22
mcghmcvbmnjujDrtjse5tasdfasdfasdfasdfdasdfasd fasdfasddsadncvbnmghjklghjberlin.de, dll. Dari situ bisa cari jurusan medizin, dan biasanya keluar daftar rumah sakit pendidikannya. cari nama profesor kepala bagian jurusan yang ingin diambil, dan mulai korespondensi dengan prof tsb. Isinya berupa surat perkenalan, dan mungkin ditambah informasi bahwa kamu mendapatkan beasiswa (stipendium) dari indo (liat dibawah mengenai keterangan beasiswa). Jadi dia akan tau bahwa kamu tidak perlu dibayar. Karena spt yang sudah saya bilang, spesialiasi di Jlerman adalah bekerja, dan dapat gaji, jadi biasanya jatah pjekerja di rumah sakit di batasi sehingga mereka tidak bisa menghire pekerja baru, apalagi orang asing yang notabeghjlhgjlghjghjlghjne bahasa Jermannya masih belum lancar. Dokumen2 yang harus diurus: 1. akte kelahiran. 2. ijazah Sked dan transkrip nilai Sked. 3. ijazah dokter dan transkrip nilai dokter. 4. surat kolegium IDI( piagam pengakuan keprofesian dokter) yang menyatakan kamu sudah menyelesaikan pendidikan dokter dan tidak pernah malpraktek. Kalau dari universitas lain, gak tau deh ya ada atau gaghjlghjlghjlghljk. 5. surat keterangan anggota dari IDI. Kamu harus jadi anggota dulu, daftar ke IDI. Jadinya setelah 1 bulan kalo gak salah.

Info Spesial

  • Upload
    syifa

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

buat kamu smua bro biar tau dikit soal spesioalisasi

Citation preview

mcghmcvbmnjujDrtjse5tasdfasdfasdfasdfdasdfasdfasdfasddsadncvbnmghjklghjberlin.de, dll.

Dari situ bisa cari jurusan medizin, dan biasanya keluar daftar rumah sakit pendidikannya.

cari nama profesor kepala bagian jurusan yang ingin diambil, dan mulai korespondensi dengan prof tsb. Isinya berupa surat perkenalan, dan mungkin ditambah informasi bahwa kamu mendapatkan beasiswa (stipendium) dari indo (liat dibawah mengenai keterangan beasiswa). Jadi dia akan tau bahwa kamu tidak perlu dibayar. Karena spt yang sudah saya bilang, spesialiasi di Jlerman adalah bekerja, dan dapat gaji, jadi biasanya jatah pjekerja di rumah sakit di batasi sehingga mereka tidak bisa menghire pekerja baru, apalagi orang asing yang notabeghjlhgjlghjghjlghjne bahasa Jermannya masih belum lancar.

Dokumen2 yang harus diurus:

1. akte kelahiran.

2. ijazah Sked dan transkrip nilai Sked.

3. ijazah dokter dan transkrip nilai dokter.

4. surat kolegium IDI( piagam pengakuan keprofesian dokter) yang menyatakan kamu sudah menyelesaikan pendidikan dokter dan tidak pernah malpraktek. Kalau dari universitas lain, gak tau deh ya ada atau gaghjlghjlghjlghljk.

5. surat keterangan anggota dari IDI. Kamu harus jadi anggota dulu, daftar ke IDI. Jadinya setelah 1 bulan kalo gak salah.

6. surat tunda ptt. Tapi tidak usah dilegalisir (beglubigen) dan tidak usah diterjemahkan ke bahasa Jerman. Kalau sudah ptt malah lebih bagus, nah yang ini mungkin ada gunanya diterjemahkan.

7. surat rekomendasikampus or dokter spesialis or profesor bidang yang maughjl dipelajari.

8. surat keterangan beasiswa, dari rumah sakit atau lembaga tertentu. Banyak kenalan sih yang buat dari perusahaan orang tua or perusahaan apa aja dengan jumlah kira2 1000 euro per bulan. Ini formalitas aja, cuma untuk memenuhi persyaratan. Isinya kira kira: si x pernah bekerja dengan kami sejak...sampai..... Saat ini dia akan melanjutkan speisalisasi di Jerman. oleh karena itu, kami akan mengirimkan uang ke rekening pribadinya setiap bulan sebanyak xxxx euro.

