147
i INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L.) DENGAN KOMBINASI KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH INDOLE-3-ACETIC ACID (IAA) DAN BENZYL AMINO PURIN (BAP) SKRIPSI NABILAH ISTIGHFARI ZURAIDASSANAAZ PROGRAM STUDI S-1 BIOLOGI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2016 ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

i

INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L.)DENGAN KOMBINASI KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUHINDOLE-3-ACETIC ACID (IAA) DAN BENZYL AMINO PURIN (BAP)

SKRIPSI

NABILAH ISTIGHFARI ZURAIDASSANAAZ

PROGRAM STUDI S-1 BIOLOGIDEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS AIRLANGGA

2016

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 2: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 3: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 4: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

iv

PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI

Skripsi ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan

dalam lingkungan Universitas Airlangga, diperkenankan untuk dipakai

sebagai referensi kepustakaan, tetapi pengutipan harus seizin penyusun dan

harus menyebutkan sumbernya sesuai kebiasaan ilmiah. Dokumen skripsi ini

merupakan hak milik Universitas Airlangga.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 5: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala

karena telah melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Induksi Kalus

Eksplan Daun Sirih Hitam (Piper betle L.) dengan Kombinasi Konsentrasi

Zat Pengatur Tumbuh Indole-3-Acetic Acid (IAA) dan Benzyl Amino Purin

(BAP)” dengan baik. Penyusunan skripsi ini merupakan syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Sains bidang biologi pada Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Airlangga.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan, sehingga penulis mengharapkan masukan berupa saran dan

kritik yang konstruktif demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia ilmu pengetahuan dan riset

di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman.

Surabaya, 26 Juli 2016

Penulis

Nabilah Istighfari Z.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 6: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

vi

UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah banyak memberikan

bantuan, bimbingan, dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini, yaitu kepada:

1. Dr. Junairiah, S.Si., M.Kes. sebagai pembimbing I yang telah

senantiasa mencurahkan segenap ilmu, waktu, dan tenaga untuk

memberikan bimbingan, pengarahan yang sangat berharga selama

penelitian dan penyusunan skripsi ini.

2. Dr. Yosephine Sri Wulan Manuhara, M.Si. sebagai pembimbing II

yang telah memberikan ilmu dan saran yang sangat berharga kepada

penulis selama penyusunan skripsi ini.

3. Dr. Edy Setiti W. U., Dra., M.S. selaku penguji III yang telah

memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penulisan

skripsi ini.

4. M. Hilman Fuadil A., S.Si., M.Si. selaku penguji IV yang telah

memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penulisan

skripsi ini.

5. Dr. Alfiah Hayati sebagai dosen wali yang telah memberikan

bimbingan dan dukungan dalam menempuh pendidikan akademik.

6. Dr. Sucipto Hariyanto, DEA., selaku Ketua Departemen Biologi

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga yang senantiasa

memberikan motivasi dan semangat agar dapat menyusun skripsi ini

dengan baik.

7. Segenap Bapak dan Ibu dosen staf pengajar Departemen Biologi

yang telah mengajarkan banyak ilmu, pengalaman, dan kebaikan.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 7: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

vii

8. Kedua orang tua tercinta, Ayah Ir. Achmad Sulthoni dan Ibu Ainur

Rochimah, S.T., terimakasih atas segala do’a, perhatian, kasih

sayang, dan semangat yang tak putus-putusnya diberikan.

9. Adik-adik tercinta, Niemas Izdihari Roudhotushshofiy dan

Elmassalafi Iftitahi Aualfatih Elfath, terimakasih atas do’a, dan

semangat yang selalu diberikan.

10. Rekan satu tim penelitian, Umul Fatin, Artifa Rachmah, Fairuz Nabil

Izdihar, dan Purnomo, terimakasih atas kerja samanya selama

penelitian hingga skripsi.

11. Teman seperjuangan Biologi angkatan 2012 yang telah memberikan

keceriaan dan menjadi teman berbagi cerita yang saling menguatkan

khususnya Riza Anggriani, Sugianti Rohmanah, Risca Wulandari,

Nadyatul Ilma Indah Savira, dan Manikya Pramudya yang telah

menjadi teman terbaik empat tahun lalu sampai seterusnya.

12. Teman, Kakak, dan Adik anggota Kelompok Studi Botani

Universitas Airlangga periode 2010-2016, terimakasih atas

kebersamaan, keceriaan dan semangatnya, terimakasih telah

memberikan penulis kesempatan menjadi salah satu ketua dari

kelompok studi ini.

13. Segenap warga HIMBIO yang selama ini telah memberikan ilmu dan

ajaran diluar akademik yang sangat berharga. Bio Life Himbio Jaya!

14. Seluruh karyawan Departemen Biologi, Bapak M. Sujoko, Bapak

Suwarni, Bapak Sunarto, Bapak Eko Suyanto, Bapak Sukadji, Bapak

Setyanto, Bapak Catur, Ibu Yatminah dan Ibu Arie atas bantuan

pelayanan dan kerjasamanya.

15. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan

penulis satu per satu.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 8: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

viii

Nabilah Istighfari Zuraidassanaaz. 2016. Induksi Kalus Eksplan Daun Sirih Hitam(Piper betle L.) Dengan Kombinasi Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Indole-3-Acetic Acid (IAA) dan Benzyl Amino Purin (BAP). Skripsi ini dibawah bimbinganDr. Junairiah, S.Si., M.Kes. dan Dr. Yosephine Sri Wulan Manuhara, M.Si.,Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,Surabaya.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi konsentrasizat pengatur tumbuh IAA dan BAP terhadap induksi dan pertumbuhan kaluseksplan daun Piper betle L. serta untuk menentukan kombinasi konsentrasi IAAdan BAP yang tepat dalam menginduksi kalus eksplan daun Piper betle L..Eksplan dari daun Piper betle L. ditumbuhkan pada media MS yang diperkaya 25zat pengatur tumbuh IAA dan BAP dengan kombinasi konsentrasi masing-masing0,0;0,5;1,0;1,5;2,0 mg/L. Rancangan penelitian yang dilakukan adalah eksperimenlaboratoris berupa rancangan acak lengkap (RAL). Data yang diperoleh dianalisissecara kualitatif dan kuantitatif, data kualitatif didapatkan dari deskripsi morfologikalus daun Piper betle L., data kuantitaif didapatkan dari persentase eksplanmembentuk kalus, pengamatan waktu induksi kalus, berat segar kalus, dan beratkering kalus, kemudian data kuantitatif tersebut dianalisis secara statistikmenggunakan uji Mann-Whitney dengan nilai signifikansi (α = 0,05). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa zat pengatur tumbuh IAA dan BAP berpengaruhterhadap pertumbuhan eksplan daun Piper betle L.. Penambahan kombinasikonsentrasi zat pengatur tumbuh IAA 0,5 mg/L dan BAP 2,0 mg/L menunjukkanrespon terbentuknya kalus paling cepat yaitu 8,5 hari. Penambahan kombinasikonsentrasi zat pengatur tumbuh IAA 1,0 mg/L dan BAP 1,5 mg/L merupakankonsentrasi yang menghasilkan berat segar terbaik yakni 0,6596 gram, sedangkanpada kombinasi konsentrasi IAA 0,5 mg/L dan BAP 0,5 mg/L merupakankonsentrasi yang menghasilkan berat kering terbaik yakni 0,0727 gram. Sehinggadidapatkan kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh yang sesuai untuk daunPiper betle L. adalah IAA 0,5 mg/L dan BAP 0,5 mg/L. Kalus daun Piper betle L.membentuk dua tekstur kalus yakni kompak dan friabel, serta memunculkanberbagai macam warna seperti putih, putih kehijauan, putih kekuningan, putihkecokelatan, cokelat dan hitam.

Kata kunci: Induksi kalus, Piper betle L., IAA, dan BAP.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 9: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

ix

Nabilah Istighfari Zuraidassanaaz. 2016. Callus Induction of Black Betel’s Leaf(Piper betle L.) Explant with Combination of Growth Regulators Indole-3-AceticAcid (IAA) and Benzyl Amino Purin (BAP). This script is guided by Dr. Junairiah,S.Si., M.Kes., and Dr. Yosephine Sri Wulan Manuhara, M.Si., Department ofBiology, Faculty of Science and Technology, Airlangga University, Surabaya.

ABSTRACT

The purpose of this research was to know the influence of growthregulator combination IAA and BAP towards induction and growth of callus fromPiper betle L’s leaf explant and to determine the best combination of IAA andBAP concentration for inducing of callus from Piper betle L’s leaf explant.Explant from leaf of Piper betle L. was grown on MS media augmented withgrowth regulators IAA and BAP with 0.0;0.5;1.0;1.5;2.0 mg/L concentrationrespectively. This study was an experimental study with a completelyrandomaized design. The data were analyzed qualitatively and quantitatively.Qualitative data were obtained from the leaf callus morphological descriptionsPiper betle L. Quantitative data were obtained from a percentage of callus formedby explant, observation time of callus induction, callus fresh weight and callus dryweight, then the quantitative data were statistically analyzed using a Mann-Whitney test with significance value (α = 0.05). The result of this researchshowed that IAA and BAP had effects explant growth on leaf of Piper betle L..Combination of concentration 0.5 mg/L IAA and 2.0 mg/L BAP showed thefastest induction at 8.5 days. Combination of concentration 1.0 mg/L IAA and 1.5mg/L BAP showed the best of fresh weight at 0.6596 grams, meanwhile thecombination of concentration 0.5 mg/L IAA and 0.5 mg/L BAP showed the bestdry weight at 0.0727 grams. The conclusion of this research was thatconcentration 0.5 mg/L IAA and 0.5 mg/L BAP was the best combination forinduction of callus from leaf of Piper betle L. Callus of Piper betle L. had twotextures, that were compact and friable, and also showed various kind of color,like white, greenish white, yellowish white, tanned white, brown and black.

Key words: BAP, Callus induction, IAA, Piper betle L.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 10: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

x

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ............................................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii

LEMBAR PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI ......................................... iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

UCAPAN TERIMAKASIH .............................................................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................................ viii

ABSTRACT ...................................................................................................... ix

DAFTAR ISI...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

1.1 Latar belakang................................................................................ 1

1.2 Rumusan masalah........................................................................... 5

1.3 Asumsi penelitian........................................................................... 6

1.4 Hipotesis penelitian........................................................................ 7

1.4.1 Hipotesis kerja ....................................................................... 7

1.4.2 Hipotesis statistik................................................................... 8

1.5 Tujuan penelitian ............................................................................ 8

1.6 Manfaat penelitian .......................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 10

2.1 Tinjauan umum tentang sirih hitam (Piper betle L.)........................ 10

2.1.1 Sistematika sirih hitam (Piper betle L.) ................................. 11

2.1.2 Morfologi sirih hitam (Piper betle L.) ................................... 11

2.1.3 Kandungan sirih hitam (Piper betle L.) ................................. 12

2.1.4 Pemanfaatan sirih hitam (Piper betle L.) ............................... 13

2.2 Tinjauan umum tentang kultur jaringan tanaman ............................ 13

2.2.1 Induksi kalus .......................................................................... 15

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 11: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

xi

2.3 Media kultur jaringan....................................................................... 17

2.4 Zat pengatur tumbuh ........................................................................ 18

2.5 Mekanisme kerja IAA dan BAP ...................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 23

3.1 Waktu dan tempat penelitian ......................................................... 23

3.2 Alat dan bahan penelitian .............................................................. 23

3.2.1 Alat penelitian ..................................................................... 23

3.2.2 Bahan penelitian .................................................................. 23

3.3 Tahap penelitian............................................................................. 24

3.3.1 Pembuatan larutan stok mikronutrien.................................. 24

3.3.2 Pembuatan larutan stok zat besi .......................................... 24

3.3.3 Pembuatan larutan stok vitamin .......................................... 25

3.3.4 Pembuatan larutan stok zat pengatur tumbuh IAA.............. 25

3.3.5 Pembuatan larutan stok zat pengatur tumbuh BAP............. 26

3.3.6 Pembuatan media kultur ...................................................... 27

3.3.7 Sterilisasi alat dan ruang kerja............................................. 28

3.3.8 Penanaman eksplan ............................................................. 28

3.4 Variabel penelitian......................................................................... 30

3.5 Rancangan penelitian..................................................................... 30

3.6 Pengumpulan data.......................................................................... 31

3.7 Analisis data................................................................................... 33

3.8 Diagram alir penelitian .................................................................. 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 35

4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 35

4.1.1 Lama waktu induksi kalus dan persentase eksplan

membentuk kalus daun sirih hitam (Piper betle L.) pada

media MS dengan berbagai macam kombinasi

konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP ................. 35

4.1.2 Berat segar dan berat kering kalus sirih hitam (Piper

betle L.) dengan kombinasi konsentrasi zat pengatur

tumbuh IAA dan BAP ......................................................... 38

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 12: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

xii

4.1.3 Morfologi kalus sirih hitam (Piper betle L.) dengan

kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan

BAP ..................................................................................... 44

4.2 Pembahasan ................................................................................... 79

4.2.1 Pengaruh pemberian kombinasi konsentrasi zat pengatur

tumbuh IAA dan BAP terhadap lama waktu induksi

kalus dan persentase eksplan membentuk kalus daun

sirih hitam (Piper betle L.) .................................................. 79

4.2.2 Pengaruh pemberian kombinasi konsentrasi zat pengatur

tumbuh IAA dan BAP terhadap berat segar dan berat

kering kalus sirih hitam (Piper betle L.) ............................. 83

4.2.3 Pengaruh pemberian kombinasi konsentrasi zat pengatur

tumbuh IAA dan BAP terhadap morfologi kalus sirih

hitam (Piper betle L.) .......................................................... 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 92

5.1 Kesimpulan .................................................................................... 92

5.2 Saran .............................................................................................. 93

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 94

LAMPIRAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 13: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul tabel Halaman

3.5 Rancangan kombinasi konsentrasi IAA dan BAP...........................314.1 Rerata lama waktu induksi dan persentase kalus yang

terbentuk dari eksplan sirih hitam pada media MS berbagaikombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP............36

4.2 Rerata berat segar dan berat kering kalus sirih hitam selamadelapan minggu masa kultur............................................................39

4.3 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA0,0 mg/L dan BAP 0,0 mg/L. ..........................................................44

4.4 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA0,0 mg/L dan BAP 0,5 mg/L. ..........................................................46

4.5 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA0,0 mg/L dan BAP 1,0 mg/L. ..........................................................47

4.6 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA0,0 mg/L dan BAP 1,5 mg/L. ..........................................................48

4.7 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA0,0 mg/L dan BAP 2,0 mg/L. ..........................................................50

4.8 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA0,5 mg/L dan BAP 0,0 mg/L. ..........................................................52

4.9 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA0,5 mg/L dan BAP 0,5 mg/L. ..........................................................53

4.10 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA0,5 mg/L dan BAP 1,0 mg/L. ..........................................................55

4.11 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA0,5 mg/L dan BAP 1,5 mg/L. ..........................................................56

4.12 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA0,5 mg/L dan BAP 2,0 mg/L. ..........................................................57

4.13 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA1,0 mg/L dan BAP 0,0 mg/L. ..........................................................59

4.14 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA1,0 mg/L dan BAP 0,5 mg/L. ..........................................................60

4.15 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA1,0 mg/L dan BAP 1,0 mg/L. ..........................................................62

4.16 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA1,0 mg/L dan BAP 1,5 mg/L. ..........................................................63

4.17 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA1,0 mg/L dan BAP 2,0 mg/L. ..........................................................64

4.18 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA1,5 mg/L dan BAP 0,0 mg/L. ..........................................................66

4.19 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA1,5 mg/L dan BAP 0,5 mg/L. ..........................................................67

4.20 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA1,5 mg/L dan BAP 1,0 mg/L. ..........................................................68

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 14: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

xiv

4.21 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA1,5 mg/L dan BAP 1,5 mg/L. ..........................................................70

4.22 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA1,5 mg/L dan BAP 2,0 mg/L. ..........................................................71

4.23 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA2,0 mg/L dan BAP 0,0 mg/L. ..........................................................73

4.24 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA2,0 mg/L dan BAP 0,5 mg/L. ..........................................................74

4.25 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA2,0 mg/L dan BAP 1,0 mg/L. ..........................................................75

4.26 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA2,0 mg/L dan BAP 1,5 mg/L. ..........................................................77

4.27 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA2,0 mg/L dan BAP 2,0 mg/L. .........................................................78

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 15: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul gambar Halaman

2.1 Habitus sirih hitam..............................................................................102.4 (a) Struktur kimia IAA dan (b) Struktur kimia BAP ..........................192.5 Mekanisme sitokinin terhadap pembelahan sel ..................................212.6 Mekanisme auksin terhadap pembesaran sel......................................223.8 Diagram alir penelitian .......................................................................344.1 Rerata lama waktu induksi kalus pada eksplan sirih hitam

terhadap berbagai kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuhIAA dan BAP......................................................................................37

4.2 Rerata berat segar kalus sirih hitam dan perlakuan berbagaikombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP...............40

4.3 Rerata berat kering kalus sirih hitam dan perlakuan berbagaikombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP...............41

4.4 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 0,0 mg/L dan BAP 0,0 mg/L ......................................................45

4.5 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 0,0 mg/L dan BAP 0,5 mg/L ......................................................47

4.6 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 0,0 mg/L dan BAP 1,0 mg/L ......................................................48

4.7 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 0,0 mg/L dan BAP 1,5 mg/L ......................................................49

4.8 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 0,0 mg/L dan BAP 2,0 mg/L ......................................................51

4.9 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 0,5 mg/L dan BAP 0,0 mg/L ......................................................53

4.10 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 0,5 mg/L dan BAP 0,5 mg/L ......................................................54

4.11 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 0,5 mg/L dan BAP 1,0 mg/L ......................................................55

4.12 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 0,5 mg/L dan BAP 1,5 mg/L ......................................................56

4.13 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 0,5 mg/L dan BAP 2,0 mg/L ......................................................58

4.14 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 1,0 mg/L dan BAP 0,0 mg/L ......................................................60

4.15 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 1,0 mg/L dan BAP 0,5 mg/L ......................................................61

4.16 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 1,0 mg/L dan BAP 1,0 mg/L ......................................................62

4.17 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 1,0 mg/L dan BAP 1,5 mg/L ......................................................64

4.18 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 1,0 mg/L dan BAP 2,0 mg/L ......................................................65

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 16: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

xvi

4.19 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 1,5 mg/L dan BAP 0,0 mg/L ......................................................67

4.20 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 1,5 mg/L dan BAP 0,5 mg/L ......................................................68

4.21 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 1,5 mg/L dan BAP 1,0 mg/L ......................................................69

4.22 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 1,5 mg/L dan BAP 1,5 mg/L ......................................................70

4.23 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 1,5 mg/L dan BAP 2,0 mg/L ......................................................72

4.24 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 2,0 mg/L dan BAP 0,0 mg/L ......................................................74

4.25 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 2,0 mg/L dan BAP 0,5 mg/L ......................................................75

4.26 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 2,0 mg/L dan BAP 1,0 mg/L ......................................................76

4.27 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 2,0 mg/L dan BAP 1,5 mg/L ......................................................77

4.28 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasiIAA 2,0 mg/L dan BAP 2,0 mg/L ......................................................78

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 17: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul lampiran

1 Komposisi media Murashige and Skoog (MS) Padat2 Tabel waktu induksi kalus eksplan sirih hitam (Piper betle L.) pada

berbagai kombinasi konsentrasi IAA dan BAP3 Tabel persentase eksplan sirih hitam (Piper betle L.) membentuk

kalus pada berbagai kombinasi konsentrasi IAA dan BAP4 Tabel berat segar dan berat kering kalus sirih hitam (Piper betle L.)

pada berbagai kombinasi konsentrasi IAA dan BAP5 Tabel morfologi kalus sirih hitam (Piper betle L.) pada berbagai

kombinasi konsentrasi IAA dan BAP (minggu ke-1 sampai denganminggu ke-4)

6 Tabel morfologi kalus sirih hitam (Piper betle L.) pada berbagaikombinasi konsentrasi IAA dan BAP (minggu ke-5 sampai denganminggu ke-8)

7 Tabel Uji distribusi normalitas8 Tabel signifikansi lama waktu induksi kalus eksplan sirih hitam

(Piper betle L.) berdasarkan uji Mann-Whitney9 Tabel signifikansi berat segar induksi kalus eksplan sirih hitam

(Piper betle L.) berdasarkan uji Mann-Whitney10 Tabel signifikansi berat kering induksi kalus eksplan sirih hitam

(Piper betle L.) berdasarkan uji Mann-Whitney11 Tabel Uji homogenitas varians

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 18: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan yang utama di

berbagai negara berkembang termasuk Indonesia. Berdasarkan hasil pendataan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2010, penyakit infeksi

(29,5%) merupakan penyebab kematian penduduk Indonesia terbesar kedua.

Penyakit ini terjadi akibat keberadaan dan pertumbuhan agen biologik patogenik

pada organisme host individu. Pada hal tertentu, penyakit infeksi dapat

berlangsung sepanjang waktu. Patogen penginfeksi meliputi virus, bakteri, jamur,

dan protozoa. Patogen ini merupakan penyebab epidemi penyakit (Wardani,

2012).

Selama ini penggunaan antibiotik mampu membunuh bakteri patogen,

tetapi perlu disadari bahwa upaya membunuh bakteri penyebab penyakit saja

ternyata tidak cukup memadai, hal tersebut disebabkan akibat kurang tepatnya

pemilihan antibiotik dan munculnya resistensi (Nasronuddin, 2007). Berdasarkan

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor

2406/MENKES/PER/XII/2011 menyatakan bahwa intensitas penggunaan

antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan berbagai permasalahan dan merupakan

ancaman global bagi kesehatan terutama resistensi bakteri terhadap antibiotik.

Hasil penelitian Antimicrobial Resistant in Indonesia (AMRIN-Study)

menyebutkan bahwa dari 2.494 individu di masyarakat, 43% Escherichia coli

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 19: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

2

resisten terhadap berbagai jenis antibiotik yakni ampisilin, kotrimoksazol, dan

kloramfenikol. Hal inilah yang mendorong dan mendasari pencarian sumber obat-

obatan alami yang murah dan memiliki potensi aktivitas antimikroba (Kumala dan

Siswanto, 2007).

Pemanfaatan tanaman sebagai bahan baku obat alami terus meningkat.

Saat ini masyarakat lebih tertarik untuk menggunakan obat-obatan alami yang

memiliki efek samping lebih rendah dari antibiotik dengan khasiat pengobatan

multifungsi berbagai penyakit. Hal ini terbukti bahwa perkembangan industri

berbahan baku tanaman obat dalam lima tahun terakhir menunjukkan

pertumbuhan yang signifikan dan hasil penjualan produksinya selama kurun

waktu tersebut meningkat sebesar 2,5–30% per tahun (Pribadi, 2009). Salah satu

contoh tanaman yang biasa digunakan masyarakat adalah sambiloto

(Andrographis paniculata) yang memiliki sifat melindungi hati (hepatoprotektif),

dan terbukti mampu melindungi hati dari efek negatif galaktosamin dan

parasetamol. Selain berkhasiat melindungi hati, sambiloto juga dapat menekan

pertumbuhan sel kanker. Contoh lainnya yakni tanaman brotowali (Tinospora

crispa, L.) merupakan tumbuhan obat herbal yang mempunyai manfaat untuk

melancarkan fungsi organ pernafasan, menurunkan kadar gula, pengobatan

rematik, memar, demam, merangsang nafsu makan, sakit kuning, cacingan, dan

batuk (Nursiyah, 2013). Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai tanaman obat

adalah sirih hitam.

