hlm, 66-69, Panji Masyarakat, hlm 35-39,Tasawuf Modern, 1996,Edisi Malaysia, hlm, iii-vi.

64 Professor. Dr. Cristiar Snock Hurgronje hidup pada tahun (1857-1936) seorangbangsaBelandayangarif tentangArabPada tahun1884-1885pernahbermukimdiMakkahmenyamardenganmenukarnamanyaAbd al-Ghaffar. Ditugaskan pihak Belanda sebagai penasihat peme-rintah Hindia Belanda mengenai AgamaIslam, kemudian pada tahun1898 menjadi penasihatutama tentangmasalah anak negeri dan tahun1906 diangkat menjadi maha guru di Leiden Antara tulisannya yangterpenting adalah: Het Mekkanse Feest. De Atjehers dan Nederland ende Islam. Lihat Zainal Arifin Abbas, op.cit. h.v.

Page 51: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN82 83

muka surat yaitu berawalbulan April 1937. Kemudian setelah12 terbitan (sudah mencapai 240 halaman) penerbitanyadigandakan menjadi dua kali dalam satu bulankeadaanini berjalan lancer sampai tahun 1941.65

Tahun 1941 dianggap tahun yang sukar oleh ketiga-tiga penyusunan ini karena terdapat pelbagai permsalahanyang timbul, diantaranya kertas, ekoran dari perang duniakedua maka mesin mesin cetak di Medan dipindahkan kepe-dalamankarenadikhawatirkandirampasolehpenjajah. Penaf-siran alQur’an oleh ketiga ulama ini berhenti pada juzketujuhyitu surah al-an’am ayat 38-39..

Menurut Mahmud Siregar66 factor lain yang menye-babkan terhentinya penulisan ini adalah karena kesibukanpara penyusunnya dalam penerbitan buku-buku yang lainsertapengelibatanmerekabertigadalamorganisasikeagamaansertra masyarakat dan perjuangan menunggu kemerdekaanIndonesia. Anak salah satu penulis kitab ini adalah H.MohdAs’ad menceriktakan bahwa sebagaian naskah tafsir inihilang disebabkan oleh tindakan Belanda dimana sebgaianbuku karangan beliau yang sudah dicetak mahupun yangbelum sempat dibukukan telah dibaar oleh penjajah.67

H. Zainal Arifin Abbas menjelaskan bahawa jilid 1 dasudah diulang cetak sebanyak 6 kali sejak tahun 1937-1941dan pernah dicetak dalam bahasa jawi untuk digunakan pem-baca di Tanah Melayu (Malaysia). Sedangkan di Malaysiatafsir inidicetakbuatpertamakalinyatahun1969olehpenerbitPustaka Antara Kuala Lumpur.

e. Kitab Al Solat68

Buku ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1962 danmengandungi 673 halaman. Pada muka hadapan, beliaumenulis tentang sejarah hidup Imam Syafi’i serta tokoh-tokoh Ulama Syafi’iyah. Buku ini dibahagikan kepada 6 babyaitu bab pertama: Makna Solat, Bab dua: waktu-waktu solat,bab ketiga: wkatu-wktu makruh dalam solat, bab keempat:azan menurut imam al-Rafi’I, dan bab ke enam: syarat-syaratsolat.

Secaraumumbuku inimenjelaskan tentang pelaksanaansolat mengikut tata cara Mazhab Syafi’i. dalam mukaddimahdisebutkan bahwa matlamat penulis buku ini adalah

a. pengenalan Mazhab Syafi’ib. mengutarakan pendapat ulama mazhab lain tentang solat

c. memberikan penjelasan agar berpegang kepada mazhab.

Zainal Arifin Abbas menegaskan buku ini bukan meng-

65 Ibid., h.x66 Beliau rnerupakan salah seorang murid Zainal Arifin Abbas

yang masih hidup, penulis sempat menemuramah. beliau dipejabat-nya pada 24. 3. 2001. Beliau bertugas ketua umum Majlis Ulama Indo-nesia (MUI) untuk propinsi Sumatera Utara yang beralamat di jalanMedan Raya Tenggara, Gg Anssor 9 Medan.

67 Beliau anak kepada al-Marhum, penulis menemuramah beliaudi rumahnya pada 23.3.2004; di Jalan pendidikan no 16 Lingk 1 kel.Lalang Sunggal Medan. Beliau bertugas sebagai pensyarah merangkap

pembantu Dekan Fakulti Pertanian Universiti Islam Sumatera Utara(UISU) Medan. Memperoleh gelar Doktor Falsafah dari UniversitiMalaya, 2005

68 Zainal Arifin Abbas (1962) kitab Salat, Medan : Firman al-Islamiyah

Page 52: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN84 85

hasilkan dari fikiranya semata-mata melainkan hasil ring-kasan dari lima kitab al-Muhadhdhab,69 Kitab al-Majmu’ Syarhal-Muhadhdhab70, kitab Fath al-‘Aziz Syarh al-Wajiz,71 al-Talkhis al-Habir72, dan Tahdib al-asma wa al –lughat73.

f. Kitab Kaifiyat Sembahyang

Kitab ini berkenaan masalah bersuci serta tata caramengerjakansembahyangdariawalhingga terakhir.Karanganini berbeda dengan kitab sebelum ini karena ia hanya semata-matamember penjelasanmengenaipelaksanaansembahyangtanpa merujuk pada dalil dan tata cara tersebut henyamengikuti mazhan Syafi’i. kitab ini tidak hanya membahassolat fardu lima waktu, akan tetapi turut dibahas pelaksanaanSolat Jumat, Solat Jenajah, Solat Rawatib, Solat Duha SolatId dan Solat Tahajjud. Kitab ini bermula sekali diterbitkanpada tahun 1964 oleh penerbit Firma Rahmat Medan.

g. Kitab sejarah puasa dan hikmahnya

Buku inimembahaspermasalahan puasa yangantaranyamenyentuh sejarah puasa zaman silam, sejarah puasa

dalam kitab samawi, hikmah puasa dan tata cara melaksana-kan puasa. Pengarang memulai penjelasan tentang puasaini dengan menyebut Firman Allah al-Baqarah ayat 183.

Selain merujuk kepada nas-nas daripada Qur’an danHadits, pengarang juga turut mengambil pendapat para ahlifikir, ahli filsafat dan para pakar kesehatan. Akhirnya beliaumember kesimpulan bahwa puasa yang disyari’atkan Islamini adalah puasa yang paling baik dan sempurna dalamsepanjangsejarahpuasa. Rujukanasaskitab ini adalahbanyakmerujukkepadapendapat ‘AbbasMahmud‘Aqqad,MuhammadFaridWajdidanSyekhMustafaal-Maraghidalamkitabtafsirnya.

Untuk pertamakalinya kitab ini dicetak dan diterbitkanpada tahun 1962 oleh Firma Rahmat Medan.

h. Kitab Pelajaran Agama Islam

Buku ini terdiri dari tiga jilid. Penulisan buku ini adalahuntuk digunakan para pelajar sekolah menengah kerajaanIndonesia. Isi kandungan buku ini berkenaan masalah Imamdan Tauhid, Ibadat, Akhlaq, tarikh Islam, al-Qur’an dan al-Hadits. Pengarang menggunakan pendekatan yang istimewadalam kita ini dimana beliau mengunakan gaya bahasa yangmampu dicerna oleh diperingkat umur disekolah menengah.Pertamakalibukuiniberedarpadatahun1964melaluipenerbitFirma Hasmar, Meda. Buku ini sering dicetak berulang kalidan setiap cetakan ulang terdapat perubahan dan penam-bahan selaras dengan perkembangan dan kondisi Masya-

69 Karya al-imam Abi Ishaq al-syirazi wafat tahun 476 H/1083M70 Karya al-imam al-Hafiz al-Fariq Abi Zakariyah Yahya

Muhyiddin ibn Syaraf al-nawawi. Meninggal tahun 676/127771 Karya al-imamAbi al-Qasam’Abd al-Karim al-Raf’I meninggal

pada tahun 623 H/126M72 Karya al-imam al-Hafiz ahmad ibn ‘Ali Ibn Hajr al-Asqalni,

meninggal pada tahun. 802H/144873 Karya al-imam al-Allamah al-Hafiz al-Fariq Abi Zakariya Yahya

Muhyiddin ibn Syaraf al-nawawi. Meninggalpada tahun 676H/1277M

Page 53: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN86 87

rakat Indonesia khususnya para pelajar sekolah menengahkerajaan yang setaraf dengannya.74

i. Terjemahan Kitab: Tarikh Tasyri’ al-Islami.

Beliau menerjemahkan kitab tersebut kedalam bahasaIndonesia. Dalam penerjemahan ini Zainal Arifin Abbasmengambil masa selama dua tahun yaitu pada tahun 1938-1939. Kitab ini diterbitkan oleh Makhtabah Muhammad alibin Muhammad al-Rawi Penang, Malaysia. Isi buku terjemahini setebal 500 halaman.

Secara keseluruhannya dapatdisimpulkanbahawabuku-buku karangan beliau tidak hanya diterbitkan di Indonesiaakan tetapi diterbitkan juga di negeri Jiran yaitu Malaysia, duaNegara jiran rumpun melayu yang paling rapat dan hamperdengan kepulauan Indonesia. Buku buku tersebut mencakup:

1. Terjemahan kitab Tafsir Tashri’ Islam (The History ofIslamistis Jurisprodunce) karangan M. Chudary Bey danditerbitkan oleh took buku Mhd Ali bin Muhammad al-Rawi Penang.

2. Tafsir al-Qur’an al Karim juz I dan II terbitan pustakaantara kuala lumpur tahun 196975

3. Sejarah dan Perjuangan Nabi Muhammad. Jilid I sampaijilid X. terbitan Pustaka Antara Kuala Lumpur dan cetakanpertama pada tahun 1991.

4. Ensiklopedi Sejarah Perjuangan Nabi Muhammad jilid Ihingga Jilid X. terbitan Pustaka Antara Kuala Lumpurdan pada tahun 1991

5. Ilmu Tasawuf, terbitan Aman Press, Klantan pada tahun197376

8. Sifat dan perwatakannya

Menurut penjelasan beberapa orang murid al-MarhumZainal Arifin abbas, beliau adalah seorang Ulama yang ikhlasdalam pergaulannya. Beliau juga tidak memilih milih dalambersahabat sehingga beliau mempunyai ramai kenalan dariberbagai latar belakang organisasi maupun asal keturunan.77

Sifat ramah tama beliau pula dijadikan beliau dikenaliramai orang. Anak al-Marhum pula menceritakan bahawajika anak-anak Zainal Arifin Abbas pergi ke Aceh maka orang-orang disana mengatakan mereka adalah anak-anak wali.Panggilan tersebut mengingat jasa dan pergaulan beliaubersama masyarakat Aceh sewaktu berada disana menjadipemimpin peertubuhan Hizbullah yang menggerakan parapemudasertrakyatpadaumumnyabagimenentangBelanda.78

9. Kewafatannnya

Setelahmenaburjasayangbanyakkepadaagama,bangasa

74 Zainal Arifin Abbas(1975), Pelajaran Agama SekolahMenengah, Jilid 1,2,3. Cet. 7, Medan Firma Hasmar

75 AbdulHalimHasan,ZainalArifinAbbasdanAbdul rahimHaitami(1969), Op.cit. h.ix

76 Mhd As’ad,(Dr), Op.Cith.477TemuramahpengkajidenganbapakMahmudSiregardipejabatnya

M.U.I, di Medan pada 24.3. 2002.78 Temuramah pengkaji bersama bapak Mohd As’ad di rumahnya

di Medan pada 24. 3. 2002

Page 54: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN88 89

AL-USTAZ K.H. ZAINAL ARIFINABBAS SEORANG ULAMA DAN

PEJUANG YANG MULTITALENTA

Oleh: Prof. Drs. JUMINO SUHADI, M.A., Ph.D.Ketua Program Magister Sastra UISU Medan

PENDAHULUAN

K.H.ZainalArifinAbbasyanglahirdidaerahKampungIalang, Sunggal, Distrik Serba Nyaman, Deli Hilirpada tanggal 12 Maret 1912 dikenal oleh masya-

rakat Sumatera Utara dan Aceh sebagai seorang Ulama ter-nama pada saat Indonesia baru mendeklarasikan kemerdeka-aannya.Berdasarkanliteraturyangada,penulisdapat,memetikbeberapa catatan tentang beberapa aspek kehidupan beliauyang patut untuk diteladani oleh generasi sekarang dan yangakan datang.

PENDIDIKANZainal Arifin Abbas lahir pada masa penjajahan Belanda

89

danNegara.H.ZainalArifinAbbas,kembalikeramatullahpadabulan September 1977. Ketika itu beliau masih memegangjawatan sebagai anggota MPR (Majelis Perwakilan Rakyat)peringkat pusat, dari praksi utusan daerah dan sekaligusmerangkapanggotaDPRD(DewanPerwakilanRakyatDaerah)Sumatera Utara. Jenazah beliau dimakamkan di perkuburanJalan Sei Batu Gingging Medan.

Page 55: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN90 91

dimana ilmu pengetahuan telah terbetang luas secara ter-buka seperti pada Maktabah Syamilah dan fasililitas untukpenulisan dan pencetakan telah demikian maju, mungkinbeliau akan menjadi ulama yang luar biasa yang mampumenuliskan ribuan buku-buku berharga.

SEBAGAI PENULISPada usia 20 tahun beliau telah mampu menulis dengan

baikdiberbagaimajalahdanhariansepertiSinarDeli(Medan),Pedoman Masyarakat (Medan),Medan Islam (Medan), DewanIslam (Medan), Pedoman Islam (Medan), dan Aliran Islam(Bandung). Tulisan-tulisan beliau pada masa itu kebanyakanberhubungan dengan masalah ilmu Agama Islam.

Ketikabeliauberusia24tahun,beliautelahmampumenulissebuah buku besar tentang Sejarah Hidup Nabi MuhammadSAW yang terdiri dari 12 jilid yang setup jilidnya terdiri dari150halamanyangdiselesaikannyahinggalebihkurang6tahun.Sayangnya pada saat proses di percetakan ketika baru selesaihingga jilid ke IX, terjadi agressiBelanda sehingga sebahagiannaskahyang tertinggaldipercetakaandiBinjaidibakarbesertakitab-kitab beliau lainnya.

Di samping itu beliau juga berhasilmenerjemahkan bukukarangan M. Chudlary Bey yang berjudul Tarikh Tasyri’Islamsetebal 500 halaman. Buku tersebut’ diterbitkan di Penang,Malaysia pada tahun 1939.

Pada tahun 1937 hingga 1942 beliau bersama dengansahabat beliau H.A. Halim Hasan dan Abdul Rahim Haitamijuga berhasilmenyusun sebuahbuku Tqfsir Al-Qur’anul Karimsetebal 2140 halaman.

dimana pendidikan formal kurang mendapat perhatian darifihak berwenang. Namun demikian pendidikan informalkeagamaan yang dikelola oleh para Ulama pada umumnyarelatif tumbuh subur karena mereka mengelolanya denganniat ikhlas lillahi ta’ala. Pendidikan pertama beliau adalahdi Anglo Chinese School Medan, dan melanjutkan pendidikandi Madrasah Ibtidaiyah Al-Arabiyah Binjai menyambungke tingkat Tsanamiyah di madrasah tersebut hingga tamatkelas VI. Selanjutnya beliau belajar dengan Syeikh HasanMa’sum di Medan Deli dengan Pelajaran Halgah dan men-dapatkan sertifikat mengajar. Selebihnya beliau mendalamiberbagai ilmu pengetahuan dengan cara autodidak (belajarmandiri), dengan membaca buku dan mendatangi orang-orang alim di berbagai tempat sehingga beliau menguasaiilmu yang sangat luas tentang berbagai hat khususnya IlmuAgama Islam.

Dalam hat ini ada hat yang sangat menarik tentangpendidikan yang beliau tempuh. Pada saat perguruan tinggibelum ada di seantero wilayah Sumatera, beliau telah menya-dari betapa pentingnya ilmu pengetahuan sehingga beliaumenempuhnya dengan berbagai cara. Yang luar biasa dalamhat ini adalah penguasaan ilmu Agama Islam yang beliaupelajari dengancara outodidak dan mendatangiUlama-Ulamapada masa itu namun ilmu beliau setaraf bahkan mungkinmelebihi ilmu seorang yang berpendidikan S3 pada saat ini.Hal itu dapat dibuktikan dengan kemampuan beliau menulisbuku Tafsir Al-Quranul Karim, sementara saat ini banyakdosen yang berpendidikan S3 bidang Agama Islam, bahkansudah menyandang gelar Guru Besar namun tak mampumenyusunbukutafsir.Kalausajabeliauhiduppadamasasekarang

Page 56: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN92 93

sebagai Anggota MPR RI dari Utusan Daerah Sumatera Utaradari unsur Partai

PENUTUPH. Zainal Arifin Abbas sungguh merupakan sosok yang

patut kita teladani. Pertama, tentang ketekunan beliau dalammenuntut ilmu. Dalam kondisi sangat terbatasnya Guru dantempet belajar waktu itu, beliau masih dapat mendalamiilmu hingga mencapai prestasi dunia dimana buku karanganbeliau diterbitkan di manca negara dan bahkan menjadi topikbahasanolehmahasiswaPrograndoktordiUniversitasAl-AzharKairo Mesir. Kedua, ketekunan beliau dalam menjabarkanIlmu yang telah beliau pelajari dengan menulis berbagaibuku karangan dan terjemahan. Pada hal waktu itu masihmenggunakan mesin ketik belum secanggih sekarang yangdapatdilakukandenganmudahpadakomputer.Ketiga, tentangkarir beliau dimana beliau menggeluti berbagai karir sebagaimiliter, Pegawai Negeri, Sebagai Guru dan Dosen, sebagaipimpinan PerguruanTinggidansebagaiPedagang,yangmem-buat beliau berwawasan sangat lugs yang juga bermanfaatdalammenuangkanilmudalamtulisanbeliaukarenadidukungdengan wawasan dan pengalaman dalam berbagai aspekkehidupan.

