32
Infeksi Saluran Kemih Krissi Stiffensa Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 102010125 [email protected] _________________________________________________________ ____________ Pendahuluan Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan keadaan tumbuh dan berkembang biaknya kuman dalam saluran kemih dengan jumlah bakteriuria yang bermakna. Secara anatomi, ISK dibagi menjadi infeksi saluran kemih bagian atas dan infeksi saluran kemih bagian bawah. ISK bagian atas mencakup semua infeksi yang menyerang ginjal, sedangkan ISK bagian bawah mencakup semua infeksi yang menyerang uretra, kandung kemih dan prostat. Dalam keadaan normal saluran kemih tidak mengandung bakteri, virus, atau mikroorganisme lainnya. Dengan kata lain bahwa diagnosis ISK ditegakkan dengan membuktikan adanya mikroorganisme di dalam saluran kemih. Pada pasien dengan simptom ISK, jumlah bakteri dikatakan signifikan jika lebih besar dari 10 5 /ml urin. Infeksi ini juga lebih sering dijumpai pada wanita daripada laki-laki, pada wanita dapat terjadi pada semua umur, sedangkan pada laki-laki di bawah umur 50 tahun jarang terjadi. Pada masa kehamilan, terjadi perubahan mekanis dan hormonal yang meningkatkan risiko keadaan yang membuat 1

Infeksi Saluran Kemih ISK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

isk

Citation preview

Page 1: Infeksi Saluran Kemih ISK

Infeksi Saluran KemihKrissi Stiffensa

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

102010125

[email protected]

_____________________________________________________________________

Pendahuluan

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan keadaan tumbuh dan berkembang

biaknya kuman dalam saluran kemih dengan jumlah bakteriuria yang bermakna.

Secara anatomi, ISK dibagi menjadi infeksi saluran kemih bagian atas dan infeksi

saluran kemih bagian bawah. ISK bagian atas mencakup semua infeksi yang

menyerang ginjal, sedangkan ISK bagian bawah mencakup semua infeksi yang

menyerang uretra, kandung kemih dan prostat.

Dalam keadaan normal saluran kemih tidak mengandung bakteri, virus, atau

mikroorganisme lainnya. Dengan kata lain bahwa diagnosis ISK ditegakkan dengan

membuktikan adanya mikroorganisme di dalam saluran kemih. Pada pasien dengan

simptom ISK, jumlah bakteri dikatakan signifikan jika lebih besar dari 105/ml urin.

Infeksi ini juga lebih sering dijumpai pada wanita daripada laki-laki, pada wanita

dapat terjadi pada semua umur, sedangkan pada laki-laki di bawah umur 50 tahun

jarang terjadi.

Pada masa kehamilan, terjadi perubahan mekanis dan hormonal yang

meningkatkan risiko keadaan yang membuat urin tertahan di saluran kencing. Selain

itu adanya peningkatan hormon progesterone pada kehamilan akan menambah besar

dan berat rahim serta mengakibatkan pengenduran pada otot polos saluran kencing.

Perubahan-perubahan tersebut mencapai puncak pada akhir trimester dua dan

awal trimester tiga yang merupakan faktor yang memudahkan terjangkitnya ISK pada

kehamilan. Saluran kencing yang pendek pada perempuan dan kebersihan daerah

sekitar kelamin luar yang menjadi bagian yang sulit dipantau pada perempuan hamil

akan mempermudah ISK.

Escherecia coli merupakan bakteri penyebab ISK pada kehamilan yang

ditemukan pada 80-90% kasus. Bakteri ini dapat berasal dari flora usus yang keluar

sewaktu buang air besar, dan jika bakteri berkembang biak akan menjalar ke saluran

kencing dan naik ke kandung kemih dan ginjal, inilah yang menyebabkan ISK.

1

Page 2: Infeksi Saluran Kemih ISK

Biasanya proses ISK tanpa gejala dan tanda yang spesifik, namun apabila

kandung kemih telah terinfeksi maka mulai timbul gejala seperti nyeri di bawah perut

dan susah kencing atau keluar hanya sedikit. Keadan yang sangat serius apabila telah

terjadi infeksi pada ginjal (pielonefritis), ini sering dijumpai pada usia kehamilan 20 –

28 minggu, ditandai dengan gejala demam, lemah, mengigil, nyeri pinggang, mual

dan muntah.

Anamnesis1,2

Berikut ada beberapa pertanyaan yang dapat digunakan dalam anamnesis pasien yang

diduga menderita infeksi saluran kemih.

Identitas pasien

Keluhan utama.

- Keluhan utama pasien : nyeri saat berkemih sejak 5 hari yang lalu

- Keluhan tambahan : demam, sering berkemih tapi hanya sedikit-sedikit

dan urin berwarna keruh

Riwayat penyakit sekarang

- Bagaimana pola berkemih pasien? Tujuannya untuk mendeteksi

faktor  predisposisi terjadinya ISK pasien (dorongan, frekuensi, dan

jumlah)

- Adakah disuria? Buang air kecil terasa sakit (disuria) adalah rasa sakit

atau terbakar saat buang air kecil

- Adakah urgensi?

