11
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA KLATEN PENGADILAN AGAMA KLATEN JL. KH. SAMANHUDI NO. 9 TELP. 0272 321 513, KLATEN

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PA KLATEN

Citation preview

Page 1: INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA

UTAMA PENGADILAN AGAMA KLATEN

PENGADILAN AGAMA KLATEN JL. KH. SAMANHUDI NO. 9 TELP. 0272 – 321 513, KLATEN

Page 2: INDIKATOR KINERJA UTAMA

Halaman | ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. ii

PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................................. 1

B. Maksud dan Tujuan ..................................................................................................................... 1

INDIKATOR KINERJA UTAMA ................................................................................................................. 2

A. Dasar Penetapan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Klaten ....................................... 3

B. Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan Agama Klaten ........................................................... 3

PENUTUP ................................................................................................................................................ 7

Page 3: INDIKATOR KINERJA UTAMA

Halaman | 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama,

yang dimaksud dengan Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu

tujuan dan sasaran strategis sebuah organisasi, dimana setiap Instansi Pemerintah wajib

menetapkan indikator kinerja utama di lingkungannya masing-masing. Dalam rangka

meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi, maka setiap instansi pemerintah dituntut

untuk menetapkan Indikator Kinerja Utama di lingkungan masing-masing. Tuntutan

demikian sangat beralasan karena seringkali terjadi ketidakselarasan dalam penetapan

indikator kinerja sehingga menyebabkan hasil yang disajikan tidak sesuai dengan

perencanaan instansi atasannya bahkan dengan perencanaan nasional.

B. Maksud dan Tujuan

Penyusunan Indikator Kinerja Utama ini memiliki maksud dan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam

menyelenggarakan manajemen kinerja yang baik;

2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan

sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan

peningkatan akuntabilitas kinerja.

Page 4: INDIKATOR KINERJA UTAMA

Halaman | 2

BAB II

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) dilakukan oleh setiap instansi pemerintah yang

meliputi Kementerian Koordinator/Kementerian Negara/Departemen/Lembaga Pemerintah

Non Departemen, Sekretariat Jenderal Lembaga Tinggi Negara dan Lembaga Lain yang

menjalankan fungsi pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota dan Pemerintah

Kabupaten. Oleh karena itu diperlukan koordinasi yang baik di dalam tubuh instansi

tersebut sehingga penyusunan Indikator Kinerja Utama dapat dilaksanakan dengan baik dan

penerapannya dilakukan secara integratif di antara unit kerja di dalamnya. Indikator Kinerja

Utama instansi pemerintah harus selaras antar unit organisasi. Cakupan Indikator Kinerja

Utama pada setiap tingkatan unit organisasi meliputi indikator kinerja keluaran (output) dan

hasil (outcomes) dengan tatanan sebagai berikut :

1. Indikator Kinerja Utama (IKU) pada tingkat Kementerian Negara/

Departemen/LPND/Pemerintah Provinsi/Pemerintah Kabupaten/ Pemerintah Kota,

sekurang-kurangnya adalah indikator hasil (outcomes) sesuai dengan kewenangan,

tugas dan fungsi.

2. Indikator Kinerja Utama (IKU) pada unit organisasi setingkat Eselon I adalah

indikator hasil (outcomes) dan atau keluaran (output) yang setingkat lebih tinggi

dari keluaran (output) unit kerja di bawahnya.

3. Indikator kinerja utama (IKU) pada unit kerja setingkat Eselon II/Satuan

Kerja/SKPD/unit kerja mandiri sekurang-kurangnya adalah indikator keluaran

(output)

Keberhasilan Indikator Kinerja Utama secara makro pada suatu lembaga tidak hanya

ditentukan oleh satu instansi/unit kerja, tetapi dipengaruhi oleh keberhasilan instansi/unit

Page 5: INDIKATOR KINERJA UTAMA

Halaman | 3

kerja lain. Oleh karena itu, Indikator Kinerja Utama pada level lembaga (yang memiliki unit

kerja di bawahnya) harus pada tingkat indikator hasil (outcomes) dan secara bertahap

ditingkatkan pada indikator manfaat (benefit) dan dampak (impacts). Untuk tingkat unit

kerja/satuan kerja, indikator kinerja yang digunakan harus lebih rinci dan spesifik, namun

tetap harus diperhatikan keselarasan dan keseimbangan dengan indikator kinerja unit-unit

kerja lain serta dengan tingkat instansi pemerintah/lembaga. Dengan demikian mulai dari

bagian terkecil suatu organisasi sampai bagian terbesarnya sejak awal sudah selaras satu

sama lain sehingga perencanaan instansi sampai perencanaan nasional dapat tercapai.