Berbagai kesuksesan beliau tidak terlepas dari sikap danperilaku beliau sejak muda dalam menuntut ilmu dan meng-amalkan ilmu yang beliau kuasai. Kiranya ini sesuai benardengan Sabda Rasulullah SAW yang maksudnya: “Siapa yangberamal dengan ilmu yang ada padanya, maka Allah yakinmenambah ilmu lain yang belum ada padanya.

JABATAN DAN KARIRKarir beliau diawali dengan dedikasi beliau dalam mem-

perjuangkan Kemerdekaan Negara Republik Indonesia tahun1945 sebagai Ketua Persatuan Perjuangan Batalion KM XXMedan Barat yang berkedudukan di Binjai. Pada tahun 1948beliau diangkat sebagai Kepala Bahagian Keagamaan Stafpada Divisi X TT%’1 Sumatera dengan pangkat Mayor. Padatahun 1949 beliau mengundurkan diri dari karir militer danpada tahun 1962 beliau terdaftar sebagai Anggota VeteranPerjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia.

Setelahbeliaumengundurkandiridarikarirmiliter,beliaumemilihkarirsebagaiPegawaiNegeriSipildiDepartemenAgamadan diangkat sebagaiKepala Bahagian Penyiaran/PeneranganpadaJawatanAgamaPropinsiAcehpadatahun1949danpadatahun1953beliaudiangkat sebagaiKepalaKantor PeneranganAgama Propinsi Sumatera Utara di Medan. Di samping itu,berbekal dengan Ilmu Agama beliau yang, sangat tinggi,beliau aktif sebagai dosen di berbagai Perguruan Tinggi diMedan seperti di Fakultas Syari’ah UISU Medan dan InstituteIslamAl-Ittihadiyah Medan. Pada tahun 1962, beliau diangkatsebagai Dekan Fakultas Syariah UISU di Medan dan padatahun 1970beliaudiangkat sebagaiWakilRektor UISU Medanhingga tahun 1974. Pada tahun 1975 beliau diangkat sebagaiGuru Besar Luar Biasa pada Fakultas Syari’ah IAIN SumateraUtara Medan.

Beliau juga pernah terjun berkarir di bidang politik. Padatahun 1977sampai dengan tahun 1980 beliau terpilih sebagaiAnggota DPRD Propinsi Sumatera Utara dari Partai PerstuanPembangunandanpada periode tersebut beliau juga diangkat

Page 57: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN94 95

Sungguh beliau layak meraih berbagai kesuksesan danmenjadi orang besar berkat ketaqwaan dan dedikasi beliau.Dedikasibeliauyangdemikianbesar terhadapNegaraRepublikIndonesia,masyarakatdandunia ilmuPengetahuankhususnyaterhadap UISU kiranya dapat ditiru oleh generasi lainnyakhususnyaolehsalahseorangputrabeliauyaituDr.MuhammadAsad, MSi. yang saat ini baru terpilih sebagai Rektor UISUMedan periode 2011 – 2015. Mudah-mudahan putra beliautersebut dapat pula meneruskan sikapbeliau dalam mendedi-kasikandiri terhadapUISUdengan ikhlaspenuhpengorbanan.

Medan, 20 April 2011Penulis

Prof. Drs. Jumino Suhadi, MA. Ph.D.

PENGARUH REFORMIS MESIRTERHADAP KAJIANTAFSIR NUSANTARA

STUDI TAFSIR QUR’ANH. ZAINAL ARIFIN ABBAS

OLEH: H. ZAMAKHSYARI HASBALLAH MA.1

Kandidat Dr. Tafsir UIA Malaysia

PENDAHULUAN

Aliran penulisan tafsir di Nusantara pada awal (abad)ke 20 banyak dipengaruhi oleh angin pembaharuanIslam di Mesir yang dikumandangkan oleh Syeikh

MuhammadAbduh(1849-1905M)yangkemudiandikembangkanoleh murid-muridnya seperti SayidMuhammadRasyid Ridha(1865–1935M),SyeikhMustafaAl-Maraghi (1881 -1945M),sertaulamalainyayangberaliransama.Beberapapembaharuan

95

· Penulis adalah Dosen Tafsir al-Qur’an di Universitas Dharma-wangsa Medan. Kandidat Doktor Bidang Tafsir di Universiti IslamAntarbangsa Malaysia (UIAM)

Page 58: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN96 97

artikel yang berkaitan dengan pembaharuan Islam, semakinbertambah pula kesadaran di tengah masyarakat Islam yangtelahlamadibelengguolehkemundurandankebodohanselamapenjajahan.LahirnyaMajallahAl-Mahar telahmendorongmun-culnya majalah - majalah pembaharuan di Indonesia sepertial-Munir2 diPadangSumatera Barat, al-lqbal di jawa,ul-mir’ahal-Muhamaddiyah di Yogyakarta, al-Tazkira al-Islamiyah danal-Iryad di Pekalongan.

Kedua, melalui para mahasiswa lulusan Timur Tengah.Penyebaran pemikiran Islah di Nusantara melalui paramahasiswa yang telah mendapatkan pendidikan dari tokoh-tokoh pembaharuan di Timur Tengah, khususnya lulusan

yang dilakukan oleh mereka telah menyuntikan semangatulama aliran islah di Nusantara yang kebanyakan lulus daritimur tengah. Mereka telahmemberikan perhatian khususnyadalam kajian Tafsir AI-Qur’an agar lebih mantap, kompetitif,dan sesuai dengan kebutuhan umat. Usaha-usaha tersebutdilakukan oleh tokoh tokoh sepertiA. Hassan (1887-1958 M),HasbiAs-Siddiqi(1904–1975M)Hamka(1908-1981M),ZainalArifinAbbas (1912-1979M),QuraishSyihab(1944sekarang).Dan lain sebagainya. Dalamtulisan inipenulis mencoba mem-bahas sejauh mana pengaruh Muhammad Abduh dan murid-muridnya mewarnai karya taf’sir Zainal Arifin Abbas. Salahsatu ahli Tafsir Indonesia abad 20 dengan memfokuskan pem-bahasanpadasejarahtransmisiReformisMesirdanpengaruhnyadalam penulisan Tafsir Al-Alquran al-Karim.

TRANSMISIALIRAN PEMBAHARUAN ISLAM KENUSANTARA

Pada awal ahad ke 20, perkembangan pemikiran danpembaharuan terbesar dengan sangat cepat ke seluruh dunia,termasuk Indonesia. Perkembangan pemikiran pembaharuanini sangat dipengaruhi oleh dua sumber penting yaitu:

Pertama, melalui media cetak yang memiliki Pengaruhsangat cepat ke seluruh penjuruh dunia menyebarkan ide idepembaharuan Islam ke seluruh daerah di Nusantara. Denganterbitnya Majalah al-’Manar1 di Mesir yang memuat artikel-

1 Kehadiran Majalah Al-Manar sangat didiapresiasikan oleh pihakpenjajah yang menguasai dunia Islam, termasuk Belanda di Indonesia.Belanda menghalang-menghalangi masuknya majallah Al-Mannar

ke Indonesia walaupundemikian,majallah Al-mannar tetapbisa masukke Indonesia melalui cara – cara sebagai berikut :i. Melalui penyeludupan . Majallah Al-Mannar ke Indonesia melalui

pelabuhan – pelabuhan yang tidak mendapatkan pengawal yangketat oleh Belanda, seperti pelabuhan Tuban di Jawa timur yangtidak dikawal oleh imigrasi Belanda

ii. Melalui Jamaahhaji yangkembalike Indonesia setelahmenunaikanibadah haji di mekkah

iii. Melaui para mahasiswa yang kembali dari menuntut ilmu di Kairo,Mesir

iv. Melalui Agen-agen pengedar resmi. (Lihat:Azyumardi Azra(2002),Jaringan global dan Lokal Islam Nusantara. Bandung: PenerbitMizan. Hal 184 - 185

2 MajalahAl-MunirdipadangpanjangSumateraBaratpada tanggal1 april 1911 M. pengarangnya adalah H. Abdullah Ahmad. Tujuandilahirkannya majallah ini adalah untuk memerangi kebodohan, mem-bersihkankhurafat.Pada tahun1915majalah ini terpaksaditutupakibatkrisis keuangan yang melanda. Setelah terbentuknya Sumtra Tawalibtahun 1918 di PadangPanjang, majalah ini diterbitkan kembali dengannamaal-munirmanar. (lihat:Hamka(1967M),Ayahku,Jakarta:PenerbitJaya murni, hal 95 – 96 ).

Page 59: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN98 99

kankedalambahasa IndonesiaolehMThallib.Aktivitaspener-jemahan ini juga dilakukan Bey Arifin dan Jamaluddin Kafie.Keduanya menerjemahkan tafsir Fi Dzilulil Qur’an karyaSayyid Qutb, tetapi belum selesai 30 juz.

Yangmenarik adalahbanyakkarya-karya tafsir islahyangdijadikan sebagai silabus pengajaran di Indonesia. Sebagaibukti, sekitar tahun 1914M. Tafsir Al-Manar mulai diajarkandi Madrasah Sumatera at-Thawalib untuk para santri kelasVI dan VII3. Dengan digunakannya karya Tafsir inidi beberapainstitusipendidikandi Indonesia,makasudahdapatdipastikanakan menyumbangkan ide-ide pembaharuan Islam Secaradrastis.

Diantara para ulama Nusantara yang ikut menyebarkanide pembaruan Islam dalam karya tafsir mereka adalahMufassirin Tiga Serangkai H.Abdul Halim Hasan (1901-1969 M). H. Zainal Arifin Abbas (1912- 1977M) dan AbdulRahim Haitami (1910 1948 M) melalui karya mereka yangberjudul Tafsir Al-Qur’an al-Karim. Karya ini mulai diterbitkanpada tahun 1936 M untuk edisi Indonesia dan dicetak padatahun 1969 untuk edisi Malaysia.

Fakta ini menggambarkan dengan jelas bahwa tafsiraliranIslahdariMesirmendapat tempatdikalanganmasyarakatdi Indonesia. Tafsir al- Manar dapat dideskripsikan sebagaipencetus semangat dan agen perubahan di kalangan ulamalokal sehinggamerekaberanimelangkahkanlangkahkedepandemi menghasilkan karya-karya orisinil dan memberikan

Al-Azhar.Setelahmerekakembalikekampunghalamanmasing-masing ide-ide pembaharuan Islam dikembangkan di tengahmasyarakat masing-masing.

Kembalinya lulusanTimurTengah inimembukalembaranbaru bagi kehidupan masyarakat Islam di Indonesia, meng-ingatnegaratersebutketikaituberadadibawahgariskemiskinan,penyimpangan dari nilai agama, pertikaian dan perpecahanyang semuanya bersumber dari penjajahan.

MUFASSIR ISLAH DI INDONESIAIdepembaharuanIslamberkembangdi Indonesiamelalui

tokoh tokoh Islah lokal yang terpengaruh dengan ide pem-baharuan tersebut. Pada awalnva gerakan ini hanya berfokuspadabidangpendidikan, namunpada akhirnya mampu mela-hirkan sebuah partai politik yang bernama PARMUSI (PartaiMuslimin Indonesia). Selain itu muncul beberapa organisasiyang ikut memainkan peranan penting dalam melahirkankesadaran Islam dikalangan umat, seperti Muhammadiyah,Sarikat Islam, Organisasi AI- Islah. Organisasi Al-Irsyad danPersis (Persatuan Islam).

Aliran pembaharuan Islam yang berkembang di Indo-nesia sangat mempengaruhi pola kajian tafsir di Indonesia.Bahkan pengaruhnya di Indonesia sangat menonjol dalamberbagaiaspekkajiantafsir,baikdalamaktivitaspenterjemahan,maupun penulisan karya asli yang berkaitan dengan tafsirAl-Qur’an.

Aktivitas penterjemahan karya Tafsir al-Qur’an diawaliketika tafsir Al-maraghikarya Mustafa Al-Maraghiditerjemah-

3 Mahmud Yunus (1960), sejarah Pendidikan Islam di Indonesia,Jakarta:Pustaka Mahmudiyah.hal 65.

Page 60: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN100 101

Semua waktu dalam kehidupan Zainal Arifin Abbas dimasa mudanya dipergunakan untuk belajar dan mengkajiilmu. Banyak ulama-ulama besar K.H. Abdul Karim Yamin(MuftiKerajaan langkat),AbdulHalimHassan,H.MuhammadNoor Isma’il (QadhiLangkathulu), SyekhArsyadThalibLubis.dan Syeikh Hasan Ma’sum (Mufti dan Ulama hesar dikerajaan Deli Medan).

Zainal Arifin dianggap sebagai salah satu pelopor penu-lisan dan penyusunan buku-buku agama di Sumatera Utara,sejak masa pra kemerdekaan Indonesia. Buku pertama yangditulis beliau adalah terjemahan dari karya Khudary Bek“Tarikh Tasyri’ al-Islami”

Selain aktif sebagai penulis, Zainal Arifin juga mem-punyai percetakan. Sebagian dari buku buku yang ditulisbeliau dicetak dipercetakan tersebut. Selain untuk kebutuhanprihadipercetakan juga digunakan untuk tujuan bisnis. Buku-buku yang ditulis Zainal Arifin membawa pengaruh yangcukupbesardimasapenjajahanBelanda.Tulisan-tulisanbeliautelah membangkitkan semangat dan kesadaran umat IslamIndonesia untuk mempertahankan akidah dan prinsip agamaIslam.

Tafsir al-Qur’an al-Karim yangdikarang oleh Zainal Arifinbeserta gurunya A. Halim Hasan dan temannya Abdul RahimHaitami, ditulisdalamsuasanakongkonganpenjajahanBelandadi Indonesia. Maka tidaklah mengherankan banyak dari buku-buku agama yang mengandung unsur-unsur Kebangkitanummat dilarang masuk ke Indonesia.

BelandamengkatagorikanTafsiral-Qur’anal-Karimsebagaisalah satu buku yang mendorong umat untuk bersatu dan

pemahaman tentang ajaran al-Qur’an kepada umat IslamIndonesia

MENGENALH.ZAINALARIFINABBASDANTAFSIRNYAZainal Arifin Abbas dilahirkan pada 23 Rabiul Awwal

1330 H, bersamaan dengan 12 Maret 1912 M di Kampunglalang, kec. Sunggal.KabupatenDeliSerdang, SumateraUtarabeliau wafat pada usia 65 tahun. tepatnya dibulan September1977, dan jenajahnya dikebumikan diperkuburan Islamjalan Sei Batu Gingging, Sumatera Utara.

Di masa kecilnya Zainal Ariffin Abbas mengawali pen-didikanresminyadisekolahMethodicBoySchooldiBinjai tahun1919. Namun hanya setahun saja beliau belajar disana.Kemudian beliau pindah ke Anglo Chinese School di Medantahun 1921-1924 M. di sekolah inilah beliau menamatkanpendidikannya sampai kelas empat.

Setelah itu, Zainal Arifin meneruskan pendidikannyadi sekolahyang lebihmenitikberatkantentang ilmukeislaman.Untuk itu beliau belajar di Madrasah Ibtidaiyah al-Khairiyahyang kemudian berubah nama menjadi Madrasah Ibtidaiyahal-Arabiyah(ArabicSchool)diBinjai,dari tahun1924-1930M.

Karena ketekunan dan kerajinannya. Zainal Arifin Abbasmenyelesaikan pendidikannya dengan sangat baik, bahkanbeliaudiangkatmenjadigurubantudisekolah itu sambil beliaumeneruskan pendidikan dikelas tujuh. DiQismul al-Aly, beliaumenimbah Ilmu dan pelajaran yang lebih mendalam danberkesempatan mendapatkan pendidikan langsung dari paraulama dan Masayikh.

Page 61: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN102 103

Kedua.Tafsiral-ManardanTafsiral-Qur’anal-Karim sama-sama berhentidi tengah jalandan belumlengkapmenafsirkan30 juz al-Qur’an. Pada Tafsir al-Manar, Muhammad Abduhmeninggal dunia sebelum menyelesaikan tafsir semua ayatdisurah An-Nisa, lalu dilanjutkan sendiri oleh Rasyid Ridhasampai surah yusuf ayat 120. Setelah itu penulisan tafsirini terhenti sejenaksebelumdilanjutkan lagiolehmuridRasyidRidha. M. Bahjat Baythar, dan Hasan al banna sampai surahar-Ra’du, tetapi mereka juga wafat juga belum menafsirkanal-Qur’an secara lengkap4

Ketiga, baik tafsir al-Mannar maupun Tafsir Al-Qur’anal-karim sama-sama diterbitkan terlebih dahulu di majalahsebelum diterbitkan dalam bentuk buku tafsir. Kalau Tafsiral-Mannar yang judul sebenarnya adalah Tafsir al-Qur’anal-Hakim diterbitkan terlebih dahulu di majallah al-Mannar,Kemudian baru dicetak dalam bentuk buku tafsir dan dikenaldengannamaTafsiral-Manar,nisbahkepadamajalahal-Manar.MakaTafsiral-Qur’anal-KarimmulaiditulispadaawalRamadhan1355 H di Binjai yang bertempat di Madrasah al-Islamiyahbersebelahan dengan Masjid Raya Binjai, diterbitkan sebulansekali sebanyak 20 halaman dimulai pada bulan April 1937dalam sebuah majalah Islam. Setelah terbit 12 edisi dantelah mencapai 240 halaman untuk kajian tafsir, penerbitanmajalah ini digandakan menjadi dua kali dalam satu bulan.Keadaan ini terus berjalan sampai tahun 1941.

