97
INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Kerjasama BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2013

INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

INDIKATOR MAKRO SOSIAL

KABUPATEN SITUBONDO

TAHUN 2012

Kerjasama

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

DAN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SITUBONDO

TAHUN ANGGARAN 2013

Page 2: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

ii

INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012

ISSN :

No. Publikasi :

Katalog :

UkuranBuku : 20,7 cm x 29,0 cm

JumlahHalaman :xi +84 halaman

Cover :

Editor :

Harsono, SE

Naskah:

Riyanto Tri Susanto, S.ST, M.Si

Kerjasama:

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Situbondo Jalan Seruji no3 Situbondo

Telp/Fax : 0338 678774

Email : [email protected]

dan

BadanPusatStatistikKabupatenSitubondo

Jalan Raya Wringin Anom Panarukan

Telp/Fax : 0338 671996

Email : [email protected]

Bolehdikutipdenganmenyebutkansumbernya

Page 3: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwr.wb.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah Nya sehingga

publikasi “Indikator Makro Sosial Kabupaten Situbondo 2012” dapat diterbitkan sesuai

dengan jadwal yang direncanakan.

Indikator Makro Sosial merupakan kumpulan berbagai indikator penting yang menunjukan

perkembangan pembangunan khususnya di bidang kesejahteraan masyarakat. Ukuran atau

indikator dapat dibedakan berdasarkan dimensi – dimensi tertentu yang mudah diamati

perkembangannya, seperti : dimensi kependudukan, dimensi kesehatan, dimensi pendidikan,

dimensi ketenagakerjaan, dimensi perumahan dan dimensi konsumsi rumah tangga. Dimensi

tersebut dapat diukur serta dapat dibandingkan antar waktu.

Dari hasil penyusunan Indikator Makro Sosial 2012 ini, dapat disimpulkan bahwa secara

umum pembangunan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 relatif

lebih baik dari pada tahun – tahun sebelumnya. Namun demikian pada beberapa indikator tertentu

justru kurang baik. Tentu saja beberapa indikator tersebut seyogyanya dapat dijadikan sebagai

masukan konstruktif serta bahan evaluasi untuk perencanaan ke depan. Demikian pula

peningkatan beberapa indikator lainnya dapat dijadikan acuan untuk mempertahankan dan

meningkatkan kinerja yang ada.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah ikut ambil bagian dalam

penyusunan publikasi ini, baik sebagai penyedia data maupun terkait langsung dalam

pembahasannya.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Situbondo, November 2013

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN SITUBONDO

HARSONO,SE

Pembina Tingkat I

NIP. 19610428 198001 1 001

Page 4: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

iv

KATA SAMBUTAN

Assalamu’alaikumwr.wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan

hidayahNya, sehingga agenda pembangunan yang telah direncanakan bisa diselenggarakan

dengan baik dan tepat waktu. Dengan demikian diharapkan Kabupaten Situbondo dari tahun ke

tahun semakin maju dan semakin meningkat tingkat kesejahteraan masyarakatnya.

Agar pembangunan yang dicanangkan bisa tepat sasaran, diperlukan dukungan data / informasi

yang relevan, tepat dan akurat untuk evaluasi perencanaan pembangunan. Publikasi “Indikator

Makro Sosial Kabupaten Situbondo Tahun 2012” merupakan kumpulan indikator sosial yang

sangat penting artinya sebagai alat ukur atas hasil pembangunan terutama yang berdampak langsung

pada pembangunan manusia di Kabupaten Situbondo dan sebagai bahan pengambilan kebijakan

pada masa yang akan datang.

Semoga publikasi ini bisa bermanfaat bagi pemerintah pada khususnya dan masyarakat luas

pada umumnya.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Situbondo, November 2013

KEPALA BAPPEDA

KABUPATEN SITUBONDO

Drs HARYADI TEJO LAKSONO M.Si

Pembina Tingkat I

NIP.19681127 198903 1 007

Page 5: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo v

Daftar Isi

Hal

Halaman Judul i

Katalog ii

Kata Pengantar iii

Kata Sambutan iv

Daftar Isi v

Daftar Tabel vi

Daftar Gambar vii

Tinjauan Umum viii

Bab I Kependudukan 1

1.1 Jumlah dan laju Pertumbuhan Penduduk ....................... 1

1.2 Persebaran dan Kepadatan Penduduk ............................ 4

1.3 Fertilitas………............................................................... 6

Bab II Kesehatan 17

2.1 Derajat dan status Kesehatan .......................................... 17

2.2 Pemberian ASI……. ...................................................... 19

2.3 Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan …………………… 20

Bab III Pendidikan 32

3.1 Tingkat Pendidikan……................................................. 33

3.2 Tingkat Partisipasi Sekolah …………………………… 35

3.3 Putus Sekolah …………………………………………. 37

3.4 Fasilitas Pendidikan …………………………………… 37

Bab IV Ketenagakerjaan 50

4.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ............................... 50

4.2 Lapangan Usaha….......................................................... 53

4.3 Status Pekerjaan Utama ……………………………….. 54

Bab V Perumahan 59

5.1 Kualitas Tempat Tinggal ………………………........... 60

5.2 Fasilitas Tempat Tinggal................................................. 62

Bab VI Konsumsi Rumah Tangga 76

Bab VI IPenutup ……………………………………………………. 82

Page 6: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo vi

Daftar Tabel

Hal

Tabel 1.1 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Situbondo Tahun

2008 – 2012 ……………………………………………………………

3

Tabel 1.2

Tabel 1.3

Tabel 1.4

Tabel 1.5

Tabel 1.6

Tabel 1.7

Tabel 1.8

Tabel 1.9

Tabel 1.10

Tabel 1.11

Tabel 2.1

Tabel 2.2

Tabel 2.3

Tabel 2.4

Tabel 2.5

Tabel 2.6

Tabel 2.7

Tabel 2.8

Tabel 2.9

Tabel 2.10

Tabel 3.1

Tabel 3.2

Kepadatan Penduduk Kabupaten Situbondo tahun 1980 – 2012 ……...

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Situbondo Tahun

1969 – 2012 ……………………………………………………

Jumlah Penduduk Per Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2011 –

2012 ……………………………………………………………………

Kepadatan Penduduk Kabupaten Situbondo Tahun 1969 – 2009 …….

Kepadatan Penduduk Per Kecamatan Kabupaten Situbondo Tahun 2011

– 2012 ……………………………………………………………

Angka Ketergantungan Menurut Kategori Kabupaten Situbondo Tahun

2009 – 2012 …………………………………………………….

Stuktur Penduduk Per Kelompok Umur Kabupaten Situbondo Tahun

2011 ……………………………………………………………………

Struktur Penduduk Per Kelompok Umur Kabupaten Situbondo Tahun

2012 ……………………………………………………………………

Persentase Usia Perkawinan Pertama Menurut Kelompok Usia Menikah

Kabupaten Situbondo Tahun 2007 – 2012 …………………..

Anak Kandung Lahir Hidup Kabupaten Situbondo Tahun 2006–2012..

Angka Harapan Hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) Tahun 2010 –

2012 Kabupaten Situbondo…...……………………………………...

Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Situbondo Tahun 2006 – 2012

……………………………………………………………………

Angka Harapan Hidup Kabupaten Situbondo Tahun 2006 – 2012 ……

Persentase Keluhan Kesehatan Menurut Jenis Keluhan Kabupaten

Situbondo Tahun 2009 – 2012…………………………………………

Penyakit Terbanyak di Perpustakaan Kabupaten Situbondo Tahun 2012

……………………………………………………………………

Persentase Lama Pemberian ASI Menurut Lama Pemberian ASI

Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 …………………………….

Ketersediaan Sarana Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2010 –

2012 …………………………………………………………………....

Persentase Penolong Kelahiran Pertama Menurut Penolong Kelahiran

Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 …………………………….

Persentase Penolong Kelahiran Terakhir Menurut Penolong Kelahiran

Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 …………………………….

Persentase Jenis Obat / Cara Pengobatan yang digunakan Kabupaten

Situbondo Tahun 2007 – 2012 ………………………………………...

Angka Partisipasi Sekolah (APS) Usia 7 – 12 Tahun pada Tahun 2010 –

2012 Kabupaten Situbondo …………………………………………

Persentase Melek Huruf Menurut Kemampuan Baca dan Tulis

Kabupaten Situbondo Tahun 2004 – 2012 …………………………….

5

8

9

10

11

12

13

14

15

16

18

23

24

25

26

27

28

29

30

31

35

39

Page 7: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo vii

Tabel 3.3

Tabel 3.4

Tabel 3.5

Tabel 3.6

Tabel 3.7

Tabel 3.8

Tabel 3.9

Tabel 3.10

Tabel 3.11

Tabel 3.12

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Tabel 4.5

Tabel 5.1

Tabel 5.2

Tabel 5.3

Tabel 5.4

Tabel 5.5

Tabel 5.6

Tabel 5.7

Tabel 5.8

Rata – Rata Lama Sekolah Kabupaten Situbondo Tahun 2004 – 2012..

Persentase MelekPersentase Tingkat Pendidikan Tertinggi yang

ditamatkan Penduduk Usia 5 (Lima) Tahun Ke atas Kabupaten

Situbondo Tahun 2010 –

2012……………………………………………………………………….

Angka Partisipasi Sekolah (APS) Usia 7 – 12 Tahun Kabupaten

Situbondo Tahun 2007 – 2012 …………………………………………...

Angka Partisipasi Sekolah (APS) Usia 13 – 15 Tahun Kabupaten

Situbondo Tahun 2007 – 2012 …………………………………………...

Angka Partisipasi Sekolah (APS) Usia 16 – 18 Tahun Kabupaten

Situbondo Tahun 2007 – 2012 …………………………………………...

Persentase Siswa Putus Pendidikan SD/Sederajat Kabupaten Situbondo

Tahun 2006 – 2012 ………………………………………………………

Banyaknya Sekolah Menurut Jenjang Sekolah Per Kecamatan

Kabupaten Situbondo Tahun 2012 ……………………………………….

Banyaknya Guru Menurut Jenjang Sekolah Per Kecamatan Kabupaten

Situbondo Tahun 2012 …………………………………………………...

Banyaknya Kelas Menurut Jenjang Sekolah Per Kecamatan Kabupaten

Situbondo Tahun 2012 …………………………………………………...

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Situbondo Tahun 2004 –

2012 ………………………………………………………………………

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten Situbondo

Tahun 2006 – 2012 ………………………………………………………

Persentase Penduduk 15 Tahun Ke Atas Menurut Kegiatan Utama

Kabupaten Situbondo Tahun 2011 – 2012 ……………………………….

Banyaknya Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Yang Menganggur

Kabupaten Situbondo Tahun 2003 – 2012 ………………………………

Persentase Lapangan Usaha Penduduk 15 Tahun Ke Atas Kabupaten

Situbondo Tahun 2009 – 2012 …………………………………………..

Persentase Status Pekerjaan Umum Penduduk 15 Tahun Ke Atas

Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012 ……………………………….

Rata – Rata Luas Lantai Hunian Per Rumah Tangga Kabupaten

Situbondo Tahun 2010 – 2012 …………………………………………..

Persentase Jenis Dinding Terluas Kabupaten Situbondo Tahun 2012 …...

Persentase Sumber Penerangan Rumah Tangga Kabupaten Situbondo

Tahun 2012 ………………………………………………………………

Persentase Sumber Air Bersih Rumah Tangga Kabupaten Situbondo

Tahun 2012 ………………………………………………………………

Persentase Luas Lantai Tempat Tinggal Kabupaten Situbondo Tahun

2010 – 2012 ………………………………………………………………

Rata – Rata Luas Lantai Hunian Kabupaten Situbondo Tahun 2007 –

2012 ………………………………………………………………………

Persentase Jenis Lantai Terluas Kabupaten Situbondo Tahun 2007 –

2012 ………………………………………………………………………

Persentase Jenis Atap Terluas Kabupaten Situbondo Tahun 2010–2012...

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

51

55

56

57

58

61

62

63

64

66

67

68

69

Page 8: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo viii

Tabel 5.9

Tabel 5.10

Tabel 5.11

Tabel 5.12

Tabel 5.13

Tabel 5.14

Tabel 6.1

Tabel 6.2

Tabel 6.3

Tabel 6.4

Persentase Jenis Dinding Terluas Kabupaten Situbondo Tahun 2010 –

2012 ………………………………………………………………………

Persentase Sumber Penerangan Rumah Tangga Kabupaten Situbondo

Tahun 2010 – 2012 ………………………………………………………

Persentase Sumber Air Bersih Rumah Tangga Kabupaten Situbondo

Tahun 2010 – 2012 ………………………………………………………

Persentase Fasilitas Penggunaan Tempat Buang Ai Besar Kabupaten

Situbondo Tahun 2010 – 2012 …………………………………………...

Persentase Tempat Pembuangan Akhir Tinja Kabupaten Situbondo

Tahun 2010 – 2012 ……………………………………………………....

Jumlah Rumah Tangga, Kepadatan Rumah Tangga Per Orang dan

Kepadatan Rumah Tangga Per Luas Per Kecamatan Kabupaten

Situbondo Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010 …………………………

Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Situbondo Tahun 2003 – 2012..

Banyaknya Rumah Tangga yang Didata pada Pendataan BLT ’05, PPLS

’08 dan PPLS ’11 Kabupaten Situbondo ………………………………...

Kriteria Hasil Pendataan PPLS 2011 Kabupaten Situbondo (Persen) …...

Rata – Rata Pengeluaran Makanan dan Non Makanan Rumah Tangga

Kabupaten Situbondo Tahun 2006 – 2012 ……………………………….

70

71

72

73

74

75

78

79

80

81

Page 9: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo ix

Daftar Gambar

Hal

Gambar 1.1 Angka Ketergantungan Tua dan Muda Kabupaten Situbondo Tahun

2012 ……………………………………………………………………

6

Gambar 3.1 Gambaran Mengenai Mutu Pendidikan di Situbondo Tahun 2012 ….... 34

Gambar 5.1 Sumber Air Rumah Tangga tahun 2012………………………………. 63

Page 10: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo

x

Latar Belakang

Maksud dan Tujuan

TINJAUAN UMUM

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang telah

dikumandangkan oleh bangsa Indonesia merupakan titik

kulminasi perjuangan dalam merebut kemerdekaan yang

juga merupakan awal tonggak untuk dimulainya

pembangunan seluruh bangsa dan negara ini. Apa yang

menjadi cita-cita perjuangan bangsa ini, secara eksplisit

dapat dilihat dalam fondasi berdirinya NKRI yang

berlandaskan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945, baik terdapat dalam naskah pembukaan ataupun isi

pasal-pasalnya. Jika diambil inti sarinya secara tegas

cita-cita tersebut antara lain :

Mencerdaskan dan mensejahterakan

perikehidupan bangsa

Mewujudkan terciptanya masyarakat yang

adil dan makmur, aman sentosa.

