25
INFARK MIOKARD AKUT OLEH ERNY Y. WADU & FITRI A. LAK APU REG. A TINGKAT 2

INFARK MIOKARD AKut

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: INFARK MIOKARD AKut

INFARK MIOKARD AKUT

OLEH

ERNY Y. WADU

&

FITRI A. LAK APU

REG. A TINGKAT 2

Page 2: INFARK MIOKARD AKut

PENGERTIANPENGERTIAN

IMA terjadi apabila terdapat nekrosis miokard IMA terjadi apabila terdapat nekrosis miokard sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara kebutuhan o2 miokardium dan suplai darah kebutuhan o2 miokardium dan suplai darah arterial (Michael Eliastam, dkk ; 1998).arterial (Michael Eliastam, dkk ; 1998).

Infark miokard adalah ketidakseimbangan antara Infark miokard adalah ketidakseimbangan antara pemasukan dan kebutuhan oksigen pada pemasukan dan kebutuhan oksigen pada miokard, yang disebabkan oleh karena miokard, yang disebabkan oleh karena menyempitnya pembuluh darah koroner atau menyempitnya pembuluh darah koroner atau bertambahnya kebutuhan oksigen oleh miokard bertambahnya kebutuhan oksigen oleh miokard sehingga terjadi iskemik sampai pada nekrosis sehingga terjadi iskemik sampai pada nekrosis miokard (Tabrani Rab, 1998).miokard (Tabrani Rab, 1998).

Page 3: INFARK MIOKARD AKut

• Infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang (Smeltzer & Bare, 2001).

Page 4: INFARK MIOKARD AKut

etiologi

Menurut Tabrani Rab, faktor yang menyebabkan IMA yaitu:

Usia

Jenis kelamin

Hipertensi

Perokok

Meningginya kolesterol darah

Diabetes mellitus

Kegemukan

Kontrasepsi oral

Page 5: INFARK MIOKARD AKut

Tanda dan Gejala

Rasa nyeriMual dan muntahDispnea, takikardi dan peningkatan frekuensi pernapasanKeletihanRasa cemas, gelisah dan kadang marahPanas, demamOliguri

Page 6: INFARK MIOKARD AKut

PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI

Infark miokard akut sering terjadi pada orang yang memiliki Infark miokard akut sering terjadi pada orang yang memiliki satu atau lebih faktor resiko seperti : obesitas, merokok, satu atau lebih faktor resiko seperti : obesitas, merokok, hipertensi dan lain-lain. Faktor-faktor ini disertai dengan hipertensi dan lain-lain. Faktor-faktor ini disertai dengan proses kimiawi terbentuknya lipoprotein di tunika intima yang proses kimiawi terbentuknya lipoprotein di tunika intima yang dapat menyebabkan interaksi fibrin dan patelet sehingga dapat menyebabkan interaksi fibrin dan patelet sehingga menimbulkan cedera endotel pembuluh darah korner.Interaksi menimbulkan cedera endotel pembuluh darah korner.Interaksi tersebut menyebabkan invasi dan akumulasi lipid yang akan tersebut menyebabkan invasi dan akumulasi lipid yang akan membentuk plak fibrosa. Timbunan plak menimbulkan lesi membentuk plak fibrosa. Timbunan plak menimbulkan lesi komplikata yang dapat menimbulkan tekanan pada pembuluh komplikata yang dapat menimbulkan tekanan pada pembuluh darah dan apabila ruptur dapat terjadi thrombus. darah dan apabila ruptur dapat terjadi thrombus.

