22
INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2013 - 2017 (Revisi) PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT DINAS PERKEBUNAN Liwa, 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

INDIKATOR KINERJA UTAMA

DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT

TAHUN 2013 - 2017

(Revisi)

PEMERINTAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT

DINAS PERKEBUNAN

Liwa, 2016

Page 2: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke Hadirat Allah SWT, karena hanya dengan limpahan rahmat dan

karunia-Nya penyusunan dokumen Indikator Kinerja Utama Dinas Perkebunan Kabupaten

Lampung Barat ini dapat diselesaikan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:

PER/09/M.PAN/5/2007, tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator

Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, dokumen ini disusun dengan maksud

untuk memberikan informasi kinerja yang diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen

kinerja secara baik serta diperolehnya ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan

dan sasaran strategis organisasi guna perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas

kinerja.

Sesuai dengan fungsinya, maka Indikator Kinerja Utama yang termuat dalam

dokumen ini memiliki sifat spesifik, dapat dicapai, relevan, menggambarkan sesuatu yang

diukur serta dapat dikuantifikasi dan diukur. Indikator Kinerja Utama Dinas Perkebunan

Kabupaten Lampung Barat ini disusun menggunakan indikator keluaran (output)

berdasarkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

Dalam penyusunan dokumen ini mungkin masih terdapat kekurangan atau

keterbatasan-keterbatasan, untuk itu saran dan masukan dari berbagai pihak yang

berkompeten dan berwenang sangat kami harapkan.

Liwa, Mei 2015

KEPALA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Ir. RUSDI Pembina Tk. I

NIP. 19641124199203 1 013

Page 3: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Tujuan Penyusunan IKU ................................................................... 3

C. Landasan Hukum .............................................................................. 3

D. Sistematika Penulisan ...................................................... .................. 4

BAB II. PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ...... ......................... 5

A. Pengertian Indikator Kinerja Utama .................................................... 5

B. Langkah-langkah Penetapan Indikator Kinerja Uama ....................... 6

C. Sumber Data Kinerja ........................................................................ 6

BAB III. GAMBARAN UMUM DINAS PERKEBUNAN .................................. 7

A. Visi dan Misi...................................................................................... 7

B. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perkebunan ................................... 8

C. Tujuan ............................................................................................. 10

D. Sasaran dan Indikator Kinerja .......................................................... 11

E. Arah Kebijakan Umum ..................................................................... 12

BAB IV. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA ................................ 14

BAB V. SUMBER DATA DAN PENANGGUNG JAWAB TERHADAP

PENCAPAIAN TARGET KINERJA .................................................. 17

BAB V. PENUTUP ....................................................................................... 19

Page 4: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

0

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kerangka pembangunan good governance, kebijakan umum pemerintah

adalah ingin menjalankan pemerintahan yang berorientasi pada hasil (result oriented

government). Output merupakan hasil langsung dari program-program atau kegiatan yang

dijalankan pemerintah dan dapat berwujud sarana, barang dan jasa pelayanan.

Sedangkan outcome adalah berfungsinya sarana, barang dan jasa tersebut sehingga

memberikan manfaat. Output dan outcome inilah yang dipandang sebagai kinerja.

Sehubungan dengan itu maka sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang

telah dibangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance perlu terus

dikembangkan dan informasi kinerjanya diintegrasikan ke dalam sistem penganggaran dan

pelaporan sesuai dengan amanat UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan

UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara serta berbagai peraturan

perundangan di bawahnya.

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam kerangka penerapan tata

pemerintahan yang baik adalah dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007, Tanggal 31 Mei 2007,

tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi

Pemerintah. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara,

Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators) adalah ukuran keberhasilan dari suatu

tujuan dan sasaran strategis organisasi. Setiap Instansi pemerintah wajib menetapkan

Indikator Kinerja Utama (IKU) secara formal untuk tujuan dan sasaran strategis untuk

masing-masing tingkatan (level) secara berjenjang. Indikator Kinerja Utama (IKU) instansi

pemerintah harus selaras antar tingkatan unit organisasi meliputi indikator kinerja keluaran

(output) dan hasil (outcome).

Indikator Kinerja Utama Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat selanjutnya disebut

sebagai IKU Dinas Perkebunan merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran

strategis dinas dengan melihat hal utama apa yang akan diwujudkan, untuk mewujudkan

apa dinas dibentuk serta apa yang menjadi core area/business yang tertuang dalam tugas

dan fungsi serta kewenangan Dinas Perkebunan.

