Upload
lyminh
View
228
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
BALAI PENELITIAN AGROKLIMAT DAN HIDROLOGI BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2019
INFORMASI KALENDER TANAM TERPADU MUSIM KEMARAU 2019
UNTUK PENGEMBANGAN POLA TANAM
Kick Off Meeting Peningkatan Indeks Pertanaman 2019
BBP2TP Bogor, 05 Maret 2019
Tim Katam Terpadu
CAKUPAN
Perlunya Penyusunan Sistem Informasi Katam Terpadu
Sekilas tentang Sistem Informasi Katam Terpadu
Dari Informasi Prediksi Curah Hujan menjadi Informasi Prediksi Katam
Informasi Kalender Tanam Terpadu Musim Kemarau 2019
Sosialisasi SI Katam Terpadu
SI Katam Terpadu ke Depan dan Umpan Balik SI Katam Terpadu
Rangkuman
I. PERLUNYA PENYUSUNAN SISTEM
INFORMASI KATAM TERPADU
Bimodal, Kering
Bimodal, Basah
Monsunal, Sedang
Monsunal, Basah Monsunal,
Kering-Sangat Kering
Lokal/Anti-Monsunal, Sangat Kering
Lokal, Basah
Lokal, Sedang
Monsunal, Sangat Basah
Multi Pattern, Basah
Multi Pattern, Sedang
Bimodal, Basah
Crop, Oil palm
Tropical Fruit, Rubber
Coconut, Rubber Crop, Cacao Rubber, Cacao
Oil Palm, Rubber
Sugarcane, Rubber, Upland Crop
Oil Palm, Rubber, Swamp, wetland
Sugarcane, Upland Crop, Livestock
Oil Palm, Rubber
Oil Palm, Rubber
Food-Crop, Tropical Fruit
KERAGAMAN POLA CURAH HUJAN DI INDONESIA
PERUBAHAN REALISASI TANAM AKIBAT PERUBAHAN POLA DAN JUMLAH CURAH HUJAN PADA
TAHUN LA NINA DAN EL NINO (JAWA BARAT)
Gambar 1. Fluktuasi dan pergeseran puncak realisasi tanam bulanan areal PJT II serta kondisi iklim yang diamati pada stasiun Sukamandi periode tahun 2001-2005
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP
Bulan
Lu
as t
anam
(h
a)
1988/1989 dan 1989 1989/1990 dan 1990 1990/1991 dan 1991 1991/1992 dan 1992
1992/1993 dan 1993 1993/1994 dan 1994 1994/1995 dan 1995 1995/1996 dan 1996
1996/1997 dan 1997 1997/1998 dan 1998 1998/1999 dan 1999 1999/2000 dan 2000
2000/2001 dan 2001 2001/2002 dan 2002 2002/2003 dan 2003 2003/2004 dan 2004
15
20
25
30
35
Okt-I Nov-I Des-I Jan-I Feb-I Mar-I Apr-I Mei-I Jun-I Jul-I Ags-I Sep-I
Dasarian
Te
mp
era
tur
(oC
/da
sa
ria
n)
5
10
15
20
25
Okt-I Nov-I Des-I Jan-I Feb-I Mar-I Apr-I Mei-I Jun-I Jul-I Ags-I Sep-I
Dasarian
Ra
dia
si
(MJ
/m2 /d
as
ari
an
)
0
75
150
225
300
375
Okt-I Nov-I Des-I Jan-I Feb-I Mar-I Apr-I Mei-I Jun-I Jul-I Ags-I Sep-I
Dasarian
CH
(mm
/das
aria
n)
La-Nina El-Nino
Puncak MT Rendeng Puncak MT Gadu
FG FR/Panen FG FR/Panen
FG: Fase Generatif FR: Fase Reproduktif
Gambar 1. Fluktuasi dan pergeseran puncak realisasi tanam bulanan areal PJT II serta kondisi iklim yang diamati pada stasiun Sukamandi periode tahun 2001-2005
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
OKT NOV DES JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP
Bulan
Lu
as t
anam
(h
a)
1988/1989 dan 1989 1989/1990 dan 1990 1990/1991 dan 1991 1991/1992 dan 1992
1992/1993 dan 1993 1993/1994 dan 1994 1994/1995 dan 1995 1995/1996 dan 1996
1996/1997 dan 1997 1997/1998 dan 1998 1998/1999 dan 1999 1999/2000 dan 2000
