Buletin BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur

Independensi - Integritas - Profesionalisme

Edisi II Tahun 2015

kupang.bpk.go.id

Daftar Isi

IMPLEMENTASI AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL : BPK Undang Pemerintah Daerah Hal 1-2

BPK Perwakilan Provinsi NTT Melakukan Pemeriksaan Pendahuluan LKPD TA 2014 Hal 2

Kunjungan Kepala Kantor Wilayah Pajak se-Bali Nusra & DPRD Kabupaten Flores Timur Hal 3

Hal 4 BPK Perwakilan NTT Mengadakan Acara “NTT MEMBACA”

IMPLEMENTASI AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL: BPK Undang Pemerintah Daerah se-Bali, NTB, dan

NTT Untuk Sosialisasi di Lombok

Pada 3 Februari dilakukan sosialisasi implementasi akuntansi berbasis akrual dan implikasinya terhadap opini LKPD TA 2015, yang diikuti oleh peserta dari Pemerintah Daerah dan DPRD se – Bali, NTB, dan NTT. Kegiatan sosialisasi dibuka oleh Anggota VI BPK RI, Prof. Dr. Bahrullah Akbar, MBA, dengan narasumber yaitu: Direktur Pelaksanaan dan Tanggung Jawab Keuangan Daerah Kemendagri, Drs. Syarifuddin, MM; Anggota Komite Kerja – KSAP, Dr. Jan Hoesada, MM; dan Deputi Pengawasan Keuangan Daerah BPKP, Dadang Kurnia, Ak., MBA. Selain itu, hadir juga Anggota III BPK RI, Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, SE, MM, Ak. Peserta dari DPRD di NTT yang hadir, antara lain: Pimpinan DPRD Provinsi NTT, Kabupaten Ende, Kabupaten Kupang, Kabupaten Alor,

Tradisi adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok. Seperti sudah menjadi tradisi, setiap bulan Februari BPK Perwakilan Provinsi NTT mulai sibuk dengan persiapan pemeriksaan LKPD. Mulai dari penyusunan tim dan program p em e r ik sa an , sa mpa i d en g an pemeriksaan pendahuluan. Selain pemeriksa, sekretariat pun ikut mendukung dengan penyiapan dana, sarpras, administrasi, sampai dengan pengadaan diklat pemeriksaan LKPD. Ada hal baru dalam persiapan pemeriksaan kali ini, yaitu istilah “basis a k r u a l ” . M u l a i d a r i d i k l a t pemeriksaannya, reviu kesiapan pemda, dan bahkan BPK harus mengundang pimpinan pemerintah daerah dalam rangka implementasi basis akuntansi tersebut. Sebagai tradisi, tentu kita berharap pemeriksaan LKPD dilaksanakan dengan penuh makna dan tidak m e n j a d i r u t i n i t a s b e l a k a . Bagaimanapun juga, sebuah kebiasaan yang dilakukan setiap tahun dapat dengan mudah menimbulkan “rasa bosan” atau jangan-jangan malah menimbulkan “overconfidence” (jika tidak mau disebut jumawa) yang dapat mengganggu pencapaian tujuan pelaksanaan tradisi itu. Mungkin ada baiknya, di tengah hiruk pikuk tradisi itu, kita merenung sejenak, adakah perbaikan yang perlu dilakukan? Sehingga, tradisi bukan lagi sekedar rutinitas tanpa makna. Semoga.. (PW)

Edisi II Tahun 2015 KAISALU 2

kupang.bpk.go.id

Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten TTS, Kabupaten TTU, Kabupaten Belu, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Sikka, Kabupaten Ngada, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Manggarai, dan Kabupaten Manggarai Barat. Peserta dari Pemerintah Daerah, antara lain: Bupati Sumba Barat, Bupati Alor, Bupati TTS, Bupati Sikka, Bupati Manggarai Timur, Wakil Walikota Kupang, Wakil Bupati Rote Ndao, Wakil Bupati Sabu Raijua, dan Wakil Bupati Flores Timur. Selain itu, hadir juga sebagai peserta beberapa Sekretaris Daerah, termasuk Sekretaris Daerah Provinsi NTT mewakili Gubernur NTT, pejabat Pemerintah Daerah terkait lainnya, dan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi NTT. Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk mendorong implementasi akuntansi