Page 5: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

1

B. Tujuan Penyusunan Indikator Kinerja Utama

Tujuan ditetapkannya indikator kinerja utama adalah :

1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam

menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik;

2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran

strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan

akuntabilitas kinerja.

C. Landasan Hukum

Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan IKU Dinas

Perkebunan Kabupaten Lampung Barat adalah sebagai berikut.:

1. Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional;

2. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah jo Undang-

undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No. 32

Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :

PER/09/M.PAN/5/2007, tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator KinerjaUtama

di Lingkungan Instansi Pemerintah

5. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-

dinas Kabupaten Lampung Barat

6. Peraturan Bupati Lampung Barat Nomor 29 Tahun 2009 tentang Rincian Tugas,

Fungsi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Kabupaten Lampung Barat

7. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor : 2 Tahun 2013 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)Kabupaten Lampung

Barat Tahun 2012-2017

8. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 1 Tahun 2013 tentang

Rencana Kerja Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2005 –

2025.

Page 6: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

2

B. Sistematika

Adapun sistematika penyusunan IKU Dinas Perkebunan ini adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Berisi latar belakang perlunya penetapan indikator kinerja utama, maksud dan

tujuan penentuan indikator kinerja utama serta landasan hukum

BAB II Pengertian Indikator Kinerja

Berisi definisi serta syarat dan kriteria indikator kinerja umum,

BAB III Gambaran Umum

Berisi gambaran umum Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat meliputi

Visi dan Misi, Tugas pokok dan Fungsi serta Arah kebijakan.

BAB IV Penetapan Indikator Kinerja Utama

Berisi Indikator Kinerja Utama Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat

BAB V Sumber data dan penanggung jawab terhadap pencapaian target kinerja Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat

Berisi mengenai penanggung jawab dalam pencapaian target sasaran sampai

dengan Eselon III dan Eselon IV serta Sumber data yang Relevan

BAB VI Penutup

Page 7: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

3

BAB II

PENGERTIAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA

A. Pengertian Indikator Kinerja Utama

Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan

akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu

menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU).

Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan

apa yang mejadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Kinerja utama

dari instansi adalah hal utama yang akan diwujudkanoleh instansi yang bersangkutan, atau

untuk mewujudkan apa instansi pemerintah tersebut dibentuk, yang menjadi core

area/business dan tertuang dalam tugas dan fungsi serta kewenangan utama instansi

pemerintah.

Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis

instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan

dan sasaran startegis instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran

keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan.

Dengan ditetapkannya IKU, instansi pemerintah dapat mengunakannya untuk beberapa

dokumen, antara lain :

Perencanaan Jangka Menengah

Perencanaan Tahunan

Perencanaan Anggaran

Penyususnan Dokumen Penetapan Kinerja

Pengukuran Kinerja

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah

Pemantauan dan Pengendalian Kinerja Pelaksanaan Program dan Kegiatan Indikator

kinerja Utama Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat

Page 8: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

4

B. Langkah-langkah Penetapan Indikator Kinerja Utama

Dalam menetapkan indikator kinerja utama diperlukan prinsip-prinsip kehati-hatian,

kecermatan, keterbukaan, dan transparansi guna menghasilkan kinerja yang handal. IKU

pada unit organisasi setingkat eselon II/SKPD/Unit kerja mandiri sekurang-kurangnya

menggunakan indikator keluaran (output).

Indikator Kinerja Dinas Perkebunan mengacu pada indikator kinerja setiap sasaran

yang terdapat dalam Renstra Dinas Perkebunan. Sedangkan Indikator Kinerja Utama (IKU)

Dinas Perkebunan adalah “Jumlah Produksi Hasil komoditas Perkebunan”.

Peningkatan produksi komoditas perkebunan merupakan representasi dari keberhasilan

setiap output kegiatan yang muaranya dapat meningkatkan perbaikan lahan, intensifikasi

tanaman, pemberantasan hama penyakit, peningkatan kapasitas dan kemampuan petani

pekebun sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan produksi komoditas perkebunan.

C. Sumber Data Kinerja

Berdasarkan pendekatan sumber data, data kinerja dapat dibagi menjadi data primer

dan data sekunder.