- Adakah bau urine yang menyengat?

- Bagaimana volume urine, warna (keabu-abuan) dan konsentrasi urine?

- Adakah nyeri suprapubik? Nyeri suprapubik menunjukkan adanya infeksi

pada saluran kemih bagian bawah.

ISK bawah merupakan infeksi yang terjadi di uretra dan kandung kemih- Rasa ingin selalu buang air kecil- Nyeri atau perih saat buang air kecil- Rasa tidak nyaman pada perut bagian bawah- Seperti ada tekanan pada panggul- Nyeri punggung - Bau urin yang sangat menyengat- Warna urin yang keruh, bahkan kadang-kadang bercampur darah

Sedangkan ISK atas merupakan infeksi yang terjadi di ureter dan ginjal. Gejala-gejalanya antara lain:

2

Page 3: Infeksi Saluran Kemih ISK

Diare Mual dan muntah Demam dan tubuh yang menggigil Nyeri pada bagian selangkangan, pinggang, bahkan punggung

- Adakah nyeri panggul atau pinggang? Nyeri panggul atau pinggang

biasanya pada infeksi saluran kemih bagian atas.

- Adakah peningkatan suhu tubuh? Peningkatan suhu tubuh biasanya terjadi

pada infeksi saluran kemih bagian atas.

Riwayat kesehatan :

- Adakah riwayat infeksi saluran kemih?

- Adakah riwayat pernah menderita batu ginjal?

- Adakah riwayat penyakit diabetes melitus, jantung?

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat obat

Riwayat keluarga

Pemeriksaan

A. Fisik3

Pemeriksaan Ginjal

- Palpasi

Pada keadaan normal ginjal tidak teraba pada pemeriksaan palpasi.

Adanya pembesaran ginjal ini merupakan hal yang penting dalam menentukan

diagnosis. Pemeriksaan dilakukan pada kedua ginjal, yaitu ginjal kiri dan

ginjal kanan.

Pada pemeriksaan ginjal kiri, pemeriksa harus berdiri di sebelah kiri

pasien. Pemeriksa meletakkan tangan kanan pada bagian bawah tubuh pasien

sejajar dengan iga ke-12, dengan ujung jari menyentuh sudut kostovertebra,

dan angkat telapak tangan tadi ke atas untuk menggeser ginjal kiri ke arah

anterior. Pemeriksa meletakkan telapak tangan kirinya pada kuadran kiri atas,

lateral dan paralel dengan rektus abdominis, dan mintalah pasien untuk

menarik nafas dalam. Pada saat puncak respirasi, pemeriksa menekan dalam

dan kuat dengan tangan kiri ke arah kuadran kiri atas, tepat di bawah tepi

kosta, dan usahakan untuk menangkap ginjal kiri diantara kedua tangannya.

3

Page 4: Infeksi Saluran Kemih ISK

Kemudian minta pasien untuk mengeluarkan nafas dan perlahan-lahan

lepaskan tekanan tangan kiri, rasakan pergerakan ginjal kiri ke tempatnya

semula, Bila ginjal tersebut teraba, uraikan bagaimana ukuran, bentuk, dan

adakah rasa nyeri.

Pada pemeriksaan ginjal kanan, pemeriksa harus pindah ke sebelah

kanan pasien. Dan prosedur pemeriksaan berjalan seperti di atas, ginjal kanan

normal mungkin teraba pada pasien yang kurus dan pada wanita yang sangat

relaks. Kadang-kadang ginjal kanan terletak lebih anterior, dan harus

dibedakan dari liver, dimana tepi liver teraba lebih runcing, sedangkan tepi

bawah ginjal teraba lebih bulat.

Sebab-sebab pembesaran ginjal misalnya hidronefrosis, kista, dan

tumor ginjal. Sedangkan pembesaran ginjal bilateral mungkin disebabkan oleh

penyakit ginjal polikistik (polycystic kidney diseases). Adanya masa pada sisi

kiri, mungkin disebabkan karena splenomegali hebat atau pembesaran ginjal

kiri.

- Perkusi

Untuk menemukan rasa nyeri pada ginjal dapat dilakukan pemeriksaan

perkusi dengan kepalan tangan, selain dengan cara palpasi diatas. Pemeriksa

meletakkan tangan kirinya pada daerah kostovertebral belakang, lalu pukul

dengan permukaan ulnar tinju dengan tangan kanannya. Gunakan tenaga yang

cukup untuk menimbulkan persepsi tapi tanpa menimbulkan rasa nyeri pada

pasien normal.

Rasa nyeri yang ditimbulkan dengan pemeriksa ini dapat disebabkan

oleh pielonefritis, tapi juda dapat disebabkan hanya karena nyeri otot.

Pemeriksaan Kandung Kemih

Kandung kemih biasanya tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik

abdomen, orang normal, baru bila kandung kemih membesar sampai diatas

simpisis pubis, barulah dapat teraba. Pada palpasi puncak kandung kemih yang

membesar terasa licin dan bulat, carilah tanda-tanda nyeri. Pada pemeriksaan

perkusi, carilah daerah pekak (dullness) dan sampai berapa tinggi diatas

simpisis pubis.