9. surat bukti sumpah dokter.

10. sertifikat zld dan atau zmpdari Goethe institut (Jl. Sam Ratulangi, Menjteng Jakarta). Bisa kursus juga di sana or kursus privat. Info terbaru dari Frau Wulan (Guru les bahasa Goethe), sekarang tidak usah ambil zd, bisa langsung ambil zmp. Tapi bener-bener bahasa Jerman ini amat sangat penting untuk dimantepin, karena kalian belom tentu ada waktu lagi untuk ekstra les bahasa disini.

11. surat keterangan izin belajardari Dinkes jalan kesehatan, Tomang (untuk yang tinggal di Jakarta). Contact person : ibu Erry.

12. surat keterangan izin belajar di luar negeridari Depkes (contact person : ibu Yuli, Depkes lantai 4, bagian kepegawaian telp 5201590 ext 4005, hp 0816 134 7867)

Untuk dokumen nomor 11 dan 12 ini, cuma bisa didapat kalau kamu sudah dapat surat penerimaan dari rumah sakit yang mau menerima kamu di Jerman. Tinggal bawa surat penerimaan tsb beserta fotokopi ijazah dan foto. Dulu sih tidak perlu bayar, hanya kasih uang cape aja ke ibu Yuli.Surat penerimaannya sebelumnya perlu diterjemahkan dulu ke bahasa indo, terjemahin sendiri aja cukup kok. Kalau ada pertanyaan langsughng aja hubungi ibu Yuli.ghjlghjlghjlIngat, tinggalkan kopi dokumen masing2 terjemahan dan asli bahasa indo di tempat kamu tinggal (rumah). Untuk jaga2 seandainya kamu perlu urus apa, kan jadinya gampang karena di rumah sudah ada arsipnya.Informasi penerjemah:Kalau mau keAkhmad Robaniaja, lokasinya di Kebayoran Lama. Tarifnya paling murah, dapat 5 lembar harganya kalo gak salah 60 ribu, yang lain 75 ribu.Daftar penerjeghjlmah bahasa Jerman yang diakui dan formulir permohonan visa bisa diminta di lantai 1 kedutaan Jerman di Indonesia (Jl. M.H. Thamrin di Jakarta) atau kantor perwakilan kedutaan Jerman di kota2 besar lainnya di Indonesia.Kalau sudah selesai, masukkan semua berkahjlghjls2 ke kedutaan lantai dasar, sekalian jg berkas2 yang mau dilegalisasi juga, jangan sedikit2, soalnya kalau bolak balik minta dicap, akan dikenakan biayanya berulang kali juga. Biaya untuk 1 kali beglaubigen itu 250 ribu perlembarnya kalo tidak salah. Jadi kalo ada 5 dokumen masing2 5 lembar kan 25 lembar, nanti bayar 25 kali 250 ribu itu kan mahal banget.Tapi kalau sudah terlanjur dimasukkan dan ternyata masih ada yang di beglaubigen, tidak usah 5 yang dibeglaubigen, 1 aja cukup. Nanti kasih ke Jerman-nya yang fotocopy aja.Dokumen penting lainnya:

bank note(surat jaminan dari bank). Terserah bank apa saja. kalo aku sih Bank Mandiri , minta contoh suratnya dari kedutaan (lantai 1 juga).

lebenghjlslauf/CVdalam bahasa Jerman. Bisa minta tolong ke Frau Wulan/ guru Goethe/ or guru privat kalian/ buat sendiri.

Penting!!ghjlgWaktu daftar untuk permohonan visa, jangan kasih tau info apa2 selainbesttigung dari sekolah bahasa, jaminan keuangan, form keuangan dari kedutaan, rekening bank dan formulir permohonan visum plus pasfoto.Tidak perlu kasih STTB SMA atau segala macam. Dari pengalaman pribadi sih , kalau kita mengaku dokter malah akan bermasalah, visanya ghjllama sekali keluarnya.Maka dari itu kalau apply visum bilang aja mau sekolah bahasa. Dan seandainya tetep aja ketauan kamu dokter, terus aja bilang cuma mau sekolah bahasa. Jangan bilang mau spesialisasi, karena kalau tertulis di komputer mereka bahwa kita mau spesialisasi, visa kita bakal lama keluarnya. Kita jadi harus urus semuanya dari Indo (berufserlaubnis, aufenthaltserlaubnis und arbeitserlaubnis).Pengalaman saya ngurus semua itu dari indo, dibantuin oleh orang indo yang ada di Jerman, tetep aja makan waktu 1 tahun lebih!!!!!Udah dulu kali ya. Seandainya masih ada pertanyaaan apa tanya aja. Informasi ini diforward aja untuk semua yang membutuhkan. Jangan pelit informasi, jangan takut bersaing atau ada pikiran picik tidak mau orang lain berhasil juga. Kan diberkati untuk memberkati.Ok deh, selamat mengurus, dan good luck..gbughjl