Data Primer adalah data kinerja yang diperoleh langsung dari responden. Data

kinerja sekunder adalah data kinerja yang diperoleh secara tidak langsung dari responden

tetapi dari pihak/instansi lain. Data juga berasal dari pencapaian output setiap kegiatan

sehingga dapat dihitung besaran dukungannya dalam meningkatkan produksi. Dengan

demikian dapat dihitung target kinerja setiap tahunnya.

Pengumpulan data yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dilakukan oleh :

1. Tim Monitoring dan Evaluasi Kinerja Dinas Perkebunan yang ditetapkan melalui

SK Kepala Dinas Perkebunan.

2. Petugas pendata statistik perkebunan di setiap wilayah kecamatan yang juga

ditetapkan dengan SK Kepala Dinas Perkebunan yang tugasnya mengumpulkan

data primer mengenai luas areal dan produksi komoditas perkebunan.

3. Petugas Pengolah data statistik perkebunan yang ditetapkan dengan SK Kepala

Dinas Perkebunan yang tugasnya mengolah/menghitung data primer yang

masuk dari petugas pendata kecamatan.

Anggaran yang digunakan untuk kegiatan pengolahan data statistik perkebunan masuk

dalam kegiatan Penyusunan Data Base Perkebunan/data Informasi Pembangunan

Perkebunan

Page 9: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

5

BAB III

GAMBARAN UMUM

DINAS PERKEBUNAN

A. VisidanMisi

1. Visi

Visi merupakan pandangan jauh kedepan kemana dan bagiamana instansi

pemerintah harus dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis,

aspiratif, inovatif serta produktif. Visi disusun dengan mempertimbangkan

Initiation, Ideas-idealism, Information, Identification, Inception dan

Forecasting, yakni pemikiran tentang kemungkinan-kemungkinan yang akan

terjadi dimasa depan, serta memperhatikan keinginan stakeholders dengan tetap

mengacu kepada visi serta Renstra Pemerintah Kabupaten Lampung Barat serta

komitmen dan paradigma pembangunan perkebunan nasional, maka visi Dinas

Perkebunan Kabupaten Lampung Barat ditetapkan sebagai berikut:

” Kebun Produktif, Produk Berdaya Saing,

Petani Sejahtera ”

Dalam pernyataan visi di atas mengandung makna yang dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Kebun Produktif : Dalam pengertian mempunyai hasil sesuai standar teknis

dengan perlakuan yang sesuai syarat tumbuh tanam.

Produk Berdaya Saing : Terwujudnya peningkatan mutu, nilai tambah dan

keunggulan produk perkebunan di pasar nasional dan

internasional.

Petani Sejahtera : Mempunyai pengertian petani pekebun dapat

mengandalkan usaha taninya sebagai sumber kehidupan

yang dapat mensejahterakan keluarga.

Page 10: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

6

2. Misi

Misi merupakan penjabaran lanjut dari visi yang memuat pernyatan tentang

tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Adapun Misi Dinas Perkebunan Kabupaten

Lampung Barat sebagai berikut:

1. Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas perkebunan yang

berwawasan lingkungan

2. Meningkatkan mutu dan nilai tambah produk perkebunan yang berdaya saing

3. Meningkatkan kapasitas sumberdaya petugas dan petani perkebunan

4. Meningkatkan akses pasar dan kemitraan agribisnis perkebunan yang

berkelanjutan

.

B. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perkebunan

Sesuai dengan Peraturan Bupati Lampung Barat Nomor : 30 Tahun 2009 Tanggal 13 April

2009 Tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja satuan kerja perangkat daerah Dinas

Perkebunan Kabupaten Lampung Barat mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan di

bidang perkebunan.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat

mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perkebunan;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

perkebunan;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang perkebunan;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati di bidang perkebunan;

e. Pelayanan administrasi.