Sirih hitam (Piper betle L.) merupakan tanaman multifungsi yakni selain

sebagai tanaman hias juga bermanfaat sebagai obat berbagai penyakit. Seperti

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 20: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

3

halnya antibiotika, kandungan minyak atsiri pada daun sirih bermanfaat sebagai

obat penyakit periodontal dan penyakit saluran pernapasan manusia (Hermawan,

2007). Kandungan fenol juga berperan sebagai racun bagi mikroba dengan

menghambat aktivitas enzimnya (Suliantari et al., 2008), selain itu juga terdapat

kandungan saponin dan tannin yang bersifat sebagai antiseptik pada luka

permukaan, bekerja sebagai bakteriostatik yang biasanya digunakan untuk infeksi

pada kulit, mukosa dan melawan infeksi pada luka serta flavanoid selain berfungsi

sebagai bakteriostatik juga berfungsi sebagai antiinflamasi (Mursito, 2002). Selain

itu juga mengandung nitrogen, protein, karbohidrat, serat, vitamin A, B kompleks,

C, D, E, natrium, kalium, kalsium, magnesium, fosfor, besi, tembaga, dan seng

(Yanti, 2012).

Sirih hitam sebagai tanaman obat memiliki prospek yang menarik untuk

dikembangkan. Menurut Kartika (2013), selama ini senyawa metabolit sekunder

diperoleh melalui cara ekstraksi organ tumbuhan secara langsung, akan tetapi cara

ini membutuhkan pasokan bahan segar tumbuhan dalam skala besar selain itu juga

proses ekstraksi, isolasi, dan pemurniannya membutuhkan biaya yang relatif

mahal. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk tetap menjaga

ketersediaannya serta meningkatkan produksi metabolit sekunder tanpa harus

membutuhkan waktu yang lama adalah melalui kultur kalus.

Sejauh ini penelitian yang terkait dengan sirih hitam adalah tentang

kandungan senyawa metabolit sekunder yang dilakukan oleh Rija’i (2015) dan uji

daya antifungal ekstrak etanol daun sirih hitam terhadap penghambatan

pertumbuhan Candida albicans oleh Ummah (2014). Sedangkan penelitian sirih

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 21: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

4

hitam terkait perbanyakan tanaman secara in vitro belum banyak dilakukan,

sehingga pada penelitian ini dilakukan perbanyakan tanaman secara in vitro

menggunakan zat pengatur tumbuh Indole-3-Acetic Acid (IAA) dan Benzyl Amino

Purin (BAP). Hormon IAA merupakan hormon golongan auksin yang berperan

untuk merangsang pembesaran sel, sedangkan hormon BAP merupakan hormon

golongan sitokinin yang berperan merangsang pembelahan sel-sel tanaman.

Rashid et al. (2009) telah melakukan penelitian mengenai peran hormon

IAA dan BAP, hasilnya mengungkapkan bahwa eksplan gandum Pakistan

(Triticum aestivum) varietas Tatara menunjukkan hasil induksi kalus maksimum,

selain itu pada penelitian dari Abdelmageed et al. (2012) menunjukkan hasil

induksi yang maksimum juga pada konsentrasi hormon IAA dan BAP terhadap

eksplan cempaka wangi. Salah satu keluarga dari Piperaceae yang sudah pernah

dilakukan penelitian mengenai perbanyakan secara in vitro adalah sirih merah

(Piper crocatum Ruiz dan Pav.).

Pada penelitian yang dilakukan oleh Suaibah (2014) menjelaskan bahwa

induksi kalus sirih merah paling cepat oleh kombinasi zat pengatur tumbuh NAA

3 mg/L dan BAP 0 mg/L, sedangkan Mujahidah (2014) menyebutkan bahwa zat

pengatur tumbuh 2,4-D 3 mg/L dan NAA 2,5 mg/L menginduksi kalus sirih

merah paling cepat. Penggunaan zat pengatur tumbuh IAA yang dikombinasikan

dengan BAP pada tanaman sirih belum dilakukan sehingga pada penelitian ini

akan melakukan kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP, serta

tanaman yang digunakan merupakan dari keluarga Piperaceae lainnya yakni sirih

hitam (Piper betle L.). Penelitian sebelumnya belum ditemukan mengenai

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 22: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

5

perbanyakan sirih hitam dengan pengaruh kombinasi pemberian zat pengatur

tumbuh. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh

kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh, melalui kombinasi konsentrasi zat

pengatur tumbuh yaitu IAA dan BAP pada induksi kalus sirih hitam.

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Apakah kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP

berpengaruh terhadap waktu induksi dan persentase eksplan membentuk

kalus pada kultur eksplan daun sirih hitam (Piper betle L.)?

2. Apakah kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP

berpengaruh terhadap berat segar dan berat kering kalus pada kultur

eksplan daun sirih hitam (Piper betle L.)?

3. Bagaimanakah morfologi kalus pada kultur eksplan daun sirih hitam

(Piper betle L.) setelah pemberian kombinasi konsentrasi zat pengatur

tumbuh IAA dan BAP?

4. Berapakah kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP

yang sesuai untuk induksi kalus pada kultur eksplan daun sirih hitam

(Piper betle L.)?

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 23: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

6

1.3 Asumsi penelitian

Zat pengatur tumbuh merupakan salah satu komponen media yang

menentukan keberhasilan kultur jaringan (Yusnita, 2003). Peranan auksin dan

sitokinin sangat nyata dalam pengaturan pembelahan sel, pemanjangan sel, dan

diferensiasi sel (Zulkarnain, 2009). Auksin sangat dikenal sebagai hormon yang

mampu berperan menginduksi terjadinya kalus, mendorong proses morfogenesis

kalus membentuk akar atau tunas, mendorong proses embriogenesis, dan dapat

memengaruhi kestabilan genetik sel tanaman (Santoso dan Nursandi, 2002). IAA

digunakan untuk mendorong pemanjangan sel serta menambah kemampuan sel

dalam menyerap air, sehingga dapat meningkatkan potensial air jaringan

akibatnya sel akan mengalami pemanjangan. Kemampuan IAA dalam proses

pengembangan sel terkait dengan kehadiran zat lain, dimana interaksi antara IAA

dan sitokinin yang terbentuk secara alami dapat mendorong pembelahan sel

(Salisbury dan Ross, 1995).

Sitokinin merupakan hormon tumbuhan turunan adenin dan berfungsi

untuk merangsang pembelahan sel dan diferensiasi mitosis, disintesis pada ujung

akar dan ditranslokasi melalui pembuluh xilem (Hendaryono dan Wijayani, 1994).

Pemberian sitokinin kedalam media kultur jaringan penting untuk menginduksi

perkembangan dan pertumbuhan eksplan. Apabila ketersediaan sitokinin dalam

medium kultur sangat terbatas maka pembelahan sel pada jaringan yang

dikulturkan akan terhambat. Akan tetapi, apabila jaringan tersebut disubkulturkan

pada medium dengan kandungan sitokinin yang memadai maka pembelahan sel

akan berlangsung secara sinkron (George dan Sherington, 1984). BAP merupakan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 24: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

7

salah satu sitokinin sintetik yang aktif dan daya merangsangnya lebih lama karena

tidak mudah dirombak oleh enzim dalam tanaman (Yusnita, 2003).

Pada beberapa penelitian seperti penelitian dari Rashid et al. (2009)

mengatakan bahwa kombinasi dari BAP (2,0 mg/L) dan IAA (0,1 mg/L)

memberikan hasil induksi kalus gandum Pakistan (Triticum aestivum) secara

maksimum. Selain itu hal yang sama terjadi pada penelitian dari Abdelmageed et

al. (2012) mengenai induksi kalus tanaman cempaka wangi (Michelia champaca)

dengan teknik kultur jaringan menjelaskan bahwa konsentrasi zat pengatur

tumbuh IAA (0,5 mg/L) dan BAP (2,0 mg/L). Berdasarkan data tersebut dapat

diasumsikan bahwa kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP

berpengaruh terhadap induksi kalus eksplan daun sirih hitam.

1.4 Hipotesis penelitian

1.4.1 Hipotesis kerja

Jika kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP

berpengaruh terhadap waktu induksi kalus, persentase eksplan membentuk kalus,

berat segar dan berat kering kalus pada kultur eksplan daun sirih hitam (Piper

betle L.), maka akan memberikan hasil yang berbeda pada waktu induksi kalus,

persentase eksplan membentuk kalus, berat segar dan berat kering kalus pada

kultur eksplan daun sirih hitam.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 25: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

8

1.4.2 Hipotesis statistik

H0 : Tidak ada pengaruh pemberian konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan

BAP terhadap waktu induksi kalus, persentase eksplan membentuk kalus,

berat segar dan berat kering kalus pada kultur eksplan daun sirih hitam

(Piper betle L.).

H0 : Ada pengaruh pemberian konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP

terhadap waktu induksi kalus, persentase eksplan membentuk kalus, berat

segar dan berat kering kalus pada kultur eksplan daun sirih hitam (Piper

betle L.).

1.5 Tujuan penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk:

1. Mengetahui pengaruh kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan

BAP terhadap waktu induksi dan persentase eksplan membentuk kalus pada

kultur eksplan daun sirih hitam (Piper betle L.).

2. Mengetahui pengaruh kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan

BAP terhadap berat segar dan berat kering kalus pada kultur eksplan daun

sirih hitam (Piper betle L.).

3. Mengetahui pengaruh kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan

BAP terhadap morfologi kalus pada kultur eksplan daun sirih hitam

(Piper betle L.).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 26: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

9

4. Mengetahui pengaruh kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan

BAP yang sesuai untuk induksi kalus pada kultur eksplan daun sirih hitam

(Piper betle L.).

1.6 Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh kombinasi zat pengatur

tumbuh IAA dan BAP yang tepat untuk kultur kalus eksplan daun sirih hitam

(Piper betle L.), selain itu juga penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi ilmiah mengenai induksi kalus yang dapat digunakan sebagai dasar

pengembangan produksi metabolit sekunder yang berasal dari tanaman sirih hitam

(Piper betle L.).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 27: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan umum tentang sirih hitam (Piper betle L.)

Sirih hitam merupakan tanaman tahunan dan termasuk dalam keluarga

Piperaceae dan genus Piper. Tanaman merambat ini memiliki ciri pada batangnya

yang berwarna merah kehitaman dan daun yang hijau kehitaman seperti terlihat pada

Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Habitus sirih hitam, skala bar = 5 cm (Budiman, 2013).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 28: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

11

2.1.1 Sistematika sirih hitam (Piper betle L.)

Klasifikasi ilmiah sirih hitam menurut Backer dan Bakhuizen van den Brink

jr (1963) dalam buku Flora of Java dan Cronquist (1981) dalam buku An Integrated

System of Classification of Flowering Plants adalah:

Kingdom : Plantae

Divisio : Magnoliophyta

Classis : Magnoliopsida

Subclassis : Magnoliidae

Ordo : Piperales

Familia : Piperaceae

Genus : Piper

Species : Piper betle L.

2.1.2 Morfologi sirih hitam (Piper betle L.)

Piper betle L. merupakan tanaman herba yang menjalar dan merambat pada

batang pokok di sekelilingnya. Daunnya termasuk daun tunggal bertangkai yang

lunak dengan duduk daun yang berseling, helaian daunnya berwarna hijau kehitaman,

pangkal daun berbentuk jantung dan ujung meruncing, tepi daunnya rata, memiliki

pertulangan daun menyirip. Daun ini memiliki kisaran panjang antara 5 - 8 cm dan

lebarnya antara 2 - 5 cm, saat penumpu daun rontok akan meninggalkan tanda bekas

berbentuk cincin pada batang, daunnya memiliki bau aromatis yang khas (Abdullah,

2011).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 29: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

12

Bentuk batangnya bulat dengan permukaannya kasar dan beruas, panjang

batangnya berkisar 5 - 15 m, berwarna merah kehitaman. Bunganya termasuk dalam

bunga majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat

panjang. Bulir jantan memiliki tangkai sepanjang 1,5 - 3 cm dengan dua benang sari,

sedangkan panjang tangkai bulir betina berkisar 2,5 - 6 cm dengan 3 - 5 buah kepala

putik. Tipe buahnya adalah buah buni dengan ujung bebas dan membulat. Bulir

masak berbentuk bulat, berambut abu-abu, rapat dan tebalnya 1 - 1,5 cm. Akar dari

sirih hitam ini termasuk akar tunggang, berbentuk bulat dan berwarna cokelat

kekuningan (Steenis, 2002).

Menurut Abdullah (2011), Sirih dapat hidup subur jika ditanam diatas tanah

gembur yang tidak terlalu lembab dan memerlukan cuaca tropika dengan air yang

mencukupi. Sirih secara umum tumbuh subur di sepanjang Asia hingga Afrika Timur.

Sirih dapat ditemukan di bagian timur pantai Afrika, di Pulau Zanzibar, kepulauan

Bonin, kepulauan Fuji, dan kepulauan Indonesia (Moeljanto dan Mulyono, 2004).

2.1.3 Kandungan sirih hitam (Piper betle L.)

Piper betle L. diduga memiliki banyak efek farmakologi namun belum

banyak dilakukan penelitian. Menurut penelitian dari Rija’i (2015) ditemukan bahwa

metabolit sekunder dalam daun sirih hitam yang terdeteksi yaitu alkaloid, flavonoid,

saponin, tanin, steroid, triterpenoid, dan polifenolat. Aroma khas pada daun sirih

hitam dikarenakan adanya kandungan kavikol yang merupakan senyawa turunan dari

fenol. Selain kandungan zat kimia, sirih hitam juga mengandung beberapa nutrisi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 30: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

13

seperti magnesium, tembaga, zat besi dan pati. Selain itu daun ini juga mengandung

serat serta Vitamin A, B kompleks, C, D, dan E (Yanti, 2012).

2.1.4 Pemanfaatan sirih hitam (Piper betle L.)

Daun sirih hitam juga memiliki khasiat yang dimiliki oleh daun sirih jenis

lain, secara umum daun ini mampu membantu menghilangkan bau pada badan yang

sumbernya karena cendawan serta bakteri, selain itu dapat juga untuk membersihkan

organ kewanitaan. Daun ini mampu menahan perdarahan sehingga mempercepat

penyembuhan luka pada kulit, sifat lainnya yakni mengerutkan yang berarti

mengencerkan dan mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, kegunaan lainnya adalah

untuk obat epistaksis, selain itu juga untuk cuci darah, asma, bronchitis, batuk rejan,

dan darah tinggi (Moeljanto dan Mulyono, 2004).

2.2 Tinjauan umum tentang kultur jaringan tanaman

Kultur jaringan terdiri atas dua kata yakni kultur yang berarti budidaya dan

jaringan berarti sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama

(Nugroho dan Sugito, 2005). Kultur jaringan tanaman atau teknik in vitro adalah

teknik menumbuh-kembangkan bagian tanaman, baik berupa sel, jaringan, atau organ

tanaman dalam kondisi aseptik. Selain dicirikan keadaan yang aseptik, penggunaan

media kultur buatan dengan kandungan nutrisi lengkap dan zat pengatur tumbuh

(ZPT) juga menjadi ciri lain dari teknik in vitro ini (Yusnita, 2003).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 31: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

14

Pada Zulkarnain (2009) menjelaskan bahwa prinsip dasar pertumbuhan dan

perkembangan kultur jaringan secara in vitro dimulai ketika Schwann dan Schleiden

pada tahun 1838 mengemukakan teori totipotensi yang menyatakan bahwa sel-sel

bersifat otonom dan mampu berregenerasi menjadi tanaman lengkap. Sel bersifat

autonom artinya dapat melakukan metabolisme, tumbuh, dan berkembang secara

independen, jika diisolasi dari jaringan induknya. Totipotensi diartikan sebagai

kemampuan dari sel tumbuhan (baik sel somatik, sel vegetatif, maupun sel gametik)

untuk berregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali (Yusnita, 2003).

Eksplan adalah bagian tanaman yang dijadikan bahan inokulum awal yang

ditanam dalam media yang akan menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan

tertentu. Eksplan ini menjadi bahan dasar bagi pembentukan kalus yaitu bentuk awal

calon tunas yang kemudian mengalami proses pelengkapan tanaman seperti daun,

batang dan akar (Nusmawarhaeni et al., 1991). Eksplan yang digunakan pada kultur

jaringan harus yang masih muda (primordia), sel-selnya masih bersifat meristematis

dan sudah mengalami proses diferensiasi (Yuliarti, 2010). Umumnya eksplan yang

berasal dari jaringan tanaman yang masih muda lebih muda tumbuh dan beregenerasi.

Ukuran eksplan juga memengaruhi laju keberhasilan kultur jaringan. Apabila eksplan

dengan ukuran kecil mudah disterilisasi dan kemungkinan kecil terjadinya

kontaminasi, namun kemampuannya untuk beregenerasi juga lebih kecil sehingga

dibutuhkan media yang lebih kompleks untuk pertumbuhan dan regenerasinya

(Zulkarnain, 2009).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 32: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

15

Respon yang terlihat pertama kali yaitu terbentuknya jaringan penutup luka,

sel-selnya terus membelah, jika pembelahannya tidak terkendali akan membentuk

massa sel yang tidak terorganisir yang biasa disebut dengan kalus. Pembelahan sel-

sel yang tidak terkendali disebabkan sel-sel tumbuhan yang secara alamiah bersifat

autotrof, dikondisikan menjadi heterotrof dengan cara memberikan nutrisi yang

cukup kompleks didalam medium kultur. Sel-sel kalus ini berbeda dengan

eksplannya, sel-selnya menjadi tidak terdiferensiasi, proses ini disebut dediferensiasi

(Yuliarti, 2010).

2.2.1 Induksi kalus

Pada budidaya in vitro, menginduksi terbentuknya kalus merupakan salah satu

langkah yang penting. Setelah itu diusahakan rangsangan agar berdiferensiasi

membentuk tunas dan akar. Proses mulai terjadinya kalus sampai diferensiasi

berbeda-beda, tergantung macam dan bagian tanaman yang dipakai untuk eksplan,

metode budidaya in vitro yang digunakan dan zat-zat tanaman yang dicampurkan

pada medium dasar (Suryowinoto, 1996).

Tanaman dapat diperbanyak secara vegetatif menggunakan teknik kultur

jaringan dengan teknik kultur kalus atau kultur sel. Jika suatu eksplan ditanam pada

medium padat atau dalam medium cair yang sesuai, dalam waktu 2–4 minggu,

tergantung spesiesnya maka akan terbentuk kalus yang merupakan massa amorf dan

tersusun atas sel-sel parenkim berdinding sel tipis yang berkembang dari hasil

poliferasi sel-sel jaringan induk akibat adanya perlukaan pada jaringan organ

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 33: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

16

(Yuwono, 2006). Beberapa jaringan tanaman dapat digunakan untuk membentuk

biakkan kalus seperti akar, batang, dan daun. Untuk membentuk kalus, jaringan

dipisahkan dari tanaman dan permukaan sayatan disterilkan untuk membunuh

pengkontaminasi biakkan (Nasir, 2002).

Membuat kalus berarti menginduksi dari bagian tanaman tertentu, biasanya

dengan jalan dirangsang secara hormonal. Hormon yang banyak digunakan untuk

induksi kalus adalah auksin. Induksi kalus dipengaruhi oleh auksin. Tahapan induksi

kalus adalah suatu tahapan yang penting dalam budidaya kultur jaringan. Tahapan

inilah yang merupakan tahapan untuk mendapatkan tanaman utuh atau untuk tujuan

lain sesuai yang diinginkan. Sitokinin sering pula digunakan sebagai bahan

kombinasi untuk induksi kalus, untuk menghasilkan kalus yang baik, zat hara sangat

berperan dalam merangsang pertumbuhan sel dengan cepat. Kebutuhan nutrisi

mineral untuk tanaman yang dikulturkan secara in vitro pada dasarnya sama dengan

kebutuhan hara tanaman yang ditumbuhkan di tanah, yaitu meliputi hara-hara makro

dan mikro (Santoso dan Nursandi, 2004).

Unsur hara esensial ada dua yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro.

Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang

besar (1 - 15 mg/berat kering tanaman) seperti nitrogen, kalium, kalsium, fosfor,

magnesium, dan sulfur. Sedangkan hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan

tanaman dalam jumlah yang sangat sedikit (0,1 µg - 0,1 mg/berat kering tanaman)

seperti Fe, Cu, Mn, Zn, B, Mo, Co dan Cl (Goerge dan Klerk, 2008).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 34: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

17

2.3 Media kultur jaringan

Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan perbanyakan

tanaman secara kultur jaringan. Berbagai komposisi media kultur telah

diformulasikan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman

yang dikulturkan. Media kultur secara fisik dapat berbentuk cair atau padat (Yusnita,

2003).

Media yang digunakan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, dan

hormon. Selain itu diperlukan pula bahan tambahan seperti agar, gula dan lain-lain.

Zat pengatur tumbuh (hormon) yang ditambahkan juga bervariasi, baik jenisnya juga

jumlahnya tergantung dengan kebutuhan tujuan dari kultur jaringan yang dilakukan.

Medium MS merupakan media yang secara luas dikembangkan pada tahun 1962.

Dari berbagai komposisi dasar ini kadang-kadang dibuat modifikasi, misalnya hanya

menggunakan setengah dari konsentrasi garam-garam makro yang digunakan atau

menggunakan komponen garam-garam makro berdasarkan MS yang disesuaikan

(Gunawan, 1994). Medium yang dikembangkan oleh Murashige dan Skoog (MS)

untuk kultur jaringan tanaman digunakan secara luas untuk kultivasi kalus pada agar

demikian juga kultur suspensi sel dalam medium cair. Keistimewaan medium ini

yaitu kandungan nitrat, kalium dan amoniumnya yang tinggi (Wetter dan Constabel,

1991). Selain medium MS ada beberapa contoh medium lainnya yaitu komposisi

Knudson C (1946), Heller (1953), Nitsch dan Nitsch (1972), Gamborg B5 (1976),

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 35: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

18

Linsmaier dan Skoog-LS (1965), serta Woody Plant Medium-WPM (Lloyd dan

McCown, 1980) (Yusnita, 2003).

2.4 Zat pengatur tumbuh

Zat pengatur tumbuh (ZPT) didalam tanaman mengatur pertumbuhan dan

perkembangan tanaman pada setiap tingkat pertumbuhan dan perkembangan. Pada

tanaman terdapat fitohormon yang menghambat, zat pengatur tumbuh akan bekerja

secara aditif (sinergis) dengan fitohormon (pendorong) atau antagonis dengan fitohormon

yang menghambat. Resultan dari interaksi ini akan tampak dalam pertumbuhan dan

perkembangan tanaman. Zat pengatur tumbuh dibedakan menjadi ZPT endogen dan ZPT

eksogen. ZPT endogen disebut fitohormon, sedangkan ZPT eksogen atau sintetik terdiri

dari lima golongan yaitu auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, dan etilen dalam

berbagai bentuk (Wattimena, 1991).

Pada kultur jaringan zat pengatur tumbuh auksin dan sitokinin sangat

berpengaruh. Auksin merupakan salah satu jenis hormon yang dapat memacu

pertumbuhan tanaman dengan meningkatkan proses elongasi sel dan perpanjangan

batang seperti halnya diferensiasi sel (Tarabily et al., 2003). IAA adalah hormon auksin

endogen yang disintesis dalam batang dan akar. Prinsip karakterisasi adalah mengontrol

proses fisiologis dan menstimulasi kapasitas perpanjangan sel dalam batang dan bagian

koleoptil mempengaruhi inang pada respon perkembangan termasuk inisiasi akar,

differensiasi vaskular, perkembangan bunga maupun buah, bertanggung jawab dalam

pola gravitasi dan pencahayaan (Ekowahyuni, 2002).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 36: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

19

Menurut Rao (1994), bahwa asam indol asetat (IAA) merupakan salah satu

contoh auksin dengan rumus kimia C10H9O2N (Gambar 2.4).

(a) (b)

Gambar 2.4 (a) Struktur kimia IAA dan (b) Struktur kimia BAP (Rao, 1994).

