27
MATERIAL SAFETY DATA SHEET MSDS atau Material Safety Data Sheet adalah sebuah dokumen yang berisi informasi penting tentang produk bahan kimia atau barang berbahaya. Dokumen tersebut berisi informasi tentang identitas bahan dan produsen bahan tersebut, bahaya yang ditimbulkan, kandungan atau komposisi bahannya, cara penanganan dan keselamatan, cara pengangkutan, sampai cara pembuangan limbahnya. A. Fungsi MSDS 1. Mengetahui potensi bahan kimia 2. Menerapkan teknologi pengendalian dalam melindungi pekerja 3. Mengembangkan rencana pengelolaan bahan kimia di tempat kerja 4. Merencanakan pelatihan pada pekerja yang langsung kontak dengan B3 B. I nformasi yang minimal ada pada MSDS 1. Produk dan Identitas Perusahaan Menerangkan identitas produk, serta perusahaan yang memproduksi produk. 2. Komposisi /Informasi kandungan bahan

industri kimia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nama industri kimia

Citation preview

Page 1: industri kimia

MATERIAL SAFETY DATA SHEET

MSDS atau Material Safety Data Sheet  adalah sebuah dokumen yang

berisi informasi penting tentang produk bahan kimia atau barang berbahaya.

Dokumen tersebut berisi informasi tentang identitas bahan dan produsen bahan

tersebut, bahaya yang ditimbulkan, kandungan atau komposisi bahannya, cara

penanganan dan keselamatan, cara pengangkutan, sampai cara pembuangan

limbahnya. 

A. Fungsi MSDS

1. Mengetahui potensi bahan kimia

2. Menerapkan teknologi pengendalian dalam melindungi pekerja

3. Mengembangkan rencana pengelolaan bahan kimia di tempat kerja

4. Merencanakan pelatihan pada pekerja yang langsung kontak dengan B3

B. Informasi yang minimal ada pada MSDS

1. Produk dan Identitas Perusahaan

Menerangkan identitas produk, serta perusahaan yang memproduksi

produk. 

2. Komposisi /Informasi kandungan bahan

Menjelaskan komposisi bahan yang bersangkutan, konsentrasi, campuran

dan sebagainya. 

3. Identifikasi Bahaya

a. Bahaya Kesehatan :

Menjelaskan berbagai cara bahan kimia bisa memapar tubuh

pengguna dengan beberapa cara misalnya penyerapan melalui kulit,

pernafasan dan lainnya. Informasi tentang gejala dan akibat terhadap

kesehatan apabila tubuh terjadi kontak dengan bahan tersebut seperti

kejadian setelah :

1) Efek terkena paparan yang berlebihan

Page 2: industri kimia

2) Kontak pada mata

3) Kontak pada kulit

4) Terhirup pada pernafasan

b. Bahaya kebakaran

Informasi ini menentukan bahan tersebut termasuk kategori

bahan mudah terbakar, dapat dibakar, tidak dapat dibakar atau

membakar bahan lain. Kemudahan zat untuk terbakar ditentukan oleh :

1) Titik nyala : suhu terendah dimana uap zat dapat dinyalakan.

2) Konsentrasi mudah terbakar : daerah konsentrasi uap gas yang

dapat dinyalakan. Konsentrasi uap zat terendah yang masih dapat

dibakar disebut LFL (low flammable limit) dan

konsentrasi        tertinggi yang masih dapat dinyalakan disebut

UFL (upper flammable limit). Sifat kemudahan membakar bahan

lain ditentukan oleh kekuatan oksidasinya.

3) Titik bakar : suhu dimana zat terbakar sendirinya.

c. Bahaya reaktivitas 

Sifat bahaya akibat ketidakstabilan atau kemudahan terurai,

bereaksi dengan zat lain atau terpolimerisasi yang bersifat eksotermik

(menghasilkan panas) sehingga eksplosif atau reaktivitasnya terhadap

gas lain sehingga menghasilkan gas beracun.