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut diatas, Kepala Dinas Perkebunan

mempunyai uraian tugas :

a. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan rumah tangga di lingkungan Dinas

Perkebunan yang menjadi tugas dan kewenangan;

b. Mengatur kebijakan teknis sebagai pedoman pemberian bimbingan dan perizinan

Page 11: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

7

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku serta menyiapkan standar,

norma, pedoman, kriteria, dan prosedur dalam rangka pelayanan dan penerbitan

perizinan di bidang perkebunan;

c. Mengkoordinasikan penyelenggaraan, pengamanan, dan pengendalian teknis atas

pelaksanaan tugas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. Melaksanakan pembinaan personil dan sarana prasarana dinas di lingkungan unit

kerja;

e. Melaksanakan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk yang berhubungan

dengan bidang perkebunan dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

(PAD);

f. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja dan pelaksanaan tugas serta membuat

laporan sebagai bahan pertanggungjawaban dan atau masukan kepada atasan;

g. Menyiapkan rencana strategis pembangunan perkebunan yang spesifik di

Kabupaten Lampung Barat;

h. Menyiapkan pemanfaatan lahan sesuai tata ruang dan tata guna pengembangan

perkebunan;

i. Merencanakan dan melaksanakan program diversifikasi, intensifikasi, rehabilitasi,

perluasan, peremajaan tanaman serta perbenihan dan bahan tanaman, pengolahan

dan pemasaran hasil perkebunan guna mendukung revitalisasi pertanian;

j. Mengadakan bimbingan dan penyiapan lahan, pemantauan kultur budidaya

tanaman tahunan dan semusim termasuk tumpang sari dan pembinaan kebun induk

serta penangkar benih dan bahan tanaman;

k. Mengadakan perkiraan dan perhitungan produksi hasil-hasil perkebunan;

l. Mengadakan fasilitasi dan mediasi, bimbingan, pengawasan kemitraan antara

petani/lembaga tani dengan dunia usaha;

m. Mengadakan bimbingan kelembagaan usaha perkebunan, manajemen usaha dan

pencapaian pola kerjasama usaha perkebunan;

n. Menyiapkan bahan, data, evaluasi dan pelaporan dalam bidang perkebunan;

o. Menyiapkan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur penyelenggaraan

bantuan penguatan modal serta pengembangan kelembagaan dan usaha

perkebunan;

p. Menjalin kerjasama pengembangan perkebunan dengan lembaga penelitian,

lembaga akademik, asosiasi-asosiasi serta stake holder lainnya;

q. Membagi tugas atau kegiatan kepada bawahan sekaligus memberikan petunjuk baik

secara lisan maupun tertulis sesuai permasalahan dan bidang tugas masing-

masing;

Page 12: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

8

r. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas dan

kegiatan yang telah dilakukan kepada atasan;

s. Menilai prestasi kerja bawahan di lingkup Dinas Perkebunan, berdasarkan hasil

kerja yang telah dicapai untuk dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

meningkatkan karir dan penilaian Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)

Pegawai Negeri Sipil;

t. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan berdasarkan norma,

standar peraturan perundang-undangan yang berlaku demi kelancaran pelaksanaan

tugas.

C. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat adalah :

Tujuan yang ingin dicapai Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat adalah :

Misi 1 :

1.1 Meningkatkan produksi dan produktivitas hasil komoditas unggulan

perkebunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

1.2 Meningkatkan keragaman komoditas perkebunan unggulan dan pertanian

lainnya yang produktif.

1.3 Meningkatkan prasarana dan sarana dalam mendukung agribisnis

perkebunan

Misi 2 :

2.1 Meningkatkan mutu produk perkebunan yang berdaya saing tinggi.

2.2 Mengembangkan nilai tambah dan keragaman hasil olahan produk

perkebunan yang berkualitas melalui penerapan teknologi tepat guna.

Misi 3 :

3.1 Meningkatkan kemampuan dan peran aparatur sebagai fasilitator dan

pembina masyarakat agribisnis berbasis perkebunan yang profesional.

3.2 Meningkatkan partisipasi dan kemampuan petani/pekebun sebagai

pelaku/subyek dalam seluruh sub sistem agribisnis

Page 13: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

9

Misi 4 :

4.1 Mengembangkan sistem informasi perkebunan yang dinamis dan aktual

berdasarkan satuan wilayah pengembangan perkebunan.

4.2 Meningkatkan intensitas koordinasi, mediasi, dan fasilitasi dengan/antar

masyarakat perkebunan (instansi, asosiasi, swasta, kelompok tani dan

institusi terkait lainnya) sehingga tercipta hubungan kemitraan yang sejajar,

harmonis, dan berkesinambungan serta meningkatkan daya tarik investor

agribisnis.

D. SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA

Sasaran pembangunan perkebunan yang akan dicapai berdasarkan tujuan

adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas perkebunan unggulan,

dengan indikator kinerja persentase peningkatan produksi komoditas

unggulan.

2. Bertambahnya keragaman komoditas unggulan yang diusahakan oleh

petani pekebun, dengan indikator kinerja jumlah komoditas baru yang

diusahakan.

3. Meningkatnya prasarana dan sarana pengelolaan lahan dan air dalam

mendukung agribisnis perkebunan, dengan indikator kinerja persentase

peningkatan sarana prasarana perkebunan.

4. Meningkatnya mutu hasil perkebunan dari kualitas asalan menjadi minimal

grade IV (kualitas ekspor), dengan indikator jumlah UPH yang

diperbantukan.

5. Berkembangnya agroindustri pengolahan hasil komoditas perkebunan,

dengan indikator kinerja peningkatan jumlah kelompok tani yang mengolah

produk sekunder.

6. Meningkatnya profesionalisme aparat perkebunan dalam melaksanakan

pembinaan kepada masyarakat, dengan indikator kinerja jumlah aparat yang

mengikuti pelatihan/bimbingan teknis.

7. Meningkatnya kemampuan petani pekebun sebagai pelaku utama dalam

seluruh sub sistem agribisnis, dengan indikator kinerja jumlah kelompok tani

yang mengikuti pelatihan.

Page 14: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

10

8. Tersedianya data dan informasi perkebunan yang akurat dan dapat diakses

dengan cepat, dengan indikator kinerja jumlah buku statistik perkebunan.

9. Meningkatnya kerja sama antara kelompok tani/gapoktan dengan pihak

eksportir dan pelaku usaha lainnya dalam rangka menjalin kemiteraan yang

harmonis dan berkesinambungan, dengan indikator kinerja jumlah kelompok

tani yang bermitra dengan pihak ke tiga.

E. Arah Kebijakan Umum.

Sesuai dengan visi Pemerintah Kabupaten Lampung Barat yaitu terwujudnya masyarakat

Lampung Barat yang “ Cekatan “ (Cerdas, Kreatif, Aman, Taqwa dan Andalan), Kebijakan

dan strategi yang diambil oleh Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat untuk

mencapai tujuan pembangunan perkebunan adalah sebagai berikut:

1) Melanjutkan dan memantapkan kegiatan tahun sebelumnya yang cukup

baik kinerjanya dan memerlukan keberlanjutan, antara lain peremajaan

tanaman kopi, pemberantasan hama penyakit, pengolahan pasca penen,

dan pelatihan peningkatan kewirausahaan.

2) Pengembangan komoditas unggulan Daerah.

3) Peningkatan produksi dan produktifitas dengan penerapan teknologi

anjuran sesuai agroekosistem, penyiapan bibit unggul, dan bantuan

alsintan.

4) Peningkatan mutu, nilai tambah dan daya saing produk perkebunan

dengan penerapan teknologi tepat guna.

5) Pengembangan infrastruktur pertanian seperti irigasi, embung, jalan

produksi, dan jalan usahatani.

6) Pemberdayaan dan penguatan kelembagaan kelompok tani kelompok tani

melalui pelatihan dan pendampingan.

7) Peningkatan kapasitas dan profesionalisme petugas perkebunan dalam

menjalankan peran dan tupoksinya terutama dalam membina kelompok

tani.

8) Mendorong minat investasi dan kemitraan usaha melalui promosi yang

intensif dan dukungan iklim usaha yang kondusif.

9) Pembangunan kawasan komoditas unggulan terpadu dengan penerapan

usahatani produktif berbasis lembaga ekonomi masyarakat yang berdaya

saing tinggi di pasar lokal maupun nasional.

Page 15: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

11

10) Peningkatan keseimbangan ekosistem dan pengendalian hama penyakit

tanaman secara terpadu.

11) Pengembangan sistem pemasaran dan promosi melalui penguatan

kelembagaan dan sistem informasi pasar.

12) Peningkatan dan penerapan manajemen pembangunan perkebunan yang

akuntabel dan good governance.