Selain IAA, zat pengatur tumbuh yang penting lainnya adalah dari golongan

sitokinin. Salah satu jenis ZPT dari golongan sitokinin yang sering dipakai dalam

kultur jaringan yaitu BAP (6-benzylaminopurine) (Gambar 2.4). Menurut George dan

Sherrington (1984) 6-benzylaminopurine (BAP) merupakan salah satu sitokinin

sintetik yang aktif dan daya merangsangnya lebih lama karena tidak mudah dirombak

oleh enzim dalam tanaman. Sedangkan menurut Noggle dan Fritz (1983) BAP

memiliki struktur yang mirip dengan kinetin dan juga aktif dalam pertumbuhan dan

proliferasi kalus. sehingga BAP merupakan sitokinin yang paling aktif. Selain itu

kultur tunas pucuk pada medium MS, baik yang mengandung sitokinin (BAP)

tunggal maupun kombinasi menunjukkan respon yang bervariasi.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 37: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

20

2.5 Mekanisme kerja IAA dan BAP

Eksplan yang diinokulasikan pada medium dengan kombinasi IAA dan BAP

terinduksi pertumbuhan kalusnya. Keseimbangan antara auksin dan sitokinin akan

menghasilkan pertumbuhan yang optimal (Werner, 2009). Menurut George (1993)

menyatakan bahwa jika rasio auksin lebih rendah daripada sitokinin maka

organogenesis akan mengarah ke tunas. Sedangkan jika rasio auksin seimbang

dengan sitokinin maka akan mengarah ke pembentukan kalus sedangkan jika rasio

auksin lebih tinggi daripada sitokinin organogenesis akan cenderung mengarah ke

pembentukan akar.

Menurut Lee (2002), Auksin dan sitokinin dapat mengalami beberapa jenis

interaksi yaitu interaksi yang bersifat antagonis, maupun sinergis. Pada pembentukan

kalus antara auksin (IAA) dan sitokinin (BAP) bersifat sinergis. Auksin berperan

dalam mengatur pertumbuhan dan pemanjangan sel, sedangkan sitokinin berperan

dalam pembelahan sel. Hal ini mudah dimengerti karena secara seluler auksin

berperan dalam pemanjangan sel, sedangkan sitokinin memicu pembelahan sel,

morfogenesis dan pertumbuhan merupakan proses yang sangat penting dalam

pembetukan kalus dan selanjutnya diikuti rediferensiasi kalus menuju pembentukan

tunas yang dipicu oleh adanya cahaya.

Menurut D’Agostino (1999), menyatakan bahwa dalam pembelahan sel

sitokinin berperan dalam transisi fase G1→S dan fase G2→M dengan meningkatkan

aktifitas fosforilasi sel. George (1993) menyebutkan bahwa (G1 = Gap1) merupakan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 38: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

21

fase dimana pertumbuhan terjadi meningkatnya kuantitas organela dan meningkatnya

volume sitoplasma. Setelah fase G1 siap maka sel akan segera memasuki fase S. Fase

S adalah saat terjadinya sintesa DNA yang menghasilkan replikasi DNA yang identik

dengan DNA induk. Fase S diikuti oleh fase G2 dimana sel mempersiapkan diri

untuk melakukan mitosis. Sedangkan fase M adalah fase mitosis dimana terjadi

pembelahan inti (pemisahan kromosom) dan pemisahan sitoplasma. Pada Gambar 2.5

berikut merupakan mekanisme sitonikin terhadap pembelahan sel:

Gambar 2.5 Mekanisme sitokinin terhadap pembelahan sel (D’Agostino, 1999).

Skoog dan Miller (1957) dalam Kieber (2002) mengatakan sitokinin terlibat

dalam berbagai aspek pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dalam

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 39: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

22

perkembangan seluler sitokinin berperan dalam meningkatkan aktivitas pembelahan

sel. Sedangkan auksin berperan dalam pembesaran sel melalui hipotesa pertumbuhan

asam, dimana auksin dapat memicu pompa proton untuk meningkatkan jumlah H+ ke

dalam sel sehingga sitoplasma sel menjadi lebih asam kemudian menyebabkan

melonggarnya ikatan polisakarida pada dinding sel, sehingga air dengan mudah

berosmosis ke dalam sel dan menyebabkan sel mengalami pembesaran. Pada Gambar

2.6 berikut ini adalah gambar skematik mekanisme auksin terhadap pembesaran sel:

Gambar 2.6 Mekanisme auksin terhadap pembesaran sel (Campbell et.al., 2003).

Rasio auksin yang lebih tinggi pada medium akan memicu pertumbuhan kalus

dan menginisiasi terbentuknya akar (George, 1993). Interaksi antara sitokinin dan

auksin berperan dalam mengontrol banyak aspek pertumbuhan dan differensasi sel.

Ketika dikombinasikan dengan auksin, sitokinin memicu differensiasi dan

perkembangan sel, organ dan seluruh bagian tanaman (Hendaryono, 1994).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 40: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan tempat penelitian

Penelitian dilakukan selama enam bulan, yaitu pada Bulan Januari sampai

dengan Bulan Juni 2016 di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Departemen

Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga.

3.2 Alat dan bahan penelitian

3.2.1 Alat penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi erlenmeyer, gelas

ukur, gelas beaker, cawan petri, botol kultur, pengaduk kaca, pipet, bunsen, korek

api, pinset, gunting, spatula, kertas saring, kertas payung, kertas label, tissue,

plastik, alumunium foil, sprayer, kain bersih, timbangan analitik, oven, hot plate

magnetic stirrer, magnetic stirrer, micropipette, kompor listrik, autoclave,

Laminar Air Flow (LAF), dan kamera.

3.2.2 Bahan penelitian

Bahan yang digunakan sebagai eksplan adalah daun sirih hitam (Piper

betle L.) yang masih muda, terdapat pada urutan daun kedua sampai keempat dari

bagian pucuk tanaman. Sirih hitam ini diperoleh dari Pasar Bunga Bratang,

Surabaya.

Bahan kimia yang digunakan adalah bahan-bahan penyusun media

Murashige and Skoog (MS) (Lampiran 1), serta zat pengatur tumbuh Indole-3-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 41: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

24

Acetic Acid (IAA) dan Benzyl Amino Purin (BAP), liquid detergent, spiritus,

aquades steril, kloroks 20%, dan alkohol 70%.

3.3 Tahap penelitian

3.3.1 Pembuatan larutan stok mikronutrien

Pembuatan larutan stok mikronutrien dilakukan dengan pembuatan

persediaan dalam 100 ml atau 100 kali konsentrasi, yakni dengan menimbang

bahan-bahan kimia mikronutrien (2230 mg MnSO4.H2O; 860 mg ZnSO4.4 H2O;

620 mg H3BO3; 83 mg KI; 25 mg NaMoO4.2 H2O; 2,5 mg CuSO4.5 H2O; 2,5 mg

CoCl2.6 H2O), kemudian bahan-bahan tersebut dimasukkan satu per satu ke dalam

erlenmeyer ukuran 200 mL yang berisi 80 mL aquades steril. Setiap kali

memasukkan bahan kimia harus segera dilarutkan dengan diaduk menggunakan

pengaduk kaca secara perlahan, kemudian bahan berikutnya dimasukkan. Apabila

semua bahan dimasukkan secara bersamaan akan terbentuk endapan (presipitat).

Setelah itu larutan yang sudah jadi ditambahkan aquades steril hingga volume 100

mL. Selanjutnya larutan tersebut ditutup dengan alumunium foil dan diberi label:

Mikronutrien MS 100X, 1 mL/L, artinya untuk setiap pembuatan 1 liter media MS

memerlukan 1 mL larutan stok mikronutrien. Setelah itu disimpan dalam lemari

pendingin (Manuhara, 2014).

3.3.2 Pembuatan larutan stok zat besi

Pembuatan larutan stok zat besi dengan volume 200 mL atau 40 kali

konsentrasi, yakni dengan menimbang bahan-bahan kimia 1112 mg FeSO4.7H2O

dan 1492 mg Na2EDTA, kemudian bahan-bahan tersebut dimasukkan dalam

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 42: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

25

erlenmeyer ukuran 200 mL untuk dilarutkan dalam aquades steril sebanyak 75 mL

secara terpisah dan larutan FeSO4.7H2O dipanaskan sampai hampir mendidih,

selanjutnya larutan Na2EDTA dimasukkan sedikit demi sedikit dan diaduk

menggunakan magnetic stirrer. Larutan berwarna kuning emas. Setelah itu

menambahkan aquades steril hingga volume akhir menjadi 200 mL. Selanjutnya

larutan tersebut ditutup dengan alumunium foil dan diberi label: Zat besi MS 40X,

5 mL/L, artinya untuk setiap pembuatan 1 liter media memerlukan 5 mL larutan

stok zat besi. Setelah itu disimpan dalam lemari pendingin (Manuhara, 2014).

3.3.3 Pembuatan larutan stok vitamin

Pembuatan larutan stok vitamin dengan volume 200 mL atau 50 kali

konsentrasi, yakni dengan menimbang bahan-bahan kimia (100 mg Glycine; 25

mg Nicotinic acid; 25 mg Pyridoxine-HCl; 5 mg Thiamine-HCl), kemudian

bahan-bahan tersebut dimasukkan dalam erlenmeyer ukuran 200 mL yang berisi

aquades steril sebanyak 100 mL satu per satu hingga homogen menggunakan

magnetic stirrer. Setelah itu menambahkan aquades steril hingga volume akhir

menjadi 200 ml. Selanjutnya larutan tersebut ditutup dengan alumunium foil dan

diberi label: Vitamin MS 50X, 4 mL/L, artinya untuk setiap pembuatan 1 liter

media memerlukan 4 mL larutan stok vitamin. Setelah itu disimpan dalam lemari

pendingin (Manuhara, 2014).

3.3.4 Pembuatan larutan stok zat pengatur tumbuh IAA

Pembuatan larutan zat pengatur tumbuh Indole-3-Acetic Acid (IAA)

sebanyak 100 mL dilakukan dengan menimbang 50 mg IAA, kemudian

dimasukkan kedalam erlenmeyer ukuran 100 mL dengan ditambahkan beberapa

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 43: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

26

tetes KOH 1N dan dipanaskan hingga larut (jernih), setelah itu ditambahkan 20

mL aquades steril sambil diaduk dan dipanaskan hingga larutan jernih. Kemudian

setelah dingin, ditambahkan aquades steril hingga volume akhir sebanyak 100 mL

sambil terus diaduk menggunakan magnetic stirrer. Stok yang telah siap ditutup

dengan alumunium foil dan diberi label: IAA, 500 ppm (500 mg/l), setelah itu

disimpan dalam lemari pendingin (Manuhara, 2014).

3.3.5 Pembuatan larutan stok zat pengatur tumbuh BAP

Pembuatan larutan zat pengatur tumbuh Benzyl Amino Purin (BAP)

sebanyak 100 mL dilakukan dengan menimbang 50 mg BAP, kemudian

dimasukkan ke dalam erlenmeyer ukuran 100 mL dengan ditambahkan beberapa

tetes HCl 1N dan dipanaskan hingga larut, setelah itu ditambahkan 20 mL aquades

steril sambil diaduk dan dipanaskan hingga larutan jernih. Kemudian setelah

dingin, ditambahkan aquades steril hingga volume akhir sebanyak 100 mL sambil

terus diaduk menggunakan magnetic stirrer. Stok yang telah siap ditutup dengan

alumunium foil dan diberi label: BAP, 500 ppm (500 mg/L), setelah itu disimpan

dalam lemari pendingin (Manuhara, 2014).

Untuk membuat medium dengan konsentrasi IAA/BAP tertentu,

menggunakan rumus sebagai berikut:

V1 . M1 = V2 . M2

Keterangan:

V1 : Volume IAA/BAP yang belum diketahui

M1 : Konsentrasi stok IAA/BAP

V2 : Volume total medium yang akan dibuat

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 44: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

27

M2 : Konsentrasi IAA/BAP yang dikehendaki

3.3.6 Pembuatan media kultur

Pembuatan media Murashige and Skoog (MS) dengan volume 1000 mL,

dimulai dengan menimbang bahan kimia makronutrien (1650 mg NH4NO3; 1900

mg KNO3; 440 mg CaCl2.2H2O; 370 mg MgSO4.7H2O; 170 mg KH2PO4) dan

dilarutkan satu per satu dalam erlenmeyer 1000 mL yang berisi 500 mL aquades

menggunakan magnetic stirrer. Setelah seluruh bahan larut, ditambahkan 5 mL

stok zat besi, 1 mL stok mikronutrien dan 4 mL stok vitamin kemudian

ditambahkan 100 mg myo-inositol dan 30 gram sukrosa. Zat pengatur tumbuh

IAA dan BAP ditambahkan pada media sesuai konsentrasi yang diinginkan.

Setelah itu mengukur pH dengan kertas pH, pH optimal dalam pembuatan media

MS berkisar 5,6-5,8. Apabila terlalu asam, maka ditambahkan KOH 1N dan

apabila terlalu basa, maka ditambahkan HCl 1N, kemudian menambahkan

aquades hingga volume akhir 1000 mL (Manuhara, 2014).

Media pertumbuhan MS yang dibuat merupakan media padat, sehingga

perlu menambahkan 8 gram agar, kemudian memanaskannya menggunakan

kompor listrik hingga agar larut. Pada keadaan cair, media dibagi dalam botol

kultur ± 10 mL/botol. Botol kultur ditutup dengan alumunium foil dan diberi label

sesuai dengan perlakuan. Botol kultur berisi media yang telah memadat

disterilisasi menggunakan autoclave pada suhu 121 0C selama 15 menit dan

tekanan 1,2 atm dan selanjutnya disimpan dalam ruangan penyimpanan/ruang

inkubasi (Manuhara, 2014).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 45: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

28

3.3.7 Sterilisasi alat dan ruang kerja

Peralatan yang dibutuhkan untuk kultur jaringan, sebelumnya dicuci bersih

menggunakan sabun cuci dan dibilas dengan air bersih kemudian dikeringkan.

Alat-alat seperti dissecting-set (pinset dan scalpel) serta cawan petri dibungkus

rapi menggunakan kertas payung, sedangkan untuk peralatan seperti erlenmeyer

dan gelas ukur bagian mulut gelas cukup ditutup dengan alumunium foil.

Kemudian seluruh alat tersebut dan botol kultur yang tadi sudah berisi media

disterilisasi dengan autoclave (suhu 121 0C, tekanan 1,2 atm) selama 15 menit.

Setelah proses autoclave berakhir, peralatan yang telah steril tersebut disimpan

dalam oven sebelum digunakan.

Selain alat-alat diatas yang perlu disterilkan, ruang kerja juga harus tetap

bersih dan steril seperti dinding dan lantai ruangan yang dibersihkan dengan

desinfektan, selain itu Laminar Air Flow (LAF) sebagai tempat proses penanaman

eksplan juga perlu untuk disterilkan dengan kain bersih yang telah dibasahi

dengan alkohol 70% yang diratakan ke meja dan dinding kaca LAF. Setelah itu

semua alat yang tadi sudah disterilkan dengan autoclave dimasukkan kedalam

LAF yang sebelumnya sudah diratakan dengan kain bersih yang dibasahi alkohol

70%. Kemudian lampu Ultraviolet (UV) dinyalakan dan dibiarkan selama 15-20

menit. Setelah itu, lampu UV dimatikan diganti menyalakan lampu neon dan

blower (Manuhara, 2014).

3.3.8 Penanaman eksplan

Proses penanaman eksplan dilakukan secara aseptis dalam Laminar Air

Flow (LAF). Eksplan yang digunakan adalah daun sirih hitam yang masih muda

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 46: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

29

(daun urutan kedua sampai keempat dari bagian pucuk). Permukaan daun sirih

hitam tersebut dicuci dengan cara daun direndam dalam detergen dan digoyang-

goyang selama 5 menit, kemudian dibilas dengan air mengalir sambil digosok

dengan tangan secara perlahan, kemudian direndam pada larutan alkohol 70% dan

digoyang-goyang selama 6 menit, lalu dibilas dengan aquades sebanyak 3 kali,

selanjutnya daun direndam dalam larutan kloroks 20% dan digoyang-goyang

selama 10 menit, setelah itu larutan kloroks dibuang dan daun sirih hitam tersebut

dibilas dengan aquades steril sebanyak 3 kali (Saputri, 2011).

Daun sirih hitam dipindahkan kedalam cawan petri yang telah dialasi

dengan kertas saring. Daun sirih hitam dipotong dengan ukuran ±1 cm2, kemudian

diletakkan dalam botol kultur sesuai dengan perlakuan. Setiap botol kultur diisi

dengan 3 eksplan, kemudian diletakkan dalam ruang inkubasi dengan suhu 20-25

0C. Penggunaan suhu yang rendah dapat mengurangi aktivitas enzim peroksidase

dan oksidase yang bertindak sebagai katalisator dalam proses oksidasi senyawa

fenol. Akibatnya, keracunan oleh eksudat toksik ini dapat ditekan. Namun apabila

luka jaringan telah sembuh, maka pemakaian suhu tinggi akan lebih

menguntungkan karena pada suhu tersebut aktivitas metabolisme sel lebih tinggi

(Saputri, 2011).

Pencahayaan yang diperlukan sebagai syarat pokok proses fotosintesis,

intensitas cahaya yang dibutuhkan berkisar 400-3000 lux. Cahaya yang digunakan

dapat berasal dari cahaya matahari difus, lampu neon, dan lampu cool white.

Ukuran umum yang sering digunakan ialah lampu neon putih 40 watt diletakkan

1,5 – 2 meter dari rak tempat botol kultur. Semakin kecil daya lampu yang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 47: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

30

digunakan maka semakin dekat jarak lampu ke tanaman. Peranan cahaya terhadap

pertumbuhan eksplan ditentukan oleh intensitas dan kualitas cahaya serta lamanya

penyinaran (Saputri, 2011).

3.4 Variabel penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas, berupa kombinasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP

dengan lima konsentrasi yaitu 0,0 mg/L; 0,5 mg/L; 1,0 mg/L; 1,5 mg/L;

2,0 mg/L.

2. Variabel terikat, meliputi waktu eksplan membentuk kalus (hari),

persentase (%) eksplan membentuk kalus, warna dan tekstur kalus yang

terbentuk, berat segar kalus, dan berat kering kalus (gram).

3. Variabel terkendali, meliputi ukuran eksplan, media kultur, pH media,

suhu, dan intensitas cahaya.

3.5 Rancangan penelitian

Rancangan penelitian yang dilakukan adalah eksperimen laboratoris, yakni

berupa rancangan acak lengkap. Penelitian ini menggunakan faktor berupa

konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP.

Penelitian ini terdiri atas 25 perlakuan, masing-masing perlakuan dilakukan

pengulangan sebanyak 6 kali dengan jumlah eksplan disetiap botol berisi 3 potong

eksplan.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 48: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

31

Penelitian ini menggunakan berbagai perbandingan konsentrasi zat

pengatur tumbuh IAA dan BAP dengan rancangan kombinasi sebagai berikut

(Tabel 3.5):

Tabel 3.5 Rancangan kombinasi konsentrasi IAA dan BAP.

Konsentrasi

ZPT IAA

(mg/L)

Konsentrasi ZPT BAP (mg/L)

0,0 0,5 1,0 1,5 2,0

0,0 I0,0 B0,0 I0,0 B0,5 I0,0 B1,0 I0,0 B1,5 I0,0 B2,0

0,5 I0,5 B0,0 I0,5 B0,5 I0,5 B1,0 I0,5 B1,5 I0,5 B2,0

1,0 I1,0 B0,0 I1,0 B0,5 I1,0 B1,0 I1,0 B1,5 I1,0 B2,0

1,5 I1,5 B0,0 I1,5 B0,5 I1,5 B1,0 I1,5 B1,5 I1,5 B2,0

2,0 I2,0 B0,0 I2,0 B0,5 I2,0 B1,0 I2,0 B1,5 I2,0 B2,0

Keterangan:

I(x) = Konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA

B(x) = Konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP

3.6 Pengumpulan data

Pada penelitian ini, pengamatan dilakukan selama 8 minggu dengan

parameter yang diamati:

1. Pengamatan terbentuknya kalus (hari)

Menentukan hari mulai terbentuknya kalus dengan mengamati

lamanya pembentukan kalus pada eksplan (lampiran 2), dihitung mulai dari

satu hari setelah penanaman eksplan pada media dengan zat pengatur tumbuh

dan diamati setiap hari sampai terbentuknya kalus.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 49: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

32

2. Persentase (%) eksplan terbentuk kalus

Menentukan persentase (%) eksplan terbentuk kalus yang dihitung dari

jumlah eksplan yang membentuk kalus dibagi dengan jumlah eksplan yang

ditanam pada media kemudian dikali 100% (lampiran 3).

3. Penentuan berat segar dan berat kering kalus (gram)

Menentukan berat segar kalus dengan cara menimbang berat segar

kalus setelah dikultur selama 8 minggu tanpa botol kultur dan media

tanamnya, setelah itu dilakukan penimbangan berat kering kalus yang

sebelumnya telah di oven selama 48 jam dengan suhu 60 – 70 0C (Andriani,

2014) (lampiran 4).

4. Pengamatan morfologi kalus

Pengamatan morfologi kalus dengan cara mengamati kalus secara

visual, baik warna maupun tekstur kalus yang terbentuk dari eksplan. Kalus

memiliki macam-macam warna, seperti hijau, hijau keputihan, putih kuning,

hijau kekuningan, cokelat, dan sebagainya (Mudyantini et al., 2004).

Sedangkan untuk macam-macam tekstur kalus yaitu kompak dan friabel.

Kalus friabel yang terbentuk ikatan antar selnya tampak renggang, mudah

dipisahkan dan jika diambil dengan pinset, kalus mudah pecah dan ada yang

menempel pada pinset, sedangkan kalus yang kompak mempunyai tekstur

yang sulit untuk dipisahkan dan terlihat padat (Fitriani, 2008).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 50: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

33

3.7 Analisis data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari pengamatan secara visual meliputi warna

dan tekstur kalus yang dianalisis secara deskriptif. Data kuantitatif diperoleh dari

persentase eksplan membentuk kalus, pengamatan waktu induksi kalus, berat

segar kalus, dan berat kering kalus. Pada data tiga terkahir yang disebutkan akan

dianalisis secara statistik menggunakan program SPSS versi 22.

Data tersebut terlebih dahulu dilakukan uji normalitas menggunakan

Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui bahwa data berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Kemudian dilanjutkan uji homogenitas variannya

menggunakan Test Homogenity of Variance untuk mengetahui data yang

diperoleh merupakan data homogen yakni dengan Levene’s Test. Data

berdistribusi normal dan bervariasi homogen jika derajat signifikannya > 0,05

yang kemudian dilanjut dengan analisis uji parametrik yakni ANOVA untuk

mengetahui pengaruh kelompok-kelompok perlakuan yang menggunakan uji

Duncan. Jika derajat signifikansi pada hasil analisis varians menunjukkan > 0,05

maka data bervariasi homogen, namun jika data tidak bervariasi homogen akan

dilanjutkan uji Brown-Forsythe (p < 0,05) dan dilanjutkan uji Games-Howell. Jika

data tidak berdistribusi normal maka dianalisis menggunakan uji nonparametrik

yakni uji Kruskal-Wallis (p < 0,05) untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh pada

setiap perlakuan yang kemudian dilanjut dengan uji lanjutan yakni Mann-Whitney.

Pada uji Mann-Whitney, jika derajat signifikannya < 0,05 maka antar perlakuan

yang dibandingkan menunjukkan adanya pengaruh (Nazir, 1999).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 51: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

34

3.8 Diagram alir penelitian

Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.8:

Gambar 3.8 Diagram alir penelitian.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 52: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

35

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kombinasi konsentrasi

zat pengatur tumbuh IAA dan BAP terhadap waktu induksi kalus, persentase eksplan

membentuk kalus, berat segar kalus, berat kering kalus, dan morfologi kalus daun

sirih hitam (Piper betle L.). Pada berbagai perlakuan dengan kombinasi zat pengatur

tumbuh IAA dan BAP menunjukkan adanya respon yang bervariasi terhadap kalus

sirih hitam. Pengamatan pada penelitian ini dilakukan selama delapan minggu masa

kultur eksplan.

4.1.1 Lama waktu induksi kalus dan persentase eksplan membentuk kalusdaun sirih hitam (Piper betle L.) pada media MS dengan berbagai macamkombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP

Tahap induksi kalus pada penelitian ini digunakan untuk mendapatkan kalus

dari eksplan daun sirih hitam. Eksplan daun sirih hitam yang ditumbuhkan pada

media Murashige and Skoog (MS) dengan 25 perlakuan kombinasi konsentrasi zat

pengatur tumbuh IAA dan BAP memberikan respon yang bervariasi terhadap lama

waktu induksi kalus. Rerata lama waktu terbentuknya kalus sirih hitam terdapat pada

Tabel 4.1 dan Lampiran 2.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 53: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

36

Tabel 4.1 Rerata lama waktu induksi dan persentase kalus yang terbentuk darieksplan sirih hitam pada media MS berbagai kombinasi konsentrasi zatpengatur tumbuh IAA dan BAP.