2000/2001 dan 2001 2001/2002 dan 2002 2002/2003 dan 2003 2003/2004 dan 2004
15
20
25
30
35
Okt-I Nov-I Des-I Jan-I Feb-I Mar-I Apr-I Mei-I Jun-I Jul-I Ags-I Sep-I
Dasarian
Te
mp
era
tur
(oC
/da
sa
ria
n)
5
10
15
20
25
Okt-I Nov-I Des-I Jan-I Feb-I Mar-I Apr-I Mei-I Jun-I Jul-I Ags-I Sep-I
Dasarian
Ra
dia
si
(MJ
/m2 /d
as
ari
an
)
0
75
150
225
300
375
Okt-I Nov-I Des-I Jan-I Feb-I Mar-I Apr-I Mei-I Jun-I Jul-I Ags-I Sep-I
Dasarian
CH
(mm
/das
aria
n)
La-Nina El-Nino
Puncak MT Rendeng Puncak MT Gadu
FG FR/Panen FG FR/Panen
FG: Fase Generatif FR: Fase Reproduktif
(Sumber : Syahbuddin 2013)
II. SEKILAS TENTANG
SISTEM INFORMASI KATAM TERPADU
• Pedoman atau alat bantu yang
memberikan informasi tentang prediksi
iklim, waktu tanam, bencana, rekomendasi
sarana produksi pertanian, serta sistem
pemantauanya, berdasarkan kondisi
prediksi iklim dan tipologi lahan, hingga ke
level kecamatan
• Disusun dan dikembangkan sejak 2007
(Atlas Kalender Tanam ) yang bersifat
statis. Pada 2011 dikembangkan menjadi
sistem informasi yang lebih dinamik
mempertimbangkan perkembangan
keragaman iklim.
SISTEM INFORMASI KALENDER TANAM TERPADU, APAKAH ITU?
• Lembaga inventor adalah Badan Litbang
Pertanian didukung data dari Dirjen Tanaman
Pangan Kemtan, serta BMKG, BPS dan
LAPAN sebagai lembaga mitra.
• Tim Katam Terpadu terdiri dari Tim Katam
Pusat dan Tim Gugus Tugas BPTP Provinsi.
• Sistem Informasi Katam Terpadu diterbitkan
2 kali dalam setahun (MH dan MK)
menyelaraskan penerbitan info prakiraan
musim dari BMKG.
• alamat situs SI Katam Terpadu:
www.katam.litbang.pertanian.go.id
aplikasi android “Kalender Tanam Terpadu”
KANDUNGAN SI KATAM TERPADU • Prediksi awal musim (MK 2019 dan MH 2019/2020) • Prediksi intensitas curah hujan rata-rata pada musim yg dihadapi (mm/bln), • Prediksi sifat hujan (normal, atas normal, bawah normal), • Prediksi curah hujan harian dalam 6-hari ke depan, • Prediksi awal musim tanam (MT-1, MT-2, MT-3 MK 2019 dan MT-1, MT-2 MH 2019/2020) • Pola tanam, • Potensi luas tanam, • Potensi luas bencana (banjir, kekeringan), • Potensi luas bencana akibat OPT, • Rekomendasi varietas, • Rekomendasi pemupukan, • Neraca alsintan, • Potensi pakan ternak • Dinamika populasi ternak • Kalender tanam Rawa, • Info BPP, • Pemantauan tanaman melalui CCTV online, • Pemantauan fase pertumbuhan tanaman melalui data satelit MODIS real time (standing crop), Untuk tanaman padi, jagung, dan kedelai hingga level kecamatan (Indonesia terdiri dari 34 provinsi, 514 kabupaten/kota, atau 7.042 kecamatan)
SISTEM INFORMASI KATAM TERPADU VER 2.7 MK 2019
Alamat web
Judul
Kandungan SI KATAM
Untuk 7.042 kecamatan
Versi terbitan
Period masa berlaku
SMS Center
Lembaga mitra
Lembaga Inventor
2.7
10
SISTEM INFORMASI KATAM TERPADU VERSI ANDROID Search “KATAM”
Pilih aplikasi
Instal aplikasi Lalu buka aplikasi
Tampilan KATAM versi Android
11
BAGAIMANA INFORMASI KALENDER TANAM DISAMPAIKAN KEPADA PENGGUNA?