B. Penunjang4

4

Page 5: Infeksi Saluran Kemih ISK

- Urinalisis

Leukosuria atau piuria: merupakan salah satu petunjuk penting adanya

ISK. Leukosuria positif bila terdapat lebih dari 5 leukosit/lapang

pandang besar (LPB) sediment air kemih.

Gambar 1. Leukosuria

Sumber : www.google.co.id

Hematuria: hematuria positif bila terdapat 5-10 eritrosit/LPB sediment

air kemih. Hematuria disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik

berupa kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis.

- Bakteriologis

Mikroskopis

Dapat digunakan urin segar tanpa diputar atau tanpa pewarnaan gram.

Dinyatakan positif bila dijumpai 1 bakteri /lapangan pandang minyak

emersi.

Biakan bakteri

Dimaksudkan untuk memastikan diagnosis ISK yaitu bila ditemukan

bakteri dalam jumlah bermakna sesuai dengan criteria Cattell :

Wanita, simtomatik

>102 organisme coliform/ml urin plus piuria (ada push pada urin),

atau

> 105 organisme pathogen apapun/ml urin, atau

Adanya pertumbuhan organisme patogen apapun pada urin yang

diambil dengan cara aspirasi suprapubik

Laki-laki, simtomatik

>103 organisme patogen/ml urin

Pasien asimtomatik

> 105 organisme patogen/ml urin pada 2 contoh urin berurutan.

5

Page 6: Infeksi Saluran Kemih ISK

Gambar 2. Biakan bakteri

Sumber : www.google.co.id

- Tes kimiawi

Yang paling sering dipakai ialah tes reduksi griess nitrate.

Dasarnya adalah sebagian besar mikroba kecuali enterococcus, mereduksi

nitrat bila dijumpai lebih dari 100.000 - 1.000.000 bakteri. Konversi ini

dapat dijumpai dengan perubahan warna pada uji tarik. Sensitivitas 90,7%

dan spesifisitas 99,1% untuk mendeteksi Gram-negatif. Hasil palsu terjadi

bila pasien sebelumnya diet rendah nitrat, diuresis banyak, infeksi oleh

enterococcus dan acinetobacter.

- Tes Plat-Celup (Dip-Slide)

Lempeng plastik bertangkai dimana kedua sisi permukaannya

dilapisi perbenihan padat khusus dicelupkan ke dalam urin pasien atau

dengan digenangi urin. Setelah itu lempeng dimasukkan kembali ke

dalam tabung plastik tempat penyimpanan semula, lalu dilakukan

pengeraman semalaman pada suhu 37° C. Penentuan jumlah kuman/ml

dilakukan dengan membandingkan pola pertumbuhan pada lempeng

perbenihan dengan serangkaian gambar yang memperlihatkan keadaan

kepadatan koloni yang sesuai dengan jumlah kuman antara 1000 dan

10.000.000 dalam tiap ml urin yang diperiksa. Cara ini mudah dilakukan,

murah dan cukup akurat. Tetapi jenis kuman dan kepekaannya tidak dapat

diketahui.

6

Page 7: Infeksi Saluran Kemih ISK

Gambar 4. Plat celup

Sumber : www.google.co.id

- Pemeriksaan radiologis dan pemeriksaan lainnya

Pemeriksaan radiologis dimaksudkan untuk mengetahui adanya

batu atau kelainan anatomis yang merupakan faktor predisposisi ISK.

Dapat berupa pielografi intravena (IVP), ultrasonografi dan CT-scanning.

Working Diagnosis5

- Infeksi Saluran Kemih

Diagnosa ISK ditegakkan dengan menemukan bakteriuria. Untuk mendeteksi

bakteriuria diperlukan pemeriksaan bakteriologik yang secara konvensional dilakukan

dengan metode biakan dan ditemukannya jumlah kuman >l00,000 colony forming

unit /ml urine. Metode biakan ini tidak selalu dapat dilakukan laboratorium sederhana,

karena tidak semua laboratorium mempunyai kemampuan untuk pembiakan itu, yang

biayanya cukup tinggi dan membutuhkan waktu yang lama. Yang dapat dilakukan

adalah pemeriksaan mikroskopik pewarnaan secara Gram, dengan ditemukannya

kuman batang Gram-negatif. Namun cara ini membutuhkan keahlian khusus. Selain

itu dapat dilakukan dengan hitung jumlah lekosit dalam urin untuk membantu

diagnosis bakteriuria yang infektif. Bahan pemeriksaan adalah urine arus-tengah pagi

hari, urine diambil sebelum subyek minum sesuatu untuk menghindarkan efek

pengenceran. Kepada subyek dijelaskan mengenai cara-cara menampung dan

mengirim sampel urine yang dibutuhkan yaitu: sebelum berkemih genitalia eksterna

dibersihkan dahulu dengan air sabun kemudian dibilas dengan air. Air kemih awal

7

Page 8: Infeksi Saluran Kemih ISK

dibiarkan terbuang dan yang di tengah-tengah ditampung sebanyak 20 ml di dalam

tempat steril yang telah disediakan. Subyek juga diminta untuk menjaga agar tempat

tampung urine tidak menyentuh paha, genitalia atau pakaian, dan tidak memegang

bagian dalam dari tempat tampung. Sampel urine setelah diperoleh, dimasukkan ke

dalam kantong plastik berisi potongan-potongan es dan segera dibawa ke

laboratorium untuk diperiksa.