KombinasiKonsentrasi (mg/L)

KodeRerata Lama WaktuInduksi Kalus (hari)

PersentaseEksplan

MembentukKalus

IAA BAP

0,0 0,0 I0,0 B0,0 19 ± 1,0954a 100%0,0 0,5 I0,0 B0,5 15,5 ± 0,5477cd 100%0,0 1,0 I0,0 B1,0 13,5 ± 1,6432e 100%0,0 1,5 I0,0 B1,5 10,5 ± 0,5477no 100%0,0 2,0 I0,0 B2,0 11,3 ± 0,5164jkl 100%0,5 0,0 I0,5 B0,0 16,5 ± 0,5477b 100%0,5 0,5 I0,5 B0,5 9,5 ± 0,5477rs 100%0,5 1,0 I0,5 B1,0 10,5 ± 0,5477nop 100%0,5 1,5 I0,5 B1,5 9 ± 1,0954rstuvw 100%0,5 2,0 I0,5 B2,0 8,5 ± 0,5477wx 100%1,0 0,0 I1,0 B0,0 12 ± 0,0000efgh 100%1,0 0,5 I1,0 B0,5 10,5 ± 0,5477nopq 100%1,0 1,0 I1,0 B1,0 9 ± 0,0000stuvwx 100%1,0 1,5 I1,0 B1,5 11,5 ± 0,5477hij 100%1,0 2,0 I1,0 B2,0 12,5 ± 0,5477ef 100%1,5 0,0 I1,5 B0,0 12,5 ± 0,5477efg 100%1,5 0,5 I1,5 B0,5 11,5 ± 0,5477hijk 100%1,5 1,0 I1,5 B1,0 9,5 ± 0,5477rst 100%1,5 1,5 I1,5 B1,5 12 ± 0,0000efghi 100%1,5 2,0 I1,5 B2,0 11 ± 0,0000jklmn 100%2,0 0,0 I2,0 B0,0 16 ± 1,0954bc 100%2,0 0,5 I2,0 B0,5 11,3 ± 0,5164jklm 100%2,0 1,0 I2,0 B1,0 9,5 ± 0,5477rstu 100%2,0 1,5 I2,0 B1,5 9,5 ± 0,5477rstuv 100%2,0 2,0 I2,0 B2,0 10 ± 0,0000opqr 100%

Keterangan: Angka rerata yang diikuti oleh notasi yang berbeda menunjukkanperbedaan yang nyata pada derajat signifikansi 0,05 menurut ujiMann-Whitney.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 54: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

37

Eksplan daun sirih hitam yang diinkubasi pada media MS dengan 25

perlakuan kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP menunjukkan

respon yang bervariasi. Pada Gambar 4.1 menunjukkan induksi kalus paling cepat

terjadi pada perlakuan kombinasi konsentrasi IAA 0,5 mg/L dan BAP 2,0 mg/L

dengan rerata lama waktu induksi 8,5 hari sedangkan induksi kalus yang paling lama

terjadi pada perlakuan IAA 0,0 mg/L dan BAP 0,0 mg/L dengan rerata lama waktu

induksi 19 hari. Perlakuan IAA 0,5 mg/L dan BAP 2,0 mg/L berbeda signifikan

terhadap perlakuan IAA 0,0 mg/L dan BAP 0,0 mg/L.

Gambar 4.1 Rerata lama waktu induksi kalus pada eksplan sirih hitam terhadapberbagai kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP.Keterangan: I(x)= konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA, B(x)=konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP, pemberian konsentrasi zatpengatur tumbuh IAA dan BAP dalam satuan mg/L.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 55: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

38

Persentase eksplan menginduksi kalus ditentukan dengan membandingkan

jumlah eksplan yang mampu membentuk kalus dengan jumlah semua eksplan yang

ditanam kemudian dikalikan 100%. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa semua

eksplan daun sirih hitam membentuk kalus pada setiap perlakuan. Pada Tabel 4.1 dan

lampiran 3 menunjukkan bahwa persentase eksplan membentuk kalus pada 25

perlakuan adalah 100%.

4.1.2 Berat segar dan berat kering kalus sirih hitam (Piper betle L.) dengankombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP

Hasil rerata berat segar dan berat kering kalus yang telah diberikan perlakuan

pada berbagai kombinasi konsentrasi zat pegatur tumbuh IAA dan BAP dapat dilihat

pada Tabel 4.2 Pemberian kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP

terhadap berat segar dan berat kering kalus menunjukkan nilai rerata yang berbeda

(Gambar 4.2 dan Gambar 4.3). Pada perlakuan dengan kombinasi konsentrasi zat

pengatur tumbuh IAA 1,0 mg/L dan BAP 1,5 mg/L menunjukkan nilai rerata berat

segar yang paling tinggi yakni 0,6596 gram, sedangkan pada rerata berat kering yang

paling tinggi adalah perlakuan dengan kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh

IAA 0,5 mg/L dan BAP 0,5 mg/L dengan nilai rerata 0,0727 gram. Pada perlakuan

IAA 0,0 mg/L dan BAP 0,0 mg/L memiliki rerata berat segar dan berat kering yang

paling rendah dengan nilai rerata masing-masing 0,0045 gram dan 0,0012 gram.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 56: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

39

Tabel 4.2 Rerata berat segar dan berat kering kalus sirih hitam selama delapanminggu masa kultur.

KombinasiKonsentrasi

(mg/L)Kode

Rerata

IAA BAP Berat Segar (gram) Berat Kering (gram)0,0 0,0 I0,0 B0,0 0,0045 ± 0,0023a 0,0012 ± 0,0002a

0,0 0,5 I0,0 B0,5 0,1155 ± 0,0507g 0,0155 ± 0,0084hijk

0,0 1,0 I0,0 B1,0 0,1441 ± 0,0631gh 0,0061 ± 0,0026cdefg

0,0 1,5 I0,0 B1,5 0,2604 ± 0,0771ijk 0,0128 ± 0,0008h

0,0 2,0 I0,0 B2,0 0,2689 ± 0,0588ijklmn 0,0152 ± 0,0042hij

0,5 0,0 I0,5 B0,0 0,0460 ± 0,0099def 0,0054 ± 0,0008cde

0,5 0,5 I0,5 B0,5 0,5021 ± 0,0805oqrst 0,0727 ± 0,0124x

0,5 1,0 I0,5 B1,0 0,2652 ± 0,0167jkl 0,0143 ± 0,0026hi

0,5 1,5 I0,5 B1,5 0,2195 ± 0,0737hij 0,0193 ± 0,0047jkl

0,5 2,0 I0,5 B2,0 0,6016 ± 0,1602qrstuvw 0,0614 ± 0,0304mnopqrstuvwx

1,0 0,0 I1,0 B0,0 0,0119 ± 0,0049b 0,0021 ± 0,0005b

1,0 0,5 I1,0 B0,5 0,2186 ± 0,0327i 0,0323 ± 0,0117mnopqrs

1,0 1,0 I1,0 B1,0 0,5447 ± 0,1101oqrstuv 0,0491 ± 0,0082tuvw

1,0 1,5 I1,0 B1,5 0,6596 ± 0,1814qrstuvwx 0,0450 ± 0,0123mqrstuv

1,0 2,0 I1,0 B2,0 0,4673 ± 0,1060oqr 0,0296 ± 0,0085klmnopq

1,5 0,0 I1,5 B0,0 0,0384 ± 0,0113de 0,0047 ± 0,0018cd

1,5 0,5 I1,5 B0,5 0,0380 ± 0,0067d 0,0056 ± 0,0023cdef

1,5 1,0 I1,5 B1,0 0,3075 ± 0,0656ijklmnop 0,0288 ± 0,0060mnop

1,5 1,5 I1,5 B1,5 0,6356 ± 0,1267qstuvwx 0,0367 ± 0,0089mopqrst

1,5 2,0 I1,5 B2,0 0,5362 ± 0,0412oqrstu 0,0269 ± 0,0028kmn

2,0 0,0 I2,0 B0,0 0,0221 ± 0,0072c 0,0044 ± 0,0011c

2,0 0,5 I2,0 B0,5 0,2652 ± 0,0692ijklm 0,0282 ± 0,0106mno

2,0 1,0 I2,0 B1,0 0,4415 ± 0,2321ijklmnopq 0,0419 ± 0,0216jlmnopqrstu

2,0 1,5 I2,0 B1,5 0,4701 ± 0,1870lopqrs 0,0318 ± 0,0097mnopqr

2,0 2,0 I2,0 B2,0 0,2852 ± 0,2281ghijklmno 0,0261 ± 0,0152ijklm

Keterangan: Angka rerata yang diikuti oleh notasi yang berbedamenunjukkan perbedaan yang nyata pada derajat signifikansi0,05 menurut uji Mann-Whitney.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 57: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

40

Pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa perlakuan IAA 1,0 mg/L dan BAP 1,5

mg/L berbeda signifikan terhadap perlakuan IAA 0,0 mg/L dan BAP 0,0 mg/L

dalam rerata berat segar kalus, sedangkan dalam rerata berat kering kalus perlakuan

IAA 0,5 mg/L dan BAP 0,5 mg/L juga berbeda signifikan terhadap perlakuan IAA

0,0 mg/L dan BAP 0,0 mg/L.

Gambar 4.2 Rerata berat segar kalus sirih hitam dan perlakuan berbagai kombinasikonsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP. Keterangan: I(x)=konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA, B(x)= konsentrasi zat pengaturtumbuh BAP, pemberian konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA danBAP dalam satuan mg/L.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 58: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

41

Gambar 4.3 Rerata berat kering kalus sirih hitam dan perlakuan berbagaikombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP.Keterangan: I(x)= konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA, B(x)=konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP, pemberian konsentrasi zatpengatur tumbuh IAA dan BAP dalam satuan mg/L.

Pada Gambar 4.2 terlihat bahwa pada perlakuan dengan kombinasi IAA 1,5

mg/L dan BAP 2,0 mg/L, IAA 1,0 mg/L dan BAP 1,0 mg/L, IAA 0,5 mg/L dan BAP

2,0 mg/L, IAA 1,5 mg/L dan BAP 1,5 mg/L, IAA 1,0 mg/L dan BAP 1,5 mg/L

menunjukkan rerata berat segar yang tinggi, akan tetapi pada nilai rerata berat kering

yang tinggi (Gambar 4.3) ditunjukkan oleh perlakuan dengan kombinasi IAA 2,0

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 59: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

42

mg/L dan BAP 1,0 mg/L, IAA 1,0 mg/L dan BAP 1,5 mg/L, IAA 1,0 mg/L dan BAP

1,0 mg/L, IAA 0,5 mg/L dan BAP 2,0 mg/L, IAA 0,5 mg/L dan BAP 0,5 mg/L. Berat

segar kalus sirih hitam memiliki nilai rerata tinggi pada pemberian perlakuan zat

pengatur tumbuh IAA dalam konsentrasi rendah yang dikombinasikan dengan zat

pengatur tumbuh BAP dalam konsentrasi tinggi, sedangkan pada berat kering kalus

sirih hitam memiliki nilai rerata tinggi pada pemberian perlakuan zat pengatur

tumbuh IAA dalam konsentrasi tinggi yang dikombinasikan dengan zat pengatur

tumbuh BAP dalam konsentrasi rendah (Tabel 4. 2).

Data rerata lama waktu eksplan membentuk kalus, rerata berat segar kalus,

dan rerata berat kering kalus sirih hitam kemudian dianalisis secara statistik

menggunakan program SPSS versi 22. Data diuji menggunakan One Sample

Kolmogorov-Smirnov Test (nilai signifikansi >0,05) untuk mengetahui normal

tidaknya distribusi data. Hasil One Sample Kolmogorov-Smirnov Test menunjukkan

bahwa kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP tidak berdistribusi

normal terhadap rerata lama waktu eksplan membentuk kalus, rerata berat segar

kalus, dan rerata berat kering kalus sirih hitam (Lampiran 7). Kemudian dilakukan uji

homogenitas varians menggunakan Levene’s Test (nilai signifikansi >0,05) untuk

mengetahui variasi data. Hasil dari Levene’s Test menunjukkan bahwa rerata lama

waktu eksplan membentuk kalus, rerata berat segar kalus, dan rerata berat kering

kalus tidak bervariasi homogen (Lampiran 11). Selanjutnya dilakukan uji non-

parametrik yakni uji Kruskal-Wallis yang kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-

Whitney (nilai signifikansi <0,05) untuk mengetahui signifikansi antar perlakuan.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 60: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

43

Berdasarkan hasil uji Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney (Lampiran 7) diketahui

signifikansi antar perlakuan pada rerata lama waktu eksplan membentuk kalus

(Lampiran 8), rerata berat segar kalus (Lampiran 9), dan rerata berat kering kalus

sirih hitam (Lampiran 10).

Pada hasil rerata lama waktu eksplan membentuk kalus tertinggi adalah

perlakuan kombinasi zat pengatur tumbuh IAA 0,5 mg/L dan BAP 2,0 mg/L yang

menunjukkan perbedaaan nyata pada semua perlakuan kecuali pada perlakuan

kombinasi zat pengatur tumbuh IAA 0,5 mg/L dan BAP 1,5 mg/L, serta IAA 1,0

mg/L dan BAP 1,0 mg/L (Lampiran 8). Hasil rerata berat segar kalus sirih hitam

tertinggi pada perlakuan IAA 1,0 mg/L dan BAP 1,5 mg/L menunjukkan perbedaan

nyata pada semua perlakuan kecuali pada 8 perlakuan berikut : IAA 2,0 mg/L dan

BAP 1,0 mg/L, IAA 1,0 mg/L dan BAP 2,0 mg/L, IAA 2,0 mg/L dan BAP 1,5 mg/L,

IAA 0,5 mg/L dan BAP 0,5 mg/L, IAA 1,5 mg/L dan BAP 2,0 mg/L, IAA 1,0 mg/L

dan BAP 1,0 mg/L, IAA 0,5 mg/L dan BAP 2,0 mg/L, IAA 1,5 mg/L dan BAP 1,5

mg/L, IAA 1,0 mg/L dan BAP 1,5 mg/L (Lampiran 9). Hasil rerata berat kering kalus

tertinggi terdapat pada perlakuan IAA 0,5 mg/L dan BAP 0,5 mg/L yang

menunjukkan perbedaan nyata terhadap semua perlakuan kecuali perlakuan IAA 0,5

mg/L dan BAP 2,0 mg/L (Lampiran 10).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 61: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

44

4.1.3 Morfologi kalus sirih hitam (Piper betle L.) dengan kombinasi konsentrasizat pengatur tumbuh IAA dan BAP

Pengamatan untuk mengetahui morfologi kalus dilakukan setiap minggu

dimulai sejak tumbuhnya kalus hingga minggu ke-8 masa kultur kalus. Pengamatan

ini dilakukan secara deskriptif dan memberikan hasil yang bervariasi pada masing-

masing perlakuan, sebagaimana yang dijelaskan pada tabel morfologi kalus pada

setiap perlakuan selama delapan minggu yang juga diikuti oleh gambar/visualisasi

morfologi perkembangan kalus setiap minggunya, sedangkan untuk data

perkembangan kalus pada masing-masing perlakuan serta ulangannya dapat dilihat

pada Lampiran 5 dan Lampiran 6 secara lengkap.

Tabel 4.3 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,0 mg/L danBAP 0,0 mg/L.

Mingguke- Morfologi kalus

Frekuensimayoritas

tekstur kalus1 Belum terbentuk kalus -2 Belum terbentuk kalus -

3Sudah terbentuk kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

4 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Friabel ( )5 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Friabel ( )6 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Friabel ( )7 Kalus berwarna cokelat di tepi eksplan ( ) Friabel ( )8 Kalus berwarna hitam di tepi eksplan ( ) Friabel ( )

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 62: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

45

Gambar 4.4 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,0mg/L dan BAP 0,0 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Pada Tabel 4.3 dan Gambar 4.4 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 0,0 mg/L dan BAP 0,0 mg/L. Eksplan terlihat

mulai muncul kalus pada minggu ketiga dan secara berurutan mengalami

pencokelatan hingga menghitam mulai dari minggu keempat sampai dengan minggu

kedelapan, kalus yang dihasilkan pada perlakuan ini sangat sedikit dan juga pada

minggu kedelapan berwarna hitam mengikuti warna eksplannya. Tekstur kalus pada

perlakuan ini secara keseluruhan adalah friabel.

Minggu ke – 1 Minggu ke - 2 Minggu ke – 3

Minggu ke – 4 Minggu ke - 5 Minggu ke – 6

Minggu ke – 7 Minggu ke - 8

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 63: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

46

Pada Tabel 4.4 dan Gambar 4.5 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 0,0 mg/L dan BAP 0,5 mg/L. Eksplan

mengalami kecokelatan saat minggu ketiga namun kalus masih berwarna putih

kekuningan, dan pada minggu kedelapan kalus berwarna cokelat dan hitam, serta

beberapa eksplan menghitam. Tekstur kalus pada perlakuan ini ada yang friabel dan

kompak.

Pada Tabel 4.5 dan Gambar 4.6 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 0,0 mg/L dan BAP 1,0 mg/L. Eksplan muncul

kalus pada minggu kedua yang berwarna putih dibagian tepinya, sampai dengan

minggu kedelapan kalus tetap berwarna putih dan beberapa putih kecokelatan.

Tekstur kalus pada perlakuan ini seluruhnya friabel.

Tabel 4.4 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,0 mg/L danBAP 0,5 mg/L.

Mingguke- Morfologi kalus

Frekuensimayoritas

tekstur kalus1 Belum terbentuk kalus -2 Belum terbentuk kalus -

3Sudah terbentuk kalus berwarna putih kekuningan di

tepi eksplan ( )Friabel ( )

4 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Friabel ( )5 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Friabel ( )6 Kalus berwarna cokelat di tepi eksplan ( ) Friabel ( )7 Kalus berwarna cokelat di tepi eksplan ( ) Friabel ( )8 Kalus berwarna cokelat di tepi eksplan ( ) Friabel ( )

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 64: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

47

Minggu ke - 1 Minggu ke - 2 Minggu ke – 3

Minggu ke - 4 Minggu ke - 5 Minggu ke – 6

Minggu ke - 7 Minggu ke - 8Gambar 4.5 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,0

mg/L dan BAP 0,5 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Tabel 4.5 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,0 mg/L danBAP 1,0 mg/L.

Mingguke-

Morfologi kalus Frekuensi mayoritastekstur kalus

1 Belum terbentuk kalus -

2Sudah terbentuk kalus berwarna putih di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

3 Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Friabel ( )4 Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Friabel ( )5 Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Friabel ( )6 Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Friabel ( )7 Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Friabel ( )8 Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Friabel ( )

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 65: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

48

Minggu ke – 1 Minggu ke – 2 Minggu ke – 3

Minggu ke – 4 Minggu ke - 5 Minggu ke – 6

Minggu ke – 7 Minggu ke - 8

Gambar 4.6 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,0mg/L dan BAP 1,0 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Tabel 4.6 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,0 mg/L danBAP 1,5 mg/L.

Mingguke- Morfologi kalus

Frekuensimayoritas

tekstur kalus1 Belum terbentuk eksplan -

2Sudah terbentuk kalus berwarna putih kehijauan di

tepi eksplan ( )Friabel ( )

3 Kalus berwarna putih kehijauan di tepi eksplan ( ) Friabel ( )4 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Friabel ( )5 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Friabel ( )6 Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Friabel ( )7 Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Friabel ( )8 Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Friabel ( )

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 66: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

49

Minggu ke – 1 Minggu ke - 2 Minggu ke – 3

Minggu ke – 4 Minggu ke - 5 Minggu ke – 6

Minggu ke – 7 Minggu ke - 8

Gambar 4.7 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,0mg/L dan BAP 1,5 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Pada Tabel 4.6 dan Gambar 4.7 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 0,0 mg/L dan BAP 1,5 mg/L. Eksplan muncul

kalus pada minggu kedua dibagian tepinya, sampai dengan minggu kedelapan

terdapat beberapa kalus yang tetap berwarna putih dan lainnya hitam. Tekstur kalus

pada perlakuan ini ada friabel dan kompak.

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 67: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

50

Pada Tabel 4.7 dan Gambar 4.8 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 0,0 mg/L dan BAP 2,0 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih dan putih kehijauan pada minggu kedua dibagian tepinya,

sampai dengan minggu kedelapan terdapat beberapa kalus yang tetap berwarna putih

dan lainnya putih kekuningan. Tekstur kalus pada perlakuan ini ada friabel, kompak

dan kompak-friabel yang mulai terlihat pada minggu keenam.

Tabel 4.7 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,0 mg/L danBAP 2,0 mg/L.

Mingguke- Morfologi kalus

Frekuensimayoritas tekstur

kalus1 Belum terbentuk kalus -

2Sudah terbentuk kalus berwarna putih

kehijauan di tepi eksplan ( )Kompak ( )

3Kalus berwarna putih kehijauan di tepi eksplan

( )Kompak ( )

4Kalus berwarna putih kehijauan di tepi eksplan

( )Kompak ( )

5Kalus berwarna putih kekuningan dan putih di

tepi eksplan ( )Kompak ( )

6Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

7Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

8Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 68: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

51

Minggu ke – 1 Minggu ke - 2 Minggu ke - 3

Minggu ke – 4 Minggu ke - 5 Minggu ke - 6

Minggu ke – 7 Minggu ke - 8

Gambar 4.8 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,0mg/L dan BAP 2,0 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Pada Tabel 4.8 dan Gambar 4.9 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 0,5 mg/L dan BAP 0,0 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih kekuningan pada minggu ketiga dibagian tepinya, sampai

dengan minggu kedelapan terdapat beberapa kalus yang tetap berwarna putih

kekuningan dan lainnya hitam. Beberapa eksplan juga menghitam. Tekstur kalus

pada perlakuan ini hanya ada friabel.

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 69: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

52

Pada Tabel 4.9 dan Gambar 4.10 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 0,5 mg/L dan BAP 0,5 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih kehijauan pada minggu kedua dibagian tepinya, sampai dengan

minggu kedelapan kalus mengalami perubahan warna menjadi putih kekuningan,

cokelat dan hitam. Beberapa eksplan juga menghitam. Tekstur kalus pada perlakuan

ini ada friabel dan kompak.

Tabel 4.8 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,5 mg/L danBAP 0,0 mg/L.

Mingguke-

Morfologi kalusFrekuensimayoritas

tekstur kalus1 Belum terbentuk kalus -2 Belum terbentuk kalus -

3Sudah terbentuk kalus berwarna putih

kekuningan di tepi eksplan ( )Friabel ( )

4Kalus berwarna putih kekuningan dan cokelat di

tepi eksplan ( )Friabel ( )

5Kalus berwarna cokelat, putih kekuningan dan

hitam di tepi eksplan ( )Friabel ( )

6Kalus berwarna cokelat, putih kekuningan dan

hitam di tepi eksplan ( )Friabel ( )

7Kalus berwarna putih kekuningan, cokelat, dan

hitam di tepi eksplan ( )Friabel ( )

8Kalus berwarna hitam dan putih kekuningan di

tepi eksplan ( )Friabel ( )

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 70: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

53

Minggu ke – 1 Minggu ke - 2 Minggu ke - 3

Minggu ke – 4 Minggu ke - 5 Minggu ke - 6

Minggu ke – 7 Minggu ke – 8

Gambar 4.9 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,5mg/L dan BAP 0,0 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Tabel 4.9 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,5 mg/L danBAP 0,5 mg/L.