Cita-cita tersebut diwujudkan dengan pembangunan di

setiap sisi kehidupan masyarakat, baik sisi lahir maupun

batin. Selanjutnya hasil pembangunan dapat dilihat dari

bagaimana pembangunan yang telah dilakukan dapat

mensejahterakan seluruh rakyat.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka maksud

penyusunan Publikasi Indikator Makro Situbondo 2012

adalah untuk mengukur capaian - capaian

pembangunan yang telah dilakukan pemerintah bersama

seluruh masyarakat kabupaten Situbondo. Indikator

makro sosial ini juga bermanfaat sebagai bahan

evaluasi kinerja yang telah dilakukan oleh stake holder

Page 11: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo

xi

Kinerja Pembangunan

Metodologi

Adapun tujuan penyusunan publikasi ini adalah

tersediannya data dan informasi yang diwujudkan dalam

bentuk indikator sosial secara makro, yang dapat

dijadikan sebagai bahan evaluasi pembangunan.

Relevansi perencanaan pembangunan adalah dengan

melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan untuk

memperoleh umpan balik agar dapat dikenali secara dini

hal – hal yang terkait dengan pelaksanaan pembangunan.

Evaluasi juga bermanfaat untuk melihat efektifitas

perencanaan pembangunan yang dikemudian hari

diharapkan dapat dilakukan perbaikan agar target

pembangunan dapat tercapai.

Bagian penting sebuah perencanaan

pembangunan adalah adanya evaluasi yang konsisten dan

berkelanjutan. Evaluasi dilakukan dengan cara

menetapkan indikator-indikator kinerja yang

menggambarkan secara tepat keadaan-keadaan sebab

akibat dalam rencana strategi pembangunan. Indikator

kinerja pembangunan tersebut merupakan besaran-

besaran yang dapat diukur dengan relatif mudah dan

murah yang sesungguhnya dapat menceminkan keadaan

hasil capaian pembangunan.

Oleh karena itu pengukuran kinerja pembangun

adalah dengan menentukan indikator kinerja terutama di

bidang sosial, karena ranah pembangunan bidang sosial

adalah obyek pembangunan itu sendiri.

Sumber data penyusunan publikasi Indikator

Makro Sosial Situbondo tahun 2012 ini terbagi dalam

dua kelompok data, yang pertama menggunakan data

sekunder yakni data yang dikumpulkan dari masing-

Page 12: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo

xii

Metode estimasi

masing dinas/instansi terkait, yang kedua dari data

primer yaitu berdasarkan survei yang berkaitan dengan

penyusunan publikai Indikator Makro Sosial Situbondo

ini. Adapun survei tersebut didahului oleh penentuan

kerangka sampel, kemudian pemilihan sampel rumah

tangga, pendataan rumah tangga dan anggotanya

pengolahan data dan setelah itu baru dilakukan

pengestimasian.

Metode estimasi yang digunakan dalam survei ini

menggunakan metode secara tidak langsung (indirect

estimate) yaitu ratio estimate, dengan penimbang

(weight) adalah rasio antara jumlah rumahtangga hasil

proyeksi dengan jumlah rumahtangga sampel untuk

mengestimasi karakteristik rumahtangga. Adapun untuk

mengestimasi karakteristik penduduk penimbangnya

adalah rasio antara jumlah penduduk hasil proyeksi

dengan jumlah penduduk pada rumah tangga sampel.

Estimasi nilai rata-rata karakteristik individu adalah

h ijb

i

a

h

hijl

j ijh

kh yab

y1 1

16

1

1

16

1

Estimasi nilai total karakteristik Y adalah

khkhkh yQY ~ˆ

di mana,

khy = estimasi nilai rata-rata karakteristik y di

kabupaten/kota k daerah h (perkotaan h=1,

pedesaan h=2).

Page 13: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo

xiii

khY = estimasi nilai total karakteristik y di

kabupaten/kota k daerah h.

hijly = nilai karakteristik pada anggota rumahtangga

ke-l, rumahtangga terpilih ke-j di blok sensus

terpilih ke-i.

hb = banyaknya blok sensus terpilih di

kabupaten/kota k daerah h.

ija = banyaknya individu (ART) di rumahtangga

terpilih ke-j di blok sensus terpilih ke-i.

khQ~

= perkiraan jumlah penduduk di

kabupaten/kota k daerah h.

Perkiraan nilai rata-rata karakteristik Y di

kabupaten/kota k daerah perkotaan (1) dan pedesaan (2)

adalah

21

21~~ˆˆ

kk

kkk

PP

YYy

Perkiraan nilai total karakteristik Y di kabupaten/kota

k daerah perkotaan ( 1ˆkY ) dan pedesaan ( 2

ˆkY ) adalah

21ˆˆˆkkk YYY

Page 14: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 1

BAB I KEPENDUDUKAN

Kajian kependudukan telah banyak dilakukan oleh

berbagai kalangan. Hal ini karena semakin disadari

bahwa data kependudukan sesungguhnya memiliki

hubungan langsung terhadap subyek pembangunan.

Dengan demikian policy maker akan sangat terbantu

untuk mengarahkan kebijakan-kebijakan menuju sasaran

yang benar-benar urgen. Kesalahan-kesalahan yang tidak

perlu dalam pengambilan keputusan sedemikian rupa

dapat diperkecil.

Masalah-masalah kependudukan antara lain

meliputi: jumlah, komposisi dan distribusi penduduk.

Jumlah penduduk yang besar dapat menjadi potensi,

namun dapat pula menjadi beban pembangunan jika

memiliki kualitas yang rendah. Oleh karena itu dalam

konteks keberhasilan pembangunan daerah, penanganan

masalah kependudukan tidak hanya dilihat dari

keberhasilan mengendalikan jumlah penduduk semata,

namun juga dititikberatkan pada peningkatan kualitas

sumber daya manusianya. Disamping itu program

perencanaan pembangunan sosial di segala bidang harus

mendapat prioritas utama yang berguna untuk

peningkatan kesejahteraan penduduk.

1.1 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk

Hasil sensus penduduk tahun 1990 penduduk

Situbondo berjumlah 573.734 jiwa dan pada tahun 2000

jumlah penduduk Situbondo menjadi sebesar 599.126

jiwa. Pada tahun 2010 jumlah penduduk Situbondo

Masalah kependudukan

antara lain meliputi jumlah,

komposisi dan distribusi

penduduk

Page 15: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 2

berdasarkan hasil Sensus Penduduk telah mencapai

jumlah 647.619 jiwa. Berdasarkan estimasi penduduk,

tahun 2011 jumlah penduduk Situbondo berkembang

menjadi sebesar 652.042 jiwa. Sedangkan pada tahun

2012 jumlah penduduk dihitung berdasarkan hasil

estimasi yaitu sebesar 656.691 jiwa.

. Komposisi penduduk Situbondo didominasi oleh

penduduk muda/dewasa. Hal menarik yang ada pada

piramida penduduk Situbondo tahun 2012 adalah adanya

perubahan arah perkembangan penduduk pada usia 65

tahun ke atas dengan usia 60-64 tahun. Penduduk usia 65

tahun keatas (penduduk tua) jumlahnya lebih banyak

dibanding kelompok penduduk dengan usia yang lebih

muda. Secara Absolut, jumlah penduduk Situbondo terus

bertambah setiap tahunnya. Pertumbuhan penduduk

Situbondo tergolong stabil. Secara umum pertumbuhan

penduduk antar waktu berkisar dibawah satu persen.

Hanya pada dekade 70an pertumbuhan penduduk

Situbondo diatas satu persen. Pada dekade tersebut

dikenal dengan masa “baby boom” yakni masa dimana

kelahiran bayi tinggi pasca resesi dekade 60an. Gejala

baby boom tidak hanya terjadi di Situbondo namun juga

di hampir seluruh tanah air. Pertumbuhan penduduk

Situbondo antara tahun 1969 – 1980 adalah 1,14 persen.

Pertumbuhan penduduk Situbondo terus menurun antara

tahun 1980 hingga tahun 2000. yakni 0,90 persen pada

tahun 1980 – 1990 dan 0,43 persen pada tahun 1990 –

2000. Namun penurunan tersebut tidak berlanjut karena

pada pertumbuhan penduduk antara tahun 2000 – 2010

mengalami peningkatan pertumbuhan penduduk menjadi

sebesar 0,70 persen dan pertumbuhan dari tahun 2010 ke

Tahun 2012 jumlah

penduduk Situbondo adalah

656.691 dengan laju

pertumbuhan penduduk

tahun 2011-2012 adalah

0,71 persen

Page 16: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 3

tahun 2011 sebesar 0,68 persen. Pada tahun 2012,

pertumbuhan penduduk sebesar 0,71 persen.

Pertumbuhan Penduduk diyakini bukan hanya

karena faktor-faktor alamiah pembentuk pertumbuhan

penduduk yaitu kelahiran dan kematian belaka, namun

juga dipengaruhi faktor lain yaitu adanya proses migrasi.

Proses migrasi yang signifikan memberikan pengaruh

pada suatu daerah dan biasanya terjadi pada daerah-

daerah industri atau daerah penyangga industri.

Tabel 1.1

Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk

Kabupaten Situbondo 2008 - 2012

Tahun Jumlah

Penduduk

Laju Pertumbuhan Per

tahun (Persen)

(1) (2) (3)

2008 640.882

0,34

2009 643.061

0,71

2010 647.619

0,68

2011 652.042

0,71

2012 656.691

Sumber : BPS Situbondo

Dengan mengetahui perkiraan jumlah penduduk

di masa mendatang, tentu akan membawa manfaat yang

besar bagi Pemerintah Kabupaten Situbondo untuk dapat

memperkirakan kebijakan-kebijakannya yang sesuai

Metodologi

Pertumbuhan Penduduk :

Pt=P0(1+r)t

Dimana :

Pt : Penduduk tahun t,

P0: Penduduk tahun dasar,

r : angka pertumbuhan

t : Jangka waktu

Page 17: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 4

dengan perkembangan kebutuhan masyarakat. Penduduk

merupakan modal positif bagi Pemerintah Kabupaten

Situbondo untuk membangun, apabila potensi penduduk

ini disertai dengan meningkatnya pendidikan mereka dan

ditunjang oleh pemenuhan kebutuhan primer. Penduduk

juga merupakan sumber permasalahan jika tidak dikelola

dengan tepat.

1.2 Persebaran dan Kepadatan Penduduk

Persebaran penduduk antar kecamatan di

Kabupaten Situbondo masih timpang, sehingga kepadatan

penduduk untuk masing – masing kecamatan juga tidak

merata. Kepadatan penduduk biasanya terpusat di daerah

perkotaan yang umumnya memiliki segala fasilitas yang

dibutuhkan oleh penduduk sehingga mengundang

penduduk wilayah pedesaan untuk berusaha di daerah

perkotaan. Masalah yang sering timbul yang diakibatkan

oleh kepadatan penduduk terutama mengenai perumahan,

kesehatan, dan keamanan. Oleh karena itu, distribusi dan

persebaran penduduk harus menjadi perhatian khusus

pemerintah. Pembangunan sebaiknya juga dilaksanakan

di luar daerah perkotaan dengan memperhatikan daya

dukung lingkungan dan dapat menciptakan lapangan

kerja yang luas bagi penduduk setempat, sehingga tidak

menimbulkan urbanisasi.

Jumlah penduduk terbanyak adalah kecamatan

Panji yakni 69.588 jiwa, berikutnya adalah kecamatan

Besuki yakni 62.296 jiwa dan kecamatan Banyuputih

dengan penduduk berjumlah 55.316 jiwa pada tahun

2012. Namun jumlah penduduk yang banyak tidak selalu

Masalah yang sering

timbul yang diakibatkan

oleh kepadatan

penduduk terutama

mengenai perumahan,

kesehatan, dan

keamanan

Page 18: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 5

tepat untuk mengindikasikan suatu kepadatan penduduk.

Kepadatan penduduk di Kabupaten Situbondo terpadat

berturut-turut adalah kecamatan Besuki, Situbondo dan

Panji. Ketiga kecamatan tesebut merupakan kecamatan

dengan basis perkotaan dan industri yang dominan di

Kabupaten Situbondo.

Tabel 1.2

Kepadatan Penduduk Kabupaten Situbondo

Tahun 1980 - 2012

Tahun Kepadatan Penduduk

(Penduduk/Km2)

(1) (2)

1980 320,29

1990 350,16

2000 365,66

2006 388,28

2007 389,71

2008 391,14

2009 392,47

2010 395,25

2011 397,95

2012 400,79

Sumber : BPS Situbondo

Kepadatan penduduk Situbondo dari tahun ke

tahun semakin meningkat, Kepadatan Penduduk pada

tahun 1980 adalah 320,29 jiwa per kilometer persegi, saat

ini telah mencapai 400,79 jiwa per meter persegi, Hal ini

berarti dalam satu kilometer persegi luas di kabupaten

Situbondo, rata – rata dihuni 401 jiwa, Sedangkan

kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduknya yang

Kepadatan penduduk di

kecamatan perkotaan relatif

lebih tinggi daripada

kecamatan dengan

mayoritas desa perdesaan di

Situbondo

Page 19: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 6

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

Angka Ketergantungan

Muda

Angka Ketergantungan Tua

tertinggi adalah kecamatan Besuki yaitu 2.358,80 jiwa

per kilometer persegi, Dan kecamatan yang terendah

tingkat kepadatan penduduknya adalah Kecamatan

Banyuputih, yakni, 114,84 jiwa per kilometer persegi,

Dampak keberhasilan pembangunan

kependudukan diantaranya terlihat pada perubahan

komposisi penduduk menurut umur yang tercermin

dengan semakin rendahnya proporsi penduduk usia tidak

produktif (kelompok umur 0 – 14 tahun dan kelompok

umur 65 tahun atau lebih) yang berarti semakin

rendahnya angka beban ketergantungan, Semakin kecil

angka beban ketergantungan akan memberikan

kesempatan bagi penduduk usia produktif untuk

meningkatkan kualitas dirinya, Pada tahun 2012 rata –

rata dari 100 penduduk usia produktif menanggung

sekitar 41 penduduk tidak produktif, dari 4 penduduk

tidak produktif tersebut 31 penduduk adalah penduduk

usia muda yakni penduduk dibawah 15 tahun, Di tahun

2011 beban angka ketergantungan berkurang menjadi 41

dan di tahun 2012 tidak mengalami perubahan, yaitu

sebesar 41 yang berarti keadaan ekonomi Situbondo

secara demografi dapat dikatakan berangsur-angsur

mengarah kepada daerah yang semakin maju

1.3 Fertilitas

Berdasarkan data SDKI dari tahun 1991 – 2007

secara nasional menunjukkan penurunan tingkat fertilitas

dari setiap kelompok umur wanita usia subur (ASFR),

Selain itu, semakin bertambah usia wanita maka semakin

menurun tingkat fertilitasnya, TFR menunjukkan rata –

Gambar 1.1

Angka Ketergantungan Tua dan

Angka Ketergantungan Muda

Tahun 2012

Page 20: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 7

rata banyaknya anak yang dilahirkan oleh seorang wanita

yang sudah selesai masa reproduksinya dalam tahun

tersebut,

Program Keluarga Berencana (KB) dan

penundaan usia perkawinan pertama pada wanita

merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan

tingkat fertilitas di Indonesia pada umumnya dan di

Kabupaten Situbondo pada khususnya karena berdampak

memperpendek masa reproduksi mereka dan jumlah anak

yang dilahirkan, Wanita yang kawin pada usia sangat

muda mempunyai resiko cukup besar pada saat

mengandung dan melahirkan yang berdampak terhadap

keselamatan ibu maupun anak, Dengan memberi

kesempatan kepada wanita untuk bersekolah lebih tinggi

dapat membantu menunda usia perkawinan bagi seorang

wanita, terutama di daerah pedesaan,

Rata – rata usia perkawinan pertama penduduk

perempuan Situbondo tahun 2011 adalah 16,80 tahun,

Selanjutnya pada tahun 2012 rata – rata usia

perkawinan pertama penduduk perempuan meningkat

menjadi 17,79 tahun. Sebagian besar perempuan yang

pernah kawin, usia perkawinan pertama dibawah 17

tahun. Sebanyak 50,26 persen penduduk perempuan

dengan umur perkawinan pertama diawah 17 tahun.