12
Prediksi Tanam MH 2018/2019
Monitoring Fase Pertum-buhan Padi MH 2018/2019 berdasarkan data satelit (Spasial, Tabular, Grafik)
Pendekatan Prediksi Panen MH 2018/2019 dan 3-bulan berikutnya
Monitoring kondisi lapang berdasarkan foto lapang melalui CCTV online utk validasi kondisi di lapang
SISTEM INFORMASI KATAM TERPADU MH 2018/2019 DAN MK 2019
SISTEM INFORMASI KATAM TERPADU MH 2018/2019 DAN MK 2019 Monitoring CCTV Online
MONITORING LAHAN SAWAH MENGGUNAKAN CITRA MODIS
14
Update
setiap
8 hari
15
Update setiap
8 hari.
Manfaat data standing
crop:
• Mengetahui luasan
tegakan padi yg ada
di lahan saat ini.
• Menduga potensi
panen beberapa
bulan ke depan
• Mengetahui potensi
lahan yg dapat
ditanami dalam
beberapa bulan ke
depan
MONITORING LAHAN SAWAH MENGGUNAKAN CITRA MODIS
Potensi
panen dan
luas lahan
yg dapat
ditanami 1
bulan ke
depan
Potensi
luas
lahan yg
dapat
ditanami
saat ini
Potensi
panen dan
luas lahan
yg dapat
ditanami 4
bulan ke
depan
Potensi
panen dan
luas lahan
yg dapat
ditanami 3
bulan ke
depan
Potensi
panen dan
luas lahan
yg dapat
ditanami 2
bulan ke
depan
III. DARI INFORMASI PREDIKSI
CURAH HUJAN BMKG MENJADI
INFORMASI PREDIKSI KATAM
PENENTUAN JADWAL TANAM DAN PEMILIHAN KOMODITAS
Penentuan jadwal tanam dapat dilakukan setidaknya melalui 3 pendekatan:
• Mempertimbangkan kondisi alamiah dan sosial
Pada beberapa lokasi ada fenomena alam atau pola sosial yang harus dihindari
atau harus diikuti, sehingga tidak mengikuti pola iklim ataupun pemodelan tanaman
• Berbasis Sumberdaya
Bersifat stokastik, menggunakan data statistik pertanian, menggunakan asumsi dan
subyektifitas pakar
• Pemodelan
Bersifat deterministik, memanfaatkan model neraca air dan model tanaman, lebih
bersifat obyektif berdasarkan data, detil dan memerlukan banyak data, memerlukan
perangkat olah yang lebih memadai
Pemilihan Komoditas ditentukan berdasarkan prediksi intensitas dan pola curah hujan
BAGAIMANA KATAM TERPADU DISUSUN ?
Database Kalender Tanam (Badan Litbang
Pertanian)
Prediksi Iklim BMKG
Bencana
Pupuk
Varitas
SISTEM INFORMASI KALENDER TANAM
TERPADU
Alsintan
Info Awal Musim,
Curah Hujan, Sifat
Hujan, Estimasi Waktu
Tanam, Potensi Luas,
dan Pola Tanam
Ternak
PREDIKSI KATAM:
19
ANALISIS POLA TANAM MH 2018/2019 DI LAHAN SAWAH
• Data curah hujan dari BMKG tidak bisa langsung dimengerti oleh petani perlu dianalisis sehingga menjadi informasi pertanian yg lebih aplikatif.