Mingguke- Morfologi kalus

Frekuensimayoritas tekstur

kalus1 Belum terbentuk kalus -

2Sudah terbentuk kalus berwarna putih kehijauan

di tepi eksplan ( )Friabel ( )

3Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

4Kalus berwarna putih kecokelatan di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

5Kalus berwarna putih kecokelatan di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

6 Kalus berwarna cokelat di tepi eksplan ( ) Friabel ( )7 Kalus berwarna cokelat di tepi eksplan ( ) Friabel ( )8 Kalus berwarna cokelat di tepi eksplan ( ) Friabel ( )

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 71: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

54

Minggu ke – 1 Minggu ke - 2 Minggu ke - 3

Minggu ke – 4 Minggu ke - 5 Minggu ke - 6

Minggu ke – 7 Minggu ke - 8

Gambar 4.10 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,5mg/L dan BAP 0,5 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Pada Tabel 4.10 dan Gambar 4.11 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 0,5 mg/L dan BAP 1,0 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih kehijauan, putih, dan putih kekuningan pada minggu kedua

dibagian tepinya, sampai dengan minggu kedelapan beberapa kalus mengalami

perubahan warna menjadi putih kecokelatan dan cokelat. Tekstur kalus pada

perlakuan ini ada friabel dan kompak.

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 72: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

55

Tabel 4.10 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,5 mg/L danBAP 1,0 mg/L.

Mingguke-

Morfologi kalusFrekuensimayoritas

tekstur kalus1 Belum terbentuk kalus -

2Sudah terbentuk kalus putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

3 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )4 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )5 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )6 Kalus berwarna putih kecokelatan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )7 Kalus berwarna putih kecokelatan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )8 Kalus berwarna putih kecokelatan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )

Minggu ke - 1 Minggu ke - 2 Minggu ke – 3

Minggu ke - 4 Minggu ke - 5 Minggu ke – 6

Minggu ke - 7 Minggu ke - 8

Gambar 4.11 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,5mg/L dan BAP 1,0 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 73: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

56

Tabel 4.11 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,5 mg/L danBAP 1,5 mg/L.

Mingguke- Morfologi kalus

Frekuensi mayoritastekstur kalus

1 Belum terbentuk kalus -

2Sudah terbentuk kalus berwarna putih

kehijauan di tepi eksplan ( )Friabel ( )

3Kalus berwarna putih kehijauan di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

4Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

5Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

6Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

7Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

8Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

Minggu ke - 1 Minggu ke - 2 Minggu ke - 3

Minggu ke - 4 Minggu ke - 5 Minggu ke - 6

Minggu ke - 7 Minggu ke - 8Gambar 4.12 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,5

mg/L dan BAP 1,5 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 74: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

57

Pada Tabel 4.11 dan Gambar 4.12 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 0,5 mg/L dan BAP 1,5 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih kehijauan pada minggu kedua dibagian tepinya, sampai dengan

minggu kedelapan kalus mengalami perubahan warna menjadi putih kekuningan.

Tekstur kalus pada perlakuan ini hanya ada friabel.

Tabel 4.12 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,5 mg/L danBAP 2,0 mg/L.

Mingguke- Morfologi kalus

Frekuensi mayoritastekstur kalus

1 Belum terbentuk kalus -

2Sudah terbentuk kalus berwarna putih

kekuningan di tepi eksplan ( )Kompak ( )

3Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

4Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

5Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Campuran/Kompak-

Friabel ( )

6Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Campuran/ Kompak-

Friabel ( )

7Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Campuran/ Kompak-

Friabel ( )

8Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Campuran/ Kompak-

Friabel ( )

Pada Tabel 4.12 dan Gambar 4.13 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 0,5 mg/L dan BAP 2,0 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih kehijauan dan putih kekuningan pada minggu kedua dibagian

tepinya, sampai dengan minggu kedelapan kalus mengalami perubahan warna

menjadi putih kekuningan dan lainnya putih. Tekstur kalus pada perlakuan ini ada

friabel dan kompak-friabel yang mulai muncl pada minggu kelima.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 75: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

58

Minggu ke - 1 Minggu ke - 2 Minggu ke - 3

Minggu ke - 4 Minggu ke - 5 Minggu ke - 6

Minggu ke - 7 Minggu ke - 8

Gambar 4.13 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 0,5mg/L dan BAP 2,0 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Pada Tabel 4.13 dan Gambar 4.14 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 1,0 mg/L dan BAP 0,0 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih kekuningan pada minggu kedua dibagian tepinya, sampai

dengan minggu kedelapan terdapat beberapa kalus mengalami perubahan warna

menjadi hitam sedangkan yang lainnya tetap berwarna putih kekuningan. Pada

minggu kedelapan beberapa eksplan juga ada yang menghitam. Tekstur kalus pada

perlakuan ini ada friabel dan kompak.

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 76: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

59

Tabel 4.13 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,0 mg/L danBAP 0,0 mg/L.

Mingguke- Morfologi kalus

Frekuensi mayoritastekstur kalus

1 Belum terbentuk kalus -

2Sudah terbentuk kalus berwarna putih

kekuningan di tepi eksplan ( )Kompak ( )

3Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

4Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

5Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

6Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

7Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

8Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

Pada Tabel 4.14 dan Gambar 4.15 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 1,0 mg/L dan BAP 0,5 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih kekuningan pada minggu kedua dibagian tepinya, sampai

dengan minggu kedelapan kalus tetap berwarna putih kekuningan dan beberapa ada

juga yang berwarna cokelat. Tekstur kalus pada perlakuan ini hanya ada kompak.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 77: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

60

Minggu ke – 1 Minggu ke - 2 Minggu ke - 3

Minggu ke – 4 Minggu ke - 5 Minggu ke - 6

Minggu ke – 7 Minggu ke - 8

Gambar 4.14 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,0mg/L dan BAP 0,0 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Tabel 4.14 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,0 mg/L danBAP 0,5 mg/L.

Mingguke-

Morfologi kalusFrekuensimayoritas

tekstur kalus1 Belum terbentuk kalus -

2Sudah terbentuk kalus berwarna putih kekuningan di

tepi eksplan ( )Kompak ( )

3 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )4 Kalus berwarna cokelat di tepi eksplan ( ) Kompak ( )5 Kalus berwarna cokelat di tepi eksplan ( ) Kompak ( )6 Kalus berwarna cokelat di tepi eksplan ( ) Kompak ( )7 Kalus berwarna cokelat di tepi eksplan ( ) Kompak ( )8 Kalus berwarna cokelat di tepi eksplan ( ) Kompak ( )

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 78: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

61

Minggu ke – 1 Minggu ke - 2 Minggu ke - 3

Minggu ke – 4 Minggu ke - 5 Minggu ke - 6

Minggu ke – 7 Minggu ke - 8

Gambar 4.15 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,0mg/L dan BAP 0,5 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Pada Tabel 4.15 dan Gambar 4.16 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 1,0 mg/L dan BAP 1,0 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih kekuningan, putih kehijauan, dan putih pada minggu kedua

dibagian tepinya, sampai dengan minggu kedelapan terdapat kalus yang tetap

berwarna putih kekuningan dan lainnya putih. Tekstur kalus pada perlakuan ini ada

friabel dan kompak.

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 79: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

62

Tabel 4.15 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,0 mg/L danBAP 1,0 mg/L.

Mingguke-

Morfologi kalusFrekuensimayoritas

tekstur kalus1 Belum terbentuk kalus -

2Sudah terbentuk kalus berwarna putih kekuningan di

tepi eksplan ( )Kompak ( )

3 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )4 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )5 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )6 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )7 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )8 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )

Minggu ke – 1 Minggu ke - 2 Minggu ke - 3

Minggu ke – 4 Minggu ke - 5 Minggu ke - 6

Minggu ke – 7 Minggu ke - 8

Gambar 4.16 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,0mg/L dan BAP 1,0 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 80: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

63

Pada Tabel 4.16 dan Gambar 4.17 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 1,0 mg/L dan BAP 1,5 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih kekuningan dan putih pada minggu kedua dibagian tepinya,

sampai dengan minggu kedelapan kalus tetap berwarna putih kekuningan dan putih.

Tekstur kalus pada perlakuan ini ada friabel dan kompak.

Tabel 4.16 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,0 mg/L danBAP 1,5 mg/L.

Mingguke- Morfologi kalus

Frekuensi mayoritastekstur kalus

1 Belum terbentuk kalus -

2Sudah terbentuk kalus berwarna putih

kekuningan di tepi eksplan ( )Kompak ( )

3Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

4Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

5Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

6Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

7Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

8Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 81: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

64

Minggu ke - 1 Minggu ke - 2 Minggu ke - 3

Minggu ke - 4 Minggu ke - 5 Minggu ke - 6

Minggu ke - 7 Minggu ke - 8

Gambar 4.17 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,0mg/L dan BAP 1,5 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Tabel 4.17 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,0 mg/L danBAP 2,0 mg/L.

Mingguke-

Morfologi kalusFrekuensi

mayoritas teksturkalus

1 Belum terbentuk kalus -

2Sudah terbentuk kalus berwarna putih

kekuningan di tepi eksplan ( )Friabel ( )

3Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan

( )Friabel ( )

4Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan

( )Friabel ( )

5Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan

( )Friabel ( )

6 Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Friabel ( )7 Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Friabel ( )8 Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Friabel ( )

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 82: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

65

Minggu ke - 1 Minggu ke - 2 Minggu ke - 3

Minggu ke - 4 Minggu ke - 5 Minggu ke - 6

Minggu ke - 7 Minggu ke - 8

Gambar 4.18 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,0mg/L dan BAP 2,0 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Pada Tabel 4.17 dan Gambar 4.18 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 1,0 mg/L dan BAP 2,0 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih kekuningan pada minggu kedua dibagian tepinya, sampai

dengan minggu kedelapan kalus ada yang tetap berwarna putih kekuningan

sedangkan yang lainnya putih. Tekstur kalus pada perlakuan ini ada friabel dan

kompak.

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 83: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

66

Pada Tabel 4.18 dan Gambar 4.19 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 1,5 mg/L dan BAP 0,0 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih kekuningan pada minggu kedua dibagian tepinya, pada minggu

kedelapan kalus berubah warna menjadi cokelat. Tekstur kalus pada perlakuan ini

hanya ada kompak.

Tabel 4.18 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,5 mg/L danBAP 0,0 mg/L.

Mingguke- Morfologi kalus

Frekuensimayoritas

tekstur kalus1 Belum terbentuk kalus -

2Sudah terbentuk kalus berwarna putih kekuningan di

tepi eksplan ( )Kompak ( )

3 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )4 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )5 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )6 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )7 Kalus berwarna cokelat di tepi eksplan ( ) Kompak ( )8 Kalus berwarna cokelat di tepi eksplan ( ) Kompak ( )

Pada Tabel 4.19 dan Gambar 4.20 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 1,5 mg/L dan BAP 0,5 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih kekuningan dan putih kehijauan pada minggu kedua dibagian

tepinya, pada minggu kedelapan seluruh kalus pada perlakuan ini berwarna putih

kekuningan. Tekstur kalus pada perlakuan ini ada friabel dan kompak.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 84: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

67

Minggu ke - 1 Minggu ke - 2 Minggu ke - 3

Minggu ke - 4 Minggu ke - 5 Minggu ke - 6

Minggu ke - 7 Minggu ke - 8Gambar 4.19 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,5

mg/L dan BAP 0,0 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Tabel 4.19 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,5 mg/L danBAP 0,5 mg/L.

Mingguke- Morfologi kalus

Frekuensimayoritas

tekstur kalus1 Belum terbentuk kalus -

2Sudah terbentuk kalus berwarna putih kehijauan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

3 Kalus berwarna putih kehijauan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )4 Kalus berwarna putih kehijauan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )5 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )6 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )7 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )8 Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan ( ) Kompak ( )

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 85: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

68

Minggu ke - 1 Minggu ke - 2 Minggu ke – 3

Minggu ke - 4 Minggu ke - 5 Minggu ke – 6

Minggu ke - 7 Minggu ke - 8Gambar 4.20 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,5

mg/L dan BAP 0,5 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Tabel 4.20 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,5 mg/L danBAP 1,0 mg/L.

Mingguke-

Morfologi kalus Frekuensi mayoritastekstur kalus

1 Belum terbentuk kalus -

2Sudah terbentuk kalus berwarna putih

kekuningan di tepi eksplan ( )Kompak ( )

3Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

4Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

5Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

6Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

7Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Campuran/Kompak-

friabel ( )

8Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Campuran/Kompak-

friabel ( )

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 86: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

69

Pada Tabel 4.20 dan Gambar 4.21 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 1,5 mg/L dan BAP 1,0 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih kekuningan pada minggu kedua dibagian tepinya, pada minggu

kedelapan terdapat beberapa kalus berwarna putih kekuningan dan yang lainnya

putih. Tekstur kalus pada perlakuan ini ada kompak dan kompak-friabel yang mulai

muncul pada minggu ketujuh.

Minggu ke - 1 Minggu ke - 2 Minggu ke – 3

Minggu ke - 4 Minggu ke - 5 Minggu ke – 6

Minggu ke - 7 Minggu ke - 8

Gambar 4.21 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,5mg/L dan BAP 1,0 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 87: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

70

Tabel 4.21 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,5 mg/L danBAP 1,5 mg/L.

Mingguke-

Morfologi kalusFrekuensi

mayoritas teksturkalus

1 Belum terbentuk kalus -

2Sudah terbentuk kalus berwarna putih di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

3 Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Friabel ( )4 Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Friabel ( )5 Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Friabel ( )6 Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Friabel ( )7 Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Friabel ( )8 Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Friabel ( )

Minggu ke - 1 Minggu ke - 2 Minggu ke - 3

Minggu ke - 4 Minggu ke - 5 Minggu ke - 6

Minggu ke - 7 Minggu ke - 8

Gambar 4.22 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,5mg/L dan BAP 1,5 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 88: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

71

Pada Tabel 4.21 dan Gambar 4.22 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 1,5 mg/L dan BAP 1,5 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih pada minggu kedua dibagian tepinya dan pada minggu

kedelapan seluruh kalus pada perlakuan ini tetap berwarna putih. Tekstur kalus pada

perlakuan ini hanya ada friabel.

Tabel 4.22 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,5 mg/L danBAP 2,0 mg/L.

Mingguke- Morfologi kalus

Frekuensi mayoritastekstur kalus

1 Belum terbentuk kalus -

2Sudah terbentuk kalus berwarna putih

kekuningan di tepi eksplan ( )Kompak ( )

3Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

4Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

5Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

6Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Campuran/Kompak-

friabel ( )

7Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Campuran/Kompak-

friabel ( )

8Kalus berwarna putih di tepi eksplan ( ) Campuran/Kompak-

friabel ( )

Pada Tabel 4.22 dan Gambar 4.23 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 1,5 mg/L dan BAP 2,0 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih dan putih kekuningan pada minggu kedua dibagian tepinya dan

pada minggu kedelapan seluruh kalus pada perlakuan ini berwarna putih. Tekstur

kalus pada perlakuan ini ada friabel dan kompak-friabel.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 89: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

72

Minggu ke – 1 Minggu ke - 2 Minggu ke – 3

Minggu ke – 4 Minggu ke - 5 Minggu ke - 6

Minggu ke – 7 Minggu ke - 8

Gambar 4.23 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 1,5mg/L dan BAP 2,0 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Pada Tabel 4.23 dan Gambar 4.24 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 2,0 mg/L dan BAP 0,0 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih kekuningan pada minggu ketiga dibagian tepinya dan pada

minggu kedelapan beberapa kalus berwarna putih kekuningan dan lainnya berwarna

hitam. Beberapa juga terdapat eksplan yang menghitam.Tekstur kalus pada perlakuan

ini hanya ada friabel.

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 90: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

73

Pada Tabel 4.24 dan Gambar 4.25 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 2,0 mg/L dan BAP 0,5 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih kekuningan dan putih kehijauan pada minggu kedua dibagian

tepinya dan pada minggu kedelapan beberapa kalus berwarna putih kekuningan,

cokelat dan lainnya berwarna hitam. Beberapa juga terdapat eksplan yang

menghitam.Tekstur kalus pada perlakuan ini ada friabel dan kompak.

Tabel 4.23 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 2,0 mg/L danBAP 0,0 mg/L.

Mingguke-

Morfologi kalus Frekuensi mayoritastekstur kalus

1 Belum terbentuk kalus -2 Belum terbentuk kalus -

3Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

4Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

5Kalus berwarna putih kekuningan dan hitam di

tepi eksplan ( )Friabel ( )

6Kalus berwarna putih kekuningan dan hitam di

tepi eksplan ( )Friabel ( )

7Kalus berwarna putih kekuningan dan hitam di

tepi eksplan ( )Friabel ( )

8Kalus berwarna hitam dan putih kekuningan di

tepi eksplan ( )Friabel ( )

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 91: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

74

Minggu ke - 1 Minggu ke - 2 Minggu ke – 3

Minggu ke - 4 Minggu ke - 5 Minggu ke – 6

Minggu ke - 7 Minggu ke - 8

Gambar 4.24 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 2,0mg/L dan BAP 0,0 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Tabel 4.24 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 2,0 mg/L danBAP 0,5 mg/L.

Mingguke- Morfologi kalus

Frekuensi mayoritastekstur kalus

1 Belum terbentuk kalus -

2Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan

( )Kompak ( )

3Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan

( )Kompak ( )

4Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan

( )Kompak ( )

5 Kalus berwarna cokelat di tepi eksplan ( ) Kompak ( )6 Kalus berwarna cokelat di tepi eksplan ( ) Kompak ( )7 Kalus berwarna cokelat di tepi eksplan ( ) Kompak ( )8 Kalus berwarna cokelat di tepi eksplan ( ) Kompak ( )

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 92: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

75

Minggu ke - 1 Minggu ke - 2 Minggu ke - 3

Minggu ke - 4 Minggu ke - 5 Minggu ke - 6

Minggu ke - 7 Minggu ke - 8Gambar 4.25 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 2,0

mg/L dan BAP 0,5 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Tabel 4.25 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 2,0 mg/L danBAP 1,0 mg/L.

Mingguke- Morfologi kalus

Frekuensi mayoritastekstur kalus

1 Belum terbentuk kalus -

2Sudah terbentuk kalus berwarna putih

kekuningan di tepi eksplan ( )Kompak ( )

3Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

4Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

5Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Kompak ( )

6Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Campuran/Kompak-

friabel ( )

7Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Campuran/Kompak-

friabel ( )

8Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Campuran/Kompak-

friabel ( )

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 93: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

76

Minggu ke - 1 Minggu ke - 2 Minggu ke - 3

Minggu ke - 4 Minggu ke - 5 Minggu ke - 6

Minggu ke - 7 Minggu ke - 8

Gambar 4.26 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 2,0mg/L dan BAP 1,0 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Pada Tabel 4.26 dan Gambar 4.27 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 2,0 mg/L dan BAP 1,5 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih, putih kekuningan, dan putih kehijauan pada minggu kedua

dibagian tepinya dan pada minggu kedelapan kalus pada perlakuan ini tetap berwarna

putih, putih kekuningan, dan putih kehijauan. Tekstur kalus pada perlakuan ini ada

kompak dan friabel.

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 94: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

77

Tabel 4.26 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 2,0 mg/L danBAP 1,5 mg/L.

Mingguke- Morfologi kalus

Frekuensi mayoritastekstur kalus

1 Belum terbentuk kalus -

2Sudah terbentuk kalus berwarna putih

kekuningan di tepi eksplan ( )Friabel ( )

3Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

4Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

5Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

6Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

7Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

8Kalus berwarna putih kekuningan di tepi

eksplan ( )Friabel ( )

Minggu ke - 1 Minggu ke - 2 Minggu ke - 3

Minggu ke - 4 Minggu ke - 5 Minggu ke - 6

Minggu ke - 7 Minggu ke - 8Gambar 4.27 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 2,0

mg/L dan BAP 1,5 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 95: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

78

Tabel 4.27 Morfologi kalus daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 2,0 mg/L danBAP 2,0 mg/L.

Mingguke- Morfologi kalus

Frekuensi mayoritastekstur kalus

1 Belum terbentuk kalus -

2Sudah terbentuk kalus berwarna putih

kekuningan di tepi eksplan ( )Friabel ( )

3Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan

( )Friabel ( )

4Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan

( )Friabel ( )

5Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan

( )Friabel ( )

6Kalus berwarna putih kekuningan di tepi eksplan

( )Friabel ( )

7Kalus berwarna putih kecokelatan di tepi eksplan

( )Friabel ( )

8Kalus berwarna putih kecokelatan di tepi eksplan

( )Friabel ( )

Minggu ke - 1 Minggu ke - 2 Minggu ke - 3

Minggu ke - 4 Minggu ke - 5 Minggu ke - 6

Minggu ke - 7 Minggu ke - 8

Gambar 4.28 Morfologi kalus eksplan daun sirih hitam dengan konsentrasi IAA 2,0mg/L dan BAP 2,0 mg/L. Skala bar = 1 cm.

Eksplan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 96: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

79

Pada Tabel 4.27 dan Gambar 4.28 menunjukkan perubahan morfologi eksplan

daun sirih hitam pada konsentrasi IAA 2,0 mg/L dan BAP 2,0 mg/L. Eksplan muncul

kalus berwarna putih kekuningan pada minggu kedua dibagian tepinya dan pada

minggu kedelapan kalus pada perlakuan ini ada yang tetap berwarna putih

kekuningan dan yang lainnya putih kecokelatan. Tekstur kalus pada perlakuan ini ada

kompak dan friabel.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh pemberian kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAAdan BAP terhadap lama waktu induksi kalus dan persentase eksplanmembentuk kalus daun sirih hitam (Piper betle L.)

Penanaman eksplan daun sirih hitam pada medium MS dengan penambahan

kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP memberikan respon yang

beragam pada masing-masing perlakuan. Respon yang beragam ini dapat diketahui

pada lama waktu terbentuknya kalus. Beberapa eksplan pada minggu kedua sudah

terbentuk kalus, namun ada juga yang baru terbentuk pada minggu ketiga.

Pada minggu pertama eksplan daun sirih hitam yang diberi perlakuan

kombinasi konsentrasi IAA dan BAP belum menunjukkan adanya pembentukan

kalus. Hal ini disebabkan unsur-unsur hara yang terdapat pada media MS belum

mampu untuk menginduksi terbentuknya kalus. Kalus sirih hitam mulai muncul pada

minggu kedua dan ketiga setelah masa kultur yang ditandai dengan munculnya bintik-

bintik putih bening/ transparan pada tepi eksplan. Menurut Yuliarti (2010)

kemunculan tersebut disebabkan eksplan membentuk jaringan penutup luka yang sel-

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 97: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

80

selnya terus membelah dan tidak terkendali yang kemudian membentuk massa sel

yang tidak terorganisir yang biasa disebut dengan kalus. Pembelahan sel-sel yang

tidak terkendali disebabkan sel-sel tumbuhan yang secara alamiah bersifat autotrof,

dikondisikan menjadi heterotrof dengan cara memberikan nutrisi yang cukup

kompleks didalam medium kultur.

Pemberian perlakuan zat pengatur tumbuh IAA 0,5 mg/L dan BAP 2,0 mg/L

mampu menginduksi kalus lebih cepat dari perlakuan yang lain dengan rerata lama

waktu induksi kalus 8,5 ± 0,5477 hari. Sedangkan lama waktu induksi kalus terlama

terdapat pada perlakuan IAA 0,0 mg/L dan BAP 0,0 mg/L dengan rerata lama waktu

induksi 19 ± 1,0954 hari. Menurut Santoso dan Nurhadi (2004) induksi kalus

dipengaruhi oleh adanya rangsangan secara hormonal, yakni auksin dan sitokinin

merupakan hormon yang tepat dalam menginduksi kalus, dan menghasilkan kalus

yang baik yakni dengan merangsang pertumbuhan sel dengan cepat. Hormon IAA

dengan konsentrasi 0,5 mg/L dan BAP 2,0 mg/L yang dikombinasikan mampu

merangsang pembelahan dan pertumbuhan sel eksplan serta telah mencapai

keseimbangan yang tepat sehingga sel-sel terinduksi lebih cepat untuk melakukan

pembelahan sel secara terus menerus dan melakukan proses dediferensiasi sehingga

terbentuk kalus lebih cepat.