Thrombus yang menyumbat pembuluh darah menyebabkan Thrombus yang menyumbat pembuluh darah menyebabkan aliran darah berkurang, sehingga suplay O2 yang diangkut aliran darah berkurang, sehingga suplay O2 yang diangkut dara ke jaringan miokardium berkurang yang anaerob yang dara ke jaringan miokardium berkurang yang anaerob yang berakibat penumpukan asam laktat. Asam laktat yang berakibat penumpukan asam laktat. Asam laktat yang meningkat menyebabkan nyeri dan perubahan pH meningkat menyebabkan nyeri dan perubahan pH endokardium yang menyebabkan perubahan elektrofisiologi endokardium yang menyebabkan perubahan elektrofisiologi endokardium, yang pada akhirnya menyebabkan perubahan endokardium, yang pada akhirnya menyebabkan perubahan sistem konduksi jantung sehingga jantung mengalami sistem konduksi jantung sehingga jantung mengalami disritmia.Iskemik yang berlangsung lebih dari 30 menit disritmia.Iskemik yang berlangsung lebih dari 30 menit menyebabkan kerusakan otot jantung yang ireversibel dan menyebabkan kerusakan otot jantung yang ireversibel dan kematian otot jantung (infark). kematian otot jantung (infark).

Page 7: INFARK MIOKARD AKut

Miokardium yang mengalami kerusakan otot jantung atau Miokardium yang mengalami kerusakan otot jantung atau nekrosis tidak lagi dapat memenuhi fungsi kontraksi dan nekrosis tidak lagi dapat memenuhi fungsi kontraksi dan menyebabkan keluarnya enzim dari intrasel ke pembuluh darah menyebabkan keluarnya enzim dari intrasel ke pembuluh darah yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan laboratorium. Otot yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan laboratorium. Otot jantung yang infark mengalami perubahan selama jantung yang infark mengalami perubahan selama penyembuhan. Mula-mula otot jantung yang mengalami infark penyembuhan. Mula-mula otot jantung yang mengalami infark tampak memar dan siarotik karena darah di daerah sel tersebut tampak memar dan siarotik karena darah di daerah sel tersebut berhenti. Dalam jangka waktu 2 4 jam timbul oedem sel-sel dan berhenti. Dalam jangka waktu 2 4 jam timbul oedem sel-sel dan terjadi respon peradangan yang disertai infiltrasi leukosit. terjadi respon peradangan yang disertai infiltrasi leukosit.

Infark miokardium akan menyebabkan fungsi vertrikel Infark miokardium akan menyebabkan fungsi vertrikel terganggu karena otot kehilangan daya kontraksi. Sedang otot terganggu karena otot kehilangan daya kontraksi. Sedang otot yang iskemik disekitarnya juga mengalami gangguan dalam yang iskemik disekitarnya juga mengalami gangguan dalam daya kontraksi secara fungsional infark miokardium akan daya kontraksi secara fungsional infark miokardium akan mengakibatkan perubahan-perubahan pada daya kontraksi, mengakibatkan perubahan-perubahan pada daya kontraksi, gerakan dinding abnormal, penurunan stroke volume, gerakan dinding abnormal, penurunan stroke volume, pengurangan ejeksi peningkatan volume akhir sistolik dan pengurangan ejeksi peningkatan volume akhir sistolik dan penurunan volume akhir diastolik vertrikel.penurunan volume akhir diastolik vertrikel.

Keadaan tersebut diatas menyebabkan kegagalan jantung Keadaan tersebut diatas menyebabkan kegagalan jantung dalam memompa darah (jatuh dalam dekompensasi kordis) dan dalam memompa darah (jatuh dalam dekompensasi kordis) dan efek jantung ke belakang adalah terjadinya akumulasi cairan efek jantung ke belakang adalah terjadinya akumulasi cairan yang menyebabkan terjadinya oedem paru-paru dengan yang menyebabkan terjadinya oedem paru-paru dengan manifestasi sesak nafas. Sedangkan efek ke depan terjadinya manifestasi sesak nafas. Sedangkan efek ke depan terjadinya penurunan COP sehingga suplai darah dan oksigen sistemik penurunan COP sehingga suplai darah dan oksigen sistemik tidak adekuat sehingga menyebabkan kelelahan.tidak adekuat sehingga menyebabkan kelelahan.