Garis besar pengambilan program spesialisasi di Jerman

Berikut tanya jawab dari rekan kita Darmady.

1. Garis besar pengambilan program spesialisasi di JermanghjlPengakuanijazah kita oleh lembaga di Jerman yang bersangkutan (lihat blog sebelumnya). Ijazah kita harus di periksa oleh Landesamt fr Gesundheit, apakah setara dengan di Pendidikan dokter di Jerman.ghjlghjlglhjlgj

Dibutuhkan 3 jenis Visa (Berufserlaubnis, Arbeitserlaubnis dan Aufenthaltserlaubnis)

Prinsipnya, ada 2 cara untuk spesialisasi di Jerman:a. Sebagai penerima Beasiswa (dari lembaga di indgjlonesia dengan bukti tertulisnya), dengan konsekuensi tidak mendapatkan gaji dari rumah sakit di Jerman selama program spesialisasi.b. Sebagai pegawai di rumah sakit Jerman (menerima gaji bulanan).Status residen setaraf dengan pegawai, jadi akan menerima gaji seperti layaknya seorang pegawai.Tetapi untuk menjadi status pegawai, tidak mudah. Banyak yang harus di tempuh. Salah satunya juga ujian persamaan (Kenntnisstandprfung, yang di maksud sebagai ujian untuk menentukan apakah kualitas kita sama seperti dokter Jerman). Dan biasanya kalau ingin mendapatkan gaji, kemungkinannya akan lebih besar kalau melamar di kota-kota kecil.2) Apabila perlu menunjukkan jaminan keuangan, berapa besarnya selama setahun?Dulu saya hanya mempunyai tabungan seperti yang di minta kedutaan Jerman di Indonesia, kalo tidak sallah 7200 euro.ghj3) Berapa rata2 biaya hidgjhlghjlghup di Jerman selama 1 bulan?

Kalau aku boleh bilang, minimal 600 Euro per bulan. Tapi tentu saja, ini bisa berubah sesuai dengan gaya hidup masing masing.4) Kalo misalnya aku ingin ambil bedah plastik di Jerman, apakah bidang itu "kursi" yang disediakan sedikit per universitasnya?

Balik hjlke poin nomor 1. Tergantung kamu mau jadi pegagwai, atau mau sebagai Stipendiat. Kalau sebagai Stipendiat, saya rasa kamu pasti akan di terima, karena rumah sakit tidak perlu mengeluarkan budget untuk membayar gaji kamu. Tetapi kalau mau menjadi pegawai, harus berjuang cari lowongan dan prosedur lainnya seperti layaknya orang yang mencari pekerjaan.5) Apakah cukup kursus bahasa Jerman selama 1 tahun di Goethe?Sebaiknya kursus Jerman sebaik-baiknya kalau memang mau ke Jerman. Kadang suka dianggap remeh oleh orang Jerman kalau bahasa Jerman kita terlalu minim.Semoga bisa membantu..Salam.

posted byinfo studi medikat7:35 amno comments:

labejlls:pendidikan kedokteran di jerman

monday, january 25, 2010Informasi dari Dr. Jungnickel mengenai informasi studi di Jerman

Berufserlaubnis bukan surat izin praktek (dlm arti kecil sih benar, bekerja sebagai dokter ).