Differential Diagnosis

1. Urolitiasis5

Prevalensi batu ginjal pada laki-laki kira-kira dua kali lebih banyak

daripada perempuan; pada laki-laki sekitar 12% dan pada perempuan 6% dan

semakin meningkat di Amerika Serikat. Batu kalsium oksalat dan batu

kalsium fosfat kira-kira 80% dari semua jenis batu, batu asam urat dan struvit

masing-masing 5-10%, batu sistin 2%. Rekurensi dari batu oksalat 50% dalam

5-10 tahun, rekurensi dari batu sistin, asam urat, dan sistin lebih tinggi tanpa

pengobatan.

Urolitiasis merupakan pembentukan batu saluran kemih atau keadaan

yang dihubungkan dengan adanya batu di saluran kemih. Bila batu terdapat

pada ginjal dan pelvis renalis disebut nefrolitiasis. Bila batu terdapat pada

ureter disebut ureterolitiasis. Bila batu terdapat pada kandung kemih disebut

sistolitiasis. Bila batu terdapat di uretra umumnya merupakan batu yang

berasal dari ureter atau kandung kemih yang oleh aliran kemih sewaktu miksi

terbawa ke uretra dan menyangkut di uretra pars prostatika. Batu pada saluran

kemih harus dievaluasi dan ditangani dengan baik karena kemudahan

terjadinya rekurensi dan komplikasi yang membahayakan.

2. Uretritis6

A. Uretritis Akut

a. Penyebab

Asending infeksi atau sebaliknya oleh karena prostate mengalami

infeksi. Keadaan ini lebih sering diderita kaum pria.

b. Tanda dan Gejala

Mukosa merah udematus

8

Page 9: Infeksi Saluran Kemih ISK

Terdapat cairan eksudat yang purulent

Ada ulserasi pada uretra

Mikroskopis : terlihat infiltrasi leukosit sel – sel plasma dan sel – sel

limfosit

Ada rasa gatal yang menggelitik, gejala khas pada uretritis G.O yaitu

morning sickness

Pada oria : pembuluh darah kapiler, kelenjar uretra tersumbat oleh

kelompok pus

Pada wanita : jarang diketemukan uretritis akut, kecuali bila pasien

menderita.

c. Tindakan Pengobatan

Pemberian antibiotika

Bila terjadi striktuka, lakukan dilatasi uretra dengan

menggunakan bougil

d. Komplikasi

Mungkin prostatitis

Periuretral abses yang dapat sembuh, kemudian meninbulkan

striktura atau urine fistula

B. Uretritis Kronis

a. Penyebab

Pengobatan yang tidak sempurna pada masa akut

Prostatitis kronis

Striktura uretra

b. Tanda dan Gejala

Mukosa terlihat granuler dan merah

Mikroskopis : infiltrasi dari leukosit, sel plasma, sedikit sel leukosit,

fibroblast bertambah

Getah uretra (+), dapat dilihat pada pagi hari sebelum bak pertama

Uretra iritasi, vesikal iritasi, prostatitis, cystitis.

c. Prognosa

Bila tidak diobati dengan baik, infeksi dapat menjalar ke kandung

kemih, ureter, ginjal.

d. Tindakan Pengobatan

9

Page 10: Infeksi Saluran Kemih ISK

Chemoterapi dan antibiotika

Cari penyebabnya

Berikanlah banyak minum

e. Komplikasi

Radang dapat menjalar ke prostate.

C. Uretritis Gonokokus

Penyebabnya adalah Neisseria Gonorhoeoe (gonokokus). Tanda dan

gejalanya sama dengan tanda dan gejala pada uretritis akut, karena uretritis ini

adalah bagian dari uretritis akut.

Komplikasinya dapat menjadi infeksi yang menyebar ke proksimal uretra

menyebabkan peningkatan frekuensi kencing, gonokokus dapat menebus mukosa

uretra yang utuh, mengakibatkan terjadi infeksi submukosa yang meluas ke

korpus spongiosum, infeksi yang menyebabkan kerusakan kelenjar peri uretra

akan menyebabkan terjadinya fibrosis yang dalam beberapa tahun kemudian

mengakibatkan striktura uretra.

D. Uretritis Non Gonokokus (Non Spesifik)

Uretritis non gonokokus (sinonim dengan uretritis non spesifik) merupakan

penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual yang paling sering diketemukan.

Pada pria, lender uretra yang mukopurulen dan disuria terjadi dalam beberapa hari

sampai beberapa minggu setelah melakukan hubungan kelamin dengan wanita yang

terinfeksi. Lendir mengandung sel nanah tetapi gonokokus tidak dapat di deteksi

secara mikroskopis atau kultur.