Keempat,kedua-duatafsir ini jugasama-samaberpengaruh

dapat menimbulkan semangat patriotisme. Penjajah meng-khawatirkan rakyat akan menentang mereka kelak, makaruang peredaran kitab tafsir inipun dipersempit, khususnyasetelah kedatangan penasehat Hindia Belanda yangmengetahui seluk beluk agama Islam, Snock Hugronje.

Tahun 1941 merupakan tahun yang sulit bagi ketigapenulis tafsir ini karena timbulnya beraneka ragam perma-salahan, diantaranya kertas tidak masuk lagi ke Indonesiadari Barat khususnya, dari Amerika dan Norwegia. Padatahun inilah penjajah baru Indonesia Jepang, dan sebelumkedatangan telah meletus perang dunia kedua. Akibat dariperistiwa tersebut mesin-mesin cetak di Medan dipindahkankepedalaman karena dikhawatirkan akan dirampas pihakpenjajah.

PENGARUH TAFSIR AL-MANAR TERHADAP TAFSIRAL-QUR’ANAL-KARIM.

Ada banyak kesamaan yang ada antara tafsi al-Manarkarya M. Abduh dan Rasyid Ridha dengan Tafsir al-Qur’anal-Karim karya tiga serangkai. Pertama, kedua tafsir ini sama-sama ditulis oleh kombinasi antara guru dengan murid. KalauTafsir al-Manar, ditulis oleh Rasyid Ridha berdasarkan apayang dia dengar dari ceramah gurunya Muhammad Abduh,maka Tafsir al-Qur’an al-Karim juga ditulis dari Zanul ArifinAbbas beserta gurunya Abdul Halim Hasan dan temannyaAbdulRahimHaitami. Keduaduanyaboleh jadiditulis denganbahasa dan gaya tulis sang murid dengan persetujuan darisang guru.

4Abdul majid abdus Salam al-Muhtasib (1982), Ittijahat at Tafsirfi al-Ashar ar-Rahin, amman: maktabah an-Nahdah al-Islamiyyah,hal. 38

Page 62: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN104 105

Islam.Makakeputusanyangdiambilolehmusyawarahmerekayangdidasarkankepadaal-Qur’andansunnahitulahyangwajibditaati.6 Pendapat inimenyatukanduapendapatyangberbeda,baikyangyangmenafsirkannyadenganulamaataupundenganumara.

HampirtidakadapermasalahankecualiZainalArifinmeng-utarakanpendapatTafsirAl-Manaratasnya,baikdiamendukungpendapat ituatausekedarmengutarakanpendapatMuhammadAbduh.

KESIMPULANZainal Arifin Abbas merupakan seorang Ulama yang

ikhlas, wara’, dan zuhud, dan menjadi panutan di masanya.Banyak jasa yang telah disumbangkan beliau untuk agama,bangsa dan Negara

Tafsir al-Qur’an al-Karim yang dikarang beliau bersamaguru dan temannya merupakan salah satu karya tafsir terbaikyang pernah dilahirkan di Nusantara. Tafsir ini memberikansumbangsihbesar terhadapkebangkitan danumat IslamIslamdi masa penjajahan dan awal kemerdekaan

Tafsir ini banyak terpengaruh dengan pemikiran M.Abduh dan reformis Mesir lainnya yang banyak diabadikandalam Tqfsir al-Manar. Pengaruh ini terlihat jelas diri stylepenulisan tiga serangkai, dan semangat penulis kedua tafsirini dalam memberikan kesadaran umat akan pentingnya

besar masyarakat yang hidup di zamannya dalam membang-kitkankesadaranummatakanpentingnyakebangkitandengandasar berpegang teguh pada ajaran agama. Kalau Tafsir al-Manar berpengaruh cukup besar kepada semua kajian tafsirsetelahnya, baik di maupun di negara Islam lainnya, makaTafsir al-Qur’an al-Karim juga sangat berpengaruh dalammeningkatkan kesadaran ummat Islam di Nusantara secaraumum.

Zainal Arifin sangat terpengaruh dengan Tafsir al-Manardan Ulama-ulama reformis lainya. Buktinya pengarang Tafsiral-Qur’anal-Karim inipadaMuqaddimahtafsirnyamenyatakanbahwa Tafsir al-Manar dijadikan sebagai rujukan.5 BanyakpandanganSyeikhMuhammadAbduhdanSayyidMuhammadRasyid Ridha yang dimuat dalam tafsir ini.

Selain itu, dalam mengkaji beberapa permasalahan ter-kait penafsiran al-Qur’an, Zainal Arifin sering sekali menyan-darkan pendapat terkuat yang dipilihnya kepada pendapatMuhammad Abduh yang biasa disebut oleh para muridnyaal-Ustaz al-imam.

Sebagal contoh. ketika Zainal Arifin menafsirkan ayat59dariSurahanNisa terkaitketaatan terhadapulilAmri,beliaumengutippendapatMuhammadAbduhyang menafsirkannyaUlilAmridengan“ahlulhilliwaal-iqdhi”,yaitutermasukdidalam-nya segala fungsionaris, seperti wakil wakil dari pemerintah,hakim, Ulama, kepala tentara, kepala polisi, dan semua cendi-kiawan, dan orang tua. Semua golongan itu terdiri dari orang

5 H.A Halim hasan et al (1969).Tafsir al-Qur’an al-Karim ii, KualaLumpur: Penerbit Pustaka Antara. Hal. iv

6 Abdul Halim Hasan dkk (2006), Tafsir Al-Ahkam, Jakarta:Kencana Prenada Media, hal 284.a

Page 63: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN106 107

PERAN H. ZAINAL ARIFINABBAS DI FRONT MEDAN AREA

Beliau Mengajak Rakyat AcehMelancarkan “Perang Sabil”

(OLEH : DRS. H. MUHAMMAD TWH)

H. Zainal Arifin Abbas adalah ulama SumateraUtara yang sangat terkenal dengan pengabdian-nya kepada masyarakat juga dikenal dengan.

karya fulisnya dalam bidang keilmuan Islam. Tokoh ulamainibukanhanyadikenalolehmasyarakatumum,kaummuslimindanmuslimat, tetapi sangatdikenalolehparapejuangdiFrontMedan Area.

H. Zainal Arifin Abbas dan H. Halim Hasan adalah duapimpinn Hizbullah Sumatera Timur yang berkedudukandi Binjai membawahi pasukan Hizbullah yang bertempurdiFront BaratMedan Area. PasukanHizbullah ini jugadikenaldengannama“Pasukan Km20” yangbertempurhabis-habisanbersama pasukan lain. Baik Uztad H. Halim Hasan maupunurtad H. Zainal Arifin Abbas turut menyusun strategi dalammenghadapi serangan Belanda di Front Barat Medan Area.

kembali dan berpegang teguh kepada ajaran Islamdemimen-capai kemajuan.

Semoga Allah merahmati Zainul Arifin Abbas, dan mem-balas jasakebaikannyadiDuniadengansebaik-baiknyabalasandi akhirat.

107

Page 64: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN108 109

v Kehadiran Nica/Belanda diMedanArea, jelas mengancamkelangsungan hidup bangsa dan Negara RI yang diprok-lamirkan17Agustus1945danmembahayakanmasadepanagama Islam.

v Sudah waktunya kaum muslimin dari Aceh membantusaudara-saudaranyadiSumateraTimuruntukmelancarkan“perang pliat” dan “perang sabil” guna mengusir penjajahdan bumf Indonesia.

v Sumatera Timur membutuhkan senjata berat, meriam-meriam besar, kesatuan artileri yang mampu memblokirdan menghancurkan pasukan artileri Belunda yang me-miliki senjata-senjata modern dan pesawat terbang.

Surat ini mendapat tanggapan positif dan ulama AcehTengku Moehd Daud Beureueh dan membahas bersama paraulamalainnyadanmemutuskanuntukmemenuhipermintaanulama Sumatera Timur itu sebelum terlambat.

Keputusan para ulama Aceh itu kemudian disampaikankepada Panglima Divisi V/TRI Komandemen SumateraKolonel Husin Yusuf. Setelah dibahas dalam rapat staf DivisiV/TRl, segeradiperintahkanuntukmempersiapkandanmelak-sanakan pengiriman tenaga bantuan senjata dan pasukanrakyat bersenjata (Mujahiddin). Tanggal 25 Desember 1946Letnan Nukum. Sanany dan pasukannya. Zainal Arifin Abbasdan Detasmen Polisi Tentara Pimpinan Letnan Hasanuddin.

BulanNovember1946pasukanSekutuyangadadiMedansedang bersiap-siap untuk meninggalkan kota Medan dankekuasaannya akan diserahkan kepadaBelanda. Bukan hanyakekuasaan tetapiberbagaipersenjataan berat danringan akanditinggalkan untuk Belanda, dalam rangka memperluaskankekuasaannya di Sumatera Timur.

Tanggal 25November 1946Sekutu menyerahkan kekua-saannya kepada perwira Belanda Kolonel J. P. Scholten yangakanmemegangkendalimenggantikanSekutudiKotaMedan.

KejadianinidinilaiolehpemimpinperjuangandiSumateraTimur sebagai isyarat yang sangat berbahaya bagi RepublikIndonesia. Karena itu perlu segera dilakukan penangkalandi seluruh lini perjuangan. Salah satu initatif yang bernilaisejarah, adalah melakukan pendekatan dengan ulama

MINTA BANTUAN SENJATA BERAT DARIACEHH. Abdul Halim. Hasan (Ayahanda H. Amru Daulay, SH)

dan H. Zainal Arifin Abbas (Ayah Mertua Uztad H. NurhadiSayuti) bersepakat untuk melakukan pendekatan kepadatokoh ulama krismatik Aceh Tengku Daud Beureueh. Melaluibeliaudimintabantuansenjataberatyangdimilikiolehkesatuanbersenjatayangada diAceh.Keduaulamainibersepakatmenulissuratkepada ulamaAcehTengku MuhammadDaudBeureuehyang jugs Ketiia Umum PUSA (Persatuan Ulama SeluruhAceh) yang berkedudukan di Kutaraja (Banda Aceh).

Surat yang ditulis itu diantar sendiri oleh kedua ulamaitu kepada Tengku Daud Beureueh. Surat tersebut berbunyisebagai berikut;

Page 65: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN110 111

DENTUMAN PERTAMA MERIAMREPUBLIK 9 JANUARI 1947

Setelah bantuan pasukan dan senjata berat tiba di Binjai,maka untuk memadukan seluruh kekuatan pada tanggal27 Desember 1946 diadakan pertemuan yang, dipimpin olehH.Halim Hasan dan H. Zainal Arifin Abbas. Dalam pertemuanitudibahasberbagaimasalahyangberhubungandenganoperasidan gerakan militer, mulai masalah perbekalan, pengang-kutan dan penempatan pasukan/ penyerbuan serta masalahpengamanan.

Penempatan pasukan di Front Barat Medan Area diatursebagai berikut:

1. Pasukan Hizbullah Kilometer 20 bertu gas di daerah SeiSikambing mulai dan rel kereta api sampai ke jalan besarMedan-Binjai dan Kampung Lalang.

2. Batalyon IX bertugas di sayap kanan Sei Sikambing

3. DetasemenPolisiMiliterbertanggungjawabataskeamanandan ketertiban umum dan menjaga disiplin pasukan.

4. Pasukan Meriam bertugas melindungi pasukan Infantridari seranganmusuh, sekaligusmendobrakdanmengacaudaerah pertahanan lawan.

Posisi meriam diatur sebagai berikut:

a. Meriam kaliber 25PR ditempatkan disekitar Simpang TigaKp. Lalang.

b. Meriam kaliber I8PR ditempatkan sekitar 200 meter danjalan besar dekat jembatan Kampung Lalang.

c. Meriamkaliber13PRsiangharidiSunggalsedangkanmalamhan di km 7 Medan - Binjai.

d. Meriam Pompom berlaras dua ditempatkan 150 meterdan meriam 18 PR dihubungi dengan parit perlindungan

Disamping meriam pompom berlaras dua milik PasukanMeriamNukumSanany, jugaadamaniammenangkis seranganudara dari batalion IX yang ditempatkan di’ daerah km 7,sekitar 200 meter disebelah kanan kubu pertahanan malammeriam 13 PR.

Kedudukan-kedudukan meriam kita itu selalu diserangolehpesawatmustangBelanda,karenaituditempatkanditempattersembunyi. Meriam kita di Front Barat Medan Area ada 8pucuk,4pucukmeriambiasa dan4pucukpenangkis seranganudara.

Serangan meriam kita dilancarkan terhadap kedudukanBelanda dimalam hari, karena malam hari tidak ada mustangBelanda yang mengudara menyerang kedudukan meriamkita. Secara pasti dapat dikatakan dentuman pertama meriamRepubilk terjadi tanggal 9 januari 1947. Serangan meriamkita dibalas dengan serangan meriam Belanda dan terjadi“duel” Artileri yang cukup seru malam itu.

Seperti sama kita ketahui tanggal 21 juli 1947 Belandamelancarkan agresinya yang pertama, sasaran pertamaadalah Binjai. Kota ini dihujani dengan bom dan seranganmetraliurpesawatmustang.Tigapesawatpembommenjatuhkanbom terhadap objek-objek militer atau kedudukan RIMA(Resimen Istimewa Medan Area), di Binjai. Pasukan InfantriBelandabergerakdariMarylan,keBuluCinauntukmengepungpasukankitadi jalanMedanBinjaisetelahBinjaiberhasildirebut.

Page 66: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN112 113

Pasukan kita sambil bertempur menahan gerak pasukanBelanda juga ternsmembawa mundur beberapasenjata berat,ada juga meriamyang tidak sempatdibawamundur ditinggal-kan,tetapiperalatanpentingyaitu“baji tutup”dibuangsehinggameriam itu tidak bisa digunakan oleh Belanda. Pasukankita mengundurkan diri ke Stabat, kemudian Tanjung Puradan memperkuat kubu pertahanan di Gebangyang kemudianmenjadi Garis Demokrasi.

H. Zainal Arifin Abbas dan H. Halim Hasan pasangan ulamapejuang pimpinan pasukan Hizbullah Sumatera Timurberkedudukan di Binjai. Pasukan Hizbullah yang beradadibawah pimpinan beliau dikenal dengan pasukan Km 20.kedua ulama ini yang meminta bantuan senjata berat dariAceh, sesudah itu pasukan dari Aceh mengalir ke front MedanArea.

Meriam-meriam Republik tiba di Front Barat Medan Area,dariAceh, tanggal9Januari1947,duelartileripertamadenganBelanda.

Page 67: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN114 115

SEDIKIT TENTANG ALLAHUYARHAM H. ZAINAL ARTFINABBAS YANG SAYA KETAHUI

OLEH: H. ZAINUDDIN TANDJUNA

Pada tahun 1958 saya mulai berkuliah di FakultasHukum UISU. Sambil berkuliah saya bekerja diSekretariat Fakultas Hukum yang Dekannya

ketika itu Prof. Mr. T. Dzulkarnain.

UISU yang Yavasannya didirikan pads tahun 1951adalah Universitas yang tertua di luar pulau Jawa. Sejakdidirikan clan sampai beberapa tahun kemudian, UISU men-jadi tempat dan pusat kegiatan berbagai hal. Oleh karena itudi UISU ketika itu selalu berkumpul para pemuka dan tokohmasyarakat Sumatera Utara, bahkan pemuka-pemuka levelnasional. Dr. Mahmud Svaltut Syaikhul Azhar/Rektor Uni-versitas Al-Azhar Kairo yang terkenal itu, pads tahun 1960pernah datang ke UISU, dan UISU menganugerahkan gelarDoctor Kehormatan kepada beliau. Selain itu UISU telahjugs menganugerahkan gelar Doctor Kehormatan kepadaJenderal A. Haris Nasution (tahun 1962), H. M. N. M. Hasyim

Ning (tahun 1963), dan Datuk Muhammad Asri Bin HajiMuda seorang Menteri oari Malaysia (tahun 1976).

Dengan keadaan UISU yang semacam itu saya sangatberuntung clapat bertemu dari dekat dengan tokoh-tokohmasyarakat, yang ketika saya masih di kampung dan belumdi UISU mereka hanya saya kenal dari jauh melalui mediapers. Alhamdulillah, sayapun dapat bertemu dengan paraulama dan tokoh seperti H. M. Arsyad Thalib Lubis, H. AbdulHalim Hasan, H. M. Bustami Ibrahim, H. Adnan Lubis yangkonon pernah menuntut ilmu di Lucknow India, H. MahmudAbu Bakar, H. Jamaluddin, H. M. Ghazali Hasan, H. AbuBakar Yakub, H. Azra’i Abdurrauf Syaikhul Qur’an yang ter-kenal itu dan H. Zainal Arifin Abbas. Dan sebenarnva masihbanyak yang lain. Sebagian mereka adalah Dosen di UISU.Saat ini semua mereka yang saya sebut sudah meninggalkankits semua. Allahummaghfir lahum, warhamhum, wa’afihiwakfu’anhum.