A. Dasar Penetapan Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Klaten

Adapun hal-hal yang menjadi bahan pertimbangan dalam rangka pemilihan dan

penetapan indikator kinerja utama Pengadilan Agama Klaten adalah sebagai berikut:

Dokumen Reformasi Birokrasi Mahkamah Agung yang dimuat dalam Blue Print

2010-2035 (jilid II);

Dokumen Rencana Strategis Dirjen Badan Peradilan Agama yang dirangkum

dalam 7 (tujuh) Program Prioritas Peradilan Agama;

Dokumen Rencana Strategis Pengadilan Agama Klaten

Kewenangan, tugas dan fungsi serta peran Pengadilan Agama Klaten yang

diamanatkan oleh undang-undang;

Ketentuan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

Nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat sebagai salah satu sumber pelaksanaan

hukum materiil bagi penyelenggaraan peradilan.

B. Indikator Kinerja Utama (IKU) Pengadilan Agama Klaten

Dalam pemilihan dan penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) bagi Pengadilan Agama

Klaten, telah dilibatkan berbagai pendapat, saran atau usulan dari pemegang

Page 6: INDIKATOR KINERJA UTAMA

Halaman | 4

kepentingan (stakeholders) baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu

Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan diupayakan untuk memenuhi karakteristik

kinerja yang baik dan cukup memadai guna pengukuran kinerja satuan kerja organisasi.

Tolak ukur Indikator Kinerja Utama yang baik dan cukup memadai untuk pengukuran

kinerja satuan kerja organisasi antara lain:

Spesifik

Dapat dicapai

Relevan

Menggambarkan keberhasilan

Dapat dikualifikasi dan diukur

Indikator kinerja utama tersebut dapat digunakan untuk beragam kepentingan, antara

lain:

a. Perencanaan jangka menengah

b. Perencanaan tahunan

c. Penyusunan dokumen penetapan kinerja

d. Pelaporan akuntabilitas kinerja

e. Evaluasi kinerja

f. Pemantauan dan pengendalian kinerja pelaksanaan program dan

kegiatankegiatan;

Pengadilan Agama Klaten telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan Surat

Keputusan Ketua Pengadilan Agama Klaten Nomor : W11–A24/03/OT.01.1 /I/2010,

tanggal 5 Januari 2010, dapat dilihat dalam matriks sebagai berikut :

Page 7: INDIKATOR KINERJA UTAMA

Halaman | 5

INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA

Satker : PENGADILAN AGAMA KLATEN

No

Kinerja

Utama

Indikator Kinerja

Utama Penjelasan

Penanggung

Jawab

Sumber

Data

1

Peningkatan

Penyelesaian

Upaya Mediasi

Prosentase mediasi

yang diselesaikan

Perbandingan antara mediasi yang

disepakati dengan jumlah mediasi

yang diterima dan menjadi perkara

Panitera/Sekret

aris Pengadilan

Tingkat Pertama

Laporan

Bulanan dan

Laporan

Tahunan.

2

Peningkatan

Penyelesaian

perkara secara

tepat waktu

Terselesainya perkara

sesuai dengan asas

cepat, sederhana dan

biaya ringan

Perbandingan antara perkara yang

sudah diminutasi dengan

disampaikan Salinan Putusan/Akta

Cerai kepada para pihak pencari

keadilan dengan jumlah perkara yang

diregister.

Panitera/Sekret

aris Pengadilan

Tingkat Pertama

Laporan

Bulanan dan

Laporan

Tahunan.

3

Peningkatan

tertib

administrasi

perkara

Terlaksananya tertib

administrasi perkara

sesuai dengan pola

bindalmin

Perbandingan antara Sisa perkara

yang diminutasi dan disampaikan

kepada para pihak pencari keadilan

dengan jumlah sisa perkara

Panitera/Sekret

aris Pengadilan

Tingkat Pertama

Laporan

Bulanan dan

Laporan

Tahunan.