Untuk melakukan tugas sebagai dokter (SID) di Jerman diperlukan 2 macam surat ijin:

1ljgh.Approbation fuer Aerzte. Ini hanya diberikankepada dokter2 pemegang warganegara Eropa atau dokter2 yg tidak memiliki kewarganegaraan. atau dokter2 yg sdh melakukan pelayanan kesehatan di daerah yg kekurangan tenaga dokter selama 10-15 thn.ghjljhlgl

2.Berufserlaubnis nach paragraph 10 der Bundesaerzteordnung. Ini dikeluarkan oleh kantor dinas kesehatan negara2 bagian (bundesland), dan nama kantor ini ditiap Bundesland dapat ber-beda2.

-di Berlin atau di Bayern dokuman ini dikeluarkan oleh Ministerium fuer Gesundheitwesen.

-di Nordrhein Westfalen atau Niedersachsen oleh Bezirksregierung.

-di Hamburg oleh Gesundsheitsbehoerde.

ggl

Berufserlaubnis ini waktunya biasanya terbatas, biasanya 1 - 3 thn dan harus diperpanjang kembali minimal 4 minggu sebelum habis masa berlakunya.

Berufserlaubnis ini diberikan kepada dokter2 asing yg diizinkan utk bekerja di German, baik yang tamat di German ataupun di luar German.

Aerztekammer tidak ada hubungannya sama sekali dgn Berufserlaubnis. Aerztekammerhanya mengatur pendidikan dokter spesialis dan kualitas dokter2 yg bekerja di daerah wewenangnya tsb.

ghjlglhhjlglhj

Apabila masa pendidikan/Weiterbildungsordnung fuer Aerzte sudah selesai dan sudah lulus Facharztpruefung, maka pengakuan sebagai dokter spesialis akan didapat.

Saya kurang tahu apakah pendidikan Facharzt dari German diakui 100% oleh Depkes Indonesia. Tapi saya rasa dlm hal ini yg penting bukan titelnya, tapi "know how"nya dlm bidang yg telah dibelajari.

Kurikulum utk jadi dokter spesialis di German sangat berbeda sekali dgn di Indo (setahunya saya). Untuk lebih detail bisa minta keterangan sama Aerztekammer.

jlghj

*tambahan lagi: surat utk membuka praktek/izin praktek di German disebut "Kassenzulassung", yang dapat diperoleh dari Aerztekammer. Setiap dokter yg bekerja sebagai dokter dgn izin dokter yg resmi (tdk perduli apa dgn Approbation atau glBerufserlaubnis), wajib menjadi Anggota Aerztekammer di daerah dia bekerja dan akan mendapatkan Arztausweis/ identitas sebagai dokter (berlaku biasanya 5 thn).

Salam,

Dr.med. I.Jungnickel

Alumni FKUAJ 1970

Alumni Univ. Giessen 1977hghj

Alumni Univ. Hamburg 1981

posted byinfo studi medikat12:58 pmno comments:

labels:berufserlaubnis,pendidikan kedokteran di jerman

monday, march 2, 2009Berufserlaubnis / Visa Profesi - pengalaman dari Berlin

UntukBerufserlaubnis / visa profesi, diperlukan dokumen-dokumen sebagai berikut (pengalaman untuk kota Berlin):

1. Schriftlicher Antrag /permohonan tertulis

2. ghjlLebenslauf unter Bercksichtigung des Ausbildungsganges /CV dengan titik berat sesuai dengan jalur pendidikan

3. Geburtsurkunde, ggf. Namensnderungsurkunde (z.B Heiratsurkunde) /Akte kelahiran, disertai dengan surat keterangan ganti nama apabila ada (misalnya akte perkawinan)

4. Nachweis ber die Staatsangehrigkeit (Pa o.) /Tanda bukti kewarganegaraan (misalnya Pasport)

5. Amtliches Fhrungszeugnis, das nicht frher als einen Monat vor der Vorlage ausggjestellt sein darf (kann im Land berlin bei der Meldestelle beantragt werden) /surat kelagkuan baik, dibuat maksimal 1 bulan sebelum mengajukan permohonan Berufserlaubnis (dapat dibuat di Meldestelle Berlin)

6. Amtliches Fhrungszeugnis aus dem Heimatland o.. /surat kelakuan baik dari negara asal (dari polisi)

7. Erklrung darber, ob gegen den antragsteler/die Antragstellerin ein gerichtlichesStrafverfahren, staatsanwaltschftliches Ermittlungsverfahren oder berufsrechtliches strafverfahren anhngig ist (eigene Erklrung) /membuat surat keterangan mengenai apakah pemohon sedang terlibat dalam masalah hukum