Prof.Dr.H.M.HasballahThaib,MAberencanaakanmenulisbuku tentang Almarhum. H. Zainal Arifin Abbas yang semasahayatnya adalah Dosen UISU. Beliau pernah sebagai. DekanFakultas Syariah UISU tahun 1962 dan Wakil Rektor UISUtahun 1970-1971. HasballahThaib diminta menulis apa yangsaya ketahui tentang Almarhum H ZAinAl Arifin Abbas.

AlmarhumH. Zainal Arifin Abbas, lahir di Desa KampungLalang, Deli Hilir, pads tancicial 12 Maret 1912 dan wafatpads tahun 1979. Dari seiarah beliau yang saya baca, beliauseorang yang rajin dan tekun menuntut ilmu. Sejarah beliaumenuntut ilmu dimulai di Kota Binjai kemudian berlanjutke Kota Medan.

114

Page 68: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN116 117

Padatahun1937sampai tahun1942beliaubersama-samadengan H. A. Halim Hasan dan A. Rahim Haitami menulis“TafsirAl-QuranulKarim”.SampaibulanMaret1942penulisanTafsir Al-Qur’anul Karim tersebut barn selesai enam setengahjuz.

Pada tahun 1938 (ketika berusia lebih kurang 26 tahun)beliaumenterjemahkanbuku“TarichTasyri’ Islam”(TheHistoryofTheIslamistisJurisprodence)yangclikarangolehM.ChudlaryBey, diterbitkan oleh Toko Buku M. Ali Bin Muhammad AlRawi, Penang, Malaysia.

Apa yang saya kemukakan ini belum menceritakanseluruhnya tentang prestasi Almarhum sebagai penulis,pengarang clan seorang ilmuwan. Selain pernah sebagaiDosen,DekanFakultasSyariahdanWakilRektordiUISUbeliaupernah jugamenjadiGuru BesarLuar BiasadiFakultasSyariahIAIN Sumatera Utara.

Agak banyak yang dapat diceritakan tentang Almarhum,karena beliau adalah seorang penulis, pengarang, ilmuwan,birokrat, pejuang kemerdekaan clan politisi.

DalamsejarahhidupAlmarhumtidakkita temukanbahwabeliau pernah mengikuti pendidikan kemiliteran. Akantetapi, dalam kisah perang kemerdekaan Republik Indonesiadapat kita temukan berita tentang kepiawaian beliau me-mimpin beberapa pertenipuran. Di kancah perang kemer-dekaan “Medan Area” Almarhum adalah pimpinan PasukanHizbullah di Front Medan Barat. Ketika itu di Medan Utaraada PakBejo,diMedanTimur ada ManafLubis, LibertyMalau,Yakub Lubis, Sakti Lubis clan Lahiradja Munthe.

Jalan Belawan –Medan pada masa perang kemerdekaan

Pada tahun 1919, beliau sekolah di Methodis Boy SchoolBinjai. Setahun kemudian pindah ke Anglo Chinese Schooldi Medan.

Pada tahun 1924 (berusia 12 tahun) beliau baru mulaibelajar agama sekaligus di dua Madrasah. Pagi hari di ArabicSchooldiBinjai, petangdan malamdi Madrasah IslamBandarSenembah. Selama 4 tahun beliau menyelesaikan tingkatIbtidaiyah. 4 tahun berikutnya beliau berguru kepada paraulama di Binjai/Langkat seperti H. A. Halim Hasan (Ayahdari Amru Daulay, SH terakhir mantan Bupati Madina), H.A. Karim Tamim, Mufti Kerajaan Langkat dan berguru tafsirkepada H. M. Noor Ismail, Kadhi Langkat Hulu saat itu.

Mulai tahun 1931 selama lebih kurang 5 tahun, beliaumengambilPelajaranHalaqahpadaTuanSyeikhHasanMaksumseorang ulama terkenal dariKesultanan Deli. Konon kabarnyaTuan Syeikh Hasan Maksum adalah juga guru dari Allahuyarham H. M. Arsyad Thalib Lubis.

Kegemarandanketekunanbeliaumenuntutilmu,membuatbeliau dalam usia relatif muda telah mulai menampilkan ke-mampuan menulis dan mengarang. Pada tahun 1932 (padausia lebih kurang 20 tahun), beliau telah banyak menulisdiSuratkabardanmajalahseperti:SinarDeliMedan,PedomanMasyarakatMedan,Media IslamMedan,DewanIslamMedan,Aliran Islam Bandung, dan Pedoman Islam Medan.

Padatahun1936(padausiabeliau lebihkurang24tahun),beliau menulis buku “Tarich Nabi Muhammad S. A. W.”yang terdiri dari 12 jilid. Yang sempat dicetak 9 jilid. Naskahdari 3 jilid yang belum sempat dicetak musnah terbakar diPercetakan Syarikat Tapanuli Medan.

Page 69: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN118 119

Marni Binti Umar di Kampung Lalang, Sunggal. Almarhumdan Almarhumah dikaruniai Allah 11 orang putra dan putri.Putra beliau yang kesepuluh Asaad, M.Si. saat ini adalahRektor Universitas Islam Sumatera Utara untuk masa bhakti2011 – 2015.

Saya mengenal Almarhum adalah seorang yang hidupkesehariannya sangat sederhana. Sebagaimana biasanyakebanyakan para ulama pads zamannya. Saya jarang sekalimelihat beliau memakai pantalon. Beliau selalu memakaisarung kain pelekat.

Sebagai generasi penerus, kita adalah penikmat darihasilperjuanganparapejuangdansesepuhkita.Seyogianyalahkita menjadi orang yang senantiasa bersyukur kepada Allah,pandai berterima kasih, serta slap menjadikan para pejuangsebagai surf tauladan dan panutan dalam kehidupan kita.

Ya Rabbi, kami memohon Engkau datangkan kepadakami, silih berganti hamba-hambaMu yang pantas menjaditeladan bagi kami.

Medan, 29 April 2011

H. Zainuddin Tandjung

adalah lintas konvoy Tentara Belanda mengangkut alat-alat perang dari Pelabuhan Belawan ke Medan. Di lokasilintas Belawan – Medan ini Pasukan Hizbullah dibawahpimpinan Almarhum bersama pasukan lain selalu meng-hadang konvoy Tentara Belanda. Lintas Belawan – Medanitu bagi Tentara Belanda sangat angker sehingga TentaraBelanda menyebutnya sebagai “Jalan/Lintasan Maut”.Selain sebagai pimpinan Pasukan Hizbullah di Front BaratMedan Area pada tahun 1948 Almarhum diberi kepercayaanmenjabat Kepala Bahagian Pimpinan Keagamaan pads StafDivisi X T. N. I. Sumatera, dengan pangkat Mayor. Suratpenetapannya ditandatangani oleh Jenderal Mayor Tgk.Mohd. Daud Bereuehsebagai Gubernur Militer Aceh, Langkatdan Tanah Karo/Komandan Divisi X T. N. I. Sumatera.Almarhum pernah juga menjabat sebagai KoordinatorHizbullah/Sabilillah Sumatera Timur dengan LasykarMujahiddin Daerah Aceh. Atas keikutsertaan beliau dalamperang kemerdekaan Republik Indonesia, Menteri UrusanVeteranRIpads tahun1962menetapkanbeliausebagaiVeteranPejuang Kemerdekaan RI.

Sebagaihasildari Pemilu tahun1977sayadanAlmarhumterpilih menjadi Anggota DPRD Sumatera Utara. Almarhumdari Fraksi PPP dan saya dari Fraksi Karya Pembangunan.Selain itu Almarhum dan saya berada pads Komisi yang samadi DPRD Sumatera Utara yaitu Komisi D (Komisi Pendidikandan Agama). Pada tahun 1977 itu juga AlmarhummerangkapsebagaisalahseorangAnggotaMPR-RIUtusanDaerahSumateraUtara.

Pada tanggal 2 Rabbi’ul Akhir 1356 bertepatan dengantanggal12Juni1937AlmarhummenikahdenganAlmarhumah

Page 70: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN120 121

sangat pelandankalausholat tergolong lama, sehingga Beliautakut kalau-kalau makmumnya tidak sanggup mengikuti-nya. Pada satu peristiwa Beliau menjadi imam sholat IdulFithri di mesjid Nurul Muslimin itu, Beliau tidak membacasurat al A’la dan al Ghasyiah, seperti kebiasaan-kebiasaansebelumnya yang Beliau baca adalah surat Qaf dan al Qomar,selesai sholat kebanyakan makmum sating berpandan g-pandangan.

Amal ibadah dan perilaku serta hidup kesehariannyacendrung sangat zuhud. Beliau adalah orang yang selalumementingkan kesalehan aural dan keluhuran moral, tidakmencari popularitas dan Beliau pantas disebut Shufi. Beliaugemar berjalan kaki dan bersepeda palang dengan memakaikopiah hitam, berbuju dalam putih, berjas hitam dan selalumengenakankainsarongpelekat.SayakerapkalimenyaksikanBeliauberziarahkekuburanSeiBatuGinggingtetapmembukadan menenteng sepatu atau sandalnya.

Akhirnya saya ingin membagi nasehat Beliau kepadakita semua yang menurut says sangat-sangat berharga,ketika itu kami befKua-ipull dengan Beliau di rumah aimUstadzH.M.NurhadiSayuthiNoorsalahseorangmenantunya.ketika itu Beliau berkata,” Kalian kalau berdakwah janganterlalu banyak berpidato, manfaatnya tidak banyak, padahari itu mereka mendengar dan beberapa kemudian akanlupa. Tetapi saya berharap kalian harus banyak menuliswalaupun sedikit, tulisan kita masih dibaca”, begitulah yangdikatakan, Beliau dengan suara pelan pelan. SubhanallahWallahu Akbar.

H.ZAINAL ARIFIN ABBASADALAH ULAMA MURSYID

DAN ZULFLUD

OLEH: DRS. H. CHAIRUMAN ARSYAAD M.HUM

Saya mengetahui Ulama alm H.Zainall ArifinAbbas, ketika saya masih remaja, yang seringterlibat dalam kegiatan-kegiatan di mesjid Nurul

Muslimin JI Syeilendra Medan Baru yang nadzirnya adalahAl-Ustadz aim H.M.Sayuthi Noor, yang kebetulan adalahbesannya.

Alm H.Zainal Arifin Abbas dimata saya adalah seorangUlama, Mursyid yang profesinya membimbing umat menujujalan yang diridhoi Allah swt. Beliau tidak mengenal duniapanggung apalagi dunia shoot;ng, kamera maupun rekaman.Jika Beliau tidak mengarang buku sejarah Nabi Muhammadsaw, nyaris Beliau tak dikenal orang, tetapi kenyataannyaBeliau sangat dekat dengan umat yang dibimbingnya.

BerulangkalialmH.M.SayuthiNoormengajakagarBeliaumau menjadi imam sholat jumat, Beliau lebih mau memilihsebagai makmum saja. Beliau selalu beralasan suaranya

120

Page 71: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN122 123

Hal itu sekitar tahun 70 an (tujuhpuluhan). Beliau mem-berikan kuliah pada fakultas syariah UISU. Dalam matapelajaran: Sejarah Kebudayaan Islam.

Mahasiswamahasiswadansayapribadimenikutikuliahnyaitu dengfan segala suka dan senang hati, karena ustadz ituadalah orang bersifat lemah lembut, tidak pemarah dan tidakpunya sifat kekerasan, bahkan punya sifat kerendahan hati.

Semasa saya menjabat pembantu dekan II syariah UISU.Saya berulang kali datang kerumah ustadz dekan itu dijalansei putih untuk memberi tahukan kegiatan-kegiatan yangtelah dilaksanakan fakultas syariah UISU. Dan juga untukkepentingan fakultas syariah tersebut.

Saya sabagai tamu, beliau menerima saya dengankerendahan hati. Sebagai catatan penting buat saya adalahseorang mahasiswa fakultas syariah UISU, mengjukan sayaustadz dekan dan saya dipanggil oleh dekan itu. Pengaduan-nya (nama tanpa disebut) mahasiswa tersebut mengatakankepada Ustadz, bahwa ia mengikuti ujian meja hijau untukmemperoleh titel sarjana. Tetapi dia tidak lulus

Kata dekan saya tidak lulus lantaran saya ada menga-takan bahwa dia anggota dari salah satu organisasi islam(tanpa disebut namanya) dikota ini.

Saya jawab apa yang dikatakannya kepada ustadz itutidak benar, itu adalah fitnah dan dusta.

Seluruh organisai-organisasi islam, kelompok-kelompokpribadi islam ada, dan diterima fakultas syariah UISU. Lagipula saya hanya sebagai pelaksana ujian, tidak menguji,yang menguji adalah Drs. Adnan Idris SH, dan dosen-dosen

H. ZAINAL ARIFIN ABBASYANG SAYA KENAL

DRS. SAID LUKMAN AL HINDUANFak. Agama Islam UISU

Al ustadz H. Zainal Arifin Abbas. Beliau seorangyang bersifat lemah, lembut, tidak pemarah, tidakmempunyai sifat kekerasan.

Beliau al Ustadz tersebut adalah pengarang tafsir AlQur’an, dengan berbahasa Indonesia dan juga anggota IKAPI.Saya telah pernah kekantor percetakannya di Medan Baru.

Beliau pernah diangkat oleh dewan pimpinan yayasanUISU waktu itu ketuanya adalah H. Bahrum jamil SH dansekretarisnya adalah H. Adnan Benawair, Sh, sebagai pejabatRektor UISU. Tetapi tidak lama kemudian Dewan PimpinanYayasan tersebut mengangkat beliau, sebagai Dekan fakultasSyariat UISU, bersama pembantu Dekan lainnya, yaitu:

- H. Mahmud aziz Siregar, MA Wakil Dekan- Drs. Adnan Idris SH, Pembantu Dekan I- Syaid Lukman Al Hinduan, Pembantu Dekan II- T.H.Amir Husain Sardani LML, Pembantu Dekan III

122

Page 72: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN124 125

Jazan Hasan dan ditempatkanya pada tempat yang baik disisinya Amin ya Rabbal Alamin Ya Ghapurrahim ya MujibasSailin.

Penulis

Drs. Said Lukman Al HinduanFak. Agama Islam UISU

lainnya. Tentang perkuliah baik ujian tidak ada pilih kasih,hanya dengan peraturan fakultas syariah UISU yang ada,dilaksanakan

—— Oh.... begitu kata Ustadz dekan, ya... kata saya

Kemudian ada seorang lagi mahsiswa fakultas syariahUISU mengikuti Meja Hijau. Untuk memperoleh titel Sarjana,juga tidak lulus. Mahasiswa ini tidak mengadu kepada UstadzDekan, tetapi mendobrak saya, (tanpa disebut namanya).Mengapa anaknya itu tidak lulus? Saya katakan juga kepadaayahnya itu seperti perkataan saya diatas.

Tetapisetelahrekan-rekannyamembujukuntukmengambilujian ulangan, maka dia menyetujuinya dan ujian ulangankembali dan dia lulus.

Dari dua peristiwa ini saya menarik perhatian bahwacalon pemimpin itu bilamana, hal-hal yang negative yangmenimpa dirinya. Dia hendaklah menghadapinya denganpenuh kesadaran dan hati yang tabah, kemungkinan ituadalah cobaan, mudah-mudahan Allah menolongnya dansampai kepada maksdu cita-cita baiknya.

Penguji saya dalam meja hijau untuk memperoleh titelsarjana syariah UISU adalah H. Zainal Arifin Abbas besertadosen-dosen lainya, dan saya dinyatakan ulus. Saya lulussarjana itu tanggal 2 Oktober 1970.

Sekarang Allah Yarham Al-Ustadz H. Zainal Arifin Abbastelah tiada, berpulang keramatullah dan meninggalkankita. Namun demikian seluruh amaliayahnya yang solihahsemasa hidupnya menjadipanutanbagikitayangditinggalan,dan mudah-mudahan dapat diterima allah dan diberikannya

Page 73: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN126 127

umat, yaitu “TAFSIR AL-QUR’ANUL KARIM”, yang setia jillid+ 487 halaman, almarhum menyusun kitab tafsir Al-QuranulKarim tersebut, bersama almarhum Almukarram H.A.Halim Hasan dan Almarhum Almukarram AbdurrahmanHaitami.

Almarhum al-Mukarram H. Zainal Arifin Abbas, mem-persembahkan satu karya tulisan besar yang berjudul: “PERIKEHIDUPAN RASULLULAH SAW”, yang sangat bermutu.Berkatkarya-karyaalmarhuminilahbeliaudikenal tidakhanyadisumatera utara saja tetapi dia di kenal di Indonesia.

Almarhum al-Mukarram H. Zainal Arifin Abbas ulamabesar yang istiqamah (teguh pendirian), dalam situasi apaundalam menegakkan kebenaran Agama Islam ditengahmasyarakat Islam, demikian pula dalam berpatai, ulamayang seperti Almarhum al-Mukarram H. Zainal Arifin Abbassekarang sudah langkah.