Page 8: INFARK MIOKARD AKut

PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANG

EKGEKG Enzim dan Isoenzim SerumEnzim dan Isoenzim Serum EkokardiogramEkokardiogram Foto thoraksFoto thoraks Percutaneus Coronary Percutaneus Coronary

Angiografi (PCA)Angiografi (PCA) Tes treadmillTes treadmill

Page 9: INFARK MIOKARD AKut

PENATALAKSANAAN

1. Farmakologia

2. Pemberian sediaan O2 sesuai dengan

kebutuhan / kondisi

3. Bed rest bertahap sesuai dengan kondisi

4. Tindakan / intervensi pembedahan

Page 10: INFARK MIOKARD AKut

KONSEP DASAR KEPERAWATAN KONSEP DASAR KEPERAWATAN GADARGADAR

PENGKAJIAN PRIMERPENGKAJIAN PRIMER

1.1. BreathingBreathing Dispnea saat aktifitas maupun saat istirahat.Dispnea saat aktifitas maupun saat istirahat. Dispnea nocturnal.Dispnea nocturnal. Batuk dengan atau tanpa produksi sputum.Batuk dengan atau tanpa produksi sputum. Riwayat merokok, penyakit pernapasan kronis.Riwayat merokok, penyakit pernapasan kronis. Peningkatan frekuensi pernapasan.Peningkatan frekuensi pernapasan. Nafas sesak / kuat.Nafas sesak / kuat. Pucat / sianosis.Pucat / sianosis. Bunyi napas (bersih, krekles, mengi), sputumBunyi napas (bersih, krekles, mengi), sputum Penggunaan otot bantu napasPenggunaan otot bantu napas

Page 11: INFARK MIOKARD AKut

2. Sirkulasi2. Sirkulasi

Riwayat IMA sebelumnya, penyakit arteri koroner, Riwayat IMA sebelumnya, penyakit arteri koroner, masalah tekanan darah, diabetes mellitus.masalah tekanan darah, diabetes mellitus.

Tekanan darah : dapat noemal / naik / turun. Tekanan darah : dapat noemal / naik / turun. Perubahan Perubahan postural dicatat dari tidur sampai duduk atau berdiri.postural dicatat dari tidur sampai duduk atau berdiri.

Nadi : dapat normal, penuh atau tidak kuat atau lemah / Nadi : dapat normal, penuh atau tidak kuat atau lemah / kuat kualitasnya dengan pengisian kapiler lambat, tidak kuat kualitasnya dengan pengisian kapiler lambat, tidak teratur (disritmia).teratur (disritmia).

Bunyi jantung : bunyi jantung S3 atau S4 mungkin Bunyi jantung : bunyi jantung S3 atau S4 mungkin menunjukkan gagal jantung atau penurunan kontraktilitas menunjukkan gagal jantung atau penurunan kontraktilitas atau komplain ventrikel.atau komplain ventrikel.

Murmur : bila ada menunjukkan gagal katup atau Murmur : bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot jantung.disfungsi otot jantung.

Friksi : dicurigai perikarditis.Friksi : dicurigai perikarditis. Edema : distensi vena juguler, edema dependent, perifer, Edema : distensi vena juguler, edema dependent, perifer,

edema umum, krekles mungkin ada dengan gagal edema umum, krekles mungkin ada dengan gagal jantung atau ventrikel.jantung atau ventrikel.

Warna : pucat atau sianosis pada membrane mukosa atau Warna : pucat atau sianosis pada membrane mukosa atau bibir.bibir.

Page 12: INFARK MIOKARD AKut

PENGKAJIAN SEKUNDER

1. Nyeri

Nyeri dada yang timbulnya mendadak (dapat atau tidak berhubungan dengan aktifitas), tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin.

Lokasi : tipikal pada dada anterior, substernal, prekordial, dapat menyebar ke tangan, rahang, wajah. Tidak tertentu lokasinya seperti epigastrium, siku, rahanga, abdomen, punggung, leher.