Infeksi hamper selalu didapat selama hubungan seksual. Gonokokus

membelah diri pada mukosa yang utuh dari uretra anterior dan setelah itu menginvasi

kelenjar peri uretral, dengan akibat terjadinya bakteremia dan keterlibatan limfatik.

Etiologi7

Bakteri infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh bakteri-bakteri di bawah ini:

a. Enterobacteriaceae

Adalah kuman yang hidup diusus besar manusia dan hewan, tanah, air

dan dapat pula ditemukan pada komposisi material. Sebagian kuman enterik

ini tidak menimbulkan penyakit pada host (tuan rumah) bila kuman tetap

10

Page 11: Infeksi Saluran Kemih ISK

berada di dalarn usus besar, tetapi pada keadaan-keadaan dimana terjadi

perubahan pada host atau bila ada kesempatan memasuki bagian tubuh yang

lain, banyak diantara kuman ini mampu menimbulkan penyakit pada tiap

jaringan tubuh manusia. Organisme-organisme di dalam famili ini pada

kenyataannya mempunyai peranan penting di dalam infeksi nosokomial

misalnya sebagai penyebab infeksi saluran kemih, infeksi pada luka, dan

infeksi lainnya. Kuman berikut merupakan dari golongan enterobacteriaceae

yang sering menyebabkan ISK : Escherichia coli, Klebsiella pneumonia,

Enterobacter aerogenes, Proteus mirabilis

b. Pseudomonas aeruginosa

Kuman ini sering dihubungkan dengan penyakit pada manusia

organisme ini dapat merupakan penyebab 10-20% infeksi nosokomial. Sering

diisolasi dari penderita yang neoplastik, luka dan luka bakar yang berrat.

Kuman ini juga dapat menyebabkan infeksi pada saluran pemapasan bagian

bawah, saluran kemih, mata dan lain-lainnya.

c. Acinetobacter

Acinetobacter calroaceticus adalah spesies bakteri gram-negatif aerob

yang tersebar luas ditanah dan air dan kadang-kadang dapat dibiakkan dari

kulit, selaput mukosa dan sekresi.

d. Enterococcus

Terdapat sedikitnya 12 spesies enterococcus. Enterococcus faecalis

merupakan yang paling sering dan menyebabkan 85-90% infeksi

enterococcus. Enterococcus adalah yang paling sering menyebabkan infeksi

nosokomial, terutama pada unit perawatan intensif, dan hanya pada

pengobatan dengan sefalosporin dan antibiotika lainnya dimana mereka

bersifat resisten. Enterococcus ditularkan dari satu pasien ke pasien lainnya

terutama melalui tangan perawat kesehatan yang beberapa diantara mereka

mungkin pembawa enterokokus pencernaannya. Enterococcus kadang-kadang

ditularkan melalui melalui alat-alat kedokteran. Pada pasien tempat yang

paling sering terkena infeksi adalah saluran kemih, luka tusuk dan saluran

empedu dan darah.

e. Staphylococcus saprophyticus

Staphylococcus ssecara khas tidak berpigmen, resisten terhadap

novobiosin, dan nonhemolitik ; bakteri ini menyebabkan infeksi saluran kemih

11

Page 12: Infeksi Saluran Kemih ISK

pada wanita muda. Spesies yang menyebabkan infeksi saluran kemih adalah

Staphylococcus saprophyticus.

Faktor Resiko4,8

Faktor resiko yang berpengaruh terhadap infeksi saluran kemih:

-   Panjang urethra. Wanita mempunyai urethra yang lebih pendek dibandingkan

pria sehingga lebih mudah terkena infeksi saluran kemih.

-   Faktor usia. Orang tua lebih mudah terkena dibanndingkan dengan usia yang

lebih muda.

-   Wanita hamil lebih mudah terkena penyakit ini karena penaruh hormonal ketika

kehamilan yang menyebabkan perubahan pada fungsi ginjal dibandingkan

sebelum kehamilan.

-   Faktor hormonal seperti menopause. Wanita pada masa menopause lebih rentan

terkena karena selaput mukosa yang tergantung pada esterogen yang dapat

berfungsi sebagai pelindung.

-    Gangguan pada anatomi dan fisiologis urin. Sifat urin yang asam dapat menjadi

antibakteri alami tetapi apabila terjadi gangguan dapat menyebabkan

menurunnya pertahanan terhadap kontaminasi bakteri.

-    Penderita diabetes, orang yang menderita cedera korda spinalis, atau

menggunakan kateter dapat mengalami peningkatan resiko infeksi.

Sebagian besar infeksi saluran kemih tidak dihubungkan dengan faktor risiko

tertentu, namun pada infeksi saluran kemih berulang, perlu dipikirkan kemungkinan

faktor risiko seperti :

- Kelainan fungsi atau kelainan anatomi saluran kemih

- Gangguan pengosongan kandung kemih (incomplete bladder emptying)

- Konstipasi

- Operasi saluran kemih atau instrumentasi lainnya terhadap saluran kemih

sehingga terdapat kemungkinan terjadinya kontaminasi dari luar.