8. rztliche Bescheinigungghjl, die nicht frher als einen Monat vor der Vorlage ausgestellt sein darf, aus der hervorgeht, dass der Antragsteller/in nicht in gesundlicher Hinsicht zur Ausbung des Berufs ungeeignet ist /surat keterangan dari dokter, menyatakan pemohon dalam keadaan sehat dan mampu menjalani bidang pekerjaan yang dipilih, surat dibuat maksimal 1 bulan sebelum permohonan pembuatan Berufserlaubnis

9. Zeugnis ber die rztliche/zahnrztliche/tierrztliche bzw. pharhjlmazeutische Prfung /surat bukti mengikuti ujianpendidikan sarjana kedokteran/ kedokteran gigi/ kedokteran hewan atau farmasi

10. Nachweis der abgeschlossenen rztlichen/zahnrztliche/tierrztliche bzw. pharmazeutische Ausbildung /Ijazahkelulusan pendidikan profesi kedokteran/ kedokteran gigi/ kedokteran hewan atau farmasi

11. Nachweis ber die Berechtigung zur uneingeschrnkten Ausbung der rztlichen/zahnrztliche/tierrztliche bzw. pharmazeutische im Heimatland bzw. Studienland /surat ijin praktek kedokteran/ kedokteran umum/ kedokteran hewan atau farmasi dhjli negara asal

12. Bescheinigung des gesundheitministeriums des Heimatlandes, dass und warum die Weitergjlbildung/Fortbildung auf einem eindeutig bezeichneten Gebiet in der Bundesrepublik Deutschland gewnscht wird und wo und in welcher Funktion die erworbenen kenntnisse nach der Rckkehr eingesetzt werden sollen /surat keterangan dari badan kesehatan di negara asal, mengenai alasan permohonan pendidikan lanjutan ke negara Jerman, dan bagaimana ilmu ini nantinya akan diterapkan kembali di negara asal

13. Nachweis deutscher Sprachkenntnisse (z.B durch ein staatlich anerkanntes Sprachinstitut) /surat keterangan keahlian bahasa Jellgrman, misalnya dari lembaga bahasa ternama di negara asal (yang diakui, misalnya Goethe Institut)

14. Zeugnisse ber die bisherige rztliche /zahnrztliche/tierrztliche bzw. pharmazeutische Ttigkeit /surat keterangan kegiatan kedokteran/ kedokteran gigi/ kedokteran hewan atau farmasi sampai saat permohonan Berufserlaubnis diajukan

15. Nachweis der Zustndigkeit (zB Einstellungszusage aus dem Land Berlin) /surat yang menyatakan pemohon sudah diterima gjhldi salah satu lembaga pendidikan di Jerman

16. Aufenhaltserlaubnis, die eine Arbeitsaufnahme nicht ausschliet /surat ijin tinggal yang juga menyatakan bahwa pemohon diperbolehkan untuk bekerja di Jerman

Semoga membantu & God bless youDarmady Darmawan

posted byinfo studi medikat1:19 pmno comments:

labels:berufserlaubnjis,pendidikan kedokteran di jerman

wednesday, februaghry 4, 2009Informasi speglsialisasi di Jerman

Informasi spesialisasi di JermanSpesialisasi di Jerjhman tidak seperti di Indo atau negara lain. Disini spesialisasi dianggap sebagai profesi.Jadi selama spesialisasi harusnya dibayar/digaji setiap bulan, tapi karena kita WN asing, kita tidak mendapatkan hal tsb.Untuk spesialisasi (Facharztausbildung) di Jerman kita memerlukan 3 jenis visa:

1. Arbeitserlaubnis(visa kerja), karena status kita pekerja, bukan mahhasiswa (student). Biasanya dapat untuk 1-2 tahun dan harus rutin diperpanjang sesuai masa berlakunya.