Sebanyak 26,09 persen penduduk perempuan dengan

umur perkawinan pertama 17-18 tahun. Sedangkan

penduduk perempuan dengan umur perkawinan pertama

antara 19- 24 tahun sebanyak 20,68 persen. Sisanya yaitu

sebanyak 2,97 persen penduduk perempuan dengan umur

perkawainan pertama 25 tahun keatas.

Usia Perkawinan pertama

perempuan Situbondo

adalah 17,79 tahun

ALH (Anak Lahir Hidup)

Kabupaten Situbondo tahun

2012 sebesar 2,07 yang

berarti setiap wanita usia

produktif yang pernah

menikah di Kabupaten

Situbondo rata-rata tingkat

fertilitasnya adalah setara

dengan 2 anak.

Page 21: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 8

Tabel 1.3

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Kabupaten Situbondo Tahun 1969 – 2012

Tahun Jenis Kelamin Laki – Laki +

Perempuan Laki – Laki Perempuan

(1) (2) (3) (4)

1969 1)

224 572 238 643 463 215

1980 2)

257 301 267 502 524 803

1990 2)

280 873 292 861 573 734

2000 3)

289 041 310 085 599 126

2005 3)

311 377 320 004 631 381

2006 3) 308 443 327 756 636 199

2007 3)

311 199 327 338 638 537

2008 3)

312 394 328 488 640 882

2009 3)

313 661 329 400 643 061

2010 2)

315 912 331 707 647 619

2011 3)

318 157 333 885 652 042

2012 319 653 337 038 656 691

1) : Publikasi “Penduduk Djawa-Madura, 1969

2) : Hasil Sensus Penduduk

3) : Hasil Susenas dan Proyeksi dari Hasil Sensus Penduduk

Sumber : BPS Situbondo

Page 22: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 9

Tabel 1.4

Jumlah Penduduk Per Kecamatan

Kabupaten Situbondo Tahun 2011 – 2012

Kecamatan Penduduk Kabupaten Situbondo

2011 2012

(1) (2)

Sumbermalang 26 347 26 499

Jatibanteng 21 910 22 019

Banyuglugur 22 644 22 814

Besuki 61 809 62.296

Suboh 26 350 26 538

Mlandingan 22 396 22 572

Bungatan 24 565 24 730

Kendit 28 245 28 438

Panarukan 53 607 54 020

Situbondo 47 082 47 461

Mangaran 32 134 32 341

Panji 69 009 69 588

Kapongan 37 236 37 509

Arjasa 39 884 40 146

Jangkar 36 467 36 684

Asembagus 47 408 47 720

Banyuputih 54 949 55 316

Kab. Situbondo 652 042 656 691

Sumber : BPS Situbondo

Page 23: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 10

Tabel 1.5

Kepadatan Penduduk Kabupaten Situbondo

Tahun 1969 - 2009

Tahun Kepadatan Penduduk (Penduduk/Km2)

(1) (2)

1969 282,71

1980 320,29

1990 350,16

2000 365,66

2005 385,34

2006 388,28

2007 389,71

2008 391,14

2009 392,47

2010 395,25

2011 397,95

2012 400,79

Sumber : BPS Situbondo

Page 24: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 11

Tabel 1.6

Kepadatan Penduduk Per Kecamatan

Kabupaten Situbondo Tahun 2011 – 2012

Kecamatan Kepadatan Penduduk Kabupaten Situbondo (Penduduk/Km

2)

2011 2012

(1) (2) (3)

Sumbermalang 203,50 204,67

Jatibanteng 331,57 333,22

Banyuglugur 311,64 313,98

Besuki 2.340,36 2.358,80

Suboh 854,41 860,51

Mlandingan 565,41 569,86

Bungatan 371,80 374,30

Kendit 247,46 249,15

Panarukan 985,79 993,38

Situbondo 1.692,99 1.706,62

Mangaran 683,85 688,25

Panji 1933,03 1.949,24

Kapongan 835,82 841,95

Arjasa 184,32 185,53

Jangkar 544,28 547,52

Asembagus 399,26 401,89

Banyuputih 114,08 114,84

Kab. Situbondo 397,95 400,79

Sumber : BPS Situbondo

Page 25: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 12

Tabel 1.7

Angka Ketergantungan Menurut Kategori

Kabupaten Situbondo Tahun 2009 - 2012

Kategori

Angka Ketergantungan (persen)

2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (4)

Angka Ketergantungan Muda 32,91 31,88 30,87 30,99

Angka Ketergantungan Tua 10,62 10,07 10,19 10,22

Angka Ketergantungan 43,56 41,96 41,06 41,21

Sumber : BPS Situbondo

Page 26: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 13

Tabel 1.8

Struktur Penduduk Per Kelompok Umur

Kabupaten Situbondo Tahun 2011

Kelompok Umur

(Tahun)

Jenis Kelamin Laki-Laki +

Perempuan Laki-Laki Perempuan

(1) (2) (3) (4)

00 – 04 23 704 22 574 46 278

05 – 09 25 125 24 032 49 157

10 – 14 25 644 24 379 50 023

15 – 19 25 291 26 754 52 045

20 – 24 23 861 24 554 48 415

25 – 29 25 296 27 196 52 492

30 – 34 24 417 26 523 50 940

35 – 39 26 419 26 665 53 084

40 – 44 25 173 25 982 51 155

45 – 49 23 154 24 188 47 342

50 – 54 20 597 21 112 41 709

55 – 59 16 617 15 847 32 464

60 – 64 12 304 14 258 26 562

65 - 69 8 149 10 456 18 605

70 – 74 5 593 8 707 14 300

75 + 4 568 8 480 13 048

Kab. Situbondo 315 912 331 707 647 619

Sumber : BPS Situbondo

Page 27: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 14

Tabel 1.9

Struktur Penduduk Per Kelompok Umur

Kabupaten Situbondo Tahun 2012

Kelompok Umur

(Tahun)

Jenis Kelamin Laki-Laki +

Perempuan Laki-Laki Perempuan

(1) (2) (3) (4)

00 – 04 25.307 24.247 49.554

05 – 09 23.397 22.628 46.025

10 – 14 24.809 23.726 48.535

15 – 19 26.146 27.140 53.286

20 – 24 24.372 24.780 49.152

25 – 29 23.745 25.990 49.735

30 – 34 24.950 27.126 52.076

35 – 39 25.746 26.567 52.313

40 – 44 25.220 26.449 51.669

45 – 49 24.057 25.291 49.348

50 – 54 21.186 22.237 43.423

55 – 59 17.718 17.759 35.477

60 – 64 13.813 14.767 28.580

65 - 69 8.431 10.611 19.042

70 – 74 5.958 8.568 14.526

75 + 4.798 9.152 13.950

Kab. Situbondo 319.653 337.038 656.691

Sumber : BPS Situbondo

Page 28: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 15

Tabel 1.10

Persentase Usia Perkawinan Pertama Menurut Kelompok Usia Menikah

Kabupaten Situbondo Tahun 2007– 2012

Tahun Kelompok Usia Menikah (Tahun)

≤ 16 17 - 18 19 - 24 25 >

(1) (2) (3) (4) (5)

2007 37,55 22,86 31,09 8,49

2008 60,56 19,67 16,20 3,56

2009 56,28 21,15 17,35 5,22

2010 62,70 19,72 16,26 1,32

2011 56,98 21,67 18,45 2,92

2012 26,32 25,35 39,10 9,23

Sumber : BPS Situbondo

Page 29: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 16

Tabel 1.11

Anak Kandung Lahir Hidup

Kabupaten Situbondo Tahun 2006 – 2012

Tahun Anak Lahir Hidup

(1) (2)

2006 2,11

2007 2,21

2008 2,20

2009 2,47

2010 2,24

2011 2,08

2012 2,07

Sumber : BPS Situbondo

Page 30: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo

17

BAB II KESEHATAN

Salah satu aspek penting kesejahteraan adalah

kualitas fisik penduduk yang dapat dilihat dari derajat

kesehatan penduduk. Indikator utama yang digunakan

untuk melihat derajat kesehatan penduduk adalah angka

kematian bayi dan angka harapan hidup. Selain itu

aspek penting lainnya yang turut mempengaruhi

kualitas fisik penduduk adalah status kesehatan yang

antara lain diukur melalui angka kesakitan dan status

gizi. Sedangkan untuk melihat gambaran tentang

kemajuan upaya peningkatan dan status kesehatan

masyarakat dapat dilihat dari penolong persalinan bayi,

ketersediaan sarana kesehatan dan jenis pengobatan

yang dilakukan. Oleh karena itu usaha untuk

meningkatkan dan memelihara mutu pelayanan

kesehatan melalui pemberdayaan sumber daya manusia

secara berkelanjutan dan sarana prasarana dalam bidang

medis termasuk ketersediaan obat yang dapat dijangkau

oleh masyarakat perlu mendapat perhatian utama.

2.1 Derajat dan Status Kesehatan

Menurunnya angka kematian bayi dan naiknya

angka harapan hidup sesungguhnya mengindikasikan

adanya peningkatan derajat kesehatan penduduk

Situbondo. Angka kematian bayi dari tahun ke tahun

selalu mengalami penurunan, dimulai dari tahun 2008,

angka kematian bayi adalah sebesar 57,95 artinya rata –

rata terdapat 58 kematian bayi per 1000 kelahiran.

Menjadi 57,74 di tahun 2009 dan 56,45 di tahun

berikutnya. Tahun 2011 angka kematian bayi menjadi

54,60 dan tahun 2012 menjadi 54,94 per 1000

Masalah kesehatan antara

lain adalah upaya

meningkatkan derajat

hidup, serta perbaikan

status kesehatan Penduduk.

Page 31: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo

18

kelahiran. Dalam kurun waktu lima tahun angka

kematian bayi dapat ditekan dari 58 kematian bayi per

1000 kelahiran menjadi menjadi 55 kematian bayi per

1000 kelahiran. Dengan menurunnya angka kematian

bayi, maka angka harapan hidup penduduk Situbondo

diperkirakan akan meningkat dari angka harapan hidup

pada tahun- tahun sebelumnya.

Angka harapan hidup penduduk Situbondo

tahun 2010 adalah 63,19 tahun. Pada tahun 2011 angka

harapan hidup tersebut naik menjadi 63,36 tahun.

Selanjunya pada tahun 2012 juga mengalami

peningkatan menjadi 63,52 tahun. Kondisi tersebut

menggambarkan bahwa seorang anak yang lahir pada

tahun 2012 diperkirakan akan hidup rata – rata sampai

usia 63,52 tahun.

Tabel 2.1

Angka Harapan Hidup dan Kematian Bayi (AKB)

Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012

Tahun Angka Harapan

Hidup (AHH)

Angka Kematian

Bayi (AKB)

(1) (2)

2010 63,19 56,45

2011 63,36 54,60

2012 63,52 54,94

Sumber : BPS Situbondo

Status kesehatan penduduk memberikan

gambaran mengenai kondisi kesehatan penduduk dan

biasanya dapat dilihat melalui indikator angka

kesakitan, yaitu persentase penduduk yang mengalami

gangguan kesehatan baik yang mengganggu aktivitas

sehari-hari maupun yang tidak mengganggu aktivitas

sehari-hari. Persentase penduduk yang mengalami

keluhan kesehatan dan terganggu aktifitasnya pada

Kecamatan dengan usia

harapan hidup tertinggi tahun

2012 adalah kecamatan kota

Situbondo (66,09 tahun) dan

yang terendah adalah

kecamatan Sumbermalang

(58,51 tahun)

Page 32: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo

19

tahun 2012 mengalami penurunan dibandingkan dengan

keadaan yang sama pada tahun 2011. Tercatat 20,27

persen penduduk mengalami gangguan kesehatan dan

terganggu aktivitas sehari-harinya pada tahun 2011 dan

turun menjadi 17,89 persen pada tahun 2012. Namun

demikian juga rata – rata lama sakit (terganggu aktivitas

sehari-harinya) masih mengalami fluktuasi dari tahun

ke tahun. Setidaknya dapat dilihat sejak tahun 2010

rata-rata lama sakit adalah 6,94 hari menjadi 6,77 hari

di tahun 2011 dan kembali naik menjadi 6,95 hari sakit

di tahun 2012.

2.2 Pemberian ASI

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang

paling penting bagi pertumbuhan dan kesehatan bayi

karena selain mengandung nilai gizi yang cukup tinggi

juga mengandung zat pembentuk kekebalan tubuh

terhadap penyakit. Pada tahun 2012 terdapat sekitar

15,13 persen balita di Situbondo yang tidak mendapat

asupan ASI sama sekali, lebih tinggi dibanding tahun

sebelumnya yakni 12,88 persen.