Kualitas : crushing, menyempit, berat, menetap, tertekan.

Intensitas : biasanya 10 (pada skala 1 - 10), mungkin pengalaman nyeri paling buruk yang pernah dialami.

Page 13: INFARK MIOKARD AKut

2. Aktifitas2. Aktifitas KelemahanKelemahan KelelahanKelelahan Tidak dapat tidurTidak dapat tidur Pola hidup menetapPola hidup menetap Jadwal olahraga tidak teraturJadwal olahraga tidak teratur

3. Integritas Ego3. Integritas Ego Gejala : menyangkal gejala penting atau adanya kondisi takut mati, Gejala : menyangkal gejala penting atau adanya kondisi takut mati,

perasaan ajal sudah dekat, marah pada penyakit atau perawatan, perasaan ajal sudah dekat, marah pada penyakit atau perawatan, khawatir tentang keuangan, kerja, keuarga.khawatir tentang keuangan, kerja, keuarga.

Tanda : menoleh, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah, Tanda : menoleh, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah, marah, perilaku menyerang, fokus pada diri sendirimarah, perilaku menyerang, fokus pada diri sendiri

4. Eliminasi4. Eliminasi

Normal, bunyi usus menurun Normal, bunyi usus menurun

5. Hygiene5. Hygiene

Gejala atau tanda : kesulitan melakukan tugas perawatan.Gejala atau tanda : kesulitan melakukan tugas perawatan.

Page 14: INFARK MIOKARD AKut

5. Makanan5. Makanan

Mual, anoreksia, bersendawa, nyeri ulu hati atau rasa terbakar, Mual, anoreksia, bersendawa, nyeri ulu hati atau rasa terbakar, penurunan penurunan

turgor kulit, kulit kering, berkeringat, muntah, perubahan berat badan.turgor kulit, kulit kering, berkeringat, muntah, perubahan berat badan.

6. Neurosensori6. Neurosensori

Pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk atau istirahat), Pusing, berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk atau istirahat),

perubahan mental, kelemahan.perubahan mental, kelemahan.

7. Interaksi sosial7. Interaksi sosial

Stress, Stress, kesulitan koping dengan stressor yang ada, misal: penyakit, kesulitan koping dengan stressor yang ada, misal: penyakit, perawatan di RS ; perawatan di RS ; kesulitan istirahat dengan tenang, kesulitan istirahat dengan tenang, respon terlalu emosi respon terlalu emosi (marah terus – menerus, takut), (marah terus – menerus, takut), menarik dirimenarik diri

Page 15: INFARK MIOKARD AKut

DIAGNOSA KEPERAWATANDIAGNOSA KEPERAWATAN

DIAGNOSA PRIMERDIAGNOSA PRIMER

Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri ditandai dengan : nyeri dada terhadap sumbatan arteri ditandai dengan : nyeri dada dengan / tanpa penyebaran, wajah meringis, gelisah, dengan / tanpa penyebaran, wajah meringis, gelisah, delirium, perubahan nadi, tekanan darah.delirium, perubahan nadi, tekanan darah.

Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan iskemik, Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan iskemik, kerusakan otot jantung, penyempitan / penyumbatan kerusakan otot jantung, penyempitan / penyumbatan pembuluh darah arteri koronaria pembuluh darah arteri koronaria

Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan faktor-faktor listrik, penurunan karakteristik perubahan faktor-faktor listrik, penurunan karakteristik miokard.miokard.

Resiko kelebihan volume cairan ekstravaskuler berhubungan Resiko kelebihan volume cairan ekstravaskuler berhubungan dengan penurunan perfusi ginjal, peningkatan natrium / dengan penurunan perfusi ginjal, peningkatan natrium / retensi air, peningkatan tekanan hidrostatik, penurunan retensi air, peningkatan tekanan hidrostatik, penurunan protein plasma.protein plasma.