berbasis akrual di lingkungan pemerintah daerah dan meningkatkan kesadaran pemerintah daerah atas opini LKPD. Kegiatan dilangsungkan di kampus Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) di Praya, Lombok Tengah selama 1 hari. Implementasi ini sejalan dengan PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah. Dengan akuntansi berbasis akrual, Pemerintah Daerah melalui LKPDnya dapat memberikan gambaran yang lebih utuh atas posisi keuangan Pemerintah Daerah, menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan kewajiban pemerintah, serta melakukan evaluasi kinerja. Sebelum menggunakan basis akrual, Pemerintah Daerah menggunakan akuntansi berbasis Kas menuju Akrual (Cash Toward

Accrual) sejak terbitnya PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, menggantikan basis Kas.

BPK Perwakilan Provinsi NTT Melakukan Pemeriksaan Pendahuluan LKPD TA 2014

Untuk melaksanakan amanat UUD1945 dan ketentuan di dalam tiga undang-undang di bidang keuangan negara, serta Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, BPK melaksanakan pemeriksaan keuangan. Pemeriksaan tersebut dilakukan terhadap laporan keuangan Pemerintah Pusat, kementerian/lembaga negara, pemerintah daerah, Bank Indonesia (BI), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) dilakukan oleh Perwakilan BPK terhadap seluruh Pemerintah Daerah di wilayah kerja masing-masing. Dalam melakukan pemeriksaan keuangan tersebut, BPK telah menetapkan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) dan Panduan Manajemen Pemeriksaan (PMP). Sesuai dengan SPKN, pemeriksaan harus direncanakan dengan sebaik-

baiknya. Perencanaan pemeriksaan dilakukan untuk mempersiapkan program pemeriksaan yang akan digunakan sebagai dasar bagi pelaksanaan pemeriksaan (terutama dalam pemeriksaan terinci) sehingga pemeriksaan dapat berjalan secara efisien dan efektif. Dalam petunjuk pelaksanaan pemeriksaan keuangan, terdapat tahap perencanaan pemeriksaan yang meliputi langkah-langkah antara lain: Pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan sebelumnya; Pemahaman atas sistem pengendalian intern entitas yang diperiksa, termasuk desain dan implementasi sistem

kupang.bpk.go.id

Edisi II Tahun 2015 KAISALU 3

Kunjungan Kepala Kantor Wilayah Pajak se-Bali Nusra & DPRD Kabupaten Flores Timur

Dalam rangka kerja sama antar instansi, BPK Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur pada bulan Februari menerima kunjungan dari sejumlah instansi pemerintah, antara lain Kepala Kantor Wilayah Pajak se-Bali Nusa Tenggara dan DPRD Kabupaten Flores Timur. Kunjungan Kepala Kantor Wilayah Pajak se-Bali Nusa Tenggara diterima langsung oleh Kepala Perwakilan BPK Provinsi NTT, Khabib Zainuri, Kepala Sekretariat Perwakilan, Teguh Priyantono, dan Kepala Sub Auditorat NTT I, Ilsendi Hatuaon. Adapun hal yang dibahas dengan BPK adalah koordinasi dan sinergi dalam rangka optimalisasi

penerimaan daerah dari sektor pajak. Kunjungan DPRD Kabupaten Flores Timur diterima langsung oleh Kepala Sub Auditorat NTT II, Ali Wardhana. Adapun hal yang dibahas adalah tindak lanjut hasil temuan BPK pada Pemerintah Kabupaten Flores Timur.