Konsentrasi BAP yang lebih tinggi daripada konsentrasi IAA pada media MS

dapat menginduksi kalus lebih cepat, karena jumlah sel yang mengalami pembelahan

akan meningkat (Abdelmageed et al., 2012) dan apabila konsentrasi auksin tinggi

justru akan menghambat pertumbuhan tanaman tersebut (Salisbury dan Ross, 1995).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 98: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

81

Sedangkan waktu induksi terlama terdapat pada perlakuan IAA 0,0 mg/L dan BAP

0,0 mg/L karena pada perlakuan tersebut tidak ditambahkan konsentrasi zat pengatur

tumbuh IAA dan BAP. Menurut Tarabily et al. (2003) menjelaskan bahwa auksin

merupakan salah satu jenis hormon yang dapat memacu pertumbuhan tanaman

dengan meningkatkan proses elongasi sel, Noggle dan Fritz (1983) menambahkan

bahwa BAP memiliki kemampuan yang juga aktif dalam pertumbuhan dan proliferasi

kalus. Selain perlakuan IAA 0,0 mg/L dan BAP 0,0 mg/L, perlakuan IAA 2,0 mg/L

dan BAP 0,0 mg/L juga mengalami induksi kalus yang lama dengan rerata 16 ±

1,0954 hari. Hal ini disebabkan tingginya konsentrasi auksin pada media MS.

Perbedaan laju pertumbuhan ini dipengaruhi oleh kemampuan jaringan

menyerap zat-zat hara yang tersedia. Hal ini disebabkan oleh pemberian kombinasi

konsentrasi zat pengatur tumbuh pada media menyebabkan keseimbangan konsentrasi

antara auksin eksogen dan sitokinin endogen yang terkandung dalam eksplan.

Keseimbangan konsentrasi auksin dan sitokinin dalam kultur in vitro diketahui dapat

memacu pembentukan kalus melalui interaksi dalam pembesaran dan pembelahan sel

(Allan, 1991; Massa, 2016). Lamanya waktu induksi kalus juga berhubungan dengan

waktu inisiasi kalus yang relatif lama karena ketidakseimbangan konsentrasi IAA dan

BAP, sehingga sejak awal pertumbuhan kalus berlangsung lambat (Massa, 2016).

Perbedaan lama waktu eksplan dalam membentuk kalus tersebut dipengaruhi oleh

komposisi zat pengatur tumbuh dalam media serta kondisi fisiologis dari eksplan

tersebut. Menurut Yuwono (2006), pembentukan kalus pada eksplan merupakan

massa amorf yang tersusun atas sel-sel parenkim berdinding sel tipis yang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 99: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

82

berkembang dari hasil proliferasi sel-sel jaringan induk, kemampuan proliferasi sel

tersebut tergantung pada medium kultur dan spesies tanamannya.

Eksplan daun sirih hitam yang diinkubasi pada media MS dengan perlakuan

penambahan 25 kombinasi konsentrasi IAA dan BAP menunjukkan respon yang

beragam. Meskipun terdapat respon yang beragam terhadap lama waktu induksi

kalus, namun semua perlakuan tersebut mampu menginduksi kalus, sehingga

persentase induksi kalus pada eksplan sirih hitam sangat tinggi yakni 100%. Hal ini

karena selain diperlukannya keseimbangan konsentrasi antara auksin dan sitokinin

untuk pertumbuhan kalus juga perlu diseimbangkan antara jumlah auksin dan

sitokinin yang perlu ditambahkan ke dalam media kultur dengan kandungan auksin

dan sitokinin endogen pada eksplan (Fitriani, 2008). Kemampuan perlakuan IAA 0,5

mg/L dan BAP 2,0 mg/L menginduksi eksplan paling cepat dalam penelitian ini

selaras dengan penelitian Abdelmageed et al. (2012) yang menjelaskan bahwa

konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA (0,5 mg/L) dan BAP (2,0 mg/L) pada tanaman

cempaka wangi (Michelia champaca) menginduksi kalus lebih cepat. Pada penelitian

yang lain seperti pada penelitian Kumlay dan Ercisli (2015) menyatakan bahwa

konsentrasi IAA 2,0 mg/L dan BAP 3,0 mg/L membentuk kalus setelah 22 hari

setelah masa tanam pada tanaman kentang (Solanum tuberosum L.).

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 100: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

83

4.2.2 Pengaruh pemberian kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAAdan BAP terhadap berat segar dan berat kering kalus sirih hitam (Piperbetle L.)

Pertumbuhan merupakan peningkatan permanen ukuran organisme atau

bagian dari tumbuhan yang merupakan hasil peningkatan jumlah dan ukuran sel.

Kalus tumbuh akibat hasil proliferasi sel-sel induk yang terus membelah tidak

terkendali. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil dari tiga peristiwa yang

sederhana pada tingkat sel, yaitu: pembelahan sel, pembesaran sel, dan diferensiasi

sel. Pembelahan sel adalah satu sel dewasa membelah menjadi dua sel yang terpisah,

yang tidak selalu serupa dengan yang lain. Pembesaran sel ialah salah satu atau kedua

sel anak tersebut membesar volumenya. Diferensiasi sel ialah sel yang sudah

mencapai volume akhir kemudian menjadi terspesialisai dengan cara tertentu

(Salisbury dan Ross, 1995). Pertumbuhan kalus dapat diketahui melalui berat segar

dan berat kering kalus.

Sebelumnya telah diketahui bahwa waktu induksi tercepat terdapat pada

perlakuan IAA 0,5 mg/L dan BAP 2,0 mg/L, namun kemampuan waktu induksi yang

cepat tersebut tidak menjadikan perlakuan IAA 0,5 mg/L dan BAP 2,0 mg/L

memiliki berat segar dan berat kering yang tinggi pula. Perlakuan IAA 1,0 mg/L dan

BAP 1,5 mg/L memiliki rerata berat segar yang paling tinggi yakni 0,6596 ± 0,1814

gram. Berat segar kalus yang tinggi ini disebabkan karena kandungan airnya yang

tinggi. Berat segar yang dihasilkan sangat tergantung pada kecepatan sel-sel tersebut

membelah diri, memperbanyak diri dan dilanjutkan dengan membesarnya kalus

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 101: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

84

(Rahayu et al., 2003). Muryanti et al., (2005) menambahkan bahwa berat segar kalus

juga dipengaruhi oleh lingkungan dalam aktivitas metabolisme dan kelembapan.

Zat pengatur tumbuh auksin dan sitokinin yang diberikan pada perbandingan

yang tepat dapat menginisiasi pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan sel.

Pengaruh auksin terhadap pertumbuhan jaringan diduga menginduksi sekresi ion H+

keluar melalui dinding sel. Pengasaman dinding sel menyebabkan K+ diambil,

pengambilan ini mengurangi potensial air dalam sel; akibatnya air mudah masuk ke

dalam sel dan sel akan membesar (Harjoko, 1999; Maftuchah et al., 1998). Kecepatan

sel membelah diri dipengaruhi oleh kombinasi auksin dan sitokinin dalam konsentrasi

tertentu, selain itu juga tergantung pada jenis tumbuhan faktor-faktor lain seperti jenis

media, ketersediaan unsur hara makro/mikro, karbohidrat, adanya bahan tambahan

seperti air kelapa dan juga faktor-faktor fisik seperti cahaya, pengocokan, suhu, dan

pH media (Gunawan, 1994).

Pertumbuhan kalus selain ditentukan berat segarnya juga dipengaruhi oleh

berat keringnya. pada perlakuan IAA 0,5 mg/L dan BAP 0,5 mg/L memiliki rerata

berat kering yang paling tinggi yakni sebesar 0,0727 ± 0,0124 gram. Tingginya nilai

berat kering tersebut disebabkan meningkatnya aktivitas kalus. Di dalam sel, auksin

(IAA) diduga mempengaruhi metabolisme RNA, yang mengontrol metabolisme

protein, yang kemungkinan dilakukan pada proses transkripsi molekul RNA

(Maftuchah et al., 1998). Kenaikan sintesis protein menyebabkan bertambahnya

sumber tenaga untuk pertumbuhan. Penggunaan auksin (IAA) dapat memacu

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 102: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

85

pertumbuhan kalus. Hal ini ditunjukkan dengan terjadinya pertambahan ukuran dan

berat kering kalus.

Pertumbuhan berkaitan dengan pertambahan volume dan jumlah sel,

pembentukan protoplasma baru, pertambahan berat dan selanjutnya meningkatkan

berat keringnya. Bahan kering ini terdiri dari bahan-bahan organik dan mineral yang

penting untuk pertumbuhan kalus (Rahayu et al., 2003). Hasil tersebut juga sama

dengan penelitian induksi kalus pada tanaman Cucumis melo L. yang dilakukan oleh

Melara dan Arias (2009) yang menyatakan bahwa kombinasi konsentrasi IAA 0,5

mg/L dan BAP 0,5 mg/L menghasilkan berat kalus yang paling tinggi. Namun

berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Seswita et al. (1996) menyatakan

bahwa kombinasi konsentrasi IAA 1,0 mg/L dan BAP 1,0 mg/L menghasilkan berat

yang tinggi pada tanaman kencur.

Produksi tanaman biasanya lebih akurat dinyatakan dengan ukuran berat

kering dari pada dengan berat segar. Perbedaan berat segar dan berat kering kalus

juga dipengaruhi oleh media yang telah diberi perlakuan kombinasi zat pengatur

tumbuh auksin (IAA) dan sitokinin (BAP) dengan berbagai faktor konsentrasi,

sehingga memberikan hasil yang berbeda pula pada eksplan yang dikulturkan. Hal ini

sesuai dengan George dan Sherington (1984) yang meyatakan bahwa pertumbuhan

tanaman secara in vitro yang paling mempengaruhi adalah faktor interaksi dan

keseimbangan antara zat pengatur tumbuh dalam media dan produksi zat pengatur

tumbuh secara endogen oleh sel kultur.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 103: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

86

Auksin dan sitokinin dapat mengalami beberapa jenis interaksi yaitu interaksi

yang bersifat antagonis, maupun sinergis. Namun pada interaksi antara auksin (IAA)

dan sitokinin (BAP) bersifat sinergis. Auksin berperan dalam mengatur pertumbuhan

dan pemanjangan sel, sedangkan sitokinin berperan dalam pembelahan sel. Hal ini

mudah dimengerti karena secara seluler auksin berperan dalam pemanjangan sel,

sedangkan sitokinin memicu pembelahan sel (Lee, 2002). Induksi pembelahan sel

dan sintesis protein oleh sitokinin menyebabkan sel berproluferasi, sehingga

menyebabkan berat kalus meningkat seiring meningkatnya volume sel yang

dihasilkan. Adanya kenaikan sintesis protein oleh eksplan akibat adanya pengaruh

dari IAA dan BAP yang digunakan eksplan sebagai sumber energi dalam

pertumbuhan eksplan (Wattimena, 1991).

4.2.3 Pengaruh pemberian kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAAdan BAP terhadap morfologi kalus sirih hitam (Piper betle L.)

Pemberian perlakuan kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan

BAP pada eksplan daun sirih hitam memberikan respon yang berbeda-beda pada

perkembangan masing-masing perlakuan. Respon yang berbeda tersebut ditunjukkan

secara visual dapat diamati pada setiap minggu selama masa kultur. Perubahan yang

terjadi pada minggu pertama dan minggu kedua dari eksplan sirih hitam adalah

melengkung atau menggulung (bagian tepi eksplan bergelombang) yang disebabkan

sel pada permukaan bawah eksplan daun sirih hitam membesar karena menyerap

nutrisi dari media serta beberapa eksplan lainnya mengalami pelebaran. Setelah itu

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 104: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

87

pada minggu kedua dan minggu ketiga eksplan tersebut bagian tepinya

menebal/membengkak yang diikuti dengan tumbuhnya kalus pada bagian tepi

eksplan. Penebalan tersebut merupakan interaksi antara eksplan dengan media

tumbuh, zat pengatur tumbuh dan lingkungan tumbuh sehingga eksplan bertambah

besar (Yelnititis, 2012), setelah itu kalus yang telah terbentuk mengalami

pertambahan massa sel dan perubahan warna kalus setiap minggunya. Indikator

pertumbuhan eksplan pada kultur in vitro juga dapat dilihat pada warna dan tekstur

kalus.

Berdasarkan hasil pengamatan menyatakan bahwa mayoritas perlakuan

menghasilkan kalus yang friabel/remah. Tekstur kalus yang remah mengalami

pembelahan sel yang cepat dari pada tekstur kalus yang kompak. Sel-sel kalus yang

terbentuk bersifat remah memiliki ciri-ciri antara satu sel dengan sel lainnya berpisah.

Bila kalus diambil dengan pinset, maka kalus tersebut akan menempel pada pinset.

Perubahan tekstur kalus yang semakin remah ini menunjukkan terjadinya poliferasi

massa sel dalam kalus. Kalus dengan tekstur remah merupakan kalus yang terbentuk

dari sekumpulan sel yang mudah lepas. Struktur kalus remah sangat berkorelasi

dengan kecepatan daya tumbuh kalus sehingga produksi metabolit sekunder tertentu

yang ingin diperoleh lebih cepat dicapai (Fatimah, 2010).

Tekstur kalus kompak merupakan efek dari sitokinin yang berperan dalam

transport zat hara. Sistem transport sitokinin dari bagian basal ke apeks akan

membawa air dan zat hara melalui pembuluh pengangkut dan mempengaruhi

potensial osmotik dalam sel. Penambahan sukrosa dalam medium akan mengalir

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 105: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

88

melalui pembuluh floem dan menimbulkan tekanan turgor. Tekanan tersebut muncul

akibat adanya perbedaan konsentrasi larutan, sehingga air dan zat hara (sukrosa) dari

medium akan masuk kedalam sel melalui cara osmosis. Hal ini akan membuat

dinding-dinding sel semakin kaku, sehingga sel kalus akan menjadi kompak

(Purwianingsih et al., 2007).

Tekstur kalus tergantung pada jaringan, umur kalus, dan kondisi

pertumbuhan. Morfologi dan warna kalus biasanya tergantung dari jenis sumber

eksplannya, dimana ada yang bertekstur remah (friabel) dan padat (kompak),

sedangkan warna kalus biasanya mengikuti warna jenis sumber eksplan. Hal lain

yang mempengaruhi morfologi dan pertumbuhan kalus diantaranya adalah sumber

eksplan, komposisi media, zat pengatur tumbuh yang digunakan, kondisi

pertumbuhan seperti suhu dan cahaya, serta lamanya waktu pertumbuhan kalus

(Mahadi et al., 2014). Menurut Dian (2004), warna kalus dapat memperlihatkan baik

tidaknya pertumbuhan kalus, pigmen putih dan kuning pada kalus menunjukkan

bahwa pertumbuhan kalus tersebut baik.

Meningkatnya konsentrasi IAA yang ditambahkan dalam media

mengakibatkan warna kalus cenderung menguning. Hal ini tampak pada perlakuan

kombinasi konsentrasi IAA 1,5 mg/L dan BAP 0,5 mg/L warna kalus yang dihasilkan

yaitu putih kekuningan. Selain itu pada penelitian ini juga ditemukan warna lain yang

diperlihatkan oleh kalus eksplan daun sirih hitam seperti putih, putih kehijauan, putih

kecokelatan, cokelat dan hitam. Perubahan ini diduga karena adanya perubahan

pigmentasi pada kalus yaitu berkurangnya pigmen hijau (klorofil). Pada beberapa

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 106: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

89

perlakuan kombinasi konsentrasi seperti perlakuan IAA 1,5 mg/L dan BAP 0,0 mg/L;

IAA 1,0 mg/L dan BAP 0,5 mg/L; IAA 2,0 mg/L dan BAP 0,5 mg/L ini kalus

masing-masing perlakuan tersebut banyak yang menampakkan adanya pencoklatan.

Hal ini diduga karena kalus terlalu lama berada dalam media kultur dan tidak segera

disubkultur, sehingga kalus kehabisan nutrisi pada medianya untuk pertumbuhan

(Rahayu et al., 2003).

Perbedaan warna kalus menunjukkan tingkat perkembangan dari kalus.

Menurut Fatmawati, (2008) dalam Andaryani, (2010), warna kalus mengindikasikan

keberadaan klorofil dalam jaringan, semakin hijau warna kalus semakin banyak pula

kandungan klorofilnya. Warna terang atau putih dapat mengindikasikan bahwa

kondisi kalus masih cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan

diatas sebelumnya diperoleh bahwa pemberian kombinasi konsentrasi zat pengatur

tumbuh secara bertingkat antara 0,0 mg/L dan 2,0 mg/L kalus yang terbentuk pada

eksplan daun sirih hitam ada yang berwarna putih, putih kekuningan, putih

kecokelatan, cokelat, dan hitam. Pengamatan morfologi kalus eksplan daun sirih

hitam ini dilakukan selama delapan minggu masa kultur eksplan. Selama pengamatan

tersebut terlihat pada beberapa perlakuan yang mengalami perubahan warna kalus,

apabila dilihat dari urutan perubahannya, kalus pertama kali terinduksi berwarna

putih bening, kemudian berwarna putih atau putih kehijauan, pada minggu kedua dan

ketiga rata-rata kalus berubah warna menjadi putih kekuningan yang berubah menjadi

putih kecokelatan atau cokelat pada minggu keempat sampai dengan minggu keenam,

sedangkan pada minggu ketujuh dan kedelapan banyak kalus yang juga berwarna

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 107: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

90

cokelat dan beberapa menghitam. Pada penelitian yang dilakukan oleh Dobos et

al.(1994) dalam Nagata dan Ebizuka (2002) menyatakan bahwa konsentrasi IAA 0,1

mg/L yang dikombinasikan pada BAP (1-2 mg/L) pada kalus Sempervivum tectorum

L. menunjukkan berbagai macam warna, seperti warna putih, putih kekuningan,

kuning kecokelatan, dan hijau terang.

Sirih hitam merupakan tanaman tropika yang mempunyai kandungan

metabolit sekunder cukup tinggi, salah satunya adalah senyawa kavikol yang

merupakan turunan dari fenol (Rija’i, 2015). Senyawa fenol tersebut akan teroksidasi

ketika sel dilukai (George dan Sherrington, 1984). Akibatnya jaringan yang diisolasi

menjadi coklat atau kehitaman dan gagal tumbuh. Pencokelatan jaringan terjadi

karena aktivitas enzim oksidase yang dilepaskan atau disintesis dan tersedia pada

kondisi oksidatif ketika jaringan dilukai (Lerch, 1981; Hutami, 2008). Enzim dan

substrat dalam keadaan normal akan tertahan dalam ruang berbeda di dalam sel dan

akan keluar bersama-sama pada saat sel dilukai atau hampir mati. Toksisitas fenol

kemungkinan disebabkan oleh ikatan reversibel antara hidrogen dan protein.

Penghambatan pertumbuhan yang tidak dapat diperbaiki terjadi ketika fenol

teroksidasi (Hutami, 2008).

Menurut Juma et al. (1994) meneliti kultur jaringan tanaman kopi dan

menemukan bahwa tingkat oksidasi fenol tergantung pada sumber potongan ruas

batang sebagai eksplan dan spesies tanaman. Sedangkan Ozyigit et al. (2007)

melaporkan bahwa terbentuknya senyawa fenol di pengaruhi oleh struktur kimianya,

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 108: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

91

spesies tanaman, proses biologi (organogenesis atau somatik embriogenesis), dan

tahap perkembangannya.

Menurut Kresnawati (2006), warna kalus dari suatu eksplan dipengaruhi oleh

zat pengatur tumbuh. Warna kalus yang bermacam-macam diakibatkan oleh adanya

pigmentasi cahaya dan asal eksplan. Pigmentasi bisa merata keseluruh permukaan

kalus atau hanya sebagian saja, bisa dilihat adanya perbedaan warna dalam satu kalus

yaitu putih, hijau, cokelat, putih kecokelatan, dan putih kehijauan. Warna putih

kehijauan memungkinkan warna paling cerah dengan kandungan klorofil lebih

sedikit. Warna hijau pada kalus akibat efek sitokinin dalam pembentukan klorofil

(Widyawati, 2010). Pada penelitian Kumlay dan Ercisli (2015) menyatakan bahwa

konsentrasi IAA 2,0 mg/L dan BAP 3,0 mg/L menghasilkan kalus yang berwarna

putih dan kekuningan dengan tekstur friabel yang banyak mengandung air.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 109: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

92

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh Indole-3-Acetic Acid (IAA) dan

Benzyl Amino Purin (BAP) berpengaruh terhadap lama waktu induksi dan

persentase eksplan membentuk kalus pada kultur eksplan daun sirih hitam

(Piper betle L.). Kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA 0,5 mg/L

dan BAP 2,0 mg/L menunjukkan hasil rerata tertinggi terhadap lama waktu

induksi kalus yakni ±8,5 hari (8-9 hari). Persentase eksplan membentuk kalus

menunjukkan nilai tertinggi pada semua perlakuan yakni 100%.

2. Kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP berpengaruh

terhadap berat segar dan berat kering kalus pada kultur eksplan daun sirih

hitam (Piper betle L.). Kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA 1,0

mg/L dan BAP 1,5 mg/L menunjukkan hasil rerata berat segar tertinggi yakni

0,6596 gram, dan rerata berat kering tertinggi terdapat pada kombinasi

konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA 0,5 mg/L dan BAP 0,5 mg/L yakni

0,0727 gram.

3. Kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP berpengaruh

terhadap morfologi kalus pada kultur eksplan daun sirih hitam (Piper betle

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 110: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

93

L.). Morfologi kalus yang terbentuk bervariasi warna dan teksturnya. Kalus

yang terbentuk umumnya berwarna putih kekuningan dan putih kecokelatan

dengan tekstur friabel sebagaimana yang terlihat pada kalus dengan perlakuan

kombinasi konsentrasi IAA 0,0 mg/L dan BAP 1,0 mg/L, IAA 0,5 mg/L dan

BAP 0,0 mg/L, IAA 0,5 mg/L dan BAP 0,5 mg/L, IAA 0,5 mg/L dan BAP 1,5

mg/L, IAA 2,0 mg/L dan BAP 0,0 mg/L, IAA 2,0 mg/L dan BAP 1,5 mg/L.

4. Kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA dan BAP yang sesuai untuk

induksi kalus pada kultur eksplan daun sirih hitam (Piper betle L.) adalah

kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA 0,5 mg/L dan BAP 0,5 mg/L.

Pada kombinasi konsentrasi tersebut memiliki nilai rerata berat kering

tertinggi yakni 0,0727 gram yang sesuai untuk produksi metabolit sekunder.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang induksi kalus sirih hitam dengan

menggunakan kombinasi dan konsentrasi zat pengatur tumbuh auksin dan sitokinin

yang lainnya.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 111: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

94

DAFTAR PUSTAKA

Abdelmageed, A. H. A., Faridah Q. Z., Nor Shuhada K., Julia A. A., 2012. CallusInduction and Plant Regeneration of Michelia champaca (Magnoliaceae): AMultipurpose Tree. Journal of Medicinal Plants Research 6 (17), 3338-3344.

Abdullah, M. N., 2011. Daya Hambat Infusum Daun Sirih Terhadap PertumbuhanStaphylococcus aureus yang Diisolasi dari Denture Stomatitis. Penelitian InVitro. Universitas Sumatra Utara. Medan.

Allan, E., 1991, Plant Cell and Tissue Culture, Wiley Publisher, Singapore.

Andaryani., 2010. Kajian Penggunaan Berbagai Konsentrasi BAP dan 2,4-DTerhadap Induksi Kalus Jarak Pagar (Jatropa curcas) Secara In Vitro. Skripsi.Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Andriani, P., 2014. Induksi Kalus dari Eksplan Daun Gandarusa (Justicia gendarussaBurm.f.) dengan Pemberian Kombinasi Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh2,4-D, IBA, dan BAP. Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi, UniversitasAirlangga, Surabaya.

Anonim1., 2010. Penyakit Infeksi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.Jakarta.

Anonim2., 2011. Antibiotik. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.Jakarta.

Backer, C. A., dan Bakhuizen van den Brink jr. R. C., 1963, Flora of Java. 1,Wolters-Noordhoof. V. Groningen. Netherland. 170.

Budiman., 2013. Sirih Ireng Sirih Hitam (Piper betle Linn.). www.indonetwork.net.,Diakses pada tanggal 11 November 2015 pukul 04.18 WIB.