Sasaran dan target kinerja yang akan dicapai Dinas Perkebunan selama periode tahun

2013-2017 adalah sebagaimana disajikan pada tabel berikut :

Page 16: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

13

SASARAN, INDIKATOR KINERJA SASARAN DAN TERGET

VISI : KEBUN PRODUKTIF, PRODUK BERDAYA SAING, PETANI SEJAHTERA

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SASARAN TARGET

2013 2014 2015 2016 2017

MISI I : Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas perkebunan yang berwawasan lingkungan

1 Meningkatkan produksi dan

produktivitas hasil komoditas

unggulan perkebunan yang

ramah lingkungan dan

berkelanjutan

Meningkatnya produksi dan

produktivitas komoditas

perkebunan unggulan yang

berkelanjutan

Persentase luas rehabilitasi

dan optimalisasi lahan

perkebunan terhadap lahan

yang kurang produktif

45% 48% 51% 57% 60%

Persentase pemberantasan

hama dan penyakit tanaman

perkebunan

20% 25% 30% 35% 40%

Produksi Komoditas

Perkebunan (Ton):

- Kopi robusta 57.910 58.483 59.068 59.659 60.255

- Kakao 777 784 792 800 808

- Kelapa dalam 610 616 622 628 635

- Lada 3.697 3.734 3.771 3.809 3.847

- Cengkeh 54 54 55 55 55

- Aren (dalam bentuk gula

merah)

241 251 261 271 282

2 Meningkatkan keragaman

komoditas perkebunan

unggulan dan pertanian lainnya

yang produktif

Bertambahnya keragaman

komoditas unggulan yang

diusahakan oleh petani

pekebun

Persentase komoditas

unggulan baru yang

diusahakan oleh petani

6,7% 6,7% 6,7% 6,7% 6,7%

Page 17: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

14

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SASARAN TARGET

2013 2014 2015 2016 2017

3 Meningkatkan prasarana dan

sarana dalam mendukung

agribisnis perkebunan

Tersedianya prasarana dan

sarana lahan dan air

Luas lahan perkebunan yang

dilakukan optimalisasi

400 Ha 425 Ha 450 Ha 650 Ha 700 Ha

MISI II : Meningkatkan mutu dan nilai tambah produk perkebunan yang berdaya saing

1 Meningkatkan mutu produk

perkebunan yang berdaya saing

tinggi

Meningkatnya mutu hasil

perkebunan dari kualitas

asalan menjadi grade IV

(kualitas ekspor)

Persentase komoditas

unggulan yang berkualitas

ekspor

20% 23% 25% 30% 35%

2 Mengembangkan nilai tambah

dan keragaman hasil olahan

produk perkebunan yang

berkualitas melalui penerapan

teknologi tepat guna

Meningkatnya nilai tambah,

daya saing, dan pemasaran

hasil perkebunan

Jenis agroindistri perkebunan

yang difasilitasi

2 jenis 2 jenis 2 jenis 2 jenis 2 jenis

Jumlah eksportir yang

melakukan kerjasama

pemasaran dengan petani

5

eksportir

5

eksportir

5

eksportir

5

eksportir

5

eksportir

MISI III : Meningkatkan kapasitas sumberdaya petugas dan petani perkebunan

1 Meningkatkan kemampuan dan

peran aparatur sebagai

fasilitator dan pembina

masyarakat agribisnis berbasis

perkebunan yang profesional

Meningkatnya

profesionalisme aparat

perkebunan dalam

melaksanakan pembinaan

kepada masyarakat

Jumlah aparat yang mengikuti

pendidikan dan pelatihan

formal dan diklat teknis

perkebunan

5 orang 7 orang 8 orang 9 orang 10 orang

Page 18: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

15

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA SASARAN TARGET

2013 2014 2015 2016 2017

2 Meningkatkan partisipasi dan

kemampuan petani/pekebun

sebagai pelaku/subyek dalam

seluruh sub sistem agribisnis

Meningkatnya kemampuan

petani pekebun sebagai

pelaku utama dalam seluruh

sub sistem agribisnis

Persentase kelompok tani yang

mengikuti pelatihan dan

sosialisasi bidang perkebunan

9% 10% 11% 12% 15%

MISI IV : Meningkatkan akses pasar dan kemitraan agribisnis perkebunan yang berkelanjutan