 

Gambar skala bahaya

Page 3: industri kimia

Keterangan:

a. Gambar yang berwarna biru menunjukkan skala bahaya kesehatan

( toksisitas)

b. Gambar yang berwarna merah menunjukkan skala bahaya kebakaran

c. Gambar yang berwarna kuning menunjukkan skala bahaya reaktivitas

d. Gambar yang berwarna putih menunjukkan skala bahaya khusus

lainnya

Sedangkan, tingkat skalanya dapat ditunjukkan sebagai berikut :

NilaiBahaya Terhadap

Kesehatan

Bahaya Kemudahan

TerbakarBahaya Reaktivitas

4

Bahan kimia yang

dengan sangat sedikit

paparan(exposure)

dapat menyebabkan

kematian atau sakit

parah.

Bahan kimia yang akan

teruapkan dengan cepat

atau sempurna pada

tekanan atmosfer dan

temperatur kamar atau

bahan kimia yang

segera terdispersi di

udara dan bahan kimia

tersebut akan terbakar

dengan cepat.

Bahan kimia yang secara

sendirian memiliki

kemungkinan meledak

atau terdekomposisi dan

menimbulkan ledakan

atau bereaksi pada

tekanan dan

temperatur normal.

3 Bahan kimia yang

dengan sangat sedikit

paparan (exposure)

dapat menyebabkan

kematian atau sakit

parah.

Bahan kimia berupa

cairan atau padatan

yang dapat menyala

pada semua temperatur

kamar.

Bahan kimia yang secara

sendirian memiliki

kemungkinan meledak

atau terdekomposisi dan

menimbulkan ledakan

atau bereaksi tetapi

membutuhkan bahan

inisiator atau harus

dipanaskan pada kondisi

Page 4: industri kimia

tertentu sebelum inisiasi

atau bahan yang

bereaksi dengan air dan

menimbulkan ledakan.

2

Bahan kimia yang

dengan paparan cukup

intens atau

berkelanjutan dapat

menyebabkan

kemungkinan sakit

parah atau penyakit

menahun.

Bahan kimia yang harus

dipanaskan atau

dikondisikan pada

temperatur tinggi

tertentu sehingga dapat

menyala.

Bahan kimia yang

segera menunjukkan

perubahan kimia drastis

akibat kenaikan

temperatur atau tekanan

atau reaksi secara cepat

dengan air dan mungkin

membentuk campuran

bahan peledak dengan

air.

1

Bahan kimia yang

dengan terjadinya

paparan dapat

menyebabkan iritasi

atau sakit.

Bahan kimia yang harus

dipanaskan terlebih

dahulu sebelum nyala

dapat terjadi.

Bahan kimia yang secara

sendirian stabil tetapi

dapat menjadi tidak

stabil akibat kenaikan

temperatur atau tekanan.

0

Bahan kimia yang

akibat paparan

termasuk dalam

kondisi terbakar tidak

mengakibatkan sakit

atau bahaya kesehatan.

Bahan kimia yang tidak

dapat terbakar.

Bahan kimia yang secara

sendirian stabil kecuali

pada kondisi nyala api

dan bahan tidak reaktif

dengan air.

Page 5: industri kimia

      

4. Tindakan Pertolongan Pertama

Menjelaskan tentang langkah pertolongan pertama jika terpapar atau

keracunan bahan kimia. 

5. Penanganan Penanggulangan Kebakaran

Tindakan Penanggulangan jika terjadi kebakaran yang disebabkan oleh

bahan. 

6. Penanggulangan kondisi darurat Tumpahan dan Kebocoran

Menjelaskan langkah- langkah yang dilakukan jika bahan tumpah dari

tempat penyimpanan.

7. Penanganan dan Penyimpanan

Tata cara penyimpanan, serta penanganan bahan.