• Balitklimat/Balitbangtan merupakan salah satu unit yang memiliki tupoksi menterjemahkan data curah hujan/iklim utk pertanian.
• Dalam perencanaan jadwal dan pola tanam, informasi curah hujan merupakan input utama.
DIAGRAM ALIR ANALISIS KALENDER TANAM TERPADU MK 2019 & MH 2019/2020
Mulai
Data Evaluasi CH 2018 dan Prediksi CH 2019
berbasis ZOM/Non-ZOM
1.Evaluasi Awal MH 2018/2019, Prediksi Awal MK 2019 dan
Prediksi Awal MH 2019/2020 2.Analisis Rata2 CH dan Sifat Hujan
(Berbasis ZOM/Non-ZOM)
1.Informasi Evaluasi Awal MH 2018/2019 2.Informasi Prediksi Awal Mk 2019
3.Informasi Prediksi Awal MH 2019/2020 4.Informasi Rata2 CH dan Sifat Hujan
5.(Berbasis ZOM/Non-ZOM)
Analisis Konversi Basis ZOM/Non-ZOM mjd
Basis Kecamatan
1. Data Historis Awal Tanam pada Tahun Eksisting, Basah, Normal, Kering
2. Kearifan Lokal ttg Jadwal Tanam 3. Luas Baku Sawah menurut Jenisnya 4. Luas Lahan Rawa
Analisis Jadwal Tanam Pajale di Lahan Sawah dan Lahan Rawa
Berbasis ZOM/Non-ZOM
Informasi Jadwal TanamPajale di Lahan Sawah dan Lahan Rawa Berbasis
ZOM/Non ZOM
Data Historis IP Padi MT-1, MT-2, MT-3 pada Tahun Eksisting,
Basah, Normal, Kering
Analisis Luas Tanam Pajale di Lahan Sawah
dan Lahan Rawa
Informasi Potensi Luas TanamPajale di Lahan Sawah
dan Lahan Rawa
Lanjut Tahap Berikutnya
Informasi Jadwal TanamPajale di Lahan Sawah dan Lahan Rawa Berbasis
Kecamatan
ANALISIS JADWAL TANAM, POLA TANAM DAN POTENSI LUAS TANAM DI LAHAN SAWAH
PEMANFAATAN INFORMASI IKLIM BMKG UTK KALENDER TANAM TERPADU
Mempertimbangkan sifat hujan (Atas Normal, Normal, Bawah Normal)
Mempertimbangkan data historis Indeks Pertanaman Mempertimbangkan luas baku sawah
Mempertimbangkan pola curah hujan dan prediksi jumlah curah hujan
Prediksi CH: >100 mm/bulan padi atau Prediksi CH: 75-150 mm/bulan, jk IP Padi
<100 Prediksi CH: 60-75 mm/bulan kedelai Prediksi CH: <60 mm/bulan bera
Mempertimbangkan Pola Curah Hujan (Monsunal, Ekuatorial, Lokal, Moderate)
Mempertimbangkan prediksi awal musim dari BMKG
Awal Tanam Pertama mempertimbangkan Awal MH sebelumnya
Mempertimbangkan status standing crop dominan atau pertanaman sebelumnya Tidak ada tanam jika
pertanaman pada musim sebelumnya belum panen
Pendekatan Waktu Tanam Mempertimbangkan prediksi awal musim dari BMKG Awal Tanam Pertama mempertimbangkan Awal MH Mempertimbangkan kearifan lokal dalam memulai tanam Mempertimbangkan status standing crop dominan atau pertanaman sebelumnya Tidak ada
tanam jika pertanaman pada musim sebelumnya belum panen Mempertimbangkan pola curah hujan dan prediksi jumlah curah hujan memanfaatkan
periode basah (>100 mm/bulan), menghindari periode kering (<100 mm/bulan) Prediksi CH: >100 mm/bulan potensial utk tanam padi Prediksi CH: 75-100 mm/bulan bera untuk padi, tapi mungkin potensial utk tanam palawija Prediksi CH: <75 mm/bulan bera