1 Mengembangkan sistem

informasi perkebunan yang

dinamis dan aktual berdasarkan

satuan wilayah pengembangan

perkebunan

Tersedianya data dan

informasi perkebunan yang

akurat dan dapat diakses

dengan cepat

Jumlah buku statistik

perkebunan yang diterbitkan

30 buku 30 buku 30 buku 30 buku 30 buku

2 Meningkatkan intensitas

koordinasi, mediasi, dan

fasilitasi dengan/antar

masyarakat perkebunan

(instansi, asosiasi, swasta,

kelompok tani dan institusi

terkait lainnya) sehingga

tercipta hubungan kemitraan

yang sejajar, harmonis, dan

berkesinambungan serta

meningkatkan daya tarik

investor agribisnis

Meningkatnya kerja sama

antara kelompok

tani/gapoktan dengan pihak

eksportir dalam rangka

menjalin kemiteraan yang

harmonis dan

berkesinambungan

Jumlah kelompok tani yang

bermitra dengan eksportir

300 klp 3320 klp 340 klp 360 klp 380 klp

Page 19: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

16

BAB IV

PENETAPAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Berdasarkan 9 sasaran dan indikator kinerja masing-masing sasaran yang akan dicapai

Dinas Perkebunan, indikator kinerja utama (IKU) yang ditetapkan adalah “Meningkatkan

produksi komoditas perkebunan” yaitu :

INDIKATOR SASARAN

KONDISI KINERJA

AWAL PERIODE TAHUN

2012 (Ton)

TARGET CAPAIAN KINERJA (Ton) KONDISI KINERJA

PADA AKHIR

PERIODE RPJMD

2013 2014 2015 2016 2017

1 Produksi Komoditas Perkebunan

a. Kopi Robusta 57.337 57.910 58.483 59.068 59.659 60.255 57.910

b. Kakao 769 777 784 792 800 808 777

c. Kelapa Dalam 604 610 616 622 628 635 610

d. Lada 3.660 3.697 3.734 3.771 3.809 3.847 3.697

e. Cengkeh 54 54 54 55 55 55 54

f. Aren 232 241 251 261 271 282 241

Target pencapaian sasaran disesuaikan dengan kemampuan dalam penyelesaian

masalah-masalah prioritas terutama yang mengarah pada pemulihan atau perbaikan,

peningkatan pelayanan dan pembinaan terhadap masyarakat terutama dalam rangka

peningkatan produksi melalui 4 program, yaitu:

1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Perkebunan

2. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian

3. Program Peningkatan Mutu, Nilai Tambah, Daya Saing, dan Pemasaran Hasil Pertanian

4. Program Peningkatan Perencanaan Pembangunan Perkebunan

Sedangkan indikator kinerja pada setiap sasaran sebagaimana tercantum dalam Renstra

adalah sebagai berikut:

Page 20: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

17

BAB V. SUMBER DATA DAN PENANGGUNG JAWAB TERHADAP PENCAPAIAN TARGET KINERJA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT

No SASARAN INDIKATOR KINERJA SASARAN PENANGGUNG JAWAB

SUMBER DATA ESELON III ESELON IV

1. Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas perkebunan unggulan yang berkelanjutan

Persentase luas rehabilitasi dan optimalisasi lahan perkebunan terhadap lahan yang kurang produktif

Bidang Bina Pengembangan

- Seksi Pengelolaan

Lahan

- Seksi Pengelolaan Air

Laporan Kegiatan

Persentase pemberantasan hama dan penyakit tanaman perkebunan

Bidang Bina Produksi Perkebunan

Seksi Perlindungan

Tanaman

Laporan Kegiatan

Produksi Komoditas Perkebunan (Ton):

- Bidang Bina Produksi Perkebunan

- Sekretariat

- Seksi Budidaya - Petugas pendata

kecamatan - Petugas pengolah

data statistik

- Subbag Perencanaan

- Data Statistik

Perkebunan tahun

sebelumnya

- Data Primer dari

petugas pendata

kecamatan

- Laporan Kegiatan

- Kopi robusta

- Kakao

- Kelapa dalam

- Lada

- Cengkeh

- Aren (dalam bentuk gula merah)