Almarhum al-MukarramH. Zainal Arifin Abbas berbesandengan orang tua saya almarhum ala mukarram K.H.M.Sayuti Noor, karena Alm K.H.M.Murhadi Sayuti mengambilHj. Butsainah Za’abbas (putri) Almarhum al-Mukarram H.Zainal Arifin Abbas.

Inilah yang bisa saya sampaikan, lebih dan kurang sayamohon maaf.

Drs. H. M. Anwar Sayuthi

AL- MUKARRAMH. ZAINAL ARIFIN ABBAS

YANG SAYA KENAL

DRS. H. M. ANWAR SAYUTHI

Almarhum al-Mukarram H. Zainal Arifin Abbasadalah ulama besar, dan Alm adalah gudang ilmukhususnya dibidang agama Islam, sesuai dengan

prediket keulamaan beliau. Saya secara langsung pernahmelihat kitab-kitab besar yang dimiliki almarhum disusundisuatu ruangan khusus yang berisikan kitab-kitab tafsiryang cukup banyak berbahasa arab, dan kitab kitab hadisyang luar biasa, dan banyak lagi kitab-kitab yang bermutudiruangan tersebut yang tidak dapat dihitung beberapa nilaiharganya. Almarhum almukarram waktu itu tinggal dijalanSei Putih No. 25 Medan.

Almarhum al-Mukarram H. Zainal Arifin Abbas adalahtempat orang bertanya tentang permasalahn Agama Islam,dan Orang yang rendah hati, hidup dalam kesederhanaan.

Almarhum al-Mukarram H. Zainal Arifin Abbas telahmembuat karya yang besar, yang memberi manfaat kepada

126

Page 74: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN128 129

bahwa beliau seorang ulama yang mendapat penghormatandari seluruh tentara Islamyangmengawal Tgk DaudBeureuh.

Lama setelah terjadi perdamaian antara pemerintahSoekarno dengan DI TII aceh Baru saya bertemu kembalidengan beliau di Masjid al Jihad jln Abdullah Lubis Medan.

Saya banyak mendengar dari masyarakat Aceh yangberdomisili di Medan bahwa alm. H. Zainal Arifin Abbas lahyang memprekarsai berdirinya masjid al-Jihad dan menjualsebagaian tanah yang dihibahkan ke masjid untuk orangAceh dan dari dana itulah beliau membangun masjid yangmegah sekarang ini. Diantara orang aceh yang dekat denganbeliau adalah Kolonel H. Hasballah Haji yang menggantikanalm. Menjadi nazir Masjid setelah mualim Zainal wafat.

Teman teman saya di medan mengatakan jarang Ulamayang memiliki banyak profesi seperti beliau. Alm. H. ZainalArifin Abbas adalah seorang ulama, tokoh politik, akademisi,pejuangkemerdakaan,pemberontakdanpengusahapercetakan.

Kami heran bagaimana almarhum mendidik anak-anaknya selama beliau di dalam hutan, ada anaknya menjadiguru dan ada anaknya yang menjadi staf pengajar di Univer-sitas. Kalau bukan allah yang memberikan hidayah takkanmungkin anak-anaknya bisa berhasil karena ayahnya sibukmemegang senjata di hutan. Saya tidak tau ada yang tidakmampumewarisi segalanya.

Kehidupan beliau tidak asing bagimasyarakat Aceh yangmenetapdimedan.Salahseorangputranyamenikahdengan putriAceh Tengah/Takengon.

TerdapatperbedaanprinsibantraraDITIIdengangerakan

H. ZAINAL ARIFIN ABBASYANG KAMI KENAL

OLEH: SALAH SEORANG ANAK MUDA YANG IKUTDARUL ISLAM ACEH DI HUTAN

Payah mencari alasan kenapa alm. H. Zainal ArifinAbbas mau bergabung dalam Darul Islam Aceh,padahal dia bukan etnis aceh. Kalau kita tanyak

kepada yang bersangkutan, dan dia suka senyum dan men-jawab Politik NasakomSoekarno yang menyebabkan MuallimZainal harus Hijrah kehutan belantara bersama Alm. TgkMuhammad Daud Beureuh sekitar tahun 1954.

Alm. H.ZainalArifinAbbas tahanhidupmenderitadalamhutan bersama Muhajirin semata mata jihad karena Allah.Kecerdasan hatinya seimbang dengan kecerdasan otaknya.Walaupun jabatannya wali Negara Darul islam Aceh, namunmenderitanya cukup berat tidak seimbang dengan nikmatjabatannya.

Saya hanya tiga bulan bersama beliau setelah itu sayadipindahkankekompilainya didaerahTakengonAcehTengah.

Kendatipuntigabulanbersamanyanamunsayamenyakini

128

Page 75: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN130 131

AL – USTADZ H. ZAINALARIFIN ABBAS

YANG SAYA KENAL

OLEH: H. FADHLULAH SUHAIMI

KENAL PERTAMASEJAKKECIL DARI BUKU PRIHIDUPMUHAMMAD SAW.

Kebiasaan kami pelajar madrasah dikampung, kotakecil kuala Tungkal, selesai shalat maghrib men-jelang Isya, kami secara beramai-ramai pergi toko

buku Pustaka Aneka Jalan Andalas simpang melati melihatbuku-buku walaupun tidak membelinya. Ini merupakan wiridkami pelajar Madrasah Hidayatul Islamiyah.

Pada suatu malam saya ditunjukkan oleh teman kelassebuahbuku yang sangat bagus dan tebal dan saya bertanyabuku apa? Dijawab: Peri Muhammad SAW, saya bertanyalagi : siapa pengarangnya? H. Zainal Arifin Abbas sambilmenunjukkan buku yang ada dilemari kaca. Kami kagumsungguh hebat pengarannya, dan belum ada buku sejarahtentang Muhammad Rasulullah setebal dan sebaik ituwaktu itu di Indonesia dan mungkin juga sampai sekarang.

Dalam kekaguman saya itu dalam hati saya berbicara,kapan saya bias memiliki buku tersebut dan dapat pula

Aceh Merdeka. Darul Islam Aceh lahir atas dasar perjuanganagamaIslamsedangkanGerakan AcehMerdeka hanya kepen-tingan Etnis. Darul Islam di gerakan oleh para Ulama acehsedangkan gerakan Aceh Merdeka di motori oleh Hasan Tiroyang tidak begitu dekat dengan agama Darul Islam untukmenuju pelaksanaan syariat Islam sedang gerakan Aceh Mer-deka untuk mendapatkan kekuasaan dan harta material.

Sebenarnya kendatipun orang Aceh sudah2 X berperanguntuk mendapatkan kemerdekaan hasilnya tak ada artinyadibanding banyakkya yang sudah meninggal. Orang Acehbelummerdekadarikebodohan,kemiskinan,keterbelakangandan penderitaan.

Saya berharap banyak generasi aceh yang akan datangharus banyak meniru gaya hidup Muallimin Zainal Arifin.BanyakputraputriAcehyangpernahkuliahdiFakultasSyariahUISU yang pernah mendapatkan ilmu dari muallimin Zainalarifin.

Sekiranyasayamasihmudawaktukembalinyadarihutandan memiliki ijazah SLTA dan memiliki dana saya kepinginbelajar di UISU waktu ustazd Zainal Arifin Abbas menjadidekan.

Ilmu Ustazd Zaina ArifinAbbas hanya saya dapatkan daribukubeliautafsiral-QuranulKarimdanperihidupanMuhammad.Sayangnya ke dua buku tersebut tidak dicetak lagi. Saya ber-harap UISU tempat Muallimin Zainal mengabdi mau men-cetak kembali kedua buku tersebut dan dapat mengabdikannama almarhum disalah satu bangunan monumental UISU.

131

Page 76: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN132 133

H. Zainal ARifin Abbas yangsama berjuang di Hutan bersamaAbu Daud Berueh.

Saya kenal nama, tapi belum kenal orangnya. KetikabapakMoh.Nasir datang berkunjung ke UISU sekembalinyadari Aceh/ Langsa dan memberikan ceramah panjang lebartentang “Bahaya Narkotika terhadap GenerasiBangsa”. Disaatpak Natsir datang saya menyambut beliau didepan lalu sayabawa keruang Fakultas Hukum dan langsung berceramahtanpa ada kata sambutan.

Kira-kira 10 menit berjalan tiba-tiba datang seseorangberbadan tinggi dengan jas hitam, kain sarung hijau tuakulit kehitam-kehitaman, lalu saya ambil kursi saya letakdidepan pintu, karena didalam keluar saya diberitahu olehteman dari Malaysia namanya Abdurrahman bahwa beliauadalah Ustadz H. Zainal Arifin abbas Dekan Fakultas SyariahUISU.

KEPRIBADIANNYASetelah saya mengenal sebagai mahasiswa dan sebagai

pegawai saya selalu mengantar beliau ketika pulang dariFakultas smapai keseberang jalan Sisingamangaraja danmenyetop mobil atau bimo atau yang mana saja kata beliaudan tidak memilih-milih yang bagus, dari sini saya melihatbeliau sampai kemaqam ridha melibihi maqam shabar,sebab kalau maqam shabar,jika seluruh pilih antaran yangbaik dan buruk maka iamasih memilih yang baik, sedangmaqam ridha tidak memberikan pilihan hanya menerimaapa yang diberi.

berjumpa dengan penulisnya. Bisikan hati diijabah oleh AllahSWT. Inilah perkenalan pertama lewat buku peri HidupMuhammad SAW. Dan sampai sekarang masih tergambardalam memori ingatan saya ketika ditoko buku, dan carateman kakak kelas menunjukkan buku tersebut H.ZainalArifin Abbas.

Saya berharap buku PRi Hidup Muhammad ini perludicetak ulang di UISU dan saya yakin pasti banyak orangberminat. Inilah ilmu yang bermanfaat yang akan terusmengalir pahalanya kepad sipenulis manusia itu dua macam:mati dalam kehidupan, dan hidup dalam kematian.

KENAL KEDUA JUMPA DI UISUSejak kecil saya juga sudah kenal UISU yang dahulunya

dikenal dengannama PTII (Perguruan Tinggi IslamIndonesia)dari majalah ALHIKMAH partai Masyumi, ditambah denganmembaca buku OPERASI JIWA kumpul pidato/ceramahbapak Mohd. Natsir dikumpul oleh ustadz H. Gazali Hasanketua pron Muballigh Islam, sekretaris Muktamar Ulamase IndonesiadiMedan1953yangketuanyaBuyaDaudBeruehdimanaorang tuasaya salahseoranutusan dari Jambibersamasyekh Omar B. Fadhal.

Pada tuhun 1972 saya masuk Fakultas Syariah UISUdanpadawaktu ituUstadzH.ZainalArifinAbbasadalahDekan.Sebelum saya masuk UISU dan pada waktu itu Ustadz H.Zainal Arifin Abbas adalah Dekan. Sebelum saya masuk UISUsaya belajar di Acah Pesantren Dayah Tengku Chik pante KuluDarussalamdan berguru dengan ustadz-Ustadz teman ustadz

Page 77: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN134 135

Masya Allah tidak ada kecurigaan sedikitpun kepadasaya dan kepada pak Said Lukman. Coba kalau yang lainbarangkali saya sudah kena sambal merica. Beliau tidakhanya padai menulis buku Pri Muhammad saw. Tapi meng-hayati dan meneladani kepribadian tokoh yang beliau tulisyaitu Muhammad Rasulullah saw. LAQAD KANA LAKUMFI RASULILLAH USWATU HASANAH.

Dalam memberikan kuliah beliau tidak pernah marah,beliau memang seorang pendidik tidak membedakan satusama lainnya, baik laki – laki atau perempuan, yang pintardan yang kurang mampu, semuanya sama dan tidak pernahmengecilkan yang lemah pemahaman, dan yang kurangmampu, kepada mahasiswa dengan menceritakan diribeliau sendiri bagaimana susuhanya mencari ilmu dimasamembeli buku/kitab, dan beliauberkatakalian harus ber-syukur dan bergiat dalam menuntut ilmu.

Mata kuliah yang beliau diajarkan kepada kami sesuaidengan bidangnya Sejarah Kebudayaan Islam (Terekh Al-Tsaqafah Al-Islamiyah) karangan Dr. Ibrahim Madkur.Karena kitab tersebut tidak ada dijual dankalau ada kamitidak mampu membelinya, maka saya mengambil inisiatifmembuatdiktatdari seabgaiankitab tersebutdenganmengetikarab dan menstencinya karena waktu itu belum ada photo-copy dan saya perbanyak dansayajual kepada teman-temandengan harga yang murah. Setelah uang terkumpul sayaserahkan kepada Ustadz Zainal, dan beliau berkata : untukapa uang ini sama saya, sama Suhaimi saja, syukur kita tidaklagi menyalin dipapan saya senang sekali kata beliau dengankelembutan dan senyumnya yang khas.

Sebagai Dekan/Pimpinan beliau tidak pernah menyuruhdengan perintah, kalau beliau mau menyuruh beliau meng-gunakan ucapan yang dimulai dengan kalimat: Suhaimibisa nolong saya? Saya jawab bisa dan buruk maka iamasihmemilih-milih yang bagus, dari sini saya melihat beliau yangbaik dan buruk maka ia masih memilih yang baik, sedangmaqam ridha tidak memberikan pilihan hanya menerimaapa yang diberi.

Sebagai Dekan/Pimpinan beliau tidak pernah menyuruhdengan perintah, kalau belaiu mau menyuruh beliau meng-gunakan ucapan yang dimulai dengan kalimat: Suhaimibisa nolong saya? Saya jawab bisa ada apa ustadz ? ..............begitulah setiap kali. Saya melihat karakter beliau, selamamasih bisa dikerjakan sendiri, beliau kerjakan sendiri tidakmenyuruh yang lain, tidka seperti pimpinan kebanyakan lain-nya, kerja lebih banyak dengan mulut dan banyak perintah.

Beliau selalu baik sangka dan percaya kepada siapapun,dan tidak pernah berburuk sangka. Satu kali saya dan UstadzSaid Lukman Alhiduan Kepala Biro Administrasi FakultasSyari’ahUISUinginmembuatsuratpentingyangharusditandatangani beliau, dan suratnyabelum ditulis, saya pegi kerumahbeliaudi jalanSeiPutihMedanBarudenganmebawabeberapalembar kertas kop kosong Setelah duduk sebentar beliaubertanya: “ada apa Suhaimi?Saya jawab, kamimaubuat suratyangmestiditanda tanganiustadz, tapi suratnyabelumdibuat,saya hanya bawa kerta kop kosong 5 lembar untuk dibubuhitanda tanganidan isinyabesokdibuatpakSaidLukman.Beliaujawabmana kertanya dan dimana saya teken, saya jawabkira-kira disini,beliau berkata supaya rata antara lembar atasdanlembarbawahkertasinidilipandulubaruditeken.Bereskan.

Page 78: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN136 137

masukhutan,beliaumenjawab:KamiberjlanakakidariMedankeAcehselama9hari. Biayanyabagiamana?Kamimengambiluang dari Bank Indonesia sisa dari rampokan Batalion Melatiyang memberontak ikut Simbolon yang ikut PRRI karenasakit hati dengan pemerintah pusat. Uang itulah yang kamipergunakan untk makan dirumah – rumah penduduk yangkami singgahi sampai ke Aceh.

Waktu saya di Aceh di pesantren Luhur dayah Tengkuchik Pnate Kulu, saya katakana saya pnunya guru – guru:Abu Tengku Ahmad Pante Imam Mesjid Baiturrahman BandaAceh, Abdullah Ujung Rimba Ketua Majlis Ulama, AyahAmin Pendiri Pertama PGA di Jokya, Abdul Jalil MuhammadDepag. Beliau langsung menjawab itu semua kawan – kawansaya, terutama Abu Ahmad Pante kalau ke Medan menginapdirumah saya. Jabtan bidang Intel DI/TII keluar masuk hutan.Semuanya diatas tokoh – tokoh DI/TII.

TENTANG PAK NATSIR TOKOH MASYUMISaya tanyakan tentang keliebihan pak Natsir itu apa?

Beliau jelaskan:orangnya tenangdan kalau berbicaradimana-punpasti ada kata – kata mutiara dari mulut beliau yangtidak pernah didengar dari pemimpin lainnya. Contohnyaungkapan di UISU ketika pak Natsir bicara tentang bahayanarkoba bagi generasi bangsa beliau meberikan contoh orangyang kecanduan narkoba sama dengan orang minum kopi,awalnya kopi adalah untuk menahan ngantuk, tapi kalausudah kecanduan, kalau tidak minum kopi justru tidak bisatidur. Contoh lain belum pernah saya dengar kecuali dari pakNatsir: Mulanya : jadilah Engkau yang kalau lahir orang ter-

SANGAT SENSITIF JIKAMASALAHAGAMATERUSIKPada suatu hari ketiak ada masalah agam aterusik me-

nyangkut akidah dan Fakultas Syariah UISU diadakan diskusimembahas msalah tersebut dengantokoh agama, dosen,pimpinan Fakultas dan mahasiswa dengan moderator Drs.Matardi Dosen Ilmu Falak Fakulatas syariah, aktivis HMIdan lulusan Yokjakarta. Dalam diskusi tersebut ketua DMMhasiswa UISU Nasarudin Pane, SH dengan gaya dancarayang agak tinggi, lalu spontan distop oleh Ustadz Zainaldengan ucapan : Diam intta! Ini urusan orang tua bukananak-anak. Sdr Nasaruddin pun tidak bisa bilang apa-apa,sebab yang marah masih terbayang dalam ingatan sayaketika beliau berbicara menanggapi persoalan Agama yangterusik dengan keseriusan dan muka setngah mereh tanpaada senyum. Inilah yang saya lihat beliau marah.