Persentase lama pemberian ASI terbesar pada

tahun 2012 berada pada kisaran lebih dari 24 bulan

dengan persentase sebesar 27,71 persen.. Kondisi ini

menunjukkan semakin meningkatnya jumlah orang tua

terutama kaum ibu yang mengerti tentang pentingnya

ASi untuk tumbuh kembang putra-putrinya. Disamping

itu Asi juga nmerupakan makanan yang murah dan

mudah mendapatkannya. Seiring dengan hal tersebut,

rata – rata lama menyusui balita pada tahun 2012 adalah

16,29 bulan, menurun dibanding tahun 2011 yaitu 16,95

bulan.

Warning !!!

15,33 persen balita di

Situbondo tahun 2012

tumbuh dan berkembang

tanpa asupan Air Susu Ibu

Page 33: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo

20

2.3 Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan

Untuk mewujudkan peningkatan derajat dan

status kesehatan penduduk, ketersediaan dan

keterjangkauan fasilitas dan sarana kesehatan

merupakan salah satu faktor penentu utama. Puskesmas

dan puskesmas pembantu merupakan ujung tombak

layanan kesehatan karena dapat menjangkau penduduk

sampai di pelosok. Namun ketersediaanya masih

dirasakan sangat kurang dibandingkan dengan jumlah

penduduk saat ini. Hal penting lainnya adalah

kurangnya ketersediaan pelayanan reproduksi agar

persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter,

bidan, dan tenaga kesehatan lainnya). Jumlah

puskesmas di Kabupaten Situbondo tidak berubah

banyak hingga saat ini berjumlah 17 Puskesmas..

Jumlah dokter di Situbondo bertahun 2012

berdasarkan data Dinas Kesehatan Situbondo berjumlah

87 dokter. Sejumlah dokter tersebut terdiri dari 7 orang

dokter spesialis, dokter umum sebanyak 52 dokter serta

dokter gigi dan dokter spesialis gigi sebanyak 28 dokter

Jumlah perawat dan Bidan tahun 2012 juga data dinas

kesehatan adalah berjumlah 454 perawat dan 373 bidan.

Hal yang perlu mendapat perhatian adalah

ketersediaan tenaga kesehatan dan medis di setiap

Puskesmas dan Pustu termasuk Polindes serta

puskesmas perawatan. Dengan semakin banyaknya

sarana dan prasarana, maka pelayanan kesehatan

termasuk kesehatan reproduksi seyogyanya dapat

dilakukan lebih baik oleh petugas kesehatan (dokter,

bidan dan tenaga kesehatan lainnya). Pada tahun 2009,

sekitar 68,40 persen proses persalinan pertama

dilakukan oleh tenaga medis. Di tahun 2010 persentase

kelahiran ditolong petugas medis naik menjadi 69,68

Penolong kelahiran

Terakhir di Perdesaan

adalah tenaga non medis

sebesar 22,71 persen,

sedangkan di perkotaan

sebesar 15,64 persen.

Profil Kesehatan 2012

Jumlah RS : 2

Jumlah Puskesmas : 17

Jumlah Pustu : 59

Jumlah Dokter : 87

Jumlah Bidan :373

Jangkauan Pelayanan

Jumlah Penduduk : 656.691

Jumlah Kecamatan : 17

Luas Wilayah : 1 638,50 km2

Page 34: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo

21

persen dan di tahun 2011 meningkat signifikan menjadi

80,46 persen dan naik lagi dengan kenaikan yang cukup

tinggi pada tahun 2012 menjadi 84,51 persen.

Sementara itu penolong kelahiran terakhir oleh petugas

medis lebih tinggi dari pada penolong pertama oleh

petugas medis, Persentase Penolong kelahiran terakhir

oleh tenaga medis di tahun 2009 sebesar 67,52 persen

(lebih rendah) namun di tahun berikutnya selalu lebih

tinggi yakni di tahun 2010 sebesar 71,47 persen dan di

tahun 2011 sebesar 80,59 persen dan meningkat lagi

pada tahun 2012 menjadi 85,22 persen. Besarnya

persentase tersebut menunjukkan bahwa tenaga medis

semakin dipercaya oleh penduduk Situbondo dalam

pelayanan kesehatan reproduksi.

Apabila dibandingkan dari tahun ke tahun , rata

– rata persentase tenaga medis kesehatan yang

melakukan pertolongan pertama cenderung lebih kecil

dari pada pertolongan terakhir. Namun untuk penolong

terakhir bidan justru terjadi hal yang sebaliknya.

Penolong kelahiran dokter di tahun 2012 sebesar 9,37

persen pada proses penolong kelahiran pertama dan

menjadi 10,28 persen pada penolong kelahiran terakhir.

Bidan 74,78 persen pada proses penolong kelahiran

pertama dan menjadi 74,58 persen pada penolong

kelahiran terakhir. Sementara itu penolong kelahiran

dukun 14,86 persen pada penolong kelahiran pertama

dan relative tetap sebesar 14,14 persen proses pada

penolong kelahiran terakhir. Patut dicermati penurunan

penolong kelahiran oleh bidan yang mengalami

penurunan, walau persentase secara keseluruhan masih

besar. Terjadi pergeseran arus perubahan penolong

pertama ke terakhir, jika pada tahun-tahun sebelum

tahun 2010 status penolong non medis masih relative

besar dan perubahan penolong kelahiran dari non medis

Penolong kelahiran

Terakhir di perdesaan

adalah tenaga medis

sebesar 77,29 persen,

sedangkan di perkotaan

sebesar 84,36 persen.

Page 35: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo

22

terutama dukun adalah terutama ke bidan dengan

terlihat semakin besarnya persentase penolong terakhir

bidan, namun saat ini situasi kesehatannya nampak telah

berubah seiring dengan semakin besarnya persentase

penolong oleh medis dibandingkan dengan non medis

(dalam hal ini dukun bayi yang mayoritas). Arus

perubahan tersebut terutama arus penolong dari petugas

medis yang lebih rendah ke petugas medis yang lebih

tinggi yakni dari bidan ke dokter. Hal ini ditunjukan

dengan lebih rendahnya penolong kelahiran terakhir

oleh bidan.

Penduduk Situbondo yang mengalami gangguan

kesehatan banyak berobat dengan cara pengobatan

tradisional (32,39 persen), walau ketersediaan obat-

obatan modern telah menunjang. Namun demikian

prosentase penduduk Situbondo yang mengalami

gangguan kesehatan dan berobat dengan cara modern

tetap lebih tinggi yaitu 86,82 persen. Sedangkan yang

menggunakan cara lainnya dalam pengobatannya hanya

sekitar 8,33 persen. Namun dibandingkan tahun

sebelumnya cara berobat penduduk Situbondo

mengalami hal yang kontradiktif dengan meningkatnya

persentase berobat tradisional dan menurunnya

penggunaan obat modern.

Cara Berobat penduduk

Situbondo Tahun 2012 :

Tradisinal : 32,31 %

Modern : 82,12 %

Lainnya : 10,90 %

Page 36: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 23

Tabel 2.2

Angka Kematian Bayi (AKB)

Kabupaten Situbondo Tahun 2006 – 2012

Tahun Angka Kematian Bayi (AKB)

(1) (2)

2006 62,39

2007 62,42

2008 57,95

2009 57,74

2010 56,45

2011 54,60

2012 54,94

Sumber : BPS Situbondo

Page 37: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 24

Tabel 2.3

Angka Harapan Hidup Kabupaten Situbondo

Tahun 2006 – 2012

Tahun Angka Harapan Hidup

(1) (2)

2004 61,70

2005 61,76

2006 62,50

2007 62,72

2008 62,84

2009 63,02

2010 63,19

2011 63,36

2012 63,52

Sumber : BPS Situbondo

Page 38: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 25

Tabel 2.4

Persentase Keluhan Kesehatan Menurut Jenis Keluhan

Kabupaten Situbondo Tahun 2009 – 2012

Jenis Keluhan Persentase Keluhan Kesehatan

2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4)

Panas 9,33 10,07 10,12

Batuk 11,09 10,44 9,35

Pilek 6,79 7,80 6,24

Asma/Nafas sesak/cepat 1,84 2,30 1,81 Diare/buang-buang air 1,82 0,95 1,84 Sakit kepala berulang 5,74 4,32 2,11 Sakit gigi 1,58 1,79 0,88

Lainnya 11,19 13,43 11,87

Sumber : BPS Situbondo

Page 39: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 26

Tabel 2.5

Penyakit Terbanyak di Puskesmas

Kabupaten Situbondo Tahun 2012

Jenis Penyakit Sepuluh Penyakit Terbanyak

Jumlah Persentase

(1) (2) (3)

Gastro Entritis Akut 2.235 24,45

T B Paru / Koch Pulmonale 1.126 12,32

Stroke, CVA 763 8,35

H y p e r t e n s i 1.100 12,04

Diabetes Millitus 425 4,65

Comotio Cerebri (COR) 962 10,53

T y p h o i d 503 5,50

A s t h m a 459 5,02

Ischaemic Heart Disease/ PJK 71 0,78

Febris 1.496 16,37

Sumber : Dinas Kesehatan/Rumah Sakit Situbondo

Page 40: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 27

Tabel 2.6

Persentase Lama Pemberian ASI menurut Lama Pemberian ASI

Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012

Lama

Pemberian ASI Persentase Lama Pemberian ASI

2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4)

0 bulan 12,12 12,88 1,84

1 – 5 bulan 14,31 10,32 11,43

6 – 11 bulan 11,26 12,47 16,13

12 – 17 bulan 12,28 14,34 18,24

18 – 23 bulan 15,22 24,17 17,95

≥ 24 bulan 34,82 25,80 34,42

Sumber : BPS Situbondo

Page 41: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 28

Tabel 2.7

Ketersediaan Sarana Kesehatan

Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012

Ketersediaan

Sarana Kesehatan

Jumlah Sarana Kesehatan

2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4)

Rumah Sakit 2 2 2

Puskesmas 17 17 17

Puskesmas Pembantu

60 60 60

Puskesmas Perawatan

10 14 14

Polindes 74 86 136

Posyandu 916 916 918

*) data tidak tersedia Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo

Page 42: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 29

Tabel 2.8

Persentase Penolong Kelahiran Pertama Menurut Penolong Kelahiran

Kabupaten Situbondo Tahun 2010 - 2012

Penolong Kelahiran Persentase Penolong Kelahiran Pertama

2010 2011 2012

(1) (3) (4) (4)

Dokter 5,36 5,41 9,37

Bidan 64,33 75,05 74,78

Tenaga Paramedis lain

0,00 0,00 0,36

Dukun Bersalin 26,20 18,18 14,86

Famili/Keluarga 4,12 0,74 0,63

Lainnya 0,00 0,00 0.00

Kab. Situbondo 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Situbondo

Page 43: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 30

Tabel 2.9

Persentase Penolong Kelahiran Terakhir Menurut Penolong Kelahiran

Kabupaten Situbondo Tahun 2010 - 2012

Penolong Kelahiran Persentase Penolong Kelahiran Terakhir

2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4)

Dokter 6,76 7,33 10,28

Bidan 64,71 73,26 74,58

Tenaga Paramedis lain

0,00 0,00 0,36

Dukun Bersalin 26,20 18,67 14,14

Famili/Keluarga 2,33 0,74 0,63

Lainnya 0,00 0,00 0,00

Kab. Situbondo 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Situbondo

Page 44: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 31

Tabel 2.10

Persentase Jenis Obat/Cara Pengobatan yang Digunakan

Kabupaten Situbondo Tahun 2007 - 2012

TAHUN Persentase Jenis Obat/Cara Pengobatan yang Digunakan

Tradisional Modern Lainnya

(1) (2) (3) (4)

2007 45.69 86.87 36.51

2008 43.33 80.92 14.36

2009 41.66 88.40 6.98

2010 40.17 84.27 11.71

2011 44.00 82.27 9.83

2012 32.46 86.55 5.93

Sumber : BPS Situbondo

Page 45: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 32

BAB III PENDIDIKAN

Pendidikan penduduk merupakan salah satu

barometer untuk melihat kualitas sumber daya manusia di

suatu daerah atau wilayah. Dengan pendidikan yang baik,

maka kemampuan bertindak dan bernalar dapat terproses

sedemikian rupa sehingga diharapkan akan memiliki

pertimbangan yang komprehensif dalam mengambil

keputusan. Sejalan dengan hal tersebut diatas, dengan

tingkat pendidikan yang tinggi pada suatu masyarakat

diharapkan akan meningkatkan produktifitas ekonominya

yang pada gilirannya akan berpengaruh pada tingkat

kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

Pendidikan juga merupakan proses pemberdayaan

peserta didik sebagai subyek sekaligus obyek dalam

membangun kehidupan yang lebih baik. Mengingat

pendidikan sangat berperan sebagai faktor kunci dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia, maka

pembangunan di bidang pendidikan meliputi

pembangunan pendidikan secara formal maupun non

formal. Pembangunan di bidang pendidikan memerlukan

peran serta yang aktif tidak hanya dari pemerintah, tetapi

juga dari masyarakat, karena belum semua anak dapat

menikmati kesempatan pendidikan dasar, hal ini antara

lain karena faktor kemiskinan.

Titik berat pendidikan formal adalah peningkatan

mutu pendidikan dan perluasan pendidikan dasar. Selain

itu, ditingkatkan pula kesempatan belajar pada jenjang

pendidikan yang lebih tinggi. Untuk mencapai sasaran

Permasalahan pendidikan

di Situbondo adalah

rendahnya kualitas sumber

daya manusia. hal ini dapat

dilihat dari posisi IPM

Situbondo terhadap

kabupaten lain di Indonesia

dan Jawa Timur yang

relatif rendah

Page 46: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 33

tersebut, berbagai upaya dilakukan pemerintah, misalnya

dengan meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan,

perbaikan kurikulum, bahkan semenjak tahun 1994

pemerintah juga telah melaksanakan program wajib

belajar 9 tahun. Dengan semakin lamanya usia wajib

belajar ini diharapkan tingkat pendidikan anak semakin

membaik, dan tentunya akan berpengaruh pada tingkat

kesejahteraan penduduk.