8. Pengendalian Pemaparan / Perlindungan Diri

Proteksi diri atau, penggunaan APD yang diperlukan jika akan menangani

bahan meliputi :

a. Perlindungan pernafasan

b. Ventilasi

c. Sarung tangan pelindung

d. Pelindung mata

e. Peralatan pelindung lainnya

f. Pengawasan perlindungan

9. Spesifikasi Fisika dan Kimiawi

Bab ini menjelaskan informasi secara fisika dan kimia, pengaruhnya

terhadap kondisi sekitarnya dan menunjukkan batas atau saat material

tersebut bisa berubah bentuk (mencair, menyublim atau membeku)

Penjelasan sifat-sifat fisikan dan kimia antara lain : titik didih, massa jenis,

tekanan uap, kerapatan uap, titik beku atau titik cair, kerapatan cairan, pH,

kelarutan, penampakan fisik dan bau, dan sebagainya.

Page 6: industri kimia

10. Stabilitas dan Reaktivitas

Mencantumkan sifat stabilitas dan reaktivitas. Berisi tentang kondisi yang

harus dihindari, reaksi bahan apabila tercampur dengan bahan lain seperti

air, minyak, udara, produk dekomposisi yang berbahaya, produk

polimerisasi yang berbahaya atau bahan kimia lain. Selain itu bab ini

menjelaskan situasi dan kondisi yang harus dihindari untuk mencegah

resiko reaksi bahan tersebut.

11. Data Toksikologi

Bab ini menjelaskan sifat racun terhadap tubuh berdasarkan analisis

kimiawi medis. Sifat-sifat racun yang mungkin pada tubuh berdasarkan

hasil pengujian secara medis dan maupun hasil laporan yang pernah

diterima. Keterangan sifat racun seperti: efek lokal, pemaparan akut, dan

kronik, termasuk efek karsinogen, teratogen, reproduksi, mutagen, dan

interaksi bahan dengan obat, alcohol.

12. Informasi Ekologi Lingkungan

Menjelaskan bahaya terhadap lingkungan, dampak lingkungan, degradasi,

dan bioakumulasi dan bagaimana menangani limbah atau buangan bahan

baik berupa padat, cair maupun gas. Termasuk di dalamnya cara

penanganan.

C. Implementasi MSDS berdasarkan GHS

1. Identitas Bahan dan Perusahaan

Berisikan informasi mengenai nama bahan kimia / nama lain dari bahan.

Juga berisi nama perusahaan / supplier pembuat / penyalur bahan kimia

terkait, alamat perusahaan lengkap, nomor telepon beserta nomor telepon

darurat / emergensi yang dapat dihubungi pada saat terjadi kecelakaan

menyangkut bahan kimia terkait.

2. Identifikasi Bahaya

Page 7: industri kimia

GHS menempatkan 2 bagian informasi yaitu mengenai bahaya dari bahan

kimia dan menempatkan informasi komposisi bahan. Format MSDS GHS

menempatkan informasi identifikasi bahaya terlebih dahulu dibandingkan

informasi komposisi bahan. Implementasi GHS juga akan memandatkan

penggunaan simbol / piktogram sesuai standar GHS, artinya Indonesia

juga akan menggunakan dan memiliki standar dalam hal simbol bahaya.

Adapun simbol yang digunakan di Indonesia umumnya mengadopsi dari

beberapa standar seperti EU. Berikut contoh simbol yang umum

digunakan saat ini:

 

 

Penjelasan klasifikasi dari masing-masing simbol bahaya GHS adalah sbb:

 