Page 16: INFARK MIOKARD AKut

DIAGNOSA SEKUNDER

• Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen miokard dan kebutuhan, adanya iskemik/ nekrosis jaringan miokard

• Cemas berhubungan dengan ancaman / perubahan kesehatan, status sosio ekonomi, ancaman kematian.

• Kurang pengetahuan tentang kondisi berhubungan dengan kurang informasi tentang fungsi jantung / implikasi penyakit jantung dan status kesehatan yang akan datang , kebutuhan perubahan pola hidup

Page 17: INFARK MIOKARD AKut

INTERVENSI,,,,,

INTERVENSI PRIMER

Diagnosa I

Tujuan : Nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan perawatan selama di rumah sakit.

• Pantau / catat karakteristik nyeri, catat laporan verbal, petunjuk nonverbal, dan respon hemodinamik.

• Ambil gambaran lengkap terhadap nyeri dari pasien (lokasi, intensitas, lamanya, kualitas dan penyebaran).

• Berikan lingkungan yang tenang, aktifitas perlahan dan nyaman. • Bantu melakukan teknik relaksasi. • Periksa tanda vital.

• Berikan oksigen tambahan sesuai dengan indikasi. • Berikan obat sesuai dengan indikasi

Page 18: INFARK MIOKARD AKut

Diagnosa IIDiagnosa II

Tujuan : Gangguan perfusi jaringan berkurang / tidak meluas Tujuan : Gangguan perfusi jaringan berkurang / tidak meluas selama dilakukan tindakan perawatan di rumah sakit.selama dilakukan tindakan perawatan di rumah sakit.

Selidiki perubahan tiba – tiba atau gangguan mental Selidiki perubahan tiba – tiba atau gangguan mental

kontinu contoh cemas, bingung, letargi, pingsan. kontinu contoh cemas, bingung, letargi, pingsan.

Lihat pucat, sianosis, belang, kulit dingin / lembab. Catat Lihat pucat, sianosis, belang, kulit dingin / lembab. Catat

kekuatan nadi perifer. kekuatan nadi perifer.

Pantau pernapasan, catat kerja pernapasan. Pantau pernapasan, catat kerja pernapasan.

Kaji fungsi gastrointestinal, catat anoreksia, mual / muntah, Kaji fungsi gastrointestinal, catat anoreksia, mual / muntah,

penurunan / tidak ada bising usus, distensi abdomen, penurunan / tidak ada bising usus, distensi abdomen,

konstipasi. konstipasi.

Pantau data laboratorium, contoh GDA, BUN, kreatinin, Pantau data laboratorium, contoh GDA, BUN, kreatinin,

elektrolit. elektrolit.

Beri obat sesuai indikasiBeri obat sesuai indikasi

Page 19: INFARK MIOKARD AKut

Diagnosa IIIDiagnosa III

Tujuan : Curah jantung membaik /stabil setelah dilakukan tindakan Tujuan : Curah jantung membaik /stabil setelah dilakukan tindakan keperawatan selama di rumah sakit.keperawatan selama di rumah sakit.

• Auskultasi tekanan darah. Bandingkan kedua tangan dan ukur Auskultasi tekanan darah. Bandingkan kedua tangan dan ukur

dengan tidur, duduk, dan berdiri bila bisadengan tidur, duduk, dan berdiri bila bisa..• Evaluasi kualitas dan kesamaan nadi sesuai indikasiEvaluasi kualitas dan kesamaan nadi sesuai indikasi..• Catat terjadinya S3, S4.Catat terjadinya S3, S4.

• Adanya murmur / gesekan. Adanya murmur / gesekan.

• Auskultasi bunyi napas.Auskultasi bunyi napas.

• Pantau frekuensi jantung dan irama.Pantau frekuensi jantung dan irama.

• Catat respon terhadap aktifitas dan peningkatan istirahat Catat respon terhadap aktifitas dan peningkatan istirahat dengan tepat.dengan tepat.

• Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.