Campbell, N. A., Reece, J. B., dan Mitchel, L. G., 2003. Biology Edisi kelima, Jilid 2,Erlangga, Jakarta.

Cronquist, A., 1981. An Integrated System of Classification of Flowering Plants.Columbia University Press, New York. XVIII.

D’Agostino, I. B., and Joseph J. K., 1999. Molecular Mechanisms of CytokininAction. Plant Biology 2, 359–364.

Dian. Y. T., 2004. Uji Konsentrasi Hormon 2,4–D pada Pertumbuhan Kalus DariEksplan Kotiledon dan Hipokotil Kedelai (Glycine max). Malang. Skripsi.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 112: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

95

Jurusan Biologi Lingkungan Fakultas dan Ilmu Pengetahuan AlamUniversitas Islam Malang.

Ekowahyuni, L. P., 2002. Fenomena Vivipary Labu (Sechium edule (jacq.) Swartz)Varietas Lokal Desa Barukupa Bawah Cipanas. Makalah Falsafah SainsBogor. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Fatimah., 2010. Pengaruh Komposisi Media Terhadap Pertumbuhan Kalus dan KadarTannin dari Daun Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) Secara In Vitro. Bogor :Jurnal LITTRI 16 (1).

Fitriani, H., 2008. Kajian Konsentrasi BAP dan NAA Terhadap MultiplikasiTanaman Artemisia annua L. Secara In Vitro. Skripsi. Fakultas PertanianUniversitas Sebelas Maret, Surakarta.

George, E. F., and Sherrington, P.D., 1984. Plant Propagation by Tissue Culture –Handbook and Directory of Commercial Laboratories, Exegetics Ltd.,Eversley, Basingstoke, Hants, England.

George, E. F., 1993. Plant Propagation by Tissue Culture, Part 1, 2nd Edition.Exegetic Ltd. England.

Goerge, E. F., and de Klerk G. J., 2008. The Component of Plant Tissue CultureMedia 1: Macro and Micro Nutrients, Plant Propagation Tissue Culture 3rd

Edition 1. Springer, Netherland.

Gunawan, L. W., 1994. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. PAU Bioteknologi,Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Harjoko, D., 1999. Pengaruh Macam-macam Auksin terhadap Poliploidisasi KalusTanaman Semangka pada Kultur In Vitro. Surakarta: Fakultas Pertanian UNS.

Hendaryono, D. P. S., dan A. Wijayani., 1994. Kultur Jaringan (Pengenalan danPetunjuk Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif Media). Penerbit Kanisius.Yogyakarta.

Hermawan, A., 2007. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper betle) TerhadapPertumbuhan Staphylococcus aureus dan E. coli dengan Metode Difusi Disk.Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Airlangga. Surabaya.

Hutami, S., 2008. Ulasan Masalah Pencoklatan pada Kultur Jaringan. Balai BesarPenelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya GenetikPertanian. Bogor. Jurnal AgroBiogen 4 (2), 83-88.

Juma, C., J.M. Magambo, and H. Monteith. 1994. Tissue cultur for coffee: The caseof Uganda. Biotechnol. Dev. Mon. 20, 19-20.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 113: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

96

Kartika, L., Kianto A., dan Ekawati., 2013. Kecepatan Induksi Kalus dan KandunganEuglenol Sirih Merah yang diperlakukan Menggunakan Variasi Jenis danKonsentrasi Auksin. Skripsi. Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.

Kieber, J., 2002. The Arabidopsis Book: Cytokinins American Society of PlantBiologists, University of North Carolina, Biology Department, Carolina.

Kresnawati, E.. 2006. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh NAA Dan Kinetin TerhadapInduksi Kalus Dari Daun Nilam (Pogostemon cablin Beth). Skripsi. Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kumala, S., dan Siswanto E.B., 2007. Isolation and Sreening of Endophytic Microbesfrom Morinda citrifolia and Their Ability to Produce Anti-MicrobialSubstances. Microbiology Indonesia 1, 145-248.

Kumlay, A. M., dan Ercisli, S., 2015. Callus Induction, Shoot Proliferation and RootRegeneration of Potato (Solanum tuberosum L.) Stem Node and LeafExplants Under Long-day Conditions. Biotechnology & BiotechnologicalEquipment 29 (6), 1075-1084.

Lee, D. J., 2002. The Regulation of Korean Radish Cationic Peroxidase Promoter bya Low Ratio of Cytokinin to Auxin. Plant Science. 162, 345–353.

Lerch K., 1981. Tyrosinase kinetics: A semi-quantitative model of the mechanism ofoxidation of monohydric and dihydric phenolic substrates. In Sigel, H. (Ed.).Metal Ions in Biology System. 13 Marcel Dekker Inc., New York, Basel. p.143-186.

Maftuchah, A., H.K dan Joko, B.S. 1998. Induksi Kalus Artemisia (Artemisiavulgaris L.) Melalui Kultur In Vitro. Tropika 6 (2), 135-141.

Mahadi, I., Wulandari, S., dan Omar, A., 2014. Pembentukan Kalus Tanaman Rosella(Hibiscus Sabdariffa) Pada Pemberian Naftalen Acetyl Acid (NAA) DanBenzyl Amino Purin (BAP) Sebagai Sumber Belajar Konsep Bioteknologi.Jurnal Biogenesis 11 (1). Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPAFKIP. Universitas Riau Pekanbaru.

Manuhara, Y. S. W., 2014. Kapita Selekta Kultur Jaringan Tumbuhan. AirlanggaUniversity Press, Kampus C Universitas Airlangga, Surabaya.

Massa, G. N. O., 2016. Pengaruh Variasi Konsentrasi Zat Pengatur TumbuhDichlorophenoxyacetic Acid (2,4 D) dan Benzyl Adenine (BA) TerhadapInduksi dan Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder Kalus Sirih Merah(Piper crocatum Ruiz dan Pav.). Skripsi. Universitas Airlangga. Surabaya.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 114: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

97

Melara, M. V., dan Arias, A. M. G., 2009. Effect of BAP and IAA on ShootRegeneration in Cotyledonary Explants of Costa Rican Melon Genotypes.Agronomía Costarricense 33(1), 125-131.

Moeljanto, R. D. dan Mulyono., 2004. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih ObatMujarab dari Masa ke Masa Edisi I. Agromedia Pustaka, Jakarta, 8-69.

Mudyantini, W., Hardiyanto, A., dan Solichatun, 2004. Pengaruh Variasi KonsentrasiAsam Naftalen Asetat Terhadap Pertumbuhan dan Kandungan FlavonoidKalus Daun Dewa [Gynura procumbens (Lour) Merr.], Jurnal Biofarmasi 2,69-74.

Mujahidah, F., 2014. Induksi Kalus Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz danPav.) dengan Zat Pengatur Tumbuh 2,4-D dan NAA Secara In Vitro. Skripsi.Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

Mulyono, D., 2010. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Auksin : Indole Butiric Acid(IBA) dan Sitokinin: Benzil Amino Purine (BAP) dan Kinetin DalamElongasi Pertunasan Gaharu (Aquilaria beccariana). Jurnal Sains danTeknologi Indonesia 12 (1), 1-7.

Muryanti, S., dan Anggarwulan, E., 2005. Pertumbuhan dan Produksi Reserpin KalusPule Pandak [Rauvolfia serpentine (L.) Bentham ex. Kurz.] pada PemberianMetil Jasmonat secara in Vitro, Bioteknologi 2 (2). Jurusan Biologi FMIPAUniversitas Sebelas Maret (UNS). Surakarta.

Mursito, B., 2002. Ramuan Tradisional Untuk Penyakit Malaria, PT. PenebarSwadaya, Jakarta.

Nagata, T., dan Ebizuka, Y., 2002. Biotechnology in Agriculture and Foresty 51.Medical and Aromatic Plants XII. Springer Science & Business Media. 348.

Nasir, M., 2002. Bioteknologi Potensi Dan Keberhasilannya dalam bidangPertanian. Grafindo Persada, Jakarta.

Nasronudin., 2007. Penyakit Infeksi di Indonesia Solusi Kini dan Mendatang.Airlangga University Press, Kampus C Universitas Airlangga, Surabaya.

Nazir, M., 1999. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Nisak, K., Nurhidayanti., Tutik., dan Purwani, K.I., 2012. Pengaruh Kombinasi ZPT,NAA dan BAP Pada Kultur Jaringan Tumbuhan Nicotina tabacum var.Prancak 95, Jurnal Sains dan Seni Pomits 1 (1), 1-6.

Noggle, G. R., and Frits, G. J., 1983. Introduction Plant Physiology 2nd Edition. NewJersey: Prentice Hall, Inc, Englewood Clifts.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 115: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

98

Nugroho, A., dan Sugito, H., 2005. Teknik Kultur Jaringan. Penebar Swadaya,Jakarta, 344.

Nursiyah., 2013. Studi Deskriptif Tanaman Obat Tradisional yang DigunakanOrangtua untuk Kesehatan Anak Usia Dini di Gugus Melati KecamatanKalikajar Kabupaten Wonosobo. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan.Universitas Negeri Semarang, Semarang.

Nuswamarhaeni, S., Prihatini, D., dan Pohan, E.P., 1991. Mengenal Buah UnggulIndonesia. Penebar Swadaya, Jakarta.

Ozyigit, I.I., M.V. Kahraman, and O. Ercan. 2007. Relation between explant age,total phenols and regeneration response in tissue cultured cotton (Gossypiumhirsutum L.). African J. Biotechnol. 6(1):003-008.

Pribadi, E. R., 2009. Pasokan dan Permintaan Tanaman Obat Indonesia serta ArahPenelitian dan Pengembangannya. Indonesian Medicinal and Aromatic CropsResearch Institute 8 (1), 52 – 64.

Purwianingsih, Widi., Kusdianti R., dan Yuniarti Linda., 2007. Anatomi Kalus YangBerasal Dari Eksplan Daun Catharanthus roseous (L). G. Don (Tapak Dara).Jurnal Seminar Nasional Bioteknologi.

Rahayu, B., Solichatun., Endang A., 2003. Pengaruh Asam 2,4-Diklorofenoksiasetat(2,4-D) terhadap Pembentukan dan Pertumbuhan Kalus serta KandunganFlavonoid Kultur Kalus Acalypha indica L. Biofarmasi 1 (1), 1-6.

Rao, N. S., 1994. Soil Microorganisms and Plant Growth. Oxford and IBMPublishing Co., London.

Rashid, U., Shaukat, A., Ghulam, M. A., Najma, A., Masood, M. S., 2009.Establishment of An Efficient Callus Induction and Plant RegenerationSystem in Pakistani Wheat (Triticum Aestivum) Cultivars. Electronic Journalof Biotechnology 12 (3), 1-12.

Rija’i, A. J., 2015. Telaah Fitokimia Kandungan Metabolit Sekunder Dalam EkstrakDaun Sirih Hitam (Piper betle L.) dan Uji Bioaktivitasnya Terhadap LarvaUdang (Artemia salina Leach.), Skripsi, Universitas Islam Bandung,Bandung.

Salisbury, F. B., and Ross, C. W., 1995. Fisiologi Tumbuhan III Edisi 4, PenerjemahLukman, D.R., dan Sumaryono, ITB, Bandung.

Santoso, U., dan Nursandi. F., 2002. Kultur Jaringan Tanaman, UMM Press.Malang.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 116: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

99

Santoso, U., dan Nursandi. F., 2004. Kultur Jaringan Tanaman, UMM Press.Malang.

Saputri, N. O. S., 2011. Induksi Kalus Tangkai Daun Sirih Merah (Piper crocatum)dengan Penambahan Zat Pengatur Tumbuh α-napthaleneacetic acid (NAA)dan 6-benzylaminopurine (BAP) secara In Vitro. Skripsi. FMIPA UniversitasNegeri Surabaya.

Seswita, D., Marsika, I., Gati, E., 1996. Aplikasi Kultur Jaringan untuk PerbanyakanKlonal Tanaman Kencur. Warta Tumbuhan Obat Indonesia 3(2), 11-13.

Steenis, C. G. G. J van., 2002. Flora Cetakan ke-delapan. PT. Pradnya Paramita.Jakarta, 163-164.

Suaibah., 2014. Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak kalus Sirih Merah (Pipercrocatum Ruiz dan Pav.) Terhadap Penghambatan Candida albicans. Skripsi.Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

Suliantari, B. S. L., Jenie, M. T., Suhartono., dan Apriyantono, A., 2008. AktivitasAntibakteri Ekstrak Sirih Hijau (Piper betle L.) Terhadap Bakteri PatogenPangan, Tesis, Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Suryowinoto, M., 1996. Budidaya Jaringan dan Manfaatnya. Fakultas Biologi.Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Tarabily, K., Nassar, A. H., and Sivasithamparam, K., 2003. Promotion Of PlantGrowth By An Auxin- Producing Isolat Of The Yeast Williopsis SaturnusEndophytic In Maize Roots. The Sixth U.A.E University ResearchConference, 60-69.

Ummah, Y. P. I., 2014. Uji Daya Antifungal Ekstrak Etanol Daun Sirih Hitam (Piperbetle L. Var. Nigra) dan Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) TerhadapPenghambatan Pertumbuhan Candida albicans Secara In Vitro. Skripsi.Universitas Negeri Malang. Malang.

Wardani, L. A., 2012. Validasi Metode Analisis dan Penentuan Kadar Vitamin CPada Minuman Buah Kemasan dengan Spektrofotometri UV-Visibel, Skripsi,Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Indonesia.

Wattimena, G. A., 1991. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Pusat Antar Universitas.Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Werner, T., and Thomas, S., 2009. Cytokinin Action in Plant Development. CurrentOpinion in Plant Biology 12, 527-538.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 117: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

100

Wetter, L. R., dan Constabel, F., 1991. Metode Kultur Jaringan Tanaman EdisiKedua, Institut Teknologi Bandung Press, Bandung.

Yanti., 2012. Piper betle var. Nigra. www.thebest-healthy-foods.com . Diakses padatanggal 6 Juli 2015 pukul 07.08 WIB.

Yelnititis., 2012. Pembentukan Kalus Remah Dari Eksplan Daun Ramin (Gonystylusbancanus (Miq) Kurz.). Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. Balai BesarPenelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan 6 (3), 181-194.

Yuliarti, N., 2010. Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah Tangga. Lily Publisher.Yogyakarta.

Yusnita., 2003. Kultur Jaringan Cara Memperbanyak Tanaman Secara Efisien.Agromedia Pustaka, Jakarta.

Yuwono, T., 2006. Bioteknologi Pertanian. Gadjah Mada University Press,Yogyakarta.

Zulkarnain., 2009. Kultur Jaringan Tanaman: Solusi Perbanyakan TanamanBudidaya, Bumi Aksara, Jakarta.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 118: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

LAMPIRAN

Lampiran 1. Komposisi media Murashige and Skoog (MS) Padat

Bahan makronutrien Untuk 1 liter media (mg)NH4NO3 1650KNO3 1900CaCl2.2H2O 440MgSO4.7H2O 370KH2PO4 170

Stok mikronutrien Konsentrasi 100x (mg/100 ml) KeteranganMnSO4.H2O 2230 Untuk 1

liter mediadiperlukan 1ml

ZnSO4.4H2O 860H3BO3 620KI 83NaMoO4.2H2O 25CuSO4.5H2O 2,5CoCl2.6H2O 2,5

Stok zat besi Konsentrasi 40x (mg/200ml) KeteranganNa2.EDTA 1492 Untuk 1

liter mediadiperlukan 5ml

Fe2SO4.7H2O 1112

Stok vitamin Konsentrasi 50x (mg/200 ml) KeteranganGlycine 100 Untuk 1

liter mediadiperlukan 4ml

Nicotinic acid 25Pyridoxine-HCl 25Thiamine-HCl 5

Bahan organik Untuk 1 liter media (gram)Myo-inositol 0,1Sukrosa 30Agar 8

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 119: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

Lampiran 2. Tabel waktu induksi kalus eksplan sirih hitam (Piper betle L.) pada

berbagai kombinasi konsentrasi IAA dan BAP.

NoKombinasi

Konsentrasi IAA +BAP (mg/L)

Replikasi Hari ke-… Rerata Standardeviasi

1 IAA 0,0 + BAP 0,0

1 20

19 1,0954

2 203 204 185 186 18

2 IAA 0,0 + BAP 0,5

1 15

15,5 0,5477

2 153 154 165 166 16

3 IAA 0,0 + BAP 1,0

1 12

13,5 1,6432

2 123 154 155 156 12

4 IAA 0,0 + BAP 1,5

1 10

10,5 0,5477

2 103 104 115 116 11

5 IAA 0,0 + BAP 2,0

1 11

11,3 0,5164

2 113 114 115 126 12

6 IAA 0,5 + BAP 0,0

1 17

16,5 0,54772 173 174 16

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 120: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

5 166 16

7 IAA 0,5 + BAP 0,5

1 9

9,5 0,5477

2 93 94 105 106 10

8 IAA 0,5 + BAP 1,0

1 11

10,5 0,5477

2 113 114 105 106 10

9 IAA 0,5 + BAP 1,5

1 10

9 1,0954

2 103 104 85 86 8

10 IAA 0,5 + BAP 2,0

1 8

8,5 0,5477

2 83 84 95 96 9

11 IAA 1,0 + BAP 0,0

1 12

12 0,0000

2 123 124 125 126 12

12 IAA 1,0 + BAP 0,5

1 10

10,5 0,5477

2 103 104 115 116 11

13 IAA 1,0 + BAP 1,0 1 9 9 0,0000

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 121: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

2 93 94 95 96 9

14 IAA 1,0 + BAP 1,5

1 11

11,5 0,5477

2 113 124 125 126 11

15 IAA 1,0 + BAP 2,0

1 13

12,5 0,5477

2 133 134 125 126 12

16 IAA 1,5 + BAP 0,0

1 12

12,5 0,5477

2 123 124 135 136 13

17 IAA 1,5 + BAP 0,5

1 11

11,5 0,5477

2 113 114 125 126 12

18 IAA 1,5 + BAP 1,0

1 10

9,5 0,5477

2 103 104 95 96 9

19 IAA 1,5 + BAP 1,5

1 12

12 0,00002 123 124 12

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 122: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

5 126 12

20 IAA 1,5 + BAP 2,0

1 11

11 0,0000

2 113 114 115 116 11

21 IAA 2,0 + BAP 0,0

1 17

16 1,0954

2 173 174 155 156 15

22 IAA 2,0 + BAP 0,5

1 12

11,3 0,5164

2 113 114 115 116 12

23 IAA 2,0 + BAP 1,0

1 10

9,5 0,5477

2 103 104 95 96 9

24 IAA 2,0 + BAP 1,5

1 9

9,5 0,5477

2 93 104 105 106 9

25 IAA 2,0 + BAP 2,0

1 10

10 0,0000

2 103 104 105 106 10

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 123: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

Lampiran 3. Tabel persentase eksplan sirih hitam (Piper betle L.) membentuk

kalus pada berbagai kombinasi konsentrasi IAA dan BAP.

Kombinasi KonsentrasiIAA + BAP (mg/L)

Jumlah eksplan yangmembentuk kalus Persentase

IAA 0,0 + BAP 0,0 6 100%IAA 0,0 + BAP 0,5 6 100%IAA 0,0 + BAP 1,0 6 100%IAA 0,0 + BAP 1,5 6 100%IAA 0,0 + BAP 2,0 6 100%IAA 0,5 + BAP 0,0 6 100%IAA 0,5 + BAP 0,5 6 100%IAA 0,5 + BAP 1,0 6 100%IAA 0,5 + BAP 1,5 6 100%IAA 0,5 + BAP 2,0 6 100%IAA 1,0 + BAP 0,0 6 100%IAA 1,0 + BAP 0,5 6 100%IAA 1,0 + BAP 1,0 6 100%IAA 1,0 + BAP 1,5 6 100%IAA 1,0 + BAP 2,0 6 100%IAA 1,5 + BAP 0,0 6 100%IAA 1,5 + BAP 0,5 6 100%IAA 1,5 + BAP 1,0 6 100%IAA 1,5 + BAP 1,5 6 100%IAA 1,5 + BAP 2,0 6 100%IAA 2,0 + BAP 0,0 6 100%IAA 2,0 + BAP 0,5 6 100%IAA 2,0 + BAP 1,0 6 100%IAA 2,0 + BAP 1,5 6 100%IAA 2,0 + BAP 2,0 6 100%

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 124: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

Lampiran 4. Tabel berat segar dan berat kering kalus sirih hitam (Piper betle L.)

pada berbagai kombinasi konsentrasi IAA dan BAP.

NoKombinasi Konsentrasi

IAA + BAP (mg/L) ReplikasiBerat segar

(gram)Berat kering

(gram)

1 IAA 0,0 + BAP 0,0

1 0,0047 0,00112 0,0071 0,00133 0,0019 0,00104 0,0067 0,00145 0,0048 0,00146 0,0017 0,0010

2 IAA 0,0 + BAP 0,5

1 0,1811 0,01492 0,1381 0,03163 0,1603 0,01524 0,0790 0,01375 0,0696 0,01026 0,0646 0,0076

3 IAA 0,0 + BAP 1,0

1 0,1668 0,00492 0,1111 0,00583 0,1972 0,00854 0,0513 0,00275 0,2222 0,00966 0,1160 0,0048

4 IAA 0,0 + BAP 1,5

1 0,3242 0,01282 0,3610 0,01313 0,2899 0,01124 0,2218 0,01335 0,1588 0,01306 0,2067 0,0135

5 IAA 0,0 + BAP 2,0

1 0,1631 0,00962 0,2461 0,01123 0,2925 0,01844 0,2780 0,01395 0,3295 0,01836 0,3042 0,0198

6 IAA 0,5 + BAP 0,0

1 0,0395 0,00482 0,0414 0,00573 0,0333 0,00684 0,0562 0,00535 0,0585 0,0054

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 125: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

6 0,0468 0,0046

7 IAA 0,5 + BAP 0,5

1 0,5853 0,08762 0,4516 0,06213 0,5711 0,08094 0,4140 0,05895 0,4234 0,06396 0,5670 0,0828

8 IAA 0,5 + BAP 1,0

1 0,2710 0,01222 0,2859 0,01913 0,2485 0,01414 0,2796 0,01535 0,2445 0,01316 0,2616 0,0121

9 IAA 0,5 + BAP 1,5

1 0,3099 0,01812 0,2655 0,01563 0,2666 0,01714 0,1986 0,02875 0,1163 0,01776 0,1599 0,0187

10 IAA 0,5 + BAP 2,0

1 0,3496 0,02052 0,7088 0,03103 0,8116 0,06274 0,6365 0,08845 0,5131 0,06976 0,5900 0,0962

11 IAA 1,0 + BAP 0,0

1 0,0045 0,00122 0,0090 0,00213 0,0176 0,00214 0,0165 0,00295 0,0107 0,00206 0,0133 0,0021

12 IAA 1,0 + BAP 0,5

1 0,2451 0,04452 0,2408 0,02313 0,2335 0,04124 0,2386 0,04295 0,1797 0,02256 0,1738 0,0196

13 IAA 1,0 + BAP 1,01 0,6303 0,05692 0,5536 0,0482

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 126: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

3 0,6342 0,05814 0,6112 0,04675 0,4882 0,03546 0,3508 0,0491

14 IAA 1,0 + BAP 1,5

1 0,8658 0,05822 0,7144 0,04763 0,5845 0,03924 0,5936 0,03785 0,3740 0,02826 0,8250 0,0592

15 IAA 1,0 + BAP 2,0

1 0,3827 0,01442 0,5075 0,03153 0,5997 0,03424 0,4684 0,03015 0,5364 0,03976 0,3088 0,0279

16 IAA 1,5 + BAP 0,0

1 0,0393 0,00492 0,0275 0,00323 0,0432 0,00534 0,0537 0,00785 0,0231 0,00296 0,0438 0,0042

17 IAA 1,5 + BAP 0,5

1 0,0330 0,00582 0,0497 0,00983 0,0308 0,00604 0,0386 0,00405 0,0401 0,00496 0,0357 0,0032

18 IAA 1,5 + BAP 1,0

1 0,3744 0,02942 0,3197 0,02753 0,2355 0,02034 0,2243 0,02605 0,3148 0,03126 0,3764 0,0383

19 IAA 1,5 + BAP 1,5

1 0,7489 0,04212 0,4773 0,02673 0,5140 0,02934 0,6044 0,03325 0,7937 0,0508

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 127: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

6 0,6750 0,0382

20 IAA 1,5 + BAP 2,0

1 0,4600 0,02322 0,5500 0,02973 0,5274 0,02444 0,5525 0,02895 0,5463 0,02606 0,5812 0,0294

21 IAA 2,0 + BAP 0,0

1 0,0265 0,00492 0,0283 0,00533 0,0299 0,00584 0,0135 0,00365 0,0143 0,00316 0,0202 0,0035

22 IAA 2,0 + BAP 0,5

1 0,3807 0,04572 0,2444 0,02083 0,1899 0,02094 0,2586 0,02845 0,3055 0,03536 0,2118 0,0183

23 IAA 2,0 + BAP 1,0

1 0,4560 0,04982 0,6710 0,05593 0,5012 0,05164 0,1618 0,01385 0,1703 0,01596 0,6887 0,0644

24 IAA 2,0 + BAP 1,5

1 0,3920 0,02002 0,3385 0,02393 0,6869 0,03744 0,5119 0,04715 0,6710 0,03106 0,2203 0,0314

25 IAA 2,0 + BAP 2,0

1 0,4938 0,03542 0,5830 0,04973 0,3768 0,03134 0,0765 0,01235 0,0834 0,01366 0,0974 0,0141

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 128: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

Lampiran 5. Tabel morfologi kalus sirih hitam (Piper betle L.) pada berbagai kombinasi konsentrasi IAA dan BAP(minggu ke-1 sampai dengan minggu ke-4).