3.1 Tingkat Pendidikan

Ukuran yang sangat mendasar dari tingkat

pendidikan, adalah kemampuan baca tulis penduduk

dewasa. Kemampuan baca tulis tercermin dari data angka

melek huruf, dalam hal ini merupakan persentase

penduduk usia 5 tahun keatas yang dapat membaca huruf

latin dan huruf lainnya. Penduduk yang dapat baca dan

tulis huruf latin dan huruf lainnya pada tahun 2012

hampir mencapai 80 persen. Pada tahun 2008 penduduk

Situbondo yang dapat membaca huruf latin dan huruf

lainnya adalah 78,16 persen, naik di tahun 2009 menjadi

78,20 persen, pada tahun 2010 sebesar 78,24 persen dan

di tahun 2011 mencapai 78,27 persen, dan mengalami

peningkatan lagi di tahun 2012 menjadi 78,32 persen.

Indikator lainnya untuk melihat tingkat

pendidikan adalah rata – rata lama sekolah (tahun), yang

secara umum menunjukkan jenjang pendidikan yang

telah dicapai oleh penduduk Situbondo. Pada tahun 2009

rata – rata lama sekolah penduduk Situbondo adalah 5,11

tahun, terus meningkat sedemikian rupa hingga di tahun

2010 menjadi 6,18 tahun, tahun 2011mencapai 6,19 tahun

dan pada tahun 2012 sebesar 6,22 yang berarti tingkat

Angka buta huruf

usia 15-44 tahun di

Situbondo adalah 5,87

persen. Sedangkan untuk

daerah perkotaan sebesar

3,50 persen dan daerah

perdesaan adalah

7,59 persen

Page 47: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 34

pendidikan di Situbondo berada pada taraf pendidikan

lulus Sekolah Dasar. Patut dicermati kenaikan rata-rata

lama sekolah mengindikasikan semakin membaiknya

kualitas pendidikan di Situbondo. Keadaan ini

menunjukan kerja keras untuk meningkatkan keadaan

pendidikan di Situbondo khususnya oleh Dinas

Pendidikan serta instansi terkait lainnya. Jangan sampai

orientasi pendidikan hanya berbasis program namun

kurang menyentuh hal yang paling esensial yakni

meningkatnya taraf pendidikan masyarakat.

Dunia pendidikan di Indonesia masih menghadapi

banyak masalah, salah satunya adalah keluhan mengenai

sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai

dan tenaga pengajar yang kurang berkualitas. Untuk itu

berbagai cara yang telah dilakukan oleh pemerintah

diantaranya dengan mengembangkan kurikulum,

sehingga diharapkan dapat menciptakan lulusan yang

berkualitas yang dapat meningkatkan mutu sumber daya

manusia.

Gambaran mengenai peningkatan mutu sumber

daya manusia dapat dilihat dari kualitas tingkat

pendidikan penduduk Situbondo. Untuk penduduk usia

10 tahun keatas yang menamatkan jenjang pendidikan

Sekolah Dasar atau yang sederajat tahun 2012 adalah

27,32 persen, yang menamatkan jenjang pendidikan

SLTP atau yang sederajat adalah sebesar 13,72 persen,

secara perlahan naik dibandingkan dengan tahun

sebelumnya 12,57 persen. Sedangkan penduduk Usia 10

tahun keatas yang menamatkan pendidikan SLTA juga

mengalami kenaikan yaitu 10,05 persen pada tahun 2011

menjadi yaitu 11,60 persen pada tahun 2012. Penduduk

Gambar 3.1

Gambaran Mengenai Mutu

pendidikan di Situbondo

Tahun 2012

Rata-rata lama sekolah

penduduk Situbondo tahun

2012 baru setingkat kelas

VI Sekolah Dasar

Page 48: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 35

yang tidak/belum bersekolah justru berkurang dari tahun

2011 ke tahun 2012, yakni dari 17,94 persen di tahun

2011 menjadi 16,67 persen di tahun 2012, hal ini

menunjukkan semakin baiknya tingkat pendidikan

penduduk Situbondo.

3.2 Tingkat Partisipasi Sekolah

Untuk melihat seberapa banyak penduduk usia

sekolah yang sudah memanfaatkan fasilitas pendidikan

yang ada dapat dilihat dari penduduk yang masih sekolah

pada umur tertentu yang dikenal dengan angka

partisipasi sekolah. Meningkatnya angka partisipasi

sekolah berarti menunjukkan adanya keberhasilan di

bidang pendidikan, utamanya yang berkaitan dengan

upaya memperluas jangkauan pelayanan pendidikan.

Tabel 3.1

Angka Partisipasi Sekolah (APS) Usia 7 – 12 Tahun

Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012

Tahun Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Usia 7 – 12 Tahun

(1) (2)

2010 98,13 persen

2011 97,64 persen

2012 97,16 persen

Sumber : BPS Situbondo

Angka partisipasi sekolah anak – anak usia 7 - 12

tahun pada tahun 2012 di Situbondo adalah 97,16 persen.

Sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya yaitu 97,64

persen pada tahun 2011 dan 98,13 persen pada tahun

2010. Hal ini berarti diantara 100 anak usia 7 – 12 tahun

APS = Banyaknya penduduk

usia sekolah yang sedang

bersekolah

Banyaknya penduduk

usia sekolah tertentu

Usia Sekolah

SD 7 – 12 tahun

SLTP 13 – 15 tahun

SLTA 16 – 18 tahun

PT 19 – 24 tahun

Page 49: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 36

yang berpartisipasi sekolah dalam jenjang pendidikan

apapun adalah 97 anak. Angka Partisipasi Sekolah anak

usia 13 – 15 tahun pada tahun 2012 justru mengalami

peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya

yaitu tahun 2012 Angka Partisipasi Sekolah adalah

sebesar 85,26 persen. Yang berarti diantara 100 anak usia

13 – 15 tahun atau usia sekolah di SLTP sekitar 85 anak.

Selajutnya APS usia SLTA mengalami penurunan

dibanding tahun sebelumnya yakni dari 55,20 persen

pada tahun 2011 menjadi 48,23 persen pada tahun 2012.

Ukuran lain dari tingkat partisipasi adalah Angka

Partisipasi Kasar (APK) yang menggambarkan

perkembangan pendidikan pada pendidikan tertentu tanpa

melihat umur. APK untuk SD tahun 2012 sebesar 115,29

persen sama dengan tahun 2011 sebesar 115,29 yang

berarti terdapat 115 peserta didik di SD dibandingkan 100

anak usia SD. Untuk Angka Partisipasi Kasar SLTP

tahun 2012 sebesar 99,12 persen meningkat dari tahun

2011 sebesar 99,11 dan tahun 2012 APK SLTA sebesar

62,79 persen meningkat dari tahun 2011 dengan nilai

APK sebesar 62,76 .

Selain itu terdapat ukuran angka Partisipasi Murni

yang mengukur ketepatan pendidikan sesuai usianya.

Ukuran maksimum APM adalah 100 persen. APM usia

SD tahun 2012 di Situbondo sebesar 93 persen meningkat

dari tahun 2011 sebesar 92,98 persen , APM SLTP

sebesar 90,84 persen meningkat dari tahun 2011 sebesar

98,65 dan APM SLTA sebesar 48,44 persen meningkat

dari tahun 2011 sebesar 48,08 persen.

Jenjang Pendidikan SD

APS : 97,16 persen

APK : 115,29 persen

APM : 92,98 persen

Jenjang pendidikan SLTP

APS : 85,26 persen

APK : 99,12 persen

APM : 90,84 persen

Jenjang pendidikan SLTA

APS : 48,23 persen

APK : 62,79 persen

APM : 48,44 persen

Page 50: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 37

3.3 Putus Sekolah

Angka putus sekolah yang mencerminkan anak –

anak usia sekolah yang sudah tidak bersekolah lagi atau

yang tidak menamatkan suatu jenjang pendidikan tertentu

sering pula digunakan sebagai ukuran dari tingkat

pendidikan. Penyebab utama dari anak tidak sekolah atau

putus sekolah antara lain kurangnya kesadaran orang tua

terhadap pentingnya pendidikan anak, kondisi ekonomi

orang tua yang miskin dan keadaan geografis yang

kurang menguntungkan serta ketersediaan fasilitas

pendidikan di daerah tersebut.

Persentase anak usia SD yang putus sekolah

menurun dibanding tahun sebelumnya. Angka putus

sekolah SD tahun 2009 sebesar 0,36 persen. Pada tahun

tahun 2010 menjadi sangat kecil sebesar 0,00 persen dan

naik di tahun 2011 menjadi 0,49 persen. Pada tahun 2012

turun menjadi 0,20 persen. Secara umum kondisi

pendidikan di Situbondo semakin meningkat

dibandingkan tahun sebelumnya jika mengacu pada

semakin besarnya persentase anak usia 7 – 12 tahun yang

putus sekolah.

3.4 Fasilitas Pendidikan

Tingginya angka partisipasi sekolah (APS),

khususnya untuk jenjang pendidikan Sekolah Dasar harus

diikuti dengan meningkatnya fasilitas pendidikan,

terutama mengenai daya tampung ruang kelas, sehingga

program wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan oleh

Pemerintah pusat dan dilanjutkan oleh Pemerintah

Daerah dapat berhasil.

Putus Sekolah tahun 2012

Usia SD : 0,20 persen

Usia SLTP : 0,69 persen

Usia SLTA : 1,18 persen

Semakin tinggi jenjang

pendidikan persentase

putus sekolah semakin

tinggi.

Page 51: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 38

Jumlah Sekolah Dasar baik negeri maupun swasta

berdasarkan data Profil Situbondo tahun 2012 adalah 539

sekolah dengan jumlah guru sebanyak 7980 guru. Jumlah

Sekolah SLTP di Situbondo adalah 173 sekolah dengan

jumlah guru 3037 guru. Sedangkan perkembangan jumlah

sekolah SLTA pada tahun 2011 berjumlah 88 sekolah

dengan 2040 guru.

Perkembangan

Pendidikan

Rasio Guru-Murid

SD/sederajat : 7,86

SMP/sederajat : 9,76

SMA/sederajat : 11,06

Jumlah Sekolah

SD/sederajat : 539

SMP/sederajat : 173

SMA/sederajat : 88

Page 52: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 39

Tabel 3.2

Persentase Melek Huruf menurut Kemampuan Baca dan Tulis

Kabupaten Situbondo Tahun 2004 - 2012

Tahun

Kemampuan Baca Tulis (Persen)

Melek huruf

(latin dan lainnya) Buta huruf

(1) (2) (3)

2004 72.39 27.61

2005 72.60 27.40

2006 76.99 23.01

2007 78.16 21.84

2008 78.16 21.84

2009 78.20 21.80

2010 78.24 21.76

2011 78.27 21.73

2012 78.31 21.69

Sumber : BPS Situbondo

Page 53: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 40

Tabel 3.3

Rata – Rata Lama Sekolah

Kabupaten Situbondo Tahun 2004 – 2012

Tahun Rata – Rata lama Sekolah (Tahun)

(1) (2)

2004 5.11

2005 5.24

2006 5.40

2007 5.68

2008 5.68

2009 5.99

2010 6.18

2011 6.19

2012 6.22

Sumber : BPS Situbondo

Page 54: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 41

Tabel 3.4

Persentase Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Penduduk

Usia 5 (Lima) Tahun Keatas Kabupaten Situbondo

Tahun 2010 - 2012

Pendidikan

Tertinggi yang

Ditamatkan

Persentase Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan

Penduduk Usia 5 (Lima) Tahun Keatas

2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4)

Tidak Pernah Bersekolah

19.74 16.89 16.67

Tidak/ Belum Tamat SD

26.88 24.16 26.83

Sekolah Dasar / Sederajat

30.3 30.91 27.32

Sekolah menengah Pertama/Kejuruan /Sederajat

12.23 13.66 13.72

Sekolah Menengah atas/Kejuruan/ Sederajat

8.48 10.93 11.60

Diploma IV/Sarjana keatas

2.37 3.45 3.86

Kab. Situbondo 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Situbondo

Page 55: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 42

Tabel 3.5

Angka Partisipasi Sekolah (APS) Usia 7 – 12 Tahun

Kabupaten Situbondo Tahun 2007 – 2012

Tahun Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Usia 7 – 12 Tahun

(1) (2)

2007 97,31

2008 97,13

2009 97,85

2010 98,13

2011 97,64

2012 97,16

Sumber : BPS Situbondo

Page 56: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 43

Tabel 3.6

Angka Partisipasi Sekolah (APS) Usia 13 – 15 Tahun

Kabupaten Situbondo Tahun 2007 – 2012

Tahun Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Usia 13 – 15 Tahun

(1) (2)

2007 81,41

2008 81,20

2009 89,71

2010 85,98

2011 81,06

2012 85,26

Sumber : BPS Situbondo

Page 57: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 44

Tabel 3.7

Angka Partisipasi Sekolah (APS) Usia 16 – 18 Tahun

Kabupaten Situbondo Tahun 2007 – 2012

Tahun Angka Partisipasi Sekolah (APS)

Usia 16 – 18 Tahun

(1) (2)

2007 48,23

2008 48,62

2009 49,75

2010 50,06

2011 55,20

2012 48,23

Sumber : BPS Situbondo

Page 58: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 45

Tabel 3.8

Persentase Siswa Putus Pendidikan SD/Sederajat

Kabupaten Situbondo Tahun 2006 - 2012

Tahun Persentase Siswa Putus Pendidikan

SD/Sederajat (1) (2)

2006 0,48

2007 1,38

2008 2,27

2009 0,36

2010 0,00

2011 0,49

2012 0,20

Sumber : BPS Situbondo

Page 59: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 46

Tabel 3.9

Banyaknya Sekolah Menurut Jenjang Sekolah Per Kecamatan

Kabupaten Situbondo Tahun 2012

Kecamatan Banyaknya Sekolah Menurut Jenjang Sekolah

SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/SMK

(1) (2) (3) (4)

Sumbermalang 24 7 1

Jatibanteng 27 4 0

Banyuglugur 17 5 2

Besuki 47 16 16

Suboh 24 8 4

Mlandingan 29 9 3

Bungatan 22 10 4

Kendit 26 6 2

Panarukan 37 13 6

Situbondo 33 13 9

Mangaran 28 9 4

Panji 44 15 11

Kapongan 35 10 7

Arjasa 40 9 1

Jangkar 30 8 3

Asembagus 41 12 6

Banyuputih 35 19 9

Kab. Situbondo 539 173 88

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo

Page 60: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 47

Tabel 3.10

Banyaknya Guru Menurut Jenjang Sekolah Per Kecamatan

Kabupaten Situbondo Tahun 2012

Kecamatan Banyaknya Guru Menurut Jenjang Sekolah

SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/SMK

(1) (2) (3) (4)