USTADZ ZAINAL BERCERITASayaseringkerumahbeliaudi jalanseiPutihMedanBaru,

dan kalau saya datang beliau sedang tidur beliau mintadibangunkan kalau saya (Suhaimi) datang pesan beliaukepada anak – anak yang saya dengar, makanya kalau sayadisana selalu lama duduk bercerita, dan belakangan barusaya tahu bahwa beliau mengkader saya dan banyak ceritayang saya dari beliau diantaranya yang saya ingat:

TENTANG DI/ TII DI ACEHSaya bertanya kepad ableiau: Ustadz dulu ikut pem-

berontakan DI/TII, bagiamana ustasbisa sampai ke Aceh

Page 79: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN138 139

JUMPAJIN KAFIRSatu kali belaiu bercerita tentang Jin, Tadi pagi setelah

shalat subuh saya berjalan – jalan keliling melalui jalan batugingging, dan saya bertemu dengan makhluk seperti monyetbesar dan tinggi sekali matanya satu merah, saya Tanya apaitu?: Itulah Jin kata beliau, saya Tanya lagi dimana kelebihanJin? Jin mempunyai komunikasi lebih canggih dari kitamanusia,merekatidakpunyajarakkeAmerikasebentar sampai,tidakadabatasdinding,alammerekalainkitatidakbisamelihat,tapi mereka melihat kita. Saya tanya lagi: Apa yang haruskit abaca supaya tidakdiganggu jin? Beliau jawab baca yatkursisatuharitidak kurang dari tujuh kali.

PANGDAM II BUKIT BARISAN BRIGJEN SUKOCOSukoco adalah murid beliau dalam pelajaran agama

Islam. Asal mulanya pak Sukoco memasukkan anaknya keSMA harapan, disana dipelajari Agama Islam secara praktek,terutama shalat. Satu ketika anaknya meminta bapaknyauntuk menjadi imam shalat dirumah, ternyata pak sukocobelum biasa, akhirnyabelajar kepada ustadz Zainal, setelahitu barulah beliau berani jadi imam.

MAYJENAJ. MOKOGENTAPANGLIMAKOWILHANPanglima Kowilhan, Aj. Mokogenta juga belajar agama

kepadabeliau, setelahbeliau tidak lagi jadipanglimaKowilhandanbertugassebagaiDutaBesardiMesirdanpernahmengirimbuku/ kitab dari Mesir untuk UISU via pesawat Dakota, tapi

tawa, dan kalau mati orang menangis. Kata ini beliau singkatdari syair yang panjang. Banyak lagi yang lain dari Pak natsir.

Tentang penulis/ Tokoh Muda Favorit Ustadz: BeliaujawabDeliarNoor, dankalau Buya HamkaSidiGazalba. Suatuhari ketika musim kampaye, perkataan Ustadz Zainal sayasampaikan kepada Bpk. Deliar Noor diMasjid rayaal-Mashun,dimana beliau akan mengadakan kampaye Partai FUI diper-baungan. Dengan ramahnya pak Deliar berbciara kepada sayadan setelah masuk mobil beliau buka pintu dan mengajaksaya untuk ikut serta bersama beliau, saya bilang saya ber-kain sarung pak. Favoritnya sama sifatnya ini seprti ustadzZainal, ramah dan rendah hati. Pantasss!

FATWAMEMASUKANANAKKESEKOLAHNONMUSLIMUstadzZainalpernahmengeluarkanfatwatentanghukum

larangan memasukkan anak ke sekolah non muslim. Setelahfatwa ini beliau beredar banyak orang islam yang menearikanknya dari sekolah non muslim. Tapi setlah itu Ustadz H.Arsyad Thalib Lubis berfatwa membolehkan, karena ustadzArsyad lebih dari segi hukum fiqh, maka banyak pula orangyang kemblai memasukkan anak kesekolah non muslim.Tokoh – tokoh masyumi di Jakrta seprti Pak Natsir terutamasngat menyesalkan fatwa ustadz Arsyad. Kata ustadz Zainalbercerita kepada saya dirumahnya. Kemduian belakanganustadzArsyaddiakhir–akhirhayatnya lebihbanyakmengarangbuku tentang Kristen dan Islam, sampai – sampai dilarangditerbitkan. Inilah barangkali sebagai penebus dari fatwayang disesalkan orang.

Page 80: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN140 141

USTADZ – USTADZ BERCERITAUstadz H. ABd. Majid Siraj, M.A Dekan Fakultas Syariah

UISUpenggantibeliausetelahbeliauberpulangkerahmatullah,bercerita kepada saya: Ustadz Zainal itu ada karamatnyaSuhaimi! Saya Tanya bagaimana dan dimana ustadz menge-tahui? Jawab ustadz Majid, ketika beliau ke Aceh dalamperjalanan bersama anak buahnya sehabisan bekal dan uang,tidak ada yang dimakan, lantas waktu itu ustadz Zainalmenunjuk satu pohon kedondong yang sedang berbuahlebat, dan mereka makan buah kedondong sekenyang-kenyangnya agar tidak lapar dijalan, kemudian mereka punpergi dan belum jauh dari pohon tersebut seroang anak buahteringat, kenapa tidak kita bawa saja untuk dijalan, ustadzZainal mempersilahkan mengambilnya, tapi apa setelahberada di tempat pohon itu, pohonnya tidak ada lagi. Inilahma’unah yang diberikan Allah kepada beliau.

USTADZ H. ABDUL KADIRUstadzH.AbdulKadirAl–Bajari yangrumahnyadidepan

UISUdanselalumelihatsayamengatarustadzZainal,kemudiansaya singgahkerumahbeliau,danbeliauberceritaustadzZainalitu luar biasa. Saya Tanya apa itu? Kami pegawi Depag di Jl.Batu gingging dan Ustadz Zainal Kepala Kantor PeneeanganAgamaTk. IBeliaupunyamobildinasyangbeliausupir sendiri,kamiparapegawaiselaludiantarkerumahmasing-masingketikapulang dan setelah habis baru beliau pulang sendiri ini seringsekali, kami merasa malu kadang-kadang kami bersembunyisupaya jangan diantar. Beliau menganggap mobil itu untuksemua bukan untuk beliau, dan supaya jangan ketahuan kami

sayingbuku/kitabtersebut tidaksampaikeUISUentahdimanahilangnya kata Ustadz Zainal.

MARAHALIM GUBERNUR DAN TALI KOLORMara halim Hrp Gubernur Sumatera Utara juga belajar

agama kepada beliau dan sangat akrab, setiap acara selaludekat. Pada suatu ketika dalamsatu upacara tali kolor ustadzkeluar dari celah sarung dan tali pinggang, diam – diampak Mara Halim membetulkan danmemasukkan kedalam.Cerita ini saya dengar dari kakak Aisyah Tanjung dari anakbeliau kakak Umaimah. Mungkin cerita ini diceritakan beliaukerumah kepada anak-anak karena akrabnya.

PROP. DR. MUKTIALI, MAMANTAN MENTERIAGAMARI.

Prof. Dr.MUkti Ali ,M.A guru besar bidang perbandinganagama satu-satunya di Indonesia sangat mengagumi bukubeliau Perkembangan Pemikiran sehingga diwajibkankepada mahasiswa IAIN Jokyakarta untuk memiliki.

MENANGGAPI KRITIKANSaya pernah sampaikan bahwa buku ustadz yang mem-

bahas tentang Al-Din dan Al-Millah dikritik oleh NurchalisMajid, beliau tanggapi dengan senyum, kata beliau biasaituSuhaimi, kalau kitamenulis kitaharus siapmenerimakritikorangyangtidaksependapat. Itubagusartinyaada tanggapan.

Page 81: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN142 143

H. ZAINAL ARIFIN ABBASYANG SAYA KENAL

OLEH : DRS. H. MUKHLIS LUBISWakil Ketua BAP-S/M

(Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/ Madrasah)Propinsi Sumatera Utara

Sekitar tahun 1966 / 1967 sya mencari buku –buku agama ke Jalan Bali, Medan. Ketika itu adabeberapa tempat pejualan buku – buku Agama

di Kiri –kanan Jalan Bali itu dekat simpang jalan Timor,lebihmudahkalaukita datang dari arah, titi gantung. Sayasangat tertarik melihat Kitab tafsir dalamukuran besar yangditulisolehH.ZainalArifinAbbasdanH.AbdulHalimHasansyasempat membaca sebagian kecil dari kitab tersebut, tetapikeuangan yang terbatas tidak jadi saya beli. Suatu waktukeadaan keuangan memungkinkan, saya ingin membeliwalaupun beberapa jilid, tetapi saya tidak berhasil mendapat-kannya di toko – toko ataupun ditempat – tempat penjualanlainnya.

Saya mengetahui bahwa belaiau adalah salah seorangulamadalamOrganisasi IslamAl-Ittihadiyah.MenjelangPemilutaun 1971 wafat isteri dari H. Mahmud Abu Bakar (sama –

bergantian berodok seolah-olah sudah pulang. Kami semuamalu kata Ustadz H. Abd. Kadir. Apa ada sorang pimpinanseperti ini. Saya yakin sifat ini juga dimiliki oleh tokoh-tokohmasyumi dimana-mana, tidak mementingkan kepentinganpribadi dan sya selalu memperhatikan.

Inlah yang dapat saya tulis tentang Ustadz H. ZainalArifin Abbas, sejak umur saya 24 tahun sampai sekarang 62 tahun. Semoga ada manfaatnya dan menjadi contoh bagigenerasi penerus beliau, dan saya mohon maaf atas segalakekurangandalam tulisan ini. Kiranya Allah SWT mencurah-kan rahmat kepada beliau. Amin.

Medan, 18 April 2011

H. Fadhlulah Suhaimi

143

Page 82: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN144 145

H. ZAINAL ARIFIN ABBASYANG SAYA KENAL

H. SYAHRIAL AMS SH. MHUMPenulis saat ini aktif di Yayasan UISU Medan

sebagai ketua Bidang Humas

Sebenarnya sulit buat saya untuk memenuhipermintaan Prof. Dr. H. M. Hasballah Thaib MAuntuk menulis tentang alm. H. Zainal Arifin

Abbas sesuai Judul yang diminta beliau, dikarenakan sayasebenarnya tidak begitu mengenal dekat alm. Mengingatfactor usiadan lingkungan.

BerbicarasoalkiprahalmdiUISUtidaklahmendalambagisaya, karena saya masuk UISU sebagai mahasiswa FakultasHUkum dan Ilmu pengetahuan Masyarakat pada tahun1964 dengan stanbuk no. 993 setlah satu tahun saya tidakaktif lagi karena adanya peristiwa G30S/PKI, dan saya ber-kiprah diKesatuan Aksi Pemuda SU diluar kampus sehinggatidak begitu mengetahuialm. SebagaiDekan Fakultas Syariahdan Rektor UISU saat itu.

Saya Kenal Beliau alm. Menjadi ketua dewan Pertim-

sama ulama dalam Organisasi Islam Al-Ittihadiyah bersamaH. Zainal Arifin Abbas). Empat orang diantara anak laki –laki H. Mahmud Abu Bakar adalah teman – teman saya.Ketika pemberangkatan jenazah saya hadir dan bahkan ikutsholat jenazah yang diimani langsung oleh H. Mahmud AbuBakar. Ketika itu beberapa orang ulama hadir termasuk syekhH. M. Arsyad thalib Lubis, besan H. Mahmud Abu bakar. Sayaingat betul protocol memanggil nama H. Zainal Arifin Abbasuntuk member kata sambutan dan baru saat itulah beliausaya kenal tatap muka dengan jelas dari dekat.

Sebelumnya saya hanya membaca dan mendengarnamanya saja. Beliau meberi kata sambutan singkat tetapipadat muatannya. Yang paling berkesan dan menarik buatsaya dalam kata sambutan itu setelah beliau menyampaikankesan –kesan bahwa almarhumah adalah seorang wanitashalehat,sangatsetiadantaatkepadasuamibeliau,membacakansebuahhaditsRasulullahtentangtanda–tandahusnulKhatimahdan suul khatimah. Tetapi beliau menjelaskan bahwa haditsitu adalah hadits dhaif.

Selaindari saya ketahuidanmudah–mudahan tidak lupabahwa beliau pernah memimpin Partai Muslim Indonesia(PARMUSI) Sumatera Utara.

145

Page 83: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN146 147

bangan Partai Persatuan Pembangunan Sumatera Utarapada tahun 1975 sebagai hasil konfederasi danfusi Partai –partai IslamataskemauanPemerintahordebarudalamrnagkapenyederhanaan partai –partai, dan saya waktu itu meng-ikuti perkembangan mengingat saya dalah salah satu pim-pinan Pemuda Ansor dimana NU sebagai Induk ikut dalamkonfedarsi tersebut.

Disini saya melihat figure Muallin Zainal begitu beliaudipanggil dengan sangat piawai dan penuh wibawa berperanmengendalikan jalnnya Partai Persatuan Pembangunanpada duaarusyangberlawananantara tetapkonsistendenganprisnip Partai islam disatu pihak dan intervensi dari pihakPemerintah Orde Baru sebagai penguasa. Beliau bisa meng-akomodasikepentingan–kepentingan daripengurus ex PartaiIslam yang waktu itu masih muda – muda seperti Hasan basribatu bara dan Angin Bugis Lubis dari NU, Rawiet Thaat dariPSII dan Zainir dari Perti serta Fuad said dari Parmusi sendirisebagai asal Partai beliau, terlebih lagi semua kepntingandiarahkan untuk menghadapi Pemilu Tahun 1997, sehinggakita waktu itu lazim mendengar issue Opsus, Komando Jihaddsbnya yang banyak menyudutkan umat Islam.

Ini yang saat berkesan buat saya dan saya bersyukurbeliau sukses sampai akhir kepemimpinannya di PPP tanpacacat sebagai Tokoh Pejuang Islam. Terima Kasih.

Medan, 28 April 2011

H. Syahrial Ams SH. Mhum

ANALISIS TERHADAP METODETAFSIR ULAMA TIGA

SERANGKAI(Syhekh Abdul Halim Hasan,

H. Zainal Arifin Abbas danAbdurrahim Haitami)

OLEH: DR. H. AHMAD ZUHRI, LC. MA

PENGANTAR:

Adalah sebuah realita bahwa pasca keruntuhanumat Islam, khususnya setelah jatuhnya TurkiUsmanidan PerangDuniaKedua, umat Islamsampai

hari ini, dapat dikatakan tidak memilki jati diri yang utuh dantangguh.Menyikapikenyataanini banyakkelompok,Pergerakan,organisasidan bahkan tokoh-tokohpolitik Islammenawarkansolisi. Meski sedikit telah memberikan benih-benih kesadaranbagi sebahagianumat, tapi realitanyaumatmasihdalamketer-purukan.

Tidakketinggalan,paraMufassirdenganidedanpemikiranmereka yang berlian juga menawarkan hal sama dan mereka

147

Page 84: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN148 149

tuangkan dalam tafsir mereka. Lihat saja Muhammad Abduhdan Rasyid Rida umpamanya yang telah mempersempahkanpemikiran yang berlian dalam tafsirnya dan menciptakansebuah “madrasah tafsir” yang besar.

Tidak ketinggalan, Tafsir Qur’an karya tiga serangkaiAl-UstadzA.HalimHasan,H.ZainalArifinAbbasdanAbdurrahimHaitami juga berada dalam suasana seperti yang dihadapioleh Mufassir-mufassir lain. Perobahan zaman menuju per-alihan sedang terjadi. Faham statis digantikan oleh fahamdinamis menuju proses perobahan terutama dalam bidangpendidikan dan pemahamam pemikiran dan beragamaan.Tapi sedikit berbeda dengan Ulama Tiga Serangkai. Ketigaserangkai ini tidaklah meninggalkan mazhab fikih sebagaimanifestasi kajianulamaterdahulu.Secaraumumpenggerak-penggerak pemahamankeIslamandiSumateaUtara(Sumaterabahagian Timur) Yang mereka persembahkan melalui tafsiral-Qur’an.

Sejenak kita melihat beberapa kitab tafsir yang lahirdari rahim Ibu Pertiwi Nusantara. Dalam membahas per-kembangan tafsir Indonesia, penulis lebih menyandarkanpada periodisasi kitab tafsir Indonesia. Selain periodisasi yangdibuat lebih menyeluruh, juga penyajiaanya yang, penuliskira, cukup rinci dan jeli.

Pertama, tafsir pada abad VII atau abad VIII-XV M. Padadekade ini, di Nusantara belum muncul kitab tafsir. Hal inidisebabkan karena masih bersatunya beberapa dimensi ajaranIslam, seperti syari’ah, ibadah, dan aqidah. Dengan kata lain,masih belum jelasnya pembedaan beberapa dimensi ajaranIslam.Hal inidisebabkankarenaagamaIslambarumenyentuh

duniaNusantara.Sehinggakonsentrasimerekamasih terpusatpada pengamalan ajaran Islam semata. Belum merambahkepada keinginan mengkaji ajaran Islam secara lebih luas.