2. Bertambahnya keragaman komoditas unggulan yang diusahakan oleh petani pekebun

Persentase komoditas unggulan baru yang diusahakan oleh petani

- Bidang Bina Pengembangan

- Bidang Bina Produksi Perkebunan

- Seksi Perluasan Areal

- Seksi Perbenihan dan

Bahan Tanaman

- Data Statistik

Perkebunan

- Laporan Kegiatan

3. Tersedianya prasarana dan sarana lahan dan air

Luas lahan perkebunan yang dilakukan optimalisasi

Bidang Bina Pengembangan

Seksi Pengelolaan Lahan

- Data Statistik

Perkebunan

- Laporan Kegiatan

Page 21: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

18

No SASARAN INDIKATOR KINERJA SASARAN PENANGGUNG JAWAB

SUMBER DATA ESELON III ESELON IV

4. Meningkatnya mutu hasil perkebunan dari kualitas asalan menjadi grade IV (kualitas ekspor)

Persentase komoditas unggulan yang berkualitas ekspor

Bidang Bina Usaha Perkebunan

Seksi Pengolahan - Data Statistik

Perkebunan

- Laporan Kegiatan

5. Meningkatnya nilai tambah, daya saing, dan pemasaran hasil perkebunan

Jenis agroindistri perkebunan yang difasilitasi

Bidang Bina Usaha Perkebunan

Seksi pengolahan

- Data Statistik

Perkebunan

- Laporan Kegiatan

- Data industri

perkebunan

Jumlah eksportir yang melakukan kerjasama pemasaran dengan petani

Bidang Bina Usaha Perkebunan

Seksi Pemasaran

6. Meningkatnya profesionalisme aparat perkebunan dalam melaksanakan pembinaan kepada masyarakat

Jumlah aparat yang mengikuti pendidikan dan pelatihan formal dan diklat teknis perkebunan

Sekretariat Kasubbag Umum dan Kepegawaian

Laporan Kegiatan

7. Meningkatnya kemampuan petani pekebun sebagai pelaku utama dalam seluruh sub sistem agribisnis

Persentase kelompok tani yang mengikuti pelatihan dan sosialisasi bidang perkebunan

Bidang Bina Usaha Perkebunan

Seksi Pengembangan SDM, Kelembagaan dan Usaha

Laporan Kegiatan

8. Tersedianya data dan informasi perkebunan yang akurat dan dapat diakses dengan cepat

Jumlah buku statistik perkebunan yang diterbitkan

Sekretariat

- Subbag Perencanaan

- Petugas pendata kecamatan

- Petugas pengolah data statistik

- Data primer dari petugas pendata kecamatan

- Data sekunder dari hasil pelaksanaan kegiatan

9. Meningkatnya kerja sama antara kelompok tani/gapoktan dengan pihak eksportir dalam rangka menjalin kemiteraan yang harmonis dan berkesinambungan

Jumlah kelompok tani yang bermitra dengan eksportir

Bidang Bina Usaha Perkebunan

Seksi Pemasaran Laporan Kegiatan

Page 22: INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN …

i

BAB VI

PENUTUP

Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat tahun

2013 – 2017 merupakan acuan bagi pencapaian target kinerja yang akan dicapai pada

tahun 2013 sampai dengan tahun 2017. Agar pencapaian target kinerja dapat berjalan

dengan baik maka diperlukan upaya yang sungguh-sungguh dalam pelaksanaan program

dan kegiatan.

Kerja sama antar bidang dalam melaksanakan program pembangunan perkebunan

di lingkup Dinas Perkebunan agar diupayakan semaksimal mungkin sehingga tercipta

suasana kerja yang nyaman dan kondusif. Kerja sama dengan stakeholder perkebunan

terutama dengan kelompok tani dan pelaku usaha juga harus dipacu untuk menunjang

peningkatan produksi komoditas perkebunan dan perbaikan lingkungan perkebunan.

Sarana dan prasarana pendukung juga sangat berperan penting dalam menunjang

keberhasilan pembangunan perkebunan.

Agar Rencana IKU yang telah disusun ini dapat mendatangkan manfaat bagi

pembangunan perkebunan di Kabupaten Lampung Barat, maka dalam implementasinya

perlu komitmen, semangat, kemauan, dan etos kerja yang tinggi, yang ditunjukkan melalui

kesungguhan, kejujuran, dan keterbukaan tidak hanya oleh aparatur Dinas Perkebunan

Kabupaten Lampung Barat saja tetapi oleh segenap stakeholder baik pusat, provinsi

maupun yang ada di Kabupaten Lampung Barat.

Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat

Ir. RUSDI Pembina Utama Muda

NIP. 19641124 199203 1 013