Kelas Simbol Keterangan

1 Eksplosif

Page 8: industri kimia

4 Gas Pengoksidasi

5 Gas Bertekanan

6 Cairan Mudah Menyala

7 Padatan Mudah Menyala

8 Bahan Yang Dapat Bereaksi Sendiri

10 Padatan Piroporik

11Bahan Yang Dapat Menumbulkan Panas

Sendiri

Page 9: industri kimia

12Bahan Yang Apabila Kontak Dengan Air

Menyebabkan Gas Mudah Menyala

13 Cairan Pengoksidasi

14 Padatan Pengoksidasi

15 Peroksida Organik

16 Korosif Terhadap Logam

17 Toksisitas Akut

18 Korosifitas / Iritabilitas Pada Kulit

19 Kerusakan Parah / Iritasi Pada Mata

Page 10: industri kimia

20 Sensitasi Saluran Pernafasan / Kulit

21 Mutagenitas Sel Induk

22 Karsinogenitas

23 Toksisitas Terhadap Reproduksi

24Toksisitas Sistemik Pada Organ Target

Spesifik Karena Paparan Tunggal

25Toksisitas Sistemik Pada Organ Target

Spesifik Karena Paparan Berulang

26 Bahaya Aspirasi

Page 11: industri kimia

27Bahaya Terhadap Lingkungan Akuatik /

Perairan

3. Komposisi Bahan

Komposisi dari bahan kimia menyertakan nama, CAS number,

sinonim, impurities dan konsentrasi bahan dalam campuran, zat aditif

penyetabil bahan kimia beserta identifikasi unik lainnya harus dimasukkan

dan ditempatkan pada sections 3 dari GHS MSDS.

4. Tindakan P3K

Penjelasan mengenai tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

(P3K) harus dimasukkan di sections ini, hal ini termasuk efek / gejala apa

yang biasanya terjadi pada saat terjadi kecelakaan, apakah gejalanya akut

atau tertunda.

5. Tindakan Penanggulangan Kebakaran

Kebakaran menyangkut bahan kimia sangat selektif dan memerlukan

tindakan khusus dalam penanganannya. Dalam sections 5 dimasukkan

informasi mengenai jenis media pemadam yang cocok

untuk memadamkan kebakaran, bahaya spesifik apa yang

ditimbulkan  oleh terbakarnya bahan kimia tersebut, dan alat pelindung

diri apa yang harus dikenakan oleh petugas pemadam dan peringatan

mengenai bahaya yang mungkin terjadi kemudian.

6. Tindakan Mengatasi Kebocoran dan Tumpahan

Informasi mengenai peringatan bagi individu beserta alat pelindung diri

dan prosedur tanggap darurat terkait dengan terjadinya tumpahan dan

kebocoran bahan kimia ditempatkan pada sections 6. Metode dan bahan

yang digunakan untuk menampung serta membersihkan tumpahan dan

kebocoran harus dijelaskan pada sections ini. Jarak evakuasi jika terjadi

kebocoran juga dimasukkan kedalam sections ini.

7. Penyimpanan dan Penanganan Bahan

Page 12: industri kimia

Berisikan mengenai informasi penanganan dan penyimpanan yang aman

dan sesuai dengan petunjuk peraturan. Informasi mengenai kondisi yang

aman dalam hal penyimpanan beserta petunjuk kompatabilitas atau

ketidaksesuaian dari bahan kimia yang ditempatkan harus dimasukkan

dalam sections ini. Petunjuk inkompatabailitas bisa mengacu kepada

Tabel Chemical Reactivity Sheet.

8. Pengendalian Pemaparan dan Alat Pelindung Diri

Pemaparan bahan kimia terhadap manusia dan lingkungan memerlukan

pengendalian khusus dalam hal ini parameter apa saja yang harus

dikendalikan harus dimasukkan kedalam sections 8 dari

MSDS. Pengendalian engineering yang cocok untuk meminimalisasi

pemaparan juga harus disertakan. Tindakan perlindungan terhadap

individu juga harus dimasukkan yang antara lain berisikan petunjuk Alat

Pelindung Diri yang sesuai dan yang paling cocok digunakan untuk

mengontrol dan meminimalisasi resiko terhadap bahaya pemaparan.