• Berikan obat antidisritmia sesuai indikasi. Berikan obat Berikan obat antidisritmia sesuai indikasi. Berikan obat antidisritmia sesuai indikasi.antidisritmia sesuai indikasi.

Page 20: INFARK MIOKARD AKut

DIAGNOSA IVDIAGNOSA IV

Tujuan : Keseimbangan volume cairan dapat dipertahankan selama Tujuan : Keseimbangan volume cairan dapat dipertahankan selama

dalam perawatandalam perawatan..

Auskultasi bunyi napas untuk adanya krekels. Auskultasi bunyi napas untuk adanya krekels. Catat JVP, adanya edema dependen. Catat JVP, adanya edema dependen. Ukur masukan / haluaran, catat penurunan pengeluaran, sifat Ukur masukan / haluaran, catat penurunan pengeluaran, sifat

konsentrasi. konsentrasi. Timbang berat badan setiap hari. Timbang berat badan setiap hari. Pertahankan pemasukan total cairan 2000 ml/24 jam dalam Pertahankan pemasukan total cairan 2000 ml/24 jam dalam

toleransi kardiovaskular. toleransi kardiovaskular. Berikan diet natrium rendah / minuman. Berikan diet natrium rendah / minuman. Berikan diuretik, contoh furosemid (Lazix), hidralazin Berikan diuretik, contoh furosemid (Lazix), hidralazin

(Apresoline), spironolakton dengan hidronolakton (Aldactone). (Apresoline), spironolakton dengan hidronolakton (Aldactone).

Pantau kalium sesuai indikasiPantau kalium sesuai indikasi..

Page 21: INFARK MIOKARD AKut

INTERVENSI SEKUNDER

Diagnosa I

Tujuan : Terjadi peningkatan toleransi pada klien setelah dilaksanakan tindakan perawatan selama di rumah sakit.

Catat frekuensi jantung, irama, dan perubahan TD sebelum, selama dan esudah aktifitas sesuai indikasi.

Tingkatkan istirahat. Batasi aktifitas. Batasi pengunjung dan / atau kunjungan pasien. Rujuk ke program rehabilitasi jantung.

Page 22: INFARK MIOKARD AKut

DIAGNOSA IIDIAGNOSA II

Tujuan : Cemas hilang / berkurang selama dalam Tujuan : Cemas hilang / berkurang selama dalam perawatan.perawatan.

Kaji tanda verbal / nonverbal kecemasan dan Kaji tanda verbal / nonverbal kecemasan dan tinggal dengan pasien. Lakukan tindakan bila tinggal dengan pasien. Lakukan tindakan bila pasien menunjukkan perilaku merusak. pasien menunjukkan perilaku merusak.

Orientasikan pasien/orang terdekat terhadap Orientasikan pasien/orang terdekat terhadap prosedur rutin dan aktifitas yang diharapkan. prosedur rutin dan aktifitas yang diharapkan. Tingkat partisipasi bila mungkin. Tingkat partisipasi bila mungkin.

Dorong pasien/orang terdekat untuk Dorong pasien/orang terdekat untuk mengkomunikasikan dengan seseorang, berbagi mengkomunikasikan dengan seseorang, berbagi pertanyaan dan masalah. pertanyaan dan masalah.

Berikan privasi untuk pasien dan orang Berikan privasi untuk pasien dan orang terdekat. terdekat.

Berikan anticemas/ hipnotik sesuai indikasi, Berikan anticemas/ hipnotik sesuai indikasi, contoh diazepam (Valium), flurazepam contoh diazepam (Valium), flurazepam (Dalmane), lorazepam (Ativan). (Dalmane), lorazepam (Ativan).

