Upload
fajar-pangestu
View
954
Download
59
Embed Size (px)
Citation preview
Nama : Muhammad Firdaus Lubis Tanggal praktikum: Senin, 10 Mei 2010NRP : A24080144 Bahan praktikum : Biji kacang panjangMayor : Agronomi & Hortikultura (Vigna sinensis)Kelompok : 1 Nama asisten : 1. Tedy Luhur M
(G34052483) 2. Evi Alfiah Taukhid (G34062381)
INISIASI AKAR
Tujuan
Merangsang pembentukan akar pada stek batang kacang panjang dengan auksin.
Pendahuluan
Tujuan pertama dari perbanyakan dengan stek, baik akar, batang, daun atau tunas adalah
tumbuhnya akar baru. Sel somatik yang telah dewasa mempunyai kemampuan untuk membentuk
tunas atau daun baru. Sehingga memungkinkan perbanyakan vegetatif dilakukan dengan
menggunakan stek. Tanaman dikotil menunjukkan keberhasilan untuk membentuk akar yang
lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman monokotil. Alasan khusus hal ini masih belum jelas,
namun dapat diduga karena posisi dan susunan sel-sel kambium pada monokotil yang tersebar
sehingga lebih sulit membentuk kalus. Pemahaman tentang lokasi pertumbuhan akar adventif
penting dalam perbanyakan tanaman dengan stek. Proses pertumbuhan akar adventif terdiri dari
tiga tahap, yaitu (1) diferensiasi sel yang diikuti dengan inisiasi akar (2) diferensiasi sel-sel
meristematis sampai terbentuk primordia akar dan (3) munculnya akar-akar baru(Ashari, 1995).
Akan tetapi kali ini akan dijabarkan peranan hormon auksin dalam inisiasi akar tersebut.
IAA adalah hormon tumbuhan yang pertama kali ditemukan dan yang menyebar merata
dalam tumbuhan. Selain berperan dalam pembesaran sel, auksin IAA juga diketahui
menstimulasi pembelahan sel dalam inisiasi pembentukan akar adventif. Selain auksin, faktor
lain yang mungkin yang sering kali ikut serta berperan dalam inisiasi akar adalah faktor-faktor
nutrisi, faktor tambahan utama adalah karbohidrat dan nitrogen. Dengan demikian stek batang
yang diberi perlakuan auksin akan lebih mudah berakar apabila dibiarkan tetap berdaun karena
daun merupakan sumber nutrisi dan juga auksin.
HASIL PENGAMATAN
Tabel pengaruh IAA terhadap inisiai akar.
Perlakuan UlanganJumlah baris akar lateral
Jumlah akar lateral
Jumlah primordial
akar
Panjang rata-rata
Destilata
1 1 3 - 0,9
2 1 2 - 0,6
3 1 3 - 0,53
Hoagland 0,1 mg IAA/1
1 2 4 - 1.275
2 - - 3 -
3 - - 2 -
Hoagland + Hara mikro
1 1 3 - 0,7
2 2 2 - 1,03
3 1 1 - 0,5
Hoagland 1,0 mg IAA
1 1 2 1 0,45
2 - - - -
3 - - - -
PEMBAHASAN
Pembentukan akar adventif sangat berkaitan dengan konsentrasi hormon alami yang
terbentuk di dalam tanaman, sehingga terdapat kaitan yang sangat erat antara hormone tanaman
dengan kemampuan berakarnya stek. Bukti menunjukkan bahwa semua jenis hormon mengatur
pertumbuhan tanaman, tetapi tidak semua zat pengatur tumbuh tanaman adalah hormon (Ashari,
1995). Dari semua jenis zat pengatur tumbuh yang sangat efektif mengatur pertumbuhan akar
adalah golongan auksin. Sejak pertengahan tahun 1930-an dan selanjutnya, penelitian tentang
aspek fisiologiss auksin telah banyak dilakukan. Banyak bukti menyatakan bahwa auksin sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan batang, formasi akar, menghambat terhadap pertumbuhan
cabang lateral, absisi pada daun dan buah, serta mengaktifkan kerja lapisan cambium dan lainnya
(Hartmann dan Kester, 1975). Terlihat bahwa tanaman yang disiram larutan Hoagland tanpa
kandungan nitrogen menguning, penyiraman tanaman dengan larutan Hoagland secara terus
menerus menyebabkan tanaman mengalami defisiensi nitrogen. Hal ini menunjukkan bahwa
sumber N berupa amoniak mempunyai pengaruh yang paling baik bagi tumbuhan.
KESIMPULAN
Tanaman membutuhkan ammonium dan nitrat, sifat nitrat mudah terurai sehingga
tanaman yang mengalami defisiensi nitrogen akan mengalami klorosis.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 1978. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT Gramedia.
Sasmitamihardja, Dardjat dan Arbayah H.S. 1990. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan.
Bandung: FMIPA-ITB
Tim Pengajar Fisiologi Tumbuhan Dasar. 2010. Penuntun Praktikum Fisiologi
Tumbuhan Dasar. Institut Pertanian Bogor
JAWABAN PERTANYAAN
1. Hormon auksin berpengaruh pada inisiasi akar dengan struktur primordial sebagai
penanda terbentuknya akar dalam jaringan batang. Walaupun inisiasi akar dirangsang
oleh auksin, tetapi perpanjangan akar yang dihambat.
2. Cara membedakan pengamatan akar lateral yaitu dengan melihat pada bagian akar
tumbuh seperti rambut akar yang menyamping di sekitar akar dengan ukuran yang
lebih halus dan sangat pendek.
3. Konsentrasi auksin yang efektif untuk inisiasi akar pada percobaan ini adalah
1,0mg IAA, semakin besar konsentrasi yang digunakan akan semakin banyak akar
yang diinisiasi.
4. Kegunaan praktis dari hormone auksin ini yaitu untuk perbesaran sel, perkecambahan
pucuk apical dan menstimulus pembelahan sel dalam inisiasi pembentukan akar
adventif serta pembelahan sel kambium batang.