49
METODA TEKNIK ANALISIS KOTA INFRASTRUKTUR SOSIAL Perencanaan Wilayah dan Kota Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 2012.

Infrastruktur sosial

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Infras sosial materi kuliah

Citation preview

  • METODA TEKNIK ANALISIS KOTA

    INFRASTRUKTUR SOSIAL

    Perencanaan Wilayah dan Kota

    Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik

    Universitas Gadjah Mada

    Yogyakarta, 2012.

  • Prasarana dan Sarana Wilayah adalah kelengkapan dasar fisik wilayah yang memungkinkan

    wilayah dapat berfungsi sebagaimana mestinya

    Prasarana adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan hunian yang memenuhi standar tertentu

    untuk kebutuhan bertempat tinggal yang layak, sehat, aman, dan nyaman. (Permen PU No

    20/2011).

    fasilitas fisik atau utilitas umum

    sarana penunjang untuk pelayanan lingkungan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan

    pembangun swasta pada lingkungan permukiman meliputi penyediaan jaringan jalan, jaringan air

    bersih, listrik, pembuangan sampah, telepon, saluran pembuangan air kotor dan drainase, serta

    gas

    fasilitas sosial

    fasilitas yang dibutuhkan masyarakat dalam lingkungan permukiman meliputi pendidikan,

    kesehatan, perbelanjaan dan niaga, pemerintahan dan pelayanan umum, peribadatan, rekreasi

    dan kebudayaan, olahraga dan lapangan terbuka, serta fasilitas penunjang kegiatan sosial

    lainnya di kawasan perkotaan

    Beberapa Pengertian

  • MEMENUHI KEBUTUHAN LAYANAN WILAYAH (SUPPLY DRIVEN) Kota/Wilayah sudah berkembang tetapi belum dilengkapi dengan

    layanan prasarana yang memadai

    MENGARAHKAN PERKEMBANGAN WILAYAH (PUSH FACTOR DRIVEN) Menciptakan daya tarik pada bagian tertentu dari Kota/Kabupaten/Provinsi/Nasional) yang belum berkembang

    TUJUAN PERENCANAAN INFRASTRUKTUR

  • AREA PELAYANAN

    Ketercukupan dan Keterjangkauan

  • Standar Perencanaan Fasilitas Lingkungan Permukiman

    PERENCANAAN SARANA PRASARANA KOTA

  • STANDARISASI

  • PERSYARATAN

    LINGKUNGAN

    PERUMAHAN

  • ASUMSI DASAR LINGKUNGAN PERUMAHAN

  • PENGGOLONGAN SARANA HUNIAN

  • KEBUTUHAN RUMAH SUSUN BERDASAR KEPADATAN PENDUDUK

  • FASILITAS PEMERINTAHAN

    DAN PELAYANAN UMUM

  • FASILITAS PEMERINTAHAN

    DAN PELAYANAN UMUM

  • FASILITAS PENDIDIKAN

  • FASILITAS KESEHATAN

  • FASILITAS PERIBADATAN

  • FASILITAS PERBELANJAAN

  • FASILITAS PERBELANJAAN

  • FASILITAS PERBELANJAAN

  • FASILITAS BUDAYA DAN REKREASI

  • FASILITAS RUANG TERBUKA DAN TAMAN

  • FASILITAS RUANG TERBUKA/TAMAN

  • PEDESTRIAN

    Azas:

    Berkesinambungan

    Kemudahan pencapaian

    Aman - Selamat

    Kenyamanan

    Kejelasan

  • Pedestrian menyatu dengan jalan

    Pedestrian dapat dua sisi atau satu sisi untuk kondisi tertentu

    Konsekuensinya pejalan kaki masuk jalan, untuk itu kecepatan lalu lintas

    rendah dan menggunakan perkerasan

    tak licin

    Ada pembatas fisik antara lalu lintas kendaraan dengan pedestrian

    Hindari isolasi pejalan kaki untuk

    menghindari kejahatan

  • LAHAN PARKIR AREA HUNIAN

    Parkir di Lingkungan RT = 100 m2

    Parkir di Lingkungan RW = 400 m2

    Parkir di Lingkungan Kelurahan = 2000 m2

    + Terminal = 1000 m2

    + Pangkalan angkot = 200 m2

    Parkir di Lingkungan Kelurahan = 4000 m2

    + Terminal = 2000 m2

    + Pangkalan angkot = 500 m2

  • LAHAN PARKIR PUSAT KEGIATAN

    Besaran

    Penentu

    Persyaratan

  • RUANG TERBUKA HIJAU

  • MUATAN RTH DALAM RENCANA TATA RUANG

  • TUJUAN PENYELENGGARAAN RTH

  • FUNGSI RTH

  • TIPOLOGI RTH

  • KEPEMILIKAN

    RTH

  • LUAS RTH PERKOTAAN

  • RTH PEKARANGAN

    Pekaranan >500 m2

    3 Pohon

    Pekaranan 200-500 m2

    2 Pohon

    Pekaranan

  • RTH HALAMAN PERKANTORAN, PERTOKOAN, TEMPAT USAHA

  • ROOF GARDEN

    TAMAN ATAP

  • Luas tanpa perkerasan (yang ditanami) 80%,

    sisanya boleh dengan perkerasan

    RTH BERDASAR JUMLAH PENDUDUK

  • TAMAN KELURAHAN

  • TAMAN KECAMATAN

  • TAMAN KOTA

    HUTAN KOTA

    TAMAN KOTA

    HUTAN KOTA

    RTH untuk 480.000 penduduk

    0,3 m2 / jiwa

    Minimal 14,4 Ha

    Luas >2500 m2

    Ditanami 90-100%

    Lebar Hutan

    kota berbentuk

    Jalur >30 m

  • TATA HIJAU RUANG JALAN

    Pada Median, penahan silau lampu kendaraan

    Pada Persimpangan,

    tidak boleh mengganggu pandangan

    Jalur Pedestrian,

    tidak boleh mengganggu pergerakan pejalan kaki

    Pada Jalur Tepi: Peneduh, dsb

  • RTH SEMPADAN REL KERETA API

  • RTH SEMPADAN

    JARINGAN LISTRIK

  • RTH SUMBER AIR

  • RTH PEMAKAMAN

  • Standar Pelayanan Minimum

  • Prasarana Perkotaan Perdesaan

    Sarana Niaga Setiap Kecamatan ,

    Minimal tersedia 1 (satu) pasar untuk setiap 30.000

    penduduk,

    Mudah diakses ,

    Untuk setiap penduduk < 30.000 jiwa

    minimal tersedia 1 (satu) pasar

    Sarana Pendidikan - 1 unit TK u/ setiap 1.000 penduduk

    - 1 unit SD u/ setiap 6.000 penduduk

    - 1 unit SLTP u/ setiap 25.000 penduduk

    - 1 unit SLTA u/ setiap 30.000 penduduk

    Untuk Kota besar/metropolitan minimal sama dengan

    kota sedang/keci, juga tersedia 1 unit Perguruan Tinggi

    untuk setiap 70.000 penduduk

    Untuk setiap penduduk

  • demikian, terimakasih

    semoga berguna