Pendekatan Potensi Luas Tanam Mempertimbangkan sifat hujan (Atas Normal, Normal, Bawah Normal) Mempertimbangkan luas sawah di lahan rawa
ANALISIS JADWAL TANAM, POLA TANAM DAN POTENSI LUAS TANAM DI RAWA PASANG SURUT
PEMANFAATAN INFORMASI IKLIM BMKG UTK KALENDER TANAM TERPADU
Pendekatan Waktu Tanam Mempertimbangkan Pola Curah Hujan (Monsunal, Ekuatorial, Lokal, Moderate) Mempertimbangkan prediksi awal musim dari BMKG Awal Tanam = Akhir MH atau Awal hingga Akhir MK Mempertimbangkan kearifan lokal dalam memulai tanam Mempertimbangkan status standing crop dominan atau pertanaman sebelumnya Tidak
ada tanam jika pertanaman pada musim sebelumnya belum panen Mempertimbangkan pola curah hujan dan prediksi jumlah curah hujan menghindari
periode basah (>150 mm/bulan), memanfaatkan awal periode kering (<150 mm/bulan), menghindari akhir periode kering setelah satu musim tanam
Prediksi CH: <150 mm/bulan selama 4-6 bulan tanam padi dengan Pola Normal Jika periode kering <=3 bulan tanam padi Pola Surung atau Pola Rintak Jika periode kering >6 bulan tanam padi Pola Normal atau Pola Rintak, terlalu kering
untuk Pola Surung
Pendekatan Potensi Luas Tanam Mempertimbangkan sifat hujan (Atas Normal, Normal, Bawah Normal) Mempertimbangkan luas sawah di lahan rawa
ANALISIS JADWAL TANAM, POLA TANAM DAN POTENSI LUAS TANAM DI RAWA LEBAK
PEMANFAATAN INFORMASI IKLIM BMKG UTK KALENDER TANAM TERPADU
IV. INFORMASI KALENDER TANAM TERPADU
MUSIM KEMARAU 2019
PREDIKSI SEBARAN AWAL MK 2019 MENURUT LUAS SAWAH BAKU
PREDIKSI SEBARAN AWAL MK 2019 MENURUT LUAS LAHAN KERING
PREDIKSI SEBARAN CURAH HUJAN FEB-JUL 2019 MENURUT LUAS SAWAH BAKU
PREDIKSI SEBARAN CURAH HUJAN FEB-JUL 2019 MENURUT LUAS LAHAN KERING
PREDIKSI SEBARAN SIFAT HUJAN FEB-JUL 2019 MENURUT LUAS SAWAH BAKU
PREDIKSI SEBARAN SIFAT HUJAN FEB-JUL 2019 MENURUT LUAS LAHAN KERING
SEBARAN POTENSI LUAS TANAM PADI DI LAHAN SAWAH MK 2019 *)
SEBARAN POTENSI LUAS TANAM JAGUNG DI LAHAN SAWAH MK 2019 *)
SEBARAN POTENSI LUAS TANAM KEDELAI DI LAHAN SAWAH MK 2019 *)
SEBARAN POTENSI LUAS TANAM PADI DI LAHAN RAWA PASANG SURUT MK 2019 *)
SEBARAN POTENSI LUAS TANAM PADI DI LAHAN RAWA LEBAK MK 2019 *)
V. SOSIALISASI KATAM TERPADU
RUANG OPERASIONAL KATAM
DISEMINASI KATAM
TV
Radio BUKU
SEKOLAH LAPANG
IKLIM
TEMU LAPANG PETANI
stakeholder
IMPLEMENTASI DAN VALIDASI KATAM
40
VALIDASI KATAM TERPADU
11 Jawa Timur Malang 4,5 6,3 - - - -
Bangkalan 5,2 6,8 - - - -
Jombang - - 6,3 8,9 - -
VI. SI KATAM TERPADU KE DEPAN DAN
UMPAN BALIK SI KATAM TERPADU
42
Pemutakhiran Validasi Katam Terpadu
Penguatan substansi Hidrologi Waktu tanam di daerah irigasi seluruh Indonesia
Analisis Crop Modelling Potensi hasil berdasarkan waktu tanam terbaik
Pemutakhiran Validasi Katam Rawa
Integrasi Katam Lahan Kering (?)