Baru pada periode kedua, abad XVI-XVIII M, sudah mulaiterlihat geliat umat Islam Nusantara dalam mengkaji ajaranIslam, khususnya tafsir. Hal ini bisa dilihat dengan muncul-nya tafsir karya Abdur Rauf Ali al-Fansuri atau al-Sinkili. Kitabtafsir ini diberi judul Tarjuman al-Mustafid. Kitab tafsir yangmerupakan salinan dari kitab Anwar al-Tanzil wa Asrar al-Ta’wil, ada juga yang mengatakan terjemah dari tafsir al-Jalalain, ini adalah kitab tafsir pertama di Indonesia. Namunmenurut kajian yang dilakukan Ishlah Gusmian, tafsir yangpertama kali muncul justeru Tafsir Surah al-Kahfi [18]: 9.Tafsir yang tidak diketahui penulisnya ini muncul lebih awaldari tafsir Tarjuman al-Mustafid, yang muncul pada abadXVII. Tafsir Surat al-Kahfi sendiri muncul pada abad XVI.

Pada periode selanjutnya, abad IX M, muncul ulamakenamaanasalBanten, ImamMuhammadNawawial-Bantani.ImamNawawimenulis sebuah karya tafsir yang cukupmonu-mental.Karyabeliau iniberjudulMarhLabibatau lebihdikenalTafsir Munir li Ma’alim al-Tanzil.

SejakperiodeabadXXMsampaisekarang,bermunculanlahberagam kitab tafsir yang ditulis ulama Indonesia denganberbagai coraknya. Dalam hal ini, dapat dibagi ke dalam tigaperiode.

Periode pertama, awalabadXX Msampai tahun 1950-an.Pada periode ini, tafsir ditulis dengan menggunakan metodeijmali (global) atau tarjamah tafsiriyah (tarjamah maknawi).Di antara karya tafsir yang muncul pada periode ini adalah

Page 85: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN150 151

al-Furqan, yang ditulis oleh A. Hassan. Penulisan kitab tafsirini dimulai tahun 1928, dan selesai tahun 1956. Selain itu,pada tahun 1937 muncul Tafsir al-Qur’an Karim. Tafsir yangditulis oleh H. A. Halim Hassan, H. Zainal Arifin Abbas, danAbdurrahman Haitami ini pada mulanya ditulis dalam bentukmajalah 20 halaman, yang terbit tiap bulan. Kedua karyatafsir ini sangat lekat diwarnai oleh kepentingan madzhab.Selain kedua karya tafsir ini, muncul Tafsir Qoer’an Indonesiayang diterbitkan oleh Muhammadiyyah. Karya tafsir yangmuncul pada tahun 1932 ini cenderung netral, tidak diwarnaikepentinganmadzhabtertentu, sepertiduakarya tafsirdiatas.1

ANALISISTERHADAPTAFSIRULAMATIGASERANGKAI(UTS)

Analisis terhadap tafsir ini dilakukandari beberapa asfek,yaitu Metode, Corak, dan Sumber Penafsiran.

a. Metode Penafsiran

Kata metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu metodosyang dapat berarti jalan atau cara. Dalam bahasa Inggris katatersebutditulisdenganmethod, danbangsaArabmenerjemah-kannya dengan tariqah dan manhaj. Jika di-pahami dalamBahasa Indonesia,makakata tersebutdapatberarti, “Carayangtelah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatumaksud (di dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya); cara

menyelidiki (mengajar dan sebagainya)” 2 Definisi yang samadijumpai pula di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Keduabuku ini kemungkinan besar mengacu kepada definisi yangdiberikan di dalam Webster, sebagai berikut:

“Method:1.Awaydoinganything;mode;proce-dure,process;especially,aregular,orderlydefineprocedureorwayofteaching,investigating, etc. 2. Regularity and orderliness in action,thought,orexpression;systemindoingthingsorhandlingideas;and 3. Regular, orderly arrangement.”3

(Metode adalah 1. Sebuah cara mengerjakan se-suatu;mode;prosedur;proses;khususnya,suatuyangteratur,denganprosedur yang teratur atau cara pengajaran dan investigasi,dan lainnya. 2. ke-teraturan dalam tindakan, pemikiran, ataueks-presi; sistemmelakukansesuatu atau ide-ideyang terarah.3. Susunan yang tertur dan berkala).

Adapun tariqah dalam bahasa Arab juga masih dalamruanglingkupmaknayangsama,yaitu jalan,keadaan,mazhab,garis sesuatu, dan jaringan jaringan yang panjang, sebagai-mana yang dikemukakan di dalam al-Munjid berikut ini:

1 Lebih lengkap lihaT: Abdul Mustaqim, Madzahibut Tafsir: PetaMetodologi Penafsiran al-Qur’an Periode Klasik hingga Kontemporer(Yogyakarta: Nun Pustaka, 2003),

4

����� :��� � �����: ���� ��� � ��� :����� : ���� ��!�"

2.WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, BalaiPustaka, Jakarta, 1986, h.. 649.

3. Noah Webster, Webster’s New Twentieth Century Dictionary,William Collins, Amerika Serikat, 1980, h.. 1134.

4 Lois Ma‘luf, al-Munjid Fi al-Lugah Wa al-A‘lam, Dar al-Masyriq,Birut, Libanon, 1986, h.. 465.

Page 86: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN152 153

Artinya : Tariqahjamaknyatara‘iq:sirah(jalan),halah(keadaan),mazhab, al-khatt fi syai‘ (garis se-suatu), dan nasijahmustatilah.

Sementara itu, manhaj adalah :

Artinya : Jalan yang jelas /nyata.

Dari sejumlah keterangan yang dikemukakan di atas,dapatdipahamibahwakatametodedapatberarti carayangter-aturdanterpikirdenganbaikuntukmencapaipemahamanyangbenar terhadapsuatu objek. Dengankata lain, metodedipakaiataudipergunakanuntukberbagaiobjek,baik ituberhubungandengan pemikiran, maupun yang berbentuk pekerjaan fisik.

Berdasarkan keterangan yang dikemukakan di atas,dapatdisimpulkanbahwayangdimaksuddenganmetodetafsiradalah cara yang teratur dan terpikir dengan baik untuk men-capai pemahaman yang benar terhadap kandungan kitabyang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw., menjelaskanmaknanya, mengeluarkan hukumnya dan hikmahnya.6

Dalam pada itu, secara spesifik Ahmad Syurbasi mem-berikan definisi bahwa yang dimaksud dengan metode tafsiradalah cara-cara yang ditempuh dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur‘an.7 Sementara itu, Nashruddin Baidan mem-

bedakanantarametodetafsirdenganmetodologitafsir.Menurut-nya, metode tafsir adalah suatu cara yang teratur dan terpikirbaik-baik untuk mencapai pemahaman yang benar tentangapa yang dimaksudkan Allah di dalam ayat-ayat Al-Qur‘anyang di-turunkan kepada Nabi Muhammad saw.8 AdapunMetodologi tafsir adalah ilmu tentang metode menafsirkanAl-Qur‘an.9 Dengan kata lain, metodologi tafsir adalah suatuilmu yang membahas tentang metode-metode yang dipakaipara ulama tafsir dalam menafsir Al-Qur‘an.

Berdasarkan hal di atas maka dapat dipahami bahwaada perbedaan antara metode tafsir dengan metodologinya.Metodetafsiradalahcara-caramenafsirkanAl-Qur‘an,sedangkanmetodologi tafsir adalah ilmu tentang cara tersebut. Dengankata lain,metode tafsirmerupakan kaidahatau kerangkayangdipakaidalam menafsirkan Al-Qur‘an, sedangkan metodologitafsir merupakan pembahasan ilmiah tentangmetode-metodetafsir tersebut.10

Dalam kaitan metode tafsir yang dimaksud dalam kajianinimengacukepadametodeyangdisebutkandidalamcakupanyang umum, yaitu suatu cara yang terpikir baik-baik untukmencapai pemahaman yang benar tentang apa yang dimak-sudkan Allah di dalam ayat-ayat Al-Qur‘an yang di-turunkankepada Nabi Muhammad saw dengan cara penyajian teraturdan sistematis.

#$�%�� �����

5 Ibid., h.. 841.6 Chaidir Abdul Wahhab, Membedah Metodologi Tafsir Ahkam

(ed. Husnel Anwar Matondang), Cipta Pustaka, Jakarta, 2005, h. 33.7. Ahmad Syurbasyi, Qissah al-Tafsir, terj., Studi Tentang Sejarah

Tafsir Al-Qur‘an al-Karim, Kalam Mulia, Jakarta, 1999, h.. 231.

8Nashruddin Baidan, Metodologi Penafsiran al-Qur‘an, PusstakaPelaajar, Yogyakarta, 1998, h.. 1.

9 Ibid., h.. 2.10 Chaidir Abdul Wahhab, Membedah Metodologi Tafsir Ahkam

(ed. Husnel Anwar Matondang), h. 34.

5

Page 87: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN154 155

Secara metodologis tafsîr Al-Qur‘an dibagi ke dalamempat klasifikasi, yaitu metode ijmâli, metode tahlîli, metodemuqârin, dan metode maudu‘i. Berikut ini dikemukakanpenjelasan tentang karakteristik, keistimewaan,kekurangan, dan contoh penafsiran dari metode-metodetersebut agar dapat diketahui keberadaannya.11

1. Metode Tafsîr Ijmâli

Dalam kaitan ini ‘Abd as-Sattar Fathullah Sa‘id di dalamal-Madkhal Ila Tafsîr al-Maudû‘i mengemukakan bahwa yangdimaksud dengan metode ijmâli yaitu:

“Yang dimaksud dengan metode ijamâli (global) ialahmenjelaskan ayat-ayat Al-Qur`an secara ringkas tapimen-cakup dengan bahasa yang populer, mudah dimengerti,danenakdibaca.Sis-tematikapenulisannyamenurutsusunanayat-ayat di dalam mushaf. Di samping itu, penyajiannyatidak terlalu jauh dari gaya bahasa Al-Qur`an sehinggapendengardanpembacanyaseakan-akanmasih tetapmen-dengar Al-Qur`an padahal yang didengarnya adalahtafsîrannya.”

Berdasarkan definisi di atas dapat dipahami bahwa jikadiacukankepada tafsir yangdilakukan olehUalama Tafsir TigaSerangkaiterhadapayatal-Qur‘an,makatafsirnya,sebagaisampleyangdikemukakansebelumnyatidakdapatdinisbahkansebagaitafsir ijmali. Alasannya,karenapenafsiranyangbeliau lakukanternyata lebih panjang dari karekteristik tafsir ijmali.

Guna untuk lebih memudahkan mengenali metode tafsîrijmâli,disinidikemukakanbeberapakarakteristiknyaberdasarkandefinisi yang telah dijelaskan di atas. Dalam kaitan ini, makadapat dijelaskan :

a. Metode tafsîr ijmâli ditulis dengan ringkas. Keringkasaninimenjadikanmetode ini sebagaimetodeteringkasdalammenafsirkan ayat Al-Qur‘an jika dibandingkan denganmetode tafsîr lainnya. Oleh karena itu, kitab-kitab tafsîryang menggunakan metode tafsîr ijmâli tidak begitu tebalsebagaimana tafsîr yang lainnya.

b. Metode tafsîr ijmâli menggunakan bahasa yang sederhanadan mudah difahami. Dalam penafsiran lafal ayat metodeini hanya mengemukakan padanan kata dari firman Allah.

c. Dalam menafsirkan ayat Al-Qur‘an, seorang mufassiryang menggunakan metode tafsîr ijmâli, menafsirkanayat dengan mengikuti urutan ayat yang tertulis di dalammushaf Al-Qur‘an. Dengan kata lain, metode tafsîr ijmâlidimulai dari menafasirkan surah al-Fatihah dan diakhiridengan surah an-Nas.

2. Metode tafsîr tahlîli

Menurut Ahmad Zaki Badawi, A Dictionary of The SocialSciencesbahwasecaraleksikal tahlîliberartiuraian,penerangan,pemeriksaandananalitis.Penambahanya‘nisbahpadalafalnya,makaiabermaknakatasifat, yaitu sesuatuyangbersifaturaian,pemeriksaan,penerangan,dananalitis.Olehsebab itu,metodemetode tafsîr tahlîli adalah sebuah cara menafsirkan ayatAl-Qur‘an dengan penguraian yang luas, analisis yang dalam,11 AhmadZuhri,(ed.HusnelAnwarMatondang)StudiTafsiral-Qur‘an

Sebuah Pengantar, Hijri, Jakarta, 2005, h. 190.

Page 88: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN156 157

dan penerangan yang jelas, serta pemeriksaan yang teliti yangdilakukan oleh mufassir.

‘Abd al-Hayy al-Farmawi menerangkan bahwa metodetafsîr tahlîli adalah sebuah metode menafsirkan dan men-jelaskan ayat-ayat Al-Qur`an dengan cara meneliti semuaaspeknya dan menyingkap seluruh maksudnya, dimulai dariuraianmaknakosakata,maknakalimat,maksudsetiapungkapan,korelasinya, hingga sampai ke-pada asbâb an-nuzûl, riwayat-riwayat yang berasal dari Nabi saw., sahabat, dan tabi‘in.metode tafsîr tahlili dilakukan dengan mengikuti susunanmushaf Al-Qur`an, ayat per ayat dan surat per surat. Metodeini kerap kali menyertakan pula perkembangan kebudayaangenerasiNabisaw.sampaitabi‘interkadangpuladiiringidenganuraian kebahasaan dan materi-materi khusus lainnya yangkeseluruhannya diperuntukkan guna memahami kandunganAl-Qur`an secara komprehensif.

Dalamrelefansi ini,ditemukanpuladefinisi yangdikemu-kakan oleh Nashruddin Baidan:

“Yang dimaksud dengan metode tahlîli ialah menafsirkanayat-ayat Al-Qur`an dengan memaparkan segala aspekyang terkandung di dalam ayat-ayat yang ditafsirkan itusertamenerangkanmakna-maknayang tercakupdidalam-nya sesuai dengan keahlian dan kecenderungan mufassiryang menafsirkan ayat-ayat Al-Qur`an tersebut.”

Berdasarkan atas keterangan yang dikemukakan diatas, dapat dikemukakan karakteristik hasil penafsirantafsîr dengan metode tafsîr tahlîli sebagai berikut:

a. Metode tafsîr tahlîli ditulis dengan panjang lebar denganmenge-mukakan berbagai informasi yang terkait

dengan penjelasan ayat Al-Qur‘an yang ditafsîrkan.Mufassir tidak hanya menjelas-kan kandungan maknaayat, tetapi ia juga membicarakan banyak hal sepertihubungan ayat, sebab-sebab turunnya, kandunganhukum-nya, hadis yang terkait, dan pendapat ulamayang dianggap mufassir relevan dengan penafsiran yangdilakukannya.

b. Bahasa yang digunakan dalam metode tafsîr tahlîli tidaksesederhana yang dipakai di dalam metode tafsîr ijmâli.Hal ini merupakan konsekuensi logis bahwa informasiyang dikemukakan di dalam metode tafsîr tahlîli sangatluasmencakupberbagaiproblem,baikyang terkaitdenganbahasa, hukum, sosial, politik, teologi, tasauf, budaya dansebagainya. Oleh sebab itu, kosa kata yang dipakai cukupberagam sesuai dengan disiplin yang dibicarakan.

c. Dalam menafsirkan ayat Al-Qur‘an, seorang mufassiryang menggunakan metode tafsîr tahlîli, menafsirkanayat dengan mengikuti urutan ayat yang tertulis di dalammushaf Al-Qur‘an, yaitu diawali dari surah al-Fatihah dandiakhiri dengan surah an-Nas.

Berdasarkan deskripsi di atas, maka tafsir Ulama TigaSerangkai termasuk tafsir tahlili. Sebab urainnya tergolongpanjang dengan memasukkan barbagai asfek penafsiran, danmenafsirkanayatayatpersesuaidenganurutansuratal-Qur’an.Meskipun mereka tidak merampungkan seluruh surat al-Qur’ankarenaketerbatasanumur.DalamtafsirUTSditerangkanberbagaiaspekdandimensi ilmu,mulaidaripendekataankeba-hasaan, sebab turun ayat, hukum dan mazhab, hingga realitasocial kemasyarakatan. Disamping tafsir mereka memilki kea-

Page 89: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN158 159

rifan lokal tersendiri.MakatafsirUTSsangat layakdigolongkankepada metode tafsir tahlily

3. Metode tafsîr Muqârin

Muqârin terambildariakarkataqâranayangsecaraleksikalbermakna perbandingan. Tafsîr dengan metode muqârinmemang mengkhususkan diri terhadap perbandingan, yaituperbandinganteksayat,danpendapatparaulama.Hal inisesuaidengan penjelasan M. Quraish Shihab sebagai berikut:

“Dalam metode ini khususnya yang membandingkanantarayatdenganayat (jugaayatdenganhadis).Biasanya,mufassirnya menjelaskan hal-hal yang berkaitan denganperbedaankandunganyangdimaksudolehmasing-masingayat atau perbedaan ka-sus/masalah itu sendiri.”

Asy-Syurbasi mendefinisikan tafsîr muqârin dengansubstansi yang sama, yaitu:

“... tafsîr berupa penafsiran sekelompok ayat-ayat yangberbicaradalamsuatumasalahdengancara membanding-kan antara ayat dengan ayat, antara ayat dengan hadis,baik dari segi isi maupun redaksi atau antara pendapat-pendapat ulama tafsîr dengan menonjolkan segi-segi per-bedaan tertentu dari objek yang dibandingkan.