9. Sifat Fisika dan Kimia

Informasi mengenai sifat fisika dan kimiawi dari bahan kimia sangat

esensial sifatnya dan dibutuhkan untuk mengontrol penanganan dan

penyimpanan bahan kimia terkait. Sections 9 menempatkan

informasi tersebut yang antara lain berisikan:

a. Penampakan

b. Bau

c. Titik Leleh / Beku

d. pH

e. Titik Nyala

f. Laju Penguapan

g. Flamabilitas (padatan, gas)

h. Batas bawah / atas dari flamabilitas atau ledakan

i. Tekanan Uap

j. Densitas Relatif

k. Viskositas

Page 13: industri kimia

10. Stabilitas dan Reaktifitas Bahan

Pada sections ini, MSDS harus berisikan informasi mengenai reaktifitas

dan stabilitas dari bahan. Hal ini termasuk kemungkinan terjadinya reaksi

berbahaya yang tidak diinginkan beserta kondisi yang harus dihindari

untuk mencegah terjadinya hal tersebut. Petunjuk mengenai bahan apa saja

yang tidak cocok / inkompatibel untuk ditempatkan secara bersamaan

dengan bahan tersebut harus dijelaskan dan dimasukkan dalam

sections ini. Bahaya dekomposisi dari produk / bahan juga harus

dimasukkan sebagai sumber informasi esensial tambahan.

11. Informasi Toksikologi

Menyediakan semua data menegenai bahaya kesehatan yang tercakup oleh

GHS termasuk dalam hal ini antara lain:

a. Rute Kontak Masuk yang mungkin terjadi

b. Gejala menyangkut bahaya fisika, kimiawi dan karakteristik racun.

c. Efek kronis, efek tertunda dan efek yang langsung terjadi dari

pemaparan jangka pendek atau panjang.

d. Nilai toksisitas (LD, LC), Iritasi, dll

e. Dan data-data informasi lain yang mendukung

Jika data untuk bahaya dimaksud tsb tidak terdapat, sebaiknya dituliskan

di SDS dengan pernyataan bahwa data yang dimaksud tidak terdapat.

12. Informasi Ekologi

Berisikan informasi dan data-data terkait dengan Ekologi / Lingkungan

Hidup seperti Toksisitas, degradabilitas dan persistance, potensi

bioakumulasi, pergerakan di dalam tanah, dan informasi efek

samping lainnya.

13. Pembuangan Limbah

Limbah dari produk bahan kimia harus diolah secara baik dan

benar. Sections 13 dari MSDS GHS mewajibkan tersedianya informasi

yang cukup mengenai metoda pengolahan limbah beserta tata caranya.

14. Informasi Untuk Pengangkutan Bahan

Page 14: industri kimia

Berisikan UN Number, Nama pengiriman bahan yang sesuai peraturan

UN, Kelas Bahaya Transportasi beserta Label dan Simbol yang

diperlukan, Grup Kemasan, Bahaya Lingkungan Hidup,

Petunjuk peringatan khusus bagi pengguna.

15. Informasi Perundang-undangan

Sections ini antara lain berisikan peraturan perundangan yang terkait yang

tidak disediakan pada sections lain dari MSDS. Peraturan Keselamatan

dan Kesehatan Kerja beserta Lingkungan Hidup spesifik untuk bahan

kimia yang masih dipertanyakan.

16. Informasi Lain Yang Diperlukan

Berisikan anatara lain:

a. Tanggal pembuatan MSDS

b. Indikasi perubahan yang dilakukan dari MSDS sebelumnya

c. Legenda atau Akronim / Singkatan yang digunakan di dalam MSDS

d. Referensi literatur dan sumber yang diambil untuk membuat MSDS

D. Contoh MSDS

Page 15: industri kimia
Page 16: industri kimia
Page 17: industri kimia
Page 18: industri kimia
Page 19: industri kimia
Page 20: industri kimia
Page 21: industri kimia