4

Terjaminnya

tata kelola

Pengadilan yang

baik dan benar

Pengawasan jalannya

penyelengaraan

Pengadilan sesuai

dengan aturan yang

berlaku

Perbandingan jumlah temuan yang

ditindaklanjuti hasil pengawasan

internal (Tim Pengawasan

Pengadilan Tingkat Pertama dan

Badan Pengawasan) dan eksternal

Ketua

Pengadilan

Tingkat Pertama

dan

Panitera/Sekretari

s Pengadilan

Tingkat Pertama

Laporan

Tri wulan

dan Laporan

Tahunan.

5

Peningkatan

aksesibilitas

masyarakat

terhadap

peradilan (acces

to justice)

Prosentase proses

penyelesaian perkara

yang dapat

dipublikasikan

Perbandingan prosentase proses

putusan perkara yang sudah

diminutasi dan dapat didownload di

website Pengadilan Tingkat Pertama

(Sesuai SK KMA No 1-144 Th 2011

tentang Keterbukaan informasi

peradilan) dengan perkara yang

diputus.

Panitera/Sekret

aris Pengadilan

Tingkat Pertama

Laporan

Bulanan dan

Laporan

Tahunan.

Page 8: INDIKATOR KINERJA UTAMA

Halaman | 6

6

Peningkatan

pengunaan IT

dalam

Pengelolaan

administrasi

Pengembangan dan

pemanfaatan IT dalam

pengelolaan

Administrasi Perkara

dan Administrasi

Kesekretariatan (

SIADPA, SIMPEG )

Kecepatan dan keakuratan dalam

pengelolaan administrasi dapat

terjamin

Panitera/Sekret

aris Pengadilan

Tingkat Pertama

Laporan

Bulanan dan

Laporan

Tahunan.

7

Meningkatan

sistem

pengelolaan tata

persuratan

Terwujudnya sistem

pengelolaan tata

persuratan yang efektif

dan efisien

Perbandingan prosentase surat

yang masuk dan surat keluar dengan

arsip yang tersimpan

Panitera /

Sekretaris

Pengadilan

Tingkat Pertama

dan Kaur Umum

Laporan

Bulanan dan

Laporan

Tahunan.

8

Meningkatan

sistem

Pengelolaan

Barang

Inventaris Milik

Negara

Mengimplementasika

n sistem akutansi

Barang Milik Negara

Perbandingan Barang Milik

Negara yang terdaftar di KPKNL

dengan Barang Milik Negara yang

berada di Pengadilan Agama Klaten

Panitera /

Sekretaris

Pengadilan

Tingkat Pertama

dan Kaur Umum

Laporan

Bulanan dan

Laporan

Tahunan.

9

Meningkatan

tata kelola

Perpustakaan

Mewujudkan tata

kelola perpustakaan

yang profesional

Perbandingan buku buku yang

dikirimkan dari Mahkamah Agung

dan pengadaan buku sesuai / tidak

dengan buku yang berada di

Perpustakaan

Panitera/Sekret

aris Pengadilan

Tingkat Pertama

dan Kaur Umum

Laporan

Bulanan dan

Laporan

Tahunan.

10

Peningkatan

tata laksana

kepegawaian

yang tertib dan

akurat

Pengembangan tata

laksana Kepegawaian

untuk mendukung

pencapaian Visi dan

Misi Pengadilan Agama

Klaten

Perbandingan antara SDM Teknis

yang diajukan untuk mengikuti diklat

dengan jumlah SDM yang tidak

pernah mengikuti diklat.

Panitera/Sekret

aris Pengadilan

Tingkat Pertama

dan Kaur

Kepegawaian

Laporan

Bulanan dan

Laporan

Tahunan.

11

Peningkatan

pengelolaan

Administrasi

Keuangan

Pengelolaan sistem

manajemen keuangan

yang tertib, efektif dan

akuntabel

Perbandingan Uang DIPA dengan

pengeluaran untuk operasional

Kantor

Panitera/Sekret

aris Pengadilan

Tingkat Pertama

dan Kaur

Keuangan

Laporan

Bulanan dan

Laporan

Tahunan.