Page 23: INFARK MIOKARD AKut

DIAGNOSA IIIDIAGNOSA III

Tujuan : Pengetahuan klien tentang kondisi Tujuan : Pengetahuan klien tentang kondisi penyakitnya meningkat selama dalam penyakitnya meningkat selama dalam perawatanperawatan

Kaji tingkat pengetahuan pasien Kaji tingkat pengetahuan pasien Berikan informasidalam bentuk belajar yang Berikan informasidalam bentuk belajar yang

bervariasi. bervariasi. Beri penguatan penjelasan faktor resiko, Beri penguatan penjelasan faktor resiko,

pembatasan diet/aktifitas, obat, dan gejala yang pembatasan diet/aktifitas, obat, dan gejala yang memerlukan perhatian medis cepat. memerlukan perhatian medis cepat.

Peringatkan untuk menghindari akrifitas Peringatkan untuk menghindari akrifitas isometrik dan aktifitas yang memerlukan tangan isometrik dan aktifitas yang memerlukan tangan diposisikan di atas kepala. diposisikan di atas kepala.

Beri tekanan pentingnya menghubungi dokter Beri tekanan pentingnya menghubungi dokter bila nyeri dada, perubahan pola angina, atau bila nyeri dada, perubahan pola angina, atau terjadi gejala lain. terjadi gejala lain.

Page 24: INFARK MIOKARD AKut

IMPLEMENTASIIMPLEMENTASI

Pelaksanaan rencana tindakan keparawatan disesuaikan dengan kondisi dan Pelaksanaan rencana tindakan keparawatan disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan klien.kemampuan klien.

EVALUASIEVALUASI

•Pasien mengatakan nyeri dada hilang / terkontrol, ekspresi wajah rileks Pasien mengatakan nyeri dada hilang / terkontrol, ekspresi wajah rileks / tenang, tidak gelisah, nadi 60 – 100x / menit, tekanan darah dalam / tenang, tidak gelisah, nadi 60 – 100x / menit, tekanan darah dalam batas normal.batas normal.

•Mendemonstrasikan perfusi adekuat, seperti daerah perifer hangat, Mendemonstrasikan perfusi adekuat, seperti daerah perifer hangat, tidak sianosis, gambaran EKG tidak menunjukkan perluasan infark, RR tidak sianosis, gambaran EKG tidak menunjukkan perluasan infark, RR 16 – 24 x / menit, tidak terdapat clubbing finger, kapiler refill 3 – 5 16 – 24 x / menit, tidak terdapat clubbing finger, kapiler refill 3 – 5 detik, nadi 60 – 100 x / menit, TD 120/80 mmHg.detik, nadi 60 – 100 x / menit, TD 120/80 mmHg.

•Mempertahankan stabilitas hemodinamik, seperti tidak ada disritmia, Mempertahankan stabilitas hemodinamik, seperti tidak ada disritmia, haluaran urine adekuat, TTv dalam batas normal, tidak ada edema.haluaran urine adekuat, TTv dalam batas normal, tidak ada edema.

•Pasien mempertahankan keseimbangan cairan seperti dibuktikan oleh Pasien mempertahankan keseimbangan cairan seperti dibuktikan oleh tekanan darah dalam batas normal, tidak ada distensi vena perifer dan tekanan darah dalam batas normal, tidak ada distensi vena perifer dan edema dependen, berat badan ideal.edema dependen, berat badan ideal.

•Pasien mendemonstrasikan peningkatan toleransi akifitas yang dapat Pasien mendemonstrasikan peningkatan toleransi akifitas yang dapat diukur dengan frekuensi jantung dan tekanan darah dalam batas diukur dengan frekuensi jantung dan tekanan darah dalam batas normal.normal.

•Pasien menyatakan penurunan kecemasan, klien tampak rileks, dapat Pasien menyatakan penurunan kecemasan, klien tampak rileks, dapat beristirahat.beristirahat.

•Pasien menyatakan pemahaman tentang penyakit jantung, rencana Pasien menyatakan pemahaman tentang penyakit jantung, rencana pengobatan, tujuan pengobatan, dan efek samping / reaksi pengobatan, tujuan pengobatan, dan efek samping / reaksi merugikan.merugikan.

Page 25: INFARK MIOKARD AKut

THANK THANK

YOUYOU