2. Berufserlaubnis(visa profesi, dikeluarkan oleh Landesamt fr Gesundheit). Biasanya untuk 2 tahun.

3. Aufenhaltserlaubnis(ijin tinggal). Ini tergantung dari Arbeitserlaubnis. Biasanya dapat 1 tahun. Biasanya pertama kali kalo urus dari indo, dapat hanya untuk 3 bulan. Waktu 3 bulan ini dipergunakan untuk mengurus ijin2 yang lainnya untuk masuk spesialiasi.Dan seandainya makan waktu lebih dari 3 bulan, ijin tinggal ini dapat diperpanjang lagi di Auslnderbehrde (kantor imigrasi Jerman untuk orang asing)

First step:

browsing di internet mengenai jurusan spesialiasi yang diinginkan. Biasanyawww.uni- (nama kota).de,contohnya www.uni-bonn.de, or www.uni-berlin.de, dll.

Dari sithglju bisa cari jurusan medizin, dan biasanya keluar daftar rumah sakit pendidikannya.

cari nama profesor kepala bagian jurusan yang ingin diambil, dan mulai korespondensi dengan prof tsb. Isinya berupa surat perkenalan, dan mungkin ditambah informasi bahwa kamu mendapatkan beasiswa (stipendium) dari indo (liat dibawah menlghjgenai keterangan beasiswa). Jadi dia akan tau bahwa kamu tidak perlu dibayar. Karena spt yang sudah saya bilang, spesialiasi di Jerman adalah bekerja, dan dapat gaji, jadi biasanya jatah pekerja di rumah sakit di batasi sehingga mereka tidak bisa menghire pekerja baru, apalagi orang asing yang notabene bahasa Jermannya masih belum lancar.l

Dokumen2 yang harus diurus:

1. akte kelahiran.

2. ijazah Sked dan transkrip nilai Sked.

3. ijazah dokter dan transkrip nilai dokter.

4. surat kolegium IDI( piagam pengakuan keprofesian dokter) yang menyatakan kamu sudah menyelesaikan pendidikan dokter dan tidak pernah malpraktek. Kalau dari universitas lain, gak tau deh ya ada atau gak.

5. surat keterangan anggota dari IDI. Kamu harus jadi anggota dulu, daftar ke IDI. Jadinya setelah 1 bulan kalo gak salah.

6. surat tunda ptt. Tapi tidak usah dilegalisir (beglubigen) dan tidak usah diterjelgmahkan ke bahasa Jerman. Kalau sudah ptt malah lebih bagus, nah yang ini mungkin ada gunanya diterjemahkan.

7. surat rekomendasikampus or dokter spesialis or profesor bidang yang mau dipelajari.

8. surat keterangan beasiswa, dari rumah sakit atau lembaga tertentu. Banyak kenalan sih yang buat dari perusahaan orang tua or perusahaan apa aja dengan jumlah kira2 1000 euro hgjper bulan. Ini formalitas aja, cuma untuk memenuhi persyaratan. Isinya kira kira: si x pernah bekerja dengan kami sejak...sampai..... Saat ini dia akan melanjutkan speisalisasi di Jerman. oleh karena itu, kami akan mengirimkan uang ke rekening pribadinya setiap bulan sebanyak xxxx euro.

9. surat bukti sumpah dokter.

10. sertifikat zd dhjlan atau zmpdari Goethe institut (Jl. Sam Ratulangi, Menteng Jakarta). Bisa kursus juga di sana or kursus privat. Info terbaru dari Frau Wulan (Guru les bahasa Goethe), sekarang tidak usah ambil zd, bisa langsung ambil zmp. Tapi bener-bener bahasa Jerman ini amat sangat penjlting untuk dimantepin, karena kalian belom tentu ada waktu lagi untuk ekstra les bahasa disini.

11. surat keterangan izin belajardari Dinkes jalan kesehatan, Tomang (untuk yang tinggal di Jakarta). Contact person : ibu Erry.

12. surat keterangan izin belajar di luar negeridari Depkes (contact person : ibu Yuli, Depkes lantai 4, bagian kepegawaian telp 5201590 ext 4005, hp 0816 134 7867)