Integrasi Katam Hortikultura (?)
43
KUNJUNGAN DAN KERJASAMA
JAPAN INTERNATIONAL COOPERATION AGENCY
44
KUNJUNGAN DAN KERJASAMA
MERCY CORPS INDONESIA Diwakili oleh Ronals E. Everts dan
Andi Ikhwan)
45
46
Umpan Balik Pengguna aplikasi SI Katam Terpadu
1 Informasi pada SI Katam Terpadu perlu diperbarui sehingga diharapkan
kesesuaian dengan kondisi wilayah lebih tepat
2 Akurasi rekomendasi SI Katam masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan lagi.
Agar lebih up to date, informasi data lapangan seharusnya diperoleh
langsung dari tingkat petani.
3 informassi OPT dan cara pengendaliannya agar diinformasikan di SI Katam
Terpadu
4 Informasi rekomendasi varietas lebih disederhanakan dan varietas lokal agar
dimasukkan pada aplikasi SI Katam Terpadu.
5 Agar ditambahkan informasi harga pasar pada aplikasi SI Katam Terpadu
karena sangat diperlukan petani untuk penjualan hasil
47
Umpan Balik Pengguna aplikasi SI Katam Terpadu
6 Informasi rekomendasi varietas terlalu banyak pilihan sehingga
membingungkan petani dalam memilih jenis varietas yang akan digunakan
47
7 Agar ditambahkan seperti market place sehingga petani bisa langsung jual
melalui aplikasi dan konsumen bisa membeli secara online. Pengiriman
barang juga bisa dilakukan dengan pemesanan online
8 Pada penggunaan SMS agar dipersingkat alur informasinya (jangan bertele-
tele). Contoh: Jika ketik nama kecamatan seharusnya langsung keluar
semua informasinya.
13 Petani lebih menginginkan informasi dalam bentuk visual (video)
dari pada teks (tulisan). Contohnya dalam rekomendasi pupuk,
varietas, OPT, dan alsintan agar dibuatkan video
9 Aplikasi SI Katam agar dikembangkan dengan teknologi terkini. Contoh:
dengan mengirim gambar kondisi tanaman, maka Katam langsung
mengetahui serangan OPT dan pengendaliannya, pupuk apa yang harus
digunakan, dsb
48
10 Agar dikembangkan SI Katam Terpadu yang dapat bersinergi dengan LTT
11 Sarana komunikasi yang digunakan petani sebagian besar adalah HP yang
hanya bisa untuk sms dan telpon
12 Sarana dan penguasaan teknologi di tingkat petani masih rendah sehingga
perlu disiapkan sarana dan dilakukan bimtek langsung ke kelompok tani.