teknologi informasi; Pemahaman dan penilaian risiko pemeriksaan; dan Penetapan materialitas awal tingkat laporan keuangan dan tingkat akun. Untuk dapat melakukan keempat langkah tersebut diperlukan suatu pemeriksaan pendahuluan yang menghasilkan simpulan atas tindak lanjut hasil pemeriksaan sebelumnya, sistem pengendalian intern, risiko pemeriksaan dan penetapan materialitas awal tingkat laporan keuangan dan tingkat akun. Keempat simpulan ini akan membantu pemeriksa dalam mendesain sifat, luas, dan dalamnya pemeriksaan LKPD dalam pemeriksaan terinci nantinya. Selain itu, akun Kas dalam hal ini Kas Daerah, baik yang dikelola oleh Bendahara Umum Daerah maupun Bendahara SKPD dan BLUD, merupakan akun yang memiliki risiko bawaan “tinggi” termasuk risiko kecurangan (fraud). Dengan pemeriksaan pendahuluan, pemeriksa diharapkan memperoleh gambaran awal atas kepatuhan dan kewajaran Kas Daerah tersebut sebelum melakukan pengujian substantif secara utuh dalam pemeriksaan terinci nantinya. Demikian juga dengan akun Pendapatan Transfer, Belanja Modal, dan Piutang PBB P2. Untuk tahap awal pemeriksaan pendahuluan dilakukan pada 17 entitas, antara lain: Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kabupaten Belu, Kabupaten Ende, Flores Timur, Kabupaten Kupang, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ngada, Kabupaten Sabu Raijua, Kabupaten Sikka, Kabupaten Sumba Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Sumba Tengah, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Kota Kupang. Dalam pemeriksaan pendahuluan kali ini, tim pemeriksaan juga diharapkan untuk memperoleh informasi mengenai kesiapan pemerintah daerah dalam mengimplementasikan basis akrual dalam akuntansi dan pelaporan keuangan daerah.

Edisi II Tahun 2015 KAISALU 4

kupang.bpk.go.id

Tim Redaksi:

Pengarah Khabib Zainuri

Penanggung jawab Teguh Priyantono

Pemimpin Redaksi I Gede Putra Wijaya

Kru Redaksi Staf Sub Bagian Humas dan TU Kepala Perwakilan

Alamat Redaksi BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur; Jl. W. J. Lalamentik Kota Kupang

Telp. (0380) 840600, Fax.(0380) 840601

E-mail : humas.bpkntt@gmail.com

Website: kupang.bpk.go.id Redaksi menerima kiriman berita/tulisan atau foto dokumentasi yang berkaitan dengan tugas dan fungsi serta kegiatan BPK.

R e d a k s i Kaisalu

BPK Perwakilan NTT Mengadakan Program “NTT MEMBACA”

Dalam rangka ikut serta meningkatkan minat baca dan kualitas pengetahuan masyarakat di kota Kupang, baik fisik maupun mental, BPK Perwakilan Provinsi NTT melalui Majelis Ta’lim Al-Muhajirin bekerja sama dengan Toko Buku Gramedia Cabang Kupang menyelenggarakan program “NTT Membaca”. Program ini diselenggarakan dengan memberikan bantuan buku-buku pengetahuan kepada masjid-masjid dan panti asuhan di NTT. Melalui pembudayaan baca, masyarakat akan meningkat pengetahuannya, meningkat kesehatannya, meningkat tatanan ekonominya yang mana peningkatan tersebut akan mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Dengan membaca pula seseorang akan terbentuk kepribadiannya menjadi lebih baik. Kepribadian

adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang, baik yang jasmani, mental, rohani, emosional maupun sosial. Dengan membaca buku seseorang akan memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas, dari situ ia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sehingga akan terbentuk pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Minat dan kebutuhan masyarakat untuk gemar membaca memerlukan perhatian serius dari segala lapisan masyarakat, pemerintah, aktor pendidikan dan dari pihak yang sadar dan peduli akan arti pentingnya membaca bukan hanya sebagai hobi, tetapi juga pemutus rantai kemiskinan, kebodohan dan ketidakpedulian social.

Nurkholil 2 Februari

Stefanus Baru 3 Februari

Hulape Halena Airtur 5 Februari

Efrida Ika Kusuma W 9 Februari

Ali Wardhana 19 Februari

Iskandar 24 Februari

Cahya Purwanto 26 Februari

Eduward 26 Februari

Sonly Nendiarie 27 Februari