Untuk dokumen nomor 11 dan 12 ini, cuma bisa didapat kalau kamu sudah dapat surat penerimaan dari rumah sakit yang mau menerima kamu di Jerman. Tinggal bawa surat penerimaan tsb beserta fotokopi ijazah dan foto. Dulu sih tidak perlu bayar, hanya kasih uang cape aja ke ibu Yuli.Surat penerimaannya sebelumnya perlu diterjemahkan dulu ke bahasa indo, terjemahin sengldiri aja cukup kok. Kalau ada pertanyaan langsung aja hubungi ibu Yuli.Ingat, tinggalkan kopi dokumen masing2 terjemahan dan asli bahasa indo di tempat kamu tinggal (rumah). Untuk jaga2 seandainya kamu perlu urus apa, kan jadinya gampang karena di rumahgh sudah ada arsipnya.Informasi penerjemah:Kalau mau keAkhmad Robaniaja, lokasinya di Kebayoran Lama. Tarifnya paling murah, dapat 5 lembar harganya kalo gak salah 60 ribu, yang lain 75 ribu.Daftarlj penerjemah bahasa Jerman yang diakui dan formulir permohonan visa bisa dimintahgjlglhjlhglh di lantai 1 kedutaan Jerman di Indonesia (Jl. M.H. Thamrin di Jakarta) atau kantor perwakilan kedutaan Jerman di kota2 besar lainnya di Indonesia.Kalau sudah selesai, masukkan semua berkas2 ke kedutaan lantai dasar, sekalian jg berkas2 yang mau dilegalisasi juga, jangan sedikit2, soalnya kalau bolak balik minta dicap, akan dikenakan biayanya berulang kali juga. Biaya untuk 1 kali beglaubigen itu 250 ribu perlembarnya kalo tidak salah. Jadi kalo ada 5 dokumen masing2 5 lembar kan 25 lembar, nanti bayar 25 kali 250 ribu itu kan mahal banget.Tapi kalau sudah terlanjur dimasukkan dan ternyata masih ada yangh di beglaubigen, tidak usah 5 yang dibeglaubigen, 1 aja cukup. Nhjlanti kasih ke Jerman-nya yang fotocopy aja.Dokumen penting lainnya:

bank note(surat jaminan dari bank). Terserah bank apa saja. kalo aku sih Bank Mandiri , minta contoh suratnya dari kedutaan (lantai 1 juga).

lebenslauf/CVdalam bahasa Jermanljhglj. Bisa minta tolong ke Frau Wulan/ guru Goethe/ or guru privat kalian/ buat sendiri.

Penting!!Waktu daftar untuk permohonan visa, jangan kasih tau info apa2 selainbesttigung dari sekolah bahasa, jaminan keuangan, form keuangan dari kedutaan, rekening bank dan formulir permohonan visum plus pasfoto.Tidak perlu kasih STTB SMA atau segala macam. Dari pengalaman pribadi sih , kalau kita mengaku dokter malah akan bermasalah, visanya lama sekali keluarnya.gMaka dari itu kalau apply visum bilang aja mau lsekolah bahasa. Dan seandainya tetep aja ketauan kamu dokter, terus aja bilang cuma mau sekolah bahasa. Jangan bilang mau spesialisasi, karena kalau tertulis di komputer mereka bahwa kita mau spesialisasi, visa kita bakal lama keluarnya. Kita jadi harus urus semuanya dari Indo (berufserlaubnis, aufenthaltserlaubnis und arbeitserlaubnis).Pengalaman saya ngurus semua itu dari indo, dibantuin oleh orang indo yang ada di Jerman, tetep aja makan waktu 1 tahun lebih!!!!!Udah dulu kali ya. Seandainya masih ada pertanyaaan apa tanya aja. Informasi ini diforward aja untuk sghjlemua yang membutuhkan. Jangan pelit informasi, jangan takut bersaing atau ada pikiran picik tidak mau orang lain berhasil juga. Kan diberkati untuk memberkati.Ok deh, selamat mengurus, dan good luck..gbughlghljhglgDarmady Darmawan

posted byinfo studi medikat12:30 pm2 comments:

labels:pendidikan kedokteran di jerman

Pendidikan Spesialisasi di Jerman

Sistim pendidikan spesialisasi di Jerman menganut sistim pendidikan berdasarkan jumlah tahun, dimana program rotasi tergantung dari rumah sakit yang mendidik dan bagian yang diambil. Pendidikan spesialisasi dapat dilakukan di rumah sakit-rumah sakit yang mempunyai hak untuk mendidik, jadi bukan cuma di RS pemerintah tetapi juga di RS swasta atau bahkan tempat praktek yang mempunyai hgjhlak untuk mendidik.Residensi di Jerman merupakan pegjhlghjhlghjllkerjaan. Orang Jerman mendapatkan gaji tahunan kolgtor sekitar Euro 36.000 pertahun. Dimana gaji akan naik setelah tahun2 tertentu.