- Kekebalan tubuh yang rendah

Klasifikasi4,8

Menurut lokasi infeksi :

a. ISK Bawah

12

Page 13: Infeksi Saluran Kemih ISK

Infeksi saluran kencing bagian bawah (urethritis, cystitis). Ditandai

dengan pyuria, seringkali dengan disuria, urgensi atau frekuensi.

Bakteriuria atau pyuria berkorelasi baik dengan adanya infeksi.

b. ISK Atas

Infeksi saluran kencing bagian atas (pyelonephritis) adalah infeksi

pada parenkim ginjal. Keluhan-keluhannya adalah demam dan nyeri

pinggang, maupun simptom-simptom infeksi saluran kencing bagian

bawah.

ISK Atas terbagi 2, yaitu : Pielonefritis akut (PNA) adalah proses

inflamasi ginjal yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejalanya meliputi :

demam mengigil (39,5 - 40,5oC), sakit pinggang, sering didahului oleh

gejala sistitis, dan Pielonefritis kronik (PNK) akibat lanjutan infeksi bakteri

berkepanjagan atau infeksi semasa kecil. Obstruksi saluran kemih dan

refluks vesikoureter dengan atau tanpa bakteriuria kronik sering diikuti

dengan pembentukan jaringan ikat parenkim ginjal. Bakteriuria

asimptomatik kronik pada oarang dewasa tanpa faktor predisposisi tidak

pernah menyebabkan pembentukan pembentukan jaringan ikat parenkim

ginjal.

Menurut gejala:

a. Bakteriuria asimptomatis ( tanpa disertai gejala )

b. Bakteriuria simptomatis ( disertai gejala )

Menurut komplikasi:

a. ISK sederhana ( tanpa faktor predisposisi )

ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik,

anatomik maupun fungsional normal. ISK ini pada usia lanjut terutama

mengenai penderita wanita dan infeksi hanya mengenai mukosa superficial

kandung kemih.

b. ISK berkomplikasi ( disertai faktor perdisposisi )

Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab

sulit diberantas, kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam

antibiotika, sering terjadi bakterimia, sepsis dan shock. ISK ini terjadi bila

terdapat keadaan-keadaan sebagi berikut:

13

Page 14: Infeksi Saluran Kemih ISK

- Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflux vesiko

uretral, obstruksi, atoni kandung kemih, paraplegia, kateter kandung

kencing menetap dan prostatitis.

- Kelainan faal ginjal: GGA maupun GGK.

- Gangguan daya tahan tubuh

- Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen seperti Proteus sp

yang memproduksi urease.

Epidemiologi8

ISK terbagi dalam kelompok nosokomial dan kelompok masyarakat dimana

gejalanya dapat berupa asimptomatik maupun simptomatik. Penggunaan kateter

adalah penyebab terbanyak ISK nosokomial. ISK dapat mengenai laki-laki maupun

perempuan. Pada bayi laki-laki lebih sering terjadi dibanding perempuan. Pada anak

dan remaja, perempuan lebih sering terjadi dibanding laki-laki. Pada dewasa,

perempuan lebih sering terjadi dibanding laki-laki. Pada penderita diatas 60 tahun

dijumpai lebih banyak laki-laki dibanding perempuan terutama jika disertai kelainan

struktur maupun fungsi.

Studi epidemiologi menunjukkan adanya bakteriuria yang bermakna (105

organisme/ml urine) pada 1%-4% gadis pelajar, 5%-10% pada perempuan usia subur

dan sekitar 10% perempuan yang usianya lebih dari 60 tahun. Hanya sedikit dari

kasus ini yang memperlihatkan gejala-gejala klinis infeksi saluran kemih. Penelitian

jangka panjang yang dilakukan pada gadis usia sekolah menyatakan bahwa gadis

yang pernah mengalami bakteriuria bermakna akan lebih mudah terkena infeksi

saluran kemih berulang pada dewasanya, biasanya tidak lama setelah menikah atau

selama kehamilan pertama. Infeksi pada laki-laki jarang ditemukan dan bila terjadi

biasanya disebabkan oleh obstruksi.

Patofisiologi9,10

Infeksi Saluran Kemih disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik

dalam traktus urinarius. Mikroorganisme ini masuk melalui : endogen yaitu kontak

langsung dari tempat infeksi terdekat (ascending), hematogen, limfogen, dan eksogen

( akibat pemakaian kateter). Ada dua jalur utama terjadinya ISK yaitu asending dan

hematogen.

14

Page 15: Infeksi Saluran Kemih ISK

Secara asending yaitu:

- Masuknya mikroorganisme dalam kandung kemih, antara lain: faktor

anatomi dimana pada wanita memiliki uretra yang lebih pendek

daripada laki-laki sehingga insiden terjadinya ISK lebih tinggi, faktor

tekanan urine saat miksi, kontaminasi fekal, pemasangan alat ke dalam

traktus urinarius (pemeriksaan sistoskopik, pemakaian kateter), adanya

dekubitus yang terinfeksi.

- Naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal.

Secara hematogen yaitu:

Sering terjadi pada pasien yang system imunnya rendah sehingga

mempermudah penyebaran infeksi secara hematogen Ada beberapa hal yang

mempengaruhi struktur dan fungsi ginjal sehingga mempermudah penyebaran

hematogen, yaitu: adanya bendungan total urine yang mengakibatkan distensi

kandung kemih, bendungan intrarenal akibat jaringan parut, dan lain-lain.

Gambar 5. Patofisiologi Infeksi Saluran Kemih

Sumber: www.google.com

Pada usia lanjut terjadinya ISK ini sering disebabkan karena adanya:

Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan

kandung kemih yang tidak lengkap atau kurang efektif.

Mobilitas menurun

Nutrisi yang sering kurang baik

Sistem imunitas yang menurun

15

Page 16: Infeksi Saluran Kemih ISK

Adanya hambatan pada saluran urin

Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat.

Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat tersebut mengakibatkan

distensi yang berlebihan sehingga menimbulkan nyeri, keadaan ini mengakibatkan

penurunan resistensi terhadap invasi bakteri dan residu kemih menjadi media

pertumbuhan bakteri yang selanjutnya akan mengakibatkan gangguan fungsi ginjal

sendiri, kemudian keadaan ini secara hematogen menyebar ke seluruh traktus

urinarius. Selain itu, beberapa hal yang menjadi predisposisi ISK, antara lain: adanya

obstruksi aliran kemih proksimal yang menGakibtakan penimbunan cairan bertekanan

dalam pelvis ginjal dan ureter yang disebut sebagai hidronefrosis. Penyebab umum

obstruksi adalah: jaringan parut ginjal, batu, neoplasma dan hipertrofi prostate yang

sering ditemukan pada laki-laki diatas usia 60 tahun.

Manifestasi Klinis8

Pada wanita, ISK yang bergejala dan baru diketahui untuk pertama kali, untuk

keperluan pengobatannya antara lain harus ditentukan ada infeksi. Pada populasi

banyak, secara praktis dan cepat hanya perlu pemeriksaan urinalisis, yaitu mengetahui

adanya piuria dan bukan dengan kultur atau pemeriksaan kepekaan, oleh karena anti

mikroba masih peka terhadap Escherichia coli atau Staphylococcus saprophyticus.

Kecuali pada pasien-pasien yang mendapat infeksi waktu dirawat di rumah-sakit,

antara lain akibat kateterisasi saluran kemih bagian bawah, uropati obstruktif dan

gagal ginjal. Pada umumnya sifat dari kuman yang sama, sudah berbeda sehingga

tidak lagi peka terhadap semua obat. Sebagian kecil dari wanita dengan disuria akut

yang berulang, kultur urin negatif. Hal tersebut terdapat pada sistitis interstitialis,

uretritis oleh karena Nesseria gonokokus atau Klamidia trakomalis.

Pada ISK bagian atas perlu pemeriksaan kultur. Menurut gejala, tanda dan

kelainan urinnya, dapat disebabkan oleh pielonefritis akut, pielonefritis sub akut,

I.S.K. bagian bawah yaitu sistitis dan atau uretritis, uretritis Klamidia atau gonokokus,

vaginitis, sistitis interstisial dan bukan infeksi. Pada wanita muda yang seksual aktif,

penyebab primer dari ISK adalah Eschericia coli dan sekunder oleh Stafilokokus

saprophyticus. Pada pria berumur lebih dari 50 tahun yang sering mengalami

16

Page 17: Infeksi Saluran Kemih ISK

kateterisasi saluran kemih. Gejala klinis ISK dapat bervariasi dan tumpang tindih.

Berikut adalah contoh gejala yang biasa terjadi pada ISK.

ISK bagian bawah

Cystitis dan uretritis

- Disuria

- Poliuria / sering berkemih

- Mendesak bila mau berkemih

- Ketidaknyamanan pada supra pubis

- Air kemih keruh, banyak eritrosit

Prostatitis

- Demam

- Menggigil

- Sakit pinggang bawah

- Rasa nyeri pada perineum

- Mendesak bila mau berkemih

- Disuria

- Prostat nyeri

- Keluar lendir dari urethra

ISK bagian atas

Pielonefritis

- Mendadak demam

- Menggigil

- Sakit di daerah costovertebral

- Leukositosis

- Banyak urin eritosit dalam urin

17

Page 18: Infeksi Saluran Kemih ISK

Gambar 6. Penilaian klinik gangguan berkemih

Gambar 7. Penilaian klinik pada infeksi saluran kemih

Penatalaksanaan11

a. Non Farmakologis

Banyak minum air putih bila fungsi ginjal baik

Higiene genitalia eksterna

b. Farmakologis

Tabel 1. Antimikroba pada ISK bawah

Antimikroba Dosis Lama Terapi

18

Page 19: Infeksi Saluran Kemih ISK

Trimetoprim –

Sulfametoksazol

2x160/800

mg3 hari

Trimetoprim 2x100 mg 3 hari

Siprofloksasin2x100-250

mg3 hari

Levofloksasin 2x 250 mg 3 hari

Sefiksim 1x400 mg 3 hari

Sefpodoksim proksetil 2x100 mg 3 hari

Nitrofurantoin makrosilat 4x50 mg 7 hari

Nitrofurantoin monohidrat

makrokristal2x100 mg 7 hari

Amiksisilin/Klavulanat 2x500 mg 7 hari

Tabel 2. Obat parenteral pada ISK atas

Antimikroba Dosis Interval

Sefepim 1 gram 12 jam

Siprofloksasin 400 mg 12 jam

Levofloksasin 500 mg 24 jam

Ofloksasin 400 mg 12 jam

Gentamisin ( +

ampisilin )