Sumbermalang 332 105 9

Jatibanteng 285 57 0

Banyuglugur 260 129 46

Besuki 655 211 254

Suboh 327 127 123

Mlandingan 448 165 46

Bungatan 285 131 69

Kendit 500 108 54

Panarukan 634 204 100

Situbondo 572 303 370

Mangaran 340 120 65

Panji 733 247 295

Kapongan 607 158 126

Arjasa 457 139 18

Jangkar 421 129 26

Asembagus 526 243 131

Banyuputih 598 461 308

Kab. Situbondo 7980 3037 2040

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo

Page 61: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 48

Tabel 3.11

Banyaknya Kelas Menurut Jenjang Sekolah Per Kecamatan

Kabupaten Situbondo Tahun 2012

Kecamatan Banyaknya Kelas Menurut Jenjang Sekolah

SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat

(1) (2) (3) (4)

Sumbermalang 147 29 4

Jatibanteng 163 21 0

Banyuglugur 102 50 8

Besuki 297 61 123

Suboh 147 49 46

Mlandingan 178 49 9

Bungatan 136 34 15

Kendit 156 37 16

Panarukan 221 76 32

Situbondo 238 124 118

Mangaran 176 39 15

Panji 304 94 155

Kapongan 211 45 50

Arjasa 235 46 5

Jangnkar 182 45 9

Asembagus 259 82 41

Banyuputih 248 165 131

Kab. Situbondo 3400 1046 777

Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo

Page 62: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 49

Tabel 3.12

Indeks Pembangunan Manusia

Kabupaten Situbondo Tahun 2004 - 2012

Tahun Indeks Pembangunan Manusia

(1) (2)

2004 59,94

2005 60,23

2006 61,79

2007 62,64

2008 63,06

2009 63,69

2010 64,26

2011 64,47

2012 65,06

Sumber : BPS Situbondo

Page 63: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 50

BAB IV KETENAGAKERJAAN

Ketenagakerjaan merupakan salah satu aspek

penting tidak hanya untuk mencapai kepuasan individu,

tetapi juga untuk memenuhi perekonomian rumah tangga

dan kesejahteraan seluruh masyarakat. Pada suatu

kelompok masyarakat, sebagian besar dari mereka,

utamanya yang telah memasuki usia kerja, diharapkan

terlibat di lapangan kerja tertentu atau aktif dalam

kegiatan perekonomian. Di Indonesia, usia kerja yang

digunakan untuk keperluan pengumpulan data

ketenagakerjaan adalah usia 15 tahun atau lebih.

Berbagai program pembangunan yang dilakukan

oleh pemerintah dalam beberapa kasus dapat menurunkan

tingkat kemiskinan dan pengangguran dari tahun ke

tahun. Karena itu pengangguran dalam ketenagakerjaan

di Situbondo harus menjadi prioritas perhatian. Besarnya

orang miskin tanpa pekerjaan jika tidak segera

ditanggulangi akan kontra produktif bagi kemajuan

pembangunan di Situbondo. Efek yang timbul dapat

berupa rendahnya tingkat pendidikan atau berpeluang

melahirkan generasi yang lemah, kurang cerdas dan tidak

produktif (a lost generation)

4.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

adalah proporsi penduduk usia kerja yang termasuk ke

dalam angkatan kerja, yakni mereka yang bekerja dan

mencari pekerjaan. Yang tidak termasuk angkatan kerja

pada penduduk usia kerja antara lain adalah orang yang

Kemiskinan ditambah

pengangguran berpeluang

menghasilkkan generasi

yang lemah. kurang cerdas

dan tidak produktif (a lost

generation)

Page 64: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 51

bersekolah, mengurus rumah tangga atau kegiatan lainnya

diluar bekerja dan mencari kerja.

Persentase penduduk usia 15 tahun keatas di

Situbondo tahun 2012 dengan referensi waktu kegiatan

seminggu yang lalu terbanyak adalah bekerja adalah

67,08 persen. Sedangkan waktu kegiatan terbanyaknya

seminggu yang lalu adalah mengurus rumah tangga

adalah 20,50 persen dan yang bersekolah 7,19 persen.

Sementara itu yang waktu kegiatan seminggu yang lalu

terbanyak adalah lainnya 5,23 persen.

Tabel 4.1

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)

Kabupaten Situbondo Tahun 2006 – 2012

Tahun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

(TPAK)

(1) (2)

2006 67.11

2007 70.84

2008 72.25

2009

2010

2011

72.73

71.78

70.15

2012 69.37

Sumber : BPS Situbondo

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dari tahun ke

tahun seperti yang ditunjukan dalam tabel 4.1 terlihat

menunjukkan penurunan yang signifikan. Pada tahun

2009 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah 72.73

persen lebih tinggi daripada Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja tahun 2010 (71,78 persen). Dan lebih tinggi dari

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja pada tahun 2011

Kegiatan Utama Penduduk:

Bekerja 67,08 persen

Sekolah 7,19 persen

RT 20,50 persen

Lainnya 5,23 persen

Tahun 2012 diantara 100

orang penduduk angkatan

kerja terdapat 69 orang

yang bekerja dan mencari

kerja

Page 65: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 52

sebesar 70,15 persen yang menunjukkan bahwa diantara

100 orang penduduk angkatan kerja, 70 orang

diantaranya adalah mereka yang bekerja dan mencari

kerja. Angka ini mengalami penurunan lagi pada tahun

2012 menjadi 69,37 persen.

Di Indonesia, fenomena peningkatan penawaran

tenaga kerja tidak selalu diikuti dengan peningkatan yang

memadai pada permintaan tenaga kerja atau kesempatan

kerjanya. Demikian halnya dengan kenyataan bahwa

pertumbuhan ekonomi di Indonesia semakin tinggi

namun tidak diikuti dengan membaiknya kondisi

ketenagakerjaannya. Hal ini karena investasi yang masuk

cenderung investasi padat modal yang tidak

membutuhkan banyak tenaga kerja. Sebagai contoh

adalah investasi di bidang jasa telekomunikasi yang

mengalami ledakan pertumbuhan dalam beberapa tahun

terakhir ini. Tidak sebanding dengan jumlah tenaga kerja

yang diminta dari sektor ini. Demkian pula halnya di

Situbondo, meningkatnya jumlah penduduk usia muda

membuat penawaran tenaga kerja meningkat. Sebagai

hasilnya, sebagian tenaga kerja tidak mendapatkan

pekerjaan atau akan menjadi pengangguran. Pertumbuhan

angkatan kerja tidak sebanding dengan pertumbuhan

lapangan usaha yang diciptakan.

Pada periode waktu 2009 tingkat pengangguran

terbuka turun menjadi 2,28 persen dari yang sebelumnya

di tahun 2008 sebesar 3,89 persen. Jumlah pengangguran

juga turun menjadi 8 451 orang pada tahun 2009. Namun

di tahun 2010 tingkat pengangguran terbuka naik menjadi

3,13 persen dan kembali naik di tahun 2011 menjadi 4,74

persen dan akhirnya pada tahun 2012 angka tersebut

Tingkat pengangguran

terbuka , mengalami

penurunan sebesar1,43

poin pada tahun 2012

Page 66: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 53

mengalami penurunan kembali menjadi 3,31 persen.

Penurunan tingkat pengangguran terbuka ini memberikan

gambaran bahwa kondisi ketanagakerjaan di Kabupaten

Situbondo sudah lebih baik. Angkatan kerja yang

tersedia sudah lebih banyak mendapatkan kesempatan di

dunia usaha, walaupun tidak semua angkatan kerja yang

tersedia dapat terserap ke dalam lapangan pekerjaan yang

ada.

4.2 Lapangan Usaha

Kabupaten Situbondo masih digolongkan sebagai

daerah pertanian, hal ini karena sumbangan sektor

pertanian terhadap penyerapan tenaga kerja dan terhadap

pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Situbondo relatif dominan. Persentase penduduk usia 15

tahun ke atas yang bekerja pada lapangan usaha pertanian

tahun 2012 adalah 45,97 persen. Sedangkan sumbangan

sektor pertanian terhadap struktur perekonomian

Situbondo tahun 2011 adalah 31,15 persen yang

merupakan sektor paling besar kedua sumbangannya bagi

perekonomian Situbondo

Sektor lainnya yang juga dominan sumbangan

penyerapan tenaga kerjanya adalah sektor perdagangan

(18,74 persen), sektor jasa (14,88 persen) Dilihat dari

sumbangannya terhadap struktur perekonomian

Situbondo pun ketika sektor diatas juga relatif besar. Pada

tahun 2012 tercatat sumbangan sektor perdagangan

adalah 35,55 persen dan merupakan sumbangan terbesar

bagi perekonomian Situbondo. Sektor industri

pengolahan pada tahun 2012 merupakan sektor dengan

Lapangan Usaha di

perdesaan didominasi sektor

pertanian yakni 60,68 persen,

sedangkan di perkotaan

adalah :

pertanian (34,61 persen),

Perdagangan (26,11 persen)

dan Jasa (15,44 persen)

Page 67: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 54

sumbangan terbesar ketiga sesudah perdagangan dan

pertanian menyumbang sebesar 9,43 persen.

Penyerapan tenaga kerja tahun 2011 ke 2012

menunjukan penurunan yang signifikan pada lapangan

usaha pertanian, yaitu dari 49,65 persen pada tahun 2011

menjadi 45,97 persen pada 2012. Sebaliknya untuk sektor

industri justru mengalami kenaikan penyerapan dari

tahun 2011 (10,01 persen) ke tahun 2012 (11,53 persen).

Sektor industri diyakini sebagai salah satu sektor yang

cepat pulih setelah terkena imbas depresiasi ekonomi

akibat krisis global sehingga banyak terjadi peningkatan

tenaga kerja. Hal ini karena sektor industri di Kabupaten

Situbondo didominasi resourced based. Sementara itu

sektor jasa lebih stabil dalam penyerapan tenaga kerja.

Membaiknya perekonomian secara makro yang

berdampak perbaikan perekonomian di Situbondo tidak

serta merta menurunkan pengangguran.

4.3 Status Pekerjaan Utama

Status penduduk Situbondo yang pekerjaan

utamanya adalah bekerja dengan berusaha sendiri

meningkat dari tahun 2011 yang sebesar 17,34 persen

menjadi 20,09 persen pada tahun 2012. Sedangkan

penduduk dengan status lapangan pekerjaan adalah

pekerja keluarga mengalami penurunan. Di tahun 2011

penduduk Situbondo yang bekerja dengan status pekerja

keluarga sebesar 21,24 persen dan di tahun 2012 menjadi

18,90 persen. Sementara pekerja/karyawan juga naik dari

19,58 persen menjadi 21,42 persen.

Di Situbondo, penduduk

yang berstatus sebagai

pegawai/karyawan adalah

21,42 persen

Sektor industri diyakini

sebagai salah satu sektor

yang cepat pulih setelah

terkena imbas depresiasi

ekonomi akibat krisis global

Page 68: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 55

Tabel 4.2

Persentase Penduduk 15 Tahun Ke Atas Menurut Kegiatan Utama

Kabupaten Situbondo Tahun 2011 - 2012

Kegiatan Utama

Persentase Penduduk 15 Tahun Ke Atas

Menurut Kegiatan Utama

2011 2012

(1) (2) (3)

Bekerja 69,12 66,75

Sekolah 7,30 7,31

Mengurus Rumah

Tangga

19,80 18,14

Lainnya 3,78 7,80

Kab. Situbondo 100,00 100,00

*) data not avalaible

Sumber : BPS Situbondo

Page 69: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 56

Tabel 4.3

Banyaknya Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Yang Menganggur

Kabupaten Situbondo Tahun 2003 – 2012

Tahun Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Yang

Menganggur (1) (2)

2003 16 780

2004 20 913

2005 20 538

2006 19 797

2007 19 898

2008 14 302

2009 8 451

2010 11 289

2011

2012

16 756

11 653

Sumber : BPS Situbondo

Page 70: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 57

Tabel 4.4

Persentase Lapangan Usaha Penduduk 15 Tahun Ke Atas

Kabupaten Situbondo Tahun 2009 - 2012

Lapangan Usaha Persentase Penduduk 15 Tahun Ke Atas

2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4)

Pertanian

50.36 49.65 39.16

Pertambangan dan Penggalian

0.37 0.78 0.75

Industri 9.19 10.01 14.86

Listrik, Gas dan Air

0.16 0.00 0.16

Konstruksi

3.66 4.04 6.56

Perdagangan

18.50 18.00 20.09

Transportasi dan Komunikasi

3.54 4.19 3.53

Keuangan 0.85 0.90 1.82

Jasa 12.79 12.43 13.07

Lainnya 0.58 * *

Kab. Situbondo 100,00 100,00 100,00

*) data tidak tersedia

Sumber : BPS Situbondo

Page 71: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 58

Tabel 4.5

Persentase Status Pekerjaan Utama Penduduk 15 Tahun Ke Atas

Kabupaten Situbondo Tahun 2010 - 2012

Status

Pekerjaan Utama Persentase Penduduk 15 Tahun Ke Atas

2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4)

Berusaha Sendiri 18.42 17.34 16,53

Berusaha Sendiri dibantu pekerja tidak tetap

20.10 21.67 11,85

Berusaha Dibantu Buruh Tetap

4.64 3.57 3,76

Buruh/Karyawan 18.60 19.58 47,74

Pekerja Bebas

19.62 16.60 9,43

Pekerja tidak dibayar

18.62 21.24 10,69

Kab. Situbondo 100,00 100,00 100,00

*) data tidak tersedia

Sumber : BPS Situbondo

Page 72: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 59

BAB V PERUMAHAN

Manusia dan alam lingkungannya baik lingkungan

fisik maupun sosial merupakan kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan. Lingkungan fisik bisa berupa alam sekitar

yang alamiah dan yang buatan manusia. Untuk

mempertahankan diri dari keganasan alam, maka manusia

berusaha membuat tempat perlindungan, yang pada

akhirnya disebut tempat tinggal. Manusia sebagai

makhluk sosial selalu ingin hidup bersama dengan orang

lainnya, sehingga satu persatu bangunan tempat tinggal

bermunculan sampai terbentuk suatu pemukiman rumah

penduduk.

Dalam kehidupannya, manusia selalu

membutuhkan rumah yang merupakan salah satu

kebutuhan pokok hidupnya selain sandang pangan.