Kebanyakan dari kita yang datang dari Indonesia, datang dengan membawa sumber keuangan tersendiri. Ada beberapa yang datang dan dari awalnya digaji. Tetapi dari pengalaman yang dikumpulkan biasanya, yang digaji dari awal datang di RS swasta di kota-kota yang tidak begitu besar atau bekas daerah Jerman Timur. Yang tergolong kota besar a.l adalah Berlin, Frankfurt, Kln, Dsseldorf, Hannover.

Di Jerman sendiri dijlhjhstribusi dokter tidak begitu merata. Bahkan dikatakan bahwa mereka sedang butuh dokter, sehingga banyak dokter-dokter asing yang masuk (terutama dari Rusia atau negara eropa timur). Di daerah bekas Jerman Timur biasanya dokternya kurang sehingga lebih mudah untuk dapat tempat spesialisasi, bahkan bisa dibayar. Kalau menurut pengalaman yang dikumpulkan untuk mendapatkan gaji, mungkin akan lebih mudah untuk memulai di daerah bekas Jerman Timur atau kota yang tidak begitu besar. Setelah itu baru pindah atau mencoba untuk pindah di kothja yang lebih besar atau RS pendidikan yang lbh besar.

SYARAT-SYARAT

Apa yang dibutuhkan untuk dapat menjalani program pendidikan spesialisasi:

Surat penerimaan dari Rumah Sakit, dimana kita akan bekerja (Eine Zusage)

Ijin tinggal (eine Aufenthaltserlaubnis)

Ijin praktek (Berufserlaubnis atau Approbation)

Ijin kerja (Arbeitserlaubnis, optional tergantung dari negara bagian)glhjglh

Surat penerimaan (Eine Stellezusage). Biasanya surat dari Professor atau Kepala bagian.

Ijin tinggal.lghj

Untuk yang mengurus dari Indonesia, harus di urus di Kedutaan RFJ di Jakarta. Surat-surat dari Indonesia akan dikirim ke Jerman, ke negara bagian dimana program spesialiasisi akan diadakan (biasanya dari Auslnderbehrde). Negara bagian tersebut yang akan mengeluarkan ijin tinggal.

Untuk yang mengurus dari Jerman, harus mengurus surat ijin tinggal ini di lAuslnderbehrde.Biasanya ijin dikeluarkan untuk jangka 1, 2 atau maksimal 3 tahun.Paling penting untuk mengurus ijin tinggal adalah surat penerimaan. Biasanya mereka akan meminta ijin praktek, tetapi karena pengurusan ijin praktek sendiri sebenarnya membutuhkan ijin tinggal, kita bisa beralasan bahwa hal ini sedang diurus dan apabila mereka maksa, dapat menghubungi departemen yang bersangkutan sendiri.

Ijin praktek (Beruserlaubnis).

Yang dibutuhkan biasanya surat penerimaan, ijin tinggal dan ijin kerja (tergantung dari negara bagian). Biasanya mereka minta ijin tinggal juga (lihat nomor 2), dan bisa kita bilang bahwa sedang diurus dan akan kita lampirkan begitu selesai. Pengurusan tergantung dari Nlegara bagian.

Di Berlin, diurus di Landesamt fr Gesundheit und Soziales.Di Gttingen dan Hannover diurus di Ikatan Dokter Niedersachsen (rztekammer Niedersachsen).

Di Aachen - informasi menyusul .Di Gieen - informasi menyusul .

Ijin Kerghjja (Arbeitserlaubnis).

Surat ini dibutuhkan di negara-negara bagian tertentu. Diurus di Arbeitsamt (Departemen Tenaga Kerja). Di Berlin dibutuhkan untuk para penerima beasiswa. Bagi yang menerima gaji dibutuhkan ijin kerja apabila bekerja di RS yang tidak melakukan penelitian (biasanya RS Swasta).

Di RS yang melakughjkan penelitian (Di Berlin, RS Charite) tidak diperlukan ijin kerja.

Di tempat lain dibutuhkan input dari rekan-rekan lainnya

lgljlgllghjl