Page 9: INDIKATOR KINERJA UTAMA

Halaman | 7

BAB III

PENUTUP

Keberhasilan Indikator Kinerja Utama secara makro pada suatu lembaga tidak hanya

ditentukan oleh satu instansi/unit kerja, tetapi dipengaruhi oleh keberhasila instansi/unit

kerja lain. Oleh karena itu, Indikator Kinerja Utama pada level lembaga (yang memiliki unit

kerja di bawahnya) harus pada tingkat indikator hasil (outcomes) dan secara bertahap

ditingkatkan pada indikator manfaat (benefit) dan dampak (impacts) dan atau Indikator

kinerja utama pada unit organisasi setingkat eselon I menggunakan indikator hasil

(outcome) sesuai dengan kewenangan, tugas dan fungsi; dan untuk Indikator kinerja utama

pada unit organisasi setingkat eselon II/SKPD/unit kerja mandiri sekurang-kurangnya

menggunakan indikator keluaran (output).

Indikator Kinerja Utama yang baik dan cukup memadai untuk pengukuran kinerja satuan

kerja organisasi harus memenuhi kriteria antara lain: Spesifik, dapat dicapai, relevan,

menggambarkan keberhasilan, dan dapat dikualifikasi dan diukur. Karenanya Satuan Kerja

Pengadilan Agama Klaten telah menetapkan Indikator Kinerja Utamanya yang berdasarkan

Surat Keputusan Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Klaten Nomor: W11–

A24/03/OT.01.1 /I/2010, tanggal 5 Januari 2010, sebagai bahan dalam penyusunan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Klaten, Januari 2010

Ketua Pengadilan Agama Klaten

Drs. H.A. SAHAL MAKSUN, M.SI

NIP. 19480322 198203 1 001

Page 10: INDIKATOR KINERJA UTAMA

Halaman | 8

LAMPIRAN:

SURAT KEPUTUSAN

KETUA PENGADILAN AGAMA KLATEN

Nomor : W11–A24/03/OT.01.1/I/2010

TENTANG

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENGADILAN AGAMA KLATEN

KETUA PENGADILAN AGAMA KLATEN

Menimbang : 1. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :

PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator

Kinerja Utama (IKU) Instansi Pemerintah;

2. Bahwa dengan berakhirnya masa Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) tahap pertama Tahun 2004 – 2009, dan dimulainya

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahap kedua Tahun

2010 – 2014 maka Mahkamah Agung perlu meninjau kembali atau

mereview untuk penyempurnaan Indikator Kinerja Utama (IKU).

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor : 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas

Undang-undang Nomor : 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.

2. Undang-undang Nomor : 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan

Kehakiman.

3. Undang-undang Nomor : 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas

Undang-undang Nomor : 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

4. Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

5. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009.

6. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,

Fungsi, Struktur Organisasi, dan Tata Kerja

7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor : PER/9 M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan

Indikator Kinerja.

Memperhatikan : Hasil Rapat Tanggal 31 Desember 2009 tentang Pembahasan Indikator Kinerja

Page 11: INDIKATOR KINERJA UTAMA

Halaman | 9

Utama (IKU) disinkronisasikan dengan Rencana Strategis (Renstra) Mahkamah

Agung Republik Indonesia Tahun 2010 – 2014.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA KLATEN TENTANG

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA

KLATEN TAHUN ANGGARAN 2010.

Pertama : Indikator Kinerja Utama sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini

merupakan acuan kinerja yang digunakan oleh Pengadilan Agama Klaten, untuk

menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kinerja dan

anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan

akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan

dokumen Rencana Strategis Pengadilan Agama Klaten tahun 2010 s/d 2014.

Kedua Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi terhadap pencapaian

kinerja dilakukan oleh setiap pimpinan satuan kerja dan disampaikan kepada

MENPAN.

Ketiga Dalam rangka lebih meningkatkan efektivitas pelaksanaan keputusan/peraturan

ini, Panitera/Sekretaris diberikan tugas untuk :

a. Melakukan review atas capaian kinerja setiap satuan kerja dalam rangka

meyakinkan keandalan informasi yang disajikan dalam laporan akuntabilitas

kinerja.

b. Melakukan evaluasi terhadap keputusan/peraturan ini dan melaporkan kepada

Ketua Pengadilan Agama Klaten.

Keempat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila

di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Klaten

Pada Tanggal :05 Januari 2010

Ketua Pengadilan Agama Klaten

Drs. H. A. SAHAL MAKSUN, MSI

NIP.194803221982031001

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada :

1. Ketua Mahkamah Agung RI

2. Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang;

3. Arsip