Dengan kata lain, rumah merupakan kebutuhan primer

yang harus dapat dipenuhi untuk dapat terus bertahan

hidup. Apabila rumah sebagai salah satu kebutuhan

pokok tersebut tidak dapat tersedia maka manusia akan

sulit untuk hidup secara layak

Manusia membutuhkan rumah disamping sebagai

tempat untuk berteduh atau berlindung, baik dari hujan

maupun panas, rumah juga diperlukan untuk memberi

rasa aman penghuninya dari gangguan yang tidak

diinginkan. Rumah menjadi tempat berkumpul bagi para

penghuni rumah yang biasanya merupakan satu ikatan

keluarga. Rumah dapat dijadikan sebagai salah satu

indikator kesejahteraan pemiliknya. Semakin baik

fasilitas yang dimiliki, dapat diasumsikan semakin

sejahtera rumah tangga yang menempati rumah

Perumahan merupakan

kebutuhan primer yang

harus dipenuhi oleh setiap

manusia untuk dapat

bertahan hidup.

Semakin baik kualitas dan

fasilitas suatu rumah dapat

diasumsikan rumah tangga

yang menempati semakin

sejahtera

Page 73: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 60

tersebut. Berbagai fasilitas yang dapat mencerminkan

tingkat kesejahteraan tersebut antara lain dapat dilihat

dari luas lantai rumah, sumber air minum, fasilitas tempat

buang air besar dan juga tempat penampungan kotoran

akhir.

5.1 Kualitas Tempat Tinggal

Rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua

anggota keluarga sebagai tempat untuk menghabiskan

sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan

perumahan sangat berperan sebagai media penularan

penyakit diantara anggota keluarga atau tetangga

sekitarnya. Salah satu ukuran yang digunakan untuk

menilai kesehatan perumahan diantaranya adalah luas

lantai rumah/tempat tinggal. Luas lantai rumah tempat

tinggal selain digunakan sebagai indikator untuk menilai

kemampuan sosial masyarakat, secara tidak langsung

juga dikaitkan dengan sestem kesehatan lingkungan

keluarga atau tempat tinggal (perumahan). Luas lantai

erat kaitannya dengan tingkat kepadatan hunian atau rata-

rata luas ruang untuk setiap anggota keluarga.

Pada tahun 2012, persentase rumah tangga yang

tinggal di tempat tinggal yang relatif sempit yakni tempat

tinggal kurang dari 20 m2 mengalami penurunan

dibanding tahun sebelumnya yaitu 2,12 persen.

Sedangkan tahun sebelumnya rumah tangga yang tinggal

di tempat tinggal yang relatif sempit adalah 3,40 persen.

Persentase luas tempat tinggal terbanyak tahun 2011

adalah yang berada pada kisaran luas tempat tinggal 20 –

49 m2 yaitu 54,85 persen. Sementara itu rumah tangga

yang tinggal dengan luas lantai lebih dari 150 m2 adalah

Kualitas Tempat Tinggal :

Rata-rata luas hunian

rumah adalah

53,94 m2

Jenis lantai terluas

bukan tanah adalah

73,57 persen

Jenis atap terluas

genteng adalah

95,88 persen

Jenis dinding terluas

tembok adalah 43,24

persen

Page 74: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 61

0,65 persen Rata – rata luas hunian per rumah tangga

tahun 2012 adalah 53,94 m2 sedikit lebih tinggi daripada

rata – rata luas hunian per rumah tangga tahun 2011 yang

sebesar 52,74 m2.

Tabel 5.1

Rata-Rata Luas Lantai Hunian Per RumahTangga

Kabupaten Situbondo Tahun 2010 – 2012

Tahun Rata-Rata Luas Lantai

Hunian Per Rumah Tangga

(1) (2)

2010 51,60 m2

2011 52,74 m2

2012 53,94 m2

Sumber : BPS Situbondo

Selain dari luas lantai, jenis lantai juga dapat

digunakan sebagai indikator untuk melihat kualitas

perumahan. Semakin baik kualitas lantai suatu

pemukiman dapat diasumsikan semakin membaik tingkat

kesejahteraan penduduknya. Rumah tangga dengan jenis

lantai bukan tanah, dianggap memiliki tingkat

kesejahteraan yang lebih baik daripada rumah tangga

yang mempergunakan jenis lantai tanah. Selain itu, jenis

lantai juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan

masyarakat. Semakin banyak rumah tangga yang

mendiami rumah dengan lantai tanah akan berpengaruh

pada rendahnya derajat kesejahteraan masyarakat.

Karena lantai tanah dapat menjadi media penularan bagi

jenis penyakit tertentu, seperti penyakit diare, cacingan

dan penyakit kulit. Persentase rumah tinggal dengan

lantai tanah tahun 2012 adalah 26,43 persen. Sedangkan

Persentase rumah

tinggal dengan lantai tanah

tahun 2012 adalah 26,43

persen. Sedangkan persentase

rumah tinggal dengan lantai

bukan tanah adalah 73,57

persen.

Page 75: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 62

persentase rumah tinggal dengan lantai bukan tanah

adalah 73,57 persen.

Indikator kualitas perumahan lainnya adalah

rumah tempat tinggal dengan atap yang layak dan dinding

permanen. Pada tahun 2011 rumah tangga di Situbondo

yang tinggal dengan atap genting adalah 95,88 persen.

hanya 0,20 persen rumah tangga yang tinggal dengan

atap yang kurang layak, yakni menggunakan ijuk/rumbia

dan lainnya. Sedangkan rumah tinggal dengan dinding

permanen yaitu dengan dinding terluas adalah tembok

dan kayu adalah 74,49 persen.

Tabel 5.2

Persentase Jenis Dinding Terluas

Kabupaten Situbondo Tahun 2012

Jenis Dinding

Terluas Persentase dinding terluas

(1) (2)

Tembok 43,24

Kayu 31,25

Bambu 23,71

Lainnya 1,80

Sumber : BPS Situbondo

5.2 Fasilitas Tempat Tinggal

Kelengkapan fasilitas pokok suatu rumah akan

menentukan nyaman atau tidaknya sebuah rumah tangga

dalam mendiami rumah tinggalnya. Fasilitas dalam suatu

tempat tinggal pada prinsipnya juga dapat menentukan

kualitas suatu tempat tinggal. Fasilitas pokok yang

penting agar suatu rumah menjadi nyaman dan sehat

Rumah tinggal dengan dinding

permanen yaitu dengan

dinding terluas adalah tembok

dan kayu adalah 74,49 persen.

Page 76: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 63

untuk ditinggali adalah tersedianya sarana penerangan

listrik, air bersih serta jamban dengan tangki septik.

Pada tahun 2012 tercatat sebesar 98,86 persen

rumah tangga menggunakan sumber penerangan listrik

berasal dari PLN. Sedangkan tempat tinggal yang

menggunakan sumber penerangan non PLN adalah sangat

kecil. Selebihnya adalah rumah tangga dengan fasilitas

tempat tinggalnya tanpa sumber penerangan listrik.

Mereka menggunakan sumber penerangan dari petromak

atau aladin atau pelita atau obor atau sumber penerangan

lainnya.

Tabel 5.3

Persentase Sumber Penerangan Rumah Tangga

Kabupaten Situbondo Tahun 2012

Sumber Penerangan Persentase Sumber

Penerangan Rumah Tangga

(1) (2)

Listrik PLN 98,86

Listrik Non PLN 0,50

Petromak/Aladin 0,00

Pelita/Sentir/obor 0,40

Lainnya 0,24

Sumber : BPS Situbondo

Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat

penting bagi rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari.

Ketersediaan dalam jumlah yang cukup terutama untuk

keperluan minum dan masak merupakan tujuan dari

program penyediaan air bersih yang terus menerus

diupayakan pemerintah. Di Kabupaten Situbondo pada

tahun 2012 rumah tangga yang sumber air bersihnya

menggunakan leding (termasuk air dalam kemasan) baru

Penggunaan listrik di

Situbondo sudah hampir

merata (98,86 persen)

05

1015202530354045

4,779,2

44,48

20,83

7,2912,08

0,08 1,26

Sumber Air Bersih

Page 77: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 64

13,97 persen. Sebagian besar rumah tangga memiliki

fasilitas pompa (44,48 persen) dalam tempat tinggalnya

untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang terutama

digunakan untuk keperluan minum dan masak dilakukan

berdasarkan atas tingkat risiko pencemaran yang

ditimbulkan.

Masalah kondisi lingkungan tempat pembuangan

kotoran manusia tidak terlepas dari aspek kepemilikan

terhadap sarana yang digunakan terutama dikaitkan

dengan tanggung jawab dalam pemeliharaan dan

kebersihan sarana. Fasilitas rumah tempat tinggal yang

berkaitan dengan hal tersebut adalah ketersediaan jamban

sendiri dengan tangki septik.

Tabel 5.4

Persentase Sumber Air Bersih Rumah Tangga

Kabupaten Situbondo Tahun 2012

Sumber Air Bersih Persentase Sumber Air

Bersih Rumah Tangga

(1) (2)

Air dalam Kemasan 4,77

Leding 9,20

Pompa 44,48

Sumur terlindung 20,83

Sumur tak terlindung 7,29

Mata Air terlindung 12,08

Mata Air tak terlindung 0,08

Air sungai 1,26

Air hujan 0,00

Lainnya 0,00

Sumber : BPS Situbondo

Air bersih merupakan kebutuhan yang sangat

penting bagi rumah tangga dalam kehidupan sehari-

hari.dilakukan berdasarkan atas tingkat risiko pencemaran

yang ditimbulkan. Masalah kondisi lingkungan tempat

Sistem pembuangan

kotoran/air besar manusia

sangat erat kaitannya

dengan kondisi lingkungan

dan resiko penularan suatu

penyakit, khususnya

saluran pencernaan.

Page 78: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 65

pembuangan kotoran manusia tidak terlepas dari aspek

kepemilikan terhadap sarana yang digunakan terutama

dikaitkan dengan tanggung jawab dalam pemeliharaan

dan kebersihan sarana. Fasilitas rumah tempat tinggal

yang berkaitan dengan hal tersebut adalah ketersediaan

jamban sendiri dengan tangki septik. Sistem pembuangan

kotoran/air besar manusia sangat erat kaitannya dengan

kondisi lingkungan dan resiko penularan suatu penyakit,

khususnya saluran pencernaan.

Kepemilikan terhadap fasilitas buang air besar

sendiri di Situbondo tahun 2012, tercatat 24,63 persen

rumah tangga menggunakan fasilitas buang air besar

milik sendiri. Mayoritas penduduk Situbondo ternyata

banyak yang tidak memiliki fasilitas buang air besar

(60,36 persen) , sedangkan yang bersama adalah 13,70

persen dan fasilitas buang air besar umum adalah 1,31

persen. Sedangkan fasilitas jamban dengan septiktank

pada tahun 2012 adalah 32,14 persen. Sekitar 49,55

persen rumah tangga tempat pembuangan akhir tinjanya

adalah Sungai/danau/laut.

Page 79: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 66

Tabel 5.5

Persentase Luas Lantai Tempat Tinggal

Kabupaten Situbondo Tahun 2010 - 2012

Luas Lantai

Tempat Tinggal

Persentase Luas Lantai Tempat Tinggal

2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4)

< 20 m2 1.21 3.04 2.12

20-49 m2 55.26 55.88 54.85

50-99 m2 39.49 35.02 37.87

100-149 m2 3.29 4.26 4.51

150+ m2 0.75 1.8 0.65

Kab. Situbondo 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Situbondo

Page 80: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 67

Tabel 5.6

Rata-Rata Luas Lantai Hunian

Kabupaten Situbondo Tahun 2007 – 2012

Tahun Rata-Rata Luas Lantai Hunian (m2)

(1) (2)

2007 55,85

2008 53,69

2009 52,15

2010 51,60

2011 52,74

2012 51,89

Sumber : BPS Situbondo

Page 81: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 68

Tabel 5.7

Persentase Jenis Lantai Terluas

Kabupaten Situbondo Tahun 2007 - 2012

Tahun Persentase Jenis Lantai Terluas

Bukan Tanah Tanah

(1) (2) (3)

2007 67,32 32,68

2008 63,29 36,71

2009 70,63 29,37

2010 69,93 30,07

2011 71,24 28,76

2012 73,57 26,43

Sumber : BPS Situbondo

Page 82: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 69

Tabel 5.8

Persentase Jenis Atap Terluas

Kabupaten Situbondo Tahun 2010 - 2012

Jenis Atap Terluas Persentase Jenis Atap Terluas

2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4)

Beton 1.12 2.07 1.00

Genteng 96.86 95.17 95.88

Sirap 0.31 0.20 0.31

Seng 0.36 1.00 0.87

Asbes 1.35 1.08 1.74

Ijuk/Rumbia/lainnya 0.00 0.48 0.20

Kab. Situbondo 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Situbondo

Page 83: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 70

Tabel 5.9

Persentase Jenis Dinding Terluas

Kabupaten Situbondo Tahun 2010 - 2012

Jenis Dinding

Terluas

Persentase Jenis Dinding Terluas

2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4)

Tembok 38.20 41.22 43.24

Kayu 39.71 35.65 31.25

Bambu 20.93 21.84 23.71

Lainnya 1.16 1.29 1.80

Kab. Situbondo 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Situbondo

Page 84: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 71

Tabel 5.10

Persentase Sumber Penerangan Rumah Tangga

Kabupaten Situbondo Tahun 2010 - 2012

Sumber

Penerangan

Persentase Sumber Penerangan Rumah Tangga

2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4)

Listrik PLN 95,46 96.62 98.86

Listrik non PLN 3,01 2.63 0.50

Petromak/Aladin 0,00 0.11 0

Pelita/sentir/obor 1,53 0.64 0.40

Lainnya 0,00 0,00 0.24

Kab. Situbondo 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Situbondo

Page 85: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 72

Tabel 5.11

Persentase Sumber Air Bersih Rumah Tangga

Kabupaten Situbondo Tahun 2010 - 2012

Sumber Air Bersih Persentase Sumber Air Bersih Rumah Tangga

2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4)

Air Dalam Kemasan 1,06 3.10 4.77

Air isi Ulang 1,06 3.62 *

Leding 9,97 9.13 9.20

Pompa 33,49 38.13 44.28

Sumur Terlindung 30,74 26.23 20.83

Sumur tak Terlindung

5,25 8.27 7.29

Mata Air Terlindung 13,00 7.91 12.08

Mata Air Tak Terlindung

5,31 3.48 0.08

Air Sungai/lainnya 0,12 0.13 1.26

Kab. Situbondo 100,00 100,00 100,00

*) tergabung dalam Air dalam Kemasan Sumber : BPS Situbondo

Page 86: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 73

Tabel 5.12

Persentase Fasilitas Penggunaan Tempat Buang Air Besar

Kabupaten Situbondo Tahun 2010 - 2012

Tempat

Buang Air Besar

Persentase Fasilitas Penggunaan Tempat Buang Air Besar

2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4)