Berdasarkan keterangan yang diberikan di atas, dapatdikemukakanbahwakarakteristiktafsîrdenganmetodemuqârinadalah:

a. Tafsîrdenganmetodeiniditulisuntukmaksudperbandinganantara ayat dengan ayat disebabkan kesamaan redaksi,

atau lainnya; perbandingan ayat dengan hadis yangbiasanya disebabkan tunjukannya bukan pada redaksi-nya; perbandingan antara pendapat para ulama.

b. Metode komparatif ditulis sebagaimana metode tafsîrtahlîli, yaitu dengan menggunakan uraian yang panjanglebar, namun demikian ia tetappada substansinya semula,yaitu komparatif. Hal yang terakhir inilah yang membeda-kannya dengan metode tafsîr tahlîli tersebut.

Dalam kaitan dengan tafsir Ulama Tiga Serangkai, tidakmefokuskan pada sisi perbandingannya tetapi titik tekannyaadalah asfek uraian makna ayat, bukan pada komparasinya.Makatafsir ini tidakdapatdigolongkankedalamtafsirmuqarin.Namun pada hal-hal tertentu, ia biasa memberikan perban-dingan, khususnya di dalam asfek hukum (fiqh), meskipunmerekacendrung tidakmentarjihkansalahsatudaripendapat.

4. Metode Tafsîr Maudû‘i

Maudû‘i secara leksikal bermakna objektif atau tematis.Memang pada kenyataannya tafsîr dengan metode maudû‘iberanjak dari satu objek atau tema tertentu yang kemudiandicarikan ayat-ayat yang terkait dengan pokok bahasan.M. Quraish Shihab juga memahami metode tafsîr maudû‘isebagai suatu cara menafsirkan Al-Qur‘an sesuai dengantema yang ditetapkan. Dengan kata lain, ia adalah sebuahmetode tafsîryangberusahamencari jawabanAl-Qur‘antentangsuatu masalah yang dibahas. Demikianlah, dengan metodeiniAl-Qur‘anseolah-olahdipersilakanberbicarasendiridengantema, forumdan waktu yang telah ditetapkan dan ditentukanoleh panitia penyelenggara, yakni si mufassir.

Page 90: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN160 161

Dalam pada itu, Nashruddin Baidan lebih luas lagi men-definisikan tafsîr maudû‘i dengan:

“Metode tematik ialah membahas ayat-ayat Al-Qur`ansesuaidengantemaataujudulyangtelahditetapkan.Semuaayat yang berkaitan, dihimpun. Kemudian dikaji secaramendalam dan tuntas dari berbagai aspek yang terkaitdengannya,sepertiasbâbal-nuzûl,kosakata,dansebagainya.Semua dijelaskan dengan rinci dan tuntas, serta didukungoleh dalil-dalil atau fakta-fakta yang dapatdipertanggung-jawabkan secara ilmiah, baik argumen itu berasal dariAl-Qur`an, hadis, maupun pemikiran rasional.”

Dariuraiandiatas,dapatditarikkesimpulanbahwakarak-teristik yang terpenting dari metode ini adalah:

a. Penafsiran dilakukan beranjak dari satu tema atau objekbahasanyangtelahditentukan,apakahhal itumenyangkutdoktrinal kehidupan, tema sosiologis, tema kosmologis,atau tema spiritual seperti masalah hari akhir, dan surgayang dibahas di dalam Al-Qur‘an.

b. Penafsiranyangdilakukanmufassir tidakmencakupseluruhayatAl-Qur‘an,melainkansebagiansajayangterkaitdengantema yang dibahas.

Adapun tahap-tahap penafsiran maudû‘i adalah:

1. Menentukan objek dan tema penafsiran.2. Menghimpun ayat-ayat yang berkenaan dengan judul

tersebut sesuai dengan kronologi urutan turunnya.3. Menelusuri sebab-sebab turunnya ayat.4. Meneliti semua kata atau kalimat yang dipakai di dalam

ayat tersebut,khususnyakosakatanyayangmenjadipokokpermasalahan ayat tersebut.

5. Meganalisis dan mengkaji pemahaman terhadap ayattersebut yang dilakukan para mufassir, baik mufassirklasikmaupun kontemporer.

6. Keseluruhan hal yang disebutkan dalam poin di atasdibahas secara tuntas dan seksama dengan menggunakanpenalaran objektif melalui kaidah-kaidah penafsiran.

Tafsir Maudhu’I dapat digunakan salah satu dari duakesatuan. Pertama: Kesatuan tema dalam al- Qur’an. Kedua:Kesatuan tema dalam Surat-surat tertentu. Seperti KonsepDakwah dalam surat al-Muzzammil, Adab-adab socialdalam Surat al-Hujrat dan seterusnya.

Jika diperbandingkan pula dengan tafsir Ulama Tigaserangkai,maka tafsirbeliau tidakdapatdigolongkankedalamtafsir maudhu‘i, meskipun dalam tafsir UTS sangat banyakdiberikan judul atau tema-tema tertentu pada ayat ataupada kelompok ayat.12 sebab pembahasan tafsirnya tidak ber-angkat dari satu tema penafsiran. Oleh sebab itu, tafsir secaramutlak tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu metodepenafsiran yang ada. Karenanya, tafsir ini merupakan salahsatutafsir ilhadi.Namundemikian, jikadilihatdarikarakteristikumum, maka metode yang digunakan adalah tafsir tahlili.Akan tetapi Syekh Azra‘i Abdurra‘uf tidak sempat menyelesai-kan tafsir ini sehingga sempurna, mulai dari surah al-Fatihahhingga surah an-Nas.

12 Bentuk penulisan tersebut tidak tepat desebut dengan tafsirmaudhu’i, tapi lebih tetap disebut dengan: Pemilihan Tema-tema ayat.

Page 91: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN162 163

b. Corak Penafsiran

Dimaksud dengan corak penafsiran di sini adalah pers-pektif aliran, mazhab, dandisiplin yangdominanyangdipakaimufassirdalammenafsirkanayatAl-Qur‘an.Palingtidakterdapatsepuluh corak penafsiran yang ditemukan dalam penulisantafsîr tersebut.13 Di antaranya adalah:

1. FiqhiAdapun yang dimaksud dengan corak fiqhi adalah pe-nafsiran Al-Qur‘an dengan menitikberatkanpenafsirannyaterhadap aspek hukum atau fikih. Tafsîr dengan corakini mempokuskan diri dengan masalah-masalah hukumyang terkandungdidalamAl-Qur‘an,baikyangmembahassecara tematisataupunberdasarkanurutanmushaf.Dalamhal ini, jika dilihat di dalam tafsir Ulama Tiga Serangkai,lebihcenderungkedalamcorakini,meskipuntidakdominan,karena mereka juga membahas asfek-asfek lainnya darikandungan ayat yang lebih besar. Namun, warna fiqhini tetap konsisten terlihat di dalam penafsiran mereka.Dansepertinyamerekasepakatuntuktidakberpihakkepadasalah satu mazhab, apalagi ta’asshub (fanatik).

2. Fiolosofis

Yang diinginkan dengan corak tafsîr filosofis adalah me-nafsirkan ayat-atar Al-Qur‘an berdasarkan pendekatanfilsafat baik yang berusaha mengadakan sintesis dan sing-kritis antara teori filsafat dengan Al-Qur‘an maupun yang

berupayamenolakteori filsafatyangdianggapbertentangandengan ayat Al-Qur‘an. Kelihatannya corak ini tidak di-ganderungiolehUlamTigaserangkai.Sebab,tidakditemukanmenggunakan sisi filsafat di dalam penafsiran mereka,seperti tafsir al-Kabir al-Fakhrurrazi dan lain-lain.

Adapun yang dimaksud dengan corak sufi adalah men-tafsirkan Al-Qur‘an berdasarkan sudut pandang tasauf.Muhammad Husain az-Zahabi mengatakan bahwa kaumsufi juga melakukan penafsiran terhadap ayat Al-Qur‘andan memiliki buku-buku tafsîr yang tersimpan di perpus-takaan-perpustakaanIslam.Pengkajian-pengkajianterhadapAl-Qur‘an dan uraian mereka berciri khas tasauf. Dalamhubungan ini tampak bahwa pengaruh-pengaruh ajarantasauf dijustifikasi dari ayat-ayat Al-Qur‘an. Kelihatannyacorak ini juga tidak diganderungioleh Ulama Tiga serang-kai. Sebab, sangat sedikit ditemukan menggunakan sisipenafsiran isyari di dalam tafsirnya sebagai yang dila-kukan oleh al-Ghazali misalnya.14

4. Adâb Ijtimâ‘i

Dimaksud dengan corak tafsîr ini adalah tafsîr yang me-nitikberatkan penjelasan ayat-ayat Al-Qur‘an pada segi-segiketelitianredaksinya,kemudianmenyusunkandunganayat-ayat tersebut dalam satu redaksi yang indah denganpenonjolan tujuan utama dan tujuan-tujuan Al-Qur‘an,yaitu membawa petunjuk dalam kehidupan. Selanjutnyamenggabungkannya dengan pengertian-pengertian

Karenatafsirmaudhumemilkikaedah-kaedahtersendiriyangharusdilalui.Dan inimerupakankeunggulandankeunikan tersenderidari tafsirUTS.

13 Ahmad Zuhri, h. 195.

14 Tentang tafsir al-Ghazali lihat tulisan Ahmad Zuhri, Risalahtafsir;BerinteraksidenganAl-Qur‘anVersi Imamal-Ghazali,CiptaPustaka,bandung, 2007, h. 189.

Page 92: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN164 165

ayat tersebut dengan hukum alam yang berlaku dalammasyarakat dan pembangunan dunia. Kelihatannya corakini sangat identik dengan Tafsir Ulama Tiga Serangkai,diatandai dengan infiormasi-seputar kearifan lokal danmemasukkan informasi media. Persis yang ditulis olehH. Zainal Arifin Abbas pada Jilid-jilid terakhir dari tafsirmereka yang ada.

5. IlhâdiCorak penafsiran jenis ini merupakan jenis tafsîr yangbelum menemukan bentuk yang jelas atau belum menjadisatu aliran tertentu yang mapan. Oleh asy-Syurbasi iadikatakan sebagai tafsîr ilhadi. Tafsîr corak ilhâdi belummenemukan bentuk yang tegas dan jelas dan baru hanyasebuah penawaran yang belum mapan dan teruji secarailmiah.

Berdasarkanketeranganyangdikemukakandiatas,makakecenderungantafsiryangdilakukanolehUlamaTigaSerangkailebihdekatkepadacoraktafsir Ijtima’yFiqhy.Namundemikian,mereka juga menafsirkan asfek lainnya selain kedua asfektersebut serta memberikan forsi yang cukup.

c. Sumber penafsiran

Muhammad Ali as-Sabuni membagi tafsîr dari perspektifini ke dalam tiga kategorisasi, yaitu tafsir bi al-ma‘tsur, bi al-ra‘yi, dan bi al-isyâri. Berikut ini dikemukakan deskripsi klasi-fikasi tafsîr tersebut, yaitu:

1. Naqli (Ma‘sûr)

Seperti yang diutarakan Mahmud Basuni Faudah bahwatafsîr riwâyah atau yang disebut juga tafsîr bi al-ma‘sûr. Tafsîrini adalah menafsirkan Al-Qur‘an dengan keterangan ayat-ayat Al-Qur‘an sendiri atau dengan kutipan yang diambildarihadis-hadisRasulullahsaw.,ataudariucapanparasahabatdan tabi’in.

Berdasarkan keterangan di atas dipahami bahwa tafsîrbi al-ma‘sûr terdiri tiga sumber penafsiran yaitu:

a. Berdasarkan keterangan yang terdapat dalam Al-Qur‘ansendiri,

b. Berdasarkan keterangan Sunnah Nabi saw.,c. Perkataan sahabat dan tabi’in.

Dengandemikian,maka tafsîrbial-ma‘sûr tersebutadalahtaf-sir Al-Qur‘an dengan Al-Qur‘an, tafsîr Al-Qur‘an dengansunnah naba-wiyah, tafsîr Al-Qur‘an dengan riwayat (aœâr)sahabat dan tafsîr Al-Qur‘an dengan riwayat tabi‘in. kelihatan-nya, Ulama Tiga Serangkai sangat menggunakan sumber inidan memberkan forsinya yang cukup, namun mereka tidakmelakukannya secara konsisten di dalam tafsirnya, apalgaidibandingkan dengan tafsir bil ma’sur ;ainnya yang sudahpopular, seperti Tafsir at-Thabary, Ibnu Kasir dan kainnya..Oleh sebab, itu tafsir ini tidak dapat dikatakan sepenuhnya kedalam tafsir bi bal-ma‘tsur.

2. Tafsîr bi ar-Ra‘y

Dimaksud dengan tafsîr bi ar-ra‘y adalah memahamikitab Allah yang diturunkan kepada Muhammad saw., men-

Page 93: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN166 167

jelaskanmaknanyasertamengeluarkanhukumdanhikmahnyaberdasarkan ra‘y. Sementara itu,az-Zahabimendefinisikannyasebagai berikut:

“Suatu ungkapan untuk bentuk tafsîr Al-Qur`an denganmenggunakan ijtihad. Mufassir melakukan hal itu setelahmengetahui kalam orang Arab dan tujuan pengungkapan-pengungkapanmereka;mengetahui lafal-lafaldanbentuk-bentuk dalâlah; mengetahui hal itu dengan bantuan syairJahiliyah;asbâban-nuzûl;mengetahuinâsikhdanmansûkhayat-ayat Al-Qur`an tersebut; dan lain-lain yang menjadiperangkat yang dibutuhkan oleh seorang mufassir.”

Berdasarkan definisi ini dipahami bahwa Tafsir UlamaTiga Serangkai sebagaimana yang disebutkan sebelumnyalebih mengedepankan tafsir ijtihadi ketimbang naqli denganmenganut aqidah Ahli Sunnah, bukan Syi’ahatau muktazilah.Olehsebab itu, tafsirUlamaTigaSerangkai tersebutdapatdigo-longkan ke dalam tafsir ini. Namun yang menjadi catatanbahwatafsir yangdilakukannya didukungolehnashberdasar-kanmetode istinbathhukumdengan kata lain, tafsir inimeng-gunkan ra‘y yang prosedural dan bertang-gungjawab, bukanpenafsiran ra‘y semata, serampangan, bebas, tanpa kontrolkaidah penafsiran, dan tanpa dalil. Bukan!

Apa yang dilakukan oleh Ulama Tiga Serangkai tersebutsesuai dengan kriteria tafsir dalam sumber ini yang dikemu-kakan oleh Muhammad ‘Ali as-Sabuni. Belaiu mengatakanbahwa tafsîr bi ar-ra`y adalah tafsîr dengan ijtihad yang ber-dasarkan pada dalil-dalil yang sahih, kaidah yang murni dantepat,bisadiikutidandapatdigunakanolehorangyanghendakmendalami tafsîr Al-Qur`an atau pengertiannya. Bukan tafsîr

Al-Qur`anberdasarkanatasrasio,hawanafsu,atausekehendakmufassir semata.

Tafsîr bi ar-ra‘y yang tercela (mazmûm)adalahpenafsiranyang tidak disertai dengan ilmu atau menurut kemauannyahawa nafsunya tanpamengindahkandasar-dasar bahasaArabdan ketentuan syari‘at. Tafsîr yang demikian disebut sebagaitafsîr mazmûm (tercela).

3. Tafsîr bi al-Isyâri

Tafsîr bi al-isyâri merupakan tafsîr yang berdasarkanpetunjukyangtersiratdariayat.As-Sabunimemberikandefinisibahwa yang dikehendaki dengan tafsîr bi al-isyâri sebagaiberikut:

“Tafsîr bi al-isyâri adalahmenakwilkan Al-Qur`an berbedadengan lahirayatdikarenakan adanya isyarat tersembunyiyang nyata bagi sebagian orang yang memiliki penge-tahuan atau nyata bagi orang yang mengenal Allah dariorang-orang yang telah memiliki jalan tertentu dan muja-hadah bagi dirinya bagi orang-orang yang telah disinariAllahpandanganmereka, lalumerekamemperolehrahasiaAl-Qur`an yang mulia atau tertuang di dalam hati merekasebagian makna-makna yang halus dengan perantaraanilhamilahiataupinturabbaniyangmemungkinkan(mereka)mampu mempertemukan diantaranya dan lahir ayat yangdikehendaki ayat yang mulia.”

Merujuk penjelasan di atas, maka indikasi mengatakantafsir UlamaTiga Serangkai kedalamgolongantidak memilikialasanyangkuat.Olehsebabitu,penulisberkesimpulan Ulama

Page 94: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN168 169

TigaSerangkai tidakmenggunakansumber inikedalampenaf-sirannya. Wallahu a’lam.

169

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada bahagian akhir buku ini Editor menyampai-kan Ucapan terima kasih yang sebanyak-banyak-nyakepadaPengurusYayasanUISU,DekanFakultas

Kedokteran UISU dan Dekan Fakultas Ekonomi UISU yangtelah ikut berpartisipasi memberikan sekedar bantuan untukmencetak buku Oto Biografi: alm. Syekh H. Zainal ArifinAbbas.

Semoga Allah membalas amal mereka dengan berlipatganda, demikian juga terima kasih kami kepada semuapihak yang ikut membantu, Panitia Peluncuran Buku ini.

Medan, Nopember 2011Editor

Prof.H.M.HasballahThaib,MA.Ph.D

Page 95: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas

PENDIDIKAN KARAKTER DI PESANTREN170

Page 96: IN MEMORIUM: bersama alm. H. ZainalArifinAbbas