13 Integrasi sistem informasi perlu dibangun agar pengguna lebih mudah
mendapatkan informasi secara menyeluruh
Umpan Balik Pengguna aplikasi SI Katam Terpadu
VII. RANGKUMAN
RANGKUMAN
1. Awal Musim Kemarau dominan di lahan sawah jatuh pada periode Mei I-II dan Mei III-Jun I menyebar di 3.739.312 ha (53% luas sawah baku nasional), sedangkan Awal Kemarau di lahan kering jatuh pada periode Mei I-II dan Mei III-Jun I menyebar di 4.881.555 ha (50% luas lahan kering nasional)
2. Prediksi intensitas hujan dominan di lahan sawah pada periode Februari-April 2019 adalah kelas curah hujan rata-rata 200-300 mm/bln dan >300 mm/bulan (basah dan sangat basah) menyebar di 6.216.707 ha sawah baku (88% luas sawah baku nasional), sedangkan pada periode Mei-Juli 2019 adalah kelas curah hujan rata-rata 60-100 mm/bln dan 100-150 mm/bulan (kering dan sedang) menyebar di 3.819.300 ha sawah baku (54% luas sawah baku nasional).
3. Prediksi intensitas hujan dominan di lahan kering pada periode Februari-April 2019 adalah kelas curah hujan rata-rata 200-300 mm/bln dan >300 mm/bulan (basah dan sangat basah) menyebar di 8.758.489 ha lahan kering (90% luas lahan kering nasional), sedangkan pada periode Mei-Juli 2019 adalah kelas curah hujan rata-rata 100-150 mm/bln dan 150-200 mm/bulan (sedang) menyebar di 5.466.940 ha lahan kering (56% luas lahan kering nasional).
RANGKUMAN
4. Prediksi sifat hujan dominan di lahan sawah pada periode Februari-April 2019 adalah sifat hujan Normal menyebar di 3.080.227 ha sawah baku (43% luas sawah baku nasional), sedangkan pada periode Mei-Juli 2019 adalah sifat hujan Bawah Normal menyebar di 2.652.925 ha sawah baku (37% luas sawah baku nasional).
5. Prediksi sifat hujan dominan di lahan kering pada periode Februari-April 2019 adalah sifat hujan Normal menyebar di 4.390.433 ha lahan kering (45% luas lahan kering nasional), sedangkan pada periode Mei-Juli 2019 adalah sifat hujan Bawah Normal menyebar di 2.896.088 ha sawah baku (30% luas lahan kering nasional).
6. Awal tanam dominan MK 2018 untuk padi sawah diprediksi terjadi pada Mar III-April I seluas 629.938 ha, Agustus II-III seluas 649.832 ha, serta Sep I-II seluas 508.533 ha.
7. Awal tanam dominan MK 2018 untuk jagung di lahan sawah diprediksi terjadi pada April II-III seluas 377.865 ha, dan pada Agustus II-III seluas 972.878 ha.
8. Awal tanam dominan MK 2018 untuk kedelai di lahan sawah diprediksi terjadi pada April II-III seluas 1.082.122 ha, dan pada Agustus II-III seluas 1.379.128 ha.
RANGKUMAN
9. Awal tanam dominan MK 2018 untuk padi di lahan pasang surut diprediksi terjadi pada Juli I-II seluas 227.078 ha.
10. Awal tanam dominan MK 2018 untuk padi di lahan rawa lebak diprediksi terjadi pada Mei III-Juni I seluas 135.160 ha dan Juni II-III seluas 156.151 ha.
11. Potensi luas tanam MK 2018 untuk padi di lahan sawah pada diperkirakan seluas 3.289.179 Ha, jagung di lahan sawah seluas 2.348.413 Ha, dan kedelai di lahan sawah seluas 3.289.131 Ha. Disamping itu terdapat potensi luas tanam padi di lahan rawa pasang surut diperkirakan seluas 427.662 ha dan padi di lahan rawa lebak diperkirakan seluas 293.023 ha.
12. Peluang >80% untuk curah hujan <50 mm/dasarian pada bulan April 2019 mencakup bagian timur Jatim, Bali-Nusa Tenggara; pada Mei 2019 meluas hingga Jabar, Lampung, bagian selatan Sulsel, bagian selatan Papua.
13. Hal yang serupa juga terjadi untuk peluang >80% hari tanpa hujan >10 hari berturut-turut.
53 53