No

KombinasiKonsentrasiIAA + BAP

(mg/L)Replikasi

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4

Tekstur Warna Tekstur Warna Tekstur Warna Tekstur Warna

1IAA 0,0 +BAP 0,0

1 - - - - F PK F PK2 - - - - F PK F PK3 - - - - F PK F PK4 - - - - F PK F PK5 - - - - F PK F PK6 - - - - F PK F PK

2IAA 0,0 +BAP 0,5

1 - - - - F PK F PK2 - - - - F PK F C3 - - - - F PK F C4 - - - - K PK K PK5 - - - - K PK K C6 - - - - K PK K C

3IAA 0,0 +BAP 1,0

1 - - F P F P F P2 - - F P F P F P3 - - - - F P F P4 - - - - F PK F PK5 - - - - F P F P6 - - F P F P F P

4IAA 0,0 +BAP 1,5

1 - - F P F P F P2 - - F P F P F P

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 129: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

3 - - F P F P F P4 - - K PH K PH K PK5 - - K PH K PH K PK6 - - K PH K PH K PK

5IAA 0,0 +BAP 2,0

1 - - K PH K PH K PH2 - - K PH K PH K PH3 - - K PH K PH K PH4 - - F P F P F P5 - - F P F P F P6 - - F P F P F P

6IAA 0,5 +BAP 0,0

1 - - - - F PK F C2 - - - - F PK F C3 - - - - F PK F PK4 - - - - F PK F PK5 - - - - F PK F PK6 - - - - F PK F PK

7IAA 0,5 +BAP 0,5

1 - - F PK F PK F PC2 - - F PK F PK F PC3 - - F PK F PK F PC4 - - F PK F PK F C5 - - K PK K PK K PK6 - - K PK K PK K PK

8IAA 0,5 +BAP 1,0

1 - - F P F P F P2 - - K PH K PK K PK3 - - K PH K PK K PK4 - - K PK K PK K PK5 - - F PK F PK F PK

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 130: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

6 - - F PK F PK F PK

9IAA 0,5 +BAP 1,5

1 - - F PH F PH F PK2 - - F PH F PH F PK3 - - F PH F PH F PK4 - - F PH F PK F PK5 - - F PH F PK F PK6 - - F PH F PK F PK

10IAA 0,5 +BAP 2,0

1 - - K PK K PK K PK2 - - K PK K PK K PK3 - - K PK K PK K PK4 - - F PH F PH F PH5 - - F PH F PH F PK6 - - F PH F PH F PH

11IAA 1,0 +BAP 0,0

1 - - F PK F PK F C2 - - F PK F PK F C3 - - K PK K PK K PK4 - - K PK K PK K PK5 - - K PK K PK K PK6 - - K PK K PK K PK

12IAA 1,0 +BAP 0,5

1 - - K PK K PK K PC2 - - K PK K PK K PC3 - - K PK K PK K PC4 - - K PK K PK K C5 - - K PK K PK K PK6 - - K PK K PK K PK

13IAA 1,0 +BAP 1,0

1 - - F PK F PK F PK2 - - F P F P F P

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 131: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

3 - - F P F P F P4 - - K PH K PK K PK5 - - K PH K PK K PK6 - - K PH K PK K PK

14IAA 1,0 +BAP 1,5

1 - - F P F P F P2 - - F P F P F P3 - - K PK K PK K PK4 - - K PK K PK K PK5 - - K PK K PK K PK6 - - F P F P F P

15IAA 1,0 +BAP 2,0

1 - - F PK F PK F PK2 - - F PK F PK F PK3 - - F PK F PK F PK4 - - K PK K PK K PK5 - - K PK K PK K PK6 - - K PK K PK K PK

16IAA 1,5 +BAP 0,0

1 - - K PK K PK K PK2 - - K PK K PK K PK3 - - K PK K PK K PK4 - - K PK K PK K PK5 - - K PK K PK K PK6 - - K PK K PK K PK

17IAA 1,5 +BAP 0,5

1 - - K PH K PH K PH2 - - K PH K PH K PH3 - - K PH K PH K PH4 - - F PH F PH F PK5 - - K PK K PK K PK

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 132: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

6 - - F PH F PH F PK

18IAA 1,5 +BAP 1,0

1 - - K PK K PK K PK2 - - K PK K PK K PK3 - - K PK K PK K PK4 - - K PK K PK K PK5 - - K PK K PK K PK6 - - K PK K PK K PK

19IAA 1,5 +BAP 1,5

1 - - F P F P F P2 - - F P F P F P3 - - F P F P F P4 - - F P F P F P5 - - F P F P F P6 - - F P F P F P

20IAA 1,5 +BAP 2,0

1 - - F P F P F P2 - - F P F P F P3 - - F P F P F P4 - - K PK K PK K PK5 - - K PK K PK K PK6 - - K PK K PK K PK

21IAA 2,0 +BAP 0,0

1 - - - - F PK F PK2 - - - - F PK F PK3 - - - - F PK F PK4 - - - - F PK F PK5 - - - - F PK F PK6 - - - - F PK F PK

22IAA 2,0 +BAP 0,5

1 - - F PK F PK F PK2 - - F PK F PK F PK

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 133: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

3 - - F PK F PK F PK4 - - K PH K PK K PK5 - - K PH K PK K PK6 - - K PH K PH K PK

23IAA 2,0 +BAP 1,0

1 - - K PK K PK K PK2 - - K PK K PK K PK3 - - K PK K PK K PK4 - - K PH K PH K PH5 - - K PH K PH K PH6 - - K PK K PK K PK

24IAA 2,0 +BAP 1,5

1 - - F P F P F P2 - - F P F P F P3 - - F PH F PH F PH4 - - F PH F PH F PH5 - - F PH F PH F PH6 - - K PK K PK K PK

25IAA 2,0 +BAP 2,0

1 - - F PK F PK F PK2 - - F PK F PK F PK3 - - F PK F PK F PK4 - - K PK K PK K PK5 - - K PK K PK K PK6 - - K PK K PK K PK

Keterangan:a. Warna kalus :

- PH : Putih kehijauan- PK : Putih kekuningan- PC : Putih kecokelatan

- P : Putih- C : Cokelat- H : Hitam

b. Tekstur kalus:- K : Kompak- F : Friabel- KF : Kompak dan friabel

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 134: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

Lampiran 6. Tabel morfologi kalus sirih hitam (Piper betle L.) pada berbagai kombinasi konsentrasi IAA dan BAP(minggu ke-5 sampai dengan minggu ke-8).

No

KombinasiKonsentrasiIAA + BAP

(mg/L)Replikasi

Minggu 5 Minggu 6 Minggu 7 Minggu 8

Tekstur Warna Tekstur Warna Tekstur Warna Tekstur Warna

1IAA 0,0 +BAP 0,0

1 F PK F PK F PK F PK2 F PK F PK F PK F PK3 F PK F PK F PK F PK4 F PK F PK F C F H5 F PK F PK F C F H6 F PK F PK F C F H

2IAA 0,0 +BAP 0,5

1 F PK F C F C F C2 F C F C F C F C3 F C F C F C F C4 K C K C K H K H5 K C K C K H K H6 K C K C K H K H

3IAA 0,0 +BAP 1,0

1 F P F P F P F P2 F P F P F P F P3 F P F P F P F P4 F PK F PC F PC F PC5 F P F P F P F P6 F P F P F P F P

4IAA 0,0 +BAP 1,5

1 F P F P F P F P2 F P F P F P F P

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 135: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

3 F P F P F P F P4 K H K H K H K H5 K PK K PK K H K H6 K PK K PK K PC K H

5IAA 0,0 +BAP 2,0

1 K PK K PK K PK K PK2 K PK K PK K PK K PK3 K PK KF P KF P KF P4 F P F P F P F P5 F P F P F P F P6 F P F P F P F P

6IAA 0,5 +BAP 0,0

1 F H F H F H F H2 F C F H F H F H3 F PK F PK F PK F PK4 F PK F C F C F H5 F PK F C F H F H6 F PK F C F H F H

7IAA 0,5 +BAP 0,5

1 F PC F C F C F C2 F PC F C F C F C3 F PC F C F C F C4 F C F H F H F H5 K PK K PK K PK K PK6 K PK K PK K PK K PK

8IAA 0,5 +BAP 1,0

1 F P F P F PC F PC2 K P K P K PC K PC3 K P K P K PC K PC4 K PK K PC K PC K PC5 F PK F PC F PC F C

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 136: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

6 F PK F PC F PC F C

9IAA 0,5 +BAP 1,5

1 F PK F PK F PK F PK2 F PK F PK F PK F PK3 F PK F PK F PK F PK4 F PK F PK F PK F PK5 F PK F PK F PK F PK6 F PK F PK F PK F PK

10IAA 0,5 +BAP 2,0

1 KF PK KF P KF P KF P2 KF PK KF P KF P KF P3 K PK KF P KF P KF P4 F PK F PK F PK F PK5 F PK F PK F PK F PK6 F PK F PK F PK F PK

11IAA 1,0 +BAP 0,0

1 F C F H F H F H2 F C F H F H F H3 K PK K PK K PK K PK4 K PK K PK K PK K PK5 K PK K PK K PK K PK6 K PK K PK K PK K PK

12IAA 1,0 +BAP 0,5

1 K C K C K C K C2 K C K C K C K C3 K C K C K C K C4 K C K C K C K C5 K PK K PK K PK K PK6 K PK K PK K PK K PK

13IAA 1,0 +BAP 1,0

1 F PK F PK F PK F PK2 F P F P F P F P

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 137: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

3 F P F P F P F P4 K PK K PK K PK K PK5 K PK K PK K PK K PK6 K PK K PK K PK K PK

14IAA 1,0 +BAP 1,5

1 F P F P F P F P2 F P F P F P F P3 K PK K PK K PK K PK4 K PK K PK K PK K PK5 K PK K PK K PK K PK6 F P F P F P F P

15IAA 1,0 +BAP 2,0

1 F PK F P F P F P2 F PK F P F P F P3 F PK F P F P F P4 K PK K PK K PK K PK5 K PK K PK K PK K PK6 K PK K PK K PK K PK

16IAA 1,5 +BAP 0,0

1 K PK K PK K C K C2 K PK K PK K C K C3 K PK K PK K C K C4 K C K C K C K C5 K C K C K C K C6 K C K C K C K C

17IAA 1,5 +BAP 0,5

1 K PK K PK K PK K PK2 K PK K PK K PK K PK3 K PK K PK K PK K PK4 F PK F PK F PK F PK5 K PK K PK K PK K PK

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 138: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

6 F PK F PK F PK F PK

18IAA 1,5 +BAP 1,0

1 K PK K PK KF P KF P2 K PK K PK KF P KF P3 K PK K PK KF P KF P4 K PK K PK K PK K PK5 K PK K PK K PK K PK6 K PK K PK K PK K PK

19IAA 1,5 +BAP 1,5

1 F P F P F P F P2 F P F P F P F P3 F P F P F P F P4 F P F P F P F P5 F P F P F P F P6 F P F P F P F P

20IAA 1,5 +BAP 2,0

1 F P F P F P F P2 F P F P F P F P3 F P F P F P F P4 K PK KF P KF P KF P5 K PK KF P KF P KF P6 K PK KF P KF P KF P

21IAA 2,0 +BAP 0,0

1 F C F H F H F H2 F C F H F H F H3 F PK F PK F PK F PK4 F C F C F H F H5 F C F C F H F H6 F C F C F H F H

22IAA 2,0 +BAP 0,5

1 F C F C F C F C2 F C F C F C F C

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 139: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

3 F C F C F C F C4 K C K C K H K H5 K C K C K H K H6 K PK K PK K PK K PK

23IAA 2,0 +BAP 1,0

1 K PK KF PK KF P KF P2 K PK KF PK KF P KF P3 K PK KF PK KF P KF P4 K PH K PH K PH K PH5 K PH K PH K PH K PH6 K PK K PK K PK K PK

24IAA 2,0 +BAP 1,5

1 F P F P F P F P2 F P F P F P F P3 F PH F PH F PH F PH4 F PH F PH F PH F PH5 F PH F PH F PH F PH6 K PK K PK K PK K PK

25IAA 2,0 +BAP 2,0

1 F PK F PK F PC F PC2 F PK F PK F PC F PC3 F PK F PK F PC F PC4 K PK K PK K PK K PK5 K PK K PK K PK K PK6 K PK K PK K PK K PK

Keterangan:a. Warna kalus :

- PH : Putih kehijauan- PK : Putih kekuningan- PC : Putih kecokelatan

- P : Putih- C : Cokelat- H : Hitam

b. Tekstur kalus:- K : Kompak- F : Friabel- KF : Kompak dan friabel

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 140: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

Lampiran 7. Tabel Uji distribusi normalitas.

NPar TestsOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Lama_Waktu Berat_Segar Berat_Kering

N 150 150 150Normal Parametersa,b Mean 11.69 .294775 .024689

Std. Deviation 2.657 .2309118 .0209511Most Extreme Differences Absolute .233 .102 .129

Positive .233 .100 .125Negative -.116 -.102 -.129

Test Statistic .233 .102 .129Asymp. Sig. (2-tailed) .000c .001c .000c

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.c. Lilliefors Significance Correction.

Kruskal-Wallis TestTest Statisticsa,b

Lama_Waktu Berat_Segar Berat_Kering

Chi-Square 139.230 128.757 129.247Df 24 24 24Asymp. Sig. .000 .000 .000

a. Kruskal Wallis Testb. Grouping Variable: Perlakuan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 141: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

Lampiran 8. Tabel signifikansi lama waktu induksi kalus eksplan sirih hitam (Piper betle L.) berdasarkan uji Mann-

Whitney.

Perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 251 S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S2 S S S S S S S S S S S S S S S S S S TS S S S S3 S S S S S S S TS S S S TS TS S S TS S S S S S S4 S S S TS S S S TS S S S S S S S TS S S S S TS5 S S S S S S S S TS S S TS S S TS S TS S S S6 S S S S S S S S S S S S S S TS S S S S7 S TS S S S TS S S S S TS S S S S TS TS TS8 S S S TS S S S S S S S TS S S S S TS9 TS S S TS S S S S TS S S S S TS TS TS10 S S TS S S S S S S S S S S S S11 S S TS TS TS TS S TS S S S S S S12 S S S S S S S TS S S S S TS13 S S S S TS S S S S TS TS S14 S S TS S TS TS S TS S S S15 TS S S TS S S S S S S16 S S TS S S S S S S17 S TS TS S TS S S S18 S S S S TS TS TS19 S S S S S S20 S TS S S S21 S S S S

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 142: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

22 S S S23 TS TS24 TS25

Keterangan :I0,0 B0,0 : Perlakuan ke-1I0,0 B0,5 : Perlakuan ke-2I0,0 B1,0 : Perlakuan ke-3I0,0 B1,5 : Perlakuan ke-4I0,0 B2,0 : Perlakuan ke-5I0,5 B0,0 : Perlakuan ke-6I0,5 B0,5 : Perlakuan ke-7I0,5 B1,0 : Perlakuan ke-8I0,5 B1,5 : Perlakuan ke-9I0,5 B2,0 : Perlakuan ke-10I1,0 B0,0 : Perlakuan ke-11I1,0 B0,5 : Perlakuan ke-12I1,0 B1,0 : Perlakuan ke-13I1,0 B1,5 : Perlakuan ke-14I1,0 B2,0 : Perlakuan ke-15

I1,5 B0,0 : Perlakuan ke-16I1,5 B0,5 : Perlakuan ke-17I1,5 B1,0 : Perlakuan ke-18I1,5 B1,5 : Perlakuan ke-19I1,5 B2,0 : Perlakuan ke-20I2,0 B0,0 : Perlakuan ke-21I2,0 B0,5 : Perlakuan ke-22I2,0 B1,0 : Perlakuan ke-23I2,0 B1,5 : Perlakuan ke-24I2,0 B2,0 : Perlakuan ke-25

- I(x) = Konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA (mg/L)- B(x) = Konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP (mg/L)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 143: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

Lampiran 9 Tabel signifikansi berat segar induksi kalus eksplan sirih hitam (Piper betle L.) berdasarkan uji Mann-

Whitney.

Perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 251 S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S2 TS S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S TS3 S S S S S TS S S S S S S S S S S S S S S S TS4 TS S S TS TS S S TS S S S S S TS S S S TS TS S TS5 S S TS TS S S TS S S S S S TS S S S TS TS S TS6 S S S S S S S S S TS TS S S S S S S S S7 S S TS S S TS TS TS S S S TS TS S S TS TS TS8 TS S S S S S S S S TS S S S TS TS TS TS9 S S TS S S S S S TS S S S TS TS S TS10 S S TS TS TS S S S TS TS S S TS TS S11 S S S S S S S S S S S S S S12 S S S S S TS S S S TS TS S TS13 TS TS S S S TS TS S S TS TS TS14 TS S S S TS TS S S TS TS S15 S S S S TS S S TS TS TS16 TS S S S S S S S S17 S S S S S S S S18 S S S TS TS TS TS19 TS S S TS TS S20 S S TS TS TS21 S S S S

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 144: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

22 TS S TS23 TS TS24 TS25

Keterangan :I0,0 B0,0 : Perlakuan ke-1I0,0 B0,5 : Perlakuan ke-2I0,0 B1,0 : Perlakuan ke-3I0,0 B1,5 : Perlakuan ke-4I0,0 B2,0 : Perlakuan ke-5I0,5 B0,0 : Perlakuan ke-6I0,5 B0,5 : Perlakuan ke-7I0,5 B1,0 : Perlakuan ke-8I0,5 B1,5 : Perlakuan ke-9I0,5 B2,0 : Perlakuan ke-10I1,0 B0,0 : Perlakuan ke-11I1,0 B0,5 : Perlakuan ke-12I1,0 B1,0 : Perlakuan ke-13I1,0 B1,5 : Perlakuan ke-14I1,0 B2,0 : Perlakuan ke-15

I1,5 B0,0 : Perlakuan ke-16I1,5 B0,5 : Perlakuan ke-17I1,5 B1,0 : Perlakuan ke-18I1,5 B1,5 : Perlakuan ke-19I1,5 B2,0 : Perlakuan ke-20I2,0 B0,0 : Perlakuan ke-21I2,0 B0,5 : Perlakuan ke-22I2,0 B1,0 : Perlakuan ke-23I2,0 B1,5 : Perlakuan ke-24I2,0 B2,0 : Perlakuan ke-25

- I(x) = Konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA (mg/L)- B(x) = Konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP (mg/L)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 145: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

Lampiran 10. Tabel signifikansi berat kering induksi kalus eksplan sirih hitam (Piper betle L.) berdasarkan uji Mann-Whitney.

Perlakuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 251 S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S S2 S TS TS S S TS TS S S S S S TS S S S S TS S S S S TS3 S S TS S S S S S S S S S TS TS S S S TS S S S S4 TS S S TS S S S S S S S S S S S S S S S S S5 S S TS TS S S S S S S S S S S S S S TS S TS6 S S S S S S S S S TS TS S S S TS S S S S7 S S TS S S S S S S S S S S S S S S S8 S S S S S S S S S S S S S S S S TS9 S S S S S TS S S S S S S S TS S TS10 S TS TS TS TS S S TS TS TS S TS TS TS TS11 S S S S S S S S S S S S S S12 S TS TS S S TS TS TS S TS TS TS TS13 TS S S S S TS S S S TS S S14 TS S S S TS S S S TS TS TS15 S S TS TS TS S TS TS TS TS16 TS S S S TS S S S S17 S S S TS S S S S18 TS TS S TS TS TS TS19 S S TS TS TS TS20 S TS TS TS TS21 S S S S

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 146: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

22 TS TS TS23 TS TS24 TS25

Keterangan :I0,0 B0,0 : Perlakuan ke-1I0,0 B0,5 : Perlakuan ke-2I0,0 B1,0 : Perlakuan ke-3I0,0 B1,5 : Perlakuan ke-4I0,0 B2,0 : Perlakuan ke-5I0,5 B0,0 : Perlakuan ke-6I0,5 B0,5 : Perlakuan ke-7I0,5 B1,0 : Perlakuan ke-8I0,5 B1,5 : Perlakuan ke-9I0,5 B2,0 : Perlakuan ke-10I1,0 B0,0 : Perlakuan ke-11I1,0 B0,5 : Perlakuan ke-12I1,0 B1,0 : Perlakuan ke-13I1,0 B1,5 : Perlakuan ke-14I1,0 B2,0 : Perlakuan ke-15

I1,5 B0,0 : Perlakuan ke-16I1,5 B0,5 : Perlakuan ke-17I1,5 B1,0 : Perlakuan ke-18I1,5 B1,5 : Perlakuan ke-19I1,5 B2,0 : Perlakuan ke-20I2,0 B0,0 : Perlakuan ke-21I2,0 B0,5 : Perlakuan ke-22I2,0 B1,0 : Perlakuan ke-23I2,0 B1,5 : Perlakuan ke-24I2,0 B2,0 : Perlakuan ke-25

- I(x) = Konsentrasi zat pengatur tumbuh IAA (mg/L)- B(x) = Konsentrasi zat pengatur tumbuh BAP (mg/L)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.

Page 147: INDUKSI KALUS EKSPLAN DAUN SIRIH HITAM (Piper betle L ...repository.unair.ac.id/52602/2/MPB 52 -16 Zur i.pdf · di bidang kultur jaringan dan aplikasinya dalam pemuliaan tanaman

Lampiran 11. Tabel Uji homogenitas varians.

General Linear ModelMultivariate Testsa

Effect Value F Hypothesis df Error df Sig.

Intercept Pillai's Trace .997 15374.908b 3.000 123.000 .000

Wilks' Lambda .003 15374.908b 3.000 123.000 .000

Hotelling's Trace 374.998 15374.908b 3.000 123.000 .000

Roy's Largest Root 374.998 15374.908b 3.000 123.000 .000

Perlakuan Pillai's Trace 2.305 17.270 72.000 375.000 .000

Wilks' Lambda .005 25.803 72.000 368.445 .000

Hotelling's Trace 25.664 43.368 72.000 365.000 .000

Roy's Largest Root 21.386 111.388c 24.000 125.000 .000

a. Design: Intercept + Perlakuan

b. Exact statistic

c. The statistic is an upper bound on F that yields a lower bound on the significance level.

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

F df1 df2 Sig.

Lama_Waktu 317.005 24 125 .000

Berat_Segar 8.129 24 125 .000

Berat_Kering 8.389 24 125 .000

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable

is equal across groups.

a. Design: Intercept + Perlakuan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI INDUKSI KALUS EKSPLAN ... NABILAH ISTIGHFARI Z.