3-5 mg/kgBB

1 mg/kgBB

24 jam

8 jam

Ampisilin (+

gentamisin)1-2 gram 6 jam

Tikarsilin - klavulanat 3,2 gram 8 jam

Piperasilin - tazobaktam 3,375 gram 2-8 jam

Imipenem - silastatin 250-500 mg 6-8 jam

Komplikasi12

a. Batu saluran kemih

b. Obstruksi saluran Kemih

19

Page 20: Infeksi Saluran Kemih ISK

c. Sepsis

d. Gangguan fungsi ginjal

e. Infeksi kuman yang multiresisten

Pencegahan12

a. Bagi wanita, setelah buang air kencing membasuh dari depan ke belakang

untuk mencegah masuknya bakteri dari anus ke dalam uretra.

b. Segera buang air kecil apabila bila kandung kemih sudah terasa penuh.

c. Pilih toilet umum dengan toilet jongkok. Sebab toilet jongkok tidak

menyentuh langsung permukaan toilet dan lebih higienis.

d. Gunakan pakaian dalam dari bahan katun yang menyerap keringat agar

tidak lembab.

Prognosis12

a. Bila segera diobati umumnya baik

b. Dapat terjadi gagal ginjal

c. Pada sistitis hampir selalu reinfeksi

d. Pada infeksi saluran kemih atas lebih banyak terjadi relaps

Kesimpulan

Berdasarkan kasus yang dibahas, dapat disimpulkan bahwa pasien menderita

infeksi saluran kemih. Infeksi saluran kemih paling sering disebabkan oleh

Escherichia coli dan cenderung mengenai perempuan dibandingkan pria. Hal ini

disebabkan urethra wanita lebih pendek dibanding pria sehingga lebih mudah

terinfeksi.

Pada masa kehamilan, terjadi perubahan mekanis dan hormonal yang

meningkatkan risiko keadaan yang membuat urin tertahan di saluran kencing. Selain

itu adanya peningkatan hormon progesterone pada kehamilan akan menambah besar

dan berat rahim serta mengakibatkan pengenduran pada otot polos saluran kencing.

Perubahan-perubahan tersebut mencapai puncak pada akhir trimester dua dan awal

trimester tiga yang merupakan faktor yang memudahkan terjangkitnya ISK pada

kehamilan.

20

Page 21: Infeksi Saluran Kemih ISK

Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan kombinasi

ampisilin dengan aminoglikosida yang sudah umum diberikan pada kehamilan dengan

pielonefritis.

Berdasarkan kasus tersebut diketahui bahwa perempuan tersebut mengalami infeksi

saluran kemih. Hipotesis diterima.

Daftar Pustaka

1. Gleadle J. At a glance: anamnesis dan pemeriksaan fisik. Jakarta: Penerbit buku

kedokteran EGC ; 2003.h.98-9.

2. Akunjee N, Akunjee M. Panduan menghadapi bagi mahasiswa tingkat akhir.

Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2011.h.11.

3. Sutandar W, Nah YK. Buku panduan ketrampilan medik skill lab: pemeriksaan

urologi patologis. Jakarta: FK ukrida; 2012.h.26-8.

4. Sukandar E. Buku ajar: ilmu penyakit dalam jilid II. Edisi ke-5. Jakarta: Internal

publishing; 2009.h.1008-14.

5. Purnomo BB. Dasar-dasar urologi. Edisi Ke-2. Jakarta: Perpustakaan Nasional

Republik Indonesia; 2003.h.62-65.

6. Makalah urethritis. Diunduh dari http://www.scribd.com/doc/92048088/ASKEP-

URETRITIS-2010#download tanggal 21-10-2012

7. Sjasuhidrajat R. Buku ajar ilmu bedah. Edisi ke-2. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2004.h.756-63.

8. Grace PA, Borley NR. At a glance ilmu bedah. Edisi ke-3. Jakarta: Erlangga;

2006.h.166-7.

9. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit volume

2. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2006.h.918-24.

10. Cotran, Rennke H, Kumar V. Buku ajar patologi. Edisi ke-7. Jakarta: EGC;

2007.h.591-3.

11. Davey P. At a glance medicine. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2006.h.50

21

Page 22: Infeksi Saluran Kemih ISK

12. Sukandar E. Nefrologi klinik. Edisi 3. Bandung: Pusat Informasi Ilmiah (PII)

Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UNPAD; 2006.h.26-93.

22