Sendiri 22.99 23.72 24.63

Bersama 17.77 12.51 13.70

Umum 2.72 2.27 1.31

Tidak Ada 56.53 61.51 60.36

Kab. Situbondo 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Situbondo

Page 87: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 74

Tabel 5.13

Persentase Tempat Pembuangan Akhir Tinja

Kabupaten Situbondo Tahun 2010 - 2012

Tempat

Pembuangan

Akhir Tinja

Persentase Tempat Pembuangan Akhir Tinja

2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4)

Tangki 29.21 30.48 32.14

Kolam/sawah 0.31 0.57 0.00

Sungai/Danau/Laut 52.79 52.85 49.55

Lobang Tanah 12.41 7.44 6.58

Pantai/Tanah lapang/ Kebun

4.97 6.39 8.52

Lainnya 0.31 2.28 3.20

Kab. Situbondo 100,00 100,00 100,00

Sumber : BPS Situbondo

Page 88: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 75

Tabel 5.14

Jumlah Rumah Tangga, Kepadatan Rumah Tangga per orang

dan Kepadatan Rumah Tangga per Luas per Kecamatan

Kabupaten Situbondo Hasil Sensus Penduduk Tahun 2010

Kecamatan

Keadaan Rumah Tangga

Jumlah

Rumah Tangga

Kepadatan Rumah

Tangga per Orang

Kepadatan Rumah

Tangga per Luas

(1) (2) (3) (4)

Sumbermalang 9 584 2.75 74.02

Jatibanteng 7 709 2.83 116.66

Banyuglugur 6 950 3.23 95.65

Besuki 17 974 3.41 680.58

Suboh 8 677 3.02 281.36

Mlandingan 7 937 2.82 200.38

Bungatan 8 050 3.03 121.84

Kendit 10 215 2.76 89.50

Panarukan 16 403 3.23 301.64

Situbondo 14 041 3.34 504.89

Mangaran 11 409 2.80 242.80

Panji 19 649 3.48 550.39

Kapongan 12 327 3.00 276.70

Arjasa 13 495 2.94 62.37

Jangkar 13 498 2.69 201.46

Asembagus 15 978 2.96 134.56

Banyuputih 14 567 3.73 30.24

Kab. Situbondo 208 463 3.11 127.23

Sumber : BPS Situbondo

Page 89: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 76

BAB VI KONSUMSI RUMAH TANGGA

Disamping peningkatan pendapatan, aspek

pemerataan pendapatan merupakan hal yang penting

untuk dipantau, karena pemerataan hasil pembangunan

nasional Indonesia. Ketimpangan dalam menikmati hasil

pembangunan di antara kelompok-kelompok penduduk

dikhawatirkan akan menimbulkan masalah-masalah

sosial. Penghitungan distribusi pendapatan menggunakan

data pengeluaran sebagai proxy pendapatan. Walaupun

hal ini tidak dapat mencerminkan keadaan yang

sebenarnya, namun paling tidak dapat digunakan sebagai

petunjuk untuk melihat arah dari perkembangan yang

terjadi.

Pengeluaran rumah tangga merupakan salah satu

indikator yang dapat memberikan gambaran keadaan

kesejahteraan penduduk. Semakin tinggi pendapatan

maka porsi pengeluaran akan bergeser dari pengeluaran

untuk makanan ke pengeluaran bukan makanan.

Pergeseran pola pengeluaran terjadi karena elastisitas

permintaan terhadap barang bukan makanan pada

umumnya tinggi. Keadaan ini jelas terlihat pada

kelompok penduduk yang tingkat konsumsi

makanannya sudah mencapai titik jenuh, sehingga

peningkatan pendapatan akan digunakan untuk memenuhi

kebutuhan barang bukan makanan atau ditabung. Dengan

demikian, pola pengeluaran dapat dipakai sebagai salah

satu alat untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk,

dimana perubahan komposisinya digunakan sebagai

petunjuk perubahan tingkat kesejahteraan.

Pada tahun 2012 pengeluaran rumah tangga

Kabupaten Situbondo sebesar Rp. 426.704 perkapita

perbulan. Proporsi pengeluaran rumah tangga sebesar

Ketimpangan dalam

menikmati hasil

pembangunan di antara

kelompok-kelompok

penduduk dikhawatirkan

akan menimbulkan masalah-

masalah sosial

Proporsi Pengeluaran

Rumah tangga

Tahun 2009

Makanan : 57,44

Non Makanan : 42,56

Tahun 2010

Makanan : 59,05

Non Makanan : 40,95

Tahun 2012

Makanan : 57,82

Non Makanan : 42,18

Page 90: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 77

57,82 persen untuk konsumsi makanan sedangkan sisanya

yaitu 42,18 persen untuk konsumsi non makanan.

Page 91: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 78

Tabel 6.1

Persentase Penduduk Miskin

Kabupaten Situbondo Tahun 2003 – 2012

Tahun Persentase Penduduk Miskin

(1) (2)

2003 28,34

2004 25,44

2005 38,27

2006 19,68

2007 18,75

2008 16,84

2009 15.99

2010 16,23

2011 15,10

2012 14,24

Sumber : BPS Situbondo

Page 92: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 79

Tabel 6.2

Banyaknya Rumah Tangga yang Didata pada

Pendataan BLT ‘05 , PPLS ’08 dan PPLS ‘11

Kabupaten Situbondo

KECAMATAN BLT 05 PPLS 08 PPLS 11

(1) (2) (3)

Sumbermalang 7.801 7.481 7346

Jatibanteng 5.337 4.920 4985

Banyuglugur 4.670 4.267 4119

Besuki 9.406 9.654 9955

Suboh 6.738 5.651 6111

Mlandingan 4.905 4.971 4884

Bungatan 4.945 4.828 4881

Kendit 3.834 3.820 5836

Panarukan 5.093 4.278 5531

Situbondo 3.940 3.958 5621

Mangaran 6.231 5.906 5964

Panji 8.690 8.193 8747

Kapongan 6.335 6.170 7274

Arjasa 6.913 6.840 7182

Jangkar 5.140 5.150 6200

Asembagus 6.389 6.427 7245

Banyuputih 9.213 8.571 7584

Kab. Situbondo 105 580 101 085 109 465

Sumber : BPS Situbondo

Page 93: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 80

Tabel 6.3

Kriteria Hasil Pendataan PPLS 2011

Kabupaten Situbondo (Persen)

KECAMATAN

Jumlah

Total

Rumah

Tangga

Kriteria Hasil Pendataan PPLS 2011

(persentase terhadap total rumah tangga)

Sangat Miskin Miskin Hampir

Miskin

(1) (2) (3)

Sumbermalang 9591 8.16 9.84 25.01

Jatibanteng 7717 9.86 11.12 21.69

Banyuglugur 6957 9.31 10.31 17.31

Besuki 18000 9.86 9.22 15.00

Suboh 8695 8.38 10.45 22.35

Mlandingan 7953 4.12 7.29 19.21

Bungatan 8060 5.53 8.59 17.07

Kendit 10220 3.66 7.78 17.68

Panarukan 16454 3.95 4.11 9.71

Situbondo 14079 3.91 4.86 9.20

Mangaran 11420 5.88 7.93 20.39

Panji 19693 4.84 6.11 12.31

Kapongan 12334 3.93 6.88 18.31

Arjasa 13510 4.54 7.47 17.35

Jangkar 13510 5.00 7.84 15.40

Asembagus 15990 4.93 6.62 13.94

Banyuputih 14571 8.70 12.58 16.77

Kab. Situbondo 208754 5.99 7.87 16.11

Sumber : BPS Situbondo

Page 94: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 81

Tabel 6.4

Rata – Rata Pengeluaran Makanan dan Non Makanan Rumah Tangga

Kabupaten Situbondo Tahun 2006 – 2012

Tahun Rata – Rata Pengeluaran

Makanan Non Makanan

(1) (2) (3)

2006 378 845 262 047

2007 464 397 314 303

2008 *) *)

2009 535 412 396 743

2010 585 090 405 748

2011 674 537 437 781

2012 747 926 545 612

*) Data tidak tersedia

Sumber : BPS Situbondo

Page 95: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 82

BAB VII PENUTUP

Kesimpulan

Bagian penting sebuah perencanaan pembangunan adalah adanya evaluasi

yang konsisten dan berkelanjutan. Evaluasi dilakukan dengan cara menetapkan

indikator-indikator kinerja yang menggambarkan secara tepat keadaan-keadaan

sebab akibat dalam strategi pembangunan. Indikator kinerja pembangunan tersebut

merupakan besaran-besaran yang dapat diukur dengan relatif mudah dan murah

yang sesungguhnya dapat menceminkan keadaan hasil capaian pembangunan.

Pengukuran kinerja pembangun adalah dengan menentukan indikator kinerja

terutama bidang sosial, karena ranah pembangunan bidang sosial adalah obyek

pembangunan itu sendiri

Dari aspek kependudukan, permasalahan utama adalah laju pertumbuhan

penduduk Kabupaten Situbondo. Laju pertumbuhan penduduk antara tahun 2000 –

2010 adalah 0,70 persen semakin meningkat dibandingkan keadaan beberapa

dekade sebelumnya. Faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk adalah

makin membaiknya fasilitas dan prasarana kesehatan sehingga angka harapan hidup

meningkat sementara itu tingkat fertilitas juga tinggi. Hal ini ditandai dengan

naiknya angka harapan hidup penduduk kabupaten Situbondo. Pada tahun

2011angka harapan hidup sebesar 63,36 menjadi 63,55 tahun 2012, sementara itu

rata – rata usia perkawinan pertama di Situbondo adalah 17,79 tahun dengan rata –

rata anak yang dilahirkan hidup adalah 2,08 anak atau setara dengan dua anak.

Dari aspek kesehatan, Persentase penduduk yang mengalami keluhan

kesehatan dan terganggu aktifitasnya pada tahun 2012 mengalami penurunan

dibandingkan dengan keadaan yang sama pada tahun 2011. Tercatat 20,27 persen

penduduk mengalami gangguan kesehatan pada tahun 2011 dan turun menjadi

17,89 persen pada tahun 2012.

Sedangkan dari aspek pendidikan, ukuran yang sangat mendasar adalah

kemampuan baca tulis penduduk dewasa. Kemampuan baca tulis tercermin dari data

angka melek huruf, dalam hal ini merupakan persentase penduduk usia 15 tahun

keatas yang dapat membaca huruf latin dan huruf lainnya. Penduduk yang dapat

baca dan tulis huruf latin dan huruf lainnya pada tahun 2012 mencapai 78,31 persen.

Rata-rata lama sekolah penduduk Situbondo adalah kelas VI Sekolah Dasar, dan

terjadi kenaikan struktur pendidikan berupa semakin tingginya persentase penduduk

Page 96: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 83

yang tamat SLTP dan SLTA serta rendahnya persentase putus sekolah dasar. Juga

terjadi kenaikan angka partisipasi sekolah usia sekolah dasar dan SLTA. Hal ini

menggambarkan terjadinya peningkatan kualitas pendidikan secara makro di

Situbondo.

Sementara itu, dari aspek ketenagakerjaan salah satu indikator yang penting

adalah TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka). TPT Kabupaten Situbondo tahun

2012 adalah 3,31 persen mengalami penurunan dari tahun 2011 yaitu 4,74 persen.

Hal ini merupakan hal yang menggembirakan bagi iklim perekonomian di

kabupaten Situbondo. Karena perekonomian yang tumbuh di Situbondo secara

signifikan tidak disertai penyerapan yang besar terhadap tenaga kerja terutama

tenaga kerja terdidik.

Indikator Makro Sosial Situbondo dilihat dari aspek perumahan, nampak

bahwa perkembangan perumahan dan pemukiman cenderung stagnan. namun secara

umum kualitas perumahan di Situbondo sudah dapat dikatakan baik. Terbukti

beberapa indikator yang digunakan walau ada beberapa yang mengalami penurunan

namun bukan penurunan yang signifikan namun secara absoluth telah diatas rata-

rata

Pola konsumsi rumah tangga digunakan untuk mendekati bagaimana

sesungguhnya pola pendapatan masyarakat. Semakin tinggi pola pengeluaran yang

digunakan untuk konsumsi maka rumah tangga tersebut semakin menjauh dari garis

kemiskinan. Pilihan – pilihan yang dapat dilakukan semakin banyak dan ini

menunjukan bahwa rumah tangga tersebut telah sejahtera. Secara umum rata – rata

Pengeluaran konsumsi perkapita tahun 2012 adalah Rp. 426.704,- Hal ini

mengindikasikan kenaikan taraf ekonomi masyarakat di Situbondo atau dengan kata

lain pendapatan masyarakat Situbondo naik. Dan ini menyebabkan naiknya daya

beli masyarakat. Sehingga pilihan – pilihan yang dapat dilakukan menjadi lebih

luas.

Secara Umum, Indikator Makro Sosial Situbondo mengalami peningkatan

dibandingkan dengan keadaan tahun – tahun sebelumnya walau pada beberapa

indikator yang diamati terdapat beberapa indikator yang mengalami penurunan.

Saran

Implikasi Kebijakan yang urgen dilakukan oleh Pemerintah Daerah Situbondo

selain pengendalian jumlah kelahiran adalah menitik beratkan pada administrasi

Page 97: INDIKATOR MAKRO SOSIAL KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012 Sosial 2012.pdf · iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikumwr.wb. Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas taufiq dan hidayah

Indikator Makro Sosial Situbondo 84

kependudukan daerah dengan cara meningkatkan ketepatan pelaporan penduduk sampai

dengan tingkat desa dengan sistem administrasi kependudukan yang benar

Dengan tingginya angka kesakitan penduduk Situbondo, Pemerintah perlu

memperhatikan kebersihan lingkungan serta sistem sanitasi.

Kualitas pendidikan Situbondo tahun 2012 secara makro mengalami penurunan,

dilihat dari menurunnya berbagai indikator pendidikan seperti APS, rata-rata lama sekolah,

dan meningkatnya buta huruf serta angka putus sekolah dasar.

Pendapatan perkapita Situbondo dengan proxy /pendekatan pengeluaran pada tahun

2012 mengalami peningkatan.

Pembukaan lapangan kerja dan investasi serta transfer teknologi terutama di bidang

pertanian sebagai mata pencaharian terbesar masyarakat Situbondo

Secara Umum Indikator Makro Sosial Situbondo mengalami peningkatan

dibandingkan dengan keadaan tahun sebelumnya .

.